2019
Synergy and
Maintaining
Committed to be Sustainable
2018
A Reliable Partner Growth
During The
Mempertahankan Uncertainties
Kualitas dan
Pertumbuhan yang
Membangun Berkesinambungan
Sinergi dan
Kemitraan yang
Solid untuk
Mempertahankan
Pertumbuhan yang
Berkualitas
2022
Move Faster,
Grow Stronger
Setelah melalui 2 tahun pandemi COVID-19, tahun senantiasa berupaya melakukan enhancement pada
2022 diawali dengan harapan dan semangat baru proses (process) dengan pemanfaatan teknologi
dengan mulai pulihnya Indonesia dan dunia dari (technology) dan mengembangkan kapasitas dan
pandemi yang diiringi dengan pemulihan dari segi kapabilitas sumber daya manusia (people) yang
perekonomian. Namun, gejolak geopolitik global kami miliki. Di tahun 2022, simplifikasi proses
yang terutama disebabkan oleh konflik Rusia pembiayaan dan pemanfaatan teknologi Robotic
dan Ukraina menyebabkan tahun 2022 kembali Process Automation (RPA) menandai upaya kami
menjadi tahun yang cukup menantang dengan laju untuk memberikan solusi pembiayaan yang andal
inflasi yang semakin meninggi. Meski demikian, dan terpercaya.
pemerintah Indonesia berhasil menjaga kinerja
perekonomian Indonesia di tengah volatilitas Sebagai pelaku industri jasa keuangan, meningkatkan
global. BCAS pun terus mendukung perekonomian literasi keuangan juga menjadi bagian dari tanggung
Indonesia dengan berkomitmen menciptakan jawab kami kepada masyarakat. Di tahun 2022,
kinerja yang membanggakan. BCAS mengembangkan program pemberdayaan
dan pendampingan pelaku UMKM perempuan
Sebagai Bank Syariah, kami menyadari bahwa melalui program WEpreneur. Melalui program
kehadiran BCAS di Indonesia mengemban amanah ini, BCAS berupaya mengembangkan kapasitas
yang tinggi, tidak hanya menjadi institusi keuangan kewirausahaan para UMKM perempuan, mencetak
semata. Kami hadir di Indonesia untuk memberikan mentor-mentor pengusaha dan mendorong para
solusi bagi kebutuhan nasabah dan berkontribusi mentor untuk menularkan pengetahuan yang telah
terhadap perekonomian bangsa. Karena itu, dimiliki kepada komunitas UMKM perempuan yang
BCAS senantiasa berupaya untuk bergerak cepat lebih luas.
mengembangkan diri dan mengembangkan
berbagai produk dan layanan yang ditawarkan, Kami menyadari bahwa setiap upaya kami dalam
terutama dari segi digital. Di tahun 2022, BCAS menjalankan bisnis perbankan harus dilakukan
menyempurnakan aplikasi BCA Syariah Mobile dengan bertanggung jawab dan selaras dengan
dengan tampilan yang lebih segar serta dengan alam. Untuk itu, inisiatif-inisiatif penerapan Keuangan
tambahan fitur yang memberikan customer Berkelanjutan terus kami perkuat di antaranya
experience yang lebih menyenangkan. dengan memperluas penyaluran pembiayaan
kepada kegiatan usaha berwawasan lingkungan
Dengan berangsur pulihnya ekonomi Indonesia di dan membudayakan praktik operasional Bank yang
tahun 2022, kami berkomitmen untuk menjadi mitra ramah lingkungan. Tahun 2022 merupakan tahun
yang solid bagi nasabah, tanpa terkecuali nasabah dimana BCAS terus bergerak dengan lebih cepat
yang usahanya terdampak oleh pandemi COVID-19, dan bertumbuh dengan lebih kuat untuk mencapai
dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian tujuan dalam menciptakan nilai tinggi bagi nasabah
(prudential principle). Agar dapat memberikan dan seluruh pemangku kepentingan kami.
solusi pembiayaan yang lebih reliable, kami
3 Penjelasan Tema 54 Visi, Misi & Tata Nilai 93 Lembaga dan Profesi
Perusahaan Penunjang Perusahaan
7 Ikhtisar
Utama 56 Bidang Usaha 94 Keanggotaan Asosiasi
149 Pendukung Bisnis 303 Akuntan Publik (Audit 338 Pemberian Dana untuk
Eksternal) Kegiatan Sosial
154 Praktik Manajemen Risiko
304 Konsultan dan/atau 339 Pendapatan Non Halal
200 Aspek Pemasaran Penasihat dan Penggunaannya
& Pangsa Pasar
305 Fungsi Kepatuhan 340 Tata Kelola Terintegrasi
203 Prospek Usaha Tahun dengan Entitas Utama
2023 311 Penerapan
Manajemen Risiko 347 Tanggung Jawab
204 Informasi Sosial Perusahaan
Kelangsungan Usaha 317 Sistem Pengendalian
Internal 348 Indeks Laporan Tahunan
207 Tata Kelola Berdasarkan SEOJK
Perusahaan 319 Penerapan No.10/SEOJK.03/2020
Strategi Anti Fraud
208 Pendahuluan 357 Indeks Pemenuhan
322 Whistleblowing System Rekomendasi Tata Kelola
214 Rapat Umum
Pemegang Saham 326 Kebijakan Anti Korupsi 359 Laporan
dan Pengendalian Keuangan
221 Informasi Pemegang Gratifikasi
Saham Utama/Pengendali
327 Transaksi Afiliasi dan
222 Dewan Komisaris Transaksi Benturan
Kepentingan
229 Komisaris Independen
Ikhtisar Kinerja
Posisi Keuangan
Pertumbuhan
Uraian 2022 2021 2020 2019 2018
2021-2022
Pembiayaan yang - - - - - -
diterima
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Total Dana
YoY YoY
Total Liabilitas 2021-2022 Pihak Ketiga 2021-2022
dalam miliar Rupiah 24,9% dalam miliar Rupiah 23,5%
5.802,7 6.306,1 6.968,1 7.801,5 9.740,8 5.506,1 6.204,9 6.848,5 7.677,9 9.481,6
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
YoY
Total Ekuitas 2021-2022
dalam miliar Rupiah 3,2%
1.261,3 2.328,3 2.752,1 2.840,8 2.930,9
Ikhtisar Kinerja
Laba Rugi Komprehensif
Pertumbuhan
Uraian 2022 2021 2020 2019 2018
2021-2022
Laba Rugi
Laba (rugi) yang dapat 90,1 87,4 73,1 67,2 58,4 3,1%
diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Laba (rugi) per saham 52,1 38,8 32,4 33,7 58,6 34,5%
(dalam Rupiah penuh)*
*) Pada tahun 2020, BCAS melakukan pemecahan saham (stock split) dan mengeluarkan saham baru dalam rangka penggabungan usaha
sehingga nilai nominal saham yang semula Rp1.000.000 per lembar saham menjadi Rp1.000 per lembar saham. Data yang disajikan
pada bagian ini adalah nilai Laba (rugi) per saham dengan nilai nominal saham Rp1000 per lembar saham.
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Ikhtisar Kinerja
Rasio Keuangan
Pertumbuhan
Uraian 2022 2021 2020 2019 2018
2021-2022
Permodalan
Kualitas Aset
Pertumbuhan
Uraian 2022 2021 2020 2019 2018
2021-2022
Profitabilitas
Cost to Income Ratio (CIR) 41,2% 42,8% 69,0% 56,4% 66,7% (1,6%)
Likuiditas
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran
BMPD
Persentase Pelampauan
BMPD
GWM
Posisi Devisa Neto (PDN) 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
secara keseluruhan
24,3 38,3 45,3 41,4 36,7 1,2 1,2 1,1 1,1 1,3
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
5,0 4,0 3,1 3,2 4,1 0,35 0,58 0,50 1,13 1,42
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
NPF Net
dalam persen (%)
Ikhtisar Operasional
Non Keuangan
Pertumbuhan
Uraian 2022 2021 2020 2019 2018
2021-2022
Jaringan Kantor 73 73 69 67 64 0%
Pegawai (di Luar Pengurus) 823 757 755 723 685 8,7%
Nasabah juga dapat menikmati layanan syariah khususnya Layanan Penerimaan Setoran Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji (LPS BPIH) melalui 100 Layanan Syariah Bank Umum (LSBU) di cabang BCA
yang ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
Aksi Korporasi
Pada tahun 2022 BCAS tidak melakukan aksi korporasi, seperti Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, buyback shares, buyback obligasi, dan/atau pemecahan saham (stock split).
Tantri
Indrawati
Presiden Komisaris Independen
dengan kecukupan modal yang tinggi tercermin 2022 juga dapat dijadikan indikator pencapaian
dari tingkat Fnancing to Deposit Ratio (FDR) dan BCAS, di antaranya :
Non Performing Financing (NPF) yang berturut- • Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
turut sebesar 83,1% dan 2,31%. (CAR) berada pada angka 36,7%, yang
menunjukkan bahwa permodalan BCAS solid
dan memadai untuk mendukung ekspansi dan
Penilaian Kinerja Direksi keberlangsungan bisnis ke depan.
Tahun 2022 dan Dasar Penilaian • Rasio FDR berada pada posisi 79,9%, yang
menunjukkan BCAS masih dapat menjaga
Berdasarkan rencana bisnis yang telah disusun keseimbangan antara fungsi penghimpunan
oleh Direksi dan disetujui Dewan Komisaris, maka dana dan penyaluran dana.
Dewan Komisaris telah melakukan penilaian • Rasio NPF sebesar 1,42% secara gross dan
terhadap kinerja Direksi pada tahun 2022. Secara 0,01 % secara net yang mencerminkan kualitas
keseluruhan, Dewan Komisaris menilai Direksi pembiayaan BCAS dapat terjaga pada level
dalam pengelolaan usaha BCAS di tahun 2022 yang baik.
telah menunjukkan kinerja yang baik dan secara
umum telah sesuai dengan rencana bisnis, visi dan
misi, serta arah strategi bisnis BCAS. Strategi bisnis Pengawasan terhadap
telah diimplementasikan dengan baik oleh Direksi, Implementasi Strategi Bank
dan Direksi juga senantiasa memastikan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang Dalam pandangan Dewan Komisaris, Direksi telah
berlaku dan prinsip-prinsip syariah. menjalankan pengelolaan BCAS sesuai dengan
rencana bisnis dan arah strategis Bank. Direksi juga
Di sepanjang tahun 2022, Direksi telah mengarahkan senantiasa berkomunikasi dengan Dewan Komisaris
BCAS untuk terus memperkuat Teknologi Informasi dalam menentukan langkah strategis, serta
(TI) yang dimiliki dalam rangka melakukan akselerasi memperhatikan ketentuan yang berlaku dan arahan
layanan elektronik/digital agar dapat menghadirkan dari regulator. Selain itu, Direksi juga tidak luput
fitur layanan yang lebih lengkap kepada nasabah untuk memantau dan mencermati perkembangan
khususnya pada e-channel yang dimiliki seperti perekonomian dan industri perbankan terkini.
ATM dan mobile banking. Direksi juga senantiasa Dewan Komisaris sepenuhnya mendukung Direksi
mengarahkan sumber daya yang dimiliki agar dalam mengimplementasikan kebijakan strategis
difokuskan kepada pencapaian strategi bisnis utama yang diimplementasikan di tahun 2022.
yaitu peningkatan komposisi CASA serta managing
Cost of Fund (CoF) secara optimal sehingga mampu Dewan Komisaris mendukung dan senantiasa
menjaga net imbalan yang diperoleh BCAS tetap mengarahkan Direksi agar tetap menjaga dan
optimal. secara konsisten menerapkan prinsip prudential
banking practice dengan mempertimbangkan
Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja Direksi risk appetite Bank. Salah satu kunci pertumbuhan
yang baik dalam merealisasikan rencana bisnis yang berkualitas yang telah dicapai BCAS adalah
yang tercermin dari indikator keuangan utama penyaluran pembiayaan yang prudent dan terukur.
yaitu aset, DPK, pembiayaan, dan laba bersih Dalam melakukan penyaluran pembiayaan, BCAS
yang secara keseluruhan tumbuh positif dan juga senantiasa mempertimbangkan sektor usaha
berhasil mencapai target tahun 2022. BCAS yang potensial, selaras dengan strategi yang telah
berhasil mencatatkan kinerja yang menunjukkan ditetapkan dan arah kebijakan regulator. Hal ini
pertumbuhan berkualitas dan berkesinambungan tercermin di antaranya dari pembiayaan konsumer
dengan tetap memperhatikan pelaksanaan prinsip yang menjadi strategi pertumbuhan pembiayaan
prudential banking serta pemenuhan prinsip syariah. BCAS dan dapat menunjukkan pertumbuhan
Pencapaian positif pada indikator keuangan utama signifikan pada tahun 2022 mencapai Rp420,8
yang berhasil diraih per 31 Desember 2022 adalah miliar tumbuh 101,2% secara YoY. Pembiayaan
sebagai berikut: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat
• Total aset tercatat sebesar Rp12,7 triliun, dengan mencapai 22,8% terhadap total portofolio BCAS,
pertumbuhan YoY sebesar 19,1%. berada di atas ketentuan yang dipersyaratkan
• Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp9,5 regulator. Selain itu, BCAS juga dapat membukukan
triliun, dengan pertumbuhan YoY sebesar 23,5%. pembiayaan pada sektor Kategori Kegiatan
• Pembiayaan tercatat sebesar Rp7,6 triliun, Usaha Berkelanjutan (KKUB) sebesar Rp2,6
dengan pertumbuhan secara YoY sebesar 21,3%. triliun atau berkontribusi 34,2% terhadap total
• BCAS berhasil membukukan laba bersih sebesar portofolio pembiayaan BCAS, selaras dengan
Rp117,6 miliar, dengan pertumbuhan YoY kebijakan regulator dalam implementasi keuangan
sebesar 34,5%. berkelanjutan di sektor jasa keuangan.
Selain itu, rasio-rasio keuangan per 31 Desember Dewan Komisaris mengapresiasi seluruh upaya
Tantri Indrawati
Presiden Komisaris Independen
Ratna Yanti
Komisaris Independen
• Mengkaji laporan yang disampaikan oleh dan/ melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut
atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi opini DPS yang telah dikeluarkan.
audit internal dan/atau fungsi kepatuhan untuk • Melaporkan hasil pengawasan kepada Direksi
mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan dan Dewan Komisaris secara berkala sesuai
prinsip syariah atas kegiatan penghimpunan dengan ketentuan pihak regulator.
dana, penyaluran dana serta pelayanan jasa
BCAS. Laporan-laporan yang dikaji oleh DPS Dalam rangka pengawasan terhadap proses
meliputi laporan keuangan, laporan hasil audit, pengembangan produk baru, DPS juga melakukan
laporan profil risiko/portofolio pembiayaan, dan aktivitas sebagai berikut:
laporan lainnya yang terkait kualitas penerapan • Meminta penjelasan dari pejabat BCAS yang
prinsip syariah atas kegiatan penghimpunan berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan
dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa akad yang digunakan dalam produk baru yang
BCAS. akan dikeluarkan.
• Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi • Memeriksa apakah terhadap akad yang
yang akan diperiksa dengan memperhatikan digunakan dalam produk baru telah terdapat
kualitas pelaksanaan pemenuhan prinsip syariah fatwa DSN – MUI
dari masing-masing kegiatan yang meliputi • Mereview sistem dan prosedur produk baru yang
produk pembiayaan, produk dana dan jasa, akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan
serta distribusi bagi hasil dana pihak ketiga. prinsip syariah.
Penetapan jumlah uji petik telah dilakukan • Memberikan pendapat syariah atas produk baru
melalui mekanisme rapat internal DPS dan yang akan dikeluarkan.
kemudian disampaikan secara tertulis kepada
Direksi. DPS menyimpulkan dari hasil pengawasan DPS
• Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik terhadap pengembangan produk baru BCAS,
untuk mengetahui pemenuhan prinsip syariah bahwa akad yang digunakan tidak bertentangan
sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan dengan Fatwa DSN-MUI. Juga tidak terdapat
internal BCAS yang berlaku. Pemeriksaan permasalahan aspek syariah dalam fitur/ketentuan
dokumen dilakukan melalui pemeriksaan secara produk baru BCAS, maupun hal-hal lain yang
langsung oleh DPS terhadap dokumen-dokumen berpotensi melanggar prinsip syariah.
sampel uji petik.
• Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan Merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab
keterangan dan/atau konfirmasi kepada DPS untuk mendukung upaya manajemen BCAS
karyawan BCAS dan/atau nasabah untuk untuk meningkatkan pemahaman atas aspek syariah
memperkuat hasil pemeriksaan dokumen. DPS dalam seluruh lini organisasi. Bagi DPS, pemenuhan
melakukan pengamatan terhadap dokumen aspek syariah di seluruh aktivitas usaha BCAS perlu
serta melakukan cross check terhadap dokumen senantiasa dijaga. Mengingat hal tersebut maka di
lain, serta meminta keterangan kepada unit tahun 2022 DPS juga mengadakan kegiatan berikut:
kerja terkait baik secara tatap muka, pertemuan • Melakukan sosialisasi Fatwa DSN-MUI dalam
online maupun melalui media elektronik. kesempatan rapat maupun diskusi.
• Melakukan pengkajian terhadap Standar • Memberikan penyegaran dan pendalaman
Operasional Prosedur (SOP) terkait aspek materi terkait aspek syariah kepada karyawan
syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian melalui pelatihan, atau sosialisasi.
pelaksanaan pemenuhan prinsip syariah atas • Menjadi counterparty dan memberikan
kegiatan dimaksud. DPS telah melakukan review konsultasi kepada unit kerja terkait terkait aspek
aspek syariah terhadap prosedur dan ketentuan syariah dalam berbagai kesempatan pertemuan
internal Bank meliputi semua aktivitas utama atau diskusi baik secara formal maupun non
Bank yaitu penghimpunan dana, penyaluran formal.
pembiayaan dan layanan perbankan. Pada • Menghadiri undangan eksternal, antara lain:
prinsipnya, tidak ditemukan hal-hal yang › Workshop Pra-Ijtima’ Sanawi (Annual
melanggar prinsip Syariah maupun ketentuan Meeting) Dps VII Tahun 2022 Bidang
fatwa DSN MUI dan opini DPS pada SOP yang Perbankan Syariah
dimiliki BCAS. › Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) Dps XVIII
• Memberikan pendapat syariah atas kegiatan Tahun 2022
penghimpunan dana dan penyaluran
pembiayaan serta pelayanan jasa BCAS. DPS Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan
telah memberikan pendapat syariah melalui sepanjang tahun 2022, DPS menyatakan bahwa
mekanisme rapat dan diskusi dengan unit kerja dalam aktivitas BCAS selama tahun 2022 tidak
terkait serta dalam bentuk Opini DPS. Sepanjang ditemukan pelanggaran terhadap prinsip syariah,
tahun 2022, DPS menerbitkan 23 (dua puluh tiga) antara lain membiayai obyek/usaha yang dilarang
opini DPS. Selain itu, DPS juga secara konsisten secara syariah atau haram dan pendapatan usaha
Yuli Melati
Suryaningrum
Presiden Direktur
Ekonomi Makro
dan Perbankan Indonesia
Perekonomian global di tahun 2022 mengalami
perlambatan seiring dengan masih berlanjutnya
Bismillahirrahmanirrahim
ketegangan geopolitik yang memicu meningkatnya
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
harga komoditas sehingga terjadi tekanan inflasi yang
semakin tinggi. Inflasi global meningkat dari 4,7%
pada tahun 2021 menjadi 8,8% pada tahun 2022.
Tekanan inflasi global yang masih tinggi mendorong
Pemegang saham dan pemangku kepentingan bank sentral di beberapa negara menempuh
BCAS yang kami hormati, kebijakan moneter yang lebih agresif, salah satunya
dengan meningkatkan suku bunga acuan.
Mengawali laporan ini, puji dan syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat Sementara itu, ekonomi nasional terus membaik
dan hidayah-Nya sehingga kami berhasil menutup ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta
tahun 2022 dengan kinerja yang membanggakan. dan investasi non bangunan serta tetap kuatnya
Tahun 2022 adalah momentum pemulihan dimana eskpor akibat tingginya permintaan internasional
ekonomi Indonesia berangsur pulih kembali setelah atas komoditi dari Indonesia khususnya batu bara,
lebih dari dua tahun lamanya terdampak oleh CPO, besi, dan baja. Selain itu daya beli masyarakat
pandemi COVID-19. Tahun ini juga menjadi tahun tetap terjaga di tengah kenaikan inflasi, tercermin
yang menantang dengan adanya gejolak geopolitik dari masih tingginya tingkat belanja konsumen.
yang mempengaruhi ekonomi dunia. Syukur Berbagai indikator seperti indeks keyakinan
Alhamdulillah BCAS tetap berhasil mewujudkan konsumen, penjualan eceran, dan Puchasing
kinerja yang berkualitas dan berkelanjutan serta Managers Index (PMI) manufaktur mengindikasikan
mencapai target yang telah ditetapkan. Semua ini terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi
tak lepas dari kerja sama dan kolaborasi seluruh domestik. Hal ini sejalan dengan proyeksi IMF
insan BCAS yang selalu ikhlas untuk bekerja dengan dalam World Economic Outlook (WEO) Oktober
sepenuh hati dan memberikan yang terbaik serta 2022, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
berkat dukungan dari seluruh stakeholder. Tahun Indonesia meningkat dari 3,7% pada 2021 menjadi
2022 berhasil ditutup dengan total aset BCAS 5,3% pada 2022. Sementara itu, berdasarkan
yang mencapai Rp12,7 triliun tumbuh 19,1% dari laporan BPS, perekonomian Indonesia pada tahun
tahun sebelumnya dan laba bersih yang mencapai 2022 tercatat tumbuh 5,31% dibanding tahun
Rp117,6 miliar, tumbuh 34,5% dibandingkan akhir sebelumnya, sejalan dengan proyeksi BI yang
tahun 2021. berada dalam kisaran 4,5% - 5,3%.
Pemulihan ekonomi nasional juga tercermin dari • CAR berada pada angka 36,7%, menunjukkan
kinerja positif di industri perbankan. Berdasarkan permodalan BCAS yang solid dan masih sangat
data OJK, aset perbankan nasional pada Desember memadai untuk mendukung inisiatif strategis
2022 tumbuh sebesar 9,9% secara YoY. Pertumbuhan BCAS.
DPK tercatat sebesar 9,0% YoY, yang didorong • Rasio FDR berada pada posisi 79,9%, yang
oleh pertumbuhan giro sebesar 13,5% YoY, produk menunjukkan tingkat likuiditas Bank masih
tabungan tumbuh 10,0% YoY, sedangkan deposito optimal sebagai hasil dari pengelolaan
mengalami koreksi sebesar 0,5% YoY dibandingkan aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran
tahun sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan yang seimbang.
kredit perbankan nasional di Desember 2022 • Persentase pendapatan penyaluran dana setelah
adalah sebesar 11,4% meningkat jika dibandingkan bagi hasil (Net Imbalan/NI) meningkat menjadi
pertumbuhan kredit di tahun sebelumnya yang 5,1% dari tahun sebelumnya sebesar 4,9%.
tercatat sebesar 2,2%. Permintaan kredit berangsur
pulih seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang Di tahun 2022 kami melakukan upaya-upaya
semakin membaik. percepatan untuk meningkatkan komposisi CASA,
di antaranya pengembangan pada e-channel,
Perkembangan industri perbankan syariah khususnya pemasaran yang aktif baik melalui jaringan cabang,
Bank Umum Syariah (BUS) di Desember tahun 2022 event below the line maupun media digital. Berkat
secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan fokus dan konsistensi BCAS dalam melakukan hal
yang lebih baik jika dibandingkan dengan tersebut, komposisi CASA terus menunjukkan tren
perbankan nasional, dimana pertumbuhan aset yang meningkat menjadi 38,6 % dari sebelumnya
BUS tercatat sebesar 20,4% YoY, DPK BUS tumbuh sebesar 33,6 % di tahun 2021.
sebesar 17,4% YoY, dan penyaluran pembiayaan
BUS mengalami pertumbuhan sebesar 25,9% Sementara dalam hal penyaluran pembiayaan,
YoY. Sementara itu rasio pembiayaan bermasalah sepanjang tahun 2022 kami secara konsisten
BUS per Desember 2022 tercatat sebesar 2,35%, memperkuat penyaluran pembiayaan kepada
membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya segmen UMKM. Sebesar 22,8% dari total
yang tercatat sebesar 3,19%. pembiayaan atau Rp1,7 triliun, kami salurkan
kepada segmen UMKM, lebih tinggi dari ketentuan
BI yang mewajibkan Bank menyalurkan sedikitnya
Analisis Atas Kinerja dan 20% dari total pembiayaan untuk nasabah pada
Aktivitas Utama Bank segmen UMKM. Dukungan kami terhadap segmen
UMKM juga diwujudkan melalui kegiatan pelatihan
Alhamdulillah, BCAS dapat mencatatkan pelaku UMKM. Di tahun 2022 kami menginisiasi
pertumbuhan yang positif pada seluruh indikator program WEpreneur, sebuah program pelatihan dan
kinerja utama. Kinerja BCAS per 31 Desember 2022 pendampingan untuk mengembangkan kapasitas
adalah sebagai berikut: wirausaha UMKM perempuan dan memperluas
• Total aset BCAS tercatat Rp12,7 triliun, tumbuh jejaring edukasi di komunitas perempuan pelaku
19,1% dari Rp10,6 triliun di tahun sebelumnya. UMKM yang diharapkan dapat membantu segmen
Pertumbuhan aset BCAS ini didorong oleh UMKM semakin berkembang.
pertumbuhan DPK yang meningkat cukup
signifikan. Sejalan dengan peraturan OJK mengenai
• DPK mencapai Rp9,5 triliun, tumbuh 23,5% dari implementasi Keuangan Berkelanjutan pada sektor
Rp7,7 triliun di tahun sebelumnya. Pertumbuhan jasa keuangan, kami juga berupaya menyalurkan
pada DPK mencerminkan kepercayaan pembiayaan kepada project yang termasuk Kategori
masyarakat dalam menempatkan dana di BCAS Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). Pada tahun
dan merupakan hasil dari upaya kami untuk 2022, sebesar Rp2.6 triliun atau 34,2% dari total
meningkatkan akuisisi new customer. pembiayaan kami salurkan ke sektor KKUB.
• Pembiayaan mencapai Rp7,6 triliun, tumbuh
21,3% dari Rp6,2 triliun di tahun sebelumnya. BCAS melayani nasabah melalui 73 kantor yang
Penyaluran pembiayaan senantiasa diiringi meliputi 14 Kantor Cabang (KC), 16 Kantor Cabang
dengan upaya-upaya untuk menjaga kualitasnya Pembantu (KCP), dan 43 Unit Layanan Syariah
sehingga NPF gross masih dapat dijaga pada (ULS) yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan
tingkat yang rendah yaitu 1,42% pada akhir Sulawesi.Selain itu, kami juga memberikan layanan
tahun 2022. syariah melalui 100 Layanan Syariah Bank Umum
• Laba sebelum pajak tercatat Rp146,2 miliar, (LSBU) yang merupakan bentuk sinergi kami dengan
tumbuh 36,0% dari Rp107,5 miliar pada tahun BCA untuk memperluas jangkauan layanan syariah
sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan laba kepada masyarakat khususnya untuk memberikan
sebelum pajak, laba bersih juga meningkat layanan setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
menjadi sebesar Rp117,6 miliar, tumbuh 34,5% (BPIH).
dari Rp87,4 miliar pada tahun sebelumnya.
Menjaga momentum pertumbuhan BCAS di tengah Sebagai bentuk komitmen BCAS untuk pembiayaan
kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian yang inklusif, penyaluran pembiayaan kepada
merupakan suatu tantangan tersendiri. Untuk itu segmen UMKM juga menunjukkan pertumbuhan.
Direksi telah merumuskan strategi dan kebijakan Pembiayaan UMKM mencapai Rp1,7 triliun tumbuh
termasuk menetapkan target usaha, rencana 21,6% dibandingkan tahun sebelumya yang
ekspansi, pengembangan teknologi dan sumber sebesar Rp1,4 triliun. Secara keseluruhan, kualitas
daya manusia. Dalam merumuskan strategi, pembiayaan BCAS masih terjaga pada level yang
Direksi senantiasa mencermati perkembangan sehat tercermin dari NPF gross sebesar 1,42% dan
perekonomian dan industri perbankan terkini serta NPF net sebesar 0,01%.
memperhatikan ketentuan yang berlaku dan arahan
dari regulator. 2. Meningkatkan kualitas komposisi
Dana Pihak Ketiga
1. Menyalurkan pembiayaan secara
ekspansif dan hati-hati BCAS mendistribusikan DPK secara optimal ke
penyaluran pembiayaan atau penempatan pada
Seiring dengan perekonomian Indonesia yang instrumen investasi sehingga dapat memberikan
menunjukkan pertumbuhan, kami mencermati imbal hasil bagi BCAS dan stakeholder kami. Oleh
permintaan pembiayaan semakin meningkat sehingga karena itu kualitas komposisi DPK menjadi penting.
menciptakan peluang pertumbuhan pembiayaan. Sepanjang tahun 2022, kami fokus pada upaya-
Pertumbuhan pembiayaan BCAS sebesar 21,3% upaya untuk meningkatkan komposisi CASA dan
adalah angka yang signifikan jika dibandingkan tahun mengelola cost of fund serta menjaga net imbalan
sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,2%. Dalam yang diperoleh BCAS tetap optimal.
setiap penyaluran pembiayaan yang kami lakukan,
BCAS selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian. Peningkatan CASA akan berjalan seiring dengan
Penyaluran pembiayaan disalurkan kepada sektor pertumbuhan jumlah nasabah. Tahun 2022 diwarnai
usaha yang potensial, memanfaatkan potensi dengan berbagai aktivitas untuk mendorong
rantai pasok pada ekosistem usaha nasabah pertumbuhan jumlah nasabah. Seluruh jaringan
existing kami, dan juga menangkap peluang untuk cabang BCAS bergerak cepat melakukan kerjasama-
mengakuisisi nasabah baru yang berkualitas dan kerjasama dengan institusi-institusi seperti institusi
yang mempunyai rekam jejak baik. pendidikan dan keagamaan, untuk memberikan
solusi simpanan maupun transaksi. Hasilnya
Portofolio pembiayaan masih didominasi oleh jumlah nasabah BCAS pada tahun 2022 tumbuh
pembiayaan pada segmen komersial yang cukup signifikan yaitu 36,2% dibandingkan
mencapai Rp5,4 triliun atau memberikan kontribusi tahun sebelumnya. Aktivitas akuisisi nasabah juga
71,6% terhadap total pembiayan. Kami tetap didorong dengan aktivitas pemasaran. Tahun 2022
berkomitmen untuk mendukung pemulihan usaha kami meluncurkan sosial media official yaitu akun
bagi nasabah yang terdampak oleh pandemi Instagram @bcasyariah.official dan akun Facebook
COVID-19 selama dua tahun terakhir. Sampai 31 BCA Syariah, agar BCAS menjadi semakin dekat
Desember 2022, total pembiayaan yang direstruktur dengan nasabah, lebih cepat dalam memberikan
tercatat sebesar Rp969,3 miliar atau 13,0% dari total informasi solusi maupun promo yang kami sediakan
pembiayaan, dimana Rp835,8 miliar atau 86,2% bagi nasabah. Berbagai program promosi juga kami
dari pembiayaan yang direstruktur merupakan tawarkan agar nasabah bisa merasakan manfaat
nasabah yang terdampak COVID-19. yang lebih dari produk dan layanan kami.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Perekonomian nasional pada tahun 2022 masih
Direksi mengelola BCAS, Direksi didukung oleh dibayangi ketidakpastian akibat gejolak geopolitik
komite-komite di bawah Direksi yang mencakup yang mempengaruhi negara-negara di Eropa
Komite Aset dan Liabilitas, Komite Kebijakan dan Amerika dan juga membawa dampak
Pembiayaan, Komite Pembiayaan, Komite pada perekonomian Indonesia. Pelaku industri
Manajemen Risiko, Komite Pengarah Teknologi perbankan, tanpa terkecuali BCAS, harus dapat
Informasi, Komite Sumber Daya Manusia, dan mengikuti kemajuan teknologi yang semakin pesat
Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian. Kami dan memenuhi tuntutan customer yang makin tinggi
memandang bahwa seluruh komite-komite di akan kecepatan dan kemudahan transaksi. Namun
bawah Direksi telah menunjukkan kinerja yang baik demikian, BCAS dapat menunjukkan kinerja yang
dan telah berkontribusi sesuai dengan tugas dan baik sebagai hasil implementasi kebijakan strategis
tanggung jawabnya. Komite secara berkala telah yang didukung dengan mitigasi risiko yang baik dan
melaksanakan rapat, berdiskusi secara aktif dan penerapan tata kelola perusahaan yang konsisten.
memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai Secara keseluruhan, BCAS dapat membukukan
topik-topik yang relevan dengan pengelolaan kinerja melampaui target yang telah ditetapkan di
usaha BCAS, pengelolaan risiko, perkembangan awal tahun sebagai berikut:
perekonomian, maupun regulasi yang terkini. • Aset mencapai Rp12,7 triliun tumbuh 19,1%
berada di atas target yang ditetapkan yaitu 6,0-
Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kami 7,0%;
haturkan kepada Komite-Komite di bawah
Direksi atas kinerja dan dukungan yang diberikan • DPK mencapai Rp9,5 triliun tumbuh 23,5%
dalam membantu Direksi melaksanakan tugas dan berada di atas target yang ditetapkan yaitu 7,0-
tanggung jawab pengelolaan BCAS di sepanjang 9,0%;
tahun 2022. • Pembiayaan mencapai Rp7,6 triliun, tumbuh
21,3% berada di atas target yang ditetapkan
yaitu 7,0-9,0%; dan
• Laba bersih tercatat sebesar Rp117,6 miliar,
tumbuh 34,5% berada di atas target yang
ditetapkan yaitu 6,0-7,0%.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Bank BCA Syariah Tahun Buku 2022 ini telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. Laporan Tahunan BCAS ini juga memuat Laporan Keuangan
Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021.
Dewan Komisaris
Direksi
Status Perusahaan:
99,99995%
Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk
swasta
0,00005%
PT BCA Finance
Tanggal Pendirian:
Kode Bank:
536
(Informasi lokasi cabang dapat dilihat pada bagian Peta Wilayah Usaha dan
Alamat Jaringan)
Website:
www.bcasyariah.co.id
Logo Perusahaan
Tiga elemen yang digunakan untuk membentuk logo dari Grup BCA, sedangkan warna hijau tosca dipilih
BCAS adalah Logo Cengkeh BCA, Logo BCA, dan sebagai penggambaran bahwa BCAS adalah sebuah
Logo Syariah. Penggunaan elemen Logo Cengkeh unit usaha perbankan syariah yang modern, fleksibel
BCA dan Logo BCA merupakan penggambaran terhadap perubahan, serta membuka pintu seluas-
bahwa BCAS merupakan bagian dari Grup BCA, luasnya, tidak terbatas kepada hanya nasabah
serta untuk mengangkat citra positif yang selama ini muslim tetapi juga bagi nasabah non muslim yang
telah terbentuk terhadap Grup BCA. turut dapat menikmati faedahnya.
Dua warna dasar logo BCAS merupakan warna Biru Adapun jenis huruf yang dipilih dimaksudkan untuk
BCA dan warna hijau tosca. Warna biru BCA dipilih memberi kesan elegan, bersahabat, namun tetap
untuk menggambarkan bahwa BCAS adalah bagian tegas dan bersahaja.
BCAS adalah hasil dari konversi akuisisi BCA kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan
terhadap PT Bank Utama Internasional Bank (Bank syariah, khususnya para nasabah BCA yang
UIB) yang beroperasi sebagai bank konvensional di mendambakan layanan perbankan syariah sebagai
tahun 2009. Akuisisi tersebut disahkan melalui Akta pelengkap berbagai produk unggulan BCA yang
Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 di hadapan telah ada.
Notaris Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si. Kegiatan
usaha serta nama Bank UIB mengalami perubahan Pada tanggal 10 Desember 2020, guna memperkuat
menjadi PT Bank BCA Syariah berdasarkan Akta struktur permodalan dan menunjang pertumbuhan
Perubahan Anggaran Dasar (Akta Pernyataan aset BCAS, serta sebagai salah satu bentuk
Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT kontribusi BCAS dalam memperkuat arsitektur
Bank UIB) No. 49 di hadapan Notaris Pudji Rezeki perbankan nasional melalui konsolidasi perbankan,
Irawati, S.H. tanggal 16 Desember 2009. Akta BCAS melakukan aksi korporasi penggabungan
Perubahan Anggaran Dasar disahkan oleh Menteri (merger) dengan PT Bank Interim Indonesia yang
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dahulu bernama PT Bank Rabobank International
melalui Surat Keputusan No. AHU-01929.AH.01.02 Indonesia (“Bank Interim”).
tanggal 14 Januari 2010.
Per 31 Desember 2022, BCAS telah melayani
Pada tanggal tersebut juga dilakukan penjualan 196.531 nasabah pendanaan dan 10.386 nasabah
1 lembar saham kepada PT BCA Finance (BCA pembiayaan melalui 73 jaringan cabang yang terdiri
Finance), sehingga kepemilikan saham BCAS dari 14 Kantor Cabang (KC), 16 Kantor Cabang
sebesar 99,996% dimiliki oleh BCA dan 0,004% Pembantu (KCP), dan 43 Unit Layanan Syariah (ULS)
dimiliki oleh BCA Finance. Perubahan kegiatan yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok,
usaha BCAS dari bank konvensional menjadi Bank Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Solo,
Umum Syariah juga telah dikukuhkan oleh Gubernur Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kediri, Pasuruan,
Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur BI Palembang, Bandar Lampung, Medan, Banda Aceh,
No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 di tanggal 2 Maret dan Makasar. Selain jaringan cabang, nasabah juga
2010. Dengan izin tersebut kemudian BCAS mendapatkan layanan syariah melalui 100 jaringan
resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah per LSBU (Layanan Syariah Bank Umum) BCA yang
tanggal 5 April 2010. BCAS hadir untuk memenuhi tersebar di seluruh pulau Jawa.
Keterangan Perubahan
Nama Perusahaan
Perusahaan pertama didirikan di tahun 1992 dengan nama PT Bank Utama Internasional Bank yang kemudian
berubah menjadi PT Bank BCA Syariah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat PT Bank UIB
nomor 49 tanggal 16 Desember 2009.
Jejak Langkah
BCAS
memperkenalkan
Tahapan
Mabrur iB yang
merupakan
pengembangan
fitur produk
tabungan untuk
mempermudah
nasabah dalam
mewujudkan
rencana ibadah
Umrah dan Haji.
Visi Misi
Menjadi Bank Syariah Andalan dan Pilihan • Mengembangkan SDM dan
Masyarakat. infrastruktur yang andal sebagai
penyedia jasa keuangan syariah
Visi ini mengandung makna: dalam rangka memahami kebutuhan
• Seluruh insan BCAS berkeinginan dan memberikan layanan yang lebih
menjadikan BCAS sebagai bank andalan baik bagi nasabah.
masyarakat dengan menciptakan produk, • Membangun institusi keuangan syariah
layanan, dan sumber daya manusia yang yang unggul di bidang penyelesaian
berkualitas dan dapat dipercaya. pembayaran, penghimpunan dana
• Dengan menjadi bank andalan, maka dan pembiayaan bagi nasabah bisnis
BCAS akan menjadi pilihan utama dan perseorangan.
masyarakat sehingga dapat mewujudkan
cita-cita BCAS untuk berperan dalam
perekonomian Indonesia.
Visi, Misi, dan Tata Nilai BCAS telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi No. 011/SK/DIR/2017 tanggal 4 April 2017 perihal
Kebijakan Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA Syariah dan Surat Keputusan Direksi No. 051/SK/DIR/2017 tanggal 3 November 2017
perihal Pengembangan Kebijakan Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA Syariah.
Adalah interaksi dan sinergi yang didasari atas Mengandung pengertian sikap teguh dalam
pemahaman diri sendiri dan orang lain untuk menjunjung tinggi kejujuran, komitmen, dan
mencapai tujuan organisasi. Nilai Teamwork keterbukaan, yang dilakukan secara konsisten
memiliki 3 perilaku kunci yaitu: untuk membangun kepercayaan perusahaan
bagi nasabah. Nilai Integrity memiliki 3
a. Understand (Memahami) perilaku kunci yaitu:
Memahami kekuatan dan kelemahan diri
sendiri dan orang lain serta menyelaraskan a. Honest (Jujur)
tindakan atas pemahaman tersebut. Menyampaikan fakta secara bijaksana
b. Interact (Berinteraksi) dengan tetap memperhatikan kepentingan
Menciptakan dan memelihara hubungan Perusahaan dan nasabah.
yang kuat dan berkualitas secara terus- b. Commit (Berkomitmen)
menerus. Mematuhi semua peraturan, ketentuan,
c. Synergy (Sinergi) kode etik, dan norma-norma yang berlaku,
Memberikan masukan dan/atau tindakan loyal dan bangga menjadi bagian dari
yang bermanfaat untuk mencapai tujuan BCAS.
bersama. c. Transparent (Terbuka)
Bersikap terbuka dengan tetap menjalankan
prinsip kehati-hatian dan memperhatikan
kepentingan Perusahaan dan nasabah.
RESPONSIBILITY PROFESSIONAL
(Tanggung Jawab) (Profesional)
Bidang Usaha
11. Menerima pembayaran dari tagihan atas 1. Menghimpun dana berdasarkan prinsip wadiah
surat berharga dan melakukan perhitungan (titipan) dan mudharabah (bagi hasil) berupa
dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga tabungan, giro, dan deposito;
berdasarkan prinsip syariah.
2. Menyalurkan pembiayaan (langsung dan tidak
12. Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak langsung) dengan prinsip murabahah (jual
lain berdasarkan suatu akad yang berdasarkan beli), mudharabah/musyarakah (bagi hasil) dan
prinsip syariah. ijarah muntahiya bittamlik – IMBT (sewa beli);
13. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang 3. Menyediakan jasa dan layanan perbankan
dan surat berharga berdasarkan prinsip syariah. sesuai dengan prinsip syariah.
Solusi produk/jasa yang kami berikan dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) meliputi produk simpanan,
produk pembiayaan, perbankan elektronik serta berbagai jasa/layanan perbankan.
• Tahapan Mabrur iB
Produk Simpanan
Adalah tabungan berdasarkan prinsip
mudharabah mutlaqah (bagi hasil) yang bertujuan
untuk membantu nasabah mewujudkan rencana
• Tahapan iB
ibadah umrah dan haji.
Adalah rekening tabungan berdasarkan
prinsip wadiah (titipan) atau mudharabah (bagi
• Simpanan Pelajar (SimPel) iB
hasil) yang didukung fasilitas ATM, EDC, mobile
Adalah tabungan untuk siswa dengan persyaratan
dan internet banking untuk kemudahan transaksi
mudah dan sederhana serta fitur yang menarik
nasabah.
untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
• Tahapan Rencana iB
• Giro iB
Adalah tabungan investasi berdasarkan prinsip
Adalah simpanan yang penarikannya dapat
mudharabah (bagi hasil) yang berguna untuk
dilakukan setiap saat dengan menggunakan
membantu nasabah melakukan perencanaan
cek, bilyet giro atau alat perintah bayar lainnya
keuangan.
dengan prinsip wadiah (titipan).
Produk Pembiayaan
• KPR iB
Adalah pembiayaan berdasarkan prinsip
murabahah (jual beli) dimana BCAS membiayai
pembelian rumah/apartemen yang diperlukan
oleh Nasabah sebesar harga pokok ditambah
dengan margin keuntungan BCAS yang
disepakati.
• KKB iB
Adalah pembiayaan berdasarkan prinsip
murabahah (jual beli) dimana BCAS membiayai
pembelian kendaraan bermotor baru maupun
bekas yang diperlukan oleh Nasabah sebesar
harga pokok ditambah dengan margin
keuntungan BCAS yang disepakati.
• Pembiayaan Emas iB
Adalah produk pembiayaan kepada Nasabah
untuk kepemilikan logam mulia (emas) dengan
akad murabahah (jual beli)
• Pembiayaan Umrah iB
Adalah salah satu fasilitas pembiayaan
multijasa dengan akad ijarah (sewa-menyewa)
untuk membantu nasabah mewujudkan niat
melaksanakan ibadah umrah.
• Pembiayaan Rekening Koran Syariah iB • Kartu ATM BCA Syariah, Jaringan ATM
Adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang dan EDC BCA
penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu- Adalah sarana untuk melakukan berbagai
waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah. macam transaksi di jaringan ATM BCA, Prima
dan ALTO, serta untuk berbelanja di merchant
• Pembiayaan Anjak Piutang iB bertanda Debit BCA.
Adalah layanan pengalihan penyelesaian piutang
atau tagihan jangka pendek disertai dengan • Jaringan ATM Prima dan ALTO
pemberian fasilitas pembiayaan sesuai prinsip Pemegang kartu debit BCAS dapat melakukan
syariah. transaksi tarik tunai, cek saldo dan transfer antar
bank melalui jaringan ATM Prima dan ALTO.
• Bank Garansi Nasabah juga dapat melakukan transfer ke
Adalah garansi yang diterbitkan secara Bank Lain yang tergabung dalam Jaringan ATM
tertulis oleh BCAS dalam bentuk warkat yang Bersama dan ALTO.
mengakibatkan kewajiban membayar terhadap
pihak yang menerima garansi apabila pihak yang • Flazz BCA Syariah
dijamin cedera janji (wanprestasi). Adalah kartu dengan teknologi chip dan RFID
(Radio Frequency Identification) yang dapat
memudahkan transaksi pembayaran transaksi
Perbankan Elektronik nasabah sehingga lebih cepat dan praktis.
• BCA Syariah Mobile
• Pembayaran QR
Adalah fasilitas perbankan elektronik dari BCAS
Adalah fitur pembayaran non-tunai pada
untuk kemudahan nasabah perorangan dan
BCA Syariah Mobile dengan cara pindai
Badan Usaha (non individu) dalam melakukan
kode QRIS. QRIS (Quick Response Code
transaksi perbankan melalui smartphone
Indonesian Standard) adalah Baku Standardisasi
dengan menggunakan jaringan internet meliputi
pembayaran menggunakan metode QR Code
transaksi finansial dan transaksi non finansial.
dari Bank Indonesia.
1 1
31
4
8
2 18
5 16 4
1
3
Jawa Tengah
1
3
Jawa Timur
11
1 2
1
2
1
Per 31 Desember 2022, BCAS memiliki 1 Kantor Pusat dan 73 jaringan kantor yang terdiri dari Kantor
Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan Unit Layanan Syariah (ULS).
JABODETABEK
6 Jakarta KCP Kelapa BCA KCP Kelapa Gading Raya, (021) 45879429-30
Gading Jl. Boulevard Raya Blok L No. 1,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
7 Jakarta ULS Puri Indah BCA KCP Pasar Puri Indah, (021) 58354757
Jl. Raya Puri Indah Blok A/20-22,
Kembangan, Jakarta Barat
12 Jakarta ULS Metro BCA KCP Metro Pondok Indah, (021) 7693823
Pondok Indah Jl. Metro Pondok Indah UA
60&61, Jakarta Selatan 12310
16 Jakarta ULS Tanah BCA KCP Pasar Tanah Abang (021) 23573598
Abang Gedung Pasar Tanah Abang
Blok B lantai 5, kios No. 3,5,6
Jl. Fachrudin No. 78, 80, 82,
Jakarta Pusat 10250
17 Bogor KCP Komp. Ruko Griya Kenari Mas (021) 8249 6628
Cileungsi Blok A1 No.12 RT16/RW10,
Cileungsi Kidul, Bogor
JAWA BARAT
34 Bandung ULS Buah Batu BCA KCP Buah Batu, (022) 73517344
Bandung Jl. Buah Batu No. 192, Bandung
35 Bandung ULS Kota Baru BCA KCP Kota Baru Parahyangan, (022) 87794368
Parahyangan Jl. Panyawangan Kav. 6, No. 6,
Kota Baru Parahyangan, Bandung
JAWA TENGAH
40 Solo KC Solo Jl. Slamet Riyadi No. 488 , (0271) 724951, 726992,
Solo 57142 735636
41 Solo ULS Solo BCA KCU Solo Slamet Riyadi, (0271) 633775
Slamet Riyadi Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 3,
Solo
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
55 Surabaya ULS Gresik BCA KCU Gresik, Jl. R.A. Kartini (031) 3976869
98B - 100 Gresik 61122
56 Surabaya ULS Taman BCA KCP Taman Pondok Indah (031) 99423455
Pondok Indah Ruko Taman Pondok Indah Blok
A-16 Surabaya 61174
LAMPUNG
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA
68 Medan KC Medan Jl. Asia No. 184 D, Medan 20214 (061) 7365457,
7365401, 7365011
69 Medan ULS Setiabudi Jl. Setiabudi No. 150 A-B, (061) 42405911
Medan Medan
ACEH
70 Banda Aceh KC Banda Jl. Tgk. Daud Beureueh No. 44, (0651) 22484
Aceh Gampong Kuta Alam, Banda Aceh
72 Bireuen ULS Bireuen Jl. Teuku Nyak Arief No. 205 (d/h (0644) 21046
Jl. Mawar)
SULAWESI SELATAN
Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 020/MO/DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022 perihal
Permohonan Persetujuan Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi serta Kerangka Induk Organisasi
PT Bank BCA Syariah maka struktur organisasi BCAS per 31 Desember 2022 adalah sebagai berikut:
Dewan
Komisaris
Direksi
Komite
Audit
Komite
Pemantau Risiko Direktur Direktur
ALCO
Presiden Direktur
Komite Pengarah
Satuan Kerja Satuan Kerja Teknologi Informasi
Audit Internal Hukum & SDM
Profil
Dewan Komisaris
Tantri Indrawati
Presiden Komisaris Independen
Tantri Indrawati diangkat sebagai Presiden Komisaris Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/atau lembaga
BCAS berdasarkan RUPST tanggal 6 Maret 2019 dan lain serta tidak memiliki hubungan keuangan,
mendapat persetujuan OJK tanggal 24 September kepemilikan saham, dan/atau keluarga dengan
2019. Beliau diangkat kembali sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/
Presiden Komisaris Independen berdasarkan RUPST atau pemegang saham pengendali.
tanggal 11 Maret 2022 untuk periode jabatan
sampai dengan RUPST tahun 2025 dan mendapat Beliau mendapatkan gelar Sarjana dalam bidang
persetujuan OJK tanggal 8 Maret 2022 . Ekonomi Manajemen dari Universitas Airlangga
(1986) dan gelar Magister Sains dalam bidang Ilmu
Sebelum menjabat sebagai Presiden Komisaris Administrasi/PSDM dari FISIP Universitas Indonesia
Independen BCAS, beliau menjabat sebagai (2004). Selain itu, Beliau juga telah memperoleh
Direktur Kepatuhan sejak tahun 2010 sampai Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 dan Sertifikasi
dengan 2019. Sebelum bergabung di BCAS, beliau Kepatuhan Level Executive. Beliau juga telah
menjabat berbagai posisi manajerial puncak di Bank mengikuti berbagai program pelatihan baik di
Syariah Bukopin sebagai Direktur Pelayanan dan dalam maupun luar negeri di antaranya pelatihan
Consumer (2009-2010) dan Direktur Kepatuhan Manajemen Sumber Daya Manusia - Monash
(2008-2009). Beliau juga telah meniti karir di Bank University, Melbourne; International Certification
Bukopin dengan menempati berbagai posisi Programme in Wealth Management - Erasmus
manajerial (1986-2008), di antaranya sebagai Group University; Corporate Governance of Islamic
Head Liabilities Commercial; Group Head Line of Financial Institutions - CIBAFI World Bank, Kuala
Business Pendidikan, Asuransi, Pegadaian, dan Lumpur serta pelatihan-pelatihan lain di bidang
Modal Ventura; serta Kepala Urusan Sumber Daya Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, Perbankan
Manusia dan Diklat. Umum, Manajemen Risiko, Perbankan Syariah, dan
APU-PPT.
Beliau tidak merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pejabat
Ratna Yanti diangkat sebagai Komisaris Independen Saat ini beliau tidak merangkap jabatan sebagai
BCAS pada RUPSLB tanggal 16 November 2020 anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau
dan mendapat persetujuan OJK pada tanggal 8 Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/
Desember 2020. Pengangkatan terakhir pada atau lembaga lain serta tidak memiliki hubungan
RUPST tanggal 11 Maret 2022 untuk periode keuangan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
jabatan sampai dengan RUPST tahun 2025. dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dan/atau pemegang saham pengendali.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen
BCAS, beliau membangun karirnya di BCA (1988- Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Psikologi
2018) dan menempati berbagai posisi strategis di dari Universitas Surabaya (1987). Di luar itu, beliau
antaranya sebagai Kepala Kantor Wilayah Surabaya juga telah mengikuti berbagai program pelatihan
(2015-2018), Kepala Kantor Wilayah Semarang baik di dalam maupun luar negeri di antaranya
(2011-2015), Kepala Kantor Wilayah Balikpapan Overseas Bankers Training Program-Wachovia
(2010-2011), dan sebagai Pimpinan di beberapa USA, Pacific RIMS Banker-Foster School of Business
Kantor Cabang Utama BCA (Veteran, Darmo, dan Washington University USA, Strategic Marketing
Indrapura) pada tahun 1997-2010. Beliau juga Program-BCA Asian Institute of Management,
dipercaya sebagai Kepala Tim Perwakilan BCA pada Strategic Management and Leadership Program-
proses akuisisi Bank Royal Indonesia dan Rabobank BCA Australian Institute of Management, serta
International Indonesia (2019-2020). pelatihan-pelatihan lain di bidang Perkreditan,
Sumber Daya Manusia, Kepemimpinan, Perbankan
Umum, Risk Management, dan Perbankan Syariah.
Ina Widjaja
Komisaris
Ina Widjaja diangkat sebagai Komisaris BCAS atau lembaga lain dan tidak memiliki hubungan
pada RUPST tanggal 11 Maret 2022 untuk periode keuangan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
jabatan sampai dengan RUPST tahun 2025 dan dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 8 dan/atau pemegang saham pengendali.
Maret 2022.
Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Sebelum bergabung di BCAS, beliau berkarir di PT Universitas Trisakti (1989) dan Magister Manajemen
BCA, Tbk (1990-2021) dan menempati berbagai dari Universitas Prasetya Mulya (2007). Beliau
posisi strategis diantaranya sebagai Kepala Grup telah mengikuti berbagai executive training
Analisa Risiko Kredit Komersial dan SME (2018- seperti What is Wrong With Data – Jakarta, Digital
2021) dan Kepala KCU Asemka (2016-2018). Factory – Jakarta; Social Engineering Awareness
– Jakarta; serta pelatihan-pelatihan lain di bidang
Saat ini beliau tidak merangkap jabatan sebagai kepemimpinan, perbankan umum dan syariah,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau kredit/pembiayaan, serta risk management.
Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/
Yuli Melati Suryaningrum diangkat sebagai Presiden keuangan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
Direktur BCAS pada RUPSLB tanggal 19 Mei 2021 dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dan telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal dan/atau pemegang saham pengendali.
6 Mei 2021. Pengangkatan terakhir pada RUPST
tanggal 11 Maret 2022 untuk periode jabatan Beliau meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut
sampai dengan RUPST tahun 2025. Pertanian Bogor (1996) dan Magister Manajemen
Prasetiya Mulya Business School (2004). Beliau
Sebelum bergabung di BCAS, beliau membangun juga telah mengikuti berbagai executive training
karirnya di PT BCA, Tbk (1996-2021) dan menempati baik di dalam maupun luar negeri seperti training
berbagai posisi strategis di antaranya sebagai Sustainable Finance Renewable Energy Technology
Kepala Group Corporate Banking & Finance (2018- – Jerman; Agile Leadership & Strategic Vision
2021). – Jakarta; Change Management – Jakarta, serta
pelatihan-pelatihan lain di bidang kepemimpinan,
Saat ini beliau tidak merangkap jabatan sebagai manajemen, pembiayaan, keuangan berkelanjutan,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau perbankan umum dan syariah, serta manajemen
Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/ risiko.
atau lembaga lain dan tidak memiliki hubungan
Houda Muljanti
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
Houda Muljanti diangkat sebagai Direktur BCAS Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/
pada RUPST tanggal 15 Maret 2016 dan mendapat atau lembaga lain dan tidak memiliki hubungan
persetujuan OJK pada tanggal 24 September 2016. keuangan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
Pengangkatan terakhir pada RUPST tanggal 11 dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
Maret 2022 untuk periode jabatan sampai dengan dan/atau pemegang saham pengendali.
RUPST tahun 2025.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum Ekonomi
Sebelum bergabung dengan BCAS, beliau dari Universitas Indonesia (1990) dan Magister
membangun karir di BCA dan memangku jabatan Manajemen dari Institut Manajemen Prasetiya
manajerial sebagai Kepala Sub Divisi Human Capital Mulya (2005). Beliau juga telah mengikuti berbagai
Strategy and Solution (2012-2016), Kepala Sub Divisi program pelatihan baik di dalam maupun luar
Manajemen SDM (2006-2012), dan Kepala Biro negeri di antaranya GALLUP Accelerated Strengths
Pengembangan Kebijakan SDM (2001-2006). Beliau Coaching Course, Financial Inclusion Summit Asia
pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Sentul 2017 dan pelatihan-pelatihan lain di bidang Sumber
Damai Resort (2012-2016), serta di PT SQ Centre Daya Manusia, Risk Management, serta Perbankan
Indonesia (1993-2001) dan Japan International Syariah yang di antaranya diselenggarakan oleh PT
Cooperation Agency (1991-1993). BCA, Tbk, Karim Consulting Indonesia, dan Gapura
Prima Sejati.
Saat ini beliau tidak merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau
Rickyadi Widjaja diangkat sebagai Direktur BCAS Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/
pada RUPSLB tanggal 29 Agustus 2017 dan atau lembaga lain serta tidak memiliki hubungan
mendapat persetujuan OJK pada tanggal 14 keuangan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
Februari 2018. Pengangkatan terakhir pada RUPST dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
tanggal 11 Maret 2022 untuk periode jabatan dan/atau pemegang saham pengendali.
sampai dengan RUPST tahun 2025.
Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce dari
Sebelum bergabung dengan BCAS, beliau Deakin University Melbourne Australia (1989)
membangun karir di BCA (1989-Februari 2018) dan telah mengikuti berbagai program pelatihan
dengan menempati berbagai posisi manajerial yaitu baik di dalam maupun luar negeri, antara lain
Kepala Grup Analisa Risiko Kredit, Kepala Sub Divisi pelatihan di bidang Kepemimpinan, Perbankan
Kredit Komersial dan Ritel dan Wakil Kepala Divisi Umum, Perbankan Syariah, Risk Management dan
Kredit Komersial. Corporate Finance.
Pranata
Direktur
Pranata diangkat sebagai Direktur BCAS pada Saat ini, beliau tidak merangkap jabatan sebagai
RUPST tanggal 6 Maret 2019 dan mendapat anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau
persetujuan OJK pada tanggal 24 September 2019. Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/
Pengangkatan terakhir pada RUPST tanggal 11 atau lembaga lain serta tidak memiliki hubungan
Maret 2022 untuk periode jabatan sampai dengan keuangan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
RUPST tahun 2025. dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dan/atau pemegang saham pengendali.
Sebelum menjabat sebagai Direktur, beliau
menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Keuangan Beliau menyelesaikan pendidikannya di bidang
dan Perencanaan Perusahaan BCAS dari tahun Teknik Informatika dari Institut Teknologi Bandung
2010-2019. Beliau juga pernah meniti karir di dan Universitas Persada Indonesia Jakarta. Beliau
Bank Danamon (2002-2010) dengan menduduki juga telah mengikuti berbagai program pelatihan
berbagai jabatan manajerial antara lain sebagai antara lain di bidang Perbankan Umum, Perbankan
SAVP Financial and Control Team Leader, Unit Syariah, Risk Management, Corporate Finance serta
Usaha Syariah Bank Danamon (2009-2010), Business pelatihan-pelatihan lain di bidang kepemimpinan.
Planning Head, SEMM DSP Bank Danamon (2006-
2009) dan Portfolio Management Head, CMM DSP
Bank Danamon (2004-2006).
Lukman Hadiwijaya diangkat sebagai Direktur BCAS atau lembaga lain dan tidak memiliki hubungan
pada RUPST tanggal 11 Maret 2022 untuk periode keuangan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga
jabatan sampai dengan RUPST tahun 2025 dan dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
telah mendapat persetujuan OJK pada tanggal 8 dan/atau pemegang saham pengendali.
Maret 2022.
Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari
Sebelum bergabung di BCAS, beliau berkarir di PT Universitas Kristen Satya Wacana (1992). Beliau
BCA, Tbk (1992-2022) dan menempati berbagai telah mengikuti berbagai executive training baik di
posisi strategis diantaranya sebagai Kepala Grup dalam maupun luar negeri seperti Digital Currency –
Application Management (2020-2022) dan Kepala Jakarta; Digital Factory – Jakarta; Social Engineering
Satuan Kerja Enterprise Security (2014-2020). Awareness – Jakarta; Mobile World Congress –
Spanyol; serta pelatihan-pelatihan lain di bidang
Saat ini beliau tidak merangkap jabatan sebagai kepemimpinan, perbankan umum dan syariah, serta
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau risk management.
Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan, dan/
Perubahan Komposisi
Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi
Pada RUPST tanggal 11 Maret 2022, terdapat perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan
penambahan anggota Direksi BCAS. Perubahan ini merupakan bagian dari strategic direction BCAS dalam
mendukung ekspansi bisnis BCAS serta mendukung pertumbuhan skala dan kompleksitas usaha pada
tingkat yang lebih tinggi. Pengangkatan Lukman Hadiwijaya dipercaya akan memperkuat implementasi
rencana strategis BCAS dan meningkatkan kinerja Direksi khususnya dalam percepatan digitalisasi dan
pemanfaatan Teknologi Informasi.
Dewan Komisaris
Direksi
Fathurrahman Djamil
Ketua Dewan Pengawas Syariah
Fathurrahman Djamil diangkat sebagai Ketua DPS pada PT AIA Financial (asuransi), Anggota
Dewan Pengawas Syariah (DPS) BCAS berdasarkan DPS pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (perbankan),
Keputusan Para Pemegang Saham PT Bank UIB dan Anggota DPS pada PT CIMB Niaga Auto
tanggal 29 Juli 2009 dan mendapatkan persetujuan Finance (perusahaan pembiayaan). Saat ini beliau
Bank Indonesia pada tanggal 2 Maret 2010. tidak memiliki hubungan keuangan, kepemilikan
Pengangkatan terakhir pada RUPST tanggal 11 saham, dan/atau keluarga dengan anggota Dewan
Maret 2022 untuk periode jabatan sampai dengan Komisaris, anggota Direksi dan/atau pemegang
RUPST tahun 2025. saham pengendali.
Beliau berpengalaman di bidang ilmu Syariah Beliau meraih gelar Sarjana dan Master di bidang
sebagai praktisi maupun akademisi. Menjabat Ilmu Syariah dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
sebagai Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional– Syarif Hidayatullah Jakarta. Melanjutkan Program
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) untuk periode Doktor (Ph.D) dalam bidang Islamic Studies di McGill
tahun 2000-sekarang, dosen di beberapa universitas University, Canada (1992). Meraih gelar Doktor di
negeri maupun swasta, serta menjadi Dewan bidang Teori Hukum Islam dari Universitas Islam
Pengawas Syariah pada beberapa lembaga/institusi Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta (1994).
keuangan. Beliau aktif mengikuti berbagai pelatihan/workshop
dan forum baik yang diadakan oleh BCAS, DSN MUI,
Selain menjadi Ketua DPS di BCAS, beliau juga maupun International Shariah Research Academy
menjabat sebagai Ketua DPS pada PT Adira Dinamika for Islamic Finance.
Multi Finance Tbk (perusahaan pembiayaan), Ketua
Sutedjo Prihatono
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Sutedjo Prihatono diangkat sebagai anggota DPS Selain menjadi anggota DPS di BCAS, beliau juga
BCAS pada RUPST tanggal 4 Maret 2015 dan menjabat sebagai Anggota DPS pada BPRS HIK
mendapat persetujuan OJK pada tanggal 18 Mei Ciledug (perbankan). Saat ini beliau tidak memiliki
2015. Pengangkatan terakhir pada RUPST tanggal hubungan keuangan, kepemilikan saham, dan/
11 Maret 2022 untuk periode jabatan sampai atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris,
dengan RUPST tahun 2025. anggota Direksi, dan/atau pemegang saham
pengendali.
Sebelum menjadi anggota DPS, beliau menjabat
sebagai anggota Komite Audit dan Komite Beliau meraih gelar Sarjana dari Universitas
Pemantau Risiko BCAS sejak tahun 2010. Beliau Krisnadwipayana pada Fakultas Ekonomi Manajemen
juga pernah membangun karir di Karim Consulting (1993) dan gelar Magister Manajemen dari Binus
Indonesia sebagai Non-Consulting Director (2004- Business School pada Fakultas Manajemen (2014).
2015), Senior Corporate Banking (2001-2004) Beliau juga telah mengikuti berbagai program
dan Human Resources Head (1996-2001) di Bank pelatihan, antara lain di bidang Selling Skill, Service
Muamalat Indonesia. Beliau berpengalaman sebagai Excellence, Accounting Programme, Financing
pengajar dan penanggung jawab berbagai program Analysis, dan General Islamic Banking Programme.
pelatihan di bidang perbankan syariah.
9 Retno Wulandari Kepala Satuan Kerja S1 Ekonomi dan Sumber Daya, Institut
Hukum dan SDM Pertanian Bogor
Jumlah Karyawan
Per 31 Desember 2022, jumlah karyawan BCAS (tetap dan kontrak) adalah sebanyak 662 orang atau
meningkat sebesar 7,6% dibandingkan tahun 2021. Jumlah karyawan berdasarkan tingkat organisasi, tingkat
pendidikan, status kepegawaian, masa kerja, kelompok usia dan kelompok gender adalah sebagai berikut:
Profil karyawan berdasarkan tingkat organisasi di dalam BCAS pada tahun 2022 terdiri dari 23 orang pejabat
eksekutif (3% dari total karyawan), 23 orang manajer (3% dari total karyawan), 616 orang staf (74% dari total
karyawan).
*) Pada tahun 2022 terdapat perubahan klasifikasi jabatan dimana Lain-lain hanya untuk tenaga kerja alihdaya
Berdasarkan tingkat pendidikan, tercatat hingga 31 Desember 2022, profil karyawan BCAS (karyawan tetap
dan kontrak) didominasi oleh karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana yaitu berjumlah 463 orang atau
69,9% dari total karyawan. Selanjutnya, disusul dengan tingkat pendidikan non akademik sebanyak 86 orang
atau sebesar 13,0%. Sementara merupakan karyawan dengan tingkat pendidikan diploma berjumlah 74
orang atau 11,2% dan karyawan dengan tingkat pendidikan pascasarjana sebanyak 39 orang atau 5,9%.
Karyawan BCAS pada akhir tahun 2022 terdiri dari 519 orang karyawan tetap atau sebesar 63,1% dari total
karyawan dan 143 orang karyawan kontrak atau sebesar 17,4%.
Berdasarkan masa kerja, jumlah karyawan BCAS terdistribusi dengan cukup merata. Sebanyak 238 orang
(36,0%) karyawan memiliki masa kerja kurang dari dua tahun, 131 orang (19,8%) karyawan memiliki masa
kerja dua sampai kurang dari lima tahun, 119 orang (18,0%) karyawan memiliki masa kerja lima sampai
kurang dari delapan tahun, dan 174 orang (26,3%) karyawan memiliki masa kerja delapan tahun atau lebih.
Berdasarkan kelompok usia, sebanyak 46 orang (7%) karyawan berusia kurang dari 25 tahun, 344 orang
(52%) karyawan berusia 25 sampai kurang dari 35 tahun, 165 orang (25%) karyawan berusia 35 sampai
kurang dari 45 tahun, 59 orang (9%) karyawan berusia 45 sampai kurang dari 55 tahun, dan 48 orang (7%)
karyawan berusia 55 tahun atau lebih.
Berdasarkan kelompok gender, karyawan kami terdistribusi cukup seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Sebanyak 317 orang (47,9%) karyawan adalah laki-laki dan 345 orang (52,1%) karyawan adalah perempuan.
Pengembangan Kompetensi
Kebijakan Pengembangan Kompetensi adanya kesetaraan dan peluang yang sama bagi
seluruh karyawan kami. Kerangka pelatihan dan
Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pengembangan karyawan disusun dan dikaji sesuai
aset utama BCAS dan sangat penting untuk kebutuhan dan strategi perusahaan dari waktu ke
keberlangsungan usaha kami dalam jangka panjang. waktu.
Kami senantiasa mendorong pengembangan
kemampuan setiap karyawan (people development) Pelatihan dan Pengembangan
antara lain dengan menyelenggarakan berbagai Kompetensi Karyawan
pelatihan pengembangan kompetensi sesuai
dengan fungsi dan kapasitas karyawan. BCAS Sepanjang 2022, BCAS telah melaksanakan 324 kali
melakukan pelatihan dan pengembangan SDM pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
dengan mengacu kepada kerangka pelatihan dan baik melalui metode e-learning, pelatihan online
pengembangan yang mencakup seluruh aspek maupun tatap muka.
dan metode pengembangan dan mengedepankan
Total biaya yang telah dikeluarkan BCAS untuk pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan di
sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 8,1 miliar atau meningkat sebesar 72,3% dibandingkan tahun 2021.
Peningkatan biaya tersebut di antaranya disebabkan oleh program pelatihan dan pengembangan kompetensi
yang meningkat signifikan dan penggunaan jasa tenaga konsultan untuk melakukan pendampingan dan
transfer knowledge kepada karyawan kami.
Biaya pelatihan dan pengembangan kompetensi Rp8,1 miliar Rp4,7 miliar Rp2,1 miliar
Informasi mengenai Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite, Sekretaris
Perusahaan dan Satuan Kerja Audit Internal dapat dilihat pada Laporan Tahunan ini bagian Tata Kelola
Perusahaan.
99,99995% 0,00005%
PT Bank Central Asia Tbk PT BCA Finance
Kelompok Komposisi
Individu
Lokal 0,0%
Asing 0,0%
Institusi
Lokal 100,0%
Asing 0,0%
51,00% 49,00%
PT Dwimuria Masyarakat
Investama Andalan
54,94% 45,06%*
Pengendali
Jalur Pengendalian
*) Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat per 31 Desember 2021, sebesar 2,49% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan PT Dwimuria
Investama Andalan. Komisaris (tidak termasuk Komisaris Independen) dan Direksi memiliki 0,19% saham BCA
Aksi Korporasi
Pada tahun 2022 BCAS tidak melakukan aksi korporasi, seperti Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, buyback shares, buyback obligasi, dan/atau pemecahan saham (stock split).
Keanggotaan Asosiasi
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa
(ASPI) Perbankan Indonesia (LAPSPI)
Perhimpunan Bank Umum Nasional Asosiasi Bank Syariah Indonesia Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
(Perbanas) (Asbisindo) Perbankan (FKDKP)
Forum Komunikasi Direktur Operasional Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Indonesia Islamic Global Market
Perbankan (FKDOP) Association (IIGMA)
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11
1 17 Februari 2022 Infobank Peringkat III Loyalty Award Bank Umum Syariah
16 17 18 19 20 21
22 23 24 25
12 25 Februari 2022 Economic Gold Award - Excellent - Score : 88.33, The Best It
Review Category Sharia Bank
25 30 Juni 2022 Infobank 2nd Overall Walk in Channel, Sharia Commercial Bank
26 27
28 29 30
31 32 33
35 36
34
29 25 Agustus 2022 Warta Ekonomi Indonesia Best Bank 2022 for Dedicated of Banking
Business Development
40
41
39 42 43
44
45 46
40 21 Oktober 2022 Economic 1st The Best Finance For Sharia Bank Company,
Review Asset Rp.5 T- Rp.15 T
44 16 Desember 2022 Warta Ekonomi Indonesia Most Acclaimed CEO 2022 with
Outstanding Leadership in Advancing Sharia
Banking Ecosystem
45 16 Desember 2022 Economic 1st The Best Indonesia GCG Award VII- 2022
Review
46 16 Desember 2022 Economic 1st the Best Indonesia Risk Management V- 2022
Review
• Experienced Programs
• Apprentice Programs
Selain dari informasi, situs BCAS juga menyediakan Di tahun 2022, BCAS bersinergi dengan Halo BCA
fitur Registrasi Online bagi nasabah melakukan untuk penanganan keluhan, saran dan informasi
pengisian formulir pembukaan rekening untuk yang masuk melalui halaman kontak website BCAS.
selanjutnya dilanjutkan dengan pembukaan rekening
di cabang BCAS, serta fitur Kontak di mana nasabah
dapat menyampaikan saran, permintaan informasi,
minat pengajuan pembiayaan, dan pengaduan
melalui situs BCAS.
22,8%
21,3% YoY 21,6% YoY
Rasio Kecukupan Modal (CAR) Return on Asset (RoA) Return on Equity (RoE)
36,7% 1,3% 4,1%
Tahun 2022 ditandai dengan volatilitas yang tinggi Britania Raya mencatatkan inflasi di angka 10,5%.
dalam sektor ekonomi dan geopolitik. International Inflasi untuk sektor emerging market dan negara
Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook berkembang mencapai 11%, tertinggi sejak
(WEO) Oktober 2022 memperkirakan perlambatan tahun 1999. Sementara berdasarkan data Asian
pertumbuhan ekonomi global dari 6,0% di tahun Development Bank (ADB), laju inflasi sektor Asia
2021 menjadi 3,2% di tahun 2022. IMF mengoreksi lebih rendah dari angka global, yakni di angka 4,5%.
proyeksi tersebut dalam WEO Januari 2023 dimana
pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan berada IMF mencatat faktor penting yang mengakibatkan
pada angka 3,4%, sedikit menunjukkan peningkatan perlambatan ekonomi global adalah dicabutnya
dibandingkan proyeksi sebelumnya. PDB Amerika stimulus moneter, yang diberikan selama pandemi
Serikat diperkirakan mengalami perlambatan di COVID-19, dengan maksud menanggulangi laju
tahun 2022 menjadi 2,0% dari 5,7% di tahun 2021. inflasi. Peningkatan suku bunga dan biaya pinjaman
Hal yang sama juga terjadi pada PDB Uni Eropa berdampak langsung terhadap perlambatan industri
yang tercatat senilai 3,5% di tahun 2022 dari 5,2% properti di Amerika Serikat. Kebijakan tangan besi
di tahun 2021. Di Asia, ekonomi Tiongkok dan India Tiongkok atas COVID-19 melalui lockdown ketat
secara berturut-turut mengalami perlambatan di telah membatasi kegiatan produksi domestik dan
tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 yakni menjadi memperburuk krisis rantai pasokan global yang
3,0% dari 8,1% dan 6,8% dari 8,7%. ASEAN-5 telah berlangsung dari tahun sebelumnya. Perang
(Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Rusia-Ukraina mengakibatkan berkurangnya
Thailand) mencatatkan pertumbuhan PDB menjadi pasokan gas alam dari Rusia kepada Uni Eropa yang
5,3% di tahun 2022 dari 3,4% di tahun sebelumnya. menyebabkan krisis energi di wilayah tersebut dan
peningkatan harga minyak mentah dunia. Tren harga
IMF juga memperkirakan inflasi global akan minyak mentah juga kian menguat setelah OPEC+
menembus angka 8,8% di tahun 2022, meningkat memutuskan untuk mengurangi produksi minyak.
tajam dari 4,7% di tahun 2021. Amerika Serikat
mencatatkan angka inflasi tertinggi dalam kurun Dinamika ekonomi global mendorong investor
waktu 40 tahun terakhir, yakni di angka 8,0%. Uni untuk beralih kepada Dolar AS dan memperkuat
Eropa mencatatkan angka inflasi yang lebih tinggi posisi mata uang tersebut. Tercatat sepanjang tahun
yakni 10,4%, sementara Britania Raya mencatatkan 2022, Dolar AS menguat 22% terhadap Yen Jepang,
inflasi di angka 10,5%. Inflasi untuk sektor emerging 13% terhadap Euro, serta 6% terhadap mata uang
market dan negara berkembang mencapai 11%, emerging market. Bahkan pada September 2022,
tertinggi sejak tahun 1999. Sementara berdasarkan untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, Dolar AS
data Asian Development Bank (ADB), laju inflasi sempat tercatat lebih kuat dari Euro. IMF menyoroti
sektor Asia lebih rendah dari angka global, yakni bahwa penguatan Dolar AS mendasari perlambatan
di angka Amerika Serikat mencatatkan angka inflasi pertumbuhan perdagangan global mengingat
tertinggi dalam kurun waktu 40 tahun terakhir, tingginya penggunaan Dolar AS pada perdagangan
yakni di angka 8,0%. Uni Eropa mencatatkan angka antarnegara di luar Amerika Serikat.
inflasi yang lebih tinggi yakni 10,4%, sementara
Tinjauan Industri
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyatakan Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
bahwa kinerja perbankan nasional pada posisi perbankan syariah secara konsisten mencatatkan
November 2022 tetap stabil di tengah meningkatnya pertumbuhan di atas perbankan nasional. Aset,
risiko kredit akibat kenaikan suku bunga. Hal itu pendanaan, dan pembiayaan perbankan syariah
tercermin dari indikator utama seperti pertumbuhan pada Desember 2022 secara berturut-turut tercatat
kredit dan DPK berturut-turut sebesar 11,3% tumbuh sebesar 20,4%, 19,5%, dan 25,9% lebih
dan 8,9% dibandingkan periode yang sama di tinggi dari pertumbuhan perbankan nasional yang
tahun sebelumnya sedangkan NPL membaik tercatat sebesar 9,9%, 11,4%, dan 9,0%. Likuiditas
menjadi 2,65%. OJK juga menyatakan bahwa perbankan syariah masih longgar dan kualitas
sektor perbankan memiliki likuiditas yang relatif pembiayaan masih terjaga dengan kecukupan
longgar dengan LDR di angka 79,6%. Indikator modal yang tinggi tercermin dari rasio FDR, NPF
lain yang dicermati oleh OJK adalah penurunan dan CAR perbankan syariah yang berturut-turut
BOPO menjadi 77,5% yang menunjukkan semakin sebesar 83,1%, 2,31% dan 26,3%. Tren pangsa
efisiennya operasional perbankan nasional. pasar perbankan syariah di Indonesia juga terus
meningkat yang tercatat sebesar 6,8% terhadap
perbankan nasional pada Desember 2022.
Tinjauan Operasi
Per Segmen Usaha
Sejalan dengan pertumbuhan yang berhasil dengan jenis akad yang berbeda-beda disesuaikan
ditunjukkan oleh industri perbankan syariah, BCAS dengan kebutuhan nasabah. Per Desember 2022,
pada tahun 2022 juga mencatatkan pertumbuhan kami menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7.576,8
yang solid. miliar. Angka ini meningkat Rp1.328,3 miliar atau
21,3% dari tahun 2021 sebesar Rp6.248,5 miliar.
Sebagai lembaga intermediasi yang bergerak di Adapun komposisi pembiayaan yang telah kami
perbankan syariah, BCAS menyalurkan pembiayaan salurkan adalah sebagai berikut:
Diversifikasi akad pembiayaan yang kami salurkan 32,5% jika dibandingkan tahun 2021. Kondisi ini
merupakan wujud upaya kami untuk memberikan mencerminkan bahwa pembiayaan dengan skema
solusi jenis pembiayaan yang tepat menyesuaikan syirkah menjadi skema pembiayaan yang paling
dengan kebutuhan nasabah, selain sebagai salah dibutuhkan oleh nasabah khususnya nasabah
satu upaya untuk mitigasi risiko konsentrasi akad pembiayaan produktif. Pembiayaan murabahah
pembiayaan. Portofolio akad BCAS per Desember adalah pembiayaan dengan kontribusi terbesar
2022 terdiri atas pembiayaan murabahah (jual berikutnya dengan jumlah sebesar Rp1.348,6 miliar
beli), pembiayaan ijarah muntahiya bittamlik atau atau 17,8% dari total portofolio. Dibandingkan
IMBT (sewa beli), pembiayaan mudharabah (bagi dengan tahun 2021, pembiayaan murabahah
hasil), pembiayaan musyarakah, dan pembiayaan mengalami peningkatan 7,7% atau Rp96,0 miliar.
qardh. Ditinjau dari jenis akadnya, pembiayaan Peningkatan pembiayaan akad murabahah didorong
BCAS didominasi oleh akad musyarakah dengan oleh pembiayaan konsumer yang pada tahun 2022
kontribusi sebesar Rp5.297,4 miliar atau 69,9% meningkat signifikan.
dari total portofolio, pencapaian ini meningkat
Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang
kepada Laporan Keuangan untuk tahun yang material, posisi keuangan PT Bank BCA Syariah
berakhir tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 tanggal 31 Desember 2022, serta kinerja keuangan
yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada
Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan Keuangan di Indonesia.
Laporan
Posisi Keuangan
Aset
Sampai dengan tahun 2022, aset BCAS dapat miliar. Sejak pertama kali beroperasi pada tahun
menunjukkan pertumbuhan yang baik dan stabil. 2010, Alhamdulillah BCAS senantiasa berhasil
Posisi aset BCAS pada akhir tahun 2022 tercatat meningkatkan total aset yang dimiliki. Rata-rata
sebesar Rp12.671,7 miliar atau tumbuh 19,1% pertumbuhan aset kami selama 2010-2022 (CAGR)
dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp10.642,3 adalah 25,0%.
Total Aset
dalam triliun Rupiah
0,9 1,2 1,6 2,0 3,0 4,3 5,0 6,0 7,1 8,6 9,7 10,6 12,7 YoY
19,1%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pertumbuhan aset BCAS terutama dikontribusi dari Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun dan
kemudian kami salurkan dalam bentuk aset produktif yaitu pembiayaan dan surat berharga.
Giro pada Bank Indonesia** 10,6 0,1% 264,8 2,5% (254,3) (96,0%)
Posisi aset produktif BCAS per 31 Desember proporsi sebesar 59,8%. Pembiayaan yang
2022 tercatat sebesar Rp12.670,0 miliar. Nilai ini disalurkan di tahun 2022 adalah sebesar Rp7.576,8
menunjukkan peningkatan sebesar Rp2.400,7 miliar miliar, meningkat Rp1.328,4 miliar atau 21,3% dari
atau 23,4% dari tahun 2021 yang tercatat sebesar tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp6.248,5 miliar.
Rp10.269,3 miliar. Peningkatan pada aset produktif Pembiayaan yang disalurkan BCAS terus mengalami
dikontribusi oleh pembiayaan dan surat berharga. peningkatan setiap tahunnya sejak tahun 2010 jika
dilihat dari rata-rata pertumbuhan (CAGR) 2010-
Pembiayaan yang Disalurkan 2022 yang tercatat sebesar 26,9%.
0,4 0,7 1,0 1,4 2,1 3,0 3,5 4,2 4,9 5,6 5,6 6,2 7,6 YoY
21,3%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pada tahun 2022, penyaluran pembiayaan kami unit UMKM. Menurut data Kementerian Koperasi
didominasi oleh segmen komersial dengan dan UKM tahun 2022, UMKM Indonesia tercatat
proporsi pembiayaan sebesar 71,6% terhadap total mampu menyerap 97,0% tenaga kerja, menyumbang
pembiayaan. BCAS menyalurkan pembiayaan untuk 61,0% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta
segmen komersial di tahun 2022 sebesar Rp5.424,9 berkontribusi 16,6% terhadap ekspor nasional.
miliar, meningkat Rp809,3 miliar atau 17,5% dari Penyaluran pembiayaan BCAS kepada UMKM
tahun 2021 yang ada di angka Rp4.615,6 miliar. di tahun 2022 adalah sebesar Rp1.731,0 miliar,
meningkat 21,6% atau Rp307,4 miliar dari tahun
Kami menyadari bahwa, segmen UMKM harus sebelumnya di angka Rp1.423,7 miliar, sehingga
menjadi perhatian BCAS mengingat segmen proporsi pembiayaan UMKM terhadap total
UMKM di Indonesia sangat besar mencapai 64 juta pembiayaan tercatat sebesar 22,8%.
Segmentasi Pembiayaan
dalam persentase
Komersial
Konsumer
Pertumbuhan
Pembiayaan berdasarkan Kategori Kegiatan
Usaha Berkelanjutan (KKUB) 2022 2021
Nominal %
4 Pengelolaan sumber daya alam hayati dan 217,4 225,7 (8,3) (3,7%)
penggunaan lahan yang berkelanjutan
7 Pengelolaan air dan air limbah yang 1,1 1,2 (0,1) (9,0%)
berkelanjutan
Pertumbuhan
Pembiayaan berdasarkan Kategori Kegiatan
2022 2021
Usaha Berkelanjutan (KKUB) Nominal %
Tingkat Kolektibilitas Pembiayaan Rp7.469,2 miliar atau 98,6% berada pada kategori
‘Lancar’ dan kategori ‘Dalam Perhatian Khusus’.
Dalam penyaluran pembiayaan, kami senantiasa Kendati jumlah pembiayaan bermasalah mengalami
memperhatikan risiko dan menerapkan prudential peningkatan, namun tingkat Non Performing
banking practice. BCAS mampu menjaga kualitas Financing (NPF) masih terjaga pada tingkat yang
portofolio pembiayaan yang dimiliki tetap sehat. sehat yaitu tercatat sebesar 1,42% secara gross dan
Dari total pembiayaan yang disalurkan, sebesar 0,01% secara net.
2022 2021
Uraian
Nominal Komposisi* Nominal Komposisi*
Untuk memantau kualitas pembiayaan yang dimiliki, BCAS disebabkan penurunan pembiayaan yang
kami juga menggunakan indikator rasio Financing direstruktur seiring dengan pemulihan sektor usaha
at Risk (FaR) yang merupakan penjumlahan yang semakin stabil.
dari pembiayaan dengan kolektibilitas ‘Non
Performing Financing’, ‘Dalam Perhatian Khusus’ Total pembiayaan yang direstruktur pada tahun 2022
dan pembiayaan yang direstrukturisasi dengan tercatat sebesar Rp969,3 miliar atau 12,8% dari total
kolektibilitas ‘Lancar’, dibandingkan dengan total pembiayaan, dimana Rp835,8 miliar merupakan
portofolio pembiayaan. Dengan menggunakan nasabah yang terdampak COVID-19 dan Rp133,5
rasio FaR, BCAS mendapatkan gambaran cakupan miliar merupakan nasabah yang tidak terdampak
risiko kredit yang lebih luas. COVID-19. Jumlah pembiayaan yang direstruktur di
tahun 2022 menurun 12,6% atau sebesar Rp140,2
Pada tahun 2022, FaR BCAS tercatat sebesar miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat
13,0% menurun dibandingkan dengan FaR tahun sebesar Rp1.108,4 miliar.
sebelumnya yang sebesar 18,0%. Penurunan FaR
18,0%
13,0%
1.108,4
969,3
203,1
133,5
905,3 835,8
Non Covid
Covid
FaR BCAS
2021 2022
Di tahun 2022 BCAS melakukan penempatan pada Bank memiliki posisi kas pada akhir tahun 2022 di
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) angka Rp69,2 miliar, meningkat Rp64,3 miliar dari
sebesar Rp394,3 atau menurun 54,9% dari tahun Rp4,9 miliar di tahun 2021. Kami senantiasa menjaga
2021 yang tercatat sebesar Rp873,4 miliar. BCAS posisi kas untuk memastikan kebutuhan transaksi
juga menjaga posisi Giro pada Bank Indonesia tunai nasabah dapat terpenuhi. Peningkatan
untuk memenuhi kepatuhan terhadap ketentuan posisi kas yang cukup signifikan pada tahun 2022
penempatan giro pada BI. Posisi giro BCAS pada BI di antaranya disebabkan BCAS telah beroperasi
berada di angka 6,5%, lebih tinggi dari ketentuan secara penuh di wilayah Aceh meliputi Banda Aceh,
Giro Wajib Minimum (GWM) BI. Lhokseumawe dan Bireueun.
Penempatan BCAS pada surat berharga tahun 2022 Posisi Giro pada Bank Indonesia yang dimiliki
mencapai Rp4.110,9 miliar, meningkat 32,5% atau BCAS adalah senilai Rp10,6 miliar di tahun 2022
Rp1.007,3 miliar dibandingkan tahun 2021 yang yang digunakan untuk menunjang transaksi BI
berada di angka Rp3.103,5 miliar. Peningkatan Fast. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan
investasi pada surat berharga ini terutama tahun 2021 yang sebesar Rp392 juta. Hal ini seiring
dikontribusi dari peningkatan investasi BCAS pada dengan peningkatan transaksi nasabah melalui
SBSN, Sukuk BI, Sukuk Korporasi, dan SIMA. layanan BI Fast.
Jumlah liabilitas BCAS per 31 Desember 2022 Peningkatan Dana Pihak Ketiga, dengan proporsi
tercatat pada angka Rp9.740,8 miliar, meningkat hingga 97,3% terhadap seluruh liabilitas Bank,
Rp1.939,2 miliar atau 24,9% dari posisi pada tahun menjadi kontributor utama peningkatan liabilitas
2021 yang berada di angka Rp7.801,5 miliar. secara keseluruhan.
0,6 0,9 1,3 1,7 2,3 3,3 3,8 4,7 5,5 6,2 6,8 7,7 9,5 YoY
23,5%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Peningkatan DPK yang dapat kami capai adalah porsi 38,6%, meningkat dari tahun sebelumnya
berkat kepercayaan dan loyalitas nasabah kepada yang memberikan kontribusi 33,6% terhadap total
BCAS. BCAS terus berupaya memberikan berbagai DPK. Dari total DPK yang kami miliki, produk giro
kemudahan dan penambahan fitur pada e-channel mencatatkan pertumbuhan terbesar yakni 73,9%
yang kami miliki agar solusi transaksi yang dirasakan atau sebesar Rp894,4 miliar dari Rp1.209,5 miliar di
nasabah semakin lengkap. tahun 2021 menjadi Rp2.104,0 miliar di tahun 2022.
Sementara produk Tabungan, di tahun 2022 tercatat
Seiring dengan upaya kami untuk memberikan di angka Rp1.556,1 miliar, tumbuh Rp183,0 miliar
berbagai kemudahan transaksi, komposisi CASA atau 13,3% dari tahun 2021 yang tercatat di angka
yang terdiri dari tabungan dan giro menunjukkan tren Rp1.373,0 miliar.
meningkat. CASA BCAS pada tahun 2022 memiliki
Komposisi CASA
dalam miliar Rupiah dan persentase
38,6%
33,6% 2.104,0
27,6%
1.209,5
1.013,0
1.556,1
1.373,0
880,1 Giro
Tabungan
Meningkatkan komposisi CASA menjadi salah menjadi alasan kami untuk melakukan revamp pada
satu rencana strategis kami pada tahun 2022. BCA Syariah Mobile. Dengan revamp ini, nasabah
Berbagai upaya telah kami lakukan di antaranya dapat menikmati tampilan baru BCA Syariah Mobile
melalui percepatan digitalisasi untuk menambah yang lebih segar dan user friendly.
fitur-fitur layanan pada e-channel yang kami miliki,
kerjasama pembukaan rekening secara kolektif Sepanjang tahun 2022, transaksi nasabah melalui
dengan berbagai institusi serta kegiatan promosi e-channel terus mengalami peningkatan signifikan.
dan pemasaran yang lebih aktif. Hal ini terjadi seiring dengan pergeseran pola
transaksi nasabah ke arah transaksi digital. Data
Kami senantiasa mendengar dan berusaha transaksi tahun 2022 menunjukkan bahwa transaksi
memahami kebutuhan nasabah. Masukan dari nasabah BCAS didominasi oleh channel mobile dan
nasabah yang mengharapkan experience yang internet banking yaitu 60,9% dari total transaksi
lebih baik dalam menggunakan BCA Syariah Mobile atau sebanyak 6,0 juta transaksi.
6.048,4
60,9%
3.603,9
36,3%
Jika dilihat dari nominal transaksi, transaksi dengan nominal besar masih banyak dilakukan melalui cabang
BCAS dengan komposisi mencapai 58,0% atau senilai dengan Rp32.428 miliar. Sementara komposisi mobile
dan internet banking sebesar 37,5% atau senilai dengan Rp20.955 miliar.
32.427,9
58,0%
20.955,0
37,5%
Ekuitas
Laporan Laba-Rugi
Ekuitas BCAS per 31 Desember 2022 berada di Komprehensif
angka Rp2.930,9 miliar, mengalami peningkatan
sebesar Rp90,1 miliar atau 3,2% dari tahun 2021. BCAS menunjukkan kinerja yang semakin menguat
Laba yang kami peroleh dari aktivitas usaha menjadi di tahun 2022 di tengah ketidakpastian global.
faktor utama peningkatan ekuitas. Total laba tahun Penguatan kinerja ini tidak dapat dipisahkan dari
berjalan yang kami catatkan berada di angka upaya kontinyu kami untuk mengimplementasikan
Rp117,6 miliar, meningkat Rp30,2 miliar atau 34,5% strategi BCAS di antaranya peningkatan komposisi
dibandingkan tahun 2021 yang ada di angka Rp87,4 CASA, manajemen portfolio pembiayaan
miliar. berdasarkan asas prudent banking, serta percepatan
pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan layanan
perbankan elektronik.
Pertumbuhan
Uraian 2022 2021
Nominal %
Hak pihak ketiga atas bagi hasil (161,4) (187,5) 26,1 (13,9%)
dana syirkah temporer
BCAS memperoleh pendapatan usaha utama lainnya di sepanjang tahun 2022 melalui bagi hasil surat
berharga, bonus FASBIS, dan pendapatan reksadana.
Pendapatan bagi hasil surat 121,6 62,0% 76,1 45,4% 45,5 59,7%
berharga
Pada tahun 2022, Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Sejalan dengan peningkatan signifikan pada
Dana Syirkah Temporer tercatat sebesar Rp161,4 pendapatan operasional di tahun 2022, laba
miliar, mengalami koreksi Rp26,1 miliar atau 13,9% operasional/laba usaha yang kami bukukan juga
dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
sebesar Rp187,5 miliar. Efisiensi ini utamanya Laba operasional/laba usaha di tahun 2022 tercatat
disebabkan oleh menurunnya biaya bagi hasil atas senilai Rp151,4 miliar, meningkat Rp34,4 miliar atau
deposito mudharabah pihak ketiga sebesar Rp25,5 29,4% dari tahun 2021 yang tercatat senilai Rp117,0
miliar atau 25,5% dari tahun sebelumnya. miliar.
Pada tahun 2022 BCAS mencatatkan Hak Bagi BCAS senantiasa mencatatkan pertumbuhan
Hasil Milik Bank/Pendapatan Operasional di angka laba sebelum pajak dari tahun ke tahun secara
Rp588,4 miliar, meningkat Rp110,4 miliar atau 23,1% konsisten. Berdasarkan catatan 31 Desember
dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp478,0 miliar. 2022, kami menghasilkan laba sebelum pajak di
Kenaikan Hak Bagi Hasil Milik Bank merupakan hasil angka Rp146,2 miliar, meningkat Rp38,7 miliar atau
dari upaya kami untuk meningkatkan portofolio 36,0% dibandingkan tahun 2021 yang tercatat di
investasi pada berbagai instrumen keuangan dan angka Rp107,5 miliar. Hal ini merupakan hasil dari
penyaluran pembiayaan berbasis bagi hasil. upaya kami dalam melakukan pengelolaan aset dan
liabilitas yang berimbang dan optimal. Jika ditinjau
dari tahun 2010, BCAS menunjukkan rata-rata
pertumbuhan laba sebelum pajak (CAGR) di angka
30,0%.
6,3 9,0 11,0 16,8 17,5 31,9 49,2 62,2 72,4 83,3 92,6 107,5 146,2 YoY
36,0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Laba (rugi) tahun berjalan 117,6 4,0% 87,4 3,1% 30,2 34,5%
Total ekuitas yang dapat 117,6 4,0% 87,4 3,1% 30,2 34,5%
diatribusikan kepada pemilik
Laporan
Arus Kas
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan Pada 31 Desember 2022, posisi kas BCAS berada
metode langsung dengan mengelompokkan di angka Rp 1.029,6 miliar, terkoreksi Rp127,5 miliar
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan atau 12,4% jika dibandingkan tahun sebelumnya
pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas sebesar Rp1.157,2 miliar. Komponen-komponen
dan setara kas mencakup kas, giro pada bank lain, utama arus kas dijelaskan dalam ringkasan berikut
dan penempatan pada bank lain yang jatuh tempo ini:
dalam tiga bulan dari tanggal perolehan.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp1.946,0 miliar. Sementara arus kas keluar
dari aktivitas operasi terutama digunakan untuk
BCAS di tahun 2022 mencatatkan arus kas bersih penyaluran pembiayaan sebesar Rp1.418,2 miliar,
sebesar Rp 936,3 miliar sebagai arus kas masuk, pembayaran beban operasional sebesar Rp264,4
sementara pada tahun 2021 arus kas masuk dari miliar, dan pembayaran bagi hasil sebesar Rp179,4
aktivitas operasi yang diperoleh adalah sebesar miliar. Secara keseluruhan, BCAS menghasilkan
Rp286,0 miliar. Arus kas masuk dari aktivitas arus kas dari aktivitas operasi yang bernilai positif
operasi kami di tahun 2022 di antaranya berasal disebabkan penghimpunan dana dari masyarakat
dari penerimaan pendapatan sebagai mudharib yang meningkat signifikan.
sebesar Rp745,0 miliar dan dana simpanan nasabah
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas Selama tahun 2022, tidak ada arus kas dari aktivitas
investasi selama tahun 2022 tercatat sebagai arus pendanaan, demikian juga pada tahun sebelumnya.
kas keluar sebesar Rp1.063,8 miliar, sementara pada
tahun 2021 arus kas untuk aktivitas investasi tercatat
sebagai arus kas keluar Rp430,9 miliar.
Permodalan
Kualitas Aset
Profitabilitas
Likuiditas
Kepatuhan
GWM
Likuiditas
Kemampuan Membayar Utang
dan Kolektibilitas Piutang Dalam mengukur tingkat likuiditas, kami mencermati
rasio FDR, RIM, dan penyediaan Penyangga Likuiditas
Kemampuan Membayar Utang Makroprudensial (PLM). Aspek yang dipertimbangkan
BCAS dalam menjaga likuiditasnya adalah struktur
BCAS mengukur kemampuan dalam membayar pendanaan, aset likuid, komitmen pemberian
utang dengan mencermati tingkat solvabilitas, pembiayaan kepada debitur dan kewajiban segera. Di
likuiditas, serta rentabilitas. tahun 2022, rasio FDR BCAS berada di angka ideal
yakni 79,9%, mengalami penurunan dari 81,4% di
Solvabilitas tahun 2021. Kendati mengalami penurunan sebagai
akibat dari peningkatan DPK yang signifikan pada
Indikator yang kami gunakan untuk mengukur tahun 2022, tingkat FDR tersebut menggambarkan
solvabilitas adalah rasio kecukupan modal. Kami aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran
berkomitmen untuk menjaga modal yang solid dan pembiayaan yang cukup seimbang.
memadai untuk mengantisipasi risiko kredit, pasar,
dan operasional. Rasio kecukupan modal (CAR) BCAS mengelola penyaluran dana melalui
BCAS pada tahun 2022 berada di angka 36,7%, pembiayaan dan surat berharga yang dimiliki
mengalami koreksi dari posisi tahun sebelumnya selaras dengan kebijakan Bank Indonesia terkait
yang berada di angka 41,4% namun demikian angka Rasio Intermediasi Makroprudensial. Pada tahun
tersebut masih jauh di atas persyaratan minimum 2022, RIM BCAS sebesar 95,0%, mengalami
sesuai profil risiko yang ditetapkan oleh regulator peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang
di angka 8%. Angka ini mencerminkan bahwa Bank sebesar 88,4%. Angka ini masih berada pada batas
masih memiliki ruang gerak yang fleksibel untuk ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
mengimbangi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko
operasional yang dihadapi. Selain itu, rasio CAR Upaya lain yang kami lakukan untuk mengelola risiko
yang tinggi juga menandakan bahwa BCAS masih likuiditas adalah dengan menyediakan Penyangga
memiliki modal yang cukup dan memadai untuk Likuiditas Makroprudensial (PLM), yakni cadangan
pengembangan portofolio dan ekspansi bisnis. likuiditas minimum berupa Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS), Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN), serta Sukuk Bank Indonesia
(SukBI) yang wajib dipelihara oleh Bank di mana
besarannya ditetapkan oleh Bank Indonesia
sebesar persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga
(DPK) Bank.
SBIS - - - - - -
Sepanjang tahun 2022, BCAS mencatatkan PLM mengoptimalkan pendapatan. Sementara itu
sebesar Rp2.490,4 miliar, meningkat 26,8% dari rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
tahun 2021 yang tercatat di angka Rp1.963,8 miliar. Operasional (BOPO) BCAS pada tahun 2022
BCAS menempatkan PLM paling banyak pada SukBI berada di angka 81,6% dari sebelumnya sebesar
dengan proporsi 58,2% terhadap keseluruhan PLM 84,8% di tahun 2021, mencerminkan upaya kami
atau Rp1.450,0 miliar. Penempatan pada SUkBI Bank yang secara kontinyu berusaha meningkatkan
mengalami penurunan sebesar Rp54,2 miliar atau efisisensi operasional dari tahun ke tahun.
3,6% dibandingkan tahun 2021. Sementara itu
penempatan pada pada SBSN meningkat signifikan Tingkat Kolektibilitas Piutang
menjadi Rp1.040,4 miliar, tumbuh Rp580,8 miliar
atau 126,4%, dari sebelumnya Rp459,6 miliar di Kondisi perekonomian nasional semakin menguat
tahun 2021. Pada posisi 31 Desember 2022 BCAS meskipun masih dibayangi ketidakpastian
tidak memiliki penempatan pada SBIS. perekonomian global. Hal ini berdampak nyata pada
tingkat kelancaran dan kualitas pembiayaan industri
Rentabilitas perbankan baik konvensional maupun syariah yang
menunjukkan perbaikan.
BCAS menggunakan rasio rentabilitas untuk
mengukur kemampuan membayar utang dengan BCAS memandang bahwa pengelolaan risiko
mencermati rasio Return on Assets (ROA), Return kredit dan menjaga kualitas pembiayaan yang
on Equity (ROE), Net Imbalan (NI/ekuivalen dengan dimiliki berada pada tingkat yang sehat merupakan
NIM) dan rasio Biaya Operasional terhadap hal yang sangat penting untuk memastikan
Pendapatan Operasional (BOPO). BCAS dapat beroperasi dengan optimal serta
menjaga kepercayaan stakeholder. Untuk itu, kami
Return on Assets (ROA) adalah rasio rentabilitas berkomitmen untuk menjaga kualitas portofolio
yang mengukur tingkat kemampuan BCAS dalam pembiayaan dengan mengelola risiko kredit yang
mengelola aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan dihadapi, menerapkan prinsip kehati-hatian dengan
laba. Di tahun 2022, BCAS mencatatkan ROA baik sejak awal proses akuisisi, pemeliharaan
sebesar 1,3%, meningkat dari tahun sebelumnya pembiayaan, hingga penerapan strategi
yang tercatat di angka 1,1%. Return on Equity penyelesaian pembiayaan bermasalah yang efektif.
(ROE) adalah rasio rentabilitas yang mengukur
tingkat kemampuan BCAS dalam mengelola modal Dengan menerapkan strategi tersebut, BCAS dapat
sendiri yang berasal dari hasil investasi pemegang mengelola pembiayaan yang termasuk dalam
saham untuk menghasilkan laba. Di tahun 2022, kategori NPF pada tingkat yang sehat. Rasio NPF
ROE BCAS tercatat sebesar 4,1% atau mengalami gross dan net tahun 2022 berturut-turut sebesar
peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat 1,42% dan 0,01%. Meskipun mengalami kenaikan
sebesar 3,2%. NPF gross dibandingkan tahun sebelumnya yang
sebesar 1,13%, namun demikian tingkat NPF
Net Imbalan (NI) BCAS mengalami peningkatan berada pada level yang rendah dan sehat. Sebagai
menjadi 5,1% pada 2022 dari sebelumnya sebesar pembanding, Rasio NPF gross dan net BUS di bulan
4,9% pada 2021. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan September 2022 secara berturut-turut berada di
BCAS dalam menjaga biaya tetap efisien dan angka 2,57% dan 0, 67%.
NPF Gross
Kepatuhan
Dalam menjalankan aktivitas perbankan, BCAS Bank menjaga posisi giro pada Bank Indonesia di
senantiasa berupaya untuk selaras dan memenuhi tahun 2022 di angka 6,5%, lebih tinggi dari tingkat
peraturan maupun ketentuan perundang-undangan Giro Wajib Minimum (GWM) yang dipersyaratkan
yang berlaku. Komitmen kami tercermin dari beberapa oleh Bank Indonesia.
indikator yakni Batas Maksimum Penyaluran Dana
(BMPD), Giro Wajib Minimum (GWM) dan Posisi Sementara untuk indikator Posisi Devisa Netto (PDN),
Devisa Netto (PDN). Dengan menerapkan prinsip Bank belum melakukan kegiatan usaha perbankan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten dalam valuta asing sehingga tidak tersedia informasi
dan berkelanjutan, tercermin dari tidak terjadinya terkait PDN.
pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum
Penyaluran Dana (BMPD) di tahun 2022.
Individual
POS - POS
2022 2021
I Tagihan Komitmen
• Rupiah - -
• Valuta asing - -
3. Lainnya - -
a. Committed
• Valuta asing - -
Individual
POS - POS
2022 2021
b. Uncommitted
• Valuta asing - -
a. Committed
• Rupiah - -
• Valuta asing - -
b. Uncommitted
• Rupiah - -
• Valuta asing - -
5. Lainnya - -
• Rupiah - -
• Valuta asing - -
b. Istishna’ - -
d. Bagi Hasil - -
3. Lainnya - -
• Valuta asing - -
2. Lainnya - -
Individual
POS - POS
2022 2021
Individual
POS - POS
2022 2021
1.4.2 Goodwill - -
Individual
POS - POS
2022 2021
3 Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dibentuk 79.324 65.278
(paling tinggi 1.25% ATMR resiko kredit)
4 Cadangan tujuan - -
Tambahan Rasio CET1 yang dialokasikan untuk memenuhi KPMM 2,02% 2,05%
Profil Risiko
Rasio KPMM
Individual
POS - POS
2022 2021
Prosentase buffer yang wajib dipenuhi oleh bank (%) 0,00% 0,00%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan Menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian
Penyisihan Kerugian serta risiko kredit yang masih cenderung tinggi,
BCAS mengambil kebijakan pencadangan CKPN
Sebagai bagian dari upaya kami dalam pengelolaan secara prudent. Kami melakukan pembentukan
risiko, BCAS melakukan pembentukan beban CKPN sebesar Rp498,7 miliar dengan PPAP
CKPN yang memadai sesuai dengan ketentuan Wajib Dibentuk sebesar Rp201,2 miliar. CKPN
yang berlaku dengan mempertimbangkan kondisi yang dibentuk Bank berada di atas ketentuan
kualitas aset keuangan. Hal ini dilakukan untuk yang berlaku dan memadai untuk mengantisipasi
mengantisipasi adanya risiko kredit akibat kegagalan penurunan kualitas pembiayaan yang disalurkan.
nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada BCAS.
Tagihan akseptasi - - - -
-
Piutang murabahah - 17.358,1 545,0 12.846,8
Piutang istishna’ - - -
Pembiayaan Lainnya - - - -
Penyertaan - - - -
BCAS belum melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing sehingga tidak tersedia informasi
terkait transaksi spot dan forward.
Giro Mudharabah - - - - -
Deposito Mudharabah
Piutang Istishna - -
Piutang Multijasa - -
Pembiayaan Gadai - -
Piutang Istishna - -
a. Internal BUS - -
b. Eksternal BUS 49 70
a. Infak 0,0 12
b. Sedekah 1,9 -
f. Lainnya - -
Sampai dengan 31 Desember 2022, BCAS tidak memiliki dana investasi terikat sehingga tidak terdapat
informasi mengenai laporan perubahan dana investasi terikat.
BCAS telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) sebagai bentuk komitmen kami untuk menyalurkan
yang memuat rencana strategis perusahaan serta pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan.
target yang akan dicapai. RBB senantiasa dievaluasi
dan disempurnakan agar strategi perusahaan Sementara itu, untuk menjaga kualitas pembiayaan
selalu relevan dengan perkembangan kondisi yang dimiliki tetap sehat, BCAS memastikan proses
perekonomian serta ketentuan yang berlaku dan pembiayaan selalu memperhatikan asas kehati-
target yang ditetapkan telah sesuai dengan arah hatian mulai dari inisiasi pembiayaan, pemrosesan,
bisnis BCAS. RBB menjadi pedoman bagi kami untuk pemantauan, hingga penyelamatan pembiayaan.
mengimplementasikan strategi bisnis yang telah Kami juga berupaya meningkatkan efisiensi proses
dirumuskan dan mencapai kinerja yang diharapkan pembiayaan dengan melakukan simplifikasi proses
di tahun berjalan. terutama dengan memanfaatkan solusi TI khususnya
pada pembiayaan-pembiayaan yang membutuhkan
kecepatan pemrosesan seperti pembiayaan
Strategi Pengembangan Bisnis konsumer.
dan Realisasi Target 2022
Meningkatkan kualitas komposisi Dana Pihak
Industri perbankan menghadapi berbagai tantangan Ketiga
di tahun 2022. Ketidakpastian perekonomian
global akibat krisis perang Rusia-Ukraina serta Sepanjang tahun 2022, BCAS fokus pada upaya untuk
peningkatan laju inflasi berdampak pada kondisi meningkatkan komposisi CASA. Peningkatan CASA
dunia usaha yang tentunya dapat mempengaruhi akan berjalan seiring dengan pertumbuhan jumlah
kinerja sektor perbankan. Industri perbankan nasabah. Untuk itu, tahun 2022, kami fokus dengan
nasional masih menunjukkan ketahanan sehingga berbagai aktivitas untuk mendorong pertumbuhan
tetap dapat mencatatkan kinerja yang positif. BCAS jumlah nasabah. Seluruh jaringan cabang BCAS
mengantisipasi tantangan dan berupaya menvermati bergerak cepat melakukan kerjasama-kerjasama
peluang yang ada melalui perumusan strategi yang dengan institusi-institusi seperti institusi pendidikan
komprehensif yang kemudian diimplementasikan dan keagamaan, untuk memberikan solusi simpanan
secara konsisten dengan tujuan mencapai target maupun transaksi. Pada tahun 2022, kami juga aktif
kinerja yang telah ditetapkan. melakukan aktivitas pemasaran melalui media online
maupun offline, setelah sempat tertahan dengan
Ekspansi pembiayaan secara prudent adanya pandemi selama lebih dari 2 tahun terakhir.
Pencapaian
34,5%
Pencapaian Pencapaian
Pencapaian 23,5% 21,3%
19,1%
Target Target
Target 7-9% 7-9% Target
6-7% 6-7%
Dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan kredit dan DPK dari regulator, serta dengan berdasarkan
pada langkah strategis yang telah dirumuskan, BCAS menyusun target untuk tahun 2023 yang dituangkan
dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2023 khususnya pada indikator keuangan utama sebagai berikut:
Pada tahun 2022, BCAS tidak menjalin ikatan apa pun yang bersifat material untuk investasi barang modal
sehingga tidak terdapat informasi mengenai:
1. Nama pihak yang melakukan ikatan; 4. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
2. Tujuan dari ikatan; 5. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan
3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi untuk melindungi risiko dari posisi mata uang
ikatan-ikatan tersebut; asing yang terkait.
Dalam kurun waktu tahun 2022, belanja modal yang dilakukan oleh BCAS adalah sebagaimana dijabarkan
berikut:
Pertumbuhan
Uraian 2022 2021
Nominal %
Pada tahun 2022, terdapat penambahan nilai aset disebabkan peningkatan investasi untuk inventaris
sebesar Rp15,5 miliar yang terdiri dari investasi kantor di antaranya berupa peremajaan perangkat
bangunan, inventaris kantor, serta kendaraan komputer serta investasi bangunan untuk kebutuhan
bermotor. Dibandingkan tahun 2021, penambahan renovasi agar BCAS dapat beroperasi dan melayani
nilai aset tahun 2022 meningkat cukup signifikan nasabah dengan lebih nyaman.
Tidak terdapat informasi maupun fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang
mempengaruhi Bank, selain sebagaimana yang diungkap dalam Laporan Keuangan terlampir.
Kebijakan Dividen
Kebijakan BCAS dalam menentukan pembagian RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 17
dividen kepada para pemegang saham, mengacu Maret 2022 menetapkan, dari laba bersih sebesar
pada ketentuan peraturan perundang-undangan Rp87,4 miliar yang diperoleh pada tahun buku
yang berlaku, yang di antaranya mengatur bahwa: 2021, sebesar Rp2,0 miliar disisihkan sebagai dana
• Pembagian dividen tunai dapat dilakukan cadangan, sementara sisa dari laba bersih yang tidak
apabila Bank membukukan laba bersih, ditentukan penggunaannya ditetapkan sebagai laba
dengan memperhatikan kondisi dan rencana ditahan.
pengembangan Bank;
• Keputusan mengenai besaran dan pelaksanaan BCAS tidak melakukan pembagian dividen untuk
dividen ditentukan melalui Rapat Umum tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022
Pemegang Saham berdasarkan rekomendasi sehingga tidak terdapat informasi mengenai (i) Total
Direksi yang disampaikan kepada Dewan dividen yang dibagikan; (ii) Jumlah dividen kas per
Komisaris; dan saham; (iii) Payout ratio; (iv) Tanggal pengumuman
• Dalam kebijakannya, Direksi dapat memutuskan dan pembayaran dividen kas.
untuk tidak melakukan pembagian dividen
kepada pemegang saham dan menyisihkan laba
yang diperoleh untuk tahun buku sebagai dana
cadangan maupun laba ditahan.
Program Kepemilikan
Saham oleh Karyawan
dan/atau Manajemen
BCAS sampai saat ini tidak memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen
(ESOP/MSOP) sehingga tidak terdapat informasi mengenai:
Hingga akhir tahun buku 2022, BCAS tidak melakukan penawaran umum atas sahamnya, sehingga tidak ada
informasi mengenai:
i. Total perolehan dana;
ii. Rencana pengggunaan dana;
iii. Rincian penggunaan dana;
iv. Saldo dana; dan
v. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana.
Informasi Material
Tidak terdapat informasi material yang berkenaan dengan investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi
utang/modal yang dilakukan oleh BCAS di sepanjang tahun 2022.
Rating diberikan terhadap BCAS untuk periode 24 Agustus 2022 sampai dengan 1 Agustus 2023. Peringkat
tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari BCAS serta Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 30
Juni 2022 dan Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2021.
PT Bank Central Asia Tbk Pemegang Saham Pemegang Saham, Giro pada
Bank Lain, Simpanan dari Bank
Lain dan Beban Usaha
Pada tahun 2022 terdapat beberapa peraturan dan/ Nomor Peraturan Perihal bidang usaha Bank dan
atau perundang-undangan yang dikeluarkan dan memerlukan perhatian Bank sebagai berikut:
berlaku mulai tahun 2022, yang berkaitan dengan
Peraturan Insentif Bagi Bank Bank Indonesia memberikan insentif bagi Bank yang
Bank Yang Memberikan melakukan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu
Indonesia Penyediaan Dana Untuk dan inklusif berupa pelonggaran atas kewajiban pemenuhan
Nomor 24/5/ Kegiatan Ekonomi GWM dalam rupiah yang wajib dipenuhi secara rata-rata.
PBI/2022 Tertentu Dan Inklusif
BCAS telah melakukan penyediaan dana untuk kegiatan
ekonomi tertentu dan inklusif sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan ini.
Peraturan Bank Umum Syariah 1. Bank wajib menyusun rencana strategis dalam bentuk
Otoritas Jasa rencana korporasi yang disampaikan kepada OJK paling
Keuangan lambat pada akhir bulan November tahun sebelum
Republik periode awal dari 5 (lima) tahun rencana korporasi dimulai.
Indonesia
Nomor 16/ BCAS mulai menyusun rencana korporasi di tahun 2023.
POJK.03/
2022
Perubahan Kebijakan
Akuntansi
Pada tahun 2022, tidak terdapat standar keuangan, perubahan, dan/atau interpretasi standar akuntansi
keuangan yang menyebabkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki
dampak yang material terhadap laporan keuangan di periode berjalan atau periode sebelumnya.
Teknologi
Informasi
Pengembangan kapasitas Di tahun 2022, Indonesia telah memasuki pola
kehidupan baru (new normal) setelah pandemi
dan kapabilitas Teknologi COVID-yang salah satunya ditandai dengan
Informasi serta Sumber perubahan pola dan gaya hidup masyarakat menjadi
serba digital. Pandemi yang berlangsung cukup lama,
Daya Manusia menjadi fokus menjadikan digital lifestyle ini sebagai preferensi
utama karena masyarakat menyadari manfaatnya
kami untuk mendukung dalam hal kepraktisan, kenyamanan, serta efisiensi
pertumbuhan bisnis BCAS. waktu. Kondisi ini mendorong BCAS untuk semakin
memperkuat infrastruktur TI dan bersinergi dengan
BCA agar dapat mendukung transaksi perbankan
nasabah secara digital dengan memperkaya fitur-
fitur transaksi perbankan elektronik dan memastikan
kecukupan dan keandalan sistem agar nasabah
senantiasa aman dalam bertransaksi secara digital
dan menggunakan seluruh layanan perbankan
elektronik dari BCAS.
BCAS telah merumuskan strategi TI yang fokus pada mordenisasi/otomasi. Simplifikasi proses dilakukan
3 hal yaitu People, Process, dan Technology. pada proses kerja yang krusial seperti pembukaan
rekening, sementara otomasi dilakukan pada proses
People kerja yang membutuhkan kecepatan dan bersifat
repetisi.
Dengan semakin banyaknya inisiatif TI yang akan
dilakukan, kecukupan kapasitas dan kapabilitas Pada tahun 2022, BCAS telah memanfaatkan
SDM terkait TI menjadi sangat penting. Kapasitas teknologi robotic process automation (RPA) pada
SDM yang dibutuhkan beragam mulai dari proses pemrosesan pembiayaan murabahah emas.
programmer, network, security, serta penguji Dengan RPA, siklus proses pembiayaan emas di
aplikasi. Kami telah memiliki program BCA Syariah cabang dan fungsi operasional dapat diotomasi dan
Information Technology Program (BSIT) untuk menghasilkan proses kerja yang lebih efisien dan
memenuhi kebutuhan insan profesional yang akurat. Kami juga bersinergi dengan BCA dalam
kompeten di bidang TI sejak tahun 2021 dan tingkat penggunaan aplikasi OptiFamily milik BCA untuk
partisipannya terus bertambah yang disesuaikan pengelolaan uang tunai sehingga pemrosesan uang
dengan kebutuhan bisnis BCAS. tunai dapat dilakukan dengan lebih efisien dan
meminimalkan kesalahan manusia.
Tidak hanya karyawan yang pekerjaannya terkait
langsung dengan TI, seluruh karyawan BCAS juga Technology
didorong untuk meningkatkan awareness terhadap
teknologi, memanfaatkan solusi-solusi digital BCAS terus melakukan pengembangan e-channel.
untuk mempermudah proses pekerjaan, maupun Pada tahun 2022, kami melakukan pengembangan
memanfaatkan produk digital dalam kehidupan dan perubahan pada e-channel unggulan kami BCA
sehari-hari. Kami telah mencanangkan KPI digital Syariah Mobile yaitu pengembangan user interface
experience kepada setiap karyawan secara (UI) yang lebih segar, tambahan fitur tarik tunai
bertahap. tanpa kartu (cardless) di ATM BCA, serta fitur-fitur
tambahan lainnya agar transaksi nasabah lebih
Process nyaman.
YoY
30,0%
Mobile Banking juga mendominasi jumlah transaksi Mendukung akselerasi digitalisasi ekonomi dan
dengan proporsi mencapai 59,6% dari keseluruhan keuangan nasional yang dicanangkan regulator,
transaksi, mengungguli ATM/EDC, branch banking, kami turut aktif melakukan kegiatan untuk
dan internet banking yang memiliki proporsi secara mempromosikan solusi transaksi melalui BI Fast
berturut-turut sebesar 36,3%, 2,7%, dan 1,4% dari menggunakan BCA Syariah Mobile. Promo-promo
total transaksi nasabah di BCAS. Jumlah transaksi biaya transfer BI Fast secara tematik kami lakukan
melalui Mobile Banking di tahun 2022 tercatat di sepanjang tahun 2022 untuk mendorong nasabah
sebesar 5,9 juta transaksi dengan pertumbuhan kami agar lebih mengenal dan meningkatkan
mencapai 76,7% dari tahun sebelumnya yang penggunaan layanan BI Fast untuk transfer antar
tercatat sebesar 3,3 juta transaksi. bank yang cepat, mudah, murah, dan aman.
3.603,9
3.345,0
2.528,3
1.787,3 Cabang
1.787,3
ATM/EDC
BCAS juga terus memperkuat sinergi dengan BCA terjaga. Tidak hanya itu, sistem keamanan juga
yang antara lain diaplikasikan pada pengembangan menjadi perhatian kami. Sistem keamanan untuk
jaringan host to host (H2H) antara BCA-BCAS melindungi basis data diperbarui secara berkala. Hal
sehingga nasabah dapat menikmati transaksi dari ini juga dilakukan untuk memastikan sistem tidak
BCA ke BCAS melalui myBCA dan KlikBCA secara mengalami gangguan serta mengantisipasi ancaman
realtime online dan bebas biaya, nasabah BCAS serangan baik dari eksternal maupun internal. Proses
juga mendapatkan tambahan fitur pembayaran pengujian sistem keamanan data dilakukan melalui
kartu kredit BCA melalui ATM BCA menggunakan penetration test kemudian hasilnya dievaluasi agar
kartu Debit BCAS. sistem proteksi yang telah diterapkan dapat terus
ditingkatkan. BCAS melakukan penetration test
Transaksi nasabah yang semakin meningkat perlu setiap kali ada pengembangan produk atau fitur
didukung dengan keandalan jaringan, hardware dan baru dan secara rutin setiap satu tahun sekali.
aplikasi. Tahun 2022, BCAS melakukan modernisasi
baik pada infrastruktur network maupun hardware Ke depan kami akan terus melakukan percepatan
yang dimiliki. Kapasitasnya juga terus ditingkatkan penguatan infratruktur TI agar BCAS lebih agile dan
untuk memastikan kecepatan transaksi nasabah responsif dalam merespon kebutuhan masyarakat
maupun aktivitas operasional perbankan bisa dan memberikan solusi transaksi perbankan digital.
Sumber Daya
Manusia
Pencapaian kinerja BCAS tak lepas dari peran setiap rekrutmen, pengembangan kapasitas, penciptaan
insan BCAS yang berkontribusi dan bekerja dengan iklim kerja yang kondusif, dan juga termination
sepenuh hati dan profesional. Untuk menciptakan management.
insan yang profesional dan kompeten di perbankan
syariah, dibutuhkan individu yang mempunyai Recruitment Management
nilai-nilai pribadi yang sejalan dengan nilai-nilai
perusahaan. Untuk itu pengembangan sumber Ekspansi bisnis BCAS menuntut kecukupan SDM
daya manusia (SDM) senantiasa menjadi fokus kami baik dalam hal kapasitas maupun kapabilitasnya.
demikian juga dengan penguatan internalisasi nilai- Untuk itu, kami mengembangkan sistem rekrutmen
nilai perusahaan (corporate values) yaitu Teamwork yang lebih cepat dan tepat guna. Kami memberikan
(Kerja sama), Responsibility (Tanggung jawab), kesempatan yang sama bagi setiap individu untuk
Integrity (Integritas), dan Professional (Profesional). bergabung dengan BCAS melalui sistem perekrutan
yang terbuka, wajar, dan setara tanpa dibatasi oleh
BCAS memandang bahwa pengelolaan dan latar belakang gender, suku, agama, golongan,
pengembangan SDM merupakan suatu siklus dan ras. Perekrutan dan penempatan karyawan di
proses yang komprehensif, terorganisir, dan lingkungan kami berlandaskan pada kualitas dan
berkesinambungan yang mencakup proses kompetensi individu serta kebutuhan BCAS.
Informasi eksposur risiko disajikan dengan mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 10/
SEOJK.03/2020 tanggal 1 Juli 2020 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah.
Risiko Kredit
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
31 Desember 2022
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Sumatra Jawa Indonesia Bagian Total
Timur
3 Tagihan Kepada - - - -
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
2,996,346 - - 2,996,346
534,228 - - 534,228
- - - -
14,046 - - 14,046
277,746 - - 277,7461
901 - - 901
31 Desember 2022
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
< 1 Thn >1 Thn sd 3 Thn >3 Thn sd 5 Thn > 5 Thn Non Kontraktual
3 Tagihan Kepada - - - - -
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
31 Desember 2022
3 Industri Pengolahan - - - -
- - - - - - -
- - - 83 48,057 - -
6 Konstruksi - 9,779 - -
22 Rumah Tangga - - - -
- - - - - - -
- - - 34 - - -
25 - - 1,903 19,324 - -
- - - 1,004 36,117 - -
- - - 8,847 1,717,744 - -
- 158,618 - - 147,808 - -
- - - 1,231 2,679 - -
- - - 2,678 736,785 - -
- - - - - - -
- - - 343 22,149 - -
342 - - 41 10,946 - -
- - - - - - -
- - - 841 - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - 41,636 37 - -
24 Lainnya - - - -
31 Desember 2021
3 Industri Pengolahan - - - -
5 Konstruksi - 100,000 - -
9 Perantara Keuangan - - - -
12 Jasa Pendidikan - - - -
14 Jasa Kemasyarakatan, - - - -
Sosial Budaya, Hiburan, dan
Perorangan Lainnya
19 Lainnya - - - -
- - - - - - 410,488
- - - 919 196,219 - -
- - - 349 16,276 - -
- - - 68 - - -
- 47,212 - 21 246,992 34 -
- - - 10,232 1,416,015 - -
- - - - - - -
- - - 29 25,136 - -
- - - 186 7,638 - -
- - - 2,162 - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
31 Desember 2022
No Kategori Portofolio Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah
Sumatra Jawa Indonesia Bagian Total
Timur
2 Tagihan Yang - - - -
Mengalami Penurunan
Nilai (impaired)
3 Cadangan Kerugian - - - -
Penurunan Nilai (CKPN)
- Individual
- - - -
- 2,461 - 2,461
- - - -
- 2,461 - 2,461
Keterangan
26,187 27,753 - 53,939 Wilayah I : Jabotabek
Wilayah II : Non Jabotabek (pulau jawa)
Wilayah III : Sumatra
31 Desember 2022
6 Konstruksi 83,506 - -
16 Pendidikan 24,327 - -
24 Lainnya - - -
Total 6,453,362 - -
- 4,887 -
- 1,761 -
- 4,010 -
- 411 -
- 4 -
- 819 -
- 749 26,000
- 1,891 1,628
- 177 6,117
- 323 -
- 8,957 44,468
- 946 2,088
- 559 -
- 2,196 -
- - -
- 231 -
- 66 -
- - -
- 6 -
- - -
- - -
- 5,583 -
- 385 -
- - -
- 33,960 80,301
31 Desember 2021
2 Perikanan 27 - -
6 Konstruksi 1,993 - -
- 4,777 -
- 2 -
- 16 -
- 2,452 -
- 2 -
- 52 2,870
- 956 24,883
- 52 -
- 1,068 -
- 11,895 26,187
- 3,274 -
- - -
- 244 -
- 80 -
- 26 -
- - -
- - -
- - -
- - -
2,461 3,454 -
31 Desember 2022
No Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif
15,195 22,897
(8,660) 1,380
- 1,380
(8,660) -
- -
- -
6,535 24,277
Tagihan Bersih
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang
Standard and Poo AAA AA+ s.d A+ s.d A- BBB+ s.d BB+ s.d
AA- BBB- BB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d A+ s.d A- BBB+ s.d BB+ s.d
AA- BBB- BB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d A1 s.d A3 Baa1 s.d Ba1 s.d
Aa3 Baa3 Ba3
PT. Fitch Ratings AAA (idn) AA+(idn) A+(idn) s.d BBB+(idn) BB+(idn)
Indonesia s.d AA- A-(idn) s.d BBB- s.d BB-
(idn) (idn) (idn)
PT. Pemeringkat idAAA idAA+ s.d idA+ s.d idBBB+ s.d id BB+ s.d
Efek Indonesia idAA- idA- idBBB- idBB-
31 Desember 2022
1 Tagihan Kepada - - - - -
Pemerintah
3 Tagihan Kepada - - - - -
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
5 Pembayaan Beragun - - - - -
Rumah Tinggal
6 Pembiayaan Beragun - - - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - - -
Pensiunan
11 Aset Lainnya - - - - -
Total
31 Desember 2021
3 Tagihan Kepada - - - - -
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
- - - - - - 3,430,809 3,430,809
- - - - - - 41,234 655,990
- - - - - - - -
- - - - - - 230,000 244,396
- - - - - - 293,855 293,855
- - - - - - 245,949 245,949
- - - - - - 234,276 234,276
- - - - - - 190,393 190,393
- - - - - - 6,061,949 7,262,405
- - - - - - 50,063 50,063
- - - - - - 410,488 410,488
13,018,625
- - - - - - 2,996,346 2,996,346
- - - - - - 25,088 534,228
- - - - - - - -
Tagihan Bersih
Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jangka Panjang
Standard and Poo AAA AA+ s.d A+ s.d A- BBB+ s.d BB+ s.d
AA- BBB- BB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d A+ s.d A- BBB+ s.d BB+ s.d
AA- BBB- BB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d A1 s.d A3 Baa1 s.d Ba1 s.d
Aa3 Baa3 Ba3
PT. Fitch Ratings AAA (idn) AA+(idn) A+(idn) s.d BBB+(idn) BB+(idn)
Indonesia s.d AA- A-(idn) s.d BBB- s.d BB-
(idn) (idn) (idn)
PT. Pemeringkat idAAA idAA+ s.d idA+ s.d idBBB+ s.d id BB+ s.d
Efek Indonesia idAA- idA- idBBB- idBB-
6 Pembiayaan Beragun - - - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - - -
Pensiunan
11 Aset Lainnya - - - - -
Total
- - - - - - - 14,046
- - - - - - 94,985 185,698
- - - - - - 278,543 278,543
- - - - - - 277,746 277,746
- - - - - - 129,789 129,789
- - - - - - 5,121,758 6,123,556
- - - - - - 901 901
- - - - - - 334,781 334,781
10,875,633
31 Desember 2022
3 Lainnya - - - - - -
Total - - - - - -
Transaksi Repo
31 Desember 2022
Total - - -
31 Desember 2022
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
31 Desember 2021
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
31 Desember 2021
- - - - -
- - - - -
31 Desember 2022
Total - - -
31 Desember 2022
A Eksposur Neraca
6 Pembiayaan Beragun - - - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - - -
Pensiunan
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
ATMR Beban
45% 50% 75% 100% 150% Lainnya Modal
- - - - - - - -
- 148,220 - - - - 175,664 -
- - - - - - - -
- - - - - - 48,879.25 -
- - - - - - 85,641 -
- - - 245,949 - - 245,949 -
- 234,276 - - - - 117,138 -
- - 189,062 - - - 92,750 -
- - - 50,063 - - 50,063 -
- - - - - - 341,267 -
- - - - - - - -
B Eksposur Kewajiban
Komitmen/Kontinjensi
pada Transaksi Rekening
Administratif
1 Tagihan Kepada - - - - -
Pemerintah
5 Pembayaan Beragun - - - - -
Rumah Tinggal
6 Pembiayaan Beragun - 1 - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - - -
Pensiunan
1 Tagihan Kepada - - - - -
Pemerintah
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - 0 -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - 16 - - 998 -
- - - 46,833 - - 159,918 -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
A Eksposur Neraca
6 Pembiayaan Beragun - - - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - - -
Pensiunan
B Eksposur Kewajiban
Komitmen/Kontinjensi
pada Transaksi Rekening
Administratif
1 Tagihan Kepada - - - - -
Pemerintah
5 Pembayaan Beragun - - - - -
Rumah Tinggal
6 Pembiayaan Beragun - - - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - - -
Pensiunan
- - - - - - - -
- 292,939 - - - - 181,776 -
- - - - - - - -
- - - - - - 49,263.135 -
- - - - - - 4,793 -
- - - 398,056 - - 398,056 -
- 263,865 - - - - 131,932 -
- - 100,336 - - - 75,252 -
- - - 954 - - 954 -
- - - 275,348 - - 275,348 -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
C Eksposur Akibat
Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada - - - - -
Pemerintah
31 Desember 2022
A Eksposur Neraca
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - 67,142 - - 67,142 -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
31 Desember 2021
2,452,356 - - - - 2,452,356
469,473 - - - - 469,473
- - - - - -
246,316 - - - - 246,316
31 Desember 2022
7 Pembiayaan Pegawai/Pensiunan - - - - - -
C Eksposur Akibat
Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
398,056 - - - - 398,056
263,865 - - - - 263,865
161,385 - - - - 156,317
5,332,479 - - - - 5,152,381
954 - - - - 954
280,652 - - - - 280,652
9,824,863 - - - - 9,639,697
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
67,142 - - - - 67,142.01
- - - - - -
67,142 - - - - 67,142
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
31 Desember 2022
Total Eksposur - - - - - -
Counterparty Credit Risk
31 Desember 2022
- - - - - -
- - - - - -
Bagian Yang Tidak Dijamin
- - - - - - = Tagihan Bersih - (Agunan + Garansi +
Asuransi Pembiayaan + Lainnya)
31 Desember 2021
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
1 Tagihan Kepada - - - -
Pemerintah
3 Tagihan Kepada - - - -
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
5 Pembayaan Beragun - - - -
Rumah Tinggal
6 Pembiayaan Beragun - - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - -
Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha - - - -
Mikro, Usaha Kecil dan
PortoFolio Ritel
9 Tagihan Kepada - - - -
Korporasi
10 Tagihan yang Telah - - - -
Jatuh Tempo
Total - - - -
Pengungkapan Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar
Eksposur Aset di Neraca
1 Tagihan Kepada - - - - - -
Pemerintah
2 Tagihan Kepada Entitas - - - - - -
Sektor Publik
3 Tagihan Kepada - - - - - -
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank - - - - - -
5 Pembayaan Beragun 1 0 0 - - -
Rumah Tinggal
6 Pembiayaan Beragun - - - - - -
Properti Komersial
7 Pembiayaan Pegawai/ - - - - - -
Pensiunan
8 Tagihan Kepada Usaha 1,331 998 998 2,538 1,903 1,903
Mikro, Usaha Kecil dan
PortoFolio Ritel
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan Kepada - - - - - -
Pemerintah
3 Tagihan Kepada - - - - - -
Bank Pembangunan
Multilateral dan
Lembaga Internasional
5 Pembayaan Beragun - - - - - -
Rumah Tinggal
6 Pembiayaan Beragun - - - - - -
Properti Komersial
Total - - - - - -
Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
Eksposur Sekuritisasi
1 Fasilitas Pembiayaan - - - -
Pendukung yang
memenuhi persyaratan
2 Fasilitas Pembiayaan - - - -
Pendukung yang tidak
memenuhi persyaratan
3 Fasilitas Pembiayaan - - - -
yang memenuhi
persyaratan
4 Fasilitas Pembiayaan - - - -
yang tidak memenuhi
persyaratan
5 Pembelian Efek Beragun - - - -
Aset yang memenuhi
persyaratan
7 Eksposur Sekuritisasi - - - -
yang tidak mencakup
dalam ketentuan yang
mengatur mengenai
prinsip - prinsip kehati
- hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset bagi
bank umum
Total - - - -
Risiko Pasar
Pengungkapan Risiko Pasar Menggunakan Metode Standar
1 Risiko - - - - - - - -
benchmark
Suku Bunga
a. Risiko Spesifik - - - - - - - -
b. Risiko Umum - - - - - - - -
2 Risiko Nilai - - - - - - - -
Tukar
3 Risiko Ekuitas *) - - - - - - - -
4 Risiko - - - - - - - -
Komoditas *)
Total - - - - - - - -
Risiko Likuiditas
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah dan Valuta Asing
Profil Maturitas Rupiah
31 Desember 2022
Jatuh Tempo *)
No Pos - Pos
Saldo ≤ 1 bulan > 1 bulan s.d. > 3 bulan s.d. > 6 bulan s.d. > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
NERACA
4,879 4,879 - - - -
1,138,242 1,138,242 - - - -
31 Desember 2022
Jatuh Tempo *)
No Pos - Pos
Saldo ≤ 1 bulan > 1 bulan s.d. > 3 bulan s.d. > 6 bulan s.d. > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
6 Piutang Salam - - - - - -
7 Piutang - - - - - -
Istishna’
e. Lainnya - - - - - -
2 Liabilitas - - - - - -
kepada Bank
Indonesia
3 Liabilitas 5,888 5,888 - - - -
kepada Bank
lain
4 Surat - - - - - -
Berharga yang
Diterbitkan
5 Pembiayaan - - - - - -
yang Diterima
6 Liabilitas 3,184,148 - - - - 3,184,148
Lainnya
14,046 14,046 - - - -
- - - - - -
- - - - - -
1,209,526 1,209,526 - - - -
574,947 574,947 - - - -
- - - - - -
- - - - - -
6,048 6,048 - - - -
31 Desember 2022
Jatuh Tempo *)
No Pos - Pos
Saldo ≤ 1 bulan > 1 bulan s.d. > 3 bulan s.d. > 6 bulan s.d. > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
1 Kewajiban
Komitmen
31 Desember 2022
Jatuh Tempo *)
No Pos - Pos
Saldo ≤ 1 bulan > 1 bulan s.d. > 3 bulan s.d. > 6 bulan s.d. > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
NERACA
A Aset - - - - - -
1 Kas - - - - - -
2 Penempatan - - - - - -
pada Bank
Indonesia
3 Penempatan - - - - - -
pada bank lain
4 Surat berharga - - - - - -
dimiliki
5 Piutang - - - - - -
Murabahah
(gross)
6 Piutang Salam - - - - - -
7 Piutang - - - - - -
Istishna’
8 Piutang qardh - - - - - -
9 Pembiayaan - - - - - -
Mudharabah
10 Pembiayaan - - - - - -
Musyarakah
11 Ijarah - - - - - -
12 Aset Lainnya - - - - - -
31 Desember 2021
Jatuh Tempo *)
Saldo ≤ 1 bulan > 1 bulan s.d. > 3 bulan s.d. > 6 bulan s.d. > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
31 Desember 2022
Jatuh Tempo *)
No Pos - Pos
Saldo ≤ 1 bulan > 1 bulan s.d. > 3 bulan s.d. > 6 bulan s.d. > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
B Liabilitas - - - - - -
1 Dana Pihak - - - - - -
Ketiga
a. Giro Wadiah - - - - - -
b. Deposito - - - - - -
Mudharabah
c. Tabungan - - - - - -
Wadiah
d. Tabungan - - - - - -
Mudharabah
e. Lainnya - - - - - -
2 Liabilitas - - - - - -
kepada Bank
Indonesia
3 Liabilitas - - - - - -
kepada Bank
lain
4 Surat - - - - - -
Berharga yang
Diterbitkan
5 Pembiayaan - - - - - -
yang Diterima
6 Liabilitas - - - - - -
Lainnya
C Rekening - - - - - -
Administratif
1 Kewajiban - - - - - -
Komitmen
2 Kewajiban - - - - - -
Kontijensi
D Selisih (A-B) - - - - - -
Risiko Operasional
31 Desember 2022
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
31 Desember 2021
Aspek
Pemasaran
Tren pangsa pasar perbankan Pengalaman menghadapi pandemi selama lebih
dari dua tahun terakhir telah memberikan pelajaran
syariah yang meningkat, berharga bahwa organisasi harus dapat beradaptasi
potensi besar masyarakat dengan cepat terhadap perubahan. Demikian
halnya dengan aktivitas pemasaran. Transisi lifestyle
muslim Indonesia, serta nasabah dari conventional style menuju digitalisasi
semakin cepat dan berdampak juga pada bentuk-
kinerja positif yang bentuk inisiatif pemasaran yang semakin kreatif,
ditunjukkan perbankan efisien dan serba memanfaatkan teknologi digital.
Dampaknya, berbagai aktivitas digital marketing
syariah, mencerminkan menjadi primadona dan menjadi solusi pemasaran
yang efisien dan efektif. Merespon hal tersebut,
potensi pasar bank syariah pada tahun 2022 BCAS meluncurkan media sosial
yang prospektif. official untuk pertama kalinya. Dengan media
sosial, diharapkan BCAS bisa menjadi semakin
dekat dengan nasabah dan semakin cepat dalam
merespon kebutuhan nasabah.
Pangsa
Pasar
Pangsa pasar perbankan syariah terhadap sebesar 6,8% dimana BUS memberikan kontribusi
perbankan nasional menunjukkan tren yang terus paling dominan yaitu sebesar 66,0% dari total aset
meningkat. Berdasarkan data OJK, pada Desember perbankan syariah.
2022 pangsa pasar perbankan syariah tercatat
31%
6,8%
66%
3%
Kinerja yang berhasil ditunjukkan BCAS pada tahun 2022 secara umum cukup baik dibandingkan kinerja
perbankan syariah nasional khususnya BUS. Perbandingan antara kinerja BCAS dengan kinerja BUS
ditunjukkan pada tabel berikut:
Dalam World Economic Outlook (WEO) Januari adanya peluang demografi Indonesia dengan
2023, IMF mengoreksi prediksi pertumbuhan populasi umat muslim tertinggi, potensi industri
ekonomi global tahun 2023, dari proyeksi halal global dan lokal yang terus meningkat, serta
sebelumnya di angka 2,7% menjadi 2,9% dan keberadaan UMKM sebagai tulang punggung
diproyeksikan akan terus meningkat menjadi 3,1% penyangga perekonomian Indonesia.
pada 2024. Hal ini memberikan optimisme adanya
peluang membaiknya perekonomian global. Perkembangan perekonomian nasional dan
Meskipun angka 2,9% ini masih berada di bawah perkembangan kinerja industri perbankan yang
rata-rata pertumbuhan ekonomi global selama diiringi dengan menguatnya pasar halal nasional
tahun 2000-2019 yang sebesar 3,8%. Laju inflasi memberikan optimisme bagi kami bahwa prospek
global diperkirakan akan melandai ke angka 6,6% usaha di tahun 2023 masih sangat terbuka. BCAS
di tahun 2023 dan 4,3% di tahun 2024. Sementara akan memanfaatkan momentum pemulihan ini
itu, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan untuk mencapai target pertumbuhan yang telah
ekonomi nasional tahun 2023 di angka 4,5-5,3% dan ditetapkan. Untuk itu, BCAS telah merumuskan
akan terus menguat di tahun 2024 di kisaran 4,7- strategi tahun 2023 dan akan menerapkannya
5,5%. didorong oleh konsumsi swasta, investasi, dan secara konsiten yang di antaranya mengembangkan
aktivitas ekspor yang positif di tengah perlambatan bisnis dan layanan yang akan difokuskan pada
ekonomi global. Hal ini menunjukkan bahwa perluasan jaringan fisik dan elektronik, memperluas
ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan pemanfaatan teknologi digital pada e-channel;
dan prospek yang baik. mengembangkan pembiayaan bagi segmen UMKM
dan konsumer, memperkuat sinergi dengan Grup
Industri perbankan syariah di tahun 2023 masih BCA dengan senantiasa diiringi peningkatan kualitas
menghadapi berbagai tantangan di antaranya dan kuantitas SDM, serta penerapan prinsip kehati-
tingkat literasi dan inklusi yang masih relatif rendah. hatian dan pengelolaan risiko bisnis yang dihadapi.
Namun, tantangan tersebut dibarengi dengan
Informasi
Kelangsungan Usaha
BCAS telah merumuskan strategi bisnis yang BCAS serta segenap manajemen dan karyawan
menjadi pedoman bagi seluruh lini organisasi untuk dalam menghadapi bencana khususnya gempa dan
bergerak bersama mencapai target kinerja yang kebakaran dan kemungkinan munculnya kejadian-
diharapkan. Strategi bisnis senantiasa disesuaikan kejadian lain yang dapat mengganggu kegiatan
dengan perkembangan perekonomian dan sektor usaha.
perbankan serta mempertimbangkan arah strategi
BCA sebagai entitas induk. Kami juga mencermati Berdasarkan hasil penilaian manajemen atas
kebijakan maupun peraturan yang berlaku agar kemampuan BCAS untuk melanjutkan kelangsungan
proses bisnis BCAS selaras dengan arah kebijakan usaha di masa yang akan datang, tidak ada hal-hal
regulator atau otoritas. BCAS juga memiliki yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
posisi permodalan, dan likuiditas yang solid yang kelangsungan usaha BCAS. Asumsi yang mendasari
merupakan fondasi penting bagi kelangsungan penilaian manajemen atas kelangsungan usaha
usaha dalam jangka panjang. BCAS meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Potensi pasar halal nasional yang luas;
BCAS memastikan keandalan sistem perbankannya, • Perekonomian nasional dan industri perbankan
demikian juga kecukupan kapasitas dan kapabilitas nasional yang menunjukkan ketahanan di tengah
TI dan sumber daya manusia terkait TI. Pemanfaatan kondisi volatilitas global;
TI dalam aktivitas usaha BCAS terus menjadi fokus • Pandemi yang telah terkendali;
manajemen ke depan agar BCAS semakin agile • Pangsa pasar industri perbankan syariah
dalam memberikan produk dan layanan kepada terhadap perbankan nasional menunjukkan tren
nasabah dan dapat merespon dengan cepat atas meningkat;
peluang yang terbuka di pasar dengan solusi-solusi • Posisi BCAS dalam industri perbankan syariah,
produk dan layanan yang didukung TI yang andal. khususnya BUS;
• Kondisi keuangan BCAS saat ini yang sehat serta
BCAS telah memiliki rencana kelangsungan usaha peningkatan kinerja keuangan yang berkualitas
(Business Continuity Plan) yang dirancang untuk dan berkesinambungan dari tahun ke tahun;
mengantisipasi terjadinya gangguan yang memiliki • Tingkat Kesehatan Bank;
dampak terhadap proses operasional perbankan. • Kecukupan rencana kelangsungan usaha
Rencana kelangsungan usaha didukung dengan (Business Continuity Plan) BCAS.
kapabilitas infrastruktur yang memadai dan kualitas
SDM yang solid. BCAS juga mengevaluasi kecukupan Semua hal ini memperkuat optimisme bahwa
dan keandalan hardware, software, infrastruktur BCAS akan memiliki keberlangsungan usaha
jaringan, serta sarana penunjang lainnya. BCAS juga yang baik di tahun-tahun mendatang. Namun
senantiasa melakukan evaluasi dan memperbaharui demikian, BCAS akan tetap waspada dan
pedoman serta prosedur dalam menghadapi berhati-hati dalam mengelola bisnis BCAS demi
situasi darurat guna menjamin fungsi-fungsi bisnis mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas dan
tetap berjalan. Secara berkala, BCAS mengadakan berkesinambungan.
pelatihan dan simulasi untuk memastikan kesiapan
Pendahuluan
BCAS telah melakukan pengukuran atas penerapan • POJK No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan
GCG melalui self-assessment yang menghasilkan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
peringkat satu (Sangat Baik) baik pada semester I Keuangan.
maupun semester II tahun 2022. • POJK No. 27/POJK.3/2016 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama
BCAS juga mendapatkan apresiasi dari berbagai Lembaga Jasa Keuangan.
pihak di bidang tata kelola diantaranya sebagai • POJK No. 34/POJK.03/2018 Tentang Penilaian
berikut: Kembali Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa
Keuangan.
a. Excellent Good Corporate Governance • POJK No. 38/POJK.3/2017 tentang Penerapan
Implementation, kategori Sharia Bank – Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi
Indonesia Excellence GCG Awards 2022 – Warta Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap
Ekonomi Perusahaan Anak.
b. The Best Bank in GCG Implementation during • POJK No. 59/POJK.03/2017 Tentang Penerapan
2015-2021 KBMI 1 – Infobank Awards 2022 - Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi
Infobank Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah.
c. Top GRC Awards # 4 Stars – Top GRC Awards • POJK No. 1/POJK.3/2019 tentang Penerapan
2022 – Top Business. Fungsi Audit Internal pada Bank Umum.
d. 1st Best Indonesia GCG Award – Indonesia Good • SEOJK No. 39/SEOJK.03/2016 tentang
Corporate Governance Award 2022 – Economic Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Calon
Review. Pemegang Saham Pengendali, Calon Anggota
Direksi, dan Calon Anggota Dewan Komisaris
Bank.
Referensi • SEOJK No. 10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah.
Pelaksanaan GCG di BCAS mengacu pada ketentuan
• SEBI No. 12/13/DPbS tanggal 30 April
regulator, ketentuan internal, serta best practices
2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate
yang berlaku dan diteladani dalam skala nasional
Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
maupun internasional. Berbagai peraturan dan best
Usaha Syariah.
practice yang dijadikan rujukan dalam penerapan
• ASEAN Corporate Governance Scorecard yang
GCG di BCAS antara lain:
dikeluarkan oleh ASEAN Capital Market Forum
• Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
(ACMF).
Perseroan Terbatas.
• Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah. Struktur GCG di BCAS
• PBI No. 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum
Syariah sebagaimana telah diubah dengan POJK BCAS telah memiliki struktur GCG yang sesuai
No. 16/POJK.03/2022 tentang Bank Umum dengan ketentuan yang berlaku sehingga
Syariah. mencerminkan prinsip GCG yang efektif, memiliki
• PBI No. 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan peran dan tanggung jawab yang jelas, serta tercipta
Good Corporate Governance bagi Bank Umum control, check, and balance.
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
• POJK No. 8/POJK.3/2014 tentang Penilaian Struktur GCG BCAS adalah sebagai berikut:
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah.
Komite Sekretariat
Audit ALCO Perusahaan
Komite Departemen
Manajemen Risiko Manajemen
Risiko
Komite Pengarah
Teknologi Informasi
Komite Sumber
Daya Manusia
Komite
Pertimbangan
Kasus Kepegawaian
Hasil penilaian sendiri (self-assessment) tahun 2022 pada semester I dan II adalah peringkat 2 (dua), dengan
rincian sebagai berikut:
Rapat Umum
Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan b. Memperoleh publikasi materi RUPS selambat-
organ tertinggi dalam struktur GCG BCAS yang lambatnya dalam 28 (dua puluh delapan) hari
berfungsi sebagai sarana bagi para pemegang sebelum RUPS dilaksanakan.
saham untuk melaksanakan hak dan kewajibannya. c. Memperoleh kesempatan untuk mengajukan
RUPS memiliki wewenang tersendiri, yang tidak pertanyaan dan/atau pendapat di tiap
diberikan kepada Direksi maupun Dewan Komisaris pembahasan mata acara RUPS.
dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang d. Mengubah isi Anggaran Dasar.
dan/atau Anggaran Dasar BCAS. e. Memberikan suara dalam RUPS.
f. Mengangkat seorang anggota Direksi, Dewan
RUPS terdiri terdiri dari Rapat Umum Pemegang Komisaris, dan/atau Dewan Pengawas Syariah.
Saham Tahunan (RUPST) diselenggarakan setiap g. Memberhentikan anggota Direksi, Dewan
paling lambat 6 (enam) bulan sekali setelah akhir Komisaris, dan/atau Dewan Pengawas Syariah
tahun buku dan Rapat Umum Luar Biasa yang pada setiap waktu.
dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan h. Memperoleh pembayaran dividen sesuai
kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan besarnya kepemilikan saham pada BCAS.
acara rapat dengan memperhatikan peraturan i. Memberikan persetujuan atau menolak terkait
perundang-undangan serta Anggaran Dasar BCAS. pengalihan aset BCAS sesuai dengan tata cara
dan ketentuan berdasarkan Anggaran Dasar
Dalam hal ini istilah RUPS berarti keduanya, yaitu BCAS dan peraturan perundang-undangan yang
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. berlaku.
j. Memberikan persetujuan atau menolak
Dasar hukum penyelenggaraan RUPS di BCAS penambahan modal BCAS.
mengacu pada: k. Melaksanakan hak dan/atau kewenangan
a. Undang- Undang No. 40 Tahun 2007 tentang lainnya berdasarkan Anggaran Dasar BCAS dan
Perseroan Terbatas. peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Anggaran Dasar BCAS.
c. Pedoman GCG.
Penyelenggaraan RUPS Tahunan
dan RUPS Luar Biasa Tahun 2022
Hak Pemegang
Saham Pada tahun 2022 BCAS telah menyelenggarakan
RUPST Tahun 2021. Rincian penyelenggaraan
Hak-hak Pemegang Saham BCAS antara lain: RUPST Tahun 2021 sebagai berikut:
a. Mengusulkan mata acara RUPS sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Mata Acara : a. Persetujuan dan pengesahan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan
Keuangan Perseroan, Laporan Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan
yang dilakukan Direksi Perseroan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan
Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan yang dilakukan Dewan
Komisaris Perseroan, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Pengawas
Syariah Perseroan atas tindakan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
2. Penetapan penggunaan laba Menetapkan bahwa laba bersih yang diperoleh Terealisasi
Perseroan untuk tahun buku Perseroan dalam tahun buku yang berakhir
yang berakhir pada tanggal pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebesar
31 Desember 2021; Rp87.422.212.976,- (delapan puluh tujuh miliar
empat ratus dua puluh dua juta dua ratus dua
belas ribu sembilan ratus tujuh puluh enam rupiah)
(selanjutnya disebut ”Laba Bersih 2021”).
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Independen: Ibu TANTRI
INDRAWATI
Komisaris Independen: Ibu RATNA YANTI
Komisaris: Ibu INA WIDJAJA
Dewan Pengawas Syariah
Ketua: Bapak FATHURRAHMAN DJAMIL
Anggota: Bapak SUTEDJO PRIHATONO
dengan masa jabatan anggota Direksi, Dewan
Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah
Perseroan di atas sampai dengan ditutupnya
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan yang akan diselenggarakan pada
tahun 2025, tanpa mengurangi hak Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan untuk sewaktu-
waktu memberhentikan masing-masing anggota
Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas
Syariah Perseroan;
4. Penetapan gaji atau Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Terealisasi
honorarium dan tunjangan PT Bank Central Asia Tbk selaku pemegang saham
untuk tahun buku yang mayoritas Perseroan pada saat ini untuk menetapkan
berakhir pada tanggal 31 besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan
Desember 2021, serta bonus lainnya yang akan diberikan oleh Perseroan kepada
untuk tahun buku yang para anggota Direksi Perseroan, Dewan Komisaris
berakhir pada 31 Desember Perseroan, dan Dewan Pengawas Syariah Perseroan
2020 kepada anggota Direksi yang menjabat dalam dan selama tahun buku yang
Perseroan, anggota Dewan berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 serta
Komisaris Perseroan dan menetapkan besarnya bonus yang akan dibagikan
anggota DPS Perseroan; dan kepada para anggota Direksi Perseroan, Dewan
Komisaris Perseroan, dan Dewan Pengawas Syariah
Perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2021, dengan ketentuan dalam menetapkan gaji
atau honorarium dan tunjangan serta bonus tersebut
PT Bank Central Asia Tbk akan memperhatikan
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Perseroan. Besarnya gaji atau honorarium,
tunjangan, serta bonus yang akan dibayar kepada
para anggota Direksi Perseroan, Dewan Komisaris
Perseroan, dan Dewan Pengawas Syariah Perseroan
tersebut akan dimuat dalam Laporan Keuangan
untuk tahun buku 2022.
5. Penunjukan KAP Terdaftar Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Terdaftar Terealisasi
(termasuk AP Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung
yang tergabung dalam KAP dalam KAP Terdaftar) untuk memeriksa/mengaudit
Terdaftar) untuk memeriksa/ buku dan catatan Perseroan untuk tahun buku yang
mengaudit buku dan catatan berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2022.
BCAS telah melaksanakan seluruh rekomendasi dari Keputusan RUPS Tahunan, sehingga dalam Laporan ini
tidak ada informasi mengenai alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan.
Pemegang Saham Utama/Pengendali BCAS adalah PT Bank Central Asia, Tbk. Adapun komposisi pemegang
saham BCAS adalah sebagai berikut:
99,99995% 0,00005%
PT Bank Central Asia Tbk PT BCA Finance
Dewan Komisaris
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang Anggota Dewan Komisaris BCAS berjumlah 3 (tiga)
3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan orang.
jumlah anggota Direksi.
Paling kurang 1 (satu) anggota Dewan Komisaris Seluruh anggota Dewan Komisaris BCAS
berdomisili di Indonesia. berdomisili di Indonesia.
Jumlah Komisaris independen paling kurang 50% Jumlah Komisaris Independen BCAS adalah 2 (dua)
(lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan orang atau 67% (enam puluh tujuh persen) dari
Komisaris. jumlah anggota Dewan Komisaris BCAS.
Pada tahun 2022 terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris BCA Syariah sebagai berikut:
Susunan keanggotaan Dewan Komisaris BCA 1. Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh
Syariah tahun 2022 dimuat dalam Akta Pernyataan RUPS untuk jangka waktu yang dimulai sejak
Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank tanggal yang ditetapkan dalam RUPS yang
BCAS No. 73 tanggal 11 Maret 2022, yang dibuat mengangkat anggota Dewan Komisaris tersebut
di hadapan Christina Dwi Utami, Sarjana Hukum, sampai dengan ditutupnya RUPST yang ke-3
Magister Humaniora, Magister Kenotariatan, (tiga) yang diselenggarakan setelah RUPS yang
Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat. mengangkat anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan.
Per 31 Desember 2022, BCAS memiliki 3 (tiga) 2. Terkait butir diatas, maka apabila pada saat
orang anggota Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 diangkat oleh RUPS, anggota Dewan Komisaris
(satu) orang Presiden Komisaris sekaligus Komisaris tersebut belum lulus fit and proper test, maka
Independen, 1 (satu) orang anggota Komisaris masa jabatan anggota Dewan Komisaris
Independen, dan 1 (satu) orang anggota Komisaris tersebut efektif sejak anggota Dewan Komisaris
Non-Independen. Jumlah Komisaris Independen tersebut lulus fit and proper test dan mendapat
BCA Syariah adalah 2 (dua) orang atau 67% (enam persetujuan dari OJK.
puluh tujuh persen) dari jumlah anggota Dewan 3. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya
Komisaris BCAS. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah berakhir dapat diangkat kembali.
BCAS berdomisili di Indonesia.
Tantri Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 09 Februari
Indrawati Corporate Transformation Syariah 2022
Webinar Pemulihan Ekonomi Indonesia Dan Sektor Maisa Edukasi 24 Mei 2022
Perbankan, Improving Corporate Risk Management
And Governance Thru Digital Transformation
(Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen
Risiko Level 4)
Ratna Yanti Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 09 Februari
Corporate Transformation Syariah 2022
Program Pembekalan Fit & Proper Test Calon Maisa Edukasi 12-13
Komisaris BCA Syariah Desember
2022
Ina Widjaja Pelatihan Pembekalan Uji Fit & Proper Test Calon Maisa Edukasi 26-27 Januari
Komisaris Dan Direksi 2022
Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 22 April 2022
Corporate Transformation Syariah
Program Pembekalan Fit & Proper Test Calon Maisa Edukasi 14-15
Direksi BCA Syariah Desember
2022
Sesuai PBI No. 11/19/PBI/2009 tanggal 4 Juni 2009 Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum yang
dan perubahannya dalam PBI No. 12/7/PBI/2010 telah diubah oleh POJK No. 24 tahun 2022 tentang
tanggal 19 April 2010 tentang Sertifikasi Manajemen Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
BCAS bukan merupakan Perusahaan Terbuka Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah
sehingga tidak terdapat informasi perihal kebijakan Dan Unit Usaha Syariah, yaitu hanya merangkap
pengungkapan informasi mengenai: jabatan sebagai:
(a) kepemilikan saham anggota Direksi dan anggota a. Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat
Dewan Komisaris paling lambat 3 (tiga) hari Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan
kerja setelah terjadinya kepemilikan atau setiap bukan lembaga keuangan
perubahan kepemilikan atas saham Perusahaan b. Anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang
Terbuka; dan melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu)
(b) pelaksanaan atas kebijakan dimaksud. perusahaan anak lembaga keuangan bukan
Bank yang dimiliki oleh BCAS.
c. Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat
Rangkap Jabatan Anggota Eksekutif pada 1 (satu) perusahaan yang
Dewan Komisaris merupakan pemegang saham BCAS.
d. Pejabat pada paling banyak 3 (tiga) lembaga
Sepanjang tahun 2022 BCAS telah memastikan nirlaba.
bahwa anggota Dewan Komisaris mematuhi
ketentuan terkait rangkap jabatan sesuai dengan Daftar rangkap jabatan Dewan Komisaris adalah
PBI No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good sebagai berikut:
Komisaris Independen dapat merangkap jabatan (PT Bank Central Asia Tbk) tidak diperhitungkan
sebagai Ketua Komite paling banyak pada 2 (dua) sebagai rangkap jabatan.
Komite pada BCA Syariah.
Daftar rangkap jabatan Dewan Komisaris di Komite
Keanggotaan Komisaris Independen BCA Syariah adalah sebagai berikut:
di Komite Tata Kelola Terintegrasi di Entitas Utama
Anggota Komite
Pemantau Risiko
Anggota Komite
Pemantau Risiko
Per 31 Desember 2022, Komisaris Independen Komisaris Independen juga tidak dapat berasal dari
BCAS berjumlah 2 (dua) orang atau 67% (enam mantan Direksi BCAS, kecuali telah menjalani masa
puluh tujuh persen) dari jumlah anggota Dewan tunggu (cooling off) paling singkat 6 (enam) bulan.
Komisaris BCAS. Sehingga komposisi anggota
Dewan Komisaris BCAS telah memenuhi ketentuan Selain kriteria tersebut di atas, Komisaris Independen
yang diatur bahwa jumlah Komisaris Independen juga harus memenuhi persyaratan calon anggota
paling kurang sebanyak 50% (lima puluh persen) Dewan Komisaris secara umum.
dari jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris.
Masa Jabatan
Kriteria Komisaris Independen
Komisaris Independen
Masa jabatan Komisaris Independen mengikuti
Sebagaimana PBI No. 11/33/PBI/2009 tentang masa jabatan Dewan Komisaris secara umum.
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi
Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah,
Komisaris Independen adalah anggota Dewan
Persyaratan Independensi
Komisaris yang tidak memiliki: Komisaris Independen
a. hubungan keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga Komisaris Independen BCAS saat ini telah diangkat
dengan pemegang saham pengendali, anggota pada tahun 2022 dan masing-masing telah membuat
Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau surat pernyataan independensi dengan mengacu
b. hubungan keuangan dan/atau hubungan pada ketentuan yang berlaku.
kepemilikan saham dengan Bank, sehingga
dapat mendukung kemampuannya untuk Pada tahun 2022, tidak terdapat Komisaris
bertindak independen. Independen dengan masa jabatan lebih dari 2 (dua)
periode.
Direksi
Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 b. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad
tentang Perseroan Terbatas, Direksi merupakan baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
organ perseroan yang berwenang dan bertanggung tugasnya mengelola BCAS sesuai kewenangan
jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur
kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dalam Anggaran Dasar dengan mengindahkan
dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
baik di dalam maupun luar pengadilan sesuai c. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good
dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan Corporate Governance dalam setiap kegiatan
perundang-undangan yang berlaku. usaha BCAS pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi BCAS.
d. Direksi telah menindaklanjuti temuan audit
Pedoman dan Tata Tertib dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit
Kerja Direksi (Piagam Direksi/ Internal BCAS, Auditor Eksternal, DPS dan hasil
Board of Directors Charter) pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, e. Direksi telah membentuk fungsi-fungsi yang
Direksi BCAS berpedoman pada Piagam Direksi khusus membidangi audit intern, manajemen
yang disusun berdasarkan PBI No. 11/33/PBI/2009 risiko, komite manajemen risiko serta kepatuhan.
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Fungsi-fungsi tersebut berada satu tingkat di
Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah. bawah Direksi.
Piagam Direksi tersebut dievaluasi dan diperbaharui f. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai
secara berkala dengan mengacu pada peraturan kebijakan BCAS yang bersifat strategis di bidang
perundang-undangan yang berlaku. Adapun Piagam kepegawaian, antara lain kebijakan mengenai
Direksi terbaru tercantum dalam Surat Keputusan sistem rekrutmen, sistem promosi, sistem
Nomor 025/SK/DIR/2020 tanggal 10 Agustus 2020 remunerasi serta rencana BCAS untuk melakukan
perihal Kebijakan Good Corporate Governance. efisiensi melalui pengurangan pegawai.
Pengungkapan tersebut harus dilakukan melalui
Secara Umum Piagam Direksi mengatur tentang: sarana yang diketahui atau diakses dengan
• Komposisi, Kriteria, Independensi, dan Masa mudah oleh pegawai.
Jabatan Direksi g. Direksi telah menyediakan data dan informasi
• Rangkap Jabatan yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada
• Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab, dan Dewan Komisaris dan DPS.
Wewenang Direksi h. Mengangkat anggota Komite-Komite Penunjang
• Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab, dan Dewan Komisaris berdasarkan keputusan rapat
Wewenang Direksi Terkait Manajemen Risiko Dewan Komisaris.
• Aspek Transparansi Direksi i. Direksi menyampaikan pertanggungjawaban
• Larangan bagi Direksi atas pengurusan BCAS kepada pemegang
• Kebijakan Remunerasi saham dan pemegang saham menerima
• Komite-komite Penunjang Direksi pertanggungjawaban Direksi melalui RUPS.
j. Direksi wajib memiliki Pedoman dan Tata Tertib
Kerja yang telah mencantumkan pengaturan
Tugas, Tanggung Jawab,
etika kerja, waktu kerja dan rapat yang bersifat
dan Kewenangan Direksi mengikat bagi setiap anggota Direksi.
k. Dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggung
Tugas, tanggung jawab, dan Kewenangan Direksi jawab dan wewenangnya dalam mengelola
BCAS antara lain adalah sebagai berikut: BCAS, Direksi wajib memperhatikan Anggaran
a. Direksi bertanggung jawab penuh atas Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan
pelaksanaan kepengurusan BCAS untuk yang berlaku.
kepentingan dan tujuan BCAS berdasarkan l. Kewajiban Direksi Terkait dengan Rencana Bisnis
prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah. Bank, maka:
Seluruh anggota Direksi BCAS telah memperoleh persetujuan dari OJK sebelum menjalankan tugas dan
fungsi dalam jabatannya.
Satuan Kerja
Bisnis dan Komunikasi
Satuan Kerja
Analis Risiko Pembiayaan
Satuan Kerja
Bisnis Ritel dan Konsumen
Houda Muljanti Direktur yang Membawahkan Satuan Kerja Hukum dan SDM
Fungsi Kepatuhan
Departemen Manajemen Risiko
Departemen Kepatuhan
Yuli Melati Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 09 Februari
Suryaningrum Corporate Transformation Syariah 2022
Budget Kick-Off “BCA Syariah Business Strategy & PT Bank BCA 24 Agustus
Macroeconomic Outlook“ Syariah 2022
Rickyadi Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 09 Februari
Widjaja Corporate Transformation Syariah 2022
Budget Kick-Off “BCA Syariah Business Strategy & PT Bank BCA 24 Agustus
Macroeconomic Outlook“ Syariah 2022
Program Pembekalan Fit & Proper Test Calon Maisa Edukasi 12-13
Komisaris BCA Syariah Desember
2022
Pranata Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 09 Februari
Corporate Transformation Syariah 2022
Budget Kick-Off “BCA Syariah Business Strategy & PT Bank BCA 24 Agustus
Macroeconomic Outlook“ Syariah 2022
Houda Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 09 Februari
Muljanti Corporate Transformation Syariah 2022
Budget Kick-Off “BCA Syariah Business Strategy & PT Bank BCA 24 Agustus
Macroeconomic Outlook“ Syariah 2022
Grc Summit Seminar & Master Class : Sailing In The CRMS 25-26 Agustus
Multiverse Of Certainty INDONESIA 2022
Lukman Pelatihan Pembekalan Uji Fit & Proper Test Calon Maisa Edukasi 26 -27 Januari
Hadiwijaya Komisaris Dan Direksi 2022
Budget Kick-Off “BCA Syariah Business Strategy & PT Bank BCA 24 Agustus
Macroeconomic Outlook“ Syariah 2022
Berdasarkan PBI No. 11/33/PBI/2009 mengenai c. Tugas dan tanggung jawab DPS;
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi d. Waktu kerja, mekanisme kerja, dan rapat DPS;
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, e. Transparansi, larangan, dan perangkat tugas
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang DPS;
bertugas memberikan nasihat dan saran kepada f. Kewenangan dan sanksi DPS; serta
Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai g. Komite Tata Kelola Terintegrasi.
dengan Prinsip Syariah.
Nama Jabatan
Fathurrahman Webinar “Dare To Change ! Growth Mindset To PT Bank BCA 22 April 2022
Djamil Increase Your Success” Syariah
Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) DPS XVIII Tahun DSN MUI 1-2 Desember
2022 2022
Sutedjo Webinar Leader As Coach & Coaching For PT Bank BCA 09 Februari
Prihatono Corporate Transformation Syariah 2022
Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) DPS XVIII Tahun DSN MUI 1-2 Desember
2022 2022
13. 19/08/2022 013/OP/DPS/2022 Tarik Tunai Tanpa Kartu (Cardless) Di ATM BCA
Melalui BCA Syariah Mobile
18. 22/11/2022 018/OP/DPS/2022 Kerjasama Kontra Bank Garansi dengan Pihak Ketiga
21. 20/12/2022 021/OP/DPS/2022 Pengembangan Layanan Tarik dan Setor Tunai bagi
Nasabah BCA Syariah di Kantor Cabang BCA
Rapat
Dewan Komisaris
Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris BCAS c. Piagam Dewan Komisaris.
dilaksanakan berdasarkan peraturan antara lain:
a. PBI No. 11/33/PBI/2009 mengenai Pelaksanaan Sepanjang tahun 2022, Dewan Komisaris
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum mengadakan sebanyak 36 (tiga puluh enam) rapat.
Syariah dan Unit Usaha Syariah.
b. Anggaran Dasar BCAS.
Kehadiran Dekom
No. Tanggal Topik Pembahasan
TI JH* RY IN*
Kehadiran Dekom
No. Tanggal Topik Pembahasan
TI JH* RY IN*
Total Rapat 36 7 36 29
Kehadiran 36 7 36 28
Keterangan:
TI : Tantri Indrawati RY : Ratna Yanti
JH : Joni Handrijanto IN : Ina Widjaja
*) sejak tanggal 11 Maret 2022, Bapak Joni Handrijanto digantikan oleh Ibu Ina Widjaja
Rapat Direksi
Kehadiran Direksi
No. Tanggal Topik Pembahasan
YM RW HM PN LH*
Kehadiran Direksi
No. Tanggal Topik Pembahasan
YM RW HM PN LH*
Kehadiran Direksi
No. Tanggal Topik Pembahasan
YM RW HM PN LH*
Total Rapat 44 44 44 44 44
Kehadiran 38 37 41 42 29
Keterangan:
YM : Yuli Melati Suryaningrum PN : Pranata
RW : Rickyadi Widjaja LH : Lukman Hadiwijaya
HM: Houda Muljanti
*) sejak tanggal 11 Maret 2022, Bapak Lukman Hadiwijaya efektif menjabat sebagai Direksi
Rapat DPS
Penyelenggaraan rapat DPS BCAS dilaksanakan b. Anggaran Dasar BCAS.
berdasarkan peraturan antara lain: c. Piagam DPS.
a. PBI No. 11/33/PBI/2009 mengenai Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Sepanjang tahun 2022, DPS mengadakan sebanyak
Syariah dan Unit Usaha Syariah. 13 (tiga belas) rapat.
Kehadiran DPS
No. Tanggal Topik Pembahasan
FD SP
Kehadiran DPS
No. Tanggal Topik Pembahasan
FD SP
Total Rapat 13 13
Kehadiran 12 13
Keterangan:
FD : Fathurrahman Djamil
SP : Sutedjo Prihatono
*) Pada rapat tanggal 14 Januari 2022, Bapak Fathurrahman Djamil hadir secara sirkuler
Uraian TI JH RY IN YM RW HM PN LH
Total Rapat 14 2 14 12 14 14 14 14 12
Kehadiran 13 2 14 11 12 13 13 12 12
% Kehadiran 93% 100% 100% 92% 86% 93% 93% 86% 100%
Uraian TI JH RY IN YM RW HM PN LH FD SP
Total Rapat 12 2 12 10 12 12 12 12 10 13 13
Kehadiran 11 2 12 9 10 11 11 11 9 12 13
% Kehadiran 92% 100% 100% 90% 83% 92% 92% 92% 90% 92% 100%
Keterangan:
TI : Tantri Indrawati YM : Yuli Melati Suryaningrum FD : Fathurrahman Djamil
JH : Joni Handrijanto RW : Rickyadi Widjaja SP : Sutedjo Prihatono
RY : Ratna Yanti HM: Houda Muljanti
IN : Ina Widjaja PN : Pranata
LH : Lukman Hadiwijaya
Hubungan Afiliasi
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan PSP baik langsung maupun tidak
langsung adalah sebagai berikut:
Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
anggota Direksi, DPS, dan PSP baik langsung maupun tidak langsung.
