Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis distribusi margin pemasaran
dari setiap pola saluran pemasaran, mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi margin pemasaran, mengetahui tingkat efisiensi pola saluran pemasaran
ditinjau dari Indeks Efisiensi Ekonomis (IEE), mengetahui tingkat elastisitas transmisi
harga (Et) dan struktur pasar ikan mas hasil usaha budidaya keramba jaring apung
(KJA) di Kecamatan Pontianak Timur Kelurahan Parit Mayor kota Pontianak. Metode
dasar yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode survey. Lokasi penelitian
ditentukan dengan metode purposive sampling yaitu menentukan lokasi secara sengaja
di Kecamatan Pontianak Timur dengan pertimbangan bahwa di kota Pontianak, daerah
ini merupakan sentra budidaya ikan air tawar dengan system keramba jaring apung
khususnya di Kelurahan Parit Mayor karena kegiatan budidaya ikan telah dilakukan
sejak tahun 2005. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa terdapat 2 (dua)
lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran ikan hasil dari keramba jaring apung
(KJA) yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer, membentuk 2 (dua) pola
saluran pemasaran yaitu: Petani → pengumpul → pengecer → konsumen, dan Petani →
pengecer → konsumen. Distribusi margin pemasaran pada pola saluran pemasaran 1
(kesatu) tidak merata. Pada pola saluran pemasaran 2 (kedua) diperoleh margin
pemasaran tertinggi yaitu Rp9.500- dan farmer share terendah yaitu: 73,23%. Factor-
faktor yang mempengaruhi margin pemasaran ikanmas meliputi: variable harga jual
ikan (X1) dan variable jumlah lembaga pemasaran (X2). Nilai indeks efisiensi
Ekonomis (IEE) tertinggi pada pola saluran 2 (kedua) yaitu: 4,27. Nilai elastisitas
transmisi harga (Et) sebesar 0,2968. Nilai Et < 1, di artikan bahwa perubahan harga
sebesar 1 persen berdampak pada perubahan harga di petani kurang dari 1 persen atau
0,2968 persen. Elastisitas transmisi harga (Et) bersifat in-elastis dan struktur pasar
mengarah ke pasar struktur pasar monopsoni.
Abstract: The purpose of this study was to analyze the distribution of marketing margin
so feach marketing channel pattern, determine the factors that influence the marketing
margin, Determine the level of efficiency in terms of the pattern of marketing channels
Economic Efficiency Index (IEE), determine the level of price transmission elasticity
(Et) and market structure results of the cultivation of carp floating cages (KJA) in the
East Village District Ditch Major Pontianak Pontianak city. The basic method used in
this research is a method of survey research location is determined by purposive
sampling method to determine the location of the accident in the Eastern District of
69
70
Pontianak on the basis tha tin the city of Pontianak, This area is the center of
freshwater fish farming in floating cages systeme specially in the Village Ditch Major
for fish farming activities have been conducted since 2005.The result obtained shows
that there are two (2) marketing boards engaged in fish marketing keramba net
proceeds from the float (KJA) that distributor sand retailers traders, establish
marketing channels are 2 patterns: Farmers → collector → retailer → consumer
gatherers, and farmers → retailer → consumer. Distribution of marketing margins in
the marketing channel pattern 1 (unity) is uneven. In marketing channel pattern 2
(second) earned the highest marketing margin that is Rp9.500,- and the lowest share
farmer, namely: 73.23%. The factors that influence the marketing margin carp include:
variable selling price of fish (X1) and a variable number of marketing agencies (X2).
Economic efficiency index values(IEE) at the highest pattern of channel 2 (two) are:
4.27. The elasticity ofprice transmission (Et) of 0.2968. Etvalues < 1, in mean that a 1
percent change in price impact of price changes on farmers less than 1 percent, or
0.2968 percent. Price transmission elasticity (Et) is in-elastic and market structure
leads to market monopsony market structure.
