ABSTRAK:
The sustainability of agroindustry activities is inseparable from the existence of factors that can
influence the development of agroindustry, both supporting factors and inhibiting factors. This
agroindustry needs to connect with its environment to reduce pollution that occurs from agroindustry
activities that can affect the comfort of life and the health of the surrounding community. Agroindustry
development needs to consider the aspect of sustainability, where sustainability is an activity related
to the aspects that base the social, economic, and environmental. Agroindustry Development also pays
attention to the conditions that will come by doing environmentally friendly development.
Kata Kunci : Agroindustri, Keberlanjutan, Ramah Lingkungan
PENDAHULUAN
Keberlangsungan kegiatan agroindustri berkelanjutan pada Kecamatan Sidoharjo,
tidak terlepas dari adanya faktor-faktor yang Kabupaten Sragen.
dapat mempengaruhi pengembangan
agroindustri, baik faktor pendukung maupun ORGANISASI PENULISAN
faktor penghambat. Tahapan penulisan artikel ini dilakukan
Faktor-faktor yang mempengaruhi dengan melalui beberapa tahapan yang terdiri
lingkungan agroindustri yang berkelanjutan dari empat tahapan utama.
antara lain merupakan faktor teknologi, Pertama, studi pendahuluan yang
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan bertujuan untuk mendapatkan informasi awal
lingkungan. terkait kegiatan agroindustri dan menyusun
Faktor-faktor tersebut menimbulkan perancangan strategi melalui studi pustaka
dampak-dampak yang berpengaruh pada dan survei atau observasi lapangan di
keberlangsungan aktivitas agroindustri di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Kecamatan Sidoharjo. Kedua, tujuan penulisan untuk
Pengaruh yang ditimbulkan antara lain mengetahui output akhir produk yang dibahas
dampak sosial, dampak ekonomi, dan dampak dalam penulisan artikel ini.
lingkungan. Sehingga, kegiatan agroindustri Ketiga, hasil dan pembahasan
perlu mengaitkan dengan lingkungan sekitar membahas mengenai hasil dan pembahasan
untuk meminimalisir pengurangan lingkungan pada wilayah eksisting serta arahan
serta menjadi aktivitas yang memberi dampak penanganan dalam penyelesaian masalah yang
berkelanjutan. terjadi pada kegaiatan agroindustri di
Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen
TUJUAN dibahas secara lebih detail.
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah Keempat, kesimpulan dan rekomendasi
mencari arah penanganan terhadap berisi mengenai hasil secara ringkas dari
keberlangsungan kegiatan agroindustri yang penulisan artikel ini dan rekomendasi yang
dikaitkan dengan lingkungan sekitarnya agar dapat dilakukan dari hasil berupa arahan
dapat menjadi kegiatan agroindustri yang penanganan masalah kegiatan agroindustri
padi di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten meminimalisir dampak pengurangan
Sragen. lingkungan.
Tujuan dilaksanakannya strategi
KAJIAN LITERATUR agroindustri ramah lingkungan adalah selain
• Agroindustri meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Agroindustri adalah kegiatan yang secara ekonomi, namun untuk lingkungan yang
mengolah hasil-hasil komoditas pertanian sehat, aman dan berkualitas, meminimalkan
dengan menggunakan peralatan, bahan dan potensi kontaminasi bahan-bahan yang
teknik tertentu serta melibatkan sumber daya beracun atau berbahaya pada produk,
manusia. melindungi kesehatan dan keselamatan
Pengertian agroindustri lainnya adalah pekerja meminimalkan terbentuknya limbah
bahwa agroindustri diartikan sebagai suatu baik dalam jumlah dan toksisitasnya
tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari (Departemen Pertanian, 2007).
pembangunan pertanian, tetapi sebelum Hal tersebut diharapkan agar melalui
tahapan pembangunan tersebut mencapai kegiatan agroindustry, Kecamatan Sidoharjo
pembangunan industri (Soekartawi 2000). dapat menjadi kegiatan yang berkelanjutan
Kegiatan agroindustri yang baik bagi masyarakat secara ekonomi maupun
berkelanjutan tidak hanya berorientasi untuk lingkungan wilayah tersendiri.
mencari keuntungan, namun harus Untuk mencapai kondisi yang ramah
mempertimbangkan masalah-masalah lingkungan dalam suatu agroindustri dapat
lingkungan dan sosial yang ada pada diterapkan 6 (enam) prinsip dasar yaitu Refine,
lingkungan aktivitas yang dijalankannya. Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve
Industrialisasi pertanian dijalankan Energy.
sebagai respon atas peningkatan jumlah Prinsip tersebut digunakan untuk
penduduk yang cepat. mengatasi permasalahan lingkungan yang
Ekses dari agroindustri pertanian adalah melingkupi kegiatan di industri pertanian,
dihasilkannya limbah dalam jumlah yang besar dikembangkanlah sistem integrasi agroindustri
dan menimbulkan masalah lingkungan. (integrated agroindustrial ecosystem) yang
Selain itu, masalah lingkungan yang minim atau tanpa input bahan sumber fosil,
dapat terjadi dalam kegiatan agroindustri mengoptimalkan sumberdaya lokal dan
adalah over eksploitasi manusia terhadap mengintegrasikan antar kegiatan dalam sistem
sumber daya oleh lingkungan antara lain produksi pertanian (Sulaeman, 2007).
berupa polusi udara, kerusakan benda akibat Refine, adalah penggunaan bahan atau
efek korosif, efek langsung yang mengancam proses yang lebih ramah lingkungan
kualitas kehidupan manusia, dan efek tak dibandingkan dengan bahan atau proses yang
langsung terhadap manusia. ada saat ini. Reduce, adalah pengurangan
Adapun ciri-ciri dari penurunan kualitas jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan
lingkungan antara lain; banjir, pencemaran, optimalisasi proses atau operasional yang
sedimentasi yang menganggu DAS, dan menghasilkan limbah yang mengalami
meningkatnya jumlah tanah sulfat masam. pemborosan. Contoh: mengganti keran atau
• Prinsip Dasar Agroindustri Ramah pipa bocor memasang alat penangkap
Lingkungan ceceran/lelehan. Reuse, adalah pemakaian
Inti pelaksanaan agroindustri ramah kembali bahan-bahan atau limbah pada proses
lingkungan adalah strategi mencegah dan yang berbeda. Recycle, adalah penggunaan
kembali bahan-bahan atau sumber daya untuk
proses yang sama. Recovery, adalah kegiatan seimbang, baik tujuan ekonomi, lingkungan,
pengambilan kembali sebagian material dan sosial.
penting dari aliran limbah untuk pemanfaatan • Agroindustri yang Berkelanjutan
ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk Agroindustri yang berkelanjutan adalah
proses atau keperluan lain (Sulaeman, 2007). pembangunan agroindustri yang mendasarkan
Retrieve Energy, adalah pemanfaatan diri pada konsep keberlanjutan, dimana
limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan
atau dalam arti yang luas adalah penghematan dikembangkan dengan memerhatikan aspek
energi dalam proses produksi. Ke enam prinsip manajemen dan konservasi SDA. Semua
di atas dalam pelaksanaannya dapat teknologi yang digunakan serta kelembagaan
menggunakan model nir limbah (zero waste), yang terlibat dalam proses pembangunan
produksi bersih (cleaner production), tersebut diarahkan untuk memenuhi
produktivitas hijau (green productivity) atau kepentingan manusia masa sekarang maupun
perusahaan hijau (green company). Pada masa mendatang. Teknologi yang digunakan
prinsipnya, model-model tersebut berupaya sesuai dengan daya dukung SDA, tidak ada
untuk meningkatkan produktivitas, menjaga degradasi lingkungan,
keberlanjutan produksi dengan tetap secara ekonomi menguntungkan dan secara
memelihara kelestarian lingkungan dan sosial diterima oleh masyarakat (Hendriani,
kesehatan serta keselamatan pekerja 2012).
(Sulaeman, 2007). Pentingnya agroindustri sebagai suatu
• Pembangunan Berkelanjutan pendekatan pembangunan pertanian dapat
Pembangunan berkelanjutan dilihat dari kontribusi kegiatan agroindustri
merupakan pembangunan untuk memenuhi untuk meningkatkan pendapatan pelaku
kebutuhan umat manusia saat ini, tanpa agribisnis, menyerap banyak tenaga kerja,
menurunkan atau menghancurkan meningkatkan perolehan devisa dan
kemampuan generasi mendatang dalam mendorong tumbuhnya industri yang lain.
memenuhi kebutuhannya (WCED, 1987). Adanya kegiatan agroindustri di
Definisi tersebut menunjukkan bahwa Kecamatan Sidoharjo diharapkan mampu
pemanfaatan semua bentuk sumberdaya atau menyerap tenaga kerja dan menyumbang
kapital sebagai upaya pembangunan untuk devisa melalui kegiatan ekspor bahkan peran
dapat menciptakan perbaikan kualitas hidup agroindustri lain yang tumbuh di Kecamatan
seluruh umat manusia, harus disertai dengan Sidoharjo.
kesadaran bahwa tindakan pada saat ini
membawa konsekuensi dan resiko yang harus GAMBARAN UMUM WILAYAH
dipertimbangkan bagi semua bentuk Kecamatan Sidoharjo pada tahun 2019
kehidupan dan generasi pada saat ini dan yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 51.894
akan datang (Howarth 2007). Harris (2000) jiwa. Kecamatan Sidoharjo terdiri dari 12 desa
menyebutkan pembangunan berkelanjutan dengan pusat pemerintahannya berada di
mengandung tiga pilar utama, meliputi Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo berada pada
dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Agar sebelah barat Kabupaten Sragen.
pembangunan dapat berkelanjutan, maka Kecamatan Sidoharjo memiliki kondisi
secara ideal manfaatnya harus kemiringan lereng dengan klasifikasi yaitu 0-2
berkesinambungan dan dipertahankan secara % yang dikategorikan datar. Pada lahan yang
kontinyu. Ini berarti bahwa pembangunan memiliki kelerengan datar sebagian besar
harus memenuhi berbagai tujuan secara dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman,
lahan persawahan masyarakat, dan juga Tabel I Aspek Fisik Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten
Sragen
kegiatan industri.
Aspek fisik Justifikasi
Kecamatan Sidoharjo memiliki sifat iklim Wilayah perencanaan memiliki
tropis dengan dua musim yaitu musim yaitu kondisi kemiringan lereng yang
musim hujan dan musim kemarau dengan suhu terbagi menjadi 2 klasifikasi
Topografi
rata-rata 21ºC-24ºC. Selain terkait dengan yaitu 0-2 % yang dikategorikan
datar dan 2-15% yang
iklim wilayah perencanaan memiliki curah dikategorikan landai.
hujan yang relatif tidak merata dan tinggi, hal Kecamatan Sidoharjo memiliki
ini terlihat dari curah pada Kecamatan Intensitas curah hujan kurang
Sidoharjo memiliki Intensitas curah hujan dari 1500 mm/tahun. Curah
hujan yang tinggi ini dapat
kurang dari 1500 mm/tahun. dimanfaatkan oleh masyarakat
Klimatologi
di wilayah perencanaan untuk
mendukung kegiatan
perekonomian masyarakat di
bidang pertanian khususnya
sawah irigasi.
Jenis tanah litosol mediteran,
renzona, aluvial kelabu, aluvial
cokelat, dan aluvial kelabu tua
cocok untuk ditanami
tumbuhan kering seperti
palawija. Tanah aluvial
tergolong tanah muda karena
Litologi
terbentuk dari endapan halus
di aliran sungai. Selain untuk
mempermudah sistem irigasi
Sumber:BAPPEDA Kab.Sragen, 2016 pertanian, dengan unsur hara
Gambar 1 Peta Administrasi Kecamatan Sidoharjo yang relatif tinggi maka tanah
ini cocok untuk lahan
Batas wilayah Kecamatan Sidoharjo yaitu: pertanian.
Sumber: Hasil Analisis Lapangan, 2019
a. Sebelah utara: Kec. Tanon, Kec.
Sukodono Menurut hasil olahan data sekunder
dan hasil wawancara survey, mayoritas
b. Sebelah selatan: Kec. Karangmalang
pekerjaan penduduk Kecamatan Sidoharjo
c. Sebelah timur: Kec. Sragen
adalah pada bidang pertanian.
d. Sebelah barat : Kec. Masaran
Hal ini di dukung oleh data luas
penggunaan lahan yang di dominasi oleh tanah
HASIL PEMBAHASAN
sawah seluas 3058.82 Ha, yang terintegrasi
• Justifikasi Pemilihan Wilayah
dengan kawasan industri di sekitarnya seperti
Menurut analisis aspek fisik alam,
PT. JAPFA COMFEED dan PT. Asahi Textile.
Kecamatan Sidoharjo sangat mumpuni untuk
Industri tersebut tidak hanya memberi
dikembangkan sebagai kawasan Agroindustri.
lapangan pekerjaan kepada masyarakat
Hal ini dikarenakan tingkat kelerengan yang
setempat, namun juga bekerja sama untuk
datar, curah hujan yang tinggi dan jenis tanah
mengembangkan hasil pertanian warga
yang mendukung untuk kegiatan agroindustri.
sekitar.
Justifikasi tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
Tabel II Jenis Penggunaan Lahan
JENIS PEKARANGAN
LUAS
PENGGUNAAN / JUMLAH
(Ha)
LAHAN PENDUDUK
TANAH SAWAH
2491.3
Irigasi Teknis
9
Irigasi 1/2
186.06
Teknis
Irigasi
149.54
Sederhana
Tadah Hujan 231.83
Tanah Sawah
0
Lain-Lain
3058.8
TOTAL
2
TANAH KERING 0
1266.3
Pekarangan 0.02178
6
Tegal/ Kebun 74.49
Padang/
0
Gembala
Rawa-Rawa 0
Tambak/
1.28
Kolam
Perkebunan
Negara/ 0
Swasta
Hutan Negara 0
Lain-Lain 189.01
1531.1
TOTAL
4
4589,9
TOTAL LUAS
6
Sumber: BPS Kabupaten Sragen 2015
Tabel III PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Melalui tabel analisis sektor diketahui
Sragen Tahun 2015 (Milyar Rupiah) bahwa sektor unggulan pada Kecamatan
KEC.
KAB.SRAGEN
N
SEKTOR
SIDOHARJO Sidoharjo adalah pertanian, kehutanan, dan
O TAHUN TAHUN
2015 2015 perikanan dimana wilayah memilikki kontribusi
Pertanian, sebesar 317210,07 dari total produksi
3473400, 31721
1 Kehutanan, dan
7 0,07 Kabupaten Sragen yaitu sejumlah 3473400,7.
Perikanan
Pertambangan 539656,5 22551, Sehingga melalui analisis tabel dapat
2 disimpulkan bahwa pengembangan
& Penggalian 8 5
Industri 7105779, 26235 Kecamatan Sidoharjo berbasis agroindustri
3
Pengolahan 16 86,5 adalah relevan.
4 Listrik dan Gas 37322,57 4527,3
Seiring dengan berjalannya waktu,
Pengadaan Air,
Pengelolaan persawahan pada wilayah yang memiliki peran
2279,3 strategis, dapat mengalami penurunan
5 Sampah, 15703,73
9
Limbah dan produktivitas dimana penurunan produktivitas
Daur Ulang
tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek
1461724, 98028,
6 Konstruksi diantaranya yaitu, adanya konversi lahan
91 44
Perdagangan pertanian, kerusakan teknis saluran irigasi dan
Besar dan juga terjadinya banjir setiap tahunnya. Hal ini
Eceran, 4482570, 75936 dapat berpengaruh pada stabilitas ketahanan
7
Reparasi Mobil 74 1,6
dan Sepeda pangan yang selanjutnya dapat menghambat
Motor pembangunan wilayah.
Transportasi & 600441,9 23954, Kawasan peruntukan pertanian
8
Pergudangan 9 84
merupakan kawasan pertanian yang tersedia
Penyediaan
641083,0 11302 air secara terus menerus sepanjang tahun dan
9 Akomodasi dan
9 8,47 cocok untuk komoditas tanaman padi, dengan
Makan Minum
1 Informasi dan 333960,3 10661, ciri pengolahan tanah sawah.
0 Komunikasi 4 23
Kawasan ini digunakan tidak hanya
1 Jasa Keuangan 569613,3 40657,
1 dan Asuransi 6 74 sebagai lahan produksi tetapi juga digunakan
1 211374,3 12806, sebagai daerah resapan air. Kawasan pertanian
Real Estate
2 8 99 di Kecamatan Sidoharjo memiliki fungsi dan
1 Jasa 3237,0 peran yang sangat penting dalam memenuhi
87320,13
3 Perusahaan 1
Administrasi kebutuhan pangan serta merupakan produsen
Pemerintahan, padi terbesar di Kab. Sragen, terutama pada
1 480355,1 19208,
Pertahanan dan Desa Jetak. Pertanian tersebut dalam bentuk
4 2 62
Jaminan Sosial tanaman pangan.
Wajib
1 828919,7 35442, Pertanian tanaman pangan adalah
Jasa Pendidikan pertanian yang memproduksi komoditas untuk
5 3 91
Jasa Kesehatan kebutuhan pangan pokok masyarakat.
1 156374,6 6209,5
dan Kegiatan Kawasan pertanian tersebut terintegrasi
6 0 2
Sosial
dengan kawasan agroindustri agar proses
1 365270, 13176
Jasa lainnya produksi dapat menghasilkan produk akhir
7 13 ,07
21.390. 41059 yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Total
871,22 28,2
Sumber: BPS Kabupaten Sragen Dalam Angka 2015
Peningkatan produktivitas agroindustri berupa infrastruktur (irigasi), dan pengawasan
diperkuat dengan penyediaan kebutuhan terkait dengan lingkungan seperti
memanfaatkan sisa penggilingan padi seperti penyediakan saluran irigasi untuk lahan
sekam dijadikan alas ternak dan dedak persawahan yang dapat berfungsi secara
dijadikan pakan ternak baik secara langsung optimal, kebijakan terkait regulasi lahan sawah
maupun melalui proses pengolahan. Kegiatan abadi (LP2B, menyediakan supply saprodi
agroindustri ini dibangun dan dikembangkan (bibit, pupuk, dll, serta adanya pengembangan
dengan menggunakan teknologi yang terlibat inovasi teknologi serta pengendalian konversi
dalam proses pembangunan dan diarahkan lahan.
untuk memenuhi kepentingan manusia di Agar pembentukan sumber daya
masa sekarang dan masa yang akan datang. manusia yang berkualitas dan sejahtera
Jika teknologi yang digunakan sesuai terpenuhi, perlu juga memperhatikan kualitas
dengan daya dukung SDA, tidak adanya lingkungannya. Pelestarian kualitas lingkungan
degradasi lingkungan, serta ekonomi yang bertujuan agar kedepannya agroindustri ini
menguntungkan dan secara sosial dapat tidak menimbulkan polusi yang dapat
diterima oleh masyarakat. merugikan aktivitas manusia didalamnya.
Upaya meningkatkan produktivitas padi Berikut merupakan tabel potensi dan
dengan luas lahan pertanian yang luasnya masalah pada Kecamatan Sidoharjo, yang
sekitar 8500 Ha agar lebih produktif dan lestari sesuai dengan indikator kualitas lingkungan:
baik secara kuantitas dan kualitas melalui