disebut asinan atau acar sperti buah Strategi pemasaran menurut Leliana
ketimun atau jenis labu-labuan lainnya. (2000) menyatakan bahwa logika
Kandungan air yang tinggi sekitar 92% pemasaran dan berdasarkan itu unit
menjadi semangka pembersih tubuh yang usaha diharapkan mencapai sasaran-
sangat baik. Terutama untuk cairan pada sasaran pemasarannya. Strategi
tubuh,semangka juga kaya akan kalium pemasaran memiliki peran dalam
dan kalsium, yang menjadikannya sangat membantu pengembangan perpektif dari
baik untuk menghilangkan kolik (Anonim, unit produksi dalam mengarahkan
2007). produksi yang bersangkutan ke masa
Menurut Samadi (2010), tanaman depannya. Faktor dari strategi pemasaran
semangka (Citrullus vulgaris) termasuk adalah mencari cara-cara dimana petani
tanaman semusim yang tumbuh memperoleh keuntungan maksimal dan
merambat dan dalam pmbudidayaannya mempertahankan kelangsungan hidup
membutuhkan sinar matahari penuh. petani dengan strategi pemasaran yang
Pada iklim lembab pertumbuhan tanaman tepat. Hal ini dapat dicapai dengan
akan lambat dan tanaman mudah mengalokasikan sumberdaya yang ada
terserang oleh penyakit, terutama jamur. secara tepat, sehingga petani dapat
Penggunaan benih unggul bermutu mempertahankan jalannya budidaya
tinggi merupakan salah satu faktor yang semangka dalam lingkungan usaha yang
berpengaruh dalam produktivitas terus berkembang.
usahatani semangka . Semakin maju
teknologi pertanian, semakin maju pula B. Perumusan Masalah
perkembangan teknologi benih. Kadaan Berdasarkan latar belakang yang
ini akan bertambah mantap apabila telah diuraikan diatas maka dirumuskan
didukung oleh tersedianya benih beberapa masalah sebagai berikut :
semangka yang cukup. Sebagai unsur 1. Bagaimana pengaruh faktor –
utama dalam usaha peningkatan produksi faktor produksi terhadap
semangka, benih yang digunakan harus pendapatan petani dalam
berkualitas, karena baik tidaknya mutu usahatani semangka di Desa
benih sangat menentukan hasil produksi Arapayung Kecamatan Pantai
suatu komoditi. Penggunaan benih yang Cermin.
kurang bermutu akan mengakibatkan 2. Bagaimana tingkat keuntungan
produksi tanaman mnjadi tidak bagus. dalam usahatani semangka yang
Minat petani untuk menggunakan benih diperoleh petani di Desa
bersertifikat (bermutu) dan varietas Arapayung Kecamatan Pantai
unggul yang masih rendah, sehingga Cermin.
rentan terhadap hama dan penyakit. Hal 3. Bagaimana kelayakan usahatani
ini brdampak pada turunnya produktivitas semangka di Desa Arapayung
semangka. Padahal penggunaan benih Kecamatan Pantai Cermin.
unggul bermutu dan berlabel merupakan
salah satu komponen produksi yang C. Tujuan Penelitian
memiliki beberapa keuntungan Berdasarkan perumusan masalah
diantaranya peningkatan produksi dapat diketahui tujuan penelitian ini
persatuan luas dan waktu, peningkatan sebagai berikut :
intensitas tanam dan mutu hasil, 1. Untuk mengetahui bagaimana
mengatasi kendala hama penyakit, srta pengaruh faktor produksi sewa
meningkatkan pendapatan petani lahan, tenaga kerja, benih, pupuk
(Susilawati, 2010). dan pestisida terhadap
Produktivitas tanaman semangka di pendapatan petani semangka di
Kecamatan Pantai Cermin dari tahun ke Desa Arapayung Kecamatan
tahun mngalami fluktuatif. Ini terjadinya Pantai Cermin Kabupaten
karena adanya cuaca yang tidak Serdang Bedagai.
menentu,yaitu turunnya hujan pada saat 2. Untuk mengetahui tingkat
tanaman semangka mulai berbuah keuntungan dalam usahatani
sehingga tanaman mengalami semangka di Desa Arapayung
pembuahan yang kurang maksimal yang Kecamatan Pantai Cermin
mempengaruhi pada tingkat produksinya. Kabupaten Serdang Bedagai.
40
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..
Tabel 1. Pengaruh Sewa Lahan, Tenaga Kerja, Benih, Pupuk dan Pestisida Terhadap
Produksi Tanaman Semangka
No. Variabel Koefisien t-hitung f-tabel
1. Konstanta -4013170,224 2,631
2. Sewa lahan (X1) 9,906 2,571
3. Tenaga kerja (X2) -4,460 -1,268
4. Benih (X3) 24,224 1,193
5. Pupuk (X4) 4,182 2,385 2,060
6. Pestisida (X5) 9,312 1,124
7. R-Square 0,949
8. Adjusted R.Square 0,946
9. F.Statistik 253,498
10. Variabel Dependent (Y1) Produksi tanaman semangka
Sumber : Data Primer Diolah (2020)
sebesar 9,312% dengan asumsi ceteris sewa lahan yang berbeda-beda antar
paribus atau factor lain dianggap konstan. petani. Penerimaan ini merupakan harga
Berdasarkan hasl uji t diperoleh jual dikali dengan produksi dimana harga
hasil analisis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,124 < buah semangka sebesar Rp. 1.500,-/kg
2,060) maka teriama 𝐻1 tolak 𝐻𝑜 . Artinya dan produksi rata-rata sebesar 16.330 kg.
secara parsial variabel pestisida Adapun rata-rata penerimaan yang
berpengaruh nyata terhadap pendapatan diperoleh petani dalam setiap
petani tanaman semangka (Y) pada panen/musim tanam sebesar Rp.
tingkat kepercayaan 95%. Hal ini diduga 24.495.000,- dari rata-rata sewa lahan
karena petani sudah optimal dalam berkisar 0,65 ha, sumber diolah dari data
menggunakan pestisida. primer.
Total Penerimaan
4. Penerimaan dan Pendapatan TR =PxQ
Usahatani Tanaman Semangka TR = 16.330 kg x Rp. 1.500,-
1. Penerimaan Usahatani Tanaman TR = Rp. 24.495.000,-
Semangka Untuk melihat perbedaan besar
Penerimaan adalah penghasilan penerimaan rata-rata yang diperoleh
yang belum dikurangi biaya produksi yang petani pada masing-masing status
dikeluarkan petani dalam menghasilkan kepemilikan lahan dapat dilihat dari Tabel
produksi tanaman semangka dengan 2 berikut.
Tabel 2. Penerimaan Rata-rata Petani Pada Setiap Status Sewa Lahan Rata-rata 0,65 Ha
No. Status Lahan Sewa Lahan (ha) Penerimaan (Rp)
1. Sewa Lahan 0,65 24.495.000
Sumber Primer Diolah (2020)
Tabel 3. Total Biaya Rata-rata Yang Dikeluarkan Petani Pada Setiap Status Sewa Lahan
Rata-rata 0,65 ha
No. Status Lahan Sewa Lahan (Ha) Pengeluaran (Rp)
1. Sewa Lahan 0,65 6.932.655
Sumber : Data Primer Diolah (2020)
Dari tabel diatas dapat dilihat rata-rata Sewa lahan dari seluruh
bahwa total biaya yang dikeluarkan petani responden sebesar 0,65 ha.
dengan system Sewa Lahan sebesar Rp. 3. Pendapatan Usahatani Tanaman
6.932.655,- sumber diolah dari data Semangka
primer. Pendapatan adalah penerimaan
Sama halnya dengan Sewa lahan bersih yang telah diterima oleh petani
pada penerimaan, Sewa lahan pada total yang dikurangi dengan biaya produksi
biaya disamakan menjadi 0,65.ha karena yang telah dikeluarkan petani dalam
45
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..
Tabel 4. Pendapatan Rata-rata Petani Pada Status Sewa Lahan Rata-rata 0,65 ha
No. Status Lahan Sewa Lahan (Ha) Pendapatan (Rp)
1. Sewa Lahan 0,65 17.562.345
Sumber : Data Primer Diolah (2020)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor produksi yang telah ada secara
besar rata-rata pendapatan petani dengan lebih efisien lagi.
system Sewa Lahan yaitu sebesar Rp. Dari nilai R/C ratio yang diperoleh
17.562.345,- dari rata-rata Sewa lahan dari hasil analisis kelayakan usahatani
0,65 ha. Sewa lahan masing-masing semangka, dapat dilihat dari nilai R/C
sama yaitu 0,65 ha. Dari rata-rata rationya sangat kecil, ini berarti besar
pendapatan petani system Sewa Lahan keuntungan yang diterima petani rendah.
per musim tanam (55 hari) bila dibagi Untuk meningkatkan pendapatan petani
perbulannya sekitar Rp. 8.781.173,- atau dapat dilakukan dengan cara menekan
per harinya sekitar Rp. 159.658, - dan biaya penggunaan tenaga kerja. Untuk
dibandingkan dengan upah regional atau menekan biaya penggunaan tenaga kerja
UMR Kabupaten Serdang Bedagai (Rp. dapat dilakukan dengan melestarikan
2.869.000,-) maka usahatani semangka budaya gotong royong, yang saat ini
masih layak atau menguntungkan. antara petani yang satu dengan petani
yang lain dapat bekerja sama dan
5. Kelayakan Usahatani Tanaman bergotong royong sehingga dapat
Semangka mengurangi pengggunaan tenaga kerja.
Untuk mengetahui layak atau tidak Selain itu upaya untuk
layaknya usahatani tanaman semangka meningkatkan pendapatan petani juga
tersebut untuk diusahakan maka dapat dapat dilakukan melalui penggunaan
diuji dengan menggunakan rumus benih yang bersertifikasi dan jumlahnya
Revenue Cost Ratio (R/C Ratio). sesuai dengan anjuran yang ada.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 Pemupukan yang baik juga akan
R/C Ratio = 𝐵𝐼𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
mempengaruhi produksi tanaman
Adapun hasil analisisnya adalah sebagai semangka yang otomatis akan
berikut : berpengaruh juga terhadap pendapatan
24.495.000
R/C Ratio = 6.932.655 petani.
= 3,53
Dari hasil perhitungan diatas KESIMPULAN DAN SARAN
diketahui besarnya R/C ratio dari petani
petani sampel yang mengusahakan A. Kesimpulan
usahatni semangka dilokasi penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan
adalah 3,87. Dari hasil tersebut dapat analisa yang dilakukan, maka diambil
dikatakan bahwa usahatani semangka di beberapa kesimpulan sebagai berikut :
daerah penelitian menguntungkan dan a. Secara serempak variabel sewa
layak untuk diusahakan di daerah lahan, tenaga kerja, benih, pupuk
penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai dan pestisida berpengaruh nyata
R/C ratio lebih besar pula keuntungan terhadap pendapatan petani
yang diperoleh petani dalam menjalankan semangka di Desa Arapayung
usahataninya. Hal ini dapat dicapai Kecamatan Pantai Cermin
apabila petani mengalokasikan factor- Kabupaten Serdang Bedagai.
46
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..
B. Saran
1. Kepada Petani
Diharapkan agar lebih
mengoptimalkan penggunaan pupuk
organik digabungkan dengan pupuk
anorganik pada tanaman dan selain itu
juga sebaiknya penggunaan benih unggul
agar produksi yang dihasilkan meningkat.
2. Kepada Peneliti Berikutnya
Kepada peneliti berikutnya, agar
tidak hanya meneliti tentang usahatni
semangka saja, tetapi juga membahas
kearifan lokal yang dapat dikembangkan
untuk meningkatkan pendapatan petani.
DAFTAR PUSTAKA