Anda di halaman 1dari 13

Lingkungan Agroindustri Berkelanjutan Pada Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

Hana Aulia Zamira ¹, Nabiila Nuri Solekhah ²


21040116140091, 21040116140107
1,2
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

ABSTRAK:
The sustainability of agroindustry activities is inseparable from the existence of factors that can
influence the development of agroindustry, both supporting factors and inhibiting factors. This
agroindustry needs to connect with its environment to reduce pollution that occurs from agroindustry
activities that can affect the comfort of life and the health of the surrounding community. Agroindustry
development needs to consider the aspect of sustainability, where sustainability is an activity related
to the aspects that base the social, economic, and environmental. Agroindustry Development also pays
attention to the conditions that will come by doing environmentally friendly development.
Kata Kunci : Agroindustri, Keberlanjutan, Ramah Lingkungan

PENDAHULUAN
Keberlangsungan kegiatan agroindustri berkelanjutan pada Kecamatan Sidoharjo,
tidak terlepas dari adanya faktor-faktor yang Kabupaten Sragen.
dapat mempengaruhi pengembangan
agroindustri, baik faktor pendukung maupun ORGANISASI PENULISAN
faktor penghambat. Tahapan penulisan artikel ini dilakukan
Faktor-faktor yang mempengaruhi dengan melalui beberapa tahapan yang terdiri
lingkungan agroindustri yang berkelanjutan dari empat tahapan utama.
antara lain merupakan faktor teknologi, Pertama, studi pendahuluan yang
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan bertujuan untuk mendapatkan informasi awal
lingkungan. terkait kegiatan agroindustri dan menyusun
Faktor-faktor tersebut menimbulkan perancangan strategi melalui studi pustaka
dampak-dampak yang berpengaruh pada dan survei atau observasi lapangan di
keberlangsungan aktivitas agroindustri di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Kecamatan Sidoharjo. Kedua, tujuan penulisan untuk
Pengaruh yang ditimbulkan antara lain mengetahui output akhir produk yang dibahas
dampak sosial, dampak ekonomi, dan dampak dalam penulisan artikel ini.
lingkungan. Sehingga, kegiatan agroindustri Ketiga, hasil dan pembahasan
perlu mengaitkan dengan lingkungan sekitar membahas mengenai hasil dan pembahasan
untuk meminimalisir pengurangan lingkungan pada wilayah eksisting serta arahan
serta menjadi aktivitas yang memberi dampak penanganan dalam penyelesaian masalah yang
berkelanjutan. terjadi pada kegaiatan agroindustri di
Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen
TUJUAN dibahas secara lebih detail.
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah Keempat, kesimpulan dan rekomendasi
mencari arah penanganan terhadap berisi mengenai hasil secara ringkas dari
keberlangsungan kegiatan agroindustri yang penulisan artikel ini dan rekomendasi yang
dikaitkan dengan lingkungan sekitarnya agar dapat dilakukan dari hasil berupa arahan
dapat menjadi kegiatan agroindustri yang penanganan masalah kegiatan agroindustri
padi di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten meminimalisir dampak pengurangan
Sragen. lingkungan.
Tujuan dilaksanakannya strategi
KAJIAN LITERATUR agroindustri ramah lingkungan adalah selain
• Agroindustri meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Agroindustri adalah kegiatan yang secara ekonomi, namun untuk lingkungan yang
mengolah hasil-hasil komoditas pertanian sehat, aman dan berkualitas, meminimalkan
dengan menggunakan peralatan, bahan dan potensi kontaminasi bahan-bahan yang
teknik tertentu serta melibatkan sumber daya beracun atau berbahaya pada produk,
manusia. melindungi kesehatan dan keselamatan
Pengertian agroindustri lainnya adalah pekerja meminimalkan terbentuknya limbah
bahwa agroindustri diartikan sebagai suatu baik dalam jumlah dan toksisitasnya
tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari (Departemen Pertanian, 2007).
pembangunan pertanian, tetapi sebelum Hal tersebut diharapkan agar melalui
tahapan pembangunan tersebut mencapai kegiatan agroindustry, Kecamatan Sidoharjo
pembangunan industri (Soekartawi 2000). dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan
Kegiatan agroindustri yang baik bagi masyarakat secara ekonomi maupun
berkelanjutan tidak hanya berorientasi untuk lingkungan wilayah tersendiri.
mencari keuntungan, namun harus Untuk mencapai kondisi yang ramah
mempertimbangkan masalah-masalah lingkungan dalam suatu agroindustri dapat
lingkungan dan sosial yang ada pada diterapkan 6 (enam) prinsip dasar yaitu Refine,
lingkungan aktivitas yang dijalankannya. Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve
Industrialisasi pertanian dijalankan Energy.
