)
(STUDI KASUS: DESA TAMANSARI, KECAMATAN
PANGKALAN,
KABUPATEN KARAWANG)
Disusun Oleh:
Kelompok 6
pemerintah. Hal ini kemudian menjadikan sektor pertanian sebagai pasar yang
maupun untuk barang konsumsi, terutama produk yang dihasilkan oleh sub
terbukti secara empiris, baik dikala kondisi ekonomi normal maupun saat
pertanian ini.
satu komoditas utama yang dikembangkan di daerah ini, dan banyak petani di
jagung. Oleh karena itu, analisis ekonomi usahatani jagung di desa ini akan
Kabupaten Karawang.
diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang berguna bagi para
2. Berapa besar rata-rata R/C Ratio dan BEP dari pendapatan usahatani
Karawang?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Kabupaten Karawang.
usahatani mereka.
1.5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Paeru dan Dewi., 2017). Secara umum sistematika klasifikasi dan sistematika
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Jagung merupakan tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe
akar, yaitu akar seminal, akar udara, dan akar adventif. Akar seminal tumbuh
dari radikula dan embrio, akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau
lebih buku terbawah dekat permukaan tanah sedangkan akar adventif disebut
juga akar tunjang. Perkembangan akar pada tanaman jagung bergantung pada
varietas, kesuburan tanah, dan keadaan air tanah (Riwandi et al. 2014). Batang
tanaman jagung tidak bercabang dan kaku. Bentuk batangnya silinder dan
terdiri atas beberapa ruas serta buku ruas. Adapun tingginya tergantung
Dewi., 2017).
jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Bunga betina, tongkol,
muncul dari axillary apices tajuk. Bunga jantan (tassel) berkembang dari titik
tumbuh apikal di ujung tanaman. Pada tahap awal, kedua bunga memiliki
pada axillary bunga tidak berkembang dan menjadi bunga betina. Demikian
pula halnya primordia ginaecium pada apikal bunga, tidak berkembang dan
menjadi bunga jantan (Palliwal 2000). Serbuk sari (pollen) adalah trinukleat.
Pollen memiliki sel vegetatif, dua gamet jantan dan mengandung butiran-
butiran pati. Dinding tebalnya terbentuk dari dua lapisan, exine dan intin, dan
jantan yang terletak di atas dan bawah dan ketidaksinkronan matangnya spike,
maka pollen pecah secara kontinu dari tiap tassel dalam tempo seminggu atau
Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak
pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding
yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10- 16 baris biji
yang jumlahnya selalu genap. Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau
perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji
jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp, berupa lapisan luar
dari bobot biji yangmengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak,
dan lainnya; dan (c) embrio (lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri
dan efisien sehingga pendapatan yang diperoleh oleh petani lebih tinggi.
keluaran atau output agar nilai guna barang atau jasa tersebut
dengan lancar. Sehingga, jika faktor produksi tidak ada, maka proses
(Damayanti., 2013).
ekonomi yang diukur dalam mata uang yang telah terjadi atau mungkin
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit, biaya adalah
pendapatan.
baik.
yaitu:
a. Biaya Tetap
(2009), biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang secara total tidak
b. Biaya Variabel
Sebaliknya, jika hanya satu tanaman yaitu jagung yang diteliti, maka
analisisnya disebut analisis parsial usahatani. Penerimaan total atau
TR = P x Q
sebagai berikut:
Keterangan :
π : Profit (Keuntungan)
P : Harga Produk
Q : Jumlah Produksi
Pd = TR - TVC
memenuhi syarat cukup untuk memenuhi semua sarana produksi.
Keterangan :
Pd : Pendapatan
yang diterima oleh seseorang dari penjualan produk barang atau jasa
berikut:
π = TR - TC
Keterangan :
aspek baikitu aspek sosial budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek
2009).
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
yang diharapkan. Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari semua aspek,
setiap aspek dapat dikatakan layak untuk suatu standar nilai tertentu,
tetapi keputusan penilaian tidak dapat dilakukan hanya pada satu aspek
𝑅 𝑇𝑅
=
𝐶 𝑇𝐶
Keterangan :
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 (O) = 𝑇𝑅 𝑉𝐶
−
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠i 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠i
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵i𝑎𝑦𝑎
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑝) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠i
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑝) =
1 − 𝑉𝐶
𝑇𝑅
Jika produksi > BEP Produksi (Q) maka usahatani jagung
Jika Harga > BEP Harga (Rp) maka usahatani jagung layak
untuk diusahakan.
atau pendapatan kotor tersebut bila dikurangi dengan biaya produksi dari
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
Waktu penelitian dimulai dari Bulan Februari sampai dengan Bulan Maret
2022.
3.2 Metode Penarikan Daerah Sampel
populasi untuk dijadikan sampel. Responden yang terlibat dalam penelitian ini
Data sekunder adalah data yang sudah diolah terlebih dahulu dan
baru didapatkan oleh peneliti dari sumber yang lain sebagai tambahan
TC = FC + VC
Keterangan :
3.5.2 Penerimaan
TR = P x Q
Keterangan :
P : Harga Produk
Q : Jumlah Produksi
3.5.3 Pendapatan
Pd = TR - TVC
Keterangan :
Pd : Pendapatan
3.5.4 Keuntungan
π = TR - TC
Keterangan :
π : Profit (Keuntungan)
Tetap
Untuk menganalisis permasalahan kedua dapat di uji dengan
berikut:
Keterangan :
diusahakan.
Break Even Point (BEP) adalah titik pulang pokok dimana total
penerimaan sama dengan total biaya, BEP yang akan dihitung menjadi
2, yaitu:
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 (O) = 𝑇𝑅 𝑉𝐶
−
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠i 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠i
BEP Harga (Rp):
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵i𝑎𝑦𝑎
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑝) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠i
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 (𝑅𝑝) =
1 − 𝑉𝐶
𝑇𝑅
dalam penelitian ini, maka diberikan defenisi dan batasan operasional sebagai
berikut:
variabel. Biaya tetap (FC) terdiri dari biaya lahan dan alsintan,
biaya variabel (VC) yaitu biaya benih, biaya pupuk, biaya obat-
harga jual.
biaya total.
j. Break Even Point adalah titik dimana biaya produksi sama dengan
seimbang.
Kabupaten Karawang.
jagung.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian