Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No.

1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

ANALISIS KEUNTUNGAN INTEGRASI USAHA TERNAK BABI


DENGAN IKAN MUJAIR DI KECAMATAN SONDER
KABUPATEN MINAHASA

Dalton R. Abraham; M. A. V. Manese*); L. W. Sondakh*); Nansi M. Santa*)

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115.

ABSTRAK1 region area up 5.672,2 ha. The peoples in


this area used to cultivate their land or
Kecamatan Sonder merupakan salah satu
raise livestock as common activity. There
kecamatan yang ada di Kabupaten
was 5.963 heads of pig spread over ten
Minahasa dengan luas wilayah 5.672,2 ha.
vellages. The aim of this research were to
Umumnya masyarakat di Kecamatan
find out the method performed by farmers
Sonder berprofesi sebagai
in combining pig and mujair fish as
petani/peternak. Populasi ternak babi di
intergrated farming and its provitability.
Kecamatan Sonder sebesar 5.963 ekor
Research was conducted in two vellages
yang tersebar di 10 desa. Masalah dalam
consist of Talikuran and Kauneran. Data
penelitian ini adalah bagaimana peternak
collection was focused on 30 farmers as
mengelola usaha ternak babi yang
respondents. The research area was
diintegrasikan dengan ikan mujair dan
chosen by purpossive random sampling
berapa keuntungan usaha ternak babi
methode because it had most pig
tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di
population in amount. The result of the
Kecamatan Sonder pada 2 desa yaitu desa
study indicated that integrated farming
Talikuran dan desa Kauneran dari tanggal
system between pig and mujair fish was
16 Oktober sampai 20 November 2012
profitable because farmers gained net in
dengan jumlah responden sebanyak 30
come Rp 198.188.000/periode and Rp
orang. Metode pengumpulan data
6.606.267/respondent in averages.
menggunakan metode survei. Metode
penentuan sampel ditentukan secara Keywords: Integrated, Pig Farming,
sengaja dengan pertimbangan memiliki Mujair Fish
populasi ternak babi terbanyak. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa PENDAHULUAN
keuntungan integrasi usaha ternak babi Peternakan merupakan salah satu
dengan ikan mujair sebesar Rp sub sektor pertanian yang berperan
198.188.000/periode produksi dengan penting dalam menunjang kebutuhan
rata-rata Rp 6.606.267/responden. masyarakat sebagai sumber protein
Kata Kunci:Integrasi, Usaha Ternak hewani. Usaha ternak babi merupakan
Babi, Ikan Mujair salah satu usaha peternakan yang
ABSTRACT dapat menyediakan sumber protein
hewani dalam bentuk daging.
PROVITABILITY ANALISYS OF Pengelolaan usaha ternak babi
INTEGRATED FARMING
berhubungan erat dengan sumberdaya
BETWEENPIG AND MUJAIR FISH ON
SONDER SUB-DISTRICTMINAHASA yang dimiliki oleh peternak dalam
REGENCY. Sonder sub district was menjalankan usahanya. Sumberdaya
located in Minahasa regency with the dapat berupa modal untuk membiayai
proses produksi dan keterampilan
* beternak yang merupakan kendala
Dosen Pembimbing

1
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

dalam berusaha ternak babi. Peternak mempunyai potensi sebagai daerah


diperhadapkan pada pengambilan pengembangan usaha peternakan babi.
keputusan dalam proses produksi Populasi ternak babi di Kecamatan
dengan memperhitungkan biaya Sonder pada tahun 2010 berjumlah
produksi. Hal ini disebabkan karena 18,930 ekor yang terdiri dari jantan
biaya produksi berhubungan dengan 1.937 ekor dan betina 16.993 ekor.
jumlah yang akan diproduksi. Dengan Tujuan penelitian ini untuk
kata lain biaya produksi merupakan menganalisis keuntungan integrasi
faktor penentu dalam produksi ternak usaha ternak babi dengan ikan mujair.
(Rahardi, dkk. 2003).
MATERI DAN METODE
Perhatian masyarakat terhadap
PENELITIAN
beternak babi cukup besar karena
tujuan memelihara ternak babi selain Penelitian ini dilaksanakan di
untuk memenuhi kebutuhan daging Kecamatan Sonder dari tanggal 16
bagi masyarakat juga menambah Oktober 2012 sampai dengan 20
penghasilan keluarga. Apabila dikelola November 2012.Data dalam penelitian
dengan baik, usaha ternak babi dapat ini dikumpulkan dengan menggunakan
memberikan keuntungan bagi metode survei. Metode survei
peternak, karena ternak babi dapat merupakan suatu
dijual pada umur lepas sapih (5-6 teknikpengumpulaninformasi yang
minggu) dan 8-9 bulan dengan bobot dilakukan dengan cara menyusun
berat badan 90-110 kg. Selain itu, daftarpertanyaan yang diajukan pada
siklus reproduksi serta laju peternak babi di Kecamatan Sonder.
pertumbuhan ternak babi relatif cepat Jenis data yang digunakan dalam
dan membutuhkan perhatian dalam penelitian ini yaitu data primer dan
aspek tatalaksana pemeliharaan serta sekunder. Data primer meliputi data
pemberian pakan. yang diperoleh melalui wawancara
Usaha ternak babi yang dipelihara langsung dengan responden yang
di pemukiman penduduk dapat berpedoman pada daftar pertanyaan
menimbulkan permasalahan (kuesioner) yang telah disediakan serta
lingkungan. Permasalahan yang paling melakukan teknik observasi dengan
sering terjadi adalah kesulitan mengamati secara langsung dilokasi
pembuanganlimbah ternak babi yang penelitian di Kecamatan Sonder. Data
dapat berupa kotoran ternak dan sisa- sekunder meliputi data yang diperoleh
sisa pakan ternak yang terbuang. Sisa dari lembaga atau instansi yang terkait
pakan yang terbuang dan berada di antara lain kantor Dinas Kehewanan
kandang ternak mengakibatkan Kabupaten Minahasa, kantor Dinas
berkembangnya bakteri serta Kecamatan Sonder, BP3K (Balai
menimbulkan penyakit ternak. Selain Penyuluhan Pertanian Peternakan
itu, sisa pakan tersebut dapat Kecamatan Sonder) dan dari Kantor
mengurangi pendapatan yang Desa.
diperoleh (Santa, 2011). Metode penentuan sampel
Kecamatan Sonder merupakan dilakukan dalam dua tahap. Tahap
salah satu kecamatan yang ada di pertama penentuan lokasi yaitu desa
Kabupaten Minahasa yang sampel yang ditentukan secara sengaja
dengan pertimbangan memiliki

2
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

jumlahpopulasi ternak babi biaya tetap dan biaya tidak tetap,


terbanyak(Singaribun dan Effendi, dihitung dalm Rp/periode
2011). produksi.
Berdasarkan pertimbangan 6. Biayatetapusahaternakbabiialahbia
tersebut, maka dipilih dua desa yaitu ya yang
Desa Talikuran dan Desa Kauneran. dikeluarkansaatmemeliharaternakb
Tahap kedua yaitu penentuan abiyaitupenyusutankandangdanper
responden menentukan peternak alatandihitung dalam Rp/periode
sebagai responden sebagai berikut: produksi (satu periode produksi
1. memiliki minimal 2 ekor induk. sembilan (9) bulan).
2. lama usaha lebih dari 1 tahun. 7. Biayatetapusahaikanmujairialahbia
3. peternak yang memelihara ikan ya yang
mujair. dikeluarkansaatmemeliharaikanmu
Pengertian dan batasan-batasan jairyaituperalatandihitung dalam
variabel yang digunakan dalam Rp/periode produksi (satu periode
penelitian ini, ialah: produksi tiga (3) bulan).
1. Penerimaan usaha ternak babi 8. Biayatidaktetapusahaternakbabiial
ialah penerimaan yang diterima ahbiayaoperasionaldalam proses
petani peternak dari hasil pemeliharaanternakbabiyaitubiaya
penjualan ternak babi dihitung pakan, biayavitamin,
dalam Rp/periode produksi danbiayatenagakerjadihitungdalam
(satu periode produksi sembilan Rp/periode produksi (satu periode
(9) bulan). produksi sembilan (9) bulan).
2. Penerimaan usaha ikan mujair 9. Biayatidaktetapusahaikanmujairial
ialah penerimaan yang diterima ahbiayaoperasionaldalam proses
petani peternak dari hasil pemeliharaanikanmujairyaitubiaya
penjualanikan mujairdihitung tenagakerjadihitungdalamRp/perio
dalam Rp/periode produksi de produksi (satu periode produksi
(satu periode produksi tiga (3) tiga (3) bulan).
bulan). Model analisis data yang
3. Keuntungan usaha ternak babi digunakanyaitu yang
ialah hasil yang diterima dari pertamapendekatananalisisdeskriptif.
selisih penerimaan dan seluruh Model yang keduamenggunakan
biaya yang dikeluarkan peternak rumus analisis keuntungan menurut
dihitung dalam Rp/periode Soekartawi (2003).
produksi. a. Keuntungan ternak babi
4. Keuntungan usaha ikan mujair
Ktb = PrTtb – Btb
ialah hasil yang diterima dari
= PrTtb – (BTtb + BTTtb)
selisih penerimaan dan seluruh
biaya yang dikeluarkan peternak Keterangan:
dihitung dalam Rp/periode Ktb= Keuntungan Ternak Babi
produksi. (Rp/periode produksi).
5. Biaya adalah biaya yang PrTtb= Penerimaan Total Ternak Babi
dikeluarkan dalam produksi pada (Rp/periode produksi).
masing-masing usaha meliputi

3
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

BTtb= Biaya Tetap Ternak Babi HASIL DAN PEMBAHASAN


(Rp/periode produksi).
BTTtb= Biaya Tidak Tetap Ternak Babi Keadaan Umum Daerah Penelitian
(Rp/periode produksi).
Wilayah Kecamatan Sonder
b. Keuntungan mujair merupakan salah satu kecamatan yang
Kim = PrTim – Bim ada di kabupaten Minahasa terletak
= PrTim – (BTim + BTTim) antara 10 – 110 Lintang Utara, 640 –
1230 Bujur Timur. Wilayah
Keterangan: Kecamatan Sonder terletak kurang
Kim = Keuntungan Ikan Mujair lebih 40 km sebelah selatan ibukota
(Rp/periode produksi). Propinsi Sulawesi Utara dan 20 km
PrTim = Penerimaan Total dari ibukota Kabupaten Minahasa.
Ikan Mujair (Rp/periode produksi). Kecamatan Sonder memiliki 10 desa
BTim = Biaya Tetap Ikan yaitu; Leilem, Kolongan Atas,
Mujair (Rp/periode produksi). Kauneran, Talikuran, Sendangan,
BTTim = Biaya Tidak Tetap Rambunan, Sawangan, Tincep,
Ikan Mujair (Rp/periode produksi).
Timbukar dan Taunelet.
c. Keuntungan ternak babi dengan Karakteristik Responden
ikan mujair Umur

Ktb–Kim = PrTtb + PrTim – (BTtb + BTim Salah satu faktor yang


+ BTTtb + BTTim) mempengaruhi kemampuan dan
kemauan seseorang dalam berusaha
ialah umur. Hal ini sesuai dengan
Keterangan: pendapat Soekartawi (2003) bahwa,
Ktb–Kim = Keuntungan Ternak Babi Di pada umur muda biasanya seseorang
integrasikan Dengan Ikan Mujair mempunyai semangat ingin tahu apa
PrTtb = Penerimaan Total yang mereka belum ketahui dengan
Ternak Babi (Rp/periode produksi). demikian mereka berusaha lebih cepat
BTtb = Biaya Tetap melakukan adopsi inovasi walaupun
Ternak Babi (Rp/periode produksi). sebenarnya mereka belum
BTTtb = Biaya Tidak
berpengalaman dalam soal adopsi
Tetap Ternak Babi (Rp/periode produksi).
PrTim = Penerimaan Total tersebut. Hasil penelitian
Ikan Mujair (Rp/periode produksi). menunjukkan bahwa kelompok umur
BTim = Biaya Tetap Ikan 20-30 tahun sebanyak 2 responden
Mujair (Rp/periode produksi). (6,67 persen), 31-40 sebanyak 14
BTTim = Biaya Tidak Tetap responden (46,67 persen), 41-50
Ikan Mujair (Rp/periode produksi). sebanyak 10 responden (33,33 persen)
dan umur > 50 sebanyak 4 responden
(13,33 persen).

4
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

Pendidikan peliharaan adalah babi Duroc dan


babi Landrace. Williamson and Payne
Pendidikan merupakan salah (2002)
satu sarana penunjang dalam menyatakanbahwababiLandracemerup
pembangunan baik sektor pertanian, akanhasilpersilanganantarapejantanLa
sektor industri dan jasa. Pendidikan rge Whitedenganinduklokal.Menurut
dari seseorang akan mempengaruhi Blakely and Bade (2007)
cara berpikir sehingga dalam bekerja babiiniberasaldari Denmark
mereka memperhitungkan perkerjaan danmerupakanbabi bacon yang
yang menguntungkan dan merugikan berkualitastinggi.
(Soekartawi, 2002). Hasil penelitian Ciri-ciri ternak Babi Duroc ialah;
menunjukkan bahwa sebagian besar tubuh panjang dan besar, warna merah
responden berpendidikan SMA yaitu tua, punggung berbentuk busur yang
sebesar 18 persen, SMP 26,67 persen, dimulai dari leher sampai ekor dengan
perguruan tinggi 16,67 persen dan SD titik tertinggi ditengah-tengah, ukuran
6,67 persen. kepala sedang dan muka agak cekung
Lama Usaha serta produksi susu cukup baik dan
banyak anak. Ternak babi jenis
Pengalaman dalam suatu usaha Landrace mempunyai ciri-ciri; tubuh
merupakan salah satu faktor penentu panjang, besar dan lebar, warna putih
keberhasilan, dimana faktor dengan bulu yang halus, kepala kecil
pengalaman sangat ditentukan oleh agak panjang, dengan telinga terkulai,
lamanya usaha. Peternak yang leher panjang, punggung membentuk
menjalankan usaha ternak babi 1-10 seperti busur, panjang dan lebar, kaki
tahun berjumlah 9 responden (30 letaknya baik dan kuat (Sinaga,
persen), 11-20 tahun berjumlah 13 2010).
responden (43,33 persen) dan 21-30
sebanyak 8 responden (26,67 persen). Kandang dan Perlengkapan
Pekerjaan Kandang merupakan hal yang
sangat penting dalam menunjang
Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan usaha, karena kandang
bahwa sebagian pekerjaan responden berfungsi untuk melindungi ternak
adalah petani dan peternak sebayak 21 terhadap hujan dan panas sinar
responden (70 persen), kemudian matahari, serangan binatang buas,
peternak yang bekerja sebagai pencuri dan untuk memudahkan
pedagang sebanyak 3 responden (10 tatalaksana seperti pemberian pakan,
persen) dan peternak yang bekerja membersihkan kandang, memandikan
sebagai pegawai sebanyak 6 babi dan pengontrolan penyakit
responden (20 persen). (Sinaga, 2012).
Usaha Peternakan Babi Di Berdasakan hasil pengamatan
Kecamatan Sonder dilokasi penelitian, kondisi lingkungan
sekitar kandang babi terdapat sungai.
Jenis Ternak Babi Tempat kedudukan kandang babi
Berdasarkan hasil penelitian milik peternak berada di dekat sungai
menunjukkanbahwa, jenis bangsa babi di belakang rumah penduduk.

5
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

Kontruksi kandang babi permanen sekop dan selang air), Sedangkan


berlantai beton, beratapkan seng dan biaya tidak tetap meliputi: biaya
di samping kandang terdapat bak pakan, vitamin dan upah tenaga kerja.
untuk pembuangan limbah serta sisa- Rata-rata komposisi biaya tetap per
sisa makanan ternak babi. Peralatan responden berjumlah
yang ada pada peternak umumnya Rp.77.000/periode produksi dan rata-
terdiri dari: sapu pembersih, ember, rata komposisi biaya tidak tetap per
sekop, kabel listrik dan selang air. responden berjumlah
Tetapi ada juga beberapa peternak Rp.7.892.500/periode produksi. jadi,
sudah memiliki alat timbangan. rata-rata komposisi biaya tetap dan
tidak tetap per responden berjumlah
Pakan Ternak
Rp.7.969.500/periode produksi.
Pakan ternak atau ransum
merupakan faktor produksi utama
dalam usaha ternak babi karena Usaha Ikan Mujair
mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi. Hasil penelitian Jenis Ikan Mujair
Jenis ikan mujair yang dikenal
menunjukkan pemberian pakan untuk
antara lain: mujair biasa, mujair merah
ternak babi dilakukan 2 kali sehari.
(mujarah) atau jamerah dan mujair
Pakan yang diberikan untuk ternak
albino.
babi ialah jagung, dedak atau biasa
IkaniniberasaldariperairanAfrikadanpe
disebut konga, konsentrat dan vitamin
rtama kali di Indonesia
(pigmix).
ditemukanolehbapakMujair di
muarasungaiSerangpantaiselatanBlitar
Sisitem Pemeliharaan
JawaTimurpadatahun 1939 (Rahardi,
Sistem pemeliharaan ternak babi
2003).Berdasarkan hasil penelitian
di lokasi penelitian menunjukkan
bahwa, ikan mujair yang dipelihara
bahwa, anak babi yang baru lahir
ialah jenis mujair biasa dengan ciri-
segera ditolong dan dibersihkan
ciri, bentuk badan pipih dengan warna
selaput lendir yang menutup tubuhnya,
abu-abu, coklat atau hitam.
terutama lubang mulut dan hidung.
Selanjutnya dilakukan pemotongan Kolam dan Perlengkapan
tali pusar, dari bekas luka pemotongan Hasil penelitian menunjukkan
diberikan disinfektan berupa betadin. bahwa kolam di lokasi penelitian
Anak babi yang berumur 1 hari segera terbagi 2 yaitu, (1) kolam pembesaran,
mendapat kolostrum yang kaya yang berfungsi sebagai kolam
antibodi dan anak babi yang baru lahir pemeliharaan induk dan juga sebagai
dituntun untuk menyusui. Pemisahan pemeliharaan benih; (2) kolam
anak babi dilakukan peternak pada pemberokan, yang berfungsi sebagai
umur 7-8 minggu. tempat pembersihan ikan sebelum
dipasarkan. Alat yang digunakan
Biaya Usaha Ternak Babi dalam usaha perikanan ikan mujair
Penggunaan biaya dalam usaha ialah, jala yang berfungsi untuk
ini meliputi biaya tetap dan biaya tidak menangkap ikan mujair.
tetap. Biaya tetap meliputi: biaya
penyusutan kandang/peralatan (ember, Pakan Ikan Mujair

6
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

Hasil penelitian menunjukkan tetap. Biaya tetap meliputi biaya


bahwa pakan ikan mujair hanya perlengkapan (jala) sebesar Rp.
berupa sisa-sisa makanan dan kotoran 1.350.000, dengan rata-rata
atau limbah dari ternak babi. Rp.45.000/responden. Sedangkan
untuk biaya tidak tetap meliputi upah
Sistem Pemeliharaan Ikan Mujair tenaga kerja sebesar Rp 14.100.000,
Hasil penelitian menunjukkan dengan rata-rata Rp.
bahwa sistem pemeliharaan ikan 470.000/responden. Total biaya usaha
mujair yaitu ikan mujair dibiarkan ikan mujair selama 3 periode sebesar
begitu saja tanpa adanya penanganan Rp. 15.450.000 dengan rata-rata Rp.
khusus, baik dalam hal pakan maupun 515.000/responden.
dalam penanganan hama dan penyakit.
Hal yang dilakukan hanya Pola Integrasi Usaha Ternak Babi
pengontrolan saluran air/saluran Dengan Ikan Mujair
pembuangan.
Pola integrasi usaha ternak babi dan
Biaya Usaha Ikan Mujair ikan mujair di lokasi penelitian dapat
Hasil penelitian menunjukkan dilihat seperti pada Gambar 1.
bahwa penggunaan biaya dalam usaha
ini meliputi biaya tetap dan biaya tidak

7
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

TENAGA KERJA
KELUARGA

BIAYA USAHA SISA PAKAN USAHA


PAKAN TERNAK BABI DALAM KANDANG IKAN MUJAIR

KOTORAN/LIMBAH PAKAN

Gambar 1.Pola Integrasi Usaha Ternak Babi dengan Ikan Mujair


Di Kecamatan Kecamatan Sonder

Gambar 1 menunjukkan tempat pemeliharaan ikan mujair


bahwa, pada usaha ternak babi bukanlah kolam yang airnya tenang
diperlukan biaya pakan, sedangkan seperti kolam-kolam pada umumnya,
pada usaha ikan mujair tidak tetapi kolam tempat pemeliharaan ikan
memerlukan biaya pakan, hanya sisa mujair ini adalah kolam yang airnya
pakan dan kotoran/limbah dari deras.
kandang babi. Sisa-sisa pakan ternak
babi itulah yang dijadikan pakan untuk Analisis Keuntungan.
ikan mujair. Pada integrasi usaha Berdasarkan hasil perhitungan
ternak babi dengan ikan mujair faktor keuntungan usaha ternak babi di
tenaga kerja keluarga digunakan wilayah penelitian sebesar
secara bersamaan dalam mengelola Rp.179.213.000/periode produksi,
usaha ternak babi dengan usaha ikan dengan rata-rata sebesar
mujair. Rp.5.974.000/responden. Sedangkan
Hasil penelitian menunjukkan keuntungan usaha ikan mujair sebesar
bahwa pada pola integrasi usaha Rp.18.975.000, dengan rata-rata
ternak babi dengan ikan mujair, sistem sebesar Rp.632.500/responden.
pembuangan sisa pakan dan Keuntungan integrasi usaha ternak
limbah/kotoran ternak babi tidak babi dengan ikan mujair yaitu:
langsung dialirkan dimana tempat Keuntungan Ternak Babi–Ikan Mujair
pemeliharaan ikan mujair. Tetapi, sisa
pakan dan limbah/kotoran ternak babi Ktb─Kim = PrTtb + PrTim – (BTtb +
dialirkan terlebih dahulu ke BTim + BTTtb + BTTim)
got/selokan yang terletak diantara
kandang babi dengan kolam tempat
pemeliharaan ikan mujair. Kolam

8
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

Keuntungan ternak babi↔ikan mujair 1. Besar keuntungan yang diperoleh


dari usaha ternak babi di
Ktb─Kim = 418.300.000+ 34.425.000– Kecamatan Sonder sebesar Rp
254.537.000= 452.725.000 – 179.213.000/periode produksi atau
254.537.000=Rp 198.188.000 dengan rata-rata sebesar
Rp. 5.973.767/responden.
Rata-rata keuntungan usaha ternak 2. Besar keuntungan yang diperoleh
babi – ikan mujair : dari usaha ikan mujair di
Kecamatan Sonder sebesar Rp
198.188.000 18.975.000 dengan rata-rata
  Rp 6.606.267 / sebesar Rp.632.500/responden.
30
3. Besar keuntungan yang diperoleh
responden
dari integrasi usaha ternak babi
Berdasarkan hasil persamaan dengan ikan mujair di Kecamatan
cdiatas maka keuntungan usaha ternak Sonder sebesar Rp
babi diintegrasikan dengan ikan mujair 198.188.000/periode produksi atau
diwilayah penelitian sebesar dengan rata-rata sebesar
Rp198.188.000/periode produksi, Rp.6.606.267/responden.
dengan rata-rata sebesar Usaha ternak babi yang
Rp.6.606.267/responden. diintegrasikan dengan ikan mujair
lebih menguntungkan dibandingkan
KESIMPULAN dengan hanya mengusahakan ternak
Berdasarkan hasil penelitian dapat babi atau ikan mujair saja.
disimpulkan bahwa:
Sinaga, S. 2010. Bangsa Babi.
DAFTAR PUSTAKA http://blogs.unpad.ac.id/saulandsi
naga
Blakely, J and D.H. Bade.2007. Ilmu
Sinaga, S. 2012. Perkandangan Babi.
Peternakan.Universitas Gajah
http://blogs.unpad.ac.id/saulandsi
Mada Press. Yogyakarta.
naga.
Rahardi, F; I. Satyawibaw, R. N.
Santa, N. M, Masyhuri, S. Hartono,
Setyowati. 2003. Agribisnis
Suhardyastuti, 2011.Analisis
Peternakan. Cetakan Sembilan.
Pengambilan Keputusan Pilihan
PT Penebar Swadaya (Anggota
Tujuan Usaha dan Ekonomi R. T.
IKAPI). Jakarta.
Tani Ternak Babi Di kabupaten
Rahardi, F. 2003. Agribisnis
Minahasa.
Perikanan. Penerbit Swadaya.
Singaribun, M. Effendi, S. 2011.
Jakarta.
Metode Penelitian Survei.
Soekartawi. 2002. Pembangunan
LP3ES, Lembaga Penelitian,
Pertanian “Modernisasi” UI.
Pendidikan, Penerangan Ekonomi
Press. Jakarta.
Dan Sosial. Jakarta.
Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi
Williamson, G. dan W.J.A. Payne.
Produksi, PT. Raja Grafindo
2002. Pengantar peternakan di
Persada. Jakarta.
daerah tropis. Cetakan pertama.
Terjemahan: S.G.N. Djiwa

9
Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), Vol. 31 No. 1 : 1–10 (Juli 2013) ISSN 0852-2626

Darmadja. Gadjah Mada


University Press. Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai