NAMA : SUHURIA
NIM : 21810013
KELAS : 6A MANAJEMEN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Dalam penyusunan proposal ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini
masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi terciptanya
proposal yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
SUHURI
DAFRAT ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB. 1 PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat efisiensi
masing-masing daerah distribusi pemasaran. mengidentifikasi standar input-output yang
mempengaruhi naik turunnya efisiensi dari suatu daerah distribusi pemasaran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam penelitian ini mengkaji informasi dan penelitian sebelumnya sebagai bahan
perbandingan, dengan melihat kekurangan dan kelebihan yang ada dari penelitian tersebut.
Efisiensi pemasaran cengkeh dapat dilihat dari struktur pasar, perilaku pasar, dan
keragaan pasar.
Pengertian tentang perantara adalah mereka yang membeli dan menjual barang-
barang.Mereka bergerak di bidang perdagangan besar dan pengecer. Sementara agen adalah
orang atauperusahaan yang membeli atau menjual barang untuk perdagangan besar
(manufacturer). Panjang pendeknya saluran pemasaran yang dilalui oleh suatu hasil
komoditas pertanian tergantung pada beberapa faktor, antara lain:
a) Jarak antar produsen dan konsumen. Semakin jauh jarak antara produsen dan
konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh produk
b) Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang tepat atau mudah rusak harus
segera diterima konsumen dan dengan demikian menghendaki aluran pendek
dan cepat.
c) Skala produksi. Bila produksi berlangsung dengan ukuran-ukuran kecil, maka
jumlah yang dihasilkan berukuran kecil pula. Hal ini akan menguntungkan
bila produsen langsung menjual ke pasar.
d) Posisi keuangan pengusaha. Produsen yang posisi keuangannya kuat
cenderung untuk memperpendek saluran pemasaran(Prasetyo, 2008).
a. Struktur Pasar
Pelaku pasar yang terlibat dalam kegiatan tataniaga cengkeh terdiri dari petani
produsen, pedagang besar dan konsumen akhir. Struktur pasar yang dihadapi oleh petani
cengkeh di Maluku Utara adalah pasar oligopsoni, karena jumlah petani cengkeh lebih
banyak dari pada jumlah pedagang yang terlibat. Jumlah pedagang yang sedikit menjadikan
harga lebih banyak ditentukan oleh pedagang, sehingga posisi tawar petani lemah dan
bertindak sebagai price taker, serta terpaksa menerima harga yang ditawarkan.
Struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang besar adalah oligopsoni, karena jumlah
konsumen akhir yang terlibat lebih banyak dari pada pedagang besar. Hambatan masuk pasar
bagi pedagang besar terletak pada modal yang harus dikeluarkan untuk membeli cengkeh.
Komoditi yang diperjual belikan bersifat homogen,yaitu cengkeh kering. Proses penentuan
harga didasarkan pada proses tawar-menawar dengan informasi harga diperoleh dari sesama
pedagang besar.
b. Perilaku pasar
1. Penentuan Harga
Proses penentuan harga cengkeh di lokasi penelitian antara petani dengan pedagang
besar didasarkan atas harga yang berlaku di pasaran meskipun beberapa orang dari petani
yang menjadi responden penelitian mengatakan bahwa proses penentuan harga dilakukan
dengan cara tawar menawar. Proses tercapainya kesepakatan harga antara petani dan
pedagang tidak berlangsung lama, hal ini karena jumlah pedagang yang tidak banyak
menjadikan petani dengan terpaksa menerima harga yang ditawarkan.
2. Sistem Pembayaran
2.2.4 Cengkeh
a) Cengkeh tidak dapat langsung dijual secara eceran oleh petani ke konsumen akhir.
b) Cengkeh bukan merupakan kebutuhan pokok
c) Harga per kg cengkeh cukup mahal sehingga untuk menjadi pedagang cengkeh
dibutuhkan modal besar.
d) Jumlah permintaan cengkeh tidak pasti, berbeda dengan produk pertanian lain,seperti
kubis, cabai, bawang merah, yang permintaannya jelas dengan konsumen yang
banyak, sehingga mudah dipasarkan.
Distribusi dan efisiensi pemasaran sangat mempengaruhi harga jual cengkeh. Dimana
distribusi merupakan proses atau tindakan pengiriman sesuatu yang berasal dari pihak
pertama ke pihak yang lainnya. Jika dilihat dari konteks bisnis, maka distribusi merupakan
proses dalam menyalurkan suatu produk, dari mulai barang maupun jasa melalui produsen
kepada konsumen, dengan begitu produk tersebut bisa tersebar luas dan bisa dibeli konsumen
yang memang membutuhkannya. Sedangkan efisisensi pemasaran adalah peningkatan rasio
output/input yang umumnya didapat dicapai dengan salah satu dari empat:
DAFTAR PUSTAKA
Kumaat, R. L., Wulur, M., & Sumarauw, J. S. B. (2017). Analisis Material Handling pada
Komoditi Cengkeh di Desa Kembes. Jurnal EMBA, 5(2), 414–422.
No, V., Amelia, S. M., Hasyim, A. I., Situmorang, S., Agribisnis, J., Pertanian, F., Lampung,
U., Prof, J., & Brodjonegoro, S. (2019). perekonomian Indonesia guna meningkatkan
devisa negara , pemenuhan bahan baku , penyediaan lapangan kerja serta pelestarian
sumber daya alam ( Pusdatin 2014 ). Salah satu. 7(2), 187–194.
Prasetyo, S. B. (2008). Analisis Efisiensi Distribusi Pemasaran Produk Dengan Metode Data
Envelopment Analysis ( DEA ). Jurnal Penelitian Ilmu Teknik, 8(2), 120–128.