sebagai respon atas peningkatan jumlah Prinsip tersebut digunakan untuk
penduduk yang cepat. mengatasi permasalahan lingkungan yang
Ekses dari agroindustri pertanian adalah melingkupi kegiatan di industri pertanian,
dihasilkannya limbah dalam jumlah yang besar dikembangkanlah sistem integrasi agroindustri
dan menimbulkan masalah lingkungan. (integrated agroindustrial ecosystem) yang
Selain itu, masalah lingkungan yang minim atau tanpa input bahan sumber fosil,
dapat terjadi dalam kegiatan agroindustri mengoptimalkan sumberdaya lokal dan
adalah over eksploitasi manusia terhadap mengintegrasikan antar kegiatan dalam sistem
sumber daya oleh lingkungan antara lain produksi pertanian (Sulaeman, 2007).
berupa polusi udara, kerusakan benda akibat Refine, adalah penggunaan bahan atau
efek korosif, efek langsung yang mengancam proses yang lebih ramah lingkungan
kualitas kehidupan manusia, dan efek tak dibandingkan dengan bahan atau proses yang
langsung terhadap manusia. ada saat ini. Reduce, adalah pengurangan
Adapun ciri-ciri dari penurunan kualitas jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan
lingkungan antara lain; banjir, pencemaran, optimalisasi proses atau operasional yang
sedimentasi yang menganggu DAS, dan menghasilkan limbah yang mengalami
meningkatnya jumlah tanah sulfat masam. pemborosan. Contoh: mengganti keran atau
• Prinsip Dasar Agroindustri Ramah pipa bocor memasang alat penangkap
Lingkungan ceceran/lelehan. Reuse, adalah pemakaian
Inti pelaksanaan agroindustri ramah kembali bahan-bahan atau limbah pada proses
lingkungan adalah strategi mencegah dan yang berbeda. Recycle, adalah penggunaan
kembali bahan-bahan atau sumber daya untuk
proses yang sama. Recovery, adalah kegiatan seimbang, baik tujuan ekonomi, lingkungan,
pengambilan kembali sebagian material dan sosial.
penting dari aliran limbah untuk pemanfaatan • Agroindustri yang Berkelanjutan
ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk Agroindustri yang berkelanjutan adalah
proses atau keperluan lain (Sulaeman, 2007). pembangunan agroindustri yang mendasarkan
Retrieve Energy, adalah pemanfaatan diri pada konsep keberlanjutan, dimana
limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan
atau dalam arti yang luas adalah penghematan dikembangkan dengan memerhatikan aspek
energi dalam proses produksi. Ke enam prinsip manajemen dan konservasi SDA. Semua
di atas dalam pelaksanaannya dapat teknologi yang digunakan serta kelembagaan
menggunakan model nir limbah (zero waste), yang terlibat dalam proses pembangunan
produksi bersih (cleaner production), tersebut diarahkan untuk memenuhi
produktivitas hijau (green productivity) atau kepentingan manusia masa sekarang maupun
perusahaan hijau (green company). Pada masa mendatang. Teknologi yang digunakan
prinsipnya, model-model tersebut berupaya sesuai dengan daya dukung SDA, tidak ada
untuk meningkatkan produktivitas, menjaga degradasi lingkungan,
keberlanjutan produksi dengan tetap secara ekonomi menguntungkan dan secara
memelihara kelestarian lingkungan dan sosial diterima oleh masyarakat (Hendriani,
kesehatan serta keselamatan pekerja 2012).
(Sulaeman, 2007). Pentingnya agroindustri sebagai suatu
• Pembangunan Berkelanjutan pendekatan pembangunan pertanian dapat
Pembangunan berkelanjutan dilihat dari kontribusi kegiatan agroindustri
merupakan pembangunan untuk memenuhi untuk meningkatkan pendapatan pelaku
kebutuhan umat manusia saat ini, tanpa agribisnis, menyerap banyak tenaga kerja,
menurunkan atau menghancurkan meningkatkan perolehan devisa dan
kemampuan generasi mendatang dalam mendorong tumbuhnya industri yang lain.
memenuhi kebutuhannya (WCED, 1987). Adanya kegiatan agroindustri di
Definisi tersebut menunjukkan bahwa Kecamatan Sidoharjo diharapkan mampu
pemanfaatan semua bentuk sumberdaya atau menyerap tenaga kerja dan menyumbang
kapital sebagai upaya pembangunan untuk devisa melalui kegiatan ekspor bahkan peran
dapat menciptakan perbaikan kualitas hidup agroindustri lain yang tumbuh di Kecamatan
seluruh umat manusia, harus disertai dengan Sidoharjo.
