Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNG MAS

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jalan Tjilik Riwut No. 49 Tlp (0537) 31244 Fax. (0537) 31038 - Kuala Kurun

SPESIFIKASI
TEKNIS
PROGRAM :

PROGRAM PENINGKATAN SARANA


DAN PRASARANA APARATUR

KEGIATAN :

REHABILITASI RUMAH JABATAN BUPATI


LAMA MENJADI DEKRANASDA

PEKERJAAN :

REHABILITASI RUMAH JABATAN BUPATI


LAMA MENJADI DEKRANASDA

LOKASI :

KECAMATAN KURUN

TAHUN ANGGARAN :

2020
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL I
PELAKSANAAN KERJA

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan fisik kontraktor diwajibkan bekeria sama dengan


pengguna barang/jasa, pengawas lapangan, konsultan perencana sebagai
pengawas berkala dan pengendali teknis dari Dinas Teknis terkait.

2. Untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana fisik konstruksi tidak perlu
dilakukan studi value engineering untuk efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran dengan alasan apapun tanpa persetujuan pengguna barang/jasa dan
konsultan perencana.

3. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan tidak diperkenankan mengadakan


perubahan konstruksi ataupun perubahan gambar tanpa persetujuan pengguna
barang/jasa dan konsultan perencana

4. Semua perubahan gambar ataupun perubahan konstruksi harus diusulkan


terlebih dahulu sebelum pelaksanaan dan dibuat berita acara bersama.

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Gudang

a. Gudang material harus baik, sehingga bahan-bahan yang disimpan dan


akan dipergunakan tidak rusak karena hujan, panas dan lain-lain,
b. Bahan untuk pembuatan gudang dipergunakan kayu meranti dan dinding
tripleks berkualitas baik.
c. Luas lantai gudang 12 m2.
d. Gudang disediakan sendiri oleh penyedia barang/jasa. dengan biaya
sendiri.
e. Lokasi gudang harus disetujui pengguna barang/jasa.

2. Los Kerja / Bedeng Kerja

a. Penyedia barang/jasa harus menyediakan los kerja ukuran 12 M2 untuk para


pekeria dan biaya penyediaan los kerja ditanggung Penyedia barang/jasa.
b. Penyedia barang/jasa harus membuat rencana lay out dari bangunan direksi
keet dan los kerja serta gudang material tersebut untuk mendapat
persetujuan pengguna barang/jasa.
SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Papan Nama Pekerjaan

a. Penyedia. barang/jasa. wajib membuat papan nama pekerjaan sesuai


ketentuan yang berlaku dengan persetujuan pengguna barang/jasa.
b. Ukuran papan nama. pekerjaan 80 x 120 cm.
c. Papan nama dipasang pada tempat yang ielas dan mudah dibaca.

4. Listrik dan Air Kerja

Penyediaan listrik dan air keda untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan


menjadi tanggungjawab penyedia barang/jasa.

5. Alat-alat kerja/alat-alat bantu

Penyedia barang/jasa harus menyedlakan alat-alat kerja sendiri untuk


kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan, misalnya beton molen, vibrator dan
alatalat lainnya yang dinyatakan perlu oleh pengguna barang/jasa.

6. P3K

Penyedia barang/jasa diwajibkan menyedlakan kotak P3K termasuk isinya


menurut persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Kotak P3K dipasang pada
tempat yang strategis dan mudah dicari.

7. Photo pekerjaan

a. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa


dengan menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto
dokumentasi untuk tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

b. Photo pekerjaan dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk


PengawasTeknis, disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan
tahapan pembayaran angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan,
yaitu sebagal berikut :

Tahap I Bobot 0%-25%

Tahap II Bobot
25%-50%

Tahap III Bobot 50%-75%

Tahap IV Bobot 75%-100%

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c. Photo pekerjaan tiap tahapan tersebut di atas dibuat 4 (empat) set


dilampirkan pada saat pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan
angsuran, yang masing-masing adalah:

Untuk pekerjaan yang diawasi oleh konsultan:

(a) Satu set untuk Dinas Teknis terkait


(b) Satu set untuk Pengguna Barang/jasa
(c) Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa
(d) Satu set untuk Konsultan Pengawas

d. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai


dengan petunjuk pengawas teknis atau pengguna barang/jasa.

e. Photo setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan


singkat, dan penempatan dalam album disahkan oleh pengguna
barang/jasa, untuk teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan
oleh Pengawas Teknis.

f. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force


majeure diambil 3 (tiga) kali.

PASAL 3
PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga. kerja, bahan, peralatan,


pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton
sesuai dengan gambar-gambar konstruksi, dengan memperhatikan ketentuan
tambahan dari arsitek dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaannya.

2. Persyaratan Bahan

Bahan acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk beton, baja, pasangan
bata. yang diplester atau kayu. Pemakaian bambu tidak diperbolehkan. Lain-lain
jenis bahan yang akan dipergunakan harus. mendapat persetujuan tertulis dan
pengguna barang/jasa atau Pengawas terlebih dahulu. Acuan yang terbuat dari
kayu harus menggunakan kayu jenis meranti atau setaraf.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Perencanaan acuan dan konstruksinya


harus direncanakan untuk dapat menahan beban-beban, tekanan lateral dan
tekanan yang diizinkan sepert] tercanturn pada "Recommended Practice For
Concrete Formwork" (ACI. 347-68) dan peninjauan terhadap beban angin

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

dan lain-lain, peraturan harus dikontrol terhadap, peraturan pembangunan


pemerintah daerah setempat.
b. Semua ukuran-ukuran penampang
struktur beton yang tercantum dalam gambar struktur adalah ukuran bersih
penampang beton, tidak termasuk plesteran/finishing.
c. Sebelum memulai pekerjaan,
pemborong harus memberikan gambar dan perhitungan acuan serta. sample
bahan yang akan dipakai, untuk disetujui oleh pengguna barang/jasa atau
pengawas. Pada dasarnya tiap-tiap bagian bekisting, harus mendapat
persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa atau pengawas, sebelum
bekisting dibuat pada bagian itu.
d. Acuan harus direncanakan sedemikian
rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk dan cukup kuat menampung
beban-beban sementara maupun tetap, sesuai dengan jalannya pengecoran
beton
e. Susunan acuan dengan.
penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa.sehingga
memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh pengguna
barang/jasa atau pengawas. Penyusunan acuan harus sedemikian rupa
hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakan pada
bagian beton yang bersangkutan.
f. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran yang melekat
seperti potongan-potongan kayu, kawat, paku, bekas hasil gergaji, tanah dan
sebagainya.
g. Acuan harus dapat menghasilkan
bagian konstruksl yang ukuran,kerataan/kelurusan, elevasi dan posisinya
sesuai dengan gambar-gambar konstruksi.
h. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi
terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus diadakan tindakan untuk
menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.
i. Cetakan beton harus dipasang sedem,ikian rupa sehingga tidak akan terjadi
kebocoran atau hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak
berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
j. Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari pengguna barang/jasa atau
pengawas baut-baut dan tie rod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam
beton harus diatur sedemikian, sehingga bila bekisting dibongkar kembali,
maka semua besi tulangan harus berada dalam beton.
k. Pada, bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari bekisting kolom
atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan
pembersihan.
l. Pada prinsipnya semua penunjang bekisting harus menggunakan steger besi
(scaffolding). Penggunaan dolken atau balok kayu untuk steger dapat
dipertimbangkan oleh pengguna barang/jasa atau pengawas selama masih
memenuhi syarat. Setelah pekerjaan di atas, selesai, penyedia barang/jasa
harus meminta persetujuan dan pengguna barang/jasa atau pengawas dan
minimum (3) hari sebelum pengecoran, pemborong harus mengajukan
permohonan tertulis untuk izin pengecoran kepada pengguna barang/jasa
atau pengawas.

4. Pembongkaran

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembongkaran dilakukan sesuai


dengan Peraturan Beton Indonesia Tahun 71 dimana bagian konstruksi yang
dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaan.
b. Cetakan-cetakan bagian konstruksi di
bawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai berikut :

- Sisi-sisi balok dan kolom yang tidak dibebani minimal 7 hari


- Sisi-sisi balok dan kolom yang dibebani minimal 21 hari

c. Setiap rencana pekerjaan


pembongkaran cetakan harus diajukan terlebihdahulu secara tertulis untuk
disetujui oleh pengguna barang/jasa atau pengawas.
d. Permukaan beton harus terlihat baik
pada saat acuan dibuka, tidak
bergelombang, berlubang atau retak-retak dan tidak menunjukkan gejala
keropos / tidak sempurna. Acuan harus dibongkar secara cermat dan
hati-hati, tidak dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan pada beton
dan material-matenial lain disekitamya, dan pemindahan acuan harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakkan, akibat
benturan pada saat pemindahan.
e. Apabila setelah cetakan dibongkar
ternyata terdapat bagian-bagian beton yang keropos atau cacat lainnya,
yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi tersebut, maka penyedia
barang/jasa harus segera memberitahukan kepada pengguna barang~asa
atau pengawas, untuk meminta persetujuan tertulls mengenai cara
perbaikan pengisian atau. pembongkaranya.
Penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan menutup/mengisi bagian beton
yang keropos tanpa persetujuan tertulis pengguna barang/jasa atau
pengawas. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan
biaya-biaya perbaikan, pembongkaran atau pengisian atau penutupan
bagian tersebut, menjadi tanggungJawab penyedia barang/jasa.
f. Seluruh bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus di bersihkan dari lokasi
proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan oleh pengguna
barang/jasa atau pengawas sehinga tidak mengganggu lahan kerja.

PASAL 4
PEKERJAAN TANAH/PASIR

1. Pekerjaan Pembersihan

a. Penyedia barang/jasa wajib melakukan pembersihan lokasi dari material,


tanaman, dan kotoran.
b. Penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan dan perlengkapan lain
yang diperlukan untuk membersihkan dan meratakan daerah pekerjaan.

2. Pekerjaan Galian Tanah

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Penggalian tanah harus mencapal kedalaman yang telah ditentukan yang


disyaratkan dalam gambar perencanaan.
b. Penggalian akan mencakup pemindahan tanah-tanah serta bahan-bahan
lain yang dijumpai dalam pengerjaan.
c. Dasar galian harus bersih dari kotoran sampah, akar-akar,
tumbuh-tumbuhan atau tanah humus yang dapat merusak pada bangunan
diatasnya.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

d. Galian saluran air sisinya. dibuat miring untuk menjaga terjadinya longsor,
terutama tanah yang lembek.
e. Bilamana terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar saluran air,
sehingga dicapal kedalaman, yang melebihi dari apa yang tertera dalam
gambar atau yang dapat disetujui oleh pengguna barang/jasa, maka
kelebihan di atas harus. ditimbun kemball dengan pasir yang dipadatkan.
Risiko biaya pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab Penyedia
barang/jasa.

3. Pekerjaan Urugan Pasir

a. Urug pasir di bawah lantai


b. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan 15 cm dipadatkan
dengan stamper
c. Bahan pemimbunan ini harus bersih dari sampah dan batu-batu lain yang
bersifat merusak.

PASAL 5
PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan bahan, pembesian, penyetelan


bekisting, pengecoran dan perawatan.

a. Syarat-Syarat Mutu Beton


Disarankan kekuatan tekanan karakteristik minimum 175 kg/cm 2 (K-175)
dan harus tercapai setelah beton berumur 28 hari dan harus memenuhi
syarat-syarat PBI 1971 (NI-2)

2. Pekerjaan beton.

a. Meliputi pekerjaan beton bertulang.


b. Pekerjaan beton bertulang meliputi pekerjaan cor saluran sanitasi dan cor
meja wastafel dan meja pantry.
c. Beton bertulang dicor dilokasi kerja dengan alat pengaduk/pencampur beton
secara mekanikal(mesin), dan semua pekerjaan beton dilaksanakan sesuai
dengan gambar kerja di lapangan.
d. Bahan-bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan pengguna
barang/jasa.
e. beton bertulang menggunakan mutu beton minimum dengan karakteristik
K225.
f Agregat harus disimpan bersih dari lumpur tanah liat atau bahan organis
lainnya, dianjurkan untuk menggunakan bak, bahan yang berlantai untuk
mencegah terbawanya tanah bawah pada waktu pengambilan bahan.
g. Semen yang digunakan hanya dari satu merek pada bagian pekerjaan
struktur yang tidak terpisah.
h. Air yang digunakan untuk pembuatan beton tidak boleh mengandung alkali,
garam, bahan-bahan organis, asam dan airnya harus dapat diminum sesuai
dengan ketentuan PAM, jernih dan tawar.
i. Campuran beton harus homogen sehingga mencapai kekuatan karakteristik
yang disyaratkan.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

j. Tata cara pengecoran beton tidak bertulang :

o Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi


diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan
pada waktu pengecoran.
o Beton harus diaduk dengan beton molen yang cukup kapasitasnya
hingga homogen setelah semua bahan masuk.
o Sebelum beton dibuat/dicor, bektisting harus bersih dari
kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain, begitu pula alat pengaduk.

k. Tata cara pengecoran beton bertulang :

o Sekurang-kurangnya dua hari sebelum pengecoran dilakukan, Direksi


diberitahukan agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan
pada waktu pengecoran.
o Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971 / SNI
03-2410-1989.
o Beton harus dicor dan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian 1,5 m
dan dalam lapisan horizontal tidak lebih dari 30 cm dalamnya.
o Terjadinya kantong-kantong gelembung dalam beton harus
dihindarkan dan segera setelah dituang, beton ini harus dipadatkan
dengan alat penggetar (vibrator).
o Selama penggetaran dijaga agar jangan sampai menggerak tulangan
maupun bekisting.
o Sambungan beton sebelum melanjutkan pengecoran pada beton
vang mengeras, permukaan yang lama harus dibersihkan dan
dikasarkan, permukaan sambungan disiram dengan air semen.
Penyambungan beton yang melebihi 7 hari dilapisi dengan bahan
penyambung.
o Untuk pekerjaan pemeliharaan dalam mencegah pengeringan bidang-
bidang beton selama paling sedikit dua minggu beton harus dibasahi
terus menerus, antara lain dengan menutupinya dengan karung
basah (atau plastik untuk struktur kolom).

