PENGAWAS SEKOLAH
SUPERVISI MANAJERIAL
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2014
website: http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id/pusbangtendik
email: tendik@kemdikbud.go.id
SAMBUTAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan
materi pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam pelaksanaan
Kurikulum 2013. Materi pelatihan merupakan muatan wajib yang digunakan oleh
nara sumber, instruktur nasional dan kepala sekolah serta pengawas sekolah
sasaran dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan tujuan pelatihan yang
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Materi pelatihan kepala sekolah
meliputi manajemen implementasi kurikulum 2013, supervisi akademik,
manajemen kepemimpinan sekolah dan kepramukaan. Sedangkan materi
pelatihan pengawas sekolah meliputi manajemen implementasi kurikulum 2013,
supervisi akademik, supervisi manajerial dan kepramukaan.
Materi pelatihan ini merupakan salah satu sumber belajar sehingga peserta
pelatihan diharapkan dapat memperkaya diri dengan referensi lain yang relevan.
Materi yang disusun ini telah diupayakan untuk menjawab beberapa prinsip dan
tujuan utama. Pertama, materi ini diharapkan dapat menunjang pengembangan
kompetensi pengawas sekolah yang diturunkan dari kebutuhan pelaksanaan
kurikulum 2013 pada seluruh level satuan pendidikan. Kedua, setiap materi
menunjang sikap keberterimaan, pengetahuan, dan keterampilan serta
menumbuhkan daya inisiatif untuk merencanakan strategi dan implementasi
perencanaan, pelaksanaan, dan evalausi pengawasan dan pembinaan sekolah
sesuai kebutuhan khas implementasi kurikulum 2013. Ketiga, materi yang
dipelajari dapat mengurangi resistensi pada implementasi kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan. Keempat, seluruh materi pelatihan dapat berkontribusi positif
terhadap pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang menunjang
kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013. Kelima, menyelaraskan seluruh kompetensi yang dikembangkan
untuk menunjang penjaminan mutu kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran,
dan penilaian sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas
dedikasi tinggi para tim pengembang materi, penyusun Prosedur Operasional
Standar dan pengembang perangkat pelatihan lainnya. Terima kasih pula saya
sampaikan kepada seluruh pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara,
dosen perguruan tinggi, konsultan, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang
telah berpatisipasi aktif dalam penyusunan materi ini.
Semoga materi pelatihan ini dapat membantu nara sumber, instruktur nasional,
kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum
2013 dan secara khusus bermanfaat sebagai referensi bagi nara sumber dan
instruktur pada pelatihan implementasi kurikulum 2013.
Jakarta, Januari 2014
Kepala Pusbangtendik
Dr. Muhammad Hatta, M.Ed.
NIP.195507201983031003
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
PETA KONSEP .............................................................................................. vi
I
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Petunjuk Pembelajaran ........................................................................ 1
B. Kompetensi Yang Akan Dicapai ............................................................. 1
C. Ruang Lingkup Materi .......................................................................... 1
D. Langkah-Langkah Pembelajaran ........................................................... 2
iv
E. Rangkuman ....................................................................................... 35
F. Refleksi ............................................................................................. 35
V
PENILAIAN ............................................................................................ 36
A. Aspek Yang Dievaluasi ........................................................................ 36
B. Pelaksanaan Evaluasi .......................................................................... 36
C. Kriteria Evaluasi ................................................................................. 36
D. Nilai Akhir .......................................................................................... 36
PETA KONSEP
vi
PENDAHULUAN
A. Petunjuk Pembelajaran
Bahan pelatihan ini memfasilitasi Saudara untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan dalam melaksanakan supervisi manajerial implementasi
kurikulum 2013.
Ini semua dilakukan agar Saudara ketika melakukan
kunjungan ke sekolah binaan, untuk pemantauan, pembinaan atau penilaian
kinerja, sudah direncanakan dan dipersiapkan semua bentuk instrumennya,
daftar hadir, surat keterangan melaksanakan tugas, dan bahan/materinya.
Saudara akan mengawali kegiatan pelatihan ini, perlu memperhatikan hasil
belajar yang harus capai. Untuk mencapai hasil belajar tersebut selanjutnya
Saudara perlu memahami materi agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran pada setiap kegiatan yang difasilitasi dengan lembar kerja.
Bahan Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan sebagai kajian dan aktivitas
nara sumber dan peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi
Pengawas Sekolah. Bahan ajar ini memberi panduan bagi para pengguna
mengenai (1) Skenario pelatihan, (2) Materi pelatihan, (3) Aktivitas Pelatihan,
(4) Kegiatan Penilaian. Bahan ajar yang dimaksud meliputi dokumen-dokumen,
handout, lembar kerja, bahan tayang baik dalam bentuk slide power point.
Pada akhir kegiatan ini Saudara dapat mengukur keberhasilan Saudara dalam
proses pembelajaran ini melalui lembar refleksi.
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Pengkondisian
1 JP
Perkenalan
Pejelasan tentang dimensi kompetensi, indikator,
alokasi waktu, skenario penyajian, motivasi dan
refleksi melalui brainstorming pelaksanaan
supervisi manajerial yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
Kegiatan Inti
(10 JP)
Kegiatan Akhir
1 JP
II KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PENYUSUNAN INSTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. Deskripsi Materi
Segala aktivitas supervisi yang dilakukan oleh seorang pengawas sekolah
diharapkan semuanya menuju pada peningkatan mutu sekolah dan pendidikan
secara umum, dan secara spesifik supervisi yang ditujukan bagi peningkatan
mutu Sekolah dari segi pengelolaan disebut dengan supervisi manajerial. Hal
ini tentu tidak kalah penting dibandingkan dengan supervisi akademik yang
sasarannya adalah guru dan pembelajaran. Materi yang dibahas pada kegiatan
pembelajaran ini adalah pertama pengertian supervisi manajerial, kedua
penyusunan instrument supervisi manajerial.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 1, peserta dapat menyusun
instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan supervisi manajerial
implementasi kurikulum 2013 dengan tepat.
C. UraianMateri
Sebelum kita menbahas tentang penyusunan instrument supervisi manajerial,
sebaiknya kita paham dulu apa itu supervisi manajerial.
1.
2.
Predictive
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Metode
Instrumen
Angket
Angket
Wawancara
(interviu)
Skala sikap
Pedoman
wawancara
Pengamatan
Check list
Data tentang
a. Pendapat responden
b. Keadaan diri sendiri atau
keadaan luar diri
c. Kejadian yang sudah lampau
atau terus menerus
Sikap diri responden
a. Pendapat responden
b. Keadaan diri sendiri atau
keadaan luar diri
c. Kejadian yang sudah lampau
atau terus menerus
a. Keadaan (diam), banyak
No
Metode
Instrumen
(observasi)
Pedoman
pengamatan
Dokumentasi
Check list
Tes
Soal tes
Data tentang
aspek, sudah diketahui jenis
objeknya, tidak memerlukan
penjelasan.
b. Kejadian (berproses), banyak
aspek sudah diduga
pemunculannya, tidak
memerlukan penjelasan
urutan.
a. Keadaan atau kejadian yang
baru diketahui kerangka
garis besarnya.
b. Keadaan atau kejadian yang
garis besar latarnya
diketahui
Keadaan atau kejadian bagi halhal masa lalu
Prestasi belajar, minat, aspekaspek kepribadian, serta aspekaspek psikologis yang lain, yang
dikumpulkan dalam kondisi
tertentu.
10
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Variabel/ Sub
Variabel
Mulai dan
berakhirnya
pelajaran
Aktivitas siswa
Kesulitan
modul
Kelengkapan
modul
Kelengkapan
alat
Pelaksanaan
tes
Mutu soal tes
Pengambilan
nilai akhir
Pengadministr
asian modul
Situasi belajar secara
umum
Wawancara
Guru
Siswa
Angket
Penge
Siswa
- lola
Dokumentasi
Obser
vasi
11
12
13
D. Aktivitas Pembelajaran
Tahapan
Kegiatan
1. Persiapan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
10
Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
3. Kegiatan
Penutup
Pengkondisian peserta
Perkenalan
Fasilitator menjelaskan tujuan,
kompetensi, Indikator, alokasi waktu, dan
skenario kegiatan pembelajaran
Implementasi kurikulum 2013.
Fasilitator memotivasi peserta tentang
manfaat materi pembelajaran agar
peserta serius, antusias, teliti dan bekerja
sama saat proses pembelajaran
berlangsung
Peserta mengamati bahan tayang 1, yang
ditayangkan oleh fasilitator.
Peserta mengajukan sejumlah pertanyaan
berdasarkan tayangan 2.
Setiap kelompok mengamati contoh
instrumen yang ada pada LKPS 3.2,
kemudian mengomentari dari sisi
kontruksi dan substansi isinya.
Setiap kelompok melaporkan hasil
komentarnya.
Setiap kelompok mereviu instrumen
sesuai dengan tugas kelompoknya.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil
reviu .
Menyimpulkan Materi pelatihan
pembelajaran 1.
Refleksi dan umpan balik tentang proses
Pembelajaran.
5
5
5
5
20
15
30
20
30
20
5
10
E. Rangkuman
Supervisi manajerial merupakan upaya yang dilakukan pengawas untuk
membina kepala sekolah khususnya, dan warga sekolah umumnya dalam
pengelolaan sekolah. Aktivitas pengawas dalam supervisi manajerial tercakup
dalam empat kata kunci, yaitu:
14
F. Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran 1, ibu/bapak dapat melakukan refleksi dengan
menjawab pertanyaan berikut ini !
1. Apa yang ibu/bapak pahami setelah mempelajari materi ini?
2. Pengalaman penting apa yang ibu/ bapak peroleh setelah mempelajari
materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas ibu/ bapak sebagai pengawas
sekolah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan ibu/ bapak lakukan setelah kegiatan
ini
15
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran 2, peserta dapat merancang dan
melaksanakan supervisi manajerial implementasi kurikulum 2013 dengan
benar.
C. Uraian Materi
Esensi dari supervisi manajerial adalah berupa kegiatan pemantauan, penilaian
dan pembinaan terhadap kepala sekolah dan seluruh elemen sekolah lainnya di
16
17
terselenggaranya
pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik,
mengembangkan kemampuan kepala sekolah dalam penyusunan
program dan pelaksanaan peminatan dan ekstra kurikuler wajib
Pramuka, melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam
melaksanakan pengelolaan dan administrasi sekolah secara umum,
melakukan pendampingan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling, serta melakukan pendampingan
kepala sekolah dalam mengevaluasi keterlaksanaan program-program
sekolah, melaporkan hasil evaluasinya kepada pemangku kepentingan,
dan menyusun rencana tindak lanjut berdasarkan data hasil evaluasi
tersebut.
Hasil pemantauan dan penilaian oleh pengawas harus dijadikan dasar untuk
peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah dan
ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan baik berupa pembimbingan
dan/atau pelatihan kepala sekolah.
Pada implementasi kurikulum 2013 supervisi manajerial sangat dibutuhkan
mengingat adanya perubahan mindset dan perilaku warga sekolah yang
dipimpin oleh kepala sekolah. Karena itu pengawas harus melakukan
pendampingan kepada kepala sekolah agar mendapat kepastian bahwa
implementasi kurikulum berjalan sesuai dengan harapan.
Seperti telah dikemukakan di depan, dalam melaksanakan supervisi
manajerial, pengawas harus melakukan perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan meliputi penyusunan Program Pengawasan Tahunan, Program
Semester, Program Pembinaan Kepala Sekolah, Program Pemantauan
Standar Nasional Pendidikan (SNP), Program Penilaian Kinerja Kepala
Sekolah, Rencana Pengawasan Manajerial (RPM), dan membuat Instrumen
Supervisi Manajerial. Seluruh program yang disiapkan harus mengacu pada
standar penilaian kinerja pengawas sekolah (PKPS). Hal ini penting, sebab
selain untuk menjadi patokan pendokumenan hasil supervisi sekolah binaan,
secara individual setiap pengawas memerlukan nilai kinerja minimal baik
dalam rangka peningkatan karirnya. Sebagai pedoman dalam penyusunan
program yang memenuhi kriteria PKKS, pengawas hendaknya menganalisis
instrumen penilaian kinerja pengawas sekolah (menurut Permendiknas no
21 tahun 2010 tentang tugas pengawas sekolah dan angka kreditnya).
2. Metode dan Teknik Supervisi Manajerial.
Metode pelaksanaan pengawasan manajerial dapat dilakukan dengan cara
observasi, kunjungan atau pemantauan, pengecekan/klarifikasi data, dan
rapat dengan kepala sekolah. Secara spesifik berikut ini saudara akan
membaca penjelasan jenis-jenis metode dan teknik supervisi manajerial.
a. Monitoring dan Evaluasi
Metode utama yang mesti dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan
dalam supervisi manajerial tentu saja adalah monitoring dan evaluasi.
1) Monitoring
18
Monitoring adalah kegiatan pengontrolan pelaksanaan programprogram penyelenggaraan sekolah dengan konsekuen sesuai
dengan rencana, program dan/atau standar yang telah ditetapkan.
Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau
pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan.
Sebagai contoh, pengawas melakukan monitoring terhadap
penyusunan KTSP 2013, memantau penyusunan program
peminatan dengan melibatkan guru bimbingan dan konseling,
memantau penyusunan program penerimaan peserta didik baru,
memantau program supervisi akademik kepala sekolah untuk
memastikan terselenggaranya proses pembelajaran dengan
pendekatan saintifik, memantau penyusunan program pengelolaan
sarana prasarana sekolah menyangkut sarana pendukung
terselenggaranya pembelajaran saintifik, mulai dari penyediaan
buku siswa dan buku guru, kegiatan analisis buku siswa dan analisis
buku guru, menyiapkan laboratorium IPA, laboratorium komputer,
laboratorium bahasa, perpustakaan, dan sumber-sumber belajar
lainnya, menyusun administrasi keuangan yang efisien, transparan
dan akuntabel, menyusun program penilaian otentik secara makro
dan mikro, menyusun program peningkatan kualitas hubungan
sekolah dengan masyarakat terkait pelaksanaan kurikulum 2013,
dan menyusun program pengembangan diri dan layanan khusus, di
antaranya program peminatan dan ekstra kurikuler. Pengawas
harus memantau program pelaksanaan ekstra kurikuler Pramuka
mengingat Pramuka sudah ditetapkan sebagai ekstra kurikuler wajib.
Monitoring lebih bersifat klinis, pengawas dapat segera mengatasi
hambatan dan gangguan yang ditemukan selama program masih
berjalan. Namun jangan lupa, pengawas harus memastikan bahwa
apa yang dimonitornya adalah hal-hal yang dikembangkan dan
dijalankan dalam rencana pengembangan sekolah (RPS).
Dalam melakukan monitoring ini tentunya pengawas harus
melengkapi diri dengan parangkat atau daftar isian yang memuat
seluruh indikator sekolah yang harus diamati dan dinilai. Secara
tradisional pelaksanaan pengawasan melibatkan tahapan: (a)
menetapkan standar untuk mengukur prestasi, (b) mengukur
prestasi, (c) menganalisis apakah prestasi memenuhi standar, dan
(d) mengambil tindakan apabila prestasi kurang/tidak memenuhi
standar (Nanang Fattah, 1996: 102).
Dalam perkembangan terakhir, kecenderungan pengawasan dalam
dunia pendidikan juga mengikuti apa yang dilakukan pada industri,
yaitu dengan menerapakan Total Quality Controll. Pengawasan ini
tentu saja terfokus pada pengendalian mutu dan lebih bersifat
internal. Oleh karena itu pada akhir-akhir ini setiap lembaga
pendidikan umumnya memiliki unit penjaminan mutu.
2) Evaluasi
Kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
kesuksesan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah atau sejauh
19
: .....................................
Alamat
: .....................................
Kepala Sekolah
: .....................................
Hari/Tanggal
: .....................................
20
Skor
Keterangan
Skor
maksimal 4
jika seluruh
aspek
terpenuhi.
Skor
maksimal 5
jika seluruh
aspek
terpenuhi.
Skor
maksimal 2
Skor
maksimal 2
Skor
No
6.
7.
8
Uraian
(2) mengembangkan struktur kurikulum
(3) memetakan tugas siswa (4)
merumuskan kalender akademik (5)
mentetapkan peraturan akademik
Menjamin pelaksanaan pendekatan
saintifik, yang divariasikan dengan
penerapan metode inkuiri, pemecahan
masalah dan proyek melalui kegiatan
pembinaan atau supervisi
Menetapkan prioritas program
penyediaan sarana-prasarana
pembelajaran.
Memantau perkembangan hasil belajar
siswa secara berkala dalam evaluasi
keterlaksanaan perubahan.