kesadaran bahwa tindakan pada saat ini
membawa konsekuensi dan resiko yang harus GAMBARAN UMUM WILAYAH
dipertimbangkan bagi semua bentuk Kecamatan Sidoharjo pada tahun 2019
kehidupan dan generasi pada saat ini dan yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 51.894
akan datang (Howarth 2007). Harris (2000) jiwa. Kecamatan Sidoharjo terdiri dari 12 desa
menyebutkan pembangunan berkelanjutan dengan pusat pemerintahannya berada di
mengandung tiga pilar utama, meliputi Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo berada pada
dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Agar sebelah barat Kabupaten Sragen.
pembangunan dapat berkelanjutan, maka Kecamatan Sidoharjo memiliki kondisi
secara ideal manfaatnya harus kemiringan lereng dengan klasifikasi yaitu 0-2
berkesinambungan dan dipertahankan secara % yang dikategorikan datar. Pada lahan yang
kontinyu. Ini berarti bahwa pembangunan memiliki kelerengan datar sebagian besar
harus memenuhi berbagai tujuan secara dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman,
lahan persawahan masyarakat, dan juga Tabel I Aspek Fisik Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten
Sragen
kegiatan industri.
Aspek fisik Justifikasi
Kecamatan Sidoharjo memiliki sifat iklim Wilayah perencanaan memiliki
tropis dengan dua musim yaitu musim yaitu kondisi kemiringan lereng yang
musim hujan dan musim kemarau dengan suhu terbagi menjadi 2 klasifikasi
Topografi
rata-rata 21ºC-24ºC. Selain terkait dengan yaitu 0-2 % yang dikategorikan
datar dan 2-15% yang
iklim wilayah perencanaan memiliki curah dikategorikan landai.
hujan yang relatif tidak merata dan tinggi, hal Kecamatan Sidoharjo memiliki
ini terlihat dari curah pada Kecamatan Intensitas curah hujan kurang
Sidoharjo memiliki Intensitas curah hujan dari 1500 mm/tahun. Curah
hujan yang tinggi ini dapat
kurang dari 1500 mm/tahun. dimanfaatkan oleh masyarakat
Klimatologi
di wilayah perencanaan untuk
mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat di
bidang pertanian khususnya
sawah irigasi.
Jenis tanah litosol mediteran,
renzona, aluvial kelabu, aluvial
cokelat, dan aluvial kelabu tua
cocok untuk ditanami
tumbuhan kering seperti
palawija. Tanah aluvial
tergolong tanah muda karena
Litologi
terbentuk dari endapan halus
di aliran sungai. Selain untuk
mempermudah sistem irigasi
Sumber:BAPPEDA Kab.Sragen, 2016 pertanian, dengan unsur hara
Gambar 1 Peta Administrasi Kecamatan Sidoharjo yang relatif tinggi maka tanah
ini cocok untuk lahan
Batas wilayah Kecamatan Sidoharjo yaitu: pertanian.
Sumber: Hasil Analisis Lapangan, 2019
a. Sebelah utara: Kec. Tanon, Kec.
Sukodono Menurut hasil olahan data sekunder
dan hasil wawancara survey, mayoritas
b. Sebelah selatan: Kec. Karangmalang
pekerjaan penduduk Kecamatan Sidoharjo
c. Sebelah timur: Kec. Sragen
adalah pada bidang pertanian.
d. Sebelah barat : Kec. Masaran
Hal ini di dukung oleh data luas
penggunaan lahan yang di dominasi oleh tanah
HASIL PEMBAHASAN
sawah seluas 3058.82 Ha, yang terintegrasi
• Justifikasi Pemilihan Wilayah
dengan kawasan industri di sekitarnya seperti
Menurut analisis aspek fisik alam,
PT. JAPFA COMFEED dan PT. Asahi Textile.
Kecamatan Sidoharjo sangat mumpuni untuk
Industri tersebut tidak hanya memberi
dikembangkan sebagai kawasan Agroindustri.
lapangan pekerjaan kepada masyarakat
Hal ini dikarenakan tingkat kelerengan yang
setempat, namun juga bekerja sama untuk
datar, curah hujan yang tinggi dan jenis tanah
mengembangkan hasil pertanian warga
yang mendukung untuk kegiatan agroindustri.
sekitar.
