Anda di halaman 1dari 5

BAB Beton Sebagai Elemen

Pendukung Pekerjaan
2 Arsitektur

1. UMUM

1.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yang dispesifikasikan dalam bab ini yaitu : Pekerjaan beton yang bukan
merupakan struktur utama dari bangunan, tetapi sebagai elemen pendukung
atau lainnya untuk dinding bata lokal seperti kolom praktis, balok pengikat, balok
pengaku (lintel), balok keliling (ring beam, dll), dan bagian-bagian bangunan
non-struktural lainnya yang menggunakan beton diaduk di tempat yang mana
dapat disyaratkan. Termasuk pekerjaan bekisting, pembesian ( reinforcement).
Perluasan pekerjaan seperti yang terlihat di gambar atau tergantung pada
persyaratan praktek bangunan setempat dan sistem dinding pekerjaan bata.

1.2. Standar/Undang-Undang (Codes)

Standar undang-undang memenuhi persyaratan standar sebagai berikut :

- PBI 1971, NI2 dari beton berkualitas maksimal K-225

- SNI 2002 : Standar Nasional Indonesia 2002

- Standar-standar yang relevan seperti diuraikan dalam Spesifikasi Teknis


Pekerjaan Struktur Beton

2-1
1.3. Gambar-Gambar Kerja

Kontraktor harus menyediakan gambar-gambar kerja yang dibuat dengan tepat


dibawah supervisi dari Direksi Pengawas yang berkualifikasi yang memungkinkan
detail-detail yang lengkap dari :

A. Pembesian dalam semua beton elemen pendukung arsitektur lainnya.

B. Angkur, ikatan-ikatan antara pekerjaan beton lainnya dengan pekerjaan


beton structural.

C. Posisi dalam pekerjaan pasangan (batu).

D. Lokasi dari sambungan-sambungan konstruksi.

2. PRODUK

2.1. Material

Semen : SNI 15-2049-1994-Semen Portland

Semen kantungan (bagged cement): jangan menggunakan semen kantung lebih


dari 6 bulan usianya dan harus dijamin oleh supplier dengan jaminan tertulis.

3. PELAKSANAAN

3.1. Pengadukan Di Lapangan

Aduklah beton dalam alat yang disetujui yang ditempatkan di tapak pekerjaan,
dibatasi jumlah adukan pada tiap satu kali gilingan untuk menyesuaikan
kebutuhan pekerjaan pada areal konstruksi tertentu.

3.2. Pembesian Umum

Standar : PBI yang dapat dipakai pemotongan (splicing) : seperti di atas.

Penutup beton : tidak kurang dari 25 mm dari permukaan besi tulangan.

3.3. Pemasangan Pembesian

A. Persyaratan : Buatlah pembesian tulangan terhadap geseran dengan


mengikat pada perpotongannya dengan ikatan kawat besi yang kuat tidak
lebih kecil dari diameter 1,25 mm atau penjepit yang disetujui. Bengkokan
ujung kawat menjauhi dari permukaan bekisting yang didekatnya.

2-2
B. Balok pengikat dan balok praktis (practical and bracing beams) : Ikatkan
pengikat pada batang besi di setiap sudut atau ikatan. Pasanglah batang besi
longitudinal lainnya pada ikatan yang tidak lebih dari 600 mm intervalnya
(pekerjaan pendukung pasangan batang).

C. Tiang atau kolom praktis : perkuatlah pembesian longitudinal kolom pada


semua ikatan pada setiap perpotongan.

3.4. Pengecoran Dan Pemadatan Beton

A. Standar : Seperti yang dapat diaplikasikan dalam standar PBI.

B. Material : Beton K-225

C. Pencoran : Gunakan metode pencoran yang meminimumkan penurunan


plastis dan keretakan akibat penyusutan.

D. Lapisan : Corlah beton secara berlapis sehingga setiap lapisan yang terjadi
tercampur dalam pengecoran yang pertama dengan proses pemadatan.

E. Hujan : Beton yang terkena hujan sebelum kering, termasuk selama


pengadukan, transport atau pengecoran akan dapat ditolak.

F. Pemadatan : Gunakanlah vibrator tenggelam dan pemerata dan dibantu


dengan metoda tangan yang benar untuk menghilangkan gelembung udara
dan memadatkan adukan beton. Jangan gunakan vibrator untuk
memindahkan adukan beton sepanjang bekisting.

Catatan Pengecoran : Simpanlah di tapak dan dapat diperiksa buku harian yang
mencatat setiap pencoran beton termasuk :

- Tanggal

- Porsi pekerjaan

- Sumber dan kekuatan beton yang dispesifikasikan

- Pengukuran slump

- Volume pengecoran

- Persyaratan-persyaratan lain dari Direksi Pengawas

2-3
3.5. Pematangan

A. Umum : Melindungi beton yang baru dari pengeringan yang terlalu dini dan
dari temperature yang dingin atau panas yang berlebihan. Jagalah beton
pada temperature sekonstan mungkin dengan kehilangan kelembaban
seminimum untuk periode curing.

B. Periode pematangan : Mulailah pematangan sesegera mungkin setelah


finishing, den cure terus menerus hingga jumlah kumulatif hari atau
bagiannya, tidak perlu bertalian/berurutan, selama jika temperature udara
yang berhubungan dengan beton di atas 10˚ C, secara total tidak kurang dari
7 hari sebelum dibuka atau seperti petunjuk Direksi Pengawas.

C. Metode Pematangan : Metode pematangan yang dapat diterima termasuk


sbb :

- Pemercikan air secara terus menerus atau dalam jumlah besar (pondasi)

- Karung/kain terbuat dari goni/rami dan harus dibasahi secara terus


menerus.

2-4
1. UMUM.......................................................................................................................................1

1.1. Lingkup Pekerjaan...........................................................................................................1

1.2. Standar/Undang-Undang (Codes)................................................................................1

1.3. Gambar-Gambar Kerja................................................................................................2

2. PRODUK...................................................................................................................................2

2.1. Material.............................................................................................................................2

3. PELAKSANAAN........................................................................................................................2

3.1. Pengadukan Di Lapangan..............................................................................................2

3.2. Pembesian Umum...........................................................................................................2

3.3. Pemasangan Pembesian.................................................................................................2

3.4. Pengecoran Dan Pemadatan Beton..............................................................................3

3.5. Pematangan.....................................................................................................................4

2-5

Anda mungkin juga menyukai