LISTRIK DINAMIS
(RANGKAIAN HAMBATAN SERI DAN PARALEL, RANGKAIAN
SUMBER TEGANGAN SERIDAN PARALEL, SERTA GAYA GERAK
LISTRIK (GGL)
DISUSUN OLEH:
ANIK SUDARMI
213129764641
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan limpahan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan materi ajar berbasis masalah dalam rangka
mengikuti kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Malang. Dalam
penyelesaian tugas ini, penulis mendapat bantuan berupa dukungan dan masukan dari berbagai
1. Seluruh Panitia PPG di Universitas Negeri Malang, terutama Bapak Darmawan selaku admin
grup PPG Kemenag Universitas Negeri Malang dan Ibu Erti Hamimi selaku help desk Kelas
4. Semua rekan PPG Daljab Kemenag Mapel IPA kelas 02 yang telah menjadi keluarga dan
Penulis berharap hasil karya ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Penulis menyadari
bahan ajar yang dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penulisan. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
Penulis
2
Daftar Isi
A. Pendahuluan .........................................................................................................................4
1. Deskripsi Singkat ..............................................................................................................4
2. Relevansi ..........................................................................................................................4
3. Petunjuk Belajar ...............................................................................................................4
B. Inti .......................................................................................................................................5
1. Capaian Pembelajaran.......................................................................................................5
2. Sub Capaian Pembelajaran ................................................................................................5
3. Uraian Materi ....................................................................................................................6
a. Rangkaian Hambatan Listrik Seri ............................................................................. 6
b. Rangkaian Hambatan Listrik Paralel ..........................................................................7
c. Rangkaian Sumber Tegangan Seri .............................................................................8
d. Rangkaian Sumber Tegangan Paralel.........................................................................9
e. Rangkaian Baterai Tidak Searah .............................................................................. 10
f. Gaya Gerak Listrik (GGL) ....................................................................................... 11
g. Penerapan Rangkaian Hambatan Listrik Seri Paralel, Rangkaian Sumber Tegangan Seri
Paralel, dan Gaya Gerak Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari .................................12
C. Penutup ..................................................................................................................................19
Rangkuman .................................................................................................................... 19
Evaluasi .......................................................................................................................... 20
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 21
3
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Bahan ajar ini merupakan bahan ajar yang disusun berdasarkan Problem Based
Learning (PBL) pada pembelajaran materi Listrik Dinamis di kelas IX Semester 1. Materi ajar
ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, peserta
didik didorong untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di
sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap
peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada bahan ajar ini. Guru dapat memperkayanya
dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber
dari lingkungan sosial dan alam.
2. Relevansi
Sebagai salah satu rumpun ilmu yang berperan penting dalam mempersiapkan dan
membekali siswa sebagai insan yang akan hidup di era abad 21, maka penyusunan materi ajar
ini juga berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan-kemampuan abad 21. Selain itu
pula, proses mengukur kemajuan pendidikan suatu negara serta pemahaman peserta didik suatu
negaraterhadap IPA dibandingkan secara rutin sebagaimana dilakukan melalui TIMSS (The
Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Program for International
Student Assessment). Melalui penilaian internasional seperti ini kita dapat mengetahui kualitas
pembelajaran IPA dibandingkan dengan negara lain. Materi IPA pada Listrik Dinamis ini telah
disesuaikan dengan tuntutan penguasaan materi IPA relevan dengan TIMSS dan PISA.
3. Petunjuk Belajar
Sebelum Anda menggunakan materi ajar ini, kalian perlu membaca bagian petunjuk ini.
Halini bertujuan agar kalian dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari bahan ajar ini.
Berikut adalah beberapa fitur yang ada di materi ajar ini:
4
Ayo pahami ini berisi petunjuk untuk memakai alat ukur multimeter.
Forum diskusi ini berisi suatu masalah yang berkaitan dengan konsep yang perlu untuk
dipecahkan melalui kelompok. Fitur ini dapat melatih kalian dalam mengungkapkan
pendapat atau berkomunikasi dan memecahkan masalah.
Rangkuman berisi ringkasan materi dari bab yang telah dipelajari. Kalian dapat
mereview keseluruhan materi yang telah dipelajari melalui fitur ini.
Evaluasi berisi soal-soal untuk mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dalam
sub bab yang telah dipelajari.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik
dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif.
Merangkai rangkaian hambatan seri dan paralel, rangkaian sumber tegangan seri dan
paralel, dan Gaya Gerak Listrik.
