Anda di halaman 1dari 52

RE NCA NA K E RJ A DAN S YAR AT

S YAR AT ( RK S )

untuk
Pengadaan Pekerjaan :
PEMBANGUNAN PUSTU MOJOSARIREJO

Tahun Anggaran: 2016


SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana kerja dan syarat syarat ini
meliputi ruang lingkup pekerjaan, antara lain :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Plesteran dan Benangan
Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela
Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Penggantung / Pengunci
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan Pagar
Pekerjaan Lain - Lain

PASAL 2
PERATURAN TEKNIS UMUM.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan lembar-lembar ketentuan ketentuan
dan Peraturan seperti yang tercatum dalam Normalisasi Indonesia ( NI ),
Standart Industri Indonesia ( SII ) dan Peraturan Peraturan Nasional lainnya

yang termasuk segala perubahan-perubahannya hingga kini, antara lain seperti


:
a. Peraturan Beton Indonesia SKSNI T15 1991 - 03
b. Peraturan Muatan Indonesia PMI-NI -18-1970.
c. Peraturan Semen Portland Indonesia (NI.8-1970).
d. PKKI Tahun 1971.
e. Standart Industri Indonesia ( SNI ).
f. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) 1987.
g. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1972).
h. Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
i. Peraturan Perburuhan Indonesia (tentang pengerahan tenaga kerja) antara
lain tentang larangan memberi kesempatan kerja kepada anak-anak
dibawah umur.
j. Perda Nomor 8 Tahun 1990, tanggal 15 Desember 1990
Tentang : Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Jawa
Timur
k. Surat Gubernur Nomor : 188/18274/104/1993, tanggal 27 Desember 1993.
Tentang : Petunjuk Teknis Pemungutan Retribusi hasil Produksi
Pertambangan Bahan Galian
golongan C di Propinsi Jawa Timur.
l. Peraturan-peraturan Pemerintah Daerah setempat mengenai bangunanbangunan
PASAL 3
PENJELASAN RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
A. Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini beserta gambar kerjanya digunakan
sebagai pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Gambar
gambar detail merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Kerja
dan Syarat-syarat ini.

B. Jika terdapat perbedaan perbedaan antara Gambar kerja dengan Rencana


Kerja dan Syarat ini, maka Pemborong berkewajibkan menanyakan secara
tertulis kepada Perencana/ Direksi, dan Pemborong diwajibkan mentaati
keputusan Perencana / Direksi yang bersangkutan.
C. Jika ada perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail, maka gambar
detail yang menjadi pedoman.
D. Apabila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan-bahan yang
dipakai dalam RKS tidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang menjadi
Pedoman.
E. Apabila terdapat skala gambar dan ukuran gambar yang tidak sesuai, maka
ukuran dengan angka yang dipergunakan.
F. Sebelum melaksanakan pekerjaan rekanan diharuskan meneliti kembali semua
dokumen yang ada ( Gambar Kerja dan Syarat-syarat ) untuk disesuaikan
dengan Dokumen yang ada.

PASAL 4
PEKERJAAN PERSIAPAN
4.1 Keterangan Umum
Bagian ini mencakup sarana-sarana pelengkap untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan
4.2 Keadaan Lokasi
Kontraktor yang memenangkan lelang tidak berhak mengadakan keberatan
apapun atas keadaan lokasi

proyek,sebelum menghitung anggaran / biaya

4.3 Pengukuran / ueitzeit dan pasangan bowplank


a.Ketetapan letak bangunan diukur dibawah pengawasan konsultan pengawas
dengan patok permanen yang dipancang kuat-kuat dan tidak boleh
dibongkar sebelum mendapat ijin dari konsultan pengawas.

b.Kontraktor harus menyediakan waterpass berikut juru ukurnya agar dapat


senantiasa memantau posisi titik-titik struktur yang penting dan piel
bangunan.
c.Kontraktor sebelum memulai pekerjaan pemasangan bowplank
d.Papan bowplank terbuat dari kayu meranti.Untuk patok dengan ukuran 5/7
cm serta penyipat datar dari papan ukuran 3/20 cm yang bagian atasnya
diserut/diketam hingga merupakan garis lurus,dipasang diluar galian dengan
jarak dari as galian 1,5 m atau sesuai keadaan dengan ketinggian piel / duga
lantai yang telah ditentukan pada gambar pelaksanaan.
e.Duga saluran / Drainase ditetapkan sama dengan gambar pelaksanaan atau
ditemtukan kemudian dalam rapat pengukuran.
f.Bila terjadi tidak kesesuaian antara batas-batas letak tanah yang tersedia
dengan apa yang tertera

didalam gambar,maka kontraktor harus segera

memberitahukan secara tertulis kepada pejabat pembuat komitmen dan


direksi untuk mendapat persetujuan.
4.4 Air kerja dan Listrik kerja
Yang dimaksud dengan air kerja adalah air untuk pencapuran dalam
pelaksanaan pekerjaan.Air untuk adukan beton sebelumnya harus dimintakan
persetujuan konsultsn pengawas disertai hasil testlaboratorium.
Kontraktor harus menyediakan instalasi listrik dan air kerja atas biaya
kontraktor sendiri.
4.5 Kantor kontraktor,gudang dan direksi keet
Kontraktor menyiapkan Kantor ,gudang dan direksi keet dalam tapak seperti
yang ditentukan guna pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak.
Kontraktor harus menjamin sedemikian rupa sehingga seluruh fasilitas / bahan
yang diperlukan dapat terhindar dari kerusakan.
4.6 Papan Pemberitahuan

Kontraktor atas biaya sendiri harus mendirikan sebuah papan pemberitahuan


di tempat yang akan ditentukan oleh konsultan pengawas / Managemen
konstruksi.
Tulisan dan gambar pada papan harus sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh konsultan pengawas dan direksi
4.7 Obat P.P.P.K ( P3K )
Kontraktor wajib menyiapkan obat-obatan dan keperluan lain yang
berhubungan dengan pertolongan pertama kepada kecelakaan ( P3K ) yang
selalu siap dipergunakan.
4.8 Keamanan dan tata tertib lapangan.
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengamanan lokasi pekerjaan antara lain
mengadakan

penjagaan

siang

malam,penerangan

malam

sesuai

ketentuan,penyediakan pemadam kebakaran,pagar pengaman untuk pekerjaan


yang mengandung resiko seperti galian yang dalamnya lebih dari 1 m, dan
jaring-jaring pengamanan sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor agar menjaga tata tertib lapangan dan hanya orang-orang
berkepentingan dengan proyek saja yang diperbolehkan masuk lokasi
pekerjaan.Semua hal kejadian yang tidak diinginkan agar dilaporkan kepada
konsultan pengawas.
4.9 Pembersihan
Kontraktor wajib membersihkan lokasi proyek dari kotoran-kotoran yang
disebabkan oleh kegiatan pekerjaan dan semua kotoran harus dibuang keluar
lokasi proyek sesuai tempat yang ditunjuk oleh direksi dengan biaya
kontraktor sendiri.

PASAL 5
PEKERJAAN TANAH
5.1. Lingkup Pekerjaan.
1. Tenaga kerja, Bahan dan Alat.
Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahanbahan yang berhubungan dengan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai
dengan gambar dan spesifikasi.
2. Galian Tanah Pondasi.
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk pondasi Batu kumbung maupun
pondasi setempat dan struktur lainnya yang terletak didalam atau diatas
tanah, seperti yang tercantum didalam gambar rencana atau sesuai dengan
kebutuhan Kontraktor agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan
lancar, benar dan aman.
5.2. Syarat syarat Pelaksanaan :
1. Level Galian..
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum
didalam gambar rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti
hubungan antara level bangunan terhadap muka tanah asli dan jika hal
tersebut belum jelas harus segera didiskusikan hal ini dengan Konsultan
Pengawas sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat
hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Urugan Kembali.
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang
diisyaratkan pada bab mengenahi urugan dan pemadatan. Pekerjaan

pengurugan kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan


pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
3. Pemadatan Dasar Galian.
Dasar galian harus rata/water pass dan bebas dari akar-akar tanaman atau
bahan-bahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

PASAL 6
PEKERJAAN URUGAN PASIR,SIRTU
6.1. Lingkup Pekerjaan.
1. Tenaga kerja, Bahan dan Alat.
Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahanbahan yang berhubungan dengan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai
dengan gambar dan spesifikasi.
2. Lokasi Pekerjaan.
Pekerjaan ini dilakukan diatas dasar galian tanah, dibawah lapisan lantai
kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan
langsung dengan tanah.
6.2 . Persyaratan Bahan
1. Bahan Urugan Pasir.
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas dari lumpur, tanah lempung, dan organis. Bahan ini harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
2. Sirtu Yang digunakan harus terdiri dari butiran batu dan pasir yang keras
tidak lembek , bahan ini harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
konsultan pengawas.
4. Air Kerja.

Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan organis lainnya, serta dapat diminum. Sebelum digunakan
air harus diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil
uji ternyata tidak memenui syarat, maka Kontraktror wajib mencari air
kerja yang memenuhi syarat.
6.3 Syarat syarat Pelaksanaan :
1. Tebal Pasir Urug.dan Sirtu
Jika tidak tercantum dalam gambar kerja, maka dibawah lantai kerja harus
diberi Lapisan pasir urug. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga dapat
menerima beban yang bekerja.
2. Tebal Urugan sirtu disesuaikan dengan gambar kerja , pemadatan
dilaksanakan setiap 20 cm .
2. Cara Pemadatan..
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui Konsultan Pengawas. Pemadatan
dilakukan hingga mencapai tidak kurang dari 98% dari kepadatan
optimum Laboratorium. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian
yang memadai agar dapat menghasikan kepadatan yang baik. Kodisi galian
tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan selesai
dilakukan. Pemadatan harus diulang kembai jika keadaan tersebut diatas
tidak memenuhi.
3. Persetujuan.
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan bilamana pekerjaan urugan
tersebut sudah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas /
Direksi.

PASAL 7
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
7.1. Bahan :
a. Semen Portland / pc.
Semen untuk pekerjaan batu belah, batu bata, dinding dan plesteran sama
dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton, yaitu Semen Gresik,
Semen Indonesia.
b. Pasir.
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5
%. Pasir harus memenuhi persyaratan PUBB 1970 atau NI-3.
c. Batu belah.
Batu Belah yang digunakan adalah batu belah Pesisir di Tepi gunung,
bersudut runcing, bewarna abu-abu hitam, keras
Sebelum pelaksanaan Kontraktor harus memberikan contoh material
batu belah untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas /
Direksi.
d. Batu Kumbung.
Batu Kubung yang digunakan adalah batu Gunung belah, bewarna
putih, keras dan berbenuk kotak 30 x 30 .
Sebelum pelaksanaan Kontraktor harus memberikan contoh material
batu

Kumbung

untuk

mendapat

persetujuan

dari

Konsultan

Pengawas / Direksi.
e. Batu bata ( batu merah ).
Batu merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku,
bidang-bidang sisinya harus datar / rata, tidak menunjukan retak-retak,

pembakarannya harus merata dan matang. batu merah tersebut


ukurannya harus sama, keluaran dari satu tempat pembakaran dan
memenuhi persyaratan NI - 10 dan PUBB 1970.
Pekerjaan pasangan dinding batu merah harus menggunakan bata
kwalitas baik dengan persetujuan Direksi/ Konsultan pengawas,
dilaksanakan sesuai gambar rencana dengan spesi 1 Pc : 6 Psr dan
diplester dengan campuran 1 Pc : 5 Psr.
Sebelum dipasang semua bata harus direndam/disiram air hingga
jenuh selanjutnya batu bata harus basah/disiram bila akan dipasang.
Pekerjaan pasangan batu bata dan plesteran dengan perekat 1 Pc : 3
Psr meliputi bagian-bagian:
1.

Pasangan bata dari permukaan balok sloof sampai 20 cm diatas


lantai.

2.

Pasangan bata yang langsung menempel pada kusen ataupun


beton.

3.

Semua pasangan bata yang langsung berhubungan dengan air.

4.

Permukaan

beton/exposed

sudut

tembok

(Benangan)

dan

pinggiran tembok digunakan spesi 1 Pc : 2 pasir.


Pasangan harus terjamin terpasang dengan tegak lurus, dengan batas
ketinggian untuk tiap kali pemasangan maksimal 1.00 M.
7.2. Macam-macam adukan :
a. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam-macam
perbandingan campuran seperti tersebut dibawah ini :
No
1

Perbandingan
1 pc : 3 psr

Penggunaan
1. Pasangan transram yang kedap air diatas
sloof s/d 20 cm diatas nol lantai (sesuai
dengan gambar).
2. Ban-banan genteng.
3. Pasangan Rollag

4. Plesteran dinding batu bata point 1 juga


plesteran penutup pekerjaan beton pada
daerah kedap air.
5. Pasangan dan plesteran genteng bubung.
2

1 pc : 4 Psr

Pasangan pondasi batu Kumbung,

1 pc : 6 Psr

Pasangan tembok tidak kedap air,Pasangan


b.belah

7.3. Syarat-syarat pelaksanaan :


7.3.1. Pemasangan batu belah :
Sebelum dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari
bambu atau dari kayu pada setiap pojok galian yang berbentuk dan
ukurannya sesuai dengan penampang yang dimaksud dalam gambar
rencana.
Kecuali disebut lain pada gambar rencana, maka seluruh pasangan batu
belah dipasang dengan perekat menggunakan campuran 1 pc : 6 Ps dan
diberaben dengan perekat yang sama pada seluruh bidang sisinya.
Untuk pengikat sloof , maka pada bagian pondasi batu belah dibuat
stek-stek sedalam 30 cm tiap 1.00 m dengan diameter besi 12 mm.
Untuk Pemasangan Aanstampeng atau pasangan batu kosong dengan
mengunakan batu belah dengan tebal 20 cm
7.3.1.1 Pemasangan batu Kumbung :
Sebelum dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari
bambu atau dari kayu pada setiap pojok galian yang berbentuk dan
ukurannya sesuai dengan penampang yang dimaksud dalam gambar
rencana.
Kecuali disebut lain pada gambar rencana, maka seluruh pasangan batu
Kumbung dipasang dengan perekat menggunakan campuran 1 pc : 4
Ps.

Untuk pengikat sloof , maka pada bagian pondasi batu Kumbung


dibuat stek-stek sedalam 30 cm tiap 1.00 m dengan diameter besi 12
mm.

7.3.2. Pemasangan batu bata :


Batu bata yang akan dipasang harus direndam kedalam air hingga
jenuh dan sebelum dipasang harus bebas dari segala jenis kotoran.
Cara pemasangannya tidak boleh bareh (sambungan batu bata dalam
satu garis lurus dengan sambungan diatasnya), dan batu bata yang
pecah tidak boleh melebihi 10 %. Pemasangan dalam 1 hari tidak
melebihi dari 1 meter tingginya.
Untuk pasangan setengah batu yang luasnya lebih dari 12 m2 harus
diberi kerangka penguat dari beton bertulang dengan pembesian tulang
utama 4 12 mm dan beugel 8 - 15 cm. Pemasangan batu bata
tidak boleh diterobos perancah.
Kecuali disebut lain pada gambar rencana,maka seluruh pasangan batu
bata dipasang dengan perekat dengan campuran 1 pc : 6 ps
7.3.3. Plesteran dinding dan sponeng / plesteran sudut :
Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan sebelum
pemasangan disiram dengan air dan dibuat kepala plesteran
( klabangan ) dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran yang
direncanakan. Tebal paling sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2 cm,
plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinis /
diondrong / diselesaikan. Penyelesaian plesteran menggunakan pasta
semen yang sejenis dengan melaksanakan acian yang halus dan rata.
Penyelesaian plesteran menggunakan pasta semen yang sejenis.
Selama proses pengeringan plesteran harus disiram dengan air agar
tidak terjadi retak-retak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu
cepat dan campuran yang dipergunakan harus sesuai dengan daftar.

Semua pekerjaan plesteran harus rata dan halus dan merupakan bidang
yang tegak lurus dan siku (90) tidak terjadi retak-retak, jika terjadi
retak pemborong harus segera memperbaikinya.
Pekerjaan plesteran tembok dilaksanakan pada seluruh pekerjaan
tembok baik yang tampak langsung maupun tidak langsung antara lain
pasangan tembok diatas langit-langit, tembok gevel bagian dalam dan
lain sebagainya.
Kecuali disebut lain pada gambar rencana, maka seluruh plesteran
menggunakan campuran 1 pc : 5 Ps.
PASAL 8
PEKERJAAN BOR STROUSE
Pekerjaan bor pile dilaksanakan sesuai dengan kedalaman yang diperlukan yaitu :
1

Pekerjaan bor strouse dilaksanakan dengan 30 kedalaman 3 m

Bor strouse 30 dilaksanakan menggunakan alat bor mesin sehingga mencapai


kedalaman yang disyaratkan / direncanakan.

Menyiapkan semua material yang akan digunakan untuk pengecoran dan


pembesian sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan, begitu juga
dengan peralatan pengeboran dan pengecoran.

Setelah hal tersebut sudah siap maka pengeboran di lakukan, tahap kedalaman
pengeboran untuk setiap pengangkatan tanah ke atas untuk dibuang maksimal 50
cm.

Pabrikasi pembesian secara bersamaan dengan proses pengeboran.

Setelah lubang di bor sesuai dengan design atau mencapai tanah keras maka
lubang bor di bersihkan dari lumpur pekat atau gumpalan gumpalan tanah
dengan menggunakan tabung pembersih.

Setelah lubang bersih maka besi tulangan dapat di masukkan ke dalam lubang
dengan hati -hati dan di beri cetakan semen pada setiap sisi tulangan untuk
menjaga posisi tulangan tidak bersentuhan pada dinding tanah.

Setelah selesai proses pengecoran harus segera dilaksanakan.

PASAL 9
PEKERJAAN BETON BERTULANG
9.1. Lingkup Pekerjaan :
a. Bagian ini mencakup segala sesuatu yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
b. Pekerjaan yang tercakup dalam bagian ini adalah :
Bahan, alat bantu, memasang, cetakan, pembesian, dan pemeliharaan.
Perencanaan, Pelaksanaan dan Pembongkaran cetakan-cetakan beton.
Penyelesaian dan pemeliharaan beton.
Semua jenis pekerjaan yang menunjang pekerjaan beton termasuk
pengangkutan, penyimpanan bahan-bahan.
Penyediaan alat bantu, seperti :
1. Alat pengaduk semen (Beton Molen).
9.2. Syarat-syarat Umum
a. Persyaratan-persyaratan konstruksi Beton, istilah teknik serta syarat-syarat
pelaksanaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam bagian
dokumen ini.
b. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan beton
harus sesuai dengan standart dibawah ini:
Standarat Industri Indonesia.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SKSNI T15 - 1991 - 03).
Peraturan Muatan Indonesia tahun 1970 NI 18
Peraturan Tahan Gempa 1982.
American Society For Testing & Material (ASTM).
c.

Semua material yang digunakan harus mendapat persetujuan dari direksi


lapangan.

9.3. Syarat-syarat Bahan


a. Air.
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam
alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat

merusak beton atau baja tulangan, dan harus memenuhi NI-2 PBI-1971.
Bila dipandang perlu Perencana/MK dapat meminta kepada Kontraktor
supaya air yang dipakai diperiksa dilaboratorium pemeriksaan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.
b. Semen

Digunakan semen Gresik atau Semen Indonesia yaitu Portland Cement


jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan memenuhi S-400 menurut
Standart Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia (NI 8 tahun 1972) yaitu Semen yang telah mengeras
sebagian

maupun

seluruhnya

dalam

satu

zak

semen,

tidak

diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran.


Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat
yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen
harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen
baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar
pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
c. Pasir Beton
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahanbahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir
serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI1971.
d. Kerikil

Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta


mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI
1971.
Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis
material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton
dengan komposisi material yang tepat.
e. Besi Beton (Baja Tulangan) :

Besi beton yang digunakan adalah besi beton polos dengan mutu U-24
(tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2) dan besi beton
Ulir dengan mutu U-32 (tegangan leleh karakteristik minimum 3200
kg/cm2) merk Krakatau Steel, Hanil, Jaya Steel, Master Steel,
Bhirawa,, ukuran dan jumlah besi yang dipakai disesuaikan dengan
gambar detail struktur.
Kontraktor harus dapat memberikan sertifikat dari pabrik besi beton
yang menyatakan bahwa kekuatan besi beton tersebut sesuai dengan
spesifikasi.
Baja tulangan dengan mutu meragukan harus diperiksa di lembaga
pemeriksaan bahan-bahan yang diakui. Seluruh biaya untuk itu
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak
menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara terbuka dalam
jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam
keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu.
Jika Pemborong tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan
penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan:
1. Harus ada persetujuan Direksi
2. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut
tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini
yang dimaksud adalah jumlah luas penampang). Biaya tambahan
yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi menjadi tanggung
jawab pemborong.

f. Cetakan dan Acuan :


Begisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk nyata dan cukup dapat menampung beban sementara
sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batasbatas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan
uraian pekerjaan. Bahan begisting dapat berupa papan kayu klas III
dengan permuakan halus dan rata atau dengan menggunakan Multiplek
tebal 12 mm.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Direksi
Lapangan. Pembongkaran Begisting harus hati-hati sedemikian rupa
sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap
dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah.
Bekas cetakan yang terpendam dalam tanah harus dicabut dan
dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurukan tanah kembali.
Rencana

cetakan

beton

menjadi

tanggung

jawab

Pelaksana

sepenuhnya. Cetakan harus sesuai dengan betuk, ukuran dan batasbatas bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak bocor dan
harus kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau
kelongsoran dari penyangga.
Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada
lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sambungan pada cetakan
diusahakan lurus dan rata dalam arah horizontal maupun vertikal,
terutama untuk permukaan beton yang tidak difinishing (exposse).
Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat
memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya
overstress atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi
yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup kuat dan
kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban diatasnya selama
masa pelaksanaan.

Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari


Pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai
berikut :
a. Bagian sisi samping kolom, balok dan dinding

3 hari.

b. Balok tanpa beban konstruksi

7 hari.

c. Balok dengan beban konstruksi

21 hari.

d. Plat lantai, atap dan tangga

21 hari.

Permukaan beton harus bersih dari sisa kayu cetakan dan pada bagian
konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus dicabut dan
dibersihkan sebelum pengurugan dilakukan. Cacat dan perubahan
bentuk yang tidak sesuai rencana, Pelaksana wajib memperbaiki
sesegera mungkin.
g. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan dengan

Campuran 1 Semen : 2 Pasir : 3

Koral. dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.


h. Peralatan Pekerjaan Beton
Minimal harus tersedia peralatan sebagai berikut :
Beton Molen (concrete mixer)
9.4. Macam Pekerjaan Beton meliputi :
a. Pekerjaan Kolom (sesuai gambar)
b. Pekerjaan Balok Ring, Ring Gewel (sesuai gambar)
c. Pekerjaan Sloof (sesuai gambar)
d. Pekerjaan Balok Latai (sesuai gambar)
e. Pekerjaan Strous (sesuai gambar)
f. Pekerjaan Plat Beton dan Konsol (sesuai gambar)
9.5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pekerjaan Beton:
a. Pengerjaan

Beton

bertulang disesuaikan ukuran dan perletakannya

dengan gambar. Semua pekerjaan beton bertulang harus mengikuti


SKSNI T15-1991-03. Pembesian kolom beton harus dilaksanakan sesuai

gambar dengan penulangan yang ada dan apabila digambar kurang jelas
harap dikonsultasikan terlebih dahulu pada pengawas.
b. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari pembuatan campuran adukan
beton sesuai dengan mutu beton yang diinginkan, mengangkut
adukan, membuat cetakan/ begesting/acuan, mengecor merawat beton,
membongkar cetakan setelah waktu yang ditentukan dan memelihara
beton sampai dengan proses pengerasan sehingga beton mencapai
spesifikasi yang ditentukan.
c.

Sebelum adukan beton dituangkan/dicor, kayu-kayu begisting harus


bersih dari kotoran-kotoran, minyak, benda-benda terlebih dahulu
secepatnya.

d.

Pengadukan beton baru dilakukan dengan mesin pengaduk beton


(beton molen) selama sekurang-kurangnya 5 menit setelah semua
agregat dimasukkan dalam drum pengaduk.

e.

Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti atau tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan dari Direksi/
Konsultan pengawas.

f.

Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian utama dari


pekerjaan, pemborong harus memberitahukan kepada Direksi secara tertulis
untuk mendapatkan persetujuannya, sehingga setiap pekerjaan pengecoran
beton harus dapat ijin tertulis dan mendapat pengawasan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.

9.6. Perawatan Beton


a. Jika tidak digunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi, maka
beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab paling sedikit 168
jam setelah penuangan, kecuali bila dilakukan perawatan dipercepat
sebagaimana disebut dalam pasal 5.11.3. Tata Cara Perancangan dan
Peklaksanaan Konstruksi Beton 1989.
b. Jika digunakan kekuatan awal yang tinggi, maka beton tersebut
dipertahankan didalam kondisi lembab paling sedikit 72 jam, kecuali
jika dilakukan perawatan yang dipercepat.

PASAL 10
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
10.1

Umum
a.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan rangka atap baja


ringan serta penutup atap dan talang untuk bagian bangunan tertentu
seperti yang dijelaskan dalam gambar rencana.

b.

Standart.

PUBI

: Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982

(NI-3).

SII

ASTMA : 870 74.

: Standart Industri Indonesia. Rangka Atap Baja Ringan

Semua pekerjaan Rangka atap baja ringan harus mengikuti gambar


pelaksanaan. Dimensi profil yang dipakai yaitu Profil C Chanel : C75,75
dan C75,100 dengan ketebalan 0.75 BMT / 0,8 mm TCT ( 1 BMT / 1,05
mm TCT ), sedangkan untuk Top Span 40 menggunakan ketebalan 0.48
mm BMT / 0,53 mm TCT. Atap Baja ringan digunakan Unggul truss,IGGI
Truss,Smartrus Dan mempunyai tekanan baut perletakan jepit sesuai bahan
yang dipergunakan dan ketentuan dari vendor .
Untuk pekerjaan kuda kuda baja ringan dikerjakan oleh sub Kontraktor,
maka sub Kontraktor harus mempunyai referensi / pengalaman kerja dan
telah mempunyai Sertifikat serta memberi menjamin Garansi resmi
material dan pemasangan selama 10 tahun, melampirkan perhitungan
struktur rencana rangka atap.
a

Uraian
Pekerjaan

ini meliputi penyediaan,

pembuatan, perakitan,

pemasangan, konstruksi Kuda - Kuda termasuk bagian-bagiannya


seperti baut, mur dan sebagainya. Sesuai dengan spesifikasi serta
gambar rencana ataupun petunjuk-petunjuk Direksi.
b

Persyaratan Kualitas

Kualitas bahan-bahan yang disediakan, kecakapan kerja dan hasil


akhir harus sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini serta
dirinci dalam standard rujukan dari Direksi.
c

Pengajuan dan Persetujuan

Sebelum Kontraktor memulai pekerjaan konstruksi bahan baku


besi baja, maka Kontraktor harus mengajukan jenis kualitas
baja yang

akan

digunakan dalam pekerjaan sesuai dengan

gambar rencana. Apabila diperlukan Direksi berhak


meminta

untuk

Kontraktor agar melaksanakan pengujian pada

lembaga yang disetujui mengenai kualitas dan karakteristik baja


yang akan dipakai.

Kontraktor

harus mengajukan

semua gambar-gambar kerja

(shop drawing) yang diperlukan sebanyak 2 (dua) copy guna


mendapatkan persetujuan Direksi sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan. Persetujuan ini tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawabnya sesuai kontrak.

Kontraktor harus mengajukan program kerja secara terperinci


antara lain mengenai :

Metode pelaksanaan konstruksi Baja ringan

Rencana pekerjaan sementara atau pekerjaan penunjang.

Metode pemasangan / montase.

Rincian sambungan.

Dan lain-lain sesuai kebutuhan.

Sebelum memulai dengan pemasangan konstruksi baru ataupun


pembongkaran konstruksi yang ada, maka Kontraktor harus
memberitahukan kepada

Direksi

secara tertulis sekurang-

kurangnya 24 jam sebelum pelaksanaan tersebut dimulai.


d

Penyimpanan dan Perlindungan Bahan-bahan

Kayu

maupun

sedemikian

alat

penyambung

lainnya

harus

ditempatkan

rupa, sehingga tidak mengalami degradasi, agar

terhindar dari kerusakan.

Semua bahan yang digunakan apabila belum jelas digunakan


bahan sesuai dalam gambar rencana kerja.

10.2

Lingkup Pekerjaan.
a.

Sebelum melaksanakan pemasangan rangka atap baja ringan,pihak


kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan perhitungan struktur serta
melampirkan

Certifikat

dari

produk

baja

ringan

yang

akan

dipergunakan.
b.

Pemasangan penutup atap lengkap dengan segala accesoriesnya, paku,


skrup, atau pengait lainnya dan pekerjaan lain yang berhubungan ,
sesuai gambar.

c.

Bahan / Materal.
- Bahan Utama

: Genteng Karang Pilang model kodok dengan merk,


Goodyear, Bisma.

- Mutu

: Kualitas 1 (satu) mempunyai warna yang sama


antara satu dengan yang lainnya, kekuatan bahan
lentur dan berat per buah sesuai spesifikasi pabrik
dan dibuktikan dengan dokumen Hasil Uji Kualitas
(Mutu 1)

- Resistence

: Konsisten terhadap NI-11 (Normalisasi Genteng


Keramik Indonesia), PUBI 1982 pasal 28, SII 00280

10.3

Pelaksanaan Pekerjaan.
a.

Sebelum mendatangkan genteng karang pilang harus mengajukan


contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Pihak
Direksi.

b.

Kecuali dengan ijin tertulis dari Direksi Lapangan, Kontraktor tidak


diperkenankan melakukan pemasangan genteng sebelum usuk, reng dan
papan dasar terpasang.

c.

Sebelum pemasangan penutup atap, Kontraktor harus memastikan


bahwa usuk, reng dan papan dasar telah terpasang dengan rata,
kemiringan telah benar, jarak usuk sesuai dengan gambar yang
direncanakan.

d.

Pemasangan penutup atap, baik urut-urutannya maupun jarak


overlapping dan toleransi yang diperkenankan harus sesuai dengan
petunjuk yang dikeluarkan pabrik.

e.

Jarak pemasangan penutup atap dan pemotongannya diarea talang jurai


agar seminim mungkin, agar tidak menggangu pandangan.
PASAL 11
PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM

11.1 Lingkup Pekerjaan


1. Menyediakan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu / jendela seperti yang
dinyatakan / ditunjukan dalam gambar
11.2 Persyaratan Bahan
Kusen Alumunium yang digunakan
Bahan

: Dari bahan alumunium framing system

Bentuk Profil

: Sesuai dengan gambar

Warna Profil

: Warna Dark Brown

Pewarnaan

: Colour Anadized 18 micron, tebal minimum 1.1

mm
Nilai Deformasi

: Di ijinkan maksimal 2 mm

11.3Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat


syarat dari pekerjaan Alumunium serta memenuhi ketentuan ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

11.4Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjuk dalam


detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
11.5Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
11.6Untuk keseragaman warna disyaratkan sebelum proses fabrikasi profil
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu proses
fabrikasi pintu, jendela dan partisi, profil harus sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
11.7Accessories
Sekrup, pengikat dan alat penggantung yang dihubungkan dengan
alumunium harus ditutup caulting dan sealant, angkur angkur untuk
rangka kusen alumunium ditutup dari besi plat tebal 2 3mm, dengan
lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
11.8 Bahan Finishing
Tratment untuk permukaan kusen yang bersangkutan dengan bahan
alkaline, seperti beton aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finishing dari aquer yang jernih atau anti corrosive treatment
dengan insutatting varmish seperti asphalitic varmish atau bahan insulation
lainnya.
11.9Untuk sekeliling tepi berbatasan dengan dinding agar sealant supaya kedap
air dan kedap suara.
11.10 Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.
11.11 Pekerjaan kusen menggunakan alluminium 4 dan slimar alluminium
produk Alexindo, Alkan yang mana terlihat pada gambar rencana,bila terdapat
kelainan bentuk antara gambar dan gambar detail, pemborong harus melaporkan
pada pengawas.
11.11

Daun pintu menggunakan WPC produk Duma, Angzdoor, Tulus, kaka.

Dan daun pintu kamar mandi menggunakan daun pintu alluminium.

11.12

Pemasangan Kusen Kayu dengan menggunakan sistem Di lengketkan ke

tembok dengan angkur besi Diameter 10 mm. Teknik ini mengandalkan


kekuatan Angkur yang ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling
kusen

pintu

yang

sudah

diplester

rapi

dan

sangat

akurat

ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini, apabila terjadi
kesalahan dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal. Daun pintu
rangka slimar kayu kamper menggunakan isian Dobel Multiplek ukuran 9
mm. Pemasangan Kusen Kayu dengan menggunakan sistem Di lengketkan ke
tembok dengan angkur besi Diameter 10 mm. Teknik ini mengandalkan
kekuatan Angkur yang ditanam bersama kusen merapat ke tembok sekeliling
kusen

pintu

yang

sudah

diplester

rapi

dan

sangat

akurat

ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini, apabila terjadi
kesalahan dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal.
PASAL 12
PEKERJAAN KACA
12.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, biaya, peralatan,
dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
12.2 Bahan :
a. Kaca Bening 5 mm menggunakan merk : Asahimas ,Intan Glass.
12.3 Macam pekerjaan :
a. Kaca bening 5 mm dipasang pada dinding partisi dan kusen pintu/jendela
bagian dalam.
b. Pemasangan kaca pada kerangka kusen dilengkapi dengan list kayu 1/1 cm.
c. Pemasangan kaca pada kerangka kusen alumunium dilengkapi dengan karet
sponeng dan silent.
d. Semua bahan yang akan didatangkan, Kontraktor terlebih dahulu mengajukan
contoh bahan yang akan didatangkan dan dimintakan ijin tertulis pada
Konsultan Pengawas / Direksi.

e. Closer, Ventilasi dan Kaca Mati pada bagian dalam ruangan. Dan pada bagianbagian tertentu / pintu ruangan dipasang Sand Blast Sticker.
f.

Bahan kaca yang dipakai jenis Asahimas, Intan Glass kwalitas baik tidak cacat
seperti rengat, retak, putus pinggirannya, berlubang, berbintik-bintik dan
lain sebagainya.
PASAL 13
PEKERJAAN STICKER SAND BLASTING

Penutup kaca sticker sand blasting dilaksanakan Pada Pemasangan Daun pintu
dan Kaca Mati pada bagian dalam ruangan. Dan pada bagian-bagian tertentu/ pintu
ruangan dipasang Sand Blast Sticker.
pada kaca disesuaikan dengan gambar, Sebelum melaksanakan pemasangan bahan yang
akan dipasang harus mendapatkan persetujuan dari Direksi lapangan.

Stiker Kaca Tipe D (Motif Dadu, 3D)

Stiker Kaca Tipe G (Motif Bintang)


a. Sticker/ Stiker Cutting Computer :
Merk : ORACAL ( 651/ 8300/ 8500/ 551, 3M, MACTAC, MACAL, AVERY,
MULTIFIX, KIWALITE, REXLITE, DC FIX, SUN FIX, RITRAMA,
TRANSIGN, ABLASE ( Mesin Cutting GRAPTHTEC)

b.

Sticker/ Stiker Sandblast Printing.


Kaca Film Sandblast Atau Sticker/ Stiker SandblasT Juga Bisa Di Printing
Gambar Apa Saja, Seperti : Foto, Logo Dan Nama Perusahaan Serta Media

Promosi Lainnya.
c. Sticker Magnetic / Sticker Magnet
Sticker Magnetic adalah Sticker yang menempelkannyamenggunakan magnet,
dapat dikombinasi dengan Cutting Sticker maupun Sablon.
d. Sticker Phospor / Sticker Yang Menyala
Sticker phospor adalah Sticker yang dapat menyimpan cahaya, apabila mati
lampu / mati listrik secara otomatis dia akan menyala , Ketahanan menyala 1/ 4
jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 7, 5 jam.
e. Sticker Warna :
f.

Merk : ORACAL ( 651/ 8300/ 8500/ 551) , RITRAMA, DC-FIX dan MULTIFIX
Stiker/ Sticker Sandblast:
Merk : TAKI GLASS FILM, TAKI KOSSAI GLASS FILM, TOP COLOR,
HYUNDAE, DECOIN, KOREN SHEET, MOTIF ( Pattern) , RITRAMA ( Etch
Glass/ Cast Crystal Etch Glass/ gemstone Series/ electra Light Series/ 650 Series
Pearlescent/ 630 Series Transclucent

PASAL 14
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
14.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu/jendela seperti yang tertera pada detail
gambar.
14.2

Bahan / Produk
a. Semua bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalm buku spesifikasi teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian bahan akibat pemilihan merk, Kontraktor wajib

melaporkan hal tersebut kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan


persetujuan tertulis.
b. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan pengenal dari plat
alumunium berukuran 3 x 6 cm dengan ketebalan 1 mm. Tanda
pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.
c. Daun pintu kalsipart memakai kunci 2 x putar merk Dekson, Solid,
Griff, KEND, SES.
d. Untuk daun pintu/jendela memakai engsel nylon merk Dekson, Solid,
Griff, KEND, SES, dipasang tiap daun pintu masing-masing 2 (Dua)
buah engsel, sedangkan untuk daun jendela kerangka kayu memakai 2
(dua) buah engsel.
e. Untuk daun pintu alumunium memakai kunci merk Dekson, Solid,
Griff, KEND, SES, yang dilengkapi dengan handle dan engsel pintu.
f. Setiap daun jendela kerangka Aluminium dilengkapi dengan grendel
pernekel, serta hak angin satu arah, sebaiknya terbuat dari bahan yang
tahan karat.
g. Untuk melengkapi pintu-pintu, jendela-jendela harus dipasang engsel, grendel, kuncikunci dan lain sebagainya, kesemuanya dari kualitas yang baik.
h. Semua kunci-kunci dipasang.
i.

Semua pintu harus dipasang engsel Dekson, Solid, Griff, KEND, SES engsel H,
masing-masing 3 biji sedang untuk daun jendela masing-masing 2 biji dengan
kualitas yang sama.

j.

Semua Handle pintu Galvalum dipasang pada semua pintu alat tersebut sebelum
dipasang harus mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas.

k. Pegangan pintu, engsel pintu, kunci pintu khusus aluminium sesuaikan dengan
gambar yang ada

PASAL 15
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND
15.1

Lingkup Pekerjaan
a. Pengerjaan kerangka plafond dari Besi Hollow 40 x 40 dan 40 x 20.

b. Pengerjaan langit-langit dan konstruksi penggantungnya dikerjakan


sedemikian rupa menggunakan besi hanger dia. 5 mm, sehingga
pemasangan dan penempatannya sesuai dengan yang tercantum pada
gambar.
15.2

Bahan / Produk
kalsiBoard 1.22 x 2.44 x 3,5 mm merk

15.3

: jayaboard, elephant

Pelaksanaan pekerjaan langit-langit :


a. Pemasangan kerangka plafond menggunakan Metal Furring Hollow
40 x 40 dan 40 x 20 dengan jarak sesuai dengan gambar.
b. Sebelum dilaksanakan pemasangan lembaran Kalsiboard maka
kontraktor wajib memeriksa kerangka plafond apakah sesuai dengan
gambar letak, pola maupun ukurannya.
c. Rangka plafond digantung pada plat lantai beton, dengan penggantung
menggunakan besi beton 5 mm atau seperti tertera dalam gambar.
d. Kayu-kayu yang digunakan sebagai rangka plafond harus diserut rata
pada sisi yang akan ditempeli eternit.
e. Pemasangan Langit-langit
1. Bahan penutup plafond ruangan yang digunakan adalah kalsi
Board

1.22 x 2.44 x 3,5 mm merk jayaboard, elephant.

2. Pemasangan plafond dipasang pada tempat yang ditunjukkan pada


gambar.
Pada serah terima pertama kontraktor menyediakan 1 (lima) lembar kalsi
Board

1.22 x 2.44 x 3,5 mm sebagai reserve.

PASAL 16
PEKERJAAN KERAMIK
16.1

Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, biaya,
peralatan, dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

16.2

Bahan ubin / Lantai


a. Lantai selain KM/WC menggunakan Keramik PLATINUM Asia Tile
atau Mulia ukuran 40 x 40 cm, polos dan motif atau sesuai gambar.
b. Lantai KM/WC menggunakan Keramik (Rock Tile) Asia Tile atau
Mulia ukuran 20 x 20 cm, sedang dinding KM/WC menggunakan
keramik PLATINUM, Asia Tile atau Mulia ukuran 20 x 25 cm, polos
dan motif atau sesuai gambar.
c. Keramik-keramik tersebut diatas sebelum dipasang harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi.
d. Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus
seragam, warna tidak seragam akan ditolak.

16.3

Cara pemasangan :
a. Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, Kontraktor harus mengadakan
persiapan yang baik, terutama pemadatan pasir urug ( dibawah lantai ).
b. Sebelum memasang keramik permukaan beton harus dibersihkan dari
segala kotoran, khususnya bahan bangunan.
c. Celah antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siarsiar) harus sama ukurannya dengan ukuran lebar serat maksimum 3
mm, kedalaman 2 mm atau sesuai detail gambar/ sesuai petunjuk dari
Konsultan Pengawas dan Direksi.
d. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai ketentuan dalam
persyaratan bahan dengan warna, bahan pengisi sesuai dengan warna
bahan yang terpasang.
e. Keramik yang dipasang harus dalam keadaaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bernoda.
f. Pemotongan unit-unit keramik baru menggunakan alat pemotong
khusus (mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
g. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
kotoran yang terdapat pada permukaan hingga betul-betul bersih.
PASAL 17

PEKERJAAN PENGECATAN
17.1

Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,bahan-bahan, biaya,
peralatan, dan alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

17.2 Pekerjaan Cat meliputi :

a. Pekerjaan Mengecat dengan cat tembok pada dinding bagian luar


memakai Cat Exterior yang tahan lembab dan air dengan mengunakan
product Wather bond Nippon Paint atau Wather Shell Produk ICI
DULUX dan cat Tembok Bagian Dalam Memakai Cat Interior ,
menggunakan cat tembok VINILEX Nippon Paint atau DECOLITH ICI
DULUX yang mendapatkan persetujuan Direksi/Pengawas dan warna
ditentukan kemudian
b. Pengecatan Plafond kalsibord luar dan dalam gedung dengan cat
tembok interior . menggunakan cat tembok VINILEX Nippon Paint
atau DECOLITH ICI DULUX

yang mendapatkan persetujuan

Direksi/Pengawas dan warna ditentukan kemudian


c. Pekerjaan cat kayu/Calsiplank dilaksanakan pada seluruh permukaan
kayu-kayu yang tampak, menggunakan produksi lokal merk Nipon
Paint, Dulux .
d. Permukaan kayu / Calsiplank yang akan dicat terlebih dahulu dicat
dengan

cat

meni,

kemudian

diplamir

dan

diratakan

bidang

permukaannya dengan menggunakan ampelas sampai halus dan rata,


selanjutnya dicat dengan pengulangan sampai 3 (tiga) kali.
e. Warna semua jenis cat dan bahan huruf atau nomor pengenal, akan
ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas/ Pihak Direksi.
17.3

Bila

hasil

pengecatan

tidak

baik

kualitasnya

maka

Tugas/Pengawas berhak meminta


pekerjaan cat diulang sampai mendapatkan kualitas yang baik.
PASAL 18

Pemberi

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


18.1 Umum :
a. Seluruh pekerjaan instalasi listrik dikerjakan menurut peraturan umum
instalasi listrik tahun 1977 / peraturan PLN edisi terakhir dan standartstandart / kode lain yang telah diakui.
b. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh
sub Kontraktor instalatir yang dapat dipercaya, mempunyai referensi yang
baik, telah terdaftar sebagai instalatir resmi PLN dengan mempunyai Klas
C.
c. Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh
bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Akibat yang menyangkut
didalam proyek ini dikoordinir terlebih dahulu agar konflik satu sama lain
dapat dihindarkan.
d. Kalau terjadi suatu hal saling bertentangan antara gambar atau terhadap
spesifikasi tehnis, maka yang akan diambil sebagai patokan adalah yang
mempunyai bobot tehnis atau mempunyai biaya yang paling tinggi.
e. Bahan yang digunakan adalah sesuai yang diisyaratkan / digambar dalam
keadaan baru tanpa cacat, pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang
yang ahli. Selanjutnya Kontraktor harus menyerahkan terlebih dahulu
contoh-contoh dari bahan yang akan diterapkan disertai dengan daftar
perinciaan bahan termasuk didalamnya mengenai penjelasan brosur /
katalog, diajukan lengkap, tidak boleh sebagian-sebagian.
18.2

Lingkup yang dikerjakan :


Pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Kontraktor meliputi menyelesaikan
pekerjaan sampai menyala sebagai berikut :

1. Pengadaan material, peralatan dan pemeliharaan, testing, pengawasan


untuk konstruksi, pemasangan sistim listrik yang lengkap sesuai
dengan gambar perencanaan dan Rencana Kerja dan Syarat berikut ini.
2. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi daya tegangan rendah
(TR) dari panel utama ke panel-panel penerangan, peralatan.

3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan, kotak kontak daya


secara lengkap di dalam bangunan dan taman.
4. Pengadaan dan pemasangan fixture penerangan

dan outlet

dinding/lantai lengkap dengan plug dan accesoriesnya.


5. Pengadaan dan pemasangan panel-panel penerangan dalam bangunan
serta panel-panel peralatan guna menunjang sistem dari bangunan.
6. Memberikan keer listrik dari instalasi yang bersangkutan dengan
disahkan oleh PLN lengkap dengan lampiran gambarnya.
7. Sudah melalui test dengan memakai generator set, kemudian titik
lampunya dinyalakan semuanya.
8. Melaksanakan masa pemeliharaan dan masa pertanggung jawaban
(guarantee) sesuai Rencana Kerja dan Syarat ini.
18.3

Prinsip design.

a. Proteksi.
1. Untuk proteksi, sistem listrik dilengkapi dengan proteksi terhadap
hubung singkat di panel penerangan, proteksi terhadap overload
dan hubung singkat untuk panel utama dan panel-panel daya,
kecuali ditunjukkan lain oleh gambar.
2. Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke
kabel tanah (grounded) dan semua panel harus dibumikan dengan
elektrode terpisah.
3. Untuk sistem pembumian, kabel pembumian harus berhubungan
secara tertutup (loop).
b. Saluran penghantar dalam bangunan.
1. Setiap pencabangan atau pengambilan saluran keluar harus
menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan lebih dari
satu memakai terminal strip didalam Junction Box. Setiap saluran
kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8,
atau ditentukan lain oleh direksi karena dengan alasan tertentu.

2. Ujung pipa kabel yang masuk ke dalam panel dan junction box
harus dilengkapi dengan socket/lock nut sehingga kabel tidak
mudah tercabut dari panel.
3. Instalasi skakelar dan stop kontak / out let.
a. Skakelar dari merk vimar atau broco bentuk persegi, bahan
ebonit. Rating 6 10 A,250 V AC, pemasangan sistem
inbow/tanam dalam tembok dan sistem outbow pada dinding
partisi dengan ketinggian 150 cm dari lantai, kecuali
ditentukan lain oleh direksi.
b. Kotak kontak adalah dengan merk vimar atau broco type yang
memakai earthing contac dengan rating 16A, 250V AC. Semua
kotak kontak harus diberi saluran ke tanah (grounding) dengan
ketinggian 30 cm dari atas lantai, kecuali ditentukan lain oleh
direksi.
c. Kotak-kotak out let harus memenuhi persyaratan dan sesuai
ketentuan PUIL. Tahun 1977, ave, dan kotak dalam berbentuk
segi empat.
.

Instalasi fixtures penerangan.


a. Fixture penerangan harus dilihat dari bahan yang sesuai dan
bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapi dan
baik, tebal plat yang dipakai untuk fixture minimum 0.4 mm.
Pemborong harus menyediakan contoh-contoh dari semua
fixtures yang akan dipasang kepada direksi untuk disetujui.
b. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi
armature kecuali dimana diperlukan penggantungan rantai atau
pemasangan/perencanaan fixture menunjuk lain.
c. Semua lampu fluorescent atau lainnya yang memerlukan
perbaikan faktor daya harus dilengkapi dengan capasitor.

Lampu Fluorecent harus dari jenis daylight.. Semua komponen


lampu merk Phillips, Hannorck.
18.4

Pengetesan :

a. Bila akan diserahkan diperlukan pengetesan lokasi yang tidak ada daya
listriknya, diadakan dengan dinyalakan semua lampu memakai
generator, yang masa waktunya minimal 1 jam. Penyiapan generator
oleh kontraktor yang bersangkutan.
b. Menyerahkan jaminan instalasi listrik dari instalateur yang telah
mempunyai sertifikat dari PLN dengan dilampiri sketsa yang diketahui
oleh PLN setempat. Gambar instalateur harus disahkan / diketahui oleh
pihak direksi.
c. Hasil pengetesan dibuatkan berita acara yang ditanda tangani oleh
pihak-pihak yang berkompeten dan merupakan lampiran berita acara
penyerahan pekerjaan.
d. Selama masa pemeliharaan dan masa pengetesan sampai dengan masuk
kedalam lokasi, maka pihak Kontraktor masih bertanggung jawab
terhadap kelancaran ataupun keberhasilan dari pada pekerjaan yang
dimaksud.
18.5 Produk peralatan yang digunakan :
No
1.
2.
3.
4.
5.

Produk peralatan yang digunakan


Kabel : NYY, NYM
Fixture, armateur
Ballast, starter, lamp holder
Tube, bola lampu
Skakelar, stop kontak, grid switch

Merk
Supreme, externa
Artolite, Indolite
Phillips atau hannochs
Phillips atau hannochs
Vimar, Broco

a. Apabila selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang


disebutkan pada tabel material, tidak dapat diadakan dengan disertai
alasan yang kuat maka pihak Direksi akan mempertimbangkan dengan
suatu penggantian merk / type lain dengan melalui berita acara rapat

perubahan dimana dalam pertemuan tersebut dibahas pula mengenai


penambahan sangsi tertentu terhadap Kontraktor yang bersangkutan.
a. Prinsip teknis instalasi penerangan adalah memakai kabel NYM
ukuran minimum 3 x 2,50 mm dan NYA 2,5 mm masuk dalam pipa
PVC untuk kabel distribusi (ukuran sesuai gambar).
b. Tidak diperkenankan adanya Splite / sambungan-sambungan pada
out let atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai ( accessible ).
Dalam membuat Splite kenektor harus dihubungkan pada konektor
yang baik, sehingga tidak ada kabel telanjang yang kelihatan konektor
yang dibuat dari tembaga yang diisolasi oleh porselint atau vakilite
atau pipa PVC yang diameternya disesuaikan diameter kabel.
PASAL 19
INSTALASI HUBUNGAN PEMBUMIAN
A.

Cara penyelesaian instalasi hubungan pembumian harus disesuaikan dengan


peraturan PLN yang ada dan disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kerja.

B. Bagian-bagian yang wajib dibumikan harus disesuaikan sebagai berikut:


1. Semua badan/rangka instalasi listrik yang dalam keadaan normal tidak
bertegangan.
2. Semua motor-motor, kotak kontak, panel listrik dan sebagainya.
3. Semua peralatan elektronik.
4. Konstruksi bangunan yang dari bahan logam
5. Kawat grounding yang dipergunakan adalah hantaran berisolasi
6. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang
sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder)
7. Nilai tahanan grounding sistem untuk panel-panel harus lebih kecil dari 1
ohm, diukur setelah tidak terjadi hujan selama 3 hari
8. Elektroda pembumian untuk grounding digunakan pipa tembaga sepanjang
6-12 m. Elektroda pembumian yang dipantek dalam tanah minimal
mencapai air tanah.

9. Pekerjaan Pompa Air Bersih


Pekerjaan Pompa Air Bersih mencakup, antara lain :
Pompa Sumur Dangkal.
Data Pompa:
Debit Max

: 40 lpm

Total Head Max

: 27 m

Daya hisap : 9 m

PASAL 20
PEKERJAAN SANITAIR dan INSTALASI AIR BERSIH
20.1

Lingkup Pekerjaan :
Di dalam pelaksanaan ini meliputi sistem jaringan air bersih, air bekas
pakai, air kotor / buangan dan septictank / resapan.
Pelaksanaannya meliputi pengadaan baik material, juga alat pembantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan ini, yang mana tenaga ahli,
pengujian , pengetesan, dan

perijinan dilaksanakan sesuai dengan

rencana kerja dan syarat-syarat yang telah ditentukan.


20.2

Persyaratan Umum.
a. Di dalam gambar perencanaan ini tidak dimaksudkan untuk
menunjukkan semua pipa-pipa, fitting, katub-katub, dan fixture secara
terperinci.
b. Semua bagian-bagian tersebut walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus disesuaikan dan dipasang oleh
kontraktor, apabila diperlukan agar instalasi ini lengkap dan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan pelaksanaan yang wajar.
c. Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (shop
drawing) untuk disetujui oleh Direksi. Pelaksanaan pemasangan harus
memenuhi syarat-syarat umum yang berlaku dan mengikuti Pedoman
Plumbing Indonesia tahun 1979.

d. Kontraktor wajib mengirimkan contoh-contoh (brosur) bahan yang akan


digunakan dalam pelaksanaan, kepada direksi dan menunggu
persetujuan dari direksi lapangan sebelum alat-alat tersebut dipasang.
e. Dalam Pelaksanaan pekerjaan ini pelaksana plumbing diwajibkan
mengadakan koordinasi dengan pelaksana yang mengerjakan pekerjaan
struktur, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pemasangan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
20.3. Persyaratan Teknis.
a. Bahan
Bahan yang dipakai harus berkualitas memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
Untuk pipa jaringan air bersih menggunakan pipa PVC AW
3/4, 1/2.
Untuk Pipa air kotor menggunakan PVC 4, pipa buangan PVC
3, produksi Maspion atau Wavin type AW.
b. Pelaksanaan :
1. Penggantung/penumpu pipa :
Semua pipa diikat/ditetapkan kuat dengan penggantung atau angker
yang kokoh (rigid) agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya
getaran.
Pipa horisontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
dengan jarak penggantung antara tidak lebih dari 1,00 meter.
Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan klem-klem dari besi plat 3x30
mm dibuat dengan jarak antara tidak lebih dari 1,00 meter.
2. Pipa dalam Tanah.
Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan
kemiringan yang tepat.
Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga pipa
terletak/tertumpu dengan baik dengan kemiringan terendah 2 %.

Pengetesan instalasi pipa.


Sebelum perlengkapan sanitair/kran dipasang, maka terlebih dahulu
pipa instalasi

dibersihkan / flushing dan ditest dulu mengenai

kebocorannya. Dengan mengisi air ke instalasi dan dipompa dengan


pompa mekanik diharuskan minimal 8,0 kg/cm 2

dan tidak ada

penurunan selama 24 jam.


20.3

Sistem Distribusi
a. Sumber Air :
Sumber Air disupaly dari sumur setempat / Sumber air yang lainnya.
b. Sistem distribusi air bersih :
1. Air dari sumur setempat atau yang lainnya didistribusikan dengan
cara gravitasi atau pompa otomatis sesuai dengan peralatan yang
sudah ada
2. Pipa distribusi ini menggunakan pipa PVC type AW 3/4, dan out
letnya memakai kran 3/4.
c. Sistem distribusi air kotor, air buangan dan Vent :
1. Pada air kotor WC yang dialirkan dengan kemiringan 1,5-2% dengan
ukuran pipa 4 `` arah miring horisontal dan 4 `` arah vertikal
diteruskan ke septictank.
2. Pada air buangan melayani KM dan wastafel dipakai pipa PVC 3
dan 2 dialirkan dengan kemiringan 1,5-2 % ke saluran yang terdekat
dengan pipa pembuangan ini melalui bak kontrol ke sumur resapan
atau ke pembuangan.
3. Pipa Vent untuk air kotor WC dan air buangan menggunakan pipa
PVC diameter 4 dengan menggunakan reducer.

20.4Biofilter Combination System


1. Ipal mini biofilter adalah instalasi pengolahan limbah domestik
manusia secara an-aerob dan Aerob yang semuanya dikemas dalam
satu tabung. Sistem aliran vertikal dan horizontal tabung dengan
pembagian ruangan akan menjadikan proses filterisasi sempurna dan

hasil effluent yang baik. Sestem Aerob memakai blower sebagai


pengurai dan mempercepat tumbuhnya bakteri.
2. Ipal Mini Biofelter dibuat dari fiberglass, dengan dilengkapi sistem
pengelolaan air limbah padat maupun cair dengan diameter 1,5 m3.
Bahan / Material
Bahan

: Fiberglass Inner Layer Isoptalic

Kapasitas

: 1,5 m3

Kelengkapan

: Pipa PVC AW

Sistem Kerja :
Limbah dari toilet dialirkan ke sep-tictank, hasil buangan bisa
langsung diresapkan maupun dibuang langsung di saluran pembuangan
Cara Pemasangan :
1. penggalian tanah dilakukan lebih lebar sedikit dari lebar septictank
2. kedalaman disesuaikan dengan pipa inlet
3. bagian bawah diusahakan rata tidak ada batu/benda keras
4. masukkan septictank. pastikan letak outlet dan inlet sudah tepat
5. isi septictank dengan air hingga penuh [keluar dari outlet)
6. fakukan penyambungan pipa mstalasi
7. uruk sekeliling septictank dengan pasir/tanah
8. sebagai pelmdung, berikan beton bertulang 10cm sebelum ditutup
dengan urukan tanah

SPESIFIKASI DETAIL
BOD/COD/TSS
input

300/600/300 ppm

Type Bakteri

Starter dan Natural

BOD/COD/TSS

Sesuai Kepmen LH plus

Media Bakteri

Sistem Operasi

Semi Otomatis

Bentuk media

Pretreatment

Non Chemical

Susunan media

(hexagonal, ring & ball)


Static, random, flying

Unit Defoaming

Gas to liquid

Pompa Transfer

Submersible

output

Plastic biofilm
3 model

20.5Pekerjaan fixture untuk sanitasi :


1. Closed Duduk produk Merk TOTO
2. WASTAFEL produk TOTO
3. Kran air standart terbuat dari pernekel putih. TOTO, Amstad
4. Lubang avour KM/WC digunakan type mangkok dari kuningan.
TOTO, Amstad
5. Pemasangan Penguras pada Bak mandi. TOTO, Amstad
6. Pemasangan Saluran Air kotor PVC 3 dan 4 maspion, wavin
20.6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan Plumbing dan sanitair
sebagai berikut :
1. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan peralatan, cara pemasangan
dan detail-detail sesuai dengan gambar.
2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus
segera melaporkannya kepada pengawas.
3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila
ada kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
4. Selama

pelaksanaan

harus

selalu

diadakannya

pengujian

pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.

5. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada


kerusakan

yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,

atas biaya kontraktor, selama kerusakan

bukan disebabkan oleh

tindakan Pemilik.
6. Pengadaan dan pemasangan Tandon Bawah dan Kelengkapannya
Ketentuan Umum
Pekerjaan pembuatan/pengadaan reservoir ini terkait dengan system
pendistribusian air bersih dipasang lengkap dengan peralatanperalatan yang diperlukan sehingga seluruh system dapat difungsikan
sebagaimana mestinya. Pemasangan dan penempatan reservoir ini
disesuaikan pada gambar rencana. Pekerjaan pembuatan/pengadaan
reservoir ini pada garis besarnya meliputi:
Pengadaan reservoir (bak air) bawah dengan kapasitas 2000 ltr terbuat
dari beton dan dalam ruangannya dipasang keramik
PASAL 21
PEKERJAAN PAVING STONE
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMASANGAN PAVING BLOCK.
1

Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu,
sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita
perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %.
Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan
kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum
pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita
butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area Paving nantinya.

Lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang
kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai

minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan


ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
3

Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum
pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving
pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada
hasil akhirnya.

Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita
pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan
untuk effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah
paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu
sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang.

Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan


paving dimulai. Adapun alat-alat yang kita butuhkan adalah sebagai berikut:

Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok) dengan luas permukaan plat


antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 s/d
20 kN dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.

Alat Pemotong paving (Cutter).

Kayu yang diserut rata/jidar untuk Levelling Screeding abu batu/pasir.

Benang.

Alat handling berupa Lori/gerobak untuk pemindahan paving.

Pin stick/Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar


sebagai naating.

Cara Pemasangan Paving

Abu batu/pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas


lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai
kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah
dibentuk sebelumnya pada lapisan base.

Penggelaran abu batu/pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan


paving terpasang dengan tebal screeding.

Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point)
diatas lapisan abu batu/pasir alas (laying course).

Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik


tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan
memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala
masing-masing diujung benang tersebut.

Setelah pemasangan paving mencapai luas 20 @ 30 m2, segera


dilakukan pemadatan dengan plate compactor, agar paving block
mendesak ke dalam lapisan pasir atas, sehingga timbul gaya saling
mengunci antar paving block satu sama lain.

Pada bagian pinggir lapisan paving block selebar 100 cm, tidak ikut
dipadatkan dengan plate compactor lebih dahulu, agar paving block
pinggir yang masih terbuka pinggirnya itu, tidak bergeser atau celahnya
menjadi lebih lebar dari pola pemasangan

Setelah lapisan paving dipadatkan dengan alat pengetar, lalu ditebarkan


pasir pengisi atau abu dengan sikat ijuk atau sapu lidi. Lebar celah antar
paving yang baik, adalah 2-4 mm. Jika lebar celah < 2 mm, pasir
pengisi tak dapat memasuki, sehingga paving mudah pecah bila
menerima beban di atasnya.

Kualitas Paving yang dipersyaratkan adalah K-300 tebal 6 cm Conblock


Calvari, Alexis.
PASAL 22
PEKERJAAN KANSTIN

Kanstin adalah pengunci paving stone bagian samping yang berfungsi juga
sebagai pembatas antara jalan dan taman atau antara jalan dan pagar.

Pemasangan kanstin menggunakan campuran 1 pc : 4 ps, sebelum


pemasangan urugan sirtu dipadatkan kemudian diurug pasir, nat nat kanstin
diisi campuran spesi untuk memperkuat kedudukan kanstin. Ukuran dan
bentuk kanstin sesuai dengan persetujuan Direksi.

PASAL 23
PASANGAN BATU ALAM

Pasangan batu Alam (Palimanan) menggunakan campuran 1 pc : 3 ps,


dilaksanakan dan dipasang rapi dan rapat sesuai dengan yang tertera pada
gambar. Sebelum melaksanakan pemasangan bahan yang akan dipasang harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi lapangan.
PASAL 24
PEKERJAAN SALURAN

Saluran keliling bangunan terbuat dari buis beton U 20 yang atasnya dipasangi
bata dengan campuran 1pc : 3ps, kemudian dipelester dengan campuran 1pc : 3ps.
Saluran keliling bangunan merupakan saluran terbuka yang kedalaman dan
posisinya dapat dilihat dalam gambar perencanaan
PASAL 25
PEKERJAAN PAGAR DAN PINTU BESI
1

Pekerjaan Pintu dan Pagar Besi dipasang pada pagar bangunan

untuk

penjelasan lebih detail lihat pada gambar perencanaan


2

Pekerjaan ini dilaksanakan dengan rapi, lurus dan baik, sesuai dengan yang
terdapat pada
dan

tidak

gambar kerja. Bahan yang dipakai harus dalam kondisi baik


ada

kerusakan

pada

bahan

dan

sebelum

pemasangan

dikonsultasikan dengan Direksi lapangan.


PASAL 26
SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN PEMELIHARAAN
26.1. Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat
perpanjangan waktu sesuai dengan Addendum Kontrak telah berakhir,
pemborong harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik dan

benar sesuai dengan kontrak kepada Pemimpin Proyek secara tertulis


dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan bersama pekerjaan
pelaksanaan antara pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu :
1. Pihak Proyek diwakili pemimpin Proyek
2. Kontraktor Pelaksana
3. Konsultan Pengawas
26.2.

Pemimpin Proyek akan mengadakan rapat proyek mengenai penyerahan


pekerjaan tersebut diatas berdasarkan :
1. Kontrak Pemborongan.
2. Surat Penyerahanan pekerjaan dari Kontraktor.
3. Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat diterima penyerahan
pekerjaan tersebut.

26.3. Pemborong harus menyisihkan (mengadakan) penyediaan bahan-bahan


(reserve) antara lain :
1. Genteng sebanyak 1 m2 dan genteng bubung 5 buah.
2. Keramik sebanyak 1 m2.
3. kalsiboard 1.22 x 2.44 m 1 lembar.
4.

Cat Tembok/Cat kayu masing-masing sebanyak 1 kg ( 1 kaleng).

26.4. Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang


pertama, hingga serah terima yang kedua, adalah merupakan masa
pemeliharaan yang masih menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya,
antara lain :
Keamanan dan penjagaan.
Penyempurnaan dan pemeliharaan.
Pembersihan.
26.5.Apabila

Kontraktor telah melaksanakan pekerjaan tersebut diatas sesuai

dengan kontrak, maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat


dilaksanakan seperti pada tata cara (prosedur) pada penyerahan pekerjaan
yang pertama.
PASAL 27

PEKERJAAN TAMBAH KURANG

27.1. Segala penyimpangan dan / atau perubahan yang merupakan penambahan


atau pengurangan
pekerjaan, hanya dianggap sah sesudah mendapat perintah tertulis dari
DIREKSI/PEMILIK
PEKERJAAN dengan menyebutkan jenis dan rincian pekerjaan secara
jelas.
27.2. Perhitungan biaya untuk pekerjaan tambah kurang diperhitungkan menurut
harga satuan pekerjaan yang dimasukkan oleh KONTRAKTOR kepada
DIREKSI/PEMILIK pada waktu pemasukan penawaran untuk pelelangan
pekerjaan ini. Untuk pekerjaan tambah kurang yang belum ada harga
satuannya ditetapkan bersama oleh kedua belah pihak dengan harga bahan
dan upah, sama dengan saat pemasukan penawaran.
27.3.Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
merubah waktu penyelesaian pekerjaan kecuali atas persetujuan tertulis
DIREKSI /PEMILIK Pekerjaan.
27.4. Pekerjaan tambah kurang hanya berlaku apabila nyata-nyata ada
permintaan tertulis dari Kontraktor yang menyebut jenis dan rincian serta
biaya pekerjaan dan harus disetujui oleh pihak DIREKSI.

PASAL 28
P E N U T U P
1. Segala sesuatu pekerjaan apabila terdapat perbedaan antara Gambar dan RKS
maka RKS sebagai pedoman atau dikonsultasikan kepada direksi/pengawas.
2. Bila dalam RKS ini tidak disebutkan suatu perkataan atau kalimat dan
merupakan bagian yang harus dikerjakan oleh pemborong maka pemborong
wajib untuk mengerjakan.

3. Hal hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih
lanjut oleh Pemimpin Proyek, bila mana perlu diadakan perbaikan dalam
RKS ini.
Gresik ,

2016

Dibuat Oleh,
Kepala Bidang Tata Bangunan dan
Pengawasan
DPU Kab. Gresik

Ir. Acmad Washil.M.R.MT.


Nip. 19660127 199803 1 001

No.

Pekerjaan
PEKERJAAN UMUM
Semen

Pasir
Sirtu
bekisting

PEKERJAAN

Spesifikasi Material
Semen / Portland Cement
( PC )
Semen Instan (Mortar)
Pasir Pasangan
Tanah Urugan
Multipleks 12mm
Rangka kayu meranti
MC

Keterangan
Gresik, Semen Indonesia
MU, Prime Mortar,
Lumajang, Kediri
Lokal
Lokal
Lokal

No.
1.1

1.2

2
2.1

2.2

2.3

2.4

2.5
2.6

2.7

Pekerjaan
STRUKTUR
Pekerjaan beton struktur
Beton Readymix

Spesifikasi Material

Beton 1:2:3

Beton site mix

Beton 1:2:3

Besi beton

Besi polos BJ 24, Besi


Ulir BJ 32

Pekerjaan beton RabatLantai Kerja


Beton site mix
PEKERJAAN
ARSITEKTUR
Pekerjaan pasangan bata
merah
Batu Alam
Pekerjaan plesteran dan
acian semen
Plesteran trasram 1:3,
plesteran dinding
biasa 1:5

Pekerjaan kusen, pintu,


jendela dan kaca
Frame aluminium
Pintu & jendela
Daun pintu
Pekerjaan kunci dan
penggantung
Hardware pintu

Keterangan

Holcim, Indosipa, Merak Jaya,


Hanil
Harus didahului mix design dan
uji bahan
Krakatau Steel, Hanil, Jaya
Steel, Master Steel, Bhirawa,

Beton 1:3:5

Bata merah

lokal

Batu Palimanan

lokal

Semen / Portland Cement


( PC )

Gresik, Semen Indonesia

Semen Instan (Mortar)


Pasir Pasangan

MU, Prime Mortar,


Lumajang, Kediri

Uk 4" tebal 1,2 mm


Powder Coating
Pintu Board WPC
Pintu Kamar mandi

Alexindo, Alkan
Duma, Angzdoor, Tulus,
Alluminium

Engsel Pintu, Handle +


Kunci, Grendel Tanam,
Hak Angin

Dekson,Solid, Griff, KEND,


SES

Kaca bening, kaca

Asahimas, Intan Glass

Pekerjaan kaca
Pekerjaan Penutup Lantai
dan dinding
Pasangan Keramik
Dinding motif/warna
Pekerjaan Keramik
Lantai motif/warna
Pekerjaan Keramik
lantai KM Motif
Kasar /Warna
Pekerjaan plafond dan
ornamen
Rangka Plafond

Keramik 20x25,
polished
Keramik lantai Uk.
40x40, , polished
Keramik lantai Uk.
20x20 , unpolished

Rangka Plafond Rangka


Metal Furring Hollow

Platinum, Asia Tile, Mulia


Platinum, Asia Tile, Mulia
Platinum, Asia Tile, Mulia

Hollow 40x40, 40x20

No.

Pekerjaan
Plafond area kering

2.8

Ornamen plafond
Pekerjaan pengecatan
interior

Spesifikasi Material
0,45 mm
Plafond Kalsiboard 3,5
mm
List Gypsum
Cat Tembok Interior

eksterior
Cat Tembok Eksterior
Kayu
2.9

Pekerjaan penutup atap


Penutup Atap
Rangka Atap

2.10
2.11

2.12

Pekerjaan listplank
Pekerjaan sanitair

Pekerjaan Landscape
Saluran

3
3.1

PEKERJAAN
MEKANIKAL
ELEKTRIKAL DAN
PLUMBING
Pekerjaan sanitasi, drainase
dan perpipaan
pipa air bersih
pipa air kotor
Pompa Air
Septic Tank
Tandon Air

3.2

Pekerjaan instalasi listrik


Kabel NYY, NYM
Lampu
Saklar Dan Stop
Kontak+penutup

Cat Kayu
Karang Pilang
Baja Ringan Galvalume
listplank
Kran Air
Wastafel
Avour
Closet Duduk / Jongkok
Roofdrain + asesories
Pekerjaan paving,
Kanstine
Beton cetak

PVC Class AW
PVC Class AW

Bio Filter 1,5 m3.


Groundtank 2 m3

SLE

Keterangan

jayaboard, elephant
Lokal
VINILEX Nippon Paint atau
DECOLITH ICI DULUX
Wather bond Nippon Paint atau
Wather Shell Produk ICI
DULUX
Nipon Paint, Dulux
Goodyear, Bisma
Unggul truss,IGGI
Truss,Smartrus
Jayaboard, Elephant
TOTO,American standard
TOTO
TOTO,American standard
TOTO
TOTO,American standard
Conblock, Calvari, Alexis
Buis Beton 20 cm

Wavin, Maspion
Wavin, Maspion
Sanyo, DAB
Lokal
Tandon Beton Finishing
Keramik

Supreme, externa
Phillips atau hannochs
Broco ,Vimar

Anda mungkin juga menyukai