Anda di halaman 1dari 113

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

APPLE V RESIDENCE
Jl. SIAGA RAYA , PEJATEN , JAKARTA SELATAN

Owner :
PT.ARBA PROPERTINDO UTAMA
Disiapkan :
PT.DM Consultant
September 2021
Apple V Residence

DAFTAR ISI

Pasal 1. Pekerjaan Cetakan Beton dan Perancah............................................................................1


Pasal 2. Pekerjaan Pembesian.............................. ........................................................................15
Pasal 3. Pekerjaan Beton.............................. .................................................................................23
Pasal 4. Pekerjaan Baja.............................. ...................................................................................52
Pasal 5. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang.................... ..............................................................77
Pasal 6. Pekerjaan Waterproofing................... ...............................................................................96
Pasal 7. Pekerjaan Tanah..………………………………………………………………………….......101

Outline Spesifikasi Teknis Struktur................................................................................................104


Apple V Residence

PASAL 1
Pekerjaan Cetakan & Perancah
Apple V Residence

PASAL 1 : PEKERJAAN CETAKAN DAN PERANCAH BETON

PASAL 1 - UMUM

A. Umum
Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci disini, Cetakan dan
Perancah untuk pekerjaan beton yang dilakukan pada pekerjaan perbaikan dan
perkuatan dengan perbesaran dimensi pada balok kanopi yang mengalami
lendutan pada gedung C (Balitbangda) harus memenuhi persyaratan dalam SNI
03.2847.2019, NI-2, ACI 347, ACI 301, ACI 318.

B. Tanggung Jawab
Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan gambar-
gambar rancangan cetakan dan perancah untuk mendapatkan persetujuan
"manajemen konstruksi yang ditunjuk" sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan. Persetujuan manajemen konstruksi tidak melepaskan tanggung
jawab kontraktor terhadap kelayakan konstruksi maupun hasilnya. Dalam
gambar-gambar tersebut harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan/acuan,
sambungan-sambungan serta kedudukan serta sistem rangkanya, pemindahan
dari cetakan serta perlengkapan untuk struktur yang aman. Asuransi
keselamatan dan peralatan haruslah menjadi tanggung jawab dari "Kontraktor".

1.1. Lingkup pekerjaan

A. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk.


Bab ini termasuk perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran dari
semua cetakan beton serta penunjang untuk semua beton cor seperti
diperlukan dan diperinci berikut dalam bab ini.

B. Pekerjaan yang berhubungan


1. Pekerjaan Pembesian, Bab 2
2. Pekerjaan Beton, Bab 3
3. Pekerjaan Beton Prategang, Bab 4

1.2. Referensi-Referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada gambar atau
diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan, standard-standard atau
spesifikasi terakhir sebagai berikut :
a. SNI : Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk
03.2847.2019 Bangunan Gedung.

1
Apple V Residence

b. S.I.I. : Standard Industri Indonesia.


c. ACI-301 : Specification for Structural Concrete Building.
d. ACI-318 : Building Code requirement for reinforced Concrete
Building.
e. ACI-347 : Recommended Practice for Concrete Formwork.

1.3. Penyerahan (Submittals)


Penyerahan-penyerahan berikut harus dilakukan dengan segera oleh "Kontraktor"
sesuai dengan jadwal yang telah disetujui, untuk menghindari keterlambatan
dalam pekerjaannya sendiri maupun dari kontraktor lain.
A. Kwalifikasi Mandor cetakan beton (Formwork Foreman)
"Kontraktor" harus mempekerjakan mandor untuk cetakan beton yang
berpengalaman dalam hal cetakan beton.
Kwalifikasi dari mandor harus diserahkan kepada "manajemen konstruksi
yang ditunjuk" untuk ditinjau.
B. Data Pabrik
Data pabrik tentang bahan-bahan harus diserahkan oleh "Kontraktor"
kepada "manajemen konstruksi yang ditunjuk" dalam waktu 30 hari kerja
setelah "Kontraktor" menerima surat perintah kerja, juga harus diserahkan
instruksi pemasangan untuk kepentingan bahan-bahan dari lapisan-
lapisan, pengikat-pengikat, dan asesoris serta sistim cetakan dari pabrik
bila dipakai.
C. Gambar kerja

D. Contoh
Lengkapi cetakan dengan "cone" untuk mengencangkan cetakan.

PASAL 2 - BAHAN-BAHAN/PRODUK

Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan tambahan (accessories) harus disediakan


seperti disyaratkan untuk mencetak/membentuk dan mendukung/ menyokong pekerjaan,
juga untuk menghasilkan jenis penyelesaian permukaan beton seperti disyaratkan.

2.1. Pengiriman dan penyimpanan bahan


Bahan cetakan harus dikirim ke lapangan sedemikian rupa agar praktis
penggunaannya, dan harus secara hati-hati ditumpuk dengan rapi sedemikian agar
memberi kesempatan untuk pengeringan udara secara alamiah.

2.2. Perancangan dari cetakan dan perancah


A. Definisi perancah

2
Apple V Residence

Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang


belum mengeras. Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan
dan gambar perancah tersebut untuk disetujui oleh "manajemen
konstruksi yang ditunjuk". Segala biaya yang perlu sehubungan dengan
perancangan perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam
perhitungan biaya untuk harga satuan perancah.
B. Perancangan/desain.
1. Perancangan/desain dari acuan dan perancah harus dilakukan oleh
tenaga ahli resmi yang bertanggung jawab penuh kepada kontraktor.
2. Beban-beban untuk perancangan perancah harus didasarkan pada
ketentuan ACI - 347.
3. Perancah dan acuan harus dirancang terhadap beban dari beton waktu
masih basah, beban-beban akibat pelaksanaan dan getaran dari alat
penggetar. Apabila dipakai penggetar dari luar, perkuatan/penyokong
harus memadai dan diperhitungkan baik-baik serta menjamin bahwa
distribusi getaran-getaran tertampung pada cetakan tanpa konsentrasi
berlebihan.
C. Acuan
1. Acuan harus menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai
bentuk, garis dan dimensi komponen yang sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar rencana serta uraian dan syarat teknis
pelaksanaan.
2. Acuan harus cukup kokoh dan rapat sehingga mampu mencegah
kebocoran adukan.
3. Acuan harus diberi pengkaku dan ikatan secukupnya sehingga
dapat menyatu dan mampu mempertahankan kedudukan dan
bentuknya.
4. Acuan dan perancahnya harus direncanakan sedemikian sehingga
tidak merusak struktur yang sudah selesai dikerjakan.
D. Galian tanah sebagai cetakan langsung
Tidak diijinkan memakai galian tanah sebagai cetakan langsung untuk
permukaan tegak dari beton. Acuan harus mampu menahan beban-beban
yang terjadi dari infiltrasi air tanah kedalam acuan.

2.3. Cetakan untuk permukaan beton expose.


A. Cetakan "Plywood Film tebal 16 mm" (Penyelesaian halus dan
penyelesaian dengan cat/smooth finish and Painted finish).
Gunakan potongan/lembaran utuh. Pola sambungan dan pola pengikat
harus seragam dan simetris. Setiap sambungan antara bidang panel
ataupun sudut maupun pertemuan-pertemuan bidang, harus disetujui
dahulu oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk" untuk pola
sambungannya.
B. Cetakan sambungan panel untuk sambungan beton ekspose antara panel-

3
Apple V Residence

panel cetakan harus dikencangkan untuk mencegah kebocoran dari grout


(penyuntikan air semen) atau butir-butir halus dan harus diperkuat
dengan rangka penunjang untuk mempertahankan permukaan-permukaan
yang berhubungan dari panel-panel yang bersebelahan pada bidang yang
sama. Gunakan bahan penyambung cetakan (gasket) antara beton
expose yang diperkeras dengan panel-panel cetakan untuk mencegah
kebocoran dari grout atau butir-butir halus dari adukan beton baru ke
permukaan campuran beton sebelumnya. Tambalan pada cetakan tidak
diijinkan.

2.4. Penyelesaian beton dengan cetakan papan.


A. Cetakan dengan jenis ini (papan) harus terdiri dari papan-papan yang
kering dioven dengan lebar nominal 8 cm dan tebal min. 2.5 cm. Semua
papan harus bebas dari mata kayu yang besar, takikan, goncangan kuat,
lubang-lubang dan perlemahan-perlemahan lain yang serupa.
B. Denah dasar dari papan haruslah tegak seperti tercantum pada gambar.
Cetakan dari papan haruslah penuh setinggi kolom-kolom, dinding dan
permukaan-permukaan pada bidang yang sama tanpa sambungan
mendatar dengan sambungan ujung yang terjadi hanya pada sudut-sudut
dan perubahan bidang.
C. Lengkapi dengan penunjang plywood melewati cetakan papan untuk
stabilitas dan untuk mencegah lepas/terurainya adukan. Cetakan papan
harus dikencangkan pada penunjang plywood dengan kondisi ahir dari
paku yang ditanam tidak terlihat. Pola dari paku harus seragam dan tetap
(consistent) seperti disetujui oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".

2.5. Cetakan untuk beton yang terlindung (unexposed concrete).


A. Cetakan untuk beton terlindung haruslah Plywood Film tebal 16 mm,
bebas dari lubang-lubang atau mata kayu yang besar. Kayu harus dilapis
setidak-tidaknya pada satu sisi dan kedua ujungnya.
B. Lengkapi dengan permukaan kasar yang memadai untuk memperoleh
rekatan dimana beton diindikasikan menerima seluruh ketebalan
plesteran.
C. Jika permukaan beton dinilai oleh manajemen konstruksi tidak layak untuk
diplester, maka kontraktor menggunakan material pengikat antara beton
& plesteran sesuai persetujuan manajemen konstruksi.
2.6. Perancah, penunjang dan penyokong (studs, wales and supports).
Kontraktor harus bertanggung jawab, bahwa perancah, penunjang dan penyokong
adalah stabil dan mampu menahan semua beban hidup dan beban pada waktu
pelaksanaan termasuk perancah yang menumpu pada tanah.

2.7. Jalur kayu


Jalur kayu diperlukan untuk membentuk garis/alur sambungan dan chamfer.

4
Apple V Residence

2.8. Melapis cetakan


A. Melapis cetakan untuk memperoleh penyelesaian beton yang halus,
haruslah dari jenis yang tanpa urat kayu dan noda, yang tidak akan
meninggalkan sisa-sisa/bekas pada permukaan beton atau efek yang
merugikan bagi rekatan dari cat, plester, mortar atau bahan penyelesaian
lainnya yang akan dipakai untuk permukaan beton.
B. Bila dipakai cetakan dari besi, lengkapi cetakan dengan minyak/gemuk
(bahan agar beton tidak menempel pada cetakan) dari pabrik khusus
untuk cetakan dari besi. Pakai lapisan sesuai dengan spesifikasi pabrik
sebelum tulangan dipasang atau sebelum cetakan dipasang.

2.9. Pengikat cetakan


A. Pengikat cetakan haruslah batang-batang besi yang dibuat di pabrik atau
jenis pelat memanjang (flat band type), atau model yang dapat dilepas
dengan ulir, dengan kapasitas tarik yang cukup dan ditempatkan
sedemikian sehingga menahan semua beban hidup dari pengecoran beton
basah dan mempunyai penahan bagian luar dengan luasan perletakan
yang memadai.
B. Pengikat untuk dipakai pada beton dengan permukaan yang diekspose,
harus dari jenis dengan kerucut (cone snap off type). Ukuran kerucut
haruslah 2.5 cm maximum diameter pada sisi permukaan beton dengan
3.8 cm tebal/tingginya ke pengencang sambungan. Pengikat haruslah
lurus kedua arah baik mendatar maupun tegak di dalam cetakan atau
seperti disetujui oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".

2.10. Penyisipan besi


Penanaman/penyisipan besi untuk angker dari bahan lain atau peralatan pada
pelaksanaan beton haruslah dilengkapi seperti disyaratkan pada pekerjaan ini.
A. Penanaman/penyisipan benda-benda berulir.
Penanaman jenis ini haruslah seperti telah disetujui oleh "manajemen
konstruksi yang ditunjuk".
B. Pemasangan angkur penggantung langit-langit (ceiling)
Pemasangan angkur penggantung yang menahan penggantung langit-
langit, konstruksi penggantung haruslah di-galvanis, atau type yang
diijinkan oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".
C. Pengunci model ekor burung.
Pengunci model ekor burung haruslah dari besi dengan galbani yang lebih
baik/tebal, dibentuk untuk menerima angkur ekor burung dari besi seperti
dispesifikasikan.
Pengunci harus diisi dengan bahan pengisi yang mudah dibongkar untuk

5
Apple V Residence

mengeluarkan gangguan dari mortar/adukan.

2.11. Pemasangan benda-benda yang akan ditanam di dalam Beton.


Pemasangan Pipa Saluran Listrik Dan Lain-lain Yang Akan Tertanam Di dalam
Beton.
A. Penempatan saluran/pemipaan harus sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi kekuatan struktur dengan memperhatikan persyaratan di
dalam PBI 1971 NI-2 Bab 5.7.
B. Tidak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain didalam bagian-
bagian struktur beton bila tidak ditunjukkan secara detail di dalam
gambar. Di dalam beton perlu dipasang selongsong pada tempat-tempat
yang telah disetujui untuk dilewati pipa.
C. Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak
dibenarkan untuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.
D. Apabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik, bagian-bagian yang
tertanam dalam beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan
yang terpasang, maka Kontraktor harus segera mengkonsultasikan hal ini
dengan "manajemen konstruksi yang ditunjuk".
E. Tidak dibenarkan untuk membengkokkan atau menggeser/memindah-kan
baja tulangan tersebut dari posisinya untuk memudahkan dalam
melewatkan pipa-pipa saluran tersebut tanpa izin tertulis dari "manajemen
konstruksi yang ditunjuk".
F. Semua bagian-bagian/peralatan yang ditanam dalam beton seperti
angkur-angkur, kait dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan
pekerjaan beton, harus sudah dipasang sebelum pengecoran beton
dilaksanakan.
G. Bagian-bagian/peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada
posisinya dan diusahakan agar tidak bergeser selama pengecoran beton
dilakukan.
H. Kontraktor Utama harus memberitahukan serta memberikan kesempatan
kepada pihak lain untuk memasang bagian-bagian/peralatan tersebut
sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
I. Rongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada
benda/peralatan yang akan ditanam dalam beton yang mana rongga
tersebut diharuskan tidak terisi beton harus ditutup dengan bahan lain
yang mudah dilepas nantinya setelah pelaksanaan pengecoran beton.

6
Apple V Residence

PASAL 3 - PELAKSANAAN

3.1. Umum
A. Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan
terhindar dari bahaya kemiringan dan penurunan, sedangkan
konstruksinya sendiri harus juga kokoh terhadap pembebanan yang akan
ditanggungnya, termasuk gaya-gaya prategang dan gaya-gaya sentuhan
yang mungkin ada.
Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah
persiapan yang perlu untuk menghindari lendutan perancah akibat gaya-
gaya yang bekerja padanya sedemikian rupa hingga akhir pekerjaan
beton, lendutan dari permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai
dengan kedudukan (peil) dan bentuk yang seharusnya.
Perancah harus dibuat dari baja atau kayu yang bermutu baik dan tidak
mudah lapuk. Pemakaian bambu untuk hal ini tidak diperbolehkan. Bila
perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton
berlangsung menunjukkan tanda-tanda penurunan yang berlebihan
sehingga menurut pendapat "manajemen konstruksi yang ditunjuk" hal itu
akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir sesuai dengan gambar
rancangan tidak akan dapat dicapai atau dapat membahayakan dari segi
konstruksi, maka "manajemen konstruksi yang ditunjuk" dapat
memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah
dilaksanakan dan mengharuskan Kontraktor untuk memperkuat perancah
tersebut sehingga dianggap cukup kuat.
Biaya sehubungan dengan itu sepenuhnya menjadi tanggungan
Kontraktor. Gambar rancangan perancah dan sistem pondasinya atau
sistem lainnya secara detail (termasuk perhitungannya) harus diserahkan
kepada "manajemen konstruksi yang ditunjuk" untuk disetujui dan
pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum gambar
rancangan tersebut disetujui.
B. Perancah harus diperiksa secara rutin sementara pengecoran beton
berlangsung untuk melihat bahwa tidak ada perubahan elevasi,
kemiringan ataupun ruang/rongga.
Bila selama pelaksanaan didapati perlemahan yang berkembang dan
pekerjaan perancah memperlihatkan penurunan atau perubahan bentuk,
pekerjaan harus dihentikan, dilakukan pembongkaran bila kerusakan
permanen, dan perancah diperkuat seperlunya untuk mengurangi
penurunan atau perubahan bentuk yang lebih jauh.
C. Rencanakan perancah dan cetakan sedemikian untuk kemudahan
pembongkaran guna mengeliminasi kerusakan pada beton apabila cetakan
& perancah dibongkar.
D. Aturlah cetakan untuk dapat dibongkar tanpa memindahkan penunjang
utama dimana diperlukan untuk disisakan pada waktu pengecoran.

7
Apple V Residence

3.2. Pemasangan
A. Perancah dan cetakan harus sesuai dengan dimensi, bentuk, kelurusan
dan kemiringan dari beton seperti ditunjukkan pada gambar; dilengkapi
untuk lubang-lubang (openings), celah-celah, pengunduran (recesses),
chamfers dan proyeksi-proyeksi seperti yang diperlukan.
B. Cetakan-cetakan harus dibuat dari bahan dengan kelembaban rendah,
kedap air dan dikencangkan secukupnya serta diperkuat untuk
mempertahankan posisi dan kemiringan serta mencegah tekuk dan
lendutan antara penunjang-penunjang cetakan.
C. Pekerjaan denah harus tepat sesuai dengan gambar dan kontraktor
bertanggung jawab untuk lokasi yang benar. Garis bantu yang diperlukan
untuk menentukan lokasi yang tepat dari cetakan, haruslah jelas, sehingga
memudahkan untuk pemeriksaan.
D. Semua sambungan/pertemuan beton ekspose harus selaras dan segaris
baik pada arah mendatar maupun tegak, termasuk sambungan-
sambungan konstruksi kecuali seperti diperlihatkan lain pada gambar.
E. Toleransi untuk beton secara umum - sesuai SNI 03.2847.2002
atau ACI 347-78.3.3.1 "Tolerances for Reinforced Concrete Building".
F. Cetakan harus menghasilkan jaringan permukaan yang seragam pada
permukaan beton yang diexpose.
G. Pembuatan cetakan haruslah sedemikian rupa sehingga pada waktu
pembongkaran tidak mengalami kesulitan dan tidak menyebabkan
terjadinya kerusakan pada permukaan.
H. Kolom-kolom sudah boleh dipasang cetakannya dan dicor (hanya sampai
tepi bawah dari balok diatasnya) segera setelah penunjang dari pelat
lantai mencapai kekuatannya sendiri. Bagaimanapun, jangan ada pelat
atau balok yang dicetak atau dicor sebelum balok lantai di bawahnya
bekerja penuh.
I. Pada waktu pemasangan rangka konstruksi beton bertulang, Kontraktor
harus benar-benar yakin bahwa tidak ada bagian dari batang tegak yang
mempunyai "plumbness"/kemiringan lebih atau kurang dari 10 mm.

3.3. Pengikat cetakan.


Pengikat cetakan harus dipasang sedemikian pada jarak tertentu untuk
ketepatannya memegang/menahan cetakan selama pengecoran beton dan untuk
menahan berat serta tekanan dari beton basah.

3.4. Jalur kayu, "blocking" dan pencetakan bentuk-bentuk khusus


(moulding)
Pasanglah di dalam cetakan jalur kayu, blocking, moulding, paku-paku dan
sebagainya seperti diperlukan untuk menghasilkan penyelesaian yang berbentuk
khusus/berprofil dan permukaan seperti diperlihatkan pada gambar dan untuk
melengkapi pemasangan paku untuk batang-batang kayu dari ciri-ciri lain yang

8
Apple V Residence

dibutuhkan untuk ditempelkan pada permukaan beton dengan suatu cara tertentu.
Lapislah jalur kayu, blocking dan pencetakan bentuk khusus dengan bahan untuk
memudahkan melepaskan cetakan setelah selesai.

3.5. Chamfers.
Garis/lajur chamfer haruslah hanya dimana ditunjukkan pada gambar-gambar
arsitek saja.

3.6. Bahan untuk pelepas beton (Release agent)


Lapisilah cetakan dengan bahan untuk pelepas beton sebelum besi tulangan
dipasang. Buanglah kelebihan dari bahan pelepas sehingga cukup membuat
permukaan dari cetakan sekedar berminyak bila disentuh. Pastikan bahwa bahan
pelepas tidak mencapai tulangan beton maupun pada pertemuan beton yang
diperkeras dimana beton basah akan dicor/dituangkan.
Jangan memakai bahan pelepas dimana permukaan beton dijadwalkan untuk
menerima penyelesaian khusus dan/atau pakailah penutup dimana dimungkinkan.

3.7. Pekerjaan sambungan


Untuk mencegah kebocoran oleh celah-celah dan lubang-lubang pada cetakan
beton exposed, perlu dilengkapi dengan gasket, plug, ataupun caulk joints.
Cetakan sambungan-sambungan hanya diijinkan dimana terlihat pada gambar
kerja. Dimana memungkinkan, tempatkan sambungan ditempat yang tersembunyi.
Laksanakan perawatan sambungan dalam 24 jam setelah jadwal pengecoran.

3.8. Pembersihan
A. Untuk beton pada umumnya (termasuk cetakan untuk permukaan
terlindung dari beton yang dicat). Lengkapi dengan lubang-lubang untuk
pembersihan secukupnya pada bagian bawah dari cetakan-cetakan kolom
dan cetakan-cetakan dinding serta pada titik-titik lain dimana diperlukan
untuk fasilitas pembersihan dan pemeriksaan dari bagian dalam dari
cetakan utama untuk pengecoran beton. Lokasi/tempat dari bukaan-
bukaan pembersihan berdasar kepada persetujuan "manajemen konstruksi
yang ditunjuk".
B. Untuk beton exspose sama dengan beton pada umumnya, kecuali bahwa
pembersihan pada lubang-lubang tidak diijinkan pada cetakan beton
expose untuk permukaan expose tanpa persetujuan "manajemen
konstruksi yang ditunjuk".
Dimana cetakan-cetakan mengelilingi suatu potongan beton expose
dengan permukaan expose pada dua sisinya, harus disiapkan cetakan
yang bagian-bagiannya dapat dilepas sepenuhnya seperti disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".
C. Memasang jendela, bila pemasangan jendela pada cetakan untuk beton
expose diperlukan untuk memasang beton expose, lokasi harus disetujui

9
Apple V Residence

oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".


D. Perancah ; batang-batang perkuatan penyangga cetakan harus memadai
sesuai dengan metode perancah. Pemeriksaan perancah secara sering
harus dilakukan selama operasi pengecoran sampai dengan
pembongkaran. Naikkan bila penurunan terjadi, perkuat/kencangkan bila
pergerakan terlihat nyata. Pasanglah penunjang-penunjang berturut-turut,
segera, untuk hal-hal tersebut diatas. Hentikan pekerjaan bila suatu
perlemahan berkembang dan cetakan memperlihatkan pergerakan terus
menerus melampaui yang dimungkinkan dari peraturan.
E. Pembersihan dan pelapisan dari cetakan; sebelum penempatan dari
tulangan-tulangan, bersihkan semua cetakan pada muka bidang kontak
dan lapisi secara seragam/merata dengan "release agent" untuk cetakan
yang spesifik sesuai dengan instruksi pabrik yang tercantum. Buanglah
kelebihan dan jangan ijinkan pelapisan pada tempat dimana beton expose
akan dicor.
F. Pemeriksaan cetakan; Beritahukan kepada "manajemen konstruksi yang
ditunjuk" setidaknya dua puluh empat jam sebelumnya dalam pengajuan
jadwal pengecoran beton.

3.9. Penyisipan dan perlengkapan.


A. Buatlah persediaan/perlengkapan untuk keperluan pemasangan atau
perlengkapan-perlengkapan, baut-baut, penggantung, pengunci angkur
dan sisipan di dalam beton.
B. Buatlah pola atau instruksi untuk pemasangan dari macam-macam benda.
C. Tempatkan expansion joint fillers seperti dimana didetailkan.

3.10. Dinding-dinding
Buatlah dinding-dinding beton mencapai ketinggian, ketebalan dan profil seperti
diperlihatkan pada gambar-gambar. Lengkapi bukaan/lubang-lubang sementara
pada bagian bawah dari semua cetakan-cetakan untuk kemudahan pembersihan
dan pemeriksaan. Tutuplah bukaan/lubang-lubang tersebut setepatnya, segera
sebelum pengecoran beton kedalam cetakan-cetakan dari dinding. Lengkapi
dengan keperluan pengunci didalam dinding untuk menerima tepian dari lantai-
lantai beton.

3.11. Waterstops
Lengkapi dengan waterstop yang menerus pada semua sambungan-sambungan
yang langsung berhubungan dengan tanah atau air di bawah lapisan tanah dan
dimana diperlihatkan pada gambar-gambar, letak/posisi waterstop harus akurat
dan ditunjang terhadap penurunan. Penampang sambungan kedap air sesuai
dengan rekomendasi dari supplier terkait.

3.12. Cetakan untuk kolom

10
Apple V Residence

Cetakan-cetakan untuk kolom haruslah dengan ukuran dan bentuk seperti terlihat
pada gambar-gambar. Siapkan bukaan-bukaan sementara pada bagian bawah dari
semua cetakan-cetakan kolom untuk kemudahan pembersihan dan pemeriksaan,
dan tutup kembali dengan cermat sebelum pengecoran beton.

3.13. Cetakan untuk pelat dan balok-balok


A Buatlah semua lubang-lubang pada cetakan lantai beton seperti diperlukan
untuk lintasan tegak dari duct; pipa-pipa; conduit dan sebagainya.
B. Puncak dari camber harus sesuai dengan gambar. Lengkapi dengan
dongkrak-dongkrak yang sesuai, baji-baji atau perlengkapan lainnya untuk
mendongkrak dan untuk mengambil alih penurunan pada cetakan, baik
sebelum ataupun pada waktu pengecoran dari beton.

3.14. Pembongkaran cetakan dan pengencangan kembali perancah


(reshoring)
A. Pembongkaran cetakan harus sesuai dengan SNI 03.2847.2002.
Untuk melepas cetakan dan perancah, kuat tekan beton diambil dari
contoh benda uji silinder yang dibuat mengikuti ketentuan yang berlaku,
selanjutnya diletakkan dan dirawat sama dengan struktur beton pada
tempat yang bersangkutan. Kontraktor harus menyampaikan perhitungan
untuk membuktikan bahwa perancah sudah dapat dibongkar untuk
mendapatkan persetujuan manajemen konstruksi.
B. Seluruh bagian dari cetakan yang sudah dapat dibongkar harus dilepas
secara berhati-hati tanpa menambah tegangan atau tekanan terhadap
sudut-sudut, off sets ataupun bukaan-bukaan (reveals). Hati-hati lepaskan
dari pengikat. Pengikatan terhadap segi arsitek atau permukaan beton
expose dengan menggunakan peralatan ataupun description apapun tidak
diijinkan. Lindungi semua ujung-ujung dari beton yang tajam dan secara
umum pertahankan keutuhan dari desain.
C. Bersihkan cetakan-cetakan beton expose secepatnya setelah
pembongkaran untuk mencegah kerusakan pada bidang kontak.
D. Pemasangan kembali sebagian perancah segera setelah pembongkaran
cetakan harus ditopang/ditunjang kembali sepenuhnya pada semua pelat
dan balok sampai dengan sedikitnya tiga lantai dibawahnya atau sesuai
perhitungan kontraktor yang telah mendapat persetujuan dari manajemen
konstruksi. Pemasangan perancah kembali harus tetap ditempatnya
sampai beton mencapai kriteria umur kekuatan tekan 28 hari. Periksa
dengan teliti kekuatan beton dengan test silinder atas biaya Kontraktor.
E. Penunjang-penunjang sementara; sebelum pengecoran beton, tulangan
menerus balok-balok dengan bentang panjang (12 m) dan pada transfer
beam haruslah ditunjang dengan penopang-penopang sementara
sedemikian untuk me"minimum" kan lendutan akibat beban dari beton
basah.
Penunjang-penunjang sementara harus diatur sedemikian selama

11
Apple V Residence

pengecoran beton dan selama diperlukan untuk mencegah penurunan dari


penunjang penunjang tersebut. Perancah tidak boleh dipindahkan sampai
beton mencapai kekuatan yang mencukupi.

3.15. Pemakaian ulang cetakan beton


A. Pemakaian ulang dari cetakan; cetakan-cetakan boleh dipakai ulang hanya
bila betul-betul masih baik dan dalam kondisi yang memuaskan bagi
"manajemen konstruksi yang ditunjuk". Cetakan-cetakan yang tidak dapat
benar-benar dikencangkan dan dibuat kedap air, tidak boleh dipakai
ulang. Bila pemakaian ulang dari cetakan disetujui oleh "manajemen
konstruksi yang ditunjuk", bagian pembersihan cetakan, harus
memperbaiki kerusakan permukaan dengan memindahkan lembaran-
lembaran yang rusak.
B. Plywood, sebelum pemakaian ulang dari cetakan plywood, bersihkan
secara menyeluruh, dan lapis ulang dengan lapisan untuk cetakan.
Janganlah memakai ulang plywood yang mempunyai tambalan, ujung
yang usang, cacat/kerusakan akibat lapisan damar pada permukaan atau
kerusakan lain yang akan mempengaruhi tekstur dari penyelesaian
permukaan.
C. Cetakan-cetakan lain dari kayu, persiapkan untuk pemakaian ulang
dengan membersihkan secara menyeluruh dan melapis ulang dengan
lapisan untuk cetakan. Perbaiki kerusakan pada cetakan dan
bongkar/buanglah papan-papan yang lepas atau rusak.
D. Agar supaya cetakan yang dipakai ulang tidak akan ada tambalannya yang
diakibatkan oleh perubahan-perubahan, cetakan untuk beton expose pada
bagian yang terlihat boleh dipakai ulang hanya pada potongan-potongan
yang identik.
Cetakan tidak boleh dipakai ulang bila nantinya mempengaruhi mutu dan
hasil pada bagian permukaan yang tampak dari beton expose akibat
cetakan akan ada bekas jalur akibat dari plywood yang robek atau lepas
seratnya.
E. Sehubungan dengan beban pelaksanaan, maka beban pelaksanaan harus
didukung oleh struktur-struktur penunjangnya dan untuk itu Kontraktor
harus melampirkan perhitungan yang berkaitan dengan rancangan
pembongkaran perancah.

12
Apple V Residence

3.16.
3.16. Cetakan untuk beton prestress
Cetakan haruslah dari konstruksi sedemikian sehingga tidak akan membatasi
regangan-regangan didalam beton sementara tarikan mulai dilakukan, dan
kekuatannya harus ditentukan sehubungan dengan pertimbangan dari perubahan-
perubahan dalam distribusi tegangan bila penarikan dimulai.

13
Apple V Residence

3.17.
3.17. Hal lain-lain
A. Buatlah cetakan untuk semua bagian pekerjaan beton yang diperlukan
dalam hubungan dengan kelengkapan pekerjaan proyek, meskipun setiap
bagian diperlihatkan secara terperinci atau dialihkan ke "Referred to"
ataupun tidak.
B. Dilarang menanamkan pipa di dalam kolom atau balok kecuali pipa-pipa
tersebut diperlihatkan pada gambar-gambar struktur atau pada gambar
kerja beton yang telah mendapat persetujuan dari "manajemen konstruksi
yang ditunjuk".

Akhir dari PASAL 1

14
Apple V Residence

PASAL 2
Pekerjaan Pembesian
Apple V Residence

PASAL 2 : PEKERJAAN PEMBESIAN

PASAL 1 - UMUM

1.1. Persyaratan Umum


Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan baja tulangan/wiremesh pada bab ini
yaitu pada pekerjaan perbaikan dan perkuatan dengan perbesaran dimensi pada
balok kanopi yang mengalami lendutan pada gedung C (Balitbangda), seperti
terlihat atau terperinci harus sesuai dengan persyaratan dari seluruh bagian dari
dokumen kontrak.

1.2. Lingkup kerja


A. Pekerjaan yang termasuk
Penyerahan laporan-laporan gambar-gambar kerja dari pekerjaan
pembesian, penyediaan dan penempatan tulangan baja/wiremesh untuk
semua pekerjaan beton yang langsung dicor di tempat, termasuk
penyediaan dan penempatan batang-batang "dowel" ditanamkan di dalam
beton seperti terlihat dan disyaratkan di dalam gambar atau seperti
petunjuk "manajemen konstruksi yang ditunjuk" dan bila disyaratkan,
penyediaan penulangan untuk dinding blok beton.
B. Catatan-catatan
Catatan-catatan pada gambar-gambar struktur adalah bagian dari Bab ini.
C. Pekerjaan yang berhubungan
1. Pekerjaan Beton, Bab 3
2. Cetakan beton, Bab 1
3. Pekerjaan Beton Prategang, Bab 4

1.3. Referensi-referensi
Pekerjaan yang tercantum pada bab ini, kecuali ditentukan lain seperti catatan
pada gambar-gambar atau seperti diperinci di sini, harus disesuaikan dengan edisi
terakhir dari peraturan-peraturan, standard-standard atau spesifikasi-spesifikasi
berikut :
A. SNI 03.2847.2002 : Tata cara Perencanaan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung.
B. S.I.I - 0136 : Standard Industri Indonesia, Baja Tulangan
(UDC.669.14) Beton
C. PBI-71 NI 2 : Peraturan Beton Indonesia
D. A.C.I.301. : Specification for Structural Concrete of Building.

15
Apple V Residence

E. A.C.I.315. : Manual of Standard Practice for Reinforced


Concrete.
F. A.C.I.318. : Building Code Requirements for Reinforced
Concrete.
G. A.S.T.M.-A185. : Standard Specification for welded steel wire fabric
for concrete reinforcement.
H. A.S.T.M.-A165 : Standard Specification for Deformed and Plain
Billet Steel Bars for Concrete Reinforcement,
grade 40, deformed, for reinforcing bars, Grade
40, for stirrups and ties.
I. A.W.S.12.1. : Reinforcing steel welding code.

1.4. Percobaan-percobaan dan Pemeriksaan (Test and Inspections)


A. Setiap pengiriman harus berasal dari sumber yang telah disetujui dan harus
disertai surat keterangan percobaan dari pabrik (manufacturer's test
certificate).
B. Selain seperti yang disyaratkan pada SII-0136 setiap jumlah pengiriman 30
ton baja tulangan/wiremesh harus diadakan pengujian periodik minimal 4
contoh yang terdiri dari 3 benda uji untuk uji tarik, dan 1 benda uji untuk uji
lengkung untuk setiap diameter batang baja tulangan/wiremesh.
Pengambilan contoh baja tulangan/wiremesh akan ditentukan oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".
C. Semua pengujian tersebut di atas meliputi uji tarik dan lengkung, harus
dilakukan di laboratorium yang direkomendasi oleh "manajemen konstruksi
yang ditunjuk" dan minimal sesuai dengan SII-0136-84 salah satu standard
uji yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. Semua biaya pengujian tersebut
ditanggung oleh Kontraktor.
D. Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain yang
merugikan terhadap kekuatan rekatan harus dibersihkan.
E. Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan diikat
dengan kawat dari baja lunak.
F. Sambungan mekanik harus diuji dengan percobaan tarik.
G. Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan pekerjaan pembesian,
termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut beton, lokasi dari sambungan kait
dan panjang penjangkaran dari penulangan baja/wiremesh untuk
mendapatkan persetujuan dari "manajemen konstruksi yang ditunjuk".

1.5. Penyerahan-penyerahan
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh "Kontraktor" kepada
"manajemen konstruksi yang ditunjuk" dengan segera sesuai dengan jadwal yang

16
Apple V Residence

telah disetujui untuk menyerahkan sehingga tidak menyebabkan kelambatan pada


pekerjaannya sendiri maupun dari pada kontraktor lain.
A. Gambar-Gambar Pelaksanaan :
Gambar-gambar pelaksanaan yang memperlihatkan semua ukuran
pembesian dan lokasi untuk pemasangan tulangan/wiremesh serta
tambahan-tambahan (accessories) harus diserahkan untuk disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk". Penyerahan harus setidak-tidaknya
empat minggu hari kerja sebelum pelaksanaan. Pemberian persetujuan/ijin
harus dilakukan sebelum perakitan.
B. Sertifikat
Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja
tulangan/wiremesh, Kontraktor harus memberikan copy dari laporan-laporan
percobaan yang mewakili pengiriman baja tulangan untuk proyek ini.
C. Hasil Percobaan
Hasil percobaan harus diserahkan kepada "manajemen konstruksi yang
ditunjuk" sedikitnya 5 hari kerja sebelum pengiriman ke lapangan, hal ini
juga harus diperhatikan oleh kontraktor karena kebanyakan pelaksanaan
dilakukan paralel dengan percobaan/pengujian.

PASAL 2 - BAHAN-BAHAN/PRODUK

2.1. Bahan-bahan
A. Tulangan
Sediakan tulangan berulir mutu U-40 sesuai dengan SII 0136-84 dan
tulangan polos mutu U-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan
pada gambar-gambar struktur.
Tulangan dengan diameter < 10 mm harus baja lunak dengan tegangan
leleh 240 MPa.
Tulangan dengan diameter ≥ 10 mm harus baja tegangan tarik tinggi,
batang berulir dengan tegangan leleh minimum 400 MPa dan maksimum
480 MPa.
B. Tulangan Anyaman (Wiremesh)
Sediakan tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83, berulir, dan
tegangan leleh minimum 500 Mpa dan maksimum 540 Mpa.
C. Penunjang/dudukan tulangan/wiremesh (Bar support)
Dudukan tulangan/wiremesh haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan
kawat pengikat yang ditanamkan, atau Individual High Chairs.
D. Bolstern, chairs, spacers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk
mengatur jarak.
1. Pakailah besi dudukan tulangan/wiremesh menurut rekomendasi CRSI
(Concrete Reinforcing Steel Institute), kecuali diperlihatkan lain pada

17
Apple V Residence

gambar.
2. Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang tidak
direkomendasi.
3. Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir atau
"horizontal runners" dimana bahan dasar tidak akan langsung
menunjang batang kursi (chair legs). Atau pakai lantai kerja yang
rata.
4. Untuk beton ekspose, dimana batang-batang penunjang langsung
berhubungan/mengenai cetakan, sediakan penunjang dengan jenis
"hot-dip-galvanized" atau penunjang yang dilindungi plastik.
E. Kawat Pengikat
Dibuat dari baja lunak.

2.2. Jaminan Mutu


A. Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".
B. Sertifikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) untuk semua
tulangan/wiremesh yang dipakai harus diperlihatkan. Percobaan-percobaan
ini harus memperlihatkan hasil-hasil dari semua komposisi kimia dan sifat-
sifat fisik.

2.3. Persiapan pekerjaan/Perakitan tulangan


A. Pembengkokan dan pembentukan.
Pemasangan dan pembengkokkan tulangan/wiremesh harus sedemikian
rupa sehingga posisi dari tulangan/wiremesh sesuai dengan rencana dan
tidak mengalami perubahan bentuk maupun tempat selama pengecoran
berlangsung.
B. Pembuatan dan pemasangan tulangan/wiremesh sesuai dengan SKSNI
03.2847.2002.
C. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangan/wiremesh disesuaikan
dengan persyaratan SKSNI 03.2847.2002 atau A.C.I. 315.

2.4. Pengiriman, penyimpanan dan penanganannya


A. Pengiriman tulangan/wiremesh ke lapangan dalam kelompok ikatan ditandai
dengan etiket/label yang mencantumkan ukuran batang, panjang dan tanda
pengenal.
B. Pemindahan tulangan/wiremesh harus hati-hati untuk menghindari
kerusakan. Gudang harus kering, bagus saluran-salurannya, dan terlindung
dari lumpur, kotoran, karat dsb.

18
Apple V Residence

PASAL 3 - PELAKSANAAN PEMASANGAN TULANGAN/WIREMESH,


PEMBENGKOKAN DAN PEMOTONGAN

3.1. Persiapan
A. Pembersihan
Sebelum pengecoran beton, tulangan/wiremesh harus bebas dari kotoran,
lemak, kulit giling (mill steel) dan karat lepas, serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada
tulangan/wiremesh atau pada sambungan konstruksi untuk menjamin
rekatannya.
B. Pemilihan/seleksi
Tulangan/wiremesh yang berkarat harus ditolak dari lapangan.

3.2. Pemasangan Tulangan/Wiremesh


A. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan SNI 03.2847.2002
Koordinasi dengan bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta
tenaga perlu diadakan untuk menghindari keterlambatan. Adakan/berikan
tambahan tulangan/wiremesh pada lubang-lubang (openings)/bukaan sesuai
gambar atau standar yang berlaku.
B. Pemasangan
Tulangan/wiremesh harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat
baja, hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
1. Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang pada
posisi yang benar dan untuk menjaga jarak bersih digunakan
spacers/penjaga jarak.
2. Tulangan pada balok-balok footing dan pelat untuk wiremesh harus
ditunjang untuk memperoleh lokasi yang tepat selama pengecoran
beton dengan penjaga jarak, kursi penunjang dan penunjang lain yang
diperlukan.
3. Tulangan-tulangan/wiremesh yang langsung di atas tanah dan di atas
agregat (seperti pasir, kerikil) dan pada lapisan kedap air harus
dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton yang mutunya paling
sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor.
4. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup
beton. Untuk itu tulangan/wiremesh harus dipasang dengan penahan
jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama
dengan mutu beton yang akan di cor. Penahan-penahan jarak dapat
berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
sebanyak minimum 4 buah setiap m² cetakan atau lantai kerja.

19
Apple V Residence

Penahan-penahan jarak ini harus tersebar merata.


5. Pada pelat-pelat dengan tulangan/wiremesh rangkap,
tulangan/wiremesh atas harus ditunjang pada tulangan/wiremsh
bawah oleh batang-batang tulangan penunjang. Perhatian khusus
perlu dicurahkan terhadap ketepatan letak dari tulangan-
tulangan/wiremesh pelat yang dibengkok yang harus melintasi
tulangan balok yang berbatasan.
C. Toleransi pada pemasangan tulangan/wiremesh
1. Terhadap selimut beton (selimut beton) : ± 6 mm
2. Jarak terkecil pemisah antara batang : ± 6 mm
3. Tulangan/wiremesh atas pada pelat dan balok :
- balok dengan tinggi sama atau lebih kecil dari 200 mm: ± 6 mm
balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600
- mm : ± 12 mm
balok dengan tinggi lebih dari 600 mm : ± 12 mm
- panjang batang : ± 50 mm
4. Toleransi pada pemasangan ; lainnya sesuai SNI
03.2847.2002.
D. Pembengkokan Tulangan sesuai dengan SNI 03.2847.2002.
1. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-
cara yang merusak tulangan itu seperti misalnya dipanaskan.
2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan
kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari
bengkokan sebelumnya.
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh
dibengkok atau diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di
dalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
4. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diijinkan oleh perencana.
5. Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos
atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam
tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari 850o C.
6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan
dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan di atas
100oC yang bukan pada waktu di las, maka dalam perhitungan-
perhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil kekuatan baja
tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin.
7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali
apabila diijinkan oleh perencana.
8. Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh
didinginkan dengan jalan disiram dengan air.

20
Apple V Residence

9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam


jarak 8 kali diameter (diameter pengenal) batang dari setiap bagian
dari bengkokan.
E. Toleransi pada pemotongan dan pembengkokan tulangan
1. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi
yang disyaratkan oleh perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh
perencana, pada pemotongan dan pembengkokan tulangan ditetapkan
toleransi-toleransi seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut.
2. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurut ukuran
dan terhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang
dibengkok ditetapkan toleransi sebesar ± 25 mm, kecuali mengenai
yang ditetapkan dalam ayat (3) dan (4). Terhadap panjang total
batang yang diserahkan menurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi
sebesar + 50 mm dan - 25 mm.
3. Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkan
toleransi sebesar ± 6 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan sebesar
± 12 mm untuk jarak lebih dari 60 cm.
4. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan
ditetapkan toleransi sebesar ± 6 mm.
F. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran.
1. Panjang penjangkaran dan panjang penyaluran harus mengikuti SKSNI
03.2847.2002 atau ACI 318 edisi terakhir.
2. Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi
tegangan terbesar. Sambungan untuk tulangan/wiremesh atas pada
balok dan pelat beton harus diadakan ditengah bentang, dan tulangan
bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang dimana
memungkinkan.
3. Ketidak lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui
perbandingan 1 terhadap 10.
4. Standar pembengkokan
Semua standar pembengkokan harus sesuai dengan PBI-91 (Tata Cara
Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), kecuali
ditentukan lain pada gambar struktur.

3.3. Pemasangan Wire Mesh


A. Pemasangan pada kepanjangan terpanjang yang memungkinkan dilakukan.
B. Jangan melakukan penghentian / pengakhiran lembar wiremesh antara
tumpuan balok atau tepat diatas balok dari struktur menerus.
C. Sambungan-sambungan dalam arah lebar tidak boleh pada satu garis
menerus.

21
Apple V Residence

3.4. Las
Bila diperlukan atau disetujui, pengelasan tulangan beton harus sesuai dengan
"Reinforcing steel welding code (AWS D 12.1.)". Pengelasan tidak boleh dilakukan
pada bengkokan di suatu batang, pengelasan pada persilangan (las titik) tidak
diijinkan kecuali seperti dianjurkan atau disahkan oleh "manajemen konstruksi
yang ditunjuk". ASTM specification harus disertakan dengan persyaratan jaminan
kehandalan kemampuan las dengan cara ini.

3.5. Sambungan mekanik


Bila jumlah luas tulangan kolom melampaui 3% dari luas penampang kolom,
maka harus dipakai sambungan mekanik yang mana pelaksanaannya harus
dilakukan secara berselang-seling. Jenis sambungan yang dipergunakan haruslah
yang disetujui oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".

3.6. Penutup/selimut beton minimum (kecuali ditentukan lain)


Penutup/selimut beton minimum, diukur dari permukaan beton sampai tepi terluar
besi tulangan terluar yang dibungkus penutup beton tersebut.
A. Pelat, dinding
1. Tidak berhubungan dengan tanah atau cuaca
untuk < D-22 : 20 mm
untuk ≥ D-22 : 40 mm
2. Yang berhubungan dengan cuaca
untuk D ≤ 16 : 40 mm
untuk D ≥ 19 : 50 mm
B. Balok dan gelegar
1. Tidak berhubungan dengan tanah atau cuaca : 40 mm
2. Yang berhubungan dengan cuaca :
untuk ≤ D-16 : 40 mm
untuk ≥ D-19 : 50 mm
C. Kolom
1. Tidak berhubungan dengan tanah atau cuaca : 40 mm
2. Yang berhubungan dengan cuaca :
untuk ≤ D-16 : 40 mm
untuk ≥ D-19 : 50 mm
D. Beton yang berhubungan dengan tanah tetapi dicor dengan menggunakan
cetakan, penutup beton untuk tulangan manapun : 50 mm.
E. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah, penutup untuk tulangan
manapun : 70 mm.
Akhir dari Pasal 2

22
Apple V Residence

PASAL 3
Pekerjaan Beton
Apple V Residence

PASAL 3 : PEKERJAAN BETON

PASAL 1 - UMUM

1.1. Persyaratan Umum


A. Semua pekerjaan beton harus memenuhi peraturan Beton Indonesia,
kecuali telah ditetapkan pada bagian lain.
B. Kontraktor harus memperhatikan semua pekerjaan mechanical, sanitary dan
pekerjaan listrik serta lubang-lubang untuk pipa atau pekerjaan ducting
yang harus ditanam di dalam beton, berdasarkan persyaratan dari gambar-
gambar M & E.
C. Kontraktor harus memperhitungkan finishing arsitektur.
D. Beton harus terbuat dari semen, aggregat dan air. Bahan tambahan lain
yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan dari "manajemen
konstruksi yang ditunjuk".
1.2. Lingkup Pekerjaan
A. Pekerjaan yang termasuk meliputi :
1. Penyediaan dan pendaya-gunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua
pembuatan dan pemasangan semua baja tulangan, bersama dengan
semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya
dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan, disyaratkan atau
sebagaimana diperlukan-nya.
2. Tanggung jawab "Kontraktor" atas instalasi semua alat-alat yang
terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam di
dalam beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh
Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI
03.2847.2019).
3. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang
tidak termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur
adalah ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat,
begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar
struktur konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam
ukuran antara kedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku
harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Perencana atau
"manajemen konstruksi yang ditunjuk" guna mendapatkan ukuran
yang sesungguhnya yang disetujui oleh Perencana.
4. Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak boleh
berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat
didalam SNI 03.2847.2019. Dalam hal ini "manajemen konstruksi
yang ditunjuk" harus segera diberitahukan untuk persetujuannya.
5. Tanggung jawab "Kontraktor" harus bertanggung jawab untuk
membuat dan membiayai semua desain campuran beton dan test-test
untuk menentukan kecocokan dari bahan dan proporsi dari bahan-
bahan terperinci untuk setiap jenis dan kekuatan beton, dari perincian
slump, yang akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua teknik dan
kondisi penempatan, dan akan menghasilkan yang diijinkan oleh

23
Apple V Residence

"manajemen konstruksi yang ditunjuk". Kontraktor berkewajiban


mengadakan dan membiayai Test Laboratorium.
6. Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
a. semua pekerjaan beton yang tidak terperinci diluar ini
b. pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
c. mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali
tulangan beton
d. koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian
e. landasan beton untuk peralatan M/E
f. grouting di bawah base plate
g. memasang vapor barrier di bawah slab beton yang langsung di
atas tanah, termasuk lantai beton, pelat dasar, tangga dan lain
sebagainya yang terletak di atas tanah.
h. menambal, membersihkan dan memperbaiki semua beton yang
disyaratkan
i. menyerahkan laporan-laporan, contoh-contoh, data produk,
sertifikat mill dan gambar-gambar kerja konstruksi.
7. Pekerjaan beton untuk struktur atas termasuk kolom, lapisan tahan
api, dinding, balok, lantai, beton pada metak deck, slab atap, parapet,
tangga, platform dan pekerjaan beton lainnya serta komponen-
komponen seperti terlihat pada gambar.
B. Catatan - catatan pada gambar-gambar struktur adalah merupakan bagian
dari bab ini.
C. Pekerjaan yang berhubungan :
1. Pekerjaan cetakan, acuan dan perancah, Bab 1
2. Pekerjaan pembesian, Bab 2.
3. Pekerjaan konstruksi beton prategang, Bab 4.

1.3. Referensi dan standard-standard.


Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum dalam
gambar atau diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari peraturan, standard
dan spesifikasi berikut:
A. PBI - NI 2 – 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia - 1971
B. SNI.03.2847.2019 : Tatacara Perencanaan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung.
C. PUBI – 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
D. ACI – 304 : ACI 304.IR-79 Preplaced Aggregate Concrete for
Structural and Mass Concrete, Part 2.
ACI 304.2R-71, Placing Concrete by Pumping
Methods, Part 2.
ACI 304, 304-71, High Density Concrete :
Measuring, Mixing, Tranporting and Placing, Part 2.
E. ASTM - C94 : Standard Specification for Ready-Mixed Concrete.
F. ASTM - C33 : Standard Specification for Concrete Aggregates.
G. ACI – 318 : Building Code Requirements for Reinforced
Concrete.
H. ACI – 301 : Specification for Structural Concrete of Building.
I. ACI - 212 : ACI 212.IR-63, Admixture for Concrete, Part-1

24
Apple V Residence

ACI 212.2R-71, Guide for Use of Admixture in


Concrete, Part 1.
J. ASTM - C143 : Standard Test Method for Slump of Portland
Cement Concrete.
K. ASTM - C231 : Standard Test Method for Air Content of Freshly
Mixed Concrete by the Pressure Method.
L. ASTM - C171 : Standard Specification for Sheet Materials for Curing
Concrete.
M. ASTM - C172 : Standard Method of Sampling Freshly Mixed
Concrete.
N. ASTM - C31 : Standard Method of Making and Curing Concrete
Test Specimens in the Field.
O. ASTM - C42 : Standard Method of Obtaining and Testing Drilled
Cores and Sawed Beams of Concrete.
P. ASTM - C309 : Standard Specification for Liquid Membrane
Forming Compounds for Curing Concrete.
Q. ASTM - D1752 : Standard Specification for Performed Spange Rubbe
rand Cork Expansion Joint Fillers for Concrete
Paving and Structural Construction.
R. ASTM - D1751 : Standard Specification for Performed Expansion
Joint Fillers for Concrete Paving and Structural
Construction (Non-extruding and Resilient
Bituminous Types).

1.4. Penyerahan-penyerahan.
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor kepada
"manajemen konstruksi yang ditunjuk" sesuai dengan jadwal yang telah disetujui
dan dengan segera sehingga tidak menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan
sendiri maupun pada pekerjaan kontraktor lain.
A. Gambar kerja.
Merupakan gambar tahapan pelaksanaan yang harus diserahkan oleh
Kontraktor kepada "manajemen konstruksi yang ditunjuk" untuk mendapat
persetujuan ijin. Penyerahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) hari kerja sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan beton untuk
diperiksa.
B. Data dari pabrik/sertifikat.
Untuk mendapat jaminan atas mutu beton ready-mix, maka sebelum
pengiriman; Kontraktor harus sudah menyerahkan kepada "manajemen
konstruksi yang ditunjuk" sedikitnya 5 hari kerja sebelum pengiriman; hasil-
hasil percobaan laboratorium, baik hasil percobaan bahan maupun hasil
percobaan campuran yang diperuntukan proyek ini.
C. Hasil dari Trial Mix
Semua data untuk trial mix yang disyaratkan pada 2.10.C. (Trial Mix) dari
bab ini, harus diserahkan kepada Engineer.
D. Contoh-contoh untuk beton ekspose
1. Perlu perhatian untuk bahan-bahan dan metoda konstruksi.
Keputusan penting untuk bahan-bahan atau metode-metode

25
Apple V Residence

konstruksi, ataupun keduanya, untuk mendapatkan penyelesaian yang


disyaratkan, harus menjadi tanggung jawab Kontraktor tanpa biaya
tambah kepada Owner.
2. Untuk integrally colored concrete with exposed aggregate harus
cocok (dengan pendapat arsitek) mengenai warna dan texture dari
exposed aggregate dari thinshell precast concrete panels pada
dinding bangunan.
a. Sedikitnya 6 minggu sebelum pengecoran integrally colored
concrete with exposed agregat, di lapangan dicor. Contoh dari
exposed aggregate colored concrete sebesar 40 m² dengan
tebal 7.5 cm untuk persetujuan Arsitek.
b. Contoh harus dicuring selama 28 hari.
c. Dibuat persetujuan Arsitek tentang warna dan texture
sebelum mengecor integrally colored concrete manapun.
Panel-panel tambahan harus dibuat, dicor dan dicuring apabila
panel-panel pertama tidak disetujui Engineer.
3. Semua beton pada waktu selesainya pekerjaan harus cocok dengan
pendapat Arsitek, contoh panel yang telah dicor dan disetujui.
Contoh panel di lapangan yang telah disetujui harus disimpan dan
dilindungi untuk dipakai sebagai pembanding oleh Arsitek terhadap
hasil beton yang jadi, sampai persetujuan ahir pekerjaan secara
keseluruhan oleh pihak Owner. Kemudian menyingkirkannya dari
site setelah selesai.
4. Sebelum pengecoran beton manapun seperti contoh yang disetujui,
harus didapatkan persetujuan Arsitek atas contoh-contoh yang
disetujui. Apabila contoh-contoh yang pertama tidak disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk", maka harus disediakan
contoh-contoh tambahan sampai mendapat persetujuan untuk hal
tersebut.
E. Contoh-contoh lain
- aggregat halus (0.5 kg)
- kerikil (0.5 kg)
- admixture (0.5 l, each)
- curing material (0.5 l)
- water stop (300 mm)
- joint filler
- water proofing
- floor hardener (0.1 kg)
- reinforcement supports
F. Laporan-laporan
Laporan percobaan laboratorium harus diserahkan kepada Engineer
termasuk kurva percobaan campuran (trial mix curves), pada semua
percobaan dan design mixes, untuk mendapat persetujuan dalam waktu 45
hari setelah mendapat perintah kerja, atau sedikitnya 30 hari sebelum
pengecoran awal beton, tanggal manapun yang lebih awal. Laporan ini juga
disesuaikan dengan S kurve perencanaan
G. Pengecoran beton
Tahapan pengecoran harus diserahkan untuk mendapat persetujuan
manajemen konstruksi.

26
Apple V Residence

1.5. Percobaan dan pemeriksaan


A. Umum
Test bahan : Sebelum membuat campuran, test laboratorium harus
dilakukan untuk test berikut, sehubungan dengan prosedur-prosedur
ditujukan ke standard referensi untuk menjamin pemenuhan spesifikasi
proyek untuk membuat campuran yang diperlukan.
B. Semen : berat jenis semen.
C. Aggregat
Agregat halus maupun kasar : analisa tapis, berat jenis, persentasi dari void
(kekosongan), penyerapan, dan kelembaban dari agregat kasar dan halus.
Berat kering dari agregat kasar. Modulus terhalus dari agregat halus.
D. Air
Test kimia.
E. Percobaan Beton
1. Gudang/tempat penyimpanan contoh benda uji.
Gudang penyimpanan yang terjamin atau ruangan harus disediakan
oleh "kontraktor" untuk menyimpan benda-benda uji kubus dan
silinder beton, selama pemeliharaan. Gudang harus mempunyai ruang
yang cukup untuk menampung semua fasilitas yang diperlukan dan
semua benda uji kubus yang dimaksudkan. "Kontraktor" harus
menyerahkan detail dari gudang kepada "manajemen konstruksi yang
ditunjuk" untuk persetujuan.
Gudang harus dilengkapi dengan pintu yang kuat dan kunci yang
bermutu baik. "manajemen konstruksi yang ditunjuk" berhak untuk
langsung meninjau ruang/gudang penyimpanan contoh benda uji
kubus tersebut. Gudang harus tersedia dalam direksi keet.
2. Percobaan laboratorium
Jumlah silinder percobaan untuk struktur beton kecuali tiang bor
adalah sebagai berikut :
a. Untuk batching plant
1. Contoh untuk percobaan kekuatan beton untuk kolom dan
dinding harus diambil minimum 4 (empat) contoh untuk
setiap 10 m³ dari setiap macam mutu, masing-masing satu
untuk percobaan kekuatan beton umur 7, 14, 21 dan 28
hari.
2. Jumlah contoh yang diambil sedikitnya 12 (dua belas)
silinder setiap 100 m³ dari pengecoran beton setiap hari
dimana 6 silinder untuk percobaan kekuatan beton umur 7
hari dan 6 silinder lainnya untuk 28 hari.
3. Dari no 1 dan 2, jumlah yang lebih kecil harus diambil
untuk percobaan.
b. Untuk ready mix :
Untuk pengiriman harian, pada pengiriman setiap hari harus
dilakukan percobaan sebagai berikut :
Contoh dari satu batch yang dipilih secara acak harus diambil
sebagai berikut :
Truk mixer Jumlah contoh
1 truk mixer 1 x 4 contoh

27
Apple V Residence

2 - 5 truk mixer 2 x 4 contoh


6 - 10 truk mixer 3 x 4 contoh
setiap tambahan 10 truk tambahan 1 x 4 contoh
mixer
Contoh-contoh tersebut di atas harus diambil pada tempat
penuangan dari truk dan pada rentang waktu antara kira-kira
15% sampai 85% dari beban muatan truk.
Pada setiap pengambilan contoh dari satu batch, harus diambil
beton segar sebanyak kira-kira 30 kg, dengan memakai ember
atau alat yang tidak menyerap.
Contoh tersebut harus diaduk ulang lagi dengan baik pada
suatu alas yang datar kemudian dibagi menjadi dua bagian dan
prosedur membuat contoh harus mengikuti SK SNI M-62-1990-
03; Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di
Laboratorium.
Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dinyatakan mencapai
memenuhi kekuatan beton yang disyaratkan fc' bila memenuhi
ketentuan berikut :
1. nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing-
masing terdiri dari empat hasil uji kuat tekan tidak kurang
dari fc' + 0.82 S dimana S adalah standar deviasi dari
kelompok nilai hasil uji yang ditinjau.
2. tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari dua
silinder) mempunyai nilai di bawah 0.85 fc'.
3. dua dari hasil percobaan kekuatan tekan tidak boleh
mempunyai deviasi lebih dari 20% dari nilai tertinggi.
di mana :

N
2
S = ∑ '
f cl − f cr
i

fci' = nilai kekuatan tekan rata-rata


dari hasil percobaan
fcr' = percobaan kekuatan beton

∑ '
f cl
' I
f cr =
N

Jumlah maksimum penolakan beton di lapangan dari


keputusan apapun adalah sebagai berikut :

Untuk
Contoh m³
Elemen-elemen struktur Kolom, dinding geser, 30
dengan tegangan tinggi balok-balok utama,
pile cap

Pekerjaan struktur yang biasa Anak balok, pelat lantai 60

28
Apple V Residence

3. Penyelidikan pada hasil-hasil percobaan dengan kekuatan rendah :


Apabila mutu benda uji berdasarkan hasil percobaan kekuatan silinder
ternyata lebih rendah dari yang disyaratkan, maka harus dilakukan
percobaan-percobaan dengan tahapan sebagai berikut :
a. "Hammer Test", percobaan palu beton, harus sesuai dengan
ASTM C-805-79. Apabila hasil dari percobaan ini masih lebih
rendah dari yang disyaratkan, maka harus dilakukan percobaan
tahap berikut :
b. "Drilled Core Test", harus sesuai dengan ASTM C42-77 apabila
hasil dari percobaan "drilled core" ini masih lebih rendah dari yang
disyaratkan, maka harus dilakukan percobaan tahap berikut:
c. Loading test/Percobaan pembebanan harus sesuai dengan PBI-71
dan ACI-318-89. Apabila hasil dari percobaan pembebanan ini
masih lebih rendah dari yang disyaratkan, maka beton dinyatakan
tidak layak pakai. Apabila manajemen konstruksi mempunyai
kecurigaan yang kuat terhadap penurunan kualitas beton, maka
manajemen konstruksi berhak memerintahkan kontraktor untuk
melaksanakan core drill test meskipun hammer test menunjukkan
hasil yang baik.
F. Pengujian slump
1. Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump, dimana
nilai slump harus dalam batas-batas yang disyaratkan dalam PBI
1971, ASTM C 143 dan ASTM C 231, pada saat yang sama percobaan
cylinder dibuat kecuali ditentukan lain oleh "manajemen konstruksi
yang ditunjuk".

2. "Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump


berikut, beton dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan, yang
akan menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos, ataupun
berongga-rongga. Pelaksanaan dari persetujuan kontrak adalah
bahwa "Kontraktor" bertanggung jawab penuh untuk produksi dari
beton dan pencapaian mutu, kekuatan dan penyelesaian yang
memenuhi syarat batas slump.
Bila dipakai pompa beton, slump harus didasarkan pada pengukuran
di pelepasan pipa, bukan di truk mixer. Nilai slump harus 100 mm
sampai 150 mm.

PASAL 2 - BAHAN-BAHAN/PRODUK
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan Peraturan-
peraturan Indonesia.

2.1. Semen
A. Mutu semen
1. Semen portland harus memenuhi persyaratan standard Internasional
atau Spesifikasi Bahan Bangunan sesuai SNI 2847 2019, Type-2
pengikat awal, kekekalan bentuk, kekuatan tekan aduk dan susunan
kimia serta dipasok oleh pabrik yang disetujui oleh "manajemen
konstruksi yang ditunjuk". Semen yang cepat mengeras hanya boleh

29
Apple V Residence

dipergunakan jika ada ijin tertulis dari pihak "manajemen konstruksi


yang ditunjuk".
2. Kontraktor harus hanya memakai satu merk semen untuk seluruh
pekerjaan, seperti yang disetujui oleh "manajemen konstruksi yang
ditunjuk".
3. Didalam syarat pelaksanaan pekerjaan beton harus dicantumkan
dengan jelas jenis semen yang boleh dipakai dan jenis semen ini
harus sesuai dengan jenis semen yang digunakan dalam menentukan
rencana campuran beton berdasarkan ketentuan persyaratan mutu
beton.
B. Penyimpanan Semen
1. Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat penyimpanan
dan dijaga agar semen tidak lembab, dengan dasar/alas terangkat
bebas dari tanah dan kemasan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman. Semen yang
telah rusak karena terlalu lama disimpan sehingga mengeras ataupun
tercampur bahan lain, tidak boleh dipergunakan dan harus
disingkirkan dari tempat pekerjaan. Penyimpanan harus dengan
prinsip FIFO (First in First out). Semen harus dalam kemasan yang
utuh dan terlindung baik terhadap pengaruh cuaca, dengan ventilasi
secukupnya dan dipergunakan sesuai dengan urutan pengiriman.
Semen yang telah disimpan lebih dari 60 hari tidak boleh digunakan
untuk pekerjaan.
2. Curah semen harus disimpan didalam konstruksi silo secara tepat
untuk melindungi terhadap penggumpalan semen selama
penyimpanan.
3. Semua semen harus baru, bila dikirim setiap pengiriman harus
disertai dengan sertifikat test dari pabrik.
4. Semen harus diukur terhadap berat bersih per bungkus/kemasan.
Apabila ada kemasan yang beratnya kurang dan kekurangannya
melampaui 2% dari berat yang tercantum maka boleh ditolak, juga
bila rata-rata berat dari 50 kemasan yang dipilih random dari suatu
pengiriman adalah lebih kecil dari berat yang tercantum pada
kemasan, maka seluruh pengiriman tersebut boleh ditolak.

2.2. Agregat
A. Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari
SII 0051-82 "Aggregat Untuk Adukan Beton, Cara Penentuan Besar Butir"
dan SII 0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak tercakup
dalam SII 0052-80, maka harus memenuhi spesifikasi agregate untuk beton
dan disetujui oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".
B. Semua agregat harus bersih, keras dan mempunyai sifat kekekalan (tahan
lama) seperti disyaratkan. Mencuci, memproses, memisahkan, mencampur
dan sebagainya harus dilaksanakan seperlunya untuk mendapatkan gradasi
dan syarat-syarat mekanik yang disyaratkan.
C. Agregat boleh berasal dari sumber/tambang atau sumber alam lain dan
harus diproses seperlunya untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Semua
sumber harus disetujui oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk" seperti
dinyatakan dalam kondisi umum dari kontrak.
1. Agregate halus (Pasir)

30
Apple V Residence

Agregate halus terdiri dari pasir


a. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
(ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan
lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan
0.063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat
halus harus dicuci. Sesuai PBI'71 bab 3.3. atau SNI 2847 2019.
b. Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran partikel-partikel
seperti yang ditentukan di pasal 3.5. dari NI-2. PBI'71 dan SNI
2847 2019.
c. Ukuran butir-butir agregat halus, sisa di atas ayakan 4 mm
harus minimum 2% berat; sisa di atas ayakan 1 mm harus
minimum 10% berat; sisa di atas ayakan 0,25 mm harus
berkisar antara 80% dan 90% berat.
d. Sifat kekal diuji dengan larutan jenuh garam sulfat, sbb:
1. Jika dipakai Natrium-sulfat, bagian yang hancur maksimum
10%
2. Jika dipakai Magnesium-sulfat, bagian yang hancur
maksimum 15%
e. Sifat organik tidak boleh melampaui persyaratan-persyaratan
di SII - 0077.
f. Penyimpanan pasir harus sedemikian rupa sehingga terlindung
dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
g. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk
semua mutu beton.
2. Agregat kasar (kerikil dan/atau batu pecah)
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil desintegrasi
alami dari batu-batuan atau batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu, dengan besar butir lebih kecil dari 30 mm, keras,
kuat dan bebas dari lumpur, tanah liat dan bahan-bahan organik.
a. Gradasi dari agregat kasar harus sesuai dengan PBI - 1971, SNI
2847 2019.
b. Butir-butir harus terdiri dari berbagai ukuran seperti dinyatakan
di PBI - 1971 NI - 2 Bab 3.5. Sisa di atas ayakan 31,5 mm,
harus 0% berat; sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar
antara 90% dan 98% berat, selisih antara sisa-sisa kumulatif di
atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60% dan
minimum 10% berat.
c. Mutu koral ; butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu
pecah jumlah butir-butir pipih maksimum 20% bersih, tidak
mengandung zat-zat aktif alkali, bersifat kekal, tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca.
d. Sifat kekal diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai
berikut :
1. jika dipakai Natrium Sulfat, bagian yang hancur maksimum
12%
2. jika dipakai Magnesium Sulfat, bagian yang hancur
maksimum 18%.
e. Kekerasan butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana
penguji dari Rudeloff dengan beban penguji 20t, harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

31
Apple V Residence

1. tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9.5 - 19 mm lebih


dari 24% berat.
2. tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19-30 mm lebih dari
22% atau dengan mesin pengaus Los Angeles, tidak boleh
terjadi kehilangan berat lebih dari 50% sesuai SNI 2847
2019., atau PBI-71.
f. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (terhadap berat
kering) yang diartikan lumpur adalah bagian-bagian yang
melalui ayakan 0.063 mm apabila kadar lumpur melalui 1%
maka agregat kasar harus dicuci.
g. Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat
merusak beton.
h. Penyimpanan kerikil atau batu pecah harus sedemikian rupa
agar terlindung dari pengotoran oleh bahan-bahan lain.
3. Tabel gradasi standard dari agregat normal *
Ukuran Ukuran Tapis (mm)
max
dari
50 40 30 25 20 15 10 5 2.5 1.2 0.6 0.3 0.15
agregat
(mm)
Persentase berat dari bahan yang melalui tapis (%)

40 100 95 - - - 35 - - 10 - 0 - 5 - - - - -
100 70 30
Agregat
kasar 30 - 100 95 - - 40 - - 10 - 0- 0-5 - - - -
atau batu 100 75 35 10
pecah
25 - - 100 90 - 60 - - 20 - 0- 0-5 - - - -
100 90 50 10

20 - - - 100 90 - (55 20 - 0- 0-5 - - - -


100 80) 55 10
Agregat - - - - - - - 100 90 - 80 - 50 25 - 10 - 2-
halus 100 100 - 65 35 10
90
Catatan : * adalah untuk referensi saja.

2.3. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan-
bahan lain yang dapat merusak beton serta baja tulangan atau jaringan kawat
baja. Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan,
maka air harus diteliti pada laboratorium yang disetujui oleh "manajemen
konstruksi yang ditunjuk".

2.4. Bahan campuran tambahan (Admixture)


Admixture harus disimpan dan dilindungi untuk menjaga kerusakan dari
container. Admixture harus sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212 2R-64.
Segala macam admixture yang akan digunakan dalam pekerjaan harus disetujui
oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk". Admixture yang mengandung
chloride atau nitrat tidak boleh dipakai.

32
Apple V Residence

2.5. Bahan-bahan untuk curing beton


Pemakaian bahan-bahan untuk curing dengan persetujuan Engineer dan harus
sesuai persyaratan berikut :
- karung goni
- liquid membrane forming compounds mengikuti ASTM C-309

2.6. Waterstops
Waterstops,
A dipasang pada semua sambungan-sambungan konstruksi yang
berhubungan
. langsung dengan tanah atau air tanah dan ditempat yang
ditunjukkan pada gambar.
Waterstops harus menerus dan harus dipasang secara akurat dan
dikencangkan dengan baik dan ditunjang untuk mencegah lendutan.
Waterstop harus mempunyai perkuatan untuk mengadakan suatu
perekatan yang permanen terhadap beton, mencegah pergerakan dari
waterstops setelah hydrasi.
B. Dimensi minimum dari waterstop-waterstop harus sesuai tabel berikut
(semua dimensi dalam mm) :
diameter bulatan diameter tinggi bulatan
lebar tebal web
ditepi *) bulatan ditengah *) ditepi**)
140 4.5 12.5 8 -
190 4.5 12.5 8 -
240 4.5 19 10 22
Catatan : *) hanya waterstop untuk bagian dalam (internal waterstop
only)
**) hanya waterstop untuk bagian luar (external waterstop
only)

C. Jumlah pertemuan sambungan di lapangan haruslah seminimum mungkin.

2.7. Joint filler


A. Kontraktor harus memasok dan memasang premoulded joint filler pada
semua expansion joints dan dimana ditunjukkan pada gambar. Kecuali
disyaratkan lain, joint-filler haruslah yang resin atau bitumen bonded cork.
Bahannya harus dari pabrik yang disetujui oleh Engineer dan harus sesuai
dengan :
- ASTM D-1752, type II for Resin Bonded Cork
- ASTM D-1751, for Bitumen Bonded Cork
B. Kontraktor harus menyerahkan sertifikat test dari pabrik untuk setiap
pengiriman dari setiap jenis joint filler yang dikirim ke lapangan.
2.8. Waterproofing
Sesuai dengan bab spesifikasi detail dari waterproofing.

2.9. Floor Hardener ( lihat spek arsitektur untuk aplikasinya )

2.10. Mutu Dan Konsistensi Dari Beton

Kekuatan
A ultimate tekan beton silinder 150 mm x 300 mm umur 28 hari,
kecuali. ditentukan lain, harus seperti berikut :
1. Fondasi Tapak, semua pelat dan balok di atas tanah : fc'-30 MPa
2. Kolom-kolom, dinding beton diatas pondasi : fc'- 30 MPa

33
Apple V Residence

3. Semua pelat dan balok-balok beton bertulang di atas lantai dasar: fc'-30
Mpa
4. Semua beton non struktural seperti lantai kerja dan sebagainya : fc'-
30 Mpa.

B. Semua beton yang akan terkena penyinaran (exposure) sebagaimana


diberikan di dalam tabel berikut, harus memenuhi persyaratan rasio air -
bahan semenan maximum (maximum water - cementitious materials ratios)
yang berkaitan dan persyaratan kekuatan tekan beton minimum yang
ditentukan di dalam Tabel.

Persyaratan Kondisi Exposure Khusus

Kondisi Exposure Rasio air bahan semenan fc' minimum, beton


maximum, dalam berat, normal dan beton
beton dengan agregat agregat ringan (psi)
normal (Maximum water, (Minimum fc' normal
cementitious materials weight and light-
ratio, by weight, normal weight aggregate
weight aggregate concrete, psi)
concrete).
Beton yang dimak-sudkan mempunyai
permeabilitas rendah bila terkena air (con-
crete intended to have low permeability 0,5 4000
when exposed to water).
Untuk perlindungan korosi tulangan di
dalam beton yang ter-kena klorida dari ba-
han kimia pencegah terbentuknya kristali-
sasi (deicing chemi-cals), garam, air asin, 0,4 5000
air payau (brackist water), air laut atau
percikan dari sumber –sumber tersebut (
spray from these sources).

C. Trial Mixes
1. Umum
Setiap design mix harus menunjukkan water cement ratio, water
content, agregat gradation, slump, air content dan kekuatan
(strength).
2. Percobaan Laboratorium
Apabila design mixes sudah disetujui, percobaan-percobaan pada
setiap campuran harus dilaksanakan di lapangan untuk membuktikan
cukup tidaknya disain mixes dan menunjukkan :
a. water cement ratio
b. workability/slump
c. drying shrinkage
d. kekuatan beton pada umur 7,14 dan 28 hari
e. kepadatan
Kekuatan beton dari trial mixer harus 25% lebih dari kekuatan yang
disyaratkan. Dari setiap trial mix, dibuat sedikitnya 6 (enam) silinder
untuk memutuskan.

34
Apple V Residence

3. Pengujian di lapangan
Begitu pengujian laboratorium telah lengkap dengan memuaskan,
pengujian dengan skala penuh memakai tempat dan peralatan yang
akan dipakai untuk pekerjaan permanen harus dilaksanakan. Tempat
dan peralatan harus dipelajari dan dicoba untuk pemenuhan
persyaratan-persyaratan sebelum percobaan-percobaan lapangan
tersebut diadakan.
Pengujian seperti di atas harus dilakukan dan campuran dimodifikasi
sampai hasilnya memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan.
Untuk setiap trial mix, harus dibuat sedikitnya 6 (enam) silinder untuk
penilaian.
Selain itu, untuk melepas cetakan dan perancah (pada pekerjaan
beton) dan untuk memberi prategang (prestressing) pada pekerjaan
beton prategang (prestress); kuat tekan beton diambil dari contoh
benda uji silinder yang dibuat mengikuti ketentuan yang berlaku,
selanjutnya diletakkan dan dirawat sama dengan struktur beton pada
tempat yang bersangkutan.

D. Bahan Tambahan
Kontraktor boleh memakai plasticizers, retarder dan additives dengan
persetujuan manajemen konstruksi yang ditunjuk. Pemakaian bahan harus
sesuai dengan instruksi pabrik dan persetujuan pendahuluan harus
diperoleh dari manajemen konstruksi yang ditunjuk dalam setiap kasus.
Kontraktor harus memastikan bahwa pemakaian dari setiap bahan
tambahan yang disetujui tidak akan mempengaruhi kekuatan, ketahanan
atau penampilan dari penyelesaian ahir pekerjaan beton. Admixture yang
mengandung chloride atau nitrat tidak boleh dipakai.
E. Slump untuk beton
1. Konsistensi dari beton harus diperiksa dengan pemeriksaan slump.

2. Kontraktor harus meyakinkan dirinya bahwa ia mampu memproduksi


beton dengan slump seperti pada tabel berikut, beton yang
memenuhi mutu maupun kekuatan, yang akan menghasilkan
penyelesaian seperti disyaratkan, bebas dari keropos atau gelembung
udara yang berlebihan. Pelaksanaan dari persetujuan kontrak adalah
bahwa Kontraktor menerima tanggung jawab penuh untuk produksi
beton dan pencapaian mutu, kekuatan dan penyelesaian yang
memenuhi syarat batas slump.
Bila dipakai pompa beton, slump harus didasarkan pada pengukuran
dipelepasan pipa, bukan di truk mixer. Nilai slump harus 100 mm
sampai 150 mm.
3. Rekomendasi slump untuk variasi beton konstruksi pada
keadaan/kondisi normal :
Slump pada

Konstruksi beton Maksimum Minimum


(cm) (cm)
Dinding, pelat fondasi dan fondasi 14 10
telapak bertulang

35
Apple V Residence

Fondasi telapak tidak bertulang, kaison 17 13


dan konstruksi di bawah tanah
Pelat, balok, kolom dan dinding 14 10
Pembetonan masal 14 10
untuk beton dengan bahan tambahan plasticizer, nilai slump dapat
dinaikkan sampai maksimum 1,5 cm di atas nilai maksimum.

2.11. Beton Ready-mixed


Beton
A ready-mixed haruslah berasal dari perusahaan ready-mixed yang
disetujui,
. pengukuran, pencampuran dan pengiriman sesuai dengan ACI
301-74, ACI committee 304 dan ASTM C 94 - 92a.
B. Pemeriksaan bagi manajemen konstruksi yang ditunjuk diadakan jalan
masuk ke proyek dan ketempat pengantaran contoh atau pemeriksaan
pekerjaan yang dapat dilalui setiap waktu. Denah dan semua peralatan
untuk pengukuran, adukan dan pengantaran beton harus diperiksa oleh
manajemen konstruksi yang ditunjuk sebelum pengadukan beton.
C. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang
sesuai dengan yang telah diuji di laboratorium dan disetujui, serta secara
konsisten harus dikontrol bersama-sama oleh Kontraktor dan Supplier beton
ready-mixed. Kekuatan beton minimum yang dapat diterima adalah
berdasarkan hasil pengujian yang diadakan di laboratorium.
D. Temperatur beton yang diijinkan dari campuran beton tidak boleh
melampaui 37 derajat (C).
E. Menambahkan bahan tambahan pada plant harus sesuai dengan instruksi
yang diberikan dari pabrik. Bila dipakai dua atau lebih bahan tambahan,
maka bahan tambahan harus ditambahkan secara terpisah untuk bahan
yang lain dan mengikuti instruksi pabrik. Bahan tambahan harus sesuai
dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212.1R-64.
F. Menambahkan air pada batch plant dan/atau pada lapangan proyek pada
kesempatan terakhir yang memungkinkan dan di bawah supervisi dari
manajemen konstruksi yang ditunjuk. Air tidak boleh ditambahkan selama
pengangkutan beton.
Penambahan air untuk menaikkan slump atau untuk alasan lain apapun
hanya boleh dilakukan bila diijinkan dan di bawah supervisi dari manajemen
konstruksi yang ditunjuk.
G. Truk-truk harus dilengkapi dengan alat untuk mengukur air yang akurat dan
alat untuk menghitung putaran.
H. Mulailah operasi pemutaran dalam waktu 30 menit sesudah semen dan
agregat dituang ke dalam mixer.
I. Beton harus dituangkan seluruhnya di lapangan proyek dalam waktu satu
setengah jam atau sebelum truk mixer mencapai 300 putaran yang mana
yang lebih dulu, setelah semen dan agregat dituang ke dalam mixer. Dalam
cuaca panas, batasan waktu harus diturunkan seperti ditentukan oleh
manajemen konstruksi yang ditunjuk.
J. Penggetaran ulang beton (yang sudah mulai pengikatan awal) tidak
diijinkan.
K. Apabila temperatur atau kondisi lain menyebabkan suatu perbedaan
(deviasi) pada slump atau sifat pengecoran, harus diberikan ukuran yang
disetujui oleh manajemen konstruksi yang ditunjuk untuk menjaga kondisi
normal. Penggumpalan beton karena agregat yang panas, air, semen atau

36
Apple V Residence

kondisi lainnya tidak diijinkan, dan beton harus ditolak.


