Anda di halaman 1dari 9

FLUKTUASI HARGA DAN PEMASARAN BAWANG MERAH DI NAGARI

ALAHAN PANJANG KECAMATAN LEMBAH GUMANTI


KABUPATEN SOLOK

JURNAL

DWI FEBNIATI
12030045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2017

0
1
ABSTRAK

Dwi Febniati (NIM: 12030045), Fluktuasi harga dan pemasaran bawang merah di
Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, Padang, 2017.

Hasil pertanian tanaman bawang merah dan penjualannya tidak menjamin petani
memperoleh laba, hal ini disebabkan hasil penjualan masih harus dikurangkan dengan biaya-
biaya yang dikeluarkan petani dalam menghasilkan produksinya seperti biaya pupuk, upah
tenaga kera dan transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1)kestabilan harga
bawang merah di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. (2)
Letak lokasi tempat penjualan bawang merah.
Jenis penelitian ini tergolong kepada deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh masyarakat di Nagari Alahan Panjang yang berjumlah 141 Kepala Keluarga (KK).
Nagari Alahan Panjang.Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan
persentase dan metabulasi data, sampling penting dilakukan dalam penelitian karena besarnya
jumlah populasi dalam penelitian. Sampel diambil dengan metode proportional sampling
dengan proporsi 50% sehingga sampel berjumlah 86 Kepala Kelurga (KK).
Berdasarkan hasil yang didapatkan dilapangan, diperoleh bahwa(1) harga bawang
merah berfluktuasi dan Tidak memiliki ketetapan harga bawang merah.2) rata-rata jarak
rumah responden dengan pusat penjualan. Setengah dari hasil bawang merah dijual di rumah
yang dibeli oleh toke langsung kerumahnya, ada juga petani langsung yang menjualnya
keluar daerah.

Kata kunci : Fluktuasi harga, Pemasaran

2
PRICE FLUKTUATIONS AND MARKETING OF ONION IN NAGARI ALAHAN
PANJANG SUB DISTRIC OF LEMBAH GUMANTI DISTRIC SOLOK

Oleh :
DwiFebniati

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi


STKIP PGRI Sumatera Barat
2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Geografi
STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT
The agricultural production and sale of onion crop does not guarantee the farmer
makes a profit, it is because they must be deducted from the sale of the costs incurred in
generating the production of farmers as fertilizer costs, wages and transportation apes.
This study aims to analyze: (1) the stability of onion prices in Nagari Alahan Panjang sub
District LembahGumantiDistricSolok. (2) The layout of the location where the sale of red
onion.
This type of research pertained to a descriptive. The population in this study is the
whole community in Nagari Alahan Panjang, amounting to 141 families (KK). Nagari
Alahan Panjang. The data analysis technique used is to use percentages and metabulasi of
data, sampling is important in the study because of the large number of population in the
study. Samples were taken by proportional sampling method with the proportion of 50%
so that the total sample of 86 Head to Family (KK).based on the results obtained in the
field, found that (1) the price of onions fluctuates and not have provisions onion prices. 2)
the average distance of the respondent's house with a sales center. Half of onion sold at
home purchased by direct toke his house, there are also farmers who sell them directly out
of the area.

Keywords: Price Fluctuations, Marketing

3
Pendahuluan langganan mereka. Itu lah mengapa
Indonesia merupakan negara agraris, koperasi tani di Nagari Alahan Panjang
tanahnya yang subur dengan iklim yang kurang berfungsi.
cukup menguntungkan sehingga baik Julukan agen diberikan
untuk usaha pertanian. Kondisi ini kepada sejumlah orang atau individu yang
dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia bekerja dan memperoleh uang dari hasil
untuk menjadikan pertanian sebagai mata berdagang dengan cara membeli langsung
pencarian. Usaha pertanian ini merupakan kepada petani yang kemudian mereka jual
budaya yang sudah turun temurun dalam kembali kepada toke (juragan/bos) yang
menopang kehidupan rakyat Indonesia di umumnya berasal dari luar Nagari Alahan
samping usaha lainnya seperti berdagang Panjang seperti Bukittinggi, Padang,
( Bonawati & Sriyanto 2013). Jambi, Muaro Bungo. Serta ada juga toke
Pasar dalam kegiatan ekonomi yang berasal dari Alahan Panjang dan
memberi keleluasaan masyarakat sekitarnya yang membawa hasil pertanian
melakukan kegiatan produksi, distribusi, ke luar daerah seperti ke pulau Jawa,
dan konsumsi, memberikan informasi Medan, Jambi, Riau dan daerah lainnya.
tentang harga barang dan jasa karena Hasil penjualan itulah agen akan
harga terbentuk melalui tawar-menawar memperoleh keuntungan baik dari petani
di pasar, memberikan dorongan kepada maupun toke.
para pengusaha untuk mengembangkan Hasil pertanian tanaman
usahanya, memperlancar pelaksanaan bawang merah di Alahan Panjang
pembangunan serta kegiatan ekonomi Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten
masyarakat tidak akan berjalan dengan Solok adalah Nagari Alahan Panjang.
baik tanpa adanya pasar (Kotler, 2010). Hampir seluruh lahan pertanian di daerah
Masyarakat di Nagari Alahan ini ditanami dengan sayuran terutama
Panjang tidak pernah menjual hasil panen tanaman bawang merah, demikian juga
mereka melalui koperasi tani, padahal dengan penduduknya sebagian besar
koperasi tani di Nagari Alahan Panjang mempunyai lahan pertanian dengan luas
itu ada tapi pada umumnya masyarakat lahan yang bervariasi. (Bonawati, 2013)
lebih senang menjual hasil panennya Pemasaran sayuran dari
langsung ke pasar sayur yang berada di daerah ini umumnya sampai di pulau
pasar Alahan Panjang tersebut, disamping Jawa. Akan tetapi kondisi ini tidak
itu barulah adanya anak randai atau agen membuat tingkat kesejahteraan petani
yang datang kerumah masyarakat yang meningkat, agen itu membeli bawang
panen bawang merah untuk membeli hasil merah dengan harga rendah, dari
panennya yang sudah dibersihkan, anak keterangan para petani hampir setiap
randai tersebut membeli hasil panen musim panen tiba mereka mengalami
bawang merah untuk di jualnya lagsung kerugian karena harga bawang merah
ke toke dimana anak randai tersebut yang rendah sementara biaya produksi
menjadi perantara antara petani dan toke. bawang merah sangat tinggi. Petani juga
Pekerjaan sektor ekonomi mengakui bahwa kendala terbesar yang
informal yang terdapat dalam jaringan dihadapi adalah dalam hal pemasaran
pemasaran hasil pertanian yaitu bawang bawang merah. Secara umum pola
merah di Nagari Alahan Panjang penyaluran produksi bawang merah di
Kecamatan Lembah Gumanti adalah Nagari Alahan Panjang kecamatan
melalui agen yang dikenal dengan istilah lembah gumanti menggunakan pedagang
agen adalah sebutan untuk para pedagang perantara yang datang ke rumah/kebun
perantara yang berada antara toke dan yang di beli oleh agen, dan sebagian
petani.(Siregar, 2009). lainnya dijual langsung kepada pengecer
Namun tidak semua di pasar tradisional. (Kotler, 2006)
masyarakat mau menjual hasil panennya Pertanian masa kini adalah
ke agen karena mereka membeli terlalu pertanian modernyang menghubungkan
murah, maka dari itu masyarakat lebih segala faktor kehidupan dalam
senang menjual hasil panennya langsung pengusahaannya, baik itu faktor sosial,
ke pasar dan ke toke yang sudah menjadi ekonomi, teknologi, informasi, dan bisnis.

4
Namun, secara umum saat ini pertanian masyarakat tersebut panen mereka
telah menjadi lahan bisnis yang sangat menjual hasil pertanian bawang merah
menguntungkan. Sumatera Barat mereka langsung ke pasar Alahan
merupakan salah satu Provisinsi di Panjang, pasar tersebut bernama pasar
Indonesia yang sumber pendapatannya sayur dimana setiap petani yang memiliki
didominasi oleh sektor pertanian, ini hasil panen menjualnya di pasar sayur
dapat dilihat dari PDRB Sumatera Barat, tersebut.
dimana sektor pertanian memberikan Oleh karena itu anak randai
kontribusi yang paling besar. Hal ini tidak dituntut untuk memiliki kemampuan
jauh berbeda dengan kecamaatan lembah berdagang yang terampil baik dalam
gumanti kabupaten Solok, dimana sumber mengelola hasil pertanian maupun dalam
pendapatan yang memberikan kontribusi berhubungan dengan petani dan toke.
besar terhadap sektor pertanian, karena Hubungan antaratoke dan petani tidak saja
laba merupakan hal yang menjadi tujuan terjadi di pasar tetapi juga bisa terjadi
utama dalam kegiatan pertanian. diberbagai tempat. Ketika toke memesan
(Bonawati & Sriyanto, 2013) barang dalam jumlah yang besar maka
Fluktuasi harga dan toke tersebut akan datang ketempat agen
pemasaran bawang merah di Kecamatan untuk membeli barang yang mereka pesan
Lembah Gumanti, pemasaran seperti ini dan telah disediakan agen barang yang
umumnya berlaku untuk pemasaran dipesan toke biasanya dikumpulkan oleh
komoditas pertanian seperti sayuran, agen seperti di gudang (tempat khusus
Pemasaran melalui perantara umumnya yang telah disediakan agen ). (Siregar,
mempunyai keuntungan dan kerugian, 2009)
Keuntungannya adalah pedagang Penjualan yang dilakukan
perantara menanggung biaya yang tidak menjamin petani memperoleh
dikeluarkan dalam produksi bawang laba, hal ini disebabkan hasil penjualan
merah, sementara kerugiannya adalah masih harus dikurangkan dengan biaya-
harga yang ditentukan pedagang perantara biaya yang dikeluarkan petani dalam
menjadi rendah karena komisi yang menghasilkan produksinya seperti biaya
diharapkan dari transaksi harga. (Kotler, pupuk, upah tenaga kerja dan
2006) transportasi. Bila hasil penjualan lebih
Harga yang diberikan kecil dari pada biaya-biaya yang
pedagang perantara tidak sesuai dengan dikeluarkan maka petani akan
harapan petani, maka penjualan langsung mengalami kerugian. Oleh karena hasil
ke pasar setempat juga dilakukan oleh dari penjualan yang biasa disebut
petani. Penetapan harga umumnya dengan omset penjualan harus dapat
ditentukan dari tawar menawar antara memadai atau lebih besar dari biaya-
petani dengan pedagang perantara, biaya yang dikeluarkan oleh petani
Kesepakatan harga yang terjadi sering sehingga petani akan memperoleh
sekali membuat petani jatuh pada harga pendapatan yang diinginkan. (Kotler,
rendah yang ditetapkan pedagang 2010)
perantara.Keberadaan agendengan segala Metodologi Penelitian
tindakannya memberikan pengaruh dalam Berdasarkan latar belakang, batasan
pemasaran hasil pertanian di Kecamatan dan rumusan masalah serta tujuan
Lembah Gumanti, keberadaan mereka penelitian ini tergolong penelitian deskripif
tidak saja berdampak positif tetapi juga penelitian deskriptif mengambarkan dan
negatif. Pekerjaan sebagai agen adalah menginterprestasi apa adanya.
pekerjaan yang menantang cukup resiko Menurut Arikunto (2006) jika
mengingat barang yang mereka subjeknya kurang dari 100 lebih baik
perdagangkan mudah rusak dan tidak diambil semua, jika jumlah subjeknya besar
tahan lama. dapat diambil anatara 10-15% atau 20-25%
Melalui observasi awal yang saya atau lebih. Berdasarkan populasi yang
lakukan umumnya masyarakat di Nagari telah diuraikan diatas maka yang akan
Alahan Panjang memiliki mata pencarian menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
bertani bawang merah, dan di saat agen pemasaran dan petani bawang merah

5
Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten c. Sebelah Timur berbatasan
Solok, sampel yang diambil adalah 50%. dengan Nagari Salimpat
sebnyak 47 kk petani bawang merah dan 31 d. Sebelah Barat berbatasan
kk agen yang membeli bawang merah. dengan Kec. Danau Kembar
Arikunto, (2006) mengatakan (kantor wali Nagari Alahan
penelitian deskriptif adalah kejelasan unsur Panjang, 2016).
tujuan, pendekatan, subjek, sumber data Nagari Alahan Panjang adalah
yang sudah mantap dan rinci sejak awal sebuah Nagari di Kecematan Lembah
memperoleh pembenaran (vertifikasi) Gumanti Kabupaten Solok, yang
menggambarkan fakta dan variabel. terletak 1500 m diatas permukaan laut
Dalam penelitian ini, penelitian yang berhawa dingin yang jaraknya
menggunakan teknik pengmpulan data 70 Km dari ibu kota Propinsi Sumatera
dengan cara teknik observasi dan Barat (Padang), setelah kita kembali ke
penyebaran angket. Teknik observasi sistem pemerintahan Nagari sesuai UU
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah No 22 Tahun 1999 maka untuk menata
observasi langsung di mana peneliti Datang kehidupan masyarakat sesuai adat
langsung ke tempat penelitian dengan salingka Nagari yang selama ini mulai
mengamati apa yang di lakukan responden terkikis dari kehidupan sehari-hari
(Sugioyono, 2011). masyarakat Nagari di sebabkan antara
Sesuai dengan jenis data yang lain :
dikumpulkan dalam penelitian deskriptif 1. Sudah lama tidak dibiasakan (tidak
maka digunakan analisis deskriptif, dengan dipahami secara utuh yakni sejak kita
rumus formula persentase (%) yang di berpemerintahan desa dimana jorong
kemukan (Arikunto) yaitu : berubah menjadi desa, sehingga
1. Mentabulasi data Nagari menjadi hilang.
2. Mengolah data dengan menggunakan 2. Keterbatasan kemampuan alih
rumus pengetahuan / pemahaman.
P = x 100 % 3. Keterbatasan akses kelembagaan
adat dengan pemerintah (Undang-
Keterangan :
Undang, peraturan pemerintah dan
P = frekuensi yang di cari
perda ).
presentasinya
4. Keterbatasan akses norma adat
N = Number of cases ( jumlah
dengan peraturan perundang-
frekuensi/banyak individu)
undangan.
F = angka persentase
Bawang merah adalah
(Sumber : Sudijono, 2010)
tanaman yang di tanam oleh
Pembahasan
msyarakat Alahan Panjang yang di
Wilayah adalah unsur utama
nanti selama 100 hari, dan setelah
dari suatu pemerintahan dengan wilayah
panen tanaman bawang merah
yang jelas dengan batas-batas dan luas
dibersihkan dan di jual langsung ke
wilayah yang terukur dengan baik maka
pasar Alahan Panjang dan juga ada
akan semakin di akuinya suatu
melalui agen.
pemerintahan.Letak astronomis
1. Fluktuasi harga
Kenagarian Alahan Panjang adalah
Menurut hasil penelitian
100044’20’’ BT – 100049’00’’ BT dan 10
dilapangan fluktuasi harga adalah
1’ 40‘’ LS – 10 6’ 20’’ LS (kantor wali
tidak adanya kepastian harga setiap
Nagari Alahan Panjang, 2016).
harinya terhadap harga bawang merah
Secara geografis wilayah
di Nagari Alahan Panjang selalu
Kenagarian Alahan Panjang Kecamatan
berubah. Rata-rata kestabilan harga
Lembah Gumanti adalah sebagai berikut
bawang merah yang telah dijual petani
:
di Nagari Alahan Panjang Kecamatan
a. Sebelah Utara berbatasan
Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
dengan Nagari Sungai Nanam
Fluktuasi harga sangat erat
b. Sebelah Selatan berbatasan
kaitannya dengan karakteristik
dengan Nagari Aie Dingin
komoditi pertanian yang homogen dan

6
diusahakan secara massal. Sebagai Setengah dari hasil bawang merah
contoh, apabila seorang petani dijual di rumah yang dibeli oleh toke
menanam kopi dan berhasil langsung kerumah. dan ada juga petani
mendapatkan keuntungan besar dari langsung melakukan penjualan
harga tinggi, maka petani lainnya bawang merahnya ke luar daerah
tergiur untuk menanam dan akibatnya seperti Palembang dan Pekan Baru.
harga menjadi jatuh karena barang Kesimpulan dan Saran
melimpah dari hasil produksi massal Berdasarkan data deskrptif yang dilakukan
tersebut. maka dapat dikemukakan saran dari
2. Pemasaran peneliti sebagai berikut :
Menurut hasil penelitian 1. Petani perlu mengetahui tentang
dilapangan pemasaran bawang merah penjualan bawang merah yang baik.
di Nagari Alahan Panjang kebanyakan 2. Petani perlu memberi tindakan tegas
petani hanya menjual hasil taninya di jika ada penyelewengan harga bawang
Pasar sayur Alahan Panjang saja, dan merah.
juga ada petani langsung yang 3. Masyarakat yang tinggal di
menjualnya ke luar daerah seperti ke Kenagarian Alahan Panjang
palembang, kemudian toke juga ada Kecamatan Lembah Gumanti
yang menjualnya ke luar daerah Kabupaten Solok harus
seperti Pulau Jawa. memperhatikan dampak positif dan
Pemasaran bawang merah di negatifnya menjual bawang merah.
Nagari Alahan Panjang Kecamatan 4. Masyarakat harus lebih berhati-hati
Lembah Gumanti Kabupaten Solok saat menjual bawang merahyang ada
merupakan salah satu kegiatan pokok di Kenagarian Alahan Panjang
yang di lakukan oleh agen maupun Kecamatan Lembah Gumanti
petani bawang merah dalam Kabupaten Solok.
mengembangkan kelangsungan 5. Petani hendaknya lebih melihat harga
hidupnya dengan banyak masyarakat yang ditawarkan oleh agen dan toke
yang bertani bawang merah.
Menurut kotler Daftar Pustaka
(2009)pemasaran didefenisikan
sebagai proses sosial yang dengan Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
proses itu individu dan kelompok Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
mendapatkan apa yang mereka Rineka Cipta.
butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara Dr. Eva Bonawati & Sriyanto, S. Pd., M. Pd.
bebas mempertukarkan produk dan 2013. Geografi Pertanian. Ombak
jasa yang bernilai dengan pihak lain. Yogyakarta.
Dari hasil penelitian terbukti bahwa
pemasaran bawang merah sesuai Eva, Banawati. 2013. Geografi SosialOmbak.
dengan teori yang di kemukakan oleh Bandung.
Kotler (2009).
berfluktuasi dan memiliki Eva, BanowatidanSriyanto. 2011. Geografi
ketetapan harga. Keputusan pemilihan Pertanian (Minatami) CV. Sanggar
lokasi penjualan dan usaha jasa KridaAditama. Semarang.
dipengaruhi oleh berbagai macam
kriteria pemilihan yang sangat Kotler philip. 2006. Prinsip-prinsip pemasaran.
bergantung pada kepastian harga PT Gelora Aksara Pratama : Jakarta.
bawang merah.
Pemasaran bawang merah di Prof. Drs. Anas Sudijono. (2010). Pengantar
Nagari Alahan Panjang Kecamatan statistik pendidikan PT raja grafindo
Lembah Gumanti Kabupaten Solok, persada:Jakarta.
ditemukan bahwa banyak masyarakat
yang menjual hasil panen bawang Siregar Edi Iwan,2009. Strategi adaptasi petani
merahnya di pasar Alahan Panjang. rakyat dalam mensiasati fluktuasi

7
harga kelapa sawit. Departemen
antropologi fakultas ilmu sosial dan
ilmu
politikuniversitasSumateraUtara:Meda
n.http://ejournal.uajy.ac.id/1436/2/1M
IH0170.pdfdiakses tanggal 31/09/2016
jam 10:25

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif DAN R%D.
Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). teknik pengumpulan data.

Sugiyono.2008.Statistika untuk
Penelitian.Bandung:Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai