Anda di halaman 1dari 39

SPESIFIKASI TEKNIS

BADAN METEOROLOGI,
KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PERENCANAAN REHABILITASI
RUMAH DINAS BMKG POSO

LOKASI :
KABUPATEN POSO

SPESIFIKASI
TEKNIS
TAHUN ANGGARAN 2022

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 1


SPESIFIKASI TEKNIS

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................... 2

1.1. PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN ............................................. 3

1.2. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENUNJANG PROYEK ...................... 14

1.3. BESTEK DAN GAMBAR KERJA .................................................... 17

1.4. RENCANA KERJA ........................................................................ 18

1.5. PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN LOKASI ............................. 18

1.6. PENGADAAN BAHAN BANGUNAN ................................................... 19

1.7. PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS .......................................... 22

1.8. PASANGAN BATU BATA ................................................................. 23

1.9. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN ............................................ 25

1.10. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA .............................................. 30

1.11. PEKERJAAN ATAP ..................................................................... 32

1.12. PEKERJAAN PLAFOND ................................................................ 33

1.13. PEKERJAAN LANTAI ................................................................... 34

1.14. PEKERJAAN PENGECATAN ......................................................... 35

1.15. D O K U M E N T A S I ................................................................ 37

1.16. GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING) ............................ 37

1.17. P E N G A W A S A N ................................................................... 38

1.18. PEKERJAAN AKHIR .................................................................... 38

1.19. P E N U T U P ............................................................................. 39

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 2


SPESIFIKASI TEKNIS

1.1 PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN

1.1.1 Peraturan yang berlaku

Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan-


ketentuan peraturan seperti yang tercantum dibawah ini :

a. Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa


Konstruksi.

b. Peraturan Menteri PUPR No. 28/PRT/M/2016 Tentang


Pedoman Analisis Harga Satuan Bidang Pekerjaan Umum

c. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 2011 (oleh


Badan Standardisasi Nasional).

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum N0. 45/PRT/M/2007


Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara.

e. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum, nomor


02/IN/M/2005, tentang penegasan dalam kontrak.

f. Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana


Wilayah RI Nomor: 339/KPTS/M/2003 tanggal 31
Desember 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah.

g. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971

h. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.

i. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan


Kerja.

j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


02/KPTS/1985 tentang penanggulangan bahaya
kebakaran.

k. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan tertulis


yang diberikan pengawas pekerjaan untuk mencapai
tujuan pembangunan.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 3


SPESIFIKASI TEKNIS

Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-


peraturan tersebut diatas, maka revisi terakhir yang
menjadi acuan dalam pelaksanaannya. Demikian pula
apabila bertentangan dengan Spesifikasi Teknik berikut ini
maka yang berlaku adalah Spesifikasi atau berdasarkan
keputusan Direksi Pengawas.

1.1.2 Kualitas Bahan dan Pekerjaan

a. Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus dari tingkat yang


prima dan hasil kerja harus memberikan penampilan
dan kesan yang rapi dan baik.

b. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus


berpengalaman (pada pekerjaan serupa) terampil dan
cakap.

c. Apabila diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor


harus membuat pembukaan/pembongkaran pada
pekerjaan dan/atau bahan agar dapat diadakan
pemeriksaan.

d. Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi menemukan


kesalahan, kerusakan atau cacat-cacat lain,
Kontraktor harus segera membongkar dan
memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai
dengan spesifikasi ini,dan harus memikul biaya yang
diperlukan untuk pembukaan/ pembongkaran
pemeriksaan dan perbaikan tersebut.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 4


SPESIFIKASI TEKNIS

1.1.3 Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan

a. Peralatan Pelaksanaan.

1) Kontraktor harus mengadakan dan menyiapkan semua


peralatan pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah
yang cukup dan kondisi yang baik dan siap pakai, agar
terjamin adanya kualitas pekerjaan yang baik dan
memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang
memadai, hingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan
dalam waktu yang tepat seperti ditentukan dalam
pelelangan.

2) Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut


pendapat Direksi tidak efisien pengoprasiannya atau
tidak sesuai kegunaannya atau jumlahnya kurang,
hingga mutu pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai
dengan persyaratan atau laju pekerjaannya tidak
memadai, Direksi berhak memerintahkan Kontraktor
untuk mengganti atau menambah peralatan dimaksud.

3) Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada


Kontraktor, tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawab atas pemenuhan kualitas pekerjaan
dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan dalam
Dokumen Kontrak.

b. Perlindungan terhadap Bangunan dan Utilitas.

1) Kontraktor bertanggung jawab atas perlindungan


terhadap semua bangunan dan utilitas, baik milik
pribadi maupun milik negara/masyarakat termasuk
semua sarana dan prasarananya, baik yang tertera
dalam gambar maupun tidak.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 5


SPESIFIKASI TEKNIS

2) Kontraktor harus mengambil langka-langka yang


dianggap perlu untuk melindungi bangunan dari
utilitas tersebut dari segala macam kerusakan-
kerusakan yang terjadi akibat kegiatan-kegiatan
pelaksanaan oleh Kontraktor harus diperbaiki oleh dan
atas beban biaya Kontraktor, sesuai dengan kondisi
sebelumnya.

3) Dalam hal terjadi kerusakan, Kontraktor wajib segera


memberitahu pemilik bangunan dan utilitas agar
diperoleh kesepakatan tentang perbaikannya.

4) Kontraktor bertanggung jawab untuk memperoleh


informasi semua bangunan dan jaringan utilitas yang
terletak didalam tanah. Prasarana yang ada disekitar
dan diperlukan oleh bangunan dan utilitas harus
dijaga agar tetap berfungsi.

5) Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kegiatan


pelaksanaan oleh Kontraktor, harus diperbaiki oleh
dan atas beban biaya Kontraktor sesuai dengan
kondisi sebelumnya.

c. Penjagaan dan Pemeliharaan.

Untuk tahap pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor


bertanggung jawab atas penjagaan, perlindungan dan
pemeliharaannya, seperti pekerjaan permukaan bagian
dalam/luar, perlengkapan peralatan dan lain-lainnya dari
segala macam bentuk noda/kotoran, kerusakan dan
cacat-cacat lainnya selama masa Kontrak berlangsung
sampai pada saat pekerjaan diserahkan untuk kedua
kalinya kepada pemilik. Persyaratan dan ketentuan
khusus dibawah ini harus dianggap sebagai standar

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 6


SPESIFIKASI TEKNIS

kondisi akhir pekerjaan pada saat penyerahan I (pertama)

1). Halaman Bangunan

Setelah pekerjaan selesai, kecuali Direksi berpendapat


lain, Kontraktor harus membongkar semua bangunan
sementara, peralatan pelaksanaan, mesin-mesin,
kelebihan bahan, puing-puing dan kotoran-kotoran
lain dari halaman bangunan. Kontraktor harus
membuang bahan-bahan zat-zat organik yang berada
didalam, dibawah dan sekitar bangunan dan
melakukan desinfektan terhadap dan bekas-bekasnya.
Halaman bangunan harus diserahkan dalam kondisi
yang rapi dan memuaskan.

2). Permukaan Beton, Pasangan dan Logam

Kontraktor harus membersihkan secara cermat semua


permukaan beton, pasangan dan logam serta ceceran
adukan, noda-noda bekas bocoran pada beton bekas-
bekas bekisting, ceceran aspal, cat dan lain-lain
kotoran.

3). K a c a

Kontraktor harus memperbaiki/mengganti, apabila


perlu mencuci, menggosok, secara cermat semua
permukaan kaca, dan membersihkan/ menghilangkan
kelebihan bahan lapisan kompon, ceceran cat dan
goresan.Ruang antara pada bingkai dengan kaca
rangkap harus benar-benar bersih dari sisa-sisa
serutan, serbuk gergaji dan segala macam bentuk
kotoran lain.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 7


SPESIFIKASI TEKNIS

4). Permukaan Cat, Email dan Politur

Kontraktor harus membersihkan semua permukaan


dari semua tanda-tanda, noda, goresan, bekas jari
dan kotoran lain.

5). Permukaan Lantai

Kontraktor harus menyingkirkan semua


lapis/penutup pelindung sementara dan
membersihkan dari semua noda-noda dan tanda-
tanda dan apabila dianggap perlu oleh Direksi,
diberikan lapisan lilin lantai (wax) dan digosok.

6). Perlengkapan Listrik

Kontraktor harus membersihkan dan menggosok


permukaan peralatan-peralatan logam, perlengkapan
penerangan dan papan-papan pemasangan kabel dari
ceceran cat, debu dan kotoran-kotoran lain. Terlebih
lagi pada komponen-komponen yang tergantung.

7). Pekerjaan Ducting

Kontraktor harus membuang dan membersihkan


puing-puing dan kotoran lain dari pekerjaan ducting.

8). Permukaan Atap

Kontraktor harus membuang dan membersihkan


puing-puing, ceceran paku dan semua kotoran lain
dari permukaan atap.

9). Plumbing dan Perlengkapannya

Kontraktor harus membersihkan pipa-pipa, fitting


dari kotoran dan puing-puing, membersihkan dengan

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 8


SPESIFIKASI TEKNIS

menggosok semua perlengkapannya, serta menjamin


bahwa fasilitas ini dapat berfungsi dengan baik.

10). Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang

Bila dalam rencana kerja dan syarat-syarat


disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu
bahan dan barang, maka hal ini dimaksudkan untuk
menunjukkan bahan dan barang yang digunakan
setiap penggantian sesuai nama bahan dan pabrik
pembuatan dari suatu bahan dan barang tersebut
yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana, dan
bila tidak ditentukan dalam rencana kerja dan
syarat-syarat serta gambar kerja, maka bahan dan
barang tersebut diusahakan dan disediakan oleh
Kontraktor yang harus mendapat persetujuan dari
pemberi tugas. Contoh bahan dan barang yang akan
digunakan dalam pekerjaan harus disediakan atas
biaya Kontraktor, Setelah disetujui pemberi tugas
atau direksi, dan dianggap bahwa bahan dan barang
tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti. Contoh bahan dan barang tersebut,
disimpan oleh Direksi atau pemberi tugas untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan
barang yang dipakai tidak sesuai kualitas maupun
sifatnya. Dalam pengajuan harga penawaran,
Kontraktor/Pelaksana harus sudah memasukan
jumlah keperluan biaya untuk pengajuan berbagai
bahan dan barang. Tanpa mengingat jumlah tersebut
Kontraktor/Pelaksana tetap bertanggung jawab pula
atas baiya pengujian bahan dan barang yang tidak
memenuhi persyaratan yang dibuat oleh Pemberi
Tugas/Direksi Pengawas.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 9


SPESIFIKASI TEKNIS

d. Persyaratan-persyaratan lain.

1) Catatan dan Laporan

Kontraktor harus selalu menjaga kelengkapan catatan


dalam buku Direksi yang sesuai dengan pelaksanaan
dan memperoleh persetujuan Direksi. Semua catatan
yang berhubungan dengan pekerjaan selalu harus
disiapkan untuk Direksi. Dan satu set copy gambar
lengkap dan spesifikasi harus selalu tersimpan di
direksi keet. Kontraktor juga harus membuat buku
tamu yang akan melaporkan tentang keperluan tamu
proyek tersebut.

2) Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)

Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja karena


perubahan atas perintah Pemberi Tugas/Direksi, maka
Kontraktor wajib membuat gambar kerja (shop drawing).
Selanjutnya sebelum penyerahan I (pertama) pekerjaan,
Kontraktor bekerja sama dengan Konsultan Pengawas
membuat gambar hasil pelaksanaan pekerjaan (as built
drawing) guna memperlihatkan dan menyerahkan kepada
Pemimpin Kegiatan, tentang perbedaan-perbedaan antara
gambar kerja dan hasil pelaksanaan pekerjaan. Gambar
tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3.

3) Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan

Kontraktor harus mengambil foto lapangan sebelum


pekerjaan dimulai (0,00%). Selanjutnya saat akan
mengajukan pembayaran angsuran berkala (terminj),
penyerahan I (pertama) dan penyerahan II (kedua)
Kontraktor wajib melampiri foto-foto kondisi kemajuan
pekerjaan dilapangan. Foto-foto ini hendaknya dicetak

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 10


SPESIFIKASI TEKNIS

berwarna 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada


Direksi dalam bentuk album.

4) Keamanan Proyek

Kontraktor harus menjaga keamanan proyek untuk


memberikan perlindungan dan pengamanan atas
semua bahan, perlengkapan, peralatan dan pekerjaan
yang ada didalam batas areal proyek dan sekitarnya
yang menjadi tanggung jawabnya, terhadap semua
bentuk kerusakan, gangguan atau kerugian yang
dilakukan oleh orang-orang atau pihak-pihak tidak
berwenang. Untuk mempermudah pelaksanaan
pengamanan, Kontraktor harus membuat gudang
penyimpan bahan, perlengkapan dan peralatan sesuai
dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan
penjagaan keamanan, Kontraktor harus menugaskan
penjaga gudang dan petugas keamanan yang memadai
dan harus melakukan penjagaan terus menerus
selama 24 jam setiap hari.

5) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Kontraktor harus menyediakan semua fasilitas P3K


yang mencakup obat-obatan, peralatan medis dan
tenaga-tenaga para medis (sewaktu dibutuhkan) untuk
memberikan pertolongan pertama kepada personil
Kontraktor, dan semua yang terlibat dalam pekerjaan.
Dalam hal pengamanan P3K Kontraktor harus
mengikuti semua ketentuan dan peraturan yang
berlaku tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
serta petunjuk Direksi.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 11


SPESIFIKASI TEKNIS

6) Papan Nama Kegiatan

Papan nama kegiatan dipasang ditempat strategis


dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter.
Tulisan dibuat dengan huruf cetak yang jelas dan
mudah dibaca. Dalam papan nama proyek harus jelas
tercantum Nama Kegiatan, Pekerjaan, Pemilik Proyek,
Sumber Dana, Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawas serta Kontraktor Pelaksana, Pekerjaan
Dimulai dan Masa Pekerjaan Berakhir serta penjelasan
lain yang diperlukan dengan Jenis Huruf yang akan
ditentukan Direksi.

7) Pengukuran Prosentase Kemajuan Pekerjaan dan


Pembayaran

(a) Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang


tercakup dalam persyaratan teknis ini ditentukan
berdasarkan ketentuan seperti ditunjukan dalam
Spesifikasi atau RAB.

(b) Kecuali disebutkan lain dalam RAB pekerjaan-


pekerjaan yang tercakup didalamnya sudah
termasuk dalam pekerjaan-pekerjaan pokok yang
bersangkutan.

(c) Dalam hal dihitung terpisah, pengukuran meliputi


penyediaan, pengadaan dan pengangkutan tenaga
kerja, bahan, perlengkapan, peralatan dan
pelaksanaan, pemeliharaan, perbaikan, termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan-pekerjaan
penunjang yang diperlukan seperti diuraikan
dalam RAB

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 12


SPESIFIKASI TEKNIS

(d) Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai


Kontrak/Adendum Kontrak, bersama-sama dengan
komponen-komponen pekerjaan yang lain akan
merupakan bobot prestasi yang dicapai Kontraktor
pada saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman
Kontraktor untuk mengajukan penagihan
pembayaran angsuran kepada Pemimpin Kegiatan.

(e) Perhitungan prosentase kemajuan pekerjaan yang


akan digunakan untuk pengajuan penagihan
pembayaran angsuran harus dilakukan bersama-
sama antara Direksi dan Kontraktor.

(f) Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot


prestasi Kontraktor pada saat tertentu dengan
bobot prestasi pada pembayaran angsuran yang
lalu telah mencapai tidak kurang dari angka
seperti disebutkan dalam syarat-syarat kontrak.

(g) Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga


satuan dikalikan dengan volume pekerjaan yang
nyata dilaksanakan.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 13


SPESIFIKASI TEKNIS

1.2 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENUNJANG PROYEK

1.2.1 U m u m

Pekerjaan dengan mudah dan lancar. Pekerjaan-pekerjaan


ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara struktural
harus persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan
sementara yang harus dilaksanakan agar pekerjaan
konstruksi dapat dilaksanakan mampu memikul beban yang
ada dan harus dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan serta sesuai dengan syarat-syarat teknis.
Kontraktor harus membuat dan menyerahkan spesifikasi
dan gambar-gambar pekerjaan sementara kepada Direksi
untuk memperoleh persetujuan, selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pekerjaan dimulai.

1.2.2 Pembersihan Lapangan.

Kontraktor harus menyingkirkan sampah-sampah dan


benda-benda asing lainnya yang dapat mengganggu jalannya
pekerjaan dalam area pekerjaan seperti diuraikan dalam
Kontrak.

1.2.3 Mobilisasi dan Demobilisasi.

Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan, alat berat dan


pengankutan tenaga kerja, perelengkapan dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, termasuk
pemasangan, penyetelan dan pekerjaan penunjang lainnya,
sehingga semua tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan
kerja tersebut berada/terpasang dilokasi pekerjaan dalam
kondisi baik dan siap pakai. Mobilisasi mencakup
pengadaan, penyediaan dan pengangkutan :

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 14


SPESIFIKASI TEKNIS

a. Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-


pelaksana pekerjaan;

b. Peralatan pelaksanaan yang terdiri atas alat-alat


pengangkutan alat-alat berat, peralatan pengaduk dan
pemadat beton dan sebagainya.

c. Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa


air, peralatan laboratorium dan sebagainya disediakan
oleh Kontraktor.

Dalam mobilisasi sudah termasuk pengadaan, penyediaan


dan pengangkutan suku cadang yang diperlukan agar
perlengkapan dan peralatan tersebut selalu siap dipakai.
Demobilisasi dilakukan setelah berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, sebelum pekerjaan diserahkan untuk pertama
kalinya kepada pemilik. Demobilisasi adalah
pembongkaran, pengangkutan tenaga kerja, perlengkapan
dan peralatan yang telah dimobilisasi, keluar dari lokasi
pekerjaan ketempatnya semula.

1.2.4 Personil Kontraktor.

a. Kontraktor wajib menempatkan seorang kuasa atau wakil


yang cakap dan berpengalaman untuk memimpin
pelaksanaan pekerjaan dilapangan (pelaksana).

b. Pelaksana yang ditunjuk Kontraktor harus mendapatkan


kuasa penuh dalam bertindak untuk dan atas nama
Perusahaan yang dinyatakan dengan Surat
Tugas/Keterangan.

c. Kontraktor wajib laporkan secara tertulis kepada Direksi,


tenaga pelaksana. Jika suatu waktu dianggap kurang

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 15


SPESIFIKASI TEKNIS

mampu/cakap menurut Direksi, Kontraktor wajib


mengganti pelaksana baru dalam kurun waktu 7 (tujuh)
hari. Sebelum bekerja harus dikonsultasikan untuk
disetujui Direksi. Jika calon pelaksana ditolak, harus
dicari calon pelaksana lain paling lambat 14 (empat belas)
hari. Dalam tenggang waktu tersebut
direktur/penanggung jawab perusahaan yang memimpin
pelaksanaan pekerjaan dilapangan sehari-harinya.

1.2.5 Dokumentasi

Kontraktor harus mernperhitungkan biaya dokumentasi serta


pengirimannya kekantor Pemimpin Kegiatan serta pihak-
pihak lain yang diperlukan. Yang dimaksud dengan pekerjaan
dokumentasi ialah:

a. Membuat laporan-laporan perkembangan pelaksanaan


yakni Harian dan Mingguan

b. Untuk kelengkapan laporan, Kontraktor wajib membuat


foto-foto dokumentasi ukuran 4R, dibuat sebelum
pekerjaan di mulai (0%), tahap mulai pelaksanaan suatu
konstruksi hingga selesai (setiap kali untuk pembuatan
laporan) dan pada setiap kali akan melakukan
tagihan/terminj, foto dokumentasi harus selalu diambil
pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan (tampak
depan, samping dan belakang) dan setiap bagian yang
penting antara lain penulangan, pondasi dan lain-lain.

c. Surat-surat dan dokumen lainnya.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 16


SPESIFIKASI TEKNIS

1.3 BESTEK DAN GAMBAR KERJA

1.3.1 Kontraktor diwajibkan meneliti semua gambar-gambar dan


bestek mengenai pekerjaan ini.

1.3.2 Bila ternyata ada perbedaan antara gambar dan RKS, antara
gambar satu dengan gambar lainnya maka yang berlaku
adalah :

a. B e s t e k ( RKS )

b. Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).

1.3.3 Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang


mungkin menimbulkan kekeliruan atau bahaya dikemudian
hari, Kontraktor wajib konsultasikan terlebih dahulu kepada
Direksi untuk mendapatkan petunjuk.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 17


SPESIFIKASI TEKNIS

1.4 RENCANA KERJA

1.4.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib


menyusun suatu rencana kerja (jadwal pelaksanaan)
sebanyak empat rangkap yang diajukan paling lambat 14
(empat belas) hari setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), untuk disetujui oleh Direksi.

1.4.2 Setelah rencana kerja disetujui Direksi, 3 (tiga) salinan untuk


Direksi dan 1 (satu) salinan ditempel pada ruang Direksi
Keet.

1.4.3 Kontraktor harus patuh pada rencana kerja tersebut yang


menjadi dasar bagi Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan percepatan
dan kelambatan pekerjaan.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 18


SPESIFIKASI TEKNIS

1.5 PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN LOKASI


1.5.1. Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana
pekerjaan harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas (MK) dan pihak terkait (Pengelola
Gedung) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan
pekerjaan.
1.5.2. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai
pekerjaan.
1.5.3. Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan
kesiapan dan segala akibat yang mungkin dapat timbul
dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran.
Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah
dilakukan pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama
Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi Tugas.
1.5.4. Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioning (AC)
atau instalasi lain dengan menutupnya dengan bahan yang
diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas, Pemilik
bangunan (Pengelola gedung) dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
1.5.5. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi,
tepat guna dan aman. Pengawasan agar dilakukan tehadap
timbulnya debu, suara dan getaran yang mempengaruhi
lingkungan sekitar/sekelilingnya.
1.5.6. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik
untuk bangunan yang tidak dibongkar atau kesiapan-
kesiapan pekerjaannya
1.5.7. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tnggung jawab
pelaksana pembongkaran/kontaktor.
1.5.8. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari
lokasi pekerjaan (proyek).
1.5.9. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti
lampu, dll) dan dapat digunakan kembali, disimpan dan

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 19


SPESIFIKASI TEKNIS

diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui oleh


Konsultan Pengawas/MK dengan disertai daftra/list item
barang-barang tersebut.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 20


SPESIFIKASI TEKNIS

1.6 PENGADAAN BAHAN BANGUNAN

1.6.1 Bahan-bahan yang boleh ditempatkan dalam kompleks


pekerjaan hanyalah bahan-bahan yang disyaratkan dalam
RKS maupun gambar kerja.

1.6.2 Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus


memenuhi syarat atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas
Teknik.

1.6.3 Bahan bangunan yang dipakai adalah yang sesuai dengan


kualitas dan kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam
RKS dan gambar kerja.

1.6.4 Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat


dipasaran, sebelum diganti Kontraktor harus konsultasi
terlebih dahulu dengan Direksi/ Pengawas Teknik, dan
pergantian dapat dilakukan setelah ada persetujuan secara
tertulis.

1.6.5 Pergantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran


lokal dapat diganti dengan bahan bangunan lain yang
setara/setingkat kualitasnya.

1.6.6 Bahan bangunan yang ditolak oleh Direksi karena cacat atau
tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, harus
segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 21


SPESIFIKASI TEKNIS

1.7 PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS

1.7.1 Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam


pelaksanaan pekerjaan (yang disebut sebagai proyek)
termasuk seluruh bangunan dan pekerjaan lainnya yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan;

1.7.2 Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam


persyaratan teknis ini berlaku untuk seluruh bangunan yang
termasuk dalam pekerjaan ini, disesuaikan dengan gambar-
gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan
perintah-perintah Direksi/Pengawas Teknis.

1.7.3 Standar-standar utama yang dipakai adalah yang dibuat dan


berlaku resmi di negara RI, apabila tidak terdapat standar
yang dapat diberlakukan terhadap suatu item pekerjaan,
maka harus digunakan standar internasional yang berlaku
atas pekerjaan dimaksud atau digunakan standar dari negara
produsen bahan yang menyangkut pekerjaan dimaksud.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 22


SPESIFIKASI TEKNIS

1.8 PASANGAN BATU BATA

1.8.1 Lingkup Pekerjaan :

Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan,


pemasangan untuk semua pasangan bata seperti yang
tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangan harus benar-
benar mengikuti garis-garis ketinggian, siku dan bentuk-
bentuk yang terlihat pada gambar dan disebutkan dalam
spesifikasi ini.

1.8.2 Referensi :

Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini


tertera pada PUBI N-3 1970 dan N-10 1973 dan SNI 1728-
1989; SKBI 1.3.53.1989, tentang Tata Cara Pelaksanaan
Mendirikan Bangunan Gedung.

1.8.3 Material :

a. Batu bata yang digunakan harus baru, dengan


pembakaran yang cukup sehingga masak, keras, kering
dan tidak mudah patah. Jika diketuk menimbulkan
suara nyaring. Ukuran yang dianjurkan adalah 5 cm x
11 cm x 23 cm dengan toleransi 0,5 cm.

b. Adukan yang digunakan untuk pasangan dinding biasa


adalah campuran 1 PC : 5 Pasir.

1.8.4 Pengerjaan dan Penyimpanan.

Bahan-bahan yang akan digunakan pada pekerjaan ini


disimpan dengan cara-cara yang disetujui Direksi, untuk
menghindari dari segala hal yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada bahan-bahan tersebut.

1.8.5 Contoh-contoh.

Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus


diserahkan kepada Direksi dan persetujuan atas bahan-

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 23


SPESIFIKASI TEKNIS

bahan tersebut sudah ada sebelum bahan yang dimaksud


dipergunakan. Pengambilan contoh atas bahan yang telah
ada dilapangan akan diadakan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan Direksi guna keperluan pengujian.

1.8.6 Pelaksanaan :

a. Pa san ga n di ndi n g b at u ba ta u m um ny a a d a la h 1 / 2
b a t u , kec u al i D i r eksi m em be ri k a n pe t un j u k l a i n .

b. Pem asan gan b at u b at a har us l u ru s dan tegak,


l aj u r pe na i kan nya d i u k ur t e p a t d en g a n t i a ng l o t,
kec u al i bi l am an a t i da k d i p e rl i h a t k a n da l a m
g am bar ma ka set i ap laj ur b at a h a r us p ut us
s amb u n ga n den gan l aj u r di b aw a h n ya . S e la i n i t u
po l a i kat an pas an gan h ar us t e r j a g a b a i k d i se l u r u h
pek er j a an .

c. P a da j ar ak - j ar ak t er t ent u pa sa n g a n b a t u t er s eb u t
p er l u di p er ku a t den gan kolom p ra k t i s (b et o n
b er t u l an g), den gan di m ens i , p e nu l a n ga n dan
p en em p at an s esu ai gam bar .

d. S eger a set ela h pasa ngan bat u ba t a s el e sa i , si a r -


s ia r n y a dik er uk s edal am 1 cm a g a r pl e st e r a n d a p a t
m e l ekat de ngan b aik .

e. S ebel u m b at a di pa sa ng he nd a kn y a d i re n d a m da l a m
a i r sam p ai j enuh , dan p em as a ng a n ny a h a r us ra p i
s esu a i de ngan s yar at peker j a a n y a n g b a i k. B a t u
bata pot ongan t i dak b ole h di p a k a i / di pa s a n g ,
t er ke cu al i pad a per t em uan- p e r t em ua n d en g a n
k o se n /k olom .

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 24


SPESIFIKASI TEKNIS

1.9 PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN

1.9.1 Lingkup Pekerjaan :

B ag i an i n i m el ip u t i s el u r u h pe k er j a a n a d uk a n da n
p l e st er an (k asar d an h al us ) , se pe r t i p e n jel a sa n da l a m
G a mb ar K er ja at au di syar at k a n d a la m sp es i f ik a s i
t ek n is i n i

1.9.2 Standar / Rujukan :

a. A me ri can So cie t y f or T est in g an d M a t er ia l s ( A ST M )

b. A me ri can C o nc r et e Ins t it u t e (A C I )

c. P er at u r an B et on B er t u l an g I nd o n e si a (N 1 - 2 , 19 7 1)

d. S t an dar I nd ust r i I n don esi a (S II ) a n d / o r S t a nd a r


N as i on a l I n done si a ( SN I) : - S I I . 00 13 - 8 1 / S N I . 1 15 -
20 49- 19 92 S em en P or t l an d, Mutu dan Cara Uji
S em en

e. A me ri can A sso c iat i on of State H ig h w a y and


Tr an s por t a t i o n O f fi ci al s ( AA S HT O )

f . S pe sif i kasi Tek ni s - B e t o n C or d i T e m pa t .

1.9.3 Prosedur Umum :

a. Contoh Bahan Contoh bahan yang akan digunakan harus


diserahkan kepada Pengawas

b. Pengiriman dan penyimpangan bahan semen dan bahan


lainnya harus sesuai ketentuan spesifikasi Teknis seperti
pada Pasal mengenai Spesifikasi Teknis Beton Cor Di
Tempat.

c. Pasir harus disimpan di atas tanah yang beraih, bebas


dari aliran air, dengan kata lain penyimpanan dilengkapi
dengan saluran pernbuangan yang memadai, dan bebas
dari benda-benda asing. Tinggi penimbunan tidak lebih

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 25


SPESIFIKASI TEKNIS

dari 1200 mm agar tidak berhamburan.

1.9.4 Bahan-Bahan :

a. Semen tipe I harus memenuhi Standar SII.001 3-81 /SNI.


15-2049- 1992 atau ASTM C 15089 serta Spesifikasi
Teknis seperti pada Pasal mengenai Spesifikasi Teknis
Beton Cor Di Tempat. Semen yang digunakan harus
berasal dari satu merek dagang yang dikenal dan mudah
diperoleh

b. Pasir harus bersih, keras dan tajam, tidak mengandung


lumpur atau kotoran yang lain yang merusak.
Perbandingan butir-butir harus seragam dari yang kasar
sampai dengan yang halus, sesuai dengan ketentuan
ASTM C33.

c. Air harus bersih, bebas dari asam, minyak alkali dan zat-
zat organic yang bersifat merusak. Air dengan kualitas
yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji.
Pada dasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan
diatas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTO T26
dan/atau disetujui Pengawas Lapangan

d. Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air


dan menambah daya lekat harus berasal dari merek yang
dikenal.

1.9.5. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Plesteran

- Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk


adukan kedap air, adukan kedap air min 150 mm di
bawah permukaan tanah sampai 200 mm di atas
lantai, tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar
Kerja, plesteran permukaan beton yang terlihat dan
tempat-tempat lain seperti yang ditunjukkan dalam

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 26


SPESIFIKASI TEKNIS

Gambar Kerja.

- Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua


pekerjaan adukan dan plesteran selain tersebut di
atas.

- Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan


meningkatkan kekedapan terhadap air harus
digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk
penggunaan dari pabrik pembuat.

b. Pencampuran

- Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak


pencampur atau alat pencampur yang disetujui
sampai diperoleh campuran yang merata, untuk
kemudian dimbahkan sejumlah air dan pencampuran
minimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian
Adukan dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu
percarnpuran minimal 1 sampai 2 menit sebelum
pengaplikasian. Adukan yang tidak digunakan dalam
jangka waktu 45 menit setelah pencampuran tidak
diijinkan digunakan.

c. Perataan dan Pembersihan Permukaan

- Semua permukaan yang akan menerima adukan


dan/atau plesteran harus bersih, bebas dari serpihan
karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.

- Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah


selesainya pemasangan instatasi Listrik dan air dan
seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah
terlindung di bawah atap. Permukaan yang akan
diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua
minggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram air
terlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan siar telah

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 27


SPESIFIKASI TEKNIS

dikerok sedalam 10 mm dan dibersihkan.

d. Pemasangan

- Plesteran batu bata - Pekerjaan plesteran dapat


dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan
selesai

- Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan


sempuma, bidang plesteran dibagi-bagi dengan kepala
plesteran yang dipasangi sementara dari bambu

- Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm,


dipasang tegak dengan menggunakan kepingan kayu
lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan bidang

- Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan


kerataannya, permukaan dinding baru dapat ditutup
dengan plesteran sampai rata dan tidak ada kepingan-
kepingan kayu yang tertinggal dalam plesteran.

- Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi,


kecuali bila pasangan akan ditapis dengan bahan lain.
Sisa-sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera
dibersihkan. - Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan
pada bagianbagian permukaan dengan bukaan
dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam
Gambar Kerja, dibuat dengan menggunakan profil
kayu khusus untuk itu yang telah diserut rata, rapi
dan siku. Tidak diperkenankan membuat tali air
dengan menggunakan baja tulangan

e. Plesteran Permukaan Beton

- Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus


dikasarkan, dibersihkan dari bagian-bagian yang
lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 28


SPESIFIKASI TEKNIS

- Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat,


minyak, temak, lumut dan sebagainya sebelum
pekerjaan plesteran dimulai. Permukaan beton harus
dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah
plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan
plesteran dirawat dengan penyiraman air.

- Plesteran yang tidak sempurna, misalnya


bergelombang, retak-retak, tidak tegak turns dan
sebagainya harus diperbaiki higga sempurna

f. Ketebalan Adukan dan Plesteran

- Tebal adukan dan/atau plesteran minimal 10 mm,


kecuali bila dinyatakan lain dalam Gambar Kerja atau
sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

g. Pengacian

- Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air


sampai jenuh sehingga plesteran menjadi rata, harus
tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian
yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan)
hari atau sudah kering sempurna. Selama 7 (tujuh)
hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor
harus selalu meyirami bagian permukaan yang di aci
dengan air sampai jenuh, sekurang-kurangnya dua
kali setiap harinya.

h. Pemeriksaan dan Pengujian

- Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat


diperiksa dan diuji. Kontraktor setiap waktu harus
memberi kemudahan kepada Konsultan Pengawas
untuk dapat mengambil contoh pada bagian yang
telah diselesaikan. Bagian yang ditemukan tidak
memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 29


SPESIFIKASI TEKNIS

cara yang sama dengan secepatnya tanpa biaya


tambahan dari Pemilik Proyek.

1.10 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1.10.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan


pemasangan kusen dan daun pintu dan jendela kayu pada
tempat-tempat sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar rencana.

1.10.2 Material :

a. Bahan kusen yang akan dipergunakan untuk bangunan


ini adalah kusen kayu.

b. Bahan daun pintu yang akan dipergunakan untuk


bangunan ini adalah terbuat dari bahan kayu.

1.10.3 Pemasangan :

a. Sebelum pemasangan kusen dan daun pintu


dilaksanakan, kusen dan daun pintu tersebut telah jadi
sesuai dengan tipe dan ukuran yang tertera sesuai pada
gambar dan tidak mengalami kerusakan/pecah.

b. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang


terampil yang sebelumnya telah mendapatkan
pengetahuan teknis pelaksanaan mengenai cara
pemasangan kusen dan daun pintu dimaksud.

c. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh


bahan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/Pengawas.

1.10.4 Kaca :

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 30


SPESIFIKASI TEKNIS

pemasangan penyediaan bahan/material, tenaga kerja


pemotongan dan pemasangankaca bingkai jendela,
ventilasi maupun kaca mati seperti yang ditunjukan
dalam gambar kerja atau spesifikasi teknis.

b. Kaca yang digunakan pada pekerjaan ini adalah kaca


bening tebal 5 mm

c. Kaca yang digunakan adalah kaca buatan dalam negeri,


tidak cacat dan tidak retak.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 31


SPESIFIKASI TEKNIS

1.11 PEKERJAAN ATAP

1.11.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan


pemasangan lisplank GRC sesuai dengan yang ditunjukan
dalam gambar rencana.

1.11.2 Material :

a. Bahan lisplank yang akan dipergunakan untuk


bangunan ini adalah GRC.

1.11.3 Pemasangan :

a. Pergunakan benang untuk memastikan kelurusan


pemasangan

b. Pasang papan listplank satu per satu dengan celah


antara List Plank GRC kurang lebih 4mm.

c. Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai


desain

d. Kontraktor diharuskan mengajukan contoh-contoh


bahan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/Pengawas

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 32


SPESIFIKASI TEKNIS

1.12. PEKERJAAN PLAFOND

1.12.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan


pemasangan penggantung, rangka, dan penutup plafond
Calsiboard pada tempat-tempat yang sesuai dengan yang
ditunjukan dalam gambar.

1.12.2 Material :

a. Untuk penutup plafond menggunakan Calsiboard dalam


negeri, tidak cacat dan diusahakan warna yang
digunakan seragam, tidak cacat dan diusahakan warna
yang digunakan seragam.

1.12.3 Pelaksanaan:

a. Ketinggian, ukuran, pembidangan dan konstruksi


plafond dilaksanakan sesuai ketentuan-ketentuan
dalam gambar.

b. Pemasangan plafond harus dilaksanakan oleh tukang


yang ahli, lurus dan tidak lentur. Apabila terjadi plafond
terpasang ternyata tidak lurus, retak dan lentur, Direksi
berhak menolak dan Kontraktor harus segera
membongkar dan memperbaiki kembali.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 33


SPESIFIKASI TEKNIS

1.13 PEKERJAAN LANTAI

1.13.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan/material, tenaga


kerja dan pemasangan lantai sesuai yang ditentukan dalam
gambar.

1.13.2 Material :

Keramik ukuran 40x40cm (polish)

1.13.3 Pelaksanaan :

a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, pasir timbunan


harus benar-benar padat sehingga tidak terjadi
penurunan/keretakan pada lantai.

b. Pemasangan lantai/ubin harus rapi, dengan siar saling


tegak lurus, serta mengikuti peil-peil yang ditentukan
dalam gambar.

c. Pemasangan tegel pada lantai dan dinding harus


dikerjakan dengan rata dan datar serta dikerjakan oleh
tukang yang benar-benar ahli.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 34


SPESIFIKASI TEKNIS

1.14 PEKERJAAN PENGECATAN

1.14.1 Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan/material, tenaga


kerja dan pengecatan kembali atap, plafond, dinding
eksterior dan interior.

