Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya dan pendapatan usahatani
bawang putih, mengetahui nilai efisiensi bawang putih dan mengetahui pengaruh faktor sosial
dan ekonomi yang memengaruhi pendapatan usahatani bawang putih. Metode dasar penelitian
ini adalah metode deskriptif. Metode penentuan lokasi secara sengaja (purposive Metode
penentuan lokasi secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan produksi bawang putih di
salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terus meningkat dari tahun 2012 hingga
2016, namun pada tahun 2017 produksi mengalami penurunan sehingga memengaruhi
pendapatan usahatani bawang putih. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
metode propotional random sampling. Metode analisis data yang digunakan meliputi: (1)
analisis biaya dan pendapatan; (2) analisis efisiensi; (3) ekonometrika dengan model regresi
berganda dengan pendekatan fungsi keuntungan. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata
besarnya biaya usahatani bawang putih di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
selama satu kali musim tanam adalah Rp 9.735.791 per usahatani, rata-rata besarnya
penerimaan adalah Rp 16.491.790 per usahatani dan rata-rata pendapatan yang diperoleh
sebesar Rp 6.755.999 per usahatani sehingga pendapatan yang diterima oleh petani ini
memiliki golongan sedang. Faktor-faktor sosial ekonomi berupa luas biaya bibit, luas lahan,
pengalaman, biaya pupuk kandang, biaya upah tenaga kerja luar berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan usahatani bawang putih, sedangkan jumlah tanggungan keluarga, dan
pendidikan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani bawang
putih.
Uji signifikansi parameter individual 0,05 dan 0,1) sehingga tidak signifikan. Hal
atau uji statistik t untuk menunjukkan ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan
seberapa jauh pengaruh variabel penjelas keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap
secara individual dalam menerangkan pendapatan usahatani bawang putih di
variasi variabel dependen. Kecamatan Tawangmangu, karena jumlah
Berdasarkan hasil analisis, variabel bibit tanggungan keluarga yang terlibat hanya
lebih kecil dari pada α (α = 0,1) sehingga istri petani, dan anak-anak petani tidak ikut
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa aktif dalam usahatani karena dianggap
biaya bibit berpengaruh nyata terhadap beum mampu melakukan pekerjaan dalam
pendapatan usahatani bawang putih di budidaya tersebut.
Kecamatan Tawangmangu. Nilai koefisien Variabel pendidikan memiliki nilai
biaya bibit yaitu -0,108, apabila terjadi signifikansi lebih besar dari α (α = 0,05
kenaikan biaya bibit sebesar 1%, maka akan dan 0,1) sehingga tidak signifikan. Hal ini
menurunkan pendapatan usahatani bawang menunjukkan bahwa pendidikan yang
putih sebesar 0,108%. diterima oleh petani secara individu tidak
Variabel luas lahan (X2) memiliki nilai berpengaruh nyata terhadap pendapatan
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari usahatani bawang putih di Kecamatan
pada α (α = 0,05 dan 0,1) sehingga Tawangmangu. Berdasarkan hasil analisis
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa regresi, variabel pengalaman memiliki nilai
luas lahan berpengaruh nyata terhadap signifikansi lebih kecil dari pada α (α =
pendapatan usahatani bawang putih di 0,1) sehingga signifikan. Hal ini
Kecamatan Tawangmangu. Nilai koefisien menunjukkan bahwa pengalaman
luas lahan bernilai positif sebesar 1,700, hal berpengaruh nyata terhadap pendapatan
ini menjelaskan bahwa apabila terjadi usahatani bawang putih di Kecamatan
kenaikan 1% pada luas lahan dapat Tawangmangu. Nilai koefisien pada hasil
