Abstrak
Tujuan Penelitian : (1) menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi luas lahan, tenaga
kerja, bibit, pupuk kandang, pupuk NPK, pestisida basmilang pada usahatani kopi arabika di
daerah penelitian. (2) mengetahui tingkat kelayakan usahatani kopi arabika di daerah
penelitian. Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) di Desa Tanjung Beringin
1, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi. Penentuan sampel dilakukan dengan Stratified
Random Sampling dari 152 populasi, sehingga diperoleh 45 sampel berdasarkan rumus Slovin.
Analisis data dilakukan menggunakan analisis Cobb-Douglas dan secara deskriptif dengan
menghitung tingkat pendapatan dan kelayakan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
: (1) secara simultan luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk kandang, pupuk NPK dan pestisida
basmilang berpengaruh nyata terhadap produksi kopi arabika. Faktor penggunaan luas lahan,
tenaga kerja, bibit, pupuk kandang, NPK dan pestisida basmilang yang semakin meningkat
akan meningkatkan produksi usahatani kopi arabika. (2) Secara parsial luas lahan, bibit, pupuk
kandang dan pestisida basmilang berpengaruh nyata terhadap produksi tetapi tenaga kerja dan
pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kopi arabika. Analisis R/C kopi arabika
dengan kelayakan usahatani sebesar 2,86 (layak untuk di usahakan). Artinya setiap
pengeluaran sebesar Rp 1,00 maka petani akan mendapatkan penerimaan 2,86 per
hektar sehingga petani akan memperoleh keuntungan 1,86 per hektar maka usahatani
kopi arabika yang dilakukan layak diusahakan karena R/C >1
Abstract
Research objectives: (1) to analyze the influence of production factors, land area,
labor, seeds, manure, NPK fertilizer, basmilang pesticide on Arabica coffee farming in the
research area. (2) determine the feasibility level of Arabica coffee farming in the research area.
The research area was determined purposively in Tanjung Beringin 1 Village, Sumbul District,
Dairi Regency. Sample determination was carried out using Stratified Random Sampling from
152 populations, so that 45 samples were obtained based on the Slovin formula. Data analysis
was carried out using Cobb-Douglas analysis and descriptively by calculating income levels
and farming feasibility. The research results show that: (1) simultaneously land area, labor,
seeds, manure, NPK fertilizer and basmilang specifications have a significant effect on Arabica
coffee production. The increasing use of land area, labor, seeds, manure, NPK and basmilang
pesticides will increase the production of Arabica coffee farming. (2) Partially, land area, seeds,
manure and basmilang specifications have a significant effect on production, while labor and
NPK fertilizer do not have a significant effect on Arabica coffee production. R/C analysis of
Arabica coffee with farming feasibility of 2.86 (feasible to cultivate). This means that for every
expenditure of Rp. 1.00, farmers will receive income of 2.86 per hectare so that farmers will
gain a profit of 1.86 per hectare, so the Arabica coffee farming carried out is worth pursuing
because R/C > 1
1
I. PENDAHULUAN
2
pestisida (4), teknologi yang masih terdapat faktor lain yang menghambat
sederhana, (5) harga produksi pertanian produksi kopi arabika seperti iklim, cuaca,
yang cenderung mengalami kenaikan kesuburan tanah (Kantor Kepala Desa
terutama kenaikan harga pupuk, (6) harga Tanjung Beringin 1, 2023).
jual kopi arabika ditingkat petani yang
masih rendah. Selain faktor-faktor diatas
3
sebagai informasi mengenai kecocokan
Hasil perhitungan tersebut suatu model. Dalam regresi R2 ini dijadikan
menunjukkan bahwa besar sampel yang sebagai pengukuran seberapa baik garis
diperoleh sebanyak 45 KK, yang diambil regresi mendekati nilai data asli yang
dari keseluruhan jumlah petani kopi dibuat model Jika R2 =1, maka angka
arabika di daerah penelitian yaitu tersebut menunjukkan garis regresi cocok
sebanyak 152 KK. dengan data.
Untuk tujuan (1), dianalisis dengan b) Uji F
menggunakan model fungsi produksi
Uji F dilakukan dengan rumus :
Cobb- Douglas dengan rumus sebagai
berikut :
Y= b0X1b1 X2b2 X3b3 X4b4 X5b5 X6b6 eπ
Dimana :
Y = Produksi (ton) Dimana :
X1 = Luas Lahan (Ha) R2 = Koefisien determinasi
X2 = Tenaga Kerja (HKSP) n = Jumlah sampel independen
X3 = Bibit (Batang) k = Jumlah variabel independen
X4 = Pupuk Kandang (Kg) Pada taraf α = 5%
X5 = Pupuk NPK (Kg) Kriteria uji :
X6 = Pestisida Basmilang (ml) - F-hitung < F-tabel : Hipotesis H0
b0 = Intercept atau konstanta diterima, artinya penggunaan faktor-
b1 = Besaran yang akan diduga faktor produksi secara bersama-sama
e = Logaritma Natural (2,718) tidak berpengaruh nyata terhadap
π = Unsur Sisa produksi.
Jika persamaan Fungsi Produksi - F-hitung ≥ F-tabel : Hipotesis H1
Cobb-Douglas di atas diubah ke dalam diterima (H0 ditolak), artinya
bentuk linier berganda maka dirumuskan penggunaan faktor-faktor produksi
sebagai berikut : secara bersama-sama berpengaruh nyata
Ln Y = Ln b0 + b1 Ln X1 + b2 Ln X2 + b3 Ln terhadap produksi (Supranto,1994).
X3 + b4 Ln X4 + b5 Ln X5 + b6
LnX6 µ c. Uji t
Uji t dilakukan dengan rumus :
ANALISIS DATA
4
tidaknya gejala multikoleniaritas dapat data berdistribusi normal. Jika probabilitas
diperiksa dengan menggunakan nilai < 0,05, maka asumsi normalitas tidak
variance inflation factor (VIF) dan nilai terpenuhi.
tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan nilai
Untuk tujuan (2), biaya produksi
tolerance > dari 0,1 maka tidak terjadi
dihitung dengan cara menambahkan biaya
multikolinearitas.
variabel dengan biaya tetap dengan rumus
b) Uji Heterokedastisitas sebagai berikut :
TC = TFC + TVC
Kriteria yang digunakan untuk
Dimana :
menyatakan apakah terjadi
TC = Total Cost (Biaya Total)
heteroskedastisitas atau tidak diantara data
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap
pengamatan dapat dijelaskan dengan
Total)
menggunakan koefisien signifikansi.
TVC= Total Variable Cost (Biaya Tidak
Koefisien signifikansi harus dibandingkan
Tetap Total)
dengan tingkat signifikansi yang
Untuk tujuan (3), pendapatan
ditetapkan sebelumnya (5%). Apabila
bersih dihitung dengan cara mengurangkan
koefisien signifikansi lebih besar dari
total penerimaan dengan total biaya,
tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka
dengan rumus sebagai berikut :
dapat disimpulkan tidak terjadi
π = TR – TC
heteroskedastisitas (homoskedastisitas).
Dimana :
Jika koefisien signifikansi lebih kecil dari
π = Pendapatan Bersih
tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka
TR = Total Revenue (Total Penerimaan)
dapat disimpulkan terjadi
TC = Total Cost (Biaya Total)
heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
Untuk mengetahui total
c) Uji Normalitas
penerimaan, dihitung dengan dengan cara
Dalam penelitian ini, uji mengalikan harga output dengan jumlah
normalitas terhadap residual dengan produksi.
menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. TR = P x Q
Tingkat signifikasi yang digunakan α 0,05. Dimana :
Dasar pengambilan keputusan adalah TR = Total Revenue (Total Penerimaan)
melihat angka probabilitas dengan P = Price (Harga)
ketentuan jika nilai probabilitas 0,05, Q = Quantity (Jumlah)
maka asumsi normalitas terpenuhi atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
Tabel 1. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi terhadap Produksi Usahatani Kopi
Arabika, t hitung pada Tingkat Kepercayaan = 5%
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
T Sig.
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
1 (Constant) 0.522 .169 3.081 .004
Luas lahan .325 .112 .247 2.891 .006 .165 6.062
Tenaga Kerja .056 .135 .047 .416 .680 .194 9.662
Bibit .231 .107 .260 2.156 .037 .183 9.004
Pupuk Kandang .233 .099 .308 2.348 .024 .170 9.272
Pupuk NPK .030 .116 .028 .262 .795 .109 9.188
Basmilang .105 .043 .158 2.441 .019 .288 3.467
a. Dependent Variable: Produksi
Sumber : Data primer diolah.
Keterangan:
* = signifikan (nyata) pada 131,812> Ftabel = 2,35). Hal tersebut
tingkat kepercayaan 5 % menunjukkan bahwa secara serempak
tn = tidak signifikan (tidak variabel independen yaitu luas lahan (X1),
nyata) tenaga kerja (X2), bibit (X3), pupuk
R2 = 0,954 kandang (X4), pupuk NPK (X5), pestisida
F-hit = 131,812 basmilang (X6) berpengaruh secara
t-tabel (0,05) = 2,024 signifikan terhadap variabel dependen
yaitu produksi kopi arabika (Y). Secara
Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi parsial luas lahan, bibit, pupuk kandang
Cobb-Douglass diperoleh persamaan dan pestisida basmilang berpengaruh nyata
regresi sebagai berikut : terhadap produksi kopi Arabika, sedangkan
Ln Y = Ln 0,522 + 0,325 Ln X1 + 0,056 Ln variabel tenaga kerja dan pupuk NPK tidak
X2 + 0,231 Ln X3 + 0,233 Ln X4 berpengaruh nyata terhadap produksi kopi
+ 0,030 Ln X5 + 0,105 Ln X6. Arabika.
Dari hasil perhitungan nilai Nilai VIF dari luas lahan, tenaga
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,954 kerja, bibit, pupuk kandang, pupuk NPK
menunjukkan bahwa sekitar 95,4 % variasi dan pestisida basmilang lebih kecil dari 10
variabel dependen (produksi) dapat dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10
dijelaskan oleh variasi variabel sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
independen yang terdapat dalam model, gejala multikolinearitas. Pada uji
sedangkan sisanya yaitu 4,6 % tidak dapat heterokedastisitas seluruh variabel dengan
dijelaskan oleh variasi variabel dependen, nilai signifikansi > 0.05 sehingga dapat
tetapi dapat dijelaskan oleh variabel disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah
independen lain. heterokedastisitas. Pada uji normalitas,
nilai signifikansi menunjukkan > 0,05 yaitu
Uji F digunakan untuk mengetahui
sebesar 0,629 artinya asumsi normalitas
pengaruh variabel independen secara
terpenuhi atau data berdistribusi normal.
serempak terhadap variabel dependen yaitu
produksi pada tingkat α = 0,05 dengan F Besar biaya total produksi per
tabel sebesar 2,35. Dari hasil perhitungan petani Rp. 6,855,065,82 sebesar dan per
memperlihatkan nilai F hitung lebih besar hektar sebesar Rp. 19.041.849,51 maka
dari F tabel pada α = 0,05 (Fhitung = mendapatkan pendapatan bersih petani
6
usahatani kopi arabika diperoleh dari penelitian layak untuk diusahakan. Artinya
penerimaan dikurangi dengan biaya total setiap pengeluaran sebesar Rp 1,00 maka
produksi. Besarnya pendapatan bersih petani akan mendapatkan penerimaan
usahatani kopi arabika per petani sebesar sebesar 2,95 per petani atau 2,86 per hektar
Rp. 13.183.823,07 dan per hektar sebesar sehingga petani akan memperoleh
Rp. 36.621.730,74 Sedangkan kelayakan keuntungan sebesar 1,95 per petani dan
R/C usahatani kopi arabika mendapatkan 1,86 per hektar maka usahatani kopi
yaitu per petani sebesar 2,95 dan per hektar arabika yang dilakukan layak diusahakan
sebesar 2,86 maka kopi arabika didaerah karena R/C >1.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian di peroleh nilai koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,954 yang
menunjukkan bahwa 95,4% variasi dari variabel dependen (produksi kopi arabika) dapat
dijelaskan oleh variasi variabel independen (luas lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk kandang,
pupuk NPK, pestisida basmilang), sedangkan 4,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara simultan variabel luas lahan, tenaga kerja,
bibit, pupuk kandang, pupuk NPK dan pestisida basmilang berpengaruh nyata terhadap
produksi usahatani kopi arabika. Secara parsial variabel luas lahan, bibit, pupuk kandang,
pestisida basmilang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani kopi arabika
sedangkan tenaga kerja dan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap produksi
usahatani kopi arabika.
2. Besar penerimaan usahatani kopi arabika per hektar yaitu Rp. 55.663.580,25 dan besar
biaya produksi total per hektar adalah sebbesar Rp. 19.041.849,51 maka mendapatkan
pendapatan bersih petani usahatani kopi arabika yang diperoleh dari penerimaan dikurangi
dengan biaya total produksi per hektar sebesar Rp. 36.621.730,74. Sedangkan Kelayakan
R/C usahatani kopi arabika mendapatkan yaitu sebesar 2,86 yang diperoleh dari
penerimaan dibagi biaya total artinya setiap pengeluaran Rp 1,00 maka petani akan
mendapatkan penerimaan sebesar 2,86 per hektar sehingga petani memperoleh
keuntungan 1,86 per hektar maka usahatani kopi arabika layak diusahakan karena R/C >1.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dalam Angka 2021. Luas Panen, Produksi, dan
Produktivitas Kopi Arabika di Provinsi Sumatera Utara. Medan.
Direktorat Jendral Perkebunan. 2019. Statistik Perkebunan Indonesia (Tree Crop Estate
Statistic of Indonesia). Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. UNDIP. Semarang.
Kantor Kepala Desa Tanjung Beringin 1 2023, Profil Desa Tanjung Beringin 1 Kecamatan
Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara
Nurhaeda, Muhammad S. D., & N. 2019. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 5, 61-66.
Puji Raharjo. 2021. Berkebun Kopi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sevilla, Consuelo G. et. Al. 2007. Research Methods. Quezon City: Rex Printing Company.
Supranto, 1994.Statistik Teori dan Aplikasi Julid I Edisi Kelima. Grafindo Persada. Erlangga.
7
Jakarta.