Anda di halaman 1dari 19

REVIEW JURNAL

OLEH:

PUNGUAN HUTAGALUNG

237039011

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2024
Jurnal 1
Judul Estimasi Fungsi Produksi dan Tingkat Kelayakan Usahatani Kopi Arabika
Petani Kopi di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo
Website https://ejournal.ust.ac.id/index.php/AGRIUST/article/view/1776
Tahun Desember 2021
Penulis *Cyprianus PH. Saragi 1 , Surya Abadi Sembiring 2 , Roka Simanullang
3
Reviewer Punguan Hutagalung
Tujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Penulisan produksi kopi arabika dan tingkat kelayakan usahatani kopi arabika
Latar penelitian yang berfokus pada mengevaluasi fungsi produksi dan
Belakang kelayakan usahatani kopi Arabika di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah,
Kabupaten Karo. Studi ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
produksi kopi Arabika dan menilai profitabilitas usaha tani kopi.
Penelitian menggunakan data primer dan sekunder, termasuk wawancara
dengan petani kopi dan data dari lembaga terkait. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel seperti luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk
tertentu secara signifikan memengaruhi produksi kopi Arabika. Studi
menyimpulkan bahwa usahatani kopi Arabika layak dilakukan
berdasarkan rasio manfaat biaya yang tinggi.
Metode Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Penelitian fungsi produksi Cobb-Douglass
Pembahasan Faktor-faktor produksi yang digunakan petani meliputi luas lahan (X1),
tenaga kerja (X2), insektisida dursban (X3), pupuk RI (X4), pupuk
ammaphos (X5) Dari hasil perhitungan memperlihatkan nilai F hitung
lebih besar dari nilai F tabel pada α = 0,05 (Fhitung = 99,445 > Ftabel =
2,58). Hal tersebut menunjukkan bahwa secara serempak variabel
independen yaitu luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), insektisida dursban
(X3), pupuk RI (X4), pupuk ammaphos (X5) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen yaitu produksi kopi arabika (Y).
Secara parsial luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk ammaphos berpengaruh
nyata terhadap produksi kopi Arabika, sedangkan variabel insektisida
dursban dan pupuk RI tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kopi
Arabika. Nilai VIF dari luas lahan, tenaga kerja, insektisida dursban,
pupuk RI, pupuk ammaphos lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih
kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkantidak terjadi gejala
multikolinearitas. Pada uji heterokedastisitas seluruh variabel dengan nilai
signifikansi > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
masalah heterokedastisitas. Pada uji normalitas, nilai signifikansi
menunjukkan > 0,05 yaitu sebesar 0,551 artinya asumsi normalitas
terpenuhi atau data berdistribusi normal. Analisis R/C kopi arabika pada
strata I sebesar 4,50 per petani dan 4,60 per hektar, strata II sebesar 5,23
per petani dan 6,1 per hektar sedang strata III sebesar 4,50 per petani atau
4,0 per hektar. Sedangkan analisis R/C tanpa strata sebesar 4,4 per petani
atau 4,32 per hektar.
Keseimpulan Secara serempak luas lahan, tenaga kerja, pupuk ammaphos, pupuk RI
dan obat-obatan berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani kopi
arabika. Secara parsial luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk ammaphos
berpengaruh nyata dan positif terhadap produksi usahatani kopi arabika.
sedangkan insektisida dursban dan pupuk RI tidak berpengaruh nyata
terhadap produksi kopi Arabika. 2. Analisis R/C kopi arabika pada strata
I adalah sebesar 4,60, strata II sebesar 6,1 dan strata III sebesar 4,0.
Sedangkan analisis R/C tanpa strata sebesar 4,32
Kelebihan Sumber informasi yang terpercaya dan terverifikasi oleh para ahli dalam
bidang pertanian. Jurnal ini memberikan data dan hasil penelitian yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan terkait
usahatani kopi arabika. Selain itu, jurnal ini juga memberikan informasi
yang mendalam dan detail mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi kopi arabika serta tingkat kelayakan usahatani kopi arabika.
Kekurangan Jurnal ini mungkin memiliki keterbatasan dalam cakupan informasi atau
sudut pandang tertentu yang tidak mencakup semua aspek terkait
usahatani kopi arabika.
Jurnal 2
Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kakao Di Kabupaten Muaro
Jambi
Website https://scholar.archive.org/work/dttevdwmwzdjbgrupned5q3ndm/access/
wayback/http://online-
journal.unja.ac.id:80/index.php/sains/article/viewFile/2574/1874
Tahun Januari – Juni 2015
Penulis Ardhiyan Saputra
Reviewer Punguan Hutagalung
Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi
Penulisan kakao di Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian dilakukan dengan metode
studi kasus untuk memberikan gambaran rinci tentang situasi keseluruhan
mengenai proses dan urutan objek yang diteliti, sehingga penelitian dapat
lebih terarah pada sifat tertentu yang tidak berlaku umum.
Latar latar belakang penelitian ini adalah rendahnya produktivitas tanaman
Belakang kakao rakyat di Kabupaten Muaro Jambi, yang hanya mencapai 0.73 ton
per hektar, jauh di bawah produktivitas potensial kakao yang mencapai 2
ton per hektar. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara hasil yang
seharusnya dapat dicapai dengan hasil yang sebenarnya. Oleh karena itu,
penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi produksi kakao di daerah tersebut.
Metode Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Penelitian fungsi produksi Cobb-Douglass
Pembahasan pembahasan mencakup identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi kakao. Proses produksi dalam penelitian tersebut merupakan
kegiatan budidaya kakao sebagai salah satu komoditas tanaman
perkebunan tahunan dengan menggunakan faktor-faktor produksi (input).
Hubungan antara input dan produksi pertanian mengikuti kaidah hasil
yang berkurang, di mana setiap tambahan unit masukan akan
mengakibatkan proporsi unit tambahan produksi yang semakin kecil
dibanding unit tambahan masukan tersebut.
Keseimpulan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kakao di Kabupaten Muaro
Jambi dan berpengaruh nyata sebagai input adalah tenaga kerja, pupuk
kandang, pupuk kimia, luas lahan garapan, dan kemitraan. Faktor yang
berpengaruh negatif terhadap tingkat produksi kakao adalah tingkat
pendidikan. Pemerintah juga perlu memperhatikan petani perkebunan
kakao disamping petani kelapa sawit karena secara ekonomi tanaman
kakao juga menguntungkan dan mayoritas dikembangkan oleh petani
secara swadaya. Perlunya menyiapkan sarana produksi, seperti pupuk,
pestida dan obat-obatan yang sering tidak tersedia dipasaran atau kalaupun
ada, harganya jauh diatas harga pasaran sehingga mengakibatkan
peningkatan biaya produksi.
Kelebihan Kelebihan produksi kakao di daerah tersebut adalah adanya faktor-faktor
seperti tenaga kerja, pupuk kandang, pupuk kimia, luas lahan garapan, dan
kemitraan yang berpengaruh positif terhadap produksi kakao.
Kekurangan kekurangan produksi kakao yang disebabkan oleh tingkat pendidikan
yang berpengaruh negatif terhadap produksi kakao.
Jurnal 3
Judul Analisis Fungsi Produksi Usahatani Ubikayu Dan Industri Tepung
Tapioka Rakyat Di Provinsi Lampung
Website https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Analisis+F
ungsi+Produksi+Usahatani+Ubikayu+Dan+Industri+Tepung+Tapioka+R
akyat+Di+Provinsi+Lampung&btnG=
Tahun Juli 2003
Penulis Robet Asnawi
Reviewer Punguan Hutagalung
Tujuan Produk-produk tersebut berbasiskan pada agroindustri dan agribisnis
Penulisan yang tangguh yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
dan nilai tambah. Sasaran akhir dari aktivitas tersebut adalah
meningkatkan pendapatan petani yang didukung oleh ketersediaan
modal, tenaga kerja, faktor kelembagaan serta sarana dan prasarana
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi produksi yang
mempengaruhi usahatani ubikayu dan industri tepung tapioka rakyat
(Ittara) di Provinsi Lampung, serta analisis nilai tambah ubikayu menjadi
tepung tapioka.
Latar Latar belakang dari penelitian ini adalah pentingnya memahami fungsi
Belakang produksi dalam usahatani ubikayu dan industri tepung tapioka rakyat di
Provinsi Lampung. Kedua sektor ini memiliki peran yang signifikan
dalam perekonomian daerah dan memberikan kontribusi penting
terhadap kesejahteraan petani serta masyarakat setempat. Namun, masih
terdapat keterbatasan dalam pemahaman mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi dan nilai tambah dari kedua sektor tersebut.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan
pengetahuan tersebut dengan melakukan analisis mendalam terhadap
fungsi produksi usahatani ubikayu dan industri tepung tapioka. Melalui
penelitian ini,
diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
faktor-faktor yang memengaruhi produksi, efisiensi penggunaan sumber
daya, serta potensi manfaat ekonomi yang dapat dihasilkan dari kedua
sektor tersebut.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika produksi dan nilai
tambah dari usahatani ubikayu dan industri tepung tapioka, diharapkan
dapat memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan kebijakan yang
mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan industri di Provinsi
Lampung.

Metode Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Penelitian fungsi produksi Cobb-Douglass
Pembahasan Pembahasan dari penelitian ini mencakup analisis mendalam tentang
fungsi produksi usahatani ubikayu dan industri tepung tapioka rakyat di
Provinsi Lampung. Penelitian ini melibatkan 200 petani sebagai
responden dan 20 pabrik tepung tapioka sebagai objek penelitian,
sehingga memberikan gambaran yang representatif. Faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi ubikayu dan tepung tapioka, seperti luas lahan,
pupuk, tenaga kerja, dan lokasi usahatani, menjadi fokus utama dalam
pembahasan. Selain itu, penelitian juga menyoroti nilai tambah ubikayu
yang diolah menjadi tepung tapioka, memberikan wawasan mengenai
proses konversi dan penggunaan tenaga kerja dalam industri tersebut.
Pembahasan juga menekankan pentingnya pengelolaan yang efektif dan
efisien dalam usahatani ubikayu dan industri tepung tapioka untuk
meningkatkan produksi dan keuntungan. Selain itu, pembahasan juga
mencakup potensi manfaat ekonomi dari sektor ini, seperti peningkatan
pendapatan bagi petani dan peluang kerja yang dihasilkan.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi yang berharga
dalam memahami dinamika produksi usahatani ubikayu dan industri
tepung tapioka di Provinsi Lampung serta potensi pengembangannya
untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat setempat.

Keseimpulan Secara umum faktor-faktor yang mempe ngaruhi produksi usahatani


ubikayu di Provinsi Lampung adalah luas lahan, jumlah pupuk SP-36,
jumlah tenaga kerja, dan lokasi usahatani dilaksanakan. Kepemilikan
lahan dengan luas 0,25 sampai 0,5 ha akan menyebabkan petani lebih
efisien dan mengoptimalkan input faktor produksi, sehingga
produktivitas yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan
kepemili kan lahan yang lebih luas (lebih dari 2 ha). Secara eksplisit
pada lokasi Ittara, usahatani ubikayu dipengaruhi oleh luas lahan, jumlah
bibit, jumlah pupuk Urea, dan jumlah pupuk SP-36. Sedangkan pada
loka si non Ittara usahatani ubikayu dipengaruhi oleh luas lahan, dan
jumlah pupuk KCl.
Kelebihan Menganalisis fungsi produksi yang mempengaruhi usahatani ubikayu dan
industri tepung tapioka rakyat di Provinsi Lampung.
Melibatkan 200 petani responden dan 20 pabrik tepung tapioka sebagai
objek penelitian, sehingga representatif.
Menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ubikayu dan
tepung tapioka, seperti luas lahan, pupuk, tenaga kerja, dan lokasi
usahatani.
Meneliti nilai tambah ubikayu yang diolah menjadi tepung tapioka.
Menyajikan informasi mengenai potensi manfaat ekonomi dari usahatani
ubikayu dan industri tepung tapioka, seperti peningkatan pendapatan dan
kesempatan kerja bagi petani.

Kekurangan Penelitian ini tidak menyebutkan secara eksplisit kekurangan atau


keterbatasan dari penelitian yang dilakukan.
Jurnal 4
Judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan
Petani Jeruk Siam di Desa Sukajulu Kecamatan Barusjahe Kabupaten
Karo
Website https://ejournal.ust.ac.id/index.php/AGRIUST/article/view/1435
Tahun 2 Juni 2021
Penulis ¹ Cyprianus PH. Saragi, ² Ramses Simbolon , ³ Putri Camelia Tarigan
Reviewer Punguan Hutagalung
Tujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jeruk dan
Penulisan pendapatan bersih per hektar pertahun usahatani jeruk.
Latar Penelitian dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang
Belakang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani jeruk siam di Desa
Sukajulu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Studi ini juga
menyoroti dampak erupsi Gunung Sinabung dan serangan hama penyakit
terhadap produksi jeruk di Sumatera Utara.
Metode Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian model fungsi produksi Cobb-Douglass.
Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini mencakup faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi jeruk siam, seperti luas panen, pupuk,
insektisida, dan tenaga kerja. Selain itu, juga dibahas mengenai
pendapatan bersih yang dihitung dengan mengurangkan total penerimaan
dengan total biaya
Keseimpulan Dari hasil perhitungan, nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,948
menunjukkan bahwa 94,8% variasi variabel dependen (produksi)
usahatani jeruk dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen yang
terdapat dalam model. Sedangkan sisanya sebesar 5,2% variasi variabel
dependen dipengaruhi oleh variasi variabel lain diluar model. Dengan
penambahan satu persen jumlah luas panen akan meningkatkan produksi
jeruk siam sebesar 0,278 persen (signifikan). Dengan penambahan satu
persen jumlah pupuk NPK akan meningkatkan produksi jeruk siam
sebesar 0,148 persen (signifikan). Dengan penambahan satu persen
jumlah pupuk kandang akan meningkatkan produksi jeruk siam sebesar
0,061 persen (signifikan). Dengan penambahan satu persen jumlah
insektisida Royal Cyper akan meningkatkan produksi jeruk siam sebesar
0,201 persen (signifikan). Dengan penambahan satu persen jumlah
insektisida Dafat akan menurunkan produksi jeruk siam sebesar 0,014
persen (tidak signifikan). Dengan penambahan satu persen jumlah tenaga
kerja akan meningkatkan produksi jeruk siam sebesar 0,345 persen
(signifikan). 2. Dari hasil penelitian biaya total produksi sebesar
Rp.61.779.911/ha/tahun dengan penerimaan usahatani jeruk siam sebesar
Rp.93.089.552/ha/tahun. sehingga diperoleh pendapatan bersih usahatani
jeruk siam sebesar Rp.31.309.641/ha/tahun.
Kelebihan Penelitian ini memiliki kelebihan dalam memanfaatkan model fungsi
produksi Cobb-Douglas yang memberikan pemahaman komprehensif
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jeruk siam. Selain itu,
penggunaan data primer dan sekunder dari berbagai sumber, seperti
wawancara langsung dengan petani jeruk dan lembaga terkait,
meningkatkan validitas temuan penelitian.
Kekurangan Penelitian ini tidak secara eksplisit menyebutkan kekurangan-kekurangan
yang mungkin ada dalam metodologi atau analisis data yang digunakan.
Informasi lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengetahui kekurangan
yang mungkin ada dalam penelitian tersebut.
Jurnal 5
Judul Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung
Website -
Tahun April 2013
Penulis Akbar Habib
Reviewer Punguan Hutagalung
Tujuan Penulisan Bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh penggunaan
faktor-faktor produksi yaitu luas lahan(X1), benih (X2), pupuk (X3),
terhadap produksi jagung (Y).
Latar Belakang Agar menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi jagung,
termasuk luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja.
Metode Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian model fungsi produksi Cobb-Douglass
Pembahasan enelitian ini membahas faktor-faktor produksi yang mempengaruhi
produksi jagung, seperti luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, kapital,
dan teknologi. Faktor-faktor produksi tersebut memiliki hubungan
yang kuat dengan produksi jagung. Selain itu, dalam usaha tani jagung
hibrida, lahan pertanian, jenis benih jagung, pupuk, pestisida, dan
pengairan tanaman juga merupakan faktor penting. Ditemukan bahwa
faktor-faktor produksi secara bersama-sama berpengaruh nyata
terhadap produksi jagung, namun secara parsial hanya benih yang
berpengaruh signifikan. Produksi jagung di Indonesia mengalami
peningkatan sebesar 15,55% pada tahun 2007 dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Keseimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu
Secara simultan (serempak) antara luas lahan, benih, pupuk, dan
tenaga kerja berpengaruh nyata produksi jagung. 2. Dari hasil
pengujian dengan menggunakan uji t, secara parsial benih berpengaruh
nyata terhadap produksi jagung. Sedangkan luas lahan, pupuk, tenaga
kerja tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung.
Kelebihan -
Kekurangan -
Jurnal 6
Judul Analisis Fungsi Produksi Usahatani Kedelai Di Kabupaten Pohuwato

Website -
Tahun Juni 2019
Penulis Sumarno Kaiman, Asda Rauf, Muhammad Amir Arham
Reviewer Punguan Hutagalung
Tujuan Penulisan Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi faktor produksi
kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Hasil analisis
menunjukkan bahwa luas lahan, benih, dan pestisida berada pada
kategori belum efisien, sehingga penambahan input produksi luas
lahan, benih, dan pestisida masih berpeluang untuk meningkatkan
produksi kedelai di daerah tersebut. Sementara itu, faktor pupuk dan
tenaga kerja berada pada kategori tidak efisien, sehingga perlu
dilakukan pengurangan tenaga kerja dan pemberian pupuk sesuai dosis
anjuran untuk meningkatkan hasil produksi kedelai.

Latar Belakang untuk menganalisis efisiensi faktor produksi kedelai di Kabupaten


Pohuwato Provinsi Gorontalo
Metode Metode penelitian menggunakan regresi berganda dengan pendekatan
Penelitian Cobb Douglas
Pembahasan Berdasarkan analisis Cobb Douglas diketahui bahwa luas lahan, benih,
pupuk, tenaga kerja, dan pestisida berpengaruh nyata terhadap
produksi kedelai di wilayah tersebut dengan nilai determinan sebesar
77,2%.
Secara spesifik luas lahan, bibit, dan pupuk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produksi kedelai, sedangkan tenaga kerja dan
pestisida berpengaruh positif dan tidak signifikan.
Upaya peningkatan produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato telah
dilakukan melalui program UPSUS PAJALE, namun tingkat
produksinya belum mencapai target nasional sebesar 4 ton/ha.
Terdapat kesenjangan hasil antara potensi dan produksi kedelai
aktual, yang disebabkan oleh faktor non-teknis (sosio-ekonomi) dan
teknis. Faktor non-teknis mencakup hambatan yang menghalangi
petani dalam mengadopsi teknologi yang direkomendasikan,
sedangkan faktor teknis berkaitan dengan persyaratan spesifik
budidaya kedelai.
Keseimpulan Hasil analisis Cobb Douglas ditemukan bahwa secara simultan luas
lahan, benih, pupuk, tenaga kerja, dan pestisida berpengaruh signifikan
terhadap produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo
dengan nilai determinan sebesar 77,2%. Sementara hasil secara parsial
luas lahan, benih dan pupuk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo
sedangkan tenaga kerja dan pestisida berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap produksi kedelai di Kabupaten Pohuwato Provinsi
Gorontalo.
Hasil analisis efisiensi teknis menunjukan bahwa luas lahan, benih dan
pestisida berada pada kategori belum efisien (increasing return to
scale) sehingga penambahan input produksi luas lahan, benih dan
pestisida masih berpeluang untuk meningkatkan produksi kedelai di
Kabupaten Pohuwato. Sementara itu untuk faktor pupuk dan tenaga
kerja berada pada kategori tidak efisien (decreasing return to scale)
sehingga penambahan input produksi pupuk dan tenaga kerja tidak
akan memberikan pengaruh pada peningkatan hasil produksi kedelai
di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo.
Kelebihan Penggunaan pestisida diketahui mempunyai dampak positif namun
tidak signifikan terhadap produksi kedelai, yang menunjukkan bahwa
hal tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan hasil panen.
Pestisida mudah didapat, mudah diaplikasikan, dan memberikan hasil
yang cepat, menjadikannya alat yang mudah digunakan petani dalam
mengelola budidaya kedelai. Studi ini menyoroti bahwa pestisida
seringkali dianggap sebagai aset penting bagi petani dalam melindungi
budidaya kedelai dari hama dan penyakit. Dampak positif pestisida
terhadap produksi kedelai menunjukkan bahwa pemanfaatannya dapat
memberikan hasil yang lebih baik, hal ini ditunjukkan dengan
meningkatnya produksi kedelai di kalangan petani di Kabupaten
Pohuwato.
Kekurangan Kekurangan yang teridentifikasi dalam penelitian produksi kedelai di
Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo antara lain:
1. Efisiensi penggunaan pestisida ditemukan berada di atas
tingkat optimal, yang menunjukkan potensi penggunaan yang
berlebihan atau tidak efisien, yang dapat menimbulkan
permasalahan lingkungan dan peningkatan biaya produksi.
2. Studi ini mengungkapkan bahwa efisiensi tenaga kerja dalam
produksi kedelai berada di bawah tingkat optimal, sehingga
menunjukkan bahwa terdapat ruang untuk perbaikan dalam
praktik manajemen tenaga kerja untuk meningkatkan
produktivitas.
3. Penggunaan sumber daya tenaga kerja yang tidak efisien dapat
mengakibatkan hasil yang kurang optimal dan peningkatan
biaya produksi bagi petani di wilayah tersebut.
4. Temuan menunjukkan bahwa perlunya praktik pengelolaan
yang lebih baik dan optimalisasi sumber daya tenaga kerja
untuk meningkatkan efisiensi produksi kedelai di Kabupaten
Pohuwato
CRITICAL JURNAL

Secara keseluruhan, jurnal ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standart
penulisan. Penulis mampu memaparkan dengan baik setiap komponen dalam
pembahasan, memberikan solusi yang jelas dengan mengeluarkan Setiap data dan
informasi dipaparkan secara sistematis dan informatif sehingga sangat membantu
pembaca dalam memahami isi dan tujuan penulisan jurnal. Sumber informasi yang
terpercaya dan terverifikasi oleh para ahli dalam bidang pertanian
Namun, ada beberapa hal yang menjadi critical riview antara lain Jurnal ini
mungkin memiliki keterbatasan dalam cakupan informasi atau sudut pandang tertentu
yang tidak mencakup semua aspek tentang kopi arabika. Sehingga dengan adanya
aspek” tersebut penelitian akan dapat menjelaskan lebih rinci dari sumber mana alasan-
alasan yang di kemukakan oleh penulis tentang bagaimana Estimasi Fungsi Produksi
dan Tingkat Kelayakan Usahatani Kopi Arabika Petani Kopi di Desa Suka, Kecamatan
Tiga Panah, Kabupaten Karo
DAFTAR PUSTAKA

Cyprianus PH. Saragi,dkk.2021. Estimasi Fungsi Produksi dan Tingkat Kelayakan


Usahatani Kopi Arabika Petani Kopi di Desa Suka, Kecamatan Tiga
Panah, Kabupaten Karo. Journal Agriust.Vol 2 No 1

Ardhiyan Saputra. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kakao Di


Kabupaten Muaro Jambi. Vol 17 No 2

Robet Asnawi 2003. Analisis Fungsi Produksi Usahatani Ubikayu Dan Industri
TEPUNG TAPIOKA RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG. Journal
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol. 6, No. 2.

Cyprianus PH. Saragi,dkk. 2021. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi


dan Pendapatan Petani Jeruk Siam di Desa Sukajulu Kecamatan Barusjahe
Kabupaten Karo.Vol 1 No 2

Akbar Habib.2013. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung


Arabika. Agrium.Vol 18 No 1

Sumarno Kaiman,Dkk.2013. Analisis Fungsi Produksi Usahatani Kedelai


Di Kabupaten Pohuwato.Journal Agribisnis.Vol 21 No 1

Anda mungkin juga menyukai