Penyediaan bahan bangunan konstruksi pada suatu proyek memerlukan manajemen yang
baik untuk menunjang kelancaran proyek. Pengadaan bahan konstruksi bangunan
disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung. Penempatan material
yang tepat dan seefisien mungkin perlu diperhatikan untuk dapat mempercepat dan
mempermudah pekerjaan. Sebagian besar material konstruksi yang digunakan seperti
semen, batu, pasir, split,besi, tanah bahan timbun, dan bahan-bahan konstruksi lain yang
dibutuhkan semua direncanakan, dan diperoleh dari pasar/supplier setempat. Jika material
yang dibutuhkan untuk konstruksi ternyata belum terdapat pada pasaran bebas dan
menghendaki pembelian khusus secara import maka spesifikasinya harus sesuai
sebagaimana direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan konsultan pengawas dan
atau direksi pekerjaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan penyiapan
bahan konstruksi adalah :
- Pemilihan kualitas material harus baik sehingga akan menghasilkan konstruksi yang
kuat dan stabil.
- Penyimpanan material harus baik sesuai dengan sifat dan kepekaan material terhadap
kondisi lingkungan sekitar agar tidak mengurangi mutu dan kualitas material tersebut.
- Penyediaan material yang cukup sesuai dengan pekerjaan yang sedang berlangsung.
- Penumpukan material (stocking material) harus baik sehingga urutan pemakaian
material konstruksi sesuai dengan urutan kedatangan material.
- Memonitoring setiap material yang masuk dan keluar untuk menjaga stock material
agar tidak mengganggu konstruksi saat sedang dibutuhkan.
Spesifikasi bahan lebih lanjut dijelaskan pada klausul dalam spesifikasi proses yang
merupakan satu kesatuan dalam spesifikasi pekerjaan.
II. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI
Peralatan utama konstruksi adalah Concrete Mixer dengan kapasitas 0,35 m3, adapun
peralatan kontruksi lainya yang digunakan pada umumnya adalah peralatan yang secara
umum dapat diusahakan secara lokal di Kabupaten/Kota, peralatan yang direncanakan
diusahakan sudah sering dan lazim digunakan oleh para kontraktor di seluruh wilayah
Indonesia dan menggunakan teknologi serta peralatan kerja konstruksi lainnya
menyesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Penempatan peralatan konstruksi yang
tepat dan efisien perlu diperhatikan untuk dapat mempercepat dan mempermudah
pekerjaan. Dengan penempatan material yang baik dan tertata rapih akan mendukung
efektifitas kerja dan keselamatan kerja. Peralatan konstruksi berperan penting dalam
menunjang keberhasilan suatu proyek konstruksi. Peralatan konstruksi membantu
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sukar dikerjakan dengan tenaga manusia.
Penggunaan peralatan konstruksi dapat mempercepat waktu pelaksanaan, mempermudah
pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan. Jika pelaksana menggunakan
peralatan yang harus didatangkan secara khusus harus mendapatkan ijin dan pengesahan
dari konsultan pengawas dan direksi pekerjaan. Berdasarkan analisa kondisi lapangan,
pengaruh cuaca, dan tata cara kerja maka dapat diperkirakan besarnya kapasitas kerja
untuk masing-masing alat.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 120 x 80 cm dan di pasang ditempat
terbuka agar bisa terlihat dengan jelas.
Contoh papan nama proyek
Program : ------------------------------------------
80 Cm
Kegiatan : ------------------------------------------
Pekerjaan : ------------------------------------------
No. Kontrak : ------------------------------------------
Tanggal : ------------------------------------------
Nilai Kontrak : ------------------------------------------
Jangka Waktu : ------------------------------------------
Sumber Dana : ------------------------------------------
Pelaksana : -----------------------------------------
120
Untuk kebutuhan air kerja kontraktor pelaksana harus menyiapkan atau membuat
sumur sumber air atau menyambung dari sumber yang ada yang dilengkapi
dengan pompa, bak penampung serta instalasi air dan semua beban biaya
pemakaian ditanggung kontraktor pelaksana
4. Perlengkapan K3
1. Spanduk informasi K3
2. Fasilitas sarana kesehatan/Kotak P3K dan obat-obatan
3. Alat Pelindung Diri (APD)
1. Helm
2. Rompi kerja
3. Safetybel/Body harnest
4. Masker
5. Sarung tangan
6. Spatu Boot
Semua perlengkapan K3 harus dipakai pada saat melaksanakan pekerjaan.
5. Kesejahteraan Pekerja
a. Laporan Harian
Laporan harian meliputi laporan kegiatan harian dilokasi proyek dari mulai
kontrak sampai akhir kontrak, yang meliputi catatan kegiatan harian
kemajuan pekerjaan, jenis matrial yang digunakan, mobilisasi matrial, baik
spek maupun quantity, dan jumlah pekerja.
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan yang meliputi laporan berkala bulanan yang berisikan garis-
garis besar dari apa saja yang telah dicatat / dilaporkan dalam laporan
mingguan, misal kendala, jumlah atau persentasi pekerjaan yang telah
dikerjakan maupun rencana kerja bulan berikutnya.
Laporan Foto dokumentasi yang meliputi foto dokumentasi mulai dari foto
existing sampai foto finishing. Semua kegiatan pekerjaan harus
didokumentasikan baik hasil pekerjaan atau matrial yang digunakan.
Kuantitas dan arah pemotretan serat berapa set foto tersebut harus dicetak
berdasarkan kebutuhan maupun tahapan pada angsuran pembayaran. Foto /
gambar harus dicetak di atas kertas dan berwarna ukuran 3 R
Laporan asbuilt drawing adalah laporan gambar kerja yang telah dilaksanakan
yang meliputi denah, tampak, dan detail bangunan yang dikerjakan.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan galian tanah untuk pondasi batu kali dan pondasi
tapak/poot plat kolom beton bertulang, semua ukuran galian harus dikerjakan
sesuai dengan yang telah ditentukan dalam perencanaan. Seluruh galian harus
dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan seluruh material
yang diperlukan, perlengkapan dan pekerja untuk pengeringan (pompa)
a. Galian pondasi batu kali untuk ukuran kedalaman dan lebar tertera dalam
gambar rencana.
b. Galian pondasi poot plat meliputi galian pondasi untuk pondasi tapak yang
terdiri dari dua jenis yaitu untuk kolom K1 dan K2, semua ukuran galian
tertera dalam gambar rencana.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan urugan tanah untuk pondasi batu kali dan
pondasi tapak/poot plat kolom beton bertulang, semua galian yang sudah ada
pondasi batu maupun poot plat harus ditutup dengan tanah sampai tidak ada
rongga dan dipadatkan.
Setelah semua galian dikerjakan sesuai dengan ukuran yang ditentukan, maka
sebelum pondasi batu kali dan pondasi tapak/poot plat kolom beton bertulang
permukaan tanah harus diurug dengan pasir urug setebal 5 cm.
C. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
a. uraian
1. Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan dan sesuai dengan garis elevasi, ketinggian, dan dimensi yang
ditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana diperlukan oleh Konsultan
Pengawas.
2. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan
beton akan di tempatkan, termasuk pembongkaran dari tiap struktur yang
harus dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan dari pondasi,
pengadaan penutup beton, pemompaan atau tindakan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering, dan urugan kembali disekeliling
struktur dengan urugan tanah yang dipadatkan.
3. Mutu dari beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari
pekerjaan dalam kontrak menggunakan mutu beton K.175 dan K.225 sitemik
dan readymix.
4. Syarat dari PBI tahun 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak ini,
b. Toleransi
a. Toleransi dimensi :
Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara tembok kepala -
0 dan ± 10 mm
b. Toleransi bentuk :
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengecoran lantai kerja untuk poot plat baik
kolom K1 dan K.2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.175. ketebalan coran
7 cm. dengan finishing rata agar pondasi pootplat berdiri tegak lurus.
Pekerjaan Poot plat serta kolom pedestal beton bertulang antara lain untuk kolom
K1 dan K.2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.225, dengan penulangan besi
beton menggunakan besi dia.16 mm serta sengkang pedestal menggunakan besi
dia.10 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar rencana.
Pekerjaan Sloop beton bertulang dengan komposisi mutu beton sitemix K.225,
dengan penulangan besi beton menggunakan besi dia.13 mm serta sengkang
menggunakan besi dia.8 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar
rencana.
Pekerjaan Sloop beton bertulang dengan komposisi mutu beton sitemix K.225,
dengan penulangan besi beton menggunakan besi dia.13 mm serta sengkang
menggunakan besi dia.8 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar
rencana.
5. Pekerjaan Kolom pedestal beton bertulang
Pekerjaan Kolom pedestal beton bertulang terdiri dari dua jenis kolom pedestal
K1 dan K2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.225, dengan penulangan besi
beton menggunakan besi dia.16 mm serta sengkang menggunakan besi dia.10
mm dan besi dia.8 mm , untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar rencana.
Pekerjaan Kolom struktur beton bertulang terdiri dari dua jenis kolom struktur K1
dan K2 dengan komposisi mutu beton sitemix K.225, dengan penulangan besi
beton menggunakan besi dia.16 mm serta sengkang menggunakan besi dia.8 mm
, untuk ukuran dan dimensi tertera di gambar rencana.
1. Pekerjaan Balok beton bertulang terdiri dari balok utama B1 , balok B2.
Untuk balok beton yang menyatu dengan plat lantai yang dengan komposisi
mutu beton Readymix K.225, dengan penulangan besi beton menggunakan
besi dia.16 mm dan dia. 13 mm serta sengkang menggunakan besi dia. 10
mm dan dia.8 mm.
2. Pekerjaan Balok lintel, balok canopy setra balok teras beton bertulang
dengan komposisi mutu beton sitemix K.175, dengan penulangan besi beton
menggunakan besi dia.12 mm serta sengkang menggunakan dia.8 mm ,
semua pekerjaan kusen pintu dan jendela harus terpasang balok lintel, dan
semua pekerjaan canopy harus terikat dengan balok canopy.
3. Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan dan sesuai dengan garis elevasi, ketinggian, dan dimensi yang
ditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana diperlukan oleh Konsultan
Pengawas
Pekerjaan Rabat beton bertulang dengan komposisi mutu beton sitemix K.175,
dengan ketebalan 10 cm
pekerjaan beton harus melalui persetujuan konsultan pengawas akan di cek dengan
menggunakan hammer tes untuk mengukur kekerasan beton.
3. Pekerjaan Lantai
a. Bahan-bahan
Untuk lantai ruangan dan teras dipergunakan jenis Keramik putih polos
ukuran 40 x 40 cm KW.1 merek Roman atau Ikad keramik lantai toilet
menggunakan keramik ukuran 25x25 cm KW.1 merek Roman atau Ikad
sedangkan untuk dinding keramik toilet menggunakan ukuran 25x40 cm
warna. KW.1 merek Roman atau Ikad dengan campuran adukan pasir pasang
dan semen Tiga Roda atau Holcim
b. Cara pelaksanaan
Sebelum pemasangan lantai keramik di lantai dasar dimulai, kontraktor wajib
memeriksa lapisan dasarnya terutama pemadatan tanah dengan menggunakan
mesin stemper.
Untuk semua pasangan lantai menggunakan adukan 1 pc : 4 ps kecuali untuk
ruang dan dinding KM/WC menggunakan adukan 1 pc : 3 ps.
Pada saat penyerahan pertama pekerjaan semua permukaan lantai dalam
keadaan bersih dari kotoran yang menempel pada muka lantai dan nat
keramik harus terisi semen.
Bahan penutup atap yang digunakan genteng metalroof pasir kwarsa harus
dalam kondisi baru dan tidak rusak permukaannya atau cacat – cacat lainnya
termasuk nok genteng.
Kontraktor harus memberikan contoh bahan, brosur serta data teknis kepada
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara-cara sedemikian rupa
sehingga bahan atap tetap utuh selama penyimpanan.
Kontraktor harus menyerahkan shop drawing kepada Pengawas untuk
persetujuan tertulis bagi pemasangan.
Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang mendahuluinya
telah disetujui oleh Pengawas, diantaranya rangka atap dll.
Semua pekerjaan Atap harus bersertifikat dan bergaransi 10 tahun.
3. Pekerjaan listplang menggunanakan GRC 4mm lebar 25 cm dipasang lurus dan
kuat menempel ke rangka atap baja ringan.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas
F. PEKERJAAN PLAFOND
Semua list kaca dipasang dengan kuat dan kokoh, pada sponning agar diberi
silicone.
Mengingat sifat kaca akan memuai pada saat terkena sinar matahari, maka dalam
pelaksanaan pemasangan agar diberi jarak antara list dengan kaca beberapa
milimeter.
Untuk Matrial Kusen pintu Toilet menggunakan kusen pintu PVC dengn kualitas
baik dan terpasang rapi.
H. PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
Pengecatan semua perlengkapan dan area yang ada pada gambar bila tidak
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang dipakai cat catilax
atau vinilek dan untuk cat kayu menggunakan cat Glotex atau sesuai dengan
petunjuk Pengawas.
1. Pengerjaan (Mock Up)
Sebelum pengecatan keseluruhan yang dimulai, Kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan bidang-
bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal bagi keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
2. Pekerjaan Cat Dinding.
d. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
e. 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya di dinding dicat dengan
menggunakan Roller.
f. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 lapis alkali resistance sealer
yang dilanjutkan dengan 3 lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat
sebagai berikut :
1. Lapisan I , encer (tambahan 20 % air).
2. Lapisan II , kental.
3. Lapisan III encer.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus
dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
1. Cat yang digunakan jenis Acrylic Emulsi, Vinilex atau setara untuk
bangunan Ruang Kelas, warna ditentukan Direksi setelah melakukan
percobaan pengecatan.
Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah seluruh bagian kayu yang
terlihat, dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar, kecuali ditentukan
lain.
1. Cat yang digunakan adalah merk Glotex atau setara, warna ditentukan
Pengawas setelah melakukan percobaan pengecatan.
2. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak ada
bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap
pengotoran.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi yang
terlihat dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar, kecuali ditentukan lain.
1. Cat yang dipakai adalah merk ICI jenis Syntetic Super Gloss ,Glotek atau
setara .
2. Pekerjaaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diampelas
halus dan bebas debu, minyak dan lain-lain.
3. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan
las dan ujung-ujungnya yang tajam diberi “touch up” dengan 2 lapis, setelah
itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
I. PEKERJAAN LISTRIK
Lingkup pekerjaan
- Komponen panel induk dan pembagi terbuat dari besi plat tebal 2 mm dengan
finishing dicat anti bakar, dan komponen yang dipakai adalah type Motor Circuit
Bracker (MCB) dipasang didepan yang mana menghubungkan arus dari Gardu
induk kesemua box pemisah arus. Sistem distribusi kabel disesuaikan dengan
gambar perencanaan.
- Saklar engkel atau double dan stop kontak semutu merk broco.
- Tinggi saklar dan stop kontak ditentukan 1,50 m dari permukaan lantai setempat.
Tiap-tiap stop kontak harus diberi penghantar tanah.
- Pemasangan titik lampu/armatur dari jenis lampu yang telah ditentukan dan
dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam gambar.
Sistem pentanahan (grounding)
- Stop kontak dan panel induk/pembagi harus dihubungkan dengan tanah atau
sistem pentanahan (grounding).
- Sistem pentanahan atau grounding terdiri dari kawat BC 16 mm, kawat tersebut
dimasukkan kedalam pipa besi galvanis diameter 1” atau sesuai dengan petunjuk
PLN setempat dengan kedalaman 3 m atau sampai tercapai sistem pentanahan.
K. PENYERAHAN PEKERJAAN