Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.

p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA PENGELOLAAN LIMBAH


BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DI DESA SINDANGSARI,
KECAMATAN PABUARAN, KABUPATEN SERANG

CLEANER PRODUCTION IN WASTE MANAGEMENT OF OYSTER


MUSHROOM (Pleurotus ostreatus) CULTIVATION IN SINDANGSARI
VILLAGE, PABUARAN SUBDISTRICT, SERANG DISTRIC
Tauny Akbari, Moch Chairul Anwar
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Banten Jaya
Jl.Ciwaru II No.73 Kota Serang - Provinsi Banten
tauny.akbari@gmail.com

(disubmit 8 November 2021, direvisi 3 Januari 2022, diterima 5 April 2021)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penerapan produksi bersih pada pengelolaan
limbah budidaya jamur tiram. Pengamatan dilakukan pada salah satu usaha budidaya jamur tiram di Desa
Sindangsari Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang. Metode yang digunakan untuk menganalisis alternatif
penerapan produksi bersih adalah quick scanning terhadap keseluruhan proses produksi budidaya jamur tiram.
Hasil identifikasi sumber limbah menunjukkan bahwa tahapan produksi yang berpotensi menimbulkan limbah
adalah pembuatan baglog, perebusan dan sterilisasi media tanam, serta penanaman bibit jamur. Berdasarkan
penentuan skala prioritas opsi produksi bersih diperoleh hasil urutan prioritas penerapan produksi bersih pada
usaha budidaya jamur tiram yaitu (1) memanfaatkan arang sisa pembakaran sebagai pupuk, (2) mengolah
limbah media tanam sebagai material kompos, (3) penggunaan kembali plastik bekas layak pakai sebagai
baglog, dan (4) mendesain tungku pembakaran ramah lingkungan. Pembudidaya jamur tiram dapat
menerapkan produksi bersih berdasarkan urutan skala prioritas tersebut sehingga usaha budidaya jamur tiram
tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, namun juga menguntungkan secara lingkungan.
Kata Kunci: Produksi bersih, pengelolaan limbah, budidaya jamur tiram.

ABSTRACT
The aims of this research are to identify and analyze the application of cleaner production in waste
management of oyster mushroom cultivation. Observations were held in one of oyster mushroom cultivation
in Sindangsari Village, Pabuaran Subdistrict, Serang District. The research method used to analyze the
alternative application of cleaner production was quick scanning of the entire production process of oyster
mushroom cultivation. The results of waste identification indicate that some stages of oyster mushroom
production process have the potential to cause waste, which are making baglog, boiling and sterilizing planting
media, and planting mushroom seeds. Based on the determination of the priority scale for cleaner production
options, the results obtained in order of priority on the application of clean production in the oyster mushroom
cultivation business, namely (1) utilizing charcoal from combustion residues as fertilizer, (2) processing
planting media waste as compost material, (3) reuse of used plastics suitable for use as a baglog, and (4)
designing an environmentally friendly combustion furnace. Oyster mushroom cultivators can apply clean
production based on the order of priority so that the oyster mushroom cultivation business is not only
economically profitable, but also environmentally beneficial.

Keywords: Cleaner production, waste management, oyster mushroom cultivation.

37
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

PENDAHULUAN nilai ekonomi tinggi dan dapat dibudidayakan


Pembangunan ekonomi Kabupaten dengan teknologi sederhana (Zikri, et.al.,
Serang memiliki empat sektor unggulan pada 2015).
periode 2015-2019, yaitu sektor pertanian, Penelitian mengenai profil usaha jamur
kehutanan, dan perikanan; sektor industri tiram telah dilakukan di Kecamatan Cadasari
pengolahan; sektor administrasi dan Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten
pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial Pandeglang. Kegiatan usaha budidaya jamur
wajib; serta sektor jasa pendidikan. Sektor tiram meliputi pemilihan lokasi, pembuatan
pertanian, kehutanan, dan perikanan kumbung, persiapan bibit, pembuatan media
merupakan sektor unggulan di Kabupaten tanam, inokulasi, inkubasi, perawatan, panen
Serang dengan angka Location Quotient (LQ) dan pasca panen. Harga pokok produksi
paling besar yaitu 1,56, namun analisis Shift ditentukan berdasarkan analisis full costing
Share (SS) menunjukkan bahwa sektor ini sebesar Rp. 9.654/Kg. Petani jamur tiram
memiliki pertumbuhan yang lambat dan daya akan mengalami titik impas ketika nilai break
saing yang rendah (Hasanah, et.al., 2021). event point harga jual sebesar Rp.9.504/Kg
Untuk meningkatkan pertumbuhan dan break event point produksi sebanyak
ekonomi di sektor pertanian diperlukan 1.675 Kg berdasarkan harga jual jamur tiram
pengembangan komoditas yang memiliki dari produsen dengan nilai Rp.10.000/Kg
daya saing tinggi, peluang pasar terbuka luas, (Manhattan, 2018).
permintaan konsumen tinggi dan mudah Hasil studi Jayawardhana dan Aulawi
dibudidayakan. Salah satu komoditas yang (2017) di Kabupaten Garut, mengemukakan
memenuhi kriteria tersebut adalah jamur bahwa terdapat beberapa aspek yang
tiram (Rahayuningsih, 2020; Untari, 2020). diperhatikan sebagai parameter mengevaluasi
Jamur tiram merupakan salah satu usaha budidaya jamur tiram, yaitu: aspek
jamur konsumsi yang bernilai tinggi karena pasar, aspek teknis dan operasional, aspek
memiliki kandungan gizi lebih bagus manajemen, aspek finansial, dan aspek
dibandingkan dengan jenis jamur lainnya. lingkungan. Berdasarkan aspek pasar,
Jamur tiram disukai masyarakat karena Kabupaten Garut masih memiliki sekitar 60%
rasanya yang enak, dipercaya mempunyai peluang pasar untuk mendirikan usaha
khasiat obat, dan baik untuk pencernaan. budidaya jamur tiram. Pada aspek teknis,
Jamur tiram mempunyai banyak manfaat, operasional budidaya jamur dapat dilakukan

38
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

dengan memanfaatkan ruangan di sekitar dilaksanakan melalui penerapan produksi


rumah. Dari segi manajemen, pengelolaan bersih pada usaha budidaya jamur tiram.
budidaya jamur dapat dilakukan dengan tidak Produksi bersih merupakan suatu
melibatkan banyak pihak. Aspek finansial strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
diketahui bahwa budidaya jamur tiram dapat preventif dan terpadu. Oleh karena itu,
menghasilkan keuntungan hingga 23% dari strategi tersebut perlu untuk diterapkan secara
modal yang dikeluarkan. Berdasarkan aspek terus-menerus pada proses produksi dan daur
lingkungan, budidaya jamur tiram berdampak hidup produk dengan tujuan untuk
baik bagi lingkungan sekitar. mengurangi risiko terhadap manusia dan
Analisis SWOT yang dilakukan di Desa lingkungan.
Cadasari, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Produksi bersih memiliki tujuan untuk
Pandeglang, memberikan beberapa alternatif meningkatkan produktivitas melalui efisiensi
strategi pengembangan usaha jamur tiram, penggunaan bahan baku, energi dan air,
yaitu 1) Meningkatkan produksi jamur tiram sehingga dapat meningkatkan performasi
sesuai dengan kebutuhan pasar, 2) Menjaga lingkungan melalui pengurangan sumber-
hubungan baik atau menjalin kemitraan, 3) sumber limbah serta mereduksi dampak
Mamanfaatkan program dan bantuan yang produk terhadap lingkungan, namun tetap
diberikan pemerintah untuk pemberdayaan efektif dari segi biaya (UNEP, 2013).
dan pengembangan usaha serta mengatasi Saat ini belum ada penelitian mengenai
persoalan permodalan, 4) Meningkatkan produksi bersih pada budidaya jamur.
kualitas jamur tiram untuk mengatasi Beberapa penelitian yang sudah dilakukan
beredarnya produk substitusi dan pesaing 5) diantaranya pada industri kerupuk dan
Peningkatan penggunaan alat produksi untuk industri tahu. Pada industri kerupuk,
mencapai esisensi biaya produksi dan 6) Perlu penerapan produksi bersih yang layak
dilakukannya promosi untuk mengatasi dilakukan adalah modifikasi tungku sehingga
pesaing (Yayah, 2018). dapat menghemat bahan bakar kayu hingga
Meskipun penelitian mengenai profil 5% (Probowati dan Burhan, 2011).
usaha dan strategi pengembangan telah Sedangkan pada industri tahu dapat
dilakukan, namun belum dilakukan penelitian diterapkan produksi bersih berupa modifikasi
mengenai pengelolaan limbah budidaya jamur tungku yang dilengkapi cerobong asap,
tiram. Pengelolaan limbah tersebut dapat modifikasi alat penyaringan dengan mesin

39
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

dan pembangunan instalasi digester untuk 1. Identifikasi proses produksi budidaya


penghasil biogas (Djayanti, 2015). jamur tiram.
Penelitian ini bertujuan untuk 2. Analisis alternatif perbaikan produksi
mengidentifikasi dan menganalisis penerapan bersih, yaitu menentukan opsi-opsi
produksi bersih pada pengelolaan limbah produksi bersih yang mungkin diterapkan
salah satu usaha budidaya jamur tiram di atau tidak pada budidaya jamur tiram.
Kabupaten Serang, yaitu dengan menentukan 3. Analisis kelayakan teknis untuk
opsi-opsi produksi bersih yang mungkin menentukan prioritas opsi produksi
diterapkan atau tidak pada industri jamur bersih ditinjau dari kemudahan dalam
tiram, ditinjau dari kemudahan dalam melaksanakan, opsi biaya dan manfaat
melaksanakan, opsi biaya, dan dilihat dari sisi serta dampak terhadap lingkungan jika
manfaat lingkungannya apabila opsi tersebut opsi tersebut diterapkan. Penentuan
diterapkan. Selanjutnya menentukan skala prioritas didasarkan pada skala penilaian
prioritas dari opsi-opsi produksi bersih yang yang dimuat dalam Tabel 1.
telah ditentukan.
Tabel 1
Skala penilaian penentuan prioritas opsi
METODE PENELITIAN produksi bersih
Pengamatan dilakukan pada salah satu Skala Teknis Ekonomi Lingkungan
usaha budidaya jamur tiram di Desa 3 Mudah Memberik Memberikan
Sindangsari Kecamatan Pabuaran Kabupaten sekali untuk an nilai efek yang
dilaksanaka tambah signifikan
Serang. Metode yang digunakan untuk n. yang terhadap
signifikan perbaikan
menganalisis alternatif penerapan produksi
. lingkungan.
bersih adalah quick scanning terhadap 2 Relatif Sedikit Sedikit
mudah nilai efekterhadap
keseluruhan proses produksi budidaya jamur untuk tambah perbaikan
tiram (Indrasti dan Fauzi, 2009; Oginawati, dilaksanaka ekonomi. lingkungan.
n.
2015). 1 Sulit untuk Tidak ada Tidak ada
dilaksanaka nilai efek terhadap
Tahapan penelitian diawali oleh n. tambah. perbaikan
pengumpulan data melalui observasi lingkungan.

lapangan, dan wawancara, lalu dilanjutkan Opsi yang memiliki total nilai terbesar maka
dengan tahap analisis menggunakan metode menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan.
quick scan (Akbari dan Leni, 2021) yang
meliputi:
40
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

HASIL DAN PEMBAHASAN berarti campuran terlalu basah, sedangkan


Proses Produksi Jamur Tiram jika campuran mudah pecah berarti
Hasil identifikasi proses produksi jamur kandungan airnya kurang.
tiram,adalah sebagai berikut:
3. Perebusan dan pendinginan.
1. Pemilihan serbuk kayu.
Serbuk yang sudah tercampur rata
Salah satu faktor penting
dengan dedak lalu direbus untuk menguatkan
dalam budidaya jamur tiram yaitu pemilihan
percampuran dengan dedak selama 8 jam
serbuk kayu untuk pembuatan media tanam
perebusan, ketika sudah 8 jam, serbuk
baglog.
diangkat dan didinginkan selama 8 jam pula.
Umumnya_budidaya_jamur_tiram me
man-faatkan limbah gergajian kayu sengon 4. Pengomposan.
atau albasiah. Jenis kayu ini dapat Pengomposan dilakukan selama 1-3
mempersingkat masa inkubasi karena daya hari. Langkah ini perlu dilakukan untuk
rambatnya lebih cepat dibandingkan jenis "melunakkan" media. Untuk mempercepat
kayu keras. Serbuk kayu sengon proses pengomposan dilakukan penambahan
dimanfaatkan untuk media jamur tiram karena 0,1% b/v larutan EM4 murni (tanpa
ketersediaannya melimpah. Kayu ini banyak diencerkan) ke dalam air sebelum media
dipakai untuk bahan bangunan. Usia tumbuh diaduk.
kayu ini relatif lebih singkat dibandingkan
jenis kayu lain. Serbuk kayu yang akan 5. Pembuatan baglog.
digunakan untuk budidaya jamur tiram harus Media dimasukkan ke dalam plastik PP
bersih dari kotoran pasir dan kerikil. (Asegab, ukuran 1500 g dengan berat total media tanam
2011). yaitu 1000 g. Media dipadatkan dengan botol
atau kayu tumpul, diikat erat dengan tali
2. Pencampuran serbuk kayu, dedak dan air
plastik.
bersih.
Bahan serbuk kayu (75%), dedak (25%) 6. terilisasi baglog dan pendinginan
dicampur merata dengan air hingga kadar air Sterilisasi baglog dilakukan dengan
dalam campuran sebesar 60%. (Zulfarina, cara mengukusnya dalam drum yang
dkk, 2019). Kadar Jumlah air cukup dapat dimodifikasi selama 8 jam. Lebih bagus lagi
diketahui dengan cara menggenggam dengan alat sterilizer yang dibuat khusus
campuran media. Jika terdapat rembesan air,
41
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

Tabel 2. Analisis Kelayakan Penerapan Opsi Produksi Bersih Pada Usaha Budidaya
Jamur Tiram.

Alternatif Solusi Manfaat Manfaat


Proses Masalah
Produksi Bersih Ekonomi Lingkungan
Sentra Produksi Jamur Tiram.
Mengurangi
Menggunakan plastik Mengurangi
Pembuatan Memakai dampak
bekas yang masih biaya membeli
baglog. baglog plastik. pencemaran
dapat digunakan. plastik baru.
plastik.
Perebusan dan Material sisa Memanfaatkan arang Meningkatkan Mengurangi
sterilisasi pembakaran sebagai pupuk bagi pendapatan pencemaran
media tanam. (arang). tumbuhan. dari penjualan akibat limbah
pupuk arang. padat.
Timbulnya Mendesain tungku Mengurangi Mengurangi
asap pada ramah lingkungan. biaya dampak
pembakaran. pengobatan pencemaran
akibat udara dari asap
menghirup pembakaran.
asap
pembakaran.
Penanaman Media tanam Mengolah limbah Meningkatkan Mengurangi
bibit jamur. yang rusak media tanam sebagai pendapatan pencemaran
atau sudah material kompos pada dari penjualan akibat limbah
tidak bisa tanaman. kompos. padat.
memproduksi
jamur.

terbuat dari tembok. Pendinginan baglog Analisis Penerapan Produksi Bersih


memerlukan waktu sekitar satu malam. Berdasarkan hasil studi kelayakan opsi
produksi bersih yang disajikan pada Tabel 2,
7. Penanaman bibit jamur komersial.
terlihat bahwa ada tiga proses yang memiliki
Proses penanaman (inokulasi) bibit
masalah dalam pelaksanaannya.
jamur dilakukan di ruangan yang bersih dan
Pada proses pembuatan baglog masih terdapat
tertutup. Setelah bibit diinokulasi, ujung
limbah plastik baglog. Pada proses perebusan
baglog dipasang cincin paralon (pvc) atau dari
dan sterilisasi dan media tanam, masalah
bambu (diselipkan ke ujung plastik)
berasal dari material sisa pembakaran (arang)
kemudian disumbat dengan kapas baru, diikat
dan asap yang ditimbulkan. Proses
dengan karet gelang.
penanaman bibit jamur dapat menghasilkan
42
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

media tanam yang rusak atau sudah tidak lingkungan. Selanjutnya dilakukan penentuan
dapat berproduksi. skala prioritas pada ke empat alternatif solusi
Dari empat permasalahan tersebut maka produksi bersih tersebut, seperti yang dimuat
diperoleh empat alternatif solusi bersih yang pada Tabel 3.
bermanfaat baik secara ekonomi maupun

Tabel 3 Penentuan Skala Prioritas Opsi Produksi Bersih

Penilaian* Skala
No Opsi Total
I II III Prioritas
Menggunakan plastik bekas yang masih dapat
1 3 2 2 7 3
digunakan.
Memanfaatkan arang sebagai pupuk bagi
2 3 3 3 9 1
tumbuhan.
3 Mendesain tungku ramah lingkungan. 2 2 2 6 4
Mengolah limbah media tanam sebagai material
4 3 2 3 8 2
kompos pada tanaman.
Sumber: hasil penelitian, 2020
Keterangan: *I : teknis, II: ekonomi, III: lingkungan

Penilaian skala prioritas didasarkan pada sebagai baglog. Prioritas keempat adalah
kemudahan teknis, keuntungan ekonomi dan mendesain tungku pembakaran ramah
dampak lingkungan. Skala diberikan pada nilai 1 lingkungan.
– 3. Skala 3 menunjukkan bahwa opsi produksi Pembudidaya jamur tiram diharapkan
bersih tersebut secara teknis mudah untuk dapat melaksanakan produksi bersih berdasarkan
dilaksanakan, secara ekonomi memberi urutan skala prioritas tersebut sehingga usaha
keuntungan yang besar, secara lingkungan budidaya jamur tiram tidak hanya
sedikit berdampak terhadap kualitas lingkungan. menguntungkan secara ekonomi, namun juga
Berdasarkan hasil pengolahan data pada menguntungkan secara lingkungan.
Tabel 2 dan Tabel 3 diketahui bahwa prioritas Pemerintah Kabupaten Serang dapat
pertama pada penerapan produksi bersih di usaha melakukan pembinaan berupa sosialisasi
budidaya jamur tiram adalah memanfaatkan penerapan produksi bersih di sentra-sentra usaha,
arang sisa pembakaran sebagai pupuk. Prioritas baik itu usaha pertanian mapun jenis usaha
kedua adalah mengolah limbah media tanam lainnya. Pemerintah dapat melakukan penilaian
sebagai material kompos. Prioritas ketiga dari segi lingkungan dengan meninjau penerapan
penggunaan kembali plastik bekas layak pakai produksi bersih di UMKM. Semakin banyaknya
43
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

usaha-usaha yang melakukan penerapan pun dapat dikelola dengan baik, sehingga
produksi bersih, maka limbah yang dihasilkan kualitas lingkungan dapat meningkat.
pun dapat dikelola dengan baik, sehingga
DAFTAR PUSTAKA
kualitas lingkungan dapat meningkat.
Akbari, T., & Sumarni, L. (2021). Analisis
Penerapan Produksi Bersih Pada Industri
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Tempe. Agrointek: Jurnal Teknologi
Kesimpulan Industri Pertanian, 15(2): 24 – 632.
Tahapan proses produksi budidaya jamur Asegab, M. (2011). Bisnis Pembibitan Jamur
Tiram, Jamur Merang, & Jamur Kuping.
tiram yang berpotensi menimbulkan limbah AgroMedia.
adalah pembuatan baglog, perebusan dan Djayanti, S. (2015). Study of the application of
sterilisasi media tanam, serta penanaman bibit cleaner production in the tofu industry in
Jimbaran, Bandungan, Central
jamur. Urutan prioritas pada penerapan produksi Java. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan
bersih di usaha budidaya jamur tiram adalah (1) Pencemaran Industri, 6(): 75 – 80.
memanfaatkan arang sisa pembakaran sebagai Hasanah, F., Setiawan, I., Noor, T. I., & Yudha,
E. P. (2021). Analisis Potensi Sektor
pupuk, (2) mengolah limbah media tanam Unggulan Dan Perubahan Struktur
sebagai material kompos, (3) penggunaan Ekonomi Di Kabupaten Serang Provinsi
Banten. Jurnal Pemikiran Masyarakat
kembali plastik bekas layak pakai sebagai Ilmiah Berwawasan Agribisnis.
baglog, dan (4) mendesain tungku pembakaran Januari, 7(1): 947 – 960.
ramah lingkungan. Indrasti, N. S., & Fauzi, A. M. (2009). Produksi
bersih. Penerbit IPB Press.
Jayawardhana, H., & Aulawi, H. (2017). Studi
Rekomendasi Kelayakan Pendirian Usaha Budidaya
Perlu adanya pembinaan dari pemerintah Jamur Tiram di Kabupaten Garut. Jurnal
Kalibrasi, 15(2): 49 – 61.
Kabupaten Serang untuk sosialisasi penerapan
Manhattan, M. H. N. (2018). Keragaan
produksi bersih di sentra-sentra usaha, baik itu Usahatani Dan Penentuan Harga Pokok
usaha pertanian mapun jenis usaha lainnya. Produksi Jamur Tiram (Pleurotus
ostreatus (Suatu Kasus Pada Pelaku
Pemerintah dapat melakukan penilaian dari Usahatani Jamur Tiram di Kecamatan
segi lingkungan dengan meninjau penerapan Cadasari dan Kecamatan Karangtanjung,
Kabupaten Pandeglang (Doctoral
produksi bersih di UMKM. Semakin banyaknya dissertation, Universitas Sultan Ageng
usaha-usaha yang melakukan penerapan Tirtayasa).
Oginawati, K. (2015). Teknologi Bersih. Penerbit
produksi bersih, maka limbah yang dihasilkan
ITB Press.
Probowati, B. D., & Burhan, B. (2011). Studi
Penerapan Produksi Bersih Untuk Industri
44
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 06 No. 01 , Juni 2022, Hal 37 – 45.
p-ISSN: 2597-4971, e-ISSN: 2685-0079

Kerupuk. Agrointek: Jurnal Teknologi


Industri Pertanian, 5(1): 4 – 81.
Rahayuningsih, Y. (2020). Strategi
Pengembangan Porang (Amorphophalus
muelleri) Di Provinsi Banten. Jurnal
Kebijakan Pembangunan Daerah, 4(2): 77
– 92.
United Nations Environment Program
(UNEP). (2013). Resource Efficiency
and Clenear Production. UNEP.
Division of Technology, Industry and
Economics, Sustainable Consumption
and Production Branch.
Untari, A. D. (2020). Budidaya Jamur Tiram
sebagai Usaha Alternatif bagi Masyarakat
(Pelatihan di Desa Bale Kencana,
Kecamatan Mancak). ABDIKARYA:
Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan
Masyarakat, 2(1): 8 – 18.
Yayah. 2018. Strategi Pengembangan Jamur
Tiram (Pleurotus ostreatus) (Doctoral
dissertation, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa).
Zikri, A. R., Khaswarina, S., & Maharani, E.
(2015). Analisis Usaha dan Pemasaran
Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
Studi Kasus di Kelurahan Tangkerang
Timur Kecamatan Tenayan Raya Kota
Pekanbaru. Jom Faperta, 2(2): 1 – 10.
Zulfarina, Z., Suryawati, E., Yustina, Y., Putra,
R. A., & Taufik, H. (2019). Budidaya
jamur tiram dan olahannya untuk
kemandirian masyarakat desa. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat
(Indonesian Journal of Community
Engagement), 5(3): 358 – 370.

45

Anda mungkin juga menyukai