Info Artikel:
Diterima : 03 Maret 2019 Abstrak. Bunga krisan (Chrysantemum indicum L.) merupakan salah satu jenis komoditas
Disetujui : 07 Mei 2019 florikultura. Produksi bunga krisan memiliki risiko produksi yang bisa berdampak pada kegagalan
Dipublikasi : 08 Mei 2019 panen dan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis kelayakan usahatani bunga potong krisan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
Artikel Penelitian risiko produksi bunga potong krisan di Desa Duren Kecamatan Bandungan. Penelitian dilakukan di
Dusun Clapar Desa Duren Kecamaran Bandungan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara
Keyword:
Krisan, Just and Pope,
sengaja (purposive) dengan jumlah sampel sebanyak 32 petani. Metode analisis menggunakan
Pendapatan Usahatani, Risiko analisis usahatani dan risiko produksi dengan model Just and Pope. Model Just and Pope
Produksi digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap risiko produksi yang
ditunjukkan dengan adanya variasi pada produktivitas output. Hasil analisis menunjukan bahwa:
Korespondensi: (1) biaya produksi bunga kisan sebesar Rp 226.703.735/Ha/musim dengan keuntungan sebesar Rp
Yuliawati 133.399.794/Ha/musim dan diperoleh R/C 1,71 yang artinya usahatani ini layak untuk dilakukan; (2)
UKSW
faktor pupuk kandang dan pestisida berpengaruh nyata meningkatkan risiko produksi bunga
Salatiga, Indonesia
potong krisan.
Email: yuliawati@staff.uksw.edu
Abstract. Chrysanthemum flowers (Chrysantemum indicum L.) is a type of floriculture commodity.
Chrysanthemum production has a production risk that can have an impact on crop failure and affect
Copyright© Mei farmers income. The purpose of this research is to analyze the income and factor affacting
2019 AGRIKAN chrysanthemum production risk in Duren village, Bandungan District. The research was conducted
in Clapar Hamlet, Duren Village, Bandungan District. The method of data collection is done by
purposive method with 32 respondents as the research sample. Researcher use the Just and Pope
model for the analysis of chrysanthemum farming and production risk. With the Just and Pope
production function method, it can be seen the effect of the use of production factors on production
risk as indicated by variations in output productivity. The results showed that: (1) the
chrysanthemum cost of Rp 226,703,735 / ha / season with a profit of 133,399,794 / ha and obtained R
/ C 1.71 which means that this farming is feasible; (2) Manure and pesticide factors significantly
increase the risk of chrysanthemum cut flower production.
meningkatkan permintaan akan bunga potong. secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
Kegunaan bunga potong krisan biasanya bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra
digunakan sebagai kegiatan upacara keagamaan, produksi krisan terbesar di Kecamatan
hiasan dan dekorasi bahkan digunakan untuk Bandungan. Selain itu petani responden
terapi kesehatan. Permintaan akan bunga potong cenderung homogen, artinya semua petani
krisan yang tinggi tidak menutup kemungkinan menghasilkan produk yang sama yaitu bunga
pada saat proses produksi timbul permasalahan potong krisan.
produksi yang didukung dengan faktor risiko,
sehingga timbul peluang kegagalan produksi yang 2.2. Metode Pengumpulan Data dan Jumlah
berakumulasi pada menurunnya jumlah Responden
produktivitas dan pendapatan yang diterima Penelitian ini menggunakan data primer dan
petani. Utama (2016) menjelaskan bahwa risiko sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara
produksi yang muncul pada budidaya bunga observasi, wawancara dan dokumentasi. Data
krisan disebabkan oleh beberapa faktor seperti sekunder dikumpulkan dari pemerintah setempat
penggunaan input (bibit, pupuk, pestisida, dan yaitu UPTD Pembibitan Tanaman Hortikultura
tenaga kerja) dan kondisi lingkungan. Selain itu, Pakopen dan penelitian terdahulu. Pemilihan
pemilihan input juga dapat menjadi salah satu sampel ditentukan dengan menggunakan metode
penyebab timbulnya risiko produksi bunga krisan sensus dengan pertimbangan petani responden
karena input yang digunakan tidak sesuai dengan merupakan anggota kelompok tani Gemah Ripah
standar operasional prosedur (SOP). dan melakukan produksi bunga krisan pada tahun
Dari uraian tersebut dapat memberikan 2017. Jumlah petani responden yang digunakan
gambaran bahwa faktor-faktor produksi yang yaitu sebanyak 32 orang
digunakan dapat berdampak pada risiko
kegagalan panen atau penurunan jumlah panen, 2.3. Metode Analisis Data
serta berpengaruh terhadap biaya dan Penelitian ini merupakan penelitian survei
produktivitas berpengaruh pada pendapatan yang dengan menggunakan pendekatan metode
diterima petani. Untuk itu penelitian ini perlu deskriptif kuantitatif. Analisis dalam penelitian
untuk dilaksanakan agar kedepannya dapat ini menggunakan analisis usahatani dan risiko
diketahui strategi-strategi pengambilan keputusan produksi. Penggunaan analisis usahatani untuk
dalam mengantisipasi dampak yang mungkin menganalisis pendapatan dan biaya usahatani.
ditimbulkan oleh risiko agar memperoleh Analisis risiko menggunakan model Just and Pope
keuntungan yang maksimal. berdasarkan model fungsi produksi Cobb-Douglas
untuk mengetahui faktor-faktor yang
1.2. Tujuan dan Manfaaat Penelitian mempengaruhi risiko produksi bunga potong
Penelitian ini bertujuan untuk: krisan di Desa Duren Kecamatan Bandungan.
1. Menganalisis usahatani bunga potong krisan 1. Analisis Usahatani
di Desa Duren Kecamatan Bandungan. Usahatani merupakan gambaran kegiatan
2. Menganalisis faktor-faktor yang ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan
mempengaruhi risiko produksi bunga potong output (penerimaan) dengan menggunakan faktor
krisan Di Desa Duren Kecamatan Bandungan. modal, input fisik dan tenaga kerja (Soekartawi,
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai 1986). Kegiatan usahatani dapat dikatakan berhasil
bahan informasi mengenai usahatani dan risiko jika produktivitas yang dihasilkan tinggi dan
produksi bunga potong krisan, sehingga dengan memperoleh keuntungan. Rumus total penerimaan
mengetahui risiko yang kemungkinan terjadi adalah sebagai berikut:
diharapkan petani dapat meningkatkan TR = Y.Py
produktivitas dan meminimalkan biaya yang Keterangan:
dikeluarkan. TR = Total Revenue (Total penerimaan)
Y = Quantity (Jumlah produksi)
II. METODE PENELITIAN Py = Price (Harga jual produk)
2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Total biaya ditentukan dengan rumus:
Penelitian ini dilaksakan di Dusun Clapar TC = TFC + TVC
Desa Duren, Kecamatan Bandungan pada bulan Keterangan:
Maret s.d April 2018. Pemilihan lokasi ditentukan TC = Total cost (Total biaya)
2
AGRIKAN Volume 12 Nomor 1 (Mei 2019) Yusy Kurnia Chrisdiyanti dan Yuliawati
X2 = Jumlah pupuk kandang (Rp) kebutuhan sarana produksi dalam satu musim
X3 = Jumlah pupuk kimia (Rp) panen sebesar Rp 226.703.735/ha dan dapat dilihat
X4 = Jumlah pestisida (Rp) komponen biaya variabel terbesar adalah bibit.
X5 = Jumlah tenaga kerja dalam keluarga Penggunaan biaya bibit yang besar dikarenakan
(HOK) bibit diperoleh dari hasil membeli. Petani memilih
X6 = Jumlah tenaga kerja luar keluarga membeli bibit dikarenakan untuk pembibitan
(HOK) memerlukan lahan, peralatan, tenaga kerja serta
α = Konstanta waktu.
α1 = Koefisiensi regresi ( parameter 2. Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Bunga
pendugaan produksi X1,X2…X6) Potong Krisan
β1 = Koefisiensi regresi ( parameter
pendugaan risiko produksi Pada Tabel 2, rata-rata penerimaan usahatani
X1,X2…X6) bunga potong krisan yang diperoleh petani
ε = error term responden di Kecamatan Bandungan dalam satu
musim panen sebesar Rp 360.103.529/Ha dan biaya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN yang dikeluarkan sebesar Rp 226.703.735/Ha,
3.1. Analsisi Usahatani Bunga Potong Krisan sehingga pendapatan yang diperoleh petani
1. Biaya produksi bunga potong krisan responden sebesar Rp 133.399.794/Ha. Dengan
Biaya produksi merupakan seluruh beban demikian, diperoleh nilai R/C sebesar 1,71 yang
keuangan yang dikeluarkan oleh petani responden artinya usahatani bunga potong krisan di
agar dapat menjalankan kegiatan usahatani untuk Kecamatan Bandungan menguntungkan.
menghasilkan suatu output. Biaya produksi yang Pengalaman bertani bunga potong krisan, peran
digunakan petani responden meliputi biaya tetap, kelompok tani dan pemerintah setempat sebagai
biaya tidak tetap dan biaya lain-lain. Biaya penyuluh dan memberikan ilmu dapat membantu
produksi bunga potong krisan dapat dilihat pada menunjukkan input yang efisien sehingga dapat
Tabel 1. menekan penggunaan biaya produksi.
Berdasarkan Tabel 1, total biaya yang harus
dikeluarkan oleh petani guna memenuhi
Tabel 1. Rata-Rata Biaya Produksi Bunga Potong Krisan dalam Satu Periode Musim Tanam per Ha
Keterangan Biaya Produksi Bunga Potong Krisan
Rp Persentase %
A. Biaya Tetap
- Penyusutan alat dan bangunan 69.953.038 30,9
B. Biaya Variabel
- Bibit 59.229.911 26,1
- Pupuk kendang 9.511.810 4,2
- Pupuk kimia 4.554.515 2,0
- Pestisida 5.938.990 2,6
- Tenaga kerja dalam keluarga 47.650324 21,0
- Tenaga kerja luar keluarga 11.053.853 4,9
C. Biaya lain-lain
- Listrik 5.680.779 2,5
- Transportasi 13.130.515 5,8
Total biaya produksi 226.703.735 100,0
Sumber: Data Primer 2018
4
AGRIKAN Volume 12 Nomor 1 (Mei 2019) Yusy Kurnia Chrisdiyanti dan Yuliawati
3.2. Analisis Risiko Produksi diperoleh dari hasil membeli sehingga kualitas
3.2.1. Bibit (X1) bibit belum terjamin.
Berdasarkan hasil persamaan fungsi risiko 3.2.2. Pupuk Kandang (X2)
produksi menunjukkan bahwa nilai P-Value Berdasarkan hasil pendugaan fungsi risiko
sebesar 0,1956 dan koefisien 0,630898 yang artinya produksi menunjukkan nilai P-Value sebesar
bibit tidak berpengaruh nyata terhadap 0,0018 dan nilai koefisien sebesar 7,505898. Hal ini
meningkatnya risiko produktivitas bunga potong menggambarkan bahwa semakin banyak pupuk
krisan. Bila dikaitkan dengan hasil analisis kandang yang digunakan dalam proses produksi
semakin banyak bibit yang digunakan maka akan maka risiko produktivitas pada bunga krisan akan
semakin meningkatkan produktivitas bunga semakin meningkat (risk inducing factors).
potong krisan, sehingga pada saat rata-rata Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan
produksi bunga potong krisan meningkat maka nilai produksi bunga krisan karena penambahan
risiko produksi bunga potong krisan tersebut juga pupuk kandang dapat menambah kandungan
akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik
keputusan beberapa petani dalam menentukan tanah, namun jika penggunaannya tidak tepat
jarak tanam dan penggunaan bibit yang tidak proses fermentasi pupuk kandang akan
konsisten, selain itu sumber bibit yang digunakan menghasilkan panas yang justru dapat merusak
atau mengganggu pertumbuhan tanaman.
Tabel 3. Analisis Regresi Faktor-Faktor Risiko Produksi Bunga Potong
Krisan
Fungsi Risiko
Variabel
Coefficient Prob
Bibit 5,963186 0,1956
Pupuk kendang 7,506453** 0,0018
Pupuk kimia 0,145951 0,7458
Pestisida 2,239915* 0,0396
Tenaga kerja dalam keluarga -0,349047 0,6059
Tenaga kerja luar keluarga -0,409726 0,6010
R-squared 46,34
Adj R-squared 33,46
Sumber: data primer 2018
Keterangan: ** = Signifikan 1%, * = Signifikan 5%
Terkait dengan sikap petani yang takut akan produksi bunga baik dari warna ataupun mutu
gagal panen, mendorong petani untuk bunga krisan. Selain itu, pupuk kimia lebih
mengunakan pupuk kandang melebihi anjuran praktis dalam penggunaannya. Hal ini yang
pemakaian. Penerimaan pupuk kandang pada menyebabkan petani bunga potong krisan
tanaman krisan bersifat lebih lambat bila menggunakan pupuk kimia dalam jumlah yang
dibandingkan dengan pupuk kimia. Hal inilah banyak. Pupuk kimia yang banyak digunakan
yang mendorong petani melakukan pemupukan adalah pupuk Phonska dan Atonik karena pupuk
secara berlebihan dengan harapan penggunaan tersebut dapat mewakili unsur-unsur hara yang
pupuk kandang dapat mencapai tingkat diperlukan tanaman untuk mempercepat dan
kesuburan tanaman yang setara dengan meratakan pertumbuhan, sehingga penggunaan
pemupukan menggunakan pupuk kimia. pupuk kimia dapat meningkatkan produksi.
Penggunaan pupuk kandang yang berlebihan ini Pupuk Grower dan Za digunakan untuk
berdampak pada jumlah produksi yang menurun. pemupukan susulan. Penggunaan pupuk Phonska
3.2.3. Pupuk Kimia (X3) dan pupuk Grower dalam satu periode tanam
Berdasarkan hasil pendugaan parameter petani responden masing-masing menggunakan
fungsi risiko produksi nilai P-Value sebesar 0,7458 sebanyak 30 kg/350 m2. Menurut BPTP Jatim
dan nilai koefisien bernilai positif sebesar (2009) pengunaan pupuk NPK cukup sebanyak
0,145973, sehingga pengaruh penggunaan pupuk 50kg/ 1000 m2, sehingga dalam penelitian ini
kimia terhadap risiko produktivitas bunga potong penggunaan pupuk NPK tergolong tinggi dan
krisan tidak nyata. Pupuk kimia digunakan oleh menyebabakan risiko produksi pada bunga
petani responden guna meningkatkan hasil potong krisan.
5
AGRIKAN Volume 12 Nomor 1 (Mei 2019) Yusy Kurnia Chrisdiyanti dan Yuliawati
REFERENSI
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (2017). Produksi Tanaman Hias Menurut Kabupaten/Kota di
Jawa Tengah 2016. Provinsi Jawa Tengah.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur (2009). Teknologi Budidaya Bunga Krisan. Provinsi
Jawa Timur.
Basyaib, F (2007). Manajemen Risiko. Jakarta: PT Grasindo.
Harwood, Joy, et.al (1999). Managing Risk in Farming: Concepts, Research, and Analysis. Agricultural
Economic Report, No. 774, Market and Trade 271 Economics Division and Resource Economics
Division, Economic Research Service, Department of Agriculture, United States.
Just, E.R. dan R.D. Pope (1979). Production Function Estimation and Related Risk Consideration.
American Journal of Agricultural Economics,6(2): 276-284.
Robinson, L.J. dan P. J. Barry (1987). The Competitive Firm’s Response to Risk. Macmillan Publisher.
London.
Setyanti, A (2016). Analisis Produksi dan Efesiensi Usahatani Bunga Potong (Studi Pada Desa Gunung
Sari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) Universitas Brawijaya.
Soekartawi (1986). Ilmu Usaha Tani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. UI – Press.
Jakarta.
Soekartawi (1995). Analisis Usaha Tani. UI – Press. Jakarta.
Utama, M.I.A (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Produksi Bunga Krisan Potong
Di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Skripsi Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.