Anda di halaman 1dari 158

1

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN ISLAMIC CENTER (BOLMONG)

LOKASI : KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

TAHUN ANGGARAN : 2022

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


2

1.
PERSIAPAN

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


3

LAMPIRAN SPESIFIKASI TEKNIS

I. PERSIAPAN
A. Persyaratan Umum
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi, perataan tanah eksisting,
bongkaran bangunan lama, pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal dan
elektrikal sesuai yang tertera dalam gambar teknis dan bill of quantity.
b. Pengadaan, pengamanan dan pengawasan segala macam alat dan bahan
yang digunakan dalam pelaksanaan.
c. Pemasangan, pengetesan dan pemeliharaan semua bahan dan peralatan
sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
d. Pengerahan tenaga kerja sesuai kebutuhan, keahlian dan keterampilannya.
e. Bersedia kerja lembur apabila kondisi pekerjaan menuntut untuk itu.
2. Ukuran dan Notasi
a. Semua ukuran dalam gambar arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal
adalah ukuran jadi/finishing, kecuali ada ketentuan lain yang akan dijelaskan
kemudian.
b. Apabila ada perbedaan atau penyimpangan ukuran dan notasi, maka harus
dikonfirmasikan kepada konsultan perencana, atau cukup hanya dengan
memperbandingkan dengan skala gambar.
3. Gambar-gambar
a. Seluruh gambar-gambar pelaksanaan secara lengkap (arsitektur, struktur,
mekanikal dan elektrikal, serta spesifikasi teknis) dapat diperoleh melalui
pengawas lapangan atas sepengetahuan pemberi kerja atau konsultan
perencana.
b. Pemborong wajib meneliti dan memahami seluruh proses dan teknis
pekerjaan ini sehingga dapat menyesuaikan program dan berkerja secara
integral dan simultan.
c. Gambar kerja (shofdrawing) dibuat dalam rangkap 3 (tiga); 1 (satu) set
untuk pemborong, 1 (satu) set untuk pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk
pengawas lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


4

d. Selama pelaksanaan pekerjaan, pemborong wajib membubuhkan tanda


dengan warna tertentu pada gambar atas bagian-bagian bangunan yang
sudah dilaksanakan, termasuk apabila ada perubahan dari gambar semula.
e. Sebelum setiap bagian pekerjaan dilaksanakan, pemborong wajib
mengajukan shofdrawing dan harus mendapatkan persetujuan pengguna jasa
dibantu oleh konsultan perencana/pengawas.
f. Apabila ada perbedaan antara gambar kerja dan syarat-syarat
teknis/spesifikasi, maka yang berlaku adalah syarat-syarat teknis dan
spesifikasi, kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa/Konsultan
Perencana/Pengawas lapangan.
g. Apabila ada keraguan-raguan gambar, maka pemborong harus
menyampaikan kepada pengguna jasa/pengawas lapangan paling lambat 1
(satu) minggu sebelum dilaksanakan.
h. Perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan oleh pemborong untuk
mengadakan claim atas waktu pelaksanaan.

B. Pekerjaan Sarana Tapak


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a. Penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
b. Air untuk bekerja harus disediakan penyedia jasa dengan membuat sumur
pompa di tapak proyek atau disuplai dari luar.
c. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya
yang merusak.
d. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengguna
Jasa.
e. Penggunaan diesel pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan sementara
atas persetujuan Pengguna Jasa.
f. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


5

2. Drainase Tapak
Penyedia jasa wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan
air yang ada. pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk/persetujuan
Pengguna Jasa.

C. Pekerjaan Persiapan
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a. Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan
b. Pekerjaan perlindungan instalasi existing
c. Pekerjaan pembuatan Tugu Patok Dasar
d. Pekerjaan penentuan peil P ± 0.00
e. Pengukuran tapak
f. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja
2. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan area proyek dari semua kotoran dan
sampah baik sampah organik maupun anorganik yang nantinya akan
mengganggu dan atau menurunkan kualitas pekerjaan diatasnya.
b. Pekerjaan perlindungan terhadap instalasi existing
1) Pekerjaan ini meliputi perlindungan instalasi existing yang berada di
dalam Tapak Proyek dan dinyatakan oleh Pengguna Jasa/Perencana
masih berfungsi. Dalam hal ini Penyedia Jasa harus menjaga dan
memeliharanya dari gangguan/cacat.
2) Apabila jalur instalasi existing yang masih berfungsi harus
dipindahkan, maka Penyedia jasa harus melakukan pekerjaan ini
sesuai dengan putusan tertulis dari Pengguna Jasa/Perencana
c. Pembuatan Tugu Patok Dasar
1). Letak tugu patok dasar ditentukan oleh Pengguna Jasa.
2). Tugu Patok Dasar dibuat dari bahan beton bertulang berpenampang
20 x 20 cm, tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 1,00 m dengan
bagian yang muncul di atas muka tanah secukupnya untuk
memudahkan pengukuran selanjutnya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


6

3). Tugu Patok dasar dibuat permanen, tidak dapat diubah, diberi tanda
yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari
Pengguna Jasa untuk membongkarnya.

3. Pekerjaan Penentuan Peil Dasar Bangunan atau P ± 0.00


a. P ± 0.00 finishing Arsitektur lantai bangunan utama adalah +5,20 meter dari
elevasi titik BM.
b. Papan patok ukur/bouwplank dibuat dari Kayu Borneo dengan ukuran tebal 3
cm dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi atasnya. Papan patok
ukur dipasang pada patok kayu Borneo 5/7 yang jarak satu sama lain adalah
1.50 m tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerakkan atau diubah.
c. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya dan/atau rata
waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Pengguna Jasa/ Perencana.
d. Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Penyedia jasa harus
melaporkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan.
4. Pengukuran Tapak
a. Penyedia jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan
mengenai peil ketinggian tanah, letak bangunan yang ada, letak batas-batas
tanah dengan menggunakan alat optik dan sudah ditera kebenarannya oleh
pihak yang terkait.
b. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan di
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alatalat
waterpass/theodolit tipe T2.
d. Penyedia jasa harus menyediakan Theodolit tipe T2/Waterpass beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
e. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah
disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
f. Instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas
dan dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


7

pekerjaan proyek ini, untuk itu harus dicantumkan dalam gambar


pengukuran.
g. Penyedia jasa bertanggungjawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan
yang sudah dilaksanakannya.
h. Gambar pengukuran tapak harus mendapat persetujuan/pengesahan
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan antara lain memuat :
1) Sistem koordinat, sesuai ketentuan gambar.
2) Peil setiap titik simpul koordinat dan transis dengan interval ketinggian
25 cm.
3) Rencana lokasi Barak Kerja, tempat menyimpan bahan terbuka,
tempat menyimpan bahan tertutup, sumber air, dan MCK.

D. Kantor Direksi Lapangan


1. Lingkup Pekerjaan
a. Kantor Direksi Lapangan cukup representatip untuk bekerja dan aman untuk
menyimpan dokumen proyek selama pelaksanaan proyek.
b. Luas dan peralatan yang harus disediakan untuk Direksi Lapangan minimal
harus memenuhi persyaratan administrasi.
2. Kantor Penyedia Jasa dan Los Kerja
a. Ukuran luas kantor Penyedia jasa dan los kerja serta tempat menyimpan
bahan bakar, terserah kepada Penyedia jasa dengan tidak mengabaikan
keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan
tempat yang tersedia sehingga tidak menganggu kelancaran pekerjaan.
b. Khusus untuk tempat menyimpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus
dibuatkan kotak simpan, dipagar dengan dinding papan, sehingga
masingmasing bahan tidak tercampur dengan lainnya.
c. Penyedia jasa tidak diperkenankan.
d. Menyimpan alat/bahan bangunan di luar pagar proyek.
e. Menyimpan bahan-bahan yang ditolak Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
karena tidak memenuhi syarat.
3. Pagar Proyek
a. Pagar Proyek didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek
seperti yang ditentukan dengan tinggi 2 m.
b. Pagar proyek terbuat dari seng gelombang BJLS 25, dipasang pada tiang
Rangka kayu klas II dan III, dan diperkuat dengan beton setempat dan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


8

penyokong kayu. Pada tempat-tempat yang ditentukan dalam gambar dibuat


pintu masuk untuk kendaraan angkutan dan pintu masuk orang dengan
persetujuan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Pagar proyek harus dipelihara keutuhannya selama pembangunan proyek ini
dan dibongkar hanya atas persetujuan Pengguna Jasa /Pengawas Lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


9

2. STRUKTUR

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


10

II. PEKERJAAN STRUKTUR


A. Keterangan Umum
1. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan struktur (spesifikasi struktur) ini, dibuat
dengan maksud agar Konstruksi Struktur yang akan dikerjakan memenuhi
kwalitas/persyaratan-persyaratan yang tertuang dalam spesifikasi struktur ini,
sebagaimana yang direncanakan/dikehendaki oleh Perencana Struktur.
2. Kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan struktur sesuai
dengan spesifikasi struktur ini dan gambar-gambar struktur terlampir.
3. Di lain pihak, Pengguna Jasa/Pengawas lapangan berkewajiban untuk mengawasi
pekerjaan-pekerjaan Kontraktor agar sesuai dengan spesifikasi struktur ini dan
gambargambar struktur terlampir.
4. Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas baik mengenai spesifikasi struktur ini
maupun gambar-gambar struktur terlampir, maka Kontraktor maupun Pengawas
lapangan berkewajiban untuk menanyakan penjelasannya kepada Perencana
Struktur.
5. Perubahan-perubahan terhadap spesifikasi struktur maupun gambar-gambar struktur
tanpa persetujuan Perencana Struktur sama sekali tidak diperkenankan.

B. Pekerjaan Pemasangan Lantai Cor Beton (Peninggian Muka Lantai)


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan sub lantai ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan
dalam Gambar Kerja sebagai alas lantai finishing.
2. Pesyaratan Bahan
a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan PBI-
1972 NI-2 dan NI-8.
b. Bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada pengawas lapangan untuk disetujui.
3. Pesyaratan Pelaksanaan
a. Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub
lantai harus dipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


11

sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum, pemadatan


dipergunakan alat timbres.
b. Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang
keras, bersih dan bebas alkali, asam maupun bahan organic lainnya yang
dapat mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan
minimum 10 cm atau sesuai Gambar Kerja.
c. Di atas pasir urug dilakukan pekerjaan sub lantai setebal 5 cm atau sesuai
yang ditunjukkan dalam Gambar Detail dengan campuran 1 PC : 3 Pasir : 5
Koral.
d. Untuk pasangan di atas plat beton (lantai atas), plat beton diberi lapisan
plester (screed) campuran 1 PC : 3 Pasir setebal minimal 3 cm dengan
memperhatikan kemiringan lantai, terutama di daerah basah dan teras.
e. Sub lantai beton tumbuk di atas lantai dasar permukaannya harus dibuat
benar-benar rata, dengan memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah
dan teras.\

C. Pekerjaan Galian Pondasi


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/peralatan-
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan
ini dengan baik.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian pondasi untuk pekerjaan sub
struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai
dengan petunjuk pengguna jasa/pengawas lapangan, termasuk di dalamnya
adalah pekerjaan galian untuk septictank, saluran-saluran dan pekerjaan-
pekerjaan lain sesuai gambar.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Galian tanah untuk septictank, saluran air, pondasi dan galian-galian lainnya
arus sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam gambar.
b. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal, akar
& pohon-pohon yang terdapat di bagian pondasi yang akan dilaksanakan
harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang tidak terpakai
harus disumbat.
c. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon, dan
lain-lain yang masih digunakan, maka Kontraktor harus secepatnya

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


12

memberitahukan kepada pengguna jasa/pengawas lapangan atau kepada


pengusaha/instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjukpetunjuk
seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakankerusakan
sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
d. Apabila ternyata pengalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
kontraktor harus mengisi/mengurug kembali daerah tersebut dengan bahan
yang sejenis untuk daerah.tanah dipadatkan kembali.
e. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas
dari longsoran-longsoran tanah di kiri-kanannya (bila perlu dilindungi oleh
alat-alat penahan tanah dan bebas dari genangan air) sehingga pekerjaan
pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi struktur.
Pemompaan, bila dianggap perlu harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
mengganggu struktur bangunan yang sudah ada.
f. Pengurugan/pengisian kembali bekas galian, dilakukan selapis demi selapis,
dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada "Pekerjaan
Urugan Kembali dan Pemadatan"

D. Pekerjaan Urugan Pasir Padat


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk memperoleh hasil
pekerjaan yang baik.
2. Persyaratan Bahan Pasir
a. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya,
b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya, serta memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu,
pengguna jasa/pengawas lapangan dapat minta kepada Kontraktor, supaya
air yang dipakai untuk keperluan ini diperiksa di laboratorium pemeriksaan
bahan yang resmi dan sah, atas biaya Kontraktor.
c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan pengguna jasa/pengawas
lapangan.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


13

a. Lapisan pasir urug/sirtu dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap lapis 5
cm hingga mencapai tebal padat yang disyaratkan dalam gambar.
b. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan/atau dipadatkan
denganalat pemadat yang disetujui pengguna jasa/pengawas lapangan.
Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 95 % dari
kepadatan optimum hasil laboratorium.
c. Tebal pasir urug minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar. Ukuran tebal dibantu Pengawas Lapanganan dalam gambar adalah
ukuran tebal padat.
d. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat
persetujuan pihak Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

E. Pekerjaan Urugan Tanah dan Pemadatan


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alatalat
bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan kembali untuk pekerjaan substruktur
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk pengguna jasa/pengawas
lapangan.
2. Persyaratan Bahan-bahan
Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan
mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Jenis tanah adalah Silty Clay
b. Tanah harus bersih dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis
lainnya.
c. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.
d. Puing-puing bekas bongkaran dinding bata, beton sama sekali tidak
diperbolehkan digunakan untuk urugan. Pengguna jasa/pengawas lapangan
berhak menolak material yang tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pengurugan harus diperiksa sebelum disetujui oleh pengawas lapangan.
Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max
tiap-tiap lapisan 20 cm dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan
Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


14

b. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan
ketinggian rencana.
c. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan warna
tertentu pula. Pada daerah yang basah/ada genangan air, Kontraktor harus
membuat saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasilokasi
tersebut, misalnya dengan bantuan pompa air.
d. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
sebagainya. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari pengguna
jasa/pengawas lapangan maka pemadatan tidak boleh dengan dibasahi
air.Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat stamper/compactor
yang disetujui oleh pengguna jasa/pengawas lapangan.
e. Bahan galian dapat dipergunakan kembali untuk mengurug bila memenuhi
syarat sebagai tanah urugan dan bila perlu dapat dilakukan penyelidikan
laboratorium mekanika tanah yang disetujui oleh Pengawas Lapangan. Segala
biaya-biaya penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.
Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan, harus diurug kembali
sehingga mencapai perataan yang ditetapkan dengan bahan urugan yang
dipadatkan, kecuali untuk daerah galian pondasi harus mengikuti C.1.
mengenai "Pekerjaan Galian Pondasi".
f. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan
adalah 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan. Semua drainase
darurat harus disetujui oleh pengguna jasa/pengawas lapangan cara kerja
yang dilakukan Kontraktor harus disetujui oleh Pengguna jasa/pengawas
lapangan.
g. Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan dan
dijaga jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air
hujan dan sebagainya. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah
mendapat persetujuan tertulis pengguna jasa/pengawas lapangan.
h. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti, dengan
cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan
yang dibutuhkan. Jadwal pengujian akan ditentukan/ditetapkan oleh
perencana/pengguna jasa/pengawas lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


15

i. Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang kelebihan harus dipindahkan


ke tempat yang ditentukan oleh pengawas lapangan. Ketinggian (peil)
disesuaikan dengan gambar.
j. Sarana-sarana Darurat : Kontraktor harus mengadakan drainase yang
sempurna setiap saat. Ia harus membangun saluran-saluran memasang parit-
parit, memompa dan atau mengeringkan drainase.

F. Pekerjaan Konstruksi Beton


1. Umum
a. Beton adalah campuran antara semen, pasir, split dan air secukupnya dimana
akan didapatkan pemakaian semen yang sedikit mungkin pada penyelesaian
pekerjaan. Beton yang dihasilkan haruslah bermutu baik, padat, tahan lama
serta mempunyai kekuatan sesuai dengan ketentuan dan mempunyai ciri ciri
khusus lain seperti yang disyaratkan.
b. Perbandingan antara pasir dan split tergantung dari pada gradasi (tingkatan)
bahan itu sendiri, tetapi hasil akhir yang harus dicapai adalah bahwa pasir
harus selalu dalam jumlah sesedikit mungkin sehingga apabila dicampur atau
diaduk dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi
kekosongan yang terdapat dan ada diantara batuan kasar (split), serta masih
ada sedikit kelebihan untuk penyelesaian akhir daripada beton tersebut.
c. Untuk menjaga agar supaya didapatkan kekuatan beton yang optimal dan
ketahanan daripada beton tersebut, jumlah pemakaian air yang dipakai
didalam adukan beton tersebut haruslah dalam jumlah yang sesedikit
mungkin dimana akan memberikan hasil yang memuaskan didalam
pelaksanaan dan mudah untuk dikerjakan.
d. Semua bahan-bahan, pemeriksaan beton dan lain lain yang termasuk didalam
spesifikasi ini akan selalu didasarkan pada P.B.I. tahun 1971.
e. Campuran beton yang dihasilkan oleh perusahaan pencampur beton (ready
mixed) yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan spesifikasi ini dapat
pula diterima dengan adanya persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


16

2. Ketentuan Umum dari Bahan-bahan Beton


a. Semua bahan beton yang akan dipergunakan haruslah bahan-bahan yang
benar-benar mempunyai mutu terbaik diantara semua bahan beton yang
tersedia, serta harus selalu memenuhi persyaratan P.B.I. 1971.
b. Sebelum memulai pekerjaan beton, terlebih dahulu kontraktor harus
memberikan contoh dari bahan-bahan beton yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pengguna jasa/pengawas
lapangan.
c. Kontraktor dilarang dan tidak diperbolehkan memesan bahan-bahan beton
atau mendatangkan bahan-bahan beton didalam jumlah besar sebelum
pengguna jasa/pengawas lapangan memberikan persetujuan terlebih dahulu
untuk setiap macam atau jenis bahan yang akan dipakai.
d. Pengguna jasa/pengawas lapangan akan menyimpan contoh-contoh bahan
beton yang telah disetujui sebagai standar (patokan), dimana contoh tersebut
akan digunakan sebagai bahan pemeriksa pada saat adanya penerimaan
bahan-bahan beton.
e. Kontraktor dilarang untuk mengadakan penyimpangan dari pengiriman bahan
yang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui tersebut, kecuali telah
ada persetujuan terlebih dahulu dari pihak pengguna jasa/pengawas
lapangan.
f. Setiap macam bahan beton yang tidak disetujui dan tidak diterima oleh
pengguna jasa/pengawas lapangan, dengan segera kontraktor harus
mengeluarkan atau memindahkan bahan beton tersebut dari lokasi proyek
atas beban atau biaya kontraktor sendiri.
3. Semen
a. Yang dimaksud dari semen adalah portland cement seperti yang disebutkan
pada P.B.I. 1971.
b. Semen yang akan dipergunakan harus diperoleh dari pabrik yang telah
disetujui oleh pengguna jasa/pengawas lapangan, serta harus dikirim ke
lokasi proyek dengan cara pembungkusan yang baik, atau dalam kantong
yang masih benar-benar tertutup rapat, atau dapat pula dikirimkan dengan
menggunakan container dari pabrik yang telah disetujui oleh pengguna
jasa/pengawas lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


17

c. Apabila dikehendaki oleh pengguna jasa/pengawas lapangan, Kontraktor


supaya mengirimkan kepada pengguna jasa/pengawas lapangan (surat
tembusan asli) tembusan dari konsinyasi semen yang menyatakan nama
pabrik dari semen tersebut, sertifikat hasil test dari pabrik yang menyatakan
bahwa konsinyasi tersebut telah diadakan testing serta dianalisa dan sesuai
dengan segala sesuatu yang telah disebutkan dalam standarisasi.
d. Semen harus disimpan didalam tempat yang tertutup bebas dari
kemungkinan kebocoran air, dan dilindungi dari kelembaban sampai waktu
penggunaan. Segala sesuatu yang menyebabkan rusaknya semen seperti
menjadi padat atau menggumpal atau rusaknya kantong semen, maka semen
tersebut tidak bisa diterima dan tidak boleh dipergunakan lagi.
e. Semen akan dikenakan pula terhadap pemeriksaan tambahan yang sesuai
dengan standardisasi yang diperkirakan/dipandang perlu oleh Pengguna
Jasa/pengawas lapangan, dan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
mempunyai hak untuk menolak atau tidak menggunakan semen yang tidak
memenuhi syarat dengan mengabaikan sertifikat yang diberikan oleh pabrik
pembuat.
f. Semua semen yang ditolak atau tidak boleh dipergunakan harus dikeluarkan
dari lokasi proyek dengan segera atas biaya Kontraktor tanpa adanya alasan
apapun.
g. Kontraktor harus mengirim hasil test serta mengadakan yang dikehendaki
oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dalam hal yang berhubungan
dengan hasil pemeriksaan.
h. Setiap waktu Kontraktor harus menjaga persediaan semen di lokasi kerja,
atau dengan kata lain persediaan semen harus selalu cukup sesuai dengan
kebutuhan dan mengijinkan untuk diadakan pemeriksaan pada saat
diperlukan.
i. Kontraktor harus melengkapi serta mendirikan tempat yang sesuai untuk
tempat penyimpanan semen, yang benar-benar harus kering, mempunyai
ventilasi yang baik, terlindung dari pengaruh cuaca serta cukup untuk
menyimpan dan menimbun semen dalam jumlah yang besar. Lantai dari
gudang penyimpanan semen paling sedikit harus 30 cm diatas tanah, atau
setidak-tidaknya diatas genangan air yang mungkin akan terjadi diatas tanah
tersebut. Pengangkutan semen ke lokasi proyek dengan lori atau kendaraan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


18

lainnya harus benar-benar dilindungi dengan terpal atau bahan penutup yang
tahan air lainnya.
j. Semen harus dipergunakan secepat mungkin setelah pengiriman, dan apabila
terdapat semen yang sudah lembab atau menggumpal, yang menurut
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan sudah tidak bisa dipakai lagi dikarenakan
pengaruh kelembaban udara atau hal lain, akan ditolak danharus dikeluarkan
dari lokasi proyek atas biaya Kontraktor.

4. Split/Batu Pecah
a. Split atau batu pecah yang dipakai harus sesuai dengan PBI 1971. Koral tidak
diperkenankan untuk dipakai.
b. Untuk struktur atas atau pembetonan yang mempunyai volume besar, split
yang dipakai harus ukuran 5 mm sampai dengan 30 mm. Penggunaan batuan
lain yang sifatnya campuran tidak diperkenankan.

5. Air
Kontraktor harus merencanakan untuk pengiriman/pengadaan air kerja dalam jumlah
yang cukup untuk segala macam keperluan dari pada pekerjaan, dan air ini harus
sesuai dengan PBI.1971.
6. Bahan-bahan Tambahan
Bahan-bahan tambahan apapun yang akan dicampurkan pada adukan beton tidak
diperkenankan, kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan untuk setiap macam bahan tambahan dan dalam hal yang
tertentu pula.
7. Mutu Beton
Kecuali disebutkan lain, mutu beton adalah sebagai berikut :
a. Pada umur 28 hari, kekuatan karakteristik (150 x 150) mm kubus beton
adalah K-300 berlaku untuk pondasi, sloof, kolom, balok, plat dan ring balok.
b. Untuk lantai kerja yang ketebalannya ditunjukkan dalam gambar maka
perbandingan campurannya adalah 1 : 3 : 6.
8. Penetapan/Keputusan daripada Perbandingan Campuran Beton
a. Perbandingan daripada campuran beton yang diberikan diatas adalah
berdasarkan perkiraan, dimana setelah 28 hari sesudah pengecoran, beton
mempunyai kekuatan yang diinginkan, kwalitas yang baik serta control yang
baik.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


19

b. Beton akan dijelaskan dalam daftar volume serta daftar rencana anggaran
biaya sesuai dengan mutu beton masing-masing struktur, bilamana mutu
betonnya berbeda-beda.
c. Apabila kekuatan beton yang dibutuhkan ternyata tidak dipenuhi atau tidak
memenuhi syarat, Pengawas Lapangan akan mengadakan atau memberikan
syarat tertentu tentang proporsi (perbandingan) campuran beton atas biaya
Kontraktor sendiri, yang mana perencanaan dan kekuatan beton tersebut
akan dicapai.
9. Perencanaan dari pada Campuran Beton
a. Paling tidak atau kurang lebih dalam waktu lima minggu sebelum
mengadakan pekerjaan pengecoran beton yang pertama kali, atas biaya
sendiri (Penyedia Jasa) harus mengadakan beberapa perencanaan daripada
tatacara kerja dan pemeriksaan/test pendahuluan yang diperlukan untuk
menetapkan dari masing-masing tingkatan beton dengan perbandingan yang
sangat sesuai antara semen, pasir, split dan air untuk setiap mutu beton,
serta ukuran daripada batuan yang telah ditetapkan.
b. Akan diberikan waktu yang cukup untuk mendapatkan hasil daripada
pemeriksaan beton dari campuran-campuran yang diusulkan, dan hasilhasil
pemeriksaan beton tersebut harus didapat sebelum pekerjaan pembetonan
dimulai. Batching Plant yang dipakai pada saat campuran percobaan haruslah
batching plant yang nantinya akan dipakai selama Kontrak, dan campuran
beton tersebut harus dikerjakan secara keseluruhan dari bathcing plant yang
dipergunakan.
c. Tidak diperkenankan untuk mengadakan pengecoran sampai dengan hasil
pemeriksaan kubus mencapai umur 28 hari yang dibuat dari campuran
percobaan telah didapatkan hasil yang memuaskan, serta campuran tersebut
dibuat dari susunan yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas
Lapangan.
10. Campuran-campuran Percobaan
a. Campuran percobaan beton harus dibuat dari tiga campuran yang sama, dan
dari setiap campuran akan diambil 6 (enam) buah kubus beton. 3 (tiga) buah
diantaranya akan ditest pada umur 7 (tujuh) hari, dan 3 (tiga) selebihnya
pada umum 28 hari.
b. Maksudnya adalah test 7 hari akan dipergunakan untuk menentukan
kekuatan beton diantara umur 7 hari sampai 28 hari untuk memastikan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


20

kemungkinan daripada beton yang telah dikerjakan. Faktor pemadatan dan


slump dari masing-masing ketiga campuran tersebut akan dipakai pula
sebagai pembanding.
c. Target kekuatan kubus untuk umur 28 hari yang dibuat dari campuran
percobaan, yang dibuat untuk mutu beton tertentu harus mencapai 1,45 dari
kekuatan beton karakteristik. Rata-rata dari hasil ketiga kubus yang berumur
28 hari dari masing-masing campuran tidak boleh kecil dari 1,15 dari
kekuatan beton karakteristik.
d. Apabila campuran-campuran percobaan memberikan hasil yang sangat
minimum sekali, Kontraktor sehubungan dengan hal tersebut diatas harus
memberikan keterangan-keterangan yang lengkap, termasuk dari hasil
kekuatan beton, tingkatan dari masing-masing jenis batuan, tingkatan yang
dicampur, slump dan faktor pemadatan kepada Pengguna Jasa/Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
e. Kontraktor disyaratkan membuat perencanaan mengenai pengawetan dan
pemeriksaan kubus percobaan biaya sendiri.
f. Apabila ada perubahan mengenai jenis semen atau jenis batuan yang dipakai,
atau apabila karena sesuatu sebab, terpaksa diusulkan adanya perubahan
daripada campuran atau komposisi beton, pemeriksaan pendahuluan
daripada kubus-kubus harus diulangi lagi, dan harus mendapatkan keputusan
serta persetujuan dari pada Pengawas Lapangan sebelum
campuran/komposisi beton yang baru itu dipergunakan.
11. Pemeriksaan Beton dan Bahan-bahan Beton
a. Kontraktor harus menyediakan pula pekerja-pekerja dan pelayananpelayanan
untuk semua test atau pemeriksaan-pemeriksaan mengenai beton dan
bahan-bahan beton yang diminta atau dikehendaki oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan.
b. Selama pelaksanaan daripada kontrak atau pelaksanaan pekerjaan,
Kontraktor harus menyediakan pula alat-alat dan perlengkapan yang tersebut
dibawah ini : slump test tempat pemeriksaan beton (laboratorium
pemeriksaan beton) cetakan pembuat kubus test yang cukup mengingat
persyaratan PBI.1971 dimana setiap 5 m3 beton dibuat 1 kubus test.
c. Kontraktor harus pula menyediakan alat untuk memeriksa kelembaban yang
terkandung dalam bahan batuan halus (pasir), skala penimbang, pengukur

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


21

silinder serta perlengkapan dan peralatan lain yang diperlukan dalam hal-hal
pemeriksaan yang akan ditentukan.
d. Semua peralatan pemeriksaan dan pekerja-pekerja atau usaha usaha untuk
semua pemeriksaan menjadi tanggungan Kontraktor dan harus seijin
pengguna jasa/pengawas lapangan.
e. Kontraktor harus menanggung biaya untuk perawatan dan trans-portasi
daripada semua contoh-contoh yang akan dilakukan pe-meriksaan sampai
ketempat pemeriksaan/laboratorium, yang telah disetujui oleh Pengguna
Jasa/pengawas lapangan untuk mengadakan pemeriksaan kekuatan kubus
pada umur 7 dan 28 hari.
f. Setiap kubus yang akan diperiksa di laboratorium harus diberi kode-kode
tertentu yang jelas dan permanen, seperti nomor-nomor kubus, tanggal
pengecoran beserta tanda atau kode lokasi pekerjaan tersebut. Sistim
daripada ukuran pemberian tanda pada kubus dan sebagainya akan
ditentukan kemudian oleh pengguna jasa/pengawas lapangan.
g. Kontraktor harus mengirimkan semua contoh-contoh daripada bahanbahan
dan memikul semua ongkos/biaya yang berkenaan dengan pemeriksaan atau
testing yang berhubungan dengan spesifikasi ini, kecuali ada ketentuan lain.
h. Catatan yang lengkap daripada semua hasil-hasil pemeriksaan/testing harus
disimpan pula oleh Kontraktor, apabila sewaktu-waktu diinginkan untuk
memenuhi kepentingan pengguna jasa/pengawas lapangan.
i. Pengecoran beton tidak akan diijinkan sebelum semua hal-hal yang
dibutuhkan dalam Bab ini dipenuhi. (Pengecoran beton tidak akan
diijinkan/tidak akan berjalan maju sampai dengan pengaturan-pengaturan
yang memuaskan dibuat untuk memenuhi kebutuhan Bab ini)
12. Kontrol/Pemeriksaan Kualitas Beton di Lapangan
a. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab penuh untuk bisa membuat mutu
beton yang sama, yang dimaksud adalah yang mempunyai kekuatan beton
seperti yang telah ditentukan atau sifat-sifat yang lain. Untuk ini kontraktor
harus menanggung segala biaya untuk melengkapi dan mempergunakan
timbangan yang teliti/tepat dari instalasi campuran (batching plant), ukuran
yang tepat untuk mengukur volume air, penempatan yang sesuai dari alat-
alat, dan semua pemeriksaan yang dibutuhkan atau dianggap perlu dan
fasilitas-fasilitas seperti yang diperintahkan/diminta oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan. Semen dan semua bahan batuan harus diukur dan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


22

ditimbang sesuai dengan perbandingannya. Pengadukan dengan


mempergunakan selain semen yang dibungkus dalam kantong semen tidak
diperkenankan.
b. Dalam segi umur, kekentalan daripada beton harus diperiksa dengan "slump
test" untuk semua tingkatan daripada beton. Slump atau pemeriksaan
penurunan beton tersebut harus dilakukan setiap saat pengecoran, serta
beberapa tambahan percobaan yang harus dilakukan apabila ini dianggap
perlu oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Sepanjang pelaksanaan dari kontrak ini, maka pemeriksaan kubus beton
harus selalu dibuat seperti dan kapan saja dikehendaki atau diperintahkan
oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
d. Kubus beton harus disediakan dan dipelihara sesuai dengan ketentuan P.B.I
1971 kecuali : suhu selama dua minggu pertama daripada pemeliharaan
perendaman setiap saat berkisar antara 24 dan 29 derajat.
e. Enam buah kubus yang akan dipakai untuk bahan pemeriksaan bias diambil
dari pengecoran yang mana saja, tiga buah harus diperiksa pada umur 7
(tujuh) hari dan selebihnya pada umur 28 (dua puluh delapan) hari.
f. Penerimaan daripada pekerjaan beton hanya akan didasarkan pada test
pemeriksaan 28 (dua puluh delapan) hari, yang mana dimaksudkan bahwa
kekuatan rata-rata dari umur kubus 28 (dua puluh delapan) hari tidak boleh
lebih kecil daripada ketentuan minimum dalam butir 7, dan tidak satupun dari
kesemuanya mempunyai kekuatan kurang dari 90% daripada kekuatan
minimum yang disyaratkan. Kalau rata-rata kekuatan kubus pada umur 7
(tujuh) hari dari waktu pengecoran ternyata dibawah ketentuan yang
disebutkan dalam campuran percobaan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
mempunyai wewenang untuk memberhentikan seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan hal diatas, sampai didapatkannya/diketahui hasil test kubus
beton setelah 28 (dua puluh delapan) hari.
13. Penolakan Beton
a. Apabila kuat tekan yang dihasilkan dari beberapa kelompok kubus ternyata
tidak mencapai standard atau ketentuan yang disyaratkan diatas maka
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berhak untuk memerintahkan untuk
menolak atau membongkar semua pekerjaan beton dimana kubus-kubus
tersebut diambil.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


23

b. Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berwenang pula untuk menolak atau


memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton, apabila ternyata seperti
sarang lebah, berlobang-lobang halus, ataupun kurang baik permukaan yang
dihasilkan, dan setiap sebab dari penolakan tersebut, Kontraktor atas biaya
sendiri membongkar serta membuang beton yang ditolak dan
menggantikannya dengan apa yang baru seperti yang disyaratkan oleh
Perencana Struktur serta memenuhi keinginan Pengguna Jasa/Pengawas
Lapangan.
14. Penakaran Dari Pada Bahan-bahan Beton
a. Semua bahan-bahan daripada beton haruslah diukur dengan timbangan,
kecuali air yang diukur dengan volume. Setiap takaran daripada batuan halus
atau kasar akan diukur tersendiri dengan mesin penimbang yang telah
disetujui, mempunyai ketepatan yang baik dengan koefisien kurang dari 1 %
(satu persen). Volume daripada penakaran diperbolehkan setelah ada
persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
b. Alat-alat yang dipergunakan untuk menimbang semua bahan-bahan dan
mengukur tambahan air, serta metoda daripada penetapan atau keputusan
kelembaban yang dikandung harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan sebelum adukan beton tersebut dicor pada satu
tempat.
c. Ketetapan daripada penimbang yang dipergunakan harus diperiksa atau
diteliti seminggu atau seperti yang disyaratkan/diperintahkan oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan untuk dikalibrasi. Pemeriksaan tersebut harus
diketahui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
d. Alat tersebut harus selalu disediakan oleh Kontraktor dan harus selalu
tersedia di lokasi kerja selama proyek berjalan.
e. Suatu zak semen yang diketahui beratnya dapat dijadikan dasar pengukuran
di dalam keseimbangan campuran. Ukuran harus diseimbangkan dengan
dasar satu atau lebih zak semen yang baik.
f. Jumlah air yang harus ditambahkan di dalam campuran harus disesuaikan
dengan air yang terkandung dalam masing-masing jenis batuan.
15. Mencampur Beton
a. Beton harus dicampur sedekat mungkin dengan tempat penimbunan didalam
type dan kapasitas mesin pencampur yang telah disetujui oleh Pengguna

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


24

Jasa/Pengawas Lapangan, serta dipakai menurut kecepatan yang disarankan


pabrik pembuatnya.
b. Penyelenggaraan daripada pengadaan transportasi penakaran dan
pencampuran daripada bahan-bahan beton harus mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan terlebih dahulu dan apabila atau
dimana mungkin pelaksanaan dari keseluruhannya hanya akan diperiksa dan
diawasi oleh seorang pengawas.
c. Pencampuran beton yang dilakukan dengan tangan sama sekali tidak
diperbolehkan, kecuali sebelumnya Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
memberikan persetujuan terlebih dahulu, dan hanya dalam gradasi beton
untuk lantai kerja 1 : 3 : 5.
d. Pencampuran tersebut akan menentukan kesamaan distribusi dari
bahanbahan menjamin kepadatannya, setiap butir akan dilapisi dengan spasi
atau adukan, dan harus mampu menghasilkan beton yang homogen dan
padat tanpa kelebihan air.
e. Mesin pencampur atau pengaduk tersebut harus dilengkapi dengan alat
pemindah dan penuang air, dan sebuah bak penampungan air yang cukup
serta sebuah alat untuk mengukur secara tepat dan secara otomatis
mengontrol jumlah air yang dipergunakan pada sebuah alat penakar.
f. Alat ini harus mampu untuk memberikan jumlah air yang dibutuhkan dengan
koefisien kurang dari 1 % dengan pengiriman yang sama, dan alat tersebut
harus mampu menyesuaikan secara cepat disebabkan dengan adanya
kandungan air yang ada didalam setiap jenis batuan atau untuk membetulkan
variasi daripada slump beton.
g. Pengisian pada mesin pencampur harus pula diatur, bahwa semua unsure
termasuk air akan memasuki mesin tersebut sesuai dengan perbandingannya
dan tidak ada salah satupun yang terpisah.
h. Campuran pertama dari bahan-bahan beton yang dimasukkan kedalam mesin
pencampur akan terdiri dari semen, pasir, split dan air dimana hal tersebut
dimaksudkan untuk pelapis pertama daripada bagian dalam mesin pengaduk,
sehingga tidak akan mengurangi jumlah adukan atau spasi yang ada didalam
campuran beton nantinya.
i. Semua mesin pencampur harus dijaga benar-benar keadaannya selama
periode pelaksanaan dari pada kontrak, dan apabila ada diantaranya yang

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


25

mengalami kerusakan atau tidak bisa digunakan sama sekali agar secepatnya
dikeluarkan dari lokasi.
j. Mesin-mesin pencampur tersebut harus benar-benar kosong semuanya
sebelum menerima bahan-bahan campuran beton agar campuran beton
mendapatkan hasil yang baik. dan apabila mesin pencampur tersebut tidak
dipergunakan lagi lebih dari 30 menit, atau telah berpekerjaan, atau
sehabisnya waktu kerja, harus pula dibersihkan dan dicuci.
k. Pengangkut, penakar dan pencampur beton harus dibersihkan benar-benar
sebelum pencampuran beton kwalitas atau mutu lainnya dikerjakan.
l. Pencampuran harus dilakukan terus menerus dalam waktu kurang dari 2
menit setelah semua bahan-bahan termasuk air dimasukkan kedalam
mesinpengaduk sebelum adukan campuran tersebut dikeluarkan.
m. Mencampur atau mengaduk kembali beton atau spasi/adukan yang telah
mengeras sebagian atau seluruhnya tidak diperkenan-kan sama sekali.
Dimana disebabkan karena adanya penundaan diluar mesin penduduk,maka
adukan tersebut lebih baik masih tetap berada didalam mesinpencampur
serta pengadukan diteruskan sampai batas maksimum 10 menit.
16. Pengiriman Serta Pengecoran Beton
a. Pengecoran dari beton belum diperbolehkan untuk dimulai, sebelum adanya
pemeriksaan dan persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
mengenai bekisting, penulangan, pegang keran dan sebagainya,dimana
beton tersebut akan dituangkan.
b. Adukan/campuran beton yang ada didalam mesin pengaduk harus
dikeluarkan terus-menerus, dan diangkut ketempat pengecoran tanpa
memisah-misahkan unsur-unsurnya.
c. Beton tersebut harus diangkut dengan alat pengangkut yang bersih dan tidak
bocor, atau dengan gerobak dorong. Metoda atau cara pengangkutan lain
dari beton tersebut hanya bisa dilakukan, apabila sudah ada persetujuan dari
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Tempat untuk mengangkut dan
menampung beton harus dibersihkan dan dicuci pada akhir pekerjaan atau
sehabis waktu kerja, dan bilamana pengecoran tertunda/terputus untuk lebih
30 menit lamanya.
d. Untuk campuran beton yang diaduk dilapangan, semua campuran/adukan
beton harus sudah dicor ditempatnya dalam waktu maximum 30 menit
setelah adukan selesai.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


26

e. Beton tidak boleh dituangkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter, tetapi
dalam posisi tertentu yang dibutuhkan didalam pekerjaannya, beton harus
diratakan dari timbunan tertinggi, dan itu harus dikerjakan untuk mencegah
terpisahnya unsur-unsur beton serta untuk meyakinkan tidak adanya arus
dari pada beton yang terputus. Keseluruhan sistem pekerjaan tersebut harus
mendapat persetujuan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
f. Pengecoran beton pada suatu bagian atau unit pekerjaan harus dikerjakan
secara terus-menerus atau setelah tercapainya bagian struktural yang
diperkenankan.
g. Beton, bekisting atau penulangan yang ada tidak boleh diganggu dengan
cara apapun, kurang lebih selama 48 jam setelah pengecoran dilakukan,
tanpa izin dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
h. Pengecoran beton harus dilakukan siang hari, dan pengecoran daripada
sebagian pekerjaan tidak boleh dimulai apabila tidak dapat diselesaikan pada
waktu siang hari terkecuali izin untuk bekerja malam (lembur) telah diizinkan
oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Dan izin seperti itu tidak akan
diberikan kalau Kontraktor tidak atau belum menyediakan sistem penerangan
yang mencukupi yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas
Lapangan
i. Catatan lengkap yang terperinci mengenai tanggal. Jam dan keadaan
daripada pengecoran setiap bagian pekerjaan harus dibuat dan
ditandatangani oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dan disimpan, dan
ini harus selalu tersedia sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari Pengguna Jasa.

G. Tulangan Beton/Besi Beton


1. Umum
a. Semua besi beton harus bebas dan bersih dari karat harus sesuai dengan
ukuran pabrik, harus bersih pula dari olie, gemuk, cat dan lain
sebagainya,atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurang-nya daya ikat
besi beton terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, maka
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan akan memerintahkan untuk menyikat
dengan sikat kawat untuk membersihkan besi beton tersebut sebelum
dipergunakan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


27

b. Sama sekali tidak diperkenankan mengadakan pengecoran beton sebelum


besi yang terpasang telah diperiksa dan disetujui oleh Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan
c. Semua besi beton yang dipergunakan harus mempunyai mutu sebagai
berikut:
a) Kode : BJTP 24, plain bars (tulangan polos)
b) Kode D : BJTD 40, deform bars (tulangan ulir)

2. Penyimpanan Besi Beton


Besi beton yang ada di lapangan harus disimpan atau ditaruh dibawah penutup yang
kedap air (waterproof), dan harus terangkat dari permukaan tanah atau genangan
air tanah yang ada serta harus dilindungi dari segala terjadinya karat.
3. Penekukan Besi Beton
a. Semua besi beton yang akan dipakai harus ditekuk atau dibentuk sesuai
seperti bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar, serta diletakkan dan
diikat dengan tepat pada posisi yang ditunjukkan pada gambar, sehingga
selimut beton yang telah ditetapkan pada spesifikasi atau yang telah
ditunjukkan dalam gambar akan selalu tetap terpelihara dan terpenuhi.
b. Besi beton tersebut dapat ditekuk dan dibentuk dengan mesin penekuk yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan Besi beton tidak
boleh ditekuk atau diluruskan kembali untuk kedua kalinya, dimana hal
tersebut akan mengakibatkan rusaknya besi beton tersebut. Adapun besi
beton yang terbelit atau ditekuk dan tidak sesuai dengan gambar tidak
diperkenankan untuk dipakai.
c. Harus benar-benar diperhatikan didalam pembentukan besi beton dengan
beberapa tekukan, bahwa jumlah panjang yang dibutuhkan setelah dilakukan
penekukan harus benar-benar tepat sesuai seperti yang tertera pada gambar,
dan setelah besi beton tersebut terpasang pada posisinya tidak akan ada atau
terjadinya tekukan, bengkokkan ataupun terlilitnya besi beton yang
dimaksud.
d. Dimana dibutuhkan adanya tekukan yang berbentuk lengkungan atau
belokkan, maka hal tersebut dapat dibentuk dengan cara memakai pen-
penkeliling, dan pen-pen tersebut harus mempunyai diameter 4 (empat) kali
diameter besi beton yang dibentuk atau ditekuk tersebut.
4. Pemasangan Besi Beton

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


28

a. Besi beton yang telah dibentuk tersebut harus dipasang tepat pada posisinya
seperti tertera sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar, sama sekali
lepas atau tidak menempel pada bekisting dengan cara mengganjal dengan
pengganjal beton yang dibuat sesuai dengan tebal selimut beton yang
diinginkan, atau dengan mempergunakan penggantung besi apabila
dibutuhkan dengan cara mengikatkan satu dengan yang lainnya pada
persilangan diameter tidak kurang dari 1,6 mm, serta dengan menekukan
akhiran dari kawat pengikat baja tersebut kearah dalam badan beton. Besi
begel atau sengkang untuk balok atau kolom harus diletakkan tepat pada
posisinya dengan cara dilas atau dengan cara mengikat dengan kawat baja
pada tulangan utama, pengelasan tersebut harus disaksikan oleh wakil dari
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Besi beton pengganjal yang dipakai
tidak diperkenankan diganjal dengan pengganjal besi, yang akan keluar dari
permukaan beton nantinya, tidak diperkenankan diganjal dengan kayu,
ataupun batu pecahan dari batu kali atau koral.
b. Blok beton pengganjal yang dipakai untuk mendapatkan selimut beton yang
dikehendaki terhadap besi beton, harus paling tidak mempunyai kekuatan
yang sama dengan mutu beton yang akan dicor pada daerah tersebut, serta
dibuat sekecil mungkin sehingga praktis untuk dipergunakan pada semua
tempat. Blok beton pengganjal tersebut harus diikatkan dengan kuat pada
besi tulangan beton sehingga apabila dilakukan pengecoran dengan
penggetaran beton blok tersebut tidak mudah untuk terlepas. Sebelum
digunakan, maka blok beton pengganjal tersebut harus direndam air untuk
waktu yang cukup lama.
c. Sebelum dan selama dilakukannya pengecoran beton, maka pemasang atau
tukang besi beton yang berwenang harus hadir pada saat tersebut untuk
memeriksa dan membetulkan bagian-bagian besi beton yang masih perlu
diperbaiki.
d. Besi-besi tulangan beton yang sebagian ada dibagian luar atau keluar dari
permukaan beton, yang dimaksudkan sebagai besi stek atau sambungan
konstruksi tidak diperkenankan untuk ditekuk atau diubah posisinya pada
saat pengecoran beton sedang berlangsung, kecuali sudah ada ijin dari
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


29

e. Sebelum diadakan atau dilakukan pengecoran, maka besi-besi tulangan beton


yang akan dicor harus dibersihkan terlebih dahulu dari semua atau sebagian
beton yang terdahulu atau sebelumnya.
f. Sebelum dilakukan pengecoran, maka Kontraktor wajib memberitahukan
kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan untuk mengadakan pemeriksaan
pembesian. Kontraktor tidak diperkenankan untuk melakukan pengecoran
beton sebelum ada persetujuan dan ijin tertulis dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan, bahwa besi tulangan yang terpasang sesuai
dengan gambar serta memenuhi persyaratan spesifikasi.

H. Selimut Beton
Yang dimaksud dengan selimut beton adalah jarak minimum yang terdapat antara
permukaan dari setiap besi beton termasuk begel terhadap permukaan beton yang
terkecil atau terdekat spesifikasi untuk setiap bagian dari masing-masing pekerjaan
beton. Pada situasi dan kondisi tertentu maka Pengguna Jasa/pengawas berhak
untuk merubah ketebalan dari selimut beton yang ada. Adapun ketebalan selimut
beton minimum yang disyaratkan adalah :

KONDISI MINIMAL
(mm)
1 Seluruh beton yang berhubungan langsung dengan tanah 50
2 Balok pondasi, pelat, pondasi, poer 50
3 Balok, kolom yang berhubungan atau terkena langsung dengan cuaca 50
4 Balok, kolom yang tidak berhubungan atau tidak terkena langsung dengan cuaca 40
5 Pelat, dinding beton/wall yang berhubungan/terkena langsung dengan cuaca 40
6 Pelat, dinding beton/wall yang tidak berhubungan atau tidak terkena langsung 25
dengan cuaca

I. Bekisting
1. Umum
a. Semua bagian dari bekisting atau acuan atau cetakan pembentuk beton
harus direncanakan dan dilaksanakan sebaik mungkin dan sesuai
denganketentuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Kontraktor harus
memberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


30

Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dalam waktu yang cukup longgar


sebelum dilaksanakannya pekerjaan pengecoran.
b. Semua bagian dari bekisting, atau cetakan pembentuk beton harus
benarbenar kuat dan kukuh, serta harus dilengkapi pula dengan ikatan-ikatan
silang dan penguat lainnya. Hal tersebut dimaksudkan agar supaya tidak
terjadi adanya perubahan bentuk sewaktu dilakukannya pekerjaan
pengecoran, pemadatan dan penggetaran beton. Bekisting yang dibuat dari
kayu atau plywood harus benar-benar dibuat sebaik mungkin serta darikayu
yang tahan cuaca.
c. Semua sambungan harus benar-benar cukup terikat dan rapat untuk
menghindari adanya kebocoran beton. Untuk menghindari melekatnya beton
pada bekisting,maka lapisan minyak yang tipis sekali atau bahan lainnya yang
telah disetujui Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan bisa dipergunakan untuk
disapukan pada permukaan bagian dalam dari bekisting sebelum bekisting
tersebut dipasang dan dilakukan pekerjaan pengecoran.
d. Dalam hal ini harus dijaga pula, bahwa besi tulangan beton tidak boleh sama
sekali terkena lapisan minyak tadi, ataupun lapisan penutup lainnya yang
dapat mempengaruhi daya lekat beton terhadap besi.
e. Diperbolehkan pula untuk mempergunakan pengikat besi atau besi pengisi
sela pada bagian dalam dari beton, tetapi hal tersebut harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Setiap
bagian dari pengikat besi atau besi pengisi celah tersebut yang nantinya akan
tertanam pada beton, paling sedikit harus 50 mm dari muka luar beton.
Setiap lobang pada permukaan beton yang disebabkan karena hal tersebut
harus diisi segera dengan baik dan bersih pada saat pembongkaran bekisting,
dengan spasi semen atau hasil adukan yang sama dengan adukan yang ada.

2. Pembongkaran Bekisting
a. Pembongkaran bekisting atau cetak pembentuk beton bisa dilakukan bahwa
sebegitu jauh hal tersebut tidak akan mengakibatkan dan menimbulkan kerusakan
pada beton yang ada.
b. Paling sedikit dibutuhkan waktu 3 (tiga) hari setelah pengecoran dapat
dilakukan pembongkaran bekisting, tetapi hal ini tidak di-haruskan.
Kontraktor dapat melakukan penundaan pembongkaran bekisting sampai
mencapai kekuatan beton mencukupi. Dalam hal ini Kontraktor harus

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


31

bertanggung jawab penuh apabila sampai terjadi adanya kerusakan atau


cacat beton yang disebabkan oleh adanya pembongkaran bekisting sewaktu
beton masih belum cukup umur, ataupun pembongkaran bekisting terlalu
cepat sebelum waktunya.
c. Bekisting atau cetakan pembentuk beton yang dipakai pada lantai beton
tergantung harus dibiarkan pada tempatnya paling sedikit dalam waktu 14
hari setelah waktu pengecoran. Lantai beton yang tergantung harus disangga
penuh paling sedikit dalam waktu 14 hari setelah pengecoran lantai beton
diatas lantai yang sedang disangga tersebut.
d. Apabila terjadi ataupun terdapat adanya lobang seperti keropos ataupun hal-
hal lain pada beton setelah dibongkarnya bekisting, maka Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan harus segera diberitahukan lebih dahulu akan hal
tersebut. Tidak diperbolehkan untuk memperbaiki atau melakukan
halhallainnya kecuali telah mendapat persetujuan dan ijin dari Pengguna
Jasa/Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
e. Setelah terselesaikannya semua pekerjaan struktur, maka semua bekisting
atau cetakan pembentuk beton serta penyangga-penyangga lainnya harus
dibongkar semuanya dengan mengingat semua persyaratan yang telah
ditentukan sebelumnya. Akan tetapi hal tersebut harus mendapatkan
pengarahan, serta persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan
terlebih dahulu.

J. Pekerjaan Struktur Baja (Khusus Rangka Profil Tank)


1. Umum
Semua bahan baja yang dipergunakan harus sesuai dengan JIS G-3101, mutu BJ-37
dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm2. Semua bahan baja yang
dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan yang belum pernah
dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya.
2. Fabrikasi
a. Pemeriksaan dan lain-lain
Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas
tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa
sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan.
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan mempunyai hak memeriksa pekerjaan di
pabrik pada saat yang dikehendaki, tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


32

kelapangan sebelum diperiksa dan disetujui Pengguna Jasa/Pengawas


Lapangan. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan
gambar atau spesifikasi ini boleh ditolak dan bila demikian halnya harus
diperbaiki dengan segera.
b. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-
gambar kerja yang menunjukan detail-detail lengkap dari semuakomponen,
panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran dan tempat-tempatbaut serta
detail-detail lain yang lazim diperlukan untuk fabrikasi.
c. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.

d. Kelurusan
Toleransi dari kelurusan komponen tidak lebih dari yang disyaratkan dibawah
ini : a) untuk kolom L/1000.
b) untuk komponen lainnya L/500.
3. Pengelasan
a. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
b. Semua pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi tanpa
menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya.
c. Elektroda las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang dapat
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari elektrode tersebut selama masa
penyimpanan.
d. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bebas dari berbagai kotoran,
cat, minyak, dan karat.
e. Setelah dilakukan pengelasan, sisa-sisa atau kerak harus dibersihkan dengan
baik.
4. Lubang-lubang Baut
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakandengan
alat bor, kecuali untuk gording dapat dikerjakan dengan alat pons.Lubang baut harus
lebih besar 2.00 mm dari pada diameter luar baut.

5. Sambungan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


33

Untuk sambungan-sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat


dihindarkan berlaku ketentuan sebagai berikut : Hanya diperkenankan satu
sambungan. Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las
tumpul ( full penetration butt weld ).
6. Pemasangan Percobaan (Trial Erection)
Bila dipandang perlu oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, Kontraktor wajib
melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan
konstruksi.
7. Pengecatan
a. Semua bahan konstruksi baja harus dicat. Sebelum dicat semua permukaan
baja harus bersih dari berbagai kotoran, atau minyak. Pembersihan
harusdilakukan dengan sikat besi mekanis ( mechanical wire brushing ).
b. Cat dasar adalah cat zink chromate buatan ICI, Danapaint atau setaraf;
pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan.
c. Untuk lubang baut kekuatan tinggi (high strength bolt) permukaannya tidak
boleh dicat. Pengecatan hanya boleh dilakukan setelah baut selesai dipasang.
8. Pengiriman Untuk Pemasangan Akhir (Final Erection)
a. Baut
Pemborong harus menyediakan seluruh baut yang diperlukan untuk
pemasangan di lapangan, ditambah dengan 5 % (lima persen) dari
masingmasing ukuran.

b. Baut Angker
Semua baut angker harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar dan
harus dilengkapi dengan dua mur dan satu ring. Mutu baut angker adalah U
30.
c. Baut Hitam
Semua baut hitam harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar dan
harus disediakan lengkap dengan mur dan satu ring. Mutu harus sesuai
dengan ASTM A 307.
d. Baut Kekuatan Tinggi
Semua baut kekuatan tinggi harus sesuai dengan ukuran yang ada pada
gambar dan harus disediakan lengkap dengan mur dan satu ring. Baut
Kekuatan Tinggi harus sesuai dengan ASTM A 325.
e. Pemberian Kode ( Marking )

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


34

Setiap komponen harus diberi kode sesuai dengan gambar pemasangan.


Komponen harus diberi kode sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemasangan.
f. Persyaratan Pengujian
a) Pemeriksaan dan Testing
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan-pekerjaan baja
harus dimungkinkan untuk diperiksa atau ditest baik di pabrik (work
shop) maupun di lapangan oleh Pengguna Jasa/ Pengawas Lapangan,
dengan biaya ditanggung oleh Kontraktor.
b) Radiographic Test/X-ray Test
Untuk sambungan-sambungan baut dan las dilakukan pemeriksaan
visual, kecuali pengelasan dengan full penetration harus dilakukan
pemeriksaan dengan Radiographic Test atau X-ray Test.

9. Pemasangan
Pemasangan komponen-komponen konstruksi baja harus dilakukan dengan alat
pengangkat mekanis (crane) dan pekerja pemasangan (erection crew) harus
berpengalaman. Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen
(torque wrench) sampai dengan pra tegangan yang disyaratkan oleh pabrik baut
tersebut.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


35

3.
ARSITEKTUR

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


36

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR


A.1. Pekerjaan Pasangan Batu Kali
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya,
menyiapkan tempat yang akan dipasang pasangan batu kali, serta
pelaksanaan pekerjaan batu kali sendiri ditempat, satu dan lain hal sesuai
dengan gambar-gambar serta potongan.

2. Spesifikasi Bahan
a. Batu kali belah yang keras, ukurannya rata sama, satu dan lain hal sesuai
dengan NI-3 pasal 19.
b. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan yang tersebut dalam NI-8 satu dan lain hal sama dengan yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton dengan pasangan bata.
c. Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir pasang, yang memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 14 ayat 2. Satu dan lain hal
sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
d. Air untuk mengaduk semen pasir tersebut di atas harus bersih, satu dan lain
hal sesuai dengan NI-3 pasal 10.

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan, harus dibuat profilprofil/
bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan
ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah mendapat persetujuan dari
Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/Perencana.
b. Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram sampai jenuh,
diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


37

c. Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal 20 cm
atau lantai kerja setebal 6 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil atau
sesuai Gambar Kerja.
d. Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1
PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam
Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan aduk kedap air dengan
campuran 1 PC : 2 Pasir setinggi 20 cm dihitung dari permukaan atas pondasi
ke bawah.
e. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada
bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada
bagian tengah.
f. Apabila di atas pasangan batu kali akan dipasang dinding bata, maka setiap
jarak 100 cm as-as harus ditanam stek Æ10 mm untuk sloof dan dinding
pasangan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
g. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam stek-stek
tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi sama dengan tulangan
pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut.
h. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam minimal 40 kali
diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat ke atas
sepanjang 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam
Gambar Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap 3.00 m dan/atau
seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.

A.2. Pekerjaan Pasangan Batu Bata


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan pasangan
bata, penyediaan tempat yang akan didirikan dinding dan melaksanakan
pekerjaan pemasangan batu bata untuk pembuatan dinding atau lainnya,
satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambardenah dan
potongan. Penyedia jasa wajib meneliti/melengkapi sendiri lingkup pekerjaan
ini.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


38

2. Spesifikasi Bahan
a. Batu Bata
Harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap utuh,
tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata 210 X 105 X 45 mm atau
disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam Gambar
Kerja. Karena itu Penyedia jasa harus memberikan contoh pada Pengawas
Lapangan sebelumnya untuk diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-bahan
yang datang, oleh Pengawas Lapangan dianggap tidak memenuhi syarat,
Pengawas Lapangan berhak menolak bahan-bahan tersebut dan penyedia
jasa wajib mengangkutnya ke luar lokasi pembangunan.
b. Semen/Portland Cement (PC)
Bahan semen yang digunakan sama dengan semen/PC untuk konstruksi
beton. Semen yang datang di lokasi pekerjaan dan menunggu pemakaiannya,
harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering dan 30 cm lebih tinggi
dari permukaan tanah di sekitarnya. Bilamana pada setiap pembukaan
kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka semen tersebut harus
disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak boleh dipergunakan.
Supplier/pedagang yang mengirimkan semen untuk pekerjaan ini hendaknya
dapat menunjukan sertifikasi dari pabriknya. Semen yang sudah lembab atau
menunjukkan gejala membatu akan ditolak. Selekasnya semen yang ditolak
harus dikeluarkan dari lokasi pembangunan untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan.
c. Pasir Pasang
Bahan yang digunakan sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi
beton. Pasir yang dimaksud harus bersih, pasir asli yang bebas dari segala
macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3
pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat
tersebut di atas, Pengawas Lapangan berhak memerintahkan untuk mencuci
pasirnya, melihat hasilnya sampai didapat persetujuan. Khusus untuk plester,
harus dicarikan pasir yang lebih halus.

d. Pasangan Kedap Air

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


39

Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air dengan
perbandingan 1 (satu) semen PC dan 2 (Dua) pasir dimulai dari sloof sampai
40 cm diatas lantai. Untuk dinding dapur, pantry, kamar mandi, pasangan
kedap air minimum sampai setinggi pintu (± 210 cm dari lantai), satu dan
lain hal sesuai gambar Denah dan Potongan. Pasangan biasa dengan adukan
1 (satu) semen PC dan 5 (lima) pasir, berada di atas pasangan kedap air
tersebut. Tebal tembok jadi adalah 15 cm (termasuk plin), satu dan lain hal
sesuai dengan gambar Denah dan Potongan.

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih
dahulu di dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan
yang akan dipasang harus juga basah.
b. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu
yang besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di
dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran
plastis. Adukan yang sudah mengering /kering tidak boleh dicampur dengan
adukan yang baru.
c. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter). Dari
pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun
dan tidak tegak berdiri untuk menghindari retak dikemudian hari. Tebalnya
siar batu bata tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya
harus benar-benar pada adukannya.
d. Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar matahari langsung
dengan menutupnya memakai karung basah.
e. Tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan
menyumbatnya memakai batang pisang untuk diameter besar, sedangkan
untuk diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.
f. Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari
lantai, dengan menggunakan benang. Pemasangan benang tidak boleh lebih
dari 30 cm di atas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata
setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak
dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai
peraturannya (di sudut). Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya
harus berbeda setengah panjang bata. Pada pasangan satu batu dan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


40

pasangannya lebih tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk/peraturan


seharusnya.
g. Pada tiap-tiap pertemuan dinding pasangan bata tegak lurus, di atas setiap
lubang pintu dan jendela atau lubang lain serta dimana luas dinding tidak
lebih dari 12 m2, baik tergambar maupun tidak, dipasang kolom/balok beton
praktis yang merupakan bingkai, kecuali satu dan lain hal disesuaikan dengan
gambar. Ukuran untuk balok/kolom praktis tersebut setebal dinding bata
dengan pembesian 4 Ø10 sengkang Ø8 - 150. Semua pertemuan tegak lurus
harus benar-benar bersudut 90º.
h. Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus diketok sedalam 0.5
cm sehingga adukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan dipasang.
i. Bilamana didalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau
tidak sempurna, maka batu bata ini harus diganti dengan yang baik atas
biaya kontraktor.
j. Di tempat yang akan terdapat pintu, jendela, lobang ventilasi dan lain-lain,
pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kusen kayunya selesai
dan dipasang ditempat yang tepat.
k. Lubang untuk alat-alat listrik :
a). Dimana akan dipasang pipa-pipa dan atau alat-alat yang ditanam
dalam dinding, maka harus dibuat pahatan secukupnya pada
pasangan bata sebelum diplester.
b). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan
adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruhnya di bidang tembok.

A.3. Pekerjaan Plesteran


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


41

b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan


dinding/tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan plesteran
itu sendiri pada dinding yang akan diselesaikan dengan cat, satu dan lain hal
sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi penyelesaian
dinding.
2. Spesifikasi Bahan
a. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan seperti pada semen untuk konstruksi beton, satu dan lain hal
sesuai dengan NI-8. Merk/hasil produksi pabrik dari semen untuk pekerjaan
ini akan ditentukan kemudian.
b. Pasir yang harus digunakan ini harus halus dengan warna asli. Satu dan lain
hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI-3 pasal 14 dan
setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut diatas satu dan lain hal dengan
pasal 10 dari NI-3.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara
pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 menit.
b. Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran adukan kedap air yaitu 1
PC : 2 Pasir. Dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan batu bata
yang tertanam dalam tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau lantai.
c. Plesteran biasa adalah campuran 1 PC : 3 Pasir. Adukan plesteran ini untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian dalam
bangunan terkecuali dinyatakan kedap air seperti tercantum dalam Gambar
Kerja.
d. Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC : 2 Pasir. Adukan plester ini untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian luar/tepi
bangunandan dinding talud yang terekspose pada bagian dalam bangunan,
semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan batu bata
seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
e. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran
halus ini adalah pekerjaan finishing yang dilaksanakan setelah aduk plesteran
sebagai lapisan dasar berumur 7 (tujuh) hari/sudah kering benar.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


42

f. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan
pemasangan.
g. Terkecuali untuk braben, permukaan semua aduk plesteran harus diratakan.
Permukaan plesteran tersebut, khususnya plesteran halus, harus rata, tidak
bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga serta berlobang, tidak
mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang membuat cacat.
h. Sebelum pelaksanaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan
beton, permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa begisting kemudian
diketrek/scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat begisting atau
formtie harus tertutup aduk plesteran.
i. Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan batu
bata dan beton yang akan difinish dengan cat.
j. Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin
keramik dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alur
garis horizontal untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak berlaku apabila bahan
finishing tersebut cat.
k. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
dinding/kolom/lantai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai
peil-peil yang diminta dalam Gambar Kerja. Tebal plesteran minimal 10 mm,
maksimal 25 mm. Jika ketebalan melebihi 30 mm, maka diharuskan
menggunakan kawat strimin yang diikatkan ke pemukaan pasangan batu
bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat daya lekat plesteran.
l. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap jarak 2 m.
m. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
dengan wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik
matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat mencegah penguapan
air secara cepat. Pembasahan tersebut adalah selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai, Penyedia jasa harus selalu menyiram dengan air sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai jenuh. Jika terjadi keretakan, Penyedia
jasa harus membongkar dan memperbaiki sampai hasilnya dinyatakan
diterima Pengguna Jasa/Pengawas lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


43

n. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan sebelum


plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

B. Pekerjaan Waterproofing
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehinga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan waterproofing
pada treatment, plat lantai atap, daerah basah, trench serta bagian-bagian
lain yang dinyatakan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan harus sesuai dengan standard yang ditentukan oleh pabrik dan
standard-standard lainnya, seperti NI-3, ASTM D, ASTM E, UNI, UEAtc.
b. Bahan adalah waterproofing type coating yang terbuat dari Acrylic, Zat
Pewarna dan Filler Komposisi pemakaian adalah 0,6 – 1,0 Kg bahan untuk 1
m2 dan waterproofing type membrane.
c. Jenis bahan yang digunakan produk CRONFLEX, FOSROC, SIKA.
d. Perlindungan terhadap waterprofing menggunakan screed (perbandingan 1
Pc : 3 Psr).
e. Untuk daerah kamar mandi menggunakan waterprofing type Coating sedang
untuk dak beton atap menggunakan waterprofing type membrane.

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Persiapan Permukaan
a) Permukan plat beton yang akan diberi lapisan waterprofing harus
benar-benar bersih, bebas dari minyak, debu serta tonjolan-tonjolan
tajam yang permanen dari tumpahan atau cipratan adukan dan dalam
kondisi kering (baik dalam arti kata kering leveling screed maupun
kering permukaan).
b) Semua pertemuan 90° atau sudut yang lebih tajam harus dibuat
tumpul, yaitu penutup sepanjang sudut tersebut dengan aduk kedap
air 1 Pc : 3 Psr atau seperti tercantum dalam gambar kerja.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


44

c) Dalam leveling screed digunakan campuran kedap air 1 Pc : 3 Psr,


dibentuk menggunakan benang waterpass arah kemiringannya (arah
kemiringan menuju ke lubang-lubang talang dan floordrain ± 1%)
d) Khusus lapisan screed pada bagian atap dan talang beton harus
menggunakan tulangan susut wiremesh yang terpasang di tengah
ketebalan screed dan sebelum dipasang harus didatarkan dulu
sehingga tidak melengkung.
e) Screed dipasang mengikuti pola-pola yang sudah ditentukan dan
diratakan permukaannya (dihaluskan) dengan menggunakan roskam,
digosok sedemikian rupa dengan roskam tadi sehingga
gelembunggelembung udara yang terperangkap di dalam adukan
sceed dapat keluar.
f) Dalam kondisi setengah kering, screed tadi langsung ditaburi semen
sambil digosok lagi dengan roskam besi sehingga merata. Setelah
lapisan sreed kering tidak boleh diaci.
g) Setelah kering udara ± 24 jam, screed baru ini harus dilindungi dari
kemungkinan pecah-pecah rambut dengan jalan menutupipermukaan
atasnya dengan karung goni yang sudah dibasahi air terlebih dahulu
dan dijaga kondisi basahnya.
h) Waktu yang diperlukan untuk keringnya screed ini minimal 7 (tujuh)
hari dalam kondisi cuaca cerah. Untuk cuaca buruk(hujan) tidak
termasuk dalam perhitungan waktu pengeringan screed.

b. Lapisan Waterprofing
a) Permukaan beton yang akan dipasang waterproofing harus dalam
keadaan kering, bebas dari kotoran dan debu.
b) Perkerjaan undercoat (coating I) sebagai lapisan pertama dengan
komposisi 0,2 Kg/m2,
c) Pekerjaan coating yang ke dua dilakukan setelah tenggang waktu ± 1
(satu) jam dari pekerjaan pertama dengan komposisi 0,3 Kg / m2.
d) Pekerjaan coating yang ke tiga dilakukan setelah tenggang waktu ± 1
(satu) jam dari pekerjaan ke dua dengan komposisi 0,3 Kg / m2.
e) Pelaksanaan waterproofing pada daerah talang (roof drain) masuk ke
dalam talang sepanjang ± 10 cm.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


45

f) Pada pelaksanaan waterproofing ini, harus dilindungi dari sengatan


matahari dengan menggunakan tenda-tenda.
g) Waterproofing yang sudah terpasang tidak boleh terinjak-injak apalagi
oleh sepatu atau alas kaki yang tajam. Penyedia jasa harus
melindungi dan melokalisir daerah yang sudah terpasang
waterproofing ini. Pada daerah lisplang beton, waterproofing harus
dipasang mengikuti bentuk lisplang.
h) Penyedia jasa harus menghentikan pekerjaan apabila terjadi hujan
dan melanjutkan kembali setelah lokasi benar-benar kering.
c. Lapisan Pelindung
a) Setelah waterproofing terpasang, maka di atas permukaannya diberi
lapisan perlindungan screed (perbandingan 1 Pc dan 3 Pasir), setebal
3 cm dengan menggunakan tulangan susut wiremesh yang terletak di
tengah-tengah adukan screed.
b) Untuk mengatur jarak/ketebalan screed, harus digunakan beton
decking setebal 1,5 cm tiap jarak 0.5 m.
c) Permukaan screed ini dihaluskan dengan roskam pada saat kondisi
screed setengah kering dengan jalan menaburkan semen dan
menggosoknya hingga licin.
d) Setelah semua pemasangan lapisan waterproofing dan sebelum
pelaksanaan lapisan pelindung, Penyedia jasa harus melaksanakan
pengujian kebocoran terutama untuk permukaan horizontal plat atap.
Cara pengujian adalah dengan menuangkan air ke area yang tertutup
lapisan waterproofing hingga ketinggian air minimum 50 mm dan
dibiarkan selama 3 x 24 jam. Beri tanda bagian-bagian yang tidak
sempurna atau bocor. Untuk plat atap yang miring harus dibagi
menjadi beberapa segmen agar genangan air tidak perlu tinggi di titik
plat terendah.
e) Penyedia jasa wajib mengadakan pengamanan dan perlindungan
terhadap pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan
pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya. Apabila
terdapat kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Penyedia jasa baik
pada waktu pekerjaan ini dilakukan/ dilaksanakan maupun pada saat
pekerjaan telah selesai, maka Penyedia jasa harus
memperbaiki/mengganti bagian yang rusak tersebut sampai

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


46

dinyatakan dapat diterima oleh Pengguna Jasa/ Perencana. Biaya


yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung jawab
Penyedia Jasa.

C. Pekerjaan Plafond GRC board


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjan pemasangan plafond
Gypsumboard atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Spesifikasi GRC board
a) Jenis : GRC board
b) Tebal : 8 mm
c) Ukuran : 122 X 244 cm
d) Fire rating : 2 jam
e) Berat : 7,5 Kg/M2
b. Rangka panel dari bahan metal memakai suspension system yang terdiri dari
besi hollow 40X40X2 mm dan 40X20X2 mm dengan modul rangka
60X120 cm

3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti
gambar-gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada
Penyedia jasa untuk membuat shop drawing menggambarkan mengenai
system pemasangan dan juga pola pemasangan plafon.
b. Pada pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang
dalam pelaksanaannya sangat berkaitan.
c. Pemasangan rangka plafond dilaksanakan setelah pelaksanaan pekerjaan
rangka partisi selesai, sehingga rangka plafond terpola untuk masingmasing
ruangan.
d. Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjan lain yang terletak
diatas langit-langit tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


47

lain elektrikal, AC, sound system, fire alarm/fire detector, sprinkler dan
perlengkapan instalasi lain yang diperlukan.
e. Apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar
rencana plafond, maka harus diteliti terlebih dahulu pada gambar instalasi
yang lain. Untuk detail pemasangan, Penyedia jasa harus berkonsultasi
dengan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/Perencana.
f. Setiap jarak modul 120X120 cm dipasang besi penggantung
g. Langit-langit harus sesuai dengan pola gambar kerja dan wajib diperhatikan
terhadap peil rencana. Rangka yang datar harus rata air.

D. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela


1. Kusen Pintu dan Jendela Material Kayu
a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan kusen,
pintu dan jendela.
Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah
1) Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kaca.
2) Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan cat melamik
3) Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kunci dan penggantung
untuk pintu dan jendela.
b. Ketentuan
1) Pengeringan
• Kayu dikeringkan dengan proses dry-clean (oven) di pabrik
yang khusus mempunyai instalasi pengeringan dengan
prosesdry-clean (oven).
• Kusen dan daun pintu harus merupakan suatu produk jadi dari
bengkel kerja yang mempunyai tenaga ahli/kerja dan
peralatan yang lengkap untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
• Bengkel kerja yang akan dipakai telah mendapat
penelitian/pengujian dan persetujuan dari Pengawas lapangan.
2) Finishing
• Finishing permukaan kusen/daun pintu kayu difinish dengan
Finishing Melamik dari Produk Propan/Dana Paint, yang
ketentuan pelaksanaannya diuraikan tersendiri.
• Hal-hal yang harus diserahkan sebelum mulai pelaksanaan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


48

• Contoh bahan-bahan yang akan digunakan.


• Contoh kerja pembuatan pintu/jendela.
• Apabila ditentukan lain Finishing cat kayu adalah dari produk
ICI GLOSS atau setara seperti diuraikan pada
pembahasantentang pengecatan.
c. Perlindungan
Segala kerusakan yang terjadi menjadi beban dan tanggung jawab
sepenuhnya Pelaksana Pekerjaan untuk memperbaiki atau menggantinya.

d. Material Kayu
1) Kayu kualitas terbaik kelas kuat II, kelas awet II (Kamper) serta mutu
A menurut NI-5 PKKI 1961, telah dikeringkan dengan proses dry-clean
(oven) dan telah diawetkan, diproduksi dengan mesin serta dalam
keadaan lurus dipakai untuk Rangka dan kusen pintu – Jendela
ukuran 5/13, pemakaiannya sesuai ketentuan di dalam gambar
rencana.
2) Kaca yang digunakan adalah jenis float glass produk Asahimas atau
setara, dengan ketentuan ukuran dan jenis berwarna atau jernih
sesuai dengan gambar rencana.
e. Pelaksanaan
1) Kusen dan daun pintu difabrikasi di lapangan atau di bengkel,
dilaksanakan menurut ukuran dan bentuk yang tertera di dalam
gambar rencana, dengan hasil pengerjaan kayu harus membentuk
permukaan yang halus, rata dan lurus serta sambungan yang rapi,
kokoh dan kuat.
2) Sambungan kayu dilaksanakan sesuai dengan aturan umum yang
berlaku pasangan kusen pada dinding/kolom harus menggunakan
angker besi sebagai penguatnya, dengan ketentuan jumlah dan posisi
pemasangan sesuai peraturan teknis yang umum berlaku (Peraturan
Bangunan Nasional).
3) Dalam hal pertemuan kusen pada kolom/dinding beton belum tersedia
angker besi, dapat digunakan angker sistem ramset dengan jumlah
dan posisi seperti pasangan angker pada umumnya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


49

4) Angker-angker arah ke samping, jarak maximumnya 50 cm (rata-rata


3 atau 4 buah angker setiap sisi). Angker dibuat dari besi bulat
diameter 12 mm.
5) Pasangan kusen terhadap dinding/tembok harus selalu ada alur/celah
pemasangan selebar 8 mm, dalamnya 10 mm serta terpasang pada
permukaan lantai tanpa sepatu.
6) Pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci harus dilakukan
oleh tukang pintu yang berpengalaman dan ahli dalam bidang ini
serta dengan aturan dan peralatan yang sesuai dan direkomendir oleh
pabrik pembuat kunci.
7) Tiap-tiap pemasangan daun pintu pada tempat kedudukkannya harus
menggunakan 3 (tiga) buah engsel ukuran 4” dan 1 (satu ) set kunci.
8) Pemasangan kaca, kunci, penggantung dan pengecatan, persyaratan
teknis pelaksanaannya diuraikan tersendiri/terpisah pada bagian lain.

2. Pekerjaan Kusen dan Jendela Aluminium


a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan kusen, daun pintu kayu dan jendela
serta ventilasi, pembuatannya dan pemasangan.
b. Referensi
1) Standart industri indonesia
2) The Aluminium Association (AA)
3) Architectural Aluminium Manufacture Ass (AAMA)
4) ASTM
5) Standart dari pabrik pembuat
6) Spesifikasi teknis ini.

c. Material
1) Kusen pintu dan jendela meggunakan material aluminium yang sesuai
dengan syarat yang berlaku. Dipasang dengan rapi dan ukurannya
disesuaikan dengan gambar rencana. Untuk pemasangan kaca mati
pada setiap pertemuannya dipasangi dengan silent agar supaya air
tidak merembes masuk. Dan pemasangannya harus mendapatkan
persetujuan dari pengawas lapangan. Kaca-kaca untuk pintu dan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


50

jendela menggunakan kaca dengan ketebalan 5mm merek “ASAHI”


atau yang setara dengannya atau apabila ditentukan lain sesuai pada
gambar kerja.
2) Aluminium yang digunakan harus aluminium paduan untuk keperluan
arsitektur dengan Alloy 6063 – temper & produk : YKK, Alexindo,
Superex, Alcasa, Indal, Index dengan sifat-sifat sebagai berikut :
• Berat Jenis : 2,71 x 103 Kg/m3
• Titik Lebur : 600º - 650º C
• Koefisien Muai : 23 x 10-6 per º C
• Kuat Tarik Minimum : 150 Mpa
• Batas Leleh Tarik / Tekan : 110 Mpa
• Kekuatan Geser Minimum : 90 Mpa
• Modulus Elastisitas : 64 x 103 Mpa
3) Finishing permukaan aluminium powder coating warna harus
mempunyai ketebalan anodice 18 micron dengan toleransi 2 micron,
yang diproses berdasarkan teknik pewarna analog dan harus
memberikan jaminan ketahanan warna secara tertulis selama 20
tahun (dinyatakan dalam surat garansi)
4) Ukuran profile disesuaikan dengan gambar rencana dengan ketebalan
minimum 1,4 mm.
5) Untuk Pintu tertentu sesuai dengan gambar rencana menggunakan
daun pintu plat baja yang berkualitas baik.

d. Pelaksanaan
Pembuatan
1) Ajukan contoh kepada Direks Pengawas untuk persetujuan sebelum
dipasang.
2) Perlihatkan kepada Direksi Pengawas bengkel/pabrik tempat
pembuatan beserta kelengkapan-kelengkapannya.
3) Semua bagian dari pekerjaan aluminium baik material, design,
ukuran, ketebalan harus sesuai dengan gambar rencana. Kecuali lain
dari spesifikasi, maka semua contoh harus disertakan dan tidak
kurang dari 30 cm dengan ketebalan yang diminta dalam
perencanaan. Contoh disertakan dengan usulan warna. Transportasi
dan Penyimpanan Sediakan penunjang-penunjang untuk kusen, daun

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


51

pintu dan simpan di tempat yang aman terhadap perubahan cuaca.


Pemasangan Pintu-pintu harus mempunyai kerenggangan terhadap
kusen pada tepi samping (engsel), atas dan bawah antara 1,5 – 2,00
mm, dan 3 mm pada sisiberkunci (pintu tunggal) dan 1,50 – 2,00 mm
(pintu ganda).

3. Pekerjaan Profil Kayu


a. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan profil
pada umumnya. Uraian pekerjaan lain yang termasuk/dipakai di dalam
pekerjaan ini adalah : Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pengecatan
kayu.
b. Ketentuan
1) Pekerjaan profil kayu ini harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang cukup
berpengalaman dalam bidangnya.
2) Semua profil yang akan dipasang harus dikerjakan finishingnya
terlebih dahulu, baik pendempulan, perataan, penghalusan maupun
pengecatannya, kecuali dizinkan oleh Pengawas lapangan/Perencana.
3) Penyelesaian akhir dari pasangan profil diperlukan untuk
menutup/memperbaiki cacat-cacat yang timbul sebagai akibat
bekasbekas paku atau sambungan yang terjadi dalam rangka
pelaksanaan pemasangan profil pada tempat kedudukkannya.
4) Sebelum pemasangan profil kayu dilaksanakan, Pelaksana Pekerjaan
harus menyerahkan contoh dan katalog dari profil kayu.
c. Material
1) Profil Kayu, Profil kayu yang dipakai adalah kayu kelas kuat II, kelas
awet I serta mutu A, menurut NI-5 PKKI 1961.
2) Ketentuan pemakaiannya disesuaikan dengan gambar rencana.
3) Perekat dan penyambung profil kayu ini dipakai lem kayu Herferin
atau Rackol (jenis kayu ke kayu).
d. Pelaksanaan/Pemasangan
1) Pada prinsipnya profil kayu sebelum dipasang pada tempatnya harus
sudah dicat dulu, setidaknya sampai dengan tahap sebelum akhir
(finishing).

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


52

2) Cara pengecatan (dengan kuas atau disemprot) harus sesuai dengan


yang direkomendasikan oleh produsen catnya. Agar diperhatikan
tahapan serta penggunaan macam komponen catnya. 3) Untuk profil
dengan kombinasi beberapa macam/tipe profil agar diperhatikan
urutan pemasangannya, untuk mencegah kekeliruan yang nantinya
dapat berakibat pembongkaran lagi.
4) Pemasangan dilakukan menggunakan perekat dengan memperhatikan
tata cara/aturan pakai yang ditentukan oleh pabrik pembuat
perekatnya.
5) Untuk memantapkan pelekatan dapat dibantu dengan paku dengan
ukuran yang cukup, kepala paku dibuang, dan agar tidak ada resiko
profil pecah supaya tempat yang akan dipaku dilubangi dulu dengan
bor secukupnya (tidak perlu sampai tembus). Lubang bekas paku
didempul dengan warna yang sama.
6) Setelah terpasang kuat dan rapi minta persetujuan Pengawas
lapangan untuk dapat menyelesaikannya (dikuas atau disemprot).\

E. Pekerjaan Kaca
1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan
kaca pada rangka pintu dan jendela, serta pengerjaan dan pemasangan untuk
berbagai macam pekerjaan kaca.
2. Uraian pekerjaan lain yang termasuk/dipakai di dalam pekerjaan ini adalah;
Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pintu dan jendela kayu.
3. Ketentuan
a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman
di dalam pelaksanaan pekerjaan kaca.
b. Pemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan
peralatan yang khusus digunakan untuk maksud itu, antara lain peralatan
potong khusus kaca, kop untuk alat pengangkat lembaran kaca dll peralatan
yang diperlukan guna pelaksanaan pekerjaan.
c. Ketentuan type material lihat pada gambar kerja.

4. Material

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


53

a. Kaca
Semua kaca yang dipergunakan di dalam pelaksanaan pekerjaan ini secara
umum harus bebas dari cacat distorsi atau cacat-cacat fisik lainnya.
b. Pelengkap Pemasangan Kaca
Semua peralatan pelengkap untuk pemasangan kaca harus sesuai dengan
rangka tempat kedudukkannya, tepat ukuran serta dari mutu terbaik serta
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

5. Pelaksanaan
a. Pemeriksaan Keadaan Pekerjaan
Sebelum mulai pemasangan, Pelaksana Pekerjaan diminta untuk memeriksa
keadaan lokasi pemasangan, baik dalam hal kesiapan maupun ketelitian dan
kecermatan pelaksanaan pekerjaan pendahulunya.
b. Penyimpangan
Dalam hal terjadi penyimpangan pada pelaksanaan pekerjaan pendahulunya,
Pelaksana Pekerjaan diminta untuk segera melaporkan keadaan tersebut
guna penyelesaian permasalahannya.
c. Pemotongan, Pengangkatan dan Pemasangan Kaca
Pemotongan kaca harus lurus, rapi dan halus, tepat ukuran, selanjutnya
dipasang pada lokasinya dengan jepitan yang sesuai, terpasang kuat serta
tepat dalam posisinya, baik dalam hal ketegakan ataupun kemiringan sesuai
dengan gambar rancana.\
d. Pembersihan
Pada penyelesaian, pekerjaan harus dalam keadaan bersih dan terpasang
sesuai dengan mutu kerja yang disyaratkan.

F. Pintu dan Jendela (Alat Penggantung dan Pengunci)


1. Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan
daun pintu/ daun jendela dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu alumunium dan daun jendela
alumunium, daun pintu besi seperti yang ditunjukkan/diisyaratkan dalam
detail gambar.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


54

2. Persyaratan Bahan.
Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau pergantian hardware
akibat pemilihan merk, Pelaksana Pekerjaan wajib melaporkan haltersebut pada
Pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
3. Perlengkapan Pintu dan Jendela.
a. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu
1) Semua pintu menggunakan peralatan kunci dari merk Deckson,
Hafele, Dorma atau CISA dengan segala perlengkapannya antara lain:
Lock case, Handle, Back Plate, Anak Kunci dan perlengkapan lain yang
diperlukan.
2) Untuk pintu-pintu alumunium dan daun pintu-pintu besi yang dipakai
adalah kunci cylinder Locks merk Deckson, Hafele, Dorma atau CISA.
3) Untuk panel-panel listrik, pintu shaft dan lain-lain, kunci yang dipakai
merk Deckson, Hafele, Dorma atau CISA.
4) Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merk Deckson,
Hafele, Dorma atau CISA.
5) Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun
pintu. Dipasang setinggi 90 Cm dari lantai, atau sesuai
petunjukPengawas lapangan.
6) Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Deckson, Hafele,
Dorma atau CISA dengan jenis yang ditentukan oleh Pengawas
lapangan atas contoh – contoh yang sampaikan.
7) Untuk jenis handle dari tipe solid tube, dengan anak kunci minimal 5
pin.
b. Pekerjaan Engsel
1) Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu
merk Deckson, Hafele, Dorma atau CISA atau yang setara jenis solid
brasshinges atau stainless steel dan dipasang sekurang-kurangnya 3
buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup dengan warna
yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu , ukuran engsel yang
digunakan adalah 4”x3”x20 mm with 2 Ball Bearing (untuk berat
maksimum 35 Kg/daun) untuk pintu kayu dan 4.5”x4”x3,0 mm with 2
Ball Bearing untuk berat 40-75 Kg/daun) untuk pintu besi.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


55

2) Untuk jendela digunakan engsel Sidehung Friction Stays Deckson,


Hafele, Dorma atau CISA.

4. Persyaratan Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang + 28 Cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang + 32 Cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 Cm dari permukaan
pintu, engsel yang dipasang ditengah-tengah antara keduaengsel tersebut.
c. Penarik pintu (door full) dipasang 90 Cm (as) dari permukaan lantai.
d. Pemasangan lock case, handle, back plate, serat door closer harus rapi, lurus
dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan
Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Pelaksana Pekerjaan wajib
memperbaiki tanpa tambahan biaya.
e. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
f. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
g. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harus jelas
dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan Standar Spesifikasi Pabrik.
h. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui oleh Pengawas
lapangan.\

G. Pekerjaan Pengecatan
1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
1) Pekerjaan pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata,
permukaan beton dan plafon.
2) Pekerjaan pengecatan besi,

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


56

3) Dan/atau seperti tercantum dalam gambar kerja.


2. Persyaratan Umum
a. Seluruh pelaksanaan dan bahan untuk pekerjaan ini harus sesuai dengan
standard dan/atau spesifikasi pabrik.
b. Pabrik dan kontraktor harus memberi jaminan minimal selama 5 (lima) tahun
terhitung waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan
cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.
c. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pengguna Jasa harus diulang dan diganti.
Penyedia jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau
cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh
Pengguna Jasa.
d. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa harus diawasi Tenaga Ahli /
Supervisi dari pabrik pembuat.
e. Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Tapak Konstruksi harus
masih tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat. Penyedia jasa wajib
membuktikan keaslian cat dari produk tersebut Diatas mengenai kemurnian
cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test
Laboratorium dan hasil akhir pengecatan. Biaya untuk pembuktian ini
dibebankan kepada Kontraktor. Hasil test kemurnian harus mendapat
rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada Pengguna Jasa
untuk persetujuan pelakanaan.
3. Persyaratan Teknis
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa wajib melakukan percobaan
pengecatan (mock up). Biaya percobaan ini ditanggung Penyedia jasa. Hasil
percobaan tersebut harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk
mendapatkan persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.
b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas
yang menunjukkan tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum
dari tiap lapisan jadi/finish minimum sama dengan syarat yang
dispesifikasikan pabrik.
c. Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia jasa harus
menyediakan peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan dan
sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


57

d. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang


lembab/hujan, berdebu. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi
cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka
ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian
udara berlangsung lancar. Didalam keadaan tertentu, misalnya untuk
ruangan tertutup, Penyedia jasa harus memakai kipas angin/fan untuk
memperlancar pergantian/aliran udara.
e. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum
cleaner, semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas/ mutu
terbaik.
f. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan
hanya boleh dilakukan apabila disetujui Pengguna Jasa.
g. Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain
kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengguna
Jasa terkecuali disyaratkan lain dalam pesifikasi ini.
h. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan dasar untuk komponen
bahan/material metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut
terpasang.
4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Pengecatan Dinding Bata dan Beton
1) Pekerjaan persiapan Sebelum Pengecatan Sebelum pelaksanaan,
seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau
noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat dan dalam kondisi kering.
• Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak
mungkin menggunakan roller.
• Pekerjaan pengecatan semua dinding/permukaan pasangan
bata dan permukaan beton yang tampak/exposed
sepertitercantum dalam Gambar Kerja.
2) Permukaan Interior dan Exterior
Lapisan Pertama
• Alkalli killer acrylic ex ICI Dulux/Mowilex
• Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas/rol.
• Ketebalan lapisan 25 – 150 micron atau daya sebar 10
m2/liter.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


58

• Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan


pelapisan berikutnya.
Lapisan sampai didapatkan permukaan rata
• Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior, sedang exterior
dari jenis weathershield setara ICI Dulux/Mowilex.
• Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
• Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 11 – 17
m2/liter per lapis.
• Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
• Warna ditentukan kemudian.
b. Pekerjaan Pengecatan Metal/Besi
1) Pekerjaan Persiapan Metal Sebelum Pengecatan
Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/mill), karat, minyak,
lemak serta kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga
permukaan yang dimaksud menampilkan tampak metal yang halus
dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat kawat
mekanik. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum cleaner
atau sikat yang bersih.
Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
o Semua bagian/permukaan yang tampak/expose dicat sampai cat
finish.
o Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/ unexposed,
menempel pada material lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya
sampai dengan cat anti karat atau cat dasar primer.
Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless steel.
2) Pekerjaan Cat Baja/Besi
Lapisan Pertama.
• Cat primer jenis QD Metal Primer Red Lead setara ICI Dulux
QD Universal Primer Green.
• Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 45 micron
atau daya sebar 9 - 12 m2/liter.
• Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan
pelapisan berikutnya.
Lapisan Ke Dua

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


59

• Cat dasar jenis Undercoat setara ICI Dulux Undercoat.


• Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 35 micron
atau
daya sebar 17 m2/liter.
• Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan
pelapisan
berikutnya.
Lapisan Ke Tiga
• Cat akhir/finish jenis syntetic Super Gloss, setara ICI Dulux
Super Gloss.
• Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 30 micron
atau daya sebar 11 – 14 m2/liter.
• Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam. Warna
ditentukan kemudian.

H. Pekerjaan Besi non Struktural


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
1) Pekerjaan arsitektural
2) Dan atau semua pekerjaan logam non structural sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar kerja
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan besi hollow tebal 2 mm atau produk lain yang disetujui Pengguna Jasa
Lapangan/Pengawas Lapangan.
b. Pengelasan sambungan besi memenuhi persyaratan ASTM A53 type E atau
type S.
c. Besi aksesoris arsitektural adalah besi dengan bentuk dan ukuran sesuai
dengan yang tertera dalam gambar.
3. Persyaratan Teknis pekerjaan Besi
a. Sebelum memulai pemasangan, Penyedia jasa agar meneliti gambargambar
dan kondisi di lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


60

b. Penyedia jasa agar terlebih dahulu membuat shop drawing lengkap dengan
petunjuk dari Pengguna Jasa/Pengawas yang meliputi gambar denah lokasi,
contoh bahan, ukuran, bentuk dan kualitas untuk mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.
c. Penyambungan dengan las harus dilaksanakan dengan kelipatan dan keahlian
yang tinggi. Pengelasan dengan las listrik. Pekerjaan pengelasan harus
dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya.
Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan elektroda
tersebut. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas dari
kotoran, cat minyak dan karat.
d. Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin
tidak akan berputar atau membengkok.
e. Setelah selesai pengelasan, sisa-sisa kerak las harus dibersihkan dengan baik.

I. Pekerjaan Struktur Atap Zingalum/Genteng Metal


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar
dengan hasil yang baik dan rapi.
b. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup atap
metal termasuk bahan isolasi polyurethane tebal 5 mm (air insulation eks Air
cell) beserta wire mesh/wire roof untuk atap.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Dasar
Penutup atap yang digunakan adalah spandek ketebalan 0,45 mm, warna
akan ditentukan kemudian. Yang mempunyai standar : AS 1445, AS 1562 dan
AS4040.
Keterangan :
• AS 1445 : Standar corrugated steel sheet
• AS 1562 : Standar design dan instalasi metal roofing
• AS 4040 : Standar metode tes sheet roofing dan wall cladding
b. Accessories dan alat bantu lainnya seperti dalam brosur digunakan harus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan atau standar ASTM.
c. Bila penumpu dari baja, digunakan paku sekrup ukuran sesuai yang
dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


61

d. Urutan pemasangan atap, polyurethane dari jenis fibre free insulation yang
berkualitas baik dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
e. Paku galvanis, sekrup-sekrup, paku keling sesuai persyaratan dari pabrik.
f. Penutup bubungan/jurai dari bahan yang sama.
g. Truss : baja zincalume type smartruss C75,100 (sebagai main truss) dan
smartruss C75,075 (sebagai web)
h. Screw sesuai standar pabrik, jarak antar reng 1000mm, panjang overhang
50mm dan jarak antar kuda-kuda : 1200mm.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor diwajibkan memeriksa
gambargambar pelaksanaan termasuk lapisan-lapisan isolasi seperti yang
dinyatakan dalam gambar, serta melakukan pengukuran-pengukuran
setempat.
b. Kontraktor atas dasar gambar pelaksanaan diwajibkan menyediakan shop
drawing yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu dengan
yang lain, pengakhiran-pengakhiran dan lain-lainnya yang belum/tidak
tercakup dalam gambar kerja, namun memenuhi persyaratan pabrik.
c. Penyimpanan atap disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak boleh
berhubungan dengan tanah/lantai dan sebaiknya disimpan di dalam gudang
beratap.
d. Penyimpanan di tempat terbuka atap harus diselimuti dengan terpal atau
plastik untuk mencegah agar air hujan/embun tidak masuk kedalam
celahcelah tumpukan lembaran atap. Air yang sempat masuk kedalam celah
tersebut dapat memberikan cacat terhadap permukaan atap akibat
kandungan.
e. Sebelum dimulai pemasangan, permukaan semua gording atau rangka
diperiksa terlebih dahulu apakah sudah berada pada satu bidang, jika perlu
dengan mengganjal atau menyetel bagian-bagian ini terhadap rangka
penumpunya. Dalam keadaan apapun juga ganjal tidak boleh dipasang
langsung di bawah pelat kait untuk mengatur kemiringan atap.
f. Penyetelan yang tepat akan menjamin kekuatan pengikatan antara lembaran
dan plat kait. Sebaliknya penyetelan yang tidak tepat akan mengakibatkan
gangguan terutama jika jarak penyangga yang kecil.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


62

g. Untuk mendapatkan kekuatan pengikat maximum, jarak antara penyangga


pertama maupun terakhir atau pelat kait terhadap ujung-ujung lembaran
paling sedikit 75 mm.
h. Pada waktu pelaksanaan harus selalu diperiksa dengan seksama, untuk
menghindarkan penggeseran pada pemasaran. Untuk memperbaiki kelurusan
lembaran dapat distel dengan menarik pelat kait menjauhi atau menekannya
ke arah lembaran pada saat pemasangan pelat itu.
i. Untuk atap dengan sudut kemiringan yang besar ataupun tegak, harus
dipergunakan pengikat positif (sekrup atau baut) untuk mencegah pelat
bergerak ke bawah.
j. Penekukan ke atas dilakukan pada lembaran bangunan atas yang berada di
bawah penutup ujung atau nok atap. Semua penekukan dilakukan dengan
alat tekuk khusus.
k. Tekukan ke atas diperlukan untuk semua atap dengan sudut kemiringan 12½
– 90 derajat agar air tidak masuk dalam bangunan. Penekukan dilakukan
sebelum atau sesudah pemasangan dalam hal terakhir diperlukan ruang
dengan jarak 50 mm pada sisi ujung lembaran untukruang gerak alat teknik.
l. Penekukan ke bawah dilakukan pada lembaran bagian bawah atau sisi bagian
talang dari atap. Fungsinya mencegah mengalirnya air pada sisi bawah atap
ke dalam bangunan.
m. Pada hampir semua pekerjaan pemasangan atap perlu
dilakukanpemotongan-pemotongan lembaran ataupun penutupnya dengan
gergaji atau gurinda, atau juga dilakukan pengeboran lobang-lobang
pengikat.
n. Semua sisa-sisa pekerjaan (serbuk gergaji, sisa potongan dan lain-lain yang
berupa kotoran), harus dibersihkan dari atas permukaan atap, agar
tidakterjadi pengaratan.
o. Sapulah seluruh permukaan atap sampai bersih dengan sapu, lalu berikan
perhatikan khusus pada daerah-daerah dimana pengeboran
ataupenggergajian telah dilakukan. Juga bersihkan semua talang-talang.
p. Hasil pemasangan harus datar dengan kelandaian yang cukup agar tidak
terjadi kebocoran.
q. Pelaksanaan pemasangan penutup atap ini, harus sesuai dan mengikuti
persyaratan dari pabrik bahan yang digunakan berikut kelengkapannyaserta
petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


63

4. Syarat Pemeliharaan
a. Perbaikan
Pemasangan pekerjaan finishing atap yang tidak rapi, mengalami cacat atau
rusak harus segera diperbaiki atas biaya Pemborong.
b. Pengamanan
Setelah pemasangan pekerjaan finishing atap selesai, permukaan atap harus
dibersihkan sehingga diperoleh hubungan permukaan satu dengan lainnya
menjadi rapat, rapi pada posisinya.
c. Garansi pabrik yang diberikan untuk struktur atap bangunan selama 10 tahun
sejak dilakukan Serah Terima Pertama.

5. Syarat Penerimaan
a. Hasil pemasangan pekerjaan finishing atap ini harus rapat pada posisinya dan
rapi.
b. Hasil pemasangan pekerjaan finishing atap harus merupakan pekerjaan
yang sempurna dan tidak boleh mengakibatkan kebocoran.

J. Pekerjaan Lisplank
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan lisplank serta alat-alat perlengkapan seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan : aluminium composite
b. Bentuk/ukuran : Sesuai detail gambar
c. Ukuran : Minimal Tebal 0,40 mm
d. Merk : Alcopanel, Alcopla, Alcopan dan Trespa

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan, harus ditunjukkan kepada Pengawas
lapangan dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan.
Dilengkapi dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material
yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, maka bahanbahan
pengganti harus yang disetujui Pengawas lapangan dan atau Pemberi Tugas
berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


64

c. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar


yang ada dan kondisi di lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
d. Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak
diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan
Pengawaslapangan dan atau Pemberi Tugas.
e. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas lapangan dan
atau Pemberi Tugas.
f. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan/perbedaan di
tempattersebut diselesaikan.
g. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas
biayaKontraktor, selama kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan
Pemilik/Pemakai.
h. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau, diuji baik padapembuatan,
pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan.
i. Bila Pengawas lapangan dan atau Pemberi Tugas memandang perlu adanya
pengujian maka segala biaya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk itumenjadi
tanggung jawab Kontraktor.
j. Permukaan dasar pemasangan talang dan lisplank sopi-sopi harus rata dan
talang dipersiapkan sesuai kemiringannya terhadap lubang roof drain yang
telah dipersiapkan untuk pekerjaan tersebut.
k. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman.
4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Perbaikan
1) Setiap pekerjaan lisplank aluminium composite yang rusak harus
diperbaiki dengan cara-cara yang dianjurkan oleh pabriknya.
2) Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak merusak
pekerjaan finishing lainnya.
3) Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan
talang metal dan lisplank ini maka kerusakan pekerjaan finishing
tersebut harus segera diperbaiki.
b. Pengamanan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


65

1) Sesudah pekerjaan talang metal dan lisplank ini selesai terpasang,


permukaannya harus dilindungi dengan bahan pelindung yang
memadai atas biaya pemborong.
2) Sesudah pekerjaan atap tembaga ini terpasang permukaannya harus
dijaga terhadap kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan
bahan kimia dan benda-benda lain yang mungkin bias menimbulkan
cacat, noda-noda dan sebagainya.
3) Apabila hal ini terjadi, Pemborong harus memperbaiki cacat tersebut
hingga pulih kembali seperti semula.
5. Standard Penerimaan
Setiap pekerjaan talang metal dan lisplank sopi-sopi aluminium yang dipasang harus
tepat pada posisinya dan rapat satu sama lain dan terjamin hubungan kerapiannya.

K. Pekerjaan Penutup Lantai (Keramik 60 x 60)


dan Lantai KM/WC (Keramik 20 x 20), Dinding (20 x 25)
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
b. Pekerjaan keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas lapangan.
2. Persyaratan Bahan
Ada beberapa macam keramik yang dipakai di proyek ini yaitu
a. Keramik Homogenous untuk ruang kerja dan publik
1) Jenis : Homogenous tile
2) Finishing Permukaan : polish/unpolish (sesuai gambar detail)
3) Produksi : Indogress (Nano Tile), Salsa, Monalisa, Inessa dan Essenza
Teknologi Nano Tile Dengan corak warna polos (cerah/gelap)
4) Ketebalan : Minimum 12 mm
5) Bahan Pengisi Air : Drymix, AM grout
6) Bahan Perekat : Adukan 1 Pc : 2 Pasir
7) Warna/ texture : ditentukan kemudian
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan
ASTM, Perturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


66

c. Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas
lapangan.
d. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Pengawas lapangan.
e. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Pengawas lapangan.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan pada Dinding
a. Pada permukaan plesteran dinding/beton yang ada, keramik dapat langsung
diletakan dengan menggunakan 1 PC : 3 Ps, diaduk.
b. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif
tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
c. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus, sesuai dengan
petunjuk pabrik.
d. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air
sampai jenuh.
e. Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang
akan terpasang di dinding : exhaust fan, panel, shop kontrak, lemari gantung
dan lain-lain yang tertera dalam gambar.
f. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar.
g. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
ditentukan serta harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas
lapangan sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
h. Bidang keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar
lurus. Siar arah horisontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil
lantainya harus merupakan satu garis lurus
4. Pekerjaan Penutup Lantai
a. Sebelum dimulai pekerjaan, pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat shop
drawing mengenai pola keramik.
b. Homogeneous tile atau keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik,
tidak retak, cacat dan bernoda.
c. Adukan pasangan/pengikat dengan adukan 1 Pc : 3 Psr pasang atau
menggunakan bahan perekat dari Drymix, mortar utama atau setara.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


67

d. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
e. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang
benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di
daerah basah dan teras.
f. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail
atau sesuai petunjuk Pengawas lapangan lapangan. Perhatikan lubang
instalasi dan drainase/bak kontrol sebelum dimulai.
g. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
h. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah disyaratkan di atas. Warnanya disesuaikan dengan warna
keramik yang dipasang.
i. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai dengan persyaratan pabrik.
j. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik hingga betul-betul bersih.
k. Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan / beban selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
l. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai dengan memperhatikan
siarsiarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang
sama pula.

L. Pekerjaan Dinding High Pressure Laminate HPL)


1. Lingkup pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan Dinding HPL adalah pekerjaan di dalam ruangan yang
berfungsi sebagai benikut :
a. Pembatas ruangan;
b- Penutup ruangan;
c. Peredam suara.
Pekerjaan ini, meliputi pemasangan rangka penutup dinding.
2. Persyaratan bahan
Bahan:

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


68

1. Jenis bahan : Multiplex


2. Ketebalan :12 mm.
3. Mutu bahan : Buatan dalam negeri merek
Jayaboard atau yang setara
4. Pola ukuran : Sesuai gambar
5. Rangka : Besi Hollow 40x40 mm, rangka
pembagi besi hollow 40x40 mm atau
sesuai gambar
6. Kelembaban rangka : Pelindung rangka dari bahan menie/cat
7. HPL : Ukuran panjang 2.440 mm, lebar 1.220 mm dan tebal 1 mm
8. Pola/Corak : Sesuai petunjuk direksi

Pengendalian seluruh. pekeriaan ini harus memenuhi persyaratan pada. NI-5 dan
memenuhi SII-0404/81.
3. Peralatan penunjang
Perlu disiapkan alat untuk pelaksanaan pekerjaan plafon antara lain :
a. Alat Bantu steger;
b. Waterpas;
c. Benang;
d. Meteran.
4. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Rangka dinding HPL besi hollow 40x 40 mm yang dilengkapi dengan skrup, gypsum,
skrup rivet, klem, atau rangka lain.
b. Pemasangan sesual dengan pola yang ditunjukkan/ disebutkan dalam gambar
dengan memperlihatkan modul pemasangan.
c. Bidang pemasangan bagian rangka harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat,
kecuall bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang miring/ tegak
sesual yang ditunjukkan dalam gambar.
d. Bahan penutup adalah Multiplex dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
jarak pemasangan antara unit-unit penutup langit-langit harus presisi dan tidak
kelihatan atau sesual yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Hasil pemasangan penutup partisi harus rata, tidak melendut.
f. Seluruh pertemuan antara permukaan dan dinding harus rapi dengan bentuk dan
ukuran sesuai gambar.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


69

5. Cara pelaksanaan
Pada umumnya pemasangan dinding HPL akan berhenti pada batas tertentu yang
berupa dinding.
a. Tentukan modul dan tinggi pemasangan;
b. Waterpaskan ketegakan tersebut pada pasangan dinding;
c. Pasang rangka dinding sesuai dengan yang dibutuhkan.
d. Tentukan arah tulangan pokok dan pasang tulangan pokok sesuai grid rangka
dengan besi hollow.
e. Selanjutnya pasang tulangan pembagi, yang terbuat dari besi hollow dengan jarak
sesual grid pada gambar rencana;
f. Rangka yang sudah siap ditutup dengan multipldex;
Aplikasi HPL Pabrikasi :
1. multiplek dibersihkan dengan diamplas.
2. Bahan dasar tersebut disemprot lem kuning/contact glue.
3. HPL yang mau ditempel tersebut disemprot dengan lem juga.
4. Rekatkan HPL dengan bidang multiplek (rekatkan dengan hati-hati untuk
menghindari gelembung udara ).
5. Edging tepi panel dengan mesin edging (edging PVC atau edging HPL).
6. Setelah panel jadi, bersihkan dengan pembersih.

L. PEKERJAAN GRANIT
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untukmendapatkan
hasil yang baik
b. Pekerjaan dinding dan Lantai Granit meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas. Seperti pada lobby, ruang entrance, ruang pelayanan, tangga
utama dan pada meja wastafel.
2. Persyaratan Bahan
a. Jenis Granit : Granite Ex Itali/India
b. Ukuran : 60/60 dan 10/60 atau ditentukan lain pada gambar detail.
c. Produk Khusus : Untuk Top table wastafel Toilet Pria & Wanita disesuaikan
dengan gambar

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


70

d. Ketebalan : Minimum 18 mm atau sesuai dalam gambar


e. Daya resap : 1 %
f. Kekerasan : Minimum 6 skala Mohs
g. Kekuatan tekan : Minimum 900 kb per cm2
h. Daya tahan lenkung : Minimum 350 kg/m2
i. Warna : akan ditentukan kemudian
j. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan
ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
k. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3), PVBI 1982.
l. Adukan (bahan perekat harus mengikuti pasal 04060 m. Bahan-bahan yang
digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contoh
kepada Konsultan Pengawas
3. Syarat-syarat Pelaksanaan Granit
a. Granit yang dipasang adalah granit yang sudah dipoles halus dan telah
diseleksi dengan baik, baik bentuk dan ukuran masing-masing unit sama,
baik siku, warna serta pola. Granit jangan ada yang gompal, retak atau cacat-
cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas
b. Potongan Granit menurut ukuran dan detail harus dilakukan dengan mesin
pemotongan gergaji putar dan dihaluskan dengan penggosok Carborundum
c. Untuk sistem pemasangan basah Granit dipasang dengan menggunakan
adukan 1 PC : 3 Ps, naad 2 mm dan diberi pengait-pengait baja tahan karat
yang dipaku kuat kepada dinding.
d. Untuk sistem pemasangan kering, Granit dipasang dengan menggunakan
rangka penyambung/bracket konstruksi baja yang terpasang dengan kuat
padu penyangganya. Rentang harus membuat mock up pemasangan, untuk
diperiksa Konsultan Pengawas, setelah mock up disetujui, maka Pelaksana
Pekerjaan baru dapat melaksanakan pekerjaan selanjutnya.
e. Setelah Granit terpasang, jarak antara masing-masing unit Granit harus sama
dan membentuk garis lurus bidang permukaan dinding harus rata waterpass
dan tidak ada bagian yang bergelombang dan lubang-lubang antara masing
masing diisi dengan sealant konstruksi untuk pasangan granit kering sedang
untuk pasangan granit basah dengan epoxy resin sesuai dengan warna
petunjuk dari Konsultan Pengawas

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


71

f. Pemotongan Granit harus dilakukan dengan baik dan rapih dan harus
diratakan dengan baik. Bahan-bahan lain yang dapat mengakibatkan
nodanoda pada lantai sepesti minyak, residu, teak oil dan lain-lain haru
dijauhkan dari permukaan dinding.
g. Setelah terpasang dan adukan mengeras, granit harus dibersihkan.
4. Syarat-syarat Pelaksanaan Granit Dinding/Lantai
a. Sebelum dimulai pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat shop
drawing mengenai Granit
b. Granit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
c. Adukan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1 Pc : 3 Psr pasang
atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.
d. Bahan Granit sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali sampai jenuh.
e. Hasil pemasangan dinding lapis Granit harus merupakan bidang permukaan
yang benar-benar rata, tidak bergelombang dengan memperhatikan ukuran
lebar dan tinggi dinding.
f. Pola, arah dan awal pemasangan Granit harus sesuai gambar detail atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Perhatikan lubang instalasi saklarlampu
sebelum dimulainya pekerjaan.
g. Jarak antara unit-unit pemasangan Granit satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
h. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan
seperti yang telah disyaratkan di atas. Warnanya disesuaikan dengan warna
Granit yang dipasang.
i. Pemotongan unit-unit Granit harus menggunakan alat pemotong granit
khusus sesuai dengan persyaratan pabrik.
j. Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan Granit hingga betul-betul bersih.
k. Granit yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan / beban selama 3 x 24
jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
l. Setelah pekerjaan pemasangan granit selesai dan mengeras maka dilakukan
pemolesan dan pembersihan metode ”kristalisasi” permukaan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


72

M. Aksesories Kamar Mandi dan Daerah Basah


(Material Closet, Washtafel, Shower & Fasilitas Lainnya)
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan
dalam pekerjaan ini hingga tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu dan
sempurna dalam pemakaiannya/ operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan/ ditunjukkan
dalam detail gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.

2. Pekerjaan Bahan
a. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan
dipasaran, kecuali bila ditentukan lain.
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type
yang dipilih.
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian
dan syarat-syarat dalam buku.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pengawas
lapangan beserta persyaratan/ ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/ penggantian bahan, pengganti
harus disetujui Pengawas lapangan berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar
yang da dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detaildetail
sesuai gambar
d. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan spesifikasi dan
sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Pengawas
lapangan.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut terselesaikan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


73

f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk


kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
g. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

4. Syarat pemasangan
a. Contoh Bahan
1) Sebelum mulai pemasangan pekerjaan sanitair, Kontraktor terlebih
dahulu harus menyerahkan contoh-contoh perlengkapan sanitair yang
akan dipasang lengkap dengan sertifikat/surat pernyataan dari
produsennya yang menjelaskan bahwa kwalitas produk tersebut
benar-benar sesuai dengan persyaratan di atas.
2) Contoh-contoh tersebut apabila oleh Pengawas lapangan dianggap
perlu, harus ditest di Laboratorium yang disetujui Pengawas lapangan,
biaya pengujian di Laboratorium ini menjadi tanggungan Kontraktor.
b. Tenaga
Pemasangan pekerjaan sanitair harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang
berpengalaman dan terampil dalam pekerjaannya dengan menunjukkan Surat
Keterangan yang pernah dikerjakan.
c. Persiapan
1) Sebelum mulai pemasangan pekerjaan sanitair, Kontraktor terlebih
dahulu harus memeriksa semua pekerjaan yang nantinya akan ditutup
oleh pasangan pekerjaan ini.
2) Pekerjaan yang harus diperiksa diantaranya adalah :
• Pekerjaan pemasangan instalasi-instalasi
• Pekerjaan waterproofing
• Dan lain-lain yang dianggap perlu
3) Sebelum pemasangan pekerjaan sanitair, alas permukaannya harus
dibuat rata dan halus terlebih dahulu.
4) Sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa , Kontraktor
harus meminta persetujuan Pengawas lapangan untuk melanjutkan
pekerjaannya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


74

5) Kontraktor wajib membuat gambar-gambar kerja (shop drawing)


untuk pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar rencana. Ukuran-
ukuran berdasarkan dengan kondisi lapangan.
6) Gambar kerja ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
Pengawas lapangan.
d. Pelaksanaan
1) Setiap pemasangan pekerjaan sanitair pada dinding harus diperkuat
dengan angkur-angkur dan perlengkapan/ accessories lainnya yang
diisyaratkan oleh pabrik pembuatnya.
2) Setiap pemasangan pekerjaan sanitair harus dilaksanakan dengan
teliti , tepat pada posisi pipa sanitasnya.
5. Syarat Pemeliharaan
a. Perbaikan
1) Setiap pasangan pekerjaan sanitair yang rusak harus diperbaiki
dengan cara-cara yang dianjurkan oleh pabriknya.
2) Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
3) Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan
lantai keramik tersebut, maka kerusakan-kerusakan pekerjaan,
finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya Kontraktor.
b. Pengamanan
1) Selama 3 x 24 sesudah pekerjaan sanitair selesai terpasang, harus
dibiarkan mengering dan selama itu tidak boleh dipergunakan.
2) Sesudah pekerjaan sanitair terpasang harus dijaga terhadap
kemungkinan-kemungkinan terkena cairan-cairan dan benda-benda
lain yang mungkin bisa menimbulkan cacat, noda-noda dan
sebagainya. Apabila hal ini terjadi Kontraktor harus memperbaiki cacat
tersebut hingga pulih kembali seperti semula atas biaya Kontraktor.
6. Syarat Penerimaan
a. Setiap pekerjaan sanitair yang dipasang harus teliti pada posisinya dan rapat,
tidak bocor dan terjamin hubungan kerapihannya.
b. Setiap pekerjaan sanitair harus dipasang dengan accessories-nya dan dapat
berfungsi dengan sempurna, tanpa cacat.

7. Alat-alat Sanitair

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


75

a Bahan Material
Semua perlengkapan Sanitair termasuk aksesoris mengunakan merk TOTO
atau setara dengan kondisi baik, tidak cacat, dan disetujui oleh pihak
konsultan pengawas
b. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu
serta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan harus
baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.

N. Pekerjaan Railing (Material Stainles Steel) – Ruang Sidang


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat Bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
pekerjaan railing dan pagar besi ini dikerjakan dengan yang baik dan
bermutu.
b. Lingkup pekerjaan termasuk seluruh detail yang ada pada gambar dan
mendapatkan persetujuan dari Pengawas lapangan.
2. Ketentuan
a. Tenaga Ahli, Pelaksanaan pekerjaan railing harus dengan tenaga ahli yang
berpengalaman dan dikerjakan dengan rapih dan baik.
b. Peralatan, Untuk melaksanakan pekerjaan railing stainlees steel diperlukan
peralatan yang memadai seperti alat potong besi, alat las khusus besi
stainlees dan lain sebagainya. Sebelum penngadaan bahan secara
menyeluruh, Kontraktor diminta mengajukan contoh dan katalog serta
persyaratan teknis lainnya.
c. Material yang digunakan sesuai dengan gambar detail, besi stainlesstel
3. Persyaratan Bahan
a. Untuk railing, handrail dan tiang railing menggunakan stainless steel dengan
ukuran sesuai dengan gambar, atau sesuai dengan detail yang ditunjukkan
dalam gambar.
b. Bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas lapangan.
c. Material lain yang tidak terdapat dalam daftar tetapi bahan itu dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan, atau sebagai bahan pengganti, harus benar
– benar baru dan berkualitas dari jenisnya dan disetujui Pengawas lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


76

d. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus disesuaikan dengan peraturan


peraturan dalam RKS ini.
e. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shopdrawing
yang dapat menunjukkan desain, produksi, dan system pemasangannya,
serta telah menyesuaikan dengan kondisi disite/lapangan.
4. Pelaksanaan
a. Besi dipotong-potong sesuai panjang yang dibutuhkan dan dikerjakan di luar
proyek (work shop). Pelaksanaan di lokasi hanya merakit dan memasang
pada dudukannya.
b. Besi harus dibuat sesuai bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam
gambar detail.
c. Pengelasan sambungan besi harus baik dan rapi, serta memenuhi
persyaratan, Sedang penyambungan dengan bolts, nuts screws, dan rings
harus menggunakan bahan yang sama serta memenuhi standar
d. Bila dianggap perlu, Kontraktor wajib mengadakan test terhadap bahanbahan
pada laboratorium yang ditunjuk Pengawas lapangan.
e. Railing yang telah terpasang harus dilindungi selama 3 x 24 jam. Sesudah
pekerjaan ini selesai dilaksanakan, Kontraktor harus menjaga dari
kemungkinan tumbukan/benturan dari benda-benda keras, dari pekerjaan
lain. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan memperbaikinya atau
mengganti,
f. Dudukan railing besi pada dinding/lantai dengan cara difisher /disekrup dan
dyna bolt.

O. Pekerjaan Panel Aluminium Composite


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
b. Finishing composit aluminium meliputi pekerjaan lisplank penutup talang
beton, finishing lisplank atau seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas lapangan.
c. Bekerja sama dengan jenis pekerjaan lain sehingga seluruh pekerjaan
terlaksana dengan sempurna.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


77

2. Persyaratan Bahan
a. Composit aluminium adalah panel yang terdiri dari dua lapisan aluminium
yang disatukan oleh bahan plastis. Lapisan berupa minimal 0,5 mm
aluminium sheet – anti toxic polyethelene minimal 3 mm – minimal 0,5 mm
aluminium sheet
b. Bahan panel aluminium yang digunakan ex. Import setara Alcopanel,
Alcopla, Alcopan dan Trespa.
c. Jenis yang tidak mudah terbakar (semi – non – flameable), tahan terhadap
cuaca/iklim, mampu meredam suara karena percikan air hujan, dapat
mengabsorbsi suara sampai 25 dB, tidak boleh terjadi gelombang,
cembungan atau cekungan, tidak berkarat atau berjamur.
d. Ukuran sesuai gambar dengan toleransi 1 mm atau sesuai persetujuan
Pengawas lapangan dan atau Pemberi Tugas.
e. Finishing dengan Stove Lacquered (untuk bagian luar saja, bagian dalam mill
finished atau clear anodized)
f. Ketebalan minimum 4 mm atau sesuai dengan persyaratan perhitungan.
g. Warna yang digunakan ditentukan kemudian atau sesuai dengan
persetujuan Pengawas lapangan atau Pemberi Tugas.
h. Tebal aluminium sheet bagian luar minimal 0,5 mm.
i. Tebal finishing 30 micron.
j. Rangka berupa baja digalvanized dan Aluminium.
k. Sekrup/baut :
• Aluminium ke Aluminium : Stainless Steel
• Aluminium ke Rangka : Stainless Steel
• Rangka ke Rangka : Galvanized Steel
• Rangka ke Struktur : Galvanized Steel
l. Dapat menahan beban angin 120 kg/m2.
m. Tidak bocor pada tekanan s/d 25 kg f/m3
n. kebocoran udara max. 2 m3/jampada setiap m2 penampang bidang pada 35
kg/m2 tekanan diffential.
o. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Manajemen Konstruksi.

3. Syarat – syarat Pelaksanaan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


78

a. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus mengajukan shop drawing


untuk memperoleh persetujuan Pengawas lapangan dan Konsultan
Perencana.
b. Kontraktor diwajibkan menyediakan bahan, tenaga dan peralatan yang
dipergunakan untuk pekerjaan tersebut
c. Kontraktor harus memberikan contoh – contoh lengkap dengan brosur dan
data teknis terlebih dahulu untuk diparaf dan disetujui oleh Pengawas
lapangan.
d. Kontraktor harus membersihkan permukaan yang akan dipasang finishing
dari berbagai macam kotoran.
e. Selain itu, kontraktor juga diwajibkan untuk memberikan terlebih dahulu :
• Desain teknis lengkap dengan cara fabrikasi (berdasarkan gambar
perencanaan).
• Cara penguatan angker – angker.
• Data lengkap prosedur instalasi.
• Sertifikat yang menunjukkan jaminan dari pabrik.
• Shop Drawing.
f. Berdasar gambar perencanaan, kontraktor diwajibkan membuat Shop
Drawing yang menyatakan ukuran panel, sambungan, cara penyambungan,
hubungan dengan besi/baja/beton/aluminium, spesifikasi bahan serta hal –
hal lain.
g. Bahan aluminium cladding harus dilindungi dari pabrik dengan plastik (self
adhesive) yang dapat bertahan sampai dengan 6 (enam) bulan tanpa
terkelupas pada kondisi luar. Plastik tidak diperkenankan menimbulkan
kerusakan atau cacat warna pada panel dan boleh dilepas setelah disetujui
Pengawas lapangan.
h. Bahan aluminium harus dari bahan asli, bukan terbuat dari bahan scrap /
sisa.
i. Bahan yang diproses pabrik harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama
sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan
dan pewarnaan yang diisyaratkan.
j. Semua bahan yang tiba di site harus dalam keadaan sempurna, tidak cacat.
Bila ada bahan yang cacat atau tergores atau mengalami perubahan bentuk,
maka bahan ini tidak dapat diterima dan harus dikeluarkan dari site dalam
waktu maksimal 2 x 24 jam, atas biaya kontraktor.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


79

k. Pelaksanaan pemasangan dengan menggunakan rangka baja Galvanized (25


micron) dan memungkinkan adanya rongga udara sebagai ventilasi udara
diantara panel dan bangunan tanpa terjadi kebocoran air. Bagian rangka
yang langsung berhubungan dengan panel cladding harus menggunakan
rangka aluminium.
l. Sambungan satu rangka dengan yang lain harus menggunakan baut
(stainless steel). Tidak diperkenankan menggunakan sisik las. Apabila
terpaksa menggunakan las (pada bagian – bagian yang sulit menggunakan
baut) harus mendapat izin tertulis dari Pengawas lapangan. Sambungan las
harus dihaluskan dan dilapis dengan lapisan anti karat (zinchromate).
m. Apabila dipakai baja siku, ukuran yang digunakan minimal 50, 50, 5, Lubang
baut dibuat untuk memungkinkan penyetelan dan harus diberi lapisan anti
karat (zinchromate) pada bekas pengeboran/potongan.
n. Semua baja bekas pemotongan harus diberi lapisan anti karat (zinchromate),
Apabila terjadi proses kondensasi di dalam ruang tersebut harus
dimungkinkan pembuangannya melalui saluran yang tersedia dalam system
drainase.
o. Pada setiap ketinggian peil lantai pada rongga tersebut harus dipasang
material penahan api dari bahan rock wool tebal 3” dengan ketahanan api
minimum 2 jam. Permukaan panel sebelah dalam harus bersih dari segala
kotoran, debu, minyak, jamur, dan sebagainya.
p. Semua panel yang membentuk sudut harus terdiri dari satu panel tidak
diperkenankan membuat sambungan panel pada pertemuan sudut kecuali
tercantum dengan jelas pada gambar.
q. Apabila terjadi pengelasan hanya diperkenankan dari bagian dalam agar
sambungannya tidak terlihat oleh mata, dengan menggunakan bahan non –
activated gas (argon).
r. Aluminium Extrusi yang dipergunakan sebagai bahan pembantu harus dari
bahan asli, bukan dari bahan scrap/sisa.
s. Semua rangka baja harus tertanam kuat pada struktur bangunan, rata, lurus,
tidak melengkung. Tidak diperkenankan menanam rangka, bracket dan
angkur pada dinding pengisi. Harus ada koordinasi yang baik antara
pekerjaan sipil dan pekerjaan aluminium cladding.
t. Tidak diperkenankan melakukan sambungan pada unit aluminium panel.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


80

u. Semua rivet, sekrup, baut, ring dan sebagainya harus dari bahan – bahan
non magnetik atau baja non karat dengan kekuatan yang terjamin dan
finishingnya harus ditutp dengan sealant.
v. Hubungan panel satu dengan yang lain harus di Sealant (kedap air) setara
Dow Corning atau G.E. sesuai typenya yang telah disetujui oleh pengawas
lapangan.
w. Pemakaian tipe sealent harus sesuai dengan fungsi , tempat dan bahan
utamanya dengan persetujuan Pengawas lapangan.
x. Sekrup harus dari jenis kepala tertanam, weather strip dari Neoprane Rubber.
y. Semua bahan harus dibuat/distel pabrik secara maksimal dengan teliti sesuai
gambar dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan,
sehingga pekerjaan di lapangan hanya pemasangan saja.
2. Syarat – syarat Pemeliharaan
a. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya.
b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu
pelaksanaan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Pengawas lapangan dan atau Pemberi Tugas.
c. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
pemborong.
d. Pengamanan, Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan
yang telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya yang
diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggungan
pemborong.

3. Standar Penerimaan
a. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan
pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Pengawas
lapangan dan atau Pemberi Tugas.
b. Kontraktor atau sub kontraktor harus mempunyai work shop dan sewaktu –
waktu bersedia ditinjau oleh Perencana, Pengawas lapangan dan atau
Pemberi Tugas.
c. Kontraktor/sub kontraktor harus memberikan surat jaminan dari pabrik
antara lain :

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


81

• Surat jaminan bahwa bahan yang disuplai benar – benar berasal dari
pabrik yang telah disetujui oleh Pengawas lapangan danmencantuman
jumlah volume pekerjaan.
• Surat jaminan kontinuitas suplai bahan.
d. Kontraktor atau sub kontraktor harus sudah berpengalaman dan melampirkan
surat referensi pekerjaan di dalam penawaran.
e. Kontraktor atau Sub Kontraktor harus memberikan cadangan bahan kepada
Pemberi Tugas sebanyak 1% dari bahan terpasang dan bersedia
melaksanakan perbaikan apabila di kemudian hari terjadi kerusakan –
kerusakan.
f. Kontraktor atau Sub Kontraktor harus memberikan syarat jaminan perawatan
secara Cuma – Cuma selama 5 tahun.
g. Semua persyaratan di dalam buku ini, harus dapat diuji di laboratorium yang
diakui secara internasional, terutama mengenai jenis bahan, ketebalan –
ketebalan dan sebagainya, atas beban biaya dari kontraktor

P. PENUTUP ATAP METAL


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, pekerjaan alat–alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar rencana
dengan hasil yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup atap
yang dinyatakan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan penutup atap terbuat dari zincalumme dengan ketebalan 0,45
mm,sebelum pemasangan contoh material agar diberikan ke Pengawas untuk
mendapat persetujuan.
b. Gording yang digunakan sesuai struktur yang ada dengan jarak yang
terdapat dalam gambar perencanaan, menggunakan metal ringan.
c. Papan Tepi Atap/Lisplank, Untuk Lisplank menggunakan pasangan aluminium
composite, atau disesuaikan dengan gambar rencana.
d. Paku, Paku yang dipakai adalah paku galvanisze yang memenuhi persyaratan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


82

e. Flinklote, Flinklote adalah dari produk shell atau produk lain yang setara yang
disetujui.
f. Aluminium Foil, Aluminium foil tebal 1mm dari produk / merk Insfoil
Sisalation, Thermo Foil. Menggunakan lembaran dengan lebar 100cm dalam
kemasan gulungan (rol) (apabila di tentikan lain dalam gambar detail).

3. Material
Persyaratan Bahan :
- Ukuran : Standard pabrik
- Tebal plat : 0,45 mm
- Type : Genteng metal
- Warna : Sesuai permintaan Pemberi Tugas
- Kualitas : Terbaik
- Merk : Raibow, Admaroof

4. Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum pelaksanaan dimulai, Kontraktor diwajibkan memeriksa gambar
gambar pelaksanaan termasuk lapisan-lapisan isolasi seperti yang dinyatakan
dalam gambar, serta melakukan pengukuran-pengukuran setempat.
2. Berdasarkan gambar pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan menyediakan shop
drawing yang memperlihatkan sambungan antara bahan yang satu dengan
yang lain, pengakihiran-pengakhiran dan lain-lainnya yang belum/tidak
tercakup dalam gambar namun memenuhi persyaratan dari pabrik.
3. Sebelum dimulai pemasangan penutup atap, maka permukaan semua
gording atau rangka diperiksa terlebih dahulu apakah sudah berada satu
bidang yang rata (tidak bergelombang), jika perlu dengan mengganjal atau
menyetel bagian-bagian ini terhadap rangka penumpunya.
4. Pemasangan Nok Atap Bubungan/Karpus terdiri dari metal yang sama dengan
atap metal yang digunakan dan pemasangannya dipaku dengan paku khusus.
5. Pemasangan tepi atap (listplank), papan Kalsiboard yang akan dipasang
untuk tepi atap harus lurus dan ditimbang dengan waterpas /slang timbang.
Lalu disekrup dengan sekrup khusus dan masuk kedalam kalsiboard dan
dapat ditutup dengan plamur.
6. Pemasangan Talang Jurai atau Talang Tepi Atap

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


83

7. Plat Baja Lapis Seng (BJLS). Disambung dengan teknis lipatan dan disolder
timah sepanjang sambungan. Sebelum dipasang pada jurai atau tepi atap
pelat ini dibentuk dan dicat dengan plinklote hingga merata pada seluruh
permukaan kayu baik permukaan bawah maupun permukaan atas yang akan
dilalui air hujan.
8. Aluminium foil dipasang di bawah Gording dengan bantuan kawat
ayam/wiremesh 100 x 100 mm Aluminium foil dipasang sedikit lendut (tidak
tegang) agar air dari atas dapat mengalir ke bawah.
9. Pasangan atap metal harus rata dan rapat satu dengan lainnya serta tidak
berakibat bocor bila terjadi hujan. Ketentuan pasangan tersebut di atas
antara lain meliputi jarak reng yang disyaratkan.

Q. Pekerjaan Anti Rayap


1. Lingkup Pekeriaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang dinyatakan dalam spesifikasi ini
dengan hasil yang baik dan diterima oleh Konsultan Pengawas dan Pengguna
Barang/Jasa.
b. Pekerjaan ini meliputi perawatan tanah untuk anti rayap untuk seluruh area
bangunan.
c. Pekerjaan ini juga meliputi pekerjaan anti rayap untuk seluruh kayu yang
akan digunakan untuk elemen bangunan.

2. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah produk Lentrex, Basilium 505 EC atau setara.
b. Bahan anti rayap yang pekat (concentrate) dapat dilarutkan atau bias
diencerkan dengan air diformulasikan spesial untuk membasmi penyebaran
rayap. Bahan bakar minyak tidak dibenarkan sebagai bahan pengencer,
sediakan larutan bahan kimia anti rayap yang disetujui oleh pihak yang
berwenang.
c. Encerkan dengan air sampai ke konsentrasi yang direkomendasikan oleh
produsen.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


84

d. Larutan lain boleh digunakan jika direkomendasikan oleh produsen yang


disetujui oleh peraturan setempat, untuk pemakaian tersebut gunakan
larutan yang tidak berbahaya terhadap tanaman.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan Anti Rayap Untuk Tanah
1) Persiapkan permukaan daerah yang akan dilakukan pekerjaan anti
rayap. Singkirkan benda-benda asing yang dapat mengurangi
keefektifan treatment. Gemburkan dan ratakan permukaan tanah
yang akan diberi anti rayap, kecuali daerah yang sudah dipadatkan,
dibawah slab dan pondasi jika direkomendasikan oleh produsen
pekerjaan anti rayap dapat dilakukan sebelum pemadatan tanah
dilakukan.
2) Pekerjaan ini harus dilakukan oleh perusahaan termite control yang
mendapatkan ijin dan pihak yang berwenang.
3) Pasanglah tanda peringatan pada daerah yang telah diberi anti rayap
dan singkirkan tanda peringatan jika pekerjaan konstruksi lainnya
dapat dilanjutkan,
4) Ulangi pekerjaan anti rayap jika daerah yang telah dianti rayap
terganggu pekerjaan lanjutan, penggalian, landscape, site grading
atau pekerjaan konstruksi lainnya.
b. Pekerjaan Anti Rayap Untuk Tanah
1) Persiapkan kayu yang akan dilakukan pekerjaan anti rayap. Singkirkan
benda-benda asing yang dapat mengurangi keefektifan treatment.
2) Semprotkan larutan anti rayap dengan campuran seperti yang
direkomendasikan produsen ke seluruh permukaan kayu yang akan
digunakan.
3) Atau dengan cara lain, direndam ke dalam larutan anti rayap selama
minimal 3 jam. Untuk kayu dengan ketebalan lebih dan 50 mm proses
perendaman ditambah 1 jam/25 mm ketebalan kayu.
4) Ulangi pekerjaan anti rayap jika kayu yang telah dianti rayap
terganggu oleh pekerjaan lanjutan, pemotongan, pelubangan dan
lain-lain.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


85

c. Garansi anti rayap dan aplikator/Perusahaan Termite Control adalah 10


(sepuluh) tahun setelah penyerahan proyek.
d. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam
keadaan tertutup baik ( sealed ) serta berlabel seperti waktu diterima dari
distributor dan mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
e. Pekerjaan anti rayap ini harus dilakukan oleh perusahaan termite control
yang mendapatkan ijin dari pihak berwenang dengan cara yang
direkomendasikan oleh produsen.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


86

4. ELEKTRIKAL

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


87

IV. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


A. Pekerjaan Elektrikal
A.1. Pekerjaan Sistem Elektrikal
1. Umum
1.1. Penjelasan penerangan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :
1). Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat
beroperasi secara sempurna.
2). Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling
melengkapi dan sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan
spesifikasi bersifat mengikat.
3). Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan
oleh sub kontraktor instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai
reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan
berpengalaman dalam bidangnya.
4). Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Persyaratan
Umum Instalasi Listrik di Indonesia (PUIL) edisi terakhir tahun 2000
dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai petunjuk dan juga peraturan yang
berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kode-kode lainnya
yang diakui (VDE, DIN).
5). Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap
ahli sebagai wakil dari perusahaan dan dapat memberikan
keputusankeputusan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Pengawas
lapangan dapat meminta pergantian pengawas yang lain apabila
dianggap tidak mampu.

1.2. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan


1). Penyediaan dan pemasangan panel-panel :
a). Panel MDP
b). Panel ATS/AMF
c). Panel-panel penerangan
d). Panel-panel daya
e). Capasitor Bank

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


88

f). Panel Mekanikal dan panel control


2). Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi tegangan rendah.
3). Instalasi penerangan dalam, luar bangunan dan general purpose
outlet/
stop kontak.
4). Pengadaan dan pemasangan fixture dan armature penerangan
lengkap
dengan komponen dan accessoriesnya.
5). Sistem pentanahan peralatan.
6). Testing dan commissioning peralatan dan instalasi.

1.3. Koordinasi Pekerjaan


Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian
yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut
di dalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik
satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan Pengawas
lapangan/Perencana.

1.4. Material dan "Workmanship"


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
baru dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus
dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah
diperlukan dan Pemborong harus melaksanakannya. Pemborong harus
melengkapi surat sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli, yang
menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus
ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian
masingmasing.

1.5. Daftar Material


Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/
melampirkan "Daftar Material" yang lebih dahulu diperinci dari semua bahan
yang akan dipasang pada proyek dan harus disebutkan pabrik, merk,

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


89

manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog. Ini adalah mengikat dan


harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.

1.6. Shop Drawing


Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,
Pemborong diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui
Perencana. Shop Drawing harus termasuk katalog data dari pabriknya,
literatur mengenai uraianuraian, diagram pengkabelan, data ukuran dimensi,
data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan group
perusahaan pemeliharaan yang tetap menyediakan persediaan/stock suku
cadang yang terus menerus, shop drawings harus diberi catatan dari
Pemborong, yang menyatakan bahwa apa yang dianjurkan sudah sesuai
dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan. Data untuk setiap
sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi
komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan
sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan.
Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
Shop drawing yang harus diajukan adalah :
1). Panel MDP.
2). Panel ATS/AMF
3). Panel-panel daya dan penerangan, outlet box dan lain-lain.
4). Layout kabel distribusi dan lain-lain.
5). Detail-detail pemasangan lampu.
6). Rencana instalasi penerangan, stop kontak setiap lantai.
7). Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana/Pengawas lapangan.
Shop drawing dimasukan untuk diperiksa/disetujui Perencana/Pengawas
lapangan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung setelah
dikeluarkannya SPK.

1.7. Contoh
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk
mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya
Pemborong. Contoh-contoh tersebut (mock-up) dimasukan paling lambat 14

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


90

(empat belas) hari kerja, terhitung setelah dikeluarkannya SPK.


1.8. Acces Opening
Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk
instalasi dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access
opening) yang terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding,
langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan harus dilengkapi dengan
fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat
dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada
permukaan yang berdekatan.
1.9. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya
Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-
gambar di lapangan yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi
dari seluruh jenis sistem outlet panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan
seterusnya dengan dimensi yang diambil dari patokan center colom (as
colom). Pemborong harus melengkapi gambar pemasangan yang sebenarnya
("as installed") dari instalasi. Pemborong pada saat mendekati penyerahan (2
minggu sebelum penyerahan) harus menyerahkan gambar "as built drawing"
yang menyatakan gambar- gambar seperti yang telah terpasang untuk
diserahkan pada Pejabat Pembuat Komitmen setelah disetujui
Perencana/Pengawas lapangan sebanyak 2 (empat) set gambar cetak dan 1
(satu) set kalkir.
1.10. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan
harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari
seluruh sistem. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang
mengalami kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan
diulangi. Seluruh pengkabelan, instalasi "keur" Pemborong harus
bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan
sistem jaringan listrik dan seluruh biaya ditanggung atas beban Pemborong.

1.11. Data Suku Cadang


Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan
Pemborong harus menyerahkan kepada Pengawas lapangan daftar lengkap
dari suku cadang (spare parts) dan menyerahkan untuk masing-masing
bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat supplier dan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


91

tambahan daftar dari suku cadang dan suplai yang secara normal harus
dalam setiap pembelian atau suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi
yang harus dilengkapi oleh pemborong dengan biaya dari Pemborong. Lama
pengetesan peralatan listrik 1 x 24 jam tanpa henti biaya pengetesan
ditanggung Pemborong.
1.12. Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan
manual cara mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh
bagian peralatan ini harus dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
1.13. Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk
menjalankan, mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya
terhadap instalasi. Segala biaya-biaya tersebut adalah menjadi tanggungan
Pemborong

2. Teknik Instalasi
2.1. Instalasi Kabel/ Wiring
1). Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus
memenuhi persyaratan PUIL/ LMK. Semua kabel/wiring harus baru
dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor
dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm² ke
atas haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh
memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk
pemakaian remote control. Kecuali persyaratan lain, konduktor yang
dipakai ialah dari type :
a). Untuk instalasi penerangan adalah NYM, semua instalasi
penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core
dimana core yang ketiga merupakan jaringan pentanahan.
Pentanahannya disatukan di dalam panel.
b). Untuk kabel tofoer, feeder/distribusi dan penerangan taman
dengan menggunakan kabel NYFGbY atau NYY. Semua kabel
harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang
disesuaikan dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel
rack dan harus diklem. Digunakan flexible conduit dengan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


92

bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke masing-


masing fixture lampu.
2). "Splice"/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan dan penyambungan pada
kabel/ feeder utama dan instalasi kecuali :
a). Feeder utama hanya pada panel dan harus diproteksi dengan
breaker.
b). Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/
junction box dan tidak diperkenankan adanya sambungan
kabel dalam konduit. Sambungan pada kabel harus dibuat kuat
secara mekanis dan harus teguh secara electris dengan cara-
cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan, jenis
"compression atau soldered". Dalam membuat "splice"
konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor
dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung
tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa
lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik di dalam
junction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang
diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun PVC, yang
diameternyadisesuaikan dengan diameter kabel.
3). Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti
karet, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion
dan lain- lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui
menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacturer.

4). Penyambungan Kabel


a). Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-
kotak
penyambungan yang khusus untuk itu.
b). Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-
cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik, kepada
Perencana dan Pengawas lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


93

c). Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna


atau namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan
tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh
Pengawas lapangan.
d). Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan
penyambungan-penyambungan dari ukuran-ukuran yang
sesuai.
e). Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi
dengan pita PVC/protolen yang khusus untuk listrik.
f). Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan, bila perlu
untuk menjaga nilai isolasi tertentu.
g). Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka,
maka harus dilindungi dengan pipa baja dengan tebal 3 mm
setinggi minimum 2,5 m.
5). Saluran Penghantar Dalam Bangunan
a). Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan
ceiling gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang diatas
rak kabel dan digantung tersendiri diatas ceiling.
b). Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan,
dipergunakan saluran beton, kecuali untuk penerangan taman,
dipergunakan pipa galvanized f 2". Saluran beton dilengkapi
dengan Hand-hole untuk belokan-belokan (pekerjaan beton ini
harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PBI -1971).
c). Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan
pipa conduit PVC minimum f 3/4". Setiap pencabangan
ataupun pengambilan saluran ke luar harus menggunakan
junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu
harus menggunakan terminal strip di dalam junction box.
d). Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box
harus dilengkapi dengan "Socket/lock nut", sehingga pipa tidak
mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka
setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai
dengan 2 m harus dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus
diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


94

2.2. Instalasi Sakelar dan Stop Kontak (Outlet)


1). Sakelar ( switch )
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10
A/ 250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan
lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut
bingkai nyaharus dipasang rata pada tembok atau tempat yang telah
ditentukan pada gambar pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang
sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh Pengawas lapangan.
Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring
(standar). Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-
kotak yang berdekatan.
2). Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact
dengan rating 10 A, 16 A, 25 A, 250 V AC. Semua pasangan stop
kontak dengan tegangan kerja 220 V harus diberi saluran ke tanah
(grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian 50 cm dari atas lantai yang sudah selesai
sesuai gambar rencana atau petunjuk Pengawas lapangan.
2.3. Instalasi Fixtures Penerangan
1) U m um
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar.
Harus dibuat dari bahan yang sesuai dan bentuknya harus menarik
dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal plat baja yang dipakai
untuk housing fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus
menyediakan contohcontoh dari semua fixture yang akan dipasang
kepada Perencana/Pengawas lapangan untuk disetujui.
2) Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture"
harus ditutup asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang
lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-kawat harus dilindungi dengan "tape"
atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada abrasi. Semua
kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali
dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau
pemasangan/perencanaan fixture menunjuk lain. Tidak boleh ada

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


95

sambungan kabel dalam suatu armature dan penggantungan dan


harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung ke terminal-
terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran
kabel harus tidak tajam dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
3) Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang
sesuai dengan persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai
lamp holder dan base type edison screw, untuk lamp holder type
edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre control,
kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool
white atau sesuai perencanaan. Semua lampu fluorescent atau lampu
lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya harus dilengkapi
dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad" (μf) dari
kapasitor untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang
dibutuhkan adalah hasil akhir dari power factor menjadi sekurang-
kurangnya 0,95.
2.4. Instalasi / Konstruksi Panel
1). Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2
mm, atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite.
Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran yang proposionil
seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai
dengan ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan
sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu
penuh/ padat. Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan
pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang,
mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya. Kabinet
dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian sehingga
ada saluran dengan lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit
panel board. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci-kunci.
Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak kunci, dengan
sistem master key.
2). Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung dari pada

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


96

macam/tipe panel. Maka bila dibutuhkan alas/pondasi/penumpu/


penggantung maka pemborong harus menyediakannya &
memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.
3). Panel Distribusi Utama
Panel distribusi utama harus seperti tertera pada gambar, kecuali
ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, busbar, alat-alat
pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan dimana perlu
diperbaiki sesuai dengan persyaratan. Panel distribusi utama harus
dari jenis in door type terbuat dari plat baja tebal minimum 2 mm.
Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang
bisa mempertahankan strukturnya oleh strees mekanis pada waktu
hubung singkat. Rangka ini secara lengkap dibungkus pada bagian
bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup (metal clad) harus
cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan
suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian
yang bertegangan sesuai dengan persyaratan PUIL- 2000/LMK/VDE
untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan
harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan air.
Semua meteran dan tombol transfer yang dipersyaratkan harus
dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang
tersembunyi.

4). Busbar/Rel
Busbar harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan
lapisan perak dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 %
dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan aturan
PUIL 2000. Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan
isolator dengan kuat dan baik ke rangka panel. Semua busbar/rel
harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL.
Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperature 75°C. Busbar
disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 f, 4
kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel harus mempunyai
bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus penatanahan
yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel dilengkapi

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


97

klem untuk pentanahan. Dari panel peralatan perlu diketanahkan


minimum 2 W.
5). Teminal dan Mur-baut
Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan
disekrup dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga
atau mur-baut yang diberi nikel (atau stainless) dengan ring tembaga.
6). Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada
gambar. Meter-meter adalah dari type "moving iron vane type"
khusus untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi flush,
dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x
96 mm, dengan skala linier dan ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar
putar untuk voltmeter (Voltmeter Selector Switch) harus ditandai
dengan jelas.
7). Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik,
peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan dan
ditukar tempatnya pada frame.
8). Pilot lamp
Semua tutup muka panel dilengkapi dengan pilot lamp untuk
menyatakan adanya tegangan R, S dan T. Penyediaan dari pilot lamp
yang disebutkan diatas merupakan keharusan, biarpun pada gambar-
gambar tidak tertera. Warna-warna untuk pilot lamp :
a). Untuk phasa R : warna merah
b). Untuk phasa S : warna kuning
c). Untuk phasa T : warna hijau.
3. Penyambungan dan penambahan Daya listrik
3.1. Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan untuk penyambungan atau
penambahan daya listrik yang harus dilakukan oleh calon kontraktor untuk
memenuhi kebutuhan beban yang terpasang sesuai BQ yang diminta. Biaya
penyambungan ( BP ), UJL, Jaminan Gambar Instalasi, konsuil, Pengadaan
dan pemasangan trofo, penambahan tiang listrik, penambahan kabel udara
tegangan rendah maupun tinggi dan peralatan-peralatan pendukung lainnya
di bebankan oleh pihak calon kontraktor dengan sistem lumsamp.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


98

Kabel harus terdiri atas :


1). Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin
atau
tembaga "compacted" yang dipilin.
2). Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun
penghantar netral.
3). Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar
phasa
dan pengisi ruangan diantara kawat phasa.
4). Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.
5). Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai
dengan
persyaratan IEC (NYFGbY).
6). Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai
pelindung.

3.2. Penandaan/ Warna


Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap kawat adalah :
Phasa : merah netral : biru
kuning
hitam
3.3 Kabel Tegangan Rendah (NYA, NYM, NYY, NYFGbY) 220/380 V
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel tegangan rendah yang
harus memenuhi persyaratan kemampuan melakukan arus pada temperatur
35°C, temperatur maximum kabel dalam keadaan berbeban tidak boleh
melebihi 70°C dan temperatur maksimum kabel untuk arus hubung singkat
tidak boleh lebih 250°C.
3.4. Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
1). Dua atau empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin
atau
tembaga "compacted" yang dipilin.
2). Lapisan isolasi bahan PVC pada setiap penghantar phasa maupun
penghantar netral.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


99

3). Lapisan pengendap yang tahan air dikelilingi urat-urat penghantar


phasa
dan pengisi ruangan diantara kawat phasa.
4). Lapisan pengendap kedua diluar lapisan pengendap diatas.
5). Pelindung dari pita bahan diatas lapisan pengendap kedua sesuai
dengan
persyaratan IEC (NYFGbY).
6). Diluar lapisan pelindung pipa baja diberi lapisan plastik sebagai
pelindung.
3.5. Penandaan/ Warna
Warna permukaan kabel sebagai tanda-tanda untuk setiap kawat adalah :
Phasa : merah netral : biru
kuning
hitam

4. Fixture dan Armature


4.1. Armature Lampu/ Fixtures TL
1). Armature TL 2 x 36 Watt dan 3 x 18 Watt, type Inbow Refflector Mirror.
Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature sebagai berikut, konstruksi rumahan
harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar mudah dapat dibuka/dilepas
untuk perbaikan/ penggantian komponen yang berada di dalamnya. Seluruh rumahan
harus dilapisi dengan cat dasar, serta diberi lapisan cat akhir berwarna putih. Pengecatan
dengan cara "stove enamelled/bake enamelled" (cat bakar). Seluruh armature harus
lengkap dengan rangka dudukan/ gantunganya. Semua lampu fluorescent atau lampu
lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya harus dilengkapi dengan capacitor.
2). Armature Down Light RD 150 E27 dengan PLC 18 watt
3). Armature Down Light RD 150 E27 dengan PLC 18 watt
4). Armature Lampu Baret 32 watt.

Seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature seperti spesifikasi butir 1) diatas.


5). Lampu Standing Counter TL10w (mengacu desain armature)
4.2. Lampu Tanda Arah Kebakaran/ Emergency Exit Lamp.
Dipasang pada beberapa tempat sesuai dengan gambar perencanaan lampu tersebut
ditandai dengan arah panah dan tanda "KELUAR" dengan warna merah, untuk lampu

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


100

yang dipasang ditengah coridor dipasang 2 (dua) sisi (double side) sedang lampu pada
dinding 1 (satu) sisi (single side).
Dilengkapi dengan Ni Cad battery, charger dan peralatan kontrol lainnya, lampu tetap
menyala baik pada saat sumber PLN ada gangguan. Instalasi dipasang sebelum
swicth/CB utama pada incoming feeder panel sedemikian rupa sehingga sejauh masih
ada tegangan pada kabel feeder utama, maka lampu tersebut tetap nyala dan sebaliknya
untuk emergency exit lamp atau diambil dari rangkaian stop kontak.
Spesifikasi Teknis :
Type : Maintained
Durasi : 2 jam
Daya Lampu : TL 10 Watt Exit Lamp
Input Voltage : 220 V, 50 Hz
Power Comsumption : 20 VA
Body : Epoxy coated zintec sheet steel
Merk : Artholite, interlite dan Phillips
Dilengkapi dengan monitor charging current dan battery dapat bekerja selama ±5 tahun
dan diberikan garansi minimum 2 tahun.
5. Pekerjaan Sistem Proteksi Petir
5.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dari
sistem penangkal petir yang lengkap sesuai spesifikasi ini, serta pengurusan izin dari
badan yang berwenang (Jawatan Keselamatan Kerja).
5.2. Referensi
Pekerjaan harus dilakukan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku dari
Departemen Tenaga Kerja dan bidang Keselamatan Kerja setempat atau
standard/peraturan yang dikeluarkan dari pabrik.
5.3. Syarat-syarat Bahan
Material yang digunakan dalam sistem penangkal petir dalam keadaan baik dan sesuai
dengan yang dimaksudkan serta disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Daftar material, katalog dan shop drawing harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
sebelum dilakukan pemasangan. Material atau alat-alat yang tidak sesuai dengan
spesifikasi ini akan ditolak. Sistim proteksi petir yang dipakai adalah : Sistim non radio
aktif atau elektrostatis.
Komponen - komponen yang dipakai adalah sebagai berikut :
1) Terminal Udara : Terminal udara khusus untuk sistem proteksi petir eksternal, yang

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


101

dimaksudkan untuk menghadang sambaran petir.


2) Penghantar pembumian/konduktor penyalur : Penghantar yang menghubungkan
secara listrik antara terminal udara dan elektroda pembumian.
3) Proteksi ini harus menjamin dapat mentransfer dengan aman energi kilat dari
"terminal udara" ke bumi. Untuk sistem tersebut digunakan jenis kabel:
Coaxcial Cable 70 mm2.
LAMPIRAN SPESIFIKASI TEKNIS BAB X.E 18

4) Sistem Pembumian : Terminal pembumian, terletak di dalam bak control yang


dilengkapi dengan elektroda pembumian bak kontrol diperlukan untuk pengujian
tahanan tanah secara berkala.
5) Elektroda pembumian : Elektroda pembumian, terbuat dari Copper Rod digalvanisir
dengan diameter tidak kurang dari 5/8" dan panjang minimum
6 meter dan harus dimasukkan ke dalam tanah secara vertikal dan pengukuran tahanan
pembumian maksimum 5 Ohm.

5.4. Syarat Pelaksanaan


1) Cara-cara pemasangan penangkal petir sistem ini harus sesuai dengan petunjuk-
petunjuk dan spesifikasi pabrik.
2) Batang penangkal dipasang pada atap bangunan dengan memakai baut angker atau
klem. Pemasangan harus cukup kuat untuk menahan gayagaya mekanis pada saat
timbulnya sambaran petir.
3) Pemegang konduktor / klem harus terbuat dari bahan yang sama dengan konduktor
untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
4) Sambungan - sambungan :
a) Sambungan yang diperlukan haruslah menjamin kontak yang baik dan tidak mudah
terlepas.

b) Sambungan sedapat mungkin mengurangi kerugian-kerugian tipis akibat adanya


sambungan .
5) Pelindung mekanis : Penghantar pembumian harus dilindungi terhadap kerusakan
mekanis dengan pipa PVC tipe high impact.

5.5 Syarat Pengujian


Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem proteksi petir yang dipasang, maka harus
diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap system pembumiannya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


102

Pengujian yang harus dilakukan :


1) Pengujian Tahanan Pembumian, Ukuran tahanan dari pentanahan dengan
mempergunakan metode standar.
2) Pengujian Kontinyuitas.
a. C O N T O H
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan-bahan yang akan
dipergunakan/dipasang, yaitu minimal penghantar dan elektroda pentanahan yang
dimintakan dalam persyaratan. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan
pengembalian contoh-contoh ini adalah tanggungan Kontraktor.
b. PEMERIKSAAN
Sistem proteksi petir akan diperiksa oleh Konsultan Pengawas untuk memastikan
dipenuhinya spesifikasi ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksa oleh
Konsultan Pengawas, terlebih dahulu sebelum tertutup atau tersembunyi. Setiap
bagian yang tidak sesuai dengan syarat - syarat spesifikasi dan gambar-gambar harus
segera diganti, tanpa membebankan tambahan pada pemilik proyek.
c. SURAT IZIN
1) Kontraktor harus mempunyai SPJT – Surat Penanggung Jawab Teknik golongan C
yang dikeluarkan oleh Assosiasi Kontraktor AKLI (Assosiasi Kontraktor Listrik
Indonesia).
2) Kontraktor harus sudah berpengalaman di dalam pemasangan penangkal petir ini,
dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah
dikerjakan.
d. DAFTAR MATERIAL
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisi daftar
material yang menyebutkan : merk, tipe, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang
dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-
komponen yang berupa barang-barang produksi.
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu
atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk
material-material Listrik utama, maka pemborong wajib melakukan didalam penawarannya
material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.
Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan pada tabel
material tidak dapat diadakan oleh Pemborong, yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang
kuat dan dapat diterima Pemilik, Konsultan Pengawas/MK dan Perencana, maka dapat
dipikirkan penggantian merk/tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


103

1. Terminal Udara : EF2000, Guardian, Prevectron dan KURNZ.


2. Kotak Pengujian : Lokal.
3. Penghantar Pembumian : Coaxcial Cable 70 mm2
4. Pipa Konduit : EGA, Marshall Tuflex, Waler.
5. Elektroda pembumian : Batang copper rod masif diameter 5/8” dan panjang minimum 6
meter.
7. Sistem Pentanahan

7.1 Lingkup Pekerjaan


1) Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh) terhadap
seluruh peralatan listrik yang terbuat dari metal, yaitu : panel TM, transformator, panel
penerangan, daya dan lain-lain.
2) Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda pentanahan.
3) Sistem pentanahan (grounding system) maksimal 3 W.
4) Penyambungan sistem pentanahan Mesh/Loop dengan Bare Standard 7.2 Standar dan
Kode-Kode yang Berlaku
1) Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan kode-kode
yang berlaku, antara lain :
2) British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan.
3) Underwriters Laboratories Standard UL. 467, Standar untuk Safety On Grounding dan
Bounding Equipment.

7.3 Sistem Pentanahan


1). Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini sesuai gambar perencanaan.
2). Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar didapatkan
satu sistem pentanahan yang baik.
7.4 Pekerjaan dan Alat Bantu
Setiap penyambungan/pencabangan dari konduktor harus menggunakan "Cadweld
Connection". Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi
banyak dengan memperhatikan hal-hal :
1). Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu sehingga
tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain.
2). BC pada titik/tempat penyambungan harus di "tinned".
3). Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai disambung, dibungkus dengan
bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


104

Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus
memperhatikan hal-hal :
2). Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut.
3). Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan berproses bila kontak
dengan jenis metal lainnya.

8. Testing dan Commisioning


8.1. Sesudah semua pemasangan Instalasi dan Sistem
Setelah seluruh instalasi selesai terpasang dan sistem telah dilaksanakan, maka harus
dilakukan pengetesan disaksikan oleh Pemilik/Pengawas lapangan dan Perencana
minimum 1 minggu sebelumnya diberitahukan secara tertulis. Biaya testing tersebut
dan lain-lain menjadi beban Pemborong disertai dengan Berita Acara Testing dan
Commissioning.
8.2. Sebelum dilakukan penyerahan Instalasi di lapangan Sebelum penyerahan instalasi
harus di test dihadapan Pemilik proyek/Pengawas lapangan dan Perencana dengan
kapasitas beban maksimum dan secara terus menerus selama 3 x 24 jam.
Apabila selama proses pengetesan berlangsung terjadi kerusakan Pemborong harus
mengembalikan seperti dalam keadaan semula secepatnya dan atas beban/tanggungan
pelaksana pekerjaan

9. Kelengkapan untuk Serah Terima


1. Pengurusan penyambungan/penambahan daya ke PLN
2. Instruction/operation manual book – 2 set (asli + copy)
3. parts book – 2 set (asli + copy)
a. Maintenace manual book – 2 set (asli + copy)
b. shedule/program maintenance untuk 1 tahun pertama
c. Surat penawaran kontrak service untuk 1 tahun pertama.
4. Certificate warranty dari pabrik/kartu garansi (asli) yang berlaku minimal untuk 1
tahun
5. As built jumlahnya 2 (dua) set (1 set kalkir dan 1 set blue print meliputi :
a. Schematic diagram untuk panel switch board
b. Shematic wiring/single line diagram
c. Gambar instalasi secara lenkap yang mencantumkan letak armature, group/zone
dan panel-panel.
6. Tool kits :

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


105

a. 1 buah tang ampere 300 A merk Hioki Type : 3100


b. 1 buah wire sniper 0,75 mm2 s/d 2,5 mm2 ex japan.
c. 1 buah wire sniper 2,50 mm2 s/d 6 mm2 ex japan
d. 1 buah hand lamp ex jerman + kabel rol 30 meter
7. Surat jaminan “after sales service” dari keagenan peralatan yang dipasang.
8. Training
9. As Built foto
10. Surat Jaminan pas instalator atas instalasi yang terpasang.
Catatan :
Untuk ayat 2 dan 4 diatas agar dibuat ringkasan dalam bahasa Indonesia dan
testing/maintenace shedule untuk 1 tahun pertama.

A. Daftar Material
No. M a t e r i a l M e r k
1. Kabel Tegangan Rendah NYY, NYM, NYA, NYFGbY.
Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, Tranka Kabel
2. Box Panel SIER, Simetri dan Industira
3. MCCB, MCB dan Contactor MG, ABB, Siemens
4. Conduit, Flexible Conduit EGA, Clipsal
5. Isolasi Kabel 3M
6. Armature Lampu Artholite, Panasonic, Interlite, Phillips
7. Komponen Lampu
- Tube Philips, Osram
- Ballast Philips, May & Christi
- Capasitor Philips
- Fitting Philips, Sace
- Stater Philips
8. Saklar Tunggal Panasonic, MK, ABB
9. Saklar Ganda Panasonic, MK, ABB
10. Stop Kontak Panasonic, MK, ABB
11. Inbow Dosh, T Dosh Panasonic, MK, ABB
12. Kunci Panel DOM, dengan espagnolet
13. Junction Box Local 1,5 mm
14. Lampu Lapangan (Foodlight) Phillips
15. Panel ATS Original Sole Aggent Suplier Genset/ dari panel maker yang bersertifikasi

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


106

16. Genset Olimpian GEP 66, Perkin PL 60P (Dengan Sertifikat Keaslian dari Sole Aggent)
17. Capasitor Bank Capasitor ABB/MG, Automatic system Purelogic, Panel Lokal dengan
Produksi dari Panel Maker yang bersertifikat
18. UPS Powerware 9 series, Vektor (10 Menit sistem saving)

B. Pekerjaan Pemipaan
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Umum
Pekerjaan ini termasuk namun tidak terbatas pada penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan untuk seluruh pekerjaan
pemipaan pada pekerjaan Mekanikal sehingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan
sempurna untuk operasional.
1.2. Standard dan Code
Standard dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan ini antara lain :
ASTM : American Society of Testing Material.
ANSI : American National Standard Institute.
BS : British Standar.
JIS : Japan Industrial Standard.
SII : Standard Industri Indonesia.
1.3. Bagian Yang berhubungan
Referensi yang harus diperhatikan adalah pekerjaan-pekerjaan yang terkait yaitu
Pekerjaan Plambing.

2. Persyaratan Bahan
2.1. Galvanized Steel Pipe (GSP)
Pipa besi yang dilapis seng ini digunakan untuk :
- Pipa supply dan distribusi air bersih pada pekerjaan plambing.
Standard rating yang digunakan adalah :
- BS 1387 tahun 1967 kelas medium untuk pekerjaan plambing.
2.2. Poly Vinyl Chloride (PVC)
Pipa PVC ini digunakan untuk :
a. Pipa air kotor dari WC dan Urinoir
b. Pipa air buangan dari floor drain, lavatory
c. Pipa drain dari system tata udara
d. Pipa vent pada plambing system

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


107

e. Pipa air hujan.


Standard rating yang digunakan adalah :
PVC AW Class : Working Pressure : 10 kg/cm2

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan


3.1. Pipa GSP
a. Untuk pipa dengan diameter 50 mm (2”) kebawah digunakan sambungan ulir, sedang
pipa dengan diameter 65 mm (2½”) ke atas digunakan sambungan las atau flange.
b. Pada penyambungan pipa dengan menggunakan flens perlu dilengkapi dengan ring type
gasket untuk menjamin kekuatan sambungan dan
terhadap kebocoran.
c. Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam diharuskan diberi lapisan pelindung cat
menie. Pipa yang ditanam ditanah diharuskan dilapisi lagi dengan Bituminuos sheet 2
mm. Khusus untuk pipa yang ditanam didalam tanah, harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Pipa ditanam sedalam 60 cm dari permukaan tanah dan pada sambungan pipa diberi
dudukan dari beton untuk menghindari lendutan bila terkena beban mekanis.
Disekeliling pipa harus diisi dengan pasir dengan ketebalan15 cm kemudian diurug
dengan tanah & dipadatkan.
d. Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat maupun tidak, harus diberi
lapisan cat finish dengan warna ditentukan kemudian.
e. Pipa-pipa diharuskan ditest terhadap kebocoran. Pengetesan wajib diketahui dan disetujui
Pengawas lapangan.
f. Pengetesan yang gagal harus diulang dan biaya pengetesan serta peralatan yang
diperlukan ditanggung oleh Pemborong.
g. Instalasi pipa harus dilengkapi dengan penggantung pipa, support dengan jarak tertentu
dan memenuhi syarat, sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar.
h. Kedalaman pipa yang ditanam didalam tanah harus diperhitungkan terhadap jalur yang
memotong jalan. Pipa yang memotong jalan harus ditanam sampai suatu kedalaman
minimal 1.20 m dari permukaan jalan.

3.2. Pipa PVC


a. System sambungan yang dipakai adalah : Sambungan lem (perekat) untuk 80 mm (3”) ke
bawah.
b. Digunakan sambungan las PVC atau rubber ring joint (dengan ring dari karet).

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


108

c. Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat.
d. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak/tertumpu dengan baik.
e. Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm
disekelilingnya. Pasir adalah pasir urug yang bebas dari batu.
f. Selama pemasangan berkala, Kontraktor harus menutup setiap ujung pipa yang terbuka
untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lainlain.
g. Semua sambungan/cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus dibuat
dengan cabang Y, pipa mendatar untuk air kotor dan air hujan mempunyai kemiringan
minimal 2%.
h. Pipa-pipa pembuangan air hujan dari bangunan disambungkan ke saluran utama diluar
bangunan dengan bak kontrol (junction box) dari beton.
i. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
j. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2 cm dam
memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi diluar pipa ataupun
isolasinya.
k. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja.
l. Semua pipa harus diikatkan/ditetapkan dengan kuat pada penggantung atau angker yang
dipergunakan harus cukup kokoh (rigid).
m. Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya,
inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian rupa
sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur.
n. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable)
dengan jarak antara tidak lebih dari 3 meter.
o. Kontraktor harus mengajukan konstruksi dari penggantungnya untuk disetujui oleh
Pengawas lapangan. Penggantung yang terbuat dari kawat, rantai, strap ataupun
perforated strip tidak boleh digunakan.
p. Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan
dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau penembokan, atau
dengan baut tembok (Ramset Bolt).
q. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar) U-Bolt.
r. Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan tertutup
oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu dengan cat

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


109

menie atau cat penahan karat, jenis Zinc Chromate yang dilaksanakan dalam 2 bagian (2
lapis).

4. Pengujian /Pengetesan
4.1. Pengujian Pipa GSP
Diuji dengan tekanan sebesar 1.5 kali tekanan kerja dan dibiarkan dalam kondisi ini
selama paling kurang 12 jam tanpa mengalami penurunan tekanan. Segala kerusakan
akibat pengetesan ini menjadi beban kontraktor.
4.2. Pengujian Pipa PVC
a. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat
ditutup (plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang
"pipa" tertinggi.
b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas,
minimal selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih
dari 5 cm.
c. Apabila dan pada waktu pengawas menginginkan pengujian lain disamping
pengujian diatas, Pemborong harus melakukannya dan menjadi tanggungan
Kontraktor

C. Pekerjaan Plumbing
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Umum
Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaaan plambing, sebagaimana
yang ditunjukkan pada gambar rencana yang terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
a. Pengadaan dan pemasangan, pompa-pompa air bersih
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi Tower Tank.
c. Pengadaan dan Pemasangan seluruh instalasi air bersih dan air kotor dan bekas
sesuai gambar rencana dan spesifikasi.
d. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan
plumbing.
e. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang terpasang kecuali
sanitary.
f. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh pemberi
tugas.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


110

g. Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as
built drawing bagi instalasi yang telah terpasang.

1.2 Koordinasi
a. Adalah tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukkan secara
detail berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan dan penyambungan-
penyambungannya. Kontraktor harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan.
b. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan,
pemipaan, cabinet dan lain-lain. Kontraktor harus memodifikasi tata letak tersebut
sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang
sempurna sesuai dengan rencana pekerjaan Arsitek dari peralatan-peralatan tersebut.
c. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukkan dalam
gambar atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain yang
disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan dalam gambar.

1.3. Kualifikasi Pekerja


a. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh
pekerja-pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman. Tukang las
harus mempunyai Sertifikat.
b. Pengawas lapangan dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila
dinilai bahwa pelaksana tersebut tidak terampil/tidak berpengalaman.
2. Persyaratan Bahan Lihat bagian :
1) Bagian Pemipaan
2) Bagian Isolasi dan pengecatan
3) Bagian Pompa
4) Bagian Katub/Valves

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan


3.1. Pengajuan-Pengajuan
Pada saat sebelum pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengajukan :
a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.
b. Shop drawing yang menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan/ pemasangan
peralatan dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaanpekerjaan lain atau

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


111

pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau


modifikasi yang diusulkan terhadap gambar rencana.
c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-
peralatan yang akan dipasang.
d. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan yang besar) dari
material/peralatan yang akan dipasang.
3.2. Review
Konsultan Konsultan Manajemen Konstruksi akan memeriksa (mereview)
pengajuan-pengajuan dari Pemborong dan memberi komentar atas hal tersebut.
Pemborong harus memodifikasi/merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar,
sampai didapat persetujuan dari Konsultan Konsultan Manajemen Konstruksi.
3.3. Standard dan Code
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku
peraturan-peraturan sebagai berikut :
a. Peraturan Badan Pemadam Kebakaran.
b. Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran pada Bangunan
Gedung - Departemen P.U.
c. Pedoman Plambing Indonesia.
3.4. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasional
a. Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama
Pemborong wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 set
cetak biru dan 1 set transparant, serta 1 set CD.
b. Pemborong juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 set petunjuk operasi dan
maintenance dari system yang dipasang dalam bentuk buku dan CD.
3.5. Bagian Yang berhubungan Bagian yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah
:
a. Bagian Pemipaan
b. Bagian Isolasi dan pengecatan
c. Bagian Pompa
d. Bagian Katub/Valves

3.6. System Air Bersih


a. Dari sumur pompa, air bersih ini dengan menggunakan pompa didistribusikan ke Tower
tank.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


112

b. Selanjutnya dengan cara gravitasi, air bersih ini didistribusikan ke setiap unit Ruangan
pemakai.
3.7. System Air Bekas/Air Kotor
Pada dasarnya air buangan yang berasal dari toilet seperti dari floor drain, lavatory
dipisah dengan air kotor yang berasal dari WC dan urinoir.
3.8. System Air Hujan
a. Pada dasarnya air hujan dari atap bangunan disalurkan melalui pipa-pipa tegak sampai ke
bak kontrol yang ada dilantai dasar.
b. Dari bak kontrol ini, air hujan disalurkan ke saluran drainasi yang ada disekeliling gedung
untuk selanjutnya dialirkan ke lokasi pembuangan akhir/saluran kota.
3.9. Masa Garansi
a. Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan untuk instalasi ini dari
pencurian atau kerusakan. Bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh
Pemborong tanpa biaya tambahan.
b. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (Skiller
Labour) agar dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum suatu pipa
tertutup (oleh dinding, langit-langit dan lain-lain) harus diuji dan disetujui oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan wakilnya yang ditunjuk.
c. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi,
bahwa seluruh instalasi penyediaan dan distribusi air bersih, instalasi pemadam
kebakaran, instalasi pembuangan air kotor akan bekerja dengan memuaskan, dan
bahwa Pemborong akan menanggung semua biaya atas kerusakan-
kerusakan/penggantian yang perlu selama jangka waktu satu tahun.
3.10. Training/Pelatihan
Kontraktor harus menyiapkan dan menyelenggarakan latihan bagi calon operator yang
akan mengoperasikan dan memelihara sistem air bersih, air kotor dan air hujan.
Latihan dapat dimulai sejak pelaksanaan pemasangan instalasinya, atas petunjuk dan
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi, dengan biaya ditanggung kontraktor.

3.11. Buku Petunjuk ( Manual Book)


Pemborong wajib membuat dan menyerahkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi buku petunjuk (manual), yang meliputi cara pengoperasian maupun cara
pemeliharaan. Sistem manual tersebut dibuat sebanyak 4 buku + 1 CD.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


113

C.3. Pompa
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Ruang Lingkup
Spesifikasi pompa disini adalah merupakan persyaratan minimal bagi pompapompa yang
digunakan dalam pekerjaan mekanikal proyek ini.
1.2. Standard dan Code
Standard yang berlaku bagi pekerjaan ini adalah :
ASTM : American Society of Testing Material.
NFPA : National Fire Protection Association.

2. Persyaratan Peralatan
2.1. Pompa air bersih.
a. Pompa yang dimaksud, untuk sistem penyediaan air bersih, harus dari jenis centrifugal
(multi stage) dimana motor-motor penggerak harus dikopel langsung dengan poros
pompa dengan menggunakan kopling flexibel yang dipasang secara baik sesuai dengan
petunjuk pabrik pembuatnya.
b. Pompa-pompa dan masing-masing motornya harus diletakkan pada satu alas (single bed
plate) dan dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
c. Setiap pompa (group pompa) harus dilengkapi dengan :
Katup satu arah/non return valve/check valve Gate valve Strainer Sambungan-
sambungan flexible Peredam getaran Sambungan untuk priming Pengukur tekanan
(pressure gauge) untuk sisi hisap/suction dan discharger Perlengkapan standar lainnya.
d. Semua pompa harus difinish/dicat secara khusus dan dilaksanakan/ dilakukan oleh pabrik
pembuatnya.
e. Semua motor listrik, (untuk penggerak pompa-pompa), baik pemasangan maupun
penyambungan harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari PUIL.
Motor-motor tersebut harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca tropis serta
kondisi setempat.
f. Pompa harus mempunyai :
Poros dari stainless stell
Impeller dari kuningan (brass)
Body dari cast iron
Mechanical seal.
g. Motor pompa mempunyai putaran yang sama dengan pompanya, dengan daya nominal
tidak kurang dari 125% daya poros nominal. Motor adalah dari jenis Squarel Cage, TEFC

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


114

dan khusus untuk penggunaan diluar, dan dipasang lengkap dengan elastic coupling.
Motor harus bekerja pada tegangan 380 volt, 3 phase dan Star Delta Starter.
h. Motor dan pompa harus dilengkapi dengan peredam getar type pegas.
i. Kapasitas dan performance dari pompa yang digunakan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar rencana.
j. Spesifikasi pompa air bersih setara Groundfos dan Ebara Indobara Bahana.

ATURAN LAINNYA

1. Apabila dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan hal-hal yang


dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam
pelaksanaan Pekerjaan, hal ini menjadi bagian yang nyata
dilaksanakan dan diselesaikan oleh pemborong, harus dianggap
sebagai telah dimuat dalam spesifikasi ini, jadi tidak terhitung sebagi
pekerjaan tambah/ meerweerk.
2. Sebelum pekerjaan diserahkan, pemborong diharuskan merawat
bangunan, membersihkan dari segala kotoran-kotoran dan merapikan
kekurangan-kekurangan yang ada, termasuk merapikan dari segala
kotoran-kotoran dan bekas bahan-bahan bangunan, sehingga
bangunan dapat dipergunakan dan ditempati tanpa adanya
pembersihan dan lainnya, siap diserah terimakan sesuai dengan
pertimbangan Direksi/ Pengawas.
3. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini tidak tercantum
persyaratan lain ataupun ketentuan lain, namun tidaklah berarti
bahwa ketentuan atau persyaratan ini tidaklah mengikat, akan tetapi
semuanya ini tidak terlepas bagian dari RKS ini tetap mengikat.

Setuju untuk dilaksanakan,


Kontraktor,
PT/CV …………………………………………
Meterai 10000

Direktur

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


115

5. METODE
PELAKSANAAN

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


116

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Islamic Centre di Kabupaten


Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara

Pendahuluan

pekerjaan dilapangan akan dimulai dilakukan pengurusan administrasi oleh


Pelaksana sebagai dasar hukum untuk pelaksanaan pekerjaan yaitu Surat Perintah
mulai kerja. Setelah itu maka Pelaksana akan melakukan mobilisasi baik personil,
peralatan dan material kerja ke lokasi/lapangan pekerjaan, personil yang
ditempatkan akan melakukan pengukuran kembali atau MC-0 dilokasi pekerjaan,
setelah itu dilakukan :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembersihan Lapangan

Ø Metode Pelaksanaan :

Pembersihan lapangan atau lokasi kerja serta perataan area dilakukan oleh pekerja
dan Tukang dibawah arahan dan komando Site Manager, dengan membersihkan
seluruh area pekerjaan, membersihkan sampah dan akar pohon apabila ada serta
memberi patok batas pada area pekerjaan agar tahapan pekerjaan selanjutnya
dapat dilaksanakan. Apabila pada area pekerjaan terdapat pipa-pipa air atau listrik
maka akan dikoordinasikan dengan konsultan pengawas dan owner terhadap
pemindahan atau intruksi lain untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :

- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, dan lainnya)

- Pacul, dan pembuang sampah

- Dump Truck 4 Ton

- Pick Up

- Genset

- Waterpass

- Kereta Sorong

Ø Personil Kerja :

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


117

- Site Manager

- Ahli K3

- Tenaga Ahli Arsitektur

- Quality

- Quantity

- Juru Gambar

- Kepala Tukang Besi

- Kepala Tukang Plaster

- Kepala Tukang Beton

- Mandor

- Kepala Tukang

- Seluruh Pekerja

- Seluruh Tukang

Pada saat pembersihan lapangan yang awal mula pekerjaan ini sebagai persiapan
untuk tahapan pekerjaan selanjutnya dihadirkan seluruh personil inti tenaga ahli dan
personil kerja sebagai tahapan untuk melakukan koordinasi antar personil dalam
mengoptimalkan kinerja seluruh personil kerja.

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


118

2. Pagar Pengaman Sementara Seng BJLS

Ø Metode Pelaksanaan :

Pada tahapan pekerjaan ini dilakukan pemasangan pagar sementara sebagai


pengaman lokasi kerja. Pekerja dan Tukang kayu akan memasang tiang penyangga
pagar, kemudian seng bjls dipakukan membentuk pagar. Tinggi pagar akan
disesuaikan dengan petunjuk pengawas dan Owner.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang
- Water Pass
- Kereta Sorong
- Pick Up

Ø Personil Kerja :
- Site Manager
- Quality
- Mandor
- Kepala Tukang
- Seluruh Pekerja
- Seluruh Tukang

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena paku - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari tinggi pagar - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

3. Papan Proyek

Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing dan akan
diprint sebagai spanduk dan dipasangkan pada tiang kayu Penyangga dengan baik.
Papan nama proyek dengan dimensi yang disesuaikan yang memuat tentang

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


119

identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan.


Untuk patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda penunjuk arah.
bentuk papan nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :

Papan nama proyek biasanya berisikan tulisan :

1. Nama Pekerjaan

2. Sumber Dana

3. Nilai Pekerjaan

4. Nama Kontraktor Pelaksana

5. Nama Konsultan Pengawas

6. Nama Instansi

4. Direksi Keet, Gudang dan Barak Kerja

Untuk direksi keet, Barak kerja dan los kerja akan dikoordinasikan dengan owner
dimana letak yang boleh area diigunakan, para pekerja akan membuat bedeng dan
direksi keet dari komponen kayu dan triplek di lokasi pekerjaan dengan ukuran
sessuai dengan instruksi Owner dan Pengawas Pekerjaan.

5. Listrik dan Air Kerja (Fasilitas Kerja)

Untuk listrik digunakan Generator Set dan Air Kerja akan dipasok air bersih dan
sitampung Water Tank.

6. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Ø Metode Pelaksanaan :

Pada tahapan pekerjaan ini termasuk untuk Pengukuran akan dilakukan kembali
pengukuran awal (MC-0) apabila dibutuhkan terhadap pekerjaan. Pengukuran diukur
berdasarkan titik penentuan sesuai dengan gambar rencana dan intruksi pengawas
dan Owner. Untuk pemasangan Bowplank dipasang dengan jarak dan ukuran
tertentu dengan menggunakan kayu sembarang serta paku kayu. Pengukuran dan
pemasangan bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan bersama - sama Kontraktor
dan Konsultan Pengawas dan Owner. Patok - patok berukuran minimal 5/7 cm dan
papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran lebih dari 4 m dan diambil dari

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


120

kayu kualitas baik. Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah posisinya,
tanda – tanda dan sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas, dicat dengan cat
menie (Apabila dianjurkan).

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :

- Alat Perkakas Tukang (Gergaji, Meteran, Palu, dan lainnya)

- Alat Bantu

- Waterpass

Ø Tenaga Kerja :

- Site Manager

- Ahli K3

- Tenaga Ahli Arsitektur

- Quality

- Quantity

- Juru Gambar

- Pekerja / Tukang

- Mandor

- Kepala Tukang

- Juru Ukur

7. Administrasi Dan Dokumentasi

Pada tahapan ini dilakukan proses administrasi meliputi surat menyurat, arsip file,
pelaporan setiap aspek pekerjaan baik laporan harian, mingguan, dan bulanan dan
juga Pelaporan progrees kemajuan pekerjaan dilapangan dan lain lain serta untuk
dokumentasi ialah dilakukan pengambilan foto untuk tahapan setiap pekerjaan
dilapangan pada masa pelakasanaan pekerjaan.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :


- Kamera Foto, Bahan Administrasi Dan Lainnya
Ø Tenaga Kerja :
- Tenaga Administrasi Dan Dokumentasi
- Quality
- Quantity

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


121

II. PKERJAAN TANAH DAN PONDASI

A. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Pondasi Tapak

1 Galian Tanah Pondasi Tapak (PT-01, PT-02, PT-03)

Ø Metode Pelaksanaan :

Untuk pekerjaan galian pondasi maka galian pondasi tapak terlebih dahulu dilakukan
setelah pondasi tapak baru dilakukan galian tanah pondasi batu gunung. Pekerjaan
galian dilaksanakan secara open cut, dilakukan oleh Tukang Gali dengan kemiringan
1 : 0,5 (Sesuai dengan gambar kerja). Juru ukur akan memberikan patok-patok
panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Material hasil galian
sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak
penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan
masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat
dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke
Disposal area. Bak dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang
dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan Galian.

Berikut Urutan metode pelaksanaan :

- Juru Ukur akan melakukan pengukuran untuk menentukan titik ukur terhadap titik
elevasi galian tanah

- Tukang menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi
warna cat

- Tukang memasang patok dan benang untuk acuan galian.

- Tukang menggali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang

- Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai
rencana.

- Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan
menggunakan alat ukur manual atau dengan Survey Equipment.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


122

- Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa air untuk menguras
air dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.

- Kamera Foto, Bahan Administrasi Dan Lainnya

Ø Tenaga Kerja :
- Tenaga Administrasi Dan Dokumentasi
- Quality
- Quantity
Ø Bahan dan Alat yang digunakan :
- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set
Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Tenaga Ahli Arsitektur
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena paku - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari tinggi pagar - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


123

2. Urugan Kembali Bekas Galian

Ø Metode Pelaksanaan :

Urugan tanah kembali dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi selesai


dikerjakan. Tukang atau pekerja akan mengurug tanah ke bekas lubang galian
secara menyeluruh dan merata. Untuk urugan pondasi dapat digunakan tanah hasil
galian pondasi atau material lain yang disetujui oleh Konsultan supervisi dan Owner.
Tanah Humus atau tanah hasil pembersihan lapangan tidak digunakan sebagai
urugan pondasi. Tanah urugan pondasi dipadatkan dengan alat pemadat atau alat
lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas Dan Owner.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set

Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Tenaga Ahli Arsitektur
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena paku - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari tinggi pagar - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


124

3. Urugan Pasir Di Bawah Pondasi

Ø Metode Pelaksanaan :

Untuk urugan pasir akan dilakukan setelah galian tanah untuk pondasi dilakukan,
pada lantai galian Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai
dengan bestek dan gambar rencana, pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan
tidak tercampur dengan batu atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan
dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan ukuran dan dimensi yang
dipersyaratkan. Urugan Pasir dilakukan dengan menyeluruh dan merata mengikuti
dimensi galian agar padat dan rapat. Berikut urutan metode pelaksanaan :

- Pada dasar galian pondasi dihampar pasir urug padat dengan ketebalan sesuai
gambar kerja

- Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol


ketebalan dari pasir tersebut

- Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata

- Tukang memeriksa urugan pasir urug agar benar-benar padat dan ketebalan
sesuai dengan bestek

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :

- Alat Perkakas Tukang

- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set, Dump Truck, Pick Up

Ø Tenaga Kerja :

- Manager Proyek

- Site Manager

- Ahli K3

- Quality

- Quantity

- Tukang

- Kepala Tukang

- Mandor

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


125

- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena paku - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari tinggi pagar - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

4. Urugan (Penimbunan Tanah Area Bangunan Gedung, Pelataran)

Ø Metode Pelaksanaan :

Untuk urugan Tanah (Tanah Pilihan) akan di hampar pada area Pekeejaan sesuai
disain, dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan gambar rencana, pekerja akan
memastikan Tanah yang dihampar bebas dari sisa-sisa lumpur, batang pohon dan
sejenisnya, dalam keadaan tidak tercampur dengan benda yang bukan spesifikasi.
dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan ukuran
dan dimensi yang dipersyaratkan. Urugan dilakukan dengan menyeluruh dan merata
mengikuti dimensi galian agar padat dan rapat. Berikut urutan metode pelaksanaan :

- Pada dasar pondasi dihampar urug padat dengan ketebalan sesuai gambar kerja

- Material Tanah diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol
ketebalan

- Tukang memeriksa urugan agar benar-benar padat dan ketebalan sesuai dengan
bestek

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :

- Alat Perkakas Tukang

- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set, Dump Truck, Pick Up

Ø Tenaga Kerja :

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


126

- Site Manager
- Ahli K3
- Tenaga Ahli Arsitektur
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena paku - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari tinggi alat - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


127

5. Lantai Kerja Beton K-100

Ø Metode Pelaksanaan :

- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja

- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor untuk lantai kerja

- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor untuk area lantai kerja.

- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan sesuai dengan gambar kerja

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :

- Alat Perkakas Tukang

- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set, Dump Truck, Pick Up

Ø Tenaga Kerja :

- Manager Proyek
- Site Manager
- Ahli K3
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena paku - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari tinggi pagar - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


128

Pondasi Batu Gunung Menerus

1 Galian Tanah Pondasi Batu Gunung/Belah

Pekerjaan galian dilaksanakan secara open cut, dengan kemiringan 1 : 0,5 (Sesuai
dengan gambar kerja). Juru ukur akan memberikan patok-patok panduan serta
berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Material hasil galian sebagian
ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan
hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk
kedalam lubang galian. Hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai
untuk timbunan kembali dimuat langsung ke Dumptruk untuk dibuang ke Disposal
area. Bak dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa
tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak
lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan Galian.

Berikut Urutan metode pelaksanaan :

- Juru Ukur akan melakukan pengukuran untuk menentukan titik ukur terhadap
titik elevasi galian tanah

- Tukang menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang


diberi warna cat

- Tukang memasang patok dan benang untuk acuan galian.

- Tukang menggali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang

- Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai
rencana.

- Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan
menggunakan alat ukur manual atau dengan Survey Equipment.

- Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa air untuk menguras
air dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang (parang, cangkul, Skrup dan lainnya)
- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


129

Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena paku - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari tinggi pagar - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

2 Urugan Kembali Bekas Galian

3 Urugan Pasir Alas Pondasi

Untuk item pekerjaan ini metode pelaksanaannya telah dijelaskan seperti diatas

4 Pemasangan Pondasi Batu Gunung

Ø Metode Pelaksanaan :

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


130

Untuk pasangan pondasi batu kali/gunung dilakukan setelah konstruksi pondasi


tapak selesai/siap. Sebelum pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian harus diberi
lapisan pasir urug dengan tebal sesuai gambar, dibuat secara rata (tidak turun naik)
dan selebar galian pondasi yang akan dipasang. Batu yang sudah dibelah adalah
sejenis batu yang kasar, berat. Tidak ringan dan porous. Bahan asal adalah batu
gunung/kali yang besar kemudian dibelah atau dipecah-pecah menjadi ukuran
normal menurut tata cara pekerjaan yang bersangkutan. Memenuhi Peraturan
Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI- 1982).

Adukan Pondasi batu kali 1pc : 4 ps, lapisan paling bawah digelar diatas pasir urug.
Tukang Batu akan memeriksa ukuran batu gunung sebelum dipasang agar
pemasangan bias seukuran dan rapi. Tukang akan meletakkan/memasang batu
gunung dengan metode susunan batu mengikuti bentuk dalam gambar kerja, setiap
lapisan batu gunung dalam susunan akan diberi cor beton sebagai perekat dan
pengunci susunan pasangan batu. Pemasangan sesuai dengan ukuran-ukuran
didalam gambar atau atas petunjuk-petunjuk dari Direksi Lapangan. Batu harus
dipasang saling mengisi masing-masing dengan adukan lapis demi lapis, sehingga
tidak ada rongga diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat dan
integral. Hasil pekerjaan pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus dalam arah
horizontal dan tegak lurus arah vertical. Berikut urutan metode pelaksanaan :

- Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu


dilakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan
level pasangan batu kali

- Tukang Dan Pelaksana Lapangan memastikan galian tanah untuk pasangan batu
kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai gambar kerja.

- Tukang memasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan
batu kali.

- Tukang membuat adukan cor beton untuk pasangan pondasi batu kali.

- Tukang dan Pekerjan membasahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum
dipasang.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


131

- Tukang Batu memasang batu kali dengan menggunakan adukan cor beton yang
merata mengisi rongga-rongga antar batu kali dan menyusun membentuk
seperti Gambar Kerja.

- Tukang memasukkan besi stik kolom pada susunan pasangan batu kali sebagai
angker pada titik-titik penempatan stik

- Tukang Batu memasang batu kali yaitu disusun sedemikian rupa sehingga
pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga besar

- Juru Ukur mengecek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai
gambar kerja

- Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang
- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set, Concrete Mixer, Pick Up
Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Beton
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena alat kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


132

1 Galian Tanah Bawah Sloof

2 Urugan Kembali Bekas Galian

3 Urugan Pasir
Untuk item pekerjaan ini metode pelaksanaannya telah dijelaskan seperti diatas

B. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1 Pondasi Tapak PT-01 150 x 150 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 16

- Bekisting

2 Pondasi Tapak PT-02. 80 x 80 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 16

- Bekisting

4 Sloof 30/40 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 16

- Besi Beton Ulir D 14

- Bekisting

5 Kolom 30/40 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 16

- Besi Beton Ulir D 14

- Bekisting

6 Kolom 25/30 Cm

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


133

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 10

- Besi Beton Ulir D 8

- Bekisting

7 Balok 30 x 40 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 14

- Besi Beton Ulir D 10

- Bekisting

8 Balok 25 x 35 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 14

- Besi Beton Ulir D 10

- Bekisting

9 Balok 30 x 35 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 14

- Besi Beton Ulir D 10

- Bekisting

Untuk pekerjaan ini dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :

1. Pekerjaan Bekisting

a. Bahan :

- Multipleks 6, 9 dan 12 mm

- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting

- Paku

b. Peralatan :

- Alat potong

- Scaffolding

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


134

- Pipe Support

- Peralatan Tukang

c. Metode

- Fabrikasi :

Bekisting untuk Pondasi, sloof, kolom, sebelum diaplikasikan sebagai acuan,


difabrikasi terlebih dahulu di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop
drawing. Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop. Ukuran
dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

- Pemasangan :

Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing.

Bekisting dibuat kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-
kayu lepas, sampah-sampah dll.

2. Pekerjaan Pembesian

a. Bahan :

- Besi beton

- Kawat beton

b. Peralatan :

- Bar Cutter , Caliper

- Bar Bender

- Alat Angkat/Transport / Mobil Crane

- Peralatan Tukang

c. Metode

- Fabrikasi :

Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian
& Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan ini perlu dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


135

perlu. Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang
telah disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :

Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi
pekerjaan. Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan
jarak antar besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang
mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman
diperlukan untuk menjamin kualitas pemasangan.

3. Pekerjaan Pengecoran

a. Bahan :

- Semen Portland

- Kerikil

- Pasir

- Air

- Additive ( jika diperlukan )

- Bonding Agent

- Goni basah.

b. Peralatan :

- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )

- Alat angkat/Lift barang

- Compressor

- Concrete vibrator

- Gerobak sorong

- Peralatan Tukang

c. Metode

1) Pencampuran beton.

Sebelum melakukan pencampuran beton, harus dibuat mix design beton yang akan
dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai
standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


136

Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.

Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan


pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-kotoran
penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran. Dengan menggunakan check list
pengecoran, surat ijin pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan
pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda tangani,
maka pengecoran dapat segera dilaksanakan.

Pada pekerjaan ini menggunakan beton ready Mix mutu k-250. Beton segar yang
diangkut truck mixer dituang dengan memakai alat tuang untuk dicorkan ke media
cord an diberi getaran agar merata pada setiap bekisting.

Secara umum cara-cara pengecoran dibagi 4 :

1) Dengan talang langsung ( seperti : Pondasi, Pile cap, Tie beam, dll. )

2) Dengan Concrete pump ( seperti : Plat lantai & Balok, Dinding dll )

3) Dengan Tower crane ( seperti : Kolom, dinding yg tipis dll )

4) Dengan manual ( seperti : kolom praktis, balok praktis dll dengan vol. kecil )

Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan
maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau
bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator
melaksanakan tugasnya secara kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur
pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan tidak terjadi
keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air
sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting dapat
dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.

Ø Tenaga Kerja :

- Site Manager

- Ahli K3

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


137

- Tenaga Ahli Arsitektur

- Quality

- Tenaga Ahli Alektrikal

- Quantity

- Tukang

- Kepala Tukang besi

- Kepala Tukang beton

- Mandor

- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tertimpa Material - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari ketinggian - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat Bekerja

- Mencari jadwal untuk pengecoran agar tak


menimbulkan kebisingan

Ø Tenaga Kerja :

- Site Manager

- Ahli K3

- Tenaga Ahli Arsitektur

- Quality

- Tenaga Ahli Alektrikal

- Quantity

- Tukang

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


138

- Kepala Tukang besi

- Kepala Tukang beton

- Mandor

- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tertimpa Material - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari ketinggian - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat Bekerja

- Mencari jadwal untuk pengecoran agar tak


menimbulkan kebisingan

- Pas. Lantai Keramik 30 x 30 Cm & 60 x 60 (Unpolished)

Untuk pekerjaan keramik berikut metode pelaksanaannya :

a. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan
gambar kerja dan petunjuk Pengawas Lapangan.

b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi sesuai
dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan
dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan
batu pengasah.

c. Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh
air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


139

d. Keramik dan stepnozing keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1


PC : 4 Pasir dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints)
yang lurus dan apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen.
Sesudah cukup kering keramik dicuci dengan lap basah sampai bersih, dan
apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat diperbaiki.

e. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari
injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada
permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering.

f. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau tidak
sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas
Lapangan, dan biaya yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung Kontraktor.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :

- Alat Perkakas Tukang

- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set, Concrete Mixer, Pick Up

Ø Tenaga Kerja :

- Site Manager

- Ahli K3

- Quality

- Quantity

- Tukang

- Kepala Tukang Beton

- Mandor

- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena alat kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


140

2. Terjatuh - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Railing Tangga Pipa Galvani Ø 5" Dengan Cat + Kaca Patri/Tempered 9 mm


-
Terpasang

Untuk pekerjaan ralling akan dilakukan penampahan dan pembentukan besi ralling
di workshop atau bengkel kerja. Setelah rallying dirakit dan membentuk maka
dibawa ke lokasi pekerjaan untuk dipasangkan pada titik pasang. Pemasangan
dilakukan dengan pengelasan dan pengikatan dengan paku.

Rallling dipastikan terpasang dengan baik kuat dan kokoh.

2 Tangga & Akses ke KM/WC

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 13

- Bekisting

- Pas. Lantai Keramik 30 x 30 Cm (Unpolished)

Railing Tangga Pipa Galvani Ø 5" Dengan Cat + Kaca Tempered 9 mm


-
Terpasang

3 Tangga Type III (Tangga Sky Cross/Koridor)

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 13

- Bekisting

Untuk item pekerjaan ini metode pelaksanaannya telah dijelaskan seperti diatas

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


141

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN (DINDING


D.
BATA)

1 Pas. Dinding Bata 1 PC : 4 PP

2 Pleteran Dinding Bata 1 PC : 4 PP

3 Acian Kolom dan Balok

4 Pas. Besi Galvanis Ø 2 " + Cat Pada Fased Depan

Berikut metode pelaksanaan pasangan batu bata :

a. Sediakan bak yang diisi air untuk merendam batu bata yang akan dipasang (±
10 menit )

b. Buat tarikan benang tiap ± 7 lapis bata.

c. Pemasangan kaso 5/7 di dua ujung lokasi secara tegak lurus

d. Tinggi pasangan bata maximum yang diperbolehkan terhadap sesuai dengan


gambar dan rencana dan syarat-syarat pekerjaan

e. sebelum pelaksanaan pasangan dimulai, pasangan batu bata sebaiknya disiram.

f. Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat
sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang lurus.

g. Kemudian pekerja / Tukang memasang batu bata hingga menyusun seperti


gambar kerja dan direkat dengan adukan beton

h. Tukang memastikan susunan pasangan batu bata sejajar, kokoh dan rapi

i. Juru Ukur melakukan pengukuran agar pasangan bata terpasang dengan


sejajar dan Sesuai Bestek

Berikut metode pelaksanaan Plasteran :

a. Tukang membasahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata

b. Pekerja memaasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan


kepalaan.

- Cek tarikan benang

c. Tukang membuat kepalaan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalaan


mengeras min ± 1 hari.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


142

- Cek kepalaan dan sparing ME

d. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium
mak. 3 m’.

- Cek plesteran

e. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.

f. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.

g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar


rata dan halus.

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :

- Alat Perkakas Tukang


- Survey Equipment, Pompa Air, Generator Set, Concrete Mixer, Pick Up, scafolding
Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Plasteran
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena alat kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


143

H. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1 Urugan Tanah Bawah Lantai

2 Urugan Pasir Bawah Lantai

3 Lantai Beton Tumbuk K-175 t = 5 s/d 10 Cm (lihat gambar)

Untuk item pekerjaan ini metode pelaksanaannya telah dijelaskan seperti


diatas

PEKERJAAN KONSOL &


III.
KANOPI BETON

A. PEKERJAAN BETON BERTULANG

6 Balok 20 x 25 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 14

- Besi Beton Ulir D 10

- Bekisting

7 Balok 15 x 50 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Ulir D 12

- Besi Beton Ulir D 8

- Bekisting

8 Balok 20 x 25 Cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Polos 14 mm

- Besi Beton Polos 10 mm

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


144

- Bekisting

Plat Lantai T = 12 Cm dan


9
Plat Kanopi T = cm

- Beton Cor K-250

- Besi Beton Polos Ø 10 mm

- Bekisting

Untuk item pekerjaan ini metode pelaksanaannya telah dijelaskan seperti diatas

PEKERJAAN DINDING PARTISI


D.
KACA DAN PLAYWOOD

Pas. Dinding + Rangka Kayu Terpasang (Playwood


1
Pas. Dinding + Rangka Aluminuim

Metode pelaksanaan :

- Ukur jarak dan pola partisi untuk dipasang

- Tukang memasang rangk kayu sebagai rangka untuk partisi

- Pasang dan ikatkan Playwood dengan skrup ke rangka

- Pasang playwood lapis sebelah nya lagi

Ø Tenaga Kerja :

Site Manager

- Ahli K3

- Tenaga Ahli Arsitektur

- Quality

- Quantity

- Tukang

- Kepala Tukang besi

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


145

- Kepala Tukang beton

- Mandor

- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tertimpa Material - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh dari ketinggian - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat Bekerja

E. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA

1 Pintu Type P1

Daun Pintu Kaca Tempered Glass (Buka Dua) Frame UPVC t = 12 mm Uk. 2 x
-
(180 x 300)Cm + Aksesoris (Handle, Kunci Dekson & Engsel) Terpasang

- Kusen Kayu Kls. I

- Kaca Polos t = 5 mm

Frame Beton Bertulang

- Beton Cor K-175

- Besi Beton Polos Ø 10

- Besi Beton Polos Ø 6

- Bekisting

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


146

2 Pintu Type P2

Daun Pintu Kaca (Buka Dua) Dengan Kaca t = 5 mm Fin Sticker Uk. 2 x (70 x
-
250) Cm

- Kusen Kayu Kls. I

- Engsel

- Handle

- Kunci Silender

- Grandel Pintu

- Kaca Polos t = 5 mm

3 Pintu Type P3, P4, P5

Daun Pintu Panel t = 12 mm + Fin HPL Tambahan Kaca Polos t = 5 mm Uk. 80 x


-
210 Cm

- Rel Pintu Lengkap Dengan Box

6 Jendela Type J1 & J2

- Daun Jendela UPVC + Kaca t = 5 mm

- Kusen Kayu Kls. I

- Engsel Jendela

- Pegangan Jendela

- Grandel Jendela

- Hak Angin

F. PEKERJAAN PLAFOND

1 Rangka Besi Hollow

2 Plafond GRC Board t = 9 mm

3 List Profil

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


147

Untuk item pekerjaan ini maka dirangkum metode pelaksanaan sebegai berikut :

a. Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu
ruangan.

b. Tentukan jarak penempatan kait pengantung

c. Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk


menjamin kelurusan.

d. Pasang pakuakait dan rod/penggantung.

e. Pasang rangka utama

f. Pasang rangka pembagi.

g. Pasang dan kencangkan klip / rod.

h. Pasang panel

i. Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond.

j. Tutup sambungan antara panel dengan paper tape dan diampelas dan
difinishing dengan cat.

k. Setelah plafond dan atap seslesai maka akan dipaang listplank dari kayu atau
sesuai dengan gambar kerja.

Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja
RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena alat kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


148

2. Terjatuh - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

G. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1 Pas. Lantai Keramik 60 x 60 Cm

2 Pas. Lantai Keramik 30 x 30 Cm

Untuk pekerjaan keramik berikut metode pelaksanaannya :

a. Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan
gambar kerja dan petunjuk Pengawas Lapangan.

b. Setelah dasar lantai siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi sesuai
dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan
dengan rapi dengan memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah
dengan batu pengasah.

c. Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi


jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu
cepat.

d. Keramik dan stepnozing keramik dipasang dengan menggunakan adukan


mortar 1 PC : 4 Pasir dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-
jalur (joints) yang lurus dan apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan
pasta semen. Sesudah cukup kering keramik dicuci dengan lap basah sampai
bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat diperbaiki.

e. Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari
dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel
pada permukaan lantai harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering.

f. Pemasangan keramik lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau
tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh
Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul akibat pembongkaran tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung Kontraktor.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


149

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :


- Perkakas Tukang, Keramik, Semen, Semen Warna
- Kereta Sorong

Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena alat kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

H. PEKERJAAN SANITAIR

1 Kloset Duduk dan Jongkok

2 Floor Drain

3 Washtafel Keramik + Aksesoris

4 Instalasi Pipa Kotoran 4" + Asisories

5 Instalasi Pipa Kotoran 3" + Asisories

6 Instalasi Pipa Air Bersih 1/2" + Asisories

Untuk item pekerjaan ini dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


150

- Untuk Pemasangan kloset duduk dipasang pada media pasang pada saat
bersamaan dengan pemasangan keramik lantai kamar mandi

- Floor drain dipasang pada lubang pasang

- Washtafel dipasang dengan ukuran dan posisi pada titik pasang bersamaan
dengan pemasangan keramik atau setelah pemasangan keramik

- Hand shower dipasang pada titik pasang

- Untuk instlasi pipa dipasang oleh tukang ledeng pipa dengan skema jaringan
pipa sesuai dengan gambar kerja pemasangan pipa secara teliti dengan
menjamin tidak terdapat kebocoran pada instalasi pipa.

I. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

PANEL LP - LT 2

1 Box Panel & MCB + Aksesoris

2 Kabel BC 16 mm

3 Biaya pemasangan + Pembuatan Panel

PEKERJAAN LAMPU DAN STOP KONTAK

1 Lampu TL LED (2 x 10 Watt) Tanam

2 Down Light 4" LED Bulb E27 (16 Watt)

3 Stop Kontak (Lengkap) Tinggi 140 cm

4 Stop Kontak (Lengkap) Tinggi 30 cm

5 Saklar Tunggal (Lengkap)

6 Saklar Ganda (Lengkap)

7 Stop Kontak Khusus AC Lengkap

8 Biaya pemasangan Instalasi Lampu

Kabel Instalasi penerangan ( NYM 2 x 2,5 mm) + Pipa instalasi + Kotak


9
Sambung + socket + Klam Pipa (20 mm)

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


151

Kabel Instalasi Penerangan (NYM 3 x 2,5 mm) + Pipa instalasi + Kotak


10
Sambung + socket + Klam Pipa (20 mm)

Kabel Instalasi stop kontak (NYM 3 x 2,5 mm) + pipa instalasi + Kotak
11
Sambung + socket + Klam Pipa (20 mm)

12 Material Bantu

13 Testing dan Commisioning

PEKERJAAN MEKANIKAL

1 Instalasi Pipa Drain AC 2" + Asisories

2 Instalasi Pipa Drain AC 1/2" + Asisories

Untuk instalasi penerangan dipasang dan dirakit oleh tenaga elektrikal


dengan jaringan instalasi dibuat sesuai dengan gambar kerja

1. Metode Pemasangan Saklar & Stop Kontak

a. Bahan :
- Saklar
- Stop kontak
- Grid switch
b. Peralatan :
- Bor Tangan
- Tang, Obeng dll
- Water pas
c. Metode
· Marking jalur konduit pada dinding
· Pasang conduit & inbow dos
· Tunggu sampai dinding difinish.
· Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya
· Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata.

J. PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pengecatan Bidang Dinding Baru Pas. Bata (L/D)

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


152

2 Pengecatan Bidang Dinding Partisi (L/D)

3 Pengecatan Bidang Kolom dan Balok

4 Pengecatan Roster Beton

5 Pengecatan Plafond dan List Profil Gypsum

Berikut metode pelaksanaannya :

a. Cek , apakah permukaan Dinding, Atau area yang akan dicat sudah rata ?

b. Jika permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar dengan alat


bantu pada bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit (
sulit ).

c. Jika cat dasar tersebut sudah kering, laksanakan pengecatan finish ( Jumlah
pelapisan cat sesuai dengan Spesifikasi ).

d. C e k , apakah pengecatan finish tersebut sudah rata ?

e. Apabila sudah rata, bersihkan cat- cat yang mengotori bahan-bahan /


pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat.

f. Untuk pengecatan plafond. Lembaran Plafond akan dicat terlebih dahulu


sebelum pemaangan

g. Untuk pengecatan palfond gunakan alat bantu seperti rol dan lainnya pada sisi
yang tidak bias dicat sebelum pemasangan

Ø Bahan dan Alat yang digunakan :


- Alat Perkakas Tukang
- Scaffolding

Ø Tenaga Kerja :
- Site Manager
- Ahli K3
- Quality
- Quantity
- Tukang
- Kepala Tukang Beton

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


153

- Mandor
- Pekerja

RK3K

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Tangan kena alat kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja

2. Terjatuh - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas

3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Bising - Arahkan personil kerja untuk meredam kebisingan


saat bekerja

V. PEKERJAAN LAIN-LAIN

D. PEMBERSIHAN AKHIR

1 Pembersihan Akhir

Setelah seluruh rangkaian item pekerjaan selesai dikerjakan maka akan dilakukan
pembersihan seluruh area pekerjaan meliputi pembersihan sisa-sisa material di area
dan juga pembersihan terhadap halaman area pekerjaan. Setelah pembersihan
dilakukan maka akan dilakukan demobilisasi seluruh struktur pekerjaan baik meliputi
personil dan juga peralatan pekerjaan. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan akan
dicek kembali sesuai dengan Gambar kerja dan juga sesuai dengan spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


154

6. SPESIFIKASI
KEGIATAN

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


155

SPESIFIKASI KEGIATAN

5.1 WAKTU PELAKSANAAN

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan selama 120 (Seratus Dua Puluh) hari
kalender, terhitung sejak penandatanganan kontrak dengan masa pemeliharaan 180
(Seratus Delapan Puluh) hari kalender setelah selesai pekerjaan (PHO) penyerahan
pertama.

5.2 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan Paket Pembangunan Islamic Center adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Struktur
3. Pekerjaan Arsitektur
4. Pekerjaan Mekanikal dan Sanitary
5. Pekerjaan Elektrikal
6. Pekerjaan IPAL dan Sumur Bor
7. Pekerjaan Penataan Akses Jalan dan Taman
8. Pekerjaan Pembuatan Gerbang, Pagar
9. Pekerjaan Ruang Perpustakaan dan Ruang Rapat

5.3 DOKUMEN KUALIFIKASI

Dokumen kualifikasi dari perusahaan terdiri dari :

• SBU Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya (BG009);

5.4 TATA CARA PEMBAYARAN

Uang Muka diberikan 30 % (Tiga Puluh Persen) dari harga kontrak. Pembayaran prestasi
pekerjaan dilakukan dengan cara bulanan.
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan :
1. Kontrak
2. Kuitansi
3. BA Pemeriksaan Pekerjann
4. BA Pemeliharaan Pekerjaan
5. BA Pembayaran
6. Faktur Pajak dan SSP

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


156

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


157

5.5 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG

TABEL B1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO K3

Nama Perusahaan :

Kegiatan : PEMBANGUNAN ISLAMIC CENTER (BOLMONG)

Lokasi : Kabupaten Bolaang Mongondow

Penetapan Tingkat Resiko Keselamatan Konstruksi dalam Pekerjaan ini adalah Tingkat Resiko Sedang dengan Kubutuhan Ahli Muda K3
Konstruksi.

Manado, Juni 2022

Dibuat Oleh:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PRISCYLIA Y. I. BESOUW, ST, MSi


NIP.19750721 200212 2 007D

Spesifikasi Teknis Pembangunan Islamic Center


158

5.6 SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI

Tenaga Ahli dan Manajer

NO. JABATAN PENGALAMAN SERTIFIKAT KEAHLIAN


(MINIMAL)
1 Pelaksana Lapangan 2 (dua) Tahun SKT Pelaksana Bangunan
Gedung (TS051)

2 Ahli Muda K3 3 (Tiga) Tahun SKA Ahli Muda K3 Konstruksi

5.7 SPESIFIKASI PERALATAN BANGUNAN KONSTRUKSI

Peralatan/Perlengkapan Bangunan Konstruksi

NO. JENIS PERALATAN KAPASITAS JUMLAH STATUS


(MINIMAL) MINIMAL YANG
DISYARATKAN
1 Dumptruk 4-6 m3 3 Unit Milik atau Sewa

2 Babyroller 2-3 ton 1 Unit Milik atau Sewa

3 Beton Molen 0.3 – 0.8 m3 1 Unit Milik atau Sewa

4 Ekskavator 80-140 HP 1 Unit Milik atau Sewa

5 Alat Ukur (Teodolit) 1 Unit Milik atau Sewa

Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat sebagai bahan acuan bagi pelaksana pekerjaan untuk
melakukan melaksanakan kegiatan di lapangan dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Manado, Juni 2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

PRISCYLIA BESOUW. ST, M.Si.


NIP : 19750721 200202 2 007

Spesifikasi Teknis Pembangunan Gedung Islamic Center di Bolmong tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai