Membangun sebuah rumah sakit yang berkualitas membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk
itu, diperlukan rencana serta syarat-syarat kerja, dan spesifiaksi, Hal tersebut bertujuan agar biaya
pembuatan Rumah Sakit Provinsi Bali efisien dan terukur sesuai dengan gambar rencana. Untuk
pencapain tersebut harus di dukung oleh Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS), agar dalam
pelaksanaan nantinya mempunyai arahan yang pasti dalam pelaksanaan Pembangunan Rumah Sakit
Provinsi Bali.
Dalam Rencana kerja dan syarat syarat teknis Pembanguna Rumah sakit Provinsi Bali ini berisi :
1. Tata cara pelaksanaan dan syarat pekerjaan serta spesifikasi teknis Arsitektur
2. Tata cara pelaksanaan dan syarat pekerjaan serta spesifikasi teknis struktur
3. Tata cara pelaksanaan dan syarat pekerjaan serta spesifikasi teknis Mekanikal dan elektrikal
Dari hal tersebut di atas maka Rencana Kerja dan Syarat syarat Teknis merupakan hal yang pokok
dan harus di patuhi dalam pelaksanaan, bila ada item pekerjaan yang belum tercantum dalam Recana
Kerja Syarat ini, maka pihak pelaksanaan harus mengikuti peraturan-peraturan pembangunan yang
berlaku, dengan berkoordinasi kepada pihak Dinas PU dan Konsultan Manajemen Konstruksi,
Konsultan Perencana Teknis Konstruksi.
Demikan Rencana Kerja dan syarat-syarat teknis ini untuk di patuhi dalam pembangunan Rumah Sakit
Provinsi Bali.
A/n Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Kabid Cipta Karya Pejabat Pembuat Komitmen selaku PPK
Pekerjaan Arsitektur meliputi semua pengadaan bahan dan material maupun peralatan bantu
berkaitan dengan penyelesaian bangunan.
□ Pemasangan dinding bata, plesteran dan pengecatan yang dilaksanakan untuk dinding bagian
luar maupun bagian dalam atau seperti yang ditunjukkan di dalam Gambar.
□ Pemasangan pelapis dinding dengan Warouw Stone atau motif Arsitektur atau bahan lain
pada bagian luar bangunan seperti yang ditunjukkan didalam gambar.
□ Pemasangan lapisan timah 5 mm pada semua ruangan Radiologi atau yang ditunjukkan di
dalam gambar.
□ Pemasangan lantai keramik berpola pada lantai satu seperti yang ditentukan di dalam gambar
lengkap dengan pemasangan hospital plint. Pemasangan lantai keramik untuk di dalam
ruangan tanpa pola tertentu dengan warna yang telah disetujui.
□ Pemasangan lantai vynil khusus anti static pada lantai ICCU, ICU NICU dan HGU, Ruangan
Bedah/ Operasi dan Laparoscopy Ruangan Unit Gawat Darurat lengkap dengan vinyl wall
base. Pemasangan pelapis lantai vinyl dengan profil disc, heavy duty khusus untuk ramp
stretcher tanpa wall base.
□ Pemasangan pelapis lantai floor hardener pada semua lantai di ruangan utility.
□ Pemasangan concrete block untuk permukaan plaza dan jalan pada entrance gedung jalan
dan parkir dengan kantstin pracetak.
□ Pelaksanaan ruangan-ruangan toilet dan pemasangan lantai dan dinding keramik dan
peralatan sanitair maupun peralatan sanitair khusus dengan ukuran dan warna yang
ditetapkan dan seperti yang ditetapkan pemasangan medical type sanitary fixture dan atau
tambahan grab-bar yang terbuat dari stainless steel atau sejenis.
□ Pelaksanaan pemasangan kosen dan pintu di dalam ruangan seperti ditunjukkan dalam
gambar.
□ Pelaksanaan pemasangan kosen alumunium seperti yang ditunjukkan di dalam gambar
dengan finishing permukaan anodize sesuai dengan yang ditunjukkan di dalam gambar,
dengan kaca khusus, lengkap dengan fixtures pintu dan daun jendelanya. Pemasangan kaca
khusus pada ruangan monitor Radiology, ruangan Radiology dan penggunaan pintu anti
radiasi yang disetujui.
□ Pelaksanaan pemasangan sistim kunci Masterkey
□ Pelaksanaan langit-langit dari bahan acoustic board RH-90-Fireguard ML yakni pada ruangan
ICCU, ICU NICU dan HGU Laboratorium, ICU, Heamodialisa, Isolasi dan ruangan Operasi
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
□ Pemasangan ceiling dari metal untuk dapur, laundry dan canopy.
□ Pemasangan peredam panas di atas plafond atau dibawah pelat beton pada semua atap
bangunan dengan bahan rockwool 5 cm dengan pelapis alumunium dipasang menghadap ke
atas di bawah penutup atap.
□ Pemasangan lapisan waterproofing pada atap beton, tanki air dalam tanah, tanki pengolahan
limbah atau bagian pekerjaan seperti yang ditunjukkan di dalam gambar. Pada tahap pertama
waterproofing dipasang pada permukaan lantai 5 untuk mencegah kebocoran pada lantai di
bawah.
□ Pengecatan dinding dan bagian bangunan seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
□ Pelaksanaan grading landscaping, dan furniture lainnya dalam taman seperti yang ditunjukkan
di dalam gambar rencana.
Lingkup Pekerjaan, pada bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan dari logam-
logam seperti kolom besi pada bangunan atap konsesi, railing pada tangga, balustrade tangga
dan podium pada lantai-lantai, dan pekerjaan logam arsitekturil seperti yang dijelaskan dalam
gambar dan atas petunjuk MK. Seluruh pekerjaan ini harus mengikuti dan sesuai dengan
standar sebagai berikut:
□ NI - 3- 1970.
□ SII - 0161 – 77
□ SII - 0193 – 78
□ BS - 1387 - Steel tubes.
Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, untuk mendapat
persetujuan dari MK.
Pengerjaan harus bertaraf kelas satu. Semua bahan yang akan tampak bila memakai las,
harus diratakan dan difinish sehingga sama dengan permukaan sekitarnya. Semua pengikat-
pengikat lain seperti Clip keling dan lain-lain yang tampak, harus sama dalam finish dan warna
dengan bahan yang diikatnya.
Lubang-lubang untuk baut dan sekrup harus dibor atau dipunch. Railing tangga dari bahan
BSP-Medium, harus dicat dengan cat anti karat dan tahan cuaca dari kualitas yang terbaik
serta dicat finish dengan cat "epoxy" yang disetujui MK.
3.2 BAHAN-BAHAN.
Kayu Jati, Kayu Kamper, Kayu Nyatoh harus kering, baik kering alami ataupun proses (dry
kiln) serta melalui proses anti rayap. Kadar air maximum 12% untuk tebal kayu sampai
dengan 7 cm dan tidak lebih dari 20% untuk tebal kayu diatas 7 cm. Pengikat berupa paku,
mur baut, kawat, sekrup, dan lain-lain,harusa digalvainisir sesuai dengan NI -5. Contoh-
contoh, kontraktor harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan MK. Bahan kayu yang dipakai dibagi dalam kelompok:
• Bahan kayu padat (solid wood)
• Bahan kayu papan buatan pabrik seperti : multiplek, block Teak, dll.
• Bahan kayu lapisan yang bersifat dekoratif (decorative veneers)
• Kayu padat, Harus benar-benar kayu dengan mutu terbaik dari jenisnya masing-masing
dengan serat lurus (straight grains).
Harus dihindarkan adanya cacat-cacat kayu, baik yang merupakan cacat bawaan seperti
terlalu banyaknya mata kayu, putih kayu, pecah-pecah atau penebangan, pemotongan, dan
penyimpanan seperti melenting, menggeliat dan kebiruan (blue saint), seperti cacat-cacat
yang membuatnya tidak dapat memenuhi persyaratan standard untuk pekerjaan ini.
Persyaratan kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat Ni-5 (PKKI tahun 1961).
Untuk pekerjaan ini kelembaban kayu, baik padat maupun papan, yang diijinkan tidak boleh
melebihi 12% WCM (Water Content Mixture). Khusus untuk kayu kamper atau kapur
(Dryobalanops spp) tidak diperkenankan melebihi 10% WCM.
Semua kayu yang dipasang / dipakai adalah yang sudah disetujui oleh MK. Kayu yang dapat
dipakai dalam proyek ini meliputi kayu-kayu jenis:
1. Kamper atau kapur (Dryobalanops)
2. Kayu sungkai kelas A (mutu terbaik), keawetan kelas I, kekuatan Kelas II.
3. Kayu Nyatoh kelas I.
Kayu dapat dipergunakan untuk pekerjaan rangka, moulding, lipping, edging maupun
pekerjaan yang lebih halus seperti inlay, banding, intorsia ataupun marquetry .
Perlindungan, sebelum pemasangan kayu-kayu harus sudah melalui proses pengawetan dan
telah diberi bahan anti rayap sesuai spesifikasi (Cuprinol atau setara). Proses pengeringan dan
pengawetan pada seluruh kayu yang akan digunakan harus dilaksanakan oleh Pabrik/ badan
hukum yang setaraf dengan PT. INHUTANI. Penyerahan atas kayu-kayu/ barangbarang ke
Proyek harus disertai dengan sertifikat dari pabrik yang melaksanakan proses pengeringan dan
pengawetan.
3.3.2 Pengerjaan.
Semua pengerjaan harus dikerjakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standar
pengerjaan yang disetujui MK. Untuk Profil panjang dan sebagainya, digunakan mesin-mesin.
Rangka-rangka harus dibuat sesuai dengan gambar atau menurut kebiasaan yang baik dan
disetujui MK.
Semua tabletop dilapis bahan dari Formica-Surell – USA atau setara. Lubang-lubang/cacat
ditempat bekas paku, baut dan permukaan sambungan dan lain2 harus ditutup dengan
dempul/sealer hingga rapih kembali.
Lingkup pekerjaan Nurse Statio dan Meja tanam mencakup proses fabrikasi hingga terpasang
yang secara lebih terinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Pengiriman dan pemasangan peralatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
dalam Spesifikasi Umum
Pengiriman pemasangan dan penempatan peralatan dikoordinaskan oleh kontraktor.
Pelaksanaan pekerjaan harus dibuat dengan sebaik baiknya sesuai dengan gambar rencana
dan spesifikasi yang ada, maupun yang ditentukan kemudian oleh Perencana/ Pemberi Tugas.
Untuk Pekerjaan yang menyatakan “Plugged to Walls” maka biaya yang diajukan termasuk
biaya pekerjaan melubangi tembok/ beton, pembersihan dan pemasangan.
• Biaya untuk hard ware, termasuk pengadaan, sekrup, pemeliharaan, striking plate
dan sebagainya.
• Biaya untuk pemasangan termasuk pengepasan, pemotongan, pembentukan,
pembongkaran, penyetelan, pelumasan dan sebagainya.
• Biaya untuk pekerjaan metal dan sebagainya termasuk pemotongan “weld” brazing,
seluruh drilling dan counter sinking.
• Biaya pekerjaan pengecatan, termasuk biaya persiapan permukaan (yang akan dicat),
penggosokan, pembersihan, dengan kuas dan alat pembersih lainnya, pengajuan
contoh panel/ bidang yang akan dicat, apabila diminta contoh beberapa macam pada
panel/ bidang.
• Biaya pembongkaran, pemindahan dalam perubahan pekerjaan termasuk perbaikan
lantai dinding dan pembuata kembali, biaya pemasangan barang barang/ bahan
bahan baru dalam perubahan pekerjaan yang ada secara bersama.
• Biaya biaya sakelar sakelar, titik lampu, stop kontak termasuk kabel dan lain lainnya,
pembuatan lubang dilantai, dinding dan plafond dan untuk seluruh penyambungan
yang diminta dalam “wiring diagram”.
Semua dasar laci dan bagian dalam lemari harus dilapisi dengan plastik laminated setara
Tacon warna Putih dengan kwalitas lokal yang dianggap memenuhi syarat warna dan merk
akan ditentukan kemudian.
Gambar kerja dalam skala penuh (1:10) memperlihatkan semua ukuran, detail konstruksi,
pemasangan dan kondisi setempat serta pekerjan terkait lain yang diperlukan untuk
melengkapi pemasangan dari masing masing item pekerjaan. Gambar kerja harus dibuat
untuk setiap lokasi pekerjaan.
Setelah pembuatan (veneer slicing) adalah proses pembuatan pola (veneer setting) kayu
lapisan dengan pola pola “ Herring bone” dan “Inverted Herringbone” untiuk pekerjaan
finishing dengan pola veneer sera lurus (stright grain) dan pola veneer serat kembang ( burl
effect) yang dibentuk dengan cara “book form setting” untuk pekerjaan panil.
Pelapisan tidak boleh diterapkan pada kayu dengan kadar kelembaban lebih dari 15% atau
diruangan yang bersuhu kurang dari 15 C (60 F). Pelapisan hanya diterapkan pada plywood
berserat padat renggang / terbuka seperti Plywood tidak boleh dipergunakan.
No. 400. Apabila wood filler terlalu kental, dapat diencerkan dengan Thinner Super, pekerjaan
wood filler ini harus dilaksanakan dengan baik agar tida terjadi pemborosan dalam
pengecatan. Lap permukaan kayu hingga bersih dari bekas amplas debu, minyak, lemak, noda
ataupun kotoran lainnya. Tunggu hingga kayu benar benar kering dan siap untuk pekerjaan
finishing. Lapisan finishing adalah Ultran Heavy Duty Coating sebanyak 3 lapis dan rata.
Semua hasil pengecatan harus terlindung agar terhindar dari benturan atau cacat lainnya
akibat daripada pekerjaan lain.
Kayu-kayu harus utuh, tanpa ada cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan
sebagainya. Finishing yang dipakai adalah “natural colour“ dengan syarat intensitas warna
sama antara satu bagian kayu. Aplikasi finishing adalah Ultran Spray Paint Finishing,
pelaksanaannya adalah dengan digosok permukaan kayu dengan amplas kasar, kemudian
gosok dengan amplas halus. Diberi lapisan wood filler yang dikerjakan dengan menggunakan
alat semprot, untuk menutupi pori pori dan celah kayu. Bila telah kering atau kira2 ½ jam,
gosok permukaan kayu dengan amplas halus No. 360 sampai No. 400. Apabila wood filler
terlalu kental, dapat diencerkan dengan Thinner Super, pekerjaan wood filler ini harus
dilaksanakan dengan baik agar tida terjadi pemborosan dalam pengecatan.
Pemasangan.
Batubata harus baru, terbuat dari tanah yang baik sesuai dengan persyaratan-persyaratan
dalam SII - 0285-84 dengan ukuran 24 x 10 x 4,5 cm. Bilamana tidak terdapat bahan yang
sesuai standar tersebut diatas, maka MK menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal
dengan persyaratan yang ditentukannya. Batubata harus berkekuatan tekan / comprssive
strength sebesar 30 kg/cm2, dan bisa menahan gaya horizontal/ shear strength sebesar 1.7
kg/cm2.
Celcon Blok harus memenuhi British Standard No. BS 6073-1981, Standar Industri Singapura,
Standar Industri Indonesia dengan ukuran 54 x 19 x 7.5 cm. Celcon Blok harus mempunyai
bobot isi 800 Kg/m3 (dikeringkan pada suhu 105°C) dan 850 Kg/m3 (dalam kelembaban 5 %).
Penyusutan Celcon Blok sangat kecil rata-rata 0,01 %, sehingga dapat diabaikan. Kuat tekan
rata-rata 3,65 N/mm2 atau kurang lebih 36 Kg/cm2. Dengan panjang 54 x 10 cm Celcon Blok
dpaat memikul beban sampai 19 ton. Konduktivitas Panas, K = 0,18 W/M° C pada
Kelembaban 3 %. Celcon Blok dapat tahan terhadap api : ½ jam (untuk tembok menahan
beban) dan 1 jam (untuk tembok tanpa beban).
Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui MK
untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan
tersebut.
Pada proses pemasangan dinding pengisi agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas conduit/
sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata. Rangka penguat berupa sloof,
kolom praktis dan ring balk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 6 M2 dan
sesuai persyaratan pabrik pembuat batubata atau yang disetujui MK.
Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan dinding pengisi baik batubata atau bahan pengisi
lainnya yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan
cara-cara lain yang disetujui oleh MK. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6
jam keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan persyaratan.
Bingkai beton dengan balok dan kolom diberikan kepada semua bukaan yang disebabkan oleh
pemasangan kosen pintu, atau pemasangan jendela atau bukaan lainnya. Untuk lubang pintu
dan lubang bagi kosen jendela agar diperhitungkan kosen alluminium yang akan dipasang
kemudian maupun penutupan celah setelah pemasangan kosen tersebut.
Untuk dinding dinding yang menggunakan jenis bata Aerated Concrete Bloc seperti jenis Hebel
atau Celcon harus menggunakan sistim Mortar yang khusus diperuntukkan untuk produk
tersebut.
Untuk adukan plesteran, penggunaan semen, pasir dan air dalam segala hal harus memenuhi
ketentuan seperti tersebut pada RKS ini.
5.2 PENGGUNAAN JENIS PLESTERAN. Plesteran halus, Plesteran digunakan jenis plesteran
1 pc + 4 pasir. Jenis plesteran 1 pc + 2 pasir dipakai untuk seluruh dinding KM/WC, dinding
sekeliling ruang utama fasilitas umum,
dan dinding lain yang rawan terhadap air beserta seluruh dinding yang berhubungan langsung
dengan udara luar.
Semua permukaan beton bertulang, ujung-ujung dan sudut- sudut dipakai jenis plesteran 1 pc
+ 2 pasir. Sebelum dilaksanakan plesteran maka dinding yang berhadapan dengan luar
(exterior wall) dilapis dengan Bithumen Elastomatic cair. Setiap pertemuan dinding dengan
kolom atau dinding dengan balok, sebelum diplester harus dilapis dengan kawat ayam selebar
minimal 50 cm.
Acian, setelah diplester dengan jenis plesteran seperti diuraikan dalam butir (a) di atas,
selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen dan air) hingga halus. Untuk
mengerjakan dinding batu bata dan permukaan beton harus diberikan cukup waktu. Tidak
boleh memulai pekerjaan plesteran sampai dinding betul-betul kering. ( ± 21 hari).
□ Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,
untuk membersihkannya dari bintik-bintik, dan segala kotoran.
□ Pada permukaan pasangan batu bata, pekerjaan plesteran dapat segera dimulai
setelah pasangan kering.
□ Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya permukaan-permu-
kaannya harus dibasahi dengan air hingga tetap lembab.
bangunan Utility
□ Pekerjaan Lantai Vinyl Tile dipasang pada didalam ruangan UGD, ICU ICCU dan
HGU dan semua ruangan pendukungnya, ruangan VK atau ruangan Bersalin,
semua ruangan OK atau ruangan bedah dan semua ruangan pendukungnya,
semua ruangan Radiologi semua ruangan Laboratorium, dan ruangan Isolasi dan
Ruang Medical Check Up, R. Investigation, R. Isolasi, R, Tindakan, R.Bersalin,
Airlock semua selasar Medik atau bagian lantai bangunan seperti yang ditunjukkan
didalam gambar. Pada semua ruang yang dipasang lantai vinyl harus
dipasang hospital plin vinyl.
□ Pekerjaan Lantai Karpet dipasang pada R. Direksi dan Wakil, R. Tunggu ICCU,
ICU, R. Senam, R. Musholla, R.Bermain dan ruang lain yang ditunjuk dalam
gambar.
□ Pekerjaan Lantai Paving Block pada bagian jalan dan parkir atau seperti yang
ditunjukkan didalam gambar.
• Ukuran : 10 x 20 x 0,7 cm, untuk stair nosing dan hospital plint 20 X 20 X 0,7 cm
untuk pemasangan pada dinding ruangan ICU, NICU, ICCU, dinding ruangan
Bedah warna Putih atau Hijau muda, dinding ruangan Gawat Darurat warna
Putih atau Beige, dinding ruangan ObsGyn dinding ruangan laboratorium, dan
dinding ruangan Radiologi warna Putih atau Beige. 30 X 30 X 0,7 cm.untuk
lantai pada umumnya warna ditentukan kemudian 60 X 60 X 1,0 cm untuk
lantai pada umumnya warna ditentukan kemudian
6.3.1 Pelaksanaan :
1 Adukan untuk alas/sambungan : 1 pc + 3 pasir.
2 Pemasangan harus rata, lurus dan tegak lurus satu sama lain, permukaan harus
water pas.
3 Selesai pemasangan ruangan harus bebas dari beban berat serta kegiatan lain.
4 Sedapat mungkin pemotongan dihindarkan jangan terjadi potongan lebih kecil dari
setengan ukuran, kecuali tercantum dalam gambar. Potongan dilakukan tanpa
5 Pemasangan keramik wajib memperhatikan letak expansion joint atau crack
6.5.3 Spesifikasi teknis dari vinyl didalam ruangan dan selasar Unit Gawat Darurat,
NICU, ICU, ICCU dan HGU dan COT.
Spesifikasi teknis dari vinyl
• Ukuran : 6’ x 90’ (roll)
• Tebal : 0.080 “ overall
0.80 ar layer
• Fire Test Data : Critical Radiant Flux
1. Mempunyai permukaan yang halus tapi tidak licin, tidak putus ujung-ujungnya, tidak robek
dan cacat lainnya
2. Daya tahan terhadap api kurang dari 2.0 (test dengan metoda UL 992)
3. Daya dukung terhadap beban tidak bergerak : 75 lbs / sq.inch
4. Daya perambatan api (burn rate) : kurang dari 4 inch per menit (motor vehicle safety
standard 302 )
5. Plint yang dipakai adalah Armstrong atau Gafstar Vinyl Cove Base dengan tebal 1/8” dan
lebar 4” (10 cm)
6. Bahan untuk pemoles digunakan ex Johnson Wax
Crosswalk
• Ukuran : 6’ x 90’ (roll)
• Tebal : 0.100” overall 0.035” vinyl / aggregate wear layer
• +Fire Test Data : Critical Radiant Flux
0.45 watts / cm2. Class1
( ASTM E 648 )
Smoke ≤450
(ASTM E 662 )
6.5.5 Persiapan
1. Sebelum pemasangan lantai vinyl, permukaan beton harus mulus dan rata dengan cara
difinish dengan plesteran
2. Kemudian permukaan beton yang sudah difinish seperti tersebut di atas, dibersihkan dari
oli, gemuk, cat lilin dan kotoran lain yang menempel, juga harus dalam keadaan kering
dan halus apabila masih ditemukan ketidakrataan dari permukaan maka ini ditutup
dengan dempul atau Chalking khusus yang dilaksanakan aplikator. Disarankan
menggunakan Self leveling compound.
6.5.6 Pelaksanaan
1. Setelah permukaan beton rata, bersih dan kering, tahap selanjutnya dimulai pemolesan
plamur lantai dengan menggunakan bahan-bahan pembantu epoxcement bonding type
267SX agar mendapatkan lantai yang baik, rata dan licin
2. Menggunakan lem yang dianjurkan oleh pabrik penghasil vinyl tersebut, Adhesive
commercial grade AS 1884.
3. Diatas permukaan yang dipasang oleh lantai vinyl, lem dipoleskan dengan rata, dan
biarkan lem menjadi kering sebelum lembaran vinyl ditempelkan
4. Kemudian vinyl ditempelkan dipres dengan roller yang sesuai
5. Pemasangan, harus menghasilkan pemasangan yang lurus dan sejajar dengan garis
bangunan
6. Bila terjadi kesalahan pemasangan, melepaskannya dapt dilakukan dengan cara
pemanasan
7. Untuk daerah yang luas, sebelum pemasangan lantai vinyl dilakukan perencanaan yang
cermat agar tidak banyak lembaran vinyl yang terbuang / terpotong Penyambungan
vinyl menggunakan sistim Hot Welding dengan hot welding rod yang disediakan oleh
pabrik (Armstrong, Sommer, Tarkett)
8. Lantai vinyl yang sudah selesai harus disapu, lem yang keluar dibersihkan dengan
bahan pelarut seperti thinner
9. Ujung-ujung perngakhiran lantai vinyl harus ditutup atau difinish dengan logam,
6.6.2 Standar
Mengikuti standar-standar sebagai berikut:
□ ASTM D 1942
□ NI – 2
□ NI – 3
□ NI – 8
□ Persyaratan-persyaratan / petujunjuk-petunjuk dari pabrik
□ Persyaratan dalam spesifikasi ini atau petunjuk
□ Petunjuk MK / Konsultan Direksi MK Pelaksanaan
6.6.3 Material
CORALCON Dari Master Builder Tech atau setara sebanyak 9 kg / m2, warna Kuning Terang,
HUSCURE NO.1. Pada saat lantai beton keadaannya setengah basah, taburkan campuran
semen dengan COLORCON dalam 2 tahap yaitu :
6.6.3.1 Tahap 1;
□ 2/3 dari campuran yang kering tersebut ditaburkan ke atas lantai dengan
menggunakan saringan yang kasar, setelah beberapa saat, diratakan dengan
menggunakan roskam kayu
6.6.3.2 Tahap 2:
□ 1/3 dari campuran ditaburkan di tempat yang sama, gunakan roskam kayu.
Sesudahnya gunakan juga roskam besi untuk peralatan yang lebih sempurna dan
akhirnya ditrowel hingga mendapatkan permukaan yang rata. Colorcon dapat
dilaburkan dengan spray, kuas atau roller langsung setelah mengeras.
Diharuskan untuk membasahi lantai dengan air secara terus menerus selama satu minggu dan
lantai ditutup dengan lembaran plastik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Pekerjaan pasangan dinding Keramik pada semua dinding toilet, spoelhok, ruangan dirty
utility, ruangan Dapur, Laundry, CSSD beserta semua ruangan pendukungnya. Pemasangan
keramik pada dinding juga dilaksanakan pada ruangan UGD, ICU ICCU dan HGU dan semua
ruangan pendukungnya, ruangan VK atau Bersalin, semua ruangan OK atau ruangan bedah
dan semua ruangan pendukungnya, dan ruangan Isolasi. Keramik adalah dari jenis yang
proses pembakarannya single firing dalam temperatur tidak kurang dari 1200 C, produksi
Roman, Mulia atau setaraf, yang memenuhi syarat mutu SII 0583 - 81 dengan spesifikasi
sebagai berikut:
□ Ukuran : 20 X 20 X 1,2 cm.
□ Daya tahan lengkung : > 350 kg/cm2.
□ Pengisapan air : dibawah 1 %.
□ Kekerasan : > 6 skala mohs.
□ Kuat tekan : > 1000 kg/cm2.
□ Penampilan permukaan : tidak adanya keretakan rambut.
□ Tahan asam dan basa
□ Mempunyai rongga atau alur khusus di sisi belakang tegel sehingga membantu daya
rekat yang kuat.
□ Warna keramik ditentukan kemudian. Lembaran tidak bergelombang atau cacat lainnya.
7.3.1 Pemasangan.
Keramik dipasang dengan adukan semen, pasir dan air dengan campuran 1pc + 2ps.
Penggunaan semen pasir dan air dalam segala hal harus memenuhi ketentuan.
□ Dinding beton yang akan ditempel keramik dipahat terlebih dahulu agar adukan
dapat mengikat dengan beton
□ Dalam keadaan setengah kering digores dengan sisir seng.
□ Sebaiknya pemasangan keramik dimulai setelah plesteran umurnya 7 hari sambil
disiram pagi dan sore.
□ Ketebalan adukan 2,5 cm dan dibuat naat maksimal 3 mm.
□ Pemasangan naad-naad keramik harus saling tegak lurus, dengan permukaan
keramik tidak bergelombang dan cacat lainnya.
□ Jika terjadi pemotongan harus dilaksanakan dengan alat potong khusus keramik, hasil
potongan harus rata, tidak bergerigi. Pemasangan keramik harus dilaksanakan mengikuti
petunjuk dari pabriknya.
7.3.1.1 Finishing.
Setelah keramik terpasang selama 24 jam, naad diisi dengan bahan DURAGROUT dengan
warna sesuai keramiknya. Jumlah pemakaian 0,5 - 1 kg/m2. Pemakaian duragrout harus
mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat bahan tersebut.
7.3.1.2 Pelaksanaan
Pelindung diding ini diadakan untuk menahan benturan langsung pada permukaan dinding
ruangan perawatan dan memiliki diameter minimal untuk pegangan antara 32 mm sampai 38
mm. Guard rail dipasang dengan jarak tidak boleh lebih dari 38 mm dari permukaan luar
dinding. Ikatan railing kepada dinding dengan angkur kepada pasangan beton.
Bahan kayu yang digunakan adalah solid wood atau kayu padat, yang harus benar-benar kayu
dengan mutu terbaik dari jenis yang memiliki serat lurus (straight grains). Kayu yang dipasang
/ dipakai adalah yang sudah disetujui oleh MK yakni kayu Kamper.
Persyaratan kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat Ni-5 (PKKI tahun 1961).
Untuk pekerjaan ini kelembaban kayu kamper, baik padat maupun papan, yang diijinkan tidak
boleh melebihi 10% WCM (Water Content Mixture). Pada dasarnya persyaratan finishing yang
dipakai adalah “natural “ dengan syarat intensitas warna sama antara satu bagian kayu
dengan lainnya.
Bagian-bagian kayu yang telah di finish tidak boleh menampakan adanya paku, sekrup bekas
paku, atau sekrup maupun dempulan. Finishing akhir (top coat) yang digunakan adalah dari
jenis polyurethane.
PASAL - 8 DELATASI
8.1 UMUM
Yang dimaksud dengan delatasi disini adalah pemisahan bangunan antara bangunan yang
satu dengan bangunan lainnya dengan jarak yang relatif sangat kecil. Lebar delatasi dibuat 20
mm yang bagian bawah / dalamnya diisi dengan joint filler, sedangkan bagian atas / luarnya
kemudian ditutup dengan joint sealant.
Delatasi juga diberikan atas pemasangan lantai keramik yang luasnya lebih dari 100 m2
didalam ruangan guna menghindari pecahnya pasangan akibat muai susut konstruksi..
8.1.1.2 Material:
Pavatex atau setara dengan ukuran lebar dan tinggi berturut-turut (20 x 20) mm2.
8.1.1.3 Pelaksanaan:
Pavatex dipasang pada sisi pelat lantai / balok beton yang sudah jadi sampai
ketinggian 10 mm dibawah permukaan lantai. Diatas pavatex ini kemudian diisi
dengan joint sealant. Pemasangan pavatex supaya dilakukan dengan tenaga
tenaga yang berpengalaman dan mengikuti petunjuk pabrik pembuatnya atau atas
instruksi MK
9.2 MATERIAL
Thanatar atau setara yang terdiri atas 2 (dua) komponen, yaitu komponen A dan
komponen B yang kemudian dicampur dengan perbandingan yang tepat.
9.2.1 Pelaksanaan
Terlebih dahulu semua joint harus kering, bersih dari debu, kotoran, lemak /
pelumas / oli dan lain-lain. Cara yang dianjurkan untuk membersihkannya adalah
dengan menggunakan sikat kawat dan kemudian dengan cara menyemprotkan
udara dengan kompressor. Di sekitar joint dipasang terlebih dahulu tape agar
sealant tidak mengotori lantai beton.
Selain itu dilaburkan Thana primer yang akan mengering dalam waktu (1-3) jam.
Komponen A dan B dari Thanatar kemudian dicampurkan dengan perbandingan
berat 10:1, yang kemudian diaduk selama kurang lebih (3-5) menit sehingga
merata / homogen. Ukuran thanatar yang akan terjadi kemudian adalah (10x10)
mm2. Jika Thana primer telah kering, maka thanatar dapat dituangkan ke dalam
joint yang tersedia dengan hati-hati.
Untuk kosen pintu, jendela dan plat alumunium akan digunakan produksi YKK-Indonesia.
Produksi dalam negeri yang baik (sesuai SII extrusi 0695-82 dan SII jendela 0549-82) Alloy
6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan serap/sisa)Seluruh
pekerjaan alumunium harus memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:
10.2.1.2 Profile :
• Beban angin : 120 kg/m2.
• Ketahanan kebocoran terhadap air : mampu menahan kebocoran pada tekanan
15 kg/m2.
• Ketahanan kebocoran terhadap udara : max. 12 m3/ham m’ pada tekanan 15 kg/m2.
• Ketebalan profil min : 2 mm.
• Ketebalan warna : Powder Coating-18 micron.
• Standar warna : Pantone standar colour White atau yang
ditentukan kemudian
Contoh, Kecuali ditentukan lain, maka semua contoh harus diserahkan dan contoh
extrusion tidak kurang dari dari 30x30 cm2, dengan ketebalan seperti yang ditemukan
untuk proyek tersebut. Contoh (Mock up) harus dengan ukuran 1:1.
10.2.1.10 Pengetesan
Kontraktor wajib melakukan pengetesan dengan hasil yang baik, jika hasil pengetesan
gagal, kontraktor wajib melakukan perbaikan dan pengetesan ulang hingga mencapai
standard test yang disyaratkan. Biaya test dan lain-lain menjadi tanggung jawab
kontraktor. Pengetesan adalah sebagai berikut:
• Performance test (test terhadap kebocoran air, test terhadapM kebocoran udara,
beban angin, kekedapan suara
• Material test (test terhadap bahan, powder coating atau anodized material, test
korosi, berat dan lain-lain) dilaksanakan di dalam negeri yang disetujui MK Lapangan.
• Hasil test harus diserahkan secara lengkap kepada MK Lapangan.
Semua pintu automatic sliding door dilengkapi dengan sensor untuk pengendalian pembukaan dan
penutupan pintu. Pengendali pintu diletakkan pada transom pintu dari type NH-30 kemampuan
penangkapan sensor 2 x 1 meter yang masih dilengkapi photo electric safety sensor yang dipasang
pada kiri dan kanan kosen pintu dengan type NP-10.
Kosen dan daun pintu Terbuat dari bahan baja dengan ketebalan 2 mm, lengkap
dengan Vision Panel. Bagian dalam dari kusen dilapis dengan
timah hitam setebal 3 mm. Fire rating adalah 3 jam. Pemasangan
pintu ini diikuti sertifikasi dari Badan Tenaga Atom Nasional-
BATAN
Hinge location K-05 F/13 2 buah, standard adalah DIN, dengan penetapan
bukaan pintu Right atau Left.
