Anda di halaman 1dari 4

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris kurang lebih 60% penduduknya

bekerja dibidang pertanian. Budidaya tanaman dan ternak menjadi kebudayaan

yang diturunkan dari generasi ke generasi. Pertanian mempunyai peran penting

dalam perekonomian bangsa Indonesia. Pertanian merupakan pendapatan utama

dan sumber devisa Negara (Spillane, 2005)

Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat

Indonesia. Hal ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa di hampir seluruh

wilayah Nusantara. Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran

sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat

tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi

santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai

manfaat yang besar. Alasan utama yang membuat kelapa menjadi komoditi

komersial adalah karena semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan.

Arti panting kelapa bagi masyarakat tercerimin dari luasnya areal

perkebunan rakyat yang mencapai 90% dari 3,74 juta ha dan melibatkan lebih dari

toga juta rumah tangga petani.Kelapa diusahakan di seluruh provinsi di Indonesia

yang tersebar pada ketinggian 0-700 m dpl, pada Tanya mineral Sampai tanah

gambut, beriklin basah Sampai kering.Areal tekonsetrasi di tiga wilayah, yaitu

Sumatera (32,8%),Jawa dan Bali (26,2%) Serta Sulawesi (18,4%) Jika di lihat dari

luas wilayah dalam hubunganya dengan luas areal kelapa yang ada maka potensi

1
pengembagan terdapat di Desa Balumbungan adalah salah satu wilayah penelitian

di temukan pemasaran yang belum terlalu melibatkan terlalu banyak Lembaga

pemasaran secara Lembaga salah satunya di Desa Balumbungan Kecematan

Bontoramba Kabupaten Jeneponto.Peningkatan produksi dan melembaganya

saluran pemasaran di tentukan oleh kemampuan dan pengetahuan yang di milikih

oleh petani dalam pengolahan kelapa.

Istilah Efesiensi pemasaran sering di gunakan dlaam menilai prestasi kerja

proses pemasaran.Hal ini menceriminkan konsensus bahwa pelaksanaan proses

harus berlangsung secara efesien. Teknologi atau prosedur baru hanya boleh di

terapkan bola dapat meningkatkan Efesiensi proses pemasaran (Downey dan

Ericson1989).Untuk mendaptkan pemasaran yang lebih efesien menurut Mubyarto

(1995).

Luasnya potengsi pengembagan produk,kemajuan ekonomi kelapa di

tingkat makro (daya saing di pasar global) maka kegiatan pengembagan menjadi

kopra di Desa Balumbungan Kecemattan Bontoramba Kabupaten Jeneponto

merupakan kebutuhan dalam menjenjang prokonomian dan kesejahteraan

masyarakat dan mampu menghasilkan devisa bagi negara melalui pengembagan

dan dukungan kebijakan pemerintah.masalah yang di hadapi oleh para petani ini

menurut pengamatan penulis seperti,penddapatan yang di proleh oleh para petani

pada umumnya masih rendah hal ini di sebabkan oleh hasil usaha tani melalui

Lembaga-lembaga pemasaran selalu berusaha memperoleh selisi harga di beli dan

harga jual.Selisi harga jual beli dari setiap Lembaga pemasaran adalah margin

pemasaran.

2
Pendapatan para petani kelapa masih kemungkinana meningkat jika petani

secara kolektif mampu memotong saluran pemasaran sehingga memperoleh

keuntungan serta dapat menetapkan harga hasil produksi serta mengetahui

perbandingan harga jual tiap Lembaga pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas,maka yang menjadi rumusan masalah

ialah:

1. Bagaimana saluran pemasaran kelapa di Desa Balumbungan Kecamatan

Bontoramba Kabupaten Jeneponto?

2. Bagaimana marjin pemasaran kelapa di Desa Balumbungan Kecamatan

Bontoramba Kabupaten Jeneponto?

3. Bagaimana Farmer shere kelapa di Desa Balumbungan Kecamatan Bontoramba

Kabupaten Jeneponto?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui saluran pemasaran kelapa di desa Balumbungan Kecamatan

Bontoramba Kabupaten Jeneponto.

2. Untuk Mengetahui marjin pemasaran kelapa di desa Balumbungan Kecamatan

Bontoramba Jabupaten Jeneponto.

3. Untuk Farmer shere kelapa di Desa Balumbungan Kecamatan Bontoramba

Kabupaten Jeneponto

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:


1. Sebagai informasi dan perbandingan bagi pemerintah

dalam usaha meningkatkan produksi kelapa di Desa

Balumbungan Kecamatan Bontoramba Kabupaten

Jeneponto

2. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai