Anda di halaman 1dari 40

SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 1

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PROVINSI BALI

Membangun sebuah rumah sakit yang berkualitas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk
itu, diperlukan rencana serta syarat-syarat kerja, dan spesifiaksi, Hal tersebut bertujuan agar biaya
pembuatan Rumah Sakit Provinsi Bali efisien dan terukur sesuai dengan gambar rencana. Untuk
pencapain tersebut harus di dukung oleh Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS), agar dalam
pelaksanaan nantinya mempunyai arahan yang pasti dalam pelaksanaan Pembangunan Rumah Sakit
Provinsi Bali.
Dalam Rencana kerja dan syarat syarat teknis Pembanguna Rumah sakit Provinsi Bali ini berisi :
1. Tata cara pelaksanaan dan syarat pekerjaan serta spesifikasi teknis Arsitektur
2. Tata cara pelaksanaan dan syarat pekerjaan serta spesifikasi teknis struktur
3. Tata cara pelaksanaan dan syarat pekerjaan serta spesifikasi teknis Mekanikal dan elektrikal

Dari hal tersebut di atas maka Rencana Kerja dan Syarat syarat Teknis merupakan hal yang pokok
dan harus di patuhi dalam pelaksanaan, bila ada item pekerjaan yang belum tercantum dalam Recana
Kerja Syarat ini, maka pihak pelaksanaan harus mengikuti peraturan-peraturan pembangunan yang
berlaku, dengan berkoordinasi kepada pihak Dinas PU dan Konsultan Manajemen Konstruksi,
Konsultan Perencana Teknis Konstruksi.
Demikan Rencana Kerja dan syarat-syarat teknis ini untuk di patuhi dalam pembangunan Rumah Sakit
Provinsi Bali.

Konsultan Manajemen Konstruksi Perencanaan Teknis Konstuksi


PT. Deta Decon PT. Adhika Karsa Pratama

( Ir. Yusuf Munawar ) ( Ir.R. Hananto Koostoro )


Team Leader Direktur Utama

A/n Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Kabid Cipta Karya Pejabat Pembuat Komitmen selaku PPK

( Ir.I Gede Wenten Mahayasa. MM) (dr.Ni. Made Laksmiwati )


NIP : 19561012 198903 1 006 NIP : 19600402 199002 2 001

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 2

PEKERJAAN ARSITEKTUR DAN LANSCAPE

PASAL - 1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Arsitektur meliputi semua pengadaan bahan dan material maupun peralatan bantu
berkaitan dengan penyelesaian bangunan.
□ Pemasangan dinding bata, plesteran dan pengecatan yang dilaksanakan untuk dinding bagian
luar maupun bagian dalam atau seperti yang ditunjukkan di dalam Gambar.
□ Pemasangan pelapis dinding dengan Warouw Stone atau motif Arsitektur atau bahan lain
pada bagian luar bangunan seperti yang ditunjukkan didalam gambar.
□ Pemasangan lapisan timah 5 mm pada semua ruangan Radiologi atau yang ditunjukkan di
dalam gambar.
□ Pemasangan lantai keramik berpola pada lantai satu seperti yang ditentukan di dalam gambar
lengkap dengan pemasangan hospital plint. Pemasangan lantai keramik untuk di dalam
ruangan tanpa pola tertentu dengan warna yang telah disetujui.
□ Pemasangan lantai vynil khusus anti static pada lantai ICCU, ICU NICU dan HGU, Ruangan
Bedah/ Operasi dan Laparoscopy Ruangan Unit Gawat Darurat lengkap dengan vinyl wall
base. Pemasangan pelapis lantai vinyl dengan profil disc, heavy duty khusus untuk ramp
stretcher tanpa wall base.
□ Pemasangan pelapis lantai floor hardener pada semua lantai di ruangan utility.
□ Pemasangan concrete block untuk permukaan plaza dan jalan pada entrance gedung jalan
dan parkir dengan kantstin pracetak.
□ Pelaksanaan ruangan-ruangan toilet dan pemasangan lantai dan dinding keramik dan
peralatan sanitair maupun peralatan sanitair khusus dengan ukuran dan warna yang
ditetapkan dan seperti yang ditetapkan pemasangan medical type sanitary fixture dan atau
tambahan grab-bar yang terbuat dari stainless steel atau sejenis.
□ Pelaksanaan pemasangan kosen dan pintu di dalam ruangan seperti ditunjukkan dalam
gambar.
□ Pelaksanaan pemasangan kosen alumunium seperti yang ditunjukkan di dalam gambar
dengan finishing permukaan anodize sesuai dengan yang ditunjukkan di dalam gambar,
dengan kaca khusus, lengkap dengan fixtures pintu dan daun jendelanya. Pemasangan kaca
khusus pada ruangan monitor Radiology, ruangan Radiology dan penggunaan pintu anti
radiasi yang disetujui.
□ Pelaksanaan pemasangan sistim kunci Masterkey
□ Pelaksanaan langit-langit dari bahan acoustic board RH-90-Fireguard ML yakni pada ruangan
ICCU, ICU NICU dan HGU Laboratorium, ICU, Heamodialisa, Isolasi dan ruangan Operasi
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
□ Pemasangan ceiling dari metal untuk dapur, laundry dan canopy.
□ Pemasangan peredam panas di atas plafond atau dibawah pelat beton pada semua atap
bangunan dengan bahan rockwool 5 cm dengan pelapis alumunium dipasang menghadap ke
atas di bawah penutup atap.
□ Pemasangan lapisan waterproofing pada atap beton, tanki air dalam tanah, tanki pengolahan
limbah atau bagian pekerjaan seperti yang ditunjukkan di dalam gambar. Pada tahap pertama
waterproofing dipasang pada permukaan lantai 5 untuk mencegah kebocoran pada lantai di
bawah.
□ Pengecatan dinding dan bagian bangunan seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
□ Pelaksanaan grading landscaping, dan furniture lainnya dalam taman seperti yang ditunjukkan
di dalam gambar rencana.

PASAL - 2 LOGAM ARSITEKTURIL

Lingkup Pekerjaan, pada bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan dari logam-
logam seperti kolom besi pada bangunan atap konsesi, railing pada tangga, balustrade tangga
dan podium pada lantai-lantai, dan pekerjaan logam arsitekturil seperti yang dijelaskan dalam
gambar dan atas petunjuk MK. Seluruh pekerjaan ini harus mengikuti dan sesuai dengan
standar sebagai berikut:
□ NI - 3- 1970.
□ SII - 0161 – 77

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 3

□ SII - 0193 – 78
□ BS - 1387 - Steel tubes.
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, untuk mendapat
persetujuan dari MK.

Pengerjaan harus bertaraf kelas satu. Semua bahan yang akan tampak bila memakai las,
harus diratakan dan difinish sehingga sama dengan permukaan sekitarnya. Semua pengikat-
pengikat lain seperti Clip keling dan lain-lain yang tampak, harus sama dalam finish dan warna
dengan bahan yang diikatnya.

Lubang-lubang untuk baut dan sekrup harus dibor atau dipunch. Railing tangga dari bahan
BSP-Medium, harus dicat dengan cat anti karat dan tahan cuaca dari kualitas yang terbaik
serta dicat finish dengan cat "epoxy" yang disetujui MK.

PASAL - 3 PEKERJAAN KAYU

3.1 LINGKUP PEKERJAAN


Bagian ini mencakup hal-hal mengenai pengadaan dan pengerjaan
• Pada kusen partisi untuk pembagi ruang.
• Pembuatan kusen dan daun pintu
• Pembuatan meja, Nurse Station pada lantai-lantai Perawatan dan Penunjang Medik,
meja tanam untuk bagian Administrasi dan Penerimaan Pasien dan Meja Informasi
pada lantai-lantai Perawatan lainnya yang ditetapkan didalam gambar.
• Pembuatan sekat ruangan tunggu di Poliklinik.
• Pembuatan wall-guard sesuai dengan petunjuk dan ukuran yang ditetapkan didalam
gambar detail.
Seluruh pekerjaan kayu harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam : NI -3, 1970.

3.2 BAHAN-BAHAN.
Kayu Jati, Kayu Kamper, Kayu Nyatoh harus kering, baik kering alami ataupun proses (dry
kiln) serta melalui proses anti rayap. Kadar air maximum 12% untuk tebal kayu sampai
dengan 7 cm dan tidak lebih dari 20% untuk tebal kayu diatas 7 cm. Pengikat berupa paku,
mur baut, kawat, sekrup, dan lain-lain,harusa digalvainisir sesuai dengan NI -5. Contoh-
contoh, kontraktor harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan MK. Bahan kayu yang dipakai dibagi dalam kelompok:
• Bahan kayu padat (solid wood)
• Bahan kayu papan buatan pabrik seperti : multiplek, block Teak, dll.
• Bahan kayu lapisan yang bersifat dekoratif (decorative veneers)
• Kayu padat, Harus benar-benar kayu dengan mutu terbaik dari jenisnya masing-masing
dengan serat lurus (straight grains).

Harus dihindarkan adanya cacat-cacat kayu, baik yang merupakan cacat bawaan seperti
terlalu banyaknya mata kayu, putih kayu, pecah-pecah atau penebangan, pemotongan, dan
penyimpanan seperti melenting, menggeliat dan kebiruan (blue saint), seperti cacat-cacat
yang membuatnya tidak dapat memenuhi persyaratan standard untuk pekerjaan ini.

Persyaratan kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat Ni-5 (PKKI tahun 1961).
Untuk pekerjaan ini kelembaban kayu, baik padat maupun papan, yang diijinkan tidak boleh
melebihi 12% WCM (Water Content Mixture). Khusus untuk kayu kamper atau kapur
(Dryobalanops spp) tidak diperkenankan melebihi 10% WCM.

Semua kayu yang dipasang / dipakai adalah yang sudah disetujui oleh MK. Kayu yang dapat
dipakai dalam proyek ini meliputi kayu-kayu jenis:
1. Kamper atau kapur (Dryobalanops)
2. Kayu sungkai kelas A (mutu terbaik), keawetan kelas I, kekuatan Kelas II.
3. Kayu Nyatoh kelas I.
Kayu dapat dipergunakan untuk pekerjaan rangka, moulding, lipping, edging maupun
pekerjaan yang lebih halus seperti inlay, banding, intorsia ataupun marquetry .

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 4

3.3 UKURAN -UKURAN DAN KONDISI.


Semua ukuran kayu yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sesudah diserut dan
diproses atau difinish).
• Semua ukuran kayu yang diuraikan diatas dipotong, diserut, diampelas dan diproses
atau difinish dengan mesin-mesin pekerjaan kayu (wood working machinery) tanpa
kecuali.
• Setelah melalui proses pengeringan yang disyaratkan 5 (12 WMC) diawetkan dengan
bahan Tanalith CT-106 atau bahan lain yang memenuhi syarat dan disetujui oleh
Perencana/ MK.
• Pemeriksaan terhadap jenis, bentuk, ukuran, maupun mutu wajib dilakukan seteliti
mungkin. Penyimpanan ditempat pekerjaan harus sebaik mungkin dalam ruang kering
dengan sirkulasi udara baik dan dijaga agar tidak terkena cuaca langsung. Pencegahan
kerusakan oleh benturan amat mutlak, baik sebelum maupun sesudah terpasang.
• Khusus untuk pekerjaan finishing kayu, baik yang masuk ke dalam kelompok kayu
padat, papan, maupun lapisan dekoratif, persyaratan finishing yang diminta adalah:
Pada dasarnya persyaratan finishing yang dipakai adalah “natural “ dengan syarat
intensitas warna sama antara satu bagian kayu dengan lainnya. Bagian-bagian kayu
yang telah di finish tidak boleh menampakan adanya paku, sekrup bekas paku, atau
sekrup maupun dempulan.
Finishing akhir (top coat) yang digunakan adalah dari jenis polyurethane.
Bahan perekat ini juga berlaku pada pekerjaan-pekerjaan veneer setting, inlay,
banding, intorsia, maupun marqetry. Pembuatan persiapan pemasangan alat-alat
pengancingan yang terbuat dari logam (iron mongery) pada kayu harus dikerjakan
dengan mesin kayu sehingga tercapai kerapihan dan ketepatan yang setinggi-
tingginya. Bahan perekat yang dipakai dalam “prefinishing” adalah perekat formaldehid
atau urea.

3.3.1 Syarat Kayu untuk Meja Nurse Station.


Kayu-kayu harus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan yang rata dan lurus-lurus dalam
ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan digambar-gambar. Kayu-kayu harus utuh,
tanpa ada cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya. Kayu-kayu harus
dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar- gambar atau yang
dipersyaratkan atau atas petunjuk MK.

Perlindungan, sebelum pemasangan kayu-kayu harus sudah melalui proses pengawetan dan
telah diberi bahan anti rayap sesuai spesifikasi (Cuprinol atau setara). Proses pengeringan dan
pengawetan pada seluruh kayu yang akan digunakan harus dilaksanakan oleh Pabrik/ badan
hukum yang setaraf dengan PT. INHUTANI. Penyerahan atas kayu-kayu/ barangbarang ke
Proyek harus disertai dengan sertifikat dari pabrik yang melaksanakan proses pengeringan dan
pengawetan.

3.3.2 Pengerjaan.
Semua pengerjaan harus dikerjakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standar
pengerjaan yang disetujui MK. Untuk Profil panjang dan sebagainya, digunakan mesin-mesin.
Rangka-rangka harus dibuat sesuai dengan gambar atau menurut kebiasaan yang baik dan
disetujui MK.

Semua tabletop dilapis bahan dari Formica-Surell – USA atau setara. Lubang-lubang/cacat
ditempat bekas paku, baut dan permukaan sambungan dan lain2 harus ditutup dengan
dempul/sealer hingga rapih kembali.

3.4 PERABOT NURSE STATION DAN MEJA TANAM LAINNYA

Lingkup pekerjaan Nurse Statio dan Meja tanam mencakup proses fabrikasi hingga terpasang
yang secara lebih terinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Pengiriman dan pemasangan peralatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
dalam Spesifikasi Umum
 Pengiriman pemasangan dan penempatan peralatan dikoordinaskan oleh kontraktor.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 5

 Pemotongan dan Pengepasan peralatan mungkin diperlukan untuk pemasanagn out


let untuk kabel data, kabel printer kabel listrik dan kabel tilpun. Seluruh penetapan ini
berada dibawah Koordinasi MK/ Direksi.
 Perbaikan dari seluruh kerusakan dan pembersihan secara berkala dilakukan oleh
Kontraktor yang bersangkutan.
 Pembersihan secara menyeluruh dari setiap peralatan setelah terpasang dan diserah
terimakan kepada Peberi Tugas.

Pelaksanaan pekerjaan harus dibuat dengan sebaik baiknya sesuai dengan gambar rencana
dan spesifikasi yang ada, maupun yang ditentukan kemudian oleh Perencana/ Pemberi Tugas.
Untuk Pekerjaan yang menyatakan “Plugged to Walls” maka biaya yang diajukan termasuk
biaya pekerjaan melubangi tembok/ beton, pembersihan dan pemasangan.
• Biaya untuk hard ware, termasuk pengadaan, sekrup, pemeliharaan, striking plate
dan sebagainya.
• Biaya untuk pemasangan termasuk pengepasan, pemotongan, pembentukan,
pembongkaran, penyetelan, pelumasan dan sebagainya.
• Biaya untuk pekerjaan metal dan sebagainya termasuk pemotongan “weld” brazing,
seluruh drilling dan counter sinking.
• Biaya pekerjaan pengecatan, termasuk biaya persiapan permukaan (yang akan dicat),
penggosokan, pembersihan, dengan kuas dan alat pembersih lainnya, pengajuan
contoh panel/ bidang yang akan dicat, apabila diminta contoh beberapa macam pada
panel/ bidang.
• Biaya pembongkaran, pemindahan dalam perubahan pekerjaan termasuk perbaikan
lantai dinding dan pembuata kembali, biaya pemasangan barang barang/ bahan
bahan baru dalam perubahan pekerjaan yang ada secara bersama.
• Biaya biaya sakelar sakelar, titik lampu, stop kontak termasuk kabel dan lain lainnya,
pembuatan lubang dilantai, dinding dan plafond dan untuk seluruh penyambungan
yang diminta dalam “wiring diagram”.

3.4.1 Persyaratan Perabot Lainnya


Bersifat Heavy Duty dalam arti tahan untuk dipergunakan dalam batas maksimal pemakaian
suatu furniture. Tidak diperbolehkan mempergunakan Chip-board atau Particle Board, dan
semua sambungan harus dibuat sekuat kuatnya. Meja Tanam, Information Desk dan Nurse
Station adalah non-moveable furniture yang harus dipasangi Screw in glades dari plastik pada
ujung kakinya, kecuali dalam gambar detail ditentukan lain.

Semua dasar laci dan bagian dalam lemari harus dilapisi dengan plastik laminated setara
Tacon warna Putih dengan kwalitas lokal yang dianggap memenuhi syarat warna dan merk
akan ditentukan kemudian.

3.4.2 Gambar Detail


Gambar rencana pelaksanaan yang diajukan memperlihatkan lokasi, setelah pengukuran ulang
dilapangan yang dimensinya (termasuk jari-jari) harus diajukan untuk dsetujui perencana/
direksi sebelum dimulai fabrikasi dari item item tersebut.

