MODUL PERKULIAHAN
Studio
Perancangan II
Metode Pelaksanaan
Konstruksi & Spesifikasi Teknik
Abstract Kompetensi
Spesifikasi Teknis Pelaksanaan Mahasiswa mampu menentukan
Konstruksi metode pelaksanaan Konstruksi dan
menyusun Rencana Kerja dan
Syarat-Syaratnya.
03
Teknik Teknik Sipil W112100048 Ir. Hamonangan Girsang, ST.MT.IPM
Pembahasan
Spesifikasi Teknik (SpT) merupakan petunjuk umum untuk pengawasan kualitas
pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik sarana dan prasarana (proyek konstruksi)
Spesifikasi Teknik (SpT) terdiri dari :
a. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Persiapan
b. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Struktur
c. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Arsitektural
d. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Instalasi Listrik dan Plumbing
Berikut ini penjelasan spesifikasi teknik (SpT) pada bangunan umum/building dikelompokkan
seperti dibawah ini:
A. Spesifikasi Teknis pekerjaan persiapan
1. Pekerjaan Pagar Pengaman Sementara Seng BJLS
Pada tahapan pekerjaan ini dilakukan pemasangan pagar sementara sebagai
pengaman lokasi kerja. Pekerja dan Tukang kayu akan memasang tiang penyangga
pagar, kemudian seng bjls dipakukan membentuk pagar. Tinggi pagar akan
disesuaikan dengan yang tertera Digambar atau petunjuk pengawas dan Owner.
2. Papan Proyek
Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan
diprint sebagai spanduk dan dipasangkan pada tiang kayu Penyangga dengan baik.
Papan nama proyek dengan dimensi yang disesuaikan yang memuat tentang
identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan. Untuk
patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda penunjuk arah. bentuk
papan nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
Berikut ini akan diuraikan Spesifikasi Teknik (SpT) terkait pekerjaan struktur
konstruksi seperti dibawah ini:
1) Pekerjaan Striping (Land Clearing)
a. Striping/pembebasan/pembabatan harus dilakukan terhadap semua sampah-
sampah, puing-puing, semak belukar dan tanaman-tanaman, kecuali apabila
ada beberapa tanaman yang dipertahankan sesuai gambar dan petunjuk
direksi/ pengawas.
b. Semua sisa tanaman seperti akar-akar harus dihilangkan sampai kedalaman
50 cm dibawah permukaan tanah setelah stripping sisa hasil pekerjaan
stripping harus dibuang kesekitar lokasi yang ditentukan oleh
direksi/pengawas
2) Pengukuran Tapak Kembali
a. Pemborong diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali
lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai
peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat
yang sudah ditera kebenaran nya
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada direksi/ pengawas untuk
dimintakan keputusannya. dan apabila terdapat perbedaan ukuran tertulis
dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan
angka.
c. Penetuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya boleh dilakukan dengan alat-
alat waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan
c. Tugu patokan (BM) dasar harus dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi
tanda yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari
direksi / pengawas untuk membongkarnya
d. Segala pekerjaannya pembuatan dan pemasangan tugu patokan dasar
menjadi tanggungan pemborong
Semua item pekerjaan dalam konstruksi yang terdapat di proyek tersebut harus
dibuatkan spesifikasi (RKS) nya sampai mencakup semua pekerjaan dalam
pelaksanaan proyek tersebut, seperti :
➢ Detail Spesifikasi Steel Struktur
➢ Detail Spesifikasi PC/S Pipe Pile