Vol 5 No 1 pp 23-36
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tampung hijauan pakan dan indeks daya
dukung Desa Mulyoasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dalam mencukupi
kebutuhan pakan ternak kambing PE (Peranakan Etawah) selama satu tahun. Penelitian dil-
aksanakan pada bulan Juni 2021 sampai September 2021. Materi yang digunakan adalah: da-
ta monografi desa, peternak kambing PE, pakan hijauan yang digunakan, dan data dari dinas
terkait. Metode yang digunakan adalah survey. Analisis data menggunakan data primer dan
sekunder yang bersifat kuantitatif dipaparkan secara deskriptif. Hasil pengamatan menun-
jukan produksi segar 43.295,52 ton/tahun dari luas area tanam 588,89Ha yang terdiri dari
produksi hijauan kaliandra, gamal, rumput odot, rumput lapang, singkong, dan kopi. Penen-
tuan daya tampung dan indeks daya dukung ditentukan dari: 1) Kebutuhan pakan ternak
kambing PE selama satu tahun (2,88 ton/ha per ST) dan 2) Proper use pakan hijauan =
5.802,83ton/tahun BK. Hasil perhitungan daya tampung di Desa Mulyoasri berdasarkan BK
yaitu 2.014,87 ST diatas populasi ternak kambing saat penelitian yaitu 1.323,42 ST. Terdapat
sisa daya tampung sebesar 691,45 ST. Perhitungan IDD Desa Mulyoasri sebesar 1,52 dengan
kriteria “rawan”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah potensi produksi pakan hijauan ternak
kambing PE di Desa Mulyoasri lebih besar dari total kebutuhan pakan ternak kambing PE,
namun tingkat keamanan pakan berada dalam status rawan
Kata Kunci: Daya tampung, IDD (Indeks Daya Dukung), kambing PE, produksi hijauan.
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 23
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
ABSTRACT
This study aims to determine the forage capacity and the carrying capacity index of the
Mulyoasri Village, Ampelgading District, Malang Regency in meeting the needs of Etawah
crossbreed goats for one year. This research was conducted from June 2021 to September
2021. The materials used in this study were: village monograph data, PE goat breeders, for-
age used, and data from the relevant government or agency. The method used is a field survey.
The results showed that the fresh forage production was 43,295.52 tons/year from a planting
area of 588.89 ha, which consisted of forage production of calliandra, gamal, odot grass,
field grass, cassava, and coffee. Determination of the carrying capacity and carrying capaci-
ty index is determined from: 1) The need for feed for PE goats for one year (2.88 tons/ha per
AU) and 2) Proper use of forage feed = 5,802.83ton/year DM The calculation result of the
capacity in Mulyoasri Village based on DM is 2,014.87 AU. The results above are the popu-
lation of goats at the time of the study, namely 1,323.42 AU. There is a remaining capacity of
691.45 AU. Calculation of the Carrying Capacity Index for the Mulyoasri Village area of
1.52 with the "vulnerable" criteria. The conclusion of this study is that forage production is
still able to meet the needs of goat feed for one year and still has remaining capacity which
indicates the value of additional livestock capacity.
Key words: Carrying capacity, carrying capacity index (IDD), etawah crossbreed goats,
forage production.
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 24
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 25
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 26
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
2021 sebesar 5.477 jiwa dengan jumlah dengan curah hujan yang cukup sebesar
total KK sebanyak 1674. Desa Mulyoasri 2.500 mm/tahun menjadikan tanah di
merupakan salah satu desa di Kecamatan daerah ini subur untuk tanaman pakan
Ampelgading yang memiliki potensi ternak dan perkebunan yang dapat
peternakan dan perkebunan yang baik dimanfaatkan hasil samping produknya.
dengan iklim yang mendukung. Jumlah Tata Guna Lahan
peternak di Desa Mulyoasri menurut data Berdasarkan data monografi Desa
desa tahun 2021 sebesar 1374 orang dengan Mulyoasri Kecamatan Ampelgading
total populasi ternak kambing mencapai Kabupaten Malang, diketahui luasan
10.992 ekor. Kondisi geografis Desa penggunaan masing-masing lahan sebagai
Mulyoasri yang berada pada pegunungan berikut:
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 27
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
Berdasarkan hasil dari Tabel 2. pada jam 07.00 dan 16.00 WIB. Sedangkan
peternak kambing di Desa Mulyoasri yang untuk peternak yang memberikan pakan
memberikan pakan sebanyak 2 kali dalam ternaknya 3 kali dalam sehari sebanyak
sehari sebesar 53%. Pemberian pakan 47% dilakukan pagi, siang, dan sore hari
dilakukan pada pagi dan sore hari, yaitu pada jam 07.00, 11.00, dan 16.00.
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 28
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
Perbedaan pemberian pakan oleh peternak (2019) kulit kopi memiliki kandungan
tersebut karena beberapa peternak yang protein kasar 11,18% dan serat kasar
menjadikan usaha ternaknya sebagai usaha 21,74% sehingga cukup potensial untuk
sampingan tidak memiliki waktu yang diberikan kepada ternak. Namun
cukup untuk memberikan pakan sebanyak 3 kandungan air dalam kulit kopi yang
kali. Selain itu beberapa peternak sudah banyak, harus diolah terlebih dahulu
merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sebelum diberikan kepada ternak sehingga
pakan ternaknya dengan 2 kali pemberian peternak yang tidak memiliki waktu untuk
pakan. melakukan pengolahan limbah kulit kopi
Dari hasil wawancara, jenis pakan sebagai pakan ternak menjadi alasan
yang digunakan oleh peternak terdiri dari beberapa peternak untuk tidak
jenis legum seperti kaliandra, gamal, menggunakan kulit kopi.
sengon, nangka, tanaman dampul. Limbah Peternak yang menggunakan
perkebunan adalah daun singkong dan kulit konsentrat sebagai pakan tambahan sebesar
kopi, rumput-rumputan, pakan tambahan 13%. Hal ini dikarenakan harga konsentrat
berupa konsentrat. Terdapat 100% peternak yang mahal dan susah didapat sehingga
yang menjadikan kaliandra dan gamal peternak tidak menggunakan pakan
sebagai pakan utama. tambahan tersebut. Peternak yang
Ketersediaan tanaman kaliandra dan menggunakan konsentrat umumnya
gamal yang melimpah karena ditanam dikarenakan untuk mempercepat proses
sendiri oleh peternak di lahan tegalnya penggemukan agar ternak kambingnya bisa
sendiri membuat produksi tanaman ini cepat dijual. Jenis pakan lain seperti daun
tersedia sepajang tahun. Kaliandra dan sengon, nangka, dan dampul digunakan
gamal merupakan tanaman legum yang oleh 10% peternak. Jenis pakan tersebut
potensial untuk diberikan kepada ternak hanya sebagai pakan selingan jika
karena memiliki kandungan protein sebesar kebetulan tersedia di lahan mereka.
20-25% sesuai dengan umur pemotongan Terdapat 7% peternak yang menggunakan
(Abqoriyah, dkk., 2015). Peternak yang rumput untuk pakan karena lahan untuk
memanfaatkan limbah perkebunan seperti memproduksi pakan utama yaitu legum
daun singkong dan kulit kopi sebesar 13%. kurang cukup jumlahnya untuk memenuhi
Hal ini dikarenakan ketersediaan pakan dari kebutuhan pakan ternak kambing.
tanaman tersebut hanya ditanam oleh Peternak di lokasi penelitian
beberapa peternak dan pemahaman tentang memperoleh pakan untuk ternaknya dari
potensi penggunaan jenis pakan tersebut beberapa lokasi lahan. Lahan tegal 100%
belum terlalu populer. digunakan oleh peternak sebagai lokasi
Menurut Basri, dkk (2015) daun produksi hijauan. Tegal dimanfaatkan oleh
singkong (Manihot escullenta) baik peternak untuk menanam kaliandra dan
digunakan sebagai pakan kambing. Selain gamal sehingga luas lahan tegal mampu
sebagai sumber protein, singkong berperan secara maksimal memproduksi hijauan
sebagai zat anti cacing yang mampu pakan untuk ternak kambing. Persentase
mencegah saluran pencernaan dari lokasi pekarangan untuk memperoleh
mikroorganisme parasit, karena terdapat pakan sebesar 20%. Pekarangan biasanya
kandungan tannin didalamnya. Menurut digunakan peternak untuk menanam pohon
Palinggi et al. (2013) dalam Suratno, dkk nangka dan sengon serta sebagian kecil
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 29
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
kaliandra dan gamal yang ditanam di jenis tersebut menjelaskan kenapa lokasi tepi
lahan tersebut. Lokasi lain seperti kebun jalan hanya dimanfaatkan oleh 10%
dan tepi jalan hanya dimanfaatkan 10% dari peternak yang kebetulan memiliki lahan di
total responden peternak. pinggir jalan.
Kebun biasanya dimanfaatkan untuk Kandungan Nutrisi Hijauan di Desa
menanam kopi dan singkong sehingga Mulyoasri
hanya sebagian kecil yang memanfaatkan Berdasarkan hasil pengujian di
jenis lahan tersebut. Desa Mulyoasri laboratorium kimia Universitas
memiliki peraturan untuk memberikan Muhammadiyah Malang, kandungan nutrisi
sanksi berupa denda terhadap warga yang hijauan di Desa Mulyoasri disajikan dalam
mengambil pakan di lahan orang lain. Hal tabel Tabel 3. Sebagai berikut:
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 30
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
memilih pakan sehingga pemberian rumput kadar air yang cukup tinggi sehingga
odot sangat jarang dilakukan oleh peternak mudah mengalami kerusakan dan kurang
di Desa Mulyoasri. Rumput lapang di Desa disukai ternak. Menurut Efendi dan Harta
Mulyoasri memiliki kandungan BK 23,59%, (2013) kandungan tanin, lignin, dan kafein
PK 6,43% dan SK 3,87%. Kandungan pada kulit kopi yang tidak di fermentasi
nutrisi yang rendah ini menyebabkan dapat mengganggu pencernaan ternak
peternak jarang memberi pakan ternak apabila diberikan dalam jumlah banyak,
kambing menggunakan rumput lapang. sehingga cara yang dapat dilakukan yaitu
Limbah perkebunan seperti daun singkong dengan mengolah terlebih dahulu sebelum
memiliki kandungan BK 20,82%, PK diberikan pada ternak. Salah satu metode
23,38% dan SK 21,57%. pengolahan yang dapat diaplikasikan
Hal ini sesuai dengan penjelasan Aziz, adalah dengan teknologi fermentasi.
dkk. (2013) bahwa kandungan daun Luas Area Tanam Desa Mulyoasri
singkong yaitu BK 23,36%, PK 19,22%, Untuk mengetahui produksi hijauan
SK 15,67%. Pemberian daun singkong juga per tahun maka luas lahan yang ditanami
dibatasi oleh peternak karena kandungan hijauan diestimasi berdasarkan Subagiyo
sianida (HCN). Kandungan nutrisi kulit (2012). Hasil perhitungan estimasi luas area
kopi yaitu BK 19,27%, PK 7,76%, dan SK tanam di Desa Mulyoasri Kecamatan
17,53%. Kulit kopi yang diberikan secara Ampelgading Kabupaten Malang disajikan
langsung dalam bentuk basah, memiliki pada tabel 4. sebagai berikut:
Tanaman kopi memiliki area tanam hasil panen dan dapat dimanfaatkan sebagai
terluas yaitu 350 ha atau 59,43% dari total sumber pakan untuk ternak kambing. Masa
lahan yang ditanami hijauan. Kopi menjadi panen kopi di Desa Mulyoasri dimulai pada
komoditi unggulan dari Desa Mulyoasri bulan Mei-Juni dan berakhir sekitar
karena rata-rata penduduk memiliki lahan Agustus-September atau sekitar 3 bulan,
yang ditanami kopi sebagai sumber sedangkan untuk pemetikan buah kopi bisa
pendapatan keluarga. Limbah dari hasil dilakukan setiap 10-15 hari sekali.
panen tanaman kopi berupa kulit kopi yang Tanaman kaliandra memiliki luas area
jumlahnya berkisar antara 50 – 60% dari 147,58 ha atau 25,06% dari total luas area
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 31
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
tanam hijauan. Kaliandra banyak total luas area tanam hijauan. Rumput odot
dibudidayakan masyarakat di Desa memiliki luas area 2,51 ha atau 0,43% dari
Mulyoari sebagai tanaman pakan utama total luas area tanam. Rumput odot kurang
untuk mencukupi kebutuhan ternak dibudidayakan oleh masyarakat karena
kambing. kebutuhan pakan sudah tercukupi dari hasil
Hampir di setiap jenis lahan ditanami tanaman kaliandra dan gamal. Singkong
tanaman kaliandra. Selain sebagai tanaman memiliki luas area tanam 7 ha atau 1,19%
pakan, kaliandra juga ditanam sebagai dari total luas ara tanam Desa Mulyoasri.
pagar untuk pembatas lahan satu dengan Singkong ditanam di tegalan oleh
yang lain. Tanaman gamal memiliki luas masyarakat sebagai sumber pendapatan
76,79 ha atau 13,04% dari total area tanam masyarakat. Hasil sisa panen singkong
hijauan. Gamal juga dimanfaatkan sebagai berupa daun singkong dimanfaatkan oleh
tanaman pakan utama untuk ternak peternak untuk menambah jumlah produksi
kambing di Desa Mulyoasri. Selain itu pakan untuk mencukubi kebutuhan ternak.
tanaman gamal juga dimanfaatkan sebagai Potensi Produksi Hijauan
tegakan di area tegal dan sebagai pembatas Berdasarkan hasil perhitungan
di lahan tegal. Rumput lapang adalah produksi hijauan pakan per hektar dan
hijauan yang banyak tumbuh di kawasan estimasi luas area tanam di Desa Mulyoasri,
tegal dan pinggir jalan Desa Mulyoasri maka didapatkan hasil produksi hijauan
yang mencapai 5,92 ha atau 1,01% dari segar per tahun sebagai berikut:
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 32
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
besar, namun peternak menjadikan tanaman limbah perkebunan tersebut hanya pada
tersebut untuk subtitusi pakan jika produksi masa panen yaitu pada bulan Agustus –
leguminosa sedang sedikit. Oktober.
Produksi limbah perkebunan seperti Proper Use Factor (PUF)
daun singkong dan kulit kopi sebesar Menurut Rohmana (2018) dalam
1.058,40 (ton/tahun) dan 336,00 (ton/tahun). peternakan dengan sistem kandang atau
Produksi segar daun singkong dan kulit intensif, proper use factor digunakan untuk
kopi tidak sebesar produksi segar melihat jumlah pakan yang digunakan oleh
leguminosa dan rumput karena jumlah ternak. Berdasarkan hal tersebut, total
intensitas tanaman dan area tanam tidak proper use factor pakan di Desa Mulyoasri
terlalu luas. Selain itu ketersediaan dari adalah sebagai berikut:
Daun singkong memiliki nilai PUF chopper agar tekstur dari rumput lebih
tertinggi sebesar 64,6%. Saat diberikan halus dan dapat dimanfaatkan ternak untuk
pada ternak, daun singkong hanya pakan lebih maksimal.
menyisakan bagian dalam batang. Daun, Daya Tampung Ternak Desa Mulyoasri
tangkai daun, dan kulit batang habis Berdasarkan perhitungan total proper
dimakan oleh ternak. Kaliandra memiliki use factor pakan hijauan pada tabel 6. Daya
nilai proper use sebesar 57% dimana tampung ternak Desa Mulyoasri dapat
hampir seluruh bagian tanaman kaliandra dilihat pada Tabel 7.
dimakan oleh ternak kecuali batang keras. Dari Tabel 7. dapat dilihat bahwa
Nilai proper use untuk tanaman gamal jumlah satuan ternak (ST) di Desa
sebesar 43,7%. Mulyoasri sebesar 1.323,42 yang terdiri
Pemanfaatan tanaman gamal oleh dari ternak kambing dewasa, kambing
ternak hampir sama dengan kaliandra, muda. Berdasarkan nilai satuan ternak
tetapi gamal memiliki batang yang lebih tersebut maka dapat dibandingkan antara
besar dan berat daripada kaliandra sehingga jumlah satuan ternak dengan kebutuhan
nilai proper use nya lebih rendah dari pakan ternak selama satu tahun.
kaliandra. Rumput odot dan rumput lapang Daya tampung Desa Mulyoasri
memiliki nilai proper use terendah karena merupakan kemampuan untuk
ternak kambing kurang menyukau menyediakan pakan hijauan untuk
rerumputan, sehingga pemanfaatannya oleh mencukupi kebutuhan pakan ternak selama
ternak juga sedikit. Untuk mengatasi hal satu tahun. Kebutuhan pakan ternak dalam
tersebut, umumnya peternak menggunakan bentuk Bahan Kering (BK) dijumlahkan
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 33
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
masing untuk menghitung kebutuhan pakan diketahui bahwa daya tampung Desa
ternak. Tingkat proper use BK digunakan Mulyoasri sebesar 2.014,87 dan mampu
untuk menentukan kebutuhan hijauan memenuhi kebutuhan pakan ternak dengan
karena tidak semua total BK dikonsumsi populasi 1.323,42 ST.
oleh ternak. Jumlah hijauan yang tersedia Sisa daya tampung menandakan
di Desa Mulyoasri menurut BK adalah potensi pengembangan ternak dimana
5.802,83 (ton/tahun) dimana kebutuhan masih terdapat sisa pakan yang mampu
pakan untuk setiap ST adalah 8,00 kg mencukupi kebutuhan ternak sebesar
BK/hari atau 2,88 ton BK/tahun (Ashari et 691,45 ST atau 4.840 ekor kambing PE
al., 1995). Dari data tersebut dapat dewasa.
Menurut Umela (2016) Nilai tampung yang tinggi ini disebabkan oleh
kapasitas peningkatan produksi ternak ialah tingginya intensitas tanaman pakan yang
satuan ternak yang dapat ditambahkan pada ditanam oleh peternak di berbagai jenis
wilayah tertentu dan didasarkan pada lahan di Desa Mulyoasri sehingga produksi
ketersediaan hijauan pakan seperti hijauan hijauan pakan ternak mampu mencukupi
rumput atau hijauan yang berasal dari kebutuhan pakan kambing PE selama satu
limbah tanaman pangan dari hasil samping tahun.
panen. Kapasitas penambahan populasi Indeks Daya Dukung Desa Mulyoasri
ternak dipengaruhi oleh luas lahan Hasil perhitungan Indeks Daya
pertanian, produktivitas pertanian, luas Dukung Desa Mulyoasri disajikan pada
hutan dan populasi ternak yang ada. Daya Tabel 8. Sebagai berikut:
Indeks daya dukung adalah nilai bahwa hasil perhitungan indeks daya
untuk mengukur tingkat pengembangan dukung ternak di Desa Mulyoasri sebesar
suatu wilayah berdasarkan daya tampung 1,52. Jika nilai IDD 1,5-2 menandakan
ternak dibagi dengan jumlah populasi wilayah tersebut memiliki kriteria rawan.
ternak dalam ST. IDD juga digunakan Namun mengingat produksi hijauan di
untuk menilai tingkat keamanan pakan Desa Mulyoasri berdasarkan perhitungan
ternak pada suatu wilayah guna mendukung Daya Tampung hijauan masih mampu
keberlangsungan hidup ternak yang ada untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak
pada wilayah tersebut (Triyanto et al., kambing di Desa Mulyoasri. Berdasarkan
2018). Berdasarkan Tabel.15 menunjukan hal tersebut dapat dirtikan bahwa ternak
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 34
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 35
Dian Heru Tommy Mashudi, Dkk 2022
Tampung Wilayah Desa Sumbung Suratno, H., Usman, Y., & Samadi, S.
Kecamatan Cepogo Kabupaten (2020). Analisis kandungan nutrisi
Boyolali. Universitas Brawijaya. kulit kopi (coffea sp ) yang
Rohmana, S. S. (2018). Potensi Pakan difermentasi dengan berbagai bahan
Hijauan Ternak Kambing Peranakan inokulan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Etawah Di Desa Ngargosari Pertanian, 4(4), 293–300. https://doi.
Kecamatan Samigaluh Kabupaten org/10.17969/jimfp.v4i4.11739
Kulonprogo. Universitas Mercubuana. Susanti, S. E., & Marhaeniyanto. (2014).
Saking, N., & Qomariyah, N. (2017). Kadar saponin daun tanaman yang
Identifikasi hijauan makanan ternak berfungsi menekan gas metana secara
(HMT) Lokal mendukung in vitro. Buana Sains, 14(1), 29–38.
produktivitas sapi potong Di Triyanto, E. S., Rahayu, & Purnomo, S. H.
Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar (2018). Analisis daya dukung wilayah
Nasional Teknologi Peternakan Dan pengembangan sapi potong Di
Veteriner, 558–565. Kabupaten Gunungkidul. Seminar
Saputra, J. I. (2016). Analisis potensi daya Nasional Dalam Rangka Dies Natalis
dukung pengembangan peternakan UNS Ke 42.
sapi potong di Kabupaten Pesawaran. Umela, S., & Bulontio, N. (2016). Daya
Universitas Lampung. dukung jerami jagung sebagai pakan
Subagiyo, I. (2012). Mozaik Hijauan ternak sapi potong. Jtech, 4(1),
Tanaman Pakan Ternak. Bayumedia. 64–72.
DOI: 10.21776/ub.jnt.2021.005.01.3 36