L. Menggetarkan beton harus mengikuti ACI 309-72 (Recommended Practice
for Consolidation of Concrete).

PASAL 3 - PELAKSANAAN BETON

3.1. Umum
Kecuali disetujui oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk", semua beton
haruslah beton ready-mixed yang didapatkan dari sumber yang disetujui
"manajemen konstruksi yang ditunjuk", dengan takaran, adukan serta cara
pengiriman/pengangkutannya harus memenuhi persyaratan di dalam ASTM C94-
78a, ACI 304-73, ACI Committee 304 serta mengikuti Pasal 2.11 dari bab ini.

3.2. Pengadukan beton pada batching plant


Beton dari bahan-bahan dan disain mixes disini harus mengikuti pengukuran,
pencampuran dan pengadukan dengan pelat sesuai PBI - 1971 (Bab 6.2 dan Bab
6.3).
A. Batching
1. Proporsi dari campuran diukur berdasarkan berat dan memakai
tempat yang cocok, harus disediakan alat timbang. Apabila dipakai
semen masa, tempat yang terpisah dan kedap air serta alat timbang
harus disediakan. Satu set lengkap dari pemberat untuk percobaan
mekanisme penimbangan harus disediakan pada batching plant.
2. Mekanisme timbangan harus akurat sampai setengah dari satu persen
dalam kondisi operasi dan timbangan harus disediakan agar mudah
dilihat oleh Operator.
3. Air harus ditambahkan ke dalam mixer dari suatu reservoir yang
terpisah dan harus diperiksa dengan penyetelan untuk kelembaban di
dalam agregat.
Apabila diperlukan bahan tambahan, maka harus dipakai suatu
dispenser yang terpisah, seperti yang direkomendasikan atau
disediakan oleh pabrik bahan tambahan dan disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".
B. Pencampuran
1. Mixing plant harus mempunyai sebuah drum yang mampu untuk
menampung bahan-bahan dan air dan mencampurnya menjadi suatu
konsistensi yang homogen dalam waktu yang masuk akal. Waktu ini
harus ditentukan di lapangan dengan percobaan yang berdasarkan
pada rekomendasi pabrik mixing plant.
2. Drum dari campuran harus dari konstruksi sedemikian sehingga dapat
menuangkan seluruh campuran secepatnya dan tanpa tumpah.

3.3. Pengangkutan dan Pengiriman Beton


A. Pengangkutan dan pengiriman beton harus sesuai dengan PBI - 1971, ACI
304 - 73, ACI Committee 304 dan ASTM C94-92a.
B. Pengangkutan dan pengiriman beton juga harus mengikuti hal-hal berikut :
1. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara-cara sedemikian agar dapat
dicegah pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
2. Cara pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi

37
Apple V Residence

perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang


sudah dicor dan yang akan dicor. Memindahkan adukan beton dari
tempat pengadukan ke tempat pengecoran dengan perantaraan
talang-talang miring hanya dapat dilakukan setelah disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk". Dalam hal ini, "manajemen
konstruksi yang ditunjuk" mempertimbangkan persetujuan
penggunaan talang miring ini, setelah mempelajari usul dari
pelaksana mengenai konstruksi, kemiringan dan panjang talang itu.
3. Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 jam
setelah pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu ini harus
diperhatikan, apabila diperlukan waktu pengangkutan yang panjang.
Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang sampai 2 jam, apabila
adukan beton digerakkan kontinu secara mekanis. Apabila diperlukan
jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus dipakai bahan-
bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan pembantu yang
ditentukan dalam pasal 3.8. PBI '71.
4. Beton harus diangkut dari tempat mengaduk ke tempat pengecoran
sesegera dan sepraktis mungkin dan memakai metoda penanganan
untuk menghindari pemisahan bahan (segregations).
5. Dalam pengecoran kolom atau dinding tipis untuk ketinggian yang
besar, bukaan pada cetakan, talang untuk mengecor beton yang
flexible, tremmie atau perlengkapan lain yang disetujui harus dipakai
untuk memperoleh pengecoran beton yang baik seperti yang diijinkan.
6. Tinggi jatuh dari pengecoran beton tidak boleh melampaui 1.5 m.

3.4 Pengecoran dan pemadatan beton


A. Persiapan :

1. Kontraktor harus menyiapkan jadwal pengecoran dan menyerahkan


kepada "manajemen konstruksi yang ditunjuk" untuk disetujui
sebelum mulai kegiatan pembetonan.
2. Sebelum pengecoran beton, bersihkan benar-benar
cetakannya, semprot dengan air dan kencangkan.
Sebelum pengecoran, semua cetakan, tulangan beton, dan benda-
benda yang ditanamkan atau dicor harus telah diperiksa dan disetujui
oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".
Permohonan untuk pemeriksaan harus diserahkan kepada
"manajemen konstruksi yang ditunjuk" setidak-tidaknya 24 jam
sebelum beton dicor.
Kelebihan air, beton yang mengeras, puing-puing, butir-butir yang
terlepas dan benda-benda asing lain harus disingkirkan dari bagian
dalam cetakan dan dari permukaan dalam dari pengaduk serta
perlengkapan pengangkutan.
3. Galian harus dibentuk sedemikian sehingga daerah yang
langsung di sekeliling struktur dapat dikeringkan secara efektif dan
menerus. Seluruh galian harus dijaga bebas dari rembesan, luapan
dan genangan air sepanjang waktu, baik di titik sumur, pompa,
drainasi ataupun ditempat segala perlengkapan kontraktor yang
berhubungan dengan listrik untuk keperluan pekerjaan.

38
Apple V Residence

Dalam segala hal, beton tidak boleh ditimbun di galian manapun,


kecuali bila galian tertentu telah bebas air dan/atau lumpur.
4. Penulangan harus sudah terjamin menurut bab 2 dan diperiksa
serta disetujui. Logam-logam yang ditanam harus bebas dari adukan
lama, minyak, karat besi dan pengerakan lain ataupun lapisan yang
dapat mengurangi rekatan. Kereta pengangkut adukan beton yang
beroda tidak boleh dijalankan melalui tulangan ataupun disandarkan
pada tulangan. Pada lokasi dimana beton baru ditempelkan ke
pekerjaan beton lama, buat lubang pada beton lama, masukkan "steel
dowels", dan sisa kepanjangan dowel dibungkus rapat dengan adukan
non-shrink grout.
5. Basahkan cetakan beton secukupnya untuk mencegah
timbulnya retak, basahkan bahan-bahan lain secukupnya untuk
mengurangi penyusutan dan menjaga pelaksanaan beton.
6. Penutup beton
Bila tidak disebutkan lain tebal penutup beton harus sesuai dengan
persyaratan SNI 2847 2019 atau ACI 318-89.
7. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal
penutup beton, untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan
jarak yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama
dengan mutu beton yang akan dicor.
Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-penahan jarak dapat
berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
sebanyak minimum 8 buah setiap meter cetakan atau lantai kerja.
Penahan-penahan jarak tersebut harus tersebar merata.

B. Benda-benda yang ditanam dalam beton


1. Termasuk instalasi dari pekerjaan yang ditanamkan ke dalam beton
seperti angker-angker baut, paku-paku kayu, rangka dan selongsong
untuk pipa-pipa, dan benda-benda yang perlu ditanam dalam beton
seperti disyaratkan oleh divisi Mechanical & Electrical. Harus
disediakan fasilitas dan supervisi seperti disyaratkan untuk
pemasangan dan penyisipan benda-benda seperti disyaratkan di
bawah bab lain dan dilakukan pemotongan dan perkuatan cetakan
seperti disyaratkan untuk mengakomodasi hal tersebut di atas.
Jangan mengecor beton sebelum semua benda-benda yang harus
ditanam terpasang pada tempatnya yang tepat, teliti terhadap
penurunan, bersih, diperiksa dan disetujui. Lengkapi dengan
pengikat-pengikat dan penunjang yang diperlukan untuk menahan
benda-benda yang ditanam agar tetap berada ditempatnya selama
pengecoran berlangsung.
2. Benda-benda yang ditanam atau pipa-pipa harus ditempatkan
sedemikian agar tidak mengurangi kekuatan beton, juga dalam segala
hal benda-benda yang ditanam dan pipa-pipa tidak boleh dipasang
pada pelat dengan ketebalan sama dengan atau lebih kecil dari 12
cm.
3. Selongsong pipa boleh menembus pelat atau dinding, asalkan
disiapkan untuk tidak diekspos terhadap karat atau gangguan lain dan
dicat atau dilapis galbani. Jarak dari selongsong tidak boleh kurang

39
Apple V Residence

dari 3 kali diameter selongsong pusat ke pusat.


4. Benda-benda yang ditanam boleh ditanamkan dalam dinding selama
diameternya lebih kecil dari 1/3 tebal dinding, tidak ditempatkan lebih
dekat dari empat kali diameter atau 10 cm minimum dari pusat, dan
tidak mengurangi kekuatan dari struktur.
5. Selongsong, pipa-pipa atau benda-benda yang ditanam dalam beton
tidak boleh dari aluminium.
6. Pemasangan dari pipa dan/atau benda yang ditanam dalam pelat dan
atau balok harus sedemikian sehingga tulangan utama tidak melendut
oleh benda-benda manapun yang ditanam dalam beton.
7. Pipa dan/atau benda yang ditanam dalam pelat beton tidak boleh
mempunyai diameter luar lebih besar dari 1/3 dari ketebalan pelat dan
tidak boleh ditempatkan di bawah tulangan bawah ataupun di atas
tulangan atas dan harus berada di daerah pusat 1/3 dari ketebalan
pelat. Jarak bersih antara dua pipa dan/atau benda yang ditanam
yang bersebelahan harus sebesar mungkin, tapi tidak kurang dari 10
cm minimun atau 4 (empat) kali diameter pipa dan/atau benda yang
ditanam yang dipakai.

C. Pengecoran beton
1. Beton harus dicor sesuai persyaratan dalam SNI 2847 2019
ataupun ACI-304-73, ACI Committee 304, ASTM C 94-92a.
2. Beton yang akan dituang harus ditempatkan sedekat mungkin
kecetakan akhir dalam posisi lapisan horizontal kira-kira tidak lebih
dari ketebalan 30 cm.
3. Tinggi jatuh dari beton yang dicor jangan melebihi 1,5 m bila tidak
disebutkan lain atau disetujui Engineer.
4. Untuk beton expose, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidak boleh
lebih dari 1,5 m. Bila diperlukan tinggi jatuh yang lebih besar, belalai
gajah, corong pipa cor ataupun benda-benda lain yang disetujui
harus diperiksa, sedemikian sehingga pengecoran beton effektif pada
lapisan horisontal tidak lebih dari ketebalan 30 cm dan jarak dari
corong haruslah sedemikian sehingga tidak terjadi
segregasi/pemisahan bahan-bahan.
Pengangkutan dan pengecoran, setiap lapis dari beton struktur harus
sesuai dengan ACI-304-73, ACI Committee 304, ASTM C 94-78a, PBI-
'71.
5. Beton yang telah mengeras sebagian atau yang telah dikotori oleh
bahan asing tidak boleh dituang ke dalam struktur.
6. Tuangkan adukan beton secepatnya serta sepraktis mungkin setelah
diaduk, tempatkan sedemikian sehingga permukaannya senantiasa
tetap mendatar, sama sekali tidak diijinkan untuk pengaliran dari satu
posisi keposisi lain.
7. Bila pelaksanaan pengecoran akan dilakukan dengan cara atau
metoda di luar ketentuan yang tercantum di dalam PBI'71 termasuk
pekerjaan yang tertunda ataupun penyambungan pengecoran, maka
"Kontraktor" harus membuat usulan termasuk hasil pengujiannya
untuk mendapatkan persetujuan dari "manajemen konstruksi yang
ditunjuk" paling lambat 3 minggu sebelum pelaksanaan dimulai.

40
Apple V Residence

D. Pemadatan beton
1. Segera setelah dicor, setiap lapis beton digetarkan dengan alat
penggetar/vibrator, untuk mencegah timbulnya rongga-rongga
kosong dan beton yang keropos.
2. Alat penggetar harus type electric atau pneumatic power driven, type
"immersion", beroperasi pada 7000 RPM untuk kepala penggetar lebih
kecil dari diameter 180 mm dan 6000 RPM untuk kepala penggetar
berdiameter 180 mm, semua dengan amplitudo yang cukup untuk
menghasilkan kepadatan yang memadai.
3. Alat penggetar cadangan harus disiapkan untuk keadaan darurat di
lapangan dan lokasi penempatannya sedekat mungkin mendekati
tempat pelaksanaan yang masih memungkinkan.
4. Hal-hal lain dari alat penggetar yang harus diperhatikan adalah :
a. Pada umumnya jarum penggetar harus dimasukkan ke dalam
adukan kira-kira vertikal, tetapi dalam keadaan-keadaan khusus
boleh miring sampai 45o.
b. Selama penggetaran, jarum tidak boleh digerakkan dalam arah
horisontal karena hal ini akan menyebabkan pemisahan bahan-
bahan.
c. Harus dijaga agar jarum tidak mengenai cetakan atau bagian
beton yang sudah mulai mengeras. Karena itu jarum tidak boleh
dipasang lebih dekat dari 5 cm dari cetakan atau dari beton yang
sudah mengeras. Juga harus diusahakan agar tulangan tidak
terkena oleh jarum, agar tulangan tidak terlepas dari betonnya
dan getaran-getaran tidak merambat ke bagian-bagian lain
dimana betonnya sudah mengeras.
d. Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum
dan pada umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30 a 50 cm.
Berhubung dengan itu, maka pengecoran bagian-bagian
konstruksi yang sangat tebal harus dilakukan lapis demi lapis,
sehingga tiap-tiap lapis dapat dipadatkan dengan baik.
e. Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila adukan mulai
nampak mengkilap sekitar jarum (air semen mulai memisahkan
diri dari agregat), yang pada umumnya tercapai setelah
maximum 30 detik. Penarikan jarum ini tidak boleh dilakukan
terlalu cepat, agar rongga bekas jarum dapat diisi penuh lagi
dengan adukan.
f. Jarak antara pemasukan jarum harus dipilih sedemikian rupa
hingga daerah-daerah pengaruhnya saling menutupi.

3.5. Penghentian/kemacetan pekerjaan.

A. Penghentian pengecoran hanya bilamana dan padamana diijinkan


oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".

B. Penjagaan terhadap terjadinya pengaliran permukaan dari


pengecoran beton basah bila pengecoran dihentikan, dilakukan dengan
mengadakan tanggulan untuk pekerjaan ini.

41
Apple V Residence

3.6. Sambungan-sambungan

A. Kontrol join
Kontrol join lokasi dan konstruksinya seperti didetailkan pada gambar.
Kecuali ditentukan lain pada gambar, semua baris tulangan diteruskan
melewati kontrol join. Apabila kontrol join tidak ditunjukkan pada gambar-
gambar kontrak, serahkan lokasi yang diusulkan untuk mendapat
persetujuan perencana.

B. Siar pelaksanaan (Construction Joints)


1. Siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa
hingga tidak banyak mengurangi kekuatan dari konstruksi. Siar
pelaksanaan harus direncanakan sedemikian sehingga mampu
meneruskan geser dan gaya-gaya lainnya. Apabila tempat siar-siar
pelaksanaan tidak ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana, maka
tempat siar-siar pelaksanaan itu harus disetujui oleh "manajemen
konstruksi yang ditunjuk" Penyimpangan tempat-tempat siar
pelaksanaan dari pada yang ditunjuk-kan dalam gambar rencana,
harus disetujui oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk".
2. Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran
kolom harus ada waktu antara yang cukup, untuk memberi
kesempatan kepada beton dari kolom untuk mengeras. Balok,
pertebalan miring dari balok dan kepala-kepala kolom harus dianggap
sebagai bagian dari sistim lantai dan harus dicor secara monolit
dengan itu.
3. Pada pelat dan balok, siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan
kira-kira di tengah-tengah bentangnya, dimana pengaruh gaya
melintang sudah banyak berkurang. Apabila pada balok di tengah-
tengah bentangnya terdapat pertemuan atau persilangan dengan
balok lain, maka siar pelaksanaan ditempatkan sejauh 2 kali lebar
balok dari pertemuan atau persilangan itu.
4. Permukaan beton pada siar pelaksanaan harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran dan serpihan beton yang rapuh.
5. Sesaat sebelum melanjutkan penuangan beton, semua siar
pelaksanaan harus cukup lembab dan air yang menggenang harus
disingkirkan.

C. Sambungan ekspansi (Expansion Joints)


1. Beton tidak boleh dituang pada kedua sisi dari sambungan ekspansi
pada waktu yang bersamaan.
2. Tulangan tidak boleh diteruskan melalui sambungan ekspansi.
3. Pengisi sambungan ekspansi harus dari jenis yang telah dibentuk
("premoulded") sesuai ASTM D-1751 dan disediakan dalam potongan
yang panjang yang memungkinkan.
4. Lebar kerja dari sambungan ekspansi harus dijaga agar bebas dari
segala bahan yang tidak diperlukan dan kotoran sehingga dapat
menjaga sambungan berfungsi dengan tepat.

D. Sambungan yang dicor kemudian (Late Pour Strip)


Lokasi dari sambungan yang dicor kemudian dan waktu untuk mengecor

42
Apple V Residence

akan ditentukan oleh "Engineer". Kontraktor harus menyerahkan usulan


kepada "Engineer" disain secara detail dari sambungan yang dicor kemudian
untuk mendapat persetujuan.

E. Join sealants
Join-join sealants harus disediakan pada sambungan-sambungan
pelaksanaan beton (construction joints/siar pelaksanaan) seperti yang
dinyatakan. Persiapan sambungan, pemberian lapisan dasar dan
pencampuran serta pemasangan dari bahan-bahan sealant harus sesuai
dengan instruksi pelapisan dari pabrik dan seperti disyaratkan disini.

3.7. Perawatan dan Perlindungan Beton

A. Perawatan (Curing)
1. Secara umum harus memenuhi persyaratan di dalam PBI 1971
SNI 2847 2019, dan ACI 301-72/75, ACI 301, ACI - 308.
2. Segara setelah pengecoran beton harus dicuring.
3. Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan
yang belum saatnya dengan cara mempertahankan kondisi dimana
kehilangan kelembaban adalah minimal dan suhu yang konstan dalam
jangka waktu yang diperlukan untuk proses hydrasi semen serta
pengerasan beton.

B. Masa perawatan dan cara perawatan


1. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai
dilaksanakan dan harus berlangsung terus-menerus selama paling
sedikit dua minggu jika tidak ditentukan lain. Suhu beton pada awal
pengecoran harus dipertahankan tidak melebihi + 36oC.
2. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus
tetap dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton dibuka
sebelum selesai masa perawatan maka selama sisa waktu tersebut
pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi
permukaan beton terus menerus dengan menutupinya dengan
karung-karung basah atau dengan cara lain yang disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".
3. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara luar,
pemanasan atau proses-proses lain untuk mempersingkat waktu
pengerasan dapat dipakai tetapi harus disetujui terlebih dahulu oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".

C. Bahan campuran perawatan


1. Harus sesuai dengan ASTM C309-80 type I dan ASTM C 171-75.
2. Pekerjaan beton yang mendatar
Segera setelah pekerjaan penyelesaian selesai, diikuti dengan
pemasangan bahan campuran perawatan seperti disyaratkan,
kepermukaan beton sesuai dengan instruksi pabrik seperti yang
tercantum, kecuali :
a. pada cuaca panas

43
Apple V Residence

b. pada permukaan yang akan berhubungan langsung dengan beton


atau bahan cementitious.
c. pada permukaan yang diindikasikan menerima membrane
waterproofing atau roofing.
Pada cuaca panas, waktu temperatur udara 32 derajat (C) atau lebih,
pada 24 jam pertama dilakukan perawatan dengan air, kemudian
dipasang bahan campuran perawatan (curing compound).
Permukaan-permukaan beton yang akan berhubungan dengan beton
lain atau bahan cementitious, atau yang diindikasikan akan menerima
bahan perkerasan (hardener) dan dust proofer treatment, atau
diindikasikan menerima membran waterproofing atau atap, harus
dirawat dengan air dan dilindungi dengan kertas perawatan seperti
yang disyaratkan, atau bahan lain yang disetujui, dijaga selalu pada
tempatnya selama masa perawatan.
Bahan campuran perawatan yang akan menjaga perlekatan dari lantai
pegas (resiliant flooring) terhadap beton tidak boleh dipakai, dan
Kontraktor harus menyerahkan bahan perawatan atau metode lain
untuk mendapat persetujuan Engineer. Jangan memakai bahan
campuran perawatan pada permukaan yang akan menerima bahan
perkerasan dan dustproofer treatment, atau membrane
waterproofing.
D. Perlindungan dari kerusakan akibat cuaca (Weather Injury)
1. Selama pengadukan
Dalam udara panas, bahan-bahan beton didinginkan (memakai es
sampai air dingin) sebelum dicampur, agar pemeliharaan dari suhu
beton masih dalam batasan yang disyaratkan. Tidak diijinkan
pemakaian air hujan untuk menambah campuran air.
2. Selama pengecoran dan pemeliharaan
a. Umum
Harus disediakan penutup selama pengecoran dan perawatan
dari beton untuk melindungi beton terhadap hujan dan terik
matahari.
b. Dalam cuaca panas
Adakan dan pelihara keteduham, penyemprotan kabut, ataupun
membasahi permukaan dari warna terang/muda, selama
pengecoran dan pemeliharaan beton untuk melindungi beton
dari kerugian/kehilangan bahan terhadap panas, matahari atau
angin yang berkelebihan.
c. Kelebihan perubahan suhu
Lindungi beton sedemikian sehingga terjamin perubahan suhu
yang seragam di dalam beton, tidak lebih dari 3o C dalam setiap
jamnya.
d. Perlindungan bahan-bahan
Peliharalah dan jagalah bahan-bahan dan peralatan di lapangan
agar siap untuk digunakan.

E. Perlindungan terhadap kerusakan dan mekanik pada masa pelaksanaan


(Protection from mechanical and construction injury)

44
Apple V Residence

Selama masa pemeliharaan, beton harus dilindungi dari kerusakan akibat


mekanik, tegangan-tegangan akibat beban utama, kejutan besar (heavy
shock) dan getaran yang berkelebihan.

3.8. Toleransi pelaksanaan

A. Sesuai dengan dimensi/ukuran tercantum dan ketentuan toleransi pada


cetakan beton Bab 1; PBI-'71; ACI-301 dan ACI-347.

B. Penyimpangan maksimum dari pekerjaan struktur yang diijinkan


1. Kecuali ditentukan lain, secara umum harus sesuai dengan ACI-301
(specification for structural concrete for building).
2. Apabila didapati beberapa toleransi yang dapat dipakai bersamaan,
maka yang harus diambil/dipakai adalah yang terhebat/terkeras.

3.9. Toleransi kedataran pelat lantai.

A. Pelat - (Pekerjaan yang datar) - Interior dan Exterior


1. Penyelesaian akhir permukaan pelat yang monolit. Keseragaman
kemiringan pelat lantai untuk mengadakan pengaliran positif dari
daerah yang ditunjuk. Perawatan khusus harus dilakukan agar halus,
meskipun sambungan diadakan diantara pengecoran yang dilakukan
terus menerus, jangan memakai semen kering, pasir atau campuran
dari semen dan pasir untuk beton kering.
2. Toleransi untuk pelat beton yang akan diexpose dan pelat yang akan
diberi karpet harus 3.0 mm dari 3 m.
3. Toleransi untuk pelat dalam menerima kepegasan lantai haruslah 3.0
mm dalam 3 m.
4. Toleransi untuk pelat dalam menerima adukan biasa untuk dasar
mengatur keramik, batu, bata, ubin lain dan "pavers" (mesin lapis
jalan beton), harus 5 mm dalam 1 m.

3.10 Penyelesaian Struktur Beton (Concrete Structure Finishes) :


Adakan variasi penyelesaian struktur beton keseluruh pembetonan seperti terlihat
pada gambar dan seperti perincian disini.

Penyelesaian
A dari Pelat (Finished Slab)
.

Perbaiki semua pelat yang tidak dapat memenuhi standard seperti yang
dicantumkan dalam spesifikasi ini. Kemiringan lantai/pelat beton harus
seperti ditunjukkan pada gambar agar dapat berfungsi untuk mengalirkan
air yang tergenang. Apabila pelat tidak dapat berfungsi mengalirkan air
genangan, maka bagian pelat yang gagal tersebut harus disingkirkan dan
selesaikan ulang sedemikian sehingga sesuai dengan gambar.
Permohonan toleransi pelaksanaan dalam pengecoran beton harus tidak
mengecualikan kegagalan terhadap pemenuhan syarat-syarat ini.
Buat kesempatan untuk lendutan dari sistem lantai, pelat atau balok untuk
mengalirkan air yang tergenang.

45
Apple V Residence

B. Penyelesaian Dari beton pelat (Concrete Slab Finished).


1. Semua penyelesaian dari lantai harus diselesaikan sampai kemiringan
yang benar sesuai dengan kemiringan untuk pengaliran.
2. Beton yang ditandai untuk mempunyai penyelesaian akhir dengan
memakai merek lain, harus bebas dari segala minyak, karat ataupun
lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya ketidak lekatan pada
penyelesaian.
3. Pemeliharaan dari penyelesaian beton harus dimulai sedini mungkin
setelah selesai pengerjaan.
a. Penyelesaian yang menyatu (Monolithic finish)
1. Penyelesaian yang monolit harus diadakan untuk lantai
beton expose, kecuali dimana penyelesaian khusus
diperlukan untuk pelengkap, keterlambatan penyelesaian
topping, atau dimana permukaan agregat yang diexpose
ditunjukkan.
2. Penyelesaian lantai beton yang monolit harus mencapai
level dan kemiringan yang tepat yang dapat dilakukan
dengan screed dan power floating yang dilakukan secara
merata.
Permukaan harus dapat bertahan sampai semua air
permukaan menghilang dan beton telah mengeras serta
bekerja. Permukaan yang dimaksudkan untuk mencapai
permukaan yang halus harus dihaluskan dengan trowel
besi.
3. Apabila permukaan telah mengeras, harus dilakukan
penyelesaian dengan trowel besi untuk kedua kalinya
untuk mendapatkan kekerasan, kehalusan tapi tidak
berlapis, padat, bebas dari segala tanda-tanda/bekas
trowel dan kerusakan-kerusakan lain.
b. Perkerasan beton (concrete floor hardener)
Perkerasan beton untuk pelat lantai harus mengikuti spesifikasi
arsitek.
4. Penyelesaian pelat (slab finishes), dapat memakai :
a. Steel trowel : untuk pelat yang diekspose permukaannya, lantai
yang berpegas, penyelesaian untuk karpet dan sejenisnya, dan
pada dek (decks) yang menerima lapisan untuk lalu lintas
(traffic).
b. Wood float : di bawah waterproofing dan alas/dasar campuran
mortar.

