Anda di halaman 1dari 4

EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI CABAI RAWIT (Capsium

Frutesces. L) DI KABUPATEN SUMENEP


(Studi Kasus di Desa Banasare Kecamatan Rubaru)

Hendra Hardiyanto, Teti Sugiarti


Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Hendra.hardi31@gmail.com

ABSTRAK :
Tingkat produksi dan produktivitas cabai rawit di kabupaten Sumenep mengalami
penurunan. Produksi maksimum dapat dicapai dengan kombinasi optimal
penggunaan faktor produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi cabai rawit (2) mengetahui
tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi usahatani cabai rawit (3)
mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat inefisiensi teknis usahatani cabai
rawit. Penelitian ini dilakukan di Desa Banasare Kecamatan Rubaru Kabupaten
Sumenep. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Metode analisis data
menggunakan analisis fungsi produksi stochastic frontier Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh terhadap tingkat produksi
cabai rawit yaitu luas lahan, jumlah bibit, pupuk ZA dan tenaga kerja. Usahatani
cabai rawit tidak efisien secara teknis, alokatif dan ekonomi dengan rata-rata nilai
efisiensi yaitu 0,42 ;0,20 ; dan 0,17. Faktor yang berpengaruh positif terhadap
tingkat inefisiensi teknis yaitu variabel pengalaman petani.
.
Kata kunci: Produksi Cabai Rawit, Efisiensi Teknis, Efisiensi Alokatif dan
Efisiensi Ekonomi, Efek Inefisiensi Teknis.

ABSTRACT:
The production and productivity level of cayenne pepper in Sumenep district has
decreased. The maximum production level can be achieved with the optimal
combination of the production factors. The purpose of this study are (1) to know
the factors which influence to the cayenne pepper production (2) to know the
technical efficiency level, the allocative and economic of cayenne pepper’s
farmer (3) to know the factors which influence to the technical inefficiency level of
cayenne pepper’s farmer. This research was conducted in Banasare Village,
Rubaru District, Sumenep Regency. The sampling method used purposive
sampling method with a total sample of 40 respondents. Stochastic frontier
production function was used in this reaserch. The results showed that the
production factors that influence the cayenne pepper production are land area,
number of seeds, ZA fertilizer and labor. Cayenne pepper farming is technically,
allocatively and economically inefficient with an average efficiency value of 0.42;
0.20; and 0.17. Factors that have a positive effect on the technical inefficiency
level are farmer experience.

Keywords: Cayenne Pepper Production, Technical Efficiency, Allocative


Efficiency and Economic Efficiency, Technical Inefficiency Effects
1
PENDAHULUAN
Holtikultura merupakan sub sektor pertanian sebagai komponen utama
pola pangan harapan masyarakat sehingga perannya sangat penting dan
strategis. Hortikultura mencakup tanaman obat/ biofarmaka, tanaman hias,
sayur-sayuran, dan buah-buahan (Fuad, 2015). Cabai merupakan komoditas
holtikultura yang digunakan sebagai bahan bumbu pelengkap yang tidak dapat
dipisahkan dari masakan sehari - hari masyarakat Indonesia. Konsumsi perkapita
cabai nasional dalam beberapa tahun terakhir memiliki kecenderungan
meningkat. Tahun 2011 tingkat konsumsi perkapita cabai yaitu 2,967
Kg/Kapita/Tahun dan tahun 2015 meningkat menjadi 5,944 Kg/Kapita/Tahun.
Daerah penanaman cabai rawit cukup luas yang dapat diusahakan di dataran
rendah maupun dataran tinggi, sehingga banyak petani di Indonesia yang
menanam cabai. Ada tiga jenis cabai yang kita kenal selama ini yakni cabai
merah besar, cabai rawit dan cabai merah keriting.
Daerah dengan tingkat produksi cabai rawit paling besar di Indonesia
yaitu jawa timur dengan produksi 250.007 ton pada tahun 2015. Sumenep
merupakan salah satu kabupaten di Pulau madura yang menjadi salah satu
daerah yang berkontribusi terhadap tingkat produksi cabai jawa timur. Namun
produksi cabai rawit di Kabupaten Sumenep dari tahun 2011 sampai tahun 2015
mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun. Fluktuasi produksi cabai
rawit di Kabupaten Sumenep beberapa tahun terakhir kemungkinan besar karena
belum optimalnya penggunaan faktor produksi seperti luas lahan, jumlah bibit,
jumlah pupuk serta pestisida. Tujuan produksi tidak hanya untuk mendapatkan
hasil produksi yang tinggi, tetapi juga melihat efisiensi penggunaan faktor
produksi. Petani akan terus menambah faktor produksi selama nilai produksi
yang dihasilkan lebih besar dari biaya tambahan yang dikeluarkan. Terkadang
petani hanya terus ingin menambah faktor produksi untuk meningkatkan hasil
produksi tanpa memperhatikan tingkat efisiensi dari yang mereka keluarkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian yang bertujuan (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi cabai rawit (2) untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis, alokatif dan
ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi cabai rawit (3) untuk mengetahui

2
faktor yang mempengaruhi inefisiensi teknis dalam usahatani cabai rawit di
Kabupaten Sumenep.
METODE PENELITIAN
Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di
Desa Banasare Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan januari 2018. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling. Sampel yang diambil yaitu 40 petani cabai
rawit. Metode tersebut digunakan karena tidak diketahuinya jumlah populasi
petani cabai rawit di Desa Banasare. Petani responden dipilih berdasar arahan
dari penyuluh pertanian Kecamatan Rubaru dan beberapa ketua kelompok tani di
Desa Banasare. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani cabai rawit melalui
panduan kuesioner.
Metode analisis data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sub Bab

PENUTUP
Berisi simpulan yang dibentuk dalam satu paragraph. Simpulan
hendaknya merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian, dan diungkapkan
bukan dalam kalimat statistik. Ditulis sepanjang satu paragraf dalam bentuk esai,
tidak dalam bentuk numerical. Jika perlu menuliskan saran atau rekomendasi
maka dituliskan menyatu dalam satu paragraph ini

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih hanya dituliskan jika dianggap penting untuk ditulis
seperti terkait sumber pendanaan (funding), akses data dan pembimbingan.
pihak lain yang membantu terselesaikannya penulisan paper.

DAFTAR PUSTAKA
Pustaka Primer (Jurnal)
Happy, S. dan Munawar. 2005. The Role of Farmer in Indonesia. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia 2(1): 159-173.
Wijaya, Tony. 2007. Hubungan adversity intelligence dengan intensi
berwirausaha. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 9(2): 117-127.
Buku Teks
Wiley, J. 2006. Corporate Finance..MC. GrowHill Los Angeles.

3
Bygrave, W. D. 2003. The Portable MBA Entrepreneurship. Binarupa Aksara.
Jakarta
Prosiding
Rizal. Taufik. 2012. Pengaruh Bank Syariah Terhadap Produksi Jagung di
Madura. Prosiding Seminar Nasional Kedaulatan Pangan Bangkalan
Suabaya: 119-159.
Khasan. Umar. 2015. Pemetaan Image Konsumen Terhadap Produk White
Coffee di Hypermart Bangkalan. Prosiding. Seminar Nasional Agribisnis
dan Pengembangan Ekonomi Pedesaan II: 122-139.
Skripsi/Tesis/Disertasi
Subari, Slamet. 2008. Analisis Alokasi lahan mangrove Kabupaten Sidoarjo.
Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Khasan. Umar. 2014. Pemetaan Image Konsumen Terhadap Produk White
Coffee di Hypermart Bangkalan. Skripsi. Program Studi Agribisnis.
Universitas Trunojoyo Madura. Madura
‘Internet
Zuhriya, Amanatuz. 2011. Produktivitas Susu Peternak Rakyat.
http://agribisnis.trunojoyo.ac.id. Diakses tanggal 27 Januari 2012.
Rusdiyanto, E. 2001. Peranan Tanaman Dalam Mengurangi Pb Dari Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor Di Jakarta.
http://www.ut.ac.id/olsupp/FMIPA/LING1112/Peranan-tan-htm. Diakses
tanggal 12 Juli 2002.

Anda mungkin juga menyukai