Perolehan skor
Total skor
Persentase Ketercapaian
Skor
Keterangan
maksimal 5
Skor 1
Skor 1
Skor 1
Kesimpulan:
Rekomendasi:
Mengetahui,
,.
Kepala Sekolah,
Pemantau,
------------------------------
----------------------
NIP.
NIP
21
22
23
24
D. Aktifitas Pembelajaran
Tahapan Kegiatan
1. Persiapan
2. Kegiatan
Pembelajaran.
a. Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Fasilitator mengecek kelengkapan alat
pembelajaran, seperti
LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan
Laser Pointer, atau media pembelajaran lainnya.
Waktu
10
Pengkondisian peserta
Perkenalan
Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi,
indikator, alokasi waktu, dan skenario kegiatan
pembelajaran materi pelatihan Supervisi
pembelajaran pada implementasi kurikulum 2013
5
5
5
25
Tahapan Kegiatan
b. Kegiatan Inti
c.
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
Fasilitator memotivasi peserta tentang manfaat
materi pelajaran agar peserta serius, antusias, teliti,
dan bekerja sama saat proses pembelajaran
berlangsung.
Peserta mengamati bahan tayang 2 yang
ditayangkan oleh fasilitator.
Peserta mengajukan sejumlah pertanyaan
berdasarkan bahan tayang 2.
Peserta mendiskusikan tugas lembar kerja
bahan bacaan 2
Setiap kelompok melakukan simulasi supervisi
manajerial.
Mengamati dan menganalisis simulasi supervisi
manajerial
Menyimpulkan simulasi supervisi manajerial
Membuat rangkuman materi pelatihan
Refleksi dan umpan balik tentang proses
pembelajaran.
Waktu
5
90
5
10
E. Rangkuman
Sasaran supervisi manajerial adalah pengelolaan sekolah, meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Supervisi manajerial hendaknya
diarahkan pada peningkatan mutu berbasis sekolah yang bermuara pada
kemandirian, pemberdayaan dan mutu sekolah sehingga dapat memberikan
pelayanan sebaik-baiknya terhadap peserta didik,
masyarakat, dan
pemerintah.
F. Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran 2, saudara dapat melakukan refleksi dengan
menjawab pertanyaan berikut ini !
1. Apakah saudara sudah memahami tentang pelaksanaan supervisi
manajerial implementasi kurikulum 2013 yang akan diaplikasikan pada
sekolah binaan?
2. Pengalaman penting apa yang saudara peroleh setelah mempelajari materi
ini?
3. Apa manfaat materi pelaksanaan supervisi manajerial implementasi
kurikulum 2013 terhadap tugas seorang pengawas sekolah?
4. Apa rencana tindak lanjut supervisi yang akan saudara lakukan setelah
kegiatan ini?
26
IV KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
TINDAK LANJUT DAN PELAPORAN HASIL SUPERVISI
MAJERIAL
A. Deskripsi Materi
Dalam pembelajaran 3 ini, ibu/bapak akan membaca dan mendiskusikan
tentang salah satu tugas pengawas yaitu menyusun tindak lanjut dan laporan
hasil supervisi manajerial secara konsep dasar dan praktik. Hal ini sesuai
dengan amanat Peraturan Meteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi
dan Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya. Produk akhir dari pembelajaran ini adalah
pengawas terampil melakukan tindak lanjut dan menyusun laporan hasil
supervisi manajerial.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 3, pengawas mampu membuat
laporan dan tindak lanjut hasil supervisi manajerial implementasi kurikulum
2013
C. Uraian Materi
TINDAK LANJUT DAN LAPORAN SUPERVISI MANAJERIAL
1. Tindak Lanjut
Setelah pengawas sekolah melakukan pemantuan terhadap pengelolaan
sekolah, langkah berikutnya adalah melakukan tindak lanjut. Tindak lanjut
dalam kegiatan supervisi manajerial dapat berupa tindak lanjut korektif yang
memperbaiki temuan ketidaksesuai dalam pengelolaan sekolah dan tindak
lanjut preventif yang berupa upaya untuk mengatasi timbulnya
permasalahan di masa yang akan datang. Tindak lanjut supervisi manajerial
dapat berupa tindakan saran-saran improvisasi untuk meningkatkan
keunggulan pengelolaan sekolah.
Tindak lanjut korektif dan preventif memerlukan kegiatan analisis akar
penyebab masalah secara terstruktur agar tindakan efektif dan efisien.
Terdapat berbagai metode evaluasi terstruktur untuk mengidentifikasi akar
penyebab (root cause analysis) suatu kejadiaan yang tidak diharapkan
(undesired outcome).
27
28
29
analisis akar penyebab masalah dan pemilihan alternatif solusi yang dipilih
untuk mengatasi permasalahan.
Bentuk tindak lanjut supervisi manajerial harus tidak menimbulkan masalahmasalah baru. Pengawas sekolah dalam memberikan saran tindak lanjut
harus memperhatikan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang
telah ditetapkan, solusi terpilih tidak menimbulkan permasalahan yang baru.
Beberapa dokumen resmi yang dapat dijadikan referensi dan standar dalam
kegiatan supervisi manajerial antara lain.
Aspek SNP
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar PTK
Standar Pengelolaan
Standar Sarana
Prasarana
Standar Pembiayaan
.
Bentuk tindak lanjut supervisi manajerial dapat berupa pembinaan secara
individual yaitu pembinaan yang dilakukan secara perseorangan setelah
supervisi tersebut selesai dilakukan, pembinaan secara kelompok yaitu
pembinaan yang dilakukan secara kelompok sepanjang permasalahan, dan
kendala yang dihadapi kepala sekolah sama untuk dicarikan solusi
pemecahannya dan pembinaan terpadu yaitu pembinaan yang dilakukan
secara terpadu dalam lingkungan sekolah, untuk menyamakan persepsi
tentang bidang tugas kepala sekolah, kebersamaan dalam upaya menjaga
ketahanan sekolah dan lain sebagainya.
30
31
Mekanisme Laporan
Berdasarkan lingkup sasaran kegiatan, terdapat dua jenis laporan hasil
supervisi manajerial yang disusun pengawas sekolah yaitu:
a. Setiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolah binaan dan
seluruh sekolah binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian
tujuan dari setiap butir kegiatan supervisi manajerial yang telah
dilaksanakan pada setiap sekolah binaan.
b. Laporan hasil-hasil supervisi manajerial di semua sekolah binaannya
sebanyak satu laporan untuk semua sekolah binaan dengan sistematika
yang telah ditetapkan. Laporan ini lebih merupakan informasi
komprehensif tentang keterlaksanaan, hasil yang dicapai, serta kendala
yang dihadapi oleh pengawas yang bersangkutan dalam melaksanakan
tugas pokok pada semua sekolah binaan.
c. Setiap pengawas Sekolah membuat laporan per sekolah dan seluruh
sekolah binaan diserahkan kepada koordinator pengawas (KORWAS)
32
33
D. Aktivitas Pembelajaran
Tahapan Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Persiapan
Fasilitator mengecek kelengkapan alat 5
pembelajaran, seperti LCD Projector,
Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran
lainnya.
Kegiatan
Pembelajaran.
Kegiatan
Pendahuluan
d. Kegiatan Inti
e. Kegiatan
Penutup
34
Pengkondisian peserta
Fasilitator menjelaskan, tujuan,
kompetensi, indikator, alokasi waktu,
dan skenario kegiatan pembelajaran
materi pelatihan Supervisi
pembelajaran pada implementasi
kurikulum 2013
Fasilitator memotivasi peserta
Peserta mengamati bahan tayang
3 yang ditayangkan oleh fasilitator.
Peserta mengajukan sejumlah
pertanyaan berdasarkan bahan
tayang 3
Setiap kelompok melakukan diskusi
pembahasan tugas masing
kelompok.
Perwakilan kelompok menyajikan
hasil diskusi dan dilanjutkan
dengan tanya jawab
Membuat rangkuman materi pelatihan
Refleksi dan umpan balik tentang
proses pembelajaran.
5
5
5
15
30 menit
50 menit
15
5
E. Rangkuman
1. Tindak lanjut supervisi merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan dalam supervisi manajerial.
2. Tindak lanjut hasil supervisi manajerial harus diawali dengan analisis
penyebab masalah.
3. Terdapat berbagai metode analisis penyebab masalah.
4. Bentuk tindak lanjut dapat berupa pembinaan individual, pembinaan
kelompok dan pembinaan terpadu.
5. Efektivitas tindak lanjut bergantung pada ketepatan dalam analisis penyebab
masalah dan pemilihan alternatif solusi pemecahan masalah.
6. Laporan
hasil
supervisi
manajerial
merupakan
media
untuk
mengkomunikasikan hasil supervisi manajerial kepada pimpinan dan para
pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
7. Laporan supervisi manajerial sebagai bukti pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan.
8. Untuk dapat memberikan fungsinya secara optimal laporan supervisi harus
tepat isi, tepat waktu, tepat saji dan tepat alamat.
9. Delapan karakteristik standar kualitas laporan yaitu langsung, ringkas, tepat,
meyakinkan, membangun, berorientasi hasil, menarik dan tepat waktu.
F. Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran 3, ibu/bapak dapat melakukan refleksi dengan
menjawab pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang ibu/bapak pahami setelah mempelajari materi tindak lanjut dan
laporan supervisi manajerial?
2. Pengalaman penting apa yang ibu/ bapak peroleh setelah mempelajari
materi tindak lanjut dan laporan supervisi manajerial?
3. Apa manfaat materi pelatihan ini terhadap pelaksanaan tugas ibu/ bapak
sebagai pengawas sekolah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan ibu/ bapak laksanakan?
35
PENILAIAN
B. Pelaksanaan Evaluasi
1. Penilain awal (pre test), dilakukan untuk mengukur kemampuan awal
peserta. Pre test dilakukan dengan menggunakan instrumen tes.
2. Penilaian keterampilan (proses pembelajaran) Penilaian proses, dilakukan
melalui pengamatan terhadap performasi peserta pada saat praktik
terbimbing, dengan menggunakan instrumen pengamatan. komponen yang
dinilai Keterampilan berpikir, Keterampilan reaktif, Keterampilan interaktif,
Keterampilan berkontribusi dalam kelompok, Keterampilan memimpin
3. Penilaian sikap, dilakukan dengan mengamati peserta sejak awal sampai
akhir pelatihan untuk melihat, kedisiplinan, tanggung jawab dan kerjasama.
4. Penilaian akhir (post test), dilakukan dengan menggunakan instrumen tes.
Post test dilakukan pada setiap akhir mata Pelatihan untuk mengetahui
kemampuan kognitif peserta.
C. Kriteria Evaluasi
1.
2.
3.
4.
D. Nilai Akhir
Penentuan nilai akhir untuk menentukan kelulusan peserta ditetapkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
Rumus Nilai Akhir
36
Predikat
92.50 -100
Sangat Memuaskan
85.00-92.49
Memuaskan
77.50-84.99
Baik Sekali
70.00-77.49
Baik
< 70.00
Tidak Lulus
37
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Supervisi di Sekolah. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Menengah Umum. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Depdiknas 2006. Sistem Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Depdiknas. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah untuk Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ditjen. Mandikdasmen Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:
Depdiknas.
Jing GG. 2008. Digging for the Root Cause. ASQ Six Sigma Forum Magazine 7 (3) :
19 24.
Kemdiknas, 2011, Buku Kerja Pengawas, PPTK- BPSDMP-PPM, Jakarta
Kemendikbud, 2011, Buku Kerja Pengawas Sekolah, Jakarta, Pusbantensik, Badan
PSDM dan PMP Kemendikbud.
Latino RJ, Kenneth CL. 2006. Root Cause Analysis : Improving Performance for
Bottom Line Results. Florida : CRC Press.
Madijono dan Sumiati, 2010, Modul Penulisan Laporan Hasil Audit, BPKP Jakarta.
Nana Sudjana, 2012, Supervisi Pendidikan, Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas,
Binamitra Publishing
Nanang Fattah. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
Dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/ Madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 63 tahun 2009 tentang Sistim
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Kependidikan.
Permendiknas Nomor 11Tahun 2009. Tentang Perangkat Akreditasi SD/MI. Jakarta:
BAN-S/M
Permendiknas Nomor 52Tahun 2008. Tentang Perangkat Akreditasi SMA/MA.
Jakarta: BAN-S/M
PMPTK, 2009, Bahan Belajar Mandiri Supervisi Manajerial Program BERMUTU
PMPTK, 2010, Evaluasi Diri Sekolah, Apa, Mengapan dan Bagaimana, Bahan ajar
dan materi Pelatihan Penguatan Pengawas/ Kepala Sekolah.
38
39
40