5
3. Uraian Materi
a. Rangkaian Hambatan Listrik Seri
Jika kalian diberi seperangkat alat terdiri atas dua lampu pijar, baterai, dan
beberapa utas kabel, bagaimanakah cara untuk menyalakan dua lampu itu secara
bersamaan? Samakah terangnya?
Rangkaian hambatan seri adalah rangkaian yang disusun secara berurutan (segaris).
Pada rangkaian hambatan seri yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, besar
kuat arus di setiap titik dalam rangkaian tersebut adalah sama. Jadi, semua hambatan yang
terpasang pada rangkaian tersebut dialiri arus listrik yang besarnya sama. Bila salah satu
hambatan ada yang putus, maka arus listrik pada rangkaian tersebut juga putus/tidak
mengalir.
Sumber: http://fisikazone.com/rangkaian-
hambatan-listrik/
Gambar 1 Rangkaian Hambatan Seri
Pada gambar diatas, terlihat dua buah lampu (sebagai hambatan) yang disusun
seri. Kuat arus yang mengalir melalui kedua lampu tersebut sama besarnya,
sedangkan tegangannya berbeda (VAB ≠ VBC). Dengan
6
menggunakan hukum Ohm dapat kita tuliskan secara matematis sebagaiberikut.
Jika VAB= I × R1, VBC = I × R2, VAC = VAB + VBC; maka:
VAC = VAB + VBC
VAC = I × R1 + I × R2
VAC = I (R1 + R2)
Jika kita ganti kedua hambatan yang dirangkai seri dengan sebuah hambatan
pengganti (Rs) lihat gambar (c) diatas, maka VAC = I × Rs , sehingga kita dapatkan
persamaan sebagai berikut.
VAC = I(R1 + R2)
I × Rs = I(R1 + R2)
Rs = R1 + R2
Jadi, bentuk umum hambatan pengganti yang dirangkai seri adalah sebagai
berikut.
Rs = R1 + R2 + R3 + … + Rn (n = banyaknya hambatan)
Hambatan pengganti pada kedua rangkaian ini selalu lebih besar karena
merupakan jumlah dari hambatan-hambatan yang dipasang.
7
Sumber: http://fisikazone.com/rangkaian-hambatan-listrik/
Gambar 2 Rangkaian Hambatan Paralel
Pada gambar diatas, dua buah lampu (sebagai hambatan) dirangkai paralel. Kuat
arus yang mengalir pada lampu 1 (I1) dan lampu 2 (I2) besarnya tergantung nilai
hambatannya, sedangkan tegangan yang melewati kedua lampu tersebut besarnya sama.
𝑽𝟏 = 𝑽𝟐 = 𝑽𝒑𝒂𝒓𝒂𝒍𝒆𝒍
𝐼1 ≠ 𝐼2 ≠ 𝐼𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 tetapi 𝑰𝒑𝒂𝒓𝒂𝒍𝒆𝒍 = 𝑰𝟏 + 𝑰𝟐
Sumber: Ekplorasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX SMP dan MTs, 2020
Gambar 3 Tiga buah Baterai dirangkai seri
Tiga buat baterai dapat dirangkai secara seri. Pada rangkaian ini, GGL total rangkaian
merupakan jumlah aljabar tiap-tiap baterai. Berdasarkan gambar 3, GGL totalnya adalah
8
E=E1+E2+E3
Jika ada n buah baterai sejenis yang dirangkai secara seri, maka:
Etot= nE
Jika baterai dirangkai secara seri, hambatan dalamnya otomatis terangkai secara seri.
Jika ada n buat baterai sejenis yang dirangkai seri, hambatan dalam totalnya adalah
Etot= nE
Jika baterai dirangkai secara seri, hambatan dalamnya otomatis terangkai secara seri.
jika ada n buah baterai sejenis yang dirangkai seri, hambatan dalam totalnya adalah
rtot= n r
dengan demikian, kuat arus (I) yang mengalir adalah
I= nE/(R+nr)
Sumber: Ekplorasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX SMP dan MTs, 2020
Gambar 4 Tiga buah baterai dirangkai paralel
Tiga buah baterai dapat dirangkai secara paralel. Pada rangkaian ini, GGL tiap-
tiap baterai sama dengan GGL totalnya. Dari gambar 4 GGL-nya adalah
E1= E2=E3=EAB=E
Jika ada n buah baterai sejenis dirangkai paralel, hambatan dalamnya otomatis
juga terangkai secara paralel. Dengan demikian,
9
1 = 1 + 1 ...+ 1 ,
𝑟𝑝 𝑟1 𝑟2 𝑟𝑛
𝑟
Sehingga rp=
𝑛
Keterangan:
E= GGL sumber tegangan (V)
I= kuat arus listrik (A)
R= hambatan luar (ohm)
r= hambatan dalam (ohm)
n= jumlah sumber tegangan
Sumber: Ekplorasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX SMP dan MTs, 2020
Gambar 5 Rangkaian Baterai Seri tidak searah
Es= E-E+E= E
Rangkaian baterai paralel dengan GGL E, tidak searah seperti gambar 6 dibawah ini
besar GGL rangkaian adalah
10
Sumber: Ekplorasi Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX SMP dan MTs, 2020
Gambar 6 Rangkaian Baterai paralel tidak searah
EAB= E-E=0
Ayo Pahami!
13
Kita bisa mengetahui berapa nilai input tegangan yang diberikan dan nilai
tegangan keluaran dari rangkaian yang dibuat. Selain itu kita juga bisa tahu
berapasih nilai arus yang mengalis pada rangakain atau pada bagian
tertentu. Kemudian hasil pengukuran tersebut kita bandingkan apakah
sudah sesuai dengan teori.
Baca Juga : Contoh Soal Hambatan Listrik Lengkap dengan Materi dan
Pembahasannya
14
1. Cara Menggunakan dan Membaca Amperemeter
Perhatikan gambar diatas. Gambar bagian kiri adalah cara yang benar
untuk mengukur arus listrik pada yang mengalir pada komponen resistor
dan arus yang tersebut sama dengan arus rangkaian, karena tidak ada
percabangan. Sedangkan pada gambar bagian kanan adah cara yang salah
dalam mengukur arus listrik.
15
penting yang arus kita perhatikan. Pertama kita harus tahu berapa skala
maksimum amperemeter yang kita gunakan untuk mengukur arus, berapa
nilai skala yang ditunjuk dan
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa skala maksimum dari amperemeter
tersebut adalah 3 dan batas ukur arus sebesar 3A. Karena batas ukur 3A maka arus
yang dapat diukur dengan alat ini adalah kurang dari sama dengan 3A.
Contoh :
Jika jarum penunjuk menunjukan sebuah nilai misalkan 2 dan skala maksimim
adalah 3 kemudian batas ukur dari alat tersebut adalah 3A. Maka nila hasil
pengukuran adalah
16
Dari hasil diatas maka kita bisa lihat bahwa, jika skala maksimum sama dengan
nilai batas ukur amperemeter, maka hasil ukur akan sama dengan nilai skala yang
ditunjuk.
Baca Juga : Contoh Soal Resistor Seri, Paralel Dan Kombinasi Seri-Paralel
Lengkap Dengan Konsep Dan Pembahasan
Voltmeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur nilai tegangan
pada sebuah komponen atau rangkalain tertentu. Sama halnya dengan
amperemeter, voltmeter juka ada 2 jenis yaitu voltmeter AC dan DC.
Antara voltmeter dan amperemeter memiliki cara mengukur yang berbeda. Untuk
mengukur nilai sebuah tegangan pada dua titik ab atau pada komponen tertentu
maka kita harus mengukurnya secara paralel. Maksudnya adalah merangkaikan
voltmeter dengan komponen yang ingin diukur secara paralel. Untuk lebih jelas
perhatikan gambar dibawah ini.
17
Dari gambar diatas : Cara Menggunakan Voltmeter yang BENAR adalah pada
gambar bagian kiri. Pada gambar bagian kiri, kita melakukan pengukuran nilai
tegangan pada resistor R1. Sedangkan pada gambar bagian kanan merupakan cara
yang SALAH dalam menggunakan voltmeter.
Contoh :
Jika skala yang ditunjukan pada sebuah pengukuran oleh jarum penunjuk adalah
pada skala 5 dan skala maksimum volmeter 10V. Kemudian batas ukur tegangan
yang digunakan adalah 20V maka nilai hasil pengukuran adalah
Multimeter adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus,
tegangan dan bahkan dilengkapi dengan alat pengukur hambatan dan kapasitansi.
Dari namanya saja multi (banyak) artinya dapat mengukur arus dan tegangan
hanya dengan 1 alat. Namun, kita tetap harus mengaturnya terlebih dahulu
sebelum menggunakan. Ketika kita ingin mengukur Arus maka kita harus set ke
alat ukur arus sedangkan ketika ingin mengukur tegangan maka set alat ke
tegangan.
18
alat secara paralel dengan komponen yang ingin diukur. Kemudian untuk
mengukur arus menggunakan multimeter, kita harus set multimeter ke arus dan
merangkai multimeter secara seri dengan komponen atau rangkaian.
Sumber: https://www.gammafisblog.com/2019/07/cara-membaca-amperemeter-
voltmeter-dan.html
Forum Diskusi
Tentukan rumusan masalah berdasarkan tujuan praktikum!
Tentukan rumusan hipotesis berdasarkan rumusan masalah!
Tentukan cara pengambilan data yang benar dan teliti agar dapat menjawab
rumusan masalah yang telah dirumuskan!
Bandingkan rumusan hipotesis dengan hasil praktikum yang telah dilakukan dan
bandingkan juga dengan teori yang ada!
Buatlah kesimpulan terkait materi pelajaran pada hari tersebut!
C. Penutup
Rangkuman
Rangkaian hambatan yang disusun berurutan atau berjajar disebut rangkaian seri.
Selanjutnya, Rt ditulis Rs (R seri) sehingga Rs= R1+R2+...+Rn, dengan n= jumlah
resistor.
Rangkaian yang disusun vertikal disebut rangkaian paralel. Selanjutnya, Rt ditulis
Rp (Rp = Rparalel). Dengan demikian, diperoleh persamaan:
1/Rp= 1/R1+1/R2...+1/Rn, dengan n= jumlah resistor
Jika baterai dirangkai secara seri, hambatan dalamnya otomatis terangkai secara seri.
jika ada n buah baterai sejenis yang dirangkai seri, hambatan dalam totalnya adalah
rtot= n r
dengan demikian, kuat arus (I) yang mengalir adalah
I= nE/(R+nr)
19
tetapi, kemampuan untuk menghasilkan arus listrik menjadi lebih besar. Hal itu
terjadi karena hambatan dalam totalnya menjadi lebih kecil. Dalam hal ini, kuat
arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dirumuskan
I= E/(R+r/n)
Beda potensial sumber tegangan ketika sumber tegangan tersebut tidak
mengalirkan arus listrik disebut gaya gerak listrik (GGL), sedangkan beda
potensial ketika sumber tegangan mengalirkan arus listrik disebut tegangan jepit.
Besar gaya gerak listrik (GGL) selalu lebih besar daripada tegangan jepit.
Evaluasi
1. Kita akan membuat rangkaian seri pada 4 buah lampu untuk dipasang sebagai hiasan kamar.
Jika hambatan pada lampu tersebut masing-masing 1 Ω, 2 Ω, 3 Ω, dan 4 Ω. Berapa minimal
baterai yang memiliki tegangan 1,5 V yang akan kita gunakan agar keempat lampu tersebut
dapat nyala?
2. Kita akan membuat rangkaian paralel pada 2 buah lampu untuk dipasang di sepeda. Jika
hambatan pada lampu tersebut masing-masing 10 Ω dan 30 Ω. Berapa minimal baterai yang
diperlukan agar lampu tersebut dapat nyala?
3. Jika kita memasang 3 buah baterai 1,5 V ke dalam senter dengan kita memasang 4 buah
baterai 1,5 V ke dalam senter. Lampu yang dirangkai dengan baterai yang mana yang akan
menyala lebih terang? Jelaskan?
4. Pemasangan batu baterai pada remote tv biasanya dipasang tidak sejajar. Termasuk rangkaian
apakah itu?
5. Batu baterai yang tertulis 1,5 V itu ketika dirangkai dalam rangkaian dan diukur
menggunakan voltmeter, tegangan hasil pengukuran tidak akan sama dengan ukuran 1,5 V
yang tertera pada baterai. Mengapa demikian?
20
Daftar Pustaka
https://akbaralzaini.wordpress.com/rangkaian-seri-dan-pararel/
http://fisikazone.com/rangkaian-hambatan-listrik/
https://www.gammafisblog.com/2019/07/cara-membaca-amperemeter-voltmeter-
dan.html
Nugroho, Arianto dan Budi Purwanto, 2020, Eksplorasi Ilmu Pengetahuan Alam
untuk Kelas IX SMP dan MTs, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Prima, Eka Cahya, 2019, Pendalaman Materi IPA Modul 5 (Gelombang, Optik,
dan Listrik Magnet), Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
21