1. Identitas
Nim : 201810070311113
Kelas : Biologi 5B
Sistem reproduksi pada hewan dibagi menjadi dua yaitu reproduksi secara seksual
dan reproduksi secara aseksual :
A. Reproduksi aseksual :
1. Pembelahan: menghasilkan sel anakan yang sama besar, dengan jumlah kromosom yang
sama dengan induknya. Contohnya: protozoa dan amoeba.
2. Fragmentasi: menghasilkan sel anakan yang tidak sama besar. Contohnya: hydra
dan polychaeta.
3. Budding: pembentukan individu baru untuk membentuk koloni, berbentuk lebih kecil dari
induk dan terletak di samping dan dibentuk dari sekelompok sel embroinal.
Spermatogenesis
∙ Proestrus: fase sebelum estrus. Fase dimana folikel tumbuh di bawah pengaruh FSH dan
menghasilkan estradiol. Sistem reproduksi memulai persiapan untuk pelepasan ovum dari
overium. Akhir dari fase ini, betina memperlihatkan perhatian pada jantan.
∙ Estrus: folikel de graaf membesar dan matang. Ovum mengalami pematangan. Estradiol dari
fol de graaf menyebabkan perubahan pada saluran reproduksi (bengkak, merah, tegang,
berlendir). Terjadi penerimaan terhadap pejantan. Pada akhir fase estrus terjadi ovulasi.
4. Matestrus (kalau ada): terdapat banyak sel epitel menanduk dan lekosit, kemudian ada juga
sel epitel biasa.
1. Hewan monoestrus: hanya memiliki 1 siklus estrus per tahun (hewan liar)
2. Hewan polyestrus: mempunyai siklus estrus secara periodik per tahun (sapi, babi,
dan kuda)
3. Hewan Polyestrus bermusim yaitu mempunyai siklus estrus periodik hanya selama
musim tertentu dalam setahun (domba)
Oogenesis
cara umum, dalam tahap awal oogenesis, oogonia mengalami pembelahan secara
mitosis dan menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut
berhenti hingga bayi dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2juta oosit
primer mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas,
oosit melanjutkan pembelahan miosis I. Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid,
satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan
kutub primer.
Selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami
pembelahan miosis II. Oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, satu sel berukuran
normal disebut ootid dan yang lain berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan
kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari
pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh 3 badan kutub sekunder. Ootid mengalami
perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang. Sedangkan, ketiga badan kutub mengalami
degenerasi. Hasil akhirnya disimpulkan bahwa oogenesis hanya menghasilkan ovum.
Siklus Metruasi
Perkembangan folikel diawali oleh hormon FSH dari kelenjar pitutari bagian
depan. Folikel yang berkembang akan mengeluarkan esterogen. Esterogen akan
merangsang endometrium untuk menebal. Setelah ovulasi, kelenjar pada endometrium mulai
mengumpar dan mulai mensekresikan cairan jernih. Cairan ini disekresikan sebagai persiapan
terjadinya implantasi embrio. Ketika ovum yang dilepaskan saat ovulasi tidak mengalami
pembuahan, corpus luteum mulai degenerasi dan menyebabkan turunnya produksi estrogen
dan progesteron. Hal ini mengakibatkan turunnya hormone bagi ensometrium.
Sehingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah endometrium dan terkelupas bersama
darah dari kapiler meninggalkan uterus menuju serviks dan keluar dari tubuh melalui vagina
sebagai cairan menstruasi
Konsep yang saya pahami yaitu pada sub materi mengenai mekanisme reproduksi, susunan
fungsional, spermatogenesis, oogenesis.
Saya harus lebih banyak membaca untuk menambah pengetahuan agar diskusi berjalan
dengan lancar dan menyenangkan.