Tantri - X X X X X X X X X X X
Indrawati
Joni X - X X X X X X X X X X
Handrijanto
Ratna Yanti X X - X X X X X X X X X
Ina Widjaja X X X - X X X X X X X X
Keterangan:
TI : Tantri Indrawati YM : Yuli Melati Suryaningrum FD : Fathurrahman Djamil
JH : Joni Handrijanto RW : Rickyadi Widjaja SP : Sutedjo Prihatono
RY : Ratna Yanti HM: Houda Muljanti
IN : Ina Widjaja PN : Pranata
LH : Lukman Hadiwijaya
Seluruh anggota Dewan Komisaris BCAS tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, anggota Direksi, DPS, dan PSP baik langsung maupun tidak langsung.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris,
DPS, dan PSP baik langsung maupun tidak langsung.
Yuli Melati X X X X - X X X X X X X
Suryaningrum
Rickyadi X X X X X - X X X X X X
Widjaja
Houda X X X X X X - X X X X X
Muljanti
Pranata X X X X X X X - X X X X
Lukman X X X X X X X X - X X X
Hadiwijaya
Keterangan:
TI : Tantri Indrawati YM : Yuli Melati Suryaningrum FD : Fathurrahman Djamil
JH : Joni Handrijanto RW : Rickyadi Widjaja SP : Sutedjo Prihatono
RY : Ratna Yanti HM: Houda Muljanti
IN : Ina Widjaja PN : Pranata
LH : Lukman Hadiwijaya
Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota
Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, DPS, dan PSP baik langsung maupun tidak langsung.
Hubungan afiliasi antara anggota DPS dengan anggota DPS lainnya, anggota Dewan Komisaris,
Direksi, dan PSP baik langsung maupun tidak langsung
Fathurrahman X X X X X X X X X - X X
Djamil
Sutedjo X X X X X X X X X X - X
Prihatono
Keterangan:
TI : Tantri Indrawati YM : Yuli Melati Suryaningrum FD : Fathurrahman Djamil
JH : Joni Handrijanto RW : Rickyadi Widjaja SP : Sutedjo Prihatono
RY : Ratna Yanti HM: Houda Muljanti
IN : Ina Widjaja PN : Pranata
LH : Lukman Hadiwijaya
Seluruh anggota DPS tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi antara anggota DPS dengan anggota
DPS lainnya, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan PSP baik langsung maupun tidak langsung.
Keberagaman Komposisi
Dewan Komisaris dan Direksi
BCAS memiliki komposisi anggota Dewan Komisaris studi), pengalaman kerja, usia, keahlian, dan
dan Direksi yang beragam. Keberagaman komposisi independensi tanpa membedakan gender, suku,
tersebut penting untuk mendukung kepengurusan, agama, dan ras yang memenuhi kualifikasi untuk
pengelolaan, pembidangan, dan pelaksanaan menjadi anggota Dewan Komisaris ataupun anggota
tugas anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta Direksi. Keberagaman tersebut akan berdampak
mendukung peningkatan kinerja BCAS. pada ketepatan proses pencalonan dan penunjukan
individual anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi ataupun komposisi Dewan Komisaris dan
Kebijakan Direksi secara kolegial. Dalam proses nominasi, KRN
Keberagaman mempertimbangkan antara lain kualifikasi kandidat
anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi,
BCAS tidak membatasi kesempatan bagi memperhatikan kondisi eksternal dan internal sesuai
perempuan maupun laki-laki, pendidikan (bidang arahan strategi BCAS dan PSP.
Keahlian Anggota Dewan Komisaris memiliki keahlian yang beragam, mulai dari Kepatuhan,
Pelayanan dan Consumer, Liabilities Commercial, Asuransi, Pegadaian, Modal
Ventura, Sumber Daya Manusia, Operasional dan Pengelolaan Kantor Wilayah
dan KCU, Pengambilalihan, serta Analisa Risiko Kredit Komersial dan SME.
Pendidikan Anggota Dewan Komisaris memiliki pendidikan yang beragam mulai dari
Ekonomi, Manajemen, Psikologi, dan Sains.
Pengalaman Kerja Anggota Dewan Komisaris memiliki pengalaman kerja yang beragam mulai dari
Direktur Kepatuhan, Direktur Pelayanan dan Consumer, Kepala Kantor Wilayah,
Pimpinan KCU, dan Group Head.
Usia Anggota Dewan Komisaris memiliki rentang usia mulai dari 55 hingga 59 tahun.
Jenis Kelamin Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA Syariah saat ini seluruhnya berjenis
kelamin perempuan.
Independensi • Seluruh anggota Dewan Komisaris independen terhadap PSP BCA Syariah
• Mayoritas (lebih dari 51% (lima puluh satu persen) anggota Dewan Komisaris
merupakan Komisaris Independen. Dari 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris,
BCA Syariah memiliki 2 (dua) orang Komisaris Independen.
Keahlian Anggota Direksi memiliki keahlian yang beragam, mulai dari Corporate
Banking and Finance, Human Capital Strategy and Solution, Pengembangan
Kebijakan SDM, Komisaris, Analisa Risiko Kredit, Kredit Komersial dan Ritel,
Keuangan dan Perencanaan Perusahaan, Financial and Control Team Leader,
Portofolio Management, Application Management, dan Enterprise Security.
Pendidikan Anggota Direksi memiliki pendidikan yang beragam mulai dari Pertanian,
Manajemen, Hukum Ekonomi, Bachelor of Commerce, Teknik Informatika, dan
Teknik Elektro.
Pengalaman Kerja Anggota Direksi memiliki pengalaman kerja yang beragam mulai dari Group
Head, Komisaris, dan SAVP.
Usia Anggota Direksi memiliki usia yang beragam mulai dari 46 (empat puluh enam)
tahun hingga 58 (lima puluh delapan) tahun.
Jenis Kelamin Dari 5 (lima) anggota Direksi, terdapat 2 (dua) anggota Direksi perempuan.
Kebijakan Remunerasi
Paket remunerasi dan fasilitas yang diterima oleh Dengan mempertimbangkan kinerja BCA Syariah
Dewan Komisaris, Direksi dan DPS diberikan dalam secara keseluruhan dan sebagai bentuk apresiasi
a. Paket Remunerasi dan Fasilitas yang Diterima oleh Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS
b. Paket Remunerasi yang Dikelompokkan dalam Tingkat Penghasilan yang Diterima oleh Direksi,
Dewan Komisaris, dan DPS dalam 1 (Satu) Tahun
Jumlah Remunerasi
per Orang Jumlah Jumlah Jumlah Dewan
Direksi* Dewan Komisaris** Pengawas Syariah
Dalam 1 Tahun
Lebih dari 5 - -
Rp2.000.000.000,00
Lebih dari - 1 -
Rp1.000.000.000,00
sampai dengan
Rp2.000.000.000,00
Lebih dari - 2 2
Rp500.000.000,00
sampai dengan
Rp1.000.000.000,00
Kurang dari - 1 -
sama dengan
Rp500.000.000,00
c. Jumlah Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan Pegawai yang Menerima Remunerasi yang Bersifat
Variabel Selama 1 (Satu) Tahun dan Total Nominal Remunerasi yang Bersifat Variabel yang Diterima
Tidak ada opsi saham yang diterima Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS selama tahun 2022.
Jumlah Pegawai yang Terkena Pemutusan Hubungan Kerja dan Total Nominal Pesangon yang Dibayarkan
Jumlah
Jumlah Nominal Pesangon yang dibayarkan per Orang dalam 1 (Satu) Tahun Pegawai
Komite di bawah Dewan Komisaris dibentuk dengan SK/DIR/2020 tanggal 10 Agustus 2020 perihal
berlandaskan antara lain pada PBI No. 11/33/ kebijakan Good Corporate Governance (GCG).
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/
DPNP tanggal 29 April 2010 tentang Pelaksanaan 2. Piagam Komite Audit
Good Corporate Governance bagi Bank Umum Dalam menjalankan fungsinya di BCAS, Komite
Syariah dan Unit Usaha Syariah. Komite di bawah telah memiliki Piagam Komite berdasarkan Surat
Dewan Komisaris bertugas membantu Dewan Keputusan Direksi Nomor 025/SK/DIR/2020
Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan tanggal 10 Agustus 2020 perihal Kebijakan Good
serta merumuskan kebijakan Dewan Komisaris Corporate Governance (GCG). Didalamnya berisi
dalam bidang-bidang tertentu, namun keputusan antara lain mengenai tugas dan tanggung jawab
akhir tetap di tangan Dewan Komisaris atau dapat Komite, struktur, uraian mengenai aktivitas dan
diwakilkan ke komite-komite tersebut melalui Surat kewenangan. Manual GCG disusun berdasarkan
Keputusan Dewan Komisaris. Komite-Komite Dewan peraturan dan perundang-undangan yang
Komisaris di BCAS terdiri dari: berlaku dan senantiasa ditinjau secara berkala.
a. Komite Audit
b. Komite Pemantau Risiko 3. Struktur dan Keanggotaan
c. Komite Remunerasi dan Nominasi Berikut merupakan struktur dan keanggotaan
Komite Audit:
1) Komite Audit bertanggung jawab kepada
Komite Audit Dewan Komisaris.
2) Keanggotaan Komite Audit paling kurang
terdiri dari:
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab
- Seorang Komisaris Independen yang
kepada Dewan Komisaris untuk bekerja secara
merangkap Ketua Komite Audit.
kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris
- Seorang dari Pihak Independen yang
dalam melaksanakan pengawasan terhadap jalannya
memiliki keahlian di bidang akuntansi
BCAS dan memberikan nasihat kepada Direksi.
keuangan dan seorang Pihak Independen
Tanggung jawab utama Komite Audit termasuk
yang ahli di bidang perbankan syariah.
memantau dan mengevaluasi rencana dan proses
3) Anggota Komite Audit bukanlah merupakan
audit, serta mengawasi upaya tindak lanjut temuan
anggota Direksi BCAS.
audit untuk mengukur pelaksanaan pengendalian
4) Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi
internal dan memastikan bahwa laporan keuangan
anggota Komite Audit harus merupakan
BCAS disampaikan secara akurat dan tepat waktu.
Komisaris Independen.
5) Pengangkatan anggota Komite Audit
1. Dasar Hukum
dilakukan oleh Direksi berdasarkan
Pembentukan Komite Audit BCAS didasarkan
Keputusan Rapat Dewan Komisaris.
kepada Surat Keputusan Direksi Nomor 025/
Tantri Indrawati
Ketua Komite Audit
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Pengangkatan
Anggota Komite No. 001/SKP/DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Profil Tantri Indrawati dapat ditemukan pada profil Dewan Komisaris, di bab Profil Perusahaan Laporan
Tahunan BCAS 2022.
Riyo S. Wisaksono
Anggota Komite Audit
Warga negara Indonesia, 68 tahun, berdomisili di (1994-1997), dan Bank CIC International (1998-
Jakarta. 2005). Berpengalaman sebagai Senior Consultant
di Cadipa Konsultan Jakarta (2005-2012), Anggota
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di PT
di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Bank UIB (2007-2010) dan Direktur PT Sanjaya
Pengangkatan Anggota Komite No. 001/SKP/ Thanry Bahtera (2009-2010).
DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Beliau meraih gelar Doktorandus di bidang Ekonomi
Sebelumnya menjabat sebagai Anggota Komite Perusahaan dari Fakultas Ekonomi, Universitas
Pemantau Risiko BCAS (2010-2017). Beliau juga Kristen Indonesia Jakarta.
pernah berkarir di Bank Umum Nasional (1985-1989),
Bank Universal (1989-1994), Bank Danahutama
Warga Negara Indonesia, 60 tahun, berdomisili di Saat ini menjabat sebagai Komisaris di PT Asuransi
Jakarta. Umum BCA (sejak Agustus 2021) dan sebagai
Anggota Komite Audit pada PT Bank Ina Perdana,
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite Tbk (sejak Maret 2021). Memiliki pengalaman
di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Bhakti PT
Pengangkatan Anggota Komite No. 001/SKP/ BCA Tbk; Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun PT
DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022. BCA Tbk; Audit Committee Chairman The Institute
of Internal Auditors Indonesia; Sekjen, Ketua Umum
Berkarir di PT BCA Tbk mulai tahun 1987 dan telah dan Anggota Dewan Pengawas Ikatan Auditor
menempati jabatan manajerial di antaranya Wakil Intern Bank.
Kepala Divisi Audit Internal (1999-2008) dengan
jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Audit Internal Beliau meraih gelar Doktorandus di bidang Ekonomi
(2008-2017). Beliau pernah menjabat sebagai Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan.
Presiden Komisaris PT BCA Finance (2018 – Juli
2021).
5. Pendidikan atau Pelatihan Susunan Komite Audit BCAS terdiri dari 3 (tiga)
Sepanjang tahun 2022, anggota Komite Audit orang yakni seorang Komisaris Independen
telah mengikuti program pelatihan antara lain yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan
program pelatihan yang bertema Smarter, 2 (dua) orang anggota yang merupakan dengan
Faster, and Stronger. keahlian di bidang perbankan umum, perbankan
syariah, akuntansi, dan audit. Semua anggota
6. Masa Jabatan Komite Audit mempunyai integritas yang tinggi,
Masa jabatan Komite Audit sesuai dengan pengalaman yang mencukupi dan kompeten di
masa jabatan Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam bidangnya serta mempunyai komunikasi
dalam RUPS yang mengangkat anggota Dewan yang baik.
Komisaris sampai dengan ditutupnya RUPS
Tahunan yang ke-3 (ketiga). Susunan Komite Audit per 31 Desember 2022
adalah:
Keterangan:
RY : Ratna Yanti RS : Riyo Sigid Wisaksono Belum/berhenti menjabat
TI : Tantri Indrawati SA : J Sindu Adisuwono
10. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan Kegiatan selama Tahun 2022
Menyusun dan/atau Pada tahun 2022, pedoman dan tata tertib kerja Komite Audit yang
memperbaharui Pedoman dan tertuang dalam Manual GCG BCAS terbitan tahun 2020 dinilai masih
Tata Tertib Kerja Komite Audit memadai dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga belum
perlu dilakukan pembaharuan.
Ratna Yanti
Ketua Komite Pemantau Risiko
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Pengangkatan
Anggota Komite No. 001/SKP/ DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Profil Ratna Yanti dapat ditemukan pada profil Dewan Komisaris, di bab Profil Perusahaan Laporan Tahunan
BCAS 2022.
Tantri Indrawati
Anggota Komite Pemantau Risiko
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Pengangkatan
Anggota Komite No. 001/SKP/DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Profil Tantri Indrawati dapat ditemukan pada profil Dewan Komisaris, di bab Profil Perusahaan Laporan
Tahunan BCAS 2022.
Riyo S. Wisaksono
Anggota Komite Komite Pemantau Risiko
Profil Riyo S. Wisaksono dapat ditemukan pada bagian profil Komite Audit.
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Pengangkatan
Anggota Komite No. 001/SKP/DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Profil Ina Widjaja dapat ditemukan pada profil Dewan Komisaris, di bab Profil Perusahaan Laporan Tahunan
BCAS 2022.
Iwan Wiwoho B.
Anggota Komite Pemantau Risiko
Warga Negara Indonesia, 67 tahun, berdomisili di Wisma Asia, Kepala Operasi Wilayah XII, Kepala KCU
Tangerang Batam dan KCU Margonda dan terakhir sebagai
Kepala Operasi Cabang Korporasi. Beliau juga
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite berkarir di Industri Pesawat Terbang Nusantara -
di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan IPTN (1983- 1987) dan Construcciones Aeronauticas
Pengangkatan Anggota Komite No. 001/SKP/ SA(CASA).
DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Sebelumnya menjabat sebagai Anggota Komite Complutense Madrid, Spain (1979) dan gelar
Audit BCAS (2015-2017). Berkarir di PT BCA Tbk Master of Business Administration dari Instituto de
(1987-2011) dan menempati berbagai jabatan Empresa, Madrid, Spain (1981-1983).
manajerial di antaranya Kepala Operasi Cabang
Ratna Yanti Ketua Perbankan Umum, Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Perbankan Syariah, Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun
Manajemen Risiko 2025.
Ina Widjaja Anggota Perbankan Umum, Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Perbankan Syariah, Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun
Manajemen Risiko 2025.
Iwan Wiwoho Anggota Perbankan Umum, Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
B. Perbankan Syariah, Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun
Manajemen Risiko 2025.
Aspek Independensi RY TI IN RS IW
Keterangan:
RY : Ratna Yanti RS : Riyo Sigid Wisaksono
TI : Tantri Indrawati IW : Iwan Wiwoho B.
IN : Ina Widjaja
Keterangan:
JH : Joni Handrijanto IN : Ina Widjaja Belum/berhenti menjabat
RY : Ratna Yanti RS : Riyo Sigid Wisaksono
TI : Tantri Indrawati IW : Iwan Wiwoho B.
10. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan Kegiatan Selama Tahun 2022
Evaluasi atas konsistensi antara Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan manajemen risiko dengan
kebijakan manajemen risiko pelaksanaan kebijakan tersebut telah dilakukan melalui rapat-rapat
dengan pelaksanaan kebijakan dengan Departemen Manajemen Risiko (MRK) dan melalui laporan
tersebut. yang disampaikan oleh MRK, antara lain terkait:
- Laporan profil risiko secara triwulanan
- Monitoring limit penyaluran pembiayaan
- Stress test risiko, antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko
pasar dll
Pemantauan dan evaluasi Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Komite
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko telah
Manajemen Risiko dan terlaksana dengan baik melalui rapat-rapat dan laporan yang
Departemen Manajemen disampaikan oleh MRK, antara lain membahas hal-hal sebagai berikut:
Risiko. - Evaluasi kebijakan manajemen risiko yang telah dilakukan oleh
MRK
- Hasil pemantauan, evaluasi dan saran/masukan telah disampaikan
melalui rapat-rapat dan telah dituangkan dalam risalah rapat.
Menyusun dan/atau Pada tahun 2022, pedoman dan tata tertib kerja Komite Pemantau
memperbaharui pedoman dan Risiko (manual GCG tahun 2020) dinilai masih memadai dan sesuai
tata tertib kerja. dengan ketentuan yang berlaku sehingga belum perlu dilakukan
pembaharuan.
Ratna Yanti
Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Pengangkatan
Anggota Komite No. 001/SKP/DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Profil Ratna Yanti dapat ditemukan pada profil Dewan Komisaris, di bab Profil Perusahaan Laporan Tahunan
BCAS 2022.
Tantri Indrawati
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Pengangkatan
Anggota Komite No. 001/SKP/DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Profil Tantri Indrawati dapat ditemukan pada profil Dewan Komisaris, di bab Profil Perusahaan Laporan
Tahunan BCAS 2022.
Ina Widjaja
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Pengangkatan
Anggota Komite No. 001/SKP/DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022.
Profil Ina Widjaja dapat ditemukan pada profil Dewan Komisaris, di bab Profil Perusahaan Laporan Tahunan
BCAS 2022.
Warga Negara Indonesia, berusia 54 tahun, dan Beliau meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut
berdomisili di Tangerang. Pertanian Bogor (1992). Beliau telah mengikuti
berbagai executive training baik di dalam dan
Dasar hukum pengangkatan keanggotaan Komite luar negeri seperti Global Benefit Forum; Asia
di Bawah Dewan Komisaris: Surat Keputusan Organization Development Network Summit;
Pengangkatan Anggota Komite No. 001/SKP/ Digital Currency; Knowledge Update; serta
DIR/2022 tanggal 11 Maret 2022. pelatihan-pelatihan lain di bidang kepemimpinan,
manajemen, perbankan umum dan syariah, serta
Beliau menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja risk management.
Hukum dan SDM sejak 1 Oktober 2021. Sebelum
bergabung di BCAS, beliau berkarir di PT BCA, Tbk
(1992-2021) dan menempati berbagai posisi bidang
human capital management.
b. Kualifikasi Anggota Komite Remunerasi dan • Memiliki akhlak dan moral yang baik,
Nominasi tanggung jawab yang tinggi serta
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh komitmen yang kuat atas pelaksanaan
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi akuntabilitas.
antara lain adalah sebagai berikut: • Memiliki komitmen untuk mematuhi
- Anggota Komite Remunerasi dan peraturan BCAS dan peraturan
Nominasi dari Pihak Independen harus perundang-undangan lain yang
berasal dari pihak di luar BCAS yang berlaku.
tidak memiliki hubungan keuangan, • Pejabat Eksekutif memiliki
kepengurusan, kepemilikan saham pengetahuan yang memadai tentang
dan/atau hubungan keluarga dengan ketentuan sistem Remunerasi dan/
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau atau Nominasi serta succession plan
pemegang saham pengendali atau BCAS.
hubungan dengan BCAS yang dapat • Tidak tercantum dalam daftar kredit/
mempengaruhi kemampuannya untuk pembiayaan macet.
bertindak independen. - Seluruh Pihak Independen anggota
- Seluruh Pihak Independen yang berasal Komite tidak memiliki hubungan
dari mantan anggota Direksi yang keuangan, kepengurusan, kepemilikan
berasal dari BCAS (bila ada) dan tidak saham, dan/atau hubungan keluarga
melakukan fungsi pengawasan yang dengan Pemegang Saham Pengendali,
dapat mempengaruhi kemampuannya anggota Dewan Komisaris, dan/atau
untuk bertindak independen harus telah anggota Direksi atau hubungan keuangan
menjalani masa tunggu (cooling off) dan/atau hubungan kepemilikan
paling kurang selama 6 (enam) bulan. saham dengan BCAS, yang dapat
- Tidak mempunyai hubungan afiliasi mempengaruhi kemampuannya untuk
dengan BCAS, anggota Dewan Komisaris, bertindak independen.
anggota Direksi, atau Pemegang Saham
Utama BCAS. 5. Pendidikan atau Pelatihan
- Anggota Komite Remunerasi dan Sepanjang tahun 2022, anggota Komite
Nominasi wajib memiliki integritas dan Remunerasi dan Nominasi telah mengikuti
reputasi yang baik antara lain: pelatihan antara lain program pelatihan yang
bertema Smarter, Faster, and Stronger.
Ratna Yanti Ketua Perbankan Umum, Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Perbankan Syariah, Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun
Manajemen Risiko 2025.
Ina Widjaja Anggota Perbankan Umum, Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Perbankan Syariah, Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun
Manajemen Risiko 2025.
Aspek Independensi RY TI IN RE
Keterangan:
RY : Ratna Yanti IN : Ina Widjaja
TI : Tantri Indrawati RE : Retno Wulandari
Keterangan:
RY : Ratna Yanti IN : Ina Widjaja Belum/berhenti menjabat
TI : Tantri Indrawati RE : Retno Wulandari
JH : Joni Handrijanto
10. Realisasi Program Kerja dan Pelaksanaan 3) Melakukan pembahasan dan memberikan
Kegiatan Selama Tahun 2022 rekomendasi calon Pihak Independen pada
1) Melakukan pembahasan nominasi calon Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko
Direksi dan Komisaris BCAS
2) Memberikan rekomendasi pembagian bonus
tahun buku 2021, gaji dan tunjangan terkait
pengurus BCAS
Komite-Komite Direksi
Komite di bawah Dewan Komisaris dibentuk dengan d. Memastikan bahwa kerangka kerja manajemen
berlandaskan antara lain pada PBI Nomor 11/33/ risiko telah memberikan perlindungan yang
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE 15/15/ memadai terhadap seluruh risiko BCAS.
DPNP tanggal 29 April 2010 tentang Pelaksanaan e. Memastikan keunggulan bersaing melalui
Good Corporate Governance bagi Bank Umum pemanfaatan teknologi informasi.
Syariah dan Unit Usaha Syariah. Terdapat 7 (tujuh) f. Memastikan bahwa penerapan kebijakan sumber
komite Direksi di BCAS yang berfungsi membantu daya manusia dilaksanakan secara optimal serta
Direksi dalam mengelola BCAS. Ke-7 komite Direksi sesuai dengan arah dan strategi perusahaan.
adalah sebagai berikut:
a. Komite Aset dan Liabilitas (Asset and Liability
Committee / ALCO)
Asset and Liabilities Committee
b. Komite Manajemen Risiko (ALCO) / Komite Aset dan Liabilitas
c. Komite Kebijakan Pembiayaan
d. Komite Pembiayaan 1. Struktur, Keanggotaan dan Status Hak Suara
e. Komite Pengarah Teknologi Informasi Struktur dan keanggotaan ALCO terdiri dari:
f. Komite Sumber Daya Manusia 1) Personalia Komite, meliputi Direksi dan
g. Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian beberapa kepala unit kerja yang bidang
kerjanya berkaitan dengan pengelolaan
Keberadaan komite-komite Direksi tersebut juga aktiva dan pasiva BCAS (asset and liabilities
bertujuan untuk penyempurnaan implementasi management)
prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam kegiatan 2) Kelompok Kerja (Pokja), dibentuk untuk
operasional BCAS yaitu: mendukung komite dalam menjalankan
a. Pencapaian tingkat profitabilitas BCAS yang fungsi dan wewenangnya sehubungan
optimum dan risiko likuiditas melalui penetapan dengan rapat ALCO.
kebijakan dan strategi aktiva dan pasiva BCA 3) Narasumber, untuk memberikan masukan
Syariah (asset and liabilities management). mengenai beberapa masalah komite dapat
b. Mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan mengundang narasumber dan berasal dari
pembiayaan sesuai batas wewenang yang unit kerja lain di Kantor Pusat dan Kantor
ditetapkan Direksi sebagaimana diatur Cabang, maupun pihak dari luar BCAS.
dalam Anggaran Dasar perusahaan dengan
memperhatikan pengembangan bisnis tanpa Berikut merupakan bagan struktur ALCO di
meninggalkan prinsip kehati-hatian (prudent). BCAS:
c. Perumusan kebijakan pemberian pembiayaan
dalam rangka pencapaian target pembiayaan
yang prudent.
Presiden Direktur
Sekretaris Komite ALCO
• Direktur Bisnis
• Direktur Kepatuhan
• Kepala Satuan Kerja Keuangan & Perencanaan Perusahaan
• Kepala Satuan Kerja Bisnis & Komunikasi
• Kepala Satuan Kerja Analisa Risiko Pembiayaan
• Kepala Departemen Manajemen Risiko
• Kepala Unit Kerja Treasury
Kelompok Kerja
2. Fungsi Pokok, Wewenang, dan 1) Menetapkan nisbah bagi hasil atau bonus
Tanggung Jawab untuk produk deposito, tabungan dan giro.
Fungsi pokok ALCO yaitu: 2) Menetapkan nisbah bagi hasil atau tingkat
1) Menetapkan kebijakan dan strategi margin pembiayaan.
pengelolaan likuiditas untuk mencukupi 3) Menetapkan strategi pendanaan dan
kebutuhan likuiditas BCAS dan menghindari investasi
adanya dana yang tak terkelola (idle funds). 4) Menetapkan limit yang berkaitan dengan
2) Menetapkan kebijakan dan strategi yang risiko likuiditas sesuai kebijakan pengambilan
berkaitan dengan risiko pasar. risiko secara keseluruhan, termasuk risiko
3) Menetapkan kebijakan dan strategi harga bagi hasil/ margin bank syariah lainnya,
(pricing policy) untuk produk-produk dana, sesuai kebijakan pengambilan risiko secara
jasa, pembiayaan dan rekening antar kantor. keseluruhan.
4) Menetapkan kebijakan dan strategi dalam
penataan portofolio investasi. Misi ALCO yaitu untuk mengusahakan
5) Menetapkan kebijakan dan strategi penataan pencapaian tingkat profitabilitas BCAS yang
struktur neraca melalui antisipasi perubahan optimum serta risiko likuiditas dan risiko
nisbah bagi hasil atau margin untuk mencapai bagi hasil yang terkendali melalui penetapan
net income margin yang optimal. kebijakan dan strategi pengelolaan aktiva dan
pasiva BCAS (assets and liabilities management).
Wewenang Komite berada pada Rapat Komite
yang sah dan memiliki kekuatan penuh atas 3. Rapat
tanggung jawab Direksi. Komite mempunyai Ketentuan rapat ALCO adalah sebagai berikut:
wewenang untuk mengambil keputusan strategis 1) Rapat ALCO dilaksanakan sesuai kebutuhan,
di bidang pengelolaan aktiva dan pasiva BCAS yakni paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
(assets and liabilities management) sejauh tidak bulan.
melampaui wewenang Direksi seperti:
2) Rapat ALCO adalah sah apabila dihadiri tiga) jumlah anggota yang hadir dan memiliki
oleh sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) hak suara.
dari jumlah anggota ALCO ditambah 1
(satu) anggota, termasuk ketua atau ketua 5. Frekuensi Rapat Selama Tahun 2022
pengganti. Sepanjang tahun 2022, ALCO (sesuai SK 28/SK/
DIR/2010) telah mengadakan rapat sebanyak 12
4. Pengambilan Keputusan (dua belas) kali dengan rekap kehadiran sebagai
Keputusan rapat ALCO dianggap sah dan berikut:
mengikat apabila disetujui oleh 2/3 (dua per
Jumlah 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 9 7
6. Pelaporan Pertanggungjawaban
Komite Manajemen Risiko (KMR)
Pertanggungjawaban dan realisasi kerja ALCO
dilaporkan melalui risalah rapat.
1. Struktur, Keanggotaan dan Status Hak Suara
7. Realisasi Program Kerja di Tahun 2022
Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen
Sepanjang tahun 2022, ALCO telah
Risiko terdiri atas:
merealisasikan program kerja sebagai berikut:
1) Personalia Komite, meliputi anggota Direksi
1) Mengevaluasi posisi aset dan liabilitas BCAS
dan Kepala Unit Kerja Kantor Pusat yang
disesuaikan dengan target BCAS.
terkait dengan bidang manajemen risiko.
2) Mengevaluasi dan menetapkan strategi
2) Narasumber, yaitu pihak lain yang dapat
pricing baik pendanaan, pembiayaan serta
diundang untuk memberikan masukan atas
RAK.
beberapa permasalahan. Narasumber dapat
3) Menetapkan strategi dalam penataan
ditunjuk baik dari pihak internal (unit kerja
struktur neraca dan portofolio investasi.
di kantor pusat dan kantor cabang) maupun
pihak eksternal BCAS.
Berikut bagan susunan Komite Manajemen
Risiko BCAS:
Direksi
Direktur Kepatuhan
Sekretaris Komite Manajemen Risiko
4. Pengambilan Keputusan
Komite
Berikut ketentuan tentang pengambilan Kebijakan Pembiayaan
keputusan:
1) Pengambilan keputusan dalam kaitan 1. Struktur, Keanggotaan dan Status Hak Suara
penggunaan wewenang Komite Manajemen Struktur dan Keanggotaan Komite Kebijakan
Risiko hanya diambil melalui keputusan rapat Pembiayaan terdiri atas:
Komite Manajemen Risiko yang sah. 1) Personalia Komite, meliputi anggota Direksi
2) Keputusan rapat Komite Manajemen Risiko dan Kepala Unit Kerja Kantor Pusat yang
sah dan mengikat apabila disetujui oleh lebih terkait dengan bidang pembiayaan.
dari ½ (satu per dua) jumlah anggota yang 2) Narasumber, yaitu pihak lain yang
hadir. dipandang perlu hadir dalam rapat komite
untuk membahas suatu permasalahan.
5. Frekuensi Rapat Selama Tahun 2022 Narasumber dapat ditunjuk baik dari pihak
Sepanjang 2022, Komite Manajemen Risiko internal (anggota Direksi lain, unit kerja di
telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali kantor pusat dan kantor cabang) maupun
dengan agenda rapat membahas berbagai hal pihak eksternal BCAS.
terkait profil risiko BCAS.
Berikut merupakan bagan struktur dan
6. Pelaporan Pertanggungjawaban dan Realisasi keanggotaan Komite Kebijakan Pembiayaan
Program Kerja Tahun 2022 BCAS:
Pertanggungjawaban dan realisasi kerja Komite
1) Tanggal 2 Februari 2022, dengan materi 2) Data dan informasi lain yang berkaitan
rapat: dengan hasil pengawasan, pemantauan dan
- Perubahan wewenang memutus evaluasi kegiatan.
pembiayaan
- Wewenang memutus pembiayaan 7. Realisasi Program Kerja Tahun 2022
(kondisi pandemi Covid-19) ditetapkan Sepanjang pelaksanaan tugas kepengurusannya
berakhir s/d 31/03/2023 atau s/d di tahun 2022, Komite Kebijakan Pembiayaan
berakhirnya ketentuan POJK No. 17/ telah melaksanakan program kerja, yakni
POJK.03/2021 menyusun perubahan wewenang memutus
- Pelaksanaan perhitungan pembentukan pembiayaan, pelaksanaan perhitungan
CKPN – Individual Impairment dan pembentukan CKPN – Individual Impairment
penyampaian persetujuan memorandum dan penyampaian persetujuan memorandum,
- Perubahan limit kewenangan Direksi perubahan limit wewenang Direksi dan
- Struktur Komite dibawah Direksi struktur Komite dibawah Direksi, penyesuaian
- Penyesuaian klasifikasi kategori UMKM klasifikasi kategori UMKM, penerapan Kajian
- Penerapan Kajian Kepatuhan untuk Kepatuhan untuk pembiayaan, perubahan
pembiayaan wewenang penghapusan denda, penyesuaian
2) Tanggal 26 April 2022, dengan materi rapat: KDPB, ketentuan nasabah wajib menyerahkan
- Perubahan wewenang penghapusan L/K audited, kebijakan wewenang & proses
denda pembiayaan konsumtif, pelimpahan wewenang
- Penyesuaian Kebijakan Dasar Pembiayaan memutus pembiayaan, perubahan ketentuan
Bank (KDPB) pembiayaan Murabahah Emas, serta perubahan
- Ketentuan nasabah wajib menyerahkan ketentuan manual pembiayaan konsumtif.
Laporan Keuangan Audited
- Kebijakan wewenang & proses 8. Rencana Kerja tahun 2023
pembiayaan konsumtif (Simplifikasi Komite Kebijakan Pembiayaan telah menetapkan
proses pembiayaan konsumtif di cabang rencana kerja untuk tahun 2023 antara lain:
piloting & BRK) 1) Mengevaluasi dan merekomendasikan
3) Tanggal 8 Juni 2022, dengan materi rapat: kebijakan pembiayaan.
- Perubahan wewenang memutus 2) Memantau penerapan kebijakan pembiayaan
pembiayaan atas Rispat Komite Kebijakan untuk memastikan kepatuhan terhadap
Pembiayaan tgl. 02 Februari 2022 regulasi yang berlaku.
- Pelimpahan wewenang memutus 3) Mengidentifikasi peraturan baru yang
pembiayaan diterbitkan regulator dan dampaknya
- Perubahan ketentuan pembiayaan terhadap kebijakan internal BCAS.
Murabahah Emas
- Perubahan ketentuan manual pembiayaan
konsumtif
Komite
Pembiayaan
6. Pelaporan Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban dan realisasi kerja Komite 1. Struktur, Keanggotaan dan Status Hak Suara
Kebijakan Pembiayaan dilaporkan melalui: Susunan Komite Pembiayaan terdiri dari minimal
1) Laporan tertulis secara berkala kepada 1 (satu) pejabat sisi bisnis dan 1 (satu) pejabat
Direksi dengan tembusan kepada Dewan sisi risiko, yaitu sebagai berikut:
Komisaris mengenai hasil pengawasan,
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
ketentuan terkait pembiayaan, serta saran
perbaikan yang diperlukan.
*) Presiden Direktur dapat berada di salah satu antara sisi bisnis atau sisi risiko, namun tidak secara bersamaan di kedua sisi.
Hak suara anggota komite sesuai dengan Berikut merupakan bagan Struktur dan
limit wewenang berdasarkan tingkat Komite Keanggotaan Komite Pembiayaan Bank:
Pembiayaan yang diatur terpisah melalui
ketentuan Wewenang Pemutus Pembiayaan.
Direksi
Sekretaris
Komite Pembiayaan
• Sisi bisnis
• Sisi risiko
Misi Komite Pembiayaan adalah membantu 5. Frekuensi Rapat Selama Tahun 2022
Direksi dalam mengevaluasi dan/atau Sepanjang tahun 2022, Komite Pembiayaan
memberikan keputusan pembiayaan sesuai telah mengadakan rapat sebanyak 16 (enam
batas wewenang yang ditetapkan Direksi belas) kali dengan agenda rapat membahas
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar berbagai hal terkait pembiayaan nasabah.
Bank dengan memperhatikan pengembangan
bisnis tanpa meninggalkan prinsip-prinsip 6. Pelaporan Pertanggungjawaban
kehati-hatian (prudent) dan syariah. Pertanggungjawaban Komite Pembiayaan dapat
disampaikan melalui risalah rapat, memorandum
3. Rapat keputusan yang diedarkan, dan laporan berkala
Ketentuan tentang penyelenggaraan rapat komite.
Komite Pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Rapat komite dilaksanakan sesuai kebutuhan. 7. Realisasi Program Kerja Tahun 2022
2) Rapat komite setiap tingkat dapat Sepanjang tahun 2022, Komite Pembiayaan telah
dilaksanakan dan dinyatakan sah apabila melaksanakan program kerja, yakni memberikan
dihadiri seluruh Anggota Tetap. Apabila keputusan atau rekomendasi pembiayaan (baru,
salah satu anggota komite tidak dapat hadir, tambahan, penurunan dan/atau perpanjangan,
maka akan dilaksanakan rapat komite pada dan restrukturisasi) sesuai batas wewenang
tingkat berikutnya. yang ditetapkan Direksi dengan memperhatikan
3) Rapat komite dapat dilaksanakan dengan pengembangan bisnis tanpa meninggalkan
pertemuan langsung atau melalui media prinsip kehati-hatian dan syariah.
lainnya.
4) Direktur yang membidangi kepatuhan atau 8. Rencana Kerja tahun 2023
penggantinya wajib menghadiri setiap Komite Pembiayaan telah menetapkan rencana
rapat Komite Pembiayaan untuk pengajuan kerja untuk tahun 2023 yaitu merekomendasikan
proposal pembiayaan yang membutuhkan dan/atau memutus pemberian pembiayaan
kajian kepatuhan. (baru, tambahan, penurunan dan/atau
5) Rapat Komite Pembiayaan dapat dilakukan perpanjangan, restrukturisasi) sesuai limit
di kantor pusat atau di tempat lain sesuai kewenangan, termasuk penetapan/perubahan
kesepakatan. struktur pembiayaan.
6) Setiap penyelenggaraan rapat Komite
Pembiayaan harus dituangkan dalam risalah
rapat.
Komite Pengarah
Teknologi Informasi
4. Pengambilan Keputusan
Ketentuan tentang pengambilan keputusan oleh 1. Struktur, Keanggotaan dan Status Hak Suara
Komite Pembiayaan adalah sebagai berikut: Struktur dan Keanggotaan Komite Pengarah
1) Pengambilan keputusan pembiayaan Teknologi Informasi terdiri dari:
dapat dilakukan melalui persetujuan atas a. Personalia Komite, meliputi anggota Direksi
rancangan keputusan yang diedarkan secara dan Kepala Unit Kerja Kantor Pusat yang
tertulis atau konfirmasi persetujuan melalui memiliki Fungsi memantau Rencana Strategi
email (circulation memo) kepada anggota TI, serta Kepala Unit Kerja Pengguna Utama
Komite Pembiayaan atau melalui rapat TI.
komite pembiayaan yang sah. Jika rancangan b. Dalam satuan waktu KPTI dapat mengundang
keputusan yang diedarkan tidak disetujui Narasumber untuk memberikan masukan
oleh salah satu anggota Komite, maka mengenai beberapa masalah yang terkait
dimintakan persetujuan kepada anggota TI. Narasumber dapat berasal dari anggota
komite lebih tinggi. Direksi, Unit Kerja lain di Kantor Pusat,
2) Apabila keputusan pembiayaan yang diambil maupun dari pihak luar BCAS.
dalam rapat Komite Pembiayaan belum
memenuhi ketentuan mengenai wewenang Adapun bagan struktur dan keanggotaan
setiap tingkat dalam memutus pembiayaan, Komite Pengarah teknologi Informasi adalah
maka rancangan keputusan pembiayaan sebagai berikut:
Kepala Departemen TI
Anggota Komite Pengarah
Teknologi Informasi
• Direktur Kepatuhan
• Direktur lain Pengguna Utama TI
• Kepala Satuan Kerja TI & Logistik
• Kepala Satuan Kerja Audit Internal
• Kepala Departemen Manajemen Risiko
• Kepala Departemen Kepatuhan
• Kepala Departemen Sistem Prosedur &
Pendukung Operasi
• Kepala Unit Kerja Pengguna Utama TI*
*) Keikut-sertaan dalam rapat tergantung pada topik rapat yang relevan dengan unit kerja bersangkutan.
6. Pelaporan Pertanggungjawaban
Komite
Laporan pertanggungjawaban/realisasi kerja Sumber Daya Manusia
Komite Pengarah Teknologi Informasi dapat
disampaikan melalui risalah rapat Komite 1. Struktur, Keanggotaan dan Status Hak Suara
dengan ketentuan sebagai berikut: Struktur dan Keanggotaan Komite Sumber Daya
1) Kehadiran anggota Komite Pengarah Manusia terdiri dari:
Teknologi Informasi dalam rapat sudah a. Personalia Komite, meliputi beberapa
memenuhi kuorum. anggota Direksi dan Kepala Divisi/Satuan
2) Hasil rapat Komite Pengarah Teknologi Kerja
Informasi wajib dituangkan dalam risalah b. Narasumber, yaitu pihak lain yang dapat
rapat dan didokumentasikan dengan baik. diundang untuk memberikan masukan atas
3) Risalah rapat dibuat oleh Sekretaris Komite beberapa permasalahan. Narasumber dapat
dan ditandatangani oleh Ketua Komite. ditunjuk baik dari pihak internal BCAS (unit
kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang)
7. Realisasi Program Kerja Tahun 2022 maupun pihak eksternal.
Sepanjang tahun 2022, Komite Pengarah
Teknologi Informasi telah merealisasikan Adapun bagan Struktur dan Keanggotaan
program kerja antara lain: Komite Sumber Daya Manusia adalah sebagai
1) Mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan berikut:
proyek strategis TI. 2. Fungsi Pokok, Wewenang dan
Direksi
Ketua Komite
Sumber Daya Manusia
• Direktur Kepatuhan
• Direktur Bisnis
• Kepala Satuan Kerja Hukum & SDM
• Kepala Satuan Kerja Audit Internal Kepla Unit Kerja Kantor Pusat/Kepala
• Kepala Satuan Kerja IT dan Logistik Cabang yang membawahi karyawan
yang melakukan pelanggaran
dan/atau kejahatan.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) sekitar lingkungan Bank. Oleh karena itu, Sekretaris
berperan dalam membantu Pengurus yang Perusahaan juga mengkoordinasikan pelaksanaan
terdiri dari Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan kegiatan sosial sebagai bagian dari Tanggung
Pengawas Syariah dalam pelaksanaan Tata Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Responsibility/CSR) untuk menjaga hubungan baik
Governance, GCG). Melalui Sekretaris Perusahaan, dan memberikan manfaat bagi komunitas.
BCAS berupaya untuk meningkatkan keterbukaan
informasi kepada seluruh pemangku kepentingan,
membina hubungan dan komunikasi yang positif
Struktur dan Kedudukan
dengan pemegang saham, Regulator, nasabah, dan Sekretaris Perusahaan
stakeholder lainnya Dengan terciptanya hubungan
positif dan komunikasi yang terpelihara maka Pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan ditetapkan
diharapkan reputasi dan citra positif perusahaan melalui Surat Keputusan Direksi
senantiasa terjaga. Sekretaris Perusahaan juga No. 024/SK/DIR/2021 perihal Struktur Organisasi
memiliki fungsi kesekretariatan, pengarsipan, Satuan Kerja Bisnis dan Komunikasi (SBK). SBK
dan penanganan dokumen Bank serta menjaga membawahi Departemen Komunikasi dan
kerahasiaannya. Kesekretariatan Perusahaan yang tugasnya
mencakup Pengelolaan Pengurus, Pengelolaan
BCAS menyadari, bahwa sebagai bagian dari Administrasi Pengurus, Komunikasi Pemasaran,
komunitas maka kehadiran BCAS diharapkan Hubungan Korporasi, dan CSR.
dapat membawa dampak positif bagi masyarakat
dan lingkungan di sekitar wilayah operasionalnya. Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan adalah
Hal ini dicapai dengan menjaga hubungan baik sebagai berikut:
dengan komunitas dan stakeholder lainnya di
Satuan Kerja
Bisnis & Komunikasi
Webinar Leader as Coach & Coaching for Corporate Transformation PT Bank BCA Syariah
Webinar Peluncuran Panduan Pelaporan Aspek Lingkungan Hidup untuk GRI & CDP
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Report)
Webinar Kesiapan Industri Jasa Keuangan Syariah dalam Mendukung OJK Institute
Sustainable Finance
Webinar “Dare To Change! Growth Mindset To Increase Your Success” PT Bank BCA Syariah
Sosialisasi Risiko Pencucian Uang Melalui Pembukaan Rekening Online PT Bank BCA Syariah
Program Pelatihan Taksonomi Hijau Indonesia (THI) dan Implementasinya PT Bank BCA Syariah
dalam Pemetaan Pembiayaan Perbankan
Peran OJK dalam Mendukung Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik OJK Institute
Berbasis Baterai (KBLBB)
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Sekretaris 1. Pengelolaan Pengurus dan Administrasi
Perusahaan di BCAS adalah sebagai berikut: Pengurus
a. Mendukung Pengurus (Dewan Komisaris, DPS, 1) Mengelola rapat pengurus yang meliputi
dan Direksi) dalam pelaksanaan tata kelola rapat Dewan Komisaris, Direksi dan DPS
perusahaan. serta menindaklanjuti hasilnya.
b. Menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan Selama tahun 2022 telah dilaksanakan
Pengurus dan melaksanakan berbagai kegiatan 36 (tiga puluh enam) kali Rapat Dewan
kesekretariatan. Komisaris, 44 (empat puluh empat) kali
No Keterangan
1 Menyediakan laporan fakta materia perihal Penambahan Anggota Direksi PT Bank BCA Syariah
https://www.bcasyariah.co.id/keterbukaan-informasi
Presiden Direktur
Indarahardjo
Kepala Satuan Kerja Audit Internal
Warga Negara Indonesia, 58 tahun, berdomisili di Credit Subdiv Kredit, tahun 2007-2009 sebagai
Tangerang Selatan. Kepala Biro Penyelamatan Kredit, tahun 2009-2012
sebagai Adviser Credit GARK Komersial, tahun
Dasar Hukum Pengangkatan 2017-2019 sebagai Adviser Credit GARK Korporasi,
Surat Tugas BCAS No.001/SPKK/HSD/2020 tanggal tahun 2019- 2020 sebagai Anggota Tim persiapan
1 Juli 2020. Pengangkatan tersebut telah dilaporkan Akuisisi Bank Royal dan Rabo Bank oleh PT Bank
kepada OJK melalui Surat No.169/DIR/2020. Central Asia Tbk. Tahun 2020 sampai dengan
sekarang ditugaskan ke BCAS sebagai Kepala
Bapak Indarahardjo sudah berkarir di PT Bank Satuan Kerja Audit Internal.
Central Asia Tbk sejak tahun 1988-1991 sebagai
Staf Bidang Credit Policy Monitoring, tahun 1991- Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas
1996 sebagai Auditor Bidang Credit Inspection Area Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman (1987).
I, tahun 1996- 1997 sebagai Audit Officer, tahun Memperoleh Sertifikasi Pendidikan Dasar Perbankan
1997-2003 sebagai Kepala Bidang Kredit, tahun Syariah (2020) serta Sertifikasi Manajemen Risiko
2003-2004 sebagai Senior Officer, 2004 sebagai Level 4 (2022). Beliau juga telah mengikuti sejumlah
Senior Credit Analyst Subdiv Kredit Komersial dan pelatihan dan seminar dari Institute of Internal
Ritel, tahun 2004-2007 sebagai Kepala Sentra Kredit Auditors (IIA), dan Lembaga Pengembangan
Wilayah Palembang, tahun 2007 sebagai Adviser Perbankan Indonesia (LPPI).
2. Pelaksanakan Tugas, Satuan Kerja Audit 1) Program audit telah mencakup keseluruhan
Internal unit kerja yang pelaksanaannya
Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Kerja mempertimbangkan tingkat risiko pada
Audit Internal berpedoman pada Pedoman masing-masing unit kerja.
Pelaksanaan Audit dan Piagam Audit Internal 2) Program audit dan ruang lingkup audit
yang disusun mengacu pada Mandatory telah memadai sesuai dengan prinsip-
Guidance yang ditetapkan The Institute of prinsip Sistem Pengendalian dan Fungsi
Internal Auditors (IIA) sebagai standar profesional Audit Internal antara lain terpenuhinya
dan sebagai prinsip-prinsip evaluasi efektivitas independensi, objektivitas, tidak ada
kinerja audit internal dan standar Information pembatasan dalam cakupan dan ruang
System Audit and Control Association (ISACA) lingkup audit internal.
sebagai acuan ke arah global best practices. 3) Terpenuhinya jumlah dan kualitas auditor
internal.
3. Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal
Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan
kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan
Jumlah Auditor pada
Fungsi Audit Internal BCAS (SPFAIB) dikaji ulang Divisi Audit Internal
oleh pihak eksternal yang independen sekurang-
kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Per 31 Desember 2022, jumlah dan jabatan anggota
dapat dilihat pada tabel berikut:
4. Pelaksanaan Fungsi Audit Internal
Pelaksanaan Fungsi Audit Internal dilakukan
secara memadai dengan memperhatikan antara
lain:
Kepala Satuan 1
Kepala Departemen 3
Officer Audit 2
Staff Audit 1
Jumlah 21
Jumlah 53 54 102%
Dalam menunjang pelaksanaan kegiatan usahanya, c. Konsultan merupakan pihak independen yang
BCAS menggunakan beberapa konsultan, penasihat, berprofesi dan memiliki kualifikasi yang cukup
atau yang dapat dipersamakan dengan itu. Kriteria untuk melaksanakan proyek secara efektif dan
penggunaan konsultan dan/atau penasihat tersebut efisien.
adalah:
a. Proyek bersifat khusus yang sangat diperlukan Daftar konsultan dan/atau penasihat yang digunakan
untuk kegiatan usaha BCAS; oleh BCAS pada tahun 2022 adalah:
b. Didasari oleh kontrak yang jelas; dan
Kantor Akuntan Publik Nurdiyaman, Pemeriksaan Laporan Keuangan BCAS per 31 Desember
Mulyadu, Tjahjo dan Rekan 2022
Dalam rangka mewujudkan dan memastikan BCAS juga telah membentuk Unit Kerja Fungsi
kepatuhan terhadap peraturan OJK, BI, dan peraturan Kepatuhan guna membantu Direktur Yang
perundang-undangan lainnya yang berlaku, serta Membawahkan Fungsi Kepatuhan, sebagai unit
dalam penerapan Good Corporate Governance, kerja independen yang memegang tanggung
BCAS telah menunjuk salah satu anggota jawab untuk memantau tingkat kepatuhan BCAS
Direksi sebagai Direktur Yang Membawahkan dalam memenuhi ketentuan dari regulator seperti
Fungsi Kepatuhan. Dalam hal penunjukkan dan OJK, BI, maupun regulator lainnya, serta dalam
pengangkatan Direktur Yang Membawahkan Fungsi mengkoordinasikan Penerapan Program Anti
Kepatuhan, BCAS telah mematuhi persyaratan yang Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
berlaku dan melaksanakannya sesuai ketentuan dari Terorisme (APU dan PPT). Unit Kerja Kepatuhan juga
OJK. bertugas untuk berkoordinasi dengan DPS untuk
memastikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Struktur Organisasi
Unit Kerja Fungsi Kepatuhan
Direksi Fungsi :
• Kepatuhan
• Anti Pencucian Uang &
Unit Kerja Lain Departemen Pencegahan Pendanaan Teroris.
Kantor Pusat Kepatuhan
Pelatihan Penggunaan Menu Hak Akses Dan Pelaku Transaksi di CBS PT. Bank BCA Syariah
Webinar Leader as Coach & Coaching for Corporate Transformation PT. Bank BCA Syariah
Webinar “Dare to Change ! Growth Mindset to Increase Your Success” PT. Bank BCA Syariah
Sosialisasi Risiko Pencucian Uang Melalui Pembukaan Rekening Online PT. Bank BCA Syariah
GRC Series PT MRT Jakarta (PERSERODA) Tahun 2022 : Peran GRC PT. MRT JAKARTA
Terintegrasi dalam Mendukung Ketahanan dan Keberlangsungan Bisnis (PERSERODA)
untuk Menghadapi Tantangan Pasca Pandemi
Program Pelatihan Taksonomi Hijau Indonesia (THI) dan Implementasinya ESG BCA-GBK BCA-
dalam Pemetaan Pembiayaan Perbankan GARK BCA
Midyear Forecast & Strategy Review 2022 PT. Bank BCA Syariah
Budget Kick-Off “BCA Syariah Business Strategy & Macroeconomic Outlook“ PT. Bank BCA Syariah
Webinar Batch 3/2022 dengan Tema “Perlindungan Konsumen dalam Era FKDKP
Digitalisasi, Penerapan Pengawasan Market Conduct dan Dampaknya bagi
Perbankan
Virtual Seminar LPPI ke #85 “G20 Series 4: Sustainable Financing - ESG LPPI
Investing Towards Zero Emission”
Sharing Session Industri Poultry / Peternakan Ayam PT. Bank BCA Syariah
Indikator Kepatuhan
Tahun 2022
Rasio Kinerja
Pembiayaan UMKM
Kepatuhan (Compliance)
a. Persentase Pelanggaran
BMPD
1. Pihak Terkait - - - -
b. Persentase Pelampauan
BMPD
1. Pihak terkait - - - -
GWM
Penerapan pengelolaan risiko yang konsisten dan dengan bidang usaha yang berhubungan
menyeluruh sesuai dengan skala dan kompleksitas dengan aspek manajemen aktiva dan pasiva.
BCAS telah berhasil membawa BCAS menjadi 6) Komite Pemantau Teknologi Informasi,
Bank yang sehat dan dapat menjaga pertumbuhan memastikan BCAS memiliki keunggulan yang
yang berkesinambungan, bahkan di masa yang kompetitif melalui pemanfaatan teknologi
menantang. informasi dan membantu Dewan Komisaris
dan Direksi mengawasi kegiatan terkait
teknologi informasi.
Gambaran Umum Sistem 7) Komite SDM, memastikan bahwa penerapan
Manajemen Risiko Bank kebijakan SDM dilaksanakan secara optimal
serta sesuai dengan arah dan strategi
Dalam rangka melaksanakan Sistem Manajemen perusahaan.
Risiko yang efisien dan efektif, BCAS melaksanakan c. Memiliki Departemen Manajemen Risiko.
hal-hal sebagai berikut: d. Mengelola risiko dan memastikan tersedianya
a. Melakukan identifikasi dan pengendalian seluruh kebijakan dan penetapan limit risiko yang
risiko termasuk yang berasal dari produk baru didukung oleh prosedur, laporan, dan sistem
dan aktivitas baru; informasi yang menyediakan informasi dan
b. Membentuk komite-komite pendukung, antara analisis secara akurat dan tepat waktu kepada
lain: manajemen termasuk menetapkan langkah
1) Komite Manajemen Risiko (KMR), yang menghadapi perubahan kondisi pasar.
bertugas memastikan kerangka kerja e. Memastikan bahwa proses penyusunan sistem
manajemen risiko telah memberikan dan prosedur kerja telah memperhatikan sisi
perlindungan yang memadai terhadap operasional maupun bisnis serta tingkat risiko
seluruh risiko BCAS. KMR terdiri dari Direksi yang mungkin terjadi dalam suatu unit kerja.
dan kepala divisi/satuan kerja departemen f. Memastikan sistem pengendalian internal telah
dengan bidang usaha yang berhubungan diterapkan sesuai ketentuan.
dengan aspek manajemen risiko. g. Memantau kepatuhan BCAS dengan prinsip
2) Komite Kebijakan Pembiayaan (KKP), pengelolaan bank yang sehat sesuai dengan
yang berperan mengarahkan pemberian ketentuan yang berlaku melalui Departemen
pembiayaan agar pembiayaan dilakukan Kepatuhan.
dengan hati- hati (prudent) dan sesuai prinsip h. Membuat Laporan Profil Risiko BCAS setiap
syariah. KKP terdiri dari Direksi dan kepala triwulan dan Laporan Profil Risiko setiap
divisi/satuan kerja departemen dengan semester untuk disampaikan kepada OJK.
bidang usaha yang berhubungan dengan
aspek kebijakan pembiayaan. Kegiatan usaha BCAS senantiasa dihadapkan
3) Komite Pembiayaan (KP), yang berperan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan
membantu Direksi mengevaluasi dan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan.
membuat keputusan pembiayaan sesuai Perkembangan lingkungan eksternal dan
wewenang dengan mempertimbangkan internal perbankan syariah yang semakin pesat
prinsip kehati-hatian (prudent banking). mengakibatkan risiko kegiatan usaha perbankan
4) Asset Liability Committee (ALCO), syariah semakin komplek. Menghadapi kondisi
yang berperan mendukung efektivitas tersebut, BCAS perlu memperhatikan seluruh
pelaksanaan. risiko, baik yang secara langsung maupun tidak
5) Asset Liability Management (ALMA) yang langsung mempengaruhi kelangsungan usaha
berhubungan dengan fungsi pengendalian BCAS, termasuk sebagai perusahaan anak yang
risiko likuiditas dan penetapan harga (pricing) menerapkan Manajemen Risiko terintegrasi.
produk dan menghitung bagi hasil nasabah BCAS dituntut untuk mampu beradaptasi dengan
pendanaan. ALCO terdiri dari Direksi dan lingkungan melalui penerapan manajemen risiko
kepala divisi/satuan kerja/departemen yang sesuai dengan prinsip syariah. Prinsip-prinsip
manajemen risiko yang diterapkan pada perbankan aturan manajemen risiko ini sebagai standar
syariah di Indonesia diarahkan sejalan dengan aturan minimum yang harus dipenuhi oleh bank sehingga
baku yang dikeluarkan oleh regulator (OJK/BI). perbankan syariah dapat mengembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi
Penerapan manajemen risiko pada perbankan namun tetap dilakukan secara sehat, melalui
syariah disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas penerapan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan
usaha serta kemampuan BCAS. OJK menetapkan prinsip syariah.
Risiko-risiko yang
Dihadapi dan Dikelola
Risiko Kredit, yaitu risiko yang Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui pengawasan cermat
disebabkan oleh kegagalan dari tahap permohonan pembiayaan dari nasabah, proses analisis
pemenuhan kewajiban kepada pembiayaan hingga proses pemantauan pembiayaan. BCAS
Bank oleh nasabah atau pihak membentuk unit kerja khusus untuk menangani risiko, yaitu:
lain sebagaimana tercantum 1. Satuan Kerja Analisis Risiko Pembiayaan untuk melakukan fungsi
dalam kesepakatan. analisis kelayakan pembiayaan. Unit ini bersifat independen dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
2. Departemen Manajemen Risiko yang bertanggung jawab dalam
pengawasan dan pelaporan realisasi penyaluran pembiayaan
berdasarkan limit portofolio yang telah ditentukan. Salah satu
kegiatan Departemen Manajemen Risiko ialah melakukan stress
testing untuk kondisi normal dan krisis untuk mengawasi posisi
risiko pembiayaan dan dampak yang ditimbulkan terhadap posisi
kecukupan penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio).
Risiko Pasar, yaitu risiko pada Seluruh penerapan strategi pengendalian risiko dipastikan telah
posisi neraca dan rekening merefleksikan tingkat risiko yang dapat diterima (Risk Tolerance/Risk
administratif akibat perubahan Appetite).
harga pasar, antara lain risiko
atas perubahan nilai dari aset Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui strategi berikut:
yang dapat diperdagangkan 1. Analisis eksposur Benchmark Rate in Banking Book (BRBB)
atau disewakan. berdasarkan Gap Report dari perspektif pendapatan dan perspektif
nilai ekonomis.
2. Pemantauan potensi kerugian yang timbul dari eksposur surat
berharga kategori Available for Sale (AFS) Bank dan dampaknya
terhadap modal.
Risiko Likuiditas, yaitu Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
risiko yang disebabkan 1. Analisis arus kas
ketidakmampuan Bank untuk 2. Pemantauan maturity gap antara posisi aktiva dan pasiva
memenuhi kewajiban yang 3. Analisis deposan inti
jatuh tempo dari sumber 4. Stress testing
pendanaan arus kas dan/atau
aset likuid berkualitas tinggi Strategi tersebut bertujuan untuk menjamin ketersediaan aset likuid
yang dapat diagunkan tanpa berkualitas tinggi serta menjamin bahwa dana yang ada cukup untuk
mengganggu kegiatan dan memenuhi kewajiban secara tepat waktu.
kondisi keuangan Bank.
Risiko Operasional, yaitu Pengelolaan risiko operasional dilakukan dengan strategi sebagai
risiko yang timbul karena berikut:
tidak cukupnya dan/atau 1. Penerapan metode Risk and Control Self Assessment (RCSA) yang
tidak berfungsinya proses aktif melibatkan Kantor Pusat dan Kantor Cabang dalam proses
internal, kesalahan manusia, identifikasi dan pengukuran risiko operasional di unit kerja serta
kegagalan sistem, dan/atau penentuan strategi untuk menetapkan langkah mitigasi risiko yang
adanya kejadian-kejadian tepat.
eksternal yang mempengaruhi 2. Pelaporan kerugian dan potensi kerugian di masing-masing unit
operasional Bank. kerja dengan tujuan membangun Loss Even Database (LED).
3. Pelatihan manajemen risiko operasional, program penyegaran
(refreshment) dan Risk and Compliance Awareness kepada
karyawan.
Risiko Hukum, yaitu risiko yang Pengelolaan risiko hukum dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
timbul karena adanya tuntutan 1. Satuan Kerja Hukum dan SDM menaungi Departemen Hukum
hukum dan/atau kelemahan yang bertugas mengembangkan serta memantau standardisasi
aspek yuridis. dokumen-dokumen terkait hukum dari kegiatan Bank.
2. Memastikan seluruh aktivitas usaha dan hubungan dengan pihak
ketiga berlandaskan aturan dan persyaratan hukum yang berlaku.
Risiko Stratejik, adalah risiko Pengelolaan risiko stratejik dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
yang timbul jika Bank tidak 1. Mengevaluasi keputusan strategis yang tidak efektif.
cermat dalam mengambil 2. Memantau pencapaian anggaran serta membandingkan pencapaian
keputusan dan/atau gagal tersebut dengan target jangka pendek, menengah maupun
mengantisipasi perubahan panjang yang telah ditentukan dalam Rencana Bisnis Bank melalui
bisnis. pengawasan Key Performance Indicator (KPI) Unit Bisnis dan unit
lain yang terkait.
3. Mengkaji ulang target yang telah ditentukan dan menyesuaikan
kembali dengan pertimbangan perubahan faktor eksternal.
Risiko Kepatuhan, yaitu risiko Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan dengan berlandaskan
yang timbul karena adanya Peraturan OJK nomor 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi
ketidakpatuhan Bank terhadap Kepatuhan Bank Umum. Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:
peraturan perundang- 1. Memastikan seluruh jenjang organisasi melakukan aktivitas
undangan yang berlaku dan usahanya berpedoman pada peraturan perundangan dan
prinsip syariah. ketentuan lain oleh Bank dan lembaga keuangan pemerintahan
yang berlaku.
2. Mengembangkan program-program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) untuk mencegah
kemungkinan pencucian uang dan pendanaan terorisme melalui
BCAS. Tujuan program ini untuk mendukung penerapan perbankan
yang hati-hati serta melindungi Bank dari risiko lain yang mungkin
timbul dari aktivitas demikian, seperti risiko hukum, risiko reputasi
dan risiko operasional.
Risiko Reputasi, yaitu risiko Pengelolaan risiko reputasi dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
yang ditandai dengan 1. Memantau pemberitaan BCAS di media-media massa.
menurunnya kepercayaan 2. Kerja sama dengan BCA dalam menangani keluhan atas produk
pemangku kepentingan akibat dan layanan Bank melalui Call Center Halo BCA. Sarana ini dapat
adanya citra negatif Bank. membantu BCAS menangani keluhan nasabah secara profesional
dan efektif.
Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Pengelolaan risiko imbal hasil dilakukan dengan strategi sebagai
Risk), yaitu risiko yang timbul berikut:
karena adanya perubahan 1. Pengawasan indikator core deposit.
tingkat imbal hasil yang diterima 2. Pemantauan komposisi pembiayaan berbasis utang piutang.
Bank dari penyaluran dana, 3. Penilaian rasio pembiayaan bermasalah dan perilaku nasabah DPK
yang berpengaruh pada tingkat
imbal hasil yang dibayarkan
Bank kepada nasabah sehingga
berpengaruh pada perilaku
nasabah DPK.
Risiko Investasi (Equity Pengelolaan risiko investasi dilakukan dengan strategi sebagai berikut:
Investment Risk), yaitu risiko 1. Memantau indikator komposisi dan tingkat konsentrasi pembiayaan
yang timbul karena usaha berbasis bagi hasil.
nasabah yang dibiayai 2. Memantau kualitas pembiayaan berbasis bagi hasil.
menggunakan metode nett 3. Mengantisipasi faktor eksternal.
revenue sharing dan profit and
loss sharing merugi sehingga
Bank juga harus menanggung
kerugian.
BCAS telah melakukan penilaian tingkat kesehatan Risiko, GCG, Rentabilitas, dan Permodalan yang
BCAS dengan menggunakan pendekatan risiko mencerminkan bahwa kondisi kesehatan BCAS
yang mencakup 4 (empat) faktor, yaitu: Profil secara umum dinilai baik.
Profil Risiko 2
Rentabilitas 2
Permodalan 1
Webinar Leader as Coach & Coaching for Corporate Transformation PT. Bank BCA Syariah
Webinar Kesiapan Industri Jasa Keuangan Syariah dalam Mendukung OJK Institute
Sustainable Finance
Webinar “Dare to Change ! Growth Mindset to Increase Your Success” PT. Bank BCA Syariah
Sosialisasi Risiko Pencucian Uang Melalui Pembukaan Rekening Online PT. Bank BCA Syariah
GRC Series PT MRT Jakarta (PERSERODA) Tahun 2022 : Peran GRC PT. MRT JAKARTA
Terintegrasi dalam Mendukung Ketahanan dan Keberlangsungan Bisnis (PERSERODA)
untuk Menghadapi Tantangan Pasca Pandemi
Program Pelatihan Taksonomi Hijau Indonesia (THI) dan Implementasinya ESG BCA-GBK BCA-
dalam Pemetaan Pembiayaan Perbankan GARK BCA
Midyear Forecast & Strategy Review 2022 PT. Bank BCA Syariah
Budget Kick-Off “BCA Syariah Business Strategy & Macroeconomic Outlook“ PT. Bank BCA Syariah
Webinar Batch 3/2022 dengan Tema “Perlindungan Konsumen dalam Era FKDKP
Digitalisasi, Penerapan Pengawasan Market Conduct dan Dampaknya bagi
Perbankan
Sharing Session Industri Poultry / Peternakan Ayam PT. Bank BCA Syariah
Pengendalian internal merupakan tanggung jawab sistem pengendalian internal BCAS mengacu pada
bersama seluruh jajaran manajemen dan karyawan SEOJK No.35/SEOJK.03/2017 tanggal 7 Juli 2017
BCAS untuk meningkatkan kinerja dan memastikan tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian
kepatuhan BCAS, dengan mengacu kepada konsep Internal bagi Bank Umum.
three lines of defense, dengan penjabaran sebagai
berikut: Terselenggaranya sistem pengendalian internal
• Seluruh unit bisnis dan unit operasional berfungsi yang andal dan efektif melibatkan semua
sebagai First Line of Defense yang bertanggung tingkatan di dalam struktur organisasi, dan
jawab untuk mengelola pengendalian internal dilakukan pengawasan oleh Dewan Komisaris dan
dan risiko terkait unit kerjanya (risk owner). Direksi. SKAI berperan aktif dalam memberikan
• Unit kerja yang independen terhadap risk taking independent assurance dan pemberian konsultansi
unit yaitu Departemen Manajemen Risiko dan (jika diminta) terhadap kecukupan dan efektivitas
Departemen Kepatuhan berfungsi sebagai sistem pengendalian internal, manajemen risiko,
Second Line of Defense yang memantau serta tata kelola perusahaan, serta kepatuhan dalam
penerapan kebijakan dan panduan manajemen penerapan prinsip syariah.
risiko secara menyeluruh telah mengacu pada
ketentuan regulator. Sistem pengendalian intern dimaksud wajib
• BCAS menugaskan Satuan Kerja Audit Internal memastikan:
sebagai Third Line of Defense yang bertugas a. pengawasan oleh manajemen dan budaya
untuk memastikan kelancaran dan meninjau pengendalian.
pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal b. Identifikasi dan penilaian Risiko.
secara berkala melalui pemeriksaan terhadap c. kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi.
beberapa aspek pengendalian tertentu. d. sistem akuntansi, informasi dan komunikasi; dan
e. kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi
penyimpangan atau kelemahan.
Tujuan Penerapan
Sistem Pengendalian Internal
Komponen Utama
Sistem Pengendalian Internal berperan untuk Sistem Pengendalian Internal
menjamin:
a. Kepatuhan pada kebijakan internal BCAS dan Sistem Pengendalian Internal (SPI) mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku; POJK No. 1/POJK.03/2019 Tentang Penerapan
b. Ketersediaan informasi keuangan dan Fungsi Audit Intern Pada Bank Umum, yang
manajemen yang lengkap, akurat, tepat guna mencakup 5 (lima) komponen yaitu:
dan tepat waktu; a. Pengawasan oleh Manajemen dan Budaya
c. Kegiatan operasional yang efektif dan efisien; Pengendalian (Management Oversight and
dan Control Culture).
d. Efektivitas budaya risiko (risk culture) pada b. Identifikasi dan Penilaian Risiko (Risk Recognition
organisasi BCAS secara menyeluruh. and Assessment).
c. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi
(Control Activities and Segregation of Duties).
Kerangka d. Sistem Akuntansi, Informasi, dan Komunikasi
Sistem Pengendalian Internal (Accountancy, Information and Communication).
e. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi
BCAS menerapkan mekanisme pengawasan yang Penyimpangan atau Kelemahan (Monitoring
ditetapkan oleh seluruh jajaran manajemen dan Activities and Correcting Deficiencies).
karyawan BCAS secara berkesinambungan (on
going basis) yang disesuaikan dengan tujuan, ukuran Kelima komponen tersebut sejalan dengan konsep
dan kompleksitas kegiatan usaha BCAS dengan pengendalian internal berbasis COSO yang berlaku
berpedoman pada persyaratan dan tata cara secara umum (The Committee of Sponsoring
sebagaimana ditetapkan oleh regulator. Penerapan Organizations of the Treadway Commission), yaitu:
a. Lingkungan pengendalian (Internal Environment). tersebut telah dikaji oleh beberapa unit kerja
b. Penetapan tujuan (Objective Setting). terkait, guna memastikan bahwa seluruh
c. Identifikasi kejadian/peristiwa (Event Identification). risiko operasional yang ada dalam aktivitas
d. Penilaian risiko (Risk Assessment). operasional tersebut telah dimitigasi dengan
e. Respon atas risiko (Risk Response). baik.
f. Aktivitas pengendalian (Control Activities). 2) Terdapat pembatasan melalui:
g. Informasi dan komunikasi (Information and - Penetapan limit dan wewenang petugas
Communication). dalam melakukan suatu transaksi.
h. Pemantauan (Monitoring). - Penggunaan user ID dan password.
3) Membentuk struktur organisasi BCAS dengan
melakukan pemisahan fungsi sehingga tidak
Pelaksanaan menimbulkan conflict of interest dan adanya
Pengendalian Internal peran supervisor yang berfungsi mengawasi
jalannya control internal kantor cabang dan
Pelaksanaan pengendalian internal di BCAS antara pusat.
lain dilakukan melalui: c. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-
a. Pengendalian Keuangan. Undangan Yang Berlaku:
b. Pengendalian Operasional. BCAS memiliki komitmen untuk mematuhi
c. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang- peraturan dan perundang-undangan yang
undangan yang Berlaku. berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk
memperbaiki kelemahan risiko ini, apabila
terjadi.
Evaluasi
1) Telah dibentuk Departemen Kepatuhan yang
Sistem Pengendalian Internal bersifat independen dan bertanggung jawab
untuk memantau kepatuhan BCAS.
Di tahun 2022, BCAS sudah melaksanakan 2) BCAS telah melakukan pemantauan
pengendalian internal melalui: kepatuhan pelaporan kepada BI/OJK/
a. Pengendalian Keuangan: PPATK/regulator lainnya.
Direksi telah menyusun dan mendapat
persetujuan Dewan Komisaris atas rencana Berdasarkan hasil audit/review terhadap
strategis BCAS (Rencana Bisnis Bank 3 tahunan) kegiatan operasional BCAS dan audit lainnya,
dan telah disampaikan kepada segenap pejabat disimpulkan bahwa pengendalian internal
di BCAS agar dapat diimplementasikan dengan BCAS secara umum sudah memadai, efektif dan
baik. efisien. BCAS telah melakukan perbaikan untuk
1) Direksi secara aktif melakukan diskusi dan mengatasi kelemahan yang telah dijabarkan
memantau kondisi internal dan eksternal dalam LHA selama tahun 2022.
yang secara langsung ataupun tidak langsung
dapat mempengaruhi implementasi strategi
bisnis BCAS. Pernyataan Atas Kecukupan dan
2) BCAS telah melaksanakan proses Efektivitas Sistem Pengendalian
pengendalian keuangan, guna memantau Internal
realisasi dibandingkan budget dalam laporan
yang dibuat secara berkala. Berdasarkan hasil kajian dan pembahasan Dewan
b. Pengendalian Operasional: Komisaris dengan Komite Audit atas laporan
1) Setiap transaksi operasional perbankan yang evaluasi yang disampaikan oleh Manajemen, Dewan
dilakukan di BCAS telah mempunyai prosedur Komisaris menilai bahwa Sistem Pengendalian
kerja yang dituangkan dalam manual kerja. Internal BCAS telah memadai dan berjalan secara
Dimana proses pembuatan manual kerja efektif.
Dalam menerapkan strategi Anti fraud, pengawasan - Bertindak objektif dan berpegang
aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris sangat teguh pada nilai etika dan moral, adil,
dibutuhkan. transparan, konsisten serta menjunjung
tinggi kejujuran dan komitmen;
- Berperan aktif dalam upaya pencegahan
Pengantar dan pemberantasan fraud serta bersedia
melakukan pelaporan dalam hal terjadi
tindakan fraud di lingkungan BCAS; dan
Agar BCAS dapat mencegah terjadinya kasus - Menciptakan lingkungan kerja yang bebas
penyimpangan terutama fraud pada operasional dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
BCAS, serta pelanggaran terhadap ketentuan 3) Penyusunan dan pengawasan penerapan
perundang-undangan yang dapat berakibat kode etik terkait dengan pencegahan fraud
menimbulkan kerugian baik secara langsung maupun bagi seluruh jajaran organisasi;
tidak langsung terhadap BCAS, nasabah, dan/atau 4) Penyusunan dan pengawasan penerapan
pihak lain, peningkatan efektivitas pengendalian strategi anti fraud secara menyeluruh;
internal sangat diperlukan. Oleh karenanya, BCAS 5) Pengembangan kualitas sumber daya
telah menyusun pedoman strategi anti fraud yang manusia (SDM), khususnya yang terkait
tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 011/ dengan peningkatan awareness dan
SK/DIR/2020 perihal Pedoman Penerapan Strategi pengendalian fraud;
Anti fraud BCAS. 6) Pemantauan dan evaluasi atas kejadian-
kejadian fraud serta penetapan tindak lanjut;
Strategi Anti Fraud dan Pengembangan saluran komunikasi
yang efektif di intern dan bagi ekstern BCAS
Penerapan strategi anti fraud di BCASmerupakan agar seluruh pejabat dan pekerja BCAS
bagian yang integral dari penerapan manajemen memahami dan mematuhi kebijakan dan
risiko dengan fokus utama pada pengendalian prosedur yang berlaku, termasuk kebijakan
fraud, meliputi: dan prosedur untuk pengendalian fraud.
memiliki hubungan komunikasi dan pelaporan jajaran organisasi, misalnya penerapan four
secara langsung kepada Dewan Komisaris. eyes principle dalam aktivitas pembiayaan
Unit kerja ini didukung dengan sumber daya dengan tujuan agar setiap pihak yang
manusia yang memiliki kompetensi, integritas, terkait dalam aktivitas tersebut tidak
independensi, pertanggungjawaban yang jelas, memiliki peluang untuk melakukan dan
serta dapat berkoordinasi dengan unit kerja lain menyembunyikan fraud dalam pelaksanaan
dalam melakukan sosialisasi dan edukasi secara tugasnya;
berkesinambungan terhadap seluruh jajaran 4) Pengendalian sistem informasi yang
organisasi terkait dengan penerapan strategi mendukung pengolahan, penyimpanan,
anti fraud yang ditetapkan BCAS. Pimpinan unit dan pengamanan data secara elektronik
kerja yang membawahi fungsi yang bertugas untuk mencegah potensi terjadinya fraud.
menangani penerapan strategi anti fraud Termasuk dalam rangka pengamanan data,
memiliki pengalaman yang memadai di bidang BCAS memiliki program kontingensi yang
perbankan syariah. memadai. Pengendalian sistem informasi ini
disertai dengan tersedianya sistem akuntansi
4. Pengendalian dan pemantauan; untuk menjamin penggunaan data yang
Dalam melakukan pengendalian dan akurat dan konsisten dalam pencatatan
pemantauan, BCAS melakukan langkah untuk dan pelaporan keuangan BCAS, antara lain
meningkatkan efektivitas penerapan strategi melalui rekonsiliasi atau verifikasi data secara
anti fraud paling sedikit sebagai berikut: berkala; dan
1) Pengendalian melalui kaji ulang baik oleh 5) Pengendalian dan pemantauan lain untuk
Direksi dan Dewan Komisaris maupun kaji meningkatkan efektivitas penerapan
ulang operasional oleh SKAI atas penerapan strategi anti fraud, seperti pengendalian,
strategi anti fraud; pemantauan dan dokumentasi fisik aset.
2) Pengendalian di bidang SDM yang ditujukan
untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan
tugas dan pengendalian fraud, misalnya
Penerapan dan Internalisasi
kebijakan rotasi, kebijakan mutasi, cuti wajib,
Strategi anti fraud yang dalam penerapannya berupa
dan aktivitas sosial atau gathering;
sistem pengendalian fraud, memiliki 4 (empat) pilar
3) Penetapan pemisahan fungsi dalam
sebagai berikut:
pelaksanaan aktivitas BCAS pada seluruh
4 Pilar Strategi
Anti Fraud
Total Fraud - - - - - -
Telah diselesaikan - - - - - -
Dalam proses - - - - - -
penyelesaian di
internal Bank
Belum diupayakan - - - - - -
penyelesaiannya
Telah ditidaklanjuti - - - - - -
melalui proses hukum
Whistleblowing System
Whistleblowing System adalah bagian yang penting SK/DIR/2020 perihal Penerapan Whistleblowing
dalam penerapan tata kelola perusahaan. System di BCAS tanggal 28 Agustus 2020, yang
merupakan perubahan dari ketentuan Penerapan
Sebagai penerapan salah satu pilar strategi anti Whistleblowing System BCAS yang telah berlaku
fraud, Whistleblowing System menyiapkan sarana sebelumnya dengan menuangkan kembali ketentuan
dan mekanisme yang memudahkan karyawan BCAS yang tetap berlaku termasuk perubahannya.
untuk menyampaikan informasi jika menemukan
indikasi penyimpangan yang dilakukan oleh pihak
maupun karyawan lainnya.
Konsep Dasar
Adapun konsep dasar Whistleblowing System dapat
Penerapan Whistleblowing System di BCAS
digambarkan sebagai berikut:
mengacu kepada Surat Keputusan Direksi No. 026/
Kesuksesan sangat
bergantung pada
konsistensi “tone at the
top”, kesadaran dan
dukungan internal, serta
akses yang mudah untuk
melakukan pengaduan
Pelaporan dengan
kerahasiaan identitas
Pekerja tergerak
meningkatkan kebebasan
untuk menyampaikan
pelaporan, dan penerimaan
penyimpangan melalui
pengaduan oleh pihak
mekanisme yang ada,
independen membantu
dibandingkan melaporkan
terproteksinya identitas
kepada pihak luar atau
pelapor dan penerima
mendiamkannya.
Konsep Dasar laporan di dalam
organisasi.
Whistleblowing
System
Kebijakan &
Pekerja harus teryakini
Prosedur mekanisme
bahwa kerahasiaan
Whistleblowing
informasi terjaga, dan
mendorong pekerja
disampaikan kepada pihak
menyampaikan
berwenang, serta tidak
pengaduan, dengan
ada retribusi atas laporan
jaminan kerahasiaan dan
yang dilakukan.
perlindungan.
Melakukan Menerima
Pengaduan Pengaduan
Teruskan Data
Tambahan ke SKAI
Indikasi
Fraud
Investigasi
Selesai
SKAI 1. SKAI melakukan verifikasi dan analisis atas pengaduan yang diterima dari
pengelola whistleblowing system.
2. Meminta pengelola whistleblowing system menghubungi pelapor untuk
melengkapi data, apabila pelaporan yang diterima memerlukan data
tambahan.
3. Untuk pelaporan yang sudah diverifikasi dan dianalisis namun tidak
menunjukkan adanya indikasi fraud, maka pengaduan tidak dapat diteruskan
ke tahap investigasi.
4. Apabila laporan yang sudah diverifikasi dan dianalisis menunjukkan adanya
indikasi fraud, maka pengaduan dapat diteruskan ke tahap investigasi.
5. Menyerahkan hasil investigasi kepada Kepala Satuan Kerja Audit Internal
(SKAI) untuk diambil keputusan mengenai status hasil pelaporan investigasi.
6. SKAI memberikan informasi status hasil pelaporan kepada pengelola
whistleblowing untuk disampaikan kepada pelapor.
7. Menginformasikan status pelaporan yang telah ditindaklanjuti kepada
pengelola whistleblowing system dengan kriteria sebagai berikut:
a. Status Open
Pelaporan masih dalam proses verifikasi/analisis/ investigasi
b. Status Closed Not Proven
Pelaporan sudah diverifikasi dan dianalisis namun tidak menunjukkan
indikasi fraud.
c. Status Closed Proven
Pelaporan sudah diinvestigasi menunjukkan adanya indikasi fraud dan
hasil investigasi telah diserahkan kepada Kepala Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI)
8. Melaporkan rekapitulasi perkembangan pelaporan yang masuk melalui
whistleblowing system kepada Direksi secara periodik
Permasalahan Hukum
Berikut merupakan rincian permasalahan hukum yang dihadapi oleh BCAS sepanjang tahun 2021:
1. Perdata
2. Pidana
Dalam proses 0 0 0
Jumlah 0 0 0
Perkara yang masih berjalan di Tahun 2022 dengan tuntutan di atas 10 Miliar namun tidak berpengaruh
kepada kelangsungan usaha BCAS adalah sebagai berikut :
Perkara Penting
Sepanjang tahun 2022, tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris BCAS yang sedang menjabat
memiliki perkara hukum, baik perkara perdata maupun pidana.
Sanksi Administratif
dari Regulator Terkait
Di tahun 2022 terdapat sanksi administrasi yang diberikan oleh OJK dan BI. Namun demikian, sanksi
administrasi tersebut tidak bersifat material, tidak signifikan, dan tidak berpengaruh terhadap kinerja BCAS
secara keseluruhan.
Kode Etik
Kode Etik BCAS disusun sebagai pedoman perilaku • Mendukung proses kelancaran operasional
dan etika, dimana penerapannya senantiasa BCAS dengan cara mewujudkan Sistem
dipantau oleh BCAS melalui masing-masing Kepala Pengendalian Internal dan ketentuan serta
Unit Kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh
beretika dan berbudaya. BCAS.
e. Menjaga dan membina keharmonisan
lingkungan kerja dan persaingan yang
Pokok-Pokok sehat di antara sesama karyawan
Kode Etik Bank • Menghormati dan menghargai atasan,
rekan kerja dan bawahan sebagai mitra
a. Menjaga nama baik dan harta kekayaan untuk mencapai kesuksesan bersama.
BCAS • Mengutamakan kepentingan kelompok
Karyawan diharapkan untuk selalu: di atas kepentingan pribadi demi
• Menjaga nama baik dan citra BCAS, terwujudnya tujuan bersama.
baik di dalam maupun di luar lingkungan • Menciptakan rasa saling menghormati
BCAS. dan menjaga kepercayaan di antara
• Menjaga dan memelihara barang-barang sesama karyawan.
milik BCAS yang dipercayakan kepada • Bersikap proaktif dan terbuka terhadap
atau digunakan oleh karyawan. masukan dengan tujuan untuk
• Merasa bangga menjadi bagian dari meningkatkan kerja sama di antara
BCAS dengan mewujudkan kedisiplinan sesama karyawan.
dan ketekunan dalam bekerja. f. Tidak menyalahgunakan wewenang dan
b. Menjaga kerahasiaan data nasabah dan jabatan untuk kepentingan pribadi maupun
BCAS keluarganya
Terkait data nasabah BCAS, karyawan • Menjunjung tinggi kejujuran dalam
diwajibkan untuk: melaksanakan kegiatan sehari-hari.
• Menyimpan data nasabah dan semua • Melaksanakan wewenang dan
keterangan tentang BCAS dengan kepercayaan yang diberikan Perusahaan
baik karena dianggap sebagai rahasia dan nasabah dengan penuh rasa
Perusahaan. tanggung jawab.
• Bersikap profesional dengan tidak g. Tidak melakukan perbuatan tercela yang
menceritakan rahasia Perusahaan bertentangan dengan tujuan BCAS dan
tersebut dalam pergaulan sehari- dapat merugikan citra profesi sebagai bankir
hari. maupun citra BCAS secara keseluruhan
c. Menjaga agar kepentingan pribadi tidak • Bertanggung jawab atas setiap tindakan
bertentangan dengan kepentingan BCAS pribadi yang diambil/dilakukan.
atau nasabah • Menjaga kesopanan dan tingkah laku
• Menjaga agar sistem, prosedur dan agar mematuhi norma-norma yang
ketentuan yang berlaku di BCAS berlaku dalam kehidupan masyarakat.
dijalankan dengan sebaik- baiknya dan h. Mematuhi dan taat terhadap perundang-
terlepas dari unsur kepentingan pribadi. undangan serta peraturan yang berlaku
• Menggunakan pertimbangan yang • Menaati dan melaksanakan ketentuan
profesional dalam bertindak dan dan peraturan yang berlaku di BCAS.
mengambil keputusan terhadap nasabah. • Melaksanakan pekerjaan dengan
• Introspeksi terhadap diri sendiri dengan kewenangan, kebijakan, peraturan dan
senantiasa bercermin apakah tindakan sistem prosedur yang telah ditetapkan/
dan sikap perbuatan diri bertentangan berlaku di BCAS serta lingkungan
dengan kepentingan BCAS atau nasabah. perbankan.
d. Mencatat secara benar semua transaksi agar i. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan sebaik-baiknya dan bertanggung
• Mewujudkan komitmen yang tinggi untuk jawab penuh.
melaksanakan pekerjaan dengan sebaik- j. Menjauhkan diri terhadap segala bentuk
baiknya. perjudian dan tindakan spekulatif
Budaya Perusahaan
Budaya yang diterapkan di dalam BCAS meliputi 3) Serve Sincerely (melayani dengan tulus)
Visi, Misi dan Tata Nilai BCAS. Visi dan Misi BCA Melayani dengan cara menggali, memahami
Syariah ditetapkan untuk memberikan landasan, dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan
arah dan panduan bagi segenap insan BCAS dalam empati serta memberikan solusi yang tepat
menjalankan kegiatan usaha BCAS. Kemudian Tata sesuai dengan karakter nasabah.
Nilai BCAS dijadikan sebagai panduan moral bagi
segenap insan BCAS dalam mengemban Misi dan c. Integrity
mencapai Visi BCAS. Sebagai bagian dari etos kerja, maka karyawan
BCAS di seluruh lini organisasi memiliki
integritas tinggi yang menuntun perilaku dan
Tata Nilai Bank komitmen segenap insan BCAS untuk bekerja
dengan seutuhnya yaitu jujur, dapat dipercaya,
a. Teamwork
penuh tanggung jawab menggunakan potensi
Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah
dan kompetensi semata-mata untuk mencapai
kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan
tujuan perusahaan dengan dilandasi prinsip
kinerja dan prestasi kerja dalam mencapai tujuan
kehati-hatian atau prudential banking.
usaha BCAS. Kerja sama dalam tim merupakan
Perilaku utama dalam Integrity adalah:
suatu daya dorong yang memiliki energi dan
1) Honest (jujur)
sinergisitas bagi individu-individu pada seluruh
Menyampaikan fakta secara bijaksana
jenjang organisasi di BCAS. Komunikasi akan
dengan tetap memperhatikan kepentingan
berjalan baik dengan dilandasi kesadaran
Perusahaan dan Nasabah.
tanggung jawab tiap anggota.
2) Commit (berkomitmen)
Perilaku utama dalam Teamwork adalah:
Mematuhi semua peraturan, ketentuan,
1) Understand (memahami)
kode etik dan norma-norma yang berlaku,
Memahami kekuatan dan kelemahan diri
loyal dan bangga menjadi bagian dari BCAS.
sendiri dan orang lain serta menyelaraskan
3) Transparent (terbuka)
tindakan atas pemahaman tersebut.
Bersikap terbuka dengan tetap menjalankan
2) Interact (berinteraksi)
prinsip kehatian-hatian dan memperhatikan
Menciptakan dan memelihara hubungan
kepentingan Perusahaan dan Nasabah.
yang kuat dan berkualitas secara terus
menerus.
d. Professional
3) Synergy (Sinergi)
Profesional merupakan tuntutan bagi insan
Memberikan masukan dan/atau tindakan
BCAS dalam mengemban amanah perusahaan
yang bermanfaat untuk mencapai tujuan
untuk menggunakan segenap pengetahuan
bersama.
yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaannya
secara kreatif dan inovatif sehingga
b. Responsibility
mendapatkan proses dan hasil yang optimal
Bagi BCAS pelaksanaan tata kelola yang baik
tanpa mengabaikan etika kerja dan integritas
harus terdapat kesesuaian dengan peraturan
profesi sesuai bidang masing-masing.
perundang-undangan yang berlaku di mana
1) Appearance (citra positif)
segenap pelaku atau sumber daya insani
Berpenampilan, bersikap dan berkomunikasi
melaksanakan tugasnya dengan tetap mengacu
secara profesional.
kepada prinsip kehati-hatian (prudential
2) Competence (kompetensi)
banking).
Memiliki kompetensi teknis dan non teknis
Perilaku utama dalam Responsibility adalah:
untuk menunjang pelaksanaan tugas.
1) Act (bertindak)
3) Continuous Improvement (perbaikan yang
Melaksanakan tugas dengan baik, ikhlas dan
berkelanjutan)
menyeluruh.
Memiliki kemauan dan kemampuan untuk
2) Aware (peduli)
memperbaiki kinerja secara terus menerus
Memiliki kepekaan, pengertian dan perhatian
agar mencapai hasil yang lebih baik.
atas situasi dan/atau nasabah.
kembangkan inovasi dan kreasi karyawan 2) Membentuk karakter yang excellent dalam
dengan bertujuan: rangka membudayakan tata nilai
1) Meningkatkan penerapan Budaya Tata Nilai 3) Meningkatkan kualitas budaya perusahaan
BCAS melalui karakter baik setiap pekerja
2) Menumbuhkan Kreativitas & Berinovasi 4) Memperbaiki cara berfikir yang lebih modern
3) Meningkatkan Produktivitas Kerja dan dinamis
c. Membudayakan dan penerapan Tata Nilai BCAS, e. Quality Quiz untuk CSO
khususnya point “Teamwork”. Diadakannya Tujuannya adalah:
program deepening Tata Nilai yang bertujuan 1) Meningkatkan Pengetahuan Produk Dana
agar tertanam citra positif dan profesional pada maupun Jasa
setiap insan BCAS dalam menjalankan pekerjaan 2) Lebih Percaya Diri untuk melakukan cross
d. Refreshment komitmen penerapan Tata selling kepada Nasabah
Nilai BCAS untuk Direksi dan Pejabat 3) Seluruh CSO memiliki kemampuan dan
Eksekutif diadakan pelatihan dengan judul pengetahuan yang sama mengenai Produk
“Membudayakan TRIP dengan Karakter yang dimiliki oleh BCAS.
Excellence”. 4) Sebagai sarana untuk refreshment syarat
Adapun Tujuan dari Pelatihan tersebut adalah: dan ketentuan produk dana dan produk jasa
1) Membangun serta meningkatkan citra positif terbaru.
insan BCAS
Pada tahun 2022 BCAS tidak melakukan aksi korporasi lainnya, seperti Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, buyback shares, buyback obligasi, dan/atau pemecahan saham (stock split).
Dalam rangka menghindari kegagalan usaha BCAS Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada
sebagai akibat konsentrasi penyediaan dana dan pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar telah:
meningkatkan profesionalisme pengurus BCAS a. Memenuhi ketentuan yang berlaku tentang
terhadap potensi intervensi dari pihak terkait, BCAS Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) dan
wajib menerapkan prinsip kehatian-hatian dalam memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun
penyediaan dana antara lain dengan menerapkan perundang-undangan yang berlaku.
penyebaran/ diversifikasi portofolio penyediaan b. Memperhatikan kemampuan permodalan dan
dana yang diberikan. penyebaran/ diversifikasi portofolio penyediaan
dana.
Dasar hukum penyediaan dana kepada Pihak Terkait
dan Penyediaan Dana Besar adalah Surat Keputusan Penyediaan dana kepada pihak terkait per Desember
Nomor 025/SK/DIR/2020 tanggal 10 Agustus 2020 2022 Rp 17,558 juta (0,59% terhadap Modal), tidak
perihal Kebijakan Good Corporate Governance. terdapat pelampauan dan/atau pelanggaran dalam
penyediaan dana kepada Pihak Terkait.
Rencana Strategis
Rencana strategis BCAS pada tahun 2023 dapat ditemukan pada bagian Strategi Pengembangan Bisnis dan
Penetapan Target 2023, di bab Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan Tahunan BCAS 2022
Transparansi Kondisi
Keuangan dan Non Keuangan
yang Belum Diungkapkan Di
Laporan Lainnya
Sejalan dengan prinsip GCG yaitu responsibilitas BCAS berkomitmen untuk meningkatkan
(responsibility), maka untuk menjaga kelangsungan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
usahanya BCAS harus berpegang pada prinsip melalui praktik bisnis yang baik berdasarkan
kehati-hatian (prudential banking practices) dan pada nilai-nilai moral dan etika (code of conduct)
memastikan kesesuaian pengelolaan perusahaan serta mengkontribusikan sebagian sumber daya
dengan peraturan perundang-undangan yang perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab
berlaku serta praktek-praktek pengelolaan perusahaan terhadap sosial/lingkungan dimanapun
perusahaan yang etis dan bertanggung jawab. jaringan BCAS berada.
BCAS juga harus bertindak sebagai good corporate
citizen (perusahaan yang baik) termasuk peduli
terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung
Tujuan Pelaksanaan
jawab sosial. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial
perusahaan (Corporate Social Responsibility / CSR)
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
merupakan salah satu bentuk implementasi tata
dilaksanakan dengan tujuan membangun
kelola perusahaan yang baik (GCG).
hubungan yang harmonis dan kondusif dengan
semua pemangku kepentingan untuk mendukung
Tanggung Jawab pencapaian tujuan korporasi dalam membangun
Sosial Perusahaan reputasi korporasi. BCAS meyakini bahwa program-
program CSR yang dilaksanakan diharapkan dapat
CSR merupakan suatu konsep bahwa BCAS memiliki memperkuat reputasi positif BCAS dan mendukung
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh BCAS untuk memperoleh keunggulan kompetitif
pemangku kepentingannya, yang diantaranya sehingga pada akhirnya memberikan nilai tambah
adalah pemegang saham, nasabah, karyawan, bagi seluruh pemangku kepentingan
rekanan/mitra kerja, masyarakat dan regulator,
dalam segala aspek operasional perusahaan yang Pelaksanaan Penyaluran Dana
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
untuk Kegiatan Sosial
Komitmen Pelaksanaan Tanggung Salah satu implementasi CSR di BCAS dilakukan
Jawab Sosial Perusahaan melalui program BCAS Peduli. Dalam mewujudkan
komitmen untuk terus membangun kualitas
BCAS memahami bahwa kinerja finansial (profit) kehidupan masyarakat yang lebih baik secara
yang berkualitas bukan satu-satunya tolak ukur berkesinambungan, program BCAS Peduli berfokus
keberhasilan suatu Bank. Kinerja BCAS juga pada 3 (tiga) pilar, yaitu:
erat kaitannya dengan produktivitas karyawan,
pemenuhan kebutuhan nasabah dan komunitas di 1. Peduli Prestasi
sekitar wilayah operasional BCAS (people) serta Fokus pada pendidikan, peningkatan keterampilan
keberlanjutan lingkungan (planet). Prinsip triple dan perbaikan sarana pendidikan
bottom line (profit, people, planet) dilaksanakan
secara konsisten dan berkesinambungan demi 2. Peduli Sosial
mencapai pertumbuhan perusahaan yang Fokus pada layanan kesehatan, lingkungan dan
berkelanjutan (sustainable). Pelaksanaan CSR di upaya peningkatan hubungan sosial dengan
BCAS juga dilakukan dalam rangka mendukung masyarakat
prinsip Keuangan Berkelanjutan/Sustainable Finance
(SF) serta mendukung pencapaian Sustainable 3. Peduli Sejahtera
Development Goals (SDGs). Fokus pada upaya peningkatan perekonomian
masyarakat kecil terutama para pelaku UMKM
Pendapatan non halal BCAS berasal dari bunga atas penempatan dana nostro pada Bank BCAS. Saldo
pendapatan non halal sampai dengan Desember 2022 sebesar Rp351.008.825,16.
KTKT dibentuk oleh dan bertanggung jawab dalam Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi, yang
kepada Dewan Komisaris di BCA sebagai Entitas telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Utama (EU) dalam Konglomerasi Keuangan Komisaris No. 144/SK/KOM/2021 tanggal 8 Juli
dimana BCAS tergabung. KTKT dibentuk dengan 2021 perihal Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi
tujuan membantu Dewan Komisaris dari EU dalam – PT Bank Central Asia Tbk.
melakukan pengawasan atas penerapan Tata Kelola
Terintegrasi pada Konglomerasi Keuangan BCA. Cakupan yang diatur dalam Piagam KTKT antara lain:
a. Struktur dan Keanggotaan.
b. Persyaratan Keanggotaan.
Dasar Hukum c. Masa Tugas.
d. Rangkap Jabatan.
Dasar hukum pembentukan KTKT mengacu pada:
e. Tugas dan Tanggung Jawab.
1. POJK No. 45/POJK.03/2020 tanggal 14 Oktober
f. Wewenang.
2020 tentang Konglomerasi Keuangan.
g. Mekanisme Kerja.
2. POJK No. 28/POJK.03/2019 tanggal 14
h. Etika Kerja.
November 2019 tentang Sinergi Perbankan
i. Waktu Kerja.
dalam Satu Kepemilikan untuk Pengembangan
j. Rapat Komite.
Perbankan Syariah.
k. Penyelenggaran Rapat.
3. POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7
l. Pengambilan Keputusan Rapat.
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola
m. Risalah Rapat.
bagi Bank Umum.
n. Kompetensi.
4. POJK No. 26/POJK.03/2015 tanggal 11
Desember 2015 tentang Kewajiban Penyediaan
Piagam KTKT dapat ditemukan dalam situs web
Modal Minimum Terintegrasi bagi Konglomerasi
BCA pada bagian Tata Kelola Perusahaan (https://
Keuangan.
www.bca.co.id/id/tentang-bca/tata-kelola).
5. POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18
November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Struktur dan
6. PBI No. 11/33/ tanggal 7 Desember 2009 tentang Keanggotaan KTKT
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi
Bank Umum dan Unit Usaha Syariah. Susunan keanggotaan KTKT BCA telah memenuhi
7. SE OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 ketentuan yang berlaku sesuai POJK No. 18/
Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Bank Umum. Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan serta
8. SE OJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei sebagaimana yang diatur dalam Piagam KTKT. Per
2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi 31 Desember 2021, KTKT memiliki 11 (sebelas) orang
bagi Konglomerasi Keuangan. anggota yang telah diangkat oleh Direksi dari EU
melalui Surat Keputusan Direksi No. 88/SK/DIR/2021
Piagam KTKT tanggal 6 Mei 2021 tentang Pengangkatan Anggota
Komite Tata Kelola Terintegrasi dan berdasarkan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, keputusan dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris dari
KTKT memiliki pedoman kerja yang ditetapkan EU No. 22/RR/KOM/2021 tanggal 5 Mei 2021.
Ratna Yanti Anggota Komisaris Independen Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan Tahunan
(RUPST) BCA 2026 atau diberhentikan
oleh Dewan Komisaris BCA.
*) Keanggotaan Komisaris Independen, Pihak independen, dan Anggota DPS pada KTKT dalam Konglomerasi Keuangan tidak
diperhitungkan sebagai rangkap jabatan.
**) Pengangkatan anggota KTKT yang merupakan Komisaris Independen dan/atau Anggota DPS yang mewakili LJK dalam Konglomerasi
Keuangan BCA didasarkan pada penunjukan dari masing-masing LJK.
Ratna Yanti
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Sutedjo Prihatono
Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Riwayat pendidikan, keahlian, jabatan dan pengalaman kerja Anggota KTKT dapat dilihat pada Profil
Perusahaan Laporan Tahunan BCA 2022.
c. Persyaratan Kompetensi
Masa Jabatan
1) Anggota KTKT wajib memiliki keahlian dan
Anggota KTKT pengetahuan yang relevan di bidangnya
masing-masing.
Masa jabatan anggota KTKT sama dengan masa 2) Anggota KTKT bersedia meningkatkan
jabatan anggota Dewan Komisaris dari EU dan dapat kompetensi secara terus menerus melalui
diangkat kembali untuk menjabat pada periode pendidikan dan pelatihan.
berikutnya. Masa jabatan anggota KTKT yang d. Persyaratan Independensi
bertugas saat ini adalah sampai dengan ditutupnya 1) Anggota KTKT dilarang berasal dari anggota
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Tahunan Direksi, baik pada EU, Entitas Anak maupun
(RUPST) BCA 2026 atau diberhentikan oleh Dewan pada bank lain.
Komisaris BCA. 2) Anggota KTKT dari Pihak Independen
harus berasal dari pihak di luar BCA
Persyaratan yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan
Keanggotaan KTKT
/ atau pemegang saham pengendali,
atau hubungan dengan BCA yang dapat
Untuk memastikan KTKT dapat memenuhi
mempengaruhi kemampuannya untuk
tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris
bertindak independen.
dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dewan
Komisaris, KTKT BCA harus memenuhi persyaratan
keanggotaan KTKT sebagai berikut: Independensi
a. Persyaratan Umum Anggota KTKT
1) Anggota KTKT wajib memiliki integritas yang
tinggi, akhlak, dan moral yang baik. Independensi dan persyaratan anggota KTKT
2) Anggota KTKT wajib memenuhi persyaratan mengikuti independensi dan persyaratan Direksi
sebagai Komisaris Independen pada EU dan dan / atau Dewan Komisaris dari EU dan / atau
masing-masing LJK sesuai ketentuan regulator independensi dan persyaratan Direksi dan /
masing-masing sektor jasa keuangan. atau Dewan Komisaris Perusahaan Anak dalam
b. Anggota KTKT yang berasal dari Pihak Konglomerasi Keuangan.
Independen dapat merangkap jabatan sebagai
Pihak Independen anggota komite lainnya Seluruh anggota KTKT adalah pihak independen yang
di BCA, bank lain, dan/atau perusahaan lain, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,
sepanjang yang bersangkutan: kepemilikan saham dan / atau hubungan keluarga
- memenuhi seluruh kompetensi yang dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dipersyaratkan. dan / atau Pemegang Saham Pengendali, maupun
- memenuhi kriteria independensi. hubungan usaha dengan BCA dan / atau Entitas
- mampu menjaga rahasia BCA / LJK yang Anak yang dapat mempengaruhi kemampuannya
tergabung dalam Konglomerasi Keuangan untuk bertindak independen.
BCA.
- memperhatikan kode etik yang berlaku. Aspek independensi anggota KTKT dijelaskan pada
- tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tabel berikut:
tanggung jawab sebagai anggota KTKT BCA.
Ratna Sutedjo
Aspek Independensi Yanti Prihatono
Uraian Halaman
PERIODE TAHUNAN
Ruang Lingkup
a. Laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan BUS tahunan meliputi:
1) Informasi Umum
(1) Net pendapatan setelah distribusi bagi hasil, imbalan, dan bonus; 10
i. Rasio KPMM; √
v. Rasio CIR; √
vii. GWM; √
b) Profil BUS
i. Alamat; √
(5) Kegiatan usaha menurut anggaran dasar terakhir, kegiatan usaha yang 56-61
dijalankan pada Tahun Buku, serta jenis produk dan aktivitas;
(6) Struktur organisasi BUS, paling sedikit sampai dengan 1 (satu) tingkat 70-71
di bawah direksi yang disertai dengan nama dan jabatan;
(7) Susunan dan komposisi pemegang saham, yaitu nama pemegang 90-91
saham dan persentase kepemilikan saham, termasuk:
(8) Profil direksi, dewan komisaris, dan DPS, paling sedikit meliputi:
i. Susunan direksi, dewan komisaris, dan DPS, serta jabatan dan 72-82
ringkasan riwayat hidup.
iii. Usia; √
iv. Kewarganegaraan; √
v. Riwayat pendidikan; √
(9) Profil singkat pejabat eksekutif, yang meliputi susunan, jabatan, dan 82-83
ringkasan riwayat hidup;
(10) Jumlah pegawai dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia 85-87
pegawai dalam Tahun Buku;
(12) Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima BUS, baik yang 98-101
berskala nasional maupun internasional dalam Tahun Buku terakhir (jika
ada), yang meliputi:
Laporan direksi paling sedikit meliputi uraian singkat mengenai kinerja BUS
yang terdiri atas:
(12) Jaringan kerja dan mitra usaha di dalam dan/atau di luar negeri; 34
(14) Kepemilikan direksi, dewan komisaris, dan pemegang saham dalam n/a
kelompok usaha BUS;
(15) Perubahan penting yang terjadi pada BUS dan kelompok usaha BUS n/a
dalam tahun yang bersangkutan;
(16) Hal penting yang diperkirakan terjadi pada masa mendatang; dan 39
(17) Sumber daya manusia, meliputi jumlah, tingkat pendidikan, pelatihan, 37-38
dan pengembangan sumber daya manusia.
(3) Tanggapan atas prospek usaha BUS yang disusun oleh direksi; 22
a) Tinjauan kinerja per segmen usaha antara lain segmen konsumer, segmen 110-111
ritel, atau segmen korporasi paling sedikit mengenai:
(1) Penyaluran dana (investasi dan pembiayaan) dan total aset; 111-116
e) Informasi atau fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan 141
publik (jika ada);
f) Aspek pemasaran produk dan aktivitas BUS, paling sedikit mengenai 200-202
strategi pemasaran dan pangsa pasar;
g) Uraian mengenai dividen selama 2 (dua) Tahun Buku terakhir (jika ada), 142
paling sedikit:
(2) Tanggal pembayaran dividen kas dan/atau tanggal distribusi dividen n/a
nonkas;
(3) Jumlah dividen per saham, baik berupa kas maupun nonkas; n/a
Ruang lingkup eksposur risiko dan permodalan mengacu pada Lampiran Surat √
Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.
Dalam hal BUS mengungkapkan informasi tata kelola sebagai bagian yang √
tidak terpisahkan dari laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja
keuangan tahunan, ruang lingkup informasi tata kelola sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan good
corporate governance bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah serta
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan tata kelola dalam
pemberian remunerasi bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah.
(2) Laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan BUS sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai tanggung jawab
sosial dan lingkungan perseroan terbatas.
a) Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dan kantor
akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, yang meliputi:
Bagi BUS yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan/atau
memiliki Entitas Anak, menambahkan laporan publikasi keuangan dan
informasi kinerja keuangan tahunan dengan:
(1) Struktur kelompok usaha BUS, yang antara lain terdiri dari BUS, Entitas √
Anak, perusahaan terelasi, Entitas Induk sampai dengan ultimate
shareholder;
(3) Pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain √
(shareholders acting in concert).
b) Transaksi antara BUS dengan pihak berelasi dalam kelompok usaha BUS, 144-145
dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
(1) Informasi transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan BUS √
maupun yang dilakukan oleh setiap entitas di dalam kelompok usaha
BUS di bidang keuangan;
iv. Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh entitas lain √
dalam satu kelompok usaha;
c) Transaksi dengan pihak berelasi yang dilakukan oleh setiap entitas dalam 143-144
kelompok usaha BUS di bidang keuangan;
f) Nama dan alamat Entitas Anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura n/a
bersama dimana BUS memiliki pengendalian bersama entitas, beserta
persentase kepemilikan saham, bidang usaha, total aset, dan status operasi
BUS tersebut (jika ada).
Pemenuhan
Sesuai
No Referensi Informasi
terdapat pada
halaman
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
EKUITAS
Ekuitas Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal Dasar - 5.000.000.000 saham
Modal Ditempatkan dan Disetor
penuh - 2.255.183.207 saham 19 2.255.183.207.000 2.255.183.207.000
Tambahan Modal Disetor 1.c, 21 70.556.747.868 70.556.747.868
Surplus Revaluasi Aset Tetap 2.k, 12 55.028.816.836 47.953.016.836
Keuntungan yang Belum Direalisasi Atas
Investasi yang Diukur Pada Nilai Wajar
melalui Penghasilan Komprehensif Lain 2.104.403.311 35.703.214.809
Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasti - Bersih (8.373.296.869) (7.414.963.269)
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya 20 14.000.000.000 12.000.000.000
Belum Ditentukan Penggunaannya 542.393.696.843 426.811.147.913
JUMLAH EKUITAS 2.930.893.574.989 2.840.792.371.157
JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH
TEMPORER DAN EKUITAS 12.671.668.609.585 10.642.337.798.588
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
ZAKAT -- --
MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN 2.t, 16
Kini (34.749.333.520) (24.505.533.360)
Tangguhan 6.122.572.465 4.420.731.684
Beban Pajak Penghasilan (28.626.761.055) (20.084.801.676)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 117.582.548.930 87.422.212.976
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
6
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
8
PENURUNAN BERSIH
KAS DAN SETARA KAS (127.537.492.737) (144.855.618.469)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
9
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
10
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
11
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
12
1 UMUM
PT Bank BCA Syariah ("Bank") didirikan dengan nama PT Utama International Bank berdasarkan Akta
No. 91 tanggal 21 Mei 1991 dari Notaris Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C2.-3446.HT.01.01.TH.91 tanggal 30 Juli 1991. Melalui akta perubahan No. 96 tanggal 22 Mei 1996
yang dibuat dihadapan Notaris Buniarti Tjandra, S.H., notaris di Jakarta telah dilakukan perubahan
nama PT Utama International Bank menjadi PT Bank UIB. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat KeputusanNo.C2-1497.HT.01.04.97 juncto Berita
Negara No.61 tanggal 1 Agustus 1997.
Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., Msi., notaris di Jakarta telah dilakukan akuisisi oleh PT Bank BCA Tbk atas 42.500
lembar saham Bank UIB atau setara dengan kepemilikan 100%. Komposisi kepemilikan Bank setelah
akuisisi telah mengalami beberapa perubahan, antara lain melalui Akta Jual Beli saham No. 74 tanggal
12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., notaris di Jakarta. Akta
Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan
Notaris Pudji Rezeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember 2009 dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-01929.AH.01.02 tanggal 14 Januari
2010. Perubahan terakhir komposisi kepemilikan bank ini dilaporkan oleh Bank kepada Bank Indonesia
melalui surat No. 223/DIR/UIB/XII/2009 tanggal 31 Desember 2009.
Perubahan nama dan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dari PT Bank UIB menjadi
PT Bank BCA Syariah didasarkan pada Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) Perseroan Terbatas PT Bank UIB, sesuai dengan Akta Notaris Pudji Redjeki Irawati,
S.H.,
notaris di Jakarta No. 49 tanggal 16 Desember 2009.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 93
tertanggal
26 Agustus 2019 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Buena Brahmana, SH.,M.Kn., notaris di Jakarta
mengenai peningkatan modal dasar Bank menjadi Rp 5.000.000.000.000,- yang terbagi atas 5.000.000
saham. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusannya No.AHU-.AH.01.03-0322607 Tahun 2019 tertanggal 29 Agustus 2019.
Pada tanggal 10 Desember 2020, Bank melakukan penggabungan usaha (merger) dengan
PT Bank Interim Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Keputusan merger ini dituangkan dalam Akta
No. 65 Tanggal 16 November 2020 yang dibuat dihadapan Notaris Christina Dwi Utami S.H., M.Hum.,
M.Kn., notaris di Jakarta.
1. Rencana Penggabungan PT Bank BCA Syariah dan PT Bank Interim Indonesia, dimana
PT Bank BCA Syariah akan bertindak sebagai bank penerima penggabungan.
13
Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-0060610.AH.01.02 Tahun 2020 tanggal 10 Desember
2020.
Berdasarkan akta No. 66 tanggal 16 November 2020 yang dibuat dihadapan Notaris Christina Dwi
Utami S.H., M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui sebagai berikut:
1. Menyetujui pemecahan saham Bank sesuai dengan rencana merger, dimana 1 saham akan
dipecah menjadi 1.000 saham sehingga nilai nominal saham Bank yang semula sebesar
Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) untuk setiap saham menjadi sebesar Rp 1.000 (seribu rupiah) untuk
setiap saham.
2. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan merger dengan
menerbitkan saham baru sebanyak 258.883.207 sehingga keseluruhan saham yang beredar adalah
sebanyak 2.255.183.207 saham. Saham baru tersebut akan dialokasikan kepada pemilik saham
PT Bank Interim Indonesia dengan rincian PT Bank Central Asia Tbk akan mendapatkan
258.883.137 saham dan PT BCA Finance akan mendapatkan 70 saham.
Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-0207992.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 10 Desember
2020.
Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan Raya Jatinegara Timur No.72, Jakarta Timur. Pada tahun 2022,
Bank beroperasi melalui 14 Kantor Cabang Utama (KCU), 16 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 43 Unit
Layanan Syariah (ULS) dan 100 Layanan Syariah Bank Umum (LSBU).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 dan
2021, adalah sebagai berikut:
2022 2021
Dewan Komisaris: Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris Independen : Tantri Indrawati Presiden Komisaris : Tantri Indrawati
Komisaris Independen : Ratna Yanti Komisaris Independen : Joni Handrijanto
Komisaris : Ina Widjaja Komisaris Independen : Ratna Yanti
2022 2021
Direksi Direksi
Presiden Direktur : Yuli Melati Suryaningrum Presiden Direktur : Yuli Melati Suryaningrum
Direktur : Pranata Direktur : Pranata
Direktur : Rickyadi Widjaja Direktur : Rickyadi Widjaja
Direktur Kepatuhan : Houda Muljanti Direktur Kepatuhan : Houda Muljanti
Direktur : Lukman Hadiwijaya :
2022 2021
Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah
Ketua DPS : Prof. Dr. Fathurrahman Djamil Ketua DPS : Prof. Dr. Fathurrahman Djamil
Anggota DPS : Sutedjo Prihatono Anggota DPS : Sutedjo Prihatono
14
Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal
31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut:
2022 2021
Komite Audit
Ketua : Tantri Indrawati Ratna Yanti
Anggota : Riyo S. Wisaksono Riyo S. Wisaksono
Anggota : J. Sindu Adisuwono J. Sindu Adisuwono
Komite Remunerasi
Ketua : Ratna Yanti Ratna Yanti
Anggota : Tantri Indrawati Joni Handrijanto
Anggota : Ina Widjaja Tantri Indrawati
Anggota : Retno Wulandari Retno Wulandari
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas
Syariah per 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut:
Jumlah Karyawan
Bank mempunyai 662 dan 615 karyawan tetap dan kontrak pada tahun yang berakhir pada
31 Desember 2022 dan 2021 (tidak diaudit).
1.c. Penggabungan Usaha dengan PT Bank Interim Indonesia (Dahulu PT Bank Rabobank
International Indonesia)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 16 November 2020
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 63 dan
Akta Penggabungan No. 65 tertanggal 16 November 2020 yang keduanya dibuat oleh Christina Dwi
Utami, SH., M.Hum., M.Kn., notaris di Jakarta telah disetujui Rencana Penggabungan Usaha PT Bank
Interim Indonesia (Dahulu PT Bank Rabobank International Indonesia)(“BII”) dengan Bank, dimana BII
bertindak sebagai bank yang menggabungkan diri dan Bank bertindak sebagai bank penerima
penggabungan, yang berlaku sejak seluruh persetujuan yang disyaratkan diperoleh (“Tanggal Efektif
Penggabungan”).
15
Penggabungan menjadi efektif pada tanggal 10 Desember 2020, setelah diperolehnya persetujuan dari
(i) OJK melalui surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-182/D.03/2020 tanggal
8 Desember 2020 tentang Pemberian Izin Penggabungan BII ke dalam Bank; dan (ii) Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dengan
Nomor AHU-02.0208304.AH.01.11 Tahun 2020 tanggal 10 Desember 2020 mengenai Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan mengenai Penerimaan Pemberitahuan Penggabungan
Perseroan dengan Nomor AHU-0060610.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 10 Desember 2020.
Sehubungan dengan penggabungan usaha antara PT Bank BCA Syariah (“BCAS”) dan PT Bank Interim
Indonesia (“BII”), penggabungan usaha dilakukan melalui penerbitan instrumen ekuitas BCAS kepada
pemegang saham BCAS dan BII sebesar 258.883.207 lembar saham baru, disetor penuh dengan nilai
nominal sebesar Rp 1.000 (nilai penuh) per saham.
Penggabungan usaha antara BCAS dan BII merupakan transaksi penggabungan usaha entitas
sepengendali. Pada tanggal efektif merger, baik BCAS dan BII merupakan entitas sepengendalian dan
hubungan sepengendalian tersebut tidak bersifat sementara. Transaksi kombinasi bisnis antara entitas
sepengendali dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok
yang sama dan bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi. Oleh karena
itu, transaksi ini diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of
interest). Selisih nilai transfer entitas sepengendali di atas dicatat sebagai tambahan modal disetor. Atas
transaksi ini, Bank mencatat tambahan modal disetor sebesar Rp 70.556.747.868.
Akuisisi tersebut di atas memenuhi kategori kombinasi bisnis di antara entitas sepengendali
sebagaimana diuraikan di dalam PSAK No. 38 tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”,
sehingga akuisisi bisnis tersebut diakui menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Jumlah selisih
yang timbul antara biaya perolehan dan bagian proporsional atas nilai tercatat aset bersih seluruhnya
diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai
bagian "Tambahan Modal Disetor" di bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun yang dinilai
menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun
tersebut. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas dan laporan
rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”), yaitu PSAK No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang
“Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang
“Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 tentang “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 tentang “Akuntansi
Sukuk”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI Revisi 2013).
16
Berdasarkan PSAK No.101, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:
i. Laporan Posisi Keuangan;
ii. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ;
iii. Laporan Perubahan Ekuitas;
iv. Laporan Arus Kas;
v. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil;
vi. Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat;
vii. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan; dan
viii. Catatan Atas Laporan Keuangan.
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan arus kas, dan
laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank
sesuai prinsip syariah.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas
dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas
mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal perolehan.
Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan bank syariah
yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada
pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).
Laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan dana kebajikan merupakan laporan yang
mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara
terpisah.
Laporan sumber dan penyaluran dana zakat merupakan laporan yang menunjukan sumber dana,
penyaluran dalam waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.
Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan
penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu dan saldo dana kebajikan pada tanggal
tertentu.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah penuh. Angka-angka
yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dalam Rupiah
penuh.
Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang
didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Semua transaksi dan
saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana
dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank:
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Bank jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Bank;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau
(iii) personil manajemen kunci Bank atau entitas induk Bank.
17
b. Suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) entitas dan Bank adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau
entitas yang terkait dengan Bank.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf
a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(viii) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok
tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada Bank atau kepada entitas induk
dari Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang
tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
2.c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif dan Non Produktif
Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia Syariah (SBIS) dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), giro dan
penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang murabahah, pinjaman qardh,
pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah.
Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain
dalam bentuk rekening antar kantor, agunan yang diambil alih dan suspense accounts.
Aset produktif atas piutang murabahah sesuai dengan PSAK No. 102 “Akuntansi murabahah”, dan aset
produktif atas giro dan penempatan pada Bank Indonesia, giro dan penempatan pada bank lain dan
investasi pada surat berharga mengacu pada PAPSI 2013.
Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset produktif mengalami penurunan nilai
pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.
Aset produktif mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang
merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset produktif dan peristiwa tersebut berdampak pada
arus kas masa datang atas aset produktif yang dapat diestimasi secara handal.
18
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai
berikut:
(i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
(ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
marjin;
(iii) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam
yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
(iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya;
(v) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
(vi) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud,
meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual
dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
(vii) memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan
(viii) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen
untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga)
sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas
aset produktif yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset produktif yang tidak
signifikan secara individual.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset produktif yang
dinilai secara individual, terlepas aset produktif tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan
aset tersebut ke dalam kelompok aset produktif yang memiliki karakteristik risiko pembiayaan yang
serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset produktif yang penurunan
nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap
diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Bank menetapkan piutang murabahah yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
(i) Piutang murabahah yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif
penurunan nilai;
(ii) Terdapat tunggakan yang melebihi 90 hari
(iii) Piutang murabahah yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
Berdasarkan kriteria di atas, Bank melakukan penilaian secara individual untuk: (a) piutang murabahah
dengan plafond lebih besar dari Rp 2 miliar dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet;
atau (b) piutang murabahah yang diberikan dengan plafond lebih besar dari Rp 2 miliar yang
direstrukturisasi.
Bank menetapkan piutang murabahah yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
(i) Piutang murabahah yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti
obyektif penurunan nilai;
(ii) Piutang murabahah yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan;
(iii) Piutang murabahah yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
19
Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif yang dinilai secara kolektif
dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko piutang yang sama dengan mempertimbangkan
segmentasi piutang berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu (probability of default).
Bank menggunakan metode migration analysis yang merupakan suatu metode analisis statistik, untuk
menilai cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan secara kolektif.
Bank menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun dalam menghitung Probability of Default (PD)
dan Loss of Given Default (LGD).
Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah
satu kondisi berikut:
(i) Piutang dan pembiayaan bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan pembiayaan hanya
bersumber dari agunan;
(ii) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal
pengikatan agunan.
Kerugian penurunan nilai atas aset produktif yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur
sebesar selisih antara nilai tercatat aset produktif dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang
didiskonto menggunakan tingkat marjin efektif awal dari aset produktif tersebut.
Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dicatat pada
akun cadangan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset produktif yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi.
Penerimaan kembali atas aset produktif yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan
dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas
aset produktif yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan
operasional selain marjin.
Aset produktif atas pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang
diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko pembiayaan seperti bank
garansi, Bank menerapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.2/POJK.03/2022 tanggal
31 Januari 2022 tentang ”Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah”.
Cadangan kerugian minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) adalah sebagai berikut:
(i) Cadangan umum, ditetapkan paling rendah sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar
diluar giro dan penempatan pada Bank Indonesia, surat berharga yang diterbitkan pemerintah
berdasarkan prinsip syariah dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
(ii) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:
(a) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai
agunan;
(b) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan;
(c) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi nilai agunan; dan
(d) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.
Kriteria penilaian nilai agunan yang dapat dikurangkan dalam pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Atas aset non produktif, manajemen Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai pada nilai
yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya pelepasan.
20
Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari giro wadiah pada Bank Indonesia dan penanaman dana
pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS). Penempatan pada
Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan.
Penempatan pada bank lain adalah penempatan dana pada bank syariah lain dalam bentuk giro wadiah
dan deposito berjangka mudharabah berdasarkan prinsip syariah. Penempatan pada bank lain disajikan
sebesar saldo penempatan dikurangi dengan cadangan kerugian.
Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya.
Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk
dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut dicatat sebagai
liabilitas lain-lain Bank (titipan dana non halal).
Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip syariah
yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi
syariah, sertifikat reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Investasi pada surat berharga, kecuali reksadana, diklasifikasikan berdasarkan model usaha yang
ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No. 110 tentang “Akuntansi Sukuk” sebagai
berikut:
1. Diukur pada biaya perolehan jika (a) investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang
bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual yang
menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya, (b) biaya perolehan sukuk
termasuk biaya transaksi, (c) selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara
garis lurus selama jangka waktu sukuk, (d) rugi penurunan nilai diakui jika jumlah terpulihkan lebih
kecil dari jumlah tercatat dan disajikan sebagai penurunan nilai di dalam laporan laba rugi
komprehensif lain.
2. Diukur pada nilai wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain dengan mengacu kepada: (a)
kuotasi harga di pasar aktif, atau (b) harga yang terjadi pada transaksi terkini jika tidak ada kuotasi
harga di pasar aktif atau (c) nilai wajar instrumen sejenis jika tidak ada kuotasi harga di pasar aktif
dan tidak ada harga yang terjadi dari transaksi terkini.
Biaya perolehan sukuk tidak termasuk biaya transaksi. Selisih antara nilai wajar dengan nilai
transaksi diakui dalam laba rugi komprehensif lain.
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh Bank
Syariah atau Unit Usaha Syariah (UUS) yang digunakan sebagai sarana investasi jangka pendek di
pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah, SIMA disajikan sebesar
saldonya dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga disajikan sebagai pengurang dari akun surat
berharga.
21
2.g. Piutang
Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan akad murabahah atau akad ijarah.
Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati.
Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Bank menetapkan
cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas piutang murabahah berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo piutang.
Akad ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang tersebut kepada penyewa.
Akad ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna
atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan
kepemilikan barang kepada penyewa.
Perpindahan hak milik obyek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan
dengan:
(i) Hibah;
(ii) Penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa;
(iii) Penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati pada awal akad;
dan
(iv) Penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad.
Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan
disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu sebesar saldo piutang.
2.h. Pembiayaan
Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah.
Akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama
(malik, shahibul mal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil,
mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha
sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung
sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau
menyalahi perjanjian.
Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai. Bank menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas
pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
22
Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain
sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau
kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan
diakui sebagai kerugian Bank. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat
hilang, rusak, atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan
pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian
pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola
dana dan tidak mengurangi pembiayaan mudharabah.
Akad musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi
sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana
masing-masing.
Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun (musyarakah
mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana Bank akan dialihkan secara bertahap
kepada nasabah, sehingga bagian dana Bank akan menurun dan pada akhir masa akad, nasabah akan
menjadi pemilik penuh usaha tersebut.
Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai. Bank menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas
pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan musyarakah.
Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada debitur dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.
Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad
pengalihan utang dari pihak yang berutang (debitur) kepada pihak lain (Bank) yang wajib menanggung
atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui sebagai pendapatan
pada saat diterima.
Akad rahn merupakan transaksi menggadaikan barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan
uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi
persentase tertentu dan sebagai imbalannya Bank mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui berdasarkan
basis akrual.
Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan
penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, pinjaman qardh dinyatakan sebesar saldo pinjaman dikurangi
dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk berdasarkan hasil reviu oleh
manajemen terhadap kualitas pembiayaan yang ada.
23
Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan obyek sewa (ijarah) dan diakui sebesar
harga perolehan. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset
sejenis sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa.
Aset yang diperoleh untuk ijarah disajikan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan.
Tanah disajikan sebesar nilai wajar, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen
eksternal yang telah terdaftar di OJK. Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh penilai yang memiliki
kualifikasi profesional. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup berkala untuk memastikan
bahwa nilai tercatat aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai wajarnya pada
tanggal pelaporan.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dikreditkan pada “surplus revaluasi aset tetap”
sebagai bagian dari penghasilan komprehensif lain. Penurunan yang menghapus nilai kenaikan yang
sebelumnya atas aset yang sama dibebankan terhadap “surplus revaluasi aset tetap” sebagai bagian
dari penghasilan komprehensif, penurunan lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.
Aset tetap selain tanah dicatat berdasarkan harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Aset tetap selain tanah disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan
metode garis lurus selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya, pemugaran dan peningkatan daya
guna dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual,
nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan
keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset
tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan
direklasifikasi ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif lain pada tahun
aset tersebut dihentikan pengakuannya.
24
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset diestimasikan ketika kejadian atau perubahan
keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali.
Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi komprehensif tahun
berjalan.
Bank (penyewa) mengakui aset hak-guna yang merupakan hak penyewa dalam menggunakan aset
yang mendasari perjanjian sewa dan liabilitas sewa yang merupakan kewajiban penyewa untuk
melakukan pembayaran sewa. Bank mengakui aset hak - guna dan liabilitas sewa untuk semua sewa
dengan kontrak jangka waktu tertentu, dibayar bulanan atau periodik diakui sebagai Capital Lease.
Terdapat pengecualian untuk sewa dengan jangka waktu pendek, yaitu kurang dari atau sama dengan
12 bulan serta tidak ada opsi beli dan memiliki aset pendasar bernilai rendah, yaitu lebih kecil atau sama
dengan Rp 75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) yang diakui sebagai Operating Lease.
Bank mengukur aset hak - guna pada nilai kini dari jumlah pembayaran angsuran sewa dengan tingkat
diskonto tertentu. Aset Hak Guna disusutkan secara garis lurus selama masa sewa. Untuk sewa yang
dikonversi dari PSAK 30 menjadi PSAK 73, aset hak-guna disusutkan mulai dari tanggal penerapan
PSAK 73. Sedangkan Liabilitas Sewa diukur pada nilai kini dari pembayaran sewa yang belum
dibayarkan pada tanggal tersebut dengan menggunakan tingkat diskonto tertentu.
Biaya dibayar dimuka (disajikan dalam akun “Aset Lain-lainnya”) diamortisasi selama masa manfaat
masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.m. Dana Syirkah Temporer
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Bank. Bank mempunyai hak untuk mengelola
dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Bank, dengan keuntungan dibagikan sesuai
dengan kesepakatan. Hubungan antara Bank dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan
kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah.
Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah dan Sertifikat
Investasi mudharabah antar bank.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak mempunyai
liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali
akibat kelalaian atau wanprestasi Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas
karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dan tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama
dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset
lancar dan aset non investasi.
Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan, hal tersebut sesuai
dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dana, termasuk untuk
mencampur dana tersebut dengan dana lainnya.
Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan menerima
kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana syirkah temporer
dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
25
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib (pengelola dana) terdiri atas pendapatan
pembiayaan dengan akad murabahah, ijarah (sewa), dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah,
musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara angsuran
dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode efektif (anuitas).
Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional.
Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode terjadinya hak
bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang
disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Kerugian akibat
kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi
investasi mudharabah.
Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pengembalian harga
perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau pokok
piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk transaksi ijarah,
setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pelunasan piutang sewa.
Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari pendapatan dari Sertifikat Bank Indonesia Syariah,
pendapatan dari penempatan pada bank syariah lain dan pendapatan bagi hasil surat berharga syariah.
Pendapatan usaha utama lainnya diakui secara akrual.
2.p. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik nasabah yang
didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh bank.
Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.
Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha yaitu dihitung dari pendapatan
Bank yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif
lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional
sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan
aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang
tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai
shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati
bersama sebelumnya, sedangkan untuk nasabah giro dan tabungan dengan akad wadiah dapat
diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank.
Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana
Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.
26
Pendapatan administrasi pembiayaan bagi hasil, IMBT dan ijarah yang jumlahnya signifikan dan
berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu,
ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sesuai dengan
jangka waktunya.
Saldo pendapatan yang belum diamortisasi untuk pembiayaan yang dilunasi sebelum jatuh temponya,
diakui sebagai pendapatan pada saat pelunasan.
Pendapatan yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan atau tidak untuk suatu jangka
waktu tertentu, diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
2.r. Sumber dan Penyaluran Dana Zakat dan Kebajikan
Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda pembayaran dengan
sengaja dikenakan denda berupa sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar
kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi
diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan.
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk
diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infaq dan shadaqah berasal dari
Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai dengan
prinsip syariah. Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infaq,
shadaqah dan dana kebajikan.
Bank mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan UU Cipta Kerja No. 11/2020.
Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Bank ditentukan melalui perhitungan
aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit credit dan menerapkan asumsi
atas tingkat diskonto, hasil atas aset program dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset program
(tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lain. Pengukuran
kembali tidak akan direklasifikasi ke laba atau rugi pada periode berikutnya.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi
atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui.
Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto terhadap liabilitas atau aset imbalan pasti
neto. Biaya jasa terdiri dari biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan dan kerugian kurtailmen dan
penyelesaian tidak rutin, jika ada. Beban atau pendapatan bunga neto, dan biaya jasa diakui dalam laba
atau rugi.
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus
aktual dalam program imbalan pasti Bank. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada
nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan
iuran masa depan atas program. Liabilitas untuk pesangon diakui mana yang terjadi lebih dulu ketika
entitas tidak dapat lagi menarik penawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya
restrukturisasi terkait.
27
Pada bulan April 2022, DSAK-IAI menerbitkan materi penjelasan melalui siaran pers atas persyaratan
pengatribusian imbalan pada periode jasa sesuai PSAK 24: Imbalan Kerja yang diadopsi dari IAS 19:
Employee Benefits. Materi penjelasan tersebut menyampaikan informasi bahwa pola fakta umum dari
program pensiun berbasis Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia saat ini memiliki
pola fakta serupa dengan yang ditanggapi dan disimpulkan dalam IFRS Interpretation Committee
(“IFRIC”) Agenda Decision Attributing Benefit to Periods of Service (IAS 19).
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi kecuali
untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain.
Pajak Kini
Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan
keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara
periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan
dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen
menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari beban
pajak kini dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Koreksi terhadap liabilitas
perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima. Jika Bank mengajukan keberatan, Bank
mempertimbangkan apakah besar kemungkinan otoritas pajak akan menerima keberatan tersebut dan
merefleksikan dampaknya terhadap liabilitas perpajakan Bank.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar
pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa
pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi
fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan
memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah
tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk
mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum
diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar
laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat
aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku
atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan
penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh
perubahan tarif pajak, dikreditkan atau dibebankan pada periode operasi berjalan, untuk transaksi-
transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan
secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan
dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Bank bermaksud
untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
28
Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian piutang dan pembiayaan syariah diakui
sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau sebesar nilai tercatat dari piutang dan pembiayaan
syariah, maksimal sebesar nilai kewajiban debitur. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar
agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo piutang dan pembiayaan syariah,
yang belum dilunasi oleh debitur diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan sebagai
penyelesaian piutang dan pembiayaan syariah bermasalah pada tahun berjalan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan
yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi dalam
akun agunan yang diambil alih tersebut.
Manajemen Bank mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tidak dapat
dipulihkan kembali.
Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
1. performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil
operasi di masa yang akan datang;
2. perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan;
dan
3. industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan.
Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya pelepasan dengan
nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika
tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian dari pada
unit tersebut.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, menurut PSAK 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali”, diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Entitas
yang menerima bisnis maupun yang melepas bisnis mengakui selisih antara jumlah imbalan yang
dialihkan/diterima dan jumlah tercatat dari transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas
dalam akun tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi
atau direklasifikasi ke saldo laba.
Penyusunan laporan keuangan Bank mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
29
3.a. Pertimbangan
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang
memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Dalam mengklasifikasikan investasi pada surat berharga sebagai “diukur pada biaya perolehan” dan
“diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain”, Bank telah menetapkan bahwa investasi
tersebut telah memenuhi persyaratan klasifikasi sebagaimana dijabarkan dalam Catatan 2f.
Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Bank mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Bank.
Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Bank mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa debitur yang bersangkutan tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Bank mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan debitur dan
status pembiayaan dari debitur berdasarkan catatan pembiayaan dari pihak ketiga dan faktor pasar yang
telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas nilai piutang debitur guna mengurangi nilai
piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Bank. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi nilai penyisihan kerugian aset
produktif.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara
4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Bank
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa
depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2.k dan 12.
Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi
yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi
yang ditetapkan Bank diakui segera dalam laporan laba rugi dan pada saat terjadi. Sementara Bank
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material
liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 2.s dan 31.
30
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan
usaha normal. Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah
akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut
dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta
strategi perencanaan pajak masa depan.
4 KAS
Kas merupakan jumlah kas yang berada di teller kantor cabang Bank.
Rincian imbal hasil dan jangka waktu penempatan pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
2022 2021
Imbal Hasil Jangka Waktu Imbal Hasil Jangka Waktu
Persentase GWM dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebesar
6,53% dan 3,61%.
Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
(PBI) No. 24/8/PADG/2022 tanggal 1 Juli 2022 tentang "Peraturan Pelaksanaan Pemenuhan Giro Wajib
Minimum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, Dan Unit
Usaha Syariah" yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Juli 2022 yang mana mewajibkan setiap Bank untuk
memelihara GWM dalam Rupiah dan valuta asing yang besarnya ditetapkan sebesar 6% dan tanggal 1
September 2022 besarnya ditetapkan sebesar 7,5%.
31
Bank memperoleh fasilitas insentif Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 1,1%
berdasarkan data insentif Bank Indonesia yang mulai berlaku sejak 1 Desember 2022 sampai dengan
28 Februari 2023.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum (GWM) per tanggal-tanggal
31 Desember 2022 dan 2021.
Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada
tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan
kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro
pada bank lain.
Pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan jaminan.
32
33
Informasi peringkat diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), lembaga pemeringkat yang
diakui Bank Indonesia.
Informasi mengenai jatuh tempo atas investasi pada surat berharga, diungkapkan pada Catatan 32.
2022 2021
Saldo Awal Tahun 12.496.883.331 8.620.288.749
Pembentukan Penyisihan Selama Tahun Berjalan 6.219.154.882 4.602.552.016
Pemulihan Penyisihan Selama Tahun Berjalan (2.257.564.261) (725.957.434)
Saldo Akhir Tahun 16.458.473.952 12.496.883.331
34
2022 2021
Lancar 4.110.854.607.761 3.103.533.035.286
Penyisihan Kerugian (16.458.473.952) (12.496.883.331)
Jumlah 4.094.396.133.809 3.091.036.151.955
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian investasi pada surat berharga yang dibentuk
telah memadai.
8 PIUTANG MURABAHAH
35
2021
Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Pertanian, Perburuan dan
Kehutanan 499.448.725.877 440.938.415 -- -- -- 499.889.664.292
Industri Pengolahan 257.076.853.121 114.945.881 63.191.439 -- -- 257.254.990.441
Real Estate , Usaha
Persewaan dan Jasa
Perusahaan 150.971.658.666 51.779.844 -- 1.331.635.718 546.565.369 152.901.639.597
Perdagangan Besar dan
Eceran 78.367.906.552 1.335.922.029 -- -- -- 79.703.828.581
Transportasi, Pergudangan
dan Komunikas 32.208.758.890 406.850.921 -- -- -- 32.615.609.811
Jasa Pendidikan 26.311.890.775 28.179.046 -- -- -- 26.340.069.821
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial 7.721.595.045 67.764.957 -- -- -- 7.789.360.002
Penyediaan Akomodasi
dan Penyediaan
Makan Minum 4.765.739.949 22.600.790 -- -- -- 4.788.340.739
Konstruksi 1.949.738.220 -- -- -- 34.212.317 1.983.950.537
Pertambangan dan
Penggalian 136.121.807 207.310.256 -- -- -- 343.432.063
Perikanan -- 26.695.920 -- -- -- 26.695.920
Listrik, Gas dan Air 46.227.080 21.654.910 -- -- -- 67.881.990
Jasa Kemasyarakatan Sosial
Budaya, Hiburan dan
Perorangan Lainnya 175.528.546.210 9.777.469.909 1.135.667.889 -- 2.460.572.397 188.902.256.405
Jumlah 1.234.533.762.192 12.502.112.878 1.198.859.328 1.331.635.718 3.041.350.083 1.252.607.720.199
Penyisihan Kerugian (11.640.044.247) (963.086.446) (1.198.859.328) (1.331.635.718) (3.041.350.083) (18.174.975.822)
Jumlah - Bersih 1.222.893.717.945 11.539.026.432 -- -- -- 1.234.432.744.377
36
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian piutang Murabahah adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang murabahah.
Jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 masing-
masing adalah sebesar Rp 7.323.365.159 dan Rp 15.695.553.080, termasuk piutang restrukturisasi
terkait Covid-19 masing-masing sebesar Rp 7.260.173.720 dan Rp 15.632.361.641. Restrukturisasi
piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan fasilitas
piutang bagi debitur.
Efektif yield marjin piutang murabahah berkisar masing-masing antara 4% sampai dengan 13% dan
antara 4,5% sampai dengan 20% per tahun untuk tahun 2022 dan 2021.
Rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto dan neto atas jumlah piutang adalah sebagai berikut:
2022 2021
Jumlah piutang 1.348.574.964.651 1.252.607.720.199
NPF - Bruto 2.592.986.697 5.571.845.129
Persentase NPF - Bruto 0,19% 0,44%
NPF - Neto 53.046.947 --
Persentase NPF - Neto 0,00% 0,00%
Piutang dijamin agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 18) atau jaminan lain yang
umumnya dapat diterima oleh Bank.
9 PEMBIAYAAN MUDHARABAH
37
2022 2021
Berdasarkan Periode Perjanjian Akad
Kurang dari atau sama dengan 1 Tahun 53.010.722.068 31.808.905.786
Lebih dari 1 sampai 2 Tahun 42.219.764.211 --
Lebih dari 2 sampai 5 Tahun 393.958.878.581 502.300.588.085
Lebih dari 5 Tahun 18.935.112.941 31.732.218.504
Jumlah 508.124.477.801 565.841.712.375
Penyisihan Kerugian (5.081.244.778) (5.658.417.124)
Jumlah - Bersih 503.043.233.023 560.183.295.251
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pembiayaan mudharabah.
Jumlah pembiayaan yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
masing-masing adalah sebesar Rp 2.550.176.861 dan Rp 6.329.504.109, termasuk pembiayaan
restrukturisasi terkait Covid-19 masing-masing sebesar Rp 1.492.903.670 dan Rp 4.405.784.874.
Restrukturisasi pembiayaan dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan
penambahan fasilitas pembiayaan bagi debitur.
Efektif yield marjin pembiayaan mudharabah berkisar masing-masing antara 6,5% sampai dengan 14%
dan antara 8% sampai dengan 14% per tahun untuk tahun 2022 dan 2021.
38
Rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto dan neto atas jumlah pembiayaan mudharabah adalah
sebagai berikut:
10 PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
39
2021
Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Perdagangan Besar dan
Eceran 1.243.107.192.208 31.040.529.037 -- -- -- 1.274.147.721.245
Industri Pengolahan 782.043.583.628 112.027.364.892 -- -- 64.664.205.124 958.735.153.644
Pertanian, Perburuan dan
Kehutanan 510.946.273.309 -- -- -- -- 510.946.273.309
Real Estate , Usaha
Persewaan dan Jasa
Perusahaan 465.621.000.345 -- -- -- 16.872.691 465.637.873.036
Konstruksi 288.322.528.240 -- -- -- -- 288.322.528.240
Perikanan 151.633.489.972 -- -- -- -- 151.633.489.972
Transportasi, Pergudangan
dan Komunikasi 66.663.498.466 54.621.586.968 -- -- -- 121.285.085.434
Listrik, Gas dan Air 100.000.000.000 -- -- -- -- 100.000.000.000
Perantara Keuangan 83.794.053.034 -- -- -- -- 83.794.053.034
Jasa Pendidikan 23.369.711.867 -- -- -- -- 23.369.711.867
Pertambangan dan
Penggalian 4.200.000.000 -- -- -- -- 4.200.000.000
Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum 929.703.253 -- -- -- -- 929.703.253
Jasa Kemasyarakatan Sosial
Budaya, Hiburan dan
Perorangan Lainnya 14.380.802.801 20.914.718 -- -- -- 14.401.717.519
Jumlah 3.735.011.837.123 197.710.395.615 -- -- 64.681.077.815 3.997.403.310.553
Penyisihan Kerugian (116.320.436.862) (49.452.319.265) -- -- (64.681.077.815) (230.453.833.942)
Jumlah - Bersih 3.618.691.400.261 148.258.076.350 -- -- -- 3.766.949.476.611
2022 2021
Berdasarkan Periode Perjanjian Akad
Kurang dari atau sama dengan 1 Tahun 1.821.054.823.986 2.452.317.070.646
Lebih dari 1 sampai 2 Tahun 675.041.897.261 213.027.267.783
Lebih dari 2 sampai 5 Tahun 1.051.573.434.626 337.554.600.115
Lebih dari 5 Tahun 1.749.681.850.076 994.504.372.009
Jumlah 5.297.352.005.949 3.997.403.310.553
Penyisihan Kerugian (459.063.608.805) (230.453.833.942)
Jumlah - Bersih 4.838.288.397.144 3.766.949.476.611
40
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pembiayaan musyarakah.
Jumlah pembiayaan yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2022 dan 2021
masing-masing sebesar Rp 918.534.827.456 dan Rp 1.039.100.687.113, termasuk pembiayaan
restrukturisasi terkait Covid-19 masing-masing sebesar Rp 826.261.764.154 dan Rp 883.495.327.583.
Restrukturisasi pembiayaan dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan
penambahan fasilitas pembiayaan bagi debitur.
Efektif yield marjin pembiayaan musyarakah berkisar masing-masing antara 3% sampai dengan 13%
dan 3,5% sampai dengan 13,5% per tahun untuk tahun 2022 dan 2021.
Rasio Non-Performing Financing (NPF) bruto dan neto atas jumlah pembiayaan musyarakah adalah
sebagai berikut:
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 pasal 39 ayat 3 dan 4, pembentukan penyisihan
kerugian aset tidak berlaku untuk aset produktif dengan transaksi sewa berupa akad ijarah muntahiyah
bittamlik (IMBT).
41
12 ASET TETAP
Jumlah beban penyusutan adalah sebesar Rp 9.336.783.169 dan Rp 9.092.134.262 masing-masing pada
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 dan 2021 dibebankan pada beban umum dan administrasi
(Catatan 27).
Pada tahun 2022, Bank melakukan penilaian kembali atas golongan tanah, yang dilakukan oleh penilai
independen eksternal, sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) Edisi VI 2015, penilaian kembali
dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (“KJPP”) Hari Utomo dan Rekan sesuai dengan laporannya
tertanggal 20 Oktober 2022.
Selisih penilaian kembali tanah tahun 2022 dicatat sebagai “surplus revaluasi aset tetap”, dan disajikan pada
penghasilan komprehensif lain sebesar Rp 7.075.800.000. Kenaikan (penurunan) nilai tercatat yang timbul
dari revaluasi tahun 2022 sebesar Rp 3.233.196.194 (Catatan 29) dicatat sebagai beban operasional lainnya
dan diakui dalam laba rugi.
Nilai wajar tanah ditentukan berdasarkan pendekatan pasar (market approach) dan pendekatan biaya
(cost approach), penilaian ini adalah penilaian normal dengan format laporan terinci (lengkap). Pengukuran
nilai wajar untuk tanah termasuk dalam hierarki nilai wajar level 2 berdasarkan input-input dalam teknik
penilaian yang digunakan.
Pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021, nilai tercatat tanah seandainya tanah tersebut dicatat dengan
model biaya adalah masing-masing sebesar Rp 50.778.279.035 dan Rp 51.261.834.536.
42
Rincian atas penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
Aset tetap kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, ledakan, petir, pesawat udara dan huru hara serta bencana alam pada PT Asuransi Central Asia
(pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 175.491.245.460 dan
Rp 167.784.369.241. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
13 ASET LAIN-LAIN
2022 2021
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) - Bersih 111.963.283.882 139.456.355.171
Pendapatan yang Masih Akan Diterima 73.013.836.423 50.862.304.603
Transaksi terkait dengan transaksi ATM 50.314.932.637 28.909.225.807
Aset Pajak Tangguhan (Catatan 16) 35.550.403.234 19.551.651.382
Biaya Dibayar Dimuka 9.681.304.744 5.338.025.869
Uang Muka 7.054.350.750 4.352.813.864
Aset Tak Berwujud - Bersih 3.676.397.001 445.958.809
Perlengkapan Kantor 3.174.182.338 2.759.513.296
Properti Terbengkalai 662.813.512 --
Lain-lain 1.246.621.348 843.802.987
Jumlah 296.338.125.869 252.519.651.788
Jumlah beban amortisasi aset tak berwujud adalah sebesar Rp 2.140.682.019 dan Rp 575.973.606 masing-
masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 dan 2021 (Catatan 27).
Agunan Yang Diambil Alih merupakan tanah dan aset lainnya (jaminan piutang dan pembiayaan yang telah
diambil alih oleh Bank).
Pendapatan yang Masih Akan Diterima merupakan pendapatan bagi hasil yang masih akan diterima atas
piutang, pembiayaan dan surat berharga.
43
14 LIABILITAS SEGERA
Transaksi Dalam Penyelesaian merupakan liabilitas yang timbul atas biaya operasional Bank dan biaya-biaya
terkait proses pembiayaan seperti appraisal, notaris, asuransi dan lain-lain.
Titipan Setoran merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah bank melakukan transaksi ATM namun
Bank belum mentransfer ke bank yang dituju.
15.b. Tingkat Bonus Simpanan Wadiah dan Nisbah Rata-rata per Tahun
44
16 PERPAJAKAN
2022 2021
Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 146.209.309.985 107.507.014.652
Beda Waktu
Penyisihan Kerugian pada Pembiayaan 33.933.947.968 24.792.174.137
Cadangan Biaya Aksi Legal (283.558.242) (3.091.836.734)
Cadangan Karyawan -- (400.000.000)
Cadangan Biaya Pendidikan Karyawan 1.372.707.311 1.082.958.428
Cadangan OJK 89.322.065 (227.265.920)
Cadangan Publikasi 670.609.213 (816.349.640)
Cadangan Jasa Profesional 3.692.973.291 (645.999.261)
Cadangan Pesangon/Imbalan Pasca Kerja (11.470.718.406) 13.398.434
Cadangan Surat Berharga -- (55.800.000)
Penyusutan Aset Tetap 20.549.164 (594.910.068)
Subjumlah 28.025.832.364 20.056.369.376
45
2022 2021
Beda Tetap
Promosi 199.741.174 58.714.791
Jamuan 323.528.936 160.774.012
Lainnya 276.847.682 211.328.420
Pendapatan Reksadana (17.083.743.653) (16.605.412.441)
Subjumlah (16.283.625.861) (16.174.595.218)
2021
Dikreditkan/ Dikreditkan/
Saldo Awal (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke Penyesuaian Saldo Akhir
Laporan Laba Rugi Ekuitas
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Penyisihan Kerugian pada Pembiayaan 22.134.761.310 5.454.278.310 -- -- 27.589.039.620
akt Cadangan Pesangon/Imbalan Pasca Kerja 1.670.337.168 2.947.655 702.216.683 -- 2.375.501.506
thr Cadangan Karyawan 88.000.000 150.250.854 -- 8.330.421 246.581.275
Penyusutan Aset Tetap (729.671.967) (130.880.215) -- -- (860.552.182)
lgl Cadangan Biaya Aksi Legal 912.385.631 (680.204.081) -- -- 232.181.550
ojk Cadangan OJK 49.998.502 (49.998.502) -- --
pubCadangan Publikasi dan Promosi 218.634.037 (179.596.921) -- -- 39.037.116
kapCadangan Jasa Profesional 142.119.837 (142.119.837) -- -- --
# Keuntungan Belum Direalisasi dari Reksadana (737.368.487) -- 659.780.720 -- (77.587.767)
Keuntungan Belum Direalisasi
# dari Pemilikan Efek (7.694.015.624) -- (2.197.557.305) -- (9.891.572.929)
Keuntungan Belum Direalisasi dari Sukuk BI (600.564.877) -- 499.588.097 -- (100.976.807)
Keuntungan yang Belum
Direalisasi dari SBH Lainnya 10.230.000 -- (10.230.000) -- --
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 15.477.121.530 4.412.401.263 (346.201.805) 8.330.421 19.551.651.382
46
Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum pajak
penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 30 Juni 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perpu) Republik Indonesia No. 1 Tahun 2020 yang telah menjadi Undang-Undang (UU) No. 2 Tahun
2020, serta menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka dan berlaku
sejak tanggal 19 Juni 2020. Aturan tersebut menetapkan penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak
badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan
2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya.
Pada 29 Oktober 2021 Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan, salah satu poinnya yaitu mengubah Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2020
atas tarif pajak yang berlaku mulai tahun pajak 2022 yang sebelumnya sebesar 20% menjadi 22%.
17 LIABILITAS LAIN-LAIN
47
Tabungan investasi tidak terikat tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang
mendapatkan imbal hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang
ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal hasil
pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah.
18.b. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah Berdasarkan Jangka Waktu dan Sisa Umur
Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai jaminan
atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp 127.868.328.752 dan
Rp 567.780.446.973 pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021.
48
19 MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut:
Bank melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan pada tahun 2020 sesuai dengan Akta No. 66
tanggal 16 November 2020 yang dibuat dihadapan Notaris Christina Dwi Utami, SH., M Hum., M.Kn., notaris
di Jakarta mengenai Pernyataan Keputusan Rapat Tentang Perubahan Anggaran Dasar Perseroan menjadi
Rp 2.255.183.207.000 yang terbagi atas 2.255.183.207 saham. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-0207992.AH.01.11 Tahun 2020
tanggal 10 Desember 2020.
20 CADANGAN UMUM
Melalui Akta Risalah Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan PT Bank UIB No. 28 yang dibuat
dihadapan Notaris Pudji Rejeki Irawati, SH., notaris di Jakarta tanggal 20 April 2009, telah diputuskan untuk
membentuk penyisihan cadangan umum sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai
Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan
umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-
undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat berdasarkan Akta Notaris No. 96 yang dibuat di hadapan
Notaris Christina Dwi Utami, SH., M Hum, M.Kn., notaris di Jakarta tanggal 15 Maret 2021, penyisihan laba
bersih tahun 2020 sebesar Rp 2.000.000.000, sehingga meningkat dari berjumlah Rp 10.000.000.000
menjadi berjumlah Rp 12.000.000.000.
Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat berdasarkan Akta Notaris No. 130 yang dibuat di hadapan
Notaris Christina Dwi Utami, SH., M Hum, M.Kn., notaris di Jakarta tanggal 17 Maret 2022, penyisihan laba
bersih tahun 2021 sebesar Rp 2.000.000.000, sehingga meningkat dari berjumlah Rp 12.000.000.000
menjadi berjumlah Rp 14.000.000.000.
49
Tambahan modal disetor sebesar Rp 70.556.747.868 pada 31 Desember 2022 dan 2021, merupakan selisih
nilai transaksi entitas sepengendali dari penggabungan usaha dengan PT Bank Interim Indonesia pada
tanggal 10 Desember 2020.
2022 2021
Pendapatan dari Jual Beli :
Pendapatan dari Marjin Murabahah 125.347.539.116 120.039.968.420
Pendapatan dari Sewa
Pendapatan Ijarah 156.143.802.833 159.916.425.387
Beban Penyusutan Aset Ijarah (127.000.258.896) (118.768.363.613)
Subjumlah 29.143.543.937 41.148.061.774
Pendapatan Bagi Hasil
Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 355.318.952.793 282.942.539.700
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah 43.920.290.738 53.624.416.179
Subjumlah 399.239.243.531 336.566.955.879
Pendapatan Usaha Utama Lainnya
Pendapatan Bagi Hasil Surat Berharga 122.548.448.404 76.110.831.704
Pendapatan Bonus Fasilitas Simpanan
Bank Indonesia Syariah 56.352.195.491 65.403.455.258
Pendapatan Reksadana 17.083.743.653 16.605.412.441
Pendapatan Bagi Hasil Sertifikat Investasi
Mudharabah Antar Bank 30.402.778 --
Pendapatan Ujroh dari Bank Lain 2.035.967 775.676
Pendapatan Bagi Hasil dari Penempatan
di Bank lain -- 9.609.136.044
Subjumlah 196.016.826.293 167.729.611.123
Jumlah 749.747.152.877 665.484.597.196
50
2022 2021
Dari Investasi Tidak Terikat
Bukan Bank
Tabungan Mudharabah
Pihak Ketiga 6.786.150.970 8.504.486.845
Deposito Mudharabah
Pihak Berelasi 5.066.246.773 4.666.734.021
Pihak Ketiga 149.504.286.747 174.314.071.330
Subjumlah 154.570.533.520 178.980.805.351
Bank
Deposito Mudharabah
Pihak Ketiga -- 11.649.709
Subjumlah -- 11.649.709
Jumlah 161.356.684.490 187.496.941.905
51
25 BEBAN KEPEGAWAIAN
2022 2021
Biaya Telekomunikasi 25.011.616.610 9.591.213.130
Keperluan Kantor 16.617.695.626 12.007.384.441
Jasa Outsourcing 12.119.479.871 9.949.085.029
Biaya Sewa Ijarah, Gedung dan Kendaraan 11.734.972.239 9.495.848.724
Beban Penyusutan (Catatan 12) 9.336.783.169 9.092.134.262
Pemeliharaan dan Perbaikan 8.783.166.254 7.123.889.691
Pajak Bumi dan Bangunan dan Pajak Lainnya 5.191.003.905 8.011.381.352
Beban Amortisasi (Catatan 13) 2.140.682.019 575.973.606
Promosi 2.018.366.573 692.448.609
Beban Iuran Otoritas Jasa Keuangan 1.098.000.000 3.541.965.673
Beban Publikasi 805.879.996 87.424.460
Beban Premi Asuransi 558.120.890 625.343.311
Beban Komisi 492.387.462 40.149.266
Lainnya 504.609.674 396.905.007
Jumlah 96.412.764.288 71.231.146.561
52
2022 2021
Pendapatan Non Usaha
Klaim Asuransi Pembiayaan 1.157.337.341 --
Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 12) 73.085.654 27.401.134
Laba Penjualan Aset Ijarah -- 1.602.226.248
Sewa -- 93.076.368
Lain-lain 12.275.458 268.692.697
Jumlah 1.242.698.453 1.991.396.447
53
Bank telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020 dan PP No. 35
Tahun 2021 untuk tahun 2022 dan 2021.
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 dihitung oleh Aktuaris
Independen PT Emerald Delta Consulting berdasarkan laporan No.058/KKA-SW/LA/XII/2022 tanggal
30 Desember 2022 dan No. 821/LA-PSAK/EDC-I.2022 tanggal 30 Desember 2021. Kewajiban diestimasi atas
imbalan kerja tersebut dihitung dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit".
54
55
Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2022
dan 2021 adalah sebegai berikut:
Tabel berikut menunjukan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan
variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember
2022 dan 2021 adalah sebagai berikut:
Analisis sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi lainnya dianggap
konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling
berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuarial utama, metode
yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit
di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan
posisi keuangan.
32 PENGELOLAAN RISIKO
Penerapan manajemen risiko Bank secara terpadu dengan mengacu pada Kerangka Kerja Manajemen
Risiko ini dilakukan guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan, yang pada akhirnya akan
meningkatkan stakeholder value sesuai dengan risk appetite dan Pedoman Standar Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum Syariah menurut Peraturan Bank Indonesia.
56
Risiko Pembiayaan
Terkait dengan pengelolaan risiko pembiayaan, Bank telah memiliki kebijakan-kebijakan mengenai
pembiayaan, antara lain yaitu:
a. Kebijakan Dasar Pembiayaan Bank (KDPB)
b. Kebijakan Manajemen Risiko Pembiayaan
c. Manual Pembiayaan Konsumtif
d. Manual Pembiayaan Produktif
e. Kebijakan Penilaian Kualitas Penyisihan Penghapusan Aset
f. Kebijakan Penyelamatan dan Penghapusan Pembiayaan
g. Wewenang Memutus Pembiayaan
Dengan telah dimilikinya kebijakan Bank tersebut diatas, maka diharapkan Bank dapat mengoptimalkan
kualitas pengelolaan risiko pembiayaan melalui proses yang memadai, kecukupan agunan yang telah
ditetapkan dan penetapan risk appetite Bank sesuai dengan kompleksitas usaha Bank.
Penyebaran pandemi COVID-19 di awal tahun 2020 telah menyebabkan terhentinya sebagian besar aktivitas
ekonomi di berbagai daerah, hal ini menjadi tantangan besar bagi debitur untuk melakukan pembayaran
kembali pembiayaan yang telah diterima karena berkurang/tidak adanya pendapatan yang diterima. Kondisi
ini tentunya akan menjadi tantangan terhadap pertumbuhan pembiayaan dan juga kualitas pembiayaan di
Bank, sehingga Bank segera melakukan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas dan mengurangi dampak
tersebut dengan:
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko pembiayaan Bank atas instrumen keuangan pada
laporan posisi keuangan.
57
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko pembiayaan Bank berdasarkan pihak lawan:
2022
Pemerintah dan Lembaga
Bank Indonesia Keuangan Korporasi Perorangan Jumlah
Giro dan Penempatan
pada Bank Indonesia 946.011.909.343 -- -- -- 946.011.909.343
Penempatan pada bank lain -- 14.252.290.633 -- -- 14.252.290.633
Investasi pada Surat Berharga 2.465.007.212.600 425.000.000.000 1.204.388.921.209 -- 4.094.396.133.809
Piutang Murabahah -- -- 745.406.531.710 585.810.374.524 1.331.216.906.234
Jumlah 3.411.019.121.943 439.252.290.633 1.949.795.452.919 585.810.374.524 6.385.877.240.019
Informasi kualitas piutang yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal
31 Desember 2022 dan 2021 adalah sebagai berikut:
2022
Belum Jatuh Tempo Jatuh Tempo
dan Tidak namun Tidak
Mengalami Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah
Giro dan Penempatan
pada Bank Indonesia 946.011.909.343 -- -- 946.011.909.343
Penempatan pada bank lain 14.252.290.633 -- -- 14.252.290.633
Investasi pada Surat Berharga 4.094.396.133.809 -- -- 4.094.396.133.809
Piutang Murabahah 1.319.505.542.411 11.658.316.876 53.046.947 1.331.216.906.234
Jumlah 6.374.165.876.196 11.658.316.876 53.046.947 6.385.877.240.019
2021
Belum Jatuh Tempo Jatuh Tempo
dan Tidak namun Tidak
Mengalami Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai Penurunan Nilai Penurunan Nilai Jumlah
Giro dan Penempatan
pada Bank Indonesia 1.138.241.781.592 -- -- 1.138.241.781.592
Penempatan pada bank lain 13.905.736.122 -- -- 13.905.736.122
Investasi pada Surat Berharga 3.091.036.151.955 -- -- 3.091.036.151.955
Piutang Murabahah 1.222.893.717.945 11.539.026.432 -- 1.234.432.744.377
Jumlah 5.466.077.387.614 11.539.026.432 -- 5.477.616.414.046
58
Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat perubahan harga
pasar antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. BCA
Syariah saat ini belum menjadi Bank Devisa, sehingga Bank belum secara langsung terkena dampak risiko
pasar, namun Bank tidak terlepas dari risiko suku bunga baik dari sisi pendanaan maupun penyaluran
pembiayaan.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan. Likuiditas Bank
dipengaruhi oleh struktur dana, likuiditas aset dan komitmen pembiayaan kepada debitur.
Tujuan dari manajemen likuiditas adalah memelihara posisi aset likuid secara optimal dan Bank dapat
memenuhi seluruh kewajiban kontraktual dan ketentuan kewajiban keuangan, termasuk saat kondisi Bank
sedang kritis. Untuk memenuhi kewajiban Bank kepada para nasabah dan counterparties serta menyediakan
kebutuhan likuiditas untuk transaksi operasionalnya, maka Bank saat ini sedang melakukan pemeliharaan
dalam posisi secondary reserves pada Fasilitas Bank Indonesia Syariah.
Analisis jatuh tempo aset, liabilitas dan dana syirkah temporer menurut kelompok jatuh temponya
berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 sampai dengan
tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
59
Liabilitas
Liabilitas Segera 187.595 187.595 -- -- -- --
Simpanan dari Nasabah
Giro 2.103.955 -- 2.103.955 -- -- -- --
Tabungan 760.343 -- 760.343 -- -- -- --
Simpanan dari Bank Lain 5.888 -- 5.888 -- -- -- --
Liabilitas Lain-lain 41.971 41.971 -- -- -- -- --
Sub Jumlah 3.099.752 41.971 3.057.781 -- -- -- --
60
2021
Tidak Mempunyai Sampai Sampai Sampai Sampai
Nilai Tercatat Kontrak Jatuh dengan dengan dengan dengan Lebih dari
Tempo 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
Rp 000.000 Rp 000.000 Rp 000.000 Rp 000.000 Rp 000.000 Rp 000.000 Rp 000.000
Aset
Kas 4.879 -- 4.879 -- -- -- --
Giro pada Bank Indonesia 264.842 -- 264.842 -- -- -- --
Penempatan pada Bank
Indonesia 873.400 -- 873.400 -- -- -- --
Giro pada Bank Lain 14.046 -- 14.046 -- -- -- --
Investasi pada Surat Berharga 3.103.533 -- 3.053.533 -- -- -- 50.000
Piutang Murabahah 1.252.608 -- 403 2.070 15.274 22.041 1.212.820
Piutang Ijarah 246 -- -- 246 -- -- --
Piutang Qardh 17.280 -- 5 16.450 58 254 513
Pembiayaan Mudharabah 565.842 -- 5.505 30.227 13.676 9.616 506.818
Pembiayaan Musyarakah 3.997.403 -- 253.108 1.051.500 933.559 429.409 1.329.827
Ijarah 415.080 -- 2 12 3.373 1.617 410.076
Aset Lain-lain 400.175 267.182 130.296 36 550 206 1.905
Jumlah 10.909.334 267.182 4.600.019 1.100.541 966.490 463.143 3.511.959
Pendapatan Ditangguhkan --
Penyisihan Penghapusan (266.996)
Jumlah 10.642.338
Liabilitas
Liabilitas Segera 59.088 -- 59.088 -- -- -- --
Simpanan dari Nasabah
Giro 1.209.526 -- 1.209.526 -- -- -- --
Tabungan 574.947 -- 574.947 -- -- -- --
Simpanan dari Bank Lain 6.048 -- 6.048 -- -- -- --
Liabilitas Lain-lain 38.390 38.390 -- -- -- -- --
Sub Jumlah 1.887.999 38.390 1.849.609 -- -- -- --
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang memadai,
kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional Bank.
Untuk meminimalkan risiko operasionalnya Bank telah memiliki beberapa kebijakan, antara lain yaitu:
a. Kebijakan Manajemen Risiko Operasional
b. Pedoman Standarisasi Wewenang Kantor Cabang dan Sentra Operasi
c. Ketentuan Limit Fiat Bayar, Override dan Otorisasi Transaksi di Aplikasi Pembiayaan.
d. Manual Produk Dana
e. Manual Kerja CSO
f. Manual Kerja Teller
g. Dan manual kerja lainnya
Mekanisme pengendalian dilakukan dengan memasukkan tahapan control ke dalam setiap transaksi yang
semuanya tercantum dalam manual kerja Bank. Bank juga memiliki Satuan Audit Internal (SAI) untuk
melakukan pemeriksaan secara periodik terhadap kepatuhan karyawannya atas prosedur kerja yang telah
ditetapkan.
61
426 Laporan Tahunan 2022 PT Bank BCA Syariah
PT BANK BCA SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 Desember 2022 dan 2021
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk prinsip-prinsip syariah. Dalam menjalankan
kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk kepada peraturan yang
diterbitkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Dewan Syariah Nasional-MUI.
Ketidakmampuan Bank syariah untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait
dengan kegiatan usaha perbankan dapat berdampak terhadap kelangsungan usahanya.
Bank saat ini telah memiliki kebijakan mengenai pengelolaan risiko kepatuhan, yaitu:
a. Kebijakan Kepatuhan
b. Pedoman Penerapan Program APU dan PPT
c. Manual Good Corporate Governance
Untuk lebih meningkatkan pengetahuan mengenai ketentuan yang berlaku, maka Bank telah melakukan
beberapa sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai:
a. Penerapan Program APU dan PPT
b. Pengelompokan nasabah berdasarkan Risk Based Approach (RBA)
c. Pengkinian data nasabah
d. Kewajiban pelaporan kepada pihak eksternal
e. Database teroris yang diterima dari PBB setiap 6 (enam) bulan sekali
Risiko Lainnya
Risiko lainnya yang dimaksud disini adalah risiko stratejik, risiko hukum dan risiko reputasi yang harus
dikelola oleh Bank dan untuk saat ini ketiga risiko tersebut belum berpengaruh secara signifikan terhadap
kondisi Bank, namun demikian untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya ketiga risiko tersebut, Bank
telah memiliki kebijakan mengenai pengelolaan risiko stratejik, risiko hukum dan risiko reputasi.
Beban premi penjaminan Pemerintah selama tahun 2022 dan 2021 masing-masing sebesar
Rp 16.418.479.322 dan Rp 13.210.194.097 dicatat pada beban usaha lainnya. Berdasarkan Undang-Undang
No.24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Republik Indonesia No.3 tanggal 13 Oktober
2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum
berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi
kriteria tertentu yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008
tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan,
maka pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2022, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan
sampai dengan Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank.
62
Dalam menjalankan kegiatan normal usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi dengan pihak berelasi
karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah
dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2022 dan
2021, adalah sebagai berikut:
63
35 INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel di bawah ini adalah perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang
dicatat di laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021.
Pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk
dijual adalah berdasarkan harga pasar yang dikeluarkan oleh pricing provider (PT Bareksa Portal Investasi).
Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasian efek yang
memiliki karakteristik serupa.
Tabel diatas ini menganalisis intrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode
penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
• Tingkat 1: Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
• Tingkat 2: Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat
diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara
tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga); dan
• Tingkat 3: Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi
(informasi yang tidak dapat diobservasi).
64
36.a. Pada tanggal 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.21/POJK.03/2014 tanggal
19 November 2014 yang mencabut peraturan sebelumnya. Rasio KPMM tersebut adalah sebagai
berikut:
36.b. Jumlah piutang, pembiayaan dan pinjaman yang diberikan yang telah direstrukturisasi oleh Bank sampai
dengan tanggal 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021 yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan masing-masing adalah sebesar Rp 969.254.507.659 dan Rp 1.108.416.655.290. Jumlah
pembiayaan yang direstrukturisasi akibat Covid-19 berdasarkan Peraturan OJK No.11/POJK.03/2020
sampai 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing senilai Rp 836.172.317.185 dan
Rp 905.267.656.397.
Berdasarkan Surat Dewan Pengawas Syariah (DPS) kepada Direktur Utama Bank No.002/MO/DPS/2023
tanggal 17 Januari 2023 Dewan Pengawas Syariah (DPS) PT Bank BCA Syariah menyatakan bahwa secara
umum aspek syariah dalam operasional dan produk PT Bank BCA Syariah telah mengikuti fatwa dan
ketentuan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun
berjalan diungkapkan di bawah ini. Bank bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang
relevan, saat telah menjadi efektif.
65
Berikut ini adalah standar akuntansi keuangan, perubahan, dan interpretasi standar akuntansi keuangan yang
berlaku efektif sejak 1 Januari 2023.
Amendemen PSAK 1: “Penyajian Laporan Keuangan” tentang pengungkapan kebijakan akuntansi yang
mengubah istilah “signifikan” menjadi “material” dan memberi penjelasan mengenai kebijakan akuntansi
material”;
Amendemen PSAK 1: “Penyajian Laporan Keuangan” tentang klasifikasi liabilitas;
Amendemen PSAK 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” tentang
definisi “estimasi akuntansi” dan penjelasannya”;
Amendemen PSAK 16: “Aset Tetap” tentang hasil sebelum penggunaan yang diintensikan;
Amendemen PSAK 46: “Pajak Penghasilan” tentang Pajak Tangguhan terkait Aset dan Liabilitas yang timbul
dari Transaksi Tunggal yang diadopsi dari Amendemen IAS 12 Income Taxes tentang Deferred Tax related to
Assets and Liabilities arising from a Single Transaction; dan
Manajemen Bank bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan
disetujui untuk diterbitkan kepada Direksi pada tanggal 20 Januari 2023.
66
Kantor Pusat
Jl. Jatinegara Timur No.72
Jakarta Timur 13310
(021) 850 5030, 850 5035, 819 0072
halobcasyariah@bca.co.id
Halo BCA 1500888
www.bcasyariah.co.id