Analisis Distribusi Pemasaran Ikan Air Tawar Hasil Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Di Kota Pontianak
72
hasil usaha keramba jaring apung di Kota menelaah distribusi margin pemasaran,
Pontianak. Lokasi penelitian ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi margin
dengan metode purposive sampling yaitu pemasaran, tingkat efisiensi pemasaran,
menentukan lokasi secara sengaja di tingkat elastisitas transmisi harga dan struk-
Kecamatan Pontianak Timur dengan tur pasar.
pertimbangan bahwa di kota Pontianak, Untuk analisis margin pemasaran dari
daerah ini merupakan sentra budidaya ikan setiap pola saluran pemasaran, dihitung
air tawar dengan system keramba jaring menggunakan rumus menurut Tomek dan
apung khususnya di Kelurahan Parit Mayor Robinson (1977):
karena kegiatan budidaya ikan telah MP = Pr - Pf
dilakukan sejak tahun 2005.
Pada penelitian ini populasi yang Keterangan: MP = Marjin pemasaran, Pr =
Harga di tingkat pengecer, Pf = Harga di
diamati yaitu petani ikan mas dan pelaku
tingkat petani.
lembaga pemasaran, dalam hal ini
Selanjutnya untuk mengetahui distri-
pedagang pengumpul, pedagang besar dan
pedagang pengecer. Pengambilan sampel busi margin pemasaran dan besarnya bagian
(share) petani pada setiap pola saluran
petani ikan secara simple random sampling
pemasaran digunakan rumus menurut
sebanyak 35 persen dari 125 petani sehing-
ga diambil 30 responden. Dari responden Budiningsih dan Utami (2007), sebagai
dilakukan wawancara, kuesioner dan berikut:
pencatatan. Sedangkan data primer yang Bi
Sbi = x 100%
diambil pada pedagang pengumpul atau Pr Pf
agen meliputi: jenis ikan, harga beli Ki
Ski = x 100%
ditingkat petani, ukuran, jumlah, pasar Pr Pf
tujuan, mekanisme distribusi, biaya Farmer share = Pf / Pr x 100%
pemasaran, dan harga jual pada pedagang Keterangan: Sbi = bagian (share) biaya
pengecer. Pengumpulan data pada tingkat lembaga pemasaran ke-i, Ski = bagian
pedagang pengecer meliputi: jenis ikan, (share) keuntungan lembaga pemasaran ke-
ukuran, jumlah, harga beli, biaya pemasaran i, Bi = biaya lembaga pemasaran ke-i, Ki =
keuntungan lembaga pemasaran ke-i, Fs =
dan harga jual pada konsumen akhir. bagian (share) petani, Pr = harga di tingkat
Pengumpulan data pada pedagang pengecer, Pf = harga di tingkat petani
pengumpul hingga pedagang pengecer (produsen).
menggunakan metode snowball. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pada penelitian ini data yang akan margin pemasaran dilakukan analisa data
dianalisis berupa data cross-sectional. dengan model regresi linear berganda:
Menurut Sugiyono (2009), data cross- MP = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 D1 + b4D2
sectional yaitu data yang mengacu pada
data yang dikumpulkan pada titik yang Keterangan: MP = Margin
sama waktu, atau tanpa memperhatikan Pemasaran, X1 = Variabel harga jual ikan di
perbedaan waktu. Untuk menjawab tujuan tingkat petani, X2 = Variabel jumlah
dari penelitian ini maka proses berikutnya lembaga pemasaran ikanyang terlibat, D =
dilakukan analisis data untuk dapat Variabel dummy untuk sistem penjualan
Analisis Distribusi Pemasaran Ikan Air Tawar Hasil Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Di Kota Pontianak
74
primer yang dianalisis dengan menggu- keuntungan yang diperoleh dan besaran
nakan software SPSS for windows versi biaya yang dikeluarkan dalam setiap pola
17.0 diperoleh koefisien regresi ikan mas saluran pemasaran, dapat dilihat pada Tabel
seperti pada tabel 2. 3.
Analisis Distribusi Pemasaran Ikan Air Tawar Hasil Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Di Kota Pontianak
76
lebih kecil dengan laju kenaikan harga di ikan (X1), jumlah lembaga pemasaran (X2),
tingkat konsumen dan jumlah komoditas sistem penjualan ikan (D1), dan jarak petani
yang ditawarkan. Sementara pada saluran 2 dengan lembaga pemasaran (D2) secara
diperoleh margin pemasaran paling besar. bersama-sama mampu menjelaskan variasi
Dilihat dari ratio biaya pemasarn (marketing variabel dependen margin pemasaran (MP)
cost) dengan keuntungan pemasaran (profit sebesar 74,6%, sedangkan sisanya 25,4%
cost) lembaga pemasarn pada saluran 2 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel
tidak logis dan keuntungan paling besar lain yang tidak dimasukan dalam model
dinikmati oleh pedagang pengumpul. penelitian ini.
Share yang diperoleh petani ikan Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan
pada pola saluran pemasaran 1, sebesar variable harga jual ikan di tingkat petani
74,28 persen, sedangkan pada pola saluran (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap
pemasaran 2, petani ikan memperoleh share margin pemasaran (MP) pada tingkat
sebesar 73,23 persen. Share yang diperoleh kepercayaan 95% dengan nilai koefisien
petani lebih tinggi pada pola saluran regresi sebesar 0,269 berarti apabila harga
pemasaran 1 untuk ikan mas. Menurut jual ikan mas bertambah Rp1 maka margin
Azzaino, Z. (1981), pada umumnya share pemasaran akan meningkat sebesar
(bagian harga) yang diterima petani akan Rp26,90.
lebih sedikit jika jumlah lembaga Variabel jumlah lembaga pemasaran
pemasaran bertambah panjang. Pada kasus (X2), mempunyai pengaruh signifikan
ini tidak demikian karena lembaga terhadap margin pemasaran (MP) pada
pemasaran pada pola saluran pemasaran 2 tingkat kepercayaan 95% dengan koefisien
mengambil keuntungan lebih besar untuk regresi sebesar -565,021 berarti apabila
ikan mas dibanding pada pola saluran jumlah lembaga pemasaran bertambah satu
pemasaran 1. Margin pemasaran paling lembaga maka margin pemasaran akan
rendah dan farmer share tertinggi pada pola turun sebesar Rp565,021. Variable sistim
saluran pemasaran 1 sedangkan margin penjualan ikan (D1), dan variable jarak
tertinggi dan farmer share terendah terdapat petani dengan lembaga pemasaran (D2)
pada pola saluran 2. sebagai variable dummy tidak berpengaruh
Faktor-Faktor yang Mempenga- signifikan terhadap margin pemasaran (MP)
ruhi Margin Pemasaran (MP). Hasil uji F pada tingkat kepercayaan 95%.
secara bersama-sama variabel independen Efisiensi Pemasaran. Nilai indeks
harga jual ikan (X1), jumlah lembaga efisiensi ekonomis (IEE) berkorelasi positif
pemasaran (X2), sistem penjualan ikan dengan efisiensi pema-saran, sehingga
(D1), dan jarak petani dengan lembaga saluran pemasaran yang paling efisien
pemasaran (D2) berpengaruh nyata adalah saluran pemasaran yang mempunyai
(signifikan) terhadap margin pemasaran nilai indeks efisiensi ekonomis yang paling
(MP) pada tingkat kepercayaan 99% dan besar. Saluran pemasaran yang mempunyai
95% dengan nilai koefisien determinasi nilai efisiensi pemasaran tertinggi adalah
(R2) sebesar 0,630. Karen F hitung > F saluran pemasaran 2 (kedua), ini
tabel, maka H0 ditolak, artinya secara menjelaskan bahwa keuntungan lebih besar
signifikan variabel independen harga jual dinikmati oleh pedagang pengecer (retailer)
Analisis Distribusi Pemasaran Ikan Air Tawar Hasil Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Di Kota Pontianak
78
monopsonistik pedagang pengepul terhadap Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio)
petani, diharapkan adanya perhatian dari Dalam Karamba di Kabupaten Banjar
instansi terkait atau Pemerintah untuk Provinsi Kalimantan Selatan. J-PAL,
mendirikan suatu lembaga seperti koperasi Vol.1, No.2, Feb 2011. hal. 72-139.
untuk bisa berperan sebagai penyeimbang Hanafiah dan Saefudin. (1983). Tataniaga
harga. Hasil Perikanan. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Istiyanti, Eni. (2010). Efisiensi Pemasaran
DAFTAR PUSTAKA
Cabai Merah Keriting di Kecamatan
Azzaino, Z. (1981). Pengantar Tataniaga Ngemplak Kabupaten Sleman. Jurnal
Pertanian. Bogor: Institut Pertanian
Pertanian MAPETA, ISSN: 1411 –
Bogor.
Akhmad, S. (2007). Sistem Ijon, Pola Lama 2817, Vol. XII. No. 2. April 2010,
dalam Perdagangan Pertanian yang Hal. 72- 144.
Masih Berkembang. Di ambil tanggal Ismatul Hakim, Indrika dan Elvida YS.
12 Februari 2013, dari situs: (2009). Analisis Tataniaga dan Pasar
http//tegalan-online.blogspot.com. Kayu Sengon di Kabupaten
Badan Pusat Statistik. (2010). Kalimantan Wonosobo dan Kabupaten
Barat Dalam Angka Tahun 2009. Temanggung, Jawa Tengah. Jurnal
Kalimantan Barat: Katalog BPS: Penelitian Sosial dan Ekonomi
1102001. ISSN : 0215-2509. Kehutanan Vol. 6 No. 2 juni 2009,
Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. Hal. 99- 115.
(2012). Kota Pontianak dalam Angka Kasimin, Suyanti. (2009). Pemasaran
Tahun 2012. Dari situs: Kentang di aceh Tengah dan Bener
http://pontianakkota.bps.go.id. Meriah; Analisis Integrasi Pasar.
Calkin and Wang. (1978). Improving the Jurnal ekonomi dan bisnis, Vol.8,
Marketing of Perishable Comodities. No.2, Agustus 2009: 121- 127.
A Case Study of Selected Vegetables Karma dan Mihrani. (2007). Efisiensi
in Taiwan. Technical Bulletin No.9. Saluran Pemasaran Pisang Kepok di
Taiwan. kecamatan Marioriwa Kabupaten
Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Soppeng. Jurnal Pembangunan
Kota Pontianak. (2008). Data Potensi Manajemen dan Akuntansi, Vol.6,
Kelautan dan Perikanan Kota No.3 Desember 2007: 259 – 264.
Pontianak. Pontianak: Dinas Limbong dan Sitorus. (1988). Pengantar
Pertanian Perikanan dan Kehutanan. Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu-
Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.
Kota Pontianak. (2011). Data Pasokan Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Ikan Tahun 2011.Pontianak: Dinas Mauludi, dkk. (1992). Analisis Efisiensi
Pertanian Perikanan dan Kehutanan. Pemasaran Jahe di daerah Sentra
Produksi Sumatera Utara. Dalam
Effendi, Irzal dan Oktariza, Wawan. (2006).
Buletin Litro, No. 2. Balai Penelitian
Manajemen Agribisnis Perikanan. Tanaman Rempah dan Obat. : Bogor.
Jakarta: Penebar Swadaya. Nachrowi, D. & Usman H. (2002).
Lilimantik, E. (2011). Struktur, Perilaku Penggunaan Teknik Ekonometri
dan Penampilan Pasar Usaha Pendekatan Populer & Praktis
Analisis Distribusi Pemasaran Ikan Air Tawar Hasil Usaha Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Di Kota Pontianak