Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA

USAHATANI BUNGA MARIGOLD DI DESA SUKADANA


KECAMATAN TERARA

oleh :

 BURHANUDDIN
 MOHAMMAD FAHRURROZI
 L. RINGGA JAYA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Makalah ini mengangkat topik mengenai analisis Harga Pokok Produksi (HPP)
pertanian pada usahatani bunga marigold di Desa Sukadana Kecamatan Terara.

Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, dan inspirasi selama proses penyusunan makalah ini.
Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai kalangan, makalah ini tidak akan terwujud. Semoga
makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermanfaat bagi pembaca.

Dalam makalah ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai HPP pertanian,
strategi pemasaran, serta alur distribusi yang diikuti oleh para petani bunga marigold di Desa
Sukadana Kecamatan Terara. Selain itu, kami juga akan mengeksplorasi aspek margin
keuntungan dalam usaha tani ini. Semua ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang
lebih komprehensif tentang tantangan dan peluang di dunia pertanian bunga marigold.

Harapan kami, makalah ini dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai
pentingnya analisis HPP pertanian, alur pemasaran, dan margin keuntungan dalam konteks
usaha tani bunga marigold di Desa Sukadana. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, dan saran serta kritik membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.

Akhir kata, terima kasih atas segala dukungan dan perhatiannya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kamis, 30 November 2023

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3.Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Tanaman Bunga Marigold (Tagetes erecta L.) ........................................................ 3
2.2.Budidaya Bunga Marigold (Tagetes erecta L.) ....................................................... 5
2.3.Usahatani............................................................................................................... 7
2.4.Biaya dan Pendapatan Usahatani ........................................................................... 8
2.5.Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Metode dan Teknik Penelitian ................................................................................ 12
3.2.Penentuan Daerah Sampel ..................................................................................... 12
3.3.Penentuan Responden ............................................................................................ 12
3.4.Jenis dan Sumber Data........................................................................................... 12
3.5.Variabel dan Cara Pengukuran ............................................................................... 13
3.6.Teknik Analisis Data .............................................................................................. 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Analisis Keuntungan Usahatani ............................................................................. 16
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan ........................................................................................................... 19
5.2.Saran ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di zaman sekarang ini perkembangan usaha semakin bertambah ditandai dengan
semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan yang ada. Persaingan dunia bisnis menjadi
semakin sengit dan sangat dirasakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Persaingan usaha
sudah mulai merambah ke banyak bidang industri, dagang maupun jasa. Persaingan bisnis
dalam perebutan pasar telah menuntut unit usaha untuk memiliki kelebihan dalam usahanya
baik dari segi efisiensi, kualitas produk, teknologi dan kualitas sumber daya manusia.
Tujuan utama dari suatu usaha adalah mendapatkan keuntungan (laba), agar
kelangsungan usaha dapat tetap terjaga. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari
faktor manusia sebagai pengendali semua fungsi. Akan tetapi tidak hanya faktor manusia saja,
faktor pendukung lain juga berpengaruh terhadap perolehan keuntungan atau laba. Faktor –
faktor tersebut antara lain jumlah produk, modal, dan upah tenaga kerja.
Desa Sukadana, sebuah kawasan yang dipilih sebagai fokus penelitian, menawarkan
potensi pertanian yang signifikan, khususnya dalam konteks budidaya bunga marigold.
Keindahan bunga marigold dan daya tahan yang tinggi menjadikannya pilihan unggulan yang
dapat memberikan nilai ekonomi lebih bagi masyarakat desa. Oleh karena itu, perlu dilakukan
analisis harga pokok produksi (HPP) untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usahatani
bunga marigold di Desa Sukadana Kecamatan Terara.
Budidaya bunga marigold diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap
ekonomi desa dan kesejahteraan petani. Namun, untuk mencapai tujuan ini, perlu pemahaman
mendalam terkait dengan biaya produksi dan faktor-faktor pengaruhnya. Pemilihan Desa
Sukadana sebagai lokasi penelitian dilandaskan pada keyakinan bahwa analisis HPP yang
komprehensif dapat menjadi landasan strategis untuk mengelola usaha tani dengan lebih
efektif.
Analisis HPP mencakup identifikasi biaya produksi utama, seperti biaya benih, pupuk,
pestisida, tanah, penyewaan lahan, tenaga kerja, irigasi, dan pemeliharaan lingkungan. Faktor-
faktor seperti musim tanam, fluktuasi harga bahan-bahan produksi, dan teknik budidaya juga
memiliki dampak signifikan terhadap HPP. Oleh karena itu, teknik analisis yang komprehensif
diperlukan untuk mengevaluasi efisiensi penggunaan sumber daya dan mengidentifikasi
strategi pengelolaan yang tepat.
Pemasaran bunga marigold memainkan peran penting dalam keberhasilan usaha tani.
Desa Sukadana dihadapkan pada beragam peluang pemasaran, mulai dari toko bunga lokal
1
hingga pasar tradisional dan modern, serta pelibatan dalam event khusus seperti pernikahan
dan acara resmi. Alur pemasaran yang efektif melibatkan langkah-langkah seperti panen bunga,
pengemasan yang sesuai, distribusi ke agen atau pengecer, dan pemasaran langsung ke
konsumen melalui toko bunga atau platform online.
Dalam konteks margin keuntungan, penentuan harga yang kompetitif, reduksi biaya
distribusi melalui strategi efisiensi, peningkatan nilai tambah melalui kemasan menarik, serta
pemasaran langsung dapat menjadi strategi kunci. Melalui pendekatan ini, diharapkan petani
dapat meningkatkan profitabilitasnya dan secara bersamaan mendukung pengembangan sektor
pertanian di tingkat lokal.
Analisis HPP dan strategi pemasaran yang terintegrasi diharapkan dapat membawa
manfaat yang signifikan. Dengan pemahaman mendalam terhadap struktur biaya dan peluang
pemasaran, petani dapat mengoptimalkan potensi pasar, meningkatkan kesejahteraan mereka,
dan secara positif berkontribusi terhadap pembangunan desa. Dengan demikian,
pengembangan usahatani bunga marigold di Desa Sukadana dapat menjadi model untuk
meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat lokal.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Berapa
besar biaya produksi dan pendapatan usahatani bunga marigold di Desa Sukadana Kecamatan
Terara?