3. Pekerjaan Pembesian.

a. Besi yang dipakai harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang satu
dengan yang lainnya (sesual gambar keria).
b. Sambungan besi harus mempunyai panjang yang cukup minimum
sepanjang yang disyaratkan.
c. Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan sampai
menimbulkan perubahan pada, waktu pengecoran dan semua silangan besi
utama dengan begel harus diikat kuat-kuat dengan kawat berukuran
minimum diameter 1 mm.
d. Untuk membuat selimut beton, jarak besi dengan bekisting harus dijaga,
jangan sampai menempel, untuk itu perlu dipasang beton deking sesuai
dengan tebal selimut beton yang disyaratkan dalam SKSNI.
e. Besi stek yang dibuat harus diikat ke tulangan.
f Besi tulangan yang dipakai yaitu mutu baja U-24.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

g. Batang-batang tulangan harus disimpan dan tidak menyentuh tanah.


h. Timbunan batang-batang untuk waktu lama di udara terbuka harus dicegah.

4. Pekerjaan Bekisting.

a. Bekisting/acuan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga, tidak ada


perubahan bentuk dan cukup kuat menampung beban-beban sementara
maupun tetap. Semua acuan harus diberi penguat datar silang sehingga
kemungkinan bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat
dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk mencegah kebocoran bagian
cairan dari adukan beton (mortar leakage). Susunan acuan dengan
penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dilakukannya kemudahan inspeksi oleh pengawas.
Penyusunan acuan harus sedemiklan rupa sehingga pada waktu
pembongkaran tidak menimbulkan kerusakan pada bagian atau keseluruhan
beton hasil pengecoran. Kekuatan penyangga, silangan-silangan,
kedudukan serta dimensi yang tepat dari konstruksi acuan adalah
merupakan tanggung jawab Pemborong.
b. Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.
Harus diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air
pembasahan tersebut pada sisi bawah.
c. Pada tahapan ini dilakukan. pemasangan pipa-pipa dan perlengkapan--
perlengkapan lain yang harus tertanam di dalam beton, sesuai persyaratan
tidak akan mengurangi kekuatan konstruksi (SNI 03 - 2847 - 1989).
d. Perencanaan acuan dan. konstrukstinya harus dapat menahan.
beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan dan peninjauan.
terhadap beban angin dan lain-lain peraturan yang dikontrol terhadap
peraturan pembangunan Pemerintah daerah setempat.
e Pembongkaran bekisting baru dapat dilakukan bila beton telah mencapai
umur minimal 8 hari atau beton telah mencapai kekuatan yang diinginkan.

PASAL 6
PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN RANGKA ATAP

1 Dalam melaksanakan pekerjaan atap, pemborong harus memperhatikan


pekerjaan-pekerjaan lain yang berkaitan seperti Pekerjaan kerangka
plafond,pekerjaan elektrikal dll, sebelum pekerjaan dimulai.

2 Rangka atap yang dipakai sesuai dengan pola dan peil /perletakan
seperti atau sesuai dengan gambar.

3 Penutup atap bangunan yang dipakai adalah atap genteng metal atau
setara dan berkualitas baik .
1. Atap mengunakan genteng metal Spandek;
2. Atap Bitumen
3. Konstruksi kuda-kuda dari rangka baja ringan C.75.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

4. Sambungan-sambungan harus dibaut. Ukuran dan jumlah baut


disesuaikan dengan gambar.
5. Gording menggunakan dari rangka baja ringan profil S. Ukuran
dan besaran gording disesuaikan dengan gambar.
6. Bubungan/Nok atap menggunakan bubungan atap genteng metal.
7. Listplank atap menggunakan nusaplank dengan ukuran dan
bentuk disesuaikan dengan gambar.
8. Permukaan listplank yang tampak (papan listplank) harus rata dan
licin. Setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya
pen/joint yang berfungsi mengunci.
Pekerjaan atap yang permukaannya tidak rata, melentur, bengkok harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

Pasal 7
PEKERJAAN LANTAI
6.1. Lingkup
Pekerjaan
Untuk seluruh lantai bangunan digunakan Keramik 60 x 60, dan Kramik 40 x
40 motif kasar Ex.Roman, untuk lantai, Dinding kamar mandi.
Keramik yang digunakan adalah sekualitas Roman kualitas I Standard
Industri Indonesia, sedangkan untuk waterproofing yang digunakan adalah
dengan bahan dasar utama semen dan acrylic sekualitas sikatof

6.2. Adukan
a. Adukan untuk lantai rabat beton dipakai perbandingan 1 PC : 3 Psr : 5
Krl. tebal 5 cm.
b. Adukan untuk pemasangan lantai keramik atau granite adalah :
- 1 PC : 2 Psr untuk pemasangan lantai daerah basah (KM/WC).
- 1 PC : 4 Psr untuk pemasangan seluruh lantai selain ketentuan di atas.

6.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Granite lantai dipasang di atas beton rabat adukan 1 PC : 3 Psr : 5 Krl
tebal 7cm yang dibawahnya diberi pasir dengan tebal minimum 5 cm.
Granite dipasang dengan naad kurang lebih 1- 2 mm.
b. Sebelum pemasangan lantai granite, Kontraktor wajib memeriksa
persiapan lapisan dasarnya serta menjamin dasar yang rata dan padat.
Semua pipa-pipa harus sudah terpasang pada tempatnya dan sudah
dalam keadaan diperiksa.
c. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/ waterpass, siar yang tidak lurus/
berombak, retak dan cacat lainnya, harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya pemborong.

Pasal 8
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, DAUN JENDELA

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

7.1 Semua kusen menggunakan kusen Aluminium 3”. Pada setiap kaki kusen
pintu dibuat neut-neut beton tumbuk yang dilengkapi dengan dook besi dia
10 mm yang dipasang tertanam. Ukuran serta type kusen yang harus
dibuat, dapat dilihat pada gambar kerja.

7.2 Rangka daun pintu, jendela untuk semua type terbuat dari Aluminium.
Pekerjaan daun pintu dan jendela ini meliputi :
1. Daun pintu dan Jendela.
2. Daun pintu dan jendela kaca Ray - Bend Ukuran 5 mm tebal
3. Engsel, Selot, Kunci dan Hak Angin Ex. Kenari Djaja.
4. Pintu Kaca Tempered 12mm
5. Daun pintu Toilet Plywood lapis HPL

Pasal 9
PEKERJAAN PLAFOND DAN RANGKA

9.1 Rangka langit-langit menggunakan Rangka Hollow.


9.1.1 Plafond menggunakan Bahan PVC motif.

9.2 Penggantung langit-langit menggunakan bahan besi Hollow yang dipasang


secukupnya, sehingga konstruksi rangka plafond benar-benar kokoh dan
stabil. Bidang permukaan bahwa (dudukan penutup langit-langit) harus rata.

9.3 Penutup langit-langit menggunakan bahan gypsum 9mm Pada tempat-


tempat pertemuan plafond dengan dinding, kolom dan listplank, dipasang
list sudut dengan ornamen bermotif sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar.

9.4 Ketinggian plafond dan penempatannya, harus mengikuti gambar kerja.

9.5 Hasil pekerjaan yang tidak rata / bergelombang / retak-retak, harus


dibongkar dan diperbaiki kembali atas biaya pemborong.

PASAL 10
PEKERJAAN LABURAN DAN PENGECATAN

1 Plamir dan Pengecatan dengan Cat Tembok


o Pengecatan dengan cat tembok meliputi seluruh dinding tembok yang
terlihat (luar,dalam), kolom / konsol beton pada selasar, pipa cucuran,
listplank beton dan cat tembok yang digunakan sekualitas Jotun.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pasal 10
PEKERJAAN KACA, KUNCI DAN ALAT-ALAT PENGGANTUNG

10.1 Pekerjaan Kaca


Jenis yang digunakan adalah kaca sekualitas Asahi Mas dengan ketebalan
sesuai dengan yang tercantum pada gambar kerja, yaitu :
a. Daun jendela Kaca Polos Ukuran 5 mm.

10.2 Pekerjaan Kunci


Seluruh kunci pintu kayu menggunakan kunci tanam dengan sistem
penguncian ganda (double slaag) setaraf merek Ex. Kenari Djaja.,
sedangkan untuk KM/WC menggunakan kunci tanam sekualitas ALPHA.
Khusus untuk pintu-Pintu Ruang Tamu dan Ruang Utama menggunakan
‘handle’ pintu sekualitas Kend dan kunci pintu Ex. Kenari Djaja..
Untuk pintu ganda (pintu double) pada sisi salah satu daun pintunya
dipasang Gerendel tanam (atas bawah) produksi Dalam Negeri SII.
Setiap daun jendela dilengkapi dengan gerendel / slot sebanyak 1 (satu)
buah dan hak angin type putar sebanyak 1 (satu) buah yang dipasang pada
bagian tengah serta 1(satu) buah tarikan jendela yang diletakkan di bagian
tengah.
Gerendel / slot, hak angin dan tarikan jendela yang digunakan adalah
Produksi Dalam Negeri dengan kualitas baik serta memenuhi standard SII.

10.3 Pekerjaan Alat-alat Penggantung


Penggantung daun pintu menggunakan engsel cabut ukuran 11 cm
sebanyak 3 (tiga) buah untuk setiap daun pintu. Penggantung daun jendela
menggunakan engsel cabut ukuran 8 cm dengan ketebalan 1,2 mm produksi
dalam negeri dengan kualitas baik, sebanyak 2 (dua) atau 3 (tiga) buah
untuk setiap daun jendela yang disesuaikan dengan gambar kerja.

Pasal 11
PEKERJAAN UTILITAS
11.1 Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan


baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar
perencanaan, dimana bahan dan peralatanyang digunakan sesuai dengan
ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat perbedaan
antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1) Pekerjaan sistem Penyediaan dan Distribusi Air-Bersih.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

2) Sumber air bersih


3) Pekerjaan Penyaluran Air-kotor dalam bangunan sampai dengan
Septik Tank
4) Pekerjaan talang air hujan
5) Pekerjaan Pengkondisian Udara ( Split System )
6) Pekerjaan Instalasi Daya

Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk


kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan
secara jelas atau terinci di dalam Gambar Perencanaan dan Persyaratan
Teknis
Testing dan Commissioning seluruh sistem hingga berjalan dengan baik dan
sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis

11.2 Pekerjaan Instalasi Air Bersih


11.2.1 Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan Sistem Penyediaan Air Bersih
secara lengkap sehingga sistem dapat bekerja secara baik.
Pengadaan serta pemasangan pompa-pompa air bersih, beserta
segala instrumennya. Pengadaan dan pemasangan Panel Daya,
Panel Kontrol beserta pengabelanya.

11.2.1 Persyaratan Bahan Dan Peralatan


Pompa Transfer Air Bersih
a. Ketentuan Umum :
a) Pompa harus dipilih dengan kapasitas dan tinggi tekan air seperti
yang ditentukan pada pasal berikutnya.
b) Pompa yang hendak dipasang/ditawarkan harus merupakan
pompa yang akan bekerja pada efisiensi tertingginya dan pada
daerah kerja impeller yang stabil.
c) Efisiensi pada kondisi operasi tidak boleh kurang dari 60 %.
d) Impeller harus disesuaikan dengan kebutuhan akan kerja
seperti yang ditentukan tanpa harus melakukan pengurangan
diameter impeller dari apa yang telah diberikan oleh pabrik
pembuat.
e) Motor Horse-power (nameplate HP) rating harus dipilih sesuai
dengan kebutuhan Motor Horse-power bila pompa bekerja
dengan ukuran impeller maksimum (full size impeller) agar
motor tidak menjadi 'overloading'.
f) Motor, pompa dan baseplate harus 'shop aligned' oleh
pabrik/agen pemasaran pompa tersebut di Indonesia, sehingga
tidak perlu melakukan penyejajaran (aligning) kembali pada
saat dipasang; apabila hal ini belum dilakukan oleh pabrik/agen
pemasaran maka Kontraktor harus melakukan penyejajaran
kembali di tapak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Spesifikasi Teknis
- Jenis :-

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- Stage :- ,
- Kapasitas : sesuai gambar skedul,
- Discharge head : sesuai gambar skedul,
- Kondisi : seal harus baik, sesedikit mungkin kebocoran,
beroperasi pada daerah stabil.
- Kelengkapan : Sistem pompa harus dilengkapi dengan Panel
kontrol start-stop.

c. Seal harus sesuai dengan ketentuan berikut :


 Untuk shut-off head kurang dari 10 kg/cm2 boleh
menggunakan 'stuffing-box with gland packing seal'
 Untuk shut-off head 10 kg/cm2 atau lebih harus
menggunakan 'mechanical seal'

11.3 Pekerjaan Instalasi Air Kotor

1. Lingkup Pekerjaan
1) Pemipaan air kotor dari sanitary fixtures sampai dengan Septik Tank.

a. Persyaratan Bahan dan Peralatan

a) Pipa dan Fitting


 Untuk sistem pemipaan tegak, Pipa dan fitting yang
digunakan dalam sistem pemipaan ini harus dari jenis PVC
dan berasal dari satu merk serta mengikuti SII 1246-85 dan SII
1448-85.

 Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari
pabrik pembuat pipa bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik
itu meng- gunakan fitting standard yang diproduksi oleh
pabrik lain yang ditentukan olah pabrik pembuat pipa tersebut.

 Untuk hal tersebut di atas Kontraktor harus menyediakan


potongan pipa dari berbagai ukuran yang akan digunakan dan
membuat contoh sambungan (mock up) antara pipa dengan
pipa dan pipa dengan fitting untuk ditunjukkan kepada
DIREKSI/ PENGAWAS dan mendapat persetujuan untuk
penggunaan pipa dan fitting tersebut serta memberikan
jaminan purna jual untuk pipa dan fitting tersebut.

 Persyaratan material (kelas, standard dan lainnya),


ketentuan cara pemasangan seperti yang dicantuKonsultan
Pengawasan pada bab terdahulu 'Persyaratan Teknis ME'.

b) Sambungan
 Untuk pipa kelas S-12.5 dengan diameter 50 mm atau lebih
kecil menggunakan perekat solvent cement.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

 Untuk pipa kelas S-16 dengan diameter lebih besar dari 50


mm menggunakan sambungan dengan rubber-ring bell and
spigot.

b. Persyaratan Pelaksanaan
a) Pemipaan
 Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini
harus dari satu merk.
 Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
 Fitting harus dari jenis "injection moulded" sedangkan
"Welded fitting" sama sekali tidak diperkenankan untuk
dipergunakan dalam sistem pemipaan.
 Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE
Sanitair atau COMBINATION WYE-45 atau LONG RADIUS
BEND dengan clean out.
 Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm di atas
muka banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan
kemiringan minimum sebesar 1%.
 Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-
kurangnya 15 cm di atas atap dan tidak boleh digunakan
untuk keperluan lain.
 Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak
tumpuan pada pipa air kotor.
 Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini, harus diadakan
koordinasi dengan pekerjaan-pekerjaan struktur mengingat
adanya penembusan- penembusan betonan lantai maupun
dinding.
 Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan
dengan gambar pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing
pipa tercakup pula dalam gambar tersebut.
 Di setiap floor drain dilengkapi dengan U Trap, untuk
mencegah masuknya gas yang berbau kedalam ruangan.
 Pada saluran buangan dari prepation area dapur, sebelum
masuk ke inlet, sistem permipaan air kotor bangunan, harus
dipasang penyaring kotoran dari bahan stainless steel
untuk mencegah penyumbatan di dalam pipa.
 Pada jalur perpipaan air kotor yang mengandung lemak
dipasang clean out di setiap belokan dan pada pipa vertikal
utama (di setiap pintu shaft).
 Persyaratan material (kelas, standard dan lainnya),
ketentuan cara pemasangan seperti yang dicantuKonsultan
Pengawasan pada bab terdahulu 'Persyaratan Teknis ME'.

b) Pengujian Sistem
 Semua lubang pada pipa pembuangan ditutup.
 Seluruh sistem pemipaan diisi air sampai ke lubang vent
tertinggi.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

 Pengujian dinyatakan berhasil dan selesai bila tidak terjadi


penurunan muka-air setelah lewat 6 (enam) jam.

11.4 Pekerjaan Saluran Air Hujan


1. Lingkup Pekerjaan
1) Pengadaan dan pemasangan talang air hujan
2) Pembuatan saluran gedung ke saluran drainase luar bangunan
(saluran air hujan tapak).

2. Pekerjaan Talang Air Hujan


1) Persyaratan Bahan dan Peralatan Bantu
a. Bahan pipa talang,
Jenis : pipa PVC 3”
Kelas : 10 kg/cm2 atau S 12.5,
b. Roof drain,
Jenis : BJLS 40
Konstruksi : sesuai gambar,

2) Persyaratan Pelaksanaan
a. Pemipaan
a) Pipa tegak,
 Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja.
 Jarak maksimum antara klem adalah 200 cm.
b) Pipa datar,
 Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti
penggantung pada pipa air bersih.
 Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut
ini,
- diameter 50 mm atau lebih kecil, setiap 200 cm
- diameter 65 mm atau lebih besar, setiap 300 cm dengan
kemiringan minimum sebesar 1 persen.
b. Sambungan
a) Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dari 50 mm
menggunakan solvent cement.
b) Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 50
mm menggunakan sambungan rubber-ring.

Pasal 12
PEKERJAAN ALAT SANITAIR DAN SUMBER AIR

Pekerjaan alat sanitair meliputi pekerjaan pengadaan alat, tenaga dan


pemasangan, yang terdiri :

12.1 Kloset Duduk/Monoblock


Kloset monoblock yang digunakan sekualitas Ex. Toto warna standar atau
ditentukan kemudian oleh Direksi.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

12.2 Floor Drain


Floor Drain dipasang pada setiap WC seperti ditunjukkan pada gambar
kerja.Floor Drain yang digunakan adalah type TOTO type TX 1 AN yang
dilengkapi dengan penyekat bau (leher angsa). Kualitas yang disyaratkan
adalah yang memenuhi SII.

12.3 Wastafel
Wastafel yang digunakan adalah sekualitas Toto , warna yang digunakan
akan ditentukan kemudian oleh Direksi. Wastafel gantung dilengkapi
dengan kran, cermin dan pipa pembuang.

12.4 Urinoir
Urinoir yang digunakan adalah sekualitas Toto, warna yang digunakan akan
ditentukan kemudian oleh Direksi. Urinoir gantung dilengkapi dengan kran,
dan pipa pembuang.