Ukuran pintu Sesuai dengan gambar dan ukuran lapangan yang diperoleh.
Lockcases 1206/ZY.g.W.65 mm sesuai dengan DIN 18250 part I buatan
Jerman.
Handle Bar handle FSB 7990.01 dan bagian dalam menggunakan
7990.02 Lever handle Finish Silver.
Cylinder Type 3333 N
Door Closer TS 400
Door stop Standard.
Seluruh penggunaan kaca kecuali ada ketentuan lain menggunakan jenis Reflektip Stop Sol Blue non
Tempered 6 mm ex. Asahi Mas atau setara, dengan pemasangan sesuai dengan kebutuhan atau
rencana gambar.
Pekerjaan kaca dilaksanakan setelah pekerjaan langit- langit, lantai, penyelesaian dinding
selesai dikerjakan. Pemotongan kaca harus teliti dan sesuai dengan ukuran sehingga dalam
pemasangan tanpa ada paksaan. Seluruh pemasangan kaca digunakan silicone sealant dari
jenis yang terbaik.
• Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga pertemuan antara masing-masing
ujung rapat, tidak ada celah sama sekali.
• Pemotongan kaca harus sesuai dengan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk ke
dalam alur kaca pada kosen.
• Kaca yang di dalam pemasangannya mengalami retak, tergores dan cacat lainnya
harus diganti atas biaya Kontraktor. Sealant yang digunakan sesuai dengan pasal
yang mengatur pekerjaan ini.
• Setelah kaca selesai terpasang, tidak diperkenankan memberi tanda-tanda dengan
menggunakan kapur apalagi cat. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan lem kertas. Pembersihan akhir dari kaca harus menggunakan kain
Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk pekerjaan
silicone sealant secara lengkap, terpasang sempurna sesuai RKS. Pekerjaan yang harus
mendapat perlakuan silicone sealant:
1 Setiap hubungan antara kaca dengan alumunium
2 Setiap hubungan antara alumunium dengan dinding beton
3 Setiap hubungan antara kaca dengan kaca
4 Setiap delatasi (hubungan antara lantai beton dengan lantai beton lainnya)
5 Dan tempat-tempat lain sesuai gambar.
12.1.1 BAHAN
Silicone sealant DOW CORNING TYPE 793 atau GE atau setaraf, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
- Pengeringan netral :
- Modulus elastisitas tinggi : 100% (gerakan)
- Kering sentuh : 15 menit
- Waktu pengerjaan : kurang dari 10 menit
- Menyatu sepenuhnya : 24 jam
- Warna : akan ditentukan kemudian
- Tidak terpengaruh terhadap : sinar matahari, hujan, ozon dan perubahan temperatur yang
o o
tinggi (62 C - 205 C )
- Fire rating : tidak kurang dari 2 jam
- Daya kedap suara : 30 dB
( Khusus untuk perlakuan terhadap alumunium yang menggunakan finishing Flourocarbon,
sealant harus dipilih dari silicon rubber yang compatible terhadap Flourocarbon)
Untuk kaca, alumunium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant harus dilakukan
pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya yang mengakibatkan
berkurangnya daya lekat sealant. Pembersihan dilakukan dengan Toluol
Aplikasi harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara, karena dapat mengatur
keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan tekanan udara untuk memperoleh pengisian joint
yang cukup. Jika joint sudah diisi, ratakan sealatn dengan alat yang direkomendasi oleh pabrik
pembuat sealant. Masking tape harus segera diangkat sebelum sealant mengering (kira-kira
10-15 menit)
Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan menggunakan kain lap yang
dibasahi dengan cairan pelarut. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat
dirapikan dengan pisau silet yang tajam.
Ukuran joint yang dipergunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan perbandingan
lebar dan dalam = 2:1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm dan 6 mm).
13.2 BAHAN-BAHAN
□ Kunci 2 (dua) slag harus berkotak baja dengan finish akan ditentukan kemudian, bautbaut
dan ungkitnya harus dari kuningan. Tiap kunci harus mempunyai 3 anak kunci yang
berselaput nikel dijadikan satu dengan ring dari kawat baja.
□ Type-type kunci harus sesuai dengan fungsi ruangannya.
□ Pegangan (handle) dari bahan stainless steel dan solid nylon serta engsel-engsel harus
dari stainless steel dengan memakai ring nylon ukuran 3 X 4 inch.
□ Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan engselnya, jumlah
engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel
memikul beban maksimum 20 kg.
□ Seluruh pintu terkecuali pintu KM/WC bagian dalam, seluruh gudang, pintu-pintu shaft,
pintu cerobong sampah dan lain- lain sesuai gambar dilengkapi dengan DOOR CLOSER
produksi DORMA, BRITON 2003, DOM,CISA, GRIFF atau setara.
□ Seluruh pintu pada bagian perawatan, semua pintu toilet dan semua pintu didaerah
penunjang medik dan penunjang non medik dilengkapi dengan Door Stop dan Door
Closer. Pintu yang tidak dilengkapi dengan door closer dan door stop adalah, semua pintu
pada semua pintu pada bangunan Utility dan semua pintu dibangunan Asrama Perawat.
13.4 PELAKSANAAN
□ Semua kunci, engsel dan door closer harus dilindungi dan dibungkus plastik atau
tempat aslinya setelah dicoba. Pemasangan dilakukan setelah bangunan selesai dicat.
□ Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup,
cara mengokohkan hanya diputar sampai ujung. Sekrup yang rusak waktu dipasang
harus dicabut kembali dan diganti.
□ Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah
sedangkan engsel ketiga dipasang di tengah-tengah.
□ Semua kunci tanam harus harus terpasang dengan kuat pada rangka
daun pintu, dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai gambar.
a. Ketinggian dan dimensi ruangan yang terjadi serta letak dari grid ceiling panel, grid
penggantung dan hubungan dengan dinding dengan ukuran yang rinci
b. Letak dari lampu, ducting space AirCon dan Utility Line lainnya, hubungan dengan balok
dan sistem penggantung rangka
c. Perletakan yang jelas dengan ukuran dan dimensi peralatan untuk penempatan sprinkler,
heat detector dan pemasangan ceiling speaker atau peralatan monitor atau peralatan
rumah sakit lainnya
d. Kaitan tata letak ceiling fixtures dan bentuk dan tata letak dinding batubata atau partisi,
pintu dan jendela
e. Letak dari access door dan perkuatan access door pada panil gypsum atau panil
acoustic board, ke dalam ruangan ceiling serta perkuatannya khusus untuk pemeliharaan
unit mesin FCU AirCon.
f. Letak perkuatan untuk pemasangan Hospital Curtain Track sebagai pengikat curtain rail
atau track. Perkuatan diberikan dengan tambahan aluminium frame diatas panil ceiling
atau apabila disyaratkan rangka tambahan guna mencegah runtuhnya ceiling track.
g. Persetujuan koordinasi dengan Konsultan Perencana dan Kontraktor ME yang terkait
untuk waktu pelaksanaa, waktu testing dan balancing AC, waktu testing sprinkler dan
kegiatan pelaksanaan lainnya. Persetujuan in juga berkaitan dengan pelaksanaan bagian
pekerjaan sipil seperti pemasangan pelapisan timah pada plafond di atasnya,
pemasangan waterproofing dan hasil testingnya, pemasngan pelapis peredam panas
pada plafond beton. Apabila semua persyaratan belum dapat dipenuhi agar penutupan
panel akustik tidak dilanjutkan
14.3.1 Bahan
Panel Gypsum board buatan Jaya Board, Australia Gypsum atau Elephant board dengan
tebal 9 mm, dengan spesifikasi sebagai berikut:
14.3.2 Pemasangan
Rangka hollow besi berukuran 4x4 cm dan 4x8 untuk rangka utamanya. Seluruh pekerjaan
besi harus mengikuti persyaratan dalam : NI-3, 1970. Pengikatan berupa las, mur baut, sekrup
dan lain-lain. Sumua alat pengikat harus digalvanis sesuai dengan NI – 5. Contoh-contoh,
kontraktor harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai ataupun mock–up untuk
mendapatkan persetujuan MK.
tanpa ada cacat atau cela seperti lubang-lubang dan sebagaianya. Besi holow harus dikerjakan
mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-gambar atau yang dipersyaratkan atau
atas petunjuk MK. Wall moulding berupa siku dengan warna yang sesuai.
3 Sistem penggantung plafon menggunakan produk armstrong 15/16” Prelude Fire Guard,
sesuai daftar kompabilitas pemasangan panel.
Spesifikasi rangka Prelude Fire Guard adalah sebagai berikut :
- Bahan : Double web electro galvanized steel
- Surface Finish : Baked polyester paint
- Face Dimension : 15/16”
- Profil : Exposed Tee
14.4.2 Pemasangan
1 Sebelum dipasang, panel-panel akustik harus disimpan di ruang dimana panel-panel
tersebut akan dipasang, selama ± 4 jam, agar panel-panel tersebut menyesuaikan diri
dengan suhu dan kelembaban ruangan.
2 Semua penggantung langit-langit (low cross exposed grid) harus saling bersambungan
secara seksama sesuai dengan petunjuk/ instruksi dari pabriknya dan secara keseluruhan
harus merupakan penggantung yang baik.
3 Sistem rangka digantung pada blok, plat atau bagian lain yang kokoh dengan steel rod
hanger 4 mm yang panjangnya dapat diatur. Jarak antara penggantung dalam arah batang
rangka maksimum 4’
4 Kecuali untuk revision, maka untuk menjamin stabilitas dimensi, pada permukaan belakang
akustik, setiap luas 2’ x 2’ diberi stiffener/ atau pengaku. (Perkuatan ini sudah harus
diperhitungkan didalam harga satuan pekerjaan yang diajukan)
5 Harus dilaksanakan oleh tenaga yang benar-benar ahli dalam pekerjaan langit-langit
akustik
6 Sebelum pelaksanaan, kontraktor wajib menyerahkan shop drawing kepada MK untuk
mendapat persetujuan
o o
7 Suhu (22 -32 Celsius) dan kelembaban (70%-90%Rh) ruang sebelum, selama dan
sesudah pemasangan harus kurang lebih sama dengan keadaannya pada saat penghunian
ruang.
8 Pemasangan harus datar (tidak bergelombang) panel-panel harus bersih tanpa cacat,
gridnya harus lurus dan datar, permukaan harus rata, garis vertikal dan horizontalnya
harus saling tegak lurus sesuai desain dan panel Mylar Fire Guard terpasang dengan
bantuan chalking atau double tape yang merupakan satu kesatuan di dalam harga satuan
dan biaya pemasangan. Apabila masih dijumpai kebocoran akibat pemasangan yang tidak
sempurna panel harus dibongkar dan dipasang ulang atas biaya kontraktor.
9 Pada pertemuan langit-langit dengan dinding dipasang wall moulding dari produk sejenis.
Pemasangan wall moulding harus lurus dan rata air (water pass) serta siku.
14.4.3 Bahan RH – 90
• Panel akustik harus terbuat dari non combustible mineral fibre sekualitas ARMSTRONG
type minaboard Cortega ukuran 600 x 1200 x 15 mm, OWA MF-4 Fissured, atau Daiken.
Celotex dengan sistem penggantung Tegular Exposed Grid System atau setaraf dan
dipasang pada ruangan lobi utama, semua ruangan poliklinik dan perawatan inap kecuali
ditetapkan lain atau seperti yang ditunjukkan di dalam gambar. Kontraktor harus
melakukan pemasangan mock-up
• Di dalam pelaksanaan pemasangan sistem Tegular tidak akan diterima cacat atau
kerusakan yang disebabkan oleh kecerobohan di dalam pelaksanaan ataupun kecerobohan
pada waktu pelaksanaan koordinasi dengan kontraktor Mekanikal dan Elektrikal lainnya.
Harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
- Federal specification SS-S-118 B dan ASTM E84 untuk rambatan api
- ASTM C 423 untuk penyerapan suara
- AMA I – II untuk transmisi suara
- Federal specification SS-S-118B untuk pantulan cahaya
- ASTM C 635 untuk sistem Rangka
- Weight max : 0.60 Lb/sq.ft
- Thermal conductance : 0.63 btu/sq.ft.hr derajat F
o
- Flame spread class : pada 75 F
- Light reflectance : Class A (Fed spec SS-S-118B)
- NRC range (Noise Reduction Coeficien) : 0-25 (ASTM E 84)
- STC range : LR-1 (Fed spec SS-S-118B)
0.50–0.60 ( ASTM C 423)
35– 39 ( AMA I – II )
14.4.4 Pemasangan
Metal Ceiling Suspension systems digunakan sebagai penggantung sistim acoustic atau
gypsum board. Sistim suspensi ini menggunakan interlocking Main Tee, Cross Tee dan Wall
Angle. Sistim ini terbuat dari bahan Hot dipped galvanised steel (Zincalume steel AZ50) BS
2889 dengan presisi yang sempurna;.
• Rangka T terbuat dari Hot Dipped Galvanized Steel melalui proses roll forming
• Bagian flens tampak harus dilapisi alumunium cap dengan warna low gloss yang
sesuai dengan warna permukaan bahan akustik
• Wall moulding berupa siku dengan warna yang sesuai
• Exposed Grid System yang dimaksud adalah seperti yang diproduksi Armstrong,
Buman Delta Swadaya atau Jofbiltraco atau setara.
• Suhu dan kelembaban ruang sebelum, selama dan sesudah pemasangan harus
kurang lebih sama dengan keadaannya pada saat penghunian ruang.
• Pemasangan harus datar (tidak bergelombang) panel-panel harus bersih tanpa
cacat, gridnya harus lurus dan datar. Rangka yang terpasang harus benar-benar
lurus dan datar. Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata,
garis vertical dan horizontalnya harus saling tegak lurus sesuai desain. Jika terjadi
lendutan atau kekurangan-kekurangan lain.
• Kontraktor wajib memperbaiki, jika MK memerintahkan untuk dibongkar,
kontraktor harus melaksanakannya atas biaya kontraktor
15.6.1 Bahan
1 Langit-langit multipleks atau dari bahan Kalsiboard eks pabrik Eternit Gresik dipasang di
toilet, dan gudang-gudang.
2 Lembaran multipleks atau Kalsiboard untuk langit-langit harus bermutu tinggi, produksi
K.T.I untuk multipleks atau eks pabrik Eternit Gresik untuk Kalsiboard, dengan ketebalan
minimal 6 mm
3 Lembaran multipleks atau Kalsiboard tersebut harus mempunyai satu permukaan halus,
mulus dan tidak melengkung, rata datar dan cukup keras, tidak basah dan tidak ada cacat-
cacat lainnya.
14.6.2 Persiapan
Kontraktor harus memasang rangka langit-langit dengan kayu kruing sesuai gambar kerja
Semua bagian harus saling bersambungan secara seksama dengan keseluruhan harus
merupakan penopang yang baik. Balok dengan ukuran 5/7 cm untuk rangka penggantung
dan 6/12 cm untuk balok utama. Rangka tersebut digantungkan pada beton lantai, balok
lantai atau tempat tertentu dan dikokohkan pada dinding
14.6.3 Pelaksanaan
Multipleks harus dipaku dengan hati-hati memakai paku yang cukup banyaknya paling
sedikit 4 paku yang panjangnya 20 mm untuk satu sisi dan paling sedikit 3 paku dengan
ukuran yang sama di tengah-tengah. Lembaran multipleks dipotong dan dipasang sesuai
Gambar Kerja. Langit-langit multipleks atau Kalsiboard difinish dengan cat semprot.
Langit-langit multipleks tepi-tepinya sebelum dipasang harus dihaluskan
14.8.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah Alumunium Spandrell (Alkasa) atau setara.
Lembaran alumunium tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Ketebalan minimal 0.5 mm
Mempunyai berat kurang lebih 5 kg/m2.
Lebar modul 10 cm.
Type V-4.
Warna alumunium tersebut dikerjakan dengan sistem baked painted (cat bakar), untuk itu
kontraktor harus menyiapkan contoh warna selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sebelum
pelaksanaan. Harus mulus, tidak pecah, bengkok ujung-ujungnya, robek tepi-tepinya atau
cacat lainnya. Alat-alat untuk rangka dan penggantungnya harus dari pabrik yang sama.
14.8.3 Pemasangan
Lembaran alumunium tersebut harus dipasang untuk langit-langit kanopi pada pintu masuk
Utama, pintu keluar dari belakang bangunan, semua plafond luar bangunan atau seperti yang
tercantum dalam gambar kerja. Langit-langit alumunium digantung pada 2 titik maksimum
1.500 mm dengan jarak penggatung maksimum 1.200 mm. Semua garis datar yang kelihatan
harus utuh, lurus dan sejajar dengan garis-garis bangunan. Cara pemasangan, pembuatan
lobang-lobang yang dibutuhkan dan perlengkapan pemasangan lainnya harus mengikuti
petunjuk dan perlengkapan yang khusus disediakan dari pabrik. Pemasangan langit-langit
alumunium yang kelihatan tidak mulus, terdapat cacat harus segera dibongkar dan diperbaiki
kembali.
15.2 BAHAN-BAHAN.
Sekualitas dan setara dengan produk Mowilex terbuat atas dasar Resin Acetate Emulsion.
Khusus untuk pengecatan exterior digunakan cat sekualitas SIKA dari Swiss atau
menggunakan ICI Wheathershield dengan campuran warna khusus. Sistim penetapan warna
menggunakan Standar Pantone Matching Colour System.
o
15.2.2 Data teknis pada 20 Celcius.
Berat jenis : rata-rata 1,35 g/cm3.
Kepadatan : rata-rata 37,0 %.
Tebal pada lapisan kering : 2(dua) kali lapisan
Daya tutup teoritis : 6 -7 m2/kg.
Selang waktu pengecatan : 2 jam kemudian.
Cat yang digunakan berada dalam kaleng yang masih disegel dalam kemasan 5 (lima) kg atau
25 (duapuluh lima) kg, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan Pemilik Proyek atau
manajer konstruksi. Pengiriman cat, harus disertakan sertifikat dari agen/ distributor yang
menyatakan bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya.Kontraktor bertanggung jawab,
bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan RKS.
15.2.4 Warna.
Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan pengecatan, Kontraktor mengajukan
daftar bahan pengecatan kepada MK.
Warna yang ditetapkan untuk pedoman pengecatan adalah, seperti standard yang ditetapkan
untuk warna dan Konsultan Perencana menentukan warna pilihannya, Kontraktor menyiapkan
bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan contoh, atas biaya Kontraktor. Pencampuran
warna atau pemesanan dan pembuatan warna khusus harus disiapkan dari pabrik dan
memiliki sertifikat laboratorium untuk pembuatan dan pencampurannya.
16.2 BAHAN-BAHAN
Sanitari fixture harus dilengkapi fitting-fitting, stop kran dan perlengkapannya dan khusus
untuk Urinal dilengkapi pembilas standard Moslim type Barang yang dipakai adalah dari
produksi TOTO atau setara, dan mempunyai permukaan yang halus, licin dan mengkilap dari
bahan keramik. Perlengkapan sanitasi diantaranya sebagai berikut:
• Floor drain : SAN EI dari bahan stainless steel dengan lobang pembuangan
yang garis tengahnya 10 cm.
• Clean out : dari bahan stainless steel.
• Cermin : tebal 6 mm (ukuran lainnya disesuaikan gambar).
• Grab Bar : dipasang eks TOTO TG 110BL, dan TX3A2 ATU sesuai gambar.
• Fixtures :
o L 521 V1A/ TGL 521 V1AM dipasang pada semua toilet umum
o L 237/TGL 237 V1AM dipasang pada bagian perawatan dan poliklinik
o U 57M Urinal muslim type dan khusus untuk disabled dilengkapi dengan
Handrail T110BU1
- U 306C-disabled fasilitas toilet umum dengan flush valve hanya dipasang satu
- pada jumlah urinal lebih dari 2
- C 150E/ S 151
- CW 705L/TV 150 NS disabled perawatan kelas 3 kloset duduk fasilitas toilet
- umum dengan flush valve-hanya dipasang satu pada jumlah WC lebih dari 2
- CE 9 & TV 150 NWV12 perawatan kelas 3 kloset jongkok dengan flush valve
- S 156 N Soapholder
- TB 17 R Shower head
- SK 22A Service Sink dipasang pada ruangan spoelhok dan janitor
- T 23 BQ 13 Sink tap
- TR 111 A, Self closing tap dipasang pada semua lavatory
17.2 BAHAN
Rockwool Mineral Fibre dengan lapisan alumunium foil pada satu sisi produksi sesuai
spesifikasi dibawah, terbuat dari serat-serat mineral fibre campur yang tahan terhadap
kelembaban dan dapat dicuci dan pada permukaan dilapis dengan sisalation dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Memenuhi syarat uji ASTM C-665, JISA A 9504
Ukuran : 50 mm x 1 M x 5 M
Density : 40 kg/m3
Konduktivitas : 0,033 Kcal/m.jam.o C
Ketahanan panas : 600 º C.
Kekedapan suara : < 1 %
Alumunium foil double side. Terdiri dari 5 layer laminated, Alumunium foil, polythylene, kraft
Berat 216 gram/m².
17.3 PEMASANGAN
Bahan isolasi panas harus terpasang lengkap jaring kawat serta bahan pendukung lainnya.
Setiap sambungan sisation harus diberi overlaping 10 – 15 cm. Pemasangan harus rapi. Tidak
menggelembung dan cacat.
Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan atap
baja sebagaimana dijelaskan dalam Gambar Rencana dan Rencana Kerja & Syarat-syarat
Pekerjaan termasuk pemasangan alat-alat dan benda-benda yang terletak dan berkaitan
dengannya yang meliputi : Menyediakan semua tenaga/pekerja untuk melaksanakan
pekerjaan, yang harus ahli dan berpengalaman, yang dinyatakan dengan
pengalaman/referensi pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Seluruh pengadaan bahan-bahan seperti lembaran baja, pelat kait, sekrup atau baut, nok,
flashing sealant serta bahan lain yang diperlukan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Rencana Kerja & Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan. Seluruh pekerjaan pembuatan dan
pemasangan seperti pemotongan, sambungan-sambungan dan lain-lain sesuai dengan
Gambar Rencana dan Rencana Kerja & Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan.
18.1.2 Bahan
Penutup atap yang digunakan untuk Atap bangunan dan atap pada Ruang Serba Guna
2
adalah lembaran baja berkekuatan tinggi 5.500 kg/cm yang memenuhi standard Australia
Nomor 1397- G550-AZ150 dan AS2728 Prepainted and Organic Film/Metal Laminated Product
jenis Lysaght Klip-Lok (Clean Colorbond), Green Olive dengan ketebalan minimal 0,65 mm
produksi BRC Lysaght atau setara dengan panjang yang utuh (tidak disambung) lengkap
dengan pelat kait dan seluruh kelengkapnya sesuai petunjuk atau standar pabrik pembuatnya.
18.1.3 Pelaksanaan
Sebelum pemasangan lembaran atap baja, kontraktor harus memeriksa seluruh permukaan
atas dari semua gording atau penumpu, dan harus terletak pada satu bidang datar. Apabila
diperlukan perbaikan, bagian tersebut harus diperbaiki dengan mendesak atau menyetel
distruktur penumpunya. Kontraktor harus menjamin kelurusan dan kesejajarannya, karena hal
tersebut akan berakibat pada kekuatan penguncian dari lembaran-lembaran oleh pelat kait.
Khusus untuk atap diatas Ruang Operasi sebelum dipasang pada rangka gordeng dipasang
lembaran seng dan glass wool 1” sebagai peredam panas dan penahan air.
Untuk memperkuat dan menghasilkan daya kait maksimal, penumpu pertama dan terakhir dan
pelat kaitnya harus dipasang minimal 75 mm dari setiap ujung lembaran.
Pada saat pemasangan agar selalu diadakan pemeriksaan untuk menjaga kesejajaran
lembaran-lembaran serta diadakan pengukuran dengan cermat sehingga tidak terjadi
pergeseran. Apabila diperlukan koreksi kesejajaran, lembaran-lembaran dapat disesuaikan + 2
mm dengan menarik atau mendorong pelat kait kearah lembaran pada saat menyekrup pelat
kait itu.
Untuk mencegah gerakan ke bawah pada atap dengan sudut kemiringan yang curam harus
dipasang sebuah pengikat positif, yaitu sekrup atau baut yang dipasang pada setiap panjang
lembaran, yang dipasang dibawah atau melalui flashing/capping pada bagian atas ujungnya.
18.1.5 Sambungan
Apabila terdapat sambungan, maka sambungan tersebut harus diberi sealant agar kedap air
dan harus digunakan dua sekrup pada lembah gelombang dan satu buah pada rusuk
penguncinya untuk menjamin kekuatan sambungan, dengan jarak sambungan minimal 100
mm. Sealant adalah jenis GE Silglaze-N atau Silpruf, Dow Corning (Selley) 780 atau yang
setara.
Lembaran harus diletakkan diatas balok kayu penyangga, harus disusun rapi dan tidak
berhubungan dengan tanah dan harus dilindungi dengan penutup yang tidak tembus air.
Lembaran-lembaran tidak boleh ditarik diatas permukaan lembaran lainnya. Demikian juga
peralatan pemasangan tidak boleh diseret/ ditarik diatas lembaran- lembaran atap.
18.1.10 Pembersihan.
Kontraktor harus membersihkan seluruh bekas serbuk akibat pekerjaan pengeboran,
pemotongan dan lain-lain, serta sisa rivet, sekrup atau paku dari atas atap, karena akan
mengakibatkan tergoresnya lembaran atap dan menimbulkan karat. Apabila terdapat cacat
ringan pada cat di permukaan lembaran atap, maka Kontraktor harus memperbaiki cat
tersebut dengan cat halus Colorbond.
Penutup atap genteng keramik glazur yang digunakan adalah dari jenis glazur dari KIA, ABADI
GENTENG dari Jatiwangi dari type S-KIA atau FOSSANO dengan standar mutu SSI – 0022/81
dengan warna Terakotta.
Atap genteng dilaksanakan untuk atap bangunan Utama, serta bangunan kain yang
ditetapkan menggunakan penutup genteng seperti yang dijelaskan didalam gambar.
Ukuran dan cara pemasangan adalah sebagai berikut :Panjang Genteng 31 cm ± 0.3 cmLebar
Genteng 31 cm ± 0.3 cm Panjang efektif 26.2 cmLebar Efektif 26.2 cm Berat Per buah 3.2
kgKekuatan Lentur 211 kg/cm2
Kayu Reng dipasang pada jarak 26,2 cm dengan ukuran 3 x 4 cm sedangkan kayu reng pada
sisi terbawah dipasang pada jarak 19 – 23 cm dengan sisi ditegakkan. Pemborong harus
menghitung dengan cermat kebutuhan genteng yang akan dipasang beserta seluruh
kelengkapan type genteng (ada ± 12 type asesoris, termasuk wuwungan untuk penangkal
petir dan genteng berlubang untuk pipa air) untuk membentuk atap yang rata dan rapat.
Genteng dipasang dengan dipaku setiap 4 baris.
20.1 BAHAN.
Saluran air hujan di dalam gedung/ bawah gedung digunakan selokan beton yang ukurannya
sesuai dengan gambar. Saluran air hujan di luar gedung digunakan konstruksi beton dengan
ukuran diameter yangsesuai dengan gambar.
20.2 PEKERJAAN INSTALASI AIR BUANGAN DAN AIR HUJAN DI LUAR BANGUNAN
Bak kontrol yang terletak di jalan atau di tempat parkir dibuat dari konstruksi beton dengan
ukuran lubang sesuai gambar kerja, dilengkapi dengan tutup dari grille besi (harus diajukan
shop drawing dan diperhitungkan terhadap tekanan gandar kendaraan berporos tunggal) ,
atau pelat beton bertulang. Grille besi diperhitungkan terhadap tutup manhole dari plat beton
bertulang dia 8 mm-tebal 12 cm diberi angkur untuk pengangkat dia 8 mm.
PASAL - 21 LANDSCAPING
Penampungan tanaman dapat dilakukan langsung dalam bedengan atau ditampung dalam
plastik polybag maupun karung tanaman. Jenis pohon yang akan ditanam sebaiknya
ditampung dalam wadah berupa karung tanaman (karung karuna) terlebih dahulu baru
diletakkan dalam galengan pada bedengan dan ditutup dengan jerami atau daun-daun kering.
Setelah kondisi tanaman sehat, maka tanaman tersebut siap ditanam.
Khusus untuk pembibitan tanaman yang dilakukan dalam ranga pelaksanaan pemeliharaan
(yaitu, penyulaman/penggantian tanaman yang mati) bibit tanaman ditanam secara individu
pada plastik polybag. Polybag diletakkan pada rak-rak tanaman dibawah naungan.
Media tanam digunakan untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar tumbuh
dan berkembang serta sebagai sarana untuk menghidupi tanaman tersebut. Yakni,
mendapatkan makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Media tanam paling umum adalah tanah. Selain itu bahan organik lain yang digunakan dalam
media pembibitan berupa kompos, bahkan dapat juga digunakan sabut kelapa yang telah
dicincang atau ditumbuk dan sekam padi.
Media tanam yang baik adalah bila memiliki sifat yang lemah, tidak mengandung bahan yang
beracun (toksin), ada tidaknya kandungan hara, tingkat keasaman yang baik, tidak
mengandung hama/penyakit, memiliki daya memegang air yang cukup, media tanam tidak
mudah lapuk.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan pembentukan tanah ini, tanah-tanah yang tercecer di atas
jalan harus segera dibersihkan.
Pengupasan tanah diperlukan untuk pekerjaan landscaping guna membuang tanah yang ada
sedalam 40 cm untuk diganti dengan top soil berupa tanah merah yang baik bebas dari
lumpur, pasir, gulma, kotoran, termasuk puing, plastik atau kotoran manusia lainnya. Top soil
baru ini selalu harus dipelihara kelembabannya. Penggantian ini menacapai peil + 25 cm dari
muka tanah asal.
21.3.4.1 Uraian:
Yang dimaksud disini ialah pekerjaan timbunan (dimana permukaan tanah yang
direncanakan diganti, dan penimbunan kembali bekas galian dan kupasan.
21.3.5 Penyebaran:
Semua material harus disebar merata baik secara manual maupun dengan bantuan alat, lapis
demi lapis dengan tebal maximum tiap lapis 10 cm (lepas). Penyebaran lapisan kedua dan
selanjutnya harus diatas lapisan yang sudah dipadatkan sebelumnya.
21.3.8.1 Pohon:
Galian tanah yang diperlukan adalah 80x100x100 galian dibiarkan terbuka 2 sampai 3 hari.
Penanaman penghijauan yang masuk katagori pohon harus terlebih dahulu harus
mempersiapkan lobangnya, dianginkan minimal 2 hari baru dilakukan penanaman. Setelah
tertanam, pohon harus disangga (ankur) dengan bambu agar tidak mudah roboh dan
disiram dengan air terus menerus.
21.3.8.3 Rerumputan:
Tanah yang akan ditanami rumput baru harus dikupas maximum 5 – 7 cm, baru ditimbun
dengan tanah baru (merah). Penanaman untuk semua jenis rumput harus digebal, rapat dan
dipadatkan dengan papan (gebleg) sambil disiram air terus menerus.
6 Lili Brazil
7 Pandan Bali
8 Tri Colour
9 Agave Putih
10 Bakung
11 Homalomena daun Kuning
12 Oleandry
13 Lily Kucai
14 Philodendron
15 Sutra Bombay
16 Spattry Phyllum
17 Tebu Belang
18 Rumput Gajah
Pelaksana harus selalu melindungi tanamannya baik dari gangguan ternak, manusia maupun
serangga yang tidak diharapkan (ulat dan sebagainya). Terhadap bahaya tersebut (ulat),
tanaman harus disemprot dengan pestisida dengan kadar yang disetujui MK serta apabila
ada satu tanaman yang diperkirakan parah penyakitnya harus segera dicabut dan
disingkirkan agar, tidak menjalar ketanaman lain.
22.1 LINGKUP
Dengan ini meliputi penyediaan dan pemasangan pekerjaan pengerasan untuk jalan dan parkir serta
daerah-daerah lainnya dengan menggunakan interlocking block sebagaimana ditujukan dalam gambar
perencanaan.
22.2 REFERENSI
Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan standar-standar sebagai berikut :
- NI-2
- NI-3
- AASHTO T 99
22.3 MATERIAL :
1 Pasir untuk laying course: Pasir untuk laying course harus merupakan pasir yang tajam (sharp
sand) dan bersih, dengan kadar tanah atau silt tidak lebih dari 3%(berat) dan tidak lebih dari
15% yang tertahan pada sieve 2.36 mm. Di Indonesia pasir ini dikenal dengan nama Pasir
Extra-Beton. Pasir tersebut pada waktu akan dipergunakan harus dalam keadaan benar-benar
kering.
2. Interlocking Block
a. Bentuk:
Sisi vertikal harus tegak lurus dengan permukaan atas interlocking-block dan dapat saling
mengunci satu sama lain dengan baik. Warna untuk jalan adalah merah bata dengan
kualitas nomor 1 Tebal interblock adalah 8 cm. Interblock ini harus setara dengan produksi
conblock, monier block atau Siera Block.
b. Kuat Tekan Kuat tekan rata-rata tidak boleh kurang dari 400 kg/cm
c. Warna
Interblock yang dipakai adalah interblock yang natural dan yang berwarna yang berwarna
akan ditentukan kemudian sedangkan lokasinya sesuai dengan yang tertera dalam gambar
22.4 PELAKSANAAN
Material untuk sub base terdiri dari sirtu yaitu campuran dari pasir, batu, clay dan silt yang
mempunyai gradasi sebagai berikut :
Bahan sub base harus bebas dari segala macam kotoran Profil teratas dari sub base tersebut
harus mempunyai kemiringan sama dengan kemiringan cross fall yakni 2%
22.4.4 Base:
Material untuk base terdiri atas batu pecah ukuran 5-7 cm. Syarat-syarat untuk batu
pecahyaitu masing-masing butirannya harus keras sesuai dengan NI-2 dan bersih dari segala
macam kotoran. CBR untuk lapisan base ini minimum 80%. Bagian atas lapiran base harus
diberi pengunci dari batu pecah ukuran 1-2 cm.
22.5 CONTOH:
Sebelum pemasangan dilakukan, kontraktor harus mengajukan merek / produk yang akan dipakai,
kemudian MK mengambil contoh secara random langsung dari pabrik pembuatnya dan kemudian
diadakan pengecekan sesuai dengan persyaratan