1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Untuk
mengetahui berapa besar biaya produksi dan pendapatan usahatani bunga marigold di Desa
Sukadana Kecamatan Terara.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.Tanaman Bunga Marigold (Tagetes erecta L.)


Bunga marigold (Tagetes erecta L.) merupakan tanaman hias berbunga majemuk yang
termasuk ke dalam famili Asteraceae atau suku kenikir-kenikiran dengan genus Tagetes.
Menurut Singh et al. (2020) bahwa klasifikasi marigold dalam ilmu taksonomi adalah
sebagaimana berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Tagetes
Spesies : Tagetes erecta L.
Beberapa nama lokal bunga marigold misalnya di Pulau Jawa, masyarakat banyak
menyebut marigold dengan sebutan kenikir dan sebutan khas Pulau Bali yaitu gemitir atau
gumitir. Nama lokal lainnya seperti randa kencana atau ades. Bunga marigold di Pulau Bali
atau bahkan India dengan sebutan genda phool banyak digunakan pada upacara keagamaan
umat Hindu maupun kegiatan-kegiatan perayaan dan sejarah (Sianipar, 2021).
Tanaman marigold merupakan herba semusim (annual plant) dengan tinggi mencapai
0,5 m sampai 1,5 m dari permukaan tanah dan memiliki perakaran tunggang serta termasuk
kelas dikotil. Batang marigold berwarna putih kehijauan bila pucuknya masih muda dan
menjadi hijau secara keseluruhan bila telah mencapai dewasa dengan tipe pertumbuhan tegak
dan bercabang-cabang. Batang dan daun marigold ditumbuhi oleh bulu-bulu halus dengan
warna daun hijau tua, berbentuk lanset, tepi daun beringgit atau bergelombang dengan ujung
meruncing. Panjang daun berkisar antara 5 cm sampai 10 cm dan merupakan daun majemuk
(Gupta dan Neeru, 2012; Singh et al., 2020; dan Kurniati, 2021). Marigold juga 6 biasanya
dijumpai memiliki kemiripan morfologi dengan beberapa jenis bunga dari famili Asteraceae
seperti bunga kenikir lokal dan kosmos. Jenis-jenis bunga famili Asteraceae misalnya bunga
marigold varietas Maharani F1 (Gambar 1), bunga kenikir lokal (Gambar 2), dan bunga kenikir
kosmos (Gambar 3) yang ketiganya termasuk ke dalam kelompok tanaman semusim (annual
plant). Kurniati (2021) menjelaskan bahwa kenikir lokal berbau kurang enak dibandingkan
dengan kenikir kosmos yang memiliki bau harum dan dapat dikonsumsi sebagai sayuran.
3
Meskipun demikian, kenikir lokal memiliki potensi dalam mendukung pengembangan
pertanian.

Gambar 1. Gambar 2.

Gambar 3.
Marigold memiliki bunga dengan warna cerah yaitu putih, kuning, oranye, kuning
keemasan, atau berwarna ganda yang dipengaruhi oleh pigmen karotenoid dengan penampakan
bunga mirip pompon atau bulat dan banyak. Diameter bunga berkisar antara 7 cm sampai 10
cm, berupa bonggol, tunggal atau terkumpul dalam malai, dengan mahkota bunga tersusun
rangkap. Bunga marigold juga memiliki aroma yang menyengat sehingga berpotensi
digunakan sebagai tanaman repelen dalam konsep pengendalian hama terpadu (PHT)
(Kurniati, 2021).
Eksistensi bunga marigold (Tagetes erecta L.) di Indonesia adalah sebagai spesies
introduksi asli Meksiko atau wilayah bagian Amerika Selatan dan Amerika Tengah yang
tumbuh baik di daerah tropis dan sub tropis. Marigold bahkan mampu beradaptasi dalam
kondisi kekeringan serta memiliki periode berbunga lebih 7 pendek dari pertengahan musim
panas ke musim dingin (Gupta dan Neeru, 2012 dan Singh et al., 2020). Di Indonesia terdapat
beberapa jenis varietas yang banyak dibudidayakan oleh petani florikultur dengan beberapa
pertimbangan dalam segi produksi misalnya jumlah bunga per hektar dan umur berbunga.
Varietas-varietas tersebut di antaranya varietas maharani, golden bloom, mega orange, rona,
molek kuning, dan cassanova (Kurniati, 2021). Salah satu varietas unggul dan banyak digemari
bunganya yaitu varietas Maharani dengan tinggi tanaman 60 cm hingga 80 cm pada musim
kemarau dan mencapai lebih dari 100 cm saat musim hujan, mahkota bunga padat serta

4
berukuran besar dan berwarna oranye, diameter bunga 6,3 cm sampai 6,8 cm dan umur mulai
berbunga pada 45 HST sampai 48 HST. Rekomendasi waktu untuk budidaya marigold agar
mendapatkan hasil yang optimal sebagaimana disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Waktu optimum untuk budidaya dan panen marigold


Musim Waktu Penyemaian Waktu Pindah Waktu Panen
Tanam
Musim hujan Juni-Juli Juli-Agustus September, Oktober,
bahkan sampai Desember
Musim dingin September-Oktober Oktober-November November-Desember
Musim panas Januari Februari Maret-April
Sumber: Singh et al,. (2020)

Marigold (T. erecta L.) merupakan salah satu tanaman florikultura yang dapat tumbuh
sepanjang tahun dengan berbagai kondisi iklim dan berumur genjah sekitar 1 sampai 2 bulan.
Bunga ini dapat tumbuh ideal pada kisaran suhu antara 20ºC sampai 30ºC dengan pertumbuhan
bunga akan menjadi buruk bila tumbuh di suhu yang terlalu tinggi (Singh et al., 2020). Tanah
yang baik adalah tanah campuran lempung berpasir, kelembaban 40% sampai 70%, pH 6,2
sampai 7,5 dan tidak tolerir pada keadaan tanah masam maupun salin. Tanaman marigold
mampu beradaptasi baik mulai dari ketinggian 300 m dpl hingga 800 m dpl dengan intensitas
penyinaran matahari penuh dan toleransi naungan sebesar 20% (Kurniati, 2021).

2.2.Budidaya Bunga Marigold (Tagetes erecta L.)


Tanaman marigold ini dikenal dengan berbagai istilah seperti bunga tahi ayam, kenikir,
randa kencana dan ades. Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi wilayah yang cocok untuk
berbudidaya tanaman marigold.
Hal tersebut karena didukung oleh syarat tumbuh dari tanaman marigold yang terpenuhi
seperti intensitas cahaya matahari yang cukup, pH tanah netral, dan kondisi sumber air yang
baik.
Berikut langkah-langkah untuk menanam bunga marigold yaitu:
1. Menentukan Waktu & Media Tanam
Sebaiknya, tanaman ini ditanam saat setelah musim hujan, tujuannya untuk
mendapatkan sinar matahari dengan baik. Selanjutnya, tanaman marigold bisa tumbuh
baik jika ditanam dengan jarak antar tanaman 60-90 cm. Hal tersebut bertujuan agar
tanaman mendapatkan intensitas cahaya matahari yang cukup.

5
2. Wadah Tanaman Marigold
Wadah tempat menanam marigold, harus memiliki drainase yang cukup. Selain itu,
di bagian bawah wadah dapat ditambahkan kerikil kemudian ditutup rapat dengan pasir
atau tanah.
3. Pemilihan Varietas
Diketahui ada beberapa varietas marigold yang sangat diminati di pasaran,
diantaranya yaitu:
a. Rona: Beradaptasi baik pada ketinggian 600-800 mdpl, tinggi tanaman 65-125 cm,
warna bunga orange, jumlah bunga per tanaman 160-260 kuntum, serta dapat
dipanen mulai umur 44-50 hari setelah tanam.
b. Molek Kuning: beradapatasi baik pada ketingian 300-800 mdpl, tinggi tanaman 60-
90 cm, warna bunga kuning, jumlah bunga 200 kuntum/tanaman, panen mulai umur
39-50 hari setelah tanam.
c. Cassanova: Beradaptasi baik pada ketinggian ± 800 mdpl, tinggi tanaman 38-82
cm, warna bunga keemasan, dan dapat dipanen mulai umur 44-54 hari setelah
tanam.
4. Penanaman Benih
Tips menanam benih marigold diantaranya yaitu:
a. Menggunakan variasi campuran benih.
b. Jika ada benih sisa, maka sebaiknya disimpan untuk musim pertumbuhan
berikutnya.
c. Menggunakan tanah yang mengandung nutrisi yang baik
d. Menghindari penaburan lebih dari satu benih
e. Penyiraman Benih
Dalam menyiram, sebaiknya menggunakan semprotan air yang bersih yang dapat
menjaga kelembaban tanah dengan baik.
5. Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit dilakukan dengan membuang bibit yang mati atau berwarna
cokelat. Bibit-bibit yang tidak sempurna tersebut dapat menggangu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman marigold.

6
6. Perawatan Tanaman Marigold
Proses perawatan yang bisa dilakukan yaitu:
a. Melonggarkan tanah dengan menggali hingga kedalaman sampai minimal 15 cm
b. Singkirkan alat apapun yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman seperti
tongkat, batu, dan puing,
c. Gunakan kaleng air dalam menyiram tanaman untuk menghindari penyiraman yang
berlebihan
d. Untuk mencegah pertumbuhan gulma, maka sebarkan lapis jerami/kulit pinus
e. Gunakan teknik deadhead untuk proses membudidayakan yang sangat bagus.
Caranya, dengan menggunting bunga yang sudah mati pada tanaman marigold.
7. Pemupukan
Proses pemupukan yang bisa dilakukan yaitu:
a. Tambahkan pupuk pada tanah yang mengandung nitrogen, fosfor dan kalium (rasio
2:1:2)
b. Hindari terlalu banyak memberikan pupuk, karena dapat merusak tanaman
marigold
c. Pemberian pupuk dilakukan 1 kali dalam 2 minggu.

2.3.Usahatani
Usahatani menurut Kadarsan (1993) suatu tempat di mana seseorang atau sekumpulan
orang berusaha mengelola unsur unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan
keterampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian,
sehingga dapat di simpulkan bahwa ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang membahas atau
mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya yang efesiens dan efektif pada suatu usaha
pertanian agar di proleh hasil maksimal. Sumber dya itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan
menejmen (Agustina, 2011).
Usahatani di produksi oleh beberapa faktor, salah satu faktornya adalah faktor sosial
ekonomi yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani, jumlah tanggungan keluarga
dan kepemilikan lahan (Tambunan, 2003), umur merupakan faktor yang berhubungan dengan
kemampuan kerja petani dan pengambilan keputusan serta resiko dalam kegiatan usahatani,
umur yang berkisaran antara 41-60 tahun merupakan umur yang telah berpengalaman dalam
urusan bertani,sehingga telah ahli dalam pengelolaan usahatani (Hardanis Dan Poerwono,
2003).
7
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberlangsungan usahatani karena semakin berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu
membuat petani di tuntut untuk menerapkan sistem usahatani yang lebih maju (Hardanis Dan
Purwanto, 2013). Tingkat pendidikan petani menunjukkan tingkat pengetahuan dan wawasan
petani dalam menerapkan teknologi maupun inovasi untuk meningkatkan kegiatan usahatani
(Lubis, 2000).
Lama bertani mempengaruhi keputusan petani dalam mengembangkan usahatani
karena semakainlama pengalaman petani dlam usahatani maka akan semakin mengetahui
kelemahan dan kelebihan usahatani sehingga dapat mengatasi maslah dalam proses budidaya
(Hardanis Dan Purwono, 2013). Lamanya bertani yang di miliki oleh setiap orang berbeda
beda, oleh karena itu lamanya berusahatani dapat di jadikan pertimbaangan agar tidak
melakukan kesalahan yang sama sehingga dapat melakukan hal-hal yang baik untuk waktu-
waktu berikutnya (Hasyim, 2006).
Jumlah tanggungan keluarga adalah salah satu faktor ekonomi yang perlu di perhatikan
petani dalam memenuhi kebutuhannya (Hasyim, 2006), jumlah anggota dalam keluarga rumah
tangga petani berpengaruh terhagap keputusan petani dalam bersusahatani (Seokartawi, 2002).

2.4.Biaya dan Pendapatan Usahatani


Pada umumnya analisis pendapatan usahatani digunakan untuk mengevaluasi kegiatan
usahatani dalam satu tahun. Untuk menganalisis pendapatan usahatani diperlukan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan (Soekartawi,
2011).
Pendapatan usahatani didapat melalui hasil perkalian antara total produksi yang
dihasilkan dengan harga pasar yang berlaku. Apabila terjadi kenaikan harga output produksi
maka pendapatan yang akan diterima akan semakin meningkat. Pendapatan ini mencakup suatu
produk yang dijual, dikonsumi rumah tangga petani, digunakan untuk bibit, pembayaran, dan
yang disimpan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk
dalam suatu periode produksi, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
1. Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
produksi yang dihasilkan, misal pajak tanah, sewa lahan, biaya penyusutan alat, gaji
manajer, dan biaya pengairan.

8
2. Menurut Rahardja dan Manurung (2008) biaya variabel adalah biaya yang besarnya
tergantung pada tingkat produksi, meliputi benih, pupuk, pestisida (obat-obatan), upah
tenaga kerja dan biaya lainnya.
Harga yang lebih tinggi akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar pula dengan
asumsi faktor produksi lainnya tetap. Sedangkan keberhasilan usahatani dapat dilihat dari
pendapatan yang diterima.Salah satu ukuran dari efisensi pendapatan adalah Return Cost Ratio
(R/C) atau analisis imbalan penerimaan sebagai manfaatnya (Soekartawi, 2011).
Besarnya biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diterima petani pada usahatani
cengkeh dapat digunakan analisis biaya penyusutan dan pendapatan (Hadisapoetra, 1985),
sebagai berikut:
a. Total Biaya Produksi (Total Cost)
Rumus :
TC = FC + VC......................................................(I)
Keterangan :
TC : Total Cost (Total Biaya Produksi)
FC : Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC : Variabel Cost (Biaya Tidak Tetap)

b. Pendapatan
Rumus :
π = TR – TC.........................................................(2)

Keterangan :
π : Net Revenue (Pendapatan)
TR : Total Revenue (Total Penerimaan)
TC : Total Cost (Total Biaya)

c. Total Penerimaan (Total Revenue)


Rumus :
TR = Q x P...........................................................(3)
Keterangan :
TR = Total Penerimaan (Total Revenue)
P = Harga (Price)
Q = Jumlah Produksi(Quantitas)
9
2.5.Kerangka Pemikiran
1. Kerangka Konsep Pemikiran
Suratiyah (2006) menyebutkan bahwa analisis usahatani antara lain dapat
dilihat melalui biaya, pendapatan dan efisiensi. Usahatani bunga marigold di Desa
Sukadana pada proses produksinya terdapat biaya tetap dan biaya variabel. Kedua
biaya tersebut berpengaruh pada produksi bunga marigold dan pendapatan yang di
hasilkan.
Tujuan analisis harga pokok produksi adalah untuk mengidentifikasi sejauh
mana usahatani bunga marigold menghasilkan keuntungan atau kerugian. Analisis HPP
membantu petani untuk mengevaluasi apakah biaya produksi dapat ditutupi oleh
pendapatan yang diperoleh dan memungkinkan penyesuaian harga jual berdasarkan
analisis biaya produksi. Jika HPP tinggi, petani dapat mempertimbangkan strategi harga
yang sesuai untuk memastikan keuntungan yang wajar.
Sebagai landasan berfikir dalam penelitian ini maka disajikan bagan sebagai
berikut :

Usahatani Bunga Marigold

Proses produksi

Biaya Tetap Biaya Variabel


-Sewa lahan -Panen
-Pajak tanah -Pupuk
-Biaya penyusutan alat -Obat-obatan/ pestisida
-Biaya pengairan -Pembersihan lahan
-Gaji manajer -Pengangkutan

Produksi

Nilai produksi

Pendapatan

10
2. Hipotesis
Usahatani bunga marigold akan menghasilkan keuntungan yang signifikan
melalui analisis Harga Pokok Produksi (HPP) karena pengelolaan yang efisien dari
berbagai aspek produksi, termasuk pemilihan varietas unggul, optimalisasi penggunaan
pupuk dan air, pengendalian hama dan penyakit yang efektif, serta manajemen biaya
operasional yang baik.

11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Metode dan Teknik Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode
deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya (Sugiyono, 2009).
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survey yaitu data
dikumpulkan dari sejumlah individu (unit sampling) dalam waktu bersamaan dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya (Ridwan 2007).

3.2.Penentuan Daerah Sampel


Penentuan daerah sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling,
purposive sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa
pertimbangan tertentu bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih tepat (Sugiono,
2010).
Penentuan Desa Sukadana sebagai daerah penelitian dengan pertimbangan bahwa Desa
Sukadana merupakan salah satu Desa yang memproduksi tanaman bunga marigold dan
dikarenakan keterbatasan waktu peneliti dalam melakukan penelitian.

3.3.Penentuan Responden
Penentuan jumlah responden dilakukan dengan metode sensus atau sampel jenuh
sebanyak 3 responden.
Seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel dengan menggunakan metode
sensus atau sampel jenuh. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang. Metode ini mensyaratkan semua anggota populasi dimasukkan sebagai
responden atau sampel (Sugiono, 2010).

3.4.Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang diukur dengan angka seperti jumlah produksi, biaya, harga
dan pendapatan. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan angka atau
data yang berupa uraian atau penjelasan yang berhubungan dengan penelitian sehingga
dapat ditarik kesimpulan.

12
2. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah data primer dan data skunder.Data primer
yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan petani
cengkeh dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang sudah terstruktur dan
disiapkan (questionnaire). Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
dinas atau instansi yang ada kaitannya dengan penelitian ini, yaitu Kantor Badan Pusat
Statistik, Dinas Pertanian, dan instansi terkait lainnya.

3.5.Variabel dan Cara Pengukuran


Jenis variabel -variabel yang akan diukur dan berkaitan dengan penelitian adalah:
1. Biaya Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya yang
dikeluarkanuntuk menghasilkan suatu produk yang dinyatakan dalam satuan rupiah
(Rp).
2. Biaya Tetap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya-biaya yang digunakan
yang tidak habis dalam satu kali proses produksi seperti:
a. Biaya penyusutan alat pertanian adalah biaya yang dikeluarkan terhadap alat-alat
yang digunakan dihitung dalam satuan rupiah (Rp). Penyusutan alat ini dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus (Straight line method) (Suratiyah, 2006)
dengan rumus sebagai berikut:
Rumus :
Nilai pembelian - Nilai sisa
Penyusutan alat = ..................(1)
Umur Ekonomis

b. Sewa lahan diukur berdasarkan luas lahan yang disewa yang dikeluarkan selam
proses produksi dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
c. Pajak tanah diukur berdasarkan luas lahan dalam satu kali proses produksi dan
dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
d. Gaji pengelola yaitu upah yang dibayar kepada pengelola untuk biaya pemeliharaan
yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
3. Biaya Variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan yang habis dalam satu kali proses produksi seperti: biaya pupuk dan obat-
obatan pertanian, bibit, benih, upah tenaga kerja dan biaya lainnya, yang
perhitungannya juga dalam standar (gram,kilogram,liter,rupiah).

13
4. Nilai produksi (revenue)
Nilai produksi adalah total jumlah produksi cengkeh dikalikan dengan harga per
kilogram, yang dihitung dalam satuan rupiah (Rp).
5. Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu jumlah produksi cengkeh yang
dihasilkan dalam satuan kilogram (Kg).
6. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan dari usahatani
cengkeh yaitu total penerimaan yang diperoleh dikurangi total biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi yang dihitung dalam satuan rupiah (Rp).

3.6.Teknik Analisis Data


Untuk Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diterima
petani responden digunakan analisa biaya dan sebagai berikut :
a. Analisa biaya
Menghitung besarnya biaya yang digunakan dalam suatu usaha digunakan
analisis biaya (Soekartawi, 1995).
Rumus :
TC = FC + VC...............................................................(2)
Keterangan :
TC = Total Cost (Total Biaya)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variabel Cost (Biaya Tidak Tetap)

b. Analisa Penerimaan
Menurut Suratiyah (2006) secara umum perhitungan penerimaan total (Total
Revenue/ TR) adalah perkalian antara jumlah produksi (Q) dengan harga(P) dan
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Rumus :
TR = Q x P...................................................................(3)
Keterangan :
TR = Total Revenue (Penerimaan Total)
P = Harga (Price)
Q = Jumlah Produksi(Quantitas)

14
c. Analisa Pendapatan
Pendapatan adalah hasil dari usaha, yaitu hasil kotor dengan produksi yang
dinilai dengan uang, kemudian dikurangi dengan biaya produksi dan pemasaran
sehingga diperoleh pendapatan bersih usahatani (Mubyarto, 2003).
Menurut Soekartawi (2006) perhitungan pendapatan usaha dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Rumus :
π = TR – TC...................................................................(4)

Keterangan :
π = Net Revenue (Pendapatan)
TR = Total Revenue (Total Penerimaan)
TC = Total Cost (Total Biaya)

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Analisis Keuntungan Usahatani
1. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi
atau satu musim selama 3 bulan usahatani bunga marigold. Adapun termasuk biaya
produksi meliputi: biaya tetap (biaya sewa lahan dan gaji pengelola). Rata biaya tetap
pada usahatani bunga marigold di Desa Sukadana dilihat pada tabel 2. berikut:

Tabel 2. Rata-rata Biaya Tetap Pada Usahatani Bunga Marigold di Desa Sukadana
Kecamatan Terara Tahun 2023
Luas Sewa Gaji
No. Total Biaya
Lahan Lahan Pengelola
Resp Tetap (Rp)
(Ha) (Rp) (Rp)
1 0,10 300.000 1.500.000 1.800.000
2 0,30 800.000 4.500.000 5.300.000
3 0,45 1.000.000 6.000.000 7.000.000
Total 0,85 2.100.000 12.000.000 14.100.000
LLG 0,28 700.000 4.000.000 4.700.000
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2023

Gaji Pengelola merupakan jenis biaya tetap yang paling besar yang dikeluarkan
petani pada usahatani bunga marigold yaitu rata-rata sebesar Rp.4.000.000/LLG yang
dihitung selama satu musim (3 bulan).
Biaya tidak tetap terdiri dari : biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, biaya
transportasi. Untuk lebih jelasnya rata-rata biaya tidak tetap pada usahatani bunga
marigold di Desa Sukadana Kecamatan Terara dapat dilihat pada tabel 3. berikut:

Tabel 3. Rata-rata Biaya Tidak Tetap Pada Usahatani Bunga Marigold di Desa
Sukadana Kecamatan Terara Tahun 2023

Luas Biaya Biaya Biaya Total Biaya


No.
Lahan Saprodi Tenaga Transportasi Tidak Tetap
Resp
(Ha) (Rp) Kerja (Rp) (Rp) (Rp)

1 0,1 2.575.000 1.920.000 100.000 4.595.000


2 0,3 6.430.000 5.760.000 400.000 12.590.000
3 0,45 11.500.000 7.680.000 500.000 19.680.000
Total 0,85 20.505.000 15.360.000 1.000.000 36.865.000
LLG 0,28 6.835.000 5.120.000 333.333 12.288.333
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2023

16
Berdasarkan tabel diatas, rata-rata biaya tidak tetap yang paling banyak
dikeluarkan adalah biaya saprodi sebesar Rp.6.835.000/LLG. Sedangkan rata-rata
biaya tidak tetap yang paling sedikit dikeluarkan adalah biaya transportasi sebesar
Rp.333.000/LLG.
Sedangkan total dari rata-rata biaya tetap dan biaya tidak tetap dapat dilihat pada
table 4 berikut:

Tabel 5. Rata-rata Biaya Produksi Pada Usahatani Bunga Marigold di Desa Sukadana
Kecamatan Terara Tahun 2023

Luas Total Biaya Total Biaya


No. Total Biaya
Lahan Tidak Tetap Produksi
Resp Tetap (Rp)
(Ha) (Rp) (Rp)

1 0,1 1.800.000 4.595.000 6.395.000


2 0,3 5.300.000 12.590.000 17.890.000
3 0,45 7.000.000 19.680.000 26.680.000
Total 0,85 14.100.000 36.865.000 50.965.000
LLG 0,28 4.700.000 12.288.333 16.988.333
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2023

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa biaya paling besar yang di
keluarkan oleh petani cengkeh adalah biaya tidak tetap sebesar Rp.12.288.000/LLG.

2. Produksi, Nilai Produksi dan Pendapatan


Nilai produksi dalam penelitian ini adalah nilai jual bunga marigold yang
dinyatakan dalam rupiah. Untuk mengetahui secara rinci rata-rata produksi, harga per
satuan dan nilai produksi usahatani bunga marigold di Desa Sukadana Kecamatan
Terara dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 16. Rata-rata Produksi, Harga per satuan dan Nilai Produksi Pada Usahatani
Cengkeh di Desa Suela Kecamatan Suela Tahun 2020

Luas Total Biaya


No. Produksi Harga Jual Penerimaan Pendapatan
Lahan Produksi
Resp (kg) Rp/Kg) (Rp) (Rp)
(Ha) (Rp)

1 0,1 1.500 10.000 15.000.000 6.395.000 8.605.000


2 0,3 5.250 10.000 52.500.000 17.890.000 34.610.000
3 0,45 6.000 10.000 60.000.000 26.680.000 33.320.000
Total 0,85 12.750 30.000 127.500.000 50.965.000 76.535.000
LLG 0,28 4.250 10.000 42.500.000 16.988.333 25.511.667
Sumber: Data Primer diolah Tahun 2023

17
Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa rata-rata produksi yang diperoleh petani
pada luas lahan garapan (LLG) sebanyak 4.250 kg, dengan rata-rata harga bunga
marigold yang diterima petani sebesar Rp.10.000 per kg, sedangkan total nilai produksi
sebesar Rp.42.500.000 per musim dan total pendapatan sebesar Rp.25.511.000 per
musim. Hal ini menunjukan bahwa usahatani bunga marigold memiliki nilai produksi
yang tinggi.

18
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Biaya
yang dikeluarkan pada usahatani bunga marigold terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan pada usahatani bunga marigold sebesar Rp.4.700.000
per musim, dan rata-rata biaya tidak tetap yang dikeluarkan sebesar Rp.12.288.000 per musim
dengan rata-rata total biaya sebesar Rp.16.988.000 per musim.

5.2.Saran
1. Untuk pemerintah diharapkan agar dapat memberikan dukungan kepada petani bunga
marigold baik berupa modal, penyuluhan pengembangan tanaman bunga marigold. Hal
ini penting untuk petani bunga marigold untuk mengembangkan usahataninya.
2. Kepada pemerintah agar mengawasi distribusi pupuk bersubsidi agar tidak terlalu
mahal dan tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum.
3. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang mengambil minat yang sama.

19
DAFTAR PUSTAKA
Alkadri (1999) “Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” jurnal pusat studi
Indonesia Universitas Terbuka Avatar,3,(3)

Bunga, Bibit. (2012). Cara menanam Bunga Marigold dari Biji. Diakses 2012 dari
https://bibitbunga.com/cara-menanam-bunga-marigold-dari-biji/

Kurniati, F. (2021). Potensi Bunga Marigold (Tagetes erecta. L) Sebagai Salah Satu Komponen
Pendukung Pengembangan Pertanian. Media Pertanian, 6(1).

Mubyarto, 1985. “Pengantar Ekonomi Pertanian”. LP3ES. Yogyakarta. 243 hal.

Purwanto, E. (2020). Analisis Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing
dalam Penetapan Harga Jual. Journal of Applied Managerial Accounting, 4(2), 248-
253.

Ridwan.2007. “Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian”. Alfabeta Bandung.

Sarlan. M. 2018. Analisis keuntungan dan serapan tenaga kerja pada usahatani

Simanjuntak, P.J. 1996, Pengantar Ilmu Ekonomi Sumberdaya Manusia Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta

Soekartawi, 2002. “Analisis Usahatani”. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Soekartawi. 2011. “Ilmu Ushatani Dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil”. UI –
Press, Jakarta.

Sugiyono, 2009. “Metodologi Penelitian”. Jakarta: Pustaka Lima.

Suratiyah. 2006. “Ilmu Usahatani”. Penebar Swadaya. Jakarta.

Winnie, RM. (2023). Langkah-langkah Menanam Bunga Marigold. Diakses 4 Desember 2023
dari https://paktanidigital.com/artikel/langkah-langkah-menanam-bunga-marigold/

20

Anda mungkin juga menyukai