C. Penyelesaian Beton Exposed (Finish of Exposed Concrete)


1. Semua permukaan-permukaan beton cor/tuang (all cast in place
concrete surfaces) yang tampak pada penyelesaian struktur, baik dicat
ataupun tidak dicat, kecuali untuk permukaan kasar yang diselesaikan
dengan permukaan yang disemprot pasir dengan tekanan, harus
mempunyai penyelesaian yang halus. Buatlah permukaan yang halus,
seragam dan bebas dari tambalan-tambalan, sirip-sirip, tonjolan-
tonjolan, baik tonjolan keluar maupun akibat pemasangan paku,
tepian dari tanda (edge grain marks), bersihkan cekungan-cekungan

46
Apple V Residence

dan daerah permukaan celah dari semua ukuran. "(clean out pockets,
and areas of surface voids of any size)".
2. Semua pengikat-pengikat dari logam, termasuk yang dari "spreaders",
harus dipotong kembali dan lubang-lubang dirapikan. Semua
tambalan bila disyaratkan (pengisian dari cetakan yang diikat dengan
tekanan) harus diselesaikan sedemikian untuk dapat melengkapi
dalam perbedaan pada penyelesaian beton.
Tambalan pada suatu pekerjaan beton "(textured concrete work)"
harus diselesaikan dengan tangan untuk mencapai kehalusan
permukaan yang diperlukan.

D. Penyelesaian beton yang tersembunyi (Finish of concealed concrete).


1. Permukaan beton tersembunyi termasuk semua beton yang mutunya
tidak tercapai dan semua beton yang diindikasikan untuk diberi
lapisan termasuk lapisan arsitektur, kecuali cat atau bahan lapisan
yang flexibel dan terlindung dari tampak pada penyelesaian struktur.
2. Beton tersembunyi dan beton unexposed perlu ditambal dan
diperbaiki dari keropos dan kerusakan-kerusakan permukaan
sebagaimana semestinya sebelum ditutup permukaannya.

E. Penambalan beton
Siapkan bahan campuran (mortar) untuk penambahan beton yang terdiri
dari 1 (satu) bagian semen (diatur dengan semen putih atau tambahan
bahan pewarna bila diijinkan untuk menyesuaikan dengan warna di
sekitarnya) dengan 2 1/2 (dua setengah) bagian pasir dengan air
secukupnya untuk mendapatkan adukan yang diperlukan.
Siapkan campuran percobaan (trial mixes) untuk menentukan mutu yang
sebenarnya. Siapkan panel-panel contoh (30 cm persegi) dan biarkan
sampai berumur 14 hari sebelum keputusan akhir dibuat dan penambalan
dikerjakan.
Olah lagi adukan seperti di atas sampai mencapai kekentalan yang tertinggi
yang diijinkan untuk pengecoran. Sikat bagian yang akan ditambal dengan
bahan perekat yang terdiri dari pasta campuran air dan semen murni serta
tambalkan adukan bila bahan perekat masih basah.
Hentikan penambalan sedikit lebih luas disekeliling bagian yang ditambal,
biarkan untuk kira-kira satu sampai dua jam untuk memberi kesempatan
terhadap penyusutan dan penyesuaian penyelesaian (finish flush) dengan
permukaan sekelilingnya.

3.11. Beton Kedap Air

Beton
A untuk tangki air, kolam renang, lubang galian (pit), dan pekerjaan
beton .lainnya yang berhubungan dengan air harus dibuat kedap air, antara
lain dengan sistim waterproofing dan/atau menambahkan bahan aditive
yang sesuai dan atas persetujuan "manajemen konstruksi yang ditunjuk".
Penggunaan bahan aditive tersebut harus sesuai petunjuk dari pabrik serta
adanya jaminan bahwa bahan aditive tersebut tidak akan mempengaruhi
kekuatan maupun ketahanan beton apabila digunakan sesuai petunjuk.
Selanjutnya harus dibuktikan dengan trial mix.

47
Apple V Residence

Dalam
B menggunakan waterproofing, maka harus disetujui oleh "manajemen
konstruksi
. yang ditunjuk" dan harus memenuhi persyaratan untuk kolam
renang atau atap podium/tower

C. "Kontraktor" harus mendapatkan persetujuan "manajemen konstruksi yang


ditunjuk" dalam hal cara pengadukan, campuran beton, pengangkutan,
pengecoran dan perawatan beton serta manajemen konstruksiannya untuk
mendapatkan sifat-sifat kedap air pada bagian pekerjaan itu.

D. Nilai Slump beton yang disyaratkan adalah minimum untuk menjamin


pengecoran dan pemadatan beton yang sesuai untuk dilaksanakan.

E. "Kontraktor" bertanggung jawab atas pekerjaan beton tersebut terhadap


sifat kedap airnya. Apabila terjadi kebocoran atau rembesan air maka
semua biaya perbaikannya untuk mengembalikan sifat kedap air tersebut
adalah menjadi tanggung jawab "Kontraktor".

F. "Kontraktor" harus memberikan jaminan sedikitnya untuk jangka waktu 10


(sepuluh) tahun terhadap sifat kedap air hasil pekerjaannya terhitung sejak
selesainya masa pelaksanaan pekerjaan. Jaminan terhadap sifat kedap air
meliputi bahannya maupun hasil pekerjaannya.

G. Apabila terjadi kebocoran atau kerusakan-kerusakan lain selama jangka


waktu tersebut dalam butir F, "Kontraktor" atas biaya sendiri harus segera
memperbaiki bagian yang mengalami kerusakan tersebut sampai
permukaan akhir termasuk juga memperbaiki peralatan-peralatan seperti
peralatan listrik, pengatur udara (AC) dan instalasi lainnya yang mengalami
kerusakan akibat pengaruh tersebut di atas.

3.12. Cacat Pada Beton (Defective Work)

A. Meskipun hasil pengujian benda-benda uji memuaskan, "manajemen


konstruksi yang ditunjuk" mempunyai wewenang untuk menolak
konstruksi beton yang cacat seperti berikut :
1. Konstruksi beton yang keropos.
2. Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau
posisinya tidak sesuai dengan gambar.
3. Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang
direncanakan.
4. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lain.
5. Ataupun semua konstruksi beton yang tidak memenuhi seperti yang
tercantum dalam dokumen kontrak.
6. Atau yang menurut pendapat "manajemen konstruksi yang ditunjuk"
pada suatu pekerjaan akhir, atau mengenai bahannya atau
pekerjaannya pada bagian manapun dari suatu pekerjaan, tidak
memenuhi pernyataan dari spesifikasi.

B. Semua pekerjaan yang dianggap cacat tersebut pada dasarnya harus


dibongkar dan diganti dengan yang baru, kecuali "manajemen konstruksi

48
Apple V Residence

yang ditunjuk" atau Konsultan menyetujui untuk diadakan perbaikan atau


perkuatan dari cacat yang ditimbulkan tersebut. Untuk itu "Kontraktor"
harus mengajukan usulan-usulan perbaikan yang kemudian akan
diteliti/diperiksa dan disetujui bila perbaikan tersebut dianggap
memungkinkan.
C. Perluasan dari pekerjaan yang akan dibongkar dan metoda yang akan
dipakai dalam pekerjaan pengganti harus sesuai dengan pengarahan dari
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".
Dalam segala hal, pembongkaran dan perbaikan pekerjaan beton harus
dilaksanakan dengan memuaskan.

D. Semua pekerjaan bongkaran dan penggantian dari pekerjaan cacat pada


beton dan semua biaya dan kenaikan biaya dari pembongkaran atau
penggantian harus ditanggung sebagai pengeluaran "Kontraktor".

E. Retak-retak pada pekerjaan beton harus diperbaiki sesuai dengan instruksi


"manajemen konstruksi yang ditunjuk".

F. Dalam hal terjadi keropos atau retak yang bukan struktur (karena
penyusutan dan sebagainya) atau cacat beton lain yang nyata pada
pembongkaran cetakan; "manajemen konstruksi yang ditunjuk" harus diberi
tahu secepatnya, dan tidak boleh diplester atau ditambal kecuali
diperintahkan oleh "manajemen konstruksi yang ditunjuk". Pengisian/injeksi
dengan air semen harus diadakan dengan perincian atau metoda yang
paling memadai/cocok.

3.13. Pekerjaan penyambungan beton

A. Beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan benar-benar dengan


semprotan udara bertekanan (compressed air) atau sejenisnya.

B. Sesegera mungkin sebelum beton baru dicor, permukaan dari beton lama
yang sudah dibersihkan, harus dilapisi dengan campuran air dan semen
murni dalam perbandingan 1:1 (dalam volume) yang disikatkan pada beton
lama (pada construction join beda waktu pengecoran tidak terlalu lama) .

Untuk
C struktur pelat kedap air, permukaan dari pelat beton lama sebelum
beton .baru dicor harus dilapisi dengan bahan perekat beton "polyvinyl
acrylic" (polyvinyl acrylic concrete bonding agent) seperti disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".

D. Untuk struktur balok kedap air, permukaan dari balok beton lama harus
dilapisi dengan bahan perekat beton epoxy dengan bahan dasar semen
(epoxy cement base concrete bonding agent) seperti disetujui oleh
"manajemen konstruksi yang ditunjuk".

E. Pengecoran beton baru sesegera mungkin sebelum campuran air dan


semen murni atau bahan perekat beton yang dilapiskan pada permukaan
beton lama mengering.

49
Apple V Residence

3.14. Lapisan penutup lantai yang dikerjakan kemudian (Separate floor


toppings).

A. Sebelum pengecoran, kasarkan permukaan dasar dari beton dan singkirkan


benda-benda asing, semprot dan bersihkan.

B. Letakkan penyekat, tepian-tepian, penulangan dan hal-hal lain yang akan


ditanam/dicor.

C. Berikan bahan perekat pada permukaan dasar sesuai dengan petunjuk


pabrik. Gunakan lapisan pasir dan semen pada lapisan dasar secepatnya
sebelum mengecor lapisan penutup (topping).

D. Pengecoran penutup lantai beton harus memenuhi level dan kemiringan


yang dikehendaki.

E. Pada lantai parkir, lantai atap, perkerasan lantai harus diadakan.

3.15. Lain-lain

A. Grouting dan Drypacking


1. Grout/Penyuntikan air semen
Satu bagian semen, 2 bagian pasir dan air secukupnya agar dapat
mengalir dengan sendirinya. Pengurangan air dan bahan tambahan
untuk kemudahan pekerjaan beton boleh diberikan sesuai dengan
pertimbangan "Kontraktor" melalui persetujuan "manajemen
konstruksi yang ditunjuk".
2. Drypack/campuran semen kering
Satu bagian semen, 2 bagian air dengan air sekadarnya untuk
mengikat bahan-bahan menjadi satu atau sesuai rekomendasi
supplier.
3. Installation/pengerjaan
Basahkan permukaan sebelum digrout dan ditaburi (slush) dengan
semen murni. Tekankan grout sedemikian agar mengisi kekosongan/
celah-celah dan membentuk lapisan seragam dibawah pelat. Haluskan
penyelesaian pada permukaan beton expose dan adakan perawatan
dengan pembasahan/pelembaban sedikitnya 3 hari atau sesuai
rekomendasi supplier.

B. Non-Shrink Grout
Campurkan dan tempatkan dibawah pelat dasar baja struktur dan ditempat
lain dimana non-shrink grout diperlukan, sesuai dengan instruksi dan
rekomendasi yang tercantum dari pabrik. Technical service harus dikerjakan
oleh aplikator resmi yang direkomendasikan supplier.
Perusahaan/pabrik yang bahan groutnya dipakai, harus mengerjakan
percobaan hasil yang memperlihatkan bahwa grout non-shrink tidak ada
penyusutan sejak awal pengecoran atau sambungan setelah pemasangan
sesuai CRD-C621-80 (susut); mempunyai kekuatan tekan

50
Apple V Residence

1 hari tidak kurang dari 3000 psi dan 8000 psi pada 28 hari sesuai ASTM
C109; mempunyai waktu pengikatan awal tidak kurang dari 45 menit sesuai
ASTM C191, memperlihatkan luasan bearing effective (EBA = Effective
Bearing Area) sebesar 90 sampai 100 persen.

Grout yang terdiri dari accelarator inorganis, pengurangan air, atau


"fluidifiers" harus tidak boleh mempunyai penyusutan kering lebih besar dari
persamaan semen pasir dan campuran air seperti percobaan dibawah ASTM
C 596. Semua grout harus menurut syarat petunjuk dari CRD-C611-80 (flow
cone).

Akhir dari PASAL 3

51
Apple V Residence

PASAL 4
Pekerjaan Baja
Apple V Residence

PASAL 4 - PEKERJAAN BAJA STRUKTUR

PASAL 1 - UMUM
Pekerjaan dari bab ini, harus sesuai dengan persyaratan dari seluruh dokumen kontrak.
Pekerjaan baja dilakukan pada penutup atap dak beton seluruh gedung sayap dengan
menggunakan konstruksi struktur atap baja profil dan memiliki bentang 20 m.

1.1. Persyaratan Umum

A. Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, termasuk tukang las


yang mempunyai sertifikat; bahan-bahan, perlengkapan dan peralatan dan
menyelenggarakan semua pekerjaan seperti disyaratkan untuk
kelengkapan, pengiriman dan pekerjaan yang berhubungan sesuai dengan
gambar-gambar kontrak.
B. Kontraktor harus menjamin pengukuran di lapangan sedemikian seperti
disyaratkan untuk ketepatan pabrikasi dan pemasangan baja struktur
serta pekerjaan yang berhubungan.
Semua pengukuran-pengukuran menjadi tanggung jawab Kontraktor.
C. Apabila ada pertentangan antara spesifikasi, gambar-gambar, referensi
peraturan-peraturan dan standar-standar serta peraturan bangunan, maka
persyaratan yang paling kuat/keras harus diikuti.
D. Pemeriksaan dan persetujuan yang diberikan sesuai dengan spesifikasi
ini tidaklah membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya.
E. Kontraktor bertanggung jawab untuk pembuatan baja struktur sesuai
spesifikasi yang harus diperiksa oleh pengawas yang ditunjuk dengan
bantuan keperluan detail seperti skala, kapasitas, teknologi, fasilitas
pabrik, tenaga teknisi, pekerja yang terampil dan sebagainya untuk
mendapatkan persetujuan secara resmi.
Biaya seperti disyaratkan untuk pelaksanaan pemeriksaan seperti
dimaksud di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Apabila Engineer berpendapat bahwa baja struktur dikerjakan (seluruhnya
atau sebagian) di pabrik tanpa persetujuan seperti disebutkan di atas,
Kontraktor harus secepatnya mengganti dengan baja struktur seperti
tersebut di atas yang dikerjakan pada satu pabrik yang telah disetujui.

1.2. Lingkup Pekerjaan

A. Pekerjaan yang termasuk meliputi :


1. Penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan dan sebagainya
seperti dinyatakan pada pekerjaan pabrik secara umum, pengiriman,
pemasangan, percobaan dan pemeriksaan dari baja struktur.
2. Semua penunjang, perkuatan sementara (temporary bracing).
3. Persiapan dibengkel dan cat dasar untuk batang-batang baja

- 52
Apple V Residence

struktur.
4. Perbaikan lapangan untuk bagian-bagian baja struktur yang tidak
dimaksudkan untuk dilapis pelindung tahan api.
5. Perlengkapan baut angkur, pelat-pelat dasar dan pelat untuk
meratakan, perancah dan penunjang yang diperlukan untuk
pemasangan.
6. Batang-batang penunjang metal deck.
7. Semua sambungan dan alat-alat penyambung.
8. Persyaratan yang harus diserahkan.
9. Koordinasi pekerjaan ini dengan pekerjaan lain yang berhubungan
seperti metal decking.
10. Catatan pada gambar-gambar struktur adalah merupakan bagian
dari bab ini.

B. Pekerjaan yang berhubungan :


Pelajari semua bagian untuk pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan bab ini, seperti :
1. bagian-bagian metal macam-macam seperti ditunjukkan pada
gambar arsitek, termasuk pekerjaan tangga baja.
2. pekerjaan metal decking, sesuai Spesifikasi Arsitektur.
3. pekerjaan lapisan pelindung tahan api yang disemprotkan, seperti
disyaratkan.

1.3. Referensi-referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada gambar atau
diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan, standard-standard atau
spesifikasi edisi terakhir sebagai berikut :
1. PPBBI - 1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia.
2. AISC : Specification for the design, Fabrication and Errection
of Structural Steel for Buildings.
3. AISC : Code of standard practice.
4. AWS D1.1. : Specification for Welding Electrodes.
5. ASTM A370 : Method and Definitions for Mechanical Testing of
Steel Products.
6. ASTM A36 : Specification for Structural Steel.
: Specifications for High Strength Low Alloy Columbium
7. ASTM A572 - Vanadium Steels of Structural Quality.
8. ASTM A325 : Specification for High Strength Bolts for Structural
Steel Joints, Nuts and Plain Hardened Washers.
9. ASTM A490 : Specification for Quenched and Tempered Alloy Steel
Bolts for Structural Steel Joints.

- 53
Apple V Residence

10. ASTM A578 : Specification for Straight Beam Ultrasonic Examination


of Plain and clad steel plates for Special Applications.
11. ASTM A446 : Specification for Steel Sheet, Zinc Coated (Galvanized)
by the Hot-Dip Process, Structural (Physical) Quality.
12. ASTM A525 : Specification for Steel Sheet, Zinc-Coated
(Galvanized) by the Hot-Dip Process, General
Requirements.
13. AWS : Code for Welding in Building Construction.
14. AWS : Welding Inspection.

1.4. Hal-hal yang perlu diserahkan :


Hal-hal yang perlu diserahkan seperti berikut harus disiapkan oleh Kontraktor
sesuai dengan jadwal yang telah disetujui untuk diserahkan dan dengan segera
agar tidak menyebabkan keterlambatan baik pada pekerjaannya sendiri maupun
pada pekerjaan kontraktor lain atau sub kontraktor :

A. Gambar kerja
Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja kepada pengawas
yang ditunjuk empat minggu sebelum pabrikasi, gambar kerja harus
termasuk detail-detail lengkap dan jadwal-jadwal untuk pabrikasi dan
perakitan komponen struktur di bengkel.
1. termasuk detail pemotongan, sambungan-sambungan, anti
lendutan, lubang-lubang dan data lain yang berhubungan.
2. nyatakan las dengan simbol-simbol AWS, dan tunjukkan ukuran,
jenis dan panjang las.
3. informasikan tahapan pengelasan.
4. lengkapi gambar-gambar, templates, dan arah untuk memasang
baut-baut angkur dan persyaratan-persyaratan angkur lainnya.
5. identifikasi detail-detail dari semua sambungan-sambungan dengan
petunjuk nomor detail dan lembar gambar.
6. usulan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

B. Gambar-gambar pelaksanaan (as built drawing)


Setelah pemasangan selesai, Kontraktor harus memperbaiki gambar kerja
sehubungan dengan perubahan-perubahan yang dilakukan di lapangan
dan menyerahkan gambar pelaksanaan ini kepada pengawas yang
ditunjuk pada waktu pelaksanaan selesai.

C. Data produksi

Spesifikasi pabrik atau perusahaan dan rekomendasi pemasangan untuk


produk-produk berikut, termasuk laporan pengujian laboratorium dan data

- 54
Apple V Residence

lain yang disyaratkan untuk membuktikan pemenuhan sesuai pesyaratan-


persyaratan yang ditentukan :
1. Baja struktural, termasuk lampiran laporan "mill test", meliputi
bahan kimia dan sifat-sifat physik.
2. Baut mutu tinggi, termasuk mur ("nuts") dan cincin ("washers").
3. Baut hitam dan mur.
4. Cat dasar untuk baja struktur.
5. Elektroda untuk las.
6. "Steel deck".
7. "Stud connectors".
D. Sertifikat tukang las
Sertifikat tukang las harus diserahkan, yang menyatakan kwalifikasi tukang
las.
E. Laporan
Serahkan sertifikat dari laporan-laporan percobaan di pabrik untuk semua
kelengkapan pekerjaan baja. Termasuk nama dan lokasi dari pabrik dan
bengkel dan analisa dari sifat-sifat fisik dan kimia dari semua baja sesuai
dengan semua bagian dari persyaratan ASTM.

1.5. Pengujian dan pemeriksaan-pemeriksaan

A. Pengujian untuk baja struktur harus dibuat dan dilengkapi dengan


laporan-laporan oleh laboratorium dimana dilakukan percobaan-percobaan
sesuai dengan persyaratan-persyaratan berikut :
1. Diadakan semua pengujian dari baja struktur sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dari "Standard Methods dan Definisi-definisi
untuk percobaan mekanik dari produksi-produksi baja, ASTM A 370.
2. Pengujian ultrasonic harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan
dari American Welding Society's (AWS) D 1.1, pasal 6.
3. Pengujian Dye Panetrant harus sesuai dengan persyaratan-
persyaratan dari ASTM E 165 dan AWS D 1.1.
4. Pengujian contoh benda uji harus dilakukan oleh laboratorium resmi
dan oleh Kontraktor harus dibuat dengan mesin untuk mendapatkan
dimensi seperti disyaratkan pada Spesifikasi Standar ASTM atau
standar AWS.

B. Percobaan "Mill Test" dan pemeriksaan dari baja struktur :


1. Pengujian Pesanan Baja di pabrik sesuai ASTM A 36 dan A 572;
dimana baja dipesan dari pabrik, dipotong sesuai panjang,
diidentifikasikan dengan angka/nilai panas atau leleh dan dilengkapi
dengan laporan-laporan percobaan analisa pabrik, bahan harus
dipakai tanpa pengujian setempat lebih jauh, dengan ketentuan

- 55
Apple V Residence

perlengkapan dan pernyataan tertulis yang sah diberikan bahwa


bahan-bahan sesuai dengan persyaratan-persyaratan.
Dalam hal ada pertentangan, percobaan-percobaan tarik dan lentur
dari bahan, baik di pabrik atau setempat, seperti disyaratkan (untuk
persediaan setempat) harus diadakan.
2. Pengujian pada baja yang tidak diidentifikasikan : Dalam hal baja
struktur tidak dapat diidentifikasikan dengan nilai panas atau leleh
dan tidak disertai dengan analisa pabrik dan laporan percobaan,
persediaan demikian boleh dipakai, dengan mengadakan 1
percobaan tarik dan 1 percobaan lentur untuk setiap 50 ton atau
sebagian kecil sebanyak yang akan dipakai dalam pekerjaan.
Untuk bahan-bahan, pemeriksaan lengkap keempat sisi permukaan
dapat disyaratkan. Setiap potong baja dari persediaan setempat
harus dilakukan percobaan dan dicap.
C. Setiap baja yang tidak dapat diidentifikasikan atau meragukan dari mana
asalnya harus ditolak dan disingkirkan dari proyek.
D. Pipa baja bila ada harus ditest untuk tarik, lentur dan kerataan untuk
setiap kepanjangan 500 dari bagian dari setiap ukuran.
E. Pemeriksaan baja struktur harus diadakan di pabrik, bengkel dan lapangan
tapi pemeriksaan-pemeriksaan atau percobaan-percobaan demikian tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk menyiapkan
bahan-bahan yang memuaskan.
Pengawas yang ditunjuk dibenarkan untuk memeriksa dan menolak
bahan-bahan ataupun hasil kerja yang salah setiap saat sebelum
persetujuan akhir dari pemasangan baja struktur.
F. Percobaan las dan baut : Percobaan laboratorium harus memeriksa las di
lapangan dan di bengkel dan baut "mutu tinggi". Percobaan laboratorium
harus sesuai dengan\peraturan-peraturan dari Departemen
Bangunan/Gedung yang berlaku dan harus dinyatakan tertulis, pada waktu
selesainya pekerjaan, pengelasan dan pemakaian baut "high tensile" harus
dilakukan sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi dan
peraturan setempat yang berlaku.
G. Pemeriksaan secara kontinu baut-baut "mutu tinggi" : Laboratorium
penguji harus memeriksa kekencangan baut tidak kurang dari 10% dari
baut mutu tinggi secara arak pada setiap sambungan dengan baut mutu
tinggi, dengan paling sedikit dua buah baut pada tiap sambungan, bila
nilai kemampuan tarik pada setiap baut yang ditest jatuh di bawah nilai
yang sebagaimana mestinya, maka semua baut yang ada pada
sambungan tersebut harus ditest. Prosedur pemeriksaan harus seperti
dinyatakan pada "Specification for Structural Joints Using ASTM A 325 atau
A 490 bolts" by the Research Council on Riveted and Bolted Structural
Joints.
H. Pemeriksaan secara menerus pada pekerjaan las tumpul :
Laboratorium penguji harus memeriksa sambungan las dari kolom ke
kolom, kolom ke gelagar (girder), atau gelagar ke gelagar dengan
ultrasonic atau percobaan tanpa merusak (non destructive tests) lainnya
yang disetujui.

- 56
Apple V Residence

Pengujian ultrasonic harus dilaksanakan oleh tenaga yang telah


1. dilatih secara khusus, teknisi yang bermutu, yang akan
mengoperasikan perlengkapan, mempelajari las dan menyiapkan
suatu catatan (record) dari hasil pengujian las yang telah dipelajari,
kerusakan yang dijumpai dan penempatan setiap kerusakan. Biaya
dari perbaikan dan percobaan ulangan dari las yang rusak harus
dipikul oleh Kontraktor.
Pada awalnya, las-las yang disyaratkan untuk percobaan
2. ultrasonic harus ditest sebanyak 100% dengan maksud menetapkan
kwalifikasi dari setiap tukang las. Apabila kerusakan yang terjadi dan
ditolak kurang dari 5% dari las yang diuji, maka frekwensi dari
percobaan boleh dikurangi sampai 25%. Apabila pada tahap
percobaan yang 25% ini tingkat kerusakan yang terjadi dan ditolak
meningkat sampai 5% atau lebih, maka percobaan 100% harus
dilaksanakan sampai tingkat kerusakan yang terjadi dan ditolak
berkurang sampai kurang dari 5%. Persentase harus dihitung untuk
masing-masing tukang las.
3. Bila indikasi ultrasonic timbul dari akar las, dapat diinterpretasikan
sebagai kerusakan las atau backing strip, maka backing strip harus
dilepas atas biaya Kontraktor, dan apabila tak ada kerusakan yang
tampak pada akar las secara visual, las harus ditest ulang. Apabila
tak ada kerusakan yang terindikasi pada percobaan ulangan ini dan
tak ada pengaruh yang perlu diperhitungkan dari bagian dasar
(base) dan metal las (backing strip) telah dilepas, sambungan tidak
perlu perbaikan atau pengelasan lebih lanjut. Bila ada kerusakan
yang terindikasi maka kerusakan harus diperbaiki atas biaya
Kontraktor.
4. Indikasi akar las yang meragukan yang ternyata terbukti tidak rusak,
tidak boleh diperhitungkan terhadap tukang las untuk menaikkan
tingkat (jumlah) percobaan.
5. Hasil test ultrasonic harus dievaluasi oleh laboratorium resmi untuk
menyatakan mutu dari las sesuai dengan AWS D 1.1., Appendix L
Part C.
6. Metoda-metoda lain untuk pemeriksaan, seperti misalnya x-ray,
gamma-ray, magnetic particle, atau dye penetrant, boleh dipakai
pada las-las dengan persetujuan Engineer, bila dianggap perlu.

I. Inspeksi bahan dengan ultrasonic


1. Semua bagian dari kolom dalam jarak 30 cm (15 cm masing-masing
sisi) dari las tumpul langsung untuk sambungan flens gelagar harus
ditest dengan ultrasonic untuk laminasi sesuai petunjuk ASTM A 578
- Level II.
2. Bahan pada lokasi yang diberi tanda harus ditest untuk mengetahui
texture lapisan (laminasi) dengan ultrasonic sebelum pabrikasi,
dengan laporan tertulis yang diserahkan kepada Arsitek dan
Engineer Struktur.

- 57
Apple V Residence

3. Deteksi dari laminasi : Yang dimaksudkan dengan kerusakan yang


dijumpai pada pengetesan ultrasonik dan ditolak adalah sebagai
berikut : Dipakai perlengkapan ultrasonic yang cocok dan telah
dikalibrasi, setiap data yang tidak menerus disebabkan kehilangan
total dari refleksi balik dan yang tidak dapat dicakup dalam diameter
lingkaran 7.5 cm tidak dapat diterima.
J. Pemeriksaan ulang dari las dan Laminasi di lapangan :
Kira-kira 25 persen dari sambungan gelagar dan kolom yang menahan
momen, harus dilakukan percobaan ulang di lapangan. Sambungan-
sambungan ini harus ditest ulang setelah las berumur kira-kira 30 hari. Hal
yang sama, periksa ulang bahan kolom untuk laminar tearing.

PASAL 2 - Bahan-bahan

2.1. Bahan-bahan
Bahan-bahan baja yang dimaksud pada bab ini adalah baja profil, baja pelat,
steel decking untuk lantai dan hal-hal lain seperti studs, baut angkur, elektroda
las dan lain sebagainya.
Semua bahan-bahan harus baru, dari mutu terbaik. Bahan-bahan persediaan
harus baik dari pabrik dengan memperhatikan kekhususan pada pasal-pasal
khusus, didasarkan persetujuan oleh Arsitek.
A. Baja struktur : ASTM A 36, ASTM A 572, mutu seperti tercantum pada
gambar-gambar.
B. Baut mutu tinggi, mur dan cincin : ASTM A 325 dan ASTM A 490, mutu
seperti dicantumkan pada gambar-gambar.
C. Electrode las untuk baja struktur : AWS D 1.1. hanya elektroda-elektroda
di dalam seri E-60 XX termasuk dispesifikasi tersebut di atas yang boleh
dipakai seperti disyaratkan dengan kondisi pakai yang diharapkan.
D. Metal decking : ASTM A 446-87 dan A 525-87 dan Steel Deck Institute
(SDI) Design Manual for Floor Deck and Roofs Decks.
E. Angkur Baut : ASTM A 307.

2.2. Pabrikasi baja :


A. Umum
Kecuali ditentukan lain atau seperti diperinci disini, harus disediakan
tenaga kerja dan pabrikasi seperti AISC spesifikasi. Permukaan bidang
kontak harus dibersihkan sebelum mulai.
Toleransi untuk pabrikasi material harus sesuai AISC "Code of Standard
Practice".
B. Lubang-lubang untuk baut angkur
Lubang-lubang untuk baut angkur pada pelat bearing dan pelat dasar
dibuat dengan menggunakan mesin punch dan bor.
C. Sambungan-sambungan di bengkel
Baut-baut dan las-las seperti dimaksudkan, kecuali bila disetujui lain.

- 58
Apple V Residence

D. Permukaan-permukaan tumpuan (Bearing Surfaces)


Semua permukaan-permukaan tumpuan harus rata dan direncanakan
untuk kontak penuh.
E. Pengelasan
Lihat Pasal 3 dari spesifikasi ini.
F. Bahan alternatif :
Secara umum, sediakan ukuran-ukuran, bentuk, berat-berat dan jenis
yang tepat untuk kesesuaian dengan gambar-gambar dan spesifikasi-
spesifikasi, karena ukuran-ukuran berakibat tidak hanya terhadap
kekuatan batang, tetapi juga pengaturan dari Mechanical dan penampakan
Arsitektural dan operasi dari kelengkapan tersebut.
Namun, dengan persetujuan tertulis dari pengawas yang ditunjuk, batang-
batang yang dibentuk dari pelat (members built up from plates) boleh
digantikan dengan "rolled shapes" tanpa biaya tambahan kepada Owner,
dengan ketentuan menghasilkan sifat-sifat phisik dari batang asli seperti
penampang modulus, momen inersia dan lain sebagainya, dan dengan
ketentuan biaya tambahan yang diakibatkan oleh penggantian dari built up
dengan rolled shapes harus ditanggung oleh Kontraktor.

2.3. Toleransi Produk :


Toleransi produk harus sesuai tabel berikut :

Item Bentuk (Figures) Toleransi

1. Panjang balok L ± 3 mm

2. Panjang L < 10 m ± 3 mm
kolom L L ≥ 10 m ± 4 mm

3. Ketinggian
Lantai L1, L2, L3
± 3 mm

4. Lengkungan

- 59
Apple V Residence

Item Bentuk (Figures) Toleransi


balok 1
∆≤ L
1000
dan
∆ ≤ 10 mm

5. Lengkungan
kolom 1
∆≤ L
1500
dan
∆ ≤ 5 mm

6. Tinggi
penampang (H) H ≤ 400 mm ± 2 mm
1
400 mm < H < 800 mm
1
± H
200

H ≥ 800 mm ± 4 mm

7. Lebar
penampang

± 3 mm

8. Kesikuan
(squareness) B
∆≤
100
dan
∆ ≤ 3 mm

9. Lendutan b
flens ∆≤
100
dan
∆ ≤ 1.5 mm

10. Ketidak
sentrisan

- 60
Apple V Residence

Item Bentuk (Figures) Toleransi


kolom ∆ ≤ 2 mm

11. Lengkungan H
dari badan e1 ≤
150
profil B
penampang (H) e2 ≤
150
tidak berlaku untuk
t ≤ 6 mm

12. Sudut dari L


batang pada e1; e2 ≤
300
sambungan dan
e1, e2 ≤ 3 mm

13. Kekasaran dari


permukaan --- 200 s
yang dipotong
dengan sistim
gas torch

14. Dalamnya
takikan dari
permukaan --- 1 mm
yang dipotong
dengan sistim
"gas cut"

3.1. Pengiriman dan penyimpanan

A. Baja struktur tidak boleh diangkat sampai lapisan cat dasar benar-benar
kering. Perhatikan untuk menghindari abrasi dan kerusakan-kerusakan
lainnya.
B. Simpan bahan-bahan baja, baik yang masih baku ataupun yang
dihasilkan di pabrik, di atas platform yang diletakkan di atas tanah,
pallet, skids atau penunjang-penunjang lainnya.
Bahan-bahan harus dijaga agar bebas dari kotoran, gemuk dan benda-
benda asing lain serta dilindungi dari korosi.

- 61
Apple V Residence

C. Kirim ke proyek dalam waktu yang cukup untuk pemasangan : baut-baut


angkur, pelat-pelat tumpuan (bearing plates) dan bagian-bagian lain
untuk dikumpulkan sebagai bagian dari pekerjaan lain dari proyek ini dan
lengkap dengan templates dan/atau instruksi-instruksi setting yang lain.

3.2. Instalasi
A. Umum
1. Pemasangan baja struktur dilakukan dengan penunjang yang
memenuhi syarat.
Pemasangan baja harus direncanakan dengan hati-hati dan
disiapkan pemotongan yang memenuhi persyaratan minimum.
Untuk pemasangan agar memenuhi persyaratan terhadap kelurusan,
ketepatan posisi dan level, maka perlu disediakan penunjang-
penunjang sementara untuk keseimbangan beban dan tegangan dari
struktur, termasuk pada waktu pemasangan dan operasinya;
tinggalkan ditempat sesuai persyaratan keamanan kerja.
Jangan memberikan beban dengan alasan yang tidak perlu pada
bahan atau perlengkapan. Aturlah operasi pelaksanaan agar tidak
terjadi keterlambatan atau gangguan dengan bagian pekerjaan lain.
Perhatikan semua resiko pada sambungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini.
2. Batang-batang yang rusak : Selama pemasangan, meluruskan atau
mengganti batang-batang yang bengkok, terpuntir atau rusak,
harus sesuai petunjuk pengawas yang ditunjuk. Apabila disyaratkan
pemanasan dalam meluruskan, adakan pemanasan demikian
dengan metoda-metoda yang akan menjamin terjadinya temperatur
yang seragam untuk keseluruhan batang.
Dalam hal menurut pengawas yang ditunjuk terjadi kerusakan pada
penampilannya, kekuatannya atau angka keamanannya, maka
batang-batang tersebut harus diganti dengan yang baru.
3. Toleransi untuk pelaksanaan
Pekerjaan baja struktur, toleransi pelaksanaannya selain harus sesuai
dengan edisi terahir dari : "AISC Specification for the Design,
Fabrication and Erection of Structural Steel for Buildings" dan "AISC
Code of Standard Practice for Steel Buildings and Bridges", juga
harus memenuhi toleransi berikut:

Item Bentuk (Figures) Toleransi

Kemiringan 1
dari , dan ∆ harus kurang
500
Struktur (∆/H) dari 25 mm

- 62
Apple V Residence

Item Bentuk (Figures) Toleransi

Kelengkungan
dari 1
Struktur (∆/H) , dan ∆ harus kurang
2000
dari 30 mm

Kesalahan dari tinggi


Tinggi kolom Kolom yang terpasang
yang dipasang Harus kurang dari 3 mm.
lokasi dan Kesalahan jarak (∆1)
kerataan dari antara dua pusat angkur
baut-baut yang berdekatan harus-
angkur lah kurang dari ± 3 mm.
Kesalahan ∆ 2, jarak
antara pusat angkur ke
pusat pola harus lebih
kecil daripada ± 2 mm.

Ketidak tepatan Kesalahan dari


penempatan Penempatan kolom yang
kolom-kolom tidak segaris harus lebih kecil
pada suatu dari 5 mm.
garis (∆)

Tinggi lantai + 3 mm
ke
lantai (H)

- 63
Apple V Residence

Item Bentuk (Figures) Toleransi

Kemiringan
kolom
(∆/H) 1
500

Level dari balok 1


(∆/L) , dan ∆ harus
1000
lebih kecil
dari 5 mm

Lentur dari 1
balok (∆/L) 1000

serta harus memenuhi toleransi berikut :


a. Untuk batang-batang individual, kecuali spandrel beams, harus
memperhatikan kelurusan vertikal atau kedataran dimana
kesalahan tidak boleh melampaui 1 : 750.
Spandrel beams harus memperhatikan kedataran dimana
kesalahannya tidak melampaui 1 : 1500 (plus atau minus)
diukur dari tepi atas balok sampai kesambungan kolom
diatasnya yang terdekat.
b. Potongan tegak, diukur dari tepi atas balok pada setiap
pertemuannya dengan kolom tidak boleh bervariasi lebih dari
plus atau minus 12 mm setiap tingkat tidak termasuk
perpendekan kolom akibat beban mati.
c. Pada 10 (sepuluh) tingkat yang pertama, ketidak lurusan dari
sumbu kolom tidak boleh lebih dari 12 mm kearah depan
maupun belakang. Di atas tingkat ini, batasan boleh dinaikkan

- 64
Apple V Residence

Item Bentuk (Figures) Toleransi


1.5 mm untuk setiap tambahan tingkat, tetapi tidak melampaui
perpindahan total sebesar 25 mm ke arah depan maupun
belakang dari garis sumbu yang ditetapkan.
d. Untuk lantai, harus memperhatikan level dari semua bagian-
bagian rangka lantai atau lantai manapun, diukur dari
sambungan kolom terdekat, tidak boleh bervariasi lebih dari
plus atau minus 6 mm.
e. Untuk kedataran tidak boleh bervariasi lebih dari plus atau
minus 1 : 2000 untuk keseluruhan panjang atau lebar dari
struktur.
4. Kinerja
Meliputi progres pemasangan, pekerjaan mengencangkan baut untuk
menjaga profil-profil baja agar tetap pada posisinya selama
pengelasan di lapangan dan pengencangan akhir dari baut dan untuk
mengatasi beban-beban mati, angin dan tegangan-tegangan waktu
pemasangan. Jangan mengelas atau mengunci baut sampai
pekerjaan telah benar-benar lurus.
5. Sebelum pabrikasi atau dikerjakan, bahan harus disikat dengan sikat
baja, dibersihkan dari karat-karat dan untuk meluruskan harus
dengan metoda yang tak akan melukai bajanya. Setelah
pemasangan atau pengerjaan bagian-bagian komponen dari suatu
batang; semua puntir atau lendutan harus dihilangkan sebelum
bagian-bagian tersebut disatukan. Batang-batang yang sudah selesai
harus bebas dari puntir, lentur dan sambungan yang tidak rapat bila
dipasang.
6. Penyambungan di lapangan : Batang-batang dan bagian-bagiannya
haruslah dari ukuran-ukuran, berat, bentuk dan susunan
pengaturan seperti dicantumkan dan harus dikencangkan benar-
benar untuk memperoleh hasil pemasangan yang akurat serta
penyambungan yang baik dari bagian-bagian yang ada di
lapangan.
Memperbesar lubang baut dengan cara yang tidak benar tidak
diijinkan tanpa ijin pendahuluan.
7. Kontak : Bagian-bagian komponen dari batang-batang build-up harus
dijaga agar benar-benar terjepit dan kaku serta dalam keadaan
kontak yang rapat dengan memakai penjepit (clamps) atau baut-
baut sementara selama operasi-operasi pengelasan.
Sambungan-sambungan tekan yang tergantung pada tumpuan
kontak harus mempunyai permukaan tumpuan yang digiling (dari
pabrik) dengan halus atau dipotong dengan gergaji tegak lurus
terhadap sumbunya, atau seperti pada detail.
Sambungan-sambungan lain harus dipotong atau dirapikan
kelurusannya dan dengan benar.
8. Pengeboran, pemukulan dan membesarkan lubang : Pembuatan
lubang dengan cara membakar atau membakar untuk memperbesar
lubang yang dilakukan di bengkel atau di pabrik, hanya diijinkan

- 65
Apple V Residence

Item Bentuk (Figures) Toleransi


dengan persetujuan tertulis dari Engineer.
Lubang-lubang untuk alat pelengkap/tambahan atau untuk lewatan
pekerjaan lain, harus dengan persetujuan tertulis dari Engineer dan
harus diadakan sebagai bagian pekerjaan dari bab ini.
Bila diijinkan, untuk pelat dengan tebal sama atau lebih kecil dari
diameter baut ditambah 1.4 mm, maka lubang baut boleh dibuat 1.5
mm lebih besar dari diameter nominal dari baut. Dimana pada
pembuatan lubang dibuat dahulu dengan diameter lebih kecil 1.5
mm dari diameter nominal baut dan kemudian baru digerinda atau
semacamnya untuk mencapai diameter lebih besar 1.5 mm dari
diameter nominal baut agar sesuai dengan yang diperlukan.
9. Pemotongan dengan alat untuk memotong dengan sistim bakar
diperbolehkan bila baja yang dipotong tidak mengalami tegangan
selama pengoperasian, dan asalkan saja tegangan tidak akan
dipindahkan melalui permukaan yang dipotong dengan sistim bakar.
Pemotongan dengan sistim bakar harus dibuat halus dan teratur
dalam garis bentuknya.
Untuk menentukan lebar efektif dari batang, yang dipotong dengan
sistim bakar, dikurangi 3 mm dari tepi yang dipotong.
Sudut dari pelat pengkaku pada pertemuan dua pelat harus dipotong
dengan radius yang memungkinkan untuk pengerjaan dengan min
25 mm.

B. Sambungan-sambungan
1. Baut hitam
Sambungan-sambungan di lapangan dengan menggunakan baut
hitam hanya boleh dilakukan sebagaimana ditunjukkan/dinyatakan.
Toleransinya harus sebagai berikut :

Item Bentuk (Figures) Toleransi

a. toleransi pusat
lubang baut ± 1 mm

b. toleransi jarak
lubang baut ± 2 mm

- 66
Apple V Residence

2. Baut mutu tinggi :


Dimana sambungan struktur menggunakan baut-baut mutu tinggi,
maka bahan-bahan, metoda pemasangan dan pemeriksaan terhadap
tarik, jenis-jenis dari "wrench" yang akan dipakai dan metoda-
metoda pemeriksaan harus sesuai dengan "specification for
structural joints using ASTM A 325 or A 490 bolts".
a. Penggunaan baut-baut kekuatan tinggi harus mempunyai
tanda pengenal yang ditempatkan pada bagian atas dari
kepala baut sebelum meninggalkan pabrik.
b. Pengencangan dari mur-mur harus dilakukan dengan "turn-of-
nut method" atau "direct tension indicator procedure".
Gaya tarik baut minimum untuk ukuran baut yang dipakai
harus sesuai dengan tabel pada standar-standar referensi di
atas.
c. Baut-baut yang telah dikencangkan harus diberi tanda dengan
indentifikasi.
d. Cincin untuk mengencangkan harus dipasang sesuai spesifikasi
AISC.
e. Permukaan bidang kontak dari bagian-bagian baut harus
bebas dari kulit oksid besi (scale), karat, kotoran-kotoran, atau
bahan-bahan asing lain dan/atau segala macam kerusakan
yang akan menghalangi/menghambat kerjasama antara
bagian-bagian dari baut.
f. Panjang baut harus terdiri dari grip ditambah 30 mm.
g. Toleransi untuk celah pada sambungan dengan baut kekuatan
tinggi sebelum dikencangkan adalah ± 1 mm.

3. Las
Las dan sambungan-sambungan las harus didetail dan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari American Welding
Society, D 1.1. Code for Welding in Building Constructions, edisi
terakhir, section 2, 3, and 4, dan seperti modifikasi pada AISC
Specifications for the Design, Fabrication and Erection of Structural
Steel for Buildings; atau seperti didetail dan catatan pada gambar-
gambar.
Sambungan-sambungan las harus dilas secara elektrik dengan
mesin-mesin las dengan kuat arus yang disetujui, jenis voltage
rendah.
a. Semua metoda, tahapan, persyaratan dan prosedur termasuk
pemanasan awal, harus didetail secara tertulis dan diserahkan

- 67
Apple V Residence

kepada Engineer untuk diperiksa. Kelengkapan-kelengkapan


harus dibuat dalam mendetail panjang batang untuk
perubahan dimensi sebagai ruang dari penyusutan akibat
tegangan-tegangan sedemikian untuk mendapatkan dimensi
ahir seperti disyaratkan.
b. Selama pemasangan dan pengelasan, komponen-komponen
dari suatu "build-up member" harus dipegang dengan penjepit
atau semacamnya yang memadai untuk menjaga kelurusan
dari bagian-bagian dan untuk menjaga agar bagian-bagian
benar-benar menempel.
Tahapan dari pengelasan lapangan harus direncanakan untuk
menjaga agar tegangan terdistribusi dengan baik dan tidak
terjadi penyimpangan serta harus diserahkan kepada
pengawas yang ditunjuk pada saat menyerahkan gambar
kerja. Jangan mengelas tanpa memasang pelindung anti
angin. Bagian-bagian las yang rusak harus dipotong dengan
pahat (chisel) atau bunga api las (air arc) dan dibuang.
c. Penyimpanan dan perawatan Electrodes : Kemasan
dari "low hydrogen type electrodes" harus dalam keadaan
kering pada waktu dipakai. Apabila kemasan dibuka,
Electrodes harus dipakai dalam waktu 4 (empat) jam setelah
kemasan dibuka. Electrodes yang tidak dipakai dalam periode
waktu 4 (empat) jam ini, dan electrodes yang telah diekspose
terhadap udara dengan kelembaban relative 75% selama lebih
dari 1 (satu) jam, atau lebih, harus dikeringkan dahulu
sedikitnya 2 (dua) jam pada suhu 43o C sampai 121o C sebelum
dipakai, atau kondisinya harus disesuaikan seperti
rekomendasi dari pabrik.
d. Persiapan : Permukaan yang akan dilas harus benar-
benar bersih dari cat, gemuk, kulit oksid besi (scale) dan
benda-benda asing. Pada waktu pengerjaan pengelasan;
apabila tidak dapat dikerjakan sekaligus maka pada waktu
akan melanjutkan, permukaan bidang kontak las harus
dibuang lapisan kulit lasnya dan dibersihkan benar-benar
sebelum dilanjutkannya pekerjaan pengelasan.
Toleransi persiapan

Bentuk (Figure) Toleransi (mm)

1. Untuk kasus Manual arc welding


complete 0 < ∆G ≤ 4
fusion
groove Dalam kasus I shaped edge welding,
welding. bagaimanapun juga

T
0 < ∆G ≤
2

- 68
Apple V Residence

Bentuk (Figure) Toleransi (mm)

i. Bila dipakai Submerged arc welding


back 0 < ∆G ≤ 1
chipping
Gas scaled arc semi automatic
welding
0 < ∆G ≤ 3

Dalam kasus I shaped edge


Bagaimanapun juga
T
0 < ∆G ≤
3

ii. Bila dipakai Submerged arc welding


backing - 2 <∆G ≤ +2
strip
Manual arc welding, gas scaled arc
semi automatic welding
- 2 ≤ ∆G

2. Untuk kasus Manual arc welding


partial 0 < ∆G ≤ 3
fusion groove
welding. Submerged arc welding
0 < ∆G ≤ 1

Gas scaled arc semi-automatic


Welding
0 < ∆G ≤ 2

- 69
Apple V Residence

Bentuk (Figure) Toleransi (mm)

e. Sifat-sifat dari las : Setelah pengelasan, las harus disikat


dengan sikat kawat dan harus menghasilkan permukaan yang
seragam, halus dan baik, tepinya secara visual tidak
memperlihatkan bagian las yang kurang atau lebih, dan bebas
dari porositas. Pemeriksaan secara visual pada tepi-tepi dan
ujung-ujung dari las sudut harus menunjukkan keadaan yang
baik dari pengerjaannya (terpasang sampai ke dasar besi yang
dilas dan peleburannya baik).
f. Toleransi dari sambungan-sambungan las :
Toleransi dari sambungan-sambungan las harus sesuai tabel
berikut :

Jenis (Type) Bentuk (Figures) Toleransi

1. Celah dari ∆ ≤ 2 mm
sambungan tee Ukuran sisi dari las harus
(las sudut) Ditambah dengan ∆
(∆)

2. Celah dari las


lewatan ∆ ≤ 2 mm
(lap weld) Ukuran sisi dari las harus
(∆) ditambah dengan ∆

- 70
Apple V Residence

Jenis (Type) Bentuk (Figures) Toleransi

3. Celah dari "backing ≤ 1 mm


plate"
(∆)

4. Pelat pada t ≤15 mm --> 1.5 mm


sambungan las 15 mm < t < 30 mm ->
tumpul t
(butt weld) 10
t ≥ 30 mm --> 3 mm
t = tebal pelat terkecil

5. Celah
sambungan Manual arc welding
0 < ∆ ≤ 4 mm
Submerged arc welding
0 < ∆ ≤ 1 mm
Gas scaled arc semi
Automatic welding
0 < ∆ ≤ 3 mm
Non gas scaled arc semi
Automatic welding
0 < ∆ ≤ 3 mm

6. Celah Submerged arc welding


sambungan yang ± 2 mm
memakai backing Manual arc welding, gas
strip Scaled arc semi automatic
Welding, non gas scale
Arc semi automatic
Welding
∆ ≥ -2 mm

7. Root face Non gas scaled arc


semi automatic welding,
manual arc welding, gas
scaled arc semi
automatic welding.
dengan back strip

- 71
Apple V Residence

Jenis (Type) Bentuk (Figures) Toleransi


-2 ≤ ∆ ≤ 1 mm
tanpa back strip
-2 ≤ ∆ ≤ 2 mm
Submerged arc welding
-1 ≤ ∆ ≤ 1 mm

8. Included ∆ ≤ + 5°
angle ∆ ≥ - 5°

9. Ukuran las Dalam 10% dari


sudut (s) kepanjangan las,
toleransinya < 0.1 s

10. Kelebihan tebal las


sudut (c) + (0.1 s + 1 mm)
-0
Catatan :
(L) : Panjang kaki
(S) : Kelebihan
ukuran las

11. Kelebihan tebal Max + 4 mm


dari las tumpul (c) Min + 0.8 mm

12. Undercute e ≤ 0.05 t

dan

- 72
Apple V Residence

Jenis (Type) Bentuk (Figures) Toleransi

e ≤ 0.5 mm

e1 < 2.5 mm
13. Ketidakrataan
dari kepala las (L 25 mm)
(e1, e2)
e2 < 5 mm
(
L 150 mm)

4. Kolom-kolom : Letakkan dasar kolom pada posisi yang tepat untuk


kelurusan, baik kelurusan terhadap garis lokasi maupun terhadap
sumbunya sendiri, didukung pada pelat alas/dasar pendukung yang
dapat diatur sampai grout di bawahnya telah selesai dikerjakan.
Ketidak tepatan sumbu/as kolom pada bagian dasar yang diijinkan
adalah 1.5 mm.
Aturlah posisi dan level yang tepat dari alas selama grouting.
Pengerjaan grout di bawah setiap pelat alas harus diperiksa dan
disetujui oleh pengawas yang ditunjuk.
5. Baut-baut angkur : Disediakan dan dikirim dengan template dan
gambar-gambar pelengkap kepada yang akan memasangnya.
Periksa posisi dari baut-baut sebelum pengiriman baja; laporkan
kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan dalam
pekerjaan untuk memutuskan ijin.

3.3. Pemeriksaan mutu di lapangan

A. Standar-standar pemeriksaan : "Code for Welding in Building


Construction" dan "Welding Inspection" dari "American Welding Society"
revisi terahir.
B. Percobaan-percobaan dan persyaratan-persyaratan untuk pemeriksaan :
sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari Pasal 1.4. dari spesifikasi ini.

- 73
Apple V Residence

3.4. Pembersihan
Dalam penyelesaian pekerjaan dari bab ini, singkirkan kelebihan bahan-bahan
yang tidak terpakai, sampah dan puing-puing yang dihasilkan dari pekerjaan,
termasuk perlengkapan-perlengkapan servis yang tidak terpakai, dan keadaan
lapangan dan struktur sejauh pekerjaan pada bab ini diperhatikan, dalam
keadaan bersih dan kondisi yang diijinkan.

