ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung, tingkat efisiensi
dari penggunaan faktor-faktor produksi, serta return to scale pada pertanian tanaman jagung di
Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan secara
positif terhadap produksi jagung adalah tenaga kerja, dan pupuk. Sedangkan pestisida
berpengaruh signifiken secara negatif terhadap produksi jagung. Faktor luas lahan dan benih
tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara
nyata dan positif terhadap pendapatan usaha tani jagung yaitu faktor jumlah produksi, biaya
benih dan harga jual jagung. Faktor biaya pestisida dan biaya tenaga kerja berpengaruh nyata
secara negatif terhadap pendapatan usaha tani jagung. Sedangkan faktor biaya pupuk tidak
berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha tani jagung di Desa Gedang-gedang Kecamatan
Batuputih Kabupaten Sumenep. Nilai efisiensi R/C ratio menunjukkan tingkat efisiensi
produksi usaha tani jagung di Desa Geadang-gedang Kecamatan Batuputih Kabupaten
Sumenep adalah efisien, dengan nilai lebih besar dari satu yaitu sebesar 1,93. Produksi jagung
di daerah penelitian berada pada kondisi return to scale yang cenderung meningkat (Increasing
Returns to Scale) yaitu 1,083 tetapi relatif kecil atau mendekati konstan yang berarti masih
dapat ditingkatkan.
10
CEMARA VOLUME 10 NOMOR 1 NOPEMBER 2013 ISSN: 2087-3484
11
CEMARA VOLUME 10 NOMOR 1 NOPEMBER 2013 ISSN: 2087-3484
12
CEMARA VOLUME 10 NOMOR 1 NOPEMBER 2013 ISSN: 2087-3484
Usaha dengan kenaikan hasil yang Ln Y= 1,733 +0,040 LnX1 +0,049 Ln X2 + 0,121
berkurang. Ln X3 + 1,058 Ln X4 - 0,185 Ln X5
13
CEMARA VOLUME 10 NOMOR 1 NOPEMBER 2013 ISSN: 2087-3484
nilai alpha 0,05 artinya secara statistik tidak pupuk secara parsial terhadap tingkat
terdapat pengaruh X2 (benih) terhadap Y ( produksi jagung di Desa Gedang-gedang.
tingkat produksi jagung). Hal ini berarti tidak c.4. Variabel Jumlah Tenaga Kerja (X4)
terdapat pengaruh benih secara parsial Hasil dari uji parsial diketahui nilai
terhadap tingkat produksi jagung di Desa variabel tenaga kerja sebesar 9,402 lebih besar
Gedang-gedang. dari pada T tabel yang mempunyai nilai 2,042
c.3. Variabel Pupuk (X3) dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari nilai
Hasil dari uji parsial diketahui nilai alpha 0,05 artinya secara statistik terdapat
variabel pupuk sebesar 2,084 lebih besar dari pengaruh X4 (tenaga kerja) terhadap Y
pada T tabel yang mempunyai nilai 2,042 (tingkat produksi jagung). Hal ini berarti ada
dengan probabilitas 0,047 lebih kecil dari nilai pengaruh jumlah tenaga kerja secara parsial
alpha 0,05 artinya secara statistik terdapat terhadap tingkat produksi jagung di Desa
pengaruh X3 (pupuk) terhadap Y ( tingkat Gedang-gedang.
produksi jagung). Hal ini berarti ada pengaruh
14
CEMARA VOLUME 10 NOMOR 1 NOPEMBER 2013 ISSN: 2087-3484
3.3.1. Uji Asumsi Klasik Hasil dari uji parsial diketahui nilai
Hasil uji asumsi klasik terhadap fungsi variabel biaya benih sebesar 2,663 lebih besar
produksi cobb-douglass tersebut adalah tidak dari pada t tabel yang mempunyai nilai 2,042
terjadi hubungan linier diantara variabel- dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari nilai
variabel bebasnya (tidak terjadi alpha 0,05 artinya secara statistik terdapat
multikolinearitas), data pengamatan tersebut pengaruh X2 (biaya benih) terhadap Y (tingkat
tidak memiliki autokorelasi, tidak terdapat pendapatan petani jagung), Hal ini berarti
adanya hubungan yang sistematis antara terdapat adanya pengaruh biaya benih secara
variabel yang menjelaskan dengan nilai positif terhadap tingkat pendapatan petani
mutlak dari residualnya (tidak mengalami jagung di Desa Gedang-gedang. Besarnya
heteroskedastisitas). pengaruh biaya benih terhadap pendapatan
sebesar 0,104 atau 10,40 %.
3.3.2. Uji Fungsi Pemodelan Regresi
a. Simultant Test (Uji F) c.3. Variabel Biaya Pupuk (X3)
Nilai F hitung 229,27 dan nilai F tabel Hasil dari uji parsial diketahui nilai
(α, 0,05) = 2,60. Ini berarti variabel faktor- variabel biaya pupuk sebesar -1,663 lebih
faktor produksi yang terdiri dari X1, X2, X3, X4 kecil dari pada t tabel yang mempunyai nilai
dan X5 secara bersama-sama berpengaruh 2,042 dengan probabilitas 0,084 lebih besar
nyata terhadap produksi jagung di desa Kebun dari nilai alpha 0,05 artinya secara statistik
Dadap Barat Kecamatan Saronggi Kabupaten tidak terdapat pengaruh X3 (biaya pupuk)
Sumenep, sehingga hipotesis statistiknya secara nyata dan negatif terhadap Y (tingkat
menerima Hi dan menolak H0, artinya bahwa pendapatan petani jagung). Hal ini berarti jika
faktor produksi yang dimasukkan dalam ada penambahan biaya pupuk secara parsial
model secara bersama-sama menunjukkan akan menurunkan terhadap tingkat pendapatan
adanya pengaruh terhadap produksi jagung di petani jagung. Besarnya pengaruh – 0,062
Desa Gedang-gedang Kecamatan Batuputih atau – 6,2%.
Kabupaten Sumenep.
c.4. Variabel Biaya Tenaga Kerja (X4)
b. Koefisien Determinasi Hasil dari uji parsial diketahui nilai
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar variabel biaya tenaga kerja sebesar -4,066
0,978 yang berarti 97,8 % produksi jagung di lebih besar dari pada t tabel yang mempunyai
Desa Gedang-gedang Kecamatan Batuputih nilai 2,042 dengan probabilitas 0,000 lebih
Kabupaten Sumenep dipengaruhi oleh luas kecil dari nilai alpha 0,05 artinya secara
lahan, bibit, pupuk, tenaga kerja dan pestisida, statistik terdapat pengaruh X4 (biaya tenaga
sedangkan 2,2 % dipengaruhi oleh variable di kerja) secara negatif terhadap Y (tingkat
luar model pendapatan petani jagung). Hal ini berarti jika
ada kenaikan biaya tenaga kerja secara
c. Uji Parsial (Uji t) parsial akan menurunkan terhadap tingkat
c.1. Variabel Jumlah Produksi (X1) pendapatan petani jagung di Desa Gedang-
Hasil dari uji parsial diketahui nilai gedang. Besarnya pengaruh – 0,314 atau -
variabel Jumlah Produksi sebesar 19,896 lebih 31,4%.
besar dari pada t tabel yang mempunyai nilai
2,042 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil c.5. Variabel Biaya Pestisida (X5)
dari nilai alpha 0,05 artinya secara statistik Hasil dari uji parsial diketahui nilai
Terdapat pengaruh X1 (Jumlah Produksi) variabel bibit sebesar -4,184 lebih besar dari
secara positif terhadap Y ( tingkat pendapatan pada t tabel yang mempunyai nilai 2,042
petani jagung). Hal ini berarti, jika ada dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari nilai
penambahan Jumlah Produksi secara parsial alpha 0,05 artinya secara statistik terdapat
akan meningkatkan pendapatan petaani pengaruh X5 (biaya pestisida) secara negatif
jagung di Desa Gedang-gedang. Besarnya terhadap Y (tingkat pendapatan petani
pengaruh jumlah produksi terhadap jagung). Hal ini berarti ada pengaruh negatif
pendapatan sebesar 1,377 atau 137,7 %. jika biaya pestisida secara parsial dinaikkan
justru akan menurunkan terhadap pendapatan
c.2. Variabel Biaya Benih (X2) petani jagung di Desa Gedang-gedang.
15
CEMARA VOLUME 10 NOMOR 1 NOPEMBER 2013 ISSN: 2087-3484
3.3.3. Analisis Efisiensi dengan R/C Ratio Penerimaan dalam usaha tani jagung
Biaya total merupakan penjumlahan menghasilkan produk sebanyak 4926 Kg
antara jumlah biaya tetap dan biaya variable. dengan harga sebesar Rp. 2953/Kg, maka
Dimana biaya tetap dalam usaha tani jagung penerimaan sebesar Rp 14.467.041.
sebesar Rp. 2.366.589. Sedangkan untuk Keuntungan adalah penerimaan dikurangi
biaya variabel sebesar Rp. 5.156.352, jadi oleh total biaya yang dikeluarkan dalam usaha
biaya total dalam sebesar Rp. 7.522.942. tani. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp
16
CEMARA VOLUME 10 NOMOR 1 NOPEMBER 2013 ISSN: 2087-3484
6.944.099. Hasil analisis dapat dilihat pada terhadap pendapatan usaha tani jagung .
Tabel 4: Faktor biaya pupuk tidak berpengaruh
Berdasarkan perhitungan efisiensi nyata terhadap produksi jagung di Desa
dengan R/C Ratio pada Tabel 4 Gedang-gedang Kecamatan Batuputih
menunjukkan nilai R/C Ratio dengan nilai Kabupaten Sumenep pada musim tanam
1,93. Didasarkan hasil perhitungan R/C 2013.
Ratio dengan nilai R/C > 1, bahwa usaha tani 4. Hasil analisis R/C ratio menunjukkan
jagung tersebut menguntungkan. tingkat efisiensi produksi usaha tani
Nilai efisiensi dari usaha tani sebesar jagung di Desa Gedang-gedang adalah
1,93 berdasarkan kriteria yang digunakan, efisien, Bukti tersebut diperkuat dengan
maka usaha ini sudah efisien karena nilai hasil perhitungan R/C ratio mempunyai
efisiensi lebih dari 1. Nilai efisiensi usaha nilai lebih besar dari satu yaitu sebesar
1,93 berarti setiap 1 rupiah biaya yang 1,93.
dikeluarkan akan didapatkan penerimaan 1,93 5. Ditinjau dari return to scale, produksi
dengan memperoleh pendapatan sebesar 0,93 jagung di daerah penelitian berada pada
rupiah. kondisi return to scale cenderung
Hal ini dapat diasumsikan bahwa meningkat (Increasing Returns to Scale)
perkembangan usaha tani jagung diprediksikan yaitu 1,083 tetapi relatif kecil atau
akan mempengaruhi laju perkonomian mendekati konstan. Karena return to scale
masyarakat. khususnya di Desa Gedang- di atas 1, hal ini berarti faktor produksi
gedang Kecamatan Batuputih Kabupaten yang dipakai masih dapat ditingkatkan.
Sumenep. Kondisi ini membuka peluang bagi
para pengusaha untuk meningkatkan usaha tani DAFTAR PUSTAKA
jagung. Hal ini menunjukkan bahwa usaha Ferrianta, Y. Hanani, N. Setiawan, B.
tani jagung sangat baik atau efisien untuk Muhaimin. 2012. Dampak
diusahakan. Pengembangan Bio Ethanol dan
Perubahan Iklim Global Terhadap
IV. KESIMPULAN Kinerja Ekonomi Jagung Di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dan Seminar Nasional Mahasiswa Pasca
pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai Sarjana. UPN. Jawa Timur.
berikut : Gujarati, D.N. 2003. Bacis Econometrics.
Fourth Edition. McGrawHill
1. Penggunaan faktor-faktor produksi (luas
International Editions
lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan
Rahim dan Retno, Diah. 2007. Pengantar
pestisida) berpengaruh positif terhadap
Teori dan Kasus Ekonomitrika
tingkat produksi jagung di Desa Gedang-
Pertaanian. Seri Agriwawasan. Jakarta:
gedang Kecamatan Batuputih Kabupaten
Penebar Swadaya.
Sumenep.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian.
2. Faktor pupuk dan tenaga kerja sangat
1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
dominan berpengaruh positif terhadap
LP3ES.
produksi, sedangkan faktor pestisida
Soekartawi. 2001. Agribisnis Teori dan
berpengaruh secara negatif terhadap
Aplikasinya. Cetakan Keenam. Jakarta:
produksi usaha tani jagung . Faktor luas
PT. Raja Grafindi Persada.
lahan dan benih tidak berpengaruh nyata
_________. 2004. Petani Indonesia dalam
terhadap produksi jagung di Desa
Menghadapi Persaingan Global. .
Gedang-gedang Kecamatan Batuputih
Malang: Universitas Brawijaya
Kabupaten Sumenep pada musim tanam
2013.
3. Faktor jumlah produksi dan biaya benih
serta harga jual jagung berpengaruh
nyata secara positif terhadap pendapatan
usahatani jagung, sedangkan factor biaya
pestisida dan biaya tenaga kerja
berpengaruh nyata secara negatif
17