1.14.2 Material :

a. Je n i s C at dan pla m u r y an g d i g un a k a n ha r u s
s esu a i pe t unj uk pe m i li k pr o ye k .

1.14.3 Pelaksanaan :

Pekerjaan Cat Tembok/Plafond :

a . P er mu ka an d in di ng d an pl a fo n d se b el um dicat
h ar u s d ip l am u rkem u di a n di a m p l a s d en g a n ke rt a s
p a si r sam p ai r at a dan hal u s.

b . S em u a b i dan g te m bo k d an p l a f o n d d i c a t t e m b ok
m i n i m al 2 ( du a) kal i sam pa i k el i h a t a n ra t a d an
c u ku p t e bal .

P ek er j a an Ca t At ap

a . S i apk an p em b er si h dan pr o d u k a n t i j a mu r y a n g
am an d igu n aka n. G ent e ng lam a sec a r a u m um l eb i h
ko t or d an bi as an ya su dah di t um b uh i j a mu r, ja d i
h ar u s di b er sih k an s ecar a e ks t ra .

b . Laku kan pem b er si h an, gosok g e n t en g di b ag ia n


y an g n oda ny a bany ak d eng a n am pl a s. G un a k a n
an t ij am ur s em a ca m kapor i t .

c . B i l as den gan a ir

d . B i a rka n gen t en g m enger in g d en g a n b a i k .

e . S i apka n cat d asar , en cer k an b i la p er lu di


e n ce r kan .

f . T er apk an cat dasar ke gen t eng

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 35


SPESIFIKASI TEKNIS

g . Tu nggu dan bi ar kan hi ng g a k er i n g , b ac a l a h


r ek om en das i p em akai an pl a m i r da n la m a w a k t u
ker i n gn ya .

h . S i apkan ca t u n t u k gent eng. A p li ka si k a n s es u a i


m et ode r ek om enda si nya

i . T u n g gu da n bi ar k an hi ngga ke r i n g

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 36


SPESIFIKASI TEKNIS

1.15 D O K U M E N T A S I

K o n t r ak t or h ar u s m em bu at f ot o - f o t o d o k u m e n t a s i d i bu a t
s e b el um pek er jaa n di m ul ai (0% ) , tahap p ela k sa na a n
h i n gg a p en gu su lan t er m i n j , pe nyer a ha n I ( pe r t a m a ) d a n
p en y er a h an II ( ked u a) , f ot o do k um e n t a si harus se l a l u
d i a m b i l pada p os is i yan g s am a un t uk s e t i a p k e m aj u a n
( ta m p ak d epan , samp i ng d an bel a kan g ) d a n s et i a p t a h a p a n
bagian p ek er j a an y an g p en t in g an t a r a la i n p en u l a n g a n
b et on , p en gecor an, p ond asi d an l a i n - l ai n. F o t o - f ot o
t er seb ut di m a su k an k edal am al b um d a n d i ser a h k a n ke p a d a
P em i m pi n B agi a n Pr o yek (D ir eksi / Pe n g a w a s) s eb a ny a k 3
( d ua ) se t .

1.16 GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)

1.16.1 Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Kontraktor bekerja


sama dengan Konsultan Pengawas membuat gambar
terlaksana/as built drawing (jika terdapat perubahan
pelaksanaan dari perencanaan) berdasarkan shop drawing
dari seluruh sistem, struktur dan konstruksi, termasuk
perletakan, denah maupun instalasi.

1.16.2 Instalasi listrik, instalasi air bersih dan instalasi air kotor
harus dibuat oleh Kontraktor sesuai dengan keadaan yang
terpasang dan diserahkan kepada Pemberi Tugas pada saat
Serah Terima Pekerjaan.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 37


SPESIFIKASI TEKNIS

1.17 P E N G A W A S A N

1.17.1 Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan


akan dilakukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan
Pengelola Tehnis.

1.17.2 Setiap saat Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis


harus dapat mengawasi, memeriksa atau menguji setiap
bagian pekerjaan, bahan dan peralatan maupun tenaga
kerja. Untuk itu Kontraktor harus mengadakan fasilitas-
fasilitas yang diperlukan.

1.17.3 Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi


luput dari pengamatan Konsultan Pengawas dan Pengelola
Teknis adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus dapat diperiksa
sebagian atau seluruhnya untuk keperluan/kepentingan
pemeriksaan.

1.17.4 Jika diperlukan pengawasan oleh Konsultan Pengawas dan


Pengelola Teknis diluar jam kerja yang resmi, maka biaya
untuk hal tersebut menjadi beban Kontraktor. Permohonan
untuk mengadakaan pemeriksaan tersebut harus dengan
surat yang disampaikan kepada Direksi/Pengawas.

1.18 PEKERJAAN AKHIR

1.18.1 Pada akhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding,


plafond, lantai dan sebagainya harus bersih dari sisa-sisa
semen, cat dan kotoran lainnya.

1.18.2 Halaman bangunan harus dibersihkan dari sisa-sisa


bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran dan gundukan-
gundukan tanah bekas galian harus diratakan serta bahan-
bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar
lokasi pekerjaan.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 38


SPESIFIKASI TEKNIS

1.19 P E N U T U P

1.19.1 Pekerjaan-pekerjaan yang belum / tidak tercantum


/dijelaskan dalan RKS ini dapat dilihat pada gambar kerja
atau di tanyakan pada saat Rapat Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing).

1.19.2 Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap RKS ini pada


saat Rapat Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan yang mengikat (risalah) dan
merupakan satu kesatuan dengan RKS ini.

Perencanaan Rehabilitasi Rumah Dinas BMKG Poso 39

Anda mungkin juga menyukai