menaikkan pendapatan petani bawang regresi pengalaman yaitu -0,159. Hal ini
putih sebesar 1,700%. menyebabkan apabila terjadi kenaikan
Variabel jumlah tanggungan keluarga pengalaman petani sebesar 1%, maka akan
(X3) memiliki tingkat signifikansi α (α =
menurunkan pendapatan usahatani bawang sebesar 1,69 per usahatani sehingga
putih sebesar 0,159%. usahatani bawang putih dikatakan layak
Variabel biaya pupuk kandang (X6) untuk diusahakan. 3) faktor-faktor sosial
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari ekonomi yang berpengaruh secara
α (α = 0,05 dan 0,1) sehingga signifikan. signifikan yaitu harga bibit, luas lahan,
Hal ini menunjukkan bahwa biaya pupuk jumlah tanggungan keluarga, harga pupuk
kadang berpengaruh nyata terhadap kandang dan harga upah tenaga kerja luar,
pendapatan usahatani bawang putih di sedangkan untuk faktor sosial ekonomi
Kecamatan Tawangmangu. Biaya pupuk jumlah tanggungan keluarga dan pendidikan
(X6) memiliki nilai koefisien sebesar -0,328, tidak berpengaruh signifikan. Rekomendasi
yang artinya setiap kenaikan biaya pupuk yang dapat diberikan yaitu perlu
kandang 1% akan menurunkan pendapatan dilakukannya pengoptimalan penggunaan
usahatani bawang putih sebesar 0,328%. biaya produksi berupa pemberian pupuk
Variabel biaya upah tenaga kerja luar harus sesuai dengan anjuran pemerintah,
(X7) mempunyai nilai signifikansi lebih selain itu pengembangan dalam upaya
kecil dari pada α (α = 0,05 dan 0,1) pemenuhan kebutuhan bibit perlu dilakukan
sehingga signifikan. Hal ini menunjukkan dan perlu diberikannya subsidi.
bahwa biaya upah tenaga kerja luar (X 7) Memanfaatkan luas lahan garapan yang
berpengaruh nyata terhadap pendapatan baik agar hasil panen meningkat karena
usahatani bawang putih di Kecamatan akan meningkatkan nilai pendapatan ketika
Tawangmangu. Nilai koefisien biaya upah luas lahan digarap secara optimal.
tenaga kerja luar bernilai -0,269, apabila 5. REFRENSI
Aditiawati, Pingkan., Astuti, Dea I.,
terjadi kenaikan 1% biaya upah tenaga
Suantika, Gede., Simatupang, Togar M.
kerja luar, maka akan menurunkan
2016. Pengembangan Potensi Lokal Di
pendapatan usahatani sebesar 0,269%.
Desa Panawangan Sebagai Model Desa
4. KESIMPULAN
Vokasi Dalam Pemberdayaan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Masyarakat Dan Peningkatan
dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan
Ketahanan Pangan Nasional. Jurnal
berupa: 1) rata-rata besarnya biaya
Sosioteknologi Vol. 15, No 1.
usahatani sebesar Rp 9.735.791/usahatani
Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan
dan rata-rata pendapatan yang didapatkan
Tawangmangu. 2018. Usaha Dan
oleh petani sebesar Rp 6.755.999/usahatani,
Penyuluhan Pertanian Tanaman
sehingga usahatani dapat dikatakan untung.
Hortikultura. BPP Kecamatan
2) nilai efisiensi pertanaman bawang putih
Tawangmangu
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Karanganyar. 2018. Kecamatan
Tawangmangu Dalam Angka 2018.
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Karanganyar.
Hadisapoetro, S. 1973. Biaya Dan
Pendapatan Dalam Usahatani.
Yogyakarta: UGM Press.
Jumini. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Permintaan Bawang
Putih Impor Di Indonesia. Skripsi.
Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.
Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Kementerian Pertanian. 2018. Percepatan
Swasembada Bawang Putih, Ini
Langkah Nyata Kementan.
http://www.pertanian.go.id/home/?
show=news&act=view&id=2598.
Diakses pada 27 Februari 2019.
Singarimbun, M. Dan S. Effendi. 1995.
Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3
ES
Surakhmad W, 1994. Penelitian Ilmiah,
Dasar, Metode dan Teknik. Bandung:
Tarsito