Justifikasi tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
Tabel II Jenis Penggunaan Lahan

JENIS PEKARANGAN
LUAS
PENGGUNAAN / JUMLAH
(Ha)
LAHAN PENDUDUK

TANAH SAWAH
2491.3
Irigasi Teknis
9
Irigasi 1/2
186.06
Teknis
Irigasi
149.54
Sederhana
Tadah Hujan 231.83
Tanah Sawah
0
Lain-Lain
3058.8
TOTAL
2

TANAH KERING 0
1266.3
Pekarangan 0.02178
6
Tegal/ Kebun 74.49
Padang/
0
Gembala
Rawa-Rawa 0
Tambak/
1.28
Kolam
Perkebunan
Negara/ 0
Swasta
Hutan Negara 0
Lain-Lain 189.01
1531.1
TOTAL
4
4589,9
TOTAL LUAS
6
Sumber: BPS Kabupaten Sragen 2015
Tabel III PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Melalui tabel analisis sektor diketahui
Sragen Tahun 2015 (Milyar Rupiah) bahwa sektor unggulan pada Kecamatan
KEC.
KAB.SRAGEN
N
SEKTOR
SIDOHARJO Sidoharjo adalah pertanian, kehutanan, dan
O TAHUN TAHUN
2015 2015 perikanan dimana wilayah memilikki kontribusi
Pertanian, sebesar 317210,07 dari total produksi
3473400, 31721
1 Kehutanan, dan
7 0,07 Kabupaten Sragen yaitu sejumlah 3473400,7.
Perikanan
Pertambangan 539656,5 22551, Sehingga melalui analisis tabel dapat
2 disimpulkan bahwa pengembangan
& Penggalian 8 5
Industri 7105779, 26235 Kecamatan Sidoharjo berbasis agroindustri
3
Pengolahan 16 86,5 adalah relevan.
4 Listrik dan Gas 37322,57 4527,3
Seiring dengan berjalannya waktu,
Pengadaan Air,
Pengelolaan persawahan pada wilayah yang memiliki peran
2279,3 strategis, dapat mengalami penurunan
5 Sampah, 15703,73
9
Limbah dan produktivitas dimana penurunan produktivitas
Daur Ulang
tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek
1461724, 98028,
6 Konstruksi diantaranya yaitu, adanya konversi lahan
91 44
Perdagangan pertanian, kerusakan teknis saluran irigasi dan
Besar dan juga terjadinya banjir setiap tahunnya. Hal ini
Eceran, 4482570, 75936 dapat berpengaruh pada stabilitas ketahanan
7
Reparasi Mobil 74 1,6
dan Sepeda pangan yang selanjutnya dapat menghambat
Motor pembangunan wilayah.
Transportasi & 600441,9 23954, Kawasan peruntukan pertanian
8
Pergudangan 9 84
merupakan kawasan pertanian yang tersedia
Penyediaan
641083,0 11302 air secara terus menerus sepanjang tahun dan
9 Akomodasi dan
9 8,47 cocok untuk komoditas tanaman padi, dengan
Makan Minum
1 Informasi dan 333960,3 10661, ciri pengolahan tanah sawah.
0 Komunikasi 4 23
Kawasan ini digunakan tidak hanya
1 Jasa Keuangan 569613,3 40657,
1 dan Asuransi 6 74 sebagai lahan produksi tetapi juga digunakan
1 211374,3 12806, sebagai daerah resapan air. Kawasan pertanian
Real Estate
2 8 99 di Kecamatan Sidoharjo memiliki fungsi dan
1 Jasa 3237,0 peran yang sangat penting dalam memenuhi
87320,13
3 Perusahaan 1
Administrasi kebutuhan pangan serta merupakan produsen
Pemerintahan, padi terbesar di Kab. Sragen, terutama pada
1 480355,1 19208,
Pertahanan dan Desa Jetak. Pertanian tersebut dalam bentuk
4 2 62
Jaminan Sosial tanaman pangan.
Wajib
1 828919,7 35442, Pertanian tanaman pangan adalah
Jasa Pendidikan pertanian yang memproduksi komoditas untuk
5 3 91
Jasa Kesehatan kebutuhan pangan pokok masyarakat.
1 156374,6 6209,5
dan Kegiatan Kawasan pertanian tersebut terintegrasi
6 0 2
Sosial
dengan kawasan agroindustri agar proses
1 365270, 13176
Jasa lainnya produksi dapat menghasilkan produk akhir
7 13 ,07
21.390. 41059 yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Total
871,22 28,2
Sumber: BPS Kabupaten Sragen Dalam Angka 2015
Peningkatan produktivitas agroindustri berupa infrastruktur (irigasi), dan pengawasan
diperkuat dengan penyediaan kebutuhan terkait dengan lingkungan seperti
memanfaatkan sisa penggilingan padi seperti penyediakan saluran irigasi untuk lahan
sekam dijadikan alas ternak dan dedak persawahan yang dapat berfungsi secara
dijadikan pakan ternak baik secara langsung optimal, kebijakan terkait regulasi lahan sawah
maupun melalui proses pengolahan. Kegiatan abadi (LP2B, menyediakan supply saprodi
agroindustri ini dibangun dan dikembangkan (bibit, pupuk, dll, serta adanya pengembangan
dengan menggunakan teknologi yang terlibat inovasi teknologi serta pengendalian konversi
dalam proses pembangunan dan diarahkan lahan.
untuk memenuhi kepentingan manusia di Agar pembentukan sumber daya
masa sekarang dan masa yang akan datang. manusia yang berkualitas dan sejahtera
Jika teknologi yang digunakan sesuai terpenuhi, perlu juga memperhatikan kualitas
dengan daya dukung SDA, tidak adanya lingkungannya. Pelestarian kualitas lingkungan
degradasi lingkungan, serta ekonomi yang bertujuan agar kedepannya agroindustri ini
menguntungkan dan secara sosial dapat tidak menimbulkan polusi yang dapat
diterima oleh masyarakat. merugikan aktivitas manusia didalamnya.
Upaya meningkatkan produktivitas padi Berikut merupakan tabel potensi dan
dengan luas lahan pertanian yang luasnya masalah pada Kecamatan Sidoharjo, yang
sekitar 8500 Ha agar lebih produktif dan lestari sesuai dengan indikator kualitas lingkungan:
baik secara kuantitas dan kualitas melalui

Tabel IV Potensi dan Masalah Kecamatan Sidoharjo


Potensi Masalah
Peternakan Terdapat saluran drainase tertutup yang kurang baik
• Terdapat peternakan ayam pedaging dan • Terdapat saluran drainase tertutup
Petelur pada Desa Purwosuman merupakan suatu masalah tersendiri disaat
• Terdapatnya pertenakan babi pada perawatan saluran drainase itu
Kecamatan Plupuh membutuhkan perawatan ekstra dan harus
• Terdapatnya peternakan bebek pada membongkar pasang agar dapat melihat
Kecamatan Sidoharjo dan Kecamatan kondisi drainase itu sendiri
Plupuh Tidak ada sistem pengangkutan sampah.
Pertanian • Tidak terdapat sistem pengangkutan
•Luas lahan panen padi sekitar 22.504 Ha sampah adalah suatu masalah dikarenakan
•Tersedianya ketersediaan lahan tegalan/keun jika tidak terdapat sistem pengangkutan
pada Kecamatan Plupuh seluas 1000 Ha sampah maka akan menimbulkan masalah
lain juga.
Resiko untuk terjadinya banjir dan tanah longsor
disekitar sungai Bengawan Solo.
• Resiko ini muncul karena adanya
permukiman yang dekat dengan Sungai
Bengawan Solo.
Pencemaran Lingkungan
• Air dari Sungai Bengawan Solo tidak layak
untuk di konsumsi karena tingkat
pencemaran dari limbah yang tinggi.

Sumber: Analisis Penulis, 2019


Kegiatan agroindustri padi yang Dampak lain adanya kegiatan
berlangsung di Kecamatan Sidoharjo, agroindustri terhadap aspek ekonomi adalah
Kabupaten Sragen perlu memperhatikan adanya penyerapan tenaga kerja yang banyak
dampak yang dapat terjadi. Dampak-dampak khususnya diambil dari masyarakat lokal yang
yang dapat terjadi dari kegiatan agroindustri tinggal di kawasan agroindustri yang berjalan.
antara lain dampak ekonomi, dampak sosial, 3. Dampak Lingkungan
dan dampak lingkungan. Dampak lingkungan adalah perubahan
Berikut merupakan hal-hal yang perlu lingkungan hidup yang terkait dengan
diperhatikan dalam keberlangsungan kehidupan masyarakat dan hubungan-
agroindustri dapat menimbulkan dampak- hubungan sosial yang dijalani oleh warga
dampak sebagai berikut: masyarakat dalam suatu kawasan.
1. Dampak Sosial Perubahan lingkungan hidup dapat
Kegiatan pembangunan yang dilakukan menimbulkan dampak secara langsung dan
pemerintah sebagai dasar kebijakan dalam tidak langsung terhadap kesehatan manusia.
mengangkat perekonomian masyarakat lokal Sampah/limbah menjadi masalah yang harus
membawa dampak pada aspek sosial diperhatikan dalam lingkungan.
masyarakat. Pada hal ini, dampak lingkungan sangat
Dampak sosial yang terjadi dari adanya mempengaruhi dan berdampak bagi kegiatan
kegiatan agroindustri yang berdampak alih agroindustri agar berkelanjutan, karena
fungsi lahan pertanian dan kepemilikan lahan, menurut tabel potensi dan masalah (tabel iv),
tanpa memberi keuntungan secara sosial bagi masalah utama pada Kecamatan Sidoharjo
masyarakat. adalah pada lingkungan, serta salah satunya
Lahan-lahan yang ada di wilayah adalah karena Kecamatan Sidoharjo dialiri oleh
pedesaan dibeli oleh pihak industri dan Sungai Bengawan Solo.
dijadikan sebagai lahan untuk kepentingan Menurut hasil survey lapangan, kawasan
industri. yang berbatasan dengan sungai membuat
2. Dampak Ekonomi daerah Kecamatan Sidoharjo rawan bencana
Adanya kegiatan agroindustri longsor.
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Curah hujan tinggi menyebabkan luapan
secara ekonomi. Golongan petani gurem, air berlebih dari sungai yang mempengaruhi
buruh tani, dan tenaga kerja umumnya di hasil produksi pertanian sehingga masyarakat
pedesaan sangat menggantungkan harus memanen ulang.
ekonominya pada kegiatan sekunder Serta pada Kecamatan Sidoharjo belum
pertanian. terdapat sistem pengelolaan dan
Dalam kegiatan agroindustri terdapat pengangkutan sampah (TPS) dan limbah,
keberlangsungan terkait keterkaitan terhadap sehingga pembuangan masih menggunakan
pengembangan agroindustri. Keterkaitan cara konvensional yaitu dengan dibakar dan
agroindustri ini terjadi baik secara langsung atau dibuang ke sungai.
maupun tidak langsung berdampak terhadap Ketiga hal tersebut jika tidak
tingkat pendapatan petani dan positif ditanggulangi tentu akan mengurangi kualitas
terhadap perkembangan perekonomian hidup lingkungan dan kegiatan agroindustri
wilayah pedesaan tersebut. Hal ini dikarenakan tidak memberi dampak yang berkelanjutan.
letak bahan baku berada dekat dengan Meminimalisir pencemaran dapat
kegiatan agroindustri. dilakukan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL). Proyek-proyek
pembangunan yang memerlukan AMDAL Hal ini bahwa kelayakan pembangunan
adalah prasarana seperti jalan raya, agroindustri yang ramah lingkungan tidak
pelabuhan, lapangan terbang; industri dan hanya didasarkan pada kelayakan ekonomi,
industrial estate; pembangkit tenaga, energi tetapi juga mempertimbangkan kelayakan
dan distribusinya; pertambangan; perubahan lingkungan.
bentuk lahan seperti penebangan hutan; Selama ini keberhasilan pembangunan
penggunaan bahan kimia. Pentingnya agroindustri umumnya hanya diukur
pengetahuan bagi karyawan suatu industri berdasarkan perhitugan ekonomi dan
untuk memiliki pengetahuan mengenai mengabaikan aspek lingkungan, sehingga hasil
pencemaran lingkungan dan perusahaan yang perhitungan tingkat kesejahteraan masyarakat
memiliki sertifikat sebaiknya memiliki personil masih bersifat semu.
yang bertanggung jawab terhadap masalah Oleh karena itu agar hasil pembangunan
lingkungan. agroindustri tidak bersifat semu,
Berikut merupakan arah penanganan berkelanjutan, serta ramah lingkungan maka
dari masalah yang terjadi pada kegiatan perlu adanya koreksi dalam penilaiannya.
agroindustri di Kecamatan Sidoharjo, Koreksi yang perlu dilakukan adalah
Kabupaten Sragen: dengan memperhitungkan manfaat dan biaya
lingkungan yang biasanya diperlukan sebagai
• Biaya Lingkungan Hidup dan eksternalitas, kemudian
Ekternalitas menginternalisasikannya kedalam perhitungan
Biaya ini diperuntukan untuk manfaat dan biaya produksi.
peningkatan kualitas lingkungan yang Secara teknis manfaat dan biaya
mengalami penurunan akibat pencemaran eksternalitas dapat dibagi menjadi dua
yang terjadi. kelompok yaitu kelompok input produksi dan
Biaya lingkungan hidup dan kelompok output.
eksternalitas ini difungsikan sebagai arah Manfaat dan biaya eksternalitas yang
penanganan masalah dari keberlangsungan masuk kelompok input produksi adalah
kegiatan agroindustri yang tidak ramah peningkatan dan penyusutan atau degradasi
lingkungan. Suatu pembangunan berpotensi sumber daya alam karena aktivitas ekonomi
menimbulkan kerusakan atau penurunan yang tidak diperhitungkan sebagai manfaat
kualitas lingkungan. dan biaya produksi. Sedangkan manfaat dan
Laju peningkatan produksi dan laju biaya eksternalitas yang masuk kelompok
penurunan kualitas lingkungan hidup sangat output adalah nilai dari berbagai limbah dari
tergantung pada jenis teknologi yang aktivitas agroindustri yang menimbulkan
digunakan dan perlakuan terhadap limbah dampak positif dan negatif terhadap
yang dihasilkan. lingkungan hidup.
Penurunan kualitas lingkungan dapat
diminimalisasi apabila perencanaan dan • Penerapan Teknik Agroindustri
pelaksanaan strategi dan kebijakan Ramah Lingkungan
pembangunan tidak hanya didasarkan pada Penerapan teknik agro-industri ramah
pertimbangan ekonomi jangka pendek, tetapi lingkungan dapat dimulai dengan hal-hal yang
juga memperhatikan aspek lingkungan sebagai mudah dan tidak memerlukan biaya investasi
tempat sekaligus pendukung keberlanjutan dan secara bertahap dikembangkan sesuai
pembangunan ekonomi secara seimbang. dengan kesiapan perusahaan. Secara garis
besar, pilihan penerapan agro-industri ramah
lingkungan dapat dikelompokkan dalam 5 ✓ Menciptakan kegunaan limbah sebagai
(lima) bagian yaitu: produk lain yang dapat dimanfaatkan
1. Perubahan bahan baku oleh pihak luar.
✓ Mengurangi atau menghilangkan
bahan baku yang mengandung bahan 4. Perubahan teknologi
berbahaya dan beracun seperti logam ✓ Merubah peralatan, tata letak dan
berat, zat pewarna, pelarut. perpipaan untuk memperbaiki aliran
✓ Menggunakan bahan baku yang proses produksi dan meningkatkan
berkualitas dan murni untuk efisiensi.
menghindari kontaminasi dalam ✓ Memperbaiki kondisi proses seperti
proses produksi. suhu, waktu tinggal, laju aliran, dan
✓ Menggunakan bahan-bahan daur tekanan sehingga meningkatkan
ulang untuk menciptakan pasar bagi kualitas produk dan mengurangi
bahan-bahan daur ulang. jumlah limbah.
✓ Menghindari penggunaan bahan-
2. Tata cara operasi dan housekeeping bahan B3 (bahan beracun dan
✓ Tindakan pencegahan kehilangan berbahaya).
bahan baku, produk ataupun energi ✓ Menggunakan atau mengatur
dari pemborosan, kebocoran dan peralatan seperti motor dan pompa
tercecer dengan cara memasang yang lebih hemat energi.
bendungan/dike untuk menampung ✓ Menerapkan sistem otomatisasi dapat
tumpahan dari tangki, memasang menghasilkan perbaikan monitoring
safety valve, perancangan tangki yang dan pengaturan parameter operasi
sesuai dan mendeteksi kebocoran. untuk menjamin tingkat efisiensi yang
✓ Penanganan bahan untuk mengurangi tinggi.
kehilangan bahan akibat kesalahan 5. Perubahan produk
penanganan seperti bahan telah ✓ Merubah formulasi produk untuk
kadaluarsa. mengurangi dampak kesehatan bagi
✓ Penjadwalan produksi dapat konsumen.
membantu mencegah pemborosan ✓ Merubah bahan pengemasan untuk
energi, bahan dan air. mengurangi dampak lingkungan.
✓ Melakukan koordinasi pengelolaan ✓ Mengurangi kemasan yang tidak
limbah. perlu.
✓ Mengembangkan tata cara ✓ Memisahkan atau segregasi limbah
penanganan dan inventarisasi bahan menurut jenisnya untuk memudahkan
baku, energi, air, produk dan pengelolaan.
peralatan. ✓ Mengembangkan manajemen
perawatan sehingga mengurangi
3. Penggunaan kembali kerugian akibat kerusakan peralatan
✓ Menggunakan kembali sisa air proses, dan mesin.
air pendingin, dan bahan lainnya di
dalam atau di luar sistem produksi.
✓ Mengambil kembali bahan buangan
sebagai energi.
KESIMPULAN lingkungan hidup, yang mana peran
Agroindustri merupakan industri yang pemerintah dapat meningkatkan
memiliki keterkaitan ekonomi baik langsung pendekatan berbasis insentif serta
maupun tidak langsung dengan komoditas sukarela dan menyisihkan dana
pertanian. pajak lingkungan.
Kecamatan Sidoharjo memiliki 2) Pembangunan sarana dan prasarana
penggunaan lahan yang didominasi oleh lahan penunjang aktivitas serta
persawahan dengan komoditas unggulan padi melakukan sosialisasi kepada
menyumbang sebanyak 60.140 ton terhadap masyarakat dan kebijakan pada
Kabupaten Sragen. industri mengenai kesadaran
Potensi di Kecamatan Sidoharjo sangat terhadap lingkungan hidup
mendukung adanya pembangunan khususnya pada keberlangsungan
agroindustri yang berkelanjutan dan ramah kegiatan agroindustri.
lingkungan. 3) Menggunakan media sosial yang
Agroindustri yang ramah lingkungan berfungsi untuk menyebarluaskan
saat ini telah menjadi sebuah tuntutan dalam pengetahuan tentang agroindustri
menjalankan usaha pertanian guna yang berkelanjutan dan ramah
menciptakan produk yang berkualitas dengan lingkungan
mengoptimalkan sumberdaya lokal agar 4) Jika perlu, melibatkan akademisi
tercipta harmonisasi antara lingkungan alam, dan peneliti dalam menyediakan
lingkungan buatan dan manusia/sistem sosial. “training of trainers “ (pelatihan
Penerapan agroindustri yang ramah untuk pelatih) untuk penerapan
lingkungan jika di kelola dan di kembangkan agroindustri yang berkelanjutan dan
menggunakan teknologi dan pemahaman dari ramah lingkungan.
pemerintah bagi industri dan masyarakat Selain pemerintah, masyarakat juga
diharapkan dapat menghasilkan keberlanjutan merupakan sasaran penting dalam rangka
sistem pertanian, lingkungan, energi dan meningkatkan kesadaran dan mendorong
meningkatnya kualitas sumber daya alam dan permintaan yang lebih tinggi lagi akan
manusia. komoditas hijau (ramah lingkungan).
Hal tersebut dapat dilakukan dengan
REKOMENDASI cara meningkatkan kesadaran dan pengertian
Kegiatan agroindustri pada Kecamatan akan konsep agroindustri yang berkelanjutan
Sidoharjo harus memperhatian faktor dan dan ramah lingkungan dan pentingnya
dampak terhadap lingkungan agar dapat pelestarian lingkungan.
menjadi aktivitas yang berkelanjutan. Dampak
tersebut antara lain merupakan polusi udara,
efek korosif, efek langsung maupun efek tak
langsung yang mengancam kualitas lingkungan
dan masyarakat.
Rekomendasi yang diberikan dalam
pengimplementasian agroindustri yang
berkelanjutan serta ramah lingkungan antara
lain adalah;
1) Mengalokasikan secara khusus dana
yang dihimpun dari pajak terkait
DAFTAR PUSTAKA
[WCED] World Commision on Environment and Development. 1987. Our Common Future. Oxford
University Press. New York.
Harris JM. 2000. Basic Prinsiples of Sustainable Development. Global Development and Environment
Institute. Working Paper 00 – 04. Tufts University. USA.
Howart RB. 2007. Towards an Operational Sustainability Criterion. Ecological Economics 63 (2007) 656
– 663.
Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rachman, B. dan Sumedi. 2002. Kajian Efisensi Manajemen Dalam Pengelolaan Agroindustri dalam
Analisis Kebijakan : Paradigma Pembangunan dan Kebijaksanaan Pengembangan
Agroindustri.Monograph Series No. 21. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor
Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan, Djambatan, Jakarta, 2004.
Departemen Pertanian. 2007. Draft Naskah “Pedoman Umum Pengelolaan Agro-industri Ramah
Lingkungan”. Jakarta.
Sulaeman, Dede. 2007. Agro-industri Ramah Lingkungan. Jakarta Selatan: Subdit Pengelolaan
Lingkungan.
FAO, 2011. Greening the Economy with Agriculture (GEA): Taking stock of potential, options and
prospective challenges.
Udayana IGB. 2011. Peran agroindustri dalam pembangunan pertanian. J Singhadwala (Ed 44)
[Internet]. [dikutip 15 Juni 2019]. Dapat diunduh dari:
http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/SHD/article/download/18/1 0
Andriani DR. 2012. Strategi pengembangan agribisnis. [Modul]. [Internet]. [dikutip 15 Juni 2019].
[Universitas Brawijaya]. Dapat diunduh dari:
http://dwiretno.lecture.ub.ac.id/files/2013/03/MA_13_strategi-pgmbgn.docx
Hendriani, Yesi. 2012. Agroindustri Berkelanjutan. Dalam www.kompas.com. Diakses pada tanggal 31
Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai