Anda di halaman 1dari 8

BAB

7 Pekerjaan
Waterproofing

Pasal 1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan untuk melaksanakan perkerjaan pemasangan lapisan kedap air
seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua pekerjaan sistem pengendalian


kelembaban pada atap beton, lantai toilet/janitor, bak bunga, ground
tank/reservoir, dan lain-lain seperti tertera didalam gambar-gambar dan
persyaratan teknis ini.

Pasal 2. Pengendalian Pekerjaan

Sesuai rekomendasi pabrik, persyaratan teknis ini dan petunjuk Direksi Lapangan
maka kontraktor harus menggunakan Sub Kontraktor yang khusus dan telah ahli
dalam pemasangan waterproofing seperti yang direkomendasikan oleh pabrik.

Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan
terhadap kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak
pabrik untuk mutu material dan jaminan dari pihak pemasang (aplikator) untuk
mutu pelaksanaan pemasangannya. Adapun jaminan bahan dari produsen/pabrik
pembuat selama 10 tahun untuk waterproofing membrane dan 5 tahun untuk
waterproofing coating. Sedangkan jaminan pemasangan selama 10 (sepuluh)
tahun.

7-1
Kontraktor harus memberikan sertifikat jaminan terhadap kemungkinan
kebocoran karena pelaksanaan kerja yang juga dijamin oleh aplikator pelaksana
waterproofing ini. Jaminan ini berlaku selama 10 tahun.

Untuk kesempurnaan pemasangan waterproofing perlu ditest dengan genangan


air setinggi minimal 50 – 100 mm untuk kamar mandi dan untuk area lain.
Pengetesan dilakukan selama 1 x 24 jam atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Kebocoran-kebocoran yang terjadi harus diperbaiki terlebih dahulu sampai
dinyatakan sempurna oleh Direksi Lapangan.

Pasal 3. Bahan – Bahan

a. Membrane Waterproofing (Asphaltic Membrane Self Adhesive)

Kualitas PROOFEX GPE ex FOSROC, SIKA atau setara untuk pemasangan


lantai atap beton, lantai dan dinding basement, dan harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

- Tebal minimun 1.5 mm (Standard UEATC), bahan polyethylene


finished cold applied adhesive.

- Moisture Vapour Transmission Rate : ASTM E96 : 0.41

grams m2 24 hours.

- Ketahanan terhadap Hydrostatic Head : 30 meter

- Adhesion to self : ASTM D 1000 : 4.0 N/mm

- Adhesion to prime concrete : ASTM D 1000 : 4.0 N/mm

- Aplication Temperature : 5°C to 50°C

- Flash Point : Over 65°C

b. Membrane Waterproofing (Asphaltic Torch-on Membrane)

Kualitas PROOFEX Torchseal 3P ex FOSROC, SIKA, atau setara untuk


pemasangan lantai atap beton dan lantai harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :

7-2
Membrane waterproofing dengan sistem torching/panas, terbuat dari
modified bitumen, dengan penulangan 180 gr/m 2 non woven polyester
dengan permukaan yang satu berlapis pasir dan yang lain berlapis
polypropilene film dengan spesifikasi sebagai berikut :

- Ketebalan (ASTM D 0.75) = 3 mm

- Non woven polyester base = 180 gr/sq.m

- Ukuran = 1 m x 10 m

- Elongation

- Longitudinal (UEAtc) = 50 %

- Transversal (ASTM D146) = 60 %

- Tensile strength

- Longitudinal (UEAtc) = 820 N / 5 cm

- Transversal (ASTM D146) = 600 N / 5 cm

- Water Vapour Permeability

(ASTM E 96) Impermeabel = Absolutely

Pelaksanaan Pada Atap

a. Permukaan Beton harus rata dan bersih serta kemiringan ke


pembuangan air/drainase minimun 1 %.

b. Pada sudut lantai – dinding 90° dibuat sudut 45° dengan adukan/fillet.

c. Pemasangan pada dinding vertikal harus naik 20 cm atau lebih tinggi


sesuai perhitungan tinggi permukaan air hujan yang tertampung pada
lantai atap. Pada dinding vertikal tersebut harus dibuat tali air 2 x 1.5
cm untuk tempat pemberhentian waterproofing tersebut. Posisi floor
drain tidak berubah dan harus lebih rendah dari permukaan
waterproofing.

d. Bila ada kabel-kabel yang menembus pelat beton tersebut maka


terlebih dahulu dipasang pipa PVC/besi dan sekelilingnya digrouting
Conbextra STD.

7-3
e. Setelah selesai pemasangan waterproofing maka harus segera diberi
screed pelindung setebal 5 cm.

f. Jika pada atap tersebut ada pemasangan Cooling Tower dan lain-lain,
mohon diberitahukan terlebih dahulu kepada aplicator pelaksanan
waterproofing tersebut agar setelah pemasangan waterproofing tidak
terjadi pembobokan pada waterproofing tersebut.

g. Semua cracks, lubang, honey comb, lantai yang terkelupas harus


diperbaiki dan tidak boleh diaci.

h. Sudut pertemuan lantai dan dinding dicor dengan menggunakan


semen mortal 5 cm. (fillet)

i. Aplikasikan lapisan primer Tack Coat No.6 pada permukaan beton yang
sudah memenuhi syarat.

j. Biarkan primer mengering

k. Lalu buka gulungan Roll Proofex Torchseal atau Proofex GPE dan
tempatkan pada lokasi pemasangan.

l. Tempatkan juga overlap 10 cm tiap pertemuan roll.

m. Lapisan membrane lalu digulung kembali tanpa mengubah


posisi/lokasinya, kemudian secara perlahan-lahan dibuka gulungannya
dan permukaan lapisan bawahnya dipanasi dengan menggunakan
tabung gas.

n. Pengakhiran joint dibuat overlap 15 cm

o. Lindungi segera lapisan membrane Proofex yang telah dipasang


dengan Screed lantai.

p. Hal-hal lain yang perlu diberi perhatian khusus :

- Pemasangan pipa drainage/talang

- Kemiringan lantai beton yang cukup

- Joint-joint dan pertemuan sambungan lantai

7-4
c. Liquid/coating waterproofing (Cement Based)

Kualitas BRUSHBOND ex FOSROC ATAU SETARA..

Untuk pemasangan lantai toilet, janitor dan dapur naik dinding setinggi 300
mm atau sesuai gambar dengan spesifikasi sebagai berikut :

Properties Test Method Brushbond

Tensile Strength

N/mm2: ASTM C-190 5.0

Compressive Strength

N/mm2: ASTM C-190 39.0

Flexural Strength

N/mm2: ASTM C-348 11.0

Bond Strength

N/mm2: ASTM C-321 3.5

Shear Bond Strength

N/mm2: ASTM C-109 5.5

Abrasion Resistance

% weight loss: ASTM C-241 1.1

Impact Strength

Inch pound: 16.0

Water Vapour

Transmission rate

¼” thick perms:ASTM E-96 3.7

Water absorption %: ASTM C-140 2.0

Freeze/thaw resistance

Cycless passed: ASTM C-291 60.0

7-5
d. Permukaan luar pelapis kedap air harus dilindungi terhadap gesekan lalu
lintas di atasnya dengan screed pelindung setebal minimal 5 cm dengan
kawat ayam, dengan perbandingan 1 pc : 3 pasir.

Pelaksanaan pada Kamar Mandi

a. Permukaan pelat beton harus rata, bersih dan miring ke pipa pembuangan
air/drainase. Sebelum aplikasi waterproofing coating maka permukaan
beton harus dilembabkan dahulu sehingga bersifat surface dry (SSD),
namun tidak boleh ada genangan air pada saat pemasangan.

b. Lakukan pencampuran bubuk & cairan Brushbond dan aduk dengan mixer
selama 2 – 4 menit, jangan mengaduk melebihi waktu pot-life material (80
menit).

c. Aplikasikan dengan menggunakan kuas seperti mengaplikasikan cat


sebanyak 2 x lapisan.

d. Lindungi lapisan Brushbond yang telah terpasang dengan screed lantai.

e. Pemasangan pada dinding naik minimun 30 cm dari permukaan lantai


keramik.

f. Pipa-pipa pembuangan air/drainase dan angkur-angkur kloset terlebih


dahulu dipasang agar setelah pemasangan waterproofing tidak terjadi
pembobokan.

g. Waterproofing tidak diizinkan dipaku atau dibobok.

h. Pada sisi dinding yang menggunakan bath-tup/bak air, water proofing


dipasang naik 20 cm.

Pasal 4. Persyaratan Teknis Integral Waterproofing

Untuk mendapatkan beton yang bersifat kedap air seperti tersebut di atas, selain
penambahan material Conplast X421M ini juga diperlukan rancangan campuran
beton yang menunjang kerja dari bahan waterproofing tersebut.

Adapun rancangan campuran beton tersebut harus memenuhi persyaratan


sebagai berikut :

7-6
1. Kandungan semen dalam beton minimun 350 kg/m3

2. Menggunakan pasir zone 2

3. Menggunakan batu pecah dengan diameter 10 – 20 mm

4. Watercement (W/C) ratio < 0.45

5. Slump beton sebelum pencampuran 6 - 10 cm dan setelah dicampur


Conplast X421M menjadi 16 - 20 cm

6. Apabila terjadi penurunan slump menjadi < 14 cm, dapat ditambahkan lagi
Conplast X421M sehingga tercapai slump 16 – 20 cm kembali

Pasal 5. Metode Pelaksanaan Integral Waterproofing

1. Waktu pelaksanaan diupayakan agar dikerjakan pada saat arus lalulintas


lancar sehingga pengecorannya tidak terputus, apabila batching plant
berada diluar proyek.

2. Untuk mendapatkan hasil pengecoran yang baik disarankan setiap


pengecoran harus menggunakan pompa beton.

3. Penggunaan Conplast X421M maksimun 6 liter/m 3 tetapi dosis rata-rata ± 3


liter/m3 beton.

4. Tidak boleh ada penambahan air ke dalam beton oleh pihak manapun sejak
truck mixer keluar dari batching plant sampai tiba dilokasi proyek.

5. Apabila ada penurunan slump dapat ditambahkan kembali Conplast X421M


dengan maksimun pemakaian 6 liter/m3.

6. Pelaksanaan pengecoran secara baik termasuk mechanical vibrator,


bekisting yang tidak bocor, tebal selimut beton yang cukup, masa
pemeliharaan (curing beton) yang cukup harus selalu dikerjakan setiap saat.

7. Pada saat truck mixer sampai dilokasi diadakan pengambilan slump beton
dimana slump yang disyaratkan 6 – 10 cm, apabila memenuhi persyaratan
dapat ditambahkan Conplast X421M ke dalam truck mixer, diaduk selama ±
5 menit hingga merata dan homogen dengan campuran beton yang ada.
Lalu dicorkan pada area yang akan dikerjakan. Apabila Slump tidak
memenuhi syarat, truck mixer ditolak.

7-7
Pasal 6. Aplikasi Material Waterstop type Swellable Supercast SW10

1. Lakukan pengecoran yang baik pada area stop cor / cold joint dengan
bekisting yang kedap dan kuat, serta vibrator yang cukup untuk
menghasilkan beton yang padat.

2. Sediakan ruang kerja yang cukup untuk peralatan permukaan beton yang
akan dipasang waterstop pada waktu beton belum kering.

3. Pasang waterstop Supercast SW10 pada tengah – tengah ketebalan beton.

4. Keringkan dan bersihkan dari genangan air hujan jika tertampung didalam
bekisting. Lakukan pengecoran beton selanjutnya sehingga waterstop ini
tertanam didalamnya.

7-8

Anda mungkin juga menyukai