Gambar kerja dalam skala penuh (1:10) memperlihatkan semua ukuran, detail konstruksi,
pemasangan dan kondisi setempat serta pekerjan terkait lain yang diperlukan untuk
melengkapi pemasangan dari masing masing item pekerjaan. Gambar kerja harus dibuat
untuk setiap lokasi pekerjaan.

3.4.3 Bahan Kayu dan Papan buatan Pabrik


Plywood harus berasal dari sumber yang harus disetujui Perencana/ Direksi dan yang
dianggap memenuhi syarat produk yang dapat dipakai dalam proyek ini. Plywood dengan
mutu terbaik dengan serat padat, memadai untuk dilapis Veneer, dicat atau dilapis Plastic
Laminate sesuia dengan yang dipersyaratkan oleh Spesifikasi atau gambar detail. Plywood
atau core bosrd yang dipakai pada panil panil luar harus dilapis dengan veneeer sungkai (
super sungkai), veneer jati atau seperti tertera dalam gambar.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 6

3.4.4 Bahan Kayu Lapis ( Decorative Veneers)


Kayu lapisan yang bersifat decorative (decorativ Veneer) meliputi pekerjaan pembuatan kayu
lapisan (veneer slicing) dengan syarat ketebalan minimal 1 mm hingga 1,2 mm sehingga tidak
akan mengganggu proses persiapannya ( pengampelasan mesin). Pola serat (grain) veneer
yang diisyaratkan terdiri dari:
• Serat Lurus. (Straight Grain)
• Serat Kembang ( Burt Effect Grain)

Setelah pembuatan (veneer slicing) adalah proses pembuatan pola (veneer setting) kayu
lapisan dengan pola pola “ Herring bone” dan “Inverted Herringbone” untiuk pekerjaan
finishing dengan pola veneer sera lurus (stright grain) dan pola veneer serat kembang ( burl
effect) yang dibentuk dengan cara “book form setting” untuk pekerjaan panil.

3.4.5 Pekerjaan Plastic Laminate


Untuk permukaan yang datar digunakan Plastik laminate dengan ketebalan 0,8 mm (1/16”)
dan untuk permukaan yang lengkung, digunakan plastiklaminate dengan ketebalan 0,8 mm
(1,32). Lem yang dipergunakan bahan dasarnya urea dan haru tahan air, sesuai dengan
instruksi pabrik. Lem dengan bahan dasar karet dan contract addessive tidak boleh
dipergunakan. Bila mungkin laminasi dipress secara Hydrolis dibengkel pemborong.

Pelapisan tidak boleh diterapkan pada kayu dengan kadar kelembaban lebih dari 15% atau
diruangan yang bersuhu kurang dari 15 C (60 F). Pelapisan hanya diterapkan pada plywood
berserat padat renggang / terbuka seperti Plywood tidak boleh dipergunakan.

Bagian bawah plastik laminate pemasangannya sebagai berikut:


• Untuk bidang Horisontal kerah panjangnya.
• Untuk bidang Vertikal kerah vertikal.
• Untuk tepian dan bagian atas dari rak / selves kerah panjang.
• Arah serat dari plastik laminate adalah harus disetujui Perencana/ direksi
• Finish plastik laminate adalah standard satin atau sesuai dengan yang diisyaratkan.
• Sample yang diperlihatkan permukaaan ber-tekstur / berpola harus disetujui oleh
Perencana/ Direksi sebelum dipasang.

3.4.6 Bahan Metal dan Hardware


Pengadaan dan produksi hardware berkualitas baik dan sama dengan sample yang diberikan,
sample ini dapat diambil dari beberapa sumber oleh supllier untuk bahan pertimbangan
desainer. Biaya untuk Hardware termasuk pengadaan sekrup, pemeliharaan, striking plate,
dan sebagainya. Biaya pemasangan termasuk pengepasan, pemotogan, pebentukan, mortice,
pembongkaran, penyetalan, pelumasan dan sebagainya. Biaya pekerjaan metal dan
sebagainya termasuk pemotongan, pemboran dan sebagainya.

3.4.7 Hardware Finish.


Hardware yang terlihat difinish sesuai dengan bagan spesifikasi bahan dan finishing. Sekrup
yang diseuaikan degan finishing barang yang terpasang dengan kepala bulat atau datar.
Bahan Kuningan padat atau lembaran yang dipoles, difinish lebih lanjut dengan lapisan
Polyurethane bening sbagai lapisan pelindung. Hardware yang dipergunakan adalah:
• Engsel sendok 90 derajat merk Blum eks. Germany/ setara.
• Magnetic latch model eizet eks. Hongaria/ setara.
• Rel laci merk Blum eks. Germany / setara.
• Kunci Pintu Kaca merk Burg eks. Germany/ setara.
• Kunci laci dan lemari merk Hafelle eks. Germany/ setara.
• Kunci Sentral merk Hafelle eks. Germany/ setara.

3.4.8 Finishing Cat


Pekerjaan Ultran Finishing, pelaksanaannya adalah dengan digosok permukaan kayu dengan
amplas kasar, kemudian gosok dengan amplas halus. Diberi lapisan wood filler yang
dikerjakan dengan menggunakan alat semprot, untuk menutupi pori pori dan celah kayu. Bila
telah kering atau kira2 ½ jam, gosok permukaan kayu dengan amplas halus No. 360 sampai

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 7

No. 400. Apabila wood filler terlalu kental, dapat diencerkan dengan Thinner Super, pekerjaan
wood filler ini harus dilaksanakan dengan baik agar tida terjadi pemborosan dalam
pengecatan. Lap permukaan kayu hingga bersih dari bekas amplas debu, minyak, lemak, noda
ataupun kotoran lainnya. Tunggu hingga kayu benar benar kering dan siap untuk pekerjaan
finishing. Lapisan finishing adalah Ultran Heavy Duty Coating sebanyak 3 lapis dan rata.
Semua hasil pengecatan harus terlindung agar terhindar dari benturan atau cacat lainnya
akibat daripada pekerjaan lain.

3.4.9 Cat dan Politur


Merk atau pabrik dan politur dan bahan pewarna harus sesuai dengan daftar material eks.
Nippon Paint atau setara. Pengiriman barang harus dalam keadaan baik dan tidak terluka.

3.4.10 Spray Painting


Harus memakai perlatan yang disetujui oleh Perencana / Direksi. Pengecatan harus dilakukan
dalam keadaan kering dan bersih. Permukaan kayu harus dibersihkan untuk menghilangkan
kotoran, minyak dll. Bila terjadi kerusakan atau permukaan tidak merata harus diperbaiki dan
ditutup. Finishing sepenuhnya mengikuti gambar detil dan bagan spesifikasi baha dan
finishing dan variasi diluar yang ditunjuk tidak akan diterima keculi sebelumnya telah terdapat
persetujuan tertulis dari Perencana/ Direksi.

3.5 PEKERJAAN DAUN PINTU


Khusus untuk pintu kamar mandi, WC dan Toilet didalam ruangan perawatan terbuat dari
bahan fiberglass, dengan permukaan dan tekstur yang disetujui oleh pemberi tugas.
Ketebalan pintu adalah 40mm dengan ketinggian sesuai dengan ketentuan gambar. Selain ini
semua pintu toilet umum yang menghadap kedalam ruangan toilet, dilapis dengan bahan
Duropal yang direkatkan pada tripleks dan rangka kayu pintu dengan proses high pressure
lamination. Ketebalan daun pintu keseluruhan adalah 40 mm. Untuk daun pintu yang
menghadap keluar dilapis dengan lapisan teakwood 4mm. (pintu dilapis dengan duabahan
yang tidak sama)

3.5.1 Pintu Panil Kayu


Pintu panil kayu dipasang hanya untuk ruangan Direktur Rumah Sakit dan para Wakil
Direkturnya. Panil kayu dan rangka kayu adalah dari jenis Kayu Kamper, Kayu Nyatoh yang
harus kering, baik kering alami ataupun proses (dry kiln) serta melalui proses anti rayap.
Kadar air maximum 12% untuk tebal kayu sampai dengan 7 cm dan tidak lebih dari 20%
untuk tebal kayu diatas 7 cm. Ketebalan pintu adalah 40 mm.

Kayu-kayu harus utuh, tanpa ada cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan
sebagainya. Finishing yang dipakai adalah “natural colour“ dengan syarat intensitas warna
sama antara satu bagian kayu. Aplikasi finishing adalah Ultran Spray Paint Finishing,
pelaksanaannya adalah dengan digosok permukaan kayu dengan amplas kasar, kemudian
gosok dengan amplas halus. Diberi lapisan wood filler yang dikerjakan dengan menggunakan
alat semprot, untuk menutupi pori pori dan celah kayu. Bila telah kering atau kira2 ½ jam,
gosok permukaan kayu dengan amplas halus No. 360 sampai No. 400. Apabila wood filler
terlalu kental, dapat diencerkan dengan Thinner Super, pekerjaan wood filler ini harus
dilaksanakan dengan baik agar tida terjadi pemborosan dalam pengecatan.

3.5.2 Pekerjaan Pelapis Daun Pintu


Pelapis daun pintu hanya dilaksanakan pada pintu-pintu bukan pintu panil, (non-solid door),
seperti pintu-pintu ruang perawatan, dan ruangan rumahsakit lainnya yang tidak
menggunakan solid door panel. DUROPAL atau produk Formica atau setaraf lainnya dengan
diproses high pressure laminates harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
• Standard test ------- : memenuhi British Standard BS. 3794 th. 1986.
• Ukuran -------------- : 2.050 X 1.300 X 0.8 mm.
• Ketahanan goresan --- : 2 - 4,5 N.
• Stabilitas ukuran pada kenaikan temperatur : - panjang < 0,45 .- lebar < 0,90.
• Ketahanan terhadap kering panas : tidak ada perubahan.
• Ketahan terhadap noda dan bahan kimia : tidak ada perubahan.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 8

Pemasangan.

1 DUROPAL atau Formica USA dipasang pada:


• Pelapis daun pintu KM/WC arah basah.
• dan tempat-tempat lain sesuai gambar
2 Pemasangan dengan menggunakan sistim moulding atau bahan perekat lainnya lain
sesuai yang disyaratkan dari pabrik pembuat DUROPAL atau Formica.
3 Pemasangan harus dengan mesin press serta lekat dengan baik, rapi, tidak
menggelembung atau cacat apapun.

PASAL - 4 PEKERJAAN PASANGAN.

4.1 LINGKUP PEKERJAAN


Pemasangan dinding, untuk semua dinding ruangan dalam maupun semua dinding pembatas.
Dinding dipasang dengan perkuatan kolom praktis sesuai persyaratan teknik yang umum
berlaku.

4.2 PASANGAN UNTUK DINDING PENGISI


Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua
pekerjaan pasangan dinding pengisi pada dinding-dinding ruang dalam dan dinding pembatas
pada ruang Toilet dan ruang-ruang lain seperti yang tertera pada gambar-gambar. Jenis
dinding pengisi yang dapat digunakan tidak terbatas hanya pada batu bata saja tetapi
pemborong dapat mengajukan penggunaan bahan pengisi lainnya seperti, Light Weight
Concrete, Aerated Concrete Bloc seperti jenis Hebel atau Celcon, tetapi bukan Concrete Bloc.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentukbentuk
seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini. Persyaratanpersyaratan
Standar mengenai pekerjaan ini tertera pada:
• P.U.B.I. - 1982.
• S.I.I. - 0285 -84.
• S.I.I. - 0604 -81.

Batubata harus baru, terbuat dari tanah yang baik sesuai dengan persyaratan-persyaratan
dalam SII - 0285-84 dengan ukuran 24 x 10 x 4,5 cm. Bilamana tidak terdapat bahan yang
sesuai standar tersebut diatas, maka MK menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal
dengan persyaratan yang ditentukannya. Batubata harus berkekuatan tekan / comprssive
strength sebesar 30 kg/cm2, dan bisa menahan gaya horizontal/ shear strength sebesar 1.7
kg/cm2.

Celcon Blok harus memenuhi British Standard No. BS 6073-1981, Standar Industri Singapura,
Standar Industri Indonesia dengan ukuran 54 x 19 x 7.5 cm. Celcon Blok harus mempunyai
bobot isi 800 Kg/m3 (dikeringkan pada suhu 105°C) dan 850 Kg/m3 (dalam kelembaban 5 %).
Penyusutan Celcon Blok sangat kecil rata-rata 0,01 %, sehingga dapat diabaikan. Kuat tekan
rata-rata 3,65 N/mm2 atau kurang lebih 36 Kg/cm2. Dengan panjang 54 x 10 cm Celcon Blok
dpaat memikul beban sampai 19 ton. Konduktivitas Panas, K = 0,18 W/M° C pada
Kelembaban 3 %. Celcon Blok dapat tahan terhadap api : ½ jam (untuk tembok menahan
beban) dan 1 jam (untuk tembok tanpa beban).

4.3 CONTOH-CONTOH BAHAN


Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada MK dan
persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud
dibawa kelapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang
telahberada dilapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan MK untuk
keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari
lapangan.

Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui MK
untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan
tersebut.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 9

4.4 PROSES PEMASANGAN


Pasangan dinding pengisi baik dengan batubata atau bahan pengisi lainnya yang disetujui
harus dilaksanakan dengan rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot.
Apabila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus
sambungan dengan lajur dibawahnya. Sebelum dipasang batu bata harus dibasahi dalam
air/direndam terlebih dahulu.

Pada proses pemasangan dinding pengisi agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas conduit/
sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata. Rangka penguat berupa sloof,
kolom praktis dan ring balk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 6 M2 dan
sesuai persyaratan pabrik pembuat batubata atau yang disetujui MK.

Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan dinding pengisi baik batubata atau bahan pengisi
lainnya yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan
cara-cara lain yang disetujui oleh MK. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6
jam keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan persyaratan.

4.5 BINGKAI BETON BALOK DAN KOLOM PRAKTIS


Setiap pemasangan dinding batu bata atau bahan dinding pengisi lainnya yang mempunyai
luas > 12m2, harus diperkuat dengan balok dan kolom beton praktis dengan ukuran dan
dimensi kolom beton 11 x 11 cm dengan perkuatan tulangan besi ∅12 mm 4 buah dengan
sengkang yang dipasang besi, ∅8 mm setiap 20 cm. Perletakan kolom dianker pada lantai
beton dengan stek yang cukup dan kokoh. Perkuatan anker tidak boleh menggunakan paku.

Bingkai beton dengan balok dan kolom diberikan kepada semua bukaan yang disebabkan oleh
pemasangan kosen pintu, atau pemasangan jendela atau bukaan lainnya. Untuk lubang pintu
dan lubang bagi kosen jendela agar diperhitungkan kosen alluminium yang akan dipasang
kemudian maupun penutupan celah setelah pemasangan kosen tersebut.

PASAL - 5 PEKERJAAN PLESTERAN.

5.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk plesteran seperti
tercantum dalam Gambar. Untuk dinding yang akan dipasang keramik, plesteran yang
disiapkan hanyalah sampai plesteran tanpa acian.

Untuk dinding dinding yang menggunakan jenis bata Aerated Concrete Bloc seperti jenis Hebel
atau Celcon harus menggunakan sistim Mortar yang khusus diperuntukkan untuk produk
tersebut.

Untuk adukan plesteran, penggunaan semen, pasir dan air dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan seperti tersebut pada RKS ini.

5.2 PENGGUNAAN JENIS PLESTERAN. Plesteran halus, Plesteran digunakan jenis plesteran
1 pc + 4 pasir. Jenis plesteran 1 pc + 2 pasir dipakai untuk seluruh dinding KM/WC, dinding
sekeliling ruang utama fasilitas umum,
dan dinding lain yang rawan terhadap air beserta seluruh dinding yang berhubungan langsung
dengan udara luar.

Semua permukaan beton bertulang, ujung-ujung dan sudut- sudut dipakai jenis plesteran 1 pc
+ 2 pasir. Sebelum dilaksanakan plesteran maka dinding yang berhadapan dengan luar
(exterior wall) dilapis dengan Bithumen Elastomatic cair. Setiap pertemuan dinding dengan
kolom atau dinding dengan balok, sebelum diplester harus dilapis dengan kawat ayam selebar
minimal 50 cm.

Acian, setelah diplester dengan jenis plesteran seperti diuraikan dalam butir (a) di atas,
selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen dan air) hingga halus. Untuk

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 10

mengerjakan dinding batu bata dan permukaan beton harus diberikan cukup waktu. Tidak
boleh memulai pekerjaan plesteran sampai dinding betul-betul kering. ( ± 21 hari).
□ Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,
untuk membersihkannya dari bintik-bintik, dan segala kotoran.
□ Pada permukaan pasangan batu bata, pekerjaan plesteran dapat segera dimulai
setelah pasangan kering.
□ Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya permukaan-permu-
kaannya harus dibasahi dengan air hingga tetap lembab.

5.3 PELAKSANAAN PLESTERAN


□ Guna penyelesaian muka beton dan dinding dipasang plesteran dengan tebal
lapisannya tidak kurang dari 1,5 cm, kecuali ditentukan lain.
□ Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa hingga merupakan permukaan yang rata,
plesteran harus dilaksanakan dengan memakai alat hampar dari kayu dan
disebarkan kepinggir-pinggir dengan memakai alat perata adukan sampai
permukaannya rata dan halus.
□ Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang.
□ Mulailah membasahi, secukupnya begitu plesteran telah mengeras untuk meng-
hindari kerusakan. Waktu kering dan panas, plesteran harus dijaga agar tidak
terjadi penguapan terlalu banyak dan tidak rata.

5.4 PEKERJAAN PERBAIKAN DAN PEMBERSIHAN

□ Membetulkan semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan mem-


bongkar bagian tersebut, kemudian dilakukan perbaikan dan dinyatakan baik jika
sudah disetujui MK. Biaya perbaikan menjadi beban Kontraktor.
□ Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
□ Singkirkan sisa-sisa plesteran yang mungkin masuk ke dalam lobang sparing yang
disiapkan untuk pekerjaana instalasi listrik.
□ Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan, harus selalu dalam keadaan bersih.

PASAL - 6 PEKERJAAN LANTAI

6.1 LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup Pekerjaan, meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan lantai sesuai dengan RKS serta Gambar rencana. Pekerjaan
Lantai yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
□ Pekerjaan pasangan Keramik non-slippery tile pada semua lantai toilet dan
dinding toilet, spoelhok, ruangan dirty utility, ruangan Dapur, Laundry, CSSD
bangunan beserta semua ruangan pendukungnya.
□ Pasangan lantai Keramik biasa dipasang pada seluruh permukaan lantai
perawatan kelas 3, (pada ruang perawatan Medik dan penunjang Medik yang
dipasang Keramik tile harus dipasang hospital plin). Keramik dipasang diteras
pengunjung dan selasar Medik dan bangunan Asrama perawat dan rumah Mayat.
Pasangan lantai keramik juga dilaksanakan pada seluruh lantai 1 dan lantai 2
Poliklinik atau Instalasi Rawat Jalan beserta teras-terasnya, lobby lift lt. 3 s/d lt. 6
(bangunan A), R. Aula, R. Administrasi, R. Traning centre, Rekam Medik dan ruang
lain yang ditunjuk dalam gambar.
□ Pekerjaan Lantai Keramik Homogenous (Granito Tile) pada ruangan Lobby
dan selasar medik maupun lantai pada ruangan persiapan atau lobby di UGD, ICU
ICCU dan HGU dan semua ruangan pendukungnya, ruangan lobby VK atau
Bersalin, semua ruangan lobby OK atau ruangan bedah dan semua ruangan
pendukungnya, dan ruangan Isolasi. Penutup lantai homogenous tile dipasang juga
pada semua ruangan perawatan kelas Utama, I dan II. Pada ruang perawatan
Medik dan penunjang Medik yang dipasang Granito tile harus dipasang hospital plin
dari bahan yang sama (granito tile).
□ Pekerjaan Floor Hardener dipasang pada semua tangga darurat untuk anak
tangga dan bordesnya dan pada ruangan utility, ruangan panil, ruang AHU dan

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 11

bangunan Utility
□ Pekerjaan Lantai Vinyl Tile dipasang pada didalam ruangan UGD, ICU ICCU dan
HGU dan semua ruangan pendukungnya, ruangan VK atau ruangan Bersalin,
semua ruangan OK atau ruangan bedah dan semua ruangan pendukungnya,
semua ruangan Radiologi semua ruangan Laboratorium, dan ruangan Isolasi dan
Ruang Medical Check Up, R. Investigation, R. Isolasi, R, Tindakan, R.Bersalin,
Airlock semua selasar Medik atau bagian lantai bangunan seperti yang ditunjukkan
didalam gambar. Pada semua ruang yang dipasang lantai vinyl harus
dipasang hospital plin vinyl.
□ Pekerjaan Lantai Karpet dipasang pada R. Direksi dan Wakil, R. Tunggu ICCU,
ICU, R. Senam, R. Musholla, R.Bermain dan ruang lain yang ditunjuk dalam
gambar.
□ Pekerjaan Lantai Paving Block pada bagian jalan dan parkir atau seperti yang
ditunjukkan didalam gambar.

Kontraktor diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang


khususnya diseleksi kualitas, warna, tekstur, bahan lantai untuk mendapatkan persetujuan MK
Lapangan.

6.2 JAMINAN TERTULIS UNTUK PEMASANGAN DAN BAHAN


Kontraktor harus menyediakan jaminan tertulis dari Produsen /Pabrik /sub kontraktor kepada
Pemilik Proyek untuk setiap pemasangan ubin keramik dan melindungi Pemilik / Pemberi
Tugas dari Kerusakkan dan Kegagalan pelaksanaan dikemudian hari. Jaminan ini berlaku
untuk bahan bakunya keramik masing-masing dan teknik pemasangannya, dengan jangka
waktu jaminan minimal 5 (lima) tahun.

6.3 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI KERAMIK


Lantai keramik dipasang pada semua ruangan yang tidak dipersyaratkan secara khusus demi
kebersihan rumah sakit seperti ruangan-ruangan bagi penggunaan yang umum, toilet, anak
anak tangga dan bordes, dan daerah basah lainnya seperti yang ditentukan didalam gambar.
Keramik yang dipakai harus memenuhi syarat uji keramik menurut SII 0583 -81, proses single
firing sekualitas Roman, Asia Tile atau atau setara dengan spesifikasi sebagai berikut:

• Ukuran : 10 x 20 x 0,7 cm, untuk stair nosing dan hospital plint 20 X 20 X 0,7 cm
untuk pemasangan pada dinding ruangan ICU, NICU, ICCU, dinding ruangan
Bedah warna Putih atau Hijau muda, dinding ruangan Gawat Darurat warna
Putih atau Beige, dinding ruangan ObsGyn dinding ruangan laboratorium, dan
dinding ruangan Radiologi warna Putih atau Beige. 30 X 30 X 0,7 cm.untuk
lantai pada umumnya warna ditentukan kemudian 60 X 60 X 1,0 cm untuk
lantai pada umumnya warna ditentukan kemudian

• Bahan dasar : kaolin.


• Kekerasan glasur : 6 - 7 skala Moh's.
• Kekerasan badan : 8 skala Moh's
• Moisture expansion : 0,2 - 0,05 %.
• Pengkaburan : tidak terjadi
• Tahan terhadap cuaca.
• Warna keramik : ditentukan kemudian
Lembaran tidak bergelombang atau cacat lainnya.

6.3.1 Pelaksanaan :
1 Adukan untuk alas/sambungan : 1 pc + 3 pasir.
2 Pemasangan harus rata, lurus dan tegak lurus satu sama lain, permukaan harus
water pas.
3 Selesai pemasangan ruangan harus bebas dari beban berat serta kegiatan lain.
4 Sedapat mungkin pemotongan dihindarkan jangan terjadi potongan lebih kecil dari
setengan ukuran, kecuali tercantum dalam gambar. Potongan dilakukan tanpa
5 Pemasangan keramik wajib memperhatikan letak expansion joint atau crack

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 12

structure yang direkomendasikan oleh pabrik.( Mengingat jaminan tertulis dari


Produsen /Pabrik /sub kontraktor kepada Pemilik Proyek untuk setiap pemasangan
ubin keramik dan melindungi Pemilik / Pemberi Tugas dari Kerusakkan dan Kegagalan
pelaksanaan dikemudian hari. Jaminan ini berlaku untuk bahan bakunya keramik
masing-masing dan teknik pemasangannya, dengan jangka waktu jaminan minimal 5
/ lima tahun)

6.4 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI HOMOGENUOS TILE


Lantai Granito hanya dipasang pada lobby bangunan atau seperti ditetapkan didalam gambar.
Homogenuos Tile atau Granito yang dipakai harus memenuhi syarat uji menurut Singapore
Standard 301 (1985) dan SII 0583 - 81,

• Ukuran : 60 X 60 X 0,7 cm, dipasang pada bagian perawatan


kelas Utama dan kelas 1
• Kekerasan glasur : > 8 skala Moh's.
• Kekerasan badan : > 8 skala Moh's
• Moisture expansion : > 0,2 - 0,05 %.
• Tahan terhadap asam : setelah dilakukan pencelupan kedalam HCL
selama 2 hari, hanya terpengaruh sampai 3 %.
• Thermal shock : dipanaskan sampai 250 derajad celcius, kemudian
dicelupkan kedalam air dengan suhu ruangan tidak
akan terjadi keretakan.
• Daya tahan terhadap alkali : Dicelup kedalam KOH selama 2 hari, hanya terpengaruh
3 %. Warna tidak luntur, tahan terhadap asam & basa
yang umum dipakai, tahan terhadap cuaca dan
perubahan suhu yang mendadak.
• Daya tahan terhadap alkali : Dicelup kedalam KOH selama 2 hari, tidak
terpengaruh 3 %.
• Warna tidak luntur, tahan terhadap asam & basa yang umum dipakai, tahan terhadap
cuaca dan perubahan suhu yang mendadak.
• Warna Granito Tile (standar Ezzensa atau setara)

6.5 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI MARMOLEUM ATU VINYL SHEET.

6.5.1 Lokasi dan Bahan


Lembaran vinyl jenis homogenous vinyl sheet produk dari Tajima atau Armstrong
Commercial Floors-USA, atau Sommer Tapiflex 153, Australia, atau polifloor atau forbo
dalam bentuk roll, lebar 6-ft, panjang 90-ft. Type dengan kesetaraan Medintech dipakai
selain didalam lobby ruangan, maka penutup lantai ini dipasang untuk semua ruangan dan
selasar pada semua ruangan dalam NICU, ICU, ICCU dan HGU, Ruangan dalam Bedah dan
Recovery pada COT dan didalam ruangan UGD, atau seperti ditunjukkan didalam gambar.

6.5.2 Type dan warna Vinyl Sheet.


Dengan mengacu kepada sistim warna Armstrong maka untuk semua ruangan dan Corridor
ruangan perawatan warna Armstrong Medintech – 86483 Dianthus Ruangan bedah selain
Operating Theatre warna Armstrong Medintech – 86473 Lisianthus. Ruangan bedah, ruangan
lain-lainnya warna Armstrong Medintech – 86480 Gypsphilla.Warna warna ini harus diusulkan
oleh kontraktor dan dapat diganti berdasarkan pertimbangan pihak pihak yang diberi
kewenangan untuk memutuskannya.

6.5.3 Spesifikasi teknis dari vinyl didalam ruangan dan selasar Unit Gawat Darurat,
NICU, ICU, ICCU dan HGU dan COT.
Spesifikasi teknis dari vinyl
• Ukuran : 6’ x 90’ (roll)
• Tebal : 0.080 “ overall
0.80 ar layer
• Fire Test Data : Critical Radiant Flux

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 13

• 0.45 watts / cm2. Class1


( ASTM E 648 )
Smoke ≤450
(ASTM E 662 )
• Batas Kekuatan Beban Statis : 125 lbs./sq.in. (ASTM F 970)

1. Mempunyai permukaan yang halus tapi tidak licin, tidak putus ujung-ujungnya, tidak robek
dan cacat lainnya
2. Daya tahan terhadap api kurang dari 2.0 (test dengan metoda UL 992)
3. Daya dukung terhadap beban tidak bergerak : 75 lbs / sq.inch
4. Daya perambatan api (burn rate) : kurang dari 4 inch per menit (motor vehicle safety
standard 302 )
5. Plint yang dipakai adalah Armstrong atau Gafstar Vinyl Cove Base dengan tebal 1/8” dan
lebar 4” (10 cm)
6. Bahan untuk pemoles digunakan ex Johnson Wax

6.5.4 Type Crosswalk dengan Disc Pattern pada ramp


Type Crosswalk dengan disc pattern dipakai pada ramp warna Teal 77106, Type
Crowne Disc Treads dipakai pada pijakan tangga. Type Treads berbentuk square
nose, dengan panjang 72”

Crosswalk
• Ukuran : 6’ x 90’ (roll)
• Tebal : 0.100” overall 0.035” vinyl / aggregate wear layer
• +Fire Test Data : Critical Radiant Flux
0.45 watts / cm2. Class1
( ASTM E 648 )
Smoke ≤450
(ASTM E 662 )

6.5.5 Persiapan
1. Sebelum pemasangan lantai vinyl, permukaan beton harus mulus dan rata dengan cara
difinish dengan plesteran
2. Kemudian permukaan beton yang sudah difinish seperti tersebut di atas, dibersihkan dari
oli, gemuk, cat lilin dan kotoran lain yang menempel, juga harus dalam keadaan kering
dan halus apabila masih ditemukan ketidakrataan dari permukaan maka ini ditutup
dengan dempul atau Chalking khusus yang dilaksanakan aplikator. Disarankan
menggunakan Self leveling compound.

6.5.6 Pelaksanaan
1. Setelah permukaan beton rata, bersih dan kering, tahap selanjutnya dimulai pemolesan
plamur lantai dengan menggunakan bahan-bahan pembantu epoxcement bonding type
267SX agar mendapatkan lantai yang baik, rata dan licin
2. Menggunakan lem yang dianjurkan oleh pabrik penghasil vinyl tersebut, Adhesive
commercial grade AS 1884.
3. Diatas permukaan yang dipasang oleh lantai vinyl, lem dipoleskan dengan rata, dan
biarkan lem menjadi kering sebelum lembaran vinyl ditempelkan
4. Kemudian vinyl ditempelkan dipres dengan roller yang sesuai
5. Pemasangan, harus menghasilkan pemasangan yang lurus dan sejajar dengan garis
bangunan
6. Bila terjadi kesalahan pemasangan, melepaskannya dapt dilakukan dengan cara
pemanasan
7. Untuk daerah yang luas, sebelum pemasangan lantai vinyl dilakukan perencanaan yang
cermat agar tidak banyak lembaran vinyl yang terbuang / terpotong Penyambungan
vinyl menggunakan sistim Hot Welding dengan hot welding rod yang disediakan oleh
pabrik (Armstrong, Sommer, Tarkett)
8. Lantai vinyl yang sudah selesai harus disapu, lem yang keluar dibersihkan dengan
bahan pelarut seperti thinner
9. Ujung-ujung perngakhiran lantai vinyl harus ditutup atau difinish dengan logam,

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 14

misalnya alumunium agar tidak mudah robek dan atau terkelupas


10. setelah pembersihan lantai vinyl selesai, lantai vinyl yang dimaksud agar didiamkan
selama satu untuk tidak dipergunakan
11. Barang-barang berat yang akan diletakkan di atas permukaan lantai vinyl, harus diberi
landasan agar tidak mengakibatkan lantai vinyl tergores atau cacat lainnya

6.6 PEKERJAAN LANTAI BETON TAHAN BENTURAN (CONCRETE FLOOR HARDENER)

6.6.1 Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan, pemasangan dari lantai beton tahan benturan seperti yang
khusus dipasang untuk bangunan sentral Utility ruangan Mekanikal, ruangan Elektrikal dan
Trafo, atau yang ditunjuk dalam Gambar

6.6.2 Standar
Mengikuti standar-standar sebagai berikut:
□ ASTM D 1942
□ NI – 2
□ NI – 3
□ NI – 8
□ Persyaratan-persyaratan / petujunjuk-petunjuk dari pabrik
□ Persyaratan dalam spesifikasi ini atau petunjuk
□ Petunjuk MK / Konsultan Direksi MK Pelaksanaan

6.6.3 Material

CORALCON Dari Master Builder Tech atau setara sebanyak 9 kg / m2, warna Kuning Terang,
HUSCURE NO.1. Pada saat lantai beton keadaannya setengah basah, taburkan campuran
semen dengan COLORCON dalam 2 tahap yaitu :

6.6.3.1 Tahap 1;
□ 2/3 dari campuran yang kering tersebut ditaburkan ke atas lantai dengan
menggunakan saringan yang kasar, setelah beberapa saat, diratakan dengan
menggunakan roskam kayu

6.6.3.2 Tahap 2:
□ 1/3 dari campuran ditaburkan di tempat yang sama, gunakan roskam kayu.
Sesudahnya gunakan juga roskam besi untuk peralatan yang lebih sempurna dan
akhirnya ditrowel hingga mendapatkan permukaan yang rata. Colorcon dapat
dilaburkan dengan spray, kuas atau roller langsung setelah mengeras.

Diharuskan untuk membasahi lantai dengan air secara terus menerus selama satu minggu dan
lantai ditutup dengan lembaran plastik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

PASAL - 7 PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING.

7.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
penyelesaian dinding sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

7.2 PENYELESAIAN DINDING DENGAN CAT


Dinding yang tidak dilapis dengan bahan pelapis apapun, penyelesaiannya dengan
menggunakan cat tembok

7.3 PEKERJAAN PELAPIS DINDING KERAMIK


Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya untuk penyelesaian
pekerjaan pelapis dinding luar sesuai yang tercantum dalam gambar kerja. Bagian dalam
bangunan dilapis dengan Keramik kwalitas No.1

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 15

Pekerjaan pasangan dinding Keramik pada semua dinding toilet, spoelhok, ruangan dirty
utility, ruangan Dapur, Laundry, CSSD beserta semua ruangan pendukungnya. Pemasangan
keramik pada dinding juga dilaksanakan pada ruangan UGD, ICU ICCU dan HGU dan semua
ruangan pendukungnya, ruangan VK atau Bersalin, semua ruangan OK atau ruangan bedah
dan semua ruangan pendukungnya, dan ruangan Isolasi. Keramik adalah dari jenis yang
proses pembakarannya single firing dalam temperatur tidak kurang dari 1200 C, produksi
Roman, Mulia atau setaraf, yang memenuhi syarat mutu SII 0583 - 81 dengan spesifikasi
sebagai berikut:
□ Ukuran : 20 X 20 X 1,2 cm.
□ Daya tahan lengkung : > 350 kg/cm2.
□ Pengisapan air : dibawah 1 %.
□ Kekerasan : > 6 skala mohs.
□ Kuat tekan : > 1000 kg/cm2.
□ Penampilan permukaan : tidak adanya keretakan rambut.
□ Tahan asam dan basa
□ Mempunyai rongga atau alur khusus di sisi belakang tegel sehingga membantu daya
rekat yang kuat.
□ Warna keramik ditentukan kemudian. Lembaran tidak bergelombang atau cacat lainnya.

7.3.1 Pemasangan.
Keramik dipasang dengan adukan semen, pasir dan air dengan campuran 1pc + 2ps.
Penggunaan semen pasir dan air dalam segala hal harus memenuhi ketentuan.
□ Dinding beton yang akan ditempel keramik dipahat terlebih dahulu agar adukan
dapat mengikat dengan beton
□ Dalam keadaan setengah kering digores dengan sisir seng.
□ Sebaiknya pemasangan keramik dimulai setelah plesteran umurnya 7 hari sambil
disiram pagi dan sore.
□ Ketebalan adukan 2,5 cm dan dibuat naat maksimal 3 mm.
□ Pemasangan naad-naad keramik harus saling tegak lurus, dengan permukaan
keramik tidak bergelombang dan cacat lainnya.
□ Jika terjadi pemotongan harus dilaksanakan dengan alat potong khusus keramik, hasil
potongan harus rata, tidak bergerigi. Pemasangan keramik harus dilaksanakan mengikuti
petunjuk dari pabriknya.

7.3.1.1 Finishing.

Setelah keramik terpasang selama 24 jam, naad diisi dengan bahan DURAGROUT dengan
warna sesuai keramiknya. Jumlah pemakaian 0,5 - 1 kg/m2. Pemakaian duragrout harus
mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat bahan tersebut.

7.3.1.2 Pelaksanaan

• Dilaksanakan setelah pekerjaan lantai, langit-langit, dinding selesai dikerjakan.


• Bahan yang digunakan serta disain dilaksanakan setelah mendapat persetujuan MK.
• Penyambungan base dan head dengan system jackup harus dilaksanakan oleh tenaga
yang ahli.
• Plint aluminium setinggi 10 cm. Plint Pada Dinding, Dinding keramik yang berhubungan
dengan:
- Untuk pemasangan lantai vinyl harus dpasang vinyl- cove hospital plint, eks Tarkett,
Armstrong atau Tajima.
- Untuk pemasangan lantai keramik plint – hospital keramik 10 cm.

7.4 TIMAH PADA DINDING RADIOLOGI


Pemasangan lapisan timah hitam untuk ruangan Radiologi mengikuti ketentuan peralatan yang
akan dipasang. Bagian dalam dari dinding radiologi dilapis dengan timah hitam setebal 5 mm
yang dipasang pada rangka kayu kaso dan selanjutnya ditutup dengan gypsum board 6 mm
sebelum timah hitam dipasang rongga antara rangka kayu diisi dengan rockwool 2”.
Selanjutnya diikuti sertifikasi dari Badan Tenaga Atom Nasional-BATAN. Pemborong agar
menyampaikan Shopdrawing.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 16

7.5 PEMASANGAN GUARD RAIL & CRASH RAIL

8.5.1 Guard rail pada lantai perawatan


Pelindung dinding ini dipasang pada kedua sisi lorong didinding bagian perawatan, pada
dinding lobby entrance diruangan Unit Gawat Darurat, pada lobby elevator dan lobby ruangan
bedah, lobby ruangan ObsGyn dan pada semua ruangan yang ditetapkan pada gambar Denah.

Pelindung diding ini diadakan untuk menahan benturan langsung pada permukaan dinding
ruangan perawatan dan memiliki diameter minimal untuk pegangan antara 32 mm sampai 38
mm. Guard rail dipasang dengan jarak tidak boleh lebih dari 38 mm dari permukaan luar
dinding. Ikatan railing kepada dinding dengan angkur kepada pasangan beton.

Bahan kayu yang digunakan adalah solid wood atau kayu padat, yang harus benar-benar kayu
dengan mutu terbaik dari jenis yang memiliki serat lurus (straight grains). Kayu yang dipasang
/ dipakai adalah yang sudah disetujui oleh MK yakni kayu Kamper.
Persyaratan kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat Ni-5 (PKKI tahun 1961).
Untuk pekerjaan ini kelembaban kayu kamper, baik padat maupun papan, yang diijinkan tidak
boleh melebihi 10% WCM (Water Content Mixture). Pada dasarnya persyaratan finishing yang
dipakai adalah “natural “ dengan syarat intensitas warna sama antara satu bagian kayu
dengan lainnya.

Bagian-bagian kayu yang telah di finish tidak boleh menampakan adanya paku, sekrup bekas
paku, atau sekrup maupun dempulan. Finishing akhir (top coat) yang digunakan adalah dari
jenis polyurethane.

7.5.2 Crash rail pada ramp darurat


Pelindung dinding ini dipasang pada kedua sisi lorong ramp darurat atau sepert yang
ditetapkan pada gambar Denah. Tujuan pemasangan pelindung dinding ini untuk menahan
benturan trolley atau stretcher berbenturan terlalu keras dengan permukaan dinding.
@
Crash guard adalah produk Pro·Tek Heavy Industry Wall Guards buatan USA yang memiliki
lebar 2 ¼” terbuat dari EPDM rubber. Produk ini memiliki standar Flammability ASTM D 256-
91 dan Impact Resistance ASTM 2632, dengan penutup permukaan terbuat dari vinyl warna
Carcoal, dengan ukuran ketinggian tidak kurang dari 5 ¼”.

PASAL - 8 DELATASI

8.1 UMUM
Yang dimaksud dengan delatasi disini adalah pemisahan bangunan antara bangunan yang
satu dengan bangunan lainnya dengan jarak yang relatif sangat kecil. Lebar delatasi dibuat 20
mm yang bagian bawah / dalamnya diisi dengan joint filler, sedangkan bagian atas / luarnya
kemudian ditutup dengan joint sealant.

Delatasi juga diberikan atas pemasangan lantai keramik yang luasnya lebih dari 100 m2
didalam ruangan guna menghindari pecahnya pasangan akibat muai susut konstruksi..

8.1.1 Joint Filler:

8.1.1.1 Lingkup Pekerjaan:


Penyediaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-
alat bantu lainnya untuk menyelesaikan semua pekerjaan expansion joint-filler
pada delatasi lantai atap dan kolom beton. Dengan standar aplikasi, ASTM D 1751
– 73/D 545 – 77

8.1.1.2 Material:
Pavatex atau setara dengan ukuran lebar dan tinggi berturut-turut (20 x 20) mm2.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 17

8.1.1.3 Pelaksanaan:
Pavatex dipasang pada sisi pelat lantai / balok beton yang sudah jadi sampai
ketinggian 10 mm dibawah permukaan lantai. Diatas pavatex ini kemudian diisi
dengan joint sealant. Pemasangan pavatex supaya dilakukan dengan tenaga
tenaga yang berpengalaman dan mengikuti petunjuk pabrik pembuatnya atau atas
instruksi MK

8.1.1.4 Contoh Material:


Sebelum pemasangan dilakukan, kontraktor diharuskan memberikan contoh
bahan yang akan dipakai guna mendapatkan persetujuan MK.

PASAL - 9 JOINT SEALANT

9.1 LINGKUP PEKERJAAN:


Penyediaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahaan peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk menyelesaikan semua pekerjaan joint sealant pada
delatasi lantai – atap dan kolom beton seperti tertera pada gambar.

9.2 MATERIAL
Thanatar atau setara yang terdiri atas 2 (dua) komponen, yaitu komponen A dan
komponen B yang kemudian dicampur dengan perbandingan yang tepat.

9.2.1 Pelaksanaan
Terlebih dahulu semua joint harus kering, bersih dari debu, kotoran, lemak /
pelumas / oli dan lain-lain. Cara yang dianjurkan untuk membersihkannya adalah
dengan menggunakan sikat kawat dan kemudian dengan cara menyemprotkan
udara dengan kompressor. Di sekitar joint dipasang terlebih dahulu tape agar
sealant tidak mengotori lantai beton.

Selain itu dilaburkan Thana primer yang akan mengering dalam waktu (1-3) jam.
Komponen A dan B dari Thanatar kemudian dicampurkan dengan perbandingan
berat 10:1, yang kemudian diaduk selama kurang lebih (3-5) menit sehingga
merata / homogen. Ukuran thanatar yang akan terjadi kemudian adalah (10x10)
mm2. Jika Thana primer telah kering, maka thanatar dapat dituangkan ke dalam
joint yang tersedia dengan hati-hati.

PASAL - 10 PEKERJAAN KOSEN, PINTU & JENDELA

10.1 LINGKUP PEKERJAAN:


Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan,
peralatan termasuk alat-alat bantu dan pengangkutan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal. Pekerjaan ini meliputi:
• Kosen Pintu dan jendela alumunium dan jendela kaca.
• Pintu Kayu dan Pintu Kaca

10.2 PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM


Semua pekerjaan harus dikerjakan menurut instruksi pabrik/produsen dan standar-standar
antara lain:
• The Alumunium Association (AA)
• Architectural Alumunium Manufacturers Association (AAMA)
• American Society for Testing Material (ASTM)

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 18

10.2.1 Bahan – Bahan


10.2.1.1 Kosen dan plat alumunium

Untuk kosen pintu, jendela dan plat alumunium akan digunakan produksi YKK-Indonesia.
Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan SII jendela 0549-82) Alloy
6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan serap/sisa)Seluruh
pekerjaan alumunium harus memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:

10.2.1.2 Profile :
• Beban angin : 120 kg/m2.
• Ketahanan kebocoran terhadap air : mampu menahan kebocoran pada tekanan
15 kg/m2.
• Ketahanan kebocoran terhadap udara : max. 12 m3/ham m’ pada tekanan 15 kg/m2.
• Ketebalan profil min : 2 mm.
• Ketebalan warna : Powder Coating-18 micron.
• Standar warna : Pantone standar colour White atau yang
ditentukan kemudian

10.2.1.3 Kelengkapan Alumunium:


• Joint Backer : Polytrane foam, tidak menyerap air, kepadatan 6596 kg/m3,
penampang 25 % lebih besar dari celah yang ada.
• Neoprene : Jenis extrusion, tahan terhadap matahari, oksidasi dengan kekerasan
60-80 durometer.
• Sealent : Silicon sealent.
• Anker : Bagian yang berhubungan dengan alumunium dilapis galvanis 25
micron. Bagian lain dilapis zinc chromat.
• Shims (klos) : Plastic, mutu polymer dengan kekuatan 565 kg/cm2.
• Kunci-kunci : (lihat pekerjaan kunci penggantung).
• Kaca : (lihat pekerjaan kaca). Dan lain-lain sesuai yang
disyaratkan untuk pekerjaan alumunium.

Contoh, Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus diserahkan dan contoh
extrusion tidak kurang dari dari 30x30 cm2, dengan ketebalan seperti yang ditemukan
untuk proyek tersebut. Contoh (Mock up) harus dengan ukuran 1:1.

10.2.1.4 Gambar Pelaksanaan


Gambar Pelaksanaan menunjukan ukuran, besaran-besaran ketebalan, kekuatan, alloy,
tempers, finish, detail-detail pertemuan dan hubungannya dengan konstruksi secara
keseluruhan. Semua pekerjaan yang akan dirakit dan dipasang harus sesuai dengan
desain arsitek dan gambar kerja yang disetujui Perancang.

10.2.1.5 Pekerjaan Persiapan.


• Periksa semua ukuran di gambar kerja dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan
sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terdapat perbedaan segera diberitahukan kepada
MK Lapangan akan memberikan keputusan tentang perbaikannya.
• Tanda-tanda cacat akibat proses anodizing seperti rock atau griper pada permukaan
alumunium harus diganti atas biaya Pemborong.

10.2.1.6 Pekerjaan Pelaksanaan


Pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan kosen alumunium beserta kaca
harus dilaksanakan oleh Kontraktor Alumunium yang ahli dalam bidangnya dan disetujui
MK Lapangan.
Untuk mendapat ukuran yang tepat, Kontraktor Alumunium harus datang ke lapangan
dan melakukan pengukuran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, pembuatan/penyetelan
kosen alumunium harus dilakukan di Pabrik secara maksimal dan dilapangan tinggal
pasang. Antara tembok/ kolom/ beton dan kosen alumunium harus diisi dengan “sealent”
yang elastis. Pemasangan kaca pada kosen alumunium harus diisi dengan “seleant” dan
karet gasket.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 19

10.2.1.7 Detail pertemuan


Semua detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang
mempengaruhi pertemuan alumunium. Sambungan-sambungan vertikal maupun
horisontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil
dari bahan staninless steel. Kaca tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang.
Pemasangan rangka alumunium dan kaca harus memperhatikan faktor-faktor akustik
ruang, sehingga tidak ada kebocoran suara.

10.2.1.8 Hubungan dengan Material Lain


Apabila alumunium berhubungan dengan besi, maka besi harus dilapisi dengan zinc
chromate + bitumen.
10.2.1.9 Perlindungan Bahan
Perlindungan terhadap alumunium seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor, oleh
karenanya Kontraktor wajib memberikan perhatian mengenai cara-cara pengangkutan,
penyimpanan dan lain-lain dengan cara terbaik.

10.2.1.10 Pengetesan
Kontraktor wajib melakukan pengetesan dengan hasil yang baik, jika hasil pengetesan
gagal, kontraktor wajib melakukan perbaikan dan pengetesan ulang hingga mencapai
standard test yang disyaratkan. Biaya test dan lain-lain menjadi tanggung jawab
kontraktor. Pengetesan adalah sebagai berikut:
• Performance test (test terhadap kebocoran air, test terhadapM kebocoran udara,
beban angin, kekedapan suara
• Material test (test terhadap bahan, powder coating atau anodized material, test
korosi, berat dan lain-lain) dilaksanakan di dalam negeri yang disetujui MK Lapangan.
• Hasil test harus diserahkan secara lengkap kepada MK Lapangan.

10.2.1.11 Garansi (Jaminan)


Kontraktor wajib memberikan garansi bahan selama 5 tahun dan garansi
pemasangan selama 10 tahun, terhitung sejak selesainya masa perawatan. Garansi
bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat pewarnaan akibat dari proses
anodizing atau powder coating proccess yang tidak sempurna dan lain-lain, sedang
garansi pemasangan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya kebocoran udara
atau air akibat dari aplikasi yang tidak sempurna.

10.3 KOSEN DAN PINTU KHUSUS

10.3.1 Automatic sliding door


Automatic sliding door dipasang pada pintu-pintu utama Instalasi Gawat Darurat, Ruangan masuk
ICU, ICCU, NICU dan HRD maupun ruangan Bedah dan ruangan VK atau persalinan. Pintu sliding
yang dipasang adalah dari jenis automatic bi-parting dengan steel, produksi Nabco-Jepang atau
setara. Lebar masing masing pintu adalah DW 730 x DH 2200 type DS21-S. Memiliki ajustable
opening dan closing speed 100-450 mm/sec dengan power supply transformer 220/240 V AC 50/60
Hz, 1 Ph, 2,5 Amp, type transformer 2. Power supply hendaknya dilengkapi EOS back-up power
dengan Emergency Auto/Open Shut System menggunakan baterei.

Semua pintu automatic sliding door dilengkapi dengan sensor untuk pengendalian pembukaan dan
penutupan pintu. Pengendali pintu diletakkan pada transom pintu dari type NH-30 kemampuan
penangkapan sensor 2 x 1 meter yang masih dilengkapi photo electric safety sensor yang dipasang
pada kiri dan kanan kosen pintu dengan type NP-10.

10.3.2 Pintu Besi

10.3.2.1 Pintu besi tahan api, satu daun


Pintu besi ini dipasang pada semua tangga darurat, pintu untuk ruangan panil, pintu untuk ruangan
Air Handling Unit. Pintu yang dimaksud menggunakan produksi Bostinco atau yang setara. Single steel
door / fire door yang dipasang adalah,

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 20

Type T-30 S lengkap dengan Vision Panel


Fire rating adalah 3 jam
Hinge location K-05 F/13 2 buah, standard adalah DIN, dengan
penetapan bukaan pintu right atau left.

Ukuran pintu Sesuai dengan gambar dan ukuran lapangan yang


diperoleh.
Lockcases 1206/ZY.g.W.65 mm sesuai dengan DIN 18250 part I
buatan
Jerman.
Handle Bar handle FSB 7990.01 dan bagian dalam
menggunakan
7990.02 Lever handle Finish Silver.
Cylinder Type 3333 N
Door Closer TS 400
Door stop Standard.

10.3.2.2 Pintu anti Radiasi


Pintu besi Anti Radiasi dipasang pada semua ruangan Radiology.

Kosen dan daun pintu Terbuat dari bahan baja dengan ketebalan 2 mm, lengkap
dengan Vision Panel. Bagian dalam dari kusen dilapis dengan
timah hitam setebal 3 mm. Fire rating adalah 3 jam. Pemasangan
pintu ini diikuti sertifikasi dari Badan Tenaga Atom Nasional-
BATAN
Hinge location K-05 F/13 2 buah, standard adalah DIN, dengan penetapan
bukaan pintu Right atau Left.
Ukuran pintu Sesuai dengan gambar dan ukuran lapangan yang diperoleh.
Lockcases 1206/ZY.g.W.65 mm sesuai dengan DIN 18250 part I buatan
Jerman.
Handle Bar handle FSB 7990.01 dan bagian dalam menggunakan
7990.02 Lever handle Finish Silver.
Cylinder Type 3333 N
Door Closer TS 400
Door stop Standard.

PASAL - 11 PEKERJAAN KACA

Seluruh penggunaan kaca kecuali ada ketentuan lain menggunakan jenis Reflektip Stop Sol Blue non
Tempered 6 mm ex. Asahi Mas atau setara, dengan pemasangan sesuai dengan kebutuhan atau
rencana gambar.

11.1 BAHAN - BAHAN


Kaca harus standard dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti disebutkan
dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik-bintik/noda-noda
lainnya.
□ Kaca untuk Cermin, Tebal 6 mm diatas meja wastafel (lihat gambar) dari
Asahimas atau setaraf, tepinya dihaluskan dan diberi list alumunium
□ Kaca Interior
□ Kaca untuk interior clear float glass, tebal 6 mm sekualitas produksi Asahimas atau
setaraf.
□ Kaca Eksterior, Kaca untuk eksterior (berhubungan dengan luar) Reflektip Stop Sol
Asahi Glass – Indonesia atau SAINT GOBAIN, NSG atau setaraf tebal 6 mm dengan
spesifikasi sebagai berikut :

Daylight reflection : Min 17% - 23%


Daylight Transmitance : Min 14% - 30%
Solar energy reflection : Min 19% - 22%

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 21

Solar energy absorption : Max 56% - 64%


Solar energy Transmitance : Max 14% - 25%
Solar energy (solar factor) : Max 0.27 – 0.37
Solar energy shading coefficient : Min 0.3 – 0.33

11.1.1 Pemasangan kaca pada kosen allumunium:


Pemasangan kaca harus betul-betul dijamin kerapiannya/kekuataannya. Untuk menghindari
kaca pecah akibat panas (memuai) pemasangannya harus menggunakan seal karet sesuai
dengan prosedure pemasangan kosen/kaca dari pabrik.

11.1.2 Membersihkan dan memperbaiki


Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas ditempel dengan
lem hal tersebut dimaksud untuk menghindari benturan-benturan akibat salah masuk. Setelah
selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke I, kaca harus dibersihkan, yang retak / pecah
atau gores-gores harus diganti dengan yang baru.

11.2 KACA KHUSUS

11.2.1 Anti Radiation Viewing Panel


Anti Radiation Viewing Panel, atau Lead Shielded Glass dipasang pada ruangan monitor x-ray
pemborong harus mengajukan jenis kaca ini yang masih harus disesuaikan dengan peralatan
x-ray yang terpasang. Kaca yang dapat diajukan adalah Schott (Bostinco) setebal 5 mm atau
buatan NELCO USA. Ketebalan kaca adalah 35 mm dengan lead glass laminasi setebal 8 mm.
Ukuran panil kaca adalah (42 x 84)” atau seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

11.2.2 Kaca Shop Front


Kaca untuk shop front pada lantai dasar menggunakan TEMPERED GLASS setebal 6 mm untuk
pintu utamanya dengan tebal 15 mm dari produksi impoer, sekualitas SAINT GOBAIN atau
setaraf.

11.2.3 Khusus Pintu Sliding


Khusus pada pintu-pintu utama Instalasi Gawat Darurat, Ruangan ICU, ICCU, NICU dan HRD
maupun ruangan Bedah maupun ruangan VK atau persalinan, mengunakan kaca Tempered
blue laminated 2x6 (12) mm.

11.3 PEKERJAAN PERSIAPAN


Kontraktor harus memberikan contoh kepada MK kaca yang akan dipasang sesuai ketentuan
pasal di atas dan dilengkapi dengan penjelasan mengenai cara pemasangan dari pabriknya.
Kontraktor wajib menyerahkan surat pernyataan dari pemasok kaca, bahwa kaca yang akan
dipakai adalah asli.

11.3.1 Pekerjaan Pelaksanaan

Pekerjaan kaca dilaksanakan setelah pekerjaan langit- langit, lantai, penyelesaian dinding
selesai dikerjakan. Pemotongan kaca harus teliti dan sesuai dengan ukuran sehingga dalam
pemasangan tanpa ada paksaan. Seluruh pemasangan kaca digunakan silicone sealant dari
jenis yang terbaik.
• Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga pertemuan antara masing-masing
ujung rapat, tidak ada celah sama sekali.
• Pemotongan kaca harus sesuai dengan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke
dalam alur kaca pada kosen.
• Kaca yang di dalam pemasangannya mengalami retak, tergores dan cacat lainnya
harus diganti atas biaya Kontraktor. Sealant yang digunakan sesuai dengan pasal
yang mengatur pekerjaan ini.
• Setelah kaca selesai terpasang, tidak diperkenankan memberi tanda-tanda dengan
menggunakan kapur apalagi cat. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan lem kertas. Pembersihan akhir dari kaca harus menggunakan kain

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 22

katun lunak dengan cairan pembersih kaca.

PASAL - 12 PEKERJAAN SILICONE SEALANT

12.1 LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk pekerjaan
silicone sealant secara lengkap, terpasang sempurna sesuai RKS. Pekerjaan yang harus
mendapat perlakuan silicone sealant:
1 Setiap hubungan antara kaca dengan alumunium
2 Setiap hubungan antara alumunium dengan dinding beton
3 Setiap hubungan antara kaca dengan kaca
4 Setiap delatasi (hubungan antara lantai beton dengan lantai beton lainnya)
5 Dan tempat-tempat lain sesuai gambar.

12.1.1 BAHAN
Silicone sealant DOW CORNING TYPE 793 atau GE atau setaraf, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
- Pengeringan netral :
- Modulus elastisitas tinggi : 100% (gerakan)
- Kering sentuh : 15 menit
- Waktu pengerjaan : kurang dari 10 menit
- Menyatu sepenuhnya : 24 jam
- Warna : akan ditentukan kemudian
- Tidak terpengaruh terhadap : sinar matahari, hujan, ozon dan perubahan temperatur yang
o o
tinggi (62 C - 205 C )
- Fire rating : tidak kurang dari 2 jam
- Daya kedap suara : 30 dB
( Khusus untuk perlakuan terhadap alumunium yang menggunakan finishing Flourocarbon,
sealant harus dipilih dari silicon rubber yang compatible terhadap Flourocarbon)

12.1.2 BACK UP MATERIAL


Alumunium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape sekualitas GINZA atau
setaraf. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Corning, GE atau setaraf.

Untuk kaca, alumunium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant harus dilakukan
pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya yang mengakibatkan
berkurangnya daya lekat sealant. Pembersihan dilakukan dengan Toluol

Aplikasi harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara, karena dapat mengatur
keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan tekanan udara untuk memperoleh pengisian joint
yang cukup. Jika joint sudah diisi, ratakan sealatn dengan alat yang direkomendasi oleh pabrik
pembuat sealant. Masking tape harus segera diangkat sebelum sealant mengering (kira-kira
10-15 menit)

Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan menggunakan kain lap yang
dibasahi dengan cairan pelarut. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat
dirapikan dengan pisau silet yang tajam.

Ukuran joint yang dipergunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan perbandingan
lebar dan dalam = 2:1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm dan 6 mm).

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 23

PASAL - 13 PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI.

13.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan kunci & alat
penggantung lengkap dengan accessoriesnya seperti tercantum di dalam gambar.

13.2 BAHAN-BAHAN
□ Kunci 2 (dua) slag harus berkotak baja dengan finish akan ditentukan kemudian, bautbaut
dan ungkitnya harus dari kuningan. Tiap kunci harus mempunyai 3 anak kunci yang
berselaput nikel dijadikan satu dengan ring dari kawat baja.
□ Type-type kunci harus sesuai dengan fungsi ruangannya.
□ Pegangan (handle) dari bahan stainless steel dan solid nylon serta engsel-engsel harus
dari stainless steel dengan memakai ring nylon ukuran 3 X 4 inch.
□ Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan engselnya, jumlah
engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel
memikul beban maksimum 20 kg.
□ Seluruh pintu terkecuali pintu KM/WC bagian dalam, seluruh gudang, pintu-pintu shaft,
pintu cerobong sampah dan lain- lain sesuai gambar dilengkapi dengan DOOR CLOSER
produksi DORMA, BRITON 2003, DOM,CISA, GRIFF atau setara.
□ Seluruh pintu pada bagian perawatan, semua pintu toilet dan semua pintu didaerah
penunjang medik dan penunjang non medik dilengkapi dengan Door Stop dan Door
Closer. Pintu yang tidak dilengkapi dengan door closer dan door stop adalah, semua pintu
pada semua pintu pada bangunan Utility dan semua pintu dibangunan Asrama Perawat.

13.3 JENIS KUNCI


Normal key dan Master Key untuk semua ruangan perawatan dan ruangan kerja dan ruangan
gudang, dipakai Merk BRITON, DOM, CISA, GRIFF untuk pintu Kayu dan pintu Aluminium
sedangkan untuk pintu besi digunakan Dom. Non master key, dipasang pada seluruh toilet KM
/ WC pintu diruangan perawatan dan bagian dalam dan ruangan mesin. Sedangkan Masterkey
digunakan juga bagi pengamanan ruangan toilet Umum saja pada malam hari.

13.4 PELAKSANAAN
□ Semua kunci, engsel dan door closer harus dilindungi dan dibungkus plastik atau
tempat aslinya setelah dicoba. Pemasangan dilakukan setelah bangunan selesai dicat.
□ Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup,
cara mengokohkan hanya diputar sampai ujung. Sekrup yang rusak waktu dipasang
harus dicabut kembali dan diganti.
□ Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah
sedangkan engsel ketiga dipasang di tengah-tengah.
□ Semua kunci tanam harus harus terpasang dengan kuat pada rangka
daun pintu, dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai gambar.

PASAL - 14 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT.

14.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi semua peralatan, pekerja, bahan-bahan dan perlengkapan lainnya untuk pekerjaan
langit-langit sesuai gambar-gambar dan RKS terpasang secara lengkap dan sempurna.
Kontraktor harus memberikan contoh-contoh yang akan dipasang khususnya untuk
menentukan warna dan texture yang akan ditentukan kemudian.

14.2 INTERGRATED CEILING PLAN


Sebelum pelaksanaan, kontraktor wajib menyerahkan shop drawing kepada “Direksi MK
Pelaksanaan” untuk mendapat persetujuan, di dalam gambar shop drawing yang mutlak
disampaikan hendaknya sudah tergambar secara jelas dan terpadu semua,

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 24

a. Ketinggian dan dimensi ruangan yang terjadi serta letak dari grid ceiling panel, grid
penggantung dan hubungan dengan dinding dengan ukuran yang rinci
b. Letak dari lampu, ducting space AirCon dan Utility Line lainnya, hubungan dengan balok
dan sistem penggantung rangka
c. Perletakan yang jelas dengan ukuran dan dimensi peralatan untuk penempatan sprinkler,
heat detector dan pemasangan ceiling speaker atau peralatan monitor atau peralatan
rumah sakit lainnya
d. Kaitan tata letak ceiling fixtures dan bentuk dan tata letak dinding batubata atau partisi,
pintu dan jendela
e. Letak dari access door dan perkuatan access door pada panil gypsum atau panil
acoustic board, ke dalam ruangan ceiling serta perkuatannya khusus untuk pemeliharaan
unit mesin FCU AirCon.
f. Letak perkuatan untuk pemasangan Hospital Curtain Track sebagai pengikat curtain rail
atau track. Perkuatan diberikan dengan tambahan aluminium frame diatas panil ceiling
atau apabila disyaratkan rangka tambahan guna mencegah runtuhnya ceiling track.
g. Persetujuan koordinasi dengan Konsultan Perencana dan Kontraktor ME yang terkait
untuk waktu pelaksanaa, waktu testing dan balancing AC, waktu testing sprinkler dan
kegiatan pelaksanaan lainnya. Persetujuan in juga berkaitan dengan pelaksanaan bagian
pekerjaan sipil seperti pemasangan pelapisan timah pada plafond di atasnya,
pemasangan waterproofing dan hasil testingnya, pemasngan pelapis peredam panas
pada plafond beton. Apabila semua persyaratan belum dapat dipenuhi agar penutupan
panel akustik tidak dilanjutkan

14.3 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM


Pekerjaan langit-langit Gypsum dipasang pada ruang lobby Utama , seluruh lantai Poliklinik,
seluruh lantai perawatan kelas Utama, kelas 1, 2 dan 3. Langit langit Gypsum board (panil
ukuran 60x120 cm2) juga dipasang pada semua ruangan penunjang medik dan penunjang
non medik kecuali disebutkan lain. Langi-langit Gypsum juga dipasang pada bangunan
Asrama, bangunan rumah Jenazah, dan bangunan Masjid. Corak dan ukuran pemasangan
mengacu kepada gambar.

14.3.1 Bahan
Panel Gypsum board buatan Jaya Board, Australia Gypsum atau Elephant board dengan
tebal 9 mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:

Federal spesification SS-S-118 B dan ASTM E84 untuk rambatan api.


ASTM C 423 untuk penyerapan suara.
AMA I-II untuk transmisi suara.
Federal specification SS-S-118 B untuk pantulan cahaya.
ASTM C 635 untuk sistem rangka.
Weigth max. : 0,60 Lb/sq.ft
Thermal conductance : 0,63 btu/sq.ft.hr derajat F pada 75 °F
Flame spread class : class A (Fed spec. SS-S-118 B), 0-25 (ASTM E 84)
Ligth reflectance : LR-1 (Fed spec. SS-S-118 B)
NRC range (Noise reduction coefisien) : 0,50 – 0,60 (ASTM C 423)
STC range : 35– 39(AMA I – II)

14.3.2 Pemasangan
Rangka hollow besi berukuran 4x4 cm dan 4x8 untuk rangka utamanya. Seluruh pekerjaan
besi harus mengikuti persyaratan dalam : NI-3, 1970. Pengikatan berupa las, mur baut, sekrup
dan lain-lain. Sumua alat pengikat harus digalvanis sesuai dengan NI – 5. Contoh-contoh,
kontraktor harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai ataupun mock–up untuk
mendapatkan persetujuan MK.

14.3.3 Ukuran dan Kondisi


Besi hollow harus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan yang rata dan lurus-lurus dalam
ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan digambar-gambar. Besi hollow harus utuh,

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 25

tanpa ada cacat atau cela seperti lubang-lubang dan sebagaianya. Besi holow harus dikerjakan
mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-gambar atau yang dipersyaratkan atau
atas petunjuk MK. Wall moulding berupa siku dengan warna yang sesuai.

14.3.4 Sistem rangka


Sistem rangka terbuat dari metal Zincalume steel AZ50) BS 2889 double web, dengan sistim
pengecatan Baked polyester paint, Putih/ off White, dengan Exposed Tee. Pemasangan
rangka dengan cara digantung dengan steel rod hanger 4 mm yang panjangnya dapat disetel.
Jarak antara penggantung dalam arah batang rangka maksimum 4’ atau 120 cm. Harus
dilaksanakan oleh tenaga yang benar-benar ahli dalam pekerjaan langit-langit. Sebelum
pelaksanaan, Kontraktor wajib menyerahkan shop drawing kepada MK untuk mendapat
persetujuan. Kontraktor juga harus berkoordinasi dengan para subpenyedia pemasangan
peralatan Fire Sprinkler, Air Conditioning, Tata Suara dan Fire Detector guna menentukan
kekuatan penggantungan atau pengeseran letak pengantung. Pemasangan harus datar (tidak
bergelombang) panel-panel harus bersih tanpa cacat, pemasangan grid dan rangka yang
harus kuat dan benar-benar lurus dan datar.

14.3.5 Hasil pelaksanaan


Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertikal dan
horisontalnya harus saling tegak lurus sesuai disain. Jika terjadi lendutan atau kekurangan-
kekurangan lain, kontraktor harus melaksanakan perbaikannya atas biaya kontraktor.

14.4 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT AKUSTIK

14.4.1 Bahan ML FIREGUARD non perforated


1 Panel akustik menggunakan produk ARMSTRONG Lay In Panel type Mylar Fire Guard,
ukuran 24” x 48” x 5/8”, dipasang pada semua Ruang Operasi (COT-lantai 3), NICU, ICU,
ICCU, ruang Isolasi, semua ruangan Laboratorium dan Ruangan Instalasi/ Unit Gawat
Darurat.
2 Spesifikasi panel ML Fire Guard adalah sebagai berikut:
□ Federal specification SS-S-188 B dan ASTM E 84 untuk rambatan api.
□ ASTM C 423 untuk penyerapan udara
□ AMA I – II untuk transmisi suara
- Sistem Rangka : 15/16” Prelude Fire guard (untuk kopnstruksi tahan api)
atau 15/16” Prelude
o
- Insulation Value : R Factor 1.5 pada 75 F
- Flame spread class : Class A (Fed.Specc SS-S-118B dan ASTM E 1264). 0.25
(ASTM E 84)
- Light Reflectance : LR-1 (min 0.75) Fed.spec.SS-S118B dan ASTM E 1264
- NRC range ( Noise Reduction : 0.50 – 0.60 (ASTM C 423)
Coefficient )
- STC Range : 35 – 39 ( AMA I – II )

3 Sistem penggantung plafon menggunakan produk armstrong 15/16” Prelude Fire Guard,
sesuai daftar kompabilitas pemasangan panel.
Spesifikasi rangka Prelude Fire Guard adalah sebagai berikut :
- Bahan : Double web electro galvanized steel
- Surface Finish : Baked polyester paint
- Face Dimension : 15/16”
- Profil : Exposed Tee

14.4.2 Pemasangan
1 Sebelum dipasang, panel-panel akustik harus disimpan di ruang dimana panel-panel
tersebut akan dipasang, selama ± 4 jam, agar panel-panel tersebut menyesuaikan diri
dengan suhu dan kelembaban ruangan.
2 Semua penggantung langit-langit (low cross exposed grid) harus saling bersambungan
secara seksama sesuai dengan petunjuk/ instruksi dari pabriknya dan secara keseluruhan
harus merupakan penggantung yang baik.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 26

3 Sistem rangka digantung pada blok, plat atau bagian lain yang kokoh dengan steel rod
hanger 4 mm yang panjangnya dapat diatur. Jarak antara penggantung dalam arah batang
rangka maksimum 4’
4 Kecuali untuk revision, maka untuk menjamin stabilitas dimensi, pada permukaan belakang
akustik, setiap luas 2’ x 2’ diberi stiffener/ atau pengaku. (Perkuatan ini sudah harus
diperhitungkan didalam harga satuan pekerjaan yang diajukan)
5 Harus dilaksanakan oleh tenaga yang benar-benar ahli dalam pekerjaan langit-langit
akustik
6 Sebelum pelaksanaan, kontraktor wajib menyerahkan shop drawing kepada MK untuk
mendapat persetujuan
o o
7 Suhu (22 -32 Celsius) dan kelembaban (70%-90%Rh) ruang sebelum, selama dan
sesudah pemasangan harus kurang lebih sama dengan keadaannya pada saat penghunian
ruang.
8 Pemasangan harus datar (tidak bergelombang) panel-panel harus bersih tanpa cacat,
gridnya harus lurus dan datar, permukaan harus rata, garis vertikal dan horizontalnya
harus saling tegak lurus sesuai desain dan panel Mylar Fire Guard terpasang dengan
bantuan chalking atau double tape yang merupakan satu kesatuan di dalam harga satuan
dan biaya pemasangan. Apabila masih dijumpai kebocoran akibat pemasangan yang tidak
sempurna panel harus dibongkar dan dipasang ulang atas biaya kontraktor.
9 Pada pertemuan langit-langit dengan dinding dipasang wall moulding dari produk sejenis.
Pemasangan wall moulding harus lurus dan rata air (water pass) serta siku.

14.4.3 Bahan RH – 90
• Panel akustik harus terbuat dari non combustible mineral fibre sekualitas ARMSTRONG
type minaboard Cortega ukuran 600 x 1200 x 15 mm, OWA MF-4 Fissured, atau Daiken.
Celotex dengan sistem penggantung Tegular Exposed Grid System atau setaraf dan
dipasang pada ruangan lobi utama, semua ruangan poliklinik dan perawatan inap kecuali
ditetapkan lain atau seperti yang ditunjukkan di dalam gambar. Kontraktor harus
melakukan pemasangan mock-up
• Di dalam pelaksanaan pemasangan sistem Tegular tidak akan diterima cacat atau
kerusakan yang disebabkan oleh kecerobohan di dalam pelaksanaan ataupun kecerobohan
pada waktu pelaksanaan koordinasi dengan kontraktor Mekanikal dan Elektrikal lainnya.
Harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
- Federal specification SS-S-118 B dan ASTM E84 untuk rambatan api
- ASTM C 423 untuk penyerapan suara
- AMA I – II untuk transmisi suara
- Federal specification SS-S-118B untuk pantulan cahaya
- ASTM C 635 untuk sistem Rangka
- Weight max : 0.60 Lb/sq.ft
- Thermal conductance : 0.63 btu/sq.ft.hr derajat F
o
- Flame spread class : pada 75 F
- Light reflectance : Class A (Fed spec SS-S-118B)
- NRC range (Noise Reduction Coeficien) : 0-25 (ASTM E 84)
- STC range : LR-1 (Fed spec SS-S-118B)
0.50–0.60 ( ASTM C 423)
35– 39 ( AMA I – II )

14.4.4 Pemasangan
Metal Ceiling Suspension systems digunakan sebagai penggantung sistim acoustic atau
gypsum board. Sistim suspensi ini menggunakan interlocking Main Tee, Cross Tee dan Wall
Angle. Sistim ini terbuat dari bahan Hot dipped galvanised steel (Zincalume steel AZ50) BS
2889 dengan presisi yang sempurna;.
• Rangka T terbuat dari Hot Dipped Galvanized Steel melalui proses roll forming
• Bagian flens tampak harus dilapisi alumunium cap dengan warna low gloss yang
sesuai dengan warna permukaan bahan akustik
• Wall moulding berupa siku dengan warna yang sesuai
• Exposed Grid System yang dimaksud adalah seperti yang diproduksi Armstrong,
Buman Delta Swadaya atau Jofbiltraco atau setara.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 27

• Sistem rangka digantung dengan Steel Rod Hanger 4 mm yang


panjangnya dapat disetel. Jarak antara penggantung dalam arah batang
rangka maksimum 4’
• Kecuali untuk revison, maka untuk menjamin stabilitas dimensi, pada permukaan belakan
akustik, setiap luas 2’ x 2’ diberi stiffner yang dipasang dengan lem pada bagian belakang
acoustic / ceiling panel board
• Harus dilaksanakan oleh tenaga yang benar-benar ahli dalam pekerjaan langit-langit
akustik dan pada proses pemasangan semua pekerja harus dilengkapi dengan sarung
tangan yang baru dan bersih.
• Ketentuan pelaksanaan ini berlaku umum untuk kegiatan pelakanaan pada bagian
pekerjaan ceiling atau langit-langit yang akan dipasang pada ruangan perawatan jalan
atau perawatan inap dan ruangan-ruangan lainnya. Sebelum pelaksanaan, kontraktor
wajib menyerahkan shop drawing kepada MK dan Konsultan Perencana untuk mendapat
persetujuan, di dalam gambar Integrated Ceiling Plan - shop drawing yang mutlak
disampaikan hendaknya sudah tergambar jelas dan terpadu semua,
a. Ketinggian dan dimensi ruangan yang terjadi serta letak dari grid ceiling panel, grid
penggantung dan hubungan dengan dinding dengan ukuran yang rinci
b. Letak dari lampu, ducting space Aircon dan Utilities line seperti Sprinkler jalur pipa
Gas, jalur pipa Utility lainnya, jalur kabel, hubungan pemasangan Armatur dan
Fixtures lainnya, hubungan dengan balok dan sistem penggantung rangka
c. Perletakan yang jelas dengan ukuran dan dimensi peralatan untuk penempatan
sprinkler, heat detector dan pemasangan ceiling speaker atau peralatan monitor atau
rumah sakit lainnya
d. Kaitan tata letak ceiling fixtures dan bentuk dan tata letak dinding batu bata atau
partisi, pintu dan jendela
e. Letak dari access door ke dalam ruangan ceiling serta perkuatannya khusus untuk
pemeliharaan unit mesin FCU – Aircon
f. Persetujuan koordinasi dengan Konsultan perencana dan kontraktor ME yang terkait
untuk waktu pelaksanaan, waktu testing dan balancing AC, waktu testing sprinkler
dan kegiatan pelaksanaan lainnya. Persetujuan ini juga berkaitan dengan pelaksanaan
bagian pekerjaan sipil seperti pemasangan pelapisan timah pada plafond di atasnya,
pemasangan water proofing dan hasil testingnya, pemasangan pelapis peredam panas
pada plafond beton. Apabila semua persyaratan belum dapat dipenuhi agar
penutupan panel akustik tidak dilanjutkan.

• Suhu dan kelembaban ruang sebelum, selama dan sesudah pemasangan harus
kurang lebih sama dengan keadaannya pada saat penghunian ruang.
• Pemasangan harus datar (tidak bergelombang) panel-panel harus bersih tanpa
cacat, gridnya harus lurus dan datar. Rangka yang terpasang harus benar-benar
lurus dan datar. Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata,
garis vertical dan horizontalnya harus saling tegak lurus sesuai desain. Jika terjadi
lendutan atau kekurangan-kekurangan lain.
• Kontraktor wajib memperbaiki, jika MK memerintahkan untuk dibongkar,
kontraktor harus melaksanakannya atas biaya kontraktor

14.5 PEMASANGAN REL GORDEN/TIRAI


Pemasangan rel gorden dipasang sekeliling tempat tidur pasien pada ruangan perawatan kelas
III, kelas II, kelas I dan kelas Utama atau sesuai dengan gambar.
@
Produk adalah Clickeze USA atau Partrac II MediTrac atau setara. Sistim pemasangan adalah
TM
suspended system Ultra-Cube UC-8000 ukuran 3,175 x 2.86 mm warna terbuat dari bahan
TM.
alluminium baked enamel finish, dengan penggantung tirai PVC Whisper-Cube UC8000
Pemasangan rel dipasang dengan post atau tiang type UP800 dari produk yang sama dengan
ketinggian dan letak sesuai dengan gambar. Untuk pemasangan tiang pada acoustic board
atau gypsum board hendaknya diperkuat dengan rangka besi yang akan memberikan
perkuatan pada ikatan rel alluminium yang dipasang pada bagian belakangnya.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 28

14.6 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT LAINNYA

15.6.1 Bahan
1 Langit-langit multipleks atau dari bahan Kalsiboard eks pabrik Eternit Gresik dipasang di
toilet, dan gudang-gudang.
2 Lembaran multipleks atau Kalsiboard untuk langit-langit harus bermutu tinggi, produksi
K.T.I untuk multipleks atau eks pabrik Eternit Gresik untuk Kalsiboard, dengan ketebalan
minimal 6 mm
3 Lembaran multipleks atau Kalsiboard tersebut harus mempunyai satu permukaan halus,
mulus dan tidak melengkung, rata datar dan cukup keras, tidak basah dan tidak ada cacat-
cacat lainnya.

14.6.2 Persiapan
Kontraktor harus memasang rangka langit-langit dengan kayu kruing sesuai gambar kerja
Semua bagian harus saling bersambungan secara seksama dengan keseluruhan harus
merupakan penopang yang baik. Balok dengan ukuran 5/7 cm untuk rangka penggantung
dan 6/12 cm untuk balok utama. Rangka tersebut digantungkan pada beton lantai, balok
lantai atau tempat tertentu dan dikokohkan pada dinding

14.6.3 Pelaksanaan
Multipleks harus dipaku dengan hati-hati memakai paku yang cukup banyaknya paling
sedikit 4 paku yang panjangnya 20 mm untuk satu sisi dan paling sedikit 3 paku dengan
ukuran yang sama di tengah-tengah. Lembaran multipleks dipotong dan dipasang sesuai
Gambar Kerja. Langit-langit multipleks atau Kalsiboard difinish dengan cat semprot.
Langit-langit multipleks tepi-tepinya sebelum dipasang harus dihaluskan

14.7 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT BETON


Pelat beton yang tidak ditutup dengan langit-langit (pada selasar dan teras) seperti tersebut
pada pasal-pasal terdahulu, penyelesaiannya menggunakan adukan 1 pc + 4 pasir.
Penyelesaian pekerjaan beton dengan plesteran sudah diuraikan pada pasal sebelumnya dan
plesteran ini difinish dengan cat tembok.

14.8 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT ALUMUNIUM SPANDRELL (LUXALON)

14.8.1 Lingkup Pekerjaan


Digunakan pada ruang teras dan semua langit luar yang berhubungan dengan udara dan
hujan dan yang ditunjukan pada gambar.

14.8.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah Alumunium Spandrell (Alkasa) atau setara.
Lembaran alumunium tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Ketebalan minimal 0.5 mm
Mempunyai berat kurang lebih 5 kg/m2.
Lebar modul 10 cm.
Type V-4.
Warna alumunium tersebut dikerjakan dengan sistem baked painted (cat bakar), untuk itu
kontraktor harus menyiapkan contoh warna selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sebelum
pelaksanaan. Harus mulus, tidak pecah, bengkok ujung-ujungnya, robek tepi-tepinya atau
cacat lainnya. Alat-alat untuk rangka dan penggantungnya harus dari pabrik yang sama.

14.8.3 Pemasangan
Lembaran alumunium tersebut harus dipasang untuk langit-langit kanopi pada pintu masuk
Utama, pintu keluar dari belakang bangunan, semua plafond luar bangunan atau seperti yang
tercantum dalam gambar kerja. Langit-langit alumunium digantung pada 2 titik maksimum
1.500 mm dengan jarak penggatung maksimum 1.200 mm. Semua garis datar yang kelihatan
harus utuh, lurus dan sejajar dengan garis-garis bangunan. Cara pemasangan, pembuatan
lobang-lobang yang dibutuhkan dan perlengkapan pemasangan lainnya harus mengikuti

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 29

petunjuk dan perlengkapan yang khusus disediakan dari pabrik. Pemasangan langit-langit
alumunium yang kelihatan tidak mulus, terdapat cacat harus segera dibongkar dan diperbaiki
kembali.

PASAL - 15 PEKERJAAN PENGECATAN.

15.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan penge-
catan sesuai dengan RKS serta Gambar Kerja. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya, hasil pekerjaan tidak menggelombang, mengelupas, dan cacat lainnya. Jika
terjadi cacat seperti tersebut Kontraktor harus melakukan perbaikan (pengecatan ulang)
hingga Pemilik Proyek merasa puas. Biaya perbaikan, seluruhnya menjadi beban Kontraktor.

15.2 BAHAN-BAHAN.
Sekualitas dan setara dengan produk Mowilex terbuat atas dasar Resin Acetate Emulsion.
Khusus untuk pengecatan exterior digunakan cat sekualitas SIKA dari Swiss atau
menggunakan ICI Wheathershield dengan campuran warna khusus. Sistim penetapan warna
menggunakan Standar Pantone Matching Colour System.

15.2.1 Sifat umum


- Tahan terhadap pengaruh cuaca.
- Tahan terhadap gesekan dan mudah dibersihkan.
- Mengurangi pori-pori dan tembus uap air.
- Tidak berbau.
- Daya tutup tinggi.

o
15.2.2 Data teknis pada 20 Celcius.
Berat jenis : rata-rata 1,35 g/cm3.
Kepadatan : rata-rata 37,0 %.
Tebal pada lapisan kering : 2(dua) kali lapisan
Daya tutup teoritis : 6 -7 m2/kg.
Selang waktu pengecatan : 2 jam kemudian.

15.2.3 Aplikasi dengan semprot (untuk bidang luas).


Pengencer air : gunakan air bersih.
Jumlah : 10 -15 % volume.
Diameter lobang semprot : 1,5 - 2 mm.
Tekanan udara : 0,3 - 0,4 MPa (43 - 57 psi).
Aplikasi dengan rol Pengencer : Gunakan air bersih.
Jumlah : 0 - 5 %.

Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan 5 (lima) kg atau
25 (duapuluh lima) kg, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau
manajer konstruksi. Pengiriman cat, harus disertakan sertifikat dari agen/ distributor yang
menyatakan bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya.Kontraktor bertanggung jawab,
bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan RKS.

15.2.4 Warna.
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, Kontraktor mengajukan
daftar bahan pengecatan kepada MK.

Warna yang ditetapkan untuk pedoman pengecatan adalah, seperti standard yang ditetapkan
untuk warna dan Konsultan Perencana menentukan warna pilihannya, Kontraktor menyiapkan
bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh, atas biaya Kontraktor. Pencampuran

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 30

warna atau pemesanan dan pembuatan warna khusus harus disiapkan dari pabrik dan
memiliki sertifikat laboratorium untuk pembuatan dan pencampurannya.

15.2.5 Pekerjaan Persiapan


• Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit dan lantai telah
selesai dikerjakan.
• Selanjutnya diadakan persiapan sebagai berikut:
• Dinding atau bagian yang akan dicat selesai dan disetujui oleh MK .
• Bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel dibersihkan.
• Menunggu keringnya dinding atau bagian yang akan dicat karena masih basah dan
lembab.
• Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna.
• Kontraktor harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan
yang tepat mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan pengecatan akhir.
• Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat cat
tersebut.

15.2.6 Pekerjaan Pengecatan Dasar Plesteran ( Cat Tembok)

15.2.6.1 Cat Tembok Dalam.


• Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu untuk mengering. Setelah
permukaan tembok kering, maka persiapan dilakukan dengan membersihkan
permukaan tembok tersebut terhadap pengkristalan/ pengapuran (effluorescene)
yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan amplas kemudian dengan lap
sampai benar-benar bersih.
• Selanjutnya dilapis tipis dengan plamur.
• Pada bagian-bagian di mana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus
diberi lapisan wall sealer.
• Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi sampai halus.
• Kemudian dicat dengan lapisan pertama.
• Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi dan diamplas halus setelah
kering.

15.2.6.2 Cat Tembok Luar.


• Seperti halnya seperti cat tembok dalam butir (a).
• Pengecatan akhir dengan cat khusus luar (highly weather resistant exterior wall
paint) ICI wheatershield atau SIKA atau Jotun
• Pekerjaan Pengecatan Kayu
• Semua permukaan kayu yang berhubungan dengan plesteran diberi dasar meni.
• Permukaan kayu yang akan dicat harus diamplas kemudian diplamur bila terdapat
retak, celah atau lobang. Kemudian permukaan kayu yang telah diplamur diratakan.
• Permukaan kayu yang kecil harus diberi 2 lapisan plamur yang tipis.
• Pekerjaan pengecatan dengan kwas untuk bidang kecil dan semprot untuk bidang
luas.
• Hasil pengecatan harus mulus, tidak menggelembung atau cacat-cacat lainnya.

PASAL - 16 PEKERJAAN PERLENGKAPAN SANITASI (SANITARY FIXTURES)

16.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan berhubungan
untukpekerjaan sanitasi sesuai dengan gambar kerja dan RKS. Khusus untuk fitting-fitting,
stop kran dan perlengkapan sanitasi fixture lainnya, Kontraktorharus memberikan contoh
sesuai yang ditentukan dalam RKS untuk disetujui Pemilik Proyek/ MK. Pekerjaan
perlengkapan sanitasi tidak dapat terlepas dari pekerjaan mekanikal plumbing.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 31

16.2 BAHAN-BAHAN
Sanitari fixture harus dilengkapi fitting-fitting, stop kran dan perlengkapannya dan khusus
untuk Urinal dilengkapi pembilas standard Moslim type Barang yang dipakai adalah dari
produksi TOTO atau setara, dan mempunyai permukaan yang halus, licin dan mengkilap dari
bahan keramik. Perlengkapan sanitasi diantaranya sebagai berikut:
• Floor drain : SAN EI dari bahan stainless steel dengan lobang pembuangan
yang garis tengahnya 10 cm.
• Clean out : dari bahan stainless steel.
• Cermin : tebal 6 mm (ukuran lainnya disesuaikan gambar).
• Grab Bar : dipasang eks TOTO TG 110BL, dan TX3A2 ATU sesuai gambar.
• Fixtures :
o L 521 V1A/ TGL 521 V1AM dipasang pada semua toilet umum
o L 237/TGL 237 V1AM dipasang pada bagian perawatan dan poliklinik
o U 57M Urinal muslim type dan khusus untuk disabled dilengkapi dengan
 Handrail T110BU1
- U 306C-disabled fasilitas toilet umum dengan flush valve hanya dipasang satu
- pada jumlah urinal lebih dari 2
- C 150E/ S 151
- CW 705L/TV 150 NS disabled perawatan kelas 3 kloset duduk fasilitas toilet
- umum dengan flush valve-hanya dipasang satu pada jumlah WC lebih dari 2
- CE 9 & TV 150 NWV12 perawatan kelas 3 kloset jongkok dengan flush valve
- S 156 N Soapholder
- TB 17 R Shower head
- SK 22A Service Sink dipasang pada ruangan spoelhok dan janitor
- T 23 BQ 13 Sink tap
- TR 111 A, Self closing tap dipasang pada semua lavatory

16.2.1 Pekerjaan Persiapan


1 Pada saat pekerjaan plesteran dilaksanakan, Kontraktor harus menentukan letak kelos--
kelos kayu untuk pemasangan lavatory, tempat tissue dan lain-lain.
2 Sebelum pemasangan pelapis dinding, Kontraktor wajib memeriksa tempat-tempat yang
akan dipasang perlengkapan sanitasi dan memasang kelos-kelos kayu yang belum
terpasang, memeriksa instalasi air yang akan dihubungkan dengan perlengkapan sanitasi.
3 Pemasangan perlengkapan sanitasi dilaksanakan setelah pekerjaan lantai dan pekerjaan
penyelesaian dinding.

16.2.2 Pekerjaan Pelaksanaan


1 Semua perlengkapan sanitasi dipasang kedinding atau lantai dengan cara yang baik,
sambungan-sambungannya kokoh dan tidak merusak fitting.
2 Sambungan harus dilaksanakan dengan baik tanpa kebocoran.
3 Pemasangan perlengkapan sanitasi harus rapih, tidak miring.
4 Selesai pemasangan perlengkapan sanitasi wajib dilaksanakan final test dan
disaksikan MK.
5 Biaya pengujian, pemeriksaan dan kerusakan material adalah tanggung jawab
Kontraktor.

PASAL - 17 PEKERJAAN ISOLASI PANAS DAN SUARA

17.1 LINGKUP PEKERJAAN


Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan perlengkapan untuk isolasi panas pada atap,
terpasang dengan ketebalan 50 mm secara lengkap, sempurna. Pemasangan rockwool dengan
wiremesh dan dipegang dengan wiremesh dan selanjutnya diikatkan pada dinding beton
sesuai dengan gambar detail. (Shop Drawing) untuk meredam gangguan panas diperlukan
ketebalan 5 cm atau 50 mm dipasang pada atap beton.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 32

17.2 BAHAN
Rockwool Mineral Fibre dengan lapisan alumunium foil pada satu sisi produksi sesuai
spesifikasi dibawah, terbuat dari serat-serat mineral fibre campur yang tahan terhadap
kelembaban dan dapat dicuci dan pada permukaan dilapis dengan sisalation dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Memenuhi syarat uji ASTM C-665, JISA A 9504
Ukuran : 50 mm x 1 M x 5 M
Density : 40 kg/m3
Konduktivitas : 0,033 Kcal/m.jam.o C
Ketahanan panas : 600 º C.
Kekedapan suara : < 1 %
Alumunium foil double side. Terdiri dari 5 layer laminated, Alumunium foil, polythylene, kraft
Berat 216 gram/m².

17.3 PEMASANGAN
Bahan isolasi panas harus terpasang lengkap jaring kawat serta bahan pendukung lainnya.
Setiap sambungan sisation harus diberi overlaping 10 – 15 cm. Pemasangan harus rapi. Tidak
menggelembung dan cacat.

PASAL - 18 PEKERJAAN ATAP METAL BHP- LYSAGHT ZINCALUME WARNA

18.1 LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan untuk pelaksanaan atap metal BHP-Lysahgt Klip-Lok 406 digunakan/
dipasang pada atap bangunan untuk atap ruangan konsesi, dan atap gedung pada bangunan
rumah mayat dan asrama perawat maupun atap lain sesuai gambar.

Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan atap
baja sebagaimana dijelaskan dalam Gambar Rencana dan Rencana Kerja & Syarat-syarat
Pekerjaan termasuk pemasangan alat-alat dan benda-benda yang terletak dan berkaitan
dengannya yang meliputi : Menyediakan semua tenaga/pekerja untuk melaksanakan
pekerjaan, yang harus ahli dan berpengalaman, yang dinyatakan dengan
pengalaman/referensi pekerjaan yang harus dilaksanakan.

18.1.1 Membuat gambar kerja


Kontraktor harus mempersiapkan dan membuat gambar kerja (shop drawings) yang dilengkapi
dengan daftar material, detail sambungan dari komponen-komponen yang sebelum
pelaksanaan harus diajukan untuk mendapatkan persetujuan MK

Seluruh pengadaan bahan-bahan seperti lembaran baja, pelat kait, sekrup atau baut, nok,
flashing sealant serta bahan lain yang diperlukan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Rencana Kerja & Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan. Seluruh pekerjaan pembuatan dan
pemasangan seperti pemotongan, sambungan-sambungan dan lain-lain sesuai dengan
Gambar Rencana dan Rencana Kerja & Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan.

18.1.2 Bahan
Penutup atap yang digunakan untuk Atap bangunan dan atap pada Ruang Serba Guna
2
adalah lembaran baja berkekuatan tinggi 5.500 kg/cm yang memenuhi standard Australia
Nomor 1397- G550-AZ150 dan AS2728 Prepainted and Organic Film/Metal Laminated Product
jenis Lysaght Klip-Lok (Clean Colorbond), Green Olive dengan ketebalan minimal 0,65 mm
produksi BRC Lysaght atau setara dengan panjang yang utuh (tidak disambung) lengkap
dengan pelat kait dan seluruh kelengkapnya sesuai petunjuk atau standar pabrik pembuatnya.

18.1.3 Pelaksanaan
Sebelum pemasangan lembaran atap baja, kontraktor harus memeriksa seluruh permukaan
atas dari semua gording atau penumpu, dan harus terletak pada satu bidang datar. Apabila
diperlukan perbaikan, bagian tersebut harus diperbaiki dengan mendesak atau menyetel
distruktur penumpunya. Kontraktor harus menjamin kelurusan dan kesejajarannya, karena hal

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 33

tersebut akan berakibat pada kekuatan penguncian dari lembaran-lembaran oleh pelat kait.
Khusus untuk atap diatas Ruang Operasi sebelum dipasang pada rangka gordeng dipasang
lembaran seng dan glass wool 1” sebagai peredam panas dan penahan air.

Untuk memperkuat dan menghasilkan daya kait maksimal, penumpu pertama dan terakhir dan
pelat kaitnya harus dipasang minimal 75 mm dari setiap ujung lembaran.

Pada saat pemasangan agar selalu diadakan pemeriksaan untuk menjaga kesejajaran
lembaran-lembaran serta diadakan pengukuran dengan cermat sehingga tidak terjadi
pergeseran. Apabila diperlukan koreksi kesejajaran, lembaran-lembaran dapat disesuaikan + 2
mm dengan menarik atau mendorong pelat kait kearah lembaran pada saat menyekrup pelat
kait itu.

Untuk mencegah gerakan ke bawah pada atap dengan sudut kemiringan yang curam harus
dipasang sebuah pengikat positif, yaitu sekrup atau baut yang dipasang pada setiap panjang
lembaran, yang dipasang dibawah atau melalui flashing/capping pada bagian atas ujungnya.

18.1.4 Pengangkatan lembaran atap baja


Pengangkatan lembaran atap baja, metode pemasangan, serta pelat kait, sekrup dan
peralatan pemasangan harus memenuhi petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat, dan
Kontraktor harus menjamin bahwa pemasangan atau petunjuk dari pabrik. Supaya lembaran
atap terkunci dengan baik maka tonjolan pengait dari Klip-Lok sepanjang rusuk-bawah harus
terikat/terkunci sepenuhnya pada sambungan samping rusuk atas.

18.1.5 Sambungan
Apabila terdapat sambungan, maka sambungan tersebut harus diberi sealant agar kedap air
dan harus digunakan dua sekrup pada lembah gelombang dan satu buah pada rusuk
penguncinya untuk menjamin kekuatan sambungan, dengan jarak sambungan minimal 100
mm. Sealant adalah jenis GE Silglaze-N atau Silpruf, Dow Corning (Selley) 780 atau yang
setara.

18.1.6 Penanganan dan Penyimpangan.


Lembaran atap baja harus dikirim dalam satu ikatan tumpukan dan pada waktu transportasi
tidak diperbolehkan basah dan harus sedemikian agar tidak menimbulkan cacat-cacat.

Lembaran harus diletakkan diatas balok kayu penyangga, harus disusun rapi dan tidak
berhubungan dengan tanah dan harus dilindungi dengan penutup yang tidak tembus air.

18.1.7 Penanganan di Lapangan.


Tumpukan atap yang panjang dengan pengikat yang kuat harus diangkat dengan
menggunakan spreaded bar dan Fabric slings secara hati-hati. Kontraktor harus menyiapkan
tenaga yang berpengalaman dan dilengkapi alat pengaman seperti sabuk pengaman dan
sarung tangan. Hal ini untuk melindungi serta keamanan pekerja.

Lembaran-lembaran tidak boleh ditarik diatas permukaan lembaran lainnya. Demikian juga
peralatan pemasangan tidak boleh diseret/ ditarik diatas lembaran- lembaran atap.

18.1.8 Berjalan di Atas Lembaran Atap.


Apabila diperlukan untuk berjalan di atas lembaran kearah panjang, untuk tidak merusak
lembaran bagian yang boleh diinjak adalah bagian lembah gelombang. Bila berjalan
menyilang lembaran harus diatas gording.

18.1.9 Memotong Lembaran di Lapangan.


Tidak diijinkan melakukan pemotongan lembaran dilapangan.

18.1.10 Pembersihan.
Kontraktor harus membersihkan seluruh bekas serbuk akibat pekerjaan pengeboran,
pemotongan dan lain-lain, serta sisa rivet, sekrup atau paku dari atas atap, karena akan

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 34

mengakibatkan tergoresnya lembaran atap dan menimbulkan karat. Apabila terdapat cacat
ringan pada cat di permukaan lembaran atap, maka Kontraktor harus memperbaiki cat
tersebut dengan cat halus Colorbond.

PASAL - 19 PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG KERAMIK

Penutup atap genteng keramik glazur yang digunakan adalah dari jenis glazur dari KIA, ABADI
GENTENG dari Jatiwangi dari type S-KIA atau FOSSANO dengan standar mutu SSI – 0022/81
dengan warna Terakotta.

Atap genteng dilaksanakan untuk atap bangunan Utama, serta bangunan kain yang
ditetapkan menggunakan penutup genteng seperti yang dijelaskan didalam gambar.

Ukuran dan cara pemasangan adalah sebagai berikut :Panjang Genteng 31 cm ± 0.3 cmLebar
Genteng 31 cm ± 0.3 cm Panjang efektif 26.2 cmLebar Efektif 26.2 cm Berat Per buah 3.2
kgKekuatan Lentur 211 kg/cm2

Kayu Reng dipasang pada jarak 26,2 cm dengan ukuran 3 x 4 cm sedangkan kayu reng pada
sisi terbawah dipasang pada jarak 19 – 23 cm dengan sisi ditegakkan. Pemborong harus
menghitung dengan cermat kebutuhan genteng yang akan dipasang beserta seluruh
kelengkapan type genteng (ada ± 12 type asesoris, termasuk wuwungan untuk penangkal
petir dan genteng berlubang untuk pipa air) untuk membentuk atap yang rata dan rapat.
Genteng dipasang dengan dipaku setiap 4 baris.

PASAL - 20 PEKERJAAN INSTALASI PIPA AIR HUJAN

20.1 BAHAN.
Saluran air hujan di dalam gedung/ bawah gedung digunakan selokan beton yang ukurannya
sesuai dengan gambar. Saluran air hujan di luar gedung digunakan konstruksi beton dengan
ukuran diameter yangsesuai dengan gambar.

20.2 PEKERJAAN INSTALASI AIR BUANGAN DAN AIR HUJAN DI LUAR BANGUNAN

20.2.1 Saluran Air Hujan.


Saluran air hujan terbuka dan tertutup dibuat dari pipa beton dipasang dengan pemasangan
bata sesuai gambar kerja. Saluran yang melalui bawah jalan atau tempat parkir dibuat dari
beton dengan persyaratan struktur yang diizinkan. Pembuatan saluran air hujan dan drainase
harus diperhatikan kemiringan saluran minimal 1 % (satu persen). Saluran air hujan ini harus
disesuaikan dengan saluaran yang ada saat ini.

Bak kontrol yang terletak di jalan atau di tempat parkir dibuat dari konstruksi beton dengan
ukuran lubang sesuai gambar kerja, dilengkapi dengan tutup dari grille besi (harus diajukan
shop drawing dan diperhitungkan terhadap tekanan gandar kendaraan berporos tunggal) ,
atau pelat beton bertulang. Grille besi diperhitungkan terhadap tutup manhole dari plat beton
bertulang dia 8 mm-tebal 12 cm diberi angkur untuk pengangkat dia 8 mm.

20.2.2 Pekerjaan Instalasi Pipa dan Saluran Pembuangan di Dalam Tanah

20.2.2.1 Pekerjaan Galian Tanah.


Galian tanah dilaksanakan untuk:
• Semua pemasangan pipa dan saluran pembuangan.
• Semua bagian bangunan yang masuk kedalam tanah antara lain bak-bak kontrol, tanki
septik dan lain-lain.
Pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari bagian atas pipa sampai
kepermukaan jalan atau tanah aspal ditambah tebal lapisan pasir dibawah pipa. Galian
dinyatakan selesai setelah diperiksa dan disetujui oleh MK/ Konsultan MK.
Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan (kelongsoran tanah dan lain-lain) menjadi tanggung-
jawab kontraktor dan sudah termasuk dalam harga penawaran, Pemberi tugas tidak menerima

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 35

adanya tuntutan terhadap hal-hal tersebut.


Penggalian tanah untuk selokan, pemasangan pipa dan perlengkapannya harus diikuti pula
dengan penimbunan kembali dengan segera, sesuai cara-cara yang disebutkan dalam pasal-
pasal berikut dalam rencana kerja dan syarat ini. Pada dasarnya pekerjaan galian tanah ini
mengikuti ketentuan yang telah ditentukan.

20.2.2.2 Pekerjaan urugan tanah


□ Pekerjaan urugan tanah harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
□ Pemasangan pipa di dalam tanah harus tertutup sekelilingnya oleh pasir sesuai
ketentuan yang tercantum dalam RKS.
□ Urugan tanah untuk pemasangan pipa, baru dilaksanakan setelah pengurugan pasir
sekeliling pipa yang dipasang telah selesai, dan harus meminta persetujuan MK terlebih
dahulu sebelum dilaksanakan.

20.2.2.3 Pekerjaan urugan pasir.


Pekerjaan urugan pasir ini harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Urugan pasir
dilakukan pada sisi kanan, kiri dan bawah dengan tebal 10 cm, khusus pipa yang memotong
jalan harus diurug sekeliling pipa dengan tebal 10 cm dan di atasnya dilindungi dengan plat
beton bertulang.

PASAL - 21 LANDSCAPING

21.1 LINGKUP PEKERJAAN


Landscaping secara khusus dilaksanakan untuk meningkatkan keindahan ruangan luar,
khususnya pada halaman parkir, dan ruangan bermain anak anak sekolah maupun ruangan
tunggu agar diberi suasana sejuk.

21.2 PENAMPUNGAN TANAMAN

Penampungan tanaman dapat dilakukan langsung dalam bedengan atau ditampung dalam
plastik polybag maupun karung tanaman. Jenis pohon yang akan ditanam sebaiknya
ditampung dalam wadah berupa karung tanaman (karung karuna) terlebih dahulu baru
diletakkan dalam galengan pada bedengan dan ditutup dengan jerami atau daun-daun kering.
Setelah kondisi tanaman sehat, maka tanaman tersebut siap ditanam.

Khusus untuk pembibitan tanaman yang dilakukan dalam ranga pelaksanaan pemeliharaan
(yaitu, penyulaman/penggantian tanaman yang mati) bibit tanaman ditanam secara individu
pada plastik polybag. Polybag diletakkan pada rak-rak tanaman dibawah naungan.

Penampungan tanaman dengan cara ini mempermudah pemindahan tanaman. Selama


tanaman dalam penampungan, kondisinya masih masih lemah dan rentan terhadap segala
macam gangguan hama dan penyakit serta bahaya kekeringan. Oleh karena itu perlu
digunakan media tanam yang steril.

21.2.1 Mempersiapkan Media Tanam

Media tanam digunakan untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar tumbuh
dan berkembang serta sebagai sarana untuk menghidupi tanaman tersebut. Yakni,
mendapatkan makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Media tanam paling umum adalah tanah. Selain itu bahan organik lain yang digunakan dalam
media pembibitan berupa kompos, bahkan dapat juga digunakan sabut kelapa yang telah
dicincang atau ditumbuk dan sekam padi.

Media tanam yang baik adalah bila memiliki sifat yang lemah, tidak mengandung bahan yang
beracun (toksin), ada tidaknya kandungan hara, tingkat keasaman yang baik, tidak
mengandung hama/penyakit, memiliki daya memegang air yang cukup, media tanam tidak
mudah lapuk.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 36

21.3 PENYIAPAN LAHAN

21.3.1 Pengukuran dan Pematokan


Areal dipatok dengan pasak dari bambu, kemudian patok-patok tersebut dihubungkan dengan
tali dari rafia. Pengukuran areal yang tidak luas menggunakan alat ukur meteran sedangkan
untuk areal yang luas dapat menggunakan alat ukur theodolit.

21.3.2 Pembersihan Lahan


1 Pembersihan sampah yang berupa sisa-sisa bahan/ material pekerjaan
perkerasan dan pekerjaan konstruksi serta pembersihan benda atau barang
yang tidak berguna lain yang dapat mengganggu terlaksananya kelancaran
kerja keluar lokasi pekerjaan, dengan cara pembongkaran dan pemindahan.
2 Pembersihan sampah yang yang berupa tanaman-tanaman jenis pohon,
perdu/ semak, rerumputan yang tua, mati ataupun liar dan tidak diperlukan
lagi dilokasi pekerjaan serta tidak termasuk dala gambar rencana, bersihkan
dari lokasi pekerjaan. Caranya dengan ditebang/ dipotong dan dicabut berikut
pokok dari dari batang sampai dengan akar-akarnya.

21.3.3 Pembentukan Tanah


Permukaan tanah yang akan dibentuk adalah areal yang telah dibersihkan. Lahan digali dan
dibentuk baik untuk penanaman maupun utilitas termasuk resapan. Penambahan atau
pengurugan dan pengurangan tanah dalam pekerjaan pembentukan tanah harus mengikuti
dan sesuai bentuk/ keiringan/ contour yang tertera dalam gambar rencana pertamanan.

Pengangkutan tanah untuk penambahan atau pengurangan dala pekerjaan pembentukan


tanah, menggunakan alat angkut yang ditentukan pemilik proywk (owner). Sebagai contoh :
Truck tanah jenis dumptruck. Termasuk perlengkapan keamanan lain seperti rubbercone dan
penutup tanah (terpal).

Pada waktu pelaksanaan pekerjaan pembentukan tanah ini, tanah-tanah yang tercecer di atas
jalan harus segera dibersihkan.

21.3.4 Pengupasan dan Pengurugan Tanah.

Pengupasan tanah diperlukan untuk pekerjaan landscaping guna membuang tanah yang ada
sedalam 40 cm untuk diganti dengan top soil berupa tanah merah yang baik bebas dari
lumpur, pasir, gulma, kotoran, termasuk puing, plastik atau kotoran manusia lainnya. Top soil
baru ini selalu harus dipelihara kelembabannya. Penggantian ini menacapai peil + 25 cm dari
muka tanah asal.

21.3.4.1 Uraian:
Yang dimaksud disini ialah pekerjaan timbunan (dimana permukaan tanah yang
direncanakan diganti, dan penimbunan kembali bekas galian dan kupasan.

21.3.4.2 Spesifikasi Urugan :


Material yang digunakan sebagai bahan urugan dibawah lantai bangunan dibagi atas satu
jenis yaitu tanah urug, dimana masing-masing material tersebut mempunyai syarat-
syaratsendiri sebagai berikut:
Tanah Urug:
□ Lokasi : Dihamparkan diatas permukaan yang ada sekarang,
□ Jenis : Tanah merah
□ Liquid Limit : Max. 80
□ Plasticity Index : Max. 25
□ Tidak mengandung bahan-bahan organik lebih dari 5% (voli-me).
□ Tidak mengandung akar, batang-batang, pohon-pohon, rumput dan sejenisnya.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 37

21.3.5 Penyebaran:
Semua material harus disebar merata baik secara manual maupun dengan bantuan alat, lapis
demi lapis dengan tebal maximum tiap lapis 10 cm (lepas). Penyebaran lapisan kedua dan
selanjutnya harus diatas lapisan yang sudah dipadatkan sebelumnya.

21.3.6 Level Urugan:


Semua level urugan harus disesuaikan dengan level-level yang terdapat pada gambargambar
kerja atau spesifikasi-spesifikasi yang lain.

21.3.7 MKan dan Test:


Semua kegiatan pengurugan harus dibawah MK dan Konsultan. Bila hal tersebut diatas telah
disetujui oleh MK, maka pekerjaan pengurugan dapat dilaksanakan / dimulai dengan syarat-
syarat material yang dipergunakan seperti contoh yang diajukan.

21.3.8 Pekerjaan Penanaman

21.3.8.1 Pohon:
Galian tanah yang diperlukan adalah 80x100x100 galian dibiarkan terbuka 2 sampai 3 hari.
Penanaman penghijauan yang masuk katagori pohon harus terlebih dahulu harus
mempersiapkan lobangnya, dianginkan minimal 2 hari baru dilakukan penanaman. Setelah
tertanam, pohon harus disangga (ankur) dengan bambu agar tidak mudah roboh dan
disiram dengan air terus menerus.

21.3.8.2 Perdu dan Semak


Galian tanah yang diperlukan adalah 40x40x40, galian dibiarkan terbuka 2 sampai 3 hari.

21.3.8.3 Rerumputan:
Tanah yang akan ditanami rumput baru harus dikupas maximum 5 – 7 cm, baru ditimbun
dengan tanah baru (merah). Penanaman untuk semua jenis rumput harus digebal, rapat dan
dipadatkan dengan papan (gebleg) sambil disiram air terus menerus.

21.3.8.4 Pekerjaan Pemupukan


Untuk pemupukan yang digunakan ialah pupuk kandang prosesnya harus dicampur tanah
timbunan. Kondisi pupuk sebaiknya cukup kering, kelembabannya bisa diperoleh dengan
menyiram air (pupuk kandang basah tidak boleh dipergunakan karena disamping polusi dan
derajat asamnya relatif tinggi). Pupuk buatan (urea dan KCl) hanya boleh dipergunakan
setelah proses penanaman selesai dan berumur 1-2 minggu, penggunaannya harus hati-hati
(untuk pohon ditanamkan disekelilingnya, untuk rumput bisa dicampur dengan air untuk
disiramkan). Tempat penyiraman pupuk harus dibuatkan atap, terlindung terhadap panas
dan air, terutama untuk urea penempatannya harus sedemikian rupa sehingga tidak
terpengaruh kelembaban tanah (dibuatkan para-para).

21.3.8.5 Penyiraman Air


Untuk menyiram air dilanjurkan menggunakan selang karet yang cukup panjang, apabila
haltersebut tidak memungkinkan bisa menggunakan karet penyiram (gembor),
tidakdiperkenankan menggunakan ember biasa (kecuali untuk menyiram pohon).
Penyiraman rumput, ground cover dan scruba dilakukan 2 kali sehari (pagi dan
sore),sedangkan pohon pada siang hari dengan debet yang cukup banyak.
Penyiramanmempergunakan air bersih (air sungai boleh asal jernih).

21.3.8.6 Jenis Tanaman


Jenis tanaman yang ditanam pada lokasi Gedung Rumah Sakit antara lain :
1 Lengkuas Merah
2 Keladi Gajah
3 Lengkuas Putih
4 Angelonia
5 Kalatea

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 38

6 Lili Brazil
7 Pandan Bali
8 Tri Colour
9 Agave Putih
10 Bakung
11 Homalomena daun Kuning
12 Oleandry
13 Lily Kucai
14 Philodendron
15 Sutra Bombay
16 Spattry Phyllum
17 Tebu Belang
18 Rumput Gajah

21.3.8.7 Pembersihan dan Perlindungan


Pelaksana, setiap hari berkewajiban membersihkan lingkungan dari sampah sisa-sisa
penanaman (kranjang-kranjang, pembungkus), rontokan daun kering, tanah yang
berceceran dan lain sebagainya, sehingga lokasi selalu bersih setiap hari.

Pelaksana harus selalu melindungi tanamannya baik dari gangguan ternak, manusia maupun
serangga yang tidak diharapkan (ulat dan sebagainya). Terhadap bahaya tersebut (ulat),
tanaman harus disemprot dengan pestisida dengan kadar yang disetujui MK serta apabila
ada satu tanaman yang diperkirakan parah penyakitnya harus segera dicabut dan
disingkirkan agar, tidak menjalar ketanaman lain.

Selama berlangsungnya masa penanaman, pelaksana berkewajiban menjaga kebersihan


lingkungan, baik jalan maupun dinding-dinding bangunan dan sebagainya. Pengotoran
terhadap subyek-subyek tersebut menjadi tanggungan pelaksanaan untuk membersihkan,
bila perlu mengecatkan kembali.

PASAL - 22 PENGERASAN DENGAN INTERLOCKING – BLOCK

22.1 LINGKUP
Dengan ini meliputi penyediaan dan pemasangan pekerjaan pengerasan untuk jalan dan parkir serta
daerah-daerah lainnya dengan menggunakan interlocking block sebagaimana ditujukan dalam gambar
perencanaan.

22.2 REFERENSI
Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan standar-standar sebagai berikut :
- NI-2
- NI-3
- AASHTO T 99

22.3 MATERIAL :

1 Pasir untuk laying course: Pasir untuk laying course harus merupakan pasir yang tajam (sharp
sand) dan bersih, dengan kadar tanah atau silt tidak lebih dari 3%(berat) dan tidak lebih dari
15% yang tertahan pada sieve 2.36 mm. Di Indonesia pasir ini dikenal dengan nama Pasir
Extra-Beton. Pasir tersebut pada waktu akan dipergunakan harus dalam keadaan benar-benar
kering.

2. Interlocking Block
a. Bentuk:
Sisi vertikal harus tegak lurus dengan permukaan atas interlocking-block dan dapat saling
mengunci satu sama lain dengan baik. Warna untuk jalan adalah merah bata dengan
kualitas nomor 1 Tebal interblock adalah 8 cm. Interblock ini harus setara dengan produksi
conblock, monier block atau Siera Block.
b. Kuat Tekan Kuat tekan rata-rata tidak boleh kurang dari 400 kg/cm

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 39

c. Warna
Interblock yang dipakai adalah interblock yang natural dan yang berwarna yang berwarna
akan ditentukan kemudian sedangkan lokasinya sesuai dengan yang tertera dalam gambar

22.4 PELAKSANAAN

22.4.1 Pemotongan interlocking-block


Pemotongan harus menggunakan mesin potong interlocking block yang khusus seperti yang
disarankan oleh pabrik yang bersangkutan

22.4.2 Subgrade (Tanah Dasar)


Lapisan sub grade harus mempunyai profil yang sama dengan kemiringan yang dibutuhkan
untuk kemiringan drainage (cross fall) yaitu 2%. Subgrade tersebut harus sudah padat
sebelum pekerjaan sub-base dimulai. Pemadatan dilakukan dengan mesin, sehinga mencapai
kekerasan CBR minimal sebesar 4%.

22.4.3 Sub Base :

Material untuk sub base terdiri dari sirtu yaitu campuran dari pasir, batu, clay dan silt yang
mempunyai gradasi sebagai berikut :

Saringan % passing by weight


2” 100
1.5” 70-100
1” 55-85
¾” 50-80
3
/8” 40-70
No.4 30-60
No.10 20-50
No.40 10-30
No.200 5-15

Liquid Limit : Maksimum25


Plasticity Index : Maksimum 6
Sand Equivalent : Maksimum 25
Loss by abrasion of particles
retained on ASTM No 12 Sieve : Maksimum 40

CBR minimum setelah dipadatkan mencapai kekerasan 25%

Bahan sub base harus bebas dari segala macam kotoran Profil teratas dari sub base tersebut
harus mempunyai kemiringan sama dengan kemiringan cross fall yakni 2%

22.4.4 Base:
Material untuk base terdiri atas batu pecah ukuran 5-7 cm. Syarat-syarat untuk batu
pecahyaitu masing-masing butirannya harus keras sesuai dengan NI-2 dan bersih dari segala
macam kotoran. CBR untuk lapisan base ini minimum 80%. Bagian atas lapiran base harus
diberi pengunci dari batu pecah ukuran 1-2 cm.

22.4.5 Laying Course:


Pasir untuk laying course setelah diratakan dan dipadatkan harus mempunyai ketebalan 5 cm.
Profil dari permukaan pasir yang belum dipadatkan harus sama dengan profil permukaan yang
dikehendaki dan ketebalan sebelum dipadatkan kurang lebih 6.5 – 7 cm

22.4.6 Vibrator Plate Compactor:


Vibrator yang digunakan harus mempunyai luas dasar (plate area) sebesar 0.5 – 0.5 m2,
dengan centrifugal force 1 – 2 ton.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali


SYRencana Kerja dan Syarat-syarat 40

22.4.7 Kansteen (Edge Restraint/Kerb/Curb) dan saluran:


Segala macam kansteen baik yang dipinggir maupun yang rata dengan pavement harus sudah
terpasang dengan baik sebelum pemasangan interlocking block dimulai. Celah (naad) antara
kansteen dengan kansteen harus diberi bahan pengisi sesuai dengan penjelasan pada gambar
atau petunjuk MK Kansteens menggunakan beton dengan mutu K-300 Demikian pula bahwa
saluran harus terpasang sebelum pemasangan interlocking block

22.4.8 Pemasangan interlocking block:


a. Interlocking block dimasang diatas permukaan pasir yang belum dipadatkan tetapi
telah diratakan
b. Celah-celah/naad (joint spacing) pada pasangan interlocking block tidak boleh
lebih dari 4 mm Apabila terjadi pemasangan interlocking block dengan celah /
naad lebih besar dari 4 mm, maka pasangan tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki kembali.
c. Jarak antara garis kansteen dengan interblock tidak boleh lebih dari 4 mm dan
tidak boleh dicor dengan adukan.
d. Pemotongan di daerah pinggir haru menggunakan mesin potong khusus
e. Apabila tidak disebutkan lain dalam desain, maka profil melintang permukaan
interlocking – block harus mencapai 2%.
f. Penyimpangan / deviasi pada permukaan datar 8 mm diukur pada tiap 3 meter
garis lurus dan perbedaan maksimal antara level / ketinggian sebuah interlocking
block dengan lainnya tidak lebih dari 2 mm.
g. Pada jarak 1 meter dari tempat-tempat yang belum diberi tahanan atau tanggung
/ kerb tidak boleh dipadatkan terlebih dahulu.
h. Untuk mendapatkan permukaan pavement interblock yang rata (level), alat rolers
(kurang lebih 8 ton) dijalankan diatas pavement tersebut beberapa kali.
i. Bila terjadi pemberhentian pemasangan, baris terakhir dari interlocking block harus
dibongkar dulu pada waktu pekerjaan dilanjutkan.

22.5 CONTOH:
Sebelum pemasangan dilakukan, kontraktor harus mengajukan merek / produk yang akan dipakai,
kemudian MK mengambil contoh secara random langsung dari pabrik pembuatnya dan kemudian
diadakan pengecekan sesuai dengan persyaratan

22.6 PENELITIAN KUALITAS DI LAPANGAN


Pengambilan contoh secara random atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan dilakukan
sewaktu-waktu sesiao dengan kebutuhan MK. Semua biaya pengujian dan material menjadi beban
kontraktor. Pengujian kekerasan sub-grade, sub base dan base dapat dilakukan di lapangan maupun
dilaboratorium.

Perencanaan Teknis Konstruksi Pembangunan Rumah Sakit Provinsi Bali

Anda mungkin juga menyukai