Universitas Garut
24032120159@uniga.ac.id1
24203119266@uniga.ac.id2
24023117196@uniga.ac.id3
Abstrak
Akar wangi merupakan salah satu tanaman komoditas di Garut. Akar wangi tersebut sering
digunakan sebagai bahan kerajinan tangan, seperti kerajinan boneka akar wangi, sajadah, taplak
meja, kotak tisu, dan tas. Tenun akar wangi ini banyak diminati oleh wisatawan yang berkunjung
ke Garut, karenanya tenun akar wangi ini memiliki potensi besar untuk dapat bersaing di era
ekonomi kreatif ini. Dalam penelitian ini, pengembangan desain produk daerah ini perlu dianalisis
lebih lanjut terkait desain yang selama ini dikeluarkan, sehingga pengolahan tenun akar wangi ini
ke depannya dapat menjadi lebih berkembang di dunia kriya modern Indonesia. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian ASOSIATIF. Penelitian ini merupakan penelitian yang
menggunakan model ASOSIATIF untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di dalam produk
kriya tenun akar wangi. Model ASOSIATIF ini dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan
desain dengan mempelajari artefak/produk/kriya, teknik pembuatan, utilitas, material, ikon, konsep,
dan bentuk.
Kata kunci: Lokasi, ekonomi keputusan pembelian,,Teknik analisis data, akar wangi zocha
graha
1. Pendahuluan
Pada era revolusi industri 4.0 peran ekonomi kreatif menjadi salah satu isu penting yang
layak diperhatikan sebagai pilihan strategi memenangkan persaingan global. Ditandai dengan
banyaknya inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui kapitalisasi
ide kreatif. Ekonomi kreatif adalah suatu konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengandalkan
informasi dan kreativitas dengan ide dan pengetahuan serta kreativitas dari Sumber Daya Manusia
(SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Akar wangi merupakan salah satu tanaman komoditas di Garut. Akar wangi ini sendiri
pertama ditanam di Indonesia oleh bangsa Belanda. Akar wangi merupakan salah satu tanaman
penghasil minyak atsiri atau dikenal dengan sebutan vetiver oil. Dalam pembuatan parfum,
kosmetik, pewangi sabun, obat-obatan, serta pembasmi dan pencegah serangga banyak
menggunakan minyak akar wangi ini. Minyak atsiri dari akar wangi mempunyai aroma yang
lembut dan halus (Samarang dkk., 2017).
Selain itu akar wangi tersebut sering digunakan sebagai bahan kriya, seperti sajadah, taplak
meja, kotak tisu, dan tas. Lahirnya berbagai ragam produk kriya di Indonesia tidak lepas dari gaya
hidup dan kreativitas anak bangsa. Nilai kreativitas, desain, dan produktivitas yang tinggi dapat
dijadikan sebagai modal utama dalam berkarya dan mengembangkan bisnis tenun akar wangi ini
menjadi sesuatu yang lebih mempunyai nilai jual yang tinggi dengan nilai kegunaan yang berbeda
yang bisa difokuskan ke dalam produk kriya yang dapat dijadikan inovasi baru dalam pembuatan
suatu produk kriya berbahan dasar akar wangi in
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
Tanaman akar wangi adalah tanaman rumput membentuk rumpun yang besar, padat, dengan
arah tumbuh tegak lurus, tumbuh bersamaan, beraroma wangi, memiliki akar yang bercabang, daun
yang rimpang dan sistem akar serabut yang dalam. Akar wangi dapat tumbuh hingga mencapai
ketinggian 1-1,5 m, berdiameter 2-8 mm (Nilaira, 2017).
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa Presiden
Joko Widodo (Jokowi) sangat berpihak terhadap produk lokal. Jokowi ingin mengajak perusahaan
swasta, usaha besar, dan masyarakat indonesia agar berpihak kepada UMKM atau produk lokal.
Ruang strategis di area publik dan pusat perdagangan swasta di Indonesia diminta untuk
memberikannya ke UMKM Indonesia baik di pusat perbelanjaan maupun platform perdagangan
digital. Hal tersebut merupakan bentuk afirmasi peran negara untuk memberi peluang lebih besar
kepada produk lokal. Ditambah banyaknya pelaku UMKM produsen produk lokal mengalami
penurunan penjualan karena dampak pandemi Covid-19 (Santia, 2021).
Dalam memasuki persaingan global yang dihadapi, dengan banyaknya produk ekonomi kreatif
yang tanpa batas, membuat prinsip-prinsip dalam perkembangannya harus mengikuti apa yang
sedang dihadapi di era ini dengan tetap melestarikan tradisi yang ada dalam peningkatan
produktivitasnya maka tradisi yang terdapat dalam suatu produk yang akan dikembangkan harus
disesuaikan dengan kondisi terkini, manajemen, teknologi, desain, dan strategi pemasaran sebagai
panduan yang akan diberikan kepada UKM setempat. Permasalahan yang didapat ketika membuat
suatu produk kriya dengan bahan dasar serat alam adalah kurangnya kualitas maupun desain yang
kurang berkembang secara modern, sehingga produk mudah rusak, kurangnya nilai estetika, dan
kurang memiliki daya Tarik.
2. Kajian teori
2.1 Lokasi
Minyak Akarwangi (Vetiver Root Oil/Andropogon Zizanioides), merupakan salah satu
komoditas khas unggulan daerah Kabupaten Garut yang relatif masih baru, sebagaimana halnya
dengan teh hijau dan tembakau yang merupakan bagian dari sub-sektor perkebunan. Minyak
Akarwangi mempunyai prospek yang cerah untuk terus dikembangkan karena mempunyai
keunggulan komparatif dan kompetitif serta masih terbukanya pangsa pasar, baik pasar domestik
maupun pasar luar negeri.
Lokasi penelitian dilakukan pada empat kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Cilawu, Samarang,
Bayongbong, dan Leles. Penentuan lokasi penelitian merupakan area produksi tertinggi akar wangi
sehingga dapat merepresentasikan total produksi akar wangi Kabupaten Garut. Responden yang
diwawancarai terdiri dari 89 orang petani akar wangi, diantaranya Kecamatan Cilawu (34 orang),
Samarang (29 orang), Leles (1 orang), dan Bayongbong (25 orang). Penentuan responden
dilakukan dengan menggunakan judgement sampling, yaitu berdasarkan referensi dari penyuluh
pertanian yang berada di setiap kecamatan. Data produksi yang diambil adalah pada tahun 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dan diolah
langsung dengan menggunakan E-Views Seri 7.
a.Keputusan Pembelian
Penurunan produksi akar wangi terjadi beberapa tahun belakangan ini. Rochdiani (2008)
menjelaskan penurunan produksi mencapai 50-60 persen akibat penurunan harga minyak akar
wangi internasional. Sebesar 87 persen petani akar wangi melakukan sistem budidaya polikultur
dengan komoditas hortikultura dalam satu lahan dan 13 persen menanam dengan sistem
monokultur akar vwangi. Penanaman secara polikultur dinilai dapat meningkatkan pendapatan
www.jurnal.uniga.ac.id
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
petani dibandingkan dengan monokultur. Rendemen dan kualitas minyak atsiri saat ini dinilai
masih rendah. Hal ini disebabkan dari rendahnya mutu genetik tanaman, teknologi budidaya
sederhana, proses pascapanen belum tepat (Adiwijaya dan Malika, 2017). Penelitian tersebut sesuai
dengan kondisi di lapangan yang menunjukkan sebesar 1.500-2.200 kg akar wangi segar hanya
menghasilkan 3-5 kg minyak atsiri.
1. Metode Penelitian
3.1 Objek penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu akan meneliti
suatu objek, suatu setting, kondisi, suatu sistem pengerjaannya, supaya dapat menentukan analisis
akhir dari pengaruh desain dan perkembangan pada desain produk kriya tersebut, sehingga dapat
terus dilestarikan dan dijadikan sebagai upaya peningkatan usaha pelaku kreatif.
Penelitian ini dibantu dengan model ASOSIATIF yang dipergunakan untuk menguraikan
unsur-unsur yang terdapat di dalam desain kriya tenun akar wangi di Garut sebagai studi kasus
dalam penelitian ini, mencakup unsur di dalamnya yang terdiri atas: bentuk, warna, komposisi, dan
penamaan yang merepresentasikan wujud/konsep. Pendekatan ini dilakukan meliputi pengamatan
karya untuk memperoleh kejelasan mengenai perkembangan gaya desain dan latar belakang
pemikiran dalam pembuatan produk kriya tersebut.
Lokasi penelitian dilakukan pada empat kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Cilawu,
Samarang, Bayongbong, dan Leles. Penentuan lokasi penelitian merupakan area produksi tertinggi
akar wangi sehingga dapat merepresentasikan total produksi akar wangi Kabupaten Garut.
Responden yang diwawancarai terdiri dari 89 orang petani akar wangi, diantaranya Kecamatan
Cilawu (34 orang), Samarang (29 orang), Leles (1 orang), dan Bayongbong (25 orang). Penentuan
responden dilakukan dengan menggunakan judgement sampling, yaitu berdasarkan referensi dari
penyuluh pertanian yang berada di setiap kecamatan. data produksi yang diambil adalah pada tahun
2017.
www.jurnal.uniga.ac.id
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat di bangun suatu
teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala
www.jurnal.uniga.ac.id
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
www.jurnal.uniga.ac.id
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
produk dan lain-lain. Besar nilai R = 0,733 menunjukan bahwa derajat hubungan antara kedua
variabel kuat terhadap korelasi antara variable independen dengan dependen. Berdasarkan hasil
dari tabel anova, dapat dilihat bahwa f hitung sebesar 5,989 dengan nilai signifikansinya sebesar
0,733 yang artinya nilai singnifikansinya kurang dari nilai probabilitas yaitu 0,733 > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan dari hal tersebut bahwa Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Kepuasan Pelanggan terhadap Rumah Makan Cibiuk. Sedangkan pada tabel Coefficients
terdapat persamaan pada regresi linier sederhana.
Sehingga persamaan regresinya:
Ŷ = 5,989 + 0,733x
Pada uji t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh nyata antara Kualitas Pelayanan dengan
Kepuasan Pelanggan.
H0 = Menunjukan bahwa variabel Lokasi dan Promosi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Pada Akar Wangi Zocha Graha Kriya Di Kabupaten Garut
H1 = Menunjukan bahwa variable variabel Lokasi dan Promosi tidak berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian Pada Akar Wangi Zocha Graha Kriya Di Kabupaten Garut
Berdasarkan hasil data, dapat diketahui bahwa t hitung sebesar 3.101 dengan nilai signifikansinya
sebesar 0.733 Artinya, nilai signifikansi kurang dari nilai probabilitas (0,733 > 0,05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Lokasi dan Promosi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada Akar
Wangi Zocha Graha Kriya Di Kabupaten Garut atau H1 diterima Karena dilihat dari hasil yaitu
negatif, maka pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian memiliki pengaruh
positif, artinya jika varibel Kualitas Pelayanan naik, maka variabel Kepuasan Pelanggan naik
www.jurnal.uniga.ac.id
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
DAFTAR PUSTAKA
Adiwijaya J.C, Malika U.E. 2016. Kelayakan Usaha Penyulingan Minyak Atsiri Berdasarkan
Aspek Finansial Dan Teknologi. Jurnal Ilmiah Inovasi. Vol 1(3): 187-192.
Baye M. 2010. Manajerial Economics and Business Strategy. Seventh Edition. Singapore (SG) :
McGraw-Hill
Jaya WK. 2001. Ekonomi Industri. BPFE. Yogyakarta.
Kaplinsky R, Morris M. 2000. A Handbook For Value Chain Research.
Kotler P, Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Kotler P, Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Porter ME. 1993. Keunggulan Bersaing (Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul).
Tim Penerjemah Binarupa Aksara.Rochdiani
2008. Pola Pendapatan Petani Akar Wangi Di Kecamatan Samarang Kabupaten
Garut Provinsi Jawa Barat. Jurnal Agrikultura Vol 19(3): 201-207.Sinaga VR.
2014. Analisis Rantai Nilai Pemasaran Kentang Granola di kecamatan pangaleman
di bandung jawa barat.
Edward, B. R. W. 2020. Pengaplikasian Modul ‘ATUMICS’ Pada Bidang Desain Industri
Furnitur Rotan The Implementation of ‘ATUMICS’ Module Method in Rattan
Furniture Design Industry. BINUS.
Jabar, K. 2021. Kanwil Kumham Jabar akan Menjadikan Akar Wangi IG Unggulan dari
Kabupaten Garut.
Nilaira. 2017. Akar Wangi. DISBUN JABAR.Noor K., N., Utami, K. S., & Sukanadi, I. M. 2018.
“Pemberdayaan Masyarakat Perajin Tenun Lurik Atbm Melalui Inovasi Produk”.
Corak.
Nugraha, A. 2017. Transforming tradition : a method for maintaining tradition in a craft and
design context. Aalto University.
Samarang, D. I., Pulus, P. T., Nusantara, W., & Samarang, A. T. 2011. Pada
Perusahaan
Penyulingan Minyak Akar for Enterprise Refining Vetiver Oil.
Santia, T. 2021. Menkop Teten: Presiden Jokowi Ingin Lindungi dan Ajak Cintai Produk Lokal.
Liputan 6.
Sunarya, yan yan. 2017. Desain dalam Konstelasi Inovasi , Identitas , dan Industri Kreatif.
Researchgat
www.jurnal.uniga.ac.id
Lampiran
Correlations
Lokasi Promosi
Lokasi Pearson Correlation 1 .035
Sig. (2-tailed) .733
N 95 95
Promosi Pearson Correlation .035 1
Sig. (2-tailed) .733
N 95 95
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Lokasi b
. Enter
Model Summary
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square
1 Regression 4.062 1 4.062
Residual 3235.159 93 34.787
Total 3239.221 94
a. Dependent Variable: Promosi
b. Predictors: (Constant), Lokasi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 65.800 6.069
Lokasi .041 .120 .035
a. Dependent Variable: Promosi
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
www.jurnal.uniga.ac.id
No Responden Lokasi Promosi
1 49 76
2 42 75
3 50 70
4 49 79
5 43 70
6 55 66
7 51 75
8 56 73
9 60 65
10 62 71
11 56 64
12 52 66
13 50 62
14 54 69
15 54 60
16 50 59
17 51 66
18 43 66
19 58 69
20 51 62
21 48 63
22 57 71
23 48 73
24 50 66
25 52 74
26 55 73
27 50 67
28 51 66
29 56 58
30 54 70
31 53 64
32 48 63
33 40 60
34 57 63
35 55 69
36 52 51
37 51 65
38 43 71
39 44 64
40 49 62
41 42 70
42 47 72
43 48 66
44 47 69
45 49 80
46 49 77
47 50 80
48 52 65
49 52 60
50 57 61
51 45 75
52 54 70
53 56 68
54 51 70
55 51 66
56 57 70
57 56 64
58 49 71
59 51 67
60 51 70
61 48 62
62 50 75
63 50 69
64 43 61
65 52 61
66 49 74
67 47 70
68 42 68
69 34 63
70 56 67
71 45 66
72 46 63
73 52 63
74 55 62
Jurnal Statistika Bisnis chica cantika sari, et. al.
Vol. 01; No. 01; Tahun 2022
Halaman 01-07
www.jurnal.uniga.ac.id
75 49 64
76 53 68
77 48 68
78 44 69
79 49 58
80 42 64
81 47 60
82 48 66
83 47 72
84 59 66
85 49 54
86 41 70
87 48 78
88 60 68
89 49 75
90 56 75
91 53 76
92 53 73
93 48 75
94 51 77
95 62 80
Cover
Variabel x
Variabel y lokasi