Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MSDM
PRODI S2 AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN USU
WAKTU : 75 MENIT
OPEN BOOK / OPEN AKSES

SOAL :
1. Jelaskan pengertian anda tentang Talent Manajemen dalam pengelolaan SDM

2. Jelaskan hubungan antara Rektrutmen dan Seleksi

3. Jelaskan perbedaan proses pengembangan karir SDM dengan sistim Talenta dan non
Talenta.

Catatan : Ketiga soal diatas setidaknya anda menggunakan kutipan dari 5 (lima) teori

AKAN DIPERIKSA TURNITIN DARI JAWABAN ANDA, GUNAKAN KATA-


KATA SENDIRI DALAM MENJAWAB PERTANYAAN DIATAS.
SEMUA JAWABAN ANDA HARUS ADA DASAR TEORINYA.

JAWABAN

1. Talent Management atau manajemen bakat merupakan pendekatan strategis dalam


pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang bertujuan untuk mengidentifikasi,
menarik, mengembangkan, memotivasi, dan mempertahankan individu-individu yang
memiliki potensi dan keterampilan khusus yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Berikut adalah beberapa poin penting dalam memahami konsep Talent
Management:

1. Identifikasi Bakat: Proses identifikasi bakat mencakup pengenalan individu-


individu yang memiliki potensi dan keterampilan khusus yang diperlukan oleh
organisasi. Hal ini melibatkan analisis kebutuhan organisasi dan pencocokan
dengan karakteristik individu.
2. Perekrutan dan Seleksi: Seleksi dan perekrutan bakat-bakat potensial dilakukan
dengan cermat, memastikan bahwa orang yang direkrut memiliki kualifikasi,
pengalaman, dan kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya
organisasi.
3. Pengembangan Bakat: Setelah individu-individu berbakat dipekerjakan, langkah
selanjutnya adalah mengembangkan potensi mereka melalui program pelatihan,
pembinaan, dan pengembangan karir. Ini mencakup penyediaan peluang untuk
belajar dan pengalaman kerja yang berharga.
4. Motivasi dan Pemeliharaan: Penting untuk memotivasi bakat-bakat yang dimiliki
agar tetap berkontribusi secara optimal dan tetap tinggal dalam organisasi. Ini bisa
dilakukan melalui pengakuan atas pencapaian, peningkatan kompensasi,
pengembangan jalur karir, dan lingkungan kerja yang mendukung.
5. Retensi Bakat: Salah satu tujuan utama Talent Management adalah untuk
mempertahankan individu berbakat dalam organisasi. Ini melibatkan pemahaman
yang mendalam tentang kebutuhan dan keinginan karyawan serta upaya untuk
memastikan bahwa mereka merasa dihargai dan memiliki peluang untuk tumbuh
dan berkembang.

Dengan menerapkan pendekatan yang komprehensif dalam Talent Management,


organisasi dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya manusia yang
diperlukan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan strategis mereka. Hal ini juga membantu
dalam menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan pertumbuhan dan inovasi
yang berkelanjutan.

2. Rekrutmen dan seleksi adalah dua tahap yang penting dalam proses manajemen
sumber daya manusia (SDM) yang saling terkait namun memiliki perbedaan dalam fokus
dan tujuan. Berikut adalah penjelasan tentang hubungan antara rekrutmen dan seleksi:

1. Rekrutmen:
o Rekrutmen adalah proses identifikasi dan penarikan individu yang
berkualifikasi untuk mengisi posisi atau peran tertentu dalam organisasi.
o Fokus utama dari rekrutmen adalah menarik calon karyawan potensial
dengan cara yang efektif, yang bisa meliputi penggunaan sumber daya
internal dan eksternal seperti situs web karir, media sosial, pameran karir,
rekomendasi karyawan, dan agen perekrutan.
o Tujuan dari rekrutmen adalah memperluas basis calon karyawan,
menciptakan keberagaman dalam tenaga kerja, dan memastikan bahwa
organisasi memiliki cukup jumlah dan jenis karyawan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.
2. Seleksi:
o Seleksi adalah proses penilaian dan pemilihan calon karyawan dari pool
rekrutan yang paling sesuai dengan kualifikasi, keterampilan, dan
kebutuhan posisi yang tersedia.
o Fokus utama seleksi adalah mengevaluasi dan membandingkan calon
karyawan potensial untuk menentukan siapa yang paling cocok untuk
posisi yang ditawarkan.
o Tujuan dari seleksi adalah memastikan bahwa organisasi mempekerjakan
individu yang memiliki kualifikasi, pengalaman, dan karakteristik yang
tepat untuk memenuhi tuntutan pekerjaan serta untuk mengurangi risiko
kesalahan perekrutan yang dapat mengakibatkan biaya tambahan dan
ketidakcocokan budaya.

Hubungan antara rekrutmen dan seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Rekrutmen adalah tahap awal dalam proses perekrutan SDM yang bertujuan
untuk menarik calon karyawan potensial.
 Seleksi adalah tahap lanjutan yang terjadi setelah rekrutmen, di mana calon
karyawan dianalisis, dievaluasi, dan dipilih berdasarkan kriteria tertentu untuk
memenuhi kebutuhan organisasi.
 Rekrutmen dan seleksi bekerja bersama-sama untuk memastikan bahwa
organisasi memiliki karyawan yang tepat pada posisi yang tepat, dengan tujuan
akhir untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi secara
keseluruhan.

3. Pengembangan karir sumber daya manusia (SDM) dalam sistem Talent dan non-Talent
memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan, fokus, dan implementasi. Berikut
adalah perbedaan antara proses pengembangan karir SDM dalam kedua sistem tersebut:

1. Sistem Talent:
o Pendekatan Proaktif: Dalam sistem Talent, pendekatan pengembangan
karir cenderung lebih proaktif. Organisasi secara aktif mengidentifikasi
individu dengan potensi dan kinerja tinggi yang disebut sebagai "talent"
dan kemudian mengembangkan mereka melalui program-program khusus.
o Fokus pada Bakat: Sistem Talent sangat memperhatikan bakat-bakat
individu dan berusaha untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan
memanfaatkannya seoptimal mungkin. Program pengembangan karir
sering kali didesain secara khusus untuk mendukung pertumbuhan dan
kemajuan bakat-bakat tersebut.
o Penggunaan Metrik Kinerja: Evaluasi kinerja secara teratur dilakukan
untuk membantu dalam mengidentifikasi individu berbakat serta untuk
mengukur kemajuan mereka dalam pengembangan karir. Metrik kinerja
biasanya terintegrasi dengan proses pengembangan bakat.
2. Sistem Non-Talent:
o Responsif terhadap Kebutuhan Spesifik: Dalam sistem non-Talent,
pengembangan karir mungkin lebih responsif terhadap kebutuhan spesifik
dari individu dan organisasi pada umumnya. Organisasi mungkin lebih
reaktif terhadap kebutuhan pengembangan individu-individu tertentu
daripada memiliki pendekatan yang terstruktur untuk semua karyawan.
o Pendekatan Lebih Umum: Sistem non-Talent cenderung memiliki
pendekatan yang lebih umum dalam pengembangan karir. Program
pengembangan mungkin lebih banyak difokuskan pada pelatihan umum,
pengembangan keterampilan, atau kesempatan rotasi pekerjaan yang
tersedia untuk semua karyawan tanpa membedakan bakat khusus.
o Keterbatasan Identifikasi Bakat: Organisasi mungkin kurang fokus
pada pengidentifikasian bakat-bakat individu secara khusus. Sebagai
hasilnya, upaya pengembangan karir mungkin lebih bersifat umum dan
tidak selalu memaksimalkan potensi individu secara spesifik.

Penting untuk dicatat bahwa implementasi sistem Talent atau non-Talent dapat bervariasi
antara organisasi dan tergantung pada kebutuhan, budaya, dan strategi pengelolaan SDM
masing-masing. Namun, perbedaan utama terletak pada pendekatan terhadap identifikasi
bakat, fokus pada pengembangan bakat, dan responsivitas terhadap kebutuhan individu
dalam proses pengembangan karir.

Anda mungkin juga menyukai