Anda di halaman 1dari 9

WAHANA INOVASI VOLUME 10 No.

1 JAN-JUNI 2021 ISSN : 2089-8592

ANALISIS USAHATANI DAN SISTEM


PEMASARAN SEMANGKA
Hendra Hidayah1, Leni Handayani2, A. Effendi Lubis3, Siska Yulianita4
1,4
Mahasiswa dan Dosen Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Alwashliyah (UNIVA) Medan
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muslim Nusantara (UMN) Medan
3
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Darma Agung (UDA) Medan

ABSTRAK Usahatani tanaman semangka layak


diusahakan karena nilai R/C rationya lebih
Rumusan masalah dalam penelitian besar dari satu (3,53 > 1).
ini yaitu : 1). Bagaimana analisis
usahatani dan pemasaran semangka Kata Kunci : Usahatani Semangka,
terhadap pendapatan petanidi Desa Sistem Pemasaran
Arapayung Kecamatan Pantai Cermin
Kabupaten Serdang Bedagai. PENDAHULUAN
Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah metoda penentuan Perekonomian di Indonesia ditopang
daerah penelitian yang ditetapkan secara dari beberapa sektor, salah satunya
purposive (sengaja), sampel dalam sektor pertanian yang menyumbangkan
penelitian ini adalah petani di Desa pendapatan terbsar bagi negara. Hal ini
Arapayung, Kecamatan Pantai Cermin, dapat diketahui dari besarnya persentase
Kabupaten Serdang Bedagai. Data yang penduduk Indonesia yang bekerja di
dikumpulkan adalah data primer dan sektor pertanian yang dapat dilihat pada
sekunder. Analisis data pada perumusan sumber pendapatan dan status pekerjaan
masalah menggunakan fungsi Cobb rumah tangga pertanian Indonesia
Dauglas, rumus penerimaan, rumus (Pasaribu, 1992)
keuntungan dan rumus analisis R/C ratio Sektor pertanian masih mempunyai
kelayakan usahatani semangka. peranan penting dalam pembangunan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekonomi di Indonesia. Dalam hal
: 1) Variabel independent (X1,X3, X4 dan penyerapan tenaga kerja, sektor
X5) secara serempak berpengaruh nyata pertanian juga mempunyai peranan yang
terhadap pendapatan petani semangka sangat strategis.
(Y) pada tingkat kepercayaan 95% yaitu Dalam agribinsnis, mutu buah –
(253,498 > 2,060). Secara parsial variabel buahan sangatlah penting dan
sewa lahan (X1), benih (X3), pupuk (X4) menentukan keberhasilan usaha.
dan pestisida (X5) berpengaruh nyata Masalah mutu yang dihadapi diantaranya
terhadap pendapatan petani semangka, , penampilan buah yang kotor, memar-
tenaga kerja (X2) tidak berpengaruh nyata memar, tidak higienis, warna yang tidak
terhadap pendapatan petani semangka merata dan cita rasa buah yang tidak
(Y). Koefisien Determinasi (𝑅2 ) sama antar buah yang diperdagangkan.
menunjukkan nilai sebesar 0,949 artinya Masalah rendahnya mutu buah tersebut
variabel independent (X1, X3, X4 dan X5) dapat diatasi dengan penggunaan bibit
secara serempak mampu memberikan berlabel (Leliana, 2000)
penjelasan terhadap pendapatan petani Tanaman semangka dibudidayakan
semangka sebesar 94,9%, sedangkan untuk dimanfaatkan sebagai buah segar,
sisanya 5,1% dijelaskan oleh variabel lain tetapi ada yang dimanfaatkan buah
yang tidak dimasukkan ke dalam estimasi. semangka muda untuk bahan sayur
2) Variabel independent status sewa mayur. Semangka yang dibudidayakan
lahan berpengaruh nyata terhadap untuk dimanfaatkan bijinya, yang memiliki
pendapatan petani semangka. 3) Adapun aroma dan rasa tawar, bijinya diolah
rata-rata pendapatan yang diperoleh oleh menjadi makanan ringan yang disebut
petani di daerah penelitian sebesar Rp. “kuwaci” (disukai masyarakat sebagai
17.562.345,- dari sewa lahan 0,65 ha. 4) makanan ringan). Kulit semangka juga
39
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

disebut asinan atau acar sperti buah Strategi pemasaran menurut Leliana
ketimun atau jenis labu-labuan lainnya. (2000) menyatakan bahwa logika
Kandungan air yang tinggi sekitar 92% pemasaran dan berdasarkan itu unit
menjadi semangka pembersih tubuh yang usaha diharapkan mencapai sasaran-
sangat baik. Terutama untuk cairan pada sasaran pemasarannya. Strategi
tubuh,semangka juga kaya akan kalium pemasaran memiliki peran dalam
dan kalsium, yang menjadikannya sangat membantu pengembangan perpektif dari
baik untuk menghilangkan kolik (Anonim, unit produksi dalam mengarahkan
2007). produksi yang bersangkutan ke masa
Menurut Samadi (2010), tanaman depannya. Faktor dari strategi pemasaran
semangka (Citrullus vulgaris) termasuk adalah mencari cara-cara dimana petani
tanaman semusim yang tumbuh memperoleh keuntungan maksimal dan
merambat dan dalam pmbudidayaannya mempertahankan kelangsungan hidup
membutuhkan sinar matahari penuh. petani dengan strategi pemasaran yang
Pada iklim lembab pertumbuhan tanaman tepat. Hal ini dapat dicapai dengan
akan lambat dan tanaman mudah mengalokasikan sumberdaya yang ada
terserang oleh penyakit, terutama jamur. secara tepat, sehingga petani dapat
Penggunaan benih unggul bermutu mempertahankan jalannya budidaya
tinggi merupakan salah satu faktor yang semangka dalam lingkungan usaha yang
berpengaruh dalam produktivitas terus berkembang.
usahatani semangka . Semakin maju
teknologi pertanian, semakin maju pula B. Perumusan Masalah
perkembangan teknologi benih. Kadaan Berdasarkan latar belakang yang
ini akan bertambah mantap apabila telah diuraikan diatas maka dirumuskan
didukung oleh tersedianya benih beberapa masalah sebagai berikut :
semangka yang cukup. Sebagai unsur 1. Bagaimana pengaruh faktor –
utama dalam usaha peningkatan produksi faktor produksi terhadap
semangka, benih yang digunakan harus pendapatan petani dalam
berkualitas, karena baik tidaknya mutu usahatani semangka di Desa
benih sangat menentukan hasil produksi Arapayung Kecamatan Pantai
suatu komoditi. Penggunaan benih yang Cermin.
kurang bermutu akan mengakibatkan 2. Bagaimana tingkat keuntungan
produksi tanaman mnjadi tidak bagus. dalam usahatani semangka yang
Minat petani untuk menggunakan benih diperoleh petani di Desa
bersertifikat (bermutu) dan varietas Arapayung Kecamatan Pantai
unggul yang masih rendah, sehingga Cermin.
rentan terhadap hama dan penyakit. Hal 3. Bagaimana kelayakan usahatani
ini brdampak pada turunnya produktivitas semangka di Desa Arapayung
semangka. Padahal penggunaan benih Kecamatan Pantai Cermin.
unggul bermutu dan berlabel merupakan
salah satu komponen produksi yang C. Tujuan Penelitian
memiliki beberapa keuntungan Berdasarkan perumusan masalah
diantaranya peningkatan produksi dapat diketahui tujuan penelitian ini
persatuan luas dan waktu, peningkatan sebagai berikut :
intensitas tanam dan mutu hasil, 1. Untuk mengetahui bagaimana
mengatasi kendala hama penyakit, srta pengaruh faktor produksi sewa
meningkatkan pendapatan petani lahan, tenaga kerja, benih, pupuk
(Susilawati, 2010). dan pestisida terhadap
Produktivitas tanaman semangka di pendapatan petani semangka di
Kecamatan Pantai Cermin dari tahun ke Desa Arapayung Kecamatan
tahun mngalami fluktuatif. Ini terjadinya Pantai Cermin Kabupaten
karena adanya cuaca yang tidak Serdang Bedagai.
menentu,yaitu turunnya hujan pada saat 2. Untuk mengetahui tingkat
tanaman semangka mulai berbuah keuntungan dalam usahatani
sehingga tanaman mengalami semangka di Desa Arapayung
pembuahan yang kurang maksimal yang Kecamatan Pantai Cermin
mempengaruhi pada tingkat produksinya. Kabupaten Serdang Bedagai.
40
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

3. Untuk mengetahui kelayakan menentukan nilai ekonomi petani (Kotslle,


usahatani semangka di Desa 2011).
Arapayung Kecamatan Pantai Dalam konteks penyusunan sistem
Cermin Kabupaten Serdang pemasaran memiliki 2 dimensi , yaitu
Bedagai. dimensi saat ini ataupun dimensi yang
akan datang. Dimensi saat ini berkaitan
TINJAUAN PUSTAKA/KERANGKA dengan hubungan yang telah ada antara
PEMIKIRAN/HIPOTESIS petani dengan lingkungannya. Sedangkan
dimensi yang akan datang mencakup
A. Tinjauan Pustaka hubungan dimasa yang akan dating dan
1. Biaya Usahatani diharapkan akan dapat terjalin suatu
Biaya adalah korbanan yang program atau tindakan yang di perlukan
dicurahkan dalam proses produksi smula untuk mencapai tujuan tersebut.
fisik, kemudian diberi nilai rupiah
(Hermanto, 1998 dalam Handayani, 3. Struktur Biaya, Pendapatan dan
2006). Sedangkan menurut Soekartawi, Efisiensi Pemasaran
dkk (1995) menyebutkan bahwa biaya Dalam biaya atau cost merupakan
atau pngeluaran usahatani adalah semua semua pengorbanan mulai dari biaya
nilai yang masuk yang habis dipakai atau bahan baku sampai dengan biaya – biaya
dikeluarkan di dalam proses produksi, yang dikorbankan untuk semua produksi
tetapi tidak termasuk tenaga kerja yang terjual (Total Cost). Biaya juga dapat
keluarga petani. Menurut Daniel (2004), diartikan sebagai keseluruhan
dalam usahatani dikenal dua macam pengorbanan yang ada hubungannya
biaya yaitu biaya tunai atau biaya yang dengan sebuah produksi dan penjualan
dibayarkan dan biaya yang tidak tunai hasil produksi.
atau biaya yang tidak dibayarkan/ Dalam usahatani dikenal juga biaya
diperhitungkan. Biaya tunai atau biaya langsung ataupun biaya tidak langsung.
yang dibayarkan adalah biaya yang Yang dimaksud dengan biaya tidak
dikeluarkan untuk untuk membayar upah langsung adalah biaya penyusutan dan
tenaga kerja diluar keluarga, biaya untuk lain sebagainya. Sedangkan biaya biaya
pembelian input produksi seperti sewa langsung yaitu biaya yang langsung
lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, panen digunakan dalam proses produksi
dan lain-lain. Biaya yang diperhitungkan ataupun Actual cost (Alma, 2012).
digunakan untuk menghitung berapa Efisiensi pemasaran adalah suatu
besarnya pendapatan kerja petani jika keadaan dimana diperoleh bagian yang
modal dan nilai kerja keluarga adil bagi semua lembaga yang terkait
diperhitungkan. Selain itu biaya yang dalam pemasaran dan margin pemasaran
diperhitungkan digunakan untuk adil bagi semua lembaga yang terkait
menghitung nilai penyusutan dari dalam pemasaran dan margin pemasaran
penggunaan suatu peralatan. yang rendah secara keseluruhannya
dapat diukur dari marketing margin, share
2. Sistem Pemasaran margin dan panjang pendeknya saluran
Sistem pemasaran merupakan suatu pemasaran tersebut.
manajemen yang disusun untuk Hubungan ketiga efisiensi ini
mempercepat pemecahan persoalan dijelaskan oleh Ali and Byrlee (2001), dan
pemasaran dan membuat suatu Battese and Coelli (2006) menyatakan
keputusan yang tepat. Setiap fungsi bahwa efisiensi ekonomi akan dicapai jika
manajemen memberikan kontribusi efisiensi secara alokatif dan teknik juga
tertentu pada saat penyusunan strategi diperoleh. Efisiensi teknik merfleksikan
pada level yang berbeda. Sistem kemampuan usahatani untuk
pemasaran merupakan fungsi yang menghasilkan output yang maksimum
memiliki hubungan yang paling besar pada tingkat input yang digunakan. Disisi
dengan lingkungan eksternal. Oleh lain juga, efisiensi alokatif menjelaskan
karena itu pemasaran memiliki peran kemampuan untuk menggunakan input
penting dalam pengembangan secara optimal dan proposi pada tingkat
pemasaran. Sistem pemasaran harga input tertentu.
mempunyai peran penting dalam sebuah
usahatani karena berfungsi untuk
41
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

B. Kerangka Pemikiran usahatani semangka di Desa Arapayung


Usahatani semangka dipengaruhi Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
oleh faktor – faktor produksi karena faktor Serdang Bedagai. Pengambilan sampel
produksi dapat menentukan hasil produksi secara purposive (berdasarkan kebutuhan
dari tanaman semangka tersebut. Pada dan keinginan). Pada metode ini sampel
penlitian yang akan dilaksanakan faktor – yang diwawancarai bukan atas
faktor produksi diantaranya sewa lahan, pertimbangan sendiri melainkan atas
tenaga kerja, benih, pupuk dan pestisida. petunjuk dan arahan penyuluh pertanian
Selain faktor – faktor tersebut, usahatani (PPL) kecamatan, aparatur dan tokoh –
semangka juga dipengaruhi sistem tokoh desa. Menurut Margono (2004),
pemasaran dalam menentukan harga jual sampel adalah bagian dari populasi yang
pada saat panen tiba. Sistem pemasaran diambil dengan menggunakan cara-cara
merupakan suatu manajemen yang tertentu.
disusun untuk mempercepat pemecahan
persoalan pemasaran dan membuat C. Metode Pengumpulan Data
suatu keputusan yang tepat dalam Data yang dikumpulkan dalam
menentukan nilai ekonomi produk petani. penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh dari
C. Hipotesis hasil wawancara dengan petani dengan
1. Biaya sewa lahan, biaya tenaga menggunakan daftar pertanyaan
kerja, biaya benih, biaya pupuk, (Quesioner) yang telah disusun terlebih
biaya pestisida dan biaya panen dahulu. Sedangkan data sekunder
berpengaruh terhadap diperoleh dari lembaga – lembaga terkait
pendapatan petani semangka di dan dari buku literatur yang relevan serta
Desa Arapayung Kecamatan jurnal yang mendukung penelitian ini.
Pantai Cermin Kabupaten
Serdang Bedagai. D. Metode Analisis Data
2. Usahatani semangka memberikan Data yang diperoleh dari responden
tingkat pendapatan petani lebih kemudian diolah terlebih dahulu,
tinggi dari UMR di Desa kemudian diuji dengan menggunakan alat
Arapayung Kecamatan Pantai statistik yang sesuai.
Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai. HASIL PENELITIAN DAN
3. Usahatani semangka layak PEMBAHASAN
diusahakan petani di Desa
Arapayung Kecamatan Pantai 1. Analisis Hasil Penelitian dan
Cermin Kabupaten Serdang Pengujian Hipotesis
Bedagai. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa
METODE PENELITIAN mayoritas petani yang menjalankan
usahatani semangka adalah petani
A. Lokasi dan Waktu Penelitian tradisional yang tidak mengetahui teknik
Penelitian ini dilakukan di Desa budidaya yang benar. Hal ini terlihat dari
Arapayung Kecamatan Pantai Cermin kegiatan yang dilakukan selama proses
Kabupaten Serdang Bedagai. Pemilihan produksi. Biasanya petani melakukan
lokasi penelitian ditentukan secara budidaya sesuai pengetahuannya sendiri.
sengaja (purposive) dengan Dalam menjalankan usahataninya
pertimbangan lokasi sebagai lokasi petani menggunakan tenaga kerja dari
budidaya semangka. Waktu penelitian dalam keluarga maupun dari luar
dilakukan mulai bulan April hingga bulan keluarga. Pengupahan tenaga kerja
Juni 2020. Waktu tersebut digunakan dilokasi penelitian berdasarkan system
untuk memperoleh data dari petani dan borongan yang nilainya berbeda pada
data – data dari instansi terkait dan masing-masing pekerjaan.
instansi pemerintahan lainnya.

B. Metode Pengambilan Sampel


Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah petani yang memiliki
42
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

2. Pengaruh Variabel Bebas Secara semangka dilokasi penelitian, maka


Serempak Terhadap Produksi diperoleh persamaan regresi linier
Tanaman Semangka berganda seperti Tabel 1 berikut ini.
Dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada masing-masing petani

Tabel 1. Pengaruh Sewa Lahan, Tenaga Kerja, Benih, Pupuk dan Pestisida Terhadap
Produksi Tanaman Semangka
No. Variabel Koefisien t-hitung f-tabel
1. Konstanta -4013170,224 2,631
2. Sewa lahan (X1) 9,906 2,571
3. Tenaga kerja (X2) -4,460 -1,268
4. Benih (X3) 24,224 1,193
5. Pupuk (X4) 4,182 2,385 2,060
6. Pestisida (X5) 9,312 1,124
7. R-Square 0,949
8. Adjusted R.Square 0,946
9. F.Statistik 253,498
10. Variabel Dependent (Y1) Produksi tanaman semangka
Sumber : Data Primer Diolah (2020)

Dari hasil pengujian yang dilakukan, 3. Pengaruh Variabel Bebas Secara


maka dapat diperoleh persamaan regresi Parsial Terhadap Produksi Tanaman
linier berganda sebagai berikut : Semangka.
Y = -4013170,224 + 9,906 X1 – a. Interpretasi Pengaruh Biaya
4,460 X2 + 24,224 X3 + Sewa Lahan (X1) Terhadap
4,182 X4 + 9.312 X5 + Pendapatan Petani Tanaman
931516,18379 Semangka
Berdasarkan hasil perhitungan, Berdasarkan hasil regresi linier
diketahui 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (256,872 > 2,060), berganda yang dikonfersikan kedalam
maka H1 diterima H0 ditolak, artinya fungsi Cobb Dauglass, dapat ditentukan
bahwa variabel independen sewa lahan bahwa variabel biaya Sewa lahan (X1)
(X1), benih (X3), pupuk (X4) dan pestisida mempunyai pengaruh yang posisitif
(X5) berpengaruh nyata terhadap terhadap pendapatan petani semangka
pendapatan petani semangka pada (Y), besar koefisien menunjukkan 9,906.
tingkat kepercayaan 95%. Dengan Artinya apabila variabel Sewa lahan
demikian hipotesis diterima, hal ini terjadi ditambah 1% maka maka pendapatan
karena tingkat pendapatan petani petani tanaman semangka akan
semangka dipengaruhi oleh variabel sewa bertambah 9.906 %, dengan asumsi
lahan (X1), tenaga kerja (X2), benih (X3), ceteris paribus atau faktor lain dianggap
pupuk (X4) sebesar dan biaya pestisida konstan.
(X5). Berdasarkan hasil uji t diperoleh
Koefisien determinasi (𝑅2 ) hasil analisis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (9,906 >
menunjukkaan nilai sebesar 0,949 artinya 2,060) maka diterima 𝐻1 tolak 𝐻𝑜 . Artinya
variabel independen biaya sewa lahan secara parsial variabel Sewa lahan (X1)
(X1), biaya tenaga kerja (X2), biaya benih berpengaruh nyata terhadap pendapatan
(X3), biaya pupuk (X4) dan biaya petani semangka (Y) pada tingkat
pestisida (X5) mampu memberikan kepercayaan 95%. hal ini diduga karena
penjelasan terhadap pendapatan petani petani sudah optimal dalam mengolah
semangka sebesar 94,9% sedangkan dan menggunakan lahan pertanian
sisanya 5,1% lainnya dijelaskan oleh mereka.
variabel-variabel lain yang tidak
dimasukkan kedalam model etimasi.
Seperti faktor sosial petani yaitu tingkat
pendidikan petani, jumlah tanggungan
petani dan lain-lain.
43
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

b. Interpretasi Pengaruh Tenaga d. Interpretasi Pengaruh Pupuk (X4)


Kerja (X2) Terhadap Pendapatan Terhadap Pendapatan Petani
Petani Tanaman Semangka Tanaman Semangka
Berdasarkan hasil regresi linier Berdasarkan hasil regresi linier
berganda dapat ditentukan bahwa berganda dapat ditentukan bahwa
variabel tenga kerja (X2) mempunyai variabel pupuk (X4) berpengaruh
pengaruh negatif terhadap pendapatan terhadap pendapatan petani tanaman
petani semangka (Y), besar koefisien semangka (Y), besar koefisien
menunjukkan - 4,460. Artinya apabila menunjukkan 4,182. Artinya apabila
variabel tenaga kerja ditambah 1% maka pupuk bertambah 1% maka pendapatan
pendapatan petani semangka akan petani tanaman semangka akan
berkurang sebesar 4,460 % dengan bertambah sebesar 4,182% dengan
asumsi ceteris paribus atau faktor lain asumsi ceteris paribus atau factor lain
dianggap konstan. dianggap konstan.
Berdasarkan hasil uji t diperoleh Berdasarkan hasil uji t diperoleh
hasil analisis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (-1,268 < hasil analisis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (2,385 >
2,060) maka terima 𝐻1 tolak 𝐻𝑜 . Artinya 2,060) maka terima 𝐻0 tolak 𝐻1 . Artinya
secara parsial variabel tenaga kerja (X2) secara parsial variabel pupuk (X4) tidak
berpengaruh nyata terhadap pendapatan berpengaruh nyata terhadap pendapatan
petani semangka (Y) pada tingkat petani semangka (Y) pada tingkat
kepercayaan 95% dengan pengaruh kepercayaan 95%. Hal ini diduga karena
negatif. Hal ini diduga terjadi hubungan kurang efisiennya penggunaan pupuk
negatif karena penggunaan tenaga kerja yang belum tepat yang disebabkan
yang terlalu banyak, karena menurut kurangnya pengetahuan petani tentang
Soekartawi (2006) penggunaan tenaga penggunaan dosis pupuk yang tepat per
kerja yang terlalu banyak akan satuan luas, karna umumnya petani
menimbulkan biaya yang terlalu tinggi. merupakan petani tradisional yang bertani
secara turun menurun tanpa mengenal
c. Interpretasi Pengaruh Benih (X3) teknik budidaya yang benar.
Terhadap Pendapatan Petani Tidak di dapatnya pengaruh
Tanaman Semangka pemberian pupuk terhadap pendapatan
Berdasarkan hasil regresi petani tanaman semangka bias juga
berganda yang dikonfersikan kedalam karena penggunaan pupuk organik secara
fungsi Cobb Dauglass, dapat ditentukan terus menerus yang menyebabkan tanah
bahwa variabel benih (X3) berpengaruh mengalami kekurangan unsur hara
positif terhadap pendapatan petani (kekahatan). Menurut Samadi (2010),
tanaman semangka (Y), besar koefisien pada dasarnyaa penggunaan pupuk
menunjukkan 24,224. Artinya apabila organik secara terus menerus hingga
variabel benih bertambah 1% maka pada tahap tertentu ternyata dapat
pendapatan petani tanaman semangka berakibat buruk bagi kondisi hara tanah.
akan bertambah 24,224% dengan asumsi Pupuk organik akan terakumulasi didalam
ceteris paribus atau faktor lain dianggap tanah dan menyebabkan kekalahatan
konstan. (kekurangan hara).
Berdasarkan hasil uji t diperoleh
hasil analisis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,193 < e. Interpretasi Pengaruh Pestisida
2,060 ) maka terima 𝐻1 tolak 𝐻𝑜 . Artinya (X5) Terhadap Pendapatan Petani
secara parsial variabel benih (X3) Tanaman Semangka
berpengaruh nyata terhadap pendapatan Berdasarkan hasil regresi linier
petani tanaman semangka pada tingkat berganda dapat ditemukan bahwa
kepercayaan 95% dengan pengaruh variabel pestisida (X5) mempunyai
positif. Hal ini diduga terjadi hubungan pengaruh yang posisitf terhadap
positif .karena penggunaan benih di lokasi pendapatan petani tanaman semangka
penelitian menggunakan benih hasil (Y), besar koefisien menunjukkan 9,312.
persilangan.. Menurut Kalie (2015) Artinya apabila variabel pestisida
pengunaan benih yang t diketahui ditambah 1% maka pendapatan petani
kualitasnya dan akan menimbulkan tanaman semangka akan bertambah
naiknya produktivitas lahan.
44
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

sebesar 9,312% dengan asumsi ceteris sewa lahan yang berbeda-beda antar
paribus atau factor lain dianggap konstan. petani. Penerimaan ini merupakan harga
Berdasarkan hasl uji t diperoleh jual dikali dengan produksi dimana harga
hasil analisis 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1,124 < buah semangka sebesar Rp. 1.500,-/kg
2,060) maka teriama 𝐻1 tolak 𝐻𝑜 . Artinya dan produksi rata-rata sebesar 16.330 kg.
secara parsial variabel pestisida Adapun rata-rata penerimaan yang
berpengaruh nyata terhadap pendapatan diperoleh petani dalam setiap
petani tanaman semangka (Y) pada panen/musim tanam sebesar Rp.
tingkat kepercayaan 95%. Hal ini diduga 24.495.000,- dari rata-rata sewa lahan
karena petani sudah optimal dalam berkisar 0,65 ha, sumber diolah dari data
menggunakan pestisida. primer.
Total Penerimaan
4. Penerimaan dan Pendapatan TR =PxQ
Usahatani Tanaman Semangka TR = 16.330 kg x Rp. 1.500,-
1. Penerimaan Usahatani Tanaman TR = Rp. 24.495.000,-
Semangka Untuk melihat perbedaan besar
Penerimaan adalah penghasilan penerimaan rata-rata yang diperoleh
yang belum dikurangi biaya produksi yang petani pada masing-masing status
dikeluarkan petani dalam menghasilkan kepemilikan lahan dapat dilihat dari Tabel
produksi tanaman semangka dengan 2 berikut.

Tabel 2. Penerimaan Rata-rata Petani Pada Setiap Status Sewa Lahan Rata-rata 0,65 Ha
No. Status Lahan Sewa Lahan (ha) Penerimaan (Rp)
1. Sewa Lahan 0,65 24.495.000
Sumber Primer Diolah (2020)

Dari tabel diatas dapat dilihat dikeluarkan selama proses produksi


bahwa penerimaan yang diperoleh petani tanaman semangka mulai dari
dengan sistem sewa lahan, sebesar Rp. pengolahan tanah sampai pemanenan.
24.495.000,- sumber diolah dari data Biaya produksi rata-rata yang dikeluarkan
primer. Karena rata-rata sewa lahan dari oleh petani dalam memproduksi
keseluruhan responden adalah 0,65 ha semangka dalam satu kali musim tanam
maka untuk melihat besar perbedaan adalah sebesar Rp. 6.932.655 dari rata-
penerimaan petani pada masing-masing rata Sewa lahan 0,65 ha, sumber diolah
status kepemilikan lahan, maka sewa dari data primer. Untuk melihat besar
lahan dari masing-masing status biaya rata-rata yang dikeluarkan petani
kepemilikan lahan disamakan menjadi pada masing-masing status sewa lahan
0,65 ha. dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
2. Biaya Produksi Usahatani
Tanaman Semangka
Biaya produksi tanaman semangka
adalah keseluruhan biaya yang

Tabel 3. Total Biaya Rata-rata Yang Dikeluarkan Petani Pada Setiap Status Sewa Lahan
Rata-rata 0,65 ha
No. Status Lahan Sewa Lahan (Ha) Pengeluaran (Rp)
1. Sewa Lahan 0,65 6.932.655
Sumber : Data Primer Diolah (2020)

Dari tabel diatas dapat dilihat rata-rata Sewa lahan dari seluruh
bahwa total biaya yang dikeluarkan petani responden sebesar 0,65 ha.
dengan system Sewa Lahan sebesar Rp. 3. Pendapatan Usahatani Tanaman
6.932.655,- sumber diolah dari data Semangka
primer. Pendapatan adalah penerimaan
Sama halnya dengan Sewa lahan bersih yang telah diterima oleh petani
pada penerimaan, Sewa lahan pada total yang dikurangi dengan biaya produksi
biaya disamakan menjadi 0,65.ha karena yang telah dikeluarkan petani dalam
45
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

usahataninya. Pendapatan petani TR = 16.330 kg x Rp. 1.500,-


semangka dalam 0,8 Ha sebesar Rp. TR = Rp. 24.495.000,-
22.329.500,- Pendapatan rata-rata petani Π = TR – TC
yang diperoleh dalam usahataninya pada Π = Rp. 24.495.000 – Rp.6.932.655,-
setiap panen/musim tanam (55 hari) = Rp. 17.562.345,-
sebesar Rp. 17.562.345,- dari rata-rata Rata-rata pendapatan petani yang
Sewa lahan 0,65 ha. mengusahakan usahatani tanaman
Pendapatan : semangka dengan system Sewa Lahan
Π = TR – TC dapat dilihat dari Tabel 4 berikut.
TR =PxQ

Tabel 4. Pendapatan Rata-rata Petani Pada Status Sewa Lahan Rata-rata 0,65 ha
No. Status Lahan Sewa Lahan (Ha) Pendapatan (Rp)
1. Sewa Lahan 0,65 17.562.345
Sumber : Data Primer Diolah (2020)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor produksi yang telah ada secara
besar rata-rata pendapatan petani dengan lebih efisien lagi.
system Sewa Lahan yaitu sebesar Rp. Dari nilai R/C ratio yang diperoleh
17.562.345,- dari rata-rata Sewa lahan dari hasil analisis kelayakan usahatani
0,65 ha. Sewa lahan masing-masing semangka, dapat dilihat dari nilai R/C
sama yaitu 0,65 ha. Dari rata-rata rationya sangat kecil, ini berarti besar
pendapatan petani system Sewa Lahan keuntungan yang diterima petani rendah.
per musim tanam (55 hari) bila dibagi Untuk meningkatkan pendapatan petani
perbulannya sekitar Rp. 8.781.173,- atau dapat dilakukan dengan cara menekan
per harinya sekitar Rp. 159.658, - dan biaya penggunaan tenaga kerja. Untuk
dibandingkan dengan upah regional atau menekan biaya penggunaan tenaga kerja
UMR Kabupaten Serdang Bedagai (Rp. dapat dilakukan dengan melestarikan
2.869.000,-) maka usahatani semangka budaya gotong royong, yang saat ini
masih layak atau menguntungkan. antara petani yang satu dengan petani
yang lain dapat bekerja sama dan
5. Kelayakan Usahatani Tanaman bergotong royong sehingga dapat
Semangka mengurangi pengggunaan tenaga kerja.
Untuk mengetahui layak atau tidak Selain itu upaya untuk
layaknya usahatani tanaman semangka meningkatkan pendapatan petani juga
tersebut untuk diusahakan maka dapat dapat dilakukan melalui penggunaan
diuji dengan menggunakan rumus benih yang bersertifikasi dan jumlahnya
Revenue Cost Ratio (R/C Ratio). sesuai dengan anjuran yang ada.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 Pemupukan yang baik juga akan
R/C Ratio = 𝐵𝐼𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
mempengaruhi produksi tanaman
Adapun hasil analisisnya adalah sebagai semangka yang otomatis akan
berikut : berpengaruh juga terhadap pendapatan
24.495.000
R/C Ratio = 6.932.655 petani.
= 3,53
Dari hasil perhitungan diatas KESIMPULAN DAN SARAN
diketahui besarnya R/C ratio dari petani
petani sampel yang mengusahakan A. Kesimpulan
usahatni semangka dilokasi penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan
adalah 3,87. Dari hasil tersebut dapat analisa yang dilakukan, maka diambil
dikatakan bahwa usahatani semangka di beberapa kesimpulan sebagai berikut :
daerah penelitian menguntungkan dan a. Secara serempak variabel sewa
layak untuk diusahakan di daerah lahan, tenaga kerja, benih, pupuk
penelitian. Hal ini dapat dilihat dari nilai dan pestisida berpengaruh nyata
R/C ratio lebih besar pula keuntungan terhadap pendapatan petani
yang diperoleh petani dalam menjalankan semangka di Desa Arapayung
usahataninya. Hal ini dapat dicapai Kecamatan Pantai Cermin
apabila petani mengalokasikan factor- Kabupaten Serdang Bedagai.
46
Hendra Hidayah, dkk : Analisis Usahatani dan Sistem Pemasaran ……………………………..

b. Usahatani semangka memberikan Pasaribu. 1992. Prinsip Ekonomi


tingkat pendatan petani satu kali (Terjemahan Yohannes Lamarto).
musim tanam (55 hari) sekitar Rp. Erlangga Jakarta.
17.562.345,- dan rata-rata per
bulannya sekitar Rp. 8.781.173,- Samadi. B. 2010. Semangka Tanpa Biji.
atau per harinya sekitar Rp. Kanisius Yogyakarta.
159.658,-
c. Berdasarkan pendapatan Rp. Soekartawi. 1995. Prisip Dasar Ekonomi
8.781.173,- per bulannya, Pertanian. Raja Grafindo Persada.
dibandingkan UMR Kabupaten Jakarta.
Serdang Bedagai (Rp. 2.869.000,-)
maka usahatani semangka layak Susilawati, Pepi Nur. 2010. Produksi
diusahakan petani di Desa Benih Padi. Balai Pengkajian
Arapayung Kecamatan Pantai Teknologi Pertanian.
Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai.

B. Saran
1. Kepada Petani
Diharapkan agar lebih
mengoptimalkan penggunaan pupuk
organik digabungkan dengan pupuk
anorganik pada tanaman dan selain itu
juga sebaiknya penggunaan benih unggul
agar produksi yang dihasilkan meningkat.
2. Kepada Peneliti Berikutnya
Kepada peneliti berikutnya, agar
tidak hanya meneliti tentang usahatni
semangka saja, tetapi juga membahas
kearifan lokal yang dapat dikembangkan
untuk meningkatkan pendapatan petani.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Bertanam Semangka.


Penebar Swadaya. Jakarta.

Alma.B. 2012. Manajemen Pemasaran


dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.
Bandung.

Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi


Pertanian. PT. Bumi Aksara.
Jakarta.

Kalie. Mochd. Baga. 2015. Bertanam


Semangka. Penebar Swadaya.
Jakarta

Leliana. 2000. Analisis Manajemen


Strategi Perusahaan Benih Padi
PT. Sang Hyang Seri Cabang
Lampung. Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor. Bogor

Margono (2004). Ilmu Usahatani. Penerbit


Alumni. Malang.

Anda mungkin juga menyukai