Fauziyah1, Tri Handayani2,, Riswan Eko Wahyu Susanto 3, Aulia Dewi Rosanti 4
1
Prodi Akuntansi, Universitas Islam Kadiri
2
Prodi Agroteknologi, Universitas Islam Kadiri
3
Prodi Teknik Mesin, Polinema PSDKU Kota Kediri
4
Prodi Kimia, Universitas Islam Kadiri
*Email: fauziyahrahman69@gmail.com
ABSTRAK
Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini maka diciptakan suatu teknologi untuk
mengolah hasil pertanian bawang merah mentah menjadi Produk Olahan Bawang Merah Khas Nganjuk.
Sehingga menjadikan Nganjuk sebagaipenghasil Produk Unggulan Daerah dari Hulu hingga Hilir. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini membuat/menciptakan Diversifikasi olahan bawang merah khas Nganjuk.
Adapun produk olahan bawang merah yang sudah dibuat meliputi : (1) Produk bawang merah goreng herbal
dan nabati, (2) Kerupuk Bawang merah pelangi dengan pewarna alami yaitu dari kunyit untuk warna kuning,
daun pandan untuk warna hijau, buah naga untuk warna merah/pink, (3) Pasta bawang merah kaya, (4) Tepung
bawang merah/Bubuk bawang merah, (5) Abon bawang merah, (6) Kue kering Nastar bawang merah, (7) Kue
kering Love bawang merah dan kacang tanah, (8) Bakery/Roti isi abon bawang merah, (9) Bakery/roti toping
abon bawang merah. Semua produk olahan dari bawang merah sudah dilakukan uji laboraturium (Proximat)
untuk mengukur kandungan vitamin dan mineral yang terdapat pada produk olahan bawang merah tersebut
dan semua produk olahan bawang merah ini tanpa bahan pengawet sehingga aman dan higenis untuk
dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua. Produk olahan bawang merah
ini sudah didaftarkan ke HKI Merek Dagang dengan nama SUKOMORO. Pemasaran produk meliputi: Pasar
lokal (Nganjuk, Kediri dan sekitarnya), Pasar Regional Jawa Timur ( Malang, Jember, Banyuwangi, Surabaya,
Tuban, Gresik dan lainnya), Pasar Nasional ( Sumatra), Pasar Global (masih perkenalkan di Jepang, Pakistan).
Media pemasaran melalui: Penjualan konvensional, E-Commerce, Market Place (Soffe, Tokopedia), Web.
Untuk standarisasi produk dengan pengurusan perolehan sertifikasi Halal dari MUI dan BPOM
Kata kunci : Sukomoro, Olahan Bawang Merah, Produk Unggulan Daerah , Teknologi Hasil Pertanian
hasil panen. Apabila 80% dijual, maka sisanya hanya mampu menjual hasil panen bawang
20% disimpan untuk benih. Di Nganjuk petani merah mentah. Para petani bawang merah di
tidak hanya menanam bawang merah 2 kali Nganjuk Jawa Timur belum mempunyai
setahun. Namun ada juga 3 sampai 4 kali. pengetahuan dan Teknologi untuk mengolah
Menurut Puji Santoso, pakar benih PB Sentra hasil pertanian. Apabila hasil panen bawang
Jaya, petani bawang merah di Nganjuk sudah merah tidak segera dijual maka akan menjadi
banyak yang menerapkan monoculture. Apabila busuk, dan kalau sudah busuk maka bawang
kita menyusuri sepanjang jalan di kecamatan merah tidak laku dijual, hal ini mengakibatkan
Sukomoro sampai Gondang, maka kita akan petani akan mengalami kerugian yang lebih
melihat tanaman bawang merah di mana-mana. besar. Sehingga walaupun harganya murah
Meski diselingi dengan padi, kedelai dan cabai, petani terpaksa tetap menjual hasil panen. Hal
namun petani Nganjuk tetap mengutamkan ini merupakan suatu dilema bagi petani bawang
bawang merah sebagai tanaman pokok. Melihat merah apabila memasuki masa panen raya.
potensi hasil bawang merah yang sangat besar di Apabila dijual harganya sangat murah dan
wilayah kabupaten Nganjuk ini, maka jumlah mengalami kerugian, apabila tidak dijual
ketersediaan bawang merah sangat melimpah. bawang merah akan rusak/busuk. Dengan
Dengan melimpahnya jumlah bawang merah di adanya kegiatan PPPUD akan Menciptakan
kecamatan Sukomoro kabupaten Nganjuk, maka teknologi pengolahan bawang merah menjadi
Sukomoro dijadikan Sentra Bawang Merah di produk unggulan olahan bawang merah.
Nganjuk Jawa timur. Mayoritas penduduk di Sehingga Nganjuk sebagai penghasil produk
Kecamatan Sukomoro sampai Gondang sebagai unggulan bawang merah dari Hulu hingga
petani bawang merah. Sehingga wilayah Hilir.
Sukomoro dan Gondang memberikan kontribusi Nganjuk menyumbang 80% bawang
yang besar terhadap penguatan ekonomi lokal di merah di Jawa Timur dengan frekuensi panen 2-
wilayah kabupaten Nganjuk Jawa Timur. 4 kali setahun. Namun di semester pertama
Bawang merah dari Nganjuk ini sudah dikirim tahun 2020, produksibawang merah mengalami
di seluruh Indonesia bahkan sudah di ekspor. penurunan hingga ribuan ton. Salah satu
Hampir setiap rumah petani menanam bawang penyebab merosotnya produktivitas tanaman
merah. Hasil panen bawang merah tersebut oleh bawang merah ini akibat faktor cuaca yakni
petani langsung dijual di pasar Sukomoro kondisi cuaca dimana curah hujan yang tinggi
sebagai sentra bawang merah di Nganjuk Jawa membuat PH tanah sangat rendah. Tidak hanya
Timur. Harga bawang merah yang normal pola tanam dan faktor cuaca, namun yang
sekitar Rp. 15.000 per kg. Dari petani Rp. berpengaruh juga dengan adanya pandemi
12.000 per kg. Apabila musim panen raya tiba Covid-19. Yang berdampak besar bagi para
sekitar bulan Juni - Agustus, maka jumlah petani. Ketidakpastian distribusi yang
bawang merah sangat melimpah dan harga disebabkan pembatasan mobilitas membuat
bawang merah menjadi sangat murah sekitar Rp. produksi bawang merah menurun.Padahal, bibit
8.000 – Rp. 10.000 per kg. Dengan murahnya bawang merah harganya tetap mahal. Kondisi
harga bawang merah maka akan menimbulkan ini yang membuat luas tanaman bawang merah
dampak kerugian bagi petani bawang merah. tahun 2020 ini menurun. Pada semester pertama
Hal ini tidak seimbang dengan biaya tanam dan tahun ini, produksi diprediksi merosot sebesar
obat-obatan yang dikeluarkan oleh petani 7.606,5 ton. Kondisi ini diperkirakan masih
bawang merah. Penyemprotan harus dilakukan akan berlanjut pada semester kedua. Dari Data
secara rutin dan terus menerus sampai 2 bulan Dinas Pertanian Nganjuk menyebutkan, luas
kalau tidak maka bawang akan di makan ulat. tanaman di bulan Mei dan Juni mengalami
Dari hasil wawancara dengan petani apabila penurunan cukup tinggi dibanding tahun 2019
telat menyemprot maka dalam semalan bawang lalu. Luas tanam bulan Mei dan Juni tahun lalu
akan habis di makan ulat, dan dampaknya petani mencapai 1.174 hektare dan 593 hektare.
akan gagal panen. Selama ini petani langsung Sedangkan tahun ini turun menjadi 1. 147
menjual hasil panen bawang merah ke pasar hektare dan 357 hektare.
Sukomoro sebagai sentranya bawang merah di
Nganjuk. Apabila panen raya maka harga
bawang merah sangat murah tidak imbang
dengan biaya penanaman dan pemeliharaan.
Namun apa dikata karena petani bawang merah
825
Prosiding SNasPPM VI Universitas PGRI Ronggolawe
http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM
Tabel 1. Jumlah Produksi Bawang Merah di Disamping itu dapat mencetak para petani
Kabupaten Nganjuk bawang merah menjadi Enterpreneuryang
Tahun Jumlah Frekuensi Jumlah dapat membantu meningkatkan income mereka
Produksi Panen Petani dan menciptakan kemandirian secara ekonomi.
2016 117.501 Ton 2-4 kali / 9.709 Diversifikasi produk bawang merah ini bisa
Tahun orang dikelola secara home industri oleh kelompok
2017 119.301 Ton 2-4 kali / 9.779 petani bawang merah dengan melibatkan
Tahun orang Pemda setempat untuk memberikan perhatian
2018 126.167 Ton 2-4 kali/ - dan support kepada para petani bawang merah
Tahun serta pihak Koperasi dan UMKM wilayah
2019 102.230 Ton 1.174 Ha Nganjuk. Dengan penerapan ipteks yang
2020 7.606,5 Ton - dibutuhkan oleh petani bawang merah yaitu
Sumber: Dispentan Kab. Nganjuk, 2020 dengan memberikan teknologi pengolahan
pasca panen, menyediakan sarana dan prasarana
Seandainya apabila para petani mampu fasilitas produksi, memberikan alat pengupas
mengolah bawang merah menjadi produk dan pengriris bawang merah, memberikan alat
olahan, maka akan dapat meningkatkan penggiling bawang merah, memberikan alat
pendapatan serta mempunyai nilai ekonomi packaging, memberikan alat penyimpanan hasil
yang tinggi. Namun sampai saat ini para petani produk olahan bawang merah, melakukan uji lab
belum mampu membuat hasil olahan produk untuk menganalisis dan menguji kelayakan hasil
dari bahan bawang merah. Hal ini disebabkan produk olahan bawang merah, pendampingan
karena para petani bawang merah belum pernah ijin produk secara legal serta menyediakan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan media pemasaran secara elektronik E-
bagaimana cara membuat produk olahan dari Commerce agar produk bisa dikenal masyarakat
bawang merah. Selain itu para petani bawang luas. Mendorong para petani bawang merah
merah belum memiliki pengetahuan Teknologi lebih produktif, kreatif dan inovatif dalam
hasil pertanian dan belum mempunyai alat-alat memanfaatkan bawang merah dan mengolah
produksi untuk mengolah bawang merah hasil olahan bawang merah menjadi aneka
menjadi produk olahan, seperti: aneka produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
makanan/minuman, tepung bawang merah, dan berkualitas.
pasta bawang merah, obat-obatan/suplemen Hasil olahan produk bawang merah ini
untuk kesehatan, parfum dari bahan bawang sebagai bentuk peningkatan produktivitas dan
merah, dsb. Sebenarnya mereka sangat optimalisasi petani bawang merah dengan
berkeinginan untuk mencoba berwirausaha memanfaatkan sumber daya alam lokal hasil
dengan memanfaatkan bawang merah, namun pertanian yang merupakan produk unggulan
karena pengetahuan untuk membuat produk daerah Nganjuk yang nantinya bisa dinikmati
olahan bawang merah belum dimiliki dan oleh masyarakat Lokal dan Global. Kegiatan
mereka tidak mempunyai alat untuk mengolah Pengabdian Kepada Masyarakat ini di
bawang merah menjadi produk olahan, maka laksanakan di Kelompok Tani UD. Sumber
sampai saat ini mereka hanya menjual bawang Intean Bapak Sudarmono sebagai Ketua. Lokasi
merah di pasar Sukomoro. Sehingga kelompok di dusun Balong Dringo RT.022/RW. 010 Desa
petani bawang merah ini perlu mendapatkan Ngrami Kecamatan Sukomoro Kabupaten
perhatian untuk fasilitas produksi, Nganjuk Jawa Timur.
pendampingan terhadap SDM dan pembinaan
bagaimana cara mengolah bawang merah Tabel 2. Permasalahan Mitra, Solusi Yang
menjadi aneka produk olahan yang mempunyai Ditawarkan, Target Luaran
nilai ekonomi tinggi dan berkualitas, disamping Permasalahan Solusi Yang Target Luaran
itu perlu dilakukan pendampingan dan Ditawarkan
pembinaan terhadap SDM untuk bidang sistem Jumlah • Mencipta- • Membuat mesin
manajemen produksi, keuangan dan pemasaran. produksi kan pencuci bawang
TeknologiPengolahan bawang merah bawang tekonologi merah
dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan merah sangat hasil • Membuat mesin
melimpah, pertanian pengiris bawang
dan keterampilan petani dalam mengolah hasil
namun mitra merah
pertanian menjadi produk unggulan daerah belum dapat
untuk pasar dalam negeri dan pasar global.
826
Prosiding SNasPPM VI Universitas PGRI Ronggolawe
http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM
827
Prosiding SNasPPM VI Universitas PGRI Ronggolawe
http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM
829
Prosiding SNasPPM VI Universitas PGRI Ronggolawe
http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM
4. Melakukan promosi
5. Membuat Web, Market Place
(Tokopedia, Soffee) untuk sarana
penjualan secara On Line / elektronik
Dari tabel diatas dapat diketahui kandungan Gambar 4. Alat Pembuat pasta Bawang Merah
dan komposisi Air, Protein, Lemak, Vitamin C,
Serat dan Karbohidrat yang terkandung dalam
masing-masing produk. Misalnya dalam 100
gram produk Bawang Goreng Merah Tanpa
Tepung mengandung : Air 5%, Protein 8,09%,
Lemak 28,64%, Vit C 1,69%
830
Prosiding SNasPPM VI Universitas PGRI Ronggolawe
http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM
831
Prosiding SNasPPM VI Universitas PGRI Ronggolawe
http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM
DAFTAR PUSTAKA
infoteknologi4/790-apa-nama-umum-
bawang-merah
[10] Rukmana, 2018 Prospek Agribisnis
Bawang Merah, Penerbit Andi, Yogyakarta
[11] Sushanty, Dyah, 2016, Liputan Dinas
Pertanian Kabupaten Nganjuk, Radar
Nganjuk.
[12] Sulistyo, Agus, 2020, Kabid Tanaman
Hortikultura, Dinas Pertanian Nganjuk,
Radar Nganjuk, 20 Mei 2020
833