Simon Matakena
Staf Pengajar Faperta USWIM-Nabire, e-mail : -
ABSTRAK
72
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
73
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
74
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
75
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
merupakan keputusan akhir untuk membeli Sementara harga jual juga sama yaitu Rp
hasil produksi. Hasil penelitian 3.000,- per ikat, sehingga tidak terjadi
menunjukan bahwa antara pedagang sayur- selisih harga antar pedagang, hanyalah para
sayuran daun yang satu dengan yang pelanggan dari pedagang inilah yang
lainnyatidak terjadi perbedaan harga jual, menentukan banyak sedikitnya pedagang
ini dikarenakan harga beli per ikat satu menjual sayuran mereka.
komoditi sayuran daun baik kangkung,
bayam maupun sawi sama yaitu Rp 1.500.
76
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
Tabel 2. Hasil Analisi Regresi Untuk masing-masing komoditi Sayur yang Dijual
di Pasar Sore Siriwini Distri Nabire Kabupaten Nabire
Komoditi
Analisis regresi
Kangkung Bayam Sawi
Constanta 87,651 15,569 587,554
X1 (umur) 11,548 14,366 -3,791
X2 (pendidikan) -7,877 25,309 -16,118
X3(lama berdagang) -8,741 -23,016 -5,774
X4 (jml tanggungan) 29,871 17,912 15,312
77
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
87,651 dan nilai variabel-variabel lain memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Baik
berubah. Untuk nilai koefisien pada dengan jalan meningkatkan jumlah barang
variabel X1 yaitu sebesar 11,548, dagangan maupun jumlah jenis barang
menunjukan bahwa faktor umur yang diperdagangkan dalamhal ini sayur-
mempunyai pengaruh yang positif terhadap sayuran yang merupakan komoditi
peningkatan pendapatan pedagang dagangan dalam penelitian ini.
kangkung dimana kenaikan 1 unit usia 3.2.2. Komoditi Bayam
akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp Berdasarkan perhitungan regresi
11,548,- ini berarti bahwa umur atau usia berganda yang dituangkan dalam tabel 16
dari pedagang berpengaruh terhadap terlihat untuk komoditas kangkung dapat
pendapatan yang mana semakin tinggi disusun hasil hitungan regresi sebagai
umur berarti semakin berpengalaman berikut : Y = 15,569 + 14,366 X 1 +
dalam berdagang sehingga pedangan sudah 25,309 X2 - 23,016 X3 + 17,912 X4
banyak memiliki langganan serta memiliki Dari persamaan diatas dapat
kiat-kiat dalam berdagang sehingga dijelaskan bahwa ; pada komoditi
pendapatannya juga meningkat jika kangkung dengan nilai konstanta sebesar
dibandingkan dengan pedagang yang 15,569, berarti bahwa pendapatan dari hasil
berusia muda dimana variabel-variabel lain penjualan kangkung tidak terjadi
tetap. perubahan apabila variabel-variabel
Sementara untuk koefisien nilai X2 lainnya yang mempengaruhi pendapatan
dan X4 yaitu pendidikan dan pengalaman dari penjualan kangkung tidak mengalami
berdagang masing masing memiliki nilai perubahan dengan asumsi cateris paribus.
negatif yaitu - 7,877 dan - 8,741 , hal ini Dan apabila pendapatan berubah karena
menunjukan hubungan yang negatif antara dipengaruhi oleh variabel-variabel yang
pendapatan dengan pendidikan dan lain maka nilai konstanta tetap pada
lamanya berdagang. Hasil perhitungan 15,569.
regresi X2 dan X4 bermakna peningkatan Untuk koefisien variabel X1 , X2
pendidikan dan lamanya berdagang sebesar dan X4 memiliki nilai positif yang masing-
1 unit akan menurun pendapatan sebesar adalah untuk variabel umur 14,569. untuk
Rp 7,877 dan Rp 8,741. Tingkat tingkat pendidikan 25,309 dan untuk
pendidikan dan lamanya berdagang variabel jumlah tanggungan sebesar
berpengaruh terbalik dengan pendapatan. 17,912. ini bermakna bahwa kenaikan 1
Hal ini dapat dilihat bahwa para pedagang unit usia pendapatan akan meningkat Rp
memiliki pendidikan yang rata-rata sangat 14,569,- variabel lain tetap, dan apabila
rendah sementara pendapatan pedagang kenaikan 1 unit pendidikan pendapatan
diatas UMR Propinsi Papua dengan akan meningkat Rp 25, 309,- variabel
sendirinya pendidikan tidak mempengaruhi lainnya tetap, sedangkan 1 unit tanggungan
pendapatan begitu juga dengan lamanya naik akan memberi peningkatan
berdagang. Sementara asumsi untuk pendapatan sebesar Rp 17,912 dimana
variabel-variabel lainnya konstan (cateris variabel-variabel lainnya tetap. Dan untuk
paribus). koefisien variabel X3 memiliki nilai negatif
Dan untuk koefisien X4 yaitu jumlah yang berarti jika peningkatan 1 unit
tanggungan dalam keluarga pedagang lamanya berdagang maka pendapatan akan
berpengaruh positif yaitu sebesar 29,871 menurun sebesar Rp 23,016,- hal ini terjadi
yang bermakna kenaikan 1 unit tanggungan karena nilai koefisien negatif sehingga
keluarga maka pendapatan akan meningkat pendapatan dengan lamanya berdagang
sebesar Rp 29,871,- hal ini menunjukan berhubungan negatif tau terbalik,
bahwa semakin besar jumlah tanggungan sementara variabel-variabel lainnya dalam
maka para pedagang akan berusaha untuk keadaan cateris paribus.
meningkatkan pendapatannya guna
78
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
79
Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Volume 3 Edisi 1 (Mei 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Nabire Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Nabire. Papua.
Hendriks, 1998. Analisis Sistem Pemasaran Komoditi Kopi di Dusun Tanah Goyang Desa
Lokki Kecamatan Seram Barat Kabupaten Maluku Tengah. (Skripsi) Fakultas
Pertanian Universitas Pattimura, Ambon.
Soekartawi, 1999. Prinsip Dasar Manajemen Pertanian dan Aplikasi. Rajawali Pers,
Jakarta.
80