Anda di halaman 1dari 2

Dalam pekerjaan konstruksi saat ini, konsepan green building dalam penerapannya semakin

berkembang di Indonesia. Green building adalah sebuah konsep sekaligus menyelamatkan dunia
dari kerusakan yang akan terjadi.
Saya, Ega Rismana, akan membahas contoh dari penerapan green builidng yang ada di Indonesia.
Suatu bangunan yang dapat memaksimalkan sumber daya alam untuk dapat meminimalkan energi
yang digunakan namun tetap layak untuk di huni merupakan salah satu pengertian dari konsep
green building. Ketika pertama kali bangunan dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan,
pengoperasian hingga dalan operasionalnya harus memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi,
menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu kualitas udara di dalam
ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya.
Penerapan green building mencoba melakukan efisiensi pada empat faktor, diantaranya;
1. Efisiensi desain struktur
Meminimalkan dampak pembangunan, mulai dari pelaksanaan hingga penggunaan.
2. Efisiensi energi
Efisiensi energi dengan menggunakan energi yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharukan. Seperti pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan ruangan.
3. Efisiensi air
Efisiensi penggunaan air dengan cara sistem sumur resapan dan tidak menggunakan air
tanah terus menerus. Ada alternatif lainnya selain menggunakan air tanah.
4. Efisiensi material
Green Building Council Indonesia (GBCI) menetapkan 6 aspek peduman green building, yaitu:
1. Tepat guna lahan
2. Efisiensi dan konservasi energi
3. Konservasi air
4. Sumber dan siklus material
5. Kualitas udara dan kenyamanan ruang
6. Manajemen lingkungan bangunan
Selanjutnya akan ada contoh dari penerapan green building dalam segi desain bangunan di gedung
kementrian PUPR:
1. Gedung kementrian PUPR memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara
vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi
shading bagi sisi bangunan dibawahnya.
2. Luas ruang terbuka hijau yang lebih besar, zero run off, pembatasan sirkulasi kendaraan
bermotor, jalur pejalan kaki yang terintegrasi, termasuk untuk difabel, pengembangan
MEP, serta manajemen persampahan yang terintegrasi.
3. Melakukan konsep rain water harvesting, recycling dan reuse.
4. Pada atap gedung dipasang panel surya dilengkapi dengan teknologi PVROOF.
Mengurangi penggunaan daya listrik PLN sebesar 50%.
Penghematan energi rata-rata gedung sebesar 59% atau setara 3,52 juta KwH per tahun.
Penghematan energi terhadap desain bangunan sebesar 31% atau setara 1 juta KwH per tahun.
Sekian yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Sampai jumpa kembali.

Anda mungkin juga menyukai