12.5 Kran dan Stop Kran


Kran air yang digunakan adalah kran logam lapis vernikel setaraf Kakudai
memenuhi SII. Setiap kran harus dipasang pada tempat dan ketinggian
seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja. Stop kran/gate valve dipasang
pada pipa di luar bangunan sebelum masuk ke jaringan pemakai dengan
penempatan sesuai gambar kerja. Type yang digunakan TOTO Tipe TX 109
LH , dengan diameter sesuai dengan gambar kerja.

12.5 Sumber Air


a. Menggunakan Sumber Air Bersih Dari PDAM

12.6 JetShower
Pemasangan Jet Shower Pada Setiap Kamar Mandi VIP

a. Tipe TX 432 SD Ex.Toto

Pasal13
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

13.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan :
a. Instalasi Penerangan termasuk pemasangan titik lampu, stop kontak dan
saklar
b. Panel-panel dan pentanahannya
c. Fixtures lampu, fitting, dudukan panel, pipa serta seluruh komponan
yang diperlukan.
d. kawat BC, klem, splitzen, pipa GIP, elektroda pentanahan dan bak
kontrol.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

13.2 Instalasi Penerangan


Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah memenuhi SII dan disetujui
KONSULTAN PENGAWAS dengan tegangan 220V, 50 Hz dan 1 phase.
Jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Instalasi Titik Lampu/Saklar : kabel NYM,
b. Instalasi Stop Kontak 250 VA : kabel NYM.

1. Untuk jenis lampu :


a. Lampu LED 18watt merk Philips
b. Lampu Gantung Artistik
c. LED Tracklight Spotlight
d. Instalasi Air Conditioner/ AC

Untuk Instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus dilindungi dengan pipa
PVC dia 1/2” dan yang menembus balok beton menggunakan sparing pipa PVC
dia 2”.
Penampang kabel minimum adalah 2,5 mm, merek yang dapat digunakan
adalah merek supreme atau setaraf dan penyambungan kabel menggunakan
terminal box.
Penarikan kabel harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga rapih dan
teratur. Stop kontak dan saklar yang digunakan adalah setaraf merek
nasional Broco/panasonic dan dipasang dengan sistem ‘inbow’. Sistem
pentanahan untuk seluruh stop kontak pada setiap bengunan adalah
terpusat pada arde panel bangunan tersebut.
13.3 Panel Listrik
Semua panel listrik harus diperkuat dengan rangka utama berupa rangka
besi dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar.
Jumlah group pada setiap panel harus sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar kerja dengan menggunakan MCB sekualitas merk Merlin Gereen
(MG) dan setiap panel harus dilengkapi dengan kabel aarde (pentanahan)
dengan jenis BC yang disesuaikan dengan kebutuhan, tertanam di tanah
sehingga mempunyai tahanan maksimal 5 Ohm.
13.4 Persyaratan Lain
a. Seluruh pekerjaan Elektrikal ini harus dikerjakan oleh
Kontraktor/Instalatur yang terdaftar dan memiliki Sertifikat dari PLN
setempat yang masih berlaku. Instalatur Listrik harus melakukan
pengujian atas seluruh instalasi yang dikerjakan dengan disaksikan oleh
Konsultan Pengawas.
b. Kontraktor wajib memeriksa gambar terhadap kemungkinan kesalahan /
ketidak cocokan dengan kondisi di lapangan.
c. Kontraktor wajib membuat ‘as built drawing’/ gambar instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya dan disertai dengan bukti hasil test pemeriksaan
(keuring) dari PLN setempat.
d. Untuk pemasangan kabel-kabel dan komponen-komponen lainnya yang
harus tertanam di dalam dinding atau balok beton, pipa-pipa jalur kabel
harus disiapkan sebelum pekerjaan plesteran dinding dan pengecoran
beton dilaksanakan.

SPESIFIKASI TEKNIS
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

PENUTUP

a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini untuk
menguraikan bahan – bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau
kalimat “diadakan oleh pemborong atau diselenggarakan pemborong”, maka
hal ini dianggap seperti betul – betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut
masuk dalam pekerjaan.
b. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian–bagian
yang betul–betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum
disebut dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini harus
diselenggarakan oleh pemborong dan dianggap seperti benar – benar
disebutkan.
c. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak
adanya maka tetap diadakan / dikerjakan pemborong.
d. Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih
lanjut oleh pihak pemberi tugas, unsur teknis, konsultan pengawas dan
konsultan perencana.

Kuala Kurun, 16 Desember 2019

Kepala Dinas Pekerjaan Umum


Kabupaten Gunung Mas

CHAMPILI, ST.,MT
Pembina TK. I
NIP. 19660830 199803 1 002

SPESIFIKASI TEKNIS

Anda mungkin juga menyukai