3.5. Pengecatan

A. Deskripsi layanan
Pasal ini terdiri dari ketetapan-ketetapan sesuai dengan cat anti karat
(anti-corrosive paint) dan pengecatan akhir dari semua baja struktur dari
pekerjaan sipil dan pekerjaan-pekerjaan konstruksi bangunan, cat anti
karat dan cat akhir dari penghubung-penghubung baja (steel fittings),
cat dari pekerjaan-pekerjaan baja lainnya dan cat akhir baik untuk
keperluan exterior maupun interior dari bangunan gedung.
Kontraktor harus menyerahkan kepada pengawas yang ditunjuk, katalog,
contoh-contoh warna dan sertifikat mutu yang menunjukkan dengan
jelas sifat-sifat mutu dari semua cat yang akan dipakai, untuk keperluan
pemilihan dan persetujuan.
Lebih jauh, Kontraktor harus menunjukkan kepada Arsitek jadwal warna
yang meliputi seluruh proyek, untuk keperluan pemilihan dan
persetujuan.
B. Persiapan permukaan untuk baja
1. Untuk Baja
a. Minyak dan gemuk harus dibersihkan
b. Semua permukaan baja harus disemprot sebelum memasang
cat anti karat di pabrik.
c. Setelah menyemprot atau membersihkan dengan peralatan,
debu pada permukaan harus dihembus dengan peniup udara.
2. Untuk sambungan dengan baut mutu tinggi
a. Timbulnya karat secara cepat.
Permukaan geser harus ditangani dengan membuang "mill
scales" dengan gerinda putar sampai luasan lebih dari dua
kali diameter cincin dan dijaga terhadap udara terbuka
dimana proses karat secara cepat dapat terjadi

b. Penyemprotan ("Blasting")
Permukaan geser harus dibersihkan dengan cara menyemprot
("shot or grit blasted").
Permukaan geser dengan kekasaran tidak kurang dari 50 s
harus dijaga dan karat yang timbul dapat diabai-kan.
C. Bahan-bahan
Untuk pekerjaan pengecatan ini, harus dipakai cat seperti berikut.
Penggunaan produk ICI atau yang setara lainnya harus berdasarkan

- 74
Apple V Residence

persetujuan Engineer.
No. Persyaratan Umum
1. Alkyd based red lead/zinc chromate primer
2. Long oil alkyd resin varnish
3. Rich zinc chromate primer
D. Jadwal pengecatan
Semua persyaratan disini didasarkan pada 3.5.B. "persiapan
permukaan".
No. No. of Ketebalan dry film Metoda
coats (u/coat) aplikasinya
Spesifikasi 1 : permukaan baja bagian luar (exterior) dan bagian dalam
(interior).

di bengkel
No.1. 2 35 BR

di lapangan
Setelah pengiriman ke lapangan, semua permukaan harus dicuci dengan
air untuk membersihkan kotoran-kotoran, partikel-partikel garam, dsb
yang menempel pada waktu pengangkutan.
Permukaan yang rusak harus dibersihkan dengan "power tool" seperti
disyaratkan pada SIS.
No.1. 2 35 BR
(touch-up primer)
No.2. 1 25 BR/AS
(finish coat)

No. No. of Dry Film Thickness Method of


Coats (u/coat) Application

Spesifikasi 2 : Steel fittings termasuk sashes, dsb.


Lapisan cat pertama harus dilaksanakan di bengkel.
di bengkel
No.3 1 15 BR/AS

di lapangan
Setelah pengiriman ke lapangan, semua permukaan harus dicuci dengan
air untuk membersihkan kotoran-kotoran, partikel-partikel garam, dsb.
yang menempel pada waktu pengangkutan dan kerusakan dari lapisan
cat pertama yang dikerjakan di bengkel harus dibersihkan dengan power

- 75
Apple V Residence

tool sesuai SIS S.5-3.0.


No.1 1 35 BR
(touch-up primer)
No.2 2 25 BR/AS
(finish coat)

Singkatan : BR .............. Brush


AS .............. Airless Spray
RL .............. Roller Brush
ATA .............. Spatula

Akhir dari PASAL 4

- 76
Apple V Residence

PASAL 5
Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
Apple V Residence

PASAL 5 . PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG

PASAL 1-UMUM

1.1. Persyaratan-Persyaratan Umum

A. Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan pada bab ini, seperti terlihat atau
terperinci harus sesuai dengan persyaratan dari seluruh bagian dari kontrak
dokumen.

B. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan setting out (penentuan titik posisi tiang
dilapangan sesuai dengan gambar rencana), mobilisasi dan demobilisasi alat,
pengadaan dan pemancangan tiang pancang beton bertulang termasuk
percobaan beban pada tiang, penggalian setempat dan pemotongan kepala
tiang.
Panjang tiang yang dicantumkan pada gambar adalah sebagai petunjuk untuk
kontraktor, tetapi kontraktor harus memutuskan panjang tiang yang
sebenarnya yang diperlukan untuk mencapai persyaratan pemancangan.
Laporan penyelidikan tanah dan percobaan pemancangan tiang pendahuluan
akan diberikan pada Kontraktor pekerjaan pondasi.

1.2. Lingkup Pekerjaan

A. Pekerjaan yang berhubungan :


Kontraktor bertanggung jawab atas fasilitas-fasilitas yang berkepentingan
untuk pekerjaan ini seperti jalan-jalan diproyek, tempat penumpukan tiang,
galian pada setiap titik, perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas yang telah ada
seperti pipa air, kabel tilpon, kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran umum dan
fasilitas-fasilitas lainnya baik yang berada dilokasi proyek maupun dilokasi
yang bersebelahan dengan proyek.

B. Pekerjaan yang termasuk :


Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang ini harus terdiri dari hal-hal berikut :
1. Penyediaan tiang pondasi dari beton precast
2. Pengadaan perlengkapan termasuk tenaga kerja
3. Pemancangan tiang pondasi.
4. Percobaan pembebanan tiang

77
Apple V Residence

5. Penyerahan semua data seperti ditentukan dalam spesifikasi dan


seperti yang diminta oleh Engineer.
6. Pemotongan kelebihan panjang dari tiang.

1.3. Jaminan Mutu

A. Standar-standar
Semua bahan-bahan dan pengerjaan harus sesuai dengan standar-standar
berikut :
1.SK SNI 03-2847-2013 :Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung
2.SK SNI 03-1726-2012 :Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Bangunan Gedung.
3.SII 0192-83 :Cara Uji Elektroda Las Terbungkus Baja
Karbon Rendah.
4.ASTM A-416 :Standard Specification for Uncoated Seven
Wire Stress Relieved Steel Strand for
Prestress Concrete.
5.ASTM A-82 : Standard Specification for Cold Drawn Steel
Wire for Concrete Reinforcement.
6.ASTM D-1143.81 : Standard Test Method for Piles Under
(Reapproved 1987) Static Axial Compressive
Load.
7.ASTM D-3966.90 :Standard Test Method for Piles Under Lateral
Loads.
8.ASTM D-3689.90 :Standard Test Method for Individual Piles
Under Static Axial Tensile Load.

B. Jaminan Pabrik :
Produksi harus secara teratur dan terus menerus serta pengiriman bahan-
bahan harus dari jenis yang sesuai seperti disyaratkan.

C. Jaminan Pekerja :
1.Pekerjaan pemancangan tiang ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja
dan pengawas yang berpengalaman dalam pemancangan tiang dari jenis
yang diusulkan, sedemikian sehingga mampu untuk mencapai kapasitas
tiang seperti yang disyaratkan pada berbagai macam kondisi tanah yang
akan dijumpai.

2.Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada Engineer

- 78
Apple V Residence

untuk menunjukkan bahwa pekerja yang akan terlibat dalam pekerjaan ini
berpengalaman untuk pekerjaan demikian.

D. Persyaratan Lapangan :
1.Kontraktor bertanggung jawab untuk memancang tiang dengan ukuran
dan jumlah seperti disyaratkan pada posisi seperti dinyatakan pada
gambar denah lokasi tiang, seperti yang telah disetujui oleh Engineer.
Kontraktor harus didukung oleh team supervisi yang dapat dipertanggung
jawabkan yang dilengkapi dengan peralatan yang presisi dan sedikitnya
dua orang memeriksa kelurusan dari setiap tiang selama pemancangan.

2.Tiang-tiang pondasi harus dipancang sampai mencapai lapisan tanah


keras atau sesuai dengan petunjuk "pengawas yang ditunjuk".

3.Urutan pemancangan tiang dalam satu kelompok harus sesuai dengan


petunjuk "pengawas yang ditunjuk".

4.Tiang-tiang yang rusak atau ditolak, menjadi tanggung jawab


Kontraktor dan harus disingkirkan dari proyek.

5.Dalam hal diperlukan penyambung (follower), maka sepenuhnya


menjadi tanggung jawab kontraktor.

1.4. Perubahan dan Penambahan

A. Panjang tiang yang sebenarnya boleh dimodifikasi oleh Engineer setelah


percobaan pembebanan tiang dan bilamana kondisi lapangan mensyaratkan
perubahan demikian.

B. Setiap perintah perubahan harus mendapat persetujuan tertulis dari Engineer.

1.5. Penyerahan

Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus


menyerahkan hal-hal berikut kepada Engineer.

- 79
Apple V Residence

A. Data Pabrik :
Data produk dari pabrik tentang tiang harus diserahkan oleh Kontraktor untuk
disetujui oleh Engineer.

B. Sertification :
Semua tiang pondasi yang dikirim ke proyek harus dilengkapi dengan sertifikat
dari pabrik.

C. Gambar kerja :
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar kerja, metoda
konstruksi, jadwal kerja dan daftar perlengkapan kepada Engineer untuk
mendapat persetujuan.

1.6. Kondisi Kerja :

A. Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk


mencegah kerusakan tiang pancang pada waktu pengangkutan, penyimpanan
dan pemancangan.

B. Tiang pancang harus dirawat dan disimpan sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi tegangan-tegangan yang melebihi rencana.

C. Tiang pancang harus ditumpuk pada tumpukan yang sesuai sehingga tidak
terjadi kerusakan pada beton atau pengotoran dari permukaan. Tumpukan
harus ditempatkan pada posisi sesuai dengan petunjuk (gambar) atau telah
disetujui oleh pengawas yang ditunjuk atau dalam posisi dimana kemungkinan
terjadi tekanan dan deformasi sekecil mungkin.

D. Pemberian tanda pada tiang pancang dicantumkan dengan cat pada tiap
interval/jarak 0.5 m. Panjang keseluruhan tiang harus dicantumkan dengan cat
atau bahan lain yang disetujui. Penunjuk panjang harus diberikan pada interval
setiap 1.0 m.

PASAL 2 - BAHAN-BAHAN/PRODUKSI

2.1. Hasil pabrik yang dapat diterima.


Kontraktor harus menyerahkan brosur-brosur dari beberapa pabrik yang
menghasilkan jenis tiang yang sama dengan yang disyaratkan, untuk dipilih dan
disetujui oleh Engineer.

-80

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -80
Apple V Residence

2.2. Bahan-bahan tiang.


Bahan-bahan tiang yang akan dipakai pada pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan-persyaratan berikut :
A. Dimensi/Ukuran-ukuran :
1.Jenis tiang yang dipakai adalah Tiang Beton Precast Prestress dengan
ukuran 35 x 35 cm persegi dan panjang L = 18.5 m (sampai final set),
seperti ditunjukkan pada gambar-gambar struktur,atau sampai mencapai
final set yang ditentukan.

2.Kapasitas tiang minimum sedikitnya harus 56 tonuntuk setiap tiang


ukuran 35 x 35 cm.

B. Beton
Mutu beton minimum yang dipakai adalah fc' - 45 MPa (Cylinder), yang harus
sudah dicapai pada waktu pemancangan.

C. Penulangan dan prestressing strands :


1.Prestressing strands harus "uncoated, bright seven wire, stress relieved
270 ksi "sesuai ASTM A-416".

2.Spiral harus dibentuk dari "cold drawn bright steel wire" sesuai ASTM
A-82 atau  6 mm U-24.
3. Penulangan tambahan pada kepala tiang menggunakan mutu besi
tulangan BJTSB-42.

D. Peralatan Pemancangan
1.Sebelum pekerjaan dimulai, Kotraktor harus mengajukan data lengkap
dari peralatan yang akan dipergunakan, jadwal pemancangan dan
prosedur kerjanya termasuk mesin pancang dan peralatan yang akan
digunakan di lapangan.

2.Cara pemancangan yang dipakai harus tidak menyebabkan kerusakan


pada bentuknya. Hammer (pemukul) harus dipilih yang sesuai untuk type
tiang pancang dan sifat dari kekuatan tiang pancang tersebut.

3.Kondisi lapangan harus diperiksa untuk meyakinkan apakah


memungkinkan untuk penempatan peralatan pemancangan, pelaksanaan
pemancangan dan percobaan beban.

-81

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -81
Apple V Residence

2.3. Bahan-bahan lain yang harus disediakan


Penggunaan bahan-bahan khusus :
Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dalam penggunaan bahan
khusus seperti bahan tambahan, perlengkapan las, pencegah karat dan semua
bahan lain yang tidak disyaratkan disini.
Percobaan-percobaan ataupun biaya tambah lainnya sehubungan dengan
pemakaian dari bahan-bahan tersebut diatas adalah sepenuhnya tanggung jawab
Kontraktor.

PASAL 3 - PELAKSANAAN
3.1 Persiapan

A. Seminggu sebelum dimulainya pekerjaan Kontraktor harus mengajukan


usulan mengenai urutan rencana pemancangan yang harus diatur sedemikian
rupa sehingga tidak akan saling mengganggu.

B. Metoda pemancangan, perlengkapan, jadwal dan tahapan/urutan harus


mendapat persetujuan dari Engineer. Persetujuan demikian tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk pemancangan tiang
yang lancar dan bermutu tinggi. Semua kerusakan, keterlambatan dan
tambahan biaya yang disebabkan karena pemilihan metode harus ditanggung
oleh Kontraktor.

C. Pengawas yang ditunjuk dapat meminta perubahan urutan pemancangan dari


waktu ke waktu apabila dianggap perlu.
Untuk perubahan demikian tidak ada biaya tambah.

D. Pemancangan tiang harus dilakukan dalam suatu operasi yang menerus dan
tidak terganggu.

E. Kontraktor harus memancang tiap tiang pancang tepat pada ordinat yang telah
ditentukan pada dokumen pelaksanaan. Setiap koordinat tiang harus
mendapat persetujuan dari pengawas yang ditunjuk sebelum mulai
pemancangan.
Tiang pancang ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan urutan
kerja yang telah direncanakan.

F. Kontraktor harus berusaha agar semua perlengkapan siap pakai untuk


menjamin pemancangan tiang tepat pada lokasinya selama pemancangan.

G. Kontraktor harus mencegah pergeseran/pergerakan dari tiang yang sudah

-82

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -82
Apple V Residence

terpancang selama tiang-tiang selanjutnya dipancang ataupun karena fasilitas-


fasilitas lainnya.

H. Kontraktor tidak diijinkan mendongkrak, atau mencoba untuk memindahkan


atau membentuk tiang-tiang yang terpancang diluar posisi sebenarnya baik
pada waktu maupun setelah pemancangan.

3.2. Pemancangan Tiang

A. Alat pukul (Hydraulic Jacking) dan penghentian pemancangan tiang.


1. Untuk memancang tiang harus dipakai suatu alat pukul dari jenis jacking
(Hydraulic Jacking). Dalam pemilihan " Hydraulic Jacking " haruslah dari
berat yang memadai agar tidak merusak tiang.
"Jacking" harus mempunyai persyaratan minimum berat ( 250% daya
dukung tekan tiang) yang disesuaikan dengan ukuran tiang pancang.

2. Tiang-tiang harus dipancang/ditekan 250% daya dukung tiang sampai


mencapai kedalaman yang ditunjukkan didalam gambar struktur atau
dengan final set yang disetujui. Untuk tiang pancang 35 x 35 cm, final set
untuk 10 pukulan terakhir tidak lebih dari 10 mm untuk tinggi jatuh < 2.00
m, 20 mm untuk tinggi jatuh antara 2.00 m – 2.50 m, dan 25 mm untuk
tinggi jatuh + 3.00 m.

3. Tiang-tiang harus dipancang secara akurat, pada lokasi yang tepat; pada
garis yang benar baik secara lateral maupun longitudinal seperti
ditunjukkan pada gambar.

4. Toleransi yang diijinkan untuk ketidak tepatan lokasi dan ketidak


kelurusan adalah 75 mm dan 1/80. Tiang-tiang harus diarahkan selama
pemancangan dan bila perlu harus dibantu/diganjal untuk dapat menjaga
posisi yang benar. Apabila ada tiang yang berubah bentuk atau bengkok,
maka tidak boleh dipaksa untuk meluruskannya kembali kecuali dengan
persetujuan tertulis dari pengawas yang ditunjuk.

B. Test untuk mutu tiang.


Apabila pada waktu pemancangan suatu tiang, jumlah pukulan sangat tinggi
(lebih dari 2000) atau apabila tiang dicurigai retak atau patah, P.I.T. (Pile
Integrated Test) atau test sejenis yang disetujui oleh Engineer harus
dilakukan.

C. Pemeriksaan naiknya kembali suatu tiang akibat pemancangan tiang


didekatnya (heave check).
Lakukan suatu "heave check" pada pemancangan kelompok tiang yang

-83

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -83
Apple V Residence

pertama, dan pada kelompok yang dipilih seperti ditunjukkan pada gambar.
1.Periksa "heave" dengan mengukur panjang dan dengan mencatat
elevasi pada masing-masing tiang segera setelah selesai pemancangan.

2.Periksa ulang elevasi-elevasi dan panjang setelah semua tiang pada


suatu kelompok selesai dipancang.

3.Bila ujung (tip) tiang mengalami "heave" lebih dari 6 mm dari posisi asli,
tiang tersebut harus dipukul lagi.
Bila dijumpai pile heave, lanjutkan pemeriksaan heave dan lanjutkan
pemancangan sampai pengawas yang ditunjuk menyatakan bahwa pile
heave teratasi.

D. Penilaian dari kapasitas daya dukung.


Tiang-tiang harus dipancang sampai mencapai "final set" yang diijinkan oleh
pengawas yang ditunjuk. Pengukuran langsung dari set dan rebound harus
memberikan kapasitas tiang yang ekivalen dengan beban kerja yang
disyaratkan.
Set harus ditentukan dilapangan. Set haruslah dibuktikan dengan dua
percobaan. Nilai konstanta yang akan dipakai untuk memodifikasi rumus akan
ditaksir oleh Soil Engineer setelah tiang pertama selesai dipancang dan
setelah grafik rebound/set diperoleh.

E. Posisi-posisi tiang.
Posisi-posisi tiang dan ketidak lurusan harus didata oleh Kontraktor dan
diserahkan kepada pengawas yang ditunjuk pada waktu berlangsungnya
pekerjaan dan persetujuan akhir diberikan oleh pengawas yang ditunjuk dalam
waktu tiga hari sesudah tiang yang terakhir selesai dipancang. Sampai
persetujuan tersebut diberikan, tak ada perlengkapan yang boleh dipindahkan;
kecuali atas resiko Kontraktor sendiri.
F. Tiang-tiang yang rusak atau salah tempat.
Apabila suatu tiang rusak pada waktu pemancangan, percobaan atau oleh
sebab lain atau salah letak atau gagal pada waktu percobaan beban,
Kontraktor disyaratkan untuk mengadakan penambahan tiang pada posisi
yang ditentukan oleh Engineer sedemikian sehingga akhirnya dihasilkan daya
dukung yang sama.

G. Pendataan pemancangan tiang.


Kontraktor harus mengambil data dari setiap tiang yang dipancang dan
dilengkapi parap pengawas yang ditunjuk pada masing-masing data, setiap

-84

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -84
Apple V Residence

hari.
Pemancangan, set dan rebound dari setiap tiang harus mengikuti persetujuan
Engineer. Data pemancangan setiap tiang harus diserahkan kepada
pengawas yang ditunjuk dan tembusan (copy)nya harus disimpan oleh
Kontraktor.
Data-data laporan harus meliputi hal-hal berikut :
1. Nama proyek
2. Nomor tiang
3. Tanggal pemancangan
4. Cuaca
5. Set, rebound dan tinggi jatuh (ram height) pada 10 pukulan
terakhir (last ten blow)
6. Dalamnya pemancangan dari level tanah
7. Level tanah
8. Panjang tiang
9. Jenis alat pukul (Hammer Type)
10. Sambungan yang dipakai, jumlah dan jenisnya (kalau ada
sambungan).
11. Waktu/saat mulai dan waktu selesainya pemancangan
12.Jumlah pukulan dan rata-rata set tiap 0.5 m
13.Tinggi jatuh yang sebenarnya (actual ram stroke)
14.Semua informasi lain seperti disyaratkan oleh Engineer.
Metoda pengukuran set dan rebound harus disetujui oleh Engineer. Record
diatas harus menunjukkan satu seri pengukuran set selama seluruh proses
pemancangan. Apabila pemancangan suatu tiang dimulai, maka harus
dilakukan sampai selesai dan mencapai set yang disyaratkan (kecuali waktu
penyambungan).
H. Kepala Tiang
1.Setelah pemancangan selesai dilaksanakan Kontraktor wajib untuk
memotong kelebihan panjang tiang pancang sedemikian rupa sehingga
panjang stek tulangan setelah pemotongan kepala tiang minimum 40
diameter tulangan tiang pancang terbesar, sebagai pengikat ke-pur (pile
cap).
Setelah pemancangan selesai, kontraktor harus segera melanjutkan
dengan memeriksa level dan mencatat posisi-posisi tiang secara detail
dan akurat serta membandingkan dengan posisi yang dicantumkan pada
gambar denah tiang.

-85

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -85
Apple V Residence

Kontraktor harus menyediakan surveyor dilapangan untuk pekerjaan


tersebut.

2.Stek tulangan tiang setelah pemotongan kepala tiang (panjang minimum


40 diameter) harus dalam keadaan bersih, lurus dan baik.

3.Kepala tiang setelah dipotong harus dibersihkan dengan sikat kawat.

4.Batas pemotongan kepala tiang harus tepat sesuai dengan


petunjuk/gambar.

I. Sambungan tiang dan pengelasan :


1.Kontraktor atau Pabrik pembuat tiang harus menyerahkan sistim
sambungan tiang untuk disetujui Engineer sebelum pemasangan di
lapangan.

2.Detail dari sambungan harus terdiri dari :


a.Sistim sambungan yang akan dipakai
b.Detail pengelasan dan mutu dari bahan pengelasan
c.Prosedur pengelasan
d.Kwalifikasi/kecakapan tukang las.

J. Laporan dan pemeriksaan pekerjaan pondasi tiang.


Pada waktu selesainya pekerjaan pondasi tiang, sebuah laporan yang tepat
harus segera disiapkan dan diserahkan rangkap 6 (enam) kepada pengawas
yang ditunjuk.

Hal-hal berikut harus termasuk juga di dalam laporan :


1.Ringkasan pekerjaan (sketsa, metoda, tanggal waktu mengerjakan, dll).
2.Laporan tentang pukulan (blows)
3.Laporan harian pekerjaan dan laporan pemeriksaan :
a.Waktu yang disyaratkan untuk pemancangan
b.Jumlah pukulan
c.Kedalaman pemancangan
d.Nilai pemancangan akhir
e.Nilai rebound
f.Daya dukung akhir yang diijinkan

4.Laporan percobaan beban

5.Denah (lay out) tiang dan toleransinya.

-86

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -86
Apple V Residence

3.3. Percobaan Pembebanan Tiang Pancang

A. Umum
1.Antara pemancangan tiang yang akan ditest dan percobaan
pembebanan pada tiang tersebut harus ada jangka waktu paling sedikit 2
(dua) minggu untuk mengembalikan kondisi tanah akibat pemancangan
tiang kepada keadaan semula. Pemancangan tiang yang berdekatan
dengan tiang percobaan harus ditunda selama adanya percobaan
pembebanan tiang.

2.Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman,


bahan dan semua perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan,
pencatatan dan pengukuran dari percobaan beban termasuk penyediaan,
penyusunan kentledge yang digunakan dan pembongkaran kembali
setelah percobaan pembebanan selesai.

3.Selama pelaksanaan percobaan beban, Kontraktor harus menempatkan


tenaga kerja yang berpengalaman untuk pelaksanaan pengamatan dan
pencatatan hasil percobaan.

4.Suatu percobaan pembebanan tiang harus dimaksudkan sebagai


percobaan pada tiang tunggal.

5.Percobaan beban harus dilakukan pada 2 buah tiang terpakai


untuk percobaan beban vertical (loading test), 3 buah tiang terpakai
untuk percobaan beban PDA, dan 1 buah tiang terpakai untuk
percobaan beban lateral.

6.Tiang yang dipakai untuk percobaan beban haruslah dari bahan dan
ukuran yang sama dengan tiang-tiang terpakai dan harus dipancang
dengan peralatan yang sama jenisnya serta dengan prosedur dan metoda
yang sama.

7.Semua percobaan pada tiang-tiang terpakai harus diikuti dengan PIT


(Pile Integrity Test) seperti disyaratkan pada 3.4.

B. Standard Percobaan Pembebanan Pada Tiang Terpakai


1.Beban axial tekan penuh pada tiang terpakai haruslah 2 (dua) kali
beban rencana (design load 2x56 ton) dari sebuah tiang sesuai dengan
ASTM D 1143-81 (standard test) atau seperti yang disyaratkan oleh
Engineer pada gambar dalam hal diperlukan.

-87

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -87
Apple V Residence

2.Beban lateral penuh pada tiang terpakai harus 200% dari beban
rencana (design load) (2x5,3 ton)lateral pada tiang atau seperti
disyaratkan oleh Engineer pada gambar dalam hal diperlukan dan harus
dilakukan sesuai dengan ASTM D 3966-81, dengan pembebanan
bertahap (cyclic loading).

3.Beban tarik axial penuh pada tiang terpakai haruslah 2 (dua) kali
beban rencana tarik (tidak diperlukan) atau seperti disyaratkan Engineer
pada gambar dalam hal diperlukan dan harus dilakukan sesuai dengan
ASTM D 3689-83.

C. Perlengkapan Pembebanan
1.Beban percobaan didapat dari reaksi kentledge melalui jack hidraulis
yang besarnya melebihi dari beban percobaan dan ditempatkan pada
platform sebagaimana harusnya.

2.Beban kentledge terdiri dari blok-blok beton dengan ukuran sama.

3.Plat baja dengan ketebalan yang cukup untuk menerima beban


ditempatkan secara sentris diatas pile cap untuk dapat menyalurkan
beban percobaan secara sempurna kepada tiang.

4.Ukuran dari plat baja tidak boleh lebih kecil dari ukuran pile cap dan juga
tidak boleh lebih kecil dari ukuran jack yang digunakan.

5.Jack hidraulic harus ditempatkan sentris pada tiang/pile cap.

6.Jack dan alat lainnya termasuk hydraulic ram, hydraulic pump dan
pressure gauge harus dikalibrasikan sebelum percobaan dilakukan.

D. Alat Pengukuran Penurunan


1.Metoda pengukuran penurunan dari tiang harus dilakukan dengan sistim
dimana 4 dial gauge ditempatkan dengan jarak yang sama pada keliling
tiang dan sistim pendukung dengan memakai mistar.

2.Pembacaan harus dilakukan dengan sistim seperti disyaratkan di F dari


Bab dan pasal ini.

3.Dial gauges harus mempunyai kemampuan gerak sampai 50 mm dan


keakuratan sampai 0.25 mm.

4.Skala ukur untuk pembacaan pada mistar harus dipilih yang sanggup
untuk pembacaan sampai keakuratan mencapai 0.5 mm. Selain mistar
levelling boleh juga dipakai sebuah mistar yang dipasang pada tiang atau

-88

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -88
Apple V Residence

pur (pile caps).

5.Laporan kalibrasi harus disertakan pada semua alat-alat percobaan


pembebanan yang membutuhkan kalibrasi sebelum percobaan beban
dilakukan.

6.Semua reference beam dan kawat-kawat (wires) harus ditunjang secara


terpisah dengan penunjang yang cukup kaku dan ditanamkan ditanah
pada jarak bersih tidak kurang dari 2.5 m dari tiang percobaan.

7.Dua buah dial gauge tambahan harus dipasang pada reference beam
secara tegak lurus untuk memantau kemungkinan terjadinya pergerakan
lateral dari ujung tiang.
E. Prosedur Pembebanan
1.Percobaan pembebanan vertikal harus sesuai dengan syarat berikut :
Percobaan pembebanan 4 (empat) cycle untuk tiang dengan beban
tekan axial sesuai dengan ASTM D-1143-81.
Prosedur Pembebanan :

LangkahCycle Lamanya penahanan beban


beban dalam
% dari beban
kerja
01
25 A - beban ditahan selama minimum 1 jam dan
sampai settlement < 0.25 mm per jam (max. 2
jam).
A jam
50 Cycle 1 20 menit
25 20 menit
0 20 menit
50 A
75 A
100 Cycle 2 20 menit
75 20 menit
50 20 menit
0 20 menit
50 20 menit
100 A
125 A
150 Cycle 3 20 menit
125 20 menit
100 20 menit
50 20 menit
0 20 menit
50 20 menit
100 20 menit

-89

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -89
Apple V Residence

150 A
175 B = beban ditahan selama min. 12 jam, bila
200 Cycle 4 setelah 12 jam settlement yang terjadi > 0.25
mm per jam, maka beban ditahan selama max.
24 jam.
1 jam
150 1 jam
100 1 jam
50 24 jam
0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

-90

DM-C
DM-C Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang -90
Apple V Residence

Bila kegagalan terjadi sebelum mencapai 200% dari beban rencana,


maka beban harus diturunkan perlahan-lahan dan hati-hati dengan suatu
tingkatan tidak lebih dari 20% dari beban kerja permenit sampai
penurunan mencapai < 0.25 mm per jam. Kemudian mengikuti langkah B
sampai akhir dari prosedur.

2.Percobaan pembebanan lateral axial harus dilakukan dalam 4 cycles


sesuai dengan ASTM D 3966-90.
Prosedur pembebanan :

Langkah Cycle beban dalam Lamanya Jadwal pembacaan Perge-


% dari beban kerja Penahanan Beban rakan lateral (dalam menit)

-91
Apple V Residence

F. Prosedur pembacaan
1. Percobaan Pembebanan Vertikal
Pembacaan dilakukan sebagai berikut :
- Sebelum dan sesudah penambahan beban
- Sebelum dan sesudah penurunan beban
- Setiap 10 menit
- Pada pembebanan 200% beban rencana, pembacaan
dilakukan sebagai berikut :
- Setiap 10 menit selama 2 jam pertama
- Selanjutnya setiap 1/2 jam selama 10 jam.
- Selanjutnya setiap 1 jam.
- Pada pembebanan akhir (0% beban rencana), pembacaan
dilakukan sebagai berikut :
- Setiap 1 jam selama 4 jam pertama
- Setiap 2 jam sesudahnya sampai 8 jam.
- Selanjutnya setiap 4 jam.

2. Percobaan Pembebanan Lateral


Pembebanan dilakukan sebagai berikut :
- Sebelum dan sesudah penambahan beban
- Sebelum dan sesudah penurunan beban
- Setiap 5 menit
- Pada pembebanan 200% beban rencana, pembacaan
dilakukan setiap 10 menit.

G. Laporan Percobaan Pembebanan


Laporan hasil percobaan dikirim kepada pengawas yang ditunjuk untuk
persetujuan, terdiri dari :
1. Nama proyek dan lokasi

2 Laporan penyelidikan tanah dan catatan pelaksanaan

pemancangan tiang percobaan

3.Sertifikat dari kalibrasi peralatan

4.Catatan pembebanan yang meliputi :


a. tanggal percobaan
b. waktu pembacaan

-92
Apple V Residence

c.beban percobaan
d.pembacaan dial gauge, dll.

5. Grafik load-settlement
Grafik load-time
Grafik time-settlement

6. Kesimpulan dari hasil percobaan.

H. Kriteria kegagalan dari standar percobaan pembebanan pada tiang :


1.Untuk percobaan pembebanan vertikal pada tiang.
Kegagalan dari percobaan tiang dianggap telah terjadi apabila
penurunan (settlement) yang terjadi waktu dibebani adalah lebih dari 25
mm, atau bila beban dihilangkan, penurunan permanent melampaui 6
mm.

2.Untuk percobaan pembebanan lateral pada tiang.


Pergerakan lateral maximum melampaui 10 mm pada percobaan lateral.

3.Percobaan pembebanan tidak boleh diteruskan jika terjadi ketidakstabilan


kentledge, kerusakan dari pile cap ataupun kerusakan lainnya yang dapat
memberikan hasil yang tidak sebenarnya.

I. Kegagalan pada tiang terpakai.


Jika terjadi kerusakan atau/dan kegagalan pada tiang dalam percobaan
pembebanan maka Kontraktor harus mengganti tiang tersebut dengan tiang
yang lain sesuai dengan petunjuk dari Perencana atas biaya Kontraktor.
Biaya dari percobaan pembebanan tambahan, penggantian atau penambahan
tiang dan persiapan perhitungan-perhitungan serta gambar-gambar fondasi
yang disebabkannya akan dibebankan kepada Kontraktor.

3.4. PIT (The Pile Integrity Test)


Test Integrity tiang harus dilakukan dengan metoda sonic dengan memakai alat
test Integrity untuk tiang.
A. Lingkup percobaan :
Percobaan-percobaan tiang :
1. Semua percobaan-percobaan pada tiang-tiang terpakai harus dilakukan
dengan pile integrity test.

2. Untuk tiang-tiang yang disambung, setiap bagian tiang harus ditest


sebelum penyambungan dan segera setelah satu bagian tiang dipancang

93
Apple V Residence

juga setelah percobaan lateral dan tarik.

3. Apabila ada bagian (segmen) dari tiang yang didapati retak pada tahapan
manapun dari percobaan diatas, bagian yang retak atau rusak harus
diganti dengan yang utuh (masih baik) dan ditest ulang sesuai dengan
A.2. di atas.

B. Perlengkapan test.
1.Percobaan integrity harus dilakukan dengan memakai perlengkapan
untuk memperoleh data secara digital.

2.Pengkondisian signal dan pengadaan power harus mempunyai


kemampuan yang sangat tinggi terhadap rasio kebisingan agar tidak
mengganggu signal.

3.Data harus disimpan sedemikian sehingga proses lanjutan atau


tambahan dengan analisa gelombang dapat dilakukan.

4.Data harus dapat dibaca ditempat/dilapangan setidaknya dapat


diperoleh evaluasi mutu dari data pendahuluan.

C. Persiapan percobaan :
1.Percobaan integrity pada tiang manapun dapat dilakukan sedikitnya 7
(tujuh) hari setelah tiang dipancang.

2.Untuk penempatan dari perlengkapan untuk percobaan/testing pada


kepala tiang, kepala tiang harus bersih, bebas dari air, beton yang
terkelupas dan siap untuk keperluan percobaan.

D. Pelaksanaan percobaan dan interprestasi :


1. Pile Integrity testing harus dilaksanakan oleh perusahaan spesialis yang
mengerjakan test demikian.

2. Percobaan sesungguhnya dilapangan harus dilakukan oleh Engineer


(bukan teknisi) yang sudah berpengalaman untuk melakukan testing
dengan sedikitnya 1 (satu) tahun pengalaman dalam percobaan dinamic
dari tiang-tiang.

3. Interprestasi dari data-data harus dilakukan oleh Engineer yang


berpengalaman dengan sedikitnya 2 (dua) tahun pengalaman dalam
percobaan dynamic dari tiang.

4. Apabila penampilan ujung atau tiang meragukan, ujung tiang harus


dipotong lebih jauh dan ditest ulang.

94
Apple V Residence

5. Detail-detail lengkap dari kondisi tanah, dimensi tiang dan metoda


konstruksi harus diberikan kepada perusahaan spesialis bila disyaratkan
untuk menginterprestasikan hasil percobaan.

E. Laporan :
1. Untuk setiap tiang yang ditest, laporan harus termasuk juga :
a. Data dari waktu terhadap simpangan kecepatan rata-rata (average
amplified velocity vs time record).
b. Kesimpulan dari keutuhan masing-masing tiang yang ditest.

2. Laporan ahir harus diserahkan kepada Engineer dalam waktu 10 hari


setelah percobaan selesai.

F. Kriteria hasil test yang dapat diterima dan ditolak :


1. Dapat diterima atau ditolaknya tiang-tiang yang ditest harus didasarkan
dari kesimpulan laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
melaksanakan P.I.T.

2. Apabila mayoritas dari tiang-tiang memberikan hasil yang meragukan,


Engineer boleh, atas kebijaksanaannya, memerintahkan penggalian suatu
tiang secara penuh untuk mencocokkan kriteria yang ditolak atau dapat
diterima.

G. Tindakan usaha perbaikan.


1.Tiang-tiang yang ditolak harus dipindahkan.

2.Tiang-tiang yang meragukan dapat ditindak lanjuti dengan percobaan


dynamic (P.D.A), percobaan pembebanan static (Static Load Testing) etc.

3.5. Pembersihan :
Kontraktor harus memindahkan dan membongkar semua puing, tanah, kelebihan
beton, keluar dari lokasi atau proyek seperti ditunjukkan oleh pengawas yang
ditunjuk tanpa biaya tambahan.

95
Apple V Residence

PASAL 6
Pekerjaan Waterproofing
Apple V Residence

PASAL 6. PEKERJAAN WATERPROOFING

BASEMEN, STP-GWT : SISTIM INTEGRAL


GROUND & ATAP : SISTIM INTEGRAL

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat di bawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

2. Persyaratan Bahan

2.1. Persyaratan Standar Mutu Bahan


Bahan yang digunakan adalah jenis Hydrophobic Ingredients atau
Hydrophobic Pore-blocking Ingredients (HPI) dengan mutu atau kualitas
yang ditentukan melalui pengujian Water Absorpsi. Pengujian Water
Absorpsi harus sesuai Standar British (BS 1881:Part 122:1983), di mana tes
dilakukan pada umur beton 7 hari. Pemborong tidak dibenarkan merubah
standar dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis dari Direksi/MK.

2.2 Jenis Bahan


Menggunakan bahan Hydrophobic Ingredients atau Hydrophobic Pore-
blocking Ingredients (Integral Waterproofing) yaitu bahan admixture cair
dicampur ke dalam adukan beton yang dikombinasikan dengan
Superplasticiser dan Retarder

2.3 Persyaratan Umum


a. Minimum mutu beton Fc’ 30 Mpa atau K-350 dan kandungan semen
minimum 350 kg/m3.
b. Beton setelah dicampur bahan Hydrophobic Ingredients atau
Hydrophobic Pore-blocking Ingredients mempunyai Water Cement
Ratio (W/C) tidak melebihi 0.45
c. Pembesian menggunakan besi ulir.
d. Untuk Lantai Atap, Lantai Podium atau Lantai yang langsung
berhubungan dengan sinar matahari, menggunakan tulangan susut
minimal sebagai berikut:

96
Apple V Residence

- Tulangan bagian atas harus terus menerus ke dua arah


- Tulangan bagian atas, dengan jarak 20 cm jika memakai diameter
10 mm atau dengan jarak 30 cm jika memakai diameter 13 mm.

3. Penggunaan dan Standar Mutu Bahan


Bahan additive yang digunakan harus memenuhi Standar Mutu Water Absorpsi,
sesuai BS 1881:Part 122:1983, dimana tes dilakukan pada umur beton 7 hari.
dengan hasil tes dari independent laboratory dan terbukti tidak ada pengurangan
mutu setelah digunakan minimal selama 15 tahun.
a. Untuk struktur BASEMEN, STP- GWT & Pits, menggunakan Bahan
Hydrophobic Ingredients Aquapel System, dikombinasikan dengan
Superplasticiser (sesuai dosis dari pabrik) dan Retarder (sesuai dosis
dari pabrik), sebagai waterproofing dengan Water Absorpsi tidak lebih
dari 1.50% sesuai (BS 1881:Part 122:1983, di mana tes dilakukan pada
umur beton 7 hari).
b. Untuk struktur Lantai Ground dan Atap dengan ketebalan 15 cm
(dengan screed topping), cast in-place atau dengan pengecoran
konvensional, menggunakan Waterproofing sistim Membran,
Kistalin, atau Integral menggunakan Bahan Hydrophobic
Ingredients Aquapel System.
c. Sambungan beton, pipa sparing, tie rod dan floor drain
- Sambungan beton menggunakan waterstop tipe controlled or delayed
expansion waterstop, di mana proses pengembangan mulai terjadi
setalah terendam air selama 5 atau 6 hari, selama dan setelah proses
pengembangan waterstop tidak disintegrasi. Bahan dasar waterstop
adalah butyl rubber. Perekat waterstop yang digunakan dapat juga
dipakai di tempat lembab atau basah. Sambungan beton memakai joint
surface retarder dan waterproof bonding agent.
- Semua pipa sparing, tie rod, floor drain yang menembus beton
waterproof harus menggunakan tipe controlled or delayed expansion
waterstop yang sama.
- Pengujian- Prosedur pengujian water absorpsi dilakukan menurut
British Standar (BS 1881.Part 122, 1983), tes dilakukan pada umur 7
hari, tentang metode penentuan water absorpsi.

4. Pengujian
a. Prosedur pengujian water absorpsi dilakukan sesuai British Standar (BS
1881:Part 122:1983), di mana tes dilakukan pada umur beton 7 hari,
mengenai metode penentuan water abrsorpsi.
b. Pemborong wajib melakukan tes water absorpsi setiap pengcoran beton
waterproof dan harus memenuhi syarat mutu bahan(water absorpsi) yang

97
Apple V Residence

diminta. Pemborong menyerahkan laporan hasil tes tersebut ke


Engineer/MK proyek.
c. Kontraktor harus menyediakan biaya test absorpsi oleh Laboratory
Independent yang disetujui, jika Engineer/MK minta diadakan tes untuk
memenuhi persyaratan water absorpsi untuk umur beton 7 hari. Apabila
dibutuhkan, dapat diambil sample absorpsi sesuai dengan arahan dari
Engineer. Sample ini harus dites menurut standard yang telah ditentukan
dan harus memenuhi syarat absorpsi yang diminta.
d. Jika Engineer/MK minta, dapat diambil sample core dari beton waterproof
yang telah dicor dan diadakan tes water absorpsi, untuk mengkonfirmasi
hasil water absorpsi yang diambil saat pengecoran.

5. Jaminan
a. Pada waktu penyerahan hasil pekerjaan waterproofing, Pemborong harus
memberikan jaminan produk dan performance (dalam satu jaminan
waterproofing), termasuk untuk sambungan beton, sparing pipa, floor
drains dan titik tie rod yang dikerjakan sesuai dengan spesifikasi
manufaktur, terhadap kemungkinan bocor, keratakan shrinkage, pecah dan
cacat lainnya, selama 10 (sepuluh) tahun.
b. Jaminan diserahkan ke Kontractor Utama dan Pemilik Proyek.

6. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan baik dan
tidak bercacat.
b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, kering dan
bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
c. Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpan, baik sebelum atau selama pelaksanaan.

7. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Persyaratan Umum
- Semua bahan sebelum digunakan harus ditunjukan kepada Direksi/MK
untuk mendapatkan persetujuan tertulis, lengkap dengan ketentuan/
persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui
harus diganti tanpa biaya tambahan.
- Sebelum dilaksanakan pekerjaan harus diadakan trial mix beton dengan
bahan waterproof, superplasticiser dan retarder, untuk memberikan
bukti kepada engineer bahwa beton tersebut memenuhi persyaratan
kekuatan, water absorpsi, water over cement ratio, slump, dan
persyaratan lainnya.
- Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus sesuai petunjuk dan ketentuan

98
Apple V Residence

dari pabrik yang bersangkutan dan atas persetujuan Direksi/MK.


- Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan
hal lainnya, pemborong dan kontraktor harus segera melaporkan
kepada Direksi/MK sebelum pekerjaan dimulai.
- Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat
apabila ada kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum pekerjaan
dimulai.
b. Pemborong dan Kualifikasinya
Pemborong yang akan melaksanakan pekerjaan ini harus menunjukan:
- Ijin usaha yang harus dipunyai oleh pemborong, sesuai dengan jenis
pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Pengalaman kerja (minimal 15 tahun dan terbukti tidak ada
pengurangan mutu setelah digunakan) dalam bidang yang sejenis
dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Daftar peralatan dan karyawan ahli beserta C.V. pekerja yang akan
mengerjakan proyek ini.
- Lokasi penempatan material yang digunakan untuk proyek ini harus
memenuhi syarat yang ditentukan.
- Pemborong bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya sampai dengan
saat berakhirnya masa garansi.
- Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada
uraian dan syarat- syarat maupun yang tercantum dalam gambar-
gambar atau peraturan-peraturan yang berlaku baik di dalam maupun
di luar negeri.
- Pemborong harus mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun
kemudian dengan pemilik, baik mengenai hal-hal termin pembayaran,
maupun hal teknis dan non teknis lainnya.
- Pemborong harus mengikuti kontrak-kontrak yang akan disusun
kemudian dengan pemilik, baik mengenai hal-hal termin pembayaran,
maupun hal teknis dan non teknis lainnya.

8. Gambar Detail Pelaksanaan


a. Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan
seperti sambungan beton, sparing pipa, floor drains dan titik tie rod)
berdasarkan gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
b. Pemborong wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang
belum tercakup lengkap dalam gambar kerja atau dokumen kontrak.
c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus
yang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja/dokumen

99
Apple V Residence

kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.


c. Semua shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Direksi/MK.

9. Contoh
a. Pemborong wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap
dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
b. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksi/MK
sebelum mulai pekerjaan.
c. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhi
spesifikasi akan diambil oleh Direksi/MK dan akan diinformasikan kepada
Pemborong selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

10. Cara Pelaksanaan


Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli
dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan
“metode pelaksanaan” sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/MK.

11. Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan/pengetesan
terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti test rendam.
b. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/MK.

12. Syarat Pengamanan Pekerjaan


a. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilakukan, misalnya kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau
kerusakan lainnya.
b. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik
atau pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan, maka pemborong harus
memperbaiki/mengganti sampai dapat diterima oleh Direksi/MK. Biaya yang
timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab kontraktor.

100
Apple V Residence

PASAL 7
Pekerjaan Tanah
Apple V Residence

PASAL 7. PEKERJAAN TANAH (EARTH WORK)

1. Batas/Lingkup Pekerjaan Tanah

Seluruh pekerjaan tanah untuk berbagai bagian dari pekerjaan ini harus dilaksanakan
menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar-gambar atau dalam
ukuran dan ketinggian lain yang mungkin diminta oleh manajemen konstruksi.
Pekerjaan tanah dilakukan pada daerah perimeter luar dinding besmen bangunan
ground floor. Pekerjaan ini direncanakan untuk jalan yang akan dilewati oleh kendaraan
ringan maupun berat.

2. Pengurugan Tanah
Pengurugan tanah dilakukan pada area depan, kanan, dan belakang proyek dengan
ketinggian elevasi urugan mengikuti elevasi arsitek. Pengurugan diperlukan untuk sub-
grade untuk perkerasan jalan dan daerah bangunan dan material tanah urug ini diambil
dari luar lokasi proyek.
Material urugan untuk pekerjaan ini diperoleh dari sisa tanah galian (excess
material) dan bebas dari bahan perusak atau pengganggu seperti bahan organik,
bahan yang tidak tahan lama dan material yang tidak dapat diperoleh dari excess
material, material diambil dari suatu lokasi yang disebut "borrow area" seperti
yang ditunjukkan oleh manajemen konstruksi, dan tidak mengandung bahan
perusak seperti lempung, sampah, organik, bahan yang tidak tahan lama dan
bahan yang tidak dapat dipadatkan.
Setelah pekerjaan penggalian selesai dilakukan, Kontraktor harus memotong,
meratakan dan meninggalkan bekas galian dalam kondisi rapi dan memuaskan
manajemen konstruksi, dan jika diminta, harus melaksanakan perintah
manajemen konstruksi tanpa biaya tambahan, untuk melaksanakan pekerjaan
tanah yang perlu untuk mencegah terjadinya genangan air dibekas galian (borrow
area/borrow pit) tersebut.
Pekerjaan tanah ini termasuk pengupasan lapisan atas tanah atau benda-benda di
permukaan tanah yang tidak berguna, penggalian, memuat dan pengangkutan ke
lokasi yang telah ditentukan termasuk juga membentuk dan merapikan urugan
sampai ke ukuran yang ditunjukkan dalam gambar-gambar.
Pekerjaan ini juga termasuk untuk membereskan borrow pit dan meninggalkannya
dalam kondisi yang rapi dan memuaskan manajemen konstruksi.

3. Pemadatan Tanah Urug


Pengurugan dengan tanah kering harus dilakukan lapis demi lapis yang sama
ketebalannya untuk tiap-tiap lapis dan tidak lebih tebal dari 200 mm setiap
lapisannya sebelum dipadatkan.
Setiap lapis dari pengurugan tanah kering ini harus dipadatkan sampai
sekurang-kurangnya menjadi 95% dari kepadatan kering maksimum menurut
Modified Proctor Test (ASTM D 1557). Bahan urug yang tidak dapat dipadatkan
harus disingkirkan dan diganti dengan material yang baru. Kontraktor harus
mengadakan percobaan pemadatan dilapangan untuk referensi jumlah lintasan.

101
Apple V Residence

4. Test untuk Pemadatan


Test untuk menguji hasil pemadatan akan dilaksanakan oleh manajemen
konstruksi sesuai dengan spesifikasi berikut ini :
1. Untuk pemadatan tanah kering, kepadatan maksimum pada kandungan
kelembaban harus ditentukan berdasarkan standard ASTM D-1557.
2. Untuk pemadatan tanah kering ditempat, kepadatannya harus ditentukan
berdasarkan ASTM D-1556.

5. Metoda Pemadatan Kering


Pemadatan kering harus dilakukan sesuai dengan ketentuan berikut ini :
1. Tanah urug dihamparkan secara merata lapis demi lapis, dengan
ketebalan masing-masing lapis sebelum dipadatkan tidak melebihi 200
mm.
2. Semua bongkahan harus dihancurkan dan dicampur dengan cara
dipotong, dibajak, atau dengan cara lain yang serupa sehingga terdapat
lapisan tanah yang seragam baik ketebalan masing-masing lapisannya
maupun kepadatannya.
Setiap lapisan tanah urug harus sama jenis bahannya, kepadatannya dan
kandungan kelembabannya sebelum mulai dipadatkan.
3. Sebelum pemadatan, kelembaban tanah urug harus dijaga dalam batas ±
2 % dari kelembaban optimum seperti yang ditetapkan dalam ASTM D-
1557. Kelembaban ini lebih disukai yang cenderung mengarah ke keadaan
yang lebih basah untuk jenis tanah yang mudah berkembang.
4. Tanah urug yang kelembabannya melebihi standard yang ditentukan,
harus dikeringkan dengan cara mengaduk, membajak, mencampur atau
dengan cara lain yang sama dan apabila ada tanah urug yang
kelembabannya tidak mencukupi harus disiram dengan air sehingga
kelembaban mencapai batas standard yang ditentukan.
5. Selama pemadatan, keseragaman jenis tanah permukaan harus dijaga
agar dapat diperoleh hasil pemadatan yang merata.
6. Setiap lapisan harus dipadatkan sesuai dengan kepadatan yang
ditentukan dan diperiksa dengan alat test yang sesuai di lapangan
sebelum dilakukan pemadatan berikutnya. Jika tanah urug tersebut tidak
mencapai kepadatan yang ditentukan, maka pemadatan tanah urug ini
harus diulang kembali atau tanah urugnya diganti dan metoda
pemadatannya diganti dengan cara lain yang sesuai untuk mencapai
standard kepadatan yang diinginkan.
Pengujian (test) disetiap lapisan harus terus menerus dilakukan sampai
hasil test menunjukkan adanya metoda pelaksanaan yang benar dan
mencapai kepadatan pengurugan yang secara konsisten dapat diterima
dan dapat dipakai terus. Lapisan berikutnya harus diperiksa pada tempat-
tempat tertentu untuk melihat apakah pengurugan yang dilakukan selalu
memenuhi kriteria yang ditentukan. Apabila hasil test menunjukkan
adanya pelaksanaan pengurugan yang tidak benar, test secara terus

102
Apple V Residence

menerus, sebagai tambahan dari test untuk memperbaiki keadaan, harus


dilakukan. Pengujian secara terus menerus untuk setiap lapisan harus
dilaksanakan jika terjadi perubahan pada metoda kerja atau jenis tanah
urug.
7. Tanah hasil sisa pengurugan harus dibuang ketempat yang telah
ditentukan dan dipadatkan sehingga permukaan tanah menjadi sama
dengan permukaan tanah yang ada sebelumnya.

6. CBR
Lapisan atas berupa sirtu padat diatas urguan tanah yang sudah padat, dipadatkan
dengan CBR 40 % dan diatas sirtu padat lapisannya menggunakan macadam atau batu
pecah yang sudah digilas dengan tujuan supaya padat dan menghindari penurunan jalan
nantinya.

7. Material Permukaan Jalan


Material permukaan jalan menggunakan paving block, sebelum pekerjaan paving block
dilakukan maka terdapat lapisan pasir diatas lapisan batu pecah/macadam sebagai
landasan paving block.

103
Apple V Residence

OUTLINE SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN STRUKTUR

PROYEK APPLE V RESIDENCE

No. Pekerjaan Keterangan

1. Beton (tanpa fly ash)

Mutu beton fondasi tapak, tiebeam ,pelat diatas Fc’ = 30 Mpa


tanah

Mutu beton balok, pelat, kolom diatas lantai Fc’ = 30 Mpa

Supplier Adhimix, Pioneer, Jayamix,


Holcim

2. Besi Tulangan

Mutu besi tulangan BJTSB-42 ; Fy = 420 Mpa

Supplier besi tulangan Krakatau Steel, Cakra Steel,


Master Steel

3. Baja

Mutu baja profil BJ-37 Fy = 240 Mpa & Fu = 370 Mpa

Supplier Gunung Garuda atau setara

4. Angkur & Baut

Angkur tanam JIS G3112

Baut HTB A-325

Supplier Gunung Garuda atau setara

5. Waterproofing

Jenis Integral

Supplier Penetron, Fosroc, Sika, Basf

6. Anti Rayap

Supplier Lemkra, Bayer, Terminix

104

Anda mungkin juga menyukai