Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BIBIT BUAH MANGGIS

DENGAN METODE ANALISIS SWOT DI KECAMATAN NARMADA,


KABUPATEN LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA PENELITIAN

Oleh
Kelompok II
REZA MAULANA ACHMAD C1G019242
ADRA NABILAH C1G020009
ADRIAN MAULANA C1G020010
ADZRA DWI HARTANTI C1G020011
AGUS HIDAYAT C1G020013
AHMAD IHDAL UMAM C1G020014

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

Rencana Penelitian yang diajukan oleh :

Nama : Kelompok 2

Program Studi : Agribisnis

Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Usahatani Bibit Buah Manggis Dengan


Metode Analisis Swot Di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok
Barat, Nusa Tenggara Barat

Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian. Rencana Penelitian
tersebut telah diperiksa, diperbaiki dan disetujui oleh dosen pembimbing.

Menyetujui:

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping

Mengetahui:

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Sosial Ekonomi Pertanian, Agribisnis,

Tanggal Pengesahan:_________________

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukurillah, segala puji dan syukur terpanjatkkan kehadirat Allah


SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian pada mata kuliah Metode Penelitian Agribisnis.

Proposal Penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan Usahatani Bibit Buah


Manggis Dengan Metode Analisis Swot Di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat,
Nusa Tenggara Barat”. Maksud dari penyusunan proposal penelitian ini adalah untuk
memenuhi syarat-syarat dalam memulai penelitian atau skripsi guna memperoleh gelar
Sarjana Pertanian program S1 Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ir.
Amiruddin, M.Si. selaku dosen bidang studi Agribisnis pada mata kuliah Metode Penelitian
Agribisnis yang selalu membimbing dan mengajar kami sehingga mampu menyelesaikan
penulisan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun penulis harapkan untuk penyempurnaan
Proposal ini. Sebagai manusia biasa penulis merasa memiliki banyak kesalahan, oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat menyajikan
karya-karya yang lebih baik di waktu yang akan datang. Semoga hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.

Mataram, 29 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................3
2.1 Landasan Teori............................................................................................................3
2.2 Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal..........................................................6
2.2.1 Identifikasi Lingkungan Internal..........................................................................6
2.2.2 Identifikasi Lingkungan Eksternal.......................................................................6
2.3 Konsep Analisis...........................................................................................................8
2.3.1 Analisis SWOT....................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN.........................................................................................................10
3.1 Metode Penelitian......................................................................................................10
3.2 Unit Analisis..............................................................................................................10
3.3 Penentuan Sampel.....................................................................................................10
3.3.1 Penentuan Lokasi Sampel..................................................................................10
3.3.2 Penentuan Jumlah Responden............................................................................10
3.4 Jenis dan Sumber Data..............................................................................................10
3.4.1 Jenis Data...........................................................................................................10
3.4.2 Sumber Data.......................................................................................................11
3.5 Cara Pengumpulan Data............................................................................................11
3.6 Variabel dan Cara Pengukuran..................................................................................11
3.7 Analisis data..............................................................................................................13
KESIMPULAN........................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
Dengan sasaran strategis tersebut, maka Kementerian Pertanian menyusun dan melaksanakan
7 Strategi Utama salah satunya yaitu pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit.
Dalam rangka pengembangan dan perluasan logistik benih/bibit, dalam lima tahun
mendatang akan dilakukan upaya-upaya, salah satunya yaitu mendorong berkembangnya
industri benih di dalam negeri, maka importir pedagang benih diharuskan mengembangkan
perbenihan di dalam negeri sehingga menjadi produsen benih. (Renestra Kementan, 2015-
2019).
Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis, dengan suhu udara rata-rata
berada diantara 20-300 Celcius, Indonesia memiliki banyak wilayah yang dapat dijadikan
sebagai lahan produksi pertanian, khususnya produksi pertanian untuk buah-buahan khas
negara tropis. Jika dilihat dari letak geografisnya yang dilewati jalur khatulistiwa sangat
menguntungkan buah-buahan banyak tumbuh di Indonesia dengan baik dan berkualitas,
misalnya pisang, durian, jambu, jeruk, semangka, mangga, nanas, pepaya, manggis, melon
dan lain-lain. (Saepul Anwar, 2019).
Buah manggis merupakan komoditas yang cukup potensial dan memiliki nilai ekonomi
yang tinggi, hal ini dikarenakan semakin banyak negara yang mengakui manfaat buah
manggis. Selain dikonsumsi dalam bentuk daging buah segar, kulit buah manggis dijadikan
sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetik maupun obat herbal. Sejak tahun 2000
pemerintah telah menetapkan manggis sebagai komoditas unggulan nasional dalam Riset
Unggulan Strategis Nasional Buah (Rusnas Buah) (Nuraniputri dkk, 2016). Produksi manggis
terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, produksi buah manggis mencapai 322.414
ton, dengan produksi tertinggi berasal dari Provinsi Jawa Barat. (BPS.go.id, 2020).
Lombok Barat adalah kabupaten paling potensial mengembangkan Manggis terutama di
di Kecamatan Narmada dan Lingsar yang curah hujannya tinggi. Berdasarkan data Dinas
Pertanian dan Perkebunan, potensi lahan pengembangan manggis di daerah ini seluas 250 Ha,
sekitar 100 Ha sudah ditanami manggis dan sekitar 11.599 pohon dan sekitar 7.929 pohon
termasuk tanaman berproduksi. Rata-rata produksi sebesar 579 kwintal per tahun. Manggis
yang dibudidayakan petani di Lombok Barat (Lobar), khususnya di daerah Narmada dan

1
Lingsar memiliki kualitas terbaik. Sehingga banyak pembeli dan pengepul yang memburu
manggis khas daerah ini. Sejak puluhan tahun lalu masyarakat Narmada membudidayakan
Manggis secara serius. Kebun-kebun Manggis banyak terdapat di wilayah Keru, Batu Mekar,
Tanak Tepong dan Sesaot. Perkebunan juga terdapat di desa-desa kecamatan Lingsar, seperti
Duman dan Peteluan Indah (Radar Lombok, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kekuatan-kekuatan yang dimiliki usahatani bibit buah Manggis di
Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat?
2. Bagaimana kelemahan-kelemahan yang dimiliki usahatani bibit buah Manggis di
Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat?
3. Bagaimana peluang dan ancaman terhadap usahatani bibit buah Manggis di
Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki usahatani bibit buah Manggis di
Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat?
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki usahatani bibit buah
Manggis di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat?
3. Untuk mengetahui peluang dan ancaman terhadap usahatani bibit buah Manggis di
Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat?

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat memberikan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk
mengembangkan usaha bibit buah Manggis dengan strategi analisis SWOT di
Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
2. Sebagai bahan informasi bagi penangkar bibit buah/petani dalam memperluas pasar
bibit buah, khususnya buah Manggis.
3. Sebagai bahan informasi atau bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Strategi Pengembangan

Definisi secara sederhana dikemukakan oleh Salusu (2000) yaitu suatu seni
menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai
sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
menguntungkan . Strategi dimulai dengan diagnose yang tepat terhadap situasi
internal dan eksternal perusahaan . Ada tiga unsur yang di perhatikan dalam
menyusun suatu strategi yaitu: (1) konsep kesepadanan yang berarti ada
kesepadanan antara kemampuan internal dengan peluang dan ancaman eksternal
perusahaan , (2) ada alokasi yang tepat dari sumber daya perusahaan pada investasi
yang tersedia , (3) dan strategi menyangkut perspektif jangka panjang (Salusu ,
2000).
Menurut Gelueck , et al. (1998) strategi adalah rencana yang disatukan ,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dicapai melalui pelaksanaan yang tepat.
A.Halim. (2009) strategi merupakan suatu cara dimana sebuah lembaga
atau organisasi akan mencapai tujuannya sesuai peluang dan ancaman lingkungan
eksternal yang dihadapi serta kemampuan internal dan sumber daya.
Pearce dan Robinson, (2011)strategi menurut mereka adalah rencana main
dari suatu perusahaan , yang mencerminkan kesadaran suatu perusahaan mengenai
kapan , dimana dan bagaimana ia harus bersaing dalam menghadapi lawan dengan
maksud dan tujuan tertentu.
Johnson dan Scholes, (2008) yang dimaksud strategi ialah arah dan ruang
lingkup dari sebuah organisasi atau lembaga dalam jangka Panjang yang mencapai
keuntungan melalui konfigurasi dari sumber daya dalam lingkungan yang
menantang, demi memenuhi kebutuhan pasar dan suatu kepentingan.

3
Strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua
anggota organisasi . Jika konsep strategi tidak jelas maka keputusan yang diambil
akan bersifat subyektif atau berdsarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan
yang lain (Fandi , 2002).
Strategi adalah seni memadukan atau menginteraksikan antara faktor kunci
keberhasilan antar faktor kunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam mencapai
tujuan. Strategi merpakan sarana untuk mencapai tujuan. Manfaat strategi adalah
untuk mengoptimalkan sumberdaya unggulan dalam memaksimalkan pencapaian
sasaran kinerja. Dalam konsep manajemen cara terbaik untuk mencapai tujuan,
sasaran dan kinerja adalah dengan strategi memberdayakan sumber daya secara
efektif dan efesien (LAN - RI , 2008).
Barney, Jay B (1977) dalam LAN - RI (2008) mengemukakan definisi kerja
strategi adalah suatu pola alokasi sumberdaya yang memampukan organisasi
memelihara bahkan meningkatkan kinerjanya. Strategi yang baik adalah suatu
strategi yang menetralisir ancaman / tantangan , dan merebut peluang - peluang
yang ada dengan memanfaatkn kekuatan yang tersedia serta meniadakan atau
memperbaiki kelemahan - kelemahan yang masih ada . Secara konsepsional
strategi pengembangan dalam konteks agropolitan adalah upaya untuk melakukan
analisis terhadap kondisi lingkungan kawasan baik internal yang meliputi
kelemahan dan kekuatan dan kondisi lingkungan eksternal yaitu peluang dan
ancaman yang akan dihadapi , kemudian diambil alternatif untuk menentukan
strategi yang harus dilakukan . Analisis lingkungan internal merupakan suatu
proses untuk menilai faktor - faktor keunggulan strategis perusahaan / organisasi
untuk menentukan dimana letak kekuatan dan kelemahannya , sehingga
penyusunan strategi dapat dimanfaatkan secara efektif , kesempatan lingkungan
dan menghadapi hambatannya , mengembangkan profil sumber daya dan
keunggulan , membandingkan profil tersebut dengan kunci sukses , dan
mengidentifikasi kekuatan utama dimana industri dapat membangun strategi untuk
mengeksploitasi peluang dan meminimalkan kelemahan dan mencegah kegagalan.
Kondisi lingkungan eksternal yang tidak pasti mengharuskan perusahaan /
organisasi menyusun strategi yang tepat terhadap pengembangan investasi bisnis
karena lingkungan eksternal tersebut sebagian besar tidak dapat dikendalikan.
Reksohadiprojo (1982), menganjurkan langkah - langkah yang perlu diambil untuk

4
memperkirakan perluang serta ancaman lingkungan eksternal dengan
mengindentifikasi faktor - faktor lingkungan, mengamati perubahan secara global
lingkungan tersebut dan memperkirakan dampak komulatif terhadap karakteristik
industry.
Konsep strategi bisnis menurut Rangkuti (2003) ada dua: distinctive
competence dan competitive advantage. Distinctive competence yaitu tindakan
yang dilakukan perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan
dengan persaingannya, merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan yang tidak
mudah ditiru oleh perusahaan asing, meliputi keahlian tenaga kerja dan
kemampuan sumber daya. Competitive advantage yaitu kegiatan spesifik yang
dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan
persaingannya. Ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk
memperoleh keunggulan bersaing yaitu: kepemimpinan biaya (cost leadership) dan
fokus.

2.1.2 Peranan dan Manfaat Manajemen Strategi

Grant (1997) mengatakan bahwa meskipun strategi dapat membantu


pencapaian suatu keberhasilan, namun strategi tidak menjamin keberhasilan. Ada
beberapa faktor yang menunjang tercapainya suatu keberhasilan (sukses) sebagai
berikut:

a. Tujuan yang sederhana, konsisten dan berjangka panjang.

b. Pemahaman yang baik mengenai lingkungan persaingan.

c. Penilaian yang baik mengenai sumber daya yang dimiliki.

d. Pelaksanaan yang efektif.

Suwarsono (1998) mengemukakan manfaat manjemen strategi dapat


berfungsi sebagai sarana mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jelas
yanghendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik , eksekutif ,
karyawan dan pihak - pihak lain yang berkepentingan.

5
2.2 Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal

2.2.1 Identifikasi Lingkungan Internal


Pearce, et al (1997) mengatakan bahwa ada tiga bahan pokok yang sangat
penting dalam mengembangkan strategi pada perusahaan, baik perusahaan kecil
maupun perusahaan besar. Strategi yang dikembangkan tersebut harus konsisten,
realistis dan dilaksanakan secara cermat melalui analisis lingkungan internal.
Perusahaan dapat menentukan apa yang dapat diprogramkan dan dilaksanakan
yaitu tindakan yang akan dilaksanakan oleh sumberdaya, kemampuan dan
kompetensi yang dimiliki.

2.2.2 Identifikasi Lingkungan Eksternal


Pearce, et al (1997) mengemukakan bahwa faktor - faktor lingkungan
eksternal perusahaan dapat dikelompokkan tiga sub kategori yang saling berkaitan
mencakup :

1. Lingkungan jauh
Lingkungan jauh terdiri dari faktor - faktor yang bersumber dari luar yang
biasanya tidak berhubungan dengan situasi operasional suatu perusahaan ,
meliputi :
a. Pelanggan konsumen baru
Banyaknya permintaan yang berasal dari pelanggan sendiri maupun dari
konsumen baru merupakan peluang besar dari pedagang tanaman hias.
b. Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi agribisnis adalah kepercayaan , nilai ,
sikap , opini dan gaya hidup orang - orang di lingkungan dari pengaruh
kontural , ekologi , demografi , agama , pendidikan , dan etnik.
c. Faktor Teknologi
Faktor teknologi Faktor ini harus mewaspadai perubahan teknologi , yang
mempengaruhi produsen . Terjadinya perubahan teknologi akan membuka
kemungkinan terciptanya produk baru , penyempurnaan produk yang
sudah ada atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran.

6
2. Lingkungan Produsen

Lingkungan produsen merupakan bagian dari lingkungan eksternal yang


sangat potensial berhubungan dengan pencapaian tujuan usaha atau efektifitas
organisasi sehingga perlu mendapat perhatian manajemen. Pearce, et al (1997)
mengemukakan bahwa peserta dan pesaing dalam bisnis meliputi :

1. Pelanggan
Para pelanggan akan mempunyai kekuatan tawar menawar yang tinggi
jika mereka merupakan bagian terbesar dari penjualan produsen letaknya
berkumpul, memiliki informasi yang lengkap , biaya untuk berpindah ke
penjual lainnya rendah dan lain – lain.
2. Pemasok
Para pemasok akan mempunyai tawar menawar yang tinggi jika mereka
lebih konsentrasi pada produk yang pasok, pemasok tidak menghadapi
produk penggantilain, produk pemasokterdeferensiasi dan lain - lain.
3. Calon pendatang baru

Ancaman pendatang baru tidak akan berpengaruh bagi usaha yang


memiliki strategi yang tepat dalam menghambat munculnya pendatang
baru apalagi karena tidak ada halangan untuk masuk kedalam usaha
agribisnis tersebut, misalnya skala ekonomi, akses ke saluran distribusi,
diferensiasi produk, atau kebijakan pemerintah .

4. Produk subtitusi

Ancaman terbesar datang dari barang pengganti yang harganya cenderung


semakin murah dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh
produsen yang berskala besar dan sangat menguntungkan.

5. Pesaing dikalangan antar pedagang luar daerah .

Tajamnya persaingan antar pelaku usaha terjadi karena beberapa faktor


yakni jumlah pelaku usaha, besar ukuran kekuatan dari pesaing , tingkat
pertumbuhan usaha , produk atau jasa yang tidak terdiferensiasi dan lain
lain .

7
2.3 Konsep Analisis

2.3.1 Analisis SWOT

Sebuah strategi bisnis biasanya adalah sebuah dokumen yang jelas


mengartikulasikan arah bisnis akan mengejar dan langkah - langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuannya. Dalam rencana bisnis standar, hasil strategi
bisnis dari tujuan dibentuk mendukung misi lain dari bisnis. Sebuah strategi bisnis
yang khas dikembangkan dalam tiga langkah: analisis, integrasi dan implementasi.

Pada tahap analisis pengembangan strategi bisnis, salah satu dari beberapa
metode yang digunakan untuk menganalisis pasar perusahaan, sumber daya,
hambatan untuk kesuksesan dan keuntungan tertentu. Metodologi penilaian strategi
dapat termasuk mengevaluasi lingkungan bisnis , game skenario berbagai
kompetitif , menentukan apa kekuatan pasar berada dipesaing kerja dan penilaian .

Analisis SWOT adalah analisis situasi, faktor - faktor staregi perusahaan


(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Faktor ini bertujuan untuk
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) secara bersamaan
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) (Fadil, 2009).

Tunggal (1994) mempertegas bahwa analisis SWOT merupakan strategi


yang efektif untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan
kelemahan dan ancaman suatu perusahaan. Ada empat macam strategi yang
diidentifikasi dengan menggunakan digaram analisis SWOT yakni:

Sumber : Rangkuti, 2001

8
Menurut Rangkuti (2013), penyusunaan perencanaan strategi melalui tiga
tahap analisis, yaitu: tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap
pengambilan keputusan.

1. Tahap pengumpulan data


Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar pengumpulan data,
tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian paranalisis. Pada
tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data internal dan
eksternal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan luar perusahaan,
seperti: analisis pasar, analisis competitor, analisis pemasok, analisis
pemerintah dan analisis kelompok kepentingan tertentu. Data internal dapat
diperoleh dari dalam perusahaan seperti: laporan keuangan, sumber daya
manusia. (tenaga kerja, pendidikan, keahlian, pengalaman, upah atau gaji),
laporan kegiatan operasional dan kegiatan pemasaran.
2. Tahap analisis
Setelah pengumpulan semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua
informasi tersebut dalam model - model kualitatif perumusan
strategi.Model yang digunakan seperti matriks SWOT. Alat - alat yang
dipakai untuk menyusun faktor strategi perusahaan adalah analisis SWOT.
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan
empat set kemungkinan alternatif strategi.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kuantitatif yang
menekan pada fenomena-fenomena objektif yang akan dikaji secara kuantitatif.
Penelitian kuantitatif digunakan untuk memecahkan masalah secara terukur dan
sistematis terutama pada pengolahan data-data yang berupa angka atau numerik dan
statistik. Penelitian deskriftif digunakan untuk mempertajam hasil dari analisis
kuantitatif dengan mendeskripsikan serta menjabarkan hasil-hasil dari pengolahan data
numerik secara kuantitatif. (Sugiyono, 2012).

3.2 Unit Analisis


Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani nanas di Kecamatan Narmada,
Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

3.3 Penentuan Sampel

3.3.1 Penentuan Lokasi Sampel


Daerah yang dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah Kecamatan
Narmada dikarenakan atas pertimbangan bahwa Kecamatan Narmada paling
banyak terdapat pengusaha buah manggis dan daerah tersebut merupakan produksi
dan luas tanaman manggis paling tinggi dibandingkan daerah lainnya di Kabupaten
Lombok Barat.

3.3.2 Penentuan Jumlah Responden


Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus,
yakni dengan menetapkan sebanyak 20 pengusaha buah manggis secara
keseluruhan yang tersebar di enam Kecamatan yang ada di Narmada.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data penelitian yang berbentuk bukan angka,
sifatnya hanya uraian atau deskriptif, misalnya : data tekhnis, data administrasi.
Sedangkan data kuantitatif adalah data penelitian yang berbentuk angka atau dapat

10
diwujudkan dalam bentuk angka, misalnya : data luas lahan, besarnya modal usaha
dan jumlah sarana produksi.

3.4.2 Sumber Data


Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari hasil wawancara secara
langsung dengan pengusaha buah manggis (responden) dengan berpedoman
kepada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh dari website dan dari dinas atau instansi-
instansi terkait dengan penelitian ini.

3.5 Cara Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini kami melakukan pengumpulan data denga cara sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
melakukan kunjungan dan melakukan pengamatan secara langsung pada perusahaan
usahatani manggis di Kabupaten Narmada yang akan diteliti.

b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan berpedoman kepada daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu. Selanjutnya pertanyaan ini digunakan untuk
memperoleh indormasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang diketahui. Pada penelitian ini, kami mengadakan interview/wawancara
dengan pemilik usahatani manggis di Kabupaten Narmada.

c. Studi Keputstakaan
Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dari website atau internet, instansi-
instansi atau dinas-dinas yang terkait dan dari buku-buku yang sesuai dengan topik
penelitian.

3.6 Variabel dan Cara Pengukuran


Adapun variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Produk yang merupakan buah manggis yang diusahakan oleh perusahaan, diukur
dengan menginventarisir hasil wawancara dengan responden dan dijelaskan secara
deskriptif.

11
2. Jumlah stok produk manggis yang dihasilkan, diukur dengan observasi langsung ke
usahatani bibit buah manggis di kabupaten Narmada, serta menginventarisir hasil
wawancara dengan responden dan dinyatakan dalam luas lahan.
3. Harga merupakan nilai jual buah manggis yang ditargetkan oleh perusahaan
usahatani bibit buah manggis, diukur dengan menginventarisir hasil wawancara
dengan responden dan dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
4. Nilai produksi/penerimaan merupakan produksi total dikalikan dengan tingkat
harga yang berlaku, dinyatakan dalam rupiah (Rp/tahun).
5. Penerimaan yang merupakan jumlah penghasilan yang diterima oleh perusahaan
usahatani manggis, dengan menghitung berdasarkan hasil kali jumlah tanaman hias
yang terjual dan harga tiap jenis manggis dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).
6. R/C ratio adalah membandingkan antara total penerimaan dengan total biaya.
7. Tempat merupakan dimana perusahaan usahatani manggis itu berdiri, berapa luas
lahan yang digunakan sebagi tempat usaha buah manggis, termasuk faktor
lingkungan disekitar perusahaan usahatani, diukur dengan menginventarisir hasil
wawancara dengan responden dan dijelaskan secara deskriptif.
8. Promosi merupakan cara yang digunakan oleh perusahaan usahatani manggis untuk
memasarkan produk buah manggis yang diusahakannya, dimana diukur dengan
menginventarisir hasil wawancara dengan responden kemudian dijelaskan secara
deskriptif.
9. Kekuatan merupakan suatu keunggulan sumberdaya, keterampilan atau
kemampuan biaya lainnya yang relatif terhadap pesang dan kebutuhan pasar diukur
dengan menginventarisir hasil wawancara dengan responden kemudian dinyatakan
dalam skor.
10. Kelemahan merupakan keterbatasan atay kekurangan sumberdaya, keterampilan
dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja perusahaan usahatani
manggis diukur dengan menginventarisir hasil wawancara dengan responden
kemudian dinyatakan dalam skor.
11. Peluang merupakan suatu utama yang menguntungkan dalam lingkungan bisnis
usahatani manggis, diukur dengan menginventarisir hasil wawancara dengan
responden kemudian diyatakan dalam skor.
12. Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
bisnis usahatani buah manggis di kabupaten Narmada, diukur dengan

12
menginventarisir hasil wawancara dengan responden kemudian dinyatakan dalam
skor.

3.7 Analisis data


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
dengan menggunakan alat analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threat)
dengan mengidentifikasi dan menentukan kekuatan dan kelemahan (internal) serta
peluang dan ancaman (eksternal). Analisis ini didasarkan terhadap logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunities) namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat).

Opportunity (O)

Kuadran III Kuadran I

Ubah Strategi (-, +) Progresif (+,+)

Wekness (W) Strength (S)

Strtagei Bertahan (-,-) Diversifikasi Strategi (+,-)

Kuadran VI Kuadran II

Threat (T)

Gambar 1. Diagram Analisis SWOT


Dari Gambar 2. Diatas dapat diketahui bagaimana Matriks Kuadran SWOT yang
dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kuadran I (positif, positif )


Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif.

13
2. Kuadran II (positif, negatif)
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
3. Kuadran III (negatif, positif)
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi ini yaitu
meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang
lebih baik.
4. Kuadran VI (negatif, negatif)
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus strategi yaitu
melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar
(devensive).

Menurut Rangkuti (2008), cara-cara penentuan faktor strategi eksternal perusahaan


usahatani dapat dilihat berdasarkan :
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat
memberikan dampak terhadap faktor strategis.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan skala mulai
dari 4 ( outstanding) sampai dengan 1 ( poor) , berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai untuk
faktor peluang bersifat positif ( peluang yang semakin besar diberi rating
+4,tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman
adalah kebalikannya . Misalnya, jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah
1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit, ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).

14
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-
faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini
dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 1. Faktor Strategi Eksternal

Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot


Strategi Eksternal X
Rating
Peluang :
Peluang Ke-1
Peluang Ke-2
Peluang Ke-3
Ancaman :
Ancaman Ke-1
Ancaman Ke-2
Ancaman Ke-1

Total 1,00 Xn
Sumber : Freddy, (2008)

Sedangkan untuk menentukan cara-cara penentuan faktor strategi internal perusahaan


dapat dilihat sebagai berikut :
1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak
boleh melebihi skor total 1,00).

15
3. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 ( outstanding ) sampai dengan 1 (poor), yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kegiatan ) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)
dengan membandingkannya rata-rata industri atau dengan pesaing utama.
Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan pada kolom 4 . Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding )
sampai dengan 1,0 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-
faktor dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
pembobotannya bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis internalnya . Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2. Faktor Strategi Internal


Faktor-Faktor Bobot Rating Bobot
Strategi Internal X
Rating
Kekuatan :
Kekuatan Ke-1
Kekuatan Ke-2
Kekuatan Ke-3
Kelemahan :
Kelemahan Ke-1
Kelemahan Ke-2
Kelemahan Ke-1
Total 1,00 Xn
Sumber : Freddy, (2008)

16
Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi usahatani dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Diagram Matriks SWOT


Faktor Internal (IFAS) Strenghts (S) Weaknes (W)

Tentukan 5-10 Tentukan 5-10


faktor –faktor kelemahan internal
kekuatan internal
Faktor Eksternal (EFAS)
Oppoturnity (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

Tentukan 5-10 faktor peluang Ciptakan strategi Ciptakan strategi yang


eksternal yang menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan untuk
memanfaatkan memanfaatkan
peluang peluang
Threats (T) Strategi ST Strategi (WT)

Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi Ciptakan strategi yang


ancaman eksternal yang menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan dan
mengatasi ancaman menhindari ancaman

Sumber : Freddy, (2008)

Keterangan:
5. Strategi SO (Strengths Opportunities Strategies)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluan
sebesar mungkin.

6. Strategi ST (Strenths Threaths Strategies)

17
Strategi ini dibuat berdasarkan bagaimana perusahaan menggunakan kekuatan
yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

7. Strategi WO (Weaknesses Opportunities Strategies)


Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluan yang ada dengan
meminimalkan kelemahan yang ada.

8. Strategi WT (Weaknesses Threaths Strategies)


Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta menghindarri ancaman
yang ada.

18
KESIMPULAN

1. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki usahatani bibit buah Manggis di Kecamatan


Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat adalah Distinctive
competence yaitu tindakan yang dilakukan perusahaan agar dapat melakukan kegiatan
lebih baik dibandingkan dengan persaingannya, merupakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan asing, meliputi keahlian tenaga
kerja dan kemampuan sumber daya. Competitive advantage yaitu kegiatan spesifik
yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan
persaingannya. Ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh
keunggulan bersaing yaitu: kepemimpinan biaya (cost leadership) dan fokus.

2. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki usahatani bibit buah Manggis di Kecamatan


Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat yaitu lingkungan
produsen, terdiri dari pelanggan, pemasok, calon pendatang baru, produk substitusi,
dan pesaing dikalangan antar pedagang daerah. Kelemahan yang paling efektif yaitu
pesaing dikalangan antar pedagang daerah yaitu tajamnya persaingan antar pelaku
usaha terjadi karena beberapa faktor yakni jumlah pelaku usaha, besar ukuran
kekuatan dari pesaing, tingkat pertumbuhan usaha, produk atau jasa yang tidak
terdiferensiasi dan lain lain .

3. Analisis SWOT adalah analisis situasi, faktor - faktor staregi perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman). Yang bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan
(strength) dan peluang (opportunity) secara bersamaan meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threat).

19
DAFTAR PUSTAKA

Fadil, M., 2009. Strategi Pemasaran Tanaman Hias Ekslusif di Kota Mataram. Dalam Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram.

Glueck, William F., Lawrence R.J., 1998. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan.
Terjemahan Murad dan Henry Sitanggang. Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta.

Grant, R.M., 1997. Analisis Strategi Kontenporer, Konsep Tehnik, Aplikasi. Terjemahan
Sularno Tjiptowardoyo. Erlangga. Jakarta.

Pearce, J.A., dan Robinson, R.B., 1997. Manajemen Strategi, Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian. TerjemahanAgus Maulana. MSM.Jilid Satu. BinarupaAksara.
Jakarta.

Rangkuti, F., 2013. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis (Cara
PerhitunganBobot, Rating dan OCAI). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. (2003). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Jakarta.: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, Freddy. (2005). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2016. Penentuan Strategi dengan pendekatan analisis SWOT.
https://media. neliti.com/media/publications/236263-penentuan- strategi dengan
pendekatan-ana-ed51477b.pdf.
Sudarmono, 1997. TanamanHiasRuangan (mengenal dan merawat). Kanisius. Yogyakarta.

Tunggal, A. W., 1994. Manajemen Strategi. SuatuPengantar. Harvarindo. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai