Anda di halaman 1dari 863

PENGUATAN WIRAUSAHA

Membangun DAYA TAHAN SISTEMIK


Strengthening Entrepreneurs Building Systemic Endurance

LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT 2019
TEMA

PENGUATAN
WIRAUSAHA
MEMBANGUN DAYA TAHAN
SISTEMIK
Manajemen dan seluruh insan Bank Mantap menyadari bahwa
untuk meraih keunggulan daya saing yang berkelanjutan
dibutuhkan kedayatahanan yang bersifat sistemik menuju
kesinambungan usaha (sustainability). Jiwa kewirausahaan
adalah nilai-nilai yang bersifat inovatif dan tidak pernah puas
dengan capaian saat ini melainkan terus berusaha mencari
perbaikan (continuous improvement).

Manajemen terus mendorong dan memperkuat nilai-nilai


wirausaha disegala lapisan agar melahirkan jati diri wirausaha.
Melalui penguatan wirausaha, seluruh insan Bank Mantap
mampu memberikan layanan terbaik, sehingga seluruh
pemangku kepentingan khususnya pelanggan merasa puas dan
menjadi konsumen loyal. Bentuk layanan terus dikembangkan
melalui inovasi berbasis teknologi informasi yang sejalan
dengan kebutuhan era milenial.

Kombinasi nilai-nilai inovatif yang terus dikembangkan secara


sistemik serta layanan prima diharapkan mampu tampil sebagai
keunggulan daya saing berkelanjutan.

Untuk mencapai ini maka diperlukan dukungan sumber daya


yang ekselen dan unggul sejalan dengan visi, misi, dan nilai-
nilai Bank Mantap yang telah ditetapkan.
KESINAMBUNGAN TEMA

2018
PENGUATAN BISNIS
MEMBANGUN KESEJAHTERAAN

2017
SEMAKIN MANTAP MELALUI
PERCEPATAN EKSPANSI CAKUPAN
WILAYAH

2016
MEMBANGUN BUDAYA BERBASIS
KINERJA GUNA MERAIH PERTUMBUHAN
BERKELANJUTAN

2015
TRANSFORMASI BISNIS UNTUK
NILAI BESAR

LAPORAN TAHUNAN 2019 1


DAFTAR ISI

KILAS KINERJA 2019 LAPORAN MANAJEMEN


8 Ikhtisar Kinerja Operasional 14 Laporan Dewan Komisaris

9 Ikhtisar Keuangan dan Rasio Keuangan 20 Profil Dewan Komisaris

12 Ikhtisar Saham 26 Laporan Direksi

34 Profil Direksi

40 Surat Pernyataan Dewan Komisaris Dan


Direksi

PROFIL PERUSAHAAN 76 Pengembangan Kompetensi Karyawan

44 Identitas Perusahaan
88 Komposisi Pemegang Saham

46 Riwayat Singkat Perusahaan


88 Daftar Anak Perusahaan Dan Asosiasi

47 Keterangan Perubahan Nama


89 Struktur Grup Perusahaan

48 Brand Perusahaan
90 Kronologi Pencatatan Saham

50 Visi, Misi, Dan Budaya Perusahaan


90 Kronologi Pencatatan Efek Lainnya

52 Bidang Usaha
90 Kronologi Penerbitan/Pencatatan Efek
Lainnya
54 Peta Wilayah Operasional 91 Lembaga Dan Profesi Penunjang
Perusahaan
56 Nama Dan Alamat Entitas Anak Dan/
Atau Kantor Cabang 92 Penghargaan Dan Sertifikasi 2018
60 Inovasi Outlet Dan Atm 94 Peristiwa Penting 2018
61 Struktur Organisasi 100 Pendidikan Dan/Atau Pelatihan Dewan
Komisaris, Direksi, Komite-Komite,
62 Profil Pejabat Eksekutif
Sekretaris Perusahaan, Dan Unit Audit
72 Profil Karyawan Internal

2 2019 ANNUAL REPORT


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS
92 Sumber Daya Manusia 150 Pencapaian Program Kerja Diluar Rkap
2019
94 Dasar Kebijakan Pengelolaan Sdm
152 Peningkatan Kualitas Sdm Divisi
96 Strategi Pengelolaan Sdm Teknologi Informasi
100 Realisasi Pengembangan Di Bidang 154 Realisasi Anggaran
Sdm
102 Komposisi Sumber Daya Manusia ANALISIS DAN PEMBAHASAN
104 Rekrutmen Karyawan Dan Tingkat
MANAJEMEN
Perputaran Pegawai
106 Kegiatan Pengelolaan Sdm Yang
Berintegritas Dan Profesional 158 Tinjauan Umum

108 Pengelolaan SDM 160 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha

110 Pengembangan Kompetensi Karyawan 162 Kinerja Keuangan

112 Evaluasi Pengembangan Sdm 164 Laporan Posisi Keuangan

114 Remunerasi 166 Kemampuan Membayar Utang Dan


Kolektabilitas Piutang
116 Program Kesejahteraan Karyawan
168 Struktur Modal
118 Penghargaan Karyawan
170 Ikatan Material Untuk Investasi Barang
120 Tingkat Kepuasan Karyawan Modal

122 Tingkat Keterikatan Karyawan 172 Ikatan Investasi Barang Modal

124 Pensiun Dini 174 Perbandingan Antara Target Pada Awal


Tahun Buku Dan Realisasinya
126 Kesetaraan Gender Dan Persamaan Hak
176 Informasi Dan Fakta Material Yang
128 Knowledge Management System Terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
130 Implementasi Knowledge Management
178 Prospek Usaha
132 Corporate University
180 Aspek Pemasaran
134 Learning Council, Learning Committee
Dan Learning Technologist Policy 182 Kebijakan Dividen

136 Teknologi Informasi 184 Program Kepemilikan Saham Oleh


Karyawan Dan/Atau Manajemen (Esop/
138 Struktur Organisasi Divisi IT Msop)
140 Fungsi Divisi Teknologi Informasi 186 Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
142 Tugas Dan Tanggungjawab Divisi IT
188 Informasi Transaksi Material Yang
144 Peran Dan Fungsi Unit Kerja Divisi Mengandung Benturan Kepentingan
Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
146 Tata Kelola Teknologi Informasi

148 Pencapaian Program Kerja Berdasarkan 190 Perubahan Peraturan Perundang-


Undangan Dan Dampaknya Terhadap
Rkap 2019
Kinerja Perusahaan
192 Perubahan Kebijakan Akuntansi, Alasan
Dan Dampaknya Terhadap Laporan
Keuangan Perseroan
LAPORAN TAHUNAN 2019 3
194 Informasi Kelangsungan Usaha
4 2019 ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2019 5
01 2019
KILAS KINERJA 2019
8 Ikhtisar Kinerja Operasional

9 Ikhtisar Keuangan dan Rasio Keuangan

12 Ikhtisar Saham
IKHTISAR KEUANGAN

IKHTISAR KINERJA OPERATIONAL

PERTUMBUHAN
KREDIT PADA TAHUN
2019 MENCAPAI

30,62% DANA PIHAK KETIGA


MENINGKAT
SEBESAR
Rp19,86triliun
atau
LABA TAHUN
BERJALAN 30,17% dibandingkan
2018
MENINGKAT SEBESAR
Rp456,21miliar
atau
MENINGKAT NPL
36,81% 2018 dibandingkan
GROSS
0,63%
DARI di tahun 2018
menjadi

TOTAL ASET TUMBUH


SEBESAR
0,68% di tahun
2019

Rp29,95triliun
atau

28,68% PENURUNAN NPL


dibandingkan 2018 NETT
DARI
0,20%
di tahun 2018
menjadi

TOTAL EKUITAS
TUMBUH
0,12% di tahun
2019

SEBESAR
Rp2,57miliar
atau

15,26% 2018 dibandingkan

8 2019 ANNUAL REPORT


IKHTISAR KEUANGAN DAN RASIO KEUANGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Uraian 2019 2018 2017 2016 2015
Aset
Kas 80.011 67.830 53.256 41.024 28.032
Giro pada Bank Indonesia 797.664 611.823 759.367 366.937 133.051
Giro pada Bank Lain 10.472 17.628 7.606 23.061 4.601
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 2.399.736 2.924.004 1.160.783 1.165.311 636.486
Efek-efek 1.242.912 982.231 713.384 471.549 102.578
Tagihan atas Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 1.591.515 383.997 137.305 171.724 -
Kredit yang diberikan (neto) 20.107.631 15.393.841 10.444.408 4.929.207 1.571.288
Cadangan kerugian penurunan nilai (208.680) (132.127) (62.078) (21.288) (14.105)
Biaya dibayar di muka 77.196 64.750 76.725 45.313 24.797
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan 372.368 292.155 227.527 132.923 47.834
Aset Pajak Tangguhan 14.182 10.985 - - 438
Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi
amortisasi 39.369 24.678 4.229 3.621 1.996
Aset lain-lain - Neto 217.902 170.011 103.112 61.888 26.989
Total Aset 26.950.958 20.943.933 13.687.703 7.412.558 2.578.090
Liabilitas
Liabilitas segera 373.434 207.540 106.724 33.843 1.894
Simpanan nasabah 19.864.301 15.259.774 9.732.375 5.651.792 1.832.504
Simpanan dari bank lain 726.710 393.568 196.650 153.210 11.659
Utang pajak 61.117 76.084 37.162 4.937 3.970
Surat berharga yang diterbitkan 2.991.379 1.995.379 1.993.073 348.802 -
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - 491.330 - - -
Liabilitas Pajak Tangguhan - - 10.815 7.977 -
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 47.526 23.599 13.289 9.890 6.812
Liabilitas Lain-lain 211.918 176.168 89.976 31.557 22.277
Total Liabiitas 24.276.385 18.623.443 12.180.065 6.242.008 1.879.116
Ekuitas
Modal Saham 751.307 681.061 624.500 500.000 500.000
Tambahan Modal Disetor 920.039 493.082 349.643 74.000 74.000
Dana Setoran Modal - 497.204 200.000
Keuntungan (kerugian) neto yang belum direalisasi
dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek-efek
yang tersedia untuk dijual - setelah pajak 6.083 (717) - - -
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja -
setelah pajak (11.889) (3.005) (1.903) (2.765) (2.240)
Saldo Laba 1.009.032 652.865 335.398 177.884 127.214
Total Ekuitas 2.674.573 2.320.490 1.507.638 749.119 698.974

LAPORAN TAHUNAN 2019 9


IKHTISAR KEUANGAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Uraian 2019 2018 2017 2016 2015
Pendapatan Bunga Neto 1.293.420 1.059.023 600.319 292.533 162.748
Laba Operasional 615.346 453.624 219.952 72.207 34.709
Laba Sebelum Beban Pajak 620.833 452.057 218.806 71.489 33.895
Laba Tahun Berjalan 456.208 333.471 160.047 50.670 24.399
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 454.124 331.653 160.909 50.145 23.934
Laba per Saham Dasar (nilai penuh) 303.61 243.92 128.14 50.67 24.40

LAPORAN ARUS KAS


(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Uraian 2019 2018 2017 2016 2015
Kas neto yang diperoleh dari/(digunakan untuk)
aktivitas operasi (785.851) 1.814.193 (1.404.068) 574.355 127.539
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (440.829) (415.119) (340.268) (479.251) (27.759)
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 893.279 481.199 1.839.277 748.796 -
Kenaikan / (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas (333.401) 1.880.273 94.941 843.900 99.780
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 3.621.285 1.741.012 1.646.071 802.171 702.391
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 3.287.884 3.621.285 1.741.012 1.646.071 802.171

RASIO KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Uraian 2019 2018 2017 2016 2015
I. Permodalan
1. CAR 21,75% 24,31% 22,32% 31,48% 42,35%
2. Aktiva Tetap terhadap Modal 21,70% 18,35% 20,36% 15,44% 11,12%
II. Aktiva Produktif
1. Aktiva Produktif Bermasalah 0,59% 0,56% 0,59% 0,34% 0,57%
2. NPL - Gross 0,68% 0,63% 0,65% 0,43% 0,81%
3. NPL - Net 0,23% 0,21% 0,25% 0,12% 0,07%
4. PPA terhadap Aktiva Produktif 0,90% 0,75% 0,53% 0,34% 0,62%
5. Pemenuhan PPA 75,32% 68,14% 46,72% 31,57% 44,60%
III. Rentabilitas
1. ROA 2,62% 2,64% 2,02% 1,62% 1,66%
2. ROE 19,29% 20,47% 13,35% 6,96% 4,74%
3. NIM 6,04% 6,92% 6,61% 7,64% 9,51%
4. BOPO 79,84% 80,00% 84,87% 88,07% 87,42%
IV. Likuiditas
1. LDR/LFR 92,82% 91,67% 93,06% 87,21% 86,52%
V. Kepatuhan (Compliance)
1.a. Persentase Pelanggaran BMPK
a.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
a.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
1.b. Persentase Pelampauan BMPK
b.1. Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
b.2. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
2. GWM Rupiah 6,05% 6,51% 6,55% 6,56% 8,08%
3. PDN 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

10 2019 ANNUAL REPORT


ASET EKUITAS
(dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)

26.950.958 2.674.573

2.320.490
20.943.933

1.507.638
13.687.703

749.119
7.412.558 698.974

2.578.090

2019 2018 2017 2016 2015 2019 2018 2017 2016 2015

PENDAPATAN BUNGA (NETO) LABA OPERASIONAL


(dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)
1.293.420
615.346

1.059.023

453.624

600.319

219.952

292.533
162.748 72.207
34.709

2019 2018 2017 2016 2015 2019 2018 2017 2016 2015
Laba Tahun Berjalan 456.208 333.471 160.047 50.670 24.399

LABA TAHUN BERJALAN NPL - GROSS


(dalam jutaan Rupiah) (dalam jutaan Rupiah)

620.833
456.208

452.057
333.471

218.806 160.047

71.489
50.670
33.895 24.399

2019 2018 2017 2016 2015 2019 2018 2017 2016 2015

LAPORAN TAHUNAN 2019 11


02 2019
LAPORAN MANAJEMEN
14 Laporan Dewan Komisaris

20 Profil Dewan Komisaris

26 Laporan Direksi

34 Profil Direksi

40 Surat Pernyataan Dewan Komisaris Dan


Direksi
LAPORAN MANAJEMEN

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

“ Fungsi pengawasan dan pemberian nasehat kepada Direksi oleh


Dewan Komisaris telah dilaksanakan dengan baik dan berjalan efektif.
Hal ini berdampak pada kinerja operasional, keuangan, dan tata kelola.
Bank Mantap mampu meraih pencapaian kinerja keuangan yang
tercermin dari ukuran asset, kredit yang disalurkan maupun
pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Selain itu pencapaian tata
kelola, dari ukuran asesmen tata kelola, manajemen risiko, internal
control, dan kinerja kepatuhan. Kesemuanya berdampak pada
kedayatahanan dan reputasi Bank Mantap.

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, yang kami hormati.
Dewan Komisaris telah menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat kepada kepada Direksi dengan penuh tanggung
jawab, sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam menjalankan
tugasnya, Dewan Komisaris memastikan bahwa dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Bank telah mengacu kepada
rencana bisnis yang telah ditetapkan, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Dewan Komisaris senantiasa berupaya untuk memastikan bahwa Bank telah dikelola secara profesional, sesuai dengan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam menjalankan perannya, Dewan Komisaris senantiasa
menjaga obyektivitas dan independensi. Oleh karena itu, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
operasional Bank, kecuali hal-hal yang diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
Dewan Komisaris memiliki komite-komite yang telah menjalankan tugas dengan efektif, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi
dan Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko. Tugas dan wewenang komite-komite penunjang Dewan Komisaris telah didefinisikan
dengan jelas, sehingga dapat berperan secara efektif dalam membantu Dewan Komisaris.
Dalam laporan ini, Dewan Komisaris melaporkan penilaian kinerja Direksi, pandangan atas prospek usaha yang disusun oleh
Direksi, penerapan penilaian atas komite-komite penunjang Dewan Komisaris, dan perubahan komposisi Dewan Komisaris.

PENILAIAN ATAS ANALISIS KINERJA BANK


Kinerja Bank dipengaruhi oleh berbagai faktor, khususnya kondisi perekonomian makro. Direksi telah mampu menjalankan
bisnis Bank dengan sangat baik dengan mengantisipasi berbagai isu yang terjadi pada kondisi perekonomian makro.

14 2019 ANNUAL REPORT


TINJAUAN MAKRO EKONOMI
Atas kinerja Bank yang sangat memuaskan, Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kinerja
Direksi yang telah mampu menghadapi tantangan perekonomian di tahun 2019. Di dalam laporannya, BI menyampaikan bahwa
permodalan industri perbankan tetap kuat sebagaimana tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)
perbankan yang berada di atas persyaratan minimum. Rasio CAR perbankan posisi Triwulan III 2019 tercatat sebesar 23,19%,
lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (22,53%) maupun triwulan yang sama tahun sebelumnya (22,85%). Ketahanan
permodalan yang terjaga tersebut selain sebagai penyangga/ bantalan untuk menyerap kerugian yang mungkin timbul, juga
berfungsi sebagai sumber dana untuk membiayai kegiatan usaha perbankan. Pada Triwulan III 2019, kredit industri perbankan
tumbuh sebesar 7,89% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 9,92% (yoy). Selama periode laporan, Kredit Modal
Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK) masing-masing tumbuh sebesar 5,94% (yoy), 12,84% (yoy) dan 6,82%
(yoy). Terjadi perlambatan pada pada seluruh jenis kredit dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,22% (yoy), 13,85%
(yoy) dan 7,64% (yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terjadi sejalan engan melambatnya pertumbuhan ekonomi
global dan domestik.
Dari sisi risiko kredit, rasio Non Performing Loan (NPL) gross mengalami sedikit peningkatan yakni dari 2,51% pada Triwulan II
2019 menjadi sebesar 2,66%, namun tercatat stabil dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (2,66%) (Grafik 2.46).
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan risiko kredit terjadi pada KI dan KMK. Rasio NPL gross KI dan KMK pada Triwulan III
2019 masing-masing sebesar 2,56% dan 3,25%, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni sebesar 2,16% dan
3,12%. Sementara itu rasio NPL gross KK tercatat sebesar 1,75% sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya (1,77%).
Dilihat dari sektor ekonomi, peningkatan NPL gross terjadi pada sektor Industri, Perdagangan, Pertanian, Pengangkutan, Listrik
dan Pengangkutan. Di sisi lain penurunan NPL gross terjadi di sektor Pertambangan, Konstruksi, Jasa Sosial, dan Lain-Lain. Sektor
Perdagangan masih merupakan sektor penyumbang risiko kredit tertinggi bagi industry dengan pangsa NPL mencapai 30,80%.
Komitmen Pemerintah untuk terus memperkuat daya saing dan iklim usaha juga mendukung prospek pemulihan ekonomi
tersebut.

KINERJA OPERASIONAL DAN KEUANGAN


Dalam menghadapi kondisi perekonomian yang masih belum sesuai yang diharapkan hingga berdampak pada kondisi industri
perbankan di 2019, Direksi mampu mengambil berbagai inisiatif strategis dalam rangka meningkatkan kinerja operasional Bank.
Pada tahun 2019, Direksi telah melaksanakan nasehat Dewan Komisaris yaitu fokus pada:
1) Memberikan perhatian khusus pada kualitas kredit,
2) Menjaga likuiditas dalam level yang sehat,
3) Pertumbuhan kredit dan
4) Peningkatan fee based income. Di tengah tren NPL perbankan nasional yang mengalami peningkatan pada tahun 2019,
Bank Mantap mampu menjaga NPL tetap di bawah 1% yaitu sebesar 0,68%, angka tersebut di bawah angka NPL industri
yaitu sebesar 2,14%. Pada tahun 2019, Bank Mantap dalam kondisi yang likuid tercermin dari rasio LDR sebesar 102,28%
di atas industri yang mencatat LDR sebesar 93,96%. Bank Mantap juga mampu membukukan NIM sebesar 6,04% di atas
industri sebesar 4,9%, demikian pula dengan ROA yang mampu mencapai 2,62% di atas industri sebesar 2,48%.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap membukukan kredit yang diberikan sebesar Rp20,32triliun, meningkat sebesar
Rp 4,79 triliun atau 30,85% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018. Pertumbuhan kredit yang cukup signifikan
pada tahun 2019 tersebut terutama didorong oleh tumbuhnya jenis kredit investasi sebesar Rp 4,5 triliun atau 38,68%, dari
posisi tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 11,63 triliun menjadi sebesar Rp 16,13 triliun pada tanggal 31 Desember 2019.
Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Mantap mengalami peningkatan sebesar Rp4,61 triliun atau 30,20%
dari Rp15,26 triliun di 2018 menjadi Rp19,87 triliun di tahun 2019. Per 31 Desember 2019, total aset Bank meningkat menjadi
Rp26,95 triliun dari Rp20,95 triliun per 31 Desember 2018. Peningkatan total aset tersebut mencapai Rp6 triliun atau sebesar
28,63%.
Sedangkan untuk fee based income, Bank telah berhasil meningkatkan fee based income secara signifikan. Peningkatan fee
based income di 2019 yang berhasil dihimpun Bank sebesar 22,30% dari Rp222,98 miliar di 2018 menjadi Rp272,72 miliar di
2019.
Peningkatan kinerja operasional tersebut telah berdampak pada peningkatan yang cukup signifikan pada Laba Bersih. Sampai
dengan akhir tahun 2018, laba bersih Bank Mantap tumbuh mencapai 126,90% yang dipicu oleh pertumbuhan pendapatan
operasional lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan beban operasionalnya.

LAPORAN TAHUNAN 2019 15


LAPORAN MANAJEMEN

TINGKAT KESEHATAN BANK


Tingkat kesehatan Bank mencerminkan hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank yang dapat
dilihat dari peringkat akhir hasil penilaian berdasarkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. POJK Nomor 4/POJK.03/2016
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Tingkat kesehatan bank diukur dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk
based bank rating) yang mencakup 4 (empat) faktor sebagai berikut. 1. Profil Risiko 2. Good Corporate Governance 3. Rentabilitas
(Earnings) 4. Permodalan (Capital).
Hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank (Risk Based Bank Rating) posisi Desember 2019 terhadap tingkat kesehatan
Bank memiliki peringkat “2”. Peringkat Komposit 2 (PIK-2), mencerminkan kondisi Bank yang secara umum SEHAT
sehingga mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal
lainnya.
Selain pengawasan pada pencapaian kinerja bisnis, Dewan Komisaris juga menjalankan fungsi pengawasan dan
pemberian nasehat pada proses bisnis. Proses bisnis yang baik akan mendorong kinerja bisnis yang baik pula. Dewan
Komisaris fokus terhadap implementasi good corporate governance yang menjadi dasar efektifnya proses bisnis yang
dijalankan.

PENGAWASAN TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PERSEROAN


Selama tahun 2019 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggungjawabnya dalam rangka
melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perseroan yang ditetapkan
peraturan perundang undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan serta Rencana Kerja yang ditetapkan pada
awal tahun. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris menerbitkan rekomendasi kepada Direksi bila ada hal-
hal yang perlu diingatkan agar Direksi berhati-hati mengambil keputusan yang mengandung risiko dan berupaya
memitigasi risiko yang mungkin terjadi. Setiap laporan yang diterima oleh Dewan Komisaris diberikan komentar
dengan menerbitkan surat kepada Direksi. Selama tahun 2019, Dewan Komisaris Bank Mantap telah menerbitkan 12
(dua belas) surat rekomendasi.

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE


Dewan Komisaris sangat menyadari bahwa implementasi good corporate governance (GCG) merupakan suatu syarat
kunci dalam mencapai kinerja perusahaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu implementasi good corporate governance
menjadi perhatian utama bagi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat kepada
Direksi.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah menerapkan GCG dengan efektif dan konsisten di 2019. GCG
merupakan mekanisme yang mengatur hubungan Bank dengan para pemangku kepentingan secara transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, independen dan adil. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah merasakan manfaat yang
signifikan dari implementasi GCG yang telah dilakukan.
Dalam rangka evaluasi penerapan GCG, Bank melaksanakan GCG Assessment yang dilaksanakan secara periodik dan
konsisten setiap tahun yang terdiri dari Self Assessment sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Third Party
Assessment. Dasar pelaksanaan self assessment adalah Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/ SEOJK.03/2017
tentang Penerapan tata kelola bagi Bank Umum. Hasil pelaksanaan self assessment di tahun 2019 menunjukkan nilai
komposit 2 (dua) yang mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang
secara umum BAIK.
Bank memperoleh predikat “Sangat Terpercaya“ (Most Trusted) pada pelaksanaan CGPI dengan skor mencapai 85.80,
meningkat dari periode sebelumnya “Terpercaya” (Trusted), 84.74.

MANAJEMEN RISIKO
Untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis perbankan yang dinamis, maka Bank menerapkan
manajemen risiko sebagai konsep strategis. Pendekatan yang dilakukan dalam mendukung penerapan manajemen risiko yang
efektif adalah dengan melakukan pendekatan komprehensif untuk mengelola risiko-risiko Bank secara menyeluruh, meningkatkan
kinerja dalam mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman dan memaksimalkan peluang tanpa mengabaikan prinsip-
prinsip manajemen risiko.

16 2019 ANNUAL REPORT


Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko diantaranya melalui;
1. Menyetujui kebijakan Manajemen Risiko termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan
tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance);
2. Mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi Manajemen Risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau
dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank
secara signifikan;
3. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen
Risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi telah mengelola aktivitas dan risiko-risiko
Bank secara efektif.
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan antara lain melalui persetujuan dan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko yang
disusun oleh Direksi. Secara berkala Dewan Komisaris melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui forum
Rapat Direksi dan Komisaris, maupun dalam rapat Komite Pemantau Risiko. Sedangkan Pengawasan aktif Direksi dilaksanakan
antara lain dengan penyusunan, persetujuan, dan implementasi serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko,
baik yang dilakukan melalui forum Rapat Direksi, maupun rapat dengan komite di bawah Direksi seperti Komite Manajemen
Risiko dan ALCO.
Terdapat 8 (delapan) risiko yang dikelola Bank yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko
operasional, risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan. Menurut pendapat Dewan Komisaris, kedelapan risiko
tersebut telah dikelola dengan baik. Berdasarkan hasil laporan terakhir atas penilaian sendiri (self assessment), profil
risiko Bank Mantap posisi 31 Desember 2019 menunjukkan peringkat risiko “2”. Penilaian tersebut mencerminkan bahwa
risiko-risiko yang dihadapi Bank Mandiri Taspen secara individu dikelola dengan baik sehingga dapat mendukung
pengembangan bisnis lebih lanjut.
Sedangkan untuk penilaian profil risiko terintegrasi, meliputi 10 (sepuluh) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Transaksi
Intra Grup dan Risiko Asuransi. Penilaian Profil Risiko Terintegrasi dilakukan Semesteran. Berdasarkan hasil laporan
terakhir secara penilaian sendiri (self assessment), peringkat risiko “2” yang berarti bahwa risiko terintegrasi telah
dikelolan dengan baik.

PENERAPAN WHISTLEBLOWING SYSTEM


Sejak awal pengembangannya, Dewan Komisaris sangat peduli terhadap penerapan Whistleblowing System (WBS). Peran
Dewan Komisaris dalam pengembangan WBS adalah melakukan arahan dalam penyusunan standar prosedur dan sistem yang
digunakan. Dalam penerapannya, peran Dewan Komisaris adalah sebagai Pengarah dalam Tim Pengelola Whistleblowing System
yang memiliki peran sebagai Pengawas.
Menurut pandangan Dewan Komisaris, penerapan WBS di Bank Mantap telah berjalan dengan baik. Namun demikian, Dewan
Komisaris memberikan arahan agar kedepannya penerapan WBS lebih ditingkatkan lagi efektivitasnya.

PANDANGAN ATAS PROSPEK YANG TELAH DISUSUN OLEH DIREKSI


Dewan Komisaris memberikan tanggapan positif atas prospek usaha yang telah disusun oleh Direksi. Prospek usaha telah
disusun berdasarkan asumsi yang tepat dan realistis. Meskipun pertumbuhan ekonomi global dan nasional masih belum
sepenuhnya pulih, Dewan Komisaris dan Direksi tetap optimis bahwa perekonomian akan tetap terjaga stabil. Terjaganya
pertumbuhan ekonomi di 2019 akan menjadi dasar pertumbuhan ekonomi di 2020. Begitu pula dengan sentiment positif
pada industri perbankan di 2019 diharapkan akan berlanjut di 2020. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh
5,14% tahun 2020, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2019 yang kami estimasi mencapai 5,06%. Hal ini
ditopang oleh pertumbuhan belanja rumah tangga dan investasi sektor swasta yang lebih baik, serta belanja pemerintah
yang semakin efektif.
Melihat peluang yang ada di industri perbankan dan kekuatan yang dimiliki, Bank Mantap optimis bahwa prospek perusahaan
di masa yang akan datang akan sangat baik. Hal ini didukung oleh masih adanya peluang besar yang masih terbuka pada
segmen funding dana masyarakat, segmen pembiayaan kredit mikro, UMKM, pra pensiun dan pensiunan di Indonesia yang
masih memiliki potensi pasar yang besar. Disamping itu, segmen pembiayaan kredit pensiunan yang tidak begitu terpengaruh
oleh dampak lesunya ekonomi, sangat signifikan mempengaruhi prospek Bank ke depan. Faktor kunci keberhasilan prospek
usaha lainnya adalah kemampuan Bank dalam memberikan layanan perbankan hingga ke berbagai pelosok daerah melalui
pemanfaatan jaringan yang dimiliki induk perusahaan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 17


LAPORAN MANAJEMEN

Melihat Prospek usaha tersebut, Bank Mantap berupaya untuk memanfaatkan peluang yang ada melalui strategi dan rencana
kerja tahun 2020 yang diuraikan sebagai berikut. Hal ini juga didukung kekuatan yang dimiliki Bank yaitu:
1. Bank Mandiri Taspen memiliki induk perusahaan dengan masing-masing yang berfungsi untuk mengembangkan bisnis Bank
Mandiri Taspen yaitu:
a. Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia yang memiliki expertise dalam pengelolaan Bank.
b. PT. Taspen memilki akses kepada captive market pensiunan dan expertise sehingga dapat menambah database calon
debitur pensiunan.
c. Dukungan pendanaan dari grup Pemegang Saham.
2. Kerjasama dengan PT. ASABRI yang merupakan BUMN pengelola asuransi dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit
TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dan POLRI.
3. Risiko pembiayaan kredit segmen pensiunan relatif lebih rendah, karena sumber utama pembayaran angsuran kredit adalah
dari manfaat pensiun debitur yang dipotong secara langsung.
4. Budaya kerja perusahaan yang kuat.
5. Branding yang mencerminkan keunggulan masingmasing induk dan founder perusahaan.
6. Mengutamakan SDM berasal dari wilayah setempat, sehingga penguasaan wilayah lebih optimal.

PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS DAN DASAR PENILAIANNYA


Dewan Komisaris memiliki 3 (tiga) organ pendukung dalam rangka dukungan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. Organ
pendukung Dewan Komisaris adalah Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko.
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan,
sistem pengendalian internal (internal control system), efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal, efektivitas
pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2019,
Komite Audit telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Komite Audit telah melaksanakan Rapat Komite
Audit sebanyak 12 (dua belas) kali dan menjalankan tugasnya yang antara lain meliputi:
1. Evaluasi Laporan Rencana dan Realisasi Kinerja Bank.
2. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan unit terkait.
3. Mengadakan Rapat dan membuat laporan rekomendasi.
4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP).
5. Evaluasi Laporan Hasil Audit Semesteran dan Rencana Audit Tahunan Internal Audit.
6. Evaluasi atau penilaian dari Komite Audit atas penggunaan jasa yang telah diberikan oleh Akuntan Publik (AP) dan Kantor
Akuntan Publik (KAP).
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi
dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan nominasi dan remunerasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Komite
Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 7 (tujuh) kali dan menjalankan
tugasnya yang antara lain meliputi:
1. Mengadakan Rapat dan membuat laporan rekomendasi.
2. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan unit kerja terkait.
3. Penetapan Remunerasi dan Nominasi Bank.
4. Evaluasi Perubahan Struktur Organisasi satu tingkat di bawah Direksi.
Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab jawab dalam melakukan pengawasan atas penerapan manajemen
risiko Perseroan agar tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan
usaha Bank tetap dapat terkendali pada batas/limit yang dapat diterima dan menguntungkan. Sepanjang tahun 2019, Komite
Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan
Rapat Komite Pemantau Risiko sebanyak 12 (dua belas) kali dan menjalankan tugasnya yang antara lain meliputi:
1. Meminta dan mempelajari kebijakan dan peraturan internal terkait dengan manajemen risiko dan GCG yang dibuat Direksi.
2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
3. Evaluasi portfolio dan kinerja Bank.

18 2019 ANNUAL REPORT


4. Melakukan pembahasan laporan triwulan profil risiko dan Tingkat Kesehatan Bank.
Dewan Komisaris secara periodik (tahunan) melakukan penilaian atas efektivitas kinerja komite-komite di bawah Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun 2018 komite-komite telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan cukup efektif dilihat dari pencapaian Key Performance Indicator (KPI) masing-masing komite.

PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DIREKSI


Sepanjang tahun 2019 tidak terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris. Dengan demikian komposisi per 31 Desember
2019 adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan
Abdul Rachman Komisaris Utama
Agus Haryanto Komisaris
Edhi Chrystanto Komisaris Independen
Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen

Pemegang Saham memandang bahwa susunan Dewan Komisaris saat ini sangat efektif dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.

FREKUENSI DAN CARA PEMBERIAN NASIHAT KEPADA ANGGOTA DIREKSI


Tugas, kewajiban dan tanggungjawab Dewan Komisaris dalam rangka pemberian nasihat kepada anggota Direksi antara lain
dilakukan melalui rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi, serta rapat dan evaluasi bersama
komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Selama tahun 2019, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat dengan
mengundang Direksi sebayak 12 (dua belas) kali dan telah dilakukan dengan efektif.

PENUTUP
Demikian laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja dan pelaksanaan usaha Bank di tahun 2019. Dewan Komisaris
akan selalu berupaya untuk profesional dan independen dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat agar
kinerja Bank Mantap bisa selalu meningkat di masa yang akan datang.
Sekali lagi, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada segenap jajaran Direksi dan seluruh karyawan Bank Mantap,
berkat dedikasi dan kerja keras, Bank Mantap mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang mengalami tantangan.

Atas Nama Dewan Komisaris,

Abdul Rachman
Komisaris Utama

LAPORAN TAHUNAN 2019 19


LAPORAN MANAJEMEN

PROFIL DEWAN KOMISARIS

SUSUNAN
DEWAN
KOMISARIS
2019

Komisaris Utama
ABDUL RACHMAN

Komisaris
AGUS HARYANTO

Komisaris Independen
EDHI CHRYSTANTO

Komisaris Independen
SUKORIYANTO SAPUTRO

Komisaris Independen
ZUDAN ARIF FAKRULLOH

20 2019 ANNUAL REPORT


Abdul Rachman
Komisaris Utama
65 SOLO 1954
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
ĔĔ Sarjana Ekonomi/Akuntansi dari Universitas Padjajaran (1980)
ĔĔ Master Business Administration (MBA) dari Kansas State
University, USA (1989)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level V
Pengalaman Kerja : Periode Menjabat
ĔĔ Kepala Cabang Bapindo Hongkong Branch (1993-1995) ĔĔ Periode I – 15 Mei 2015 sampai dengan 19 Maret 2018
ĔĔ Kepala Cabang Bapindo Cabang Surabaya (1995-1996) ĔĔ Periode II – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021
ĔĔ Kepala Urusan Internasional Utama 1 Bapindo (1997-1999)
ĔĔ Executive Management Senior (Board Member of PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (1999-2001) Jabatan Rangkap
ĔĔ Group Head Bank Mandiri (2001-2005) Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
ĔĔ Komisaris PT Mandiri Sekuritas (2003-2004) lembaga lain.
ĔĔ Komisaris Bank Mandiri Syariah (2004-2005)
ĔĔ Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (2005-2008) Hubungan Afiliasi
ĔĔ Direktur Special Asset Management Bank Mandiri (2008-2010) Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
ĔĔ Direktur Institutional Banking Bank Mandiri (2010-2015) Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun
ĔĔ Direktur Consumer Banking Bank Mandiri (2015) dengan pemegang saham pengendali dan utama.

Dasar Hukum Pengangkatan : Kepemilikan Saham


ĔĔ Diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Mantap untuk Tidak memiliki saham di Bank Mantap
pertama kalinya sejak 15 Mei 2015 berdasarkan akta keputusan
RUPS No. 28 tahun 2015 dan telah lulus fit and proper test OJK
pada tanggal 7 Januari 2016
ĔĔ Diangkat kembali sejak 19 Maret 2018 berdasarkan akta
keputusan RUPS No. 41 tahun 2018

LAPORAN TAHUNAN 2019 21


LAPORAN MANAJEMEN

AGUS HARYANTO
Komisaris
68 SOLO 1951
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
ĔĔ Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (1982)
ĔĔ Magister Mathematical Economics dari University of Colorado
at Boulder (1991)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level I Komisaris, LSPP yang
diadakan di Jakarta
Pengalaman Kerja : Periode Menjabat :
ĔĔ Kasubdit Administrasi Kas Negara pada Direktorat ĔĔ Periode I – 15 Mei 2015 sampai dengan 19 Maret 2018
Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Anggaran Departemen ĔĔ Periode II – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021
Keuangan (1991-1992)
ĔĔ Kepala Biro Analisa Moneter, Badan Analisa Keuangan dan
Moneter Departemen Keuangan (1992-1993) Jabatan Rangkap :
ĔĔ Kepala Biro Hukum dan Humas, Sekretariat Jenderal Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
Departemen Keuangan (1993-1998) lembaga lain
ĔĔ Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan (1998-2000),
Komisaris PT Bank BNI (Persero) Tbk. (1999-2004) Hubungan Afiliasi :
ĔĔ Inspektur Jenderal Departemen Keuangan (2000-2002) Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
ĔĔ Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan (2002-2004) Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
ĔĔ Executive Director untuk Indonesia, New Zealand, Fiji, Samoa, pemegang saham pengendali dan utama
Tonga dan Kyrgyz pada Asia Development Bank, Manila
Kepemilikan Saham :
(2004-2007)
ĔĔ Direktur Utama PT Taspen (Persero) di tahun 2008-2013 Tidak memiliki saham di Bank Mantap

Dasar Hukum Pengangkatan :


ĔĔ Diangkat sebagai Komisaris Bank Mantap untuk pertama
kalinya berdasarkan Akta keputusan RUPS No. 28 tahun
2015 dan telah lulus fit and proper test OJK pada tanggal 22
Desember 2015
ĔĔ Diangkat kembali sejak 19 Maret 2018 berdasarkan akta
keputusan RUPS No. 41 tahun 2018

22 2019 ANNUAL REPORT


EDHI CHRYSTANTO
Komisaris Independen
61 SEMARANG 1958
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
ĔĔ Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro (1983)
ĔĔ Master Business Administration (MBA) dari University of
Colorado at Denver (1993)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level V, BSMR yang diadakan
Jakarta
Pengalaman Kerja : Periode Menjabat
ĔĔ Kepala Bagian Sistem dan Prosedur Kredit Korporasi Bank ĔĔ Periode I – 15 Mei 2015 sampai dengan 19 Maret 2018
Dagang Negara (BDN) (1994-1995) ĔĔ Periode II – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021
ĔĔ Kepala Cabang Jakarta Jatinegara BDN hingga menjadi
Relationship Manager BDN (1994-1999)
ĔĔ Kepala Cabang Bank Mandiri Bandara Soekarno-Hatta Cargo Jabatan Rangkap
(1999) Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
ĔĔ Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Tomang (2003) lembaga lain
ĔĔ Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon Sirih, Gambir,
Imam Bonjol dan Thamrin (2005-2007) Hubungan Afiliasi
ĔĔ Kepala Kanwil X Makassar Bank Mandiri (2010) Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
ĔĔ Kepala Kanwil V Bank Mandiri Jakarta Sudirman (2013) Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
pemegang saham pengendali dan utama

Dasar Hukum Pengangkatan : Kepemilikan Saham


ĔĔ Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mantap untuk Tidak memiliki saham di Bank Mantap
pertama kalinya sejak 15 Mei 2015 berdasarkan akta keputusan
RUPS No. 28 tahun 2015 dan telah lulus fit and proper test OJK
pada tanggal 22 Desember 2015
ĔĔ Diangkat kembali sejak 19 Maret 2018 berdasarkan akta
keputusan RUPS No. 41 tahun 2018

LAPORAN TAHUNAN 2019 23


LAPORAN MANAJEMEN

SUKORIYANTO SAPUTRO
Komisaris Independen
62 JAKARTA 1957
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan ::
Domisili : Jakarta
ĔĔ Sarjana Agronomi dari Institut Pertanian Bogor (1980)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level V, LSPP di Jakarta
Pengalaman Kerja : Periode Menjabat :
ĔĔ Pegawai Pimpinan Kredit Perkebunan di Kantor Pusat Bank ĔĔ Periode I – 15 Mei 2015 sampai dengan 19 Maret 2018
Exim hingga menjadi Kepala Cabang di berbagai Cabang ĔĔ Periode II – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021
Bank Exim (1981-1999)
ĔĔ Setelah proses merger Bank Exim ke dalam Bank Mandiri,
beliau dipercaya menjadi Hub Manager Jakarta Plaza Mandiri Jabatan Rangkap :
(1999-2001) Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
ĔĔ Kepala Kantor Wilayah III, IX, VII, VIII Bank Mandiri (2001-2005) lembaga lain
ĔĔ Group Head Central Operations Bank Mandiri (2005)
ĔĔ Group Head Micro Business Bank Mandiri (2005-2008) Hubungan Afiliasi :
ĔĔ Group Head Corporate Secretary Bank Mandiri (2008-2013) Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
ĔĔ Direktur Utama di Bank Mutiara (2013-2014) Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
ĔĔ Komisaris di Bank Mutiara (2014) pemegang saham pengendali dan utama
Dasar Hukum Pengangkatan : Kepemilikan Saham :
ĔĔ Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mantap Tidak memiliki saham di Bank Mantap
untuk pertama kalinya sejak 15 Mei 2015 berdasarkan akta
keputusan RUPS No. 28 tahun 2015 2018 dan telah lulus fit
and proper test OJK pada tanggal 22 Desember 2015
ĔĔ Diangkat kembali sejak 19 Maret 2018 berdasarkan akta
keputusan RUPS No. 41 tahun 2018

24 2019 ANNUAL REPORT


ZUDAN ARIF FAKRULLOH
Komisaris Independen
50 SLEMAN 1969
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
ĔĔ Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Sebelas Maret
Surakarta (1992)
ĔĔ Magister Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro (1995)
ĔĔ Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro (2001)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level I dan II Komisaris, LSPP di
Jakarta
Pengalaman Kerja : Periode Menjabat
ĔĔ Kasubdit Kader di Bagian Diklat di Kemendagri (2002-2008) Periode I – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021
ĔĔ Kepala Bagian Perundang – undang Biro Hukum Sekjen
Jabatan Rangkap
Kemendagri (2008 – 2011)
ĔĔ Kepala Biro Hukum Setjen Kemendagri (2011 – 2014) Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil
ĔĔ Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum, Politik dan HAM (2014 Kemendagri (2015 – sekarang)
– 2015) Hubungan Afiliasi
ĔĔ Penjabat Gubernur Gorontalo (2016 – 2017)
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
ĔĔ Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
Kementerian Dalam Negeri (2015 – Sekarang)
pemegang saham pengendali dan utama
Dasar Hukum Pengangkatan :
Kepemilikan Saham
Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mantap
Tidak memiliki saham di Bank Mantap
untuk pertama kalinya sejak 19 Maret 2018 berdasarkan akta
keputusan RUPS No. 41 tahun 2018 dan telah lulus fit and
proper test OJK pada tanggal 08 Oktober 2018.

LAPORAN TAHUNAN 2019 25


LAPORAN MANAJEMEN

LAPORAN DIREKSI

“ Kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia yang tetap solid


dengan ditopang oleh ketahanan industri Perbankan serta
efektifnya pelaksanaan strategi usaha. Sampai dengan akhir
tahun 2019, laba bersih Bank Mantap tumbuh mencapai 36,93%.
Selama tahun 2019, Bank Mantap berhasil menyalurkan kredit
sebesar Rp20,32 triliun, atau mencapai 99,28% dari target sebesar
Rp20.464.402 juta. Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil
dihimpun Bank Mantap sebesar Rp19,87 triliun meningkat sebesar
30,21% dari Rp15,26 triliun di 2018. Per 31 Desember 2019, total
aset Bank Mantap meningkat menjadi Rp26,95 triliun dari Rp20,94
triliun per 31 Desember 2018. Pencapaian diatas menunjukkan
kedayatahanan sistemik yang telah dibangun pada periode
sebelumnya.

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, yang kami hormati.
Pada kesempatan yang baik ini izinkan kami menyampaikan Laporan Pengelolaan Bank untuk Tahun buku 2019. Secara umum,
pencapaian kinerja Bank sangat baik. Tidak hanya pada aspek keuangan namun juga aspek non keuangan kendatipun kondisi
perekonomian global dan nasional belum sepenuhnya mengalami pemulihan.

ANALISIS KINERJA BANK


Kinerja Bank dipengaruhi oleh berbagai faktor, khususnya kondisi perekonomian makro. Direksi telah mampu menjalankan bisnis
Bank dengan sangat baik dengan mengantisipasi berbagai isu yang terjadi pada kondisi perekonomian makro.

TINJAUAN MAKRO EKONOMI


Perekonomian global membaik didukung oleh pemulihan ekonomi negara maju dan negara berkembang. Di negara maju,
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat meningkat ditopang oleh pertumnguhan investasi dan konsumsi yang kuat. Begitu pula
dengan ekonomi Eropa, Jepang, maupun Tiongkok yang mengalami penguatan lebih dari yang diperkirakan.
Berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia mendorong volume perdagangan dunia pada tahun 2019 tumbuh meningkat. Hal ini
memberikan dampak yang positif bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Di dalam laporannya, BI menyampaikan bahwa permodalan industri perbankan tetap kuat sebagaimana tercermin dari rasio
kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang berada di atas persyaratan minimum. Rasio CAR perbankan
posisi Triwulan III 2019 tercatat sebesar 23,19%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (22,53%) maupun triwulan yang
sama tahun sebelumnya (22,85%). Ketahanan permodalan yang terjaga tersebut selain sebagai penyangga/ bantalan untuk
menyerap kerugian yang mungkin timbul, juga berfungsi sebagai sumber dana untuk membiayai kegiatan usaha perbankan.
Pada Triwulan III 2019, kredit industri perbankan tumbuh sebesar 7,89% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar
9,92% (yoy). Selama periode laporan, Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK) masing-masing

26 2019 ANNUAL REPORT


tumbuh sebesar 5,94% (yoy), 12,84% (yoy) dan 6,82% (yoy). Terjadi perlambatan pada pada seluruh jenis kredit dibandingkan
triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,22% (yoy), 13,85% (yoy) dan 7,64% (yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terjadi
sejalan engan melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan domestik.
Dari sisi risiko kredit, rasio Non Performing Loan (NPL) gross mengalami sedikit peningkatan yakni dari 2,51% pada Triwulan II
2019 menjadi sebesar 2,66%, namun tercatat stabil dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (2,66%) (Grafik 2.46).
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan risiko kredit terjadi pada KI dan KMK. Rasio NPL gross KI dan KMK pada Triwulan III
2019 masing-masing sebesar 2,56% dan 3,25%, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni sebesar 2,16% dan
3,12%. Sementara itu rasio NPL gross KK tercatat sebesar 1,75% sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya (1,77%).
Dilihat dari sektor ekonomi, peningkatan NPL gross terjadi pada sektor Industri, Perdagangan, Pertanian, Pengangkutan, Listrik
dan Pengangkutan. Di sisi lain penurunan NPL gross terjadi di sektor Pertambangan, Konstruksi, Jasa Sosial, dan Lain-Lain. Sektor
Perdagangan masih merupakan sektor penyumbang risiko kredit tertinggi bagi industry dengan pangsa NPL mencapai 30,80%.

KEBIJAKAN STRATEGIS
Berdasarkan kondisi makro ekonomi termasuk pengaruhnya terhadap industri perbankan Bank Mantap merumuskan berbagai
kebijakan strategis untuk meraih setiap peluang dan potensi yang muncul. Keberhasilan pengelolaan Bank di 2019 merupakan
hasil dari penetapan strategi yang tepat. Pada tahun 2019, Bank Mantap telah mengeksekusi strategi pengembangan bisnis
dalam rangka mendukung tercapainya target kinerja operasional dan keuangan sesuai yang telah dituangkan dalam Rencana
Bisnis Bank serta meraih setiap peluang dan potensi bisnis yang ada di tahun 2019.
1. Strategi Pengembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga.
Penghimpunan DPK difokuskan terhadap pengembangan infrastruktur untuk akuisisi dana murah serta aliansi dan sinergi
terhadap Group usaha untuk penetrasi terhadap deposan-deposan institusi serta wealth management. Beberapa kunci
strategi yang diterapkan oleh Bank sebagai berikut:
a. Strategi Peningkatan Kualitas Dana Pihak Ketiga
• Menjaga rasio Loan to Fund Ratio (LFR) pada tingkat yang efisien sehingga berdampak positif pada profitabilitas;
• Melakukan strategi penurunan concentration risk terhadap deposan inti dengan fokus pada pengembangan
infrastruktur akuisisi nasabah retail dari segmen pensiunan, UMKM maupun Wealth;
• Meningkatkan rasio CASA dengan meluncurkan program-program tabungan retail sebagai sweetener dan value
added bagi nasabah retail.
b. Strategi Pemasaran
• Melakukan mapping segmentasi nasabah sehingga program serta produk yang ditawarkan dapat tepat sasaran sesuai
dengan kebutuhan market sesuai dengan segmen masing-masing;
• Meluncurkan program–program Tabungan untuk mendorong pertumbuhan CASA.
• Mempromosikan dan mensosialisasikan kartu ATM Bank Mantap yang dapat dipergunakan di seluruh jaringan ATM
Bank Mandiri dan ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama.
c. Strategi Penjualan
• Meningkatkan produktifitas pegawai dalam akuisisi nasabah NEW TO BANK (NTB) sehingga sebagai customer based
Bank yang dievaluasi secara periodic melalui Key Performance Indicator;
• Menyiapkan sarana dan prasarana bagi nasabah priority, pensiunan maupun UMKM untuk memudahkan mendapatkan
layanan perbankan dan meningkatkan transaksinya.
• Memberikan insentif kepada pegawai dan nasabah melalui program referral atas akuisisi nasabah NTB melalui program
Member Get Member.
• Aliansi dan Sinergi Bersama dengan Group Usaha untuk akuisisi nasabah yang belum menjadi target market dari Grup
usaha.
2. Strategi Pembiayaan Kredit Secara umum, fokus pembiayaan kredit adalah segmen Pensiunan dan UMKM khususnya di
segmen komunitas strategis (komunitas bidan, komunitas petani sawit, komunitas bengkel, dan lainnya) maupun payroll
based customer melalui produk KSM yang memiliki risiko relatif rendah baik untuk daerah di Pulau Bali maupun di luar Pulau
Bali dengan strategi penerapan sebagai berikut:
a. Meningkatkan Target Pasar Berdasarkan risk appetite Management menetapkan sasaran dan target pasar untuk kemudian
menyusun strategi produk dan layanan untuk dapat dieksekusi oleh seluruh tim.
b. Meningkatkan Portofolio Kredit Peningkatan portfolio Kredit sebagai asset utama Bank, khususnya dari segmen pensiunan
melalui program sosialisasi ke kelompok-kelompok pensiunan dan akuisisi pegawai aktif yang sedang mempersiapkan
masa pension.

LAPORAN TAHUNAN 2019 27


LAPORAN MANAJEMEN

c. Mempercepat Proses Kredit Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap alur proses kredit, pembukaan account dan
proses-proses pendukung (taksasi, legal, administrasi kredit, serta analis kredit) yang terintegrasi melalui system Loan
Originating System (LOS).
d. Meningkatkan Peran dan Kualitas SDM di Bidang Perkreditan Menetapkan ulang sasaran kerja utama individu yang fokus
untuk meningkatkan akuisisi kredit yang baik dan aman, memberikan training serta pelatihan bagi pegawai-pegawai
yang terkait dan memberikan kewenangan memutus kredit kepada pegawai sesuai Job Description.
e. Meningkatkan Penanganan atau Management Account Secara Konsisten Melakukan pemantauan nasabah Kol 1
secara rutin dan penagihan kol 2 secara intensif dan disiplin, serta berkoordinasi dengan tim recovery untuk melakukan
collection atas nasabah yang sudah masuk ke NPL.
f. Implementasi program 3 (tiga) Pilar Mantap Indonesia sebagai program loyalty untuk nasabah pensiunan yang terdiri
dari:
1) Mantap Sehat Kegiatan dan program yang diperuntukkan bagi nasabah pensiunan untuk senantiasa sehat baik
jasamani maupun rohani melalui kegiatan-kegiatan pemeriksanaan kesehatan gratis, senam sehat bersama dan
kegiatan lainnya yang menunjang kesehatan pensiunan.
2) Mantap Aktif Kegiatan dan program untuk membangun komunitas pensiunan yang aktif melalui kegiatan-kegiatan
sosial dan keagamaan, seperti jalan sehat bersama, buka puasa bersama, kegiatan keagamaan bersama dan kegiatan
lainnya untuk mendukung pensiunan agar aktif dalam kegiatan komunitas.
3) Mantap Sejahtera Kegiatan dan program pelatihan kewirausahaan bagi para pensiunan sebagai bekal di hari pensiun.
Pelatihan kewirausahaan dibuat dalam closed system, dimana mentor wirausaha akan bertindak sebagai pelatih,
supplayer maupun pembeli dari usaha yang dijalankan oleh pensiunan, sehingga pensiunan tidak perlu khawatir
akan kelangsungan usaha yang dirintis.
3. Jaringan Distribusi Secara umum, strategi utama pengembangan jaringan kantor secara nasional khususnya via low cost
network (Graha Mantap) dan mobil layanan kas keliling untuk menuju daerah kantong-kantong pensiunan dan mendekati
kantor-kantor PT Taspen (Persero). Beberapa strategi kunci yang diterapkan oleh Bank sebagai berikut:
a. Mengefektifkan Pengelolaan Jaringan Kantor Mengoptimalkan potensi dari 274 kantor operasional Bank Mantap yang
ada melalui pengelolaan kantor yang lebih efektif sesuai dengan koordinasi dari kantor pusat dibawah Divisi Distributions
and Portfolio Management.
b. Meningkatkan Layanan Meningkatkan layanan dari masing-masing kantor yang dilakukan oleh unit service and quality
control yang ada di Kantor Pusat sehingga layanan yang ada di Cabang dapat terstandarisasi dan memberikan nilai
tambah bagi setiap nasabah serta mengembangkan layanan digital (peningkatan fitur di mesin ATM dan Mobile Banking)
untuk memudahkan nasabah mengakses layanan perbankan.
4. Aspek Operasional dan Teknologi Strategi terkait dengan operasional dan teknologi yang diterapkan Bank Mantap
difokuskan untuk memberikan layanan yang cepat, nyaman, efisien dan handal bagi seluruh nasabah dan pegawai dengan
tetap berorientasi pada bisnis serta sesuai dengan ketentuan dan GCG. Beberapa strategi utama yang diterapkan oleh Bank
adalah sebagai berikut:
a. Mengevaluasi dan memperbaiki jalur efektivitas proses operasional sehingga dapat lebih efisien dan cepat untuk
mendukung percepatan penetrasi bisnis.
b. Mengolah dan menyampaikan data pendukung keputusan baik kepada top management maupun seluruh Divisi yang
membutuhkan sehingga dapat menjadi bahan analisa untuk mengambil keputusan yang lebih akurat.
c. Bekerjasama dengan Induk usaha dalam pengembangan IT dan E-Channel sehingga didapatkan resource yang handal
untuk mendukung pengembangan bisnis.
d. Menyempurnakan implementasi GCG di seluruh unit dengan kontrol berjenjang dari top management sampai dengan
team lapangan yang berinteraksi langsung dengan nasabah.
e. Mengembangkan infrastruktur layanan digital, baik layanan konvensional (ATM dan Mobile Banking) maupun inovasi
baru dalam rangka kemudahan pembukaan rekening maupun akses kepada layanan perbankan yang mudah kepada
nasabah, khususnya pensiunan.
Strategi-strategi tersebut telah diimplementasikan secara efektif yang didukung oleh komitmen Direksi dan seluruh
karyawan Bank Mantap. Kedepannya, Bank Mantap akan terus melakukan perbaikan-perbaikan agar kinerja Perseroan bisa
tetap terjaga dan mendorong pengembangan usaha kedepannya.

28 2019 ANNUAL REPORT


KINERJA OPERASIONAL DAN KEUANGAN
Kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia yang tetap solid dengan ditopang oleh ketahanan industri Perbankan serta
efektifnya pelaksanaan strategi usaha, Bank berhasil mencatatkan kinerja yang cukup baik di tahun 2019. Sampai dengan akhir
tahun 2019, laba bersih Bank Mantap mencapai Rp454,12 Triliun tumbuh mencapai 36,98%.
Selama tahun 2019, Bank Mantap berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp20,32 triliun, mencapai 99,28% dari target sebesar
Rp20,46 Triliun. Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Mantap mengalami peningkatan dari Rp15,26 triliun
di 2018 menjadi Rp19,86 triliun di tahun 2019. Per 31 Desember 2019, total aset Bank meningkat menjadi Rp26,95 triliun dari
Rp20,94 triliun per 31 Desember 2018.
Selama tahun 2019, Bank Mantap berhasil berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp20,32 triliun, meningkat 30,84% jika
dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai Rp15,53 triliun. Pertumbuhan tersebut jauh di atas rata-rata industri yang
memiliki pertumbuhan kredit sebesar 12,05%. Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Mantap mengalami
peningkatan sebesar Rp4,61 triliun atau 30,20% dari Rp15,26 triliun di 2018 menjadi Rp19,87 triliun di tahun 2019. Per 31
Desember 2019, total aset Bank meningkat menjadi Rp26,95 triliun dari Rp20,95 triliun per 31 Desember 2018. Peningkatan total
aset tersebut mencapai Rp6 triliun atau sebesar 28,63%.
Sedangkan untuk fee based income, Bank telah berhasil meningkatkan fee based income secara signifikan. Peningkatan fee
based income di 2019 yang berhasil dihimpun Bank sebesar 22,30% dari Rp222,98 miliar di 2018 menjadi Rp272,72 miliar di
2019.
Berdasarkan posisi keuangan, pangsa pasar Bank Mantap pada tahun 2019 di industri perbankan berada pada kelas usaha BUKU
II. Berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, jumlah dana pihak ketiga dan jumlah kredit yang diberikan penguasaan pasar BUKU
II Bank Mantap tahun 2019 masing-masing sebesar 2,54% 2,66%, dan 2,95% mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun
2018 sebesar 1,63%, 1,77% dan 1,98%. Pencapaian tersebut menunjukkan keberhasilan Bank Mantap dalam menjaga kinerja
operasional di antara perbankan kelas usaha BUKU II.

PENCAPAIAN TARGET 2019


Sebagai rangkuman atas Analisis Kinerja Bank, secara umum berikut kami sampaikan perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan target 2019 yang telah ditetapkan. Secara umum, pencapaian target Bank di 2019 telah menunjukkan hasil yang cukup
memuaskan. Dari sisi besarnya aset telah terealisasi di atas target yaitu sebesar 101,50%. Realisasi kredit yang diberikan pada
triwulan IV/2019 sebesar Rp20.316.311 juta atau mencapai 99.28% dari target sebesar Rp20.464.402 juta. Pendapatan bunga
bersih sampai dengan triwulan IV/2019 mencapai Rp1.293.420 juta atau 22.13% dari target sebesar Rp1.344.011 juta.

KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI


Bank senantiasa melakukan kajian dalam rangka mengantisipasi berbagai kendala yang dihadapi. Dengan menggunakan
tools analisis SWOT, Bank menyadari bahwa beberapa kendala yang dihadapi antara lain adalah jaringan/network yang belum
sebanyak jaringan kantor bank lain dan low cost funding yang masih perlu ditingkatkan.
Bank telah menetapkan strategi pengembangan jaringan. Secara umum, strategi utama pengembangan jaringan Bank Mantap
adalah menuju ke daerah kantong-kantong pensiunan dan mendekati kantor-kantor PT Taspen (Persero). Sedangkan untuk
meningkatkan low cost funding, Bank Mantap menetapkan strategi penjualan dengan memperluas ke keluarga pensiunan
dengan bekerja sama dengan PT Taspen (Persero).

PROSPEK USAHA
Di tengah kondisi perekonomian global khususnya Eropa yang masih mengalami tekanan berat, kinerja perbankan nasional
pada tahun 2020 diperkirakan akan tetap tumbuh didukung kondisi perekonomian Indonesia yang relatif stabil dan masih
bisa tumbuh di atas 5%. Meskipun kinerja perbankan diperkirakan akan terus tumbuh, namun pertumbuhannya di tahun 2020
diperkirakan akan cukup challenging mengingat kondisi market yang akan dipengaruhi oleh proses pemilihan umum dan
tingkat likuiditas yang semakin ketat. Dengan dukungan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan di atas 5%, kredit perbankan
nasional di tahun 2020 diproyeksikan akan dapat tumbuh di angka antara 10% - 12%, sementara dana tumbuh di atas 8,0%.
Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Bank Mantap dan implementasi strategi yang efektif, Bank optimis bahwa prospek
perusahaan di masa yang akan datang akan sangat baik. Hal ini didukung dengan dilakukannya perluasan cakupan wilayah
operasi Bank Mantap yang mengakomodir potensi peluang, khusunya di produk kredit pensiun. Faktor kunci keberhasilan
prospek usaha lainnya adalah kemampuan Bank Mantap dalam memberikan layanan perbankan hingga ke berbagai pelosok
daerah melalui pemanfaatan jaringan yang dimiliki induk perusahaan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 29


LAPORAN MANAJEMEN

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE


Bank Mantap berupaya keras untuk menyempurnakan dan melaksanakan praktik GCG, tidak hanya selaras dengan tuntutan
regulasi namun juga sesuai dengan best practices/standard internasional. Bagi Bank, penerapan GCG merupakan sebuah
keharusan, investasi meniti tangga kesuksesan.
Dapat kami sampaikan bahwa Bank senantiasa menerapkan standard praktik GCG yang tinggi yang mengacu pada ketentuan
OJK dan standar internasional. Berbagai upaya intensif telah dilakukan sebagaimana yang dapat dilihat pada bagian Good
Corporate Governance pada Laporan Tahunan ini.
Bank Mantap telah memiliki struktur GCG yang kuat dan efektif yang terdiri dari organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Ketiga organ Bank tersebut telah menjalankan perannya masing-masing dalam
memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Selama tahun 2019, Bank Mantap telah menyelenggarakan RUPS tahunan dalam waktu yang tidak melewati batas yang
ditentukan yaitu pada tanggal 19 Maret 2018 Bank juga menyelenggarakan RUPS Sirkuler yang diaktakan 20 Agustus 2019 dan
RUPS Sirkuler 30 Oktober 2019. Dalam penyelenggaraan RUPS, Bank berkomitmen untuk menegakkan prinsip fairness dengan
menerapkan perlakuan yang sama bagi seluruh pemegang saham.
Dewan Komisaris dan Direksi, memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masingmasing sebagaimana
diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Secara lebih rinci, pedoman dan tata tertib kerja
Direksi diatur dalam Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris dan Direksi yang mengatur tentang Panduan Tata Kerja Dewan
Komisaris dan Direksi. Dengan adanya Panduan Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi diharapkan akan tercapai standar kerja
yang tinggi, selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
Dalam pelaksanaannya, organ Bank memiliki berbagai kebijakan/pedoman (Infrastruktur GCG) dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya. Tujuannya antara lain:
• Melengkapi kebijakan pendukung dalam penerapan GCG.
• Menjadi pedoman bagi Bank dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan budaya (corporate culture) yang
diharapkan.
• Merupakan bentuk komitmen tertulis bagi seluruh jajaran dan tingkatan organisasi Bank dalam rangka meningkatkan disiplin
dan tanggung jawab organ Bank dalam rangka menjaga kepentingan stakeholders sesuai dengan tanggung jawab masing-
masing.
Beberapa fungsi kunci dalam penerapan GCG meliputi manajemen risiko, sistem pengendalian internal, whistleblowing system,
corporate social responsibility dijelaskan dalam uraian di bawah ini.

MANAJEMEN RISIKO
Untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis perbankan yang dinamis, maka Bank Mantap
menerapkan manajemen risiko sebagai konsep strategis. Pendekatan yang dilakukan dalam mendukung penerapan manajemen
risiko secara efektif adalah dengan melakukan pendekatan komprehensif untuk mengelola risiko-risiko Bank secara menyeluruh.
Prinsip-prinsip manajemen risiko paling kurang mencakup 4 (empat) pilar, yaitu:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko.
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Terdapat 8 (delapan) risiko yang dikelola Bank yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko operasional,
risiko reputasi, risiko stratejik, dan risiko kepatuhan. Menurut pendapat Dewan Komisaris, kedelapan risiko tersebut telah
dikelola dengan baik. Berdasarkan hasil laporan terakhir atas penilaian sendiri (self assessment), profil risiko Bank Mantap posisi
31 Desember 2019 menunjukkan peringkat risiko “2”. Penilaian tersebut mencerminkan bahwa risiko-risiko yang dihadapi Bank
Mandiri secara individu dikelola dengan baik sehingga dapat mendukung pengembangan bisnis lebih lanjut.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


Sistem Pengendalian Intern Bank Mantap, mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 35/ SEOJK.03/2017 tentang
Pedoman Standar Pengendalian Intern Bagi Bank Umum. Pengendalian intern merupakan suatu mekanisme pengawasan yang
ditetapkan oleh manajemen bank secara berkesinambungan (on going basis) yang bertujuan untuk menjamin:
1. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku Untuk menjamin semua kegiatan usaha bank

30 2019 ANNUAL REPORT


telah dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan
pemerintah, otoritas pengawas bank maupun kebijakan, ketentuan dan prosedur intern yang ditetapkan bank.
2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu Untuk menyediakan laporan yang
benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha bank Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset dan
sumber daya lainnya dalam rangka melindungi bank dari kerugian.
4. Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi secara menyeluruh Untuk mengidentifikasi kelemahan
dan menilai penyimpangan secara dini.
Dengan pengendalian internal yang baik diharapkan mampu mendukung pencapaian sasaran dan kinerja yang ditetapkan
manajemen, menambah kepercayaan bagi manajemen dan mendorong kepatuhan pada ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta meminimalisir risiko kerugian yang timbul melalui proses pengelolaan risiko yang akurat dan memadai.
Bank senantiasa melakukan evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal di Bank dan memberikan usulan perbaikan
dalam mencapai peningkatan yang berkelanjutan dari proses lini yang ada. Segala sesuatu terkait dengan permasalahan
kecukupan pengendalian internal telah dilaporkan kepada Direksi. Langkah-langkah tindak lanjut telah dilakukan untuk
meminimalkan risiko. Laporan juga disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit yang telah dibentuk.
Pada periode 2019, Divisi Internal Audit telah melakukan pengujian dan evaluasi guna meningkatkan/ menyempurnakan
efektifitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan pertemuan yang telah
dilakukan oleh Dewan Komisaris, Komite-Komite, Divisi Internal Audit dan beberapa divisi terkait dapat dikatakan bahwa Bank
telah memiliki sistem pengendalian internal yang memadai.

WHITSLEBLOWING SYSTEM
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan GCG, manajemen Bank berkomitmen menjalankan perusahaan secara
profesional dengan berlandaskan pada perilaku perusahaan yang sesuai dengan Code of Conduct dan budaya kerja, guna
mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu, Bank telah membangun Whistleblowing System (WBS).
WBS merupakan bagian dari sistem pengendalian intern dalam mencegah terjadinya praktik penyimpangan dan bertujuan
untuk media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam
suatu perusahaan.
• Melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap terjadinya penyimpangan ataupun pelanggaran;
• Secara bertahap menciptakan iklim kerja yang terbuka, tulus, jujur dan bertanggung jawab.
Setiap pegawai dapat menyampaikan informasi adanya dugaan terjadinya fraud dengan mempergunakan media yang telah
disediakan, baik telpon, sms, fax, email maupun yang lainnya. Untuk peningkatan pelayanan pengaduan dan upaya menjaga
kerahasian, pada tahun 2017 sarana pelaporan disederhanakan dengan hanya mempergunakan satu media yaitu Letter to CEO
(LTC) melalui e-mail ltc@bankmantap.co.id.
Semua laporan dugaan pelanggaran (fraud) yang disampaikan akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya oleh Bank dan
pelapor (whistleblower) dijamin haknya untuk memperoleh informasi mengenai status tindak lanjut atas laporannya. Pada
tahun 2019 terdapat 1 (satu) surat pengaduan melalui sarana Letter To CEO (LTC) tanggal 21 Agustus 2019 yang diwakilkan dari
Lembaga Bantuan Mediasi Nasabah, yang menyebutkan nasabah tersebut menjadi “bermasalah/macet” karena gajinya telah
dimutasi bayar kepada Bank Mantap. Dari hasil investigasi tidak terbukti adanya pembiaran kecurangan (fraud) oleh internal
Bank maupun Bank Mantap sebagai sumber masalah atas debitur macet tersebut.

GCG ASSESSMENT DAN TINDAK LANJUTNYA


Dalam rangka evaluasi penerapan GCG, Bank melaksanakan GCG Assessment yang dilaksanakan secara periodik dan konsisten
setiap tahun yang terdiri dari Self Assessment sesuai ketentuan BI/OJK dan Third Party Assessment. Dasar pelaksanaan self
assessment adalah Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/ SEOJK.03/2017 tentang Penerapan tata kelola bagi Bank
Umum. Hasil pelaksanaan self assessment di tahun 2019 menunjukkan nilai komposit 2 (dua) yang nencerminkan Manajemen
Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum BAIK. Berdasarkan hasil evaluasi, Bank telah
melaksanakan tidak lanjutnya berupa pengkinian pedoman serta peningkatan kualitas supervisi pegawai.
Third party assessment melalui kegiatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diadakan oleh The Indonesian
Institute for Corporate Governance (IICG). Hasil penilaian CGPI tahun 2019 menunjukkan bahwa Bank Mantap mendapatkan
predikat Perusahaan Terpercaya (Trusted). Bank Mantap memperoleh predikat “Sangat Terpercaya“ (Most Trusted) pada

LAPORAN TAHUNAN 2019 31


LAPORAN MANAJEMEN

pelaksanaan CGPI dengan skor mencapai 85.80, meningkat dari periode sebelumnya “Terpercaya” (Trusted) yang skornya 84.74.

PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DIREKSI DAN DASAR PENILAIANNYA


Direksi dibantu oleh 4 (empat) Komite yang semuanya bertugas memberikan opini obyektif kepada Direksi dan membantu
meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite ditunjuk oleh Direksi dan dalam
pelaksanaan rapat memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keahliannya. Komite tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komite Manajemen Risiko
2. Komite Aset Liability Commitee (ALCO)
3. Komite Teknologi Informasi
4. Komite Kredit
Direksi menilai bahwa selama 2019, komite-komite di bawah Direksi telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan
baik.
Komite Manajemen Risiko (KMR) bertugas memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama yang meliputi rekomendasi
penyusunan kebijakan manajemen risiko, penetapan risk appetite dan risk tolerance, penilaian efektivitas penerapan kerangka
manajemen risiko. Selama tahun 2019, Komite Manajemen Risiko telah melaksanakan tugasnya dengan melaksanakan rapat
sebanyak 8 (delapan) kali dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Asset and Liability Commitee (ALCO) bertugas memberikan rekomendasi dalam menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
strategi pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mencukupi kebutuhan likuiditas
dan meminimalisasi idle fund. Selama tahun 2019, ALCO telah melaksanakan tugasnya dengan melaksanakan rapat sebanyak 6
(enam) kali dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Komite Teknologi Informasi bertugas untuk membantu Direksi dalam menjalankan kebijakan dan strategi yang terkait dengan
aktivitas pengembangan Teknologi Informasi. Selama tahun 2019, Komite Teknologi Informasi telah melaksanakan tugasnya
dengan melaksanakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Komite Kredit berwenang dan bertanggung jawab untuk merekomendasikan dan atau memutus kredit sesuai kewenangan
yang melekat pada individu, dasar kerja Komite kredit tertuang dalam Standar prosedur Kredit Retail dan Standar Prosedur Kredit
Mikro. Selama tahun 2019 Komite Kredit melakukan rapat sebanyak 231 (dua ratus tiga puluh satu) kali dan telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI


Sepanjang tahun 2019 tidak terjadi perubahan komposisi Direksi. Dengan demikian komposisi Direksi per 31 Desember 2019
adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan
Josephus Koernianto Triprakoso Direktur Utama
Nurkholis Wahyudi Direktur Business
Paulus Endra Suyatna Direktur Compliance and Risk
Iwan Soeroto Direktur Information Tehnology and Operations

Komposisi Direksi saat ini dipandang efektif untuk memenuhi tuntutan bisnis, mewujudkan visi, misi dan sasaran strategis Bank
berdasarkan evaluasi dari pemegang saham dan rekomendasi Dewan Komisaris serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

PENUTUP
Demikian, laporan tugas Direksi atas pelaksanaan usaha Bank Mantap selama tahun 2019. Direksi memberikan penghargaan

32 2019 ANNUAL REPORT


yang setinggi-tingginya atas kepercayaan, komitmen dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya kepada
jajaran tim manajemen dan seluruh karyawan yang telah bekerja keras di tengah tantangan yang terjadi di industri perbankan.
Atas kerja keras dari tim manajemen dan seluruh karyawan, Bank mampu meningkatkan kinerjanya di 2019.
Atas arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris, Direksi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Arahan Dewan
Komisaris sangat memberikan kontribusi dalam pencapaian kinerja Bank, sehingga mampu meningkatkan kinerja di tahun 2019.
Direksi juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham, nasabah dan mitra kerja Bank
Mantap. Atas dukungan yang diberikan selama ini, Bank Mantap mampu berkembang dan senantiasa menunjukkan pencapaian
kinerja yang sangat baik.
Kedepannya, kami tetap berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik guna perbaikan pencapaian kinerja secara
berkelanjutan. Direksi berharap bahwa Bank akan menjadi bagian penting dan berkontribusi dalam menunjang pertumbuhan
perbankan nasional.

Atas Nama Direksi,

Josephus Koernianto Triprakoso


Direktur Utama

LAPORAN TAHUNAN 2019 33


LAPORAN MANAJEMEN

PROFIL DIREKSI

SUSUNAN

DIREKSI
2019

Direktur Utama
JOSEPHUS KOERNIANTO TRIPRAKOSO

Direktur Business
NURKHOLIS WAHYUDI

Direktur Compliance and Risk


PAULUS ENDRA SUYATNA

Direktur Information Tehnology


and Operations
IWAN SOEROTO

Senior Executive Vice President (SEVP)


FAJAR ARI SETIAWAN

34 2019 ANNUAL REPORT


JOSEPHUS K. TRIPRAKOSO
Direktur Utama
52 JAKARTA 1967
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
ĔĔ Sarjana Akuntansi dari Universitas Negeri Sebelas Maret (1991)
ĔĔ Magister Manajemen Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI (2001)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 sampai dengan Level 5 di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan Jakarta
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Staf bagian akuntansi Urusan Akuntansi Keuangan Bank Bumi Daya (1996)
ĔĔ Kepala Seksi Pembukuan Valas Urusan Akuntansi Keuangan Bank Bumi Daya (1999)
ĔĔ Kepala Seksi Regional Retail Controller di Bank Mandiri (2000)
ĔĔ Kepala Seksi Analisa Profitabilitas (2001)
ĔĔ Profesional Staff MIS Strategy Performance Group Bank Mandiri (2003)
ĔĔ Team Leader Monitoring & Analisis Strategy Performance Group (2005)
ĔĔ Departement Head Controller Strategic Performance Group (2007)
ĔĔ Departement Head-Decision Support Micro & Retail Banking, Strategy and Perfomance Group (2009)
ĔĔ Deputy Regional Manager Wilayah Bandung (2013)
ĔĔ General Manager Bank Mandiri Kantor Cabang Dili (2015)

Dasar Hukum Pengangkatan : Jabatan Rangkap


Diangkat sebagai Direktur Finance & Risk Manajemen Bank Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
Mantap untuk pertama kalinya sejak 15 Mei 2015 berdasarkan lembaga lain
akta keputusan RUPS No. 28 tahun 2015, telah lulus fit and proper
Hubungan Afiliasi
test OJK pada tanggal 22 Desember 2015 dan pada tanggal 7
April 2017 diangkat sebagai Direktur Utama berdasarkan akta Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
keputusan RUPS No.4 tahun 2017 serta lulus lulus fit and proper Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
test OJK pada tanggal 7 Agustus 2017 pemegang saham pengendali dan utama

Periode Menjabat: Kepemilikan Saham

ĔĔ Periode I – 15 Mei 2015 sampai dengan 19 Maret 2018 Tidak memiliki saham di Bank Mantap
ĔĔ Periode II – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021

LAPORAN TAHUNAN 2019 35


LAPORAN MANAJEMEN

NURKHOLIS WAHYUDI
Direktur Business
43 KEBUMEN 1976
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
Sarjana Sosial Ekonomi Perikanan dari Universitas Brawijaya (2000)
Sertifikasi :
Sertifikasi Risk Management Level 1 sampai dengan Level 5 BSMR dan LSPP di Jakarta (2007-2017)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Customer Service Officer (CSO) di Bank Mandiri Regional Network Group (RNK) Mataram, Denpasar dan Malang (2004)
ĔĔ Retail Officer (RO), Marketing Officer (MO), Consumer Loan Collection Officer, Service Quality Liaison Officer (SQLO)-Regional
Network Group Bank Mandiri (2005)
ĔĔ Profesional Staf Sales and Monitoring Marketing- Small Business Group (2008)
ĔĔ Executive Assistant Direktur Micro and Retail Banking di tahun 2008
ĔĔ Asisten Staf Khusus Menteri Negara BUMN di tahun 2009
ĔĔ Cluster Manager Kediri – MBDC Surabaya (2011)
ĔĔ Department Head Business and Product Development Micro Business Development Group Bank Mandiri (2014)
ĔĔ Tim Transisi Bank Joint Venture (PT Bank Mandiri Taspen Pos) (2012-2015)

Dasar Hukum Pengangkatan : Jabatan Rangkap


Diangkat sebagai Direktur Bisnis Bank Mantap untuk pertama Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
kalinya sejak 15 Mei 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS lembaga lain
No. 28 tahun 2015 lulus fit and proper test OJK pada tanggal 26
Hubungan Afiliasi
Februari 2016 dan pada tanggal 7 April 2017 diangkat sebagai
Direktur Bisnis berdasarkan akta keputusan RUPS No.4 tahun Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
2017 Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
pemegang saham pengendali dan utama

Periode Menjabat Kepemilikan Saham


ĔĔ Periode I – 15 Mei 2015 sampai dengan 19 Maret 2018 Tidak memiliki saham di Bank Mantap
ĔĔ Periode II – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021

36 2019 ANNUAL REPORT


PAULUS ENDRA SUYATNA
Direktur Compliance and Risk
54 YOGYAKARTA 1965
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
ĔĔ Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada (1989)
ĔĔ Magister Ekonomi Manajemen dari Universitas Padjajaran (1995)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5, Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan Jakarta
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Pelaksana Biro Direksi pada PT Taspen (Persero) (1996)
ĔĔ Pelaksana Sekretariat Perusahaan (1997); Pelaksana Hukum (1999); Asisten Legal Officer (2004); Legal Officer
(2005); Senior Legal Officer (2008); Pj. Peneliti Madya (2009); Manajer Hukum (2012); Peneliti Utama (2014),
Kepala Desk Hukum (2015) seluruhnya pada PT Taspen (Persero)
ĔĔ Komisaris Bank Perkreditan Rakyat milik Dana Pensiun Taspen (2015)

Dasar Hukum Pengangkatan : Jabatan Rangkap


Diangkat sebagai Direktur Procurement, Pension & Business Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
Control Bank Mantap sejak 15 Mei 2015 berdasarkan akta lembaga lain
keputusan RUPS No. 28 tahun 2015, dan telah lulus fit and proper
Hubungan Afiliasi
test OJK pada tanggal 26 Februari 2016 dan sebagai Direktur
Compliance and Risk sejak tanggal 20 Maret 2018 berdasarkan Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
akta keputusan RUPS No. 21 tahun 2018 serta telah lulus fit and Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
proper test OJK pada tanggal 2 Oktober 2018 pemegang saham pengendali dan utama

Periode Menjabat Kepemilikan Saham

ĔĔ Periode I – 15 Mei 2015 sampai dengan 19 Maret 2018 Tidak memiliki saham di Bank Mantap
ĔĔ Periode II – 19 Maret 2018 sampai dengan 2021

LAPORAN TAHUNAN 2019 37


LAPORAN MANAJEMEN

IWAN SOEROTO
Direktur Information Tehnology and Operations
53 JAKARTA 3 MEI 1966
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan ::
Domisili : Jakarta
ĔĔ Manajemen Informatika dari STMIK Kuwera Jakarta (1996)
ĔĔ Magister Manajemen dari Universitas Dokter Soetomo pada tahun (2004)
Sertifikasi :
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5, Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan Jakarta
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Calon Pegawai Biro Pengolahan Data Elektronik di PT Taspen (1987)
ĔĔ Pegawai Sementara Biro Pengolahan Data Elektronik di PT Taspen (1988)
ĔĔ Pegawai Tetap Biro Pengolahan Data Elektronik PT Taspen (1990)
ĔĔ Pranata Komputer Pratama, Staff Pengembangan Sistem Informasi di Taspen (1991)
ĔĔ Kepala Seksi Operasi Komputer di PT Taspen Kantor Pusat (1992)
ĔĔ Kepala Seksi Staff Pengembangan Sistem Informasi di PT Taspen Kantor Pusat (1995)
ĔĔ Pranata Komputer Muda Staff Pengembangan Sistem Informasi di PT Taspen Kantor Pusat (1996)
ĔĔ Asman Administrasi SDM di PT Taspen Kantor Pusat (1997)
ĔĔ PJ Kepala Bidang Sistem Informasi di PT Taspen Cabang Semarang (2002)
ĔĔ Kepala Bidang Sistem Informasi di PT Taspen Cabang Semarang (2003)
ĔĔ Manajer Pengembangan SDM di PT Taspen Kantor Pusat (2005)
ĔĔ Wakil Kepala Cabang Utama di PT Taspen Cabang Makassar (2010)
ĔĔ Wakil Kepala Cabang Utama di PT Taspen Cabang Surabaya (2012)
ĔĔ Kepala Cabang Utama di PT Taspen Cabang Semarang (2014)
ĔĔ Sekretaris Perusahaan di PT Taspen Kantor Pusat (2014)
Jabatan Rangkap
Dasar Hukum Pengangkatan : Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
Diangkat sebagai Direktur Information Tehnology and lembaga lain
Operations Bank Mantap sejak 9 Oktober 2017 berdasarkan
Hubungan Afiliasi
akta keputusan RUPS No. 18 tahun 2017, dan telah lulus fit and
proper test OJK pada tanggal 31 Juli 2018 Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
Periode Menjabat pemegang saham pengendali dan utama
Periode I – 9 Oktober 2017 sampai dengan 2021
Kepemilikan Saham
Tidak memiliki saham di Bank Mantap

38 2019 ANNUAL REPORT


FAJAR ARI SETIAWAN
SEVP Finance, Retail & Digital Banking
42 TULUNG AGUNG 1977
tahun

Warganegara : Indonesia
Riwayat Pendidikan :
Domisili : Jakarta
Sarjana Ilmu Sosial Politik dari Universitas Airlangga (2001)
Sertifikasi :
Sertifikasi Risk Management Level 1 sampai dengan Level 5 BSMR dan LSPP di Jakarta (2012-2018)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ ODP Human Resources Unit Performance, Polices & Procedure di Bank Mandiri (2003)
ĔĔ Customer Service Officer dengan penugasan di beberapa jaringan Kantor Bank Mandiri di Makassar dan Jakarta (2003-2005)
ĔĔ Cash Outlet Officer dengan daerah penugasan di beberapa jaringan kantor Bank Mandiri di Jakarta (2005-2006)
ĔĔ Spoke Manager Kelas 3 Jakarta Network Group Regional Office III di Bank Mandiri Jakarta Kota (2006)
ĔĔ Cash Outlet Manager Jakarta Network Group Regional Office III di Bank Mandiri Jakarta Kota (2008)
ĔĔ Retail Branch Manager Jakarta Network Group Regional Office III di Bnak Mandiri Jakarta Kota (2009)
ĔĔ Branch Manager Jakarta Network Group Regional Office III di Bank Mandiri Jakarta Kota(2010)
ĔĔ Branch Manager Jakarta Network Group Regional Office IV di Bank Mandiri Jakarta Thamrin (2011)
ĔĔ Business Development Manager/ Jakarta Network Group Regional Office III di Bank Mandiri Jakarta Kota (2013)
ĔĔ DH ATM Business/Electronic Banking Group ATM Business di Bank Mandiri (2014)
ĔĔ DH E-Network Development/Transaction Banking Retail Group E-Network Development di Bank Mandiri (2015)
ĔĔ DH Working Capital/ Transaction Banking Product Development Group Working Capital di Bank Mandiri (2018)

Dasar Hukum Pengangkatan : Jabatan Rangkap


ditetapkan sebagai SEVP Finance, Retail & Digital Banking sejak Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun
tanggal 12 Juni 2019 berdasarkan Surat Keputusan Direksi lembaga lain
No.DIR/048/VIII/2019 tanggal 16 Agustus 2019
Hubungan Afiliasi
Periode Menjabat Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota
Periode I – 20 Agustus 2018 sampai dengan 2021 Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan
pemegang saham pengendali dan utama
Kepemilikan Saham
Tidak memiliki saham di Bank Mantap

LAPORAN TAHUNAN 2019 39


LAPORAN MANAJEMEN

SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI


Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank
Mandiri Taspen tahun 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan dan laporan keuangan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

DEWAN KOMISARIS

ABDUL RACHMAN
Komisaris Utama

AGUS HARYANTO EDHI CHRYSTANTO


Komisaris Komisaris Independen

SUKORIYANTO SAPUTRO ZUDAN ARIF FAKRULLOH


Komisaris Independen Komisaris Independen

DIREKSI

JOSEPHUS KOERNIANTO TRIPRAKOSO


Direktur Utama

NURKHOLIS WAHYUDI IWAN SOEROTO PAULUS ENDRA SUYATNA


Direktur Business Direktur Information Tehnology Direktur Compliance and Risk
and Operations

40 2019 ANNUAL REPORT


LAPORAN TAHUNAN 2019 41
03 2019
PROFIL PERUSAHAAN
44 Identitas Perusahaan

46 Riwayat Singkat Perusahaan

47 Keterangan Perubahan Nama

48 Brand Perusahaan

50 Visi, Misi, Dan Budaya Perusahaan

52 Bidang Usaha

54 Peta Wilayah Operasional

56 Nama Dan Alamat Entitas Anak Dan/


Atau Kantor Cabang
60 Inovasi Outlet Dan Atm

61 Struktur Organisasi

62 Profil Pejabat Eksekutif

72 Profil Karyawan

76 Pengembangan Kompetensi Karyawan

88 Komposisi Pemegang Saham

88 Daftar Anak Perusahaan Dan Asosiasi

89 Struktur Grup Perusahaan

90 Kronologi Pencatatan Saham

90 Kronologi Pencatatan Efek Lainnya

90 Kronologi Penerbitan/Pencatatan Efek


Lainnya
91 Lembaga Dan Profesi Penunjang
Perusahaan
92 Penghargaan Dan Sertifikasi 2018

94 Peristiwa Penting 2018

100 Pendidikan Dan/Atau Pelatihan Dewan


Komisaris, Direksi, Komite-Komite,
Sekretaris Perusahaan, Dan Unit Audit
Internal
PROFIL PERUSAHAAN

IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan
PT Bank Mandiri Taspen
Nama Branding
Bank Mantap
Alamat Kantor Pusat Perusahaan
Graha Mandiri Taspen
Jl. Cikini Raya No.42, RT.16/RW.5, Cikini,
Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330 - Indonesia
Bidang Usaha
Perbankan

Tanggal Pendirian
3 November 1992
Dasar Hukum Pendirian
Didirikan berdasarkan akta No.4 Tanggal 3 November 1992
dihadapan Notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika, SH, dan telah
memperoleh keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia tanggal 2 Juni 1993 No.C2-4581 HT.01.01.TH93

Kepemilikan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., 51,077%
PT Taspen (Persero), 48,416%
Ida Bagus Made Putra Jandhana, 0,507%

Modal Dasar
Rp. 751.702.509.000,-
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Rp. 751.307.459.000,-
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan
menerbitkan obligasi, efektif tanggal 21 Juni 2017 dan Obligasi
Berkelanjutan Tahap I, efektif tanggal 18 November 2019
Kode Emiten
BMTP
Data Anak Perusahaan
www.bankmantap
-
Jumlah Jaringan Kantor
corporate.secreta
415 kantor
Jumlah Karyawan
Mantap Call 1402
2.700 orang

44 2019 ANNUAL REPORT


Website Akses Informasi
p.co.id Sekretaris Perusahaan
E-mail Perusahaan Telepon : (62-21) 21231772
Fax : (62-21) 21231984
ary@bankmantap.co.id
Call Center E-mail : corporate.secretary@bankmantap.co.id
24

LAPORAN TAHUNAN 2019 45


PROFIL PERUSAHAAN

RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN


PT Bank Mandiri Taspen (selanjutnya disebut “Bank”) didirikan di Denpasar pada tanggal 3 November 1992 berdasarkan
Akta Pendirian No. 4, yang dibuat dihadapan Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., Notaris di Denpasar dengan nama PT Bank
Sinar Harapan Bali. Pendirian ini merupakan peningkatan status badan hukum yang sebelumnya berbadan hukum Maskapai
Andil Indonesia (MAI) menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4581HT.01.01 Th.93 tertanggal 12 Juni 1993.
Dalam rangka bertransformasi untuk menjadi Bank Nasional, berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 22 Desember
2014 sebagaimana yang dituangkan dalam Akta No.93 tanggal 22 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris I
Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., dilakukan Perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Bank dari
Rp100.000.000.000 menjadi Rp500.000.000.000 serta perubahan susunan pemegang saham, Akta perubahan tersebut telah
mendapat persetujuan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-13665.40.20.2014
tertanggal 30 Desember 2014.
Dengan masuknya Pemegang Saham baru yaitu PT Taspen (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero), diputuskan pula
perubahan nama Bank dari PT Bank Sinar Harapan Bali menjadi PT Bank Mandiri Taspen Pos berdasarkan perubahan
Anggaran Dasar sesuai Akta No. 5 tanggal 7 Januari 2015 yang dibuat dihadapan Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya,
S.H., Notaris di Denpasar. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0001075.AH.01.02 tanggal 23 Januari 2015. Perubahan nama Bank tersebut
juga telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan surat No. 166/KDK.03/2015 tanggal 24 Juli 2015 tentang
Penggunaan Ijin Usaha atas nama PT Bank Mandiri Taspen Pos dan surat No. S-134/KO.311/2015 tanggal 31 Juli 2015 tentang
Persetujuan Perubahan Logo, maka PTBank Sinar Harapan Bali secara resmi berganti nama dan logo menjadi PT Bank Mandiri
Taspen Pos pada tanggal 7 Agustus 2015.
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 4 tanggal 6 November 2017 dari Notaris I Gusti Ngurah
Putra Wijaya, S.H., Notaris di Denpasar, pemegang saham Bank menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Mandiri
Taspen Pos menjadi PT Bank Mandiri Taspen. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat penerimaan pemberitahuan perubahan data Bank tertanggal 7 November
2017 No. AHU-AH.01.03-0188167 dan telah didaftarkan pada daftar Perseroan Nomor AHU-0140174.AH.01.11 Tahun 2017
tanggal 7 November 2017.
Perubahan nama Bank tersebut juga telah disetujui oleh OJK berdasarkan surat No. KEP-22/PB.1/2017 tanggal 18 Desember
2017 tentang Penetapan Penggunaan Ijin Usaha atas nama PT Bank Mandiri Taspen Pos menjadi PT Bank Mandiri Taspen
dan surat OJK Regional : Bali dan Nusa Tenggara No. S-128/KR.08/2017 tanggal 22 Desember 2017 tentang Penegasan
perubahan logo Bank, maka PT Bank Mandiri Taspen Pos secara resmi berganti nama dan logo menjadi PT Bank Mandiri
Taspen pada tanggal 23 Desember 2017.
Untuk menguatkan ekspansi usaha dan menjadi Bank Nasional yang memiliki jaringan usaha di seluruh pelosok Indonesia,
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No.53 tanggal 31 Oktober 2016 dari Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya,
S.H., Notaris di Denpasar, akta mana kemudian ditegaskan dengan Penegasan Keputusan Rapat Nomor 7 tanggal 5 Maret 2019
mengenai Pemindahan Kedudukan Kantor Pusat Bank. Akta perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana surat penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan tertanggal
11 Maret 2019 No. AHU-AH.01.03-138220 dan telah didaftarkan pada daftar Perseroan Nomor AHU-0039461.AH.01.11 Tahun
2019 tanggal 11 Maret 2019. Perubahan Anggaran Dasar tersebut juga telah disetujui berdasarkan Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-0012925.AH.01.02 Tahun 2019 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Mandiri Taspen serta telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor: S-5/
PB.1/2019 tanggal 28 Januari 2019 tentang Rencana Pemisahan dan Pemindahan Alamat Kantor Pusat (KP), Bank memindahkan
Kantor Pusatnya yang semula berkedudukan dan berkantor pusat di Denpasar-Bali menjadi berkedudukan dan berkantor pusat
di Jakarta Pusat. Perpindahan kantor pusat tersebut kemudian dilaksanakan secara efektif pada tanggal 11 Maret 2019.
Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Bank dinyatakan dengan Akta Pernytaan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham
Perseroan Terbatas PT Bank Mandiri Taspen No. 76 tanggal 30 November 2019 dari Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H.,
Notaris di Denpasar, mengenai penambahan penambahan bidang usaha Unit Usaha Syariah. Akta perubahan tersebut telah
dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana surat penerimaan pemberitahuan
perubahan data Perseroan tertanggal 2 Desember 2019 No. AHU-AH.01.03-0366987 dan telah didaftarkan pada daftar
Perseroan Nomor AHU-0231812.AH.01.11 Tahun 2019 tanggal 2 Desember 2019. Perubahan Anggaran Dasar tersebut juga
telah disetujui berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-0100178.AH.01.02
Tahun 2019 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Mandiri Taspen.
Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

46 2019 ANNUAL REPORT


77/KMK.017/1994 tanggal 10 Maret 1994 dan Surat Keputusan Bank Indonesia No.27/65/UPBS/PBD2 tanggal 11 Mei 1994
perihal Pemberian Izin Usaha Bank Umum.
Pada tanggal 21 Juni 2017, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua OJK dengan suratnya No. S-339/D.04/2017
untuk melakukan penawaran umum Obligasi Bank Mandiri Taspen Pos I Tahun 2017 dengan jumlah pokok sebesar
Rp2.000.000.000. Pada tanggal 12 Juli 2017, Obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia. Dan memperoleh
pernyataan efektif pada tanggal 18 November 2019 untuk menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan
I Bank Mandiri Taspen dengan jumlah pokok Rp1.000.000.000, dan telah pada tanggal 27 November 2019 telah dicatat pada
Bursa Efek Indonesia.

KETERANGAN PERUBAHAN NAMA


Sesuai dengan keterangan pada riwayat singkat perusahaan di atas, Bank Mantap telah melaksanakan perubahan nama sebanyak
dua kali yaitu:
• Pertama, perubahan nama Bank dari PT Bank Sinar Harapan Bali menjadi PT Bank Mandiri Taspen Pos berdasarkan perubahan
Anggaran Dasar sesuai Akta No. 5 tanggal 7 Januari 2015 yang efektif berlaku pada tanggal 7 Agustus 2015; dan
• Kedua, perubahan nama Bank dari PT Bank Mandiri Taspen Pos menjadi PT Bank Mandiri Taspen sesuai dengan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham No. 4 tanggal 6 November 2017 yang efektif berlaku pada tanggal 23 Desember 2017.

LAPORAN TAHUNAN 2019 47


PROFIL PERUSAHAAN

BRAND PERUSAHAAN
Corporate Brand Philosophy merupakan filosofi dasar yang BRAND PERSONALITY
menggambarkan elemen-elemen dari brand identitas Bank
Mantap. Corporate Brand Philosophy disusun sebagai kerangka Brand Personality menggambarkan seperti apa Bank Mantap
acuan bagi seluruh Jajaran Bank dalam mengaplikasikan ingin dikenal oleh dunia luar yaitu nasabah dan stakeholders.
brand identitas Bank Mantap secara tepat dan konsisten untuk Brand Personality diterjemahkan dari nilai budaya perusahaan
menciptakan brand experience yang berkualitas bagi seluruh dan Perilaku Utama Bank Mantap serta divisualisasikan ke
stakeholders sehingga menghasilkan brand yang sustain. dalam beberapa karakter sebagai berikut:
1. Passionate

POSITIONING STATEMENT Menggambarkan kedekatan Bank Mantap dengan


nasabah dan stakeholders yang diterjemahkan ke dalam
Positioning Statement menggambarkan hal-hal yang
pernyataan:
membedakan Bank Mantap dari kompetitor dan alasan
nasabah memilih Bank Mantap. Bank Mantap sebagai “Bank Mantap adalah sahabat terbaik saya, selalu terbuka dan
mitra terbaik dan terpercaya dalam memberdayakan melayani dengan tulus, jujur dan hangat, dan menciptakan
dan mensejahterakan membantu menciptakan peluang kenyamanan.”
pertumbuhan bisnis dan kesejahteraan melalui produk dan 2. Open
layanan terbaik. Bank Mantap terus menyediakan alternatif
produk dan layanan keuangan yang lengkap dan beragam, Menggambarkan keterbukaan Bank Mantap yang
sesuai dengan kebutuhan perorangan dan perusahaan diterjemahkan dengan pernyataan :
yang semakin bermacam-macam. Bank Mantap terus “Saya percaya Bank Mantap karena pegawainya berkomunikasi
menciptakan nilai tambah bagi nasabah antara lain dengan secara tulus, terbuka, bersikap positif dan selalu menjaga
menggabungkan antara keahlian khusus, pengetahuan lokal integritas.”
dan pengertian yang mendalam mengenai keadaan dan
perubahan pasar. 3. Progressive
Menggambarkan keinginan Bank Mantap untuk
memberikan solusi yang progresif kepada nasabah dan
BRAND ESSENCE
stakeholders yang diterjemahkan dengan pernyataan:
Brand Essence merupakan inti pemikiran yang menunjukkan
“Bank Mantap selalu memberikan solusi yang sempurna, tidak
jiwa/semangat untuk pengembangan Bank Mantap sekaligus
saja untuk memenuhi kebutuhan saya tapi juga memberikan
digunakan sebagai tagline dalam komunikasi eksternal.
lebih dari yang saya butuhkan.”
Brand Essence diterjemahkan dengan pernyataan:
4. Specialist
“Memuliakan, Memberdayakan dan Mensejahterakan”
Menggambarkan keterbukaan Bank Mantap yang
diterjemahkan dengan pernyataan:
“Saya percaya Bank Mantap karena pegawainya berkomunikasi
secara tulus, terbuka, bersikap positif dan selalu menjaga
integritas.”
5. Agile
Menggambarkan kesiapan dan kegesitan Bank Mantap
dalam mengantisipasi kebutuhan nasabah dan stakeholders
yang diterjemahkan dengan pernyataan:
“Bank Mantap selalu tanggap mengikuti perubahan pasar, tidak
pernah berhenti berinovasi, dan senantiasa memberikan lebih
dari yang diharapkan.”
6. Brand Promise
Brand Promise merupakan janji mengenai manfaat dan
keunggulan yang diberikan Bank Mantap kepada nasabah
dan stakeholders yang diterjemahkan dengan pernyataan:
“Bank Mantap fokus pada produk dan layanan sesuai
kebutuhan, sederhana, kompetitif dan memahami kebutuhan
nasabah sesuai segmen serta memberikan imbal hasil yang
optimal”

48 2019 ANNUAL REPORT


MASTERBRAND LOGO

Logo mark berupa gelombang Merupakan warna dari Bank Mandiri yang menunjukkan
emas cair merupakan simbol rasa nyaman, tenang, menyejukkan, stabilitas
dari kekayaan finansial di Asia (Command, memimpin) dan serius (Respect) serta tahan
dimana lengkungan emas uji (Reliable), dapat dipercaya, kehormatan yang tinggi
sebagai metamorfosa dari sifat (Trust, Integrity), Simbol dari spesialis (Profesionalism).
agile, progresif, pandangan ke
depan, Excellence, fleksibilitas
serta ketangguhan atas segala
kemungkinan yang akan datang.

Posisi dari logo mark yang


berada di atas logo type
serta bentuk gelombang
menggambarkan pencapaian Mandiri Taspen
yang tidak pernah henti
dengan pertumbuhan ke atas dengan huruf kecil
menandakan kemakmuran menggambarkan sikap ramah
nasabah yang tumbuh dan (ramah terhadap semua
berkembang bersama Bank segmen bisnis yang
Mantap LO dimasuki Bank Mantap),
O MARK

G dan kepribadian
yang rendah hati
O
(menunjukkan
keinginan yang besar
untuk melayani
dengan rendah hati/
G

TYP

Customer Focus).
O

Penggunaan warna kuning


L

emas (kuning ke arah orange) ditulis tebal semua


E

melambangkan : menunjukan ketegasan


dan rasa percaya diri dalam
ĔĔ Keagungan, kemuliaan,
mengelola perusahaan.
kemakmuran, kejayaan.
ĔĔ Menjadikan kita merasa tajam Logo type bertuliskan Mandiri
perhatiannya (warna yang Taspen juga mencerminkan
menarik perhatian orang) pemiliknya.
aktif, kreatif dan meriah, warna
spiritual dan melambangkan hal
yang luar biasa.
ĔĔ Warna ini juga ramah,
menyenangkan dan nyaman.
ĔĔ Warna ini diterima sebagai warna
riang, membuat perasaan masa Merupakan warna dari PT Taspen yang
depan lebih baik, cemerlang dan menggambarkan ketentraman, damai
menyala-nyala. dan tenang.

LAPORAN TAHUNAN 2019 49


PROFIL PERUSAHAAN

VISI, MISI, DAN BUDAYA PERUSAHAAN


Pada tahun 2019, dilakukan penyesuaian misi Bank untuk menyesuaikan dengan kewajiban bank menerapkan aksi keuangan
berkelanjutan. Penetapan Visi dan Misi Bank Mantap dilaksanakan pada Rapat Direksi tanggal 21 November 2019 dan tertuang
dalam Risalah Rapat Direksi No. RR.DIR/046/2019 tanggal 21 November 2019

“Mitra Terbaik
Menjadi

Terpercaya dalam
dan
VISI
Memberdayakan dan
Mensejahterakan

ĔĔ Menciptakan pertumbuhan bisnis
dan kesejahteraan melalui
produk dan layanan
keuangan terbaik
ĔĔ Fokus Pada Kebutuhan
UMKM dan Pensiunan
MISI
dengan menyelaraskan
kepentingan ekonomi, sosial
dan lingkungan

TOPP yang artinya


Tangguh, Optimal, BUDAYA
PERUSAHAAN
Profesional dan Peduli

Secara seremonial, Mantap TOPP diluncurkan pada 17 Agustus 2019


dalam acara “Revamp Culture Bank Mantap” dan secara bankwide pada
7 September 2019 dalam acara “Mantap Leadership Forum 2019”

50 2019 ANNUAL REPORT


PANTANG MENYERAH,
ADAPTIF, DAN PEMBELAJAR

GUH
G MEMBERIKAN HASIL
TAN

YANG TERBAIK

AL
PE TIM
OP
RI AL KOMPETEN DAN
L F ESIO
N
DAPAT DIPERCAYA
PRO
AK
UU

I MELAYANI
TAM

PEDUL
DENGAN HATI
A

Insan Bank Mantap, yang sekarang


FILOS

akan disebut sebagai MANTAP


TANGG SQUAD, diharapkan menjadi pribadi
U H dengan semangat juang tinggi
mewujudkan visi misi perusahaan,
O

cepat beradaptasi dengan berbagai


FI V

perubahan yang terjadi (internal


OPT dan eksternal), serta selalu terbuka
I MA
A

L terhadap segala sesuatu hal-hal yang


L

UE
S baru, terus belajar menjadi yang
terbaik
PR
OF
ES
ION
AL dalam hal apapun selalu berupaya
memberikan kinerja yang melampaui
PED

ekspektasi (go extra miles/beyond the


ULI

limit)

menyelaraskan antara perkataan dan


perbuatan (walk the talk). Bekerja sesuai
fungsi, tanggung jawab dan kewenangan
bekerja dengan tulus ikhlas, memberi
dengan tetap memperhatikan koridor/
perhatian kepada lingkungan (internal
ketentuan/regulasi, menjaga integritas,
dan eksternal), dan menjaga nama baik
memiliki inisiatif serta bersikap proaktif.
diri, rekan kerja, atasan, unit kerja dan
perusahaan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 51


PROFIL PERUSAHAAN

BIDANG USAHA
KEGIATAN USAHA PRODUK DAN JASA
Sesuai dengan Anggaran Dasar Pasal 3, Bank Mantap PRODUK DANA
menetapkan maksud dan tujuan perusahaan adalah
• Tabungan siMantap
melakukan usaha dalam bidang perbankan, dengan demikian
sesuai dengan pasal 3, maka Bank Mantap dapat melaksanakan Tabungan untuk nasabah perorangan atau badan usaha
kegiatan usaha sebagai berikut : dengan suku bunga kompetitif yang dihitung secara
harian. Tabungan ini dilengkapi dengan fasilitas ATM yang
a. M
enghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
dapat ditransaksikan di seluruh mesin ATM Bank Mandiri.
simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang • Tabungan siMantap Pensiun
dipersamakan dengan itu; Tabungan untuk nasabah pensiunan sebagai sarana
b. M
emberikan kredit; untuk menampung uang pensiunan dan gaji pensiunan
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang; setiap bulannya atas penunjukan Bank Mantap sebagai
Bank juru bayar gaji pensiunan. Sebagai bentuk apresiasi
d. M
embeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri
kepada nasabah pensiunan, tabungan ini dibebaskan dari
maupun untuk kepentingan dan atas perintah
biaya administrasi dan dibebas saldo minimum dan tetap
nasabahnya :
memperoleh bunga tabungan yang dihitung secara
• Surat-surat wesel termasuk wesel dan akseptasi oleh
harian.
bank yang masa berlakunya tidak lebih daripada
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; • Tabungan siMantap Berjangka (TSB)
• Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya Tabungan berjangka dengan setoran wajib setiap bulan
yang masa berlakunya tidak lebih daripada kebiasaan denganmjangka waktu yang fleksibel dengan tingkat
dalam perdagangan surat-surat dimaksud; bunga yang lebih tinggi dari tabungan lainnya. Bertujuan
• Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan untuk memberi kesempatan kepada nasabah untuk
pemerintah; menyisihkan uangnya setiap bulan sehingga pada jangka
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi; waktu yang telah ditetapkan, dana yang terkumpul dapat
• Surat dagang berjangka waktu sesuai sampai dengan dimanfaatkan sesuai rencana
1 (satu) tahun, memindahkan uang baik untuk
kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah; • TabunganKu

e. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat-surat TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan Warga
berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara Negara Indonesia dengan persyaratan mudah dan ringan
pihak ketiga; yang diselenggarakan secara bersama oleh bank-bank di
Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta
f. M
enyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
berharga;
g. M
elakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak • Deposito
lain berdasarkan suatu kontrak; Simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan
h. M
elakukan penempatan dana dari nasabah kepada pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu.
nasabah lainnya dalam bentuk surat-surat berharga yang Deposito Bank Mantap adalah simpanan berjangka dalam
tidak tercatat di Bursa Efek; mata uang Rupiah dengan bunga menarik dan beragam
keuntungan lainnya.
i. M
embeli melalui pelelangan, agunan baik semua maupun
sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya • Giro
kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli Dana pihak ketiga dalam Rupiah yang penarikannya
tersebut wajib dicairkan secepatnya; dan dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
j. M
elakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya sesuai
kegiatan wali amanat. ketentuan yang ditetapkan Bank Mantap

Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum berdasarkan PRODUK KREDIT
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. • Kredit Mantap Pensiun (KMP)
77/KMK.017/1994 tanggal 10 Maret 1994 dan Surat Keputusan
Kredit Mantap Pensiun (KMP) adalah kredit yang diberikan
Bank Indonesia No.27/63/UPBD/PBD2 tanggal 11 Mei 1994
kepada pensiunan untuk tujuan konsumtif multiguna
perihal Pemberian Izin Usaha Bank Umum.
dengan angsuran tetap mencakup pokok dan bunga
dimana angsuran dibayar selama periode tertentu sesuai
KEGIATAN USAHA YANG DIJALANKAN dengan yang diperjanjikan dengan sumber pembayaran
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Bank Mantap sesuai dari gaji pensiun bulanan.
dengan Anggaran Dasar Perusahaan Bank Mantap.

52 2019 ANNUAL REPORT


• Kredit Mantap Pra Pensiun (KMPP) • Kredit dengan Agunan Tunai
Kredit Mantap Pra pensiun adalah kredit yang diberikan Kredit dengan Agunan Tunai adalah fasilitas kredit yang
kepada PNS, Anggota TNI, POLRI, Pegawai Sipil TNI/POLRI diberikan kepada nasabah perorangan, usaha perorangan
yang akan memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) yang atau badan usaha dengan agunan Deposito Bank Mandiri
bersambungan dengan masa pensiun dan pembayaran Taspen.
Gaji Pensiun melalui Bank.
JASA LAYANAN
• Kredit Mantap Usaha Pensiun (KMUP)
• Western Union (WU) Money Transfer
Kredit Mantap Usaha Pensiun (KMUP) adalah kredit yang
Western Union merupakan salah satu bentuk layanan
diberikan kepada wirausaha yang memiliki tambahan
yang ada hasil kerjasama aliansi dengan BSM. Produk
penghasilan dari Gaji Pensiun untuk tujuan modal usaha
layanan ini adalah jasa pengiriman uang dari dan
dengan angsuran tetap mencakup pokok dan bunga
ke berbagai Negara di dunia dengan menggunakan
dimana angsuran dibayar selama periode tertentu sesuai
teknologi elektronik secara online dan real time untuk
dengan yang diperjanjikan dengan sumber pembayaran
menjangkau berbagai pelosok penjuru dunia termasuk
dari hasil usaha dan Gaji Pensiun bulanan.
Indonesia. Sebagai daerah wisata Bali memiliki banyak
• Kredit Serbaguna Mantap (KSM) daerah tempat lokasi wisata yang didatangi wisatawan
Kredit serbaguna Mantap (KSM) adalah kredit yang manca negara dan dengan hadirnya Bank Mantap hingga
diberikan kepada pegawai yang memiliki penghasilan ke pelosok daerah dengan Layanan Western Union dapat
tetap atau profesi tetap atau kepada target market tertentu memberikan memberikan layanan jasa transfer uang yang
untuk membiayai berbagai macam kebutuhannya. cepat dan terpercaya. Saat ini Layanan Western Union
hanya ada dibeberapa KCP Bank Mantap yang berada di
• Kredit Usaha Mantap (KUM) lokasi wisata.
Kredit Usaha Mantap (KUM) adalah kredit yang diberikan
• Layanan Gadai Emas
kepada pengusaha mikro untuk membiayai kebutuhan
usaha produktif baik untuk kebutuhan investasi Juga merupakan kerjasama aliansi dengan BSM berupa
maupun kebutuhan modal kerja. produk cicil emas. Dengan hadirnya konter layanan
tersebut dapat memberikan alternatif produk bank berupa
• Kredit Komunitas Mantap (KKM) mencicil maupun gadai emas. Setiap transaksi produk
Kredit Komunitas Mantap (KKM) adalah kredit yang gadai emas di Bank Mantap ini akan dilayani langsung
diberikan kepada anggota suatu komunitas usaha atau oleh petugas BSM yang berwenang. Hasil referral maupun
organisasi profesi melalui pola kerjasama untuk membiayai transaksi yang dilakukan KLG di kantor Bank Mantap
berbagai macam kebutuhannya. nasabah tetap dilayani dengan kondisi standar layanan
Bank Mantap. Saat ini Konter Layanan Gadai BSM berada di 5
• Kredit Modal Kerja Retail Mantap ( KMK-RM)
KCP Bank Mantap, Melati, Gungung Agung, Waturenggong,
Kredit Modal Kerja Retail Mantap (KMK-RM) adalah fasilitas Ubud, Sukawati.
kredit yang diberikan kepada pengusaha perorangan
maupun berbentuk badan usaha untuk membiayai modal • Bank Garansi
kerja perusahaan yang habis dalam satu siklus usaha dan Bank Garansi adalah Jaminan yang diberikan oleh Bank
dapat diperpanjang sesuai kebutuhan , jangka waktu kredit kepada pihak penerima jaminan baik perorangan (contoh:
maksimal 120 bulan dengan limit diatas Rp200 juta sampai kontraktor) maupun perusahaan, dalam melakukan
dengan 5 miliar, pekerjaan berupa proyek yang dapat ditutup dengan
asuransi ataupun dengan memberikan jaminan tunai.
• Kredit Investasi Retail Mantap (KI-RM)
Apabila pihak yang dijamin melakukan wanprestasi, maka
Kredit Investasi Retail Mantap (KI –RM) adalah fasilitas bank akan melakukan pembayaran senilai proyek tersebut
kredit yang diberikan kepada pengusaha perorangan atau dari jaminan tunai yang telah dijaminkan ke bank.
maupun berbentuk badan usaha untuk membiayai barang
– barang modal dalam rangka rehabilitasi, perluasan, • Layanan Pembayaran (Online Payment)
pendirian proyek baru yang pelunasannya dari hasil usaha Layanan Pembayaran Bank Mantap dapat dilakukan
dengan barang modal yang dibiayai, jangka waktu kredit di seluruh kantor cabang Mantap, agar nasabah dapat
maksimal 120 bulan dengan limit diatas Rp200 juta sampai melakukan pembayaran tagihan paska bayar maupun
dengan 5 miliar. pembelian token listrik prabayar dan pulsa telepon selular.
• Kredit Konsumtif Retail Mantap (KK-RM) • Transfer (Pengiriman Uang RTGS)
Kredit Konsumtif Retail Mantap (KK-RM) adalah kredit yang Jasa pengiriman uang yang dilaksanakan atas permintaan
diberikan kepada perorangan untuk keperluan multiguna dan untuk kepentingan nasabah melalui kliring dan RTGS
(bukan usaha), jangka waktu kredit maksimal 120 bulan di seluruh kantor cabang Mantap menggunakan ketentuan
dengan limit diatas Rp200 juta sampai dengan 5 miliar Bank Indonesia

LAPORAN TAHUNAN 2019 53


PROFIL PERUSAHAAN

PETA WILAYAH OPERASIONAL

KPO : Kantor Pusat Operasional


KC : Kantor Cabang
KCP : Kantor Cabang Pembantu
KF UMK : Kantor Fungsional Usaha Mikro Kecil
KFNO : Kantor Fungsional Non Operasional
KK : Kantor Kas
MMK : Mantap Mobil Kas

KF Grand
Distribution KC KCP KFNO KK MMK
UMK Total
Distribution 1 10 11 26 10 37 94
Distribution 2 6 8 20 16 26 76
Distribution 3 13 10 42 25 55 145
Distribution 4 12 31 7 14 12 24 100
Grand Total 41 60 7 102 63 142 415

JENIS KANTOR 2019 2018 2017 2016 2015


Kantor Pusat Operasional 1 1 1 1 1
Koordinator Wilayah 4 4 4 4 0
Kantor Cabang 41 37 37 30 15
Kantor Cabang Pembantu 60 51 48 82 79
Kantor Kas 63 64 58 6 6
Kantor Fungsional 102 62 1 1 1
Mantap Mobil Kas 142 59 9 3 0
ATM* 18.291* 17.376* 17.766* 17.461* 10
* Pada tahun 2016 Bank Mantap mulai memanfaatkan jaringan ATM Bank Mandiri

54 2019 ANNUAL REPORT


RIBUTIO RIBUTIO RIBUTIO RIBUTIO
ST ST ST ST
DI

DI

DI

DI
N

1 KANTOR
WILAYAH
PUSAT

10 KANTOR
CABANG 6 KANTOR
CABANG 13 KANTOR
CABANG 12 KANTOR
CABANG

11 KANTOR
CABANG
PEMBANTU
8 KANTOR
CABANG
PEMBANTU
10 KANTOR
CABANG
PEMBANTU
31 KANTOR
CABANG
PEMBANTU
10 KANTOR KAS 16 KANTOR KAS 25 KANTOR KAS 12 KANTOR KAS

LAPORAN TAHUNAN 2019 55


PROFIL PERUSAHAAN

NAMA DAN ALAMAT ENTITAS ANAK DAN/ATAU KANTOR CABANG

KANTOR CABANG
BANDA ACEH PALEMBANG PURWOKERTO
Jl. Dr. Mr. T.H. Muhammad Hasan Komplek Ruko Ario Kemuning 1, RT 003, Ruko Eks Nusantara No. 2 dan 3
Desa Sukadamai, Kec. Lueng Bata, RW 002, Kel. Ario Kemuning, Jl. Jenderal Sudirman, Kel. Kranji,
Banda Aceh Kec.Kemuning, Palembang Kec. Purwokerto Timur, Banyumas,
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatera Selatan Jawa Tengah
Telp : 0651-8011454 Telp : 0711-5614335, 5614336, Telp : 0281-6512927, 6512934,
Fax : 0651-18011944 0711- 5614337,5614339 0281-6512966, 7771123
Fax : 0711-5614338 Fax : 0281-7771011
PEMATANGSIANTAR
Jl. Sutomo, Kel. Proklamasi, BANDAR LAMPUNG PEKALONGAN
Kec. Siantar Barat, Pematangsiantar Jl. Diponogoro Nomor 71, Jl. Hayam Wuruk No.15 Kel. Bendan,
Sumatera Utara Kel. Kupang Teba, Kec. Teluk Betung Kec. Pekalongan Barat, Pekalongan,
Telp : 0622-7354857, 7354858, Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung Jawa Tengah
0622-7354856, 7354859 Telp : 0721-5603335, 5603334, Telp : 0285-4151160, 4151161,
Fax : 0622-7354853 0721-5603342, 5603344 0285-4151162, 4151158
Fax : 0721-5606621 Fax : 0285-4151159
MEDAN
Gedung Taspen SERANG SURAKARTA
Jl. Jend. Gatot Subroto, No. 99 Jl. Ahmad Yani No. 33 Kel. Cimuncang, Jl. Slamet Riyadi No. 540 Kel. Kerten,
Medan, Sumatera Utara Kec. Serang, Kota Serang, Banten Kec. Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah
Telp : 061 - 80442027, 80441373, Telp : 0254-204426, 213638, 213604, Telp : 0271-7462604,746205, 7462606,
80441568, 80442476, 80442184 0254-2213564 0271-721878
Fax : 0254-213581 Fax : 0271-721278
PADANG
Jl. Proklamasi No. 51 C-D JAKARTA SEMARANG
Kel. Alang Laweh, Kec. Padang Selatan, Jl. Cikini Raya No. 42, Kel. Cikini, MT. Haryono No. 878, Semarang
Padang, Sumatera Barat Kec. Menteng, Jakarta Pusat Jawa Tengah
Telp : 0751-37581,37583 Telp : 021-3919161, 3919162, 3919163 Telp : 024-76585382, 76585383,
Fax : 0751-37582 Fax : 021-3919173 024- 76585384, 76585385
Fax : 024-76585381
PEKANBARU BEKASI
Jl. Sudirman, Kel. Tangkerang Tengah, Kawasan CBD Bekasi Town Square YOGYAKARTA
Kec. Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau Blok G No 25 dan 26 Jl. Kusumanegara No. 14, Kel.Tahunan,
Telp : 0761-8411303, 8411304, Jl. Cut Meutia, Margahayu, Kec.Umbulharjo, Yogyakarta,
8411308, 8411298 Kec. Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat DIY Yogyakarta
Fax : 0761-8411124 Telp : 021-22012153 Telp : 0274 - 380265, 380642, 386240
Fax : 021-22012157 Fax : 0274-450085
TANJUNGPINANG
Komplek Pinlang Mas Bintan Center, Jl. CIREBON KEDIRI
D.I. Panjaitan KM 9, Batu IX, Jl. Dokter Wahidin Sudirohusodo No.51 Jl Brawijaya 29-29A Kel. Pakelan, Kec.
Kec. Tanjungpinang Timur, Kota Cirebon, Jawa Barat Kediri, Kediri, Jawa timur
Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Telp : 0231-204835,237497, 237498, Telp : 0354-672878, 672578
Telp : 0771-4445641 0231-237499 Fax : 0354-673763
Fax : 0231-200299
JAMBI SURABAYA
Jl. Hayam Wuruk RT 002, TASIKMALAYA Jl. Kebon Rojo No.10 Kel. Krembangan
Kel. Talang Jauh, Kec. Jelutung, Perum Grand Juanda Town House Kav. Selatan Kec. Krembangan, Surabaya,
Kota Jambi, Jambi No.1-2, Jl. Ir. H. Juanda, Kel. Sukamulya, Jawa Timur
Telp : 0741-20158, 20102 Kec. Bungursari, Tasikmalaya, Jawa Barat Telp : 031 - 3559484, 3559485,
Telp : 0265-7522386, 7522388, 3559486, 3559487
BENGKULU 0265-7522380, 7522379 Fax : 031-3559480
Jl. Sudirman, Kel. Pintu Batu, Fax : 0265-7522390
Kec.Teluk Segara, Kota Bengkulu MALANG
Bengkulu BANDUNG Jl. Kauman 22 Kavling A,B,C Kel.Kauman,
Telp : 0736-7324498, 7324497 Jl. Diponegoro No. 23 Bandung Kec. Klojen, Malang, Jawa Timur
Fax : 0736-7324492 Jawa Barat Telp : 0341-368907, 368910, 368918
Telp : 022-7333250 Fax : 0341-368926
Fax : 022-7333242

56 2019 ANNUAL REPORT


JEMBER PONTIANAK MAKASSAR
Jl. Ahmad Yani No 37-39 Kel. Kepatihan Jl. Jenderal Ahmad Yani, Jl. Botolempangan 66a dan 66b,
Kec. Kaliwates, Jember, Jawa Timur Kel. Bangka Belitung Laut, Kel. Sawerigading Kec. Ujung Pandang
Telp : 033-1423513, 1421694, 1421112, Kec. Pontianak Tenggara, Pontianak Sulawesi Selatan
033- 1421406 Kalimantan Barat Telp : 041- 3631799, 3621881, 3631782
Fax : 033-1424118 Telp : 0561-6580410, 6580411, 658413, Fax : 0411-3631785
0561-6580414
SINGARAJA KENDARI
Jl. Ahmad Yani, Kel. Kaliuntu, PALANGKARAYA Jl. MT Haryono L142 dan K142,
Kec.Buleleng, Bali Jl. Ahmad Yani No. 46A Kel. Pahandut, Kel. Wowawangu, Kec. Kadia, Kendari,
Telp : 0362-3301571 / 3301572 Kec. Pahandut, Palangkaraya, Sulawesi Tenggara
Fax : 0362-32725 Kalimantan Tengah Telp : 0401-3190863
Telp : 0536 - 4264116
KARANGASEM AMBON
Jl. Diponegoro No. 12 Karangasem Bali BANJARMASIN Jl. Diponegoro, Kel. Ahusen, Kec.
Telp : 0363-21877 Jl. Raya MT. Haryono, Kel. Kertak Sirimau, Ambon, Maluku
Fax : 0363-22553 Baru Ulu Kec. Banjarmasin Tengah, Telp : 0911 3831919, 09113831385,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan 09113831033, 09113831600
MELATI Telp : 0511-6740770, 6740771,
Jl. Melati No. 65, Dangin Puri Kangin, 0511- 6740772, 6740761 MANOKWARI
Kec. Denpasar Utara, Denpasar, Bali Fax : 0511-6740762 Jl. Trikora, Kel. Wosi, Distrik Manokwari,
Telp : 0361 – 227076 Manokwari, Papua Barat
Fax : 0361 - 239029 SAMARINDA Telp : 0986-2213226,2213356,2213020,
Jl. Pangeran Diponegoro No.23 B & 0986-22211299
MATARAM C, Kel.Pasar Pagi, Kec. Samarinda Ilir, Fax : 0986-2214454
Jl. Langko No. 21 Taman Sari, Ampenan, Samarinda, Kalimantan Timur
Mataram, Nusa Tenggara Barat Telp : 0541-6526529 JAYAPURA
Telp : 0370-629712, 629714 Jl. Raya Kotaraja, Kel. Vim, Kec. Abepura,
Fax : 0370-629713 PALU Jayapura, Papua
Jl. Wolter Monginsidi No. 88 B & 88 C, Telp : 0967-5186299
KUPANG Kel. Lolu Selatan, Kec. Palu Timur,
Jl. Soekarno No. 27 Kel. Fountein Palu, Sulawesi Tengah
Kec. Oebobo, Kupang Telp : 0451-4016876
Nusa Tenggara Timur
Telp : 0380-820007
Fax : 0380 825368

KANTOR CABANG PEMBANTU


LHOKSEUMAWE MERDEKA BINJAI KAMPAR
Jl. Merdeka No. 37-38, Jl. Sutomo No. 25, Kel. Pahlawan, Jl. Jenderal Sudirman,
Desa Simpang Empat Kec. Banda Sakti, Kec. Binjai Utara, Kota Binjai, Desa/Kel. Bangkinang, Kec. Bangkinan,
Lhokseumawe, Aceh Sumatera Utara Kab. Kampar, Riau
Telp : 0645-6500812, 6500242, Telp : 061-80044765 Telp : 0762-323734, 323040, 323322,
6500605, 6500702 322727
MEDAN ISKANDAR MUDA Fax : 0762-323734
GUNUNGSITOLI Jl. Iskandar Muda No. 77,
Jl. Jenderal Sudirman No. 124, Babura Kec. Medan Baru, Medan, BANGKO
Kel. Pasar Gunungsitoli, Kec. Gunungsitoli, Sumatera Utara Jl. Jend. Sudirman No. 1-2 Bangko,
Gunungsitoli, Sumatera Utara Telp : 061- 80512711, 80512713, Merangin, Jambi
Telp : 0639-2620571, 2620442, 061- 80512714, 80512715 Telp : 0746-3260102
2620528, 2620536
BUKITTINGGI LUBUKLINGGAU
DELI SERDANG Jl. Pemuda No 19, Kel. Aur Tajungkang Jl. Yos Sudarso, RT. 03, Kel. Watervang,
Jl. Lintas Sumatera No. 32 A-B, Tengah Sawah, Kec. Guguk Panjang, Kec. Lubuklinggau Timur I,
Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang Bukittinggi, Sumatera Barat Lubuklinggau, Sumatera Selatan
Sumatera Utara Telp : 0752-21037, 21043, 21033 Telp : 0733-3281801, 33281607
Telp : 061-79751993, 79751045, Fax : 0752-21028 Fax : 0733-3281869
061-79751045,79759388

LAPORAN TAHUNAN 2019 57


PROFIL PERUSAHAAN

PANGKAL PINANG BANDUNG UJUNG BERUNG LAMONGAN


Jl. Mayor Syafrie Rachman, Jl. Jend. A. H. Nasution Blok A5- 03 dan Citi9 Lamongan Trade Centre
Kel.Semabung Baru, Kec. Girimaya, Blok A5-05, Kel. Cipadung Wetan, Jl. Panglima Sudirman No. 17,
Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Kec. Panyilekan, Bandung, Jawa Barat Lamongan, Jawa Timur
Belitung Telp : 022-63721865 Telp : 0322-4675600, 4675588,
Telp : 0717-9109781, 9109076, Fax : 022 - 63722378 0322- 4675622
9109597, 9109459 Fax : 0322-4675599
CIMAHI
METRO Jl. Cibabat Raya No. 416, Kampung MOJOKERTO
Jl. Jend. Sudirman No. 28, Kel. Metro Sentral, RT 002, RW 04 Jl. Pahlawan No. 36, Kel. Kranggan,
Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung Kel. Cibabat Kec. Cimahi Utara, Kec. Prajuritkulon, Mojokerto,
Telp : 0725-7856223, 7856224 Cimahi, Jawa Barat Jawa Timur
Telp : 022-0662333 Telp : 0321-5283115, 5283125,
TANGERANG 0321-5283123
Jl. Daan Mogot Ruko C, RT. 001, RW. 05 KLATEN Fax : 0321-5283104
Kel. Sukarasa, Kec. Tangerang, Jl. Pemuda Selatan No. 79,
Tangerang, Banten Kel.Tonggalan, Kec. Klaten Tengah, KEROBOKAN BARAT
Telp : 021-55771720, 55771721, Kab. Klaten, Jawa Tengah Jl. Raya Canggu Kerobokanan No. 11,
021-55771722, 55771723 Telp : 0272-3359480,3359478,3759481 Badung, Bali
Fax : 021- 55771724 Fax : 272-3359479 Telp : 0361-8445790
Fax : 0361-8445790
BOGOR MAGELANG
Jl. Raya Pajajaran No. 41, Ruko No. 6-7 Jl. Ahmad Yani No. 8, Kel. Panjang, GARUDA WISNU KENCANA
Bogor, Jawa Barat Kec. Magelang Utara, Magelang, Jl. Uluwatu, Desa Ungasan,
Telp : 021-8571568, 8571569, 8571570 Jawa Tengah Kec. Kuta Selatan (Depan GWK),
Fax : 021-8571272 Telp : 0293-3193113, 3193126 Badung, Bali
Telp : 0361 - 703115
JAKARTA TIMUR SLEMAN Fax : 0361 – 703115
Jl. Dewi Sartika No. 83 Jl. Godean Km. 10, Desa Sidoagung,
Jakarta Timur, DKI Jakarta Kec. Godean, Kab. Sleman, KUTA
Telp : 021-80882433, 80882455, DIY Yogyakarta Jl. Bypass Ngurah Rai Tuban Plaza No.47
021-80889595 Telp : 0274-798065,798668, 798667 Badung, Bali
Fax : 021-80890017 Fax : 0274-798258 Telp : 0361 - 751997
Fax : 0361 – 753215
JAKARTA BARAT SUMENEP
Jl. Joglo Raya No. 21 Jl. Trunojoyo No. 49, Sumenep MAMBAL
Kel. Srengseng, Kec. Kembangan Jawa Timur Jl. Raya Latu, Badung, Bali
Jakarta Barat DKI Jakarta Telp : 0328-6762000/6762001 Telp : 0361 - 469170
Telp : 021-22542551, 22542552, Fax : 0328-6762003 Fax : 0361 – 469171
021-22542553
Fax : 021-22542554 MADIUN MENGWI
Jl. H. Agus Salim 80, Jl. Raya Mengwitani, Badung, Bali
JAKARTA SELATAN Kel. Nambangan Lor, Kec. Manguharjo, Telp : 0361 - 829955
Jl. RS Fatmawati No. 26 RT. 02 RW. 08 Madiun, Jawa Timur Fax : 0361 - 829989
Pondok Labu, Cilandak Telp : 0351-4773896, 4773897,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 0351-4773898, 4773855 BANGLI
Telp : 021-22767104, 22767066, Fax : 0351-4773856 Jl. Ngurah Rai, Bangli, Bali
021- 22767106, 22767063 Telp : 0366-91276
Fax : 021 22767104 SIDOARJO Fax : 0366-93806
Jl. H. Soenandar Priyo Sudarmo
DEPOK Kel. Sidokare, Kec. Sidoarjo, KINTAMANI
Jl. Margonda Raya No. 179, Kel. Kemiri Sidoarjo, Jawa Timur Komplek Pasar Singa Mandawa
Muka, Kec. Beji, Depok, Jawa Barat Telp : 031-99702798, 99702797, Bangli, Bali
Telp : 021-22969520, 22969521, 031-99702737 Telp : 0366-51360
22969522 Fax : 031-99700877 Fax : 0366-51360
Fax : 021-22969523

58 2019 ANNUAL REPORT


BANYUATIS Fax : 0366-24106 Telp : 0551-3821358, 3821966,
Jl. Raya Banyuatis, Buleleng, Bali 0551-3820188, 3820625
NUSA PENIDA
Telp : 087863297549
Jl. Nusa Indah, Kec. Nusa Penida, SINTANG
SERIRIT Klungkung, Bali Jl. Lintas Melawi, Kel. Ladang,
Jl. Ahmad Yani, Buleleng, Bali Telp : 0366-5596699 Kec. Sintang, Kab. Sintang,
Telp : 0362 - 94802 Fax : 0366-5596699 Kalimantan Barat
Fax : 0362-94803 Telp : 0265-2028470, 2028722,
TABANAN 0265-2028122, 2027850
UBUD Jl. Pahlawan No.2A,
Tabanan, Bali GORONTALO NANI WARTABONE
Jl. Cokorda Rai Pundak No. 45,
Desa Peliatan Ubud, Gianyar, Bali Telp : 0361 - 814202, 4790069 Jl. Nani Wartabone, Kel. Heledulaa,
Telp : 0361-974719 Fax : 0361 – 814202 Kec. Kota Timur, Gorontalo
Fax : 0361-970629 Telp : (0435) 8531884
GUNUNG AGUNG
GIANYAR Jl. Gunung Agung No.21, Denpasar, Bali MAMUJU
Jl. Dharma Giri, Gianyar, Bali Telp : 0361-410788 Jl. KS Tubun Kel. Rimuku, Kec. Mamuju
Telp : 0361-8958301 Fax : 0361-411066 Kab. Mamuju, Sulawesi Barat
Fax : 0361-8958302 Telp : 0426 2331997
RENON
SUKAWATI Jl. Cok Agung Tresna No.19 PALOPO
Jl. Raya Sukawati, Gianyar, Bali Denpasar, Bali Jl. Jendral Sudirman, Kel. Salekoe,
Telp : 0361-291290 Telp : 0361 - 234779 Kec. Wara Timur, Palopo,
Fax : 0361-299392 Fax : 0361 - 237527 Sulawesi Selatan
Telp : 0471-3204978
PEKUTATAN SEMPIDI
Jl. Cokroaminoto No.165, Denpasar, Bali BONE
Jl. Raya Denpasar, Gilimanuk,
Jembrana, Bali Telp : 0361 - 413104 Jl. Ahmad Yani No. 22 Kel. Macanang
Telp : 0365 - 4700119 / 083117558860 Fax : 0361 - 410420 Kec. Tanete Riattang Barat, Kab. Bone,
Sulawesi Selatan
NEGARA TEUKU UMAR Telp : 0481-2921755, 2421696,
Jl. Ngurah Rai No.68, Jembrana, Bali Jl. Teuku Umar No.123, Denpasar, Bali 2921502
Telp : 0365-41382 Telp : 0361-4723295
Fax : 0361-4723296 TERNATE
Fax : 0365-40721
Jl. Raya Mangga Dua, Kel. Mangga Dua,
KUBU BIMA Kec. Ternate Selatan, Ternate,
Jl. Raya Karangasem - Singaraja, Jl. Soekarno Hatta, Kel. Paruga, Maluku Utara
Karangasem, Bali Kec. Rasanae Barat, Bima, Telp : 0921-6201104, 6202386
Telp : 082897015969 Nusa Tenggara Barat
Telp : (0374) 42571 MERAUKE
SELAT Jl. Raya Mandala, Kel. Mandala, Distrik
ENDE KELIMUTU Merauke, Merauke, Papua
Jl. Raya Selat, Karangasem
Karangasem, Bali Jl. Kelimutu RT.06/RW.02 Kec. Ende Telp : 0971-3335755,3334952,3334317
Telp : 082897103178 Tengah, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur
Telp : (0381)2500331
KLUNGKUNG
TARAKAN
Jl. Untung Surapati No. 36, Semarapura,
Kec. Klungkung, Kab. Klungkung, Bali Jl. Yos Sudarso, Kel. Selumit, Kec. Tarakan
Telp : 0366-23326 Tengah, Tarakan, Kalimantan Utara

LAPORAN TAHUNAN 2019 59


PROFIL PERUSAHAAN

INOVASI OUTLET DAN ATM

Sejalan dengan pengembangan bisnis yang telah


direncanakan Bank Mantap terus berupaya meningkatkan
strategi pemasarannya dengan melakukan terobosan dan
inovasi dari segi produk maupun pelayanan dengan berusaha
mengakomodir segala kebutuhan nasabah. Salah satu
terobosan bank Mantap yaitu melaksanakan inovasi outlet.
Dari segi tampilan outlet Bank Mantap mengalami transformasi
yang signifikan dibandingkan sebelumnya dengan
menyesuaikan pada target nasabahnya, salah satunya nasabah
pensiunan, sehingga outlet di disain menyesuaikan kebutuhan
pensiunan. Bank Mantap telah memberikan layanan ruang
kesehatan yang dilengkapi dengan tempat tidur periksa, kursi
roda, tabung oksigen, obat-obatan dan sarana kesehatan
lainnya untuk melayani nasabah pada waktu tertentu. Di
samping itu, design furniture menggunakan soft tase color,
disain ergonomis, kursi tidak terlalu rendah dan empuk
sehingga memudahkan nasabah pensiunan untuk beraktivitas
dan memberikan rasa nyaman.
Bank Mantap juga menyiapkan fasilitas Graha Mantap, yaitu
Terkait dengan jaringan ATM, sejak tahun 2016 Bank Mantap
berupa fasilitas tempat yang disediakan bagi para pensiunan
bekerjasama dengan Bank Mandiri untuk memanfaatkan
untuk melakukan kegiatan otentifikasi dengan nyaman dan
jaringan ATM Bank Mandiri, dengan demikian nasabah Bank
bisa dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan-kegiatan para
Mantap dapat melakukan penarikan dana dan transaksi
pensiunan.
perbankan lainnya dengan kartu ATM Bank Mantap di seluruh
Mulai tahun 2018, Bank Mantap juga telah meyediakan toilet mesin ATM Bank Mandiri yang berjumlah 18.291 buah di seluruh
disabilitas yang didisain bagi nasabah yang berkebutuhan Indonesia. Dasar perjanjian kerjasama tersebut tertuang dalam
khusus. Toilet didisain dengan lebar, akses sesuai ukuran kursi perjanjian No.DBT.TBR/PKS/011/2016 dan No.DIR.PKS/021B/
roda dan pendamping, dilengkapi dengan railing pengaman di IV/2016 tanggal 4 April 2016. Dengan adanya sinergi tersebut
dinding. Bank Mantap menutup seluruh ATM Bank Mantap.

60 2019 ANNUAL REPORT


STRUKTUR ORGANISASI

Dewan Komisaris
Komite DIREKTUR UTAMA
Komite Komite Pemantau
Renumerasi &
Audit Risiko Josephus K. Triprakoso
Nominasi

Compliance
IT & Operations Business & Risk
SEVP Finance, Retail
Iwan Soeroto Nurkholis Wahyudi & Digital Banking Paulus Endra Suyatna

Fajar Ari Setiawan

Distribution &
Internal Audit IT Operation Portfolio SPM & Accounting Compliance
Management
Ardi Purboyo Aries Fajar Kurnia Djuniarsa Sidartha Aditya Subiyanto Jhon Rico Harry Pangaribuan

IT Application Risk Approval & Corporate


Human Capital Retail Business
Strategic Collection Secretary & Legal
Yacinta Eka Damayanti Aries Fajar Kurnia Komang Suarsana Edwindo Denis Morton Pardede Bambang Teguh Pramusinto

Institutional
Disruption Network
Micro Business Banking & Wealth Risk Management
Office Development
Management
Ari Wibowo Fahmuddin Edy Hadi Bhakti Sahala Amos Anak Agung Gede Anom

Retail & Digital Risk Business


Central Operation Pension Business
Banking Control
Joko Suseno Mochammad Azis Yusup Fitri Wahyu Adihartati Didi Pamungkas

Procurement &
Credit Operation Treasury Asset
Management
Sang Ketut Miasa Mugihadi Usman Antonius Boedi Soerjantoro

Pension & Loyalty Unit Usaha


Management Syariah
Nana Supriatna

Komite Risk
Komite IT Komite Kredit Komite ALCO
Management
Directorat SEVP Division

LAPORAN TAHUNAN 2019 61


PROFIL PERUSAHAAN

PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF

Ardi Purboyo
Kepala Divisi Internal Audit
59 PEKALONGAN 1960
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI (1991)
ĔĔ Magister Manajemen dari Universitas Trisakti (2000)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Asisten Auditor di PT. Bank Dagang Negara (1985)
ĔĔ Team Leader di Treasury & Financial Institution Audit PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk (2009-2011)
ĔĔ Project Manager setingkat Division Head - Operational Risk Management di
PT Bank Syariah Mandiri (2011-2014)
ĔĔ Specialist Risk Management Audit PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2014-2015)
ĔĔ Division Head Internal Audit PT Bank Mandiri Taspen (2016 – sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Internal Audit sejak 1 Februari 2016 berdasarkan
Surat Keputusan No. SKD.CHC/0009.A/2016 tanggal 1 Februari 2016

Jhon Rico Harry Pangaribuan


Kepala Divisi Compliance
50 TARUTUNG 1969
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (1993)
ĔĔ Magister Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran (2003)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Pengalaman perbankan di PT Danamon Tbk (1994-1995)
ĔĔ Auditor di PT. Bank Dagang Negara (1995-2001)
ĔĔ Division Head Compliance PT Bank Mandiri Taspen (2016 – sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Compliance sejak 11 April 2016 berdasarkan
Surat Keputusan No. SKD.CHC/0079/2016 tanggal 11 April 2016

62 2019 ANNUAL REPORT


Komang Suarsana
Kepala Divisi Retail Business
56 BULELENG 1963
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Ekonomi dari Universitas Pendidikan Nasional (1987)
ĔĔ Magister Manajemen dari Universitas Pendidikan Nasional (2011)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Supervisor, BII Denpasar (1988-1995)
ĔĔ Sub Branch Manager BII, BII Nusa Dua Denpasar(1995-1997)
ĔĔ Pimpinan Cabang BII Jombang & Mataram (2004-2009)
ĔĔ BM Denpasar, PT Mega Capital Indonesia (2009-2010)
ĔĔ Division Head Retail Business, PT Bank Mandiri Taspen (2016-31 Des 2019)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Retail Business sejak 10 Januari 2016 berdasarkan
Surat Keputusan No. SKD.CHC/0004/2016 tanggal 10 Januari 2016

Anak Agung Gede Anom


Kepala Divisi Risk Management
55 GIANYAR 1964
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Mahasaraswati (1989)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Mai Bank Sinar Pasar (1990-1995)
ĔĔ Pimpinan Cabang PT Bank Sinar Harapan Bali (1995-2002)
ĔĔ Kepala Bagian Personalia di PT Bank Sinar Harapan Bali (2002-2013)
ĔĔ Kepala Urusan Risk Management & Product di PT Bank Sinar Harapan Bali
(2014-2015)
ĔĔ Division Head Credit Risk Aproval di PT Bank Mandiri Taspen (2015- 2017)
ĔĔ Division Head Risk Management di PT Bank Mandiri Taspen (2017-sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Risk Management sejak 14 Agustus 2017
berdasarkan Surat Keputusan No. CHC.HCP/HCS.4781/2017 tanggal 14 Agustus
2017

LAPORAN TAHUNAN 2019 63


PROFIL PERUSAHAAN

Didi Pamungkas
Kepala Divisi Risk Business Control
47 TEGAL 1972
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
Sarjana Akuntansi dari Universitas Diponegoro Semarang pada (1997)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Auditor di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2006)
ĔĔ Team Leader RIC di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk(2006-2010)
ĔĔ RBC Manager di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2010-2015)
ĔĔ Department Head di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk(2015-2017
ĔĔ Division Head di PT Bank Mandiri Taspen (02 Januari 2018- Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Risk Business Control sejak 08 Januari 2018
berdasarkan Surat Keputusan No. SKD.CHC/007/2018 tanggal 04 Januari 2018

Nana Supriatna
Kepala Divisi Pension and Loyalty Management
60 GARUT 1959
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Akuntansi dari Universitas Borobudur (1994)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Kepala Bidang, PT Taspen (Persero) (1999-2004)
ĔĔ Manager Sekretariatan & Pengamanan, PT Taspen (Persero), (2004-2008)
ĔĔ Wakil Kepala Cabang Utama, PT Taspen (Persero)(2008-2011)
ĔĔ Senior System Analyst, PT Taspen (Persero)(2011-2013)
ĔĔ Kepala Cabang, PT Taspen (Persero)(2013-2015)
ĔĔ Division Head Pension & Loyalty Management (2015-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Pension & Loyalty Management sejak 3 Agustus
2015 berdasarkan Surat Keputusan No. 0297/KP-DIR/SK/DCLHC/ BSHB/VIII/2015
tanggal 3 Agustus 2015

64 2019 ANNUAL REPORT


Bambang Teguh Pramusinto
Kepala Divisi Corporate Secretary and Legal
59 JAKARTA 1960
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (1985)
ĔĔ Magister Hukum dari American University-Washington College Of Law (1996)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Staff Recovery Credit, Cabang, dan Sub Urusan Hukum Biro Direksi di Bank
Bumi Daya (1986-1999)
ĔĔ Profesional Staff Legal Group (2003-2005)
ĔĔ Department Head Capital Market Assurance (2015)
ĔĔ Division Head Corporate Secretary & Legal
di PT Bank Mandiri Taspen (2015-sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary and Legal sejak 8 April 2016
berdasarkan Surat Keputusan No. SKD.CHC/0080/2016 tanggal 11 April 2016

Djuniarsa Sidartha
Kepala Divisi Distribution and Portofolio Management
54 KUNINGAN 1965
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Bandung pada (1992)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Assistant Manager Officer di Bapindo (1991 – 1999
ĔĔ Assistant Manager Officer di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (1999 – 2001)
ĔĔ Cluster Manager di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2001 – 2012)
ĔĔ Buss Support Manager di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (2012 – 2015)
ĔĔ Division Head Credit Operation di PT Bank Mandiri Taspen.
(November 2016 – 2019)
ĔĔ Division Head Distribution and Portofolio Management di Bank Mandiri
Taspen (2019-sekarang
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Central & Credit Operation sejak 15 Agustus
2016 berdasarkan Surat Keputusan No. SKD.CHC/0180.2016 tanggal 15 agustus
2016

LAPORAN TAHUNAN 2019 65


PROFIL PERUSAHAAN

Joko Suseno
Kepala Divisi Central Operation /PJ. Divisi Network Development
52 PEMATANG SIANTAR 1967
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Finance dari STMB (2003)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ PT Pos Indonesia (1989-2015)
ĔĔ PT Medexs Visi Medika (2016-2011)
ĔĔ Division Head Funding Management / Treasury di PT Bank Mandiri Taspen
(2015-2018)
ĔĔ Division Head Central Operation di PT Bank Mandiri Taspen (2018-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Divisi Funding Management sejak 1 November 2016 berdasarkan Surat
Keputusan No. SKD.CHC/316A/2016 tanggal 1 November 2016

Fahmuddin Edy Hadi Bhakti


Kepala Divisi Micro Business
53 BELITANG 1966
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana hukum dari Universitas Bung Karno pada (2010)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Senior Clerk, Bank Dagang Negara (1985-1992)
ĔĔ - Assistant Manager, Bank Dagang Negara (1992-1999)
ĔĔ - Assistant Manager, PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (1999-2000)
ĔĔ - Manager, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk(2000-2005)
ĔĔ - Senior Manager, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005-2010)
ĔĔ - MBDC, PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2010-2013)
ĔĔ - VP- Regional Micro Business, PT Bank Maybank (2013-2014)
ĔĔ - SVP-Micro Business, PT Bank Maybank (2014-2015)
ĔĔ - Division Head Micro Business, PT Bank Mandiri Taspen (2015-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Micro Business sejak 1 Agustus 2016 berdasarkan
Surat Keputusan No. SKD.CHC/178/2016 tanggal 1 Agustus 2016

66 2019 ANNUAL REPORT


Yacinta Eka Damayanti
Kepala Divisi Human Capital
50 CIMAHI 1969
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Filsafat dari Universitas Erlangga (1993)
ĔĔ Magister di bidang Sumber Daya Manusia dari IPWI (2001)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ PT Gesuri LLOYD (1993-2002)
ĔĔ Parasahabat Group (2002-2013)
ĔĔ Department Head di Bank Mandiri (2005-2015)
ĔĔ Division Head Human Capital di Bank Mandiri Taspen (2015-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Human Capital sejak 10 Juli 2015 berdasarkan
Surat Keputusan No. 0187/KP-DIR/SK/DCLHC/BSHB/VII/2015 tanggal 10 Juli
2015.

Antonius Boedi Soerjantoro


Kepala Divisi Procurement and Asset Management
58 SURABAYA 1961
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Manajemen dari Universitas Sam Ratulangi (1985)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Kepala SPI di PT Taspen (2010-2012)
ĔĔ Kepala Divisi Logistik di PT Taspen (2013-2014)
ĔĔ Kepala Divisi Investasi di PT Taspen (2014-2015)
ĔĔ Divisi Perencanaan dan Pengembangan (2016-2017)
ĔĔ Divisi Procurement & Asset Management (2018 – sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Procurement and Asset Management sejak 12
Januari 2018 berdasarkan Surat Keputusan No. SKD.CHC/026/2018 tanggal 09
Januari 2018

LAPORAN TAHUNAN 2019 67


PROFIL PERUSAHAAN

Sang Ketut Miasa


Kepala Divisi Credit Operation
BANGLI 1978
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Udayana (2001)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Staff Akunting di PT Bank Sinar Harapan Bali (2003 – 2006)
ĔĔ Kepala Seksi Akunting di PT Bank Sinar Harapan Bali (2006 – 2010)
ĔĔ Kepala Bagian Akuntansi di PT Bank Sinar Harapan Bali (2010 – 2015)
ĔĔ Division Head SPM & Accounting di PT Bank Mandiri Taspen (November
2015- 2019)
ĔĔ Division Head Credit Operation di PT Bank Mandiri Taspen ( Februari 2019 –
sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi SPM & Accounting sejak 10 Juli 2015 berdasarkan
Surat Keputusan No. 017/KP-DIR/SK/DCLHC/BSHB/ VII/2O\015 tanggal 10 Juli
2015

Mugihadi Usman
Kepala Divisi Treasury
57 BELITUNG 1962
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Pertanian dari Universitas Sriwijaya (1986)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Staf di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1990-1996)
ĔĔ Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1999-2003)
ĔĔ Senior MM Daeler di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2003-2005)
ĔĔ Team Leader RMT Makassar di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
ĔĔ CF Daeler Marketing di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2011-2017)
ĔĔ Specialist di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2017-2018)
ĔĔ Divison Head Treasury di PT Bank Mandiri Taspen (Maret 2018-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury sejak 1 Maret 2018 berdasarkan Surat
Keputusan No. KEP.DIR/058/II/2018 tanggal 21 Februari 2018

68 2019 ANNUAL REPORT


Sahala Amos
Kepala Divisi Institusional Banking and Wealth Management
45 MANGGAR 1974
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Akuntansi dari Universitas Airlangga (1998)
ĔĔ Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada (2002)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ PT Bank Danamon Indonesia (2012-2012)
ĔĔ PT Bank Permata.TBK (2012-2013)
ĔĔ PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2005-2010)
ĔĔ Department Head Institusional Banking and Wealth Management
(2017-2018)
ĔĔ Division Head Institusional Banking and Wealth Management (2018-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Institusional Banking and Wealth Management
sejak 6 Juli 2018 berdasarkan Surat Keputusan No. No.KEP.DIR/194/VII/2018
tanggal 6 Juli 2018.

Edwindo Denis Morton Pardede


Kepala Divisi Risk Approval & Collection
53 SIMALUNGUN 1966
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Ekonomi Akuntasi dari Universitas Sumatera Utara (1991)
ĔĔ Magister Manajemen Finance dari Universitas Gajahmada (2007)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Kasie Kantor Pusat di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1996-1999)
ĔĔ Senior Officer di PT Bank Mandiri(Persero)Tbk (1999-2001)
ĔĔ Professional Staff di PT Bank Mandiri(Persero)Tbk(2001-2006)
ĔĔ SH Remote Supervision di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2006-2007)
ĔĔ CLC Manager di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2007-2010)
ĔĔ RRCC Manager Medan & Banjarmasin di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2010-
2013)
ĔĔ Retail Risk Manager CRA Medan di PT Bank Mandiri(Persero)Tbk (2013-2015)
ĔĔ Retail Credit Risk Head di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2015-2017)
ĔĔ SME & Mikro Risk Head XI di PT Bank Mandiri (Pesero)Tbk (2017-2017)
ĔĔ Division Head Risk Approval di PT Bank Mandiri Tapen (2017-2019)
ĔĔ Division Head Risk Approval & Collection di PT Bank Mandiri Taspen (2019 –
sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Credit Risk Approval sejak 25 Agustus 2017
berdasarkan Surat Keputusan No SKD.CHC/507/2017 tanggal 25 Agustus 2017

LAPORAN TAHUNAN 2019 69


PROFIL PERUSAHAAN

Aries Fajar Kurnia


Kepala Divisi IT Application Strategic & Kepala Divisi IT Operations
48 JAKARTA 1971
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Teknik Komputer dari Universitas Gunadarma (1994)
ĔĔ Magister Teknik Informasi dari Universitas Indonesia (2007)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ CAD/CAM Engineer di PT Toyota Astra Motor (1994-1997)
ĔĔ ODP di PT Bank Dagang Negara (Persero) (1997-1997)
ĔĔ Assistant Manager di PT Bank Dagang Negara (Persero)(1997-1999)
ĔĔ Manager di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (1999-2004)
ĔĔ Senior Manager di PT Bank Mandiri(Persero) Tbk (2004-2006)
ĔĔ Assistant Vice President di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2006-2012)
ĔĔ Head of IT Resilience & Security Department di PT Bank Mandiri(Persero)Tbk
(2012-2014)
ĔĔ Head of Information Security & Infrastructure Architecture Department di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2015-2016)
ĔĔ Head of Data Governance & Architecture Department di PT Bank Mandiri
(Persero)Tbk(2016-2017)
Ĕ Ĕ Head of Security Service-Ciso Office di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2017-2018)
ĔĔ Head of Information Technology di PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (2018-2018)
ĔĔ Division Head IT Application Strategic di PT Bank Mandiri Taspen (2018-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Information Technology Application Strategic sejak 01 September 2018 berdasarkan
Surat Keputusan No. UTM.HMC/HCS.315/2018 tanggal 01 September 2018. Dan beliau merangkap jabatan sebagai
Kepala Divisi Information Technology Operations sejak 01 Desember 2018 berdasarkan Surat Keputusan No. DIR.
UTM/016/2018 tanggal 26 November 2018

Mochammad Azis Yusup


Kepala Divisi Business Pension
51 YOGYAKARTA 1968
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ Sarjana Administrasi Negara dari Universitas Jendral Sudirman (1993)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Divisi Strategi Kemitraan Konsumer Wilayah 1 – Jakarta di Bank Bukopin
(1998-2017)
ĔĔ Division Head Pension Business di PT Bank Mandiri Taspen (2018-Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi Business Pension sejak tanggal 23 Juli 2018
berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.DIR/205/VII/2018 tanggal 23 Juli 2018

70 2019 ANNUAL REPORT


Aditya Subiyanto
Kepala Divisi Strategy Performance Management and Accounting
31 BANTUL 1988
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
Sarjana Ilmu Komputer dari Universitas Udayana Pada Tahun (2010)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ Officer Development Program di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jakarta (April
2010 – September 2010);
ĔĔ Customer Service Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. – Branch Denpasar
Veteran (September 2010 – October 2010);
ĔĔ Regional Performance & Budgeting Officer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. –
Regional Office XI Denpasar (October 2010 – July 2014);
ĔĔ Business Development Officer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. – Kantor
Wilayah XI Denpasar;
ĔĔ Subsidiary Liaison Manager di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Regional XI
Denpasar (October 2014 – July 2015)
ĔĔ Departmen Head SPM di PT Bank Mandiri Taspen Denpasar (Agustus 2015 –
Februari 2019)
ĔĔ Kepala Divisi SPM & Accounting di PT Bank Mandiri Taspen Jakarta (Februari
2019 – Sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi SPM & Accounting sejak 8 Februari 2019
berdasarkan Surat Keputusan No. DIR.UTM/017/II/2019 tanggal 10 Juli 2019.

Fitri Wahyu Adihartati


Kepala Divisi Retail & Digital Banking
44 JAKARTA 1975
tahun
Warganegara : Indonesia
Domisili : Jakarta
Riwayat Pendidikan :
ĔĔ S1 Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor
ĔĔ S2 MBA Warwick Business School-United Kingdom (2010-2011)
Pengalaman Kerja :
ĔĔ ODP PT Bank Bumi Daya (1999)
ĔĔ Branch Manager Bank Mandiri Kantor Kas Jakarta ITC Fatmawati (2005-2007)
ĔĔ Branch Manager Bank Mandiri Jakarta Panglima Polim (2007-2009)
ĔĔ Branch Manager Bank Mandiri Cabang Jakarta Grenvil (2009)
ĔĔ Senior Product Manager Value Chain Bussiness (2011-2013)
ĔĔ Department Head – Remittance Department (2013-2016)
ĔĔ Non Executive Director - Mandiri International Remittance, Bhd (2013-2016)
ĔĔ Branch Manager Bank Mandiri Jakarta Sudirman (2016-2018)
ĔĔ Kepala Divisi Retail dan Digital Banking Bank Mandiri Taspen (2019 – sekarang)
Dasar Hukum Pengangkatan :
Menjabat sebagai Kepala Divisi

LAPORAN TAHUNAN 2019 71


PROFIL PERUSAHAAN

PROFIL KARYAWAN
KOMPOSISI JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN LEVEL ORGANISASI

2019 2018 2017


LEVEL
ORGANISASI Sub Sub Sub
L P
Total % L P
Total % L P
Total %
Non Grade 443 443 886 32,81 416 386 802 32,56 494 369 863 40,06
A 28 2 30 1,11 33 2 35 1,42 34 2 36 1,67
PP1-PP3 555 535 1.090 40,37 509 488 997 40,48 381 374 755 35,05
PM1-PM3 15 25 40 1,48 24 27 51 2,07 29 35 64 2,97
PS1-PS3 5 5 10 0,37 7 5 12 0,49 6 7 13 0,60
D0-D4 425 183 608 22,52 385 154 539 21,88 278 118 396 18,38
E1-E3 31 5 36 1,33 23 4 27 1,10 23 4 27 1,25
TOTAL 1.502 1.198 2.700 100,00 1.397 1.066 2.463 100,00 1.245 909 2.154 100,00

1,33%
500 25 500
22,52%
400 20 400

32,81% 300 15 300

200 10 200
PERSENTASE
JUMLAH 100 5 100

KARYAWAN
0,37%
1,48% 2019
BERDASARKAN TAHUN
Non Grade
19 18 17
A
19 18 17
PP1 - PP3
19 18 17
LEVEL
ORGANISASI 100 5 100

200 10 200
1,11%
300 15 300

400 20 400

500 25 500
40,37%

25 500 25

20 10 400 20

15 300 15

10 5 200 10

5 100 5

PM1 - PM3 PS1 - PS3 D0 - D4 E1 - E3


19 18 17 19 18 17 19 18 17 19 18 17

5 100 5

10 5 200 10

15 300 15

20 10 400 20

25 500 25

72 2019 ANNUAL REPORT


KOMPOSISI JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

2019 2018 2017


TINGKAT
PENDIDIKAN Sub Sub Sub
L P
Total % L P
Total % L P
Total %
SD 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 1 0 1 0,05
SMP 1 2 3 0,11 2 2 4 0,16 3 2 5 0,23
SMA 96 67 163 6,04 120 78 198 8,04 159 110 269 12,49
DIPLOMA 152 152 304 11,26 149 146 295 11,98 128 144 272 12,63
SARJANA 1216 961 2177 80,63 1090 824 1914 77,71 925 642 1567 72,75
PASCA SARJANA 37 16 53 1,96 36 16 52 2,11 29 11 40 1,86
TOTAL 1502 1198 2700 100 1397 1066 2463 100 1245 909 2154 100

1,96% 0,11%
6,04%
8,04%

11,26%

PERSENTASE
JUMLAH
KARYAWAN
2019
BERDASARKAN
TINGKAT
PENDIDIKAN

80,63%

2019 2018 2017

LAPORAN TAHUNAN 2019 73


PROFIL PERUSAHAAN

KOMPOSISI JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN STATUS KARYAWAN

2019 2018 2017


STATUS
KARYAWAN Sub Sub Sub
L P L P L P
Total Total Total
PEGAWAI TETAP 1055 752 1807 66,93 979 681 1660 67,40 687 497 1184 54,97
KONTRAK 447 446 893 33,07 418 385 803 32,60 558 412 970 45,03
TOTAL 1502 1198 2700 100,00 1397 1066 2463 100,00 1245 909 2154 100,00

66,93% 2019 58,38% 41,62% 50,06% 49,94% 33,07%

67,40% 2018 58,98% 41,02% 52,05% 47,95% 32,60%

54,97% 2017 58,02% 41,98% 57,53% 42,47% 45,03%

2019
2018
2017
2000 1500 1000 500 500 1000 1500 2000

KOMPOSISI JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

2019 2018
GENDER
Total % Total % Total %
LAKI-LAKI 1502 55,63 1397 56,72 1245 57,80
PEREMPUAN 1198 44,37 1066 43,28 909 42,20
Jumlah 2700 100,00 2463 100,00 2154 105,06

55,63% 2019 44,37%

56,72% 2018 43,28%

57,80% 2017 42,20%

2019
2018
2017
2000 1500 1000 500 500 1000 1500 2000

74 2019 ANNUAL REPORT


KOMPOSISI JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN USIA

2019 2018 2017


RENTANG
USIA Sub Sub Sub
L P
Total % L P
Total % L P
Total %
< 26 Tahun 175 411 586 21,70 192 412 604 24,52 215 350 565 26,23
26 - 30 Tahun 553 496 1049 38,85 469 375 844 34,27 356 298 654 30,36
31 - 35 Tahun 317 129 446 16,52 301 124 425 17,26 268 113 381 17,69
36 - 40 Tahun 225 86 311 11,52 215 87 302 12,26 193 71 264 12,26
41 - 45 Tahun 110 33 143 5,30 94 25 119 4,83 90 30 120 5,57
46 - 50 Tahun 56 23 79 2,93 63 24 87 3,53 57 26 83 3,85
51 - 55 Tahun 30 15 45 1,67 30 13 43 1,75 29 15 44 2,04
56 - 60 Tahun 31 5 36 1,33 29 6 35 1,42 34 6 40 1,86
> 60 Tahun 5 0 5 0,19 4 0 4 0,16 3 0 3 0,14
TOTAL 1.502 1.198 2.700 100,00 1.397 1.066 2.463 100,00 1.245 909 2.154 100,00

1,67% 1,33%
2,93% 0,19%
5,30%
21,70%

11,52%
PERSENTASE
JUMLAH
KARYAWAN
2019
BERDASARKAN
USIA
16,52%

38,85%

2019 2018 2017

LAPORAN TAHUNAN 2019 75


PROFIL PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWAN


KEBIJAKAN
Kebijakan pengembangan kompetensi karyawan diatur dalam Kebijakan Sumber Daya Manusia Bank Mantap. Bank memiliki
kebijakan bahwa setiap pegawai memperoleh kesempatan yang sama dalam program pengembangan kompetensi karyawan
di semua level organisasi.
Pengembangan kompetensi karyawan yang dilaksanakan meliputi pengembangan kompetensi dari Tingkat Pelaksana sampai
tingkat managerial. Sepanjang tahun 2019 Bank Mantap menyelenggarakan program pengembangan kompetensi karyawan
sebanyak 157 (Seratus Lima Puluh Tujuh) kali.

No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara


1 Self Learning/Pembekalan Sertifikasi 23 Nov 2018 s/d 4 Jan 2019 Kepala KC, KCP, KF Human Capital
Manajemen Risiko Level 1 UMK, KK & Operation
Manager
2 Training Relationship Officer 5 s/d 6 Jan 2019 Relationship Officer Human Capital
Pensiunan (Distribution I) Pensiunan
3 Training Relationship Officer 12 s/d 13 Jan 2019 Relationship Officer Human Capital
Pensiunan (Distribution II) Pensiunan
4 Konsinyering Modul Officer 19 Jan 2019 Dept. Head & Team Human Capital
Development Program dan Staff Leader
Development Program
5 Office Channeling 19 Jan 2019 Account Officer Human Capital dan KC
Pensiunan, Customer Jakarta
Service, Kepala KC, KK,
Pelaksana
6 Pembinaan Security Wilayah 26 Jan 2019 Security Human Capital dan
Jabodetabek Procurement & Asset
Management
7 Risk & Compliance Awareness Class 9 Feb 2019 Distribution Head, Human Capital
Distribution I Operation Head, Dept.
Head, Kepala KC, KK,
Risk Business Control
8 Sosialisasi PIN PAD dan Smart Branch 9 Feb 2019 Teller, Customer Human Capital dan
System (SBS) Service, Operation Central Operation
Manager
9 Training Account Officer Pensiunan 9 s/d 10 Feb 2019 Account Officer Human Capital
Wilayah Sumatera Selatan Pensiunan
10 Training Relationship Officer 9 s/d 10 Feb 2019 Relationship Officer Human Capital
Pensiunan Wilayah Sumatera Selatan Pensiunan, Kepala KK
11 Training Account Officer Pensiunan 16 s/d 17 Feb 2019 Account Officer Human Capital
Wilayah Sumatera Utara Pensiunan, Credit
Operation
12 Training Relationship Officer 16 s/d 17 Feb 2019 Relationship Officer Human Capital
Pensiunan Wilayah Sumatera Utara Pensiunan, Kepala KK
13 Sosialisasi Service, Culture & Basic 16 s/d 17 Feb 2019 Teller, Customer Human Capital
Training Frontliner Distribution I Service
14 Sosialisasi Service, Culture & Basic 23 s/d 24 Feb 2019 Teller, Customer Human Capital
Training Frontliner Distribution III Service, Flying Team,
Associate, Profesional
Staff & Performance
15 Sharing Knowledge 1 Mar 2019 Account Officer Human Capital dan KC
Pensiunan, Serang
Relationship Officer
Pensiunan, General
Affair, Security,
Associate, Admin,
Verifikator, Driver

76 2019 ANNUAL REPORT


No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara
16 Bussiness Mastery Accelerator 2 Mar 2019 Bussiness Service, Human Capital dan KC
Teller, Customer Serang
Service, Associate,
Account Officer
Pensiunan,
Relationship Officer
Pensiunan, General
Affair, Admin
17 Sosialisasi Mantap Mobile & Produk 2 Mar 2019 Customer Service, Human Capital
DPK Segment Retail Banking Wilayah Operation Manager
Timur (Distribution IV)
18 Sosialisasi Service, Culture & Basic 2 - 3 Mar 2019 Teller, Customer Human Capital
Training Front Liner (Distribution II) Service, Flying Team,
Security
19 Sosialisasi Service, Culture & Basic 2 - 3 Mar 2019 Teller, Customer Human Capital
Training Front Liner (Distribution IV) Service
20 Sosialisasi Mantap Mobile & Produk 2 Mar 2019 Customer Service, Human Capital
DPK Segment Retail Banking Wilayah Operation Manager
Tengah (Distribution IV)
21 Sosialisasi Mantap Mobile & Produk 9 Mar 2019 Customer Service, Human Capital
DPK Segment Retail Banking Flying Team, Operation
(Distribution III) Manager, Kepala
Kantor Cabang,
Pelaksana Distribution,
Profesional Staff &
Performance
22 Sosialisasi Mantap Mobile & Produk 9 Mar 2019 Teller, Customer Human Capital
DPK Segment Retail Banking Service, Flying
(Distribution I) Team, General Affair,
Operation Manager
23 Sosialisasi Service & Basic Frontliner 16 Mar 2019 Customer Service, Human Capital
Teller, Operation Head,
Dept Head, Assistant
Service Quality Officer
24 Training Mantap Call 16 - 17 Mar 2019 Pelaksana Call Center, Human Capital
Operator
25 Sosialisasi Platform Urbanhire dan 3 – 4 Mei 2019 Profesional Staff Human Capital
Kebijakan SDM 2019 Performance &
Monitoring
26 Training Service Quad & Basic Wilayah 11 Mei 2019 Frontliner Human Capital
Jayapura
27 Training SNI ISO 9001:2015 Loan 11, 12, 17 & 18 Mei 2019 Departement Human Capital
Factory Wilayah Jakarta Head Loan Factory,
Departement Head
Credit Processing
& Support, Senior
Profesional Staff,
Profesional Staff,
Disburse Officer,
Verification
Officer, Verifikasi
Dokumen, Verifikasi
Income, Pelaksana
Telekonfirmasi &
Pelaksana BI Checking

LAPORAN TAHUNAN 2019 77


PROFIL PERUSAHAAN

No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara


28 Training Leadership (Coaching & 10 – 12 Mei 2019 Kepala Cabang Human Capital
Mentoring) Kepala Cabang Batch 1
29 Training Relationship Officer 11 – 12 Mei 2019 Relationship Officer Human Capital
Pensiunan Pensiunan
30 Training Leadership (Coaching & 17 – 19 Mei 2019 Kepala Cabang Human Capital
Mentoring) Kepala Cabang Batch 2
31 Basic Training Verifikator Distribution 17 Mei 2019 Verifikator Human Capital
3
32 Sosialisasi Pengadaan Barang, Jasa 18 Mei 2019 Operation Head, Human Capital dan
dan Implementasi Sistem SAP FICO di Operation Manager, Procurement & Asset
Distribution & Kantor Cabang General Affair, Management
Profesional Staff &
Pelaksana Distribution
33 Risk & Compliance Awareness 18 Mei 2019 Distribution Head, Human Capital
Distribution 3 Operation Head,
Kepala Cabang, Spoke
Manger, Operation
Manager, Kepala
Kantor Cabang
Pembantu, Kepala
Kantor Kas, Risk
Business Control
34 Training SNI ISO 9001:2015 Loan 1, 2, 15 & 16 Juni 2019 Division Head Human Capital
Factory Wilayah Bali Credit Operation,
Departement
Head Loan Factory,
Profesional Staff, Credit
Operation, Verifikasi
Income, Verifikasi
Dokumen, Pelaksana
Telekonfirmasi &
Disburse Officer
35 Basic Training Verifikator Distribution 14 Juni 2019 Verifikator Human Capital
4
36 Training Service & Culture Security 15 Juni 2019 Security Human Capital dan
Distribution 3 Wilayah Surabaya Procurement & Asset
Management
37 Training Service & Culture Security 16 Juni 2019 Security Human Capital dan
Distribution 3 Wilayah Semarang Procurement & Asset
Management
38 Pendidikan Staff Development 15 Feb – 17 Juni 2019 Frontliner, Credit Human Capital
Program Angkatan V Tahun 2019 Operation, Account
Officer Pensiunan,
Verifikator
39 Pendidikan Officer Development 15 Feb – 17 Juni 2019 Fresh Graduated Human Capital
Program Angkatan IV Tahun 2019
40 Training Service & Culture Security 23 Juni 2019 Security Human Capital dan
Distribution 1 Wilayah Palembang Procurement & Asset
Management
41 Training Investigasi 27 – 28 Juni 2019 Departement Head, Human Capital & Risk
Project Manager, Business Control
Team Leader, Senior
Profesional Staff,
Profesional Staff, RBC
Koordinator & Risk
Business Control (RBC)

78 2019 ANNUAL REPORT


No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara
42 Training Service & Culture Security 28 Juni 2019 Security Human Capital dan
Distribution 1 Wilayah Medan Procurement & Asset
Management
43 Training Service & Culture Security 29 Juni 2019 Security Human Capital dan
Distribution 4 Wilayah Makassar Procurement & Asset
Management
44 Training Service & Culture Security 30 Juni 2019 Security Human Capital dan
Distribution 4 Wilayah Denpasar Procurement & Asset
Management
45 Focus Group Disscusion Penyusunan 1 – 2 Juli 2019 Division Head, Human Capital
HCSP Department Head
&Pejabat Setingkat
Department Head
46 Pembekalan Management Trainee PT 4 – 6 Juli 2019 Management Trainee Human Capital
Taspen PT Taspen
47 Office Chanelling 5 Juli 2019 Account Officer Human Capital dan
Pensiunan, Kantor Cabang
Relationship Officer Bandung
Pensiunan, General
Affair, Teller, Flying
Team, Verifikator,
Kepala Kantor Cabang
Pembantu, Customer
Service, Business
Service, Credit
Operation, Kepala
Kantor Kas
48 Training Basic Verifikator Distribution 5 Juli 2019 Risk Business Control & Human Capital
4 Wilayah Makassar Verifikator
49 Risk & Compliance Awareness 6 Juli 2019 Distribution Head, Human Capital
Distribution 4 Operation Head,
Kepala Cabang, Spoke
Manger, Operation
Manager, Kepala
Kantor Cabang
Pembantu, Kepala
Kantor Kas, Risk
Business Control
50 Pembekalan Management Trainee PT 8 – 10 Juli 2019 Management Trainee Human Capital
Taspen PT Taspen
51 Training Leadership (Coaching & 12 – 14 Juli 2019 Kepala Kantor Human Capital
Mentoring) Untuk Pimpinan Unit Cabang Pembantu,
Kerja Batch 1 Operation Manager,
Kepala Kantor Kas,
Spoke Manager dan
Departement Head
52 Focus Group Discussion Penyusunan 13 Juli 2019 Kepala Kantor Cabang Human Capital
Human Capital Strategy & Policy & Operation Manager
Distribution 1
53 Focus Group Discussion Penyusunan 13 Juli 2019 Operation Head, Human Capital
Human Capital Strategy & Policy Kepala Kantor Cabang,
Distribution 2 Operation Manager &
Kepala Kantor Cabang
Pembantu

LAPORAN TAHUNAN 2019 79


PROFIL PERUSAHAAN

No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara


54 Focus Group Discussion Penyusunan 13 Juli 2019 Kepala Kantor Cabang Human Capital
Human Capital Strategy & Policy & Kepala Kantor
Distribution 3 Cabang Pembantu
55 Focus Group Discussion Penyusunan 13 Juli 2019 Kepala Kantor Cabang Human Capital
Human Capital Strategy & Policy & Kepala Kantor
Distribution 4 Cabang Pembantu
56 Refreshment Product Knowledge, 13 – 14 Juli 2019 Teller, Customer Human Capital
Service & Culture Service & Mantap
Associate
57 Training Protokoler 13 – 14 Juli 2019 Division Head,
Departement Head,
Perwakilan Masing-
Masing Divisi, Kepala
Cabang, Kepala
Cabang Pembantu,
Operation Manager,
Team Leader,
Profesional Staff &
Pelaksana Admin
58 Training Basic Verifikator Distribution 19 Juli 2019 Verifikator Human Capital
1
59 Training Smart Branch Sytem (SBS) 18 – 19 Juli 2019 Relationship Officer Human Capital
Pensiunan
60 Konsinyering Modul Basic Training 19 Juli 2019 Division Head, Human Capital
Departement Head &
Team Leader
61 Training Leadership (Coaching & 19 – 21 Juli 2019 Kepala Kantor Cabang Human Capital
Mentoring) Untuk Kepala Kantor Pembantu & Operation
Cabang Pembantu Batch 2 Manager
62 Office Chanelling 20 Juli 2019 Kepala Kantor Cabang, Human Capital dan
Operation Manager, Kantor Cabang
Relationship Officer Pontianak
Pensiunan, Business
Institurional Manager,
General Affair, Flying
Team, Customer
Service, Teller, Kliring,
Account Officer
Pensiunan, Credit
Operation, Business
Service, Verifikator,
Kepala Kas
63 Office Chanelling 20 Juli 2019 Kepala Cabang, Human Capital dan
Account Officer Kantor Cabang
Pensiunan, General Bengkulu
Affair, Flying Team,
Customer Service,
Credit Oepration,
Verifikator, Relationship
Officer Pensiunan,
Teller, Business Service

80 2019 ANNUAL REPORT


No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara
64 Pembekalan Dan Sertifikasi 20 – 21 Juli 2019 Departement Head, Human Capital
Manajemen Risiko Level 1 Kepala Kantor
Cabang Pembantu,
Kepala Kantor Kas,
Operation Manager
Dan Profesional Staff
Liquidity Risk
65 Training Service & Culture Security 27 Juli 2019 Security, Frontliner Human Capital
& Frontliner Distribution 2 Wilayah
Bandung
66 Office Chanelling 3 Agustus 2019 Kepala Kantor Human Capital dan
Cabang Pembantu, Kantor Cabang
Relationship Officer Pembantu Ternate
Pensiunan, Verifikator,
Credit Operation,
Account Officer
Pensiunan, Teller,
Business Service
67 Training Leadership (Coaching & 16 – 18 Agustus 2019 Kepala Kantor Cabang Human Capital
Mentoring) Untuk Kepala Kantor Pembantu & Spoke
Cabang Pembantu Batch 3 Manager
68 Training Audit Tools (IDEA) 15 – 16 Agustus 2019 Division Head, Human Capital
Departement Head,
Team Leader/Senior
Profesional Staff,
Profesional Staff,
Pelaksana Internal
Audit
69 Revamp Culture Bank Mantap 16 – 18 Agustus 2019 Profesional Staff, Human Capital
Kepala Kantor Kas, Risk
Business Control
70 Training Service Excellence Skills 24 Agustus 2019 Driver Human Capital
Driver (Keprotokoleran)
71 Workshop E-Office 26 Agustus 2019 Departement Divisi Human Capital
Head, Team Leader, & Divisi Corporate
Profesional Staff, Secretary & Legal
Pelaksana
72 Workshop/Sosialisasi HCSP-SKHA 27 Agustus 2019 Division Head, Human Capital
Departement Head,
Team Leader &
Profesional Staff
73 Pelatihan Kewirausahaan 30 Agustus 2019 Ex Pegawai Bank Human Capital dan
Mantap Distribution 4
74 Training Problem Solving & Decision 13 – 15 September 2019 Kepala Cabang Human Capital
Making Untuk Kepala Cabang
75 Pembekalan Dan Sertifikasi 14 – 15 September 2019 Komite Pemantau Human Capital
Manajemen Risiko Level 1 Risiko Pihak
Independen,
Departement Head,
Pejabat Setingkat
Departement Head,
Kepala Kantor Cabang
Pembantu, Kepala
Kantor Kas, Operation
Manager, Team Leader
& Risk Business Control
Koordinator

LAPORAN TAHUNAN 2019 81


PROFIL PERUSAHAAN

No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara


76 Training Limit Counter Party 14 September 2019 Division Head Risk Human Capital
Approval & Collection,
Senior Profesional Staff
Risk Approval Treasury,
Project Manager,
Senior Profesional Staff
Market Risk, Profesional
Staff Liquidity Risk,
Profesional Staff
Support & Portfolio
Management, Team
Leader Governance &
UPG, Profesional Staff
Regulatory & MIS CPL,
Profesional Staff Cash &
Liquidity & Profesional
Staff Dealing Room
77 Forum & Refreshment Operation 21 – 22 September 2019 Operation Head & Human Capital
Head Serta Operation Manager Operation Manager
Distribution 1 dan 2
78 Training Leadership (Coaching & 21 – 22 September 2019 Kepala Kantor Kas Human Capital
Mentoring) Untuk Kepala Kantor Kas
79 Assesment Credit Risk Approval 27 September 2019 Credit Risk Analisis Human Capital
80 Training Lembaga Keuangan Syariah 6 Oktober 2019 Division Head, Human Capital
Department Head,
Senior Profesional Staff,
Team Leader, Assistant
Relationship Manager
Funding, Professional
Staff, Pelaksana
81 Training Leadership (Coaching & 12 – 13 Oktober 2019 Kepala Kantor Kas, Human Capital
Mentoring) Untuk Kepala Kantor Kas Kepala Kantor Kas (Pj)
82 Training Protokoler 12 – 13 Oktober 2019 Kepala Kantor Cabang, Human Capital
Operation Manager,
General Affair, Flying
Team, Customer
Service
83 Refreshment Credit Operation 12 – 13 Oktober 2019 Credit Operation Human Capital
Distribution 1 & 2
84 Refreshment Credit Operation 19 – 20 Oktober 2019 Credit Operation Human Capital
Distribution 3
85 Pembekalan Dan Sertifikasi Risk 19 – 20 Oktober 2019 Operation Manager, Human Capital
Management Level 1 Kepala Kantor Cabang
Pembantu, Kepala
Kantor Kas, Spoke
Manager, Kepala
Cabang, Kepala Kantor
Fungsional UMK
86 Training Leadership (Coaching & 19 – 20 Oktober 2019 Kepala Kantor Kas Human Capital
Mentoring) Untuk Kepala Kantor Kas
87 Refreshment Operation Head & 19 – 20 Oktober 2019 Operation Head & Human Capital
Operation Manager Operation Manager
88 Self Leadership & Negotiation Skill 19 – 20 Oktober 2019 Departement Head, Human Capital
Training Batch 1 Senior Profesional Staff,
Profesional Staff

82 2019 ANNUAL REPORT


No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara
89 Sharing Session Arsitektur Kebijakan 25 Oktober 2019 Division Head, Corporate Secretary
PT Bank Mandiri Taspen Department Head, & Legal dan Human
Pejabat Setingkat Capital
Department Head,
Team Leader, Co
Project Manager,
Profesional Staff,
Pelaksana
90 Training Penilaian Transaksi Jaminan 14 – 15 November 2019 Senior Profesional Human Capital
Kredit Staff, Dept Head
Relationship Officer
Pensiunan, Pegawai
Pelaksana Pemegang
Kewenangan, Kepala
Mantap Mobil Kas,
Mikro Manager, Credit
Operation Officer &
Disburse Officer, Team
Leader, Pelaksana
91 Pembekalan Dan Sertifikasi General 16 – 17 November 2019 Kepala Kantor Cabang Human Capital
Banking Level 1 Pembantu
92 Pembekalan Dan Sertifikasi General 16 – 17 November 2019 Kepala Kantor Cabang Human Capital
Banking Level 2
93 Training Design Delivery & Train The 16 – 17 November 2019 Kepala Kantor Cabang, Human Capital
Trainer Operation Manager &
Operation Head
94 Pembekalan Dan Sertifikasi 16 – 17 November 2019 Kepala Kantor Cabang, Human Capital
Manajemen Risiko Level 1 Kepala Kantor
Cabang Pembantu,
Kepala Kantor Kas,
Team Leader, Senior
Profesional Staff
95 Self Leadership & Negotiation Skill 16 – 17 November 2019 Pejabat Setingkat Human Capital
Training Batch 2 Dept Head, Senior
Profesional Staff,
Profesional Staff,
Pelaksana, Mikro
Manager, Relationship
Manager Retail.
96 Refreshment Credit Operation 16 – 17 November 2019 Credit Operation Human Capital
Distribution 4 (Wilayah Timur)
97 Refreshment Credit Operation 23 – 24 November 2019 Credit Operation Human Capital
Distribution 4 (Wilayah Kupang & Bali
Nusra)
98 Training Risk Business Control 29 – 30 November 2019 RBC Cabang, Human Capital
Profesional Staff, RBC
Koordinator, Pelaksana
99 Training Sales Boothcamp 2019 29 – 30 November 2019 Customer Service, Human Capital
Teller, Retail Funding,
Assistant Relationship
Funding, Flying Team
100 Training Pembekalan Pra Purnabakti 2 – 6 Desember 2019 Division Head Risk Mandiri University
Tahun 2019 Approval & Collection Group dan Human
Capital
101 Self Leadership Training 7 – 8 Desember 2019 Pelaksana Human Capital

LAPORAN TAHUNAN 2019 83


PROFIL PERUSAHAAN

No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara


102 Workshop Business Rule Pensiun 11 Desember 2019 Division Head, Compliance dan
Department Head, Human Capital
Team Leader,
Profesional Staff,
Distribution Head,
Professional Staff
& Performance
Monitoring, Spoke
Manager
Public Training
1 Workshop Internal Audit : Standar 10 - 11 Jan 2019 Senior Profesional Staff Yayasan Pendidikan
Audit Internal – Kode Etik Profesi Audit Internal Audit
2 Sertifikasi Manajemen Risiko Level I 12 Jan 2019 Kepala Kantor Cabang, Human Capital dan
Kepala Kantor Cabang Lembaga Sertifikasi
Pembantu, Kepala Profesi Perbankan
Kantor Fungsional (LSPP)
UMK, Kepala Kantor
Kas & Operation
Manager
3 Pembekalan dan Sertifikasi Frontliner 12 - 13 Jan 2019 Staff Development Human Capital,
Program, Customer Lembaga
Service, Teller, Flying Pengembangan
Team Perbankan Indonesia
(LPPI) dan Lembaga
Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP)
4 Seminar Leading In Millenial Era 31 Jan 2019 Dept. Head, Profesional Human Capital, Thripro
Staff Recruitment Event Organizer
5 Pembekalan Materi Uji Sertifikasi 6 - 7 Feb 2019 Profesional Staff Human Capital, Forum
Kepatuhan Level 1 & Team Leader Komunikasi Direktur
Regulatory & MIS CPL Kepatuhan Perbankan
(FKDKP)
6 Uji Kompetensi Treasury Dealer Basic 9 Feb 2019 Profesional Staff Human Capital dan
Dealing Room Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
7 Uji Kompetensi Treasury Dealer 16 Feb 2019 Senior Profesional Staff Human Capital dan
Intermediate Dealing Room Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan
(LSPP)
8 Pelatihan Microsoft Power Point 23 Feb 2019 Team Leader Human Capital
Sekretariat, Dept. Head,
Pelaksana, Profesional
Staff Sekretariat &
Legal
9 Pembekalan dan Sertifikasi Frontliner 2 - 3 Mar 2019 Staff Development Human Capital,
Program, Customer Lembaga
Service, Teller, Flying Pengembangan
Team Perbankan Indonesia
(LPPI) dan Lembaga
Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP)
10 Growth Event "Urbanhire Talk's Im 26 Maret 2019 Departement Head Urbanhire
Only On My Way” Strategy & Policy
& Profesional Staff
Industrial Relation

84 2019 ANNUAL REPORT


No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara
11 Workshop Annual Report Berbasis 2 – 3 Mei 2019 Departement Head Komite Nasional
Kriteria AR Award 2018 Policy, Procedure & Kebijakan Governance
Assurance
12 Pembekalan Sertifikasi Treasury Level 9 - 10 Mei 2019 Departement APU Efektif Pro Knowledge
Basic PPT & Profesional Staff Source
Governance & UPG
13 Pembekalan Uji Sertifikasi Audit 20 - 21 Juni 2019 Team Leader Analyst Asanka Kreasi Mandiri
Intern Bank Level Auditor APU PPT
14 Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar II 24 Juni - 5 Juli 2019 Senior Profesional Staff Yayasan Pendidikan
Angkatan Ke-268 dan Ke-269 Audit II Internal Audit
15 Seminar BARA Risk Forum "PSAK 27 - 28 Juni 2019 Direksi Compliance & Banker Asociation
71 Impairment Deep Dive In Risk Risk & Sevp Dinance, For Risk Management
Management Perspective" Retail & Digital (BARA)
Banking Division Head
SPM & Accounting
& Team Leader
Accounting Policy
& Tax Division Head
Risk Management &
Departement Head
Credit & Portfolio Risk
16 Light Up Your Company "Shorter Go 11 – 13 Juli 2019 Team Leader OD Transformer Center
Faster, Everything Else Are Shorter, So & Performance
We Must Go Faster" Management, Team
Leader Learning
Delivery & Operation &
Profesional Staff
17 Pendidikan Khusus Profesi Advokat 20 Juli – 4 Agustus 2019 Departement Head Faizal Hafield & Partner
(PKPA) 2019 Legal & Departement Education Of Law
Head Policy, Procedure
& Assurance
18 National Anti Fraud Conference 10 – 11 Juli 2019 Departement Head Association Of Certified
(NAFC) Audit I Fraud Examiners (ACFE)
19 Sosialisasi UndangUndang Konstruksi 1 – 2 Agustus 2019 Profesional Staff & Bina Management
No. 2 Tahun 2017 berikut Peraturan Pelaksana Procurement Center
Menteri PUPR No. 7 Tahun 2019 & Asset Management
Termasuk Pembahasan Standard
Dokumen Pemilihan Jasa/Pekerjaan
Konstruksi
20 Pelatihan Financial Risk Manager 3 Agustus – 2 November Senior Profesional Staff Binus University
(FRM) 2019 Market Risk Business School
21 Seminar Sehari Perbankan Syariah 7 Agustus 2019 Division Head SPM Stabilitas
"Spin Off Atau Konversi, Peluang & Accounting &
dan Tantangannya (Refreshment Departement Head
Sertifikasi Manajemen Risiko) SPM
22 Training Microsoft SQL Server 12 – 16 Agustus 2019 Pelaksana SPM & PT Mitra Integrasi
Accounting Informatika
23 ISEB-ISTQB International Certified 15 – 16 Agustus 2019 Departement Head PT Andalan Nusantara
Software Testing : Fundation Level - IT Risk & Quality Teknologi
Mastering Series (CFTL) Assurance, Profesional
Staff Quality Assurance
& Development &
IT Risk & Quality
Assurance

LAPORAN TAHUNAN 2019 85


PROFIL PERUSAHAAN

No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara


24 Project Management Office: Strategi 19 – 20 Agustus 2019 Pejabat Setingkat One Point Indonesia
Pengelolaan Transformasi Bisnis Departement Head
Terintegrasi & Profesional Staff
Project Management
Office
25 Executive Overview Of Islamic Bank 19 – 20 Agustus 2019 Direktur IT & Operation, Lembaga
SEVP Finance, Retail & Pengembangan
Digital Banking Perbankan Indonesia
26 Refreshment Sertifikasi Manajemen 20 Agustus 2019 Division Head Lembaga Sertifikasi
Risiko Level 3 Compliance Profesi Perbankan
27 Refreshment Sertifikasi Manajemen 20 Agustus 2019 Komisaris Independen Lembaga Sertifikasi
Risiko Level 5 Profesi Perbankan
28 Executive Overview Of Islamic Bank 9 – 10 September 2019 Direktur Utama, Lembaga
Direktur Business, Pengembangan
Division Head SPM Perbankan Indonesia
& Accounting,
Departement Head
Strategy & Performance
Management
29 Pendidikan Khusus Profesi Advokat 7 – 22 September 2019 Profesional Staff Legal Faizal Hafield & Partner
(PKPA) 2019 Operation Education Of Law
30 2019 Excecutive Outlook On Big Data, 23 – 24 September 2019 Direktur Utama, Asia Anti Fraud
AI (Artificial Intelligence) & Blockchain Direktiur IT &
Conference Operation
31 Executive Overview Of Islamic Bank 23 – 24 September 2019 Direktur Compliance & Lembaga
Risk dan Departement Pengembangan
Head Network Support Perbankan Indonesia
& Policy
32 Workshop: How To Combat Fraud In 26 – 27 September 2019 Profesional Staff Risk Asia Anti Fraud
E – Channel Business Control
33 Marketing Plan Training 28 September 2019 Division Head, Markplus Institute
Department Head,
Team Leader,
Profesional Staff,
Pelaksana, Mantap
Associate
34 Workshop Bidang Kepatuhan & AML 3 – 4 Oktober 2019 Direktur Compliance Forum Komunikasi
Tingkat Eksekutif Level 3 Tahun 2019 & Risk Direktur Kepatuhan
Perbankan
35 Uji Sertifikasi Kepatuhan 5 Oktober 2019 Direktur Compliance Lembaga Sertifikasi
& Risk Profesi Perbankan
36 Sertifikasi Qualified Internal Auditor 28 Oktober – 9 November Profesional Staff Audit Yayasan Pendidikan
2019 Ii Internal Audit
37 Seminar IBM Systems Techu Bali 7 – 8 November 2019 Division Head IT IBM
Application Strategic
38 Workshop Procurement & Fraud 11 – 12 November 2019 Department Asia Anti Fraud
Procurement & PS
Routine
39 Strategic Workforce Planning : Future 13 – 14 November 2019 PS Recruitment PT. Willis Towers
Of Work Watson Indonesia
40 Pembekalan Manajemen Risiko 14 – 16 November 2019 Division Head Treasury PT Efektif Pro
Level 3 Knowledge Source

86 2019 ANNUAL REPORT


No Nama Training Tanggal Pelaksanaan Peserta Penyelenggara
41 Quality Assurance Fungsi Internal 18 – 19 November 2019 PS Quality Assurance Yayasan Pendidikan
Audit & Development & Internal Audit
Pelaksana
42 Successful Project Management 18 – 19 November 2019 Pelaksana Synergis Training
43 Enterprise Risk Management 19 – 20 November 2019 Profesional Staff Audit The Institute Of
II Internal Auditors
Indonesia
44 CIO Leadership Summit 2019 20 – 22 November 2019 Division Head It CIO Academy Asia
Application Strategic
45 Asean Connectivity 2025 : A Brave 22 – 27 November 2019 SEVP Finance, Retail & The Association Of
New World Of Digital Innovation For Digital Banking Banks In Cambodja
One Asean Banking Sector
46 Money Live Summit 2019 25 – 26 November 2019 Direktur Utama, Market Force Live
Direktur It & Operation
47 Grow With Change 28 November 2019 Division Head Human Skill More
Capital
48 Training Dealer Tahun 2019 2 – 13 Desember 2019 PS Asset Liability & PT Bank Mandiri
Wholesale Funding (Persero)
49 Business Resilience Risk- 2019 5 – 6 Desember 2019 Division Head PT Bina Analiti Radhika
"A Premier Forum For Business Central Operation &
Continuity, Technology Disaster Departement Head
Recovery, Risk Management And Central Operation
Crisis Management Stakehoders"
50 Credit Risk Modelling - Jembatan 10 – 12 Desember 2019 Departement Head PT Risk Management
Implementasi Psak 71 Credit & Portfolio Risk Guard
& SPS Market Risk
51 Pembekalan Manajemen Risiko 13 Desember 2019 Division Head PT Efektif Pro
Level 1 Procurement & Asset Knowledge Source
Management &
Departement Head HC
Strategy & Policy
52 Pembekalan Manajemen Risiko 14 Desember 2019 Division Head Lembaga Sertifikasi
Level 1 Procurement & Asset Profesi Perbankan
Management &
Departement Head HC
Strategy & Policy
53 Querying Microsoft SQL Server 2014 16 – 20 Desember 2019 TL Business PT Inovasi Informatika
Improvement, PS Indonesia
Support & Portfolio
Management,
Pelaksana
54 Seminar Prospek dan Tantangan 19 Desember 2019 Direktur Compliance Forum Komunikasi
Ekonomi Pada Tahun 2020 & Risk, Komisaris Direktur Kepatuhan
Independen, Division Perbankan
Head Compliance
55 Workshop PSAK 71, PSAK 72, Dan 19 – 20 Desember 2019 TL Accounting Policy Infobank Institute
PSAK 73 bagi Perbankan dan & SPS Accounting
Lembaga Keuangan : Dampak Operation &
Implementasi Terhadap Laba, Reconciliation
Laporan Keuangan Dan Aspek
Perpajakan

LAPORAN TAHUNAN 2019 87


PROFIL PERUSAHAAN

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM


Struktur kepemilikan saham Bank Mantap sampai dengan akhir tahun 2019, berdasarkan akta No.42 tanggal 19 Desember 2018
adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Saham Kepemilikan* 0,507%


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 767.488.261 51,077%
PT Taspen (Persero) 727.509.255 48,416% 48,416%

I.B. Made Putra Jandhana 7.617.432 0,507%


TOTAL 1.502.614.918 100,00% PERSENTASE
KEPEMILIKAN
SAHAM
Rincian Nama Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih saham BANK
MANTAP
Nama Jumlah Saham Kepemilikan*
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 767.488.261 51,077%
51,077%
PT Taspen (Persero) 727.509.255 48,416%
TOTAL 1.494.997.516 99,493%

Rincian Nama Dewan Komisaris dan Dewan Direktur yang memiliki Saham

Jabatan Nama Jumlah Saham Kepemilikan


Dewan Komisaris Utama Abdul Rahman - -
Komisaris
Komisaris Agus Haryanto - -
Komisaris Independen Edhi Chrystanto - -
Komisaris Independen Sukoriyanto Saputro - -
Komisaris Independen Zudan Arif Fakrulloh - -
Direksi Direktur Utama Josephus K Triprakoso - -
Direktur Bussiness Nurkholis Wahyudi - -
Direktur IT and Operations Iwan Soeroto - -
Direktur Compliance and Risk Paulus Endra Suyatna - -

Kelompok Pemegang Saham Masyarakat dengan Kepemilikan Saham Masing-masing Kurang dari 5%

Nama Jumlah Saham Kepemilikan*


I.B. Made Putra Jandhana 7.617.432 0,50%

DAFTAR ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI


Saat Ini Bank Mantap tidak memiliki Entitas Anak maupun Entitas Asosiasi

88 2019 ANNUAL REPORT


STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN

51,08% 48,42%

99,97% 80% 51%

Mandiri Mandiri
Mandiri
Capital Tunas
Inhealth
Indonesia Finance

100% 10% 100% 90,13% 23% 99,97%

Mandiri Bank
Kustodian Taspen PT Asuransi
International Mandiri Asrinda
Sentral Efek Properti Jiwa Taspen
Remittance Europe Arthasangga
Indonesia Indonesia (Taspen Life)
Sdn. Bhd. QQQ

99,98% 51% 99,99%

Bank Mandiri
Mandiri
Syariah Utama
Sekuritas
Mandiri Finance

51% 60% Perusahaan


AXA Mandiri 99,93%
Mandiri AXA Perusahaan Induk
Financial General
Mandiri
Services Insurance
Management
Investasi Anak Perusahaan Induk Lainnya

LAPORAN TAHUNAN 2019 89


PROFIL PERUSAHAAN

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM


Tanggal Penerbitan Jumlah Sa- Nominal/ total Akta Notaris
ham/Lb lembar
3 Nopember 1992 50.000 1.000.000 50.000.000.000 No. 4 Tanggal 3 November 1992
3 Mei 2008 200.000.000 500 100.000.000.000 Akta No.5 Tanggal 3 Mei 2008
22 Desember 2014 1.000.000.000 500 500.000.000.000 Akta No.93 Tanggal 22 Desember 2014
31 Oktober 2016 1.249.000.000 500 624.500.000.000 Akta No.53 Tanggal 31 Oktober 2016
9 Oktober 2017 1.362.122.170 500 681.061.085.000 Akta No. 18 Tanggal 9 Oktober 2017
30 November 2018 1.502.614.918 500 751.307.459.000 Akta No.42 Tanggal 19 Desember 2018

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 Bank Mantap belum mencatatkan sahamnya di bursa saham. Bank Mantap menjadi
perusahaan tercatat karena menerbitkan obligasi di tahun 2017 dan tahun 2019. Oleh karena itu, tidak terdapat informasi tentang
kronologis pencatatan saham

KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA OBLIGASI


Pada tanggal 12 Juli 2017, Bank menerbitkan Obligasi I Bank Mandiri Taspen Pos Tahun 2017 (“Obligasi I Tahun 2017”)
dengan nilai nominal sebesar Rp2.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri.

Tanggal Tanggal Tingkat Status Peringkat


No Uraian Mata uang Jumlah obligasi
Penerbitan jatuh tempo suku bunga pembayaran 2017 2016*
1. Obligasi 12 Juli Rupiah 1.500.000.000 11 Juli 8,50% Belum AA (idn) -
Seri A 2017 2020 Lunas (double A)
2. Obligasi 12 Juli Rupiah 500.000.000 11 Juli 8,75% Belum AA (idn) -
Seri B 2017 2022 Lunas (double A)

*Penawaran Umum Obligasi baru dilaksanakan di 2017


Pada tanggal 26 November 2019, Bank menerbitkan Obligasi berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap I Tahun 2019
(“Obligasi berkelanjutan I Tahun 2019”) dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri.

Tanggal Jumlah Tanggal Tingkat Status Peringkat


No Uraian Mata uang
Penerbitan obligasi jatuh tempo suku bunga pembayaran 2017 2016*
1. Obligasi 26 Rupiah 700.000.000 26 7,90% Belum AA (idn) AA (idn)
Seri A November November Lunas (double A) (double A)
2019 2022
2. Obligasi 26 Rupiah 300.000.000 26 8,20% Belum AA (idn) AA (idn)
Seri B November November Lunas (double A) (double A)
2019 2024

KRONOLOGI PENERBITAN/PENCATATAN EFEK LAINNYA


Sampai dengan 31 Desember 2019, Bank Mantap belum melakukan penerbitan efek lainnya

90 2019 ANNUAL REPORT


LEMBAGA PROFESI PENUNJANG

KANTOR AKUNTAN PUBLIK


Puwantono, Sungkoro dan Surja (Ernst &
Young)
Gedung Bursa Efek Indonesia
Jl. Jenderal Sudirman, Kav 52-53 Jakarta 12190
Telp: +6221 5289 500
Fax: +62 21 5289 4100
Website: www.EY.com/id

NOTARIS
I Gusti Ngurah Putra Wijaya, SH
Jalan Veteran 33 Denpasar, Denpasar-Bali,
Telp: 0361-228101, 0361-236132
Email: putra-wijaya@hotmail.com

ADVOKAT
Suryatin Lijaya, SH
Jalan Serma Kawi no. 11, Denpasar, Bali
Telp: (62) (361) 261938, 231060,
Fax: (62) (361) 231060
Email : suryatin@indosat.net.id

KONSULTAN HUKUM
Siahaan, Irdamis, Andarumi & Rekan (SIAR)
Satrio Tower, 12th Floor, JL. Prof. DR. Satrio Kav. C4,
Jakarta 12950 Indonesia
Telp: 021 2251 3689
Fax : 021 4704805
Email : info@siarlegal.com

LAPORAN TAHUNAN 2019 91


PROFIL PERUSAHAAN

PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI PENGHARGAAN


Selama tahun 2019, Bank Mantap menerima Penghargaan sebagai berikut:

28 Juni 2019
Bank Mantap memperoleh
Penghargaan Bank Terbaik 2019
dalam
Kategori Bank Umum Buku II
(Modal Inti Rp. 1 Triliun – Rp. 5 Triliun)
Versi Investor Award 2019

12 Juli 2019
Bank Mantap memperoleh
Penghargaan
Bank Umum Swasta Non – Devisa
Versi Anugerah Bisnis Indonesia
Award 2019

30 Agustus 2019
Bank Mantap memperoleh
Penghargaan
Info Bank Award 2019
Golden Throphy
”Sangat bagus 5 tahun berturut–turut”

92 2019 ANNUAL REPORT


29 Agustus 2019
Bank Mantap memperoleh
Penghargaan
Top Bank, Insurance, &
Multi Finance 2019
CEO Terbaik Buku II & Top Bank Buku II

28 November 2019
Bank Mantap memperoleh
Predikat Best Financial Performance
Bank 2019
Kategori Bank Umum Konvensional
dari TEMPO Financial Award

28 Nopember 2019
Bank Mantap memperoleh
Penghargaan sebagai
Bank Pendukung UMKM Terbaik
Bank Buku 1 & 2
dari Bank Indonesia Award

11 Desember 2019
Bank Mantap memperoleh
Penghargaan
CGPI dengan predikat Sangat
Terpercaya

LAPORAN TAHUNAN 2019 93


PROFIL PERUSAHAAN

PERISTIWA PENTING

08
JANUARI
HUT Bank Mantap

Pelepasan Umroh 23
JANUARI

24
FEBRUARI
Launching E-Oten & SBS

Festival Mantap Indonesia 2019 24


FEBRUARI

26
FEBRUARI
Launcing Mantap Mobile

Mantap Mencari Mentor 11


MARET

11
MARET
Mantap Sales Championship

Perpindahan Kantor Pusat


12
MARET

94 2019 ANNUAL REPORT


13
MARET
Rapat Umum Pemegang Saham
Tahun Buku 2018

KPR Combo
(pembiayaan bersama KPR dengan Mandiri)
15
MARET

21
MARET
Launching Bank Pesepsi

Raker 11
APRIL

17
APRIL
Board Forum

02
MEI

24
MEI
Edukasi Perbankan

Roadshow Bukber 4 kota


26
JUNI

LAPORAN TAHUNAN 2019 95


PROFIL PERUSAHAAN

28
JUNI
Anugrah Bisnis Award

Investor Award 02
JULI

09
JULI
PKS dengan koprasi nusantara

PKS dengan Mandiri Joint financing 22


JULI

12
AGUSTUS
Perayaan 17 Agustus Bank Mandiri

Qurban bersama Mantap di KC Bandung 17


AGUSTUS

23
AGUSTUS
infobank award

Porseni Mandiri
29
AGUSTUS

96 2019 ANNUAL REPORT


30
AGUSTUS
Leadership Forum

6-8
SEPTEMBER

Pelepasan anggota DPR dan DPD Periode 14-19

top bank 30
SEPTEMBER

02
OKTOBER
Edukasi Perbankan

top bank 11
OKTOBER

14
OKTOBER
Peresmian KCP Klungkung

Penyerahan THT Wakil Presiden


21
OKTOBER

LAPORAN TAHUNAN 2019 97


PROFIL PERUSAHAAN

23
OKTOBER
Mantap Frontliner Award

Investor Gathering
Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I
22
NOVEMBER

24
NOVEMBER
Tempo Award

Mantap Squad Award

27
NOVEMBER

Pencatatan Obligasi di BEI 27


NOVEMBER

28
NOVEMBER
AOP Award

Pelepasan Umroh
6-8
DESEMBER

98 2019 ANNUAL REPORT


11
DESEMBER
Year End Party

CGPI Award

18
DESEMBER

Natal Bapekkris 21
DESEMBER

LAPORAN TAHUNAN 2019 99


PROFIL PERUSAHAAN

PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI,


KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN, DAN UNIT AUDIT INTERNAL
PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS
Tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris

Materi Pengembangan Waktu dan Tempat Jenis Pelatihan dan


Nama Jabatan
Kompetensi / Pelatihan Pelaksanaan Penyelenggaraan
Abdul Rachman Komisaris Utama Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Agus Haryanto Komisaris 1. Refreshment Manajemen 1. 21 Mei 2019, 1. LSPP
Risiko Level 1 Jakarta 2. LPPI
2. Going Digital The Banking 2. 06 Desember 2019,
Transformation Denpasar
Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Edhi Chrystanto Komisaris Independen 1. Refreshment Manajemen 1. 20 Agustus 2019, 1. LSPP
Risiko Level 5 Medan 2. LPPI
2. Going Digital The Banking 2. 06 Desember 2019, 3. FKDKP
Transformation Denpasar
3. Seminar Prospek dan 3. 19 Desember 2019,
Tantangan Ekonomi 2020 Jakarta
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIREKSI


Tabel Pengembangan Kompetensi Direksi

Materi Pengembangan Waktu dan Tempat Jenis Pelatihan dan


Nama Jabatan
Kompetensi / Pelatihan Pelaksanaan Penyelenggaraan
Josephus K Direktur Utama 1. Risk & Compliance Awarness 1. 7 Agustus 2019, 1. LSPP
Triprakoso ( Refreshment SMR Level 5 ) Jakarta
2. Executive Overview Of 2. 9 – 10 September 2. LPPI
Islamic Banking 2019, Jakarta
3. 2019 Executive Outlook On 3. 23 – 24 September 3. Asia Anti Fraud
Big Data, AI & Blockchain 2019, Bali
Conference
4. Money Live Summit 2019 4. 25 – 26 November
2019, London
Nurkholis Direktur 1. Risk & Compliance Awarness 1. 7 Agustus 2019, 1. LSPP
( Refreshment SMR Level 5 ) Jakarta
2. Executive Overview Of 2. 9 – 10 September 2. LPPI
Islamic Banking 2019, Jakarta
3. GEPS 2019 3. 30 Oktober – 3 3. GEPS
November 2019,
Korea
Paulus Endra Direktur 1. PSAK 71 Impairment Deep 1. 27 – 28 Juni 2019, 1. BARA
Suyatna Dive in Risk Management Bali
Perspective
2. Risk & Compliance Awarness 2. 7 Agustus 2019, 2. LSPP
( Refreshment SMR Level 5 ) Jakarta
3. Executive Overview Of 3. 23 – 24 September 3. LPPI
Islamic Banking 2019, Jakarta
4. Kepatuhan & AML Level 3 4. 3 – 4 Oktober 2019, 4. LSPP
Jakarta
5. Kepatuhan Perbankan 5. 5 Oktober 2019, 5. LSPP
Jakarta
6. GEPS 2019 6. 30 Oktober – 04 6. GEPS
November 2019,
Korea

100 2019 ANNUAL REPORT


Materi Pengembangan Waktu dan Tempat Jenis Pelatihan dan
Nama Jabatan
Kompetensi / Pelatihan Pelaksanaan Penyelenggaraan
Iwan Soeroto Direktur 1. Executive Overview Of 1. 19 – 20 September 1. LPPI
Islamic Banking 2019, Jakarta
2. 2019 Executive Outlook On 2. 23 – 24 September 2. Asia Anti Fraud
Big Data, AI & Blockchain 2019, Bali
Conference
3. Legal & Compliance Risk 3. 16 Oktober 2019, 3. LSPP
Management ( Refreshement Surabaya
SMR Level 5 ) 4. 25 – 26 November 4. London
4. Money Live Summit 2019 2019, London
Fajar Ari Setiawan Direktur 1. PSAK 71 Impairment Deep 1. 27 – 28 Juni 2019, 1. BARA
Dive in Risk Management Bali
2. Risk & Compliance Awarness 2. 7 Agustus 2019, 2. LSPP
( Refreshment SMR Level 5 ) Jakarta
3. Executive Overview Of 3. 19 – 20 Agustus 3. LPPI
Islamic Banking 2019, Jakarta
4. Asian Bankers 2019 4. 25 – 27 November 4. Perbanas
2019, Kamboja

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Remunerasi dan Nominasi

Materi Pengembangan Waktu dan Tempat Jenis Pelatihan dan


Nama Jabatan
Kompetensi / Pelatihan Pelaksanaan Penyelenggaraan
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Abdul Rachman Komisaris Utama Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Agus Haryanto Komisaris 1. Refreshment Manajemen 1. 21 Mei 2019, 1. LSPP
Risiko Level 1 Jakarta
2. Going Digital The Banking 2. 06 Desember 2019, 2. LPPI
Transformation Denpasar
Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Edhi Chrystanto Komisaris Independen 1. Refreshment Manajemen 1. 20 Agustus 2019, 1. LSPP
Risiko Level 5 Medan
2. Going Digital The Banking 2. 06 Desember 2019, 2. LPPI
Transformation Denpasar
3. Seminar Prospek dan 3. 19 Desember 2019, 3. FKDKP
Tantangan Ekonomi 2020 Jakarta
Yacinta Eka Anggota Komite 1. Pembekalan dan Ujian 1. 27 – 29 Juni 2019, 1. Efektif Pro &
Damayanti Remunerasi dan Manajemen Risiko Level 2 Jakarta LSPP
Nominasi / Division 2. Grow With Change 2. 28 November 2019 2. PT Pandu Mitra
Head Human Capital Nusantara

LAPORAN TAHUNAN 2019 101


PROFIL PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE AUDIT


Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Audit

Materi Pengembangan Waktu dan Tempat Jenis Pelatihan dan


Nama Jabatan
Kompetensi / Pelatihan Pelaksanaan Penyelenggaraan
Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Edhi Chrystanto Komisaris Independen 1. Refreshment Manajemen 1. 20 Agustus 2019, 1. LSPP
Risiko Level 5 Medan
2. Going Digital The Banking 2. 06 Desember 2019, 2. LPPI
Transformation Denpasar
3. Seminar Prospek dan 3. 19 Desember 2019, 3. FKDKP
Tantangan Ekonomi 2020 Jakarta
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Jani Arjanto Anggota Komite Audit Pembekalan dan Ujian 14 – 15 September Efektif Pro & LSPP
Pihak Indepenen Sertifikasi Risk Management 2019
Level 1
Effendi Sitompul Anggota Komite Audit Nihil Nihil Nihil
Pihak Indepenen
Ardi Purboyo Sekretaris (ex-officio) 1. Training Aplikasi IDEA 1. 15-16 Agustus 1. PT. Bank Mandiri
2019 Taspen
2. Pelatihan Anti Korupsi Untuk 2. 26 - 28 November 2. Komisi
Pegawai Satuan Pengawas 2019 Pemberantasan
Internal (SPI) Pada BUMN/ Korupsi (KPK)
BUMD
3. Training Conflict 3. 11-12 Desember 3. PT. Bank Mandiri
resolution serta Influence 2019 (Persero), Tbk
& Communication Untuk
Auditor Supervisor

PENGE MBANGAN KOMPETENSI KOMITE PEMANTAU RISIKO


Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko

Materi Pengembangan Waktu dan Tempat Jenis Pelatihan dan


Nama Jabatan
Kompetensi / Pelatihan Pelaksanaan Penyelenggaraan
Edhi Chrystanto Komisaris Independen 1. Refreshment Manajemen 1. 20 Agustus 2019, 1. LSPP
Risiko Level 5 Medan
2. Going Digital The Banking 2. 06 Desember 2019, 2. LPPI
Transformation Denpasar
3. Seminar Prospek dan 3. 19 Desember 2019, 3. FKDKP
Tantangan Ekonomi 2020 Jakarta
Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Going Digital The Banking 06 Desember 2019, LPPI
Transformation Denpasar
I Nyoman S Anggota Komite Pembekalan dan Ujian 14 – 15 September Efektif Pro & LSPP
Suryawan Pemantau Risiko Pihak Sertifikasi Risk Management 2019
Independen Level 1
Didin Rasyidin Anggota Komite Nihil Nihil Nihil
Pemantau Risiko Pihak
Independen

102 2019 ANNUAL REPORT


PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI
Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Tata Kelola Terintegrasi

Materi Pengembangan Waktu dan Tempat Jenis Pelatihan dan


Nama Jabatan
Kompetensi / Pelatihan Pelaksanaan Penyelenggaraan
Edhi Chrystanto Komisaris Independen 1. Refreshment Manajemen 1. 20 Agustus 2019, 1. LSPP
Risiko Level 5 Medan
2. Going Digital The Banking 2. 06 Desember 2019, 2. LPPI
Transformation Denpasar
3. Seminar Prospek dan 3. 19 Desember 2019, 3. FKDKP
Tantangan Ekonomi 2020 Jakarta

LAPORAN TAHUNAN 2019 103


04 2019
TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS
92 Sumber Daya Manusia

94 Dasar Kebijakan Pengelolaan Sdm

96 Strategi Pengelolaan Sdm

100 Realisasi Pengembangan Di Bidang


Sdm
102 Komposisi Sumber Daya Manusia

104 Rekrutmen Karyawan Dan Tingkat


Perputaran Pegawai
106 Kegiatan Pengelolaan Sdm Yang
Berintegritas Dan Profesional
108 Pengelolaan SDM

110 Pengembangan Kompetensi Karyawan

112 Evaluasi Pengembangan Sdm

114 Remunerasi

116 Program Kesejahteraan Karyawan

118 Penghargaan Karyawan

120 Tingkat Kepuasan Karyawan

122 Tingkat Keterikatan Karyawan

124 Pensiun Dini

126 Kesetaraan Gender Dan Persamaan Hak

128 Knowledge Management System

130 Implementasi Knowledge Management

132 Corporate University

134 Learning Council, Learning Committee


Dan Learning Technologist Policy
136 Teknologi Informasi

138 Struktur Organisasi Divisi IT

140 Fungsi Divisi Teknologi Informasi

142 Tugas Dan Tanggungjawab Divisi IT

144 Peran Dan Fungsi Unit Kerja Divisi

146 Tata Kelola Teknologi Informasi

148 Pencapaian Program Kerja Berdasarkan


Rkap 2018
150 Pencapaian Program Kerja Diluar Rkap
2018
152 Peningkatan Kualitas Sdm Divisi
Teknologi Informasi
154 Realisasi Anggaran
TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

SUMBER DAYA MANUSIA

STRATEGIC PLAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia, Bank Mantap menyusun Human Capital Strategic Plan (HCSP) yang dapat membantu
organisasi dalam menyusun kebijakan sumber daya manusia, strategi dan program meningkatkan kemampuan pegawai, sehingga
membantu pegawai mencapai cita-cita dan tujuan organisasi. HCSP menjadi panduan bagi Bank dalam menciptakan organisasi
yang berkinerja unggul dan efektif dengan mencari dan mendapatkan SDM yang tepat, memberi motivasi dan penghargaan
kepada pegawai dengan kinerja terbaik. Pegawai berkinerja unggul menjadi nilai tambah bagi organisasi untuk lebih kompetitif
seiring dengan pertumbuhan bisnis yang demikian agresif.
Pegawai yang tepat, baik dari sisi pengetahuan, pengalaman, kapabilitas, ide inovasi dan konseptual merupakan nilai berharga
bagi organisasi. Di sisi lain, organisasi diharapkan mampu memahami pegawai dengan baik, apa yang diharapkan dari mereka dan
bagaimana agar mereka mampu memberikan yang terbaik. Human Capital membantu mengembangkan strategi dalam mencari
dan mendapatkan SDM yang tepat, mengelola, melatih, mengembangkan serta mempertahankan pegawai-pegawai terbaik
dalam organisasi.

104 2019 ANNUAL REPORT


STRATEGI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Strategi manajemen sumber daya manusia menyelaraskan strategi SDM dengan arah, tujuan, misi organisasi melalui analisa dan
perencanaan secara sinambung.
Manajemen SDM meliputi menemukan talent terbaik; menyusun rencana pengembangan bagi pegawai; Coaching dan mentoring;
Motivasi pegawai untuk mencapai yang terbaik; Strategi pengembangan performance management.
Langkah awal untuk dapat mengimplementasikan strategi di atas adalah dengan melakukan brainstorming, mengumpulkan
data dari para stakeholders, customer, pegawai agar mendapatkan informasi apa yang mereka butuhkan dan harapkan. Hal
tersebut membantu mewujudkan visi organisasi dan seluruh pegawai. Analisa apa yang dirasakan pegawai saat ini dan apa yang
diharapkan beberapa tahun ke depan. Dengan demikian organisasi menemukan gap apa saja yang perlu diperbaiki. Demikian
pula halnya dengan eksisting pegawai, organisasi dapat melakukan assessment untuk menemukan gap yang harus dipenuhi,
khususnya mengenai kompetensi dan kapabilitas pegawai. Kita dapat memahami kondisi saat ini dan apa yang diharapkan agar
Bank mampu menyusun strategi bukan hanya menciptakan SDM unggul, melainkan juga membuat pegawai merasa terlibat dan
memiliki perusahaan (engagement).
Langkah berikutnya adalah menyiapkan berbagai alternatif (cara) pemenuhan kebutuhan SDM yang tepat dan analisa kebutuhan
yang sesuai perubahan dan perkembangan bisnis yang terjadi (capacity fulfllment). Program pengembangan pegawai
berkelanjutan mulai dari pegawai baru, pegawai eksisting maupun pegawai yang akan berakhir masa dinasnya. Pengembangan
disusun untuk semua level jabatan, baik di kantor pusat maupun di jaringan kantor atau lapangan (capability development). Hal
penting lainnya adalah melakukan evaluasi dan penyesuaian oganisasi, mengkaji kembali struktur dan setiap fungsi yang ada
dalam organisasi, menyelaraskan dengan kondisi saat ini atau minimal 1 (satu) tahun ke depan, agar lebih fleksibel, efektif dan
produktif (organizational development) menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi. Tak kalah pentingnya
adalah melakukan redesign atau menata ulang arsitektur SDM, menyamakan ‘frekuensi’ antara kantor pusat dengan seluruh
jaringan kantor (HR governance). Sebesar apapun organisasi selalu didukung oleh adanya implementasi nilai dan budaya
perusahaan yang baik, hal inilah yang perlu ditanamkan mulai dari jajaran paling atas sebagai role model sampai dengan jajaran
paling bawah, komitmen bersama untuk menjalankan nilai dan budaya perusahaan dalam seluruh aspek kehidupan organisasi
(change management).

LAPORAN TAHUNAN 2019 105


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

STRUKTUR PENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA


Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Bank Mantap dilaksanakan oleh Divisi Human Capital sesuai dengan bagan dibawah ini:

FUNGSI DAN RUANG LINGKUP TUGAS DIVISI HUMAN CAPITAL


Divisi Human Capital memiliki fungsi mengelola seluruh sumber daya manusia perusahaan agar menjadi SDM berkualitas yang
mampu memenuhi sasaran strategis perusahaan dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab merencanakan, menetapkan
dan mengevaluasi implementasi strategi, metode, kebijakan dan operasional SDM yang komprehensif secara bankwide untuk
mendukung kebutuhan dan mendorong pertumbuhan bisnis bank baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada Divisi Human Capital terdapat tiga Departemen yang memiliki ruang lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

106 2019 ANNUAL REPORT


Aspek-aspek yang menjadi tanggung jawab HC diantaranya:
• Personel Management yaitu mendapatkan, mengoptimalkan dan mempertahankan sumber daya terbaik. Hal ini merupakan
bagian dari manajemen pengelolaan SDM yang bekerja dalam organisasi; mulai dari perencanaan, mengelola, memberikan
beneft dan kompensasi, mengintegrasikan dan mempertahankan pegawai yang memberi kontribusi kepada organisasi, baik
dalam pencapaian individu maupun bersama.
• HR budgeting (anggaran) seperti sebuah “permainan” dalam bisnis, karena biasanya disusun sebelum menjelang akhir tahun,
sebelum seluruh budget direalisasikan; meskipun dalam penyusunannya tetap menggunakan pertimbangan, penghitungan
dan historikal yang ada. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran yaitu gaji dan beneft
pegawai, bagaimana dan berapa yang akan direkrut pada tahun berikutnya, berapa banyak yang akan mendapatkan promosi,
berapa perkiraan penyesuaian gaji yang akan dilakukan serta factor eksternal lain.
• Recruitment, selection and placement: proses mencari dan menarik minat para kandidat (calon pegawai) untuk memenuhi
kebutuhan organisasi, proses memilih kandidat yang sudah ada untuk dicocokkan dengan kebutuhan dan proses
menempatkan kandidat ke tempat atau unit kerja yang membutuhkan.
• Termination, pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban
antara pekerja/buruh dan pengusaha. (Defnisi Pasal 1 Nomor 30 UU 13 Tahun 2003 “UU Ketenagakerjaan).
• Training and development. Training yaitu Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan
dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifkasi jabatan dan pekerjaan. Development, mempersiapkan individu
untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan atau organisasi.
• Organization development (OD), praktek bisnis untuk membantu organisasi mengembangkan kemampuan untuk berubah
guna mencapai efektivitas organisasi yang lebih tinggi. Dalam prakteknya OD berlangsung secara menerus dan bersifat jangka
panjang sebagai upaya untuk mencapai perbaikan organisasi.
• Performance management atau manajemen kinerja merupakan proses yang dilakukan para manager untuk memastikan
aktivitas-aktivitas pegawai dan output mendukung tujuan organisasi. Proses ini mensyaratkan: mengetahui aktivitas dan
output apa yang diinginkan, mengobservasi apakah aktivitas dan output terjadi, dan menyediakan feedback untuk menolong
pegawai dalam memenuhi harapan.
• Industrial relationship, Hubungan Industrial adalah sebuah sistem hubungan yang terbangun atau terbentuk antara para
pelaku proses produksi barang dan/atau jasa, baik internal maupun eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang terkait di dalam
hubungan ini terutama adalah pekerja, pengusaha, dan pemerintah yang kemudian diistilahkan sebagai tripartite.
• Pension and development system, adalah suatu pembayaran yang diterima oleh pegawai yang telah berhenti dari pekerjaan,
yang telah mencapai batas usia kerja dalam bentuk pendapatan mingguan, bulanan atau dibayarkan sekaligus.

PROFIL KEPALA DIVISI HUMAN CAPITAL


Profil kepala Divisi Human Capital dapat dilihat pada profil Pejabat Eksekutif.

LAPORAN TAHUNAN 2019 107


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia adalah orang-orang yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi atau perusahaan yang dapat
dihitung jumlahnya (kuantitatif ). SDM adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi yang berbeda dengan sumber
daya yang lainnya. Nilai-nilai kemanusiaan yag dimilikinya mengharuskan sumber daya manusia diperlukan secara bersamaan
dengan sumber daya manusia lainnya (Nawawi (2001:37).
Edwin B. Filippo (1984:4) mendefnisikan Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses merencanakan, mengorganisir atau
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan pengadaan, pengembangan, kompensasi, penyatuan, perawatan
atau pemeliharaan, dan pemisahan atau pelepasan sumber daya manusia kepada tujuan-tujuan akhir individu organisasi dan
masyarakat yang telah dicapai.
Penyesuaian terakhir yang dilakukan Bank Mantap terhadap ketentuan yang mengatur pengelolaan (manage) Sumber Daya
Manusia untuk mendukung visi dan misi perusahaan dilakukan pada tahun 2017 dengan penyempurnaan dengan menyusun
ketentuan baru. Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Bank Mantap berpedoman pada Standar Prosedur
Sumber Daya Manusia tanggal 1 Februari 2017. Sejauh ini standar prosedur tersebut masih dapat diimplementasikan dan masih
sesuai dengan kondisi Bank saat ini. Ketentuan detil yang diatur dalam Petunjuk Teknis juga disusun, di sinilah dilakukan kajian
dan penyesuaian mengikuti perubahan yang terjadi, baik perubahan di internal Bank maupun terkait dengan perubahan eksternal
dari regulator. Bank senantiasa berupaya menjaga agar ketentuan yang telah disusun dan disesuaikan dapat diimplementasikan
dengan baik dan menjadi acuan secara bankwide.

PENGEMBANGAN ORGANISASI (ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT)


Organizational Development yang lebih dikenal dengan OD atau pengembangan organisasi adalah suatu proses perubahan
sistematis yang senantiasa dilakukan sehingga perusahaan dapat menemukan bentuk yang paling efektif dan sesuai dengan
bisnis yang dijalani. OD akan berfokus pada memahami dan mengelola setiap perubahan yang terjadi. OD adalah bagian dari
human capital yang bersifat responsif melalui berbagai pendekatan.
Pembentukan 4 (empat) Distribution pada 2017 yang dipimpin oleh Distribution Head untuk menjalankan fungsi bisnis dan satu
orang Operation Head yang menjalankan fungsi operasional, mampu meningkatkan kinerja dan mempercepat proses bisnis
di jaringan kantor. Organisasi di distribusi dilengkapi dengan organ pendukung untuk menangani kepegawaian, administrasi,
jaringan, reporting, performance and monitoring dan berada di bawah supervise Operation Head.
Tugas utama seorang Distribution Head adalah memastikan pencapaian seluruh target bisnis jaringan kantor dan sebagai
koordinator yang melakukan supervise terhadap cabang di bawah koordinasinya agar dapat memberikan kinerja terbaik.
Sedangkan Operational Head bertangngung jawab untuk memastikan seluruh operasional yang mendukung bisnis dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan kebijakan, ketentuan dan standar pedoman perusahaan sejalan dengan strategi bisnis. Bagai dua sisi
mata uang, keduanya akan bekerja beriringan dalam upaya mewujudkan tujuan, visi dan misi organisasi.

Pembukaan ke-4 distribusi ini membuat lebih efektif seluruh proses bisnis dan operasional, dengan cakupan jaringan kantor
sebagai berikut:
1. Distribution 1 Medan, membawahi seluruh Jaringan Kantor Bank Mantap di Seluruh Pulau Sumatera, Batam dan Kepulauan
Riau, Bangka Belitung.
2. Distribution 2 Jakarta, membawahi seluruh Jaringan Kantor Bank Mantap di Serang, DKI Jakarta dan Jabar.
3. Distribution 3 Surabaya, membawahi seluruh Jaringan Kantor Bank Mantap di Jatim, Jabar, DI Yogyakarta dan seluruh Pulau
Kalimantan.
4. Distribution 4 Denpasar, membawahi seluruh Jaringan Kantor Bank Mantap di Bali, NTB, NTT, seluruh Pulau Sulawesi, Ambon
dan Maluku Utara, dan seluruh Pulau Jayapura.
Selain penyesuaian organisasi di jaringan kantor, terdapat beberapa penyesuaian organisasi di kantor pusat dalam rangka
mempersiapkan Bank menghadapi berbagai perubahan baik internal maupun eksternal organisasi, memperkuat bidang
teknologi informasi menuju era digital mengikuti perkembangan produk dan proses yang ada. Unit kerja Informasi dan Teknologi
dipecah menjadi 2, satu unit khusus menyusun strategi pengembangan aplikasi dan satu unit berfokus pada operasional dan
supporting. Unit kerja baru yang akan fokus mengembangkan produk digital adalah Retail & Digital Banking, unit ini merupakan
pengembangan dari unit kerja Institutional Banking & Wealth Management.

108 2019 ANNUAL REPORT


PENGEMBANGAN KARIR
Pengembangan karir dapat dipahami sebagai pendekatan formal dalam upaya peningkatan atau perbaikan, pertumbuhan,
kepuasan kerja, pengetahuan dan kemampuan pegawai agar dapat memastikan bahwa orang-orang yang berkualifkasi dan
pengalaman yang tepat tersedia ketika dibutuhkan, dengan demikian perencanaan dan pengembangan karir yang jelas akan
membantu pegawai dan organisasi dalam meraih sukses. Penyesuaian dan perkembangan organisasi serta pembukaan jaringan
kantor yang lebih luas tentunya akan semakin membuka kesempatan kepada pegawai untuk berkarir. Pada 2019 manajemen
mengambil kebijakan untuk membatasi penerimaan dari eksternal khususnya pemenuhan SDM untuk pembukaan jaringan
kantor baru. Hal ini mendorong pegawai berprestasi dan memiliki kesempatan lebih besar menerima tanggung jawab lebih besar.
Secara umum tujuan pengembangan karir adalah pengembangan yang efektif dari talenta yang ada, serta kepuasan terhadap
kebutuhan pengembangan secara spesifk bagi karyawan, tidak hanya dari sisi promosi tetapi juga dari sisi peningkatan kapabilitas,
perluasan kewenangan, pengembangan individu dan peningkatan remunerasi. Selain itu, pengembangan karir juga bertujuan
untuk meningkatkan performa keseluruhan dari organisasi, meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan, serta membantu
menetapkan kebutuhan training di masa mendatang. Manfaat pengembangan karir bagi perusahaan dan pegawai secara
simbiosa adalah:
1. Membantu pencapaian tujuan individu dan Bank dalam pengembangan karir pegawai, sebagai hubungan timbal balik yang
bermanfaat bagi kesejahteraan pegawai dan tujuan perusahaan.
2. Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai, dengan meningkatnya kesejahteraan diharapkan loyalitas juga semakin
tinggi.
3. Membantu pegawai memahami potensi dan keahliannya, sehingga mampu menciptakan iklim kerja positif.
4. Mengurangi turn over, dengan rendahnya turn over dapat menghemat biaya tenaga kerja, khususnya biaya untuk mendidik
pegawai baru.

Dalam mempertimbangkan pengembangan karir pegawai mengacu pada Prudential Career Management Guideline sebagai
berikut:
1. Pegawai yang akan diusulkan untuk dikembangkan karirnya, harus diyakini telah memberikan kontribusi kinerja yang
konsisten dan berkesinambungan.
2. Pegawai tersebut harus diberikan perluasan tugas/fungsi/kewenangan. Proses perluasan tugas/fungsi/kewenangan ini dapat
dikompensasikan melalui kenaikan gaji yang memadai dengan memperhatikan salary range dan anggaran Biaya Tenaga Kerja
yang tersedia.
3. Pegawai yang telah berhasil dalam tugas barunya dapat dipindahkan ke bidang lain dalam rangka memperluas pengetahuannya.

Pengembangan karir pegawai dapat dimulai dari level yang paling awal maupun di level menengah. Pada saat pegawai diterima
sebagai pegawai pelaksana (level pemula), maka kepada pegawai pelaksana berprestasi yang memenuhi kriteria diberikan
kesempatan untuk promosi ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu sebagai pegawai pimpinan (ofcer) melalui program Staff
Development Program (SDP). Syarat minimal yang harus dipenuhi adalah masa kerja (minimal 3 tahun), nilai kinerja terakhir
minimal berada di Performance Level 3 (PL3) dengan Talent Criteria (TC) Critical Resources (CR), pendidikan minimal setera dengan
Sarjana/S1 dan tidak sedang terkena atau dalam masa pengenaan sanksi.
Pada 2019 dilaksanakan pula peserta SDP melalui jalur fast track yaitu jalur khusus yang perlu mendapatkan persetujuan
manajemen dengan jumlah sangat selektif. Kandidat terpilih tentunya harus memenuhi seluruh persyaratan minimal terlebih
dahulu dan memiliki added value yang tidak dimiliki oleh kandidat lain. Peserta jalur fast track ini dapat mengikuti pendidikan
SDP dan mengikuti seluruh rangkaian seleksi kecuali aptitude test. Setelah kandidat memenuhi syarat administrasi tersebut, maka
tahap selanjutnya adalah seleksi wawancara dengan Kepala Unit Kerja, aptitude test dan fnal interview oleh Direktur Bidang dan
atau Direktur Human Capital. Apabila seluruh tahapan tersebut berhasil dilalui maka kandidat akan mengikuti pendidikan SDP
selama jangka waktu tertentu. Setelah lulus pendidikan SDP, maka pegawai diberikan kesempatan untuk mengisi posisi level ofcer,
seperti misalnya Relationship Ofcer Pensiunan (ROP), Relationship Manager Retail, Micro Manager dan posisi back ofce lain yang
setingkat.

LAPORAN TAHUNAN 2019 109


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Tahapan seleksi kandidat SDP

Pengembangan karir yang dimulai di level menengah berlaku untuk pegawai pimpinan yang memang sudah berada di level ofcer,
pegawai yang direkrut dari eksternal (experienced hire). Pengembangan karir pada level ini berdasarkan penilaian kinerja selama
pegawai berada di satu posisi, bagaimana konsistensi pegawai untuk mempertahankan kinerjanya dalam berbagai situasi. Selain
penilaian kuantitatif, sisi kualitatif pun menjadi salah satu bahan pertimbangan, misalnya bagaimana attitude, culture dan value
perusahaan telah dijalankan oleh pegawai dalam kehidupan sehari-hari. Ketika tersedia kesempatan untuk mengisi posisi yang
lebih tinggi maka pegawai terbaiklah (secara kuantitatif dan kualitatif ) yang pertama kali diberikan kesempatan.

Contoh pengembangan karir di level menengah adalah promosi pegawai yang berada di level Professional Staff (PS) menjadi
Team Leader (TL), Team Leader menjadi Kepala KCP (kelas yang lebih tinggi), Kepala KCP kelas menjadi Kepala Cabang, Operation
Manager menjadi Kepala Cabang, Kepala Cabang menjadi Distribution Head atau Operation Head di jaringan kantor.
Promosi pegawai di atas, baik dari level pelaksana maupun menengah juga mempertimbangkan Job Grade dan Individual
Grade. Unit kerja harus memastikan bahwa proses evaluasi untuk seluruh pegawai di jalankan dengan baik agar pelaksanaan
pengembangan karir pegawai dapat terlaksana sesuai Promotion Guidelines.
Alur pengembangan karir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

110 2019 ANNUAL REPORT


Perluasan tugas/fungsi/kewenangan dapat dilaksanakan antara lain melalui program-program sebagai berikut :
a) Perpindahan pegawai ke bidang atau area lain yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai.
b) Penugasan pegawai dalam project/assignment.
c) Perpindahan ke posisi yang memiliki tanggung jawab lebih tinggi, jumlah tim yang lebih banyak, membutuhkan proses
pengambilan keputusan yang lebih kompleks, portfolio yang lebih besar, jumlah nasabah yang lebih banyak dan lain-lain.
d) Perpindahan ke unit kerja yang berbeda.
e) Promosi

Pergerakan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain merupakan kewenangan Bank dan diatur sebagai berikut:
a) Rotasi adalah perpindahan pegawai di dalam unit kerja yang sama.
b) Detasering adalah perpindahan pegawai antar unit kerja untuk jangka waktu tertentu.
c) Mutasi adalah perpindahan pegawai dari satu unit kerja ke unit kerja lainnya.
d) Promosi adalah perpindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain dimana job grade di jabatan baru lebih tinggi daripada
job grade di jabatan yang lama. Prosedur promosi pegawai yang ditetapkan ke jabatan struktural serta penetapan ke jabatan
struktural dengan status PJ (Pejabat) dan penetapan defnitif
Pengembangan karir bagi level pemula yang berasal dari program Ofcer Development Program (ODP) dimulai dengan melakukan
rotasi, mutasi minimal ke 3 (tiga) bidang yang berbeda yaitu sales and service, internal control and risk serta operation sebelum
mereka dipromosikan menjadi kepala unit kerja. Rotasi/mutasi ini dilakukan dengan tujuan agar pada saat memimpin satu unit
kerja, para lulusan ODP dapat menjadi pemimpin yang lebih baik karena telah dibekali dengan pengetahuan yang lengkap dari
ketiga bidang tersebut.

PEMENUHAN SUMBER DAYA MANUSIA


Perencanaan sumber daya manusia adalah proses menilai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia kemudian
mengintegrasikan antara keduanya. Perencanaan dilakukan untuk menentukan keputusan seperti apa yang akan dilakukan
jika ketersediaan sumber daya manusia meningkat atau berkurang serta bagaimana integrasinya untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan. Untuk mendukung perkembangan cakupan wilayah bisnis Bank, pada tahun 2019 kebutuhan Sumber Daya Manusia
(SDM) untuk level manajerial dan operasional sangat tinggi sebagai implikasi rencana bisnis yang signifkan. Pemenuhan SDM
dilaksanakan dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber, yaitu:
1. Internal
Melaksanakan promosi pegawai berkinerja terbaik, job enrichment kepada pegawai berpotensi dengan menambahkan
pengetahuan yang dilaksanakan dengan rotasi jabatan sebelum pegawai tersebut dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi
serta melakukan penugasan sementara (detasering) dan mutasi dalam periode tertentu untuk menilai kemampuan pegawai
beradaptasi dengan lingkungan berbeda, kematangan (maturity) dan keberanian untuk ‘bertarung’ di luar zona nyaman.
Cara lain untuk mengisi kebutuhan SDM adalah dengan memberikan kesempatan bagi pegawai level pelaksana mengikuti
program Staff Development Program (SDP). Sebelum mengikuti SDP, pegawai terbaik wajib mengikuti serangkaian seleksi,
mulai dari seleksi administrasi berupa historis penilaian kinerja 2 (dua) tahun terakhir, pendidikan minimal (S1), batas usia
maksimal agar memiliki masa karir yang lebih panjang, wawancara dengan kepala unit kerja dan kepala unit kerja satu
tingkat di atasnya serta aptitude test yang diselenggarakan oleh konsultan independent agar hasilnya terukur secara baik dan
terstandarisasi.
2. Eksternal
Pemenuhan dari eksternal khususnya untuk posisi kepala unit kerja pada 2019 sangat dibatasi bahkan nyaris ditiadakan, karena
Bank memberikan kesempatan lebih besar kepada pegawai eksisting terbaik untuk mengisinya. Jika pun ada pemenuhan dari
eksternal, hanya terbatas pada posisi kunci di kantor pusat yang strategis sementara sources dari internal tidak tersedia.
Pemenuhan dari eksternal untuk level pemula atau pelaksana di jaringan kantor sebagian besar memang berasal dari local
people yang lebih mengenal situasi dan kondisi setempat, serta dapat lebih mudah diterima lebih baik oleh masyarakat di
lokasi tersebut. Harapan perusahaan, dengan local people dapat melakukan penetrasi pasar dengan baik, komunikasi lebih
baik dengan instansi setempat sekaligus menjadi brand ambassador bagi Bank Mantap di daerah tersebut.

LAPORAN TAHUNAN 2019 111


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Pemenuhan SDM dari eksternal dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu:


Pemenuhan SDM
Sumber pemenuhan untuk posisi strategis diutamakan dari internal, posisi middle management dapat berasar dari eksternal dan
level pemula akan dipenuhi dari fresh graduate melalui program ODP & Mantap Associate

Pertama, membuat program Ofcer Development Program (ODP) yang bersumber dari freshgraduate universitas negeri maupun
swasta dengan akreditasi baik. Adanya media sosial yang begitu beragam memudahkan Bank untuk menginformasikan
kesempatan program ini melalui media social yang dimiliki pegawai. Selain menarik para pelamar, informasi yang disebarluaskan
melalui media sosial ini sekaligus sebagai salah satu cara untuk mengenalkan brand perusahaan. Para kandidat dapat mengakses
e-rekrutmen Bank dan langsung dilakukan seleksi administrasi awal. Para kandidat/lamaran masuk dari universitas negeri menjadi
prioritas utama Bank.
Proses seleksi meliputi seleksi administrasi, wawancara awal, aptitude tes, wawancara dengan Direksi dan tes kesehatan. Terdapat
1 kelas Pendidikan ODP Bank Mantap Angkatan 4 Tahun 2019, dan pada tahun ini kelas ODP dijalankan paralel bersamaan dengan
Pendidikan Staff Development Program (SDP) yang berasal dari pegawai internal.
Persiapan modul dilakukan bersama secara sinergi antara Subject Matter Expert (SME) dari internal Bank Mantap dan expertise
dari Bank Mandiri serta pihak eksternal, demikian pula dengan para pengajar/trainer. Pendidikan ODP ini dibagi menjadi 3 (tiga)
tahapan yaitu training di kelas (classical training) termasuk 1 (satu) minggu pendidikan character building di Pusat Pendidikan
Ajudan Jenderal (Pusdik Ajen) di Lembang-Bandung, On the Job Training (OJT) di Cabang Bank Mantap selama lebih kurang 30
hari dan Kantor Pusat serta terakhir adalah ujian presentasi untuk menguji pemahaman peserta ODP atas apa yang telah dipelajari,
kemungkinan ide baru untuk memperbaiki proses, produk dan sistem yang ada serta implementasi atas teori/pengetahuan yang
didapat selama di kelas dan OJT.
Selain sumber eksternal dari ODP ada pula program baru yang menjadi alternatif pemenuhan SDM yaitu Associate Development
Program (ADP) atau program permagangan yang lebih dikenal dengan Mantap Associate (MA).
Program MA telah mendapatkan persetujuan dari Dinas Tenaga Kerja, yang memang menjadi salah satu program pemerintah
untuk menyerap tenaga kerja lulusan setara SMA/SMK. Bank menggunakan MA untuk mengisi kebutuhan frontliner yaitu customer
service dan teller dijaringan kantor.
Kedua, melakukan rekrutmen melalui referensi dari internal Bank, dari induk perusahaan (PT. Bank Mandiri dan PT. Taspen)
maupun dari referensi pegawai internal. Setiap pegawai dapat memberikan referensi kandidat yang memenuhi kriteria untuk
mengisi posisi yang dibutuhkan. Proses seleksi dengan cara ini dilakukan dengan cukup hati-hati, yaitu dengan melakukan referral
checking di perusahaan terdahulu agar catatan kinerja dan integritas dapat lebih terjaga.
Ketiga, melakukan rekrutmen melalui Experience Hire, untuk memenuhi tenaga siap pakai yang dibutuhkan Bank untuk
ditempatkan pada posisi-posisi strategis yang tidak terpenuhi dari internal SDM yang ada.

112 2019 ANNUAL REPORT


Keempat, penggunaan Tenaga Alih Daya Pelaksanaannya berpedoman pada Ketentuan PBI dan Dinas Tenaga Kerja. Pemanfaatan
Alih Daya disesuaikan dengan rencana pengembangan bisnis dimana jenis pekerjaan yang akan dilakukan dengan jasa alih daya
adalah pekerjaan yang digolongkan sebagai pekerjaan penunjang, baik pada alur kegiatan usaha maupun kegiatan pendukung
usaha. Adapun jenis pekerjaan tersebut adalah tenaga dasar yang terdiri dari pengemudi, pramubhakti, cleaning service, tenaga
pengamanan (security), administrasi, collection, layanan call center, pencetakan kartu ATM serta aktivitas otentifkasi pensiunan.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM


Learning and development atau pelatihan dan pengembangan SDM merupakan salah satu upaya terberat yang harus dipersiapkan
oleh Bank, yaitu bagaimana mempersiapkan perbaikan di segala lini untuk meningkatkan produktivitas operasional, fnancial dan
kematangan organisasi agar dapat lebih efektif dan efsien dalam mencapai visi dan misinya.
Learning and development tidak hanya berorientasi kepada kemampuan manusia semata-mata, karena dalam sistem organisasi/
perusahaan selain mencakup aspek manusia juga mencakup sistem manajemen, kebijakan, strategi, peraturan dan lainnya.
Learning and development tidak bisa dibangun hanya dalam satu kali dalam kurun waktu singkat melainkan dengan menerapkan
strategi implementasi yang berkelanjutan untuk menciptakan perusahaan yang efektif dan sustainable.
Apa saja yang telah dipersiapkan oleh perusahaan dalam Learning and development ini?
Learning and development sebagai suatu proses yang dapat meningkatkan kemampuan seseorang, suatu organisasi atau suatu
sistem untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan, Brown (2001:25) Satu unit di Human Capital yaitu Human Capital Learning (HCL)
melaksanakan upaya memperbaiki kapasitas pegawai eksisting, bersinergi dengan para expertise dan Subject Matter Expert (SME)
internal dan eksternal dalam menyusun modul-modul pengembangan.
Setiap pegawai baru mengikuti Induction Training, dengan modul utama berupa overview perusahaan (visi, misi, budaya),
pengenalan tentang produk, proses dan system yang digunakan dalam mendukung bisnis, serta Good Corporate Governance
(GCG), APU PPT, Risk Management, Audit, ketentuan internal.
Tidak hanya berupa classical training, pendidikan dan pelatihan diberikan pula dalam bentuk On The Job Training (OJT), yaitu
dengan “menitipkan” pegawai baru di unit kerja eksisting terdekat. Pegawai diberikan kesempatan untuk belajar dan terjun secara
langsung, ikut terlibat dalam operasional di cabang, proses bisnis dan kegiatan pendukung lainnya, sejalan dengan jabatan yang
kelak akan menjadi tanggung jawab pegawai baru. OJT dilaksanakan pula bagi pegawai yang dipersiapkan untuk pembukaan
jaringan baru yang telah tersedia namun masih menunggu ijin pembukaan dari Regulator yang belum terbit. Tidak hanya sekedar
OJT, pegawai tersebut pun diberikan target untuk membantu pencapaian kinerja unit yang menjadi lokasi/tempat OJT, sehingga
pegawai dapat tetap berproduksi.
Kesempatan menambah pengetahuan diberikan juga kepada pegawai yang masih berada di posisi/jabatan yang sama selama
beberapa tahun, yaitu berupa kegiatan refreshment dari sisi bisnis, risk management, operasional dan bidang lain yang dapat
menambah pengetahuan pegawai. Kegiatan refreshment di antaranya kepada pegawai lulusan ODP Angkatan 2/2017 yang
telah tersebar di berbagai posisi dan unit kerja; diberikan penyegaran mengenai produk dan proses kredit sekaligus evaluasi atas
kinerja mereka selama ditempatkan di lapangan. Refreshment kepada pegawai di unit kerja Collection And Productivity, Account
Ofcer Pensiunan (AOP), para Frontliner, Relationship Manager Retail (RM Retail) dan Relationship Ofcer Pensiunan (ROP). Kegiatan
refreshment juga diberikan kepada pegawai sales, operasional dan support yang membutuhkan penyegaran. Selain refreshment,
dilakukan pula assessment kredit mikro kepada kepala unit yang menangani kredit mikro, ada pula assessment untuk para kepala
cabang yang hasilnya akan digunakan sebagai acuan bagi Bank dalam meningkatkan kompetesni para kepala cabang dari sisi
softskill maupun hardskill.
Refreshment sertifkasi Manajemen Risiko kepada Pengurus, Kepala Unit Kerja dan pegawai yang memiliki kewenangan, khususnya
bagi pemilik sertifkasi yang akan berakhir masa berlakunya pada tahun 2019 dan Sertifkasi bidang kerja baru dari Treasury, Audit,
Compliance. Kemampuan teknikal pun menjadi bagian yang diperhatikan dalam upaya memperbaiki competency pegawai.
Beberapa pengembangan technical skill yang dilaksanakan sepanjang tahun 2018 adalah penggunaan berbagai aplikasi baru
karena adanya perubahan proses bisnis seperti Sistem Informasi Management BUP (SIM BUP), aplikasi MORIS, e-form dan
e-otentikasi serta SAP, workshop Risk Business Control (RBC) dan verifkator, service dan culture kepada para pimpinan unit di
cabang dan para Frontliner (CS, Teller dan tenaga pengaman); pelatihan ini akan berkelanjutan pada 2019 agar seluruh jaringan
kantor memiliki standar layanan yang baik dan beberapa technical skill lainnya.
Bank menyadari bahwa dengan perkembangan bisnis, khususnya kredit pensiun, yang demikian cepat maka berbagai risiko
operasional pun muncul, oleh karenanya satu workshop nasional diselenggarakan untuk mengkaji produk dan seluruh rangkaian
proses bisnis yang perlu diperbaiki dengan melibatkan seluruh unit kerja. 4 (empat) topik utama yang menjadi perhatian yaitu
proses akuisisi, proses internal, monitoring dan oeprasional di cabang. Setiap usulan perbaikan yang telah disusun diharapkan

LAPORAN TAHUNAN 2019 113


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

dapat ditindaklanjuti oleh unit kerja dan dapat diimplementasikan pada 2020.
Pada 2019 manajemen memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan standar layanan yang khusus serta focus untuk
memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pensiunanmenjadi kunci sukses Bank Mantap ke depan. Sesuai dengan Employee Value
Preposition kita yaitu : Bakti Kepada Orang Tua , Standar Layanan Bank Mantap harus dapat menjadi nilai unik yang memberikan
value added serta membedakan Bank Mantap dibandingkan Bank Kompetitor.
Semangat service excellence dan memberikan layanan terbaik harus menjadi budaya dan pedoman bekerja sehari-hari, khususnya
Kepala Unit, Distribution Head dan segenap jajaran Kepala Cabang sebagai role model bagi seluruh jajaran unit kerja, khususnya
teman-teman Frontliner yaitu Customer Service, Teller dan Security yang sehari-hari langsung berinteraksi dengan nasabah.
Selain melalui program pendidikan dan pelatihan, pengembangan kapasitas juga dilaksanakan melalui program job enrichment,
seperti misalnya dengan menempatkan pegawai di satu unit kerja atau jabatan dalam waktu tertentu atau dikenal dengan istilah
detasering. Salah satu contohnya adalah, memberikan kesempatan kepada pegawai talent yang akan dipromosikan sebagai
Kepala Cabang dengan detasering keluar daerah dan ikut mempersiapkan pembukaan cabang baru. Setelah diuji dan dinilai layak
untuk memimpin serta memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru, pegawai tersebut diberi kepercayaan untuk
memimpin cabang.
Job enlargement juga diberikan kepada pegawai berkinerja baik, dengan tujuan menguji kemampuan pegawai untuk menerima
tugas dan tanggung jawab lebih di level yang sama, mengoptimalkan kemampuannya dalam mengelola beragam tugas dan
tanggung jawab tambahan yang diberikan dan ketahanan terhadap pressure yang dihadapi.
Dari sisi sistem, Learning and development ditingkatkan dengan menyesuaikan beberapa kebijakan agar system berjalan lebih
efektif dan efsien serta tetap mengikuti ketentuan regulator atau perundang-undangan yang berlaku. Di antaranya adalah dengan
melengkapi Standar Pedoman Sumber Daya manusia dengan Pentunjuk Teknis SDM mengikuti arsitektur kebijakan yang berlaku
di Bank.
Selain kebijakan, Divisi Human Capital juga telah mengkaji kembali Competency Profile yang pernah disusun pada tahun
sebelumnya, disesuaikan dengan perubahan organisasi dan jabatan yang ada dalam organsiasi dan kelak digunakan sebagai
acuan dalam setiap proses kepegawaian. Competency profile ini merupakan perpaduan antara competency, skill, judgement and
attribute yang dibutuhkan oleh seorang pegawai untuk dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Secara umum Competency
Profile disusun agar selaras dengan visi,misi dan value perusahaan; strategi dan tujuan organisasi; job role serta struktur organisasi.
Dalam penyusunannya, dibagi menjadi 3 (tiga) bagian besar yaitu Leadership Competencies, Core Competencies dan Functional
Competencies.
Competencies Profile ini akan digunakan oleh HC dan Manajemen dalam setiap proses kepegawaian, yaitu mulai dari rekrutmen
dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, penilaian kinerja, kompensasi dan benefit, perencanaan karir, dan perencanaan SDM
(seperti ilustrasi di bawah ini).

114 2019 ANNUAL REPORT


Rangkaian dari penyusunan Competency Profile adalah dengan mereviu dan redefned job description dan melakukan analisa
jabatan untuk mengevaluasi kembali function, scope and accountabilities suatu jabatan. Project ini berhasil karena dukungan dan
keterlibatan langsung seluruh Kepala Divisi dan pekerjaan akan berlanjut setiap kali terjadi perubahan organisasi atau jabatan
baru dalam organisasi.

PELAKSANAAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM


Data pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

HUBUNGAN KEPEGAWAIAN
Perselisihan di dalam perusahaan merupakan sesuatu yang amat mengganggu kegiatan operasional perusahaan, banyak hal yang
selalu menjadi pemicu permasalahan antara karyawan dan perusahaan, untuk itu perlunya suatu proses mediasi yang dilakukan
agar dapat meredam terjadinya perselisihan tersebut. Proses mediasi inilah yang kemudian disebut sebagai Hubungan Industrial.
Kegiatan Hubungan Industrial meliputi sekumpulan fenomena, baik di luar maupun di dalam tempat kerja yang berkaitan dengan
penetapan dan pengaturan hubungan ketenagakerjaan.
Divisi Human Capital menjaga, mengatur dan menyiapkan segala bentuk peraturan terkait dengan pengaturan hubungan
ketenagakerjaan, mengenai hak dan kewajiban pekerja melalui perjanjian kerja yang bersifat perorangan. Perjanjian kerja
ini dilakukan pada saat penerimaan pekerja, antara lain memuat ketentuan mengenai waktu pengangkatan, jabatan yang
bersangkutan, gaji (upah), fasilitas yang tersedia, tanggungjawab, uraian tugas, dan penempatan kerja. Di dalam perusahaan
pekerja dan pengusaha adalah dua pelaku utama dalan kegiatan industrial, sehingga keduanya mempunyai hak yang sama dan
sah untuk melindungi hal-hal yang dianggap sebagai kepentingan masing-masing, seperti tujuan, kelangsungan hidup dan
kemajuan perusahaan. Di sisi lain hubungan antar keduanya juga mempunyai potensi konfk, terutama apabila berkaitan dengan
persepsi atau interpretasi yang tidak sama tentang kepentingan masing-masing pihak.
Di dalam Undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 16 disebutkan bahwa pengertian dari Hubungan Industrial
adalah sistem Hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah didasarkan pada nilainilai Pancasila dan Undang-Undang 1945.
Pihak-pihak yang terkait di dalam hubungan ini terutama adalah pekerja, pengusaha, dan pemerintah yang kemudian diistilahkan
sebagai tripartit, dan pemerintah terlibat dalam hal-hal tertentu saja sebagai regulator.
Salah satu cara langkah yang telah dilakukan Bank untuk mengantisipasi terjadinya konflik, di antaranya adalah dengan
dibentuknya Tim Pertimbangan Kepegawaian (TPK). Salah satu tugas dan tanggung jawab TPK adalah ketika terjadi pelanggaran/
fraud atas hasil laporan temuan Audit, maka TPK wajib mengadakan pertemuan untuk membahas pelanggaran yang terjadi,
bobot pelanggaran, historis pelanggaran yang pernah terjadi, dan jenis sanksi yang pernah diberikan; hal ini diperlukan agar TPK
dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai jenis dan bobot sanksi yang akan diberikan kepada pegawai.
Di lain pihak, untuk menjaga keharmonisan komunikasi dan hubungan antara manajemen dan pegawai, maka dibentuk Mantap
Club, selain sebagai cara menyalurkan bakat dan hobi para pegawai, organisasi ini juga dibentuk agar dapat menjadi sarana
komunikasi yang lebih informal antara manajemen dengan pegawai. Kunci utama keberhasilan menciptakan hubungan industrial
yang aman dan dinamis adalah komunikasi. Untuk memelihara komunikasi yang baik memang tidak mudah, dan diperlukan
perhatian secara khusus. Dengan terpeliharanya komunikasi yang teratur sebenarnya kedua belah pihak, pegawai/pekerja dan
pengusaha/ manajemen, akan dapat menarik manfaat besar.

HUMAN CAPITAL ENGAGEMENT


Pegawai yang secara konsisten memberikan nilai lebih dan upaya yang baik dalam setiap tugas yang diberikan, selalu berawal
dari penghargaan (recognition) dan strategi employee engagement yang dijalankan, hal inilah yang akan membuat pegawai mau
berkontribusi lebih dan loyal kepada perusahaan. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan engagement pegawai di antaranya
dengan memberikan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, kesempatan bagi
pegawai terbaik untuk mengembangkan karir melalui promosi, job rotation, job enrichment, job enlargement atau tantangan lain
seperti terlibat dalam suatu kegiatan/event yang diselenggarakan perusahaan.
Untuk kedua kalinya, pada 2019 Bank menyelenggarakan Mantap Award, yaitu ajang nasional penghargaan yang diberikan kepada
para pegawai berprestasi yang konsisten berkinerja baik. Event ini diharapkan mampu memberikan rasa bangga kepada pegawai

LAPORAN TAHUNAN 2019 115


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

dan menjadi lebih engage, sehingga mereka terpacu untuk senantiasa memberikan kinerja terbaik sekaligus memberi motivasi
bagi pegawai lainnya untuk berlomba menjadi yang terbaik pula. Kinerja baik sudah pasti akan menunjang pencapaian target
perusahaan. Event ini akan menjadi agenda culture perusahaan yang akan rutin dilaksanakan. Dalam Mantap Award terdapat 3
(tiga) event yang diselenggarakan yaitu Mantap Frontliner Championship, Mantap Innovation Award dan Mantap Best Employee.
Pencapaian target bisnis hanya dapat dicapai dengan kinerja terbaik dari para seluruh pegawai yang ada di dalamnya, baik di unit
kerja bisnis maupun support dan operasional. Kinerja yang baik tentunya didukung pula oleh corporate culture yang dimiliki dan
dilaksanakan secara konsisten dalam keseharian pegawai.
Culture terbentuk dari kebiasaan baik yang secara konsisten dilaksanakan sehingga akhirnya akan membentuk budaya yang
unik yang dapat menjadi cermin dari suatu perusahaan, yang dapat membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Mantap ingin menanamkan, bahwa seluruh pegawai diberikan keleluasaan untuk menuangkan ide inovasi dan kreatif sehingga
dapat memberikan perbaikan bagi Bank Mantap dari sisi manapun dan sebagai satu bentuk implementasi nilai budaya dan
perilaku utama insan bank Mantap yaitu Inovatif: “pembelajar dan selalu memberi yang terbaik”. Kelak, selain program unggulan
untuk para nasabah pensiunan, Mantap ingin memberikan “pelayanan” terbaik yang akan senantiasa diingat oleh nasabah.
Selain itu perusahaan pun menyediakan satu wadah agar pegawai dapat menyalurkan bakat dan hobinya dengan membentuk
Mantap Club, yang memiliki berbagai unit kegiatan seperti bersepeda (cycling), touring bagi motor biker, olah raga bulutangkis,
tenis meja, lari, kesenian dan kerohanian. Setiap unit kegiatan tersebut Secara berkala menyelenggarakan kegiatan, dan
secara tidak langsung akan membangun rasa kebersamaan, kekompakan, serta meningkatkan engagement pegawai. Melalui
Mantap Club pula berbagai kegiatan di luar perusahaan dapat dilakukan bersama dan menjadi representasi perusahaan seperti
perlombaan kejuaraan bulutangkis yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, bersepeda atau touring Bersama dengan pegawai
BI dan Otoritas Jasa Keuangan.
Perusahaan sangat bergantung pada kinerja dan keberhasilan setiap pegawai dalam menjalankan pekerjaannya, dan ketika
kinerja menurun maka seringkali rendahnya engagement pegawai dianggap sebagai penyebab utama. Maka menjadi kewajiban
perusahaanlah untuk senantiasa menciptakan kreativitas kegiatan atau program untuk meningkatkan engagement dan kinerja
pegawai secara bersamaan.
Penghargaan-penghargaan kecil diberikan oleh manajemen kepada pegawai berprestasi seperti misalnya acara makan bersama
Direksi diberikan kepada pegawai di jaringan kantor yang berprestasi, atau kejutan-kejutan kecil yang diberikan oleh manajemen
kepada pegawai, pemberian hadiah berupa barang tertentu kepada seorang pegawai ketika berhasil memenuhi target khusus/
tambahan dengan limit waktu terbatas. Hal sederhana ini mampu meningkatkan engagement pegawai. Pegawai terbaik diberikan
kesempatan untuk memberikan sharing atas pengalaman/keberhasilan yang diraih, di unit kerja lain atau cabang lain, sekaligus
memberian kesempatan kepada pegawai untuk melatih berbicara di depan umum. Tidak ada yang meragukan bahwa employee
engagement adalah baik bagi produktivitas, di sisi lain kebanyakan pegawai akan engage di pekerjaannya ketika mampu
menunjukkan kinerja terbaik saat ini dan secara konsisten meningkatkan kemampuan serta memberikan nilai tambah atas kinerja/
suksenya suatu perusahaan. Kesuksesan berawal dari kinerja.
Bank Mantap menganggap ‘penghargan dan apresiasi’ adalah hal penting dalam engagement, karena berdampak pada talent
acqusition, turn over pegawai, company culture dan kinerja. Tidak semua top performer bekerja hanya demi uang, melainkan
juga karena beragam recognition yang diberikan perusahaan dan dapat mempengaruhi culture, perilaku, motivasi dan business
outcomes.

MANAJEMEN KINERJA DAN SISTEM IMBALAN


Performance management adalah proses pada saat manager dan pegawai bersama-sama menyusun rencana, melakukan
monitoring dan mereviu tujuan setiap pegawai dan memastikan serta mengukur kontribusi pegawai secara positif terhadap
tujuan bisnis/organisasi. Bukan hanya berupa penilaian kinerja tahunan, performance management merupakan suatu proses yang
berkelanjutan (continuous) menyusun tujuan, monitoring dan evaluasi progress serta menyiapkan coaching dan umpan balik
untuk memastikan bahwa setiap pegawai menemukan harapan dan tujuan karir yang ingin dibangun.
Coaching and mentoring menjadi kewajiban bagi kepala unit atau manajer untuk mengajarkan, membimbing, memberikan
instruksi kepada seseorang (atau kelompok) agar dia (atau mereka) memperoleh keterampilan atau metode baru dalam melakukan
sesuatu untuk mencapai suatu sasaran yang dikehendaki. Coaching diperlukan bukan hanya kepada pegawai yang mempunyai
performa kurang, melainkan juga kepada pegawai dengan kinerja baik, pegawai baru maupun berkinerja rata-rata. Coaching and
mentoring yang dilakukan untuk setiap jenis pegawai tersebut memiliki tujuan yang berbeda pula.

116 2019 ANNUAL REPORT


Idealnya, kinerja pegawai dikelola secara holistik dalam seluruh aktivitas dan proses di Human Capital. Salah satu tools yang
digunakan adalah melalui penilaian kinerja, key performance indicator (KPI), untuk mengukur pencapaian antara target yang
diberikan dengan realisasinya. Penilainan kinerja ini akan berhubungan erat dengan reward yang akan diterima pegawai, baik
berupa material maupun non-material, misalnya besaran apresiasi bonus yang akan diterima, salary increase dan kesempatan
pengembangan pegawai.
Penilaian dengan menggunakan KPI dan balance score card berlaku untuk seluruh level jabatan dalam organisasi, baik untuk
pegawai dengan status kontrak maupun pegawai tetap. Metode ini telah dijalankan pertama kali untuk penilaian kinerja tahun
2015 dan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Bagi pegawai dengan status kontrak, penilaian kinerja ini juga digunakan
sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan apakah akan dilakukan
perpanjangan kontrak kerja, pengangkatan sebagai pegawai tetap atau pengakhiran kontrak kerja.

Penilaian secara panel juga dilakukan untuk memastikan kinerja dan kontribusi pegawai sesuai dengan harapan Bank. Pembagian
panel adalah sebagai berikut:

LAPORAN TAHUNAN 2019 117


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Pada periode akhir penilaian akan disusun rekapitulasi hasil penilaian seluruh pegawai dan dibuatkan distribusi normal. Divisi
Human Capital akan melakukan Analisa dan menyusun usulan kepada manajemen terkait nilai apresiasi yang akan diberikan
kepada pegawai disesuaikan dengan kemampuan Bank. Pada prinsipnya, apresiasi tertinggi akan diberikan kepada pegawai
berkinerja terbaik, sebaliknya pegawai dengan kontribusi terendah mungkin tidak merasakan hal tersebut.

Performance management merupakan proses perencanaan, monitoring dan revieu kinerja pegawai secara berkelanjutan, bagai
sebuah roda (seperti ilustrasi berikut).
Sejak 2017 Bank Mantap telah mengimplementasikan penilaian terhadap Unit Kerja, yaitu : exeed, meet, below, sehingga terhadap
setiap unit kerja dilakukan penilaian performance yang akan mempengaruhi pada penilaian individu pada unit kerja yang
bersangkutan.

118 2019 ANNUAL REPORT


Performance management merupakan proses perencanaan, monitoring dan revieu kinerja pegawai secara berkelanjutan, bagai
sebuah roda (seperti ilustrasi berikut).
Sejak 2017 Bank Mantap telah mengimplementasikan penilaian terhadap Unit Kerja, yaitu : exeed, meet, below, sehingga terhadap
setiap unit kerja dilakukan penilaian performance yang akan mempengaruhi pada penilaian individu pada unit kerja yang
bersangkutan.

KEBIJAKAN SISTEM IMBALAN


Reward adalah imbal jasa. Dalam konteks manajemen perusahaan, reward adalah imbal jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawan, atas pekerjaan yang dilakukan karyawan tersebut untuk perusahaan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi reward antara
lain: bobot jabatan, pencapaian target, kompetensi pemegang jabatan dan masa kerja. Reward dapat berbentuk cash atau non-
cash dan sering disebut dengan compensation and benefts.
Manajemen reward adalah bagian dari manajemen SDM. Oleh karena itu, memahami dan mengelola reward tidak terlepas dari
kerangka pemikiran dan pengelolaan SDM secara keseluruhan. Reward policy tidak dapat berdiri sendiri, namun harus terintegrasi
dengan sub-sistem lain dalam manajemen SDM, seperti rekrutmen, manajemen karir, manajemen kinerja, pengembangan
organisasi dan lainnya.
Kebijakan Remunerasi Bank Mandiri Taspen disusun sebagai upaya untuk attract new hire dan employee retention. Kebijakan
remunerasi yang baik diharapkan dapat memberikan motivasi para talent pool Bank Mandiri Taspen, sehingga dapat secara terus
meningkatkan kinerja dan berkontribusi maksimal terhadap tujuan perusahaan.
Keputusan tentang reward adalah keputusan yang didasari pertimbangan bisnis. Seberapa besar kompensasi yang diberikan pada
pegawai sepenuhnya didasari pertimbangan bisnis. Perusahaan dapat membayarkan gaji yang besar, dengan risiko peningkatan
biaya gaji, atau dapat membayarkan gaji kecil dengan risiko turn over yang tinggi dan pada akhirnya meningkatkan biaya
rekrutmen dan training. Dengan demikian, keputusan tentang reward harus diambil dengan mempertimbangkan cost and beneft
terhadap kelangsungan bisnis
Kebijakan remunerasi akan disusun agar dapat memiliki nilai yang kompetitif terhadap pasar khususnya dalam sektor usaha yang
sama yaitu perbankan, dan pelaksanaanya dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kinerja setiap individu (based of
performance) dan kinerja perusahaan. Kajian terhadap remunerasi bank dilakukan setiap tahun agar sejalan dengan kondisi pasar
dan strategi bank.

LAPORAN TAHUNAN 2019 119


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

OPERASIONAL HUMAN CAPITAL


Pelaksanaan operasional Human Capital dilaksanakan dengan Human Capital Management System (HCMS) yang merupakan
kombinasi antara sistim dan proses yang dapat menghubungkan antara human capital management dengan informasi teknologi,
menggunakan aplikasi atau software tertentu. HCMS akan membantu HC dalam menjalankan seluruh aktivitasnya secara
elektronik.
Sejak tahun 2016 HC bekerja sama dengan tim IT mengembangkan aplikasi pengelolaan database kepegawaian berbasis web
sehingga mengurangi pekerjaan manual (paper work), mengelola data base secara terintegrasi antara unit satu dan lainnya yang
ada dalam organisasi HC, maupun unit kerja lain di cabang dan kantor pusat.
Proses kepegawaian melalui HCMS yang diimplementasikan adalah e-recruitment, perubahan data kepegawaian termasuk
pergerakan pegawai (rotasi, mutasi, promosi, detasering), historis pegawai, pembentukan nomor induk pegawai (NIP) secara
generate dan otomatis, proses penghitungan benefit dan pajak, dan lainnya.
Setiap pegawai atau unit kerja yang ada di HC memiliki akses level dan kewenangan berbeda, sesuai tugas dan tanggung jawabnya
untuk menjaga confdentiality data dan terdapat level of approval untuk proses kepegawaian. HCMS juga disiapkan untuk dapat
merekam hasil penilaian kinerja pegawai setiap tahun, sehingga memudahkan HC dan manajemen dalam melakukan keputusan
yang akan diambil, termasuk catatan mengenai reward dan punishment yang pernah diterima pegawai.

120 2019 ANNUAL REPORT


INTERNALISASI CORPORATE CULTURE
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bank jangka panjang, pada tahun 2017 telah dilaksanakan penyempurnaan
budaya perusahaan menjadi “SEMPURNA” yaitu Semangat Menyejahterakan PURNAbakti.

BUDAYA BANK MANTAP


Makna Budaya Bank Mantap ‘‘Sempurna’’ Budaya Bank Mantap berasal dari 3 unsur yang saling melengkap, yaitu:

Filosof Warna Segitiga SEMPURNA


Warna Biru Tua,
merupakan warna yang menggambarkan ketentraman, damai dan tenang.
Warna Jingga,
merupakan warna yang menunjukkan antusiasme pencapaian bisnis, rasa persahabatan dan kehangatan.
Warna Biru Muda,
menunjukkan rasa nyaman, tenang dan menyejukkan, stabilitas dan serius serta tahan uji,dapat dipercaya,kehormatan yang
tinggi,simbol dari spesialis. Warna kuning gold, melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran.

LAPORAN TAHUNAN 2019 121


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Makna dari Budaya Bank Mantap adalah Memiliki Kinerja Unggul, Taat Aturan dan Sadar Risiko, dengan penjabaran perilaku
sebagai berikut:
3 unsur yang saling melengkapi dalam Budaya SEMPURNA
Employee Value Preposition sebagai perwujudan bhakti kepada orang tua
Culture of values merupakan 5 nilai budaya dan penjabaran 5 perilaku utama yang harus dilaksanakan oleh seluruh insan Bank
Mantap, yaitu:
Integritas : Menjaga dan menjunjung tinggi etika profesi
Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti Sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak
mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.
Positif : Bertanggung jawab dan bekerja akurat
Apa langkah yang harus dilakukan pegawai untuk menjadi pribadi yang selalu berpikir positif? Sikap dan kebiasaan
positif yang pegawai ciptakan dengan atau tanpa disadari akan memberikan energi untuk mengerjakan semua
kegiatan secara fokus.
Fokus : Berkerja tuntas
Agar pegawai bisa tetap fokus, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah memaknai dengan sungguh – sungguh
setiap kerja yang dikerjakan atau menjadi tanggung jawabnya, membuat dan memiliki komitmen jadwal kerja,
ciptakan ruang yang kondusif untuk bekerja.
Empati : Peduli dan proaktif
Empati adalah kemampuan untuk berbagi dan memahami emosi orang lain. Empati penting karena membantu
kita memahami perasaan orang lain sehingga kita bisa merespon situasi dengan tepat. Proaktif lebih dari sekedar
mengambil inisiatif. Bersikap proaktif berarti bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri, baik di masa lalu, masa kini,
maupun masa mendatang.
Inovatif : Pembelajar dan selalu memberi yang terbaik
Inovatif sebagai “proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan pengetahuan, keterampilan
(termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau
jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifkan.

Culture of excellence yang menjadi acuan dalam bekerja wajib dimiliki oleh pegawai kinerja unggul, taat aturan dan sadar risiko.
Filosof Budaya Mantap SEMPURNA adalah sebagai berikut :

122 2019 ANNUAL REPORT


Untuk mempercepat proses internalisasi budaya perusahaan, dilakukan dengan memperkuat peran Pimpinan dalam setiap
kegiatannya. Selain pelaksanaan sosialisai secara terus menerus dalam setiap kegiatan kepegawaian, proses internalisasi budaya
menggunakan konsep Change Agent yang berjenjang sebagai berikut:
Top Change Agent (TCA)
Jajaran Dewan Pembina gterdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi menetapkan, melakukan dan menolong orang untuk melakukan
hal yang benar.
Change Agent Leader (CAL)
Division Head, Distribution Head dan Kepala Kantor menetapkan, melakukan, meolong orang untuk melakukan hal yang benar
Change Agent Ofcer (CAO)
PIC di Unit Kerja masing-masing mengingatkan, memastikan, dan mendorong rekannya untuk melakukan hal yang benar.
Group 1:4
Seluruh Pegawai Bank Mantap telah masuk dalam kelompok 1:4 di setiap Unit Kerja dan 1 dari 4 tersebut merupakan CAO (tunas
integritas), dengan tugas mengingatkan, memastikan dan mendorong rekannya untuk melakukan hal yang benar.

LAPORAN TAHUNAN 2019 123


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

TEKNOLOGI INFORMASI
Memasuki era modernisasi, Teknologi Informasi menjadi aspek terpenting dalam seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk
kegiatan bisnis. Banyak perusahaan yang dituntut untuk mengikuti perkembangan arus Teknologi Informasi yang semakin masif
agar perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya di tengah persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Di lingkungan Bank
Mantap Teknologi Informasi berperan penting dalam menjaga kelancaran proses bisnisnya, diantaranya untuk otomatisasi sistem
operasional pada core business.
Dalam rangka mencapai visi transformasi maka pengembangan TI Bank Mantap tetap mengedepankan tata kelola teknologi
informasi yang baik dan dilakukan dengan fokus pada manajemen risiko dalam pengelolaan operasional TI yang dapat
mengganggu kelancaran operasional Bank. Dalam rangka memenuhi tata kelola teknologi, maka Bank akan selalu memperhatikan
dan memastikan kecukupan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan teknologi informasi, kecukupan proses identifkasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko penggunaan teknologi informasi, serta dilakukannya sistem pengendalian
internal. Tata kelola teknologi informasi dilakukan dengan difokuskan pada manajemen risiko operasional terkait teknologi
informasi yang dapat mengganggu kelancaran operasional Bank.

STRATEGI MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI


Sesuai Corporate Plan Bank Mandiri Taspen periode 2017-2021, strategi Bank adalah menjadi The Best Pension Business Bank in
Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut Bank Mantap melakukan transformasi yang berfokus pada bisnis Pensiun dan UMKM
melalui 6 (enam) inisiatif strategis (Lending, Funding & Service, Network, Human Capital, Risk dan Information Technology).
Teknologi Informasi (TI) disebutkan sebagai key enabler dalam Corporate Plan Bank dan telah dituangkan dalam Information
Technology Strategic Plan (ITSP) 2017 – 2021 serta telah diselaraskan, diperbaharui dan didetailkan dalam IT Blueprint Digital
Banking 2018 - 2020 melalui akselerasi Perbankan Digital ditahun 2018. Dengan penggambaran sebagai berikut:

124 2019 ANNUAL REPORT


Untuk mencapai visi bank yang telah bertransformasi menjadi Bank dengan fokus pada bisnis pensiunan dan UMKM diperlukan
dukungan TI yang memadai dan berkualitas, mengacu pada IT Blueprint Digital Banking yang telah diselaraskan dengan Corporate
Plan serta Information Technology Strategic Plan (ITSP) 2017 – 2021, dengan tiga focus utama transformasi yaitu:
Transformasi People: membangun struktur organisasi yang didukung oleh team dengan kompetensi teknis dan managerial yang
sesuai dengan kebutuhan Bank.
Transformasi Process: menerapkan methodology sesuai standar dan best practice untuk meminimalisir risiko dan mengefsienkan
proses melalui otomatisasi. Penerapan transformasi proses ini salah satunya adalah dengan melakukan standarisasi proses TI
untuk meningkatkan quality development dan operation.
Transformasi Technology: Menggunakan teknologi dengan basis platform-platform sesuai best practice terkini diindustri
perbankan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 125


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Pentingnya dukungan TI sebagai salah satu enabler bisnis 2017-2021 mengacu kepada Corporate Plan merupakan dasar
dilakukannya enrichment terhadap sistem TI Bank Mantap. Penguatan TI yang dilakukan di 2017 - 2021 adalah sebagai berikut:

Secara garis besar rencana strategis dalam IT Blueprint Digital Banking 2018-2020 dituangkan dalam Highlevel Roadmap IT Strategy
2018-2020, sebagai berikut:

126 2019 ANNUAL REPORT


High Level Roadmap IT Bank Mantap 2018 – 2020

Rencana strategis teknologi informasi dalam rangka menunjang rencana pengembangan bisnis sesuai Road Map diatas adalah
sebagai berikut:
Tahun 2018 – Quick Win
Menuntaskan project - project TI sesuai inisiatif bisnis dan TI yang sedang berjalan.
Membangun standar platfom digitalisasi terpusat untuk meningkatkan kelincahan TI dalam mengembangkan sistem/aplikasi.
Fokus kepada improvement organisasi TI untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumberdaya/resources.
Melakukan capacity planning terhadap core banking

Tahun 2019 – Foundational


Memperkuat system penyaluran dana UMKM
Pembangunan Platform Digitalisasi
Membangun ekosistem Kewirausahaan dan keagenan
Membangun system branchless dan agent banking
Improvement Core Banking System dan pembangunan“extendedcore”
Membangun system kemitraan

LAPORAN TAHUNAN 2019 127


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Tahun 2020 – Expand


Penyediaan platform kerjasama dan integrase antar bisnis
Penyediaan Platform berkonsepkan FinTech
Pembuatan Data Analyticuntuk mendukung crossselling dan up selling
Develop innovative pool talent dan tech-savvy

Dalam rangka mencapai visi transformasi maka pengembangan TI Bank Mantap tetap mengedepankan tata kelola teknologi

KEBIJAKAN DAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI


informasi yang baik dan dilakukan dengan fokus pada manajemen risiko dalam pengelolaan operasional TI yang dapat
mengganggu kelancaran operasional Bank. Dalam rangka memenuhi tata kelola teknologi maka Bank akan selalu memperhatikan
dan memastikan:
Kecukupan Kebijakan, Standar, dan Prosedur Penggunaan Teknologi Informasi
Kecukupan Proses Identifkasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko Penggunaan Teknologi Informasi
Dilakukannya Sistem Pengendalian Internal

Tata kelola teknologi informasi dilakukan dengan difokuskan pada manajemen risiko operasional terkait Teknologi Informasi yang
dapat mengganggu kelancaran operasional Bank. Manajemen risiko TI meliputi hal-hal sebagai berikut:
Kecukupan Kebijakan, Standar, Dan Prosedur Penggunaan Teknologi Informasi
Pemenuhan terhadap aspek ini ditunjukkan bahwa Bank telah menyusun dan memenuhi kebutuhan terkait dengan hal-hal
berikut:
Kebijakan Teknologi Informasi
Standar dan Prosedur Pengendalian Operasional TI
Standar dan Prosedur Pengamanan TI
Standar dan Prosedur Manajemen Penggunaan Pihak Penyedia Jasa TI
Standar dan Prosedur Pengembangan Sistem TI
Standar dan Prosedur Pengembangan Sistem EUC
Standar dan Prosedur Problem Handling dan Hak Akses
Standar dan Prosedur Disaster Recovery Plan (DRP)

Kecukupan Proses Identifkasi, Pengukuran, Pemantauan, Dan Pengendalian Risiko Penggunaan Teknologi Informasi
Pemenuhan terhadap aspek ini ditunjukkan bahwa Bank telah melakukan identifkasi risiko terhadap:
Kompleksitas Teknologi Informasi
Perubahan/Pengembangan sistem
Kerentanan sistem TI terhadap ancaman dan serangan
Maturity system TI
Kegagalan sistem TI
Keandalan infrastruktur pendukung
Identifkasi tersebut telah dilakukan pengukuran, pemantauan sehingga dapat ditentukan langkah-langkah pengendalian untuk

128 2019 ANNUAL REPORT


menghindari risiko yang dapat terjadi.

Sistem Pengendalian Intern Atas Penggunaan Teknologi Informasi


Pengendalian intern atas Teknologi Informasi yang telah diterapkan antara lain adalah sebagai berikut:
Melakukan backup data dan sistem utama ke media eksternal,
Melakukan pengamanan akses logic maupun fsik Data Center dan Disaster Recovery Center,
Pemeliharaan perangkat dan sistem kritikal Data Center dan Disaster Recovery Center untuk dukungan berkelanjutan,
Capacity Plan dan Monitoring,
Pengujian sistem sebelum migrasi ke production,
Role base akses kontrol aplikasi,
Pengendalian akses menggunakan domain dari end user,
Pengamanan serangan virus dengan system antivirus,
Review terhadap kewenangan akses sistem.

Hasil dari proses pengendalian yang dilakukan adalah:


Operasional sistem TI berjalan
Belum pernah terjadi kegagalan sistem yang menyebabkan operasional bank terhenti baik sementara ataupun dalam waktu yang
panjang
Permasalahan yang terjadi dapat terselesaikan dengan baik
Serangan virus terhadap perangkat end user dapat dikendalikan
Kewenangan akses sistem terjaga
Nilai akhir self asessment IT risk rating adalah Low-to moderate.

LAPORAN TAHUNAN 2019 129


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI


Untuk mewujudkan impian menjadi Bank Pensiunan terbaik maka perlu didukung infrastruktur teknologi yang memadai dengan
memperkuat lingkungan data center, security, dan network. Dalam era teknologi yang berkembang sangat cepat dan persaingan
untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan maka pendekatan untuk infrastruktur berbasis
agile dalam perbankan merupakan kunci sukses dari inovasi digital perbankan mengingat kebutuhan sistem yang akan terus
bergerak sangat dinamis. Pendekatan infrastruktur dilakukan dengan mengacu kepada IT Blueprint Digital Banking 2018-2020,
meliputi:
Optimalisasi kinerja dari operasional core banking dengan melakukan pemisahan fungsi reporting. Hal ini dilakukan karena
semakin bertambahnya nasabah, users dan pertumbuhan cabang, pemenuhan atas fungsi reporting akan berimplikasi langsung
terhadap sistem core banking.
Modernisasi infrastructure untuk mendukung agile infrastruktur dalam rangka digitalisasi perbankan, mengingat infrastruktur saat
ini belum flexible/scalable sehingga diperlukan adanya high availability untuk core services agile infrastruktur dalam mendukung
rapid deployment and development.
Pemenuhan sistem monitoring yang terintegrasi dan komprehensif diperlukan untuk memberikan visibility terkait kinerja dari
sistem infrastruktur dan kecukupan kapasitas mengingat keterbatasan visibility saat ini yang menyulitkan penanganan masalah
infrastruktur di lapangan dalam mendukung pengembangan bisnis Bank.
Peningkatan sistem keamanan untuk mengantisipasi cyber attack di industry fnansial atas pertumbuhan digital banking Bank
yang sangat cepat data.

ARSITEKTUR PLATFORM DIGITALISASI


Dalam pencapaian menjadi bank pensiun terbaik di 2020, telah dibangun platform digitalisasi yang merupakan arsitektur aplikasi
yang terintegrasi untuk meningkatan kemampuan dalam development dan operation meliputi :
Platform Channel Web and Mobile
Standarisasi User Interface (UI) web application platform dan mobile application platform sebagai standar template untuk
membuat aplikasi baik internal maupun eksternal. UI akan diintegrasikan dengan logika bisnis melalui manajemen Application
Programming Interface (API) menggunakan web service, dengan tujuan untuk meningkatkan kehandalan dalam penggunaan
layanan yang sama pada aplikasi web atau mobile.

Integration
Membangun standarisasi komunikasi antar aplikasi baik internal dan eksternal, dengan melakukan pengelompokan komunikasi
dan ketersediaan service yang dapat digunakan berulang atau bersamaan. Dalam keberagaman alur komunikasi internal akan
dikomunikasikan oleh Service Oriented Architecture (SOA) sementara alur komunikasi eksternal menggunakan SOA dan API
manajemen. Pemberlakuan standarisasi tersebut pun akan berlaku dengan kerjasama antar aplikasi berbasiskan host to host.

130 2019 ANNUAL REPORT


Business Logic and Flow
Standarisasi permintaan user melalui aplikasi yang terintegrasi dengan data warehouse. Standarisasi ini akan memberikan
kemudahan dalam mengelola flow bisnis existing dan flow bisnis yang baru sesuai dengan kebutuhan user. Adapun tahapan yang
ada adalah design, review, development dan implementasi.

Security
Membangun dan memperkuat tingkat keamanan aplikasi dengan mengelompokkan fungsi dan penggunaan aplikasi berdasarkan
peruntukannya. Dilakukan melalui pembentukan standarisasi akses user dari sisi aplikasi dan pemanfaatan data yang digunakan,
sehingga proses yang terjadi akan termonitor dengan baik, mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang.

Data and Analytic


Mensinergikan seluruh data bank baik yang masuk dan keluar dari seluruh aplikasi yang tersedia melalui penggunaan Big Data
sebagai sumber atas pembuatan sentralisasi data reporting dan analytics, dengan tujuan menjadikan seluruh kegiatan olah data
lebih tepat, cepat dan informatif.

FOKUS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TAHUN 2018-2019

Fokus pengembangan Teknologi Informasi Bank Mandiri Taspen tahun 2018-2019 melalui IT Blueprint Digital Banking adalah
merupakan phase quickwin dan phase IT Foundation sejalan dengan Corporate dan Business Strategy Bank: Tahun 2018 – 2019
berada dalam fase Construction dalam road map Penguatan IT Bank Mantap. Beberapa inisiatif strategi pengembangan teknologi
informasi tahun 2018 – 2019 adalah sebagai berikut.

No Inisiatif Strategis Aktivitas Rincian Aktivitas


1 Pengadaan Operating System Menyediakan O/S, Software Pengadaan Software VMware, O/S Windows,
(O/S) dan Database untuk New Virtualisasi dan Database O/S RHEL Red Hat Enterprise Linux, DB
Applications untuk aplikasi yang akan MSSQL, Software Active Directory, Software
diimplementasikan tahun Data Protection
2019 dan Security untuk Data
Protection
2 Pengadaan Hardware Server Menyediakan Hardware Server Pengadaan Active Directory, Apps Server
untuk New Applications untuk Active Directory, Apps Server, (Type 1, Type 2) Database Server (Type 1, Type
DB Server Type and Web Server 2, Type 3) dan Web Server Type 1
untuk aplikasi baru yang akan
diimplementasikan tahun 2019
3 Hardware External Storage Menyediakan Hardware External Pengadaan External Storage New
Storage untuk Aplikasi baru yang applicationsHDD Tier 1 SSD, HDD Tier 2 SAS,
akan diimplementasikan tahun 2019 HDD Tier 3 SATA
4 Network and Infrastruktur Pemenuhan Data Center Facilities Cabling, UPS, CCTV, access door and display
Branch DC-DRC – Standar dized (DC Bali) monitoring Pengadaan Jasa Konsultasi
DC Environment and Fasilitas DC Review (Feasibility Study)
Confguration
5 Infrastruktur IT Security Data Perangkat infrastruktur IT security Pengadaan perangkat IT Security (Next
Center and Load Balancer Generation Firewall dan Load Balancer for
data Center)
6 Monitoring Tools: Integrated Integrated Network Monitoring Pengadaan Software Network Monitoring
Network Monitoring - Manage (WAN, Intranet, secara
Service Extranet, LAN dan Internet) Manage Service
Data Center Management and Integrated Monitoring, Performance, Pengadaan Software Data Center
Analytic Performance-Manage Analytic and Management and Analytic secara Manage
Service Management Service

LAPORAN TAHUNAN 2019 131


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

Application Performance Integrated Monitoring, Performance, Pengadaan Software Application


Monitoring and Analytic and Performance
ManagementManage Management Monitoring and Management secara Manage
Service Service
7 IT Security Infrastructure - Software Security Infrastructure: Pengadaan Manage Service untuk
Manage Service Next Generation Network Endpoint Next Generation Network Endpoint
Access Protection, Hardening and Access Protection, Hardening and Patch
Patch Management, Cycber Security Management, Cycber
Analytic (SOC Security Analytic (SOC Operations).
Operations) – Manage Service
8 IT Security Infrastructure - Software – Security Infrastructure: Pengadaan Software Priviledge Identity
Software Priviledge Identity Management Management Solutions dan License Antivirus
Solutions dan License Antivirus Kantor Pusat dan Data Center
Kantor Pusat dan Data Center

9 Licenses Microsoft Office for Annual License Microsoft for Users Perpanjangan Annual Iicense Microsoft Ofce
Operational Bank (MS LIC)
10 Core banking Capacity Planning Pengadaan jasa konsultasi Capacity Planning mesin Core Banking – IBM
(mesin) perhitungan kapasitas Core System AS400
banking dan seluruh environment
yang terhubung
11 Cyber Security Workshop Pelaksanaan workshop kejuruan Workshop kejuruan bidang cyber security
bidang cyber security
12 Maintenance Network - Provider Maintenance Jaringan Komunikasi Maintenance Jaringan Komunikasi Eksisting
Telco
13 Maintenance Hardware Maintenance perangkat server DC - Maintenance perangkat server DC -DRC dan
(included Perangkat Kerja DRC dan Seat Seat
Pegawai) Management perangkat end user, Management Perangkat end user, Nation
Nation wide Branch wide Branch Standarizations and High
Standarizations and High Availability Availability Fase Pertama 50 Cabang termasuk
Fase Pertama 50 email dan internet
Cabang termasuk email dan internet
14 Maintentance Software Maintenance license aplikasi Maintenance license aplikasi Eksisting
15 Integration System – SOA Pembangunan integrasi untuk SOA Enhancements (50 Services)
Enhancement Penambahan beberapa 1. BDS
target system baru sebanyak 50 2. LOS
service tambahan
untuk SOA
API Management Pembelian lisensi API Management beserta
Pengembangan Platform API Management,
IT Bank Mandiri Taspen dapat mempublish
API kepihak partner dengan memiliki
kemampuan mengontrol akses, monitoring
penggunakan, monitoring performance, dan
fungsi administrasi lainnya. Agar memperkuat
security dan
meningkatkan kemudahan bagi partner
untuk mengintegrasikan sistem ke Bank
Mandiri Taspen

132 2019 ANNUAL REPORT


16 Implementasi Aplikasi Konsolidasi seluruh data yang ada Master Data Management:
Pendukung pembuatan Report pada Bank Mandiri - Agreement with Customer
dan Aktiftas Cabang Taspen - Integrated CIF
- Account
- Product and Rule
BDS Next Generation Pembuatan system Branch Delivery System
(BDS)
berteknologi web dan mobile yang
terintegrasi dengan Core Banking
17 Big Data Platform Enterprise Data Warehouse with Pengembangan Enterprise Data Warehouse
Multi Dimension Data (EDW) dengan fokus kepada pembangunan
Core system basis
data dengan struktur multi dimension data
untuk
data core system
18 Digitalization Platform Pembuatan Standarisasi dan Pengadaan jasa konsultasi untuk Standarisasi
development SOA sebagai support SOA dan BPM Platform yang akan di gunakan
platform Digital Banking untuk support platfrom digital banking.
Standarisasi termasuk landscape SOA baik
atomic dan composite service dan BPM
flow standard, security service internal dan
eksternal, standarisasi SLA service, throteling,
standard
scalability dan HA, monitoring dan analisis
service.
Pembuatan Standarisasi DBMS, ETL, Pengadaan jasa konsultasi Standarisasi untuk
DWH, Analytic, Reporting dan BI DBMS, ETL, DWH, Analytic, Reporting dan BI.
Standarisasi termasuk data konseptual, data
business model, data system model, data
technology model
Development Standarisasi Channel Development platform Channel Mobile, Web
Mobile, Web and and
Single ID Single ID dalam pemenuhan kebutuhan
Digital Banking
LOS Regeneration Phase 1 BPM - External Resources Regenerasi system
LOS menggunakan platform BPM dengan
focus kepada: - LOS Pensiunan - KSMP (Kredit
Serba Guna Mantap Pegawai)
LOS Regeneration Phase 2 BPM - Internal Resources - KUM (Kredit Usaha
Mikro) - KKM (Kredit Komunitas Mantap) –
Kredit Mantap Sejahtera
19 Supporting Systems MGM (member Get Member) and Pembangunan system loyalty program dan
Loyalty System member get member system
20 Information Security IT Security Transformation - Quick Pengadaan aplikasi dan jasa konsultasi untuk
win (Adopt ISO mengadopsi Standard ISO 27001
27001)
Identity Access Management plus Pengadaan aplikasi dan jasa konsultasi untuk
Single Sign On (Internal) Identity Access Management plus Single Sign
On didalam IT internal
GRC Automation System Phase 1 Pengadaan aplikasi dan jasa konsultasi GRC
Automation System Phase 1
Review ISO 27001 Readiness Pengadaan jasa konsultasi untuk menilai
kesiapan ISO 27001

LAPORAN TAHUNAN 2019 133


TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS

21 Infrastructure Jasa Konsultasi Fasilitas Data Center Pengadaan jasa Konsultasi Review Fasilitas
Review Data
Center (Feasibility Study)
Konsultasi Review Core Banking Pengadaan jasa konsultasi perhitungan
Systems kapasitas Core banking dan seluruh
environment yang terhubung
22 IT Governance Blueprint Digital Banking 2019-2020 Pengadaan jasa konsultasi untuk pendetailan
Assistance roadmap Blueprint Digital Banking 2019-2020
Konsultasi untuk membangun Pengadaan jasa konsultasi untuk
Operations KPIs untuk OLA dan SLA membangun
Operations KPIs comprehensive monitoring
for OLA and SLA
Enterprise Architecture Blueprint Pengadaan jasa konsultasi untuk Enterprise
Refresh and Planning Architecture Blueprint Refresh and Planning
Develop Service Operations Pengadaan jasa konsultasi untuk
Framework and Transformation pengembangan
Service Operations Framework and
Transformation (Workshop / Process
Assessment, Overall Gap Analysis,
Improvement Plans - Short and Long term,
SOP enhancements, Socializations)
23 Integration Software Services Oriented Architecture (SOA) Pengadaan software yang digunakan sebagai
- JBOSS sistem terpusat yang dapat membuat,
mengatur dan mendeploy aplikasi sebagai
basis integrase antar sistem
Development and Operation Pengadaan platform yang dapat melakukan
Container plus Deployment Manager management system yang berjalan otomatis
menyesuaikan kapasitasnya dengan load
yang ada.
Business Process Management (BPM) Pengadaan platform untuk membuat
workflow yang memerlukan human
interaction seperti LOS dengan tujuan
mempercepat proses development aplikasi
Gluster Storage Pengadaan platform penyimpan data atau
file yang dapat tingkatkan kehandalannya
(availabilty dan performance) dengan
melakukan clustering

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TAHUN 2019


Bank Mantap telah menyiapkan pengelolaan operasional teknologi informasi di tahun 2019 dengan mengacu pada Standard
ISO 27001 yang difokuskan pada IT Security. Dalam rangka mempersiapkan hal tersebut, saat ini telah dilakukan assessment
yang bertujuan untuk mengevaluasi kebutuhan infrastruktur yang diperlukan. Rekomendasi hasil assessment nantinya akan
ditindaklanjuti dalam rangka pengelolaan IT yang mengacu pada Standard ISO 27001.
Uji Coba Disaster Recovery Plan (DRP) / Switch Over Tahun 2019
Untuk menghindari masalah dan kemampuan dalam menghadapi masalah ketika bencana terlangsung adalah hal yang penting
dilakukan guna menggambarkan bagaimana perusahaan akan menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Kegiatan perbankan tidak dapat terhindar dari adanya gangguan/kerusakan/bencana yang disebabkan oleh alam maupun
manusia, seperti terjadinya gempa bumi, bom, kebakaran, banjir, power failure, kesalahan teknis, kelalaian manusia, demo buruh,
huru-hara dan sebagainya. Kerusakan yang terjadi tidak hanya berdampak pada kemampuan teknologi suatu Bank, tetapi juga
berdampak pada kegiatan operasional bisnis Bank terutama pelayanan kepada nasabah. Bila tidak ditangani secara khusus, selain

134 2019 ANNUAL REPORT


bank akan menghadapi risiko operasional, juga akan mempengaruhi risiko reputasi dan berdampak pada menurunnya tingkat
kepercayaan nasabah kepada Bank.

DRP merupakan komponen prosedur BCP yang lebih menekankan pada aspek teknologi dengan focus pada data recovery dan
berfungsinya sistem aplikasi dan infrastruktur IT yang kritikal. Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas serta untuk
meningkatkan pelayanan berbasis Teknologi Informasi kepada nasabah dan keamanan operasional bank, maka Bank Mantap
melakukan uji coba Disaster Recovery Plan (DRP) secara berkala setiap tahunnya.

Maksud dan Tujuan


Memenuhi Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 21 SE OJK.03/2017 tanggal 6 Juni 2017 tentang Penerapan Manajemen
Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.
Menjaga keamanan sistem informasi dan meminimalisasi kemungkinan kehilangan data.
Meningkatkan utility penggunaan Data Center & Disaster Recovery Center (DRC).
Memastikan kesiapan dan kemampuan operasional IT infrastruktur Bank Mantap yang mencakup jaringan komunikasi, dan Core
Banking dengan menggunaan aplikasi melalui mesin backup apabila mesin production.
Memastikan kesiapan dan kemampuan SDM yang terlibat dalam organisasi DRP.
Meningkatkan pelayanan berbasis teknologi informasi.

Ruang Lingkup
Menguji kesiapan DRC.
Menguji kesiapan Team dan pedoman DRP.
Memastikan kesiapan perangkat DRC dapat dijadikan mesin produksi.
Menguji Jaringan Komunikasi seluruh jaringan kantor ke DRC.

Pelaksanaan uji coba Disaster Recovery Plan dengan mengalihkan (switch over partial) operasional bank dari mesin production
Core Banking Data Center Plaza Mandiri ke mesin backup Core Banking di DRC Rempoa dan termasuk menguji koneksi mesin
AS.400 backup pada hari Jumat, 16 Agustus 2019, Pukul 24.00 hingga selesai. Pelaksanaan ini di ikutin oleh Team Informasi
Teknologi, Team User Groups ( Unit SKAI, Unit Accounting, Unit Compliance, dan Seluruh Kantor Bank Mantap).

IT Infrastruktur
Kondisi saat ini Bank Mantap memiliki infrastruktur sebagai berikut :
Mesin production menggunakan server power 8 iseries 8286-41A dengan OS V7R1.
Mesin backup menggunakan server power 8 iseries 8286-41A dengan OS V7R2.
Dalam pelaksanaan DRP untuk operasional Bank Mantap menggunakan mesin back up dan menggunakan aplikasi BM One untuk
Core Banking System.
Infrastruktur pendukung
Perangkat IT seluruh jaringan kantor
Skenario Pengujian Disaster Recovery Plan (DRP)

Tahapan – Tahapan Pelaksanaan Pengalihan Operasional adalah sebagai berikut :


Tahap Persiapan

LAPORAN TAHUNAN 2019 135


05 2019
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
158 Tinjauan Umum

160 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha

162 Kinerja Keuangan

164 Laporan Posisi Keuangan

166 Kemampuan Membayar Utang Dan


Kolektabilitas Piutang
168 Struktur Modal

170 Ikatan Material Untuk Investasi Barang


Modal
172 Ikatan Investasi Barang Modal

174 Perbandingan Antara Target Pada Awal


Tahun Buku Dan Realisasinya
176 Informasi Dan Fakta Material Yang
Terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
178 Prospek Usaha

180 Aspek Pemasaran

182 Kebijakan Dividen

184 Program Kepemilikan Saham Oleh


Karyawan Dan/Atau Manajemen (Esop/
Msop)
186 Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
188 Informasi Transaksi Material Yang
Mengandung Benturan Kepentingan
Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
190 Perubahan Peraturan Perundang-
Undangan Dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan
192 Perubahan Kebijakan Akuntansi, Alasan
Dan Dampaknya Terhadap Laporan
Keuangan Perseroan
194 Informasi Kelangsungan Usaha
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

TINJAUAN PEREKONOMIAN
ANALISIS PEREKONOMIAN GLOBAL
Pada tahun 2019 pertumbuhan perekonomian global masih mengalami perlambatan, Bank Indonesia (“BI”) melaporkan bahwa
meskipun ketidakpastian pasar keuangan global sedikit mereda, ketegangan hubungan dagang Amerika Serikat dan Tiongkok
yang masih berlangsung menurunkan volume perdagangan dunia dan menekan harga komoditas. Aliran modal asing ke
Negara berkembang terus berlanjut sejalan dengan respons kebijakan moneter longgar di beberapa bank sentral dunia, serta
penurunan risiko di Negara berkembang. Sekalipun pada penghujung tahun 2019 terdapat kabar baik yang datang dari Amerika
Serikat dan Tiongkok yang telah melakukan sjumlah langkah rujuk, namun kesepakatan yang telah dirancang tersebut belum
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pada bulan Juni 2019, Bank Dunia telah merevisi prakiraan pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 dan 2020 menjadi 2,6%
dan 2,7% dari proyeksi yang dibuat pada bulan Januari 2019 sebesar 2,9% dan 2,8%. Dasar pertimbangan perubahan ini,
adalah karena melambatnya laju ekonomi global yang disebabkan oleh lesunya perdagangan internasional. Sementara itu,
pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang tertahan oleh lambatnya investasi dan berbagai risiko yang menghambat
pertumbuhan. Risiko-risiko itu termasuk meningkatnya halangan perdagangan, tekanan keuangan yang muncul kembali, dan
perlambatan di beberapa ekonomi besar yang lebih lambat dari perkiraan. Menurut Presiden Bank Dunia David Malpass dalam
keterangan resminya, "Momentum ekonomi tetap lemah saat ini sementara tingkat utang yang makin tinggi dan pertumbuhan
investasi yang lemah di negara-negara berkembang menahan mereka mencapai potensinya,"
Sementara itu, pada bulan Oktober 2019, International Monetary Fund (“IMF”) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan
ekonomi global tahun 2019 menjadi 3%, setelah menurunkan target pertumbuhan ekonomi global pada bulan Juli 2019
menjadi sebesar 3,2%. Proyeksi tingkat pertumbuhan tersebut jauh di bawah pertumbuhan ekonomi global pada tahun
2017 yang mencapai 3,3%. Ketidakpastian Brexit, perang dagang dan kondisi geopolitik di beberapa Negara di dunia menjadi
dasar pertimbangan utama atas koreksi pertumbuhan ekonomi global tersebut. Lebih jauh, IMF memrediksi pertumbuhan
ekonomi Negara-negara maju akan melambat dari 2,3% pada tahun 2018 menjadi hanya 1,7% pada tahun 2019. Untuk Amerika
Serikat, diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 2,4% setelah tahun lalu dapat tumbuh 2,9%, Inggris yang masih menghadapi
permasalahan Brexit, diperkirakan tumbuh 1,2% dari tahun sebelumnya sebesar 1,4%. Sementara Jerman yang menghadapi
merosotnya produksi mobil diperkirakan hanya akan tumbuh 0,5% dari tahun sebelumnya yang mengalami pertumbuhan
sebesar 1,5%. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan melambat dari tahun lalu sebesar 6,6% menjadi 6,1% tahun ini,
terutama sebagai dampak dari perang dagang dengan Amerika Serikat. Menurut IMF, bank sentral dapat menahan penurunan
pertumbuhan ekenomi dengan melaksanakan stimulus bunga rendah.

ANALISIS PEREKONOMIAN NASIONAL


Dalam ketrangan persnya pada awal tahun 2020, Kementerian Keuangan menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia
pada tahun 2019 berhasil tumbuh positif di tengah perlambatan ekonomi global yang terjadi sebagai akibat perang dagang
antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, kondisi geopolitik seperti yang terjadi di Hongkong, penurunan harga komoditi,
serta perlambatan ekonomi di banyak Negara. Diperkirakan pereonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5%
karena terjaganya permintaan domestik, konsumsi pemerintah, serta investasi. Kinerja perekonomian yang terjaga serta
pelaksanaan program pembangunan juga telah berhasil menurunkan tingkat pengangguran, mengurangi ketimpangan dan
mempertahankan kesejahteraan masyarakat.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan di banyak negara, APBN tahun 2019 didorong ekspansif dan countercyclical
untuk menjalankan peran strategis dalam menjaga stabilitas makroekonomi, mempertahankan momentum pertumbuhan
perekonomian domestik, dan mendorong laju kegiatan dunia usaha, serta tetap memberikan perlindungan kepada
masyarakat. Realisasi defisit APBN tahun 2019 sementara berkisar pada 2,2% dari PDB, dibandingkan dengan target awal
1,84% dari PDB. Pelebaran defisit tersebut dilakukan secara terukur dengan memperhitungkan risiko dan manfaatnya, serta
kredibilitas fiskal.
Dengan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai triwulan III tahun 2019 yang tumbuh sebesar 5,04% (c-to-c)
serta langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah dan BI, outlook perekonomian nasional dalam keseluruhan tahun 2019
diproyeksikan dapat tumbuh mencapai 5,05%. Pertumbuhan ini bersumber dari kontribusi konsumsi rumah tangga dan
pemerintah yang masing-masing tumbuh 5,2% dan 4,7%. Pembentukan modal tetap bruto tumbuh moderat sebesar 4,7%,
yang dipengaruhi oleh terjaganya fundamental perekonomian domestik, di tengah peningkatan risiko ketidakpastian global
yang memengaruhi persepsi investor. Sementara itu, kinerja ekspor dan impor masih terbatas sejalan dengan perkembangan
melemahnya perdagangan dunia dan turunnya harga komoditas utama Indonesia seperti batu bara. Berbagai kondisi
tersebut menghadapkan Pemerintah pada berbagai tantangan untuk terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di
tahun 2019.

134 2019 ANNUAL REPORT


Dalam kondisi yang relatif menantang tersebut, tingkat inflasi dapat dikendalikan pada tingkat sebesar 2,72%, tingkat terendah
yang dicapai dalam waktu 20 tahun terakhir, sehingga turut berkontribusi pada pertumbuhan permintaan domestik. Selain itu,
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung menguat atau mengalami apresiasi 3,9% (EoP) dibandingkan
dengan yang diasumsikan dalam APBN. Hal ini seiring dengan terjaganya cadangan devisa nasional serta masuknya aliran modal
asing ke dalam negeri akibat perbaikan credit rating Indonesia sebagai wujud kepercayaan investor terhadap perekonomian
Indonesia.

ANALISIS INDUSTRI PERBANKAN


Selama periode 2019, tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan di Indonesia tidak ringan, mulai dari kondisi ekonomi
global yang masih mengalami perlambatan dan ketatnya persaingan terutama untuk mendapatkan dana masyarakat yang
berakibat lebih lanjut pada ketatnya likuiditas. Kondisi tersebut juga membawa dampak pada tertahannya ekspansi kredit,
mayoritas bank-bank cenderung menjaga agar kualitas aset dan likuiditasnya tetap baik.
BI telah menciptakan berbagai stimulus, salah satunya dengan melakukan pelonggaran loan to value (LTV) untuk mendorong
kredit di sektor properti. Selain itu, BI juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah sebesar 100 basis
poin (bps) secara keseluruhan di tahun 2019, dan memangkas suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7-DRRR) sebanyak
100 bps.
Namun demikian, di tengah tekanan ketidakpastian ekonomi global dan domestik, pelaku industri perbankan masih cukup
optimistis melakukan aksi korporasi untuk mendukung ekspansi bisnisnya. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
(“OJK”) Wimboh Santoso juga mengatakan bahwa industri perbankan Indonesia masih sangat menarik bagi semua investor, baik
luar maupun dalam negeri. Sebagian besar aksi korporasi perbankan yang dilakukan pada 2019 adalah upaya konsolidasi usaha
dan ekspansi baik organik maupun anorganik, yang dilakukan melalui merger atau penggabungan, akuisisi, maupun penambahan
modal untuk membuka peluang masuknya pemilik-pemilik baru. Selain itu, pasar modal juga diramaikan oleh penerbitan obligasi
perbankan, khususnya pada semester kedua. Namun, berbeda dengan 2018, tidak ada bank yang melakukan go public di bursa
sepanjang tahun ini.
Di dalam laporannya, BI menyampaikan bahwa permodalan industri perbankan tetap kuat sebagaimana tercermin dari rasio
kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang berada di atas persyaratan minimum. Rasio CAR perbankan
posisi Triwulan III 2019 tercatat sebesar 23,19%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (22,53%) maupun triwulan yang
sama tahun sebelumnya (22,85%). Ketahanan permodalan yang terjaga tersebut selain sebagai penyangga/ bantalan untuk
menyerap kerugian yang mungkin timbul, juga berfungsi sebagai sumber dana untuk membiayai kegiatan usaha perbankan.
Pada Triwulan III 2019, kredit industri perbankan tumbuh sebesar 7,89% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar
9,92% (yoy). Selama periode laporan, Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan Kredit Konsumsi (KK) masing-masing
tumbuh sebesar 5,94% (yoy), 12,84% (yoy) dan 6,82% (yoy). Terjadi perlambatan pada pada seluruh jenis kredit dibandingkan
triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,22% (yoy), 13,85% (yoy) dan 7,64% (yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terjadi
sejalan engan melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan domestik.
Dari sisi risiko kredit, rasio Non Performing Loan (NPL) gross mengalami sedikit peningkatan yakni dari 2,51% pada Triwulan
II 2019 menjadi sebesar 2,66%, namun tercatat stabil dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (2,66%) (Grafik
2.46). Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan risiko kredit terjadi pada KI dan KMK. Rasio NPL gross KI dan KMK pada
Triwulan III 2019 masing-masing sebesar 2,56% dan 3,25%, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yakni
sebesar 2,16% dan 3,12%. Sementara itu rasio NPL gross KK tercatat sebesar 1,75% sedikit membaik dibandingkan triwulan
sebelumnya (1,77%). Dilihat dari sektor ekonomi, peningkatan NPL gross terjadi pada sektor Industri, Perdagangan, Pertanian,
Pengangkutan, Listrik dan Pengangkutan. Di sisi lain penurunan NPL gross terjadi di sektor Pertambangan, Konstruksi, Jasa
Sosial, dan Lain-Lain. Sektor Perdagangan masih merupakan sektor penyumbang risiko kredit tertinggi bagi industry dengan
pangsa NPL mencapai 30,80%.

LAPORAN TAHUNAN 2019 135


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISIS POSISI BANK MANTAP DALAM INDUSTRI PERBANKAN


Sebagai perbandingan kinerja Bank Mantap terhadap perbankan nasional, berikut adalah rincian kinerja Bank Mantap
dibandingkan dengan kinerja perbankan nasional.
Tabel Pertumbuhan Kinerja Bank Mantap dibandingkan Industri Posisi Desember 2019
Growth Tahun 2019
Kinerja
Perseroan Industri Perbankan
Aset (Rp milyar) 28.7% 3.3%
Kredit (Rp milyar) 30.9% 3.8%
DPK (Rp milyar) 30.2% 4.9%
Laba (Rp milyar) 36.8% -12.9%
Pendapatan Bunga (Rp milyar) 35.9% -7.2%
Beban Bunga (Rp milyar) 50.7% 0.7%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (www.ojk.go.id) Industri Perbankan Tahun 2019 : posisi Oktober 2019

Tabel Perbandingan Rasio Bank Mantap dibandingkan Industri Posisi Desember 2019

Tahun 2019
Kinerja
Perseroan Industri Perbankan
NIM (%) 6.04% 4.90%
NPL Gross (%) 0.68% 2.14%
ROA (%) 2.62% 2.48%
CAR (%) 21.74% 23.54%
LDR (%) 102.28% 93.96%
BOPO (%) 79.84% 80.65%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (www.ojk.go.id) Industri Perbankan Tahun 2019 : posisi Oktober 2019

Pada tahun 2019, kinerja pertumbuhan Bank Mantap lebih baik dari industri perbankan nasional (bank umum). Dari sisi aset,
Bank Mantap mampu mencatat pertumbuhan sebesar 28,7% di atas industri perbankan nasional (“industri”) bulan Oktober 2019
yaitu sebesar 3,3%, sedangkan untuk pertumbuhan kredit tercatat sebesar 30,9% jauh di atas industri bulan Oktober 2019 yaitu
sebesar 3,8%. Apabila dilihat dari sisi DPK, Bank Mantap mampu tumbuh sebesar 30,2% jauh di atas pertumbuhan DPK industri
yaitu sebesar 4,9%.
Pertumbuhan laba Bank Mantap pada tahun 2019 tercatat sebesar 36,8% berada jauh di atas pertumbuhan industri yang
mencatat pertumbuhan negatif 12,9%. Pertumbuhan laba tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga
yaitu sebesar 35,9% yang berada di atas industri dengan pertumbuhan negatif 7,2%.
Pada tahun 2019, Bank Mantap dalam kondisi yang likuid tercermin dari rasio LDR sebesar 102,28% di atas industri yang mencatat
LDR sebesar 93,96%. Bank Mantap juga mampu membukukan NIM sebesar 6,04% di atas industri sebesar 4,9%, demikian pula
dengan ROA yang mampu mencapai 2,62% di atas industri sebesar 2,48%.
Terdapat penurunan CAR sebesar 0,30% dari bulan Juli 2019, hal tersebut disebabkan ATMR Risiko Kredit meningkat. Kenaikan
tersebut berasal dari peningkatan eksposure kredit UMKM (produktif ) yang didominasi oleh penambahan segmen Pensiun
khususnya produk KUP (Kredit Usaha Pensiun) dan KPP (Kredit Pra Pensiun). Hal tersebut mengakibatkan posisi CAR Bank Mantap
berada di bawah industry perbankan nasional yaitu 23,54%.
Di tengah tren NPL perbankan nasional yang mengalami peningkatan pada tahun 2019, Bank Mantap mampu menjaga NPL
tetap di bawah 1% yaitu sebesar 0,68%, angka tersebut di bawah angka NPL industri yaitu sebesar 2,14%.

136 2019 ANNUAL REPORT


GRAFIK PETUMBUHAN KINERJA BANK MANTAP DIBANDINGKAN DENGAN
INDUSTRI PERBANKAN NASIONAL TAHUN 2019

30% 30%
28,68% ASET 30,85% KREDIT
20% 20%

10% 10%

3,35% 3,79%
0% 0%
Perseroan Industri Perseroan Industri
Perbankan Perbankan

30% 30%
30,17%
DPK LABA
20% 20%

10% 10%
4,86% Industri
Perbankan
0% 0%
Perseroan Industri Perseroan
Perbankan
-12,89%

TINJAUAN OPERASIONAL
Secara umum, kegiatan usaha yang dilakukan Bank Mantap adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali
dalam bentuk kredit dan pembiayaan, serta memberikan layanan jasa perbankan lainnya. Bank Mantap telah menetapkan
strategi pengembangan bisnis yang tepat sehingga kinerja Pereroan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
STRATEGI BISNIS PERSEROAN
Adapun strategi pengembangan bisnis yang ditetapkan Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Strategi Pengembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Penghimpunan DPK difokuskan terhadap pengembangan infrastruktur untuk akuisisi dana murah serta aliansi dan sinergi
terhadap Group usaha untuk penetrasi terhadap deposan-deposan institusi serta wealth management. Beberapa kunci
strategi yang diterapkan oleh Perseroan sebagai berikut:
a. Strategi Peningkatan Kualitas Dana Pihak Ketiga
• Menjaga rasio Loan to Fund Ratio (LFR) pada tingkat yang efisien sehingga berdampak positif pada profitabilitas;
• Melakukan strategi penurunan concentration risk terhadap deposan inti dengan fokus pada pengembangan
infrastruktur akuisisi nasabah retail dari segmen pensiunan, UMKM maupun Wealth;
• Meningkatkan rasio CASA dengan meluncurkan program-program tabungan retail sebagai sweetener dan value
added bagi nasabah retail.
b. Strategi Pemasaran
• Melakukan mapping segmentasi nasabah sehingga program serta produk yang ditawarkan dapat tepat sasaran sesuai
dengan kebutuhan market sesuai dengan segmen masing-masing;
• Meluncurkan program–program Tabungan untuk mendorong pertumbuhan CASA.
• Mempromosikan dan mensosialisasikan kartu ATM Perseroan yang dapat dipergunakan di seluruh jaringan ATM Bank
Mandiri dan ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama.

LAPORAN TAHUNAN 2019 137


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

c. Strategi Penjualan
• Meningkatkan produktifitas pegawai dalam akuisisi nasabah New to Bank (NTB) sehingga sebagai customer based
Perseroan yang dievaluasi secara periodik melalui Key Performance Indicator;
• Menyiapkan sarana dan prasarana bagi nasabah priority, pensiunan maupun UMKM untuk memudahkan mendapatkan
layanan perbankan dan meningkatkan transaksinya.
• Memberikan insentif kepada pegawai dan nasabah melalui program referral atas akuisisi nasabah NTB melalui program
Member Get Member.
• Aliansi dan Sinergi Bersama dengan Group Usaha untuk akuisisi nasabah yang belum menjadi target market dari Grup
usaha.
2. Strategi Pembiayaan Kredit
Secara umum, fokus pembiayaan kredit adalah segmen Pensiunan dan UMKM khususnya di segmen komunitas strategis
(komunitas bidan, komunitas petani sawit, komunitas bengkel, dan lainnya) maupun payroll based customer melalui produk
KSM yang memiliki risiko relatif rendah baik untuk daerah di Pulau Bali maupun di luar Pulau Bali dengan strategi penerapan
sebagai berikut:
a. Meningkatkan Target Pasar
Berdasarkan risk appetite Management menetapkan sasaran dan target pasar untuk kemudian menyusun strategi produk
dan layanan untuk dapat dieksekusi oleh seluruh tim.
b. Meningkatkan Portofolio Kredit
Peningkatan portfolio khususnya didorong dari segmen pensiunan melalui penyelenggaraan sosialisasi-sosialisasi, baik
kepada calon pensiunan maupun pensiunan, bekerjasama dengan mitra PNS dan perkumpulan/paguyuban pensiunan.
c. Mempercepat Proses Kredit
Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap alur proses kredit, pembukaan account dan proses-proses pendukung
(taksasi, legal, administrasi kredit, serta analis kredit) yang terintegrasi melalui system Loan Originating System (LOS).
d. Meningkatkan Peran dan Kualitas SDM di Bidang Perkreditan
Menetapkan ulang sasaran kerja utama individu yang fokus untuk meningkatkan akuisisi kredit yang baik dan aman,
memberikan training serta pelatihan bagi pegawai-pegawai yang terkait dan memberikan kewenangan memutus kredit
kepada pegawai sesuai Job Description.
e. Meningkatkan Penanganan atau Management Account Secara Konsisten
Melakukan pemantauan nasabah Kol 1 secara rutin dan penagihan Kol 2 secara intensif dan disiplin, serta berkoordinasi
dengan tim recovery untuk melakukan collection atas nasabah yang sudah masuk ke NPL.
f. Implementasi program 3 (tiga) Pilar Mantap Indonesia sebagai program loyalty untuk nasabah pensiunan yang terdiri
dari:
1) Mantap Sehat
Kegiatan dan program yang diperuntukkan bagi nasabah pensiunan untuk senantiasa sehat baik jasamani maupun
rohani melalui kegiatan-kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis, senam sehat bersama dan kegiatan lainnya yang
menunjang kesehatan pensiunan.
2) Mantap Aktif
Kegiatan dan program untuk membangun komunitas pensiunan yang aktif melalui kegiatan-kegiatan sosial dan
keagamaan, seperti jalan sehat bersama, buka puasa bersama, kegiatan keagamaan bersama dan kegiatan lainnya
untuk mendukung pensiunan agar aktif dalam kegiatan komunitas.
3) Mantap Sejahtera
Kegiatan dan program pelatihan kewirausahaan bagi para pensiunan sebagai bekal di hari pensiun. Pelatihan
kewirausahaan dibuat dalam closed system, dimana mentor wirausaha akan bertindak sebagai pelatih, supplier
maupun pembeli dari usaha yang dijalankan oleh pensiunan, sehingga pensiunan tidak perlu khawatir akan
kelangsungan usaha yang dirintis.
3. Jaringan Distribusi
Secara umum, strategi utama pengembangan jaringan Perseroan adalah menuju ke daerah kantong-kantong pensiunan
dan mendekati kantor-kantor PT Taspen (Persero). Beberapa strategi kunci yang diterapkan oleh Perseroan sebagai berikut.

138 2019 ANNUAL REPORT


a. Mengefektifkan Pengelolaan Jaringan Kantor Mengoptimalkan potensi dari 274 kantor operasional Perseroan yang ada
melalui pengelolaan kantor yang lebih efektif sesuai dengan koordinasi dari kantor pusat di bawah Divisi Distributinos
and Portfolio Management.
b. Meningkatkan Layanan masing-masing kantor yang dilakukan oleh unit service and quality control yang ada di Kantor
Pusat sehingga layanan yang ada di Cabang dapat terstandarisasi dan memberikan nilai tambah bagi setiap nasabah
serta mengembangkan layanan digital (peningkatan fitur di mesin ATM dan mobile banking) untuk memudahkan
nasabah mengakses layanan perbankan.
4. Aspek Operasional dan Teknologi
Strategi terkait dengan operasional dan teknologi yang diterapkan Perseroan difokuskan untuk memberikan layanan yang
cepat, nyaman, efisien dan handal bagi seluruh nasabah dan pegawai dengan tetap berorientasi pada bisnis serta sesuai
dengan ketentuan dan GCG. Beberapa strategi utama yang diterapkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut.
a. Mengevaluasi dan memperbaiki jalur efektivitas proses operasional sehingga dapat lebih efisien dan cepat untuk
mendukung percepatan penetrasi bisnis.
b. Mengolah dan menyampaikan data pendukung keputusan baik kepada top management maupun seluruh Divisi yang
membutuhkan sehingga dapat menjadi bahan analisis untuk mengambil keputusan yang lebih akurat.
c. Bekerjasama dengan Induk usaha dalam pengembangan IT dan E-Channel sehingga didapatkan resource yang handal
untuk mendukung pengembangan bisnis.
d. Menyempurnakan implementasi GCG di seluruh unit dengan kontrol berjenjang dari top management sampai dengan
tim lapangan yang berinteraksi langsung dengan nasabah.
e. Mengembangkan infrastruktur layanan digital, baik layanan konvensional (ATM dan Mobile Banking) maupun inovasi
baru dalam rangka kemudahan pembukaan rekening maupun akses kepada layanan perbankan yang mudah kepada
nasabah, khususnya pensiunan.
Strategi-strategi tersebut telah diimplementasikan secara efektif yang didukung oleh komitmen Direksi dan seluruh karyawan
Perseroan. Kedepannya, Perseroan akan terus melakukan perbaikan-perbaikan agar kinerja Perseroan bisa tetap terjaga dan
mendorong pengembangan usaha kedepannya.
5. Strategi Pemasaran
Dalam rangka meningkatkan kinerja penjualan produk dan layanan Perseroan, telah dilakukan beberapa strategi pemasaran
sebagai berikut untuk produk simpanan dan pinjaman. Strategi pemasaran produk pinjaman atau Dana Pihak Ketiga (DPK)
yang telah dilakukan adalah menerapkan segmentasi nasabah setiap produk Perseroan agar program segmentasi yang
dijalankan tepat sasaran; meluncurkan program Tabungan berhadiah; mempromosikan dan mensosialisasikan kartu ATM
Perseroan yang dapat dipergunakan di seluruh jaringan ATM Bank Mandiri. Perseroan juga telah menyiapkan sarana dan
prasarana bagi nasabah priority untuk meningkatkan loyalty nasabah.
Sedangkan strategi pemasaran produk kredit antara lain difokuskan pada peningkatan portfolio kredit, khususnya dari segmen
pensiunan melalui penyelenggaraan sosialisasi-sosialisasi, baik kepada calon pensiunan maupun pensiunan, bekerjasama
dengan mitra PNS dan perkumpulan/paguyuban pensiunan. Hal tersebut didukung dengan melakukan pengembangan
jaringan Perseroan menuju ke daerah kantong-kantong pensiunan dan mendekati kantor-kantor PT Taspen (Persero).
Perseroan senantiasa melakukan pengembangan layanan sebagai salah satu bentuk perhatian Perseroan terhadap kepuasan
nasabah. Layanan kantor Perseroan telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas khusus pensiunan seperti ruang kesehatan,
ruang pertemuan, ruang coffee break dan fasilitas yang mendukung kenyamanan pensiunan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 139


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA


Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan Informasi yang dilaporkan kepada pengambil
pengguna laporan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber
dari aktivitas bisnis Bank Mantap dalam lingkungan ekonomi daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada
di wilayah operasional Bank Mantap. kategori masing-masing produk, yang serupa dengan
segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode
terdahulu.
PENJELASAN SEGMEN USAHA
Berkaitan dengan hal tersebut, segmen operasi Bank
Bank Mantap menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan
diklasifikasikan berdasarkan wilayah operasi yaitu:
internal Bank yang disajikan kepada pengambil keputusan
operasional. Pengambil keputusan operasional adalah Direksi. 1. Jawa
2. Bali dan Nusa Tenggara
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Bank:
3. Sumatra
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh
pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk 4. Sulawesi
pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan 5. Kalimantan
komponen lain dari entitas yang sama); 6. Maluku dan Papua
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh
Berdasarkan penjelasan segmen usaha, maka kinerja
pengambil keputusan operasional untuk membuat
operasional yang disajikan dalam laporan ini meliputi kinerja
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada
operasional per produk dan layanan serta kinerja operasional
segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
segmen operasi seperti yang dilaporkan dalam Laporan
c. yang menyediakan informasi keuangan yang dapat Keuangan Bank Mantap.
dipisahkan,

KINERJA SEGMEN OPERASI


Produktivitas, pendapatan dan profitabilitas segmen operasi disajikan pada tabel berikut:
Tabel Segmen Operasi
(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)
Tahun 2019
Uraian Bali, Nusa Maluku,
Jawa Sumatra Sulawesi Kalimantan Total
Tenggara Papua
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pendapatan Bunga 1,220,402 505,053 608,335 236,002 148,496 61,186 2,779,474
Pendapatan Operasional Lainnya 84,317 58,182 66,537 33,944 19,439 10,299 272,718
Total Pendapatan 1,304,719 563,235 674,872 269,946 167,935 71,485 3,052,192
Beban Bunga (1,291,823) (48,594) (126,275) (9,445) (7,913) (2,004) (1,486,054)
Pembentukan Cadangan
(14,067) (44,679) (17,734) (6,532) (4,291) (1,483) (88,786)
Kerugian Penurunan Nilai
Beban Operasional Lainnya (646,356) (75,226) (74,628) (32,915) (21,384) (11,495) (862,004)
Total Beban (1,952,246) (168,499) (218,637) (48,892) (33,588) (14,982) (2,436,844)
Pendapatan (beban) non
5,708 (404) 52 114 10 7 5,487
operasional - neto
Laba sebelum beban pajak (641,819) 394,330 456,287 221,168 134,358 56,511 620,834
Beban pajak 164,625 - - - - - 164,625
Laba tahun berjalan (806,444) 394,330 456,287 221,168 134,358 56,511 456,209
Laporan Posisi Keuangan
Kredit yang diberikan – bruto 7,846,488 3,663,957 4,890,189 2,105,440 1,225,657 584,580 20,316,311
Total asset 14,241,018 3,753,567 4,967,045 2,064,573 1,252,878 671,877 26,950,958
Simpanan nasabah 15,480,643 1,260,941 2,234,793 519,707 201,761 166,456 19,864,301
Total liabilitas 19,813,466 1,324,255 2,246,890 521,028 203,604 167,142 24,276,385

140 2019 ANNUAL REPORT


Tabel Pertumbuhan Operasional per Segmen
Tahun 2019
Uraian Bali, Nusa Maluku,
Jawa Sumatra Sulawesi Kalimantan Total
Tenggara Papua
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Total Pendapatan 59.05% -21.31% 42.55% 92.56% 78.27% 194.40% 34.57%
Total Beban 155.26% -77.11% 79.65% 49.80% -77.70% 64.42% 34.29%
Pendapatan (beban) non
5971.51% -75.62% 773.03% 3714.47% 26.22% -133.30% -450.17%
operasional - neto
Laba sebelum beban pajak -1253.83% -1882.44% 29.73% 105.63% -340.54% 273.03% 37.34%
Beban pajak 100.00% -100.00% -238.82%
Laba tahun berjalan -1549.79% -380.23% 29.73% 105.63% -340.54% 273.03% 36.81%
Laporan Posisi Keuangan
Kredit yang diberikan – bruto 27.53% 1.61% 37.49% 76.74% 61.85% 123.22% 30.85%
Total asset 56.67% -34.54% 28.96% 68.69% 61.50% 149.74% 28.68%
Simpanan nasabah 28.56% 13.55% 53.30% 45.60% -6.23% 115.28% 30.17%
Total liabilitas 64.67% 11.73% -35.73% -48.60% -67.98% -35.94% 30.35%

dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Tahun 2018
Uraian Bali, Nusa Maluku,
Jawa Sumatra Sulawesi Kalimantan Total
Tenggara Papua
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pendapatan Bunga 729,824 671,059 425,950 120,016 80,701 17,652 2,045,202
Pendapatan Operasional Lainnya 90,501 44,706 47,465 20,173 13,504 6,630 222,979
Total Pendapatan 820,325 715,765 473,415 140,189 94,205 24,282 2,268,181
Beban Bunga (603,751) (318,240) (54,034) (6,276) (3,236) (642) (986,179)
Pembentukan Cadangan
(21,915) (43,372) (12,041) (4,975) (2,410) (897) (85,610)
Kerugian Penurunan Nilai
Beban Operasional Lainnya (139,128) (374,628) (55,630) (21,387) (144,423) (7,573) (742,769)
Total Beban (764,794) (736,240) (121,705) (32,638) (150,069) (9,112) (1,814,558)
Pendapatan (beban) non
94 (1,657) 6 3 8 (21) (1,567)
operasional - neto
Laba sebelum beban pajak 55,625 (22,123) 351,716 107,554 (55,856) 15,149 452,056
Beban pajak - (118,585) - - - - (118,585)
Laba tahun berjalan 55,625 (140,717) 351,716 107,554 (55,856) 15,149 333,471
Laporan Posisi Keuangan
Kredit yang diberikan – bruto 6,152,678 3,606,053 3,556,789 1,191,284 757,276 261,888 15,525,968
Total asset 9,089,848 5,733,810 3,851,589 1,223,885 775,768 269,033 20,943,933
Simpanan nasabah 12,042,033 1,110,515 1,457,790 356,943 215,173 77,320 15,259,774
Total liabilitas 12,032,091 1,185,244 3,495,784 1,013,634 635,766 260,924 18,623,443

LAPORAN TAHUNAN 2019 141


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Produktivitas segmen untuk tiap wilayah operasi diukur dari kredit yang diberikan dan simpanan nasabah.
Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah kredit yang diberikan di seluruh wilayah operasi Bank Mantap mengalami peningkatan
dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018.
Pertumbuhan kredit yang diberikan tertinggi terjadi di wilayah operasi Maluku dan Papua yaitu sebesar 123,22% dari sebesar
Rp 261,89 miliar pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi sebesar Rp 584,58 miliar pada tanggal 31 Desember 2019. Sedangkan
wilayah operasi dengan jumlah kredit yang diberikan tertinggi pada tanggal 31 Desember 2019 adalah wilayah Jawa dengan
jumlah penyaluran kredit sebesar Rp 7,85 triliun atau 38,62% dari total kredit yang diberikan Bank Mantap.
Pertumbuhan kredit Mikro dan Retail dilakukan dengan selektif terutama untuk yang di Bali sampai kondisi ekonomi akibat
dampak erupsi Gunung Agung membaik. Pertumbuhan Kredit Mikro akan didorong dari Produk Kredit Serba Guna Mantap
(“KSM”) dan KSM Combo serta implementasi kredit small kolektif bekerjasama dengan Amartha, sedangkan untuk retail dilakukan
maintenance dan perpanjangan untuk eksisting customer
Pada tanggal 31 Desember 2019 jumlah simpanan nasabah hampir di seluruh wilayah operasi Bank Mantap kecuali untuk
wilayah operasi Kalimantan mengalami pertumbuhan positif. Untuk wilayah operasi Kalimantan perolehan simpanan nasabah
mengalami penurunan sebesar 6,23% yaitu dari sebesar Rp 215,17 miliar menjadi sebesar Rp 201,76 miliar.
Pertumbuhan perolehan simpanan nasabah tertinggi terjadi di wilayah Sulawesi yaitu sebesar 45,6% yaitu dari sebesar Rp 356,94
miliar pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi sebesa Rp519,71miliar. Sedangkan wilayah operasi penyumbang dana simpanan
nasabah terbesar posisi tanggal 31 Desember 2019 adalah wilayah Jawa yaitu sebesar Rp 15,48 triliun atau 78,28% dari total
simpanan dana nasabah Bank Mantap.

GRAFIK PRODUKTIVITAS PENYALURAN KREDIT SEGMEN OPERASI

dalam juta rupiah


8.000.000
2019
6.000.000

2018
4.000.000

2.000.000

0
Jawa Bali, Nusa Tenggara Sumatera Sulawesi Kalimantan Maluku, Papua

GRAFIK PRODUKTIVITAS SIMPANAN NASABAH SEGMEN OPERASI

dalam juta rupiah


16.000.000
2019
12.000.000

2018
8.000.000

4.000.000

0
Jawa Bali, Nusa Tenggara Sumatera Sulawesi Kalimantan Maluku, Papua

142 2019 ANNUAL REPORT


Pendapatan dan Profitabilitas Segmen Operasi
Pendapatan tahun 2019, hampir seluruh wilayah operasi mengalami pertumbuhan pendapatan kecuali untuk wilayah Bali dan
Nusa Tenggara yang mengalami penurunan pendapatan 21,31% yaitu dari sebesar Rp 715,77 miliar pada tahun 2018 menjadi
sebesar Rp 563,24 miliar.
Pertumbuhan pendapatan tertinggi berasal dari wilayah operasi Sulawesi yaitu 92,56% yaitu dari sebesar Rp 140,19 miliar pada
tahun 2018 menjadi sebesar Rp 269,95 miliar pada tahun 2019. Sedangkan wilayah operasi yang menyumbang pendapatan
tertinggi pada tahun 2019 berasal dari wilayah Jawa yaitu sebesar Rp 1,30 triliun atau 42,75% dari total pendapatan Bank Mantap.
Hampir seluruh wilayah operasi Bank Mantap mampu menghasilkan laba pada tahun 2019, kecuali wilayah operasi Jawa yang
membukukan kerugian.
Penyebab penurunan kinerja keuangan wilayah Jawa dari memperoleh laba sebesar Rp55,63miliar pada tahun 2018, menjadi
harus membukukan kerugian sebesar Rp806,44miliar adalah karena adanya peningkatan beban pada tahun 2019 baik beban
bunga maupun beban operasional lainnya yang cukup signiikan yaitu dari total sebesar Rp 767,79 miliar menjadi sebesar Rp1,95
triliun, hal tersebut terjadi antara lain karena jumlah simpanan nasabah lebih tinggi dari jumlah kredit yang diberikan.
Wilayah operasi dengan pertumbuhan laba terbesar pada tahun 2019 adalah Bali dan Nusa Tenggara yang membukukan
laba sebesar Rp 394,33 miliar setelah tahun 2018 membukukan kerugian sebesar Rp 140,72 miliar. Sedangkan wilayah yang
menyumbang laba terbesar pada tahun 2019 adalah Sumatra dengan perolehan laba sebesar Rp 456,29 miliar.

GRAFIK PENDAPATAN SEGMEN OPERASI

dalam juta rupiah


1,600.000
2019
1.200.000

2018
800.000

400.000

0
Jawa Bali, Nusa Tenggara Sumatera Sulawesi Kalimantan Maluku, Papua

GRAFIK PROFITABILITAS SEGMEN OPERASI

dalam juta rupiah


16.000.000
2019
12.000.000

2018
8.000.000

4.000.000

0
Jawa Bali, Nusa Tenggara Sumatera Sulawesi Kalimantan Maluku, Papua

LAPORAN TAHUNAN 2019 143


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

TINJAUAN KEUANGAN
Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh ...... dalam laporan Nomor : ....
tanggal .....dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Mandiri Taspen
(“Bank Mantap”) tanggal 31 Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

KINERJA KEUANGAN
Kinerja keuangan Bank Mantap terdiri atas kinerja Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Konsolidasian serta Laporan Arus Kas Konsolidasian disajikan sebagai berikut.
Analisa Pembahasan Manajemen
Laporan Posisi Keuangan
Bank Mantap 2019 (dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)
Analisa Pembahasan Manajemen
Uraian 2019 2018
Pertumbuhan
Nominal Persentase
Bank Mantap 2019
Tambahan
ASET
Aset Lancar
modal disetor 920,039 493,082 426,957
Kas 80,011 67,830 12,181 17.96%
Dana
GiroSetoran
Tambahan modalModal
pada Bank Indonesia
disetor
797,664
920,039-
611,823 497,204
185,841
493,082 (497,204)
30.38%
426,957 -
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja - setelah 10,472
Giro pada Bank Lain 17,628 (7,156) -40.59%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bak Lain 2,399,736 2,924,004 (524,267) -17.93%
pajak
Dana Setoran Modal
Efek-efek 1,242,912
(5,806)-
982,231
(3,722)
497,204
260,681
(2,084)
(497,204)
26.54% -
Saldo laba
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja - setelah
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repo) 1,591,515 383,997 1,207,518 314.46%
pajak (5,806) (3,722) (2,084)
Sudah
Saldo labaditentukan
Kredit yang diberikan
Dikurangi:
penggunanya
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
20,316,311
(208,680)
145,000
15,525,968
(132,127)
40,000
4,790,343
(76,553)
30.85%
57.94%
105,000
Jumlah kredit yang diberikan - bersih 20,107,631 15,393,841 4,713,790 30.62%
Belum
Sudah ditentukan
ditentukan penggunanya
Total Aset Lancar
penggunanya
26,229,942 864,032
20,381,355
145,000 612,865
5,848,587
40,000
28.70%251,167
105,000
Aset Tidak Lancar
Biaya dibayar di muka 77,196 64,750 12,446 19.22%
Total
BelumEkuitas
ditentukan penggunanya
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 372,368
2,674,573
864,032
292,155
2,320,490
612,865
80,213 27.46%
354,083
251,167
Aset Pajak Tangguhan 14,182 10,985 3,197 29.10%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi
Total Ekuitas
39,369 26,950,958
24,678
2,674,573 20,943,933
14,691
2,320,490 6,007,025
59.53%
354,083
Aset lain-lain – Neto (angka belum diganti) 226,851 178,002 48,849 27.44%
Total Aset Tidak Lancar 721,016 562,578 158,438 28.16%

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS


TOTAL ASET 26,950,958
26,950,958
20,943,933
20,943,933
6,007,025
6,007,025
28.68%

Grafik Posisi Keuangan


30.000.000 26.950.958
25.000.000 Grafik Posisi Keuangan
20.943.933
24.276.385

30.000.000
20.000.000 18.623.443
Juta Rupiah

26.950.958
24.276.385
25.000.000
15.000.000 20.943.933
20.000.000 18.623.443
Juta Rupiah

10.000.000 2.674.573
15.000.000 2.320.490
5.000.000
10.000.000
- 2.674.573
TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS 2.320.490
EKUITAS
5.000.000
-
TOTAL ASET TOTAL LIABILITAS EKUITAS

2019 2018

2019 2018
144 2019 ANNUAL REPORT
Aset
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas segera 373,434 207,540 165,893 79.93%
Simpanan dari nasabah 19,864,301 15,259,774 4,604,527 30.17%
Simpanan dari bank lain 726,710 393,568 333,142 84.65%
Utang pajak 61,117 76,084 (14,967) -19.67%
Surat berharga yang diterbitkan 2,991,379 1,995,379 996,001 49.92%
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 491,330 (491,330) -100.00%
Total Liabilitas Jangka Pendek 24,016,941 18,423,676 5,593,265 30.36%
Liabilitas Jangka Panjang
Libilitas Pajak Tangguhan - - - 100.00%
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 47,526 23,599 23,927 101.39%
Liabilitas Lain-lain 211,918 176,168 35,751 20.29%
Total Liabilitas Jangka Panjang 259,444 199,767 59,678 29.87%
TOTAL LIABILITAS 24,276,385 18,623,443 5,652,942 30.35%

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham
Modal dasar - 200.0000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 200.0000.000 saham 751,307 681,061 70,246 10.31%
Tambahan modal disetor 920,039 493,082 426,957 86.59%
Dana Setoran Modal - 497,204 (497,204) -100.00%
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja - setelah pajak (5,806) (3,722) (2,084) 56.00%
Saldo laba
Sudah ditentukan penggunanya 145,000 40,000 105,000 262.50%
Belum ditentukan penggunanya 864,032 612,865 251,167 40.98%
Total Ekuitas 2,674,573 2,320,490 354,083 15.26%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 26,950,958 20,943,933 6,007,025 28.68%

ASET
Pada tanggal 31 Desember 2019, total aset Bank Mantap sebesar Rp 26,95 triliun, megalami peningkatan sebesar Rp 6,01 triliun
atau 28.68% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 20,94 triliun. Peningkatan tersebut terutama karena
pertumbuhan aset lancar sebesar Rp 5,85 triliun atau 28,70%, yaitu dari sebesar Rp 20,38 triliun pada tanggal 31 Desember 2018
menjadi sebesar Rp 26,23 triliun pada tanggal 31 Desember 2019. Mayoritas aset Bank Mantap tertanam dalam bentuk aset
lancar yaitu 97,32% dari total Aset.

KAS
Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo kas tercatat sebesar Rp 80,01 miliar, meningkat sebesar Rp 12,18 miliar atau 17,96%
dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp67,63miliar, seluruhnya dalam mata uang Rupiah.

GIRO PADA BANK INDONESIA


Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo giro pada Bank Indonesia sebesar Rp 797,66 miliar, meningkat sebesar Rp 185,84 miliar
atau 30,38% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank Mantap telah memenuhi rasio sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.

GIRO PADA BANK LAIN


Pada tanggal 31 Desember 2019, saldo giro pada bank lain sebesar Rp 10,47 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 7,16 miliar
atau 40,59% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan, dan seluruh giro pada bank lain
digolongkan sebagai Lancar.
Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan,
karena manajemen berkeyakinan bahwa giro pada bank lain dapat ditagih.

LAPORAN TAHUNAN 2019 145


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tabel Giro pada Bank Lain

Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
PT Bank Mandiri 7,346,000 15,642,704 (8,296,704) -53.04%
PT Bank Syariah Mandiri 2,218,075 1,174,745 1,043,330 88.81%
PT Bank Rakyat Indonesia 908,144 810,902 97,242 11.99%
Total Giro pada Bank Lain 10,472,219 17,628,351 (7,156,132) -40.59%

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain


Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah total penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar Rp 2,4 triliun,
mengalami penurunan sebesar Rp 524,27 miliar atau 17,93% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp
2,92 triliun.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dalam Rupiah dengan jangka waktu kurang dari 1 (satu) bulan, dan
penempatan pada bank lain adalah kepada pihak ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan, dan
seluruh penempatan tersebut digolongkan sebagai Lancar.
Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan,
karena manajemen berkeyakinan bahwa penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dapat ditagih

Efek-efek
Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah total efek-efek adalah sebesar Rp 1,24 triliun

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo - Rupiah
- Efek Beragun Aset 13,747 16,682 (2,935) -17.59%
- Obligasi Pemerintah 818,898 823,689 (4,791) -0.58%

meningkat sebesar Rp 260,68 miliar atau 26,54% dibandingkan posisi 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 982,23 miliar. Sebesar
98,89% dari tota nilai efek-efek yang dimiliki oleh Bank Mantap pada tanggal 31 Desember 2019 tersebut berupa Obligasi
Pemerintah, menunjukkan langkah kehati-hatian Bank Mantap dalam kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Efek Beragun Aset adalah efek-efek yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero). Peringkat Efek Beragun Aset tersebut pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah idAAA dari PT Pefindo.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak terdapat efek-efek yang dijaminkan, dan seluruh efek-efek tersebut digolongkan
sebagai Lancar.
Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan,
karena manajemen berkeyakinan bahwa efek-efek dapat ditagih.

Tabel Efek-efek

- Obligasi Pemerintah 818,898 823,689 (4,791) -0.58%


Tersedia untuk Dijual - Rupiah
- Obligasi Pemerintah 410,267 141,861 268,407 189.20%
Total Efek-efek 1,242,912 982,231 260,681 26.54%

146 2019 ANNUAL REPORT


Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebesar Rp
1,59 triliun, meningkat Rp 1,21 triliun atau 314,46% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 384 miliar,
keseluruhannya dalam bentuk obligasi Pemerintah.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan
sebagai Lancar, dan tidak terdapat tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tersebut yang dijaminkan.
Manajemen Bank berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, cadangan kerugian penurunan nilai tidak
diperlukan, karena manajemen berkeyakinan bahwa untuk tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dapat
ditagih.
Kredit yang Diberikan
Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap membukukan kredit yang diberikan sebesar Rp20,32triliun, meningkat sebesar
Rp 4,79 triliun atau 30,85% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018.
Pertumbuhan kredit yang cukup signifikan pada tahun 2019 tersebut terutama didorong oleh tumbuhnya jenis kredit investasi
sebesar Rp 4,5 triliun atau 38,68%, dari posisi tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 11,63 triliun menjadi sebesar Rp 16,13 triliun
pada tanggal 31 Desember 2019.
Tabel Kredit yang Diberikan

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pihak Berelasi
- Konsumsi 2,251 1,320 931 70.57%
Pihak Ketiga
- Investasi 16,129,465 11,630,725 4,498,740 38.68%
- Konsumsi 3,866,799 3,356,135 510,664 15.22%
- Modal Kerja 317,795 537,788 (219,993) -40.91%
Total Pihak Ketiga 20,314,059 15,524,648 4,789,411 30.85%
Total Kredit yang 20,316,311 15,525,968 4,790,343 30.85%
Diberikan
Cadangan Kerugian (208,680) (132,127) (76,553) 57.94%
Penurunan Nilai
("CKPN")
Jumlah kredit yang 20,107,631 15,393,841 4,713,790 30.62%
diberikan - bersih

(catatan : rincian penyaluran kredit berbeda antara RBB TW IV dengan Laporan Audited ; contohnya untuk pinjaman investasi di
laporan audited sebesar Rp 16.129.464.610, sedangkan di laporan RBB Rp 317.795 ; begitu pula dengan sebaran sesuai dengan
sektor usaha)
++Dilihat dari sebaran jenis kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2019, terlihat bahwa sebagian besar kredit yang
diberikan adalah dalam bentuk kredit investasi yaitu sebesar Rp16,13triliun atau 79% dari total kredit yang diberikan, jumlah
tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp 4,5 triliun atau 38,68% dibandingkan pada posisi 31 Desember 2018 yaitu sebesar
Rp 11,63 triliun. Berikut adalah gambaran sebaran kredit yang diberikan berdasarkan jenis

LAPORAN TAHUNAN 2019 147


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tabel Kredit yang Diberikan Berdasarkan Jenis

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pihak Berelasi
- Konsumsi 2,251 1,320 931 70.57%
Pihak Ketiga
- Investasi 16,129,465 11,630,725 4,498,740 38.68%
- Konsumsi 3,866,799 3,356,135 510,664 15.22%
- Modal Kerja 317,795 537,788 (219,993) -40.91%
Total Pihak Ketiga 20,314,059 15,524,648 4,789,411 30.85%
Total Kredit yang Diberikan 20,316,311 15,525,968 4,790,343 30.85%
Cadangan Kerugian Penurunan (208,680) (132,127) (76,553) 57.94%
Nilai ("CKPN")
Jumlah kredit yang diberikan - 20,107,631 15,393,841 4,713,790 30.62%
bersih

(catatan : rincian penyaluran kredit berbeda antara RBB TW IV dengan Laporan Audited ; contohnya untuk pinjaman investasi di
laporan audited sebesar Rp 16.129.464.610, sedangkan di laporan RBB Rp 317.795 ; begitu pula dengan sebaran sesuai dengan
sektor usaha)
Dilihat dari sebaran jenis kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2019, terlihat bahwa sebagian besar kredit yang
diberikan adalah dalam bentuk kredit investasi yaitu sebesar Rp16,13triliun atau 79% dari total kredit yang diberikan, jumlah
tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp 4,5 triliun atau 38,68% dibandingkan pada posisi 31 Desember 2018 yaitu sebesar
Rp 11,63 triliun. Berikut adalah gambaran sebaran kredit yang diberikan berdasarkan jenis
Tabel Kredit yang Diberikan Berdasarkan Jenis

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
- Investasi 16,129,465 11,630,725 4,498,740 38.68%
- Konsumsi 3,869,051 3,357,455 511,596 15.24%
Analisa Pembahasan Manajemen
- Modal Kerja 317,795 537,788 (219,993) -40.91%
Bank Mantap 2019
Total Kredit yang Diberikan 20,316,311 15,525,968 4,790,343 30.85%

Komposisi Kredit Berdasarakan Jenis


31 Desember 2019
Sementara jika dilihat dari jumlah kredit berdasarkan sektor
2% ekonomi, sebagian besar kredit per posisi 31 Desember 2019
19% disalurkan kepada sektor perdagangan, restoran dan hotel
yaitu sebesar Rp 7,78 triliun atau 38,30 dari total kredit yang
diberikan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar
Rp 4,26 triliun atau 120,75% dibandingkan posisi tanggal 31
Desember 2018 yaitu sebesar Rp 3,53 triliun.

79%

- Investasi - Konsumsi - Modal Kerja

148 2019 ANNUAL REPORT


Sementara jika dilihat dari jumlah kredit berdasarkan sektor ekonomi, sebagian besar kredit per
posisi 31 Desember 2019 disalurkan kepada sektor perdagangan, restoran dan hotel yaitu
Tabel Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Perdagangan, Restoran dan Hotel 7,781,681 3,525,092 4,256,589 120.75%
Jasa Sosial Masyarakat 6,123,670 7,723,704 (1,600,035) -20.72%
Pertanian, Perburuan, dan Sarana 2,159,054 777,557 1,381,496 177.67%
Pertanian
Jasa Dunia Usaha 343,539 86,557 256,982 296.90%
Industri Pengolahan 21,861 30,718 (8,857) -28.83%
Pengangkutan, Pergudangan dan 10,200 13,829 (3,628) -26.24%
Komunikasi Analisa Pembahasan Manajemen
Bank Mantap 2019
Konstruksi 5,815 8,898 (3,084) -34.65%
Pertambangan 1,440 2,158 (718) -33.26%
Total Kredit yang Diberikan 20,316,311 15,525,968 4,790,343 30.85%
Lain-lain 3,869,051 3,357,455 511,596 15.24%
Total Kredit yang Diberikan 20,316,311 15,525,968 4,790,343 30.85%

Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi


31 Desember 2019
Perdagangan, Restoran dan Hotel

3.869.051 ; 19% Jasa Sosial Masyarakat


343.539 ; 2%
5.815 ; 0%
Pertanian, Perburuan, dan Sarana
1.440 ; 0% 7.781.681 ; 38% Pertanian
10.200 ; 0% Jasa Dunia Usaha
21.861 ; 0%
Industri Pengolahan
2.159.054 ; 11%

Pengangkutan, Pergudangan dan


Komunikasi
6.123.670 ; 30%

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal
Rasio kredit usaha31
kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal
Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar 80,96% dan 78,38%. Hal tersebut
31 Desember 2019 sejalan dengan
dan 2018 strategi Banksebesar
masing-masing Mantap 80,96%
untuk mendorong pertumbuhan
dan 78,38%. kredit
Hal tersebut mikrodengan
sejalan serta strategi Bank Mantap
implementasi kerjasama penyaluran kredit mikro dengan Amartha, sedangkan untuk kredit retail
untuk mendorong pertumbuhan kredit mikro serta implementasi kerjasama penyaluran kredit mikro dengan Amartha,
dilakukan maintenance dan perpanjangan untuk debitur eksisting sehingga hanya fokus pada
sedangkan untuk kredit
kreditpensiunan.
retail dilakukan maintenance dan perpanjangan untuk debitur eksisting sehingga hanya fokus pada
kredit pensiunan.
Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan
sebagaimana
Rasio kredit bermasalah tercantum
dihitung sesuaidalam Surat
dengan Edaran Bank
pedoman Indonesia rasio
perhitungan (“SE-BI”) No. 3/30/DPNP
keuangan tanggal tercantum dalam Surat
sebagaimana
14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan SE-BI No. 13/30/DPNP tanggal
Edaran Bank Indonesia (“SE-BI”) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan SE-BI No.
16 Desember 2011.
13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011.
Rasio kredit bermasalah (“NPL”) Bank secara bruto (sebelum dikurangi cadangan kerugian
Rasio kredit bermasalah
penurunan(“NPL”)
nilai) Bank secara 31
pada tanggal bruto (sebelum
Desember 2019dikurangi
dan 2018, cadangan kerugian
masing-masing penurunan
sebesar Rp137,42 nilai) pada tanggal 31
Desember 2019 danmiliar dan masing-masing
2018, Rp97,63 miliar, atau masing-masing
sebesar sebesar
Rp137,42 miliar 0,68%
dan dan 0,63%.
Rp97,63 Sedangkan
miliar, atau Rasio
masing-masing sebesar 0,68% dan
kredit bermasalah Bank secara neto pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
0,63%. Sedangkan Rasio kredit bermasalah Bank secara neto pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
sebesar Rp23,80 miliar dan Rp31,02 miliar, atau masing-masing sebesar 0,12% dan 0,20%.
Rp23,80 miliar dan Rp31,02 miliar, atau masing-masing sebesar 0,12% dan 0,20%.
Peningkatan NPL Gross disebabkan adanya beberapa debitur pensiun meninggal yang masih
Peningkatan NPL Gross disebabkan
menunggu adanya serta
klaim Insurance beberapa
gagal debitur pensiun
pemotongan meninggal
angsuran yang masih
yang berkantor menunggu
bayar di POS, klaim Insurance serta
gagal pemotongan namun demikian
angsuran yangNPL masih tetap
berkantor bayarterjaga dibawah
di POS, target
namun BMRI dan
demikian NPLregulator. Adapun
masih tetap strategi
terjaga dibawah target BMRI dan
regulator. Adapununtuk menurunkan NPL antara lain dengan melakukan :
strategi untuk menurunkan NPL antara lain dengan melakukan :
a. follow up kepada asuradur untuk membayar klaim asuransi.;
a. follow up kepada asuradur untuk membayar klaim asuransi.;
b. penagihan dengan
26 | P mengunjungi
age langsung ke tempat debitur dan pelaksaan penagihan dilakukan lebih awal;
c. pemindahan kantor bayar dari POS ke Bank Mantap
d. pemberlakuan insentif maintenance kualitas kredit.

LAPORAN TAHUNAN 2019 149


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

dengan strategi yang dilakukan Bank Optimis kualitas kredit tetap terjaga sesuai dengan target.
Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai mengalami peningkatan sebesar Rp76,55miliar atau 57,94%, yaitu dari sebesar Rp
132,13 miliar pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi sebesar Rp 208,68 miliar pada tanggal 31 Desember 2019. Manajemen
berpendapat bahwa jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit yang diberikan yang dibentuk telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Jumlah kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi oleh Bank pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 202,80 miliar dan Rp 183,09 miliar Skema restrukturisasi dilakukan
dengan perpanjangan jangka waktu kredit dan grace period.
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk
menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Simpanan nasabah yang dijadikan jaminan tunai
untuk kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp14.,20 miliar dan
Rp13.70miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit
(“BMPK”) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia, dan tidak
terdapat kredit yang diberikan yang dijadikan jaminan.
Biaya Dibayar Di Muka
Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah biaya dibayar di muka tercatat sebesar Rp 77,20 miliar, meningkat sebesar Rp 12,45
miliar atau 19,22% dibandingkan posisi tanggal 13 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 64,75 miliar. Peningkatan terbesar berasal
dari komponen biaya sewa kepada pihak ketiga yaitu sebesar Rp 12,96 miliar, komponen biaya sewa tersebut juga merupakan
komponen terbesar atau 95,97% dari total biaya dibayar di muka.
Tabel Biaya Dibayar Di Muka

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pihak Berelasi
- Jasa Flagging 3,299 3,184 115 3.62%
- Asuransi 585 1,211 (626) -51.67%
Sub Total 3,885 4,395 (511) -11.62%
Pihak Ketiga
- Sewa 73,311 60,354 12,957 21.47%
Total 77,196 64,750 12,446 19.22%

Aset Tetap - Neto


Pada tanggal 31 Desember 2019,nilai aktiva tetap setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan (aset tetap – neto) adalah
sebesar Rp 372,37 miliar, meningkat sebesar Rp80,12miliar atau 27,46% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu
sebesar Rp292,16miliar. Adapun kompenen terbesar aset tetap adalah Leasehold Improvements sebesar 32% dari total aset
tetap neto. Sedangkan peningkatan aset tetap terbesar adalah dalam bentuk tanah yaitu sebesar Rp15,58miliar atau 47,01%,
yaitu dari sebesar Rp 33,14 miliar pada tanggal 31 Desember 2018 menjadi sebesar Rp48,72miliar pada tanggal 31 Deember
2019.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan untuk menutupi kemungkinan
kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam pada PT Mandiri Axa General Insurance (pihak berelasi),
dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi masing-masing berkisar sebesar Rp 417,84 miliar dan Rp 502,34 miliar. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset
tetap yang dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018, dan tidak terdapat aset tetap Bank yang dijaminkan.

150 2019 ANNUAL REPORT


Tabel Aset Tetap - Neto

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Harga Perolehan
- Tanah 48,718 33,139 15,579 47.01%
- Bangunan 36,693 33,284 3,409 10.24%
- Leasehold Improvements 213,502 169,772 43,730 25.76%
- Kendaraan 21,404 18,690 2,714 14.52%
- Inventaris Kantor 194,488 139,653 54,835 39.27%
Total 514,805 394,538 120,267 30.48%
Bangunan dalam penyelesaian 71,116 32,990 38,126 115.57%
Total Harga Perolehan 585,921 427,528 158,393 37.05%
Akumulasi Penyusutan
- Bangunan 11,727 10,450 1,277 12.22%
- Leasehold Improvements 94,344 52,252 42,093 80.56%
- Kendaraan 4,191 1,907 2,285 119.83%
- Inventaris Kantor 103,290 70,765 32,526 45.96%
Total 213,553 135,373 78,180 57.75%
Nilai Buku 372,368 292,155 80,213 27.46%

Aset Pajak Tangguhan


Pada tanggal 31 Desember 2019 tercatat jumlah aset pajak tangguhan sebesar Rp 14,18 miliar, meningkat Rp 3,2 miliar atau
29,10% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 10,99 miliar.
Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan.
Aset Tidak Berjuwud – Neto
Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah aset tidak berwujud-neto adalah sebesar Rp39,37miliar, meningkat Rp 14,69 miliar atau
59,53% dibandingkan posisi 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 24,68 miliar.
Aset tidak berwujud merupakan perangkat lunak yang digunakan Bank Mantap, dan manajemen berpendapat tidak terdapat
indikasi penurunan nilai aset tidak berwujud yang dimiliki Bank Mantap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
Tabel Aset Tidak Berwujud – Neto

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Harga Perolehan 59,836 37,112 22,724 61.23%
Akumulasi Amortisasi (20,467) (12,434) (8,033) 64.61%
Total 39,369 24,678 14,691 59.53%

Aset Lain-lain – Neto


Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap membukukan aset lain-lain sebesar Rp217,90miliar, meningkat 47,89 miliar atau
28,17% dibandingkan posisi tanggap 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 170,01 miliar. Sebagian besar tercatat dalam bentuk
pendapatan yang masih akan diterima dari pihak ketiga yaitu sebesar Rp 174,09 miliar atau 79,89% dari jumlah total aset lain-
lain – neto.

LAPORAN TAHUNAN 2019 151


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Pendapatan yang masih akan diterima tersebut merupakan pendapatan dari efek-efek, kredit yang diberikan dan penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain.

Tabel Aset Lain-lain

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pihak Berelasi
- Pendapatan yang masih akan 16,810 14,664 2,146 14.63%
diterima
Pihak Ketiga
- Pendapatan yang masih akan 174,089 128,804 45,284 35.16%
diterima
- Lain-lain - neto 27,004 26,543 461 1.74%
Total 217,902 170,011 47,891 28.17%

Liabilitas
Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap mencatat jumlah likuiditas sebesar Rp24,28triliun, meningkat sebesar Rp 5,65
triliun atau 30,35% dibandingkan posisi 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 18,62 triliun, dengan komponen terbesar berupa
liabilitas jangka pendek yaitu sebesar Rp 24,02 triliun atau 98,93% dari total liabilitas.
Tabel Liabilitas

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas segera 373,434 207,540 165,893 79.93%
Simpanan nasabah 19,864,301 15,259,774 4,604,527 30.17%
Simpanan dari bank lain 726,710 393,568 333,142 84.65%
Utang pajak 61,117 76,084 (14,967) -19.67%
Surat berharga yang diterbitkan 2,991,379 1,995,379 996,001 49.92%
Liabilitas atas efek-efek yang - 491,330 (491,330) -100.00%
dijual dengan janji dibeli kembali
Total Liabilitas Jangka Pendek 24,016,941 18,423,676 5,593,265 30.36%
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 47,526 23,599 23,927 101.39%
Liabilitas Lain-lain 211,918 176,168 35,751 20.29%
Total Liabilitas Jangka Panjang 259,444 199,767 59,678 29.87%
TOTAL LIABILITAS 24,276,385 18,623,443 5,652,942 30.35%

Liabilitas Segera
Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap membukukan liabilitas segera yang keseluruhannya kepada pihak ketiga dan
daam mata uang Rupiah sebesar Rp 374,43 miliar, meingkat sebesar Rp 165,89 miliar atau 79,93% dibandingkan posisi tanggal
31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 207,54 miliar.
Komponen terbesar dalam bentuk liabilitas dana pensiun yaitu sebesar Rp 350,21 miliar atau 93,78$ dari total liabilitas segera.

152 2019 ANNUAL REPORT


Tabel Liabilitas Segera

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Liabilitas dana pensiun 350,208 200,082 150,126 75.03%
Setoran dan transfer 17,667 2,954 14,713 498.06%
Liabilitas Jaminan Hari Tua (JHT) 2,070 1,517 553 36.44%
Pensiun
Liabilitas jamsostek 1,375 1,150 226 19.61%
Liabilitas asuransi kesehatan 1,348 1,336 12 0.91%
Liabilitas asuransi atas kredit yang 611 502 110 21.89%
diberikan
Liabilitas jasa pemasaran kredit 154 - 154 100.00%
pensiun
Total Liabilitas Segera 373,434 207,540 165,893 79.93%

Simpanan Nasabah
Pada tanggal 31 Desember 2019, total simpanan nasabah adalah sebesar Rp 19,86 miliar, meningkat sebesar Rp 4,60 miliar atau
30,17% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 15,26 miliar.
Simpanan nasabah dalam bentuk deposito berjangka merupakan komponen terbesar yaitu sebesar Rp 16,26 miliar atau 81,85%
dari total simpanan nasabah. Meskipun komponen terbesar simpanan nasabah sampai dengan tahun 2019 masih dalam bentuk
deposito berkangka, namun Bank Mantap tetap berupaya untuk meningkatkan perolehan dana dengan suku bunga yang lebih
rendah, oleh karenanya simpanan nasabah dalam bentuk giro mengalami peningkatan 102,95%.
Bank Mantap adalah peserta program penjaminan sesuai dengan ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, berdasarkan Surat Edaran LPS No. 23 Tahun 2019 tanggal 19 Desember 2019,
simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau di bawah 6,25% untuk simpanan dalam Rupiah, Surat
Edaran LPS No. 20 Tahun 2018 tanggal 17 Desember 2018, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan
atau dibawah 6,75% untuk simpanan dalam Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak terdapat simpanan nasabah dalam bentuk giro dan tabungan yang dijadikan
jaminan kredit yang diberikan. Sedangkan jJumlah deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan kredit yang diberikan
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 14,20 miliar dan Rp 13,70 miliar.
Tabel Simpanan Nasabah

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Giro 96,274 47,436 48,838 102.95%
Tabungan 3,508,112 2,742,617 765,496 27.91%
Deposito Berjangka 16,259,914 12,469,722 3,790,193 30.40%
Total Simpanan Nasabah 19,864,301 15,259,774 4,604,527 30.17%

Simpanan dari Bank Lain


Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah simpanan dari bank lain tercatat sebesar Rp726,71miliar, meningkat sebesar Rp 403,37
miliar atau 84,65% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018.
Simpanan dari bank lain tersebut dudominasi oleh simpanan dari pihak ketiga yaitu 97,28% dan dalam bentuk deposito berjangka
yaitu 94,53% dari total simpanan dari bank lain. Adapun peningkatan terbesar pada posisi 31 Desember 2019 dibandingkan
dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 juga berasal dari komponen deposito berjangka pihak ketiga yaitu sebesar Rp497,93
miliar atau 263,37%.

LAPORAN TAHUNAN 2019 153


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tabel Simpanan dari Bank Lain

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pihak Brelasi - Rupiah
- Deposito Berjangka 19,769 - 19,769 100.00%
- Interbank Call Money - 90,000 (90,000) -100.00%
Total Pihak Berelasi - Rupiah 19,769 90,000 (70,231) -78.03%
Pihak Ketiga - Rupiah
- Deposito Berjangka 686,989 189,059 497,930 263.37%
- Tabungan 19,197 12,073 7,124 59.01%
- Giro 755 2,437 (1,682) -69.02%
- Interbank Call Money - 100,000 (100,000) -100.00%
Total Pihak Ketiga - Rupiah 706,941 303,568 403,372 132.88%
Total Simpanan dari Bank Lain 726,710 393,568 333,142 84.65%

Utang Pajak
Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap memiliki utang pajak sebesar Rp 61,12 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp
14,97 miliar atau 19,67% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 76,08 miliar.
Surat Berharga yang Diterbitkan
Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap membukukan Oblitasi total senilai Rp 3 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp
1 triliun atau 50% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018.
Peningkatan tersebut di atas karena pada tanggal 18 November 2019, Bank Mantap terlah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I
Bank Mandiri Taspen Tahap I Tahun 2019 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019”) dengan nominal Rp1.000.000.000 yang
terdiri atas 2 (dua) ser, yaitu Seri A dengan nilai nominal Rp 700 miliar dan Seri B dengan nilai nominal Rp 300 miliar,
Sedangkan Obligasi I Bank Mandiri Taspen Pos Tahun 2017 (“Obligasi I Tahun 2017”) diterbitkan oleh Bank Mantap Pada tanggal
12 Juli 2017, dengan nilai nominal sebesar Rp2.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri yaitu Seri A dengan nilai nominal Rp 1,5
triliun dan Seri B dengan nilai nominal Rp 500 miliar.
Kedua Obligasi terebut tidak dijamin dengan suatu bentuk jaminan khusus, kecuali jaminan umum sebagaimana dimaksud
dalam dan sesuai dengan ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yakni seluruh
harta kekayaan Bank, baik benda bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari,
menjadi tanggungan untuk seluruh perikatan Bank termasuk obligasi tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, peringkat Obligasi I Tahun 2017 menurut Fitch Rating adalah AA (idn) (double
A).Sedangkan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019, pada tanggal 31 Desember 2019 menurut Fitch Rating adalah
AA (idn) (double A).
Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap telah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian
surat berharga yang diterbitkan baik untuk Obligasi I Tahun 2017 maupun untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019.
Demikian pula pada tanggal 31 Desember 2018, Bank Mantap telah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan dalam
perjanjian surat berharga yang diterbitkan untuk Obligasi I Tahun 2017.

154 2019 ANNUAL REPORT


Tabel Surat Berharga yang Diterbitkan

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Obligasi I 2,000,000 2,000,000 - 0.00%
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 1,000,000 - 1,000,000 100.00%
Total Obligasi 3,000,000 2,000,000 1,000,000 50.00%
Dikurangi :
Beban emisi yang belum
diamortisasi
- Saldo Awal 4,621 6,927 (2,306) -33.28%
- Penambahan 6,680 - 6,680 100.00%
- Amortisasi (2,681) (2,306) (375) 16.26%
Beban emisi yang belum 8,621 4,621 3,999 86.55%
diamortisasi
Total Surat Berharga yang 2,991,379 1,995,379 996,001 49.92%
Diterbitkan

Liabilitas atas Efek-efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali


Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap tidak memiliki liablilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali,
sedangkan untuk tanggal 31 Desember 2018 tercatat sebesar Rp491,33miliar.
Liablilitas Imbalan Pasca Kerja
Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah liabilitas imbalan pasca kerja tercatat sebesar Rp47,53miliar, meningkat sebesar RP
23,93 miliar ata 101,39% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018. Peningkatan tersebut terutama dari komponen
liabilitas program imbalan pasti yaitu sebesar Rp 21,51 miliar atau 122,91%, yaitu dari sebesar Rp 17,50 miliar pada tanggal 31
Desember 2018 menjadi sebesar Rp 39,00 miliar pada tanggal 31 Desember 2019.
Tabel Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Liabilitas program imbalan pasti 39,002 17,497 21,505 122.91%
Liabilitas jangka panjang lainnya 8,524 6,102 2,422 39.69%
Total Liabilitas Imbalan Kerja 47,526 23,599 23,927 101.39%

Liabilitas Lain-lain
Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah liabilitas lain-lain tecatat sebesar Rp24,76miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 6,55
miliar atau 20,93% dibandingkan posisi tanggal 31 Deember 2018 yaitu sebesar Rp 31,31 miliar. Penurunan terbesar terjadi pada
komponen akrual jasa professional.

LAPORAN TAHUNAN 2019 155


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tabel Liabilitas Lain-lain

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Utang jasa flagging 9,516 3,903 5,613 143.80%
Utang jasa pihak ketiga 6,054 8,518 (2,463) -28.92%
Utang premi asuransi 2,348 2,091 257 12.29%
Titipan dana retensi atas renovasi 2,071 1,989 82 4.13%
cabang
Cadangan kerugian operasional 1,433 1,608 (175) -10.88%
Titipan jasa notaris 1,155 1,030 124 12.08%
Titipan realisasi lelang jaminan 112 2,659 (2,547) -95.79%
Klaim asuransi 46 1,338 (1,293) -96.60%
Akrual jasa profesional 7 3,151 (3,143) -99.76%
Cadangan biaya pelatihan - 1,700 (1,700) -100.00%
karyawan
Lain-lain 2,016 3,326 (1,309) -39.37%
Total Liabilitas Lain-lain 24,758 31,313 (6,554) -20.93%

Ekuitas
Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap mencatat jumlah ekuitas sebesar Rp2,67triliun, meningkat sebesar Rp 354,08
miliar atau 15,26% dibandingkan posisi 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 2,32 triliun. Peningkatan tersebut terutama karena
tambahan modal disetor dan peningkatan saldo laba.
Tabel Ekuitas

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Ekuitas
Modal Saham 751,307 681,061 70,246 10.31%
Tambahan Modal Disetor 920,039 493,082 426,957 86.59%
Dana Setoran Modal - 497,204 (497,204) -100.00%
Keuntungan (kerugian) neto yang 6,083 (717) 6,800 -948.41%
belum direalisasi dari kenaikan
atau penurunan nilai wajar efek-
efek yang tersedia untuk dijual
- setelah pajak
Pengukuran kembali atas liabilitas (11,889) (3,005) (8,884) 295.68%
imbalan kerja - setelah pajak
Saldo laba sudah ditentukan 145,000 40,000 105,000 262.50%
penggunaannya
Saldo laba belum ditentukan 864,032 612,865 251,167 40.98%
penggunaannya
Total Ekuitas 2,674,572 2,320,490 354,083 15.26%

156 2019 ANNUAL REPORT


Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 42 Tanggal 19 Desember 2018 disetujui penambahan modal dasar,
ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan yang semula 1.362.122.170 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp681.06 miliar, menjadi 1.502.614.918 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp751.70 miliar, dan disetujui
pengambilan bagian 140.492.748 lembar saham baru.
Tabel Rincian Kepemilikan Saham

2019 2018 Pertumbuhan

Uraian Jumlah Jumlah Jumlah


Dalam Juta Persentase Dalam Juta Persentase Dalam Juta
Lembar Lembar Lembar Persentase
Rupiah Kepemilikan Rupiah Kepemilikan Rupiah
Saham Saham Saham
PT Bank Mandiri 767,488,261 383,744 51.08% 809,655,870 404,828 59.44% (42,167,609) (21,084) -5.21%
(Persero) Tbk
PT Taspen (Persero) 727,509,225 363,755 48.42% 544,848,868 272,424 40.00% 182,660,357 91,330 33.52%
Ida Bagus Made 7,617,432 3,809 0.50% 7,617,432 3,809 0.56% - - 0.00%
Putra Jandhana
Total 1,502,614,918 751,307 100.00% 1,362,122,170 681,061 100.00% 140,492,748 70,246 10.31%

Tambahan Modal Disetor


Tambahan modal disetor berasal dari selisih jumlah dana yang diterima oleh Bank untuk pembelian saham Bank dengan nilai
nominal saham.
Perubahan tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel Tambahan Modal Disetor

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Tambahan modal disetor I (2016) 74,000 74,000 - 0.00%
Tambahan modal disetor II (2017) 275,643 275,643 - 0.00%
Tambahan modal disetor III (2018) 143,439 143,439 - 0.00%
Tambahan modal disetor IV (2019) 426,957 - 426,957 100.00%
Total 920,039 493,082 426,957 86.59%

Dana Setoran Modal


Pada tanggal 31 Desember 2019, tidak terdapat dana setoran modal setelah pada tanggal 31 Desember 2018 Bank Mantap
mencatat adanya dana setoran modal sebesar Rp 497,20 miliar dari pemegang saham yaitu PT Bank Mandiri (Perseo) Tbk sebesar
Rp 255,25 miliar dan PT Taspen (Persero) sebesasr Rp 241,95 miliar.

Pengukuran Kembali atas Liabilitas Imbalan Kerja – Setelah Pajak


Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap mencatat pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja – setelah pajak
sebesasr negatif Rp 11,89 miliar, meningkat sebesar Rp8,88miliar atau 295,68% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018
yaitu negatif Rp 3,01 miliar.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri atas: (i) keuntungan dan kerugian actuarial, dapat timbul dari penyesuaian
yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun.; (ii) imbal
hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto ; (iii) setiap
perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto.

Saldo Laba yang Sudah Ditentukan Penggunaannya

LAPORAN TAHUNAN 2019 157


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mantap mencatat saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 145
miliar, meningkat sebesar Rp 105 miliar atau 262,50% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp 40 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, saldo cadangan umum masing-masing sebesar Rp45miliar dan Rp40 miliar. Cadangan
umum ini dibentuk sehubungan dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-
Undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan
untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 22 tanggal 15 Maret 2019 yang dibuat oleh Notaris I Gusti
Ngurah Putra Wijaya, S.H., Notaris di Denpasar, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan laba tahun buku 2018 sebesar
Rp100.000.000 sebagai cadangan khusus untuk perluasan usaha.

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain


Selama tahun 2019, Bank Mantap membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 456,21 miliar, meningkat sebesar Rp 122,74
miliar atau 36,81% dibandingkan dengan tahun 2018. Peningkatan tersebut terutama karena peningkatan yang cukup signifikan
Analisa
pendapatan Pembahasan Manajemen
bunga yaitu sebesar Rp 734,27 miliar, yaitu dari sebesar Rp 2,05 triliun pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp2,78triliun
pada tahun 2019.
Bank Mantap 2019
Sementara total penghasilan komprehensif tahun berjalan selama tahun 2019 adalah sebesar Rp 454,12 miliar meningkat
sebesar Rp 122,47 miliar atau 36,93% dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 331,65 miliar.
Laba per Saham Dasar (nilai penuh) 303.61 243.92 60 24.47%

Ikhtisar Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain


1.400.000

1.200.000
1.059.023
1.000.000
Juta Rupiah

800.000

600.000
453.624 452.057

400.000 333.471 331.653

200.000

-
PENGHASILAN BUNGA
LABA
- NETO
OPERASIONAL
LABA SEBELUMTOTAL
BEBAN
LABAPENGHASILAN
TAHUN
PAJAK BERJALAN
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

2019 2018

Pendapatan Bunga – Neto


Pada tahun 2019, Bank Mantap membukukan pendapatan bunga neto setelah dikurangi
dengan beban bunga sebesar Rp 1,29 triliun, meningkat sebesar Rp 234,40 miliar atau 22,13%
dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 1,06 triliun.
Pendapatan bunga yang diperoleh Bank Mantap selama tahun 2019 adalah sebesar
Rp2,78triliun, meningkat sebesar Rp 734,27 miliar atau 35,9% dibandingkan dengan perolehan
158 2019 ANNUAL
tahun 2018 yaitu
REPORTsebesar Rp 2,05 triliun. Penopang terbesar atas peningkatan tersebut adalah
berasal dari pendapatan bunga atas kredit yang diberikan sebesar Rp 636,14 miliar atau
Tabel Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan bunga 2,779,474 2,045,203 734,272 35.90%
Beban bunga (1,486,054) (986,179) (499,875) 50.69%
Penghasilan bunga - neto 1,293,420 1,059,023 234,397 22.13%
Pendapatan operasional lainnya 272,718 222,980 49,738 22.31%
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (88,553) (85,610) (2,943) 3.44%
Beban operasional lainnya
Tenaga kerja (500,607) (446,842) (53,765) 12.03%
Umum dan administrasi (361,632) (295,927) (65,705) 22.20%
Total beban operasional lainnya (862,239) (742,769) (119,470) 16.08%

Laba Operasional 615,346 453,624 161,722


35.65%
Pendapatan (beban) non operasional - neto 5,487 (1,567) 7,054 -450.21%
Laba Sebelum Beban Pajak 620,833 452,057 168,776 37.34%
Beban pajak - neto (164,625) (118,585) (46,039) 38.82%
Laba Tahun Berjalan 456,208 333,471 122,737 36.81%
Penghasilan Komprehensif Lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
- Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja (11,845) (1,468) (10,377) 706.77%
- Pajak penghasilan terkait 2,961 367 2,594 706.77%
(8,884) (1,101) (7,783) 706.77%
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
- Keuntungan (kerugian) neto yang belum 9,066 (956) 10,022 -1048.41%
peningkatan (penurunan) nilai wajar
efek-efek yang tersedia untuk dijual
- Pajak penghasilan terkait (2,267) 239 (2,506) -1048.41%
6,800 (717) 7,517 -1048.41%
Penghasilan (kerugian) komprehensif lain (2,084) (1,818) (266) 14.63%
periode/tahun berjalan - setelah pajak
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 454,124 331,653 122,471 36.93%
Laba per Saham Dasar (nilai penuh) 303.61 243.92 60 24.47%

LAPORAN TAHUNAN 2019 159


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Pendapatan Bunga – Neto


Pada tahun 2019, Bank Mantap membukukan pendapatan bunga neto setelah dikurangi dengan beban bunga sebesar Rp 1,29
triliun, meningkat sebesar Rp 234,40 miliar atau 22,13% dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 1,06 triliun.
Pendapatan bunga yang diperoleh Bank Mantap selama tahun 2019 adalah sebesar Rp2,78triliun, meningkat sebesar Rp 734,27
miliar atau 35,9% dibandingkan dengan perolehan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 2,05 triliun. Penopang terbesar atas peningkatan
tersebut adalah berasal dari pendapatan bunga atas kredit yang diberikan sebesar Rp 636,14 miliar atau 33.27%, yaitu dari
sebesar Rp 1,91 triliun pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp 2,55 triliun pada tahun 2019, yang didorong oleh pertumbuhan
jumlah kredit yang diberikan.
Beban bunga tahun 2019 tercatat sebesar Rp 1,49 triliun, meningkat sebesar Rp 499,88 miliar atau 50,69% dibandingkan beban
tahun 2018. Peningkatan beban bunga terbesar berasal dari komponen beban bunga deposito sebesar Rp 471,47 miliar atau
63,56%, yaitu dari sebesar Rp741,73miliar pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp 1,21 triliun, yang sejalan dengan pertumbuhan
simpanan nasabah dalam bentuk deposito.

Tabel Pendapatan Bunga – Neto

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pendapatan Bunga
Kredit yang diberikan 2,548,218 1,912,079 636,138 33.27%
Efek-efek 203,663 105,416 98,247 93.20%
Giro dan penempatan di Bank 15,000 16,632 (1,632) -9.81%
Indonesia
Analisa Pembahasan Manajemen
Giro dan penempatan di bank lain 12,594 11,075
Bank Mantap 2019 1,519 13.71%
Total Pendapatan Bunga 2,779,474 2,045,203 734,272 35.90%
Beban Bunga Pendapatan Bunga Tahun 2019
Deposito 1,213,190 741,725 (juta471,465
Rupiah) [VALUE],
63.56%
Surat berharga yang diterbitkan 182,312 176,522
203.663 ; 7% 15.0005,789
; 1% [PERCENTAGE]3.28%

Tabungan 46,834 34,660 12,174 35.12%


Premi penjaminan simpanan 36,636 25,243 11,393 45.13%
Interbank Call Money 5,886 7,102 (1,216) -17.13%
Giro 1,197 927 270 29.11%
2.548.218 ; 92%
Total Beban Bunga 1,486,054 986,179 499,875 50.69%
Pendapatan Bunga - Neto 1,293,420 1,059,023
Kredit yang diberikan 234,397
Efek-efek 22.13%
Giro dan penempatan di Bank Indonesia Giro dan penempatan di bank lain
Analisa Pembahasan Manajemen
Bank Mantap 2019

Pendapatan Bunga Tahun 2019 Beban Bunga Tahun 2019


(juta Rupiah)
(juta Rupiah) [VALUE],
36.636 ; 3% 5.886 ; 0% 1.197 ; 0%
15.000 ; 1% [PERCENTAGE] 46.834 ; 3%
203.663 ; 7%

182.312 ; 12%

1.213.190 ; 82%

2.548.218 ; 92%
Deposito Surat berharga yang diterbitkan

Kredit yang diberikan Efek-efek Tabungan Premi penjaminan simpanan

Giro dan penempatan di Bank Indonesia Giro dan penempatan di bank lain Interbank Call Money Giro

160 Beban Bunga Tahun 2019


2019 ANNUAL REPORT
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya yang diperoleh selama tahun 2019 sebesar Rp 272,7
(juta Rupiah) meningkat sebesar Rp 49,74 miliar atau 22,31% dibandingkan yang diperoleh pada tah
36.636 ; 3% 5.886 ; 0% yaitu sebesar Rp 222,98 miliar.
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya yang diperoleh selama tahun 2019 sebesar Rp 272,72 miliar, meningkat sebesar Rp 49,74 miliar
atau 22,31% dibandingkan yang diperoleh pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 222,98 miliar.
Peningkatan terbesar berasal dari komponen pendapatan jasa administrasi dan asuransi sebesar Rp 47,57 miliar atau 25,58%, yaitu
dari sebesar Rp 185,96 miliar pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp 233,53 miliar pada tahun 2019. Pendapatan jasa administrasi
dan asuransi tersebut juga merupakan komponen terbesar atau 85,63% dari total pendapatan operasional lainnya tahun 2019.

Tabel Pendapatan Operasional Lainnya

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pendapatan jasa administrasi dan asuransi 233,527 185,955 47,572 25.58%
Pendapatan denda dan penalti dari pelunasan
28,267 28,763 (496) -1.72%
kredit sebelum jatuh tempo
Pendapatan administrasi simpanan nasabah 4,571 4,335 236 5.45%
Pendapatan dari penalti tabungan dan
767 430 337 78.48%
deposito
Penerimaan pokok kredit hapus buku 3,614 1,978 1,635 82.67%
Lainnya 1,971 1,519 452 29.77%
Total Pendapatan Operasional Lainnya 272,718 222,980 49,738 22.31%

Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Pada tahun 2019, Bank Mantap membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (“CKPN”) sebesar Rp 88,79 miliar, meningkat
sebesar Rp 3,18 miliar atau 3,71% dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 85,61 miliar.
Komponen CKPN yang dibentuk sebagian besar adalah untuk aset kredit yang diberikan yaitu sebesar Rp 88,55 miliar atau
99,74% dari total pembentukan CKPN.
Strategi yang dilakukan Bank Mantap untuk menekan CKPN adalah dengan menurunkan NPL.
Tabel Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Pembentukan cadangan kerugian penurunan
nilai atas::
- Kredit yang diberikan 88,553 84,950 3,602 4.24%
- Aset Lain-lain 233 660 (427) -64.75%
Total Pembentukan CKPN 88,785 85,610 3,175 3.71%

Beban Operasional Lainnya


Pada tahun 2019, Bank Mantap mencatat beban operasional lainnya sebesar Rp 862 miliar, meningkat sebesar Rp 119,24 miliar
atau 16,05% dibandingkan beban pada tahun 2018. Peningkatan tersbesar merupakan peningkatan yang terjadi pada beban
umum dan administrasi yaitu sebesar Rp 65,47 miliar atau 22,12%, yaitu dari sebesar Rp 295,93 miliar pada tahun 2018 menjadi
sebesar Rp 361,40 miliar pada tahun 2019.

LAPORAN TAHUNAN 2019 161


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tabel Beban Operasional Lainnya

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Beban Tenaga Kerja 500,607 446,842 53,765 12.03%
Beban Umum dan Administrasi 361,400 295,927 65,472 22.12%
Total Beban Operasional Lainnya 862,006 742,769 119,237 16.05%

Beban Tenaga Kerja


Pada tahun 2019, beban tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar Rp 53,79 miliar atau 12,03%, yaitu dari sebesar Rp 446,84
miliar pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp 500,81 miliar pada tahun 2019. Peningkatan tersebut terutama berasal dari kenaikan
gaji, upah, honorarium dan tunjangan karyawan.sebesar Rp 51,29 miliar atau 44,7% yaitu dari sebesar Rp 114,73 miliar pada
tahun 2018 menjadi sebesar Rp 166,03 miliar pada tahun 2019. Beban gaji, upah, honorarium dan tunjangan karyawan tersebut
juga merupakan komponen terbesar atau 32,77% dari total biaya tenaga kerja.

Beban Umum dan Administrasi


Pada tahun 2019, Bank Mantap mencatat beban umum dan administrasi sebesar Rp361,40miliar, meningkat sebesar Rp 65,47
miliar atau 22,12% dibandingkan dengan beban tahun 2018 yaitu sebesar Rp 295,93 miliar. Peningkatan tersebut terutama
karena kenaikan beban penyusutan aset tetap yaitu sebesar Rp 24,37 miliar atau 45,06%, yaitu dari sebesar Rp 54,07 miliar pada
tahun 2018 menjadi sebesar Rp 78,44 miliar. Sedangkan beban barang dan jasa merupakan komponen terbesar atau 33,72% dari
total beban umum dan administrasi.
Tabel Beban Umum dan Administrasi

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Barang dan jasa 121,866 99,225 22,641 22.82%
Penyusutan aset tetap 78,441 54,073 24,368 45.06%
Sewa 55,603 53,549 2,054 3.84%
Promosi 35,614 24,660 10,954 44.42%
Beban jasa pihak ketiga 17,989 18,262 (273) -1.49%
Iuran keanggotaan bank 13,701 9,718 3,983 40.99%
Bahan bakar minyak 9,091 7,315 1,776 24.29%
Pemeliharaan dan perbaikan 8,730 6,316 2,413 38.21%
Amortisasi aset tidak berwujud 8,033 2,097 5,936 283.02%
Beban asuransi 2,526 2,578 (53) -2.04%
Beban pajak final 2,428 1,534 894 58.27%
Biaya transaksi ATM 2,098 1,575 523 33.22%
Beban retribusi 1,520 894 627 70.11%
Beban penanganan kredit bermasalah 1,049 346 703 203.18%
Beban pengelolaan giro dan kliring 698 636 62 9.79%
Beban pengurusan perijinan dan dokumen 463 440 23 5.17%
Beban pengelolaan adminstrasi surat 367 586 (220) -37.49%
berharga
Beban flagging nasabah 275 9,769 (9,494) -97.18%
Lain-lain 907 2,354 (1,447) -61.46%
Total Beban Umum dan Administrasi 361,400 295,927 65,472 22.12%

162 2019 ANNUAL REPORT


Laba Operasional
Pada tahun 2019, Ban Mantap membukukan laba operasional sebesar Rp 615,35 miliar, meningkat sebesar Rp 161,72 miliar atau
35,65% dibandingkan dengan laba operasional tahun 2018 yaitu sebesar Rp 453,62 miliar. Peningkatan tersebut terutama karena
peningkatan pendapatan bunga yang cukup signifikan pada tahun 2019.

Pendapatan (Beban) Non Operasional


Pada tahun 2019, Bank Mantap membukukan pendapatan operasional bersih sebesar Rp75,49miliar, setelah pada tahun 2018
membukukan beban operasional bersih sebesar Rp1,57miliar. Perolehan pendapatan non operasional bersih tersebut berasal
dari pendapatan non operasonal lainnya sebesar Rp 7,05 miliar. Pendapatan lainnya terebut berupa ?? (kalau ada informasinya
mohon ditambahkan karena di laporan audit tidak ada)

Tabel Pendapatan (Beban) Non Operasional

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Banten, sesari (800) (852) 52 -6.12%
Sumbangan (259) (605) 346 -57.24%
Pinalti dan sanksi (504) (45) (459) 1015.66%
Keuntungan (kerugian) penjualan dan
(1) 81 (82) -100.67%
pelepasan aset tetap dan inventaris
Lainnya - neto 7,050 (146) 7,196 -4927.96%
Total Pendapatan (Beban) Non Operasional 5,487 (1,567) 7,054 -450.21%

Laba Sebelum Pajak Penghasilan


Pada tahun 2019, Bank Mantap membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp620,83miliar, meningkat sebesar Rp
168,77 miliar atau 37,34% dibandingkan laba sebelum pajak penghasilan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 452,06 miliar.

Laba Tahun Berjalan


Pada tahun 2019, Bank Mantap membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 456,21 miliar, meningkat sebesar Rp 122,74 miliar
atau 36,81% dibandingkan dengan laba tahun berjalan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 333,47 miliar. Peningkatan laba tahun berjalan
tersebut lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan laba sebelum pajak penghasilan karena adanya peningkatan beban pajak
penghasilan sebesar Rp 46,04 miliar atau 38,82%, yaitu dari sebesar Rp118,59miliar pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp 164,63
miliar pada tahun 2019.

Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan


Pada tahun 2019, Bank Mantap membukukan penghasilan komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 454,12 miliar, meningkat
sebesar Rp 122,47 miliar atau 36,93% dibandingkan penghasilan komprehensif tahun berjalan tahun 2018 yaitu sebesar Rp
331,65 miliar.

Laba per Lembar Saham


Pada tahun 2019, laba per lembar saham Bank Mantap adalah sebesar Rp 303,61, meningkat sebesar Rp 60,00 atau 24,47%
dibandingkan pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 243,92. Peningkatan tersebut terutama karena peningkatan laba tahun berjalan
yang lebih tinggi dari rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun 2019.

LAPORAN TAHUNAN 2019 163


Analisa Pembahasan Manajemen
ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN
Bank Mantap 2019

miliar. Untuk perolehan bersih kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2019 adalah sebesar
Rp 893,28 miliar, meningkat sebesar Rp 412,08 miliar dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar
Rp 481,20 miliar.
Laporan Arus Kas
Dengan demikian pada tahun 2019, Bank Mantap mencatat penurunan bersih kas sebesar
Pada tahun 2019,miliar,
Rp333,40 Bank Mantap
setelahmencatat
padapengeluaran
tahun 2018 bersih kas untukadanya
mencatat aktivitas operasi sebesar Rpbersih
peningkatan 785,85 kas
miliar,dan
mengalami
setara
penurunan sebesar Rp 2,6 triliun setelah pada tahun 2018 mencatat perolehan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp 1,81 triliun.
kas sebesar Rp 1,88 triliun.
Sedangkan pengeluaran bersih kas untuk aktivitas investasi pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 440,83 miliar, meningkat sebesar
Rp 26,71 miliar dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 415,12 miliar. Untuk perolehan bersih kas dari aktivitas pendanaan
pada tahun 2019 adalah sebesar Rp 893,28 miliar, meningkat sebesar Rp 412,08 miliar dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar
Tabelmiliar.
Rp 481,20 Ikhtisar Arus Kas
Dengan demikian pada tahun 2019, Bank Mantap mencatat penurunan bersih kas sebesar Rp333,40 miliar, setelah pada tahun
2018 mencatat adanya peningkatan bersih kas dan setara kas sebesar Rp 1,88 triliun.(dalam juta Rupiah kecusali dinyatakan lain)
Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Tabel Ikhtisar Arus Kas Nominal Persentase

Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi (785,851) 1,814,193 (2,600,044)


(dalam -143.32%
juta rupiah kecuali dinyatakan lain)
Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Arus kas untuk aktivitas investasi (440,829) (415,119) (25,709)
Nominal 6.19%
Persentase
Arus kas dari (untuk) aktivitas operasi (785,851) 1,814,193 (2,600,044) -143.32%
Arus
Arus kaskas dariaktivitas
untuk aktivitas pendanaan
investasi 893,279
(440,829) 481,199
(415,119) 412,079
(25,709) 85.64%
6.19%
Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas dan
Arus kas dari aktivitas pendanaan 893,279 481,199 412,079 85.64%
Setara Kas (333,401) 1,880,273 (2,213,674) -117.73%
Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas dan Setara (333,401) 1,880,273 (2,213,674) -117.73%
Kas
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 3,621,285 1,741,012 1,880,273 108.00%
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 3,621,285 1,741,012 1,880,273 108.00%
KasKas
dandan Setara
Setara Kas pada
Kas pada Akhir Tahun
Akhir Tahun 3,287,884
3,287,884 3,621,285
3,621,285 (333,401)
(333,401) -9.21%
-9.21%

Grafik Ikhtisar Arus Kas


Grafik Ikhtisar Arus Kas

Ikhtisar Arus Kas


2.000.000

1.500.000

1.000.000
Juta Rupiah

500.000
-
(500.000) Arus kas dari
Arus kas
(1.000.000) (untuk) Arus kas dari
untuk aktivitas Kenaikan /
aktivitas aktivitas
investasi (Penurunan)
operasi pendanaan
Bersih Kas
dan Setara Kas
2019 2018

47 | P a g e

164 2019 ANNUAL REPORT


Arus Kas dari / (untuk) Aktivitas Operasi
Pengeluaran bersih kas untuk aktivitas operasi pada tahun 2019 sebesar Rp 785,85 miliar, yan mengalami penurunan sebesar
Rp 2,6 triliun setelah pada tahun 2018 mencatat perolehan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp 1,81 triliun, terutama karena
pembayaran beban bunga yang lebih tinggi, peningkatan tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, dan
pembayaran liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali yang diperoleh pada tahun 2018.

Arus Kas untuk Aktivitas Investasi


Pengeluaran bersih kas untuk aktivitas investasi pada tahun 2019 sebesar Rp 440,83 miliar, yang meningkat sebesar Rp 26,71
miliar dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 415,12 miliar, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Perolehan bersih kas dari aktivitas pendanaan pada tahun 2019 sebesar Rp 893,28 miliar, yang meningkat sebesar Rp 412,08 miliar
dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar Rp 481,20 miliar, terutama karena adanya penerimaan dari surat berharga (obligasi)
yang diterbitkan pada tahun 2019 sebesar Rp 1 triliun.

Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang :


Kemampuan Membayar Utang
Kemampuan membayar utang tercermin dari likuiditas dan solvabilitas. Berkenaan dengan obligasi yang diterbitkan,
kemampuan membayar utang tercermin dari lancarnya pembayaran bunga dan pemeringkatan obligasi.
Secara keseluruhan kemampuan Bank Mantap dalam membayar utang dan menjaga kolektibilitas piutang masih dapat terjaga
dengan baik. Sekalipun Terdapat penurunan CAR sebesar 0,30% dari bulan Juli 2019, namun masih lebih tinggi dari ketentuan
regulator yaitu sesuai dengan Basel III minimal 13%
Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek (Likuiditas Bank)
Kemampuan Bank Mantap dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dilakukan dengan melakukan pengelolaan likuiditas
yang baik. Tingkat likuiditas Bank Mantap diukur dari angka LDR yang pada tahun 2019 mencapai sebesar 102,6% sedikit
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu sebesar 101,74%, sedangkan angka LFR tercatat sebesar
92,82% mengalami peningkatan 1,15% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2018 yaitu sebesar 91,67%.
Likuiditas Bank masih dapat terpenuhi dengan baik didukung oleh penambahan modal yang dilakukan diakhir tahun 2018 dan
penerbitan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) di bulan Februari 2019, dimana sebagian besar (88.5%) di-subscribe oleh
Bank sehingga walaupun tidak diperhitungkan dalam rasio LFR namun merupakan sumber likuiditas Bank serta penerbitan
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan (PUBOB) Tahap I di bulan November 2019 sebesar Rp1 triliun.

Kemampuan Membayar Utang Jangka Panjang (Solvabilitas Bank)


Rasio kecukupan modal Bank Mandiri (Capital Adequacy Ratio - CAR adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut
risiko/Risk-Weighted Assets - RWA), pada tahun 2019 CAR Bank Mantap sedikit mengalami penurunan menjadi sebesar 21,74%
jika dibandingkan dengan rasio kecukupan modal tahun 2018 sebesar 24,31%.Hal tersebut disebabkan ATMR Risiko Kredit
meningkat. Kenaikan tersebut berasal dari peningkatan eksposure kredit UMKM (produktif ) yang didominasi oleh penambahan
segmen Pensiun khususnya produk KUP (Kredit Usaha Pensiun) dan KPP (Kredit Pra Pensiun).
Rasio tersebut menunjukan solvabilitas Bank Mantap masih baik karena telah melebihi minimal requirement rasio CAR dari
Regulator sehingga dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional.

Kemampuan Membayar Utang dari Efek-Efek yang Diterbitkan


Kemampuan membayar utang juga dapat tercermin berdasarkan peringkat dari Obligasi yang diterbitkan oleh Bank Matap. Pada

LAPORAN TAHUNAN 2019 165


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

tanggal 12 Juli 2017, Bank Mantap menerbitkan Obligasi I Bank Mandiri Taspen Pos Tahun 2017 (“Obligasi I Tahun 2017”) dengan
nilai nominal sebesar Rp2.000.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri yaitu Seri A dengan nilai nominal Rp1.500.000.000.000
dan Seri B dengan nominal Rp500.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2017, peringkat Obligasi I Tahun 2017 menurut Fitch
Rating adalah AA (idn) (double A) dan pada tanggal 31 Juli 2018 memperoleh peringkat AA (idn) (double A); outlook stabil untuk
peringkat nasional jangka panjang Obligasi I Bank Mandiri Taspen Pos di AA (idn) (double A).
Pada tanggal 18 November 2019, Bank Mantap terlah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap I Tahun
2019 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019”) dengan nominal Rp1.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) ser, yaitu Seri A
dengan nilai nominal Rp 700 miliar dan Seri B dengan nilai nominal Rp 300 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2019, peringkat
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 menurut Fitch Rating adalah AA (idn) (double A).
Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi Bank stabil yang berarti bahwa ekspektasi risiko default sangat rendah dibandingkan
dengan emiten atau kewajiban lain di negara yang sama.

Kemampuan Menghasilkan Laba (Rentabilitas)


Rentabilitas Bank Mantap diukur melalui rasio-rasio berikut ini

Uraian 2019 2018 Perubahan


ROA 2.62% 2.64% -0.02%
ROE 19.29% 20.47% -1.18%
NIM 6.04% 6.92% -0.87%
BOPO 79.84% 80.00% -0.16%

Sekalipun rasio-rasio yang mengukur kemampuan Bank Mantap dalam menghasilkan laba pada tahun 2019 sedikit mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun penilaian rentabilitas Bank Mantap secara individu per 31
Desember 2019 menunjukkan peringkat “2” atau bank memiliki kinerja dalam menghasilkan laba (rentabilitas) memadai,
sumber-sumber utama rentabilitas berasal dari core earnings yang dominan, komponen-komponen yang mendukung core
earnings stabil dan kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba dimasa datang cukup tinggi.

Tingkat Kolektibilitas Piutang


(akan diisi setelah ada audited statement)
Struktur Modal
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal dan Dasar Pemilihannya
Kebijakan Bank Mantap terkait permodalan disusun untuk memastikan pemenuhan persyaratan likuiditas Bank yang ditentukan
oleh perubahan peraturan perundang-undangan, serta untuk memastikan kemampuan Bank Mantap dalam mengembangkan
usaha berkelanjutan dengan berdasarkan tinjauan analisis aspek ekonomi secara global maupun nasional.
Rincian Struktur Modal
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Struktur permodalan Bank Mandiri terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan
Modal Pelengkap (Tier 2).

166 2019 ANNUAL REPORT


(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)
Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Komponen Modal
Modal Inti (Tier 1) 2,564 2,220 344 15.49%
Modal Pelengkap (Tier 2) 137 110 27 24.53%
Total Modal 2,700 2,330 371 15.92%
Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR")
ATMR Risiko Kredit 10,941 8,786 2,155 24.53%
ATMR Risiko Pasar - - - -
ATMR Risiko Ooperasional 1,476 799 677 84.67%
Total ATMR 12,417 9,585 2,832 29.55%
Rasio KPMM
Rasio CET 1 20.65% 23.16% -2.51% 58.27%
Rasio Tier 1 20.65% 23.16% -2.51% 33.22%
Rasio Tier 2 1.10% 1.15% -0.04% 70.11%
Rasio Total 21.75% 24.31% -2.57% 22.12%

Dalam melakukan pengelolaan modal, Bank Mantap mengukur kecukupan modal berdasarkan rasio KPMM sesuai yang dengan
persyaratan yang ditentukan oleh regulator. Bank terus berupaya dan berkomitmen untuk menjaga rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minumum (KPMM) yang telah dipersyaratkan oleh regulator.
Pada posisi akhir tahun 2019, jumlah modal Bank Mantap adalah sebesar Rp 2,7 triliun, meningkat sebesar Rp 371 miliar atau
15,49% dari posisi akhir tahun 2018 yaitu sebesar Rp2,33triliun. Di sisi lain, angka ATMR juga mengalami peningkatan sebesar Rp
2,8 triliun atau 29,55% yaitu dari sebesar Rp 9,59 triliun pada akhir tahun 2018 menjadi Rp 12,42 triliun. Karena peningkatan ATMR
yang lebih tinggi dari pada peningkatan modal, mengakibatkan rasio KPMM/ CAR mengalami penurunan dari sebesar 24,31%
pada akhir tahun 2018 menjadi 21,75% pada akhir tahun 2019.

Ikatan Material Investasi Barang Modal


Bank memiliki ikatan material investasi barang modal berupa komitmen pembelian barang modal yang telah direncanakan dalam
Rencana Bisnis Bank (RBB). Adapun ikatan material terkait investasi barang modal yang berlangsung selama tahun 2018 diuraikan
sebagai berikut.
(belum ketemu datanya di RBB)

Tujuan Ikatan
Ikatan material yang dimiliki oleh Bank Mantap bertujuan sebagai komitmen pembelian barang modal yang telah direncanakan
dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan dalam pembelian barang modal berasal dari modal Bank Mantap yang telah dianggarkan selama
tahun berjalan.
Mata Uang
Seluruh transaksi yang dilakukan dalam rangka pengikatan material untuk belanja modal adalah dalam mata uang rupiah.
Langkah Perlindungan Risiko Mata Uang
Karena seluruh transaksi pengikatan dan belanja modal dilakukan dalam mata uang Rupiah, maka Bank Mantap tidak perlu
melakukan perlindungan atas risiko perlindungan atas mata uang.

LAPORAN TAHUNAN 2019 167


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Jenis, Tujuan, dan Nilai Investasi Barang Modal


(belum ketemu data Capex yang diperbandingkan antara tahun 2018 dengan 2019)
Investasi berupa Barang Modal (Capital Expenditure) merupakan aktivitas pengeluaran dana yang digunakan untuk membeli
sejumlah aset tetap atau menambah nilai aset tetap yang diharapkan dapat memberikan nilai manfaat di masa depan.

Pencapaian Target dan Proyeksi Satu Tahun Ke Depan


Tabel Realiasi dan Target Tahun 2019

(dalam juta rupiah kecuali dinyatakan lain)


Pertumbuhan
Uraian 2019 2018
Nominal Persentase
Ringkasan Posisi Keuangan
Total Aset 26,951 26,552 101.50% 15.49%
Total Kewajiban dan Modal 26,951 26,552 101.50% 24.53%

Kredit 20,316 20,064 101.26% 15.92%


Ringkasan Laba (Rugi)
Pendapatan Bunga - Neto 1,293 1,344 96.24% 24.53%
Laba Operasional 615 557 110.49% -
Laba Sebelum Beban Pajak 621 556 111.75% 84.67%
Laba Tahun Berjalan 456 400 114.05% 22.12%

Proyeksi Tahun 2020


Manajemen Bank Mantap telah menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2019 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi
saat ini dan proyeksi perekonomian di tahun 2020, baik dari segi makro maupun mikro.
(minta informasi pokok-pokok asumsi penyusunan RKAP 2020)

Adapun pokok-pokok proyeksi Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Uraian RKAP 2020


Ringkasan Posisi Keuangan
Total Aset 33,342
Total Kewajiban dan Modal 33,342
Kredit 25,010
Ringkasan Laba (Rugi)
Pendapatan Bunga - Neto 1,678
Laba Operasional 765
Laba Sebelum Beban Pajak 765
Laba Tahun Berjalan 551

168 2019 ANNUAL REPORT


PROSPEK USAHA
Pemasaran dan Persaingan Usaha
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan memiliki beberapa pesaing yang bergerak di bidang usaha sejenis dengan Perseroan.
Semakin ketatnya persaingan yang terdapat di industri perbankan mewajibkan Perseroan untuk memiliki strategi khusus dalam
menghadapi tantangan persaingan industri. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan untuk mempertahankan pangsa
pasar, meraih peluang usaha dan menghadapi persaingan antara lain:
1. Strategi pemasaran produk pinjaman atau Dana Pihak Ketiga (DPK)
Strategi pemasaran produk pinjaman atau Dana Pihak Ketiga (DPK) yang telah dilakukan adalah menerapkan segmentasi
nasabah setiap produk Perseroan agar program segmentasi yang dijalankan tepat sasaran, meluncurkan program Tabungan
berhadiah mempromosikan dan mensosialisasikan kartu ATM Perseroan yang dapat dipergunakan di seluruh jaringan ATM
Bank Mandiri. Perseroan juga telah menyiapkan sarana dan prasarana bagi nasabah prioritas untuk meningkatkan loyalitas
nasabah.
2. Strategi pemasaran produk kredit
Strategi pemasaran produk kredit antara lain difokuskan pada peningkatan portfolio kredit, khususnya dari segmen
pensiunan melalui penyelenggaraan sosialisasi-sosialisasi, baik kepada calon pensiunan maupun pensiunan, bekerjasama
dengan mitra PNS dan perkumpulan/paguyuban pensiunan. Hal tersebut didukung dengan melakukan pengembangan
jaringan Perseroan menuju ke daerah kantong-kantong pensiunan dan mendekati kantor-kantor PT Taspen (Persero).
3. Layanan Kantor
Perseroan senantiasa melakukan pengembangan layanan sebagai salah satu bentuk perhatian Perseroan terhadap kepuasan
nasabah. Layanan kantor Perseroan telah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas khusus pensiunan seperti ruang kesehatan,
ruang pertemuan, ruang coffee break dan fasilitas yang mendukung kenyamanan pensiunan.

Pangsa Pasar Perseroan


Saat ini, pangsa pasar Perseroan di pasar Indonesia masih dibawah 1% baik untuk DPK maupun kredit (sumber: Statistik Perbankan
Indonesia, Oktober 2019). Namun, Perseroan melihat peluang untuk meningkatkan pangsa pasar menjadi lebih tinggi dengan
memperbanyak jaringan kantor cabang, meningkatkan jumlah rekening nasabah dan pengembangan produk yang kreatif dan
inovatif. Jika dibandingkan dengan industri perbankan nasional pada Buku II terlihat adanya tren positif yang menunjukkan
peningkatan pangsa pasar.

Diagram dan Tabel Pangsa Pasar Bank Mantap dibandingkan dengan Industri Perbankan BUKU II

Uraian 2018 Okt-19


Total Assets BUKU II
823,832 915,605
Bank Mantap
20,944 25,087
Pangsa Pasar (%) 2.54% 2.74%
Total DPK BUKU II
549,986 644,753
Bank Mantap
15,161 19,163
Pangsa Pasar (%) 2.76% 2.97%
Total Kredit BUKU II
525,714 567,146
Bank
15,526 19,471
Pangsa Pasar (%) 2.95% 3.43%

LAPORAN TAHUNAN 2019 169


06 2019
TATA KELOLA PERUSAHAAN
212 Tata Kelola Perusahaan

214 Tujuan Penerapan GCG

216 Penerapan Prinsip GCG

218 Dasar Hukum Penerapan GCG

220 Roadmap GCG

222 Komitmen Penerapan GCG

224 Struktur GCG

226 Rapat Umum Pemegang Saham

228 Dewan Komisaris

230 Komisaris Independen

232 Direksi

234 Kebijakan Remunerasi Dewan


Komisaris dan Direksi
236 Hubungan Afiliasi Antara Angggota
Direksi, Dewan Komisaris, Dan
Pemegang Saham Utama Dan/Atau
Pengendali
238 Kebijakan Keberagaman Komposisi
Dewan Komisaris Dan Direksi
240 Sekretariat Dewan Komisaris

242 Komite Audit

244 Komite Remunerasi dan Nominasi

246 Komite Pemantau Manajemen Risiko


dan GCG
248 Sekretaris Perusahaan

250 Satuan Pengawasan Internal

252 Akuntan Publik (Auditor Eksternal)

254 Sistem Pengendalian Internal

256 Manajemen Risiko

258 Fungsi Kepatuhan

260 Perkara Penting Yang Dihadapi


Sepanjang Tahun 2019
262 Kode Etik

264 Keterbukaan Informasi

266 Sistem Pelaporan Pelanggaran

268 Mekanisme Pengadaan Barang dan


Jasa, Pemeliharaan, Dan Pengelolaan
Aset Tetap Perusahaan
337 Tata Kelola Terintegrasi
TATA KELOLA PERUSAHAAN

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), yang selanjutnya disebut GCG, adalah prinsip-prinsip yang
mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika
berusaha.
Bank Mantap berkomitmen untuk menerapkan GCG dengan memenuhi ketentuan otoritas atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Hal ini, didorong oleh kesadaran bahwa tata kelola yang baik merupakan kunci penting untuk meningkatkan
kinerja dan keunggulan daya saing berkelanjutan.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, selain menerapkan GCG, Perusahaan juga secara rutin melakukan asesmen untuk mengetahui
tingkat keberhasilan penerapan GCG, sekaligus mengetahui kekurangan atau kelemahan dalam penerapan sehingga bisa
ditentukan ditingkatkan. Penerapan GCG menjadi nilai penting di tengah semakin meningkatnya harapan dari para pemangku
kepentingan terhadap kinerja Bank Mantap.
Dengan penerapan GCG yang tepat dan sesuai dengan perundangan-undangan yang berlaku, serta standar best practice yang
ada, kami meyakini Bank Mantap akan mampu menjawab tantangan dan tuntutan dari pemangku kepentingan. Lebih dari itu,
dengan penerapan GCG, Bank Mantap juga akan mampu bertahan, bahkan semakin berkembang dan berkelanjutan pada masa-
masa mendatang.

RERANGKA PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE


Governance framework Bank Mantap terdiri dari governance structure, governance process, dan governance outcome.
Governance structure dan governance process telah dirancang dan berjalan secara efektif, sehingga diharapkan akan tercipta
governance outcome sesuai dengan harapan seluruh pemangku kepentingan.
Governance Structure
• Organ Utama.
• Organ Penunjang.
• Infrasuktur Corporate Governance.
Governance Process
• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris
• Pelaksanaan tugas satuan kerja dan komite yang menjalankan fungsi pengendalian internal Perseroan
• Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal, dan auditor eksternal
• Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal dan penerapan tata kelola teknologi informasi
• Penerapan kebijakan remunerasi
• Rencana strategis Perseroan
• Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan
Governance Outcome
• Kecukupan transparansi laporan
• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
• Perlindungan konsumen
• Objektivitas dalam melakukan penilaian (assessment) atau audit
• Kinerja Bank seperti rentabilitas, efsiensi, dan permodalan, dan/atau
• Peningkatan kepatuhan terhadap ketentuan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi Bank, seperti fraud, pelanggaran
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), dan pelanggaran ketentuan terkait laporan bank kepada Otoritas Jasa Keuangan
Governance structure menunjukkan kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank agar proses penerapan prinsip tata
kelola yang baik menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan Bank. Yang termasuk dalam
struktur tata kelola Bank adalah Direksi, Dewan Komisaris, Komite-komite, dan SatuanKerja pada Bank. Adapun yang termasuk
infrastuktur tata kelola Bank antara lain kebijakan dan prosedur Bank, system informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi
masing-masing struktur organisasi. Governance process mencerminkan efektivitas proses penerapan prinsip tata kelola yang
baik yang didukung oleh kecukupan, struktur dan infrastruktur tata kelola Bank, sehingga menghasilkan outcome yang sesuai
dengan harapan para pemangku kepentingan. Governance Outcome ditunjukkan dengan kualitas outcome yang memenuhi
harapan pemangku kepentingan Bank yang merupakan hasil proses penerapan prinsip tata kelola yang baik serta didukung oleh
kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank.

212 2019 ANNUAL REPORT


DASAR PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE
Penerapan corporate governance pada Bank Mantap senantiasa mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dasar penerapan corporate governance di Bank Mantap adalah sebagai berikut:
1. U
ndang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang
Perbankan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
3. P
eraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum dan Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.
4. P
eraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan.
5. P
eraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi
Keuangan.
6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan perundang-undangan di atas, Perseroan juga mendasarkan pada pedoman-
pedoman implementasi GCG sebagai berikut.
1. P
rinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD).
2. ASEAN Corporate Governance Scorecard.
3. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
4. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
5. Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision.

LAPORAN TAHUNAN 2019 213


TATA KELOLA PERUSAHAAN

STRUKTUR ORGAN PERUSAHAAN


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), Organ Perseroan
terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Sistem kepengurusan menganut sistem dua
badan (two tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai
fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Perseroan
juga memiliki organ penunjang baik di bawah Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka mendukung efektivitas tugas dan
tanggung jawab Organ Utama. Struktur Organ Perseroan disajikan dalam bagan di bawah ini.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN BANK MANDIRI TASPEN

RUPS

Transparancy
Dewan Direksi
Komisaris
Accountability

Komite Audit
Responsibility
Komite Pemantau Sekretaris
Risiko Perusahaan
Independency
Komite Renumerasi
& Nominasi
Fairness
Satuan Kerja Komite
Kepatuhan Manajemen Risiko

Satuan Kerja
Manajemen Risiko Komite ALCO

Satuan Kerja
Audit Internal Komite IT

Komite Kredit

Pegawai/Karyawan Nasabah/Pelanggan Masyarakat/Komunitas

214 2019 ANNUAL REPORT


INFRASTRUKTUR TATA KELOLA BANK
Penerapan GCG perlu dibangun dalam sistem yang kuat, karena penerapan GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan
struktur GCG, melainkan dibutuhkan juga adanya aturan main yang jelas dalam bentuk infrastruktur. Infrastruktur tata kelola
bank merupakan aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang
melakukan pengawasan terhadap keputusan tersebut. Dalam pelaksanaannya, Bank Mantap telah memiliki berbagai kebijakan/
pedoman dalam menjalankan fungsi dan tugasnya yang disebut dengan infrastruktur tata kelola Bank. Tujuan membangun
infrastruktur tata kelola Bank antara lain sebagai berikut.
1. Melengkapi kebijakan pendukung dalam penerapan GCG.
2. M
enjadi pedoman bagi Bank dalam menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai dengan budaya (corporate culture) yang
diharapkan.
3. M
erupakan bentuk komitmen tertulis bagi seluruh jajaran dan tingkatan organisasi Bank dalam rangka meningkatkan
disiplin dan tanggung jawab organ perusahaan dalam rangka menjaga kepentingan stakeholders sesuai dengan tanggung
jawab masing-masing.
Infrastruktur tata kelola Bank yang telah dimiliki oleh Bank Mantap antara lain adalah:
1. Anggaran Dasar Bank Mantap.
2. Arsitektur Kebijakan Bank Mantap.
3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.
4. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi.
5. Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
6. Piagam Komite Audit.
7. Piagam Komite Pemantau Risiko.
8. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi.
9. Code of Conduct.
10. Kebijakan Bisnis yang terdiri dari Kebijakan Perkreditan dan Kebijakan Dana dan Jasa.
11. Kebijakan Operasional dan Support yang terdiri dari Kebijakan Sumber Daya Manusia, Kebijakan Akuntansi, Kebijakan
Procurement, Kebijakan Operasional, dan Kebijakan Teknologi Informasi.
12. Kebijakan Pengendalian yang terdiri dari Kebijakan Internal Audit, Kebijakan Kepatuhan dan Hukum, dan Kebijakan Risk
Management.

LAPORAN TAHUNAN 2019 215


TATA KELOLA PERUSAHAAN

MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE


RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam Perseroan yang memiliki kewenangan eksklusif yang
tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundangundangan yang
berlaku. Forum RUPS merupakan forum yang sangat penting. Dalam RUPS, para pemegang saham memiliki kewenangan utama
untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai Perseroan, baik dari Direksi maupun Dewan Komisaris. Keterangan-
keterangan tersebut merupakan landasan bagi RUPS untuk mengambil kebijakan dalam menyusun langkah strategis Perseroan,
pijakan-pijakan umum dalam mengambil keputusan sebagai sebuah badan hukum. RUPS juga merupakan forum evaluasi kinerja
seluruh aspek operasional Perseroan termasuk kegiatan sosial maupun lingkungan. Adapun mengenai wewenang RUPS, antara
lain yaitu mengubah anggaran dasar perusahaan, mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris, mengesahkan laporan keuangan, mengubah besarnya modal dasar, modal ditempatkan maupun modal disetor serta
lainnya. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS sebagai media pertanggungjawaban pengurusan Bank selama satu tahun. Sesuai
dengan ketentuan Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Perseroan Terbatas dan Pasal 9 ayat (1) Anggaran Dasar
Perusahaan, RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya.
RUPS tahunan wajib diadakan setiap tahun, yang untuk penyelenggaraannya undang-undang menentukan batas waktu paling
lama 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir harus sudah diselenggarakan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (3)
Anggaran Dasar Perusahaan, dalam RUPS Tahunan Direksi akan menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
a. L aporan Tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham dan Laporan Keuangan untuk mendapat pengesahan RUPS.
b. Usulan penggunaan laba jika Perseroan memiliki saldo laba positif.
c. Persetujuan penetapan Kantor Akuntan Publik berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris.
d. H
al-hal lain yang memerlukan persetujuan RUPS untuk kepentingan Perseroan dengan tetap memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.
RUPS lainnya yang dalam Anggaran Dasar Perusahaan disebut juga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dapat
dilaksanakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Bank untuk membicarakan dan memutuskan mata acara
rapat kecuali mata acara rapat yang merupakan mata acara pokok dalam RUPS tahunan, yaitu mengenai laporan tahunan, laporan
keuangan dan penggunaan laba. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku seperti Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan.

PEMEGANG SAHAM
Pemegang saham saham Bank Mantap terdiri dari 2(dua) pemegang saham institusi dan 1 (satu) pemegang saham perorangan.
Pemegang saham saham institusi Bank Mantap yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Taspen (Persero) dengan kepemilikan
saham masing-masing di atas 25% dan keduanya merupakan Pemegang saham Pengendali (PSP) Bank Mantap. Saham Bank
mantap juga dimiliki oleh 1 (satu) orang Pemegang saham perorangan atas nama Ida Bagus Made Putra Jandhana yang memiliki
saham dibawah 5%.

HAK PEMEGANG SAHAM


Perusahaan memperlakukan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta menjamin bahwa setiap pemegang
saham mendapatkan perlakuan yang wajar serta dapat menggunakan hak-haknya sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang undangan yang berlaku. Adapun hak-hak pemegang saham yang berikan perusahaan dan dijamin oleh undang-
undang antara lain sebagai berikut:
1. Berhak menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS
2. Berhak menerima pembayaran deviden dan sisa kekayaan dari terjadinya likiudasi perusahaan
3. B
erhak mengajukan gugatan terhadap Perseroan ke Pengadilan Negeri apabila dirugikan karena tindakan perseroan yang
dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi, dan/atau Dewan Komisaris;
4. B
erhak meminta kepada perseroan agar sahamnya dapat dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak
menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau perseroan, berupa tindakan a. perubahan anggaran
dasar; b. pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang mempunyai nilai lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan
bersih Perseroan; atau c. penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan
5. Hak meminta didahulukan (Pre-Emptive Right) dalam hal Perseroan menerbitkan saham baru (right issue)
6. Hak pemeriksaan (Enqueterecht) dari pemegang saham yang mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh

216 2019 ANNUAL REPORT


saham dengan hak suara, dengan dasar ini pemegang saham diberikan hak oleh Undang-undang untuk melakukan proses
audit atau pemeriksaan langsung terhadap perseroan dengan tujuan mendapatkan keterangan dalam hal terjadinya dugaan
bahwa perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris telah melakukan perbuatan melawan hukum yang akan merugikan pemegang
saham dan pihak ketiga.
7. H
ak meminta mengadakan RUPS yang dapat dimintakan oleh 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari seluruh saham dengan hak suara yang sah, kecuali anggaran dasar menentukan
suatu jumlah yang lebih kecil
8. H
ak meminta pembubaran Perseroan yaitu 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu
persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat mengajukan usul pembubaran Perseroan kepada
RUPS

PROSES PENYELENGGARAAN RUPS


Rapat Umum Pemegang Saham diadakan ditempat kedudukan Perseroan. Pemanggilan dilakukan paling lambat 14 (empat
belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan
dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham diadakan. Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilangsungkan apabila kuorum
kehadiran sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas telah terpenuhi. Rapat Umum Pemegang
Saham dapat mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan suara setuju dari jumlah suara
yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana ditentukan dalam Undang Undang tentang Perseroan
Terbatas.

PELAKSANAAN RUPS TAHUNAN 2019 DAN REALISASINYA


Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di 2019 tergambar dalam tabel berikut:
Tabel Pelaksanaan Rups Tahunan 2019

Undangan Pelaksanaan Hasil RUPS


Undangan RUPS Tahunan 2019 RUPS Tahunan 2019 telah Hasil keputusan RUPS Tahunan 2019 telah
telah disampaikan kepada para dilaksanakan pada tanggal 15 disampaikan kepada Pemegang Saham serta
pemegang saham pada tanggal Maret 2019, bertempat di Padma telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan
4 Maret 2019 dengan surat tercatat Hotel, Legian - Bali tanggal 22 Maret 2019 dengan surat sesuai Surat
nomor DIR/0151/2019 Nomor: DIR/0377/2019

REKAPITULASI KEHADIRAN PADA RUPS TAHUNAN 2019


RUPS Tahunan 2019 yang dihadiri oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagai berikut:

No Nama Jabatan Hadir Tidak Hadir Keterangan


1. Abdul Rachman Komisaris Utama Hadir
2. Agus Haryanto Komisaris Hadir
3. Edhi Chrystanto Komisaris Independen Hadir
4. Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen Hadir
5. Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Hadir
6. Josephus Koernianto Triprakoso Direktur Utama Hadir
7. Nurkholis Wahyudi Direktur Business Hadir
8. Paulus Endra Suyatna Direktur Compliance and Risk Hadir
9. Iwan Soeroto Direktur Information Tehnology and Operations Hadir
10. Fajar Ari Setiawan Direktur Finance, Retail & Digital Banking Hadir
11. Pantro Pander Silitonga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hadir
12. Radius Bayu Irawan PT TASPEN (PERSERO) Hadir
13. Ida Bagus Made Putra Jandhana Pemegang Saham - Tidak Hadir Perjalanan
Bisnis

LAPORAN TAHUNAN 2019 217


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2019

RUPS Tahunan diselenggarakan pada tanggal 15 Maret 2019, bertempat di Padma Hotel, Legian - Bali dengan dihadiri/diwakili
sebanyak 99.49% (sembilanpuluh Sembilan koma empatpuluh sembilan persen) atau sebanyak 1.494.997.516 (satu miliar empat
ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus enam belas) lembar saham dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan yaitu sejumlah 1.502.614.948 (satu miliar lima ratus
dua juta enam ratus empat belas ribu sembilan ratus empat puluh delapan) dengan demikian berdasarkan ketentuan pasal 11
ayat (4) Anggaran Dasar Perseroan, maka rapat dinyatakan kuorum dan dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat
mengenai segala hal yang dibicarakan. sebagaimana tercantum dalam Akta No.22 tanggal 15 Maret 2019 yang dibuat dihadapan
Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya. SH. dengan keputusan, antara lain :

Agenda Keputusan RUPST 2019


Agenda I a. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan
Persetujuan Laporan Tahunan dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun BUKU yang berakhir pada tanggal 31
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Desember 2018 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
Komisaris serta Pengesahan Laporan BUKU yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh
Keuangan Perseroan untuk tahun Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of
BUKU yang berakhir pada tanggal 31 Ernst & Young Global Limited), dengan opini “Wajar Dalam Semua Hal Yang
Desember 2018 termasuk memberikan Material” sebagaimana dinyatakan dalam laporan Nomor: 00067/2.1032/
pembebasan dan pelunasan tanggung AU.1/07/ 1008-2/1/I/2019 tanggal 17 Januari 2019
jawab sepenuhnya (volledig acquit et de b. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas
charge) terhadap seluruh anggota Direksi Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun BUKU yang berakhir
dan anggota Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 serta disahkannya Laporan Keuangan
sehubungan dengan pengurusan dan Perseroan untuk tahun BUKU yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018,
pengawasan Perseroan yang telah maka Rapat memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab
dijalankan selama tahun BUKU yang sepenuhnya (volledig acquit et de charge) terhadap seluruh anggota Direksi
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dan Dewan Komisaris sehubungan dengan pengurusan dan pengawasan
sepanjang aktivitas tersebut tercermin Perseroan yang telah dijalankan, selama tahun BUKU yang berakhir pada
dalam Laporan Tahunan tanggal 31 Desember 2018, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan
tindakan pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan untuk tahun BUKU yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018.
c. Pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et
de charge) juga diberikan kepada:
1) Bapak I Wayan Deko Ardjana yang menjabat sebagai Komisaris Perseroan
sejak tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan tanggal 19 Maret 2018.
2) Ibu Ida Ayu Kade Karuni yang menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan tanggal 19 Maret 2018
3) Bapak Muhamad Gumilang yang menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2018
Agenda 2 Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun
Persetujuan Penggunaan Laba Bersih BUKU 2018 sebesar Rp.333.471.494.538,-(tiga ratus tiga puluh tiga miliar empat
Perseroan untuk Tahun Buku yang ratus tujuh puluh satu juta empat ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. tiga puluh delapan rupiah) yaitu sebagai berikut :
a. Sejumlah 30.00% dari Laba Bersih Perseroan atau sebesar Rp.100.041.448.361
(seratus miliar empat puluh satu juta empat ratus empat puluh delapan ribu
tiga ratus enampuluh satu rupiah) dibagikan sebagai dividen tunai kepada
para pemegang saham.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara
pelaksanaan pembagian dividen tunai tersebut sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

218 2019 ANNUAL REPORT


Agenda Keputusan RUPST 2019
b. Sejumlah 1,50% dari Laba Bersih Perseroan atau sebesar Rp.5.000.000.000,-
(lima miliar rupiah) disisihkan sebagai dana cadangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
c. Sejumlah 29,99% dari laba bersih Perseroan atau sebesar
Rp.100.000.000.000,-(seratus miliar rupiah) ditetapkan sebagai cadangan
lainnya untuk perluasan usaha.
d. Sejumlah 38,51% dari Laba Bersih Perseroan atau sebesar
Rp.128.430.046.177 (seratus dua puluh delapan miliar empat ratus tiga puluh
juta empat puluh enam ribu seratus tujuh puluh tujuh rupiah) ditetapkan
sebagai laba ditahan
Agenda 3 a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwanto, Sungkoro & Surja, A
Persetujuan Penunjukan Kantor Akuntan Member Firm of Ernst & Young (EY) Global Limited dan Akuntan Publik (AP)
Publik dan Akuntan Publik untuk Danil Setiadi Handaja untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk
mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun BUKU yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
untuk tahun BUKU yang akan berakhir b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk
pada tanggal 31 Desember 2019 dan menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik
penetapan Biaya/Honorariumnya dan Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik dan/
atau Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwanto,
Sungkoro & Surja dan/atau Akuntan Publik Danil Setiadi Handaja, karena
sebab apapun tidak dapat menyelesaikan proses audit Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun BUKU yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
Agenda 4 Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Memberikan wewenang dan
Penetapan gaji anggota Direksi dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
honorarium anggota Dewan Komisaris Pemegang Saham mayoritas dan diketahui oleh Pemegang Saham Pengendali
dan pemberian fasilitas, benefit dan/atau lainnya untuk menetapkan :
tunjangan lainnya untuk tahun BUKU 2019 a. Gaji anggota Direksi dan honorarium Dewan Komisaris dan pemberian
serta penetapan tantiem bagi anggota fasilitas, benefit dan/atau tunjangan lainnya untuk tahun BUKU 2019.
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
b. Tantieme atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun
untuk tahun BUKU yang berakhir pada 31
BUKU yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
Desember 2018

PELAKSANAAN RUPS SIRKULER 2019 DAN REALISASINYA


Selain pelaksanaan RUPS dengan kehadiran fisik Pemegang saham, pada tahun 2019 dilaksanakan pula RUPS secara Sirku-
ler untuk perubahan Susunan Anggota Direksi Perseroan Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan
secara Sirkuler di 2019 tergambar dalam tabel berikut.

Undangan Pelaksanaan Hasil RUPS Sirkuler


Tidak terdapat undangan Penandatanganan dokumen • Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler
dalam RUPS Sirkuler RUPS Sirkuler telah dilaksanakan Bank Mantap yang diaktakan tanggal 7 Agustus
pada tanggal 7 Agustus 2019 dan 2019 telah dilaporkan Kepala Departemen Pengawas
30 November 2019 Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan, sesuai Surat
Nomor: DIR/0533/2019 tanggal 26 Juni 2019
• Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Sirkuler
Bank Mantap yang diaktakan tanggal 30 November
2019 telah dilaporkan Kepala Departemen Pengawas
Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan, sesuai Surat
Nomor: DIR/0877/2019 tanggal 3 Desember 2019

LAPORAN TAHUNAN 2019 219


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEPUTUSAN RUPS SIRKULER

Pemegang Saham memutuskan untuk menerbitkan keputusan-keputusan berikut sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa sesuai dengan Pasal 91 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa berdasar-
kan surat dari Otoritas Jasa Keuangan Nomor: SR-62/PB.12/2019 tanggal 12 Maret 2019, menyampaikan bahwa permohonan
pengangkatan Saudara Fajar Ari Setiawan sebagai Direktur Finance, Retail & Digital Banking PT Bank Mandiri Taspen belum dapat
ditindaklanjuti mengingat belum memenuhi ketentuan pasal 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, maka diusulkan kepada Pemegang saham untuk menyeleng-
garakan RUPS membatalkan keputusan RUPS tentang Pengangkatan Sdr. Fajar Ari Setiawan tersebut.
Keputusan RUPS Sirkuler dibawah tangan telah diaktakan dengan akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham PT Bank
Mandiri Taspen No.18 tanggal 7 Agustus 2019 yang dibuat dihadapan Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya SH., dengan keputusan
sebagai berikut:
I. Menyetujui membatalkan keputusan butir 2 (dua) Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang dituangkan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Mandiri Taspen tertanggal 20 Agustus 2018,
No. 22 yang dibuat oleh Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, SH., Notaris Kota Denpasar mengenai pengangkatan Saudara
Fajar Ari Setiawan sebagai Direktur Finance, Retail & Digital Banking Perseroan.
II. Penetapan pembatalan tersebut di atas berlaku efektif sejak ditutupnya Keputusan Sirkuler ini
III. Menyatakan bahwa setelah pembatalan pengangkatan Saudara Fajar Ari Setiawan berlaku efektif, maka susunan anggota
Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Direksi
1. Direktur Utama : Sdr.Josephus Koernianto Triprakoso
2. Direktur : Sdr. Nurkholis Wahyudi
3. Direktur : Sdr. Paulus Endra Suyatna
4. Direktur : Sdr. Iwan Soeroto
IV. MEMBERIKAN kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan-keputusan dalam Keputusan Sirkuler ini ke da-
lam akta Notaris dan menghadap Notaris di Jakarta dan untuk tujuan tersebut menandatangani setiap pernyataan yang
diperlukan, termasuk akta perubahan, serta meminta persetujuan dan menyampaikan pemberitahuan sehubungan dengan
keputusan-keputusan dalam Keputusan Sirkuler ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau
kepada pihak berwenang lainnya, jika diperlukan dan untuk mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu oleh pera-
turan yang terkait atau Notaris.
V. MENYATAKAN bahwa:
Keputusan Sirkuler ini memiliki keabsahan dan kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang disahkan pada Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan sesuai yang dinyatakan dalam Pasal 91 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
Tanggal efektif dari Keputusan Sirkuler ini adalah sesuai dengan tanggal tanda tangan terakhir dari perwakilan pemegang
saham yang dinyatakan dalam Keputusan Sirkuler ini.
Pemegang Saham memutuskan untuk menerbitkan keputusan-keputusan berikut sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa sesuai dengan Pasal 91 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa berdasar-
kan Qanun Aceh No. 8 Tahun 2014 tentang Pokok-Pokok Syariat Islam Pasal 21 ayat (2) yang menyatakan, “Lembaga Keuangan
konvensional yang sudah beroperasi di Aceh harus membuka Unit Usaha Syariah (UUS)”, Bank Mantap memiliki Kantor Cabang
yang beroperasi di Aceh wajib mengikuti ketentuan tersebut, maka diusulkan kepada Pemegang saham untuk menyelenggara-
kan RUPS untuk mengubah Anggaran Dasar dengan menambahkan Bidang Usaha Unit Usaha Syariah serta Keanggotaan dan
Tugas Dewan Pengawas Syariah di Bank Mantap.

220 2019 ANNUAL REPORT


Keputusan RUPS Sirkuler dibawah tangan telah diaktakan dengan akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham PT
Bank Mandiri Taspen No.18 tanggal 30 November 2019 yang dibuat dihadapan Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya SH., dengan
keputusan sebagai berikut:
I. MENYETUJUI perubahan beberapa ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sebagai berikut:
Perubahan Pasal 3, dengan menyisipkan 1 (satu) butir pada ayat 2, dan mengubah ayat 3 huruf b sehingga Pasal 3 berbunyi
sebagai berikut:
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
1. Maksud dan tujuan dari Perseroan ialah melakukan usaha dalam bidang perbankan sesuai dengan ketentuan perun-
dang-undangan yang berlaku.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
- Surat-surat wesel termasuk wesel dan akseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih daripada kebiasaan
dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
- Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih daripada kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
- Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah;
- Sertipikat Bank Indonesia (SBI);
- Obligasi;
- Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku;
- Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ber-
laku;
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada Bank lain, baik dengan menggu-
nakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat
di bursa efek;
k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
l. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan usaha lainnya berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang dan peraturan perundang-undangan;
m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perun-
dang-undangan yang berlaku.
3. Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 pasal ini, Perseroan dapat pula:
a. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna us-
aha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan me-
menuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang;
b. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pem-
biayaan berdasarkan prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang;
c. Membeli agunan, baik sebagian maupun semua, melalui pelelangan atau dengan cara lain dalam hal debitur tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

LAPORAN TAHUNAN 2019 221


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Menyisipkan 1 (satu) pasal di antara Pasal 17 dan Pasal 18, yakni Pasal 17A sehingga berbunyi sebagai berikut:

DEWAN PENGAWAS SYARIAH


DAN TUGAS DAN WEWENANG
DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Pasal 17A
1. Dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, Perseroan memiliki Dewan Pengawas Syariah
yang bertugas mengawasi kegiatan usaha perseroan berdasarkan prinsip syariah Islam untuk ditempatkan sebagai De-
wan Pengawas Syariah pada Unit Usaha Syariah Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan,
Ketentuan Dewan Syariah Nasional dan ketentuan peraturan perundangan-undangan lainnya yang mengatur hal terse-
but. Unit Usaha Syariah Perseroan merupakan unit kerja di Kantor Pusat Perseroan yang berfungsi sebagai Kantor Induk
dari Kantor Cabang Syariah Perseroan.
2. Dewan Pengawas Syariah mempunyai tugas dan wewenang yang terpisah dengan tugas dan wewenang Dewan Komis-
aris Perseroan. Tugas dan fungsi utama Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut:
a. bertugas memberikan pengarahan dan melakukan pengawasan dalam melaksanakan fatwa Dewan Syariah Nasional
atas produk/jasa dan kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip syariah;
b. berfungsi sebagai penasihat dan pemberi saran kepada Direksi, pimpinan Unit Usaha Syariah dan pimpinan Kantor
Cabang Syariah Perseroan mengenai hal-hal yang terkait prinsip syariah; dan
c. berfungsi sebagai mediator antara Perseroan dengan Dewan Syariah Nasional dalam mengkomunikasikan usul dan
saran pengembangan produk dan jasa Perseroan yang memerlukan kajian dan Fatwa Dewan Syariah Nasional.
3. Dewan Pengawas Syariah terdiri dari 2 (dua) orang ahli syariah yang diangkat dan diberhentikan RUPS. Pengangkatan
anggota Dewan Pengawas Syariah harus mendapatkan rekomendasi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) dari calon-calon yang memenuhi persyaratan anggota Dewan Pengawas Syariah yang diatur dan ditetapkan
oleh Dewan Syariah Nasional dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur
mengenai hal tersebut.
4. Dewan Pengawas Syariah mempunyai seorang Ketua yang berhak mengundang dan menghadiri rapat-rapat Dewan
Pengawas Syariah.
5. Pendapat, saran dan nasihat Dewan Pengawas Syariah diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat.
6. Dewan Pengawas Syariah dapat diberi gaji atau honorarium dan/atau tunjangan yang ditetapkan oleh RUPS. Kewenan-
gan tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan komisaris.
7. a. Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang
mengangkatnya atau ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS tahunan yang ke-3 (tiga) setelah
pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu sebelum masa
jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian belaku sejak penutupan RUPS terse-
but, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
b. Setelah masa jabatannya berakhir anggota Dewan Pengawas Syariah dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan berikutnya, namun RUPS dapat menetapkan lebih dari 2 (dua) kali periode masa jabatan.
8. Jabatan anggota Dewan Pengawas Syariah berakhir apabila:
a. jangka waktu jabatannya berakhir, atau
b. kehilangan kewarganegaraan Indonesia, atau
c. mengundurkan diri, atau
d. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, atau
e. meninggal dunia, atau
f. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
II. MEMBERIKAN kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk men-
yatakan keputusan-keputusan dalam Keputusan Sirkuler ini ke dalam akta Notaris dan menghadap Notaris untuk tujuan
tersebut menandatangani setiap pernyataan yang diperlukan, termasuk akta perubahan, serta meminta persetujuan dan
menyampaikan pemberitahuan sehubungan dengan keputusan-keputusan dalam Keputusan Sirkuler ini kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau kepada pihak berwenang lainnya, jika diperlukan dan untuk men-
gambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu oleh peraturan yang terkait atau Notaris.

222 2019 ANNUAL REPORT


III. MENYATAKAN bahwa:
a. Perubahan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam paragraf KESATU butir a di atas mu-
lai berlaku sejak tanggal diterbitkannya keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai
persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut.
b. Penambahan ketentuan Pasal 17A Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam paragraf KESATU butir b di
atas mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut.
c. Keputusan Sirkuler ini memiliki keabsahan dan kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang disahkan pada Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan sesuai yang dinyatakan dalam Pasal 91 UUPT.
d. Tanggal efektif dari Keputusan Sirkuler ini adalah sesuai dengan tanggal tanda tangan terakhir dari perwakilan pemegang
saham yang dinyatakan dalam Keputusan Sirkuler ini, dalam hal tanda tangan dari perwakilan pemegang saham tidak
diberikan pada tanggal yang sama.

LAPORAN TAHUNAN 2019 223


TATA KELOLA PERUSAHAAN

DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas tindakan pengurusan yang
dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi dalam menjalankan perusahaan dan menerapkan
Good Corporate Governance (GCG). Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif kolegial.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS


Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris berdasarkan Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan operasional Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi
termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan bisnis Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan
RUPS serta peraturan perundangan yang berlaku.
2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan
RUPS secara efektif dan efsien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor
Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Otoritas lainnya.
3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatlkan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada
RUPS.
4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.
5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkannya
sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank.
7. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan
Bank.
8. Segera mengadakan RUPS untuk melaporkan kepada Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank
dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.
9. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya:
a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang keuangan dan perbankan.
b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
10. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan publik yang akan melakukan pemeriksaan atas pembukuan Bank.
11. Melakukan pengawasan penerapan Tata Kelola Terintegrasi dengan Entitas Utama (Group Perusahaan) dalam setiap aspek
kegiatan usaha Bank dari seluruh jenjang organisasi Bank.
12. Memberikan pendapat dan nasihat kepada manajemen tentang penentuan visi, misi, budaya dan nilai-nilai Bank.
13. Melakukan kajian dan memberikan pendapat tentang strategi usaha yang diterapkan Bank.
14. Melakukan penilaian, memberikan pendapat dan nasihat atas sistem pengelolaan sumber daya manusia. Dalam melaksanakan
tugas ini Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
15. Melakukan penilaian, memberikan pendapat serta nasihat atas sistem pengendalian risiko. Dalam melaksanakan tugas ini
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko.
16. Melakukan penilaian, memberikan pendapat serta nasihat atas Rancangan Business Plan dan penjabarannya kedalam
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank (RKAP).
17. Memberikan persetujuan atas rancangan keputusan-keputusan bisnis strategis atau kebijakan yang memenuhi perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan prudential banking practice termasuk komitmen untuk menghindari
segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest).
18. Melakukan penilaian atas laporan auditor internal maupun eksternal dan memberikan nasihat kepada Direksi atas hal-hal
yang perlu ditindaklanjuti. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
19. Melakukan pengawasan secara periodik atas pelaksanaan RKAP dan memberikan pendapat/ persetujuan atas perubahan
RKAP sesuai dengan ketentuan berlaku.
20. Menyampaikan laporan pengawasan kepada Otoritas dan Pemegang Saham.

224 2019 ANNUAL REPORT


21. Melakukan pengawasan atas mutu pelayanan Bank kepada nasabah dan memberikan nasihat yang diperlukan kepada
Direksi.
22. Melakukan penilaian, memberikan pendapat serta nasihat atas penerapan manajemen risiko yang mencakup pula hal-hal
yang terkait dengan pengendalian fraud.
23. Menyusun program kerja Dewan Komisaris yang didalamnya termasuk program Komite-komite penunjang Dewan Komisaris.

HAK DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS


Sesuai anggaran Dasar Perseroan, dalam melaksanakan tugas pengawasan Dewan Komisaris berwenang dan berhak untuk
melakukan tindakan sebagai berikut
1) Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat
lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti
lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang
telah dijalankan oleh Direksi.
2) Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan tentang segala hal mengenai Perseroan kepada Direksi, Direksi dan setiap
anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan yang diminta tersebut.
3) Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi,
maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris
berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas
tanggungan Dewan Komisaris .
4) Dewan Komisaris wajib membentuk komite audit, komite remunerasi dan nominasi, komite pemantau resiko dan/atau komite
lainnya, dan apabila dipandang perlu dapat meminta bantuan tenaga ahli untuk jangka waktu terbatas dalam melaksanakan
tugasnya atas beban Perseroan.
Selain hal tersebut diatas Dewan Komisaris juga berwenang memberikan persetujuan tertulis atas Keputusan Direksi untuk
tindakan-tindakan sebagai berikut :
1) Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris;
2) Mengadakan kontrak manajemen yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun;
3) Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat dibawah Direksi;
4) Perbuatan untuk mengalihkan termasuk menjual, melepaskan hak untuk menagih dan/atau tidak menagih lagi atas :
a) Piutang pokok yang telah hapus buku dalam rangka penyelesaian kredit, baik untuk sebagian maupun keseluruhan;
b) Selisih antara nilai pokok macet yang telah dihapus buku dengan nilai pengalihan termasuk penjualan atau dengan nilai
pelepasan hak;
c) dilaksanakan berdasarkan kebijakan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris dan dalam jumlah plafon (limit) hapus
tagih yang telah ditetapkan RUPS yang akan tetap berlaku sampai dengan adanya penetapan plafon (limit) baru oleh
RUPS;
5) Persetujuan atas setiap Rencana Kerja dan Rencana Bisnis dan setiap perubahan terhadap Rencana Kerja dan Rencana Bisnis.
6) Menerbitkan obligasi atau surat utang lainnya.
7) Perbuatan hukum untuk menjadikan jaminan hutang sampai dengan nilai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan
bersih Perseroan, baik dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak dalam satu tahun
buku, diluar kegiatan usaha sehari-hari Perseroan.
8) Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg).
9) Mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga dengan nilai kontrak lebih dari 25% dari jumlah modal Perseroan.
10) Mengajukan gugatan perdata dan ikut serta dalam proses litigasi ataupun melakukan proses arbitrase.

LAPORAN TAHUNAN 2019 225


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS


Dewan Komisaris berkewajiban memastikan terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap
kegiatan usaha Bank di seluruh jenjang organisasi Bank dengan cara:
1. Mengesahkan dan mengawasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank.
2. M
elakukan tindak lanjut dari hasil pengawasan dan rekomendasi yang diberikan dalam hal terjadi penyimpangan terhadap
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan prudential banking.
3. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
4. M
engikuti perkembangan kegiatan Bank, dan dalam hal Bank menunjukkan gejala kemunduran, segera mengadakan RUPS
untuk melaporkan kepada Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah-langkah perbaikan yang harus
ditempuh.
5. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan yang dianggap penting bagi kepengurusan Bank.
6. M
elakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS mengenai setiap persoalan yang dianggap penting
bagi kepengurusan Bank.
7. M
emberikan arahan dalam konsultasi kredit dan review atas persetujuan kredit yang melebihi jumlah tertentu yang
disepakali oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
8. Menumbuhkan budaya dan kepedulian anti Fraud pada seluruh jajaran organisasi Bank.

MASA JABATAN DEWAN KOMISARIS


Sesuai ketentuan pasal 15 Anggaran Dasar Bank Mantap anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak
ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke
3 (tiga) sejak pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu waktu dapat memberhentikan para
anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian
berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS. Setelah masa jabatannya berakhir anggota
Dewan Komisaris tersebut dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

KEPUTUSAN YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS


Sesuai ketentuan Pasal 15 ayat 5.1, keputusan-keputusan direksi yang harus mendapatkan persetujuandari Dewan Komisaris
yaitu:
1. Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris.
2. Mengadakan kontrak manajemen yang berlaku untuk jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun.
3. Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi.
4. Perbuatan untuk mengalihkan termasuk menjual, melepaskan hak untuk menagih dan/atau tidak menagih lagi atas:
1. Piutang pokok yang telah hapus buku dalam rangka penyelesaian kredit, baik untuk sebagian maupun keseluruhan.
2. Selisih antara nilai pokok macet yang telah dihapus buku dengan nilai pengalihan termasuk penjualan atau dengan nilai pelepasan
hak. Dilaksanakan berdasarkan kebijakan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris dan dalam jumlah plafon (limit) hapus tagih
yang telah ditetapkan RUPS yang akan tetap berlaku sampai dengan adanya penetapan plafon (limit) baru oleh RUPS.
5. Persetujuan atas setiap Rencana Kerja dan Rencana Bisnis dan setiap perubahan terhadap Rencana Kerja dan Rencana Bisnis.
6. Menerbitkan obligasi atau surat utang lainnya.
7. Perbuatan hukum untuk menjadikan jaminan hutang sampai dengan nilai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan
bersih Perseroan, baik dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak dalam satu tahun
buku, diluar kegiatan usaha sehari-hari Perseroan.
8. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg).
9. Mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga dengan nilai kontrak lebih dari 25% dari jumlah modal Perseroan.
10. Mengajukan gugatan perdata dan ikut serta dalam proses litigasi ataupun melakukan proses arbitrase.

226 2019 ANNUAL REPORT


KRITERIA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Bank Mantap telah menyusun kriteria bagi anggota Dewan Komisaris berdasarkan pada beberapa regulasi seperti Undang-
Undang Perusahaan Terbatas No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata
Kelola bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret 2017 perihal Penerapan
Tata Kelola bagi Bank Umum. Seorang yang akan diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris Perseroan berkewarganegaraan
Republik Indonesia serta harus telah mendapatkan predikat lulus tes kelayakan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dengan
mempertimbangakan integritas, kompetensi, profesionalisme, dan reputasi keuangan.
Dalam rangka memenuhi integritas, seorang calon anggota Dewan Komisaris wajib memiliki:
1. Ahklak dan moral yang baik.
2. Komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku.
3. Komitmen yang tinggi terhadap supervisi dan operasional Bank yang sehat, dan
4. Tidak termasuk dalam daftar yang tidak lulus.
Dari segi kompetensi, seorang calon anggota Dewan Komisaris wajib memiliki:
1. Pengetahuan yang memadai di bidang perbankan dan relevan dengan jabatannya.
2. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan, dan
3. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan stategis dalam rangka pengembangan Bank yang sehat
Selain itu, seorang calon anggota Dewan Komisaris juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Cakap melakukan perbuatan hukum.
2. Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi Komisaris atau Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu Perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum tanggal
pengajuan permohonan.
3. Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang perbankan, keuangan, dan usaha lainnya, tidak pernah dihukum karena
terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, dan tidak sedang dalam masa pengenaan sanksi untuk dilarang menjadi
pengurus Bank dan/atau BPR sebagaimana diatur dalam ketentuan penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper
test) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
4. Tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada lembaga perbankan,
perusahaan atau Lembaga lain melebihi yang diperkenankan dalam ketentuan yang berlaku, dan
5. Tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain secara sendiri-sendiri atau bersama-sama.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS


Dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris Bank Mantap telah menyusun Pedoman dan Tata
Tertib Dewan Komisaris dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KOM/001A/I/2017 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Dewan Komisaris tanggal 25 Januari 2017 yang telah dimutakhirkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.
DEKOM/001/I/2019 tentang Penyempurnaan Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris yang telah disahkan pada tanggal 18
Januari 2019. Adapun Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
BAB III Lembaga Penunjang
BAB IV Rapat Dewan Komisaris
BAB V Pembagian Tugas
BAB VI Perubahan
BAB VII Penutup

LAPORAN TAHUNAN 2019 227


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KOMPOSISI DAN DASAR PENGANGKATAN DEWAN KOMISARIS


Jumlah Dewan Komisaris Bank Mantap terdiri dari 5 (lima) orang, 3 (tiga) orang (60%) diantaranya merupakan Komisaris
Independen dan sudah sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03//2016 tanggal 9 Desember
2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum dan seluruh anggota Dewan komisaris telah efektif berdasarkan keputusan
dari Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.
Untuk posisi Desember 2019 komposisi Dewan Komisaris Bank Mantap adalah sebagai berikut :

Status efektif /
No Nama Jabatan Keputusan OJK
blm efektif
1 Abdul Rachman Komisaris Utama efektif No.SR-3/D.03/2016 tanggal 7 Januari 2016
2 Agus Haryanto Komisaris efektif SR-237/ D.03/2015 tanggal 22 Desember
2015
3 Edhi Chrystanto Komisaris Independen efektif SR-239/ D.03/2015 tanggal 22 Desember
2015
4 Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen efektif SR-240/ D.03/2015 tanggal 22 Desember
2015
5 Zudan Arief Fakrulloh Komisaris Independen efektif kEP-173/D.03/2018 tanggal 2 Oktober 2018

PROGRAM ORIENTASI BAGI KOMISARIS BARU


Bank Mantap telah memiliki ketentuan terkait program orientasi bagi Komisaris Baru yang mengacu pada kebijakan induk.
Berdasarkan kebijakan induk tersebut, program orientasi pengenalan bagi Komisaris Baru Bank dilaksanakan melalui beberapa
cara seperti:
1. Program pengenalan dengan melakukan kegiatan on site (kunjungan) ke unit-unit baik di Kantor Pusat maupun Kantor
Cabang untuk bertemu dan bertatap muka langsung dengan jajaran Bank Mantap di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang,
dan
2. Mempelajari dokumen perusahaan seperti antara lain: Anggaran Dasar Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP), pedoman tata tertib Dewan Komisaris, laporan tahunan serta peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
proses bisnis Bank Mantap.
Pada tahun 2019 tidak terdapat program orientasi bagi komisaris baru.

PEMBIDANGAN TUGAS PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS


Adapun pembagian fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagai berikut.
Tabel Pembidangan Tugas Dewan Komisaris

Nama Jabatan Bidang Tugas


ABDUL RACHMAN Komisaris Bertanggung jawab untuk memimpin seluruh Komisaris dan Komisaris Independen.
Utama Menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
AGUS HARYANTO Komisaris Menjadi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
EDHI CHRYSTANTO Komisaris Mengawasi bidang manajemen risiko dengan menjadi Ketua Komite Pemantau Risiko
Independen serta menjadi Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Terkait dengan induk perusahaan, menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
SUKORIYANTO Komisaris Mengawasi bidang audit dengan menjadi Ketua Komite Audit serta menjadi Anggota
SAPUTRO Independen Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
ZUDAN ARIF Komisaris Mengawasi bidang remunerasi dan nominasi dengan menjadi Ketua Komite Remuner-
FAKRULLOH Independen asi dan Nominasi serta menjadi Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau
Risiko

228 2019 ANNUAL REPORT


KEBIJAKAN KEBERAGAMAN DEWAN KOMISARIS DAN PENERAPANNYA
Kebijakan keberagaman komposisi Dewan Komisaris yang diterapkan oleh Bank Mantap telah mengacu pada Kebijakan
pengurusan perusahaan anak oleh induk serta pada Perjanjian Antar Pemegang Saham Nomor: DIR.PKS/093/2014, Nomor: JAN-
18/DIR/2014, dan Nomor: PKS139/DIRUT/0814, tertanggal 21 Agustus 2014, sebagaimana telah diubah dengan Perubahan atas
Perjanjian Pemegang Saham Nomor: CEO.PKS/016/2015, Nomor: JAN-99/DIR/2015, dan Nomor: PKS.67/DIRUT/0415, tertanggal
30 April 2015.
Dalam penetapan anggota Dewan Komisaris, sesuai kebijakan Pemegang Saham, telah mempertimbangkan keberagaman
komposisi menyesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas Bank Mantap sehingga diharapkan dalam pengembangan
Bank Mantap maupun dalam penyelesaian terhadap suatu permasalahan dapat dipertimbangkan dari berbagai persepektif
pendidikan, kompetensi dan pengalaman yang dimiliki.
Pada periode 2019, keberagaman komposisi Dewan Komisaris yang tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan
jenis kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:

Nama Jabatan Usia Jenis Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian


Kelamin
ABDUL Komisaris 65 Laki-Laki Sarjana Ekonomi/ Memiliki pengalaman kerja Akuntansi
RACHMAN Utama Akuntansi. di bidang perbankan sejak
Master Business tahun 1993. Sebelum menjabat
Administration (MBA). menjadi Dewan Komisaris,
Beliau menjabat sebagai
Direktur Consumer Banking
Bank Mandiri.
AGUS Komisaris 68 Laki-Laki Sarjana Hukum. Telah berkarir di Kementerian Hukum
HARYANTO Magister Mathematical Keuangan sejak tahun 1991. Ekonomi
Economics. Sebelum menjabat Sebagai
Dewan Komisaris, Beliau
Menjabat sebagai Direktur
Utama PT Taspen (Persero) sejak
2008 sampai dengan 2013.
EDHI Komisaris 61 Laki-Laki Sarjana Ekonomi. Memiliki pengalaman kerja Ekonomi
CHRYSTANTO Independen Master Business di bidang perbankan sejak
Administration (MBA). tahun 1994. Sebelum menjabat
sebagai Dewan Komisaris,
Beliau menjabat sebagai Kepala
Kanwil V Bank Mandiri Jakarta
Sudirman sejak tahun 2013.
SUKORIYANTO Komisaris 62 Laki-Laki Sarjana Agronomi Memiliki pengalaman kerja Ekonomi
SAPUTRO Independen di bidang perbankan sejak
tahun 1981. Sebelum menjabat
sebagai Dewan Komisaris,
Beliau menjabat sebagai
Komisaris di Bank Mutiara di
tahun 2014.
ZUDAN ARIF Komisaris 50 Laki-Laki Sarjana di bidang Memiliki pengalaman kerja Hukum
FAKRULLOH Independen Hukum di Kementerian Dalam Negeri
Magister Ilmu Hukum sejak tahun 2004. Selain
dari Universitas menjabat sebagai Dewan
Diponegoro (1995) Komisaris, Beliau saat ini
Doktor Ilmu Hukum dari menjabat sebagai Direktur
Universitas Diponegoro Jenderal Kependudkan dan
(2001) Pencatatan Sipil Kementerian
Dalam Negeri.

LAPORAN TAHUNAN 2019 229


TATA KELOLA PERUSAHAAN

HUBUNGAN AFILIASI DEWAN KOMISARIS


Dewan Komisaris memiliki independensi yang ditunjukkan dengan tidak adanya hubungan afiliasi baik yang bersifat keuangan,
keluarga dan kepengurusan. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali,
dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Komisaris

Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan


Hubungan
Dewan Pemegang Dewan Pemegang
Nama Jabatan Direksi Direksi Kepengurusan
Komisaris Saham Komisaris Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Komisaris
ABDUL RACHMAN V V V V V V V
Utama
AGUS HARYANTO Komisaris V V V V V V V
EDHI Komisaris
V V V V V V V
CHRYSTANTO Independen
SUKORIYANTO Komisaris
V V V V V V V
SAPUTRO Independen
ZUDAN ARIF Komisaris
V V V V V V V
FAKRULLOH Independen

KEBIJAKAN RANGKAP JABATAN DEWAN KOMISARIS


Tidak terdapat rangkap jabatan anggota Dewan Komisaris Bank Mantap sebagai Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif pada
bank atau perusahaan lain kecuali sebagaimana diperkenankan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016
tanggal 9 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum, pada pasal 28 bahwa anggota Dewan Komisaris
hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat Eksekutif pada suatu lembaga atau
perusahaan bukan lembaga keuangan.
Untuk menghindari benturan kepentingan anggota Dewan Komisaris Bank Mantap tidak ada yang saling memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lain dan/atau anggota Direksi, jabatan rangkap
Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut :
Tabel Rangkap Jabatan Dewan Komisaris

Nama Jabatan Jabatan pada Perusahaan/ Nama Perusahaan/ Instansi Lain


Instansi Lain
Abdul Rachman Komisaris Utama - -
Agus Haryanto Komisaris - -
Edhi Chrystanto Komisaris Independen - -
Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen - -
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Direktur Jenderal Kependudukan Kementerian Dalam Negeri
dan Pencatatan Sipil

Pengelolaan Benturan Kepentingan Dewan Komisaris


1. S etiap Komisaris berkewajiban menjaga dan melindungi segala informasi yang menjadi kerahasiaan Bank dan tidak
mengungkapkannya kepada pihak ketiga tanpa kuasa dari Dewan Komisaris, demikian pula hasil kebijakan/keputusan rapat
internal Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris dan hal-hal lain yang patut dirahasiakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. A
tas informasi sebagaimana dimaksud di atas, selama belum ditetapkan sebagai informasi atau fakta yang terbuka atau
selama belum diumumkan oleh Dewan Komisaris, semua pihak yang terlibat wajib untuk merahasiakan informasi tersebut.
3. Setiap anggota Dewan Komisaris berkewajiban:
a. M
engungkapkan kepemilikan sahamnya yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih, baik pada Bank yang
bersangkutan maupun bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri, serta hubungan

230 2019 ANNUAL REPORT


keuangan serta hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali Bank.
b. T idak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadinya, termasuk untuk kepentingan keluarga dan/atau pihak pihak
lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
c. T idak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang
ditetapkan RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. M
engungkapkan remunerasi dan fasilitas yang diterima dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance).
4. S etiap Dewan Komisaris dilarang menggunakan informasi Bank untuk kepentingan pribadi yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. S etiap Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional atau melakukan intervensi
terhadap transaksi-transaksi operasional perbankan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku.
6. S etiap Dewan Komisaris dilarang menjadi sponsor rekanan Bank, calon nasabah atau nasabah Bank yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan.
7. Setiap Komisaris dilarang merekomendasikan seseorang untuk menjadi pejabat Bank, di luar ketentuan yang berlaku.
8. S etiap Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau kelompok
usahanya dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kewajaran dibidang perbankan.

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS


Bank Mantap mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank Mantap
maupun pada Bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus
diperbaharui setiap tahunnya. Per 31 Desember 2019, kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang mencapai 5% atau
lebih dari modal disetor dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS

Kepemilikan Saham
Nama Jabatan Lemebaga
Bank Perusahaan
Bank Lain Keuangan
Mantap Lain
Non Bank
Abdul Rachman Komisaris Utama Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Agus Haryanto Komisaris Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Edhi Chrystanto Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

KOMISARIS INDEPENDEN
Berdasarkan komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2019, Bank Mantap telah memiliki 3 (tiga) orang Komisaris Independen
dari total 5 (lima) orang anggota Dewan Komisaris yang ada, yaitu Sdr. Edhi Chrystanto, Sdr. Sukoriyanto Saputro dan Sdr. Zudan
Arif Fakrulloh. Dengan demikian komposisi anggota Dewan Komisaris Independen telah memenuhi ketentuan independensi
Komisaris minimal 50% sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014
tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

KRITERIA PENENTUAN KOMISARIS INDEPENDEN


Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014, Komisaris Independen
adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik dan memenuhi persyaratan sebagai
Komisaris Independen sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Dalam pengangkatan Komisaris Independen, Bank Mantap telah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Tidak memiliki hubungan keuangan, keluarga dengan sesama anggota Komisaris, anggota Direksi, pemegang saham dan

LAPORAN TAHUNAN 2019 231


TATA KELOLA PERUSAHAAN

atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
2. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada Bank (Bank Umum, BPR)
dan lembaga keuangan lainnya.
3. Telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang
Penilaian dan Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
4. Dipilih dan diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham melalui rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi, dan
5. Dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya tidak pernah dinyatakan pailit, menjadi anggota Direksi atau anggota
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan Perseroan dinyatakan pailit.

Pernyataan Komisaris Independen


Seluruh Komisaris Independen per 31 Desember 2019 telah membuat surat pernyataan untuk menjamin independensinya.

232 2019 ANNUAL REPORT


LAPORAN TAHUNAN 2019 233
TATA KELOLA PERUSAHAAN

234 2019 ANNUAL REPORT


RAPAT DEWAN KOMISARIS
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, maka
rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang ditunjuk khusus oleh Komisaris Utama untuk maksud
tersebut, apabila Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan maka rapat dipimpin oleh Komisaris yang ditunjuk oleh para
Komisaris lainnya. Sesuai dengan ketentuan Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua)
jenis, yaitu:
a. Rapat Dewan Komisaris yang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
b. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.
Rapat Dewan Komisaris sebagaimana tersebut di atas adalah sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang
mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh Komisaris, dengan catatan risalah rapat
ditandatangani oleh seluruh Komisaris. Seorang Komisaris dapat diwakili dalam rapat hanya oleh seorang Komisaris lainnya
berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu. Kuasa tertulis Komisaris yang tidak hadir kepada Komisaris
lainnya diperhitungkan sebagai kehadiran. Seorang Komisaris hanya boleh menerima kuasa dari 1 (satu) orang Komisaris lainnya.
Bahan rapat Dewan Komisaris dibuat secara tertulis dan ringkas oleh pejabat yang akan melakukan presentasi dan berisi data
serta informasi sesuai dengan materi yang akan dibahas dalam rapat. Untuk hal yang bersifat sensitif dan/atau mendesak
dimungkinkan bahan rapat tidak dapat dibuat secara tertulis. Bahan rapat Dewan Komisaris didistribusikan sebelumnya kepada
seluruh peserta rapat, kecuali dalam keadaan mendesak bahan rapat disampaikan pada saat dilaksanakannya rapat.

AGENDA, TANGGAL DAN PESERTA RAPAT DEWAN KOMISARIS


RAPAT DEWAN KOMISARIS
Sepanjang tahun 2019 telah diselenggarakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali, dengan rincian sebagai
berikut :

No Nama Jabatan Jumlah Rapat Hadir Tidak hadir %


1 Abdul Rachman Komisaris Utama 12 12 - 100%
2 Agus Haryanto Komisaris 12 12 - 100%
3 Edhi Chrystanto Komisaris Independen 12 12 - 100%
4 Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen 12 12 - 100%
5 Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen 12 12 - 100%

Sepanjang tahun 2019, agenda, tanggal dan peserta Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
1 18 Januari RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Melakukan evaluasi terhadap hasil
2019 001/2019 2. Komite Audit Rachman kinerja DPK yang kurang mencapai
3. Komite 2. Agus target Desember 2018. Dan agar
Pemantau Haryanto meningkatkan strategi pencapaian
Risiko 3. Sukoriyanto target tahunan lebih awal sehingga
4. Dekom Saputro tidak terlalu mendekati target.
Mengundang 4. Edhi 2. Melakukan strategi untuk menurunkan
Divisi Chrystanto rasio NPL khususnya yang disebabkan
Collection 5. Zudan Arif kredit retail maupun mikro seperti
Fakrulloh meningkatkan kredit pensiunan pada
Kantor Cabang yang memiliki NPL
tinggi.
3. Melakukan strategi baik dari sisi SDM
maupun SPM terhadap Kantor Cabang
yang selalu tidak mencapai target kredit
maupun DPK.

LAPORAN TAHUNAN 2019 235


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
4. Melakukan pendekatan kepada
pengadilan khususnya bidang yang
menangani perbankan sehingga
terhadap kasus hukum terkait
hak Lelang oleh perbankan dapat
terselesaikan lebih cepat.
5. Terkait Fraud Kantor Cabang Jakarta
Proklamasi, agar selalu menekankan
faktor kehati-hatian, dengan
berdasarkan standar prosedur dan
meningkatkan budaya bank Mantap
bagi seluruh jajaran karyawan.
6. Terhadap hasil pemeriksaan Audit
Eksternal KAP EY agar menjadi evaluasi
dan segera ditindaklanjuti untuk
diselesaikan, serta meminta Divisi RBC
dan Divisi DPM agar mengevaluasi
untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan.
7. Melakukan refleksi terkait lelang
dengan policy perkreditan agunan
sehingga dapat terakomodir.
8. Mengevaluasi perjanjian kredit
khususnya terhadap pasal-pasal yang
berpotensi melemahkan posisi Bank
atau yang berpotensi dipergunakan
sebagai celah untuk disalahgunakan
oleh nasabah.
9. Menegaskan atas kedisiplinan
Credit Operation dalam melakukan
admnistrasi dan pemenuhan legalitas
dokumen agunan sehingga proses
lelang lancar.
10. Melakukan evaluasi perbandingan
kenaikan dan penurunan dengan tahun
sebelumnya serta harus melakukan
strategi untuk meningkatan booking
amount.
11. Agar dilakukan tindakan tegas atau
sanksi atas penolakan klaim asuransi
yang disebabkan kelalaian cabang.
12. Agar meningkatkan kewaspadaan
dan pemahaman terhadap top
50 deposan serta untuk Pimpinan
cabang agar lebih mengutamakan
awareness penginputan data new
account sehingga dapat lebih mudah
memonitoring bisnis.
13. Mengevaluasi terkait inisiatif yang
belum dapat dilakukan.

236 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
14. Dewan Komisaris menyetujui Tata
Tertib Dewan Komisaris, Charter Komite
Audit, Charter Komite Pemantau Risiko
dan Charter Komite Remunerasi dan
Nominasi.
15. Dewan Komisaris menyetujui Program
Kerja Dewan Komisaris 2019.
2 22 Februari RR.KOM 1. Umum 1. Abdul - 1. Meningkatkan strategi pencapaian
2019 /003/2019 2. Komite Audit Rachman target kredit pensiun dengan
3. Komite 2. Agus meningkatkan fungsi Graha dan
Pemantau Haryanto booking AO serta dalam penyaluran
Risiko 3. Sukoriyanto kredit tetap memperhatikan SOP dan
4. Komite Saputro ketentuan perkreditan yang berlaku.
Remunerasi 4. Edhi 2. Terus diupayakan peningkatan dana
dan Nominasi Chrystanto murah berupa Tabungan dan
5. Zudan Arif Deposito retail dengan suku bunga
Fakrulloh yang lebih rendah, sehingga NIM dapat
tercapai.
3. Kantor Cabang yang belum mencapai
target kredit dan dana agar dikaji
penyebabnya, walaupun sudah
diarahkan dalam menyusun target
kerja agar disesuaikan dengan potensi
daerahnya.
4. Penanganan perkara agar dilakukan
secara efektif, baik yang ditangani
sendiri maupun dengan bantuan
Lawyer, dimonitor dan dipenuhi
proses pembelaan setiap tahapan
persidanganya sehingga putusan dapat
dimenangkan oleh Bank Mantap.
5. Terhadap fraud oleh Jasa Fronting PT
TAS agar ditangani dengan baik agar
reputasi bank tetap terjaga.
6. Mereview seluruh hal berkaitan dengan
Fronting dan menginvestigasi seluruh
Cabang Jasa fronting lainnya termasuk
yang memiliki kelolaan masih dalam
kondisi lancar agar dapat teridentifikasi
lebih awal dan apabila dalam satu
wilayah sudah ada cabang Bank
Mantap tidak boleh mempergunakan
Jasa Fronting. Dan terhadap
pertanggungjawaban pengembalian
kekurangan angsuran kepada Bank
Mantap agar dilunasi secara utuh atau
tidak dengan diangsur.
7. Tetap berhati-hati terhadap risiko bisnis
khususnya bisnis pensiunan, serta
memperkuat operasional risk di seluruh
unit cabang.

LAPORAN TAHUNAN 2019 237


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
8. Melakukan mitigasi risiko yang lebih
komprehensif terhadap operasional risk
dan perjanjian kredit terkait fronting.
Mengundang Team Task Force terkait
progress penyelamatan portofolio
atas kredit fronting pada rapat bulan
selanjutnya.
9. Mempersiapkan implementasi IFRS 9
dengan baik, sesuai rekomendasi dari
IRC dengan timeline Desember 2019.
10. Agar kewajiban pengkinian data pihak
utama dilaksanakan sesuai dengan
tenggang waktu yang ditentukan
paling lambat tanggal 28 Februari 2019.
11. Dewan Komisaris menegaskan kembali
untuk menyetujui Perubahan Struktur
Organisasi yang diajukan oleh Direksi
melalui surat No. DIR.INT/004.1/2019
tanggal 30 Januari 2019 sebagaimana
direkomendasikan oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi No.KOM.
RNM/001/2019 tanggal 31 Januari 2019.
12. Menyetujui atas penetapan
pemberhentian anggota Komite yang
telah diputuskan pada tanggal 22
Februari 2019 sebagai berikut :
• Pemberhentian Sdr. Made Wiratmika
sebagai Anggota Komite Audit Pihak
Independen;
• Pemberhentian Sdr. Ketut Santiawan
sebagai Anggota Komite Pemantau
Risiko pihak Independen;
• Pemberhentian Sdr. Nyoman S
Suryawan sebagai Anggota Komite
Audit pihak Independen.
Serta menyetujui atas pengangkatan
anggota Komite yang telah
diputuskan pada tanggal 22 Februari
2019 sebagai berikut :
• Pengangkatan Sdr. Efendi sebagai
Anggota Komite Audit Pihak
Independen;
• Pengangkatan Sdr. Jani Arjanto
sebagai Anggota Komite Audit pihak
Independen;
• Pengangkatan Sdr. Nyoman S
Suryawan sebagai Anggota Komite
Pemantau Risiko pihak Independen

238 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
3 28 Maret RR.KOM 1. Umum 1. Abdul - 1. Menyusun strategi untuk meningkatkan
2019 /005/2019 2. Komite Audit Rachman booking AO khususnya pada business
3. Komite 2. Agus pensiun.
Pemantau Haryanto 2. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas
Risiko 3. Sukoriyanto dan control terkait BWS, POS, TAS yang
4. Dekom Saputro melakukan booking di pusat serta
Mengundang 4. Edhi fungsi Kantor Cabang terhadap jasa
Team Task Chrystanto fronting tersebut.
Force 5. Zudan Arif 3. Terhadap cukup banyaknya Kantor
Fakrulloh Cabang yang tidak memenuhi target
Dana, Agar tetap melakukan strategi
peningkatan terhadap target Dana
tersebut.
4. Memperhatikan fakta semua perkara
yang dihadapi Bank Mantap adalah
gugatan karena keberatan lelang atas
jaminan, maka perlu dilakukan langkah
pencegahan dengan melakukan
sosialisasi atau penegasan kepada calon
debitur atas konsekuensi dari jaminan
yang diserahkan adalah di kesekusi
apabila debitur melakukan wanprestasi
antara lain kreditnya macet. Serta
melakukan review terhadap klausa
baku agar penggugat tidak dapat
melakukan gugatan kembali.
5. Untuk mengurangi permasalahan
dalam pengelolaan jasa fronting, agar
Manajemen Melakukan perbaikan
prosedur, Mengingatkan pegawai agar
taat kepada peraturan seperti limit
kewenangan, telekonfirmsi dll serta
melanjutkan investigasi khususnya
atas adanya indikasi fraud yang
menyebabkan terjadinya first payment
default.
6. Agar terus melakukan memonitoring
terhadap ratio khususnya tren yield of
loan yang menurun dan cost of fund
mengalami kenaikan yang seharusnya
efek akhir tahun sudah tidak signifikan.
7. Menyampaikan progress restrukturisasi
dampak bencana Gunung Agung, yang
akan mengundang Divisi Collection &
Productivity serta Distribution Head IV
dalam rapat bulan berikutnya.
8. Melakukan monitoring penyebab
debitur non lancar serta monitoring
kantor cabang yang sering gagal klaim
asuransi.
9. Memperhatikan kecenderungan tren
rasio-rasio perbankan khususnya untuk
Bank Buku II atau peers Bank Mantap.

LAPORAN TAHUNAN 2019 239


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
10. Terkait Revisi Kebijakan SDM Bank
Mantap, agar ditambahkan aturan
terkait karyawan yang difable dan
prohire.
11. Melakukan pemetaan dan
penyelamatan secara khusus terhadap
akibat kasus fronting, salah satunya
dengan segera melakukan pemindahan
juru bayar.
12. Dewan Komisaris mengusulkan atas
penyesuaian Gaji anggota Direksi
dan honorarium Dewan Komisaris
dan pemberian fasilitas, benefit dan/
atau tunjangan lainnya untuk tahun
BUKU 2019 serta Tantieme atas kinerja
anggota Direksi dan Dewan Komisaris
untuk tahun BUKU yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2018.
4 29 April RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Terkait pencapaian Booking AO tidak
2019 007/2019 2. Komite Audit Rachman sebanding dengan total pencapaian
3. Komite 2. Agus kredit yang disebabkan karena lebih
Pemantau Haryanto banyaknya topup dibandingkan closing
Risiko 3. Sukoriyanto debitur baru. Oleh hal itu, dilakukan
4. Lain-lain Saputro strategi atau policy agar AO juga focus
4. Edhi pada booking debitur baru.
Chrystanto 2. Melakukan evaluasi dan pengecekan
5. Zudan Arif terhadap pendapatan fee base income
Fakrulloh khususnya yang terkait Asuransi
dengan status topup.
3. Agar menyegerakan program paket
umroh dan join financing dengan Bank
Mandiri terkait kredit Combo.
4. Agar focus pada Kantor Cabang di Bali
untuk menguatkan kredit khususnya
kredit pensiunan.
5. Melakukan strategi pencegahan agar
kasus hukum dapat diminimalisir,
antara lain dengan mengumpulkan
data atau aturan untuk mereview
perjanjian kredit retail sehingga dapat
menguatkan klausula baku.
6. Agar segera menyelesaikan DMTL Audit
Bank Mandiri yang jatuh tempo dengan
skala proritas dan membuat tolak ukur
yang mempengaruhi kesehatan Bank.
7. Agar terus melakukan update terkait
Fronting khususnya dari segi potensi
kerugian terhadap kasus fraud Fronting
PT TAS.
8. Booking dengan skema top
up masih cukup tinggi, Dewan
Komisaris merekomendasikan untuk
mengembangkan strategi untuk
meningkatkan customer base kredit.

240 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
9. Memperbaiki Kantor Cabang yang
NPLnya masih di atas 2%. Khusus NPL
diatas 5% agar diberikan penanganan
khusus dengan program penyehatan
dan penyelesaian kredit bermasalah
sehingga NPLnya bisa diturunkan.
Selanjutnya agar mengintensifkan
penagihan terutama kredit Micro
dan Retail, Begitu juga agar dijaga
penurunan Kol. 2A dan kol. 2BC flow ke
bucket berikutnya.
10. Melakukan monitoring terhadap
funding, khususnya top deposan, agar
risiko konsentrasi dapat ditekan dan
mengembangkan strategi funding
untuk meningkatkan customer base.
5 21 Mei 2019 RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Meningkatkan strategi, monitoring
009/2019 2. Komite Audit Rachman dan administrasi yang lebih baik
3. Komite 2. Agus terhadap klaim asuransi sehingga dapat
Pemantau Haryanto menekan gagal klaim yang berdampak
Risiko 3. Sukoriyanto pada NPL dan CKPN bank.
4. Lain-lain Saputro 2. Terkait pelaporan pengaduan
4. Edhi nasabah perlu dilakukan strategi agar
Chrystanto penyelesaian pengaduan nasabah
5. Zudan Arif dapat terselesaikan lebih cepat
Fakrulloh sehingga tidak berpengaruh terhadap
risiko reputasi bank apabila nasabah
complain.
3. Terkait Kinerja Kantor Cabang perlu
ditingkatkan kembali Kredit Pensiunan
khususnya Kantor Cabang di Bali.
Dan terhadap strategi, penguasaan
pasar dan pemenuhan target, Dewan
Komisaris akan melakukan sampling
dengan memanggil beberapa Kepala
Kantor Cabang.
4. Agar temuan hasil audit operasional
khususnya terkait Dokumen
persyaratan atau pendukung
pembukaan Rekening Giro agar
ditindaklanjuti dan melakukan
sampling kembali ke seluruh Kantor
Cabang Bank.
5. Pertumbuhan funding Bank Mantap
khususnya retail funding belum
menunjukkan pertumbuhan yang baik.
Kantor cabang belum berkontribusi
dalam meningkatkan pertumbuhan
dana retail.
6. Perlu dicarikan solusi untuk funding,
bisa dengan kerjasama pemberian
pertek ASN ataupun obligasi.

LAPORAN TAHUNAN 2019 241


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
6 18 Juni 2019 RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Meningkatkan kredit pensiunan serta
011/2019 2. Komite Audit Rachman kredit retail dan kredit mikro agar
3. Komite 2. Agus pencapaiannya tetap sesuai target yang
Pemantau Haryanto ditentukan.
Risiko 3. Sukoriyanto 2. Pemberlakukan sanksi terhadap Kantor
4. Komite Saputro Cabang yang lalai karena tidak adanya
Remunerasi 4. Edhi pemblokiran rekening nasabah atas
dan Nominasi Chrystanto gagal take over yang menyebabkan
5. Zudan Arif dana pencairan pinjaman terpakai
Fakrulloh oleh nasabah serta segera melakukan
pendekatan atau perubahan juru bayar
dengan PT Taspen agar tidak terjadi
penolakan dari pihak Bank terkait.
3. Melakukan monitoring terhadap
kelengkapan dokumen persyaratan
pengurusan gaji debitur di Bank
Mantap dan berkoordinasi dengan
Kantor Taspen atas proses pindah
kantor bayar yang belum terealisasi.
4. Harus ada orang Bank Mantap yang
incharge di Bank Mandiri terkait
pengaduan nasabah. Agar dapat
menemukan solusi pengaduan nasabah
terkait gagal debet sehingga dapat
teratasi lebih cepat.
5. Meningkatkan traning pada officer
kredit khususnya terkait analisa kredit
sehingga dapat menekan NPL maupun
timbulnya tuntutan perkara hokum.
6. Agar menghighlight pertumbuhan
kredit yang berasal dari top up dan
pertumbuhan kredit yang berasal dari
murni penambahan account.
7. Mengingat volume dan nilai kredit
asal fronting relative kecil namun
berkontribusi terhadap NPL, dan
mengingat jaringan kantor Bank
Mantap sudah semakin banyak serta
berkembangnya fungsi Mantap online,
maka pemberian kredit melalui fronting
seyogyanya tidak diperlukan lagi.
8. Selalu menjaga kredit pensiun di Bade
2A agar tidak menjadi NPL atau tetap
dalam keadaaan lancar.
9. Supaya persentase Dana diatas 3 tahun
berkembang dan untuk menjaga risiko
likuiditas perlu segera menerbitkan
obligasi.

242 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
10. Agar selalu mereview Arsitektur
Kebijakan Bank Mantap sehingga
sesuai dengan pertumbuhan dan
kebutuhan Bank. Kaji ulang terhadap
seluruh Kebijakan yang ada agar segera
diselesaikan paling lambat bulan Juni
2019.
11. Terkait dengan POJK No. 12/
POJK.03/2019 tentang Pelaporan Bank
Umum melalui Sistem Pelaporan OJK,
agar benar-benar dilaksanakan sesuai
dengan yang diwajibkan oleh OJK agar
kita terhindar dari sanksi OJK.
12. Dewan Komisaris menyetujui
pemberhentian anggota Komite
Pemantau Risiko pihak Independen atas
nama Sdr. Didin Rasyidin pertanggal 25
Juni 2019 dan meminta Direksi untuk
memproses pemberhentian tersebut
sesuai ketentuan yang berlaku.
7 26 Juli 2019 RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Terhadap temuan Audit agar setiap
014/2019 2. Komite Audit Rachman tindaklanjut harus memberikan bukti
3. Komite 2. Agus konkrit berupa surat keputusan, bukti
Pemantau Haryanto dokumen dengan nomer nota atau
Risiko 3. Sukoriyanto surat agar terdokumentasikan dengan
4. Komite Saputro baik.
Remunerasi 4. Edhi 2. Terhadap temuan BPK terkait belum
dan Nominasi Chrystanto ada memiliki penilai indepeden
5. Zudan Arif yang bersertifikat MAPPI agar
Fakrulloh segera diajukan pendidikan untuk
memperoleh sertifikat tersebut atau
merekrut pegawai yang sudah memiliki
sertifikat MAPPI.
3. Memastikan terdapat laporan atau
lampiran tertulis dari vendor yang
menyatakan bahwa ada kelebihan
bayar renovasi dan akan melakukan
pengembalian kelebihan pembayaran
dalam unit tersebut. Internal Audit
harus ada bagian yang ahli dalam
memahami procurement. Tim Internal
Audit juga harus memberikan perhatian
kepada pembangunan gedung kantor
seperti cara pengadaan, kualitas
pengawas, kewajaran pembiayaan,
realisasi proyek dibanding rencana.
4. Terhadap temuan BPK terkait
kelemahan analisa pemberian kredit
agar dicek potensi kerugian akibat
kredit bermasalah dan jaminan
pada kredit tersebut yang saat ini
outstanding sebesar Rp 3,4 M.

LAPORAN TAHUNAN 2019 243


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
5. Membuat Standar Prosedur mengenai
perjanjian kerjasama dengan pihak
ketiga.
6. Melakukan monitoring terhadap
debitur alih kelola setiap bulannya.
7. Bank menyiapkan tanggapan serta
mitigasi atas penurunan pendapatan
bunga terhadap total pendapatan
(rentabilitas) dan kenaikan Loan at Risk
terhadap modal (permodalan).
8. Dewan Komisaris menambahkan
arahan diluar pembahasan yaitu
terkait Penunjukan Consultan untuk
membantu progress Coreplan dan
risiko – risiko Bank.
9. Berkolaborasi dengan unit kerja SPM
& Accounting terkait Produktivitas
per Cabang untuk mendalami peta
kinerja dan talent pool pegawai
di Kantor Cabang termasuk profil
pimpinan Kantor Cabang. Agar dalam
proses penilaian pimpinan Kantor
Cabang lebih efektif dapat melakukan
penggantian sementara agar fungsi
control terjaga.
10. Menyetujui mengangkat dan
menetapkan Saudara Fajar Ari Setiawan
secara Definitif sebagai Pejabat
Eksekutif Senior Eksekutif Vice President
(SEVP) yang membidangi Finance,
Retail and Digital Banking disertai
dengan Surat Kuasa Direksi untuk
dapat bertindak dalam jabatan yang
bersangkutan mewakili Bank Mantap
dalam lingkup tugasnya-tugasnya
dalam bidang Finance, Retail and
Digital Banking.
11. Menyetujui benefit untuk Pejabat SEVP
sebagaimana usulan yang disampaikan
dalam pembahasan Risalah Rapat
Komite Remunerasi dan Nominasi ini.
12. Menyetujui pengangkatan dan
penetapan Sdr. Didin Rasyidin sebagai
Anggota Komite Pemantau Risiko Pihak
Independen dibawah Dewan Komisaris

244 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
8 26 Agustus RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Menjadi konsentrasi utama untuk
2019 015/2019 2. Komite Audit Rachman menjaga NIM tetap diatas dari NIM
3. Komite 2. Agus induk perusahaan atau sebesar 6%.
Pemantau Haryanto 2. Memperbaiki Kolektibilitas Portofolio
Risiko 3. Sukoriyanto yang dikelola PT TAS serta mengusulkan
4. Komite Saputro agar perlahan-lahan Portofolio
Remunerasi 4. Edhi dipindah kelola ke Kantor Cabang.
dan Nominasi Chrystanto 3. Terhadap laporan pengaduan nasabah,
5. Unit 5. Zudan Arif agar pada Rapat Dewan Komisaris
pengelola Fakrulloh bulan berikutnya mengundang Divisi
Dana Central Operation sebagai Unit yang
mengelola pengaduan nasabah.
4. Memperbaiki ketentuan (SP/PT)
Procurement yang mengatur mengenai
mekanisme pembayaran proyek
pekerjaan secara bertahap, terutama
apabila koreksi kekurangan volume
yang tidak sesuai dengan kesepakatan.
5. Monitoring jangka waktu perjanjian
kerjasama dengan asuradur agar tidak
lewat dari jatuh tempo.
6. Untuk Kredit Retail dan Mikro, wajib
dilakukan trade checking kepada
minimal 3 supplier/buyer untuk
mendapatkan informasi aktivitas
keuangan nasabah dengan konkrit.
7. Cabang harus mempunyai checklist
tugas harian khususnya terkait back up
rekaman CCTV.
8. Untuk Kredit KMUP dengan DSR diatas
70% disyaratkan adanya usaha debitur
dan analisa keuangan mengenai omset
usaha debitur wajib diperhitungkan.
9. Melakukan Analisa terkait penyebab
keterlambatan debitur Kredit
Serbaguna Mantap (KSM).
10. Melakukan sample audit ke Kantor
Cabang terkait gagal take over lebih
dari 3 bulan.
11. Monitoring atas rekomendasi
Integrated Risk Committee (IRC)
khususnya terkait NIM dan Cost of
Fund yang menjadi perhatian dari
Management.
12. Dewan Komisaris menyetujui usulan
perubahan struktur organisasi
sebagaimana telah direkomendasikan
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
No. DEKOM/057/2019, selanjutnya
Direksi agar menindaklanjuti sesuai
ketentuan yang berlaku.

LAPORAN TAHUNAN 2019 245


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
10. Melakukan sample audit ke Kantor
Cabang terkait gagal take over lebih
dari 3 bulan.
11. Monitoring atas rekomendasi
Integrated Risk Committee (IRC)
khususnya terkait NIM dan Cost of
Fund yang menjadi perhatian dari
Management.
12. Dewan Komisaris menyetujui usulan
perubahan struktur organisasi
sebagaimana telah direkomendasikan
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
No. DEKOM/057/2019, selanjutnya
Direksi agar menindaklanjuti sesuai
ketentuan yang berlaku.
13. Dewan Komisaris memberikan arahan
kepada Unit Pengelola Dana untuk
melakukan penguatan pada SDM dan
Strategi Marketing pada beberapa
Kantor Cabang untuk menumbuhkan
Funding serta membuat list Kantor
Cabang yang tidak bergerak dari Sisi
Funding, meningkatkan awareness
Kantor Cabang terhadap pencapaian
target dan bonding Nasabah Funding
serta melakukan kunjungan terhadap
10 Deposan Bank Mantap minimal 3
bulan sekali oleh Direksi.
9 24 RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Fokus utama Net Booking pada number
September 017/2019 2. Komite Audit Rachman of new Account per AO.
2019 3. Komite 2. Agus 2. Melakukan sampling debitur dengan
Pemantau Haryanto memperhatikan :
Risiko 3. Sukoriyanto • Sustainability usaha debitur untuk
4. Lain-lain Saputro memitigasi debitur yang berpotensi
4. Edhi menunggak dan atau berakhir dengan
Chrystanto mengajukan gugatan,
Zudan Arif • Evaluasi kualitatif untuk menyakini
Fakrulloh apakah debitur benar – benar memiliki
usaha produktif,
• Evaluasi ada tidaknya peningkatan
usaha setelah pemberian kredit,
• Menyakini kredit yang diberikan sesuai
dengan visi Bank dan kepatuhan
terhadap OJK.
3. OJK memberikan kelonggaran terkait
restrukturisasi akibat dari erupsi
Gunung Agung, namun demikian
agar Bank secara internal melakukan
evaluasi apakah debitur masih memiliki
prospek usaha sehingga masih mampu
memenuhi kewajibannya. Apabila
sudah tidak terdapat prospek usaha
agar dipertimbangkan untuk write off.

246 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
4. Agar mencari solusi atas pengaduan
nasabah Bank yang semakin banyak
pada bulan Agustus karena dapat
berdampak pada risiko reputasi.
Alternatif solusi antara lain special
hire pegawai khusus menangani
penyelesaian pengaduan nasabah, atau
mengevaluasi system kartu ATM Bank
Mantap yang melalui Arthajasa.
5. Agar segera menyelesaikan atas
temuan-temuan audit pada Kantor
Cabang serta selalu memberikan
pendidikan dan awareness terhadap
tugas dan tanggungjawab agar tidak
lalai.
6. Melakukan strategi untuk
meningkatkan new booking dibanding
top-up serta melakukan pemisahan
antara net booking diluar top-up dan
dengan top-up.
7. Mempersiapkan strategi funding,
khususnya pertumbuhan dana murah,
melibatkan unit kerja cabang untuk
proaktif menjual dana-dana retail.
8. Kenaikan bisnis di IB agar fokus
pada penambahan number of new
customers untuk mencegah risiko
likuiditas yang dapat terjadi sewaktu –
waktu.
9. Mengevaluasi sistem pembayaran
dengan kartu, ketentuan-ketentuan
unit usaha syariah, ketentuan-
ketentuan yang terkait dengan bursa.
Serta mengevaluasi ketentuan kredit
fixed 12 tahun atau 15 tahun, dan
apabila diperlukan membuat ketentuan
yang baru.
10. Terkait KSM agar tidak berbenturan
dengan BPD, untuk itu agar
pemasarannya diarahkan ke
kementerian/lembaga, atau instansi
pemerintah lainnya.

LAPORAN TAHUNAN 2019 247


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
10 15 Oktober RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Melakukan perbandingan informasi data
2019 019/2019 2. Komite Audit Rachman publikasi Bank Indonesia terkait jumlah
3. Komite 2. Agus penghimpunan Dana disetiap wilayah.
Pemantau Haryanto 2. Dari keterlambatan klaim asuransi atas 44
Risiko 3. Sukoriyanto debitur, agar dipastikan berapa yg masih
4. Lain-lain Saputro bisa ditagih dan yang memang menjadi
4. Edhi kerugian Bank.
Chrystanto 3. Terhadap Jatuh Tempo tindak lanjut
5. Zudan Arif atas temuan BPK, Dewan Komisaris
Fakrulloh meminta agar melakukan monitoring
seluruh Kepala Divisi yang terlibat atas
temuan tersebut serta dalam Rapat Bulan
November agar dilakukan pemaparan
hasil status tindak lanjut terhadap Dewan
Komisaris dan penyerahan tindak lanjut
selambatnya akhir November 2019.
4. Terhadap Perjanjian Kerja Sama (PKS)
Dengan PT Taspen Abadi Sentosa, agar
dilakukan review dan penyempurnaan
ketentuan pemberian kredit tersebut.
5. Atas pengeluaran biaya Direksi yang tidak
sesuai ketentuan agar di cek kembali
ketentuan aturan pada Kementerian
BUMN untuk anak perusahaan khususnya
terkait fasilitas Direksi.
6. Terhadap Laporan terkait kasus Nasabah
atas nama Toekiran, Dewan Komisaris
menyarankan agar menguatkan unit
Legal dengan merekrut SDM atau
Consultan yang dapat mendukung kasus-
kasus Hukum yang dialami Bank.
7. Agar seluruh kebijakan Bank Mantap
dapat diteliti atau direview kembali
keakuratan dan kelengkapannya.
8. Monitoring terhadap pencapaian
booking, jika dimungkinkan kinerja
diukur dengan net booking, kapasitas
booking AOP masih dapat ditingkatkan.
9. Lebih proaktif untuk melakukan
strategi penjualan funding, khususnya
pertumbuhan dana murah. Melibatkan
unit kerja cabang untuk proaktif menjual
dana-dana retail. Kantor Cabang juga
harus dibekali training “How to explain”
dan “How to Confidence”.
10. Terhadap Cabang yang kinerjanya
tidak mencapai target, agar perlu
dipertimbangkan memanggil
atau mengundang Kepala Cabang
(sampling) untuk mendiskusikan serta
mencari solusi terbaik memperbaiki
kinerja cabang yang bersangkutan.

248 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
11. Agar segera diupdate kuesioner untuk
penyusunan Risk Appetite Statement
(RAS) 2019.
12. Terkait Alat Pembayaran Menggunakan
Kartu, agar dipantau dan dicek kembali
proses perizinannya.
11 20 RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Melakukan upaya untuk mengejar
November 021/2019 2. Komite Audit Rachman target Asset, Kredit, DPK dan Ratio
2019 3. Komite 2. Agus Keuangan hingga akhir tahun
Pemantau Haryanto khususnya NIM dan NPAT.
Risiko 3. Sukoriyanto 2. Agar melakukan evaluasi dan
4. Lain-lain Saputro meminimalisir NPL yang berasal dari
4. Edhi Kredit Pensiunan.
Chrystanto 3. Pelaksanaan Vicon dengan Cabang
5. Zudan Arif akan dilakukan pada rapat bulan
Fakrulloh Desember. Cabang yang dipilih adalah
Kantor Cabang Aceh, Banjarmasin dan
Mojokerto.
4. Mengenai kasus kredit di Kantor
Cabang Mojokerto dengan modus
figure agar dilakukan hal sebagai
berikut Pemberian sanksi dilakukan
dengan bijaksana, mempertimbangkan
peran dari setiap pegawai dan
kelemahan/kelalaian yg dilakukan,
efek jera serta semangat membina ;
Memberikan rekomendasi perbaikan
internal control atas kelemahan yg
terjadi serta mengundang Divisi RBC
untuk Meeting bulan berikutnya ;
Melakukan upaya recovery.
5. Mengenai tanggapan temuan BPK
maka Dewan Komisaris menyarankan
untuk Rekomendasi atas temuan
BPK yang masih terpending dapat
terselesaikan dan terlaporkan sebelum
batas yang ditetapkan serta Khusus
temuan kelebihan pembayaran
kepada Vendor/Kontraktor di KK
Binjai yang tidak bersedia membayar/
tidak bersedia ditemui yang oleh
BPK direkomendasikan untuk
diserahkan kepada yang berwajib.
Divisi Procurement sebagai PIC
yang melakukan pendekatan agar
penanganan dilakukan dengan hati-
hati karena menyangkut aparat dimana
masalahnya dapat berkelanjutan.
6. Selalu melakukan monitoring NPL
kredit pensiun yang disebabkan karena
meninggal dunia dan Gagal Take Over
serta penyebab NPL Kredit pensiun
lainnya.

LAPORAN TAHUNAN 2019 249


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
7. Agar Penyelesaian Portofolio Debitur
Fronting dapat diselesaikan dengan baik.
8. Komitmen atas action plan pada TRW III
untuk penilaian TRW IV – 2019 khususnya
untuk Profil Risiko dan Tingkat Kesehatan
Bank agar dilaksanakan dengan baik.
9. Agar terhadap Laporan RBB segera
dilaporkan selambat-lambatnya sebelum
tanggal 30 November 2019
12 11 RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Terhadap temuan BPK yang masih
Desember 023/2019 2. Komite Audit Rachman belum tuntas agar dilakukan monitoring
2019 3. Divisi Retail 2. Agus penyelesaiannya yaitu terkait Benefit
& Digital Haryanto kepada Direksi Bank Mantap agar diatur
Banking 3. Sukoriyanto sesuai ketentuan dan koordinasi dengan
4. Divisi Saputro Bank Mandiri ; Kelebihan pembayaran
Compliance 4. Edhi kepada kontraktor agar lebih berhati
5. Divisi Risk Chrystanto hati/selektif memilih kontraktor serta
Business 5. Zudan Arif Khusus kontraktor KK Binjai yg kelebihan
Control Fakrulloh Rp 18,47 jt, agar diminta diselesaikan
6. Komite kontraktor ; Agar debitur diwajibkan
Pemantau berkantor bayar di Bank Mantap.
Risiko 2. Terhadap temuan OJK yang masih
7. Komite belum tuntas agar dilakukan
Remunerasi monitoring penyelesaiannya sebagai
dan Nominasi rincian sebagai berikut : Agar seluruh
ketentuan disempurnakan, namun tetap
memperhatikan keberlangsungan bisnis.
Khususnya terkait Kebijakan top-up agar
proses top-up menjadi perhatian khusus
; Asuransi pasangan debitur juga harus di
cover ; Dalam membuat/revisi ketentuan
dapat meminta masukan secara informal
kepada KAP ; Pos terbuka untuk uang
muka harus diselesaikan sebelum akhir
tahun 2019.
3. Terhadap Usulan Annual Audit Plan
2020, Dewan Komisaris mengusulkan
hal-hal sebagai berikut : Menjaga
kondisi untuk terhindar dari kasus
Fraud pada seluruh karyawan ;
Mereview terhadap pelaksanaan PSAK
71 ; Melakukan penilaian atau evaluasi
kecukupan dan efektifitas internal
kontrol prosedur pemberian kredit
termasuk ketentuan atau peraturan
mengenai PKS dengan pihak ketiga
; Melakukan penilaian kecukupan
internal Kontrol dan Kepatuhan
terhadap ketentuan khususnya terkait
produk-produk baru khususnya
yang menggunakan aplikasi digital
; Melakukan review atau monitoring
terhadap pemberian kredit baru.

250 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
4. Dari hasil temuan Audit pada Kantor
Cabang Tasikmalaya agar dalam
temuan Perkreditan harus ada mitigasi
risiko terkait cara pencairan take over.
Serta pada temuan Operasional agar
Kepala Cabang lebih mengawasi
temuan-temuan basic.
5. Agar Kinerja Cabang yang tidak
pernah mencapai target selama tahun
2019 agar dilakukan evaluasi khusus
terhadap cabang tersebut.
6. Terkait Produk Fintech agar dilakukan
monitoring segala aspek khususnya
ketentuan dan policynya. Serta untuk
produk-produk baru agar petunjuk
teknisnya sudah harus siap.
7. Meningkatkan funding retail dan
pemahaman Sales Culture Funding
Retail pada Kantor Cabang.
8. Terhadap temuan baik OJK maupun

RAPAT DEWAN KOMISARIS MENGUNDANG DIREKSI


Sepanjang tahun 2019, agenda, tanggal dan peserta Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi adalah sebagai berikut:

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
1 18 Januari RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Selalu melakukan sosialisasi dan
2019 002/2019 2. Laporan Rachman meningkatkan awareness karyawan agar
Performance 2. Agus terhindar dari fraud.
Kinerja Per Haryanto 2. Mengevaluasi 8 inisiatif strategis yang
Des 2018 3. Sukoriyanto belum terealisasi.
Saputro 3. Treatment terkait AYDA dengan
4. Edhi berdasarkan ketentuan-ketentuan
Chrystanto OJK sehingga tidak menjadi temuan
5. Zudan Arif pemeriksaan.
Fakrulloh 4. Menyelesaikan permasalahan terkait
6. Josephus K Fraud PT TAS yang sudah menjadi
Triprakoso temuan OJK.
7. Nur Kholis 5. Meningkatkan penyaluran kredit pensiun
8. Paulus Endra untuk Kantor Cabang di Bali sehingga
Suyatna dapat menaikan ratio NPL.
9. Iwan 6. Melakukan Evaluasi terhadap pembagian
Soeroto target Kantor Cabang sehingga Cabang-
Cabang dapat mencapai target minimal
80% dari yang ditetapkan.
2 22 Februari RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Terus meningkatkan portfolio serta
2019 004/2019 2. Laporan Rachman strategi pencapaian kredit dan DPK
Performance 2. Agus pada setiap kantor cabang, sehingga
Kinerja Per Haryanto target dari awal bulan dapat
Januari 2019 3. Sukoriyanto berjalan sesuai rencana hingga akhir
Saputro tahun.

LAPORAN TAHUNAN 2019 251


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
4. Edhi 2. Mereview seluruh hal berkaitan dengan
Chrystanto Fronting termasuk perjanjian kerjasama
5. Zudan Arif dan menginvestigasi seluruh Cabang
Fakrulloh Jasa fronting lainnya termasuk yang
6. Josephus K memiliki kelolaan masih dalam kondisi
Triprakoso lancar agar dapat teridentifikasi lebih
7. Nur Kholis awal dan apabila dalam satu wilayah
8. Paulus Endra sudah ada cabang Bank Mantap tidak
Suyatna boleh mempergunakan Jasa Fronting.
9. Iwan 3. Melakukan pengawasan secara berkala
Soeroto terhadap partner yang bekerjasama
khususnya fronting agar dapat terjaga
dari risiko reputasi.
4. Agar kewajiban pengkinian data pihak
utama dilaksanakan sesuai dengan
tenggang waktu yang ditentukan
paling lambat tanggal 28 Februari 2019.
3 29 Maret RR.KOM/ 1. Umum 1. Abdul - 1. Agar menjaga LFR diangka 92%,
2019 006/2019 2. Laporan Rachman serta melakukan strategi untuk
Performance 2. Agus meningkatkan kredit dan DPK diseluruh
Kinerja Per Haryanto Kantor Cabang.
Februari 2019 3. Sukoriyanto 2. Agar melakukan evaluasi dan
Saputro penanganan secara khusus terhadap
4. Edhi Cabang mengalami peningkatan NPL.
Chrystanto 3. Terkait Kasus fronting agar segera
5. Zudan Arif melakukan investigasi lebih mendalam
Fakrulloh dengan melakukan pemetaan secara
6. Josephus K detail Kantor Cabang yang berpotensial
Triprakoso lost, melakukan penyelamatan
7. Nur Kholis atau strategi lebih awal melakukan
8. Paulus Endra pemindahan juru bayar ke Bank Mantap
Suyatna untuk mengurangi potensi kerugian.
9. Iwan 4. Mengevaluasi terkait system manual
Soeroto dan kurang kontrolnya fronting yang
melakukan booking langsung ke Kantor
Pusat.
4 29 April RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul - 1. Agar melakukan upaya pencegahan
2019 008/2019 Performance Rachman terkait CKPN yang mengalami kenaikan
Kinerja Per 2. Agus 2. Melakukan strategi untuk
Maret 2019 Haryanto meningkatkan DPK dengan melakukan
2. Lain-lainnya 3. Sukoriyanto pendekatan BUMN atau Asosisasi Dana
Saputro Pensiun
4. Edhi 3. Agar meningkatkan target kredit
Chrystanto khususnya mikro yang mengalami
5. Zudan Arif penurunan, serta melakukan evaluasi
Fakrulloh realisasi total kredit yang tidak tercapai
6. Josephus K terhadap total booking AO yang
Triprakoso tercapai
7. Nur Kholis 4. Meningkatkan product knowlegde
8. Paulus Endra Pegawai Kantor Cabang khususnya
Suyatna untuk kredit pensiun
9. Iwan 5. Tetap melakukan penelitian terhadap
Soeroto fronting yang berpotensi fraud

252 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
6. Kriteria - kriteria penerapan PSAK 71
oleh OJK agar menjadi perhatian dan
memperhitungkan impact penerapan
PSAK 71 pada tahun 2020
5 21 Mei 2019 RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul - 1. Terkait Kinerja Kantor Cabang perlu
010/2019 Performance Rachman ditingkatkan kembali Kredit Pensiunan
Kinerja Per 2. Agus khususnya Kantor Cabang di Bali.
April 2019 Haryanto Dan terhadap strategi, penguasaan
2. Lain-lainnya 3. Sukoriyanto pasar dan pemenuhan target, Dewan
Saputro Komisaris akan melakukan sampling
4. Edhi dengan memanggil beberapa Kepala
Chrystanto Kantor Cabang.
5. Zudan Arif 2. Melakukan pencarian solusi untuk
Fakrulloh funding, dapat dengan kerjasama
6. Josephus K pemberian pertek ASN ataupun
Triprakoso obligasi.
7. Nur Kholis 3. Agar tetap terus memantau
8. Paulus Endra perkembangan kasus Fronting PT
Suyatna TAS yang berdampak pada NPL Bank
9. Iwan Mantap
Soeroto
6 18 Juni 2019 RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul - 1. Dewan Komisaris meminta Direksi Untuk
012/2019 Performance Rachman mempercepat pertumbuhan bisnis Bank
Kinerja Per 2. Agus Mantap agar segera menyempurnakan
Mei 2019 Haryanto Aplikasi E Otentifikasi.
2. Laporan Revisi 3. Sukoriyanto 2. Dewan Komisaris meminta Direksi untuk
RBB tahun Saputro mensosialisasi ke seluruh Kantor Cabang
2019 – 2021 4. Edhi agar melakukan Campaign yang lebih
3. Lainnya Chrystanto efektif ke kementerian-kementerian,
5. Zudan Arif Bank Mandiri dan PT Taspen.
Fakrulloh 3. Mengingat volume dan nilai kredit
6. Josephus K asal fronting relative kecil namun
Triprakoso berkontribusi terhadap NPL, dan
7. Nur Kholis mengingat jaringan kantor Bank
8. Paulus Endra Mantap sudah semakin banyak serta
Suyatna berkembangnya fungsi Mantap online,
9. Iwan maka pemberian kredit melalui fronting
Soeroto seyogyanya tidak diperlukan lagi.
4. Dewan Komisaris menyetujui Revisi
Laporan RBB tahun 2019 – 2021 Bank
Mantap sesuai dengan usulan Direksi.
5. Mempercepat eksekusi produk-produk
baru Bank Mantap yang masuk dalam
PAB di tahun 2019 serta mempersiapkan
dengan jelas pedoman dari sisi manual
produk dan mitigasi risikonya.
7 25 Juli 2019 RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul - 1. Melakukan strategi untuk meningkatkan
013/2019 Performance Rachman LFR diatas 96% dan menurunkan Cost of
Kinerja Per 2. Agus fund dibawah 7% sehingga NIM dapat
Juni 2019 Haryanto terjaga tetap di angka 6 %.

LAPORAN TAHUNAN 2019 253


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
2. Lain-lainnya 3. Sukoriyanto 2. Menyetujui memperbanyak
Saputro pertumbuhan jaringan Kantor Graha
4. Edhi dibandingkan Kantor Cabang, namun
Chrystanto tetap membuat evaluasi terkait
5. Zudan Arif cost yang dikeluarkan termasuk
Fakrulloh maintenance dan bisnis yang diperoleh.
6. Josephus K 3. Terkait Laporan BPK agar Direksi
Triprakoso memperbaiki atau mengkoreksi atas
7. Nur Kholis temuan untuk memenuhi terjaganya
8. Paulus Endra resiko reputasi.
Suyatna
9. Iwan
Soeroto
8 27 Agustus RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul 1. Meningkatkan awareness Kantor
2019 015/2019 Performance Rachman Cabang terhadap pencapaian target
Kinerja Per Juli 2. Agus DPK dan ikut serta melakukan
2019 Haryanto kunjungan Nasabah Funding pada
2. Lain-lainnya 3. Sukoriyanto wilayahnya serta khusus 10 Deposan
Saputro tertinggi Bank Mantap minimal 3 bulan
4. Edhi sekali dilakukan kunjungan oleh Direksi.
Chrystanto 2. Program Combo agar lebih
5. Zudan Arif ditingkatkan serta melakukan
Fakrulloh pelaporan progress produk Combo
6. Josephus K kepada Bank Mandiri.
Triprakoso 3. Agar selalu memantau perkembangan
7. Nur Kholis kredit yang berasal dari PT TAS
8. Paulus Endra dan melakukan langkah-langkah
Suyatna penyelesaian untuk rekening yang
9. Iwan sudah tidak dapat diselamatkan.
Soeroto 4. Melakukan pemetaan terhadap
Kompetitor serta menggerakkan
seluruh Karyawan agar melakukan
Branding di social media baik Facebook,
Instagram maupun Youtube
9 01 Oktober RR.KOM/ 1. Tetap melakukan usaha untuk dapat
2019 018/2019 meningkatkan NIM minimal sebesar
6%.
2. Kantor Cabang agar meningkatkan
kinerja dengan mengutamakan
pemberian kredit pada Calon Debitur
baru.
3. Agar melakukan strategi untuk
meningkatkan produktivitas produk
kredit Combo dengan menjalin
kerjasama & pola komunikasi kepada
masing-masing regional Bank Mandiri.
4. Agar dilakukan pemenuhan dokumen
dalam rangka penerbitan umum
berkelanjutan (PUB) Obligasi sehingga
Obligasi dapat diterbitkan sesuai waktu
yang telah ditentukan.

254 2019 ANNUAL REPORT


Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
10 15 Oktober RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul - 1. Agar menjaga yield of loan tidak
2019 020/2019 Performance Rachman dibawah 13%, NIM diangka 6% serta
Kinerja Per 2. Agus meningkatkan program join financing.
September Haryanto 2. Selalu meningkatkan program untuk
2019 3. Sukoriyanto penambahan kredit, meningkatkan
2. Lain-lainnya Saputro deposito individu dan selalu melakukan
4. Edhi strategi sosialisasi program oleh setiap
Chrystanto Kantor Cabang.
5. Zudan Arif 3. Agar selalu meningkatkan net booking
Fakrulloh dari new account tidak hanya topup.
6. Josephus K 4. Agar mempersiapkan dampak dari
Triprakoso kredit Restrukturisasi di Bali yang akan
7. Nur Kholis selesai dan berdampak pada NPL Bank.
8. Paulus Endra 5. Terhadap Laporan RKAP 2020, Dewan
Suyatna Komisaris menyetujui dan meminta
9. Iwan agar dapat dijalankan sesuai plan yang
Soeroto akan ditetapkan dan dengan prinsip
kehati-hatian.
6. Bisnis Plan tetap harus dicapai, dan
apabila ada perubahaan agar tetap
disampaikan kepada induk.
7. Agar pembelian asset tanah untuk
keperluan Gedung Kantor Cabang
Yogyakarta dapat dijalankan sesuai
ketentuan yang berlaku.
8. Dewan Komisaris meminta bulan
berikutnya presentasi terkait Bisnis
UUS, terkait tahapan proses dan
timeline terhadap bisnis tersebut.
Harus disesuaikan segala ketentuan-
ketentuan terkait Bisnis Syariah
termasuk Akad perjanjian-perjanjian
secara legal harus sah.
9. Terkait temuan - temuan BPK agar
dapat dilaporkan dan diselesaikan pada
akhir November 2019.
10. Terhadap Laporan Kinerja Kantor
Cabang agar dapat memanggil Kepala
Cabang atau Vicon untuk presentasi
di depan Dewan Komisaris dibulan
berikutnya.
11 21 RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul - 1. Agar fokus utama untuk meningkatkan
November 022/2019 Performance Rachman NIM sesuai arahan induk perusahaan
2019 Kinerja Per 2. Agus hingga akhir tahun 2019.
Oktober 2019 Haryanto 2. Menyetujui RBB dan PAB Tahun 2020
2. Lain-lainnya 3. Sukoriyanto Bank Mantap dan agar dijalankan sesuai
Saputro dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Edhi 3. Terkait temuan audit atas kejadian
Chrystanto fraud eksternal (debitur figure) pada
5. Zudan Arif Kantor Cabang Mojokerto agar seluruh
Fakrulloh Cabang diingatkan kembali terhadap
6. Josephus K awareness terhadap kemungkinan
Triprakoso fraud.

LAPORAN TAHUNAN 2019 255


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Tidak
No Tanggal No. Risalah Agenda Peserta Rekomendasi
Hadir
7. Nur Kholis 4. Terkait pengaduan Nasabah dapat
8. Paulus Endra dilakukan minimalisir pengaduan dan
Suyatna dicari penyelesaiannya.
9. Iwan 5. Atas temuan BPK dan OJK dapat
Soeroto diselesaikan dan dilaporkan tepat
waktu.
12 12 RR.KOM/ 1. Laporan 1. Abdul - 1. Agar fokus utama untuk meningkatkan
Desember 024/2019 Performance Rachman NIM sesuai arahan induk perusahaan
2019 Kinerja Per 2. Agus hingga akhir tahun 2019.
November Haryanto 2. Menyetujui RBB dan PAB Tahun 2020
2019 3. Sukoriyanto Bank Mantap dan agar dijalankan sesuai
2. Lain-lainnya Saputro dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Edhi 3. Terkait temuan audit atas kejadian
Chrystanto fraud eksternal (debitur figure) pada
5. Zudan Arif Kantor Cabang Mojokerto agar seluruh
Fakrulloh Cabang diingatkan kembali terhadap
6. Josephus K awareness terhadap kemungkinan
Triprakoso fraud.
7. Nur Kholis 4. Terkait pengaduan Nasabah dapat
8. Paulus Endra dilakukan minimalisir pengaduan dan
Suyatna dicari penyelesaiannya.
9. Iwan 5. Atas temuan BPK dan OJK dapat
Soeroto diselesaikan dan dilaporkan tepat
waktu.
6. Agar melakukan upaya strategi untuk
meningkatkan NIM 6% dan seluruh
Financial Highlight dapat tercapai
sesuai target yang ditetapkan.
7. Agar melakukan mapping Portofolio
KRB Gunung Agung dimana program
tersebut akan berakhir pada tahun
2020 serta melakukan antisipasi terkait
dampak kredit yang disebab Fraud PT
TAS.
8. Agar melakukan peningkatan pada
Funding Retail, menumbuhkan Sales
Culture Funding pada Kantor Cabang
dan menambahkan target Funding
Retail dalam penilaian KPI Kantor
Cabang.
9. Agar berkoordinasi dengan Regulator
terkait pengelompokan UMKM atas
Portofolio Kredit Pensiun dengan
tujuan Produktif.
10. Agar mengevaluasi kinerja kantor
cabang yang selalu tidak mencapai
target baik dari sisi SDM maupun
marketnya.
11. Terhadap proses pembentukan UUS,
agar melakukan pemenuhan SDM yang
memiliki kompetensi dibidang syariah.

256 2019 ANNUAL REPORT


Selama tahun 2019 telah dilakukan Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali, sebagai berikut:

No Nama Jabatan Jumlah Rapat Hadir Tidak hadir %


1 Abdul Rachman Komisaris Utama 12 12 - 100%
2 Agus Haryanto Komisaris 12 12 - 100%
3 Edhi Chrystanto Komisaris Independen 12 12 - 100%
4 Sukoriyanto Saputro Komisaris Independen 12 12 - 100%
5 Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen 12 12 - 100%
6 Josephus Direktur Utama 12 12 - 100%
K.Triprakoso
7 Nurkholis Wahyudi Direktur 12 12 - 100%
8 Paulus Endra Suyatna Direktur 12 12 - 100%
9 Iwan Soeroto Direktur 12 12 - 100%

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DEWAN KOMISARIS


Sepanjang tahun 2019, anggota Dewan Komisaris Bank Mantap telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi
berupa pelatihan, charter, konferensi dan seminar. Pengembangan kompetensi Dewan Komisaris disajikan pada bagian Profil
Perseroan dalam Laporan Tahunan ini.

SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO


Disamping program peningkatan kompetensi, Dewan Komisaris juga telah mengikut program refreshment. Pada periode 2019,
Dewan Komisaris yan telah mengikut refrehment sebagai berikut.

Nama Jabatan Sertifikasi Manajemen Risiko


Agus Haryanto Komisaris Refreshment Manajemen Risiko Level 1
Edhi Chrystanto Komisaris Independen Refreshment Manajemen Risiko Level 5

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS


Remunerasi Dewan Komisaris mengacu pada Anggaran Dasar Bank yang menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris dapat
diberi gaji dan tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS. Pemberian Remunerasi Dewan Komisaris juga berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-06/MBU/06/2018 tanggal 4 Juni 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Menteri Negara BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Dalam ketentuan internal pemberian remunerasi juga berpedoman pada Kebijakan
Remunerasi Bank sebagaimana telah disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 18 Juni 2019 dan sebagai pedoman
pelaksanaannya dituangkan dalam Standar Prosedur Remunerasi yang disahkan tanggal16 September 2019.

TATA KELOLA REMUNERASI


Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank dan meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, Bank
menetapkan kebijakan dalam pemberian Remunerasi secara tertulis yang mengatur besaran Remunerasi bagi Direksi, Dewan
Komisaris dan Pegawai Bank yang tetap memperhatikan kepentingan Pegawai, Bank dan pemangku kepentingan (stakeholder).
Dengan penetapan tata kelola dalam pemberian Remunerasi bertujuan untuk menjaga kesehatan Bank secara individu melalui
pencegahan pengambilan risiko yang berlebihan (excessive risk taking) oleh manajemen. Dengan melakukan tata kelola
pemberian Remunerasi, Bank dapat menentukan langkah-langkah strategis yang mencerminkan pengelolaan Bank dengan
prinsip kehati-hatian (prudent banking) Besarnya remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan
melalui Rapat bersama dengan Direksi yang membahas Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi melalui rekomendasi
kebijakan Komite Nominasi dan Remunerasi yang adil dan layak (fair and deserve), sesuai dengan tugas, tanggung jawab serta
kinerjanya masing-masing berdasarkan system remunerasi Bank.

LAPORAN TAHUNAN 2019 257


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Ruang lingkup Remunerasi Bank mengacu pada tata kelola pelaksanaan pemberian Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Direksi yaitu:
1. Prinsip keterbukaan dalam pemberian Remunerasi.
2. Prinsip kehati-hatian dalam pengambilan keputusan berdasarkan risiko
3. Penetapan Material Risk Taker (MRT).
4. Kebijakan penundaan pembayaran Remunerasi yang bersifat variabel (Malus) atau menarik kembali Remunerasi yang
bersifat variable yang sudah dibayarkan (Clawback)
5. Kesesuaian pembayaran Reward berdasarkan jangka waktu risiko yang diambil oleh pemegang kewenangan.
Pemberian Remunerasi dilakukan dengan menetapkan kebijakan:
1. Malus, yaitu kebijakan yang diambil Bank berdasarkan kriteria tertentu yang dapat menunda pembayaran sebagian atau
seluruh dari Remunerasi yang Bersifat Variabel yang ditangguhkan.
2. Clawback, yaitu kebijakan yang diambil Bank dalam bentuk suatu perjanjian antara Bank dengan anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris atau Pegawai dimana anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pegawai setuju untuk mengembalikan
Remunerasi yang Bersifat Variabel yang diterima sesuai kriteria yang ditetapkan Bank.
Prosedur Penetapan Remunerasi
Bank Mantap telah memiliki prosedur dalam menetapkan besaran remunerasi bagi para anggota Dewan Komisaris. Prosedur
penetapan tersebut telah mengacu pada hasil RUPS. Adapun prosedur dalam menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut.
1. Komite Remunasi dan Nominasi
Langkah awal dalam prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dengna pengumpulan informasi mengenai standar
remunerasi untuk jabatan dan industry sejenis di pasaran dengan memperhitungkan kinerja Bank Mantap oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi, kemudian menyampaikan rekomendasi atas besaran remunerasi tersebut kepada anggota
Dewan Komisaris
2. Dewan Komisaris
Setelah mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, maka Dewan Komisaris akan mengkaji dan
mempelajari rekomendasi tersebut dan mengusulkan besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris kepada RUPS
3. Rapat Umum Pemegang Saham
Selanjutnya Pemegang Saham melalui RUPS Tahunan akan menetapkan besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
dan kewenangan tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris
4. Remunerasi anggota Dewan Komisaris
Pembagian remunerasi kepada anggota Dewan Komisaris akan dilaksanakan sesuai dengan hasil keputusan RUPS.
Struktur Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
Remunerasi yang ditetapkan dan diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris baik yang bersifat tetap maupun variabel
dalam bentuk tunai maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Bank Mantap menetapkan
remunerasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
1. Remunerasi yang bersifat tetap: Remunerasi yang tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain gaji pokok, fasilitas,
tunjangan perumahan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya dan pensiun.
2. Remunerasi yang bersifat variabel: Remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain bonus atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
FAKTOR EKSTERNAL
1. Memperhatikan kondisi atau nilai yang ada di pasar dalam industri yang sama.
2. Melakukan proses benchmark ke perusahaan yang sejenis dan skala usaha yang sama.
3. Hasil dari salary survey.
FAKTOR INTERNAL
1. Strategi bisnis dan pendapatan/laba perusahaan.
2. Performance atas kinerja individu dan perusahaan.
3. Struktur jangka pendek dan jangka panjang.

258 2019 ANNUAL REPORT


Jumlah Nominal/Komponen Remunerasi Dewan Komisaris
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
TABEL KELOMPOK JUMLAH REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Jenis remunerasi Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun


dan fasilitas Lain Dewan Komisaris
Orang Rp
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas 5 7.539.309.724
lain dalam bentuk natura
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, Transportasi, 2.150.582.793
asuransi kesehatan, dan sebagainya) yang :
a. Dapat dimiliki
b. Tidak dapat dimiliki
Total 5 9.689.892.517

Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
TABEL KELOMPOK JUMLAH REMUNERASI DEWAN KOMISARIS

Jumlah remunerasi Jumlah Komisaris


di atas Rp 2 miliar 1
di atas Rp 1 miliar sd. 2 miliar 4
di atas Rp 500 juta sd. 1 miliar 0
Rp 500 juta ke bawah 0

KEPUTUSAN, REKOMENDASI DAN PELAKSANAAN TUGAS DEWAN KOMISARIS


Selama tahun 2019 Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya dalam rangka melakukan
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan perseroan yang ditetapkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan serta Rencana Kerja yang ditetapkan pada awal tahun. Tugas, kewajiban
dan tanggung jawab tersebut antara lain dilakukan antara lain melalui Rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi, serta rapat dan evaluasi bersama Komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris menerbitkan rekomendasi kepada Direksi bila ada hal-hal yang perlu diingatkan
agar Direksi berhati-hati mengambil keputusan yang mengandung risiko dan berupaya memitigasi risiko yang mungkin terjadi.
Setiap laporan yang diterima oleh Dewan Komisaris diberikan komentar dengan menerbitkan surat kepada Direksi. Selama tahun
2018, Dewan Komisaris Bank Mantap telah menerbitkan 12 (dua belas) surat rekomendasi yaitu :

No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris


1 DEKOM/004A/2019 19/01/2019 1. Melakukan evaluasi terhadap hasil kinerja DPK yang kurang mencapai
target Desember 2018. Dan agar meningkatkan strategi pencapaian
target tahunan lebih awal sehingga tidak terlalu mendekati target.
2. Melakukan strategi untuk menurunkan rasio NPL khususnya yang
disebabkan kredit retail maupun mikro seperti meningkatkan kredit
pensiunan pada Kantor Cabang yang memiliki NPL tinggi.
3. Melakukan strategi baik dari sisi SDM maupun SPM terhadap Kantor
Cabang yang selalu tidak mencapai target kredit maupun DPK.
4. Melakukan pendekatan kepada pengadilan khususnya bidang yang
menangani perbankan sehingga terhadap kasus hukum terkait hak
Lelang oleh perbankan dapat terselesaikan lebih cepat.
5. Terkait Fraud Kantor Cabang Jakarta Proklamasi, agar selalu
menekankan faktor kehati-hatian, dengan berdasarkan standar
prosedur dan meningkatkan budaya bank Mantap bagi seluruh jajaran
karyawan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 259


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris


6. Terhadap hasil pemeriksaan Audit Eksternal KAP EY agar menjadi
evaluasi dan segera ditindaklanjuti untuk diselesaikan, serta meminta
Divisi RBC dan Divisi DPM agar mengevaluasi untuk meminimalisir
terjadinya kesalahan.
7. Melakukan refleksi terkait lelang dengan policy perkreditan agunan
sehingga dapat terakomodir.
8. Mengevaluasi perjanjian kredit khususnya terhadap pasal-pasal
yang berpotensi melemahkan posisi Bank atau yang berpotensi
dipergunakan sebagai celah untuk disalahgunakan oleh nasabah.
Menegaskan atas kedisiplinan Credit Operation dalam melakukan
admnistrasi dan pemenuhan legalitas dokumen agunan sehingga
proses lelang lancar.
9. Melakukan evaluasi perbandingan kenaikan dan penurunan dengan
tahun sebelumnya serta harus melakukan strategi untuk meningkatan
booking amount.
10. Agar dilakukan tindakan tegas atau sanksi atas penolakan klaim
asuransi yang disebabkan kelalaian cabang.
11. Agar meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman terhadap top 50
deposan serta untuk Pimpinan cabang agar lebih mengutamakan
awareness penginputan data new account sehingga dapat lebih mudah
memonitoring bisnis.
12. Mengevaluasi terkait inisiatif yang belum dapat dilakukan.
13. Selalu melakukan sosialisasi dan meningkatkan awareness karyawan
agar terhindar dari fraud.
14. Mengevaluasi 8 inisiatif strategis yang belum terealisasi.
15. Treatment terkait AYDA dengan berdasarkan ketentuan-ketentuan OJK
sehingga tidak menjadi temuan pemeriksaan.
16. Menyelesaikan permasalahan terkait Fraud PT TAS yang sudah menjadi
temuan OJK.
17. Meningkatkan penyaluran kredit pensiun untuk Kantor Cabang di Bali
sehingga dapat menaikan ratio NPL.
18. Melakukan Evaluasi terhadap pembagian target Kantor Cabang
sehingga Cabang-Cabang dapat mencapai target minimal 80% dari
yang ditetapkan.
2 DEKOM/010A/2019 23/02/2019 26. Meningkatkan strategi pencapaian target kredit pensiun dengan
meningkatkan fungsi Graha dan booking AO serta dalam penyaluran
kredit tetap memperhatikan SOP dan ketentuan perkreditan yang
berlaku.
27. Terus diupayakan peningkatan dana murah berupa Tabungan dan
Deposito retail dengan suku bunga yang lebih rendah, sehingga NIM
dapat tercapai. Kantor Cabang yang belum mencapai target kredit
dan dana agar dikaji penyebabnya, walaupun sudah diarahkan dalam
menyusun target kerja agar disesuaikan dengan potensi daerahnya.
28. Penanganan perkara agar dilakukan secara efektif, baik yang ditangani
sendiri maupun dengan bantuan Lawyer, dimonitor dan dipenuhi
proses pembelaan setiap tahapan persidanganya sehingga putusan
dapat dimenangkan oleh Bank Mantap.
29. Terhadap fraud oleh Jasa Fronting PT TAS agar ditangani dengan baik
agar reputasi bank tetap terjaga. Mereview seluruh hal berkaitan
dengan Fronting dan menginvestigasi seluruh Cabang Jasa fronting
lainnya termasuk yang memiliki kelolaan masih dalam kondisi lancar
agar dapat teridentifikasi lebih awal dan apabila dalam satu wilayah
sudah ada cabang Bank Mantap tidak boleh mempergunakan
Jasa Fronting. Dan terhadap pertanggungjawaban pengembalian
kekurangan angsuran kepada Bank Mantap agar dilunasi secara utuh
atau tidak dengan diangsur.
30. Tetap berhati-hati terhadap risiko bisnis khususnya bisnis pensiunan,
serta memperkuat operasional risk di seluruh unit cabang.

260 2019 ANNUAL REPORT


No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris
31. Melakukan mitigasi risiko yang lebih komprehensif terhadap
operasional risk dan perjanjian kredit terkait fronting. Mengundang
Team Task Force terkait progress penyelamatan portofolio atas kredit
fronting pada rapat bulan selanjutnya.
32. Mempersiapkan implementasi IFRS 9 dengan baik, sesuai rekomendasi
dari IRC dengan timeline Desember 2019.
33. Agar kewajiban pengkinian data pihak utama dilaksanakan sesuai
dengan tenggang waktu yang ditentukan paling lambat tanggal 28
Februari 2019.
34. Dewan Komisaris menegaskan kembali untuk menyetujui Perubahan
Struktur Organisasi yang diajukan oleh Direksi melalui surat
No. DIR.INT/004.1/2019 tanggal 30 Januari 2019 sebagaimana
direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi No.KOM.
RNM/001/2019 tanggal 31 Januari 2019.
35. Meningkatkan strategi pencapaian target kredit pensiun dengan
meningkatkan fungsi Graha dan booking AO serta dalam penyaluran
kredit tetap memperhatikan SOP dan ketentuan perkreditan yang
berlaku.
36. Terus diupayakan peningkatan dana murah berupa Tabungan dan
Deposito retail dengan suku bunga yang lebih rendah, sehingga NIM
dapat tercapai. Kantor Cabang yang belum mencapai target kredit
dan dana agar dikaji penyebabnya, walaupun sudah diarahkan dalam
menyusun target kerja agar disesuaikan dengan potensi daerahnya.
37. Penanganan perkara agar dilakukan secara efektif, baik yang ditangani
sendiri maupun dengan bantuan Lawyer, dimonitor dan dipenuhi
proses pembelaan setiap tahapan persidanganya sehingga putusan
dapat dimenangkan oleh Bank Mantap.
38. Terhadap fraud oleh Jasa Fronting PT TAS agar ditangani dengan baik
agar reputasi bank tetap terjaga. Mereview seluruh hal berkaitan
dengan Fronting dan menginvestigasi seluruh Cabang Jasa fronting
lainnya termasuk yang memiliki kelolaan masih dalam kondisi lancar
agar dapat teridentifikasi lebih awal dan apabila dalam satu wilayah
sudah ada cabang Bank Mantap tidak boleh mempergunakan
Jasa Fronting. Dan terhadap pertanggungjawaban pengembalian
kekurangan angsuran kepada Bank Mantap agar dilunasi secara utuh
atau tidak dengan diangsur.
39. Tetap berhati-hati terhadap risiko bisnis khususnya bisnis pensiunan,
serta memperkuat operasional risk di seluruh unit cabang.
40. Melakukan mitigasi risiko yang lebih komprehensif terhadap
operasional risk dan perjanjian kredit terkait fronting. Mengundang
Team Task Force terkait progress penyelamatan portofolio atas kredit
fronting pada rapat bulan selanjutnya.
41. Mempersiapkan implementasi IFRS 9 dengan baik, sesuai rekomendasi
dari IRC dengan timeline Desember 2019.
42. Agar kewajiban pengkinian data pihak utama dilaksanakan sesuai
dengan tenggang waktu yang ditentukan paling lambat tanggal 28
Februari 2019.
43. Dewan Komisaris menegaskan kembali untuk menyetujui Perubahan
Struktur Organisasi yang diajukan oleh Direksi melalui surat
No. DIR.INT/004.1/2019 tanggal 30 Januari 2019 sebagaimana
direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi No.KOM.
RNM/001/2019 tanggal 31 Januari 2019.
44. Terus meningkatkan portfolio serta strategi pencapaian kredit dan
DPK pada setiap kantor cabang, sehingga target dari awal bulan dapat
berjalan sesuai rencana hingga akhir tahun.

LAPORAN TAHUNAN 2019 261


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris


45. Mereview seluruh hal berkaitan dengan Fronting termasuk perjanjian
kerjasama dan menginvestigasi seluruh Cabang Jasa fronting lainnya
termasuk yang memiliki kelolaan masih dalam kondisi lancar agar
dapat teridentifikasi lebih awal dan apabila dalam satu wilayah sudah
ada cabang Bank Mantap tidak boleh mempergunakan Jasa Fronting.
Melakukan pengawasan secara berkala terhadap partner yang
bekerjasama khususnya fronting agar dapat terjaga dari risiko reputasi.
46. Agar kewajiban pengkinian data pihak utama dilaksanakan sesuai
dengan tenggang waktu yang ditentukan paling lambat tanggal 28
Februari 2019.
3 DEKOM/024/2019 30/03/2019 20. Meningkatkan strategi untuk meningkatkan booking AO khususnya
pada business pensiun.
21. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas dan control terkait BWS, POS,
TAS yang melakukan booking di pusat serta fungsi Kantor Cabang
terhadap jasa fronting tersebut.
22. Terhadap cukup banyaknya Kantor Cabang yang tidak memenuhi target
Dana, Agar tetap melakukan strategi peningkatan terhadap target Dana
tersebut.
23. Memperhatikan fakta semua perkara yang dihadapi Bank Mantap
adalah gugatan karena keberatan lelang atas jaminan, maka perlu
dilakukan langkah pencegahan dengan melakukan sosialisasi atau
penegasan kepada calon debitur atas konsekuensi dari jaminan yang
diserahkan adalah di kesekusi apabila debitur melakukan wanprestasi
antara lain kreditnya macet. Serta melakukan review terhadap klausa
baku agar penggugat tidak dapat melakukan gugatan kembali.
24. Untuk mengurangi permasalahan dalam pengelolaan jasa fronting, agar
Manajemen Melakukan perbaikan prosedur, Mengingatkan pegawai
agar taat kepada peraturan seperti limit kewenangan, telekonfirmsi
dll serta melanjutkan investigasi khususnya atas adanya indikasi fraud
yang menyebabkan terjadinya first payment default.
25. Terus melakukan memonitoring terhadap ratio khususnya tren yield
of loan yang menurun dan cost of fund mengalami kenaikan yang
seharusnya efek akhir tahun sudah tidak signifikan.
26. Menyampaikan progress restrukturisasi dampak bencana Gunung
Agung, yang akan mengundang Divisi Collection & Productivity serta
Distribution Head IV dalam rapat bulan berikutnya.
27. Melakukan monitoring penyebab debitur non lancar serta monitoring
kantor cabang yang sering gagal klaim asuransi.
28. Memperhatikan kecenderungan tren rasio-rasio perbankan khususnya
untuk Bank Buku II atau peers Bank Mantap dan memperhatikan
laporan Integrated Risk Management Forum Bank Mandiri.
29. Melakukan pemetaan dan penyelamatan secara khusus terhadap akibat
kasus fronting, salah satunya dengan segera melakukan pemindahan
juru bayar.
30. Revisi terkait Kebijakan SDM Bank Mantap, agar melakukan
penambahan aturan terkait karyawan yang difabel dan prohire.
31. Dewan Komisaris menyetujui atas penyesuaian Remunerasi pengurus.
32. Agar menjaga LFR diangka 92%, serta melakukan strategi untuk
meningkatkan kredit dan DPK diseluruh Kantor Cabang.
33. Agar melakukan evaluasi dan penanganan secara khusus terhadap
Cabang mengalami peningkatan NPL.
34. Terkait Kasus fronting agar segera melakukan investigasi lebih
mendalam dengan melakukan pemetaan secara detail Kantor Cabang
yang berpotensial lost, melakukan penyelamatan atau strategi lebih
awal melakukan pemindahan juru bayar ke Bank Mantap untuk
mengurangi potensi kerugian

262 2019 ANNUAL REPORT


No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris
4 DEKOM/028/2019 30/04/2019 33. Terkait pencapaian Booking AO tidak sebanding dengan total
pencapaian kredit yang disebabkan karena lebih banyaknya topup
dibandingkan closing debitur baru. Oleh hal itu, dilakukan strategi atau
policy agar AO juga focus pada booking debitur baru.
34. Melakukan evaluasi dan pengecekan terhadap pendapatan fee base
income khususnya yang terkait Asuransi dengan status topup.
35. Agar menyegerakan program paket umroh dan join financing dengan
Bank Mandiri terkait kredit Combo.
36. Agar focus pada Kantor Cabang di Bali untuk menguatkan kredit
khususnya kredit pensiunan.
37. Melakukan strategi pencegahan agar kasus hukum dapat diminimalisir,
antara lain dengan mengumpulkan data atau aturan untuk mereview
perjanjian kredit retail sehingga dapat menguatkan klausula baku.
38. Agar segera menyelesaikan DMTL Audit Bank Mandiri yang jatuh tempo
dengan skala proritas dan membuat tolak ukur yang mempengaruhi
kesehatan Bank.
39. Agar terus melakukan update terkait Fronting khususnya dari segi
potensi kerugian terhadap kasus fraud Fronting PT TAS.
40. Booking dengan skema top up masih cukup tinggi, Dewan Komisaris
merekomendasikan untuk mengembangkan strategi untuk
meningkatkan customer base kredit.
41. Memperbaiki Kantor Cabang yang NPLnya masih di atas 2%. Khusus
NPL diatas 5% agar diberikan penanganan khusus dengan program
penyehatan dan penyelesaian kredit bermasalah sehingga NPLnya bisa
diturunkan. Selanjutnya agar mengintensifkan penagihan terutama
kredit Micro dan Retail, Begitu juga agar dijaga penurunan Kol. 2A dan
kol. 2BC flow ke bucket berikutnya.
42. Melakukan monitoring terhadap funding, khususnya top deposan, agar
risiko konsentrasi dapat ditekan dan mengembangkan strategi funding
untuk meningkatkan customer base.
43. Agar melakukan upaya pencegahan terkait CKPN yang mengalami
kenaikan
44. Melakukan strategi untuk meningkatkan DPK dengan melakukan
pendekatan BUMN atau Asosisasi Dana Pensiun
45. Agar meningkatkan target kredit khususnya mikro yang mengalami
penurunan, serta melakukan evaluasi realisasi total kredit yang tidak
tercapai terhadap total booking AO yang tercapai
46. Meningkatkan product knowlegde Pegawai Kantor Cabang khususnya
untuk kredit pensiun
47. Tetap melakukan penelitian terhadap fronting yang berpotensi fraud
48. Kriteria - kriteria penerapan PSAK 71 oleh OJK agar menjadi perhatian
dan memperhitungkan impact penerapan PSAK 71 pada tahun 2020
5 DEKOM/036/2019 28/05/2019 13. Meningkatkan strategi, monitoring dan administrasi yang lebih baik
terhadap klaim asuransi sehingga dapat menekan gagal klaim yang
berdampak pada NPL dan CKPN bank.
14. Terkait pelaporan pengaduan nasabah perlu dilakukan strategi agar
penyelesaian pengaduan nasabah dapat terselesaikan lebih cepat
sehingga tidak berpengaruh terhadap risiko reputasi bank apabila
nasabah complain.
15. Terkait Kinerja Kantor Cabang perlu ditingkatkan kembali Kredit
Pensiunan khususnya Kantor Cabang di Bali. Dan terhadap strategi,
penguasaan pasar dan pemenuhan target, Dewan Komisaris akan
melakukan sampling dengan memanggil beberapa Kepala Kantor
Cabang.
16. Agar temuan hasil audit operasional khususnya terkait Dokumen
persyaratan atau pendukung pembukaan Rekening Giro agar
ditindaklanjuti dan melakukan sampling kembali ke seluruh Kantor
Cabang Bank.

LAPORAN TAHUNAN 2019 263


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris


17. Pertumbuhan funding Bank Mantap khususnya retail funding belum
menunjukkan pertumbuhan yang baik. Kantor cabang belum
berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan dana retail.
18. Perlu dicarikan solusi untuk funding, bisa dengan kerjasama pemberian
pertek ASN ataupun obligasi.
19. Terkait Kinerja Kantor Cabang perlu ditingkatkan kembali Kredit
Pensiunan khususnya Kantor Cabang di Bali. Dan terhadap strategi,
penguasaan pasar dan pemenuhan target, Dewan Komisaris akan
melakukan sampling dengan memanggil beberapa Kepala Kantor
Cabang.
20. Melakukan pencarian solusi untuk funding, dapat dengan kerjasama
pemberian pertek ASN ataupun obligasi.
21. Agar tetap terus memantau perkembangan kasus Fronting PT TAS yang
berdampak pada NPL Bank Mantap.
6 DEKOM/038A/2019 19/06/2019 23. Meningkatkan kredit pensiunan serta kredit retail dan kredit mikro agar
pencapaiannya tetap sesuai target yang ditentukan.
24. Pemberlakukan sanksi terhadap Kantor Cabang yang lalai karena tidak
adanya pemblokiran rekening nasabah atas gagal take over yang
menyebabkan dana pencairan pinjaman terpakai oleh nasabah serta
segera melakukan pendekatan atau perubahan juru bayar dengan PT
Taspen agar tidak terjadi penolakan dari pihak Bank terkait.
25. Melakukan monitoring terhadap kelengkapan dokumen persyaratan
pengurusan gaji debitur di Bank Mantap dan berkoordinasi dengan
Kantor Taspen atas proses pindah kantor bayar yang belum terealisasi.
26. Harus ada orang Bank Mantap yang incharge di Bank Mandiri terkait
pengaduan nasabah. Agar dapat menemukan solusi pengaduan
nasabah terkait gagal debet sehingga dapat teratasi lebih cepat.
27. Meningkatkan traning pada officer kredit khususnya terkait analisa
kredit sehingga dapat menekan NPL maupun timbulnya tuntutan
perkara hokum.
28. Agar menghighlight pertumbuhan kredit yang berasal dari top up dan
pertumbuhan kredit yang berasal dari murni penambahan account.
29. Mengingat volume dan nilai kredit asal fronting relative kecil namun
berkontribusi terhadap NPL, dan mengingat jaringan kantor Bank
Mantap sudah semakin banyak serta berkembangnya fungsi Mantap
online, maka pemberian kredit melalui fronting seyogyanya tidak
diperlukan lagi.
30. Selalu menjaga kredit pensiun di Bade 2A agar tidak menjadi NPL atau
tetap dalam keadaaan lancar.
31. Supaya persentase Dana diatas 3 tahun berkembang dan untuk
menjaga risiko likuiditas perlu segera menerbitkan obligasi.
32. Agar selalu mereview Arsitektur Kebijakan Bank Mantap sehingga
sesuai dengan pertumbuhan dan kebutuhan Bank. Kaji ulang terhadap
seluruh Kebijakan yang ada agar segera diselesaikan paling lambat
bulan Juni 2019.
33. Terkait dengan POJK No. 12/POJK.03/2019 tentang Pelaporan Bank
Umum melalui Sistem Pelaporan OJK, agar benar-benar dilaksanakan
sesuai dengan yang diwajibkan oleh OJK agar kita terhindar dari sanksi
OJK.
34. Dewan Komisaris menyetujui pemberhentian anggota Komite
Pemantau Risiko pihak Independen atas nama Sdr. Didin Rasyidin
pertanggal 25 Juni 2019 dan meminta Direksi untuk memproses
pemberhentian tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.
35. Dewan Komisaris meminta Direksi Untuk mempercepat pertumbuhan
bisnis Bank Mantap agar segera menyempurnakan Aplikasi E
Otentifikasi.
36. Dewan Komisaris meminta Direksi untuk mensosialisasi ke seluruh
Kantor Cabang agar melakukan Campaign yang lebih efektif ke
kementerian-kementerian, Bank Mandiri dan PT Taspen.

264 2019 ANNUAL REPORT


No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris
37. Mengingat volume dan nilai kredit asal fronting relative kecil namun
berkontribusi terhadap NPL, dan mengingat jaringan kantor Bank
Mantap sudah semakin banyak serta berkembangnya fungsi Mantap
online, maka pemberian kredit melalui fronting seyogyanya tidak
diperlukan lagi.
38. Dewan Komisaris menyetujui Revisi Laporan RBB tahun 2019 – 2021
Bank Mantap sesuai dengan usulan Direksi.
39. Mempercepat eksekusi produk-produk baru Bank Mantap yang masuk
dalam PAB di tahun 2019 serta mempersiapkan dengan jelas pedoman
dari sisi manual produk dan mitigasi risikonya
7 DEKOM/051/2019 27 Juli 2019 25. Terhadap temuan Audit agar setiap tindaklanjut harus memberikan
bukti konkrit berupa surat keputusan, bukti dokumen dengan nomer
nota atau surat agar terdokumentasikan dengan baik.
26. Terhadap temuan BPK terkait belum ada memiliki penilai indepeden
yang bersertifikat MAPPI agar segera diajukan pendidikan untuk
memperoleh sertifikat tersebut atau merekrut pegawai yang sudah
memiliki sertifikat MAPPI.
27. Memastikan terdapat laporan atau lampiran tertulis dari vendor yang
menyatakan bahwa ada kelebihan bayar renovasi dan akan melakukan
pengembalian kelebihan pembayaran dalam unit tersebut. Internal
Audit harus ada bagian yang ahli dalam memahami procurement. Tim
Internal Audit juga harus memberikan perhatian kepada pembangunan
gedung kantor seperti cara pengadaan, kualitas pengawas, kewajaran
pembiayaan, realisasi proyek dibanding rencana.
28. Terhadap temuan BPK terkait kelemahan analisa pemberian kredit agar
dicek potensi kerugian akibat kredit bermasalah dan jaminan pada
kredit tersebut yang saat ini outstanding sebesar Rp 3,4 M.
29. Membuat Standar Prosedur mengenai perjanjian kerjasama dengan
pihak ketiga.
30. Melakukan monitoring terhadap debitur alih kelola setiap bulannya.
31. Bank menyiapkan tanggapan serta mitigasi atas penurunan
pendapatan bunga terhadap total pendapatan (rentabilitas) dan
kenaikan Loan at Risk terhadap modal (permodalan).
32. Dewan Komisaris menambahkan arahan diluar pembahasan yaitu
terkait Penunjukan Consultan untuk membantu progress Coreplan dan
risiko – risiko Bank.
33. Berkolaborasi dengan unit kerja SPM & Accounting terkait Produktivitas
per Cabang untuk mendalami peta kinerja dan talent pool pegawai
di Kantor Cabang termasuk profil pimpinan Kantor Cabang. Agar
dalam proses penilaian pimpinan Kantor Cabang lebih efektif dapat
melakukan penggantian sementara agar fungsi control terjaga.
34. Menyetujui mengangkat dan menetapkan Saudara Fajar Ari Setiawan
secara Definitif sebagai Pejabat Eksekutif Senior Eksekutif Vice President
(SEVP) yang membidangi Finance, Retail and Digital Banking disertai
dengan Surat Kuasa Direksi untuk dapat bertindak dalam jabatan yang
bersangkutan mewakili Bank Mantap dalam lingkup tugasnya-tugasnya
dalam bidang Finance, Retail and Digital Banking.
35. Menyetujui benefit untuk Pejabat SEVP sebagaimana usulan yang
disampaikan dalam pembahasan Risalah Rapat Komite Remunerasi dan
Nominasi ini.
36. Menyetujui pengangkatan dan penetapan Sdr. Didin Rasyidin sebagai
Anggota Komite Pemantau Risiko Pihak Independen dibawah Dewan
Komisaris.
8 DEKOM/060/2019 30 Agustus 22. Menjadi konsentrasi utama untuk menjaga NIM tetap diatas dari NIM
2019 induk perusahaan atau sebesar 6%.
23. Memperbaiki Kolektibilitas Portofolio yang dikelola PT TAS serta
mengusulkan agar perlahan-lahan Portofolio dipindah kelola ke Kantor
Cabang

LAPORAN TAHUNAN 2019 265


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris


24. Terhadap laporan pengaduan nasabah, agar pada Rapat Dewan
Komisaris bulan berikutnya mengundang Divisi Central Operation
sebagai Unit yang mengelola pengaduan nasabah.
25. Memperbaiki ketentuan (SP/PT) Procurement yang mengatur mengenai
mekanisme pembayaran proyek pekerjaan secara bertahap, terutama
apabila koreksi kekurangan volume yang tidak sesuai dengan kesepakatan.
26. Monitoring jangka waktu perjanjian kerjasama dengan asuradur agar
tidak lewat dari jatuh tempo.
27. Untuk Kredit Retail dan Mikro, wajib dilakukan trade checking kepada
minimal 3 supplier/buyer untuk mendapatkan informasi aktivitas
keuangan nasabah dengan konkrit.
28. Cabang harus mempunyai checklist tugas harian khususnya terkait back
up rekaman CCTV.
29. Untuk Kredit KMUP dengan DSR diatas 70% disyaratkan adanya usaha
debitur dan analisa keuangan mengenai omset usaha debitur wajib
diperhitungkan.
30. Melakukan Analisa terkait penyebab keterlambatan debitur Kredit
Serbaguna Mantap (KSM).
31. Melakukan sample audit ke Kantor Cabang terkait gagal take over lebih
dari 3 bulan.
32. Monitoring atas rekomendasi Integrated Risk Committee (IRC)
khususnya terkait NIM dan Cost of Fund yang menjadi perhatian dari
Management.
33. Dewan Komisaris menyetujui usulan perubahan struktur organisasi
sebagaimana telah direkomendasikan oleh Komite Remunerasi
dan Nominasi No. DEKOM/057/2019, selanjutnya Direksi agar
menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.
34. Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Unit Pengelola Dana
untuk melakukan penguatan pada SDM dan Strategi Marketing
pada beberapa Kantor Cabang untuk menumbuhkan Funding serta
membuat list Kantor Cabang yang tidak bergerak dari Sisi Funding,
meningkatkan awareness Kantor Cabang terhadap pencapaian target
dan bonding Nasabah Funding serta melakukan kunjungan terhadap
10 Deposan Bank Mantap minimal 3 bulan sekali oleh Direksi.
35. Meningkatkan awareness Kantor Cabang terhadap pencapaian target
DPK dan ikut serta melakukan kunjungan Nasabah Funding pada
wilayahnya serta khusus 10 Deposan tertinggi Bank Mantap minimal 3
bulan sekali dilakukan kunjungan oleh Direksi.
36. Program Combo agar lebih ditingkatkan serta melakukan pelaporan
progress produk Combo kepada Bank Mandiri.
37. Agar selalu memantau perkembangan kredit yang berasal dari PT TAS
dan melakukan langkah-langkah penyelesaian untuk rekening yang
sudah tidak dapat diselamatkan.
38. Melakukan pemetaan terhadap Kompetitor serta menggerakkan
seluruh Karyawan agar melakukan Branding di social media baik
Facebook, Instagram maupun Youtube.
9 DEKOM/070/2019 02 Oktober 19. Fokus utama Net Booking pada number of new Account per AO.
2019 20. Melakukan sampling debitur dengan memperhatikan :
• Sustainability usaha debitur untuk memitigasi debitur yang berpotensi
menunggak dan atau berakhir dengan mengajukan gugatan,
• Evaluasi kualitatif untuk menyakini apakah debitur benar – benar
memiliki usaha produktif,
• Evaluasi ada tidaknya peningkatan usaha setelah pemberian kredit,
• Menyakini kredit yang diberikan sesuai dengan visi Bank dan kepatuhan
terhadap OJK.
21. OJK memberikan kelonggaran terkait restrukturisasi akibat dari erupsi
Gunung Agung, namun demikian agar Bank secara internal melakukan
evaluasi apakah debitur masih memiliki prospek usaha sehingga
masih mampu memenuhi kewajibannya. Apabila sudah tidak terdapat
prospek usaha agar dipertimbangkan untuk write off.

266 2019 ANNUAL REPORT


No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris
22. Agar mencari solusi atas pengaduan nasabah Bank yang semakin
banyak pada bulan Agustus karena dapat berdampak pada risiko
reputasi. Alternatif solusi antara lain special hire pegawai khusus
menangani penyelesaian pengaduan nasabah, atau mengevaluasi
system kartu ATM Bank Mantap yang melalui Arthajasa.
23. Agar segera menyelesaikan atas temuan-temuan audit pada Kantor
Cabang serta selalu memberikan pendidikan dan awareness terhadap
tugas dan tanggungjawab agar tidak lalai.
24. Melakukan strategi untuk meningkatkan new booking dibanding top-
up serta melakukan pemisahan antara net booking diluar top-up dan
dengan top-up.
25. Mempersiapkan strategi funding, khususnya pertumbuhan dana murah,
melibatkan unit kerja cabang untuk proaktif menjual dana-dana retail.
26. Kenaikan bisnis di IB agar fokus pada penambahan number of new
customers untuk mencegah risiko likuiditas yang dapat terjadi sewaktu
– waktu.
27. Mengevaluasi sistem pembayaran dengan kartu, ketentuan-ketentuan
unit usaha syariah, ketentuan-ketentuan yang terkait dengan bursa.
Serta mengevaluasi ketentuan kredit fixed 12 tahun atau 15 tahun, dan
apabila diperlukan membuat ketentuan yang baru.
28. Terkait KSM agar tidak berbenturan dengan BPD, untuk itu agar
pemasarannya diarahkan ke kementerian/lembaga, atau instansi
pemerintah lainnya.
29. Tetap melakukan usaha untuk dapat meningkatkan NIM minimal
sebesar 6%.
30. Kantor Cabang agar meningkatkan kinerja dengan mengutamakan
pemberian kredit pada Calon Debitur baru.
31. Agar melakukan strategi untuk meningkatkan produktivitas produk
kredit Combo dengan menjalin kerjasama & pola komunikasi kepada
masing-masing regional Bank Mandiri.
32. Agar dilakukan pemenuhan dokumen dalam rangka penerbitan umum
berkelanjutan (PUB) Obligasi sehingga Obligasi dapat diterbitkan sesuai
waktu yang telah ditentukan.
10 DEKOM/069/2019 15 Okt 2019 33. Melakukan perbandingan informasi data publikasi Bank Indonesia
terkait jumlah penghimpunan Dana disetiap wilayah.
34. Dari keterlambatan klaim asuransi atas 44 debitur, agar dipastikan
berapa yg masih bisa ditagih dan yang memang menjadi kerugian
Bank.
35. Terhadap Jatuh Tempo tindak lanjut atas temuan BPK, Dewan Komisaris
meminta agar melakukan monitoring seluruh Kepala Divisi yang
terlibat atas temuan tersebut serta dalam Rapat Bulan November
agar dilakukan pemaparan hasil status tindak lanjut terhadap Dewan
Komisaris dan penyerahan tindak lanjut selambatnya akhir November
2019.
36. Terhadap Perjanjian Kerja Sama (PKS) Dengan PT Taspen Abadi Sentosa,
agar dilakukan review dan penyempurnaan ketentuan pemberian
kredit tersebut.
37. Atas pengeluaran biaya Direksi yang tidak sesuai ketentuan agar di
cek kembali ketentuan aturan pada Kementerian BUMN untuk anak
perusahaan khususnya terkait fasilitas Direksi.
38. Terhadap Laporan terkait kasus Nasabah atas nama Toekiran, Dewan
Komisaris menyarankan agar menguatkan unit Legal dengan merekrut
SDM atau Consultan yang dapat mendukung kasus-kasus Hukum yang
dialami Bank.
39. Agar seluruh kebijakan Bank Mantap dapat diteliti atau direview
kembali keakuratan dan kelengkapannya.
40. Monitoring terhadap pencapaian booking, jika dimungkinkan kinerja
diukur dengan net booking, kapasitas booking AOP masih dapat
ditingkatkan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 267


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris


41. Lebih proaktif untuk melakukan strategi penjualan funding, khususnya
pertumbuhan dana murah. Melibatkan unit kerja cabang untuk proaktif
menjual dana-dana retail. Kantor Cabang juga harus dibekali training
“How to explain” dan “How to Confidence”.
42. Terhadap Cabang yang kinerjanya tidak mencapai target, agar perlu
dipertimbangkan memanggil atau mengundang Kepala Cabang
(sampling) untuk mendiskusikan serta mencari solusi terbaik
memperbaiki kinerja cabang yang bersangkutan.
43. Agar segera diupdate kuesioner untuk penyusunan Risk Appetite
Statement (RAS) 2019.
44. Terkait Alat Pembayaran Menggunakan Kartu, agar dipantau dan dicek
kembali proses perizinannya.
45. Agar menjaga yield of loan tidak dibawah 13%, NIM diangka 6% serta
meningkatkan program join financing.
46. Selalu meningkatkan program untuk penambahan kredit,
meningkatkan deposito individu dan selalu melakukan strategi
sosialisasi program oleh setiap Kantor Cabang.
47. Agar selalu meningkatkan net booking dari new account tidak hanya
topup.
48. Agar mempersiapkan dampak dari kredit Restrukturisasi di Bali yang
akan selesai dan berdampak pada NPL Bank.
49. Terhadap Laporan RKAP 2020, Dewan Komisaris menyetujui dan
meminta agar dapat dijalankan sesuai plan yang akan ditetapkan dan
dengan prinsip kehati-hatian.
50. Bisnis Plan tetap harus dicapai, dan apabila ada perubahaan agar tetap
disampaikan kepada induk.
51. Agar pembelian asset tanah untuk keperluan Gedung Kantor Cabang
Yogyakarta dapat dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku.
52. Dewan Komisaris meminta bulan berikutnya presentasi terkait Bisnis
UUS, terkait tahapan proses dan timeline terhadap bisnis tersebut.
Harus disesuaikan segala ketentuan-ketentuan terkait Bisnis Syariah
termasuk Akad perjanjian-perjanjian secara legal harus sah.
53. Terkait temuan - temuan BPK agar dapat dilaporkan dan diselesaikan
pada akhir November 2019.
54. Terhadap Laporan Kinerja Kantor Cabang agar dapat memanggil Kepala
Cabang atau Vicon untuk presentasi di depan Dewan Komisaris dibulan
berikutnya.
11 DEKOM/075/2019 23 Nov 2019 20. Melakukan upaya untuk mengejar target Asset, Kredit, DPK dan Ratio
Keuangan hingga akhir tahun khususnya NIM dan NPAT.
21. Agar melakukan evaluasi dan meminimalisir NPL yang berasal dari
Kredit Pensiunan.
22. Pelaksanaan Vicon dengan Cabang akan dilakukan pada rapat
bulan Desember. Cabang yang dipilih adalah Kantor Cabang Aceh,
Banjarmasin dan Mojokerto.
23. Mengenai kasus kredit di Kantor Cabang Mojokerto dengan modus
figure agar dilakukan hal sebagai berikut Pemberian sanksi dilakukan
dengan bijaksana, mempertimbangkan peran dari setiap pegawai dan
kelemahan/kelalaian yg dilakukan, efek jera serta semangat membina ;
Memberikan rekomendasi perbaikan internal control atas kelemahan yg
terjadi serta mengundang Divisi RBC untuk Meeting bulan berikutnya ;
Melakukan upaya recovery.
24. Mengenai tanggapan temuan BPK maka Dewan Komisaris
menyarankan untuk Rekomendasi atas temuan BPK yang masih
terpending dapat terselesaikan dan terlaporkan sebelum batas yang
ditetapkan serta Khusus temuan kelebihan pembayaran kepada
Vendor/Kontraktor di KK Binjai yang tidak bersedia membayar/tidak
bersedia ditemui yang oleh BPK direkomendasikan untuk diserahkan
kepada yang berwajib. Divisi Procurement sebagai PIC yang melakukan
pendekatan agar penanganan dilakukan dengan hati-hati karena
menyangkut aparat dimana masalahnya dapat berkelanjutan.

268 2019 ANNUAL REPORT


No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris
25. Selalu melakukan monitoring NPL kredit pensiun yang disebabkan
karena meninggal dunia dan Gagal Take Over serta penyebab NPL
Kredit pensiun lainnya.
26. Agar Penyelesaian Portofolio Debitur Fronting dapat diselesaikan
dengan baik.
27. Komitmen atas action plan pada TRW III untuk penilaian TRW IV –
2019 khususnya untuk Profil Risiko dan Tingkat Kesehatan Bank agar
dilaksanakan dengan baik.
28. Agar terhadap Laporan RBB segera dilaporkan selambat-lambatnya
sebelum tanggal 30 November 2019.
29. Agar fokus utama untuk meningkatkan NIM sesuai arahan induk
perusahaan hingga akhir tahun 2019.
30. Menyetujui RBB dan PAB Tahun 2020 Bank Mantap dan agar dijalankan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
31. Terkait temuan audit atas kejadian fraud eksternal (debitur figure) pada
Kantor Cabang Mojokerto agar seluruh Cabang diingatkan kembali
terhadap awareness terhadap kemungkinan fraud.
32. Terkait pengaduan Nasabah dapat dilakukan minimalisir pengaduan
dan dicari penyelesaiannya.
33. Atas temuan
12 DEKOM/082/2019 20 Des 2019 27. Terhadap temuan BPK yang masih belum tuntas agar dilakukan
monitoring penyelesaiannya yaitu terkait Benefit kepada Direksi Bank
Mantap agar diatur sesuai ketentuan dan koordinasi dengan Bank
Mandiri ; Kelebihan pembayaran kepada kontraktor agar lebih berhati
hati/selektif memilih kontraktor serta Khusus kontraktor KK Binjai
yg kelebihan Rp 18,47 jt, agar diminta diselesaikan kontraktor ; Agar
debitur diwajibkan berkantor bayar di Bank Mantap.
28. Terhadap temuan OJK yang masih belum tuntas agar dilakukan
monitoring penyelesaiannya sebagai rincian sebagai berikut : Agar
seluruh ketentuan disempurnakan, namun tetap memperhatikan
keberlangsungan bisnis. Khususnya terkait Kebijakan top-up agar
proses top-up menjadi perhatian khusus ; Asuransi pasangan debitur
juga harus di cover ; Dalam membuat/revisi ketentuan dapat meminta
masukan secara informal kepada KAP ; Pos terbuka untuk uang muka
harus diselesaikan sebelum akhir tahun 2019.
29. Terhadap Usulan Annual Audit Plan 2020, Dewan Komisaris
mengusulkan hal-hal sebagai berikut : Menjaga kondisi untuk
terhindar dari kasus Fraud pada seluruh karyawan ; Mereview terhadap
pelaksanaan PSAK 71 ; Melakukan penilaian atau evaluasi kecukupan
dan efektifitas internal kontrol prosedur pemberian kredit termasuk
ketentuan atau peraturan mengenai PKS dengan pihak ketiga
; Melakukan penilaian kecukupan internal Kontrol dan Kepatuhan
terhadap ketentuan khususnya terkait produk-produk baru khususnya
yang menggunakan aplikasi digital ; Melakukan review atau monitoring
terhadap pemberian kredit baru.
30. Dari hasil temuan Audit pada Kantor Cabang Tasikmalaya agar dalam
temuan Perkreditan harus ada mitigasi risiko terkait cara pencairan
take over. Serta pada temuan Operasional agar Kepala Cabang lebih
mengawasi temuan-temuan basic.
31. Agar Kinerja Cabang yang tidak pernah mencapai target selama tahun
2019 agar dilakukan evaluasi khusus terhadap cabang tersebut.
32. Terkait Produk Fintech agar dilakukan monitoring segala aspek
khususnya ketentuan dan policynya. Serta untuk produk-produk baru
agar petunjuk teknisnya sudah harus siap.
33. Meningkatkan funding retail dan pemahaman Sales Culture Funding
Retail pada Kantor Cabang.

LAPORAN TAHUNAN 2019 269


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Surat Tanggal Rekomendasi Dewan Komisaris


35. Memberikan arahan agar Kinerja RBC Cabang harus lebih ditingkatkan
agar mengetahi dan mendeteksi kesalahan lebih dini sebelum temuan
baik Internal maupun eksternal.
36. Agar melakukan penyelesaian terhadap pending take over yang ada
pada Kantor Cabang.
37. Mempersiapkan penilaian untuk profil risiko dan tingkat kesehatan
Bank.
38. Agar mempersiapkan Laporan Kewajiban Pemenuhan Rasio Pengungkit
posisi 31 Desember 2019.
39. Membuat self assessment terhadap kinerja individu dari seluruh
karyawan pada Kantor Cabang , membuat pemetaan berupa talent
pool karyawan dan mengaktifkan kembali Change Agent Officer.
Mengoptimalkan training terkait Knowledge, Kepercayaan Diri dan
Leadership Kantor Cabang agar menyiapkan SDM untuk menjadi Kepala
Cabang.
40. Dewan Komisaris menyetujui penyesuaian Misi Bank dengan
menambahkan penyelarasan kepentingan ekonomi, sosial dan
lingkungan serta secara keseluruhan Visi dan Misi Bank sesuai dengan
arah dan tahapan yang telah ditetapkan oleh Bank.
41. Agar melakukan upaya strategi untuk meningkatkan NIM 6%
dan seluruh Financial Highlight dapat tercapai sesuai target yang
ditetapkan.
42. Agar melakukan mapping Portofolio KRB Gunung Agung dimana
program tersebut akan berakhir pada tahun 2020 serta melakukan
antisipasi terkait dampak kredit yang disebab Fraud PT TAS.
43. Agar melakukan peningkatan pada Funding Retail, menumbuhkan
Sales Culture Funding pada Kantor Cabang dan menambahkan target
Funding Retail dalam penilaian KPI Kantor Cabang.
44. Agar berkoordinasi dengan Regulator terkait pengelompokan UMKM
atas Portofolio Kredit Pensiun dengan tujuan Produktif.
45. Agar mengevaluasi kinerja kantor cabang yang selalu tidak mencapai
target baik dari sisi SDM maupun marketnya.
46. Terhadap proses pembentukan UUS, agar melakukan pemenuhan SDM
yang memiliki kompetensi dibidang syariah.

Dewan Komisaris menekankan pengawasan terhadap beberapa hal yang perlu menjadi perhatian sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan operasional Bank yang dilakukan Direksi,
2. Memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan bisnis Bank, pelaksanaan ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS serta peraturan perundangan yang berlaku.
3. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan
RUPS secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor
Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Otoritas lainnya.
4. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada
RUPS.
5. Memonitor perkembangan kegiatan Bank.
6. Melakukan pengawasan penerapan Tata Kelola Terintegrasi dengan Entitas Utama (Group Perusahaan) dalam setiap aspek
kegiatan usaha Bank dari seluruh jenjang organisasi Bank.
7. Melakukan pengawasan secara periodik atas pelaksanaan RKAP dan memberikan pendapat/persetujuan atas perubahan
RKAP sesuai dengan ketentuan berlaku.
8. Melakukan pengawasan atas mutu pelayanan Bank kepada Nasabah dan memberikan nasihat yang diperlukan kepada
manajemen.

270 2019 ANNUAL REPORT


9. Mengesahkan dan mengawasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank.
10. Melakukan penilaian dan pengawasan, memberikan pendapat serta nasihat atas penerapan audit internal melalui komite
audit di bawah Dewan Komisaris yang mencakup pula hal-hal yang terkait dengan temuan-temuan.
11. Melakukan penilaian dan pengawasan, memberikan pendapat serta nasihat atas penerapan manajemen risiko yang
mencakup pula hal-hal yang terkait dengan pengendalian fraud.
12. Mengawasi budaya dan kepedulian anti fraud pada seluruh jajaran organisasi.
Berikut daftar surat persetujuan yang dikeluarkan Dewan Komisaris selama tahun 2019 adalah:

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


Dalam melaksanakan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris, Bank Mantap telah mengacu pada beberapa ketentuan seperti
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sebagai media penilaian kinerja Dewan Komisaris, dilakukan
self assessment atas kinerja fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan komisaris yang disampaikan
dalam suatu laporan Dewan Komisaris yang dibuat setiap semester untuk dilaporkan kepada Otoritas Jasa keuangan. Sedangkan
penilaian kinerja Dewan Komisaris tahunan dilaksanakan setiap tahun sekali dalam forum RUPS untuk melaporkan fungsi
pengawasan yang telah dilakukan. Pengukuran kinerja Dewan Komisaris merupakan hasil kerja kolegial dari seluruh Dewan
komisaris yang tercermin dalam satu kesatuan pada realisasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) secara tahunan.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Berdasarkan RUPS dan KPI


PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS BERDASARKAN RUPS DAN
KPI
Prosedur penilaian kinerja Dewan Komisaris yang dilaksanakan oleh Pemegang Saham melalui RUPS adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan kinerja Dewan Komisaris dan Anggota Dewan Komisaris untuk dievaluasi
oleh Pemegang Saham dalam RUPS.
2. Kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan Anggaran Dasar maupun amanat Pemegang Saham.
3. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris secara individual merupakan salah satu dasar pertimbangan
bagi Pemegang Saham untuk memberhentikan dan/atau menunjuk kembali Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.
Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris.

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


Kriteria evaluasi yang digunakan untuk menilai kinerja Dewan Komisaris dan individu Anggota Dewan Komisaris adalah
pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan
Bank dan Pemegang Saham khususnya serta pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Penilaian tersebut dilaksanakan secara tahunan dengan kriteria evaluasi sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan oleh Komisaris sesuai Anggaran Dasar.
2. Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
3. Tingkat kesehatan bank.
4. Tingkat kehadirannya dalam rapat Dewan Komisaris maupun rapat dengan komite-komite Pendukungnya.
5. Keterlibatan Dewan Komisaris dalam penugasan-penugasan tertentu.

LAPORAN TAHUNAN 2019 271


TATA KELOLA PERUSAHAAN

PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA


Pihak yang melakukan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah Pemegang Saham melalui RUPS berdasarkan
kewajiban yang tercantum dalam Perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar maupun amanat Pemegang Saham.
Dewan Komisaris akan mempertanggungjawabkan kinerja mereka pada periode 2018 dalam RUPS yang diselenggarakan pada
tahun 2019.

HASIL PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan pada saat penyampaian Laporan
tugas pengawasan Dewan Komisaris tersebut kepada RUPS dalam Laporan tahunan Bank, berdasarkan laporan tersebut
RUPS menyatakan serta memberikan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) Kepada Dewan Komisaris atas tindakan
pengawasan yang dilakukan dalam Tahun Buku yang berakhir pada akhir tahun. Kinerja Dewan Komisaris tercermin dari
pencapaian realisasi Program Kerja/Rencana Kerja Tahunan Dewan Komisaris yang seluruhnya telah tercapai. Di samping itu,
hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris
secara individu merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi/pemberian insentif bagi Dewan Komisaris dan
dasar pertimbangan bagi pemegang saham untuk memberhentikan dan/atau menunjuk kembali Dewan Komisaris yang
bersangkutan.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris Melalui Self Assessment GCG Sesuai Ketentuan OJK
Penilaian kinerja Dewan Komisaris juga dilakukan melalui Self Assesment GCG yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank
Umum. Pelaksanaan Self Assessment GCG ini dilaksanakan secara periodik setiap semester yang dilaporkan kepada OJK untuk
mendapatkan persetujuan.

PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


Pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris termasuk di dalam pelaksanaan self assessment GCG Bank yang dilakukan
secara berkala setiap semester.

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


Kriteria Self Assessment Dewan Komisaris terkait pelaksanaan GCG dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Governance Structure,
Governance Process dan Governance Outcome. Governance structure terdiri dari 14 (empat belas) indikator, Governance Process
terdiri dari 17 (tujuh belas) indikator sedangkan governance outcome terdiri dari 6 (enam) indikator.

PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


Pihak yang melakukan Self Assessment GCG adalah Direksi dan Dewan Komisaris yang harus mendapatkan persetujuan dan
pengawasan dari OJK.

HASIL PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS


Hasil penilaian self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2019 Bank Mantap, untuk aspek Pelaksanaan
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris mendapat nilai komposit 2 atau BAIK.

Penilaian Kinerja Komite Di Bawah Dewan Komisaris dan Dasar Penilaiannya


Dalam rangka meningkatkan peran Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah
membentuk 3 (tiga) komite yaitu:
1. Komite Audit
2. Komite Remunerasi dan Nominasi
3. Komite Pemantau Risiko

272 2019 ANNUAL REPORT


Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan,
sistem pengendalian internal (internal control system), efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal, efektivitas
pelaksanaan manajemen risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2019,
Komite Audit telah memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit dalam
rangka menilai kecukupun pengendalian internal.
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi
dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan nominasi dan remunerasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Selama tahun 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi telah membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisis
data bakal calon Direksi dari talent pool pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris
yang memenuhi syarat serta mengusulkan sistem remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris berupa sistem
penggajian/honorarium, fasilitas/tunjangan, tantiem.
Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab jawab dalam melakukan pengawasan atas penerapan manajemen
risiko Perseroan tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan usaha
Bank tetap dapat terkendali pada batas/limit yang dapat diterima dan menguntungkan. Selama tahun 2019, Komite Pemantau
Risiko telah mengevaluasi tekait penyediaan kredit dan penyediaan dana kepada pihak terkait, recovery plan Bank Mantap serta
review atas pelaksanaan manajemen risiko di Bank Mantap. Dewan Komisaris secara periodik (tahunan) melakukan penilaian atas
efektivitas kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun 2018 komite-komite
telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan cukup efektif dilihat dari pencapaian Key Performance Indicator (KPI)
masing-masing komite.

MEKANISME PENGUNDURAN DIRI DAN PEMBERHENTIAN DEWAN KOMISARIS


Mekanisme Pengunduran Diri
Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat 6 Anggaran Dasar Perusahaan, anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari
jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada perusahaan paling kurang 30 hari sebelum tanggal pengunduran
dirinya. Selanjutnya dalam jangka 30 hari sejak terjadinya lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisinya dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Mekanisme Pemberhentian
Berdasarkan ketentuan Pasal 105 UUPT, anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan sewaktu waktu oleh RUPS dengan
menyebutkan alasannya. Sebelum pemberhentian tersebut, anggota Dewan komisaris yang bersangkutan diberikan kesempatan
untuk membela diri dalam RUPS. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris dapat pula dilakukan dengan keputusan di luar RUPS
dengan mekanisme yang sama, yaitu anggota Dewan Komisaris diberikan kesempatan untuk membela diri sebelum diambil
keputusan pemberhentian, apabila anggota Dewan Komisaris yang akan diberhentikan tidak keberatan atas pemberhentian
tersebut maka pembelaan diri tersebut tidak diperlukan. Pemberhentian akan berlaku efektif sejak ditutupnya RUPS atau tanggal
keputusan pemberhentian di luar RUPS atau tanggal lain yang ditentukan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 273


TATA KELOLA PERUSAHAAN

DIREKSI
Direksi merupakan organ Bank yang bertanggung jawab secara kolektif melakukan pengurusan Bank untuk kepentingan dan
tujuan Bank serta mewakili Bank di dalam maupun di luar pengadilan sesuai Anggaran Dasar. Sebagai bentuk pertanggungjawaban
dalam pelaksanaan tugasnya selama satu tahun, Direksi mempertanggungjawabkan pengurusan Bank dalam RUPS.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI


Direksi Bank Mantap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan Bank dan mematuhi peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku. Anggota Direksi memiliki pembidangan tugas dan tanggung jawab yang jelas. Sesuai
dengan ketentuan pasal 13 Anggaran Dasar Bank Mantap, Direksi mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Tugas pokok Direksi adalah:
a. Melaksanakan pengurusan Bank untuk kepentingan dan tujuan Bank.
b. Bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut.
c. Memelihara dan mengurus kekayaan Bank.
2. Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap usaha kegiatan Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
3. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan Otoritas lain.
4. Membentuk Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan
dan Unit Strategi Anti Fraud.
5. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
6. Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.
7. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
8. Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
9. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja menjadi tanggung jawab seluruh
anggota Direksi.
10. Setiap kebijakan dan keputusan strategis diputuskan melalui rapat Direksi. Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah
rapat dan didokumentasikan secara baik. Selama pelaksanaan rapat Direksi tidak terjadi perbedaan pendapat (dissenting
opinions) dan rapat Direksi telah diputuskan secara musyawarah.
11. Menerapkan aspek transparansi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Anggota Direksi telah mengungkapkan:
1). Kepemilikan sahamnya, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada Bank dan Perusahaan lain, yang
berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
2). Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau
Pemegang Saham Bank.
b. Anggota Direksi telah mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
c. Menyusun Rencana Bisnis secara realistis dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi
kelangsungan usaha Bank serta tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat. Rencana
Bisnis tersebut telah mendapat persetujuan dari Komisaris.
d. Rencana Bisnis dimaksud disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Direksi mengkomunikasikan Rencana Bisnis
tersebut kepada:
1). Pemegang Saham Bank.
2). Seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.
e. Melaksanakan Rencana Bisnis secara efektif dalam pengelolaan usaha Bank dan menyampaikan Laporan Realisasi
Rencana Bisnis secara triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
f. Membuat Laporan Tahunan dan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance.
g. Direktur Kepatuhan membuat Laporan Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan secara Triwulan kepada Direktur
Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
h. Setiap semester Direktur Kepatuhan membuat Laporan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan yang
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, dengan tembusan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
i. Melakukan penilaian sendiri (self assessment) terhadap pelaksanaan GCG Bank setiap semester dan disampaikan ke

274 2019 ANNUAL REPORT


Otoritas Jasa Keuangan.
j. Khusus Direktur Kepatuhan berfungsi untuk memastikan bahwa rancangan keputusan yang akan diambil oleh Direksi
dan Komisaris Bank Mantap tidak melanggar prinsip kehati-hatian. Apabila setelah dikaji rancangan keputusan tersebut
mengandung unsur ketidakpatuhan, maka Direktur Kepatuhan berkewajiban meminta agar rancangan keputusan
dimaksud dibatalkan.

WEWENANG DIREKSI
Secara rinci kewenangan Direksi dengan tidak mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar sebagai berikut:
1. Direksi berwenang menetapkan kebijakan dalam kepemimpinan dan kepengurusan Bank.
2. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan
penghasilan lain bagi karyawan Perseroan.
3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan.
4. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau
beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang, karyawan, baik
sendiri maupun bersama-sama atau kepada badan lain.
5. Menghapusbukukan piutang pokok macet, bunga, denda, dan/atau ongkos yang selanjutnya dilaporkan kepada Dewan
Komisaris.
6. Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lain berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan.
7. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain,
maka salah satu anggota Direksi lai nnya berhak dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan.

KEWAJIBAN DIREKSI
Secara rinci kewajiban Direksi adalah sebagai berikut:
1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugasnya, mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan ketentuan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap usaha kegiatan Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.
3. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan Otoritas lain.
4. Membentuk Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Unit Strategi Anti Fraud.
5. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
6. Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.
7. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
8. Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
9. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja menjadi tanggung jawab seluruh
anggota Direksi.
10. Setiap kebijakan dan keputusan strategis diputuskan melalui rapat Direksi. Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat
dan didokumentasikan secara baik. Selama pelaksanaan rapat Direksi tidak terjadi Perbedaan pendapat (dissenting opinions)
dan rapat Direksi telah diputuskan secara musyawarah.
11. Menerapkan aspek transparansi dengan melakukan hal sebagai berikut:
a. Anggota Direksi telah mengungkapkan:
• Kepemilikan sahamnya, baik pada Bank yang bersangkutan maupun pada Bank dan Perusahaan lain, yang
berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
• Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau
Pemegang Saham Bank.
b. Anggota Direksi telah mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.

LAPORAN TAHUNAN 2019 275


TATA KELOLA PERUSAHAAN

c. Menyusun Rencana Bisnis secara realistis dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi
kelangsungan usaha Bank serta tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat. Rencana
Bisnis tersebut telah mendapat persetujuan dari Komisaris.
d. Rencana Bisnis dimaksud disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Direksi mengkomunikasikan Rencana Bisnis
tersebut kepada Pemegang Saham Bank dan seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.
e. Melaksanakan Rencana Bisnis secara efektif dalam pengelolaan usaha Bank dan menyampaikan Laporan Realisasi
Rencana Bisnis secara triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
f. Membuat laporan Tahunan dan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan.
g. Direktur Kepatuhan membuat Laporan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan secara Triwulan kepada Direktur
Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.
h. Setiap semester Direktur Kepatuhan membuat Laporan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan yang
disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, dengan tembusan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
i. Melakukan penilaian sendiri (self assessment) terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Bank setiap semester dan
disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan.
12. Khusus Direktur Kepatuhan berfungsi untuk memastikan bahwa rancangan keputusan yang akan diambil oleh Direksi dan
Komisaris Bank Mantap tidak melanggar peraturan dan perundang-undangan serta prinsip kehati-hatian. Apabila setelah
dikaji rancangan keputusan tersebut mengandung unsur ketidakpatuhan, maka Direktur Kepatuhan berkewajiban meminta
agar rancangan keputusan dimaksud dibatalkan.

MASA JABATAN DIREKSI


Para anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain
oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke 3 (tiga) sejak pengangkatannya, dengan tidak mengurangi
hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir dengan
menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh
RUPS. Setelah masa jabatannya berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan, kecuali
apabila ditentukan lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

KRITERIA DIREKSI
Terpenuhinya kriteria Direksi menjadi poin penting bagi Pemegang Saham guna mendapatkan keyakinan bahwa yang akan
menjalankan pengurusan perusahaan adalah benar-benar kandidat yang tepat dan memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh regulator maupun ketentuan internal.
Berdasarkan Undang-Undang PT Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dapat diangkat menjadi menjadi anggota Direksi
adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan pernah:
a. Dinyatakan pailit.
b. Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit, atau
c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor
keuangan.
Seorang calon anggota Direksi haruslah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku. Seorang yang akan diangkat menjadi anggota Direksi harus memenuhi persyaratan
integritas, kompetensi dan reputasi keuangan. Berintegritas berarti harus memiliki akhlak dan moral yang baik, memiliki reputasi
yang baik selama yang bersangkutan mengemban tugas-tugas sebelumnya, komitmen untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, memiliki komitmen terhadap pengembangan Bank yang sehat serta tidak pernah
dinyatakan sebagai pihak yang tidak lulus.
Sedangkan sebagai syarat kompetensi, seseorang yang diusulkan sebagai Direksi harus memiliki kompetensi dan mayoritas
anggota Direksi memiliki pengalaman di bidang perbankan sebagai Pejabat Eksekutif Bank dan telah memiliki sertifikasi di
bidang manajemen risiko, serta memiliki keahlian di beberapa bidang lainnya serta memiliki kemampuan untuk melakukan
pengelolaan yang strategis dalan rangka pengembangan Bank yang sehat. Dari segi reputasi maka seorang anggota Direksi tidak
pernah dinyatakan pailit atau membuat pailit suatu perusahaan saat menjabat sebagai Direksi atau anggota Dewan Komisaris/
Direksi dalam 5 (lima) tahun sebelum menjabat Direksi Bank dan tidak termasuk dalam daftar kredit macet.

276 2019 ANNUAL REPORT


Seseorang yang diangkat sebagai Direksi Bank Mantap wajib menjalani penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper
test) yang diselenggarakan oleh OJK sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 39/SEOJK.03/2016
tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Calon Pemegang Saham Pengendali, Calon Anggota Direksi, dan Calon
Anggota Dewan Komisaris. Dengan demikian seorang Direksi harus mendapatkan predikat lulus dalam penilaian kemampuan
dan kepatutan yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan tersebut.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI


Dalam rangka penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, maka Direksi Bank Mantap telah menyusun Pedoman dan Tata Tertib
Direksi yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi Bank Nomor KEP.DIR/001A/I/2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib
Direksi tanggal 2 Januari 2019. Adapun Pedoman dan Tata Tertib Direksi mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut:
BAB I Ketentuan Umum
BAB II Direksi
BAB III Kewenangan Bertindak
BAB IV Etika dan Waktu Kerja
BAB V Rapat Direksi
BAB VI Komite-Komite
BAB VII Penutup

KOMPOSISI DAN DASAR PENGANGKATAN DIREKSI


Pada tahun 2019 Jumlah anggota Direksi adalah 5 (lima) orang dan anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan
keputusan RUPS dengan tetap memperhatikan ketentuan untuk memperoleh persetujuan (fit and proper test) dari OJK untuk
pengangkatan anggota Direksi suatu bank.
Sesuai akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 94 tanggal 25 Mei 2018 yang dibuat oleh Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya SH.,
Notaris di Denpasar juncto akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham No. 18 tanggal 7 Agustus 2019 yang dibuat
oleh Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya SH., Notaris di Denpasar, jumlah anggota Direksi per Desember 2019 adalah 4 (orang)
orang yang terdiri dari 1 (satu) Direktur Utama dan 3 (tiga) Direktur.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/OJK, Direktur Utama berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang
saham pengendali. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang
perbankan.
Anggota Direksi diangkat, diganti dan/atau diberhentikan melalui keputusan RUPS berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris
setelah memperhatikan Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Anggota Direksi
juga tidak pernah memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan perseroan sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Direksi Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi dan menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), auditor eksternal
dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Untuk posisi Desember 2019 komposisi Direksi Bank Mantap adalah sebagai berikut :

No Nama Jabatan Status efektif / blm Keputusan OJK


efektif
1 Josephus K.Triprakoso Direktur Utama efektif KEP- 155/D.03/2017 tanggal 7 Agustus 2017
2 Nurkholis Wahyudi Direktur efektif SR- 42/D.03/2016 tanggal 26 Februari 2016
3 Paulus Endra Suyatna Direktur efektif SR- 43/D.03/2016 tanggal 26 Februari 2016
4 Iwan Soeroto Direktur efektif KEP- 120/D.03/2018tanggal 31 Juli 2018

LAPORAN TAHUNAN 2019 277


TATA KELOLA PERUSAHAAN

PROGRAM ORIENTASI BAGI DIREKSI BARU

Bank Mantap telah memiliki ketentuan terkait program orientasi bagi anggota Direksi Baru yang mengacu pada kebijakan induk.
Berdasarkan kebijakan induk tersebut, program orientasi pengenalan bagi Direksi Baru Bank dilaksanakan melalui beberapa cara
seperti:
1. Mempelajari dokumen perusahaan seperti antara lain: Anggaran Dasar Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP), Pedoman Tata Tertib Direksi, Laporan Tahunan serta peraturan perundang-undangan yang terkait dengan proses
bisnis Bank Mantap.
2. Interaksi dan komunikasi langsung dengan pejabat eksekutif dan karyawan khususnya yang berada di bawah supervisi
Direksi yang bersangkutan.
Pada tahun 2019 tidak terdapat program orientasi bagi Direksi Baru Bank Mantap.

PEMBIDANGAN TUGAS PENGAWASAN DIREKSI


Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi dibagi atas bidang tugas sebagai berikut.

Tabel Pembidangan Tugas Direksi

Nama Jabatan Bidang Tugas


Josephus K.Triprakoso Direktur Utama Bertanggungjawab sebagai pimpinan untuk seluruh bidang tugas Direktur
di bawahnya. Sebagai Direktur Bidang bertugas mensupervisi Divisi
Human Capital, Divisi Internal Audit dan Disruption Office
Nurkholis Wahyudi Direktur Business Sebagai Direktur Bidang bertugas mensupervisi Divisi Distribution &
Portofolio Management, Divisi Retail Business, Divisi Micro Business, Divisi
Pension Business, Divisi Treasury dan Divisi Collection & Productivity
Paulus Endra Suyatna Direktur Compliance Sebagai Direktur Bidang bertugas mensupervisi Divisi Compliance,
and Risk Divisi Human Capital, Divisi Corporate Secretary & Legal dan Divisi Risk
Management
Iwan Soeroto Direktur Information Sebagai Direktur Bidang bertugas mensupervisi Divisi IT Operations, Divisi
Tehnology and IT Application & Strategic, Divisi Central Operation, Divisi Credit Operations
Operations dan Divisi Pension & Loyalty Management

KEBIJAKAN KEBERAGAMAN DIREKSI DAN PENERAPANNYA

Kebijakan keberagaman komposisi Direksi yang diterapkan oleh Bank Mantap telah mengacu pada Kebijakan Pengurusan
Perusahaan Anak oleh Induk serta pada Perjanjian Antar Pemegang Saham Nomor: DIR.PKS/093/2014,Nomor: JAN-18/DIR/2014,
dan Nomor: PKS139/DIRUT/0814, tertanggal 21 Agustus 2014, sebagaimana telah diubah dengan Perubahan atas Perjanjian
Pemegang Saham Nomor: CEO.PKS/016/2015, Nomor: JAN 99/DIR/2015, dan Nomor: PKS.67/DIRUT/0415, tertanggal 30 April
2015

Dalam penetapan anggota Direksi, sesuai kebijakan Pemegang Saham, Bank telah mempertimbangkan keberagaman komposisi
menyesuaikan dengan kebutuhan dan kompleksitas Bank Mantap sehingga diharapkan dalam pengembangan Bank Mantap
maupun dalam penyelesaian terhadap suatu permasalahan dapat dipertimbangkan dari berbagai perspektif dibandingkan

278 2019 ANNUAL REPORT


dengan anggota Direksi yang homogen.

Data Tabel Keberagaman Komposisi Direksi

Nama Jabatan Usia Jenis Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian


Kelamin
Josephus Direktur 52 Laki-Laki Sarjana - Staf bagian akuntansi Urusan Akuntansi Akuntansi
K.Triprakoso Utama Akuntansi dari Keuangan Bank Bumi Daya (1996) dan
Universitas - Kepala Seksi Pembukuan Valas Urusan Perbankan
Negeri Sebelas Akuntansi Keuangan Bank Bumi Daya
Maret (1991). (1999)
Manajemen - Kepala Seksi Regional Retail Controller di
Akuntansi dari Bank Mandiri (2000)
Universitas - Kepala Seksi Analisa Profitabilitas (2001)
Persada - Profesional Staff MIS Strategy Performance
Indonesia YAI Group Bank Mandiri (2003)
(2001). - Team Leader Monitoring & Analisis Strategy
Performance Group (2005)
- Departement Head Controller Strategic
Performance Group (2007)
- Departement Head-Decision Support Micro
& Retail Banking, Strategy and Perfomance
Group (2009)
- Deputy Regional Manager Wilayah Bandung
(2013)
- General Manager Bank Mandiri Kantor
Cabang Dili (2015)
Nurkholis Direktur 43 Laki-Laki Sarjana Sosial - Customer Service Officer (CSO) di Bank Ekonomi,
Wahyudi Business Ekonomi Mandiri Regional Network Group (RNK) Pemasaran
Perikanan dari Mataram, Denpasar dan Malang (2004) dan
Universitas - Retail Officer (RO), Marketing Officer (MO), Perbankan
Brawijaya Consumer Loan Collection Officer, Service
(2000). Quality Liaison Officer (SQLO)-Regional
Network Group Bank Mandiri (2005)
- Profesional Staf Sales and Monitoring
Marketing- Small Business Group (2008)
- Executive Assistant Direktur Micro and Retail
Banking di tahun 2008
- Asisten Staf Khusus Menteri Negara BUMN
di tahun 2009
- Cluster Manager Kediri – MBDC Surabaya
(2011)
- Department Head Business and Product
Development Micro Business Development
Group Bank Mandiri (2014)
- Tim Transisi Bank Joint Venture (PT Bank
Mandiri Taspen Pos) (2012-2015)
Paulus Endra Direktur 54 Laki-Laki Sarjana Hukum - Pelaksana Biro Direksi pada PT Taspen Hukum
Suyatna Compliance dari Universitas (Persero) (1996)
and Risk Gadjah Mada - Pelaksana Sekretariat Perusahaan (1997);
(1989). Magister Pelaksana Hukum (1999); Asisten Legal
Ekonomi Officer (2004); Legal Officer (2005); Senior
Manajemen Legal Officer (2008); Pj. Peneliti Madya
dari Universitas (2009); Manajer Hukum (2012); Peneliti
Padjajaran Utama (2014), Kepala Desk Hukum (2015)
(1995). seluruhnya pada PT Taspen (Persero)
- Komisaris Bank Perkreditan Rakyat milik
Dana Pensiun Taspen (2015)

LAPORAN TAHUNAN 2019 279


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Nama Jabatan Usia Jenis Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian


Kelamin
Iwan Direktur 53 Laki-Laki Sarjana - Calon Pegawai Biro Pengolahan Data Manajemen
Soeroto Information Manajemen Elektronik di PT Taspen (1987)
Tehnology Informatika - Pegawai Sementara Biro Pengolahan Data
and dari STMIK Elektronik di PT Taspen (1988)
Operations Kuwera Jakarta - Pegawai Tetap Biro Pengolahan Data
(1996). Magister Elektronik PT Taspen (1990) Iwan Soeroto
Manajemen - Pranata Komputer Pratama, Staff
Dari Universitas Pengembangan Sistem Informasi di Taspen
Dokter (1991)
Soetomo - Kepala Seksi Operasi Komputer di PT Taspen
(2004). Kantor Pusat (1992)
- Kepala Seksi Staff Pengembangan Sistem
Informasi di PT Taspen Kantor Pusat (1995)
- Pranata Komputer Muda Staff
Pengembangan Sistem Informasi di PT
Taspen Kantor Pusat (1996)
- Asman Administrasi SDM di PT Taspen
Kantor Pusat (1997)
- PJ Kepala Bidang Sistem Informasi di PT
Taspen Cabang Semarang (2002)
- Kepala Bidang Sistem Informasi di PT Taspen
Cabang Semarang (2003)
- Manajer Pengembangan SDM di PT Taspen
Kantor Pusat (2005)
- Wakil Kepala Cabang Utama di PT Taspen
Cabang Makassar (2010)
- Wakil Kepala Cabang Utama di PT Taspen
Cabang Surabaya (2012)
- Kepala Cabang Utama di PT Taspen Cabang
Semarang (2014)
- Sekretaris Perusahaan di PT Taspen Kantor
Pusat (2014)

HUBUNGAN AFILIASI DIREKSI

Direksi senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu
kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan
terhadap Dewan Komisaris.

Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, sehingga, dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.

Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara, Daerah
dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Bank, maupun jabatan struktural, dan jabatan fungsional
lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. Independensi Direksi dapat dilihat
sebagaimana tabel di bawah ini:

Tabel Hubungan Afliasi Direksi

280 2019 ANNUAL REPORT


Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan
Hubungan
Dewan Pemegang Dewan Pemegang Kepengurusan
Nama Jabatan Direksi Direksi
Komisaris Saham Komisaris Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Josephus Direktur
Koernianto Utama V V V V V V V
Triprakoso
Nurkholis Direktur
V V V V V V V
Wahyudi Business
Paulus Endra Direktur
Suyatna Compliance V V V V V V V
and Risk
Iwan Soeroto Direktur
Information
Tehnology V V V V V V V
and
Operations

KEBIJAKAN RANGKAP JABATAN DIREKSI


Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tentang
Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. Seluruh anggota Direksi Bank Mantap tidak ada yang memiliki jabatan rangkap pada
perusahaan/instansi lainnya, hal tersebut dijelaskan pada tabel berikut.

Nama Jabatan JABATAN PADA PERUSAHAAN/ NAMA PERUSAHAAN/


INSTANSI LAIN INSTANSI LAIN
JOSEPHUS KOERNIANTO Direktur Utama - -
TRIPRAKOSO
NURKHOLIS WAHYUDI Direktur Business - -
PAULUS ENDRA SUYATNA Direktur Compliance and Risk - -
IWAN SOEROTO Direktur Information - -
Tehnology and Operations

PENGELOLAAN BENTURAN KEPENTINGAN DIREKSI

Benturan kepentingan adalah suatu kondisi Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai kepentingan
di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-pihak lain sehingga
Jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan obyektivitas dalam mengambil keputusan dan kebijakan sesuai kewenangan
yang telah diberikan Bank kepadanya. Dalam Arsitektur Kebijakan Bank Mantap pengelolaan benturan kepentingan dikelola
sebagai berikut:
1. Direksi memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest).
2. Dalam hal anggota Direksi secara pribadi mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang
diusulkan dalam mana Bank menjadi salah satu pihak, maka harus dinyatakan sifat kepentingannya dalam Rapat Direksi dan
anggota Direksi yang bersangkutan tidak berhak untuk mengambil suara.
3. Secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali, setiap anggota Direksi wajib membuat pernyataan mengenai ada
atau tidaknya conflict of interest dengan aktivitas Bank yang dilakukannya.
4. Anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku untuk melindungi
kepentingan Pemegang Saham, Bank telah mengatur mengenai benturan kepentingan dalam kebijakan intern yaitu:
a. Pengaturan mengenai penanganan benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pengawai Bank Mandiri
Taspen yang dituangkan dalam pedoman Benturan Kepentingan No. 0012/KP-Dir/SE/BSH B/VIll I 2014 dan kedepannya
telah diagendakan untuk melakukan pembaharuan terhadap ketentuan tersebut.
b. Pencatatan administrasi, dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan dengan menuangkan dalam risalah
rapat.

LAPORAN TAHUNAN 2019 281


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI

Sampai dengan 31 Desember 2019, terdapat anggota Direksi Bank Mantap yang memiliki saham Bank Mantap mencapai 5% atau
lebih dari modal disetor Bank Mantap, ataupun di bank lain maupun perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun
di luar negeri.

Kepemilikan Saham
Nama Jabatan Bank Bank Lembaga Keuangan Perusahaan
Mantap Lain Non Bank Lain
JOSEPHUS KOERNIANTO
Direktur Utama Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
TRIPRAKOSO
NURKHOLIS WAHYUDI Direktur Business Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Direktur Compliance
PAULUS ENDRA SUYATNA Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
and Risk
Direktur Information
IWAN SOEROTO Tehnology and Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Operations

RAPAT DIREKSI

Rapat Direksi adalah rapat yang dihadiri oleh Direksi, yang dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas
permintaan seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis
dari seorang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Bank dengan menyebutkan hal-hal yang akan
dibicarakan.

Sesuai tata tertib Direksi, rapat dilaksanakan minimal sebulan sekali dengan dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur
Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Pengganti yang telah ditetapkan. Dalam hal Direktur
Pengganti berhalangan, maka Rapat Direksi dipimpin oleh seorang Direktur yang ditetapkan dalam Rapat Direksi. Seorang
anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lain dan seorang anggota Direksi hanya dapat
mewakili seorang anggota Direksi lainnya.

Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dari anggota Direksi atau anggota Direksi yang
mewakilinya, Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi dengan ketentuan semua
anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai semua usul yang
diajukan secara tertulis serta menandatangani. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinions), maka pendapat
yang berbeda tersebut wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.

Agenda, Tanggal dan Peserta Rapat Direksi


Sepanjang tahun 2019, agenda, tanggal dan peserta Rapat Direksi adalah sebagai berikut.

TABEL RAPAT DIREKSI

282 2019 ANNUAL REPORT


No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI
1 RR.Dir/001/2019 08/01/2019 1 Update Perpanjangan Produk KMPE Direksi Hadir
Semua
2 Update Acara Festival Mantap Indonesia & Annual Report
2018
3 Usulan Pengangkatan ODP 3
4 Usulan Pension Loyalty
5 Lain-lain

2 RR.Dir/002/2019 18/01/2019 1 Update Pengkinian dan Pemenuhan Policy dan Procedure Direksi Hadir
Internal Semua
2 Usulan Special Rate Kredit
3 Update Hasil Audit KC Aceh dan KK Rawamangun
4 Update Progress RDB dan Launching Mobile Banking
5 Update Pension Loyalty 2018
6 Usulan Promosi Pegawai
7 Izin Pengelolaan Mobil, Rumah Singgah dan AYDA
8 Lain-lain

3 RR.Dir/003/2019 22-23/01/2019 1 Update Hasil Audit ke Aceh dan KK Rawamangun Direksi Hadir
Semua
2 Update Pension Loyalty
3 Usulan Promosi Pegawai
4 Optimalisasi Peran RBC Sebagai Second Line of Defence
5 Usulan Titik Lokasi Jaringan Kantor 2019
6 Usulan Risk Triger Treshold Assessment (RTTA)
7 Lain-lain

4 RR.Dir/004/2019 29/01/2019 1 a. Update Pengkinian dan Pemenuhan Policy dan Prosedur Direksi tidak hadir
Internal Iwan Soeroto
(Umroh)
b. Update Festival Mantap Indonesia 2019
2 Usulan Perubahan Struktur Organisasi
3 Lain-lain

5 RR.Dir/005/2019 06/02/2019 1 Update Kinerja Bank Mantap Januari 2019 Direksi tidak hadir
Iwan Soeroto
(Umroh)
2 a. Usulan Rotasi dan Promosi Pegawai
b. Panel Pengkinian Kinerja 2018
3 Update RUPS Tahun Bukku 2018
4 Update Strategi Akuisisi Payroll
5 Update Risk Triger Treshold Assessment (RTTA)
6 Usulan Rencana Implementasi LOS LF Transformation
7 Update Manajemen Pindah
8 Lain-lain

6 RR.Dir/006/2019 12/02/2019 1 Usulan Rencana Rapat Kerja Bank Mantap 2019 Direksi Hadir
Semua
2 POJK BMPK dan Penilaian Kembali Pihak Utama

LAPORAN TAHUNAN 2019 283


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI


3 Tiring Breakable Deposito
4 Update Festival Mantap Indonesia 2019
5 a. Usulan Rotasi dan Promosi Pegawai
b. Panel Penilaian Kinerja 2018
6 Update Gedung Wisma Mandiri
7 Lain-lain

7 RR.Dir/007/2019 22/02/2019 1 Implementasi Aplikasi Distribusi Databased (Macs) Direksi Hadir


Semua
2 Usulan Skema Joint Financing BPD
3 Update E-Otentifikasi
4 Dashboard Internal Control Cabang
5 Update Persiapan Audit BPK
6 Update Festival Mantap Indonesia 2019
7 Update Rapat Kerja 2019
8 Lain-lain

8 RR.Dir/008/2019 28/02/2019 1 Usulan Perubahan Kewenangan DSR Direksi Hadir


Semua
2 a. Update Implementasi PSAK71
b. Stress Test Skema Fixed Loan
3 Usulan Pengaturan Limit dan Aktivitas Penempatan Dana
4 a. Usulan Promosi atau Rotasi Pegawai
b. Program Tali Asih TAD
5 Usulan Permohonan Sewa Gedung Kantor Melati 2
6 Dashboard Internal Control Cabang
7 Update Rapat Kerja 2019
8 Penyelesaian Kasus Kantor Cabang Jakarta Cikini
9 Lain-Lain

9 RR.Dir/009/2019 04/03/2019 1 Hapus Buku Kredit Pensiun Direksi Hadir


Semua
2 Usulan Perubahan RAC dan Penegasan Kembali Kewenangan
Distribution Head, Pimpinan Cabang Dalam Pemberian Kredit
Pensiun
3 a. Update Dashboard Internal Control Cabang
b. Update Raker 2019
4 Update Persiapan Acara Peresmian Kantor Graha Mantap,
Cikini
5 Update Pension Loyalty dan Progress BIM
6 Lain-lain

10 RR.Dir/010/2019 14/03/2019 1 a. Stress Test Suku Bunga Fixed Loan Direksi Hadir
Semua
b. Usulan Pricing Khusus Penyelesaian Portfolio TAS
c. Update Progress PSAK 71
2 Update Pelaksanaan Audit BPK Tahun 2019
3 Update Rapat Kerja 2019
4 Update Pension Loyalty

284 2019 ANNUAL REPORT


No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI
5 Update Asuransi
6 Lain-lain

11 RR.Dir/011/2019 27/03/2019 1 RTTA Direksi Hadir


Semua
2 Edukasi Piloting Macs
3 Lain-lain

12 RR.Dir/012/2019 04/04/2019 1 Kinerja Bulan Maret 2019 Direksi Hadir


Semua
2 Kick Off Branch Proceses Reenginering
3 Update Pension Loyalty
4 Evaluasi Aplikasi Macs
5 Rekrutmen Admin AOP
6 Update KSM, Update PT TAS, dan Taspen Life
7 Update Jaringan Kantor
8 Update Audit BPK
9 Lain-lain

13 RR.Dir/013/2019 09/04/2019 1 Pembuatan Sistem Blokir Angsuran Direksi Hadir


Semua
2 Usulan Salary Increase 2019
3 Persiapan Board Forum Meeting Q1 2019
4 Usulan Member Get Member Deposito Retail
5 Usulan Penerbitan Obligasi PUB
6 Lain-lain

14 RR.Dir/015/2019 22/04/2019 1 Update Progress PT TAS dan Hasil Workshop Corplan Direksi Hadir
Semua
2 Lain-lain

15 RR.Dir/016/2019 23/04/2019 1 Eksekusi Salary Increment 2019 Direksi Hadir


Semua
2 Lain-lain

16 RR.Dir/017/2019 30/04/2019 1 Usulan Program Peningkatan DPK Direksi Hadir


Semua
2 Update Pelaksanaan Board Forum
3 Update Materi Board Forum

17 RR.Dir/018/2019 03/05/2019 1 Update Kinerja Bulan April 2019 Direksi Hadir


Semua
2 Update Kick Off Branch Proses Reenginering
3 Update Pensiun
4 Pemberian Tambahan Kewenangan Distribution Head dan
Pimpinan Cabang
5 Update Kredit Serbaguna Mantap

LAPORAN TAHUNAN 2019 285


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI


18 RR.Dir/019/2019 08/05/2019 1 Rapat Komite Direksi Hadir
Semua
2 Usulan Funding Strategi
3 Usulan Kajian Komprehensive Income ke Taspen
4 Usulan BTK Training 2019
5 Update PAB
6 Lain-lain

19 RR.Dir/020/2019 15/05/2019 1 a. Kajian Pendapatan Komprehensive ke Taspen Direksi Hadir


Semua
b. Update Materi Corplan ke Direksi Bank Mandiri
2 Progress Update PT TAS
3 Usulan New Brand Layanan Prima
4 Usulan Funding Strategy
5 Update PAB
6 Lain-lain

20 RR.Dir/021/2019 24/05/2019 1 BTK Pegawai Tahun 2019 Direksi Hadir


Semua
2 Update Jaringan Kantor
3 KUR Mikro
4 AYDA
5 Update ECL (Expected Credit Loss) Dalam Portfolio Treasury
6 Lain-lain

21 RR.Dir/022/2019 28/05/2019 1 Dashboard Internal Control Direksi Hadir


Semua
2 Update Penilaian Kembali Pihak Utama (PKPU)
3 Layanan Loan Factory
4 a. Revisi Target Financial RKAP dan RBB
b. Update Penerapan PSAK73 atas Sewa
5 a. RTTA
b. Update ECL (Expected Credit Loss) Dalam Portfolio Treasury
6 Update Dana Pensiun
7 Usulan Hapus Buku Kredit Pensiun
8 Lain-lain

22 RR.Dir/023/2019 13/06/2019 1 Update Kinerja Mei 2019 Direksi Hadir


Semua
2 Update Kick Off Branch Process Reenginering
3 Update Jaringan Kantor
4 Update PAB
5 RTTA
6 Update Progress Business Pension
7 Update Piloting Macs
8 Lain-lain

286 2019 ANNUAL REPORT


No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI
23 RR.Dir/024/2019 26/06/2019 1 Update RTTA Direksi Hadir
Semua
2 a. Usulan Ketentuan Seragam Baru dan Penilaian Pemenang
Foto Kartini
b. Usulan Definitif Kepala Unit
3 Usulan Hapus Buku Kredit Pensiun
4 a. Update Asuransi
b. Update Loan Factory
5 Update dan Pembahasan Temuan BPK
6 Update Rencana Penerbitan Obligasi
7 Lain-lain

24 RR.Dir/025/2019 2-4/07/2019 1 Update Kinerja Juni 2019 Direksi Hadir


Semua
2 Update Kick Off Branch Process Reenginering
3 Update Pensiunan
4 Update PAB
5 Update Jaringan Kantor
6 Lain-lain

25 RR.Dir/026/2019 08/07/2019 1 Update Kasus-kasus di Manado, Jakarta Timur, dan Pande- Direksi Hadir
glang (Serang) Semua

26 RR.Dir/027/2019 10/07/2019 1 a. Usulan Leadership Forum Direksi Hadir


Semua
b. Update Paralel Run PSAK71
2 Usulan Pengangkatan dan Promosi Pegawai
3 Update Pensiunan
4 Update Fronting TAS
5 Update Mandiri Pay
6 Update APU PPT dan CGPI
7 Lain-lain

27 RR.Dir/028/2019 12/07/2019 1 Tindak Lanjut Debitur Gagal atau Pending Take Over Direksi Hadir
Semua

28 RR.Dir/029/2019 15/07/2019 1 Update Tim Asistensi PT TAS Direksi Hadir


Semua

29 RR.Dir/030/2019 16/07/2019 1 Update BPK Direksi Hadir


Semua
2 Update Persiapan FGD
3 IT Comittee/Switch Rapat Komite IT
4 Usulan Pengangkatan dan Promosi Pegawai
5 Update Pension
6 a. Update APU-PPT
b. Update CGPI
7 Usulan Titik Jaringan
8 Lain-lain

LAPORAN TAHUNAN 2019 287


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI

30 RR.Dir/031/2019 24/07/2019 1 a. Usulan Core Banking System Syariah Direksi Hadir


Semua
b. Usulan Review Kelas Cabang
c. Usulan Tambahan FTP Spesial Untuk Funding IBWM

31 RR.Dir/032/2019 25/07/2019 1 a. Update Executive Summary Hasil Assessment Direksi Hadir


Semua
b. Usulan Definitif Pegawai
2 Usulan Hapus Buku Kredit Pensiun
3 Usulan Titik Lokasi Jaringan Kantor
4 Update Macs dan Presentasi Aplikasi Macdoc
5 a. Update APU-PPT
b. Update CGPI
6 a. Usulan Perubahan RAC KSM Dana Pensiun
b. Update Proses KSM via Loan Factory
7 Update Pension Loyalty
8 Lain-lain

32 RR.Dir/033/2019 7-8/08/2019 1 Update Kick Off Branch Proses Reenginering Direksi tidak hadir
Nurkholis Wahyudi
(naik haji)
2 Update Pensiunan
3 Update Persiapan Family Gathering
4 Update Jaringan Kantor
5 Update Kinerja Bulan Juli 2019
6 a. Update Konsep Kalender 2020
b. Update Porseni Bank Mandiri 2019
7 Update Penyelesaian Kredit Gagal Take Over
8 Lain-lain

33 RR.Dir/034/2019 14/08/2019 1 a. Update Executive Summary Hasil Assessment Pegawai Direksi tidak hadir
Nurkholis Wahyudi
(naik haji)
b. Update Benefit Pegawai
c. Update Pengangkatan ODP 3
PIC : Divisi Human Capital
2 a. Update Paralel PSAK71 Juli 2019
b. Update Joint Financing
3 Update Jaringan Kantor
4 a. Update Produktivitas Graha
b. Update PT TAS
5 RTTA

34 RR.Dir/035/2019 21/08/2019 1 Update ALCO (Switch ke Rapat ALCO) Direksi tidak hadir
Nurkholis Wahyudi
(naik haji)
2 Update RTTA
3 a. Inisiasi Mandiri Tunas Finance Mantap Combo

288 2019 ANNUAL REPORT


No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI
b. Update KUR
c. Update Kredit Serbaguna Mantap Combo
4 a. Update GTC
b. Update HCMS
c. Update Switch Over as 400
d. Update Hasil Assessment IT Sec
e. Update KUR
(Switch ke Rapat Komite IT)
5 Lain-lain

35 RR.Dir/036/2019 27/08/2019 1 a. Tindak Lanjut Kredit Pensiun Macet Direksi tidak hadir
Nurkholis Wahyudi
(naik haji)
b. Usulan Hapus Buku Kredit Pensiun
2 a. Update Progress Persiapan Operasional Unit Usaha Syariah
(UUS)
b. Business Plan dan Fisibility Study
c. Keputusan Logo UUS
3 Update Implementasi E-Office
4 Usulan Kredit Agunan Deposito
5 Lain-lain

36 RR.Dir/037/2019 11-12/09/2019 1 Usulan Unit Usaha Syariah terkait : Direksi Hadir


Semua
a. Feasibility Study
b. Penetapan Logo
c. Penetapan Layout
d. Usulan Direktur Bidang
e. Usulan Pejabat Eksekutif
f. Update Calon DPS
2 a. Usulan Definitif Pegawai
b. Usulan Seragam Baru
c. Update Juara Komik Kemerdekaan
3 Update PAB
4 Update Pensiunan
5 Update Join Financing
6 Update ATM Rekonsiliasi
7 Lain-lain

37 RR.Dir/038/2019 18/09/2019 1 Usulan Draft RKAP 2020 ke Bank Mandiri Direksi Hadir
Semua
2 Usulan Mutasi Pegawai
3 Usulan Hapus Buku Kredit Pensiun dan KSM
4 Update Branchless Banking
5 Update ALCO (Switch ke Rapat ALCO)
6 Rapat Komite IT
7 Update Kerjasama dengan Proflight
8 Lain-lain

LAPORAN TAHUNAN 2019 289


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI

38 RR.Dir/039/2019 25/09/2019 1 Update Branchless Banking Direksi Hadir


Semua
2 Usulan Mantap Squad Award (MSA)
3 Usulan Program Funding QY
4 Update RTTA
5 Update Kasus Skimming Kartu ATM
6 Lain-lain

39 RR.Dir/040/2019 01/10/2019 1 Usulan CGPI Tahun 2019 Direksi Hadir


Semua
2 Usulan Perpanjangan atau Pengangkatan Pegawai
3 Lain-lain :
a. Update Asuransi
b. Update Skimming ATM

40 RR.Dir/041/2019 08/10/2019 1 Usulan Struktur dan Kupon PUB (Div. Treasury) Direksi Hadir
Semua
2 Usulan Hapus Buku (Div. Risk Approval & Collection)
3 Update Pensiunan (Div. Pension Loyalty)
4 Update Jaringan Kantor (Div. Network Development)
5 Update Branch Process Reenginering (Div. Central Operation)
6 Lain-lain

41 RR.Dir/042/2019 16/10/2019 1 Usulan UUS (Tim Task Force UUS) Direksi Hadir
Semua
2 Usulan Whatsapp For Business (Div. RDB dan Corsec)
3 Usulan Kalender 2020 (Div. Corsec)
4 Update Pensiun (Div. Pension Loyalty)
5 Lain-lain :
a. Rapat ALCO
b. Jaringan Kantor

42 RR.Dir/043/2019 29/10/2019 1 Update Risk Appetite (Div. Risk Management) Direksi Hadir
Semua
2 Update Data Pensiun (Tim Task Force Dapen)
3 Tindak Lanjut Temuan BPK terkait Range Sallary (Div. HC)
4 Update Tanggapan Temuan Audit OJK Tahap 1 (Div. Internal
Audit)
5 Lain-lain

43 RR.Dir/044/2019 07/11/2019 1 Usulan Special Rate Kredit Pensiun (Div. Pension Business) Direksi Hadir
Semua
2 Usulan Jaringan Kantor 2020 (Div. DPM)

44 RR.Dir/045/2019 12/11/2019 1 Usulan Annual Strategic Business Plan (Div. DPM, Pension Direksi Hadir
Business, Micro Business, RDB, IBWM) Semua
2 Usulan Hapus Buku Kredit Pensiun (Div. Risk Approval &
Collection)

290 2019 ANNUAL REPORT


No NOMER RISALAH TANGGAL AGENDA KEHADIRAN DIREKSI
3 Usulan Kandidat Dept. Head Prohire (Div. HC)
4 Update Progress Inisiatif Project Antasena (Div. SPM & Ac-
counting)
5 Update DMTL BPK & OJK Tahun 2019 (Div. Internal Audit)

45 RR.Dir/046/2019 21/11/2019 1 Update Tindak Lanjut Temuan BPK dan OJK (Div. Internal Direksi Hadir
Audit) Semua
2 RTTA (Div. Risk Management)
3 Usulan Penyesuaian Misi Bank dan Penyusunan Rencana Aksi
Keuangan Berkelanjutan (Div. Corsec)

46 RR.Dir/047/2019 3-4/12/2019 1 Usulan Asuransi Rekanan Untuk Unit Syariah (Div. Micro dan Direksi Hadir
Tim UUS) Semua
2 Usulan Pengangkatan Pegawai (Div. HC)
3 Update Kinerja Pensiun (Div. Pension Loyalty)
4 Update PT TAS dan Proses Penyelamatan Rekening Pinjaman
Debitur TAS (Tim Task Force TAS)
5 Update Tindak Lanjut Penerbitan Polis dan Penutupan Premi
Asuransi (Div. Credit Ops)
6 Update Audit BPK dan OJK (Div. Internal Audit)
7 Lain-lain

47 RR.Dir/048/2019 10/12/2019 1 a. Usulan Definitif & Kandidat Dept Head Direksi Hadir
Semua
b. Matrix Penikahan Sesama Pegawai Bank Mantap
c. Benefit Pegawai (Div. HC)
2 Usulan Hapus Buku Kredit Pensiun & Retail (Div. Retail &
Collection)
3 a. Update Mac's Integrasi LOS
b. Pengajuan Produk Channeling (Div. Pension Business)
4 Update Simulasi Net Interest Margin Akhir Tahun 2019 (Div.
SPM & Acc)
5 Lain-lain

48 RR.Dir/049/2019 17/12/2019 1 Update Flagging Kredit Pensiun (Div. Pension & Loyalty Direksi Hadir
Management) Semua
2 Update Tingkat Kesehatan Bank (Div. Risk Management)
3 Update Combo KUR (Div. Micro Business)
4 Update Organisasi MDS Baru (Div. DPM)
5 Update Dana Pensiun (Tim Task Force Dana Pensiun)
6 Update Product Channeling (Div. Pension Business)
7 Lain-lain

LAPORAN TAHUNAN 2019 291


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Frekuensi dan Kehadiran Rapat


Selama tahun 2019, Direksi telah mengikuti rapat Direksi sebanyak 48 (empat puluh delapan) kali dan rapat gabungan Direksi
dengan Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali. Frekuensi dan kehadiran masing-masing Direksi adalah sebagai berikut.

TABEL FREKUENSI DAN KEHADIRAN RAPAT DIREKSI

Rapat Gabungan Dewan


Rapat Direksi
Komisaris dengan Direksi
Jumlah dan Persentase Jumlah dan Persentase
Nama Jabatan
Kehadiran Kehadiran
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Persentase Persentase
Rapat Kehadiran Rapat Kehadiran
Josephus Koernianto Direktur Utama 48 48 100% 12 12 100%
Triprakoso
Nurkholis Wahyudi Direktur Business 48 44 91,66% 12 12 100%
Paulus Endra Suyatna Direktur Compliance and 48 48 100% 12 12 100%
Risk
Iwan Soeroto Direktur Information 48 46 95,83% 12 12 100%
Tehnology and Operations

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIREKSI


Sepanjang tahun 2019, anggota Direksi Bank Mantap telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa
pelatihan, charter, konferensi dan seminar. Pengembangan kompetensi Direksi disajikan pada bagian Profil Perseroan dalam
Laporan Tahunan ini.

SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO


Disamping program peningkatan kompetensi, Direksi juga telah mengikuti program Sertifkasi Manajemen Risiko. Pada periode
2019, Direksi yang telah lulus sertifkasi manajemen risiko sebagai berikut.

Nama Jabatan Sertifikasi Manajemen Risiko


Josephus Koernianto Direktur Utama Risk & Compliance Awarness (Refreshment SMR Level 5 )
Triprakoso
Nurkholis Wahyudi Direktur Business Risk & Compliance Awarness (Refreshment SMR Level 5)
Paulus Endra Suyatna Direktur Compliance and Risk Risk & Compliance Awarness (Refreshment SMR Level 5)
Iwan Soeroto Direktur Information Tehnology and Legal & Compliance Risk Management (Refreshement
Operations SMR Level 5)

KEBIJAKAN REMUNERASI DIREKSI

Remunerasi Direksi mengacu pada Anggaran Dasar Bank yang menetapkan bahwa anggota Direksi dapat diberi gaji dan
tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS. Pemberian Remunerasi Direksi juga berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-06/MBU/06/2018 tanggal 4 Juni 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Negara BUMN
No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara.

Dalam ketentuan internal pemberian Remunerasi juga berpedoman pada Kebijakan Remunerasi Bank sebagaimana telah
disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 18 Juni 2019 dan sebagai pedoman pelaksanaannya dituangkan dalam
Standar Prosedur Remunerasi yang disahkan tanggal 16 September 2019.

292 2019 ANNUAL REPORT


Tata Kelola Remunerasi Direksi
Penjelasan terkait Tata Kelola Remunerasi Direksi dapat dilihat pada bagian Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Bab Corporate
Governance dalam Laporan Tahunan ini.

Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi


Bank Mantap telah memiliki prosedur dalam menetapkan besaran remunerasi bagi para anggota Direksi. Prosedur penetapan
tersebut telah mengacu pada Charter Komite Remunerasi dan Nominasi. Adapun prosedur dalam menetapkan remunerasi bagi
anggota Direksi adalah sebagai berikut.
1. Komite Remunerasi dan Nominasi
Langkah awal dalam prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dengan pengumpulan informasi mengenai standar
remunerasi untuk jabatan dan industri sejenis di pasaran dengan memperhitungkan kinerja Bank Mantap oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi, kemudian menyampaikan rekomendasi atas besaran remunerasi tersebut kepada anggota Dewan
Komisaris
2. Dewan Komisaris
Setelah mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, maka Dewan Komisaris akan mengkaji dan
mempelajari rekomendasi tersebut dan mengusulkan besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris kepada RUPS
3. Rapat Umum Pemegang Saham
Selanjutnya Pemegang Saham melalui RUPS Tahunan akan menetapkan besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
dan kewenangan tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris
4. Remunerasi anggota Dewan Direksi
Pembagian remunerasi kepada anggota Dewan Direksi akan dilaksanakan sesuai dengan hasil keputusan RUPS.

Struktur Remunerasi Anggota Direksi


Remunerasi yang ditetapkan dan diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris baik yang bersifat tetap maupun variabel
dalam bentuk tunai maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Bank Mantap menetapkan
remunerasi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
1. Remunerasi yang bersifat tetap: Remunerasi yang tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain gaji pokok, fasilitas,
tunjangan perumahan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya dan pensiun.
2. Remunerasi yang bersifat variabel: Remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain bonus atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Indikator Penetapan Remunerasi Direksi
Faktor eksternal
1. Memperhatikan kondisi atau nilai yang ada di pasar dalam industri yang sama.
2. Melakukan proses benchmark ke perusahaan yang sejenis dan skala usaha yang sama.
3. Hasil dari salary survey.
Faktor internal
1. Strategi bisnis dan pendapatan/laba perusahaan.
2. Performance atas kinerja individu dan perusahaan.
3. Struktur jangka pendek dan jangka panjang.

Jumlah Nominal/Komponen Remunerasi Direksi


Jumlah nominal/komponen remunerasi Direksi adalah sebagai berikut.

Jenis remunerasi dan fasilitas Lain Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun


Direksi
Orang Rp
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lain dalam 5 18.574.569.101
bentuk natura
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, Transportasi, asuransi 5.623.020.035
kesehatan, dan sebagainya) yang :
a. Dapat dimiliki
b. Tidak dapat dimiliki
Total 5 24.197.589.136

LAPORAN TAHUNAN 2019 293


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.

TABEL KELOMPOK JUMLAH REMUNERASI DIREKSI


Jumlah remunerasi Jumlah Komisaris
di atas Rp 2 miliar 5
di atas Rp 1 miliar sd. 2 miliar 0
di atas Rp 500 juta sd. 1 miliar 0
Rp 500 juta ke bawah 0

PENILAIAN KINERJA DIREKSI

Keberhasilan kinerja Direksi akan tercermin dalam satu kesatuan pada realisasi rencana kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
secara tahunan, penilaian berdasarkan parameter kinerja kolegial dan kinerja individual/sektoral dengan mempertimbangkan
faktor kuantitatif dan kulitatif. Penilaian Direksi akan mencakup Tingkat kesehatan bank yang mencakup aspek profl risiko, Good
Corporate Governance (GCG) rentabilitas dan permodalan Bank. Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris dan
Pemegang saham, khususnya bank Bank Mandiri secara berkala melakukan penilaian atas kinerja Direksi serta pengawasan yang
dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam ajang Board forum yang rutin diselenggarakan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Penilaian Kinerja Direksi Berdasarkan RUPS dan KPI


PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DIREKSI BERDASARKAN RUPS DAN KPI

Sebagai bentuk pengukuran atas pencapaian target kinerja yang telah dilaksanakan oleh Direksi, maka perlu dilakukan penilaian
terhadap Direksi secara kolektif maupun masing-masing anggota Direksi. Penilaian Direksi dilakukan secara berkala dan saat
pertanggung jawaban laporan tahunan pada saat RUPS Tahunan 2019. Pelaksanaan RUPS untuk pertanggungjawaban laporan
tahunan tahun buku 2018, pada kesempatan tersebut pemegang saham menerima laporan tahunan perusahaan tahun buku
2018 mengenai keadaan jalannya perusahaan dan hasil yang telah dicapai selanjutnya menyatakan memberikan pembebasan
sepenuhnya pertanggungjawaban (aquit et decharge) Direksi Bank untuk operasional Bank selama tahun buku 2018.

Untuk Direksi secara individu, dinilai setiap tahun untuk melihat kinerja masing-masing anggota Direksi dalam pelaksanaan tugas
dan tanggungjawabnya. Penilaian tersebut dilaksanakan berdasarkan target yang ditetapkan dalam Key Performace Indicator
(KPI) yang telah disepakati bersama dari awal tahun sesuai pembidangannya masing-masing.

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DIREKSI

Penilaian Direksi dilaksanakan secara berkala dan tahunan berdasarkan Key Performace Indicator (KPI), secara garis besarnya
mengacu pada 4 (empat) kriteria penilaian berdasarkan perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif aliansi dan
strategi, serta perspektif pengembangan.

1. Direktur Utama
Pertumbuhan kredit dan DPK, peningkatan laba, pembukaan jaringan kantor, maksimal NPL (non performing loan),
peningkatan persentase kolektibilitas lancar, peningkatan nasabah pensiunan, terlaksananya aksi korporasi right issue,
terlaksananya audit umum dan audit IT, penyusunan Arsitektur Kebijakan dan menjaga zero fraud.

2. Direktur Compliance & Risk


Peningkatan contribution margin per pegawai, promosi perusahaan, Biaya Tenaga Kerja (BTK), pengembangan SDM,
pemenuhan advis hokum dan kepatuhan, terlaksananya aksi korporasi right issue, penyusunan Arsitektur Kebijakan,
pengembangan kapabilitas pegawai melalui training dan implementasi ODP/SDP.

3. Direktur Bisnis
Pertumbuhan kredit dan DPK, peningkatan jumlah pembayaran ( pensiun, debitur pensiun dan debitur payroll/non payroll
pegawai aktif ), average yield kredit, menjaga NIM, maksimal persentase NPL seluruh segmen, peningkatan kolektibiltas

294 2019 ANNUAL REPORT


lancar, launching produk kredit combo, akuisisi kredit pensiun via fronting pos, peningkatan fee base income dan produktiftas
booking per bulan.

4. Direktur Finance, Retail & Digital Banking


Peningkatan laba, pertumbuhan kredit dan DPK, maksimal NPL, maksimal BOPO, penyusunan core plan, implementasi
operational risk, pelaksanaan performance review, Realisasi rencana bisnis bank, penyusunan dan review portfolio guideline
dan penilaian profil risiko.

5. Direktur Procurement, Pension and wealth Management


Realisasi BUA Bankwide, menjaga NIM, Yield penempatan dana di bank lain dan surat berharga, cost of fund dari institusional
banking dan wealth management, peningkatan nasabah pensiun, DPK segmen institusional, DPK wealth institusional, proses
pengadaan (sewa kantor, renovasi dan inventaris), pembukaan oulet layanan prima dan penerbitan Medium Term Note
(MTN).

6. Direktur IT & Operation


Pembukaan Jaringan kantor dan mobil kas keliling, pemenuhan infrastruktur IT dan non IT, maksimal realisasi Capital
Expenditure, inisiatif startegis IT (CAPEX IT), review berkala rekanan (notaris, KJPP dan Asuransi), pengembangan loan factory,
assessment IT capacity and third party interface, stadarisasi jaringan kantor (KC, KCP dan KK) dan pengembangan kapasitas
organisasi IT serta update knowledge.

PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA

Penilaian kinerja terhadap pelaksanaan tugas Direksi secara kolektif kolegial dilaksanakan dalam forum RUPS dievaluasi oleh
Dewan Komisaris dan disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS, sedangkan assessment masing masing Direksi
dengan berdasarkan KPI masing-masing yang dinilai per semester oleh Dewan Komisaris.

HASIL PENILAIAN KINERJA DIREKSI

Pelaksanaan RUPS untuk pertanggungjawaban laporan tahunan 2019. Hasil penilaian pemegang saham menunjukkan bahwa
pemegang saham telah menerima laporan tahunan perusahaan tahun buku 2018 mengenai keadaan jalannya perusahaan
dan hasil yang telah dicapai, selanjutnya menyatakan memberikan pembebasan sepenuhnya pertanggungjawaban (aquit et
decharge) Direksi Bank untuk operasional Bank selama tahun 2018.

Penilaian KPI individu oleh Dewan Komisaris menujukkan bahwa tiap-tiap Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan sangat baik. Hasil penilaian kinerja direksi berdasarkan KPI yang telah disepakati sebelumnya akan menjadi
bahan pertimbangan dalam pelaksanaan remunerasi dan nominasi terhadap masing masing Direksi selanjutnya.

Penilaian Kinerja Direksi Melalui Self Assessment GCG Sesuai Ketentuan OJK
Penilaian kinerja Direksi juga dilakukan melalui Self Assesment GCG yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank
Umum. Pelaksanaan Self Assessment GCG ini dilaksanakan secara periodik setiap semester yang dilaporkan kepada OJK untuk
mendapatkan persetujuan.

PROSEDUR PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA DIREKSI

Pelaksanaan assessment kinerja Direksi termasuk di dalam pelaksanaan self assessment GCG Bank yang dilakukan secara berkala
setiap semester.

KRITERIA PENILAIAN KINERJA DIREKSI

Kriteria Self Assessment Direksi terkait pelaksanaan GCG dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu Governance Structure,
Governance Process dan Governance Outcome. Governance structure terdiri dari 14 (empat belas) indikator, Governance Process
terdiri dari 17 (tujuh belas) indikator sedangkan governance outcome terdiri dari 6 (enam) indikator.

LAPORAN TAHUNAN 2019 295


TATA KELOLA PERUSAHAAN

PIHAK YANG MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA

Pihak yang melakukan Self Assessment GCG adalah Direksi dan Dewan Komisaris yang harus mendapatkan persetujuan dan
pengawasan dari OJK.

HASIL PENILAIAN KINERJA DIREKSI

Hasil penilaian self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2019 Bank Mantap, untuk aspek Pelaksanaan
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi mendapat nilai komposit 2 atau BAIK.

PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DIREKSI DAN DASAR PENILAIANNYA

Direksi dibantu oleh 4 (empat) Komite yang semuanya bertugas memberikan opini obyektif kepada Direksi dan membantu
meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite ditunjuk oleh Direksi dan dalam
pelaksanaan rapat memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keahliannya. Komite tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komite Manajemen Risiko
2. Komite Aset Liability Commitee (ALCO)
3. Komite Teknologi Informasi
4. Komite Kredit
Direksi menilai bahwa selama 2019, komite-komite di bawah Direksi telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan
baik.
Komite Manajemen Risiko (KMR) bertugas memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama yang meliputi rekomendasi
penyusunan kebijakan manajemen risiko, penetapan risk appetite dan risk tolerance, penilaian efektivitas penerapan kerangka
manajemen risiko. Penyesuaian keanggotaan Komite dan Tata tertib Komite terakhir diubah dengan SK Direksi No. KEP.DIR/085/
XII/2018 tertanggal 21 Desember 2018 perihal Perubahan Atas Keputusan Direksi No.SKD/001A/IX/2015 tentang Pembentukan
Komite Manajemen Risiko (KMR) PT Bank Mandiri Taspen. Selama tahun 2019, Komite Manajemen Risiko telah melaksanakan
tugasnya dengan melaksanakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali.
Asset and Liability Commitee (ALCO) bertugas memberikan rekomendasi dalam menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
strategi pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mencukupi kebutuhan likuiditas
dan meminimalisasi idle fund. Penyesuaian keanggotaan Komite dan Tata tertib Komite terakhir diubah dengan SK Direksi No.
KEP.DIR/084/XII/2018 tertanggal 21 Desember 2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Direksi No.SKD/001B/IX/2015 tentang
Asset Liability Committee (ALCO) PT Bank Mandiri Taspen. Selama tahun 2019, ALCO telah melaksanakan tugasnya dengan
melaksanakan rapat sebanyak xxxx (xxxxx) kali.
Komite Teknologi Informasi bertugas untuk membantu Direksi dalam menjalankan kebijakan dan strategi yang terkait dengan
aktivitas pengembangan Teknologi Informasi. Penyesuaian keanggotaan Komite dan Tata tertib Komite terakhir diubah dengan
SK Direksi No. KEP.DIR/083/XII/2018 tertanggal 21 Desember 2018 tentang Perubahan atas Keputusan Direksi NO.SKD/025/V/2017
tentang Pembentukan Komite Teknologi Informasi (Komite TI). Selama tahun 2019, Komite Teknologi Informasi telah melaksanakan
tugasnya dengan melaksanakan rapat sebanyak xxxx (xxxx) kali.
Komite Kredit berwenang dan bertanggung jawab untuk merekomendasikan dan atau memutus kredit sesuai kewenangan
yang melekat pada individu, dasar kerja Komite kredit tertuang dalam Standar prosedur Kredit Retail dan Standar Prosedur Kredit
Mikro. Selama tahun 2019 Komite Kredit melakukan rapat sebanyak 231 (Dua Ratus Tiga Puluh Satu) kali.

MEKANISME PENGUNDURAN DIRI DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI

Mekanisme Pengunduran Diri


Sesuai dengan ketentuan Pasal 12 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya
dengan memberitahukan secara tertulis kepada Bank paling kurang 30 hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Selanjutnya
dalam jangka 30 hari sejak terjadinya lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisinya dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

296 2019 ANNUAL REPORT


Mekanisme Pemberhentian

Berdasarkan ketentuan Pasal 105 UUPT, anggota Direksi dapat diberhentikan sewaktu waktu oleh RUPS dengan menyebutkan
alasannya. Sebelum pemberhentian tersebut, anggota Direksi yang bersangkutan diberikan kesempatan untuk membela diri
dalam RUPS. Pemberhentian anggota Direksi dapat pula dilakukan dengan keputusan di luar RUPS dengan mekanisme yang
sama, yaitu Direksi diberikan kesempatan untuk membela diri sebelum diambil keputusan pemberhentian, apabila Direksi
yang akan diberhentikan tidak keberatan atas pemberhentian tersebut maka pembelaan diri tersebut tidak diperlukan.
Pemberhentian akan berlaku efektif sejak ditutupnya RUPS atau tanggal keputusan pemberhentian di luar RUPS atau tanggal
lain yang ditentukan.

Anggota Direksi juga dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Pasal 12
ayat 9 Anggaran Dasar, apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan
pelanggaran yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Pemberhentian sementara anggota Direksi tersebut diberitahukan
secara tertulis dengan menyampaikan alasannya.

Dalam jangka waktu paling lambat 30 hari setelah tanggal pemberhentian sementara harus diselenggarakan RUPS. Dalam
RUPS Direksi yang bersangkutan diberikan hak untuk membela diri. RUPS dapat mencabut ataupun menguatkan keputusan
pemberhentian tersebut. Apabila keputusan RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara, anggota Direksi yang
bersangkutan di berhentikan untuk seterusnya.

Apabila tidak dilaksanakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan sejak pemberhentian sementara tersebut,
ataupun RUPS tidak mengambil keputusan maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal dan anggota Direksi yang
bersangkutan berhak dan berwenang kembali melakukan tugas dan kewajibannya.

LAPORAN TAHUNAN 2019 297


TATA KELOLA PERUSAHAAN

ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS


Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Penunjang, yaitu
Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko. Semua komite tersebut, diketuai oleh Komisaris
Independen. Adapun uraiannya sebagai berikut.

SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS


Sekretaris Dewan Komisaris memiliki peran yang strategis untuk melaksanakan tugas kesekretariatan dari Dewan Komisaris,
mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris dan sebagai penghubung bagi Dewan Komisaris baik dengan pihak-pihak
terkait di lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan.

Pada pelaksanaannya, di Bank Mantap, Sekretaris Dewan Komisaris bukan merupakan unit kerja tersendiri sebagaimana
Sekretaris Perusahaan namun secara organisasi berada di bawah supervisi Sekretaris Perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris


Sekretaris Dewan Komisaris berkewajiban untuk:
1. Membantu Dewan Komisaris dalam menjaga agar pelaksanaan tata tertib Komisaris secara teknis dapat dilakukan secara
tertib.
2. Menyiapkan risalah rapat untuk disahkan dalam rapat berikutnya serta menyimpan salinannya.
3. Menyiapkan laporan tentang pelaksanaan keputusan rapat untuk dikaji dalam rapat berikutnya. Sekretaris Dewan Komisaris
bertanggung jawab atas pengaturan terselenggaranya rapat Dewan Komisaris, termasuk di dalamnya hal-hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan undangan rapat kepada seluruh peserta untuk ditandatangani oleh Komisaris Utama atau salah seorang
Komisaris lainnya.
b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam dalam rapat.
c. Mendistribusikan bahan rapat kepada seluruh peserta rapat.
d. Mencatat dan mengadministrasikan keputusan rapat.
e. Menyimpan konsep risalah rapat.
f. Menjaga kerahasiaan keputusan rapat sampai dengan keputusan diumumkan.
g. Menyampaikan risalah rapat kepada seluruh anggota rapat dan pejabat lain yang ditetapkan dalam rapat Dewan
Komisaris.
h. Membuat catatan dan memonitor tindak lanjut perkembangan pelaksanaan keputusan-keputusan rapat serta
melaporkan tindak lanjut tersebut kepada Dewan Komisaris.
Sekretaris Dewan Komisaris berkewajiban menjaga keamanan seluruh dokumen rapat, terutama yang bersifat rahasia.

PROFIL SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS


Tugas dan Fungsi Sekretaris Dewan Komisaris Bank Mantap secara struktural berada di bawah supervise Sekretaris Perusahaan.

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris


Pelaksanaan tugas fungsi Sekretaris Dewan Komisaris di tahun 2019, adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan dan menyusun bahan serta mengkoordinasikan Rapat Dewan Komisaris yang dilaksanakan setiap bulan.
2. Menyiapkan serta menyusun bahan serta mengkoordinasikan Rapat Dewan Komisaris mengundang Direksi dilaksanakan
setiap bulan.
3. Menyusun risalah rapat Dewan Komisaris dan menyampaikan keputusan rapat Dewan komisaris tersebut kepada Direksi dan
unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti.
4. Menyiapkan dan mengkoordinasikan kunjungan kerja Dewan Komisaris.

STRUKTUR KOMITE-KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT
DEWAN KOMISARIS

KOMITE
KOMITE
KOMITE AUDIT RENUMERASI DAN
PEMANTAU RISIKO
NOMINASI

298 2019 ANNUAL REPORT


Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan
fungsi pengawasan. Lingkup pengawasan Komite Audit meliputi hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem
pengendalian intern (internal control system), efektivitas pemeriksaan oleh Auditor Ekstern dan lntern, efektivitas pelaksanaan
manajemen risiko (bersama dengan pemantau risiko) serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengangkatan komite Audit terakhir sesuai Surat Keputusan Direksi No.KEP.DIR/031/II/2019 tanggal 22 Februari 2019 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit dibawah Dewan Komisaris.

Dasar Pembentukan Komite Audit


Komite Audit Bank dibentuk oleh Dewan Komisaris dan menjalankan tugasnya sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT


Komite Audit mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Ketua Komite bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi atas seluruh kegiatan Komite Audit untuk
memenuhi tujuan komite sesuai dengan pembentukannya, diantaranya bertanggung jawab untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Menentukan rencana kerja tahunan.
b. Menentukan jadwal rapat tahunan.
c. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan Komite Audit serta hal-hal yang dirasakan perlu untuk menjadi perhatian
Dewan Komisaris, dan
d. Membuat Self Assessment mengenai efektivitas dari kegiatan Komite Audit.
2. Anggota Komite bertugas dan bertanggung jawab di antaranya untuk:
a. Menyelenggarakan rapat secara teratur.
b. Mempelajari materi rapat terlebih dahulu.
c. Menghadiri rapat.
d. Berperan aktif dan memberikan kontribusinya dalam setiap kegiatan.
e. Membuat risalah rapat, dan
f. Melakukan kunjungan kerja ke lapangan.
3. Ketua dan anggota Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan atas kecukupan
pengendalian internal, kecukupan dan kebenaran atas proses dalam pembuatan laporan keuangan, efektivitas kerja dari
internal dan eksternal auditor, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, menyusun konsep
dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Audit dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan
Komisaris.

PIAGAM KOMITE AUDIT


Charter Komite Audit disusun sebagai pedoman bagi anggota Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
agar efsien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat diterima oleh semua
pihak yang berkepentingan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Charter Komite Audit disusun
dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan terhadap Bank. Charter Komite Audit
telah disahkan dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris pada 18 Februari 2019. Adapun isi dari Charter Komite
Audit, memuat dan mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Tujuan Umum.
2. Kewenangan.
3. Keanggotaan.
4. Persyaratan Keanggotaan.
5. Tugas dan Tanggung Jawab.
6. Hubungan Kerja.
7. Rapat Komite.
8. Pelaporan.
9. Masa Tugas dan Kompensasi.
10. Kerahasiaan, dan
11. Penutup.
WEWENANG KOMITE AUDIT

LAPORAN TAHUNAN 2019 299


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Komite Audit mempunyai kewenangan untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:


1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan keuangan dan/atau hal-hal lain yang disampaikan
Direksi.
2. Melakukan komunikasi dengan Kepala Unit Kerja dan pihak-pihak lain di Bank Ma ndiri Taspen serta Akuntan Publik yang
memeriksa Bank Mandiri Taspen untuk memperoleh informasi, klarifikasi serta meminta dokumen dan laporan yang
diperlukan.
3. Meminta laporan hasil pemeriksaan Auditor lnternal dan Auditor Eksternal serta institusi pengawas atau pemeriksa lainnya.
4. Meminta Auditor lnternal atau Auditor Eksternal untuk melakukan pemeriksaan atau investigasi khusus, apabila terdapat
dugaan kuat telah terjadi kecurangan, pelanggaran hukum dan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dan
5. Mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya.

MASA JABATAN ANGGOTA KOMITE AUDIT


Masa jabatan anggota Komite Audit dari Dewan Komisaris masa kerjanya ditetapkan sama dengan masa jabatannya di Dewan
Komisaris dan Anggota Komite yang bukan berasal dari Dewan Komisaris pengangkatan dan pemberhentiannya berdasarkan
diitetapkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan rekomendasi Komite Remunerasi dan nominasi .

STRUKTUR, KEANGGOTAAN DAN KEAHLIAN KOMITE AUDIT


Anggota Komite Audit Bank Mantap telah memenuhi syarat independensi sebagai Komite Audit sebagaimana disyaratkan dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tentang Tata Kelola bagi Bank Umum, dengan memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Anggota Komite Audit dari Pihak Independen berasal dari pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang
Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan.
2. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan Perseroan yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, telah menjalani masa tunggu (cooling off ) selama 6
(enam) bulan untuk menjadi anggota Komite Audit.
2. Memiliki integritas yang tinggi, akhlak dan moral yang baik.
3. Memiliki kemampuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan.
4. Memiliki kemampuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan yang terkait.

TABEL STRUKTUR, KEANGGOTAAN DAN KEAHLIAN KOMITE AUDIT

Anggota Komite Audit per Desember 2019 adalah:


No. Nama Jabatan
1 Sukoriyanto Saputro Ketua merangkap Anggota
2 Edhi Chrystanto Anggota
3 Zudan Arif Fakrulloh Anggota
4 Efendi Sitompul Anggota
5 Jani Arjanto Anggota

Komite Audit Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 4 (empat) orang anggota. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan tentang Tata Kelola Perusahaan, Ketua Komite Audit merupakan Komisaris Independen dapat merangkap sebagai
anggota Komite Audit di Bank Mantap, sedangkan anggota Komite Audit adalah komisaris dan pihak-pihak independen yang
memiliki keahlian di bidang keuangan, akuntansi dan hukum dan/atau perbankan dengan pengalaman kerja lebih dari 5 (lima)
tahun dibidang tersebut.

300 2019 ANNUAL REPORT


PROFIL KOMITE AUDIT
Profil Komite Audit per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut.

Sukoriyanto Saputro Edhi Chrystanto Zudan Arif Fakrulloh


Ketua Merangkap Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit
Anggota Komite Audit Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Beliau dapat dilihat dalam
Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Dewan Komisaris dalam Profil Dewan Komisaris dalam
Profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini Laporan Tahunan ini
Laporan Tahunan ini

Effendi Sitompul
Anggota Komite Audit

Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Lahir pada tanggal 02 Desember 1961, saat ini
berusia 57 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi Akuntasi dari Universitas Sumatra Utara
Medan pada tahun 1987 serta meraih gelar Magister Management di bidang International Business
di Universitas Gajahmada pada tahun 1998. Pernah menjabat sebagai Specialist/Vice President
Special Audit Departement PT Bank Mandiri Tbk Jakarta (2011 – 2017). Diangkat sebagai Komite
Audit pihak Independen PT Bank Mandiri Taspen berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.DIR/031/
II/2019 tanggal 22 Februari 2019.

Jani Aryanto
Anggota Komite Audit

Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, Lahir pada tanggal 7 November 1972, saat ini
berusia 46 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari UNS Surakarta pada tahun 1995 serta
meraih gelar Doctor ilmu Hukum di Universitas Jayabaya pada tahun 2010. Saat ini masih menjabat
sebagai Kasubdit Harmonisasi Peraturan Jaminan Sosial Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian
Keuangan (2012 hingga sekarang). Diangkat sebagai Komite Audit pihak Independen PT Bank
Mandiri Taspen berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.DIR/031/II/2019 tanggal 22 Februari 2019.

LAPORAN TAHUNAN 2019 301


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KUALIFIKASI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA KOMITE AUDIT


Per 31 Desember 2019, kualifkasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.

Tabel Kualifkasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit

Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman kerja


SUKORIYANTO Ketua Sarjana Agronomi dari Institut • Pegawai Pimpinan Kredit Perkebunan di Kantor Pusat
SAPUTRO merangkap Pertanian Bogor (1980). Bank Exim hingga menjadi Kepala Cabang di berbagai
ANggota Cabang Bank Exim (1981-1999)
• Setelah proses merger Bank Exim ke dalam Bank
Mandiri, beliau dipercaya menjadi Hub Manager
Jakarta Plaza Mandiri (1999-2001)
• Kepala Kantor Wilayah III, IX, VII, VIII Bank Mandiri
(2001-2005)
• Group Head Central Operations Bank Mandiri (2005)
• Group Head Micro Business Bank Mandiri (2005-2008)
• Group Head Corporate Secretary Bank Mandiri (2008-
2013)
• Direktur Utama di Bank Mutiara (2013-2014)
• Komisaris di Bank Mutiara (2014)
EDHI Anggota • Sarjana Ekonomi dari Universitas • Kepala Bagian Sistem dan Prosedur Kredit Korporasi
CHRYSTANTO Diponegoro (1983) Bank Dagang Negara (BDN) (1994-1995)
• Master Business Administration • Kepala Cabang Jakarta Jatinegara BDN hingga
(MBA) dari University of Colorado menjadi Relationship Manager BDN (1994-1999)
at Denver (1993) • Kepala Cabang Bank Mandiri Bandara Soekarno-
Hatta Cargo (1999)
• Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Tomang (2003)
• Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon Sirih,
Gambir, Imam Bonjol dan Thamrin (2005-2007)
• Kepala Kanwil X Makassar Bank Mandiri (2010)
• Kepala Kanwil V Bank Mandiri Jakarta Sudirman
(2013)
ZUDAN ARIF Anggota • Sarjana di bidang Hukum dari • Kasubdit Kader di Bagian Diklat di Kemendagri
FAKRULLOH Universitas Sebelas Maret (2002-2008)
Surakarta (1992) • Kepala Bagian Perundang – undang Biro Hukum
• Magister Ilmu Hukum dari Sekjen Kemendagri (2008 – 2011)
Universitas Diponegoro (1995) • Kepala Biro Hukum Setjen Kemendagri (2011 – 2014)
• Doktor Ilmu Hukum dari • Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum, Politik dan HAM
Universitas Diponegoro (2001) (2014 – 2015)
• Penjabat Gubernur Gorontalo (2016 – 2017)
• Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kementerian Dalam Negeri (2015 – Sekarang)
EFFENDI Anggota • Sarjana di bidang Ekonomi Specialist/Vice President Special Audit Departement
SITOMPUL Akuntasi dari Universitas PT Bank Mandiri Tbk Jakarta (2011 – 2017).
Sumatra Utara Medan pada
tahun 1987 serta meraih gelar
Magister
• Management di bidang
International Business di
Universitas Gajahmada pada
tahun 1998.
JANI ARYANTO Anggota Sarjana di bidang Hukum dari UNS Saat ini masih menjabat sebagai Kasubdit Harmonisasi
Surakarta pada tahun 1995 serta Peraturan Jaminan Sosial Direktorat Jenderal
meraih gelar Doctor ilmu Hukum Anggaran Kementerian Keuangan (2012 hingga
di Universitas Jayabaya sekarang).
pada tahun 2010.
302 2019 ANNUAL REPORT
INDEPENDENSI KOMITE AUDIT

Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen karena tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau pemegang Saham Pengendali
atau hubungan usaha dengan Bank Mantap yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Pihak Independen dari anggota Komite Audit adalah pihak diluar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau Pemegang
Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Anggota Komite Audit telah memenuhi syarat independensi sebagai Komite Audit sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan tentang Tata Kelola, dengan memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Anggota Komite Audit dari Pihak Independen berasal dari pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang
saham pengendali atau hubungan dengan Perseroan;
b. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan Perseroan yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, telah menjalani masa tunggu (cooling off ) selama 6
(enam) bulan untuk menjadi Anggota Komite Audit.
c. Memiliki integritas yang tinggi, akhlak dan moral yang baik.
d. Memiliki kemampuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan.
e. Memiliki kemampuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan yang terkait.

Aspek Independensi SUKORIYANTO EDHI ZUDAN ARIF JANI EFFENDI I MADE NYOMAN S.
SAPUTRO CHRYSTANTO FAKRULLOH ARYANTO SITOMPUL WIRATMIKA SURYAWAN
Tidak memiliki
hubungan keuangan
V V V V V V V
dengan Dewan
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan di
V V V V V V V
perusahaan, anak
perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki
hubungan kepemilikan V V V V V V V
saham di perusahaan
Tidak memiliki
hubungan keluarga
dengan Dewan
V V V V V V V
Komisaris, Direksi, dan/
atau sesama anggota
Komite Audit
Tidak menjabat sebagai
pengurus partai politik, V V V V V V V
pejabat dan pemerintah

Pengembangan Kompetensi Komite Audit


Pengembangan kompetensi Komite Audit disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

LAPORAN TAHUNAN 2019 303


TATA KELOLA PERUSAHAAN

RAPAT KOMITE AUDIT

Rapat Komite Audit diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat Komite Audit
dianggap sah apabila dihadiri paling kurang 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris dan Pihak Independen. Rapat
dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota yang ditunjuk secara tertulis, apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir.

AGENDA RAPAT KOMITE AUDIT


Sepanjang tahun 2019, tanggal pelaksanaan, agenda rapat dan peserta rapat Komite Audit, sebagai berikut.

TABEL AGENDA RAPAT KOMITE AUDIT

No Tanggal Agenda Peserta Rapat


1 17 Jan 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank dan Permasalahan & Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Made Wiratmika). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Pokok-Pokok Hasil Investigasi KC Jakarta Proklamasi Arif Fakrulloh
dan DMTL Audit Eksternal (Bapak Ardi Purboyo). (4) Nyoman S Suryawan
(5) Made Wiratmika
2 21 Feb 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank dan Permasalahan & Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Made Wiratmika). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Progress Report Hasil Investigasi Terhadap Arif Fakrulloh
Pengelolaan Perusahaan Jasa Fronting dalam Pemberian Kredit (4) Nyoman S Suryawan
Pensiun dan DMTL Audit Eksternal (Bapak Ardi Purboyo). (5) Made Wiratmika
3 28 Mar 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Progress report hasil review terhadap pengelolaan Arif Fakrulloh
perusahaan Jasa Fronting dalam pemberian kredit pensiun oleh (4) Efendi
Division Head Internal Audit (Bapak Ardi Purboyo). (5) Jani Arijanto
4 29 April 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian progress kinerja Divisi Internal Audit posisi bulan Arif Fakrulloh
April 2019 dan DMTL Audit Eksternal oleh Division Head Internal (4) Efendi
Audit (Bapak Ardi Purboyo). (5) Jani Arijanto
5 17 Mei 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Hasil Audit Operasional SKNBI,BI-RTGS,KPDHN,BI- Arif Fakrulloh
SSSS & BI-ETP, Progress Pendampingan Pemeriksaan OJK dan DMTL (4) Efendi
Audit Eksternal oleh Division Head Internal Audit (Bapak Ardi (5) Jani Arijanto
Purboyo).
6 17 Juni 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Hasil Audit KC Palembang, Revisi Kebijakan Internal Arif Fakrulloh
Audit dan Internal Audit Charter, Progress Pendampingan (4) Efendi
Pemeriksaan BPK dan DMTL Audit Internal oleh Division Head (5) Jani Arijanto
Internal Audit (Bapak Ardi Purboyo).

304 2019 ANNUAL REPORT


No Tanggal Agenda Peserta Rapat
7 22 Juli 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Hasil Security Audit SKNBI, BI-RTGS, BISSSS & BI-ETP , Arif Fakrulloh
Aktivitas Informal Consulting, Progress Pendampingan Pemeriksaan (4) Efendi
BPK dan DMTL Audit Eksternal & Internal oleh Division Head (5) Jani Arijanto
Internal Audit (Bapak Ardi Purboyo).
8 21 Agt 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Progress Kinerja Divisi Internal Audit, Hasil Arif Fakrulloh
Pemeriksaan BPK, Hasil Pemeriksaan OJK (KC Melati Denpasar dan (4) Efendi
KC Aceh) dan DMTL Audit Eksternal dan Internal oleh Division Head (5) Jani Arijanto
Internal Audit (Bapak Ardi Purboyo).
9 20 Sept 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Hasil Audit Review Operasional KC Jakarta Arif Fakrulloh
Proklamasi, Hasil Audit Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (4) Efendi
(APMK), Rekapitulasi Hasil Audit Take Over, DMTL Audit External (5) Jani Arijanto
dan Internal oleh Division Head Internal Audit (Bapak Ardi
Purboyo).
10 14 Okt 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Hasil pemeriksaan terhadap pengaduan nasabah Arif Fakrulloh
debitur fronting melalui sarana letter to ceo (ltc), Hasil pemeriksaan (4) Efendi
atas pelanggaran kewenangan memutus untuk pengadaan barang (5) Jani Arijanto
& jasa oleh Kepala Cabang Jambi, summary hasil pemeriksaan
badan pemeriksa keuangan (bpk) oleh division head internal audit
(bapak ardi purboyo).
11 14 Nov 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian Hasil audit investigasi atas kejadian fraud eksternal Arif Fakrulloh
(debitur figure) pada KCP Mojokerto, rekap pending action plan (4) Efendi
hasil pemeriksaan bpk dan tindak lanjut hasil pemeriksaan ojk oleh (5) Jani Arijanto
division head internal audit (bapak ardi purboyo).
12 10 Des 2019 1) Penyampaian Materi Performance Bank, Pengaduan Nasabah dan Hadir:
Perkembangan Perkara Hukum oleh Anggota Komite Audit (Bapak (1) Sukoriyanto Saputro, (2)
Efendi dan Bapak Jani). Edhi Chrystanto, (3) Zudan
2) Penyampaian action plan hasil pemeriksaan bpk, rekap status Arif Fakrulloh
tindak lanjut hasil pemeriksaan ojk, usulan annual audit plan 2020 (4) Efendi
dan audit kantor cabang tasik malaya oleh division head internal (5) Jani Arijanto
audit (bapak ardi purboyo).

FREKUENSI DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE AUDIT


Sepanjang tahun 2019, Komite Audit telah melaksanakan Rapat Komite Audit sebanyak 12 (dua belas) kali. Adapun rincian
mengenai jumlah kehadiran rapat masing-masing anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.

LAPORAN TAHUNAN 2019 305


TATA KELOLA PERUSAHAAN

TABEL TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE AUDIT


No Nama Jabatan Jumlah Rapat Hadir %
1 Sukoriyanto Saputro Ketua 12 12 100%
3 Edhi Chrystanto Anggota 12 12 100%
4 Zudan Arif Fakrulloh Anggota 12 12 100%
4 I Made Wiratmika*) Anggota 12 2 16,6%
6 Nyoman S. Suryawan**) Anggota 12 2 16,6%
7 Efendi Sitompul***) Anggota 12 10 83%
8 Jani Arjanto****) Anggota 12 10 83%
*) diberhentikan sebagai anggota komite audit tanggal 22 Februari 2019
**) diberhentikan sebagai anggota komite audit tanggal 22 Februari 2019
***) diangkat sebagai anggota komite audit tanggal 22 Februari 2019
****) diangkat sebagai anggota komite audit tanggal 22 Februari 2019

LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT TAHUN 2019


Selama tahun 2019 Komite Audit telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan kegiatan-
kegiatan antara lain:
1. Evaluasi Laporan Rencana dan Realisasi Kinerja Bank.
2. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan unit terkait.
3. Mengadakan Rapat dan membuat laporan rekomendasi.
4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP).
5. Evaluasi Laporan Hasil Audit Semesteran dan Rencana Audit Tahunan Internal Audit.
6. Evaluasi atau penilaian dari Komite Audit atas penggunaan jasa yang telah diberikan oleh Akuntan Publik (AP) dan Kantor
Akuntan Publik (KAP).

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


Dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dengan mengacu pada Anggaran
Dasar PT Bank Mandiri Taspen dan perubahannya serta ketentuan POJK Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Remunerasi
dan Nominasi dalam rangka mendukung efektiftas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya.

PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


Charter Komite Remunerasi dan Nominasi disusun sebagai pedoman bagi anggota Komite dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya agar efisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Charter Komite Remunerasi dan Nominasi disusun dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran
pengawasan terhadap Bank. Charter Komite Remunerasi dan Nominasi telah disahkan dan ditandatangani oleh seluruh anggota
Dewan Komisaris pada 22 Febrauri 2019. Adapun isi dari Charter Komite Remunerasi dan Nominasi, memuat dan mengatur hal-
hal sebagai berikut:
1. Tujuan Umum.
2. Kewenangan.
3. Keanggotaan.
4. Persyaratan Keanggotaan.
5. Tugas dan Tanggung Jawab.
6. Sistem Nominasi dan Remunerasi.
7. Hubungan Kerja.
8. Rapat Komite.
9. Pelaporan.
10. Masa Tugas dan Kompensasi.
11. Kerahasiaan, dan
12. Penutup.

306 2019 ANNUAL REPORT


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
1. Ketua Komite bertugas dan bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pelaksanaan rapat Komite dan mengusulkan
agenda serta materi rapat.
2. Menyusun atau membuat sistim remunerasi dan nominasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang akan menjadi
pedoman bagi Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam menetapkan remunerasi dan nominasi
anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Komite bertugas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi.
b. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
c. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan kebijakan umum Sumber Daya Manusia.
d. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi.
e. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa data bakal calon Direksi dan talent pool pejabat satu tingkat
di bawah Direksi.
f. Memberikan usulan tentang opsi saham serta pengawasan pelaksanaannya kepada Dewan Komisaris, Direksi dan
pegawai.
g. Memiliki database dan talent pool calon-calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
h. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:
1) Kebijaksanaan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham, dan
2) Kebijaksanaan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
i. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistim serta prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota
Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
j. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan atau regulator, dan
k. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau
Risiko.
4. Anggota Komite bertugas dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan rapat secara teratur, mempelajari materi rapat
terlebih dahulu, menghadiri rapat, memberikan kontribusi dan berperan aktif, serta membuat risalah rapat.
5. Membantu Dewan Komisaris untuk dapat mengajukan saran-saran kepada Pemegang Saham dalam hal:
a. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur nominasi bagi calon Dewan Komisaris dan Direksi.
b. Mengidentifikasikan calon-calon Direksi baik dari dalam maupun dari luar dan calon Dewan Komisaris yang memenuhi
syarat untuk diajukan atau diangkat menjadi Direktur atau Dewan Komisaris.
c. Menyusun kriteria penilaian kerja Direksi.
d. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria dan prosedur pemberhentian Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
e. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan suatu sistem remunerasi yang sesuai bagi Dewan Komisaris dan Direksi
berupa sistem penggajian dan pemberian fasilitas dan tunjangan, penilaian terhadap sistem tersebut dan opsi yang
diberikan dan sistem pensiun.

WEWENANG KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


1. Meminta PT Bank Mandiri Taspen untuk melakukan survey sesuai kebutuhan Komite Remunerasi dan Nominasi.
2. Meminta informasi hal-hal yang diperlukan dari berbagai pihak baik intemal maupun ekstemal PT Bank Mandiri Taspen.

MASA JABATAN ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Masa jabatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dari Dewan Komisaris masa kerjanya ditetapkan sama dengan
masa jabatannya di Dewan Komisaris dan Anggota Komite yang bukan berasal dari Dewan Komisaris pengangkatan dan
pemberhentiannya berdasarkan penetapan Dewan Komisaris yang direkomendasikan oleh Komite remunerasi dan nominasi.

LAPORAN TAHUNAN 2019 307


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Remunerasi dan Nominasi


Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Remunerasi dan Nominasi

Nama Jabatan Keterangan Keahlian


Zudan Arif Fakrulloh Ketua merangkap Anggota Komisaris Independen Hukum
Abdul Rachman Anggota Komisaris Utama Akuntansi
Agus Haryanto Anggota Komisaris Hukum
Edhi Chrystanto Anggota Komisaris Ekonomi
Sukoriyanto Saputro Anggota Komisaris Ekonomi
Yacinta Eka Damayanti Anggota Head of Human Capital Sumber Daya Manusia

PROFIL KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


Profil Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut.

Zudan Arif Fakrulloh Abdul Rahman Agus Haryanto


Ketua merangkap Anggota Anggota Komite Anggota Komite
Komite Remunerasi dan Remunerasi dan Remunerasi dan
Nominasi Nominasi Nominasi
Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Beliau dapat dilihat dalam
Profil Dewan Komisaris dalam Profil Dewan Komisaris dalam Profil Dewan Komisaris dalam
Laporan Tahunan ini Laporan Tahunan ini Laporan Tahunan ini

Edhi Chrystanto Sukoriyanto Saputro Yacinta Eka Damayanti


Anggota Komite Anggota Komite Anggota Komite
Remunerasi dan Remunerasi dan Remunerasi dan
Nominasi Nominasi Nominasi
Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Beliau dapat dilihat dalam
Profil Dewan Komisaris dalam Profil Dewan Komisaris dalam Profil Pejabat Eksekutif dalam
Laporan Tahunan ini Laporan Tahunan ini Laporan Tahunan ini.

308 2019 ANNUAL REPORT


PROFIL KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Per 31 Desember 2019, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
adalah sebagai berikut.

Tabel Kualifkasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman kerja
ZUDAN ARIF Ketua • Sarjana di bidang • Kasubdit Kader di Bagian Diklat di Kemendagri (2002-2008)
FAKRULLOH merangkap Hukum dari Universitas • Kepala Bagian Perundang – undang Biro Hukum Sekjen
Anggota Sebelas Maret Kemendagri (2008 – 2011)
Surakarta (1992) • Kepala Biro Hukum Setjen Kemendagri (2011 – 2014)
• Magister Ilmu Hukum • Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum, Politik dan HAM (2014 –
dari Universitas 2015)
Diponegoro (1995) • Penjabat Gubernur Gorontalo (2016 – 2017)
• Doktor Ilmu Hukum • Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dari Universitas Kementerian Dalam Negeri (2015 – Sekarang)
Diponegoro (2001)
ABDUL Anggota • Sarjana Ekonomi/ • Kepala Cabang Bapindo Hongkong Branch (1993-1995)
RACHMAN Akuntansi dari • Kepala Cabang Bapindo Cabang Surabaya (1995-1996)
Universitas Padjajaran • Kepala Urusan Internasional Utama 1 Bapindo (1997-1999)
(1980) • Executive Management Senior (Board Member of PT Bank
• Master Business Mandiri (Persero) Tbk (1999-2001)
Administration (MBA) • Group Head Bank Mandiri (2001-2005)
dari Kansas State • Komisaris PT Mandiri Sekuritas (2003-2004)
University, USA (1989) • Komisaris Bank Mandiri Syariah (2004-2005)
• Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (2005-2008)
• Direktur Special Asset Management Bank Mandiri (2008-2010)
• Direktur Institutional Banking Bank Mandiri (2010-2015)
• Direktur Consumer Banking Bank Mandiri (2015)
AGUS Anggota • Sarjana Hukum dari • Kasubdit Administrasi Kas Negara pada Direktorat
HARYANTO Universitas Indonesia Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Anggaran Departemen
(1982) Keuangan (1991-1992)
• Magister Mathematical • Kepala Biro Analisa Moneter, Badan Analisa Keuangan dan
Economics dari Moneter Departemen Keuangan (1992-1993)
University of Colorado • Kepala Biro Hukum dan Humas, Sekretariat Jenderal
at Boulder (1991) Departemen Keuangan (1993-1998)
• Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan (1998-2000),
Komisaris PT Bank BNI (Persero) Tbk. (1999-2004)
• Inspektur Jenderal Departemen Keuangan (2000-2002)
• Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan (2002-2004)
• Executive Director untuk Indonesia, New Zealand, Fiji, Samoa,
Tonga dan Kyrgyz pada Asia Development Bank, Manila
(2004-2007)
• Direktur Utama PT Taspen (Persero) di tahun 2008-2013
EDHI Anggota • Sarjana Ekonomi dari • Kepala Bagian Sistem dan Prosedur Kredit Korporasi Bank
CHRYSTANTO Universitas Diponegoro Dagang Negara (BDN) (1994-1995)
ARYANTO (1983) • Kepala Cabang Jakarta Jatinegara BDN hingga menjadi
• Master Business Relationship Manager BDN (1994-1999)
Administration (MBA) • Kepala Cabang Bank Mandiri Bandara Soekarno-Hatta Cargo
dari University of (1999)
Colorado at Denver • Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Tomang (2003)
(1993) • Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon Sirih, Gambir,
Imam Bonjol dan Thamrin (2005-2007)
• Kepala Kanwil X Makassar Bank Mandiri (2010)
• Kepala Kanwil V Bank Mandiri Jakarta Sudirman (2013)

LAPORAN TAHUNAN 2019 309


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman kerja


SUKORIYANTO Anggota • Sarjana Agronomi dari • Pegawai Pimpinan Kredit Perkebunan di Kantor Pusat Bank
SAPUTRO Institut Pertanian Bogor Exim hingga menjadi Kepala Cabang di berbagai Cabang
(1980). Bank Exim (1981-1999)
• Setelah proses merger Bank Exim ke dalam Bank Mandiri,
beliau dipercaya menjadi Hub Manager Jakarta Plaza Mandiri
(1999-2001)
• Kepala Kantor Wilayah III, IX, VII, VIII Bank Mandiri (2001-2005)
• Group Head Central Operations Bank Mandiri (2005)
• Group Head Micro Business Bank Mandiri (2005-2008)
• Group Head Corporate Secretary Bank Mandiri (2008-2013)
• Direktur Utama di Bank Mutiara (2013-2014)
• Komisaris di Bank Mutiara (2014)
YACINTA EKA Anggota • Sarjana Filsafat dari • PT Gesuri LLOYD (1993-2002)
DAMAYANTI Universitas Erlangga • Parasahabat Group (2002-2013)
(1993) • Department Head di Bank Mandiri (2005-2015)
• Magister di bidang • Division Head Human Capital di Bank Mandiri Taspen
Sumber Daya Manusia (2015-Sekarang)
dari IPWI (2001)

INDEPENDENSI KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Seluruh Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari Pihak Independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Untuk memenuhi
syarat independensi Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
tentang Tata Kelola dan Charter Committee maka anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.

Tabel Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi


Aspek Independensi ZUDAN ARIF ABDUL AGUS EDHI SUKORIYANTO YACINTA EKA
FAKRULLOH RACHMAN HARYANTO CHRYSTANTO SAPUTRO DAMAYANTI
Tidak memiliki hubungan
keuangan dengan Dewan V V V V V V
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan
kepengurusan di
perusahaan, anak V V V V V V
perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan
kepemilikan saham di V V V V V V
perusahaan
Tidak memiliki hubungan
keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi, dan/atau V V V V V V
sesama anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi
Tidak menjabat sebagai
pengurus partai politik, V V V V V V
pejabat dan pemerintah

Pengembangan Kompetensi Komite Remunerasi dan Nominasi


Pengembangan kompetensi Komite Remunerasi dan Nominasi disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan
ini.

310 2019 ANNUAL REPORT


Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dipimpin oleh Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. Keputusan Rapat Komite
Nominasi dan Remunerasi diambil berdasarkan musyawarah mufakat.

AGENDA RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


Sepanjang tahun 2019, tanggal pelaksanaan, agenda rapat dan peserta rapat Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut.
Tabel Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi

No Tanggal Agenda Peserta Rapat


1 31 Jan 2019 Perubahan Struktur Organisasi Hadir:
(1) Zudan Arif Fakrulloh, (2) Abdul Rachman, (3)
Sukoriyanto Saputro, (4) Edhi Chrystanto, (5) Agus
Haryanto, (6) Yacinta Eka Damayanti
2 22 Feb 2019 Usulan pengangkatan Sdr. Efendi Hadir:
Sitompul dan Sdr. Jani Arjanto (1) Zudan Arif Fakrulloh, (2) Abdul Rachman, (3)
sebagai Anggota Komite Audit Pihak Sukoriyanto Saputro, (4) Edhi Chrystanto, (5) Agus
Independen dan Memberhentikan Haryanto, (6) Yacinta Eka Damayanti
Anggota Komite Sdr. Made Wiratmika
dan Sdr. Ketut Santiawan
3 14 Mar 2019 Pemberian Remunerasi pengurus Hadir:
perseroan 2018 (1) Zudan Arif Fakrulloh, (2) Abdul Rachman, (3)
Sukoriyanto Saputro, (4) Edhi Chrystanto, (5) Agus
Haryanto, (6) Yacinta Eka Damayanti
4 25 Juli 2019 Penetapan Benefit SEVP dan Hadir:
Pengangkatan Sdr. Didin Rasyidin (1) Zudan Arif Fakrulloh, (2) Sukoriyanto Saputro,
sebagai Anggota Komite Pihak (3) Abdul Rachman, (4) Edhi Chrystanto, (5) Agus
Independen Haryanto, (6) Yacinta Eka Damayanti
5 26 Agustus 2019 Perubahan Struktur Organisasi Hadir:
1) Zudan Arif Fakrulloh, (2) Sukoriyanto Saputro,
(3) Abdul Rachman, (4) Edhi Chrystanto, (5) Agus
Haryanto, (6) Yacinta Eka Damayanti
6 20 September 2019 Usulan Penunjukan atau penugasan Hadir:
sebagai Direktur UUS 1) Zudan Arif Fakrulloh, (2) Sukoriyanto Saputro,
(3) Abdul Rachman, (4) Edhi Chrystanto, (5) Agus
Haryanto, (6) Yacinta Eka Damayanti
7 11 Desember 2019 Evaluasi Kebijakan Remunerasi, Hadir:
Training dan Kinerja Kantor Cabang 1) Zudan Arif Fakrulloh, (2) Sukoriyanto Saputro,
(3) Abdul Rachman, (4) Edhi Chrystanto, (5) Agus
Haryanto, (6) Yacinta Eka Damayanti

LAPORAN TAHUNAN 2019 311


TATA KELOLA PERUSAHAAN

FREKUENSI DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Selama tahun 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali. Tingkat kehadiran rapat
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut.

TABEL TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI


No Nama Jabatan Jumlah Rapat Hadir %
1 Zudan Arif Fakrulloh Ketua 7 7 100%
2 Abdul Rachman Anggota 7 7 100%
3 Agus Haryanto Anggota 7 7 100%
4 Sukoriyanto Saputro Anggota 7 7 100%
5 Edhi Chrystanto Anggota 7 7 100%
6 Head Of Human Capital anggota 7 7 100%

Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi Tahun 2019
Selama tahun 2019 Komite Remunerasi dan Nominasi telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan
menjalankan kegiatan-kegiatan antara lain:
a. Mengadakan Rapat dan membuat laporan rekomendasi.
b. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan unit kerja terkait.
c. Penetapan Remunerasi dan Nominasi Bank.
d. Evaluasi Perubahan Struktur Organisasi satu tingkat di bawah Direksi.

Kebijakan Suksesi Direksi


Mengacu pada Charter Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mantap yang dilaksanakan sebagai berikut.
1. Komite Remunerasi dan Nominasi mengidentifikasi calon yang memenuhi kriteria.
2. Dewan Komisaris atas dasar saran dari Komite Remunerasi dan Nominasi menyampaikan usulan calon kepada Pemegang
Saham.
3. Dalam RUPS dilakukan pengangkatan dan penetapan suksesi Direksi, dan
4. Calon yang telah disetujui diajukan ke OJK untuk fit and proper test dan memberikan persetujuan calon pengurus Bank.

KOMITE PEMANTAU RISIKO

DASAR PEMBENTUKAN KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko Bank Mantap dibentuk berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.55/POJK.03/2016 tanggal 7
Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017
tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum.

Piagam Komite Pemantau Risiko


Charter Komite Pemantau Risiko disusun sebagai pedoman bagi anggota Komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya agar efisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat diterima
oleh semua pihak yang berkepentingan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Charter Komite
Pemantau Risiko disusun dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan terhadap
Bank. Charter Komite Pemantau Risiko telah disahkan dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris pada 22
Februari 2019. Adapun isi dari Charter Komite Pemantau Risiko, memuat dan mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Tujuan Umum.
2. Kewenangan.
3. Keanggotaan.
4. Persyaratan Keanggotaan.
5. Tugas dan Tanggung Jawab.
6. Hubungan Kerja.
7. Rapat Komite.
8. Pelaporan.

312 2019 ANNUAL REPORT


9. Masa Tugas dan Kompensasi.
10. Kerahasiaan, dan
11. Penutup.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PEMANTAU RISIKO

Berdasarkan charter, Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu dan memfasilitasi Komisaris
dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan pemantauan risiko antara lain:
1. Memberikan masukan kepada Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan manajemen risiko yang berkaitan dengan
pengendalian risiko dibidang pengelolaan asset and liability, likuiditas, perkreditan serta operasional sebelum mendapat
persetujuan Komisaris.
2. Melakukan diskusi dengan Direksi atau unit kerja yang terkait dengan masalah yang manajemen risikonya perlu dibahas.
3. Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan dalam kegiatan Bank.
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
5. Mempelajari, mengkaji ulang kebijakan dan peraturan-peraturan internal tentang kebijakan manajemen risiko yang dibuat
Direksi.
6. Memastikan telah dipertimbangkannya segala risiko yang penting dalam produk-produk Bank Mantap yang baru dan segala
dampak adanya perubahan atau kejadian yang signifikan baik yang berasal dari internal maupun eksternal Bank Mantap.
7. Mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan manajemen risiko beserta pedoman pelaksanaannya dan semua
perubahan serta penyesuaian kebijakan manajemen risiko.
8. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko.
9. Mengikuti dan mempelajari keputusan-keputusan Komite Manajemen Risiko.
10. Melakukan kajian draft laporan triwulan profil risiko Bank Mantap secara individual maupun konsolidasi Bersama Komisaris,
sehingga laporan triwulan profil risiko Bank Mantap secara individual maupun konsolidasi ke Otoritas Jasa Keuangan telah
dibahas dengan Komisaris.
11. Menyampaikan rekomendasi atau masukan kepada Komisaris atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan yang perlu
dibicarakan dengan Direksi, agar Direksi melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi manajemen risiko oleh Komite.
12. Secara proaktif menyelenggarakan rapat dengan Direksi Bank Mantap apabila Komite mengantisipasi akan adanya risiko,
khususnya apabila ada peristiwa penting, peraturan eksternal yang mempengaruhi dibidang usaha Bank Mantap.
13. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan atas perubahan struktur organisasi yang sedang dijalankan oleh
Bank Mantap.
14. Monitoring adanya informasi negatif terhadap nasabah-nasabah Bank Mantap yang dapat menyebabkan meningkatnya
risiko kredit.

WEWENANG KOMITE PEMANTAU RISIKO

Adapun kewenangan yang dimiliki oleh Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:
1. Ketua dan anggota Komite dapat menghadiri rapat Risk Management sebagai undangan.
2. Ketua dan anggota Komite dapat meminta laporan-laporan internal yang berkaitan dengan pengendalian risiko dibidang
pengelolaan asset and liability, perkreditan, treasury, operasional serta penerapan GCG antara lain menyangkut:
a. Eksposure risiko.
b. Repaluhan terhadap kebijakan dan prosedur serta penetapan limit-limit.
c. Realisasi pelaksanaan pengendalian risiko dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.
d. Laporan berkala profil risiko Bank secara individu maupun secara konsolidasi kepada Otoritas Jasa Keuangan.
e. Laporan penerapan GCG
f. Laporan realisasi Rencana Bisnis Bank.
3. Bekerjasama dengan Komite Audit secara umum dan secara khusus untuk meminta lnternal Audit untuk melakukan
pemeriksaan terhadap bidang-bidang tertentu yang eksposur risikonya memburuk.
4. Mensosialisasikan dan memberikan konseling bagi Direksi dan jajarannya dalam rangka implementasi GCG.
5. Melaksanakan komunikasi dengan pihak-pihak atau lembaga eksternal terkait dengan permasalahan GCG dengan terlebih
dahulu mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau Risiko

LAPORAN TAHUNAN 2019 313


TATA KELOLA PERUSAHAAN

TABEL STRUKTUR, KEANGGOTAAN DAN KEAHLIAN KOMITE PEMANTAU RISIKO


Nama Jabatan Keterangan Keahlian
Edhi Chrystanto Ketua merangkap Anggota Komisaris Independen Hukum
Sukoriyanto Saputro Anggota Komisaris Ekonomi
Zudan Arif Fakrulloh Anggota Komisaris Ekonomi
Didin Rasyidin Anggota Pihak Independen Ekonomi
I Nyoman S. Suryawan Anggota Pihak Independen Ekonomi

Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh seorang Komisaris Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan, keuangan.
Anggota Komite berasal dari Komisaris dan pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan, keuangan dan
manajemen risiko. Anggota-anggota tersebut memiliki keahlian yang saling melengkapi di bidang Ekonomi, Perbankan dan
Keuangan dan pengalaman kerja di bidang tersebut lebih dari 5 (lima) tahun. Seluruh anggota Komite memiliki integritas, akhlak
dan moral yang baik.

MASA JABATAN ANGGOTA KOMITE PEMANTAU RISIKO


Masa jabatan anggota Komite Pemantau Risiko dari Dewan Komisaris masa kerjanya ditetapkan sama dengan masa jabatannya
di Dewan Komisaris dan Anggota Komite yang bukan berasal dari Dewan Komisaris pengangkatan dan pemberhentiannya
berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris.

PROFIL KOMITE PEMANTAU RISIKO


Profil Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut.

Edhi Chrystanto Sukoriyanto Saputro Zudan Arif Fakrulloh


Ketua merangkap Anggota Anggota Komite Anggota Komite
Komite Pemantau Risiko Pemantau Risiko Pemantau Risiko
Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Beliau dapat dilihat dalam Profil Beliau dapat dilihat dalam
Profil Dewan Komisaris dalam Profil Dewan Komisaris dalam Profil Dewan Komisaris dalam
Laporan Tahunan ini Laporan Tahunan ini Laporan Tahunan ini

314 2019 ANNUAL REPORT


Didin Rasyidin
Anggota Komite Pemantau Risiko
Kewarganegaraan : Indonesia
Domisili : Bekasi
Tempat dan Tanggal Lahir/Usia :
Lahir di Bandung pada tanggal 3 Juni 1959, saat ini berusia 60 tahun
Riwayat Pendidikan :
Sarjana di bidang Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swadaya Jakarta pada tahun
1999
Pengalaman Kerja :
- Auditor PT Bank Dagang Negara (1985-1999)
- Team Leader Compliance Group dan Senior Manager Compliance Group di Bank Mandiri
sejak tahun (1999-2015)

Dasar Hukum Pengangkatan :


Diangkat sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan No. KEP.
DIR/011A/VI/2018 tanggal 29 Juni 2018.

I Nyoman S. Suryawan
Anggota Komite Pemantau Risiko
Kewarganegaraan : Indonesia
Domisili : Bekasi
Tempat dan Tanggal Lahir/Usia :
pada tanggal 05 Februari 1957, saat ini berusia 62 tahun.
Riwayat Pendidikan :
Sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi dari STIE Indonesia Jakarta pada tahun 1989.

Pengalaman Kerja :
- Auditor, Kepala Kantor, Kepala Bidang dan Manager Keuangan PT Taspen (1989 – 2011)
- Direktur Keuangan dan SDM pada perusahaan PT Arthaloka Indonesia (2011 – 2016).

Dasar Hukum Pengangkatan :


Diangkat sebagai Komite Pemantau Risiko pihak Independen PT Bank Mandiri Taspen
berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.DIR/032/II/2019 tanggal 22 Februari 2019.

LAPORAN TAHUNAN 2019 315


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KUALIFKASI PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO


Per 31 Desember 2019, kualifkasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai
berikut.

Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Pemantau Risiko


Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman kerja
Edhi Ketua • Sarjana Ekonomi dari • Kepala Bagian Sistem dan Prosedur Kredit Korporasi Bank
Chrystanto merangkap Universitas Diponegoro Dagang Negara (BDN) (1994-1995)
Aryanto Anggota (1983) • Kepala Cabang Jakarta Jatinegara BDN hingga menjadi
• Master Business Relationship Manager BDN (1994-1999)
Administration (MBA) dari • Kepala Cabang Bank Mandiri Bandara Soekarno-Hatta Cargo
University of Colorado at (1999)
Denver (1993) • Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Tomang (2003)
• Kepala Cabang Bank Mandiri Jakarta Kebon Sirih, Gambir,
Imam Bonjol dan Thamrin (2005-2007)
• Kepala Kanwil X Makassar Bank Mandiri (2010)
• Kepala Kanwil V Bank Mandiri Jakarta Sudirman (2013)
Sukoriyanto Anggota Sarjana Agronomi dari • Pegawai Pimpinan Kredit Perkebunan di Kantor Pusat Bank
Saputro Institut Pertanian Bogor Exim hingga menjadi Kepala Cabang di berbagai Cabang
(1980). Bank Exim (1981-1999)
• Setelah proses merger Bank Exim ke dalam Bank Mandiri,
beliau dipercaya menjadi Hub Manager Jakarta Plaza
Mandiri (1999-2001)
• Kepala Kantor Wilayah III, IX, VII, VIII Bank Mandiri (2001-
2005)
• Group Head Central Operations Bank Mandiri (2005)
• Group Head Micro Business Bank Mandiri (2005-2008)
• Group Head Corporate Secretary Bank Mandiri (2008-2013)
• Direktur Utama di Bank Mutiara (2013-2014)
- Komisaris di Bank Mutiara (2014)

Zudan Arif Anggota • Sarjana di bidang Hukum • Kasubdit Kader di Bagian Diklat di Kemendagri (2002-2008)
Fakrulloh dari Universitas Sebelas • Kepala Bagian Perundang – undang Biro Hukum Sekjen
Maret Surakarta (1992) Kemendagri (2008 – 2011)
• Magister Ilmu Hukum dari • Kepala Biro Hukum Setjen Kemendagri (2011 – 2014)
Universitas Diponegoro • Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum, Politik dan HAM (2014 –
(1995) 2015)
• Doktor Ilmu Hukum dari • Penjabat Gubernur Gorontalo (2016 – 2017)
Universitas Diponegoro • Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(2001) Kementerian Dalam Negeri (2015 – Sekarang)
Didin Anggota Sarjana di bidang Ekonomi • Auditor PT Bank Dagang Negara (1985-1999)
Rasyidin dari Sekolah Tinggi Ilmu • Team Leader Compliance Group dan Senior Manager
Ekonomi Swadaya Jakarta Compliance Group di Bank Mandiri sejak tahun (1999-2015)
pada tahun 1999
I Nyoman S. Anggota Sarjana di bidang Ekonomi • Auditor, Kepala Kantor, Kepala Bidang dan Manager
Suryawan Akuntansi dari STIE Indonesia Keuangan PT Taspen (1989 – 2011)
Jakarta pada tahun 1989. • Direktur Keuangan dan SDM pada perusahaan PT Arthaloka
Indonesia (2011 – 2016).

316 2019 ANNUAL REPORT


INDEPENDENSI KOMITE PEMANTAU RISIKO

Anggota Komite Pemantau Risiko telah bertindak secara independen dalam melaksanakan fungsinya karena merupakan pihak
di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi syarat independensi sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan tentang Tata Kelola dan Charter Committee yaitu :
a. Anggota Komite Pemantau Risiko dari Pihak Independen berasal dari pihak di luar Perseroan yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen;
b. Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan
Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen, tidak menjadi Pihak Independen dari
anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan sebelum menjalani masa tunggu (cooling off ) selama 6 (enam) bulan;
c. Anggota Komite Pemantau Risiko memiliki integritas yang tinggi, akhlak dan moral yang baik;
d. Anggota Direksi tidak menjadi Anggota Komite Pemantau Risiko;

Tabel Independensi Komite Pemantau Risiko

Aspek Independensi EDHI SUKORIYANTO ZUDAN ARIF DIDIN I NYOMAN S.


CHRYSTANTO SAPUTRO FAKRULLOH RASYIDIN SURYAWAN
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan
V V V V V
Dewan Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki hubungan kepengurusan
di perusahaan, anak perusahaan, maupun V V V V V
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham
V V V V V
di perusahaan
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris, Direksi, dan/ atau sesama V V V V V
anggota Komite Pemantau Risiko
Tidak menjabat sebagai pengurus partai
V V V V V
politik, pejabat dan pemerintah

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KOMITE PEMANTAU RISIKO


Pengembangan kompetensi Komite Pemantau Risiko disajikan pada bagian Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

LAPORAN TAHUNAN 2019 317


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Rapat Komite Pemantau Risiko


AGENDA RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO
Sepanjang tahun 2019, tanggal pelaksanaan, agenda rapat dan peserta rapat Komite Pemantau Risiko, sebagai berikut.

TABEL AGENDA RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO

No Tanggal Agenda Peserta Rapat


1 18 Jan 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan Persiapan Pelaporan Profil Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) I Ketut Santiawan
Risiko dan Tingkat Kesehatan Bank
Desember 2018
4. Pembahasan progress inisiatif strategis
Bank Mantap
2 22 Feb 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan Rekomendasi IRC Bank Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) I Ketut Santiawan
Mandiri
3 28 Mar 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan Hasil Integrated Risk Arif Fakrulloh 4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan
Management Forum
4 29 April 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan hasil Integrated Risk Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan
Committee
5 20 Mei 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Progress penyelesaian alih kelola PT. TAS Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan
4. Pembahasan hasil Integrated Risk
Committee
6 17 Juni 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan Evaluasi Rule Rating TW Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan
II – 2019
7 22 Juli 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan IRC semester I - 2019 Arif Fakrulloh (4) Nyoman S Suryawan
8 21 Agt 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan IRC semester I - 2019 Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan
9 20 Sept 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Pembahasan Hasil IRMF TRW III - 2019 Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan
10 14 Okt 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
3. Update Penyusunan RAS – tahun 2019 Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin 5) Nyoman S Suryawan
11 18 Nov 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan
12 09 Des 2019 1. Pembahasan Perkembangan Portofolio Hadir:
2. Pembahasan Performance Kinerja Bank (1) Edhi Chrystanto (2) Sukoriyanto Saputro, (3) Zudan
Arif Fakrulloh (4) Didin Rasyidin (5) Nyoman S Suryawan

318 2019 ANNUAL REPORT


FREKUENSI DAN TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO
TABEL TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO
No Nama Jabatan Jumlah Rapat Hadir %
1 Edhi Chrystanto Ketua 12 12 100%
2 Sukoriyanto Saputro Anggota 12 12 100%
3 Zudan Arif Fakrulloh Anggota 12 12 100%
4 Ketut Santiawan*) Anggota 12 2 16%
5 Didin Rasyidin Anggota 12 11 91%
6 I Nyoman S. Suryawan**) Anggota 12 10 83%
*) Diberhentikan sebagai anggota Komite Pemantau risiko tanggal 22 Feberuari 2019
**) diangkat sebagai anggota komite pemantau Risiko tanggal 22 Februari 2019

Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2019


Selama tahun 2019 Komite Pemantau Risiko telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan
kegiatan-kegiatan antara lain:
1. Meminta dan mempelajari kebijakan dan peraturan internal terkait dengan manajemen risiko dan GCG yang dibuat Direksi.
2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
3. Evaluasi portfolio dan kinerja Bank.
4. Melakukan pembahasan laporan triwulan profil risiko dan Tingkat Kesehatan Bank.
5. Mengadakan rapat dan menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
6. Bekerjasama dengan Komite Audit menyiapkan laporan semesteran Dewan Komisaris yang akan disampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
7. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan unit kerja terkait.
8. Memastikan telah dipertimbangkannya segala risiko yang penting dalam produk-produk Bank yang baru dan segala dampak
karena adanya perubahan atau kejadian yang signifikan baik yang berasal dari internal maupun eksternal Bank.

LAPORAN TAHUNAN 2019 319


TATA KELOLA PERUSAHAAN

ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH DIREKSI


Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Komite-komite yang bertugas untuk memberikan
saran dan rekomendasi yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan dan arahan-arahan Direksi.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas kegiatan publikasi mengenai aktivitas Bank dan memelihara
kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Sekretaris
Perusahaan juga bertanggung jawab memonitor kepatuhan Bank terhadap peraturan serta sebagai penghubung antara Bank
Mantap dengan stakeholders.

STRUKTUR SEKRETARIS PERUSAHAAN

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR COMPLIANCE AND RISK

DIVISI CORPORATE
SECRETARY AND LEGAL

DEPT MARKETING AND DEPT POLICY, PROCEDURE PROJECT MANAGER POLICY


DEPT LEGAL DEPT OFFICE OF THE BOARD
COMMUNICATION AND ASSURANCE AND GOVERNANCE

Fungsi dan Tugas Sekretaris Perusahaan


Dalam sebuah perusahaan, Sekretaris Perusahaan memiliki peran penting untuk mengelola komunikasi antara perusahaan
dengan pihak internal maupun eksternal, menjalin relationship secara berkesinambungan dan mendukung dan menjaga citra
perusahaan selalu positif.

Secara garis besarnya tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Dalam Bidang Marketing and Communication:
a. Corporate communication, membangun komunikasi yang baik dengan stakeholder dan menjaga konsistensi pesan dan
citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat seraya menjaga agar informasi yang disampaikan tidak melanggar
hukum.
b. Komunikasi Internal, untuk menjembatani komunikasi antara manajemen/perusahaan dengan karyawan, secara timbal
balik sehingga setiap kebijakan perusahaan dapat diterima dengan baik oleh seluruh karyawan.
c. Komunikasi Eksternal, untuk memperkenalkan perusahaan kepada seluruh masyarakat beserta produk-produknya
dengan menggunakan media komunikasi above and below the line.
d. Media Relation, menjalin komunikasi yang baik dengan media sebagai bagian dari strategi komunikasi dalam penyampaian
publikasi maupun kegiatan perusahaan melalui media massa.
e. Corporate Social Responsibility, sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya
dengan menyisihkan sebagian keuntungan bagi pemeliharaan lingkungan hidup maupun untuk kegiatan sosial
kemasyarakatan.
f. Donasi dan Sponsorship, merupakan kegiatan untuk memperkenalkan perusahaan melalui kegiatan yang berefek timbal
balik saling menguntungkan diantara para pihak maupun yang kegiatan yang bersifat sosial berupa bantuan.
g. Secara eksternal mengembangkan kerja sama dengan pihak ketiga dan instansi terkait, dan secara internal
mengembangkan sinergi dengan seluruh jajaran unit kerja dalam kerangka Good Corporate Governance, etika bisnis dan
etika kerja.

320 2019 ANNUAL REPORT


2. D alam Bidang Kebijakan dan Strategi:
Meyakini dan memastikan bahwa penyusunan kebijakan dan strategi Kesekretariatan Korporasi serta telah disusun dan
dipelihara secara akurat, berkesinambungan dan tepat waktu, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a. Menciptakan policy dan prosedur internal yang berasal dari ketentuan eksternal.
b. Memberikan dukungan dan memastikan bahwa dokumentasi korporasi Perseroan telah disusun dan dipelihara secara
secara akurat, berkesinambungan dan tepat waktu.
c. Bertindak sebagai liassons officer antara Perseroan dengan institusi/regulator ketentuan perundang-undangan, instansi
terkait lainnya dan masyarakat.
d. Memastikan bahwa kebijaksanaan Direksi telah sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sesuai dengan
Ketentuan perundang-undangan dan mendokumentasikan serta mengkomunikasikannya ke unit kerja yang berwenang,
dan
e. Memonitor perubahan-perubahan yang terjadi pada setiap kebijakan-kebijakan Perseroan sehingga dampak risiko
(bisnis dan teknis) dapat teridentifikasi dan diselesaikan dalam waktu singkat.
3. Dalam Bidang Aksi Korporasi:
Meyakini dan memastikan bahwa pelaksanaan aksi korporasi telah dilaksanakan dengan akurat dan tepat waktu, termasuk
tetapi tidak terbatas pada:
a. Berkoordinasi dengan unit kerja Compliance dan/atau unit kerja terkait lainnya di Kantor Pusat terkait dengan rencana
aksi korporasi Perseroan.
b. Memberikan input atas kegiatan aksi korporasi Perseroan dan memastikan bahwa aksi korporasi Perseroan telah sesuai
dengan aturan/hukum yang berlaku.
c. Bertindak sebagai supporting data dalam menyiapkan serta menyajikan materi pelaksanaan aksi korporasi Perseroan.
d. Mengamankan kebijakan-kebijakan manejemen dan memastikan bahwa kebijakan tersebut telah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan dan ketentuan internal yang berlaku.
e. Memformulasikan kebijakan-kebijakan Perseroan untuk mengatasi hal-hal yang secara potensial dapat berdampak pada
reputasi Perseroan (early warning system).
4. Dalam Bidang Kerumahtanggaan dan Kesekretariatan Korporasi: Meyakini dan memastikan bahwa pengelolaan Office of
The Board Korporasi telah dikelola dan dipelihara secara secara akurat, berkesinambungan dan tepat waktu, termasuk tetapi
tidak terbatas pada:
a. Menatalaksanakan Office of The Board yang mencakup memastikan ketersediaan informasi dalam pengambilan
keputusan bagi Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk memastikan kehadiran peserta Rapat Direksi agar kuorum dapat
tercapai sehingga keputusan yang dihasilkan legitimate dan kredibel.
b. Melaksanakan Protokoler terhadap Pengurus maupun tamu Pengurus Perseroan.
c. Menatalaksanakan House Hold Perseroan.
d. Menatalaksanakan administrasi Perseroan dan administrasi Pengurus Perseroan, dan
e. Melaksanakan Corporate Event secara berkala maupun insidentil.
5. Dalam Bidang Keterbukaan Informasi terkait sebagai Perusahaan Emiten
a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundangan-undangan di bidang Pasar Modal.
c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang meliputi:
1) Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs Web Emiten atau Perusahaan
Publik.
2) Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu.
3) Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham.
4) Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris, dan
5) Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Pemegang Saham Emiten atau Perusahaan Publik,
Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.
e. Menyiapkan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan Tercatat
maupun Afiliasinya, dan membuat Daftar Pemegang Saham termasuk kepemilikan 5% (lima perseratus) atau lebih (jika
diperlukan).

LAPORAN TAHUNAN 2019 321


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dasar Pengangkatan Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan diangkat pada tanggal 30 Juli 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SKD.CHC/0080/2016 tanggal
11 April 2016. Sehubungan dengan telah tercatatnya Bank Mantap sebagai emiten yang menerbitkan Obligasi maka pada
tanggal 2 Maret 2017 Pengangkatan Sekretaris Perusahaan ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi No. SKD/011/III/2017
Penunjukan Sekretaris Perusahaan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014.

Profil Sekretaris Perusahaan

Bambang Teguh Pramusinto


Sekretaris Perusahaan
KWarga Negara Indonesia, usia 59 tahun lahir di Jakarta pada tanggal 23 Januari 1960 yang
berdomisili di Denpasar. Menyelesaikan pendidikan program Sarjana pada Fakultas Hukum
Universitas Indonesia (1985) jurusan Hukum Perdata, dan Magister Hukum (LL.M) American
University-Washington College of Law (1996). Diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak
30 Juli 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. SKD.CHC/0080/2016 tanggal 11 April 2016
sebagaimana ditegaskan kembali dengan Keputusan Direksi No. SKD/011/III/2017 tanggal 2
Maret 2017.
RIWAYAT JABATAN SINGKAT SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di Bank Mantap, memulai karir profesional
sebagai staf di Bank Bumi Daya sejak tahun 1986 hingga tahun 1999 di bidang Recovery
Credit, Cabang dan Sub Urusan Hukum Biro Direksi. Setelah proses merger BBD kedalam Bank
Mandiri, kemudian menjabat sebagai profesional staff legal group serta pernah ditugaskan
di Corporate Secretary Group, unit kerja office of the Corporate Secretary pada tahun 2003
sampai dengan 2005, selama berkarir di Bank Mandiri telah mendapatkan penugasan dalam
berbagai project antara lain sebagai anggota IPO Working Team dan Tim Transisi Bank Joint
Venture, berkarir di Bank Mandiri hingga tahun 2015 dengan jabatan terakhir Departemen
Head Capital Market Assurance, Corporate Secretary Group. Kemudian dari bulan Mei 2015
sampai dengan saat ini bergabung di Bank Mantap sebagai kepala Divisi Corporate Secretary
and Legal dengan membawahi 4 (empat) Departemen dan 1 (satu) Project Manager.

Program Peningkatan Kompetensi Sekretaris Perusahaan


Peningkatan Kompetensi Sekertaris Perusahaan selama tahun 2019 disajikan pada bagian Profil dalam Laporan Tahunan ini.

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2019


Selama tahun 2019, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan antara lain:
xxxxxxxxxxxxxxx

322 2019 ANNUAL REPORT


KOMITE DI BAWAH DIREKSI
Direksi dibantu oleh 4 (empat) Komite yang semuanya bertugas memberikan opini obyektif kepada Direksi dan membantu
meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. Anggota Komite ditunjuk oleh Direksi dan dalam
pelaksanaan rapat memberikan kontribusi sesuai dengan bidang keahliannya.

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Komite Manajemen Risiko (KMR) bertugas memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama yang meliputi rekomendasi
penyusunan kebijakan manajemen risiko, penetapan risk appetite dan risk tolerance, penilaian efektivitas penerapan kerangka
manajemen risiko. Penyesuaian keanggotaan Komite dan Tata tertib Komite terakhir diubah dengan SK Direksi No. KEP.DIR/085/
XII/2018 tertanggal 21 Desember 2018 perihal Perubahan Atas Keputusan Direksi No.SKD/001A/IX/2015 Tentang Pembentukan
Komite Manajemen Risiko (KMR) PT Bank Mandiri Taspen.

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Struktur dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko berdasarkan SK Direksi No. SKD/001A/IX/2015 tertanggal 7 September
2015 perihal Pembentukan Komite Manajemen Risiko (KMR) Bank adalah sebagai berikut.

Tabel Struktur dan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko

Ketua Direktur Compliance & Risk


Wakil Ketua Direktur IT & Operation
Sekretaris Kepala Divisi Risk Management
Anggota Tetap yang memiliki Hak Suara (Permanent – 1. Direktur Utama
Voting Members) 2. Direktur Business
3. SEVP Finance, Retail & Digital Banking
Anggota Tetap yang tidak memiliki Hak Suara (Permanent 1. Kepala Divisi Internal Audit
Non - Voting Members) 2. Kepala Divisi Compliance
3. Kepala Divisi RBC
4. Kepala Divisi Corporate Secretary & Legal
Anggota Tidak Tetap yang tidak memiliki Hak Suara Kepala Divisi lainnya yang diundang sesuai dengan
(Contribution Non - Voting Members)*) permasalahan yang dibahas dan kebutuhan Bank.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Komite Manajemen Risiko bertugas menentukan strategi, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko, mengawasi pelaksanaanya,
mengembangkan budaya manajemen risiko serta memastikan adanya sumber daya yang memadai untuk pelaksanaan
manajemen risiko di seluruh Bank Mantap.

PELAKSANAAN TUGAS KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko mengadakan rapat sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Selama tahun 2019 beberapa agenda penting
yang dilakukan melalui rapat antara lain:

No Tanggal Agenda Peserta

LAPORAN TAHUNAN 2019 323


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KOMITE KREDIT

Komite Kredit adalah adalah suatu komite yang terdiri dari minimal 2 (dua) orang anggota yang mewakili fungsi Bisnis dan
Credit Risk Approval, yang berwenang dan bertanggung jawab untuk merekomendasikan dan/atau memutus kredit sesuai
kewenangan yang melekat pada individu, dasar kerja Komite Kredit tertuang dalam Standar Prosedur Kredit Retail dan Standar
Prosedur Kredit Mikro.

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE KREDIT

Keanggotaan dalam Komite Kredit dikelompokan dalam beberapa katagori sesuai dengan limit kewenangan yang diberikan
kepada individu dengan memenuhi syarat tertentu sebagai berikut:

No Kategori Limit
1 A (Direksi) s/d BMPK
2 B s/d 5 milyar
3 C s/d 2 milyar
4 D s/d 1 milyar
5 E s/d 500 juta
6 F s/d 350 juta
7 G s/d 200 juta
8 H s/d 100 juta

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE KREDIT

A. Kewenangan Komite Kredit


Komite Kredit berwenang untuk merekomendasikan dan/atau memutus pemberian kredit (baru, tambahan, penurunan,
perpanjangan dan/atau restrukturisasi) yang dikelola bisnis unit sesuai limit kewenangan, termasuk penetapan/perubahan
struktur kredit. Struktur kredit termasuk namun tidak terbatas pada limit kredit, tujuan/ obyek pembiayaan, jenis kredit, sifat
kredit, jangka waktu kredit, grace period, porsi pembiayaan, syarat kredit/ covenant, dan agunan kredit.
B. Penanganan restrukturisasi kredit didasarkan pada penilaian kelayakan kredit dengan memperhatikan risiko dan pendapatan
kredit yang akan diterima melalui upaya penyelamatan tersebut. Upaya ini dimaksudkan untuk:
1. Meminimalkan kemungkinan timbulnya kerugian bagi Bank.
2. Menyelamatkan kembali kredit yang ada agar menjadi lancar kembali, serta
3. Memperbaiki kualitas usaha nasabah.
C. Momentum restrukturisasi kredit hendaknya digunakan oleh Bank untuk memperkuat posisi tawar (bargaining position)
Bank, diantaranya melalui:
1. Meninjau kembali (review) ketentuan dan syarat-syarat kredit.
2. Review kondisi agunan, diantaranya:
a. Menyempurnakan pengikatan agunan.
b. Meningkatkan nilai pengikatan agunan, atau
c. Menambah agunan kebendaan atau non kebendaan.

PELAKSANAAN TUGAS KOMITE KREDIT

Selama tahun 2019 Komite Kredit melakukan rapat sebanyak 231 (dua ratus tiga puluh satu) kali

ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT COMMITTEE (ALCO)

Komite Aset Liability Commitee (ALCO) bertugas memberikan rekomendasi dalam menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
strategi pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mencukupi kebutuhan likuiditas
dan meminimalisasi idle fund. Penyesuaian keanggotaan Komite dan Tata tertib Komite terakhir diubah dengan SK Direksi No.
KEP.DIR/084/XII/2018 tertanggal 21 Desember 2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Direksi No.SKD/001B/IX/2015 Tentang
Asset Liability Committee (ALCO). PT Bank Mandiri Taspen

324 2019 ANNUAL REPORT


STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN ALCO

Struktur dan keanggotaan ALCO berdasarkan SK Direksi No. KEP.DIR/084/XII/2018 tertanggal 21 Desember 2018 adalah sebagai
berikut
Ketua Direktur Utama
Sekretaris Kepala Divisi Risk Management
Anggota Tetap yang memiliki Hak Suara 1. Direktur Utama
(Permanent – Voting Members) 2. Direktur Business
3. Direktur IT & Operation
4. SEVP Finance, Retail & Digital Banking
Anggota Tetap yang tidak memiliki Hak Suara 1. Direktur Compliance & Risk
(Permanent Non - Voting Members) 2. Kepala Divisi Institusional Banking & Wealth Management
3. Kepala Divisi Treasury
4. Kepala Divisi Risk Approval
Anggota Tidak Tetap yang tidak memiliki Hak Kepala Divisi lainnya yang diundang sesuai dengan permasalahan yang
Suara (Contribution Non - Voting Members)*) dibahas dan kebutuhan Bank.
*sesuai topik yang dibahas

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ALCO

Adapun tugas dan tanggung jawab Asset and Liability Commitee (ALCO) antara lain: menjaga tingkat proftabilitas bankpada
tingkat yang sehat, menjaga pertumbuhan assets and liabilities sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, menjaga tingkat kualitas
assets, dan melakukan evaluasi terhadap maturity gap.

PELAKSANAAN TUGAS ALCO

Komite ALCO mengadakan rapat secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, atau setiap waktu bilamana dipandang
perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Komite, atau atas permintaan Direksi, atau atas usulan tertulis dari bidang
terkait yang menyampaikan hal-hal yang akan dibahas dan diputuskan melalui koordinasi dengan Sekretaris Komite. Selama
tahun 2019 beberapa agenda penting yang dilakukan melalui rapat antara lain:

No Tanggal Rapat Agenda Peserta

1 18 Jan 2019 1. Laporan Bulanan a. Josephus K. Triprakoso


a. Growth Booking Kredit serta Perkembangan COF ; b. Nurkholis Wahyudi
b. Realisasi penggunan special rate di tahun 2018 sebesar c. Paulus Endra Suyatna
53,9 % untuk kredit pensiunan serta run off dari masing- d. Iwan Soeroto
masing segmen bisnis ; e. Fajar Ari Setiawan
c. Usulan terkait pemberian special rate pada suku bunga f. A.A. Anom
kredit. g. Sang Ketut Miasa
2. Arahan h. Aditya Subiyanto
a. Agar dilakukan monitoring terhadap penggunaan special i. Komang Suarsana
rate kredit;
b. Agar dikaji untuk pembuatan produk Deposito non-
breakable.
3. Keputusan ALCO
a. Memberikan special rate kredit dengan rincian
1. Kredit Pensiun
Spesial rate < 0.8% flat anuitas per bulan berlaku
untuk tenor kredit > 5 tahun dengan kuota untuk
tahun 2019 sebesar Rp. 2.637 miliar atau 30%
dari total booking/bulan dan blended rate 13.4% p.a/
rata-rata 0.75% flat anuitas/bulan yang merupakan
kewenangan Kepala Divisi Pension Business;

LAPORAN TAHUNAN 2019 325


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No Tanggal Rapat Agenda Peserta


2. Kredit Retail
1) Suku bunga minimal 1.1%/bulan efektif atau 13%
p.a efektif dengan kuota sebesar Rp. 35 miliar;
2) Suku bunga minimal 0.92%/bulan efektif atau 11%
p.a efektif dengan kuota sebesar Rp. 35 Miliar sesuai
ketentuan sebagai berikut :
a. Merupakan kredit rekening koran (PRK);
b. Wajib membuka minimal 1 rekening giro
operasional di Bank Mantap;
c. Minimal average saldo giro operasional tersebut
secara bulanan sebesar 5% dari limit kredit.
d. Average saldo akan dievaluasi dalam 6 bulan
dan apabila tidak memenuhi kriteria maka suku
bunga debitur dikembalikan ke rate counter.
3. Kredit Mikro
1. Segmen KUM
Spesial rate < 1.4% efektif/bulan berlaku dengan kuota
untuk tahun 2019 sebesar Rp. 52.1 miliar atau
20 % dari total booking kredit Mikro KUM dengan
blended rate 13.7% p.a/ atau rata-rata 1.20% efektif/
bulan yang merupakan kewenangan Kepala Divisi
Micro Business.
2. Segmen KSM : Spesial Rate < 0.8% flat anuitas/
bulan untuk tenor kredit > 2 tahun berlaku dengan
kuota untuk tahun 2019 sebesar sebesar Rp. 110.5
miliar atau 30% dari total booking kredit Mikro KSM
dengan blended rate 14.1% p.a/ atau rata-rata flat
0.75% efektif/bulan yang merupakan kewenangan
Kepala Divisi Micro Business.
3. Segmen Komunitas Spesial rate = 0.8% flat anuitas/
bulan berlaku dengan kuota untuk tahun 2019
sebesar Rp. 21.9 miliar atau 20% dari total booking
dengan blended rate 13.9% p.a/ atau rata-rata 0.75%
flat anuitas/bulan yang merupakan kewenangan
Kepala Divisi Micro Business.
Untuk Special rate antar sub segmen (KUM, KSM dan
Komunitas) di Divisi Micro Business dapat digunakan antar
sub segmen dengan catatat bahwa total nominal kuota tidak
melebihi Rp. 184.5 Miliar (kuota keseluruhan) dan dengan
blended rate special rate minimal sebesar 13.9% p.a. (keputusan
diatas berlaku efektif mulai tanggal 01 januari 2019).
2 28 Feb 2019 1. Laporan Bulanan a. Josephus K. Triprakoso
a. Indikator Likuiditas Bank Mandiri Taspen; b. Nurkholis Wahyudi
b. Analisis kekurangan ketentuan terkait pengelolaan c. Paulus Endra Suyatna
investasi serta upaya mitigasinya; d. Anak Agung Anom
1. Pengusulan perbaikan mitigasi risiko atas kekurangan e. Mugihadi Usman
pengaturan dalam pengelolaan investasi; f. Sahala Amos
2. Pengusulan kewenangan memutus deposito;
3. Agar dilakukan Implementasi penerapan limit risiko kredit
serta limit transaksi dalam system treasury;
4. Setiap penempatan yang dilakukan harus dimonitor serta
tidak boleh melebihi limit yang telah ditetapkan;
5. Agar dilakukan monitoring terkait penetapan limit yang
telah ditetapkan dari sisi counterparty atau masa berlakunya;

326 2019 ANNUAL REPORT


No Tanggal Rapat Agenda Peserta
6. Keputusan terkait Aktivitas Penempatan Dana
• Menyetujui perbaikan mitigasi risiko kredit pada aktivitas
treasury, sebagai berikut :
1. Pengecualian limit terkait risiko kredit untuk
counterparty Bank Indonesia dan Pemerintah
Republik Indonesia.
2. Perubahan discount factor dalam penentuan limit
credit line counterparty bank menjadi 20 % (d.h 50%).
3. Menyetujui alur proses penetapan Issuer limit sesuai
dengan usulan.
• Menyetujui tambahan pokok pengaturan credit line
sebagai berikut :
1. Pengajuan review limit credit line (Top Up/ Top Down/
Pengajuan Kembali) dapat dilakukan sebelum masa
berlakunya limit berakhir.
2. Limit yang telah melewati periode berlaku harus
diusulkan kembali dan dinyatakan tidak berlaku sejak
periode akhir permberlakuan limit.
3. Nota analisa/ scoring harus direview minimal satu
tahun sekali oleh Divisi Risk Management dengan
memperhatikan perubahan ketentuan regulator
ataupun kondisi statistic perbankan Indonesia.
• Menyetujui Usulan perbaikan risiko pasar dan likuiditas.
• Menyetujui pemberian kewenangan transaksi treasury
untuk front office.
• Menyetujui Usulan Perbaikan Manajemen Resiko
Operasional.
• Menyetujui perubahan suku Bungan deposito special
rate.
• Memberikan kewenangan memutus special rate
deposito kepada Business Relationship Head untuk
segmen institusi dan segmen individu prima serta
kepada business relation manager (BRM) untuk segmen
individu prima
• Memberikan kewenangan memutus special rate kredit
deposito kepada kepala cabang dan distribution head
• Keputusan terkait Limit Aktivitas Penempatan Dana
berlaku efektif mulai tanggal 01 April 2019
• Keputusan nterkait suku bunga deposito berlaku efektif
mulai tanggal 01 Maret 2019
3 21 Agustus 2019 1. Update Realisasi Produktifitas Booking Kredit Pensiun; a. Josephus K. Triprakoso
2. Usulan Peberian special rate pada Kredit Pensiun; b. Paulus Endra Suyatna
3. Laporan Bulanan : c. Iwan Soeroto
a. Growth booking kredit tahun 2019 serta realisasi d. Fajar Ari Setiawan
penggunaan special rate selama tahun 2019; e. Anak Agung Anom
b. Penambahan opsi dalam akuisisi kredit pensiun. f. Mugihadi Usman
4. Usulan : Pemberian tambahan kuota special rate kredit g. Aditya Subiyanto
pension selama tahun 2019. h. Edwindo M. Pardede
5. Arahan Direksi i. Moch. Azis Yusup
a. Divisi DPM agar melakukan monitoring terhadap j. Agus Syaiful A.
penggunaan special rate kredit pensiun; k. Fahmuddin E.B.
b. Divisi SPM & Accounting serta Divisi Pension Business l. Bambang T. Pramusinto
agar melakukan kajian terhadap paparan Chanelling m. Fitri W.ahyu Adihartati
Model – Joint Financing; n. Nurma Gupitasari

LAPORAN TAHUNAN 2019 327


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No Tanggal Rapat Agenda Peserta


c. Agar dilaporkan pada ALCO berikutnya hasil penggunaan
special rate kredit pensiun.
6. Keputusan ALCO
Keputusan Terkait Penambahan Kuota Special Rate Kredit
Pensiun
• Menyetujui usulan penambahan kuota special rate kredit
pensiun dengan rincian :
1. Memberikan penambahan kuota special rate kredit
pensiun sebesar 500 miliar rupiah sampai dengan
bulan Desember 2019;
2. Atas penambahan kuota special rate kredit pensiun
tersebut, agar dilaporkan penggunaannya dalam rapat
ALCO berikutnya untuk selanjutaya dilakukan review.
3. Pemberian special rate ditujukan untuk booking kredit
baru.
7. Keputusan terkait penambahan kuota special rate kredit
kredit pension berlaku efektif mulai Agustus 2019.
4 19 September 2019 1. Usulan Pemberian Spesial Rate pada Kredit Pensiun a. Josephus K. Triprakoso
2. Update Kondisi Likuiditas Bank Mandiri Tapen b. Nurkholis Wahyudi
3. Laporan Bulanan terkait Indikator Likuiditas Bank Mandiri c. Paulus Endra Suyatna
Taspen d. Iwan Soeroto
4. Laporan Bulanan terkait analisis pendanaan nasabah Bank e. Fajar Ari Setiawan
Mandiri Taspen dari sisi tenor, pengaruh makro ekonomi f. Anak Agung Anom
serta konsentrasi nasabah Bank Mandiri Taspen g. Mugihadi Usman
5. Usulan terkait penambahan kuota special rate kredit pension h. Aditya Subiyanto
Arahan Direksi, antara lain : i. Moch. Azis Yusup
1. Divisi Pensiun isnis agar mempercepat proses akuisisi j. Fahmuddin
kredit joint financing k. Bambang T. Pramusinto
2. Penambahan kuota special rate direview kembali setelah l. Fitri Wahyu Adihartati
akuisis kredit joint financing berjalan m. Ahmad Bagus Irawanto
3. Divisi Risk Management agar berkoordinasi dengan n. Djuniarsa Sidharta
Divisi IB & Wealth Management serta Divisi Treasury jika o. Sahala Amos
terdapat pemburukan indicator likuiditas dan melakukan
analisa terkait perilaku nasabah funding persegmen
Keputusan Komite AlCO : Tidak memberikan penambahan
kuota special rate untuk kredit pensiun
5 08 Oktober 2019 1. Market Uodate a. Josephus K. Triprakoso
2. Struktur Kupon Obligasi Bank Mandiri Taspen b. Nurkholis Wahyudi
3. Update laporan tahapan penerbitan obligasi Bank Mandiri c. Paulus Endra Suyatna
Taspen telah sampai pada proses penandatanganan d. Iwan Soeroto
dokumen registrasi II dan dalam proses menunggu ijin e. Fajar Ari Setiawan
efektif dari OJK f. Anak Agung Anom
4. Update perencanaan pelaksanaan pricing obligasi pada g. Mugihadi Usman
tanggal 15 Oktober 2019 dan rencana pelaksanaan Investor h. Aditya Subiyanto
Gathering bersama calon investor obligasi i. Edwindo M. Pardede
5. Disampaikan beberapa kupon dari beberapa Bank dan j. Sahala Amos
korporasi yang sedang melakukan penerbitan obligasi k. Anna Heri
Arahan Direksi, antara lain :
1. Dalam penetapan pricing obligasi agar Divisi Treasury
mengkaji pengaruh korelasi antara yield suku bunga acuan
dan surat berharga negara
2. Sebelum penetapan pricing obligasi agar melakukan
observasi terhadap kupon dari competitor sebagai
benchmark rate

328 2019 ANNUAL REPORT


No Tanggal Rapat Agenda Peserta
6 16 Oktober 2019 1. Update Perkembangan Growth Booking Kredit Tahun 2019 a. Josephus K. Triprakoso
2. Usulan Penambahan Special Rate Kredit Pensiun 2019 b. Nurkholis Wahyudi
3. Pembahasan terkait booking kredit yth Bank Mandiri Taspen c. Paulus Endra Suyatna
masih didominasi oleh booking kredit pension sebesar d. Fajar Ari Setiawan
93.7% e. Anak Agung Anom
4. Pembahasan penggunaan special rate kredit pension secara f. Mugihadi Usman
rata-rata sebesar 48.5% dari total booking dan sampai g. Aditya Subiyanto
dengan posisi 14 Oktober 2019 telah terdapat kelebihan h. Moch. Azis Yusup
penggunaan special rate. i. Agus Syaiful Anwar
5. Pembahasan terkait pertumbuhaan portofolio kredit j. Ahmad Bagus Irawanto
joint financing (JF), saat ini strategi akusisi kredit JF
yang bersumber dari top up kredit exsisting dan telah
menyebabkan pertumbuhan bade kredit menurun. Sampai
dengan posisi minggu kedua Oktober 2019 pencapaian
booking kredit JF Bank Mandiri Taspen telah mencapai 240
miliar rupiah.
6. Pembahasan sampai dengan akhir tahun kebutuhan booking
krdi pension sebesar 1.06 Triliun perbulannya untuk
memastikan pencapaian baki debet.

Arahan Direksi, antara lain:


1. Devisi Bisnis Pensiun agar tetap menjaga pencapaian target
baki debet kredit pension di akhir tahun 2019.
2. Divisi Bisnis Pensiun dan Devisi DPM agar mengatur
mekanisme akuisisi kredit JF dan diutamakan untuk,
mengakuisisi nasabah pension exsisting (E dapem) yang
belum menjadi debitur.
3. Divisi DPM agar mengkaji ketentuan terkait intensif booking
kredit JF dan non JF.
4. Usulan terkait pemberian tambahan kuota special rate kredit
pension selama tahun 2019

LAPORAN TAHUNAN 2019 329


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KOMITE TEKNOLOGI INFORMASI

Komite Teknologi Informasi bertugas untuk membantu Direksi dalam menjalankan kebijakan dan strategi yang terkait dengan
aktivitas pengembangan Teknologi Informasi. Penyesuaian keanggotaan Komite dan Tata tertib Komite terakhir diubah dengan
SK Direksi No. KEP.DIR/083/XII/2018 tertanggal 21 Desember 2018 tentang Perubahan atas Keputusan Direksi NO. SKD/025/V/2017
tentang Pembentukan Komite Teknologi Informasi (Komite TI).

STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN KOMITE TEKNOLOGI INFORMASI

Ketua Direktur IT & Operations


Sekretaris 1 Kepala Divisi IT Application Strategic
Sekretaris 2 Kepala Divisi IT Operation
Anggota yang Memiliki Hak Suara (Voting Members)
Anggota Tetap yang memiliki Hak Suara (Permanent – Voting Direktur IT & Operation
Members) Direktur Business
SEVP Finance, Retail & Digital Banking
Anggota Tetap yang tidak memiliki Hak Suara (Permanent Direktur Utama
Non - Voting Members)
Anggota Tidak Tetap yang tidak memiliki Hak Suara Direktur Compliance & Risk
(Contribution Non - Voting Members)*) Kepala Divisi/Dept Head Compliance*)
Anggota Pemberi Kontribusi yang Tidak Memiliki Hak Suara (Contributing Non - Voting Members):
Anggota Tetap (Contributing Permanent Non - Voting Divisi SPM & Accounting
Members) Divisi Procurement & Asset Management
Divisi Risk Management
Project Management Office
Anggota Tidak Tetap (Contributing Non Permanent Non – Divisi lainnya yang diundang terkait dengan issue/kendala/
Voting Members) pengusul inisiatif yang menjadi agenda Komite.

*Dalam pelaksanaan Rapat Komite TI, Direktur Compliance & Human Capital dapat mendelegasikan kepada Division Head
Compliance atau Dept Head Compliance sebagai Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) Perseroan.

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE TEKNOLOGI INFORMASI

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Teknologi Informasi antara lain:


1. Memastikan bahwa IT Plan tetap konsisten dengan strategi Bisnis dari Bank Mantap.
2. Memastikan IT Project tetap sesuai dengan IT Strategic Plan, dengan penekanan pada efesiensi dan efektivitas.
3. Memastikan proyek-proyek IT dilaksanakan sesuai dengan project charter yang disetujui.
4. Memastikan bahwa telah diselesaikannya berbagai masalah diantara bisnis unit yang terkait dengan IT secara efektif, efesien
dan tepat waktu.
5. Melaporkan secara tertulis kepada Direksi mengenai hasil pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab.
6. Menetapkan kerangka acuan strategi untuk mengelola sumber daya IT.
7. Memberikan arahan, pengawasan dan keputusan terhadap perencanaan, pengembangan dan penambahan sistem IT yang
bersifat strategis.
8. Mengajukan kepada Direksi untuk mendapatkan pengesahan atas strategic plan dan/atau perubahannya serta alokasi
budget IT Strategic Plan tersebut.
9. Memonitor proyek-proyek yang terkait dengan IT Strategic Plan.
10. Memutuskan kebijakan dan rencana tindakan atas proyek-proyek beserta anggarannya dalam rangka mengamankan asset
IT dan meyakinkan kesinambungan layanan IT.
11. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran IT yang telah diputuskan oleh Direksi.
12. Dalam kapasitasnya sebagai komite, Komite IT tidak memiliki kewenangan untuk bertindak mewakili serta untuk dan atas
nama perusahaan untuk melakukan pengikatan atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga, hal mana harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

330 2019 ANNUAL REPORT


PELAKSANAAN TUGAS KOMITE TEKNOLOGI INFORMASI

Selama tahun 2019 Komite Teknologi Informasi melakukan rapat dengan agenda penting antara lain:
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta
1 08 Mei 2019 1. Re-Timeline Project 1. Iwan Soeroto
2. Scooping Project 2. Josephus KT
3. Drop & Moving Category Project 3. Nurkholis W
4. Paulus Endra S
5. Fajar Ari Setiawan
6. A.A. Anom
7. Aries Fajar K.
8. Sahala Amos
9. Josia C.P.
10. S. Andi Setyawan
11. Yacinta Damayanti
12. Erwin Permana
13. Aditya Subiyanto
14. Habibie Abdurahman
15. I.G.P. Wira K.
16. Ahmad Bagus Irawanto
17. Ahamad Dary
18. Abduqosim Al Ghoni
2 16 Juli 2019 Update Progress Project IT 1. Iwan Soeroto
2. Josephus KT
3. Nurkholis W
4. Paulus Endra S
5. Fajar Ari S
6. Bambang T. Pramusinto
7. S. Andi Setyawan
8. Mumu Mukaeni
9. Ahmad Dary
10. Aries Fajar K.
11. W. Yuniasih
3 21 Agustus 2019 1. Update GTC – Inisiatif terkait IT. 1. Iwan Soeroto
2. HCMS – Usulan : Perubahan inisiatif dari enhance – 2. Josephus KT
inhouse menjadi Customized Development / 3rd Party 3. Nurkholis W
dan penambahan anggaran. 4. Paulus Endra S
3. Update Switch Over AS400 dan Capacity Planning 5. Fajar Ari S
& Fine Tuning aplikasi dan AS400 – Usulan : Core 6. Budi
Production menggunakan DRC. 7. Aris Fajar K
4. Update hasil Assessment IT Security. 8. S. Andi Setiawan
5. Update KUR. 9. W. Yuniasih
10. Bambang T. Pramusinto
11. Erwin Permana
12. Yacinta E. Damayanti

LAPORAN TAHUNAN 2019 331


TATA KELOLA PERUSAHAAN

INTERNAL AUDIT
Internal Audit merupakan bagian dari struktur pengendalian intern (sebagai Third Line of Defense). Ruang lingkup pekerjaan
internal audit mencakup pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern bank serta
penilaian kualitas kinerja yang bertujuan memberikan keyakinan bahwa pengendalian telah berjalan seperti yang ditetapkan.

Aktivitas utama Internal Audit terdiri dari Assurance, Consulting dan Quality Assurance & Development. Aktivitas Assurance
bertujuan untuk mengevaluasi kecukupan dan efektivitas Internal Control, Risk Management dan Governance Process. Aktivitas
Consulting dilakukan melalui review draft Kebijakan, Standar Pedoman, Manual Produk dan Petunjuk Teknis. Dalam rangka
memastikan kualitas kinerja Internal Audit telah sesuai dengan fungsinya dan melakukan pengembangan terhadap metodologi/
pendekatan termasuk pengkinian Kebijakan/Pedoman Internal Audit, maka dibentuk fungsi Quality Assurance & Development.

STRUKTUR ORGANISASI DAN KETUA INTERNAL AUDIT

DIRECTORAT DIREKTUR UTAMA


DIVISI INTERNAL AUDIT

DIRECTUR UTAMA

INTERNAL AUDIT

AUDIT I AUDIT II

QUALITY
AUDIT I AUDIT II ASSURANCE &
DEV

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

Kedudukan Internal Audit Dalam Struktur Organisasi


Internal Audit adalah satuan kerja dalam organisasi PT Bank Mandiri Taspen yang membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris
melalui Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk mewujudkan visi dan misi Bank. Kedudukan Division Head
Internal Audit dalam organisasi langsung di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama, namun dapat berkomunikasi
langsung dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan
Aktivitas Internal Audit. Internal Auditor bertanggungjawab secara langsung kepada Division Head Internal Audit

332 2019 ANNUAL REPORT


PROFIL KEPALA INTERNAL AUDIT

Divisi Internal Audit Bank Mantap dikepalai oleh Ardi Purboyo yang menjabat sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan No. SKD.
CHC/0009.A/2016 tanggal 1 Februari 2016. Adapun profl ringkas beliau adalah sebagai berikut.

Ardi Purboyo
Kepala Unit Internal Audit)
Warga Negara Indonesia berdomisili di Denpasar. Lahir pada 14 Juli 1960, saat ini berusia 57
tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YAI pada tahun 1991 dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Trisakti,
Jakarta pada tahun 2000. Memulai karir sebagai Asisten Auditor di PT Bank Dagang Negara
(1985), dan sebelum menjabat Division Head Internal Audit PT Bank Mantap (Februari 2016)
beliau menjabat sebagai Team Leader di Treasury & Financial Institution Audit PT Bank
Mandiri (Persero), Tbk (2009-2011), Project Manager setingkat Division Head - Operational Risk
Management di PT Bank Syariah Mandiri (2011-2014) dan Specialist Risk Management Audit
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2014-2015). Beberapa project yang pernah ditangani antara
lain pengembangan Risk Based Audit pada PT. Mandiri Sekuritas (2010) dan PT. Bank Syariah
Mandiri (2011)

PIHAK YANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN KEPALA INTERNAL AUDIT

Internal Audit dipimpin oleh Division Head lnternal Audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama Bank dengan
persetujuan dari Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada regulator.

INTERNAL AUDIT CHARTER

Internal Audit telah memiliki Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) yang ditetapkan oleh Komisaris Utama dan Direktur
Utama tanggal 29 Mei 2019. Internal Audit Charter disusun berdasarkan PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang
Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
Internal Audit Charter memuat tentang Visi, Misi, Fungsi, Kedudukan dalam Organisasi, Ruang Lingkup Pekerjaan, Kewenangan
dan Tanggung Jawab, Kode Etik Profesi, Aktivitas Internal Audit, Quality Assurance, Audit Development dan Tata Kelola Terintegrasi.

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB INTERNAL AUDIT


Dalam menjalankan fungsinya, Internal Audit diberikan kewenangan dan tanggung jawab sebagai berikut.

Kewenangan:
1. Melakukan Aktivitas lntemal Audit terhadap kegiatan semua unit kerja dalam organisasi Bank sesuai govemance yang berlaku.
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
3. Melakukan komunikasi dengan pihak eksternal termasuk regulator.
4. Mengakses seluruh informasi, catatan karyawan, namun tidak terbatas pada rekening/catatan karyawan dan sumber daya
serta hal-hal lain yang dianggap perlu terkait dengan tugas danfungsinya.
5. lntemal Auditor dilarang memiliki kewenangan atau tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional dari
Auditee.

Tanggung Jawab:
1. Merencanakan dan melaksanakan Aktivitas lnternalAudit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko
tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Bank
dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.
2. Mengembangkan dan menjalankan program untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas Aktivitas lnternal Audit.
3. lnternal Audit bertanggung jawab atas rekomendasi yang diberikan dan monitoring tindak hasil Aktivitas Internal Audit.
4. Berkoordinasi dengan Komite Audit dalam rangka pengawasan Bank oleh Dewan Komisaris.
5. Mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan eksternal audit dan unit/fungsi penyedia assurance lainnya.

LAPORAN TAHUNAN 2019 333


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KOMPOSISI PERSONIL INTERNAL AUDIT

Sampai dengan tahun 2019, personil Internal Audit berjumlah 13 (tiga belas) orang dengan rincian sebagai berikut.

No Jabatan Jumlah
1 Division Head 1 orang
2 Department Head 2 orang
3 Team Leader 1 orang
4 Senior Professional Staff 3 orang
5 Professional Staff 5 orang
6 Pelaksana 1 orang
Total 13 orang

SERTIFKASI PROFESI INTERNAL AUDIT


Sertifkasi profesi yang telah diperoleh anggota Internal Audit sampai dengan posisi tahun 2019 adalah sebagai berikut.
No Nama NIK Jabatan Sertifikasi Sertifikasi Lainnya
Internal Audit
1 Ardi Purboyo 1660000015 Division Head Qualified Internal Manajemen Risiko Perbankan
Auditor (QIA) Level 3
2 Suwarsito 1658000224 Department Head Qualified Internal 1. Manajemen Risiko Perbankan
Auditor (QIA) Level 1
2. Certified Fraud Examiner
3 Komang Duaja 8766000002 Team Leader - Manajemen Risiko Perbankan
Sandiyasa Level 1
4 Sangkot Perangin 1784000691 Senior Profesional Penempatan di Manajemen Risiko Perbankan
Angin Staff Tingkat Dasar II Level 1
5 Iqbal 1790001204 Senior Profesional Penempatan di Manajemen Risiko Perbankan
Staff Tingkat Dasar II Level 1
6 Ajeng Rahayu 1988000246 Senior Profesional - Manajemen Risiko Perbankan
Cahyani Staff Level 1
7 Antonius Hartik 1681000569 Professional Staff - Manajemen Risiko Perbankan
Wahyu Level 1
8 Amelia Handayani 1791000628 Professional Staff Penempatan di Manajemen Risiko Perbankan
Tingkat Dasar Level 1
9 Dewi Nur Utami S 1982000001 Professional Staff - Manajemen Risiko Perbankan
Level 1
10 Hendy Presetya 1987000429 Professional Staff - -
11 Binu Nuryadi 1982000517 Professional Staff - Manajemen Risiko Perbankan
Level 1
12 I Gede Widira Yasa 1592000042 Pelaksana - -

334 2019 ANNUAL REPORT


Training yang diikuti Divisi Internal Audit Tahun 2019
No Nama Pendidikan dan Pengembangan Nama Penyelenggara Waktu Pelaksanaan
Karyawan
1 Workshop "Teknik investigasi" PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Januari 2019
2 Training Aplikasi IDEA PT. Bank Mandiri Taspen 15-16 Agustus 2019
3 Training Teknik Investigasi PT. Bank Mandiri Taspen 27-28 Juni 2019
4 Sertifikasi Qualified Internal Audit Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) Juni dan Oktober 2019
5 Training Quality Assurance Fungsi Internal Audit Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) 18-19 Oktober 2019
6 Training SAP & Basic Accounting PT. Bank Mandiri Taspen 02 November 2019
7 Sertifikasi SMR Lv1 PT. Bank Mandiri Taspen 16-17 November 2019
8 Pelatihan Anti Korupsi Untuk Pegawai Satuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 26 - 28 November 2019
Pengawas Internal (SPI) Pada BUMN/BUMD
9 Training Self Leadership PT. Bank Mandiri Taspen 06 Desember 2019
10 Training Conflict resolution serta Influence & PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk 11-12 Desember 2019
Communication Untuk Auditor Supervisor

KODE ETIK AUDITOR

Internal Audit harus memiliki etika kerja dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu mengungkapkan pandagan dan
pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari pihak lain dengan dukungan dari Direktur Utama dan pengawasan dari
Komite Audit. Internal Audit harus memiliki Integritas, objektivitas, kerahasiaan dan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan profesinya dan standar yang berlaku. Kode etik Auditor Perseroan mengatur antara lain:

Integritas
lnternal Audit harus memiliki integritas dalam melakukan Aktivitas lnternal Audit, mengemukakan pandangan serta pemikiran
sesuai dengan profesinya dan standar yang berlaku. Integritas dicerminkan dalam perilaku sebagai berikut:
1. dapat diandalkan, tegas, jujur dan terpercaya;
2. mematuhi hukum dan mengungkapkan informasi sesuai ketentuan yang berlaku;
3. tidak terlibat dalam kegiatan ilegal atau kegiatan apapun yang dapat mencemarkan profesi Internal Audit atau Bank;
4. Ikut berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan yang etis dan sesuai dengan hukum (legitimate).

Objektivitas
lnternal Audit harus mempunyai objektivitas professional pada tingkatan tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan
menyampaikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diaudit. Prinsip objektivitas menetapkan kewajiban untuk
tidak memihak, jujur secara intelekual dan bebas dari konflik kepentingan. Dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya,
seorang lntemal Auditor harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan.

Internal Auditor harus independen dalam melihat fakta (in fact) dan memperhatikan penampilan (in appearance) ketika
melaksanakan audit. Objektivitas dan independensi Internal Auditor dicerminkan dalam perilaku sebagai berikut:
1. Internal Auditor harus memiliki sikap mental independen dalam melaksanakan aktivitas Internal Audit. Sikap mental tersebut
tercermin dari laporan yang lengkap, objektif serta berdasarkan analisis yang cermat dan tidak memihak.
2. Internal Auditor tidak melakukan perangkapan tugas dan jabatan pada kegiatan operasional perusahaan.
3. Memiliki kebebasan dalam menetapkan metode, scope, teknik dan pendekatan audit yang akan dilakukan.
4. Menolak pemberian apapun yang dapat mengganggu objektivitas dan independensinya.
5. Internal Auditor harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) atas objek atau kegiatan yang diperiksa. Apabila
Internal Auditor mempunyai benturan kepentingan, maka yang bersangkutan harus menyatakan keterkaitannya dan tidak
ditugaskan untuk melaksanakan audit terhadap objek atau kegiatan dimaksud. Terkait dengan hal tersebut, Internal Auditor
harus memperhatikan aspek independensi sebagai berikut:
a. Terdapat pemisahan antara Internal Auditor yang memberikan jasa konsultasi (consulting) terhadap kebijakan dan
prosedur dengan Internal Auditor yang melakukan audit terhadap kebijakan dan prosedur dimaksud.
b. Terdapat pengungkapan (disclosure) bahwa hasil consulting tidak mempengaruhi objektivitas Internal Audit.
c. Internal Auditor dapat melakukan audit terhadap objek yang sama maksimal 2 (dua) kali secara berturut-turut dan dapat
melakukan audit kembali atas objek tersebut setelah melewati masa tunggu (cooling-off period) selama 1 (satu) kali

LAPORAN TAHUNAN 2019 335


TATA KELOLA PERUSAHAAN

penugasan.
d. Internal Auditor yang baru direkrut dari unit kerja lain dapat melakukan penugasan audit terhadap unit kerja asal setelah
melewati masa tunggu (cooling-off period) selama 1 (satu) kali penugasan atau 1 (satu) tahun sejak ditempatkan di
Internal Audit.

Kerahasiaan
lnternal Auditor berkewajiban untuk:
a. Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Internal Auditor kecuali
diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan.
b. Menghindari penyalahgunaan informasi dan/atau data perusahaan yang diperolehnya untuk kepentingan pribadi atau hal-
hal lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank.

Kompetensi
Internal Auditor harus berusaha terus menerus untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya dalam melaksanakan
aktivitas Internal Audit. Terkait dengan hal tersebut, Internal Auditor secara individu atau bersama-sama harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Memiliki kompetensi sesuai dengan competency profile yang dibutuhkan.
2. Bertanggung jawab untuk menilai kompetensi, mengevaluasi kecukupan pendidikan, pengalaman, dan kemampuan telah
memadai untuk tanggung jawab yang dipikulnya.
3. Memiliki kecakapan dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulis.
4. Memberikan layanan sepanjang memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperlukan. Apabila Internal
Auditor secara individu maupun bersama-sama tidak memilliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam
melakukan audit atas objek tertentu, maka Internal Audit dapat menggunakan jasa pihak ekstern dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Pihak ekstern tidak boleh menjadi ketua tim dalam pelaksanaan audit intern.
b. Tidak memiliki hubungan keterkaitan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai batas maksimum pemberian kredit atau batas maksimum penyediaan dana.
c. Tidak terlibat dalam pemberian jasa konsultasi (consulting) yang mengandung benturan kepentingan.
d. Pihak ekstern dapat melakukan audit terhadap objek yang sama maksimal 2 kali secara berturut-turut dan dapat
melakukan audit kembali atas objek tersebut setelah melewati masa tunggu (cooling-off period) selama 1 kali penugasan.

Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit Tahun 2019


1. Metodologi Audit
Divisi Internal Audit telah memiliki Standar Prosedur Internal Audit (SPIA) yang berlaku sejak tanggal 5 Desember 2016,
dimana didalamnya antara lain terdapat pendekatan Root Cause Analysis (RCA) dan Risk Based Audit (RBA) dalam proses
audit.

2. Realisasi Kegiatan Divisi Internal Audit Tahun 2019


Divisi Internal Audit telah melakukan kegiatan Aktivitas Audit, Quality Assurance & Development, Consulting dan Reporting
dengan rincian sebagai berikut:

No Aktivitas Internal Audit Realisasi


Tanggal Pelaksanaan
A. Aktivitas Audit
1 Audit Operasional SKNBI, BI-RTGS & KPDHN 15 Februari 2019 s.d 17 Mei 2019
2 Audit Operasional BI-ETP & BI-SSSS 15 Februari 2019 s.d 17 Mei 2019
3 Audit Security SKNBI & BI-RTGS 26 April 2019 s.d 24 Juni 2019
4 Audit Security BI-ETP & BI-SSSS 26 April 2019 s.d 24 Juni 2019
5 Audit KC Palembang 08 Mei s.d 24 Mei 2019
6 Review Layanan Operasional pada KC Jakarta Proklamasi 31 Juli s.d 14 Agust 2019
7 Audit Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) 31 Juli 2019 s.d 14 Agust 2019
8 Audit KC Jambi 5 Agust 2019 s.d 18 Okt 2019
9 Audit Cash Management System (CMS) 12 Agust 2019 s.d 25 Okt 2019

336 2019 ANNUAL REPORT


No Aktivitas Internal Audit Realisasi
10 Audit Laku Pandai 12 Agust 2019 s.d 25 Okt 2019
11 Audit Core Banking (Modul Deposito) 18 Nov 2019 s.d 15 Des 2019
12 Audit Pengelolaan Akses 25 Nov 2019 s.d 20 Jan 2020
13 Audit KC Tasikmalaya 9 Sept s.d 18 Okt 2019
14 Audit KCP Mojokerto 9 Sep 2019 s.d 8 Nov 2019
Quality Assurance & Development
1 Development Audit Tools IDEA 1 April s.d 31 Juni 2019
2 Monitoring DMTL Audit Internal dan Eksternal JT Januari s.d Desember 2019 2 Januari s.d 31 Desember 2019
3 Permintaan Feedback Auditee atas Pelaksanaan Audit 2 Januari s.d 31 Desember 2019
4 Penyusunan Materi Internal Audit pada Board Forum Triwulan IV/2018 01 s.d 11 Januari 2019
5 Penyusunan Materi Divisi Internal Audit pada Annual Report Bank Mantap Januari s.d Februari 2019
6 Penyusunan Materi Sosialisasi Strategi Anti Fraud (SAF) 01 s.d 5 Juni 2019
7 Penyusunan/revisi Kebijakan Internal Audit 01 April s.d 31 Juni 2019
8 Penyusunan/revisi Internal Audit Charter 01 April s.d 31 Juni 2019
9 Mereview Profil Risiko Bank Mantap Triwulanan 2019 Maret, Juni, Sept, Des 2019
10 Counterpart audit OJK di KC Melati, KC Banda Aceh, KC Padang dan Kantor 31 July 2019
Pusat
11 Pendampingan Audit BPK Januari s.d Desember 2019
12 Penilaian Control Rating Perusahaan Anak (CRPA) Tahun 2019 Januari s.d Desember 2019
13 Penyusunan Budget OPEX dan CAPEX Divisi Internal Audit Tahun 2020 3 – 14 Desember 2019
14 Penyusunan Materi Annual Strategic Support Plan (ASSP) Divisi Internal Audit 8 – 12 Oktober 2019
Tahun 2020
15 Penyusunan Annual Audit Plan (AAP) Tahun 2020 3 – 31 Desember 2019
16 Live Implementation Internal Audit Management System (IAMS) 1 Januari 2019
B. Consulting
1 Review Petunjuk Teknis ECO W2 Juli 2019
2 Review Petunjuk Teknis Mutasi Kantor Bayar W2 Juli 2019
3 Review Standar Prosedur Unit Pengendali Gratifikasi W4 Juli 2019
4 Review Petunjuk Teknis Mantap Mobil Kas (MMK) W4 Juli 2019
5 Review Petunjuk Teknis Bisnis Fronting W4 Agustus 2019
6 Review Standar Prosedur Restrukturisasi Kredit (Mikro, Retail & Pensiun) W4 Agustus 2019
7 Review Standar Prosedur Corporate Social Responsibily W4 Agustus 2019
8 Review Pentunjuk Teknis Operasional pengamanan kantor CCTV, alarm, APAR W1 September 2019
dan penyimpangan kunci cadangan
9 Review Standar Prosedur Kepatuhan W2 September 2019
10 Review Standar Prosedur Procurment W3 September 2019
11 Review Petunjuk Teknis Testing & Deployment W3 Oktober 2019
12 Review Standar Prosedur Pengelolaan Pengaduan Nasabah W2 Oktober 2019
13 Review Standar Prosedur Penerapan Manajemen Risiko W1 Oktober 2019
14 Review Petunjuk Teknis Credit Operation W1 November 2019
15 Review Standar Prosedur Tatakelola UUS W1 November 2019
16 Review standar prosedur APU PPT & PT AML SMART W4 November 2019
17 Review Manual Produk Kredit Retail W2 Desember 2019
18 Review Manual Produk Kredit Pensiun W2 Desember 2019
19 Review Standar Prosedur Akuntansi W2 Desember 2019

LAPORAN TAHUNAN 2019 337


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No Aktivitas Internal Audit Realisasi


20 Review Petunjuk Teknis Infobase Mantap Call 14024 W2 Desember 2019
21 Review petunjuk teknis pelaporan insiden risiko operasional W2 Desember 2019
22 Review petunjuk teknis BCP operasional sistem BI-RTGS dan SKNBI W2 Desember 2019
23 Review petunjuk teknis layanan pembayaran pensiun dana pensiun dan W4 Desember 2019
payroll aktif
C. Aktivitas Reporting
1 Laporan SKAIT Triwulan IV /2018 10 Januari 2019
2 Laporan Top Letters Triwulan IV /2018 10 Januari 2019
3 Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud Semester II Tahun 2018 2 Januari – 10 Februari 2019
4 Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Semester II Tahun 2018 2 Januari – 28 Februari 2019
5 Penyusunan Materi Board Forum Triwulan IV/2018 11 – 12 Januari 2019
6 Penyusunan Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan (LHPK) 16 Januari 2019 – 31 Maret 2019
7 Laporan SKAIT Triwulan I/2019 1 – 10 April 2019
8 Laporan Top Letters Triwulan I/2019 1 – 10 April 2019
9 Penyusunan Materi Board Forum Triwulan I/2019 11 – 12 April 2019
10 Laporan SKAIT Triwulan II/2019 1 – 10 Juli 2019
11 Laporan Top Letters Triwulan II/2019 1 – 10 Juli 2019
12 Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud Semester I Tahun 2019 1 Juli – 10 Juli 2019
13 Penyusunan Laporan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern Semester I/2019 ke OJK 1 – 31 Juli 2019
14 Penyusunan Materi Board Forum Triwulan II/2019 11 – 12 Juli 2019
15 Laporan SKAIT Triwulan III/2019 1 – 10 Oktober 2019
16 Laporan Top Letters Triwulan III/2019 1 – 10 Oktober 2019
17 Penyusunan Materi Internal Audit pada Board Forum Triwulan III/20189 11 – 12 Oktober 2019

Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Audit


Berikut rekapitulasi daftar monitoring tindak lanjut (DMTL) hasil audit internal dan eksternal posisi per 31 Desember tahun 2019.

DMTL yang Telah DMTL yang Jatuh DMTL yang Jatuh


Jatuh Tempo Tempo < 1 Bulan Tempo > 1 Bulan
No PIC Auditee Total Total Total
Internal Auditor Internal Auditor Internal Auditor
Audit I Audit II Audit I Audit II Audit I Audit II
1 KC Banda - - - - 1 - 1
Aceh
2 KC Palembang - - - - - 3 3
3 KC Jambi - - - - - 10 10
4 KCP - - - - - 7 7
Mojokerto
5 KC - - - - - 7 7
Tasikmalaya
6 Divisi Retail - - - - 3 - 3
& Digital
Banking
TOTAL - TOTAL - TOTAL 31

338 2019 ANNUAL REPORT


AKUNTAN PUBLIK
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal
yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Bank Mantap tahun buku
2019 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Proses pemilihannya
dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil
pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Bank.

PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERNAL


Dalam menjalankan aktivitas operasional, selain auditor intern, Bank Mantap juga diawasi oleh auditor ekstern antara lain oleh
Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kantor Akuntan Publik.

PENUNJUKAN AKUNTAN PUBLIK


Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern yang sesuai dengan POJK No.32/POJK.03/2016 tentang Perubahan
atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/POJK.03/2015 Tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan POJK No.13/
POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, maka:
1. Laporan Keuangan Bank Mantap telah diaudit oleh Akuntan Publik yang independen, kompeten, profesional, dan obyektif,
serta menggunakan kemahiran profesional secara cermat dan seksama (due professional care).
2. Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Bank Mantap melakukan audit sesuai dengan standar profesional, perjanjian kerja, dan
ruang lingkup audit.
3. Sesuai keputusan RUPS Tahunan, penunjukan Kantor Akuntan Publik dan penentuan biaya dilakukan oleh Dewan Komisaris
dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit.
4. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta No.No.22
tanggal 15 Maret 2019 yang dibuat dihadapan Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya. SH., untuk mengaudit Laporan Keuangan
Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain:
a. Merupakan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik (partner in-charge) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
b. Tidak memberikan jasa lain kepada Bank Mantap pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan
kepentingan.
c. Kantor Akuntan Publik hanya memberikan jasa audit paling lama dilakukan untuk periode audit 5 (lima) tahun buku
berturut-turut.
d. Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Sungkoro & Surja merupakan Rekanan Bank Mandiri, ditunjuk sebagai auditor
Bank Mantap untuk melakukan audit atas laporan keuangan Bank Mantap untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember
2019.
e. Dalam melaksanakan Fungsi Audit Ekstern, Kantor Akuntan Publik mampu bekerja secara independen, memenuhi standar
professional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. Independensi akuntan publik
dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2018 telah sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia.
f. Hubungan antara Bank, Akuntan Publik dan Otoritas Jasa Keuangan berjalan baik dan pelaksanaan audit berjalan lancar
sehingga laporan auditor dapat diterima tepat pada waktunya.

KANTOR AKUNTAN PUBLIK, NAMA AKUNTAN DAN FEE


Dalam penggunaan Auditor Eksternal, Bank Mantap mengacu pada ketentuan POJK nomor 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi
dan Publikasi Laporan Bank pasal 6 berbunyi Laporan Keuangan posisi akhir bulan Desember yang diumumkan secara triwulanan
dan tahunan wajib diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 339


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Audit Laporan Keuangan Bank Mantap tahun 2014-2019 berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan Kantor Akuntan Publik (KAP)
sebagai berikut.
Tabel Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan, Fee dan Izin KAP
Tahun Kantor Akuntan Nama Akuntan Periode KAP Periode AP Fee Izin KAP
Publik (Partner
Penanggung
Jawab)
2019 KAP Danil Setiadi Kenam Ketiga 1.100.000.000 603/KM.1/2015
Purwantono, Handaja
Sungkoro &
Surja
2018 KAP Danil Setiadi Kelima Kedua 660.000.000 603/KM.1/2015
Purwantono, Handaja
Sungkoro &
Surja
2017 KAP Danil Setiadi Ketiga Pertama 490.000.000 603/KM.1/2015
Purwantono, Handaja
Sungkoro &
Surja
2016 KAP Yasir Kedua Pertama 360.000.000 603/KM.1/2015
Purwantono,
Sungkoro &
Surja
2015 KAP Sinanta Pertama Pertama 285.000.000 603/KM.1/2015
Purwantono,
Sungkoro &
Surja
2014 KAP Johan Drs. I Wayan Pertama Pertama 175.000.000 951/KM.1/2010
Malonda Dhana, Ak, MM,
Mustika & CPA
Rekan

JASA LAIN YANG DIBERIKAN AKUNTAN

Kantor Akuntan Publik yang melaksanakan audit di Bank Mantap memberikan jasa selain jasa lainnya menerbitkan comfort letter
untuk obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan 655.000.000 inc PPN dan blm termasuk OPE.

KOORDINASI AUDITOR EKSTERNAL DAN KOMITE AUDIT

Bank Mantap selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen untuk
dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung. Agar proses audit sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan dan selesai sesuai dengan target waktu
yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting yang
signifkan.

340 2019 ANNUAL REPORT


MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifkasi, mengukur, memantau,
dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank, termasuk upaya untuk memitigasi dan atau
meminimalkan kerugian fnansial maupun non fnansial yang mungkin timbul dari produk atau aktivitas bank, hubungan antara
bank dengan nasabah maupun dalam internal bank.

STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO

Organisasi dan fungsi Manajemen Risiko Bank Mantap disusun dan ditetapkan sebagai berikut.
1. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai
dengan Anggaran Dasar serta memberi nasehat kepada Direksi.
2. Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
3. Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur IT, Operasional
dan Risk Management. Satuan Kerja Manajemen Risiko bersifat independen terhadap Unit Kerja Treasury, Unit Kerja Kredit,
Unit Kerja Pendanaan dan Jasa-jasa lainnya serta unit kerja yang melakukan fungsi pengendalian intern (Satuan Kerja Audit
Intern/SKAI).
4. Unit Bisnis mempunyai fungsi, wewenang dan tanggung jawab mengelola bisnis kredit, funding dan layanan jasa lainnya
dalam pencapaian target-target bisnis yang telah ditetapkan setiap tahun serta mengadakan koordinasi dalam menjalankan
fungsinya dengan unit-unit kerja lainnya. Sebagai pemilik risiko (risk owner) Unit Bisnis wajib untuk melaksanakan pengelolaan
risiko atas kegiatannya sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
5. Unit Kerja Operasional mempunyai fungsi, wewenang dan tanggung jawab sebagai support atas kegiatan unit bisnis lain
sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan lancar dan berkoordinasi dengan unit kerja lain.Sama halnya seperti Unit Bisnis,
sebagai pemilik risiko (risk owner) Unit Kerja Operasional wajib untuk melaksanakan pengelolaan risiko atas kegiatannya
sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggung jawab dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dengan
melakukan evaluasi atas pedoman kebijakan manajemen risiko Bank (Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional,
Risiko Hukum,Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi), melakukan evaluasi kesesuaian antara pedoman kebijakan
manajemen risiko Bank dengan pelaksanaannya dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko.

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Komite Manajemen Risiko adalah komite yang dibentuk oleh Direksi yang menjalankanfungsi memberikan rekomendasi kepada
Direksi dengan wewenang dan tanggungjawab meliputi antara lain:
• Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko
• Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan.
• Penetapan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dariprosedur normal (irregularities)
• Menjalankan fungsi ALCO (Assets Liabilities Committee)

Komite Manajemen Risiko (KMR) berperan aktif dalam memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait risiko yang
melekat pada kebijakan yang akan ditetapkan Direksi maupun memberikan evaluasi terhadap ketentuanketentuan yang dinilai
kurang sesuai dengan perkembangan terkini dan perlu dilakukan penyesuaian.

DIVISI MANAJEMEN RISIKO

Secara hirarki, organisasi Divisi Manajemen Risiko Bank berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Compliance and Risk.

LAPORAN TAHUNAN 2019 341


TATA KELOLA PERUSAHAAN

STRUKTUR DIVISI MANAJEMEN RISIKO

Bagan Struktur organisasi Manajemen Risiko Bank Mantap adalah sebagai berikut.

COMPLIANCE & RISK

RISK MANAJEMEN

CREDIT & PORTFOLIO RISK MARKET & LIQUIDITY RISK PROJECT OPERATIONAL RISK

CREDIT RISK MARKET RISK OPERATION RISK

ENTERPRISE RISK LIQUIDITY PROCEDURE


MANAJEMEN RISK REVIEW

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

PROFIL KEPALA DIVISI MANAJEMEN RISIKO

Divisi Manajemen Risiko Bank Mantap dikepalai oleh Anak Agung Anom yang menjabat sejak Agustus 2017 berdasarkan Surat
Keputusan No.0305.A/KP-Dir/SK/DCLHC/BSHB/VIII/2017 tanggal 25 Agustus 2017. Adapun profl ringkas beliau adalah sebagai
berikut.

Anak Agung Anom


Kepala Divisi Manajemen Risiko
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Denpasar Lahir pada 1 Agustus 1964, saat ini berusia
55 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Mahasaraswati denpasar
pada tahun 1989. Memiliki pengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990 dengan
memulai karir sebagai Ofcer Divisi Funding di Bank Sinar Harapan Bali (saat ini Bank Mandiri
Taspen). Telah menjabat beberapa posisi di tim manajemen Bank Mandiri Taspen dan sejak
2017 ditetapkan di sebagai Divison Head Risk Management.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIVISI MANAJEMEN RISIKO

Adapun tugas dan tanggungjawab Satuan Kerja Manajemen Risiko berdasarkan Kebijakan Manajemen Risiko meliputi:
1. Pemantauan terhadap implementasi manajemen risiko yang telah disetujui oleh Direksi.
2. Pemantauan posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, per jenis risiko maupun per aktivitas fungsional.
3. Penerapan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan manajemen risiko terhadap hasil kerja
(performance).
4. Pengkajian terhadap usulan aktivitas dan/atau produk baru yang diajukan oleh unitpengembangan bisnis termasuk sistem
dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko.

342 2019 ANNUAL REPORT


5. Memberikan rekomendasi mengenai maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara Unit Kerja Bisnis sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki Unit Manajemen Risiko.
6. Melakukan evaluasi terhadap akurasi dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko, dan
7. Menyusun dan menyampaikan laporan penerapan manajemen risiko kepada Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Regulator
secara berkala sesuai dengan ketentuannya.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN RISIKO

Pengembangan kompetensi yang diikuti anggota Divisi Manajemen Risiko selama 2019, sebagai berikut.

Tabel Pengembangan Kompetensi Divisi Manajemen Risiko

No Nama Pendidikan dan Nama Penyelenggara Tanggal Penyelenggaraan


Pengembangan Karyawan

SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO

Tabel Sertifkasi Manajemen Risiko

JUMLAH
NO NAMA TRAINING TANGGAL JABATAN PESERTA PENYELENGGARA ALAMAT
PESERTA
01 SERTIFIKASI 12 JANUARI 2019 KEPALA KANTOR CABANG, 42 DIVISI HUMAN KAMPUS STIA
MANAJEMEN KEPALA KANTOR CABANG ORANG CAPITAL BEKERJA LAN JAKARTA. JL.
RISIKO LEVEL 1 PEMBANTU, KEPALA SAMA DENGAN PENJOMPONGAN
KANTOR FUNGSIONAL LEMBAGA RAYA JL.
UMK, KEPALA KANTOR KAS SERTIFIKASI ADMINISTRASI
& OPERATION MANAGER PROFESI II NO.9
PERBANKAN PETAMBURAN
JAKARTA PUSAT
02 SELF 23 NOVEMBER - 4 KEPALA KANTOR CABANG, 42 DIVISI HUMAN -
LEARNING/ JANUARI 2019 KEPALA KANTOR CABANG ORANG CAPITAL
PEMBEKALAN PEMBANTU, KEPALA
SERTIFIKASI KANTOR FUNGSIONAL
MANAJEMEN UMK, KEPALA KANTOR KAS
RISIKO LEVEL 1 & OPERATION MANAGER
03 REFRESHMENT 20 AGUSTUS 2019 DIVISION HEAD 1 LEMBAGA HOTEL
SERTIFIKASI COMPLIANCE SERTIFIKASI ADIMULIA LT. 5
MANAJEMEN PROFESI JL. DIPONEGRO
RISIKO LEVEL 3 PERBANKAN NO. 8 MEDAN
04 REFRESHMENT 20 AGUSTUS 2019 KOMISARIS INDEPENDEN 1 LEMBAGA HOTEL
SERTIFIKASI SERTIFIKASI ADIMULIA LT. 5
MANAJEMEN PROFESI JL. DIPONEGRO
RISIKO LEVEL 5 PERBANKAN NO. 8 MEDAN

LAPORAN TAHUNAN 2019 343


TATA KELOLA PERUSAHAAN

JUMLAH
NO NAMA TRAINING TANGGAL JABATAN PESERTA PENYELENGGARA ALAMAT
PESERTA
05 PEMBEKALAN 20 - 21 JULI 2019 DEPARTEMENT HEAD, 14 DIVISI HUMAN NOVOTEL
DAN KEPALA KANTOR CAPITAL MANGGA DUA
SERTIFIKASI CABANG PEMBANTU, JL. GN. SAHARI
MANAJEMEN KEPALA KANTOR KAS, NO.1, RT.11/RW.6,
RISIKO LEVEL 1 OPERATION MANAGER PADEMANGAN
DAN PROFESIONAL STAFF BAR., KEC.
LIQUIDITY RISK PADEMANGAN,
KOTA JKT UTARA,
DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
14420
06 PEMBEKALAN 14 - 15 SEPTEMBER KOMITE PEMANTAU RISIKO 18 DIVISI HUMAN NOVOTEL
DAN 2019 PIHAK INDENPENDEN, CAPITAL MANGGA DUA
SERTIFIKASI DEPARTEMENT HEAD, JL. GN. SAHARI
MANAJEMEN PEJABAT SETINGKAT NO.1, RT.11/RW.6,
RISIKO LEVEL 1 DEPARTEMENT HEAD, PADEMANGAN
KEPALA KANTOR CABANG BAR., KEC.
PEMBANTU, KEPALA PADEMANGAN,
KANTOR KAS, OPERATION KOTA JKT UTARA,
MANAGER, TEAM LEADER DAERAH KHUSUS
& RISK BUSINESS CONTRL IBUKOTA JAKARTA
KOORDINATOR 14420
07 PEMBEKALAN 14 - 15 NOVEMBER MUGIHADI USMAN 1 PT EFEKTIF PRO GANDARIA 8
MANAJEMEN 2019 KNOWLEDGE OFFICE TOWER
RISIKO LEVEL 3 SOURCE LT 19 UNIT
A1 JL SULTAN
ISKANDAR MUDA
NO 8 JAKARTA
08 SERTIFIKASI 16 NOVEMBER MUGIHADI USMAN 1 LEMBAGA STIA LAN
MANAJEMEN 2019 SERTIFIKASI JAKARTA
RISIKO LEVEL 3 PROFESI JL.
PERBANKAN PEJOMPONGAN
RAYA
PETAMBURAN,
TANAH ABANG,
JAKARTA

SISTEM MANAJEMEN RISIKO

DASAR PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Salah satu dasar utama penerapan manajemen risiko adalah tersedianya kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko
sehingga operasi usaha Bank Mantap tetap dapat terkendali pada limit yang dapat diterima dan menguntungkan Bank Mantap.
Selain itu juga perlu adanya kebijakan dalam hal pemantauan dan evaluasi risiko yang akan berdampak pada permodalan Bank
Mantap.

Adapun rujukan regulasi yang menjadi dasar penerapan manajemen risiko di Bank Mantap antara lain adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/SEOJK.03/2016.
2. Konsep Basel PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/
PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dengan SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011

344 2019 ANNUAL REPORT


perihal Perubahan atas 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
3. PBI No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
4. SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank UmumPeraturan Bank Indonesia
dan Surat Edaran Bank Indonesia yang terkait penerapan manajemen risiko.
5. Anggaran Dasar Bank Mandiri Taspen dan perubahannya.
6. Persetujuan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri Taspen dalam SuratNo.KOM/005/2016 tanggal 28 Januari 2016, dan
7. Persetujuan Direksi pada Nota No.CHC.CLG/046/2015 tanggal 28 Desember 2015

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Proses manajemen risiko dilaksanakan di seluruh unit kerja Bank merupakan proses yang dinamis dan secara rutin dibandingkan
dengan best practices industri, ketentuan yang berlaku untuk disesuaikan dan diperbaharui apabila diperlukan. Pelaksanaan
manajemen risiko dilakukan dalam suatu rangkaian yang terdiri dari:
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko bertujuan untuk mengetahui seluruh jenis risiko yang melekat pada setiap aktifitas fungsional yang
berpotensi merugikan Bank. Identifkasi risiko bersifat proaktif (anticipative) dan bukan reaktif. mencakup seluruh aktivitas
fungsional (kegiatan operasional. menggabungkan dan menganalisa informasi risiko dari seluruh sumber informasi yang
tersedia. menganalisa probabilitas timbulnya risiko serta konsekuensinya.
2. Pengukuran risiko
1) Pengukuran risiko bertujuan untuk mengetahui besaran risiko yang melekat pada aktivitas Bank untuk dibandingkan
dengan risk appetite Bank sehingga Bank dapat mengambil tindakan mitigasi risiko dan menentukan modal untuk
meng-cover risiko
2) Pengukuran dilakukan secara individual maupun secara keseluruhan.
3) Metode pengukuran risiko dapat dilakukan secara kualitatif dan atau kuantitatif
4) Model yang digunakan dalam pengukuran risiko dapat dipahami dan diketahui kekuatan, kelemahan, serta limitasinya.
3. Pemantauan risiko
Pemantauan dapat dilakukan dengan membandingkan limit risiko yang telah ditetapkan dengan besaran risiko yang sedang
dikelola.
4. Pengendalian risiko
Pengendalian risiko Pengendalian risiko harus dilakukan terhadap potensi terjadinya pelampauan atas limit risiko yang telah
ditetapkan dan dapat ditolerir oleh Bank Mandiri Taspen.

Target dan Inisiatif Strategis Pelaksanaan Manajemen Risiko Tahun 2019


Target dan inisiatif strategis terkait pelaksanaan manajemen risiko pada tahun 2019, sebagai berikut.
Xxxxxx

PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dilakukan antara lain melalui persetujuan dan evaluasi atas kebijakan manajemen risiko yang
disusun oleh Direksi. Secara berkala Dewan Komisaris melakukan evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui forum
Rapat Direksi dan Komisaris, maupun dalam rapat Komite Pemantau Risiko. Sedangkan Pengawasan aktif Direksi dilaksanakan
antara lain dengan penyusunan, persetujuan, dan implementasi serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko,
baik yang dilakukan melalui forum Rapat Direksi, maupun rapat dengan komite di bawah Direksi seperti Komite Manajemen
Risiko dan ALCO.

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI BASEL

Dalam rangka pelaksanaan manajemen risiko dan mengantisipasi penerapan Basel II khususnya pilar 1, Bank telah
mengimplementasikan:
1. Pengukuran risiko kredit menggunakan Standardized Approach sesuai dengan SEBI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011
perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pengukuran Risiko Kredit dengan Menggunakan
Pendekatan Standar.
2. Penggunaan Standardized Model untuk risiko pasar sesuai dengan SE BI No.14/21/DPNP tanggal 18 Juli 2012 perihal
Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan
Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko
Pasar.

LAPORAN TAHUNAN 2019 345


TATA KELOLA PERUSAHAAN

3. Perhitungan kebutuhan modal minimum dengan menggunakan Basic Indicator Approach untuk risiko operasional
sesuai dengan SEBI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan
Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar.

Kecukupan Proses Identifkasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Serta Kecukupan Sistem Informasi Manajemen
Risiko

Proses manajemen risiko Bank Mandiri Taspen meliputi identifkasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian terhadap 8
(delapan) jenis risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Sistem pengukuran risiko kredit mempertimbangkan karakteristik
produk, jangka waktu, aspek jaminan, potensi gagal bayar (default), dan kemampuan Bank untuk menyerap potensi kegagalan.
Bank melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko kredit actual dibandingkan limit risiko kredit serta pemantauan
penanganan kredit yang bermasalah serta pemantauan kesesuaian antara kebijakan dengan penerapan manajemen risiko kredit.

Identifkasi dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis posisi aset, kewajiban maupun rekening administratif yang sensitif
terhadap perubahan harga pasar. Pengukuran risiko pasar dihitung berdasarkan eksposur risiko pasar dan potensi perubahan
nilai maupun pendapatan yang disebabkan oleh perubahan faktor risiko pasar. Sistem informasi dapat memfasilitasi proses dan
perhitungan hasil mark to market atas surat berharga secara harian dalam kategori trading maupun available for sale berdasarkan
kompleksitas produk tersebut.

Identifkasi risiko likuiditas dengan menilai arus kas dan posisi likuiditas. Pengukuran atas risiko likuiditasminimum meliputi rasio
likuiditas, profl maturitas, proyeksi arus kas dan stress testing.

Pemantauan posisi likuiditas dilakukan secara berkala dan memperhatikan indikator peringatan dini atas indikator internal
dan eksternal. Sistem informasi dapat menyajikan informasi kondisi likuiditas secara harian. Identiffkasi risiko dilakukan melalui
proses registrasi seluruh potensi risiko operasional berdasarkan proses, produk, kejadian risiko dan aset informasi yang dimiliki
oleh bank.

Proses pengukuran risiko dijalankan dengan aktivitas self assessment berkala, pengelolaan risk/loss event database dan
perhitungan kecukupan permodalan untuk risiko operasional.

Proses pengendalian risiko dilakukan oleh Risk Business Control dan SKMR melalui aktivitas control testing. Sistem informasi
manajemen risiko dilakukan untuk menyajikan kebutuhan informasi secara akurat, tepat waktu dan terkini dan mendukung
fungsi manajemen untuk memudahkan proses perencanaan dan pengambilan keputusan

Bank Mengidentifkasi dan mengendalikan risiko hukum yang melekat pada produk dan aktivitas baru sebelum diperkenalkan
kepada nasabah dan mengidentifkasi risiko hukum yang terdapat pada setiap aktivitas fungsional. Pengukuran risiko hukum
dilakukan secara kuantitatif.

Proses identifkasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko hukum dilakukan oleh unit kerja khusus yang membidangi
hokum Bank dibandingkan kinerja industri perbankan dan rencana bisnis yang sedang berjalan. Kajian risiko stratejik tersebut
merupakan bagian dari proses kajian profl risiko Bank secara menyeluruh. Selain itu, pemantauan pencapaian rencana bisnis dan
kinerja Bank juga dituangkan dalam laporan realisasi rencana bisnis yang dilakukan setiap triwulan.

Untuk memantau dan mengendalikan risiko reputasi Bank telah membentuk satuan kerja yang memiliki kewenangan dan
tanggung jawab untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada nasabah dan stakeholders. Terkait dengan pemantauan
dan pengendalian risiko reputasi, Unit Corporate Secretary melakukan pengawasan atas jumlah keluhan nasabah dan presentase
tingkat keberhasilan penganganan keluhan.

Bank melakukan proses identifkasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan secara terus menerus melalui
antara lain uji kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan produk program yang diterbitkan oleh unit kerja, termasuk terhadap
rencana penerbitan produk/aktivitas baru maupun pengembangannya. Bank memiliki sistem monitoring laporan kepatuhan
yang memberikan pengingat secara bertahap sesuai tanggal kewajiban pelaporan.
PENERAPAN ISO 9001: 2008

Dalam pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko Bank Mantap mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum No.18/POJK.03/2016 tanggal 16 Maret 2016 dan Surat Edaran Otoritas

346 2019 ANNUAL REPORT


Jasa Keuangan (OJK) No.34/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan belum secara langsung
mengacu pada ISO 9001: 2008.

PROFIL RISIKO DAN PENGELOLAANNYA

Manajemen risiko kredit adalah suatu proses untuk mengidentifkasi, mengukur dan mengklasifkasi risiko serta mengambil
langkah-langkah pengelolaan risiko kredit yang dapat diterima (acceptable), sehingga Bank dapat memiliki komposisi
portofolio dengan risk dan return yang seimbang. Penjelasan mengenai jenis risiko yang dihadapi oleh Bank Mantap dan cara
pengelolaannya dijabarkan sebagai berikut.
Profil Uraian Upaya Pengelolaan
Risiko
Risiko Risiko kredit adalah risiko kerugian Upaya Bank Mantap dalam memitigasi risiko kredit mencakup
Kredit keuangan yang timbul jika debitur atau namun tidak terbatas pada:
counterparty Bank gagal memenuhi Menjaga agar credit exposure setiap nasabah (counterparty) berada
kewajibannya kontraktualnya kepada dalam batas yang ditetapkan sesuai perhitungan customer limit.
Bank. Risiko kredit terutama berasal Memproses setiap pengajuan kredit sesuai dengan ketentuan dan
dari prosedur yang berlaku.
pinjaman yang diberikan. Melakukan monitoring dan review harian serta deteksi dini atas
kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.
Melakukan manajemen Credit Risk yang independen dengan
kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
Risiko Pasar Risiko pasar adalah potensi timbulnya Upaya Bank Mantap dalam memitigasi risiko pasar mencakup
kerugian dalam nilai buku atau arus kas namun tidak terbatas pada:
yang diakibatkan oleh perubahan suku Melakukan marking-to-market dengan menilai posisi terhadap
bunga atau nilai tukar. pasar.
Melakukan pengukuran risiko pasar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Menerapkan strategi pengelolaan market risk secara efektif dengan
memisahkan fungsi pembuat keputusan, pelaksana dan pemantau.
Risiko Risiko likuiditas adalah risiko yang Dalam melakukan manajemen Risiko Likuiditas, Bank memastikan
Likuiditas dapat terjadi jika kesenjangan kecukupan dana dan menetapkan limit-limit sesuai ketentuan
pendanaan meningkat, atau jika Bank Regulator maupun ketentuan internal Bank.
tidak dapat memenuhi pembayaran Bank memiliki batasan cadangan likuiditas dalam bentuk limit safety
kewajiban pada saat jatuh tempo, level, yaitu proyeksi cadangan likuiditas Bank yang dipantau secara
termasuk pencairan simpanan nasabah. berkala.
Risiko Risiko Hukum adalah risiko akibat Upaya Bank Mantap dalam memitigasi risiko hokum mencakup
Hukum tuntutan hukum dan/atau kelemahan namun tidak terbatas pada:
aspek yuridis. Penggunaan dokumen perjanjian yang sesuai ketentuan dan
mempunyai kekuatan hukum.
Bekerjasama dengan pihak lain untuk meyakinkan legal
enforceability (kekuatan hukum) dari transaksi yang terjadi di dalam
dan di luar negeri.
Memutakhirkan kebijakan dan peraturan, dan
Melakukan administrasi dokumen secara tertib.
Risiko Risiko operasional adalah risiko Upaya Bank Mantap dalam memitigasi risiko operasional mencakup
Operasional terjadinya kerugian yang disebabkan namun tidak terbatas pada:
oleh ketidak-cukupan dan/atau tidak Memastikan bahwa risiko bank atas proses bisnis, aktivitas/
berfungsinya proses internal, kesalahan operasional, produk dan pelayanan, termasuk risiko sebagai
manusia, kegagalan sistem, atau akibat keterikatan secara hukum dengan pihak di luar Bank telah
adanya kejadian-kejadian eksternal. teridentifkasi, terukur dan terkendali. Untuk menghindarkan Bank
dari potensi terjadinya kerugian.
Memastikan sumber-sumber risiko operasional terukur dan dapat
diklasifkasikan. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem
mitigasi,
pengendalian dan pengawasan risiko operasional.

LAPORAN TAHUNAN 2019 347


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Profil Uraian Upaya Pengelolaan


Risiko
Risiko Risiko Reputasi adalah risiko akibat Untuk mitigasi risiko reputasi dalam proses pemberian kredit, Bank
Reputasi menurunnya tingkat kepercayaan harus menjaga nama baik dengan melakukan Good Corporate
stakeholder yang bersumber dari Governance, antara lain dengan melaksanakan:
persepsi negatif terhadap Bank. Pemberian kredit secara profesional berdasarkan prinsip
kehati-hatian serta best practices. Melakukan pemenuhan
kewajiban-kewajiban kepada debitur (lender’s liabilities) secara
bertanggungjawab.
Risiko Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidak Pengelolaan risiko stratejik antara lain dilakukan dengan cara
Stratejik tepatan dalam pengambilan dan/atau mengelola agar keputusan yang bersifat strategi memperhatikan
pelaksanaan suatu keputusan stratejik kondisi internal dan eksternal Bank secara komprehensif.
serta kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis
Risiko Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Upaya Bank Mantap dalam memitigasi risiko kepatuhan antara lain
Kepatuhan Bank tidak mematuhi dan/atau tidak dilakukan melalui:
melaksanakan peraturan Penerapan sistem pengendalian intern secara konsisten. Memonitor
perundangundangan dan ketentuan dan melaksanakan perubahan peraturan perundangan-undangan
yang berlaku. terkait perkreditan.

PENILAIAN RISIKO

Untuk mendapatkan gambaran kondisi profil risiko komposit bank secara bankwide dan sesuai dengan ketentuan regulator
telah disusun Laporan Profil Risiko secara individu Bank Mantap yang menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis
dan fungsional bank (inherent risk) termasuk kualitas penerapan manajemen risiko (KPMR) untuk risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko legal, risiko stratejik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan.

Tabel Self Assessment atas Tingkat Kesehatan Bank.


No Jenis Risiko Penilaian Desember 2019 Penilaian Desember 2018
Risiko Inheren Kualitas Penerapan Net Risk Risiko Kualitas Penerapan Net Risk
Manajemen Risiko Inheren Manajemen Risiko
1 Pasar Satisfactory Low to Satisfactory Low to
Moderate Moderate
2 Likuiditas Satisfactory Low to Satisfactory Low to
Moderate Moderate
3 Kredit Satisfactory Low to Satisfactory Low to
Moderate Moderate
4 Operasional Satisfactory Low to Satisfactory Low to
Moderate Moderate
5 Hukum Satisfactory Low Satisfactory Low
6 Reputasi Satisfactory Low Satisfactory Low
7 Stratejik Satisfactory Low to Satisfactory Low to
Moderate Moderate
8 Kepatuhan Satisfactory Low Satisfactory Low
Peringkat Profil Risiko Low to Moderate

Profil Risiko Bank Mandiri Taspen secara Individu posisi 31 Desember 2019 menunjukkan peringkat risiko “xxxxx”. Penilaian
tersebut mencerminkan bahwa risiko-risiko yang dihadapi Bank Mandiri Taspen secara individu dikelola dengan baik sehingga
dapat mendukung pengembangan bisnis lebih lanjut.

Peringkat risiko Inheren dan KPMR stabil dibandingkan periode sebelumnya, sehingga secara keseluruhan komposit net risk
profil risiko Bank juga meningkat jika dibandingkan dengan posisi Desember 2018.

348 2019 ANNUAL REPORT


PERBAIKAN DAN PENINGKATAN PENGELOLAAN RISIKO

Seiring dengan perubahan organisasi dan pertumbuhan bisnis yang sangat pesat, Bank Mantap senantiasa melakukan
penyempurnaan atas pengelolaan risiko sesuai kebijakan yang ada. Dalam melakukan pengelolaan terhadap risiko, Bank
Mantap memiliki 2 (dua) Divisi yang terkait dengan fungsi manajemen risiko, yakni Divisi Credit Risk Approval yang berfungsi
sebagai partner unit bisnis dalam proses pemberian kredit (four-eyes principle system) dan Risk Management yang melakukan
pengelolaan risiko kredit, risiko operasional, risiko market dan likuiditas, serta Enterprise Risk Management. Dari sisi pemenuhan
kebijakan, Bank memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mantap yang menjadi acuan bagi kebijakan yang lebih detail dan
spesifk. Didukung oleh beberapa Standar prosedur (SP) seperti, SP Management Risiko, SP Aset dan Liability Management, SP
Risk Based Bank Rating, SP. Manajemen Risiko Operasional, dan SP Business Continuity Management.

Untuk memperoleh gambaran risiko secara menyeluruh dan berkelanjutan, Bank Mantap menyusun Laporan profl risiko yang
menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis bank (inherent risk) dan system pengendalian risiko (risk control
system) untuk 8 (delapan) jenis risiko (risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, strategik, reputasi dan kepatuhan).
Penyusunan profl risiko Bank Mandiri Taspen juga telah mengalami penyempurnaan. Metode yang digunakan mengacu pada
analisis data historical dan data peers (perusahaan pesaing) yang diyakini memberikan hasil perhitungan yang lebih detail. Di
samping itu bank memiliki risk tools dalam rangka pengelolaan risiko antara lain LOS Risk Management, LED, RCSA, RAWS, MORIS
dan RACER yang dikelola oleh Unit Risk Management bekerjasama dengan Unit IT, RBC dan SKAI.
EVALUASI PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO
Bank Mantap senantiasa melakukan evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko. Evaluasi meliputi penyesuaian strategi
dan kerangka risiko sebagai bagian dari manajamen risiko, kecukupan sistem informasi manajemen risiko serta kecukupan
proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko.
Bank melakukan evaluasi tahunan terhadap system manajemen risiko yang telah dijalan. Selama tahun 2019, Hasil evaluasi atas
pelaksanaan manajemen risiko di Bank Mantap telah telah memadai.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.17/POJK.03/2014 setiap Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan
Manajemen Risiko Terintegrasi (MRT) dan memiliki Entitas Utama. Konglomerasi Keuangan meliputi jenis Lembaga Jasa
Keuangan (LJK) Bank, Perusahaan Asuransi/Reasuransi, Perusahaan Efek dan Perusahaan Pembiayaan.
Dalam penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi, Bank Mantap sebagai anggota dari konglomerasi keuangan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. telah menyusun pelaporan Liquidity Coverage Ratio (LCR) secara harian dilanjutkan dengan Perhitungan Net
Stable Funding Ratio (NSFR). Bank juga menyusun stress test terhadap NPL dan Likuiditas Bank, Bank Mantap bersinergi dengan
Mandiri dalam menyusun subsidiaries pengelolaan Risiko Operasional. Terakhir, sebagai anggota dari Mandiri Group, Bank
Mantap melakukan penilaian profl Risiko terintegerasi dengan Mandiri.

LAPORAN TAHUNAN 2019 349


TATA KELOLA PERUSAHAAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL


Sistem Pengendalian Intern PT. Bank Mandiri Taspen mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 35/
SEOJK.03/2017 tanggal 7 Juli 2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern Bagi Bank Umum, dimana
pengendalian intern merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara
berkesinambungan (on going basis) yang bertujuan untuk menjamin:
1. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
Untuk menjamin semua kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan pemerintah, otoritas pengawas Bank maupun kebijakan, ketentuan dan
prosedur intern yang ditetapkan Bank.
2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu
Untuk menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan
keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi
Bank dari kerugian.
4. Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi secara menyeluruh
Untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini.

PENGAWASAN OLEH MANAJEMEN DAN BUDAYA PENGENDALIAN

Internal Audit merupakan Satuan Kerja dalam organisasi PT Bank Mandiri Taspen yang membantu Direktur Utama dan Dewan
Komisaris melalui Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan untuk mewujudkan visi dan misi Bank. Kedudukan
Division Head Internal Audit dalam organisasi berada langsung di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama,
namun dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal
yang berhubungan dengan Aktivitas Internal Audit.

Dalam Arsitektur Kebijakan PT. Bank Mandiri Taspen, telah diatur suatu Kebijakan Pengendalian yang terdiri dari 3 (tiga)
kebijakan, yaitu:
1. Kebijakan Internal Audit
Kebijakan Internal Audit mengacu pada regulasi dan referensi yang diterbitkan organisasi profesi Internal Audit. Fungsi
Internal Audit dibentuk untuk memastikan efektivitas Internal Control, Risk Management dan Good Corporate Governance
(GCG) sehingga visi dan misi Bank dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
2. Kebijakan Kepatuhan dan Hukum
Kebijakan Kepatuhan dan Hukum merupakan dasar penerapan prinsip kehati-hatian (prudential practices) yang menjadi
tanggung jawab seluruh jajaran Bank dalam menjalankan kegiatannya, dimana keputusan proses bisnis diambil dalam
koridor ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan global industry practices.
3. Kebijakan Manajemen Risiko
Kebijakan Manajemen Risiko merupakan kebijakan yang disusun untuk mengelola risiko kegiatan usaha Bank Mandiri
Taspen. Kebijakan ini menjadi acuan dari kebijakan-kebijakan terkait dengan pengelolaan risiko yang dibuat pada masing-
masing unit kerja.

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO

Pelaksanaan manajemen risiko dilakukan dalam suatu rangkaian yang terdiri dari:
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko bertujuan untuk mengetahui seluruh jenis risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional yang
berpotensi merugikan Bank. Identifikasi risiko bersifat anticipative dan bukan reaktif; mencakup seluruh aktivitas fungsional
(kegiatan operasional; menggabungkan dan menganalisa informasi risiko dari seluruh sumber informasi yang tersedia;
menganalisa probabilitas timbulnya risiko serta konsekuensinya).
2. Pengukuran Risiko
a. Pengukuran risiko bertuiuan untuk mengetahui besaran risiko yang melekat pada aktivitas Bank untuk dibandingkan
dengan risk appetlte Bank sehingga Bank dapat mengambil tindakan mitigasi risiko dan menentukan modal untuk
mengcover risiko;
b. Pengukuran dilakukan secara individual maupun secara keseluruhan;
c. Metode pengukuran risiko dapat dilakukan secara kualitatif dan atau kuantitatif;

350 2019 ANNUAL REPORT


d. Model yang digunakan dalam pengukuran risiko dapat dipahami dan diketahui kekuatan, kelemahan, serta limitasinya.
3. Pemantauan Risiko
Pemantauan dilakukan dengan membandingkan limit risiko yang telah ditetapkan dengan besaran risiko yang sedang
dikelola.
4. Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko dilakukan terhadap potensi terjadinya pelampauan atas limit risiko yang telah ditetapkan dan dapat
ditolerir oleh PT. Bank Mandiri Taspen.

KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PEMISAHAN FUNGSI

Sistem Pengendalian Intern Bank diimplementasikan melalui penerapan Three Lines of Defense sebagai berikut:
1. First Line of Defense
Merupakan internal control yang dilakukan oleh business unit yang meliputi:
a. Tersedianya organisasi yang memadai dan telah mempertimbangkan pemisahan tugas (segregation of duties).
b. Tersedianya SDM yang memadai baik jumlah maupun kompetensi yang sesuai dengan proses bisnis.
c. Ditetapkannya sistem limit/kewenangan masing-masing SDM.
d. Sistem dual control/dual custody.
e. Mekanisme check and recheck.
f. Tersedianya Kebijakan, Standar Prosedur, Petunjuk Teknis, dan lainnya.
2. Second Line of Defense
Merupakan internal control yang terdiri dari fungsi risk management, compliance, RBC termasuk verifikator di cabang,
dan unit pembina sistem lainnya. Sebagai contoh pada Risk Management ditetapkan mekanisme Risk Threshold Trigger
Acceptance (RTTA), Risk & Control Self Assessment (RCSA), risk profile, monitoring kolektibilitas dan Day Past Due (DPD).
3. Third Line of Defense
Internal Audit menjalankan fungsi third line of defense dengan memberikan independent assurance atas efektivitas
internal control, risk management dan governance process serta memastikan first line dan second line of defense telah
menjalankan fungsinya dengan baik. Untuk menjaga independensi, Internal Audit bertanggungjawab langsung kepada
Direktur Utama dan dapat berkomunikasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

KAJI ULANG MANAJEMEN (TOP LEVEL REVIEWS)

Direksi Bank secara berkala meminta penjelasan (informasi) dan laporan kinerja operasional dari pejabat dan pegawai yang
berwenang sehingga memungkinkan untuk mengkaji ulang pencapaian realisasi dibandingkan target yang akan dicapai,
antara lain laporan keuangan dibandingkan dengan rencana anggaran yang ditetapkan. Berdasarkan kaji ulang tersebut,
Direksi segera mendeteksi permasalahan seperti kelemahan pengendalian, kesalahan laporan keuangan atau penyimpangan
lainnya untuk menghindari terjadinya fraud maupun kekeliruan pelaporan ke Otoritas.

KAJI ULANG KINERJA OPERASIONAL (FUNCTIONAL REVIEW)

Kaji ulang atas kinerja operasional dilakukan baik oleh First Line, Second Line dan Third Line (Internal Audit) sebagai berikut:
1. First Line
Kepala Cabang secara tertib melakukan briefing setiap pagi untuk meningkatkan perbaikan administrasi, kontrol dan
pelayanan kepada customer.
2. Second Line
Dilakukan oleh Risk Business Control (RBC), baik secara harian yang dilakukan oleh Verifikator dan secara periodik yang
dilakukan oleh RBC Cabang untuk memastikan pelaksanaan operasional cabang telah sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Third Line
Dilakukan oleh Internal Audit untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh First Line dan Second Line telah
memadai. Pelaksanaan kaji ulang oleh Internal Audit sesuai dengan Annual Audit

DOKUMENTASI (DOCUMENTATION)

Bank sekurang-kurangnya memformalkan dan mendokumentasikan kebijakan, prosedur, sistem dan standar akuntansi serta
proses audit secara memadai. Dokumen tersebut harus diperbarui secara berkala guna menggambarkan kegiatan operasional
Bank secara aktual dan diinformasikan kepada pejabat dan pegawai. Atas suatu permintaan, dokumen harus senantiasa

LAPORAN TAHUNAN 2019 351


TATA KELOLA PERUSAHAAN

tersedia untuk kepentingan Auditor Intern, Akuntan Publik dan Otoritas Pengawasan Bank.
PEMISAHAN FUNGSI (SEGREGATION OF DUTIES)

Dalam menjalankan kegiatan operasional, Bank tidak terlepas dari risiko-risiko. Untuk itu, risiko yang ada harus diminimalisir
agar operasional Bank berjalan secara aman, cepat, tepat dan akurat serta sejalan dengan ketentuan yang berlaku. Hal tersebut
telah dilakukan dengan melakukan pemisahan tugas dan tanggung jawab antara unit bisnis dengan unit support (segregation
of duties). Disamping itu upaya peningkatan internal control juga dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Melaksanakan proses check and recheck dalam menjalankan operasional bank secara dual control.
2. Tunduk dan patuh terhadap regulasi internal dan eksternal (comply with regulations).
3. Menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang meliputi identifikasi, penilaian, mitigasi dan pemantauan serta
pengukuran risiko.
4. Berpedoman pada Budaya Kerja Bank dan prinsip kehati-hatian (prudential banking).

SISTEM AKUNTANSI/KEUANGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Kebijakan Akuntansi Bank mencerminkan prinsip kehati-hatian dan mencakup semua hal yang material serta sesuai dengan
ketentuan dalam PSAK. Apabila PSAK belum mengatur masalah pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan dari
suatu transaksi atau peristiwa, maka hal tersebut ditetapkan dalam Kebijakan Akuntansi Bank dan/atau Standar Pedoman
Akuntansi untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan terhadap kebuluhan para
pengguna laporan untuk pengambilan keputusan dan dapat diandalkan. Bank menetapkan kebijakan akuntansi dengan
mempertimbangkan hat-hal sebagai berikut:
1. Persyaratan dan pedoman PSAK dan ISAK yang mengatur hal-hal yang serupa dengan masalah terkait.
2. Definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, penghasilan dan beban yang tetapkan dalam KDPPLK.
3. Ketentuan yang dikeluarkan oleh Regulator, peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan.
pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan praktik industri yang lazim sepanjang konsisten dengan
butir 1 dan 2 di atas.

Jika PSAK memberikan pilihan atas perlakuan akuntansi, maka Bank diwajibkan mengikuti ketentuan Regulator.

KEGIATAN PEMANTAUAN DAN TINDAKAN KOREKSI PENYIMPANGAN


Fungsi Internal Audit dibentuk untuk meningkatkan efektivitas Internal Control, Risk Management dan Good Corporate
Governance (GCG) sehingga visi dan misi Bank dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Proses audit yang dilakukan oleh
Internal Audit yaitu:
1. Perencanaan Audit
Kegiatan Internal Audit dimulai dari tahap perencanaan. Perencanaan yang disusun mengacu pada ketentuan yang
terdapat pada Kebijakan, Standar Prosedur dan Internal Audit Charter.
2. Pelaksanaan Audit
Internal Auditor memeriksa dan mengevaluasi informasi/bukti audit untuk penyusunan kesimpulan dan rekomendasi
audit. Apabila Internal Auditor menemukan permasalahan atau penyimpangan, maka permasalahan tersebut dievaluasi
berdasarkan analisis sebab akibat. Analisis penyebab utama permasalahan dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Root Cause Analysis (RCA).
3. Pelaporan Hasil Audit
Laporan Internal Audit terdiri dari Internal Reporting dan External Reporting. Internal Audit wajib menyampaikan hasil
auditnya dalam bentuk laporan tertulis yang memenuhi sistematika dan standar kualitas penyusunan laporan.
4. Pemantauan Hasil Audit
5. Internal Audit memonitor tindak lanjut hasil audit berupa tindakan perbaikan atau koreksi yang harus dilakukan oleh
Auditee sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan dan batas waktu yang ditetapkan dalam Daftar Monitoring Tindak
Lanjut (DMTL).

EVALUASI EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sejalan dengan POJK No. 18/POJK.03/2014 Tgl:18 November 2014 Perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan, Internal Audit Bank Mandiri sebagai Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi mempunyai kewajiban memantau
pelaksanaan audit intern pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (Perusahaan Anak) dalam Konglomerasi Keuangan dan
memastikan bahwa Perusahaan Anak telah dikelola dengan baik.

352 2019 ANNUAL REPORT


Informasi mengenai efektivitas internal control sjecara independen dapat diberikan oleh fungsi Internal Audit. Untuk
memastikan adanya standarisasi dalam penilaian efektivitas internal control Perusahaan Anak, maka Internal Audit Bank
Mandiri telah mengembangkan suatu tools yang dapat digunakan oleh Internal Audit Perusahaan Anak yaitu “Control Rating
Perusahaan Anak (CRPA)”.

Nilai CRPA PT. Bank Mandiri Taspen tahun 2019 sebesar xxxxx (xxxxxx). Dengan predikat satisfactory ini berarti secara
umum internal control telah memadai pada aspek material dalam hal kecukupan (adequacy), efektivitas (effectiveness) dan
keberlanjutan (sustainability), namun masih dibutuhkan beberapa perbaikan spesifik dalam jumlah terbatas (limited).

PERBAIKAN KUALITAS AUDIT

Internal Audit memiliki program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukannya, terdiri dari:
1. Supervisi
Supervisi terhadap pekerjaan Internal Auditor dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan adanya kepatuhan
terhadap kebijakan, standar prosedur dan program audit yang telah disusun.
2. Review Intern
Internal Auditor melakukan review secara berkesinambungan atas kualitas audit yang dilakukan. Dalam Struktur Organisasi
Divisi Internal Audit PT. Bank Mandiri Taspen telah dibentuk fungsi Quality Assurance. Quality Assurance merupakan
aktivitas review untuk memastikan kualitas proses kerja maupun hasil kerja Internal Audit sesuai dengan fungsinya.
Selain melakukan aktivitas Quality Assurance, Divisi Internal Audit juga secara periodik melakukan Development, yaitu
pengembangan terhadap metodologi/pendekatan termasuk pengkinian panduan kerja dalam rangka mendukung
pelaksanaan aktivitas Internal Audit serta peningkatan mutu hasil audit.
3. Review Ekstern
Untuk menilai mutu Internal Audit, fungsi audit intern Bank direview oleh lembaga ekstern sekurang-kurangnya sekali
dalam 3 tahun. Review ini dilaksanakan oleh lembaga ekstern (Kantor Akuntan Publik) yang memiliki kompetensi,
independensi serta tidak memiliki benturan kepentingan. Laporan atas review ekstern ini memuat hasil kaji ulang SKAI dan
fungsi audit intern atas penggunaan Teknologi Informasi. Hasil review tersebut disampaikan ke Otoritas/Regulator.

PT. Bank Mandiri Taspen telah melakukan Kaji Ulang SKAI dan fungsi audit intern atas penggunaan Teknologi Informasi periode
1 Maret 2014 s.d 28 Februari 2017. Berdasarkan laporan tersebut, terdapat peningkatan signifikan terhadap kualitas kepatuhan,
organisasi, kebijakan dan prosedur yang dilakukan oleh Divisi Internal Audit dibandingkan dengan periode sebelumnya.

KESESUAIAN PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN KERANGKA COSO

Sistem pengendalian intern Bank telah sesuai dengan Internal Control Integrated Framework yang dikembangkan oleh
The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) tahun 2013. Tujuan pengendalian internal
meliputi tujuan operasional, tujuan pelaporan dan tujuan kepatuhan. Tujuan operasional berkaitan dengan efektivitas dan
efisiensi operasi. Tujuan pelaporan berkaitan dengan kepentingan pelaporan keuangan yang memenuhi kriteria andal, tepat
waktu, transparan dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh Regulator maupun Bank. Sedangkan tujuan kepatuhan berkaitan
dengan kepatuhan Bank terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan. Unsur-unsur pengendalian intern meliputi
komponen-komponen sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Aktivitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Aktivitas Pemonitoran

Kelima unsur pengendalian internal menurut COSO sejalan dengan Elemen Sistem Pengendalian Internal Bank menurut Surat
Edaran Otoritas Jasa Keuangan No 35/SEOJK.03/2017 tanggal 7 Juli 2017 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian
Intern Bagi Bank Umum. Adapun Implementasi pengendalian internal di PT. Bank Mandiri Taspen yang mencakup elemen-
elemen utama di atas telah sesuai dengan Internal Control Integrated Framework yang dikembangkan oleh The Committee of
Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian
Elemen lingkungan pengendalian di PT. Bank Mandiri Taspen diwujudkan dalam bentuk pengawasan manajemen dan

LAPORAN TAHUNAN 2019 353


TATA KELOLA PERUSAHAAN

budaya pengendalian, dimana ruang lingkup pengendalian dilakukan baik di seluruh tingkatan, yaitu pengendalian tingkat
aktivitas maupun pengendalian tingkat entitas.

2. Identifikasi dan Penilaian Risiko


Risiko-risiko yang material dan memberi pengaruh yang tidak menguntungkan terhadap pencapaian tujuan Bank telah
diidentifikasi dan diukur secara berkelanjutan oleh seluruh unit.
Proses identifikasi risiko dilakukan untuk mengidentifikasi 8 (delapan) risiko, yaitu:
a. Risiko Kredit
b. Risiko Pasar
c. Risiko Operasional
d. Risiko Likuiditas
e. Risiko Reputasi
f. Risiko Stratejik
g. Risiko Kepatuhan
h. Risiko Hukum

Penilaian risiko merupakan proses untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola dan dilaksanakan pada seluruh
tingkatan unit operasional, termasuk didalamnya proses identifikasi, analisis dan penilaian risiko yang dihadapi dalam
mencapai tujuan Bank.

3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian secara umum telah melibatkan seluruh pegawai termasuk Direksi yang disusun untuk memastikan
arahan manajemen telah dilaksanakan dan tindakan untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi telah dilakukan. Kegiatan
pengendalian sesuai fungsi organisasi sekurang-kurangnya meliputi Kaji Ulang Manajemen (Top Management Reviews),
Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Reviews), Pengendalian Sistem Informasi, Pengendalian Aset Fisik dan
Dokumentasi.
Aktivitas pengendalian telah dituangkan dalam dokumen kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi risiko-risiko (dhi.
Risiko pasar, likuiditas, kredit, operasional, kepatuhan, reputasi, stratejik dan hukum).

4. Informasi dan Komunikasi


Sistem akuntansi, informasi dan komunikasi bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan
digunakan sebagai sarana tukar menukar informasi dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing, meliputi:
a. Sistem Akuntansi
Mencakup metode, catatan dan proses rekonsiliasi data accounting dengan sistem informasi.
b. Sistem Informasi
PT. Bank Mandiri Taspen telah melakukan pengendalian risiko-risiko yang berhubungan dengan penggunaan teknologi
informasi untuk mencegah terjadinya gangguan pada usaha dan kerugian potensial, meliputi:
1) Pengendalian yang berhubungan dengan komputer seperti mainframe, client server, workstation yang memastikan
operasional berjalan dengan semestinya meliputi prosedur back up dan penyelamatan data (data recovery),
kebijakan perolehan dan pengembangan perangkat lunak, prosedur pemeliharaan dan pengendalian keamanan
akses (physical/logical).
2) Pengendalian atas aplikasi termasuk kesesuaian pada ketentuan dan ketepatan data yang diproses, prosedur
validasi untuk pencatatan data, prosedur pengendalian dan otorisasi akses serta pengamanan hal-hal yang
dikecualikan atau menyimpang.
c. PT. Bank Mandiri Taspen telah memiliki mekanisme Whistleblowing System sebagai sarana pelaporan adanya indikasi
fraud melalui Letter to CEO.

5. Aktivitas Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilakukan untuk memantau efektivitas pelaksanaan pengendalian intern yang berupa:
1. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi penyimpangan oleh audit internal
Aktivitas pemantauan (evaluasi) terhadap kecukupan Sistem Pengendalian Intern dilakukan berkaitan dengan adanya
perubahan kondisi intern maupun ekstern sehingga dapat meningkatkan kapasitas sistem pengendalian intern dan
efektivitasnya. Aktivitas pemantauan (evaluasi) terhadap Sistem Pengendalian Intern dilakukan secara berkala atau
insidentil oleh Divisi Internal Audit. Fungsi Divisi Internal Audit telah independen terhadap fungsi yang menjalankan
aktivitas harian dan memiliki akses terhadap semua kegiatan operasional. Sebagai bagian dari Sistem Pengendalian

354 2019 ANNUAL REPORT


Intern, Divisi Internal Audit melakukan penilaian yang independen mengenai kecukupan dan kepatuhan Bank terhadap
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan melaporkan hasilnya secara langsung ke Direktur Utama, Direktur
Kepatuhan dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
2. Pengawasan dari eksternal (OJK, BPK dan Akuntan Publik)
Tingkat pengawasan terhadap operasional dilakukan secara berjenjang termasuk pengawasan oleh pihak ekstern yang
terdiri dari Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia sebagai Regulator dan Auditor Eksternal (Kantor Akuntan Publik dan
BPK). Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan menjalankan fungsinya sebagai otoritas pengawas, mencakup:
a. Kewenangan dalam mengatur perizinan (power to license)
b. Kewenangan dalam membuat peraturan (power to regulate)
c. Kewenangan dalam mengawasi (power to control)
d. Kewenangan dalam menetapkan dan mengenakan sanksi (power to impose sanction)

Disisi lain, PT. Bank Mandiri Taspen juga wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik secara periodik dan menyampaikan ke OJK. Efektivitas pelaksanaan audit dari auditor eksternal dievaluasi oleh
Komite Audit. Komite Audit juga menelaah independensi dan objektivitas auditor eksternal serta menelaah kecukupan
pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan semua risiko yang signifikan telah dipertimbangkan.

Pengendalian Operasional Pusat Data


a. Pusat data berlokasi di Data Center Bank Mandiri dengan pengendalian sebagai berikut:
Fire System APAR
Security 7x24 jam Jumlah security yang berjaga 2 orang (siang hari) dan 1 orang (malam hari)
CCTV 1 CCTV di ruangan DC
Access Door Menggunakan fnger print (sidik jari) dan access card
Cooling System AC central

b. Pusat data DRC berlokasi di DRC Bank Mandiri dengan pengendalian sebagai berikut:
Lokasi APAR
Griya Mandiri Rempoa Jalan Ir. H. Juanda, Ciputat,
Tangerang 1 CCTV di ruangan DC
Luas Bangunan ruang mesin seluas 26 m
Power Capacity 3.150 kva dari PLN
UPS 400 kva 10 unit seluruh gedung
Genset 3 unit @1500 kva, stock solar
19.000 liter cukup untuk kurang lebih 5 hari operasi
Fire System Sistem Fire Alarm System
Fire Suppression System
Sistem HSSD
Sistem Fire Hydrant
Sistem APAR
Cooling System PAC 10 unit @105 kw (lantai 3)
Security 7x24 jam Satpam Bank Mandiri
CCTV 177 unit di Gedung DRC
Access Door 1 unit di Ruang Mesin, 1 unit Koridor
Operasional 7 x 24 jam
Ketinggian Tanah ± 60 M dari permukaan laut

LAPORAN TAHUNAN 2019 355


TATA KELOLA PERUSAHAAN

FUNGSI KEPATUHAN
Dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan penerapan fungsi kepatuhan Bank, sesuai dengan POJK No.55/POJK.03/2016
tanggal 07 Desember 2016 tentang penerapan tata kelola bagi bank umum antara lain mengatur mengenai kewajiban bagi Bank
untuk memiliki Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan dan Pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan untuk melaksanakan
Fungsi Kepatuhan yang meliputi: tindakan untuk mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan
organisasi dan kegiatan usaha Bank, memastikan agar kebijakan, ketentuan, system dan prosedur serta kegiatan usaha yang
dilaksanakan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku, memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta
mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank.

STRUKTUR ORGANISASI FUNGSI KEPATUHAN

DIREKTUR UTAMA

COMPLIANCE

REGULATORY
APPU PPT GOVERNANCE
ANALIST ANTI MONEY REGULATORY & MIS
LAUNDRING CPL
SYSTEM REPORTING & REGULATORY & UPG
APPU PPT
PELAKSANA PELAKSANA
ADMINISTRATOR ADMINISTRATOR

DIREKTUR YANG MEMBAWAHKAN FUNGSI KEPATUHAN


Sesuai dengan POJK No.46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Wajib memiliki Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. Pengangkatan, pemberhentian dan/atau pengunduran diri anggota Direksi yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan mengacu pada ketentuan mengenai pengangkatan/pemberitahuan dan/atau pengunduran
diri anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Bank Umum. Adapun
Direktur Perseroan yang ditunjuk untuk membawahkan Fungsi Kepatuhan adalah Direktur Compliance & Risk yang dijabat oleh
Bpk Paulus Endra Suyatna.

SATUAN KERJA KEPATUHAN


PROFIL KEPALA FUNGSI KEPATUHAN

Jhon Rico Harry Pangibuan


Kepala Divisi Kepatuhan
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Denpasar. Lahir di Tarutung tanggal 24 Oktober
1969, saat ini berusia 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan program sarjana Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara (1993) dan Magister Hukum Bisnis Universitas
Padjajaran – Bandung (2003). Memiliki pengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1994
dengan memulai karir di Bank Danamon, menjadi auditor di Bank Dagang Negara (1995-
2001) hingga merger menjadi Bank Mandiri. Mendapat penugasan di Bank Mantap sejak April
2016 dan menjabat sebagai Kepala Fungsi Kepatuhan berdasarkan Surat Keputusan No. SKD.
CHC/0079/2016 tanggal 11 April 2016.

356 2019 ANNUAL REPORT


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FUNGSI KEPATUHAN

1. Supervisory, yaitu melakukan supervisi secara ex-ante terhadap proses kegiatan (pelayanan nasabah, pengambilan
keputusan) kepada seluruh Unit Kerja.
2. Examination, yaitu melakukan review atas kebijakan/ peraturan eksternal dan internal maupun prosedur kerja agar
menunjang kemajuan bisnis dan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian serta regulasi.
3. Consultation, yaitu memberikan pertimbangan/compliance opinion dalam kaitannya dengan regulasi, proses kegiatan dan
prinsip kehati-hatian kepada seluruh Unit Kerja.
4. Regulatory, yaitu melakukan penyediaan, pengkajian, sosialisasi atas peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang
berlaku serta penyediaan alat bantu dengan tujuan memudahkan jajaran Bank dalam mematuhinya.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI FUNGSI KEPATUHAN


Pengembangan kompetensi yang telah diikuti oleh Divisi Kepatuhan selama tahun 2019, antara lain:

No Nama Pendidikan dan Nama Penyelenggara Tanggal Penyelenggaraan


Pengembangan Karyawan

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA FUNGSI KEPATUHAN TAHUN 2019


Aktivitas fungsi pengelolaan kepatuhan yang dilaksanakan selama tahun 2019 antara lain:

1. Melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada karyawan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan budaya kepatuhan.
Sosialisasi dan pelatihan tidak hanya ditujukan kepada karyawan lama tetapi juga kepada karyawan baru.
2. Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan menyusun laporan profil risiko kepatuhan secara berkala, dalam rangka mengelola
risiko kepatuhan. Termasuk aktivitas yang dilakukan dalam rangka mengelola risiko kepatuhan adalah menilai pengendalian
internal pada unit kerja.
3. Memastikan bahwa produk dan aktivitas baru yang akan dilakukan tidak bertentangan dan telah mematuhi ketentuan yang
berlaku. Untuk itu, Satuan Kerja Kepatuhan terlibat dalam pemberian persetujuan atas produk dan aktivitas baru.
4. Melakukan kajian dan pemenuhan ketentuan baru dan ketentuan internal yang ada, dan mengusulkan penyesuaian atas
ketentuan, prosedur dan sistem internal yang ada. Memberikan persetujuan atas ketentuan internal yang akan diterbitkan.
5. Memastikan kepatuhan perseroan terhadap komitmen yang dibuat oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau
otoritas pengawas lain.

Selama tahun 2019, pengelolaan risiko kepatuhan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Identifkasi Risiko Kepatuhan


Identifkasi risiko kepatuhan dilakukan terhadap beberapa faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan,
dengan cara sebagai berikut :
No Risiko Penyebab Dampak Kontrol/Mitigasi
1 Kesalahan prosedur Belum Hasil pekerjaan Melakukan pendataan arsitektur ketentuan untuk
kerja tersedianya tidak akurat, setiap aktivitas Bank
ketentuan dapat Merugikan
baku sebagai debitur/nasabah,
pedoman risiko terhadap
dalam bekerja reputasi Bank
2 Keterlambatan Human Error Mendapat Bank telah memiliki sistem Compliance Monitoring
pengiriman laporan Kelalaian sanksi/teguran & Reporting System (CMRS) yang berfungsi
kepada regulator Unit/PIC yang dari regulator memberikan alert kepada unit kerja terkait
bersangkutan kewajiban pelaporan yang akan jatuh tempo.
atau faktor Komitmen PIC pelapor untuk melapor tepat waktu.
teknis lainnya

LAPORAN TAHUNAN 2019 357


TATA KELOLA PERUSAHAAN

3 Pelanggaran terhadap Human Error Mendapat Crash Program untuk melakukan gapping atas
ketentuan Regulator sanksi/teguran seluruh ketentuan regulator.
dari regulator Pelaksanaan sosialisasi melalui Compliance Lab
untuk menginformasikan ketentuan dari regulator
yang terupdate.
4 Pelanggaran Produk Keterlambatan Bank dikenakan Unit Owner melakukan
Aktifitas Baru penyampaian sanksi Pengembangan PAB sesuai dengan ketentuan
(PAB) Realisasi PAB ke administrasi dan/ dan membuat ringkasan kartu PAB untuk
Otoritas atau pembekuan mengingatkan Unit Owner
kegiatan Monitoring progress PAB melalui Rapat Koordinasi
usaha tertentu dengan Dirkep dan Rapat Direksi (Radir)
5 Pelanggaran atas Human Error Bank dikenakan Melakukan sosialisasi dan Enhancement system
ketentuan pada : Pemahaman sanksi membayar analisa transaksi dan
transaksi keuangan yang kurang berupa denda pelaporan
tertentu (LTKT/ LTKM) terhadap finansial.
karena tidak sesuai ketentuan.
dengan
ketentuan umum.

b. Profil Risiko Kepatuhan


Profil risiko kepatuhan Bank Mantap untuk posisi Desember 2019 dengan menggunakan penilaian 5 (lima) peringkat secara
keseluruhan adalah 2. Dengan demikian secara komposit predikat risiko kepatuhan adalah Low to Moderate ,
sebagaimana berikut :
No Parameter Rumus dan Indikator Hasil Perhitungan dan Bobot Rating Nilai
Pendukung Analisa
1 Jumlah sanksi denda Rasio sanksi: 16.67% 4 0.67
kewajiban Nominal sanksi
membayar yang dibandingkan beban
dikenakan kepada non-operasional
perusahaan dari otoritas
2 Jenis pelanggaran atau Indikator : 16.67% 1 0.17
ketidakpatuhan yang Terdapat teguran
dilakukan tertulis dari regulator
oleh Perusahaan
3 Jenis dan frekuensi Pelanggaran berulang 16.67% 1 0.17
pelanggaran dalam 3 tahun terakhir
yang sama yang
ditemukan
setiap tahunnya dalam 3
tahun
terakhir
4 Signifkansi tindak lanjut Signifkansi atas 16.67% 2 0.33
perusahaan atas temuan pelanggaran
tersebut
5 Frekuensi pelanggaran Pelanggaran terkait APU- 16.67% 1 0.17
atas PPT
ketentuan pada transaksi
keuangan tertentu
karena tidak sesuai
dengan standar yang
berlaku umum

358 2019 ANNUAL REPORT


No Parameter Rumus dan Indikator Hasil Perhitungan dan Bobot Rating Nilai
Pendukung Analisa
6 Signifkansi potensi Pelanggaran akibat 16.67% 1 0.17
pelanggaran perubahan ketentuan
akibat perubahan eksternal/internal
ekternal/internal
100% Total 2
Kategori Low to Moderate

c. Tren Risiko Kepatuhan


Tren Risiko Kepatuhan Bank Mantap selama 3 (tiga) tahun terakhir pada xxxxxx. Masih terdapat denda regulator namun
sebatas denda administrasi dan tidak signifkan. Adapun tren risiko kepatuhan adalah sebagai berikut :
Tahun Profil Risiko Kepatuhan Triwulan Keterangan
I II III IV Tren
2017 L L LTM M Meningkat Peningkatan risiko kepatuhan disebabkan denda regulator,
khususnya pada tw. IV terkait
pengkinian data SID
2018 LTM L L LTM Stabil - Masih terdapat denda regulator namun sebatas denda
Meningkat administrasi dan tidak signifkan
2019 L L L LTM Meningkat Masih terdapat Sanksi denda atas kesalahan pelaporan
Bancassurance & LBU yang telah ditindaklanjuti oleh
management
Catatan kategori risiko:
- L : Low -M : Medium To High - LTM : Low to Medium - MTH : Medium To High

SISTEM MITIGASI RISIKO KEPATUHAN


Satuan Kerja Kepatuhan melakukan Pengembangan Sistem Compliance Monitoring & Reporting Sistem (CMRS) yang tujuan nya
adalah untuk mitigasi risiko Kepatuhan dari sanki pelaporan Bank.

Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melakukan pengembangkan system Batas Minimum Pemberian Kredit BMPK guna
mengakomodir Peraturan Bank Indonesia PBI No. 7/3/PBI/2005 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006, dan SEBI
No. 7/14/DPNP yang ketentuannya yaitu untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan melakukan
penyebaran portofolio penyediaan dana dengan persentase tertentu kepada Pihak Terkait maupun Pihak Tidak Terkait dengan
memperhatikan kemampuan modal Bank

COMPLIANCE LAB
Satuan Kerja Kepatuhan Melakukan kajian dari regulasi terbaru 2019 yang berdampak langsung terhadap Bank dengan
melakukan Compliance Lab yang disampaikan langsung kepada unit kerja dan memberikan action plan kepada unit terkait
paling lambat 1 bulan sejak regulasi terbit. Pada 2019 Terdapat 17 ketentuan baru yang berkaitan dengan bisnis bank dan satuan
kerja Kepatuhan telah membuat resume setiap peraturan terbaru dan membagikan kepada masing – masing unit kerja.

ISO 9001:2015
Pada 8 Oktober 2018 Satuan Kerja Kepatuhan mendapatkan Sertifikasi SNI ISO 9001 ; 2015. Dan melakukan penyusunan
Panduan Mutu yang berpedoman pada International Standard Organization (ISO) 9001:2015 mengenai peningkatkan kepuasan
pelanggan dan mutu produk serta disesuaikan dengan penyelenggaraan pelayanan fungsi Compliance yang mengacu pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum serta
Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri Taspen. Diharapkan dengan telah memilikinya ISO 9001 pada satuan kerja Kepatuhan dapat
mendorong pengelolaan Bank menjadi semakin professional, serta untuk peningkatan kemandirian unit kerja compliance.
PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG (APU) DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (PPT)

Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme merupakan program yang wajib diterapkan
dalam melakukan hubungan usaha dengan calon nasabah dan pengguna jasa Bank (Nasabah atau Walk In Customer) yang
dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12/POJK.01/2017 tanggal 16 Maret 2017 tentang

LAPORAN TAHUNAN 2019 359


TATA KELOLA PERUSAHAAN

penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan. Tujuan penerapan
program ini untuk mencegah dan melindungi agar sistem perbankan tidak digunakan sebagai sarana kejahatan pencucian uang
(Money Laundering) dan pendanaan terorisme baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung oleh para pelaku
kejahatan. Secara operasional dalam penerapannya di Bank Mantap telah diatur dalam Kebijakan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU dan PPT) tanggal 29 April 2019 dan pada Standar Prosedur Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU dan PPT) Nomor: SP/016/XI/2019 tanggal 29 November 2019.

ORGANISASI DALAM PENERAPAN PROGRAM APU DAN PPT


Pelaksana tugas penerapan program APU dan PPT telah menunjuk pejabat Bank Mantap sebagai Pejabat Unit Kerja Khusus (UKK)
baik di Kantor Pusat dan maupun di Kantor Cabang yang berfungsi melaksanakan penerapan program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme, sesuai Surat Keputusan Direksi No.SKD/056/XI/2015 tentang Penetapan Pejabat Unit Kerja
Khusus (UKK) di Kantor Pusat dan Cabang Bank Mantap beserta lampiran tugas dan tanggung jawabnya.

Adapun tugas dan tanggungjawab UKK di Kantor Pusat dan Cabang Bank Mantap antara lain: UKK di Kantor Cabang
1. Memastikan bahwa kebijakan, prosedur, dan peraturan lainnya yang terkait dengan penerapan program APU dan PPT di
kantor cabang telah dilaksanakan secara efektif.
2. Memastikan bahwa persetujuan penerimaan dan/atau penolakan permohonan pembukaan rekening atau transaksi oleh
Calon Nasabah atau WIC yang tergolong berisiko tinggi diberikan oleh Kepala Cabang di kantor cabang setempat.
3. Menyampaikan LTKM/LTKT setelah dilakukan CDD/EDD di kantor cabang kepada UKK Kantor Pusat dan pemantauan profil
nasabah melalui program AML di BS-One (SP200).
4. Memantau setiap validitas proses, checklist/daftar periksa dan pelaksanaan verifikasi dokumen pendukung pada saat
pembukaan rekening dan/atau terdapat transaksi keuangan yang tidak wajar yang terkait dengan pencucian uang dan/atau
pendanaan terorisme, dengan cara:
a. Memastikan kelengkapan informasi dandokumen nasabah.
b. Meneliti kemiripan antara profil transaksi nasabah dengan profil nasabah.
c. Meneliti kemiripan atau kesamaan nama dengan nama yang tercantum dalam database daftar teroris dan daftar terduga
teroris atau organisasi teroris.
d. Meneliti kemiripan atau kesamaan nama dengan nama tersangka atau terdakwa yangdipublikasikan dalam media
massa/elektronik dan otoritas yang berwenang.
e. Meneliti kemiripan atau kesamaan nama dengan nama yang tercantum dalam DaftarHitam Nasional (DHN).
5. Mengkoordinasikan dan memantau proses pengkinian data Nasabah dan memastikan bahwa pengkinian data tersebut
sejalan dengan laporan rencana kegiatan pengkinian data yang dikoordinir oleh UKK di kantor pusat.
6. Menerima laporan transaksi keuangan yang berpotensi mencurigakan dari unit kerja terkait di kantor cabang,
mengindentifikasikan, dan melakukan analisis atas laporan tersebut.
7. Menyusun laporan transaksi keuangan yang berpotensi mencurigakan untuk disampaikankepada UKK di kantor pusat.
8. Memberikan masukan yang terkait dengan penerapan program APU dan PPT kepada pegawai di kantor cabang dan/atau
UKK di kantor pusat.
9. Memantau, menganalisis dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan APU dan PPT para pegawai dikantor cabang kepada
UKK di kantor pusat.
UKK di Kantor Pusat
1. Menyusun dan mengusulkan pedoman penerapan program APU dan PPT kepada Direktur yang membawahkan fungsi
kepatuhan.
2. Memastikan adanya sistem yang mendukung program APU dan PPT, yaitu sistem yang antara lain dapat mengindentifkasi
Nasabah, Transaksi Keuangan Mencurigakan, dan transaksi keuangan lainnya yang diwajibkan oleh Undang-undang.
3. Memantau pengkinian profil Nasabah dan profil transaksi Nasabah.
4. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan program APU dan PPT dengan unit kerja terkait

360 2019 ANNUAL REPORT


yang berhubungan dengan Nasabah/WIC/BO.
5. Memastikan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan perkembangan program APU dan PPT yang terkini, risiko produk,
kegiatan dan kompleksitas usaha, dan volume transaksi di Bank Mantap.
6. Memantau kesesuaian transaksi keuangan nasabah dengan profil Nasabah khususnya Nasabah dengan transaksi yang
berisiko tinggi.
7. Menerima laporan transaksi keuangan yang berpotensi mencurigakan (red flag) dari unit kerja terkait dan melakukan analisis
atas laporan tersebut.
8. Mengindentifkasi transaksi yang memenuhi kreteria mencurigakan berdasarkan laporan hasil analisa transaksi keuangan
dari unit kerja terkait dan/atau hasil pemantauan yang dilakukan.
9. Menyusun LTKM dan laporan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pendanaan terorisme, untuk disampaikan kepada
PPATK berdasarkan persetujuan Direktur.
10. Memastikan bahwa:
a. terdapat mekanisme kerja yang memadai dari setiap satuan kerja terkait kepada UKK atau pejabat yang bertanggungjawab
terhadap penerapan program APU dan PPT dengan menjaga kerahasiaan informasi , dan
b. satuan kerja terkait melakukan fungsi dan tugas dalam rangka mempersiapkan laporan transaksi keuangan yang
berpotensi mencurigakan sebelum menyampaikannya kepada UKK atau pejabat yang bertanggungjawab terhadap
penerapan program APU dan PPT.
11. Memantau, menganalisis, dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan program APU dan PPT bagi Karyawan PT Bank
Mandiri Taspen, dan
12. Berperan sebagai contact person bagi Lembaga Pengawas, dan Pengatur serta Penegak Hukum.

PEMBERIAN DANA KEGIATAN SOSIAL DAN/ATAU POLITIK


Pemberian dana untuk kegiatan sosial tahun 2019 sebesar Rp232.764.650 . Pemberian dana kegiatan sosial lebih rinci dijelaskan
pada Bab Corporate Social Responsibility pada Laporan Tahunan ini. Sedangkan untuk pemberian dana politik, Bank tidak
memberikan pendanaan terkait kegiatan politik.

PERKARA PENTING
Selama Tahun 2019 terdapat beberapa penanganan permasalahan hukum atas perkara yang telah selesai dan/atau dalam proses
pengadilan, antara lain
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai 2
kekuatan hukum yang tetap)
Dalam proses penyelesaian 3
Total 5

PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERUSAHAAN


Pada tahun 2019 Bank Mantap menghadapi sejumlah permasalahan hukum perdata yang telah selesai (telah mempunyai
kekuatan hukum tetap) maupun yang eksisting dari tahun sebelumnya dan dalam proses penyelesaian yang disajikan melalui
tabel sebagai berikut:

LAPORAN TAHUNAN 2019 361


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Perkara Para Pihak Uraian Kasus Potensi Alasan Menggugat


Kerugian
1 181/ Penggugat : Susana - Permohonan - Potensi Penggugat merasa bahwa dirinya
Pdt.G/2012/ (debitur) Tergugat pembatalan lelang kerugian sebesar tidak melakukan wanprestasi
PN.Sgr Tanggal : 1. BSHB (Bank jaminan Penggugat nilai lelang karena belum melewati tangggal
14 Maret 2013 Mantap) (debitur) dan jaminan Rp. jatuh tempo meskipun kreditnya
2. KPKNL Singaraja pembatalan 257.748.300 dinyatakan memiliki kolektibilitas 5.
3. Siti Maghfirah Perjanjian Kredit. - Bank baru
- Debitur tidak mencadangkan
terima dengan sebesar Rp. 129
agunan kredit juta (50 %)
melalui proses
lelang harganya
tidak sesuai dengan
keinginan debitur
2 1193/ Penggugat : 1. I - Gugatan diajukan Potensi kerugian - Penggugat keberatan dengan
Pdt.G/2018/ Putu Agus Putra sehubungan sebesar pencantuman klausula baku
PN.Dps Sumardana, SH dengan larangan sisa pokok dalam perjanjian kredit yang
(kuasa hukum) pencantuman hutang Rp. mengikat. - Penggugat merasa
2. Ni Wayan klausula baku - 600,833,333.39,- tidak pernah menyetujui adanya
Mudiasni (debitur) Gugatan Diajukan proses pelelangan barang jaminan,
Tergugat : 1. PT sehubungan sedangkan proses lelang tetap
Bank Mandiri dengan rencana berlangsung. - Penggugat merasa
Taspen (d/h PT pelaksanaan lelang bahwa kreditnya belum bisa
Bank Mandiri Hak Tanggungan dikatakan macet karena belum jatuh
Taspen Pos) atas jaminan tempo padahal kreditnya dinyatakan
2. Balai Lelang Bali Penggugat. mempunyai kolektibilitas 5.
3 551/ Penggugat : - I - Gugatan diajukan - Potensi - Penggugat merasa dirugikan
Pdt/G/2018/ Gusti Putu Suyatna, sehubungan kerugian sebesar karena adanya pencantuman
PN/Dps SH (kuasa hukum) dengan larangan sisa pokok klausula baku di dalam akta
- Ni Made Siti pencantuman hutang Rp. perjanjian kredit.
Amiwati (debitur) klausula baku 3.760.257.288,88 - Penggugat merasa bahwa pihak
Tergugat : - Gugatan Diajukan bank telah melakukan perbuatan
- PT Bank Mandiri sehubungan melawan hukum karena memasang
Taspen (d/h PT dengan rencana spanduk sebelum jatuh tempo
Bank Mandiri pelaksanaan lelang kredit yaitu pada 21 Juni 2026.
Taspen Pos) Hak Tanggungan - Penggugat merasa bahwa ia tidak
- Balai Lelang Bali atas jaminan pernah menyetujui adanya proses
Penggugat. lelang yang diajukan oleh Pihak
Bank
4 839/Pdt. Pelawan : Ni - Perlawanan - Potensi - Pelawan merasa bahwa batas
Bth/2019/ Made Siti Amiwati Diajukan kerugian sebesar waktu menyelesaikan kewajibannya
PN.Dps (debitur) sehubungan nilai lelang Rp. adalah pada tahun 2026, sehingga
Terlawan : a. PT. dengan eksekusi riil 1.796.197.288,88 ketidak mampuan pelawan
Bank Mandiri atau permohonan untuk membayar angsuran setiap
Taspen (Terlawan I) atas pelaksanaan bulannya dalam hal ini bukan
b. KPKNL Denpasar obyek jaminan termasuk cidera janji.
(Terlawan II) yang sudah - Pelawan merasa bahwa tindakan
c. Susanti, SH dilelang Terlawan I dan Terlawan II dalam
(Terlawan III) melakukan lelang dilakukan secara
d. Kantor melawan hukum dan tidak sah
Pertanahan Kab. - Pelawan merasa bahwa Pengajuan
Badung (Turut eksekusi oleh Terlawan III tidak dapat
Terlawan) diproses sampai dengan perkara ini
in kracht

362 2019 ANNUAL REPORT


Bulan Perkara Tanggal Pencairan Status Perkara Jenis Usaha Jenis Aset Nilai Aset
tersebut masuk Kredit Jaminan Jaminan
• Tingkat pertama Pencairan kredit Perkara masih dalam Usaha Tanah a. Sertifikat No.
: 2012 pada bulan Mei proses di tingkat Dagang 674 228.550.000
•Tingkat banding : 2009 Mahkamah Agung Roti (saat ini (Hak Tanggungan
Maret 2013 sudah tutup) dan Taksasi) b.
• Tingkat kasasi : Sertifikat No.
2016 02992 40.000.000
(Hak Tanggungan
dan Taksasi) c.
Sertifikat No.
02993 47.200.000
(Hak Tanggungan
dan Taksasi)

• Tingkat Pertama Pencairan kredit - Perkara sudah diputus Pedagang Tanah dan 875.000.000 (Hak
: 02 Januari 2019 • bulan November pada tingkat Pengadilan Pakaian Bangunan Tanggungan)
Tingkat Banding : 2017 Negeri (Bank Mantap Jadi (saat ini 797.000.000 (Nilai
Oktober 2019 menang) - Penggugat sudah tutup) Pasar) 548.000.000
mengajukan upaya hukum (Nilai Likuidasi)
banding

• Tingkat Pertama : Pencairan kredit bulan Juni 2016 - Perkara Usaha SPA Tanah 1.274.600.000
21 Juni 2018 bulan Juni 2016 sudah diputus pada tingkat dan salon Pertanian (Nilai Likuidasi)
• Tingkat Banding : Pengadilan Negeri (Bank kecantikan 1.921.000.000
Februari 2019 Mantap menang) pada (saat ini sepi) (Nilai Hak
tanggal 14 Januari 2019. Tanggungan)
- Aset Debitur berupa
tanah dan bangunan
yang berlokasi di Benoa
telah laku terjual melalui
mekanisme lelang

• Tingkat Pertama : Pencairan kredit - Perkara masih dalam Usaha SPA Tanah 1.274.600.000
28 Agustus 2019 bulan Juni 2016 proses di tingkat dan salon Pertanian (Nilai Likuidasi)
Pengadilan Negeri kecantikan 1.921.000.000
(saat ini sepi) (Nilai Hak
Tanggungan)

LAPORAN TAHUNAN 2019 363


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No No. Perkara Para Pihak Uraian Kasus Potensi Alasan Menggugat


Kerugian
5 1043/Pdt. Pelawan : I Putu - Perlawanan - Potensi - Pelawan merasa selalu kooperatif
BTH/201 9/ Adi Arta Wibawa Diajukan kerugian sebesar untuk menyelesaikan kewajibannya
PN.Dps (debitur) sehubungan sisa pokok meskipun kesulitan dalam kondisi
Terlawan : PT. Bank dengan eksekusi riil hutang Rp. keuangan
Mandiri Taspen atau permohonan 115.625.000,- - Terlawan dianggap tidak
Turut Terlawan: PT. atas pelaksanaan memberikan solusi kepada pelawan,
Balai Lelang obyek jaminan namun jaminan pelawan langsung
yang sudah di lelang
dilelang - Pelawan merasa bahwa melelang
agunan tidak menguntungkan bagi
terlawan karena membutuhkan
kepercayaan masyarakat yang baik

PERMASALAHAN HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG SEDANG MENJABAT
Selama periode tahun 2019, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mantap yang sedang menjabat memiliki
permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.

PERMASALAHAN HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI ENTITAS ANAK


Selama tahun 2019, Bank Mantap belum memiliki Entitas Anak, sehingga tidak terdapat informasi permasalahan hukum yang
yang sedang dihadapi oleh Entitas Anak.

Akses Informasi dan Data Perusahaan


Bank Mantap telah menyediakan akses informasi bagi para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
melalui:

Corporate Secretary and Legal


Bambang Teguh Pramusinto

PT Bank Mandiri Taspen

Kantor Pusat Bank Mantap


Graha Mantap
Jl. Cikini Raya No.42 Menteng

T (62-21) 21231772
F (62-21) 21231984
E corporate.secretary@bankmantap.co.id
W www.bankmantap.co.id

Call Center 14024


Twitter@bank_mantap

FACEBOOK BANK MANTAP

Selain melalui Sekretaris Perusahaan, guna memberikan kemudahan bagi para pemangku kepentingan dalam mengakses
informasi terkait Bank, Bank Mantap juga telah memuat informasi-informasi meliputi informasi produk dan layanan, laporan
keuangan, pedoman-pedoman GCG Bank serta kegiatan perusahaan yang dapat diakses melalui situs web perusahaan di www.
bankmantap.co.id

364 2019 ANNUAL REPORT


Bulan Perkara Tanggal Pencairan Status Perkara Jenis Usaha Jenis Aset Nilai Aset
tersebut masuk Kredit Jaminan Jaminan
• Tingkat Pertama : Pencairan kredit - Perkara masih dalam Ternak Tanah dan 500.000.000 (Nilai
22 Oktober 2019 bulan Januari 2017 proses di tingkat bangunan Pasar) 250.000.000
Pengadilan Negeri (Nilai Likuidasi)
225.000.000 (Nilai
Hak Tanggungan

SIARAN PERS
Selama tahun 2019, Bank telah melaksanakan 18 (Delapan Belas) kali siaran pers. Uraian tentang pelaksanaan siaran pers disajikan
dalam tabel di bawah ini.

No Tanggal Siaran Pers


1 Jakarta, 23 Oktober 2019 Bank Mantap Catatkan Obligasi Rp1 Triliun Dalam PUB Tahap 1
2 Yogyakarta, 11 Oktober 2019 Bank Mantap Gelar Edukasi Perbankan dan Mantap Berbagi Bagi Pensiunan
3 Jakarta, 23 Oktober 2019 Perkuat Permodalan, Bank Mantap Incar Rp1 Triliun dalam PUB tahap 1
4 Jakarta, 8 Agustus 2018 Gandeng Aerotravel, Bank Mantap Tawarkan Paket Wisata Religi
5 Kuta, 15 Maret 2019 Bank Mantap Sahkan Deviden 30 Persen
6 Jakarta, 11 April 2019 Bank Mandiri Taspen Resmi Menjadi Bank Persepsi
7 Jakarta, 15 Juni 2019 Bank Mandiri Taspen Dalam Tahap Branding Aksara Bali
8 Denpasar, 24 Februari 2019 Bank Mantap Luncurkan Layanan Digital Untuk Para Nasabah
9 Jakarta, 26 Februari 2019 Bank Mantap Mencari Mentor Wirausaha
10 Pontianak, 16 Desember 2019 Relokasi Kantor Cabang Pontianak Guna Permudah Jangkauan Layanan
11 klungkung, 21 Oktober 2019 Relokasi KCP Klungkung Guna Permudah Jangkuan Layanan
12 Jakarta, 11 Maret 2019 Bank Mandiri Taspen Resmikan Kantor Pusat Jakarta dan Mantap Mobile
13 Jakarta, 30 September 2019 Eks Anggota DPR dan DPD Resmi Menjadi Nasabah Bank Mantap
14 Jakarta, 13 Maret 2019 Perkuat Segmen KPR, Bank Mandiri Taspen Gandeng Bank Mandiri
15 Bandung, 12 Agustus 2019 Bank Mandiri Taspen, Salurkan Hewan Qurban
16 Palembang, 16 Mei 2019 Bank Mantap Peduli Kepada 17.000 Pensiunan
17 Mataram, 24 Mei 2019 Bank Mantap Berikan Santunan Kepada 17.000 Pensiunan
18 Pekalongan, 25 Mei 2019 Bank Mantap Berikan Santunan Kepada 17.000 Pensiunan

BULETIN
Bank Mantap memiliki majalah internal yaitu majalah Kabar Mantap, selama tahun 2019 telah menerbitkan 6 (enam) edisi dengan
tema sebagai berikut:
Edisi Tema
Dwibulan 1 2019 Festival Mantap Indonesia 2019
Dwibulan II 2019 Digitalisasi, Agile, & Adaptive
Dwibulan III 2019 Corporate Social Responsibility 17.000 Pensiunan
Dwibulan IV 2019 Launching Culture TOPP
Dwibulan IV 2019 Prestasi Bank Mantap di Porseni Mandiri 2019
Triwulan IV 2018 Mantap Innovation Award 2018

LAPORAN TAHUNAN 2019 365


TATA KELOLA PERUSAHAAN

TRANSPARANSI PENYAMPAIAN LAPORAN


No Nama Laporan Periode Batas Akhir Pelaporan Status Pelaporan
1. Laporan Penanganan dan Penyelesaian Bulanan 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
Pengaduan Nasabah Perusahaan Anak
2. Laporan Tertulis Progress Implementasi Standar Bulanan Tanggal 10 Telah dilaporkan
CHIP dan ATM
3. Laporan Data Sistem Pembayaran Terkait Sistem Triwulanan Tanggal 18 Telah dilaporkan
Pembayaran
4. Laporan Penanganan Pengaduan Konsumen Triwulanan 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
Terkait Penyetoran dan/atau Penarikan Uang
5. Data Keluhan Nasabah Untuk LKPBU Triwulanan 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
6. Laporan Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Triwulanan 10 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
Nasabah
7. Nasabah Triwulanan Tanggal 15 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
8. Laporan Self Assesment GCG Semesteran Tanggal 31 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
9. Laporan Self Assesment Ke Mandiri Semesteran Tanggal 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
10. Laporan Semester Semesteran Tanggal 31 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
11. Laporan SI PESAT Triwulanan Tanggal 15 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
12. Laporan Realisasi Kegiatan Inkluisi Keuangan Triwulanan Tanggal 31 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
(Triwulanan)
13. Laporan Daftar Rincian Pihak Terkait Semesteran Tanggal 31 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
14. Laporan Pengakatan, Pemberhentian atau Bulanan 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
Pergantian Pejabat Eksekutif (LKPBU SPM &
Accounting)
15. Pelaporan SPT PPh Pasal 21 Bulanan Tanggal 20 Bulan Laporan Telah dilaporkan
16. Laporan SKAIT Triwulanan 10 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
17. Laporan Strategy Anti Fraud Semesteran 10 HK bulan Laporan Telah dilaporkan
18. Laporan Rencana IT Tahunan Tanggal 31 Oktober Telah dilaporkan
19. Laporan Tahunan IT Tahunan Tanggal 31 Januari Telah dilaporkan
20. Laporan pelaksanaan Pembukaan, Perubahan Bulanan 5 HK bulan Laporan Telah dilaporkan
Status, Pemindahan Alamat dan/atau Penutupan
Kantor
21. Laporan Pencetakan Warkat dan Dokumen Tahunan Tanggal 25 januari Telah dilaporkan
Kliring
22. Laporan Penyetoran PPh Pasal 23 Bulanan 10 HK bulan Laporan Telah dilaporkan
23. Laporan Pembayaran Pajak PPh Pasal 23 Bulanan Tanggal 20 Bulan Laporan Telah dilaporkan
24. Laporan Perkembangan Produk TabunganKu Bulanan Tanggal 15 Bulan Laporan Telah dilaporkan
25. Laporan Perusahaan Anak Bulanan Tanggal 20 Bulan Laporan Telah dilaporkan
26. Laporan Pengelolaan Investasi Bulanan Tanggal 10 Bulan Laporan Telah dilaporkan
27. Laporan NII Sensitivity Triwulanan 3 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
28. Net Stable Funding Ratio (NSFR) dan Liquidity Bulanan Tanggal 20 Bulan Laporan Telah dilaporkan
Coverage Ratio (LCR)
29. Laporan Suku Bunga Dasar kredit Triwulanan 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
30. Laporan Transparansi SBDK Triwulanan 10 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
31. Laporan Credit Valuation Adjustment Bulanan Tanggal 10 Bulan Laporan Telah dilaporkan
32. Laporan Tingkat Kesehatan bank Semesteran Tanggal 31 Bulan Laporan Telah dilaporkan
33. Laporan Profil Risiko Triwulanan 15 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan

366 2019 ANNUAL REPORT


No Nama Laporan Periode Batas Akhir Pelaporan Status Pelaporan
34. Laporan Anak Perusahaan Triwulanan Tanggal 10 Bulan Laporan Telah dilaporkan
35. Laporan LKPBU Form 802 - Laporan Riwayat Bulanan 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
Pekerjaan Pejabat Eksekutif
36. Laporan Surat-surat Berharga Bulanan Tanggal 10 Bulan Laporan Telah dilaporkan
37. LBU Seluruh Kantor Cabang Bulanan Tanggal 5 Bulan Laporan Telah dilaporkan
38. LBU Basel Bulanan Tanggal 10 Bulan Laporan Telah dilaporkan
39. Laporan KPMM Semesteran Tanggal 31 Bulan Laporan Telah dilaporkan
40. Laporan Realisasi Pemberian Kredit atau Triwulanan Tanggal 10 Bulan Laporan Telah dilaporkan
Pembiayaan UMKM dengan pola executing
41. Laporan Publikasi Keuangan Triwulanan Triwulanan Tanggal 31 Bulan Laporan Telah dilaporkan
42 Laporan Sistem Layanan Informasi Keuangan Bulanan Tanggal 12 Bulan Laporan Telah dilaporkan
(SLIK)
43 Laporan Realisasi RBB Triwulanan Tanggal 31 Bulan Laporan Telah dilaporkan
44 Laporan Sistem Informasi Penerimaan (SIPO) Triwulanan Tanggal 15 Bulan Laporan Telah dilaporkan
45 Laporan Pph Pasal 4 ayat 2 Bulanan Tanggal 20 Bulan Laporan Telah dilaporkan
46 Laporan Penyetoran PPh Pasal 25 Bulanan Tanggal 20 Bulan Laporan Telah dilaporkan
47 Laporan Rencana Bisnis Bank Tahunan Tanggal 30 November Telah dilaporkan
48 Laporan Berkala Bank Umum Mingguan Setiap Tanggal 6 Telah dilaporkan
Tanggal 13
Tanggal 21
Tanggal 28
49 Laporan Harian Bank Umum Harian Setiap Hari Telah dilaporkan
50 Laporan Likuiditas Mingguan Setiap Hari Jumat Telah dilaporkan
51 Laporan Ke Mandiri (Melalui SPM & Accounting) Bulanan Tanggal 6 Bulan Laporan Telah dilaporkan
52 Laporan Penyediaan Dana Ke Mandiri (Melalui Bulanan Tanggal 5 Bulan Laporan Telah dilaporkan
SPM & Accounting)
53 Laporan Lalu Lintas Devisa Bulanan Tanggal 15 Bulan Laporan Telah dilaporkan
54 Laporan Surat Berharga Bulanan Tanggal 10 Bulan Laporan Telah dilaporkan
55 Laporan Profil Maturitas Bulanan 5 HK Bulan Laporan Telah dilaporkan
56 Laporan Daftar Direksi dan Pegawai Serta Tahunan Tanggal 31 Bulan Laporan Telah dilaporkan
Kepemilikan Sertifikasi Tresuri

LAPORAN TAHUNAN 2019 367


TATA KELOLA PERUSAHAAN

KODE ETIK
Kode Etik (Code of Conduct) merupakan pedoman perilaku Jajaran Bank Mantap dalam menjalankan tugas dan kedinasan
sehari-hari serta dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun rekan sekerja. Code of Conduct
merupakan pedoman perilaku terkait Benturan Kepentingan, Kerahasiaan, Penyalahgunaan Jabatan, Perilaku Insiders, Integritas
dan Akurasi Data Bank serta Integritas Sistem Perbankan. Kode Etik Bank terdapat dalam Arsitektur Kebijakan Bank Mantap No.
KEB/010/2019 tanggal 16 September 2019.
1. Benturan Kepentingan (Conflict of Interests)
Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-
pihak lain sehingga jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan obyektivitas dalam mengambil keputusan dan kebijakan
sesuai kewenangan yang telah diberikan Bank kepadanya.
Dalam upaya menjaga obyektivitas, maka:
a. setiap jajaran Bank harus bertindak terhormat dan bertanggungjawab serta harus bebas dari pengaruh yang
memungkinkan terjadinya benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugasnya sehingga dapat menyebabkan Bank
kehilangan bisnis atau reputasinya;
b. setiap jajaran Bank harus mengetahui dan menyadari kegiatan/tindakan yang mungkin akan menimbulkan benturan
kepentingan serta wajib menghindarinya. Apabila satu dan lain hal tidak dapat dihindari, maka harus segera dilaporkan
kepada atasan langsung;
c. setiap jajaran Bank harus menghindarkan diri dari kegiatan yang berhubungan dengan suatu organisasi dan atau individu
yang memungkinkan terjadinya benturan kepentingan;
d. dalam hal terjadinya benturan kepentingan, setiap jajaran Bank dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan
Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap
keputusannya;
e. seluruh jajaran Bank dilarang memberikan persetujuan dan/atau meminta persetujuan atas fasilitas kredit, serta tingkat
bunga khusus maupun kekhususan lainnya untuk:
1) dirinya sendiri;
2) keluarganya;
3) perusahaan tempat dimana yang bersangkutan dan atau keluarganya mempunyai kepentingan;
f. seluruh jajaran Bank dilarang bekerja pada perusahaan lain baik sebagai direksi, karyawan, konsultan atau anggota
komisaris, kecuali apabila telah mendapatkan penugasan atau ijin tertulis dari Bank. Khusus untuk anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, perangkapan jabatan mengikuti ketentuan regulator mengenai Good Corporate Governance;
g. seluruh jajaran Bank dilarang menjadi rekanan secara langsung maupun tidak langsung, baik rekanan untuk barang atau
jasa bagi Bank yang pada saat dilaksanakan perbuatan tersebut untuk seluruh dan sebagian yang bersangkutan sedang
ditugaskan untuk melaksanakan pengurusan dan pengawasan terhadap kegiatan yang sama;
h. seluruh jajaran Bank dilarang bersikap diskriminatif dan tidak adil serta melakukan kolusi untuk memenangkan satu atau
beberapa pihak dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di Bank;
i. seluruh jajaran Bank dilarang mengambil barang-barang milik Bank termasuk melakukan transaksi mempergunakan
harta/asset Bank untuk kepentingan sendiri, keluarga ataupun kepentingan pihak luar lainnya;
j. seluruh jajaran Bank dilarang menerima, memberi, menjanjikan hadiah (cinderamata) dan atau hiburan (entertainment)
dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya di Bank, termasuk dalam rangka hari raya keagamaan atau
acara lainnya.
2. Kerahasiaan
Dalam upaya menjaga Kerahasiaan maka:
a. seluruh jajaran Bank wajib memahami dan menjaga kerahasiaan setiap informasi, baik informasi mengenai nasabah
maupun informasi lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;
b. informasi mengenai kegiatan bisnis Bank tidak dapat disebarluaskan kepada pihak lain diluar Bank oleh pihak manapun
kecuali oleh pihak yang berwenang untuk mewakili Bank serta diharuskan oleh ketentuan perundang-undangan;
c. seluruh jajaran Bank menggunakan informasi yang diterima hanya untuk kegiatan Bank, dan tidak untuk keuntungan
pribadi, keluarga dan lainnya atau kegiatan di luar Bank;
d. untuk menghindari penyalahgunaan, maka penyebaran informasi nasabah Bank di lingkungan internal Bank wajib
dilakukan dengan senantiasa mengutamakan prinsip kehati-hatian dan kerahasiaan informasi nasabah serta disampaikan

368 2019 ANNUAL REPORT


hanya kepada pihak yang berkepentingan;
e. dalam memenuhi setiap permintaan informasi mengenai nasabah Bank dari Pihak lain di luar Bank, pejabat Bank terkait
harus bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank yang telah ditetapkan;
f. seluruh jajaran Bank dilarang menyebarluaskan kepada pihak lain di luar Bank, setiap informasi yang belum dipublikasikan
mengenai hal-hal sebagai berikut:
1) kegiatan Bank dengan Regulator;
2) kebijakan internal serta prosedur kerja Bank;
3) Sistem Informasi Manajemen, Data dan Laporan;
4) data karyawan, baik yang masih aktif maupun tidak;
5) kegiatan bisnis Bank, termasuk kegiatan dengan nasabah dan rekanan.
6) Kewajiban untuk menjaga hal-hal khusus yang harus dirahasiakan, tetap berlaku bagi mantan pegawai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Penyalahgunaan Jabatan dan Gratifikasi
Untuk menghindari penyalahgunaan jabatan dan gratifikasi, maka:
a. seluruh jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak
langsung, dari informasi yang diperoleh dari kegiatan bisnis Bank untuk:
1) keuntungan pribadi;
2) keuntungan bagi anggota keluarganya;
3) keuntungan bagi pihak-pihak lainnya;
b. seluruh jajaran Bank dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima gratifikasi yang
berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajibannya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Termasuk pula larangan meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau
imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan fasilitas dari Bank dalam bentuk fasilitas kredit
(cash loan dan atau non cash loan), atau dalam rangka pembelian atau pendiskontoan surat-surat wesel, surat promes,
cek dan kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya, ataupun fasilitas lain yang berkaitan dengan kegiatan operasional
Bank.
Jenis-jenis gratifikasi dan mekanisme pelaporannya diatur dalam ketentuan tersendiri;
c. seluruh jajaran Bank dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau
imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan pengadaan
barang maupun jasa dari Bank;
d. dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan bingkisan berupa barang atau dalam bentuk lainnya pada
saat-saat tertentu seperti pada Hari Raya, perayaan tertentu, musibah dan lain-lain, apabila:
1) akibat penerimaan bingkisan tersebut diyakini menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi keputusan bank,
dan;
2) harga bingkisan tersebut di luar batas yang wajar maka jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera
mengembalikan bingkisan tersebut dengan penjelasan secara sopan bahwa jajaran Bank tidak diperkenankan
menerima bingkisan;
e. dalam hal pemberian bingkisan sebagaimana disebutkan dalam butir d di atas karena satu dan lain hal sulit dikembalikan,
anggota Jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera melaporkan kepada atasannya untuk mengambil
tindak lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku;
f. dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan barang promosi, maka sepanjang akibat penerimaan
barang promosi tersebut diyakini tidak menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi keputusan Bank, jajaran Bank
dimungkinkan untuk menerima barang promosi tersebut;
g. dalam rangka pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga untuk keperluan dinas Bank, jajaran Bank harus berusaha
mendapatkan harga terbaik dengan potongan harga maksimal. Potongan harga (diskon) yang diperoleh harus dibukukan
untuk keuntungan Bank;
h. jajaran Bank dilarang menggunakan jabatannya untuk meminjam dari nasabah atau berhutang kepada nasabah;
i. seluruh jajaran Bank dilarang memanfaatkan kesempatan menggunakan fasilitas Bank untuk keuntungan sendiri di luar
yang telah disediakan oleh Bank.

LAPORAN TAHUNAN 2019 369


TATA KELOLA PERUSAHAAN

4. Perilaku Insiders
Dalam menjaga jajaran Bank dari perilaku insider, maka:
a. Jajaran Bank yang memiliki informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan informasi tersebut untuk mengambil
keuntungan bagi dirinya sendiri, keluarganya atau pihak ketiga lainnya, dengan:
1) mempengaruhi nasabah atau individu atau institusi dalam melakukan transaksi dengan Bank;
2) menyebarluaskan informasi tersebut kepada nasabah atau individu atau institusi;
b. Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan posisinya dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung
bagi dirinya sendiri, anggota keluarganya ataupun pihak-pihak lainnya dan/atau mempengaruhi proses keputusan yang
berhubungan dengan dirinya;
c. Pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli aset Bank serta jasa lainnya harus dilakukan dengan mengutamakan
kepentingan Bank tanpa dipengaruhi oleh Insiders;
5. Integritas dan Akurasi Data Bank
Dalam upaya menjaga integritas dan akurasi data Bank, maka:
a. seluruh jajaran Bank harus menyajikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan;
b. seluruh jajaran Bank, tidak diperkenankan membukukan dan/atau mengubah dan/atau menghapus pembukuan, dengan
maksud untuk mengaburkan transaksi;
c. seluruh jajaran Bank hanya diperkenankan melakukan perubahan atau penghapusan data berdasarkan otorisasi pejabat
berwenang sesuai prosedur yang telah ditetapkan Bank;
d. seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan memanipulasi dokumen.
6. Integritas Sistem Perbankan
Dalam upaya menjaga integritas sistem perbankan, maka:
a. Seluruh jajaran Bank harus senantiasa mawas diri dan menghindarkan keterlibatan Bank dalam kegiatan kriminal di
bidang keuangan dan perbankan;
b. Jajaran Bank wajib mencurigai adanya transaksi yang tidak biasa dan wajib melakukan tindakan preventif dalam
mendeteksi rekening-rekening yang dicurigai telah digunakan untuk kegiatan seperti money laundering, terrorism
financing, korupsi dan tindak kejahatan lainnya.

KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK


Kepatuhan terhadap Code of Conduct merupakan standar perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Memahami
hukum dan peraturan yang berlaku di segala aktivitas harus dihayati oleh Jajaran Bank dalam setiap kegiatan bisnis melalui
komitmen sebagai berikut:
1. Seluruh Jajaran Bank berkewajiban untuk memahami, mematuhi dan melaksanakan kebijakan/peraturan yang diterbitkan
oleh perusahaan dan peraturan perundang-undangan secara konsisten.
2. Setiap Jajaran Bank harus menghindari setiap tindakan dan perilaku yang dapat menimbulkan pelanggaran terhadap hukum
dan perundang-undangan.
3. Segala bentuk ketidakpatuhan yang dilakukan Jajaran Bank terhadap hukum dan perundangundangan tidak dapat ditolerir
dan akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat ketidakpatuhannya.
4. Setiap Jajaran Bank tidak melakukan tindakan yang melawan hukum dengan pihak lain yang merugikan perusahaan, baik
secara sendiri-sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain.
5. Mengedepankan penyelesaian dengan jalur musyawarah mufakat dalam setiap permasalahan dan apabila tidak tercapai
kesepakatan maka digunakan jalur hukum dan menghormati proses hukum dan keputusan yang dihasilkan.

PENYEBARLUASAN KODE ETIK


Setiap Jajaran Bank harus memiliki komitmen untuk dapat menyelaraskan diri dengan sistem nilai dan budaya kerja di Bank
Mantap. Oleh karena itu, seluruh Jajaran Bank wajib menempa diri untuk menyamakan dan menyatukan keyakinan dan tekad
agar dapat menerapkan sikap dan perilaku kerja yang sesuai dengan sistem nilai dan budaya kerja yang dianut Bank Mantap,
yang dikodifkasikan dalam Code of Conduct Bank Mantap.

370 2019 ANNUAL REPORT


Seluruh Kepala Unit Kerja bertanggung jawab dalam memberikan pemahaman penerapan Code of Conduct di lingkungan unit
kerja masing-masing untuk keberhasilan penerapannya. Sebagai bagian dalam upaya pemberian pemahaman Karyawan dalam
penerapan Code of Conduct maka:
1. Code of Conduct disosialisasikan kepada seluruh Jajaran Bank melalui Kepala Unit Kerja masing-masing sehingga dapat
dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik dan benar.
2. Setiap Kepala Unit Kerja mendapat satu salinan Code of Conduct dan menandatangani formulir pernyataan bahwa telah
menerima, memahami, dan setuju untuk mematuhi Code of Conduct.
3. Code of Conduct merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja setiap Insan Perusahaan sehingga setiap
Karyawan Perusahaan harus mengetahui bahwa ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct dapat mempengaruhi hasil
penilaian kinerja dan jenjang karir Karyawan.
4. Formulir pernyataan harus diperbaharui dan ditandatangani kembali setiap tahun oleh setiap Jajaran Bank.

UPAYA PENERAPAN DAN PENEGAKAN KODE ETIK


Setiap jajaran Bank wajib untuk menyusun dan menandatangani Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) sebagaimana terlampir
dalam Surat Keputusan ini yang isinya adalah pernyataan penundukan diri pada hal-hal berikut ini:
a. Kode Etik Bankir Indonesia.
b. Ketentuan Perilaku Bank.
c. Sumpah Jabatan.
d. Semua peraturan yang berlaku di Bank, baik yang sudah ada maupun peraturan yang akan ada dikemudian hari termasuk
sistem penilaian kinerja pegawai dengan segala konsekuensinya.
e. Semua peraturan perundangan yang berlaku, baik yang berlaku umum maupun yang berhubungan dengan kegiatan
perbankan.
Surat Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) ditandatangani satu kali dalam satu tahun dan disampaikan kepada Bank paling
lambat pada akhir bulan pertama dalam setiap tahunnya atau setiap saat pada tahun pertama yang bersangkutan bergabung
dengan Bank, dimana berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Surat Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris disampaikan kepada Direktur
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Bank
b. Surat Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) Pegawai disampaikan kepada Unit Kerja Human Capital melalui Kepala Unit
Kerjanya masing-masing.

JENIS SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK


Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan ini, maka setiap
pelanggaran akan dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Keputusan yang akan diambil oleh Bank sehubungan
dengan hal ini akan disesuaikan dengan, enis dan keseriusan pelanggaran yang teriadi serta evaluasi menyeluruh atas individu
yang melakukan pelanggaran. Sanksi atas pelanggaran tersebut dapat berupa:
TABEL JENIS SANKSI PELANGGARAN CODE OF CONDUCT

Jenis Sanksi
Teguran lisan
Teguran tertulis
Skorsing
Penurunan Pangkat /Jabatan
Pemutusan Hubungan Keria
Ganti rugi
Dilaporkan kepada pihak yang berwajib

LAPORAN TAHUNAN 2019 371


TATA KELOLA PERUSAHAAN

SKEMA TINGKATAN DAN JENIS SANKSI

JUMLAH PELANGGARAN KODE ETIK


Selama tahun 2019 terdapat 86 (Delapan Puluh Enam) pelanggaran kode etik. Berikut ini adalah table pelanggaran kode etik

JENIS SANKSI JUMLAH


Teguran Tertulis Pertama 43
Teguran Tertulis Kedua 7
Peringan Tertulis Pertama 19
Peringatan Tertulis Kedua 9
Peringatan Tertulis Keras dan Terakhir 8
Total 86

Kebijakan Gratifkasi
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Bank
Mantap telah menetapkan ketentuan mengenai pengendalian gratifkasi yang diatur dalam Kebijakan Kepatuhan dan
Hukum Bank Mantap serta Standar Pedoman No. SP/ 009/XI/2016 tentang Pengendalian Gratifkasi yang dimaksudkan untuk
memberikan pedoman jajaran Bank sebagai individu dalam berhubungan dengan nasabah, vendor, rekanan, maupun seluruh
stakeholder.

Tujuan Ketentuan ini dimaksudkan untuk Bank perlu menjaga hubungan kerjasama yang baik, wajar, patut dan dapat dipercaya
dalam melakukan hubungan dengan para nasabah, vendor, rekanan, maupun seluruh stakeholder. Seluruh jajaran Bank
dilarang meminta atau menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak ketiga
yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan fasilitas dari Bank dalam bentuk fasilitas kredit ataupun fasilitas lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan operasional Bank.

PENGELOLAAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI


Setiap anggota jajaran Bank Mantap yang menerima bingkisan harus segera mengembalikan bingkisan tersebut disertai
penjelasan secara sopan bahwa seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menerima bingkisan. Berkenaan dengan hal tersebut
dan komitmen Bank Mantap dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, maka kepada setiap jajaran Bank Mantap (Penerima/
Pelapor) diwajibkan untuk:

372 2019 ANNUAL REPORT


1. Melakukan penolakan atas gratifikasi yang dianggap suap pada kesempatan pertama.
2. Mengembalikan penerimaan gratifikasi tersebut dalam jangka waktu selambat-lambatnya 24 jam sejak penerimaan,
apabila penerimaan gratifikasi tidak dapat ditolak pada kesempatan pertama.
3. Menyertakan bukti otentik pengembalian gratifikasi misalnya berita acara serah terima pengembalian barang gratifkasi
yang ditandatangani oleh penerima dan pemberi atau bukti setoran/transfer jika penerimaan dalam bentuk uang, dan
4. Mengisi formulir gratifikasi secara lengkap dan benar serta menyampaikan kepada UPG dengan melampirkan formulir yang
telah ditandatangani berikut soft copy-nya dan dokumen pendukung. Laporan disampaikan melalui sarana email dengan
alamat upg@bankmantap.co.id dan subjek “Pelaporan Gratifkasi” paling lambat 5 (lima) hari
kerja sejak penolakan gratifikasi dengan tembusan kepada Kepala Unit Kerja pelapor.

SOSIALISASI KEBIJAKAN GRATIFIKASI


Sosialisasi terkait Gratifkasi telah dilakukan oleh Bank mantap, diantaranya melalui penayangan artikel maupun informasi lain
terkait dengan Gratifkasi pada website Bank Mantap, yang disampaikan pada seluruh kantor, media internal Bank Mantap
antara lain melalui portal Bank Mantap, Surat Edaran kepada segenap Divisi/Satuan/Unit, maupun leaflet mengenai Gratifkasi.

LAPORAN GRATIFIKASI TAHUN 2019


Jenis Taksiran Harga (Rp) Alasan Pemberian Tanggal Penerimaan Keterangan

LAPORAN TAHUNAN 2019 373


TATA KELOLA PERUSAHAAN

WHISTLEBLOWING SYSTEM
Sejalan dengan komitmen Bank Mantap dalam implementasi Good Corporate Governance (GCG), Bank Mantap senantiasa
memperhatikan kepentingan setiap stakeholders berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan sesuai prinsip GCG. Dalam
pelaksanaannya, seringkali muncul pengaduan pelanggaran dari pihak stakeholders sebagai akibat dari kurang
diperhatikannya hak-hak stakeholders dengan baik atau bahkan kadang-kadang terabaikan oleh pihak Bank.

Pengaduan pelanggaran oleh stakeholders, apabila tidak diselesaikan dengan baik akan berpotensi merugikan stakeholders dan
atau Bank sendiri. Pedoman yang mengatur mekanisme standar dalam penanganan pengaduan pelanggaran mutlak diperlukan
agar tidak terjadi perselisihan atau sengketa yang berlarut-larut antara pihak stakeholders dan Bank.
Sehingga persoalan tersebut tidak berlanjut pada persoalan turunnya reputasi dan kepercayaan masyarakat pada Bank.
Berdasarkan POJK Nomor 39/POJK.03/2019 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, Strategi Anti Fraud yang
dalam penerapannya berupa Sistem Pengendalian Fraud memiliki 4 (empat) pilar, yaitu:
a. Pencegahan
b. Deteksi
c. Investigasi, Pelaporan dan Sanksi
d. Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut

Whistleblowing System di PT. Bank Mandiri Taspen dilakukan untuk melaksanakan POJK tersebut pada pilar Deteksi yang memuat
langkah-langkah dalam rangka mengidentifikasi dan menemukan fraud dalam kegiatan usaha Bank.

KEBERADAAN DAN TUJUAN WHISTLEBLOWING SYSTEM

Penyelesaian pengaduan pelanggaran oleh Bank merupakan salah satu bentuk peningkatan perlindungan stakeholders dalam
rangka menjamin hak-haknya dalam berhubungan dengan Bank dan menjamin penanganan yang memenuhi ketentuan dan
persyaratan yang ditetapkan oleh Bank, Pemerintah dan Aparat Berwajib. Untuk itu maka perlu dirumuskan kebijakan, sistem
dan prosedur penanganan yang selaras untuk mengatur penyelesaian pengaduan pelanggaran bagi stakeholders dalam suatu
Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran.

Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran yang juga disebut Whistleblowing merupakan sistem yang dapat dijadikan
media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu
perusahaan.

PENERAPAN WHISTLEBLOWING SYSTEM

Berdasarkan SK Direksi No. SKD.008/I/2017 tanggal 31 Januari 2017, Divisi Internal Audit ditunjuk sebagai unit kerja yang
bertanggung jawab atas pengelolaan dan pelaksanaan Strategi Anti Fraud di PT. Bank Mandiri Taspen, dimana sebelumnya
dikelola oleh Divisi Risk Business Control (RBC). Saat ini setiap pegawai dapat menyampaikan informasi adanya dugaan terjadinya
fraud (whistleblowing) kepada Direktur Utama dengan sarana Letter to CEO (LTC) melalui e-mail ltc@bankmantap.co.id. Laporan
pengaduan atas dugaan terjadinya fraud disampaikan dengan menyebutkan identitas pelapor yang akan dijamin kerahasiannya.
Laporan pengaduan yang diterima akan ditindaklanjuti apabila memenuhi unsur 4W dan 1H sebagai berikut:
a. What : Perbuatan pelanggaran yang diketahui
b. Where : Dimana perbuatan tersebut dilakukan
c. When : Kapan perbuatan tersebut dilakukan
d. Who : Siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tersebut
e. How : Bagaimana gambaran perbuatan tersebut dilakukan

Terhadap laporan pengaduan yang masuk akan ditindaklanjuti melalui 3 (tiga) mekanisme pemeriksaan/investigasi, antara lain
oleh:
a. Divisi Internal Audit;
b. Divisi RBC; atau
c. Joint Investigasi antara Divisi Internal Audit dan Divisi RBC

Whistleblower akan menerima e-mail bahwa laporan investigasi telah selesai ditindaklanjuti dengan status “terbukti” atau “tidak
terbukti”. Untuk pelaporan yang tidak terbukti, dipandang tidak perlu diberikan sanksi.

374 2019 ANNUAL REPORT


Penyampaian Laporan Pelanggaran

Pengaduan pelanggaran yang diduga dilakukan pegawai ditujukan kepada Unit Strategi Anti Fraud. Pengaduan pelanggaran
dapat dilakukan melalui:
1. Telephone Nomor : 0361-227076, 227887 Ext. 149
2. E-mail : ltc@bankmantap.co.id
3. Faximile : 0361-244462
4. Kotak Pengaduan pelanggaran (kotak saran) yang tersedia di lingkungan Kantor Cabang/KCP.
5. Surat yang ditujukan kepada Unit Strategi Anti Fraud dengan alamat:
PT.Bank Mandiri Taspen
Up. Divisi Internal Audit
Graha Mantap
Jl. Cikini Raya No.42 Menteng
Jakarta Pusat 10330

Semua laporan dugaan pelanggaran (fraud) yang disampaikan akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya oleh Bank dan
pelapor (whistleblower) dijamin haknya untuk memperoleh informasi mengenai status tindak lanjut atas laporannya.

Perlindungan Bagi Whistleblower


Atas setiap Laporan WBS yang masuk, Bank berkewajiban untuk melindungi pelapor dan terlapor. Perlindungan pelapor memiliki
manfaat atas kepastian perlakuan terhadap pelapor dan atas kerahasiaan pelapor sehingga mendorong keberanian untuk
melaporkan pelanggaran. Semua laporan pelanggaran akan dijamin kerahasiaan dan keamanannya oleh Bank dan pelapor
dijamin haknya untuk memperoleh informasi mengenai tindak lanjut atas laporannya.
Bank Mantap memberikan perlindungan kepada pelapor agar terhindar dari hal-hal sebagai berikut:
1. Pemecatan yang tidak adil.
2. Penurunan jabatan atau pangkat.
3. Pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuknya.
4. Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya (personal file record).

Selain bentuk perlindungan seperti yang telah disebutkan, bagi pelapor yang beritikad baik, Bank juga akan menyediakan
perlindungan hukum, sejalan dengan yang diatur pada pasal 43 UU No.15 tahun 2002 jo UU No.25 tahun 2003 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang dan pasal 13 UU No.13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, dan pasal 5 PP No.57 tahun
2003 tentang Tata Cara Perlindungan Khusus bagi Pelapor dan Saksi dalam Tindak Pidana Pencucian Uang. Adapun perlindungan
hukum yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Perlindungan dari tuntutan pidana dan/atau perdata.
2. Perlindungan atas keamanan pribadi, dan/atau keluarga Pelapor dari ancaman fsik dan/atau mental.
3. Perlindungan terhadap harta Pelapor.
4. Kerahasiaan dan penyamaran identitas Pelapor, dan/atau
5. Pemberian keterangan tanpa bertatap muka dengan terlapor, pada setiap tingkat pemeriksaan perkara dalam hal pelanggaran
tersebut masuk pada sengketa pengadilan.

Tidak hanya perlindungan bagi pelapor, Bank Mantap juga akan memberikan apresiasi terhadap pelapor berupa:
1. Penghargaan kepada Pelapor atas pelanggaran yang dapat dibuktikan sehingga asset/uang Bank dapat diselamatkan, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direksi.
2. Penghargaan yang diberikan melalui kebijakan Bank dengan tetap memperhatikan aspek kerahasiaan atau perlindungan
pelapor.

Sebaliknya, Apabila hasil investigasi menyimpulkan pengaduan yang disampaikan mengandung unsur itikad tidak baik,
menyampaikan bukti palsu, ada unsur kedengkian, fitnah dan tanpa dasar yang jelas, maka laporan tersebut dapat diabaikan
dan memberikan sanksi kepada pelapor sesuai ketentuan yang berlaku.

Jenis Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan

Pelanggaran meliputi banyak hal dan masalah, akan tetapi dibatasi dengan apa yang dilakukan, terjadi atau terkait dengan Bank.
Beberapa jenis pelanggaran dan penyimpangan yang dapat dilaporkan berdasarkan kebijakan yang dimiliki Bank, antara lain
adalah:

LAPORAN TAHUNAN 2019 375


TATA KELOLA PERUSAHAAN

1. Fraud dan atau indikasi adanya fraud.


2. Perbuatan melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan internal Bank Mantap, dan
3. Perbuatan yang menyebabkan terjadinya potensi kerugian Bank.

Penanganan Pengaduan
Setiap pengaduan pelanggaran yang masuk akan dikelola oleh Unit Strategi Anti Fraud, selanjutnya Unit Strategi Anti Fraud akan
melakukan investigasi atas laporan yang diterima. Unit Strategi Anti Fraud harus bersifat Netral, Indepedency, Profesionalisme
dalam menerima pengaduan pelanggaran dengan menggunakan asas Praduga Tak Bersalah atau
“Presumption of Innocence” adalah asas dimana seseorang dinyatakan tidak bersalah hingga dinyatakan bersalah.

Dalam Sistem Laporan Dugaan Pelanggaran ini, Unit Strategi Anti Fraud bertugas untuk:
1. Menerima pelaporan dugaan pelanggaran.
2. Menilai dan menyeleksi laporan dugaan pelanggaran untuk diproses lebih lanjut.
3. Menjaga kerahasiaan identitas pelapor.
4. Menangani keluhan ataupun pengaduan dari pelapor yang mendapat tekanan atau perlakuan ancaman dari terlapor.
5. Melakukan komunikasi dengan pelapor.
6. Menyampaikan laporan kepada Direktur Utama yang telah diyakini terjadinya fraud.
7. Mendokumentasikan setiap laporan dugaan pelanggaran yang diterima.
8. Apabila potensi kerugian Bank di atas nominal Rp100.000.000 ditangani oleh Tim Pertimbangan Penilaian Pegawai.

Mekanisme Letter to CEO (LTC) digambarkan pada flowchart sebagai berikut:

376 2019 ANNUAL REPORT


KASUS YANG DIHADAPI DAN TINDAK LANJUTNYA

Pada tahun 2019 terdapat 1 (satu) surat pengaduan melalui sarana Letter To CEO (LTC) tanggal 21 Agustus 2019 yang
diwakilkan dari Lembaga Bantuan Mediasi Nasabah, yang menyebutkan nasabah tersebut menjadi “bermasalah/macet” karena
gajinya telah dimutasi bayar kepada Bank Mantap. Dari hasil investigasi tidak terbukti adanya pembiaran kecurangan (fraud)
oleh internal Bank maupun Bank Mantap sebagai sumber masalah atas debitur macet tersebut.

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD

Dalam rangka menjalankan fungsi koordinasi terhadap penerapan Strategi Anti Fraud, selama tahun 2019 Divisi Internal Audit
telah melakukan kegiatan antara lain sebagai berikut:
1. Sosialisasi Strategi Anti Fraud bersamaan dengan pelaksanaan audit pada Kantor Cabang/Kantor Pusat (exit meeting atau
morning briefing)
2. Mengirim Internal Auditor untuk mengikuti Workshop Teknik Investigasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Internal
Audit Bank Mandiri tanggal 25 Januari 2019 di Denpasar dan Teknik Investigasi yang diselenggarakan oleh PT. Bank Mandiri
Taspen tanggal 27 Juni 2019 di Jakarta.
3. Pemasangan Poster Anti Fraud dan Letter to CEO (LTC) sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan kesadaran
pencegahan fraud oleh seluruh pegawai (anti fraud awareness)
4. Penyusunan revisi Standar Pedoman Strategi Anti Fraud (SPSAF) akan disusun pada tahun 2020.

LAPORAN TAHUNAN 2019 377


TATA KELOLA PERUSAHAAN

TATA KELOLA TERINTEGRASI


Penerapan Tata Kelola tidak hanya dilakukan pada level pengurusan dan pengawasan perseroan (corporate governance), namun
harus dilakukan secara terintegrasi pada seluruh entitas dalam grup usaha (group governance). Seperti kita ketahui bahwa sektor
jasa keuangan telah tumbuh secara dinamis sehingga melahirkan struktur grup jasa keuangan yang semakin berkembang dan
melingkupi jasa yang semakin berkembang seperti; perbankan, asuransi, multifnance, perusahaan efek, manajer investasi,
dana pensiun, dan Lembaga keuangan lainnya. Hal demikian telah melahirkan suatu tingkat transaksi dan interaksi yang lebih
kompleks, berisiko, pengendalian bertingkat dan berjenjang yang dapat berdampak sistemik bagi kelangsungan usaha ke
depan. Kondisi ini menyebabkan diperlukan suatu sistem tata kelola yang terintergasi bagi semua entitas usaha dalam suatu
kelompok usaha atau konglomerasi keuangan.

PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA TERINTEGRASI


Guna meningkatkan kepercayaan investor dan meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders lainnya, Entitas Utama dan seluruh
Perusahaan Anak wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi (TKT) yang kuat dan berkesinambungan, meliputi:
KETERBUKAAN (TRANSPARENCY)
1. Mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta dapat diakses oleh
pihak yang berkepentingan (stakeholders).
2. Memiliki Kebijakan Perusahaan yang tertulis dan dikomunikasikan kepada stakeholders yang berhak memperoleh informasi
tentang kebijakan tersebut, dan
3. Menerapkan prinsip keterbukaan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan rahasia jabatan.

AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY)
1. Sasaran usaha dan strategi dapat dipertanggungjawabkan kepada stakeholders.
2. Tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi masingmasing organ anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh jajaran
di bawahnya yang selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan, sasaran usaha dan strategi perusahaan.
3. Masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi maupun seluruh jajaran di bawahnya mempunyai kompetensi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan GCG.
4. Check and balance system dilaksanakan dalam pengelolaan perusahaan.
5. Kinerja berdasarkan ukuran yang disepakati secara konsisten dengan nilai perusahaan (Corporate Culture Values), sasaran
usaha dan strategi serta memiliki rewards and punishment system.
TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)
Wajib bertanggungjawab dengan berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial
secara wajar.
INDEPENDENSI (INDEPENDENCY) ATAU PROFESIONAL (PROFESSIONAL)
1. Menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta
terbebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).
2. Mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.

KEWAJARAN (FAIRNESS)
1. Memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
2. Memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi
kepentingan Bank Mandiri dan Perusahaan Anak. Implementasi Tata Kelola Terintegrasi dilakukan melalui 5 (lima) tahapan,
yaitu:
1) Komitmen Tata Kelola (Governance Commitment)
Penetapan visi, misi dan strategi oleh seluruh Perusahaan Anak sejalan dengan visi, misi, strategi Bank Mandiri (Persero)
Tbk.
2) Struktur Tata Kelola (Governance Structure)
a. Penyempurnaan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Terintegrasi agar proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola
Terintegrasi dapat menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholder yaitu antara lain melalui:

378 2019 ANNUAL REPORT


Penyempurnaan struktur organisasi untuk menjamin terlaksananya check and balance.
b. Pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite di bawah Komisaris dan Direksi.
c. Penguatan fungsi kepatuhan, fungsi internal audit dan manajemen risiko.
3) Mekanisme Tata Kelola (Governance Mechanism)
a. Memastikan efektivitas proses implementasi Tata Kelola yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur
Tata Kelola Terintegrasi antara lain melalui: Penyusunan Pedoman Tata Kelola.
b. Penuangan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam Kebijakan, Pedoman dan Peraturan Kerja serta Standard Operation and
Procedures.
c. Code of Conduct.
d. Business Ethics
e. Strategi Anti Fraud.
f. Whistleblowing System.
g. Larangan Gratifkasi.
h. Corporate Social Responsibility.
i. Transparansi Produk, dan
j. Pakta Integritas.
4) Hasil Tata Kelola (Governance Outcome)
a. Tercermin pada kinerja, tingkat kesehaan perusahaan, kepatuhan, hasil audit dan transparansi serta reward.
b. Sosialisasi tidak hanya terkait dengan prinsipprinsip Tata Kelola, namun termasuk sosialisasi terhadap budaya
perusahaan, inisiatif strategis, dan kebijakan. Evaluasi Tata Kelola dapat dilaksanakan melalui self assessment maupun
penilaian pihak independen.
5) Walking The Talk
Mengimplementasikan Tata Kelola secara disiplin dan konsisten yang diwujudkan dalam tindakan nyata oleh seluruh jajaran,
antara lain: Service Excellent dan Change Agent.

PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI


Sesuai dengan hal tersebut, Bank Mandiri telah menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi (TKT) yang disusun berdasarkan
POJK mengenai Tata Kelola Terintegrasi dan Peraturan mengenai tata kelola yang berlaku bagi masing-masing perusahaan anak.
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari 2 (dua) kerangka utama, yaitu:
1. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Bank Mandiri, dan
2. Kerangka Tata Kelola Perusahaan bagi Perusahaan Anak.
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dimaksudkan untuk digunakan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai Entitas Utama dan
Perusahaan Anak dalam Konglomerasi Keuangan. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi Bagi Entitas Utama merupakan kerangka
dasar bagi Bank Mandiri (sebagai Entitas Utama) dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Dalam bagian ini
diatur tentang:
1. Persyaratan Direksi dan Dewan Komisaris.
2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi.
4. Tugas dan TanggungJawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT).
5. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi (SKAIT).
6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
Kerangka Tata Kelola Bagi Anggota Konglomerasi Keuangan merupakan kerangka dasar bagi perusahaan anak (anggota
konglomerasi keuangan) dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Dalam bagian ini diatur tentang:
1. Persayaratan Calon Anggota Direksi dan Calon Anggota Komisaris.
2. Persyaratan Calon Anggota Dewan Pengawas Syariah.
3. Struktur Direksi dan Dewan Komisaris.
4. Struktur Dewan Pengawas Syariah.
5. Independensi Tindakan Dewan Komisaris.
6. Pelaksanaan Fungsi Pengurusan oleh Direksi.
7. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris.
8. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah.
9. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern, dan Pelaksanaan Audit Ekstern.
10. Pelaksanaan Fungsi Manajemen Risiko.

LAPORAN TAHUNAN 2019 379


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Bank Mantap sebagai anggota konglomerasi keuangan wajib memiliki ketentuan internal mengenai tata kelola perusahaan yang
mengacu pada rerangka tata kelola bagi perusahaan anak. Bank Mantap telah memiliki Kerangka Tata Kelola Perusahaan Bagi
Anggota Konglomerasi Keuangan yang merupakan bagian dari Pedoman Tata Kelola Perusahaan.

FRAMEWORK TATA KELOLA TERINTEGRASI


Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada Bank Mantap mengacu pada framework Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri, yang
dijelaskan pada gambar di bawah ini.

380 2019 ANNUAL REPORT


ASSESSMENT TATA KELOLA TERINTEGRASI
Penilaian Tata Kelola Terintegrasi merupakan penilaian atas pelaksanaan atau penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi dalam
memperhatikan signifkansi dan/atau materialitas suatu permasalahan terhadap penerapan Tata Kelola Terintegrasi pada
Konglomerasi Keuangan. Bank Mandiri dan Perusahaan Anak melakukan self assessment tiap semester (dua kali dalam satu
tahun). Penilaian TKT dikategorikan menjadi 5 (lima) peringkat dan dilakukan dengan berpedoman pada Kertas Kerja Penilaian
Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana diatur dalam lampiran I pada SEOJK No.15/SEOJK.03/2015 tentang
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Aspek dan hasil penilaian Tata Kelola Terintegrasi Bank Mantap
tahun 2019 disajikan dalam tabel berikut.

TABEL PENILAIAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2019


No Parameter Hasil
Semester I Semester II
1 Direksi
2 Dewan Komisaris
3 Dewan Pengawas Syariah
4 Komite Tata Kelola
Terintegrasi
5 Satuan Kerja Kepatuhan
Terintegrasi (SKKT)
6 Satuan Kerja Audit Internal
Terintegrasi (SKAIT)
7 Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi
8 Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi
9 Benturan Kepentingan
10 Kebijakan Remunerasi
Nilai Self Assessment

INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI

Nama Jumlah Saham Kepemilikan


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 767,488,261 51.077%
PT Taspen (Persero) 727,509,255 48.416%

PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SELURUH PEMEGANG SAHAM


Seluruh Pemegang Saham Bank memiliki kesetaraan dalam memperoleh dan menjalankan haknya sesuai ketentuan yang diatur
dalam Undang-undang dan Anggaran Dasar Bank. Dalam menjaga kesetaraan pada pemegang saham, Bank bertanggung jawab
dalam menjalankan hak-hak Pemegang Saham Bank, yaitu:
1. Bank harus melindungi hak pemegang saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Bank.
2. Bank harus menyelenggarakan daftar pemegang saham secara tertib sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
Anggaran Dasar Bank.
3. Bank harus menyediakan informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu, benar dan teratur bagi pemegang saham,
kecuali hal-hal yang bersifat rahasia.
4. Bank tidak boleh memihak pada pemegang saham tertentu dengan memberikan informasi yang tidak diungkapkan kepada
pemegang saham lainnya. Informasi harus diberikan kepada semua pemegang saham tanpa menghiraukan jumlah saham
yang dimilikinya.
5. Bank harus dapat memberikan penjelasan lengkap dan informasi yang akurat mengenai penyelenggaraan RUPS.

LAPORAN TAHUNAN 2019 381


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dalam pelaksanaannya dapat disampaikan bahwa salah satu pelaksanaan dalam memberikan perlakuan yang sama pada
pemegang saham yaitu semua pemegang saham yang memiliki hak suara, berhak menentukan arah kebijakan perusahaan
melalui forum RUPS. Dalam hal perusahaan menerbitkan saham baru, maka wajib ditawarkan kepada seluruh pemegang saham
sesuai dengan proporsi kepemilikan sahamnya di perusahaan, begitu pula apabila terdapat pengalihan saham dari pemegang
saham existing maka wajib ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lainnya.

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN


PENYEDIAAN DANA BESAR (LARGE EXPOSURE)
Bank Mantap memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana
diatur dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut
dilakukan secara berkala.
Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan
memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-
undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selain itu, pendanaan
kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Selama tahun 2018 tidak terdapat
pelanggaran dan/atau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait Bank Mantap.
TABEL PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT

Jumlah
No Penyediaan Dana
Debitur Nominal (dalam jutaan Rp)
1 Kepada Pihak Terkait
2 Kepada debitur inti:
a. Individu
b. Group

RENCANA STRATEGIS BANK


Dalam mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan eksternal, Bank Mantap senantiasa mengkaji strategi baik untuk jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank berupa Rencana Bisnis Bank (RBB)
dan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP). Penyusunan Rencana Strategis Bank mengacu kepada Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.5 /POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank.
Sebagai bagian dari arah kebijakan dan langkah strategis Bank Mantap untuk mewujudkan visi dan misinya, Bank Mantap
merancang dan mengembangkan inisiatif-inisiatif bisnis yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus
berkembang di tengah
perekonomian Indonesia yang kondusif. Bank Mantap dalam memenuhi rencana bisnis tahun 2019-2021 dengan menetapan
Strategi Pengembangan Bisnis adalah sebagai berikut.
Strategi Utama
Untuk mengembangkan Bank Mandiri Taspen menjadi Bank berskala nasional maka Bank Mandiri Taspen menetapkan strategi
utama sebagai berikut:
1) Penajaman pembiayaan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah melalui produktivitas yang tinggi. Dalam mencapai
hal tersebut diperlukan pendekatan-pendekatan diantaranya review menyeluruh atas seluruh kebijakan sistem dan sumber
daya manusia khususnya yang terkait dengan segmen kredit. Tujuannya adalah agar dapat tercipta suatu sistem yang tepat
dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas pegawai yang lebih baik, mengembangkan kekuatan dengan pendekatan
customer based untuk meningkatkan market share di segmen usaha mikro, kecil dan menengah terutama di Pulau Bali.
2) Peningkatan market share pembiayaan pensiunan hingga ≥20% pada tahun 2021 dengan melakukan:
a) Perbaikan dan penyempurnaan sistem serta proses bisnis dengan melakukan benchmark ke Bank Mandiri.
b) Melakukan sinergi dengan PT. Taspen dalam akses informasi dan data terkait dengan captive market pensiunan.

382 2019 ANNUAL REPORT


c) Melakukan kerjasama dengan PT. ASABRI yang merupakan BUMN pengelola asuransi dan pembayaran pensiun khusus untuk
Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan POLRI.
d) Sesuai dengan rencana program Pemerintah, Bank Mandiri Taspen akan ikut berpartisipasi dalam menyalurkan KUR khusus
terhadap pensiunan.
3) Mengembangkan sarana dan infrastruktur untuk pendanaan guna meningkatkan customer based dan mewajibkan bagi para
debitur untuk memiliki simpanan/tabungan, sebagai sumber autodebet angsuran (funding by lending) sehingga mobilisasi
dana yang diperoleh dari masyarakat dapat dimanfaatkan segera oleh masyarakat, kerjasama dengan perusahaan induk
(Bank Mandiri) dalam hal pelayanan electronic channel serta bersinergi dengan seluruh grup usaha.
4) Membangun struktur organisasi yang kuat dan kualitas sumber daya manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Sampai saat ini Bank Mandiri Taspen telah konsisten dalam pengembangan bisnis pada segmen pensiunan dan UMKM.
Dalam rangka peningkatan produktifitas, kualitas dan profitabilitas, maka Bank Mandiri Taspen akan menyempurnakan
struktur organisasi sehingga dapat lebih sesuai dengan kondisi pasar melalui penyusunan master plan pengelolaan human
capital dan talent pool.
Strategi Pengembangan Teknologi Informasi
Dalam rangka mendukung percepatan rencana bisnis bank maka Teknologi Informasi Bank Mandiri Taspen melakukan
penyelarasan, pembaharuan dan pendetailan ITSP (Insitiative Technology Strategic Plan) 2017 – 2021 melalui IT Blueprint Digital
Banking 2018 – 2020 dengan mengakselerasi Perbankan Digital.
Dalam akselerasi Perbankan Digital, Teknologi Informasi Bank Mandiri Taspen melakukan Digital Transformasi yaitu dengan
meningkatkan kecepatan deliverable, menjadikan system fleksibel, berorientasi kepada business, dan menerapkan teknologi
terkini. Dengan 3 (tiga) fokus utama transformasi, sebagai berikut:

1) Transformasi People yaitu membangun struktur organisasi team yang didukung oleh team berkompetensi teknis dan
managerial dengan melakukan penyempurnaan struktur organisasi dan kapabilitas team dalam penggunaan teknologi dan
selaras dengan governance Bank yang ada.
2) Transformasi Proses yaitu penggunaan metodologi sesuai best practice untuk meminimalisir resiko dan mengefisienkan
proses melalui otomasi dengan menstandarkan proses Teknologi Informasi meliputi quality development dan operation
serta peningkatan kemampuan strategic planning & Arsitektur Teknologi Informasi.
3) Transformasi Teknologi yaitu penggunaan teknologi yang berbasiskan platform-platform best practice terkini, antara lain:
• Standarisasi Channel Mobile & Interaktif Web untuk meningkatkan User Experience (UX) dan percepatan proses
development.
• Standarisasi model integrasi sistem untuk menjaga integritas aplikasi dan data, serta meningkatkan kolaborasi dengan
pihak external.
• Konsolidasi Business logic, Business Rule dan Business Flow untuk menjaga konsistensi business logic, rule dan flow
sehingga mempercepat proses development aplikasi/sistem.
• Perkuatan Information Technology Security melalui Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dengan melakukan

LAPORAN TAHUNAN 2019 383


TATA KELOLA PERUSAHAAN

review atas people, process dan teknologi sesuai best practice seperti ISO27001.
• Konsolidasi pengelolaan manajemen data untuk mempermudah pengelolaan data dengan meningkatkan kualitas data
sehingga mengurangi terjadinya duplikasi data sehingga konsisten data lebih terjamin.

Strategi Jangka Pendek dan Jangka Menengah


Implementasi pencapaian strategi utama dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang dikelompokkan dalam 4
(empat) perspektif yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perspektif Keuangan
a) Meningkatkan company value dengan target pertumbuhan nilai market lebih tinggi diantara pesaing utama secara
nasional.
1) Meningkatkan ekspansi kredit dengan target pertumbuhan kredit mencapai 32.23% sehingga menjadi Rp20.464.402
juta dengan komposisi kredit Produktif dan Konsumtif masing-masing sebesar 79.85% dan 20.15% dari total kredit.
2) Meningkatkan penghimpunan dana mencapai 30.52% sehingga menjadi Rp22.902.027 juta dengan target
pertumbuhan DPK mencapai 21.76% menjadi sebesar Rp18.738.224 juta (termasuk produk Negotiable Certificate
Deposit/NCD) dan Surat Berharga sebesar Rp4.000.000 juta.
b) Meningkatkan laba setelah pajak Bank Mandiri Taspen hingga mencapai Rp400.012 juta dan ROE masih pada kisaran
17.06%.
c) Meningkatkan Kualitas Aktiva Produktif:
1) NPL Gross maksimal sebesar 0.93%
2) NPL Netto maksimal sebesar 0.47%
d) Meningkatkan fee based income yang berasal dari peningkatan rekening dan transaksi baik deposan maupun debitur
serta layanan seperti transfer/pengiriman uang (RTGS, SKN), Online Payment (PLN, Telkom, Axis, Indosat, XL, dll) dan Mobile
Banking dan EWallet.
2. Perspektif Pelanggan
a) Peningkatan customer base.
b) Peningkatan layanan segmen mikro dengan menciptakan layanan yang murah dan cepat.
c) Meningkatkan aliansi bisnis dengan grup usaha.
d) Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah melalui peningkatan kualitas layanan cabang dan profesionalisme
pegawai.
e) Memberikan kemudahan akses layanan perbankan melalui branchless banking dan e-channel.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
a) Mempercepat proses dan meningkatkan kualitas analisa kredit dengan Service Level Agreement (SLA) rata-rata maksimal
2 (dua) hari sejak dokumen lengkap.
b) Memperkuat Good Corporate Governance (GCG) dengan target peringkat “Baik” dan peringkat komposit Risk Profile “Low
to Moderate”.
4. Perspektif Pengembangan
Meningkatkan inovasi dan produktivitas pegawai dengan target:
a) Mengefektifkan pengelolaan kinerja dengan monitoring secara berjenjang untuk meyakinkan pencapaian target sesuai
rencana.
b) Meningkatkan pengelolaan SDM dengan menyempurnakan tata kelola dan meningkatkan program training pegawai.
c) Implementasi dan internalisasi budaya kerja.

384 2019 ANNUAL REPORT


Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebijakan Remunerasi (Remuneration Policies)
a. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Mengacu pada kerangka dasar pelatihan dan pengembangan SDM bagi seluruh pegawai Bank Mandiri Taspen. Rencana
pengembangan dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Performance Management System yang baik harus dapat membedakan karyawan yang menghasilkan kinerja luar
biasa, rata-rata ataupun buruk dan hasil ini akan menjadi sumber informasi penting dalam pengelolaan sub sistem
yang lain seperti reward system, sistem karir dan sistem pelatihan dan pengembangan. Penyempurnaan Performance
Management System di antaranya standarisasi remunerasi pegawai, sistem reward dan punishment berdasarkan kinerja,
implementasi job grading berdasarkan job grading yang telah disempurnakan pada tahun sebelumnya dan career path,
sistem penilaian pegawai (Key Performance Indicators) secara konsisten dan peningkatan fungsi mentoring, coaching
dan counseling pada seluruh leader di Bank Mandiri Taspen.
2) Tingkat kesuksesan sebuah organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja dan kompetensi orang-orang di dalam
organisasi tersebut. kompetensi yang sudah melekat dalam diri seseorang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa
efektif kinerjanya. Kompetensi dalam hal pengetahuan dan kemampuan dapat mengalami pengembangan melalui
proses pendidikan serta pelatihan. Pengembangan SDM akan dibuat secara berjenjang sesuai dengan kompetensi dan
skill yang dibutuhkan dan atau dimiliki oleh pegawai, mulai dari basic, intermediate dan advance.
3) Penerapan sistem pendidikan mengacu pada kebutuhan kompetensi pegawai yang dituangkan dalam rencana pelatihan
dan pengembangan individu.
4) Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi bagi pegawai sesuai dengan bidang pekerjaan yaitu sertifikasi manajemen
risiko, sertifikasi audit, sertifikasi human capital, sertifikasi compliance, yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi
Nasional.
5) Menguatkan budaya kerja khususnya Sales Culture dan Service Culture. Service culture perusahaan perlu ditingkatkan
agar mendarah daging sehingga menjadi lebih unggul dan tetap terjaga. Meningkatkan service culture dilakukan secara
bertahap, pertama melalui tindakan, kemudian menjadi kebiasaan lalu berangsung menjadi kebudayaan. Kesadaran
akan hal tersebut akan ditanamkam ke seluruh lapisan pegawai.
6) Langkah awal memperkuat service culture adalah dengan menyiapkan policy and process untuk membentuk budaya
perusahaan dan mensosialisasikan kepada seluruh pegawai. Kedua, menentukan key performance indicator sebagai
tolok ukur kinerja service & culture yang diberikan perusahaan untuk membantu pengukuran policy & process yang
dijadikan acuan untuk mencapai target. Ketiga, service measurement, yaitu pengukuran pelayanan yang bertujuan
untuk mencari tahu standard pelayanan sudah mencapai hasil yang diharapkan. Informasi yang didapat dari service
measurement akan menjadi dasar keputusan perbaikan policy & process. Keempat, report hasil service measurement
dapat menjadi salah satu ukuran untuk menentukan kebutuhan training, coaching, reward & punishment bagi pegawai
untuk meningkatkan service & culture.
7) Melakukan coaching dan counseling secara periodik, menyempurnakan pedoman kepegawaian sebagai acuan baku
dalam pengelolaan pegawai.
b. Kebijakan Remunerasi (Remuneration Policies)
Kebijakan Remunerasi Bank Mandiri Taspen disusun sebagai upaya untuk attract new hire dan employee retention. Kebijakan
remunerasi yang baik diharapkan dapat memberikan motivasi para talent pool Bank Mandiri Taspen, sehingga dapat secara
terus meningkatkan kinerja dan berkontribusi maksimal terhadap tujuan perusahaan. Kebijakan remunerasi akan disusun
agar dapat memiliki nilai yang kompetitif terhadap pasar khususnya dalam sektor usaha yang sama yaitu perbankan, dan
pelaksanaanya dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kinerja setiap individu (based of performance) dan kinerja
perusahaan. Kajian terhadap remunerasi bank dilakukan setiap tahun agar sejalan dengan kondisi pasar dan strategi bank.

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK


YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA.
Bank menyampaikan pelaporan kondisi keuangan dan non keuangan kepada stakeholders serta publik antara lain melalui
Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan laporan yang diaudit tahunan. Bank Mantap menyusun dan menyajikan laporan
keuangan dengan tata cara dan cakupan sebagaimana yang diatur dalam Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, meliputi:

LAPORAN TAHUNAN 2019 385


TATA KELOLA PERUSAHAAN

1. Laporan Tahunan yang diaudit


Laporan Tahunan dimaksud antara lain mencakup:
a. Ikhtisar data keuangan penting termasuk kepemilikan saham, laporan Dewan Komisaris, Laporan Direksi, Profl perusahaan,
Laporan Analisis dan pembahasan manajemen mengenai kinerja bisnis dan keuangan, tata kelola perusahaan.
b. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan dan dibuat untuk 1 (satu) Tahun Buku dan disajikan dengan perbandingan 1 (satu) tahun buku
sebelumnya.
c. Pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi Laporan Tahunan. Pernyataan tersebut
dituangkan dalam lembar pernyataan yang dibubuhi tanda tangan oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan
a. Bank Mantap telah mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi secara triwulanan sesuai dengan ketentuan terkait.
Laporan ditandatangani oleh 2 (dua) orang anggota Direktur Bank Mantap.
b. Bank Mantap telah mempublikasikan informasi
keuangan dan non keuangan dalam homepage/website yaitu http://www.bankmantap.co.id dan mempublikasikan
sekurang-kurangnya pada satu surat kabar berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas ditempat kedudukan Kantor
Pusat Bank Mantap.
3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Bank Mantap telah menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Publikasi Bulanan dalam format Laporan Bulanan Bank
Umum (LBU) sesuai dengan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan. Selanjutnya, laporan tersebut dijadikan sebagai dasar
oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk mempublikasikan laporan keuangan bulanan di website Otoritas Jasa Keuangan.
4. Laporan Non-Keuangan Bank Mantap
Bank Mantap telah memberikan informasi mengenai produk Bank Mantap secara jelas, akurat dan terkini. Informasi ini
dapat diperoleh secara mudah oleh nasabah seperti leaflet, brosur atau bentuk tertulis lainnya di setiap kantor cabang
Bank Mantap pada lokasi-lokasi yang mudah diakses oleh nasabah dan/atau dalam bentuk informasi secara elektronis yang
disediakan melalui hotline service/call center atau website. Selain itu Bank Mantap menyediakan dan menginformasikan
tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang
pengaduan nasabah dan mediasi perbankan. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Bank Mantap telah melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
2. Menyediakan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa bagi nasabah sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan tentang Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan.
3. Mempublikasikan secara transparan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders, antara lain Laporan-
laporan Keuangan Berkala, Pelaporan Rutin BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan, Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan, serta menayangkannya pada website sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Mempublikasikan informasi produk Bank Mantap dan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan tentang transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah.
5. Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Otoritas
Jasa Keuangan, regulator dan lembaga-lembaga lainnya seperti yang dipersyaratkan ataupun yang dipandang perlu
mendapatkannya.
6. Mengungkapkan Struktur Transparansi Kepemilikan pada Laporan Tahunan dan website Bank Mantap.

386 2019 ANNUAL REPORT


PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh


Dalam 1 tahun
Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetap
2019 2018 2019 2018 2019 2018
Yang telah - - - - - -
diselesaikan
Dalam proses - - - - - -
penyelesaian di
internal Bank
Belum diupayakan - - - - - -
penyelesaiannya
Telah ditindak- - - - - - -
lanjuti melalui
proses hukum.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE ASSESSMENT


Sebagai salah satu upaya dalam mengukur atau memetakan kondisi perusahaan dalam penerapan GCG adalah melalui
GCGAssessment. Langkah ini dilakukan untuk memastikan level penerapan GCG dan untuk mengidentifkasi langkah-langkah
yang tepat guna mempersiapkan infrastruktur dan struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan GCG secara efektif.
Dengan kata lain, GCG assessment dibutuhkan untuk mengidentifkasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan perhatian terlebih
dahulu, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mewujudkannya. Dalam rangka evaluasi penerapan GCG, Bank Mantap
melaksanakan GCG Assessment yang dilaksanakan secara periodik dan konsisten setiap tahun yang terdiri dari Self Assessment
sesuai dengan ketentuan POJK dan melalui Third Party Assessment, sebagai berikut.
SELF ASSESSMENT SESUAI KETENTUAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)
KRITERIA YANG DIGUNAKAN
Kriteria yang digunakan dalam melakukan self assessment adalah Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017
tentang Penerapan tata kelola bagi Bank Umum. Penilaian sendiri ini dimaksudkan untuk memetakan kekuatan (strenght) dan
kelemahan (weakness)
pelaksanaan GCG di Bank Mantap yang ditinjau dari tiga aspek yaitu:
1. Governance Structure
Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Perseroan
agar proses pelaksanaan prinsip GCG menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan stakeholders Perseroan. Yang
termasuk dalam struktur tata kelola Perseroan adalah Komisaris, Direksi, Komite dan satuan kerja pada Perseroan. Adapun
yang termasuk infrastruktur tata kelola Perseroan antara lain adalah kebijakan dan prosedur, sistem informasi manajemen
serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi.
2. Governance Process
Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektivitas proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh
kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Perseroan sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan
stakeholders.
3. Governance Outcome
Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan stakeholders yang
merupakan hasil proses pelaksanaan prinsip GCG yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola
Perseroan. Yang termasuk dalam outcome mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain yaitu:
a. Kecukupan transparansi laporan.
b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
c. Perlindungan konsumen.

LAPORAN TAHUNAN 2019 387


TATA KELOLA PERUSAHAAN

d. Obyektivitas dalam melakukan assessment/audit.


e. Kinerja bank seperti rentabilitas, efsiensi, dan permodalan.
f. Peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi bank
seperti fraud, pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), pelanggaran ketentuan terkait laporan bank kepada
regulator.

Self assessment meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan GCG yang meliputi:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
4. Penanganan benturan kepentingan
5. Penerapan fungsi kepatuhan
6. Penerapan fungsi audit internal
7. Penerapan fungsi audit eksternal
8. Penerapan manajemen risiko termasuk system pengendalian internal
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure)
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan
internal
11. Rencana Strategis Bank

PIHAK YANG MELAKUKAN ASSESSMENT


Proses penilaian self assessment tata kelola Bank Mantap melibatkan seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan unit kerja yang terkait
dengan faktor penilaian tata kelola dimaksud.

SKOR PENILAIAN
Hasil GCG Self Assessment selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
TABEL ASSESSMENT GCG TAHUN 2015-2019

Tahun Pelaksanaan Nilai Komposit Assessment Kategori Pelaksana


Assessment GCG GCG
2019 2 Baik Internal
2018 2 Baik Internal
2017 1 Sangat Baik Internal
2016 2 Baik Internal
2015 2 Baik Internal

Melalui self assessment GCG yang dilakukan pada tahun 2019, dan berdasarkan ketiga aspek penilaian tersebut (Governance
Structure, Governance Process dan Governance Outcome), maka skor implementasi pelaksanaan GCG Bank Mantap adalah
sebagai berikut.

Tabel Hasil Self Asessment GCG

388 2019 ANNUAL REPORT


Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria atau indikator penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa:
Rekomendasi dan Tindaklanjutnya
Berdasarkan hasil self assessment, terdapat beberapa kelemahan yang telah ditindaklanjuti, antara lain:
Third Party Assessment
Selain melaksanakan Self Assessment, Bank Mantap juga secara konsisten telah melaksanakan Third Party Assessment yang
dimaksudkan untuk mendapatkan second opinion terhadap kualitas implementasi GCG dalam rangka perbaikan kualitas
implementasi GCG secara berkelanjutan. Third Party Assessment dilaksanakan melalui program Corporate Governance Perception
Index (CGPI) yang diadakan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). CGPI diikuti oleh perusahaan publik
(emiten), BUMN, perbankan dan perusahaan swasta lainnya.
Kriteria yang Digunakan
PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN SESUAI GUIDELINES OF CORPORATE GOVERNANCE
Pedoman Tata Kelola mencakup 12 (dua belas) prinsip corporate governance. Pedoman Tata Kelola adalah standar praktik
terbaik yang bisa dijadikan acuan dalam penerapan tata kelola perusahaan di perbankan. Adapun uraian penerapanya, dapat
disampaikan, sebagai berikut.

Prinsip Penjelasan Implementasi di Bank Mantap


Prinsip 1 Tanggung Dewan Komisaris memiliki tanggungjawab Dalam melaksanakan fungsi pengawasan Dewan
Jawab Dewan yang antara lain: persetujuan dan pengawasan Komisaris telah membentuk Komite di bawah
Komisaris. terhadap penerapan strategi bisnis, struktur Dewan Komisaris yaitu; Komite Audit, Komite
dan mekanisme governance dan budaya Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan
perusahaan Nominasi yang melakukan kajian dan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris yang selanjutnya menjadi
arahan dalam tata kelola perusahaan kepada
Direksi. Pengawasan terhadap tindak lanjut atas
temuan audit baik intern maupun ekstern dalam
rangka penerapan fungsi kepatuhan
Bank terhadap ketentuan otoritas.

Prinsip 2 Kualifkasi Anggota Dewan Komisaris harus memiliki Anggota Dewan Komisaris telah memiliki kualitas
dan Komposisi kualitas sesuai sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya,
Dewan Komisaris. dengan tugas dan tanggung jawabnya, baik baik secara individu maupun secara kolegial.
secara individu maupun secara kolegial. Dewan Dewan Komisaris telah memahami perannya
Komisaris harus memahami perannya dalam dalam pengawasan dan penerapan corporate
pengawasan dan penerapan governance, serta mampu melaksanakan
corporate governance, serta mampu pengambilan keputusan secara sehat dan obyektif
melaksanakan pengambilan keputusan secara sesuai dengan tata tertib Dewan Komisaris
sehat dan obyektif.
Prinsip 3 Struktur Dewan Komisaris harus menetapkan struktur Dewan Komisaris telah menetapkan struktur
dan Mekanisme dan praktek governance yang tepat dalam dan praktek governance yang tepat dalam
Dewan Komisaris. melaksanakan tugasnya dan secara periodik melaksanakan tugasnya dan secara periodic
melakukan telaah atas efektivitasnya melakukan telaah atas efektivitasnya.
Prinsip 4 Direksi. Di bawah arahan dan pengawasan Dewan Di bawah arahan dan pengawasan Dewan
Komisaris, Direksi mampu mengelola kegiatan Komisaris melalui Rapat Dewan Komisaris
Bank sesuai dengan strategi bisnis, selera risiko, mengundang Direksi, Direksi mampu mengelola
kebijakan regulasi dan kebijakan lainnya yang kegiatan Bank sesuai dengan strategi bisnis, selera
telah disetujui oleh Dewan Komisaris risiko, kebijakan regulasi dan kebijakan lainnya
yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

LAPORAN TAHUNAN 2019 389


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Prinsip Penjelasan Implementasi di Bank Mantap


Prinsip 5 Struktur Dalam suatu kelompok usaha, Dewan Komisaris Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi,
Governance perusahaan induk memiliki tanggungjawab Bank Mantaptelah menugaskan salah satu
Kelompok Usaha. menyeluruhterhadap kelompok usaha Komisaris sebagai anggota Tata kelolaTerintegrasi
tersebut dan untuk memastikan penetapan dengan Entitas Utama PT Bank Mandiri (Persero)
dan pelaksanaan praktek governance yang Tbk. Efektiftas penerapan tata kelola telah
bersih terkait dengan struktur, bisnis, dan risiko dilakukan penilaian sendiri secara berkala (Self
kelompok usaha dan entitas. Dewan Komisaris Assesment) yang menjadi acuan pengelolaan Bank
dan Direksi harus memahami struktur organisasi Mantap sebagai suatu kelompok usaha dengan
kelompok usaha dan risiko yang dihadapi. perusahaan induk dalam rangka Konglomerasi
Keuangan.
Prinsip 6 Bank harus memiliki fungsi manajemen Penerapan fungsi Manajemen Risiko telah
Fungsi Manajemen risiko yangberkualitas, independen, memiliki diwujudkan melalui pembentukan Satuan Kerja
Risiko sumberdaya yangberkualitas dan memiiki akses Manajemen Risiko (SKMR) yang bertugas dalam
dengan Dewan Komisaris. pengelolaan manajemen risiko yang dihadapi
Bank Mantap yang memiliki fungsi manajemen
risiko yang berkualitas, independen, memiliki
sumberdaya yang berkualitas dan memiiki akses
dengan Dewan Komisaris.
Prinsip 7 Identifkasi Risiko harus diidentifkasi, dimonitor dan Dalam pengelolaan Manajemen Risiko Bank
Pemonitoran dan dikendalikanuntuk seluruh kegiatan aktivitas Mantap telah dilakukan identifkasi, pengukuran
Pengendalian Risiko. Bank. Kualitas dariinfrastruktur manajemen dan penilaian risiko secara bankwide dengan
risiko dan pengendalianinternal harus mampu menyusun profl risiko secara berkala. Pengukuran
mengikuti perubahan profl risiko Bank, kondisi dan penilaian risiko telah dapat berjalan dengan
risiko eksternal dan praktik industri. baik sesuai Kebijakan Manajemen Risiko
yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan
tingkat risiko yang dihadapi Bank Mantap.

390 2019 ANNUAL REPORT


CSR
06 2019
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
340 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Terkait Hak Azasi
341 Manusia
Tanggung Jawab Terkait Operasi yang
342 Adil
Tanggung Jawab Terkait Lingkungan
342 Hidup
Corporate Social Responsibility Yang
343 Terkait Dengan Ketenagakerjaan,
Kesehatan, Dan Keselamatan Kerja
Corporate Social Responsibility
348 Yang Terkait Dengan Sosial Dan
Kemasyarakatan
Corporate Social Responsibility Yang
359 Terkait Dengan Produk Dan Nasabah
Kebijakan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Bank Mantap melaksanakan program tanggung jawab sosial sebagai upaya untuk mendukung keberlanjutan bisnis dengan
melibatkan pemangku kepentingan dalam proses bisnis. Program tanggung jawab sosial diharapkan mampu memberikan
kontribusi secara langsung dan tidak langsung bagi seluruh pemangku kepentingan sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
Program CSR ditujukan agar terjalin hubungan serasi antara perusahaan dengan masyarakat, yang didasari dengan nilai, norma,
dan budaya masyarakat, selain menerapkan fungsi intermediasi Perseroan di tengah-tengah masyarakat.
Komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan, maupun masyarakat secara luas. Komitmen ini adalah wujud implementasi
dari Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 dan kepedulian terhadap komunitas maupun masyarakat secara luas.
Bank Mantap telah menerapkan Corporate Social Responsibilities (CSR) yang selaras dengan penerapan keuangan berkelanjutan,
sebagai mana digambarkan dalam gambar berikut:

IAL RESPON
O R ATE SOC SIBI
RP LIT
CO Y

PERTUMBUHAN EKONOMI
PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN DENGAN
BERKELANJUTAN MENYELARASKAN KEPENTINGAN
PADA BANK MANTAP EKONOMI, SOSIAL DAN
LINGKUNGAN HIDUP

Sebagai lembaga jasa keuangan, Bank Mantap berkomitmen untuk melaksanakan penerapan keuangan berkelanjutan dalam
kegiatan usahanya. Bank Mantap ingin turut serta untuk turut berkontribusi guna mewujudkan perekonomian nasional yang
tumbuh secara stabil, inklusif, dan berkelanjutan. Sesuai dengan POJK No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik, tujuan penerapan keuangan berkelanjutan adalah
memberikan kesejahteraan ekonomi dan sosial kepada seluruh masyarakat, serta melindungi dan mengelola lingkungan hidup
secara bijaksana di Indonesia. Proses pembangunan ekonomi harus mengedepankan keselarasan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan hidup. Hal ini karena penyelenggaraan pembangunan yang hanya menargetkan pertumbuhan ekonomi akan
menyebabkan kesenjangan sosial dan penurunan kualitas lingkungan hidup dengan segala implikasinya.
Penerapan keuangan berkelanjutan sangat selaras dengan aktivitas operasional Bank yang telah dilakukan, sehingga kesiapan
Bank dalam menerapkan keuangan berkelanjutan sudah baik. Dalam bagian ini akan dipaparkan implementasi CSR yang meliputi
CSR yang terkait dengan lingkungan hidup, CSR yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, CSR
terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan, dan CSR yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen.

394 2019 ANNUAL REPORT


TANGGUNG JAWAB TERKAIT HAK AZASI MANUSIA

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN


Perseroan berkomitmen untuk memastikan aktivitas operasional telah memenuhi aspek perlindungan hak asasi manusia.
Komitmen ini diwujudkan melalui pelaksanaan praktik ketenagakerjaan yang memperhatikan prinsip kemanusiaan serta
memastikan tidak terjadi pelanggaran hak asasi manusia termasuk tindakan diskriminasi. Kebijakan tanggung jawab sosial
perusahaan terkait dengan hak azasi manusia di Bank Mantap lebih difokuskan pada kegiatan ketenagakerjaan dan nasabah.
Kebijakan pemenuhan hak azasi manusia dituangkan dalam Peraturan Perusahaan (PP) yang ditandatangani oleh perwakilan
pegawai.
Bank Mantap telah menerapkan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan aspek HAM melalui aktivitas-
aktivitas berikut:
1. P
enghormatan Hak Dasar Pekerja (Penghapusan Diskriminasi, Standar Pengupahan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta
Pengembangan Kompetensi)
Perseroan melaksanakan sejumlah praktik ketenagakerjaan yang menjadi bagian tanggung jawab kepada pegawai. Prinsip
kesetaraan, suku, agama, ras, dan golongan diterapkan sebagai wujud kepatuhan terhadap Undang Undang No.13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Hak Kebebasan Berserikat
Perseroan memberikan kebebasan berserikat dan berkumpul bagi pegawai sebagaimana diatur dalam Kode Etik Bank
terdapat dalam Arsitektur Kebijakan Bank Mantap No. KEB/010/2019 tanggal 16 September 2019.
3. Pencegahan Tenaga Kerja Anak dan Kerja Paksa
Komitmen Perseroan dalam memenuhi Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengenai perlindungan,
pengupahan, dan kesejahteraan. Perseroan pun telah mengatur hari dan jam kerja sesuai dengan UU No 13 tahun 2003 pasal
77 sebagai upaya mencegah praktik kerja paksa.
4. B
ank juga memiliki kebijakan pemenuhan hak azasi kepada nasabah. Bank menjamin kerahasiaan data nasabah sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

LAPORAN TAHUNAN 2019 395


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

TANGGUNG JAWAB TERKAIT OPERASI YANG ADIL


Perseroan telah memiliki beberapa kebijakan terkait dengan operasi yang adil. Semua kegiatan usaha Bank harus dilakukan
dengan prinsip wajar, akuntabel, dan transparan. Beberapa kebijakan tersebut antara lain dituangkan dalam Arsitektur Kebijakan
Bank Mandiri Taspen dan whistleblowing system. Perseroan mentargetkan untuk dapat menghindari berbagai bentuk benturan
kepentingan dan fraud. Bank juga memiliki target untuk menerapkan prinsip persaingan usaha yang sehat dalam menjalankan
kegiatan usahanya.

TANGGUNG JAWAB TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP


KEBIJAKAN
Dalam rangka turut melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan Bank Mantap turut berpartipasi dalam menjaga lingkungan
hidup dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendorong pelestarian lingkungan dan juga kegiatan penghematan
energi dan sumber daya alam dalam kegiatan operasional Bank. Kegiatan yang mendorong pelestarian alam telah mengacu pada
Standar Prosedur Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri Taspen SP/009/IX/2019 tanggal 9 September 2019yang
disahkan oleh Direksi pada tanggal 9 September 2019. Kegiatan pelestarian alam dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Bank
terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan. Sedangkan kebijakan terkait dengan penghematan energi dan sumber daya
alam disosialisasikan dengan menggunakan surat-surat edaran dari Direksi kepada seluruh karyawan Bank.
Selain kegiatan pelestarian lingkungan alam, CSR terkait dengan lingkungan hidup juga dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Bank Mantap berusaha mengurangi konsumsi kertas dengan beberapa inisiatif, seperti pemakaian kertas bolak-balik,
menghentikan penggunaan kertas untuk dokumen pembukaan tender, membiasakan mengirim dokumen dengan email,
sehingga hanya mencetak halaman yang diperlukan, serta pemakaian kembali kertas bekas. Penghematan penggunaan
kertas terus diupayakan oleh Bank Mantap yaitu dengan melalui dukungan Teknologi Informasi sehingga transaksi yang
berbasis kertas diganti dengan tanpa kertas (paperless).
2. Pengaturan penggunaan kendaraan operasional secara efisien dan kontrol yang ketat pada penggunaan bahan bakar minyak
kendaraan operasional kantor serta pelaksanaan pemeliharaan kendaraan operasional secara teratur sehingga membantu
mengurangi pencemaran lingkungan dan penghematan bahan bakar.
3. Pemeliharaan Mekanikal Elektrikal (ME) secara berkala sehingga dapat membantu mengurangi penggunaan energi dan
listrik serta memperpanjang usia pemakaian peralatan ME yang dapat membatu mengurangi pencemaran lingkungan
dampak dari limbah peralatan ME.
4. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Bank selalu terbuka jika ada laporan pengaduan dari masyarakat terhadap
dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat dari kegiatan operasional Bank. Namun demikian, pada masa pelaporan
2019, Bank tidak menerima pengaduan terkait dengan adanya dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan
operasional Bank.

396 2019 ANNUAL REPORT


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG TERKAIT
DENGAN KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA
KETENAGAKERJAAN
KEBIJAKAN
Bank Mantap berupaya untuk menjadi perusahaan yang taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di
bidang ketanagakerjaan Bank Mantap memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender pada
kesempatan kerja, pengembangan pegawai serta sistem imbal jasa yang sepadan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Kebijakan
Sumber Daya Manusia PT Bank Mandiri Taspen yang telah disetujui dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Bank Mandiri Taspen (KPSDM) disusun sebagai standar dan acuan dalam mengelola sumber
daya manusia yang menjadi aset berharga dalam pengembangan bisnis, agar dapat mempersiapkan sumber daya manusia
menjadi pelaku bisnis yang kompeten, inovatif, kreatif dan memiliki produktivitas tinggi.

RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan CSR yang terkait dengan ketenagakerjaan pada tahun 2019 adalah melaksanakan pengelolaan SDM dengan
menerapkan sistem kesetaraan kesempatan dalam pelaksanaan program rekrutmen, kesempatan kerja dan program-program
pengembangan pegawai serta implementasi hubungan industrial. Bank juga merencanakan reviu terhadap ketentuan
remunerasi pegawai agar selalu sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku dan kompetitif pada industri yang
sama. Rencana kerja ketenagakerjaan dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019.

KEGIATAN
KESETARAAN GENDER DALAM KESEMPATAN KERJA
Perseroan senantiasa memberikan kesempatan dan peluang yang sama bagi seluruh pegawai untuk berkontribusi di Perseroan
tanpa memandang perbedaan agama, etnik, ras atau gender sehingga seluruh peraturan yang berlaku diterapkan secara
konsisten dan setara kepada seluruh pegawai. Proses rekrutmen pegawai pun dilakukan secara terbuka dan melalui berbagai
jalur dengan mencantumkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan sebagai calon SDM Perseroan. Pada tahun 2019, jumlah
pegawai Perseroan sebanyak 2700 orang yang terdiri dari 1502 pegawai laki-laki dan 1198 pegawai perempuan. Banyaknya
pegawai laki-laki dan perempuan menunjukkan adanya keseimbangan. Pada tahun 2018 banyaknya pegawai laki-laki sebanyak
55% dan perempuan sebanyak 45%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan signifikan dalam memperlakukan
perbedaan gender dalam kesempatan kerja.
HUBUNGAN INDUSTRIAL
Dalam pelaksanaan hubungan industrial Bank Mantap mengedepankan hak dan kewajiban semua pihak baik manajemen,
pegawai dan pemerintah sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas pegawai
secara berkelanjutan. Untuk menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban pegawai maka telah disusun Kebijakan Sumber Daya
Manusia di Bank Mantap (KSDMBMT) sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia.Selain itu untuk menjamin
hak dan kewajiban dari pegawai maupun Bank dapat dilaksanakan dengan baik, maka dalam setiap penerimaan pegawai baru
dilaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja/Surat Perjanjian Kerja.
REMUNERASI
Dalam penetapan remunerasi pegawai, Bank Mantap menganut kesetaraan gender sehingga tidak membedakan paket
remunerasi antara pegawai pria dan wanita. Remunerasi pegawai dipengaruhi oleh posisi jabatan dan kinerja pegawai. Berikut
paket remunerasi umum yang berlaku di Bank Mantap:
1. Extrinsic Reward/Tangible Reward/Transactional Reward
Merupakan pemberian imbalan oleh Bank yang bersifat financial atau dapat berupa fasilitas lainya misalnya dalam bentuk
barang. Pemberianya merupakan suatu yang telah diperjanjikan kepada pegawai dan atau berupa ketentuan yang ditetapkan
Bank.
a) Compensation
(1) Gaji.
(2) Tunjangan Tetap (Guaranted Cash).
• Tunjangan Jabatan (Guaranteed Cash).
• Tunjangan Hari Raya Keagamaan.
• Tunjangan Pelaksanaan Cuti Tahunan.
• Tunjangan Cuti Besar.
• Tunjangan Pajak dari Perusahaan.

LAPORAN TAHUNAN 2019 397


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

(3) Tunjangan Tidak Tetap (Non Guaranted Cash)


• Tunjangan Lokasi.
• Tunjangan Kehadiran.
• Tunjangan Teller.
• Tunjangan Lainya.
(4) Bonus.
(5) Insentif Perjualan (Sales Incentive).
(6) Lembur.
b) Benefit
(1) Perjalanan Dinas.
(2) Hari Cuti Pegawai.
(3) Fasilitas Jabatan.
• Rumah Dinas / Rumah Sewa.
• Kendaraan Dinas.
• Fasilitas Utilities.
• Telepon Genggam.
• Pulsa Telepon.
(4) Pakaian Kerja Pegawai.
(5) Kesehatan Pegawai.
(6) Kredit Pegawai.
(7) Pesangon.
2. Intrinsic Reward/Intangible/Relational Reward
Merupakan pemberian imbalan oleh Bank tidak dalam bentuk barang (tidak kasat mata), dapat berupa pemberian pelatihan
kepada pegawai, pengembangan pegawai, pengakuan kepada pegawai, dan lain-lain, dimana hal ini berguna untuk
melengkapi transactional reward. Komponen intrinsic reward yang dibahas dalam hal ini adalah Employee Recognition
Programs, dan Bantuan Uang Duka.
a) Pelatihan dan Pengembangan (Learning and Development).
(1) Pelatihan (Training).
(2) Pengembangan Karir (Career Development).
b) Work Environment
(1) Employee Recognition.
(2) Santuan and bantuan uang duka.
(3) Bantuan dana bagi pegawai yang meninggal dunia atau pegawai yang berhenti bekerja karena mengalami cacat.
DAMPAK KUANTITATIF
Pelaksanaan kebijakan CSR terkait dengan ketenagakerjaan di tahun 2019 sudah cukup efektif sesuai dengan tujuannya dalam
rangka memenuhi kepentingan para karyawan, sehingga tercipta keselarasan tujuan karyawan dengan tujuan Bank. Dampak
dari kegiatan ketenagakerjaan yang efektif berdampak pada tidak terdapatnya pengaduan ketenagakerjaan maupun pengaduan
terkait dengan etika kerja di 2019.

KESEHATAN
KEBIJAKAN
Kesehatan karyawan merupakan salah satu kunci utama dari tercapainya kinerja karyawan secara individu dan perusahaan
secara keseluruhan. Oleh karenanya, upaya menjaga kesehatan karyawan menjadi tanggung jawab bersama. Bank memfasilitasi
karyawan dengan beberapa kegiatan yang diharapkan dapat membangkitan kesadaran dan motivasi dalam menjaga kesehatan
masing-masing. Untuk memberikan ketenangan dalam bekerja, maka Bank Mantap memberikan fasilitas jaminan kesehatan
kepada para pegawainya baik pegawai tetap maupun tidak tetap. Selain itu, perusahaan juga memberikan fasilitas kesehatan
bagi keluarga pegawai. Ketentuan kesehatan pegawai diatur dalam Standar Prosedur Sumber Daya Manusia tanggal 01 Februari
2017.

RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan CSR yang terkait dengan pengelolaan kesehatan pada tahun 2019 adalah melaksanakan pemberian fasilitas
kesehatan bagi pegawai dan keluarganya dengan menggunakan fasilitas BPJS serta pemberian fasilitas asuransi inhealth untuk

398 2019 ANNUAL REPORT


pegawai dengan level jabatan tertentu. Dengan memberikan fasilitas kesehatan yang memadai, diharapkan produktivitas
karyawan akan terus terjaga dan mengalami peningkatan secara berkelanjutan. Rencana kerja kesehatan karyawan telah
dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019.

KEGIATAN
Kesehatan merupakan unsur penting bagi kehidupan setiap orang. Setiap individu diharapkan dapat menjaga kesehatannya
dengan melaksanakan pola hidup sehat sedini mungkin. Terkait dengan hal tersebut Bank Mantap turut memperhatikan
kesehatan pegawai, dengan memberikan fasilitas kesehatan bagi pegawai dan anggota keluarganya. Pelaksanaan fasilitas
kesehatan disesuaikan dengan kemampuan Bank.
Fasilitas kesehatan diberikan kepada:
Pegawai Bank Mantap yang tercatat dalam administrasi Bank dan memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP), yang meliputi:
• Pegawai Bank dengan status Pegawai Tetap dan Pegawai PKWT.
• Keluarga Pegawai Bank, dengan keterangan sebagai berikut satu orang suami/isteri sah beserta anak pegawai yang sah
dengan maksimal tiga orang anak yang terdaftar pada administrasi Bank dan diakui menjadi tanggungan Bank.
Bank Mantap, saat ini menggunakan BPJS Kesehatan sebagai fasilitas kesehatan bagi seluruh pegawai dan keluarganya yang
menjadi tanggungan Bank. Selain itu untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan standar layanan kesehatan, perusahaan
memberikan fasilitas tambahan berupa asuransi kesehatan Inhealth kepada pegawai pimpinan dari level Division Head sampai
dengan Department Head/setingkat dan Kepala Cabang.

KESELAMATAN KERJA
KEBIJAKAN
Bank Mantap berkomitmen untuk senantiasa menjaga pegawai yang merupakan aset perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
operasional pekerjaannya. Hal ini dilakukan baik dalam menjaga pekerjaan dalam kaitan dengan kebijakan perbankan maupun
menjaga lingkungan kerja untuk menghindari kecelakaan kerja secara fisik.

RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan CSR yang terkait dengan pengelolaan keselamatan kerja pada tahun 2019 adalah melakukan sosialisasi dan
pelatihan bagi karyawan terkait penanggulangan bahaya maupun rencana pemeliharaan terhadap alat-alat yang digunakan.
Kegiatan tersebut ditujukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

KEGIATAN
Dalam pelaksanaan perlindungan keselamatan kerja terkait kebijakan operasional perbankan, Bank Mantap membekali
pegawainya dengan pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan terutama terkait dengan produk dan operasional Bank
serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu Bank juga menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
digunakan sebagai panduan dalam setiap kegiatan operasional Bank.
Sedangkan dalam hal menjaga dan meningkatkan keselamatan kerja secara fisik, Bank Mantap melaksanakan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
1. Melaksanakan sosialisasi kepada pegawai tentang prosedur menangani bahaya kebakaran.
2. Melaksanakan implementasi dan internalisasi prosedur dan pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
3. Melaksanakan simulasi evakuasi dan penanganan bahaya kebakaran.
4. M
enyediakan Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR) di semua jaringan kantor dan melaksanakan pemeliharaan secara
rutin.
5. P
emeliharaan Mechanical Electrical (ME), Hidrant, Alarm tanda bahaya kebakaran dan jaringan instalasi listrik, instalasi
telepon, dan Grounded (Penangkal Petir) dilakukan pemeliharaan secara rutin dan berkala.

DAMPAK KEGIATAN
Dengan adanya pelaksanaan pengelolaan keselamatan kerja yang didukung dengan kegiatan sosialisasi dan berbagai pelatihan,
telah memberikan dampak yang cukup efektif. Selama tahun 2019, tidak terjadi kecelakaan kerja pada pegawai (zero accident).

LAPORAN TAHUNAN 2019 399


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PENGENALAN DAN PELATIHAN CARA PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API RINGAN/APAR


A. PENGENALAN PRODUK APAR
Alat pemadam api ringan adalah sebuah produk yang sengaja diciptakan untuk membantu manusia dalam mengatasi bahaya
kebakaran.
Berdasarkan jenis bahan/media yang digunakan, Apar dapat di klasifikasikan menjadi 4 (empat) bagaian antara lain :
1. APAR MEDIA POWDER ( Ammonium Phosphate )
Adalah : Jenis pemadam yang menggunakan Powder atau Dry Chemical Powder sebagai bahan untuk mematikan api.
Cara kerja media ini adalah : Menutupi sumber api atau kebakaran sehingga api tidak menyala terus dan tidak menjalar
ketempat lain.
2. APAR MEDIA GAS ( Halotron 1/Hydro Chloro Floure Carbon–HCFC, Hydro Chloro Floure – HCF, AF-11 )
Adalah : Jenis pemadam kebakaran yang menggunakan gas sebagai bahan untuk mematikan api.
Cara kerja media ini adalah : Membendung udara luar agar tidak masuk ke Api kebakaran sehingga api akan mati dengan
sendirinya atau dengan kata lain menghampa udara.
3. APAR MEDIA GAS CO2 ( Carbon Dioxida )
Adalah : Jenis pemadam yang menggunakan Gas Carbon Dioxida sebagai bahan untuk mematikan api.
Cara kerja media ini adalah : Sama dengan media No.2 diatas.
4. APAR MEDIA FOAM
4.1. Foam Liquid/AFFF
Adalah: Jenis pemadam kebakaran yang menggunakan Foam/Busa untuk mematikan api
Cara kerja media ini adalah : Menutupi sumberapi kebakaran dengan busanya yang dingin dan berat, Foam AFFF
langsung di isi N2/Nitrogen sebagai bahan pendorong sama seperti pemadam jenis powder yang system pressure.
4.2. Foam AB
Adalah : Jenis pemadam yang menggunakan Foam/Busa sebagai bahan untuk mematikan api, Pencampuran antara
foam A dan B menimbulkan busa yang langsung memiliki tekanan untuk keluar dengan sendirinya.
Cara kerja media ini adalah : Sama dengan foam liquid.

B. KLASIFIKASI API KEBAKARAN


Berdasarkan jenis bahan atau objek yang terbakar maka
Api kebakaran dapat diklafikasi menjadi 3 (tiga ) kelas api
antaralain :
1. Kebakaran Kelas A
Adalah : Api kebakaran yang ditimbulkan oleh benda
padat seperti kain, kertas dan kayu.
2. Kebakaran Kelas B
Adalah : Api kebakaran yang ditimbulkan oleh benda
cair seperti bensin, solar dan minyak tanah atau gas yang
mudah terbakar.
3. Kebakaran Kelas C
Adalah : Kebakaran yang di akibatkan oleh arus pendek
listrik.

C. FUNGSI APAR DAN KELAS API


Kita telah mengetahui bahwa APAR itu ada empat macam
berdasarkan isi atu media yang digunakan pada alat tersebut
dan tidak semua jenis APAr dapat mematikan ketiga jenis atau
kelas apik kebakaran, maka untuk memperjelas agar tidak

400 2019 ANNUAL REPORT


terjadi salah guna yang bisa membahayakan diri si pemakai , berikut dapat di klasifikasi APAR berdasarkan fungsinya masing-
masing antara lain :
1. Api Kelas A
Api kelas A bisa dipadamkan dengan menggunakan semua jenis APAR
2. Api Kelas B
Api kelas B bisa dipadamkan dengan menggunakan APAR media : Powder, Gas HCFC dan Gas CO2.
APAR yang tidak boleh digunakan untuk mematikan Api kelas B adalah : Jenis FOAM karena pemadam jenis ini medianya
sudah dicampur dengan air.
3. Api Kelas C
Api kelas C bisa dipadamkan dengan menggunakan APAR media : Powder, Gas HCFC, Gas HCF, dan Gas CO2.
APAR yang tidak boleh digunakan adalah : Jenis FOAM karena kandungan air yang dicampur dalam media ini bisa
mengantar arus listrik.

D. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APAR


Langkah-langkah penggunaan APAR adalah sebagai berikut :
1. Cabut pen pengaman
2. Cabut selang dan arahkan corongnya ke sumber api kebakaran
3. Pencet hendel atas kebawah dan lakukan penyemprotan secara siksak
4. Jarak kita dengan api antara 2 meter dan 5 meter

E. HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI


Hal-hal yang perlu dihindari saat menggunakan APAR adalah sebagai berikut :
1. Jangan menyemprotkan APAR ke Api dengan posisi melawan arah angin
2. Jangan menyemprotkan APAR pada saat kita masih jauh dari api
3. Jangan menyemprotkan APAR terlalu dekat dengan api
4. Jangan menggunakan APAR Foam pada kebakaran Listrik
5. Jangan menggunakan APAR Foam pada kebakaran bahan bakar cair

F. PENUTUP
Demikia pemahaman dan pelatihan yang dapat kami berikan semoga dapat dimengerti dan diterima dengan baik serta dapat
bermaanfaat bagi kita semua dihari yang akan datang.
Atas kekurangan penyajian materi pelatihan ini kami mohon maaf dan kami terbuka untuk menerima kritik dan saran dari
semua pihak demi tercapainya harapan kita.

LAPORAN TAHUNAN 2019 401


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG TERKAIT


DENGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
KEBIJAKAN
Kebijakan pengelolaan CSR yang terkait dengan social kemasyarakatan Bank Mantap mengacu pada Standar Prosedur Corporate
Social Responsibility (CSR) yang disahkan oleh Direksi pada tanggal 30 Juni 2016. Bank Mantap memiliki Corporate Social
Responsibility (CSR) yang dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
melalui kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan seluruh stakeholdersnya.
Di samping kegiatan CSR reguler, di tahun 2019 telah ditetapkan program Retention yang khususnya diberikan kepada para
masyarakat pensiunan. Program Retension ini dinamakan Program Mantap Indonesia.
Program Mantap Indonesia adalah program unggulan Bank Mantap dalam rangka memberikan kontribusi positif dalam rangka
terciptanya lingkungan dan masyarakat Indonesia yang mantap dan sejahtera. Melalui implementasi program Mantap Indonesia,
diharapkan Bank Mantap dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat serta dapat memberikan manfaat
ekonomi dan sosial untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan
Strategi pelaksanaan program Mantap Indonesia adalah
melalui 3 Pilar yaitu :
• Mantap Sehat,
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan mutu
kehidupan masyarakat, khususnya pensiunan untuk
mencapai kondisi sehat optimal. Contoh program ini
dilakukan dalam bentuk kegiatan olahraga bersama, cek
kesehatan gratis dan sarapan sehat bersama.
• Mantap Aktif,
Bertujuan mendukung penciptaan masyarakat, khususnya
pensiunan yang aktif, produktif serta tangguh dan bahagia.
Contoh program ini dilakukan dalam bentuk pelaksanaan
kegiatan yang fokus pada aspek spiritual dan sosial para
pensiunan.
• Mantap Sejahtera,
Bertujuan menciptakan masyarakat, khususnya pensiunan
yang mandiri dan sejahtera melalui kewirausahaan.
Contoh program ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dan
pembinaan wirausaha.

PROGRAM SEHAT BERSAMA MANTAP


A. Sehat Bersama Mantap
Sehat Bersama Mantap adalah Program kegiatan
kesehatan yang dipersembahkan oleh Bank Mantap
untuk para pensiunan agar selalu memilki jiwa yang
bugar dimasa usia lanjut, bentuk program ini dilaksanakan
seluruh kantor cabang dimana jenis kegitannya seperti,
cek kesehatan, senam, yoga, jalan santai, dan jenis
kegiatan kesehatan lainnya.
Tujuan pelaksanaan program Sehat Bersama Mantap:
• Mendukung Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia no 25 tahun 2016 tentang rencana aksi
nasional kesehatan lanjut usia tahun 2016 – 2019
dengan visi terwujudnya lanjut usia yang sehat dan
produktif melalui upaya pelayanan kesehatan santun
lanjut usia dengan cara pendekatan siklus hidup.
• Meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia untuk
mencapai lanjut usia yang sehat, aktif, produktif serta
berdaya guna bagi keluarga, masyarakat dan diri
sendiri.

402 2019 ANNUAL REPORT


• Fokus tanggung jawab sosial perusahaan yang diaplikasikan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat khususnya lanjut usia.
• Meningkatkan brand awareness masyarakat khususnya pensiunan melalui koordinasi pelaksanaan program kesehatan di
kantor - kantor cabang Bank Mantap.
• Salah satu sarana untuk menciptakan hubungan yang baik antara lansia pensiunan dan Bank Mantap guna terwujudnya
loyalitas dan rasa kekeluargaan.
Keunggulan/perbedaan program Sehat Bersama Mantap:
Melalui program Sehat Bersama Mantap ini, Bank Mantap dapat menciptakan sebuah wadah pusat kegiatan kesehatan bagi
para pensiunan. Dimana program ini menjadi kegiatan favorit bagi para pensiunan untuk memiliki semangat hidup yang
sehat dan bahagia dimasa pensiun.
Untuk mengimplementasikan program ini, Bank Mantap melaksanakan diseluruh kantor cabang setiap bulannya. Jenis
kegiatan kesehatan yang dilakukan berbagai macam sesuai dengan kebutuhan pensiunan di masing-masing daerah.
Berikut pelaksanaan program Sehat Bersama Mantap di tahun 2019 yang melibatkan peserta pegawai BUP dan pensiunan :

• Bulan Februari – Desember 2019


Waktu • Program Sehat Bersama Mantap dilaksanakan
Pelaksanaan 1x setiap bulan disesuaikan dengan kondisi
cabang (kecuali pada saat bulan puasa)
Rangkaian kegiatan sebagai berikut :
• Senam Sehat Bersama
Rangkaian • Cek kesehatan gratis
Kegiatan • Yoga/ jalan santai
• Sarapan Sehat bersama
• Doorprize

No Keterangan Realisasi
1 Jumlah cabang pelaksana 37 Kantor Cabang
kegiatan 29 Kantor Cabang Pembantu
31 Kantor Kas
2 Jumlah total kegiatan SBM 317 kegiatan
3 Jumlah peserta/penerima 11.202 orang
manfaat kegiatan SBM

LAPORAN TAHUNAN 2019 403


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

B. Aktif Bersama Mantap


Sebagai wujud implementasi atas pilar ke-2 program Mantap Indonesia, Bank Mantap melaksanakan program Aktif Bersama
Mantap (ABM) sebagai bentuk kepedulian Kantor Cabang Bank Mantap atas terciptanya pensiunan yang aktif, produktif,
tangguh dan bahagia.
Tujuan pelaksanaan ABM adalah sebagai berikut:
1. Mendukung pensiunan agar tetap aktif dan produktif.
2. Meningkatkan ketaatan beribadah dan menjaga kesehatan mental para pensiunan.
3. Menumbuhkan rasa solidaritas serta kepedulian dengan sesama.
4. Mempererat hubungan silaturahmi antara Kantor Cabang dengan nasabahnya.
Selama tahun 2019, telah terlaksana 79x kegiatan yang melibatkan total 3.060 orang peserta dengan rincian sbb :

Realisasi Realisasi
No Kantor Cabang Bentuk Kegiatan
Pelaksanaan Peserta
KORWIL I
1 Banda Aceh 3 85 1. Pengajian Maulid Nabi
2. Memperingati HUT 17 Agustus
3. Peringatan Maulid Nabi
2 Bandar Lampung 2 150 1. Pengajian Bersama Pensiunan
2. Pengajian Bersama Pensiunan
3 Bengkulu 5 364 1. Mantap Mencari Bakat Season 2
2. Mantap Cooking Competition
3. Song Competiion
4. Betandang & Ngumpul Bersamo ABM
5. Mantap Chef Competition
4 Jambi 1 18 Bazar Sembako
5 Medan 1 27 Kunjungan ke Panti Jompo
6 Padang 4 126 1. Pengajian Bersama Purnabhakti
2. Pengajian dan Siraman Rohani Bersama Pensiunan
3. Pengajian Bersama Purnabhakti
4. Pengajian Bersama Purnabhakti
7 Palembang 2 96 1. Pengajian dan Doa Bersama Bank Mantap KC Palembang & PWRI
Sumsel
2. Cooking Competition
8 Pekanbaru 1 23 Maulid Nabi Muhammad SAW
9 Pematangsiantar 1 16 Pelatihan Pernak Pernik Rajutan
10 Tanjung Pinang 1 16 Bakti Social Bersama Mantap

KORWIL II
11 Bandung 2 121 1. Mantap Cooking Club
2. Qurban Bersama Mantap
12 Cirebon 2 68 1. Pengajian dan Tausiyah dengan Dapen RNI
2. Pengajian Bersama Pensiunan dan Anak Yatim
13 Jakarta 4 217 1. Pengajian
2. Mantap Cooking Club
3. Pengajian
4. Wisata Rohani Kubah Emas dan Kampung Cina
14 Serang 2 67 1. Baksos ke Panti Werdha Kota Serang
2. Wisata Rohani Banten Lama Bersama Komunitas Pensiunan Cabang
Serang
15 Tasikmalaya 2 128 1. Gebyar Muharram
2. Lomba Karaoke Tembang Kenangan

404 2019 ANNUAL REPORT


Realisasi Realisasi
No Kantor Cabang Bentuk Kegiatan
Pelaksanaan Peserta
KORWIL III
16 Banjarmasin 2 36 1. Pengajian Bersama Bank Mantap
2. Ziarah ke Sekumpul dan Pelampaian
17 Jember 2 52 1. Pengajian Bersama Pensiunan
2. Cooking Class Bersama Pensiunan
18 Kediri 1 70 Peringatan HUT RI Ke-74
19 Malang 1 31 Kunjungan ke Panti Jompo Al-Islah
20 Palangkaraya 2 91 1. Berbagi Sembako kepada Nasabah Bank Mantan KC Palangkaraya
2. Berbagi Sembako kepada Nasabah Bank Mantan KC Palangkaraya
21 Pekalongan 1 85 Pengajian Songsong Maulid Nabi Muhammad SAW
22 Pontianak 2 69 1. Lomba 17 Agustus
2. Pengajian dan Tausiah Bersama
23 Purwokerto 1 56 Mantap Berkurban
24 Samarinda 2 39 1. Pengajian Bersama Bank Mantap
2. Pengajian Bersama Bank Mantap
25 Semarang 3 127 1. Halal Bihalal
2. Penyerahan Hewan Kurban
3. Kunjungan Sosial ke Panti Jompo Lansia Wiloso Werdha
26 Surabaya 2 62 1. ABM dalam rangka Kurban Bersama Pensiunan dan Warga Sekitar
2. Hari Guru Nasional
27 Surakarta 1 28 Pengajian Bersama Pensiunan
28 Yogyakarta 2 74 1. Pemberian Santunan & Kegiatan Lomba
2. Pemberian bantuan air bersih di Gunung Kidul
KORWIL IV
29 Ambon 2 29 1. Paskah Bersama Pensiunan
2. Pengajian dan Ramah Tamah
30 Jayapura 2 49 1. Ibadah Bersama
2. Ibadah Natal
31 Karangasem 2 66 1. Tirta Yatra
2. Baksos Bersama Pensiunan
32 Kendari 2 77 1. Kunjungan Sosial ke Panti Asuhan Al Marhama
2. Seminar Menjadi Lansia yang Sehat Bahagia dan Sejahtera
33 Kupang 2 68 1. Ibadah Bersama
2. Ibadah Bersama
34 Makassar 2 51 1. Kunjungan ke Panti Lansia
2. Pengajian dan Dzikir Bersama
35 Manado 1 31 Gelorakan Semangat 45 Bersama Purnabakti
36 Mataram 2 51 1. Tirta Yatra
2. Perayaan HUT RI Ke-74
37 Melati 3 107 1. Tirta Yatra
2. Bakti Sosial
3. Tirta Yatra
38 Palu 2 60 1. Mantap Peduli Sosial
2. Merdeka Bersama Pensiunan
39 Singaraja 2 70 1. Tirta Yatra
2. Tabur Bunga & Bakti Sosial
40 Manokwari 2 59 1. Pengajian, Ceramah Agama dan Tali Kasih
2. Ibadah Bersama
Total 79 3060

LAPORAN TAHUNAN 2019 405


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Adapun varian bentuk kegiatan ABM yang dilakukan Kantor Cabang sepanjang tahun 2019 ialah sebagai berikut :

Jumlah
Fokum ABM Bentuk Kegiatan
Kegiatan
Sosial Baktik Sosial 12
Perayaan HUT RI 6
Cooking Competition 6
Kunjungan ke Panti Lansia 4
Lomba Menyanyi Pensiunan 3
Gathering Pensiunan 1
Peringatan Hari Guru 1
Belajar Pernak-Pernik Rajutan 1
Seminar Lansia 1
Spiritual Pengajian 21
Tirta Yatra 5
Kebaktian Bersama 4
Mantap Berkurban 4
Wisata Rohani 3
Peringatan Maulid Nabi 3
Halal Bi Halal 1
Paskah 1
Natal 1
Muharram 1
Total 79

KC MAKASSAR
KUNJUNGAN KE PANTI LANSIA
OKTOBER 2019

KC SERANG
WISATA ROHANI KE BANTEN LAMA
SEPTEMBER 2019

406 2019 ANNUAL REPORT


KC MATARAM APRIL
TIRTA YATRA
APRIL 2019

Selama tahun 2019, terdapat 7 video ABM terbaik dan 23 foto ABM terbaik yang berhasil mendapatkan rewards dengan rincian
sebagai berikut :

Kategori
Unit Pelaksana Bentuk / Waktu Kegiatan
Rewards
Video Terbaik KC Melati Tirta Yatra / Maret 2019
@Rp1.000.000 KC Bandung Mantap Cooking Club / April 2019
KC Karangasem Metirta Yatra / Maret 2019
KC Baturaja Lomba Masak Bersama Nasabah / November 2019
KC Karangasem Bakti Sosial dan Sembahyang Bersama / Agustus 2019
KC Kediri Perayaan HUT Kemerdakaan RI Ke-74 / Agustus 2019
KK Tangerang Serpong Wisata Rohani ke Masjid Kubah Emas / Desember 2019

Foto Terbaik KC Bandung Mantap Cooking Club / April 2019


@Rp.500.000,- KC Bengkulu Mantap Mencari Bakat session 2 / Maret 2019
KC Mataram Tirta Yatra Bersama Bank Mantap / April 2019
KC Melati Bakti Sosial ke Panti Asuhan Hindu / Juli 2019
KC Serang Bakti Sosial ke Panti Werdha Kota Serang / Juli 2019
KC Karangasem Bakti Sosial dan Sembahyang Bersama / Agustus 2019
KC Palu Perayaan HUT Kemerdakaan RI Ke-74 / Agustus 2019
KC Purwokerto Mantap Berqurban / Agustus 2019
KK Purworejo Perayaan HUT RI di Panti Lansia / Agustus 2019
KC Singaraja Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan / Agustus 2019
KC Mataram Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-74 / Agustus 2019
KC Medan Perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-74 / Agustus 2019
KC Serang Wisata Rohani ke Banten Lama / Septembet 2019
KC Bengkulu Mantap Cooking Competition / Agustus 2019
KC Makassar Kunjungan ke Panti Lansia / Oktober 2019
KC Melati Tirta Yatra / Oktober 2019
KK Tangerang Serpong Wisata Rohani ke Masjid Kubah Emas / Desember 2019
KC Malang Pemberian Santunan ke Panti Jompo Al Islah / November
2019
KC Pematang Siantar Belajar Merajut / Agustus 2019
KC Tanjung Pinang Bakti Sosial / Oktober 2019
KC Yogyakarta Pemberian Santunan ke Panti Jompo / September 2019
KK Salatiga Qurban Bersama Mantap / Agustus 2019

LAPORAN TAHUNAN 2019 407


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PROGRAM MANTAP BERBAGI DAN MANTAP COOKING CLUB TAHUN 2019


A. KOMUNITAS MANTAP INDONESIA
Sehat Bersama Mantap adalah Program kegiatan kesehatan yang dipersembahkan oleh Bank Mantap untuk para pensiunan
agar selalu memilki jiwa yang bugar dimasa usia lanjut, bentuk program ini dilaksanakan seluruh kantor cabang dimana jenis
kegitannya seperti, cek kesehatan, senam, yoga, jalan santai, dan jenis kegiatan kesehatan lainnya.
Sebagai wujud implementasi atas pilar ke-2 program Mantap Indonesia, Bank Mantap melaksanakan program Komunitas
Mantap Indonesia (KMI) agar dapat memberikan manfaat optimal dan mendukung produktivitas anggota komunitas untuk
mencapai masa pensiun yang sehat, aktif dan sejahtera.
Tujuan pelaksanaan KMI adalah sebagai berikut:
• Mendukung program Pemerintah untuk menjadikan produktivitas dan kesehatan lansia sebagai prioritas nasional.
• Menyediakan wadah resmi untuk ajang bersosialisasi yang mendukung produktivitas para pensiunan nasabah Bank
Mantap.
• Sarana untuk menuangkan ide, kreativitas, dan pengembangan diri bagi pensiunan nasabah Bank Mantap.
• Cikal bakal program Mantapreneur yang bertujuan untuk menciptakan bibit – bibit wirausaha potensial dari kalangan
pensiunan.
Pada tahun 2019, terdapat pengembangan program Mantap Aktif yaitu berupa komunitas pensiunan berbasis kuliner,
Mantap Cooking Club (MCC) yang bertujuan:
• Meningkatkan produktivitas para pensiunan walaupun dilakukan hanya dari rumah
• Meningkatkan kemampuan memasak para pensiunan terutama para ibu
• Menggerakkan perekonomian berbasis kuliner dari dapur
• Menciptakan brand awareness Bank Mantap sebagai pelopor komunitas memasak pensiunan di Indonesia
Mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi program, maka di tahun 2019 ini Mantap Cooking Club dilaksanakan dalam
entuk pilot project di beberapa kantor cabang Bank Mantap.
Berikut adalah hasil pelaksanaan kegiatan MCC tahun 2019:

Keterangan Batch 1 Batch 2


Waktu pelaksanaan April 2019 September 2019
Jumlah peserta 124 orang 183 orang
Konsep kegiatan Pelatihan hands on selama 3 hari Cooking demo selama 1 hari dengan 5
dengan 3 jenis resep yang dipraktekan resep yang dipraktekkan

Pelatihan Hands On 3 hari - April 2019 Bandung Cooking demo 5 resep - September 2019

408 2019 ANNUAL REPORT


B. MANTAP BERBAGI
Sebagai bentuk kepedulian Bank Mantap dan dengan spirit untuk berbagi kebahagiaan kepada yang membutuhkan, kami
berencana untuk melaksanakan program Mantap Berbagi yaitu pemberian bingkisan gratis untuk membantu masyarakat
merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Mantap Berbagi merupakan implementasi dari pilar II Program Mantap Indonesia dan dilaksanakan berkaitan dengan
kehadiran bulan Ramadhan 1440 H sebagai bulan ibadah yang merupakan saat tepat untuk mewujudkan kepedulian
terhadap sesama, khususnya bagi para pensiunan yang berada di sekitar wilayah usaha Bank Mantap di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2019 lalu Program Mantap Berbagi didistribusikan dalam bentuk paket ibadah dan sembako dengan rincian:

Detail Paket Jumlah berhasil


didistribusikan
Sarung 3.417
Al – Quran 980
Mukena 915
Sembako 8.218

KC PURWOKERTO - MANTAP BERKURBAN


AGUSTUS 2019

C. MANTAP MENCARI MENTOR


Merupakan perluasan dari program Mantap Sejahtera yang dibentuk berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
• Masih perlu pengembangan untuk pemilihan jenis ragam usaha, sehingga di setiap Kantor Cabang dapat menyediakan
minimal 2-3 pilihan jenis usaha berbeda.
• Perbandingan jumlah Mentor belum berbanding lurus dengan lokasi Kantor Cabang Bank Mantap diseluruh Indonesia
sementara selalu ada peminat untuk mengikuti pelatihan
• Berdasarkan laporan tahun 2018, hanya 4% dari keseluruhan peserta pelatihan yang memutuskan untuk memulai usaha,
memberikan gambaran bahwa perlu dilakukan perbaikan dalam hal menumbuhkan minat peserta untuk memulai usaha,
baik dalam hal pertambahan jenis usaha baru maupun metode pelatihan dan pembinaan Mentor.
Tujuan program Mantap Mencari Mentor adalah:
• Memiliki beragam pilihan Mentor dengan jenis usaha yang berbeda dan cocok untuk dilakukan oleh pensiunan
• Melakukan standarisasi Mentor sehingga Bank Mantap memiliki kualitas Mentor yang sesuai dan kredibel di bidangnya
• Sebagai salah satu sarana branding dan bentuk keseriusan Bank Mantap dalam mengimplementasikan program
Wirausaha bagi kesejahteraan pensiunan.
Berikut adalah rangkaian kegiatan Mantap Mencari Mentor selama tahun 2019:

Kegiatan Realisasi Keterangan


Pendaftaran calon mentor melalui website 26 Februari – 10 April 2019 135 Pendaftar
Seleksi berkas pendaftar 11 April – 26 April 2019 -
Survey Calon Mentor oleh KC 29 April – 13 Mei 2019 80 calon disurvey
Penetapan Mentor Terpilih 7 Agustus 2019 24 mentor terpilih

Peningkatan kapasitas Mentor WMS dilaksanakan berupa mentoring online melalui group WA dengan pemberian modul dan
video yang mendukung. Sampai dengan 31 Desember 2019, Bank Mantap telah memiliki Mentor sejumlah 83 orang yang
tersebar diseluruh Kantor Cabang di Indonesia.

LAPORAN TAHUNAN 2019 409


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PROGRAM WIRAUSAHA MANTAP SEJAHTERA


A. M
ANTAP INDONESIA
1. Program Mantap Indonesia adalah:
Program unggulan Bank Mandiri Taspen dalam rangka memberikan kontribusi positif dalam rangka terciptanya
lingkungan dan masyarakat Indonesia yang mantap dan sejahtera.
Melalui implementasi program Mantap Indonesia, diharapkan Bank Mandiri Taspen dapat membantu memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat serta dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial untuk kepentingan masyarakat
dan lingkungan
2. Strategi pelaksanaan program Mantap Indonesia adalah melalui 3 Pilar yaitu :
• Mantap Sehat,
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan masyarakat, khususnya pensiunan untuk mencapai
kondisi sehat optimal. Contoh program ini dilakukan dalam bentuk kegiatan olahraga bersama, cek kesehatan gratis
dan sarapan sehat bersama.
• Mantap Aktif,
Bertujuan mendukung penciptaan masyarakat, khususnya pensiunan yang aktif, produktif serta tangguh dan
bahagia. Contoh program ini dilakukan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan yang fokus pada aspek spiritual dan
sosial para pensiunan.
• Mantap Sejahtera,
Bertujuan menciptakan masyarakat, khususnya pensiunan yang mandiri dan sejahtera melalui kewirausahaan.
Contoh program ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pembinaan wirausaha.

B. P
ROGRAM WIRAUSAHA
1. Wirausaha Mantap Sejahtera adalah:
Program wirausaha terintegrasi antara pelatihan ide, praktek usaha, pengembangan diri dan mentoring usaha
berkelanjutan dengan tujuan agar para calon pensiunan/ pensiunan dapat berkarya membangun usaha dan hidup
sejahtera di masa pensiun.
2. Tujuan pelaksanaan program Wirausaha Mantap Sejahtera:
• Bentuk dukungan kepada Pemerintah untuk menumbuhkan jumlah wirausaha di Indonesia, khususnya dari kalangan
pensiunan.
• Mendorong pensiunan untuk bisa mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
• Wirausaha dapat menjadi pilihan kegiatan utama untuk mendukung produktivitas di masa pensiun.
• Sarana pengembangan diri dan menuangkan ide serta kreativitas untuk menjaga tingkat keaktifan di masa pensiun.
3. Keunggulan/perbedaan program Wirausaha Mantap Sejahtera:
Melalui program Wirausaha Mantap Sejahtera, Bank Mandiri Taspen ingin menciptakan komunitas – komunitas wirausaha
yang anggotanya adalah para calon pensiunan/pensiunan yang memiliki minat usaha yang sama dengan jenis usaha
sesuai dengan potensi lokal daerah dimana para pensiunan tersebut berada.
Dengan mempertimbangkan keterbatasan fisik para pensiunan, maka Bank Mandiri Taspen menciptakan program
wirausaha yang mudah dilakukan oleh para pensiunan dengan membantu memberikan solusi dari hulu hingga hilir, dari
sejak mendapatkan motivasi dan teori usaha hingga bantuan pemasaran.
Untuk pelaksanaan program ini, Bank Mandiri Taspen menjalin kerjasama dengan para pengusaha terpilih yang juga
memiliki kepedulian yang sama untuk membina dan mensejahterakan para pensiunan.
4. Tahun 2019 merupakan tahun ketiga pelaksanaan program WMS. Program ini merupakan pilar ke-3 Mantap Indonesia
yang sudah diimplementasikan di seluruh Kantor Cabang Bank Mantap. Adapun pencapaian program WMS tahun 2017,
2018 dan 2019 adalah:
.

410 2019 ANNUAL REPORT


Keterangan 2019 2018 2017
Jumlah Cabang Pelaksana 40 Cabang 38 Cabang 2 Cabang
Jumlah Pelatihan WMS 62 kali 49 kali 4 kali
Jumlah Peserta Pelatihan 1.379 orang 1.066 orang 59 orang
Jumlah Peserta Menjadi Debitur 76 orang 84 orang 18 orang
Jumlah Peserta Menjadi Wirausaha 58 orang 45 orang 6 orang

5. Pada tahun 2019 telah dilaksanakan 62 kali pelatihan WMS dengan 10 jenis pelatihan. Dari pelatihan yang sudah
terselenggara, hidroponik masih menjadi jenis pelatihan yang paling diminati oleh pensiunan, berikut datanya:

Hidroponik

Budi Daya Jamur Tiram

Budi Daya Lele

Ternak Ayam

Ternak Puyuh

Abon Ikan

Keripik Sukun

Keripik Tempe

Lebah Trigona

Ubi Nuabosi
5 10 15 20 25 30 35 40

6. Selain itu program WMS 2019 telah melahirkan wirausaha pensiunan sebanyak 58 orang, baik untuk skala bisnis maupun
konsumsi pribadi. Dari awal pelaksanaan hingga saat ini, Bank Mantap telah menciptakan 109 wirausaha pensiunan dari
berbagai jenis pelatihan. Pada tahun 2019 Hidroponik, budi daya jamur tiram dan budi daya lele menjadi yang paling
banyak diminati oleh para pensiunan, sedangkan yang lain memilih jenis usaha sesuai minatnya. Berikut data grafisnya:

Abon Ikan

Budi Daya Lele

Budi Daya Jamur Tiram

Hidroponik

Ternak Puyuh

Ternak Bebek

5 10 15 20 25 30 35 40

LAPORAN TAHUNAN 2019 411


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

7. Sebagai informasi, berikut data perkembangan 10 wirausaha pensiunan yang terpilih sebagai penerima Rewards WMS
2019 sebagai Wirausahawan Produktif:

No Nama Jenis Usaha Lokasi Progress Usaha


1 Suhermanto Hidroponik Jember • Mulai usaha: Januari 2018
• Luas usaha: Greenhouse 6x8m, 1.500 titik tanam
• Rata - rata penghasilan: Rp3-3,5juta/bulan
• BEP: Desember 2019
2 Muhammad Amien Budi Daya Pekanbaru • Mulai usaha: November 2018
Jamur Tiram • Luas usaha: Kumbung 5x10m, 4.000 baglog
• Rata - rata penghasilan: Rp4-5juta/bulan
• BEP: Maret 2019
3 Ratni Sali Budi Daya Palangkaraya • Mulai usaha: November 2018
Jamur Tiram • Luas usaha: Kumbung 4x6m, 3.000 baglog
• Rata - rata penghasilan: Rp3juta/bulan
• Inovasi: melakukan olahan jamur tiram crispy
dengan 2 varian rasa yang dijual di Palangkaraya
dan luar kota
4 Ampuh Sera Budi Daya Palangkaraya • Mulai usaha: Oktober 2018
Jamur Tiram • Luas usaha: Kumbung 8x7m, 2.500 baglog
• Rata - rata penghasilan: Rp2,5-3juta/bulan
• Inovasi: memproduksi baglog sendiri hingga 300
baglog/hari dan memanfaatkan limbah baglog
menjadi media ternak untuk cacing
5 Sarah Matinahoru Abon Ikan Ambon • Mulai usaha: November 2018, membentuk
Komunitas Usaha Abon Ikan Layang
• Rata - rata penghasilan: Rp2-3juta/bulan
• Hasil usaha: Abon Ikan 2 varian rasa, original dan
pedas
• Inovasi: Mendapatkan sertifikat Halal MUI dan
sertifikat uji kompetensi dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan
6 Pudjiati Hidroponik Jambi • Mulai usaha: Januari 2019
• Luas usaha: Greenhouse 6x10m, 2.000 titik tanam
• Rata - rata penghasilan: Rp4-5juta/bulan
• Inovasi: Sudah bisa mandiri, menjual hasil panen
ke supermarket Plasma dan Transmart Jambi
• Info lain: Bu Pudjiati mengidap penyakit
kanker tulang yang menyebabkannya harus
mengikuti kemoterapi setiap 3 bulan sekali.
Setelah berhidroponik, beliau menyampaikan
kesehatannya kian membaik
7 Sobirin Hidroponik Banyuwangi • Mulai usaha: Desember 2018
• Luas usaha: 2 Greenhouse 6 x 7m dan 5 x7m
• Rata - rata penghasilan: Rp3-3,5juta/bulan
8 Sa'inah Budi Daya Cirebon • Mulai usaha: November 2018
Lele • Luas usaha: 8 kolam terpal dengan diameter 3m,
24.000 bibit lele
• Rata - rata penghasilan: Rp7juta/bulan
• Info lain: menambah 6 kolam di 2020
9 Bahrizal Hidroponik Jambi • Mulai usaha: September 2018
• Luas usaha: Greenhouse 9x14m, 4.000 titik tanam
• Rata - rata penghasilan: Rp5-6juta/bulan
10 Freth Dwemanser Jayapura • Mulai usaha: Desember 2018
Budi Daya Lele • Luas usaha: 4 kolam terpal dengan luas 4 x 7m,
4.000 bibit lele
• Rata - rata penghasilan: Rp2-2,5juta/bulan

412 2019 ANNUAL REPORT


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY YANG
TERKAIT DENGAN PRODUK DAN NASABAH KEBIJAKAN
Dalam implementasi tanggung jawab sosial terhadap produk dan nasabah, Bank Mantap berkomitmen terhadap hal-hal sebagai
berikut:
1. Menjaga Kerahasaiaan Informasi Data Nasabah
• Kerahasiaan informasi atau disebut Rahasia Bank diatur dalam Kebijakan Operasional Bank
• Bahwa yang dimaksudkan sebagai Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai
nasabah penyimpan dan simpanan.
• Bank wajib merahasiakan keterangan tentang dokumen perusahaan, nasabah penyimpan dan simpanannya .
• Untuk kepentingan penyidikan, Bank dapat memberi data kepada pihak ketiga sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
dan Undang-Undang Perbankan yang berlaku.
2. E dukasi Nasabah
• Unit Kerja Kantor Pusat yang ditetapkan sebagai unit yang menyelenggarakan Edukasi dalam rangka meningkatkan
literasi keuangan kepada konsumen dan masyarakat adalah Bagian Corporate Secretary dan Legal.
• Program Edukasi dilakukan dalam satu tahun sebanyak 4 (empat) kali disamping itu juga kegiatan edukasi dilakukan
bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan.
• Layanan Edukasi juga disampaikan melalui Website Bank Mantap www.bankmantap.co.id
3. Pengaduan dan Penyelesaian
• Pedoman Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen ditetapkan berdasarkan Standar Prosedur Pengelolaan
Nasabah tanggal 21 September 2018.
• Bahwa dengan adanya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor
Jasa Keuangan, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) wajib memiliki unit kerja dan/atau fungsi untuk menangani dan
menyelesaikan pengaduan yang diajukan Konsumen
• Unit Kerja Kantor Cabang yang ditetapkan bertugas dalam melayani dan penyelesaian Pengaduan konsumen adalah
Kepala Cabang dan Customer Service (CS).
• Bahwa Unit kerja dan/atau fungsi yang melayani dan menyelesaikan pengaduan yang diajukan oleh konsumen memiliki
kewenangan sesuai dengan mekanisme pelayanan dan penyelesaian Pengaduan bagi konsumen.
• Service Level Agreement penyelesaian pengaduan konsumen adalah 20 (dua puluh) hari Kerja
• Informasi pengaduan Konsumen dapat dilakukan dengan langsung mendatangi kantor cabang terdekat, atau melaui
customer care di Mantap Call 14024.

RENCANA KEGIATAN
Bank telah menetapkan rencana kerja untuk meningkatkan kepuasan nasabah dengan melakukan kegiatan penyeleseian
pengaduan nasabah dan pelaksanaan survei kepuasan nasabah. Bank menargetkan bahwa penyelesaian pengaduan di bawah
Service Level Agreement (SLA) yang ditetapkan yaitu 14 hari kerja. Di samping itu, Bank juga menargetkan tingkat kepuasan
nasabah yang tinggi dari skala 1 sampai dengan 5.

KEGIATAN
1. Penyelesaian laporan pengaduan dari nasabah. Jumlah laporan Pengaduan selama tahun 2019 adalah 1385, 1343 pengaduan
telah diselesaikan dengan penyelesaian rata-rata di bawah SLA yang ditetapkan sampai dengan 14 hari kerja dan 42
pengaduan masih dalam proses.
Apabila pengaduan konsumen ini tidak diselesaikan dengan baik oleh bank, kemungkinan akan menimbulkan perselisihan
atau sengketa yang pada akhirnya akan merugikan konsumen dan atau bank yang bersangkutan. Sehubungan dengan
masalah tersebut di atas dan untuk mengantisipasi agar penyelesaian pengaduan konsumen dapat dilaksanakan secara efektif
dalam jangka waktu yang memadai, maka sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor: 1/POJK.07/2013
tanggal 26 Juli 2013 tentang perlindungan konsumen sector jasa keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK)
Nomor 2/SEOJK.07/2014 tanggal 14 Pebruari 2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada pelaku
Jasa Keuangan. Untuk memenuhi ketentuan tersebut maka Perseroan selaku pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) telah
membentuk Unit yang melaksanakan fungsi penanganan Perlindungan Konsumen dan Penyelesaian Pengaduan konsumen.
Pengaduan Selesai

LAPORAN TAHUNAN 2019 413


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Pengaduan Selesai Bulan


Grand
Jenis Kategori Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des
Total
Denominasi Salah 1 1
payment tidak berhasil 1 1
Tidak merasa melakukan trx 21 21
Transfer di ATM saldo rekening
terdebet tetapi uang tidak 2 4 5 2 1 3 17
terkredit ke rekening tujuan
Transfer di ATM namun rekening
terdebet dana tidak sampai ke 1 7 8
tujuan
Transaksi di ATM uang tidak
1 1
keluar namun rekening terdebet
Transaksi di ATM uang tidak
6 4 21 15 72 213 94 324 92 108 118 227 1294
keluar namun rekening terdebet
Grand Total 6 4 21 15 76 217 120 327 93 111 119 234 1343

Pengaduan Dalam Proses

Pengaduan Da-
Bulan dan Jenis Kategori
lam Proses
Desember 42
trf di ATM namun rekening terdebet dana tdk sampai ke tujuan 5
trx di ATM uang tdk keluar namun rekening terdebet 37
Grand Total 42

2. Pelaksanaan survei kepuasan nasabah


Bank Mandiri Taspen melaksanakan survei kepuasan pelanggan secara berkala dengan tujuan untuk mengidentifikasi
tanggapan, respon dan harapan pelanggan terhadap masing-masing layanan yang telah diberikan baik pelayanan
pemanduan maupun pelayanan penundaan.

414 2019 ANNUAL REPORT


LAPORAN TAHUNAN 2019 415
PT Bank Mandiri Taspen

Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2019


dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen/
Financial statements as of December 31, 2019
and for the year then ended
with independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2019 AS OF DECEMBER 31, 2019
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA AND FOR THE YEAR THEN ENDED
TANGGAL TERSEBUT WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan ................................................ 1 - 2 ................................... Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss and


Komprehensif Lain……………………………………. 3 .................................Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas............................................. 4 - 5 ................................. Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas ............................................................ 6 - 7 .............................................Statement of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan ..................................... 8 - 142 ............................... Notes to the Financial Statements

************************
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2019 As of December 31, 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

31 Desember 2019/ Catatan/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 Notes December 31, 2018

ASET ASSETS

Kas 80.010.720 2c,2f,4 67.829.956 Cash

Current accounts with


Giro pada Bank Indonesia 797.664.336 2c,2g,5 611.822.864 Bank Indonesia

Giro pada bank lain 2c,2g,6 Current accounts with other banks
Pihak berelasi 10.472.219 2e,34 17.628.351 Related parties

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia


dan bank lain 2c,2h,7 and other banks
Pihak ketiga 2.399.736.315 2.924.003.639 Third parties

Efek-efek 2c,2i,8 Securities


Pihak berelasi 1.242.912.081 2e,34 982.230.963 Related parties

Tagihan atas efek-efek yang dibeli Securities purchased under


dengan janji dijual kembali agreements to resell
Pihak ketiga 1.591.515.138 2c,2j,9 383.997.451 Third parties

Kredit yang diberikan 2c,2k,10 Loans


Pihak berelasi 2.251.407 2e,34 1.319.961 Related Parties
Pihak ketiga 20.314.059.483 15.524.648.192 Third Parties

Total 20.316.310.890 15.525.968.153 Total


Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for
penurunan nilai (208.679.723) (132.126.684) impairment losses

Total - neto 20.107.631.167 15.393.841.469 Total - net

Biaya dibayar di muka 77.195.667 2o,11,34 64.749.644 Prepaid expenses

Aset tetap 2l,12 Fixed assets


Nilai perolehan 585.920.920 427.527.735 Cost
Akumulasi penyusutan (213.553.032) (135.372.877) Accumulated depreciation

Total - neto 372.367.888 292.154.858 Total - net

Aset pajak tangguhan 14.181.786 2u,18d 10.984.874 Deferred tax assets

Aset tidak berwujud - neto 39.368.677 2m,13 24.677.698 Intangible assets - net

2c,2e,2n,
Aset lain-lain - neto 217.901.994 2p,14,34 170.011.102 Other assets - net

TOTAL ASET 26.950.957.988 20.943.932.869 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan The accompanying notes to the financial statements form an
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan integral part of these financial statements taken as a whole.
secara keseluruhan.

1
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

31 Desember 2019/ Catatan/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 Notes December 31, 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 373.433.553 2c,2q,15 207.540.313 Obligations due immediately

Simpanan nasabah 2c,2r,16 Deposits from customers


Pihak berelasi 4.238.075.742 2e,34 2.700.283.408 Related parties
Pihak ketiga 15.626.225.372 12.559.491.073 Third parties

Total 19.864.301.114 15.259.774.481 Total


Simpanan dari bank lain 2c,2e,2s, Deposits from other banks
Pihak berelasi 19.769.461 17,34 90.000.000 Related parties
Pihak ketiga 706.940.617 303.568.424 Third parties

Total 726.710.078 393.568.424 Total

Utang pajak 61.117.087 2u,18a 76.083.962 Taxes payable


Surat berharga yang diterbitkan 2.991.379.368 2c,2e,2t,19,34 1.995.378.799 Securities issued

Liabilitas atas efek-efek yang dijual Securities sold under


dengan janji dibeli kembali 2j,20 repurchase agreements
Pihak berelasi - 34 102.234.041 Related parties
Pihak ketiga - 389.096.433 Third parties

Total - 491.330.474 Total

Liabilitas imbalan kerja 47.525.700 2x,21 23.598.791 Employee benefits liabilities


Liabilitas lain-lain 211.918.350 2c,22 176.167.722 Other liabilities

TOTAL LIABILITAS 24.276.385.250 18.623.442.966 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp500
Rp500 (nilai penuh) per saham (full amount) par value per share
Modal dasar - 1.503.405.018 Authorized - 1,503,405,018 shares,
lembar saham,
ditempatkan dan disetor penuh - issued and fully paid -
1.502.614.918 lembar saham dan 1,502,614,918 shares and
1.362.122.170 lembar saham 1,362,122,170 shares
pada tanggal 31 Desember 2019 as of December 31, 2019
dan 2018 751.307.459 23 681.061.085 and 2018, respectively

Tambahan modal disetor 920.039.372 23 493.081.912 Additional paid-in capital

Dana setoran modal - 23 497.203.834 Capital contribution

Keuntungan (kerugian) neto Net unrealized gain (loss)


yang belum direalisasi dari kenaikan from increase or
atau penurunan nilai wajar efek-efek decrease in fair value
yang tersedia untuk dijual of available for sale securities
- setelah pajak 6.082.820 2c,2i,8 (716.968) - after tax

Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement of employee


imbalan kerja - setelah pajak (11.888.564) 2x,21 (3.004.637) benefits liabilities - after tax

Saldo laba Retained earnings


Sudah ditentukan penggunaannya 145.000.000 24 40.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 864.031.651 612.864.677 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 2.674.572.738 2.320.489.903 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 26.950.957.988 20.943.932.869 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan The accompanying notes to the financial statements form an
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan integral part of these financial statements taken as a whole.
secara keseluruhan.

2
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
KOMPREHENSIF LAIN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2019 December 31, 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,

Catatan/
2019 Notes 2018

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND


OPERASIONAL EXPENSES
Pendapatan bunga 2.779.474.392 2v,2w,25,34 2.045.202.525 Interest income
Beban bunga (1.486.054.162) 2v,26,34 (986.179.141) Interest expenses

Pendapatan bunga - neto 1.293.420.230 1.059.023.384 Interest income - net

Pendapatan operasional lainnya 272.717.511 2w,27 222.979.838 Other operating income

Pembentukan cadangan kerugian Provision for impairment


penurunan nilai (88.785.571) 2c,10,14,28 (85.610.312) losses

Beban operasional lainnya Other operating expenses


Tenaga kerja (500.606.653) 30 (446.841.839) Salaries
Umum dan administrasi (361.399.550) 29,34 (295.927.274) General and administrative

Total beban operasional lainnya (862.006.203) (742.769.113) Total other operating expenses

LABA OPERASIONAL 615.345.967 453.623.797 OPERATING INCOME

Pendapatan (beban) Non-operating income


non operasional - neto 5.487.113 31 (1.566.819) (expenses) - net

INCOME BEFORE TAX


LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 620.833.080 452.056.978 EXPENSES

Beban pajak - neto (164.624.658) 2u,18b,18c (118.585.483) Tax expenses - net

LABA TAHUN BERJALAN 456.208.422 333.471.495 INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified
ke laba rugi: to profit or loss:
Pengukuran kembali Remeasurement of post
atas liabilitas imbalan kerja (11.845.236) 2x,21 (1.468.231) employee benefits liabilities
Pajak penghasilan terkait 2.961.309 18d 367.058 Related income tax

(8.883.927) (1.101.173)

Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified


ke laba rugi: to profit or loss:
Keuntungan (kerugian) neto yang Net unrealized gain (loss)
belum direalisasi dari peningkatan from increase (decrease)
(penurunan) nilai wajar efek-efek in fair value of
yang tersedia untuk dijual 9.066.384 2c,2i,8 (955.957) available-for-sale securities
Pajak penghasilan terkait (2.266.596) 18d 238.989 Related income tax

6.799.788 (716.968)

Penghasilan (kerugian) komprehensif lain Other comprehensive income (loss)


tahun berjalan - setelah pajak (2.084.139) (1.818.141) for the year - after tax

TOTAL PENGHASILAN
KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE
TAHUN BERJALAN 454.124.283 331.653.354 INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE


(nilai penuh) 303,61 2z,32 243,92 (full amount)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan The accompanying notes to the financial statements form an
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan integral part of these financial statements taken as a whole.
secara keseluruhan.

3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2019 December 31, 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Kerugian
neto yang belum
direalisasi
dari penurunan
nilai wajar
efek-efek
yang tersedia
untuk dijual
Pengukuran - setelah pajak/
kembali Net unrealized
Modal atas liabilitas loss from
ditempatkan imbalan kerja decrease in Saldo laba/Retained earnings
dan - setelah pajak/ fair value of
disetor penuh/ Tambahan Dana Remeasurement available- Telah Belum
Issued and modal disetor/ setoran modal/ of employee for-sale ditentukan ditentukan Total
Catatan/ fully paid-in Additional Capital benefits liabilities securities penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/
Notes capital paid-in capital contribution - after tax - after tax Appropriated Unappropriated Equity
Saldo per 31 Desember 2017 624.500.000 349.643.000 199.999.997 (1.903.464) - 35.000.000 300.397.898 1.507.637.431 Balance at December 31, 2017
Penerbitan saham 23 56.561.085 143.438.912 (199.999.997) - - - - - Issuance of Shares
Dana setoran modal 23 - - 497.203.834 - - - - 497.203.834 Capital contribution
Cadangan umum 24 - - - - - 5.000.000 (5.000.000) - General reserve
Laba tahun berjalan - - - - - - 333.471.495 333.471.495 Income for the year
Dividen dibayarkan 24 - - - - - - (16.004.716) (16.004.716 ) Dividend paid
Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement of employee
imbalan kerja - setelah pajak 21 - - - (1.101.173) - - - (1.101.173 ) benefits liabilities - after tax
Kerugian neto
yang belum direalisasi
dari penurunan nilai wajar Net unrealized loss
efek-efek from decrease in fair value
yang tersedia untuk dijual of available for sale
- setelah pajak 8 - - - - (716.968) - - (716.968 ) securities - after tax
Saldo per 31 Desember 2018 681.061.085 493.081.912 497.203.834 (3.004.637) (716.968) 40.000.000 612.864.677 2.320.489.903 Balance at December 31, 2018

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.

4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (lanjutan) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2019 December 31, 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Keuntungan
(kerugian)
neto yang belum
direalisasi
dari kenaikan
(penurunan)
nilai wajar
efek-efek
yang tersedia
untuk dijual
- setelah pajak/
Pengukuran Net unrealized
kembali gain (loss) from
Modal atas liabilitas increase
ditempatkan imbalan kerja (decrease) in Saldo laba/Retained earnings
dan - setelah pajak/ fair value of
disetor penuh/ Tambahan Dana Remeasurement available- Telah Belum
Issued and modal disetor/ setoran modal/ of employee for-sale ditentukan ditentukan Total
Catatan/ fully paid-in Additional Capital benefits liabilities securities penggunaannya/ penggunaannya/ ekuitas/
Notes capital paid-in capital contribution - after tax - after tax Appropriated Unappropriated Equity
Saldo per 31 Desember 2018 681.061.085 493.081.912 497.203.834 (3.004.637) (716.968) 40.000.000 612.864.677 2.320.489.903 Balance at December 31, 2018
Penerbitan saham 23 70.246.374 426.957.460 (497.203.834) - - - - - Issuance of Shares

Cadangan umum 24 - - - - - 105.000.000 (105.000.000) - General reserve


Laba tahun berjalan - - - - - - 456.208.422 456.208.422 Income for the year
Dividen dibayarkan 24 - - - - - - (100.041.448 ) (100.041.448 ) Dividend paid
Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement of employee
imbalan kerja - setelah pajak 21 - - - (8.883.927) - - - (8.883.927 ) benefits liabilities - after tax
Keuntungan neto
yang belum direalisasi
dari kenaikan nilai wajar Net unrealized gain
efek-efek from increase in fair value
yang tersedia untuk dijual of available for sale
- setelah pajak 8 - - - - 6.799.788 - - 6.799.788 securities - after tax
Saldo per 31 Desember 2019 751.307.459 920.039.372 - (11.888.564) 6.082.820 145.000.000 864.031.651 2.674.572.738 Balance at December 31, 2019

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these
laporan keuangan secara keseluruhan. financial statements taken as a whole.

5
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2019 December 31, 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/


Year ended December 31,

Catatan/
2019 Notes 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pendapatan bunga 2.735.885.605 1.978.114.016 Receipts from interest income
Pembayaran beban bunga (1.462.637.910) (973.666.201) Payments of interest expenses
Penerimaan pendapatan Receipts from
operasional lainnya 272.717.511 27 222.979.838 other operating income
Pembayaran beban tenaga kerja (466.504.722) (383.822.386) Payments of salaries expenses
Pembayaran beban umum dan Payments of general and
administrasi (274.925.140) (239.752.752) administrative expenses
Penerimaan (pembayaran) beban Payments of non-operating
non operasional - neto 198.986 (1.643.415) expenses - net
Pembayaran beban pajak Payment of corporate
penghasilan badan (184.938.422) (109.730.458) income tax expenses
Penerimaan taksiran Receipts from
tagihan pengembalian pajak - 18 3.448.208 estimated claims for tax refund

Arus kas operasional sebelum Cash flows before changes


perubahan atas aset dan in operating assets
liabilitas operasi 619.795.908 495.926.850 and liabilites

Decrease (increase) in
Penurunan (kenaikan) aset operasi: operating assets:
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - 240.000.000 and other banks
Tagihan atas efek-efek yang dibeli Securities purchased
dengan janji dijual kembali (1.203.523.607) 9 (246.533.668) under agreements to resell
Kredit yang diberikan (4.802.342.569) (5.034.383.477) Loans
Biaya dibayar di muka (12.446.023) 11.975.592 Prepaid expenses
Aset lain-lain (693.986) (545.076) Other assets
(Decrease) increase in
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: operating liabilites:
Liabilitas segera 165.893.240 100.816.301 Obligations due immediately
Simpanan nasabah Deposits from customers
Giro 48.838.056 9.992.125 Current accounts
Tabungan 765.495.934 893.089.105 Saving deposits
Deposito 3.790.192.643 4.623.075.580 Time deposits
Simpanan dari bank lain 333.141.654 196.476.581 Deposits from other banks
Liabilitas atas efek-efek Securities sold
yang dijual dengan janji under repurchase
dibeli kembali (491.781.384) 491.781.384 agreements
Utang pajak 2.844.690 9.481.685 Taxes payable
Liabilitas lain-lain (1.265.799) 23.039.723 Other liabilities

Kas neto yang diperoleh dari/ Net cash provided by/


(digunakan untuk) (used in)
aktivitas operasi (785.851.243) 1.814.192.705 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Pembelian aset tetap (165.942.308) 12 (118.701.369) Acquisition of fixed assets
Penjualan aset tetap 16.911 12 76.595 Sale of fixed assets
Pembelian aset tidak berwujud (15.453.565) 13 (22.546.175) Acquisition of intangible assets
Pembelian efek-efek tersedia Purchases of available for sale
untuk dijual (262.384.219) (1.223.000.000) securities
Penerimaan dari efek-efek tersedia Proceeds from matured
untuk dijual yang jatuh tempo - 1.292.044.042 available for sale securities
Pembelian efek-efek dimiliki hingga Purchases of held to maturity
jatuh tempo - (997.607.271) securities
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan The accompanying notes to the financial statements form an
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan integral part of these financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.

6
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended
31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/


Year ended December 31,

Catatan/
2019 Notes 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


INVESTASI (lanjutan) INVESTING ACTIVITIES
(continued)
Penerimaan dari efek-efek dimiliki Proceeds from matured
hingga jatuh tempo yang jatuh tempo 2.934.587 654.615.000 held to maturity securities

Kas neto yang digunakan Net cash used in


untuk aktivitas investasi (440.828.594) (415.119.178) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Dana setoran modal - 23 497.203.834 Capital contribution
Penerimaan dari surat berharga Receipts from securities
yang diterbitkan 1.000.000.000 19 - issued
Pembayaran dividen (100.041.448) 24 (16.004.716) Payments of dividend
Biaya emisi dari surat berharga Payments of securities
yang diterbitkan (6.679.935) 19 - issuance costs

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by


aktivitas pendanaan 893.278.617 481.199.118 financing activities

NET (DECREASE)
(PENURUNAN) KENAIKAN NETO INCREASE IN CASH
KAS DAN SETARA KAS (333.401.220) 1.880.272.645 AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS


AWAL TAHUN 3.621.284.810 1.741.012.165 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS


AKHIR TAHUN 3.287.883.590 3.621.284.810 AT THE END OF YEAR

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
Kas 80.010.720 4 67.829.956 Cash
Current accounts with
Giro pada Bank Indonesia 797.664.336 5 611.822.864 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 10.472.219 6 17.628.351 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain - jangka waktu jatuh and other banks - maturing
tempo 3 bulan atau kurang sejak within 3 months since
tanggal perolehan 2.399.736.315 7 2.924.003.639 acquisition date

Total kas dan setara kas 3.287.883.590 3.621.284.810 Total cash and cash equivalents

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan The accompanying notes to the financial statements form an
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan integral part of these financial statements
secara keseluruhan. taken as a whole.

7
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum a. Establishment of the Bank and General
Information

PT Bank Mandiri Taspen (selanjutnya disebut PT Bank Mandiri Taspen (hereinafter referred
"Bank") didirikan di Denpasar pada tanggal to as the "Bank"), was established in
3 November 1992 berdasarkan Akta Pendirian Denpasar on November 3, 1992 based on
No. 4, yang dibuat dihadapan Ida Bagus Alit Notarial Deed No. 4 of Ida Bagus Alit
Sudiatmika, S.H., Notaris di Denpasar, dengan Sudiatmika, S.H., Notary in Denpasar, with
nama PT Bank Sinar Harapan Bali. Pendirian ini the name PT Bank Sinar Harapan Bali. This
merupakan peningkatan status badan hukum establishment was enhanced from its
yang sebelumnya berbadan hukum Maskapai previous legal entity status Maskapai Andil
Andil Indonesia (MAI) menjadi Perseroan Indonesia, MAI, into a Limited Liability
Terbatas. Akta pendirian ini telah mendapat Company. This deed of establishment has
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik been approved by the Minister of Justice of
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4581 the Republic of Indonesia in its Decision Letter
HT.01.01 Th.93 tertanggal 12 Juni 1993. No. C2-4581 HT.01.01 Th.93 dated June 12,
1993.

Dalam rangka bertransformasi untuk menjadi In relation to transforming into a National Bank
Bank Nasional, berdasarkan keputusan RUPS based on the Extraordinary General Meeting
Luar Biasa tanggal 22 Desember 2014 of Shareholders dated December 22, 2014 as
sebagaimana yang dituangkan dalam Akta set forth in Deed No. 93 dated December 22,
No.93 tanggal 22 Desember 2014 yang dibuat 2014 of I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H.,
dihadapan Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, Bank’s authorized, issued and paid-in capital
S.H., Bank menyetujui perubahan modal dasar, was changed from Rp100,000,000 to
ditempatkan dan disetor yang berubah dari Rp500,000,000 and also resulted to changes
Rp100.000.000 menjadi Rp500.000.000 dan in the composition and ownership interest of
juga menyebabkan perubahan komposisi dan the shareholders. The deed has been
susunan kepemilikan dari pemegang saham. approved by the Minister of Law and Human
Akta perubahan tersebut telah mendapat Rights of the Republic of Indonesia based on
persetujuan sesuai dengan Surat Keputusan the Decision Letter No. AHU-
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 13665.40.20.2014 dated December 30, 2014.
No. AHU-13665.40.20.2014 tertanggal
30 Desember 2014.

Dengan masuknya Pemegang Saham baru yaitu With the inclusion of new shareholders,
PT Taspen (Persero) dan PT Pos Indonesia PT Taspen (Persero) and PT Pos Indonesia
(Persero), diputuskan pula perubahan nama (Persero), it was decided to change the name
Bank dari PT Bank Sinar Harapan Bali menjadi of the Bank from PT Bank Sinar Harapan Bali
PT Bank Mandiri Taspen Pos berdasarkan to PT Bank Mandiri Taspen Pos based on the
perubahan Anggaran Dasar sesuai Akta No. 5 amendment of Articles of Association in
tanggal 7 Januari 2015 yang dibuat dihadapan accordance with Deed No. 5 dated January 7,
Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., 2015 by I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H.,
Notaris di Denpasar. Akta perubahan tersebut Notary in Denpasar. The amendment was
telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak approved by the Minister of Law and Human
Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Rights of the Republic of Indonesia in its
Keputusan No. AHU-0001075.AH.01.02 tanggal Decision Letter No. AHU-0001075.AH.01.02
23 Januari 2015. Perubahan nama Bank dated January 23, 2015. The changes of the
tersebut juga telah disetujui oleh Otoritas Jasa Bank’s name has been approved by the
Keuangan (OJK) berdasarkan surat No. Financial Services Authority (OJK) based on
166/KDK.03/2015 tanggal 24 Juli 2015 tentang letter No.166/ KDK.03 / 2015 dated July 24,
Penggunaan Ijin Usaha atas nama PT Bank 2015 regarding the Use of Business License
Mandiri Taspen Pos dan surat No. S- on behalf of PT Bank Mandiri Taspen Pos and
134/KO.311/2015 tanggal 31 Juli 2015 tentang letter No. S-134/KO.311/ 2015 dated July 31,
Persetujuan Perubahan Logo. 2015 regarding Approval of Changes in Logo.

8
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum a. Establishment of the Bank and General
(lanjutan) Information (continued)

PT Bank Sinar Harapan Bali secara resmi PT Bank Sinar Harapan Bali officially changed
berganti nama dan logo menjadi PT Bank its name and logo to PT Bank Mandiri Taspen
Mandiri Taspen Pos pada tanggal 7 Agustus Pos on August 7, 2015.
2015.

Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum According to the Decision of General Meeting
Pemegang Saham No. 4 tanggal 6 November of Shareholders No. 3 dated November 6,
2017 dari Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, 2017 of I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H.,
S.H., Notaris di Denpasar, pemegang saham Notary in Denpasar, the Bank’s shareholders
Bank menyetujui perubahan nama Bank dari have agreed to change the name of the Bank
PT Bank Mandiri Taspen Pos menjadi PT Bank from PT Bank Mandiri Taspen Pos to PT Bank
Mandiri Taspen. Akta perubahan tersebut telah Mandiri Taspen. The deed of amendment has
dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak been reported to the Minister of Justice and
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Human Rights of the Republic of Indonesia
penerimaan pemberitahuan perubahan data with a letter of receipt of notification of data
Bank tertanggal 7 November 2017 changes of the Bank dated November 7, 2017
No. AHU-AH.01.03-0188167 dan telah No. AHU-AH.01.03-0188167 and has been
didaftarkan pada daftar Perseroan Nomor registered in Company Register No. AHU-
AHU-0140174.AH.01.11 Tahun 2017 tanggal 0140174.AH.01.11 Year 2017 dated
7 November 2017. November 7, 2017.

Perubahan nama Bank tersebut juga telah The amendment of the Bank’s name has also
disetujui oleh OJK berdasarkan surat been approved by OJK based on letter
No. KEP-22/PB.1/2017 tanggal 18 Desember No. KEP-22/PB.1/2017 dated December 18,
2017 tentang Penetapan Penggunaan Ijin Usaha 2017 concerning Stipulation of Use of
atas nama PT Bank Mandiri Taspen Pos menjadi Business License on behalf of PT Bank
PT Bank Mandiri Taspen dan surat OJK Mandiri Taspen Pos to PT Bank Mandiri
Regional: Bali dan Nusa Tenggara Taspen and letter of Regional OJK: Bali and
No. S-128/KR.08/2017 tanggal 22 Desember Nusa Tenggara No. S-128/KR.08/2017 dated
2017 tentang Penegasan perubahan logo Bank. December 22, 2017 on the confirmation of
PT Bank Mandiri Taspen Pos secara resmi change of Bank’s logo. PT Bank Mandiri
berganti nama dan logo menjadi PT Bank Taspen Pos officially changed its name and
Mandiri Taspen pada tanggal 23 Desember logo to PT Bank Mandiri Taspen on
2017. December 23, 2017.

Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Bank The latest amendment of Bank's Articles of
dinyatakan dengan Akta Pernyataan Keputusan Association is stipulated by The Deed of
Rapat No. 7 tanggal 5 Maret 2019 dari Notaris Meeting Decision No. 7 dated March 5, 2019
I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., Notaris di of I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., Notary
Denpasar, mengenai perubahan alamat in Denpasar, regarding the changes of the
PT Bank Mandiri Taspen yang semula Bank’s address from Denpasar city to Central
berkedudukan di kota Denpasar diubah menjadi Jakarta of DKI Jakarta. The deed has been
di Jakarta Pusat – DKI Jakarta. Akta tersebut reported to the Minister of Justice and Human
telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Rights of the Republic of Indonesia with a
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat letter of receipt of notification of data changes
penerimaan pemberitahuan perubahan data of the Bank dated March 11, 2019
Bank tertanggal 11 Maret 2019 No. AHU-AH.01.03-0138220 and has been
No. AHU-AH.01.03-0138220 dan telah registered in Company Register
didaftarkan pada daftar Perseroan No. AHU-0039461.AH.01.11 Year 2019 dated
No. AHU-0039461.AH.01.11 Tahun 2019 March 11, 2019.
tanggal 11 Maret 2019.

9
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum a. Establishment of the Bank and General
(lanjutan) Information (continued)

Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar, Bank didirikan According to Article 3 of the Bank's Articles of
dengan maksud dan tujuan untuk berusaha di Association, the Bank’s scope of activities is
bidang bank umum. Untuk mencapai maksud to engage in general banking services. To
dan tujuan tersebut, Bank dapat melaksanakan achieve such aims and objectives, the Bank
kegiatan usaha, antara lain sebagai berikut: may conduct business activities, among
others, as follows:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam a. Collect funds from the public in the form of
bentuk simpanan berupa giro, deposito deposits in current accounts, time
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, deposits, certificates of deposit, savings
dan/atau bentuk lainnya yang deposits, and/or other similar forms;
dipersamakan dengan itu;

b. Memberi kredit; b. Giving loans;

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang; c. Issuance of debt acknowledgment;

d. Membeli, menjual atau menjamin atas d. Purchase, sell or guarantee at its own risk
resiko sendiri maupun untuk kepentingan or in the interest of and on the orders of its
dan atas perintah nasabahnya: customers:

1. Surat-surat wesel termasuk wesel dan 1. The notes include notes and
akseptasi oleh bank yang masa acceptances by banks whose validity
berlakunya tidak lebih lama dari period does not take longer than the
kebiasaan dalam perdagangan surat- custom of the trading of such letters;
surat dimaksud;

2. Surat pengakuan hutang dan kertas 2. Letter of credit recognition and other
dagang lainnya yang masa berlakunya trade paper which expires not longer
tidak lebih lama dari pada kebiasaan than usual in the trade of such letters;
dalam perdagangan surat-surat
dimaksud;

3. Kertas perbendaharaan negara dan 3. State treasury papers and government


surat jaminan pemerintah; guarantee letters;

4. Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) dan 4. Certificates of Bank Indonesia ("SBI")


obligasi; and bonds;

5. Surat dagang berjangka waktu sampai 5. Trading documents with maturities of


dengan 1 (satu) tahun, memindahkan up to 1 (one) year, transferring money
uang baik untuk kepentingan sendiri for their own account and customers'
maupun kepentingan nasabah; interests;

e. Menerima pembayaran dari tagihan atas e. Accept payments from claims on


surat-surat berharga dan melakukan securities and perform calculations with or
perhitungan dengan atau antara pihak between third parties;
ketiga;

f. Menyediakan tempat untuk menyimpan f. Provide a place to store goods and


barang dan surat berharga; securities;

10
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum a. Establishment of the Bank and General
(lanjutan) Information (continued)

Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar, Bank didirikan According to Article 3 of the Bank's Articles of
dengan maksud dan tujuan untuk berusaha di Association, the Bank’s scope of activities is
bidang bank umum. Untuk mencapai maksud to engage in general banking services. To
dan tujuan tersebut, Bank dapat melaksanakan achieve such aims and objectives, the Bank
kegiatan usaha, antara lain sebagai berikut: may conduct business activities, among
(lanjutan) others, as follows: (continued)

g. Melakukan kegiatan penitipan untuk g. Conduct custodial activities for the benefit
kepentingan pihak lain berdasarkan suatu of others under a contract;
kontrak;

h. Melakukan penempatan dana dari nasabah h. Placing funds from customers to other
kepada nasabah lainnya dalam bentuk customers in the form of securities not
surat-surat berharga yang tidak tercatat di listed on the Stock Exchange;
Bursa Efek;

i. Membeli melalui pelelangan, agunan baik i. Buying through auctions, collateral either
semua maupun sebagian dalam hal debitur in whole or in part in the event that the
tidak memenuhi kewajibannya kepada debtor does not fulfill its obligations to the
bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli bank, provided that the collateral is
tersebut wajib dicairkan secepatnya; dan purchased shall be disbursed as soon as
possible; and

j. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha j. Carry out factoring activities, credit card
kartu kredit dan kegiatan wali amanat. business and trustee activities.

Bank memperoleh izin usaha sebagai Bank The Bank obtained license to operate as
Umum berdasarkan Surat Keputusan commercial bank based on the Decree of
Menteri Keuangan Republik Indonesia Ministry of Finance of the Republic Indonesia
No. 77/KMK.017/1994 tanggal 10 Maret 1994 No. 77/KMK.017/1994 dated March 10, 1994
dan Surat Keputusan Bank Indonesia and on the letter of Bank Indonesia
No.27/65/UPBS/PBD2 tanggal 11 Mei 1994 No. 27/65/UPBS/PBD2 dated May 11, 1994
perihal Pemberian Izin Usaha Bank Umum. concerning Granting of Commercial Business
License.

b. Penawaran Umum Obligasi Bank b. The Public Offering of Bank’s Bonds

Bank menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi The Bank issued and registered Bank Mandiri
Bank Mandiri Taspen Pos ke Bursa Efek Taspen Pos Bonds on the Indonesian Stock
Indonesia sebagai berikut: Exchange as follows:

Obligasi/Bonds Tanggal terbit/Issue date Nilai nominal/Nominal value

I 12 Juli/July 12, 2017 2.000.000.000


Berkelanjutan I tahap I/
Continuing Bonds I Phase I 18 November/November 18, 2019 1.000.000.000

Pada tanggal 21 Juni 2017, Bank memperoleh On June 21, 2017, the Bank obtained the
pernyataan efektif dari Ketua OJK dengan effective statement from the Chairman of OJK
suratnya No. S-339/D.04/2017 untuk melakukan through letter No. S-339/D.04/2017 for the
penawaran umum Obligasi Bank Mandiri Taspen public offering of Bank Mandiri Taspen Pos
Pos I Tahun 2017 dengan jumlah pokok sebesar Bonds I Year 2017 amounting to
Rp2.000.000.000. Pada tanggal 12 Juli 2017, Rp2,000,000,000. On July 12, 2017, these
Obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa Efek bonds were listed on the Indonesia Stock
Indonesia. Exchange.

11
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)


b. Penawaran Umum Obligasi Bank (lanjutan) b. The Public Offering of Bank’s Bonds
(continued)
Pada tanggal 14 Oktober 2019, Bank On October 14, 2019, the Bank obtained the
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua OJK effective statement from the Chairman of OJK
dengan suratnya No. S-84/PB.311/2019 untuk through letter No. S-84/PB.311/2019 for
menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi issued and registered Continuing Bonds I
Berkelanjutan I Tahap I tahun 2019 dengan Phase I Year 2019 amounting to
jumlah pokok sebesar Rp1.000.000.000. Pada Rp1,000,000,000. On November 18, 2019,
tanggal 18 November 2019, Obligasi tersebut these bonds were listed on the Indonesia
telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia. Stock Exchange.

c. Kantor Pusat dan Jaringan Bank c. Head Office and Bank Network
Kantor pusat Bank berlokasi di Graha Mandiri The Bank's head office is located at Graha
Taspen Jalan Cikini Raya No. 42, Jakarta. Pada Mandiri Taspen Jalan Cikini Raya No. 42,
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank Jakarta. As of December 31, 2019 and 2018,
memiliki jaringan kantor dengan rincian sebagai the Bank has an office network with the
berikut (tidak diaudit): following details (unaudited):
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Kantor Pusat 1 1 Head Offices


Kantor Fungsional 1 1 Functional Offices
Kantor Fungsional
Non Operasional 100 52 Non Operational Functional Offices
Kantor Fungsional UMK 7 9 UMK Functional Offices
Kantor Cabang 41 37 Branches
Kantor Cabang Pembantu 60 49 Supporting Branches
Kantor Kas 63 66 Cash Offices

d. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan d. Board of Commisioners, Directors, and


Employees
Susunan Dewan Komisaris Bank pada tanggal The composition of the Bank’s Board of
31 Desember 2019 ditetapkan berdasarkan Commissioners as of December 31, 2019 is
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan based on the Annual General Meeting of
(RUPS Tahunan) Bank tanggal 15 Maret 2019 Shareholders on March 15, 2019 which is
yang diaktakan dengan Akta Notaris I Gusti stated in Notarial Deed No. 22 by I Gusti
Ngurah Putra Wijaya, S.H., No. 22. Ngurah Putra Wijaya, S.H.
Susunan Dewan Komisaris Bank pada tanggal The composition of the Bank’s Board of
31 Desember 2018 ditetapkan berdasarkan Commissioners as of December 31, 2018 is
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan based on the Annual General Meeting of
(RUPS Tahunan) Bank tanggal 19 Maret 2018 Shareholders on March 19, 2018 which is
yang diaktakan dengan Akta Notaris I Gusti stated in Notarial Deed No. 41 by I Gusti
Ngurah Putra Wijaya, S.H., No. 41. Ngurah Putra Wijaya, S.H.

12
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)


d. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan d. Board of Commisioners, Directors, and
(lanjutan) Employees (continued)
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Komisaris Utama Abdul Rachman Abdul Rachman President Commissioner


Komisaris Agus Haryanto Agus Haryanto Commissioner
Komisaris Independen Edhi Chrystanto*) Edhi Chrystanto Independent Commissioner
Komisaris Independen Sukoriyanto Saputro Sukoriyanto Saputro Independent Commissioner
Komisaris Independen Zudan Arif Fakrulloh Zudan Arif Fakrulloh Independent Commissioner

*) telah mengajukan pengunduran diri berdasarkan surat tanggal *) has been resigned based on the letter dated January 10,
10 Januari 2020, efektif setelah mendapatkan persetujuan 2020, effective after obtaining approval from Annual
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. General Meeting of Shareholders.

Susunan Direksi Bank pada tanggal The composition of the Bank’s Board of
31 Desember 2019 ditetapkan berdasarkan Directors as of December 31, 2019 is based on
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan the Annual General Meeting of Shareholders
(RUPS Tahunan) Bank tanggal 15 Maret 2019 on March 15, 2019 which is stated in Notarial
yang diaktakan dengan Akta Notaris I Gusti Deed No. 22 by I Gusti Ngurah Putra Wijaya,
Ngurah Putra Wijaya, S.H., No. 22. S.H.

Susunan Direksi Bank pada tanggal The composition of the Bank’s Board of
31 Desember 2018 ditetapkan berdasarkan Directors as of December 31, 2018 is based
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan on the Annual General Meeting of
(RUPS Tahunan) Bank tanggal 19 Maret 2018 Shareholders on March 19, 2018 which is
yang diaktakan dengan Akta Notaris I Gusti stated in Notarial Deed No. 41 by I Gusti
Ngurah Putra Wijaya, S.H., No. 41. Ngurah Putra Wijaya, S.H.

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Direktur Utama Josephus K. Triprakoso Josephus K. Triprakoso President Director


Direktur Business Nurkholis Wahyudi Nurkholis Wahyudi Business Director
Direktur Compliance & Risk Paulus Endra Suyatna Paulus Endra Suyatna Compliance & Risk Director
Direktur IT & Operation Iwan Soeroto Iwan Soeroto IT & Operation Director

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, the
Sekretaris Perusahaan adalah Bambang T. Corporate Secretary is Bambang T.
Pramusinto. Pramusinto.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, the Bank
Bank memiliki karyawan dengan posisi sebagai has employees with the following positions
berikut (tidak diaudit): (unaudited):

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Karyawan tetap 1.807 1.660 Permanent employees


Karyawan kontrak 893 803 Contract employees

Total 2.700 2.463 Total

13
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

e. Komite-Komite Bank e. Bank’s Committees

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, the
susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: composition of the Audit Commitee is as
follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Ketua Sukoriyanto Saputro Sukoriyanto Saputro Chairman


Anggota Edhi Chrystanto**) Edhi Chrystanto Member
Anggota Zudan Arif Fakrulloh Zudan Arif Fakrulloh Member
Anggota Effendi Sitompul*) I Made Wiratmika*) Member
Anggota Jani Aryanto*) I Nyoman S. Suryawan*) Member

*) berdasarkan Keputusan Direksi No. KEP.DIR/031/II/2019 *) based on Director’s Decision No. KEP.DIR/031/II/2019 dated
tanggal 22 Februari 2019 tentang penunjukan Effendi Sitompul February 22, 2019 regarding the appointment of Effendi
dan Jani Aryanto sebagai anggota Komite Audit dan Sitompul and Jani Aryanto as Audit Committee member and
pemberhentian I Made Wiratmika dan I Nyoman S Suryawan resignation of I Made Wiratmika and I Nyoman S Suryawan as
sebagai anggota Komite Audit Audit Committee members

**) telah mengajukan pengunduran diri berdasarkan surat tanggal **) has been resigned based on the letter dated January 10,
10 Januari 2020. 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, the
susunan Komite Remunerasi dan Nominasi composition of the Remuneration and
adalah sebagai berikut: Nomination Commitee is as follows:
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Ketua Zudan Arif Fakrulloh Zudan Arif Fakrulloh Chairman


Anggota Abdul Rachman Abdul Rachman Member
Anggota Agus Haryanto Agus Haryanto Member
Anggota Edhi Chrystanto*) Edhi Chrystanto Member
Kepala Divisi Human Kepala Divisi Human
Anggota Capital (ex officio) Capital (ex officio) Member
*) telah mengajukan pengunduran diri berdasarkan surat tanggal *) has been resigned based on the letter dated January 10, 2020.
10 Januari 2020.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance


Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai The financial statements have been prepared
dengan Standar Akuntansi Keuangan di and presented in accordance with Indonesian
Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Financial Accounting Standards, which
Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan include the Statements and Interpretations
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan issued by the Indonesian Accounting
Indonesia (DSAK-IAI) dan peraturan Bapepam- Standards Board (DSAK-IAI) and Indonesian
LK No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Capital Market Supervisory Agency
Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal (Bapepam-LK) Regulation No. VIII.G.7
25 Juni 2012 tentang “Pedoman atas Penyajian appendix of the Decision of the Chairman of
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated
atau Perusahaan Publik”. June 25, 2012 regarding the “Guidelines on
Financial Statements Presentations and
Disclosures for Issuers or Public Companies”.

14
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan b. Basis of Presentation of The Financial
Statements
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga The financial statements have been prepared
perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang under the historical cost, except for financial
diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk assets classified as available-for-sale and
dijual dan aset serta liabilitas keuangan yang financial assets and liabilities at fair value
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Laporan through profit or loss. The financial statements
keuangan disusun berdasarkan akuntansi are prepared under the accrual basis of
berbasis akrual, kecuali laporan arus kas. accounting, except for the statement of cash
flows.

Laporan arus kas disusun dengan The statements of cash flows are prepared by
menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas classifying transactions into operating,
operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus investing and financing activities. The
kas disusun menggunakan metode langsung. statements of cash flows are prepared using
Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan the direct method. For the statement of cash
setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank flows, cash and cash equivalents consist of
Indonesia, giro pada bank lain, dan investasi cash, current accounts with Bank Indonesia,
jangka pendek likuid lainnya dengan jangka current accounts with other banks, and other
waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal short-term liquid investments with maturities
perolehan yang tidak digunakan sebagai of 3 (three) months or less from the acquisition
jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. date which are not used as collateral nor
restricted to use.

Pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain The items under other comprehensive income
disajikan terpisah antara akun-akun yang akan are presented separately between ítems to be
direklasifikasi ke laba rugi dan akun-akun yang reclassified to profit or loss and those items
tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. not to be reclassified to profit or loss.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan The preparation of financial statements in


Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia accordance with Indonesian Financial
mengharuskan penggunaan estimasi dan Accounting Standards requires the use of
asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan estimates and assumptions. It also requires
manajemen untuk membuat pertimbangan management to make judgments in the
dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. process of applying accounting policies. The
Area yang kompleks atau memerlukan tingkat areas that are complex or require higher level
pertimbangan yang lebih tinggi atau area di of consideration or areas where assumptions
mana asumsi dan estimasi dapat berdampak and estimates could have a significant impact
signifikan terhadap laporan keuangan on financial statements are disclosed in Note
diungkapkan di Catatan 3, Sumber 3, Sources of Estimation Uncertainty and
Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Accounting Judgement.
Akuntansi.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam The presentation currency used in these
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, financial statements is Indonesian Rupiah,
yang juga merupakan mata uang fungsional which is also the functional currency of the
Bank. Bank.

15
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan c. Financial Assets and Liabilities

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Bank mengklasifikasikan aset keuangannya The Bank classifies its financial assets in the
dalam kategori (a) aset keuangan yang following categories of (a) financial assets at
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) fair value through profit or loss, (b) loans and
pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) receivables, (c) held-to-maturity financial
aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, assets, and (d) available-for-sale financial
dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. assets. This classification depends on the
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan purpose for which the financial asset were
perolehan aset keuangan tersebut. acquired. Management determines the
Manajemen menentukan klasifikasi aset classification of its financial asset at initial
keuangan tersebut pada saat awal recognition.
pengakuannya.

a. Aset Keuangan yang Diukur pada a. Financial Assets at Fair Value


Nilai Wajar melalui Laba Rugi through Profit or Loss

Kategori ini terdiri dari dua sub- This category comprises two sub-
kategori: aset keuangan yang categories: financial assets classified
diklasifikasikan dalam kelompok as held for trading and financial assets
diperdagangkan dan aset keuangan designated by the Bank as at fair value
yang pada saat pengakuan awal telah through profit or loss upon initial
ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada recognition.
nilai wajar melalui laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam A financial asset is classified as held


kelompok diperdagangkan jika for trading if they are acquired or
diperoleh atau dimiliki terutama untuk incurred principally for the purpose of
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam selling or repurchasing it in the near
waktu dekat atau jika merupakan term or if they are part of a portfolio of
bagian dari portofolio instrumen identified financial instruments that are
keuangan tertentu yang dikelola managed together and for which there
bersama dan terdapat bukti mengenai is evidence of a current actual pattern
pola ambil untung dalam jangka of short-term profit-taking.
pendek (short-term profit-taking) yang
terkini.

Instrumen keuangan yang Financial instruments classified into


dikelompokkan ke dalam kategori ini this category are recognized initially at
diakui pada nilai wajarnya pada saat fair value, transaction costs are
pengakuan awal, biaya transaksi diakui recognized directly to the statement of
secara langsung ke dalam laporan laba profit or loss and other comprehensive
rugi dan penghasilan komprehensif income. Gains and losses arising from
lain. Keuntungan dan kerugian yang changes in fair value and sales of these
timbul dari perubahan nilai wajar dan financial instruments are included
penjualan instrumen keuangan diakui directly in the statement of profit or loss
di dalam laporan laba rugi dan and other comprehensive income and
penghasilan komprehensif lain dan are reported respectively as
dicatat masing-masing sebagai "Unrealised gains/(losses) from
“Keuntungan/(kerugian) yang belum chages in fair value of financial
direalisasi dari perubahan nilai wajar instruments" and "Gains/(losses) from
instrumen keuangan” dan sale of financial instruments". Interest
“Keuntungan/(kerugian) dari penjualan income on financial instruments held
instrumen keuangan”. Pendapatan for trading are included in "Interest
bunga dari instrumen keuangan dalam income".
kelompok diperdagangkan dicatat
sebagai “Pendapatan bunga”.
16
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

a. Aset Keuangan yang Diukur pada a. Financial Assets at Fair Value


Nilai Wajar melalui Laba Rugi through Profit or Loss (continued)
(lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, the
2018, Bank tidak memiliki aset Bank has no financial assets classified
keuangan yang diklasifikasi pada nilai as at fair value through profit or loss.
wajar melalui laba rugi.

b. Pinjaman yang Diberikan dan b. Loans and Receivables


Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables are non-
adalah aset keuangan non-derivatif derivative financial assets with fixed or
dengan pembayaran tetap atau telah determinable payments that are not
ditentukan dan tidak mempunyai quoted in an active market, other than:
kuotasi di pasar aktif, kecuali:
a) yang dimaksudkan oleh Bank a) those that the Bank intends to sell
untuk dijual dalam waktu dekat, immediately or in short term, which
yang diklasifikasikan dalam are classified as held for trading, and
kelompok diperdagangkan, serta those that upon initial recognition are
yang pada saat pengakuan awal designated as at fair value through
ditetapkan sebagai diukur pada profit or loss;
nilai wajar melalui laporan laba
rugi;
b) yang pada saat pengakuan awal b) those that the Bank upon initial
ditetapkan dalam kelompok recognition are designated as
tersedia untuk dijual; atau available-for-sale; or

c) dalam hal Bank mungkin tidak c) those for which the Bank may not
akan memperoleh kembali recover substantially all of its initial
investasi awal secara substansial investment, other than because of
kecuali yang disebabkan oleh loans and receivable deterioration.
penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, kredit yang Loans and receivables are initially
diberikan dan piutang diakui pada nilai recognised at fair value plus transaction
wajarnya ditambah biaya transaksi dan costs and subsequently measured at
selanjutnya diukur pada biaya amortised cost using the effective
perolehan diamortisasi dengan interest rate method less allowance for
menggunakan metode suku bunga impairment losses. Income on financial
efektif dikurangi Cadangan Kerugian assets classified as loans and
Penurunan Nilai. Pendapatan dari aset receivables is included in the statement
keuangan dalam kelompok pinjaman of profit or loss and other comprehensive
yang diberikan dan piutang dicatat di income and is reported as “Interest
dalam laporan laba rugi dan income”.
penghasilan komprehensif lain dan
dilaporkan sebagai “Pendapatan
bunga”.

17
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)
c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)
b. Pinjaman yang Diberikan dan b. Loans and Receivables (continued)
Piutang (lanjutan)
Dalam hal terjadi penurunan nilai, In the case of impairment, the
kerugian penurunan nilai dilaporkan impairment loss is reported as a
sebagai pengurang dari nilai tercatat deduction from the carrying value of the
dari aset keuangan dalam kelompok financial assets classified as loan and
pinjaman yang diberikan dan piutang, receivables and recognised in the
dan diakui di dalam laporan laba rugi statement of profit or loss and other
dan penghasilan komprehensif lain comprehensive income as “Allowance
sebagai “Pembentukan Cadangan for impairment losses".
Kerugian Penurunan Nilai”.
c. Aset Keuangan Dimiliki Hingga c. Held-to-Maturity Financial Assets
Jatuh Tempo (HTM)
Aset keuangan dalam kelompok dimiliki Held-to-maturity financial assets are
hingga jatuh tempo adalah aset non-derivative financial assets with fixed
keuangan non-derivatif dengan or determinable payments and fixed
pembayaran tetap atau telah maturities that the Bank has the positive
ditentukan dan jatuh temponya telah intention and ability to hold the financial
ditetapkan, serta Bank mempunyai assets to maturity, other than:
intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, kecuali:
a) aset keuangan yang pada saat a) those that the Bank upon initial
pengakuan awal ditetapkan recognition designates as financial
sebagai aset keuangan yang assets measured at fair value
diukur pada nilai wajar melalui laba through profit or loss;
rugi;
b) aset keuangan yang ditetapkan b) those that the Bank designates as
oleh Bank dalam kelompok available-for-sale; and
tersedia untuk dijual; dan
c) aset keuangan yang memiliki c) those that meet the definition of
definisi pinjaman yang diberikan loans and receivables.
dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset Held-to-maturity financial assets are
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo initially recognised at fair value including
diakui pada nilai wajarnya ditambah transaction costs and subsequently
biaya transaksi dan selanjutnya diukur measured at amortised cost using the
pada biaya perolehan diamortisasi effective interest method.
dengan menggunakan suku bunga
efektif.
Pendapatan bunga dari aset keuangan Interest income on held-to-maturity
dimiliki hingga jatuh tempo dicatat financial assets is included in the
dalam laporan laba rugi dan statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain dan comprehensive income and reported as
diakui sebagai “Pendapatan bunga”. “Interest income”. In the case of
Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian impairment, the impairment loss is
penurunan nilai diakui sebagai reported as a deduction from the
pengurang dari nilai tercatat investasi carrying value of the investment and
dan diakui di dalam laporan keuangan recognised in the financial statements as
sebagai “Pembentukan Cadangan “Allowance for impairment losses”.
Kerugian Penurunan Nilai”.
18
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

d. Aset Keuangan Tersedia Untuk d. Available-for-Sale Financial Assets


Dijual (AFS)

Aset keuangan dalam kelompok Available-for-sale financial assets are


tersedia untuk dijual adalah aset non-derivative financial assets that are
keuangan non-derivatif yang intended to be held for an indefinite
ditetapkan untuk dimiliki untuk periode period of time, which may be sold in
tertentu dimana akan dijual dalam response to needs for movements
rangka pemenuhan likuiditas atau liquidity or in changes interest rates,
perubahan suku bunga atau yang tidak exchange rates or those that are not
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang classified as loans and receivables,
diberikan atau piutang, investasi yang held-to-maturity investment or financial
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki assets measured at fair value through
hingga jatuh tempo atau aset keuangan profit or loss.
yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi.

Pada saat pengakuan awalnya, aset Available-for-sale financial assets are


keuangan tersedia untuk dijual diakui initially recognised at fair value, plus
pada nilai wajarnya ditambah biaya transaction costs, and measured
transaksi dan selanjutnya diukur pada subsequently at fair value with gains or
nilai wajarnya dimana keuntungan atau losses arising from the changes in fair
kerugian diakui atas perubahan nilai value being recognized in other
wajar pada penghasilan komprehensif comprehensive income, except for
lain kecuali untuk kerugian penurunan impairment losses and foreign
nilai dan laba rugi selisih kurs untuk exchange gains or losses for debt
instrumen utang. Jika aset keuangan instrument. If available-for-sale financial
tersedia untuk dijual mengalami asset is determined to be impaired, the
penurunan nilai, akumulasi laba atau cumulative unrealised gain or loss
rugi yang belum direalisasi atas arising from the changes in fair value
perubahan nilai wajar yang previously recognised as other
sebelumnya diakui di penghasilan comprehensive income is recognised in
komprehensif lain, diakui pada laporan the profit or loss. Interest income is
laba rugi dan penghasilan calculated using the effective interest
komprehensif lain. Pendapatan bunga method.
dihitung menggunakan metode suku
bunga efektif.

Pengakuan Recognition

Bank menggunakan akuntansi tanggal The Bank uses trade date accounting for
perdagangan untuk mencatat transaksi efek- regular way contracts when recording
efek. Aset keuangan yang dialihkan kepada marketable securities. Financial assets that
pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat are transferred to a third party but not qualify
penghentian pengakuan disajikan di dalam for derecognition are presented in the
laporan posisi keuangan sebagai “Tagihan statement of financial position as
atas efek-efek yang diagunkan”, jika pihak “receivables from assets pledged as
penerima memiliki hak untuk menjual atau collateral”, if the transferee has the right to
mentransfer kembali. sell or repledge them.

19
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan The Bank classifies its financial liabilities in
dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang the category of (a) financial liabilities at fair
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan value through profit and loss and (b)
(b) liabilitas keuangan yang diukur dengan financial liabilities measured at amortised
biaya perolehan diamortisasi. cost.
a. Liabilitas Keuangan yang Diukur a. Financial Liabilities at Fair Value
pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi through Profit or Loss

Kategori ini terdiri dari dua This category comprises two sub-
sub-kategori: liabilitas keuangan categories: financial liabilities classified
diklasifikasikan sebagai as held for trading, and financial
diperdagangkan dan liabilitas liabilities designated by the Bank as fair
keuangan yang pada saat pengakuan value through profit or loss upon initial
awal telah ditetapkan oleh Bank untuk recognition.
diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan A financial liability is classified as held for
sebagai diperdagangkan jika diperoleh trading if it is acquired or incurred
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli principally for the purpose of selling or
kembali dalam waktu dekat atau jika repurchasing it in the near term or if it is
merupakan bagian dari portofolio part of a portfolio of identified financial
instrumen keuangan tertentu yang instruments that are managed together
dikelola bersama dan terdapat bukti and for which there is evidence of a
mengenai pola ambil untung dalam recent actual pattern of short term profit-
jangka pendek yang terkini. taking.
Keuntungan dan kerugian yang timbul Gains and losses arising from changes
dari perubahan nilai wajar liabilitas in fair value of financial liabilities
keuangan yang diklasifikasikan classified held for trading are included in
sebagai diperdagangkan dicatat dalam the statement of profit or loss and other
laporan laba rugi dan penghasilan comprehensive income and are reported
komprehensif lain sebagai as “Unrealised gains/(losses) from
“Keuntungan/(kerugian) yang belum changes in fair value of financial
direalisasi dari perubahan nilai wajar instruments”. Interest expenses on
instrumen keuangan”. Beban bunga financial liabilities held for trading are
dari liabilitas keuangan diklasifikasikan included in “Interest expenses".
sebagai diperdagangkan dicatat di
dalam “Beban bunga”.
Jika Bank pada pengakuan awal telah If the Bank designated certain debt
menetapkan instrumen utang tertentu securities upon initial recognition as at
sebagai nilai wajar melalui laba rugi fair value through profit or loss (fair value
(opsi nilai wajar), maka selanjutnya, option), then this designation cannot be
penetapan ini tidak akan diubah. changed subsequently. The fair value
Instrumen utang yang diklasifikasikan option is applied on the debt securities
sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari which consists of the debt host and
kontrak utama dan derivatif melekat embedded derivatives that must
yang harus dipisahkan. otherwise be separated.

20
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

a. Liabilitas Keuangan yang Diukur a. Financial Liabilities at Fair Value


pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi through Profit or Loss (continued)
(lanjutan)

Perubahan nilai wajar terkait dengan Fair value changes relating to financial
liabilitas keuangan yang ditetapkan liabilities designated at fair value
untuk diukur pada nilai wajar melalui through profit or loss are recognised in
laporan laba rugi dan penghasilan “Gains/(losses) from changes in fair
komprehensif lain diakui di dalam value of financial instruments”.
“Keuntungan/(kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and 2018, the
2018, Bank tidak memiliki liabilitas Bank has no financial liabilities at fair
keuangan yang diukur pada nilai wajar value through profit or loss.
melalui laba rugi.

b. Liabilitas Keuangan yang Diukur b. Financial Liabilities Measured at


dengan Biaya Perolehan Amortized Cost
Diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas Financial liabilities at amortised cost are
keuangan yang diukur dengan biaya initially recognised at fair value less
perolehan diamortisasi, diukur pada transaction costs (if any).
nilai wajar dikurangi biaya transaksi
(jika ada).

Setelah pengakuan awal, Bank After initial recognition, Bank measures


mengukur seluruh liabilitas keuangan all financial liabilities at amortised cost
yang diukur dengan biaya perolehan using effective interest rates method.
diamortisasi dengan menggunakan Effective interest rate amortisation is
metode suku bunga efektif. Amortisasi recognised as “Interest expense”.
suku bunga efektif diakui sebagai
“Beban bunga”.

iii. Penghentian Pengakuan iii. Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangan Financial assets are derecognised when


dilakukan ketika hak kontraktual atas arus the contractual rights to receive the cash
kas yang berasal dari aset keuangan flows from these assets have ceased to
tersebut berakhir, atau ketika aset exist or the assets have been transferred
keuangan tersebut telah ditransfer dan and substantially all the risks and rewards
secara substansial seluruh risiko dan of ownership of the assets are also
manfaat atas kepemilikan aset tersebut transferred (that is, if substantially all the
telah ditransfer (jika secara substansial risks and rewards have not been
seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, transferred, the Bank evaluate to ensure
maka Bank melakukan evaluasi untuk that continuing involvement on the basis of
memastikan keterlibatan berkelanjutan atas any retained powers of control does not
kendali yang masih dimiliki tidak mencegah prevent derecognition). Financial liabilities

21
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

iii. Penghentian Pengakuan (lanjutan) iii. Derecognition (continued)

penghentian pengakuan). Liabilitas are derecognised when they have been


keuangan dihentikan pengakuannya ketika redeemed or otherwise extinguished.
liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan
atau kadaluwarsa.

Hapus buku Write-offs

Dalam hal penghapusbukuan aset In case financial assets’ write-off is a


keuangan merupakan kelanjutan dari continuation of the financial assets’
tindakan penyelesaian aset keuangan settlement by taking over collaterals, the
dengan cara pengambilalihan agunan, amount written-off is approximately equal
maka jumlah yang dihapusbuku adalah to the difference between the fair value of
sebesar selisih kurang antara nilai wajar repossessed assets after taking into
agunan yang diambil alih setelah account the financial assets’ cost of sales
memperhitungkan taksiran biaya penjualan and carrying amount.
dengan nilai tercatat aset keuangan.

Aset keuangan dapat dihapusbuku apabila Financial assets can be written-off when
cadangan kerugian penurunan nilai telah the allowance for impairment losses has
dibentuk 100%. been established at 100%.

Penghapusbukuan dilakukan secara Write-off is done to the financial assets’


keseluruhan terhadap nilai tercatat aset carrying amount by debiting the allowance
keuangan dengan mendebit cadangan for impairment losses.
kerugian penurunan nilai.

iv. Reklasifikasi Aset Keuangan iv. Reclassification of Financial


Instruments

Bank tidak diperkenankan untuk The Bank shall not reclassify any financial
mereklasifikasi instrumen keuangan dari instrument out of or into the fair value
atau ke kategori instrumen keuangan yang through profit or loss category while it is
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi held or issued.
selama instrumen keuangan tersebut
dimiliki atau diterbitkan.

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset The Banks shall not classify financial
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga assets as held-to-maturity investment, if
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau Bank has, during the current financial year
dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, or during the two preceeding financial
telah menjual atau mereklasifikasi investasi years, sold or reclassified more than an
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah insignificant amount of held-to-maturity
yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan financial assets before maturity (more than
sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang insignificant in relation to the total amount
tidak signifikan dibandingkan dengan of held-to-maturity financial assets), other
jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh than sales or reclassifications that:
tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi
tersebut:

22
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

iv. Reklasifikasi Aset Keuangan (lanjutan) iv. Reclassification of Financial Assets


(continued)

Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset The Banks shall not classify financial
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga assets as held-to-maturity investment, if
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau Bank has, during the current financial year
dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, or during the two preceeding financial
telah menjual atau mereklasifikasi investasi years, sold or reclassified more than an
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah insignificant amount of held-to-maturity
yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan financial assets before maturity (more than
sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang insignificant in relation to the total amount
tidak signifikan dibandingkan dengan of held-to-maturity financial assets), other
jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh than sales or reclassifications that:
tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi (continued)
tersebut: (lanjutan)

(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah (a) are so close to maturity or the
mendekati jatuh tempo atau tanggal financial asset's call date that
pembelian kembali dimana perubahan changes in the market rate of interest
suku bunga tidak akan berpengaruh would not have a significant effect on
secara signifikan terhadap nilai wajar the financial asset's fair value;
aset keuangan tersebut;

(b) terjadi setelah Bank telah memperoleh (b) occur after the Bank has collected
secara substansial seluruh jumlah substantially all of the financial
pokok aset keuangan tersebut sesuai asset's original principal through
jadwal pembayaran atau Bank telah scheduled payments or
memperoleh pelunasan dipercepat; prepayments; or
atau

(c) terkait dengan kejadian tertentu yang (c) are attributable to an isolated event
berada diluar kendali Bank, tidak that is beyond the Bank's control, is
berulang, dan tidak dapat diantisipasi non-recurring and could not have
secara wajar oleh Bank. been reasonably anticipated by the
Bank.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok Reclassification of financial assets from


dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok held-to-maturity classification to available-
tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai for-sale are recorded at fair value.
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang Unrealised gains or losses are recorded in
belum direalisasi tetap dilaporkan dalam other comprehensive income component
komponen ekuitas sampai aset keuangan and shall be recognised in the statement
tersebut dihentikan pengakuannya, dan of profit or loss and other comprehensive
pada saat itu, keuntungan atau kerugian income until the financial assets is
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam derecognised, at which time the
penghasilan komprehensif lain diakui pada cumulative gain or loss previously
laporan laba rugi dan penghasilan recognised in other comprehensive
komprehensif lain sebagai komponen income shall be recognised in statement of
“Keuntungan/kerugian dari penjualan aset profit or loss and other comprehensive
keuangan”. income under “Gain/loss from sale of
financial assets”.

23
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

v. Klasifikasi atas Instrumen Keuangan v. Classification of Financial Instruments

Bank mengklasifikasikan instrumen The Bank classifies financial instruments


keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang into classes that reflects the nature of
mencerminkan sifat dari informasi dan information and takes into account the
mempertimbangkan karakteristik dari characteristic of those financial
instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini instrument. This classification can be seen
dapat dilihat pada tabel berikut: in the table below:

Jenis Instrumen Keuangan / Types of financial Klasifikasi Standar Pengukuran Awal / Classification of initial
instruments measurement standards
Giro pada Bank Indonesia / Current accounts with
Pinjaman yang diberikan dan piutang / Loans and receivables
Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain / Current accounts with other
Pinjaman yang diberikan dan piutang / Loans and receivables
banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain /
Pinjaman yang diberikan dan piutang / Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other bank s
Salah satu dari / one of :
Aset Efek-efek / Securities Tersedia untuk dijual / Available-for-sale
Keuangan /
Dimiliki hingga jatuh tempo / Held-to-maturity
Financial
assets Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali / Securities purchased under resale Pinjaman yang diberikan dan piutang / Loans and receivables
agreements

Kredit yang Diberikan / Loans Pinjaman yang diberikan dan piutang / Loans and receivables

Aset Lain-lain (pendapatan bunga yang masih akan


diterima, tagihan kepada pihak ketiga dan lain-lain) /
Pinjaman yang diberikan dan piutang / Loans and receivables
Other assets ( Accrued interest receivable, receivable
to third party and others)
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
Liabilitas Segera / Obligation due immediately
diamortisasi / Financial liabilities measured at amortized cost
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
Simpanan Nasabah / Deposits from customers
diamortisasi / Financial liabilities measured at amortized cost
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
Simpanan dari Bank Lain / Deposits from other bank s
diamortisasi / Financial liabilities measured at amortized cost
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
Surat berharga yang diterbitkan / Securities issued
Liabilitas diamortisasi / Financial liabilities measured at amortized cost
Keuangan /
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
Financial
kembali / Securities sold with repurchase agreements diamortisasi / Financial liabilities measured at amortized cost
liabilities
Liabilitas lain-lain (bunga yang masih harus dibayar,
cadangan bonus dan THR, utang jasa pihak ketiga,
titipan jasa notaris, titipan dana retensi atas renovasi
cabang, utang premi asuransi dan lain-lain) / Other
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang
liabilities
diamortisasi / Financial liabilities measured at amortized cost
(Accrued interest payable, Accrued bonus and THR,
Payable of third party services, Notarial service
payable, Retention funds for branch renovation,
Premium insurance payable and others)

24
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vi. Saling Hapus Instrumen Keuangan vi. Offsetting Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan Financial assets and liabilities are offset
saling hapus dan nilai netonya dilaporkan di and the net amount is presented in the
laporan posisi keuangan jika, dan hanya statement of financial position when there
jika, saat ini terdapat hak yang berkekuatan is a legally enforceable right to offset the
hukum untuk saling hapus jumlah keduanya recognised amounts and there is an
dan terdapat intensi untuk diselesaikan intention to settle on a net basis or realise
secara neto, atau untuk merealisasikan aset the asset and settle the liability
dan menyelesaikan liabilitas secara simultaneously. This means that the right
bersamaan. Hak yang berkekuatan hukum to set off:
berarti:

a. tidak terdapat kontinjensi di masa yang a. must not be contingent on a future


akan datang, dan event, and

b. hak yang berkekuatan hukum pada b. must be legally enforceable in all of


kondisi-kondisi berikut ini; the following circumstances;

i. Kegiatan bisnis normal; i. The normal course of business;


ii. Kondisi kegagalan usaha; dan ii. The event of default; and
iii. Kondisi gagal bayar atau bangkrut iii. The event of insolvency or
bankruptcy

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets

(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Assets Carried at


Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost
Diamortisasi

Pada setiap tanggal laporan posisi The Bank assesses at each reporting
keuangan, Bank mengevaluasi apakah date whether there is an objective
terdapat bukti yang objektif bahwa aset evidence that a financial asset or
keuangan atau kelompok aset group of financial assets is impaired.
keuangan mengalami penurunan nilai. A financial asset or a group of
Aset keuangan atau kelompok aset financial assets is impaired and
keuangan diturunkan nilainya dan impairment losses are incurred only
kerugian penurunan nilai telah terjadi, if there is objective evidence of
jika terdapat bukti yang objektif impairment as a result of one or more
mengenai penurunan nilai tersebut events that occurred after the initial
sebagai akibat dari satu atau lebih recognition of the asset (a “loss
peristiwa yang terjadi setelah event”) and that loss event (or
pengakuan awal aset tersebut events) has an impact on the
(peristiwa yang merugikan), dan estimated future cash flows of the
peristiwa yang merugikan tersebut financial asset or group of financial
berdampak pada estimasi arus kas assets that can be reliably estimated.
masa depan atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan yang dapat
diestimasi secara andal.

25
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)

(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Assets Carried at


Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost (continued)
Diamortisasi (lanjutan)

Kriteria yang digunakan oleh Bank The criteria that the Bank uses to
untuk menentukan bukti objektif dari determine that there is objective
penurunan nilai adalah sebagai berikut: evidence of impairment loss include:

1. kesulitan keuangan signifikan 1. significant financial difficulties of


yang dialami penerbit atau pihak the issuer or obligor;
peminjam;

2. pelanggaran kontrak, seperti 2. a breach of contract, such as a


terjadinya wanprestasi atau default or deliquency in interest
tunggakan pembayaran pokok or principal payments;
atau bunga;

3. pihak pemberi pinjaman, dengan 3. the lender, for economic or legal


alasan ekonomi atau hukum reasons relating to the borrower’s
sehubungan dengan kesulitan financial difficulty, granting to the
keuangan yang dialami pihak borrower a concession that the
peminjam, memberikan lender would not otherwise
keringanan (konsesi) pada pihak consider;
peminjam yang tidak mungkin
diberikan jika pihak peminjam tidak
mengalami kesulitan tersebut;

4. terdapat kemungkinan bahwa 4. there is a probability that the


pihak peminjam akan dinyatakan borrower will enter bankruptcy or
pailit atau melakukan reorganisasi other financial reorganisation;
keuangan lainnya;

5. hilangnya pasar aktif dari aset 5. the disapearance of an active


keuangan akibat kesulitan market for that financial asset
keuangan; atau data yang dapat because of financial dificulties; or
diobservasi mengindikasikan observable data indicating that
adanya penurunan yang dapat there is a measureable decrease
diukur atas estimasi; in the estimation;

6. data yang dapat diobservasi 6. observable data indicating that


mengindikasikan adanya there is a measurable decrease
penurunan yang dapat diukur atas in the estimation.
estimasi.

26
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)
(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Asset Carried at
Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost (continued)
Diamortisasi (lanjutan)
Khusus untuk kredit yang diberikan, The Bank has determined specific
Bank menggunakan kriteria tambahan objective evidence of an impairment
untuk menentukan bukti objektif loss for loans including:
penurunan nilai, sebagai berikut:
1. Kredit yang diberikan dengan 1. Loan classified as Sub-standard,
kolektibilitas Kurang Lancar, Doubtful and Loss (non-
Diragukan dan Macet (kredit non- performing loan) in accordance
performing) sesuai dengan PBI with PBI No.14 / 15 / PBI / 2012
No.14/15/PBI/2012 tanggal dated October 24, 2012
24 Oktober 2012 tentang Penilaian regarding Asset Quality Rating
Kualitas Aset Bank Umum. for Commercial Banks.
2. Semua kredit yang 2. All restructured loans.
direstrukturisasi.
Bank pertama kali menentukan apakah The Bank initially assesses whether
terdapat bukti objektif penurunan nilai objective evidence of impairment for
atas aset keuangan. Penilaian secara financial asset exists as described
individual dilakukan atas aset above. The individual assessment is
keuangan yang secara individual performed on the individually
mengalami penurunan nilai yang significant impaired financial asset,
signifikan, dengan menggunakan using discounted cash flows method.
metode discounted cash flows. Aset The insignificant impaired financial
keuangan yang tidak signifikan namun assets and non-impaired financial
mengalami penurunan nilai dan aset assets are included in group of
keuangan yang tidak mengalami financial asset with similar credit risk
penurunan nilai, dimasukkan dalam characteristics and collectively
kelompok aset keuangan yang memiliki assessed.
karakteristik risiko yang serupa dan
dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika tidak terdapat bukti objektif If there is no objective evidence of
mengenai penurunan nilai atas aset impairment for financial asset
keuangan yang dinilai secara assessed individually both for
individual, baik yang jumlahnya significant and insignificant amounts,
signifikan maupun tidak signifikan, the account of financial asset will be
maka aset keuangan tersebut akan included in a group of financial assets
dimasukkan ke dalam kelompok aset with similar credit risk characteristics
keuangan yang memiliki karakteristik and collectively assesses them for
risiko kredit yang serupa dan impairment. Financial assets that are
penurunan nilai kelompok aset individually assessed but non-
keuangan tersebut dilakukan secara impaired are still classified as
kolektif. Aset keuangan yang financial assets assessed individually.
penurunan nilainya dilakukan secara
individual.

27
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)
(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Asset Carried at
Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost (continued)
Diamortisasi (lanjutan)
Namun, Bank membentuk cadangan However, the Bank provides
kerugian penurunan nilai (CKPN) allowance for impairment losses
berdasarkan probability of default based on the probability of default for
masing-masing segmen yang each segment that is generated by
dihasilkan oleh evaluasi penurunan evaluating impairment of loans
nilai kredit secara kolektif. collectively.
Dalam melakukan evaluasi penurunan In evaluating impairment for loans,
nilai kredit, Bank menetapkan portofolio the Bank classifies loan portfolio into
kredit menjadi 3 (tiga) kategori: the following 3 (three) categories:
1. Kredit yang secara individual 1. Loans which individually have
memiliki nilai signifikan dan jika significant value and if
terjadi penurunan nilai akan impairment occured will have
berdampak cukup material bagi material impact to the financial
laporan keuangan, yaitu kredit statements, and loans with
dengan baki debet lebih besar dari outstanding balance is more than
atau sama dengan Rp1.000.000. or equal to Rp1,000,000.
2. Kredit yang secara individual 2. Loans which individually have no
memiliki nilai tidak signifikan, yaitu significant value and loans with
kredit dengan baki debet kurang outstanding balance is less than
dari Rp1.000.000. Rp1,000,000.
3. Kredit yang direstrukturisasi. 3. Restructured loans.
Bank menetapkan kredit yang Bank determines loans to be
dievaluasi penurunan nilainya secara evaluated for impairment through
individual, jika memenuhi salah satu individual evaluation if one of the
kriteria di bawah ini: following conditions is met:
1. Kredit yang secara individual 1. Loans which individually have
memiliki nilai signifikan dan significant value and objective
memiliki bukti objektif penurunan evidence of impairment; or
nilai; atau
2. Kredit yang direstrukturisasi yang 2. Restructured loans which
secara individual memiliki nilai individually have significant
signifikan. value.
Bank menetapkan kredit yang harus Bank determines loans to be
dievaluasi penurunan nilainya secara evaluated for impairment through
kolektif, jika memenuhi salah satu collective evaluation if one of the
kriteria di bawah ini: following conditions is met:
1. Kredit yang secara individual 1. Loans which individually have
memiliki nilai signifikan namun significant value and there are no
tidak memiliki bukti objektif objective evidence of
penurunan nilai; atau impairment; or

28
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)
(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Asset Carried at
Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost (continued)
Diamortisasi (lanjutan)
Bank menetapkan kredit yang harus Bank determines loans to be
dievaluasi penurunan nilainya secara evaluated for impairment through
kolektif, jika memenuhi salah satu collective evaluation if one of the
kriteria di bawah ini: (lanjutan) following conditions is met:
(continued)
2. Kredit yang secara individual 2. Loans which individually have
memiliki nilai tidak signifikan; atau insignificant value; or
3. Kredit yang direstrukturisasi yang 3. Restructured loans which
secara individual memiliki nilai individually have insignificant
tidak signifikan. value.
Perhitungan Penurunan Nilai Secara Individual Impairment Calculation
Individu

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur The amount of the impairment is


berdasarkan selisih antara nilai tercatat measured as the difference between
aset keuangan dengan nilai kini dari the financial asset’s carrying amount
estimasi arus kas masa datang (tanpa and the present value of estimated
memperhitungkan kerugian penurunan future cash flows (excluding future
nilai dimasa datang yang belum terjadi) impairment losses that have not been
yang didiskontokan menggunakan incurred) discounted at the financial
tingkat suku bunga efektif awal dari asset’s original effective interest rate.
aset keuangan tersebut. Nilai tercatat The carrying amount of the asset is
aset tersebut dikurangi melalui akun reduced through the allowance for
“Cadangan Kerugian Penurunan Nilai” impairment losses account and the
dan beban kerugian diakui pada amount of the loss is recognised in the
laporan laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and other
komprehensif lain. Jika pinjaman yang comprehensive income. If a loan or
diberikan atau aset keuangan dimiliki held-to-maturity financial assets has a
hingga jatuh tempo memiliki suku variable interest rate, the discount
bunga variabel, maka tingkat diskonto rate for measuring any impairment
yang digunakan untuk mengukur setiap loss is the current effective interest
kerugian penurunan nilai adalah suku rate determined under the contract.
bunga efektif yang berlaku yang
ditetapkan dalam kontrak.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus The calculation of the present value of
kas masa datang atas aset keuangan the estimated future cash flows of a
dengan agunan mencerminkan arus collateralised financial asset reflects
kas yang dapat dihasilkan dari the cash flows that may result from
pengambilalihan agunan dikurangi foreclosure less costs for obtaining
biaya-biaya untuk memperoleh dan and selling the collateral, whether or
menjual agunan, terlepas apakah not foreclosure is probable.
pengambilalihan tersebut berpeluang
terjadi atau tidak.

29
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)

(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Asset Carried at


Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost (continued)
Diamortisasi (lanjutan)

Perhitungan Penurunan Nilai Secara Individual Impairment Calculation


Individu (lanjutan) (continued)

Bank menggunakan metode fair value The Bank uses a fair value of
of collateral sebagai arus kas masa collateral method as a basis for future
datang apabila memenuhi salah satu cash flow if, one of the following
kondisi berikut: conditions is met:

1. Kredit bersifat collateral 1. Loans are collateral dependent,


dependent, yaitu jika pelunasan i.e. if source of loans repayment
kredit hanya bersumber dari comes only from the collateral; or
agunan; atau

2. Pengambilalihan agunan 2. Foreclosure of collateral is most


kemungkinan besar terjadi dan likely to occur and supported with
didukung dengan aspek legal legal binding aspect.
pengikatan agunan.

Perhitungan Penurunan Nilai Secara Collective Impairment Calculation


Kolektif

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai For the purpose of a collective


secara kolektif, aset keuangan evaluation of impairment, financial
dikelompokkan berdasarkan kesamaan assets are grouped on the basis of
karakteristik risiko kredit seperti similar credit risk characteristics such
mempertimbangkan segmentasi kredit as considering credit segmentation
dan status tunggakan. Karakteristik and past due status. Those
yang dipilih adalah relevan dengan characteristics are relevant to the
estimasi arus kas masa datang dari estimation of future cash flows for
kelompok aset tersebut yang groups of such assets which indicate
mengindikasikan kemampuan debitur debtors’ or counterparties’ ability to
atau rekanan untuk membayar seluruh pay all amounts due according to the
liabilitas yang jatuh tempo sesuai contractual terms of the assets being
persyaratan kontrak dari aset yang evaluated.
dievaluasi.

30
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)

(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Asset Carried at


Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost (continued)
Diamortisasi (lanjutan)

Perhitungan Penurunan Nilai Secara Collective Impairment Calculation


Kolektif (lanjutan) (continued)

Arus kas masa datang dari kelompok Future cash flows in a group of
aset keuangan yang penurunan financial assets that are collectively
nilainya dievaluasi secara kolektif, evaluated for impairment are
diestimasi berdasarkan arus kas estimated on the basis of historical
kontraktual dan kerugian historis yang loss experience for assets with credit
pernah dialami atas aset-aset yang risk characteristics similar to those
memiliki karakteristik risiko kredit yang grouped credit risk characteristics.
serupa dengan karakteristik risiko Historical loss experience is adjusted
kredit kelompok tersebut. Kerugian on the basis of current observable
historis yang pernah dialami kemudian data to reflect the effects of current
disesuaikan berdasarkan data terkini conditions that did not affect the
yang dapat diobservasi untuk period on which the historical loss
mencerminkan kondisi saat ini yang experience is based and to remove
tidak berpengaruh pada periode the effects of conditions in the
terjadinya kerugian historis tersebut, historical period that do not currently
dan untuk menghilangkan pengaruh exist.
kondisi yang ada pada periode historis
namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Bank menggunakan statistical model The Bank uses the statistical model
analysis method, yaitu migration analysis method, i.e. a migration
analysis method untuk penilaian analysis method for financial assets
penurunan nilai aset keuangan secara impairment which are collectively
kolektif dengan menggunakan data assessed using a minimum of 3
historis minimal 3 (tiga) tahun. (three) years historical data.

Pada migration analysis method, In migration analysis method,


manajemen menentukan estimasi management determines 12 months
periode antara terjadinya peristiwa dan as the estimated and identification
teridentifikasinya kerugian untuk setiap period between a loss occuring for
portofolio yang diidentifikasi, yaitu each identified portfolio.
12 (dua belas) bulan.

31
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)

(i) Aset Keuangan yang Dicatat (i) Financial Asset Carried at


Berdasarkan Biaya Perolehan Amortized Cost (continued)
Diamortisasi (lanjutan)

Ketika kredit yang diberikan tidak When a loan is uncollectible, it is


tertagih, kredit tersebut dihapus buku written off against the related
dengan menjurnal balik Cadangan allowance for loan impairment losses.
Kerugian Penurunan Nilai. Kredit Such loans are written off after all the
tersebut dapat dihapus buku setelah necessary procedures have been
semua prosedur yang diperlukan telah completed and the amount of the loss
dilakukan dan jumlah kerugian telah has been determined. Impairment
ditentukan. Beban penurunan nilai charges relating to loans and
yang terkait dengan kredit yang marketable securities (in held-to-
diberikan dan efek-efek (di dalam maturity and loans and receivables
kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan categories) are classified into
pinjaman yang diberikan dan piutang) “Allowance for Impairment Losses”.
diklasifikasikan ke dalam
“Pembentukan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai”.

Jika pada periode berikutnya, jumlah If in a subsequent period, the amount


kerugian penurunan nilai berkurang of the impairment loss decreases and
dan pengurangan tersebut dapat the decrease can be related
dikaitkan secara objektif pada peristiwa objectively to an event occurring after
yang terjadi setelah penurunan nilai the impairment was recognised (such
diakui (seperti meningkatnya peringkat as an improvement in the debtor’s
kredit debitur), maka kerugian credit rating), the previously
penurunan nilai yang sebelumnya recognised impairment loss is
diakui dapat dipulihkan, baik secara reversed by adjusting the allowance
langsung, atau dengan menyesuaikan account. The amount of the
pos cadangan. Jumlah pemulihan impairment reversal is recognised in
penurunan nilai diakui pada laporan the statement of profit or loss and
laba rugi dan penghasilan other comprehensive income.
komprehensif lain.

Penerimaan kemudian atas kredit yang Subsequent recoveries of loans


diberikan yang telah dihapusbuku pada written off in current year, are
tahun berjalan dicatat sebagai recognized as a recovery of the
pemulihan Cadangan Kerugian Allowance for Impairment Losses.
Penurunan Nilai.

Penerimaan kemudian atas kredit yang Subsequent recoveries of loans


diberikan yang telah dihapusbuku pada written off in previous year, are
tahun sebelumnya dicatat sebagai recognized as other operating
pendapatan operasional lainnya. income.

32
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)

(ii) Aset Keuangan yang Tersedia Untuk (ii) Financial Assets Classified as
Dijual Available-for-Sale

Pada setiap tanggal laporan posisi The Bank assesses at each reporting
keuangan, Bank mengevaluasi apakah date of the statement of financial
terdapat bukti yang objektif bahwa aset position whether there is objective
keuangan atau kelompok aset evidence that a financial asset or a
keuangan mengalami penurunan nilai. group of financial assets is impaired.
Lihat Catatan 2.c.vii.(i) untuk kriteria Refer to Note 2.c.vii.(i) for the criteria
bukti objektif adanya penurunan nilai. of objective evidence of impairment.

Penurunan yang signifikan atau In the case of equity instruments


penurunan jangka panjang atas nilai classified as available-for-sale, a
wajar dari investasi dalam instrumen significant or prolonged decline in the
ekuitas di bawah biaya perolehannya fair value of the security below its cost
merupakan bukti objektif terjadinya is objective evidence of impairment
penurunan nilai dan menyebabkan resulting in the recognition of an
pengakuan kerugian penurunan nilai. impairment loss. If any such evidence
Ketika terdapat bukti tersebut di atas exists for available for sale financial
untuk aset keuangan yang tersedia assets, the cumulative loss -
untuk dijual, kerugian kumulatif, yang measured as the difference between
merupakan selisih antara biaya the acquisition cost and the current
perolehan dengan nilai wajar kini, fair value, less any impairment loss on
dikurangi kerugian penurunan nilai aset that financial asset previously
keuangan yang sebelumnya telah recognised in statement of profit or
diakui pada laporan laba rugi dan loss and other comprehensive income
penghasilan komprehensif lain, is removed from equity and
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui recognised in the statement of profit
pada laporan laba rugi dan penghasilan or loss and other comprehensive
komprehensif lain. income.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar If, in a subsequent period, the fair
instrumen utang yang diklasifikasikan value of a debt instrument classified
dalam kelompok tersedia untuk dijual as available for sale increases and the
meningkat dan peningkatan tersebut increase can be objectively related to
dapat secara objektif dihubungkan an event occurring after the
dengan peristiwa yang terjadi setelah impairment loss was recognised in
pengakuan kerugian penurunan nilai statement of profit or loss and other
pada laporan laba rugi dan penghasilan comprehensive income, the
komprehensif lain, maka kerugian impairment loss is reversed through
penurunan nilai tersebut dapat the statement of profit or loss and
dipulihkan melalui laporan laba rugi dan other comprehensive income.
penghasilan komprehensif lain.

33
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)

vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)

(iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan (iii) Financial Guarantee Contracts


Komitmen and Committments

Kontrak jaminan keuangan adalah Financial guarantee contracts are


kontrak yang mengharuskan penerbit contracts that require the issuer to
untuk melakukan pembayaran yang make specified payments to
ditetapkan untuk mengganti uang reimburse the holder for a loss
pemegang kontrak atas kerugian yang incurred because a specified debtor
terjadi karena debitur tertentu gagal defaulted to make payments when
untuk melakukan pembayaran pada due, in accordance with the terms of
saat jatuh tempo, sesuai dengan a debt instrument. Such financial
ketentuan dari instrumen utang. guarantees are given to banks,
Jaminan keuangan tersebut diberikan financial institutions and other
kepada bank-bank, lembaga keuangan institutions on behalf of customers to
dan badan-badan lainnya atas nama secure loans and other banking
debitur untuk menjamin kredit dan facilities.
fasilitas-fasilitas perbankan lainnya.

Jaminan keuangan awalnya diakui Financial guarantees are initially


dalam laporan keuangan sebesar nilai recognised in the financial
wajar pada tanggal jaminan diberikan. statements at fair value on the date
Nilai wajar dari jaminan keuangan pada the guarantee was given. The fair
saat dimulainya transaksi pada value of a financial guarantee at
umumnya sama dengan provisi yang inception is likely to equal the
diterima untuk jaminan diberikan premium received because all
dengan syarat dan kondisi normal. guarantees are agreed on arm’s
Setelah pengakuan awal, liabilitas length terms. Subsequent to initial
Bank atas jaminan tersebut diukur pada recognition, the bank’s liabilities
jumlah yang lebih tinggi antara jumlah under such guarantees are
awal, dikurangi amortisasi provisi, dan measured at the higher of the initial
estimasi terbaik dari jumlah yang amount, less amortisation of fees
diharapkan akan terjadi untuk recognised, and the best estimate of
menyelesaikan jaminan tersebut. the amount required to settle the
Estimasi ini ditentukan berdasarkan guarantee. These estimates are
pengalaman transaksi yang sejenis dan determined based on experience of
kerugian historis masa lalu, dilengkapi similar transactions and history of
dengan penilaian manajemen. past losses, supplemented by the
Pendapatan provisi yang diperoleh judgement of management. The fee
diamortisasi selama jangka waktu income earned is amortised over the
jaminan dengan menggunakan metode period of guarantees using the
garis lurus. straight line method.

34
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) c. Financial Assets and Liabilities (continued)
vii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan vii. Impairment of Financial Assets
(lanjutan) (continued)
(iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan (iii) Financial Guarantee Contracts
Komitmen (lanjutan) and Commitments (continued)
Bank menentukan Cadangan Kerugian The Bank determines impairment
Penurunan Nilai aset keuangan atas losses on financial assets of financial
kontrak jaminan keuangan yang guarantee contracts that have credit
memiliki risiko kredit dan komitmen risk and commitment based on the
berdasarkan nilai yang lebih tinggi value of the higher of the amortised
antara nilai amortisasi (nilai tercatat) value (carrying value) and the
dan nilai kini atas pembayaran liabilitas present value of the payment of
yang diharapkan akan terjadi (ketika liabilities that are expected to occur
pembayaran atas jaminan tersebut (when payment under the guarantee
menjadi probable) atau nilai Cadangan has become probable) or value
Kerugian Penurunan Nilai yang impairment losses were calculated
dihitung berdasarkan data kerugian based on historical loss data for a
historis untuk evaluasi penurunan nilai collective evaluation of impairment.
secara kolektif.
d. Penentuan Nilai Wajar d. Determination of Fair Value

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima Fair value is the price that would be received to
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan sell an asset or paid to transfer a liability in an
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam orderly transaction between market
transaksi teratur antara pelaku pasar pada participants at the measurement date.
tanggal pengukuran.
Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi A fair value measurement assumes that the
bahwa transaksi untuk menjual aset atau transaction to sell the asset or transfer the
mengalihkan liabilitas terjadi di: liability takes place either:
· pasar utama untuk aset dan liabilitas · in the principal market for the asset or
tersebut, atau liability, or

· jika terdapat pasar utama, di pasar yang · in the absence of a principal market, in the
paling menguntungkan untuk aset atau most advantageous market for the asset or
liabilitas tersebut. liability.

Nilai wajar suatu aset dan liabilitas diukur The fair value of an asset or a liability should
menggunakan asumsi yang akan digunakan be measured using the assumptions that
pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau market participants would use when pricing the
liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku asset or liability, assuming that market
pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi participants act in their best economic interest.
terbaiknya.

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan A fair value measurement of a non-financial


memperhitungkan kemampuan pelaku pasar asset takes into account a market participant's
untuk menghasilkan manfaat ekonomis dengan ability to generate economic benefits by using
menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi the asset in its highest and best use or by
dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada selling it to another market participant that
pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset would use the asset in its highest and best use.
tersebut dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya.

35
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

d. Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) d. Determination of Fair Value (continued)

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang The fair value of financial instruments traded in
diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, active markets, such as marketable securities,
ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku is determined based on quoted market prices
pada tanggal laporan posisi keuangan at the statement of financial position date from
menggunakan harga yang dipublikasikan secara credible sources, such as quoted market prices
rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, from Bloomberg, Reuters or broker’s quoted
seperti Bloomberg, Reuters atau harga yang price.
diberikan oleh broker (quoted price).

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi A financial instrument is regarded as quoted in


di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia an active market, if quoted prices are readily
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin and regularly available from an exchange,
dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara dealer, broker and those prices represent
efek (broker) dan harga tersebut mencerminkan actual and regularly occurring market
transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam transactions on an arm’s length basis. If the
suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas above criteria are not met, the market is
tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan regarded as being inactive. Indications that a
tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak market is inactive are when there is a wide bid-
aktif adalah terdapat selisih yang besar antara offer spread, significant increase in the bid-
harga penawaran dan permintaan atau kenaikan offer spread or there are few recent
signifikan dalam selisih harga penawaran dan transactions.
permintaan dan hanya terdapat beberapa
transaksi terkini.

Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga For marketable securities with no quoted
pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek market price, a reasonable estimate of the fair
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar value is determined by reference to the current
instrumen lain yang substansinya sama atau market value of another instrument which
dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan substantially has the same characteristics or
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. calculated based on the expected cash flows of
the underlying net asset base of the marketable
securities.

Untuk obligasi pemerintah yang tidak memiliki For government bonds with no quoted market
nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan prices, a reasonable estimate of the fair value
dengan menggunakan model internal is determined using the internal model based
berdasarkan nilai kini dari arus kas masa depan on the present value of expected future cash
yang diharapkan (pendekatan next-repricing flows using next-repricing method with deflator
method) dengan menggunakan faktor deflator. factor.

e. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi e. Related Parties Transactions

Bank melakukan transaksi dengan pihak - pihak The Bank enter into transactions with related
berelasi, yang didefinisikan antara lain: parties, which are defined as follows:

a) Orang atau anggota keluarga terdekat a) Person or close family member of that
mempunyai relasi dengan entitas pelapor person is related to the reporting entity if
jika orang tersebut: that person:

36
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi e. Related Parties Transactions (continued)


(lanjutan)
a) Orang atau anggota keluarga terdekat a) Person or close family member of that
mempunyai relasi dengan entitas pelapor person is related to the reporting entity if
jika orang tersebut: (lanjutan) that person: (continued)
i. memiliki pengendalian atau i. has control or joint control of the
pengendalian bersama atas entitas reporting entity;
pelapor; ii. it has significant influence over the
ii. memiliki pengaruh signifikan atas reporting entity; or
entitas pelapor; atau iii. is a member of the key management
iii. personil manajemen kunci entitas personnel of the reporting entity or of a
pelapor atau entitas induk dari entitas parent of the reporting entity.
pelapor.
b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor b) An entity is related to a reporting entity if any
jika memenuhi salah satu hal berikut: of the following condition applies:
i. entitas dan entitas pelapor adalah i. the entity and the reporting entity are
anggota dari kelompok usaha yang members of the same group (which
sama (artinya entitas induk, entitas means that each parent, subsidiary and
anak, dan entitas anak berikutnya fellow subsidiary is related to the others);
terkait dengan entitas lain).
ii. satu entitas adalah entitas asosiasi ii. one entity is an associate or joint venture
atau ventura bersama dari entitas lain of the other entity (or an associate or
(atau entitas asosiasi atau ventura joint venture of a member of a group,
bersama yang merupakan anggota which the other entity is a member);
suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura iii. both entities are joint ventures of the
bersama dari pihak ketiga yang sama. same third party.
iv. satu entitas adalah ventura bersama iv. one entity is a joint venture of a third
dari entitas ketiga dan entitas yang lain entity and the other entity is an associate
adalah entitas asosiasi dari entitas of the third entity.
ketiga.
v. entitas tersebut adalah suatu program v. the entity is a post-employment benefit
imbalan pasca kerja untuk imbalan plan for the benefit of employees of
kerja dari salah satu entitas pelapor either the reporting entity or an entity
atau entitas yang terkait dengan entitas related to the reporting entity If the
pelapor. Jika entitas pelapor adalah reporting entity is itself such a plan, the
entitas yang menyelenggarakan sponsoring employers are also related to
program tersebut, maka entitas the reporting entity.
sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
vi. entitas yang dikendalikan atau vi. the entity is controlled or jointly
dikendalikan bersama oleh orang yang controlled by a person identified in (a);
diidentifikasi dalam huruf (a).

37
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi e. Related Parties Transactions (continued)


(lanjutan)

b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor b) An entity is related to a reporting entity if any
jika memenuhi salah satu hal berikut: of the following condition applies:
(lanjutan) (continued)

vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf vii. a person identified in (a)(i) has
(a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas significant influence over the entity or is
entitas atau personil manajemen kunci a member of the key management
entitas (atau entitas induk dari entitas). personnel of the entity (or a parent of the
entity).

Semua transaksi signifikan dengan pihak- All significant transactions with related
pihak berelasi, telah diungkapkan pada parties are disclosed in Note 34.
Catatan 34.

f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Cash and cash equivalents consist of cash,
Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan current accounts with Bank Indonesia, current
investasi jangka pendek likuid lainnya dengan accounts with other banks and other short-term
jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau highly liquid investments with original
kurang sejak tanggal perolehannya dan yang maturities of 3 (three) months or less since the
penggunaannya tidak dibatasi. date of acquisition and which are not restricted.

g. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain g. Current Accounts with Bank Indonesia and
Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain Current accounts with Bank Indonesia and
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan other Banks are classified as loans and
dan piutang. Lihat Catatan 2.c.i.b untuk receivables. See Note 2.c.i.b for the accounting
kebijakan akuntansi atas pinjaman yang policies of loans and receivables.
diberikan dan piutang.

Pada pengukuran awal, giro pada Bank Current accounts with Bank Indonesia and
Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai other banks are initially measured at at fair
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang value plus directly attributable transaction cost
dapat diatribusikan secara langsung dikurangi less allowance for impairment losses, if
dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai, necessary.
jika diperlukan.

Giro Wajib Minimum (GWM) Minimum Statutory Reserves Requirement


(GWM)

Pada tanggal 26 Juni 2019, Bank Indonesia On June 26, 2019, Bank Indonesia issued a
menerbitkan Peraturan Anggota Dewan Board of Governor’s Member Regulation
Gubernur (PADG) Nomor 21/14/PADG/2019 (PADG) No. 21/14/PADG/2019, Second
tentang Perubahan Kedua Atas PADG Nomor Amendment of PADG No. 20/10/PADG/2018
20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Minimum regarding Minimum Statutory Reserves
Rupiah dan valuta asing bagi bank umum Requirements in Rupiahs and foreign
konvensional, bank umum syariah dan unit currencies for conventional commercial banks,
usaha syariah. Peraturan ini mulai berlaku pada sharia commercial banks and sharia business
tanggal 1 Juli 2019. units. This regulation is effective on July 1,
2019.

38
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

g. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain g. Current Accounts with Bank Indonesia and
(lanjutan) Other Banks (continued)

Giro Wajib Minimum (GWM) (lanjutan) Minimum Statutory Reserves Requirement


(GWM) (continued)

Berdasarkan PADG No. 21/5/PADG/2019 Based on PADG No. 21/5/PADG/2019 dated


tanggal 29 Maret 2019, Giro RIM dikenakan jika March 29, 2019, RIM Current Account is
RIM Bank di bawah minimum RIM target BI charged if the RIM Bank is below the minimum
(84%) atau di atas maksimum RIM target BI RIM BI target (84%) or above the maximum
(94%) dengan KPMM Bank lebih kecil dari RIM BI target (94%) with a Bank CAR smaller
KPMM Insentif BI yang sebesar 14%. Selain itu, than the BI Incentive CAR of 14%. In addition,
PBI tersebut juga mengatur mengenai the PBI also regulates the Macroprudential
Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM). Liquidity Buffer (PLM). PLM is a minimum
PLM adalah cadangan likuiditas minimum dalam liquidity reserve in Rupiah that must be fulfilled
Rupiah yang wajib dipenuhi oleh Bank dalam by the Bank in the form of securities and sharia
bentuk surat berharga dan surat berharga securities in the Rupiah currency that meets
syariah dalam mata Rupiah yang memenuhi certain requirements of 4% of TPF in rupiah.
persyaratan tertentu sebesar 4% dari DPK
rupiah.

Pada tanggal 29 Maret 2018, Bank Indonesia On March 29, 2018, Bank Indonesia issued a
menerbitkan Peraturan Bank Indonesia Bank Indonesia’s regulation (PBI) No.20/3/
(PBI) No. 20/3/PBI/2018 tentang giro wajib PBI/2018 regarding Minimum Statutory
minimum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Reserves Requirements in Rupiahs and
bank umum konvensional, bank umum syariah foreign currencies for conventional commercial
dan unit usaha syariah. PBI ini mulai berlaku banks, sharia commercial banks and sharia
pada tanggal 16 Juli 2018, kecuali untuk business units. This PBI will be effective on
pemenuhan kewajiban GWM dalam valuta asing July 16, 2018, except for the fulfillment of
bagi Bank Umum Konvensional secara harian Minimum Statutory Reserves Requirement
dan rata-rata dan pemenuhan kewajiban GWM obligations in foreign currencies for
dalam rupiah secara harian dan rata-rata serta Conventional Commercial Banks on a daily
GWM dalam valuta asing bagi Bank Umum basis and the average and fulfillment of
Syariah dan Unit Usaha Syariah, mulai berlaku Minimum Statutory Reserves Requirement
pada tanggal 1 Oktober 2018 berdasarkan Pasal obligations in Rupiah on a daily and average
33 ayat (1) PBI No. 20/3/PBI/2018. basis and Minimum Statutory Reserves
Requirement in foreign currencies for Sharia
Commercial Banks and Sharia Business Unit,
which will be effective on October 1, 2018
based on Article 33 paragraph (1) PBI
No.20/3/PBI/ 2018.

Berdasarkan PBI No. 20/4/PBI/2018 tanggal Based on PBI No. 20/4/PBI/2018 dated March
29 Maret 2018, penyebutan Loan to Funding 29, 2018, the term of Loan to Funding Ratio
Ratio (LFR) berubah menjadi Rasio Intermediasi (LFR) is changed to Macroprudential
Makroprudensial (RIM) dan kewajiban Intermediation Ratio (RIM) and the
pemenuhan Giro RIM mulai berlaku pada requirement of RIM Current Account will be
tanggal 16 Juli 2018. Giro RIM adalah simpanan effective on July 16, 2018. RIM Current
minimum yang wajib dipenuhi oleh Bank dalam Account is a minimum deposit that must be
bentuk saldo Rekening Giro pada Bank fulfilled by the Bank in the form of balance in
Indonesia (BI) sebesar persentase tertentu dari Current Account with Bank Indonesia (BI) at a
Dana Pihak ketiga (DPK) yang dihitung certain percentage of Third Party Funds (DPK)
berdasarkan selisih antara RIM yang dimiliki which is calculated based on the difference
oleh Bank dan RIM Target. Giro RIM dikenakan between RIM owned by the Bank and RIM
jika RIM Bank di bawah minimum RIM target BI Target. RIM Current Account is charged if the
(80%) atau di atas maksimum RIM target BI RIM Bank is below the minimum RIM BI target
(92%) dengan KPMM Bank lebih kecil dari (80%) or above the maximum RIM BI target
KPMM Insentif BI yang sebesar 14%. (92%) with a Bank CAR smaller than the BI
Incentive CAR of 14%.
39
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

g. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain g. Current Accounts with Bank Indonesia and
(lanjutan) Other Banks (continued)

Giro Wajib Minimum (GWM) (lanjutan) Minimum Statutory Reserves Requirement


(GWM) (continued)

Selain itu, PBI tersebut juga mengatur mengenai In addition, the PBI also regulates the
Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM). Macroprudential Liquidity Buffer (PLM). PLM is
PLM adalah cadangan likuiditas minimum dalam a minimum liquidity reserve in Rupiah that must
Rupiah yang wajib dipenuhi oleh Bank dalam be fulfilled by the Bank in the form of securities
bentuk surat berharga dan surat berharga and sharia securities in the Rupiah currency
syariah dalam mata Rupiah yang memenuhi that meets certain requirements of 4% of TPF
persyaratan tertentu sebesar 4% dari DPK in rupiah.
rupiah.

h. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank h. Placements with Bank Indonesia and Other
Lain Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other
merupakan penanaman dana dalam bentuk banks represent placements in the form of
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (“FASBI”), Bank Indonesia Deposit Facility ("FASBI"), call
call money, deposit on call, term deposit, money, deposit on call, term deposit, time
deposito berjangka dan tabungan. deposit and savings deposits.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan banks are classified as loans and receivables.
dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan Refer to Note 2.c for the accounting policies of
akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan loans and receivables.
piutang.

Pada pengukuran awal, penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia and other
Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai banks are initially measured at fair value plus
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang directly attributable transaction cost less
dapat diatribusikan secara langsung dikurangi allowance for impairment losses, if necessary.
dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika
diperlukan.

i. Efek-Efek i. Securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang Securities held consist of securities traded on
diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat the money market such as Certificates of Bank
Bank Indonesia (“SBI”), Sertifikat Deposito Bank Indonesia ("SBI"), Certificates of Deposit of
Indonesia (“SDBI”), Negotiable Certificate of Bank Indonesia ("SDBI"), Negotiable
Deposits, dan efek-efek yang diperdagangkan di Certificates of Deposits, and securities traded
bursa efek seperti Obligasi dan Efek Beragun on stock exchanges such as Bonds and Asset
Aset. Backed Securities.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset Securities are classified as available-for-sale


keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual and held-to-maturity financial assets. Refer to
dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan Note 2.c for the accounting policies of
2.c untuk kebijakan akuntansi atas aset available-for-sale and held-to-maturity financial
keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual assets.
dan dimiliki hingga jatuh tempo.

Pada pengukuran awal, efek-efek disajikan Securities are initially measured at fair value
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya plus directly attributable transaction costs,
transaksi yang dapat diatribusikan secara except for those measured at fair value through
langsung, kecuali untuk efek-efek yang diukur profit or loss.
melalui laba rugi.

40
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

i. Efek-Efek (lanjutan) i. Securities (continued)

Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar For marketable securities which are traded in
keuangan yang terorganisasi, nilai wajar organised financial markets, fair value is
tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu generally determined by reference to quoted
pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada market prices by the stock exchanges at the
tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan close of business on the statement of financial
posisi keuangan. Untuk efek-efek yang tidak position date. For marketable securities with no
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai quoted market price, a reasonable estimate of
wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu the fair value is determined by reference to the
pada nilai wajar instrumen lain yang current market value of another instrument
substansinya sama atau dihitung berdasarkan which substantially have the same
arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih characteristic or calculated based on the
efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar expected cash flows of the underlying net asset
permanen atas efek-efek untuk dimiliki hingga base of the marketable securities. Any
jatuh tempo dan tersedia untuk dijual permanent impairment in the fair value of
dibebankan pada laporan laba rugi dan marketable securities classified as held-to-
penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. maturity and available-for-sale is charged to
current year’s statement of profit or loss and
other comprehensive income.

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga Reclassification of marketable securities to


jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual held-to-maturity classification from available-
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau for-sale are recorded at fair value. Unrealised
kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan gains or losses are recorded in the equity
dalam komponen ekuitas dan diamortisasi section and will be amortised over the
dengan metode suku bunga efektif selama sisa remaining lives of the marketable securities
umur efek tersebut ke laporan laba rugi dan using the effective interest rate method through
penghasilan komprehensif lain. the statement of profit or loss and other
comprehensive income.

j. Tagihan atas Efek-Efek yang Dibeli dengan j. Securities Purchased under Agreements to
Janji untuk Dijual Kembali dan Liabilitas atas Resell and Securities Sold under
Efek-Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Repurchase Agreements
Kembali

Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual Securities purchased under agreements to
kembali disajikan sebagai aset dalam laporan resell are presented as asset in the statement
posisi keuangan sebesar jumlah penjualan of financial position, at the resale price net of
kembali dikurangi dengan pendapatan bunga unamortized interest income and allowance for
yang belum diamortisasi dan cadangan kerugian impairment losses. The difference between the
penurunan nilai. Selisih antara harga beli purchase price and the resale price is treated
dengan harga jual kembali diperlakukan sebagai as unearned interest income, and recognized
pendapatan bunga yang ditangguhkan, dan as income over the period starting from when
diakui sebagai pendapatan selama periode those securities are purchased until they are
sejak efek-efek dibeli hingga dijual sold using effective interest rate method.
menggunakan metode suku bunga efektif.

Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under agreements to
untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai resell are classified as loans and receivables.
pinjaman yang diberikan dan piutang.

41
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

j. Tagihan atas Efek-Efek yang Dibeli dengan j. Securities Purchased under Agreements
Janji untuk Dijual Kembali dan Liabilitas atas to Resell and Securities Sold under
Efek-Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Repurchase Agreements (continued)
Kembali (lanjutan)

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Securities sold under repurchase agreements
disajikan sebagai liabilitas dalam laporan posisi are presented as liabilities in the statement of
keuangan sebesar harga pembelian kembali financial position at the agreed repurchase
yang disepakati dikurangi dengan bunga dibayar price net of the unamortized prepaid interest.
dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara The difference between the selling price and
harga jual dan harga beli kembali yang the agreed repurchase price is treated as
disepakati diperlakukan sebagai beban bunga prepaid interest and recognized as interest
dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga expense over the period, commencing from the
selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut selling date to the repurchase date using
dijual hingga dibeli kembali dengan effective interest rate method.
menggunakan metode suku bunga efektif.

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Securities sold under repurchase agreements
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang are classified as financial liabilities at amortized
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. cost.

k. Kredit Yang Diberikan k. Loans

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang Loans represent agreement to provide cash or
atau tagihan yang dapat disetarakan dengan cash equivalent based on agreements with
kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan borrowers, where borrowers are required to
pinjam meminjam dengan debitur yang repay their debts with interest after a specified
mewajibkan debitur untuk melunasi utang period.
berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai Loans are classified as loans and receivables.
pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Refer to Note 2.c.i.b for the accounting policies
Catatan 2.c.i.b untuk kebijakan akuntansi atas of loans and receivables.
pinjaman yang diberikan dan piutang.

Restrukturisasi Kredit Bermasalah Loan Restructuring

Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit Losses on loan restructurings due to
yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan modification of terms of loans are recognised
kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah only if the present value of total future cash
penerimaan kas yang akan datang yang telah receipts specified by the new terms of the loans
ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, including receipts designated as interest and
termasuk penerimaan yang diperuntukkan loan principal, are less than the carrying
sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil amount of loans before restructuring.
dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat
sebelum restrukturisasi.

l. Aset Tetap l. Fixed Assets

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan Land is stated at cost and is not depreciated.
tidak disusutkan.

Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dan Fixed assets are stated at cost and
selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan subsequently accounted using the cost method
menggunakan model biaya (cost method) dan and stated at cost minus accumulated
dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi depreciation.
dengan akumulasi penyusutan.

42
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan Depreciation is computed using the straight-


metode garis lurus (straight-line) berdasarkan line method based on the estimated useful lives
estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap of the assets as follows:
sebagai berikut:
Masa Manfaat/
Useful lives Persentase/
(Tahun)/(Years) Percentage
Bangunan 20 5% Buildings
Leasehold improvements 5 20% Leasehold improvements
Kendaraan 5 20% Vehicles
Mesin Kantor 4 25% Office machines
Peralatan Kantor 4-8 12,5%-25% Office equipments

Pembelian barang inventaris akan dikapitalisir The purchases of inventory will be capitalized
menjadi aset tetap apabila kriteria nilai to a fixed asset if the cost of the acquisition
perolehannya sebesar Rp2.000 atau lebih per value is Rp2,000 or higher per unit/asset, while
satuan/aset, sedangkan inventaris yang dibeli inventories purchased for less than Rp2,000
dengan harga kurang dari Rp2.000 dicatat oleh are recorded by the asset and operations unit
unit kerja aset dan operasional kantor pusat head office as an expense in the statement of
sebagai beban pada laporan laba rugi dan profit or loss and other comprehensive income.
penghasilan komprehensif lain.

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan The cost of repairs and maintenance is
langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan charged directly to the statement of profit or
komprehensif lain pada saat terjadinya, loss and other comprehensive income as
sedangkan penambahan dalam jumlah incurred, while significant addition are
signifikan dikapitalisasi apabila kemungkinan capitalized when it is probable that future
besar Bank akan mendapatkan manfaat economic benefits will be greater than the initial
ekonomi masa depan dari aset tersebut yang performance standards set previously and
melebihi standar kinerja yang diperkirakan depreciated over the remaining useful lives of
sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa related fixed assets.
masa manfaat aset tetap terkait.

Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan When fixed assets are retired or otherwise
atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi disposed of, their carrying values and the
penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari related accumulated depreciation are removed
pencatatannya sebagai aset tetap, dan laba atau from the record as fixed assets, and the
rugi yang terjadi diperhitungkan dalam laporan resulting gains or losses are recognized in the
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain current year statement of profit or loss and
tahun berjalan. other comprehensive income.

Biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Land cost of land rights in the form of business
hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak usage rights, building usage rights and usage
pakai diakui sebagai aset tetap. Biaya perolehan rights is recognized as fixed assets. This cost
tersebut merupakan biaya yang dapat is the directly attributable cost to acquire the
diatribusikan secara langsung untuk landrights including the legal cost of obtaining
memperoleh hak atas tanah tersebut termasuk legal land rights when the land is first acquired.
biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika
tanah diperoleh pertama kali.

Hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, Land rights in the form of business usage
hak guna bangunan dan hak pakai tidak rights, building usage rights and usage rights
disusutkan, kecuali terdapat bukti yang are not depreciated, unless there is evidence
mengindikasikan bahwa perpanjangan atau to indicate that the extension or renewal of land
pembaruan hak atas tanah tersebut rights is likely to or definitely not obtained.
kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
43
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

Estimasi masa manfaat ekonomis, metode The estimated useful lives, depreciation
penyusutan, dan nilai residu aset tetap dikaji method, and residual value of fixed assets are
ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan reviewed at the end of each reporting period
disesuaikan secara prospektif. and are adjusted prospectively.

Nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap The carrying amounts of fixed assets are
tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai reviewed at each statement of financial
apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih position date to assess whether they are
tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali recorded in excess of their recoverable
(recoverable amount) dari aset tetap tersebut. amounts.
Jika nilai tercatat aset tetap melebihi taksiran If the carrying value exceeds this estimated
jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset recoverable amount, assets are written down to
tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus their recoverable amount.
diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset tetap tersebut.

m. Aset Tidak Berwujud m. Intangible Assets

Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, Intangible assets are recognized if, and only if
biaya perolehan aset tersebut dapat diukur its cost can be measured reliably and it is
secara andal dan kemungkinan besar Bank akan probable that expected future benefits that are
memperoleh manfaat ekonomis masa depan attributable to it will flow to the Bank.
dari aset tersebut.

Piranti lunak komputer yang diperoleh The software purchased is capitalized at the
dikapitalisasi sebesar biaya yang dikeluarkan cost incurred to acquire and make the software
untuk memperoleh dan membuat piranti lunak ready for use. Amortization is computed using
tersebut siap untuk digunakan. Amortisasi the straight-line method in accordance with the
dihitung berdasarkan metode garis lurus estimated useful lives of the intangible assets
(straight-line method) sesuai dengan taksiran for 5 (five) years or 20% anually.
masa manfaat ekonomis aset tidak berwujud
selama 5 (lima) tahun atau 20%.

Biaya yang berhubungan dengan Costs associated with the development or


pengembangan atau pemeliharaan program maintenance of a software program are
piranti lunak komputer diakui sebagai beban recognized as an expense in the period in
pada periode terjadinya. which they are incurred.

n. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset n. Allowance for Impairment Losses on Non-
Non Produktif Productive Assets

Aset non-produktif adalah aset Bank, antara lain Non-earning assets of the Bank, consist of
dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti foreclosed assets, abandoned properties,
terbengkalai, rekening antar kantor dan inter-office accounts and suspense accounts.
suspense account.

Bank membentuk Cadangan Kerugian The Bank provides an allowance for


Penurunan Nilai atas agunan yang diambil alih impairment of foreclosed assets and
dan properti terbengkalai pada nilai yang lebih abandoned property equivalent to the
rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar difference between the carrying amount and
setelah dikurangi biaya untuk menjual, fair value net of costs to sell. As for the
sedangkan untuk rekening antar kantor dan interoffice account and suspense account,
suspense account, pada nilai yang lebih rendah equivalent to the difference between carrying
antara nilai tercatat dan nilai pemulihan. value and the recovery value.

44
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

o. Biaya Dibayar Dimuka o. Prepayments

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa Prepaid expenses are amortized over their
manfaat masing-masing biaya dengan useful lives using the straight-line method.
menggunakan metode garis lurus (straight-line
method).

p. Aset Lain-Lain p. Other Assets

Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan Other assets, among others, consist of accrued
bunga yang masih harus diterima, tagihan, interest income, receivables, foreclosed
agunan yang diambil alih (“AYDA”), properti collateral ("AYDA"), abandoned properties,
terbengkalai, rekening antar kantor, dan lain- interoffice accounts, and others.
lain.

1. Agunan yang Diambil Alih (“AYDA”) 1. Foreclosed Collateral

AYDA adalah aset yang diperoleh Bank, Foreclosed collateral is an asset acquired
baik melalui pelelangan maupun diluar by a Bank, both from auction and non
pelelangan berdasarkan penyerahan auction based on voluntary transfer by the
secara sukarela oleh pemilik agunan atau debtor or based on debtor’s approval to
berdasarkan kuasa untuk menjual diluar sell the collateral where the debtor could
lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur not fulfill their obligations to the Bank.
tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Foreclosed colateral represents loan
AYDA merupakan jaminan kredit yang collateral that was taken over as part of
diberikan yang telah diambil alih sebagai loans settlement and presented in “Other
bagian dari penyelesaian kredit yang Assets”.
diberikan dan disajikan pada “Aset Lain-
lain“.

AYDA disajikan sebesar nilai bersih yang Foreclosed collateral is presented at their
dapat direalisasi (net realizable value) atau net realisable values or at outstanding
sebesar nilai outstanding kredit yang amount of the loan, whichever is lower.
diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai Net realisable value is the fair value of the
bersih yang dapat direalisasi adalah nilai foreclosed collateral less estimated costs
wajar agunan yang diambil alih dikurangi of liquidating the foreclosed collateral. Any
dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA excess of the loan balance over the value
tersebut. Kelebihan saldo kredit yang of the foreclosed collateral, which is not
diberikan yang belum dilunasi oleh debitur recoverable from the borrower, is charged
di atas nilai dari AYDA, dibebankan to the allowance for impairment losses.
terhadap Cadangan Kerugian Penurunan The difference between the estimated
Nilai kredit yang diberikan. Selisih antara realisable value and the proceeds from
nilai bersih yang dapat direalisasi dengan disposal of the foreclosed colateral is
hasil penjualan AYDA diakui sebagai recognised in the current year’s gain or
keuntungan atau kerugian pada tahun loss at the date of disposal.
berjalan pada saat dijual.

2. Properti Terbengkalai 2. Abandoned Property

Aset yang tidak digunakan (properti Unused assets (abandoned property) are
terbengkalai) adalah aset tetap dalam fixed assets in the form of property owned
bentuk properti yang dimiliki Bank, dimana by the Bank, of which the majority of the
bagian properti tersebut secara mayoritas property is not used for the operations of
tidak digunakan untuk kegiatan usaha the Bank.
operasional Bank.

45
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)
p. Aset Lain-Lain (lanjutan) p. Other Assets (continued)
2. Properti Terbengkalai (lanjutan) 2. Abandoned Property (continued)
Properti terbengkalai disajikan sebesar nilai Abandoned properties are presented at
yang lebih rendah antara nilai tercatat the lower of their carrying values at fair
dengan nilai wajarnya setelah dikurangi value after deducting cost to sell. The
biaya untuk menjual. Selisih antara nilai difference between the book value of
properti terbengkalai yang dibukukan dan abandoned property and the proceeds of
hasil penjualannya diakui sebagai sale are recognized as non-operating
keuntungan atau kerugian non operasional. gains or losses.

Beban-beban yang berkaitan dengan Expenses for maintaining foreclosed


pemeliharaan AYDA dan properti collateral and abandoned properties are
terbengkalai dibebankan ke laporan laba recognised in the current year’s statement
rugi dan penghasilan komprehensif lain of profit or loss and other comprehensive
tahun berjalan pada saat terjadinya. Bila income. Any permanent impairment loss
terjadi penurunan nilai yang bersifat that occurred will be charged to the current
permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi year’s statement of profit or loss and other
untuk mengakui penurunan tersebut dan comprehensive income.
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan.

q. Liabilitas Segera q. Liabilities Due Immediately

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya Liabilities due immediately are recorded at the
liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank time when the liabilities occurred, both from the
lain. Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai customer or from other banks. Liabilities due
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya immediately are classified as financial liabilities
perolehan diamortisasi. at amortised cost.

r. Simpanan Nasabah r. Deposits from Customers

Simpanan nasabah adalah dana yang Deposits from customers are the funds placed
ditempatkan oleh masyarakat (diluar Bank) by customers (excluding banks) with the Bank
kepada Bank yang bergerak di bidang which operates in banking industry based on a
perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan fund deposit agreement. Included in this
dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, account are demand deposits, savings
tabungan, deposito berjangka dan bentuk deposits, time deposits and other similar
simpanan lain yang dipersamakan dengan itu. deposits.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat Demand deposits represent deposits of
digunakan sebagai alat pembayaran, yang customers that may be used as instruments of
penarikannya dapat dilakukan setiap saat payment, and which may be withdrawn at any
melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri time by cheque, Automated Teller Machine
(“ATM”), atau dengan cara pemindahbukuan card (ATM) or by overbooking through a bank
dengan bilyet giro atau sarana perintah draft or other orders of payment or transfers.
pembayaran lainnya.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang Savings deposits represent deposits of


penarikannya hanya dapat dilakukan melalui customers that may only be withdrawn over the
counter dan ATM, tetapi penarikan tidak dapat counter and via ATMs, but which may not be
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau withdrawn by cheque or other equivalent
instrumen setara lainnya. instruments.

46
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

r. Simpanan Nasabah (lanjutan) r. Deposits from Customers (continued)

Deposito berjangka merupakan simpanan Time deposits represent customer deposits


nasabah yang penarikannya hanya dapat that may only be withdrawn after a certain time
dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan based on the agreement between the depositor
perjanjian antara nasabah dengan Bank. and the Bank. These are stated at amortised
Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai cost in the certificates between the Bank and
perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian the holders of time deposits.
antara pemegang deposito berjangka dengan
Bank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai Deposits from customers are classified as


liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya financial liabilities at amortised cost.
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang Incremental costs directly attributable to
dapat diatribusikan secara langsung dengan acquisition of deposits from customers are
perolehan simpanan nasabah diperhitungkan included in the amount of deposits and
dalam jumlah simpanan yang diterima dan amortised over the expected life of the
diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan deposits. Refer to Note 2.c for the accounting
tersebut. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan policy of financial liabilities measured at
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur amortised cost.
dengan biaya perolehan diamortisasi.

s. Simpanan dari Bank Lain s. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas Deposits from other banks represent liabilities
terhadap bank lain, dalam bentuk giro, to local and overseas banks, in the form of
tabungan, inter-bank call money dengan periode demand deposits, saving deposits, inter-bank
jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau call money with original maturities of 90 days or
90 hari, deposito berjangka dan negotiable less, time deposits and negotiable certificate of
certificate of deposits. Simpanan dari bank lain deposits. Deposits from other banks are
dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain. recorded as liability to other banks.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai Deposits from other banks are classified as
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya financial liabilities at amortised cost.
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang Incremental costs directly attributable to
dapat diatribusikan secara langsung dengan acquisition of deposits from other banks are
perolehan simpanan diperhitungkan dalam included in the amount of deposits and
jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi amortised over the expected life of the
sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. deposits. Refer to Note 2c for the Accounting
Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas policy for financial liabilities at amortised cost.
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi.

t. Surat berharga yang diterbitkan t. Securities Issued

Surat berharga yang diterbitkan pada Securities issued are initially measured at fair
pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar value less directly attributable transaction
dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat costs. Subsequently, transactions costs are
diatribusikan langsung dengan amortised using the effective interest rate up to
perolehan/penerbitan surat berharga yang the maturity of securities issued.
diterbitkan. Biaya transaksi kemudian
diamortisasi dengan suku bunga efektif sampai
dengan jatuh tempo dari surat berharga yang
diterbitkan.

47
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

t. Surat berharga yang diterbitkan (lanjutan) t. Securities Issued (continued)

Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan Securities issued are classified as financial
sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for
biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c the accounting policy of financial liabilities at
untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas amortised cost.
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.

u. Perpajakan u. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak The tax expense comprises current and
tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi deferred tax. Tax is recognised in the
dan penghasilan komprehensif lain, kecuali jika statement of profit or loss and other
pajak tersebut terkait dengan transaksi atau comprehensive income, except to the extent
kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam that it relates to items that are recognised
hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui directly in equity. In this case, the tax is also
dalam penghasilan komprehensif lain atau recognised in other comprehensive income or
ekuitas. directly in equity, respectively.

Manajemen Bank mengevaluasi secara periodik The Bank's management periodically


implementasi terhadap peraturan perpajakan evaluates the implementation of prevailing tax
yang berlaku terutama yang memerlukan regulations especially those that are subject to
interpretasi lebih lanjut mengenai further interpretation on its implementation,
pelaksanaannya termasuk juga evaluasi including evaluation on tax assessment letters
terhadap surat ketetapan pajak yang diterima received from tax authorities. Where
dari kantor pajak. Lebih lanjut, Bank membentuk appropriate the Bank establishes provisions
cadangan, jika dianggap perlu, berdasarkan based on the amounts expected to be paid to
jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke the tax authorities.
kantor pajak.

Bank menerapkan metode laporan posisi The Bank applies the financial position method
keuangan (financial position method) untuk to determine deferred tax. Under the financial
menentukan beban pajak tangguhan. Menurut position method, deferred tax assets and
metode laporan posisi keuangan, aset dan utang liabilities are recognised for all temporary
pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan differences arising between the tax base of
temporer antara nilai aset dan liabilitas yang assets and liabilities and their carrying amount
tercatat di laporan posisi keuangan dengan in the statement of financial position at each
dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas reporting date. This method also requires the
tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode recognition of future tax benefits, to the extent
ini juga mensyaratkan adanya pengakuan that realisation of such benefits is probable.
manfaat pajak di masa datang yang belum
digunakan apabila besar kemungkinan bahwa
manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa
yang akan datang.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat Deferred tax assets are recognised if it is
kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal probable that future taxable income will be
pada masa datang akan memadai untuk sufficient to compensate deferred tax assets
mengkompensasi aset pajak tangguhan yang arising on the temporary differences.
muncul akibat perbedaan temporer tersebut.

48
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

u. Perpajakan (lanjutan) u. Taxation (continued)

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan Deferred tax is calculated using tax rates
tarif pajak yang berlaku atau secara substansial enacted or substantively applied to the period
diberlakukan pada periode dimana aset tersebut during which the asset is realized or the liability
direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan. is settled. The changes to the carrying value of
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak deferred tax assets and liabilities due to the
tangguhan yang disebabkan oleh perubahan changes of tax rates are charged in the current
tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, year, except for transactions which previously
kecuali untuk transaksi-transaksi yang have been directly charged or credited to
sebelumnya telah langsung dibebankan atau equity.
dikreditkan ke ekuitas.

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat Amendments to taxation obligations are
surat ketetapan pajak diterima, atau apabila recorded when an assessment is received or,
diajukan keberatan dan/atau banding, maka if appealed against, when the result of the
koreksi diakui pada saat keputusan atas appeal is determined. Management provides
keberatan dan/atau banding tersebut diterima. provision for future tax liability at the estimated
Manajemen juga dapat membentuk amount that will be payable to the tax office if
pencadangan terhadap liabilitas pajak dimasa there is a probable tax exposure, based on
depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan management’s assessment as of the date of
dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan statement of financial position. Assumptions
evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan and estimation used in the provisioning
terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan calculation may involve element of uncertainty.
estimasi yang digunakan dalam perhitungan
pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur
ketidakpastian.

Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak Corporate tax payables and other tax payables
lainnya Bank disajikan sebagai “Utang pajak” di of the Bank are presented as taxes payable in
laporan posisi keuangan. Aset pajak tangguhan the statement of financial position. Deferred tax
disajikan bersih setelah dikurangi dengan asset is presented net of the deferred tax
liabilitas pajak tangguhan di laporan posisi liabilities in the statement of financial position.
keuangan.

v. Pendapatan dan Beban Bunga v. Interest Income and Expense

Pendapatan dan beban bunga untuk semua Interest income and expense for all interest-
instrumen keuangan dengan interest bearing bearing financial instruments are recognised
dihitung menggunakan metode suku bunga as “interest income” and “interest expense” in
efektif dan dicatat dalam “Pendapatan bunga” the statement of profit or loss and other
dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi comprehensive income using the effective
dan penghasilan komprehensif lain. interest method.

49
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

v. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) v. Interest Income and Expense (continued)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang The effective interest method is a method of
digunakan untuk menghitung biaya perolehan calculating the amortised cost of financial
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas assets and liabilities and recognizing the
keuangan dan metode untuk mengalokasikan interest income or interest expense over the
pendapatan bunga atau beban bunga selama relevant period. The effective interest rate is
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah the rate that exactly discounts estimated future
suku bunga yang secara tepat mendiskontokan cash payments or receipts through the
estimasi pembayaran atau penerimaan kas expected life of the financial instrument or,
dimasa datang selama perkiraan umur dari when appropriate, a shorter period to the net
instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, carrying amount of the financial asset or
digunakan periode yang lebih singkat untuk financial liability. When calculating the effective
memperoleh nilai tercatat bersih dari aset interest rate, the Bank estimates cash flows
keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat considering all contractual terms of the
menghitung suku bunga efektif, bank financial instrument but does not consider
mengestimasi arus kas dengan future credit losses. The calculation includes all
mempertimbangkan seluruh persyaratan commissions, provision and other fees
kontraktual dalam instrumen keuangan tesebut, received between parties to the contract that
namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit are an integral part of the effective interest rate,
di masa datang. Perhitungan ini mencakup transaction costs and all other premiums or
seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang discounts.
diterima oleh para pihak dalam kontak yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi
atau diskon lainnya.

Jika aset keuangan atau kelompok aset Once a financial asset or a group of similar
keuangan serupa telah diturunkan nilainya financial assets has been written down as a
sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka result of an impairment loss, interest income is
pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya recognised on the non-impaired portion of the
diakui atas bagian aset keuangan yang tidak impaired financial assets using the rate of
mengalami penurunan nilai dari aset keuangan interest used to discount the future cash flows
yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan for measuring the impairment loss.
suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa datang dalam
menghitung kerugian penurunan nilai.

w. Pendapatan Provisi dan Komisi w. Provision Income and Expense

Pendapatan provisi dan komisi dan biaya Fees and commissions income and transaction
transaksi yang dapat diatribusikan secara cost that are directly attributable to lending
langsung yang berkaitan dengan kegiatan activities, are recognised as a part/(deduction)
pemberian kredit diakui sebagai of outstanding loan and will be recognised as
bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit interest income by amortising the carrying
dan akan diakui sebagai pendapatan bunga value of loan using effective interest rate
dengan cara diamortisasi berdasarkan metode method.
suku bunga efektif.

Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi The directly attributable unamortised fees and
sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan commissions relating to loans which are settled
provisi dan/atau komisi dan biaya transaksi yang prior to maturity are recognised upon
dapat diatribusikan secara langsung yang belum settlement date of such loans.
diamortisasi, diakui pada saat kredit yang
diberikan dilunasi.

50
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

w. Pendapatan Provisi dan Komisi (lanjutan) w. Provision and Commission Income


(continued)

Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang Other fees and commissions income which are
tidak berkaitan langsung dengan kegiatan not directly related to lending activities or
perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui specific periods are recognised as revenue on
pada saat terjadinya transaksi. the transaction date.

x. Imbalan Kerja x. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat Short-term employee benefits are recognized
terhutang. when it is payable.

Imbalan Kerja Jangka Panjang dan Imbalan Long-term Employee Benefits and Post-
Pasca Kerja Employment Benefits

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan Long-term employee benefits and post-
pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang employment benefits, such as pensions,
kompensasi dan hak-hak lainnya dihitung severance pay, service pay and other benefits
berdasarkan Peraturan Perusahaan dan are calculated in accordance with Company’s
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Regulations and Labor Law No. 13/2003 ("Law
("UU 13/2003"). 13/2003").

Bank menetapkan program imbalan pasca kerja The Bank determines a defined non-
karyawan manfaat pasti yang bersifat non iuran contributory post employment benefit plan.
(non contributory). Sesuai dengan UU In accordance with the Law No. 13/2003, the
No. 13/2003, Bank harus menyediakan program Bank must provide a program with minimum
dengan imbalan yang minimal sama dengan benefits equal to the pension benefits provided
imbalan pensiun yang diatur dalam UU for under the Law No. 13/2003. Pension
No. 13/2003. Imbalan pensiun sesuai dengan benefits in accordance with Law No. 13/2003 is
UU No. 13/2003 adalah program imbalan pasti. a defined benefit plan.

Liabilitas imbalan kerja merupakan nilai kini The employee benefits obligation represents
liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan the present value of the defined benefit
posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar obligation at the date of statement of financial
aset program, serta disesuaikan dengan position, less the fair value of plan assets,
keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya together with adjustments for unrecognized
jasa lalu yang belum diakui. Nilai kini liabilitas actuarial gains or losses and past service cost.
imbalan pasti dihitung sekali setahun oleh The present value of defined benefit obligation
aktuaris independen dengan menggunakan is calculated annually by an independent
metode projected unit credit. actuary using the projected unit credit method.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan The present value of the defined benefit
dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa obligation is determined by discounting the
depan dengan menggunakan tingkat bunga estimated future cash outflows using interest
obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah rates of high quality corporate bonds that are
sesuai dengan mata uang dimana imbalan denominated in the currency in which the
tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki benefit will be paid, and that have terms to
jangka waktu yang sama dengan liabilitas maturity approximating the terms of the related
imbalan pensiun yang bersangkutan. pension liability.

51
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

x. Imbalan Kerja (lanjutan) x. Employee Benefits (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang dan Imbalan Long-term Employee Benefits and Post-
Pasca Kerja (lanjutan) Employment Benefits (continued)

Beban imbalan pasti pasca kerja yang diakui The post-employment benefits expense
selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa recognised during the current year consists of
dalam laba rugi, bunga neto atas liabilitas service cost in profit and loss, net interest on
imbalan pasti neto dalam laba rugi dan the net defined benefit liability in profit and loss
pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti and remeasurement of the net defined benefit
dalam penghasilan komprehensif lain. liabilities in other comprehensive income.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang All past service costs are recognized at the
lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen earlier of when the amendment/curtailment
terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau occurs and when the related restructuring or
pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai termination costs are recognized. As a result,
akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested unvested past service costs can no longer be
tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama deferred and recognized over the future
periode vesting masa depan. vesting period.

Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan Net interest on the net defined benefit liabilites
komponen pendapatan bunga dari aset is the interest income component of plan
program, biaya bunga atas liabilitas imbalan assets, interest expense of defined benefit
pasti dan bunga atas dampak batas atas dari obligation and interest on the effect of asset
aset. ceiling.

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Remeasurements of the net defined benefit
neto terdiri atas: obligation consists of:

- keuntungan dan kerugian aktuarial. - actuarial gains and losses.


- imbal hasil atas aset program, tidak - return on plan assets, excluding amount
termasuk jumlah yang dimasukan dalam included in net interest on the net defined
bunga neto atas liabilitas imbalan pasti benefit obligation.
neto.
- setiap perubahan dampak batas atas aset, - any change in effect of the asset ceiling,
tidak termasuk jumlah yang dimasukkan excluding amount included in net interest on
dalam bunga neto atas liabilitas imbalan the net defined benefit obligation.
pasti neto.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat Actuarial gains and losses may arise from the
timbul dari penyesuaian yang dibuat adjustments made based on the experience,
berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi- changes in actuarial assumption and changes
asumsi aktuarial dan perubahan pada program in pension programs.
pensiun.

y. Informasi Segmen Operasi y. Operation Segment Information

Informasi segmen diungkapkan untuk Segment information is disclosed to enable


memungkinkan pengguna laporan keuangan users of the financial statements to evaluate
untuk mengevaluasi sifat dan dampak the nature and financial effects of business
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Bank activities in which the Bank is engaged in the
terlibat dalam lingkungan ekonomi dimana economic environment in which the Bank
Bank beroperasi. operates.

52
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

y. Informasi Segmen Operasi (lanjutan) y. Operation Segment Information (continued)

Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan The Bank determines and presents operating
laporan internal Bank yang disajikan kepada segments based on information that is
pengambil keputusan operasional. Pengambil internally provided to operational decision
keputusan operasional adalah Direksi. makers. The operational decision maker of the
Bank is the Board of Directors.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari An operating segment is a component of the
Bank: Bank there in:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang a. it involves in business activities that
mana memperoleh pendapatan dan generate income and expenses (include
menimbulkan beban (termasuk income and expenses relating to the
pendapatan dan beban terkait dengan transactions with other components from
transaksi dengan komponen lain dari the same entity);
entitas yang sama);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular b. operations result is observed regularly by
oleh pengambil keputusan operasional chief decision maker for decision making
untuk membuat keputusan tentang sumber on allocation of resources and
daya yang dialokasikan pada segmen performance evaluation on works; and
tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. tersedia informasi keuangan yang dapat c. separate financial information is available.


dipisahkan.

Informasi yang dilaporkan kepada pengambil Information reported to the operational decision
keputusan operasional untuk tujuan alokasi maker for the purpose of resource allocation
sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih and performance appraisal is more focused on
difokuskan pada kategori masing-masing the category of each product, which is similar to
produk, yang mana serupa dengan segmen the business segment reported in previous
usaha yang dilaporkan pada periode-periode periods.
terdahulu.

z. Laba per lembar saham z. Earnings per Shares

Laba per saham dasar dihitung dengan Earnings per share is computed by dividing
membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata income for the year with the weighted average
tertimbang jumlah saham biasa yang number of outstanding issued and fully paid-up
ditempatkan dan disetor penuh selama tahun common shares during the year.
yang bersangkutan.

53
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)
aa. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan aa. Changes in Accounting Policies and
Pengungkapan Disclosures
Bank telah menerapkan standar akuntansi The Bank adopted the following accounting
berikut pada tanggal 1 Januari 2019 yang standards, which are considered relevant,
dianggap relevan: starting on January 1, 2019:
- ISAK No. 34: Ketidakpastian dalam - ISAK No. 34: Uncertainty over Income Tax
Perlakuan Pajak Penghasilan Treatments
Interpretasi tersebut membahas akuntansi The interpretation addresses the
untuk pajak penghasilan ketika perlakuan accounting for income taxes when tax
pajak melibatkan ketidakpastian yang treatments involve uncertainty that affects
mempengaruhi penerapan PSAK 46 Pajak the application of PSAK 46 Income Taxes.
Penghasilan. Ini tidak berlaku untuk pajak It does not apply to taxes or levies outside
atau retribusi di luar ruang lingkup the scope of PSAK 46, nor does it
PSAK 46, juga tidak secara khusus specifically include requirements relating to
mencakup persyaratan yang berkaitan interest and penalties associated with
dengan bunga dan denda yang terkait uncertain tax treatments. The interpretation
dengan perlakuan pajak yang tidak pasti. specifically addresses the following:
Penafsiran secara khusus membahas hal-
hal berikut:
· Apakah suatu entitas · Whether an entity considers uncertain
mempertimbangkan perlakuan pajak tax treatments separately
yang tidak pasti secara terpisah
· Asumsi yang dibuat entitas tentang · The assumptions an entity makes
pemeriksaan perlakuan pajak oleh about the examination of tax
otoritas perpajakan treatments by taxation authorities
· Bagaimana entitas menentukan laba · How an entity determines taxable profit
kena pajak (rugi pajak), dasar pajak, (tax loss), tax bases, unused tax
rugi pajak yang belum digunakan, losses, unused tax credits and tax rate
kredit pajak yang belum digunakan,
dan tarif pajak
· Bagaimana entitas · How an entity considers changes in
mempertimbangkan perubahan fakta facts and circumstances
dan keadaan
Bank menentukan apakah akan The Bank determines whether to consider
mempertimbangkan masing-masing each uncertain tax treatment separately or
perlakuan pajak yang tidak pasti secara together with one or more other uncertain
terpisah atau bersama-sama dengan satu tax treatments and uses the approach that
atau lebih perlakuan pajak tidak pasti better predicts the resolution of the
lainnya dan menggunakan pendekatan uncertainty. The Bank applies significant
yang lebih baik dalam memprediksi judgement in identifying uncertainties over
penyelesaian ketidakpastian tersebut. income tax treatments. Bank assessed
Bank menerapkan penilaian signifikan whether the Interpretation had an impact
dalam mengidentifikasi ketidakpastian atas on its financial statements. Upon adoption
perlakuan pajak penghasilan. Bank menilai of the Interpretation, the Bank considered
apakah Interpretasi berdampak pada whether it has any uncertain tax positions,
laporan keuangannya. Setelah adopsi particularly those relating to transfer
Interpretasi, Bank mempertimbangkan pricing.
apakah Bank memiliki posisi pajak yang
tidak pasti, terutama yang berkaitan
dengan transfer pricing.

54
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

aa. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan aa. Changes in Accounting Policies and
Pengungkapan (lanjutan) Disclosures (continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi The Bank adopted the following accounting
berikut pada tanggal 1 Januari 2019 yang standards, which are considered relevant,
dianggap relevan: (lanjutan) starting on January 1, 2019: (continued)
Pengajuan pajak Bank di berbagai The Bank’s tax filings in different
yurisdiksi termasuk pemotongan terkait jurisdictions include deductions related to
dengan harga transfer dan otoritas transfer pricing and the taxation authorities
perpajakan dapat menentang perlakuan may challenge those tax treatments. The
pajak tersebut. Bank menentukan, Bank determined, based on its tax
berdasarkan pada kepatuhan compliance and transfer pricing study, that
perpajakannya dan studi penentuan harga it is probable that its tax treatments will be
transfer, bahwa besar kemungkinan accepted by the taxation authorities.
perlakuan pajaknya akan diterima oleh
otoritas perpajakan.
- Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja: - Amendments to PSAK 24: Employee
Amandemen, Kurtailmen atau Benefits - Plan Amendment, Curtailment or
Penyelesaian Program Settlement.
Amandemen PSAK 24 membahas The amendments to PSAK 24 address the
akuntansi ketika amandemen, pembatasan, accounting when a plan amendment,
atau penyelesaian rencana terjadi selama curtailment or settlement occurs during a
periode pelaporan. Amandemen tersebut reporting period. The amendments specify
menetapkan bahwa ketika amandemen that when a plan amendment, curtailment or
rencana, pembatasan atau penyelesaian settlement occurs during the annual
terjadi selama periode pelaporan tahunan, reporting period, an entity is required to
suatu entitas diharuskan untuk menentukan determine the current service cost for the
biaya layanan saat ini untuk sisa periode remainder of the period after the plan
setelah amandemen, pengurangan atau amendment, curtailment or settlement,
penyelesaian rencana, menggunakan using the actuarial assumptions used to
asumsi aktuaria yang digunakan untuk remeasure the net defined benefit liability
mengukur kembali liabilitas (aset) imbalan (asset) reflecting the benefits offered under
pasti neto yang mencerminkan manfaat the plan and the plan assets after that event.
yang ditawarkan berdasarkan program dan
aset program setelah seristiwa tersebut.
Suatu entitas juga diharuskan untuk An entity is also required to determine the
menentukan bunga neto untuk sisa periode net interest for the remainder of the period
setelah amandemen program, pembatasan after the plan amendment, curtailment or
atau penyelesaian dengan menggunakan settlement using the net defined benefit
liabilitas imbalan pasti (aset) yang liability (asset) reflecting the benefits offered
mencerminkan manfaat yang ditawarkan di under the plan and the plan assets after that
bawah program dan aset program setelah event, and the discount rate used to
peristiwa tersebut, dan tingkat diskonto yang remeasure that net defined benefit liability
digunakan untuk mengukur kembali (asset).
kewajiban (aset) imbalan pasti neto.
- Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan - Amendments to PSAK 46: Income Taxes
Amandemen tersebut mengklarifikasi bahwa The amendments clarify that the income tax
konsekuensi pajak penghasilan dan dividen consequences of dividends are linked more
terkait lebih langsung dengan transaksi atau directly to past transactions or events that
peristiwa masa lalu yang menghasilkan laba generated distributable profits than to
yang dapat dibagikan daripada distribusi distributions to owners.
kepada pemilik.

55
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


SIGNIFIKAN (lanjutan) POLICIES (continued)

aa. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan aa. Changes in Accounting Policies and
Pengungkapan (lanjutan) Disclosures (continued)

Bank telah menerapkan standar akuntansi The Bank adopted the following accounting
berikut pada tanggal 1 Januari 2019 yang standards, which are considered relevant,
dianggap relevan: (lanjutan) starting on January 1, 2019: (continued)

Oleh karena itu, entitas mengakui pajak Therefore, an entity recognises the
penghasilan Konsekuensi dan dividen income tax consequences of dividends in
dalam laba rugi, penghasilan komprehensif profit or loss, other comprehensive income
lain atau ekuitas sesual dengan tempat or equity according to where it originally
awalnya dicatat transaksi atau peristiwa recognised those past transactions or
masa lalu. events.

Entitas menerapkan amandemen untuk An entity applies the amendments for


periode pelaporan tahunan yang dimulai annual reporting periods beginning on or
pada atau setelah 1 Januari 2019 dengan after January 1, 2019, with early application
penerapan dini diperkenakan. Ketika entitas permitted. When the entity first applies
pertama kali menerapkan amandemen those amendments, it applies them to the
tersebut, entitas menerapkannya pada income tax consequences of dividends
konsekuensi pajak penghasilan dari dividen recognised on or after the beginning of the
yang diakui pada atau setelah awal periode earliest comparative period.
komparatif paling awal.

Bank telah menganalisa penerapan standar The Bank has assessed that the adoption of the
akuntansi tersebut di atas dan penerapan above mentioned accounting standards do not
tersebut tidak memiliki pengaruh yang have significant impact to the financial
signifikan terhadap laporan keuangan. statements.

3. SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY


PERTIMBANGAN AKUNTANSI AND ACCOUNTING JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka Several estimates and assumptions are made in the
penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan framework of the preparation of financial
pertimbangan manajemen dalam menentukan statements where management is required when
metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan determining appropriate methodologies for
liabilitas. valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang Management makes estimates and assumptions
berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas that have implications for reporting the value of
atas tahun keuangan periode-periode selanjutnya. assets and liabilities over the financial year and
Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh subsequent periods. All the estimates and
PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan assumptions required by PSAK are the best
standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan estimates based on applicable standards.
dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan Estimates and considerations are continuously
pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain evaluated and are based from past experience and
termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. other factors including expectations of future
events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat Although these estimates and assumptions are
berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas based on management's best knowledge of current
kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul events and actions, the results may differ from their
mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi original estimates and assumptions.
semula.

56
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

3. SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY


PERTIMBANGAN AKUNTANSI (lanjutan) AND ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi The key sources of estimation uncertainty

a. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset a. Allowance for Impairment losses of


Keuangan Financial Assets

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset Evaluation of impairment losses on financial
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan assets carried at amortized cost and debt
diamortisasi dan efek utang yang securities classified as available-for-sale are
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual described in Note 2c.
dijelaskan di Catatan 2c.

Cadangan kerugian penurunan nilai terkait Allowance for impairment losses related to a
dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh specific counterparty in the entire allowance for
cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk impairment losses are established for
atas tagihan yang penurunan nilainya receivables that are individually evaluated for
dievaluasi secara individual berdasarkan impairment based on Management's best
estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai estimate of the present value of cash flows
arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam expected to be received. In calculating the
menghitung cadangan kerugian penurunan allowance for impairment losses, management
nilai, manajemen membuat pertimbangan makes consideration of the financial condition
mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan of the counterparty and the net realizable value
dan nilai neto yang dapat direalisasi dari of the collateral received. Each asset which is
agunan yang diterima. Setiap aset yang impaired is evaluated, and its completion
mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategy and estimation of cash flows
strategi penyelesaiannya serta estimasi arus considered recoverable are independently
kas yang dinilai dapat diperoleh kembali approved by the Board of Directors.
disetujui secara independen oleh Direksi.

Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai Collectively assessed impairment allowances


secara kolektif meliputi kerugian kredit yang cover credit lossess inherent in portfolios with
melekat pada portofolio tagihan dengan similar economic characteristics when there is
karakteristik ekonomi yang serupa ketika objective evidence to suggest that the
terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi impairment exists within the portfolio, but the
penurunan nilai tagihan dalam portofolio individual impaired items cannot yet be
tersebut, namun penurunan nilai secara identified. In determining the need to establish
individu belum dapat diidentifikasi. Dalam allowance for collective impairment,
menentukan perlunya untuk membentuk management considers factors such as credit
cadangan kerugian penurunan nilai secara quality, size of portfolio, credit concentrations,
kolektif, manajemen mempertimbangkan and economic factors. In estimating the
faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya required allowance, the assumptions are made
portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor to determine default and loss model to
ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang determine the required input parameters,
dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk based on historical experience and current
menentukan model kerugian bawaan dan untuk economic conditions.
menentukan parameter input yang diperlukan,
berdasarkan pengalaman historis dan kondisi
ekonomi saat ini.

Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada The accuracy of this allowance depends on
seberapa tepat estimasi arus kas masa depan how precise the estimated future cash flows to
untuk menentukan cadangan individual serta determine the individual allowance and the
asumsi model dan parameter yang digunakan model assumptions and parameters are used
dalam penentuan cadangan kolektif. in determining collective allowance.

57
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

3. SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY


PERTIMBANGAN AKUNTANSI (lanjutan) AND ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi The key sources of estimation uncertainty


(lanjutan) (continued)

b. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan b. Impairment of Non-Financial Assets

Bank mengevaluasi penurunan nilai aset The Bank assess impairment of non-financial
apabila terdapat kejadian atau perubahan assets whenever events or changes in
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai circumstances indicate that the carrying value
tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. of non-financial assets cannot be recovered.
Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan Important factors that could cause impairment
penelaahan penurunan nilai adalah sebagai of non-financial assets are as follows:
berikut:

a) Performa yang tidak tercapai secara a) Performance is not achieved significantly


signifikan terhadap ekspektasi historis against expectations of historical or
atau proyeksi hasil operasi di masa yang projected operating results in the future;
akan datang;
b) perubahan yang signifikan dalam cara b) A significant change in the way the use of
penggunaan aset atau strategi bisnis the asset or the overall business strategy;
secara keseluruhan; dan and
c) industri atau tren ekonomi yang secara c) Industry or economic trends are
signifikan bernilai negatif. significantly negative.

Manajemen Bank mengakui kerugian Management of the Bank recognize an


penurunan nilai apabila nilai tercatat aset impairment loss if the carrying amount of the
melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah asset exceeds its recoverable amount.
terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi Recoverable amount is the higher value
antara nilai wajar dikurang biaya untuk between the fair value minus costs of disposal
menjual dengan nilai pakai aset (atau unit and the value in use of the asset (or cash-
penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi generating unit). Recoverable amount is
untuk aset individual atau, jika tidak estimated for individual assets or, if not
memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang possible, for the cash-generating unit in which
mana aset tersebut merupakan bagian the asset is part of.
daripada unit tersebut.

c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan c. Fair Value of Financial Instruments

Dalam menentukan nilai wajar aset dan In determining the fair value of financial assets
liabilitas keuangan yang tidak mempunyai and liabilities that do not have a market value,
harga pasar, Bank menggunakan teknik the Bank uses assessment techniques as
penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan described in Note 2d for financial instruments
2d untuk instrumen keuangan yang jarang that are traded infrequently and limited
diperdagangkan dan memiliki informasi harga quailable price, fair value is less objective and
yang terbatas, nilai wajar yang kurang objektif requires varying degrees of judgement
dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian depending on liquidity, concentration,
tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor uncertainty of market factors, price
ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko assumptions and other risks.
lainnya.

58
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

3. SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY


PERTIMBANGAN AKUNTANSI (lanjutan) AND ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi The key sources of estimation uncertainty


(lanjutan) (continued)

d. Imbalan Kerja d. Employee Benefits

Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi- The actuarial calculations use assumptions


asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat such as discount rate, expected rate of return
pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, on investment, future salary increase, mortalilty
tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan rate, resignation rate and others (see Notes 2x
lain-lain (lihat Catatan 2x dan 21). Perubahan and 21). Any changes in those assumptions will
asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas impact the liability balance of employee
imbalan kerja. benefits liabilities.

Bank menentukan tingkat diskonto yang sesuai The Bank determines the appropriate discount
pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat rate at the end of each year including interest
suku bunga yang harus digunakan untuk rate that should be used to determine the
menentukan nilai kini arus kas keluar masa present value of estimated future cash outflows
depan estimasian yang diharapkan untuk expected to settle the pension obligations. In
menyelesaikan liabilitas imbalan kerja. Dalam determining the appropriate discount rate, the
menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Bank considers the interest rates of
Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga Government Bonds denominated in the similar
obligasi pemerintah yang didenominasikan currency with payments that will be made and
dalam mata uang imbalan akan dibayar dan have terms to maturity approximating the terms
memiliki jangka waktu yang serupa dengan of the related employee benefit liability. Other
jangka waktu liabilitas imbalan kerja yang key assumptions for pension obligations are
terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan jangka determined based in part on current market
panjang lainnya sebagian ditentukan conditions.
berdasarkan kondisi pasar saat ini.

e. Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Aset e. Depreciation of Fixed Assets and
Tidak Berwujud Amortization of Intangible Assets

Biaya perolehan aset tetap dan aset tidak Cost of acquisition of fixed assets are
berwujud disusutkan dan diamortisasi dengan depreciated using the straight-line method
menggunakan metode garis lurus berdasarkan based on their estimated economic useful life.
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Bank management estimates the useful lives of
Manajemen mengestimasi masa manfaat the assets between 4 (four) to 20 (twenty) years
ekonomis aset tetap dan aset tidak berwujud in accordance with notes 2l and 2m.
antara 4 sampai dengan 20 tahun sesuai
dengan catatan 2l dan 2m.

Perubahan tingkat pemakaian dan Changes in the level of usage and


perkembangan teknologi dapat mempengaruhi technological developments could affect the
masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan economic useful lives and residual value of
karenanya biaya penyusutan dan amortisasi assets, and therefore future depreciation
masa depan mungkin direvisi. charges may be revised.

59
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

3. SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY


PERTIMBANGAN AKUNTANSI (lanjutan) AND ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi The key sources of estimation uncertainty


(lanjutan) (continued)

f. Aset Pajak Tangguhan f. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak Deferred tax assets are recognised for all
penghasilan terpulihkan (recoverable) pada deductible temporary differences, as long as it
periode mendatang sebagai akibat perbedaan is likely that taxable income will be available so
temporer. Justifikasi manajemen diperlukan that the temporary differences can be used.
untuk menentukan jumlah aset pajak Significant estimates by management is
tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan required in determining the amount of deferred
perkiraan waktu dan tingkat laba fiskal di masa tax assets that can be recognised, based on
mendatang sejalan dengan strategi rencana current usage and the level of taxable income
perpajakan ke depan. and future tax planning strategies.

g. Pajak Penghasilan g. Income Tax

Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilan The Bank recognizes corporate income tax
badan berdasarkan estimasi apakah akan liabilities based on an estimate of whether there
terdapat tambahan pajak penghasilan badan. will be an additional corporate income tax.

Pertimbangan akuntansi yang penting Significant accounting judgements

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam Accounting judgements that are important in
menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: applying the accounting policies of the Bank
include:

a. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan a. Classification of Financial Assets and


Liabilities

Bank telah menetapkan klasifikasi aset dan The Bank has determined the classification of
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan certain assets and liabilities as financial assets
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan and financial liabilities by considering whether
apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 the definitions set at PSAK No. 55 (Revised
(Revisi 2014) telah dipenuhi. Dengan demikian, 2014) have been met. Accordingly, financial
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui assets and financial liabilities are recognised in
sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank accordance with the accounting policy of the
seperti diungkapkan pada Catatan 2c. Bank's accounting policies as disclosed in Note
2c.

b. Usaha yang berkelanjutan b. Going concern

Manajemen Bank telah melakukan penilaian The management of the Bank has assessed
atas kemampuan Bank untuk melanjutkan the ability of the Bank to continue its business
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan and believes that the Bank has the resources
bahwa Bank memiliki sumber daya untuk to continue its business in the future. In
melanjutkan usahanya di masa mendatang. addition, management is not aware of any
Selain itu, Manajemen menyadari bahwa tidak material uncertainties that may cause
ada ketidakpastian material yang dapat significant doubt on the ability of the Bank to
menimbulkan keraguan yang signifikan maintain its viability. Therefore, the financial
terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan statements have been prepared on the basis of
kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, a going concern.
laporan keuangan telah disusun atas dasar
usaha yang berkelanjutan.

60
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

4. KAS 4. CASH

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 saldo As of December 31, 2019 and 2018, cash
kas, dalam mata uang Rupiah masing-masing balances, denominated in Rupiah amounted to
adalah sebesar Rp80.010.720 dan Rp67.829.956. Rp80,010,720 and Rp67,829,956, respectively.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK


INDONESIA

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 saldo As of December 31, 2019 and 2018, current
Giro pada Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah accounts with Bank Indonesia denominated in
masing-masing sebesar Rp797.664.336 dan Rupiah amounted to Rp797,664,336 and
Rp611.822.864. Rp611,822,864, respectively.
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap In accordance with Bank Indonesia regulation,
bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro every bank in Indonesia is required to have a
minimum di Bank Indonesia untuk cadangan minimum current account in Bank Indonesia for
likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana liquidity reserves of a certain percentage of third
pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang party funds in both Rupiah and foreign currency.
asing.

GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2019 dan The Bank’s Minimum Statutory Reserve
2018 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Requirement (GWM) as of December 31, 2019 and
Indonesia seperti yang disebutkan pada Catatan 2g: 2018 is calculated based on Bank Indonesia’s
Regulation as mentioned in Note 2g:
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018
Rupiah Rupiah
- GWM Primer 6,00% 6,50% Primary GWM -
(i) GWM secara harian 3,00% 3,50% Daily GWM (i)
(ii) GWM secara rata-rata 3,00% 3,00% Average GWM (ii)
- GWM PLM 4,00% 4,00% GWM PLM

GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib Primary GWM is a minimum deposit that must be
dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening maintained by a Bank in the form of a Current
Giro pada Bank Indonesia. Penyangga Likuiditas Account with Bank Indonesia. Macroprudential
Makroprudensial (PLM) adalah cadangan likuiditas Liquidity Buffer (PLM) is a minimum liquidity
minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa reserve that must be maintained by the Bank in the
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito form of Bank Indonesia Certificates (SBI), Bank
Bank Indonesia (SDBI), Surat Berharga Negara Indonesia Deposit Certificates (SDBI),
(SBN) yang besarnya ditetapkan oleh Bank Government Securities (SBN) whose amount is
Indonesia sebesar persentase tertentu dari Dana determined by Bank Indonesia for a certain
Pihak Ketiga (DPK) Bank. Giro Rasio Intermediasi percentage of Third Party Funds (DPK) Bank.
Makroprudensial (RIM) adalah simpanan minimum Macroprudential Intermediation Rate (RIM) Giro is
yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo a minimum deposit that must be maintained by the
Rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar Bank in the form of a Current Account with Bank
persentase tertentu dari DPK yang dihitung Indonesia for a certain percentage of TPF which is
berdasarkan selisih antara RIM yang dimiliki oleh calculated based on the difference between RIM
Bank dan RIM Target. owned by the Bank and RIM Target.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Giro RIM As of December 31, 2019, RIM current accounts
dikenakan jika RIM Bank di bawah minimum RIM are charged if the Bank's RIM is below the
target Bank Indonesia (84%) atau di atas maksimum minimum RIM target of Bank Indonesia (84%) or
RIM target Bank Indonesia (94%) dengan KPMM above the maximum RIM target of Bank Indonesia
Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia (94%) with the Bank’s CAR smaller than the Bank
yang sebesar 14%. Sedangkan pada tanggal Indonesia Incentive of 14%. As of December 31,
31 Desember 2018, Giro RIM dikenakan jika RIM 2018, RIM current accounts are charged if the
Bank di bawah minimum RIM target Bank Indonesia Bank's RIM is below the minimum RIM target of
(80%) atau di atas maksimum RIM target Bank Bank Indonesia (80%) or above the maximum RIM
Indonesia (92%) dengan KPMM Bank lebih kecil dari target of Bank Indonesia (92%) with the Bank’s
KPMM Insentif Bank Indonesia yang sebesar 14%. CAR smaller than the Bank Indonesia Incentive of
14%.
61
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK


INDONESIA (continued)

RIM adalah rasio hasil perbandingan antara: RIM is the ratio of the comparison between:
a. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga a. Loans granted to third parties in Rupiah and
dalam Rupiah dan valuta asing, dan foreign currencies, and
b. Surat berharga korporasi dalam Rupiah dan b. Corporate bonds in Rupiah and foreign
valuta asing yang memenuhi persyaratan currencies that meet certain requirements,
tertentu, yang dimiliki Bank, which are owned by the Bank,
terhadap: against:
a. DPK Bank dalam bentuk giro, tabungan dan a. Deposits form Customers in the form of
simpanan berjangka/deposito dalam rupiah dan demand deposits, savings and time deposits /
valuta asing, tidak termasuk dana antarbank; deposits in Rupiah and foreign currencies,
dan excluding interbank funds; and
b. Surat berharga dalam rupiah dan valuta asing b. Securities in Rupiah and foreign currencies
yang memenuhi persyaratan tertentu, yang that meet certain requirements, issued by the
diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh Bank to obtain funding sources.
sumber pendanaan.

Berdasarkan PBI No. 20/4/PBI/2018 tanggal Based on PBI No. 20/4/PBI/2018 dated March 29,
29 Maret 2018, Loan to Funding Ratio (LFR) 2018, Loan to Funding Ratio (LFR) is changed to
berubah menjadi Rasio Intermediasi Macroprudential Intermediation Ratio (RIM) and
Makroprudensial (RIM) dan kewajiban pemenuhan the obligation to fulfill RIM Current Account will be
Giro RIM mulai berlaku pada tanggal 16 Juli 2018. effective on July 16, 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank As of December 31, 2019 and 2018, the Bank has
telah memenuhi rasio seperti telah disebutkan di fulfilled all the requirements as mentioned above.
atas. Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening The ratio of the Minimum Statutory Reserve
Rupiah yaitu masing-masing sebesar: requirement for its Rupiah accounts are as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Rupiah Rupiah
- GWM Primer 6,01% 6,50% Primary GWM -
(i) GWM secara harian 3,00% 3,50% Daily GWM (i)
(ii) GWM secara rata-rata 3,01% 3,00% Average GWM (ii)
- GWM PLM 5,24% 5,16% PLM GWM -
- Giro RIM*) -% -% *)RIM Current account -

*) RIM Bank pada tanggal 31 Desember 2018 berada diatas *) the Bank’s RIM as of December 31, 2018 is above the
maksimum RIM target (92%) tetapi KPMM Bank lebih besar dari maximum RIM target (92%), but the Bank’s CAR is higher
KPMM insentif Bank Indonesia sehingga tidak dikenakan Giro than Bank Indonesia’s incentive CAR therefore no RIM current
RIM. RIM Bank pada tanggal 31 Desember 2019 berada account was imposed. The Bank’s RIM as of December 31,
diantara 84% - 94% sehingga tidak dikenakan Giro RIM. 2019 is between 84% - 94% therefore no RIM current account
was imposed.

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7.346.000 15.642.704 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri 2.218.075 1.174.745 PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 908.144 810.902 (Persero) Tbk

Total 10.472.219 17.628.351 Total

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tingkat As of December 31, 2019 and 2018, the average
suku bunga rata-rata per tahun masing-masing interest rates per annum is 1.13% and 1.17%,
sebesar 1,13% dan 1,17%. respectively.

62
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 tidak As of December 31, 2019 and 2018, there are no
terdapat giro pada bank lain yang dijaminkan. current accounts with other banks that are pledged
as collateral.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 seluruh As of December 31, 2019 and 2018, all current
giro pada bank lain digolongkan sebagai Lancar. accounts with other banks are classified as
Current.

Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal Management believes that as of December 31,
31 Desember 2019 dan 2018 cadangan kerugian 2019 and 2018, allowance for impairment losses
penurunan nilai tidak diperlukan, karena is not necessary, as the management believes that
manajemen berkeyakinan bahwa giro pada bank current accounts with other banks are collectible.
lain dapat ditagih.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN OTHER BANKS

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan All placements with Bank Indonesia and other
bank lain dalam Rupiah dengan rincian sebagai banks in Rupiah are as follows:
berikut:
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Deposit Facilities of Bank Indonesia
("FASBI") (‘FASBI’’)
Bank Indonesia 1.750.000.000 514.924.918 Bank Indonesia

Term Deposit Term Deposit


Bank Indonesia 649.736.315 1.798.647.774 Bank Indonesia

Tabungan Savings deposits


PT Bank Pembangunan Daerah Bali - 430.947 PT Bank Pembangunan Daerah Bali

Call Money Call Money


PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan dan Barat - 50.000.000 Sulawesi Selatan dan Barat
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tengah - 210.000.000 Sulawesi Tengah
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk - 200.000.000 Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jambi - 150.000.000 Jambi

Total 2.399.736.315 2.924.003.639 Total

Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Based on periods are as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Tidak memiliki jangka waktu - 430.947 Does not have period


< 1 bulan 2.399.736.315 2.923.572.692 < 1 month

Total 2.399.736.315 2.924.003.639 Total

63
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
BANK LAIN (lanjutan) OTHER BANKS (continued)

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah Average interest rates per annum are as follows:
sebagai berikut:

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

FASBI 4,92% 5,25% FASBI


Tabungan 1,75% 2,00% Saving Deposits
Call Money 5,72% 6,48% Call Money
Term Deposit 5,40% 5,95% Term Deposit

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 tidak As of December 31, 2019 and 2018, there are no
terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan placements with Bank Indonesia and other banks
bank lain yang dijaminkan. pledged as collateral.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 seluruh As of December 31, 2019 and 2018, all
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain placements with Bank Indonesia and other banks
digolongkan sebagai Lancar. are classified as Current.

Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal Management believes that as of December 31,
31 Desember 2019 dan 2018, cadangan kerugian 2019 and 2018, allowance for impairment losses
penurunan nilai tidak diperlukan, karena is not necessary, as management believes that
manajemen berkeyakinan bahwa penempatan pada placement with Bank Indonesia and other banks
Bank Indonesia dan bank lain dapat ditagih. are collectible.

8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES

Rincian efek-efek adalah sebagai berikut: Details of the securities are as follows:
31 Desember 2019/December 31, 2019

Keuntungan/
Premi (kerugian)
yang belum yang belum
diamortisasi/ direalisasi/
Nilai nominal/ Unamortised Unrealised Nilai Wajar/
Nominal amount premium gains/(losses) Fair Value

Pihak berelasi Related Parties


Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held-to-maturity - Rupiah
Efek Beragun Aset 13.747.102 - - 13.747.102 Asset Backed Securities
Obligasi Pemerintah 810.000.000 8.897.875 - 818.897.875 Government Bonds

Tersedia untuk Dijual - Rupiah Available-for-sale - Rupiah


Obligasi Pemerintah 389.412.000 12.744.677 8.110.427 410.267.104 Government Bonds

Total 1.213.159.102 21.642.552 8.110.427 1.242.912.081 Total

31 Desember 2018/December 31, 2018

Keuntungan/
Premi (kerugian)
yang belum yang belum
diamortisasi/ direalisasi/
Nilai nominal/ Unamortised Unrealised Nilai Wajar/
Nominal amount premium gains/(losses) Fair Value

Pihak berelasi Related Parties


Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Held-to-maturity - Rupiah
Efek Beragun Aset 16.681.690 - - 16.681.690 Asset Backed Securities
Obligasi Pemerintah 810.000.000 13.688.673 - 823.688.673 Government Bonds

64
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)


Rincian efek-efek adalah sebagai berikut: (lanjutan) Details of the securities are as follows: (continued)
31 Desember 2018/December 31, 2018

Keuntungan/
Premi (kerugian)
yang belum yang belum
diamortisasi/ direalisasi/
Nilai nominal/ Unamortised Unrealised Nilai Wajar/
Nominal amount premium gains/(losses) Fair Value

Pihak berelasi (lanjutan) Related Parties (continued)


Tersedia untuk Dijual - Rupiah Available-for-sale - Rupiah
Obligasi Pemerintah 140.000.000 2.816.557 (955.957) 141.860.600 Government Bonds

Total 966.681.690 16.505.230 (955.957) 982.230.963 Total

Rincian obligasi pemerintah pada tanggal The details of government bonds as of


31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai December 31, 2019 and 2018, are as follows:
berikut:
31 Desember/December 31, 2019

Nilai Wajar/
Tanggal Jatuh Nilai Tercatat/
Tempo/ Nilai Nominal/ Fair Value/
Maturity Date Nominal value Carrying Value

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity


Rupiah Rupiah
Suku bunga tetap Fixed interest rate
FR 0061 15-05-2022 515.000.000 518.848.262 FR 0061
FR 0053 15-07-2021 140.000.000 144.472.216 FR 0053
FR 0063 15-05-2023 90.000.000 89.537.820 FR 0063
FR 0064 15-05-2028 40.000.000 38.884.346 FR 0064
FR 0043 15-07-2022 25.000.000 27.155.231 FR 0043

Total 810.000.000 818.897.875 Total

Tersedia untuk dijual Available for sale


Rupiah Rupiah
Suku bunga tetap Fixed interest rate
FR 0077 15-05-2024 199.412.000 212.535.304 FR 0077
FR 0053 15-07-2021 140.000.000 145.252.800 FR 0053
FR 0031 15-11-2020 50.000.000 52.479.000 FR 0031

Total 389.412.000 410.267.104 Total

Total 1.199.412.000 1.229.164.979 Total

31 Desember/December 31, 2018

Nilai Wajar/
Tanggal Jatuh Nilai Tercatat/
Tempo/ Nilai Nominal/ Fair Value/
Maturity Date Nominal value Carrying Value

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity


Rupiah Rupiah
Suku bunga tetap Fixed interest rate
FR 0061 15-05-2022 515.000.000 520.326.364 FR 0061
FR 0053 15-07-2021 140.000.000 147.165.528 FR 0053
FR 0063 15-05-2023 90.000.000 89.417.588 FR 0063
FR 0064 15-05-2028 40.000.000 38.787.327 FR 0064
FR 0043 15-07-2021 25.000.000 27.991.866 FR 0043

Total 810.000.000 823.688.673 Total

Tersedia untuk dijual Available for sale


Rupiah Rupiah
Suku bunga tetap Fixed interest rate
FR 0053 15-07-2021 140.000.000 141.860.600 FR 0053

Total 950.000.000 965.549.273 Total

65
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)

Jumlah tercatat efek-efek berdasarkan jangka waktu The carrying amount of securities based on
kontrak pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 contract periods as of December 31, 2019 and
adalah sebagai berikut: 2018, are as follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

1 - 2 tahun 52.479.000 - 1 -2 years


2 - 3 tahun 51.876.000 50.664.500 2 - 3 years
> 3 tahun 1.138.557.081 931.566.463 > 3 years

Total 1.242.912.081 982.230.963 Total

Jumlah tercatat efek-efek berdasarkan sisa umur The carrying amount of securities based on the
jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2019 dan remaining maturities as of December 31, 2019 and
2018 adalah sebagai berikut: 2018, are as follows:
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

6 - 12 bulan 52.479.000 - > 6 - 12 month


1 - 3 tahun 849.475.611 333.699.685 1 - 3 years
> 3 tahun 340.957.470 648.531.278 > 3 years

Total 1.242.912.081 982.230.963 Total

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tahun The average interest rates per annum for the year
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan ended December 31, 2019 and 2018 are 7.55%
2018 adalah masing-masing sebesar 7,55% dan and 7.26%, respectively.
7,26%.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Efek As of December 31, 2019 and 2018, Asset Backed
Beragun Aset adalah efek-efek yang diterbitkan oleh Securities are securities issued by PT Sarana
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). Peringkat Multigriya Finansial (Persero). The Asset Backed
Efek Beragun Aset tersebut pada tanggal Securities Rating as of December 31, 2019 and
31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing 2018, are idAAA from PT Pefindo.
idAAA dari PT Pefindo.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak As of December 31, 2019 and 2018, there are no
terdapat efek-efek yang dijaminkan. securities pledged as collateral.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh As of December 31, 2019 and 2018, all securities
efek-efek digolongkan sebagai Lancar. are classified as Current.

Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal Management believes that as of December 31,
31 Desember 2019 dan 2018, cadangan kerugian 2019 and 2018, allowance for impairment losses
penurunan nilai tidak diperlukan, karena is not necessary, as management believes that all
manajemen berkeyakinan bahwa efek-efek dapat securities are collectible.
ditagih.

66
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

8. EFEK-EFEK (lanjutan) 8. SECURITIES (continued)

Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum Unrealized gain (losses) from changes in fair
direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual values of available-for-sale securities are as
adalah sebagai berikut: follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Saldo awal, sebelum pajak (955.957) -Beginning balance, before deferred tax
Penambahan laba (rugi) yang Increase in
belum direalisasi selama unrealized gain (loss) during
tahun berjalan 9.066.384 (955.957) the year

Total sebelum pajak tangguhan 8.110.427 (955.957) Total before deferred tax
Pajak tangguhan (2.027.607) 238.989 Deferred tax

Saldo akhir 6.082.820 (716.968) Ending balance

9. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI 9. SECURITIES PURCHASED UNDER


DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI AGREEMENTS TO RESELL
31 Desember 2019/December 31, 2019

Pendapatan
bunga
yang belum
Nilai nominal/ Tanggal Tanggal Nilai penjualan diamortisasi/
Nasabah/ Jenis efek-efek/ Nominal dimulai/ jatuh tempo/ kembali/ Unamortised Nilai tercatat/
Counterparty Type of securities amount Starting date Due date Resale amount Interest Carrying value
Pihak ketiga /Third parties - Rupiah

Obligasi Pemerintah 9 Des/ 6 Jan/


FR 0078/Government Dec 9, Jan 6,
Bank Indonesia Bonds FR 0078 309.759.000 2019 2020 310.973.255 216.831 310.756.424

Obligasi Pemerintah 31 Des/ 28 Jan/


FR 0061/Government Dec 31, Jan 28,
Bank Indonesia Bonds FR 0061 244.631.500 2019 2020 245.590.455 924.707 244.665.748

Obligasi Pemerintah 11 Des/ 8 Jan/


FR 0061/Government Dec 11, Jan 8,
Bank Indonesia Bonds FR 0061 243.517.500 2019 2020 244.472.088 238.647 244.233.441

Obligasi Pemerintah 23 Des/ 20 Jan/


FR 0077/Government Dec 23, Jan 20,
Bank Indonesia Bonds FR 0077 203.288.400 2019 2020 204.085.290 540.747 203.544.543

Obligasi Pemerintah 6 Des/ 3 Jan/


FR 0059/Government Dec 6, Jan 3,
Bank Indonesia Bonds FR 0059 190.663.600 2019 2020 191.411.002 53.386 191.357.616

Obligasi Pemerintah 10 Des/ 7 Jan/


FR 0063/Governemnt Dec 10, Jan 7,
Bank Indonesia Bonds FR 0063 139.834.950 2019 2020 140.383.103 117.461 140.265.642

Obligasi Pemerintah 13 Des/ 10 Jan/


FR 0063/Governemnt Dec 13, Jan 10,
Bank Indonesia Bonds FR 0063 139.802.550 2019 2020 140.350.576 176.151 140.174.425

Obligasi Pemerintah 17 Des/ 14 Jan/


FR 0063/Government Dec 17, Jan 14,
Bank Indonesia Bonds FR 0063 116.273.125 2019 2020 116.728.916 211.617 116.517.299

Total 1.587.770.625 1.593.994.685 2.479.547 1.591.515.138

67
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

9. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI 9. SECURITIES PURCHASED UNDER


DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan) AGREEMENTS TO RESELL (continued)
31 Desember 2018/December 31, 2018

Pendapatan
bunga
yang belum
Nilai nominal/ Tanggal Tanggal Nilai penjualan diamortisasi/
Nasabah/ Jenis efek-efek/ Nominal dimulai/ jatuh tempo/ kembali/ Unamortised Nilai tercatat/
Counterparty Type of securities amount Starting date Due date Resale amount Interest Carrying value
Pihak ketiga /Third parties - Rupiah

Obligasi Pemerintah 19 Desember/ 2 Januari/


FR 0040/Government December 19, January 2,
Bank Indonesia Bonds FR 0040 167.965.050 2018 2019 168.370.032 28.927 168.341.105

Obligasi Pemerintah 21 Desember/ 4 Januari/


FR 0047/Government December 21, January 4,
Bank Indonesia Bonds FR 0047 164.325.450 2018 2019 164.721.657 84.901 164.636.756

Obligasi Pemerintah 19 Desember/ 16 Januari/


FR 0071/Government December 19, January 16,
Bank Indonesia Bonds FR 0071 50.901.950 2018 2019 51.155.329 135.739 51.019.590

Total 383.192.450 384.247.018 249.567 383.997.451

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh As of December 31, 2019 and 2018, all securities
tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual purchased under agreements to resell are
kembali digolongkan sebagai Lancar. classified as Current.

Manajemen Bank berpendapat bahwa pada tanggal The Bank’s management believes that as of
31 Desember 2019 dan 2018, cadangan kerugian December 31, 2019 and 2018, allowance for
penurunan nilai tidak diperlukan, karena impairment losses is not necessary, as
manajemen berkeyakinan bahwa untuk tagihan atas management believes that securities under
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali agreement to resell are collectible.
dapat ditagih.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak As of December 31, 2019 and 2018, there are no
terdapat tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan securities purchased under agreement to resell
janji dijual kembali yang dijaminkan. pledged as collateral.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tingkat As of December 31, 2019 and 2018, the average
suku bunga rata-rata per tahun adalah masing- interest rates per annum are 5.81% and 6.27%,
masing sebesar 5,81% dan 6,27%. respectively.

68
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN 10. LOANS

a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit a. Based on type and credit quality

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan Loan’s quality based on impaired and not
kredit yang mengalami penurunan nilai dan impaired loans.
tidak mengalami penurunan nilai.

31 Desember 2019/December 31, 2019


Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/
Not impaired Impaired*) Total
Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah
Konsumsi**) 2.251.407 - 2.251.407 Consumption**)

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Modal Kerja**) 16.016.980.315 112.484.295 16.129.464.610 Working Capital**)
Konsumsi**) 3.815.106.032 51.693.363 3.866.799.395 Consumption**)
Investasi 300.281.428 17.514.050 317.795.478 Investment
20.132.367.775 181.691.708 20.314.059.483
Total 20.134.619.182 181.691.708 20.316.310.890 Total
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance
Kerugian Penurunan Nilai (84.445.173) (124.234.550) (208.679.723) for Impairment Losses
Neto 20.050.174.009 57.457.158 20.107.631.167 Net

31 Desember 2018/December 31, 2018


Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/
Not impaired Impaired*) Total
Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah
Konsumsi**) 1.319.961 - 1.319.961 Consumption**)

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Modal Kerja**) 11.550.374.621 80.350.224 11.630.724.845 Working Capital**)
Konsumsi**) 3.335.428.005 20.707.040 3.356.135.045 Consumption**)
Investasi 509.715.693 28.072.609 537.788.302 Investment
15.395.518.319 129.129.873 15.524.648.192
Total 15.396.838.280 129.129.873 15.525.968.153 Total
Dikurangi: Cadangan Less: Allowance
Kerugian Penurunan Nilai (63.882.331) (68.244.353) (132.126.684) for Impairment Losses
Neto 15.332.955.949 60.885.520 15.393.841.469 Net

*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” *) Included in the "Impaired" category are loans that are
adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, substandard, doubtful and loss in accordance with OJK
diragukan dan macet sesuai dengan Peraturan OJK regulations and restructured loans above Rp1,000,000
dan kredit yang direstrukturisasi diatas Rp1.000.000 (non-performing loans).
(kredit bermasalah).

**) Termasuk kredit yang diberikan kepada pensiunan dan **) Includes loans to pensioners and includes employees for
termasuk karyawan untuk kredit konsumsi consumption loans.

69
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan kualitas kredit a. Based on type and credit quality
(lanjutan) (continued)

Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan Loan’s quality based on collectibility in


kolektibilitas sesuai peraturan OJK. accordance with OJK regulations.

31 Desember 2019/December 31, 2019

Dalam
Perhatian
Khusus/
Lancar/ Special Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/
Current Mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah


Konsumsi 2.251.407 - - - - 2.251.407 Consumption

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Modal Kerja 15.925.781.033 132.200.596 13.163.998 10.930.219 47.388.764 16.129.464.610 Working Capital
Konsumsi 3.637.975.482 178.370.165 4.771.950 3.525.854 42.155.944 3.866.799.395 Consumption
Investasi 275.527.866 26.781.686 679.169 299.176 14.507.581 317.795.478 Investment

19.839.284.381 337.352.447 18.615.117 14.755.249 104.052.289 20.314.059.483

Total 19.841.535.788 337.352.447 18.615.117 14.755.249 104.052.289 20.316.310.890 Total


Dikurangi Less
Cadangan Allowance for
Kerugian Impairment
Penurunan Nilai (71.582.870) (23.478.173) (15.684.936) (14.255.805) (83.677.939) (208.679.723) Losses

Neto 19.769.952.918 313.874.274 2.930.181 499.444 20.374.350 20.107.631.167 Net

31 Desember 2018/December 31, 2018

Dalam
Perhatian
Khusus/
Lancar/ Special Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/
Current Mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah


Konsumsi 1.319.961 - - - - 1.319.961 Consumption

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Modal Kerja 11.465.007.340 108.738.992 4.316.487 10.445.658 42.216.368 11.630.724.845 Working Capital
Konsumsi 3.218.080.296 119.640.440 4.985.100 2.328.604 11.100.605 3.356.135.045 Consumption
Investasi 495.513.080 20.039.739 55.752 1.404.938 20.774.793 537.788.302 Investment

15.178.600.716 248.419.171 9.357.339 14.179.200 74.091.766 15.524.648.192

Total 15.179.920.677 248.419.171 9.357.339 14.179.200 74.091.766 15.525.968.153 Total


Dikurangi Less
Cadangan Allowance for
Kerugian Impairment
Penurunan Nilai (54.510.140) (11.009.940) (1.713.571) (3.911.194) (60.981.839) (132.126.684) Losses

Neto 15.125.410.537 237.409.231 7.643.768 10.268.006 13.109.927 15.393.841.469 Net

70
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi b. Based on Economic Sector

Kredit yang diberikan berdasarkan sektor Loans based on economic sectors and
ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan impaired and not impaired loans.
nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.
31 Desember 2019/December 31, 2019
Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/
Not impaired Impaired*) Total
Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah
Lain-lain 2.251.407 - 2.251.407 Others

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Perdagangan, Restoran, Trading, Restaurant,
dan Hotel 7.701.755.572 79.925.484 7.781.681.056 and Hotel
Jasa Sosial Masyarakat 6.083.711.077 39.958.524 6.123.669.601 Social Services
Pertanian, Perburuan, dan Agriculture, Hunting and
Sarana Pertanian 2.155.713.715 3.339.898 2.159.053.613 Agriculture Improvement
Jasa Dunia Usaha 337.895.256 5.643.721 343.538.977 Business Services
Industri Pengolahan 21.105.101 756.106 21.861.207 Manufacturing
Pengangkutan, Pergudangan Transportation, Warehousing,
dan Komunikasi 9.963.646 236.852 10.200.498 and Communication
Konstruksi 5.676.877 137.760 5.814.637 Construction
Pertambangan 1.440.499 - 1.440.499 Mining
Lain-lain 3.815.106.032 51.693.363 3.866.799.395 Others
20.132.367.775 181.691.708 20.314.059.483
Total 20.134.619.182 181.691.708 20.316.310.890 Total

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance


Kerugian Penurunan Nilai (84.445.173) (124.234.550) (208.679.723) for Impairment Losses
Neto 20.050.174.009 57.457.158 20.107.631.167 Net

31 Desember 2018/December 31, 2018


Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/
Not impaired Impaired*) Total
Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah
Lain-lain 1.319.961 - 1.319.961 Others

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Jasa Sosial Masyarakat 7.690.242.611 33.461.800 7.723.704.411 Social Services
Perdagangan, Restoran, Trading, Restaurant,
dan Hotel 3.458.572.596 66.518.976 3.525.091.572 and Hotel
Pertanian, Perburuan, dan Agriculture, Hunting and
Sarana Pertanian 774.583.960 2.973.169 777.557.129 Agriculture Improvement
Jasa Dunia Usaha 84.420.742 2.135.758 86.556.500 Business Services
Industri Pengolahan 28.069.993 2.648.313 30.718.306 Manufacturing
Pengangkutan, Pergudangan, Transportation, Warehousing,
dan Komunikasi 13.476.402 352.429 13.828.831 and Communication
Konstruksi 8.760.140 138.037 8.898.177 Construction
Pertambangan 1.963.870 194.351 2.158.221 Mining

*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” *) Included in the "Impaired" category are loans that are
adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, substandard, doubful and loss in accordance with OJK
diragukan dan macet sesuai dengan Peraturan OJK regulations and restructured loans above Rp1,000,000
dan kredit yang direstrukturisasi diatas Rp1.000.000 (non-performing loans).
(kredit bermasalah).

71
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi (lanjutan) b. Based on Economic Sector (continued)

Kredit yang diberikan berdasarkan sektor Loans based on economic sectors and
ekonomi dan kredit yang mengalami penurunan impaired and not impaired loans. (continued)
nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.
(lanjutan)
31 Desember 2018/December 31, 2018
Tidak Mengalami Mengalami
Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/
Not impaired Impaired*) Total
Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah
(lanjutan) (continued)
Lain-lain 3.335.428.005 20.707.040 3.356.135.045 Others
15.395.518.319 129.129.873 15.524.648.192
Total 15.396.838.280 129.129.873 15.525.968.153 Total

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance


Kerugian Penurunan Nilai (63.882.331) (68.244.353) (132.126.684) for Impairment Losses
Neto 15.332.955.949 60.885.520 15.393.841.469 Net

*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” *) Included in the "Impaired" category are loans that are
adalah kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, substandard, doubful and loss in accordance with OJK
diragukan dan macet sesuai dengan Peraturan OJK regulations and restructured loans above Rp1,000,000
dan kredit yang direstrukturisasi diatas Rp1.000.000 (non-performing loans).
(kredit bermasalah).

Kredit yang diberikan berdasarkan sektor Loans based on economic sectors and
ekonomi dan kolektibilitas sesuai peraturan collectibility in accordance with OJK
OJK. regulations.
31 Desember 2019/December 31, 2019

Dalam
Perhatian
Khusus/
Lancar/ Special Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/
Current Mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah


Lain-lain 2.251.407 - - - - 2.251.407 Others

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Jasa Sosial
Masyarakat 6.032.096.072 52.615.005 7.545.992 8.777.201 22.635.331 6.123.669.601 Social Services
Perdagangan, Trading,
Restoran, dan Restaurant,
Hotel 7.649.951.596 92.814.302 4.399.423 2.285.906 32.229.829 7.781.681.056 and Hotel
Pertanian, Agriculture,
Perburuan, dan Hunting, and
Sarana Pertanian 2.147.780.483 7.933.231 212.253 166.288 2.961.358 2.159.053.613 Agriculture Improvement
Jasa Dunia Usaha 337.354.880 1.559.489 1.632.992 - 2.991.616 343.538.977 Business Services
Industri
Pengolahan 17.791.763 3.313.338 52.507 - 703.599 21.861.207 Manufacturing
Pengangkutan, Transportation,
Pergudangan Warehousing, and
dan Komunikasi 9.741.882 221.764 - - 236.852 10.200.498 Communication
Kontruksi 5.623.896 52.981 - - 137.760 5.814.637 Construction
Pertambangan 968.327 472.172 - - - 1.440.499 Mining
Lain-lain 3.637.975.482 178.370.165 4.771.950 3.525.854 42.155.944 3.866.799.395 Others

19.839.284.381 337.352.447 18.615.117 14.755.249 104.052.289 20.314.059.483

Total 19.841.535.788 337.352.447 18.615.117 14.755.249 104.052.289 20.316.310.890 Total


Dikurangi: Less:
Cadangan Kerugian Allowance of
Penurunan Nilai (71.582.870) (23.478.173) (15.684.936) (14.255.805) (83.677.939) (208.679.723) Impairment Losses

Neto 19.769.952.918 313.874.274 2.930.181 499.444 20.374.350 20.107.631.167 Net

72
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi (lanjutan) b. Based on Economic Sector (continued)

Kredit yang diberikan berdasarkan sektor Loans based on economic sectors and
ekonomi dan kolektibilitas sesuai peraturan collectibility in accordance with OJK
OJK. (lanjutan) regulations. (continued)
31 Desember 2018/December 31, 2018

Dalam
Perhatian
Khusus/
Lancar/ Special Kurang Lancar/ Diragukan/ Macet/
Current Mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Pihak Berelasi - Rupiah Related Parties - Rupiah


Lain-lain 1.319.961 - - - - 1.319.961 Others

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Jasa Sosial
Masyarakat 7.645.907.256 48.026.008 3.899.548 6.476.492 19.395.107 7.723.704.411 Social Services
Perdagangan, Trading,
Restoran, dan Restaurant,
Hotel 3.410.321.315 71.633.706 472.691 4.862.857 37.801.003 3.525.091.572 and Hotel
Pertanian, Agriculture,
Perburuan, dan Hunting, and
Sarana Pertanian 770.894.903 3.689.057 - 299.877 2.673.292 777.557.129 Agriculture Improvement
Jasa Dunia Usaha 84.238.446 2.318.054 - - - 86.556.500 Business Services
Industri
Pengolahan 25.597.603 2.472.390 - 56.163 2.592.150 30.718.306 Manufacturing
Pengangkutan, Transportation,
Pergudangan Warehousing, and
dan Komunikasi 13.203.930 272.472 - 155.207 197.222 13.828.831 Communication
Kontruksi 8.393.097 367.043 - - 138.037 8.898.177 Construction
Pertambangan 1.963.869 - - - 194.352 2.158.221 Mining
Lain-lain 3.218.080.297 119.640.441 4.985.100 2.328.604 11.100.603 3.356.135.045 Others

15.178.600.716 248.419.171 9.357.339 14.179.200 74.091.766 15.524.648.192

Total 15.179.920.677 248.419.171 9.357.339 14.179.200 74.091.766 15.525.968.153 Total


Dikurangi: Less:
Cadangan Kerugian Allowance of
Penurunan Nilai (54.510.140) (11.009.940) (1.713.571) (3.911.194) (60.981.839) (132.126.684) Impairment Losses

Neto 15.125.410.537 237.409.231 7.643.768 10.268.006 13.109.927 15.393.841.469 Net

Jumlah minimum cadangan kerugian The minimum allowance for impairment


penurunan nilai kredit bermasalah yang wajib losses on non-performing loans provided
dibentuk sesuai dengan Peraturan OJK adalah based on OJK Regulation amounted
sebesar Rp65.134.596 dan Rp33.675.087 Rp65,134,596 and Rp33,675,087 as of
masing-masing pada tanggal-tanggal December 31, 2019 and 2018, respectively.
31 Desember 2019 dan 2018.

Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai The ratio of non-performing loans is calculated
dengan pedoman perhitungan rasio keuangan in accordance with the financial ratio
sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran calculation guidelines as stated in Bank
Bank Indonesia (“SE-BI”) No. 3/30/DPNP Indonesia Circular Letter ("SE-BI") No. 3/30/
tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah DPNP dated December 14, 2001 as last
diubah terakhir dengan SE-BI No. 13/30/DPNP amended by Bank Indonesia Circular Letter
tanggal 16 Desember 2011. No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011.

73
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi (lanjutan) b. Based on Economic Sector (continued)

Rasio kredit bermasalah (“NPL”) Bank secara The Bank's gross NPL ratio (before deducting
bruto (sebelum dikurangi cadangan kerugian the allowance for impairment losses) as of
penurunan nilai) pada tanggal December 31, 2019 and 2018, amounted to
31 Desember 2019 dan 2018, masing-masing Rp137,422,655 and Rp97,628,305,
sebesar Rp137.422.655 dan Rp97.628.305, respectively, or 0.68% and 0.63%,
atau masing-masing sebesar 0,68% dan respectively.
0,63%.

Rasio kredit bermasalah Bank secara neto The Bank's net non-performing loans ratio as
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 of December 31, 2019 and 2018, amounted to
masing-masing sebesar Rp23.803.975 dan Rp23,803,975 and Rp31,021,701,
Rp31.021.701 atau masing-masing sebesar respectively, or 0.12% and 0.20%,
0,12% dan 0,20%. respectively.

c. Berdasarkan Jangka Waktu c. Based on Period

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

< 1 Tahun 211.752.484 248.784.968 < 1 year


> 1 Tahun - 2 Tahun 34.697.854 42.943.629 > 1 year - 2 years
> 2 Tahun - 5 Tahun 621.448.299 240.463.781 > 2 years - 5 years
> 5 Tahun 19.448.412.253 14.993.775.775 > 5 years

Total 20.316.310.890 15.525.968.153 Total


Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (208.679.723) (132.126.684) Impairment Losses

Neto 20.107.631.167 15.393.841.469 Net

d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo d. Based on Remaining Maturities

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

< 1 Tahun 273.150.229 305.437.359 < 1 year


> 1 Tahun - 2 Tahun 162.602.734 135.546.661 > 1 year - 2 years
> 2 Tahun - 5 Tahun 955.320.593 972.473.344 > 2 years - 5 years
> 5 Tahun 18.925.237.334 14.112.510.789 > 5 years

Total 20.316.310.890 15.525.968.153 Total


Dikurangi: Cadangan Kerugian Less: Allowance for
Penurunan Nilai (208.679.723) (132.126.684) Impairment Losses

Neto 20.107.631.167 15.393.841.469 Net

74
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

e. Suku Bunga Efektif Rata-Rata Per Tahun e. Average Effective Interest Rate per Annum

Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun The average effective interest rate per annum
adalah sebagai berikut: were as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Retail 12,70% 12,68% Retail


Mikro 16,48% 17,05% Micro
Pensiunan 13,46% 14,11% Pensioners

f. Agunan Kredit f. Loan Collaterals

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin Loans are generally secured by pledged
dengan agunan yang diikat dengan hak collateral, bond with power of attorney in
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, respect of the rights to sell, time deposits or
deposito berjangka atau jaminan lain yang other collateral acceptable to the Bank.
dapat diterima oleh Bank. Simpanan nasabah Deposits from customers that were pledged
yang dijadikan jaminan tunai untuk kredit yang as cash collateral for loans as of December
diberikan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31, 2019 and 2018, amounted to
2018 adalah masing-masing sebesar Rp14,201,000 and Rp13,700,000 (Note 16),
Rp14.201.000 dan Rp13.700.000 (Catatan 16). respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, there are
tidak terdapat kredit yang diberikan yang no loans pledged as collateral.
dijadikan jaminan.

g. Kredit Usaha Kecil g. Loans to small business

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit The ratio of loans to small business to total
yang diberikan pada tanggal loans as of December 31, 2019 and 2018, are
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing 78.58% and 78.38%, respectively.
sebesar 78,58% dan 78,38%.

h. Kredit Direstrukturisasi h. Restructured Loans

Jumlah kredit yang diberikan yang telah Total restructured loans by the Bank as of
direstrukturisasi oleh Bank pada tanggal December 31, 2019 and 2018, amounted to
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing Rp202,803,777 and Rp183,098,312,
sebesar Rp202.803.777 dan Rp183.098.312. respectively. The restructuring scheme is
Skema restrukturisasi dilakukan dengan done by extending the loan period and grace
perpanjangan jangka waktu kredit dan grace period.
period.

75
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

h. Kredit Direstrukturisasi (lanjutan) h. Restructured Loans (continued)

Kredit yang diberikan yang telah The restructured loans by the Bank based on
direstrukturisasi oleh Bank berdasarkan the collectibility of OJK are as follows:
kolektibilitas OJK adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Lancar 137.656.532 150.460.783 Current


Dalam Perhatian Khusus 57.425.635 25.519.299 Special Mention
Kurang lancar 4.352.159 16.029 Sub-standard
Diragukan 372.271 810.469 Doubtful
Macet 2.997.180 6.291.732 Loss

Total 202.803.777 183.098.312 Total

i. Kredit kepada Pihak Berelasi i. Loans to Related Parties

Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi Loans to related parties as of December 31,
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 2019 and 2018, amounted to Rp2,251,407
adalah masing-masing sebesar Rp2.251.407 and Rp1,319,961, respectively, or 0.011%
dan Rp1.319.961, atau sebesar 0,011% dan and 0.009%, respectively, from the total loan
0,009% dari jumlah kredit yang diberikan amount (Note 34).
(Catatan 34).

Termasuk dalam kredit yang diberikan kepada Included in the loans to related parties are
pihak berelasi adalah kredit yang diberikan loans to Bank’s key management. The loans
kepada manajemen kunci Bank. Kredit yang to Bank’s key employees consist of interest
diberikan kepada karyawan kunci Bank terdiri bearing loans with rated between 5% - 15%
dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar per annum which are intended for the
5% - 15% per tahun yang digunakan untuk acquisition of motor vehicles and/or houses,
membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah and repayable within 4 (four) to 18 (eighteen)
dengan jangka waktu 4 (empat) sampai years through monthly payroll deduction.
18 (delapan belas) tahun yang dibayar melalui
pemotongan gaji karyawan setiap bulan.

j. Batas Maksimum Pemberian Kredit j. Legal Lending Limit

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, there are
tidak terdapat pelanggaran ataupun no breach or violation of the Legal Lending
pelampauan Batas Maksimum Pemberian Limit ("LLL") to third parties and related parties
Kredit (“BMPK”) kepada pihak ketiga dan pihak as required by Bank Indonesia regulations.
berelasi sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan Bank Indonesia.

76
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 10. LOANS (continued)

k. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai k. Allowance for Impairment Loss

Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Movements of allowance for impairment


adalah sebagai berikut: losses are as follows:
31 Desember 2019/December 31, 2019

Kolektif/
Collective Individual Total

Saldo Awal 117.490.520 14.636.164 132.126.684 Beginning balance


Pembentukan Allowance
selama tahun berjalan during the year
(Catatan 28) 83.405.038 5.147.833 88.552.871 (Note 28)
Hapus buku (13.735.156) - (13.735.156) Write off
Penerimaan kembali
kredit yang telah
dihapusbukukan Recoveries of previously
(cash recoveries) 1.735.324 - 1.735.324 written-off loan (cash recoveries)

Total 188.895.726 19.783.997 208.679.723 Total

31 Desember 2018/December 31, 2018

Kolektif/
Collective Individual Total

Saldo Awal 39.284.721 22.793.239 62.077.960 Beginning balance


Pembentukan (pembalikan) Allowance (reversal)
selama tahun berjalan during the year
(Catatan 28) 93.107.337 (8.157.075) 84.950.262 (Note 28)
Hapus buku (14.901.538) - (14.901.538) Write off

Total 117.490.520 14.636.164 132.126.684 Total

Manajemen berpendapat bahwa jumlah Management believes that the amount of the
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit allowance for impairment losses provided is
yang diberikan yang dibentuk telah memadai adequate to cover possible losses from
untuk menutup kemungkinan kerugian akibat uncollectible loans.
tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

l. Kredit Hapus Buku l. Writen-off loans

Perubahan dalam kredit yang dihapus buku Changes in writen-off loans are as follows:
adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Saldo Awal 24.713.341 11.790.080 Beginning balance


Penghapusan tahun berjalan 13.735.156 14.901.538 Write-off during the year
Penerimaan kembali kredit yang
telah dihapusbukukan Recoveries of previously
(cash recoveries) (5.349.028) (1.978.277) written-off loan (cash recoveries)

Saldo Akhir 33.099.469 24.713.341 Ending balance

77
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

11. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 11. PREPAID EXPENSES


31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Pihak Berelasi Related Party


Jasa Flagging 3.299.443 3.184.177 Flagging Services
Asuransi 585.439 1.211.309 Insurance

3.884.882 4.395.486
Pihak Ketiga Third Parties
Sewa 73.310.785 60.354.158 Rental

Total 77.195.667 64.749.644 Total

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS


31 Desember 2019/December 31, 2019

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/


Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Ending Balance

Harga Perolehan Cost


Tanah 33.139.174 15.579.000 - - 48.718.174 Land
Bangunan 33.284.245 2.846.725 - 562.350 36.693.320 Building
Leasehold Improvements 169.771.892 23.924.817 - 19.804.843 213.501.552 Leasehold Improvements
Kendaraan 18.689.741 62.430 - 2.652.000 21.404.171 Vehicles
Inventaris Kantor 139.652.657 44.891.960 (278.254) 10.221.491 194.487.854 Office Equipment

Total 394.537.709 87.304.932 (278.254) 33.240.684 514.805.071 Total


Bangunan dalam penyelesaian 32.990.026 78.637.376 - (40.511.553) 71.115.849 Construction in progress

Total harga perolehan 427.527.735 165.942.308 (278.254) (7.270.869) 585.920.920 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation


Bangunan 10.449.980 1.276.716 - - 11.726.696 Buildings
Leasehold Improvements 52.251.542 42.092.937 - - 94.344.479 Leasehold Improvements
Kendaraan 1.906.619 2.284.743 - - 4.191.362 Vehicles
Inventaris Kantor 70.764.736 32.786.560 (260.801) - 103.290.495 Office Equipment

135.372.877 78.440.956 (260.801) - 213.553.032

Nilai Buku 292.154.858 372.367.888 Book Value

31 Desember 2018/December 31, 2018

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/


Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Ending Balance

Harga Perolehan Cost


Tanah 25.973.049 7.166.125 - - 33.139.174 Land
Bangunan 27.440.824 5.524.460 - 318.961 33.284.245 Building
Leasehold Improvements 122.682.250 46.167.695 - 921.947 169.771.892 Leasehold Improvements
Kendaraan 6.001.042 12.952.699 (264.000) - 18.689.741 Vehicles
Inventaris Kantor 115.555.851 23.572.714 - 524.092 139.652.657 Office Equipment

Total 297.653.016 95.383.693 (264.000) 1.765.000 394.537.709 Total


Bangunan dalam penyelesaian 11.437.350 23.317.676 - (1.765.000) 32.990.026 Construction in progress

Total harga perolehan 309.090.366 118.701.369 (264.000) - 427.527.735 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation


Bangunan 8.365.630 2.084.350 - - 10.449.980 Buildings
Leasehold Improvements 25.752.135 26.499.407 - - 52.251.542 Leasehold Improvements
Kendaraan 1.214.957 955.662 (264.000) - 1.906.619 Vehicles
Inventaris Kantor 46.230.914 24.533.822 - - 70.764.736 Office Equipment

81.563.636 54.073.241 (264.000) - 135.372.877

Nilai Buku 227.526.730 292.154.858 Book Value

78
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

Bangunan dalam penyelesaian pada tanggal Construction in progress as of December 31, 2019
31 Desember 2019 dan 2018 merupakan renovasi and 2018, is related to several building renovation
atas beberapa bangunan yang disewa dari pihak that were rented from third party, with estimated
ketiga, dengan estimasi persentase penyelesaian percentage of completion as follows:
sebagai berikut:
31 Desember 2019/December 31, 2019

Estimasi tahun Kisaran persentase


penyelesaian/ penyelesaian/
Jumlah/ Estimated year Range percentage of
Amount of completion completion

Renovasi atas beberapa Renovation on several


bangunan yang disewa 71.115.849 2021 2%-83% buildings that were rented

31 Desember 2018/December 31, 2018

Estimasi tahun Kisaran persentase


penyelesaian/ penyelesaian/
Jumlah/ Estimated year Range percentage of
Amount of completion completion

Renovasi atas beberapa Renovation on several


bangunan yang disewa 32.990.026 2019 5%-61% buildings that were rented

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal For the year ended December 31, 2019 and 2018,
31 Desember 2019 dan 2018, Bank menjual aset the Bank sold fixed assets with book value
tetapnya dengan nilai buku masing-masing sebesar amounting to Rp17,453 and RpNil, respectively,
Rp17.453 dan RpNihil dengan harga jual masing- with selling price amounting to Rp16,911 and
masing sebesar Rp16.911 dan Rp76.595. Rp76,595, respectively.

Keuntungan/kerugian bersih atas penjualan aset Net gain/loss on sale of fixed assets are recorded
tetap dicatat pada akun Laba/Rugi Penjualan Aset on the Gain/Loss on Sale of Fixed Assets.
Tetap.

Hak atas tanah diperoleh berdasarkan Sertifikat Hak Land rights acquired under "Building Usage
Guna Bangunan (“HGB”) yang dapat diperbaharui Rights" ("HGB") that can be renewed will expire
dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2028 between 2028 and 2041. Based on past
sampai 2041. Mengacu pada praktek di masa experience, the Bank has confidence to extend the
lampau, Bank memiliki keyakinan dapat HGB.
memperpanjang HGB tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh As of December 31, 2019 and 2018, all fixed
aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan untuk assets, except land, are insured to cover potential
menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko losses against fire, theft and natural disasters to
kebakaran, pencurian dan bencana alam pada PT Mandiri Axa General Insurance (related party)
PT Mandiri Axa General Insurance (pihak berelasi), with total sum insured of approximately amounting
dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi to Rp555,359,077 and Rp502,340,560,
masing-masing berkisar sebesar Rp555.359.077 respectively.
dan Rp502.340.560.

Manajemen berpendapat bahwa nilai Management believes that the insurance coverage
pertanggungan tersebut telah memadai untuk is adequate to cover possible losses on the assets
menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas insured.
aset tetap yang dipertanggungkan.

79
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah As of December 31, 2019 and 2018, the gross
nilai tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah amount of fixed asset which has been fully
disusutkan penuh namun masih digunakan masing- depreciated and are still being used amounted to
masing adalah sebesar Rp40.599.541 dan Rp40.599.541 and Rp22,758,906, respectively.
Rp22.758.906. Aset tetap yang telah disusutkan The fixed assets that have been fully depreciated
penuh namun masih digunakan oleh Bank antara but still in use by the Bank among others, include
lain berupa bangunan, kendaraan dan inventaris buildings, vehicles and office equipment.
kantor.

Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi Management believes that there is no indication of
penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank impairment of fixed assets owned by the Bank as
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. of December 31, 2019 and 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak As of December 31, 2019 and 2018, there were no
terdapat aset tetap Bank yang dijaminkan. fixed assets pledged as collateral.

13. ASET TIDAK BERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSETS


31 Desember 2019/December 31, 2019

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/


Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Ending Balance

Harga Perolehan 37.111.543 15.453.565 - 7.270.869 59.835.977 Total


Akumulasi Amortisasi (12.433.845) (8.033.455) - - (20.467.300) Accumulated Amortization

Nilai Buku 24.677.698 39.368.677 Total cost

31 Desember 2018/December 31, 2018

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/


Beginning Balance Additions Deductions Reclassifications Ending Balance

Harga Perolehan 14.565.368 22.546.175 - - 37.111.543 Total


Akumulasi Amortisasi (10.336.440) (2.097.405) - - (12.433.845) Accumulated Amortization

Nilai Buku 4.228.928 24.677.698 Total cost

Aset tidak berwujud merupakan perangkat lunak Intangible assets such as software are used by the
yang digunakan Bank. Manajemen Bank Bank. the Bank’s Management believes that there
berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai is no indication of impairment of intangible assets
aset tidak berwujud yang dimiliki Bank pada tanggal owned by the Bank as of December 31, 2019 and
31 Desember 2019 dan 2018. 2018.

14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset lain- As of December 31, 2019 and 2018, the Bank's
lain Bank terdiri dari: other assets consist of the following:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Pihak Berelasi Related Parties


Pendapatan yang masih akan diterima 16.809.630 14.664.034 Accrued interest receivables

Pihak Ketiga Third Parties


Pendapatan yang masih akan diterima 174.088.314 128.804.307 Accrued interest receivables
Lain-lain - neto 27.004.050 26.542.761 Others - net

Total 217.901.994 170.011.102 Total

80
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

14. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) 14. OTHER ASSETS (continued)

Pendapatan Yang Masih Akan Diterima Accrued Interest Receivables

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Pihak Berelasi Related Parties


Efek-efek 16.804.287 14.661.705 Securities
Kredit yang diberikan 5.343 2.329 Loans

16.809.630 14.664.034
Pihak Ketiga Third Parties
Kredit yang diberikan 173.764.755 128.301.196 Loans
Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
dan bank lain 323.559 503.111 and other banks

174.088.314 128.804.307

Total 190.897.944 143.468.341 Total

Lain-lain - neto Others - net


31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Tagihan transaksi ATM 18.374.544 340.711 ATM receivables


Agunan yang diambil alih - setelah Foreclosed assets -
dikurangi cadangan kerugian net of allowance for
penurunan nilai 5.232.467 2.760.800 impairment losses
Tagihan kepada pihak ketiga 1.234.862 1.195.427 Receivables to third parties
Persediaan perlengkapan kantor 936.085 839.687 Office supplies
Advances of purchase goods
Uang muka pengadaan barang dan jasa 540.591 18.999.038 and services
Uang muka promosi pengembangan usaha 364.002 898.125 Advances of business development
Lain-lain 321.499 1.508.973 Others

Total 27.004.050 26.542.761 Total

15. LIABILITAS SEGERA 15. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Pihak Ketiga - Rupiah Third Parties - Rupiah


Liabilitas dana pensiun 350.207.575 200.082.048 Liabilities pension funds
Setoran dan transfer 17.667.028 2.954.043 Deposit and transfer
Liabilitas Jaminan Hari Tua
(JHT) Pensiun 2.070.107 1.517.248 Liabilities pension plan
Liabilitas jamsostek 1.375.284 1.149.769 Liabilities jamsostek
Liabilitas asuransi kesehatan 1.347.770 1.335.601 Liabilities health insurance
Liabilitas asuransi
atas kredit yang diberikan 611.417 501.604 Liabilities insurance for loans
Liabilitas jasa pemasaran Liabilities on marketing fee of
kredit pensiun 154.372 - pension loan

Total 373.433.553 207.540.313 Total

81
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

16. SIMPANAN NASABAH 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Giro 96.274.403 47.436.347 Current accounts


Tabungan 3.508.112.479 2.742.616.546 Savings deposits
Deposito berjangka 16.259.914.232 12.469.721.588 Time deposits

Total 19.864.301.114 15.259.774.481 Total

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Based on Law No. 24 regarding the Indonesia
Lembaga Penjaminan Simpanan (“LPS”) tanggal Deposit Insurance Agency (“LPS”) dated
22 September 2004, efektif sejak tanggal September 22, 2004, effective on September 22,
22 September 2005, sebagaimana diubah dengan 2005, which was amended by the Law No. 7 Year
Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 2009 dated January 13, 2009 regarding the
13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Stipulation of Government Regulation No. 3 year
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, LPS was formed to guarantee certain
2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu obligations of commercial banks under the
bank-bank umum berdasarkan program penjaminan applicable guarantee program, which the amount
yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat of guarantee can be vary if it meets the applicable
berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. criteria.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Based on Government Regulation of the Republic


Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 of Indonesia No. 66/2008 dated October 13, 2008
mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin concerning the amount of deposit value
LPS, pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, guaranteed by LPS, as of December 31, 2019 and
jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan 2018, the amount of deposits guaranteed by LPS
sampai dengan Rp2.000.000 per nasabah per bank. is deposits up to Rp2,000,000 per customer per
bank.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019, and 2018 based on the
berdasarkan Surat Edaran LPS No. 23 Tahun 2019 LPS Circular Letter No. 23 Year 2019 dated
tanggal 19 Desember 2019, simpanan nasabah December 19, 2019, customer deposits are only
dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau covered if the interest rate is equal to or below
dibawah 6,25% untuk simpanan dalam Rupiah, Surat 6.25% for deposits denominated in Rupiah. The
Edaran LPS No. 20 Tahun 2018 tanggal LPS Circular Letter No. 20 Year 2018 dated
17 Desember 2018, simpanan nasabah dijamin December 17, 2018, provided that customer
hanya jika suku bunganya sama dengan atau deposits are only covered if the interest rate is
dibawah 6,75% untuk simpanan dalam Rupiah. equal to or below 6.75% for deposits denominated
in Rupiah.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 Bank As of December 31, 2019 and 2018, the Bank is a
adalah peserta dari program penjaminan tersebut. participant of that guarantee program.

Giro, tabungan, dan deposito yang dimiliki Bank pada Current accounts, savings deposits and time
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dapat dirinci deposits held by the Bank as of December 31,
sebagai berikut: 2019 and 2018 are detailed as follows:
a. Giro a. Current accounts
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi 45.591.675 27.429.006 Related Parties
Pihak Ketiga 50.682.728 20.007.341 Third Parties

Total 96.274.403 47.436.347 Total

82
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)


a. Giro (lanjutan) b. Current accounts (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Tingkat bunga rata-rata


per tahun 1,08% 1,02% Average interest rate per annum

Per 31 Desember 2019 dan 2018, tidak ada As of December 31, 2019 and 2018, there
saldo giro yang dijadikan jaminan kredit yang were no current accounts pledged as
diberikan. collateral for loans.
b. Tabungan c. Saving deposits
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi 3.964.772 6.455.554 Related Parties
Pihak Ketiga 3.504.147.707 2.736.160.992 Third Parties

Total 3.508.112.479 2.742.616.546 Total

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Tingkat bunga rata-rata per tahun 0,80% 0,72% Average interest rate per annum

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak As of December 31, 2019 and 2018, there
terdapat tabungan yang dijadikan jaminan kredit were no saving deposits pledged as collateral
yang diberikan. for loans.

c. Deposito c. Deposits

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi 4.188.519.295 2.666.398.848 Related Parties
Pihak Ketiga 12.071.394.937 9.803.322.740 Third Parties

Total 16.259.914.232 12.469.721.588 Total

83
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

16. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 16. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito (lanjutan) c. Deposits (continued)

Termasuk dalam simpanan nasabah - deposito Included in deposits from customers -


adalah negotiable certificate of deposit sebesar deposits are negotiable certificate of deposit
Rp113.674.404 pada 31 Desember 2019 dan amounting to Rp113,674,404 as of December
Rp148.757.006 pada 31 Desember 2018. 31, 2019 and Rp148,757,006 as of December
31, 2018.
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Tingkat bunga rata-rata per tahun 5,69% 5,78% Average interest rate per annum

Berdasarkan jangka waktu kontrak: Based on contract period:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

< 1 bulan 23.100.000 - < 1 month


1 Bulan 5.170.277.273 3.873.539.981 1 month
3 Bulan 4.406.735.107 4.615.053.219 3 months
6 Bulan 3.778.974.496 1.849.524.300 6 months
12 Bulan 2.880.618.356 2.121.225.588 12 months
24 Bulan 209.000 10.378.500 24 months

Total 16.259.914.232 12.469.721.588 Total

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Based on the remaining maturities:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

< 1 Bulan 7.825.148.837 5.826.441.641 < 1 month


1 - 3 Bulan 4.543.467.079 3.573.572.997 1 - 3 months
4 - 6 Bulan 2.564.436.250 1.422.600.050 4 - 6 months
7 - 12 Bulan 1.326.674.066 1.646.992.900 7 - 12 months
> 12 Bulan 188.000 114.000 > 12 months

Total 16.259.914.232 12.469.721.588 Total

Jumlah deposito berjangka yang dijadikan The amount of time deposits pledged as
sebagai jaminan kredit yang diberikan pada collateral for loans as of December 31, 2019
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing- and 2018 amounted to Rp14,201,000 and
masing sebesar Rp14.201.000 dan Rp13,700,000, respectively (Note 10f).
Rp13.700.000 (Catatan 10f).

84
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN 17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Pihak Berelasi Related Parties


Rupiah Rupiah
Deposito Berjangka 19.769.461 - Savings deposits
Interbank Call Money - 90.000.000 Interbank Call Money

19.769.461 90.000.000

Pihak Ketiga Third Parties


Rupiah Rupiah
Deposito Berjangka 686.988.787 189.058.550 Time deposits
Tabungan 19.196.880 12.072.913 Savings deposits
Giro 754.950 2.436.961 Current accounts
Interbank Call Money - 100.000.000 Interbank Call Money

706.940.617 303.568.424

Total 726.710.078 393.568.424 Total

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah Average interest rates per annum are as follows:
sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Rupiah Rupiah
Giro 1,75% 1,69% Current accounts
Tabungan 1,48% 1,01% Savings deposits
Deposito berjangka 8,40% 7,46% Time deposits
Interbank call money 5,55% 6,96% Interbank call money

Klasifikasi jangka waktu simpanan dari bank lain The classification of the term of deposits from other
berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh banks based on the remaining maturities are as
tempo adalah sebagai berikut: follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Rupiah Rupiah
Kurang dari 1 bulan Less than 1 month
Giro 754.950 2.436.961 Current accounts
Tabungan 19.196.880 12.072.913 Saving Account
Interbank Call Money - 190.000.000 Interbank Call Money

19.951.830 204.509.874
Rupiah Rupiah
Deposito berjangka: Time deposits:
< 1 Bulan - 133.500.000 < 1 month
1 - 3 Bulan 706.758.248 49.558.550 1 - 3 month
3 - 6 Bulan - 6.000.000 3 - 6 month

706.758.248 189.058.550

Total 726.710.078 393.568.424 Total

85
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 17. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

Termasuk dalam simpanan dari bank lain - deposito Included in deposits from other bank - deposits are
adalah negotiable certificate of deposit sebesar negotiable certificate of deposit amounting to
Rp706.758.248 pada 31 Desember 2019 dan Rp706,758,248 as of December 31, 2019 and
Rp49.558.550 pada 31 Desember 2018. Rp49,558,550 as of December 31, 2018.

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

a. Utang Pajak a. Taxes Payable


31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

Pajak Penghasilan: Income tax:


Pasal 4 ayat 2 18.298.390 13.739.368 Art 4(2)
Pasal 21 5.049.515 2.632.950 Art 21
Pasal 23 350.705 345.194 Art 23
Pasal 25 17.823.928 12.495.893 Art 25
Pasal 29 10.775.213 33.914.813 Art 29
Pajak Pertambahan Nilai 8.819.336 12.955.744 Value Added Tax

Total 61.117.087 76.083.962 Total

b. Beban Pajak b. Tax Expense

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Beban pajak kini dari: Current tax from:


Tahun berjalan 167.126.857 139.170.382 Current year
Tahun lalu dari
hasil pemeriksaan pajak - 609.140 Prior year tax examination
Pajak tangguhan (2.502.199) (21.194.039) Deferred tax

Total 164.624.658 118.585.483 Total

c. Pajak Penghasilan Beban Kini c. Current Income Tax Expense


Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Laba sebelum taksiran Income before estimated


pajak penghasilan sesuai income tax in accordance with
dengan laporan laba rugi statement of profit or
dan penghasilan loss and other
komprehensif lain 620.833.080 452.056.978 comprehensive income
Beda Waktu Temporary differences
Cadangan bonus Provision for bonuses
dan beban akural 5.365.576 72.265.658 and accrual expenses
Biaya imbalan pasti Post-employment
pasca kerja dan benefits and other long-term
jangka panjang lainnya 12.081.673 8.841.478 employment benefits expense
Koreksi cadangan kerugian Adjustment of allowance
penurunan nilai (6.439.086) 3.474.277 for impairment losses
Penyusutan aset tetap (1.090.068) (276.369) Depreciation of fixed assets
Amortisasi aset tidak berwujud 90.701 (188.937) Amortization of intangible assets
Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses
nilai aset tidak produktif - 660.050 on non-productive assets

10.008.796 84.776.157
86
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

c. Pajak Penghasilan Beban Kini (lanjutan) c. Current Income Tax Expense (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Beda Tetap Permanent differences


Biaya pengembangan usaha 14.173.608 5.524.174 Business development expenses
Allowance income tax
Biaya askes 10.623.068 4.077.435 Health insurance expenses
Biaya tunjangan PPh Pasal 21 6.922.014 5.968.158 article 21 expenses
Biaya fasilitas pengurus 999.454 442.745 Management facilities expenses
Biaya banten 799.851 851.993 Ritual expenses
Biaya kegiatan olahraga-kesenian 662.789 601.990 Sport activities and art expenses
Biaya denda dan sanksi 504.000 45.175 Fine expenses
Biaya pakaian dinas 367.030 413.143 Office uniform expense
Biaya sumbangan 258.575 604.771 Donation expenses
Biaya uang duka 217.301 547.293 Funeral expenses
Management rental
Biaya sewa kendaraan pengurus 75.000 81.250 vehicle expenses
Biaya rumah dinas 90.429 345.668 Official residence expenses
Biaya lain-lain 1.972.434 344.600 Other expenses

37.665.553 19.848.395

Taksiran laba kena pajak 668.507.429 556.681.530 Estimated taxable income

Taksiran pajak Estimated corporate


penghasilan badan 167.126.857 139.170.382 income tax

Dikurangi: Less:
Kredit Pajak - PPh Pasal 25 156.351.644 105.253.463 Tax credit - Income tax art 25
Kredit Pajak - PPh Pasal 23 - 2.106 Tax credit - Income tax art 23

156.351.644 105.255.569

Taksiran utang pajak Estimated income tax


penghasilan 10.775.213 33.914.813 payables

87
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)


c. Pajak Penghasilan Beban Kini (lanjutan) c. Current Income Tax Expense (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak The reconciliation between income before tax
dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban expense multiplied by using the applicable tax
pajak adalah sebagai berikut: rate and tax expense, are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Laba sebelum beban Income before


pajak penghasilan 620.833.080 452.056.978 income tax expense
Tarif pajak maksimum 25% 25% Maximum tax rate

155.208.270 113.014.244
Pengaruh pajak atas Tax effects on
perbedaan permanen 9.416.388 4.962.099 permanent difference
Pajak tahun sebelumnya - 609.140 Tax for prior year

Total beban pajak 164.624.658 118.585.483 Total tax expense

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk The above calculation of corporate income tax
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 for the year ended December 31, 2019 will be
tersebut di atas akan menjadi dasar dalam used as basis for filling the Annual Tax Return
pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) of Corporate Income Tax.
(“SPT”) Pajak Penghasilan Badan.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk The calculation of corporate income tax for the
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 year ended December 31, 2018 is same as the
sama dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Annual Tax Return filed by the Bank to the Tax
yang disampaikan Bank ke Kantor Pelayanan Office.
Pajak.

d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax

Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada The details of deferred tax assets (liabilities) as
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah of December 31, 2019 and 2018, are as follows:
sebagai berikut:

31 Desember 2019/December 31, 2019

Dikreditkan/
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif/
Credited/
(charged) to Dikreditkan/
statement of (dibebankan) ke
profit or loss ekuitas/
Saldo awal/ and other Credited/ Saldo akhir/
Beginning comprehensive (charged) to Ending
balance income equity balance

Aset pajak tangguhan Deferred Tax Assets


Cadangan bonus dan Provision for bonuses and
beban akrual 20.989.103 1.341.394 - 22.330.497 accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja 5.899.699 3.020.418 2.961.309 11.881.426 Employee benefits liabilities
(Keuntungan) Kerugian
neto yang belum
direalisasi dari kenaikan/
penurunan nilai wajar Net unrealized loss (gain) from
efek-efek yang tersedia increase/decrease in fair value
untuk dijual 238.989 - (2.266.596) (2.027.607) on available-for-sale securities
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses
nilai aset non produktif 165.013 - - 165.013 on non-productive assets

27.292.804 4.361.812 694.713 32.349.329

88
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

d. Pajak Tangguhan (lanjutan) d. Deferred Tax (continued)


31 Desember 2019/December 31, 2019

Dikreditkan/
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif/
Credited/
(charged) to Dikreditkan/
statement of (dibebankan) ke
profit or loss ekuitas/
Saldo awal/ and other Credited/ Saldo akhir/
Beginning comprehensive (charged) to Ending
balance income equity balance

Liabilitas pajak tangguhan Deferred Tax Liabilities


Penyisihan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses
aset keuangan (15.420.524) (1.609.772) - (17.030.296) on financial assets
Penyusutan aset tetap (589.069) (272.517) - (861.586) Depreciation of fixed assets
Amortisasi aset tidak berwujud (298.337) 22.676 - (275.661) Amortization of intangible assets

(16.307.930) (1.859.613) - (18.167.543)

Total 10.984.874 2.502.199 694.713 14.181.786 Total

31 Desember 2018/December 31, 2018

Dikreditkan/
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
komprehensif/
Credited/
(charged) to Dikreditkan/
statement of (dibebankan) ke
profit or loss ekuitas/
Saldo awal/ and other Credited/ Saldo akhir/
Beginning comprehensive (charged) to Ending
balance income equity balance

Aset pajak tangguhan Deferred Tax Assets


Liabilitas imbalan kerja 3.322.271 2.210.370 367.058 5.899.699 Employee benefits liabilities
Cadangan bonus dan Provision for bonuses and
beban akrual 2.922.689 18.066.414 - 20.989.103 accrued expenses
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment losses
nilai aset non produktif - 165.013 - 165.013 on non-productive assets
Kerugian neto yang belum
direalisasi dari penurunan Net unrealized loss
nilai wajar efek-efek from decrease in fair value
yang tersedia untuk dijual - - 238.989 238.989 on available-for-sale securities

6.244.960 20.441.797 606.047 27.292.804

Liabilitas pajak tangguhan Deferred Tax Liabilities


Penyisihan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses
aset keuangan (16.289.093) 868.569 - (15.420.524) on financial assets
Penyusutan aset tetap (519.977) (69.092) - (589.069) Depreciation of fixed assets
Amortisasi aset tidak berwujud (251.102) (47.235) - (298.337) Amortization of intangible assets

(17.060.172) 752.242 - (16.307.930)

Total (10.815.212) 21.194.039 606.047 10.984.874 Total

89
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)


d. Pajak Tangguhan (lanjutan) d. Deferred Tax (continued)

Aset pajak tangguhan dihitung dengan Deferred tax assets are calculated using
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau applicable tax rate or substantially enacted tax
secara substansial telah berlaku pada tanggal rate at statement of financial position date.
laporan posisi keuangan.

e. Pemeriksaan pajak e. Tax Assessment

Pada tahun 2017, Bank telah menerima Surat In 2017, the Bank received the commencement
Pemberitahuan Pemeriksaan oleh Kantor Pajak letter of tax audit from Tax Office for the fiscal
untuk tahun fiskal 2016. Pada tanggal 10 Juli year 2016. On July 10, 2018, the Tax Office
2018, Kantor Pajak telah mengeluarkan hasil issued the tax audit results and issued Tax
pemeriksaan atas pemeriksaan pajak tersebut Overpayment Letter (SKPLB) on Corporate
dan mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Income Tax for 2016 amounting to
Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Rp3,448,208 of the total estimated income tax
Badan untuk tahun 2016 sebesar Rp3.448.208 amounting to Rp4,061,223.
dari total taksiran tagihan pajak penghasilan
sebesar Rp4.061.223.

Bank telah menerima kelebihan pembayaran The Bank has received tax overpayment by
pajak dari Kuasa Bendahara Umum Negara Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN)
(KPPN) Denpasar tanggal 9 Juli 2018 sebesar Denpasar dated July 9, 2018 amounting
Rp3.448.208. Atas selisih taksiran tagihan Rp3,448,208. The remaining claim tax refund of
pajak penghasilan sebesar Rp613.015 telah Rp613,015 has been charged to current year
dibebankan ke laporan laba rugi dan statement of profit or loss and other
penghasilan komprehensif lain pada tahun comprehensive income. Bank has accepted the
berjalan. Bank telah menerima keputusan decision from tax office and did not apply for
kantor pajak tersebut dan tidak mengajukan objection.
keberatan.

f. Administrasi f. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan di According to the taxation laws of Indonesia,


Indonesia, Bank menyampaikan Surat Bank submits the Annual Corporate Income
Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak Tax Returns to the tax office on the basis of self
atas dasar self-assessment. Kantor pajak assessment. The Directorate General of
berhak memeriksa atau mengoreksi pajak Taxation may assess or amend taxes within
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah 5 (five) years from time when the tax becomes
tanggal pajak terutang. due.

90
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 19. SECURITIES ISSUED

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Obligasi I 2.000.000.000 2.000.000.000 Bonds I


Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 1.000.000.000 - Continuing Bonds I Phase I

Dikurangi: Less:
Beban emisi yang belum diamortisasi: Unamortized issuance costs
Saldo awal 4.621.201 6.926.727 Beginning balance
Penambahan 6.679.935 - Addition
Amortisasi (2.680.504) (2.305.526) Amortization

8.620.632 4.621.201

Total 2.991.379.368 1.995.378.799 Total

Surat berharga yang diterbitkan sesuai dengan jatuh Securities issued based on maturity profile:
temponya:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Tahun Year
2020 1.500.000.000 1.500.000.000 2020
2022 1.200.000.000 500.000.000 2022
2024 300.000.000 - 2024

Total 3.000.000.000 2.000.000.000 Total

Obligasi I Bonds I

Pada tanggal 12 Juli 2017, Bank menerbitkan On July 12, 2017, the Bank issued Bonds I Bank
Obligasi I Bank Mandiri Taspen Pos Tahun 2017 Mandiri Taspen Pos Year 2017 (“Bonds I Year
(“Obligasi I Tahun 2017”) dengan nilai nominal 2017”) with a nominal value of Rp2,000,000,000
sebesar Rp2.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) which consist of 2 (two) series:
seri.
Suku bunga tetap per tahun/ Tanggal
Obligasi/Bonds Nilai nominal/Nominal value Fixed interest rate per annum jatuh tempo/Maturity date

Seri A/Series A 1.500.000.000 8,50% 11 Juli 2020/July 11, 2020


Seri B/Series B 500.000.000 8,75% 11 Juli 2022/July 11, 2022

Bunga Obligasi I Tahun 2017 dibayarkan setiap The interest of Bonds I Year 2017 is paid quarterly,
triwulan, dengan pembayaran bunga pertama with the first payment on October 11, 2017. While
dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2017 sedangkan the last payment of interest and also the maturity
pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh and payment date of the bonds’ principal will fall on
tempo obligasi adalah pada tanggal 11 Juli 2020 July 11, 2020 for series A and July 11, 2022 for
untuk Seri A dan 11 Juli 2022 untuk Seri B yang juga series B. The Trustee for Bonds I Year 2017 is
merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
masing seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan
Obligasi I Tahun 2017 adalah PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk.

91
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 19. SECURITIES ISSUED (continued)


(lanjutan)

Obligasi I (lanjutan) Bonds I (continued)

Selama berlakunya jangka waktu Obligasi dan During the validity period of the Bonds and prior to
sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Bank the repayment of the bonds, Bank is under
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat obligation to: (i) maintain at all times the Bank’s
keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat financial level in good condition as regulated by
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat OJK; (ii) maintain the Bank’s health level at a
kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat minimum in the composite level 3 (three) which is
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, “Fair”, according to internal assessment based upon
sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank Indonesia’s regulation; (iii) obtain and comply
Bank Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala with permits and approvals (from the Government
ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan and other parties) and ensure that the Bank conform
untuk menjaga tetap berlakunya segala ijin dan with Indonesia’s rules and regulations.
persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya)
dan melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia.

Bank tanpa persetujuan tertulis Wali Amanat tidak The Bank, without a written consent from the
akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) Trustee will not: (i) reduce the Bank’s issued and
mengurangi modal ditempatkan dan disetor kecuali fully paid up capital except such a reduction is
karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank conducted based on regulations from the
Indonesia; (ii) mengadakan perubahan bidang Government of Indonesia or Bank Indonesia; (ii)
usaha; (iii) mengadakan penggabungan, undergo a change in its main business; (iii) undergo
konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang merger, consolidation, or acquisitions which led to
menyebabkan bubarnya Bank. the dissolution of the Bank.

Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu bentuk The bonds are not guaranteed with specific
jaminan khusus, kecuali jaminan umum guarantee, but guaranteed with all assets of the
sebagaimana dimaksud dalam dan sesuai dengan Bank, whether present or future, fixed or non-fixed
ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab assets, in accordance with the provisions of Article
Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yakni 1131 and 1132 of the Indonesian Civil Law.
seluruh harta kekayaan Bank, baik benda bergerak
maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun
yang akan ada di kemudian hari, menjadi
tanggungan untuk seluruh perikatan Bank termasuk
obligasi tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018, based on Fitch
peringkat Obligasi I Tahun 2017 menurut Fitch rating’s, rating for Bond I Year 2017 is AA (idn)
Rating adalah AA (idn) (double A). (double A).

Informasi mengenai surat berharga yang diterbitkan Information concerning securities issued owned by
dimiliki oleh pihak berelasi disajikan pada Catatan related parties are presented in Note 34.
34.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank As of December 31, 2019 and 2018, the Bank has
telah memenuhi persyaratan dan ketentuan yang fulfilled the requirements stipulated in the
ditetapkan dalam perjanjian surat berharga yang agreement of all securities issued.
diterbitkan.

92
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 19. SECURITIES ISSUED (continued)


(lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan I Continuing Bonds I

Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Bank Mandiri Taspen Continuing Bonds I Phase I
Tahap I Tahun 2019 Year 2019

Pada tanggal 18 November 2019, Bank terlah On November 18, 2019, the Bank issued Bank
menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Mandiri Taspen Continuing Bonds I Phase I Year
Taspen Tahap I Tahun 2019 (“Obligasi 2019 (“Continuing Bonds I Phase I Year 2019”) with
Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019”) dengan a nominal value of Rp1,000,000,000 which consist
nominal Rp1.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) of 2 (two) series:
seri:

Suku bunga tetap per tahun/ Tanggal


Obligasi/Bonds Nilai nominal/Nominal value Fixed interest rate per annum jatuh tempo/Maturity date

Seri A/Series A 700.000.000 7,90% 26 Nov 2022/Nov 26, 2022


Seri B/Series B 300.000.000 8,20% 26 Nov 2024/Nov 26, 2024

Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 The interest of Continuing Bonds I Phase I Year
dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran 2019 is paid quarterly, with the first payment on
bunga pertama dilakukan pada tanggal 26 Februari February 26, 2020. While the last payment of
2020 sedangkan pembayaran bunga obligasi interest and also the maturity and payment date of
terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada the bonds’ principal will fall on November 26, 2022
tanggal 26 November 2022 untuk Seri A dan 26 for series A and November 26, 2024 for series B.
November 2024 untuk Seri B yang juga merupakan The Trustee for Continuing Bonds I Phase I Year
tanggal pelunasan pokok dari masing-masing seri 2019 is PT Bank Permata Tbk.
obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi
Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 adalah PT Bank
Permata Tbk.

Selama berlakunya jangka waktu Obligasi dan During the validity period of the Bonds and prior to
sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Bank the repayment of the bonds, the Bank is under
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat obligation to: (i) maintain at all times the Bank’s
keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat financial level in good condition as regulated by
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat OJK; (ii) maintain the Bank’s health level at a
kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat minimum in the composite level 3 (three) which is
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, “Fair”, according to internal assessment based upon
sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank Indonesia’s regulation; (iii) obtain and comply
Bank Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala with permits and approvals (from the Government
ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan and other parties) and ensure that the Bank
untuk menjaga tetap berlakunya segala ijin dan conforms with Indonesia’s rules and regulations.
persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya)
dan melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia.

Bank tanpa persetujuan tertulis Wali Amanat tidak The Bank, without a written consent from the
akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) Trustee will not: (i) reduce the Bank’s issued and
mengurangi modal ditempatkan dan disetor kecuali fully paid up capital except such a reduction is
karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank conducted based on regulations from the
Indonesia; (ii) mengadakan perubahan bidang Government of Indonesia or Bank Indonesia; (ii)
usaha; (iii) mengadakan penggabungan, undergo a change in its main business; (iii) undergo
konsolidasi, akuisisi dengan entitas lain yang merger, consolidation, or acquisitions which led to
menyebabkan bubarnya Bank. the dissolution of the Bank.

93
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 19. SECURITIES ISSUED (continued)


(lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan I (lanjutan) Continuing Bonds I (continued)

Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Bank Mandiri Taspen Continuing Bonds I Phase I
Tahap I Tahun 2019 (lanjutan) Year 2019 (continued)

Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu bentuk The bonds are not guaranteed with specific
jaminan khusus, kecuali jaminan umum guarantee, but guaranteed with all assets of the
sebagaimana dimaksud dalam dan sesuai dengan Bank, whether present or future, fixed or non-fixed
ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab assets, in accordance with the provisions of Article
Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yakni 1131 and 1132 of the Indonesian Civil Law.
seluruh harta kekayaan Bank, baik benda bergerak
maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun
yang akan ada di kemudian hari, menjadi
tanggungan untuk seluruh perikatan Bank termasuk
obligasi tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2019, peringkat Obligasi As of December 31, 2019, based on Fitch rating’s,
Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019 menurut Fitch rating for Continuing Bonds I Phase I Year 2019 is
Rating adalah AA (idn) (double A). AA (idn) (double A).

Informasi mengenai surat berharga yang diterbitkan Information concerning securities issued owned by
dimiliki oleh pihak berelasi disajikan pada Catatan related parties are presented in Note 34.
34.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank telah As of December 31, 2019, the Bank has fulfilled the
memenuhi persyaratan dan ketentuan yang requirements stipulated in the agreement of all
ditetapkan dalam perjanjian surat berharga yang securities issued.
diterbitkan.

20. LIABILITAS ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL 20. SECURITIES SOLD UNDER REPURCHASE
DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI AGREEMENTS
31 Desember 2018/December 31, 2018
Beban
Nilai beli bunga yg belum
Nilai nominal/ Tanggal Tanggal kembali/ diamortisasi/
Nasabah/ Jenis efek-efek/ Nominal dimulai/ jatuh tempo/ Repurchase Unamortised Nilai tercatat/
Counterparty Type of securities amount Starting date Due date amount expense Carrying value
Pihak berelasi /Related parties - Rupiah

PT Bank Rakyat Obligasi pemerintah 3 Oktober/ 3 Januari/


Indonesia FR 0061/Government October 3, January 3,
(Persero) Tbk Bonds FR 0061 100.377.066 2018 2019 102.275.307 41.266 102.234.041

Pihak ketiga /Third parties - Rupiah

Obligasi pemerintah 12 Desember/ 9 Januari/


FR 0053/Government December 12, January 9,
Bank Indonesia Bonds FR 0053 247.969.500 2018 2019 249.317.628 385.180 248.932.448

Obligasi pemerintah 26 Desember/ 2 Januari/


FR 0061/Government December 26, January 2,
Bank Indonesia Bonds FR 0061 140.017.200 2018 2019 140.188.449 24.464 140.163.985
387.986.700 389.506.077 409.644 389.096.433

Total 488.363.766 491.781.384 450.910 491.330.474

94
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES


Bank menghitung dan membukukan beban imbalan The Bank calculates and records the employee
kerja berdasarkan ketentuan yang diatur dalam benefits expense based on the provisions stipulated
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tanggal in Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003 and
25 Maret 2003 dan Perjanjian Kerja Bersama Bank. the Collective Labor Agreement of the Bank.
Bank menyelenggarakan program pensiun manfaat The Bank organized defined benefit pension plans
pasti bagi para karyawannya. Berdasarkan program for the employees. Under this program, employees
ini, para karyawan berhak atas manfaat pensiun are entitled to a pension benefit based on the last
berdasarkan gaji dasar terakhir atau gaji bersih yang basic salary or net salary received and the
diterima dan masa kerja karyawan. Program employment period. The pension plan is managed
pensiun ini dikelola oleh PT Asuransi Jiwasraya by PT Asuransi Jiwasraya ("Jiwasraya"), a state-
(“Jiwasraya”), perusahaan asuransi jiwa milik owned life insurance company, under an annuity
negara, di bawah suatu kontrak asuransi anuitas. insurance contract. Contributions are fully borne by
Kontribusi ditanggung sepenuhnya oleh Bank. Tidak the Bank. No additional contributions are paid to
ada kontribusi tambahan yang dibayarkan untuk Jiwasraya for the year ended December 31, 2019
Jiwasraya untuk tahun yang berakhir pada tanggal and 2018.
31 Desember 2019 dan 2018.
Bank juga menyelenggarakan program pensiun The Bank also organized a defined contribution
iuran pasti yang dikelola oleh DPLK PT Bank pension plan which is managed by DPLK PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Kontribusi Bank ke DPLK Mandiri (Persero) Tbk. The Bank's contributions to
Mandiri RpNihil dan Rp10.210.462 untuk tahun yang DPLK Mandiri amounted to RpNil and
berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Rp10,210,462 for the year ended December 31,
2019 and 2018, respectively.

Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember The employee benefits liabilities as of December 31,
2019 dan 2018 dicatat berdasarkan perhitungan 2019 and 2018 are recorded based on the actuarial
aktuaria yang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaris calculations performed by PT Jasa Aktuaris
Praptasentosa Guna Jasa, aktuaris independen Praptasentosa Guna Jasa, an independent actuary
dengan nomor laporan masing-masing with report numbers of 196/LV/PSGJ/I/2020 dated
196/LV/PSGJ/I/2020 tertanggal 15 Januari 2020 dan January 15, 2020 and 132/LV/PSGJ/I/2019 dated
132/LV/PSGJ/I/2019 tertanggal 7 Januari 2019. January 7, 2019, respectively.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan The key assumptions used in determining the
biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen pension benefits expenses by Independent
adalah sebagai berikut: Actuaries are as follows:
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018
Usia Pensiun Normal 56 tahun/years 56 tahun/years Normal Retirement Age
Tingkat Diskonto 8,19% 8,60% Discount Rate
Tingkat Pengembalian Aset Program 8,19% 8,60% Rate of Return Plan Assets
Tingkat Kenaikan Gaji 10,00% 10,00% Salary Increment Rate
Tingkat Mortalita TMI 2011 TMI 2011 Mortality Rate
5% dari TMI 2011/ 1% dari TMI 2011/
Tingkat Cacat 5% from TMI 2011 1% from TMI 2011 Disability Rate
Tingkat Pengunduran Diri: Resignation Rate:
Usia kurang dari 30 tahun 6% per tahun/year 6% per tahun/year below 30 years old
Usia 30 - 39 tahun 5% per tahun/year 5% per tahun/year 30 - 39 years old
Usia 40 - 44 tahun 3% per tahun/year 3% per tahun/year 40 - 44 years old
Usia 45 - 49 tahun 2% per tahun/year 2% per tahun/year 45 - 49 years old
Usia 50 - 54 tahun 1% per tahun/year 1% per tahun/year 50 - 54 years old
Usia 54 tahun ke atas 0% 0% above 54 years old

Liabilitas imbalan kerja terdiri dari: Employee benefits liabilities consist of:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Liabilitas program imbalan pasti 39.001.630 17.496.652 Defined benefit plan liabilities
Liabilitas jangka panjang lainnya 8.524.070 6.102.139 Other long-term benefit liabilities

Total 47.525.700 23.598.791 Total

95
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
a. Liabilitas program imbalan pasti a. Defined benefit plan liabilities

Jumlah liabilitas program imbalan pasti The amount of the defined benefit plan liabilities
berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen based on the calculation of the Independent
per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah Actuary as of December 31, 2019 and 2018, are
sebagai berikut: as follows:

Liabilitas program imbalan pasti Defined benefit plan liabilities

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Present value of the defined benefit


Nilai kini liabilitas imbalan kerja 45.136.489 25.139.506 plan liabilities
Nilai wajar aset program (6.134.859) (7.642.854) Fair value of plan assets

Liabilitas - neto 39.001.630 17.496.652 Liabilities - net

Nilai kini liabilitas program imbalan pasti Present value of the defined benefit plan
liabilities

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Saldo awal 25.139.506 19.429.107 Beginning balance


Beban jasa kini 9.767.596 5.210.235 Current service cost
Beban bunga 2.143.575 1.398.896 Interest expense
Biaya jasa lalu 1.792.889 14.697 Past service cost
Manfaat yang dibayarkan (3.961.431) (3.056.932) Benefits paid
(Keuntungan) kerugian aktuarial: Actuarial (gain) loss:
Perubahan asumsi demografi 67.113 91.127 Changes in demographic assumptions
Perubahan asumsi keuangan 2.319.187 (6.443.851) Changes in financial assumptions
Experience adjustment 7.868.054 8.496.227 Experience adjustment

Saldo akhir 45.136.489 25.139.506 Ending balance

Beban program imbalan pasti Defined benefit plan expenses


Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Beban jasa kini 9.767.596 5.210.235 Current service cost


Beban bunga 2.143.575 1.398.896 Interest expense
Penghasilan bunga aset program (657.285) (623.532) Interest income from plan assets
Biaya jasa lalu 1.792.889 14.697 Past service cost
Tambahan imbalan kerja 1.844.380 3.532.920 Excess benefit

Total 14.891.155 9.533.216 Total

96
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
a. Liabilitas program imbalan pasti (lanjutan) a. Defined benefit plan liabilities (continued)
Jumlah liabilitas program imbalan pasti The amount of the defined benefit plan liabilities
berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen based on the calculation of the Independent
per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah Actuary as of December 31, 2019 and 2018, are
sebagai berikut: (lanjutan) as follows: (continued)
Rekonsiliasi perubahan liabilitas program Reconciliation of changes in the defined
imbalan pasti selama tahun berjalan benefit plan liabilities during the year

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Saldo awal 17.496.652 10.768.935 Beginning balance


Beban imbalan kerja pada laporan Employee benefits expense
laba rugi 14.891.155 9.533.216 on the statement of profit or loss
Beban imbalan kerja pada Employee benefits expense on
penghasilan komprehensif lain 11.845.236 1.468.231 other comprehensive income
Manfaat yang dibayarkan oleh Bank (5.231.413) (4.273.730) Benefit paid by Bank

Saldo akhir 39.001.630 17.496.652 Ending balance

Mutasi nilai wajar aset program Movement of fair value of plan assets

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Saldo awal 7.642.854 8.660.172 Beginning balance


Penghasilan bunga 657.285 623.532 Interest income
Manfaat yang dibayarkan
oleh program (574.398) (2.316.122) Benefits paid by program
Keuntungan (kerugian) aktuarial Actuarial gain (loss)
atas aset program (1.590.882) 675.272 on plan assets

Saldo akhir 6.134.859 7.642.854 Ending balance

Seluruh portofolio investasi aset program pada All of the investment portfolio of plan assets as
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 of December 31, 2019 and 2018 are placed in
ditempatkan pada instrumen reksadana. mutual fund instruments.
Pengukuran kembali (kerugian) keuntungan Remeasurement of (losses) gains in other
di penghasilan komprehensif lain comprehensive income

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Saldo awal (4.006.183) (2.537.952) Beginning balance


(Kerugian) keuntungan Actuarial (loss) gain
aktuarial atas liabilitas (10.254.354) (2.143.503) on liabilites
Keuntungan (kerugian) Actuarial gain (loss)
aktuarial atas aset program (1.590.882) 675.272 on plan assets

Saldo akhir (15.851.419) (4.006.183) Ending balance

97
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
a. Liabilitas program imbalan pasti (lanjutan) a. Defined benefit plan liabilities (continued)
Analisa sensitivitas nilai kini liabilitas The sensitivity analysis of the present value
program imbalan pasti of defined benefit plan liabilities
31 Desember 2019/December 31, 2019

Tingkat diskonto/ Tingkat kenaikan gaji/


Discount rate Salary increment rate

Kenaikan 1%/ Penurunan 1%/ Kenaikan 1%/ Penurunan 1%/


Increase 1% Decrease 1% Increase 1% Decrease 1%

Dampak pada nilai kini liabilitas Impact on the present value of


imbalan pasca kerja (7.226.677) 8.674.412 8.147.521 (6.953.714) post-employment benefits liabilities
Dampak pada beban jasa kini (1.574.657) 1.916.720 1.809.787 (1.524.242) Impact on current service cost

31 Desember 2018/December 31, 2018

Tingkat diskonto/ Tingkat kenaikan gaji/


Discount rate Salary increment rate

Kenaikan 1%/ Penurunan 1%/ Kenaikan 1%/ Penurunan 1%/


Increase 1% Decrease 1% Increase 1% Decrease 1%

Dampak pada nilai kini liabilitas Impact on the present value of


imbalan pasca kerja (4.726.041) 5.832.306 5.474.498 (4.542.410) post-employment benefits liabilities
Dampak pada beban jasa kini (1.077.818) 1.347.047 1.274.236 (1.045.136) Impact on current service cost

Analisa profil jatuh tempo pembayaran Maturity profile analysis of


imbalan pasca kerja payment post employment benefit

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

1 tahun 3.017.487 3.189.175 1 year


2 - 5 tahun 14.631.360 12.747.357 2 - 5 year
Lebih dari 5 tahun 1.151.460.476 927.536.430 above 5 year

Total 1.169.109.323 943.472.962 Total

Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini The weighted average duration of the present
liabilitas imbalan kerja pada tanggal value of employee benefits obligations as of
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing December 31, 2019 and 2018, are 21.36 years
adalah sebesar 21,36 tahun dan 21,53 tahun. and 21.53 years, respectively.

b. Liabilitas jangka panjang lainnya b. Other long-term liabilities

Rekonsiliasi perubahan liabilitas jangka Reconciliation of other long-term liabilities


panjang lainnya selama tahun berjalan during the year

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Saldo awal 6.102.139 2.520.147 Beginning balance


Beban imbalan kerja pada laporan Employee benefits expense
laba rugi 3.897.294 5.145.752 on the statement of profit or loss
Manfaat yang dibayarkan oleh Bank (1.475.363) (1.563.760) Benefits paid by the Bank

Saldo akhir 8.524.070 6.102.139 Ending balance

98
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 21. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
b. Liabilitas jangka panjang lainnya (lanjutan) b. Other long-term liabilities (continued)

Beban imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits expenses


Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Beban jasa kini 2.331.020 1.861.368 Current service cost


Beban bunga 524.784 181.451 Interest expense
Kerugian aktuarial atas liabilitas 1.041.490 1.867.177 Actuarial loss on liabilities
Tambahan imbalan jangka
panjang lainnya - 1.235.756 Excess other long term benefits

Total 3.897.294 5.145.752 Total

Nilai kini liabilitas jangka panjang lainnya The present value of other long-term
liabilities

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Saldo awal 6.102.139 2.520.147 Beginning balance


Beban jasa kini 2.331.020 1.861.368 Current service cost
Beban bunga 524.784 181.451 Interest expense
Manfaat yang dibayarkan (1.475.363) (328.004) Benefit paid
Kerugian aktuarial atas liabilitas 1.041.490 1.867.177 Actuarial losses on liabilities

Saldo akhir 8.524.070 6.102.139 Ending balance

22. LIABILITAS LAIN-LAIN 22. OTHER LIABILITIES

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Bunga yang masih harus dibayar 99.271.012 78.986.173 Accrued interest payable
Cadangan bonus dan THR 87.888.991 65.868.733 Accrued bonus and THR
Lain-lain 24.758.347 31.312.816 Others

Total 211.918.350 176.167.722 Total

Bunga yang masih harus dibayar terdiri dari: Accrued interest payable consists of:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Deposito 54.111.621 40.939.190 Time Deposits


Surat berharga diterbitkan 45.125.972 37.579.861 Securities issued
Interbank Call money - 448.363 Interbank Call money
Lain-lain 33.419 18.759 Others

Total 99.271.012 78.986.173 Total

99
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

22. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) 22. OTHER LIABILITIES (continued)

Lain-lain terdiri dari: Others consists of:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Utang jasa flagging 9.515.699 3.903.122 Payable for flagging services


Utang jasa pihak ketiga 6.054.279 8.517.741 Payable of third party services
Utang premi asuransi 2.347.934 2.090.921 Premium insurance payable
Titipan dana retensi atas renovasi cabang 2.071.312 1.989.190 Retention fee for branch renovation
Cadangan kerugian operasional 1.433.000 1.608.000 Provision for operational losses
Titipan jasa notaris 1.154.909 1.030.444 Notary services
Titipan realisasi lelang jaminan 111.932 2.658.868 Proceeds of collateral auction
Klaim asuransi 45.536 1.338.084 Insurance claim
Akrual jasa profesional 7.490 3.150.723 Accrual of professional services
Cadangan biaya pelatihan karyawan - 1.700.000 Accrual for employee training
Lain-lain 2.016.256 3.325.723 Others

Total 24.758.347 31.312.816 Total

23. MODAL SAHAM 23. CAPITAL STOCK

Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Authorized, Issued and Fully Paid Capital

Rincian pemegang saham Bank dan The details of Bank’s shareholders and their
kepemilikannya pada tanggal respective ownership interest as of December 31,
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai 2019 and 2018, are as follows:
berikut:
31 Desember 2019/December 31, 2019

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Disetor Penuh/ kepemilikan/
Total issued and Jumlah/ Percentage
Fully paid shares Amount of ownership

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 767.488.261 383.744.130 51,08% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Taspen (Persero) 727.509.225 363.754.613 48,42% PT Taspen (Persero)
Ida Bagus Made Putra Jandhan a 7.617.432 3.808.716 0,50% Ida Bagus Made Putra Jandhana

Total 1.502.614.918 751.307.459 100,00% Total

31 Desember 2018/December 31, 2018

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Disetor Penuh/ kepemilikan/
Total issued and Jumlah/ Percentage
fully paid shares Amount of ownership

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 809.655.870 404.827.935 59,44% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Taspen (Persero) 544.848.868 272.424.434 40,00% PT Taspen (Persero)
Ida Bagus Made Putra Jandhana 7.617.432 3.808.716 0,56% Ida Bagus Made Putra Jandhana

Total 1.362.122.170 681.061.085 100,00% Total

100
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. CAPITAL STOCK (continued)


Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Authorized, Issued and Fully Paid Capital
(lanjutan) (continued)
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Based on the Statement of Resolution of the
Nomor 34 Tanggal 14 Desember 2018 disetujui Meeting Number 34 dated December 14, 2018
penjualan modal dasar, ditempatkan dan Modal approved the sale of authorized, issued and fully
Disetor oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ke paid-up capital by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to
PT Taspen (Persero) yang semula 809.655.870 PT Taspen (Persero) from 809,655,870 shares with
lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya a total nominal value of Rp404,827,935 to become
sebesar Rp404.827.935 menjadi 695.363.368 695,363,368 shares with total nominal value of
lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp347,681,684, and approved the sale of Bank’s
sebesar Rp347.681.684, dan disetujui penjualan shares amounted to 114,292,502 to be as follows:
saham Bank sebesar 114.292.502 menjadi sebagai
berikut:
Jumlah Saham Jumlah Saham
Ditempatkan dan Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Disetor Penuh/
Number of Shares Number of Shares
Issued and Pengalihan/ Issued and
Fully Paid Transfer Fully Paid

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 809.655.870 (114.292.502) 695.363.368 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Taspen (Persero) 544.848.868 114.292.502 659.141.370 PT Taspen (Persero)
Ida Bagus Made Putra Jandhana 7.617.432 - 7.617.432 Ida Bagus Made Putra Jandhana

Total 1.362.122.170 - 1.362.122.170 Total

Tambahan modal disetor Additional Paid in Capital


Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Based on the Statement of Resolution of the
Nomor 42 Tanggal 19 Desember 2018 disetujui Meeting Number 42 dated December 19, 2018, the
perubahan modal dasar Perseroan yang semula change of authorized of the Company from
1.362.122.170 lembar saham dengan nilai nominal 1,362,122,170 shares with a total nominal value of
seluruhnya sebesar Rp681.061.085 menjadi Rp681,061,085 to become 1,503,405,018 shares
1.503.405.018 lembar saham dengan nilai nominal with total nominal value of Rp751,702,509.
seluruhnya sebesar Rp751.702.509.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Based on the Statement of Resolution of the
Nomor 42 Tanggal 19 Desember 2018 disetujui Meeting Number 42 dated December 19, 2018, the
penambahan modal ditempatkan dan Modal Disetor addition of issued and fully paid-up capital of the
Perseroan yang semula 1.362.122.170 lembar Company from 1,362,122,170 shares with a total
saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar nominal value of Rp681,061,085 to become
Rp681.061.085 menjadi 1.502.614.918 lembar 1,502,614,918 shares with total nominal value of
saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp751,307,459, and approved the acquisition of
Rp751.307.459, dan disetujui pengambilan bagian 140,492,748 Bank’s new shares have been
140.492.748 lembar saham baru Bank menjadi approved to be as follows:
sebagai berikut:
Jumlah Saham Jumlah Saham
Ditempatkan dan Ditempatkan dan
Disetor Penuh/ Disetor Penuh/
Number of Shares Number of Shares
Issued and Penambahan/ Issued and
Fully Paid Addition Fully Paid

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 695.363.368 72.124.893 767.488.261 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Taspen (Persero) 659.141.370 68.367.855 727.509.225 PT Taspen (Persero)
Ida Bagus Made Putra Jandhana 7.617.432 - 7.617.432 Ida Bagus Made Putra Jandhana

Total 1.362.122.170 140.492.748 1.502.614.918 Total

Tambahan modal disetor berasal dari selisih jumlah The additional paid-in capital is derived from the
dana yang diterima oleh Bank untuk pembelian difference in the amount of funds received by the
saham Bank dengan nilai nominal saham. Bank for the purchase of the Bank’s shares with a
nominal value of the shares.

101
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. CAPITAL STOCK (continued)

Tambahan modal disetor (lanjutan) Additional Paid in Capital (lanjutan)

Perubahan tambahan modal disetor pada tanggal Changes in additional paid in capital as of
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai December 31, 2019 and 2018, are as follows:
berikut:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Tambahan modal disetor I (2016) 74.000.000 74.000.000 Additional paid in capital I (2016)
Tambahan modal disetor II (2017) 275.643.000 275.643.000 Additional paid in capital II (2017)
Tambahan modal disetor III (2018) 143.438.912 143.438.912 Additional paid in capital III (2018)
Tambahan modal disetor IV (2019) 426.957.460 - Additional paid in capital IV (2019)

Total 920.039.372 493.081.912 Total

Dana setoran modal Additional capital contribution


Pada tanggal 19 Desember 2018, Bank telah On December 19, 2018, the Bank received
mendapatkan dana setoran modal dari pemegang additional capital contribution from the shareholders
saham sebesar Rp497.203.834 dengan rincian amounting to Rp497,203,834 with details as follows:
sebagai berikut:
Nominal
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 255.249.996 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Taspen (Persero) 241.953.838 PT Taspen (Persero)

Total 497.203.834 Total

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat The Statement of Resolution of the Meeting Number
Nomor 42 Tanggal 19 Desember 2018 disetujui 42 dated December 19, 2018 approved the addition
penambahan modal dasar, ditempatkan dan Modal of authorized, issued and fully paid-up capital of the
Disetor Perseroan yang semula 1.362.122.170 Company from 1,362,122,170 shares with a total
lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya nominal value of Rp681,061,085 to become
sebesar Rp681.061.085 menjadi 1.502.614.918 1,502,614,918 shares with total nominal value of
lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp751,702,509, and approved the acquisition of
sebesar Rp751.702.509, dan disetujui pengambilan Bank’s new shares amounting to Rp70,246,374 by:
bagian saham baru Bank sebesar Rp70.246.374
oleh:
Jumlah Saham/
Total shares Nominal

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 72.124.893 36.062.447 PTBank Mandiri (Persero) Tbk
PT Taspen (Persero) 68.367.855 34.183.927 PT Taspen (Persero)

Total 140.492.748 70.246.374 Total

Selisih dana setoran modal sebesar Rp426.957.460 The difference of additional capital contribution
dicatat sebagai tambahan modal disetor. amounting to Rp426,957,460 was recorded as
additional paid in capital.

Pada tanggal 11 Januari 2019, Bank telah As of January 11, 2019, the Bank has obtained the
mendapatkan Surat Pemberitahuan Efektif atas Notice of Effective Change of the authorized, issued
Perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor and fully paid capital stock from OJK (Director of
penuh dari OJK (Direktur Pengawasan Lembaga Supervision of Financial Services Institution) on the
Jasa Keuangan) atas Pengalihan dan Penambahan Transfer and Additional Capital Shares from
Modal Saham dari pemegang saham pada tahun shareholders in 2018.
2018.

102
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

24. PENGGUNAAN LABA BERSIH 24. APPROPRIATION OF NET INCOME

Penggunaan laba bersih untuk tahun 2018 dan 2017 The appropriations of net income for the years 2018,
adalah sebagai berikut: 2017 and 2016, are as follows:

Penggunaan laba bersih tahun 2018 Appropriation of net income for the year 2018

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Based on Statement of Annual General Meeting of
Saham Tahunan No. 22 tanggal 15 Maret 2019 yang Shareholders No. 22 dated March 15, 2019 by
dibuat oleh Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, Notary I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., Notary in
S.H., Notaris di Denpasar, pemegang saham Denpasar, the shareholders agreed to distribute the
menyetujui untuk menyisihkan laba tahun buku 2018 net income of the fiscal year 2018 amounting to
sebesar Rp100.041.448 sebagai dividen kepada Rp100,041,448 as dividend to shareholders,
pemegang saham, Rp5.000.000 sebagai cadangan Rp5,000,000 as general reserve, Rp100,000,000 as
umum, Rp100.000.000 sebagai cadangan khusus specific reserve and the remaining net income to be
dan sisanya dimasukkan sebagai saldo laba. included in the retained earnings.

Penggunaan laba bersih tahun 2017 Appropriation of net income for the year 2017

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Based on Statement of Annual General Meeting of
Saham Tahunan No. 41 tanggal 19 Maret 2018 yang Shareholders No. 41 dated March 19, 2018 made
dibuat oleh Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, by Notary I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., Notary
S.H., Notaris di Denpasar, pemegang saham in Denpasar, the shareholders agreed to distribute
menyetujui untuk menyisihkan laba tahun buku 2017 the net income of the fiscal year 2017 amounting to
sebesar Rp16.004.716 sebagai dividen kepada Rp16,004,716 as dividend to shareholders,
pemegang saham, Rp5.000.000 sebagai cadangan Rp5,000,000 as general reserve and the remaining
umum dan sisanya dimasukkan sebagai saldo laba. net income to be included in the retained earnings.

Cadangan Umum General Reserves

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, saldo As of December 31, 2019 and 2018, the balance of
cadangan umum masing-masing sebesar general reserve amounted to Rp45,000,000 and
Rp45.000.000 dan Rp40.000.000. Cadangan umum Rp40,000,000, respectively. This general reserve
ini dibentuk sehubungan dengan Undang-Undang was provided in relation with the Law of the Republic
Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah of Indonesia No. 1/1995 which has been replaced
digantikan dengan Undang-Undang No. 40/2007 with Law No. 40/2007 effective on August 16, 2007
efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai concerning Limited Liability Company, which require
Perseroan Terbatas, yang mengharuskan companies to set up a provision for general reserves
perusahaan-perusahaan untuk membuat of at least 20% of total issued and fully paid capital.
penyisihan cadangan umum sebesar sekurang- There is no timeline in which this amount should be
kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan provided.
dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak
mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.

Cadangan Khusus Specific Reserves

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Based on Statement of Annual General Meeting of
Saham Tahunan No. 22 tanggal 15 Maret 2019 yang Shareholders No. 22 dated March 15, 2019 by
dibuat oleh Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, Notary I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., Notary in
S.H., Notaris di Denpasar, pemegang saham Denpasar, the shareholders agreed to distribute the
menyetujui untuk menyisihkan laba tahun buku 2018 net income of the fiscal year 2018 amounting to
sebesar Rp100.000.000 sebagai cadangan khusus Rp100,000,000 as specific reserve for business
untuk perluasan usaha. expansion.

103
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

25. PENDAPATAN BUNGA 25. INTEREST INCOME


Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Kredit yang diberikan 2.548.217.724 1.912.079.410 Loans


Efek-efek 203.663.201 105.416.164 Securities
Giro dan penempatan Current accounts and placements
di Bank Indonesia 14.999.899 16.632.017 with Bank Indonesia
Giro dan penempatan Current accounts and placements
di bank lain 12.593.568 11.074.934 with other banks

Total 2.779.474.392 2.045.202.525 Total

Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak Interest income from related parties for the year
berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal ended December 31, 2019 and 2018, amounted to
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing Rp78,242,557 and Rp47,608,282, respectively, or
sebesar Rp78.242.557 dan Rp47.608.282, atau 2.82% and 2.33% of the total interest income,
sebesar 2,82% dan 2,33%, dari seluruh pendapatan respectively (Note 34).
bunga (Catatan 34).
26. BEBAN BUNGA 26. INTEREST EXPENSES
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Deposito 1.213.190.165 741.724.817 Deposits


Surat berharga yang diterbitkan 182.311.566 176.522.236 Securities issued
Tabungan 46.833.583 34.660.018 Saving account
Premi penjaminan simpanan 36.636.150 25.242.815 Deposit guarantee premium
Interbank Call Money 5.886.073 7.102.402 Interbank Call Money
Giro 1.196.625 926.853 Current account

Total 1.486.054.162 986.179.141 Total

Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak Interest expense paid to related parties for the year
berelasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 ended December 31, 2019 and 2018 amounted to
masing-masing sebesar Rp361.669.945 dan Rp361,669,945 and Rp177,741,761, respectively or
Rp177.741.761 atau masing-masing sebesar 24.34% and 18.02%, respectively of the total
24,34% dan 18,02% dari seluruh beban bunga interest expense (Note 34).
(Catatan 34).
27. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 27. OTHER OPERATING INCOME
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Pendapatan jasa administrasi Income from administration


dan asuransi 233.527.226 185.954.901 and insurance services
Pendapatan denda dan penalti dari
pelunasan kredit sebelum Fines and penalties income from
jatuh tempo 28.266.812 28.762.912 loan prepayment
Pendapatan administrasi Administration income
simpanan nasabah 4.571.162 4.334.780 on customer’s deposit
Penerimaan pokok kredit hapus buku 3.613.704 1.978.277 Recovery from write-off
Pendapatan dari penalti tabungan Income from penalties of
dan deposito 767.207 429.846 savings and time deposit
Lainnya 1.971.400 1.519.122 Others

Total 272.717.511 222.979.838 Total

104
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

28. PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN 28. PROVISIONS FOR IMPAIRMENT LOSSES


PENURUNAN NILAI

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Pembentukan cadangan kerugian


penurunan nilai atas: Provision for impairment losses on:
Kredit yang diberikan (Catatan 10) 88.552.871 84.950.262 Loans (Note 10)
Aset lain-lain (Catatan 14) 232.700 660.050 Other assets (Note 14)

Total 88.785.571 85.610.312 Total

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Barang dan jasa 121.865.529 99.224.774 Goods and services


Penyusutan aset tetap (Catatan 12) 78.440.956 54.073.241 Depreciation of fixed assets (Note 12)
Sewa 55.603.133 53.548.706 Rental
Promosi 35.613.984 24.659.861 Promotion
Beban jasa pihak ketiga 17.989.207 18.261.767 Third parties service
Iuran keanggotaan bank 13.700.827 9.717.782 Bank’s membership fee
Bahan bakar minyak 9.091.242 7.314.845 Fuel
Pemeliharaan dan perbaikan 8.729.614 6.316.115 Repairs and maintenance
Amortisasi aset tidak berwujud Amortization of intangible assets
(Catatan 13) 8.033.455 2.097.405 (Note 13)
Beban asuransi 2.525.583 2.578.191 Insurance expense
Beban pajak final 2.427.500 1.533.771 Final tax expense
Biaya transaksi ATM 2.098.251 1.575.023 ATM transaction fee
Beban retribusi 1.520.144 893.638 Retribution expense
Beban penanganan Non-performing loan handling
kredit bermasalah 1.049.226 346.076 expense
Beban pengelolaan giro dan kliring 698.494 636.209 Current account and clearing expense
Beban pengurusan perijinan
dan dokumen 463.172 440.408 Licenses and documents expense
Beban pengelolaan adminstrasi Securities issued
surat berharga 366.572 586.409 administration expense
Beban flagging nasabah 275.399 9.769.202 Customer flagging expense
Lain-lain 907.262 2.353.851 Others

Total 361.399.550 295.927.274 Total

Adapun rincian dari lain-lain adalah sebagai Details of others are as follows:
berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Beban akomodasi 397.308 292.978 Accommodation expense


Beban administrasi transfer 203.474 176.158 Transfer administrative expense
Lain-lain 306.480 1.884.715 Others

Total 907.262 2.353.851 Total

105
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

30. BEBAN TENAGA KERJA 30. SALARIES EXPENSES

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Gaji, upah, honorarium, dan Employee’s salaries, wages,


tunjangan karyawan 166.020.826 113.734.217 honorarium, and allowance
Biaya insentif dan bonus 83.467.406 101.713.154 Incentive and bonus
Salaries and wages contract
Gaji dan upah karyawan kontrak 54.418.481 63.857.085 employees
Gaji dan upah tenaga kerja Salaries and wages
outsourcing 45.667.529 46.892.853 outsourcing employees
Tunjangan karyawan 36.008.014 22.082.497 Employees allowance
Tunjangan hari raya 30.078.968 24.142.169 Holiday allowance
Pendidikan dan pelatihan 22.946.098 17.148.040 Education and training
Directors and commissioners
Gaji direksi dan komisaris 19.308.795 18.568.916 remunerations
Beban imbalan pasti pasca kerja
(Catatan 21) 18.788.449 14.678.968 Employee benefits expense (Note 21)
Asuransi kesehatan 10.623.068 4.077.435 Health insurance
Tunjangan PPh Pasal 21 6.922.014 5.968.158 Income Tax Benefit Article 21
Beban Car Ownership Programme 2.708.805 1.904.000 Car Ownership Programme expenses
Beban penerimaan pegawai 1.634.028 596.621 Recruitment expenses
Beban dana pensiun lembaga keuangan - 10.210.462 Pension fund expenses
Lain-lain 2.014.172 1.267.264 Others

Total 500.606.653 446.841.839 Total

Lain-lain terdiri dari relokasi, uang duka dan beban Others consist of relocation, condolences expenses
tenaga kerja lainnya. and other salaries expenses.

31. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - 31. NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) - NET
NETO

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Banten, sesari (799.851) (851.992) Banten, sesari


Sumbangan (258.575) (604.771) Donation
Pinalti dan sanksi (504.000) (45.175) Penalty and charges
Keuntungan (kerugian) penjualan Gain (loss) on sale and
dan pelepasan aset tetap disposal of fixed assets
dan inventaris (542) 81.145 and supplies
Lainnya - neto 7.050.081 (146.026) Others - net

Total - neto 5.487.113 (1.566.819) Total - net

106
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

32. LABA PER SAHAM DASAR 32. BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi Basic earnings per share is computed by dividing
laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang the current year profit by the weighted average
jumlah saham biasa yang beredar pada tahun number of common shares outstanding during the
bersangkutan. year.
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Laba tahun berjalan 456.208.422 333.471.495 Income for the year


Jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar Number of weighted average
(nilai penuh) 1.502.614.918 1.367.126.021 shares outstanding (full amount)

Laba per saham dasar Basic earnings per shares


(nilai penuh) 303,61 243,92 (full amount)

33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Akun-akun di bawah ini merupakan akun-akun yang The accounts below are accounts recorded in the off
dicatat di laporan posisi keuangan ekstra-komtabel balance sheet:
(off balance sheet):
31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/
December 31, 2019 December 31, 2018

KOMITMEN COMMITMENTS
Liabilitas komitmen Commitment liabilities
Fasilitas kredit nasabah yang belum
ditarik Unused loan facilities
Uncommitted 15.757.851 27.834.066 Uncommitted

Liabiltas komitmen - neto 15.757.851 27.834.066 Commitment liabilities - net

KONTINJENSI CONTINGENCIES
Tagihan kontinjensi Contingent receivables
Pendapatan bunga dalam Interest receivable on
penyelesaian 27.835.889 26.951.578 non-performing loan
Kredit hapus buku 33.099.469 24.713.341 Write-off loans

Total tagihan kontinjensi 60.935.358 51.664.919 Total contingent receivables

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities


Garansi bank - 90.940 Bank guarantee

Tagihan kontinjensi - neto 60.935.358 51.573.979 Contingent receivables - net

Tagihan (liabilitas) komitmen dan Commitments and contingencies


kontinjensi - neto 45.177.507 23.739.913 receivables (liabilities) - net

107
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

34. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 34. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI PARTIES

Sifat hubungan pihak berelasi Nature of relationships with related parties

Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan Related parties are companies and individuals who
perorangan yang mempunyai keterkaitan have direct or indirect ownership or management
kepemilikan atau kepengurusan secara langsung relationship with the Bank.
maupun tidak langsung dengan Bank.

Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan In normal course of business, the Bank enters into
transaksi dengan pihak berelasi adalah transaksi certain transactions with related parties which are
perbankan seperti pada umumnya. Transaksi dengan also general banking business transactions.
pihak berelasi tersebut dilaksanakan dengan syarat Transactions with related parties were conducted
dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan under terms and conditions similar to those granted
dengan pihak tidak berelasi, kecuali pinjaman yang to third parties, except for loans to the Bank’s
diberikan kepada karyawan Bank. Bank memberikan employee. The Bank gave similar interest rate for
suku bunga yang serupa untuk dana pihak ketiga third party fund to related parties and third parties.
dengan pihak berelasi dan pihak ketiga. Bank juga The Bank also used similar interest rate between
menggunakan suku bunga yang serupa antara pihak related parties and third parties for the loans.
berelasi dan pihak ketiga dalam rangka pemberian
pinjaman yang diberikan.

Sifat hubungan pihak berelasi/


Nature of relationship with
Pihak Berelasi/Related parties related parties Transaksi/Transactions

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pemegang Saham Mayoritas/ Giro pada bank lain, pendapatan bunga
Majority shareholders simpanan dari bank lain, beban bunga/
Current account with other bank,
interest income, deposit from other bank,
interest expense

PT Bank Syariah Mandiri Dimiliki sebagian besar oleh Giro pada bank lain, pendapatan bunga/
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/ Current account with other bank,
Majority owned by PT Bank interest income
Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Badan Usaha Milik Negara/ Giro pada bank lain, pendapatan bunga,
(Persero) Tbk State Owned Company surat berharga yang diterbitkan, beban bunga/
Current account with other bank,
interest income, securities issued, interest
expense

PT Bank Negara Indonesia Badan Usaha Milik Negara/ Penempatan pada bank lain, pendapatan
(Persero) Tbk State Owned Company bunga, simpanan dari bank lain, beban
bunga/
Placement from other bank, interest
income, deposit from other bank, interest
income

PT BRI Agroniaga Tbk Badan Usaha Milik Negara/ Penempatan pada bank lain, pendapatan
State Owned Company bunga, simpanan dari bank lain, beban
bunga/
Placement from other bank, interest
income, deposit from other bank, interest
income

DPLK PT Bank Negara Indonesia Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
(Persero) Tbk State Owned Company Deposits from customer, interest expense

108
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

34. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 34. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Sifat hubungan pihak berelasi (lanjutan) Nature of relationships with related parties
(continued)

Sifat hubungan pihak berelasi/


Nature of relationship with
Pihak Berelasi/Related parties related parties Transaksi/Transactions

PT Asuransi Jasa Indonesia Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
(Persero) State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Asuransi Jasa Raharja Putera Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Axa Mandiri Financial Services Dimiliki sebagian besar oleh Simpanan nasabah, beban bunga/
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/ Deposits from customer, interest
Majority owned by PT Bank expenses
Mandiri (Persero) Tbk

PT Asuransi Bangun Askrida Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Taspen Abadi Sentosa Dimiliki sebagian besar oleh Simpanan nasabah, beban bunga/
PT Taspen (Persero)/ Deposits from customer, interest
Majority owned by expenses
PT Taspen (Persero)

PT Taspen Properti Indonesia Dimiliki sebagian besar oleh Simpanan nasabah, beban bunga/
PT Taspen (Persero)/ Deposits from customer, interest
Majority owned by expenses
PT Taspen (Persero)

Dana Pensiun Lembaga Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
Keuangan Jiwasraya State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Estika Daya Mandiri Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Berdikari (Persero) Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

Pemerintah Republik Indonesia/ Pemegang Saham Akhir/ Efek-efek, pendapatan bunga,


Government of Republic Indonesia Ultimate Shareholder aset lain-lain/
Securities, interest income,
other assets

Reksadana PT Bank Negara Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
Indonesia (Persero) Tbk State Owned Company Deposits from customer, interest expense

109
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

34. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 34. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Sifat hubungan pihak berelasi (lanjutan) Nature of relationships with related parties
(continued)

Sifat hubungan pihak berelasi/


Nature of relationship with
Pihak Berelasi/Related parties related parties Transaksi/Transactions

PT Dana Pensiun Karyawan Taspen Dimiliki sebagian besar oleh Surat berharga yang diterbitkan,
PT Taspen (Persero)/ beban bunga, simpanan nasabah/
Majority owned by Securities issued, interest expense,
PT Taspen (Persero) deposits from customer

Perum Jaminan Kredit Indonesia Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Mandiri Tunas Finance Dimiliki sebagian besar oleh Simpanan nasabah, beban bunga/
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/ Deposits from customer, interest
Majority owned by PT Bank expenses
Mandiri (Persero) Tbk

PT Mandiri Axa General Insurance Perusahaan Asosiasi/ Simpanan nasabah, beban bunga,
Associated Company biaya dibayar dimuka/
Deposits from customer, interest
expenses, prepaid expenses

PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Dimiliki sebagian besar oleh Simpanan nasabah, beban bunga,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/ biaya dibayar dimuka/
Majority owned by PT Bank Deposits from customer, interest
Mandiri (Persero) Tbk expenses, prepaid expenses

PT Asuransi Kredit Indonesia Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
(Persero) State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Pos Indonesia (Persero) Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer,
interest expenses

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Entitas Anak dari Badan Usaha Simpanan nasabah, beban bunga/
Milik Negara/Subsidiary of Deposits from customer, interest
State Owned Company expenses

PT Indonesia Infrastructure Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
Finance State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Bank Tabungan Negara Badan Usaha Milik Negara/ Surat berharga yang diterbitkan,
(Persero) Tbk State Owned Company beban bunga, simpanan dari bank lain,
penempatan pada bank lain, pendapatan
bunga/
Securities issued, interest expenses,
deposits from other bank, placement
from other bank, interest income

PT Reasuransi Indonesia Utama Badan Usaha Milik Negara/ Surat berharga yang diterbitkan,
(Persero) State Owned Company simpanan nasabah, beban bunga/
Securities issued, deposits from customer
interest expenses

110
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

34. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 34. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Sifat hubungan pihak berelasi (lanjutan) Nature of relationships with related parties
(continued)
Sifat hubungan pihak berelasi/
Nature of relationship with
Pihak Berelasi/Related parties related parties Transaksi/Transactions

Pejabat Eksekutif Bank Manajemen Bank/ Simpanan nasabah, kredit yang


Bank’s management diberikan, aset lain-lain, pendapatan bunga,
beban bunga/
Deposits from customer, loans, other assets,
interest income, interest expenses

BPJS Ketenagakerjaan Badan Usaha Milik Negara/ Surat berharga yang diterbitkan,
State Owned Company beban bunga/
Securities issued, interest expenses

PT Mulia Sasmita Bhakti Dikendalikan oleh Dana Pensiun Simpanan nasabah, beban bunga/
Bank Mandiri/Controlled by Deposits from customer, interest
Dana Pensiun Bank Mandiri expenses

Dana Pensiun Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Simpanan nasabah, beban bunga,
sebagai pendiri/ PT Bank surat berharga yang diterbitkan,
Mandiri (Persero) Tbk as founder simpanan dari bank lain/
Deposits from customer, interest
expenses, securities issued, deposits
from other bank

PT Asuransi Jiwa Taspen Dimiliki sebagian besar oleh Simpanan nasabah, beban bunga/
PT Taspen (Persero)/ Deposits from customer, interest
Majority owned by expenses
PT Taspen (Persero)

PT Usaha Gedung Mandiri Dikendalikan oleh Dana Pensiun Simpanan nasabah, beban bunga/
Bank Mandiri/Controlled by Deposits from customer, interest
Dana Pensiun Bank Mandiri expenses

PT Taspen (Persero) Pemegang Saham/ Biaya dibayar dimuka, simpanan nasabah,


Shareholder beban bunga, beban umum dan administrasi
surat berharga yang diterbitkan/
Prepaid expense, deposits from customer,
interest expenses, general and
administrative expenses, securities issued

PT Mandiri Manajemen Investasi Dimiliki sebagian besar oleh Efek-efek, Simpanan nasabah, beban bunga/
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/ Marketable securities, Deposits from
Majority owned by PT Bank customer, interest expenses
Mandiri (Persero) Tbk

PT Bumi Daya Plaza Dikendalikan oleh Dana Pensiun Simpanan nasabah, beban bunga/
Bank Mandiri/Controlled by Deposits from customer, interest
Dana Pensiun Bank Mandiri expenses

Mandiri DPLK PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Simpanan nasabah, beban bunga/
sebagai pendiri/ PT Bank Deposits from customer, interest
Mandiri (Persero) Tbk as founder expenses

PT Penjaminan Infrastruktur Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
Indonesia (Persero) State Owned Company Deposits from customer, interest
Expenses

111
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

34. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 34. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Sifat hubungan pihak berelasi (lanjutan) Nature of relationships with related parties
(continued)

Sifat hubungan pihak berelasi/


Nature of relationship with
Pihak Berelasi/Related parties related parties Transaksi/Transactions

PT Aero Globe Indonesia Enittas Anak dari Badan Usaha Simpanan nasabah, beban bunga/
Milik Negara/Subsidiary from Deposits from customer, interest
State Owned Company expenses

PT Asabri (Persero) Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

Koperasi Kesehatan Pegawai dan Dikendalikan oleh PT Bank Simpanan nasabah, surat berharga yang
Pensiunan Bank Mandiri Mandiri (Persero) Tbk/ diterbitkan, beban bunga/
(Mandiri Healthcare) Controlled by PT Bank Deposits from customer, securities issued,
Mandiri (Persero) Tbk interest expenses

PT Jasa Marga Bali Tol Entitas Anak dari Badan Usaha Simpanan nasabah, beban bunga/
Milik Negara/Subsidiary from Deposits from customer, interest
State Owned Company expenses

PT Pengembangan Pariwisata Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
Indonesia ITDC State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

Reksa Dana Mandiri Investa Dikendalikan oleh PT Mandiri Simpanan nasabah, beban bunga,
Pasar Uang Manajemen Investasi/ surat berharga yang diterbitkan/
Controlled by PT Mandiri Deposits from customer, interest
Manajemen Investasi expenses, securities issued

Reksa Dana Mandiri Kapital Dikendalikan oleh PT Mandiri Simpanan nasabah, beban bunga/
Prima Manajemen Investasi/ Deposits from customer, interest
Controlled by PT Mandiri expenses
Manajemen Investasi

PT Mandiri Capital Indonesia Dimiliki sebagian besar oleh Simpanan nasabah, beban bunga/
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/ Deposits from customer, interest
Majority owned by PT Bank expenses
Mandiri (Persero) Tbk

PT Pengelola Investama Dikendalikan oleh Dana Pensiun Simpanan nasabah, beban bunga/
Mandiri Bank Mandiri/Controlled by Deposits from customer, interest
Dana Pensiun Bank Mandiri expenses

PT Sarana Multi Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
Infrastruktur (Persero) State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

PT Sarana Multigriya Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga,
Finansial (Persero) State Owned Company pendapatan bunga, efek-efek, aset lain-lain/
Deposits from customer, interest expenses,
interest income, securities, other assets

PT Semen Tonasa Entitas Anak dari Badan Usaha Simpanan nasabah, beban bunga/
Milik Negara/Subsidiary of Deposits from customer, interest
State Owned Company expenses

112
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

34. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 34. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Sifat hubungan pihak berelasi (lanjutan) Nature of relationships with related parties
(continued)

Sifat hubungan pihak berelasi/


Nature of relationship with
Pihak Berelasi/Related parties related parties Transaksi/Transactions

BPJS Kesehatan Badan Usaha Milik Negara/ Surat berharga yang diterbitkan,
State Owned Company beban bunga/
Securities issued, interest expenses

PT Pertamina Pedeve Indonesia Entitas Anak dari Badan Usaha Simpanan nasabah, beban bunga/
Milik Negara/Subsidiary of Deposits from customer, interest
State Owned Company expenses

PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Badan Usaha Milik Negara/ Simpanan nasabah, beban bunga/
State Owned Company Deposits from customer, interest
expenses

Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi The details of transaction balances with related
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah parties as of December 31, 2019 and 2018, are as
sebagai berikut: follows:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

ASET ASSETS
Current Accounts with Other Banks
Giro pada Bank Lain (Catatan 6) 10.472.219 17.628.351 (Note 6)
Efek-efek (Catatan 8) 1.242.912.081 982.230.963 Securities (Note 8)
Kredit yang Diberikan (Catatan 10) 2.251.407 1.319.961 Loans (Note 10)
Biaya dibayar dimuka (Catatan 11) 3.884.882 4.395.486 Prepaid Expenses (Note 11)
Aset lain-lain (Catatan 14) 16.809.630 14.664.034 Other Assets (Note 14)

Total Aset kepada Pihak Berelasi 1.276.330.219 1.020.238.795 Total Assets to Related Parties

Persentase dari Total Aset 4,74% 4,87% Percentage from Total Assets

LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan Nasabah (Catatan 16) 4.238.075.742 2.700.283.408 Deposits from Customers (Note 16)
Simpanan dari bank lain (Catatan 17) 19.769.461 90.000.000 Deposits from other banks (Note 17)
Surat berharga
yang diterbitkan (Catatan 19) 585.000.000 444.250.000 Securities Issued (Note 19)
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan Securities sold under
janji dibeli kembali (Catatan 20) - 102.234.041 repurchase agreements (Note 20)

Total Liabilitas kepada Pihak Berelasi 4.842.845.203 3.336.767.449 Total Liabilities to Related Parties

Persentase dari Total Liabilitas 19,95% 17,92% Percentage from Total Liabilities

113
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

34. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK 34. NATURE AND TRANSACTIONS WITH RELATED
BERELASI (lanjutan) PARTIES (continued)

Sifat hubungan pihak berelasi (lanjutan) Nature of relationships with related parties
(continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

PENDAPATAN DAN BEBAN INCOME AND EXPENSE

Pendapatan Bunga 78.242.557 47.608.282 Interest Income

Persentase dari Total Percentage from


Pendapatan Bunga 2,82% 2,33% Total Interest Income

Beban Bunga 361.669.945 177.741.761 Interest Expense

Persentase dari Total Percentage from


Beban Bunga 24,34% 18,02% Total Interest Expense
General and
Beban Umum dan Administrasi 20.646.161 20.839.958 Administrative Expense

Persentase dari Total Beban Umum Percentage from Total General


dan Administrasi 5,71% 7,04% and Administrative Expense

Jumlah remunerasi yang telah diterima oleh Dewan The total remuneration received by the Board of
komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: Commissioners and the Directors are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember/Year ended December 31,

2019 2018

Imbalan jangka pendek Short-term compensations


Direksi 24.197.589 23.274.610 Directors
Komisaris 9.689.893 8.759.608 Commisioners

Total 33.887.482 32.034.218 Total

35. SEGMEN OPERASI 35. OPERATING SEGMENT

Bank telah menyajikan segmen operasi The Bank reports operating segments in a manner
berdasarkan informasi yang disiapkan secara consistent with the internal reporting provided for
internal untuk pengambilan keputusan operasional. operational decision making.

114
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

35. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 35. OPERATING SEGMENT (continued)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 (dalam jutaan rupiah)/
Year ended December 31, 2019 (in millions of Rupiah)

Bali & Nusa Maluku &


Jawa Tenggara Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Total

Laporan laba rugi Statement of profit or loss


dan penghasilan and other comprehensive
komprehensif lain income

Pendapatan bunga 1.220.402 505.053 608.335 236.002 148.496 61.186 2.779.474 Interest income
Pendapatan operasional Other operating
lainnya 84.317 58.182 66.537 33.944 19.439 10.299 272.718 income

Total pendapatan 1.304.719 563.235 674.872 269.946 167.935 71.485 3.052.192 Total income

Beban bunga (1.291.823) (48.594) (126.275) (9.445) (7.913) (2.004) (1.486.054) Interest expense
Pembentukan cadangan Provision for
kerugian penurunan impairment
nilai (14.067) (44.679) (17.734) (6.532) (4.291) (1.483) (88.786) losses
Beban operasional Other operating
lainnya (646.356) (75.228) (74.628) (32.915) (21.384) (11.495) (862.006) expense

Total beban (1.952.246) (168.501) (218.637) (48.892) (33.588) (14.982) (2.436.846) Total expense

Pendapatan (beban) Non-operating


non operasional - neto 5.708 (404) 52 114 10 7 5.487 income (expense) - net

Laba sebelum Income before


beban pajak (641.819) 394.330 456.287 221.168 134.357 56.510 620.833 tax expenses
Beban pajak (164.625) - - - - - (164.625) Tax expenses

Laba (rugi) Income (loss)


tahun berjalan (806.444) 394.330 456.287 221.168 134.357 56.510 456.208 for the year

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 (dalam jutaan rupiah)/
Year ended December 31, 2018 (in millions of Rupiah)

Bali & Nusa Maluku &


Jawa Tenggara Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Total

Laporan laba rugi Statement of profit or loss


dan penghasilan and other comprehensive
komprehensif lain income

Pendapatan bunga 729.824 671.059 425.950 120.016 80.701 17.652 2.045.202 Interest income
Pendapatan operasional Other operating
lainnya 90.501 44.706 47.465 20.173 13.504 6.630 222.979 income

Total pendapatan 820.325 715.765 473.415 140.189 94.205 24.282 2.268.181 Total income

Beban bunga (603.751) (318.240) (54.034) (6.276) (3.236) (642) (986.179) Interest expense
Pembentukan cadangan Provision for
kerugian penurunan impairment
nilai (21.915) (43.372) (12.041) (4.975) (2.410) (897) (85.610) losses
Beban operasional Other operating
lainnya (139.128) (374.628) (55.630) (21.387) (144.423) (7.573) (742.769) expense

Total beban (764.794) (736.240) (121.705) (32.638) (150.069) (9.112) (1.814.558) Total expense

Pendapatan (beban) Non-operating


non operasional - neto 94 (1.657) 6 3 8 (21) (1.567) income (expense) - net

Laba sebelum Income before


beban pajak 55.625 (22.132) 351.716 107.554 (55.856) 15.149 452.056 tax expenses
Beban pajak - (118.585) - - - - (118.585) Tax expenses

Laba (rugi) Income (loss)


tahun berjalan 55.625 (140.717) 351.716 107.554 (55.856) 15.149 333.471 for the year

115
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

35. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 35. OPERATING SEGMENT (continued)

31 Desember 2019 (dalam jutaan rupiah)/December 31, 2019 (in millions of Rupiah)

Bali & Nusa Maluku &


Jawa Tenggara Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Total

Statement of
Laporan Posisi Keuangan financial position

Kredit yang diberikan - bruto 7.846.488 3.663.957 4.890.189 2.105.440 1.225.657 584.580 20.316.311 Loans - gross
Total aset 14.241.018 3.753.567 4.967.045 2.064.573 1.252.878 671.877 26.950.958 Total Assets

Simpanan nasabah 15.480.643 1.260.941 2.234.793 519.707 201.761 166.456 19.864.301 Deposits from Customers
Total liabilitas 19.813.466 1.324.255 2.246.890 521.028 203.604 167.142 24.276.385 Total Liability

31 Desember 2018 (dalam jutaan rupiah)/December 31, 2018 (in millions of Rupiah)

Bali & Nusa Maluku &


Jawa Tenggara Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Total

Statement of
Laporan Posisi Keuangan financial position

Kredit yang diberikan - bruto 6.152.678 3.606.053 3.556.789 1.191.284 757.276 261.888 15.525.968 Loans - gross
Total aset 9.089.848 5.733.810 3.851.589 1.223.885 775.768 269.033 20.943.933 Total Assets

Simpanan nasabah 12.042.033 1.110.515 1.457.790 356.943 215.173 77.320 15.259.774 Deposits from Customers
Total liabilitas 12.032.091 1.185.244 3.495.784 1.013.634 635.766 260.924 18.623.443 Total Liability

36. RISIKO KREDIT 36. CREDIT RISK

Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat Credit risk is the risk which is caused by the failure
kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam of the debtor and/or other parties to meet obligations
memenuhi kewajibannya kepada Bank. Untuk to the Bank. To manage the risks, the Bank
mengelola risikonya, Bank mengukur risiko kredit measures the credit risk from existing portfolio both
dari portofolio yang ada baik secara kuantitatif quantitatively and qualitatively. This is to minimize
maupun kualitatif. Hal ini untuk memastikan possibility of losses from loans default, both for
kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya kredit individual and overall debtors.
yang diberikan menjadi seminimal mungkin, baik
untuk debitur individual maupun secara
keseluruhan.

Dalam melakukan pengelolaan risiko kredit, Bank In conducting credit risk management, the Bank
berfokus pada beberapa unsur utama yang meliputi focuses on several key elements that include risk-
sumber daya risiko yang sadar risiko, kebijakan dan conscious risk resources, prudent banking policies
prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip and procedures, a transparent and tiered credit
kehati-hatian, proses persetujuan kredit yang approval process by the Credit Committee, clear
transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit, criteria and risk measurement tools, equitable
kriteria dan alat ukur risiko yang jelas, penyebaran distribution of risks, complete administration and
risiko yang merata, administrasi dan dokumentasi documentation as well as continuous credit
yang lengkap serta pengawasan kredit secara monitoring to maintain the loans.
berkesinambungan untuk menjaga kualitas kredit
yang diberikan.

116
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

Bank melakukan pengawasan berkesinambungan The Bank conducts ongoing monitoring to identify
untuk mengidentifikasi secara dini potensi risiko early potential credit risks that may arise in order to
kredit yang mungkin timbul sehingga dapat carry out efficient and effective rescue and
dilakukan langkah-langkah penyelamatan maupun resolution measures.
penyelesaian yang efisien dan efektif.

Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non- The following are the Bank’s non-performing loan
performing loan (“NPL”) pada tanggal 31 Desember ("NPL") ratio as of December 31, 2019 and 2018:
2019 dan 2018:

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Rasio NPL - Bruto 0,68% 0,63% NPL Ratio - Gross


Rasio NPL - Neto 0,12% 0,20% NPL Ratio - Net

Sistem pengelolaan manajemen risiko kredit Bank The Bank's credit risk management system has
telah dibakukan dalam suatu pedoman dan dikaji been standardized in a guideline and reviewed
secara periodik. periodically.

a.(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa a.(i) Maximum exposure to credit risk without
memperhitungkan agunan dan taking into account collateral and other
pendukung kredit lainnya credit supports

Eksposur risiko kredit terhadap aset pada Credit risk exposure on assets in the
laporan posisi keuangan pada tanggal statement of financial position as of
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai December 31, 2019, and 2018 are as follows:
berikut:

Eksposur maksimum/Maximum exposure

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Giro pada Bank Indonesia 797.664.336 611.822.864 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 10.472.219 17.628.351 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia
dan bank lain 2.399.736.315 2.924.003.639 and other banks
Efek-efek Securities
Tersedia untuk dijual 410.267.104 141.860.600 Available for sale
Dimiliki hingga jatuh tempo 832.644.977 840.370.363 Held to maturity
Efek-efek yang dibeli Securities purchased
dengan janji dijual kembali 1.591.515.138 383.997.451 under agreement to resell
Kredit yang diberikan - neto 20.107.631.167 15.393.841.469 Loans - net
Aset lain-lain*) 210.601.500 145.208.225 Other assets*)

Total 26.360.532.756 20.458.732.962 Total

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang *) Other assets consist of accrued interest receivable,
masih akan diterima, tagihan kepada pihak ketiga dan receivable to third parties and others.
lain-lain.

Eksposur maksimum/Maximum exposure

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Bank garansi yang diterbitkan - 90.940 Bank guarantee issued

117
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

a.(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa a.(i) Maximum exposure to credit risk without
memperhitungkan agunan dan taking into account collateral and other
pendukung kredit lainnya (lanjutan) credit supports (continued)

Tabel di atas menggambarkan eksposur The table above illustrates maximum


maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada exposure to credit risk for the Bank as of
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 tanpa December 31, 2019 and 2018, without taking
memperhitungkan agunan atau pendukung into account any collateral or other credit
kredit lainnya. support.

Manajemen yakin akan kemampuan Bank Management believes that the Bank has
untuk mengendalikan dan memelihara ability to control and maintain credit risk
eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit exposures derived from loans granted based
yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai on the following:
berikut:
- Bank telah memiliki pedoman tertulis - The Bank has written guidelines on credit
mengenai kebijakan dan proses kredit policies and processes covering all
yang mencakup seluruh aspek pemberian aspects of credit disbursement. Each
kredit yang dilakukan. Setiap pemberian credit granted must always refer to the
kredit harus senantiasa mengacu pada policy.
kebijakan tersebut.

- Pemantauan kredit yang disiplin. - The Bank has a discipline of credit


monitoring.

a.(ii) Analisa eksposur maksimum terhadap a.(ii) Analysis of maximum exposure to credit
risiko kredit setelah memperhitungkan risk after taking into account collateral and
agunan dan pendukung kredit lainnya other credit supports

Nilai tercatat dari aset keuangan Bank selain The carrying amount of the Bank's financial
kredit yang diberikan dan efek-efek yang assets other than loans and securities
dibeli dengan janji dijual kembali purchased under agreements to resell
menggambarkan eksposur maksimum atas represents the maximum exposure to credit
risiko kredit. risk.

Untuk kredit yang diberikan, Bank For loans, the Bank uses collateral to
menggunakan agunan untuk meminimalkan minimize credit risk. The Bank determines the
risiko kredit. Bank menetapkan jenis dan nilai types and values of collateral pledged under
agunan yang dijaminkan sesuai skema kredit the credit scheme, among others, physical
antara lain physical collateral (tanah, collateral (land, building and BPKB of motor
bangunan dan BPKB kendaraan bermotor) vehicles) and financial collateral (savings,
dan financial collateral (tabungan, giro, demand deposits, time deposits, gold and
deposito berjangka, emas dan surat securities).
berharga).

Apabila terjadi default (gagal bayar), Bank In the event of default, the Bank will use the
akan menggunakan agunan tersebut sebagai collateral as the last resort in recovering the
pilihan terakhir untuk pemenuhan kewajiban obligation of the counterparty.
counterparty.

118
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

a.(ii) Analisa eksposur maksimum terhadap a.(ii) Analysis of maximum exposure to credit
risiko kredit setelah memperhitungkan risk after taking into account collateral and
agunan dan pendukung kredit lainnya other credit supports (continued)
(lanjutan)

Tabel dibawah ini menunjukkan net The table below shows the net maximum
maximum exposure atas risiko kredit untuk exposure of credit risk on securities
tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan purchased under agreements to resell on
janji dijual kembali pada tanggal December 31, 2019 and 2018.
31 Desember 2019 dan 2018.
31 Desember 2019/December 31, 2019

Eksposur
maksimum/
Keterangan Maximum Agunan/ Eksposur neto/
Descriptions/ Exposure Collateral Net exposure

Tagihan atas efek-efek


yang dibeli dengan Securities purchased
janji dijual kembali 1.591.515.138 1.666.010.250 - under agreements to resell

31 Desember 2018/December 31, 2018

Eksposur
maksimum/
Keterangan Maximum Agunan/ Eksposur neto/
Descriptions/ Exposure Collateral Net exposure

Tagihan atas efek-efek


yang dibeli dengan Securities purchased
janji dijual kembali 383.997.451 430.197.053 - under agreements to resell

b. Konsentrasi risiko aset keuangan dengan b. Concentration of risks of financial assets


eksposur risiko kredit lokasi geografis with credit risk exposure geographic
location

Analisis paparan maksimum eksposur untuk The analysis of maximum exposure for credit
risiko kredit berdasarkan lokasi geografis risk based on geographic location without taking
tanpa memperhitungkan adanya agunan yang into account any collateral held or other credit
dikuasai atau credit enhancement lainnya enhancement as of December 31, 2019 and
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 2018 is as follows:
adalah sebagai berikut:
31 Desember 2019 (dalam jutaan rupiah)/December 31, 2019 (in millions of Rupiah)

Bali& Nusa Maluku&


Jawa Tenggara Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Total

Giro pada Bank Current Accounts with


Indonesia 797.664 - - - - - 797.664 Bank Indonesia
Giro pada Bank Current Accounts with
Lain 9.560 908 4 - - - 10.472 Other Banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain 2.399.736 - - - - - 2.399.736 and Other Banks
Efek-efek Securities
Tersedia untuk Available for
dijual 410.267 - - - - - 410.267 sale
Dimiliki hingga Held to
jatuh tempo 832.645 - - - - - 832.645 maturity

119
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

b. Konsentrasi risiko aset keuangan dengan b. Concentration of risks of financial assets


eksposur risiko kredit lokasi geografis with credit risk exposure geographic
(lanjutan) location (continued)

Analisis paparan maksimum eksposur untuk The analysis of maximum exposure for credit
risiko kredit berdasarkan lokasi geografis tanpa risk based on geographic location without taking
memperhitungkan adanya agunan yang into account any collateral held or other credit
dikuasai atau credit enhancement lainnya pada enhancement as of December 31, 2019 and
tanggal dan 31 Desember 2019 dan 2018 2018 is as follows: (continued)
adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember 2019 (dalam jutaan rupiah)/December 31, 2019 (in millions of Rupiah)
Bali& Nusa Maluku&
Jawa Tenggara Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Total
Tagihan atas efek-efek Securities Purchased
yang dibeli dengan Under Agreements
janji dijual kembali 1.591.515 - - - - - 1.591.515 to Resell
Kredit yang diberikan 7.846.488 3.663.957 4.890.189 2.105.440 1.225.657 584.580 20.316.311 Loans
Aset lain-lain*) 88.073 65.928 31.791 13.279 7.886 3.645 210.602 Other Assets*)

Total 13.975.948 3.730.793 4.921.984 2.118.719 1.233.543 588.225 26.569.212 Total

Cadangan kerugian Provisions for


penurunan nilai (43.142) (129.800) (24.084) (5.633) (4.317) (1.704) (208.680) Impairment Losses

Neto 13.932.806 3.600.993 4.897.900 2.113.086 1.229.226 586.521 26.360.532 Net

31 Desember 2018 (dalam jutaan rupiah)/December 31, 2018 (in millions of Rupiah)

Bali & Nusa Maluku &


Jawa Tenggara Sumatra Sulawesi Kalimantan Papua Total

Giro pada Bank Current Accounts with


Indonesia 611.823 - - - - - 611.823 Bank Indonesia
Giro pada Bank Current Accounts with
Lain 10.462 7.014 148 - 4 - 17.628 Other Banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan bank lain 2.513.573 431 150.000 260.000 - - 2.924.004 and Other Banks
Efek-efek Securities
Tersedia untuk Available for
dijual 141.861 - - - - - 141.861 sale
Dimiliki hingga Held to
jatuh tempo 840.370 - - - - - 840.370 maturity
Tagihan atas efek-efek Securities Purchased
yang dibeli dengan Under Agreements
janji dijual kembali 383.997 - - - - - 383.997 to Resell
Kredit yang diberikan 6.152.678 3.606.053 3.556.789 1.191.284 757.276 261.888 15.525.968 Loans
Aset lain-lain*) 55.700 51.554 23.887 7.565 4.895 1.607 145.208 Other Assets*)

Total 10.710.464 3.665.052 3.730.824 1.458.849 762.175 263.495 20.590.859 Total

Cadangan kerugian Provisions for


penurunan nilai (25.969) (83.085) (14.421) (5.010) (2.696) (946) (132.127 ) Impairment Losses

Neto 10.684.495 3.581.967 3.716.403 1.453.839 759.479 262.549 20.458.732 Net

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang *) Other assets consist of accrued interest receivable,
masih akan diterima, tagihan kepada pihak ketiga dan receivable to third parties and others.
lain-lain.

120
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

c. Konsentrasi risiko aset keuangan dengan c. Concentration of risk of financial assets with
eksposur risiko kredit Sektor Industri exposure to credit risk industrial sector

Tabel berikut ini menggambarkan rincian The following table illustrates the details of the
eksposur kredit Bank pada nilai bruto (tanpa Bank's credit exposure to gross value
memperhitungkan Cadangan Kerugian (excluding Allowance for Impairment Losses,
Penurunan Nilai, agunan atau pendukung kredit collateral or other credit enhancements),
lainnya), yang dikategorikan berdasarkan categorized by industrial sector as of
sektor industri pada tanggal December 31, 2019 and 2018.
31 Desember 2019 dan 2018.
31 Desember 2019/December 31, 2019

Pemerintah Lembaga
(termasuk Bank Keuangan
Indonesia)/ Bank/
Government Financial Jasa Dunia
(including Bank Institution Industri/ Pertanian/ Usaha/ Lain-lain*)/
Indonesia) Bank Industry Agriculture Business Others*) Total

Giro pada Bank Current Accounts with


Indonesia 797.664.336 - - - - - 797.664.336 Bank Indonesia
Giro pada Bank Current Accounts with
Lain - 10.472.219 - - - - 10.472.219 Other Banks
Penempatan Placements with
pada Bank Bank Indonesia
Indonesia dan and Other
Bank lain 2.399.736.315 - - - - - 2.399.736.315 Banks
Efek-efek 1.229.164.979 13.747.102 - - - - 1.242.912.081 Securities
Tagihan atas Securities
efek-efek yang Purchased
dibeli dengan Under
janji dijual Agreements to
kembali 1.591.515.138 - - - - - 1.591.515.138 Resell
Kredit yang
Diberikan - neto - - 19.393.277 2.151.953.179 8.057.551.294 9.878.733.417 20.107.631.167 Loans - net
Aset lain-lain**) 16.686.138 441.708 1.949.858 14.621.225 83.210.761 93.691.810 210.601.500 Other Assets**)

Total 6.034.766.906 24.661.029 21.343.135 2.166.574.404 8.140.762.055 9.972.425.227 26.360.532.756 Total

*) Lain-lain merupakan sektor ekonomi selain industri pengolahan, *) Others are economic sectors other than manufacturing, agriculture,
pertanian, perburuan, dan sarana pertanian, dan jasa dunia usaha hunting, and agriculture improvement, and business services in
sesuai dengan Catatan 10b. accordance with Note 10b.
**) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, **) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third
tagihan kepada pihak ketiga dan lain-lain. parties and others.

31 Desember 2018/December 31, 2018

Pemerintah Lembaga
(termasuk Bank Keuangan
Indonesia)/ Bank/
Government Financial Jasa Dunia
(including Bank Institution Industri/ Pertanian/ Usaha/ Lain-lain*)/
Indonesia) Bank Industry Agriculture Business Others*) Total

Giro pada Bank Current Accounts with


Indonesia 611.822.864 - - - - - 611.822.864 Bank Indonesia
Giro pada Bank Current Accounts with
Lain - 17.628.351 - - - - 17.628.351 Other Banks
Penempatan Placements with
pada Bank Bank Indonesia
Indonesia dan and Other
Bank lain 2.313.572.692 610.430.947 - - - - 2.924.003.639 Banks
Efek-efek 965.549.273 16.681.690 - - - - 982.230.963 Securities
Tagihan atas Securities
efek-efek yang Purchased
dibeli dengan Under
janji dijual Agreements to
kembali 383.997.451 - - - - - 383.997.451 Resell
Kredit yang
Diberikan - neto - - 27.380.795 771.027.492 86.041.781 14.509.391.401 15.393.841.469 Loans - net
Aset lain-lain**) 14.011.007 1.153.809 1.317.107 5.308.072 42.881.514 80.536.716 145.208.225 Other Assets**)

Total 4.288.953.287 645.894.797 28.697.902 776.335.564 128.923.295 14.589.928.117 20.458.732.962 Total

Bank Garansi yang Bank Guarantees


diterbitkan - - - - - 90.940 90.940 Issued

*) Lain-lain merupakan sektor ekonomi selain industri pengolahan, *) Others are economic sectors other than manufacturing, agriculture,
pertanian, perburuan, dan sarana pertanian, dan jasa dunia usaha hunting, and agriculture improvement, and business services in
sesuai dengan Catatan 10b. accordance with Note 10b.
**) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, **) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third
tagihan kepada pihak ketiga dan lain-lain. parties and others.

121
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

d. Kualitas kredit dari aset keuangan d. Credit quality from financial assets

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 As of December 31, 2019 and 2018 the
eksposur risiko kredit atas aset keuangan exposures to credit risk on financial assets are
terbagi atas: divided into:
31 Desember 2019/December 31, 2019

Belum
jatuh tempo Telah jatuh
atau tidak tempo tetapi Cadangan
mengalami tidak mengalami kerugian
penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami penurunan nilai/
Neither past due Past due penurunan nilai/ Allowance for
nor impaired but not impaired Impaired**) Total impairment losses Neto/Net

Giro pada Bank Current Account with


Indonesia 797.664.336 - - 797.664.336 - 797.664.336 Bank Indonesia
Current Account with
Giro pada Bank Lain 10.472.219 - - 10.472.219 - 10.472.219 Other Banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan Bank Lain 2.399.736.315 - - 2.399.736.315 - 2.399.736.315 and Other Banks
Efek-efek 1.242.912.081 - - 1.242.912.081 - 1.242.912.081 Securities
Tagihan atas efek
efek yang dibeli Securities puchased
dengan janji under agreements
dijual kembali 1.591.515.138 - - 1.591.515.138 - 1.591.515.138 to resell
Kredit yang Diberikan 19.812.984.245 321.634.937 181.691.708 20.316.310.890 (208.679.723 ) 20.107.631.167 Loans
Aset lain-lain*) 188.004.812 14.415.722 8.180.966 210.601.500 - 210.601.500 Other Assets*)

Total 26.043.289.146 336.050.659 189.872.674 26.569.212.479 (208.679.723 ) 26.360.532.756 Total

31 Desember 2018/December 31, 2018

Belum
jatuh tempo Telah jatuh
atau tidak tempo tetapi Cadangan
mengalami tidak mengalami kerugian
penurunan nilai/ penurunan nilai/ Mengalami penurunan nilai/
Neither past due Past due penurunan nilai/ Allowance for
nor impaired but not impaired Impaired**) Total impairment losses Neto/Net

Giro pada Bank Current Account with


Indonesia 611.822.864 - - 611.822.864 - 611.822.864 Bank Indonesia
Current Account with
Giro pada Bank Lain 17.628.351 - - 17.628.351 - 17.628.351 Other Banks
Penempatan pada Placements with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan Bank Lain 2.924.003.639 - - 2.924.003.639 - 2.924.003.639 and Other Banks
Efek-efek 982.230.963 - - 982.230.963 - 982.230.963 Securities
Tagihan atas efek
efek yang dibeli Securities puchased
dengan janji under agreements
dijual kembali 383.997.451 - - 383.997.451 - 383.997.451 to resell
Kredit yang Diberikan 15.155.286.372 241.551.908 129.129.873 15.525.968.153 (132.126.684 ) 15.393.841.469 Loans
Aset lain-lain*) 134.221.686 6.870.510 4.116.029 145.208.225 - 145.208.225 Other Assets*)

Total 20.209.191.326 248.422.418 133.245.902 20.590.859.646 (132.126.684 ) 20.458.732.962 Total

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, *) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third parties
tagihan kepada pihak ketiga, dan lain-lain. and others.

**) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah kredit **) Included in the "Impaired" category are loans that are substandard, doubtful
dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet sesuai and loss in accordance with OJK regulations and restructured loans above
dengan Peraturan OJK dan kredit yang direstrukturisasi diatas Rp1,000,000 (non-performing loans).
Rp1.000.000 (kredit bermasalah).

122
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

d. Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) d. Credit quality from financial assets
(continued)

Analisa umur aset keuangan yang telah jatuh The aging analysis of financial assets that are
tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai past due but not impaired as of December 31,
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 2019 and 2018, are as follows:
adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019/December 31, 2019

1-30 hari/days 31-60 hari/days 61-90 hari/days Total

Kredit yang diberikan 147.340.742 79.561.444 94.732.751 321.634.937 Loans


Aset lain-lain 3.413.804 6.147.922 4.853.996 14.415.722 Other Assets

Total 150.754.546 85.709.366 99.586.747 336.050.659 Total

31 Desember 2018/December 31, 2018

1-30 hari/days 31-60 hari/days 61-90 hari/days Total

Kredit yang diberikan 240.555.051 494.018 502.839 241.551.908 Loans


Aset lain-lain 6.808.457 36.794 25.259 6.870.510 Other Assets

Total 247.363.508 530.812 528.098 248.422.418 Total

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018 loans
rincian kredit yang diberikan yang mengalami impaired and their Allowance for Impairment
penurunan nilai beserta Cadangan Kerugian Losses by asset class is as follows:
Penurunan Nilainya berdasarkan kelas aset
sebagai berikut:

31 Desember 2019/December 31, 2019

Pensiunan/
Retail Mikro/Micro Pensioners Total

Mengalami penurunan nilai


(dievaluasi secara individual) Impaired (individually)
Nilai bruto 11.749.732 4.514.133 13.263.222 29.527.087 Gross
Cadangan kerugian penurunan Allowance for
nilai (CKPN) (4.306.504 ) (2.215.259) (13.262.234) (19.783.997 ) impairment loss

Nilai tercatat 7.443.228 2.298.874 988 9.743.090 Carrying value

Mengalami penurunan nilai


(dievaluasi secara kolektif) Impaired (collectively)
Nilai bruto 57.539.121 32.575.522 62.049.978 152.164.621 Gross
Cadangan kerugian penurunan Allowance for
nilai (CKPN) (18.049.647) (24.350.928) (62.049.978) (104.450.553 ) impairment loss

Nilai tercatat 39.489.474 8.224.594 - 47.714.068 Carrying value

Total nilai tercatat 46.932.702 10.523.468 988 57.457.158 Total carrying value

123
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

36. RISIKO KREDIT (lanjutan) 36. CREDIT RISK (continued)

d. Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) d. Credit quality from financial assets
(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, As of December 31, 2019 and 2018 loans
rincian kredit yang diberikan yang mengalami impaired and their Allowance for Impairment
penurunan nilai beserta Cadangan Kerugian Losses by asset class is as follows:
Penurunan Nilainya berdasarkan kelas aset (continued)
sebagai berikut: (lanjutan)

31 Desember 2018/December 31, 2018

Pensiunan/
Retail Mikro/Micro Pensioners Total

Mengalami penurunan nilai


(dievaluasi secara individual) Impaired (individually)
Nilai bruto 16.342.104 - - 16.342.104 Gross
Cadangan kerugian penurunan Allowance for
nilai (CKPN) (14.636.164 ) - - (14.636.164 ) impairment loss

Nilai tercatat 1.705.940 - - 1.705.940 Carrying value

Mengalami penurunan nilai


Mengalami penurunan nilai
(dievaluasi secara kolektif) Impaired (collectively)
Nilai bruto 46.062.117 40.781.011 25.944.641 112.787.769 Gross
Cadangan kerugian penurunan Allowance for
nilai (CKPN) (11.033.159 ) (28.025.360) (14.549.670) (53.608.189 ) impairment loss

Nilai tercatat 35.028.958 12.755.651 11.394.971 59.179.580 Carrying value

Total nilai tercatat 36.734.898 12.755.651 11.394.971 60.885.520 Total carrying value

37. RISIKO LIKUIDITAS 37. LIQUIDITY RISK

Risiko likuiditas merupakan risiko akibat Liquidity risk is a risk due to the inability of the Bank
ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas to meet the maturing obligations from cash flow
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas funding and/or of high quality liquid assets that can
dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang be pledged, without disrupting the activities and
dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan financial condition.
kondisi keuangan Bank.

124
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

37. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 37. LIQUIDITY RISK (continued)

Pengelolaan risiko likuiditas antara lain dilakukan Liquidity risk management, among others, is done
melalui upaya peningkatan pelayanan kepada through efforts to improve services to depositors in
nasabah penyimpan dalam rangka menjaga order to maintain stability and continuity of deposits,
stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan, fund placement policies on safe and liquid
kebijakan penempatan dana pada instrumen yang instruments, contingency funding plan policy, and
aman dan likuid, kebijakan contingency funding monitoring of daily liquidity position and evaluation
plan, dan pemantauan posisi likuiditas secara harian of liquidity position through Asset Liability
serta evaluasi posisi likuiditas melalui rapat Asset Committee ("ALCO") meetings on a regular basis.
Liability Committee (“ALCO”) secara rutin.
31 Desember/December 31, 2019 (dalam jutaan rupiah)/(in millions of Rupiah)
Tidak
Mempunyai Sampai
Kontrak Jatuh Dengan > 1 Bulan - > 3 Bulan - > 6 Bulan - > 1 Tahun Lebih dari
Tempo/ 1 Bulan/ 3 Bulan/ 6 Bulan/ 12 Bulan/ 3 Tahun/ 3 Tahun/
No maturity up to > 1 month - > 3 months - > 6 months - > 1 year - More than
Akun Total contract 1 month 3 months 6 months 12 months 3 years 3 years Account

ASET ASSETS
Kas 80.011 80.011 - - - - - - Cash
Giro pada Bank Current account with
Indonesia 797.664 797.664 - - - - - - Bank Indonesia
Current account with
Giro pada Bank Lain 10.472 10.472 - - - - - - other banks
Placements with
Penempatan pada Bank Bank Indonesia
Indonesia dan Bank Lain 2.399.736 2.399.736 - - - - - - and other banks
Efek-efek 1.242.912 - - - - 52.479 849.476 340.957 Securities
Tagihan atas efek-efek Securities purchased
yang dibeli dengan under agreements
janji dijual kembali 1.591.515 - 1.591.515 - - - - - to resell
Kredit yang Diberikan 20.316.311 - 79.228 25.172 77.152 91.599 391.067 19.652.093 Loans
Aset Lain-lain*) 210.602 620 195.566 14.416 - - - - Other assets*)

26.649.223 3.288.503 1.866.309 39.588 77.152 144.078 1.240.543 19.993.050

Cadangan Kerugian Allowance for


Penurunan Nilai (208.680) impairment losses

Total 26.440.543 Total

LIABILITAS LIABILITIES
Obligations
Liabilitas Segera 373.434 - 373.434 - - - - - due immediately
Deposits
Simpanan dari Nasabah 19.864.301 3.604.387 7.825.149 4.543.467 2.564.436 1.326.674 188 - from customers
Deposits from
Simpanan dari Bank Lain 726.710 19.952 - 706.758 - - - - other banks
Surat berharga
yang diterbitkan 2.991.379 - - - - - 2.194.435 796.944 Securities issued
Liabilitas Lain-lain**) 200.805 11.331 17.678 61.597 13.776 96.423 - - Other liabilities**)

24.156.629 3.635.670 8.216.261 5.311.822 2.578.212 1.423.097 2.194.623 796.944

Perbedaan Jatuh Tempo 2.492.594 (347.167 ) (6.349.952) (5.272.234) (2.501.060) (1.279.019) (954.080 ) 19.196.106 Maturity Gap

Posisi Neto setelah Net position after


Cadangan Kerugian allowance for
Penurunan Nilai 2.283.914 impairment losses

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, tagihan kepada *) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third parties and others.
pihak ketiga dan lain-lain.
**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar, cadangan bonus dan **) Other liabilities consist of accrued interest payable, accrued bonus and THR, payable of
THR, utang jasa pihak ketiga, titipan jasa notaris, titipan dana retensi atas renovasi third party services, notary services, retention fees for branch renovation, premium
cabang, utang premi asuransi dan lain-lain. insurance payable and others.

125
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

37. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 37. LIQUIDITY RISK (continued)


31 Desember/December 31, 2018 (dalam jutaan rupiah)/(in millions of Rupiah)
Tidak
Mempunyai Sampai
Kontrak Jatuh Dengan > 1 Bulan - > 3 Bulan - > 6 Bulan - > 1 Tahun Lebih dari
Tempo/ 1 Bulan/ 3 Bulan/ 6 Bulan/ 12 Bulan/ 3 Tahun/ 3 Tahun/
No maturity up to > 1 month - > 3 months - > 6 months - > 1 year - More than
Akun Total contract 1 month 3 months 6 months 12 months 3 years 3 years Account

ASET ASSETS
Kas 67.830 67.830 - - - - - - Cash
Giro pada Bank Current account with
Indonesia 611.823 611.823 - - - - - - Bank Indonesia
Current account with
Giro pada Bank Lain 17.628 17.628 - - - - - - other banks
Placements with
Penempatan pada Bank Bank Indonesia
Indonesia dan Bank Lain 2.924.004 431 2.923.573 - - - - - and other banks
Efek-efek 982.231 - - - - - 333.700 648.531 Securities
Tagihan atas efek-efek Securities purchased
yang dibeli dengan under agreements
janji dijual kembali 383.997 - 383.997 - - - - - to resell
Kredit yang Diberikan 15.525.968 - 53.175 49.106 101.856 101.301 409.802 14.810.728 Loans
Aset Lain-lain*) 145.208 729 138.823 5.656 - - - - Other assets*)

20.658.689 698.441 3.499.568 54.762 101.856 101.301 743.502 15.459.259

Cadangan Kerugian Allowance for


Penurunan Nilai (132.127) impairment losses

Total 20.526.562 Total

LIABILITAS LIABILITIES
Obligations
Liabilitas Segera 207.540 - 207.540 - - - - - due immediately
Deposits
Simpanan dari Nasabah 15.259.774 2.790.052 5.826.442 3.573.573 1.422.600 1.646.993 114 - from customers
Deposits from
Simpanan dari Bank Lain 393.569 204.510 133.500 49.559 6.000 - - - other banks
Surat berharga
yang diterbitkan 1.995.379 - - - - - 1.496.534 498.845 Securities issued
Liabilitas atas efek-efek yang
dijual dengan janji Securities sold under
dibeli kembali 491.330 - 491.330 - - - - - repurchase agreements
Liabilitas Lain-lain**) 161.809 14.881 50.382 17.763 6.535 72.225 23 - Other liabilities**)

18.509.401 3.009.443 6.709.194 3.640.895 1.435.135 1.719.218 1.496.671 498.845

Perbedaan Jatuh Tempo 2.149.288 (2.311.002) (3.209.626) (3.586.133) (1.333.279) (1.617.917) (753.169 ) 14.960.414 Maturity Gap

Posisi Neto setelah Net position after


Cadangan Kerugian allowance for
Penurunan Nilai 2.017.161 impairment losses

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, tagihan kepada *) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third parties and others.
pihak ketiga dan lain-lain.
**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar, cadangan bonus dan **) Other liabilities consist of accrued interest payable, accrued bonus and THR, payable of
THR, utang jasa pihak ketiga, titipan jasa notaris, titipan dana retensi atas renovasi third party services, notary services, retention fees for branch renovation, premium
cabang, utang premi asuransi dan lain-lain. insurance payable and others.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi The following maturity table provides information on
mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas the estimated maturity of the contractual financial
keuangan sesuai kontrak berdasarkan arus kas liabilities based on undiscounted cash flows as of
undiscounted pada tanggal 31 Desember 2019 dan December 31, 2019 and 2018 as follows (presented
2018 adalah sebagai berikut (disajikan dalam in millions):
jutaan):
31 Desember 2019/December 31, 2019

Tidak
Mempunyai Sampai
Kontrak Jatuh Dengan > 1 Bulan - > 3 Bulan - > 6 Bulan - > 1 Tahun Lebih dari
Tempo/ 1 Bulan/ 3 Bulan/ 6 Bulan/ 12 Bulan/ 3 Tahun/ 3 Tahun/
No maturity up to > 1 month - > 3 months - > 6 months - > 1 year - more than
Akun Total contract 1 month 3 months 6 months 12 months 3 years 3 years Account

Liabilitas Liabilities
Obligations Due
Liabilitas Segera 373.434 - 373.434 - - - - - Immediately
Deposits from
Simpanan dari Nasabah 19.846.709 3.596.849 7.874.578 4.457.995 2.581.468 1.335.630 189 - Customers
Deposits from
Simpanan dari Bank Lain 726.739 19.981 - 706.758 - - - - Other Banks
Surat berharga
yang diterbitkan 3.461.656 - 21.627 41.858 63.485 1.567.095 1.421.876 345.715 Securities Issued
Liabilitas Lain-lain**) 200.805 11.331 17.678 61.597 13.776 96.423 - - Other Liabilities**)

Total 24.609.343 3.628.161 8.287.317 5.268.208 2.658.729 2.999.148 1.422.065 345.715 Total

126
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

37. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 37. LIQUIDITY RISK (continued)


Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi The following maturity table provides information on
mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas the estimated maturity of the contractual financial
keuangan sesuai kontrak berdasarkan arus kas liabilities based on undiscounted cash flows as of
undiscounted pada tanggal 31 Desember 2019 dan December 31, 2019 and 2018 as follows (presented
2018 adalah sebagai berikut (disajikan dalam in millions): (continued)
jutaan): (lanjutan)
31 Desember 2018/December 31, 2018

Tidak
Mempunyai Sampai
Kontrak Jatuh Dengan > 1 Bulan - > 3 Bulan - > 6 Bulan - > 1 Tahun Lebih dari
Tempo/ 1 Bulan/ 3 Bulan/ 6 Bulan/ 12 Bulan/ 3 Tahun/ 3 Tahun/
No maturity up to > 1 month - > 3 months - > 6 months - > 1 year - more than
Akun Total contract 1 month 3 months 6 months 12 months 3 years 3 years Account

Liabilitas Liabilities
Obligations Due
Liabilitas Segera 207.540 - 207.540 - - - - - Immediately
Deposits from
Simpanan dari Nasabah 15.348.320 2.796.553 6.051.713 3.455.887 1.392.645 1.651.407 115 - Customers
Deposits from
Simpanan dari Bank Lain 399.127 14.532 328.355 50.000 6.240 - - - Other Banks
Surat berharga
yang diterbitkan 2.383.171 - 14.271 29.493 42.337 87.528 1.682.441 527.101 Securities Issued
Securities sold
Liabilitas atas efek-efek yang dijual under repurchase
dengan janji dibeli kembali 491.781 - 491.781 - - - - - agreements
Liabilitas Lain-lain**) 161.809 14.881 50.382 17.763 6.535 72.225 23 - Other Liabilities**)

Total 18.991.748 2.825.966 7.144.042 3.553.143 1.447.757 1.811.160 1.682.579 527.101 Total

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar, cadangan bonus dan **) Other liabilities consist of accrued interest payable, accrued bonus and THR, payable of
THR, utang jasa pihak ketiga, titipan jasa notaris, titipan dana retensi atas renovasi third party services, notary services, retention fees for branch renovation, premium
cabang, utang premi asuransi dan lain-lain. insurance payable and others.

Bank telah memiliki model pengukuran risiko The Bank has a liquidity risk measurement model to
likuiditas untuk mengukur risiko likuiditas dari measure liquidity risk from the Bank's portfolio of
portofolio aset dan liabilitas Bank, dan memberikan assets and liabilities, and provides additional
jaminan keamanan tambahan berdasarkan skenario security assurance based on best case scenarios,
terbaik (best case), terburuk (worst case) dan paling worst case and most probable case.
mungkin terjadi (most probable case).

38. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA 37. INTEREST RATE RISK

Bank melakukan pengukuran risiko tingkat suku The Bank assesses interest rate risk using a
bunga dengan menggunakan metodologi yang methodology that identifies interest rate risk from
dapat mengidentifikasi risiko tingkat suku bunga dari asset and liability portfolios that are sensitive to
portofolio aset dan liabilitas yang sensitif terhadap changes in interest rates and determines the
perubahan suku bunga serta menentukan besaran amount of risk to the Bank.
risiko terhadap Bank.

Untuk mengendalikan risiko tingkat suku bunga To control the interest rate risk, the Bank sets the
tersebut, Bank menjadikan tingkat suku bunga guarantee interest rate of the Deposit Insurance
penjaminan dari Lembaga Penjaminan Simpanan Corporation as one of the reference in determining
sebagai salah satu acuan dalam menetapkan the interest rate of third party funds and the loan
tingkat suku bunga dana pihak ketiga dan tingkat interest rate. In addition, the collection of the Bank’s
suku bunga kredit. Selain itu, penghimpunan dana funds is always associated with the ability of
Bank selalu dikaitkan dengan kemampuan distribution, as well as attempted non-negative
penyalurannya, serta diupayakan tidak terjadi interest gap so that the net interest margin obtained
negative interest gap sehingga net interest margin by the Bank is always in a positive condition and
yang diperoleh Bank selalu dalam kondisi positif dan interest rate risk can be minimized.
risiko tingkat suku bunga dapat ditekan seminimal
mungkin.

127
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

38. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA (lanjutan) 38. INTEREST RATE RISK (continued)

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan The table below summarizes the Bank's financial
liabilitas keuangan Bank pada nilai tercatat, yang assets and liabilities at their carrying values,
dikategorikan berdasarkan jangka waktu kontrak categorized under contract terms as of
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 December 31, 2019 and 2018, respectively
(disajikan dalam jutaan): (presented in millions):

31 Desember 2019/December 31, 2019

Tidak Sampai
Dikenakan Dengan > 1 Bulan - > 3 Bulan - 1 Tahun - 2 Tahun - 3 Tahun - 4 Tahun - Lebih dari
Bunga/ 1 Bulan/ 3 bulan/ 1 Tahun/ 2 Tahun/ 3 Tahun/ 4 Tahun/ 5 Tahun/ 5 Tahun/
Non-interest up to > 1 month - > 3 months - 1 year - 2 years - 3 years - 4 years - more than
Akun Total bearing 1 month 3 months 1 year 2 years 3 years 4 years 5 years 5 years Accounts

Aset Assets
Giro pada Bank Current account with
Indonesia 797.664 - 797.664 - - - - - - - Bank Indonesia
Current account with
Giro pada Bank Lain 10.472 - 10.472 - - - - - - - other banks
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan Bank Lain 2.399.736 - 2.399.736 - - - - - - - and other banks
Efek-efek 1.242.912 - - - - 52.479 51.876 498.533 497.855 142.169 Securities
Tagihan atas efek-efek Securities purchased
yang dibeli dengan under agreements
janji dijual kembali 1.591.515 - 1.591.515 - - - - - - - to resell
Kredit yang
Diberikan 20.316.311 - - - 211.753 34.698 72.192 110.973 438.283 19.448.412 Loans
Aset lain-lain*) 210.602 210.602 - - - - - - - - Other assets*)

26.569.212 210.602 4.799.387 - 211.753 87.177 124.068 609.506 936.138 19.590.581

Liabilitas Liabilities
Obligations
Liabilitas Segera 373.434 373.434 - - - - - - - - due immediately
Deposits
Simpanan Nasabah 19.864.301 17.191 8.780.574 4.406.735 6.659.592 209 - - - - from customers
Simpanan dari Deposits
Bank lain 726.710 - 19.952 - 706.758 - - - - from other banks
Surat berharga
yang Diterbitkan 2.991.379 - - - - - 2.193.678 - 797.701 - Securities issued
Liabilitas lain-lain**) 200.805 200.805 - - - - - - - - Other liabilities**)
24.156.629 591.430 8.800.526 4.406.735 7.366.350 209 2.193.678 - 797.701 -
Total Gap suku Total Interest
Bunga 2.412.583 (380.828) (4.001.139) (4.406.735) (7.154.597) 86.968 (2.069.610) 609.506 138.437 19.590.581 Rate

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, tagihan kepada *) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third parties and others.
pihak ketiga dan lain-lain.
**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar, cadangan bonus dan **) Other liabilities consist of accrued interest payable, accrued bonus and THR, payable of
THR, utang jasa pihak ketiga, titipan jasa notaris, titipan dana retensi atas renovasi third party services, notary services, retention fees for branch renovation, premium
cabang, utang premi asuransi dan lain-lain. insurance payable and others.

128
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

38. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA (lanjutan) 38. INTEREST RATE RISK (continued)

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan The table below summarizes the Bank's financial
liabilitas keuangan Bank pada nilai tercatat, yang assets and liabilities at their carrying values,
dikategorikan berdasarkan jangka waktu kontrak categorized under contract terms as of December
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 31, 2019 and 2018, respectively (presented in
(disajikan dalam jutaan): (lanjutan) millions): (continued)

31 Desember 2018/December 31, 2018

Tidak Sampai
Dikenakan Dengan > 1 Bulan - > 3 Bulan - 1 Tahun - 2 Tahun - 3 Tahun - 4 Tahun - Lebih dari
Bunga/ 1 Bulan/ 3 bulan/ 1 Tahun/ 2 Tahun/ 3 Tahun/ 4 Tahun/ 5 Tahun/ 5 Tahun/
Non-interest up to > 1 month - > 3 months - 1 year - 2 years - 3 years - 4 years - more than
Akun Total bearing 1 month 3 months 1 year 2 years 3 years 4 years 5 years 5 years Accounts

Aset Assets
Giro pada Bank Current account with
Indonesia 611.823 - 611.823 - - - - - - - Bank Indonesia
Current account with
Giro pada Bank Lain 17.628 - 17.628 - - - - - - - other banks
Penempatan pada Placement with
Bank Indonesia Bank Indonesia
dan Bank Lain 2.924.004 - 2.924.004 - - - - - - - and other banks
Efek-efek 982.231 - - - - - 50.665 527.297 259.383 144.886 Securities
Tagihan atas efek-efek Securities purchased
yang dibeli dengan under agreements
janji dijual kembali 383.997 - 383.997 - - - - - - - to resell
Kredit yang
Diberikan 15.525.968 - - - 248.785 42.943 12.403 91.449 136.612 14.993.776 Loans
Aset lain-lain*) 145.208 145.208 - - - - - - - - Other assets*)

20.590.859 145.208 3.937.452 - 248.785 42.943 63.068 618.746 395.995 15.138.662

Liabilitas Liabilities
Obligations
Liabilitas Segera 207.540 207.540 - - - - - - - - due immediately
Deposits
Simpanan Nasabah 15.259.774 7.147 8.595.591 3.573.573 3.083.349 114 - - - - from customers
Simpanan dari Deposits
Bank lain 393.569 - 338.010 - 55.559 - - - - - from other banks
Surat berharga
yang Diterbitkan 1.995.379 - - - - 1.496.534 - 498.845 - - Securities issued
Liabilitas atas efek-efek Securities sold
yang dijual dengan under repurchase
janji dibeli kembali 491.330 - 491.330 - - - - - - - agreements
Liabilitas lain-lain**) 161.809 161.809 - - - - - - - - Other liabilities**)

18.509.401 376.496 9.424.931 3.573.573 3.138.908 1.496.648 - 498.845 - -

Total Gap suku Total Interest


Bunga 2.081.458 (231.288 ) (5.487.479) (3.573.573 ) (2.890.123) (1.453.705) 63.068 119.901 395.995 15.138.662 Rate

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, tagihan kepada *) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third parties and others.
pihak ketiga dan lain-lain.
**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar, cadangan bonus dan **) Other liabilities consist of accrued interest payable, accrued bonus and THR, payable of
THR, utang jasa pihak ketiga, titipan jasa notaris, titipan dana retensi atas renovasi third party services, notary services, retention fees for branch renovation, premium
cabang, utang premi asuransi dan lain-lain. insurance payable and others.

Risiko tingkat suku bunga terjadi dari bermacam- Interest rate risk arises from a variety of banking
macam layanan perbankan kepada nasabah services to customers including the collection of
meliputi penghimpunan dana (antara lain giro, funds (including demand deposits, savings and time
tabungan dan deposito), penempatan dana (antara deposits), placement of funds (including loans),
lain kredit yang diberikan), komitmen dan commitments and contingencies, and other
kontinjensi, serta instrumen lain yang mengandung instruments containing interest rates.
suku bunga.

ALCO Bank yang beranggotakan Direksi dan The Bank’s ALCO with members of the Board of
beberapa anggota manajemen senior, bertanggung Directors and several senior management
jawab dalam menetapkan kebijakan dan strategi members, is responsible for establishing policies
pengelolaan risiko tingkat suku bunga di banking and strategies for interest rate risk management in
book serta mengawasi penerapan dan the banking book and overseeing the
pelaksanaannya. Tujuan utama ALCO adalah implementation and execution. ALCO's main
mengoptimalkan hasil usaha Bank dengan tetap objective is to optimize the Bank's business results
memperhatikan batasan-batasan risiko yang while taking into account the defined risk limits.
ditetapkan.

129
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

38. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA (lanjutan) 38. INTEREST RATE RISK (continued)

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba The table below summarizes the current year
tahun berjalan terhadap pergerakan suku bunga earnings sensitivity to interest rate movements
terhadap Bank pada tanggal 31 Desember 2019 dan against the Bank as of December 31, 2019 and
2018: 2018:

Peningkatan Penurunan
100bps/ 100bps/
Increase 100bps Decrease 100bps

31 Desember 2019 December 31, 2019


Menambah/(mengurangi) laba Increase/(decrease) net income
tahun berjalan in current year
(Rp Juta) (10.423) 10.423 (in millions of Rupiah)
31 Desember 2018 December 31, 2018
Menambah/(mengurangi) laba Increase/(decrease) net income
tahun berjalan in current year
(Rp Juta) (24.099) 24.099 (in millions of Rupiah)

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh The above projection assumes that all other
variabel lainnya adalah konstan pada tanggal variables are constant at the financial reporting date.
pelaporan keuangan.

39. RISIKO OPERASIONAL 39. OPERATIONAL RISK

Risiko operasional adalah risiko akibat Operational risk is the risk due to inadequacy and/
ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses or malfunction of internal processes, human error,
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, system failure, or any external problems affecting
atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi the Bank's operations.
operasional Bank.

Untuk meminimalisasi risiko operasional yang In order to minimize operational risks arising, the
timbul, Bank telah meningkatkan fungsi kontrol Bank has enhanced the control function in
dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan transaction processing performed by, inter alia, that
dengan cara antara lain dengan menerapkan guarantee the timeliness of transaction settlement,
prosedur yang menjamin ketepatan waktu adjusting accounting methods according to
penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian applicable standards, maintaining documents and
metode akuntansi sesuai standar yang berlaku, archives in an orderly fashion, securing access to
memelihara dokumen dan arsip secara tertib, assets and data. In addition, the Bank also improves
mengamankan akses terhadap aset dan data. the function of the Internal Audit Unit which will
Selain itu Bank juga meningkatkan fungsi dari regularly conduct checks on banking operations.
Satuan Kerja Audit Intern yang secara regular akan
melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan
operasional perbankan.

40. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS 40. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
KEUANGAN LIABILITIES

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk Fair value is the price that would be received to sell
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar an asset or paid to transfer a liability in an orderly
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi transaction between market participants at the
teratur antara pelaku pasar pada tanggal measurement date. Fair value is derived from
pengukuran. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga quoted prices or discounted cash flow models.
atau model arus kas diskonto.

130
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

40. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS 40. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
KEUANGAN (lanjutan) LIABILITIES (continued)

Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan The following table shows the carrying amount and
estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan estimated fair values of the Bank's financial assets
Bank pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018: and liabilities as of December 31, 2019 and 2018:
31 Desember/December 31, 2019 31 Desember/December 31, 2018

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Nilai wajar/


Carrying value Fair value Carrying value Fair value

Aset Keuangan Financial Assets


Tersedia untuk dijual Available for sale
Efek-efek 410.267.104 410.267.104 141.860.600 141.860.600 Securities

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity


Efek-efek 832.644.977 839.410.559 840.370.363 808.536.790 Securities

Pinjaman yang diberikan Loans and Receivables


dan piutang
Kas 80.010.720 80.010.720 67.829.956 67.829.956 Cash
Giro pada Bank Current account with
Indonesia 797.664.336 797.664.336 611.822.864 611.822.864 Bank Indonesia
Giro pada bank lain 10.472.219 10.472.219 17.628.351 17.628.351 Current account with other banks
Penempatan pada Placement with Bank
Bank Indonesia dan bank lain 2.399.736.315 2.399.736.315 2.924.003.639 2.924.003.639 Indonesia and otherBanks
Tagihan atas efek-efek
yang dibeli dengan Securities purchased under
janji untuk dijual kembali 1.591.515.138 1.591.515.138 383.997.451 383.997.451 agreements to resell
Kredit yang diberikan - neto 20.107.631.167 20.159.972.389 15.393.841.469 15.690.640.181 Loans - net
Aset lain-lain*) 210.601.500 210.601.500 145.208.225 145.208.225 Other assets*)

Total aset keuangan 26.440.543.476 26.499.650.280 20.526.562.918 20.791.528.057 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities


Liabilitas keuangan lainnya Other Financial Liabilities
Liabilitas segera 373.433.553 373.433.553 207.540.313 207.540.313 Obligations due immediately
Simpanan nasabah 19.864.301.114 19.864.301.114 15.259.774.481 15.259.774.481 Deposits from customers
Simpanan daribank lain 726.710.078 726.710.078 393.568.424 393.568.424 Deposits fromother banks
Surat berharga yang diterbitkan 2.991.379.368 3.461.394.926 1.995.378.799 2.383.337.611 Securities issued
Liabilitas atas efek-efek
yang dijual dengan Securities sold under
janji untuk dibeli kembali - - 491.330.474 491.330.474 agreements to repurchase
Liabilitas lain-lain**) 200.804.693 200.804.693 161.808.925 161.808.925 Other liabilities**)

Total liabilitas keuangan 24.156.628.806 24.626.644.364 18.509.401.416 18.897.360.228 Total FinancialLiabilities

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang masih akan diterima, tagihan *) Other assets consist of accrued interest receivable, receivable to third parties and
kepada pihak ketiga dan lain-lain. others.

**) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus dibayar, cadangan **) Other liabilities consist of accrued interest payable, accrued bonus and THR,
bonus dan THR, utang jasa pihak ketiga, titipan jasa notaris, titipan dana payable of third party services, notary services, retention fees for branch
retensi atas renovasi cabang, utang premi asuransi dan lain-lain. renovation, premium insurance payable and others.

Instrumen keuangan Bank yang diakui pada nilai The Bank's financial instruments are recognized at
wajar berdasarkan hirarki yang digunakan Bank fair value based on the hierarchy used by the Bank
untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar to determine and disclose the fair value of financial
dari instrumen keuangan adalah sebagai berikut: instruments as follows:

(i) Level 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) (i) Level 1 - quoted (unadjusted) market prices in
di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang active markets for identical assets or liabilities;
identik;

(ii) Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level (ii) Level 2 - valuation techniques for which the
input terendah yang signifikan terhadap lowest level input that is significant to the fair
pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik value measurement is directly or indirectly
secara langsung atau tidak langsung; observable;
(iii) Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level (iii) Level 3 - valuation techniques for which the
input terendah yang signifikan terhadap lowest level input that is significant to the fair
pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi value measurement is directly or indirectly
baik secara langsung atau tidak langsung. unobservable.

131
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

40. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS 40. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
KEUANGAN (lanjutan) LIABILITIES (continued)

Tabel dibawah ini menyajikan aset dan liabilitas The following table presents assets and liabilities
yang diakui pada nilai wajar berdasarkan hirarki recognized at fair value based on the hierarchy used
yang digunakan Bank untuk menentukan dan by the Bank to determine and disclose the fair value
mengungkapkan nilai wajar dari aset dan liabilitas: of assets and liabilities:

31 Desember 2019/December 31, 2019

Nilai wajar/Fair value

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/


Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset yang diukur pada Assets measured at


nilai wajar fair value
Efek-efek yang tersedia untuk dijual 410.267.104 - - 410.267.104 Available-for-sale securities

Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Assets are disclosed at fair value
Kredit yang diberikan - neto - 20.150.229.299 9.743.090 20.159.972.389 Loans - net
Efek-efek yang dimiliki Held-to-maturity
hingga jatuh tempo - neto 824.424.550 14.986.009 - 839.410.559 securities - net

Total aset yang nilai wajarnya Total assets disclosed at


diungkapkan 824.424.550 20.165.215.308 9.743.090 20.999.382.948 fair value

Total 1.234.691.654 20.165.215.308 9.743.090 21.409.650.052 Total

Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan Liabilities are disclosed at fair value
Surat berharga yang diterbitkan - 3.461.394.926 - 3.461.394.926 Securities issued

Total liabilitas yang nilai wajarnya Total liabilities disclosed at


diungkapkan - 3.461.394.926 - 3.461.394.926 fair value

31 Desember 2018/December 31, 2018

Nilai wajar/Fair value

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/


Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset yang diukur pada Assets measured at


nilai wajar fair value
Efek-efek yang tersedia untuk dijual 141.860.600 - - 141.860.600 Available-for-sale securities

Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Assets are disclosed at fair value
Kredit yang diberikan - neto - 15.688.934.241 1.705.940 15.690.640.181 Loans - net
Efek-efek yang dimiliki Held-to-maturity
hingga jatuh tempo - neto 789.550.350 18.986.440 - 808.536.790 securities - net

Total aset yang nilai wajarnya Total assets disclosed at


diungkapkan 789.550.350 15.707.920.681 1.705.940 16.499.176.971 fair value

Total 931.410.950 15.707.920.681 1.705.940 16.641.037.571 Total

Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan Liabilities are disclosed at fair value
Surat berharga yang diterbitkan - 2.383.337.611 - 2.383.337.611 Securities issued

Total liabilitas yang nilai wajarnya Total liabilities disclosed at


diungkapkan - 2.383.337.611 - 2.383.337.611 fair value

132
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

40. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS 40. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND
KEUANGAN (lanjutan) LIABILITIES (continued)

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk The following are the methods and assumptions
perkiraan nilai wajar: used for the fair value estimates:

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tertentu The fair value of certain financial assets and
selain efek-efek, kredit yang diberikan dan surat liabilities except for securities, loans and securities
berharga yang diterbitkan mendekati nilai tercatat issued approximates the carrying amount because
karena instrumen keuangan tersebut memiliki those financial instruments have short term
jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan/atau maturities and/or interest rates are frequently
suku bunganya sering ditinjau ulang. reviewed.

Nilai wajar dari kredit yang diberikan dengan suku The fair value of loans with floating rates and the
bunga mengambang dan nilai tercatat atas kredit carrying value of short-term fixed-rate loans is a fair
jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah estimate of fair value. The fair value of long-term
perkiraan yang layak atas nilai wajar. Nilai wajar dari loans are provided at a fixed rate by discounting
kredit jangka panjang yang diberikan dengan suku future cash flows using the interest rates available
bunga tetap dengan mendiskonto arus kas masa for the loan on terms, credit risks and remaining
depan menggunakan tingkat suku bunga yang maturities of a similar nature.
tersedia untuk pinjaman dengan persyaratan, risiko
kredit dan sisa jangka waktu jatuh tempo yang
serupa.

Nilai wajar dari efek-efek yang dicatat pada tersedia The fair value of securities recorded on available-for-
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo (SDBI sale and held-to-maturity (SDBI and bonds) is
dan obligasi) dinilai menggunakan harga kuotasi valued using the market quotation price. The fair
pasar. Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga value of held-to-maturity securities - Asset Backed
jatuh tempo - Efek Beragun Aset dengan Securities is calculated by discounting future cash
mendiskonto arus kas masa depan menggunakan flows using available interest rates on terms, credit
tingkat suku bunga yang tersedia dengan risks and remaining maturities of similar maturities.
persyaratan, risiko kredit dan sisa jangka waktu
jatuh tempo yang serupa.

41. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL 41. CAPITAL ADEQUACY RATIO


MINIMUM

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (“KPMM”) Minimum Capital Adequacy Ratio ("KPMM") is the
adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang ratio of capital to Risk Weighted Assets ("RWA").
Menurut Risiko (“ATMR”). Perhitungan KPMM pada The calculation of KPMM as of December 31, 2019
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 didasarkan and 2018 is based on OJK Regulation No.
pada Peraturan OJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 34/POJK.03/2016 dated September 22, 2016.
22 September 2016.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated
tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan February 18, 2011 provides for the implementation
pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut of the calculation of risk-weighted assets for credit
risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku risk. This provision became effective on January 2,
efektif pada tanggal 2 Januari 2012. 2012.

133
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

41. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL 41. CAPITAL ADEQUACY RATIO (continued)
MINIMUM (lanjutan)

Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan The Bank's capital adequacy ratio by taking into
memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional account credit risk, operational risk and market risk
dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2019 on December 31, 2019 and 2018, is as follows: (in
dan 2018 adalah sebagai berikut: (dalam jutaan) millions)

31 Desember 2019/ 31 Desember 2018/


December 31, 2019 December 31, 2018

Rasio KPMM CAR Ratio


Modal: Capital:
Modal Inti (Tier 1) Core Capital (Tier 1)
Modal Inti Utama (CET-1) 2.563.575 2.220.350 Common Equity (CET-1)
Modal Inti Tambahan (AT-1) - - Additional TIER (AT-1)

Total modal inti (Tier 1) 2.563.575 2.220.350 Total Core Capital (Tier-1)
Modal Pelengkap (Tier 2) 136.761 109.841 Supplementary capital (Tier-2)

Total Modal untuk Risiko Kredit, Risiko Total capital for credit risk,
Operasional, dan Risiko Pasar 2.700.336 2.330.191 operational and market

Rasio KPMM CAR Ratio


Aset Tertimbang Menurut Risk Weighted Assets (ATMR)
Risiko (ATMR) Kredit 10.940.865 8.787.316 Credit Risk
Aset Tertimbang Menurut Risk Weighted Assets (ATMR)
Risiko (ATMR) Operasional 1.492.159 799.481 Operational Risk
Aset Tertimbang Menurut Risk Weighted Assets (ATMR)
Risiko (ATMR) Pasar - - Market Risk

Total ATMR untuk Risiko Kredit, Total ATMR for credit risks,
Risiko Operasional operational and market
dan Risiko Pasar 12.433.024 9.586.797

Rasio KPMM Capital Adequancy Ratio


Rasio CET-1 20,62% 23,16% CET-1 Ratio
Rasio Tier 1 20,62% 23,16% Tier 1 Ratio
Rasio Tier 2 1,10% 1,15% Tier 2 Ratio

Rasio Total 21,72% 24,31% Total Ratio

Rasio Minimum CET-1 4,50% 4,50% CET-1 Minimum Ratio


Rasio Minimum Tier 1 6,00% 6,00% Tier 1 Minimum Ratio
Rasio KPMM Minimum Minimum CAR based on
berdasarkan profil risiko 10,00% 10,00% Risk profile

134
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

42. MANAJEMEN RISIKO 42. RISK MANAGEMENT

Bank telah mengimplementasikan prosedur The Bank has implemented risk management
Manajemen risiko sesuai dengan PBI procedures in accordance with PBI
No. 5/8/PBI/2003 tentang “Penerapan Manajemen No. 5/8/PBI/2003 on "Implementation of Risk
Risiko bagi Bank Umum” sebagaimana telah diubah Management for Commercial Banks" as amended
dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran by Bank Indonesia Regulation no. 11/25/PBI/2009
Bank Indonesia No. 5/21/DPNP perihal “Penerapan and Bank Indonesia Circular Letter no. 5/21/ DPNP
Manajemen Risiko bagi Bank Umum” sebagaimana concerning "Application of Risk Management for
telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Commercial Banks" as amended by Bank Indonesia
No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 dan Circular Letter no. 13/23/DPNP dated October 25,
Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2016 tanggal 16 2011 and the OJK Regulation
Maret 2016. No. 18/POJK.03/2016 dated March 16, 2016.

Penerapan manajemen risiko pada Bank Implementation of risk management at the Bank is a
merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan process that includes identification, measurement,
identifikasi, pengukuran, pengendalian dan control and risk monitoring activities, including the
pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai following:
berikut:

- Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan - Active supervision of the Board of


Direksi; Commissioners and the Board of Directors;
- Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan - Adequacy of policies, procedures and limit
limit; setting;
- Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, - Adequacy of risk identification, measurement,
pemantauan dan pengendalian risiko serta monitoring and control process and risk
sistem informasi manajemen risiko; dan management information system; and
- Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. - Comprehensive internal control system.

Penerapan manajemen risiko pada Bank juga The implementation of risk management in the Bank
mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas also includes the management of new product risks
baru. and activities.

Selain itu, manajemen telah membentuk Komite In addition, management has established an
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen independent Risk Management Committee and Risk
Risiko yang independen terhadap Satuan Kerja Management Working Unit on the Operational Work
Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern Unit and Internal Audit Unit ("SKAI"), in the hope that
(“SKAI”), dengan harapan pengelolaan risiko secara the overall risk management can be integrated,
keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, directed, coordinated and sustained to improve
terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk business performance of the Bank.
meningkatkan kinerja usaha Bank.

Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai The Bank manages 8 (eight) types of risk in
ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko accordance with Bank Indonesia's provisions: credit
likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko risk, liquidity risk, market risk, operational risk,
kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko compliance risk, legal risk, reputation risk and
stratejik. strategic risk.

Profil Risiko Risk Profile

Bank juga membuat profil risiko yang secara garis The Bank also creates a risk profile that can outline
besar dapat memetakan aktivitas yang memiliki risk and potential risk activities that interfere with the
risiko maupun potensi risiko yang mengganggu Bank's business continuity.
kelangsungan bisnis Bank.

Bank telah membentuk struktur organisasi The Bank has established a centralized and
manajemen risiko yang terpusat dan independen independent risk management organization
yang memiliki fungsi mengidentifikasi, mengukur, structure that has the function of identifying,
memonitor dan mengelola risiko-risiko dasar dan measuring, monitoring and managing basic risks
menetapkan pedoman serta kebijakan risiko. and establishing risk guidelines and policies.

135
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

42. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 42. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko (lanjutan) Risk Profile (continued)

Pengungkapan mengenai risiko kredit, risiko Disclosures on credit risk, liquidity risk, interest rate
likuiditas, risiko tingkat suku bunga, dan risiko risk, and operational risk are disclosed in separate
operasional telah diungkapkan dalam catatan notes (Notes 36, 37, 38 and 39).
tersendiri (Catatan 36, 37, 38 dan 39).

a. Risiko Hukum a. Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan Legal risk is the risk due to lawsuits and / or
hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. weakness of juridical aspect.

Pengelolaan risiko hukum antara lain dilakukan Legal risk management, among others, is done
dengan mendokumentasi, mengelola by documenting, managing the completeness
kelengkapan dan keabsahan dokumen, and validity of documents, minimizing losses /
meminimalisir kerugian/biaya yang terkait costs associated with legal cases and avoiding
dengan kasus hukum dan menghindari violations of banking regulations and legal
pelanggaran terhadap regulasi perbankan dan provisions.
ketentuan hukum.

b. Risiko Reputasi b. Reputation Risk

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya Reputation risk is a risk due to the decreasing
tingkat kepercayaan pemegang saham yang shareholder confidence stemming from negative
bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. perceptions of the Bank.

Bank akan merespon secara aktif apabila timbul The Bank will respond actively in the event of a
publikasi negatif sehingga hal-hal yang negative publication so that matters that may
mungkin berpotensi merugikan Bank dapat potentially harm the Bank may be detected
dideteksi lebih awal. earlier.

c. Risiko Stratejik c. Strategic Risk

Risiko stratejik adalah risiko akibat Strategic risk is the risk due to inaccuracy in the
ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau taking and / or execution of a strategic decision as
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta well as failure in anticipating changes in the
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan business environment.
lingkungan bisnis.

Pengelolaan risiko stratejik antara lain Strategic risk management, among others, is
dilakukan dengan mengoptimalkan sumber done by optimizing existing resources and
daya yang ada dan melakukan pengawasan monitoring the realization of Bank Business Plan
terhadap realisasi Rencana Bisnis Bank ("RBB"), and adjusting policies and procedures to
(“RBB”), dan melakukan penyesuaian external changes.
kebijakan dan prosedur terhadap perubahan
eksternal.

d. Risiko Kepatuhan d. Compliance Risk

Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank Compliance risk is the risk that the Bank does not
tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan comply with and/or does not execute the rules
peraturan perundang-undangan dan ketentuan according to the prevailing laws and regulations.
yang berlaku.

136
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

42. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 42. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko (lanjutan) Risk Profile (continued)

d. Risiko Kepatuhan (lanjutan) d. Compliance Risk (continued)

Risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank The compliance risks are attached to the Bank's
yang terkait pada peraturan perundang- risk associated with legislation and other
undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku applicable provisions such as the Legal Lending
seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit Limit ("LLL"), credit restructuring, Know Your
(“BMPK”), restrukturisasi kredit, Know Your Customers ("KYC") and commitment to certain
Customers (“KYC”) dan komitmen terhadap conditions.
ketentuan tertentu.

43. PERJANJIAN SIGNIFIKAN 43. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Pada tanggal 14 November 2016, Bank a. On November 14, 2016, the Bank entered into
melakukan perjanjian dengan PT Pos Indonesia an agreement with PT Pos Indonesia (Persero)
(Persero) (“Pos”), pihak berelasi, untuk ("Pos"), a related party, to withhold the pension
melakukan pemotongan uang pensiun dari from the creditors granted in the Post office
debitur kredit yang diberikan di seluruh wilayah taking pensions at the Post Office in
kerja Pos yang mengambil uang pensiun di installments pension loans granted by the Bank.
Kantor Pos sebagai angsuran atas kredit This Agreement is valid from August 30, 2016
pensiun yang diberikan oleh Bank. Perjanjian ini and ends on September 13, 2020.
berlaku sejak tanggal 30 Agustus 2016 dan
berakhir pada tanggal 13 September 2020.

Atas jasa pemotongan uang pensiun untuk For deduction services pension loan
angsuran kredit pensiun, Pos berhak menerima installment, Pos shall be entitled to receive 3%
imbal jasa dari Bank sebesar 3% dari jumlah service fee from the Bank of uncollectible
uang tertagih belum termasuk Pajak amount excluding Value Added Tax (VAT). The
Pertambahan Nilai (PPN). Pembayaran imbal payment is made by deducting directly from the
jasa tersebut dilakukan dengan pemotongan amount of the bill collected. Settlement of the
langsung dari jumlah uang tertagih yang disetor pension loan installment is made on the 21st of
Pos. Penyetoran hasil pemotongan uang each month. As of December 31, 2019 and
angsuran kredit pensiun tersebut dilakukan 2018, the Bank recognized the deduction
pada tanggal 21 untuk setiap bulannya. Pada service as a third party's service charged in
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank general and administrative expenses
mencatat beban pemotongan angsuran kredit amounting of Rp17,989,207 and Rp18,261,767,
tersebut sebagai beban jasa pihak ketiga dalam respectively.
beban umum dan administrasi masing-masing
sebesar Rp17.989.207 dan Rp18.261.767.

b. Pada tanggal 19 Desember 2014 yang telah b. On December 19, 2014 which was last modified
diubah terakhir kali pada tanggal on December 7, 2016, the Bank entered into an
7 Desember 2016, Bank melakukan perjanjian agreement with PT Asuransi Jiwa Taspen
dengan PT Asuransi Jiwa Taspen (“Taspen ("Taspen Credit Life"), a related party, to
Credit Life”), pihak berelasi, untuk mengalihkan transfer the risk of unpaid debts due to debtor's
risiko atas tidak terbayarnya sisa kredit akibat death to the insurer. Maximum coverage period
debitur Bank meninggal dunia kepada pihak is for 240 (two hundred and forty) months or
asuransi. Masa pertanggungan maksimum maximum up to the crediting date is settled by
selama 240 (dua ratus empat puluh) bulan atau the debtor. Credit insurance premium is borne
maksimum sampai dengan tanggal kredit by the debtor. This agreement is valid for 3
dilunasi oleh debitur. Premi asuransi kredit (three) years from December 19, 2014 to
ditanggung oleh debitur. Perjanjian ini berlaku December 19, 2017 and has been renewed
selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal until December 19, 2020.
19 Desember 2014 hingga 19 Desember 2017
dan telah diperpanjang hingga
19 Desember 2020.

137
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

43. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 43. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

c. Pada tanggal 5 Oktober 2015, Bank melakukan c. On October 5, 2015, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama dengan cooperation agreement with PT Artajasa
PT Artajasa Pembayaran Elektronis Pembayaran Elektronis ("Artajasa"), third party,
(“Artajasa”), pihak ketiga, untuk menyediakan to provide Switching System and Card
layanan Switching System dan Card Management System services with validity
Management System dengan masa berlaku period of 3 (three) years from the date of
3 (tiga) tahun sejak tanggal perjanjian. agreement. This agreement has been renewed
Perjanjian ini telah diperpanjang pada tanggal and valid from October 5, 2018 to October 5,
5 Oktober 2018 yang berlaku sampai dengan 2021 and can be extended automatically for the
tanggal 5 Oktober 2021 dan dapat diperpanjang next 12 months, unless otherwise specified by
secara otomatis selama 12 bulan berikutnya, both parties.
kecuali ditentukan lain oleh kedua pihak.

d. Pada tanggal 4 April 2016, Bank melakukan d. On April 4, 2016, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama dengan PT Bank Mandiri cooperation agreement with PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (“Bank Mandiri”), pihak berelasi, (Persero) Tbk ("Bank Mandiri"), a related party,
untuk menggabungkan ATM milik Bank dalam to merge the Bank's ATM in the ATM switching
switching ATM milik Bank Mandiri sehingga of Bank Mandiri so that the Bank's customers
nasabah Bank berhak untuk menggunakan are entitled to use the ATM owned by Bank
ATM milik Bank Mandiri. Jangka waktu Mandiri. The term of the agreement is valid for
perjanjian berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) a period of 5 (five) years from the date of
tahun sejak tanggal implementasi dan dapat implementation and may be extended.
diperpanjang.

e. Pada tanggal 17 Juli 2019, Bank melakukan e. On July 17, 2019, the Bank entered into
perjanjian kerja sama dengan cooperation agreement with PT Taspen
PT Taspen (Persero), pihak berelasi, tentang (Persero), a related party, regarding the
pembayaran tabungan hari tua, pensiun, payment of pension plan through Bank’s
jaminan kecelakaan kerja dan jaminan deposit account. This agreement is valid for
kematian melalui rekening Bank. Perjanjian ini 2 (two) years from July 17, 2019 to July 16,
berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal 2021 and may be extended.
17 Juli 2019 hingga 16 Juli 2021 dan dapat
diperpanjang.

f. Pada tanggal 8 Maret 2018, Bank melakukan f. On March 8, 2018, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama referral dengan referral cooperation agreement with PT Mandiri
PT Mandiri Manajemen Investasi, pihak Manajemen Investasi, a related party, about the
berelasi, tentang program referral Nasabah Customer's referral program to invest through
untuk berinvestasi melalui Produk Reksa Dana. Mutual Fund Products. This agreement is valid
Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 8 Maret from March 8, 2018 and continues until there is
2018 dan terus berlaku hingga ada written notification from the party who wants to
pemberitahuan tertulis dari pihak yang ingin terminate the agreement.
mengakhiri perjanjian.

g. Pada tanggal 12 Maret 2018, Bank melakukan g. On March 12, 2018, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama dengan cooperation agreement with PT Asuransi Jiwa
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, pihak Inhealth Indonesia, a related party, about
berelasi, tentang pemasaran produk asuransi marketing insurance products "Mandiri Inhealth
“Mandiri Inhealth Credit Life Protection Bank Credit Life Protection Bank Mantap" to Bank
Mantap” kepada debitur Bank Mantap dengan Mantap’s debtors with a reference business
model bisnis kerja sama referensi dalam rangka collaboration model in the framework of bank
produk bank. Perjanjian ini berlaku selama 3 products. This agreement is valid for 3 (three)
(tiga) tahun sejak tanggal 12 Maret 2018 hingga years from March 12, 2018 to March 18, 2021
18 Maret 2021 dan dapat diperpanjang. and may be extended.

138
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

43. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 43. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

h. Pada tanggal 9 April 2018, Bank melakukan h. On April 9, 2018, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama dengan cooperation agreement with PT Bank JTrust
PT Bank JTrust Indonesia Tbk, pihak ketiga, Indonesia Tbk, a third party, about Global
tentang perjanjian induk Global Pembelian Master Repurchase Agreement (GMRA).
Kembali (GMRA).

i. Pada tanggal 9 Maret 2015 yang telah diubah i. On March 9, 2015, which was last amended on
terakhir kali pada tanggal 28 Mei 2018, Bank May 28, 2018, the Bank entered into an
melakukan perjanjian dengan agreement with PT Asuransi Kredit Indonesia
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) (Persero) ("Askrindo"), a related party, to
(“Askrindo”), pihak berelasi, untuk melindungi protect the Bank from the risk of uncollectible
Bank dari risiko kerugian tidak tertagihnya kredit loans with insurance on credit given. Credit
dengan asuransi atas kredit yang diberikan. insurance premium is borne by the debtor. This
Premi asuransi kredit ditanggung oleh debitur. agreement is valid for 3 (three) years from the
Perjanjian ini berlaku hingga date of agreement.
3 (tiga) tahun sejak tanggal perjanjian.

j. Pada tanggal 8 Juni 2018, Bank melakukan j. On June 8, 2018, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama dengan cooperation agreement with PT Artajasa
PT Artajasa Pembayaran Elektronis, pihak Pembayaran Elektronis, a third party, regarding
ketiga, tentang keanggotaan layanan transaksi membership of Artajasa electronic transaction
elektronis Artajasa dalam rangka implementasi services in the framework of implementing the
gerbang pembayaran nasional (GPN). national payment gate (GPN). This agreement
Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dan is valid for 3 (three) years and may be
dapat diperpanjang. extended.

k. Pada tanggal 22 Juni 2018, Bank melakukan k. On June 22, 2018, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama dengan cooperation agreement with PT Jalin
PT Jalin Pembayaran Nusantara, pihak ketiga, Pembayaran Nusantara, a third party,
tentang pemanfaatan layanan debet dalam regarding utilization of the debit services in the
jaringan link. Perjanjian ini berlaku selama 3 link network. This agreement is valid for 3
(tiga) tahun dan dapat diperpanjang. (three) years and may be extended.

l. Pada tanggal 11 Januari 2019, Bank melakukan l. On January 11, 2019, the Bank entered into a
perjanjian kerja sama referral dengan referral cooperation agreement with PT Mandiri
PT Mandiri Tunas Finance, pihak berelasi, Tunas Finance, a related party, about the
tentang program referral untuk melakukan referral program for vehicle financing. This
pembiayaan kendaraan bermotor. Perjanjian ini agreement is valid for 1 (one) year from
berlaku mulai tanggal 11 Januari 2019 dan January 11, 2019 and can be extended based
berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat on the agreement of the parties.
diperpanjang berdasarkan kesepakatan para
pihak.

m. Bank mempunyai perjanjian kerjasama m. The Company entered into a joint financing
pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(Persero) Tbk. Bank bertindak sebagai agen The Bank acts as an agent to underwrite, collect
untuk kegiatan seleksi konsumen, penagihan and administer consumer financing.
dan pengurusan dokumen administrasi.

Pada tanggal 9 Juli 2019, Bank dan PT Bank On July 9, 2019, the Bank and PT Bank Mandiri
Mandiri (Persero) Tbk menandatangani (Persero) Tbk signed a Joint Financing
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Agreement with the total joint financing facility
Bermotor dengan total fasilitas pembiayaan amounting to Rp1,000,000,000 until December
bersama sebesar Rp1.000.000.000 hingga 31, 2019, whereby the Bank bears the credit
31 Desember 2019, dimana Bank menanggung risk and receives rewards in accordance with its
risiko (risk) kredit dan menerima imbalan financing portion.
(rewards) sesuai dengan porsi pembiayaannya.

139
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

43. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 43. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Dalam perjanjian kerjasama tersebut, porsi Based on the agreements, the amount of funds
fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk to be financed by each party is 40.00% from the
konsumen dari masing-masing pihak adalah Bank and 60.00% from PT Bank Mandiri
40,00% dari Bank dan 60,00% dari (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jumlah pembiayaan bersama dengan Total joint financing amount with


PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang dikelola PT Bank Mandiri (Persero) Tbk managed by the
oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2019: Bank as of December 31, 2019 are as follows:

31 Desember 2019/
December 31, 2019
Kredit yang diberikan 212.046.810 Loans
Rata - rata jangka waktu kredit (tahun) 1-15 Average of loan period (years)

n. Pada tanggal 1 November 2019, Bank n. On November 1, 2019, Bank obtained loan
memperoleh fasilitas kredit dari BCA, berupa facility from BCA in the from of Time Loan
fasilitas Time Loan (committed) - non revolving (committed) - non revolving with a maximum
dengan jumlah maksimum sebesar credit limit of Rp500,00,000. This facility has a
Rp500.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka term of 12 months with bears interest at JIBOR
waktu selama 12 bulan dengan suku bunga 3 month + 125bps.
JIBOR 3 bulan + 125bps.

44. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 44. ADDITIONAL CASH FLOW INFORMATION

Aktivitas Bank yang tidak mempengaruhi arus kas The Bank’s activity which doesn’t affect cash flows
untuk tahun yang berakhir pada tanggal for the year ended December 31, 2019 are
31 Desember 2019 adalah reklasifikasi dana reclassification of capital contribution to issued and
setoran modal menjadi modal ditempatkan dan fully paid-in capital and additional capital
disetor penuh dan tambahan modal disetor contribution amounting to Rp70,246,374 and
masing-masing sebesar Rp70.246.374 dan Rp426,957,460, respectively (Note 23).
Rp426.957.460 (Catatan 23).

Aktivitas Bank yang tidak mempengaruhi arus kas The Bank’s activity which doesn’t affect cash flows
untuk tahun yang berakhir pada tanggal for the year ended December 31, 2019 are
31 Desember 2019 adalah reklasifikasi bangunan reclassification of construction in progress from
dalam penyelesaian dari aset tetap menjadi aset fixed asset to intangible asset amounting to
tidak berwujud sebesar Rp7.270.869 (Catatan 12 Rp7,270,869 (Note 12 and 13).
dan 13).

Aktivitas Bank yang tidak mempengaruhi arus kas The Bank’s activity which doesn’t affect cash flows
untuk tahun yang berakhir pada tanggal for the year ended December 31, 2018 are
31 Desember 2018 adalah reklasifikasi dana reclassification of capital contribution to issued and
setoran modal menjadi modal ditempatkan dan fully paid-in capital and additional capital
disetor penuh dan tambahan modal disetor contribution amounting to Rp56,561,085 and
masing-masing sebesar Rp56.561.085 dan Rp143,438,912, respectively (Note 23).
Rp143.438.912 (Catatan 23).

140
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

45. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH 45. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF YET EFFECTIVE

Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi The following summarizes the Statement of
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Financial Accounting Standards (PSAK) and
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Interpretation of Financial Accounting Standards
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) - IAI (ISAK) - IAI that are relevant to the Bank, but not yet
yang relevan untuk Bank, namun belum berlaku effective for the financial statements as of
efektif untuk laporan keuangan pada tanggal December 31, 2019:
31 Desember 2019:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal Effective on or after January 1, 2020:
1 Januari 2020

· PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang diadopsi · PSAK 71: Financial Instruments, adopted from
dari IFRS 9, berlaku efektif 1 Januari 2020 dan IFRS 9, effective January 1, 2020 and earlier
penerapan dini diperkenankan. application is permitted.

PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran This PSAK provides for classification and
instrumen keuangan berdasarkan karakteristik measurement of financial instruments based on
dari arus kas kontraktual dan model bisnis the characteristics of contractual cash flows and
entitas; metode kerugian kredit ekspektasian business model of the entity: expected credit
untuk penurunan nilai yang menghasilkan loss impairment model that will result in
informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan information to become more timely, relevant
dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; and understandable to the users of financial
dan akuntansi untuk lindung nilai yang statements; and accounting for hedging that
merefleksikan manajemen risiko entitas lebih reflect the entity's risk management better by
baik dengan memperkenalkan persyaratan introducing a more general requirements based
yang lebih umum berdasarkan pertimbangan on management’s judgement.
manajemen.

· Amandemen PSAK 71: Instrumen Keuangan: · Amendments to SFAS 71: Financial


Fitur Pembayaran di Muka dengan Kompensasi Instruments: Prepayment Features with
Negatif Negative Compensation

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa aset These amendments clarify that a financial
keuangan melewati kriteria ‘semata-mata asset passes the ‘solely payments of principal
pembayaran pokok dan bunga atas jumlah and interest on the principal amount
pokok terutang’ terlepas dari peristiwa atau outstanding’ criterion regardless of an event or
keadaan yang menyebabkan pemutusan awal circumstance that causes the early termination
kontrak dan terlepas dari pihak mana of the contract and irrespective of which party
membayar atau menerima kompensasi yang pays or receives reasonable compensation for
wajar untuk awal pemutusan kontrak. the early termination of the contract.

· PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan · PSAK 72: Revenue from Contracts with
Pelanggan, yang diadopsi dari IFRS 15 berlaku Customers, adopted from IFRS 15, effective
efektif 1 Januari 2020 dan penerapan dini January 1, 2020, and earlier application is
diperkenankan. permitted.

PSAK ini adalah standar tunggal untuk This PSAK which is a single standard and is a
pengakuan pendapatan yang merupakan hasil joint project between the International
dari joint project yang sukses antara Accounting Standards Board (IASB) and the
International Accounting Standards Board dan Financial Accounting Standards Board (FASB),
Financial Accounting Standards Board, provides revenue recognition from contracts
mengatur model pengakuan pendapatan dari with customers, and the entity is expected to
kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas have an analysis before recognizing the
diharapkan dapat melakukan analisis sebelum revenue.
mengakui pendapatan.

141
The original financial statements included herein are in the
Indonesian language.

PT BANK MANDIRI TASPEN PT BANK MANDIRI TASPEN


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2019 dan As of December 31, 2019 and
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut for the year then ended
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, (Expressed in thousands of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

45. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH 45. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF YET EFFECTIVE (continued)
(lanjutan)

Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi The following summarizes the Statement of
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Financial Accounting Standards (PSAK) and
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Interpretation of Financial Accounting Standards
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) - IAI (ISAK) - IAI that are relevant to the Bank, but not yet
yang relevan untuk Bank, namun belum berlaku effective for the financial statements as of
efektif untuk laporan keuangan pada tanggal December 31, 2019: (continued)
31 Desember 2019: (lanjutan)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal Effective on or after January 1, 2020: (continued)
1 Januari 2020: (lanjutan)

· PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari IFRS 16, · PSAK 73: Leases, adopted from IFRS 16,
berlaku efektif 1 Januari 2020 dengan effective January 1, 2020, and earlier application
penerapan dini diperkenankan untuk entitas is permitted, but not before an entity applies
yang juga telah menerapkan PSAK 72: PSAK 72: Revenue from Contracts with
Pendapatan dari Kontrak dan Pelanqgan. Customers.

PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan, This PSAK establishes the principles of
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan recognition, measurement, presentation, and
atas sewa dengan memperkenalkan model disclosure of the lease by introducing a single
akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk accounting model, with the requirement to
mengakui hak guna aset (right-of-use assets) recognize the right-of-use assets and liability of
dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian the lease; there are 2 optional exclusions in the
opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas recognition of the lease assets and liabilities,
sewa, yakni untuk: (I) sewa jangka-pendek dan namely (i) short-term lease and (ii) lease with
(ii) sewa yang aset terkait (underlying assets) low-value underlying assets.
bernilai rendah.

· Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25: Definisi · Amendment to PSAK 1 and PSAK 25:
Material berlaku efektif 1 Januari 2020. Definition of Material, effective January 1, 2020.

Amandemen ini mengklarifikast definisi materi This amendment clarifies the definition of
dengan tujuan menyelaraskan definisi yang material with the aim of harmonizing the
digunakan dalam kerangka kerja konseptual definitions used in the conceptual framework
dan beberapa PSAK terkait. Selain itu, juga and some relevant PSAKs. In addition, it also
memberikan panduan yang lebih jelas provides clearer guidance regarding the
mengenai definisi material dalam konteks definition of material in the context of reducing
pengurangan pengungkapan yang berlebihan over disclosure due to changes in the threshold
karena perubahan ambang batas definisi of the material definition.
material.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank As at the authorization date of this financial
masih mempelajari dampak yang mungkin timbul statements, Bank is still evaluating the potential
dari penerapan standar baru dan revisi tersebut impact of these new and revised standards to the
serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank. Bank’s financial statements.

46. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 46. COMPLETION OF THE FINANCIAL


STATEMENTS

Manajemen Bank bertanggung jawab penuh atas The management of the Bank is responsible for the
penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan preparation of these financial statements which
dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal were completed and authorized for issued on
24 Januari 2020. January 24, 2020.

142
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dan Entitas Anak

Laporan keuangan konsolidasian


Tanggal 31 Desember 2019
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2019 DAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................................................................................... 1 - 8

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ........................................ 9 - 11

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................................................................................... 12 - 13

Laporan Arus Kas Konsolidasian ................................................................................................... 14 - 16

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .......................................................................... 17 - 317

Informasi Keuangan Entitas Induk

Laporan Posisi Keuangan Entitas Induk ........................................................................... Lampiran 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk ........................... Lampiran 2

Laporan Perubahan Ekuitas Entitas Induk ........................................................................ Lampiran 3

Laporan Arus Kas Entitas Induk ........................................................................................ Lampiran 4

************************
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

ASET

Kas 2c,2g,62.B.(viii) 28.094.267 27.348.914

Giro pada Bank Indonesia 2c,2g,2h,4 46.490.930 59.852.761

Giro pada bank lain 2c,2f,2g,2h,5


Pihak berelasi 56 4.493 8.476
Pihak ketiga 12.558.997 14.827.485

12.563.490 14.835.961
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (5.193) (5.189)

Neto 12.558.297 14.830.772

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2c,2f,2i,6


Pihak berelasi 56 1.499.924 1.162.378
Pihak ketiga 36.116.511 21.403.656

37.616.435 22.566.034
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (47.675) (50.338)

Neto 37.568.760 22.515.696

Efek-efek 2c,2f,2j,7,66
Pihak berelasi 56 27.377.257 21.562.800
Pihak ketiga 43.789.655 42.569.876

71.166.912 64.132.676
Ditambah/(dikurangi):diskonto yang belum
diamortisasi, keuntungan/(kerugian)
- neto yang belum direalisasi
dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar dan
cadangan kerugian penurunan nilai 96.456 (296.776)

Neto 71.263.368 63.835.900

Obligasi pemerintah - neto


Pihak berelasi 2c,2f,2k,8,56 129.000.300 114.284.518

Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 2c,2f,2l,9


Pihak berelasi 56 14.186.619 10.724.084
Pihak ketiga 16.229.083 15.688.973

30.415.702 26.413.057
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.311.591) (1.603.598)

Neto 29.104.111 24.809.459

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

ASET (lanjutan)

Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan


janji dijual kembali 2c,2m,10
Pihak ketiga 1.955.363 2.097.629

Tagihan derivatif 2c,2f,2n,11


Pihak berelasi 56 18.817 149.832
Pihak ketiga 1.598.659 1.648.725

1.617.476 1.798.557

Kredit yang diberikan dan 2c,2f,2o,12


piutang/pembiayaan syariah
Pihak berelasi 56 171.384.121 160.729.702
Pihak ketiga 714.451.116 638.827.486

885.835.237 799.557.188
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (29.988.393) (31.796.093)

Neto 855.846.844 767.761.095

Piutang pembiayaan konsumen 2c,2f,2p,13


Pihak berelasi 56 6.758 8.278
Pihak ketiga 18.558.948 17.189.878

18.565.706 17.198.156
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (354.618) (371.291)

Neto 18.211.088 16.826.865

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 2c,2q,14


Pihak ketiga 3.055.071 3.328.389
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (7.982) (9.286)

Neto 3.047.089 3.319.103

Tagihan akseptasi 2c,2f,2u,15


Pihak berelasi 56 1.198.875 2.183.157
Pihak ketiga 9.080.964 11.705.705

10.279.839 13.888.862
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (221.804) (296.453)

Neto 10.058.035 13.592.409

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

ASET (lanjutan)

Penyertaan saham 2f,2s,16


Pihak berelasi 56 112.298 322.617
Pihak ketiga 506.631 129.476

618.929 452.093
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.919) (30.589)

Neto 606.010 421.504

Biaya dibayar dimuka 17 3.012.550 2.858.186

Pajak dibayar dimuka 2ad,33a 1.176.600 1.236.027

Aset tetap 2r.i,2r.ii,18 57.657.529 50.075.628


Dikurangi: akumulasi penyusutan (13.045.330) (11.632.932)

Neto 44.612.199 38.442.696

Aset tidak berwujud 2r.iii,2s,19 7.114.887 5.963.706


Dikurangi: akumulasi amortisasi (3.793.603) (3.198.980)

Neto 3.321.284 2.764.726

Aset lain-lain 2c,2t,2v,2af,20 17.373.411 19.256.317


Dikurangi: penyisihan lainnya (623.357) (598.662)

Neto 16.750.054 18.657.655

Aset pajak tangguhan - neto 2ad,33e 3.951.710 4.997.622

TOTAL ASET 1.318.246.335 1.202.252.094

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 2w 3.169.451 3.843.194

Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah 2c,2f,2x,21
Pihak berelasi 56 60.118.497 51.161.488
Pihak ketiga 187.325.770 148.662.268

Total 247.444.267 199.823.756

Tabungan dan tabungan wadiah 2c,2f,2x,22


Pihak berelasi 56 3.307.760 3.537.033
Pihak ketiga 321.180.312 303.745.320

Total 324.488.072 307.282.353

Deposito berjangka 2c,2f,2x,23


Pihak berelasi 56 34.132.147 40.762.862
Pihak ketiga 244.043.859 218.139.922

Total 278.176.006 258.902.784

Total simpanan nasabah 850.108.345 766.008.893

Simpanan dari bank lain


Giro, giro wadiah dan tabungan 2c,2f,2y,24
Pihak berelasi 56 148.557 787.013
Pihak ketiga 7.599.711 3.051.371

Total 7.748.268 3.838.384

Inter-bank call money - pihak ketiga 2c,2f,2y,25 219.360 8.472.197

Deposito berjangka 2c,2f,2y,26


Pihak berelasi 56 - 116.958
Pihak ketiga 5.430.238 4.066.276

Total 5.430.238 4.183.234

Total simpanan dari bank lain 13.397.866 16.493.815

Liabilitas kepada pemegang polis


pada kontrak unit-link 2z,27 24.037.658 22.357.802

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

LIABILITAS (lanjutan)

Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan


janji dibeli kembali 2c,2f,2m,28
Pihak berelasi 56,65 - 102.234
Pihak ketiga 3.782.055 16.509.294

Total 3.782.055 16.611.528

Liabilitas derivatif 2c,2f,2n,11


Pihak berelasi 56 42.505 19.126
Pihak ketiga 1.152.517 1.098.551

Total 1.195.022 1.117.677

Liabilitas akseptasi 2c,2f,2u,29


Pihak berelasi 56 2.076.355 4.688.800
Pihak ketiga 8.203.484 9.200.062

Total 10.279.839 13.888.862

Efek-efek yang diterbitkan 2c,2f,2aa,30


Pihak berelasi 56,65 10.696.100 10.071.700
Pihak ketiga 21.620.405 9.055.200

32.316.505 19.126.900
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi (71.235) (37.977)

Neto 32.245.270 19.088.923

Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 2c,31c 386.039 125.729

Beban yang masih harus dibayar 2c,2af,32 6.215.561 4.835.467

Utang pajak 2ad,33b 1.286.973 1.087.949

Liabilitas imbalan kerja 2ai,34,51 7.586.150 7.987.887

Provisi 63b 405.312 370.525

Liabilitas lain-lain 2c,35 16.861.260 15.795.137

Pinjaman yang diterima 2c,2f,2ab,36


Pihak berelasi 56,65 984.974 423.686
Pihak ketiga 53.143.588 51.230.296

Neto 54.128.562 51.653.982

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

LIABILITAS (lanjutan)

Pinjaman dan efek-efek subordinasi 2c,2f,2ac,37


Pihak berelasi 56,65 127.750 136.750
Pihak ketiga 537.295 550.040

665.045 686.790
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi (828) (1.060)

Neto 664.217 685.730

TOTAL LIABILITAS 1.025.749.580 941.953.100

DANA SYIRKAH TEMPORER 2f,2ae,38

Simpanan nasabah
Pihak berelasi 56
Tabungan - investasi terikat dan tabungan
mudharabah - investasi tidak terikat 38a.2a 207.504 144.810
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 38a.3 1.526.416 2.132.346

Total pihak berelasi 1.733.920 2.277.156

Pihak ketiga
Giro - investasi terikat dan giro mudharabah
musytarakah - musyarakah 38a.1 2.969.820 682.242
Tabungan - investasi terikat dan investasi tidak
terikat - mudharabah 38a.2a 34.465.922 31.173.610
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 38a.3 43.846.541 40.772.071

Total pihak ketiga 81.282.283 72.627.923

Total simpanan nasabah 83.016.203 74.905.079

Simpanan dari bank lain


Pihak ketiga
Tabungan mudharabah - investasi
tidak terikat 38b 343.098 277.312
Deposito mudharabah - investasi
tidak terikat 38b 102.929 156.298

Total simpanan dari bank lain 446.027 433.610


TOTAL DANA SYIRKAH TEMPORER 83.462.230 75.338.689

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


pemilik entitas induk

Modal saham - nilai nominal Rp250 (nilai penuh)


per lembar saham pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018
Modal dasar - 1 lembar Saham
Seri A Dwiwarna dan 63.999.999.999
lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018
Modal ditempatkan dan disetor -
1 lembar Saham Seri A Dwiwarna
dan 46.666.666.665 lembar Saham Biasa
Seri B pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 40a 11.666.667 11.666.667

Tambahan modal disetor/agio saham 40b 17.316.192 17.316.192

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan


dalam mata uang asing 2e 13.388 112.171

Keuntungan/(kerugian) neto yang belum


direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai
wajar efek-efek dan obligasi pemerintah
yang tersedia untuk dijual setelah
dikurangi pajak tangguhan 2j,2k 1.385.796 (1.638.088)

Bagian efektif lindung nilai arus kas 2n,11 (30.045) (17.030)

Selisih bersih revaluasi aset tetap 2r.i,18 30.306.255 26.435.307

Keuntungan neto aktuarial program imbalan


pasti setelah dikurangi pajak tangguhan 2ai,34,51 653.489 348.613

Penghasilan komprehensif lainnya 85.052 -

Selisih transaksi dengan pihak


nonpengendali 1g (106.001) (106.001)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2019 31 Desember 2018

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS (lanjutan)

EKUITAS (lanjutan)

Saldo laba (saldo rugi sebesar Rp162.874.901


telah dieliminasi dengan tambahan modal
disetor/agio saham pada saat kuasi -
reorganisasi pada tanggal 30 April 2003)
Sudah ditentukan penggunaannya 5.380.268 5.380.268
Belum ditentukan penggunaannya 137.929.792 121.704.418
Total saldo laba 143.310.060 127.084.686
204.600.853 181.202.517

Kepentingan nonpengendali atas aset bersih


Entitas Anak yang dikonsolidasi 2d,39 4.433.672 3.757.788
JUMLAH EKUITAS 209.034.525 184.960.305

JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS 1.318.246.335 1.202.252.094

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
Catatan 2019 2018

PENDAPATAN DAN BEBAN


OPERASIONAL

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah 2f,2af,41,56


Pendapatan bunga 84.431.175 74.454.382
Pendapatan syariah 7.093.915 6.538.188

Total pendapatan bunga dan


pendapatan syariah 91.525.090 80.992.570

Beban bunga dan beban syariah 2f,2af,42,56


Beban bunga (29.070.226) (23.710.628)
Beban syariah (3.014.676) (2.659.310)

Total beban bunga dan


beban syariah (32.084.902) (26.369.938)

PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH - NETO 59.440.188 54.622.632

Pendapatan premi 2ag 11.113.650 10.342.487


Beban klaim 2ag (9.306.147) (7.635.354)

PENDAPATAN PREMI - NETO 1.807.503 2.707.133

PENDAPATAN BUNGA, SYARIAH DAN


PREMI - NETO 61.247.691 57.329.765

Pendapatan operasional lainnya


Provisi dan komisi lainnya 2ah,67 14.216.435 13.013.786
Pendapatan dari kelompok
diperdagangkan - neto 2c,2e,2n,43 3.871.620 3.657.290
Lain-lain 44 8.402.343 11.000.989
Total pendapatan operasional lainnya 26.490.398 27.672.065

Pembentukan cadangan kerugian


penurunan nilai 2c,45 (11.742.986) (14.394.973)

(Pembentukan)/pembalikan penyisihan estimasi


kerugian atas komitmen dan kontinjensi 2c,31c (262.215) 270.973

Pembentukan penyisihan lainnya 2t,46 (67.262) (61.498)

Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi


dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar
investasi pemegang polis pada kontrak
unit-link 2j,2k,2z,47 8.205 (18.483)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

9
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
Catatan 2019 2018

Keuntungan dari penjualan efek-efek


dan obligasi pemerintah 2j,2k,48 853.850 674.087
Beban operasional lainnya 2f,2ai,
Beban gaji dan tunjangan 49,51,56 (17.221.046 ) (16.322.769)
Beban umum dan administrasi 2r,50 (17.635.053 ) (16.587.005)
Lain-lain - neto 52 (5.220.068 ) (4.656.365)

Total beban operasional lainnya (40.076.167 ) (37.566.139)

LABA OPERASIONAL 36.451.514 33.905.797

(Beban)/pendapatan bukan operasional - neto 53 (10.074) 37.572

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK


DAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI 36.441.440 33.943.369
Beban pajak
Kini 2ad,33c,33d
Tahun berjalan (7.433.937) (5.918.708)
Tahun sebelumnya 33f (201.197) (1.313.347)
Tangguhan 2ad,33c,33e (350.714) (859.377)

Total beban pajak - neto (7.985.848) (8.091.432)

LABA TAHUN BERJALAN 28.455.592 25.851.937

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap 2r.i 3.870.948 768.681
Keuntungan aktuarial program
imbalan pasti 2ai 368.663 1.023.174
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi (72.032) (206.373)
Lainnya 85.052 -

4.252.631 1.585.482
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyesuaian akibat penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang asing 2e (100.228) (55.547)
Perubahan nilai wajar aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual 2j,2k 3.819.305 (3.585.763)
Bagian efektif dari lindung nilai arus kas 2n (34.028 ) (27.695)
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi (726.604 ) 766.774

2.958.445 (2.902.231)

Penghasilan komprehensif lain tahun


berjalan - setelah pajak penghasilan 7.211.076 (1.316.749)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
Catatan 2019 2018

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan)

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 35.666.668 24.535.188

Laba tahun berjalan yang diatribusikan


kepada:

Pemilik Entitas Induk 27.482.133 25.015.021


Kepentingan nonpengendali 2d 973.459 836.916

28.455.592 25.851.937

Total penghasilan komprehensif tahun


berjalan yang diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 34.655.095 23.771.531


Kepentingan nonpengendali 2d 1.011.573 763.657

35.666.668 24.535.188

LABA PER SAHAM 2aj


Dasar (dalam Rupiah penuh) 588,90 536,04
Dilusian (dalam Rupiah penuh) 588,90 536,04

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.

11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keuntungan/
(kerugian)
neto yang belum
direalisasi
dari kenaikan/
(penurunan) nilai wajar Keuntungan
efek-efek neto
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah Bagian Selisih setelah Selisih atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi efektif bersih dikurangi Penghasilan transaksi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak lindung nilai revaluasi pajak komprehensif dengan pihak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Catatan dan disetor agio saham uang asing tangguhan arus kas aset tetap tangguhan lainnya nonpengendali penggunaannya penggunaannya Total dikonsolidasi ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2019 11.666.667 17.316.192 112.171 (1.638.088) (17.030) 26.435.307 348.613 - (106.001) 5.380.268 121.704.418 127.084.686 3.757.788 184.960.305

Pembayaran dividen dari laba


bersih tahun 2018 40c - - - - - - - - - - (11.256.759) (11.256.759) - (11.256.759)

Kepentingan nonpengendali atas pembayaran


dividen dan perubahan ekuitas Entitas Anak 2d - - - - - - - - - - - - (335.689) (335.689)

Laba tahun berjalan - - - - - - - - - - 27.482.133 27.482.133 973.459 28.455.592

Penghasilan komprehensif lain


tahun berjalan - - (98.783) 3.023.884 (13.015) 3.870.948 304.876 85.052 - - - - 38.114 7.211.076

Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 11.666.667 17.316.192 13.388 1.385.796 (30.045) 30.306.255 653.489 85.052 (106.001) 5.380.268 137.929.792 143.310.060 4.433.672 209.034.525

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Kerugian)/
keuntungan
neto yang belum
direalisasi
dari kenaikan Keuntungan/
nilai wajar (kerugian)
efek-efek neto
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah setelah atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi Bagian efektif Selisih bersih dikurangi Selisih transaksi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak lindung nilai revaluasi pajak dengan pihak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Catatan dan disetor agio saham uang asing tangguhan arus kas aset tetap tangguhan nonpengendali penggunaannya penggunaannya Total dikonsolidasi ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2018 11.666.667 17.316.192 168.412 1.117.864 (6.436) 25.666.631 (462.008) (106.001) 5.380.268 105.977.254 111.357.522 3.287.289 170.006.132

Pembayaran dividen dari laba


bersih tahun 2017 40c - - - - - - - - - (9.287.857) (9.287.857) - (9.287.857)

Kepentingan nonpengendali atas pembayaran


dividen dan perubahan ekuitas Entitas Anak 2d - - - - - - - - - - - (293.158) (293.158)

Laba tahun berjalan - - - - - - - - - 25.015.021 25.015.021 836.916 25.851.937

Penghasilan komprehensif lain


tahun berjalan - - (56.241) (2.755.952) (10.594) 768.676 810.621 - - - - (73.259) (1.316.749)

Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 11.666.667 17.316.192 112.171 (1.638.088) (17.030) 26.435.307 348.613 (106.001) 5.380.268 121.704.418 127.084.686 3.757.788 184.960.305

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember

Catatan 2019 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL


Penerimaan pendapatan bunga 80.611.352 70.439.495
Penerimaan pendapatan syariah 7.131.796 6.583.301
Penerimaan pendapatan provisi,
komisi dan premi - neto 16.023.938 15.720.919
Pembayaran beban bunga (28.769.875) (23.124.701)
Pembayaran beban syariah (2.987.143) (2.674.047)
Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 127.549.079 56.455.307
Pembelian obligasi pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (128.375.141) (56.865.888)
Laba selisih kurs - neto 2.414.433 6.058.853
Pendapatan dari kelompok diperdagangkan - neto 779.664 547.986
Pendapatan operasional lainnya - lain-lain 3.529.280 4.307.755
Beban operasional lainnya - lain-lain (3.387.910) (4.544.296)
Beban gaji dan tunjangan (17.317.907) (15.801.649)
Beban umum dan administrasi (15.575.697) (14.771.162)
(Beban)/Pendapatan bukan operasional - neto (22.603) 15.682
Pembayaran pajak penghasilan badan (7.551.004) (7.200.860)

Arus kas dari aktivitas operasional sebelum


perubahan aset dan liabilitas operasional 34.052.262 35.146.695

Penurunan/(kenaikan) atas aset operasional:


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 359.212 1.743.348
Efek-efek - diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (7.203.658) 1.823.982
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (4.002.645) (973.579)
Kredit yang diberikan (89.102.373) (93.514.200)
Piutang/pembiayaan syariah (9.764.609) (9.187.208)
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 142.266 531.686
Piutang pembiayaan konsumen (2.088.779) (2.834.995)
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 249.143 (966.751)
Pajak dibayar dimuka 59.427 1.452.022
Biaya dibayar dimuka (154.364) (73.952)
Aset lain-lain 1.754.709 (3.296.918)
Penerimaan atas aset keuangan yang
telah dihapusbukukan 5.018.924 6.845.434

Kenaikan/(penurunan) atas liabilitas operasional


dan dana syirkah temporer:
Bank konvensional
Giro 46.976.850 (3.467.776)
Tabungan 21.759.264 (1.402.889)
Deposito berjangka 20.520.226 21.975.342
Interbank call money (8.252.837) 7.464.542
Liabilitas segera (673.743) 1.004.627

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.

14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
Catatan 2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
(lanjutan)
Kenaikan/(penurunan) atas liabilitas operasional
dan dana syirkah temporer (lanjutan):
Liabilitas kepada pemegang polis unit-link 27 1.679.856 (896.233)
Utang pajak lainnya 114.894 46.922
Liabilitas lain-lain 4.400.324 (2.053.360)
Bank syariah - dana syirkah temporer
- Investasi terikat giro dan giro mudharabah
musytarakah - musyarakah 2.287.578 156.957
- Investasi terikat tabungan dan investasi
tidak terikat tabungan mudharabah 3.420.792 3.078.422
- Investasi tidak terikat
deposito mudharabah 2.415.171 5.435.412
Kas neto yang diperoleh dari/(digunakan untuk)
aktivitas operasional 23.967.890 (31.962.470)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Kenaikan efek-efek - selain diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi (1.423.112 ) (5.290.469)
Kenaikan obligasi pemerintah -
selain diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (10.011.890) (12.544.614)
Penerimaan dari penjualan aset tetap 17.710 87.908
Pembelian aset tetap (3.685.566) (2.432.966)
Pembelian aset tidak berwujud (1.149.030) (861.048)
Kas neto yang digunakan untuk
aktivitas investasi (16.251.888) (21.041.189)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan investasi di Entitas Anak (514.742) (474.552)
Kenaikan atas efek-efek yang diterbitkan 13.379.710 2.170.723
Kenaikan atas pinjaman yang diterima 3.865.402 12.105.048
(Penurunan)/kenaikan atas pinjaman dan efek-efek
subordinasi (15.406) 484.358
(Penurunan)/kenaikan efek-efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali 28 (12.330.221) 12.153.318
Pembayaran dividen 40c (11.256.759) (9.287.857)
Kas neto yang (digunakan untuk)/diperoleh dari
aktivitas pendanaan (6.872.016) 17.151.038

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.

15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
Catatan 2019 2018

KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN


SETARA KAS 843.986 (35.852.621)
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS
TERHADAP KAS DAN SETARA KAS (1.728.922) 1.754.511
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 124.677.686 158.775.796

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 123.792.750 124.677.686

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:


Kas 62.B.(viii) 28.094.267 27.348.914
Giro pada Bank Indonesia 4 46.490.930 59.852.761
Giro pada bank lain 5 12.563.490 14.835.961
Investasi jangka pendek likuid dengan
jangka waktu jatuh tempo tiga bulan
atau kurang sejak tanggal perolehan 36.644.063 22.640.050

Total kas dan setara kas 123.792.750 124.677.686

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.

16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian usaha

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan pada
tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian
dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada
Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.

Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”),
PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank
Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara bersama-
sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah
melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan, sebagaimana terakhir
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 21,
tanggal 11 April 2018, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, Notaris di Jakarta Selatan,
sehubungan dengan Program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (“BUMN") untuk melakukan
standardisasi Anggaran Dasar BUMN terbuka. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
No. AHU-AH.01.03-0172245 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
Perusahaan Perseroan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal 30 April 2018, serta terdaftar pada
Daftar Perseroan No. AHU-0061310.AH.01.11 Tahun 2018 tanggal 30 April 2018.

b. Penggabungan usaha

Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut
“Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta
Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan
Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan
saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b). Selisih antara
harga transfer dan nilai buku saham pada saat restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak
praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi diakui dalam Program
Rekapitalisasi.

Rencana restrukturisasi tersebut dirancang untuk menggabungkan usaha Bank Peserta


Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri.
Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri juga mencakup:

· Restrukturisasi kredit yang diberikan


· Restrukturisasi aset non-kredit yang diberikan
· Rasionalisasi kantor cabang di dalam dan luar negeri
· Rasionalisasi sumber daya manusia

Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta
Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta
Penggabungan Usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur
Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.
Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.

17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

b. Penggabungan usaha (lanjutan)

Pada tanggal efektif penggabungan usaha:

· Semua aset dan liabilitas Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan;
· Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri;
· Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) (nilai
penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki
oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b).

Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan
liabilitas dari Bank Peserta Penggabungan.

c. Rekapitalisasi

Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio
yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan
prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan
Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukan Program
Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan
Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(“BPPN”).

Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan
No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.

Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, pada saat itu Bank Mandiri
mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan
penegasan Komitmen Pemerintah melalui surat dari Menteri Keuangan No. S-360/MK.017/1999
tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.

Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan Obligasi/Surat Utang Pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik
Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas
termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR)
pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambat-
lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank
Indonesia.

18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

c. Rekapitalisasi (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah di Bank Mandiri dalam rangka Program
Rekapitalisasi, Pemerintah menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum
Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi-tingginya sebesar
Rp180.000.000.

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas,
maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri beserta
perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua)
tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada
tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999 jumlah keseluruhan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi
sebesar Rp178.000.000.

Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah,
ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.931.000 atau lebih
kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar
Rp1.412.000 digunakan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisanya sebesar
Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.

Sesuai Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal


24 April 2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang
sebelumnya digunakan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003
(Catatan 40b).

Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (“KMK-RI”)


No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK-RI No. 420/KMK-02/2003 tanggal
30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal
Pemerintah di Bank Mandiri sebesar Rp173.801.315 (Catatan 40b).

d. Penawaran umum perdana saham dan kuasi-reorganisasi

Penawaran umum perdana saham Bank Mandiri

Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran


Umum Perdana Saham (Initial Public Offering yang selanjutnya disebut “IPO”) kepada Otoritas
Jasa Keuangan (“OJK”), dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(“Bapepam dan LK”), pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat
Ketua Bapepam dan LK No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003.

Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang dilaksanakan dengan akta notaris
Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003
tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 63
tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6590.

Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO atas 4.000.000.000 lembar Saham Biasa
Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga
Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebut
merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah (Catatan 40a).

19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

d. Penawaran umum perdana saham dan kuasi-reorganisasi (lanjutan)

Penawaran umum perdana saham Bank Mandiri (lanjutan)

Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar Saham Biasa Seri B Bank Mandiri
telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan
dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek
Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.

Kuasi-reorganisasi

Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003.

Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, saldo rugi sebesar
Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.

Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai dengan Akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 130 tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003, Tambahan No. 93.

Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB Bank Mandiri menyetujui kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 tersebut sebagaimana terdapat dalam akta notaris Sutjipto, S.H., No. 165
tanggal 30 Oktober 2003.

e. Divestasi kepemilikan saham oleh Pemerintah

Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00%
kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui
private placements (Catatan 40a).

f. Penawaran umum obligasi subordinasi, penawaran umum obligasi dan medium term notes,
penawaran umum terbatas saham dan perubahan modal saham Bank Mandiri

Penawaran umum obligasi subordinasi Bank Mandiri

Pada tanggal 3 Desember 2009, Bank Mandiri mendapat persetujuan efektif dari Ketua Bapepam
dan LK dengan suratnya No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009 untuk melakukan
penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal
sebesar Rp3.500.000. Pada tanggal 14 Desember 2009, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa
Efek Indonesia.

Penawaran umum obligasi dan medium term notes Bank Mandiri

Pada tanggal 11 April 2019, Bank Mandiri menerbitkan Euro Medium Term Notes (EMTN) dengan
nilai nominal sebesar USD750.000.000 (nilai penuh) di Singapore Exchange (SGX).

Pada tanggal 21 September 2018, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap III Tahun 2018 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.

20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

f. Penawaran umum obligasi subordinasi, penawaran umum obligasi dan medium term notes,
penawaran umum terbatas saham dan perubahan modal saham Bank Mandiri (lanjutan)

Penawaran umum obligasi dan medium term notes Bank Mandiri (lanjutan)

Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
Rp5.000.000 dan pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I
Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal
sebesar Rp6.000.000 (Catatan 30).

Penawaran umum terbatas saham Bank Mandiri

Untuk penguatan struktur permodalan, Bank Mandiri meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
melalui Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“HMETD”) dan terkait dengan PUT tersebut, Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan
pendaftaran pertama dan kedua kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”), pada tanggal
26 Desember 2010 dan tanggal 18 Januari 2011. Bapepam dan LK berdasarkan Surat Pelaksana
Ketua Bapepam dan LK No. S-807/BL/2011 tanggal 27 Januari 2011 menyatakan bahwa
pendaftaran PUT dengan HMETD Bank Mandiri tersebut telah efektif dan juga telah memperoleh
persetujuan pemegang saham sesuai hasil keputusan RUPS-LB tanggal 28 Januari 2011
sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 15 tanggal
25 Februari 2011 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHU-AH.01.10-07446 tanggal 10 Maret 2011 dan
telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0019617.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal
10 Maret 2011.

Total HMETD yang diterbitkan Bank Mandiri adalah sebanyak 2.336.838.591 lembar saham
dengan harga sebesar Rp5.000 (nilai penuh) per lembar yang telah ditetapkan pada tanggal
25 Januari 2011 dan pelaksanaan periode perdagangan HMETD dimulai tanggal 14 Februari 2011
sampai dengan 21 Februari 2011.

Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas Bank Mandiri, tidak
melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD, namun mengalihkannya kepada pemegang
saham publik lainnya, sehingga komposisi persentase kepemilikan saham Pemerintah pada Bank
Mandiri menjadi berkurang atau mengalami dilusi dari sebesar 66,68% sebelum periode
pelaksanaan HMETD menjadi sebesar 60,00% setelah pelaksanaan HMETD.

Perubahan modal saham Bank Mandiri

Rincian perubahan modal saham ditempatkan dan disetor (Catatan 40a) adalah sebagai berikut:

Total saham
Setoran awal dalam pendirian oleh Pemerintah di tahun 1998 4.000.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 1999 251.000

4.251.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 2003 5.749.000

10.000.000

21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

f. Penawaran umum obligasi subordinasi, penawaran umum obligasi dan medium term notes,
penawaran umum terbatas saham dan perubahan modal saham Bank Mandiri (lanjutan)

Perubahan modal saham Bank Mandiri (lanjutan)

Rincian perubahan modal saham ditempatkan dan disetor (Catatan 40a) adalah sebagai berikut
(lanjutan):

Total saham

Penurunan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi


Rp500 (nilai penuh) per saham melalui stock split di tahun 2003 20.000.000.000
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2004 132.854.872
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2005 122.862.492
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2006 71.300.339
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2006 304.199.764
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2007 40.240.621
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2007 343.135
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2007 77.750.519
Saham yang berasal dari konversi MSOP I pada tahun 2008 8.107.633
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2008 399.153
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2008 147.589.260
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2009 86.800
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2009 64.382.217
Saham yang berasal dari konversi MSOP II pada tahun 2010 6.684.845
Saham yang berasal dari konversi MSOP III pada tahun 2010 19.693.092
Penambahan modal melalui PUT dengan HMETD pada tahun 2011 2.336.838.591
Penurunan nilai nominal saham dari Rp500 (nilai penuh) menjadi
Rp250 (nilai penuh) per saham melalui stock split di tahun 2017 23.333.333.333

Total 46.666.666.666

Pemecahan nilai nominal saham Bank Mandiri:

Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017 yang dituangkan dalam Akta No. 36,
tanggal 24 Agustus 2017, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, pemegang saham
Bank Mandiri antara lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) Bank dari Rp500
(nilai penuh) per saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan
menjadi sejumlah 46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 (satu) lembar saham Seri A
Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B.

22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak

Entitas Anak yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Persentase kepemilikan

31 Desember 31 Desember
Nama Entitas Anak Jenis Usaha Kedudukan 2019 2018

PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Perbankan syariah Jakarta 99,99 99,99


Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Perbankan London 100,00 100,00
PT Mandiri Sekuritas Sekuritas Jakarta 99,99 99,99
PT Bank Mandiri Taspen
(dahulu PT Bank Mandiri Taspen Pos) Perbankan Denpasar 51,08 51,08*)
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Pembiayaan konsumen Jakarta 51,00 51,00
Mandiri International Remittance
Sendirian Berhad (MIR) Layanan remittance Kuala Lumpur 100,00 100,00
PT AXA Mandiri Financial Services Asuransi jiwa Jakarta 51,00 51,00
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia Asuransi jiwa Jakarta 80,00 80,00
PT Mandiri Utama Finance (MUF) Pembiayaan konsumen Jakarta 51,00 51,00
PT Mandiri Capital Indonesia Modal ventura Jakarta 99,99**) 99,98
*)
Sejak tanggal 19 Desember 2018, kepemilikan Bank Mandiri menjadi 51,08%.
**)
Sejak tanggal 6 Februari 2019, kepemilikan Bank Mandiri menjadi 99,99%.

Total aset Entitas Anak tersebut pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (sebelum eliminasi)
masing-masing sebagai berikut:
Total aset (sebelum eliminasi)
Tahun
beroperasi 31 Desember 31 Desember
Nama Entitas Anak komersial 2019 2018
PT Bank Syariah Mandiri 1955 112.298.325 98.341.119
Bank Mandiri (Europe) Limited 1999 2.585.317 2.504.393
PT Mandiri Sekuritas 1992 2.074.075 1.877.046
PT Bank Mandiri Taspen
(dahulu PT Bank Mandiri Taspen Pos) 1970 26.948.295 20.943.935
PT Mandiri Tunas Finance 1989 18.336.516 17.481.843
Mandiri International Remittance
Sendirian Berhad 2009 17.861 16.751
PT AXA Mandiri Financial Services 1991 32.753.110 29.576.153
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia 2008 2.216.667 2.146.355
PT Mandiri Utama Finance 2015 5.132.442 4.569.489
PT Mandiri Capital Indonesia 2015 1.461.885 406.047
Total 203.824.493 177.863.131

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank
dengan prinsip perbankan syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955
dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”). Selanjutnya PT Bina berubah menjadi
PT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 4 Oktober 1967 dan kemudian berubah menjadi
PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 10 Agustus 1973, yang merupakan Entitas Anak dari BDN.
Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 23
tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri. BSM mendapatkan izin usaha
dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah
dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999.

23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan)

Pada tanggal 9 Januari 2009, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp100.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan Pemegang
Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Bank Syariah Mandiri No. 10 tertanggal 19 Juni tahun 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai dan inbreng pada Entitas Anak sebesar Rp199.871. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan
Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Bank Syariah Mandiri dengan akta No. 10 tertanggal 19 Juni 2008.

Pada tanggal 18 Maret 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp200.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Januari 2011 dan Keputusan Pemegang Saham Di
Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 28 Februari 2011 dengan akta No. 19 tertanggal
21 Maret 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.

Pada tanggal 29 Desember 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 27 Desember 2011 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2011 dengan akta No. 42
tertanggal 29 Desember 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.

Pada tanggal 21 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 21 Desember 2012 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 21 Desember 2012 dengan akta No. 38
tertanggal 28 Desember 2012 atas penambahan penyertaan modal tersebut.

Pada tanggal 30 Desember 2013, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk inbreng tanah dan bangunan pada Entitas Anak sebesar Rp30.778. Bank Mandiri telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 19 Desember 2013 dan
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2013
dengan akta No. 20 tertanggal 22 Januari 2014 yang ditegaskan kembali melalui Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2014 dengan akta
No. 22 tertanggal 23 Januari 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.

Pada tanggal 24 November 2015, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 4 November 2015 dan Keputusan Pemegang Saham
Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 18 November 2015 dengan akta No. 33 tanggal
25 November 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.

Pada tanggal 14 November 2016, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat tertanggal 3 November 2016 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 25 November 2016 dengan akta No. 09
tanggal 7 Desember 2016 atas penambahan penyertaan modal tersebut. Persetujuan OJK terkait
penambahan modal tersebut telah diterima pada tanggal 24 Januari 2017.

24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan)

Pada tanggal 11 Desember 2017, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-536/MBU/09/2017 tertanggal 22 September 2017,
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-129/PB.31/2017 tertanggal 5 Desember 2017 dan
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 6 Desember 2017
dengan akta No. 22 tanggal 12 Desember 2017 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Penambahan penyertaan modal akan efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK atas
perubahan modal dasar BSM. Entitas anak telah menerima persetujuan dari OJK terkait
perubahan modal dasar tersebut di 15 Januari 2018.

Bank Mandiri (Europe) Limited

Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999
berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi
dari Bank Exim cabang London menjadi Entitas Anak dan efektif beroperasi sejak
31 Juli 1999. BMEL yang berlokasi di London, Inggris, bertindak sebagai bank komersial untuk
mewakili kepentingan Bank Mandiri.

PT Mandiri Sekuritas

PT Mandiri Sekuritas (”Mandiri Sekuritas”), dahulu bernama PT Merincorp Securities Indonesia


(“MSI”), didirikan berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Desember 1991 yang dibuat di hadapan
Notaris Sutjipto, S.H. Mandiri Sekuritas merupakan hasil penggabungan usaha PT Bumi Daya
Sekuritas (“BDS”), PT Exim Sekuritas (“ES”) dan PT Merincorp Securities Indonesia (“MSI”) yang
ditempuh dengan cara meleburkan BDS dan ES ke dalam MSI. MSI memperoleh izin usaha
sebagai perantara perdagangan portofolio efek dan penjamin emisi portofolio efek dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) berdasarkan surat keputusan No. KEP-12/PM/1992
dan No. KEP-13/PM/1992 dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal 23 Januari 1992.
Penggabungan usaha tersebut berdasarkan Akta No. 116 tanggal 31 Juli 2000 yang dibuat di
hadapan Notaris Ny. Vita Buena, S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-
undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan
No. C-18762.HT.01.01-TH.2000 dan izin usaha yang diperoleh MSI sebelumnya masih bisa tetap
digunakan oleh PT Mandiri Sekuritas. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,90% dari total saham
PT Mandiri Manajemen Investasi, Entitas Anak yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 dan
bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. Mandiri Sekuritas juga memiliki 100%
dari total saham Mandiri Securities Pte. Ltd, perusahaan yang bergerak dalam bidang sekuritas
dan Advising Corporate Finance & Monetary Authority of Singapore yang didirikan pada tahun
2016.

Pada tanggal 28 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Mandiri Sekuritas, sebesar Rp29.512. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Oktober 2012 dan Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2012 atas
penambahan penyertaan modal tersebut. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan
modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Mandiri Sekuritas meningkat dari 95,69%
menjadi 99,99% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan Mandiri Sekuritas.

25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank Mandiri Taspen

PT Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) didirikan sebagai Bank Pasar pada tanggal
23 Februari 1970 dengan nama MAI Bank Pasar Sinar Harapan Bali, kemudian pada tanggal
3 November 1992 Bank ini mengalami perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan
Terbatas berdasarkan Akta No. 4 yang dibuat dihadapan Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., Notaris
di Denpasar dan memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum berdasarkan surat keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 77/KMK.017/1994 tanggal 10 Maret 1994. Pada tanggal
3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan
Bank Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh
I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal
kepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB
akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (stand-
alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.

Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada
BSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau
sebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang
dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat dalam
Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Ni Wayan
Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali.

Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka
memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain
mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan
penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia
sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009.

Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri
pada BSHB meningkat dari 80,00% menjadi 81,46% dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.461 dari semula Rp80.000.

Pada tanggal 28 Mei 2013, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada BSHB
sebesar 11,77% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau sebesar
Rp32.377.072.750 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian saham BSHB yang dimiliki oleh
beberapa pemegang saham minoritas dengan total sebanyak 23.546.962 lembar saham (nilai
penuh). Penambahan penyertaan Bank pada BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank
Indonesia sebagaimana terdapat dalam surat Bank Indonesia No. 15/33/DPB1/PB1-1 tanggal
6 Mei 2013.

Pada tanggal 22 Desember 2014, BSHB mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
yang menyetujui penerbitan 800.000.000 (nilai penuh) saham baru yang dibeli oleh Bank Mandiri,
PT Taspen (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero). Perubahan komposisi kepemilikan saham
telah berlaku efektif pada tanggal 28 Mei 2015 dengan disetujuinya laporan perubahan pemegang
saham BSHB oleh OJK Perbankan, dengan komposisi kepemilikan akhir adalah Bank Mandiri
(58,25%), PT Taspen (20,2%), PT Pos (20,2%) dan pemegang saham individual (1,35%). OJK
Perbankan juga menyetujui PT Taspen dan PT Pos sebagai pemegang saham baru BSHB serta
tambahan setoran modal Bank Mandiri pada BSHB sebesar Rp198.000.

26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank Mandiri Taspen (lanjutan)

Pada tanggal 24 Juli 2015, OJK telah menyetujui perubahan nama PT Bank Sinar Harapan Bali
menjadi PT Bank Mandiri Taspen Pos dan memberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha
dengan nama Bank Mantap. Perubahan nama disertai pula izin perubahan logo dari OJK pada
tanggal 31 Juli 2015. Perubahan nama dan logo tersebut telah diumumkan kepada publik pada
tanggal 7 Agustus 2015.

Pada tanggal 24 November 2016, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK terkait rencana
penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar Rp257.036 melalui
surat No. S-125/PB.31/2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
Bank Mandiri pada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Adapun penambahan penyertaan modal
dimaksud mengubah persentase kepemilikan dimana setelah dilaksanakan penambahan
penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap meningkat dari
58,25% menjadi 59,44% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank Mantap.
Penyertaan ini baru efektif di 2017 berdasarkan persetujuan dari OJK Bali melalui surat
No. S-07/KR.081/2017 dan telah ditatausahakan dalam administrasi pengawasan OJK. Terdapat
selisih perbedaan angka nilai buku tercatat yang menimbulkan selisih transaksi sebesar Rp13.250.

Pada tanggal 9 Oktober 2017, Bank Mandiri Taspen Pos mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui perubahan komposisi pemegang saham menjadi
Bank Mandiri (59,44%), PT Taspen (40%) dan pemegang saham individual (0,56%). RUPSLB juga
telah menyetujui perubahan nama Perseroan dari semula bernama PT Bank Mandiri Taspen Pos
menjadi PT Bank Mandiri Taspen.

Pada tanggal 6 Desember 2017, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar
Rp210.000 melalui surat No. S-131/PB.31/2017 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan
Penyertaan Modal Bank Saudara kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Bank telah mendapat
persetujuan dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-504/MBU/09/2017 tertanggal
7 September 2017. Entitas anak telah menerima persetujuan dari OJK Bali terkait perubahan
modal dasar tersebut di Januari 2018.

Adapun penambahan penyertaan modal dimaksud tidak mengubah persentase kepemilikan, porsi
kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap tetap 59,44% dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan oleh Bank Mantap.

Pada tanggal 30 November 2018, PT Bank Mandiri Taspen menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 112 tanggal 30 November 2018, sebagaimana ditegaskan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 Tanggal 14 Desember 2018 yang menyetujui
pengalihan sebagian saham PT Bank Mandiri Taspen yang dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk kepada PT Taspen (Persero), sehingga kepemilikan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
pada PT Bank Mandiri Taspen, semula sebesar 59,44% menjadi sebesar 51,05% dengan
demikian kepemilikan akhir menjadi Bank Mandiri sebesar 51,05%, PT Taspen sebesar 48,39%
dan pemegang saham individual sebesar 0,56%. Perubahan kepemilikan ini telah mendapatkan
persetujuan OJK pada tanggal 11 Januari 2019.

27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank Mandiri Taspen (lanjutan)

Pada tanggal 8 Desember 2018, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana divestasi dan penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen melalui
surat No. S-35/PB.3/2018 perihal Inisiatif Divestasi dan Penambahan Penyertaan Modal Bank
Saudara kepada PT Bank Mandiri Taspen. Bank telah mendapat persetujuan dari Kementerian
BUMN melalui surat No. S-772/MBU/11/2018 tertanggal 16 November 2018.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 112 tanggal 30 November 2018,
yang ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 42 tanggal 19 Desember 2018,
disetujui pula penerbitan saham baru sebesar 140.492.748 (nilai penuh) yang dibeli oleh Bank
Mandiri dan PT Taspen, dengan pengambilan bagian saham tersebut, komposisi kepemilikan
saham menjadi Bank Mandiri memiliki 51,08%, PT Taspen memiliki 48,42% dan pemegang saham
individual menjadi 0,50%.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi PT Bank Mandiri Taspen
sebesar Rp19.219 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima)
tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif
tanggal 1 Januari 2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak
diamortisasi tapi diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi
terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat
Catatan 2s). Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar Rp21.043.
PT Mandiri Tunas Finance

PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”, dahulu PT Tunas Financindo Sarana (“TFS”)) adalah
perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. MTF didirikan berdasarkan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989.
Kegiatan komersial MTF dimulai tahun 1989. MTF memperoleh izin usaha sebagai perusahaan
pembiayaan dalam bidang sewa menyewa biasa, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dari
Menteri Keuangan berdasarkan surat keputusan No. 1021/KMK.13/1989 tanggal 7 September
1989, No. 54/KMK.013/1992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001 tanggal
19 Januari 2001. Sesuai dengan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal
6 Februari 2009, dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli antara pemegang saham MTF
(PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan Bank Mandiri, dimana Bank
Mandiri mengakuisisi 51,00% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000
lembar saham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga
Rp290.000.

Pengalihan 51,00% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTF
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telah
dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009.

Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.

28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Mandiri Tunas Finance (lanjutan)

Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yang
ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat Catatan 2s). Saldo
goodwill pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar Rp96.697.

Mandiri International Remittance Sendirian Berhad

Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (“MIR”) merupakan Entitas Anak yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dan menjadi badan hukum Malaysia sejak tanggal
17 Maret 2009 dengan registrasi No. 850077-P. MIR merupakan perusahaan penyedia jasa
pengiriman uang (remittances) di bawah ketentuan Bank Negara Malaysia (“BNM”). MIR telah
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (“BI”) melalui surat No. 10/548/DPB1 tanggal
14 November 2008 dan persetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan operasional melalui surat
No. KL.EC.150/1/8562 tanggal 18 November 2009. Pembukaan kantor MIR dilakukan pada
tanggal 29 November 2009 yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelayanan MIR masih
terbatas pada jasa pengiriman uang kepada nasabah pemegang rekening di Bank Mandiri.

PT AXA Mandiri Financial Services

PT AXA Mandiri Financial Services ("AXA Mandiri") merupakan perusahaan Joint Venture antara
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) dengan National Mutual International Pty Ltd
(“NMI”) yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa. AXA Mandiri didirikan dengan nama PT Asuransi
Jiwa Staco Raharja pada 30 September 1991 dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., No. 179.
Akta pendirian disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat
No. C2-6144.HT.01.01.TH.91 tanggal 28 Oktober 1991. Perusahaan mendapatkan surat
keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP.605/KM.13/1991 tentang Pemberian
Izin Usaha Asuransi Jiwa Nasional dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal
4 Desember 1991. Nama perusahaan lalu berubah menjadi PT Asuransi Jiwa Mandiri dan
selanjutnya berubah menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat No. C-28747.HT.01.04.TH.2003 pada
tanggal 10 Desember 2003 dan diumumkan pada Lembaran Berita Negara No. 64, Tambahan
No. 7728 tanggal 10 Agustus 2004 dengan komposisi pemegang saham NMI sebesar 51,00% dan
Bank Mandiri sebesar 49,00%.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17 Mei 2010 (dalam pasal 7), pemegang saham
Bank Mandiri telah menyetujui pembelian saham oleh Bank sebesar 2,00% dari total saham yang
diterbitkan dan disetor penuh secara langsung dari NMI.

29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT AXA Mandiri Financial Services (lanjutan)

Pada tanggal 20 Agustus 2010, Bank Mandiri menandatangani perjanjian jual beli (Akta Jual Beli -
AJB) atas pembelian 2.027.844 (dua juta dua puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh empat)
lembar saham (seharga Rp48.427) atau 2,00% dari saham ditempatkan dan disetor penuh dari
NMI di hadapan notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM. Penambahan kepemilikan di AXA
Mandiri telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui suratnya No. 12/71/DPB1/TPB1-1 pada tanggal
22 Juli 2010. Setelah pembelian ini persentase kepemilikan Bank pada AXA Mandiri meningkat
menjadi 51,00%.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi AXA Mandiri sebesar Rp40.128
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (lihat Catatan 2s). Saldo
goodwil pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar Rp37.194.

PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia

PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (“InHealth”) didirikan berdasarkan Akta Notaris NM Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., Nomor 2 tanggal 6 Oktober 2008 dan telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Nomor AHU-90399.AH.01.01 tanggal 26 November 2008. Perusahaan telah mendapatkan Izin
Usaha di bidang Asuransi Jiwa yang tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor: KEP-381KM.1012009 tanggal 20 Maret 2009.

Pada tanggal 23 Desember 2013, Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes (Persero)) dan Koperasi Bhakti
Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat atas
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (”InHealth”) dimana pelaksanaan transaksi akan dilakukan
dalam 2 (dua) tahap yang sebagai berikut:

1. Tahap 1, yaitu pengambilalihan 80% kepemilikan atas InHealth, dimana kepemilikan Bank
Mandiri adalah sebesar 60%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) masing-masing 10%, serta BPJS Kesehatan masih memiliki 20%; dan
2. Tahap 2, yaitu pengambilalihan 20% kepemilikan BPJS Kesehatan atas InHealth oleh Bank
Mandiri sehingga total kepemilikan Bank Mandiri adalah menjadi sebesar 80%. Komposisi
kepemilikan saham pada InHealth setelah transaksi tahap 2 menjadi Bank Mandiri memiliki 80%,
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-masing 10%
dari total saham yang dikeluarkan dan disetor penuh InHealth.

Pada tanggal 27 Februari 2014, Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan terkait rencana akuisisi InHealth. Selanjutnya, Bank Mandiri juga telah
menerima persetujuan rencana akuisisi dari OJK sesuai Surat No. S-37/PB/31/2014 tanggal
17 April 2014 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
dalam PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (lanjutan)

Pada tanggal 2 Mei 2014, Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes (Persero)) dan Koperasi Bhakti
Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani perjanjian Jual Beli atas kepemilikan saham di
InHealth yang telah dicatatkan dalam Akta Jual Beli Saham No. 01 tanggal 2 Mei 2014 oleh
Notaris Mala Mukti S.H., LL.M.

Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, Bank Mandiri telah efektif
menjadi pemegang saham mayoritas di InHealth dengan porsi kepemilikan sebesar 60%
(Rp990.000), PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-
masing sebesar 10% (Rp165.000) dan BPJS Kesehatan sebesar 20% (Rp330.000). Perubahan
kepemilikan saham tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham InHealth
sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 19 tanggal 5 Mei 2014 dan telah disampaikan
kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima
melalui suratnya No. AHU-06507.40.22.2014 tanggal 5 Mei 2014 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

Perubahan Anggaran Dasar InHealth dilakukan sesuai dengan Perjanjian Pemegang Saham yang
telah ditandatangani pada 23 Desember 2013 dan telah dicatatkan dalam Akta Notaris Mala Mukti
S.H., LL.M. No. 20 tanggal 5 Mei 2014 perubahan ini telah disampaikan kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya
No. AHU-01805.40.21.2014 tanggal 6 Mei 2014.

Penandatanganan Akta Jual Beli tersebut merupakan pelaksanaan tahap pertama transaksi
akuisisi InHealth sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang telah ditandatangani
pada tanggal 23 Desember 2013.

Pada tanggal 30 Maret 2015, Bank melaksanakan penambahan penyertaan saham dalam
InHealth dengan membeli sejumlah 200.000 saham milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS) melalui penandatanganan Akta Jual Beli No. 108, tanggal 30 Maret 2015,
dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang merupakan 20,00% dari total
saham yang telah dikeluarkan oleh InHealth. Harga pembelian keseluruhan adalah sebesar
Rp330.000. Penambahan penyertaan tersebut sebelumnya telah disetujui oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagaimana disebutkan dalam suratnya No. S-19/PB.31/2015 tanggal
20 Februari 2015. Selisih perbedaan angka tercatat kepentingan nonpengendali dengan nilai wajar
imbalan yang diberikan atas tambahan saham InHealth sebesar 20,00% sejumlah Rp92.751
dicatat sebagai “Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali”.

Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, Bank Mandiri telah efektif
menjadi pemegang saham mayoritas atas InHealth dengan porsi kepemilikan sebesar 80%,
dimana PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) memiliki porsi
kepemilikan masing-masing sebesar 10%. Hal tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 109 tanggal 30 Maret 2015 dan
telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta telah diterima
melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-0020238 tanggal 30 Maret 2015 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

31
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (lanjutan)

Bank Mandiri mengambil alih kepemilikan di InHealth sebesar 80% dengan nilai Rp1.320.000.
Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebesar Rp268.181. Bank
secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK
No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2s).

PT Mandiri Utama Finance

Pada tanggal 16 April 2014, Bank Mandiri bersama PT Asco Investindo (“ASCO”) dan PT Tunas
Ridean (Persero) Tbk. (“TURI”), telah menandatangani perjanjian penandatanganan kesepakatan
awal untuk mendirikan sebuah perusahaan pembiayaan untuk dapat mengakselarasi penyaluran
pembiayaan Bank Mandiri khususnya pada segmen pembiayaan kendaraan bermotor.

Pada tanggal 22 Oktober 2014, Bank Mandiri bersama ASCO dan TURI telah menandatangani
perjanjian pemegang saham dimana telah disepakati pendirian suatu perusahaan pembiayaan
dengan modal dasar Rp100.000 dengan komposisi kepemilikan adalah Bank Mandiri (51%);
ASCO (37%); dan TURI (12%). Selanjutnya, pada 23 Desember 2014 sebagaimana disebutkan
dalam suratnya No. S-137/PB.31/2014, Bank Mandiri telah memperoleh izin prinsip penyertaan
modal pada perusahaan pembiayaan baru tersebut dari OJK Pengawasan Bank.

Pada tanggal 21 Januari 2015, telah dilakukan penandatanganan akta pendirian entitas anak baru
Bank Mandiri yang diberi nama PT Mandiri Utama Finance (“MUF”) yang dituangkan dalam akta
notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn. No. 19 tanggal 21 Januari 2015 dan telah disahkan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-0003452.AH.01.01. tahun 2015 tanggal 26 Januari 2015. Bersamaan dengan
penandatanganan akta pendirian tersebut Bank Mandiri juga melakukan penyetoran modal
sebesar Rp51.000 sesuai dengan komposisi kepemilikan saham Bank Mandiri di MUF.
Berdasarkan akta notaris Ashoya Ratam No. 66 tanggal 29 Mei 2015 yang merupakan Pernyataan
Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham, telah disetujui perubahan susunan Dewan
Komisaris Perseroan dimana perubahan tersebut telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0936033 tanggal
29 Mei 2015.

Pasca penandatanganan akta pendirian, MUF menyampaikan permohonan izin usaha perusahaan
pembiayaan kepada OJK Institusi Keuangan Non Bank (”OJK IKNB”). Atas permohonan tersebut,
OJK IKNB telah menerbitkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
KEP-81/D.05/2015 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan kepada PT Mandiri
Utama Finance pada tanggal 25 Juni 2015 yang disampaikan melalui surat OJK
No. SR-3516/NB.111/2015 tanggal 26 Juni 2015 perihal Pemberian Izin Usaha Perusahaan
Pembiayaan PT Mandiri Utama Finance.

Pada tanggal 24 Agustus 2015, MUF telah melaksanakan kegiatan operasional awal melalui
kerjasama dengan dealer-dealer utama dan pencairan kredit kepada nasabah terbatas untuk
memenuhi persyaratan OJK IKNB.

32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Mandiri Utama Finance (lanjutan)

Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-86/PB.31/2016 tanggal
25 Agustus 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri
Utama Finance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan
tambahan penyertaan modal kepada MUF sebesar Rp102.000. Penyertaan modal kepada MUF
dilakukan secara bertahap dengan nominal sebesar Rp51.000 untuk masing-masing tahap. Pada
tanggal 29 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MUF tahap pertama sebesar Rp51.000. Penambahan penyertaan modal tahap selanjutnya
sebesar Rp51.000, telah dilakukan pada tanggal 16 Desember 2016. Penambahan penyertaan
modal tersebut tidak merubah persentase kepemilikan pada MUF yang keseluruhan sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51%, ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.

Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-68/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal Bank Saudara kepada MUF, OJK
menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan
modal kepada MUF sebesar Rp102.000. Penyertaan modal kepada MUF dilakukan 2 (dua) tahap
dengan nominal sebesar Rp51.000 untuk masing-masing tahap. Pada tanggal 28 Juli 2017 telah
dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF tahap pertama sebesar
Rp51.000 yang tertuang dalam akta notaris Ashoya Ratam S.H.,M.Kn. No. 56 tanggal
29 Agustus 2017 dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.03-0169081 tahun 2017 tanggal 6 September 2017. Pada tanggal 30 Oktober
2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF tahap kedua
sebesar Rp51.000. Penambahan penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase
kepemilikan pada MUF yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51%,
ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.

PT Mandiri Capital Indonesia

Pada tanggal 23 Juni 2015, Bank Mandiri bersama PT Mandiri Sekuritas telah mendirikan Entitas
Anak baru yang bergerak di bidang modal ventura dengan nama PT Mandiri Capital Indonesia
(“MCI”).

Pendirian perusahaan ditandai dengan penandatanganan akta pendirian antara Bank Mandiri dan
PT Mandiri Sekuritas dimana Bank Mandiri melakukan penyertaan modal sebesar Rp9.900 yang
mewakili 99% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri Sekuritas melakukan penyertaan
modal sebesar Rp100 yang mewakili 1% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga struktur
permodalan MCI adalah sebesar Rp10.000.

Penyertaan modal Bank Mandiri dalam rangka Pendirian MCI telah memperoleh persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana tercantum dalam surat Otoritas Jasa Keuangan
No. S-48/PB.31/2015 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. dalam rangka pendirian Perusahaan Modal Ventura pada tanggal 11 Juni 2015.

Pada tanggal 26 Juni 2015, pendirian MCI telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia No. AHU-2445684.AH.01.01 tahun 2015. MCI telah memperoleh izin untuk
melaksanakan kegiatan usaha di bidang modal ventura pada tanggal 10 November 2015 melalui
surat Otoritas Jasa Keuangan No. SR-6035/NB.111/2015 sehingga MCI dapat melaksanakan
kegiatan operasional secara penuh.

33
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Mandiri Capital Indonesia (lanjutan)

Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-1/PB.31/2016 tanggal
7 Januari 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri
Capital Indonesia (PT MCI), OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri
melakukan tambahan penyertaan modal kepada MCI.

Pada tanggal 21 Januari 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp340.000, sehingga modal dasar MCI menjadi sebesar Rp350.000.

Penambahan penyertaan modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 3.400 lembar saham
baru dalam MCI masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana
seluruh saham baru tersebut dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).

Dengan penambahan modal sebesar Rp340.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Bank
Mandiri menjadi sebesar 99,97% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,03%.

Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-69/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri Capital Indonesia (MCI),
OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan
modal kepada MCI.

Pada tanggal 28 Juli 2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp200.000, sehingga modal dasar MCI menjadi sebesar Rp550.000 yang
tertuang dalam akta notaris Muhammad Hanafi No. 8 tanggal 7 September 2017 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.03-0171170 tahun 2017 tanggal 13 September 2017. Penambahan penyertaan
modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 2.000 lembar saham baru dalam MCI masing-
masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana seluruh saham baru tersebut
dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).

Dengan penambahan modal sebesar Rp200.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Bank
Mandiri menjadi sebesar 99,98% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,02%.

Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-14/PB.31/2019 tanggal 31 Januari 2019 perihal
Penambahan Penyertaan Modal Bank Saudara pada PT Mandiri Capital Indonesia, OJK telah
mencatatkan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan modal kepada MCI dalam
administrasi OJK.

Pada tanggal 6 Februari 2019 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp547.000, sehingga modal dasar MCI menjadi sebesar Rp1.097.000 yang
tertuang dalam akta notaris Muhammad Hanafi No. 6 tanggal 7 Februari 2019 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-0006380.AH.01.02. tahun 2019 tanggal 7 Februari 2019. Penambahan penyertaan
modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 5.470 lembar saham baru dalam MCI masing-
masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana seluruh saham baru tersebut
dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).

Dengan penambahan modal sebesar Rp547.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Bank
Mandiri menjadi sebesar 99,99% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,01%.

34
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Mandiri Capital Indonesia (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juli 2019 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MCI sebesar Rp360.000, sehingga modal dasar MCI berubah menjadi sebesar
Rp1.457.000 yang tertuang dalam akta notaris H. Burhanuddin Husaini SH., MH No. 13 tanggal 30
Juli 2019 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-0044080.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 30 Juli 2019. Penambahan penyertaan modal
kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 14.570 lembar saham baru dalam MCI masing-masing
saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana seluruh saham baru tersebut
dieksekusi oleh Bank Mandiri (100%).

Dengan penambahan modal sebesar Rp360.000 yang dilakukan seluruhnya oleh Bank Mandiri
maka persentase kepemilikan saham di MCI tidak berubah di mana masing-masing sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri menjadi sebesar 99,99% dan Mandiri Sekuritas menjadi sebesar 0,01%.

PT Mandiri AXA General Insurance

PT Mandiri AXA General Insurance (“MAGI”) merupakan perusahaan ventura bersama antara
Bank Mandiri dengan AXA Société Anonyme yang bergerak di bidang asuransi kerugian. MAGI
sebelumnya bernama PT Maskapai Asuransi Dharma Bangsa (PT Insurance Society Dharma
Bangsa Ltd) yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 109 tanggal 28 Juli
1961 di Jakarta dan memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Daftar Penetapan
Menteri Kehakiman No. J.A.5/11/4 tanggal 20 Januari 1962. Nama perusahaan PT Maskapai
Asuransi Dharma Bangsa mengalami perubahan menjadi PT Asuransi Dharma Bangsa dengan
Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. No. 54 tanggal 17 Desember 1997 dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman
No. C2-2421.HT.01.04.TH.98 tanggal 26 Maret 1998.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri tanggal 23 Mei 2011, pemegang saham Bank
Mandiri telah menyetujui rencana penyertaan modal oleh Bank Mandiri dalam bentuk akuisisi atas
120.000 (seratus dua puluh ribu) lembar saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Asuransi
Dharma Bangsa. Penyertaan modal Bank Mandiri pada PT Asuransi Dharma Bangsa tersebut
telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui suratnya No. 13/59/DPB1/TPB1-1 pada
tanggal 28 Juli 2011.

Pada tanggal 11 Oktober 2011, Bank Mandiri melakukan pembelian 120.000 (seratus dua puluh
ribu) lembar saham baru yang diterbitkan oleh PT Asuransi Dharma Bangsa dengan total nilai
Rp60.000 dan telah dicatatkan dalam Akta Akuisisi Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 23
tanggal 11 Oktober 2011. Setelah pembelian saham tersebut, Bank Mandiri menjadi pemegang
saham PT Asuransi Dharma Bangsa dengan persentase kepemilikan sebesar 60,00% yang telah
disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Asuransi Dharma Bangsa sesuai Akta
Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 22 tanggal 11 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui
suratnya No. AHU-AH.01.10-10-33252 tanggal 17 Oktober 2011 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Asuransi Dharma Bangsa.

Selanjutnya, nama perusahaan PT Asuransi Dharma Bangsa telah diubah menjadi PT Mandiri
AXA General Insurance sesuai dengan Akta Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 90 tanggal
18 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-51976.AH.01.02 tanggal
25 Oktober 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Mandiri AXA
General Insurance.

35
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Mandiri AXA General Insurance (lanjutan)

Dalam menjalankan usahanya, MAGI telah memperoleh izin usaha dari Biro Perasuransian
Bapepam dan LK Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui surat
No. S-12583/BL/2011 tanggal 22 November 2011 perihal Penyampaian Salinan Keputusan
Menteri Keuangan tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Asuransi Kerugian Sehubungan
Perubahan Nama PT Asuransi Dharma Bangsa menjadi PT Mandiri AXA General Insurance.
Dengan komposisi saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebanyak 120.000 lembar saham
dengan nominal Rp60.000.000.000 dan AXA S.A sebanyak 80.000 lembar saham dengan nominal
Rp40.000.000.000. Pada tahun 2014 seluruh saham AXA S.A dijual kepada AXA ASIA sesuai
Akta Notaris Mala Mukti S.H., L.LM tanggal 6 Januari 2014 dan telah disampaikan kepada
Kementrian Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui
suratnya No. AHU-AH.01.10.01330 tanggal 10 Januari 2014.

Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-42/PB.31/2014 tanggal 14 Mei 2014 dan surat
No. 5-94/PB.31/2014 tanggal 31 Oktober 2014 telah menyetujui Penambahan Penyertaan Modal
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada PT Mandiri AXA General Insurance, sebesar Rp24.000 dan
Rp63.000. Penambahan penyertaan modal tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) MAGI secara sirkuler sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Wiwiek Widhi
Astuti No. 20 tanggal 6 Juni 2014 dan No. 27 tanggal 21 November 2014 telah disetujui oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-03896.40.20.2014 tanggal
12 Juni 2014 dan nomor AHU-08879.40.21.2014 tanggal 26 November 2014. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak merubah komposisi pemegang saham MAGI yang sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.

Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-52/PB.31/2015 tanggal
25 Juni 2015 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri AXA
General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan
penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000.

Pada tanggal 9 Juli 2015 telah dilakukan eksekusi penambahan penyertaan modal kepada MAGI
sebesar Rp30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah sebesar Rp50.000
dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan saham Bank
Mandiri di MAGI sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%, sehingga Bank Mandiri menambah
penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA S.A sebesar Rp20.000. Penambahan penyertaan
modal tersebut tidak merubah persentase kepemilikan di MAGI yang keseluruhan sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.

Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-72/PB.31/2016 tanggal
3 Agustus 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri
AXA General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri
melakukan penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000. Pada
tanggal 9 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MAGI sebesar Rp30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah
sebesar Rp50.000 dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan
saham Bank Mandiri pada MAGI sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%, sehingga Bank Mandiri
menambah penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA S.A sebesar Rp20.000. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase kepemilikan pada MAGI yang keseluruhan
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.

36
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

g. Entitas Anak (lanjutan)

PT Mandiri AXA General Insurance (lanjutan)

Pada tanggal 31 Oktober 2018, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana divestasi kepada PT Mandiri AXA General Insurance melalui surat No. S-122/PB.31/2018
perihal Inisiatif Divestasi Penyertaan Modal Bank Saudara pada PT Mandiri AXA General
Insurance. Bank telah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN melalui surat
No. S-635/MBU/09/2018 tertanggal 26 September 2018.

Pada tanggal 21 November 2018, AXA ASIA melakukan pembelian 276.000 (dua ratus tujuh puluh
enam ribu) lembar saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang diterbitkan oleh PT Mandiri AXA
General Insurance dan telah dicatatkan dalam Akta Pengalihan Saham Notaris Mala Mukti S.H
L.LM. No. 52 tanggal 21 November 2018. Setelah pembelian saham tersebut, Bank Mandiri
menjadi pemegang saham PT Mandiri AXA General Insurance dengan persentase kepemilikan
sebesar 20,00% yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Mandiri AXA
General Insurance sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H L.LM No. 54 tanggal 21 November 2018
dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-10-0268916 tanggal 28 November 2018.
PT Mandiri AXA General Insurance telah mengajukan laporan perubahan komposisi kepemilikan
saham kepada OJK dan disetujui pada tanggal 12 Desember 2018. Sejak persentase kepemilikan
Bank Mandiri di MAGI sebesar 20%, laporan keuangan MAGI tidak lagi dikonsolidasi.

h. Struktur dan manajemen

Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 36-38 Jakarta
Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, struktur dan jumlah kantor dalam
dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019 31 Desember 2018

Kantor wilayah dalam negeri 12 12

Kantor cabang dalam negeri:


Kantor Area 84 84
Kantor Cabang 1.347 1.310
Kantor Mandiri Mitra Usaha 1.012 1.066
Kantor Kas 140 172

Total kantor cabang dalam negeri 2.583 2.632

Kantor cabang luar negeri 6 6

Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mandiri memiliki 6 kantor cabang luar negeri yang
berlokasi di Cayman Islands, Singapura, Hong Kong, Dili Timor Leste, Shanghai (Republik Rakyat
Cina) dan Dili Timor Plaza dan 1 kantor remittance yang berlokasi di Hong Kong.

Untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri, yaitu “Indonesia’s Best, ASEAN’s
Prominent”, Bank Mandiri mengelompokan unit-unit kerja di struktur organisasinya menjadi
3 kelompok, yaitu:
1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank yang terdiri dari
dua segmen utama yaitu segmen Wholesale Banking yang terdiri dari Corporate Banking,
Commercial Banking, Hubungan Kelembagaan, Treasury & International Banking dan segmen
Retail Banking terdiri dari Credit Cards, Consumer Loans, Micro Banking, Small & Medium
Enterprise Banking, dan Micro Development & Agent Banking.

37
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)


h. Struktur dan manajemen (lanjutan)

2. Support Functions, berfungsi sebagai supporting unit yang mendukung operasional Bank
secara keseluruhan yang terdiri dari Special Asset Management, Manajemen Risiko yang
membawahi Wholesale Risk dan Retail Risk, Teknologi Informasi & Operasi yang membawahi
Operation, Kepatuhan dan SDM, Keuangan dan Strategi, Internal Audit, Chief Digital Banking
Officer dan Chief Transformation Officer.
3. Bisnis & Jaringan yang membawahi Consumer & Transaction berfungsi sebagai unit yang
melakukan penjualan produk dan jasa kepada seluruh segmen nasabah Bank Mandiri, terdiri
dari 12 Kantor Wilayah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan wealth management.
Bank Mandiri telah melakukan perubahan struktur organisasi yang berlaku efektif tanggal
10 Desember 2019 sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi No. KEP.DIR/070/2019
tanggal 12 Desember 2019 tentang Struktur Organisasi. Perubahan struktur organisasi Bank
Mandiri tersebut dengan menata ulang organisasi untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan
Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, susunan Dewan Komisaris Bank Mandiri adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2019 31 Desember 2018
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/
Komisaris Independen : - Hartadi Agus Sarwono
Komisaris Utama : Kartika Wirjoatmodjo*) -
Wakil Komisaris Utama : - Imam Apriyanto Putro
Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen : Muhamad Chatib Basri*) -
Komisaris Independen : Makmur Keliat Goei Siauw Hong
Komisaris Independen : Mohamad Nasir*) Bangun Sarwito Kusmulyono
Komisaris Independen : Robertus Bilitea*) Makmur Keliat
Komisaris : Ardan Adiperdanap Ardan Adiperdana
Komisaris : R.Widyo Pramono R. Widyo Pramono
Komisaris : Rionald Silaban**) Askolani
*)
Diangkat pada pelaksanaan RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 dan efektif setelah memperoleh persetujuan dari OJK atas pelaksanaan Uji Kemampuan
dan Kepatutan (Fit & Proper Test).
**)
Diangkat pada pelaksanaan RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2019 dan efektif setelah memperoleh persetujuan dari OJK atas pelaksanaan Uji Kemampuan
dan Kepatutan (Fit & Proper Test).

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, susunan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
31 Desember 2019
Direksi
Direktur Utama : Royke Tumilaar*)
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur Consumer and Retail Transaction : Hery Gunardi
Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Information Technology : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury, International Banking and
Special Asset Management : Darmawan Junaidi
Direktur Corporate Banking : Alexandra Askandar
Direktur Kepatuhan dan SDM : Agus Dwi Handaya
Direktur Operation : Panji Irawan
Direktur Hubungan Kelembagaan : Donsuwan Simatupang
Direktur Commercial Banking : Riduan
Direktur Keuangan dan Strategi : Silvano Winston Rumantir*)
*)
Diangkat pada pelaksanaan RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 dan efektif setelah memperoleh persetujuan dari OJK atas pelaksanaan Uji Kemampuan
dan Kepatutan (Fit & Proper Test).

38
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

h. Struktur dan manajemen (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, susunan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
31 Desember 2018

Direksi
Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur Corporate Banking : Royke Tumilaar
Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan : Hery Gunardi
Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury dan International Banking : Darmawan Junaidi
Direktur Hubungan Kelembagaan : Alexandra Askandar
Direktur Kepatuhan : Agus Dwi Handaya
Direktur Keuangan : Panji Irawan
Direktur Retail Banking : Donsuwan Simatupang

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:

31 Desember 2019 31 Desember 2018


Ketua merangkap anggota : Ardan Adiperdana Bangun Sarwito Kusmulyono
Anggota : Makmur Keliat Hartadi Agus Sarwono
Anggota : R. Widyo Pramono Goei Siauw Hong
Anggota : Robertus Bilitea*) Makmur Keliat
Anggota : Mohamad Nasir*) -
Anggota : Ridwan D. Ayub Budi Sulistio
Anggota : Bambang Ratmanto Bambang Ratmanto
*)
Efektif hak suara (voting rights) dalam pengambilan keputusan menunggu hasil Fit and Proper Test dan persetujuan pengangkatan sebagai Dewan Komisaris oleh
Otoritas Jasa Keuangan.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri
dari:
31 Desember 2019 31 Desember 2018
Ketua merangkap anggota : R. Widyo Pramono Hartadi Agus Sarwono
Anggota : Kartika Wirjoatmodjo*) Imam Apriyanto Putro
Anggota : Makmur Keliat Bangun Sarwito Kusmulyono
Anggota : Ardan Adiperdana Makmur Keliat
Anggota : Robertus Bilitea*) -
Anggota : Indri K. Hidayat Askolani
Anggota : - R. Widyo Pramono
Anggota : - Goei Siauw Hong
Anggota : - Ardan Adiperdana
Sekretaris (ex-officio) : Group Head atau Pejabat Group Head Human Capital
Eksekutif di bidang Human Services
Capital yang ditunjuk
*)
Efektif hak suara (voting rights) dalam pengambilan keputusan menunggu hasil Fit and Proper Test dan persetujuan pengangkatan sebagai Dewan Komisaris oleh
Otoritas Jasa Keuangan.

39
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan)

h. Struktur dan manajemen (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari:
31 Desember 2019 31 Desember 2018
Ketua merangkap anggota : Makmur Keliat Goei Siauw Hong
Anggota : Muhamad Chatib Basri*) Bangun Sarwito Kusmulyono
Anggota : Ardan Adiperdana Ardan Adiperdana
Anggota : R. Widyo Pramono R. Widyo Pramono
Anggota : Rionald Silaban*) -
Anggota : Lista Irna Lista Irna
Anggota : Chrisna Pranoto Ridwan Darmawan Ayub
*)
Efektif hak suara (voting rights) dalam pengambilan keputusan menunggu hasil Fit and Proper Test dan persetujuan pengangkatan sebagai Dewan Komisaris oleh
Otoritas Jasa Keuangan.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri terdiri
dari:
31 Desember 2019 31 Desember 2018

Ketua merangkap anggota : Makmur Keliat Goei Siauw Hong


Anggota : Kartika Wirjoatmodjo*) -
Anggota : Muhamad Chatib Basri*) Imam Apriyanto Putro
Anggota : Ardan Adiperdana Makmur Keliat
Anggota : R. Widyo Pramono Askolani
Anggota : Robertus Bilitea*) -
Anggota : Rionald Silaban Bangun Sarwito Kusmulyono
Anggota : Ridwan Darmawan Ayub Ridwan Darmawan Ayub
Anggota : Chrisna Pranoto Budi Sulistio
Anggota : Perwakilan Komisaris Independen Edhi Chrystanto (Bank Mandiri
Bank Mantap**) Taspen)
Anggota : Perwakilan Komisaris Independen Frans A. Wiyono (Mandiri AXA
MAGI**) General Insurance)
Anggota : Perwakilan Komisaris Independen D. Cyril Noerhadi (Mandiri
Mansek**) Sekuritas)
Anggota : Perwakilan Komisaris Independen Wihana Kirana Jaya
AMFS**) (AXA Mandiri Financial Services)
Anggota : Perwakilan Komisaris Independen Ravik Karsidi (Mandiri Tunas
MTF**) Finance)
Anggota : Perwakilan Komisaris Independen Ali Ghufron Mukti (Asuransi Jiwa
Inhealth**) Inhealth Indonesia)
Anggota : Perwakilan Komisaris Independen Mulya E. Siregar (Bank Syariah
BSM**) Mandiri)
Anggota : Dewan Pengawas Syariah dari M. Syafii Antonio (Bank Syariah
Perusahaan Anak**) Mandiri)
*)
Efektif hak suara (voting rights) dalam pengambilan keputusan menunggu hasil Fit and Proper Test dan persetujuan pengangkatan sebagai Dewan Komisaris oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
**)
Menyesuaikan dengan Pejabat dari Perusahaan Anak terkait.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Ketua Internal Audit Bank Mandiri adalah
Mustaslimah.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri adalah Rohan
Hafas.

Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2019 sebanyak 39.065 orang dan
31 Desember 2018 sebanyak 39.809 orang (tidak diaudit).

40
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak (“Grup”) ini diselesaikan dan disetujui untuk
diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 23 Januari 2020.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur
berdasarkan nilai wajar dan aset tanah yang diukur pada nilai wajar sejak 1 April 2016. Laporan
keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.

Pos-pos dalam penghasilan komprehensif lainnya disajikan terpisah antara akun-akun yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi dan akun-akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.

Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2016) tentang
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Revisi 2016) tentang “Akuntansi
Murabahah”, PSAK No. 104 (Revisi 2016) tentang “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105 tentang
“Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi
2016) tentang “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 (Revisi 2015) tentang “Akuntansi Sukuk”, PSAK
No. 111 tentang “Akuntansi Wa’d” dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia


mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang
kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan
estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di
Catatan 3.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan
Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.

41
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Perubahan kebijakan akuntansi

Pada tanggal 1 Januari 2019, terdapat standar baru dan penyesuaian atau amendemen terhadap
beberapa standar yang masih berlaku yang relevan dengan operasi Grup yang berlaku efektif
sejak tanggal tersebut yaitu sebagai berikut:
- PSAK No. 22 (Penyesuaian 2018) tentang “Kombinasi Bisnis”
- PSAK No. 24 (Amendemen 2018) tentang “Imbalan Kerja”
- PSAK No. 26 (Penyesuaian 2018) tentang “Biaya Pinjaman”
- PSAK No. 46 (Penyesuaian 2018 ) tentang “Pajak Penghasilan”
- PSAK No. 66 (Penyesuaian 2018) tentang “Pengaturan Bersama”
- ISAK No. 33 tentang “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Dimuka”
- ISAK No. 34 tentang “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”

Grup menilai bahwa tidak terdapat dampak yang material atas penerapan standar baru atau
amendemen atau penyesuaian tahunan standar yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2019 tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

c. Instrumen keuangan

A. Aset keuangan

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi
ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau


dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek
(short term profit-taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok
diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen
lindung nilai.

Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas asuransi
Entitas Anak yang diukur pada nilai wajar dari aset terkait.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai
wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, penjualan
instrumen keuangan dan pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam
kelompok diperdagangkan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian yang dicatat di akun pendapatan dari kelompok
diperdagangkan - neto.

42
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


c. Instrumen keuangan (lanjutan)
A. Aset keuangan (lanjutan)
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
- yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk
dijual; atau
- dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara
substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari
aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan
dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian
penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai”.
(c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
- aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- aset keuangan yang ditetapkan oleh Grup dalam kelompok tersedia untuk dijual;
dan
- aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan diakui
sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan
nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui didalam
laporan keuangan konsolidasian sebagai “Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai”.

43
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

A. Aset keuangan (lanjutan)

(d) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang
ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka
pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya
dimana keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi
selisih kurs untuk instrumen utang. Untuk instrumen ekuitas, laba rugi selisih kurs
diakui sebagai bagian laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan
tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui
sebagai penghasilan komprehensif lain diakui di laba rugi. Pendapatan bunga
dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.

Pengakuan

Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi efek-efek dan
obligasi pemerintah. Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebagai “Aset lain-lain - Tagihan atas efek-efek dan obligasi pemerintah yang
diagunakan”, dimana pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.

B. Liabilitas keuangan

Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.

(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama


untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian
dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif
diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai.

44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

B. Liabilitas keuangan (lanjutan)

(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai pendapatan dari kelompok
diperdagangkan - neto. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dicatat diakun pendapatan kelompok diperdagangkan - neto.

Jika Grup pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai
nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak
dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55, instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai
opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.

Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam pendapatan kelompok diperdagangkan
- neto. Beban Bunga dari liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi dicatat diakun pendapatan kelompok diperdagangkan - neto.

(b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi.

Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai “Beban bunga”.

C. Penghentian pengakuan

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah
ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut
telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka
Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang
masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Agunan yang diserahkan oleh Grup di dalam perjanjian efek-efek yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending dan borrowing tidak dihentikan
pengakuannya karena Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas agunan tersebut, berdasarkan kesepakatan bahwa harga pembelian kembali telah
ditentukan di awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.

45
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

C. Penghentian pengakuan (lanjutan)

Hapus buku

Dalam hal penghapusbukuan aset keuangan merupakan kelanjutan dari tindakan


penyelesaian aset keuangan dengan cara pengambilalihan agunan, maka jumlah yang
dihapus buku adalah sebesar selisih kurang antara nilai wajar agunan yang diambil alih
setelah memperhitungkan taksiran biaya penjualan dengan nilai tercatat aset keuangan.

Aset keuangan dapat dihapus buku apabila cadangan kerugian penurunan nilai telah
dibentuk 100%.

Penghapusbukuan dilakukan secara keseluruhan terhadap nilai tercatat aset keuangan


dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai.

D. Reklasifikasi aset keuangan

Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen
keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

Grup tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai aset keuangan dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah
menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang
lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak
signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut:

(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali di mana perubahan suku bunga pasar tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

(b) terjadi setelah Grup telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Grup telah memperoleh pelunasan
dipercepat; atau

(c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Grup, tidak berulang dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Grup.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai komponen
keuntungan/kerugian dari penjualan aset keuangan.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.

46
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

E. Klasifikasi atas instrumen keuangan

Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan


sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.
Klasifikasi instrumen keuangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Klasifikasi Golongan Sub-golongan


Efek-efek
Aset keuangan yang
Aset keuangan dalam Obligasi pemerintah
diukur pada nilai
kelompok Tagihan derivatif -
wajar melalui laba
diperdagangkan tidak terkait lindung
rugi
nilai
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali
Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan
syariah
Piutang pembiayaan konsumen
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan
Tagihan akseptasi
Pendapatan yang
Pinjaman yang masih akan diterima
diberikan dan Piutang transaksi
piutang nasabah
Aset Penjualan efek-efek
keuangan yang masih akan
diterima
Tagihan kepada
Aset lain-lain pemegang polis
Tagihan dari
reksadana
Tagihan terkait dengan
transaksi ATM dan
kartu kredit
Tagihan atas obligasi
pemerintah yang
diagunkan
Aset keuangan Efek-efek
dimiliki hingga jatuh Obligasi pemerintah
tempo
Aset keuangan Efek-efek
tersedia untuk dijual Obligasi pemerintah
Penyertaan saham - di bawah 20%
Derivatif lindung nilai Lindung nilai atas nilai Tagihan derivatif -
arus kas terkait lindung
nilai atas arus kas
47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

E. Klasifikasi atas instrumen keuangan (lanjutan)

Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan


sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.
Klasifikasi instrumen keuangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lanjutan):

Klasifikasi Golongan Sub-golongan


Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Liabilitas derivatif -
yang diukur pada dalam kelompok tidak terkait lindung
nilai wajar melalui diperdagangkan nilai
laba rugi
Giro dan giro wadiah
Tabungan dan
Simpanan nasabah
tabungan wadiah
Deposito berjangka
Giro, giro wadiah dan
tabungan
Simpanan dari bank lain Inter-bank call
money
Deposito berjangka
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Liabilitas akseptasi
Efek-efek yang diterbitkan
Liabilitas keuangan Beban yang masih harus dibayar
Liabilitas
yang diukur dengan Pinjaman yang diterima
keuangan
biaya perolehan
Utang transaksi
diamortisasi
nasabah
Setoran jaminan
Pembelian efek-efek
yang masih harus
dibayar
Liabilitas lain-lain
Liabilitas terkait
dengan transaksi
ATM dan kartu kredit
Transaksi transfer
nasabah
Liabilitas lain atas
transaksi UPAS
Pinjaman dan efek-efek subordinasi
Derivatif lindung nilai Lindung nilai atas nilai
Liabilitas derivatif -
arus kas terkait lindung
nilai atas arus kas
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan (committed)
Rekening Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan
administratif Garansi yang diberikan
Standby letter of credit

48
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

F. Saling hapus instrumen keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak
yang berkekuatan hukum berarti:

a. tidak terdapat kontinjensi di masa yang akan datang, dan


b. hak yang berkekuatan hukum pada kondisi-kondisi berikut ini;
i. kegiatan bisnis normal;
ii. kondisi kegagalan usaha; dan
iii. kondisi gagal bayar atau bangkrut.

G. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi


apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika,
terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang
merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas
masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.

Kriteria yang digunakan oleh Grup untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan
nilai adalah sebagai berikut:

1. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;


2. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga;
3. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi)
pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak
mengalami kesulitan tersebut;
4. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
5. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
6. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur
atas estimasi.

49
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

G. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

Khusus untuk kredit yang diberikan, Grup menggunakan kriteria tambahan untuk
menentukan bukti obyektif penurunan nilai sebagai berikut:

1. Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet
(kredit non-performing) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan Surat Edaran
Bank Indonesia (SEBI) No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum.

2. Semua kredit yang direstrukturisasi

Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas
aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang
secara individual mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan
metode discounted cash flows.

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak
signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai
kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang
perhitungan penurunan nilainya dilakukan secara individual, namun tidak terdapat
kerugian penurunan nilai, maka aset keuangan tersebut tetap dimasukkan kedalam
klasifikasi aset keuangan yang akan dievaluasi secara individual. Namun Grup
membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) berdasarkan probability of
default masing-masing segmen yang dihasilkan oleh evaluasi penurunan nilai kredit
secara kolektif.

Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit
menjadi 3 kategori, sebagai berikut:

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan jika terjadi penurunan nilai
akan berdampak cukup material bagi laporan keuangan konsolidasian, yaitu kredit
dengan Gross Annual Sales (GAS) Corporate dan Commercial, serta kredit dengan
GAS di luar Corporate dan Commercial dengan baki debet lebih besar dari Rp5.000;
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan, yaitu GAS SME, Micro
dan Consumer dengan baki debet lebih kecil atau sama dengan Rp5.000; dan
3. Kredit yang direstrukturisasi.

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual,
jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; atau
2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.

50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

G. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti
obyektif penurunan nilai; atau
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; atau
3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.

Perhitungan penurunan nilai secara individu

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa
memperhitungkan kerugian penurunan nilai di masa datang yang belum terjadi) yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian
penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangan
dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan
agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Bank menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masa datang
apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:

1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber
dari agunan; atau
2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek
legal pengikatan agunan.

Perhitungan penurunan nilai secara kolektif

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan
segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan
dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang
mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas
yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya
dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami
atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami
kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk
mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya
kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

51
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

G. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

Perhitungan penurunan nilai secara kolektif (lanjutan)

Grup menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method
dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara
kolektif dengan menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun.

Pada migration analysis method, manajemen menentukan estimasi periode antara


terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian untuk setiap portofolio yang
diidentifikasi, yaitu 12 bulan, kecuali untuk segmen mikro dimana estimasi periode
antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian adalah 9 bulan.

Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan
menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-
efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan
piutang) diklasifikasikan ke dalam “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.

Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan
menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada
tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.

Penyisihan kerugian aset produktif Entitas Anak berbasis syariah

1. Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah
BI, giro pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, penyertaan modal
sementara, piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah, dan
komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter
of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit.

Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang
melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 19/POJK.03/2018 tanggal 20 September 2018
tentang Penilaian Kualitas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, serta
POJK No. 12/POJK.03/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang ketentuan kehati-
hatian dalam rangka stimulus perekonomian nasional bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.

52
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

G. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

Penyisihan kerugian aset produktif Entitas Anak berbasis syariah (lanjutan)

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan POJK


tersebut adalah sebagai berikut:

a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang


digolongkan lancar, tidak termasuk SBIS dan surat berharga yang diterbitkan
pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang
dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan,
deposito, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan
surat kuasa pencairan.

b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:


- 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah
dikurangi agunan;
- 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi
agunan;
- 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi
agunan;
- 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai
agunan.

c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku


bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa
akad ijarah atau ijarah muntahiyah bittamlik. Entitas Anak wajib membentuk
penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah muntahiyah bittamlik.

Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada Entitas Anak
ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar dan macet.
Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi
4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.

2. Untuk Murabahah, Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian
penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset yang
dapat diestimasi secara andal.

Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara
kolektif dihitung berdasarkan PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”.

(b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi


apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2c.(G).(a) untuk kriteria bukti obyektif adanya
penurunan nilai.

53
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

G. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

(b) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)

Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari
investasi dalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti
obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan
nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset keuangan yang tersedia untuk
dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai
wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah
diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian,
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara
obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

(c) Kontrak jaminan keuangan dan komitmen

Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk


melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak
atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran
pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan
keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan
lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan
lainnya.

Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan konsolidasian sebesar nilai
wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat
dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan
diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal, liabilitas Bank
atas jaminan tersebut diukur pada jumlah yang lebih tinggi antara jumlah awal,
dikurangi amortisasi provisi dan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan
terjadi untuk menyelesaikan jaminan tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan
pengalaman transaksi yang sejenis dan kerugian historis masa lalu, dilengkapi dengan
penilaian manajemen. Pendapatan provisi yang diperoleh diamortisasi selama jangka
waktu jaminan dengan menggunakan metode garis lurus.

Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak
jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dan komitmen berdasarkan nilai yang
lebih tinggi antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan nilai kini atas pembayaran liabilitas
yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi
probable) atau nilai cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan data
kerugian historis untuk evaluasi penurunan nilai secara kolektif.

54
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

H. Investasi pada sukuk

Sebelum pengakuan awal, Grup menentukan klasifikasi investasi pada sukuk berdasarkan
tujuan investasi Grup. Klasifikasi dalam investasi sukuk terdiri dari:

- Biaya perolehan
Jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal
tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.

- Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain


Jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan penjualan sukuk dan persyaratan
kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. Biaya
perolehan sukuk ijarah dan sukuk mudharabah termasuk biaya transaksi. Selisih antara
biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu
sukuk. Perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Pada saat
penghentian pengakuan saldo, perubahan nilai wajar dalam penghasilan komprehensif
lain direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

- Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi


Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk mudharabah yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi tidak termasuk biaya transaksi. Untuk investasi pada sukuk yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui
dalam laba rugi.

I. Sukuk mudharabah yang diterbitkan

Sukuk mudharabah yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang timbul
dari penerbitan surat berharga dicatat sebagai beban yang ditangguhkan yang disajikan
dalam akun “Aset lain-lainnya” dan diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu
surat berharga.

J. Penentuan nilai wajar

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.

Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi:
- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau
- Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa
pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.

55
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Instrumen keuangan (lanjutan)

J. Penentuan nilai wajar (lanjutan)

Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar


untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan
tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan
menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek
dan obligasi pemerintah, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara
rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti Bloomberg, Reuters atau harga yang
diberikan oleh broker (quoted price). Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar
nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer),
perantara efek (broker) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif
dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang
besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga
penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau
dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.

Untuk obligasi pemerintah yang tidak memiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan model internal berdasarkan nilai kini dari arus kas masa depan yang
diharapkan (pendekatan next-repricing method) dengan menggunakan faktor deflator.

d. Prinsip-prinsip konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri.

Pengendalian didapat ketika Bank terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan Entitas Anak dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas Entitas Anak.

Bank mengendalikan Entitas Anak jika dan hanya jika Bank memiliki hak berikut ini:
a) Kekuasaan atas Entitas Anak (hak yang ada saat ini yang mempengaruhi kemampuan kini
untuk mengarahkan aktivitas relevan yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil Entitas
Anak).
b) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan Entitas Anak.
c) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas Entitas Anak untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil Bank.

56
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan
antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali atas laba
bersih Entitas Anak disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk
mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak pemilik entitas Bank. Kepentingan nonpengendali
dalam aset bersih disajikan sebagai bagian dari ekuitas kecuali kepentingan nonpengendali yang
berasal dari konsolidasi atas reksadana disajikan sebagai bagian dari liabilitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas
Anak, kecuali bila dinyatakan lain.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha
entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian
berakhir.

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut
tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi
entitas individual dalam kelompok usaha tersebut.

Oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan
substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui
pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Bank pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dalam hal ini transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Sehingga setiap perbedaan antara jumlah kepentingan
nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Entitas yang menerima/melepas bisnis, dalam kombinasi/pelepasan bisnis entitas sepengendali,


mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan/diterima dan jumlah tercatat dari setiap
transaksi kombinasi bisnis sebagai komponen ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan
modal disetor/agio saham.

e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

Entitas Anak dan kantor cabang luar negeri

Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan
konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Entitas Anak luar
negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:

(1) Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada
bulan terjadinya transaksi.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.
(4) Laporan arus kas - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-
unsur ekuitas menggunakan kurs historis.

57
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
Entitas Anak dan kantor cabang luar negeri (lanjutan)
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih
kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing” pada kelompok Ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, semua aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2019 dan
2018. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
31 Desember 31 Desember
2019 2018
1 Pound Sterling Inggris 18.238,14 18.311,50
1 Euro Eropa 15.570,61 16.440,66
1 Dolar Amerika Serikat 13.882,50 14.380,00
100 Yen Jepang 12.781,00 13.062,00
Mata uang asing lainnya yang tidak diungkapkan di atas tidak dianggap signifikan dalam
penjabaran transaksi dalam mata uang asing Bank Mandiri dan Entitas Anak.
f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Bank Mandiri dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang
didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan Peraturan
Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:
1) Orang yang:
a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
c) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;
b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas;
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
d) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga;
e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
sebagaimana dimaksud dalam angka 1); atau
g) Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) huruf a) memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas;
h) Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh
Pemerintah yaitu Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang
saham dari entitas.

58
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)


3) Pihak yang bukan merupakan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang
sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh
signifikan atas entitas lain;
b) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama;
c) Penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan publik dan departemen dan instansi
pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh
signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan
entitas;
d) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa
entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena
ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.

Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan pada Catatan 56.

g. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi
jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak
tanggal perolehan.

h. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain

Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Giro Wajib Minimum Primer

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum
dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah, Bank dan Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah
Wajib memenuhi Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta
Asing.

PBI No.20/3/PBI/2018 tersebut dijelaskan oleh Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG)
No.20/10/PADG/2018 yang menyatakan bahwa GWM dalam Rupiah Bank ditetapkan sebesar
rata-rata 6,50% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank dalam Rupiah selama periode laporan tertentu
yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 4,5% dan secara rata-rata sebesar 2%. GWM dalam
Rupiah Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah ditetapkan sebesar
rata-rata 5% dari DPK Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah
dalam Rupiah selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 3% dan
secara rata-rata sebesar 2%.

GWM dalam Valuta Asing Bank ditetapkan sebesar rata-rata 8% dari DPK Bank dalam Valuta
Asing selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 6% dan secara
rata-rata sebesar 2%. GWM dalam Valuta Asing Entitas Anak yang menjalankan kegiatan usaha
dengan prinsip syariah ditetapkan secara harian sebesar 1% dari DPK Entitas Anak yang
menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah dalam Valuta Asing.

Ketentuan tersebut di atas telah dua kali diubah melalui PADG No.20/30/PADG/2018 tanggal 30
November 2018 dan terakhir adalah PADG No.21/14/PADG/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 20/10/PADG/2018 tentang
Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum
Syariah, dan Unit Usaha Syariah.

59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


h. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan)
Giro Wajib Minimum Primer (lanjutan)

Sesuai dengan PADG No.21/14/PADG/2019, GWM Rupiah BUK ditetapkan sebesar rata-rata 6%
dari DPK BUK dalam Rupiah selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian
sebesar 3% dan secara rata-rata sebesar 3%. Sementara itu, GWM Rupiah BUS dan UUS
ditetapkan sebesar rata-rata 4,5% dari DPK BUS dan UUS dalam Rupiah selama periode laporan
tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 1,5% dan secara rata-rata sebesar 3%.
GWM Valuta Asing Bank masih tetap sebesar rata-rata 8% dari DPK Bank dalam Valuta Asing
selama periode laporan tertentu yang wajib dipenuhi secara harian sebesar 6% dan secara rata-
rata sebesar 2%.
Penyangga Likuiditas Makroprudensial
Penyangga Likuiditas Makroprudensial, selanjutnya disebut PLM (dahulu disebut sebagai GWM
sekunder), adalah cadangan likuiditas minimum dalam rupiah yang wajib dipelihara oleh BUK
dalam bentuk surat berharga yang memenuhi persyaratan tertentu, yang besarnya ditetapkan oleh
Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK BUK dalam rupiah. Sedangkan bagi BUS,
Penyangga Likuiditas Makroprudensial Syariah (PLM Syariah) adalah cadangan likuiditas
minimum dalam rupiah yang wajib dipelihara oleh BUS dalam bentuk surat berharga syariah yang
memenuhi persyaratan tertentu, yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar
persentase tertentu dari DPK BUS dalam rupiah.
Kewajiban pemenuhan PLM terkini diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No.21/12/PBI/2019
tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/4/PBI/2018 tentang Rasio
Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum
Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah yang dijelaskan melalui Peraturan
Anggota Dewan Gubernur No.21/22/PADG/2019 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan
Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan
Unit Usaha Syariah.
Sesuai dengan peraturan tersebut, PLM yang wajib dipenuhi oleh BUK dan BUS adalah sebesar
4% dari rata-rata DPK Rupiah pada periode tertentu. Perhitungan atas PLM ini masih mengacu
pada PBI No.20/4/PBI/2018 pasal 20 (3).
Giro Rasio Intermediasi Makroprudensial
Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dahulu disebut sebagai Loan to Funding Ratio (LFR).
Berdasarkan PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, penyebutan LFR berubah menjadi
Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dengan kewajiban pemenuhan Giro RIM mulai berlaku
pada tanggal 16 Juli 2018. Sesuai dengan ketentuan tersebut, RIM adalah rasio hasil
perbandingan antara:
a. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, dan
b. Surat berharga korporasi dalam Rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu,
yang dimiliki Bank,
terhadap:
a. DPK Bank dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka/deposito dalam rupiah dan
valuta asing, tidak termasuk dana antarbank; dan
b. Surat berharga dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu, yang
diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh sumber pendanaan.
Giro RIM adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo
Rekening Giro pada Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK yang dihitung
berdasarkan selisih antara RIM yang dimiliki oleh Bank dan RIM target. Giro RIM dikenakan jika
RIM Bank di bawah minimum RIM target Bank Indonesia (80%) atau di atas maksimum RIM target
Bank Indonesia (92%) dengan KPMM Bank lebih kecil dari KPMM Insentif Bank Indonesia yang
sebesar 14%.
60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan)

Giro Rasio Intermediasi Makroprudensial (lanjutan)

Ketentuan mengenai perhitungan RIM dan pemenuhan Giro RIM disempurnakan kembali melalui
Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/12/PBI/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 20/4/PBI/2018 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga
Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha
Syariah sehingga yang dimaksud dengan RIM adalah rasio hasil perbandingan antara:
a. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, dan
b. Surat berharga korporasi dalam Rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu,
yang dimiliki Bank,
terhadap:
a. DPK Bank dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka/deposito dalam rupiah dan
valuta asing, tidak termasuk dana antarbank; dan
b. Surat berharga dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu, yang
diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh sumber pendanaan.
c. Pinjaman yang diterima dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu,
yang diterima oleh BUK untuk memperoleh sumber pendanaan.

Sementara itu, Giro atas pemenuhan RIM yang selanjutnya disebut Giro RIM adalah saldo giro
dalam rekening giro Rupiah di Bank Indonesia yang wajib dipelihara oleh BUK. Giro RIM
dikenakan jika RIM Bank di bawah minimum RIM target Bank Indonesia (84%) atau di atas
maksimum RIM target Bank Indonesia (94%) dengan perhitungan angka Parameter Disinsentif
Bawah memperhatikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) atau rasio pembiayaan
bermasalah (non-performing financing/NPF) serta rasio KPMM dan perhitungan angka Parameter
Disinsentif Atas sebesar 0,2 apabila KPMM Bank lebih kecil dari KPMM insentif (14%).

i. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk
Deposit Facility (DF), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Pasar Uang Antar
Bank, Pasar Uang Antar Bank Syariah, deposito berjangka dan lain-lain.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortiasai
dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan
piutang.

j. Efek-efek

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat Perbendaharaan Negara
(SPN), Negotiable Certificates of Deposits, Medium Term Notes, Treasury Bills yang diterbitkan
oleh pemerintah negara lain dan Pemerintah Republik Indonesia, wesel ekspor, efek-efek yang
diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan di
bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi syariah perusahaan dan Sertifikat
Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA).

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang
dan diukur pada biaya perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan
dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh
tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur pada biaya perolehan.

61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Efek-efek (lanjutan)

Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari
reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut
umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal
yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk efek-efek yang tidak
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai
wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk
dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan
dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur
efek tersebut ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

k. Obligasi pemerintah

Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi pemerintah terdiri dari obligasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka program
rekapitalisasi dan obligasi pemerintah yang dibeli dari pasar.

Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada biaya
perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan.
l. Tagihan lainnya - transaksi perdagangan

Tagihan lainnya - transaksi perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian
fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo.

Tagihan lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.

m. Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan liabilitas atas efek-efek
yang dijual dengan janji dibeli kembali

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan pendapatan bunga
yang belum diamortisasi dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan
harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum
diamortisasi) dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga
dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan liabilitas atas efek-efek
yang dijual dengan janji dibeli kembali (lanjutan)

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali disajikan sebagai liabilitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi dengan
bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
yang disepakati diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga dibeli kembali dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.

Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Entitas Anak mencatat transaksi reverse repo surat berharga syariah mengacu ke PSAK No. 111
tentang “Akuntansi Wa’d” yang berlaku secara prospektif sejak 1 Januari 2018. Pada saat
pengakuan awal, Entitas Anak mengklasifikasikan surat berharga syariah yang diperoleh dari
transaksi jual beli pertama dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.

n. Tagihan derivatif dan liabilitas derivatif

Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya.
Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada
tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.

Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian
berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung
nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4)
instrumen perdagangan, sebagai berikut:

1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai
instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai
wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus
dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya
ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian
tahun berjalan.

2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lain. Bagian yang
tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.

3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai penghasilan
komprehensif lain, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung
nilai.

4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung
nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai)
diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.

63
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

n. Tagihan derivatif dan liabilitas derivatif (lanjutan)

Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.

o. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang
berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu
15 hari.

Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta
penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung
oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak.

Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”),
Entitas Anak, berupa piutang, pembiayaan syariah dan pinjaman qardh.

Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:

Mudharabah adalah kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul maal atau
Entitas Anak) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil, mudharib atau nasabah)
yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan
persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya
oleh Entitas Anak kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau
menyalahi perjanjian. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi
dengan penyisihan kerugian.

Musyarakah adalah kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana
masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi
sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi
dana masing-masing. Pembiayaan musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan
bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
Pembiayaan musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan
ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya
sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan
menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo
pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian.

Piutang ijarah adalah penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri kepada penyewa. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah penyediaan dana dalam
rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi
sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa. Piutang pendapatan ijarah
diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasikan, yakni sebesar saldo piutang.

Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati. Murabahah
adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah (lanjutan)

Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang sesuai PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah dengan
biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.

Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Entitas Anak
menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sesuai dengan kualitas piutang
murabahah berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.

Piutang istishna adalah pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
(mustashni) dan penjual atau pembuat (shani). Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada
pembeli dikurangi penyisihan kerugian.

Pinjaman qardh adalah pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Atas transaksi ini,
Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh meliputi
pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari
pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Entitas Anak) yang wajib menanggung atau
membayar.

Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Entitas Anak dengan
uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar
dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini, Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan
diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian.

Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Restrukturisasi kredit yang diberikan


Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit diakui dalam bentuk cadangan kerugian penurunan nilai bila nilai sekarang dari jumlah
penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru,
termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari
nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui dalam bentuk cadangan
kerugian penurunan nilai apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang
diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang
diberikan.

65
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah (lanjutan)

Restrukturisasi kredit yang diberikan (lanjutan)


Bank memiliki ketentuan internal mengenai debitur yang layak untuk dikeluarkan dari daftar kredit
yang direstrukturisasi, yaitu apabila kredit/debitur telah memenuhi kriteria sebagai berikut:

i. Kualitas kredit telah dikategorikan Lancar (kolektibilitas 1) sesuai dengan hasil review
berdasarkan 3 (tiga) pilar penetapan kualitas kredit dari Bank Indonesia;
ii. Tingkat suku bunga yang dikenakan atas fasilitas kredit berjalan merupakan tingkat suku bunga
komersial yang diberikan kepada debitur sesuai dengan segmen kredit yang bersangkutan di
atas base lending rate;
iii. Tidak terdapat Tunggakan Bunga yang Dijadwalkan Kembali (TBYD) dan Bunga yang
Ditangguhkan (BYDT) yang masih belum selesai.
p. Piutang pembiayaan konsumen

Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah
biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara
langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai


pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan pada tanggal terjadinya
transaksi.

Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit,
mengangsur kembali, mengubah jatuh tempo, mengubah tenor dan/atau menambah down
payment.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui milik Entitas Anak merupakan selisih
antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan
jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen selama
jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif.

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian
pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai
dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan cadangan
kerugian penurunan nilai.

Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing
pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan
posisi keuangan konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban
bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Dalam pembiayaan bersama without recourse, Entitas Anak berhak menentukan tingkat bunga
yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan
pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian
dari “Pendapatan pembiayaan konsumen”.

66
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

q. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah
nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan
sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih
antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa
pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai
pendapatan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan
berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku
bunga efektif.

Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada
akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya
perjanjian sewa pembiayaan.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan
kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

r. Aset tetap, aset sewa dan aset tidak berwujud

i. Aset tetap dan perangkat lunak

Pada tanggal 1 April 2016, Grup melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dari
model biaya menjadi model revaluasi. Tanah disajikan sebesar nilai wajar.

Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh penilai independen eksternal yang memiliki sertifikasi.
Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset
yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya.

Jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif,
maka perlu direvaluasi secara tahunan, sedangkan jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi
tidak mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif, maka perlu dilakukan revaluasi
minimal 3 tahun sekali.

Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dicatat sebagai “Selisih bersih revaluasi
aset tetap” dan disajikan sebagai “Penghasilan komprehensif lain”. Penurunan nilai tercatat
yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut
memiliki saldo “Selisih bersih revaluasi aset tetap” yang disajikan sebagai “Penghasilan
komprehensif lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Selisih
bersih revaluasi aset tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.

Grup melakukan revaluasi di tahun 2019, 2016 dan 2015 untuk tujuan akuntansi dan pajak
dimana entitas memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan. Jumlah pajak yang telah
dibayar diakui di penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian
selisih bersih revaluasi aset tetap.

67
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

r. Aset tetap, aset sewa dan aset tidak berwujud (lanjutan)

i. Aset tetap dan perangkat lunak (lanjutan)

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset
tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
(carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Perangkat lunak diakui sebagai aset tidak berwujud.

Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur
manfaat ekonomis aset tetap dan aset tidak berwujud yang diestimasi. Estimasi umur manfaat
ekonomis dan persentase penyusutan dan amortisasi per tahun adalah sebagai berikut:

Tahun Persentase
Bangunan 20 5%
Perlengkapan, peralatan kantor, komputer
dan kendaraan bermotor 4-5 20% - 25%
Perangkat lunak 5 20%

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun berjalan aset
tetap tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan
dikaji ulang dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara prospektif.

Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan,
akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.

Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 tentang “Hak
Atas Tanah”, biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai diakui sebagai aset tetap. Biaya perolehan tersebut merupakan biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh hak atas tanah tersebut termasuk
biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali.

Hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai tidak
disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan
hak atas tanah tersebut kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.

PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat
aset tetap dikaji ulang setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menilai
apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh
kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap
harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.

68
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

r. Aset tetap, aset sewa dan aset tidak berwujud (lanjutan)

ii. Aset sewa

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tentang “Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut. Menurut PSAK ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan
secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa
dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Aset sewa (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka
waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa dan periode masa sewa, jika tidak
ada kepastian yang memadai bahwa Bank Mandiri akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa.

Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis
lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Jika suatu perjanjian sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, maka Grup menilai
klasifikasi dari setiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara
terpisah.

iii. Aset tidak berwujud

Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur
secara andal dan kemungkinan besar Bank dan Entitas Anak akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari aset tersebut. Aset tak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat
lunak yang dibeli Bank dan Entitas Anak.

Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan Entitas Anak dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Metode amortisasi,
estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan
disesuaikan jika dianggap tepat.

Lihat Catatan 2s untuk kebijakan akuntansi terkait goodwill.

69
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

s. Penyertaan saham

Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan.

Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20,00% sampai


dengan 50,00% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan
disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan
penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Penyertaan sementara dihapusbukukan dari laporan posisi keuangan konsolidasian apabila telah
melampaui jangka waktu 5 tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” dan
Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 15/28/DPNP tanggal 31 Juli 2013 tentang Penilaian
Kualitas Aset Bank Umum.

Penyertaan saham di bawah 20,00% diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan tersedia untuk dijual.

Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara harga perolehan dan bagian Bank Mandiri atas
nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi dan disajikan sebagai
aset lain-lain. Bank melakukan evaluasi penurunan nilainya secara berkala.

t. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif

Aset non-produktif adalah aset Bank Mandiri dan Entitas Anak, antara lain dalam bentuk agunan
yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.

Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan properti
terbengkalai sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual. Sedangkan untuk rekening antar kantor dan suspense account, adalah sebesar selisih
antara nilai tercatat dan nilai pemulihan.

u. Tagihan dan liabilitas akseptasi

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

v. Aset lain-lain

Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga dan provisi dan komisi yang masih akan
diterima, tagihan, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-
lain.

Tagihan terdiri dari tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan Bank Mandiri, tagihan Entitas
Anak atas tagihan reksadana dan tagihan kepada pemegang polis.

70
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

v. Aset lain-lain (lanjutan)

Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, baik
melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh
pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal
debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank Mandiri dan Entitas Anak. AYDA merupakan
agunan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang
diberikan dan disajikan pada “Aset lain-lain”.

Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset dalam bentuk properti yang dimiliki
Bank Mandiri dan Entitas Anak, dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan
untuk kegiatan usaha operasional Bank Mandiri dan Entitas Anak.

AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable
value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi
dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Selisih antara nilai bersih yang dapat
direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun
berjalan pada saat dijual.

Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai dibebankan
ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan pada saat
terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan. Lihat Catatan 2t untuk kebijakan
akuntansi atas penyisihan kerugian AYDA dan properti terbengkalai.

w. Liabilitas segera

Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.
Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.

x. Simpanan nasabah

Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk bank) kepada
Bank dan Entitas Anak yang bergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan
dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan
lain yang dipersamakan dengan itu.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau
dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui
counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan
Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangka
dinyatakan sebesar nilai perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito berjangka dengan Bank.

71
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

x. Simpanan nasabah (lanjutan)

Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai
instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta
tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan Entitas Anak. Simpanan nasabah
dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan sebesar liabilitas Entitas Anak.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan nasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan
diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

y. Simpanan dari bank lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan negotiable certificates of deposits.
Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.

Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA).

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi
sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

z. Kontrak asuransi

Kontrak asuransi adalah kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dimana perusahaan
asuransi menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis. Risiko asuransi yang
signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat yang signifikan kepada
tertanggung apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat
minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Skenario-skenario
yang diperhatikan adalah skenario yang mengandung unsur komersial.

Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi yang menerima risiko asuransi yang signifikan dari
pemegang polis. Entitas Anak mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan
membayar manfaat pada saat terjadinya suatu kejadian yang diasuransikan, yang setidaknya 10%
lebih besar dari manfaat yang dibayarkan jika kejadian yang diasuransikan tidak terjadi. Jika suatu
kontrak asuransi tidak mengandung risiko asuransi yang signifikan, maka kontrak tersebut
diklasifikasikan sebagai kontrak investasi.

Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi untuk produk asuransi tradisional dan produk asuransi
yang dikaitkan dengan investasi. Kedua jenis produk ini mempunyai risiko asuransi yang
signifikan.

72
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

z. Kontrak asuransi (lanjutan)

Produk-produk dari Entitas Anak dibagi berdasarkan kategori sebagai berikut:

· Asuransi jiwa tradisional non-participating, memberikan perlindungan untuk menutupi risiko


kematian, kecelakaan, penyakit kritis dan kesehatan dari pemegang polis. Jumlah uang
pertanggungan akan dibayarkan pada saat terjadinya risiko yang ditanggung.
· Unit-link, produk asuransi dengan pembayaran premi tunggal maupun reguler yang dikaitkan
dengan investasi yang memberikan kombinasi manfaat proteksi dan manfaat investasi.

Ketika sebuah kontrak telah diklasifikasi sebagai kontrak asuransi, reklasifikasi terhadap kontrak
tersebut tidak dapat dilakukan kecuali ketentuan perjanjian kemudian diamendemen. Seluruh
produk asuransi yang diterbitkan oleh Entitas Anak mempunyai risiko asuransi yang signifikan.

Entitas Anak memisahkan komponen deposit dari kontrak unit-link seperti yang disyaratkan oleh
PSAK No. 62 jika kondisi-kondisi di bawah ini terpenuhi:
- Entitas Anak dapat mengukur komponen “deposit” secara terpisah (termasuk opsi penyerahan
melekat, yaitu tanpa memperhitungkan komponen “asuransi”);
- Kebijakan akuntansi Entitas Anak tidak mensyaratkan untuk mengakui semua hak dan liabilitas
yang timbul dari komponen “deposit”.

Entitas Anak tidak memisahkan komponen deposit dikarenakan hanya salah satu kondisi di atas
yang terpenuhi.

Pengujian kecukupan liabilitas

Pengujian kecukupan liabilitas dilakukan pada tanggal pelaporan untuk kontrak secara individual
ataupun per kelompok produk, ditentukan sesuai dengan cara Entitas Anak memperoleh,
memelihara dan mengukur profitabilitas dari kontrak asuransi tersebut.

Untuk asuransi jiwa, liabilitas kepada pemegang polis khususnya liabilitas untuk klaim masa depan
diuji untuk menentukan apakah liabilitas tersebut cukup untuk menutupi semua arus kas keluar di
masa depan termasuk semua manfaat yang dijamin dan manfaat tambahan yang dijamin, manfaat
partisipasi yang tidak dijamin (jika ada), semua biaya untuk penerbitan polis dan pemeliharaan
polis, serta mencerminkan arus kas masuk masa depan, yaitu premi yang diterima di masa depan.
Liabilitas dihitung berdasarkan diskonto dari arus kas untuk semua arus kas yang terkait yaitu arus
kas keluar dan arus kas masuk seperti yang disebutkan di atas dengan menggunakan
seperangkat asumsi aktuaria estimasi terbaik terkini yang ditetapkan oleh aktuaris Entitas Anak,
termasuk asumsi mortalitas/morbiditas, lapse, biaya dan inflasi serta asumsi marjin atas risiko
pemburukan. Entitas Anak menerapkan metode Gross Premium Reserve dalam perhitungan
cadangan premi atas manfaat polis masa depan kepada pemegang polis dengan menggunakan
asumsi aktuaria berdasarkan asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan, sehingga
pengujian kecukupan liabilitas tidak diperlukan lagi.

73
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

z. Kontrak asuransi (lanjutan)

Reasuransi

Entitas Anak mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah
premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan
proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.

Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk
ceded liabilitas manfaat polis masa depan, ceded estimasi liabilitas klaim dan ceded cadangan
atas premi yang belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang ditanggung oleh reasuradur
diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.

Entitas Anak menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas liabilitas manfaat polis
masa depan, cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas
klaim.

Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Entitas Anak mengurangi nilai tercatat dan
mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti
obyektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi,
bahwa Entitas Anak tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak
dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.

Liabilitas manfaat polis masa depan

Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan
yang akan dibayarkan kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang
dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat
pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung
dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaris Entitas Anak.

Entitas Anak menghitung liabilitas manfaat polis masa depan dengan menggunakan metode Gross
Premium Reserve yang mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang
diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang
dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.

Kenaikan/(penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

Liabilitas kepada pemegang unit-link diakui pada saat penerimaan dana dikonversi menjadi unit
setelah dikurangi biaya-biaya dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan nilai aset bersih
efektif yang berlaku.

74
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

z. Kontrak asuransi (lanjutan)

Liabilitas manfaat polis masa depan (lanjutan)

Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-link non-syariah diakui sebagai pendapatan
premi bruto dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Liabilitas
kepada pemegang polis unit-link diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian dihitung
menggunakan metode cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan yang dihitung
dengan menggunakan metode harian berdasarkan biaya asuransi atas risiko mortalita, ditambah
cadangan atas akumulasi dana investasi pemegang polis.

Setiap bunga, keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat
sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan liabilitas
kepada pemegang polis unit-link di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan liabilitas kepada pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan
konsolidasian.

Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-link syariah diakui sebagai liabilitas kepada
pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang diterima
setelah dikurangi bagian fee untuk Entitas Anak dalam rangka mengelola pendapatan dari produk
unit-link.

Risiko yang belum jatuh tempo

Liabilitas untuk manfaat kontraktual yang diharapkan akan timbul di masa depan dicatat pada saat
premi diakui. Liabilitas ditetapkan sebagai penjumlahan atas nilai diskonto yang diharapkan dari
pembayaran manfaat dan biaya administrasi masa depan yang berkaitan langsung dengan kontrak
asuransi, dikurangi dengan nilai diskonto yang diharapkan atas premi teoritis yang dibutuhkan
untuk memenuhi manfaat dan biaya administrasi berdasarkan asumsi penilaian yang digunakan
(penilaian premi). Liabilitas tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi seperti kematian, persistensi,
biaya pemeliharaan dan pendapatan investasi yang ditetapkan pada saat kontrak asuransi
dikeluarkan. Sebuah marjin untuk penyimpangan yang merugikan termasuk dalam asumsi yang
digunakan.

aa. Efek-efek yang diterbitkan

Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, termasuk obligasi, subordinasi
notes, medium term notes dan traveller’s cheques, pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan/penerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan
suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan.

Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

ab. Pinjaman yang diterima

Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak
lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Pada pengukuran awal, pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar dikurangi dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman yang
diterima. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

75
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ac. Pinjaman dan efek-efek subordinasi

Pinjaman dan efek-efek subordinasi pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar dikurangi
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman
dan efek-efek subordinasi. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan suku bunga efektif
sampai dengan jatuh tempo dari pinjaman dan efek-efek subordinasi.

Pinjaman dan efek-efek subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.

ad. Perpajakan

Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak
Penghasilan”, yang mengharuskan Bank Mandiri dan Entitas Anak memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui
dalam laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam
tahun berjalan.

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi
atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui
dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Manajemen Grup mengevaluasi secara periodik implementasi terhadap peraturan perpajakan


yang berlaku terutama yang memerlukan interpretasi lebih lanjut mengenai pelaksanaannya
termasuk juga evaluasi terhadap surat ketetapan pajak yang diterima dari kantor pajak. Lebih
lanjut, Bank Mandiri membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang
diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.

Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan metode liabilitas laporan posisi keuangan (balance
sheet liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas
laporan posisi keuangan, aset dan utang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar
pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga
mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila
besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada
masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat
perbedaan temporer tersebut.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif
pajak dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun
berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau
banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas
pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika
berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian terdapat risiko pajak
yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan
tersebut memiliki unsur ketidakpastian.

76
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ad. Perpajakan (lanjutan)

Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan liabilitas pajak
kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak lainnya Bank Mandiri
dan Entitas Anak disajikan sebagai “Utang pajak” di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak
penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena
pajak yang sama atau berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo
tersebut secara neto.

ae. Dana syirkah temporer

Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Entitas Anak. Entitas Anak mempunyai hak
untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Entitas Anak atau
kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan
kesepakatan.

Hubungan antara Entitas Anak dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan
kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau
musyarakah. Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi
mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan akun lain yang sejenis.

1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan
kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Entitas Anak) dalam pengelolaan investasinya.
2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan
kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.

Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Entitas Anak tidak
mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari
pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Entitas Anak. Dana syirkah temporer tidak
dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dan tidak
mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas
realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.

Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan konsolidasian, yang
memberikan hak kepada Entitas Anak untuk mengelola, termasuk untuk mencampur dana
dimaksud dengan dana lainnya.

Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.

af. Pendapatan dan beban bunga dan pendapatan syariah

(i). Konvensional

Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.

77
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

af. Pendapatan dan beban bunga dan pendapatan syariah (lanjutan)

(i). Konvensional (lanjutan)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif
adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup
mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa
datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang diterima oleh
para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya.

Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai
akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui
atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
(ii). Pendapatan syariah
Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Entitas Anak sebagai mudharib terdiri atas
pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan dari bagi
hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara
angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode tingkat imbal hasil efektif.

Berdasarkan PSAK No. 102 (Revisi 2016), pendapatan murabahah yang termasuk marjin
ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan menggunakan metode setara
tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal hasil setara yang akan mendiskonto secara tepat
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur
instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan
memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan
biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tingkat imbal hasil.

Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau


metode akad selesai.

Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional.

Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha.

78
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

af. Pendapatan dan beban bunga dan pendapatan syariah (lanjutan)

(ii). Pendapatan syariah (lanjutan)

Setoran dari debitur dengan kualitas non - performing diperlakukan sebagai pengembalian
harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga
perolehan atau pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya.
Khusus untuk transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non - performing
diperlakukan sebagai pelunasan piutang sewa.

(iii). Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer

Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik
nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah
dan mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Entitas Anak.
Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.

Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan
Entitas Anak yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).

Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset
produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Entitas Anak, dihitung
secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Entitas Anak yang dipakai
dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan.

Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut
kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan
Entitas Anak sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati
bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif
lainnya yang memakai dana Entitas Anak, seluruhnya menjadi milik Entitas Anak, termasuk
pendapatan dari transaksi Entitas Anak berbasis imbalan.

ag. Pendapatan premi dan beban klaim

Pendapatan premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai
dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Pendapatan premi kontrak jangka
panjang diakui sebagai pendapatan pada saat polis jatuh tempo.

Pendapatan premi yang diterima sebelum jatuh tempo polis dicatat sebagai titipan premi di laporan
posisi keuangan konsolidasian.

Beban klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses
penyelesaian dan estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim
dan manfaat diakui sebagai beban pada saat terjadinya liabilitas untuk memberikan proteksi. Klaim
reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang
beban klaim dan manfaat pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim dan
manfaat.

Jumlah klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan,
dinyatakan berdasarkan estimasi menggunakan teknik perhitungan teknis oleh aktuaris.
Perubahan dalam estimasi liabilitas klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan perbedaan
antara estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai biaya tambahan atau
pengurang biaya pada periode terjadinya perubahan.

79
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ah. Pendapatan provisi dan komisi

Pendapatan provisi dan komisi dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih
dalam sewa pembiayaan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari nilai perolehan kredit dan piutang
pembiayaan konsumen dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.

Untuk kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang
diberikan dan dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi dan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang belum diamortisasi, diakui pada
saat kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa
pembiayaan dilunasi.

Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan
atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.

ai. Imbalan kerja

Liabilitas pensiun

Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanai
melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan
aktuaria yang dilakukan secara berkala.

Liabilitas imbalan pensiun Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung dengan membandingkan
manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari program pensiun pada usia pensiun normal
dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah
dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun
lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank dan Entitas Anak harus
membayar kekurangan tersebut.

Program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti karena


UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum imbalan
pensiun. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening
masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun sebagaimana tercantum dalam UU No. 11 tahun
1992 tanggal 20 April 1992 tentang dana pensiun.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan setelah dikurangi
dengan nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuaria dan
biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris
independen menggunakan metode projected unit credit secara reguler untuk periode tidak lebih
dari satu tahun. Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus
kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto zero coupon bond dalam mata
uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang
kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui yang terjadi diakui sebagai
“Penghasilan komprehensif lain” dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan
langsung pada laba rugi.

Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa dalam laba
rugi, bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dalam laba rugi dan pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti neto dalam penghasilan komprehensif lain.
80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)


ai. Imbalan kerja (lanjutan)
Liabilitas pensiun (lanjutan)

Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program,
biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti neto terdiri dari:
- Keuntungan dan kerugian aktuarial;
- Imbal hasil atas aset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas
liabilitas imbalan pasti neto;
- Setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam
bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan
pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial.
Liabilitas imbalan jangka panjang lainnya

Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia
pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini dicadangkan sepanjang
masa kerja karyawan dan dihitung menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang
digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti, namun disederhanakan. Liabilitas
ini dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang berkualifikasi.
Pembagian tantiem
Bank Mandiri mencatat tantiem dengan menggunakan basis akrual dan membebankannya pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
aj. Laba per saham
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir tahun berjalan dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama tahun berjalan.
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per
saham dasar dan dilusian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar 46.666.666.666
lembar saham.
ak. Segmen operasi

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:


(a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
menilai kinerjanya; dan
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Sesuai dengan PSAK No. 5 tentang “Segmen Operasi”, Grup menyajikan segmen operasi
berdasarkan laporan internal grup yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional.
Pengambil keputusan operasional adalah Direksi.

Informasi Segmen per 31 Desember 2019 disajikan sesuai Keputusan Direksi No.
KEP.DIR/034/2019 tanggal 24 Mei 2019, dimana segmen operasi dibagi ke dalam segmen-
segmen usaha sebagai berikut: Corporate Banking, Commercial Banking, Hubungan
Kelembagaan, Retail Banking (termasuk Wealth), Treasury & International Banking, Kantor Pusat,
Entitas Anak Syariah, Entitas Anak - Asuransi dan Entitas Anak lainnya.

81
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ak. Segmen operasi (lanjutan)

Informasi Segmen per 31 Desember 2018 disajikan sesuai Keputusan Direksi


No. KEP.DIR/22/2018 tanggal 29 Maret 2018, dimana segmen operasi dibagi ke dalam segmen-
segmen usaha sebagai berikut: Corporate Banking (Large Corporate dan Middle Corporate),
Hubungan Kelembagaan, Retail Banking (termasuk Wealth), Treasury & International Banking,
Kantor Pusat, Entitas Anak Syariah, Entitas Anak - Asuransi dan Entitas Anak lainnya.

Segmen geografis adalah komponen Bank dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen geografis dibagi ke dalam wilayah Indonesia, Asia
(Singapura, Malaysia, Hong Kong, Timor Leste dan Shanghai), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman
Islands.

al. Program Kemitraan (PK) dan Bina Lingkungan (BL)

Alokasi dana untuk PK dan BL tidak dialokasikan dari saldo laba berdasarkan hasil keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan tetapi diakui dan dibebankan ke laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian
dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk
penilaian aset dan liabilitas.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas
atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia adalah estimasi terbaik serta berdasarkan pada standar yang
berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman
masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian
dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Sumber utama ketidakpastian estimasi

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dan efek utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dijelaskan di
Catatan 2c.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan
kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara
individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan
diterima. Dalam menghitung cadangan kerugian penurunan nilai, manajemen membuat
pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai neto yang dapat direalisasi
dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi dan strategi
penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali dan disetujui secara
independen oleh Credit Risk Management Unit.

82
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat
pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif
bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai
secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk
cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam
mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model
kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan
pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada
seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta
asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.

b. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan

Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar,
Grup menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c untuk instrumen
keuangan yang tidak diperdagangkan secara aktif dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai
wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada
likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

c. Imbalan pensiun

Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria


menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat
kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (Catatan 2ai dan 51).
Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas pensiun.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni zero coupon
bond yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang
diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang
sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan
dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka
waktu liabilitas pensiun yang terkait. Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan
berdasarkan kondisi pasar saat ini.

d. Liabilitas asuransi untuk kontrak asuransi

Cadangan teknis Entitas Anak dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian
dari “Liabilitas lain-lain” berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan asumsi aktuarial
yaitu asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan. Termasuk dalam cadangan
teknis adalah liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi liabilitas klaim, premi yang belum
merupakan pendapatan, dan liabilitas kepada pemegang polis.

e. Aset pajak tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam
menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan
tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Bank tidak
memperhitungkan sebagian manfaat aset pajak tangguhan karena manajemen Bank berpendapat
bahwa aset pajak tangguhan tersebut tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang.

83
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Sumber utama ketidakpastian estimasi (lanjutan)

f. Penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Bank mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Nilai tercatat atas aset tetap Bank diungkapkan pada Catatan 18.

g. Penurunan nilai aset non-keuangan

Bank Mandiri dan entitas anak mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan
tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penurunan nilai
aset non-keuangan adalah sebagai berikut:

a) Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil
operasi di masa yang akan datang;
b) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara
keseluruhan; dan
c) Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.

Manajemen Bank dan Entitas Anak mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset
melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai
wajar dikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah
terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil
kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.

h. Revaluasi atas nilai wajar tanah

Grup menggunakan spesialis penilai independen untuk menilai nilai wajar atas tanah. Tanah dinilai
berdasarkan referensi atas bukti berdasarkan pasar, menggunakan nilai yang dapat diukur setelah
disesuaikan dengan faktor pasar spesifik seperti lokasi dan kondisi dari tanah.

Pertimbangan akuntansi yang penting

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak
meliputi:

a. Usaha yang berkelanjutan

Manajemen Bank dan Entitas Anak telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank dan Entitas
Anak untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank dan Entitas Anak
memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen
tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang
signifikan terhadap kemampuan Bank dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang
berkelanjutan.

84
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Pertimbangan akuntansi yang penting (lanjutan)

b. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Manajemen Bank dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai
aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 telah dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui
sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan
2.c.E.

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 33.083.619 41.937.965
Dolar Amerika Serikat (Catatan 62B.(iv)) 13.407.311 17.914.796

Total 46.490.930 59.852.761

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI
No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi
Bank Umum Konvensional sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan PBI
No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016, PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 dan PBI
No. 19/6/PBI/2017 tanggal 17 April 2017, dan PBI No. 20/3/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, PADG
No. 20/30/PADG/2018 tanggal 30 November 2018 dan PADG No. 21/14/PADG/2019 tanggal
26 Juni 2019 yang masing-masing sebesar:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
- GWM Primer 6,00% 6,50%
(i) GWM secara harian 3,00% 3,50%
(ii) GWM secara rata-rata 3,00% 3,00%
- PLM (d/h GWM Sekunder) 4,00% 4,00%

Mata uang asing 8,00% 8,00%


(i) GWM secara harian 6,00% 6,00%
(ii) GWM secara rata-rata 2,00% 2,00%

85
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) adalah rasio hasil perbandingan antara:


a. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing, dan
b. Surat berharga korporasi dalam Rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu,
yang dimiliki Bank,
terhadap:
a. Dana Pihak Ketiga Bank dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka/deposito dalam
rupiah dan valuta asing, tidak termasuk dana antarbank; dan
b. Surat berharga dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu, yang
diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh sumber pendanaan.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank telah memenuhi rasio seperti telah disebutkan di
atas. Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan mata uang asing (Bank Mandiri saja) yaitu
masing-masing sebesar:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
- GWM Primer 6,21% 6,92%
(i) GWM secara harian 3,00% 3,50%
(ii) GWM secara rata-rata 3,21% 3,42%
- Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM)
(d/h GWM Sekunder) 13,02% 10,14%

Mata uang asing 8,10% 8,10%


(i) GWM secara harian 6,00% 6,00%
(ii) GWM secara rata-rata 2,10% 2,10%

5. GIRO PADA BANK LAIN

a. Berdasarkan mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 4.247 7.735
Pihak ketiga 486.671 258.361
Total 490.918 266.096
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 56) 246 741
Pihak ketiga 12.072.326 14.569.124
Total (Catatan 62B.(iv)) 12.072.572 14.569.865
12.563.490 14.835.961
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (5.193) (5.189)
Neto 12.558.297 14.830.772

Termasuk dalam mata uang asing adalah terutama mata uang Pound Sterling Inggris, Euro Eropa,
Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang, Dolar Australia, Dolar Hong Kong, Yuan China dan Dolar
Singapura.

86
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Lancar 490.918 266.096
Mata uang asing
Lancar 12.069.282 14.566.391
Macet 3.290 3.474
Total (Catatan 62B.(iv)) 12.072.572 14.569.865

12.563.490 14.835.961
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (5.193) (5.189)
Neto 12.558.297 14.830.772

c. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) per tahun:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 0,01% 0,01%
Mata uang asing 1,41% 1,04%

d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 5.189 3.442
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 248 1.703
Lain-lain*) (244) 44
Saldo akhir tahun 5.193 5.189
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain
telah memadai.

e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.

87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN


a. Berdasarkan jenis, mata uang, jatuh tempo dan kolektibilitas Bank Indonesia:
31 Desember 2019
Jatuh Tempo Lancar Macet Total
Rupiah
Bank Indonesia < 1 bulan 12.380.226 - 12.380.226
Call money < 1 bulan 4.020.000 - 4.020.000
Deposito berjangka < 1 bulan 829.100 - 829.100
> 1 bulan < 3 bulan 311.800 - 311.800
> 3 bulan < 6 bulan 9.500 - 9.500

Total 17.550.626 - 17.550.626

Mata uang asing


Bank Indonesia < 1 bulan 8.468.325 - 8.468.325
Call money < 1 bulan 8.090.026 - 8.090.026
> 12 bulan < 36 bulan - 46.601 46.601
Penempatan “fixed-term” < 1 bulan 2.310.017 - 2.310.017
> 1 bulan < 3 bulan 235.617 - 235.617
> 3 bulan < 6 bulan 246.398 - 246.398
> 12 bulan < 36 bulan - 1.074 1.074
Deposito berjangka < 1 bulan 666.779 - 666.779
> 36 bulan 972 - 972
Total (Catatan 62B.(iv)) 20.018.134 47.675 20.065.809
37.616.435
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (47.675)
Neto 37.568.760

31 Desember 2018
Jatuh Tempo Lancar Macet Total
Rupiah
Bank Indonesia < 1 bulan 6.980.573 - 6.980.573
Call money < 1 bulan 4.520.000 - 4.520.000
> 1 bulan < 3 bulan 20.000 - 20.000
Deposito berjangka < 1 bulan 1.081.040 - 1.081.040
> 1 bulan < 3 bulan 166.300 - 166.300
> 3 bulan < 6 bulan 100.500 - 100.500
> 6 bulan < 12 bulan 12.500 - 12.500

Total 12.880.913 - 12.880.913


Mata uang asing
Bank Indonesia < 1 bulan 1.725.600 - 1.725.600
> 1 bulan < 3 bulan 2.157.000 - 2.157.000
Call money < 1 bulan 2.486.302 - 2.486.302
> 1 bulan < 3 bulan 71.900 - 71.900
> 12 bulan - 49.204 49.204
Penempatan “fixed-term” < 1 bulan 2.133.436 - 2.133.436
> 1 bulan < 3 bulan 62.717 - 62.717
> 3 bulan < 6 bulan 203.189 - 203.189
> 6 bulan < 12 bulan 129.420 - 129.420
> 12 bulan - 1.134 1.134
Deposito berjangka < 1 bulan 590.047 - 590.047
> 12 bulan 75.172 - 75.172
Total (Catatan 62B.(iv)) 9.634.783 50.338 9.685.121
22.566.034
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (50.338)
Neto 22.515.696

88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)


b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 368.500 255.000
Pihak ketiga 17.182.126 12.625.913
Total 17.550.626 12.880.913
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 56) 1.131.424 907.378
Pihak ketiga 18.934.385 8.777.743
Total (Catatan 62B.(iv)) 20.065.809 9.685.121
37.616.435 22.566.034
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (47.675) (50.338)
Neto 37.568.760 22.515.696

c. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) per tahun:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 1,40% 1,83%
Mata uang asing 2,06% 1,82%

d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 50.338 49.713
(Pembalikan)/pembentukan selama
tahun berjalan (Catatan 45) (51) 115
Lain-lain*) (2.612) 510
Saldo akhir tahun 47.675 50.338
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain telah memadai.

e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.

f. Bank Mandiri memiliki penempatan pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) dengan klasifikasi
macet atau “mengalami penurunan nilai” dimana klaim Bank Mandiri yang diakui oleh kurator
berdasarkan hasil creditors meeting pada tanggal 5 November 2009 adalah sebesar
EUR16.395.092 (nilai penuh) untuk penempatan tersebut. Pada tanggal-tanggal 10 Maret 2010,
24 November 2010, 6 September 2012 dan 23 Januari 2014, kurator telah membayarkan sebagian
klaim (distribusi interim) kepada Bank Mandiri, setelah memperhitungkan saling hapus (net-off)
dengan saldo giro, inter-bank call money dan liabilitas L/C UPAS Entitas Anak kepada lembaga
keuangan tersebut, sehingga saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan (dalam
likuidasi) pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar EUR3.061.829 (nilai penuh). Pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank Mandiri telah membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai penuh atas sisa saldo penempatan pada lembaga keuangan tersebut.
89
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

g. Pada tanggal 31 Desember 2019, penempatan dengan saldo USD70.000 (nilai penuh)
(31 Desember 2018: USD5.227.520,08 (nilai penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang
diterima dari bank lain (Catatan 36e).

7. EFEK-EFEK
a. Berdasarkan tujuan, pihak berelasi dan pihak ketiga:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Efek-efek
Pihak berelasi (Catatan 56):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2.834.117 119.807
Tersedia untuk dijual 8.626.405 8.422.061
Dimiliki hingga jatuh tempo 5.158.874 3.802.269
Diukur pada biaya perolehan*) 1.922.915 1.104.833
18.542.311 13.448.970
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 4.637.866 3.627.578
Tersedia untuk dijual 11.140.087 21.616.313
Dimiliki hingga jatuh tempo 2.882.674 4.152.400
Diukur pada biaya perolehan*) 11.952.894 1.552.166
30.613.521 30.948.457
Investasi pada unit-link **)
Pihak berelasi (Catatan 56):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 8.834.946 8.113.830
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 13.176.134 11.621.419
Total 71.166.912 64.132.676
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (5.654) (3.653)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi
dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek 171.648 (196.549)
Cadangan kerugian penurunan nilai (69.538) (96.574)
96.456 (296.776)
Neto 71.263.368 63.835.900
*)
Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.

90
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas Bank Indonesia:


31 Desember 2019

Nilai wajar/biaya perolehan/biaya


perolehan diamortisasi**)
Nilai
perolehan/ Premi/ Keuntungan/
nilai (diskonto) (kerugian)
nominal/ yang belum yang belum Kurang
nilai wajar*) diamortisasi direalisasi Lancar lancar Macet Total

Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi 2.515.695 - 10.778 2.526.473 - - 2.526.473
Investasi pada unit-unit
reksa dana 241.995 - - 241.995 - - 241.995
Sertifikat Bank Indonesia 365.117 - 8.015 373.132 - - 373.132
Saham 342.011 - - 342.011 - - 342.011
Negotiable certificate of deposit 226.227 - 2.833 229.060 - - 229.060

3.691.045 - 21.626 3.712.671 - - 3.712.671

Investasi pada unit-link *)


Saham 20.510.838 - - 20.510.838 - - 20.510.838
Investasi pada unit-unit
reksa dana 1.493.474 - - 1.493.474 - - 1.493.474
Obligasi 6.768 - - 6.768 - - 6.768

22.011.080 - - 22.011.080 - - 22.011.080

25.702.125 - 21.626 25.723.751 - - 25.723.751

Tersedia untuk dijual


Investasi pada unit-unit reksa dana 3.661.868 - 25.789 3.687.657 - - 3.687.657
Obligasi 5.760.130 - (21.295) 5.738.835 - - 5.738.835
Medium term notes 5.000 - - 5.000 - - 5.000
Saham 11.103 - - 11.103 - - 11.103

9.438.101 - 4.494 9.442.595 - - 9.442.595

Dimiliki hingga jatuh tempo


Obligasi 5.549.008 (2.788) - 5.546.220 - - 5.546.220
Medium term notes 245.000 - - 245.000 - - 245.000
Wesel ekspor 738.858 - - 738.858 - - 738.858
Investasi pada unit-unit reksa dana 245.000 - - 245.000 - - 245.000

6.777.866 (2.788) - 6.775.078 - - 6.775.078

Diukur pada biaya perolehan***)


Obligasi syariah Perusahaan 3.163.600 - - 3.163.600 - - 3.163.600
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 850.000 - - 850.000 - - 850.000
Sukuk BI 9.431.729 - - 9.431.729 - - 9.431.729
Obligasi 299.514 - - 299.514 - - 299.514
Wesel ekspor 130.966 - - 130.966 - - 130.966

13.875.809 - - 13.875.809 - - 13.875.809

Total 55.793.901 (2.788) 26.120 55.817.233 - - 55.817.233

Mata uang asing


Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Obligasi 685.865 - 6.403 692.268 - - 692.268
Treasury bills 1.845.228 - 5.288 1.850.516 - - 1.850.516
Sertifikat Bank Indonesia 1.249.845 - 3.647 1.253.492 - - 1.253.492

3.780.938 - 15.338 3.796.276 - - 3.796.276

Tersedia untuk dijual


Obligasi 4.617.241 - 135.804 4.753.045 - - 4.753.045
Treasury bills 1.601.717 - 14.169 1.615.886 - - 1.615.886
Sertifikat Bank Indonesia 896.163 - 100 896.263 - - 896.263
Investasi pada unit-unit reksa dana 3.213.270 - (19.883) 3.193.387 - - 3.193.387

10.328.391 - 130.190 10.458.581 - - 10.458.581

Dimiliki hingga jatuh tempo


Obligasi 238.978 (2.866) - 236.112 - - 236.112
Wesel ekspor 1.024.704 - - 1.022.232 - 2.472 1.024.704

1.263.682 (2.866) - 1.258.344 - 2.472 1.260.816

Total (Catatan 62B.(iv)) 15.373.011 (2.866) 145.528 15.513.201 - 2.472 15.515.673

71.166.912 (5.654) 171.648 71.330.434 - 2.472 71.332.906

Dikurangi: cadangan kerugian


penurunan nilai (69.538 )

Neto 71.263.368

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak
unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
***) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.

91
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

b. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):


31 Desember 2018

Nilai wajar/biaya perolehan/biaya


perolehan diamortisasi**)
Nilai
perolehan/ Premi/ Keuntungan/
nilai (diskonto) (kerugian)
nominal/ yang belum yang belum Kurang
nilai wajar*) diamortisasi direalisasi Lancar lancar Macet Total

Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi

Efek-efek
Obligasi 245.745 - 518 241.305 4.958 - 246.263
Investasi pada unit-unit
reksa dana 381.993 - - 381.993 - - 381.993
Sertifikat Bank Indonesia 187.222 - 3.005 190.227 - - 190.227
Saham 207.401 - - 207.401 - - 207.401

1.022.361 - 3.523 1.020.926 4.958 - 1.025.884


*)
Investasi pada unit-link
Saham 19.407.553 - - 19.407.553 - - 19.407.553
Investasi pada unit-unit
reksa dana 317.811 - - 317.811 - - 317.811
Obligasi 9.885 - - 9.885 - - 9.885

19.735.249 - - 19.735.249 - - 19.735.249

20.757.610 - 3.523 20.756.175 4.958 - 20.761.133

Tersedia untuk dijual


Investasi pada unit-unit reksa dana 9.918.487 - 56.849 9.975.336 - - 9.975.336
Obligasi 6.459.498 - (80.479) 6.379.019 - - 6.379.019
Sertifikat Bank Indonesia 719.537 - (854) 718.683 - - 718.683
Negotiable certificate of deposit 521.612 - 393 522.005 - - 522.005
Medium term notes 45.000 - (4) 44.996 - - 44.996

17.664.134 - (24.095) 17.640.039 - - 17.640.039

Dimiliki hingga jatuh tempo


Obligasi 4.528.115 (3) - 4.528.112 - - 4.528.112
Wesel ekspor 1.318.185 - - 1.318.185 - - 1.318.185
Investasi pada unit-unit reksa dana 245.000 - - 245.000 - - 245.000

6.091.300 (3) - 6.091.297 - - 6.091.297


***)
Diukur pada biaya perolehan
Obligasi syariah Perusahaan 2.528.000 - - 2.528.000 - - 2.528.000
Wesel ekspor 128.999 - - 128.999 - - 128.999

2.656.999 - - 2.656.999 - - 2.656.999

Total 47.170.043 (3) (20.572) 47.144.510 4.958 - 47.149.468

Mata uang asing


Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Obligasi 768.832 - 7.603 776.435 - - 776.435
Treasury bills 594.836 - 2.856 597.692 - - 597.692
Sertifikat Bank Indonesia 1.361.356 - 7.438 1.368.794 - - 1.368.794

2.725.024 - 17.897 2.742.921 - - 2.742.921

Tersedia untuk dijual


Obligasi 4.819.474 - (173.006) 4.646.468 - - 4.646.468
Treasury bills 2.370.483 - (29.011) 2.341.472 - - 2.341.472
Sertifikat Bank Indonesia 1.855.861 - (5.840) 1.850.021 - - 1.850.021
Investasi pada unit-unit reksa dana 3.328.422 - 13.983 3.342.405 - - 3.342.405

12.374.240 - (193.874) 12.180.366 - - 12.180.366

Dimiliki hingga jatuh tempo


Obligasi 301.980 (3.650) - 298.330 - - 298.330
Wesel ekspor 1.561.389 - - 1.561.389 - - 1.561.389

1.863.369 (3.650) - 1.859.719 - - 1.859.719

Total (Catatan 62B.(iv)) 16.962.633 (3.650) (175.977) 16.783.006 - - 16.783.006

64.132.676 (3.653) (196.549) 63.927.516 4.958 - 63.932.474

Dikurangi: cadangan kerugian


penurunan nilai (96.574 )

Neto 63.835.900

*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak
unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
***) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.

92
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

c. Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Efek-efek
Rupiah
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo 605.819 729.742
< 1 tahun 18.580.784 13.612.063
> 1 < 5 tahun 10.930.189 10.245.088
> 5 < 10 tahun 3.666.029 2.847.901
Total 33.782.821 27.434.794
Mata uang asing
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo - 287.310
< 1 tahun 6.145.885 6.918.008
> 1 < 5 tahun 6.223.934 6.762.609
> 5 < 10 tahun 3.003.192 2.988.689
> 10 tahun - 6.017
Total 15.373.011 16.962.633

Investasi pada unit-link*)


Rupiah
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo 22.004.312 19.725.364
< 1 tahun 3.403 9.885
> 1 < 5 tahun 3.365 -
Total 22.011.080 19.735.249

71.166.912 64.132.676
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (5.654) (3.653)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek 171.648 (196.549)
Cadangan kerugian penurunan nilai (69.538) (96.574)
96.456 (296.776)
Neto 71.263.368 63.835.900

*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.

d. Berdasarkan golongan penerbit:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Efek-efek
Perusahaan 23.745.463 27.286.754
Bank 6.288.446 8.563.445
Bank Sentral 12.792.855 4.718.811
Pemerintah 6.329.068 3.828.417
49.155.832 44.397.427

93
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (lanjutan)
d. Berdasarkan golongan penerbit (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Investasi pada unit-link *)
Perusahaan 14.920.217 13.492.055
Bank 7.090.863 6.243.194
22.011.080 19.735.249
Total 71.166.912 64.132.676
Dikurangi:
Diskonto yang belum diamortisasi (5.654) (3.653)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek 171.648 (196.549)
Cadangan kerugian penurunan nilai (69.538) (96.574)
96.456 (296.776)
Neto 71.263.368 63.835.900
*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.

e. Rincian obligasi berdasarkan peringkat:


Nilai wajar/Biaya perolehan/
Peringkat *) Biaya perolehan diamortisasi
Lembaga 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
pemeringkat 2019 2018 2019 2018

Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi
Surat
Perbendaharaan
Negara**) - - - 2.469.184 216.760
PT Sarana Multigriya
Infrastruktur Pefindo idAAA - 47.691 -
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 9.598 29.503
2.526.473 246.263
Investasi pada unit-link ***)
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo idAAA - 3.403 -
PT Surya Artha
Nusantara Finance Pefindo - idAA- - 4.623
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 3.365 5.262
6.768 9.885
2.533.241 256.148

*)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**)
Tidak memiliki peringkat.
***)
Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.

94
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

e. Rincian obligasi berdasarkan peringkat (lanjutan):

Nilai wajar/Biaya perolehan/


Peringkat*) Biaya perolehan diamortisasi
Lembaga 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember
pemeringkat 2019 2018 2019 2018
Rupiah (lanjutan)
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo idAAA - 1.092.709 -
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. Pefindo idAAA idAAA 697.453 695.735
PT Hutama Karya
(Persero) Pefindo idAAA idAAA 308.756 308.756
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo idAAA idAAA 299.920 380.036
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Pefindo idAAA idAAA 260.141 293.205
Perum Pegadaian Pefindo idAAA idAAA 233.321 233.941
PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Pefindo idAA+ idAA+ 214.629 700.822
PT Astra Sedaya
Finance Pefindo idAAA idAAA 107.614 216.133
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk. Pefindo - idAA - 155.802
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 2.524.292 3.394.589
5.738.835 6.379.019
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi
PT Hutama Karya (Persero) Pefindo idAAA idAAA 650.000 650.000
Jakarta Lingkar Barat Pefindo idA+ idA+ 460.000 460.000
PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero) Pefindo idAAA - 449.000 -
PT Tunas Baru
Lampung Tbk. Fitch A+ (Idn) A (Idn) 426.000 426.000
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo idAAA idAAA 105.000 105.000
PT Mayora Indah Tbk. Pefindo - idAA - 74.000
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 3.456.220 2.813.112
5.546.220 4.528.112
Diukur pada biaya
perolehan**)
Efek-efek
Obligasi Syariah Perusahaan
PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero) Pefindo idAAA(sy) idAAA(sy) 300.000 300.000
PT Indosat Tbk. Pefindo idAAA(sy) idAAA(sy) 185.000 185.000
Medco Power Indonesia Pefindo idA(sy) - 140.600 -
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 2.538.000 2.043.000
3.163.600 2.528.000
Total 16.981.896 13.691.279

*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.

95
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

e. Rincian obligasi berdasarkan peringkat (lanjutan):


Nilai wajar/biaya perolehan/
Peringkat*) biaya perolehan diamortisasi

Lembaga 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember


pemeringkat 2019 2018 2019 2018
Mata uang asing
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi
Agricultural Bank of
China, HK Moody’s A1 A2 277.192 143.128
Bank of East Asia Limited Moody’s Ba2(hyb) Ba2(hyb) 276.564 430.538
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 138.512 202.769

692.268 776.435
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi
PT Pertamina (Persero) Moody’s Baa2 Baa2 3.771.293 3.671.069
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo idAAA idAAA 342.260 591.512
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Moody’s Baa2 Baa2 264.200 213.543
Bank of China Fitch - A- (Idn) - 42.643
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 375.292 127.701

4.753.045 4.646.468

Dimiliki hingga jatuh tempo


Efek-efek
Obligasi
PT Pelindo (Persero) Moody’s Baa2 Baa2 67.564 69.618
PT Pertamina (Persero) Moody’s Baa2 Baa2 42.203 43.944
PT Soechi Lines Tbk Moody’s - Baa3 - 71.900
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 126.345 112.868

236.112 298.330

Total 5.681.425 5.721.233

*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.

f. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) per tahun:

31 Desember 31 Desember
2019 2018

Rupiah 8,28% 7,34%


Mata uang asing 6,44% 5,36%

g. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 96.574 81.734
(Pembalikan)/pembentukan
selama tahun berjalan (Catatan 45) (11.701) 20.263
Lain-lain*) (15.335) (5.423)
Saldo akhir tahun 69.538 96.574

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek telah
memadai.

96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. EFEK-EFEK (lanjutan)
h. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
i. Investasi dalam unit reksadana pada Bank Mandiri saja yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Reksa Dana Syailendra USD 3 2.438.587 2.561.727
Reksa Dana Trimegah VI 787.550 786.565
Reksa Dana Syailendra USD 2 754.800 780.678
Reksa Dana Terproteksi Schroder IDR Income Plan II 655.815 656.188
Reksa Dana Trimegah Terproteksi I 651.837 656.657
Reksa Dana Terproteksi BNP Paribas Selaras V 500.150 -
Reksa Dana Emco Terproteksi XVI 485.068 484.772
Reksa Dana Trimegah Terproteksi XI 460.162 456.894
Reksa Dana SAM Sejahtera 3 136.365 136.099
Reksa Dana Terproteksi BNP Paribas Selaras IV - 2.512.978
Reksa Dana Terproteksi Schroder IDR Income Plan I - 1.005.116
Reksa Dana Manulife Proteksi Dana Utama - 1.000.876
Reksa Dana Terproteksi Emco VII - 905.172
Reksa Dana Terproteksi Emco VIII - 603.493
Reksa Dana Trimegah Terproteksi IV - 227.131
Reksa Dana Indopremier XI - 225.825
Reksa Dana Trimegah Terproteksi II - 197.040
6.870.334 13.197.211

j. Pada tanggal 31 Desember 2019, efek-efek dengan jumlah nominal sebesar Rp444.242
(31 Desember 2018: Rp359.500) telah dijual dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 28).
k. Pada tanggal 31 Desember 2019, efek-efek dengan jumlah nominal sebesar USD65.000.000 (nilai
penuh) (31 Desember 2018: USD65.000.000 (nilai penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang
diterima dari bank lain (Catatan 36c).

8. OBLIGASI PEMERINTAH
Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diperoleh Grup
dari pasar primer dan sekunder pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dengan rincian sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Pihak berelasi (Catatan 56)
Obligasi Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 5.040.996 3.372.637
Tersedia untuk dijual***) 96.664.454 78.265.244
Dimiliki hingga jatuh tempo 18.003.259 17.977.222
Diukur pada biaya perolehan*) 8.079.331 13.468.806
Investasi pada unit-link **)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.212.260 1.200.609
129.000.300 114.284.518

*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

97
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

a. Berdasarkan jatuh tempo

Obligasi Pemerintah berdasarkan sisa umur jatuh temponya adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Kurang dari 1 tahun 157.424 527.768
1 - 5 tahun 1.612.886 483.099
5 - 10 tahun 2.116.432 1.730.859
Lebih dari 10 tahun 890.273 538.044
4.777.015 3.279.770

Investasi pada unit-link **)


Kurang dari 1 tahun 111.877 486.722
1 - 5 tahun 407.500 137.027
5 - 10 tahun 435.944 416.132
Lebih dari 10 tahun 256.939 160.728
1.212.260 1.200.609
5.989.275 4.480.379

Tersedia untuk dijual***)


Kurang dari 1 tahun 16.094.598 15.060.493
1 - 5 tahun 33.183.555 28.907.326
5 - 10 tahun 22.633.274 9.974.175
Lebih dari 10 tahun 2.857.390 2.912.801
74.768.817 56.854.795

Dimiliki hingga jatuh tempo


Kurang dari 1 tahun 9.970 95.205
1 - 5 tahun 15.487.132 15.270.849
5 - 10 tahun 325.088 293.456
Lebih dari 10 tahun 84.614 124.003
15.906.804 15.783.513

Diukur pada biaya perolehan*)


Kurang dari 1 tahun 4.123.431 7.198.947
1 - 5 tahun 3.955.900 6.125.245
8.079.331 13.324.192
Total 104.744.227 90.442.879

*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)


a. Berdasarkan jatuh tempo (lanjutan)
Obligasi Pemerintah berdasarkan sisa umur jatuh temponya adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Mata uang asing
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kurang dari 1 tahun 1.138 -
1 - 5 tahun 154.134 15.398
5 - 10 tahun 73.808 39.563
Lebih dari 10 tahun 34.901 37.906
263.981 92.867
Tersedia untuk dijual
Kurang dari 1 tahun 2.611.730 2.803.201
1 - 5 tahun 13.173.513 11.240.079
5 - 10 tahun 6.110.394 7.338.016
Lebih dari 10 tahun - 29.153
21.895.637 21.410.449
Dimiliki hingga jatuh tempo
Kurang dari 1 tahun 778.531 -
1 - 5 tahun 651.387 1.382.155
5 - 10 tahun 666.537 811.554
2.096.455 2.193.709
Diukur pada biaya perolehan*)
Kurang dari 1 tahun - 144.614
- 144.614
Total (Catatan 62B.(iv)) 24.256.073 23.841.639
129.000.300 114.284.518

*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.

b. Berdasarkan jenis
31 Desember 2019
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,45% - 10/03/2020 -
bunga tetap 4.508.379 12,9% 4.777.015 15/05/2048 1 dan 6 bulan

Investasi pada unit-link**)


Obligasi suku 5,45% - 10/03/2020 -
bunga tetap 1.212.260 11,00% 1.212.260 15/4/2039 1 dan 6 bulan

**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.

99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan jenis (lanjutan)

31 Desember 2019

Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah (lanjutan)
Tersedia untuk dijual***)
Obligasi suku 5,45% - 15/03/2020 -
bunga tetap 58.696.103 12,90% 60.900.409 15/02/2044 1, 3, dan 6 bulan
Obligasi suku bunga
mengambang 13.922.008 SPN 3 bulan 13.868.408 25/07/2020 3 bulan

72.618.111 74.768.817

31 Desember 2019
Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 5,45% - 15/11/2020 -
bunga tetap 15.906.804 11,75% 15/05/2037 6 bulan

Diukur pada biaya perolehan*)


Obligasi suku 5,00% - 15/03/2020 -
bunga tetap 8.079.331 7,23% 15 /01/2022 6 bulan

31 Desember 2019

Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asing


Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 3,30% - 13/03/2020 -
bunga tetap 238.279 5,88% 263.981 30/10/2049 6 dan 9 bulan

Tersedia untuk dijual


Obligasi suku 0,65% - 13/03/2020 -
bunga tetap 20.791.312 5,88% 21.895.637 18/09/2029 6 dan 12 bulan

*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

100
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan jenis (lanjutan)


31 Desember 2019

Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asing


Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 0,90% - 26/04/2020 -
bunga tetap 2.096.455 5,88% 08/01/2026 6 bulan

31 Desember 2018

Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,45% - 10/03/2019 -
bunga tetap 3.255.785 12,90% 3.279.770 15/05/2048 1 dan 6 bulan

Investasi pada unit-link**)


Obligasi suku 5,45% - 04/01/2019 -
bunga tetap 1.200.609 11,00% 1.200.609 15/05/2038 1 dan 6 bulan

Tersedia untuk dijual***)


Obligasi suku 5,45% - 10/03/2019 -
bunga tetap 33.886.453 12,90% 33.602.793 15/02/2044 1 dan 6 bulan
Obligasi suku bunga 25/08/2019 -
mengambang 23.427.461 SPN 3 bulan 23.252.002 25/07/2020 3 bulan

57.313.914 56.854.795

31 Desember 2018
Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 5,45% - 15/04/2019 -
bunga tetap 15.783.513 11,75% 15/05/2037 6 bulan

Diukur pada biaya perolehan*)


Obligasi suku 5,45% - 04/01/2019 -
bunga tetap 13.324.192 8,63% 15 /01/2022 1 dan 6 bulan

*)
Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**)
Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
***)
Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

101
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan)

b. Berdasarkan jenis (lanjutan)


31 Desember 2018

Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga

Mata uang asing


Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 3,38% - 29/03/2021 -
bunga tetap 94.836 6,75% 92.867 11/02/2049 6 bulan

Tersedia untuk dijual


Obligasi suku 0,65% - 04/03/2019 -
bunga tetap 21.423.890 11,63% 21.410.449 24/04/2028 6,8 dan 12 bulan

31 Desember 2018

Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Mata uang asing
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 0,90% - 26/04/2020 -
bunga tetap 2.193.709 5,88% 08/01/2026 6 bulan

Diukur pada biaya perolehan*)


Obligasi suku
bunga tetap 144.614 6,13% 15/03/2019 6 bulan

*)
Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.

c. Informasi lain

Pada tanggal 31 Desember 2019, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal Rp3.563.112
(31 Desember 2018: Rp17.593.546) telah dijual dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 28).

Pada tanggal 31 Desember 2019, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesar Rp944.322
dan USD410.910.000 (nilai penuh) (31 Desember 2018: Rp944.322 dan USD356.795.000 (nilai
penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 36c).

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kolektibilitas Bank Indonesia untuk Obligasi Pemerintah
adalah lancar.

102
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN

a. Berdasarkan jenis, mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56)
Usance L/C payable at sight 195.177 319.854
Lain-lain 13.646.693 9.928.956
13.841.870 10.248.810
Pihak ketiga
Usance L/C payable at sight 850.175 1.251.371
Lain-lain 7.012.889 5.373.616
7.863.064 6.624.987
Total 21.704.934 16.873.797

Mata uang asing


Pihak berelasi (Catatan 56)
Usance L/C payable at sight 177.840 468.622
Lain-lain 166.909 6.652
344.749 475.274
Pihak ketiga
Usance L/C payable at sight 1.350.469 2.678.664
Lain-lain 7.015.550 6.385.322
8.366.019 9.063.986
Total (Catatan 62B.(iv)) 8.710.768 9.539.260
30.415.702 26.413.057
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.311.591) (1.603.598)
Neto 29.104.111 24.809.459

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Lancar 29.058.282 25.086.403
Dalam perhatian khusus 90.149 137.627
Kurang lancar 26.063 -
Diragukan 86.743 -
Macet 1.154.465 1.189.027
Total 30.415.702 26.413.057
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.311.591) (1.603.598)
Neto 29.104.111 24.809.459

103
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan)

c. Berdasarkan jatuh tempo:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 5.575.977 3.994.285
1 - 3 bulan 10.012.245 5.904.816
3 - 6 bulan 5.872.356 5.205.590
6 - 12 bulan 51.053 1.495.306
Lebih dari 12 bulan 193.303 273.800
Total 21.704.934 16.873.797
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan 1.518.923 1.679.594
1 - 3 bulan 3.613.952 4.005.307
3 - 6 bulan 2.612.806 2.855.355
6 - 12 bulan 645 -
Lebih dari 12 bulan 964.442 999.004
Total (Catatan 62B.(iv)) 8.710.768 9.539.260
30.415.702 26.413.057
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.311.591) (1.603.598)
Neto 29.104.111 24.809.459

d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan lainnya - transaksi perdagangan:

31 Desember 31 Desember
2019 2018

Saldo awal tahun 1.603.598 1.349.349


(Pembalikan)/pembentukan selama tahun
berjalan (Catatan 45) (262.928) 178.324
Lain-lain*) (29.079) 75.925
Saldo akhir tahun 1.311.591 1.603.598

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan lainnya -
transaksi perdagangan telah memadai.

e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.

104
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

a. Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

31 Desember 2019
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai jual bunga belum Nilai
Jenis efek dimulai jatuh tempo kembali direalisasi neto

Pihak ketiga
Rupiah
Obligasi FR0078 09/12/2019 06/01/2020 310.973 217 310.756
Obligasi FR0061 31/12/2019 28/01/2020 245.590 924 244.666
Obligasi FR0061 11/12/2019 08/01/2020 244.472 239 244.233
Obligasi FR0077 23/12/2019 20/01/2020 204.085 540 203.545
Obligasi FR0059 06/12/2019 03/01/2020 191.411 54 191.357
Obligasi FR0064 26/12/2019 09/01/2020 169.051 200 168.851
Obligasi FR0063 10/12/2019 07/01/2020 140.383 117 140.266
Obligasi FR0063 13/12/2019 10/01/2020 140.351 177 140.174
Obligasi FR0063 17/12/2019 14/01/2020 116.729 212 116.517
Saham 30/12/2019 21/01/2020 70.078 39 70.039
Saham 19/11/2019 15/05/2020 45.699 32 45.667
Obligasi FR0068 13/09/2019 12/06/2020 26.252 647 25.605
Obligasi FR0068 13/09/2019 12/06/2020 15.757 392 15.365
Obligasi FR0068 25/10/2019 24/04/2020 13.810 218 13.592
Obligasi FR0052 01/11/2019 03/08/2020 10.516 312 10.204
Obligasi FR0063 18/10/2019 17/07/2020 9.845 282 9.563
Obligasi FR0072 01/11/2019 30/10/2020 5.180 217 4.963

Total 1.960.182 4.819 1.955.363

31 Desember 2018
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai jual bunga belum Nilai
Jenis efek dimulai jatuh tempo kembali direalisasi neto

Pihak ketiga
Rupiah
Obligasi FR0075 21/12/2018 04/01/2019 505.245 295 504.950
Obligasi FR0064 26/12/2018 09/01/2019 502.119 779 501.340
Obligasi FR0070 20/12/2018 03/01/2019 458.372 184 458.188
Obligasi FR0040 19/12/2018 02/01/2019 168.370 29 168.341
Obligasi FR0047 21/12/2018 04/01/2019 164.722 85 164.637
Obligasi IDSD280619361S 05/12/2018 07/01/2019 87.608 105 87.503
Obligasi FR0064 27/07/2018 25/01/2019 87.807 340 87.467
Saham 31/08/2018 27/02/2019 52.050 36 52.014
Obligasi FR0071 19/12/2018 16/01/2019 51.155 135 51.020
Saham 19/02/2018 19/02/2019 22.194 25 22.169

Total 2.099.642 2.013 2.097.629

105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Lancar 1.955.363 2.097.629

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak terdapat penurunan nilai sehingga cadangan
kerugian penurunan nilai tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak
dibentuk.

c. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkap pada Catatan 62A.

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar

Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif

Pihak berelasi (Catatan 56)

Terkait nilai tukar


1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 28.390 - 565

2. Kontrak berjangka - jual


Dolar Amerika Serikat 689.399 6.004 -

3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 1.003.247 - 2.315

4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 851.002 3.879 -

5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 694.125 - -
Lain-lain 1.041.188 - 10

Terkait suku bunga

1. Swap - suku bunga


Dolar Amerika Serikat - 8.934 39.615

Total pihak berelasi 18.817 42.505

106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)


Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Nilai wajar

Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif

Pihak ketiga

Terkait nilai tukar

1. Kontrak berjangka - beli


Dolar Amerika Serikat 6.042.889 - 86.753
Lain-lain 1.471.997 9.674 3.372

2. Kontrak berjangka - jual


Dolar Amerika Serikat 4.570.919 28.623 4.703
Lain-lain 323.991 299 175

3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 17.283.615 1.283 321.964
Lain-lain 187.935 1.577 -

4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 52.549.644 841.657 960
Lain-lain 1.699.928 33 18.321

5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat - 7.405 -
Lain-lain - 44.675 15.703

6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat - 18.645 -
Lain-lain - 58.324 -

Terkait suku bunga

1. Swap - suku bunga


Dolar Amerika Serikat - 559.360 525.557
Lain-lain - 27.104 175.009

Total pihak ketiga 1.598.659 1.152.517

Total 1.617.476 1.195.022

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Nilai wajar

Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif

Pihak berelasi (Catatan 56)

Terkait nilai tukar

1. Kontrak berjangka - jual


Dolar Amerika Serikat 5.279.020 78.593 -

2. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 307.460 - 19.126

3. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 3.347.330 38.521 -

107
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan)


Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut (lanjutan):
Nilai wajar

Nilai kontrak
(absolut setara Tagihan Liabilitas
Transaksi Rupiah) derivatif derivatif

Pihak berelasi (Catatan 56) (lanjutan)

Terkait suku bunga

1. Swap - suku bunga


Dolar Amerika Serikat - 32.718 -

Total pihak berelasi 149.832 19.126

Pihak ketiga

Terkait nilai tukar

1. Kontrak berjangka - beli


Dolar Amerika Serikat 8.629.804 224 110.197
Lain-lain 1.441.671 5.550 7.450

2. Kontrak berjangka - jual


Dolar Amerika Serikat 6.857.148 116.081 1.926
Lain-lain 36.885 527 25

3. Swap - beli
Dolar Amerika Serikat 10.126.846 2.008 150.581
Lain-lain 413.134 1.487 151

4. Swap - jual
Dolar Amerika Serikat 58.581.199 780.903 86.955
Lain-lain 5.256.413 2.133 6.696

5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat - 61.176 52.033

6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat - 7.752 -
Lain-lain - 64.768 -

Terkait suku bunga

1. Swap - suku bunga


Dolar Amerika Serikat - 421.324 181.154
Lain-lain - 184.792 501.383

Total pihak ketiga 1.648.725 1.098.551

Total 1.798.557 1.117.677

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Entitas Anak memiliki kontrak swap nilai tukar dan suku
bunga yang memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagai lindung nilai arus kas. Kerugian atas
perubahan nilai wajar sehubungan dengan bagian efektif dari arus kas lindung nilai diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kolektibilitas Bank Indonesia untuk tagihan derivatif adalah
lancar.

108
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH


A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas:
a. Berdasarkan jenis mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:
31 Desember 31 Desember
2019 2018

Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 138.616.038 114.429.946
Pihak ketiga 606.188.301 549.997.225

Total 744.804.339 664.427.171

Mata uang asing


Pihak berelasi (Catatan 56) 32.768.083 46.299.756
Pihak ketiga 108.262.815 88.830.261
Total (Catatan 62B.(iv)) 141.030.898 135.130.017
885.835.237 799.557.188
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (29.988.393) (31.796.093)

Neto 855.846.844 767.761.095

b.1 Berdasarkan jenis:


31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan penurunan
nilai**) nilai*) **) Total
Rupiah
Modal kerja 235.036.504 31.978.346 267.014.850
Konsumen 196.473.705 4.392.393 200.866.098
Investasi 161.835.888 22.395.794 184.231.682
Sindikasi 37.152.938 818.667 37.971.605
Program pemerintah 33.230.266 172.178 33.402.444
Karyawan 15.148.158 143.696 15.291.854
Ekspor 5.787.926 237.880 6.025.806

Total 684.665.385 60.138.954 744.804.339


Mata uang asing
Investasi 52.496.133 10.144.085 62.640.218
Sindikasi 39.512.395 1.626.646 41.139.041
Modal kerja 20.326.628 6.273.769 26.600.397
Ekspor 9.293.815 440.778 9.734.593
Konsumen 916.203 - 916.203
Program pemerintah 446 - 446
Total (Catatan 62B.(iv)) 122.545.620 18.485.278 141.030.898

807.211.005 78.624.232 1) 885.835.237


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (6.600.528) (23.387.865) 2) (29.988.393)

Neto 800.610.477 55.236.367 3) 855.846.844

*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit bermasalah) sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp64.045.105 dan Rp14.579.127.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp20.382.564 dan Rp3.005.301.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp43.662.541 dan Rp11.573.826.

109
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas (lanjutan):

b.1 Berdasarkan jenis (lanjutan):


31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan penurunan
nilai**) nilai*) **) Total

Rupiah
Modal kerja 233.360.288 31.657.758 265.018.046
Konsumen 177.409.563 3.790.506 181.200.069
Investasi 131.313.323 18.155.276 149.468.599
Sindikasi 25.307.327 1.476.315 26.783.642
Program pemerintah 23.066.410 207.169 23.273.579
Karyawan 11.712.249 147.632 11.859.881
Ekspor 6.093.271 730.084 6.823.355
Total 608.262.431 56.164.740 664.427.171
Mata uang asing
Investasi 41.413.074 5.996.633 47.409.707
Modal kerja 32.111.701 5.960.198 38.071.899
Sindikasi 19.856.732 4.796.171 24.652.903
Ekspor 23.159.700 1.214.746 24.374.446
Konsumen 620.379 - 620.379
Program pemerintah 683 - 683
Total (Catatan 62B.(iv)) 117.162.269 17.967.748 135.130.017
1)
725.424.700 74.132.488 799.557.188
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (6.371.943) (25.424.150) 2) (31.796.093)

Neto 719.052.757 48.708.338 3) 767.761.095

*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit bermasalah) sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp58.027.272 dan Rp16.105.216.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp22.645.180 dan Rp2.778.970.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp35.382.092 dan Rp13.326.246.

b.2 Berdasarkan jenis dan kolektibilitas Bank Indonesia:

31 Desember 2019

Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total

Rupiah
Modal kerja 239.512.972 15.254.329 2.947.221 1.718.558 7.581.770 267.014.850
Konsumen 189.420.026 8.378.886 612.574 726.277 1.728.335 200.866.098
Investasi 172.986.123 7.973.807 496.631 825.845 1.949.276 184.231.682
Sindikasi 37.971.605 - - - - 37.971.605
Program pemerintah 32.639.987 610.530 41.034 62.084 48.809 33.402.444
Karyawan 15.190.501 92.345 114 352 8.542 15.291.854
Ekspor 5.770.213 128.187 - 7.467 119.939 6.025.806
Total 693.491.427 32.438.084 4.097.574 3.340.583 11.436.671 744.804.339

110
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas (lanjutan):

b.2 Berdasarkan jenis dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):

31 Desember 2019

Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Mata uang asing
Investasi 55.768.911 6.175.397 45.528 - 650.382 62.640.218
Sindikasi 40.672.957 - 164.585 - 301.499 41.139.041
Modal kerja 24.804.085 1.358.287 148.827 - 289.198 26.600.397
Ekspor 9.353.706 47.341 18.402 314.911 233 9.734.593
Konsumen 915.937 266 - - - 916.203
Program pemerintah 446 - - - - 446

Total (Catatan 62B.(iv)) 131.516.042 7.581.291 377.342 314.911 1.241.312 141.030.898

825.007.469 40.019.375 4.474.916 3.655.494 12.677.983 885.835.237


Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai (8.369.625) (8.162.433) (1.733.492) (1.297.759) (10.425.084) (29.988.393)

Neto 816.637.844 31.856.942 2.741.424 2.357.735 2.252.899 855.846.844

31 Desember 2018
Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total
Rupiah
Modal kerja 238.146.500 13.044.574 2.707.959 1.169.522 9.949.491 265.018.046
Konsumen 170.373.712 8.113.075 568.210 620.413 1.524.659 181.200.069
Investasi 140.632.728 4.888.739 850.925 253.477 2.842.730 149.468.599
Sindikasi 26.713.803 69.839 - - - 26.783.642
Program pemerintah 22.538.372 550.225 38.778 51.271 94.933 23.273.579
Karyawan 11.692.194 154.407 2.838 923 9.519 11.859.881
Ekspor 6.494.631 262.886 6.380 480 58.978 6.823.355
Total 616.591.940 27.083.745 4.175.090 2.096.086 14.480.310 664.427.171

Mata uang asing


Investasi 44.866.921 1.899.148 38.260 224.623 380.755 47.409.707
Modal kerja 35.497.934 2.156.743 - - 417.222 38.071.899
Sindikasi 24.157.854 - 176.353 - 318.696 24.652.903
Ekspor 24.359.860 12.920 - - 1.666 24.374.446
Konsumen 620.379 - - - - 620.379
Program pemerintah 683 - - - - 683

Total (Catatan 62B.(iv)) 129.503.631 4.068.811 214.613 224.623 1.118.339 135.130.017

746.095.571 31.152.556 4.389.703 2.320.709 15.598.649 799.557.188


Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai (9.411.102) (5.880.775) (1.971.463) (1.259.469) (13.273.284) (31.796.093)

Neto 736.684.469 25.271.781 2.418.240 1.061.240 2.325.365 767.761.095

111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas (lanjutan):

c.1 Berdasarkan sektor ekonomi:

31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan penurunan
nilai**) nilai*)**) Total

Rupiah
Industri 87.717.052 21.604.273 109.321.325
Perdagangan, restoran dan hotel 95.334.533 9.240.397 104.574.930
Pertanian 65.028.294 13.805.373 78.833.667
Jasa dunia usaha 75.269.739 2.929.403 78.199.142
Konstruksi 51.390.959 2.525.236 53.916.195
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 40.168.975 3.877.269 44.046.244
Listrik, gas dan air 25.954.835 380.107 26.334.942
Jasa sosial 20.977.417 520.188 21.497.605
Tambang 4.121.571 642.852 4.764.423
Lain-lain 218.702.010 4.613.856 223.315.866

Total 684.665.385 60.138.954 744.804.339

Mata uang asing


Tambang 39.792.830 4.263.662 44.056.492
Industri 21.685.056 11.647.252 33.332.308
Listrik, gas dan air 15.993.066 847.207 16.840.273
Perdagangan, restoran dan hotel 14.366.413 71.383 14.437.796
Jasa sosial 9.734.687 - 9.734.687
Pertanian 8.588.655 429 8.589.084
Jasa dunia usaha 5.799.921 479.975 6.279.896
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 4.995.523 1.175.288 6.170.811
Konstruksi 103.871 - 103.871
Lain-lain 1.485.598 82 1.485.680

Total (Catatan 62B.(iv)) 122.545.620 18.485.278 141.030.898

807.211.005 78.624.2321) 885.835.237


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (6.600.528) (23.387.865) 2) (29.988.393)

Neto 800.610.477 55.236.3673) 855.846.844

*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit bermasalah) sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp64.045.105 dan Rp14.579.127.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp20.382.564 dan Rp3.005.301.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp43.662.541 dan Rp11.573.826.

112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas (lanjutan):

c.1 Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan):

31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan penurunan
nilai**) nilai*)**) Total

Rupiah
Industri 91.100.136 19.803.807 110.903.943
Perdagangan, restoran dan hotel 90.829.947 10.317.079 101.147.026
Pertanian 65.507.696 9.407.745 74.915.441
Jasa dunia usaha 52.592.217 3.232.859 55.825.076
Konstruksi 42.699.251 2.916.697 45.615.948
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 24.833.658 4.558.017 29.391.675
Listrik, gas dan air 24.548.168 645.136 25.193.304
Jasa sosial 18.388.029 379.064 18.767.093
Tambang 3.512.658 802.826 4.315.484
Lain-lain 194.250.671 4.101.510 198.352.181

Total 608.262.431 56.164.740 664.427.171

Mata uang asing


Tambang 52.992.036 1.114.183 54.106.219
Industri 16.064.714 11.376.829 27.441.543
Perdagangan, restoran dan hotel 12.548.464 1.970.608 14.519.072
Listrik, gas dan air 9.335.844 683.300 10.019.144
Jasa sosial 9.085.276 71.897 9.157.173
Pertanian 8.178.120 49.191 8.227.311
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 4.110.145 2.119.334 6.229.479
Jasa dunia usaha 3.464.213 565.345 4.029.558
Konstruksi 129.286 16.976 146.262
Lain-lain 1.254.171 85 1.254.256

Total (Catatan 62B.(iv)) 117.162.269 17.967.748 135.130.017

725.424.700 74.132.488 1) 799.557.188


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (6.371.943) (25.424.150) 2) (31.796.093)

Neto 719.052.757 48.708.338 3) 767.761.095

*) Termasuk dalam kategori “mengalami penurunan nilai” adalah (i) kredit dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet (kredit bermasalah) sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan (ii) semua kredit yang direstrukturisasi (iii) lainnya berdasarkan pertimbangan khusus (Catatan 2c.G.(a)).
**) Termasuk kredit yang diberikan oleh Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah dimana cadangan kerugian penurunan nilai dihitung
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan PSAK No. 102 (Revisi 2016).
1) Kredit yang diberikan yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp58.027.272 dan Rp16.105.216.
2) Cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp22.645.180 dan Rp2.778.970.
3) Kredit yang diberikan - bersih yang dihitung secara individual dan kolektif adalah masing-masing sebesar Rp35.382.092 dan Rp13.326.246.

113
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas (lanjutan):

c.2 Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas Bank Indonesia:

31 Desember 2019

Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total

Rupiah
Industri 89.006.885 12.438.344 1.343.385 1.683.263 4.849.448 109.321.325
Perdagangan, restoran,
dan hotel 95.857.038 4.884.607 1.210.021 487.843 2.135.421 104.574.930
Pertanian 77.269.793 1.276.996 105.421 42.705 138.752 78.833.667
Jasa dunia usaha 76.355.681 1.151.095 77.276 47.541 567.549 78.199.142
Konstruksi 51.690.347 1.258.163 39.388 33.578 894.719 53.916.195
Pengangkutan,
pergudangan,
dan komunikasi 40.457.314 2.479.609 547.106 296.421 265.794 44.046.244
Listrik, gas dan air 25.952.365 103.564 119.215 714 159.084 26.334.942
Jasa sosial 21.038.634 196.133 20.710 19.911 222.217 21.497.605
Tambang 4.151.997 144.969 10.707 1.516 455.234 4.764.423
Lain-lain 211.711.373 8.504.604 624.345 727.091 1.748.453 223.315.866

Total 693.491.427 32.438.084 4.097.574 3.340.583 11.436.671 744.804.339

Mata uang asing


Tambang 43.289.060 323.943 - - 443.489 44.056.492
Industri 25.809.039 6.586.281 138.449 314.911 483.628 33.332.308
Listrik, gas dan air 15.993.065 434.418 164.585 - 248.205 16.840.273
Perdagangan, restoran,
dan hotel 14.405.675 3.108 28.780 - 233 14.437.796
Jasa sosial 9.734.687 - - - - 9.734.687
Pertanian 8.588.655 429 - - - 8.589.084
Jasa dunia usaha 6.151.615 75.060 - - 53.221 6.279.896
Pengangkutan,
pergudangan,
dan komunikasi 5.955.043 157.786 45.528 - 12.454 6.170.811
Konstruksi 103.871 - - - - 103.871
Lain-lain 1.485.332 266 - - 82 1.485.680

Total (Catatan 62B.(iv)) 131.516.042 7.581.291 377.342 314.911 1.241.312 141.030.898

825.007.469 40.019.375 4.474.916 3.655.494 12.677.983 885.835.237


Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai (8.369.625) (8.162.433) (1.733.492) (1.297.759) (10.425.084) (29.988.393)

Neto 816.637.844 31.856.942 2.741.424 2.357.735 2.252.899 855.846.844

114
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas (lanjutan):

c.2 Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):

31 Desember 2018

Dalam
perhatian Kurang
Lancar khusus lancar Diragukan Macet Total

Rupiah
Industri 96.180.356 7.428.554 1.539.259 176.351 5.579.423 110.903.943
Perdagangan, restoran,
dan hotel 91.290.111 4.550.181 1.309.211 856.715 3.140.808 101.147.026
Pertanian 73.693.294 944.488 36.055 27.950 213.654 74.915.441
Jasa dunia usaha 52.841.271 1.040.246 72.989 50.032 1.820.538 55.825.076
Konstruksi 43.361.518 1.184.873 52.356 50.540 966.661 45.615.948
Pengangkutan,
pergudangan,
dan komunikasi 25.549.420 3.058.286 281.207 89.447 413.315 29.391.675
Listrik, gas dan air 24.571.444 302.672 204.275 1.128 113.785 25.193.304
Jasa sosial 18.309.019 192.109 14.994 16.880 234.091 18.767.093
Tambang 3.561.131 117.861 17 191.107 445.368 4.315.484
Lain-lain 187.234.376 8.264.475 664.727 635.936 1.552.667 198.352.181

Total 616.591.940 27.083.745 4.175.090 2.096.086 14.480.310 664.427.171

Mata uang asing


Tambang 53.336.837 310.000 - - 459.382 54.106.219
Industri 24.802.972 2.354.958 - 18.360 265.253 27.441.543
Perdagangan, restoran,
dan hotel 14.510.270 8.802 - - - 14.519.072
Listrik, gas dan air 8.886.881 448.962 214.538 206.263 262.500 10.019.144
Jasa sosial 9.085.276 - - - 71.897 9.157.173
Pertanian 8.227.311 - - - - 8.227.311
Pengangkutan,
pergudangan,
dan komunikasi 5.417.429 811.975 75 - - 6.229.479
Jasa dunia usaha 3.839.248 134.114 - - 56.196 4.029.558
Konstruksi 143.236 - - - 3.026 146.262
Lain-lain 1.254.171 - - - 85 1.254.256

Total (Catatan 62B.(iv)) 129.503.631 4.068.811 214.613 224.623 1.118.339 135.130.017

746.095.571 31.152.556 4.389.703 2.320.709 15.598.649 799.557.188


Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai (9.411.102) (5.880.775) (1.971.463) (1.259.469) (13.273.284) (31.796.093)

Neto 736.684.469 25.271.781 2.418.240 1.061.240 2.325.365 767.761.095

115
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

A. Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah terdiri atas (lanjutan):

d. Berdasarkan jangka waktu:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 81.061.277 117.486.386
1 - 2 tahun 94.575.022 77.603.964
2 - 5 tahun 147.361.102 124.183.732
Lebih dari 5 tahun 421.806.938 345.153.089

Total 744.804.339 664.427.171

Mata uang asing


Kurang dari 1 tahun 19.008.784 41.717.911
1 - 2 tahun 13.082.022 4.837.152
2 - 5 tahun 36.914.214 21.940.923
Lebih dari 5 tahun 72.025.878 66.634.031

Total (Catatan 62B.(iv)) 141.030.898 135.130.017

885.835.237 799.557.188
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (29.988.393) (31.796.093)

Neto 855.846.844 767.761.095

Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak secara gross (sebelum dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai) pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
2,33% dan 2,75% (rasio untuk Bank Mandiri saja masing-masing 2,39% dan 2,79%, masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018), sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan
Entitas Anak secara neto pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar 0,84%
dan 0,73% (rasio untuk Bank Mandiri saja sebesar 0,84% dan 0,67% masing-masing pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018). Saldo kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak termasuk
piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan dari Entitas Anak.

Perhitungan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK)
No. 43/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank Umum Konvensional, dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan
pada bank lain sebesar Rp7.014.512 dan Rp3.762.120 masing-masing pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018.

116
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah:

a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah piutang/pembiayaan berdasarkan prinsip


syariah yang diberikan oleh Entitas Anak masing-masing sebesar Rp75.173.775 dan
Rp67.144.435 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, terdiri atas:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Piutang murabahah dan istishna 40.170.541 38.355.494
Pembiayaan musyarakah 26.772.424 21.449.077
Pembiayaan syariah lainnya 8.230.810 7.339.864
Total 75.173.775 67.144.435
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.967.351) (2.243.878)
Neto 73.206.424 64.900.557

b. Tingkat suku bunga rata-rata (yield) dan kisaran bagi hasil per tahun adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Tingkat suku bunga rata-rata (yield) per tahun:
Rupiah 10,06% 10,02%
Mata uang asing 5,00% 4,29%

Kisaran bagi hasil per tahun:


Piutang murabahah dan istishna 0,25% - 13,43% 0,27% - 13,28%
Pembiayaan musyarakah 1,87% - 12,03% 3,15% - 10,06%
Pembiayaan syariah lainnya 7,60% - 18,75% 9,08% - 11,27%

c. Agunan kredit

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat
diterima oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
yang dijadikan jaminan tunai untuk kredit yang diberikan dan diblokir untuk tujuan lain pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp49.377.572 dan
Rp39.274.366 (Catatan 21c, 22c, 23e, 24c dan 26d).

d. Kredit program pemerintah

Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen, kredit modal
kerja dan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dimana
Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya.

117
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):

e. Kredit sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri sebagai agen dalam
kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing berkisar
antara 2,48% sampai dengan 96,08% dan 3,71% sampai dengan 88,61% (tidak diaudit) dari
jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila
hanya sebagai anggota sindikasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing berkisar antara 3,40% sampai dengan 97,50% dan 0,32% sampai dengan 93,75% (tidak
diaudit) dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi.

f. Kredit yang direstrukturisasi


Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Perpanjangan jangka waktu kredit 54.956.852 48.165.419
Perpanjangan jangka waktu dan penurunan
suku bunga kredit 1.956.338 2.751.544
Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema
restrukturisasi lain-lain*) 3.292.303 3.896.067
Total 60.205.493 54.813.030

*) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan suku bunga kredit, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak dan
perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.

Berikut ini adalah jumlah kredit yang telah direstrukturisasi berdasarkan kolektibilitas:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Lancar 19.920.911 21.759.122
Dalam Perhatian Khusus 27.723.917 18.581.507
Kurang Lancar 3.083.568 3.141.824
Diragukan 502.977 1.197.101
Macet 8.974.120 10.133.476
Total 60.205.493 54.813.030

Total kredit yang telah direstrukturisasi dan dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp12.560.665 dan Rp14.472.401.

118
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):

g. Kredit kepada pihak berelasi

Total kredit kepada pihak berelasi dan persentase terhadap total aset konsolidasian diungkapkan
pada Catatan 56.

Termasuk dalam kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah kredit yang diberikan
kepada karyawan kunci Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci Bank
Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4,30% per tahun yang digunakan
untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15
(lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.

h. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

i. Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan
internasional (Catatan 61).

j. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun1) 31.796.093 33.745.345
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 11.468.133 13.481.957
Penghapusbukuan2) (12.588.933) (15.182.085)
Lain-lain*) (686.900) (249.124)
Saldo akhir tahun 3) 29.988.393 31.796.093

*) Termasuk pencatatan kembali dan konversi aset yang dihapusbuku, selisih kurs karena penjabaran mata uang asing dan pengakuan pendapatan bunga
atas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai (Catatan 41).
1) Saldo awal 31 Desember 2019 dan 2018 terdiri dari masing-masing Rp22.645.180 dan Rp24.084.237 yang dihitung secara individual dan Rp9.150.913 dan
Rp9.661.108 yang dihitung secara kolektif.
2) Penghapusbukuan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp5.360.177 dan Rp6.546.341 untuk debitur yang dievaluasi secara
individual dan Rp7.228.756 dan Rp8.635.744 untuk debitur yang dievaluasi secara kolektif.
3) Saldo akhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 terdiri dari Rp20.382.564 dan Rp22.645.180 yang dihitung secara individual dan Rp9.605.829 dan
Rp9.150.913 yang dihitung secara kolektif.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan
dan piutang/pembiayaan syariah telah memadai.

119
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)


B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah (lanjutan):
k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi dan minimum penyisihan kerugian kredit
bermasalah adalah sebagai berikut:
Kredit bermasalah (berdasarkan
peraturan Bank Indonesia)

31 Desember 31 Desember
2019 2018

Rupiah
Industri 7.876.096 7.295.033
Perdagangan, restoran dan hotel 3.833.285 5.306.734
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 1.109.321 783.969
Konstruksi 967.685 1.069.557
Jasa dunia usaha 692.366 1.943.559
Tambang 467.457 636.492
Pertanian 286.878 277.659
Listrik, gas dan air 279.013 319.188
Jasa sosial 262.838 265.965
Lain-lain 3.099.889 2.853.330

18.874.828 20.751.486

Mata uang asing


Industri 936.988 283.613
Tambang 443.489 459.382
Listrik, gas dan air 412.790 683.301
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 57.982 75
Jasa dunia usaha 53.221 56.196
Perdagangan, restoran dan hotel 29.013 -
Konstruksi - 3.026
Jasa sosial - 71.897
Lain-lain 82 85

1.933.565 1.557.575

Total 20.808.393 22.309.061

Total minimum penyisihan kerugian kredit bermasalah sesuai Peraturan Bank Indonesia adalah
sebagai berikut:
Minimum penyisihan kerugian

31 Desember 31 Desember
2019 2018

Rupiah
Industri 5.892.587 5.898.487
Perdagangan, restoran dan hotel 2.560.846 3.765.547
Konstruksi 917.416 999.784
Jasa dunia usaha 602.911 1.856.502
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 496.070 500.220
Tambang 457.598 540.924
Jasa sosial 235.279 244.780
Listrik, gas dan air 177.323 144.990
Pertanian 175.918 233.037
Lain-lain 2.205.650 1.970.344

13.721.598 16.154.615

120
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)

B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah: (lanjutan)

k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi dan minimum penyisihan kerugian kredit
bermasalah adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Total minimum penyisihan kerugian kredit bermasalah sesuai Peraturan Bank Indonesia adalah
sebagai berikut: (lanjutan)

Minimum penyisihan kerugian


31 Desember 31 Desember
2019 2018

Mata uang asing


Industri 661.851 274.433
Tambang 443.489 459.382
Listrik, gas dan air 272.893 397.813
Jasa dunia usaha 53.221 56.196
Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 19.283 11
Perdagangan, restoran dan hotel 4.550 -
Jasa sosial - 71.897
Konstruksi - 3.026
Lain-lain 82 85
1.455.369 1.262.843
Total 15.176.967 17.417.458

l. Penghapusbukuan kredit macet

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank Mandiri
melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp10.841.455 dan
Rp13.230.972 (Bank Mandiri saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi:
a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet;
b. Fasilitas kredit telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 100,00%
(seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya;
c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil;
d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada
kemampuan membayar; dan
e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari non-
cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial
write-off).

121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN DAN PIUTANG/PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan)


B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan dan
piutang/pembiayaan syariah: (lanjutan)
m. Kredit yang dihapusbukukan dicatat di ekstra-komtabel. Bank terus melakukan usaha-usaha
penagihan atas kredit yang telah dihapusbukukan. Kredit ekstra-komtabel ini tidak disajikan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Ikhtisar mutasi kredit ekstra-komtabel untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (Bank Mandiri
saja):
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 66.804.961 57.444.008
Penghapusbukuan 10.841.455 13.230.972
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan
(cash recoveries) (4.747.232) (5.070.394)
Lain-lain*) (938.394) 1.200.375
Saldo akhir tahun 71.960.790 66.804.961

*) Merupakan selisih kurs karena penjabaran mata uang asing, pencatatan kembali aset yang dihapusbuku dan lainnya.

n. Kredit yang disalurkan Bank Mandiri dengan sistem pembiayaan langsung (executing) ke
perusahaan pembiayaan dan pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp7.339.386 dan Rp6.493.534.
o. Nilai tercatat diamortisasi dari kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah adalah
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Kredit yang diberikan (Catatan 12A) 885.835.237 799.557.188
Bunga yang masih akan diterima 3.238.168 3.135.393
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi (Catatan 35) (832.551) (748.908)
Cadangan kerugian penurunan
nilai (Catatan 12A dan 12B.j) (29.988.393) (31.796.093)
Total 858.252.461 770.147.580

13. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN


a. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Piutang pembiayaan konsumen - bruto
Pembiayaan sendiri - Rupiah 65.682.192 59.794.999
Dikurangi:
Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain
(without recourse)
Rupiah
Pihak berelasi (40.006.072) (36.408.208)
Piutang pembiayaan konsumen - bruto 25.676.120 23.386.791

122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)

a. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak adalah sebagai berikut (lanjutan):

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Dikurangi:
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
Pembiayaan sendiri
Rupiah
Pihak ketiga (11.495.741) (10.296.967)

Dikurangi:
Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain
dan penyaluran pembelian kredit (without recourse) - bruto
Rupiah
Pihak berelasi 4.385.327 4.108.332
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (7.110.414) (6.188.635)
Total 18.565.706 17.198.156
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (354.618) (371.291)
Neto 18.211.088 16.826.865

Angsuran dari saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto per 31 Desember 2019 dan 2018 yang
akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Tahun
2019 - 24.876.743
2020 26.730.207 17.989.307
2021 18.529.759 10.635.860
2022 dan sesudahnya 20.422.226 6.293.089
Total 65.682.192 59.794.999

Pada tanggal 6 Februari 2009, Entitas Anak dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total fasilitas pembiayaan bersama
sebesar Rp2.000.000, dimana Entitas Anak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi
pembiayaannya (without recourse).

Perjanjian ini telah diubah terakhir melalui amendemen Perjanjian Kerjasama Kendaraan Bermotor
antara Entitas Anak dan Bank tertanggal 7 Mei 2019, yang menaikkan fasilitas menjadi sebesar
Rp31.000.000 dengan porsi fasilitas pembiayaan bersama sebesar minimal 1,00% dari Entitas Anak
dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan bersama. Perjanjian ini berlaku sampai dengan
tanggal 28 Februari 2020.

Pada tanggal 29 Agustus 2013, Entitas Anak dan Bank menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pengambilalihan Piutang Pembiayaan dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.100.000,
dimana Entitas Anak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without
recourse).

123
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)

a. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak adalah sebagai berikut (lanjutan):

Pada tanggal 13 April 2016, Entitas Anak dan Bank menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total fasilitas sebesar Rp1.630.000, dimana Entitas Anak
menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini
telah diubah terakhir melalui amendemen Perjanjian antara Entitas Anak dan Bank tertanggal 7 Juni
2017, yang menaikkan fasilitas menjadi sebesar Rp5.530.000 dengan porsi fasilitas pembiayaan
bersama sebesar minimal 1,00% dari Entitas Anak dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan
bersama.

Pada tanggal 4 November 2016, Entitas Anak dan Bank menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pengambilalihan Piutang Pembiayaan dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1.630.000
sesuai yang telah ditetapkan PKS Pembiayaan Bersama, dimana Entitas Anak menanggung risiko
kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse). Perjanjian ini telah diperpanjang
dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Maret 2020 dan total pembiayaan menjadi sebesar
Rp8.400.000.

Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Entitas Anak atas kendaraan bermotor
berkisar antara 12 bulan - 96 bulan.

Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen di atas adalah transaksi dengan pihak-pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp6.758 dan Rp8.278
(lihat Catatan 56).

b. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Lancar 16.993.116 15.469.432
Dalam perhatian khusus 1.362.531 1.511.464
Kurang lancar 94.179 89.415
Diragukan 103.316 120.444
Macet 12.564 7.401
Total 18.565.706 17.198.156
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (354.618) (371.291)
Neto 18.211.088 16.826.865

c. Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Mobil 15,71% 15,16%
Sepeda motor 24,83% 24,70%

124
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)

d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 371.291 362.887
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 564.224 638.849
Penerimaan kembali piutang pembiayaan konsumen
yang telah dihapusbukukan 140.332 151.613
Penghapusbukuan (721.229) (782.058)
Saldo akhir tahun 354.618 371.291

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen
telah memadai.

e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.

f. Piutang pembiayaan konsumen yang menjadi jaminan atas efek-efek yang diterbitkan pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp2.410.460 dan Rp1.643.197
(Catatan 30).

g. Piutang pembiayaan konsumen yang menjadi jaminan atas pinjaman yang diterima pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp9.556.239 dan Rp10.284.416
(Catatan 36f).

h. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Entitas Anak menerima
jaminan dari konsumen berupa Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan
bermotor yang dibiayai oleh Entitas Anak.

14. INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN

a. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan


Rupiah
Piutang sewa pembiayaan bruto 5.928.487 5.160.930
Piutang sewa pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain without recourse - bruto (2.314.193) (1.243.484)
Nilai sisa terjamin 2.289.322 1.631.185
Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan (559.223) (589.057)
Simpanan jaminan (2.289.322) (1.631.185)

Total investasi bersih dalam sewa pembiayaan 3.055.071 3.328.389


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (7.982) (9.286)

Neto 3.047.089 3.319.103

Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Entitas Anak atas kendaraan bermotor
berkisar antara 12 bulan - 60 bulan.

125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)


a. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan Entitas Anak adalah sebagai berikut
(lanjutan):
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Tahun
2019 - 2.473.702
2020 3.154.820 1.824.280
2021 1.926.895 727.172
2022 719.781 119.225
2023 dan seterusnya 126.991 16.551
5.928.487 5.160.930
Piutang sewa pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain without recourse - bruto: (2.314.193) (1.243.484)
Nilai sisa terjamin, pendapatan sewa pembiayaan
yang ditangguhkan dan simpanan jaminan (559.223) (589.057)
Piutang sewa pembiayaan 3.055.071 3.328.389

b. Rincian dari investasi bersih dalam sewa pembiayaan berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Lancar 2.845.500 3.136.371
Dalam perhatian khusus 182.377 167.720
Kurang lancar 7.855 6.077
Diragukan 9.297 9.840
Macet 10.042 8.381
Total 3.055.071 3.328.389
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (7.982) (9.286)
Neto 3.047.089 3.319.103

c. Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepada konsumen untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Mobil 12,60% 12,40%
Alat berat 12,56% 12,53%
Mesin 12,43% 11,25%
d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai investasi bersih dalam sewa pembiayaan adalah sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 9.286 7.739
Pembentukan selama tahun berjalan (Catatan 45) 17.342 3.950
Penerimaan kembali investasi bersih dalam sewa
pembiayaan yang telah dihapusbukukan 5.529 588
Penghapusbukuan (24.175) (2.991)
Saldo akhir tahun 7.982 9.286

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai investasi bersih dalam sewa
pembiayaan telah memadai.
126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)


e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.
f. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang menjadi jaminan atas efek-efek yang diterbitkan
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp427.540 dan
Rp66.803 (Catatan 30).
g. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang menjadi jaminan atas pinjaman yang diterima pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp368.957 dan Rp468.553
(Catatan 36f).

15. TAGIHAN AKSEPTASI


a. Berdasarkan jenis mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Tagihan kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 56) 258.928 363.414
Pihak ketiga 521.369 737.239
780.297 1.100.653
Tagihan kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 56) 425.231 1.336.016
Pihak ketiga 4.063.655 6.261.338
4.488.886 7.597.354
Total 5.269.183 8.698.007
Mata uang asing
Tagihan kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 56) - 335
Pihak ketiga 114.908 308.165
114.908 308.500

Tagihan kepada debitur


Pihak berelasi (Catatan 56) 514.716 483.392
Pihak ketiga 4.381.032 4.398.963
4.895.748 4.882.355
Total (Catatan 62B.(iv)) 5.010.656 5.190.855
10.279.839 13.888.862
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (221.804) (296.453)
Neto 10.058.035 13.592.409

127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)

b. Berdasarkan jatuh tempo:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 1.344.635 1.872.875
1 - 3 bulan 2.039.197 3.798.051
3 - 6 bulan 1.865.678 3.026.255
6 - 12 bulan 19.673 826
Total 5.269.183 8.698.007
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan 1.543.956 1.308.948
1 - 3 bulan 2.035.902 2.263.324
3 - 6 bulan 1.386.521 1.606.715
6 - 12 bulan 44.277 11.868
Total (Catatan 62B.(iv)) 5.010.656 5.190.855
10.279.839 13.888.862
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (221.804) (296.453)
Neto 10.058.035 13.592.409

c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Lancar 10.160.309 13.844.220
Dalam perhatian khusus 18.052 44.642
Kurang lancar 27.629 -
Diragukan 73.849 -
10.279.839 13.888.862
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (221.804) (296.453)
Neto 10.058.035 13.592.409

d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi:


31 Desember 31 Desember
2019 2018

Saldo awal tahun 296.453 254.234


(Pembalikan)/pembentukan selama tahun
berjalan (Catatan 45) (65.114) 49.878
Lain-lain*) (9.535) (7.659)
Saldo akhir tahun 221.804 296.453
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi telah
memadai.

e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.

128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. PENYERTAAN SAHAM


a. Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Penyertaan saham
Pihak berelasi (Catatan 56) 112.298 322.617
Pihak ketiga 506.631 129.476
Total 618.929 452.093
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.919) (30.589)
Neto 606.010 421.504

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Nama Persentase Nilai
perusahaan Jenis usaha kepemilikan tercatat
Metode nilai wajar:
Westech Electronics Perdagangan dan eceran 5,50% 146
PT Fintek Karya Nusantara Fintech Lending 17,03% 311.000
PT Amartha Mikro Fintek Fintech Lending 9,45% 55.391
Sleekr HR dan Accounting Platform 5,00% 36.515
Moka Fintech point of sale 3,18% 25.930
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp20.000) Beragam 2,23% - 17,50% 72.476
Metode biaya dan ekuitas:
PT Djakarta Lloyd (Persero) Pelayaran Niaga 17,67% 35.796
PT Mandiri AXA General
Insurance (MAGI) Asuransi Kerugian 20,00% 73.502
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp20.000) Beragam 0,00015% - 10% 8.173

618.929
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.919)
Neto 606.010

Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Nama Persentase Nilai
perusahaan Jenis usaha kepemilikan tercatat
Metode nilai wajar:
Westech Electronics Perdagangan dan eceran 5,50% 149
Metode biaya dan ekuitas:
PT Mitra Transaksi Indonesia*) Acquiring Aggregator 51,00% 152.642
PT Istaka Karya (Persero) Jasa Konstruksi 9,30% 50.331
PT Djakarta Lloyd (Persero) Pelayaran Niaga 17,67% 38.779
PT Amartha Mikro Fintek Fintech Lending 9,45% 31.437
PT Mandiri AXA General
Insurance (MAGI) Asuransi Kerugian 20,00% 77.865
Sleekr HR dan Accounting Platform 5,11% 20.299
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp20.000) Beragam 0,00015% - 17,50% 80.591
452.093
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (30.589)
Neto 421.504

*) Grup memiliki pengaruh signifikan, namun tidak memiliki pengendalian, sehingga Entitas tersebut tidak dikonsolidasi.

129
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)

b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Lancar 573.334 399.658
Kurang lancar 35.796 50.331
Macet 9.799 2.104

618.929 452.093
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (12.919) (30.589)

Neto 606.010 421.504

c. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 30.589 12.924
Pembentukan selama tahun
berjalan (Catatan 45) 32.833 19.934
Penghapusbukuan (50.331) (2.278)
Lain-lain*) (172) 9

Saldo akhir tahun 12.919 30.589

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham telah
memadai.

17. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Sewa dibayar dimuka 1.708.858 1.662.531
Biaya pemeliharaan gedung 416.581 556.571
Lain-lain 887.111 639.084
Total 3.012.550 2.858.186

Sewa dibayar dimuka terutama merupakan sewa atas bangunan yang digunakan sebagai kantor
cabang Grup dan rumah dinas di seluruh Indonesia.

130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019
Saldo Saldo
Awal Penambahan*) Pengurangan Reklasifikasi Akhir**)
Biaya perolehan/nilai revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah 30.340.902 3.974.318 - 188.922 34.504.142
Bangunan 5.973.183 190.600 (9.335) 1.115.022 7.269.470
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 11.254.122 693.637 (22.991) 811.075 12.735.843
Kendaraan bermotor 213.867 4.380 (23.314) 412 195.345
Aset dalam penyelesaian 2.281.059 2.778.631 (4.025) (2.115.431) 2.940.234
50.063.133 7.641.566 (59.665) - 57.645.034
Aset sewa 12.495 - - - 12.495

50.075.628 7.641.566 (59.665) - 57.657.529

Akumulasi penyusutan
(Catatan 50)
Pemilikan langsung
Bangunan 2.383.994 316.108 (9.279) - 2.690.823
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 9.094.141 1.134.284 (19.905) - 10.208.520
Kendaraan bermotor 150.162 13.779 (23.214) - 140.727

11.628.297 1.464.171 (52.398) - 13.040.070


Aset sewa 4.635 625 - - 5.260
11.632.932 1.464.796 (52.398) - 13.045.330

Nilai buku neto


Pemilikan langsung
Tanah 34.504.142
Bangunan 4.578.647
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer 2.527.323
Kendaraan bermotor 54.618
Aset dalam penyelesaian 2.940.234
44.604.964
Aset sewa 7.235
44.612.199

*) Termasuk revaluasi aset tetap dan reklasifikasi dari properti terbengkalai.


**) Per tanggal 31 Desember 2019 terdapat aset tetap yang direvaluasi sebesar Rp31.107.770 terdiri dari Bank sebesar
Rp30.703.036 dan Entitas Anak sebesar Rp404.734.

31 Desember 2018
Saldo Saldo
Awal Penambahan*) Pengurangan Reklasifikasi Akhir***)
Biaya perolehan/nilai revaluasi
Pemilikan langsung
Tanah 29.518.735 831.546 (30.440) 21.061 30.340.902
Bangunan 5.226.222 134.224 (7.434) 620.171 5.973.183
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 10.564.407 287.844 (33.133) 435.004 11.254.122
Kendaraan bermotor 234.181 15.816 (36.199) 69 213.867
Aset dalam penyelesaian 1.435.335 1.932.212 (10.183) (1.076.305) 2.281.059
46.978.880 3.201.642 (117.389) - 50.063.133
Aset sewa 12.495 - - - 12.495

46.991.375 3.201.642 (117.389) - 50.075.628

131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. ASET TETAP (lanjutan)

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):

31 Desember 2018 (lanjutan)


Saldo Saldo
Awal Penambahan*) Pengurangan Reklasifikasi Akhir***)
Akumulasi penyusutan
(Catatan 50)
Pemilikan langsung
Bangunan 2.100.675 288.410 (5.091) - 2.383.994
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 8.099.984 1.004.417 (10.260) - 9.094.141
Kendaraan bermotor 167.953 18.229 (36.020) - 150.162

10.368.612 1.311.056 (51.371) - 11.628.297


Aset sewa 4.010 625 - - 4.635
10.372.622 1.311.681 (51.371) - 11.632.932

Nilai buku neto


Pemilikan langsung
Tanah 30.340.902
Bangunan 3.589.189
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer 2.159.981
Kendaraan bermotor 63.705
Aset dalam penyelesaian 2.281.059
38.434.836
Aset sewa 7.860
38.442.696

*) Termasuk revaluasi aset tetap dan reklasifikasi dari properti terbengkalai.


***) Per tanggal 31 Desember 2018 terdapat aset tetap yang direvaluasi sebesar Rp27.236.822 terdiri dari Bank sebesar
Rp26.832.088 dan Entitas Anak sebesar Rp404.734.

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Bangunan 1.667.638 1.232.826
Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 697.206 687.815
Tanah 510.478 245.506
Perlengkapan dan inventaris kantor 56.034 106.412
Kendaraan bermotor 1.521 381
Lain-lain 7.357 8.119

2.940.234 2.281.059

Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 untuk komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi adalah masing-masing
berkisar 5,00% - 95,00% dan 10,00% - 90,00%.

132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. ASET TETAP (lanjutan)

Lain-lain

a. Pada tanggal 28 Desember 2018 telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Pembangunan,


Pengoperasian dan Penyerahan (Build, Operate, Transfer) atas aset di Jalan Proklamasi
No. 31 Jakarta untuk jangka waktu 30 tahun dengan Mitra Kerjasama PT Wijaya Karya Bangunan
Gedung Tbk. dalam rangka optimalisasi aset strategis milik Bank Mandiri dengan mengutamakan
kerjasama sinergi BUMN.

Bank Mandiri memiliki Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan (“Perjanjian BOT”)
dengan PT Duta Anggada Realty Tbk. (“Duta Anggada”) berdasarkan Akta No. 105 tentang
Perjanjian BOT tertanggal 24 Mei 1991, yang telah diubah dengan Akta No. 70
Adendum I atas Perjanjian BOT tertanggal 14 Juni 1991 dan Akta No. 65 Adendum II atas
perjanjian BOT tertanggal 21 Desember 2011. Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur
pembangunan dan pengelolaan dua buah Menara masing-masing setinggi 27 lantai perkantoran
oleh Duta Anggada di atas tanah milik Bank Mandiri. Jangka waktu pengelolaan Gedung Menara
Mandiri 1 dan Gedung Menara Mandiri 2 oleh Duta Anggada berakhir masing-masing pada tanggal
15 Mei 2014 dan 15 Mei 2016.

Pada tanggal 19 Mei 2014 telah dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima
Bangunan Menara Mandiri I dan pada saat yang sama telah ditandatangani Akta No. 43 tanggal
19 Mei 2014 tentang Perjanjian Pemanfaatan Sementara antara Bank Mandiri dan Duta Anggada,
dimana perjanjian tersebut memberikan hak kepada Duta Anggada untuk melakukan pengelolaan
atas Gedung Menara Mandiri I sampai dengan tanggal 15 Mei 2016 disertai hak dan kewajiban
para pihak.

Pada tanggal 11 Mei 2016, telah ditandatangani Berita Acara Serah Terima Gedung Menara
Mandiri 2 dan Pengelolaan Gedung Menara Mandiri 1 dari PT Duta Anggada Realty Tbk. kepada
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Saat ini Pengelolaan Gedung Menara Mandiri 1 dan Gedung
Menara Mandiri 2 dilakukan oleh PT Bumi Daya Plaza dalam bentuk Kerjasama Pemanfaatan
Sementara untuk tahun 2016 sampai dengan 2021.

b. Revaluasi Tahun 2015 - 2016

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. PMK/191 tanggal
15 Oktober 2015, dengan perubahan pertama melalui Peraturan Menteri Keuangan
No. 233/PMK.03/2015 tanggal 21 Desember 2015 dan perubahan kedua Peraturan Menteri
Keuangan No. 29/PMK.03/2016 tanggal 19 Februari 2016, Grup telah menugaskan perusahaan
jasa penilai terdaftar untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aset tetap atas tanah.

Penilaian atas tanah dilakukan oleh penilai independen eksternal Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Amin, Nirwan, Alfiantori dan Rekan (ANA) dan KJPP Muttaqin, Bambang, Purwanto, Rozak,
Uswatun dan Rekan (MBPRU). Penilaian dilakukan sesuai dengan dan tunduk kepada ketentuan-
ketentuan dari Konsep dan Prinsip Umum Penilaian (KPUP) poin 17 dalam Standar Penilaian
Indonesia (SPI) tahun 2015.

Dalam pengukuran nilai wajar tanah, KJPP memperhitungkan kemampuan peserta pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomi dengan penggunaan tertinggi dan terbaik atas aset atau dengan
menjual aset ke peserta pasar lain yang akan menggunakan aset pada kondisi tertinggi dan
penggunaan terbaik. Metode penilaian yang digunakan oleh KJPP adalah pendekatan pasar dan
pendekatan biaya.

133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. ASET TETAP (lanjutan)

b. Revaluasi Tahun 2015 - 2016 (lanjutan)

Berdasarkan Laporan Penilaian dari KJPP MBPRU tanggal 21 Desember 2015 (Entitas Anak) dan
11 April 2016 (Bank) serta KJPP ANA tanggal 13 April 2016 (Bank), nilai aset tetap berikut
mengalami kenaikan nilai adalah sebagai berikut:
Kenaikan nilai
Aset tetap Nilai pasar Nilai buku (sebelum pajak)

Tanah 28.822.150 2.880.116 25.942.034

Untuk menentukan nilai pasar tersebut, KJPP ANA dan KJPP MBPRU menggunakan metodologi
penilaian Pendekatan Pasar (Market Approach) SPI 2015-KPUP 17 dengan metode perbandingan
langsung.

Hasil revaluasi aset tetap untuk Bank tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
melalui Kepala Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar melalui Surat Keputusan
No. KEP-418/WPJ.19/2016 tanggal 25 Mei 2016. Hasil revaluasi aset tetap Entitas Anak juga telah
disetujui oleh DJP pada tanggal 8 Januari 2016.

Revaluasi Tahun 2019

Ditahun 2019, Bank melakukan penilaian kembali atas tanah. Penilaian atas tanah dilakukan oleh
penilaian independen eksternal Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Yanuar Bey dan Rekan dan
KJPP Iwan Bachron dan Rekan. Penilaian dilakukan sesuai dengan dan tunduk kepada ketentuan-
ketentuan dari Konsep dan prinsip Umum Penilaian poin 17 dalam Standar Penilaian Indonesia
(SPI) tahun 2018.

Dalam pengukuran nilai wajar tanah, KJPP memperhitungkan kemampuan peserta pasar untuk
menghasilkan manfaat ekonomi dengan penggunaan tertinggi dan terbaik atas aset atau dengan
menjual aset ke peserta pasar lain yang akan menggunakan aset pada kondisi tertinggi dan
penggunaan terbaik. Metode penilaian yang digunakan oleh KJPP adalah pendekatan pasar,
pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya.

Berdasarkan Laporan Penilaian dari KJPP Yanuar Bey tanggal 08 Juli 2019 dan KJPP Iwan
Bachron tanggal 09 Agustus 2019, nilai aset tetap berikut kenaikan nilainya adalah sebagai berikut:

Kenaikan nilai
Aset tetap Nilai pasar Nilai buku (sebelum pajak)

Tanah 33.596.578 29.725.630 3.870.948

Untuk menentukan nilai pasar tersebut, KJPP Yanuar Bey dan KJPP Iwan Bachron menggunakan
metodologi penilaian Pendekatan Pasar (Market Approach) SPI 2018-KPUP 15.2 dengan metode
perbandingan langsung.

134
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. ASET TETAP (lanjutan)

Lain-lain (lanjutan)

c. Penilaian pada nilai wajar aset yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
adalah untuk tanah dengan menggunakan revaluasi, sedangkan untuk bangunan menggunakan
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai revaluasi tanah dan NJOP
bangunan yang dimiliki Grup masing-masing sebesar Rp34.443.470 dan Rp4.860.975. Pada
tanggal 31 Desember 2018, nilai revaluasi tanah dan NJOP bangunan yang dimiliki Bank masing-
masing bernilai Rp30.299.138 dan Rp4.839.211.

d. Nilai tanah Bank berdasarkan model biaya pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
masing-masing sebesar Rp3.335.700 dan Rp3.047.431.

Tabel di bawah ini menyajikan instrumen non-keuangan yang diakui pada nilai wajar berdasarkan
hierarki yang digunakan Bank untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen
non-keuangan:

(i) Tingkat 1 : Dikutip dari harga pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
(ii) Tingkat 2 : Teknik valuasi dimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai
wajar yang tercatat dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung;
(iii) Tingkat 3 : Teknik valuasi dimana seluruh input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai
wajar yang tercatat tidak dapat diobservasi dari data pasar.

31 Desember 2019
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai Wajar

Tanah - 34.443.470 - 34.443.470

31 Desember 2018
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai Wajar

Tanah - 30.299.138 - 30.299.138

Nilai wajar tingkat 2 dari tanah dihitung dengan menggunakan pendekatan perbandingan harga
pasar dan estimasi pendapatan dan biaya yang dihasilkan oleh aset. Harga pasar dari tanah yang
paling mendekati disesuaikan dengan perbedaan atribut utama seperti ukuran aset, lokasi dan
penggunaan aset. Input yang paling signifikan dalam pendekatan penilaian ini adalah asumsi harga
per meter.

e. Hak atas tanah diperoleh berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dapat
diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2020 sampai tahun 2042. Mengacu
pada praktik di masa lampau, Grup memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut.

135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. ASET TETAP (lanjutan)

Lain-lain (lanjutan)

f. Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mandiri telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk
hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa) untuk menutupi kemungkinan kerugian
terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Asuransi Adira Dinamika,
PT Asuransi Wahana Tata, PT Caraka Mulia, PT Estika Jasatama, PT Krida Upaya Tunggal dan
PT Asuransi Bina Dana Artha, keseluruhannya adalah pihak ketiga, PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero), PT Mandiri AXA General Insurance, PT Asuransi Staco Mandiri dan PT Asuransi
Jasaraharja Putera, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia dan PT Asuransi Kredit Indonesia,
keseluruhannya adalah pihak berelasi, dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi berkisar
Rp16.596.036 (31 Desember 2018: Rp16.425.126). Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas
aset tetap yang dipertanggungkan.

g. Aset tetap yang telah terdepresiasi penuh namun masih digunakan oleh Bank Mandiri antara lain
berupa mesin-mesin kantor, peralatan percetakan, peralatan kantor dan perumahan.

h. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

19. ASET TIDAK BERWUJUD

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Perangkat lunak 2.898.169*) 2.341.611*)
Goodwill 423.115 423.115
3.321.284 2.764.726

*)
Setelah dikurangi nilai amortisasi sebesar masing-masing Rp3.793.603 dan Rp3.198.980 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Perangkat lunak diamortisasi selama umur ekonomis yaitu 5 tahun (lihat Catatan 2.r.i).

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, termasuk dalam perangkat lunak adalah aset dalam
penyelesaian masing-masing sebesar Rp1.037.146 dan Rp956.490. Estimasi persentase tingkat
penyelesaian perangkat lunak pada tanggal 31 Desember 2019 adalah berkisar 5,00% - 95,00%
(31 Desember 2018: 5,00% - 95,00%).

Goodwill merupakan selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar dari aset bersih Entitas Anak yang
diakuisisi. Secara berkala goodwill dievaluasi terhadap penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill.

136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. ASET LAIN-LAIN


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pendapatan yang masih akan diterima 4.544.578 4.300.584
Tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan 1.645.380 1.659.116
Piutang transaksi nasabah 1.283.244 1.017.064
Penjualan efek-efek yang masih akan diterima 75.789 677.840
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 594.136 573.310
Aset Ijarah 296.407 498.709
Tagihan kepada pemegang polis 147.437 475.184
Tagihan dari reksadana 369.622 306.986
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar
Rp9.847 dan Rp9.850 pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 297.048 295.237
Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar
RpNihil dan Rp615 pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 87.202 90.679
Lain-lain 3.452.274 5.009.235
Total 12.793.117 14.903.944
Mata uang asing
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan (Catatan 62B.(iv)) 1.909.265 1.840.188
Pendapatan yang masih akan diterima (Catatan 62B.iv)) 848.545 950.739
Penjualan efek-efek yang masih akan diterima
(Catatan 62B.(iv)) - 153.497
Aset Ijarah 71.110 108.391
Piutang transaksi nasabah (Catatan 62B.(iv)) 32.244 8.110
Tagihan kepada pemegang polis (Catatan 62B.(iv)) 127 1.857
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit
(Catatan 62B.(iv)) 1.561 628
Lain-lain 1.717.442 1.288.963
Total 4.580.294 4.352.373
17.373.411 19.256.317
Dikurangi: penyisihan/kerugian (623.357) (598.662)
Neto 16.750.054 18.657.655

Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan,
efek-efek, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan serta provisi dan komisi yang masih akan diterima.
Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
Entitas Anak. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, termasuk di dalam piutang transaksi
nasabah adalah piutang yang mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp10.611 dan
Rp12.602.
Tagihan dari reksadana terkait dengan transaksi piutang portofolio efek dari kontrak unit-link, dari
reksadana kepada Entitas Anak.
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari tagihan atas transaksi ATM dalam
jaringan ATM Bersama, Prima dan Link dan tagihan atas Visa, Master Card dan JCB untuk transaksi
kartu kredit.

137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. ASET LAIN-LAIN (lanjutan)


Tagihan atas Obligasi Pemerintah yang diagunkan merupakan tagihan terkait transaksi repo to maturity
dengan pihak ketiga, dimana Bank Mandiri telah mengalihkan VR0031 dengan nilai nominal sebesar
Rp600.000, FR0031 dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000, ROI 23NN dengan nilai nominal
sebesar USD37.000.000, ROI 24 dengan nilai nominal sebesar USD40.940.000 dan ROI 25 dengan
nilai nominal sebesar USD50.000.000 dan kemudian mencatat tagihan sebesar nilai tunai (cash value)
dari VR0031, ROI 23NN, ROI 24 dan ROI 25 tersebut (lihat Catatan 36e). Tagihan ini akan diselesaikan
secara neto dengan penyelesaian liabilitas Bank Mandiri kepada counterparty sebesar Rp600.000 pada
tanggal jatuh tempo 25 Juli 2020, USD58.810.428 pada tanggal jatuh tempo 15 November 2020,
sebesar USD24.926.000 pada tanggal jatuh tempo 11 Januari 2023, USD31.270.000 pada tanggal
jatuh tempo 15 Januari 2024 dan USD34.782.000 pada tanggal jatuh tempo 15 Januari 2025.
Tagihan kepada pemegang polis merupakan tagihan Entitas Anak kepada pemegang polis atas premi
produk non unit-link pemegang polis.
Penjualan efek-efek yang masih harus diterima merupakan tagihan yang timbul dari transaksi penjualan
efek-efek yang jatuh tempo penyelesaiannya masing-masing pada tanggal 2 Januari 2020 dan
4 Januari 2019.
Lain-lain terutama terdiri dari rekening antar kantor, berbagai macam tagihan dari transaksi kepada
pihak ketiga dalam rangka transaksi, antara lain transaksi kliring dan lain-lain.
Mutasi penyisihan kerugian aset lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 598.662 617.790
Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 46) 4.544 56.222
Lain-lain*) 20.151 (75.350 )
Saldo akhir tahun 623.357 598.662

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa total penyisihan kerugian aset lain-lain telah memadai.

21. SIMPANAN NASABAH - GIRO DAN GIRO WADIAH


a. Berdasarkan mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 44.306.890 37.761.744
Pihak ketiga 132.036.012 109.703.494
Total 176.342.902 147.465.238

Mata uang asing


Pihak berelasi (Catatan 56) 15.811.607 13.399.744
Pihak ketiga 55.289.758 38.958.774
Total (Catatan 62B.(iv)) 71.101.365 52.358.518
247.444.267 199.823.756

Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp11.510.301
dan Rp8.704.173 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. SIMPANAN NASABAH - GIRO DAN GIRO WADIAH (lanjutan)


b. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) dan kisaran bagi hasil selama tahun berjalan:
Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 2,51% 2,13%
Mata uang asing 0,76% 0,40%

Kisaran bagi hasil giro wadiah per tahun:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 0,37% - 0,79% 0,36% - 0,79%
Mata uang asing 0,09% - 0,79% 0,09% - 0,79%
c. Giro yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan, fasilitas
pembayaran transaksi perdagangan (letter of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan untuk tujuan
lain pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp8.943.540 dan
Rp6.201.073 (Catatan 12B.c dan 31e).

22. SIMPANAN NASABAH - TABUNGAN DAN TABUNGAN WADIAH


a. Berdasarkan mata uang, jenis, pihak berelasi dan pihak ketiga:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56)
Tabungan Mandiri 2.159.305 2.521.396
Pihak ketiga
Tabungan Mandiri 294.789.160 277.179.232
Tabungan Mandiri Haji 298.882 361.914
Total 297.247.347 280.062.542
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 56)
Tabungan Mandiri 1.148.455 1.015.637
Pihak ketiga
Tabungan Mandiri 26.092.270 26.204.174

Total (Catatan 62B.(iv)) 27.240.725 27.219.811


324.488.072 307.282.353

Termasuk di dalam saldo simpanan tabungan adalah tabungan wadiah masing-masing sebesar
Rp5.126.726 dan Rp3.751.591 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
b. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 1,04% 1,13%
Mata uang asing 0,40% 0,33%

139
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. SIMPANAN NASABAH - TABUNGAN DAN TABUNGAN WADIAH (lanjutan)

c. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah tabungan yang dibekukan dan diblokir sebagai
jaminan atas kredit yang diberikan dan untuk tujuan lain masing-masing sebesar Rp11.493.253 dan
Rp6.153.268 (Catatan 12B.c).

23. SIMPANAN NASABAH - DEPOSITO BERJANGKA

a. Berdasarkan mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 30.081.000 33.786.152
Pihak ketiga 212.034.840 188.213.027
Total 242.115.840 221.999.179
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 56) 4.051.147 6.976.710
Pihak ketiga 32.009.019 29.926.895
Total (Catatan 62B.(iv)) 36.060.166 36.903.605
278.176.006 258.902.784

Termasuk dalam simpanan nasabah - deposito berjangka adalah negotiable certificate of deposit
masing-masing sebesar RpNihil dan Rp336.838 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Total beban bunga yang belum diamortisasi untuk sertifikat deposito pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp23.162.

b. Berdasarkan jangka waktu:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
1 bulan 80.114.735 83.035.879
3 bulan 122.716.579 128.897.885
6 bulan 15.640.679 5.805.798
12 bulan 22.228.549 3.196.865
Lebih dari 12 bulan 1.415.298 1.062.752
Total 242.115.840 221.999.179
Mata uang asing
1 bulan 18.925.610 17.757.452
3 bulan 11.731.579 9.283.648
6 bulan 3.064.699 7.625.821
12 bulan 2.126.744 1.931.902
Lebih dari 12 bulan 211.534 304.782
Total (Catatan 62B.(iv)) 36.060.166 36.903.605
278.176.006 258.902.784

140
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. SIMPANAN NASABAH - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

c. Berdasarkan sisa waktu hingga jatuh tempo:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 124.945.068 114.738.061
1 - 3 bulan 88.117.526 97.681.724
3 - 6 bulan 10.463.449 4.716.025
6 - 12 bulan 17.159.139 4.112.310
Lebih dari 12 bulan 1.430.658 751.059
Total 242.115.840 221.999.179
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan 22.346.185 22.398.379
1 - 3 bulan 10.606.003 9.087.378
3 - 6 bulan 1.578.258 3.982.255
6 - 12 bulan 1.499.032 1.081.019
Lebih dari 12 bulan 30.688 354.574
Total (Catatan 62B.(iv)) 36.060.166 36.903.605
278.176.006 258.902.784

d. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 5,97% 5,49%
Mata uang asing 2,23% 1,38%

e. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir
sebagai jaminan atas kredit yang diberikan dan untuk tujuan lain masing-masing sebesar
Rp34.689.121 dan Rp30.367.572 (Catatan 12B.c).

24. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO, GIRO WADIAH DAN TABUNGAN

a. Berdasarkan mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Giro dan giro wadiah
Pihak berelasi (Catatan 56)
Rupiah 40.077 7.074
Mata uang asing (Catatan 62B.(iv)) 108.480 779.939
148.557 787.013
Pihak ketiga
Rupiah 898.647 1.238.888
Mata uang asing (Catatan 62B.(iv)) 1.114.593 779.557
2.013.240 2.018.445
Total 2.161.797 2.805.458

141
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO, GIRO WADIAH DAN TABUNGAN (lanjutan)

a. Berdasarkan mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga (lanjutan):


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Tabungan
Pihak ketiga
Rupiah 5.586.458 1.032.913
Mata uang asing (Catatan 62B.(iv)) 13 13
Total 5.586.471 1.032.926
7.748.268 3.838.384

Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar
Rp67.135 dan Rp78.245 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

b. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) dan kisaran bagi hasil per tahun:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:
Giro dan giro wadiah
Rupiah 2,51% 2,13%
Mata uang asing 0,76% 0,40%

Tabungan
Rupiah 1,04% 1,13%
Mata uang asing 0,40% 0,33%

Kisaran bagi hasil giro wadiah per tahun:


Rupiah 0,73% - 0,79% 0,69% - 0,79%

c. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, giro, giro wadiah dan tabungan dari bank lain yang
menjadi jaminan atas kredit yang diberikan dan bank garansi masing-masing sebesar Rp4.429 dan
Rp5.083 (Catatan 12B.c dan 31e).

25. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY

a. Berdasarkan mata uang:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Pihak ketiga:
Rupiah - 2.300.000
Mata uang asing (Catatan 62B.(iv)) 219.360 6.172.197
Total 219.360 8.472.197

142
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER-BANK CALL MONEY (lanjutan)

b. Berdasarkan sisa waktu hingga jatuh tempo:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Kurang dari 1 bulan - 2.300.000
Lebih dari 1 bulan - -
Total - 2.300.000
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan 159.534 5.388.030
Lebih dari 1 bulan 59.826 784.167
Total (Catatan 62B.(iv)) 219.360 6.172.197
219.360 8.472.197

c. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 5,70% 5,12%
Mata uang asing 2,36% 1,87%

26. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA

a. Berdasarkan mata uang:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) - 116.958
Pihak ketiga 3.386.121 2.946.642
Total 3.386.121 3.063.600
Mata uang asing
Pihak ketiga(Catatan 62B.(iv)) 2.044.117 1.119.634
5.430.238 4.183.234

Termasuk dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka adalah negotiable certificate of
deposit masing-masing sebesar RpNihil dan Rp491.222 pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018.

Total beban bunga yang belum diamortisasi untuk sertifikat deposito pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp33.779.

143
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)

b. Berdasarkan jangka waktu:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
1 bulan 2.464.644 1.913.526
3 bulan 210.624 634.891
6 bulan 970 8.935
12 bulan 709.883 15.025
Lebih dari 12 bulan - 491.223
Total 3.386.121 3.063.600
Mata uang asing
1 bulan - 832.033
3 bulan 1.558.230 287.601
6 bulan - -
12 bulan 69.413 -
Lebih dari 12 bulan 416.474 -

Total (Catatan 62B.(iv)) 2.044.117 1.119.634


5.430.238 4.183.234

c. Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 5,97% 5,49%
Mata uang asing 2,23% 1,38%

d. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, deposito berjangka dari bank lain yang menjadi jaminan
atas kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp69.892 dan Rp332.516 (Catatan 12B.c).

27. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS PADA KONTRAK UNIT-LINK

Akun ini merupakan liabilitas Entitas Anak kepada pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak
yang ditempatkan pada investasi unit-link, dengan rincian sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Non-syariah 22.955.397 21.250.821
Syariah 1.082.261 1.106.981
24.037.658 22.357.802

Investasi pemegang polis pada kontrak unit-link di atas memiliki underlying assets berupa aset
keuangan terutama dalam bentuk kas, efek-efek dan obligasi pemerintah. Pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018, investasi pemegang polis tersebut dicatat sesuai dengan jenis aset
keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Termasuk di dalam investasi pemegang unit-link adalah dana pemegang polis dalam mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar USD81.484.916 (nilai penuh) dan
USD11.065.072 (nilai penuh).

144
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS PADA KONTRAK UNIT-LINK (lanjutan)


Rincian dari investasi unit-link non-syariah berdasarkan tipe kontrak adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Dynamic money 14.081.103 12.615.791
Attractive money 4.539.564 5.148.311
Progressive money 1.928.159 1.997.742
Excellent equity 690.323 740.172
Equity Fund Offshore 583.457 82.300
Mandiri Golden Offshore 277.735 -
Protected money 216.654 273.944
Balance Fund Offshore 161.853 38.301
Active money 151.214 158.092
Secure money 80.385 82.901
Fixed money 67.979 62.814
Money market 63.615 42.392
Mandiri Flexible Equity Offshore 45.694 -
Mandiri Equity Money 27.869 838
Mandiri Multi Asset Balanced Offshore 20.336 -
Mandiri Global Offshore 7.919 -
Money Market CS 6.181 2.721
Prime equity 5.357 4.502
22.955.397 21.250.821

Dynamic money
Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Dinamis.
Attractive money
Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri
Saham Atraktif.
Progressive money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder
Dana Campuran Progresif.
Excellent equity
Penempatan dana berbasis saham dengan dasar investasi pada saham berkapitalisasi kecil (di luar 20
saham berkapitalisasi terbesar) di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana
Mandiri Dynamic Equity.

Equity Fund Offshore


Reksadana berbasis ekuitas dari pasar luar negeri yang dikelola oleh Entitas Anak.
Mandiri Golden Offshore
Reksadana berbasis ekuitas dengan dasar investasinya adalah ekuitas yang diperdagangkan di pasar
ekuitas luar negeri.

Protected money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang dengan jangka waktu kurang dari
1 tahun.

145
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS PADA KONTRAK UNIT-LINK (lanjutan)


Balance Fund Offshore
Reksadana yang komposisinya campuran ekuitas dan obligasi dari pasar luar negeri yang dikelola oleh
Entitas Anak.

Active money
Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Aktif.

Secure money
Secure money Rupiah merupakan penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar
investasi pada surat berharga pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan
instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Obligasi Mantap. Penempatan dana dalam
mata uang Dolar Amerika melalui investasi pada surat berharga dengan pendapatan tetap yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan bursa luar negeri lainnya serta instrumen pasar uang
melalui Reksa Dana Investa Dana Dollar Mandiri.

Fixed money
Penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasi pada obligasi pemerintah
Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Dana Obligasi II.

Money market
Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang yang meliputi
deposito berjangka dan surat berharga dengan pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia melalui Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang.

Mandiri Flexible Equity Offshore


Reksadana campuran berbasis ekuitas dan pasar uang pada pasar luar negeri.

Mandiri Equity Money


Penempatan dana dengan instrument investasi ekuitas dalam negeri LQ45 melalui reksadana Mandiri
Index LQ45 yang dikelola oleh Mandiri Manajemen Investasi.

Mandiri Multi Asset Balanced Offshore


Reksadana campuran berbasis pasar uang, ekuitas dan surat berharga pasar luar negeri.

Mandiri Global Offshore


Reksadana campuran berbasis ekuitas dan pasar uang pada pasar luar negeri.

Money market CS
Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang khususnya
deposito berjangka dengan berdasarkan pada prinsip syariah.

Prime equity
Penempatan Dana berbasis kombinasi dengan dasar investasi saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui reksadana AXA Maestro Saham.

146
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS PADA KONTRAK UNIT-LINK (lanjutan)

Rincian dari investasi unit-link syariah berdasarkan tipe kontrak adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Attractive money syariah 852.174 918.212
Active money syariah 151.515 120.446
Amanah equity syariah 53.630 43.444
Advanced commodity syariah 24.509 24.879
Amanah Pendapatan Tetap 358 -
Amanah Pasar Uang Syariah 75 -
Total 1.082.261 1.106.981
Dana peserta polis syariah yang ditempatkan sebagai deposito wajib pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 masing-masing sebesar RpNihil dan Rp20.000.

Attractive money syariah


Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui
Reksa Dana Mandiri Saham Syariah Atraktif.

Active money syariah


Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan dasar investasi pada saham dan
obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip
syariah melalui Reksa Dana Mandiri Berimbang Syariah Aktif.

Amanah equity syariah


Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui Reksa Dana BNP
Paribas Pesona Amanah.

Advanced commodity syariah


Penempatan dana berbasis saham dengan dasar investasi saham yang bergerak pada sektor
komoditas dan yang terkait dengan komoditas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan
instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui Reksa Dana Mandiri Komoditas Syariah
Plus.

Amanah Pasar Uang Syariah


Reksadana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasinya pasar uang syariah dan efek-efek
syariah berpendapatan tetap.

Amanah Pendapatan Tetap


Reksadana syariah dengan dasar investasi pada Sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara.

147
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. LIABILITAS ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI

31 Desember 2019
Beban bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang belum
Jenis efek nominal dimulai jatuh tempo beli kembali diamortisasi Nilai neto
Rupiah
Pihak ketiga
FR0078 362.000 26/12/2019 09/01/2020 351.634 410 351.224
FR0064 240.000 02/12/2019 02/01/2020 203.182 30 203.152
FR0053 215.000 26/12/2019 09/01/2020 200.678 233 200.445
FR0070 156.000 27/12/2019 10/01/2020 150.319 196 150.123
FR0078 124.000 26/12/2019 09/01/2020 120.449 140 120.309
PBS019 100.000 16/12/2019 13/01/2020 101.474 178 101.296
PBS019 100.000 17/12/2019 14/01/2020 101.238 192 101.046
PBS019 50.000 17/12/2019 17/03/2020 51.087 564 50.523
PBS011 15.000 16/10/2019 15/01/2020 15.334 33 15.301
PBS014 10.000 10/12/2019 07/01/2020 9.502 8 9.494
Total Rupiah 1.372.000 1.304.897 1.984 1.302.913

Mata uang asing


Pihak ketiga
FR0063 636.268 13/02/2019 14/02/2022 427.897 10.912 416.985
Obligasi INDON-171023 277.650 03/12/2019 03/03/2020 301.247 700 300.547
Obligasi INDON-080126 201.296 03/12/2019 03/03/2020 220.858 513 220.345
Obligasi ADGB-030521 208.238 16/12/2019 16/03/2020 201.296 478 200.818
Obligasi INDON-080126 138.825 23/12/2019 08/01/2020 152.335 73 152.262
Obligasi INDON-150125 118.001 26/09/2019 15/01/2020 124.440 402 124.038
Obligasi KUWIB-200322 111.060 16/12/2019 16/03/2020 109.106 258 108.848
Obligasi INDOIS-280525 97.178 08/07/2019 08/01/2020 101.767 552 101.215
Obligasi INDON-250422 97.178 26/09/2019 15/01/2020 99.536 322 99.214
Obligasi INDOIS-290322 83.295 10/07/2019 10/01/2020 84.421 463 83.958
Obligasi INDON-171023 69.413 23/12/2019 08/01/2020 75.157 36 75.121
Obligasi ADGB-111022 69.413 23/12/2019 16/09/2020 71.274 508 70.766
Obligasi INDON-130320 69.413 10/07/2019 10/01/2020 71.133 390 70.743
Obligasi INDON-150124 55.530 23/12/2019 10/01/2020 62.184 34 62.150
Obligasi INDON-080126 41.648 23/12/2019 08/01/2020 45.701 22 45.679
Obligasi INDOIS-200229 41.648 23/12/2019 08/01/2020 45.296 21 45.275
Obligasi INDON-050521 41.648 10/07/2019 10/01/2020 43.285 237 43.048
Obligasi KUWIB-200322 41.648 23/12/2019 16/03/2020 41.570 91 41.479
Obligasi ROI-100924 55.530 06/03/2019 07/03/2022 40.333 - 40.333
Obligasi INDON-080126 27.765 23/12/2019 08/01/2020 30.467 15 30.452
Obligasi INDON-171023 27.765 10/07/2019 10/01/2020 30.593 168 30.425
Obligasi ROI-290326 41.648 06/03/2019 07/03/2022 30.281 - 30.281
Obligasi INDOIS-100924 27.765 23/12/2019 10/01/2020 29.393 16 29.377
Obligasi INDOIS-290327 27.765 23/12/2019 10/01/2020 29.150 15 29.135
Obligasi INDON-171023 13.883 23/12/2019 10/01/2020 15.034 9 15.025
Obligasi PERTM-030522 13.883 06/03/2019 07/03/2022 11.623 - 11.623
Total mata uang asing
(Catatan 62B.(iv)) 2.635.354 2.495.377 16.235 2.479.142
Total 4.007.354 3.800.274 18.219 3.782.055

148
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. LIABILITAS ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI

31 Desember 2018
Beban bunga
Nilai Tanggal Tanggal Nilai yang belum
Jenis efek nominal dimulai jatuh tempo beli kembali diamortisasi Nilai neto
Rupiah
Pihak berelasi
FR0061 115.000 03/10/2018 03/01/2019 102.275 41 102.234
Pihak ketiga
VR0030 1.700.000 07/12/2018 04/01/2019 1.635.388 947 1.634.441
VR0031 1.700.000 19/12/2018 03/01/2019 1.612.657 586 1.612.071
VR0031 1.500.000 07/12/2018 04/01/2019 1.423.890 825 1.423.065
VR0030 1.300.000 07/12/2018 04/01/2019 1.250.591 725 1.249.866
VR0031 1.300.000 19/12/2018 03/01/2019 1.233.208 448 1.232.760
VR0031 1.250.000 19/12/2018 03/01/2019 1.185.777 431 1.185.346
FR0059 1.300.000 31/12/2018 07/01/2019 1.159.918 1.214 1.158.704
FR0063 1.200.000 31/12/2018 07/01/2019 1.053.684 1.103 1.052.581
FR0061 1.000.000 21/12/2018 18/01/2019 935.861 3.072 932.789
FR0063 1.000.000 26/12/2018 02/01/2019 876.442 153 876.289
FR0070 500.000 31/12/2018 07/01/2019 494.281 517 493.764
FR0061 500.000 31/12/2018 07/01/2019 466.933 489 466.444
FR0053 250.000 12/12/2018 09/01/2019 249.318 386 248.932
FR0061 150.000 26/12/2018 02/01/2019 140.188 24 140.164
14.650.000 13.718.136 10.920 13.707.216
Total Rupiah 14.765.000 13.820.411 10.961 13.809.450

Mata uang asing


Pihak ketiga
Obligasi ROI 20 1.619.188 31/12/2018 29/03/2019 1.449.495 11.122 1.438.373
Obligasi SIGB-010619 359.500 01/10/2018 02/01/2019 268.788 20 268.768
Obligasi INDOIS 25 129.420 09/10/2018 09/01/2019 127.791 75 127.716
Obligasi INDON-110224 143.800 26/12/2018 26/03/2019 124.184 947 123.237
Obligasi INDOIS 24 125.106 09/10/2018 09/01/2019 123.132 72 123.060
Obligasi INDOIS-100924 129.420 28/12/2018 28/03/2019 111.331 836 110.495
Obligasi INDOIS 26 100.660 09/10/2018 09/01/2019 98.055 58 97.997
Obligasi ROI 23 NEW 71.900 09/10/2018 09/01/2019 76.099 45 76.054
Obligasi INDOIS-290322 86.280 28/12/2018 28/03/2019 72.875 547 72.328
Obligasi INDON-130320 71.900 26/12/2018 26/03/2019 64.415 491 63.924
Obligasi INDOIS-211122 71.900 26/12/2018 26/03/2019 60.022 458 59.564
Obligasi INDON-150125 57.520 28/12/2018 28/03/2019 49.332 370 48.962
Obligasi INDOIS-280525 57.520 28/12/2018 28/03/2019 48.738 366 48.372
Obligasi INDOIS-290327 43.140 28/12/2018 28/03/2019 35.853 269 35.584
Obligasi INDOIS 27 28.760 09/10/2018 09/01/2019 27.275 16 27.259
Obligasi INDON-171023 28.760 28/12/2018 28/03/2019 25.972 195 25.777
Obligasi INDON-110229 28.760 26/12/2018 26/03/2019 25.056 191 24.865
Obligasi INDON-250422 28.760 28/12/2018 28/03/2019 24.518 184 24.334
Obligasi ROI 27 5.752 09/10/2018 09/01/2019 5.412 3 5.409
Total mata uang asing
(Catatan 62B.(iv)) 3.188.046 2.818.343 16.265 2.802.078
Total 17.953.046 16.638.754 27.226 16.611.528

149
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. LIABILITAS AKSEPTASI


a. Berdasarkan jenis mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Liabilitas kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 56) 1.849.182 4.205.778
Pihak ketiga 2.627.960 3.380.566
Liabilitas kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 56) 223.444 475.412
Pihak ketiga 568.597 636.251
Total 5.269.183 8.698.007
Mata uang asing
Liabilitas kepada bank lain
Pihak berelasi (Catatan 56) 217 -
Pihak ketiga 4.895.531 4.882.355
Liabilitas kepada debitur
Pihak berelasi (Catatan 56) 3.512 7.610
Pihak ketiga 111.396 300.890

Total (Catatan 62B.(iv)) 5.010.656 5.190.855


10.279.839 13.888.862

b. Berdasarkan jatuh tempo:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 1.344.635 1.872.875
1 - 3 bulan 2.039.197 3.798.051
3 - 6 bulan 1.865.678 3.026.255
6 - 12 bulan 19.673 826
Total 5.269.183 8.698.007
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan 1.543.956 1.308.948
1 - 3 bulan 2.035.902 2.263.324
3 - 6 bulan 1.386.521 1.606.715
6 - 12 bulan 44.277 11.868
Total (Catatan 62B.(iv)) 5.010.656 5.190.855
10.279.839 13.888.862

150
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN

Berdasarkan jenis dan mata uang:


31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56)
Obligasi 10.638.100 10.013.700
Subordinated notes syariah mudharabah 58.000 58.000
Total 10.696.100 10.071.700
Pihak ketiga
Obligasi 10.916.570 8.672.082
Subordinated notes syariah mudharabah 317.000 317.000
Cek perjalanan Mandiri 65.417 66.118
Total 11.298.987 9.055.200
21.995.087 19.126.900

Mata uang asing (Catatan 62B.(iv))


Pihak ketiga
Obligasi 10.321.418 -

32.316.505 19.126.900
Dikurangi: biaya penerbitan yang belum diamortisasi (71.235) (37.977)
Neto 32.245.270 19.088.923

Obligasi

Rupiah

Pada tanggal 21 September 2018, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap III Tahun 2018 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar Rp3.000.000
sebagai berikut:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Obligasi Berkelanjutan I 3.000.000 8,50% 21 September 2023
Tahap III

Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan
pada tanggal 21 Desember 2018, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo
obligasi adalah pada tanggal 21 September 2023 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari
obligasi. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo. Wali
amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III adalah PT Bank Permata Tbk.

Pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II
Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar Rp6.000.000 yang
terdiri atas 4 (empat) seri:

151
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)


Obligasi (lanjutan)
Rupiah (lanjutan)

Tingkat bunga tetap


Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 1.000.000 8,00% 15 Juni 2022
Seri B 3.000.000 8,50% 15 Juni 2024
Seri C 1.000.000 8,65% 15 Juni 2027
Seri D 1.000.000 7,80% 15 Juni 2020
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A, Seri B dan Seri C ditawarkan dengan nilai 100% (seratus
persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran
bunga pertama dilakukan pada tanggal 15 September 2017 sedangkan pembayaran bunga terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 15 Juni 2022 untuk Seri A, 15 Juni 2024 untuk
Seri B dan 15 Juni 2027 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-
masing seri obligasi. Obligasi Seri D ditawarkan tanpa bunga dengan harga penawaran senilai
79,3146% (tujuh puluh sembilan koma tiga satu empat enam persen) dari jumlah pokok obligasi,
dengan jatuh tempo tanggal 15 Juni 2020. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada
saat tanggal jatuh tempo. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar Rp5.000.000
yang terdiri atas 3 (tiga) seri:

Tingkat bunga tetap


Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 1.100.000 7,95% 30 September 2021
Seri B 1.500.000 8,50% 30 September 2023
Seri C 2.400.000 8,65% 30 September 2026

Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga
pertama dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 30 September 2021 untuk Seri A, 30 September
2023 untuk Seri B dan 30 September 2026 untuk Seri C yang juga merupakan tanggal pelunasan
pokok dari masing-masing seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I
adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Selama berlakunya jangka waktu Obligasi dan sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Bank Mandiri
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala izin dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan
melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Bank Mandiri tanpa persetujuan tertulis Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i)
mengurangi modal ditempatkan dan disetor kecuali karena adanya ketentuan Pemerintah atau Bank
Indonesia; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha; (iii) mengadakan penggabungan, konsolidasi,
akuisisi dengan entitas lain yang menyebabkan bubarnya Bank Mandiri.
Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu bentuk jaminan khusus, kecuali jaminan umum sebagaimana
dimaksud dalam dan sesuai dengan ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia yakni seluruh harta kekayaan Bank, baik benda bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk
seluruh perikatan Bank termasuk obligasi tersebut.
152
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Obligasi (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap III, II dan Tahap I
menurut Pefindo adalah idAAA (triple A).

Pada tanggal 18 November 2019, Entitas Anak (Bank Mandiri Taspen) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi I Berkelanjutan Tahap I tahun 2019 ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:

Tingkat bunga tetap


Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 700.000 7,90% 26 November 2022
Seri B 300.000 8,20% 26 November 2024

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada
tanggal 26 Februari 2020, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi
adalah pada tanggal 26 November 2022 untuk Seri A dan 26 November 2024 untuk Seri B yang juga
merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-masing obligasi.

Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Bank Mantap tahun 2019 adalah PT Bank
Permata Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2019 peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Bank
Mantap tahun 2019 menurut PT Fitch Rating Indonesia adalah AA (idn).

Pada tanggal 11 Juli 2017, Entitas Anak (Bank Mandiri Taspen) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi I Bank Mantap tahun 2017 ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar
Rp2.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 1.500.000 8,50% 11 Juli 2020
Seri B 500.000 8,75% 11 Juli 2022

Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada
tanggal 11 Oktober 2017, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah
pada tanggal 11 Juli 2020 untuk Seri A dan 11 Juli 2022 untuk Seri B yang juga merupakan tanggal
pelunasan pokok dari masing-masing obligasi.

Wali amanat dari penerbitan Obligasi I Bank Mantap tahun 2017 adalah PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, peringkat Obligasi I Bank Mantap tahun
2017 menurut PT Fitch Rating Indonesia adalah AA (idn).

Selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya jumlah terhutang, Entitas Anak
berkewajiban untuk: (i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat
sesuai ketentuan OJK; (ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat
komposit 3 (tiga) yang tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala izin dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan
melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.

153
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Obligasi (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

Pada tanggal 26 Juli 2019, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2019 (”Obligasi Berkelanjutan IV
Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp2.000.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 1.342.000 8,90% 26 Juli 2022
Seri B 658.000 9,50% 26 Juli 2024

Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II adalah PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.

Pada tanggal 8 Januari 2019, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2019 (“Obligasi Berkelanjutan IV
Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 800.000 9,40% 8 Januari 2022
Seri B 200.000 9,75% 8 Januari 2024

Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I adalah PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.

Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.

Peringkat Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II dan Tahap I menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember
2019 adalah idAA+ (double A plus).

Pada tanggal 6 Juni 2017, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan III
Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp850.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 610.000 8,50% 6 Juni 2020
Seri B 240.000 8,85% 6 Juni 2022

Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.

Pada tanggal 7 Oktober 2016, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan III
Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 yang terdiri atas 2 (dua)
seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 400.000 8,20% 7 Oktober 2019
Seri B 100.000 8,55% 7 Oktober 2021

154
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Obligasi (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I adalah PT Bank Mega Tbk.

Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.

Peringkat Obligasi Berkelanjutan III Tahap II dan Tahap I menurut Pefindo pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 adalah idAA+ (double A plus).

Pada tanggal 1 Juni 2016, Entitas Anak (Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan mendaftarkan
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan II Tahap
II”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp1.400.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:

Tingkat bunga tetap


Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 720.000 8,95% 1 Juni 2019
Seri B 680.000 9,25% 1 Juni 2021

Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II adalah PT Bank Mega Tbk.

Pada tanggal 18 Desember 2015, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) menerbitkan dan
mendaftarkan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 (“Obligasi
Berkelanjutan II Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp600.000 yang
terdiri atas 2 (dua) seri:
Tingkat bunga tetap
Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Seri A 500.000 10,20% 18 Desember 2018
Seri B 100.000 10,80% 18 Desember 2020

Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah PT Bank Mega Tbk.

Dalam perjanjian perwaliamanatan, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas
Anak, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah
pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi,
Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada
bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 50% aset Entitas Anak kecuali
untuk kegiatan usaha Entitas Anak sehari-hari.

Peringkat Obligasi Berkelanjutan II Tahap II dan Tahap I seri B menurut Pefindo pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah idAA+ (double A plus).

Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A sebesar Rp400.000, Obligasi Berkelanjutan II Tahap II seri A
sebesar Rp720.000 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A sebesar Rp500.000 telah dilunasi
pada saat jatuh temponya.

Pada tanggal 31 Desember 2019, seluruh efek-efek yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance
dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp2.410.460 (31 Desember 2018:
Rp1.643.197) (Catatan 13f) dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan sebesar Rp427.540
(31 Desember 2018: Rp66.803) (Catatan 14f).
155
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Obligasi (lanjutan)

Mata Uang Asing

Pada tanggal 11 April 2019, Bank Mandiri menerbitkan Euro Medium Term Notes (EMTN) dengan nilai
nominal sebesar USD750.000.000 (nilai penuh) di Singapore Exchange (SGX) sebagai berikut:

Tingkat bunga tetap


Obligasi Nilai nominal per tahun Jatuh tempo
Euro Medium Term Notes USD750.000.000 3,75% 11 April 2024

Obligasi Euro Medium Term Notes (EMTN) ditawarkan dengan nilai 99% (sembilan puluh sembilan
persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap semester, dengan pembayaran
bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2019, sedangkan pembayaran bunga terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 11 April 2024 yang juga merupakan tanggal
pelunasan pokok dari obligasi. Wali amanat dari penerbitan EMTN adalah Bank of New York Mellon.

Pada tanggal 31 Desember 2019, peringkat EMTN adalah Baa2 (Moody’s) dan BBB- (Fitch).

Subordinated notes syariah mudharabah

Pada tanggal 22 Desember 2016, Entitas anak, PT Bank Syariah Mandiri, telah menerbitkan sukuk
mudharabah subordinasi BSM Tahun 2016 (sukuk mudharabah) dengan nilai nominal Rp375.000.
Sukuk mudharabah merupakan surat berharga yang diterbitkan dalam bentuk surat pengakuan liabilitas
jangka panjang berjangka waktu 7 tahun dengan syarat dan ketentuan:

- Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang sukuk mudharabah
dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan
triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi selambatnya 10
(sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.

- Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended)
BSM senilai 7 (tujuh) kali dana sukuk mudharabah dalam mata uang Rupiah yang dimiliki Penerbit,
yang diperoleh selama satu (1) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan
BSM yang belum diaudit.

- Nisbah yang diberikan kepada pemegang sukuk mudharabah adalah sebesar 27,07% per tahun dari
pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.

Sukuk mudharabah ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga.
Termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program
Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengikuti ketentuan pasal 17 ayat (1)
huruf f Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 21/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah. Sukuk mudharabah merupakan
kewajiban Entitas Anak yang di subordinasi.

Selama berlakunya jangka waktu sukuk mudharabah dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi
hasil, BSM berkewajiban untuk: (i) menjaga rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) tidak kurang dari 12%
(dua belas persen); (ii) memastikan bahwa sukuk mudharabah ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 50
(lima puluh) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan
tahunan (audited) selambat-lambatnya akhir bulan ke-4 setelah tanggal buku laporan, laporan
keuangan (unaudited) triwulan selambat-lambatnya akhir bulan ke-1 setelah tanggal buku laporan,
laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan Pendapatan Bagi Hasil dan laporan
penilaian tingkat kesehatan bank dan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate
Governance kepada OJK.

156
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan)


Subordinated notes syariah mudharabah (lanjutan)
BSM tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
(i) mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha;
(iii) melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan
Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv) mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas
lain yang menyebabkan bubarnya BSM.
Bertindak sebagai wali amanat sukuk mudharabah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, peringkat sukuk mudharabah menurut Pefindo adalah idAA-(sy)
(double A minus syariah).
Bank Mandiri dan Entitas Anak telah melakukan pembayaran bunga efek-efek yang diterbitkan sesuai
dengan jadwal pembayaran bunga selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan
2018.
Selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank Mandiri dan Entitas Anak
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian efek-efek yang diterbitkan.

31. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI


a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 54) 55.897.947 51.577.755
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 17.215.992 21.557.890
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 54) 4.552.680 8.262.298
Standby letter of credit (Catatan 54) 2.724.906 1.772.782
Total 80.391.525 83.170.725

Mata uang asing


Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 54) 40.565.449 30.536.330
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 21.944.810 15.370.389
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 54) 13.012.673 11.483.630
Standby letter of credit (Catatan 54) 11.073.182 11.358.907
Total 86.596.114 68.749.256
166.987.639 151.919.981

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia:


31 Desember 31 Desember
2019 2018

Lancar 165.471.035 151.436.895


Dalam perhatian khusus 1.468.886 433.564
Kurang lancar 15.731 23.487
Diragukan 15.788 5.204
Macet 16.199 20.831
Total 166.987.639 151.919.981
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (386.039) (125.729)
Komitmen dan kontinjensi - neto 166.601.600 151.794.252

157
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)


c. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Saldo awal tahun 125.729 381.771
Pembentukan/(pembalikan) penyisihan selama tahun
berjalan 262.215 (270.973)
Lain-lain*) (1.905) 14.931
Saldo akhir tahun 386.039 125.729

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi telah
memadai.
d. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 62A.

e. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain yang dijadikan jaminan tunai untuk bank garansi
dan letter of credit yang tidak dapat dibatalkan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
masing-masing sebesar Rp5.822.663 dan Rp3.785.146 (Catatan 21c dan 24c).

32. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Beban bunga 1.747.159 1.555.932
Pengadaan aset tetap dan perangkat lunak 2.360.967 1.700.712
Jasa tenaga kerja pihak ketiga 361.851 401.594
Promosi 236.507 352.394
Beban pelatihan, pakaian dinas, rekreasi dan lainnya 99.725 43.718
Beban jasa profesional 49.719 37.756
Lain-lain 1.359.633 743.361
Total 6.215.561 4.835.467

Termasuk dalam pengadaan aset tetap dan perangkat lunak adalah utang kepada pemasok atau
vendor terkait kegiatan operasional dan pemeliharaan gedung, peralatan, perangkat lunak, mesin ATM
dan sistem Teknologi Informasi Grup.

Lain-lain terdiri dari beban yang masih harus dibayar terkait cadangan iuran OJK dan transaksi
operasional kegiatan Grup, seperti biaya komunikasi data dan biaya listrik, air dan gas.

33. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Bank Mandiri 974.947 1.091.292
Entitas Anak 201.653 144.735
Total 1.176.600 1.236.027

158
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Utang pajak

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Utang Pajak Kini
Bank Mandiri
Pajak Penghasilan Badan - Pasal 29 68.316 183.320

Entitas Anak
Pajak Penghasilan Badan - Pasal 29 194.454 149.175

262.770 332.495

Utang Pajak Lainnya


Bank Mandiri
Pajak Penghasilan
Pasal 25 153.855 -
Pasal 21 165.989 161.721
Pasal 4 (2) 317.389 297.794
Lain-lain 141.018 131.796
778.251 591.311
Entitas Anak 245.952 164.143

1.024.203 755.454

Total 1.286.973 1.087.949

c. Beban/(manfaat) pajak

Tahun yang berakhir


pada tanggal 31 Desember
2019 2018
Beban pajak - kini:
Bank Mandiri
Tahun berjalan 6.317.547 5.022.275
Tahun sebelumnya 201.197 1.313.347
Entitas Anak 1.116.390 896.433
7.635.134 7.232.055
Beban/(manfaat) pajak - tangguhan:
Bank Mandiri 462.046 905.622
Entitas Anak (111.332 ) (46.245)
350.714 859.377
Total 7.985.848 8.091.432

Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2ad, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Entitas Anak
dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah.

159
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Beban pajak - kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak kini untuk
Bank Mandiri dan taksiran beban pajak kini Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Tahun yang berakhir


pada tanggal 31 Desember
2019 2018
Laba konsolidasian sebelum beban pajak
dan kepentingan nonpengendali 36.441.440 33.943.369
Dikurangi:
Laba sebelum beban pajak Entitas Anak - setelah
eliminasi (6.042.823) (3.559.469)
Dampak perubahan metode pencatatan investasi dari
metode ekuitas ke metode biaya 2.032.153 936.182
Laba sebelum beban pajak dan kepentingan non
pengendali - Bank Mandiri saja 32.430.770 31.320.082
Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak/
(pendapatan tidak kena pajak) 839.557 (2.290.412)
Lain-lain 58.709 9.817
Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer:
Cadangan kerugian penurunan nilai dan penghapusan
kredit yang diberikan (1.355.733) (4.453.592)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain
kredit yang diberikan (396.531) 405.181
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai
dan cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan
THR pegawai (231.318) 361.542
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari
kasus hukum (1.056) (6.789)
Penyisihan estimasi kerugian atas komitmen dan
kontinjensi 249.448 (236.168)
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih - 42.087
Penyusutan aset tetap 77.192 (40.307)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
penurunan/kenaikan nilai wajar efek-efek dan Obligasi
Pemerintah - diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi (79.213) 17.629
Penyisihan kerugian properti terbengkalai (4.092) (17.693)
Taksiran laba menurut pajak 31.587.733 25.111.377
Taksiran beban pajak - kini
Bank Mandiri
Beban pajak - kini: tahun berjalan 6.317.547 5.022.275
Beban pajak - kini: tahun sebelumnya 201.197 1.313.347
Entitas Anak 1.116.390 896.433
Total 7.635.134 7.232.055

160
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Beban pajak - kini (lanjutan)

Pajak atas laba Bank Mandiri dan Entitas Anak (Grup) sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang
mungkin muncul apabila menggunakan rata-rata tertimbang tarif pajak terhadap laba pada Grup
dalam jumlah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember
2019 2018
Laba konsolidasian sebelum beban pajak
dan kepentingan nonpengendali 36.441.440 33.943.369
Pajak dihitung dengan tarif pajak berlaku 7.996.860 7.153.884
Dampak pajak penghasilan pada:
Bank Mandiri
Penghasilan tidak kena pajak dan pajak final (199.622) (263.599)
Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan
perpajakan 407.773 68.187
Hasil pemeriksaan kantor pajak tahun sebelumnya 201.197 1.313.347
409.348 1.117.935
Entitas Anak (420.360) (180.387)
Total dampak pajak penghasilan (11.012) 937.548
Beban pajak penghasilan 7.985.848 8.091.432

Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Entitas Anak menyampaikan
Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self-assessment. Kantor pajak
berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajak
terutang.

Sejak tahun 2009, Bank Mandiri mengakui kredit yang dihapusbuku sebagai pengurang laba bruto
dalam perhitungan Pajak Penghasilan Badan dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan
sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan
No. 105/PMK.03/2009 tanggal 10 Juni 2009 yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Keuangan
No. 57/PMK.03/2010 tanggal 9 Maret 2010 dan Peraturan Menteri Keuangan
No. 207/PMK.010/2015 tanggal 20 November 2015.

Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Peraturan


Pemerintah No. 81 Tahun 2007 tertanggal 28 Desember 2007, yang kemudian dicabut dan
digantikan oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 77 Tahun 2013 tertanggal 21 November 2013 dan
terakhir diganti dengan PP No. 56 Tahun 2015 tertanggal 3 Agustus 2015 tentang Penurunan Tarif
Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka dan
Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Tata Cara
Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri
yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang mengatur bahwa perseroan terbuka dalam negeri
di Indonesia dapat memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% lebih rendah
dari tarif tertinggi pajak penghasilan yang ada dengan memenuhi beberapa persyaratan tertentu,
yaitu paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat
untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia, saham tersebut harus dimiliki paling sedikit oleh
300 pihak, serta masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan
saham ditempatkan dan disetor penuh. Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas harus dipenuhi
dalam waktu paling singkat 183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu
1 (satu) tahun pajak.

161
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Beban pajak - kini (lanjutan)

Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat
Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6
sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam - LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.

Berdasarkan Surat Keterangan No. DE/I/2020-0152 tanggal 6 Januari 2020 perihal Laporan Bulanan
Kepemilikan Saham Emiten atau Perusahaan Publik dan Rekapitulasi yang dilaporkan di Formulir
No. X.H. 1-2 tertanggal 3 Januari 2020 dari PT Datindo Entrycom (Biro Administrasi Efek atau BAE),
yang disampaikan kepada Bank Mandiri, dimana BAE menyatakan Bank Mandiri telah memenuhi
persyaratan untuk memperoleh fasilitas penurunan tarif pajak penghasilan menjadi 20% menurut
PP No. 77 Tahun 2013 dan PP No. 56 Tahun 2015. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
No. 238/PMK.03/2008, OJK (dahulu “Bapepam - LK”) akan menyampaikan informasi mengenai
pemenuhan syarat oleh Bank Mandiri tersebut kepada Kantor Pajak yang berwenang. Oleh karena
itu, pajak penghasilan badan Bank Mandiri untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dihitung dengan menggunakan tarif pajak 20%.

Bank berkeyakinan bahwa Bank akan memenuhi persyaratan untuk memperoleh fasilitas penurunan
tarif pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

e. Aset pajak tangguhan - neto

Pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan
menurut pajak adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019
Dikreditkan/
(dibebankan) Dibebankan
Saldo awal ke laba rugi ke ekuitas Saldo akhir
Bank Mandiri
Aset pajak tangguhan:
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan 1.249.755 (245.096) - 1.004.659
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan
atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 1.409.438 (46.263) (80.536) 1.282.639
Kredit yang dihapusbukukan sampai dengan tahun 2008 961.145 (139.836) - 821.309
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain
Kredit yang diberikan 443.795 (79.306) - 364.489
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 22.648 49.890 - 72.538
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari
kasus hukum 34.093 (211) - 33.882
Penyisihan kerugian properti terbengkalai 18.089 (695) - 17.394
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih 1.968 - - 1.968
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
agunan yang diambil alih 10.412 - - 10.412
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
properti terbengkalai 123 (123) - -

Aset pajak tangguhan 4.151.466 (461.640) (80.536) 3.609.290

Liabilitas pajak tangguhan:


Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/penurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi
Pemerintah - tersedia untuk dijual 556.627 - (682.813) (126.186)
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 4.874 (15.843) - (10.969)
Nilai buku aset tetap (136.941) 15.438 - (121.503)

Aset pajak tangguhan neto - Bank Mandiri saja 4.576.026 (462.045) (763.349) 3.350.632

Aset pajak tangguhan - Entitas Anak 421.596 601.078

Total aset pajak tangguhan konsolidasian - neto 4.997.622 3.951.710

162
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PERPAJAKAN (lanjutan)


e. Aset pajak tangguhan - neto (lanjutan)
31 Desember 2018
Dikreditkan/
(dibebankan) Dibebankan
Saldo awal ke laba rugi ke ekuitas Saldo akhir
Bank Mandiri
Aset pajak tangguhan:
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan 2.061.470 (811.715) - 1.249.755
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai dan cadangan
atas bonus dan insentif, cuti dan THR pegawai 1.534.811 72.308 (197.681) 1.409.438
Kredit yang dihapusbukukan sampai dengan tahun 2008 1.160.148 (199.003) - 961.145
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari
kenaikan/penurunan nilai wajar efek-efek dan Obligasi
Pemerintah - tersedia untuk dijual (152.976) - 709.603 556.627
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan selain
kredit yang diberikan 362.759 81.036 - 443.795
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 69.882 (47.234) - 22.648
Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari
kasus hukum 35.450 (1.357) - 34.093
Penyisihan kerugian properti terbengkalai 21.628 (3.539) - 18.089
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan
nilai wajar efek-efek dan Obligasi Pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi 1.348 3.526 - 4.874
Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih 1.994 8.418 - 10.412
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
agunan yang diambil alih 1.969 (1) - 1.968
Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih
properti terbengkalai 123 - - 123

Aset pajak tangguhan 5.098.606 (897.561) 511.922 4.712.967

Liabilitas pajak tangguhan:


Nilai buku aset tetap (128.880) (8.061) - (136.941)

Aset pajak tangguhan neto - Bank Mandiri saja 4.969.726 (905.622) 511.922 4.576.026

Aset pajak tangguhan - Entitas Anak 594.593 421.596

Total aset pajak tangguhan konsolidasian - neto 5.564.319 4.997.622

Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset
pajak tangguhan tersebut.

f. Surat ketetapan pajak

Tahun pajak 2010

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Kantor Pajak, pada tanggal 6 Desember 2012, Bank menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang menyatakan kurang bayar atas Pajak
Penghasilan badan terkait dengan hapus buku kredit dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berikut
Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun fiskal 2010 sebesar Rp1.108.071.

Manajemen tidak setuju dengan SKPKB tersebut dan pada tanggal 4 Maret 2013, Bank telah
mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak, serta membayar seluruh
pajak kurang bayar yang dicatat sebagai uang muka pajak.

Pada bulan Desember 2013, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan terhadap
SKPKB Pajak Pertambahan Nilai dan menerima sebagian keberatan tersebut, sehingga Kantor
Pajak mengembalikan sebagian uang muka pajak terkait dengan Pajak Pertambahan Nilai. Bank
telah mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada
bulan Maret 2014.

163
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PERPAJAKAN (lanjutan)

f. Surat ketetapan pajak (lanjutan)

Tahun pajak 2010 (lanjutan)

Pada tanggal 21 Februari 2014, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan
terhadap SKPKB Pajak Penghasilan dan menolak keberatan tersebut. Bank telah mengajukan
banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada tanggal
19 Mei 2014.

Majelis Hakim Pengadilan Pajak pada bulan April dan Mei 2016 telah mengucapkan Putusan
Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian besar permohonan banding Bank atas Surat
Keputusan Keberatan PPN dan menolak permohonan banding Bank atas Surat Keputusan
Keberatan Pajak Penghasilan. Bank tidak setuju dan telah mengajukan Peninjauan Kembali
terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan ke Mahkamah Agung
Republik Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2016. Pada tanggal 17 Mei 2018, Mahkamah Agung
Republik Indonesia telah menerbitkan putusan yang mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali
Bank terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak atas Pajak Penghasilan.

Kantor pajak telah mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung terhadap
Putusan Banding Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian besar permohonan banding Bank
atas Surat Keputusan Keberatan PPN. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini,
belum terdapat hasil keputusan atas peninjauan kembali tersebut.

Pada tanggal 15 November 2018, Bank telah mengirimkan surat permohonan No. KEU/1328/2018
kepada Kantor Pajak untuk permohonan kompensasi pembayaran pajak sebesar Rp1.080.790
untuk pembayaran setoran angsuran pajak bulan Maret, April dan Mei 2019. Pada tanggal
8 Februari 2019, Kantor Pajak telah menyetujui permohonan kompensasi pajak dimaksud.

Tahun pajak 2013

Berdasarkan hasil verifikasi oleh Kantor Pajak, pada tanggal 16 Desember 2014, Kantor Pajak telah
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) yang menyatakan Bank kurang bayar
atas Pajak Penghasilan Badan terkait pengenaan tarif pajak untuk tahun fiskal 2013 sebesar
Rp1.313.347 (termasuk denda).

Manajemen tidak setuju dengan SKPKB tersebut dan pada tanggal 10 Maret 2015, Bank telah
mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut kepada Kantor Pajak. Bank telah membayar
seluruh pajak kurang bayar yang dicatat sebagai uang muka pajak.

Pada tanggal 7 Maret 2016, Kantor Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan Keberatan terhadap
SKPKB dan menolak pengajuan keberatan tersebut. Bank telah mengajukan banding atas Surat
Keputusan Keberatan tersebut kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 2 Juni 2016.

Pada tanggal 30 Oktober 2017, Majelis Hakim Pengadilan Pajak telah mengucapkan Putusan
Pengadilan Pajak yang menolak Permohonan Banding Bank Mandiri. Bank tidak setuju dan telah
mengajukan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak tersebut ke
Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 7 Februari 2018. Pada tanggal 31 Juli 2018,
Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menerbitkan putusan yang menolak permohonan
Peninjauan Kembali Bank terhadap Putusan Banding Pengadilan Pajak.

Atas keputusan ini, pada tanggal 31 Desember 2018 Bank telah membebankan pembayaran yang
sebelumnya dicatat sebagai uang muka pajak ke beban pajak kini - tahun sebelumnya di laporan
laba rugi konsolidasian tahun 2018 sebesar Rp1.313.347.

164
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. PERPAJAKAN (lanjutan)

f. Surat ketetapan pajak (lanjutan)

Tahun pajak 2015

Berdasarkan hasil pemeriksaan pajak oleh Kantor Pajak, pada tanggal 26 November 2019, Bank
telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas PPh Badan untuk tahun fiskal
2015 sebesar Rp918.160 (termasuk denda) yang disetujui oleh Bank hanya sebesar Rp201.197 dan
dicatat sebagai beban pajak kini - tahun sebelumnya di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Pada tanggal 5 Desember 2019, Bank telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB PPh
Badan dan akan mengajukan surat keberatan atas SKPKB PPh Badan yang tidak disetujui sebesar
Rp716.962 juta ke Kantor Pajak.

Pada tanggal 26 November 2019, Bank juga menerima SKPKB atas PPh Pasal 21, PPh Pasal 23
dan PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp28.255 (termasuk denda) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
berikut Surat Tagihan Pajak (STP) sebesar Rp247.544 (termasuk denda) untuk tahun fiskal 2015.
Pada tanggal 5 Desember 2019, Bank telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB tersebut.
Bank tidak akan mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 4
ayat (2) sebesar Rp28.255 juta dan akan mengajukan surat keberatan atas SKPKB PPN sebesar
Rp247.544 juta ke Kantor Pajak.

Jumlah pembayaran atas SKPKB yang tidak disetujui diatas sebesar Rp964.506 juta dimana Bank
akan mengajukan keberatan, dicatat sebagai pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember
2019.

Tahun pajak 2016

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Bank sedang dalam proses
pemeriksaan untuk seluruh jenis pajak oleh kantor pajak dan belum terdapat hasil pemeriksaan.

34. LIABILITAS IMBALAN KERJA

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 51) 3.748.969 3.563.484
Cadangan atas bonus, insentif, cuti dan THR 3.837.181 4.424.403
Total 7.586.150 7.987.887

Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai meliputi uang pensiun dan remunerasi jangka panjang
lainnya sesuai dengan kebijakan Bank dan Entitas Anak yang dihitung dengan perhitungan aktuaris.

165
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. LIABILITAS LAIN-LAIN

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Liabilitas kepada pemegang polis 5.016.841 4.162.783
Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 1.397.689 980.463
Utang transaksi nasabah 948.741 1.081.030
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi 816.397 743.065
Setoran jaminan 715.114 879.759
Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi 675.251 638.105
Liabilitas terkait dengan unit-link 331.941 273.546
Transaksi transfer nasabah 71.853 228.339
Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar - 395.957
Lain-lain 4.490.137 3.094.329

Total 14.463.964 12.477.376

Mata uang asing


Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi 509.620 238.156
Transaksi transfer nasabah 434.361 1.249.349
Setoran jaminan 254.227 515.537
Liabilitas lain atas transaksi UPAS 175.153 632.896
Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar 72.145 92.413
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi 16.154 5.843
Lain-lain 935.636 583.567
Total (Catatan 62B.(iv)) 2.397.296 3.317.761
16.861.260 15.795.137

Liabilitas kepada pemegang polis terdiri dari liabilitas Entitas Anak (PT AXA Mandiri Financial Services
dan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia) sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Manfaat polis masa depan dari produk non unit-link 4.033.612 3.380.188
Premi yang belum merupakan pendapatan 492.884 438.967
Estimasi liabilitas klaim 351.775 234.369
Utang klaim 138.570 109.259
Total 5.016.841 4.162.783

Utang transaksi nasabah sebagian besar terdiri dari utang yang timbul dari transaksi perdagangan efek
Entitas Anak.
Liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit terdiri dari liabilitas atas transaksi ATM dalam
jaringan ATM Bersama, ATM Link dan ATM Prima dan liabilitas kepada Visa dan Master Card dan JCB
untuk transaksi kartu kredit.

166
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)

Liabilitas terkait dengan unit-link merupakan liabilitas unit-link kepada pihak ketiga dan liabilitas
pemegang dana unit-link Entitas Anak (PT AXA Mandiri Financial Services).
Transaksi transfer nasabah terdiri dari transaksi pengiriman uang yang masih harus diselesaikan dalam
berbagai mata uang dari dan atau ke rekening nasabah.
Setoran jaminan merupakan jaminan uang tunai yang disetorkan oleh nasabah atas transaksi ekspor,
impor dan penerbitan bank garansi.
Liabilitas lain atas transaksi UPAS merupakan liabilitas kepada bank pembayar dalam mata uang asing
sehubungan dengan timbulnya tagihan UPAS ke importir.
Pendapatan diterima dimuka yang teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisi/komisi kredit
yang terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi.
Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar merupakan utang yang timbul dari transaksi pembelian
surat berharga yang seluruhnya telah dibayarkan masing-masing pada tanggal 2 Januari 2020 dan
4 Januari 2019 untuk tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
Pendapatan diterima dimuka yang tidak teratribusi secara langsung terdiri dari pendapatan provisi/komisi
kredit yang tidak terkait langsung dengan pemberian kredit yang belum diamortisasi.
Lain-lain terutama terdiri dari rekening antar kantor dan liabilitas terkait transaksi perdagangan, titipan dan
transaksi yang masih harus diselesaikan.

36. PINJAMAN YANG DITERIMA

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi
(f) Lain-lain (Catatan 56) 221.436 423.686
Pihak ketiga
(e) Repo to maturity 494.301 494.301
(a) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Kemenpupera) 377.742 218.192
(f) Lain-lain 8.151.704 7.530.934

Total 9.245.183 8.667.113

Mata uang asing


Pihak berelasi
(b) Direct off-shore loans (Catatan 56) 763.538 -
Pihak ketiga
(b) Direct off-shore loans 17.102.600 17.505.088
(d) Fasilitas pendanaan perdagangan 15.592.079 12.868.015
(c) Bilateral loans 6.107.673 5.750.503
(e) Repo to maturity 2.079.438 2.153.958
(f) Lain-lain 3.238.051 4.709.305

Total (Catatan 62B.(iv)) 44.883.379 42.986.869

54.128.562 51.653.982

167
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(a) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera)

Akun ini merupakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan sharing
pembiayaan 70,00% dana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan 30,00%
dana Bank Mandiri sesuai Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perumahan Rakyat
No. 07/SKB/M/2012 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. DIR.MOU/003/2012 tanggal
15 Februari 2012 tentang Perubahan Kesepakatan Bersama antara kementerian Perumahan
Rakyat No. 13/SKB/DP/2011 dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. DIR.MOU/015/2011
tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam rangka
pengadaan perumahan melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera. Kesepakatan
Bersama tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama Operasional antara Badan Layanan
Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia pada
tahun 2012, yang telah diperbaharui pada tahun 2017 dengan Perjanjian Kerjasama Operasional
No. HK.02.03-Sg.DL/67/2017 dan No. DIR.PKS/119/2017 tanggal 21 Desember 2017 tentang
Penyaluran Dana FLPP Dalam Rangka Perolehan Rumah Melalui KPR Sejahtera Bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) dan terdapat perubahan komposisi sharing pembiayaan menjadi
90% dana kemenpupera dan 10% dana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada tahun 2018 terdapat perubahan komposisi sharing pembiayaan 75% dana PPDPP
kemenpupera dan 25% dana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Operasional No. 51/PKS/Sg/2018 dan No. DIR.PKS/45/2018 tentang Penyaluran Dana Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui kredit Pemilik Rumah Sejahtera Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah tanggal 14 Agustus 2018, yang telah diperbaharui dengan
Perjanjian Kerjasama Operasional No. 118/PKS/Sg/2018 dan No. DIR.PKS/60/2018 tanggal
21 Desember 2018 tentang Penyaluran Dana FLPP Dalam Rangka Perolehan Rumah Melalui
KPR Sejahtera Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Pada tahun 2019 telah diperbaharui Perjanjian Kerjasama Operasional antara PPDPP
Kemenpupera dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. 59/PKS/Sg/2019 dan DIR.PKS/55/2019
tentang Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui
Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera/Rumah Sejahtera Syariah Bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah tanggal 19 Desember 2019.

Baki debet pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp377.742
dan Rp218.192. Fasilitas ini dikenakan tarif tertentu dari pemerintah. Jangka waktu kredit dan
jadwal pelunasannya maksimal 240 bulan (20 tahun) dengan angsuran pertama dimulai pada
bulan berikutnya (untuk pencairan dana tanggal 1 sampai dengan 10) dan dimulai dua bulan
berikutnya (untuk pencairan dana mulai tanggal 11 sampai dengan akhir bulan). Pengembalian
dana (angsuran pokok dan bunga) kepada Kemenpupera dilaksanakan paling lambat tanggal
10 setiap bulannya.

168
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) Direct off-shore loans

Rincian pinjaman direct off-shore loans adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Mata uang asing
Pihak berelasi
Bank Rakyat Indonesia, New York 763.538 -
Pihak ketiga
China Development Bank, Cina
- Tranche A 7.754.208 9.366.975
- Tranche B 3.036.141 3.711.915
United Overseas Bank Limited, Singapura 2.776.500 2.876.000
Overseas-Chinese Banking Corporation
Limited, Singapura 1.388.250 1.438.000
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura 1.379.547 -
DZ Bank AG, Singapore 689.781 -
Agence Française de Développement, Perancis 78.173 112.198
17.866.138 17.505.088

Bank Rakyat Indonesia, New York


31 Desember 2019

Nilai nominal
Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh suku bunga Valuta asing Setara
tempo per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan Bank Rakyat Indonesia, LIBOR (3 bulan)


New York 29 Juni 2020 + marjin tertentu 55.000.000 763.538

55.000.000 763.538

Pada tanggal 2 April 2019 dan terakhir tanggal 2 Oktober 2019 Bank Mandiri memperoleh fasilitas
pinjaman tanpa agunan dari Bank Rakyat Indonesia, New York sebesar USD45.000.000 (nilai
penuh) dan USD55.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah
marjin tertentu.

Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor kurang dari 1 (satu) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
2 Oktober 2019 dan 29 Juni 2020. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman
sebesar USD45.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 2 April 2019 dan sudah dilunasi pada saat
jatuh tempo. Kemudian Bank Mandiri melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman sebesar
USD55.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 2 Oktober 2019.

169
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) Direct off-shore loans (lanjutan)

China Development Bank, Cina

31 Desember 2019
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Tranche A
(mata uang China Development Bank, 16 September LIBOR (6 bulan)
USD) Cina 2025 120 + marjin tertentu 560.000.000 7.774.200
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (1.440.053) (19.992)

558.559.947 7.754.208

Tranche B
(mata uang China Development Bank, 15 September SHIBOR (6 bulan)
CNY) Cina 2025 120 + marjin tertentu 1.526.736.000 3.044.586
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (4.235.152) (8.445)

1.522.500.848 3.036.141

31 Desember 2018
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Tranche A
(mata uang China Development Bank, 15 September LIBOR (6 bulan)
USD) Cina 2025 120 + marjin tertentu 653.333.333 9.394.933
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (1.944.200) (27.958)

651.389.133 9.366.975

Tranche B
(mata uang China Development Bank, 15 September SHIBOR (6 bulan)
CNY) Cina 2025 120 + marjin tertentu 1.781.192.000 3.723.707
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (5.640.699) (11.792)

1.775.551.301 3.711.915

Pada tanggal 16 September 2015, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman
jangka panjang tanpa agunan dengan China Development Bank (CDB).

170
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) Direct off-shore loans (lanjutan)

China Development Bank, Cina (lanjutan)

Pinjaman tersebut terbagi dalam 2 (dua) fasilitas, yaitu Tranche A berupa pinjaman langsung dari
CDB dalam valuta USD dengan total fasilitas sebesar USD700.000.000 (nilai penuh) yang jatuh
tempo 10 (sepuluh) tahun setelah tanggal perjanjian dengan tingkat bunga LIBOR 6 (enam)
bulanan ditambah marjin tertentu dan Tranche B berupa pinjaman langsung dalam valuta CNY
dengan total fasilitas sebesar CNY1.908.420.000 (nilai penuh) yang jatuh tempo 10 (sepuluh)
tahun setelah tanggal perjanjian dengan tingkat bunga SHIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin
tertentu. Pinjaman tersebut telah dicairkan pada tanggal 13 November 2015, 3 Desember 2015,
11 Desember 2015, 18 Desember 2015, 23 Desember 2015 dan 28 Desember 2015. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2019, Bank telah melakukan pembayaran atas pinjaman ini sebesar
USD140.000.000 (nilai penuh) dan CNY381.684.000 (nilai penuh).

United Overseas Bank Limited, Singapura


31 Desember 2019

Nilai nominal
Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh suku bunga Valuta asing Setara
tempo per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan United Overseas Bank LIBOR (3 bulan)


Limited, Singapura 4 Februari 2020 + marjin tertentu 100.000.000 1.388.250
Bilateral loan United Overseas Bank LIBOR (3 bulan)
Limited, Singapura 6 April 2020 + marjin tertentu 100.000.000 1.388.250

200.000.000 2.776.500

31 Desember 2018

Nilai nominal
Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh suku bunga Valuta asing Setara
tempo per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan United Overseas Bank LIBOR (3 bulan)


Limited, Singapura 9 Januari 2019 + marjin tertentu 100.000.000 1.438.000
Bilateral loan United Overseas Bank LIBOR (3 bulan)
Limited, Singapura 19 Februari 2019 + marjin tertentu 100.000.000 1.438.000

200.000.000 2.876.000

Pada tanggal 19 Januari 2018, 28 Februari 2018, 14 Februari 2019 dan 15 April 2019,
Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman tanpa agunan dari United Overseas Bank Limited,
Singapura masing-masing sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR
3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.

Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor kurang dari 1 (satu) tahun dan telah/akan jatuh tempo pada
tanggal 9 Januari 2019, 19 Februari 2019, 4 Februari 2020 dan 6 April 2020. Bank Mandiri telah
melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar USD100.000.000 (nilai
penuh) pada tanggal 19 Januari 2018, 28 Februari 2018, 14 Februari 2019 dan 15 April 2019.
Fasilitas pinjaman yang diperoleh tanggal 19 Januari 2018 dan 28 Februari 2018 masing-masing
sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) telah dilunasi pada saat jatuh tempo.

171
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) Direct off-shore loans (lanjutan)

Overseas-Chinese Banking Corporation Limited, Singapura

31 Desember 2019

Nilai nominal
Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh suku bunga Valuta asing Setara
tempo per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan Overseas-Chinese Banking


Corporation Limited, LIBOR (3 bulan)
Singapura 6 November 2020 + marjin tertentu 100.000.000 1.388.250

100.000.000 1.388.250

31 Desember 2018

Nilai nominal
Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh suku bunga Valuta asing Setara
tempo per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan Overseas-Chinese Banking


Corporation Limited, LIBOR (3 bulan)
Singapura 7 Agustus 2019 + marjin tertentu 100.000.000 1.438.000

100.000.000 1.438.000

Pada tanggal 13 November 2019, Bank Mandiri memperoleh kembali fasilitas pinjaman tanpa
agunan dari Overseas-Chinese Bankin Corporation Limited, Singapura sebesar USD100.000.000
(nilai penuh) dengan tenor kurang dari 1 (satu) tahun. Bank Mandiri telah melakukan penarikan
sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) pada tangal 13 November 2019. Fasilitas pinjaman ini
akan jatuh tempo pada tanggal 6 November 2020.

Pada tanggal 13 Agustus 2018, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman tanpa agunan dari
Overseas-Chinese Banking Corporation Limited, Singapura sebesar USD100.000.000 (nilai
penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.

Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor kurang dari 1 (satu) tahun dan Bank Mandiri telah melakukan
penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) pada tanggal
20 Agustus 2018. Fasilitas pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 7 Agustus 2019.

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura

31 Desember 2019
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Bilateral loan Sumitomo Mitsui Banking 11 Maret LIBOR (3 bulan)
Corporation, Singapura 2022 36 + marjin tertentu 100.000.000 1.388.250
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (626.888) (8.703)

99.373.112 1.379.547

172
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) Direct off-shore loans (lanjutan)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (lanjutan)

Pada tanggal 5 Maret 2019, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari Sumitomo Mitsui
Banking Corporation, Singapura (SMBC) sebesar USD150.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat
bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.

Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 11 Maret 2022.
Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar USD150.000.000 (nilai
penuh) pada tanggal 12 Maret 2019.

Pada tanggal 10 Juni 2019, SMBC sebagai facility agent mengirimkan form of transfer certificate
yang menyatakan bahwa SMBC telah mengalihkan sebagian pinjaman Bank Mandiri kepada
DZ Bank AG, Singapore Branch. Pengalihan sebagian pinjaman ini telah dilakukan efektif per
12 Juni 2019.

DZ Bank AG, Singapura


31 Desember 2019
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral Loan DZ Bank AG, Singapura 11 Maret 2022 33 bulan LIBOR (3 bulan)
+ marjin tertentu 50.000.000 694.125
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (312.884) (4.344)

49.687.116 689.781

Efektif per tanggal 12 Juni 2019, Bank Mandiri memiliki outstanding fasilitas pinjaman dari
DZ Bank AG, Singapore Branch sebesar USD50.000.000 yang berasal dari pengalihan sebagian
pinjaman dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (SMBC). Fasilitas pinjaman ini
akan jatuh tempo pada tanggal 11 Maret 2022.

Agence Française de Développement, Perancis

31 Desember 2019

Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan Agence Française 30 September LIBOR (6 bulan)


de Développement 2023 114 + marjin tertentu 5.714.286 79.329
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (83.280) (1.156)

5.631.006 78.173

173
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) Direct off-shore loans (lanjutan)

Agence Française de Développement, Perancis (lanjutan)


31 Desember 2018

Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga Valuta asing Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan Agence Française 31 Maret LIBOR (6 bulan)


de Développement 2019 82 + marjin tertentu 785.714 11.298
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (239) (3)

785.475 11.295

Bilateral loan Agence Française 30 September LIBOR (6 bulan)


de Développement 2023 114 + marjin tertentu 7.142.857 102.715
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (125.997) (1.812)

7.016.860 100.903

7.802.335 112.198

Pada tanggal 17 Juni 2010, Bank Mandiri menandatangani fasilitas pinjaman senilai
USD100.000.000 (nilai penuh) dari Agence Française de Développement (AFD) untuk membantu
pembiayaan proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi.

Fasilitas jangka panjang ini memiliki tenor 5 tahun sampai 10 tahun (termasuk grace period)
dengan suku bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu dan akan digunakan untuk
membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan pengurangan emisi karbon.

Sebagai bagian dari perjanjian pinjaman dimaksud, Bank Mandiri dan AFD juga secara bersama
akan membiayai program pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan kapasitas Bank Mandiri
khususnya terhadap topik-topik perubahan iklim dan efisiensi energi.

Pada tanggal 15 Desember 2010, Bank melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman dari AFD
sebesar USD30.000.000 (nilai penuh) dan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2016. Pinjaman ini
telah dilunasi pada saat jatuh tempo.

Pada tanggal 16 Februari 2012, 30 Mei 2012 dan 31 Mei 2012, Bank telah melakukan penarikan
pinjaman kembali masing-masing sebesar USD16.000.000 (nilai penuh), USD40.000.000 (nilai
penuh) dan USD11.000.000 (nilai penuh) yang akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal
30 September 2018, 30 September 2017 dan 31 Maret 2019. Pinjaman AFD sebesar
USD16.000.000 (nilai penuh), USD40.000.000 (nilai penuh) dan USD11.000.000 (nilai penuh)
telah dilunasi pada saat jatuh tempo.

Penarikan atas pinjaman dimaksud untuk memenuhi kebutuhan sumber dana untuk pembiayaan
proyek-proyek ramah lingkungan di Bank Mandiri.

174
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(b) Direct off-shore loans (lanjutan)

Agence Française de Développement, Perancis (lanjutan)

Pada tanggal 8 November 2013, Bank Mandiri menandatangani fasilitas pinjaman baru yang
kedua atau second line of credit senilai USD100.000.000 (nilai penuh) untuk membantu
pembiayaan proyek-proyek yang terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi. Fasilitas
jangka panjang ini memiliki tenor 5 tahun sampai 10 tahun (termasuk grace period) dengan suku
bunga LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah marjin tertentu. Pada tanggal 25 Maret 2014, Bank
melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut sebesar USD10.000.000 (nilai penuh) yang
akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2023.

(c) Bilateral loans

Rincian pinjaman bilateral loans adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Mata uang asing
JP Morgan Chase Bank, N.A. - Cabang Jakarta 5.552.373 5.750.503
Citibank, N.A. - Cabang Indonesia 555.300 -

6.107.673 5.750.503

JP Morgan Chase Bank, N.A. - Cabang Jakarta

31 Desember 2019

Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan JP Morgan Chase Bank, 21 November LIBOR (3 bulan)


N.A. - Cabang Jakarta 2020 84 + marjin tertentu 150.000.000 2.082.375
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (19.387) (269)

149.980.613 2.082.106

Bilateral loan JP Morgan Chase Bank, 5 September LIBOR (3 bulan)


N.A. - Cabang Jakarta 2020 72 + marjin tertentu 250.000.000 3.470.625
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (25.760) (358)

249.974.240 3.470.267

399.954.853 5.552.373

175
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)


(c) Bilateral loans (lanjutan)
JP Morgan Chase Bank, N.A. - Cabang Jakarta (lanjutan)
31 Desember 2018
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah

Bilateral loan JP Morgan Chase Bank, 21 November LIBOR (3 bulan)


N.A. - Cabang Jakarta 2020 84 + marjin tertentu 150.000.000 2.157.000
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (40.599) (584)

149.959.401 2.156.416

Bilateral loan JP Morgan Chase Bank, 5 September LIBOR (3 bulan)


N.A. - Cabang Jakarta 2020 72 + marjin tertentu 250.000.000 3.595.000
Dikurangi:
Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (63.509) (913)

249.936.491 3.594.087

399.895.892 5.750.503

Pada tanggal 15 November 2013, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari JP Morgan
Chase Bank, N.A. - Cabang Jakarta sebesar USD150.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga
LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 21 November
2016. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD150.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 21 November 2013. Fasilitas pinjaman ini telah
diperpanjang pada tanggal 5 Oktober 2016 dan jatuh tempo pada tanggal 21 November 2020.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan (Catatan 8c):
Nilai nominal

31 Desember 31 Desember
2019 2018
FR0053*) 284.375 284.375
INDOIS 22**) 60.000.000 60.000.000
ROI 21**) 36.500.000 36.500.000
ROI 24**) 30.000.000 30.000.000
ROI 22**) 18.000.000 18.000.000
ROI 23**) 17.500.000 17.500.000
*)
Dalam jutaan Rupiah
**)
Dalam USD (nilai penuh)

Pada tanggal 20 Agustus 2014, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari JP Morgan
Chase Bank, N.A. - Cabang Jakarta sebesar USD250.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga
LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 5 September
2017. Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar
USD250.000.000 (nilai penuh) pada tanggal 2 September 2014. Fasilitas pinjaman ini telah
diperpanjang pada tanggal 5 Oktober 2016 dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 September 2020.

176
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)


(c) Bilateral loans (lanjutan)
JP Morgan Chase Bank, N.A. - Cabang Jakarta (lanjutan)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan (Catatan 7k dan 8c):
Nilai nominal
31 Desember 31 Desember
2019 2018
FR0053*) 659.947 659.947
INDOIS 22**) 98.500.000 98.500.000
PERTAMINA 23**) 65.000.000 65.000.000
ROI 23**) 37.000.000 37.000.000
ROI 21**) 32.000.000 32.000.000
INDOIS 25**) 28.410.000 -
ROI 19**) - 27.295.000
*)
Dalam jutaan Rupiah
**)
Dalam USD (nilai penuh)

Citibank, N.A. - Cabang Indonesia


31 Desember 2019
Nilai nominal
Jangka Tingkat
Jenis Pemberi pinjaman Tanggal jatuh waktu suku bunga USD Setara
Tempo (bulan) per tahun (nilai penuh) Rupiah
Bilateral loan Citibank, N.A. - 3 Januari LIBOR (3 bulan)
Cabang Indonesia 2022 36 + marjin tertentu 40.000.000 555.300

Pada tanggal 2 Januari 2019, Bank Mandiri memperoleh fasilitas pinjaman dari Citibank, N.A. -
Cabang Indonesia sebesar USD40.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga)
bulanan ditambah marjin tertentu.
Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 3 (tiga) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 3 Januari 2022.
Bank Mandiri telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini sebesar USD40.000.000 (nilai
penuh) pada tanggal 3 Januari 2019.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan (Catatan 8c):
Nilai nominal
31 Desember 31 Desember
2019 2018
ROI 28*) 28.000.000 -
ROI 27*) 25.000.000 -
*) Dalam USD (nilai penuh)

(d) Fasilitas pendanaan perdagangan (banker’s acceptance)


Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu
mulai dari 30 hari sampai dengan 365 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR
ditambah marjin tertentu. Rincian saldo pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2019 2018
CO Bank US, Amerika Serikat 2.637.675 3.120.460
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura 1.634.932 1.721.286
Bank of Amerika, Hongkong 1.388.250 -
Citibank NA, Hong Kong 1.335.497 532.060
The Bank of New York Mellon, Singapura 944.010 -
United Overseas Bank Limited, Singapura 873.695 3.147.782
Landesbank Baden-Wuerttemberg, Singapura 416.475 431.400
Bank of Montreal, Kanada - 2.631.540
177
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)


(d) Fasilitas pendanaan perdagangan (banker’s acceptance) (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Wells Fargo Bank, Singapore 2.498.850 -
DBS Bank, Singapore 2.330.594 -
Bank Permata 694.125 -
The Korea Development Bank, Singapura 340.121 -
Standard Chartered Bank, Hong Kong 497.855 1.283.487

Total 15.592.079 12.868.015

(e) Repo to maturity


Rupiah
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Bank Mandiri menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman
sebesar Rp600.000 dengan skema repo to maturity dengan Bank of America, Singapore Limited
(BOA). Dalam transaksi repo to maturity ini Bank Mandiri mengalihkan obligasi pemerintah
VR0031 kepada BOA. Uang yang diterima oleh Bank Mandiri terkait transaksi repo ini merupakan
nilai kini dari pinjaman tersebut setelah memperhitungkan biaya bunga atas pinjaman dan
pendapatan bunga atas VR0031 tersebut selama periode repo yaitu sebesar Rp494.301. Atas
pengalihan obligasi pemerintah VR0031 tersebut Bank Mandiri mengakui tagihan sebesar nilai
tunai (cash value) dari VR0031 kepada BOA. Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 6 (enam) tahun
dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2020, yang bertepatan dengan jatuh tempo dari
VR0031. Pada tanggal jatuh tempo, penyelesaian transaksi ini akan dilakukan secara neto dari
pinjaman dan tagihan antara Bank Mandiri dan BOA.
Pada tanggal 19 November 2014, BOA mengirimkan transfer notice yang menyatakan bahwa BOA
telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam dokumen
perjanjian terkait fasilitas pinjaman dengan skema repo to maturity kepada PT Asuransi Jiwa
Adisarana Wanaartha.
Mata Uang Asing
Pada tanggal 25 Mei 2018, Bank Mandiri melakukan transaksi pinjaman sebesar USD24.926.000,
USD31.270.000 dan USD34.782.000 melalui skema repo to maturity dengan Nomura Singapore
Limited (NSL). Dalam transaksi repo to maturity ini, Bank Mandiri mengalihkan obligasi pemerintah
ROI 23NN, ROI 24 dan ROI 25 kepada NSL. Atas pengalihan obligasi pemerintah ROI 23NN, ROI
24 dan ROI 25 tersebut, Bank Mandiri mengakui tagihan sebesar nilai tunai (cash value) dari ROI
23NN, ROI 24, dan ROI 25 kepada NSL. Fasilitas pinjaman ini memiliki tenor 5 (lima), 6 (enam)
dan 7 (tujuh) tahun yang akan jatuh tempo sesuai dengan jatuh tempo ROI23 NN, ROI 24 dan ROI
25 yaitu pada tanggal 11 Januari 2023, 15 Januari 2024 dan 15 Januari 2025. Pada tanggal jatuh
tempo, penyelesaian transaksi ini akan dilakukan secara neto dari pinjaman dan tagihan antara
Bank Mandiri dan NSL.
Pada tanggal 15 November 2018, Bank Mandiri melakukan transaksi pinjaman sebesar
USD58.810.427,91 (nilai penuh) melalui skema cross currency repo to maturity dengan JP Morgan
Chase Bank, N.A. - Cabang Jakarta. Bank Mandiri mengalihkan obligasi pemerintah FR0031
kepada JPM. Atas pengalihan obligasi pemerintah denominasi Rupiah FR0031 tersebut, Bank
Mandiri mengakui tagihan sebesar nilai tunai (cash value) dari FR0031 kepada JPM. Fasilitas
pinjaman ini memiliki tenor 2 (dua) tahun yang akan jatuh tempo sesuai dengan jatuh tempo
FR0031 yaitu 15 November 2020. Pada tanggal jatuh tempo, JPM menyerahkan nilai tunai (IDR)
ke Bank Mandiri sesuai face value underlying ditambah dengan kupon terakhir underlying, dan
Bank Mandiri akan mengirimkan nilai tunai (USD) ke JPM sebesar jumlah pinjaman ditambah
pembayaran bunga pinjaman terakhir.
Fasilitas pinjaman dari NSL tersebut dijamin dengan penempatan masing-masing pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 sebesar USD70.000 (nilai penuh) (31 Desember 2018
USD5.227.520,08 (nilai penuh)) (Catatan 6g).
178
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 172.236 224.486
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 49.200 199.200

221.436 423.686
Pihak ketiga
PT Bank Pan Indonesia Tbk. 3.019.902 2.632.355
PT Bank Central Asia Tbk. 1.393.740 1.184.063
PT Bank DKI 577.364 643.550
PT Bank Maybank Indonesia Tbk. 556.627 374.308
PT Bank KEB Hana Indonesia 492.757 311.809
PT Bank OCBC NISP Tbk 462.824 -
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk. 406.546 334.526
PT Bank Permata Tbk. 343.332 395.109
MUFG Bank Ltd., Cabang Jakarta 300.000 700.000
PT Bank UOB Indonesia 124.863 223.144
PT Bank HSBC Indonesia 100.000 150.000
PT Bank Resona Perdania 92.837 -
PT Bank BPD DIY 87.311 23.564
PT Bank CIMB Niaga Tbk. 79.659 146.183
PT Bank BCA Syariah 48.704 -
PT Bank Ina Perdana Tbk. 46.604 99.926
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 18.634 162.397
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. - 150.000

8.151.704 7.530.934

Total 8.373.140 7.954.620

Mata uang asing


Pihak ketiga
MUFG Bank Ltd., Cabang Jakarta 2.273.159 4.116.308
PT Bank Mizuho Indonesia 518.407 -
Bank of China Limited, Cabang Jakarta 370.013 579.240
DBS Bank Ltd. 69.521 -
PT Bank UOB Indonesia 6.951 13.757

Total 3.238.051 4.709.305

11.611.191 12.663.925

179
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 9 Oktober 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) memperoleh fasilitas
pinjaman modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("BNI") dengan batas
maksimum kredit sejumlah Rp250.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,75% - 9,50%.
Fasilitas tersebut bersifat pinjaman modal kerja berulang. Jangka waktu penarikan fasilitas kredit
adalah sampai dengan 9 Oktober 2019 dan telah diperpanjang pada tanggal 4 Oktober 2019
sehingga jatuh temponya menjadi 8 Oktober 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari BNI masing-masing sebesar Rp172.236
dan Rp224.486.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 9 November 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) memperoleh fasilitas
pinjaman modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("BRI") dengan batas
maksimum kredit sejumlah Rp300.000. Fasilitas tersebut bersifat pinjaman modal kerja berulang,
dan akan jatuh tempo 12 bulan setelah kontrak tersebut ditandatangani dan telah diperpanjang
sampai dengan 9 November 2020 dengan suku bunga sesuai rekomendasi treasury bank yang
beragam dan berkisar antara 7,75% - 9,50%.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari BRI masing-masing sebesar Rp49.200
dan Rp199.200.

PT Bank Pan Indonesia Tbk.

Pada tanggal 12 November 2012 dan terakhir pada tanggal 10 Juli 2019, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Panin) menandatangani perjanjian
pinjaman dimana Panin menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total limit sebesar
Rp4.200.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap. Fasilitas
tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Januari 2020 sampai
dengan bulan September 2022.

Pada tanggal 26 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Pan Indonesia
Tbk. (Panin) menandatangani perjanjian kredit dimana Panin menyediakan fasilitas kredit modal
kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp400.000 yang bersifat non revolving dan fasilitas money
market line dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving. Fasilitas tersebut
dikenakan tingkat suku bunga 9,00% - 9,75% pada saat penarikan untuk fasilitas kredit modal
kerja dan tingkat suku bunga pasar pada saat penarikan untuk fasilitas money market line.
Fasilitas kredit modal kerja jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2021 dan fasilitas money
market line jatuh tempo pada tanggal 26 Mei 2018. Fasilitas money market line yang jatuh tempo
tanggal 26 Mei 2018 telah dilakukan perpanjangan jangka waktu fasilitas pada tanggal 25 Juni
2018, sehingga atas fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 26 Mei 2019. Fasilitas ini telah
dilunasi pada saat jatuh tempo.

Pada tanggal 21 Maret 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) mendapat tambahan
fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp1.000.000 yang bersifat non revolving. Fasilitas tersebut
dikenakan tingkat suku bunga 8,50% - 9,00% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo
pada tanggal 21 Agustus 2022.

180
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

Pada tanggal 15 April 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) mendapat tambahan
fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp500.000 yang bersifat non revolving, dengan suku bunga
9,00% - 9,75% pada saat penarikan, serta tambahan Fasilitas Money Market Line sehingga total
keseluruhan fasilitas money market line menjadi sebesar Rp200.000 dan Fasilitas Rekening Koran
sebesar Rp50.000 yang bersifat revolving. Fasilitas Money Market Line dan Fasilitas Rekening
Koran dikenakan suku bunga 9,00% - 10,00% pada saat penarikan. Kedua fasilitas tersebut jatuh
tempo pada tanggal 15 April 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Panin masing-masing sebesar
Rp3.019.902 dan Rp2.632.355.

PT Bank Central Asia Tbk.

Pada tanggal 7 Maret 2001, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Central Asia
Tbk. (BCA) menandatangani perjanjian pinjaman dimana BCA memberikan fasilitas overdraft yang
bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga floating. Perjanjian ini telah diubah dengan
penandatanganan perjanjian di tanggal 24 Maret 2011 dengan memberikan tambahan fasilitas
sehingga menjadi Rp55.000 dan terakhir telah diubah dengan penandatanganan perjanjian pada
tanggal 8 Maret 2016. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2020.

Pada tanggal 8 Maret 2016 dan terakhir pada tanggal 26 Februari 2019, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan BCA telah menandatangani perjanjian kredit dimana BCA memberikan
beberapa fasilitas term loan dengan total limit sebesar Rp2.500.000 yang bersifat non revolving
dan dikenakan tingkat suku bunga tetap yang beragam dan berkisar antara 8,75% - 10,25%.
Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan Februari 2020
sampai dengan bulan Mei 2022.

Pada tanggal 11 Juni 2013 dan terakhir pada tanggal 30 Maret 2015, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan BCA menandatangani perjanjian pinjaman dimana BCA memberikan fasilitas
money market dengan limit sebesar Rp300.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku
bunga floating. Perjanjian ini telah diubah dengan penandatanganan perjanjian di tanggal 24 Maret
2017 dimana fasilitas money market di-switch menjadi term loan yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50%. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang
beragam dan berkisar antara bulan Juli 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari BCA masing-masing sebesar
Rp1.393.740 dan Rp1.184.063.

181
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

PT Bank DKI

Pada tanggal 17 September 2013 dan terakhir pada tanggal 3 Mei 2019, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank DKI (Bank DKI) menandatangani perjanjian kredit
dimana Bank DKI menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar
Rp700.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap yang beragam dan
berkisar antara 8,50% - 9,15%. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar
antara bulan Januari 2020 sampai dengan bulan Agustus 2022.

Pada tanggal 24 Maret 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank DKI (Bank
DKI) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank DKI menyediakan fasilitas money market line
dengan maksimum kredit sebesar Rp300.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku
bunga pasar pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2018.
Pada tanggal 22 Maret 2018, fasilitas tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Juni 2018.
Fasilitas ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo.

Pada tanggal 8 Juni 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank DKI
menandatangani perjanjian kredit money market line sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving
dan dikenakan tingkat suku bunga pasar pada saat penarikan dan kredit modal kerja executing
sebesar Rp300.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga 8,75%. Fasilitas
money market line jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2019 dan telah dilunasi pada saat jatuh tempo,
serta kredit modal kerja executing jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank DKI masing-masing sebesar
Rp577.364 dan Rp643.550.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

Pada tanggal 21 Desember 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank
Maybank Indonesia Tbk. (Maybank) menandatangani perjanjian pinjaman dimana Maybank
menyediakan fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar Rp500.000 yang bersifat non
revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,50%. Fasilitas tersebut jatuh tempo
pada tanggal 12 Maret 2021.

Pada tanggal 10 Mei 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) memperoleh fasilitas
pinjaman Money Market Line dan fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Maybank Indonesia
Tbk (Maybank) dengan batas maksimum kredit masing-masing sejumlah Rp100.000 dengan
tingkat suku bunga ditentukan pada saat penarikan, dan fasilitas sejumlah Rp600.000 dengan
tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50%. Fasilitas tersebut bersifat pinjaman berulang yang tidak
terikat. Fasilitas Money Market Line tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Maybank sebesar Rp556.627 dan
Rp374.308.

182
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

PT Bank KEB Hana Indonesia

Pada tanggal 19 Maret 2015 dan terakhir pada tanggal 3 September 2018, Entitas Anak
(PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana) menandatangani
perjanjian kredit dimana Bank Hana menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan total
fasilitas sebesar Rp400.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga tetap
sebesar 9,50%. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo pada tanggal 19 Februari 2022.

Pada tanggal 13 Juli 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank KEB Hana
Indonesia (Bank Hana) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Hana menyediakan
fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang bersifat non
revolving dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,00%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 7 September 2020.

Pada tanggal 8 Februari 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank Hana
menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Hana memberikan tambahan fasilitas kredit modal
kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat
suku bunga 9,00%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2021.

Pada tanggal 21 Agustus 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank Hana
menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Hana memberikan tambahan fasilitas Kredit Modal
Kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat
suku bunga 9,5%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 21 Februari 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank Hana masing-masing sebesar
Rp492.757 dan Rp311.809.

PT Bank OCBC NISP Tbk.

Pada tanggal 29 Maret 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank OCBC NISP
Tbk (OCBC) menandatangani perjanjian pinjaman dimana OCBC menyediakan fasilitas demand
loan/money market line dengan total limit sebesar Rp200.000 yang bersifat revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga mengambang dan fasilitas term loan dengan total limit Rp575.000
yang bersifat non revolving dan dikenakan suku bunga tetap sebesar 9,75%. Fasilitas tersebut
memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan November 2020 sampai dengan Mei
2022.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman PT Bank OCBC NISP masing-masing
sebesar Rp462.824 dan RpNihil.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Pada tanggal 22 April 2014 dan terakhir pada tanggal 14 Februari 2019, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJB)
menandatangani perjanjian kredit dimana BJB menyediakan beberapa fasilitas term loan dengan
total limit sebesar Rp1.000.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga
tetap yang beragam dan berkisar antara 8,75% - 9,50%. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo
yang beragam dan berkisar antara bulan Maret 2020 sampai dengan bulan Maret 2022.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari BJB masing-masing sebesar
Rp406.546 dan Rp334.526.

183
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

PT Bank Permata Tbk.

Pada tanggal 15 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Permata
Tbk. (Bank Permata) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Permata menyediakan
fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang bersifat non
revolving dengan tingkat suku bunga 9,00% pada saat penarikan dan fasilitas kredit money market
line dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat revolving dengan tingkat suku
bunga dikisaran 7,00% - 7,25%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 14 November 2018.

Pada tanggal 13 Desember 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank Permata
kembali menandatangani tambahan perjanjian kredit dimana Bank Permata menyediakan fasilitas
Kredit Modal Kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp300.000 yang bersifat non revolving
dengan tingkat suku bunga 9,00% pada saat penarikan dan perpanjangan fasilitas Kredit Money
Market Line. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 15 November 2019. Fasilitas Kredit
Money Market Line yang jatuh tempo tanggal 15 November 2019 telah diperpanjang menjadi
13 Februari 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank Permata masing-masing sebesar
Rp343.332 dan Rp395.109.

MUFG Bank ltd., Cabang Jakarta


Pada tanggal 11 Februari 2016, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan BTMU - Bank of
Tokyo Mitsubishi UFJ menandatangani perjanjian pinjaman dimana BTMU menyediakan fasilitas
uncommitted short-term loan/money market line dengan total limit sebesar Rp695.050 yang bersifat
revolving dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang sebesar 6,21% pada saat penarikan.
Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 11 Februari 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari BTMU - Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
masing-masing sebesar Rp300.000 dan Rp700.000.

PT Bank UOB Indonesia

Pada tanggal 21 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank UOB
Indonesia (Bank UOB) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank UOB menyediakan fasilitas
term loan dengan total fasilitas sebesar Rp300.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga tetap sebesar 8,40% dan fasilitas kredit revolving dengan total fasilitas sebesar
Rp300.000 yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang sebesar 6,40% pada saat penarikan.
Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar antara bulan November 2020
sampai dengan bulan Maret 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank UOB masing-masing sebesar
Rp124.863 dan Rp223.144.

184
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

PT Bank HSBC Indonesia

Pada tanggal 23 Oktober 2000 dan terakhir pada tanggal 31 Juli 2019, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan PT Bank HSBC Indonesia (Bank HSBC) menandatangani perjanjian kredit
dimana Bank HSBC menyediakan fasilitas working capital loan dengan total fasilitas sebesar
Rp250.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang sebesar
6,25% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang beragam dan berkisar
antara bulan Januari 2020 sampai dengan Juli 2020. Fasilitas ini sudah dilunasi saat jatuh tempo.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank HSBC sebesar Rp100.000 dan
Rp150.000.

PT Bank Resona Perdania

Pada tanggal 3 September 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Resona
Perdania (Bank Resona) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Resona menyediakan
fasilitas kredit modal kerja dengan total fasilitas sebesar Rp100.000 dengan tingkat suku bunga
8,83%.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari PT Bank Resona Perdania masing-
masing sebesar Rp92.837 dan RpNihil.

PT Bank BPD DIY

Pada tanggal 18 Mei 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank BPD DIY (BPD
DIY) menandatangani perjanjian kredit dimana BPD DIY menyediakan fasilitas kredit modal kerja
dengan maksimum kredit sebesar Rp50.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat
suku bunga 9,00% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada bulan November
2020.

Pada tanggal 30 April 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan BPD DIY
menandatangani perjanjian kredit dimana Bank BPD DIY menyediakan tambahan fasilitas Kredit
Modal Kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp100.000 yang bersifat non revolving dan
dikenakan tingkat suku bunga 9,50% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
bulan Oktober 2022.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari BPD DIY masing-masing sebesar
Rp87.311 dan Rp23.564.

PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Pada tanggal 21 November 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank CIMB
Niaga Tbk. (Bank CIMB Niaga) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank CIMB Niaga
menyediakan fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000 yang
bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga 9,00% pada saat penarikan. Fasilitas tersebut
jatuh tempo pada tahun 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank CIMB Niaga masing-masing
sebesar Rp79.659 dan Rp146.183.

185
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

PT Bank BCA Syariah

Pada tanggal 20 Mei 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) memperoleh fasilitas
pinjaman Kredit Modal Kerja untuk pembiayaan Syariah dari PT Bank BCA Syariah (BCAS)
dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp100.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat
suku bunga 9,50%. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada bulan Mei 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari PT Bank BCA Syariah masing-masing
sebesar Rp48.704 dan RpNihil.

PT Bank Ina Perdana Tbk.

Pada tanggal 28 Desember 2016, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan PT Bank Ina
Perdana Tbk. (Bank Ina) menandatangani perjanjian kredit dimana Bank Ina menyediakan fasilitas
kredit modal kerja dengan total sebesar Rp85.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan
tingkat suku bunga 9,00%.

Pada tanggal 19 Desember 2017, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Bank Ina
menandatangani penambahan plafond perjanjian kredit berupa fasilitas kredit modal kerja dengan
tambahan sebesar Rp85.000 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga
8,50%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 20 Desember 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank Ina masing-masing sebesar
Rp46.604 dan Rp99.926.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Pada tanggal 20 Mei 2010, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (Danamon) menandatangani perjanjian kredit dimana Danamon menyediakan
beberapa fasilitas term loan dengan total fasilitas sebesar Rp852.000 yang bersifat non revolving
dan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75%- 9,00% dan fasilitas working capital loan
dengan total fasilitas sebesar Rp150.000 yang bersifat revolving dan dikenakan tingkat suku
bunga mengambang sebesar 6,70% saat penarikan. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo yang
beragam dan berkisar antara bulan Juni 2020 sampai dengan bulan September 2020.

Pada tanggal 22 Oktober 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) menandatangani perjanjian
kredit dimana Danamon menyediakan fasilitas kredit dengan jumlah sebesar Rp200.000.
Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, tingkat bunga atas fasilitas yang berlaku disesuaikan
dengan tingkat suku bunga pada saat penarikan fasilitas kredit dilakukan pada bulan Juli 2019
yaitu sebesar 7,90%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada 22 Oktober 2019 dan telah dilunasi pada
saat jatuh tempo.

186
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Rupiah (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Pada tanggal 30 Desember 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Utama Finance) dan Danamon
menandatangani perjanjian kredit di mana Danamon menyediakan fasilitas Term Loan uang
bersifat non revolving dan Working Capital yang bersifat revolving dengan batas maksimum kredit
masing-masing sejumlah Rp350.000 dan Rp100.000 dengan tingkat suku bunga 9% untuk fasilitas
Term Loan dan 8% untuk fasilitas Working Capital.

Jangka waktu penarikan fasilitas Term Loan dan working capital adalah 12 bulan sejak fasilitas
ditandatangani.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Danamon masing-masing sebesar
Rp18.634 dan Rp162.397.

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.

Pada tanggal 25 Juni 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) menandatangani perjanjian pinjaman dimana BTPN
menyediakan fasilitas money market line dengan total limit sebesar Rp150.000 yang bersifat
revolving dan dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 16 April 2019. Fasilitas tersebut sudah dilunasi saat jatuh tempo.

Pada tanggal 30 Januari 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) dan BTPN menandatangani
perjanjian fasilitas kredit dimana BTPN menyediakan fasilitas kredit money market line sebesar
Rp225.000 dengan bunga sebesar tingkat bunga pinjaman per tahun dari BTPN. Pada saat
penarikan, suku bunga yang dikenakan adalah sebesar 8,00%. Fasilitas kredit tersebut ditarik pada
bulan Juni 2019 dan sudah dilunasi pada bulan Juli 2019. Fasilitas tersebut sudah dilunasi saat
jatuh tempo.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank Tabungan Pensiunan Nasional
masing-masing sebesar RpNihil dan Rp150.000.

Mata uang asing

MUFG Bank Ltd., Cabang Jakarta

Pada tanggal 19 Juli 2017 dan terakhir pada tanggal 26 April 2018, Entitas Anak (PT Mandiri
Tunas Finance) dan MUFG Bank Ltd (MUFG) menandatangani perjanjian kredit dimana MUFG
menyediakan beberapa fasilitas kredit sindikasi dalam mata uang USD dan JPY dengan total limit
sebesar ekuivalen Rp5.122.908 yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga
tetap yang beragam dan berkisar antara 7,23% - 9,85%. Fasilitas tersebut memiliki jatuh tempo
yang beragam dan berkisar antara bulan September 2020 sampai dengan bulan Oktober 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari MUFG masing-masing sebesar
ekuivalen Rp2.273.159 dan Rp4.116.308.

187
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(f) Lain-lain (lanjutan)

Mata uang asing (lanjutan)

PT Bank Mizuho Indonesia

Pada tanggal 29 Juni 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan PT Bank Mizuho
Indonesia (Mizuho) menandatangani perjanjian kredit dimana Mizuho menyediakan fasilitas term
loan dengan total limit sebesar ekuivalen Rp697.750 yang dicairkan pada tanggal 7 Februari 2019
yang bersifat non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga 8,60%. Fasilitas tersebut jatuh
tempo pada tanggal 7 Februari 2022.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Mizuho masing-masing sebesar
Rp518.407 dan RpNihil.

Bank of China Limited, Cabang Jakarta

Pada tanggal 29 Maret 2018, Entitas Anak (PT Mandiri Tunas Finance) dan Bank of China Limited,
Cabang Jakarta (BOC) menandatangani perjanjian kredit dimana BOC menyediakan fasilitas term
loan dengan total limit sebesar ekuivalen Rp575.000 pada saat tanggal pencairan yang bersifat
non revolving dan dikenakan tingkat suku bunga 9,25%. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada
tanggal 24 Desember 2021.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari Bank of China masing-masing sebesar
Rp370.013 dan Rp579.240.

DBS Bank Ltd.


Pada tanggal 6 Maret 2019, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) dan DBS Bank Ltd. (DBS)
menandatangani perjanjian kredit modal kerja sebesar USD5.000.000 (nilai penuh) dengan bunga
tetap sebesar 3,24% dan 3,14% pada saat periode penarikan kredit. Fasilitas ini ditarik pada bulan
Desember 2019 dan tidak memiliki jatuh tempo, dimana fasilitas tersebut akan berlaku hingga
pihak entitas anak atau DBS menyatakan berakhirnya fasilitas tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari DBS masing-masing sebesar Rp69.521
dan RpNihil.

PT Bank UOB Indonesia


Pada tanggal 29 September 2011, Entitas Anak (PT Mandiri Sekuritas) dan PT Bank UOB
Indonesia (UOB) mengadakan perjanjian pinjaman fasilitas revolving credit facility sebesar
maksimum Rp200.000, sub limit fasilitas dalam bentuk uncommitted bank guarantee sebesar
maksimum Rp200.000 dan fasilitas foreign exchange line sebesar maksimum USD5.000.000 (nilai
penuh). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 29 September 2012 dan terus diperpanjang
sampai tanggal 1 Februari 2020. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, bunga atas fasilitas
modal kerja ditentukan oleh bank. Pada saat penarikan, suku bunga yang dikenakan adalah
3,45%.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pinjaman dari UOB masing-masing sebesar Rp6.951
dan Rp13.757.

188
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

Pinjaman yang diterima oleh PT Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri Utama Finance dijamin dengan
piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp9.556.239 pada tanggal 31 Desember 2019
(31 Desember 2018: Rp10.284.416) (Catatan 13g) dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan
sejumlah Rp368.957 pada tanggal 31 Desember 2019 (31 Desember 2018: Rp468.553) (Catatan 14g).

Bank Mandiri dan Entitas Anak telah melakukan pembayaran bunga pinjaman yang diterima sesuai
dengan jadwal pembayaran bunga selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan
2018.
Selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank Mandiri dan Entitas Anak
telah memenuhi kondisi dan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima.

37. PINJAMAN DAN EFEK-EFEK SUBORDINASI

Berdasarkan jenis dan mata uang:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Medium Term Notes Subordinasi I Bank Mandiri
Pihak berelasi (Catatan 56) 127.750 136.750
Pihak ketiga 372.250 363.250

Total 500.000 500.000

Mata uang asing


Two-step loans (TSL)
Pihak ketiga
Asian Development Bank (ADB) (Catatan 62B.(iv)) 165.045 186.790
665.045 686.790
Dikurangi: biaya penerbitan yang belum diamortisasi (828) (1.060)

Neto 664.217 685.730

Medium Term Notes Subordinasi I Bank Mandiri

Dalam rangka memperkuat struktur permodalan dan struktur penghimpunan dana jangka panjang serta
untuk mendukung ekspansi kredit, pada tanggal 31 Juli 2018, Bank Mandiri menerbitkan Medium Term
Notes Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018 (“MTN Subordinasi I”) sebesar Rp500.000. Pada tanggal
31 Desember 2019, biaya penerbitan MTN Subordinasi I yang belum diamortisasi sebesar Rp828.

MTN Subordinasi I memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli
2023, diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun. Wali amanat dari
penerbitan MTN Subordinasi I adalah PT Bank Permata Tbk.

Bunga MTN Subordinasi I dibayarkan setiap triwulan, dengan pembayaran bunga pertama dilakukan
pada tanggal 31 Oktober 2018, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo MTN
adalah pada tanggal 31 Juli 2023 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok MTN. Pembayaran
pokok MTN dilakukan secara penuh pada saat tanggal jatuh tempo.

MTN Subordinasi I dapat dicatat sebagai komponen modal pelengkap (Tier 2) sesuai persetujuan dari
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-109/PB.31/2018 tanggal 20 September 2018.

189
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PINJAMAN DAN EFEK-EFEK SUBORDINASI (lanjutan)

Medium Term Notes Subordinasi I Bank Mandiri (lanjutan)

Sebelum dilunasinya semua jumlah terutang yang harus dibayar, Bank Mandiri berkewajiban untuk:
(i) memelihara pada setiap saat keadaan keuangan berada dalam kondisi sehat sesuai ketentuan OJK;
(ii) mempertahankan tingkat kesehatan Bank minimal berada dalam peringkat komposit 3 (tiga) yang
tergolong “Cukup Baik”, sesuai penilaian internal berdasarkan ketentuan/peraturan OJK dan/atau Bank
Indonesia; (iii) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
menjaga tetap berlakunya segala kuasa, izin, dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun dari pihak
yang berwenang lainnya) dan melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
Negara Republik Indonesia.

Bank Mandiri tanpa persetujuan tertulis Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
(i) mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, kecuali karena adanya ketentuan
Pemerintah, Otoritas yang Berwenang atau Bank Indonesia; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha
utama; (iii) mengadakan penggabungan, peleburan dan/atau pengambilalihan dengan entitas lain yang
menyebabkan bubarnya Bank Mandiri.

MTN Subordinasi I tidak dijamin dengan suatu bentuk jaminan khusus, kecuali jaminan umum
sebagaimana dimaksud dalam dan sesuai dengan ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yakni seluruh harta kekayaan Bank Mandiri baik berupa
barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di
kemudian hari.

Tidak terdapat pelanggaran atas pembatasan perjanjian perwaliamanatan MTN Subordinasi I selama
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2019, peringkat MTN Subordinasi I menurut Pefindo adalah idAA (double
A).

Two-step loans - Asian Development Bank

Akun ini merupakan fasilitas kredit dari Asian Development Bank (ADB) kepada Pemerintah Republik
Indonesia, melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta
guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Fasilitas kredit Tujuan Jangka waktu
ADB 1327 - INO (SF) Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM). 15 Januari 2005 - 15 Juli 2029
dengan angsuran pertama pada
tanggal 15 Januari 2005.

Rincian fasilitas kredit ADB adalah sebagai berikut:


31 Desember 31 Desember
2019 2018

ADB Loan 1327 - INO (SF) 165.045 186.790

190
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PINJAMAN DAN EFEK-EFEK SUBORDINASI (lanjutan)

Two-step loans - Asian Development Bank (lanjutan)

Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui
pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari Bank Indonesia
kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan
terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah
dengan amendemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia
dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan
amendemen No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004.

Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights)
sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata
uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata
setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari
2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan
service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli setiap tahunnya
sejak penarikan pinjaman.

38. DANA SYIRKAH TEMPORER

Dana syirkah temporer terdiri dari:

a. Simpanan nasabah

1) Giro

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak ketiga
Giro - investasi terikat 2.963.613 674.923
Giro mudharabah musyarakah 6.207 7.319
2.969.820 682.242

Giro - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal bagi hasil
dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang kriterianya
telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.

191
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

Dana syirkah temporer terdiri dari (lanjutan):

a. Simpanan nasabah (lanjutan)

2) Tabungan

a. Berdasarkan jenis:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Pihak berelasi (Catatan 56)
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat
Tabungan BSM 206.964 144.132
Tabungan Berencana BSM 309 457
Tabungan Mabrur 52 158
Tabungan Investa Cendekia 179 63
207.504 144.810
Pihak ketiga
Tabungan - investasi terikat 787.424 908.012
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat
Tabungan BSM 27.587.172 24.651.395
Tabungan Mabrur 4.954.428 4.531.105
Tabungan Pensiun 583.159 547.837
Tabungan Investa Cendekia 405.563 387.273
Tabungan Berencana BSM 147.921 147.704
Tabungan Qurban 255 284
34.465.922 31.173.610
Total 34.673.426 31.318.420

Tabungan - investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbal
bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang
kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan
disetujui sebelumnya.

Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang
mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana
tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

b. Kisaran nisbah bagi hasil untuk tabungan mudharabah - investasi tidak terikat per tahun:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Nisbah bagi hasil 0,47% - 4,72% 0,86% - 4,71%

192
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

Dana syirkah temporer terdiri dari (lanjutan):

a. Simpanan nasabah (lanjutan)

3) Deposito mudharabah - investasi tidak terikat

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Pihak berelasi (Catatan 56) 1.510.315 2.127.451
Pihak ketiga 41.404.074 36.969.676
Total 42.914.389 39.097.127
Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 56) 16.101 4.895
Pihak ketiga 2.442.467 3.802.395
Total 2.458.568 3.807.290
45.372.957 42.904.417

b. Simpanan dari bank lain

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Pihak ketiga
Tabungan mudharabah - investasi tidak terikat 343.098 277.312
Deposito mudharabah - investasi tidak terikat 102.929 156.298
Total 446.027 433.610

c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan
simpanan dari bank lain:

1) Berdasarkan jangka waktu:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
1 bulan 30.575.948 30.129.639
3 bulan 6.962.624 4.618.576
6 bulan 1.875.956 1.646.362
12 bulan 3.602.790 2.858.848
Total 43.017.318 39.253.425

Mata uang asing:


1 bulan 1.623.141 3.402.932
3 bulan 390.890 195.471
6 bulan 67.116 47.537
12 bulan 377.421 161.350
Total 2.458.568 3.807.290
45.475.886 43.060.715

193
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

Dana syirkah temporer terdiri dari (lanjutan):

c. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan deposito dari simpanan nasabah dan
simpanan dari bank lain (lanjutan):
2) Berdasarkan sisa waktu hingga jatuh tempo:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 31.615.397 31.127.591
1 - 3 bulan 7.447.123 4.901.920
3 - 6 bulan 1.954.776 1.531.852
6 - 12 bulan 2.000.022 1.692.062
Total 43.017.318 39.253.425
Mata uang asing:
Kurang dari 1 bulan 1.786.146 3.522.633
1 - 3 bulan 286.742 131.423
3 - 6 bulan 65.946 39.054
6 - 12 bulan 319.734 114.180
Total 2.458.568 3.807.290
45.475.886 43.060.715

Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbalan bagi hasil dari pendapatan Entitas Anak atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah
yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah.

3) Kisaran nisbah bagi hasil untuk deposito mudharabah per tahun:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Rupiah 4,11% - 5,90% 3,98% - 5,89%
Mata uang asing 0,64% - 1,57% 0,62% - 1,57%

4) Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai
jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp6.190.705 dan
Rp5.403.875 pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

194
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. KEPENTINGAN NONPENGENDALI ATAS ASET BERSIH ENTITAS ANAK YANG DIKONSOLIDASI

Akun ini merupakan kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi
sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
PT AXA Mandiri Financial Services 1.423.616 1.116.480
PT Bank Mandiri Taspen 1.258.073 1.088.584
PT Mandiri Tunas Finance 1.219.224 1.047.216
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia 261.336 257.883
PT Mandiri Utama Finance 271.061 247.318
PT Mandiri Sekuritas 290 239
PT Mandiri Capital Indonesia 72 68
Total 4.433.672 3.757.788
40. EKUITAS
a. Modal dasar, ditempatkan dan disetor
Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2019
_______________________________________________________________________________

Nilai nominal Total nilai Persentase


Jumlah lembar per lembar saham saham kepemilikan
saham (jumlah penuh) (jumlah penuh) saham
Modal dasar
Saham Seri A Dwiwarna 1 250 250 0,00%
Saham Biasa Seri B 63.999.999.999 250 15.999.999.999.750 100,00%

Total modal dasar 64.000.000.000 16.000.000.000.000 100,00%

Modal ditempatkan dan disetor


Saham Seri A Dwiwarna
Negara Republik Indonesia 1 250 250 0,00%
Saham Seri B
Negara Republik Indonesia 27.999.999.999 250 6.999.999.999.750 60,00%
Dewan Komisaris:
Kartika Wirjoatmodjo 789.000 250 197.250.000 0,00%
Ardan Adiperdana 319.500 250 79.875.000 0,00%
R. Widyo Pramono 249.900 250 62.475.000 0,00%
Direksi:
Royke Tumilaar 786.100 250 196.525.000 0,00%
Sulaiman Arif Arianto 1.103.558 250 275.889.500 0,00%
Hery Gunardi 1.102.100 250 275.525.000 0,00%
Rico Usthavia Frans 684.100 250 171.025.000 0,00%
Darmawan Junaidi 529.500 250 132.375.000 0,00%
Ahmad Siddik Badruddin 1.680.700 250 420.175.000 0,00%
Alexandra Askandar 753.600 250 188.400.000 0,00%
Agus Dwi Handaya 415.100 250 103.775.000 0,00%
Panji Irawan 345.100 250 86.275.000 0,00%
Donsuwan Simatupang 345.100 250 86.275.000 0,00%
Riduan 158.400 250 39.600.000 0,00%
Publik (masing-masing dibawah 5%) 18.657.404.908 250 4.664.351.227.000 40,00%
46.666.666.666 11.666.666.666.500 100,00%

195
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal dasar, ditempatkan dan disetor (lanjutan)

Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (lanjutan):

31 Desember 2018
_______________________________________________________________________________

Nilai nominal Total nilai Persentase


Jumlah lembar per lembar saham saham kepemilikan
saham (jumlah penuh) (jumlah penuh) saham
Modal dasar
Saham Seri A Dwiwarna 1 250 250 0,00%
Saham Biasa Seri B 63.999.999.999 250 15.999.999.999.750 100,00%
Total modal dasar 64.000.000.000 16.000.000.000.000 100,00%

Modal ditempatkan dan disetor


Saham Seri A Dwiwarna
Negara Republik Indonesia 1 250 250 0,00%
Saham Seri B
Negara Republik Indonesia 27.999.999.999 250 6.999.999.999.750 60,00%
Dewan Komisaris:
Imam Apriyanto Putro 114.300 250 28.575.000 0,00%
Askolani 109.000 250 27.250.000 0,00%
Ardan Adiperdana 109.000 250 27.250.000 0,00%
R. Widyo Pramono 39.400 250 9.850.000 0,00%
Direksi:
Kartika Wirjoatmodjo 269.100 250 67.275.000 0,00%
Sulaiman Arif Arianto 635.658 250 158.914.500 0,00%
Royke Tumilaar 344.200 250 86.050.000 0,00%
Hery Gunardi 660.200 250 165.050.000 0,00%
Darmawan Junaidi 87.600 250 21.900.000 0,00%
Rico Usthavia Frans 242.200 250 60.550.000 0,00%
Ahmad Siddik Badruddin 1.238.800 250 309.700.000 0,00%
Agus Dwi Handaya 70.000 250 17.500.000 0,00%
Alexandra Askandar 408.500 250 102.125.000 0,00%
Publik (masing-masing dibawah 5%) 18.662.338.708 250 4.665.584.677.000 40,00%
46.666.666.666 11.666.666.666.500 100,00%

Per 31 Desember 2018 terdapat perubahan kepemilikan saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris
Bank Mandiri, dimana kepemilikan saham pada tahun sebelumnya nihil. Kepemilikan saham
tersebut dalam rangka pelaksanaan POJK No. 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, dimana anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Non Independen diberikan remunerasi yang bersifat variabel dalam bentuk saham Perseroan atas
kinerja untuk tahun buku 2017.

Saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar 9.261.758 lembar saham dan 4.327.958
lembar saham atau 0,01% dan 0,01% dari jumlah lembar saham modal dasar.

Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik
Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004.


2. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta
Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya Rp2.399.996,
melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank Peserta
Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian inbreng yang telah
diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998,
Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-saham
tersebut sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri.

196
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal dasar, ditempatkan dan disetor (lanjutan)

Berdasarkan perubahan anggaran dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk
meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan
jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesar Rp251.000
merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya
kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999.

Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam Akta No. 142 yang
dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri antara lain
menyetujui:

(i) Pelaksanaan IPO.


(ii) Perubahan struktur permodalan Bank Mandiri.
(iii) Perubahan anggaran dasar Bank Mandiri.

Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan
dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank
Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500
(nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham
modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000
lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor meningkat dari
10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000
lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan
19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS-LB juga menyetujui
penetapan bagian dari dana rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 sebagai agio saham.

Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003,
dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi-reorganisasi yang ditetapkan dalam RUPS
selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003.

Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak
dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewa kepada
Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapat
memutuskan jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agenda dimaksud.

Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan:

1. Penambahan modal.
2. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Perubahan anggaran dasar.
4. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan.
5. Pembubaran dan likuidasi.

197
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal dasar, ditempatkan dan disetor (lanjutan)

Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan
Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) yang dituangkan dalam
akta notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan
No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003.

Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi
Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian
dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000
dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari pengkapitalisasian cadangan,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang Konversi
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri
(Persero) dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang
Saham PT Bank Mandiri (Persero) No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.

2. Penambahan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor
berdasarkan KMK-RI No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang “Besarnya Nilai Final
dan Pelaksanaan Hak Pemerintah yang Timbul Sebagai Akibat Penambahan Penyertaan Modal
Pemerintah Republik Indonesia ke dalam Modal PT Bank Mandiri (Persero) dalam Rangka
Program Rekapitalisasi Bank Umum”.

Program manajemen berbasis saham

Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui
rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program Penjatahan
Saham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada
Manajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari program
Pemberian Saham Bonus (Share Plan Bonus) dan program Penjatahan Saham dengan Diskon
(Share Purchase at Discount). Sedangkan program MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai
pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut
menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk.
Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan
pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris.

Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar
sahamnya, yang mewakili 20,00% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui Initial Public Offering
(IPO).

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal
2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30,00% atas kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri
dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara
No. Kep-05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan
divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar
saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement.

198
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal dasar, ditempatkan dan disetor (lanjutan)

Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri memberikan opsi pembelian saham
kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 sebanyak 378.583.785 opsi dengan harga
eksekusi sebesar Rp742,50 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh)
per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos ekuitas - opsi saham dengan nilai
wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP
Tahap 1 adalah sebesar 375.365.957 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal
Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp187.683, penambahan agio saham sebesar Rp117.193. MSOP
Tahap 1 dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 13 Juli 2008 sebagaimana diumumkan pada
Pengumuman Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta)
No. Peng-262/BEJ.PJS/P/07-2004 tanggal 14 Juli 2004.

Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2
sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50
(nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di
tahun kedua dan di tahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh).
Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos ekuitas - opsi saham dengan nilai wajar opsi saham
sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah
sebesar 311.713.697 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan
disetor sebesar Rp155.857 dan penambahan agio saham sebesar Rp425.233. Periode 5 (periode
terakhir) pelaksanaan hak konversi opsi MSOP Tahap 2 adalah tanggal 4 Mei 2010 selama 30 hari
bursa sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek
Jakarta) No. Peng-97/BEJ-PSJ/P/02-2007 tanggal 2 Februari 2007. Opsi saham MSOP Tahap 2
yang tidak dieksekusi masing-masing sebanyak 286.303 lembar saham atau sebesar Rp184 yang
lewat periode pelaksanaan yang dibukukan sebagai penambahan agio saham.

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian MSOP Tahap 3 sebanyak 309.416.215
opsi saham. RUPS juga memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan
pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 dan melaporkannya pada RUPS yang akan
datang.

Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh)
dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan
pada pos ekuitas - opsi saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh) per
lembar. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar 309.415.088 lembar saham
sehingga mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp154.707 dan
penambahan agio saham sebesar Rp491.651. Masa eksekusi opsi MSOP Tahap 3 berakhir pada
bulan Februari 2011, sebelum dimulainya periode perdagangan HMETD Bank Mandiri tanggal
14 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2011. Opsi saham MSOP Tahap 3 yang tidak
dieksekusi masing-masing sebanyak 1.127 lembar saham atau sebesar Rp4 yang lewat periode
pelaksanaan yang dibukukan sebagai penambahan agio saham.

Pada tanggal 27 Desember 2010, Bank telah melakukan pendaftaran pertama kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan
LK)) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada para pemegang saham Bank dalam
rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 2.336.838.591 lembar
saham seri B. PUT ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris melalui suratnya
tertanggal 29 April 2010. Bank telah menyampaikan pemberitahuan mengenai PUT kepada Bank
Indonesia melalui surat tertanggal 17 September 2010. PUT ini juga telah diundangkan melalui
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 75 tahun 2010 tertanggal 20 November 2010.

199
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. EKUITAS (lanjutan)

a. Modal dasar, ditempatkan dan disetor (lanjutan)

PUT telah mendapat persetujuan efektif dari Bapepam-LK melalui surat No. S-807/BL/2011
tertanggal 27 Januari 2011, dimana PUT menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada
tanggal 28 Januari 2011.

HMETD sebanyak 2.336.838.591 lembar saham diperdagangkan selama periode


14 Februari 2011 - 21 Februari 2011 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp5.000 (nilai penuh) per
lembar saham yang mengakibatkan penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp1.168.420.

Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017, pemegang saham Bank Mandiri antara
lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) Bank Mandiri dari Rp500 (nilai penuh)
per saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan menjadi sejumlah
46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan
46.666.666.665 lembar saham Seri B. Atas pemecahan nilai nominal saham tersebut tidak terdapat
perubahan pada modal dasar, ditempatkan dan disetor. Pemecahan nilai nominal saham berlaku
efektif pada tanggal 13 September 2017.

b. Tambahan modal disetor/agio saham

Tambahan modal disetor/agio saham pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar
Rp17.316.192 berasal dari Penawaran Umum Terbatas (PUT), Program Rekapitalisasi (Catatan 1c)
dan penjualan kepemilikan saham Bank Mandiri di UGM dan BDP. Agio saham sebesar
Rp17.316.192 termasuk agio yang berasal dari PUT (Catatan 40a) sebesar Rp10.515.774 sebelum
dikurangi dengan biaya-biaya yang terkait PUT sebesar Rp274.078. Penambahan agio saham di
tahun 2013 sebesar Rp113.817 di laporan keuangan konsolidasian (Rp273.932 di laporan
keuangan Entitas Induk) berasal dari pengalihan kepemilikan saham Bank Mandiri di UGM dan BDP
kepada entitas-entitas sepengendali, yaitu selisih antara harga jual dengan nilai tercatat penyertaan
di laporan keuangan konsolidasian.

Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat penyertaan yang dicatat sebagai agio saham di
laporan keuangan induk Bank dan laporan konsolidasian adalah masing-masing sebesar Rp273.932
dan Rp113.817.

Berdasarkan hasil dari uji telaah/due diligence review yang dilaksanakan atas nama Pemerintah
tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa
terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000
dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan
kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan
kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham
dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN
No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002.

Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 di
atas adalah bagian dari modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp251.000.

200
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. EKUITAS (lanjutan)

b. Tambahan modal disetor/agio saham (lanjutan)

Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat
Keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan kemudian diubah dengan
KMK-RI No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas
pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah
final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.

Hal-hal yang diputuskan dalam KMK - RI ini adalah sebagai berikut:

a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.315;


b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dikonversi dengan 5.000.000 lembar saham
baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per
lembar saham;
c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.315 dibukukan sebagai agio pada struktur
modal Bank Mandiri.

Dengan dilaksanakannya kuasi-reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio.

c. Distribusi laba bersih

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 16 Mei 2019 dan
21 Maret 2018, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2018 dan 2017 sebagai
berikut:
2018 2017
Dividen 11.256.759 9.287.857
Laba ditahan
Belum ditentukan penggunaannya 13.758.262 11.351.826
25.015.021 20.639.683
Dividen per lembar saham (nilai penuh) 241,216272 199,025516

Dividen atas laba bersih tahun 2018 sebesar Rp11.256.759, dibayarkan pada tanggal 19 Juni 2019
dan dividen atas laba bersih tahun 2017 sebesar Rp9.287.857, dibayarkan pada tanggal
20 April 2018. Pembayaran dividen tersebut dibukukan sebagai pengurang saldo laba dalam
laporan perubahan ekuitas konsolidasian di tahun dimana pembayaran dilakukan.

201
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. PENDAPATAN BUNGA DAN PENDAPATAN SYARIAH

Pendapatan bunga dan pendapatan syariah adalah sebagai berikut:

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Pendapatan bunga
Kredit yang diberikan 69.228.698 61.997.206
Obligasi pemerintah 6.951.891 5.109.443
Efek-efek 2.694.677 2.003.041
Pendapatan pembiayaan konsumen 3.670.767 3.339.294
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.248.275 1.273.910
Lain-lain 636.867 731.488
84.431.175 74.454.382
Pendapatan syariah
Pendapatan keuntungan murabahah dan pendapatan
bersih Istishna 4.776.750 4.565.821
Pendapatan bagi hasil musyarakah 2.015.342 1.616.886
Pendapatan bagi hasil mudharabah 248.319 330.120
Pendapatan bersih ijarah 53.504 25.361
7.093.915 6.538.188
91.525.090 80.992.570

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan adalah pendapatan bunga atas bagian
yang tidak mengalami penurunan nilai dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp511.176 dan Rp589.769
dan pendapatan bunga dari provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian
kredit yang diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp3.334.201 dan Rp2.647.879.

Termasuk dalam pendapatan bunga adalah pendapatan bunga dari aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi sebesar Rp131.181 dan Rp438.709 masing-masing untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, termasuk dalam pendapatan bunga dan pendapatan syariah
di atas adalah pendapatan dari pihak berelasi terkait transaksi obligasi pemerintah dan SPN masing-
masing sebesar Rp6.951.891 dan Rp5.109.695 (lihat Catatan 56).

202
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42. BEBAN BUNGA DAN BEBAN SYARIAH

Rincian beban bunga dan beban syariah terdiri atas:

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Beban bunga
Deposito berjangka 14.826.827 12.993.991
Giro 4.984.326 2.969.636
Pinjaman yang diterima 3.525.738 2.998.149
Tabungan 3.416.706 3.283.606
Efek-efek yang diterbitkan 2.282.866 1.415.414
Pinjaman dan efek - efek subordinasi 1.205 2.931
Lain-lain 32.558 46.901
29.070.226 23.710.628

Beban syariah
Beban deposito mudharabah 2.402.722 2.079.279
Beban tabungan mudharabah 532.066 505.173
Beban investasi terikat 68.446 74.779
Musytarakah - mudharabah musytarakah 23 35
Sertifikat investasi mudharabah antarbank 11.419 44
3.014.676 2.659.310
32.084.902 26.369.938

Termasuk dalam beban bunga dan beban syariah di atas adalah beban bunga dari transaksi dengan
pihak-pihak berelasi terkait beban bunga atas pinjaman yang diterima untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp51.349 dan RpNihil (Catatan 56).

43. PENDAPATAN DARI KELOMPOK DIPERDAGANGKAN - NETO

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Pendapatan bunga 323.608 377.916
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi
dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar - neto 160.682 (241.168)
Keuntungan atas transaksi derivatif - neto 2.915.844 3.397.330
Keuntungan dari penjualan - neto 471.486 123.212
Total 3.871.620 3.657.290

203
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Penerimaan kembali atas kredit dan piutang/pembiayaan
syariah yang telah dihapusbukukan 4.672.320 5.485.853
Pendapatan dividen reksadana 575.790 477.303
Pendapatan denda 337.755 313.651
Pendapatan dari kredit hapus buku 200.744 202.829
Safety deposit box 41.667 41.764
Pendapatan bea materai 34.613 37.969
Lain-lain 2.539.454 4.441.620
Total 8.402.343 11.000.989

45. PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI


Tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2019 2018
(Pembentukan)/pembalikan cadangan kerugian
penurunan nilai atas:
Giro pada bank lain (Catatan 5d) (248) (1.703)
Penempatan pada bank lain (Catatan 6d) 51 (115)
Efek-efek (Catatan 7g) 11.701 (20.263)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 9d) 262.928 (178.324)
Kredit yang diberikan (Catatan 12B.j) (11.468.133) (13.481.957)
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 13d) (564.224) (638.849)
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan (Catatan 14d) (17.342) (3.950)
Tagihan akseptasi (Catatan 15d) 65.114 (49.878)
Penyertaan saham (Catatan 16c) (32.833) (19.934)
Total (11.742.986) (14.394.973)

46. (PEMBENTUKAN)/PEMBALIKAN PENYISIHAN LAINNYA


Tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2019 2018
(Pembentukan)/pembalikan penyisihan atas:
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum 810 7.568
Kerugian risiko operasional - kecurangan internal (28.339) -
Kerugian risiko operasional - kecurangan eksternal (22.768) (5.580)
Denda/sanksi (9.722) -
Kerugian risiko operasional - gangguan aktivitas
bisnis dan kegagalan sistem (1.455) -
Kerugian risiko operasional - manajemen eksekusi,
pengiriman & pemrosesan (1.227) -
Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud (17) 18
Kerugian risiko operasional lainnya - (7.282)
Aset lain-lain (Catatan 20) (4.544) (56.222)
Total (67.262) (61.498)

204
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47. (KERUGIAN)/KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI (PENURUNAN)/KENAIKAN NILAI


WAJAR INVESTASI PEMEGANG POLIS PADA KONTRAK UNIT-LINK

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Perubahan nilai wajar investasi pemegang polis dan
kenaikan/(penurunan) kontrak liabilitas kontrak unit-link
Perubahan nilai wajar dari investasi pemegang polis 1.759 1.802.602
Kenaikan liabilitas kontrak unit-link (1.759) (1.802.602 )
Lain-lain 8.205 (18.483)
Total 8.205 (18.483)

48. KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Efek-efek 352.269 229.509
Obligasi pemerintah 501.581 444.578
Total 853.850 674.087

49. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak 10.401.672 9.518.261
Tunjangan Hari Raya (THR), cuti dan beban terkait lainnya 1.792.326 1.700.249
Kesejahteraan pegawai 1.282.235 1.245.430
Pendidikan dan pelatihan 708.207 708.193
Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai 621.878 608.573
Penyisihan cadangan tantiem 307.435 222.595
Bonus dan lainnya 2.107.293 2.319.468
Total 17.221.046 16.322.769

205
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan)

Jumlah gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan kerja jangka panjang Dewan Komisaris,
Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas Syariah, serta Senior Executive
Vice President dan Senior Vice President (Bank dan Entitas Anak) masing-masing sebesar
Rp1.380.804 dan Rp1.295.170 (Catatan 56) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019

Imbalan
Gaji dan Bonus dan kerja jangka
tunjangan tantiem panjang Total

Dewan Komisaris 48.341 109.503 5.457 163.301


Direksi 177.649 334.623 18.914 531.186
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko 6.555 206 34 6.795
Dewan Pengawas Syariah 2.073 602 300 2.975
Senior Executive Vice President dan
Senior Vice President 410.517 242.509 23.521 676.547

Total 645.135 687.443 48.226 1.380.804

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018

Imbalan
Gaji dan Bonus dan kerja jangka
tunjangan tantiem panjang Total

Dewan Komisaris 49.776 89.171 6.128 145.075


Direksi 175.845 272.537 27.169 475.551
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko 5.824 129 18 5.971
Dewan Pengawas Syariah 2.266 496 - 2.762
Senior Executive Vice President dan
Senior Vice President 417.077 228.414 20.320 665.811

Total 650.788 590.747 53.635 1.295.170

50. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Beban jasa profesional 4.220.894 4.123.776
Sewa 2.217.764 2.132.616
Barang/jasa pihak ketiga lainnya 2.111.231 1.728.393
Perbaikan dan pemeliharaan 1.490.891 1.483.710
Penyusutan aset tetap (Catatan 18) 1.464.796 1.311.681
Komunikasi 1.277.576 1.191.526
Promosi 1.135.295 1.055.052
Alat tulis kantor 624.990 576.906
Amortisasi aset tidak berwujud 594.624 505.608
Listrik, air dan gas 562.274 537.431
Transportasi 499.671 441.454
Beban perjalanan dinas 234.038 208.139
Beban premi asuransi 78.461 79.224
Lain-lain 1.122.548 1.211.489
17.635.053 16.587.005

206
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, beban promosi termasuk beban
hadiah undian dana pihak ketiga masing-masing sebesar Rp60.886 dan Rp63.868.

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON

Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa
Tunjangan Hari Raya (THR), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas
jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja
pegawai dan Bank serta manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan yang berlaku.

Dana pensiun

Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
sebagai berikut:

a. Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK -
PPIP) disebut Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1999
berdasarkan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999
tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri. Peraturan Dana Pensiun dari
Dana Pensiun Bank Mandiri telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran
Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999.

Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali
perubahan, hal tersebut dilakukan dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yaitu:

1. Berdasarkan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28 Juni 2005
dilakukan penyesuaian Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri dalam rangka
untuk meningkatkan hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang meninggal dunia, cacat dan
perubahan usia pensiun peserta. Peraturan Dana Pensiun dimaksud telah mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal
22 Juli 2005 dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
No. 77 tanggal 27 September 2005.

2. Berdasarkan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. KEP.DIR/415A/2016 tanggal 7 Desember


2016 dilakukan penyesuaian Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri dalam
rangka menyesuaikan ketentuan usia Pensiun karyawan berdasarkan Adendum Perjanjian
Kerja Bersama periode 2015 - 2017 dan berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, Peraturan Dana Pensiun dimaksud telah mendapat pengesahan
berdasarkan Keputusan Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-24/NB.1/2017 tanggal 17 Mei
2017 dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 60 tanggal
28 Juli 2017.

3. Berdasarkan Keputusan Direksi Bank Mandiri No. KEP.DIR/005/2018 tanggal 28 Februari 2018
dilakukan penyesuaian Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri dalam rangka
menyesuaikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/POJK.05/2017 Tentang Iuran,
Manfaat Pensiun Dan Manfaat Lain Yang Diselenggarakan Oleh Dana Pensiun, Peraturan
Dana Pensiun dimaksud telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor KEP-125/NB.11/2018 tanggal 12 Maret 2018.

207
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana pensiun (lanjutan)

Iuran pensiun yang dibukukan atas nama masing-masing Peserta ditanggung bersama oleh
Pemberi Kerja dan Peserta:
1. Peserta wajib membayar iuran sebesar 5% (lima per seratus) dari Penghasilan Dasar Pensiun.
2. Pemberi Kerja wajib membayar iuran sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari Penghasilan
Dasar Pensiun.

Dana Pensiun Bank Mandiri menginvestasikan beberapa sumber keuangannya antara lain pada
deposito berjangka dan deposito on call Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka dan
deposito on call tersebut pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp11.250 dan Rp37.000. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah sama dengan suku
bunga atas deposito berjangka pihak ketiga.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank telah membayar
iuran pensiun masing-masing sebesar Rp456.717 dan Rp431.438.

b. Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti
(DPPK-PPMP) yang berasal dari penggabungan 4 (empat) bank legacy, yaitu:
1. Dana Pensiun Bank Mandiri Satu (Bank Bumi Daya),
2. Dana Pensiun Bank Mandiri Dua (Bank Dagang Negara),
3. Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga (Bank Exim) dan
4. Dana Pensiun Bank Mandiri Empat (Bank Pembangunan Indonesia).

Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan
masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank,
bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun
lain) dan pensiunan.

Peraturan untuk masing-masing dana pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999,
No. KEP-395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999
seluruhnya tertanggal 15 November 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham
No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian
manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun Bank Mandiri Satu sampai dengan Dana
Pensiun Bank Mandiri Empat. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana
Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan Surat
Keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP Dana Pensiun Bank Mandiri Satu,
No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP Dana Pensiun Bank Mandiri Dua, No. KEP/117/KM.6/2003
untuk PDP Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk Dana Pensiun
Bank Mandiri Empat seluruhnya tertanggal 31 Maret 2003.

Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Mandiri Satu (DPBM Satu), Dana Pensiun Bank
Mandiri Dua (DPBM Dua), Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga (DPBM Tiga) dan Dana Pensiun Bank
Mandiri Empat (DPBM Empat) telah mengalami beberapa kali perubahan, hal tersebut dilakukan
dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:

1. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-144/
KM.10/2007 (DPBM Satu); No. KEP-145/KM.10/2007 (DPBM Dua); No. KEP-146/KM.10/2007
(DPBM Tiga) dan No. KEP-147/KM.10/2007 (DPBM Empat) seluruhnya tertanggal 20 Juli 2007.

208
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana pensiun (lanjutan)

2. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 17 Mei 2010, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat Keputusan No. KEP-
441/KM.10/2010 (DPBM Satu); No. KEP-442/KM.10/2010 (DPBM Dua); No. KEP-
443/KM.10/2010 (DPBM Tiga) dan No. KEP-444/KM.10/2010 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 10 Agustus 2010.

3. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 23 Mei 2011, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat Keputusan No. KEP-
588/KM.10/2011 (DPBM Satu); No. Kep-589/KM.10/2011 (DPBM Dua); No. KEP-
590/KM.10/2011 (DPBM Tiga) dan No. KEP-591/KM.10/2011 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 20 Juli 2011.

4. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 2 April 2013, Bank
Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan
manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan melalui surat Keputusan
No. KEP-349/NB.1/2013 (DPBM Satu); No. KEP-350/NB.1/2013 (DPBM Dua); No. KEP-
351/NB.1/2013 (DPBM Tiga) dan No: KEP-352/NB.1/2013 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 14 Juni 2013.

Pada RUPS tersebut juga diputuskan pemberian manfaat lain serta pendelegasian wewenang
kepada Dewan Komisaris untuk memutuskan kenaikan manfaat pensiun dan manfaat lain
sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu setelah kenaikan manfaat pensiun
atau pemberian manfaat lain, Rasio Kecukupan Dana (RKD), DPBM Satu, DPBM Dua, DPBM
Tiga dan DPBM Empat minimal 115%.

5. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 2 Juli 2014, Bank
Mandiri memberikan manfaat lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan
memberikan manfaat pensiun lain ini dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-
masing dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
melalui surat Keputusan No. KEP-1773/NB.1/2014 (DPBM Satu); No. KEP-1774/NB.1/2014
(DPBM Dua); No. KEP-1775/NB.1/2014 (DPBM Tiga) dan No: KEP-1776/NB.1/2014 (DPBM
Empat), seluruhnya tertanggal 17 Juli 2014.

6. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 3 Juni 2015, Bank
Mandiri memberikan manfaat lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk
memberikan manfaat lain ini dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan
telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat
Keputusan No. KEP-525/NB.1/2015 (DPBM Satu); No. KEP-526/NB.1/2015 (DPBM Dua);
No. KEP-527/NB.1/2015 (DPBM Tiga) dan No. KEP-528/NB.1/2015 (DPBM Empat),
seluruhnya tertanggal 29 Juni 2015.

7. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 21 Maret 2016
disetujui untuk mengubah ketentuan syarat minimal Rasio Kecukupan Dana (RKD), DPBM
Satu, DPBM Dua, DPBM Tiga dan DPBM Empat yang semula minimal 115% menjadi minimal
105%, sehingga pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan
keputusan kenaikan manfaat pensiun dan manfaat lain sepanjang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku yaitu setelah kenaikan manfaat pensiun atau pemberian manfaat lain, diubah
menjadi telah memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya:

209
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana pensiun (lanjutan)

a. Rasio Kecukupan Dana (RKD) setelah kenaikan Manfaat Pensiun dan atau pemberian
Manfaat Lain minimal sebesar 105% berdasarkan tabel mortalita yang ditetapkan oleh
Perseroan sebagai Pendiri.
b. Masih terdapat surplus dan tidak menimbulkan kewajiban iuran tambahan serta kewajiban
akuntansi berdasarkan PSAK No. 24.

8. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 22 Juni 2016, Bank
Mandiri memberikan kenaikan Manfaat Pensiun kepada Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga dan
memberikan Manfaat Lain kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk
memberikan kenaikan Manfaat Pensiun dan memberikan Manfaat Lain ini dituangkan dalam
Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris
Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-40/NB.1/2016 (DPBM Satu);
No. KEP-41/NB.1/2016 (DPBM Dua); No. KEP-42/NB.1/2016 (DPBM Tiga) dan No. KEP-
43/NB.1/2016 (DPBM Empat), seluruhnya tertanggal 29 Juni 2016.

9. Berdasarkan Keputusan Direksi No. KEP.DIR/415B/2016 (DPBM Satu),


No. KEP.DIR/415C/2016 (DPBM Dua), No. KEP.DIR/415D/2016 (DPBM Tiga) dan
No. KEP.DIR/415E/2016 (DPBM Empat), seluruhnya tertanggal 7 Desember 2016 dilakukan
penyesuaian penambahan Klausul dalam Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank
Mandiri Satu sampai dengan Dana Pensiun Bank Mandiri Empat sesuai yang ditetapkan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Pendiri tanggal 2 April 2013 dan RUPST
tanggal 21 Maret 2016 tentang perubahan syarat minimal RKD menjadi 105%. Peraturan Dana
Pensiun dimaksud telah mendapat pengesahan dari Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan
melalui Surat Keputusan No. KEP-81/NB.1/2016 (DPBM Satu); No. KEP-80/NB.1/2016 (DPBM
Dua); No. KEP-79/NB.1/2016 (DPBM Tiga) dan No. KEP-78/NB.1/2016 (DPBM Empat),
seluruhnya tertanggal 23 Desember 2016.

10. Berdasarkan persetujuan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 3 Mei 2017, Bank
Mandiri memberikan kenaikan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain dalam bentuk
Manfaat Tambahan kepada masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan
kenaikan Manfaat Pensiun dan Pemberian Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan
dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan
persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-
30/NB.1/2017 (DPBM Satu); No. KEP-31/NB.1/2017 (DPBM Dua); No. KEP-32/NB.1/2017
(DPBM Tiga) dan No. KEP-33/NB.1/2017 (DPBM Empat), seluruhnya tertanggal 9 Juni 2017.

Terhadap penyesuaian Peraturan Dana Pensiun tersebut selain dalam rangka memberikan
kenaikan Manfaat Pensiun dan pemberian Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan
kepada masing-masing Dana Pensiun juga dilakukan dalam rangka menyesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/POJK.05/2017 tanggal 1 Maret 2017, Tentang
Iuran, Manfaat Pensiun dan Manfaat Lain yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun.

11. Berdasarkan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 28 Maret 2018, maka Dewan
Komisaris menyetujui pemberikan Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan kepada
masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan Manfaat Lain dalam bentuk
Manfaat Tambahan dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan
No. KEP-22/NB.1/2018 (DPBM Satu); No. KEP-23/NB.1/2018 (DPBM Dua); No. KEP-
24/NB.1/2018 (DPBM Tiga) dan No. KEP-25/NB.1/2018 (DPBM Empat), seluruhnya tertanggal
16 April 2018.

210
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana pensiun (lanjutan)

12. Berdasarkan Rapat Dewan Komisaris Bank Mandiri tanggal 20 Maret 2019, maka Dewan
Komisaris menyetujui pemberikan Manfaat Lain dalam bentuk Manfaat Tambahan kepada
masing-masing Dana Pensiun. Keputusan untuk memberikan Manfaat Lain dalam bentuk
Manfaat Tambahan dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Keputusan
No. KEP-10/NB.1/2019 (DPBM Satu); No. KEP-11/NB.1/2019 (DPBM Dua); No.
KEP-12/NB.1/2019 (DPBM Tiga) dan No. KEP-13/NB.1/2019 (DPBM Empat), seluruhnya
tertanggal 16 April 2019.

Perhitungan aktuaria atas liabilitas manfaat pensiun untuk Bank saja pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 didasarkan atas estimasi perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 yang tercantum pada laporan dari PT Bestama Aktuaria tertanggal
2 Januari 2020 dan 7 Januari 2019 dengan metode Projected Unit Credit.

Asumsi-asumsi yang digunakan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
adalah sebagai berikut:
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME

Tingkat diskonto 7,50% per tahun 7,50% per tahun 7,50% per tahun 7,50% per tahun
(2018: 8,30% per (2018: 8,30% per (2018: 8,30% per (2018: 8,30% per
tahun) tahun) tahun) tahun)

Tingkat pengembalian aset dana 9,50% per tahun 9,50% per tahun 9,50% per tahun 9,50% per tahun
pensiun yang diharapkan

Masa kerja yang Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999 Per 31 Juli 1999
digunakan

Penghasilan Dasar Pensiun Gaji Pokok x Indeks Gaji Pokok + (Gaji Pokok + Gaji bulan terakhir per
(PhDP) yang digunakan yang terdaftar pada Tunjangan lainnya Tunjangan Keluarga) x 31 Juli 1999 yang telah
tanggal 31 Juli 1999 yang terdaftar pada Tunjangan kemahalan disesuaikan kembali
yang telah disesuaikan tanggal 31 Juli 1999 cabang yang terdaftar pada tanggal
pada tanggal 31 yang telah disesuaikan pada tanggal 31 Juli 31 Desember 2002
Desember 2002 pada tanggal 31 1999 yang telah
Desember 2002 disesuaikan pada
tanggal 31 Desember
2002

Tingkat kenaikan PhDP Nihil Nihil Nihil Nihil

Tabel tingkat kematian 80% UN 2010 Male 80% UN 2010 Male 80% UN 2010 Male 80% UN 2010 Male

5,00% pada usia 25 5,00% pada usia 25 5,00% pada usia 25 5,00% pada usia 25
Tingkat pengunduran diri tahun dan menurun tahun dan menurun tahun dan menurun tahun dan menurun
secara linear 0,167% secara linear 0,167% secara linear 0,167% secara linear 0,167%
setiap tahun sampai setiap tahun sampai setiap tahun sampai setiap tahun sampai
dengan 0% pada usia dengan 0% pada usia dengan 0% pada usia dengan 0% pada usia
55 tahun 55 tahun 55 tahun 55 tahun

Tingkat kecacatan 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat 10,00% dari tingkat
mortalita mortalita mortalita mortalita

Metode aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Usia pensiun normal 48 tahun sampai 56 tahun untuk 56 tahun untuk 56 tahun untuk
dengan 56 tahun semua strata semua strata semua strata
disesuaikan
berdasarkan strata
Tingkat kenaikan manfaat
Nihil Nihil Nihil 2,00% per tahun
pensiun
3,00% dari 3,00% dari 3,00% dari
3,00% dari imbalan
Tarif pajak rata-rata imbalan imbalan imbalan

211
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana pensiun (lanjutan)

Estimasi nilai kini liabilitas manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2019
adalah sebagai berikut:

DPBMS DPBMD DPBMT DPBME

Nilai kini liabilitas


manfaat pensiun (1.369.078) (1.618.288) (695.760) (475.040)
Nilai wajar
aset program 1.606.734 1.675.488 751.528 533.980

Funded status 237.656 57.200 55.768 58.940


Batas aset (asset ceiling)*) (237.656) (57.200) (55.768) (58.940 )

Aset program manfaat


pensiun yang diakui
di laporan posisi
keuangan konsolidasian**) - - - -

*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam
bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.

Estimasi nilai kini liabilitas manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2018
berdasarkan laporan aktuaria independen adalah sebagai berikut:

DPBMS DPBMD DPBMT DPBME

Nilai kini liabilitas


manfaat pensiun (1.436.183) (1.672.113) (726.850) (495.946)
Nilai wajar
aset program 1.570.732 1.691.473 734.258 540.969

Funded status 134.549 19.360 7.408 45.023


Batas aset (asset ceiling)*) (134.549) (19.360) (7.408) (45.023)

Aset program manfaat


pensiun yang diakui
di laporan posisi
keuangan konsolidasian**) - - - -

*) Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam
bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan.
**) Tidak ada aset yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.

Komposisi aset program dari masing-masing dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 terdiri dari:

31 Desember 2019 (tidak diaudit)

DPBMS DPBMD DPBMT DPBME

Deposito 6% 8% 3% 12%
Obligasi 39% 44% 22% 41%
Penempatan langsung 7% 18% 28% 18%
Tanah dan bangunan 23% 3% 26% 5%
Saham 5% 3% 1% 1%
Surat Berharga Negara 19% 20% 16% 10%
Lain-lain 1% 4% 4% 13%

Total 100% 100% 100% 100%

212
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Dana pensiun (lanjutan)

Komposisi aset program dari masing-masing dana pensiun pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 terdiri dari (lanjutan):

31 Desember 2018 (tidak diaudit)

DPBMS DPBMD DPBMT DPBME

Deposito 5% 7% 4% 15%
Obligasi 36% 46% 21% 40%
Penempatan langsung 7% 18% 29% 18%
Tanah dan bangunan 29% 3% 21% 5%
Saham 4% 3% 1% 1%
Surat Berharga Negara 18% 20% 20% 6%
Lain-lain 1% 3% 4% 15%

Total 100% 100% 100% 100%

Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 dengan mengakui
cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018, Bank Mandiri mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
berdasarkan UU No. 13/2003 masing-masing sejumlah Rp3.689.782 dan Rp3.563.484 (termasuk
Rp8.240 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan
telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial) berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai
sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 34).

Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dihitung
berdasarkan perhitungan hak masa kerja pegawai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan
2018 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Bestama Aktuaria tanggal
2 Januari 2020 dan 7 Januari 2019. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

a. Tingkat diskonto: 8,1% pertahun (2018: 8,0%)


b. Tingkat kenaikan gaji: 9,50% pertahun
c. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia IV atau TMI IV (2018: Tabel
Mortalita Indonesia 2011 atau TMI III).
d. Tingkat pengunduran diri 5% pertahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara
linear hingga 0% di usia 55 tahun.
e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method.
f. Usia pensiun normal berkisar antara 36 tahun sampai dengan 56 tahun disesuaikan berdasarkan
strata.
g. Tingkat kecacatan 10% dari TMI IV.

Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan ditentukan berdasarkan laporan aktuaria independen
sebagai berikut (Bank Mandiri saja):

31 Desember 2019 31 Desember 2018


Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
yang diakui di laporan posisi keuangan 2.984.609 2.988.260

213
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan)

Mutasi nilai kini kewajiban pasti selama tahun berjalan adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):

31 Desember 2019 31 Desember 2018

Nilai kini kewajiban pada awal tahun 2.988.260 3.512.601


Biaya jasa kini 314.392 301.428
Biaya bunga 244.908 253.260
Pembayaran imbalan pasca-kerja (168.213) (90.625)
Keuntungan aktuarial (394.738) (988.404)
Nilai kini kewajiban pada akhir tahun 2.984.609 2.988.260

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berdasarkan laporan
aktuaria independen adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):

31 Desember 2019 31 Desember 2018

Biaya jasa kini 314.392 301.428


Biaya bunga 244.908 253.260
Biaya uang penghargaan pegawai 559.300 554.688

Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019 31 Desember 2018

Bank Mandiri
Cadangan atas tunjangan masa kerja
pegawai awal tahun 2.988.260 3.512.601
Biaya selama tahun berjalan 559.300 554.688
Pembayaran manfaat (168.213) (90.625)
Keuntungan aktuarial yang diakui pada
penghasilan komprehensif lain (394.738) (988.404)
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai
(Bank Mandiri saja) 2.984.609 2.988.260

Entitas Anak
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai 696.933 566.984
Total cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai 3.681.542*) 3.555.244*)

*)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah tersebut tidak termasuk pesangon atas pegawai yang telah berhenti tetapi belum dibayarkan
sebesar Rp8.240 yang telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial.

214
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan)

Nilai kini liabilitas yang didanai, nilai wajar aset program dan surplus pada program untuk lima tahun
terakhir yaitu (Bank Mandiri saja):
31 Desember

2019 2018 2017 2016 2015

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 2.984.609 2.988.260 3.512.601 2.434.892 1.976.724
Nilai wajar aset program - - - - -

Defisit program 2.984.609 2.988.260 3.512.601 2.434.892 1.976.724

Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program 330.750 389.056 (89.944) 152.490 62.579

Penyesuaian pengalaman pada aset program - - - - -

Apresiasi Pensiun

Bank Mandiri memberikan program apresiasi pensiun kepada pegawai yang memasuki usia pensiun
normal (56 tahun). Program ini berlaku bagi pegawai yang telah memasuki masa kerja 10 tahun. Nilai
kini kewajiban untuk cadangan atas program apresiasi pensiun per 31 Desember 2019 dan 2018
berdasarkan perhitungan aktuaria sebesar Rp59.187 dan RpNihil (Catatan 34).

Asumsi-asumsi yang digunakan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
a. Tingkat diskonto: 7,60%
b. Harga emas: Rp697.583 (nilai penuh)
c. Tingkat kenaikan harga emas: 8,00%
d. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia IV atau TMI IV.
e. Tingkat kecacatan 10% dari TMI IV.
f. Tingkat pengunduran diri 5% pertahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara
linear hingga 0% di usia 55 tahun.
g. Usia pensiun normal berkisar antara 36 tahun sampai dengan 56 tahun disesuaikan berdasarkan
strata.
h. Metode aktuaria adalah projected unit credit method.

Mutasi nilai kini kewajiban pasti selama tahun berjalan adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):

31 Desember 2019

Nilai kini kewajiban pada awal tahun -


Biaya selama tahun berjalan 71.747
Pembayaran imbalan pasca-kerja (4.620)
Keuntungan aktuarial yang diakui pada penghasilan komprehensif lain (7.940)
Nilai kini kewajiban pada akhir tahun 59.187

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berdasarkan laporan
aktuaria independen adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja):

31 Desember 2019

Biaya jasa kini 9.521


Biaya bunga 8.055
Biaya jasa lalu 54.171
Biaya apresiasi pensiun 71.747

215
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Rekonsiliasi PVDBO:

31 Desember 2019

UUK Apresiasi
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003 Pensiun

PVDBO pada awal tahun 1.436.183 1.672.113 726.850 495.946 2.988.260 -


Biaya jasa kini - - - - 314.392 9.521
Biaya bunga atas PVDBO 112.214 130.822 56.926 38.936 244.908 8.055
Biaya jasa lalu - - - - - 54.171
Pembayaran imbalan dari aset program (168.406) (191.885) (81.982) (53.678) (168.213) (4.620)
(Keuntungan)/kerugian aktuarial dari PVDBO:
Keuntungan atas perubahan asumsi ekonomis 43.858 80.870 35.336 18.942 (63.987) (3.785)
(Keuntungan)/kerugian atas penyesuaian
pengalaman (experience adjustment) (54.771) (73.632) (41.370) (25.106) (330.751) (4.155)

PVDBO pada akhir tahun 1.369.078 1.618.288 695.760 475.040 2.984.609 59.187

31 Desember 2018

UUK Apresiasi
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003 Pensiun

PVDBO pada awal tahun 1.441.936 1.748.902 759.429 510.283 3.512.601 -


Biaya jasa kini - - - - 301.428 -
Biaya bunga atas PVDBO 100.310 122.296 53.018 35.838 253.260 -
Pembayaran imbalan dari aset program (172.779) (192.513) (85.926) (51.982) (90.625) -
(Keuntungan)/kerugian aktuarial dari PVDBO:
Keuntungan atas perubahan asumsi ekonomis (3.391) (6.480) (3.775) (3.546) (599.348) -
(Keuntungan)/kerugian atas penyesuaian
pengalaman (experience adjustment) 70.107 (92) 4.104 5.353 (389.056) -

PVDBO pada akhir tahun 1.436.183 1.672.113 726.850 495.946 2.988.260 -

Rekonsiliasi atas aset program:

31 Desember 2019

DPBMS DPBMD DPBMT DPBME

Nilai wajar aset program pada awal tahun 1.570.732 1.691.473 734.258 540.969
Pembayaran imbalan dari aset program (168.406) (191.885) (81.981) (53.678 )
Pendapatan bunga atas aset program 123.382 132.429 57.541 42.673
Hasil aset program (tidak termasuk
pendapatan bunga) 81.026 43.471 41.710 4.016

Nilai wajar aset program pada akhir tahun 1.606.734 1.675.488 751.528 533.980

31 Desember 2018

DPBMS DPBMD DPBMT DPBME

Nilai wajar aset program pada awal tahun 1.606.801 1.826.762 803.529 566.038
Pembayaran imbalan dari aset program (172.779) (192.513) (85.926) (51.982 )
Pendapatan bunga atas aset program 112.510 128.057 56.281 39.963
Hasil aset program (tidak termasuk
pendapatan bunga) 24.200 (70.833) (39.626) (13.050 )

Nilai wajar aset program pada akhir tahun 1.570.732 1.691.473 734.258 540.969

216
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Mutasi penghasilan komprehensif lainnya:

Mutasi penghasilan komprehensif lainnya untuk Bank saja untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019

UUK Apresiasi
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003 Pensiun

Akumulasi keuntungan aktuarial awal tahun - - - - 373.653 -


Keuntungan aktuarial tahun berjalan - - - - 394.738 7.940

Akumulasi keuntungan aktuarial akhir tahun - - - - 768.391 7.940

31 Desember 2018

UUK Apresiasi
DPBMS DPBMD DPBMT DPBME No. 13/2003 Pensiun

Akumulasi kerugian aktuarial awal tahun - - - - (614.751) -


Keuntungan aktuarial tahun berjalan - - - - 988.404 -

Akumulasi keuntungan aktuarial akhir tahun - - - - 373.653 -

Jatuh tempo dari manfaat pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut untuk
UUK No. 13/2003:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Tahun ke-1 225.908 321.803
Tahun ke-2 256.052 368.388
Tahun ke-3 261.381 431.517
Tahun ke-4 335.819 448.975
Tahun ke-5 427.208 607.729
Tahun ke-6 dan seterusnya 15.469.465 53.441.408
Total 16.975.833 55.619.820

Rata-rata durasi kewajiban manfaat pasti adalah 11,15 tahun dan 10,42 tahun, dan kewajiban iuran
pasti adalah 17,49 tahun dan 15,08 tahun per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Penyisihan aktuaria atas liabilitas manfaat pensiun untuk Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 didasarkan atas estimasi perhitungan aktuaria untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018.

217
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan)

Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 Entitas
Anak telah dihitung oleh aktuaria independen sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria
independen sebagai berikut:
Aktuaria
Nama Entitas Anak Independen 2019 2018

PT Bank Syariah Mandiri PT Dayamandiri Dharmakonsilindo 29 November 2019 30 November 2018

PT Mandiri Sekuritas PT Dayamandiri Dharmakonsilindo 2 Januari 2020 27 Desember 2018

PT Bank Mandiri Taspen PT Jasa Aktuaris Praptasentosa


Guna Jasa 15 Januari 2020 7 Januari 2019

PT Mandiri Tunas Finance PT Dayamandiri Dharmakonsilindo 3 Januari 2020 2 Januari 2019

PT AXA Mandiri Financial Services PT Dayamandiri Dharmakonsilindo 8 Januari 2020 14 Januari 2019

PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia PT Sigma Prima Solusindo 3 Januari 2020 5 Januari 2019

PT Mandiri Utama Finance PT Kompujasa Aktuaria Indonesia 31 Desember 2019 3 Januari 2019

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuaria adalah sebagai berikut
(Bank Mandiri saja) (tidak diaudit):
Tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember
2019 2018
Perubahan asumsi:
Kenaikan 1% tingkat diskonto (2.532.019) (2.532.393)
Penurunan 1% tingkat diskonto 3.589.252 3.587.607

52. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - NETO

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah 1.703.810 1.626.089
Beban provisi dan komisi 655.171 666.452
Beban terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 636.865 539.556
Kompensasi tenaga pemasaran asuransi 279.832 565.274
Fee bancassurance 331.043 316.511
Beban transaksi RTGS, remittance dan kliring 83.305 78.709
Komisi asuransi kelompok 143.500 149.176
Lain-lain 1.386.542 714.598
5.220.068 4.656.365

218
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53. (BEBAN)/PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - NETO

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember
2019 2018
Laba atas penjualan aset tetap 12.529 21.890
Lain-lain - neto (22.603) 15.682
Neto (10.074) 37.572

54. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Akun-akun di bawah ini merupakan akun yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian ekstra-
komtabel (off balance sheet):

31 Desember 31 Desember
2019 2018
KOMITMEN
Liabilitas komitmen:
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan*)
Pihak berelasi (Catatan 56) (67.895.741) (55.668.817)
Pihak ketiga (116.865.692) (103.488.612)
(184.761.433) (159.157.429)
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan (Catatan 31):
Pihak berelasi (Catatan 56) (7.689.574) (11.195.881)
Pihak ketiga (9.875.779) (8.550.047)
(17.565.353) (19.745.928)
Liabilitas komitmen - neto (202.326.786) (178.903.357)

KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi:
Garansi yang diterima dari bank lain 21.693.786 15.016.138
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 7.897.176 8.811.005
Lain-lain 32.729 32.729
29.623.691 23.859.872
Liabilitas kontinjensi:
Garansi yang diberikan dalam bentuk:
Bank garansi (Catatan 31):
Pihak berelasi (Catatan 56) (18.426.336) (26.849.223)
Pihak ketiga (78.037.060) (55.264.862)
(96.463.396) (82.114.085)

*)
Termasuk fasilitas kredit committed dan uncommitted yang belum digunakan.

219
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

Akun-akun di bawah ini merupakan akun yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian ekstra-
komtabel (off balance sheet) (lanjutan):

31 Desember 31 Desember
2019 2018
KONTINJENSI (lanjutan)
Liabilitas kontinjensi (lanjutan):
Garansi yang diberikan dalam bentuk (lanjutan):
Standby letter of credit (Catatan 31)
Pihak berelasi (Catatan 56) (9.253.918) (7.673.903)
Pihak ketiga (4.544.170) (5.457.786)
(13.798.088) (13.131.689)
Lain-lain (1.206.502) (816.766)
Total (111.467.986) (96.062.540)
Liabilitas kontinjensi - neto (81.844.295) (72.202.668)
(284.171.081) (251.106.025)

55. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING

Nilai wajar dari transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebagai tagihan/liabilitas derivatif (Catatan 11).

Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing (Bank Mandiri saja) pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2019
Spot - Beli Spot - Jual
Mata uang asal Setara Mata uang asal Setara
Mata uang asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 235.020.000 3.262.665 288.858.500 4.010.078


Lain-lain*) 240.114 331.053
3.502.779 4.341.131

31 Desember 2018
Spot - Beli Spot - Jual
Mata uang asal Setara Mata uang asal Setara
Mata uang asal (nilai penuh) Rupiah (nilai penuh) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 242.520.000 3.487.438 287.258.500 4.130.777


Lain-lain*) 272.720 612.119
3.760.158 4.742.896
*)
Terdiri dari berbagai mata uang asing.

220
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:

· Hubungan pihak berelasi sebagai pemegang saham utama:


Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan.

· Hubungan pihak berelasi oleh karena kepemilikan dan/atau kepengurusan:


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
1. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Perusahaan Asosiasi
2. PT Mandiri AXA General Insurance Perusahaan Asosiasi
3. Dana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri
4. Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Bank Mandiri sebagai pendiri
5. Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Bank Mandiri sebagai pendiri
6. Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Bank Mandiri sebagai pendiri
7. Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Bank Mandiri sebagai pendiri
Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
8. PT Bumi Daya Plaza
(sejak tanggal 19 Desember 2013)
Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
9. PT Pengelola Investama Mandiri
(sejak tanggal 19 Desember 2013)
Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
10. PT Usaha Gedung Mandiri (sejak tanggal 19 Desember 2013)

11. PT Estika Daya Mandiri Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 1
PT Asuransi Staco Mandiri (dahulu PT Asuransi
12. Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2
Staco Jasapratama)
13. PT Mulia Sasmita Bhakti Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3
14. PT Krida Upaya Tunggal Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4
15. PT Wahana Optima Permai Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4

Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan


16. Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Bank Mandiri (Mandiri Healthcare)

Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi antara lain adalah penyertaan saham, efek-efek
yang diterbitkan, pinjaman dan efek-efek subordinasi, kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan
bank garansi.

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah:


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
1. PT Abipraya Nusantara Energi Entitas Anak dari BUMN
2. PT Abuki Jaya Stainless Entitas Anak dari BUMN
3. PT Adhi Commuter Properti Entitas Anak dari BUMN
4. PT Adhi Persada Beton Entitas Anak dari BUMN
5. PT Adhi Persada Gedung Entitas Anak dari BUMN
6. PT Adhi Persada Properti Entitas Anak dari BUMN
7. PT Administrasi Medika Entitas Anak dari BUMN
8. PT Aero Globe Indonesia Entitas Anak dari BUMN
9. PT Aero Systems Indonesia Entitas Anak dari BUMN

221
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan

10. PT Aero Wisata Entitas Anak dari BUMN


11. PT Aerofood Indonesia Entitas Anak dari BUMN
12. PT Aerojasa Cargo Entitas Anak dari BUMN
13. PT Aerojasa Perkasa Entitas Anak dari BUMN
14. PT Aerotrans Service Indonesia Entitas Anak dari BUMN
15. PT Agro Sinergi Nusantara Entitas Anak dari BUMN
16. PT Akses Pelabuhan Indonesia Entitas Anak dari BUMN
17. PT Alam Lestari Nusantara Entitas Anak dari BUMN
18. PT Alur Pelayaran Barat Surabaya Entitas Anak dari BUMN
19. PT Aneka Jasa Grhadika Entitas Anak dari BUMN
20. PT Aneka Tambang Entitas Anak dari BUMN
21. PT Angkasa Pura Aviasi Entitas Anak dari BUMN
22. PT Angkasa Pura Hotel Entitas Anak dari BUMN
23. PT Angkasa Pura Kargo Entitas Anak dari BUMN
24. PT Angkasa Pura Logistik Entitas Anak dari BUMN
25. PT Angkasa Pura Propertindo Entitas Anak dari BUMN
26. PT Angkasa Pura Property Entitas Anak dari BUMN
27. PT Angkasa Pura Retail Entitas Anak dari BUMN
28. PT Angkasa Pura Solusi Entitas Anak dari BUMN
29. PT Angkasa Pura Supports Entitas Anak dari BUMN
PT Anpa International Ltd (Qq PT Akuel Asia
30. Entitas Anak dari BUMN
Pulse Pte Ltd)
31. PT Antam Energi Indonesia Entitas Anak dari BUMN
32. PT Antam Resourcindo Entitas Anak dari BUMN
33. PT Artha Daya Coalindo Entitas Anak dari BUMN
34. PT Arthindokarya Sejahtera Entitas Anak dari BUMN
PT Askrindo Mitra Utama (dahulu PT Usayasa
35. Entitas Anak dari BUMN
Utama)
36. PT Asuransi Berdikari Entitas Anak dari BUMN
37. PT Asuransi BRI Life Entitas Anak dari BUMN
38. PT Asuransi Jasa Raharja Putera Entitas Anak dari BUMN
39. PT Asuransi Jiwa Taspen Entitas Anak dari BUMN
40. PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) Entitas Anak dari BUMN
41. PT Asuransi Samsung Tugu Entitas Anak dari BUMN
42. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia Entitas Anak dari BUMN
43. PT Badak Arun Solusi (dahulu PT Patra Teknik) Entitas Anak dari BUMN
44. PT Bahana Artha Ventura Entitas Anak dari BUMN

222
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):
No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan

45. PT Bahana Securities Entitas Anak dari BUMN


46. PT Bahana TCW Investment Management Entitas Anak dari BUMN
47. PT Bakti Timah Solusi Medika Entitas Anak dari BUMN
48. PT Balebat Dedikasi Prima Entitas Anak dari BUMN
49. PT Bali Griya Shanti Entitas Anak dari BUMN
50. PT Bank BNI Syariah Entitas Anak dari BUMN
51. PT Bank BRI Syariah Tbk Entitas Anak dari BUMN
52. PT Batubara Bukit Kendi Entitas Anak dari BUMN
53. PT Baturaja Multi Usaha Entitas Anak dari BUMN
54. PT Belitung Intipermai Entitas Anak dari BUMN
55. PT Berdikari Logistik Indonesia Entitas Anak dari BUMN
56. PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Entitas Anak dari BUMN
57. PT Berkah Multi Cargo Entitas Anak dari BUMN
58. PT Berlian Jasa Terminal Indonesia Entitas Anak dari BUMN
59. PT Berlian Manyar Sejahtera Entitas Anak dari BUMN
60. PT Bhakti Wasantara Net Entitas Anak dari BUMN
61. PT Bhineka Wana Entitas Anak dari BUMN
62. PT Bhumi Visatanda Tour & Travel Entitas Anak dari BUMN
63. PT Bima Sepaja Abadi Entitas Anak dari BUMN
64. PT BNI Asset Management Entitas Anak dari BUMN
65. PT BNI Life Insurance Entitas Anak dari BUMN
66. PT BNI Sekurities Entitas Anak dari BUMN
67. PT Borneo Alumina Indonesia Entitas Anak dari BUMN
68. PT Borneo Edo International Entitas Anak dari BUMN
69. PT BPR Rizky Barokah Entitas Anak dari BUMN
70. PT Brantas Adya Surya Energi Entitas Anak dari BUMN
71. PT Brantas Cakrawala Energi Entitas Anak dari BUMN
72. PT Brantas Energi Entitas Anak dari BUMN
73. PT Brantas Energi Mandiri Entitas Anak dari BUMN
74. PT Brantas Hidro Energi Entitas Anak dari BUMN
75. PT Brantas Mahalona Energi Entitas Anak dari BUMN
76. PT Brantas Nipajaya Energi Entitas Anak dari BUMN
77. PT Brantas Prospek Energi Entitas Anak dari BUMN
78. PT Brantas Prospek Enjineering Entitas Anak dari BUMN
79. PT Brantas Prospek Mandiri Entitas Anak dari BUMN
80. PT BRI Multifinance Indonesia Entitas Anak dari BUMN
81. PT Bromo Steel Indonesia Entitas Anak dari BUMN

223
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
82. PT Bukit Asam Entitas Anak dari BUMN
83. PT Bukit Asam Banko Entitas Anak dari BUMN
84. PT Bukit Asam Medika Entitas Anak dari BUMN
85. PT Bukit Asam Prima Entitas Anak dari BUMN
86. PT Bukit Energi Investama Entitas Anak dari BUMN
87. PT Bukit Energi Service Terpadu Entitas Anak dari BUMN
88. PT Bukit Multi Investama Entitas Anak dari BUMN
89. PT Bumi Sawindo Permai Entitas Anak dari BUMN
90. PT Cibaliung Sumber Daya Entitas Anak dari BUMN
91. PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways Entitas Anak dari BUMN
92. PT Cinere Serpong Jaya Entitas Anak dari BUMN
93. PT Citilink Indonesia Entitas Anak dari BUMN
94. PT Citra Bhakti Margatama Persada Entitas Anak dari BUMN
95. PT Citra Lautan Teduh Entitas Anak dari BUMN
96. PT Citra Lintas Angkasa Entitas Anak dari BUMN
97. PT Citra Sari Makmur Entitas Anak dari BUMN
98. PT Citra Tobindo Sukses Perkasa Entitas Anak dari BUMN
99. PT Clariant Kujang Catalysts Entitas Anak dari BUMN
100. PT Cogindo Dayabersama Entitas Anak dari BUMN
101. PT Crompton Prima Switchgear Indonesia Entitas Anak dari BUMN
102. PT Cut Meutia Medika Nusantara Entitas Anak dari BUMN
103. PT Dalle Energy Batam (DEB) Entitas Anak dari BUMN
104. PT Danareksa Capital Entitas Anak dari BUMN
105. PT Danareksa Finance Entitas Anak dari BUMN
106. PT Danareksa Investment Management Entitas Anak dari BUMN
107. PT Danareksa Sekuritas Entitas Anak dari BUMN
108. PT Dasaplast Nusantara Entitas Anak dari BUMN
109. PT Dayamitra Telekomunikasi Entitas Anak dari BUMN
110. PT Dok & Perkapalan Air Kantung Entitas Anak dari BUMN
111. PT Dok & Perkapalan Waiame Entitas Anak dari BUMN
112. PT Donggi Senoro LNG Entitas Anak dari BUMN
113. PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa Entitas Anak dari BUMN
114. PT Electronic Data Interchange Indonesia Entitas Anak dari BUMN
115. PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi Entitas Anak dari BUMN
116. PT Elnusa Geosains Indonesia Entitas Anak dari BUMN
117. PT Elnusa Oilfield Service Entitas Anak dari BUMN
118. PT Elnusa Petrofin Entitas Anak dari BUMN

224
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
119. PT Elnusa Tbk Entitas Anak dari BUMN
120. PT Elnusa Trans Samudera Entitas Anak dari BUMN
121. PT Eltran Indonesia Entitas Anak dari BUMN
122. PT Energi Agro Nusantara Entitas Anak dari BUMN
123. PT Energi Pelabuhan Indonesia Entitas Anak dari BUMN
124. PT Equiport Inti Indonesia Entitas Anak dari BUMN
125. PT Farmalab Indoutama Entitas Anak dari BUMN
126. PT Feni Haltim Entitas Anak dari BUMN
127. PT Finnet Indonesia Entitas Anak dari BUMN
128. PT Fintek Karya Nusantara Entitas Anak dari BUMN
129. PT Freeport Indonesia Entitas Anak dari BUMN
130. PT Gadang Hidro Energi Entitas Anak dari BUMN
131. PT GAG Nikel Entitas Anak dari BUMN
132. PT Gagas Energi Indonesia Entitas Anak dari BUMN
133. PT Gapura Angkasa Entitas Anak dari BUMN
134. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Entitas Anak dari BUMN
135. PT Gema Hutani Lestari Entitas Anak dari BUMN
136. PT Geo Dipa Energi Entitas Anak dari BUMN
137. PT GIEB Indonesia Entitas Anak dari BUMN
138. PT GIH Indonesia Entitas Anak dari BUMN
139. PT Gitanusa Sarana Niaga Entitas Anak dari BUMN
140. PT Graha Investama Bersama Entitas Anak dari BUMN
141. PT Graha Niaga Tata Utama Entitas Anak dari BUMN
142. PT Graha Sarana Duta Entitas Anak dari BUMN
143. PT Graha Yasa Selaras Entitas Anak dari BUMN
144. PT Gresik Cipta Sejahtera Entitas Anak dari BUMN
145. PT Griyaton Indonesia Entitas Anak dari BUMN
146. PT Gunung Gajah Abadi Entitas Anak dari BUMN
147. PT Gunung Kendaik Entitas Anak dari BUMN
148. PT Hakaaston Entitas Anak dari BUMN
149. PT Haleyora Power Entitas Anak dari BUMN
150. PT Haleyora Powerindo Entitas Anak dari BUMN
151. PT Hasta Kreasi Mandiri Entitas Anak dari BUMN
152. PT HK Infrastruktur Entitas Anak dari BUMN
153. PT HK Realtindo Entitas Anak dari BUMN
154. PT Hutama Prima Entitas Anak dari BUMN
155. PT Hutansanggaran Labanan Lestari Entitas Anak dari BUMN
156. PT Igasar Entitas Anak dari BUMN

225
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
157. PT Indo Japan Steel Center Entitas Anak dari BUMN
158. PT Indo Ridlatama Power Entitas Anak dari BUMN
159. PT Indofarma Global Medika Entitas Anak dari BUMN
160. PT Indometal London Ltd Entitas Anak dari BUMN
161. PT Indonesia Air & Marine Supply Entitas Anak dari BUMN
162. PT Indonesia Chemical Alumina Entitas Anak dari BUMN
163. PT Indonesia Coal Resources Entitas Anak dari BUMN
164. PT Indonesia Comnets Plus Entitas Anak dari BUMN
165. PT Indonesia Kendaraan Terminal Entitas Anak dari BUMN
166. PT Indonesia Power Entitas Anak dari BUMN
167. PT Indonusa Telemedia Entitas Anak dari BUMN
168. PT Indopelita Aircraft Service Entitas Anak dari BUMN

169. PT Industri Karet Nusantara Entitas Anak dari BUMN

170. PT Industri Kemasan Semen Gresik Entitas Anak dari BUMN


PT Industri Nabati Lestari (PT Sinar Oleo
171. Entitas Anak dari BUMN
Nusantara)
172. PT Infomedia Nusantara Entitas Anak dari BUMN
173. PT Infomedia Solusi Humanika Entitas Anak dari BUMN
174. PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia Entitas Anak dari BUMN
175. PT Inhutani I Entitas Anak dari BUMN
176. PT Inhutani II Entitas Anak dari BUMN
177. PT Inhutani III Entitas Anak dari BUMN
178. PT Inhutani IV Entitas Anak dari BUMN
179. PT Inhutani V Entitas Anak dari BUMN
180. PT INKA Multi Solusi Entitas Anak dari BUMN
181. PT Integrasi Logistik Cipta Solusi Entitas Anak dari BUMN
182. PT International Mineral Capital Entitas Anak dari BUMN
183. PT Inti Bagas Perkasa Entitas Anak dari BUMN
184. PT Inti Global Optical Comm Entitas Anak dari BUMN
185. PT IPC Terminal Petikemas Entitas Anak dari BUMN
186. PT ITCI Kayan Hutani Entitas Anak dari BUMN
187. PT Jababeka PP Properti Entitas Anak dari BUMN
188. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Entitas Anak dari BUMN
189. PT Jakarta International Container Terminal Entitas Anak dari BUMN
190. PT Jakarta Trans Metropolitan Entitas Anak dari BUMN
191. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta Entitas Anak dari BUMN
192. PT Jalin Pembayaran Nusantara Entitas Anak dari BUMN
193. PT Jambi Prima Coal Entitas Anak dari BUMN
194. PT Jasa Armada Indonesia Entitas Anak dari BUMN

226
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
195. PT Jasa Marga Bali Tol Entitas Anak dari BUMN
196. PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda Entitas Anak dari BUMN
197. PT Jasa Marga Gempol Pasuruan Entitas Anak dari BUMN
198. PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek Entitas Anak dari BUMN
199. PT Jasa Marga Japek Selatan (JJS) Entitas Anak dari BUMN
200. PT Jasa Marga Kualanamu Tol Entitas Anak dari BUMN
201. PT Jasa Marga Kunciran Cengkareng Entitas Anak dari BUMN
202. PT Jasa Marga Manado Bitung Entitas Anak dari BUMN
203. PT Jasa Marga Pandaan Malang Entitas Anak dari BUMN
204. PT Jasa Marga Pandaan Tol Entitas Anak dari BUMN
205. PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi Entitas Anak dari BUMN
206. PT Jasa Marga Properti Entitas Anak dari BUMN
207. PT Jasa Marga Semarang Batang Entitas Anak dari BUMN
208. PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto Entitas Anak dari BUMN
209. PT Jasa Marga Tollroad Maintenance Entitas Anak dari BUMN
210. PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) Entitas Anak dari BUMN
211. PT Jasa Marga Transjawa Tol (JTT) Entitas Anak dari BUMN
212. PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia Entitas Anak dari BUMN
213. PT Jasa Prima Logistik Bulog Entitas Anak dari BUMN
214. PT KAI Commuter Jabodetabek Entitas Anak dari BUMN
215. PT Kalimantan Jawa Gas Entitas Anak dari BUMN
216. PT Kalimantan Medika Nusantara Entitas Anak dari BUMN
217. PT Kaltim Daya Mandiri Entitas Anak dari BUMN
218. PT Kaltim Industrial Estate Entitas Anak dari BUMN
219. PT Kaltim Jasa Sekuriti Entitas Anak dari BUMN
220. PT Kaltim Jordan Abadi Entitas Anak dari BUMN
221. PT Kaltim Kariangau Terminal Entitas Anak dari BUMN
222. PT Karya Citra Nusantara Entitas Anak dari BUMN
223. PT Kawasan Industri Gresik Entitas Anak dari BUMN
224. PT Kawasan Industri Kujang Cikampek Entitas Anak dari BUMN
225. PT Kereta Api Logistik Entitas Anak dari BUMN
226. PT Kereta Api Pariwisata Entitas Anak dari BUMN
227. PT Kerismas Witikco Makmur (PT Kerismas) Entitas Anak dari BUMN
228. PT Kertas Padalarang Entitas Anak dari BUMN
229. PT Kharisma Pemasaran Bersama Logistik Entitas Anak dari BUMN
230. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Entitas Anak dari BUMN
231. PT KHI Pipe Industries Entitas Anak dari BUMN

227
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
232. PT Kimia Farma Apotek Entitas Anak dari BUMN
233. PT Kimia Farma Diagnostika Entitas Anak dari BUMN
234. PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia Entitas Anak dari BUMN
235. PT Kimia Farma Trading & Distribution Entitas Anak dari BUMN
236. PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia Entitas Anak dari BUMN
237. PT Koba Tin Entitas Anak dari BUMN
238. PT Kodja Terramarin Entitas Anak dari BUMN
239. PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali Entitas Anak dari BUMN
240. PT Krakatau Argo Logistics Entitas Anak dari BUMN
241. PT Krakatau Bandar Samudra Entitas Anak dari BUMN
242. PT Krakatau Blue Water Entitas Anak dari BUMN
243. PT Krakatau Daedong Machinery Entitas Anak dari BUMN
244. PT Krakatau Daya Listrik Entitas Anak dari BUMN
245. PT Krakatau Engineering Entitas Anak dari BUMN
246. PT Krakatau Golden Lime Entitas Anak dari BUMN
247. PT Krakatau Industrial Estate Cilegon Entitas Anak dari BUMN
248. PT Krakatau Information Technology Entitas Anak dari BUMN
249. PT Krakatau Medika Entitas Anak dari BUMN
250. PT Krakatau Nasional Resources Entitas Anak dari BUMN
251. PT Krakatau Nippon Steel Sumikin Entitas Anak dari BUMN
252. PT Krakatau Osaka Steel Entitas Anak dari BUMN
253. PT Krakatau Posco Entitas Anak dari BUMN
254. PT Krakatau Prima Dharma Sentana Entitas Anak dari BUMN
255. PT Krakatau Samator Entitas Anak dari BUMN
256. PT Krakatau Semen Indonesia Entitas Anak dari BUMN
257. PT Krakatau Tirta Industri Entitas Anak dari BUMN
258. PT Krakatau Wajatama Entitas Anak dari BUMN
259. PT Krakatau Wajatama Osaka Steel Marketing Entitas Anak dari BUMN
260. PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Entitas Anak dari BUMN
261. PT Kujang Tatar Persada Entitas Anak dari BUMN
262. PT Kujang Tirta Sarana Entitas Anak dari BUMN
263. PT Lamong Energi Indonesia Entitas Anak dari BUMN
264. PT Laras Astra Kartika Entitas Anak dari BUMN
265. PT LEN Railway Systems Entitas Anak dari BUMN
266. PT LEN Telekomunikasi Indonesia Entitas Anak dari BUMN
267. PT Limbong Hidro Energi Entitas Anak dari BUMN
268. PT Madu Baru Entitas Anak dari BUMN
269. PT Mardec Nusa Riau Entitas Anak dari BUMN

228
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
270. PT Marga Lingkar Jakarta Entitas Anak dari BUMN
271. PT Marga Sarana Jabar Entitas Anak dari BUMN
272. PT Marga Trans Nusantara Entitas Anak dari BUMN
273. PT Mega Citra Utama Entitas Anak dari BUMN
274. PT Mega Eltra Entitas Anak dari BUMN
275. PT Melon Indonesia Entitas Anak dari BUMN
276. PT Menara Antam Sejahtera (MAS) Entitas Anak dari BUMN
277. PT Meratus Jaya Iron & Steel Entitas Anak dari BUMN
278. PT Merpati Training Center Entitas Anak dari BUMN
279. PT Metra Digital Media Entitas Anak dari BUMN
280. PT Metra Plasa Entitas Anak dari BUMN
281. PT MetraNet Entitas Anak dari BUMN
282. PT Minahasa Brantas Energi Entitas Anak dari BUMN
283. PT Mirtasari Hotel Development Entitas Anak dari BUMN
284. PT Mitra Cipta Polasarana Entitas Anak dari BUMN
285. PT Mitra Dagang Madani Entitas Anak dari BUMN
286. PT Mitra Energi Batam (MEB) Entitas Anak dari BUMN
287. PT Mitra Hasrat Bersama (MHB) Entitas Anak dari BUMN
288. PT Mitra Karya Prima Entitas Anak dari BUMN
289. PT Mitra Kerinci Entitas Anak dari BUMN
290. PT Mitra Proteksi Madani Entitas Anak dari BUMN
291. PT Mitra Rajawali Banjaran Entitas Anak dari BUMN
292. PT Mitra Tekno Madani Entitas Anak dari BUMN
293. PT Mitra Tour & Travel Entitas Anak dari BUMN
294. PT Mitrasraya Adhijasa Entitas Anak dari BUMN
295. PT Mitratani Dua Tujuh Entitas Anak dari BUMN
296. PT Muba Daya Pratama Entitas Anak dari BUMN
297. PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) Entitas Anak dari BUMN
298. PT Multi Terminal Indonesia Entitas Anak dari BUMN
299. PT Multimedia Nusantara Entitas Anak dari BUMN
300. PT New Priok Container Terminal One Entitas Anak dari BUMN
301. PT Nikel Halmahera Timur (NHT) Entitas Anak dari BUMN
302. PT Nindya Beton Entitas Anak dari BUMN
303. PT Nindya Karya Entitas Anak dari BUMN
304. PT Nusa Karya Arindo Entitas Anak dari BUMN
305. PT Nusantara Batulicin Entitas Anak dari BUMN
306. PT Nusantara Medika Utama Entitas Anak dari BUMN
307. PT Nusantara Regas Entitas Anak dari BUMN

229
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)


Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):
No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
308. PT Nusantara Sukses Investasi Entitas Anak dari BUMN
309. PT Nusantara Terminal Services Entitas Anak dari BUMN
310. PT Nusantara Turbin dan Propulsi Entitas Anak dari BUMN
311. PT Nutech Integrasi Entitas Anak dari BUMN
312. PT Optima Nusa Tujuh Entitas Anak dari BUMN
313. PT Pal Marine Service Entitas Anak dari BUMN
314. PT Palawi Risorsis Entitas Anak dari BUMN
315. PT Pann Pembiayaan Maritim Entitas Anak dari BUMN
316. PT Patra Drilling Contractor Entitas Anak dari BUMN
317. PT Patra Jasa Entitas Anak dari BUMN
318. PT Patra Logistik Entitas Anak dari BUMN
319. PT Patra Nusa Data Entitas Anak dari BUMN
320. PT Patra Trading Entitas Anak dari BUMN
321. PT PBM Adhiguna Putera Entitas Anak dari BUMN
322. PT Pefindo Biro Kredit Entitas Anak dari BUMN
323. PT Pegadaian Galeri Dua Empat Entitas Anak dari BUMN
324. PT Pekanbaru Permai Propertindo Entitas Anak dari BUMN
325. PT Pelabuhan Bukit Prima Entitas Anak dari BUMN
326. PT Pelabuhan Tanjung Priok Entitas Anak dari BUMN
327. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (PT Latinusa) Entitas Anak dari BUMN

328. PT Pelayanan Energi Batam Entitas Anak dari BUMN

329. PT Pelayaran Bahtera Adiguna Entitas Anak dari BUMN


PT Pelindo Husada Citra (PT Rumah Sakit
330. Entitas Anak dari BUMN
Primasatya Husada Citra)
331. PT Pelindo Marine Service Entitas Anak dari BUMN
332. PT Pelindo Properti Indonesia Entitas Anak dari BUMN
333. PT Pelita Air Service Entitas Anak dari BUMN
334. PT Pelita Indonesia Djaya Corporation Entitas Anak dari BUMN
335. PT Pemalang Batang Toll Road Entitas Anak dari BUMN
336. PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Entitas Anak dari BUMN
337. PT Pendawa Lestari Perkasa Entitas Anak dari BUMN
338. PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia Entitas Anak dari BUMN
339. PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Entitas Anak dari BUMN
340. PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) Entitas Anak dari BUMN
341. PT Perhutani Anugerah Kimia Entitas Anak dari BUMN
342. PT Perjaya Bravo Energi Entitas Anak dari BUMN
343. PT Perkebunan Agrintara (PA) Entitas Anak dari BUMN
344. PT Perkebunan Mitra Ogan Entitas Anak dari BUMN
345. PT Perkebunan Nusantara I Entitas Anak dari BUMN

230
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
346. PT Perkebunan Nusantara II Entitas Anak dari BUMN
347. PT Perkebunan Nusantara IV Entitas Anak dari BUMN
348. PT Perkebunan Nusantara IX Entitas Anak dari BUMN
349. PT Perkebunan Nusantara V Entitas Anak dari BUMN
350. PT Perkebunan Nusantara VI Entitas Anak dari BUMN
351. PT Perkebunan Nusantara VII Entitas Anak dari BUMN
352. PT Perkebunan Nusantara VIII Entitas Anak dari BUMN
353. PT Perkebunan Nusantara X Entitas Anak dari BUMN
354. PT Perkebunan Nusantara XI Entitas Anak dari BUMN
355. PT Perkebunan Nusantara XII Entitas Anak dari BUMN
356. PT Perkebunan Nusantara XIII Entitas Anak dari BUMN
357. PT Perkebunan Nusantara XIV Entitas Anak dari BUMN

358. PT Permata Graha Nusantara Entitas Anak dari BUMN

359. PT Permata Karya Jasa Entitas Anak dari BUMN


PT Permodalan Nasional Madani Venture
360. Entitas Anak dari BUMN
Capital
361. PT Peroksida Indonesia Pratama Entitas Anak dari BUMN
362. PT Perta Arun Gas Entitas Anak dari BUMN
363. PT Pertamina Bina Medika Entitas Anak dari BUMN
364. PT Pertamina Dana Ventura Entitas Anak dari BUMN
365. PT Pertamina Drilling Services Indonesia Entitas Anak dari BUMN
366. PT Pertamina EP Entitas Anak dari BUMN
367. PT Pertamina Gas Entitas Anak dari BUMN
368. PT Pertamina Geothermal Energy Entitas Anak dari BUMN
369. PT Pertamina Hulu Energi Entitas Anak dari BUMN
370. PT Pertamina Hulu Indonesia Entitas Anak dari BUMN
371. PT Pertamina Hulu Mahakam Entitas Anak dari BUMN
372. PT Pertamina Hulu Sanga Sanga Entitas Anak dari BUMN
PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan
373. Entitas Anak dari BUMN
Produksi
374. PT Pertamina International Shipping Entitas Anak dari BUMN
375. PT Pertamina International Timor SA Entitas Anak dari BUMN
376. PT Pertamina Lubricants Entitas Anak dari BUMN
377. PT Pertamina Patra Niaga Entitas Anak dari BUMN
378. PT Pertamina Power Indonesia Entitas Anak dari BUMN
379. PT Pertamina Retail Entitas Anak dari BUMN

231
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
380. PT Pertamina Training & Consulting Entitas Anak dari BUMN
381. PT Pertamina Trans Kontinental Entitas Anak dari BUMN
382. PT Peruri Digital Security Entitas Anak dari BUMN
383. PT Peruri Properti Entitas Anak dari BUMN
384. PT Perusahaan Gas Negara Entitas Anak dari BUMN
385. PT Pesonna Indonesia Jaya Entitas Anak dari BUMN
386. PT Pesonna Optima Jasa Entitas Anak dari BUMN
387. PT Peteka Karya Gapura Entitas Anak dari BUMN
388. PT Peteka Karya Jala Entitas Anak dari BUMN
389. PT Peteka Karya Samudera Entitas Anak dari BUMN
390. PT Peteka Karya Tirta Entitas Anak dari BUMN
391. PT Petro Jordan Abadi Entitas Anak dari BUMN
392. PT Petrokimia Gresik Entitas Anak dari BUMN
393. PT Petrokimia Kayaku Entitas Anak dari BUMN
394. PT Petrokopindo Cipta Selaras Entitas Anak dari BUMN
395. PT Petronika Entitas Anak dari BUMN
396. PT Petrosida Gresik Entitas Anak dari BUMN
397. PT PG Rajawali I Entitas Anak dari BUMN
398. PT PG Rajawali II Entitas Anak dari BUMN
399. PT PGAS Solution Entitas Anak dari BUMN
400. PT PGAS Telekomunikasi Nusantara Entitas Anak dari BUMN
401. PT PGN LNG Indonesia Entitas Anak dari BUMN
402. PT Phapros Tbk Entitas Anak dari BUMN
403. PT PHE Abar Entitas Anak dari BUMN
404. PT PHE Metana Kalimantan B Entitas Anak dari BUMN
405. PT PHE Metana Sumatera 5 Entitas Anak dari BUMN
406. PT PHE ONWJ Entitas Anak dari BUMN
407. PT PHE OSES Ltd Entitas Anak dari BUMN
408. PT PHE Semai II Entitas Anak dari BUMN
409. PT PHE West Madura Offshore Entitas Anak dari BUMN
410. PT PINS Indonesia Entitas Anak dari BUMN
411. PT PJB Investasi Entitas Anak dari BUMN
412. PT PJB Services Entitas Anak dari BUMN
413. PT PLN Batam Entitas Anak dari BUMN
414. PT PLN Batubara Entitas Anak dari BUMN
415. PT PLN Enjinering Entitas Anak dari BUMN
416. PT PLN Tarakan Entitas Anak dari BUMN
417. PT PNM Investment Management Entitas Anak dari BUMN

232
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
418. PT Portek Indonesia Entitas Anak dari BUMN
419. PT Pos Logistik Indonesia Entitas Anak dari BUMN
420. PT Pos Properti Indonesia Entitas Anak dari BUMN
421. PT PP Energi Entitas Anak dari BUMN
422. PT PP Infrastruktur Entitas Anak dari BUMN
423. PT PP Presisi (dahulu PT PP Peralatan) Entitas Anak dari BUMN
424. PT PP Properti Entitas Anak dari BUMN
425. PT PP Properti Jababeka Residen Entitas Anak dari BUMN
426. PT PP Urban (dahulu PT PP Pracetak) Entitas Anak dari BUMN
427. PT PPA Finance Entitas Anak dari BUMN
428. PT PPA Kapital Entitas Anak dari BUMN
429. PT Pratama Mitra Sejati Entitas Anak dari BUMN
430. PT Pratama Persada Airbone Entitas Anak dari BUMN
431. PT Prima Citra Nutrindo Entitas Anak dari BUMN
432. PT Prima Husada Cipta Medan Entitas Anak dari BUMN
433. PT Prima Indonesia Logistik Entitas Anak dari BUMN
434. PT Prima Medica Nusantara Entitas Anak dari BUMN
435. PT Prima Multi Terminal Entitas Anak dari BUMN
436. PT Prima Pengembangan Kawasan Entitas Anak dari BUMN
437. PT Prima Power Nusantara Entitas Anak dari BUMN
438. PT Prima Terminal Peti Kemas Entitas Anak dari BUMN
439. PT Propernas Griya Utama Entitas Anak dari BUMN
440. PT Pupuk Indonesia Energi Entitas Anak dari BUMN
441. PT Pupuk Indonesia Logistik Entitas Anak dari BUMN
442. PT Pupuk Indonesia Pangan Entitas Anak dari BUMN
443. PT Pupuk Iskandar Muda Entitas Anak dari BUMN
444. PT Pupuk Kalimantan Timur Entitas Anak dari BUMN
445. PT Pupuk Kujang Entitas Anak dari BUMN
446. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Entitas Anak dari BUMN
447. PT Purantara Mitra Angkasa Dua Entitas Anak dari BUMN
448. PT Puspetindo Entitas Anak dari BUMN
449. PT Pusri Agro Lestari Entitas Anak dari BUMN
450. PT Putra Indo Tenaga Entitas Anak dari BUMN
451. PT Railink Entitas Anak dari BUMN
452. PT Rajawali Citramass Entitas Anak dari BUMN
453. PT Rajawali Nusindo Entitas Anak dari BUMN
454. PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring Entitas Anak dari BUMN
455. PT Rantepao Hidro Energi Entitas Anak dari BUMN

233
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
456. PT Ratah Timber Entitas Anak dari BUMN
457. PT Reasuransi Nasional Indonesia Entitas Anak dari BUMN
458. PT Recon Sarana Utama Entitas Anak dari BUMN
459. PT Rekadaya Elektrika Entitas Anak dari BUMN
460. PT Rekadaya Elektrika Consult Entitas Anak dari BUMN
461. PT Rekaindo Global Jasa Entitas Anak dari BUMN
462. PT Rekayasa Cakrawala Resources Entitas Anak dari BUMN
463. PT Rekayasa Engineering Entitas Anak dari BUMN
464. PT Rekayasa Industri (PT Rekind) Entitas Anak dari BUMN
465. PT Rekind Daya Mamuju Entitas Anak dari BUMN
466. PT Reska Multi Usaha Entitas Anak dari BUMN
467. PT Riset Perkebunan Nusantara Entitas Anak dari BUMN
468. PT Rolas Nusantara Mandiri Entitas Anak dari BUMN
469. PT Rolas Nusantara Medika Entitas Anak dari BUMN

470. PT Rolas Nusantara Tambang Entitas Anak dari BUMN

471. PT Rumah Sakit Bhakti Timah Entitas Anak dari BUMN


472. PT Rumah Sakit Pelabuhan Entitas Anak dari BUMN
473. PT Rumah Sakit Pelni Entitas Anak dari BUMN
PT Sabre Travel Network Indonesia (dahulu
474. Entitas Anak dari BUMN
ADSI)
475. PT Sahung Brantas Energi Entitas Anak dari BUMN
476. PT Saka Energi Bangkanai Barat Entitas Anak dari BUMN
477. PT Saka Energi Indonesia Entitas Anak dari BUMN
478. PT Sarana Aceh Ventura Entitas Anak dari BUMN
479. PT Sarana Agro Nusantara Entitas Anak dari BUMN
480. PT Sarana Bandar Logistik Entitas Anak dari BUMN
481. PT Sarana Bandar Nasional Entitas Anak dari BUMN
482. PT Sarana Bengkulu Ventura Entitas Anak dari BUMN
483. PT Sarana Jabar Ventura Entitas Anak dari BUMN
484. PT Sarana Jakarta Ventura Entitas Anak dari BUMN
485. PT Sarana Jambi Ventura Entitas Anak dari BUMN
486. PT Sarana Jateng Ventura Entitas Anak dari BUMN
487. PT Sarana Jatim Ventura Entitas Anak dari BUMN
488. PT Sarana Kalbar Ventura Entitas Anak dari BUMN

234
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
489. PT Sarana Kalsel Ventura Entitas Anak dari BUMN
490. PT Sarana Kaltim Ventura Entitas Anak dari BUMN
491. PT Sarana Papua Ventura Entitas Anak dari BUMN
492. PT Sarana Riau Ventura Entitas Anak dari BUMN
493. PT Sarana Sulsel Ventura Entitas Anak dari BUMN
494. PT Sarana Sulut Ventura Entitas Anak dari BUMN
495. PT Sarana Surakarta Ventura Entitas Anak dari BUMN
496. PT Sari Arthamas (Sari Pacific Hotel) Entitas Anak dari BUMN
497. PT Sari Valuta Asing Entitas Anak dari BUMN
498. PT Satria Bahana Sarana Entitas Anak dari BUMN

499. PT Segara Indochen Entitas Anak dari BUMN

500. PT Semen Gresik Entitas Anak dari BUMN

501. PT Semen Indonesia Aceh Entitas Anak dari BUMN


PT Semen Indonesia Beton (dahulu PT SGG
502. Entitas Anak dari BUMN
Prima Beton)
PT Semen Indonesia Distributor (dahulu PT
503. Entitas Anak dari BUMN
Waru Abadi)
504. PT Semen Indonesia International Entitas Anak dari BUMN
PT Semen Indonesia Logistik (dahulu PT Varia
505. Entitas Anak dari BUMN
Usaha)
506. PT Semen Kupang Indonesia Entitas Anak dari BUMN
507. PT Semen Padang Entitas Anak dari BUMN
508. PT Semen Tonasa Entitas Anak dari BUMN
509. PT Senggigi Pratama Internasional Entitas Anak dari BUMN
510. PT Sentul PP Properti Entitas Anak dari BUMN
511. PT Sepatim Batamtama Entitas Anak dari BUMN
512. PT Sepoetih Daya Prima Entitas Anak dari BUMN
513. PT SGG Energi Prima Entitas Anak dari BUMN
514. PT Sigma Cipta Caraka Entitas Anak dari BUMN
515. PT Sigma Cipta Utama Entitas Anak dari BUMN
516. PT Sigma Utama Entitas Anak dari BUMN
517. PT Sinergi Informatika Semen Indonesia Entitas Anak dari BUMN
518. PT Sinergi Investasi Properti Entitas Anak dari BUMN
519. PT Sinergi Perkebunan Nusantara (SPN) Entitas Anak dari BUMN
520. PT Sinkona Indonesia Lestari Entitas Anak dari BUMN
521. PT Solusi Bangun Andalas Entitas Anak dari BUMN
522. PT Solusi Bangun Beton Entitas Anak dari BUMN
523. PT Solusi Bangun Indonesia Entitas Anak dari BUMN
524. PT Solusi Energy Nusantara Entitas Anak dari BUMN

235
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
525. PT Sri Pamela Medika Nusantara Entitas Anak dari BUMN
526. PT Sriwijaya Markmore Persada Entitas Anak dari BUMN
527. PT Sucofindo Advisory Utama Entitas Anak dari BUMN
528. PT Sucofindo Episi Entitas Anak dari BUMN
529. PT Sumber Segara Primadaya (S2P) Entitas Anak dari BUMN
530. PT Sumberdaya Arindo Entitas Anak dari BUMN
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut
531. Entitas Anak dari BUMN
(SIER)
532. PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia Entitas Anak dari BUMN
533. PT Surya Energi Indotama Entitas Anak dari BUMN
534. PT Swadaya Graha Entitas Anak dari BUMN
535. PT Tanjung Alam Jaya Entitas Anak dari BUMN
536. PT Telekomunikasi Indonesia International Entitas Anak dari BUMN

537. PT Telekomunikasi Selular Entitas Anak dari BUMN

538. PT Telemedia Dinamika Sarana Entitas Anak dari BUMN


539. PT Telkom Akses Entitas Anak dari BUMN
540. PT Telkom Landmark Tower Entitas Anak dari BUMN
PT Telkom Satelit Indonesia (dahulu PT Patra
541. Entitas Anak dari BUMN
Telekomunikasi Indonesia)
542. PT Terminal Peti Kemas Surabaya Entitas Anak dari BUMN
543. PT Terminal Teluk Lamong Entitas Anak dari BUMN
544. PT Tiar Daya Hidro Entitas Anak dari BUMN
545. PT Tiga Mutiara Nusantara (TMN) Entitas Anak dari BUMN
546. PT Timah Entitas Anak dari BUMN
547. PT Timah Agro Manunggal Entitas Anak dari BUMN
548. PT Timah Industri Entitas Anak dari BUMN
549. PT Timah Investasi Mineral Entitas Anak dari BUMN
PT Timah Karya Persada Properti (dahulu PT
550. Entitas Anak dari BUMN
Timah Adhi Wijaya)
551. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk Entitas Anak dari BUMN
552. PT Tracon Industri Entitas Anak dari BUMN
553. PT Trans Jabar Tol Entitas Anak dari BUMN
554. PT Trans Marga Jateng Entitas Anak dari BUMN
555. PT Transportasi Gas Indonesia Entitas Anak dari BUMN
556. PT Tri Sari Veem Entitas Anak dari BUMN
557. PT Truba Bara Banyu Enim Entitas Anak dari BUMN
558. PT Tugu Insurance Company Ltd Hongkong Entitas Anak dari BUMN
559. PT Tugu Pratama Indonesia Entitas Anak dari BUMN
560. PT Tugu Pratama Interindo Entitas Anak dari BUMN
561. PT Tugu Reasuransi Indonesia Entitas Anak dari BUMN

236
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)


Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):
· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):
No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
562. PT United Tractors Semen Gresik Entitas Anak dari BUMN
563. PT Varia Usaha Bahari Entitas Anak dari BUMN
564. PT Varia Usaha Beton Entitas Anak dari BUMN
565. PT Varia Usaha Dharma Segara Entitas Anak dari BUMN
566. PT Varia Usaha Lintas Segara Entitas Anak dari BUMN
567. PT Waskita Beton Precast Tbk Entitas Anak dari BUMN
568. PT Waskita Bumi Wira Entitas Anak dari BUMN
569. PT Waskita Fim Perkasa Realti Entitas Anak dari BUMN
570. PT Waskita Karya Energi Entitas Anak dari BUMN
571. PT Waskita Karya Realty Entitas Anak dari BUMN
572. PT Waskita Toll Road Entitas Anak dari BUMN
573. PT Widar Mandripa Nusantara Entitas Anak dari BUMN
574. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Entitas Anak dari BUMN
575. PT Wijaya Karya Beton Entitas Anak dari BUMN
576. PT Wijaya Karya Bitumen Entitas Anak dari BUMN
577. PT Wijaya Karya Industri dan Energi Entitas Anak dari BUMN
578. PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi Entitas Anak dari BUMN
579. PT Wijaya Karya Intrade Energy Entitas Anak dari BUMN
580. PT Wijaya Karya Komponen Beton Entitas Anak dari BUMN
581. PT Wijaya Karya Krakatau Beton Entitas Anak dari BUMN
582. PT Wijaya Karya Pracetak Gedung Entitas Anak dari BUMN
583. PT Wijaya Karya Realty Entitas Anak dari BUMN
584. PT Wijaya Karya Realty Minor Development Entitas Anak dari BUMN
585. PT Wisma Seratus Sejahtera Entitas Anak dari BUMN
586. PT Yasa Industri Nusantara Entitas Anak dari BUMN
587. Saka Indonesia Pangkah BV Entitas Anak dari BUMN
588. Timah International Investment Pte Ltd Entitas Anak dari BUMN
589. Perum BULOG Badan Usaha Milik Negara
590. Perum DAMRI Badan Usaha Milik Negara
591. Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Badan Usaha Milik Negara
592. Perum Jasa Tirta I Badan Usaha Milik Negara
593. Perum Jasa Tirta II Badan Usaha Milik Negara
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan
594. Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum Badan Usaha Milik Negara
LPPNPI)
595. Perum LKBN Antara Badan Usaha Milik Negara
596. Perum Pegadaian Badan Usaha Milik Negara
597. Perum Pengangkutan Djakarta (PPD) Badan Usaha Milik Negara
598. Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara
Perum Percetakan Uang Republik Indonesia
599. Badan Usaha Milik Negara
(Perum PERURI)

237
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
600. Perum Perhutani Badan Usaha Milik Negara

601. Perum Perikanan Indonesia (Perum PERINDO) Badan Usaha Milik Negara

602. Perum Perumnas Badan Usaha Milik Negara

603. Perum Produksi Film Negara Badan Usaha Milik Negara

604. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Badan Usaha Milik Negara

605. PT Amarta Karya Badan Usaha Milik Negara

606. PT Angkasa Pura I (Persero) Badan Usaha Milik Negara

607. PT Angkasa Pura II (Persero) Badan Usaha Milik Negara

608. PT ASABRI Badan Usaha Milik Negara

609. PT ASDP Indonesia Ferry Badan Usaha Milik Negara

610. PT Asuransi Jasa Indonesia Badan Usaha Milik Negara

611. PT Asuransi Jiwasraya Badan Usaha Milik Negara

612. PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) Badan Usaha Milik Negara

613. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Badan Usaha Milik Negara

614. PT Balai Pustaka Badan Usaha Milik Negara

615. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Badan Usaha Milik Negara

616. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Badan Usaha Milik Negara

617. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Badan Usaha Milik Negara

618. PT Barata Indonesia Badan Usaha Milik Negara

619. PT Berdikari Badan Usaha Milik Negara

620. PT Bhanda Ghara Reksa Badan Usaha Milik Negara

621. PT Bina Karya Badan Usaha Milik Negara

622. PT Bio Farma Badan Usaha Milik Negara

623. PT Biro Klasifikasi Indonesia Badan Usaha Milik Negara

624. PT Boma Bisma Indra Badan Usaha Milik Negara

625. PT Brantas Abipraya Badan Usaha Milik Negara

626. PT Dahana Badan Usaha Milik Negara

627. PT Danareksa Badan Usaha Milik Negara

628. PT Dirgantara Indonesia Badan Usaha Milik Negara

629. PT Djakarta Lloyd Badan Usaha Milik Negara

630. PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Badan Usaha Milik Negara

631. PT Dok & Perkapalan Surabaya Badan Usaha Milik Negara

632. PT Energy Management Indonesia Badan Usaha Milik Negara


633. PT Garam Badan Usaha Milik Negara
634. PT Garuda Indonesia Badan Usaha Milik Negara

238
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
635. PT Hotel Indonesia Natour Badan Usaha Milik Negara
636. PT Hutama Karya Badan Usaha Milik Negara
637. PT Iglas Badan Usaha Milik Negara
638. PT Indah Karya Badan Usaha Milik Negara
639. PT Indofarma Badan Usaha Milik Negara
640. PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) Badan Usaha Milik Negara
641. PT Indra Karya Badan Usaha Milik Negara
642. PT Industri Kapal Indonesia Badan Usaha Milik Negara
643. PT Industri Kereta Api (INKA) Badan Usaha Milik Negara
644. PT Industri Nuklir Indonesia Badan Usaha Milik Negara
645. PT Industri Sandang Nusantara Badan Usaha Milik Negara
646. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Badan Usaha Milik Negara
647. PT Istaka Karya Badan Usaha Milik Negara
648. PT Jasa Marga Tbk Badan Usaha Milik Negara
649. PT Kawasan Berikat Nusantara Badan Usaha Milik Negara
650. PT Kawasan Industri Makasar Badan Usaha Milik Negara
651. PT Kawasan Industri Medan Badan Usaha Milik Negara
652. PT Kawasan Industri Wijayakusuma Badan Usaha Milik Negara
653. PT Kereta Api Indonesia Badan Usaha Milik Negara
654. PT Kertas Kraft Aceh Badan Usaha Milik Negara
655. PT Kertas Leces Badan Usaha Milik Negara
656. PT Kimia Farma Tbk Badan Usaha Milik Negara
657. PT Kliring Berjangka Indonesia Badan Usaha Milik Negara
658. PT Krakatau Steel Tbk Badan Usaha Milik Negara
659. PT Len Industri Badan Usaha Milik Negara
660. PT Merpati Nusantara Airlines Badan Usaha Milik Negara
661. PT PAL Indonesia Badan Usaha Milik Negara
662. PT Pann Multi Finance Badan Usaha Milik Negara
663. PT Pelabuhan Indonesia I Badan Usaha Milik Negara
664. PT Pelabuhan Indonesia II Badan Usaha Milik Negara
665. PT Pelabuhan Indonesia III Badan Usaha Milik Negara
666. PT Pelabuhan Indonesia IV Badan Usaha Milik Negara
667. PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT PELNI) Badan Usaha Milik Negara
668. PT Pembangunan Perumahan Badan Usaha Milik Negara
669. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia Badan Usaha Milik Negara
670. PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam Badan Usaha Milik Negara
671. PT Perikanan Nusantara Badan Usaha Milik Negara
672. PT Perkebunan Nusantara III Badan Usaha Milik Negara

239
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):


No. Pihak berelasi Sifat dari hubungan
673. PT Permodalan Nasional Madani Badan Usaha Milik Negara
674. PT Pertamina Badan Usaha Milik Negara
675. PT Pertani Badan Usaha Milik Negara
676. PT Perusahaan Listrik Negara Badan Usaha Milik Negara
677. PT Perusahaan Pengelola Aset Badan Usaha Milik Negara
678. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Badan Usaha Milik Negara
679. PT Pindad Badan Usaha Milik Negara
680. PT Pos Indonesia Badan Usaha Milik Negara
681. PT Primissima Badan Usaha Milik Negara
682. PT Pupuk Indonesia Holding Company Badan Usaha Milik Negara
683. PT Rajawali Nusantara Indonesia Badan Usaha Milik Negara
684. PT Reasuransi Indonesia Utama Badan Usaha Milik Negara
685. PT Sang Hyang Seri Badan Usaha Milik Negara
686. PT Sarinah Badan Usaha Milik Negara
687. PT Semen Baturaja Badan Usaha Milik Negara
688. PT Semen Indonesia Badan Usaha Milik Negara
689. PT Semen Kupang Badan Usaha Milik Negara
690. PT Sucofindo Badan Usaha Milik Negara
691. PT Survai Udara Penas Badan Usaha Milik Negara
692. PT Surveyor Indonesia Badan Usaha Milik Negara
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan
693. Badan Usaha Milik Negara
& Ratu Boko
694. PT Taspen Badan Usaha Milik Negara
695. PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom) Badan Usaha Milik Negara
696. PT Varuna Tirta Prakasya Badan Usaha Milik Negara
697. PT Virama Karya Badan Usaha Milik Negara
698. PT Waskita Karya Badan Usaha Milik Negara
699. PT Wijaya Karya Badan Usaha Milik Negara
700. PT Yodya Karya Badan Usaha Milik Negara
701. BPJS Kesehatan Lembaga Jaminan Sosial
702. BPJS Ketenagakerjaan Lembaga Jaminan Sosial
703. PT Indonesia Infrastruktur Finance Lembaga Keuangan
704. PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Lembaga Keuangan
705. PT Sarana Multi Infrastruktur Lembaga Keuangan
706. PT Sarana Multigriya Finansial Lembaga Keuangan
707. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Lembaga Keuangan

240
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam rangka menjalankan bisnis normalnya, Bank Mandiri memiliki transaksi usaha yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut (lanjutan):

· Hubungan pihak berelasi dengan entitas Pemerintah (lanjutan):

Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada
bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah, tagihan lainnya - transaksi
perdagangan, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan
akseptasi, liabilitas derivatif, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi,
liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, efek-efek yang diterbitkan, pinjaman
yang diterima, pinjaman dan efek-efek subordinasi, fasilitas kredit yang diberikan yang belum
digunakan, bank garansi, letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dan
standby letter of credit.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup juga melakukan transaksi pembelian atau
penggunaan jasa seperti biaya telekomunikasi, biaya listrik dan biaya lainnya dengan pihak-pihak
berelasi entitas pemerintah.

· Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri:

Gaji dan tunjangan, bonus dan tantiem, imbalan jangka panjang untuk Dewan Komisaris, Direksi,
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Dewan Pengawas Syariah serta Senior Executive Vice
President dan Senior Vice President (Catatan 49) untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp1.380.804 dan Rp1.295.170 atau 3,45%
dan 3,44% dari jumlah beban operasional lainnya konsolidasian.

Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Aset
Giro pada bank lain (Catatan 5a) 4.493 8.476
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (Catatan 6b) 1.499.924 1.162.378
Efek-efek (Catatan 7a)*) 27.377.257 21.562.800
Obligasi pemerintah (Catatan 8) 129.000.300 114.284.518
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 9a) 14.186.619 10.724.084
Tagihan derivatif (Catatan 11) 18.817 149.832
Kredit yang diberikan (Catatan 12A.a) 171.384.121 160.729.702
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 13a) 6.758 8.278
Tagihan akseptasi (Catatan 15a) 1.198.875 2.183.157
Penyertaan saham (Catatan 16a) 112.298 322.617
Total aset kepada pihak-pihak berelasi 344.789.462 311.135.842
Total aset konsolidasian 1.318.246.335 1.202.252.094

Persentase total aset kepada pihak-pihak


berelasi terhadap total aset konsolidasian 26,16% 25,88%

*)
Disajikan bruto sebelum diskonto yang belum diamortisasi dan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai
efek-efek.

241
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2019 2018
Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah (Catatan 21a) 60.118.497 51.161.488
Tabungan dan tabungan wadiah (Catatan 22a) 3.307.760 3.537.033
Deposito berjangka (Catatan 23a) 34.132.147 40.762.862
Simpanan dari bank lain
Giro, giro wadiah dan tabungan (Catatan 24a) 148.557 787.013
Deposito berjangka (Catatan 26a) - 116.958
Liabilitas atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali (Catatan 28) - 102.234
Liabilitas derivatif (Catatan 11) 42.505 19.126
Liabilitas akseptasi (Catatan 29a) 2.076.355 4.688.800
Efek-efek yang diterbitkan (Catatan 30) 10.696.100 10.071.700
Pinjaman yang diterima (Catatan 36) 984.974 423.686
Pinjaman dan efek-efek subordinasi (Catatan 37) 127.750 136.750
Total liabilitas kepada pihak-pihak berelasi 111.634.645 111.807.650
Total liabilitas konsolidasian 1.025.749.580 941.953.100

Persentase total liabilitas kepada pihak - pihak berelasi


terhadap total liabilitas konsolidasian 10,88% 11,87%

Dana syirkah temporer (Catatan 38) 1.733.920 2.277.156


Persentase terhadap total dana syirkah temporer 2,08% 3,02%

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember

2019 2018
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pendapatan bunga dari obligasi pemerintah
dan SPN (Catatan 41) 6.951.891 5.109.695
Persentase terhadap pendapatan bunga
dan pendapatan syariah 7,60% 6,31%
Beban bunga pinjaman yang diterima 51.349 -
Persentase terhadap beban bunga dan beban syariah 0,16% -

242
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

Rincian saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut (lanjutan):

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Komitmen dan kontinjensi (Catatan 54)
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan 67.895.741 55.668.817
Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 7.689.574 11.195.881
Garansi yang diberikan dalam bentuk Bank Garansi 18.426.336 26.849.223
Garansi yang diberikan dalam bentuk Standby letter of credit 9.253.918 7.673.903
Total komitmen dan kontinjensi untuk pihak berelasi 103.265.569 101.387.824
Total komitmen dan kontinjensi konsolidasian - neto 284.171.081 251.106.025

Persentase total komitmen dan kontinjensi


kepada pihak-pihak berelasi terhadap
total komitmen dan kontinjensi - neto 36,34% 40,38%

57. INFORMASI SEGMEN

Grup telah menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk
pengambilan keputusan operasional (lihat Catatan 2ak).

Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2019:

· Corporate Banking : termasuk kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan


transaksi-transaksi lainnya milik nasabah korporasi, baik BUMN
dan badan usaha swasta.

· Commercial Banking : termasuk kredit yang diberikan dengan skala menengah dan
sektor otomotif, simpanan nasabah dan transaksi-transaksi
lainnya milik nasabah komersial.

· Hubungan Kelembagaan : termasuk kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan


transaksi - transaksi lainnya milik nasabah lembaga pemerintah
dan dana pensiun BUMN.

· Retail Banking (terdiri dari : termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha atau
segmen individu dengan skala mikro hingga kecil, produk dan jasa
konsumer/individual, lainnya seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan
segmen mikro & bisnis transaksi-transaksi lainnya milik nasabah mikro dan kecil serta
dan wealth) kredit pembiayaan konsumsi termasuk kredit kepemilikan
rumah, kartu kredit serta produk dan jasa lainnya seperti dana
pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi-transaksi
lainnya milik nasabah perorangan.

243
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2019 (lanjutan):

· Treasury & International : segmen treasury terkait dengan kegiatan treasury Bank
Banking termasuk transaksi valuta asing, money market, fixed income,
bisnis perbankan internasional, pasar modal, supervisi Kantor
Luar Negeri.

· Kantor Pusat : terutama mengelola aset dan liabilitas Grup selain yang telah
dikelola oleh segmen operasi lainnya termasuk menerima
alokasi biaya atas penyediaan jasa servis secara sentralisasi
kepada segmen lainnya serta pendapatan/biaya yang tidak
teralokasi ke pelaporan segmen lainnya.

· Entitas Anak - Syariah : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang perbankan syariah.

· Entitas Anak - Asuransi : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan
asuransi kerugian.

· Entitas Anak - selain Syariah : seluruh transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang
dan asuransi pembiayaan konsumen, layanan remittance, sekuritas dan
perbankan.

Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2018:

· Corporate Banking terdiri


atas :
- Large Corporate : termasuk kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan
transaksi-transaksi lainnya milik nasabah korporasi, baik BUMN
dan badan usaha swasta.

- Middle Corporate : termasuk kredit yang diberikan dengan skala menengah dan
sektor otomotif, simpanan nasabah dan transaksi-transaksi
lainnya milik nasabah middle corporate (komersial).

· Hubungan Kelembagaan : termasuk kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan


transaksi - transaksi lainnya milik nasabah lembaga pemerintah
dan dana pensiun BUMN.

· Retail Banking (terdiri dari : termasuk kredit yang diberikan kepada badan usaha atau
segmen individu dengan skala mikro hingga kecil, produk dan jasa
konsumer/individual, lainnya seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan
segmen mikro & bisnis transaksi-transaksi lainnya milik nasabah mikro dan kecil serta
dan wealth) kredit pembiayaan konsumsi termasuk kredit kepemilikan
rumah, kartu kredit serta produk dan jasa lainnya seperti dana
pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi-transaksi
lainnya milik nasabah perorangan.

244
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Di bawah ini penjelasan mengenai operasi dari masing-masing pelaporan segmen per 31 Desember
2018 (lanjutan):

· Treasury & International : segmen treasury terkait dengan kegiatan treasury Bank
Banking termasuk transaksi valuta asing, money market, fixed income,
bisnis perbankan internasional, pasar modal, supervisi Kantor
Luar Negeri.

· Kantor Pusat : terutama mengelola aset dan liabilitas Grup selain yang telah
dikelola oleh segmen operasi lainnya termasuk menerima
alokasi biaya atas penyediaan jasa servis secara sentralisasi
kepada segmen lainnya serta pendapatan/biaya yang tidak
teralokasi ke pelaporan segmen lainnya.

· Entitas Anak - Syariah : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang perbankan syariah.

· Entitas Anak - Asuransi : seluruh transaksi yang dilakukan oleh Entitas Anak yang
bergerak di bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan
asuransi kerugian.

· Entitas Anak - selain Syariah : seluruh transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang
dan asuransi pembiayaan konsumen, layanan remittance, sekuritas dan
perbankan.

245
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

31 Desember 2019*)
Entitas
Treasury & Anak -
Hubungan Inter- Entitas selain Penye-
Corporate Commercial Kelembaga- Retail national Kantor Entitas Anak Anak - asuransi suaian dan
Keterangan Banking Banking an Banking Banking Pusat - Syariah asuransi dan Syariah Eliminasi***) Total

Laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain konsolidasian
Pendapatan bunga dan syariah**) 31.508.487 15.792.654 6.138.427 67.377.512 10.437.527 156.478 8.417.748 397.436 6.717.915 (55.419.094) 91.525.090
Beban bunga dan syariah**) (22.974.579 ) (11.210.249) (4.693.246) (31.674.017) (5.531.012) (211.111) (3.014.676) - (3.399.793) 50.623.781 (32.084.902)

Pendapatan bunga dan


syariah - neto 8.533.908 4.582.405 1.445.181 35.703.495 4.906.515 (54.633) 5.403.072 397.436 3.318.122 (4.795.313) 59.440.188
Pendapatan premi - neto - - - - - - - 2.118.647 - (311.144) 1.807.503

Pendapatan bunga dan


syariah dan premi - neto 8.533.908 4.582.405 1.445.181 35.703.495 4.906.515 (54.633) 5.403.072 2.516.083 3.318.122 (5.106.457) 61.247.691

Pendapatan operasional lainnya:


Pendapatan provisi dan komisi 1.967.111 693.043 379.279 6.265.331 339.521 2.427.708 1.783.982 - 838.445 (477.985) 14.216.435
Lainnya 291.177 111.156 11.010 3.916.018 4.004.581 1.409.145 201.389 1.103.063 1.682.249 (455.825) 12.273.963

Total 2.258.288 804.199 390.289 10.181.349 4.344.102 3.836.853 1.985.371 1.103.063 2.520.694 (933.810) 26.490.398

Pembalikan/(pembentukan)
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan dan lainnya (1.214.279) (3.739.769) (3.998) (5.622.102) (1.635) 716.455 (1.530.499) - (674.616) (2.020) (12.072.463)

Keuntungan/(kerugian) yang belum


direalisasi dari kenaikan/
(penurunan) nilai wajar
investasi pemegang polis
pada kontrak unit-link - - - - - - - 5.726 2.479 - 8.205

Keuntungan dari penjualan efek-


efek dan obligasi pemerintah - - - - - 793.519 - 23.991 36.340 - 853.850

Beban operasional lainnya:


Beban gaji dan tunjangan (168.222) (278.299) (186.223) (2.503.962) (132.064) (9.634.860) (2.084.091) (455.351) (2.089.118) 311.144 (17.221.046)
Beban umum dan administrasi (121.537) (101.670) (533.124) (2.762.435) (126.655) (10.085.379) (1.687.202) (805.174) (1.411.877) - (17.635.053)
Lainnya (256.227) (123.402) (151.221) (1.332.411) (301.907) (1.892.054) (321.362) (1.093.382) (247.956) 499.854 (5.220.068)

Total (545.986) (503.371) (870.568) (6.598.808) (560.626) (21.612.293) (4.092.655) (2.353.907) (3.748.951) 810.998 (40.076.167)

Pendapatan/(beban)
bukan operasional - neto - - - - - 57.594 (50.285) - (17.383) - (10.074)

Beban pajak - - - - - (6.980.790) (439.972) (178.279) (386.807) - (7.985.848)


Laba bersih 9.031.931 1.143.464 960.904 33.663.934 8.688.356 (23.243.295) 1.275.032 1.116.677 1.049.878 (5.231.289) 28.455.592

Laba bersih yang dapat


diatribusikan kepada:
Kepentingan nonpengendali - - - - - - - - - - 973.459
Pemilik Entitas Induk - - - - - - - - - - 27.482.133

Laporan posisi keuangan


konsolidasian
Kredit yang diberikan - bruto 329.763.941 151.424.144 27.027.984 275.953.020 6.820.070 1.361.958 75.173.775 - 20.852.431 (2.542.086) 885.835.237
Total aset 354.295.785 143.398.957 27.651.440 277.201.816 149.188.110 176.947.767 112.298.325 34.969.777 56.556.392 (14.262.034) 1.318.246.335

Giro dan giro wadiah (100.667.400) (41.898.718) (25.459.231) (60.358.283) (8.013.579) - (11.510.301) - (376.625) 839.870 (247.444.267)
Tabungan dan tabungan wadiah (7.451.380) (10.698.060) (1.072.276) (296.554.444) (77.073) - (5.126.726) - (3.508.113) - (324.488.072)
Deposito berjangka (38.735.792) (23.067.620) (45.243.111) (150.470.646) (5.337.928) - - - (16.259.914) 939.005 (278.176.006)

Total simpanan nasabah (146.854.572) (75.664.398) (71.774.618) (507.383.373) (13.428.580) - (16.637.027) - (20.144.652) 1.778.875 (850.108.345)
Total liabilitas (152.499.274) (78.851.135) (72.022.009) (509.673.421) (20.104.685) (101.072.006) (19.433.761) (30.741.502) (47.595.584) 6.243.797 (1.025.749.580)

*)
Sesuai dengan segmen-segmen operasi Bank Mandiri (catatan 2ak).
**)
Termasuk komponen internal transfer pricing antar segmen operasi.
**)
Termasuk eliminasi internal transfer pricing atau reklasifikasi antar segmen operasi dan eliminasi terhadap Entitas Anak.

246
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

31 Desember 2018*)
Entitas
Treasury & Anak -
Corporate Banking Hubungan Inter- Entitas selain Penye-
Large Middle Kelembaga- Retail national Kantor Entitas Anak Anak - asuransi suaian dan
Keterangan Corporate Corporate an Banking Banking Pusat - Syariah asuransi dan Syariah Eliminasi***) Total

Laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain konsolidasian
Pendapatan bunga dan syariah**) 26.862.763 16.533.360 4.566.025 62.185.942 7.500.469 995.335 7.688.793 319.644 5.599.161 (51.258.922) 80.992.570
Beban bunga dan syariah**) (18.808.096) (10.703.047) (2.929.697) (27.912.560) (2.027.738) (2.796.865) (2.659.310) - (2.620.048) 44.087.423 (26.369.938)

Pendapatan bunga dan


syariah - neto 8.054.667 5.830.313 1.636.328 34.273.382 5.472.731 (1.801.530) 5.029.483 319.644 2.979.113 (7.171.499) 54.622.632
Pendapatan premi - neto - - - - - - - 3.002.535 - (295.402) 2.707.133

Pendapatan bunga dan


syariah dan premi - neto 8.054.667 5.830.313 1.636.328 34.273.382 5.472.731 (1.801.530) 5.029.483 3.322.179 2.979.113 (7.466.901) 57.329.765

Pendapatan operasional lainnya:


Pendapatan provisi dan komisi 1.997.226 884.780 250.044 5.714.177 396.190 2.532.931 1.068.768 - 824.525 (654.855) 13.013.786
Lainnya 520.110 136.217 11.874 3.446.308 3.879.281 4.606.577 672.979 666.376 1.308.902 (590.345) 14.658.279

Total 2.517.336 1.020.997 261.918 9.160.485 4.275.471 7.139.508 1.741.747 666.376 2.133.427 (1.245.200) 27.672.065

Pembalikan/(pembentukan)
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan dan lainnya 1.079.449 (6.863.828) (6.977) (6.718.458) (304) 1.174.311 (2.300.574) - (650.977) 101.860 (14.185.498)

Keuntungan/(kerugian) yang belum


direalisasi dari kenaikan/
(penurunan) nilai wajar
investasi pemegang polis
pada kontrak unit-link - - - - - 31.187 - (87.363) 595 37.098 (18.483)

Keuntungan dari penjualan efek-


efek dan obligasi pemerintah - - - - - 962.444 - (7.004) 16.002 (297.355) 674.087

Beban operasional lainnya:


Beban gaji dan tunjangan (166.345) (287.663) (89.051) (2.298.746) (137.841) (9.411.630) (1.805.975) (522.730) (1.898.190) 295.402 (16.322.769)
Beban umum dan administrasi (115.844) (103.426) (169.598) (2.660.865) (126.972) (9.888.450) (1.541.306) (875.050) (1.105.494) - (16.587.005)
Lainnya (250.861) (117.771) (116.408) (1.273.128) (285.557) (1.550.601) (304.302) (1.056.527) (367.905) 666.695 (4.656.365)

Total (533.050) (508.860) (375.057) (6.232.739) (550.370) (20.850.681) (3.651.583) (2.454.307) (3.371.589) 962.097 (37.566.139)

Pendapatan/(beban)
bukan operasional - neto - - - - - 43.205 (3.341) (10.779) 8.487 - 37.572

Beban pajak - - - - - (7.241.244) (210.520) (327.951) (311.717) - (8.091.432)


Laba bersih 11.118.402 (521.378) 1.516.212 30.482.670 9.197.528 (20.542.800) 605.212 1.101.151 803.341 (7.908.401) 25.851.937

Laba bersih yang dapat


diatribusikan kepada:
Kepentingan nonpengendali - - - - - - - - - - 836.916
Pemilik Entitas Induk - - - - - - - - - - 25.015.021
Laporan posisi keuangan
konsolidasian****)
Kredit yang diberikan - bruto 302.625.449 142.581.578 21.864.053 246.570.935 3.998.638 1.326.193 67.144.434 - 15.903.575 (2.457.667) 799.557.188
Total aset 329.959.329 134.408.647 22.025.637 245.746.843 135.834.856 169.102.494 98.341.119 33.178.563 47.799.504 (14.144.898) 1.202.252.094

Giro dan giro wadiah (79.923.964) (33.262.301) (20.358.667) (55.389.473) (2.477.319) - (8.704.173) - (115.135) 407.276 (199.823.756)
Tabungan dan tabungan wadiah (6.533.237) (9.324.378) (965.360) (283.926.092) (39.079) - (3.751.592) - (2.742.615) - (307.282.353)
Deposito berjangka (41.192.536) (17.188.326) (42.831.341) (141.195.569) (4.878.892) - - - (12.320.962) 704.842 (258.902.784)

Total simpanan nasabah (127.649.737) (59.775.005) (64.155.368) (480.511.134) (7.395.290) - (12.455.765) - (15.178.712) 1.112.118 (766.008.893)
Total liabilitas (136.545.244) (64.018.485) (64.008.099) (482.438.146) (32.166.632) (84.790.075) (14.852.265) (29.125.723) (40.665.368) 6.656.937 (941.953.100)

*)
Sesuai dengan segmen-segmen operasi Bank Mandiri (catatan 2ak).
**)
Termasuk komponen internal transfer pricing antar segmen operasi.
***)
Termasuk eliminasi internal transfer pricing atau reklasifikasi antar segmen operasi dan eliminasi terhadap Entitas Anak.
****)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

247
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Segmen geografis

Operasional utama Grup dikelola di wilayah Indonesia, Asia (Singapura, Hong Kong, Timor Leste,
Shanghai, Malaysia), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman Islands. Informasi yang berkaitan dengan
segmen berdasarkan geografis dari Grup disajikan dalam tabel di bawah ini:

Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019:
Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Islands Konsolidasian

Laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain konsolidasian
Pendapatan bunga dan syariah 89.829.280 1.192.514 92.331 410.965 91.525.090
Beban bunga dan syariah (31.302.122) (644.100) (41.572) (97.108) (32.084.902)

Pendapatan bunga dan syariah - neto 58.527.158 548.414 50.759 313.857 59.440.188
Pendapatan premi - neto 1.807.503 - - - 1.807.503
Pendapatan bunga dan syariah dan premi - neto 60.334.661 548.414 50.759 313.857 61.247.691
Pendapatan operasional lainnya:
Pendapatan provisi dan komisi 13.891.091 280.996 - 44.348 14.216.435
Lainnya 11.989.798 168.859 5.671 109.635 12.273.963
Total 25.880.889 449.855 5.671 153.983 26.490.398

(Pembentukan)/pembalikan cadangan kerugian


penurunan nilai aset keuangan
dan lainnya (12.277.257) 91.045 - 113.749 (12.072.463)
Keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi dari kenaikan/(penurunan)
nilai wajar efek-efek, obligasi
pemerintah dan investasi pemegang
polis pada kontrak unit-link 8.205 - - - 8.205
Keuntungan dari penjualan efek-efek
dan obligasi pemerintah 704.066 149.784 - - 853.850

Beban operasional lainnya:


Beban gaji dan tunjangan (17.010.452) (173.854) (23.597) (13.143) (17.221.046)
Beban umum, administrasi dan lainnya (22.674.170) (132.100) (20.779) (28.072) (22.855.121)
Total (39.684.622) (305.954) (44.376) (41.215) (40.076.167)

Pendapatan/(beban) bukan operasional - neto (82.988) 99.027 - (26.113) (10.074)


Beban pajak (7.846.179) (137.519) (2.150) - (7.985.848)

Laba bersih 27.036.775 894.652 9.904 514.261 28.455.592

Laba bersih yang dapat


diatribusikan kepada:
Kepentingan nonpengendali - - - - 973.459
Pemilik Entitas Induk - - - - 27.482.133

Laporan posisi keuangan


konsolidasian
Kredit yang diberikan 850.428.612 28.276.194 536.120 6.594.311 885.835.237

Total aset 1.260.518.160 41.619.677 2.585.317 13.523.181 1.318.246.335

Giro dan giro wadiah (241.672.996) (5.490.921) (280.350) - (247.444.267)


Tabungan dan tabungan wadiah (322.075.799) (2.412.273) - - (324.488.072)
Deposito berjangka (274.576.454) (3.599.552) - - (278.176.006)

Total simpanan nasabah (838.325.249) (11.502.746) (280.350) - (850.108.345)

Total liabilitas (968.855.444) (41.562.216) (1.861.378) (13.470.542 ) (1.025.749.580)

248
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Segmen geografis (lanjutan)

Informasi segmen geografis untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018:
Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Islands Konsolidasian

Laporan laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain konsolidasian
Pendapatan bunga dan syariah 79.214.322 1.241.290 83.478 453.480 80.992.570
Beban bunga dan syariah (25.785.645) (468.004) (38.625) (77.664) (26.369.938)

Pendapatan bunga dan syariah - neto 53.428.677 773.286 44.853 375.816 54.622.632
Pendapatan premi - neto 2.707.133 - - - 2.707.133
Pendapatan bunga dan syariah dan premi - neto 56.135.810 773.286 44.853 375.816 57.329.765

Pendapatan operasional lainnya:


Pendapatan provisi dan komisi 12.729.924 268.379 - 15.483 13.013.786
Lainnya 14.511.948 91.014 3.212 52.105 14.658.279
Total 27.241.872 359.393 3.212 67.588 27.672.065

(Pembentukan)/pembalikan cadangan kerugian


penurunan nilai aset keuangan
dan lainnya (14.360.828) 73.068 - 102.262 (14.185.498)
Keuntungan/(kerugian) yang belum
direalisasi dari kenaikan/(penurunan)
nilai wajar efek-efek, obligasi
pemerintah dan investasi pemegang
polis pada kontrak unit-link (38.084) 16.634 - 2.967 (18.483)
Keuntungan dari penjualan efek-efek
dan obligasi pemerintah 652.465 21.622 - - 674.087

Beban operasional lainnya:


Beban gaji dan tunjangan (16.123.887) (162.803) (23.563) (12.516) (16.322.769)
Beban umum, administrasi dan lainnya (21.076.461) (125.510) (16.532) (24.867) (21.243.370)
Total (37.200.348) (288.313) (40.095) (37.383) (37.566.139)

Pendapatan/(beban) bukan operasional - neto 137.547 (74.294) - (25.681) 37.572

Beban pajak (7.990.983) (100.449) - - (8.091.432)

Laba bersih 24.577.451 780.947 7.970 485.569 25.851.937

Laba bersih yang dapat


diatribusikan kepada:
Kepentingan nonpengendali - - - - 836.916
Pemilik Entitas Induk - - - - 25.015.021

Laporan posisi keuangan


konsolidasian
Kredit yang diberikan 773.786.108 18.214.990 377.607 7.178.483 799.557.188

Total aset 1.146.220.500 38.255.104 2.504.393 15.272.097 1.202.252.094

Giro dan giro wadiah (195.023.476) (4.732.582) (67.698) - (199.823.756)


Tabungan dan tabungan wadiah (305.138.353) (2.144.000) - - (307.282.353)
Deposito berjangka (257.673.582) (1.229.202) - - (258.902.784)

Total simpanan nasabah (757.835.411) (8.105.784) (67.698) - (766.008.893)

Total liabilitas (887.836.702) (37.474.157) (1.796.022) (14.846.219) (941.953.100)

249
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO)

Pengelolaan risiko melalui modal

Kebijakan permodalan Bank Mandiri adalah secara prudent memenuhi regulatory capital requirement,
melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan
mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil
risk-return yang optimal, termasuk penempatan dan penyertaan pada entitas anak dalam rangka
memenuhi ekspektasi stakeholder termasuk investor dan regulator.

Bank Mandiri memastikan memiliki kecukupan modal untuk dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar
dan risiko operasional, baik dalam mendukung pertumbuhan bisnis pada kondisi normal maupun untuk
mengantisipasi terjadinya kondisi stress.

Dalam perhitungan kecukupan modal, Bank mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Perubahan atas POJK Nomor 11/POJK.03/2016
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

Untuk perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), Bank menggunakan Pendekatan Standar
Basel II (Standardized Approach) 1 untuk Risiko Kredit dan telah memasukkan komponen External
Rating. Selain itu, secara bertahap Bank telah melakukan simulasi Pendekatan berdasarkan Rating
Internal (Internal Ratings-Based Approach). Untuk Risiko Pasar, Bank menggunakan Metode
Pengukuran Standar Basel II (Standardised Measurement Method)2 dan secara internal menggunakan
Value at Risk. Untuk Risiko Operasional, Bank mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II
(Basic Indicator Approach)3.

Hasil perhitungan ATMR (Kredit, Operasional, dan Pasar) serta Rasio Kecukupan Modal posisi
31 Desember 2019 dan 2018 (Bank Mandiri saja) adalah sebagai berikut:

31 Desember
2019 2018

Modal:
Modal inti 179.161.161 158.442.446
Modal pelengkap 9.667.098 9.115.536

Jumlah modal untuk risiko kredit, risiko operasional


dan risiko pasar 188.828.259 167.557.982

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit 731.563.854 677.717.804


Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) operasional 123.291.988 115.067.839
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar 28.049.779 6.449.454
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, risiko operasional
dan risiko pasar 882.905.621 799.235.097

1 Mengacu pada SE OJK No. 42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan
Pendekatan Standar, SE OJK No. 48 /SEOJK.03/2017 tentang Pedoman Perhitungan Tagihan Bersih Transaksi Derivatif Dalam
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit Dengan Menggunakan Pendekatan Standar dan SEOJK
No. 11/SEOJK.03/2018 tentang Perubahan atas SEOJK No. 42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan ATMR untuk Risiko
Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar.
2 Mengacu pada SE OJK No. 38/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar.
3 Mengacu pada SE OJK No. 24/SEOJK.03/2016 tentang Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan
Pendekatan Indikator Dasar.
250
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) (lanjutan)

Pengelolaan risiko melalui modal (lanjutan)

31 Desember

2019 2018

CAR untuk modal inti 20,29% 19,82%


CAR untuk risiko kredit 25,81% 24,72%
CAR untuk risiko kredit dan operasional 22,09% 21,14%
CAR untuk risiko kredit dan pasar 24,86% 24,49%
CAR untuk risiko kredit, operasional dan pasar 21,39% 20,96%
CAR minimum modal inti 6,00% 6,00%
CAR minimum sesuai profil risiko4 9,59% 9,56%

Rasio kecukupan modal Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dengan
memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar masing-masing adalah 20,90% dan 20,46% dan
dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional masing-masing adalah 21,53% dan 20,62%.

59. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN CADANGAN KERUGIAN


PENURUNAN NILAI ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA MIKRO DAN KECIL DAN BATAS
MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT

Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif (termasuk Rekening Administratif) pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Bank Mandiri saja) adalah masing-masing sebesar 1,65% dan
1,88%. Untuk rasio kredit bermasalah lihat Catatan 12.A.d.

Rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dibentuk oleh Bank Mandiri pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 terhadap jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai
aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 masing-masing sebesar 107,56% dan 115,23%.

Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar 6,23% dan 6,04%.

Terkait Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank
tidak melanggar dan melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK
dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia - PBI No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.

4 CAR minimum untuk risiko-risiko utama Pillar 1 dan risiko-risiko tambahan Pillar 2 (capital add-on) berdasarkan metode Internal
Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).
251
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT

Kegiatan jasa kustodian

Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995. Surat izin operasi telah diperbaharui
oleh Bapepam dan LK berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal
4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari unit kerja International Banking &
Financial Institutions Group dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

a. Penyelesaian transaksi (settlement) jual dan beli efek dengan maupun tanpa warkat (scripless);
b. Penyimpanan (safekeeping) dan administrasi (administration) atas efek-efek maupun dokumen
berharga lainnya;
c. Pengurusan hak-hak nasabah atas kepemilikan efek-efek yang disimpan sampai dengan hak
tersebut efektif di rekening nasabah (corporate action);
d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi;
e. Penyampaian laporan (reporting) dan informasi (information) yang terkait dengan efek-efek dan/atau
dokumen berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh kustodian Bank
Mandiri.

Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi pada berbagai instrumen efek-efek,
Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan menyediakan beragam layanan:

a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada instrumen pasar modal
maupun pasar uang di Indonesia;
b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADR) dan Global Depository Receipts (GDR)
yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang
terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing);
c. Sub-Registry untuk melayani investor yang melakukan transaksi dan investasi pada Surat Utang
Negara (SUN, baik Obligasi Negara maupun Surat Perbendaharaan Negara) serta Sertifikat Bank
Indonesia (SBI);
d. Kustodian mutual fund (reksadana) dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana) yang
diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi;
e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi efek-
efek yang tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. Kustodian Bank Mandiri merupakan
direct member dari Euroclear;
f. Kustodian Pinjam Meminjam Efek (securities lending and borrowing) bagi nasabah yang ingin
memaksimalkan hasil investasinya dengan meminjamkan efek-efeknya (saham) kepada
perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(PT KPEI);
g. Kustodian Exchange Traded Fund (ETF) yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi
dimana unit penyertaannya diperdagangkan di bursa.
h. Jasa Kustodian Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang
diterbitkan oleh manajer investasi dan bank kustodian dalam rangka transaksi sekuritisasi aset yang
dimiliki perbankan atau lembaga keuangan lainnya.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Kustodian Bank Mandiri memiliki 4.916 dan 3.279 nasabah
yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksa
dana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio berdasarkan mata uang yang
disimpan pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp525.576.046, USD2.136.759.816 (nilai penuh)
dan EUR141.100 (nilai penuh) dan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp476.857.329,
USD2.218.416.860 (nilai penuh) dan EUR141.336 (nilai penuh) (tidak diaudit). Aset yang disimpan
dalam kegiatan jasa kustodian tidak termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian Bank
Mandiri dan Entitas Anak.

Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan
kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan efek-efek sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.

252
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan)

Kegiatan Wali Amanat

Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983. Surat izin operasi untuk kegiatan
wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke Bapepam dan LK berdasarkan Surat
Keputusan No. 17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah
sebagai berikut:

a. Jasa wali amanat dan agen pemantau (trustee) untuk penerbitan obligasi dan MTN
b. Jasa agen pengelola rekening penampungan (escrow agent)
c. Jasa agen pembayaran (paying agent)
d. Jasa penampungan dana IPO/Initial Public Offering (receiving bank)
e. Jasa agen penjaminan (security agent)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, Bank Mandiri selaku Wali Amanat
mengelola 117 emisi Obligasi dan MTN dengan nilai emisi berdasarkan mata uang sebesar
Rp115.589.750 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 mengelola 116 emisi
Obligasi dan MTN dengan nilai emisi sebesar Rp111.941.100 dan USD5.000.000 (nilai penuh) (tidak
diaudit).

Baik wali amanat maupun kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan
ISO 9001:2015.

Kegiatan penitipan dengan pengelolaan (Trust)

Merupakan layanan penitipan dengan pengelolaan atas harta milik nasabah (settlor) berdasarkan
perjanjian tertulis antara Bank Mandiri sebagai trustee dan nasabah untuk kepentingan pihak yang
menerima manfaat (beneficiary).

Bank Mandiri telah mendapatkan izin prinsip dan surat penegasan layanan trust berdasarkan Surat
Bank Indonesia No. 15/30/DPB1/PB1-1 tanggal 26 April 2013 dan No. 15/32/DPB1/PB1-1 tanggal
28 Agustus 2013.

Fungsi dari Mandiri Trust Service adalah sebagai:


a. Agen pembayaran (paying agent) yaitu kegiatan menerima dan melakukan pemindahan uang
dan/atau dana, serta mencatat arus kas masuk dan kas keluar untuk dan atas nama nasabah
(settler).
b. Agen investasi (investment agent) yaitu kegiatan menempatkan, mengkonversi dan
mengadministrasikan penempatan dana untuk dan atas nama nasabah (settlor).

Layanan Trust Bank Mandiri juga mengelola nasabah dari berbagai segmen, mencakup oil and gas
company, corporate dan commercial, juga nasabah non-profit organization untuk kegiatan
pendistribusian hasil penjualan gas, jual-beli/akuisisi perusahaan, penampungan untuk dana bantuan
luar negeri dan sebagainya.

61. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS)

Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Pemerintah:
Pertanian 259.660 261.272
Industri 953 14.543
260.613 275.815

253
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan)

Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah
Indonesia dengan beberapa skema yang saat ini existing yaitu sebagai berikut :
1. Penerusan pinjaman Kementerian Keuangan dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga
keuangan bilateral dan multilateral untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN,
BUMD dan Pemda, antara lain: Asian Development Bank, Banque Français & Credit National,
Barclays, BNP Paribas, BNP Paribas & CAI Belgia, Calyon & BNP Paribas, CDC NES, Export
Finance and Insurance Corporation (EFIC) Australia, IDA, International Bank for Reconstruction and
Development, Japan Bank for International Cooperation, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, Nederland
Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Pemerintah
Swiss, RDI - KI, Spanyol, U.B Denmark, US Export Import Bank dan Overseas Economic
Cooperation Fund. Namun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.40/PMK.05/2015 tanggal
6 Maret 2015 bahwa terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2015 pengelolaan penatausahaan pinjaman
luar negeri dilakukan oleh Kementerian Keuangan, kecuali pinjaman dalam bentuk Project Aid BI.
2. Penerusan pinjaman eks proyek PIR Perkebunan kepada petani dalam rangka pembangunan kebun
rakyat yang meliputi proyek Nucleus Estate Smallholder (NES) ADB, PIR Khusus dan PIR Lokal.
Bank Mandiri sebagai penata usaha pengembalian Piutang Negara pada Petani PIR Perkebunan,
dimana Kementerian Keuangan sebagai pengelola pengembalian piutang negara kepada petani dan
Kementerian Pertanian sebagai pengelola teknis pelaksanaan proyek PIR Perkebunan. Untuk
penyaluran pinjaman PIRBUN sudah tidak dilakukan lagi.
3. Penerusan Pinjaman Dana Reboisasi Hutan Tanaman Industri (DR HTI) dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Terhitung sejak tahun 1999, KLHK telah menghentikan
penyaluran Dana Reboisasi dalam rangka Pinjaman untuk Pembangunan Hutan Tanaman Industri
tersebut, sehingga pinjaman DRHTI yang saat ini dikelola di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah
existing Pinjaman DRHTI yang berasal dari ex legacy Bank.

Kredit penerusan tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian karena Bank Mandiri
dan Entitas Anak tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas,
Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada
Pemerintah pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan
dokumentasi kredit. Sebagai gantinya, Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (banking fee) yang
berkisar antara 0,50% - 2%.

62. MANAJEMEN RISIKO

Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk
pada ketentuan dari OJK, Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan
internasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salah
satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan
bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank
dan stakeholders.

ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnis Bank, artinya
pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari-hari.
Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh
(risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan proses
bisnis dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkan pengelolaan risiko
secara terintegrasi dengan entitas anak untuk memaksimalkan efektivitas pengawasan dan nilai
perusahaan berdasarkan POJK Nomor 17/POJK.03/2014 yang mengatur mengenai penerapan
manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang memiliki cakupan seluruh industri
keuangan.

254
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada POJK Nomor 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Kerangka pengelolaan risiko Bank tercantum dalam Kebijakan
Manajemen Risiko (KMNR), dalam kerangka pengelolaan risiko ini, diatur berbagai kebijakan agar
manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor
prudential principle dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi - pengukuran -
pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.

Sebagai bagian dari proses ERM, Bank Mandiri menerapkan Risk Appetite Statement (RAS). RAS
merupakan jenis dan tingkat risiko yang sanggup diambil/dihadapi Bank yang berada dalam kapasitas
risiko yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan bisnis. Penerapan RAS juga disinkronkan dengan
pemantauan indikator Recovery Plan Bank Mandiri (mengacu pada POJK No. 14/POJK.03/2017 tentang
Rencana Aksi (Recovery Plan) bagi Bank Sistemik):

Seluruh risiko-risiko yang dihadapi Bank diukur dan dipantau secara rutin, baik melalui metode
pengukuran internal maupun melalui penyusunan laporan profil risiko secara triwulanan dan laporan
tingkat kesehatan Bank secara semesteran, untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam
kegiatan bisnis Bank termasuk risiko entitas anak secara konsolidasi.

Pengawasan aktif Dewan Direksi dan Dewan Komisaris terhadap aktivitas manajemen risiko Bank, baik
secara langsung maupun tidak langsung dilaksanakan melalui pembentukan komite di bawah supervisi
Dewan Komisaris, yaitu Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi, Komite Remunerasi
dan Nominasi, dan Komite Audit. Adapun komite di bawah supervisi Direksi terdiri dari Asset & Liabilities
Committee (ALCO), Risk Management & Credit Policy Committee (RMPC), Integrated Risk Committee
(IRC), Capital & Subsidiaries Committee (CSC), Business Committee, Information Technology Committee
(ITC), Human Capital Policy Committee (HCPC), Policy & Procedure Committee (PPC) dan Credit
Committee.

Dari 9 komite yang berada di bawah supervisi Direksi, terdapat 4 komite yang berkaitan langsung dengan
pengelolaan manajemen risiko yaitu RMPC, IRC, ALCO dan PPC. Adapun fungsi dan tugas masing-
masing komite adalah sebagai berikut:
1. Risk Management & Credit Policy Committee (RMPC)
Membahas dan merekomendasikan kebijakan perkreditan serta memantau pengelolaan profil risiko
dan seluruh risiko perseroan.
2. Integrated Risk Committee (IRC)
Memberikan rekomendasi kepada Direksi Entitas Utama dalam rangka penyusunan kebijakan
Manajemen Risiko Terintegrasi dan perbaikan atau penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan.
Bank Mandiri sebagai entitas utama membentuk Komite IRC sebagai wujud penerapan POJK Nomor
17/POJK.03/2014 tentang manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. Anggota IRC
mencakup Direksi Entitas Utama dan Perusahaan Anak.
3. Asset & Liabilities Committee (ALCO)
Menjalankan fungsi penetapan strategi pengelolaan aset dan liabilitas Bank, penetapan suku bunga
dan likuiditas serta hal-hal lain yang terkait dengan pengelolaan aset dan liabilitas Bank. Selain itu,
ALCO juga memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan pemantauan atas indicator risiko dan
keuangan Bank yang tercantum dalam Recovery Plan serta mengusulkan aktivasi Recovery Plan
dalam hal indikator-indikator tersebut sudah melanggar batasan yang ditentukan.
4. Policy & Procedure Committee (PPC)
Mengatur sinkronisasi kebijakan dan prosedur operasional Bank supaya selaras dengan arsitektur
kebijakan Bank Mandiri.

255
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Untuk komite di bawah supervisi Dewan Komisaris yang memiliki tugas dan tanggung jawab melakukan
kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan
dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan adalah
Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Audit.

Di level operasional, Direktorat Manajemen Risiko bersama unit kerja terkait dalam melakukan
manajemen risiko terintegrasi bertanggung jawab dalam mengelola 10 jenis risiko yang dihadapi Bank
beserta Perusahaan Anak, serta membahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan
risiko. Struktur organisasi Direktorat Manajemen Risiko terdiri dari Risk Taking Unit dan Independent Risk
Management Unit. Risk Taking Unit menjalankan fungsi four-eye principle, yaitu Wholesale Risk dan
Retail Risk Independent Risk Management Unit bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Manajemen Risiko, terdiri dari Credit Portfolio Risk Group, Market Risk Group, Operational Risk Group,
Credit Control & Supervision Group, serta Policy & Procedure Group.

A. Risiko Kredit

Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara
ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan
kualitas atau menjadi Non-Performing Loan (NPL), serta mengelola penggunaan modal yang optimal
melalui identifikasi unit bisnis, segmen, produk, wilayah yang memberikan nilai tambah bagi Bank.

Proses pengelolaan kredit Bank Mandiri untuk segmen wholesale diawali dengan menentukan target
pasar melalui Portfolio Guideline yang menetapkan Industry Classification (menarik, netral, selektif)
dan industry limit yang sesuai, serta memilih dan menyaring target nasabah melalui Industry
Acceptance Criteria dan Name Clearance, untuk menghasilkan pipeline debitur yang berkualitas.
Proses selanjutnya adalah melakukan credit risk assessment menggunakan serangkaian credit risk
tools (credit risk rating, spreadsheet, CPA, NAK, dsb) yang kemudian diputus oleh Pemegang
Kewenangan Memutus Kredit (melalui Rapat Komite Kredit) dengan four-eyes principle yang
melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen.

Setelah proses disbursement kredit, risiko kredit dan potensi kegagalan debitur harus senantiasa
dimonitor dan dideteksi secara dini (Early Warning Signals) antara lain dengan menggunakan ALERT
(watchlist) tools dan apabila debitur menjadi bermasalah maka perlu dilaksanakan account strategy
yang antara lain mencakup aktivitas collection, recovery maupun restrukturisasi.

Untuk segmen retail, karena sifatnya adalah mass market, maka proses kredit dilakukan secara lebih
otomatis menggunakan credit risk scorecard, dengan mengacu pada Risk Acceptance Criteria setiap
produk, serta diproses melalui work-flow yang terotomasi (loan factory).

Proses monitoring dilakukan secara portfolio melalui Portfolio Quality Review, yang dapat dilanjutkan
dengan proses collection dan recovery untuk bagian portfolio yang bermasalah.

Untuk mengantisipasi pemburukan kondisi makroekonomi maka dilakukan what-if analysis terhadap
portfolio wholesale dan retail melalui proses stress testing menggunakan beberapa skenario
makroekonomi tertentu.

256
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko Kredit (lanjutan)

Dalam menyalurkan kreditnya, Bank Mandiri senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan
menempatkan fungsi analisis kredit yang dilakukan oleh unit bisnis dan unit risiko kredit yang
independen. Bank Mandiri senantiasa berpedoman pada Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM)
dalam mengelola risiko kredit secara end-to-end. Secara operasional, kebijakan ini dituangkan dalam
bentuk Standar Prosedur Kredit (SPK) dan Manual Produk.

Dalam melaksanakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit di level debitur, Bank Mandiri secara
konsisten memonitor Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Secara umum, proses kredit dan
pengelolaan risiko kredit di Bank Mandiri sudah dilakukan secara end to end dan terintegrasi oleh
Business Unit, Credit Operation Unit dan Credit Risk Management Unit.

Bank secara periodik melakukan review dan penyempurnaan terhadap kebijakan kredit secara umum,
prosedur kredit per segmen bisnis dan tools risk management. Pedoman kerja dimaksud memberikan
petunjuk pengelolaan risiko kredit secara lengkap, untuk mengidentifikasi risiko, mengukur serta
mitigasi risiko dalam proses pemberian kredit secara end to end mulai dari penentuan target market,
analisa kredit, persetujuan, dokumentasi, penarikan kredit, pemantauan/pengawasan, hingga proses
penyelesaian kredit bermasalah/restrukturisasi.

Untuk meningkatkan peran sosial dan kepedulian Bank terhadap risiko lingkungan serta sebagai salah
satu wujud penerapan prinsip tanggung jawab dalam tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance), Bank Mandiri telah menyusun Petunjuk Teknis Analisa Lingkungan Hidup
dan Sosial dalam Pemberian Kredit yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan analisa
lingkungan pada analisa pemberian kredit. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Bank
Indonesia, dimana dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
diatur bahwa penilaian prospek usaha debitur dikaitkan pula dengan upaya debitur dalam memelihara
lingkungan hidup. Selain itu dalam rangka pemeliharaan lingkungan Bank telah menyusun Rencana
Aksi Keuangan Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang
Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.

Secara prinsip, pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat
portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four-eye principle yaitu setiap pemutusan kredit
melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh
keputusan yang obyektif. Mekanisme four-eye principle dilakukan oleh Credit Committee sesuai limit
kewenangan dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit.
Executive Business Officer dan Executive Credit Officer sebagai anggota Credit Committee memiliki
kompetensi, kemampuan dan integritas yang tinggi sehingga proses pemberian kredit dilakukan
secara obyektif, komprehensif dan hati-hati. Untuk memonitor kinerja pemegang kewenangan dalam
memutus kredit, Bank telah mengembangkan monitoring database system pemegang kewenangan.
Dengan sistem ini Bank setiap saat dapat memantau jumlah maupun kualitas kredit yang telah diputus
oleh Pemegang Kewenangan, sehingga performance dari Executive Business Officer dan Executive
Credit Officer dapat diketahui setiap waktu.

257
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko Kredit (lanjutan)

Sebagai upaya memitigasi risiko kredit per debitur, Credit Committee menentukan struktur kredit
termasuk penentuan covenant yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi debitur, sehingga kredit yang
diberikan benar-benar efektif dan menguntungkan bagi debitur maupun Bank Mandiri. Pedoman untuk
menentukan struktur agunan dalam rangka kebijakan mitigasi risiko kredit telah diatur secara rinci ke
dalam SPK (Standar Prosedur Kredit) untuk masing-masing segmen.

Jenis agunan yang diterima Bank terdiri dari benda bergerak (antara lain agunan tunai, piutang
dagang, persediaan barang, mesin dan surat berharga), benda tak bergerak (antara lain tanah,
bangunan dan mesin), serta penjaminan (personal/corporate guarantee). Ketentuan coverage/
kecukupan agunan (tidak diaudit) untuk tiap segmen ditentukan sebagai berikut:

Jumlah Coverage
Segmen Jenis Agunan
Minimal*)
Proyek yang dibiayai
Persediaan (inventory)
Piutang 100% - 150% dari
Wholesale
Fixed Asset limit kredit
Tanah atau Tanah dan Bangunan
Agunan lain yang diterima oleh Bank
Fixed Asset
Persediaan (inventory)
100% - 200% dari
Retail Piutang
limit kredit
Tanah atau Tanah dan Bangunan
Agunan lain yang diterima oleh Bank
*)
Jumlah coverage agunan ditentukan berdasarkan jenis dan limit fasilitas kredit, jenis dan nilai agunan, serta evaluasi debitur.

Untuk menjamin fasilitas kredit, Bank mengutamakan agunan dalam bentuk aset tetap berupa tanah
atau tanah berikut bangunan. Nilai agunan yang digunakan Bank sebagai jaminan kredit adalah nilai
agunan yang dinilai oleh penilai internal (credit operation unit) dan penilai eksternal rekanan Bank atau
penilai eksternal bukan rekanan Bank yang telah ditunjuk pejabat pemegang kewenangan di business
unit/credit recovery unit.

Agunan dapat ditukar selama masih memenuhi aspek marketabilitas dan memenuhi kecukupan nilai
agunan. Jika terjadi gagal bayar oleh debitur, Bank akan melikuidasi agunan sebagai second way out
guna menjamin pelunasan hutang debitur.

Untuk mengidentifikasi serta mengukur tingkat risiko transaksional sebagai bagian dari pelaksanaan
prudential banking, Bank menggunakan Credit Risk Tools antara lain Credit Rating dan Credit Scoring
Tools, spread sheet keuangan dan Nota Analisa Kredit (NAK) yang komprehensif. Secara portofolio
telah dilakukan kontrol melalui pelaksanaan master limit, ICLS (Integrated Credit Liabilities System)
dan name clearance.

Rating dan Scoring System terdiri dari Bank Mandiri Rating System (BMRS), Small Medium Enterprise
Scoring System (SMESS), Micro Banking Scoring System (MBSS) serta Consumer Scoring System
(application, behaviour, collection dan anti-attrition).

BMRS yang telah dikembangkan oleh Bank terdiri dari Rating System untuk segmen Corporate
Banking, Rating System untuk segmen Wholesale SME, Rating System untuk Project Finance, Rating
System untuk Financial Institution - Bank, Rating System untuk Financial Institution - Non Bank, yaitu
multifinance dan Rating System untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

258
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko Kredit (lanjutan)

Dengan Rating System untuk Financial Institution - Bank, Bank dapat melakukan identifikasi dan
pengukuran risiko Bank Counterparty yang dapat ditoleransi dalam memberikan fasilitas Credit Line.

Sebagai upaya perbaikan pengukuran tingkat risiko transaksional untuk Kantor Luar Negeri, saat ini
BMRS telah diimplementasikan di Kantor Luar Negeri. Untuk menunjang pengembangan model
Scoring dan Rating, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit
Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model
credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitor performance model credit
rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang dilakukan
oleh business unit. Selain itu Bank juga telah memiliki pedoman penyusunan model probability of
default (PD) yang dapat menunjang penerapan internal rating based approach. Sebagai upaya
pemantauan kinerja rating dan scoring yang dikelola dalam database, disusun laporan credit scoring
review dan rating review outlook secara berkala.

Saat ini Bank sedang mengembangkan dan melengkapi lebih lanjut internal rating dan internal scoring
yang ada agar sejalan dengan Advanced Internal Rating Based Approach (A-IRB Approach), yaitu
dengan mengembangkan Basel II Risk Paramater model Probability of Default (PD), Loss Given
Default (LGD) dan Exposure At Default (EAD) untuk segmen Wholesale, Retail dan Consumer. Hal ini
juga dalam rangka mempersiapkan komponen-komponen model untuk perhitungan Expected Credit
Loss yang dibutuhkan untuk penerapan perhitungan CKPN berdasarkan IFRS 9 (PSAK 71).

Model yang telah dikembangkan oleh Bank, divalidasi secara internal oleh Risk Model Validator, yaitu
unit yang independen dan terpisah dari unit pengembang model. Hal ini dilakukan untuk
meminimalkan kesalahan analis dalam pengukuran risiko kredit, khususnya dalam menetapkan
peringkat (rating) debitur dan score nasabah serta nilai PD. Selain itu, unit Risk Model Validator
berperan dalam melakukan pengelolaan risiko model melalui inventarisasi model, menetapkan
peringkat model menggunakan model risk index dan independent monitoring melalui on-going
validation.

Selain credit rating dan scoring, tools lain yang digunakan oleh Bank yaitu loan monitoring system
yang digunakan untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi mengalami kesulitan
pembayaran kewajiban kredit. Bank melakukan deteksi dini dengan analisa watch list (early warning
analysis) terhadap seluruh kredit debitur Corporate dan Commercial dengan kolektibilitas 1 dan 2 yang
dilakukan secara periodik setiap triwulan. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan
account strategy dan action plan secara dini untuk mencegah terjadinya NPL.

Dalam menilai dan memantau kualitas kredit, Bank Mandiri senantiasa mengacu kepada regulasi Bank
Indonesia dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan cara melakukan review atas prospek
usaha, serta menilai kinerja dan kemampuan membayar debitur. Monitoring kredit pada segmen
Corporate dan Commercial dilakukan pada level debitur melalui Loan Monitoring System (ALERT
system) yang telah terintegrasi dalam sistem IPS. Loan monitoring system tersebut mencakup dua
fungsi yaitu sebagai alat deteksi dini melalui analisa Watch List (Early Warning Analysis) serta review
kolektibilitas berdasarkan 3 pilar. Loan Monitoring System merupakan metode yang standar,
terstruktur dan komprehensif dalam memonitor kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan tindak
lanjut (action plan) untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit debitur.

259
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko Kredit (lanjutan)

Proses monitoring minimal dilakukan dalam rentang periode triwulanan atau pada kesempatan
pertama bila debitur menunjukan tanda-tanda penurunan kualitas yang bertujuan untuk
mengidentifikasi debitur yang berpotensi mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya.
Sementara itu, proses monitoring kredit segmen retail (segmen SME, segmen mikro dan segmen
consumer dilakukan pada level portofolio dengan analisa portofolio dari berbagai aspek yang
dituangkan dalam credit risk report.

Sebagai langkah antisipatif (early warning signal), Bank Mandiri juga melakukan proses simulasi
dan stress testing terhadap portofolio yang dimiliki secara berkala untuk mengetahui perubahan
kualitas portofolio per segmen atau per sektor industri, dimana hasilnya akan menjadi panduan bagi
Bank Mandiri dalam memonitor sektor atau debitur tertentu yang berpotensi mengalami penurunan
kualitas dengan lebih ketat untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Pada tingkat portofolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio
management yang secara proaktif memelihara diversifikasi portofolio pada tingkat optimal dengan
risk exposure yang berada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya
Bank menggunakan tools Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu industry
classification, industry acceptance criteria dan industry limit.

Industry Classification (IC) mengelompokkan sektor industri kedalam 4 kelompok berdasarkan prospek
industri dan risikonya. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Tools yang
kedua adalah industry acceptance criteria (IAC) yang merupakan kriteria dasar (kualitatif dan
kuantitatif) yang menjadi key success factors pada suatu sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank
dalam menetapkan targeted customer. Tools ketiga adalah industry limit (IL) yang menetapkan
indikasi jumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu.

PG menyelaraskan konsep bisnis perkreditan dimana Bank secara proaktif memprioritaskan industri-
industri yang memberikan nilai tambah secara ekonomis dan menyeleksi perusahaan atau individu
terbaik pada masing-masing industri tersebut (winner players) yang dijadikan targeted customer.
Dengan proactive approach Bank telah berhasil menarik perusahaan yang profitable dan bergerak di
bidang industri yang prospektif. Proactive approach ini juga menghindari terjadinya konsentrasi risiko
pada suatu industri tertentu atau debitur tertentu karena Bank secara aktif melakukan pembatasan
eksposur melalui kebijakan limit (industry limit dan limit debitur). Bank telah menerapkan pipeline
management system yang terintegrasi sebagai media pengawasan serta pengajuan limit sektoral dan
monitoring progress pipeline.

PG secara rutin direviu dan dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up to date serta
memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Saat ini, Bank telah mereviu Industry
Classification guna memastikan bahwa klasifikasi industri dari setiap sektor sesuai dengan
perkembangan terkini. Untuk mendukung penggunaan IC, Bank menyusun Analisa Portofolio Industri
untuk memberikan gambaran mengenai performance portofolio Bank pada suatu sektor industri.

Selain itu, Bank menerbitkan portfolio outlook secara ad hoc dalam menghadapi perubahan kondisi
ekonomi yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja portofolio kredit. Penerbitan Portfolio Outlook
merupakan langkah antisipasi (early warning) sebelum perubahan kondisi ekonomi dimaksud
mempengaruhi kinerja portofolio kredit.

Sebagai bagian dari active portfolio management, Bank senantiasa melakukan monitoring
perkembangan risiko portofolio kredit melalui perhitungan credit risk profile yang menggambarkan
potensi inherent risk dan efektifitas risk control system. Bank juga melakukan monitoring
perkembangan dan kualitas portofolio berdasarkan konsentrasi, baik per segmen bisnis, sektor
industri, wilayah, jenis produk, jenis valuta serta risk class. Dengan demikian Bank dapat mengambil
langkah-langkah antisipatif dan mitigasi risiko secara portofolio maupun secara individu.

260
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko Kredit (lanjutan)

Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan yield) terhadap
perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank
secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portofolio kredit baik per
kelompok debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai scenario.

Dengan stress test ini, Bank dapat memahami kemungkinan potensi negatif terhadap kinerja bisnis
Bank Mandiri dan mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio
dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang sehingga
kualitas portofolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik. Bank Mandiri
mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio dan solusi yang
paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang sehingga kualitas portofolio
kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.

Untuk memenuhi Peraturan OJK No.14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) bagi
Bank Sistemik Pasal 31 POJK, Bank Mandiri sebagai Bank Sistemik (Domestic Systemically Important
Bank) wajib melakukan pengkinian Rencana Aksi (Recovery Plan) untuk mengatasi permasalahan
keuangan yang mungkin terjadi (financial stress) dan disampaikan ke OJK paling lambat akhir bulan
November setiap tahunnya. Untuk tahun 2019, Bank Mandiri telah melakukan pengkinian Recovery
Plan yang telah disetujui dalam Rapat Direksi tanggal 20 November 2019.

Dalam rangka mengembangkan secara berkesinambungan kualitas sumber daya manusia dalam
pengelolaan risiko, Bank memiliki risk management academy yang telah mengeluarkan beberapa
modul manajemen risiko, baik yang disusun khusus untuk meningkatkan knowledge dan skills maupun
yang secara umum meningkatkan risk awareness karyawan.

261
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko Kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya

Eksposur maksimum risiko kredit disajikan setelah cadangan kerugian penurunan nilai tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya terhadap aset keuangan pada laporan posisi
keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Giro pada Bank Indonesia 46.490.930 59.852.761
Giro pada bank lain 12.558.297 14.830.772
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 37.568.760 22.515.696
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 4.319.700 216.760
Tersedia untuk dijual 1.615.886 3.583.165
Dimiliki hingga jatuh tempo 16.726 -
Diukur pada biaya perolehan 405.881 -
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3.189.247 3.547.087
Tersedia untuk dijual 18.285.290 26.236.035
Dimiliki hingga jatuh tempo 7.982.683 7.887.279
Diukur pada biaya perolehan 13.436.875 2.630.325
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 5.040.996 3.372.637
Tersedia untuk dijual 96.664.454 78.265.244
Dimiliki hingga jatuh tempo 18.003.259 17.977.222
Diukur pada biaya perolehan 8.079.331 13.468.806
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 29.104.111 24.809.459
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.955.363 2.097.629
Tagihan derivatif 1.617.476 1.798.557
Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah*)
Korporasi 360.345.989 325.034.885
Komersial 132.412.926 122.341.005
Retail 289.881.505 255.484.648
Syariah 73.206.424 64.900.557
Piutang pembiayaan konsumen 18.211.088 16.826.865
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 3.047.089 3.319.103
Tagihan akseptasi 10.058.035 13.592.409

262
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Eksposur maksimum risiko kredit disajikan setelah cadangan kerugian penurunan nilai tanpa
memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya terhadap aset keuangan pada laporan posisi
keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (lanjutan):

31 Desember 31 Desember
2019 2018
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan diterima 5.393.123 5.251.323
Piutang transaksi nasabah 1.304.879 1.012.574
Tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit 595.697 573.938
Tagihan kepada pemegang polis 147.564 477.041
Penjualan efek-efek yang masih akan diterima 75.789 831.337
Tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan 3.554.645 3.499.304
1.204.570.018 1.096.234.423

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif setelah cadangan kerugian penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember
2019 2018
____

Bank garansi yang diterbitkan 96.343.574 82.023.611


Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan
(committed) 39.132.832 36.911.030
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan 17.552.391 19.734.769
Standby letter of credit 13.572.803 13.124.842
166.601.600 151.794.252

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum aset keuangan atas risiko kredit bagi Bank
Mandiri dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tanpa memperhitungkan agunan
atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat seperti yang diungkapkan pada laporan
keuangan konsolidasian.

263
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit

a) Sektor geografis

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank Mandiri dan Entitas Anak pada nilai
bruto (tanpa memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai, agunan atau pendukung kredit
lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018. Untuk tabel ini, Bank Mandiri dan Entitas Anak telah mengalokasikan eksposur area
berdasarkan wilayah geografis dimana kantor pencatatan transaksi dilakukan.
31 Desember 2019
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain****) Total

Giro pada Bank Indonesia 46.490.930 - - - - 46.490.930


Giro pada bank lain 10.224.194 10 572 - 2.338.714 12.563.490
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 26.491.374 - - - 11.125.061 37.616.435
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 2.469.184 - - - 1.850.516 4.319.700
Tersedia untuk dijual - - - - 1.615.886 1.615.886
Dimiliki hingga jatuh tempo 16.726 - - - - 16.726
Diukur pada biaya perolehan 405.881 - - - - 405.881
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 2.496.979 - - - 692.268 3.189.247
Tersedia untuk dijual 17.725.826 - - - 559.464 18.285.290
Dimiliki hingga jatuh tempo 7.799.914 - - - 219.254 8.019.168
Diukur pada biaya perolehan 13.469.928 - - - - 13.469.928
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 5.040.996 - - - - 5.040.996
Tersedia untuk dijual 92.152.640 - - - 4.511.814 96.664.454
Dimiliki hingga jatuh tempo 16.685.335 - - - 1.317.924 18.003.259
Diukur pada biaya perolehan 8.079.331 - - - - 8.079.331
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 30.202.607 - - - 213.095 30.415.702
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.955.363 - - - - 1.955.363
Tagihan derivatif 1.601.140 - - - 16.336 1.617.476
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 276.267.516 45.645.011 5.619.170 3.352.500 34.485.748 365.369.945
Komersial 107.231.695 27.635.833 9.632.986 3.558.414 963.009 149.021.937
Retail 196.531.462 52.278.744 19.661.042 21.848.099 5.950.233 296.269.580
Syariah 49.384.727 14.170.018 5.964.659 3.598.998 2.055.373 75.173.775
Piutang pembiayaan konsumen 12.453.126 2.676.510 1.520.180 1.857.925 57.965 18.565.706
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 2.968.215 42.243 32.107 11.404 1.102 3.055.071
Tagihan akseptasi 9.377.389 - - - 902.450 10.279.839
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan
diterima 4.422.687 436.656 126.126 129.827 277.827 5.393.123
Piutang transaksi nasabah 1.173.575 89.774 21.756 28.236 2.147 1.315.488
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit 595.697 - - - - 595.697
Tagihan kepada pemegang polis 147.564 - - - - 147.564
Penjualan efek-efek yang masih akan
diterima 75.789 - - - - 75.789
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan 3.554.645 - - - - 3.554.645
947.492.435 142.974.799 42.578.598 34.385.403 69.156.186 1.236.587.421

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
****)
Lain-lain termasuk portofolio di daerah Papua dan cabang luar negeri.

264
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

a) Sektor geografis (lanjutan)

31 Desember 2018
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain****) Total

Giro pada Bank Indonesia 59.852.761 - - - - 59.852.761


Giro pada bank lain 11.366.295 10 591 - 3.469.065 14.835.961
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 19.978.618 - - - 2.587.416 22.566.034
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 216.760 - - - - 216.760
Tersedia untuk dijual 1.241.693 - - - 2.341.472 3.583.165
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 809.125 - - - 2.742.920 3.552.045
Tersedia untuk dijual 25.896.647 - - - 340.593 26.237.240
Dimiliki hingga jatuh tempo 6.986.043 - - - 964.973 7.951.016
Diukur pada biaya perolehan 2.656.999 - - - - 2.656.999
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 3.372.637 - - - - 3.372.637
Tersedia untuk dijual 78.265.244 - - - - 78.265.244
Dimiliki hingga jatuh tempo 17.977.222 - - - - 17.977.222
Diukur pada biaya perolehan 13.468.806 - - - - 13.468.806
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 25.773.022 - - - 640.035 26.413.057
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 2.097.629 - - - - 2.097.629
Tagihan derivatif 1.792.260 - - - 6.297 1.798.557
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 254.594.975 42.244.420 5.301.452 2.805.441 25.195.404 330.141.692
Komersial 100.893.567 25.651.946 9.126.898 3.762.200 739.299 140.173.910
Retail 173.384.331 45.512.289 18.863.253 19.201.965 5.135.313 262.097.151
Syariah 43.693.479 12.673.157 5.777.586 3.168.728 1.831.485 67.144.435
Piutang pembiayaan konsumen 11.662.094 2.531.303 1.237.901 1.723.855 43.003 17.198.156
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 3.258.110 43.280 18.419 6.883 1.697 3.328.389
Tagihan akseptasi 13.647.115 - - - 241.747 13.888.862
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan
diterima 4.343.110 396.961 121.243 132.900 257.109 5.251.323
Piutang transaksi nasabah 936.139 46.633 19.880 20.260 2.262 1.025.174
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit 573.938 - - - - 573.938
Tagihan kepada pemegang polis 477.041 - - - - 477.041
Penjualan efek-efek yang masih akan
diterima 807.245 - - - 24.092 831.337
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan 3.499.304 - - - - 3.499.304
883.522.209 129.099.999 40.467.223 30.822.232 46.564.182 1.130.475.845

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
****)
Lain-lain termasuk portofolio di daerah Papua dan cabang luar negeri.

265
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

a) Sektor geografis (lanjutan)

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain ****) Total
Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 93.586.431 94.720 24.259 82.437 2.675.549 96.463.396
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 12.769.401 4.872.577 772.094 415.516 20.331.214 39.160.802
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 16.173.203 5.275 - - 1.386.875 17.565.353
Standby letter of credit 12.925.660 - - - 872.428 13.798.088
135.454.695 4.972.572 796.353 497.953 25.266.066 166.987.639

31 Desember 2018
Jawa dan
Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lain-lain ****) Total
Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 79.965.400 42.005 19.056 27.885 2.059.739 82.114.085
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 16.605.448 5.344.977 807.442 564.991 13.605.421 36.928.279
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 18.827.004 5.464 - - 913.460 19.745.928
Standby letter of credit 12.354.127 - - - 777.562 13.131.689
127.751.979 5.392.446 826.498 592.876 17.356.182 151.919.981

****)
Lain-lain termasuk portofolio di daerah Papua dan cabang luar negeri.

b) Sektor industri

Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai bruto (tanpa
memperhitungkan cadangan kerugian penurunan nilai, agunan atau pendukung kredit lainnya),
yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
31 Desember 2019
Lembaga Jasa
keuangan/ dunia
Pemerintah Bank Industri Pertanian usaha Lain-lain ****) Total

Giro pada Bank Indonesia - 46.490.930 - - - - 46.490.930


Giro pada bank lain - 12.563.490 - - - - 12.563.490
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 37.616.435 - - - - 37.616.435
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 4.319.700 - - - - - 4.319.700
Tersedia untuk dijual 1.615.886 - - - - - 1.615.886
Dimiliki hingga jatuh tempo 16.726 - - - - - 16.726
Diukur pada biaya perolehan 405.881 - - - - - 405.881
Non-Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi - 3.016.983 92.548 88 53.029 26.599 3.189.247
Tersedia untuk dijual - 11.020.052 318.793 154.072 2.450.311 4.342.062 18.285.290
Dimiliki hingga jatuh tempo - 3.345.297 621.516 466.075 2.564.872 1.021.408 8.019.168
Diukur pada biaya perolehan - 11.795.328 400.000 85.000 385.000 804.600 13.469.928
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
****)
Lain-lain termasuk perdagangan, restoran dan hotel, tambang, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, konstruksi, listrik, gas dan air dan jasa sosial.

266
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

b) Sektor industri (lanjutan)


31 Desember 2019 (lanjutan)
Lembaga Jasa
keuangan/ dunia
Pemerintah Bank Industri Pertanian usaha Lain-lain ****) Total
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 5.040.996 - - - - - 5.040.996
Tersedia untuk dijual 96.664.454 - - - - - 96.664.454
Dimiliki hingga jatuh tempo 18.003.259 - - - - - 18.003.259
Diukur pada biaya perolehan 8.079.331 - - - - - 8.079.331
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan - 5.988.403 9.778.576 1.897.493 205.518 12.545.712 30.415.702
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali - 1.839.657 - - - 115.706 1.955.363
Tagihan derivatif - 1.165.889 - - - 451.587 1.617.476
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 13.567.951 6.114.177 85.521.532 39.480.182 45.702.704 174.983.399 365.369.945
Komersial - 701.949 46.513.622 27.236.270 19.589.813 54.980.283 149.021.937
Retail - 47.219 5.916.721 16.770.264 16.482.885 257.052.491 296.269.580
Syariah 17.276 5.871.056 3.708.803 3.936.036 3.801.803 57.838.801 75.173.775
Piutang pembiayaan konsumen 153.821 25.052 555.174 35.211 167.630 17.628.818 18.565.706
Investasi bersih dalam sewa
pembiayaan 76.113 2.586 77.363 40.146 563.260 2.295.603 3.055.071
Tagihan akseptasi 1.469 981.419 872.765 - 5.245 8.418.941 10.279.839
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan
diterima 666.736 1.468.736 312.435 109.486 339.177 2.496.553 5.393.123
Piutang transaksi nasabah - 475.802 - - - 839.686 1.315.488
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit - - - - - 595.697 595.697
Tagihan kepada pemegang polis - 147.564 - - - - 147.564
Penjualan efek-efek yang
masih harus diterima - 75.789 - - - - 75.789
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan - 3.554.645 - - - - 3.554.645

148.629.599 154.308.458 154.689.848 90.210.323 92.311.247 596.437.946 1.236.587.421

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
****)
Lain-lain termasuk perdagangan, restoran dan hotel, tambang, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, konstruksi, listrik, gas dan air dan jasa sosial.

267
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

b) Sektor industri (lanjutan)


31 Desember 2018
Lembaga Jasa
keuangan/ dunia
Pemerintah Bank Industri Pertanian usaha Lain-lain ****) Total

Giro pada Bank Indonesia - 59.852.761 - - - - 59.852.761


Giro pada bank lain - 14.835.961 - - - - 14.835.961
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 22.566.034 - - - - 22.566.034
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 216.760 - - - - - 216.760
Tersedia untuk dijual 3.583.165 - - - - - 3.583.165
Non-Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi - 3.424.494 73.558 16 42.051 11.926 3.552.045
Tersedia untuk dijual - 20.121.852 269.696 85.897 2.020.685 3.739.110 26.237.240
Dimiliki hingga jatuh tempo - 3.699.419 684.000 466.968 2.676.418 424.211 7.951.016
Diukur pada biaya perolehan - 1.957.999 200.000 - 485.000 14.000 2.656.999
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 3.372.637 - - - - - 3.372.637
Tersedia untuk dijual 78.265.244 - - - - - 78.265.244
Dimiliki hingga jatuh tempo 17.977.222 - - - - - 17.977.222
Diukur pada biaya perolehan 13.468.806 - - - - - 13.468.806
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan - 4.931.505 9.028.789 1.072.811 140.776 11.239.176 26.413.057
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali - 2.045.615 - - - 52.014 2.097.629
Tagihan derivatif - 1.289.346 - - - 509.211 1.798.557
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 10.854.590 3.458.808 81.004.446 42.762.353 31.237.637 160.823.858 330.141.692
Komersial - 47.780 47.607.621 23.232.449 15.268.593 54.017.467 140.173.910
Retail - 78.423 6.327.728 13.619.769 10.287.144 231.784.087 262.097.151
Syariah 35.446 6.320.254 3.389.077 3.528.178 4.253.634 49.617.846 67.144.435
Piutang pembiayaan konsumen 182.554 424 319.164 9.511 137.648 16.548.855 17.198.156
Investasi bersih dalam sewa
pembiayaan 160.985 107 93.318 10.010 388.841 2.675.128 3.328.389
Tagihan akseptasi - 1.513.403 1.835.153 - 1.277 10.539.029 13.888.862
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan
diterima 502.266 1.266.925 609.384 132.343 300.492 2.439.913 5.251.323
Piutang transaksi nasabah - 298.767 - - - 726.407 1.025.174
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit - - - - - 573.938 573.938
Tagihan kepada pemegang polis - 477.041 - - - - 477.041
Penjualan efek-efek yang
masih harus diterima - 831.337 - - - - 831.337
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan - 3.499.304 - - - - 3.499.304

128.619.675 152.517.559 151.441.934 84.920.305 67.240.196 545.736.176 1.130.475.845

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
****)
Lain-lain termasuk perdagangan, restoran dan hotel, tambang, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, konstruksi, listrik, gas dan air dan jasa sosial.

268
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

b) Sektor industri (lanjutan)

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019
Lembaga Jasa
keuangan/ dunia
Pemerintah Bank Industri Pertanian usaha Lain-lain*) Total

Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 25.582 27.584.799 21.890.489 221.225 425.821 46.315.480 96.463.396
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 16.684.136 2.794.599 6.616.123 1.322.600 - 11.743.344 39.160.802
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 63.944 10.168 2.168.351 334.116 1.921.081 13.067.693 17.565.353
Standby letter of credit - - 2.224.023 - 3.832.186 7.741.879 13.798.088

16.773.662 30.389.566 32.898.986 1.877.941 6.179.088 78.868.396 166.987.639

31 Desember 2018
Lembaga Jasa
keuangan/ dunia
Pemerintah Bank Industri Pertanian usaha Lain-lain*) Total

Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 25.500 18.702.787 21.450.815 123.509 640.740 41.170.734 82.114.085
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 11.524.977 4.414.458 6.722.183 1.321.292 - 12.945.369 36.928.279
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 58.320 2.489 3.193.793 203.825 5.176.380 11.111.121 19.745.928
Standby letter of credit - - 1.064.217 - 1.979.523 10.087.949 13.131.689

11.608.797 23.119.734 32.431.008 1.648.626 7.796.643 75.315.173 151.919.981

*)
Lain-lain termasuk perdagangan, restoran dan hotel, tambang, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, konstruksi, listrik, gas dan air dan jasa sosial.

269
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

c) Kualitas kredit dari aset keuangan

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
31 Desember 2019
Belum jatuh Telah jatuh
tempo atau tempo tetapi
tidak tidak Cadangan
mengalami mengalami Mengalami kerugian
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai nilai nilai Total nilai Neto

Giro pada Bank Indonesia 46.490.930 - - 46.490.930 - 46.490.930


Giro pada bank lain 12.560.200 - 3.290 12.563.490 (5.193) 12.558.297
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 37.568.760 - 47.675 37.616.435 (47.675 ) 37.568.760
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 4.319.700 - - 4.319.700 - 4.319.700
Tersedia untuk dijual 1.615.886 - - 1.615.886 - 1.615.886
Dimiliki hingga jatuh tempo 16.726 - - 16.726 - 16.726
Diukur pada biaya perolehan 405.881 - - 405.881 - 405.881
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 3.189.247 - 3.189.247 - 3.189.247
Tersedia untuk dijual 18.285.290 - - 18.285.290 - 18.285.290
Dimiliki hingga jatuh tempo 7.949.850 - 69.318 8.019.168 (36.485 ) 7.982.683
Diukur pada biaya perolehan 13.469.928 - - 13.469.928 (33.053 ) 13.436.875
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 5.040.996 - - 5.040.996 - 5.040.996
Tersedia untuk dijual 96.664.454 - - 96.664.454 - 96.664.454
Dimiliki hingga jatuh tempo 18.003.259 - - 18.003.259 - 18.003.259
Diukur pada biaya perolehan 8.079.331 - - 8.079.331 - 8.079.331
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 22.418.217 6.502.375 1.495.110 30.415.702 (1.311.591 ) 29.104.111
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.955.363 - - 1.955.363 - 1.955.363
Tagihan derivatif 1.617.476 - - 1.617.476 - 1.617.476
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 334.409.001 21.838 30.939.106 365.369.945 (5.023.956 ) 360.345.989
Komersial 110.759.311 871.124 37.391.502 149.021.937 (16.609.011 ) 132.412.926
Retail 279.674.630 9.720.049 6.874.901 296.269.580 (6.388.075 ) 289.881.505
Syariah 71.119.651 635.401 3.418.723 75.173.775 (1.967.351 ) 73.206.424
Piutang pembiayaan konsumen 16.993.116 1.362.530 210.060 18.565.706 (354.618 ) 18.211.088
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 2.845.500 182.377 27.194 3.055.071 (7.982 ) 3.047.089
Tagihan akseptasi 9.720.487 - 559.352 10.279.839 (221.804 ) 10.058.035
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan
diterima 5.393.123 - - 5.393.123 - 5.393.123
Piutang transaksi nasabah 1.304.877 - 10.611 1.315.488 (10.609 ) 1.304.879
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit 595.697 - - 595.697 - 595.697
Tagihan kepada pemegang polis 147.564 - - 147.564 - 147.564
Penjualan efek-efek yang masih
harus diterima 75.789 - - 75.789 - 75.789
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan 3.554.645 - - 3.554.645 - 3.554.645
1.136.244.885 19.295.694 81.046.842 1.236.587.421 (32.017.403 ) 1.204.570.018

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.

270
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


A. Risiko kredit (lanjutan)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

c) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)


31 Desember 2018
Belum jatuh Telah jatuh
tempo atau tempo tetapi
tidak tidak Cadangan
mengalami mengalami Mengalami kerugian
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai nilai nilai Total nilai Neto

Giro pada Bank Indonesia 59.852.761 - - 59.852.761 - 59.852.761


Giro pada bank lain 14.832.487 - 3.474 14.835.961 (5.189) 14.830.772
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 22.515.696 - 50.338 22.566.034 (50.338) 22.515.696
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 216.760 - - 216.760 - 216.760
Tersedia untuk dijual 3.583.165 - - 3.583.165 - 3.583.165
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 3.547.087 - 4.958 3.552.045 (4.958) 3.547.087
Tersedia untuk dijual 26.237.240 - - 26.237.240 (1.205) 26.236.035
Dimiliki hingga jatuh tempo 7.774.351 - 176.665 7.951.016 (63.737) 7.887.279
Diukur pada biaya perolehan 2.656.999 - - 2.656.999 (26.674) 2.630.325
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 3.372.637 - - 3.372.637 - 3.372.637
Tersedia untuk dijual 78.265.244 - - 78.265.244 - 78.265.244
Dimiliki hingga jatuh tempo 17.977.222 - - 17.977.222 - 17.977.222
Diukur pada biaya perolehan 13.468.806 - - 13.468.806 - 13.468.806
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 19.013.796 5.237.222 2.162.039 26.413.057 (1.603.598) 24.809.459
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 2.097.629 - - 2.097.629 - 2.097.629
Tagihan derivatif 1.798.557 - - 1.798.557 - 1.798.557
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 306.084.556 129.220 23.927.916 330.141.692 (5.106.807) 325.034.885
Komersial 100.155.689 1.398.272 38.619.949 140.173.910 (17.832.905) 122.341.005
Retail 245.233.861 9.503.653 7.359.637 262.097.151 (6.612.503) 255.484.648
Syariah 61.983.723 935.726 4.224.986 67.144.435 (2.243.878) 64.900.557
Piutang pembiayaan konsumen 15.469.441 1.511.455 217.260 17.198.156 (371.291) 16.826.865
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 3.136.371 167.720 24.298 3.328.389 (9.286) 3.319.103
Tagihan akseptasi 12.521.588 - 1.367.274 13.888.862 (296.453) 13.592.409
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan
diterima 5.251.323 - - 5.251.323 - 5.251.323
Piutang transaksi nasabah 1.025.174 - - 1.025.174 (12.600) 1.012.574
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit 573.938 - - 573.938 - 573.938
Tagihan kepada pemegang polis 477.041 - - 477.041 - 477.041
Penjualan efek-efek yang masih
harus diterima 831.337 - - 831.337 - 831.337
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan 3.499.304 - - 3.499.304 - 3.499.304
1.033.453.783 18.883.268 78.138.794 1.130.475.845 (34.241.422) 1.096.234.423

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.

271
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

c) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018, eksposur risiko kredit atas rekening
administratif terbagi atas:

31 Desember 2019
Belum jatuh Telah jatuh
tempo atau tempo tetapi
tidak tidak Cadangan
mengalami mengalami Mengalami kerugian
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai nilai nilai Total nilai Neto
Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 95.547.794 - 915.602 96.463.396 (119.822) 96.343.574
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 38.732.357 4.389 424.056 39.160.802 (27.970) 39.132.832
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 16.813.849 - 751.504 17.565.353 (12.962) 17.552.391
Standby letter of credit 12.906.578 - 891.510 13.798.088 (225.285) 13.572.803
164.000.578 4.389 2.982.672 166.987.639 (386.039 ) 166.601.600

31 Desember 2018
Belum jatuh Telah jatuh
tempo atau tempo tetapi
tidak tidak Cadangan
mengalami mengalami Mengalami kerugian
penurunan penurunan penurunan penurunan
nilai nilai nilai Total nilai Neto
Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 81.358.345 - 755.740 82.114.085 (90.474) 82.023.611
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 36.780.386 12.002 135.891 36.928.279 (17.249) 36.911.030
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 18.811.111 - 934.817 19.745.928 (11.159) 19.734.769
Standby letter of credit 13.063.421 - 68.268 13.131.689 (6.847) 13.124.842
150.013.263 12.002 1.894.716 151.919.981 (125.729) 151.794.252

272
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


A. Risiko kredit (lanjutan)
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

c) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, rincian kualitas kredit dari aset keuangan yang belum
jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan rating internal sebagai berikut:

31 Desember 2019

Tidak dalam Dalam


Pengawasan1) pengawasan2) Total

Aset
Giro pada Bank Indonesia 46.490.930 - 46.490.930
Giro pada bank lain 12.560.200 - 12.560.200
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 37.568.760 - 37.568.760
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 4.319.700 - 4.319.700
Tersedia untuk dijual 1.615.886 - 1.615.886
Diukur pada biaya perolehan 405.881 - 405.881
Dimiliki hingga jatuh tempo 16.726 - 16.726
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3.189.247 - 3.189.247
Tersedia untuk dijual 18.285.290 - 18.285.290
Dimiliki hingga jatuh tempo 7.693.805 256.045 7.949.850
Diukur pada biaya perolehan 13.469.928 - 13.469.928
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 5.040.996 - 5.040.996
Tersedia untuk dijual 96.664.454 - 96.664.454
Dimiliki hingga jatuh tempo 18.003.259 - 18.003.259
Diukur pada biaya perolehan 8.079.331 - 8.079.331
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 18.236.810 4.181.407 22.418.217
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.955.363 - 1.955.363
Tagihan derivatif 1.617.476 - 1.617.476
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 248.865.875 85.543.126 334.409.001
Komersial 97.676.865 13.082.446 110.759.311
Retail 277.420.366 2.254.264 279.674.630
Syariah 71.119.651 - 71.119.651
Piutang pembiayaan konsumen 16.993.116 - 16.993.116
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 2.845.500 - 2.845.500
Tagihan akseptasi 9.310.881 409.606 9.720.487
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan diterima 5.393.123 - 5.393.123
Piutang transaksi nasabah 1.304.877 - 1.304.877
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit 595.697 - 595.697
Tagihan kepada pemegang polis 147.564 - 147.564
Penjualan efek-efek yang masih
harus diterima 75.789 - 75.789
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan 3.554.645 - 3.554.645

1.030.517.991 105.726.894 1.136.244.885

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.

273
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

c) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)

31 Desember 2018

Tidak dalam Dalam


Pengawasan1) pengawasan2) Total

Aset
Giro pada Bank Indonesia 59.852.761 - 59.852.761
Giro pada bank lain 14.832.487 - 14.832.487
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 22.515.696 - 22.515.696
Efek-efek **)
Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 216.760 - 216.760
Tersedia untuk dijual 3.583.165 - 3.583.165
Non-pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3.542.129 4.958 3.547.087
Tersedia untuk dijual 26.237.240 - 26.237.240
Dimiliki hingga jatuh tempo 7.587.328 187.023 7.774.351
Diukur pada biaya perolehan 2.656.999 - 2.656.999
Obligasi pemerintah ***)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3.372.637 - 3.372.637
Tersedia untuk dijual 78.265.245 - 78.265.245
Dimiliki hingga jatuh tempo 17.977.222 - 17.977.222
Diukur pada biaya perolehan 13.468.806 - 13.468.806
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan 16.613.237 2.400.559 19.013.796
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 2.097.629 - 2.097.629
Tagihan derivatif 1.798.557 - 1.798.557
Kredit yang diberikan *)
Korporasi 247.760.241 58.324.315 306.084.556
Komersial 57.815.167 42.340.522 100.155.689
Retail 244.400.684 833.177 245.233.861
Syariah 61.983.723 - 61.983.723
Piutang pembiayaan konsumen 15.469.441 - 15.469.441
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 3.136.371 - 3.136.371
Tagihan akseptasi 10.919.922 1.601.666 12.521.588
Aset lain-lain
Pendapatan yang masih akan diterima 5.251.323 - 5.251.323
Piutang transaksi nasabah 1.025.174 - 1.025.174
Tagihan terkait dengan transaksi
ATM dan kartu kredit 573.938 - 573.938
Tagihan kepada pemegang polis 477.041 - 477.041
Penjualan efek-efek yang masih
harus diterima 831.337 - 831.337
Tagihan atas obligasi pemerintah
yang diagunkan 3.499.304 - 3.499.304

927.761.564 105.692.220 1.033.453.784

*)
Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**)
Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.
***)
Tidak termasuk obligasi pemerintah yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.

274
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

c) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, rincian kualitas kredit dari rekening administratif yang
belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan rating internal sebagai
berikut:
31 Desember 2019

Tidak dalam Dalam


Pengawasan1) pengawasan2) Total

Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 77.740.283 17.807.511 95.547.794
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 35.361.189 3.371.168 38.732.357
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 13.628.050 3.185.799 16.813.849
Standby letter of credit 10.396.314 2.510.264 12.906.578
137.125.836 26.874.742 164.000.578

31 Desember 2018

Tidak dalam Dalam


Pengawasan1) pengawasan2) Total

Rekening administratif
Bank garansi yang diterbitkan 72.689.053 8.669.292 81.358.345
Fasilitas kredit yang diberikan yang
belum digunakan (committed) 34.011.530 2.768.856 36.780.386
Letter of credit yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan 15.305.430 3.505.681 18.811.111
Standby letter of credit 12.242.298 821.123 13.063.421
134.248.311 15.764.952 150.013.263

Penjelasan pembagian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak
mengalami penurunan nilai adalah:
1) Tidak dalam pengawasan (monitoring), tidak terdapat keraguan atas pengembalian aset
keuangan.
2) Dalam pengawasan (monitoring).

Bank Mandiri:
Terdapat pertimbangan tertentu terkait dengan kemampuan nasabah dalam melakukan
pembayaran pada saat jatuh tempo. Namun, sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 dan
2018, belum terdapat keterlambatan dalam pembayaran cicilan pokok dan bunga pada saat jatuh
temponya. Termasuk dalam jumlah tersebut adalah credit exposure atas efek-efek (wesel ekspor),
tagihan lainnya - transaksi perdagangan dan tagihan akseptasi dengan kolektibilitas Bank
Indonesia dua (dalam perhatian khusus) tanpa memiliki tunggakan per
31 Desember 2019 dan 2018.

Entitas Anak:
Merupakan aset keuangan yang pernah mengalami tunggakan sebelumnya, akan tetapi tidak
terdapat tunggakan per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

275
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
(lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

c) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan)

Analisa umur aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019

1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Total

Aset
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 6.502.375 - - 6.502.375
Kredit yang diberikan
Korporasi 21.838 - - 21.838
Komersial 511.024 69.720 290.380 871.124
Retail 6.663.463 1.739.707 1.316.879 9.720.049
Syariah 248.880 170.162 216.359 635.401
Piutang pembiayaan konsumen 963.669 228.614 170.247 1.362.530
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 74.146 43.160 65.071 182.377

14.985.395 2.251.363 2.058.936 19.295.694

31 Desember 2018

1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Total

Aset
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 5.237.222 - - 5.237.222
Kredit yang diberikan
Korporasi 129.220 - - 129.220
Komersial 1.290.131 108.141 - 1.398.272
Retail 6.552.704 1.640.165 1.310.784 9.503.653
Syariah 305.966 223.199 406.561 935.726
Piutang pembiayaan konsumen 1.130.254 231.125 150.076 1.511.455
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan 71.190 28.355 68.175 167.720

14.716.687 2.230.985 1.935.596 18.883.268

276
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


A. Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Kredit
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, rincian kredit yang diberikan yang mengalami
penurunan nilai beserta cadangan kerugian penurunan nilainya berdasarkan kelas aset sebagai
berikut:
31 Desember 2019*)

Korporasi Komersial Retail Syariah Total


Mengalami penurunan nilai
(dievaluasi secara individual)
Nilai bruto 29.668.029 32.418.201 1.144.055 814.820 64.045.105
Cadangan kerugian penurunan
Nilai (4.663.478) (14.663.017) (451.096) (604.973) (20.382.564)

Nilai tercatat 25.004.551 17.755.184 692.959 209.847 43.662.541


Mengalami penurunan nilai
(dievaluasi secara kolektif)
Nilai bruto 1.271.077**) 4.973.301**) 5.730.846 2.603.903 14.579.127
Cadangan kerugian penurunan nilai (2.300) (622.990) (1.769.668) (610.343) (3.005.301)

Nilai tercatat 1.268.777 4.350.311 3.961.178 1.993.560 11.573.826

Total nilai bruto 30.939.106 37.391.502 6.874.901 3.418.723 78.624.232


Total cadangan kerugian
penurunan nilai (4.665.778) (15.286.007) (2.220.764) (1.215.316) (23.387.865)

Total nilai tercatat 26.273.328 22.105.495 4.654.137 2.203.407 55.236.367

*) Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**) Merupakan debitur restrukturisasi dan kredit bermasalah yang telah dievaluasi secara individual akan tetapi tidak dibutuhkan CKPN sehingga
kemudian dievaluasi secara kolektif.

31 Desember 2018*)

Korporasi Komersial Retail Syariah Total


Mengalami penurunan nilai
(dievaluasi secara individual)
Nilai bruto 22.272.850 32.789.762 1.155.771 1.808.889 58.027.272
Cadangan kerugian penurunan
nilai (4.740.890) (16.136.681) (743.484) (1.024.125) (22.645.180)

Nilai tercatat 17.531.960 16.653.081 412.287 784.764 35.382.092


Mengalami penurunan nilai
(dievaluasi secara kolektif)
Nilai bruto 1.655.066**) 5.830.187**) 6.203.866 2.416.097 16.105.216
Cadangan kerugian penurunan
nilai (4.634) (443.222) (1.911.912) (419.202) (2.778.970)

Nilai tercatat 1.650.432 5.386.965 4.291.954 1.996.895 13.326.246


Total nilai bruto 23.927.916 38.619.949 7.359.637 4.224.986 74.132.488
Total cadangan kerugian
penurunan nilai (4.745.524) (16.579.903) (2.655.396) (1.443.327) (25.424.150)

Total nilai tercatat 19.182.392 22.040.046 4.704.241 2.781.659 48.708.338

*) Segmen untuk manajemen risiko dikelompokkan menjadi Korporasi, Komersial, Retail, dan Syariah.
**) Merupakan debitur restrukturisasi dan kredit bermasalah yang telah dievaluasi secara individual akan tetapi tidak dibutuhkan CKPN sehingga
kemudian dievaluasi secara kolektif.

277
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(iii) Giro pada bank lain

31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*) penurunan nilai Total
Rupiah 490.918 - 490.918
Mata uang asing 12.069.282 3.290 12.072.572
Total 12.560.200 3.290 12.563.490
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.903) (3.290) (5.193)
Neto 12.558.297 - 12.558.297

31 Desember 2018
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai*) penurunan nilai Total

Rupiah 266.096 - 266.096


Mata uang asing 14.566.391 3.474 14.569.865
Total 14.832.487 3.474 14.835.961
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.715) (3.474) (5.189)
Neto 14.830.772 - 14.830.772

*) Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia.

(iv) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*) penurunan nilai Total
Rupiah
Bank Indonesia 12.380.226 - 12.380.226
Call money 4.020.000 - 4.020.000
Deposito berjangka 1.150.400 - 1.150.400
17.550.626 - 17.550.626
Mata uang asing
Bank Indonesia 8.468.325 - 8.468.325
Call money 8.090.026 46.601 8.136.627
Penempatan "Fixed Term" 2.792.032 1.074 2.793.106
Deposito berjangka 667.751 - 667.751
20.018.134 47.675 20.065.809

Total 37.568.760 47.675 37.616.435


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai - (47.675) (47.675)
Neto 37.568.760 - 37.568.760

*)
Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia.

278
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(iv) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan)

31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*) penurunan nilai Total
Rupiah
Bank Indonesia 6.980.573 - 6.980.573
Call money 4.540.000 - 4.540.000
Deposito berjangka 1.360.340 - 1.360.340

12.880.913 - 12.880.913
Mata uang asing
Bank Indonesia 3.882.600 - 3.882.600
Call money 2.558.202 49.204 2.607.406
Penempatan "Fixed Term" 2.528.762 1.134 2.529.896
Deposito berjangka 665.219 - 665.219
9.634.783 50.338 9.685.121

Total 22.515.696 50.338 22.566.034


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai - (50.338) (50.338)
Neto 22.515.696 - 22.515.696
*)
Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia.

(v) Efek-efek
31 Desember 2019
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai*) penurunan nilai**) Total
Pemerintah
Rupiah
Obligasi 2.768.698 - 2.768.698
Wesel ekspor 123.093 - 123.093

2.891.791 - 2.891.791

Mata uang asing


Treasury bills 3.466.402 - 3.466.402

6.358.193 - 6.358.193

Non-pemerintah
Rupiah
Investasi pada unit reksadana 4.174.652 - 4.174.652
Sertifikat Bank Indonesia dan Syariah 1.223.132 - 1.223.132
Sukuk Bank Indonesia 9.431.729 - 9.431.729
Obligasi 11.342.344 - 11.342.344
Medium term notes 250.000 - 250.000
Obligasi syariah perusahaan 3.163.600 - 3.163.600
Negotiable certificate of deposit 229.060 229.060
Saham 353.114 - 353.114
Wesel ekspor 717.386 29.345 746.731

Total 30.885.017 29.345 30.914.362

279
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


A. Risiko kredit (lanjutan)
(v) Efek-efek (lanjutan)
31 Desember 2019 (lanjutan)
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai*) penurunan nilai**) Total
Non-pemerintah (lanjutan)
Mata uang asing
Sertifikat Bank Indonesia 2.149.755 - 2.149.755
Investasi pada unit reksadana 3.193.387 - 3.193.387
Obligasi 5.681.425 - 5.681.425
Wesel ekspor 984.731 39.973 1.024.704

12.009.298 39.973 12.049.271


Total 42.894.315 69.318 42.963.633
49.252.508 69.318 49.321.826
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (51.100) (18.438) (69.538)
Neto 49.201.408 50.880 49.252.288

*) Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia.
**) Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.

31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*) penurunan nilai**) Total
Pemerintah
Rupiah
Obligasi 1.458.453 - 1.458.453
Mata uang asing
Treasury bills 2.341.472 - 2.341.472
3.799.925 - 3.799.925
Non-pemerintah
Rupiah
Investasi pada unit reksadana 10.602.330 - 10.602.330
Obligasi 9.689.983 4.958 9.694.941
Obligasi syariah perusahaan 2.528.000 - 2.528.000
Wesel ekspor 1.299.709 147.474 1.447.183
Sertifikat Bank Indonesia dan Syariah 908.910 - 908.910
Negotiable certificate of deposit 522.005 - 522.005
Saham 207.401 - 207.401
Medium term notes 44.996 - 44.996
Total 25.803.334 152.432 25.955.766
Mata uang asing
Sertifikat Bank Indonesia 5.721.233 - 5.721.233
Investasi pada unit reksadana 3.342.405 - 3.342.405
Obligasi 3.218.815 - 3.218.815
Wesel ekspor 1.532.198 29.191 1.561.389
Treasury bills 597.692 - 597.692
Total 14.412.343 29.191 14.441.534

Total 40.215.677 181.623 40.397.300


44.015.602 181.623 44.197.225
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (91.616) (4.958) (96.574)
Neto 43.923.986 176.665 44.100.651

*) Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia.
**) Tidak termasuk efek-efek yang merupakan investasi dari pemegang polis unit-link Entitas Anak yang tidak memiliki risiko kredit.

280
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(vi) Tagihan lainnya transaksi perdagangan

31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*) penurunan nilai Total

Rupiah
Usance L/C payable at sight 901.013 144.339 1.045.352
Lain-lain 20.381.696 277.886 20.659.582
Total 21.282.709 422.225 21.704.934

Mata uang asing


Usance L/C payable at sight 1.426.827 101.482 1.528.309
Lain-lain 6.211.056 971.403 7.182.459
Total 7.637.883 1.072.885 8.710.768
28.920.592 1.495.110 30.415.702
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (85.249) (1.226.342) (1.311.591)
Neto 28.835.343 268.768 29.104.111

31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*) penurunan nilai Total

Rupiah
Usance L/C payable at sight 1.108.810 462.415 1.571.225
Lain-lain 14.935.753 366.819 15.302.572
Total 16.044.563 829.234 16.873.797

Mata uang asing


Usance L/C payable at sight 2.825.668 321.618 3.147.286
Lain-lain 5.380.787 1.011.187 6.391.974
Total 8.206.455 1.332.805 9.539.260
24.251.018 2.162.039 26.413.057
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (83.914) (1.519.684) (1.603.598)
Neto 24.167.104 642.355 24.809.459

*) Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia.

281
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(vii) Tagihan akseptasi


31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total

Rupiah 4.948.214 320.969 5.269.183


Mata uang asing 4.772.273 238.383 5.010.656
9.720.487 559.352 10.279.839
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (58.919) (162.885) (221.804)

Neto 9.661.568 396.467 10.058.035

31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total

Rupiah 7.447.222 1.250.785 8.698.007


Mata uang asing 5.074.366 116.489 5.190.855
12.521.588 1.367.274 13.888.862
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (52.506) (243.947) (296.453)

Neto 12.469.082 1.123.327 13.592.409

(viii) Piutang pembiayaan konsumen


31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total

Rupiah 18.355.646 210.060 18.565.706


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (290.767) (63.851) (354.618)
Neto 18.064.879 146.209 18.211.088

31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total

Rupiah 16.980.896 217.260 17.198.156


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (305.615) (65.676) (371.291)
Neto 16.675.281 151.584 16.826.865

(ix) Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total
Rupiah
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.955.363 - 1.955.363

282
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


A. Risiko kredit (lanjutan)
(ix) Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (lanjutan)
31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total
Rupiah
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 2.097.629 - 2.097.629

(x) Investasi bersih dalam sewa pembiayaan


31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total

Rupiah 3.027.877 27.194 3.055.071


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (7.474) (508) (7.982)

Neto 3.020.403 26.686 3.047.089

31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai penurunan nilai Total

Rupiah 3.304.091 24.298 3.328.389


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (7.938) (1.348) (9.286)
Neto 3.296.153 22.950 3.319.103

(xi) Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi


31 Desember 2019

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*)**) penurunan nilai Total
Rupiah
Bank garansi yang diterbitkan 55.142.427 755.520 55.897.947
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 16.794.262 421.730 17.215.992
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan 3.988.133 564.547 4.552.680
Standby letter of credit 1.995.405 729.501 2.724.906

Jumlah 77.920.227 2.471.298 80.391.525


Mata uang asing
Bank garansi yang diterbitkan 40.405.367 160.082 40.565.449
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 21.942.484 2.326 21.944.810
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan 12.825.716 186.957 13.012.673
Standby letter of credit 10.911.173 162.009 11.073.182

Jumlah 86.084.740 511.374 86.596.114

164.004.967 2.982.672 166.987.639


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (33.890 ) (352.149) (386.039)
Bersih 163.971.077 2.630.523 166.601.600

*) Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia (PBI).
**) Termasuk saldo sebesar Rp70.589 yang merupakan klasifikasi “dalam perhatian khusus” sesuai PBI dan CKPN dihitung secara kolektif
sebesar Rp33.890.

283
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

A. Risiko kredit (lanjutan)

(xi) Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi (lanjutan)


31 Desember 2018

Tidak mengalami Mengalami


penurunan nilai*)**) penurunan nilai Total
Rupiah
Bank garansi yang diterbitkan 50.996.868 580.887 51.577.755
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 21.434.102 123.788 21.557.890
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan 7.919.714 342.584 8.262.298
Standby letter of credit 1.756.282 16.500 1.772.782
Jumlah 82.106.966 1.063.759 83.170.725

Mata uang asing


Bank garansi yang diterbitkan 30.361.477 174.853 30.536.330
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan (committed) 15.358.286 12.103 15.370.389
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan 10.891.397 592.233 11.483.630
Standby letter of credit 11.307.139 51.768 11.358.907

Jumlah 67.918.299 830.957 68.749.256

150.025.265 1.894.716 151.919.981


Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (19.928) (105.801) (125.729)

Bersih 150.005.337 1.788.915 151.794.252


*)
Termasuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah yang dievaluasi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI).
**)
Termasuk saldo sebesar Rp60.693 yang merupakan klasifikasi “dalam perhatian khusus” sesuai PBI dan CKPN dihitung secara kolektif sebesar Rp19.928.

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas

(i) Manajemen risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Untuk mengukur besarnya risiko likuiditas, Bank menggunakan beberapa indikator, antara lain
adalah rasio Giro Wajib Minimum (GWM) pada Bank Indonesia dan Kas, Penyangga Likuiditas
Makroprudensial (PLM), cadangan likuiditas, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), Liquidity
Coverage Ratio (LCR), Net Stable Funding Ratio (NSFR), dan ketergantungan terhadap pendanaan
nasabah besar.

GWM adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro
pada Bank Indonesia atau surat berharga yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar
persentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK). PLM merupakan persentase kepemilikan surat
berharga Rupiah yang dapat digunakan dalam operasi pasar terbuka, antara lain SBI, SDBI, dan
SBN.

Pada tanggal 31 Desember 2019 (Bank Mandiri saja), posisi GWM rata - rata Rupiah adalah
sebesar 6,21% dari total dana pihak ketiga Rupiah, sesuai dengan limit yang telah ditetapkan,
sedangkan untuk Giro RIM adalah sebesar 0,00% dan PLM adalah sebesar 13,02% dari total dana
pihak ketiga Rupiah. Sementara untuk posisi GWM rata-rata Valas adalah sebesar 8,10% dari total
dana pihak ketiga valuta asing sesuai dengan limit yang ditetapkan.

284
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(i) Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)

Cadangan likuiditas adalah alat likuid Bank di atas GWM dengan fungsi untuk pemenuhan
kebutuhan likuiditas yang tidak terjadwal. Dalam mengelola cadangan likuiditas, Bank memiliki
batasan dalam bentuk limit safety level, yaitu proyeksi cadangan likuiditas Bank untuk 1 bulan ke
depan. Pada tanggal 31 Desember 2019, cadangan likuiditas berada di atas safety level.

RIM adalah rasio hasil perbandingan antara kredit yang diberikan dan surat berharga korporasi yang
memenuhi persyaratan tertentu yang dimiliki bank terhadap dana pihak ketiga, surat-surat berharga
yang memenuhi persyaratan tertentu yang diterbitkan oleh bank, dan pinjaman yang memenuhi
persyaratan tertentu yang diterima oleh bank. Pada tanggal 31 Desember 2019, RIM Bank Mandiri
saja sebesar 93,93%.

LCR merupakan rasio antara High Quality Liquid Assets (HQLA) dengan estimasi total arus kas keluar
bersih (net cash outflow) selama 30 (tiga puluh) hari ke depan dalam skenario krisis. LCR bertujuan
untuk meningkatkan ketahanan likuiditas jangka pendek bank dalam kondisi krisis. Pada tanggal
31 Desember 2019, LCR Bank Mandiri saja sebesar 184,13%.

NSFR merupakan rasio perbandingan antara pendanaan stabil yang tersedia (available stable
funding) dengan pendanaan stabil yang diperlukan (required stable funding). Pada tanggal
31 Desember 2019, NSFR Bank Mandiri saja sebesar 116,56%.

Kondisi likuiditas Bank di masa mendatang diproyeksikan melalui metodologi liquidity gap, yang
merupakan maturity mismatch antara komponen-komponen aset dan liabilitas (termasuk off balance
sheet), yang disusun ke dalam periode waktu (time bucket) berdasarkan contractual maturity
ataupun behavioral maturity. Pada tanggal 31 Desember 2019, proyeksi likuiditas Bank sampai
dengan 12 bulan ke depan berada dalam posisi surplus. Meskipun proyeksi likuiditas 12 bulan
kedepan surplus, Bank selalu mempersiapkan alternatif funding apabila kondisi likuiditas pasar
menjadi ketat atau tidak sesuai dengan prediksi Bank.

Untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim
(krisis) terhadap kondisi likuiditas, Bank melakukan stress-testing risiko likuiditas secara berkala.
Hasil stress-testing yang dilakukan telah dipaparkan kepada Manajemen. Hasil stress-testing
menunjukkan bahwa Bank dapat bertahan pada kondisi krisis likuiditas.

Meskipun hasil stress-testing menunjukkan bahwa risiko likuiditas dapat dikelola dengan baik, Bank
memiliki Liquidity Contingency Plan (LCP) yang meliputi strategi pendanaan dan strategi pricing
dalam kondisi krisis, antara lain pinjaman pasar uang, repo, pinjaman bilateral, FX swap dan
wholesale funding. Dalam LCP, penetapan kondisi likuiditas dan strategi-strategi pendanaan telah
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal.

Dalam rangka mengantisipasi timbulnya risiko likuiditas akibat adanya perubahan faktor ekonomi
global, Bank Mandiri memonitor indikator - indikator eksternal di antaranya: JIBOR 1 minggu, Suku
bunga kebijakan Bank Indonesia (BI 7 - days RR), Yield SUN 10 tahun, Outstanding Likuiditas
Perbankan Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rate Interbank Call Money, Yield UST
10 tahun, nilai tukar USD/IDR, Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia, serta informasi pasar
terkini.

Pelaporan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, didasarkan pada jangka waktu
yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam
jumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat
keperluan likuiditas, obligasi pemerintah (portofolio diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan
tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar
bank.

285
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(i) Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)

Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan dengan metode arus kas discounted adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2019

Tidak mempunyai
kontrak jatuh > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun
Keterangan Total tempo ≤ 1 bulan - ≤ 3 bulan - ≤ 6 bulan - ≤ 12 bulan - ≤ 3 tahun > 3 tahun
Aset
Giro pada Bank Indonesia 46.490.930 - 46.490.930 - - - - -
Giro pada bank lain - bruto 12.563.490 - 12.560.200 - - - - 3.290
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 37.616.435 - 36.764.473 547.417 255.898 - 47.675 972
Efek-efek -bruto 71.332.906 22.610.132 12.104.435 3.960.743 4.291.788 4.424.596 9.555.722 14.385.490
Obligasi Pemerintah 129.000.300 - - 6.555.758 1.251.428 16.081.510 30.613.260 74.498.344
Tagihan lainnya transaksi
perdagangan -bruto 30.415.702 - 7.094.900 13.626.197 8.485.162 51.698 47.359 1.110.386
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali -bruto 1.955.363 - 1.830.404 - 100.229 24.730 - -
Tagihan derivatif - bruto 1.617.476 - 447.026 280.155 72.690 196.035 130.477 491.093
Kredit yang diberikan - bruto 885.835.237 - 84.495.249 40.565.045 55.064.536 69.544.986 148.025.156 488.140.265
Piutang pembiayaan
konsumen -bruto 18.565.706 - 884.262 1.268.471 1.324.345 2.562.052 6.497.141 6.029.435
Investasi bersih dalam sewa
pembiayaan -bruto 3.055.071 - 151.564 300.764 427.000 746.415 1.363.886 65.442
Tagihan akseptasi - bruto 10.279.839 - 2.888.591 4.075.099 3.252.199 63.950 - -
Aset lain - lain -bruto *) 11.082.306 147.564 4.247.866 156.113 183.734 243.576 832.507 5.270.946
1.259.810.761 22.757.696 209.959.900 71.335.762 74.709.009 93.939.548 197.113.183 589.995.663
Cadangan kerugian
penurunan nilai (32.017.403)
Jumlah 1.227.793.358

Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro 247.444.267 - 247.444.267 - - - - -
Tabungan 324.488.072 - 324.488.072 - - - - -
Deposito berjangka 278.176.006 - 147.291.253 98.723.529 12.041.707 18.658.171 1.461.346 -
Simpanan dari bank lain
Giro dan tabungan 7.748.268 - 7.748.268 - - - - -
Interbank call money 219.360 - 159.534 59.826 - - - -
Deposito berjangka 5.430.238 - 2.742.501 2.267.137 1.700 418.300 600 -
Liabilitas atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali 3.782.055 - 2.289.507 922.560 - 70.766 499.222 -
Liabilitas derivatif 1.195.022 - 166.391 116.724 58.629 113.751 336.400 403.127
Liabilitas akseptasi 10.279.839 - 2.888.591 4.075.099 3.252.199 63.950 - -
Efek-efek yang diterbitkan 32.245.270 - 65.417 - 1.817.657 1.595.488 6.117.276 22.649.432
Beban yang masih harus dibayar 6.215.561 529.317 5.686.244 - - - - -
Liabilitas lain-lain **) 3.701.639 138.569 2.418.575 969.342 175.153 - - -
Pinjaman yang diterima 54.128.562 - 3.453.146 5.621.115 4.606.585 14.664.213 12.839.027 12.944.476
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 664.217 - 8.252 - - 8.252 24.755 622.958
975.718.376 667.886 746.850.018 112.755.332 21.953.630 35.592.891 21.278.626 36.619.993
Perbedaan jatuh tempo 284.092.385 22.089.810 (536.890.118) (41.419.570) 52.755.379 58.346.657 175.834.557 553.375.670
Posisi neto setelah cadangan
kerugian penurunan nilai 252.074.982
*)
Aset lain-lain terdiri dari pendapatan yang masih akan diterima, tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan, piutang transaksi nasabah, penjualan efek-efek yang
masih akan diterima, tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit, dan tagihan kepada pemegang polis.
**)
Liabilitas lain-lain terdiri dari hutang transaksi nasabah, liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit, setoran jaminan, pembelian efek-efek yang masih harus
dibayar, liabilitas lain atas transaksi UPAS, dan utang klaim.

286
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(i) Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)

Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan dengan metode arus kas discounted adalah
sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2018

Tidak mempunyai
kontrak jatuh > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun
Keterangan Total tempo ≤ 1 bulan - ≤ 3 bulan - ≤ 6 bulan - ≤ 12 bulan - ≤ 3 tahun > 3 tahun
Aset
Giro pada Bank Indonesia 59.852.761 - 59.852.761 - - - - -
Giro pada bank lain - bruto 14.835.961 - 14.832.487 - - 3.474 - -
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 22.566.034 - 19.516.998 2.477.917 303.689 141.920 125.510 -
Efek-efek -bruto 63.932.474 20.743.705 4.930.267 2.175.045 3.431.226 10.050.925 6.898.444 15.702.862
Obligasi Pemerintah 114.284.518 - 3.275.004 6.207.923 6.623.600 10.210.423 33.979.797 53.987.771
Tagihan lainnya - transaksi
perdagangan - bruto 26.413.057 - 5.673.879 9.910.123 8.060.945 1.495.306 127.856 1.144.948
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali - bruto 2.097.629 - 2.023.446 74.183 - - - -
Tagihan derivatif - bruto 1.798.557 - 803.183 179.571 65.573 147.793 312.614 289.823
Kredit yang diberikan - bruto 799.557.188 - 116.295.211 46.124.233 57.487.407 60.338.649 179.958.570 339.353.118
Piutang pembiayaan
konsumen -bruto 17.198.156 - 539.577 1.238.912 1.436.438 2.769.661 8.575.109 2.638.459
Investasi bersih dalam sewa
pembiayaan -bruto 3.328.389 - 129.212 259.022 384.824 746.673 1.713.863 94.795
Tagihan akseptasi - bruto 13.888.862 - 3.181.823 6.061.375 4.632.970 12.694 - -
Aset lain - lain bruto *) 11.658.117 477.041 4.603.182 270.992 326.564 256.548 756.430 4.967.360
1.151.411.703 21.220.746 235.657.030 74.979.296 82.753.236 86.174.066 232.448.193 418.179.136
Cadangan kerugian
penurunan nilai (34.241.422)
Jumlah 1.117.170.281

Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro 199.823.756 - 199.823.756 - - - - -
Tabungan 307.282.353 - 307.282.353 - - - - -
Deposito berjangka 258.902.784 - 137.136.440 106.769.102 8.698.280 5.193.329 1.105.633 -
Simpanan dari bank lain
Giro dan tabungan 3.838.384 - 3.838.384 - - - - -
Interbank call money 8.472.197 - 7.688.030 404.562 145.132 234.473 - -
Deposito berjangka 4.183.234 - 2.557.333 394.832 728.972 501.497 600 -
Liabilitas atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali 16.611.528 - 14.535.713 2.075.815 - - - -
Liabilitas derivatif 1.117.677 - 271.390 79.371 17.590 191.684 242.840 314.802
Liabilitas akseptasi 13.888.862 - 3.181.823 6.061.375 4.632.970 12.694 - -
Efek-efek yang diterbitkan 19.088.923 - 66.118 - 719.469 498.916 5.093.646 12.710.774
Beban yang masih harus dibayar 4.835.467 396.974 4.438.493 - - - - -
Liabilitas lain-lain **) 6.165.002 109.259 4.027.551 1.395.296 632.896 - - -
Pinjaman yang diterima 51.653.982 - 3.703.336 7.205.627 3.859.642 3.910.870 16.754.202 16.220.305
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 685.730 - 8.490 - - 8.490 33.960 634.790
896.549.879 506.233 688.559.210 124.385.980 19.434.951 10.551.953 23.230.881 29.880.671
Perbedaan jatuh tempo 254.861.824 20.714.513 (452.902.180) (49.406.684) 63.318.285 75.622.113 209.217.312 388.298.465
Posisi neto setelah cadangan
kerugian penurunan nilai 220.620.402

*) Aset lain-lain terdiri dari pendapatan yang masih akan diterima, tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan, piutang transaksi nasabah, penjualan efek-efek yang
masih akan diterima, tagihan terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit, dan tagihan kepada pemegang polis.
**) Liabilitas lain-lain terdiri dari hutang transaksi nasabah, liabilitas terkait dengan transaksi ATM dan kartu kredit, setoran jaminan, pembelian efek-efek yang masih harus
dibayar, liabilitas lain atas transaksi UPAS dan utang klaim.

287
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


B. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan)
(i) Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan)
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas
keuangan sesuai kontrak berdasarkan arus kas undiscounted pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2019

Tidak mempunyai
kontrak jatuh > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun
Keterangan Total tempo ≤ 1 bulan - ≤ 3 bulan - ≤ 6 bulan - ≤ 12 bulan - ≤ 3 tahun > 3 tahun

Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro 247.804.330 - 247.804.330 - - - - -
Tabungan 324.761.507 - 324.739.543 2.182 3.158 8.603 5.073 2.948
Deposito berjangka 281.097.825 - 148.500.361 99.585.281 12.458.704 19.078.217 1.475.262 -
Simpanan dari bank lain
Giro dan tabungan 7.759.275 - 7.759.275 - - - - -
Interbank call money 220.204 - 160.078 60.126 - - - -
Deposito berjangka 5.477.376 - 2.772.044 2.272.405 1.735 430.590 602 -
Liabilitas atas efef-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali 3.800.274 - 2.293.702 925.164 - 71.274 510.134 -
Liabilitas derivatif 1.275.014 - 163.976 138.561 98.945 192.115 566.500 114.917
Liabilitas akseptasi 10.279.839 - 2.888.591 4.075.099 3.252.199 63.950 - -
Efek-efek yang diterbitkan 38.557.565 - 65.417 213.981 2.261.310 2.253.788 8.735.865 25.027.204
Beban yang masih harus dibayar 6.215.561 529.317 5.686.244 - - - - -
Liabilitas lain-lain 3.701.639 138.569 2.418.575 969.342 175.153 - - -
Pinjaman yang diterima 56.949.984 - 3.552.661 5.751.039 4.771.677 14.933.191 14.327.028 13.614.388
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 837.824 - 20.271 - 10.479 30.941 122.147 653.986

Total 988.738.217 667.886 748.825.068 113.993.180 23.033.360 37.062.669 25.742.611 39.413.443

31 Desember 2018

Tidak mempunyai
kontrak jatuh > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun
Keterangan Total tempo ≤ 1 bulan - ≤ 3 bulan - ≤ 6 bulan - ≤ 12 bulan - ≤ 3 tahun > 3 tahun

Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro 200.068.620 - 200.068.620 - - - - -
Tabungan 307.568.602 - 307.568.602 - - - - -
Deposito berjangka 261.050.071 - 95.303.421 142.461.661 14.977.589 7.238.831 1.068.569 -
Simpanan dari bank lain
Giro dan tabungan 3.841.388 - 3.841.388 - - - - -
Interbank call money 8.497.205 - 7.421.078 480.444 595.683 - - -
Deposito berjangka 4.203.651 - 2.195.786 1.053.945 292.744 512.417 148.759 -
Liabilitas atas efef-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali 16.638.754 - 14.546.963 2.091.791 - - - -
Liabilitas derivatif 985.603 - 298.640 102.778 42.816 202.472 266.062 72.835
Liabilitas akseptasi 13.888.862 - 3.181.823 6.061.375 4.632.970 12.694 - -
Efek-efek yang diterbitkan 26.734.754 - 66.118 303.662 995.148 1.176.042 7.612.566 16.581.218
Beban yang masih harus dibayar 4.835.467 396.974 4.438.493 - - - - -
Liabilitas lain-lain 6.165.002 109.259 4.027.551 1.395.296 632.896 - - -
Pinjaman yang diterima 55.102.628 - 4.042.668 7.407.155 4.045.327 3.585.184 17.954.201 18.068.093
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 905.358 - 20.675 - 21.075 20.634 123.980 718.994

Total 910.485.965 506.233 647.021.826 161.358.107 26.236.248 12.748.274 27.174.137 35.441.140

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari rekening
administratif sesuai kontrak berdasarkan arus kas undiscounted pada tanggal 31 Desember 2019
dan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2019
Tidak mempunyai
kontrak jatuh > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun
Keterangan Total tempo ≤ 1 bulan - ≤ 3 bulan - ≤ 6 bulan - ≤ 12 bulan - ≤ 3 tahun > 3 tahun

Rekening Administratif
Bank garansi yang diterbitkan 96.463.396 - 96.463.396 - - - - -
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan
(committed) 39.160.802 - 39.160.802 - - - - -
Letter of credit yang tidak
dapat dibatalkan yang
masih berjalan 17.565.353 - 3.464.223 7.375.340 2.922.103 2.145.340 1.658.347 -
Standby letter of credit 13.798.088 - 13.798.088 - - - - -

166.987.639 - 152.886.509 7.375.340 2.922.103 2.145.340 1.658.347 -

288
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(i) Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)


31 Desember 2018

Tidak mempunyai
kontrak jatuh > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahun
Keterangan Total tempo ≤ 1 bulan - ≤ 3 bulan - ≤ 6 bulan - ≤ 12 bulan - ≤ 3 tahun > 3 tahun

Rekening Administratif
Bank garansi yang diterbitkan 82.114.085 - 82.114.085 - - - - -
Fasilitas kredit yang diberikan
yang belum digunakan
(committed) 36.928.279 - 36.928.279 - - - - -
Letter of credit yang tidak
dapat dibatalkan yang
masih berjalan 19.745.928 - 3.811.624 5.620.647 3.616.076 4.903.922 1.793.659 -
Standby letter of credit 13.131.689 - 13.131.689 - - - - -

151.919.981 - 135.985.677 5.620.647 3.616.076 4.903.922 1.793.659 -

(ii) Manajemen risiko suku bunga portfolio banking book

Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif, termasuk transaksi
derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga
option.

Pengelolaan risiko pasar banking book dilakukan dengan mengoptimalkan struktur laporan posisi
keuangan Bank untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat
diterima Bank. Pengendalian risiko pasar banking book dilakukan dengan menetapkan limit yang
mengacu pada ketentuan regulator dan internal yang dimonitor secara mingguan maupun bulanan
oleh Market Risk Management Unit.

Sumber risiko suku bunga banking book adalah repricing risk (repricing mismatch antara komponen
aset dan liabilitas), basis risk (penggunaan suku bunga acuan yang berbeda), yield curve risk
(perubahan bentuk dan slope yield curve) dan option risk (pelunasan kredit atau pencairan deposito
sebelum jatuh waktu). Bank menggunakan repricing gap dan melakukan sensitivity analysis guna
memperoleh proyeksi perubahan Net Interest Income (NII).

a. Sensitivitas terhadap pendapatan bunga - neto

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas pendapatan bunga - neto Bank Mandiri untuk 1
tahun ke depan terhadap pergerakan suku bunga dari portofolio aset dan liabilitas yang memiliki
suku bunga pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 (Bank Mandiri saja) yaitu:
Peningkatan Penurunan
400 bps*) 400 bps*)
31 Desember 2019*)
Menambah/(mengurangi) pendapatan bunga - neto (Rp miliar) 3.627,54 (3.625,31)
Peningkatan Penurunan
100 bps 100 bps
31 Desember 2018
Menambah/(mengurangi) pendapatan bunga - neto (Rp miliar) 1.999,35 (1.653,54)

*) Terdapat perubahan metode perhitungan untuk menyesuaikan dengan Surat Edaran OJK nomor 12/SEOJK.03/2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko dan
Pengukuran Risiko Pendekatan Standar untuk Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk In The Banking Book) bagi Bank Umum, yang berlaku
mulai Juni 2019.

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan pada tanggal
pelaporan keuangan.

289
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(ii) Manajemen risiko suku bunga portfolio banking book (lanjutan)

b. Sensitivitas pendapatan bunga untuk kelompok tersedia untuk dijual

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas pendapatan bunga untuk kelompok tersedia
untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 atas perubahan tingkat suku bunga
(Bank Mandiri saja) yaitu:
Peningkatan Penurunan
400 bps*) 400 bps*)
31 Desember 2019*)
Menambah/(mengurangi) pendapatan bunga (Rp miliar) 650,41 (646,72)

Peningkatan Penurunan
100 bps 100 bps
31 Desember 2018
Menambah/(mengurangi) pendapatan bunga (Rp miliar) 184,32 (184,32)
*)
Terdapat perubahan metode perhitungan untuk menyesuaikan dengan Surat Edaran OJK nomor 12/SEOJK.03/2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko dan
Pengukuran Risiko Pendekatan Standar untuk Risiko Suku Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk In The Banking Book) bagi Bank Umum, yang berlaku
mulai Juni 2019.

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan pada tanggal
pelaporan keuangan.

Sensitivitas pendapatan bunga untuk kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan
efek dari lindung nilai dan tindakan-tindakan Bank Mandiri untuk mengurangi risiko atas tingkat
suku bunga. Dalam kenyataannya, Bank Mandiri secara proaktif melakukan mitigasi atas efek
prospektif pergerakan tingkat suku bunga.

c. Eksposur Bank Mandiri terhadap risiko tingkat suku bunga (repricing gap)

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan Bank Mandiri pada nilai tercatat,
yang dikategorikan menurut mana yang lebih dulu antara tanggal repricing secara kontraktual
(contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo:
31 Desember 2019*)
Dikenakan bunga
Lebih dari 1 Lebih dari 3 Lebih dari 1 Lebih dari 2 Lebih dari 3 Lebih dari 4
Kurang dari bulan tapi bulan tapi tahun tapi tahun tapi tahun tapi tahun tapi Tidak
sama dengan tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih Lebih dari 5 dikenakan
1 bulan dari 3 bulan dari 1 tahun dari 2 tahun dari 3 tahun dari 4 tahun dari 5 tahun tahun bunga Total
Giro pada Bank Indonesia - - - - - - - - 46.490.930 46.490.930
Giro pada bank lain 10.736.242 - - - - - - - 1.827.248 12.563.490
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 30.941.392 414.008 300.535 - - - - - 5.960.500 37.616.435
Efek-efek 12.359.572 3.960.743 8.716.384 3.711.250 5.844.472 6.592.370 1.146.942 6.646.178 22.354.995 71.332.906
Obligasi pemerintah 13.868.407 6.555.759 3.464.529 14.943.947 15.669.315 21.417.387 16.595.360 36.485.596 - 129.000.300
Tagihan lainnya - transaksi
Perdagangan 7.050.821 13.626.197 8.536.860 47.359 - - - 1.110.386 44.079 30.415.702
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 1.831.089 - 124.274 - - - - - - 1.955.363
Tagihan derivatif 3.111 37.575 26.751 93.401 9.825 442.890 23.794 - 980.129 1.617.476
Kredit yang diberikan 146.698.796 350.698.252 165.646.704 37.825.603 27.977.678 14.270.948 6.969.935 60.573.533 75.173.788**) 885.835.237
Piutang pembiayaan konsumen 1.052.807 1.565.876 4.819.409 5.144.520 3.528.383 1.855.938 598.304 469 - 18.565.706
Investasi bersih dalam
sewa pembiayaan 151.566 300.764 1.173.415 992.968 370.918 58.622 6.818 - - 3.055.071
Tagihan akseptasi - - - - - - - - 10.279.839 10.279.839
Aset lain-lain - - - - - - - 11.082.306 - 11.082.306

224.693.803 377.159.174 192.808.861 62.759.048 53.400.591 44.638.155 25.341.153 115.898.468 163.111.508 1.259.810.761

*) Terdapat perubahan metode perhitungan yang telah menyesuaikan dengan SEOJK Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) No. 12/SEOJK.03/2018 tanggal 21 Agustus 2018.
**) Termasuk piutang/dan pembiayaan Entitas Anak yang menjalankan usaha secara syariah dimana menerima imbalan berupa margin dan bagi hasil

290
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)
(ii) Manajemen risiko suku bunga portfolio banking book (lanjutan)

c. Eksposur Bank Mandiri terhadap risiko tingkat suku bunga (repricing gap)
31 Desember 2019*) (lanjutan)
Dikenakan bunga
Lebih dari 1 Lebih dari 3 Lebih dari 1 Lebih dari 2 Lebih dari 3 Lebih dari 4
Kurang dari bulan tapi bulan tapi tahun tapi tahun tapi tahun tapi tahun tapi Tidak
sama dengan tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih Lebih dari 5 dikenakan
1 bulan dari 3 bulan dari 1 tahun dari 2 tahun dari 3 tahun dari 4 tahun dari 5 tahun tahun bunga Total
Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah 58.778.705 4.990.289 22.456.301 29.941.734 29.941.734 29.941.734 29.941.734 29.941.734 11.510.302 247.444.267
Tabungan dan tabungan wadiah 79.782.298 6.750.269 30.378.153 40.492.172 40.489.943 40.489.217 40.489.269 40.490.025 5.126.726 324.488.072
Deposito berjangka 151.633.441 95.178.850 30.203.318 1.160.397 - - - - - 278.176.006
Simpanan dari bank lain
Giro dan tabungan 1.502.683 174.041 783.184 1.044.245 1.044.245 1.044.245 1.044.245 1.044.245 67.135 7.748.268
Interbank call money 159.535 59.825 - - - - - - - 219.360
Deposito berjangka 2.724.641 2.425.351 280.246 - - - - - - 5.430.238
Liabilitas atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali 2.287.749 921.852 70.712 - 501.742 - - - - 3.782.055
Liabilitas derivatif - 2.923 10.404 254.835 68.867 399.504 17.589 - 440.900 1.195.022
Liabilitas akseptasi - - - - - - - - 10.279.839 10.279.839
Efek-efek yang diterbitkan - - 3.177.225 1.847.281 4.475.816 4.477.050 14.497.762 3.395.136 375.000 32.245.270
Beban yang masih harus dibayar - - - - - - - - 6.215.561 6.215.561
Liabilitas lain-lain - - - - - - - 3.701.639 - 3.701.639
Pinjaman yang diterima 4.436.438 16.893.818 27.138.964 3.232.326 1.847.610 520.727 58.679 - - 54.128.562
Pinjaman dan efek-efek subordinasi - - - - 499.171 - - 165.046 - 664.217

301.305.490 127.397.218 114.498.507 77.972.990 78.869.128 76.872.477 86.049.278 78.737.825 34.015.463 975.718.376

Total gap repricing suku bunga (76.611.687) 249.761.956 78.310.354 (15.213.942) (25.468.537) (32.234.322) (60.708.125) 37.160.643 129.096.045 284.092.385

*) Terdapat perubahan metode perhitungan yang telah menyesuaikan dengan SEOJK Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) No. 12/SEOJK.03/2018 tanggal 21 Agustus 2018.
**) Termasuk piutang/dan pembiayaan Entitas Anak yang menjalankan usaha secara syariah dimana menerima imbalan berupa margin dan bagi hasil

31 Desember 2018*)
Dikenakan bunga
Lebih dari 1 Lebih dari 3 Lebih dari 1 Lebih dari 2 Lebih dari 3 Lebih dari 4
Kurang dari bulan tapi bulan tapi tahun tapi tahun tapi tahun tapi tahun tapi Tidak
sama dengan tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih Lebih dari 5 dikenakan
1 bulan dari 3 bulan dari 1 tahun dari 2 tahun dari 3 tahun dari 4 tahun dari 5 tahun tahun bunga Total
Giro pada Bank Indonesia - - - - - - - - 59.852.761 59.852.761
Giro pada bank lain 13.382.143 - - - - - - - 1.453.818 14.835.961
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 14.030.626 2.669.008 74.000 - - - - - 5.792.400 22.566.034
Efek-efek 1.417.392 1.877.849 3.666.559 1.524.613 3.128.378 3.142.836 5.337.893 2.473.272 41.363.682 63.932.474
Obligasi pemerintah 3.147.144 6.207.923 16.834.024 23.446.731 10.533.066 13.910.745 15.670.638 24.406.387 127.860 114.284.518
Tagihan lainnya - transaksi
Perdagangan 5.570.479 9.857.974 9.436.079 127.856 - - - 1.144.948 275.721 26.413.057
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali 2.023.446 74.183 - - - - - - - 2.097.629
Tagihan derivatif 216.276 260.227 154.441 153.333 8.549 40.629 83.229 - 881.873 1.798.557
Kredit yang diberikan 211.342.725 231.759.031 165.267.151 36.691.388 19.273.035 8.120.750 6.014.832 53.943.842 67.144.434**) 799.557.188
Piutang pembiayaan konsumen 539.577 1.238.912 4.206.099 4.972.715 3.602.395 1.973.982 640.007 24.469 - 17.198.156
Investasi bersih dalam
sewa pembiayaan 129.339 257.641 1.130.974 1.211.075 504.473 86.024 8.863 - - 3.328.389
Tagihan akseptasi - - - - - - - - 13.888.862 13.888.862
Aset lain-lain - - - - - - - 11.658.117 - 11.658.117

251.799.147 254.202.748 200.769.327 68.127.711 37.049.896 27.274.966 27.755.462 93.651.035 190.781.411 1.151.411.703

Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah 25.776.740 10.094.457 26.488.985 28.085.097 20.608.153 15.628.331 11.893.465 52.544.355 8.704.173 199.823.756
Tabungan dan tabungan wadiah 30.072.126 12.503.394 32.050.698 36.037.765 28.397.490 23.304.007 19.913.884 121.251.397 3.751.592 307.282.353
Deposito berjangka 140.865.039 102.649.136 14.467.322 921.287 - - - - - 258.902.784
Simpanan dari bank lain
Giro dan tabungan 412.891 332.147 927.847 834.314 502.517 281.318 115.419 353.685 78.246 3.838.384
Interbank call money 6.797.758 1.674.439 - - - - - - - 8.472.197
Deposito berjangka 2.885.437 707.500 295.564 294.733 - - - - - 4.183.234
Liabilitas atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali 14.535.713 2.075.815 - - - - - - - 16.611.528
Liabilitas derivatif 97.294 103.170 189.385 10.202 97.915 23.764 51.654 - 544.293 1.117.677
Liabilitas akseptasi - - - - - - - - 13.888.862 13.888.862
Efek-efek yang diterbitkan - - 699.470 3.401.352 1.852.703 1.825.959 4.514.221 6.420.218 375.000 19.088.923
Beban yang masih harus dibayar - - - - - - - - 4.835.467 4.835.467
Liabilitas lain-lain - - - - - - - 6.165.002 - 6.165.002
Pinjaman yang diterima 7.503.617 12.217.357 24.841.584 4.693.299 648.840 1.559.438 - 189.847 - 51.653.982
Pinjaman dan efek-efek subordinasi - - - - - - 498.939 186.791 - 685.730

228.946.615 142.357.415 99.960.855 74.278.049 52.107.618 42.622.817 36.987.582 187.111.295 32.177.633 896.549.879

Total gap repricing suku bunga 22.852.532 111.845.333 100.808.472 (6.150.338) (15.057.722) (15.347.851) (9.232.120) (93.460.260) 158.603.778 254.861.824

*) Terdapat perubahan metode perhitungan yang telah menyesuaikan dengan SEOJK Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) No. 12/SEOJK.03/2018 tanggal 21 Agustus 2018.
**) Termasuk piutang/dan pembiayaan Entitas Anak yang menjalankan usaha secara syariah dimana menerima imbalan berupa margin dan bagi hasil

Untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga dan nilai tukar pada kondisi ekstrim (krisis)
terhadap pendapatan dan modal, Bank melakukan stress testing risiko pasar banking book secara
berkala.
291
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)


(iii) Manajemen pricing

Bank menerapkan kebijakan pricing baik untuk produk dana maupun produk kredit. Kebijakan
pricing merupakan salah satu strategi untuk memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) dan
sekaligus mendukung Bank menguasai market share dengan mempertimbangkan kondisi
persaingan.

Bank secara konsisten berupaya menerapkan strategi sebagai market leader dalam hal pricing
pendanaan. Namun demikian, dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas dan kebutuhan dana,
Bank dapat menerapkan strategi agresif (lebih besar dari pesaing utama) atau defensif (sama atau
lebih kecil dari pesaing utama).

Dalam menetapkan suku bunga kredit, Bank menerapkan risk based pricing yaitu pemberian suku
bunga kredit kepada nasabah bervariasi berdasarkan tingkat risiko kreditnya. Dalam rangka
meminimalkan risiko suku bunga, maka suku bunga kredit disesuaikan dengan suku bunga sumber
dana pembiayaan. Selain biaya dana, suku bunga kredit ditetapkan dengan mempertimbangkan
biaya overhead, premi risiko kredit dan marjin keuntungan Bank dengan tetap memperhatikan
competitiveness dengan pesaing utama. Suku bunga kredit dapat berupa suku bunga mengambang
(floating rate) atau suku bunga tetap (fixed rate) untuk tenor tertentu.

(iv) Manajemen risiko nilai tukar

Risiko nilai tukar adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan nilai tukar di pasar yang
berlawanan pada saat Bank memiliki posisi terbuka. Bank menerapkan manajemen risiko nilai tukar
yang memadai sehingga terhindar dari kerugian akibat perubahan atau volatilitas nilai tukar. Risiko
nilai tukar berasal dari transaksi valuta asing dengan nasabah atau counterparty yang menyebabkan
posisi terbuka dalam valuta asing maupun posisi struktural dalam valuta asing akibat penyertaan
modal. Bank mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan pengelolaan Posisi
Devisa Neto (PDN) sesuai dengan limit internal dan ketentuan Bank Indonesia.

Perhitungan Posisi Devisa Neto pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 yang telah diperbaharui oleh Peraturan
Bank Indonesia No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 yang mengatur mengenai penghapusan
peraturan PDN 30 menit. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto
secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aset dan liabilitas
dalam laporan posisi keuangan untuk setiap mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah
ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi, yang dicatat
dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam Rupiah,
sedangkan posisi devisa neto untuk laporan posisi keuangan adalah selisih bersih jumlah aset dan
jumlah liabilitas dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah.

292
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

a. Posisi devisa neto


Posisi devisa neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang (dinyatakan dalam Rupiah) pada
tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Mata Uang Aset Liabilitas Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (LAPORAN
POSISI KEUANGAN
DAN REKENING
ADMINISTRATIF)***)

Dolar Amerika Serikat 274.368.735 275.943.615 1.574.880


Euro Eropa 9.031.438 8.976.453 54.985
Dolar Singapura 2.524.459 2.688.245 163.786
Yen Jepang 1.345.872 1.460.013 114.141
Dolar Australia 488.982 511.324 22.342
Pound Sterling Inggris 301.027 288.045 12.982
Dolar Hong Kong 103.282 93.219 10.063
Lain-lain 4.691.577 4.890.718 289.223*)
Total 2.242.402

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Dolar Amerika Serikat 220.431.781 182.815.107 37.616.674
Euro Eropa 7.527.135 6.354.640 1.172.495
Dolar Singapura 1.888.269 1.545.234 343.035
Yen Jepang 1.004.508 1.360.295 (355.787)
Dolar Australia 356.430 209.988 146.442
Pound Sterling Inggris 289.365 285.909 3.456
Dolar Hong Kong 64.365 26.528 37.837
Lain-lain 1.536.813 4.336.102 (2.799.289)**)
Total 36.164.863

Total Modal Tier I dan Tier II


dikurangi penyertaan pada Entitas Anak (Catatan 58) 188.828.259

Rasio PDN (laporan posisi keuangan) 19,15%


Rasio PDN (keseluruhan) 1,19%

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2019 jika menggunakan modal bulan November 2019
adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2019 186.331.732


Rasio PDN (laporan posisi keuangan) 19,41%
Rasio PDN (keseluruhan)***) 1,20%
*)
Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aset dan liabilitas beberapa mata uang asing lainnya.
**)
Merupakan penjumlahan dari selisih antara aset dan liabilitas beberapa mata uang asing lainnya.
***)
Perhitungan posisi devisa neto bank berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 dan Peraturan Bank Indonesia No.
17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum.
Berdasarkan peraturan tersebut, mulai tanggal 1 Juli 2010, Bank hanya diwajibkan untuk menjaga posisi devisa neto secara keseluruhan maksimum 20% dari total
modal.

293
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

a. Posisi devisa neto (lanjutan)

Posisi devisa neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang (dinyatakan dalam Rupiah) pada
tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

Mata Uang Aset Liabilitas Posisi Devisa Neto

KESELURUHAN (LAPORAN
POSISI KEUANGAN
DAN REKENING
ADMINISTRATIF)***)

Dolar Amerika Serikat 357.819.308 358.484.699 665.391


Euro Eropa 11.690.220 11.507.187 183.033
Dolar Singapura 3.360.108 3.367.849 7.741
Yen Jepang 1.131.321 1.156.294 24.973
Dolar Australia 362.260 375.973 13.713
Pound Sterling Inggris 501.326 492.088 9.238
Dolar Hong Kong 42.715 55.004 12.289
Lain-lain 6.625.771 6.770.780 213.409*)
Total 1.129.787

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Dolar Amerika Serikat 209.629.248 161.491.889 48.137.359
Euro Eropa 9.936.668 3.904.530 6.032.138
Dolar Singapura 3.088.014 1.705.275 1.382.739
Yen Jepang 883.353 741.477 141.876
Dolar Australia 328.216 173.379 154.837
Pound Sterling Inggris 197.355 460.896 (263.541)
Dolar Hong Kong 42.715 21.946 20.769
Lain-lain 2.698.741 5.459.222 (2.760.481)**)
Total 52.845.696

Total Modal Tier I dan Tier II


dikurangi penyertaan pada Entitas Anak (Catatan 58) 167.557.982

Rasio PDN (laporan posisi keuangan) 31,51%


Rasio PDN (keseluruhan) 0,67%

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2018 jika menggunakan modal bulan November 2018
adalah sebagai berikut:

Modal bulan November 2018 163.809.795


Rasio PDN (laporan posisi keuangan) 32,26%
Rasio PDN (keseluruhan)***) 0,69%
*)
Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aset dan liabilitas beberapa mata uang asing lainnya.
**)
Merupakan penjumlahan dari selisih antara aset dan liabilitas beberapa mata uang asing lainnya.
***)
Perhitungan posisi devisa neto bank berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 dan Peraturan Bank Indonesia No.
17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum.
Berdasarkan peraturan tersebut, mulai tanggal 1 Juli 2010, Bank hanya diwajibkan untuk menjaga posisi devisa neto secara keseluruhan maksimum 20% dari total
modal.

294
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

b. Eksposur Bank Mandiri atas risiko nilai tukar mata uang asing
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Grup atas risiko nilai tukar mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan Grup
pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang.
31 Desember 2019
Dolar Pound
Amerika Euro Dolar Yen Dolar Dolar Sterling
Serikat Eropa Singapura Jepang Australia Hong Kong Inggris Lain-lain Total
Aset
Kas 1.299.141 192.564 413.716 41.111 256.572 23.337 17.695 302.168 2.546.304
Giro pada Bank Indonesia 13.407.311 - - - - - - - 13.407.311
Giro pada bank lain 8.261.426 1.837.176 239.843 404.132 92.977 28.102 253.889 955.027 12.072.572
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 19.719.007 47.675 - - - - - 299.127 20.065.809
Efek-efek 15.103.611 2.606 408.877 579 - - - - 15.515.673
Obligasi pemerintah 20.398.803 3.384.373 - 472.897 - - - - 24.256.073
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 8.606.700 58.610 6.077 8.857 - - 13.549 16.975 8.710.768
Tagihan derivatif 1.475.789 14.658 3 32 127 41 43 97 1.490.790
Kredit yang diberikan 138.258.224 1.149.647 776.651 1.075 2.057 3.268 - 839.976 141.030.898
Tagihan akseptasi 3.959.983 886.870 9.785 75.957 2.021 - - 76.040 5.010.656
Aset lain-lain 2.731.437 49.414 2.874 523 24 11 79 7.380 2.791.742

Total aset 233.221.432 7.623.593 1.857.826 1.005.163 353.778 54.759 285.255 2.496.790 246.898.596

Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah 64.989.888 3.919.861 269.367 723.085 33.352 4.819 119.651 1.041.342 71.101.365
Tabungan dan tabungan wadiah 25.144.146 999.247 641.029 165.687 128.805 8.481 139.399 13.931 27.240.725
Deposito berjangka 35.260.149 358.521 353.189 29.508 37.647 - 5.124 16.028 36.060.166
Simpanan dari bank lain
Giro, giro wadiah dan tabungan 1.218.653 598 3.182 533 - - - 120 1.223.086
Interbank call money - - - - - - - 219.360 219.360
Deposito berjangka 2.044.117 - - - - - - - 2.044.117
Liabilitas atas efek-efek yang
dijual dengan janji dibeli kembali 2.479.142 - - - - - - - 2.479.142
Liabilitas derivatif 982.432 18.154 5 421 2.517 48 2 722 1.004.301
Liabilitas akseptasi 3.959.983 886.870 9.785 75.957 2.021 - - 76.040 5.010.656
Efek-efek yang diterbitkan 10.321.418 - - - - - - - 10.321.418
Beban yang masih harus dibayar 648.229 - 37.021 172 136 7.009 303 65.356 758.226
Liabilitas lain-lain 1.793.110 135.612 143.739 249.622 1.418 1.098 20.515 52.182 2.397.296
Pinjaman yang diterima 41.479.276 - - 367.962 - - - 3.036.141 44.883.379
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 165.045 - - - - - - - 165.045

Total liabilitas 190.485.588 6.318.863 1.457.317 1.612.947 205.896 21.455 284.994 4.521.222 204.908.282

Posisi keuangan laporan


posisi keuangan bersih 42.735.844 1.304.730 400.509 (607.784) 147.882 33.304 261 (2.024.432) 41.990.314

Rekening administratif bersih (37.571.550) (1.130.793) (633.563 ) 241.646 (168.785 ) (27.774 ) 9.526 2.600.150 (36.681.143 )

295
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

b. Eksposur Bank Mandiri atas risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)
31 Desember 2018
Dolar Pound
Amerika Euro Dolar Yen Dolar Dolar Sterling
Serikat Eropa Singapura Jepang Australia Hong Kong Inggris Lain-lain Total
Aset
Kas 1.377.201 165.625 934.813 44.448 259.982 6.346 13.965 259.073 3.061.453
Giro pada Bank Indonesia 17.914.796 - - - - - - - 17.914.796
Giro pada bank lain 11.544.142 704.502 143.509 231.232 44.503 23.812 168.575 1.709.590 14.569.865
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 9.572.066 50.338 - - - - - 62.717 9.685.121
Efek-efek 15.799.820 19.294 962.453 1.439 - - - - 16.783.006
Obligasi pemerintah 17.512.032 5.846.313 - 483.294 - - - - 23.841.639
Tagihan lainnya -
transaksi perdagangan 9.361.314 88.315 - 37.366 - - 12.264 40.001 9.539.260
Tagihan derivatif 1.539.301 7.597 - 2.250 18 - 1.570 472 1.551.208
Kredit yang diberikan 131.074.000 2.066.764 938.938 1.189 4.664 - - 1.044.462 135.130.017
Tagihan akseptasi 4.059.991 989.956 24.791 84.394 3.739 - 4.298 23.686 5.190.855
Aset lain-lain 2.859.622 84.864 4.543 525 - - 15 5.450 2.955.019

Total aset 222.614.285 10.023.568 3.009.047 886.137 312.906 30.158 200.687 3.145.451 240.222.239

Liabilitas
Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah 49.594.934 815.923 414.547 451.301 33.921 4.289 304.379 739.224 52.358.518
Tabungan dan tabungan wadiah 25.407.014 801.409 724.959 33.690 94.167 7.427 136.556 14.589 27.219.811
Deposito berjangka 35.357.214 1.131.144 353.790 6.706 20.911 - 5.421 28.419 36.903.605
Simpanan dari bank lain
Giro, giro wadiah dan tabungan 1.549.629 635 8.521 535 - - - 189 1.559.509
Interbank call money 5.255.890 - - - - - - 916.307 6.172.197
Deposito berjangka 1.119.634 - - - - - - - 1.119.634
Liabilitas atas efek-efek yang
dijual dengan janji dibeli kembali 2.802.078 - - - - - - - 2.802.078
Liabilitas derivatif 601.972 14.022 - 25 275 - - - 616.294
Liabilitas akseptasi 4.059.991 989.956 24.791 84.394 3.739 - 4.298 23.686 5.190.855
Beban yang masih harus dibayar 617.287 - 38.115 175 134 6.883 65 88.580 751.239
Liabilitas lain-lain 2.831.003 136.985 60.257 164.007 19.985 3.452 9.738 92.334 3.317.761
Pinjaman yang diterima 38.698.319 - - 576.636 - - - 3.711.914 42.986.869
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 186.790 - - - - - - - 186.790

Total liabilitas 168.081.755 3.890.074 1.624.980 1.317.469 173.132 22.051 460.457 5.615.242 181.185.160

Posisi keuangan laporan


posisi keuangan bersih 54.532.530 6.133.494 1.384.067 (431.332) 139.774 8.107 (259.770) (2.469.791) 59.037.079

Rekening administratif bersih (49.338.947) (5.849.105 ) (1.390.480 ) (261.121) (168.550 ) (33.058 ) 272.779 2.615.472 (54.153.010 )

296
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
31 Desember 2019

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Aset

Kas
Dolar Amerika Serikat 1.299.141 93.581
Dolar Singapura 413.716 40.108
Dolar Australia 256.572 26.382
Euro Eropa 192.564 12.367
Yuan China 17.248 8.649
Yen Jepang 41.111 321.657
Pound Sterling Inggris 17.695 970
Dolar Hong Kong 23.337 13.090
Lain-lain 284.920 20.524

2.546.304 537.328

Giro pada Bank Indonesia


Dolar Amerika Serikat 13.407.311 965.771

Giro pada bank lain


Dolar Amerika Serikat 8.261.426 595.096
Yuan China 583.725 292.714
Euro Eropa 1.837.176 117.990
Yen Jepang 404.132 3.161.975
Pound Sterling Inggris 253.889 13.921
Dolar Singapura 239.843 23.252
Dolar Australia 92.977 9.560
Dolar Hong Kong 28.102 15.763
Lain-lain 371.302 26.746

12.072.572 4.257.017

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain


Dolar Amerika Serikat 19.719.007 1.420.422
Euro Eropa 47.675 3.062
Yuan China 299.127 150.000

20.065.809 1.573.484

Efek-efek
Dolar Amerika Serikat 15.103.611 1.087.961
Dolar Singapura 408.877 39.639
Euro Eropa 2.606 167
Yen Jepang 579 4.530

15.515.673 1.132.297

Obligasi pemerintah
Dolar Amerika Serikat 20.398.803 1.469.390
Euro Eropa 3.384.373 217.356
Yen Jepang 472.897 3.700.000

24.256.073 5.386.746

297
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2019

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Aset (lanjutan)

Tagihan lainnya - transaksi perdagangan


Dolar Amerika Serikat 8.606.700 619.968
Euro Eropa 58.610 3.764
Dolar Singapura 6.077 589
Yuan China 16.975 8.512
Yen Jepang 8.857 69.298
Pound Sterling Inggris 13.549 743

8.710.768 702.874

Tagihan derivatif
Dolar Amerika Serikat 1.475.789 106.306
Euro Eropa 14.658 941
Dolar Singapura 3 -
Yen Jepang 32 250
Dolar Australia 127 13
Dolar Hong Kong 41 23
Pound Sterling Inggris 43 2
Yuan China 96 48
Lain-lain 1 -

1.490.790 107.583

Kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah


Dolar Amerika Serikat 138.258.224 9.959.173
Euro Eropa 1.149.647 73.834
Dolar Hong Kong 3.268 1.833
Yuan China 838.904 420.676
Dolar Singapura 776.651 75.293
Dolar Australia 2.057 212
Yen Jepang 1.075 8.411
Lain-lain 1.072 77

141.030.898 10.539.509

Tagihan akseptasi
Dolar Amerika Serikat 3.959.983 285.250
Euro Eropa 886.870 56.958
Yen Jepang 75.957 594.296
Dolar Singapura 9.785 949
Yuan China 76.040 38.131
Dolar Australia 2.021 208

5.010.656 975.792

298
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)
(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)
c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2019

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)
Aset (lanjutan)

Aset lain-lain
Dolar Amerika Serikat 2.731.437 196.754
Euro Eropa 49.414 3.174
Dolar Australia 24 2
Yuan China 7.374 3.698
Dolar Singapura 2.874 279
Dolar Hong Kong 11 6
Yen Jepang 523 4.092
Pound Sterling Inggris 79 4
Lain-lain 6 -

2.791.742 208.009

Total aset 246.898.596 26.386.410

Liabilitas

Simpanan Nasabah
Giro dan giro wadiah
Dolar Amerika Serikat 64.989.888 4.681.425
Euro Eropa 3.919.861 251.747
Dolar Singapura 269.367 26.114
Yen Jepang 723.085 5.657.499
Pound Sterling Inggris 119.651 6.560
Yuan China 790.905 396.607
Dolar Australia 33.352 3.429
Dolar Hong Kong 4.819 2.703
Lain-lain 250.437 18.040

71.101.365 11.044.124

Tabungan dan tabungan wadiah


Dolar Amerika Serikat 25.144.146 1.811.212
Euro Eropa 999.247 64.175
Dolar Singapura 641.029 62.145
Pound Sterling Inggris 139.399 7.643
Dolar Australia 128.805 13.244
Yen Jepang 165.687 1.296.351
Yuan China 13.382 6.711
Dolar Hong Kong 8.481 4.757
Lain-lain 549 40

27.240.725 3.266.278

Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat 35.260.149 2.539.899
Euro Eropa 358.521 23.025
Dolar Singapura 353.189 34.240
Yuan China 16.028 8.037
Dolar Australia 37.647 3.871
Yen Jepang 29.508 230.877
Pound Sterling Inggris 5.124 281

36.060.166 2.840.230

299
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)
(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)
c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2019

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Liabilitas (lanjutan)

Simpanan dari Bank Lain


Giro, giro wadiah dan tabungan
Dolar Amerika Serikat 1.218.653 87.783
Dolar Singapura 3.182 308
Euro Eropa 598 38
Yen Jepang 533 4.170
Yuan China 120 60

1.223.086 92.359

Interbank call money


Yuan China 219.360 110.000
Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat 2.044.117 147.244

Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali


Dolar Amerika Serikat 2.479.142 178.580

Liabilitas derivatif
Dolar Amerika Serikat 982.432 70.768
Euro Eropa 18.154 1.166
Dolar Singapura 5 -
Yen Jepang 421 3.294
Pound Sterling Inggris 2 -
Dolar Australia 2.517 259
Dolar Hong Kong 48 27
Yuan China 4 2
Lain-lain 718 52

1.004.301 75.568

Liabilitas akseptasi
Dolar Amerika Serikat 3.959.983 285.250
Euro Eropa 886.870 56.958
Yen Jepang 75.957 594.296
Dolar Singapura 9.785 949
Yuan China 76.040 38.131
Dolar Australia 2.021 208

5.010.656 975.792

Efek - efek yang diterbitkan


Dolar Amerika Serikat 10.321.418 743.484

Beban yang masih harus dibayar


Dolar Amerika Serikat 648.229 46.694
Yuan China 65.348 32.769
Dolar Singapura 37.021 3.589
Dolar Hong Kong 7.009 3.932
Yen Jepang 172 1.346
Dolar Australia 136 14
Pound Sterling Inggris 303 17
Lain-lain 8 1

758.226 88.362

300
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2019

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Liabilitas (lanjutan)

Liabilitas lain-lain
Dolar Amerika Serikat 1.793.110 129.163
Yen Jepang 249.622 1.953.071
Euro Eropa 135.612 8.709
Dolar Singapura 143.739 13.935
Dolar Australia 1.418 146
Dolar Hong Kong 1.098 616
Pound Sterling Inggris 20.515 1.125
Yuan China 26.989 13.534
Lain-lain 25.193 1.815

2.397.296 2.122.114

Pinjaman yang diterima


Dolar Amerika Serikat 41.479.276 2.987.882
Yuan China 3.036.141 1.522.501
Yen Jepang 367.962 2.878.977

44.883.379 7.389.360

Pinjaman dan efek-efek subordinasi


Dolar Amerika Serikat 165.045 11.889

Total liabilitas 204.908.282 29.085.384

31 Desember 2018

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Aset

Kas
Dolar Amerika Serikat 1.377.201 95.772
Dolar Singapura 934.813 88.567
Dolar Australia 259.982 25.583
Euro Eropa 165.625 10.074
Yuan China 45.015 21.532
Yen Jepang 44.448 340.285
Pound Sterling Inggris 13.965 763
Dolar Hong Kong 6.346 3.456
Lain-lain 214.058 14.885

3.061.453 600.917

Giro pada Bank Indonesia


Dolar Amerika Serikat 17.914.796 1.245.813

301
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

d. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2018

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)
Aset (lanjutan)

Giro pada bank lain


Dolar Amerika Serikat 11.544.142 802.792
Yuan China 1.351.991 646.709
Euro Eropa 704.502 42.851
Yen Jepang 231.232 1.770.265
Pound Sterling Inggris 168.575 9.206
Dolar Singapura 143.509 13.596
Dolar Australia 44.503 4.379
Dolar Hong Kong 23.812 12.968
Lain-lain 357.599 24.867

14.569.865 3.327.633

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain


Dolar Amerika Serikat 9.572.066 665.651
Euro Eropa 50.338 3.062
Yuan China 62.717 30.000
9.685.121 698.713

Efek-efek
Dolar Amerika Serikat 15.799.820 1.098.736
Dolar Singapura 962.453 91.185
Euro Eropa 19.294 1.174
Yen Jepang 1.439 11.017
16.783.006 1.202.112

Obligasi pemerintah
Dolar Amerika Serikat 17.512.032 1.217.805
Euro Eropa 5.846.313 355.601
Yen Jepang 483.294 3.700.000

23.841.639 5.273.406

Tagihan lainnya - transaksi perdagangan


Dolar Amerika Serikat 9.361.314 650.995
Euro Eropa 88.315 5.372
Yuan China 40.001 19.134
Yen Jepang 37.366 286.066
Pound Sterling Inggris 12.264 670
9.539.260 962.237

Tagihan derivatif
Dolar Amerika Serikat 1.539.301 107.045
Euro Eropa 7.597 462
Yen Jepang 2.250 17.225
Pound Sterling Inggris 1.570 86
Yuan China 351 168
Dolar Australia 18 2
Lain-lain 121 8
1.551.208 124.996

302
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2018

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Aset (lanjutan)

Kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang syariah


Dolar Amerika Serikat 131.074.000 9.115.021
Euro Eropa 2.066.764 125.711
Yuan China 1.043.355 499.077
Dolar Singapura 938.938 88.957
Dolar Australia 4.664 459
Yen Jepang 1.189 9.103
Lain-lain 1.107 77

135.130.017 9.838.405

Tagihan akseptasi
Dolar Amerika Serikat 4.059.991 282.336
Euro Eropa 989.956 60.214
Yen Jepang 84.394 646.103
Dolar Singapura 24.791 2.349
Yuan China 23.686 11.330
Pound Sterling Inggris 4.298 235
Dolar Australia 3.739 368

5.190.855 1.002.935

Aset lain-lain
Dolar Amerika Serikat 2.859.622 198.861
Euro Eropa 84.864 5.162
Yuan China 5.450 379
Dolar Singapura 4.543 430
Yen Jepang 525 4.019
Pound Sterling Inggris 15 -

2.955.019 208.851

Total aset 240.222.239 24.486.018

Liabilitas

Simpanan Nasabah
Giro dan giro wadiah
Dolar Amerika Serikat 49.594.934 3.448.883
Euro Eropa 815.923 49.628
Dolar Singapura 414.547 39.275
Yen Jepang 451.301 3.455.068
Pound Sterling Inggris 304.379 16.622
Yuan China 548.506 262.372
Dolar Australia 33.921 3.338
Dolar Hong Kong 4.289 2.336
Lain-lain 190.718 13.263

52.358.518 7.290.785

303
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2018

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Liabilitas (lanjutan)

Tabungan dan tabungan wadiah


Dolar Amerika Serikat 25.407.014 1.766.830
Euro Eropa 801.409 48.746
Dolar Singapura 724.959 68.685
Pound Sterling Inggris 136.556 7.457
Dolar Australia 94.167 9.266
Yen Jepang 33.690 257.924
Yuan China 13.684 6.546
Dolar Hong Kong 7.427 4.045
Lain-lain 905 63

27.219.811 2.169.562

Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat 35.357.214 2.458.777
Euro Eropa 1.131.144 68.802
Dolar Singapura 353.790 33.519
Yuan China 28.419 13.594
Dolar Australia 20.911 2.058
Yen Jepang 6.706 51.340
Pound Sterling Inggris 5.421 296

36.903.605 2.628.386

Simpanan dari Bank Lain


Giro, giro wadiah dan tabungan
Dolar Amerika Serikat 1.549.629 107.762
Dolar Singapura 8.521 807
Euro Eropa 635 39
Yen Jepang 535 4.096
Yuan China 189 13

1.559.509 112.717

Interbank call money


Dolar Amerika Serikat 5.255.890 365.500
Yuan China 916.307 438.305

6.172.197 803.805

Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat 1.119.634 77.861

Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali


Dolar Amerika Serikat 2.802.078 194.859

Liabilitas derivatif
Dolar Amerika Serikat 601.972 41.862
Euro Eropa 14.022 853
Dolar Australia 275 27
Yen Jepang 25 190

616.294 42.932

304
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)

c. Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut (lanjutan):
31 Desember 2018

Ekuivalen Mata uang


Rupiah asing
(dalam jutaan) (dalam ribuan)

Liabilitas (lanjutan)

Liabilitas akseptasi
Dolar Amerika Serikat 4.059.991 282.336
Euro Eropa 989.956 60.214
Yen Jepang 84.394 646.103
Dolar Singapura 24.791 2.349
Yuan China 23.686 11.330
Dolar Australia 3.739 368
Pound Sterling Inggris 4.298 235

5.190.855 1.002.935

Beban yang masih harus dibayar


Dolar Amerika Serikat 617.287 42.927
Yuan China 88.572 42.367
Dolar Singapura 38.115 3.611
Dolar Hong Kong 6.883 3.748
Yen Jepang 175 1.340
Dolar Australia 134 13
Pound Sterling Inggris 65 4
Lain-lain 8 1

751.239 94.011

Liabilitas lain-lain
Dolar Amerika Serikat 2.831.003 196.871
Yen Jepang 164.007 1.255.604
Euro Eropa 136.985 8.331
Dolar Singapura 60.257 5.708
Dolar Australia 19.985 1.967
Dolar Hong Kong 3.452 1.880
Pound Sterling Inggris 9.738 532
Lain-lain 92.334 6.421

3.317.761 1.477.314

Pinjaman yang diterima


Dolar Amerika Serikat 38.698.319 2.691.121
Yuan China 3.711.914 1.775.551
Yen Jepang 576.636 4.414.610

42.986.869 8.881.282

Pinjaman dan efek-efek subordinasi


Dolar Amerika Serikat 186.790 12.990

Total liabilitas 181.185.160 24.789.439

305
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)
(iv) Manajemen risiko nilai tukar (lanjutan)
c. Sensitivitas terhadap laba bersih
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank Mandiri pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:
Peningkatan Penurunan
5% 5%
31 Desember 2019
Menambah/(mengurangi) laba bersih 1.880.834 (1.880.834)

31 Desember 2018
Menambah/(mengurangi) laba bersih 2.406.868 (2.406.868)

Proyeksi di atas hanya mengasumsikan perubahan nilai tukar mata uang asing Dolar Amerika
Serikat sedangkan nilai tukar mata uang asing lainnya tidak berubah. Dolar Amerika Serikat
merupakan komponen terbesar mata uang asing yang dimiliki Bank. Proyeksi juga
mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan pada tanggal pelaporan
keuangan.

(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan


Penilaian/valuasi juga merupakan komponen penting yang dibutuhkan untuk mengelola hampir
semua risiko perbankan termasuk risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Proses valuasi
dilakukan atas seluruh posisi trading book termasuk efek-efek yang dimiliki Grup dalam portofolio
tersedia untuk dijual (available-for-sale).
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan
tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai
berikut:
· Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
(Tingkat 1);
· Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi
untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak
langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
· Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi
(informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada
31 Desember 2019 dan 2018:
31 Desember 2019

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai wajar

Aset yang diukur sebesar nilai wajar


Efek-efek
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 22.604.594 6.915.433 - 29.520.027
Tersedia untuk dijual 1.143.993 18.757.183 - 19.901.176
Obligasi pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 5.853.720 399.536 - 6.253.256
Tersedia untuk dijual 39.874.398 56.790.056 - 96.664.454
Tagihan derivatif - 1.559.152 58.324 1.617.476

306
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)


(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas Bank dan Entitas Anak yang diukur sebesar nilai wajar
pada 31 Desember 2019 dan 2018 (lanjutan):
31 Desember 2019

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai wajar

Aset yang disajikan sebesar nilai wajar


Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek - 8.037.544 - 8.037.544
Obligasi pemerintah 12.977.126 5.096.699 - 18.073.825
Diukur pada biaya perolehan
Efek-efek 10.581.243 3.333.898 - 13.915.141
Obligasi pemerintah 8.140.324 - - 8.140.324
Kredit yang diberikan 291.767.934 565.536.359 857.304.293
Piutang pembiayaan konsumen - 17.433.465 - 17.433.465
Investasi bersih dalam
sewa pembiayaan - 3.055.071 - 3.055.071

Liabilitas yang diukur sebesar nilai wajar


Liabilitas derivatif - 1.195.022 - 1.195.022

Liabilitas yang disajikan sebesar nilai wajar


Efek-efek yang diterbitkan - 32.977.554 - 32.977.554
Pinjaman yang diterima - 54.028.333 - 54.028.333
Pinjaman dan efek-efek subordinasi - 671.922 - 671.922

31 Desember 2018

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Nilai wajar

Aset yang diukur sebesar nilai wajar


Efek-efek
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 20.454.770 3.049.284 - 23.504.054
Tersedia untuk dijual 6.176.157 23.644.248 - 29.820.405
Obligasi pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 4.416.186 157.060 - 4.573.246
Tersedia untuk dijual 16.886.369 61.378.875 - 78.265.244
Tagihan derivatif - 1.798.557 - 1.798.557
Aset yang disajikan sebesar nilai wajar
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek 4.817.038 3.062.579 - 7.879.617
Obligasi pemerintah 13.006.226 5.122.689 - 18.128.915
Kredit yang diberikan - 254.049.118 511.947.028 765.996.146
Piutang pembiayaan konsumen - 18.851.376 - 18.851.376
Investasi bersih dalam
sewa pembiayaan - 3.858.711 - 3.858.711

Liabilitas yang diukur sebesar nilai wajar


Liabilitas derivatif - 1.117.677 - 1.117.677

Liabilitas yang disajikan sebesar nilai wajar


Efek-efek yang diterbitkan - 18.814.887 - 18.814.887
Pinjaman yang diterima - 51.280.848 - 51.280.848
Pinjaman dan efek-efek subordinasi - 676.205 - 676.205

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, untuk aset dan liabilitas yang dimiliki pada akhir tahun
laporan diukur pada nilai wajar secara berulang, Bank dan Entitas Anak tidak memiliki transfer
antara Tingkat 1 dan Tingkat 2 dari hierarki.

Surat berharga yang masuk dalam kategori tidak likuid pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 masing-masing sebesar Rp13.868.408 (21,11% dari jumlah aset yang diukur sebesar nilai
wajar tingkat 2) dan Rp23.252.002 (25,83% dari jumlah aset yang diukur sebesar nilai wajar tingkat
2) yaitu obligasi pemerintah dengan tingkat suku bunga mengambang (variable rate) dan masuk
dalam klasifikasi tersedia untuk dijual (available-for-sale).

307
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar aktif (misalnya efek yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi dan tersedia untuk dijual) ditentukan berdasarkan harga pasar
yang dikutip pada tanggal pelaporan. Suatu pasar dianggap aktif apabila informasi mengenai harga
kuotasi dapat dengan mudah dan secara berkala tersedia dari suatu bursa, pedagang efek, atau
broker, kelompok penilai harga pasar industri tertentu, regulator dan harga-harga tersebut
mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan reguler pada tingkat yang wajar. Harga pasar yang
dikutip untuk aset keuangan yang dimiliki Grup adalah harga penawaran sekarang. Instrumen-
instrumen tersebut termasuk dalam tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam tingkat 1 umumnya
meliputi investasi ekuitas dan surat hutang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diklasifikasikan
sebagai surat berharga yang dimiliki untuk diperdagangkan dan tersedia untuk dijual.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif meliputi derivatif over-
the-counter dan obligasi pemerintah yang tidak aktif ditentukan dengan teknik penilaian internal.

Teknik-teknik penilaian tersebut memaksimumkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi
dan sedapat mungkin meminimalisir penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari entitas.
Seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi
dari pasar, oleh karena itu instrumen tersebut termasuk dalam tingkat 2. Sebaliknya, jika salah satu
atau lebih data tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk
dalam tingkat 3.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Bank
Mandiri memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya kecuali untuk instrumen berikut:
31 Desember 2019 31 Desember 2018

Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar

Aset
Efek-efek
Dimiliki hingga jatuh tempo 8.035.894 8.037.544 7.887.729 7.879.617
Diukur pada biaya perolehan*) 13.875.809 13.915.141 2.656.999 2.655.320
Obligasi pemerintah
Dimiliki hingga jatuh tempo 18.003.260 18.073.825 17.977.222 18.128.915
Diukur pada biaya perolehan*) 8.079.331 8.140.324 13.468.806 12.243.849
Kredit yang diberikan 855.863.865 857.304.293 767.761.095 765.996.146
Piutang pembiayaan konsumen 18.211.088 17.433.465 16.826.865 18.851.376
Investasi bersih dalam
sewa pembiayaan 3.047.089 3.055.071 3.319.103 3.858.711

925.116.336 925.959.663 829.897.819 829.613.934

Liabilitas
Efek-efek yang diterbitkan 32.245.270 32.977.554 19.088.923 18.814.887
Pinjaman yang diterima 54.128.562 54.028.333 51.653.982 51.280.848
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 664.217 671.922 685.730 676.205

87.038.049 87.677.809 71.428.635 70.771.940

*)
Efek-efek dan obligasi pemerintah yang dimiliki Entitas Anak sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.

308
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(v) Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain, tagihan lainnya, tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan
akseptasi dan aset lain-lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), FASBI Syariah, call money, penempatan “fixed
term”, deposito berjangka dan lain-lain.

Nilai tercatat dari giro, penempatan dan simpanan overnight dengan suku bunga mengambang
adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, tagihan lainnya, tagihan
atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi dan aset lain-lain
ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang
berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh
tempo di bawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap,
tagihan lainnya, tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan
akseptasi dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

(ii) Efek-efek (dimiliki hingga jatuh tempo) dan obligasi pemerintah (dimiliki hingga jatuh tempo)

Nilai wajar untuk efek-efek dan obligasi pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan
berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika
informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi
efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa atau dinilai dengan
menggunakan metode valuasi internal.

(iii) Kredit yang diberikan dan piutang pembiayaan konsumen

Kredit yang diberikan dan piutang pembiayaan konsumen dinyatakan berdasarkan jumlah nilai
tercatat setelah dikurangi oleh beban penurunan nilai. Estimasi nilai wajar dari kredit yang
diberikan dan piutang pembiayaan konsumen mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini
dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Nilai wajar dari kredit yang diberikan
dan piutang pembiayaan konsumen ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang
diharapkan pada tingkat suku bunga pasar terkini.

(iv) Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain, liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain

Estimasi nilai wajar simpanan yang bisa ditarik kembali sewaktu-waktu, termasuk simpanan
tanpa bunga, adalah sebesar jumlah terhutang/nilai tercatat ketika utang tersebut dibayarkan.

Estimasi nilai wajar simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas atas efek-efek yang
dijual dengan janji dibeli kembali, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki
kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku
bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah
satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan tingkat bunga tetap, liabilitas akseptasi
dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.

(v) Efek-efek yang diterbitkan, pinjaman yang diterima dan pinjaman dan efek-efek subordinasi

Nilai wajar agregat dihitung berdasarkan harga pasar kuotasi. Jika informasi ini tidak tersedia,
model diskonto arus kas digunakan berdasarkan kurva yield terkini yang sesuai dengan sisa
periode jatuh temponya.

309
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(vi) Value at Risk (VaR)

Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko pasar trading, Bank menerapkan prinsip segregation of
duties dengan melakukan pemisahan antara unit front office (melaksanakan transaksi trading), unit
middle office (melaksanakan proses manajemen risiko, menyusun kebijakan dan prosedur) dan
unit back office (melaksanakan proses settlement transaksi).

Analisa risiko pasar atas aktivitas trading treasury dilakukan secara harian menggunakan
pendekatan sesuai best practice yang ada dan mengacu pada ketentuan internal dan eksternal
yang berlaku, salah satunya melalui perhitungan Value at Risk (VaR).

VaR merupakan suatu nilai yang menggambarkan potensi maksimum kerugian yang dialami Bank
(bank saja) akibat pergerakan pasar yang mempengaruhi eksposur trading Bank dalam kondisi
normal dengan tingkat kepercayaan 99%. Metode perhitungan VaR yang digunakan bank yaitu
metode Historical Simulation yang tidak membutuhkan asumsi bahwa pergerakan faktor pasar
terdistribusi normal. Bank menghitung VaR berdasarkan 250 hari data faktor pasar historis.

Realisasi VaR 31 Desember 2019 dan 2018 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

31 Desember 2019*)
VaR VaR VaR VaR
Rata-rata Maksimum Minimum Akhir Periode
Jenis risiko
Risiko suku bunga 13.833 29.191 3.933 5.109
Risiko nilai tukar 17.095 62.359 2.133 22.572
Total 27.117 81.837 8.379 33.381

31 Desember 2018*)
VaR VaR VaR VaR
Rata-rata Maksimum Minimum Akhir Periode
Jenis risiko
Risiko suku bunga 21.426 35.131 7.100 14.256
Risiko nilai tukar 10.846 35.831 1.845 23.528
Total 36.457 66.154 12.480 12.480
*) Hanya posisi trading book

Bank melakukan backtesting untuk memastikan keakuratan metode perhitungan VaR dalam
memprediksi laba/rugi aktivitas treasury. Backtesting membandingkan laba/rugi harian dengan nilai
VaR yang dihitung oleh Bank.

Hasil backtesting periode Desember 2019 menunjukkan bahwa perhitungan VaR yang telah
dilakukan akurat, dimana jumlah penyimpangan P/L terhadap daily VaR masih dapat diterima.

310
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

B. Risiko pasar dan risiko likuiditas (lanjutan)

(vii) Manajemen kas

Kas terdiri atas:


31 Desember 2019 31 Desember 2018

Jumlah Jumlah
Nosional Nosional
mata uang mata uang
asing Ekuivalen asing Ekuivalen
(Dalam ribuan) Rupiah (Dalam ribuan) Rupiah

Rupiah - 25.547.963 - 24.287.461

Mata uang asing


Dolar Amerika Serikat 93.581 1.299.141 95.772 1.377.201
Dolar Singapura 40.108 413.716 88.567 934.813
Dolar Australia 26.382 256.572 25.583 259.982
Euro Eropa 12.367 192.564 10.074 165.625
Yuan Cina 8.649 17.248 21.532 45.015
Yen Jepang 321.657 41.111 340.285 44.448
Pound Sterling Inggris 970 17.695 763 13.965
Dolar Hong Kong 13.090 23.337 3.456 6.346
Lain-lain 20.524 284.920 14.885 214.058

537.328 28.094.267 600.917 27.348.914

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 saldo kas tersebut, sudah termasuk uang pada
mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri), masing-masing sebesar Rp9.636.525 dan Rp9.464.278.

C. Risiko operasional

Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal,
kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional
Bank. Pengelolaan atas risiko operasional secara efektif dapat menekan kerugian akibat risiko
operasional.

Dalam rangka efektivitas pengelolaan risiko operasional, Bank menyusun kerangka kerja mengacu
pada regulasi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Basel dan best practice di industri baik lokal
maupun global. Dalam hal ini, Bank telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri, Standar
Prosedur Operasional Manajemen Risiko Operasional dan Petunjuk Teknis Operasional Manajemen
Risiko Operasional, yang meliputi aspek governance maupun sistem pelaporan.

Managing risk through operation

Dalam pengelolaan risiko operasional melalui Operation, Bank telah:


(i) Menetapkan risk governance pengelolaan risiko operasional.
(ii) Menetapkan kebijakan dan prosedur serta melakukan review secara berkala.
(iii) Menetapkan operational risk appetite.
(iv) Menyusun metodologi dan perangkat pengelolaan risiko operasional.
(v) Menyediakan Operational Risk Management System untuk seluruh unit kerja.
(vi) Membangun Risk Awareness di seluruh lini organisasi termasuk mewujudkan Risk Culture
dalam aktivitas bisnis bank.
(vii) Menjalankan implementasi pengelolaan risiko operasional ke seluruh unit kerja Kantor Pusat
dan Kantor Wilayah termasuk implementasi Operational Risk Management Tools (ORM Tools)
dan sistem aplikasi Loss Event Database.
(viii) Melaksanakan monitoring dan reporting internal maupun eksternal (regulator).
(ix) Pengembangan kompetensi standar untuk pegawai yang terlibat dalam aktivitas implementasi
kerangka kerja manajemen risiko operasional.

311
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

C. Risiko operasional (lanjutan)

Managing risk through operation (lanjutan)

Pelaksanaan operational risk governance dilakukan melalui:


(i) Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi
(ii) Pelaksanaan pengelolaan risiko operasional disupervisi oleh Direktur Manajemen Risiko yang
didukung dengan keterlibatan:
§ Risk Management & Credit Policy Committee
§ Unit Kerja Pembina Manajemen Risiko Operasional
§ Unit Kerja Manajemen Risiko Operasional
§ Unit Kerja Pemilik dan Pengendali Risiko
§ Unit Kerja Kepatuhan
§ Unit Kerja Internal Audit

Bank telah menetapkan kebijakan dan prosedur internal dalam Manajemen Risiko Operasional yang
mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM), yang menjadi landasan
implementasi manajemen risiko.

Terkait dengan ORM Tools, ORM Tools yang dipergunakan Bank adalah:
(i) Risk & Control Self Assesment (RCSA), merupakan sebuah register atas key risks dan controls,
yang akan dipergunakan sebagai basis untuk langkah pengujian kontrol (Control Testing)
secara risk based dalam rangka untuk mengidentifikasi potensi kelemahan kontrol sedini
mungkin dan menjaga tingkatan risiko residual seminimal mungkin dengan mengambil tindakan
yang diperlukan untuk mitigasi sebelum risiko terjadi.
(ii) Loss Event Database, merupakan database insiden risiko operasional yang dicatat secara risk
based dengan tujuan sebagai lesson learned, pemantauan tindaklanjut remediasi maupun
perbaikan kedepannya, serta sebagai masukan atas perhitungan modal risiko operasional
(regulatory capital charge).
(iii) Key Indicator (KI), merupakan indikator yang disusun sebagai bagian dari upaya memantau
risiko-risiko yang ada secara risk based dengan tujuan agar tindaklanjut dapat segera diambil
sebelum sebuah risiko terjadi.
(iv) Issue & Action Management (IAM), merupakan perangkat untuk memantau tindaklanjut yang
telah disusun atas isu-isu yang ditemukan lewat berbagai aktivitas, misalnya Control Testing,
Insiden, Key Indicator, self identified issue dan lain - lain.
(v) Capital Modelling, merupakan model perhitungan modal risiko operasional (regulatory capital
charge) yang patuh pada ketentuan atau regulasi yang berlaku, sebagai bagian untuk
memitigasi risiko operasional.
Sebagai output dari proses Manajemen Risiko Operasional, akan dihasilkan Laporan Profil Risiko
Operasional Bank yang sudah direview oleh unit Internal Audit dipresentasikan kepada Dewan
Komisaris dan dilaporkan kepada Regulator secara periodik serta dijadikan sebagai bagian dari
penentuan tingkat kesehatan bank dari Risk-Based Bank Rating (RBBR). Selain itu, dalam rangka
pengelolaan risiko operasional terdapat laporan pengelolaan risiko operasional yang disampaikan
kepada manajemen sebagai sarana monitoring dan bahan pertimbangan untuk mengambil tindakan
prioritas.

312
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)


C. Risiko operasional (lanjutan)
Managing risk through capital
Sesuai ketentuan, bank menggunakan Basic Indicator Approach untuk perhitungan beban modal
risiko operasional. Adapun perhitungan Basic Indicator Approach didasarkan pada data rata-rata
positif Gross Income Bank selama 3 (tiga) tahun terakhir.
Hasil perhitungan dari beban modal risiko operasional Bank Mandiri (bank saja) adalah sebesar
Rp9.863.359 juta, sedangkan secara konsolidasian (Bank Mandiri dengan perusahaan anak) adalah
sebesar Rp11.609.281 juta. Berdasarkan nilai beban modal risiko operasional tersebut, nilai ATMR
risiko operasional adalah sebesar Rp123.291.988 juta (bank saja) dan Rp145.116.015 juta
(konsolidasian).

63. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING


a. Perjanjian integrated banking system dengan vendor
Pada tanggal 22 November 2012, Bank Mandiri mengadakan perjanjian dengan vendor untuk
menambah fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management Services 2011 sebesar
USD866.125 (nilai penuh, setelah PPN) dan Application Management Services 2012 sebesar
USD1.190.000 (nilai penuh, setelah PPN) dengan sistem blanket order sehingga total nilai kontrak
maksimum sebesar USD2.056.125 (nilai penuh, setelah PPN). Pada tanggal 31 Desember 2019,
nilai kontrak dengan pendekatan realisasi pembayaran untuk Application Management Services
2012 adalah sebesar USD1.083.250 (nilai penuh, setelah PPN) dan Bank telah melakukan
pembukuan atas nilai realisasi pembayaran sebagai aset tetap sebesar USD977.900 (nilai penuh,
setelah PPN) sehingga estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
90,27%.
Pada tanggal 3 September 2013, Bank Mandiri mengadakan perjanjian dengan vendor untuk
menambah fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management 2013 mengunakan system
blanket order dengan nilai kontrak maksimum sebesar USD2.583.700 (nilai penuh, setelah PPN).
Perjanjian blanket order didasarkan pada estimasi mandays aktual yang akan dilakukan oleh vendor
atas pekerjaan penambahan fitur eMAS tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai kontrak
dengan pendekatan realisasi pembayaran adalah sebesar USD2.443.000 (nilai penuh) dan Bank
Mandiri telah melakukan pembukuan atas nilai realisasi pembayaran sebagai aset tetap sebesar
USD2.333.800 (nilai penuh) sehingga estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2019 dan
2018 adalah 95,53%.
Pada tanggal 15 September 2014, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian dengan vendor untuk
menambah fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management 2014 mengunakan system
blanket order dengan nilai kontrak maksimum sebesar USD3.550.000 (nilai penuh, setelah PPN).
Perjanjian blanket order didasarkan pada estimasi mandays aktual yang akan dilakukan oleh vendor
atas pekerjaaan penambahan fitur eMAS tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai kontrak
dengan pendekatan realisasi pembayaran adalah sebesar USD3.476.160 (nilai penuh) dan Bank
Mandiri telah melakukan pembukuan atas nilai realisasi pembayaran sebagai aset tetap sebesar
USD3.366.820 (nilai penuh) sehingga estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2019 dan
2018 masing-masing sebesar 96,85% dan 95,62%.
Pada tanggal 7 Januari 2016, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian dengan vendor untuk
menambah fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management 2015 mengunakan system
blanket order dengan nilai kontrak maksimum sebanyak 6.000 mandays. Pada tanggal
31 Desember 2019 nilai kontrak dengan pendekatan realisasi pembayaran adalah
USD3.626.372,75 (nilai penuh) dan bank telah melakukan pembukuan atas nilai realisasi
pembayaran sebagai aset tetap sebesar USD2.948.406 (nilai penuh) sehingga estimasi
penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar 81,30% dan
77,25%.

313
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)


a. Perjanjian integrated banking system dengan vendor (lanjutan)

Pada tanggal 14 Desember 2016, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian dengan vendor untuk
menambah fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management 2016 mengunakan system
blanket order dengan nilai kontrak maksimum sebanyak 5.256 mandays. Pada tanggal
31 Desember 2019 pendekatan realisasi pembayaran adalah USD2.942.738,75 (nilai penuh) dan
Bank telah melakukan pembukuan atas nilai realisasi pembayaran sebagai aset tetap sebesar
USD2.525.595,50 (nilai penuh) sehingga estimasi penyelesaian proyek posisi 31 Desember 2019
dan 2018 masing-masing sebesar 85,82% dan 81,23%.

Pada tanggal 25 Januari 2018, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian dengan vendor untuk
menambah fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management 2017 mengunakan system
blanket order dengan nilai kontrak maksimum sebanyak 8.592 mandays. Pada tanggal
31 Desember 2019 nilai kontrak dengan pendekatan realisasi pembayaran adalah
USD2.357.133,60 (nilai penuh) dan Bank telah melakukan pembukuan atas nilai realisasi
pembayaran sebagai aset tetap sebesar USD192.876 (nilai penuh) sehingga estimasi penyelesaian
proyek posisi 31 Desember 2019 adalah 81,87%.

Pada tanggal 25 Januari 2018, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian dengan vendor untuk
menambah fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management 2018 mengunakan system
blanket order dengan nilai kontrak maksimum sebanyak 8.592 mandays. Pada tanggal
31 Desember 2019 nilai kontrak dengan pendekatan realisasi pembayaran adalah
USD1.094.811,80 (nilai penuh) dan Bank telah melakukan pembukuan atas nilai realisasi
pembayaran sebagai aset tetap sebesar USD192.944 (nilai penuh) sehingga estimasi penyelesaian
proyek posisi 31 Desember 2019 adalah 17,62%.

Pada tanggal 28 Mei 2019, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian dengan vendor untuk menambah
fitur eMAS sesuai perjanjian Application Management 2019 mengunakan system blanket order
dengan nilai kontrak maksimum sebanyak 6.141 mandays. Pada tanggal 31 Desember 2019 nilai
kontrak pendekatan realisasi pembayaran adalah USD42.246,90 (nilai penuh) dan pembukuan atas
nilai realisasi pembayaran sebagai aset tetap sebesar USDNihil sehingga estimasi penyelesaian
proyek posisi 31 Desember 2019 adalah 0,00%.

b. Perkara hukum

Bank saat ini masih menghadapi permasalahan hukum diantaranya dengan debitur dan/atau pemilik
dana sebagai akibat adanya perselisihan perjanjian yang telah diputus oleh Pengadilan dimana
Bank dihukum untuk membayar ganti rugi sebesar Rp271. Saat ini Bank masih dalam proses/upaya
hukum keberatan terhadap putusan.

Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri atas tuntutan hukum yang belum selesai pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp849.421 dan Rp607.836. Pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018, Bank Mandiri telah membentuk cadangan masing-masing sebesar
Rp170.021 dan Rp171.367 dan berpendapat bahwa cadangan yang dibentuk telah memadai.
c. Trade Financing dengan Asian Development Bank
Pada tanggal 25 November 2009, Bank Mandiri telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan
Asian Development Bank (ADB) melalui Trade Finance Facilitation Program (TFFP), yaitu
Confirmation Bank Agreement (CBA), Issuing Bank Agreement (IBA).

Berdasarkan CBA dan IBA, Bank Mandiri dapat bertindak baik sebagai confirming bank maupun
sebagai issuing bank bagi transaksi ekspor impor nasabah dengan basis Letter of Credit (L/C).
Sebagai confirming bank, Bank Mandiri dapat diberikan jaminan oleh ADB atas L/C yang diterbitkan
oleh issuing bank dan sebagai issuing bank, maka Bank Mandiri dapat diberikan confirmation
guarantee oleh ADB atas L/C yang diterbitkan.

314
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

c. Trade Financing dengan Asian Development Bank (lanjutan)

Skema TFFP tersebut merupakan program ADB untuk memfasilitasi transaksi perdagangan
berbasis L/C di negara-negara berkembang Asia untuk mendorong tingkat pertumbuhan volume
perdagangan. Dengan menjadi partisipan dalam TFFP ini, Bank Mandiri akan memiliki kemudahan
akses untuk meningkatkan trade finance credit lines serta meningkatkan trade volume dan
membuka peluang bisnis baru khususnya ke negara-negara yang selama ini volume perdagangan
dengan Indonesia masih cukup rendah.

Selanjutnya berdasarkan RCA, Bank Mandiri menerima fasilitas kredit revolving sampai dengan
jumlah maksimal USD25.000.000 (nilai penuh). Fasilitas kredit revolving ini dikenakan bunga
sebesar jumlah total margin dan LIBOR selama periode bunga.

64. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004.
Pemerintah telah membentuk lembaga penjaminan independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS) untuk menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 2/PLPS/2014 tanggal


22 September 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan
No. 2/PLPS/2010 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap
nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp2.000.000.000 (nilai penuh).

Suku bunga simpanan LPS pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing
adalah sebesar 6,25% dan 6,75% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah dan masing-masing
sebesar 1,75% dan 2,00% untuk simpanan dalam mata uang asing.

65. PERUBAHAN AKTIVITAS PENDANAAN

Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan pada laporan arus kas konsolidasian adalah
sebagai berikut:

Non-arus kas

1 Januari 2019 Arus kas Selisih kurs Lainnya 31 Desember 2019


Efek-efek yang diterbitkan 19.088.923 13.379.710 (273.093) 49.730 32.245.270
Pinjaman yang diterima 51.653.982 3.865.402 (1.388.782) (2.040) 54.128.562
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 685.730 (15.406 ) (6.336) 229 664.217
Efek-efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali 16.611.528 (12.330.221) (499.252) - 3.782.055
Total liabilitas dari aktivitas
pendanaan 88.040.163 4.899.485 (2.167.463) 47.919 90.820.104

Non-arus kas

1 Januari 2018 Arus kas Selisih kurs Lainnya 31 Desember 2018


Efek-efek yang diterbitkan 16.843.595 2.170.723 - 74.605 19.088.923
Pinjaman yang diterima 35.703.679 12.105.048 3.834.890 10.365 51.653.982
Pinjaman dan efek-efek subordinasi 191.501 484.358 10.931 (1.060) 685.730
Efek-efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali 3.592.883 12.153.318 865.327 - 16.611.528
Total liabilitas dari aktivitas
pendanaan 56.331.658 26.913.447 4.711.148 83.910 88.040.163

315
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (REVISI)

Amendemen dan penyesuaian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah disahkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), tetapi belum
berlaku efektif untuk laporan keuangan selama tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Grup
bermaksud untuk menerapkan amendemen dan penyesuaian PSAK tersebut, jika dipandang relevan,
saat telah menjadi efektif.

Berlaku efektif 1 Januari 2020:


a. PSAK No. 1 (Amendemen 2019) “Penyajian Laporan Keuangan”, menambahkan istilah
“obscuring” (pengaburan), penjelasan dan contoh mengenai istilah tersebut, mengubah istilah
“dapat mempengaruhi” menjadi “diperkirakan cukup dapat mempengaruhi” dalam konteks
pengambilan keputusan oleh pengguna utama, dan mengubah istilah “pengguna” menjadi
“pengguna utama” dalam konteks pengguna laporan keuangan dan terdapat penambahan
penjelasan terkait pengguna utama tersebut.
b. PSAK No. 1 (Penyesuaian 2019) “Penyajian Laporan Keuangan”, menambahkan kalimat pada
paragraf 5 agar sesuai dengan intensi IAS 1 Presentation of Financial Statements.
c. PSAK No. 15 (Amendemen 2017) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”,
mengatur bahwa entitas juga menerapkan PSAK No. 71 atas instrumen keuangan pada entitas
asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk
kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada
entitas asosiasi atau ventura bersama sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 15 paragraf 38.
d. PSAK No. 25 (Amendemen 2019) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan tentang Definisi Material”, menghapus paragraf 5 dan 6 serta ditambahkan referensi
sesuai dengan PSAK No. 1 paragraf 7 amendemen 2019.
e. PSAK No. 62 (Amendemen 2017) “Kontrak Asuransi”, memenuhi kriteria tertentu untuk
menerapkan pengecualian sementara dari PSAK No. 71 (deferral approach) atau memilih untuk
menerapkan pendekatan berlapis (overlay approach) untuk aset keuangan yang ditetapkan.
f. PSAK No. 71, “Instrumen Keuangan”, mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan
berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; metode kerugian
kredit ekspektasian untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu,
relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang
merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang
lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen.
g. PSAK No. 71 (Amendemen 2017), “Instrumen Keuangan”, mengatur bahwa aset keuangan
dengan fitur pelunasan dipercepat yang dapat menghasilkan kompensasi negatif memenuhi
kualifikasi sebagai arus kas kontraktual yang berasal dari pembayaran pokok dan bunga dari
jumlah terutang.
h. PSAK No. 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”. PSAK ini mengatur model
pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan.
i. PSAK No. 73, “Sewa”, menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan
atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal dengan mensyaratkan untuk
mengakui aset hak-guna (right-of-use assets) dan liabilitas sewa. Terdapat 2 pengecualian
opsional dalam pengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk: (1) sewa jangka pendek dan (2)
sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai rendah.

Berlaku efektif 1 Januari 2021:


a. PSAK No. 22 (Amandemen 2019), ”Kombinasi Bisnis tentang Definisi Bisnis”, Amandemen ini
yang diadopsi dari Amandemen IFRS 3 Business Combinations: Definition of Business merupakan
hasil dari joint project antara International Accounting Standards Board (IASB) dan US Financial
Accounting Standards Board (FASB). Amandemen ini mengklarifikasi definisi bisnis dengan tujuan
untuk membantu entitas dalam menentukan apakah suatu transaksi seharusnya dicatat sebagai
kombinasi bisnis atau akuisisi aset.

Grup masih dalam proses menghitung dampak dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

316
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67. INFORMASI TAMBAHAN

Informasi keuangan tambahan

Informasi yang disajikan pada lampiran 1 - 4 merupakan informasi keuangan tambahan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk., Entitas Induk, yang menyajikan penyertaan Bank pada Entitas Anak
berdasarkan metode biaya.

317
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 31 Desember
2019 2018
ASET
Kas 25.356.393 24.443.872
Giro pada Bank Indonesia 41.335.530 55.256.240
Giro pada bank lain
Pihak berelasi 398.352 157.510
Pihak ketiga 9.996.763 13.031.944
10.395.115 13.189.454
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (3.290) (3.474)
Neto 10.391.825 13.185.980
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pihak berelasi 1.409.074 1.592.578
Pihak ketiga 26.742.546 11.234.897
28.151.620 12.827.475
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (47.675) (50.338)

Neto 28.103.945 12.777.137


Efek-efek
Pihak berelasi 15.383.976 12.246.882
Pihak ketiga 17.452.896 25.871.496
32.836.872 38.118.378
Ditambah/(dikurang):premi/(diskonto) yang belum diamortisasi,
keuntungan/(kerugian) - bersih yang belum direalisasi
dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar dan
cadangan kerugian penurunan nilai 131.782 (226.389)
Neto 32.968.654 37.891.989
Obligasi pemerintah - neto
Pihak berelasi 112.502.409 93.899.427

Tagihan lainnya - transaksi perdagangan


Pihak berelasi 14.186.619 10.724.084
Pihak ketiga 16.185.004 15.413.252
30.371.623 26.137.336
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.267.512) (1.557.202)
Neto 29.104.111 24.580.134
Tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali
Pihak ketiga 248.143 1.639.448

Tagihan derivatif
Pihak berelasi 18.817 149.832
Pihak ketiga 1.578.564 1.510.313
Neto 1.597.381 1.660.145

Lampiran 1
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 31 Desember
2019 2018
ASET (lanjutan)

Kredit yang diberikan


Pihak berelasi 165.431.044 156.575.588
Pihak ketiga 626.920.073 562.391.258
792.351.117 718.966.846
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (27.812.363) (29.420.088)
Neto 764.538.754 689.546.758
Tagihan akseptasi
Pihak berelasi 998.660 2.056.344
Pihak ketiga 9.057.052 11.594.304
10.055.712 13.650.648
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (219.446) (293.964)
Neto 9.836.266 13.356.684

Penyertaan saham
Pihak berelasi 8.459.823 7.555.807
Pihak ketiga 2.101 2.104
8.461.924 7.557.911
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (175.420) (177.643)
Neto 8.286.504 7.380.268

Biaya dibayar dimuka 2.124.541 1.917.080

Pajak dibayar dimuka 974.947 1.091.292

Aset tetap 53.536.442 46.767.089


Dikurangi: akumulasi penyusutan (10.825.270) (9.745.803)
Neto 42.711.172 37.021.286

Aset tidak berwujud 6.133.484 5.090.586


Dikurangi: akumulasi amortisasi (3.452.881) (2.912.598)
Neto 2.680.603 2.177.988

Aset lain-lain 12.934.942 15.058.349


Dikurangi: penyisihan lainnya (362.877) (382.297)
Neto 12.572.065 14.676.052

Aset pajak tangguhan - neto 3.350.632 4.576.026


TOTAL ASET 1.128.683.875 1.037.077.806

Lampiran 1
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 31 Desember
2019 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 3.169.451 3.843.194


Simpanan nasabah
Giro
Pihak berelasi 60.152.672 50.921.083
Pihak ketiga 176.244.539 140.490.641
Total 236.397.211 191.411.724
Tabungan
Pihak berelasi 3.304.085 3.530.435
Pihak ketiga 312.549.148 297.257.711
Total 315.853.233 300.788.146
Deposito berjangka
Pihak berelasi 30.936.012 38.471.472
Pihak ketiga 231.919.085 208.815.192
Total 262.855.097 247.286.664
Total simpanan nasabah 815.105.541 739.486.534

Simpanan dari bank lain


Giro, giro wadiah dan tabungan
Pihak berelasi 555.981 1.024.499
Pihak ketiga 7.549.097 2.958.616
Total 8.105.078 3.983.115

Interbank call money


Pihak ketiga 219.360 8.372.197

Deposito berjangka
Pihak berelasi - 116.958
Pihak ketiga 4.206.437 2.896.425
Total 4.206.437 3.013.383
Total simpanan dari bank lain 12.530.875 15.368.695
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan
janji dibeli kembali - pihak ketiga 3.699.819 16.120.197
Liabilitas derivatif
Pihak berelasi 42.505 19.126
Pihak ketiga 982.529 1.008.728
Total 1.025.034 1.027.854

Lampiran 1
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2019 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan)
LIABILITAS (lanjutan)

Liabilitas akseptasi
Pihak berelasi 2.035.636 4.595.150
Pihak ketiga 8.020.076 9.055.498
Total 10.055.712 13.650.648

Efek-efek yang diterbitkan


Pihak berelasi 8.653.400 8.430.000
Pihak ketiga 15.702.105 5.535.900
24.355.505 13.965.900
Dikurangi: biaya penerbitan yang
belum diamortisasi (51.597) (28.071)

Neto 24.303.908 13.937.829


Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 369.300 113.236

Beban yang masih harus dibayar 4.983.813 3.813.671

Utang pajak 846.567 774.631

Liabilitas imbalan kerja 6.480.327 7.047.758

Provisi 405.312 370.525

Liabilitas lain-lain 8.008.669 8.637.435

Pinjaman yang diterima


Pihak berelasi 820.151 98.687
Pihak ketiga 41.753.834 38.990.057
Neto 42.573.985 39.088.744

Pinjaman dan efek-efek subordinasi


Pihak berelasi 127.750 131.750
Pihak ketiga 536.467 553.980
Neto 664.217 685.730
TOTAL LIABILITAS 934.222.530 863.966.681

Lampiran 1
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 31 Desember
2019 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan)
EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp250 (nilai penuh)


per lembar saham pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018
Modal dasar - 1 lembar Saham
Seri A Dwiwarna dan 63.999.999.999
lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal
31 Desember 2019 dan 2018
Modal ditempatkan dan disetor -
1 lembar Saham Seri A Dwiwarna
dan 46.666.666.665 lembar Saham Biasa
Seri B pada tanggal 31 Desember 2019 dan
2018 11.666.667 11.666.667

Tambahan modal disetor/agio saham 17.476.308 17.476.308

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan


dalam mata uang asing (167.543) (98.046)

Keuntungan/(kerugian) neto yang belum direalisasi


dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar efek-efek
dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk
dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 1.307.487 (1.640.866)

Selisih bersih revaluasi aset tetap 29.910.569 26.039.621

Keuntungan neto aktuarial program imbalan pasti


setelah dikurangi pajak tangguhan 621.066 298.923

Penghasilan komprehensif lainnya 85.052 -

Saldo laba (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah


dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham
pada saat kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003)
Sudah ditentukan penggunaannya 5.380.268 5.380.268
Belum ditentukan penggunaannya 128.181.471 113.988.250

Total saldo laba 133.561.739 119.368.518

TOTAL EKUITAS 194.461.345 173.111.125

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.128.683.875 1.037.077.806

Lampiran 1
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
2019 2018

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga 76.272.259 67.692.623


Beban bunga (25.950.700) (21.398.232)
PENDAPATAN BUNGA - NETO 50.321.559 46.294.391
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi lainnya 12.071.993 11.603.014
Pendapatan dari kelompok
diperdagangkan - neto 3.371.980 3.647.192
Lain-lain 6.371.107 9.337.474
Total pendapatan operasional lainnya 21.815.080 24.587.680

Pembentukan penyisihan cadangan kerugian


penurunan nilai (9.563.820) (11.504.129)

(Pembentukan)/pembalikan penyisihan estimasi


kerugian atas komitmen dan kontinjensi (257.783) 249.320

Pembentukan penyisihan lainnya (43.725) (80.998)

Keuntungan dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah 793.519 666.018

Beban operasional lainnya


Beban gaji dan tunjangan (12.903.630) (12.391.276)
Beban umum dan administrasi (13.730.800) (13.065.155)
Lain-lain - neto (4.057.224) (3.478.975)
Total beban operasional lainnya (30.691.654) (28.935.406)
LABA OPERASIONAL 32.373.176 31.276.876
Pendapatan bukan operasional - neto 57.594 43.206
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 32.430.770 31.320.082
Beban pajak
Kini
Tahun berjalan (6.317.547) (5.022.275)
Tahun sebelumnya (201.197) (1.313.347)
Tangguhan (462.046) (905.622)
Total beban pajak - neto (6.980.790) (7.241.244)
LABA TAHUN BERJALAN 25.449.980 24.078.838

Lampiran 2
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN ENTITAS INDUK (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember
2019 2018

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap 3.870.948 716.993
Kerugian aktuarial program imbalan pasti 402.679 988.405
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi (80.536) (197.681)
Lainnya 85.052 -
4.278.143 1.507.717
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
dalam mata uang asing (69.497) (99.837)
Perubahan nilai wajar aset keuangan
dalam kelompok tersedia untuk dijual 3.631.166 (3.418.431)
Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi (682.813) 709.603
2.878.856 (2.808.665)
Penghasilan komprehensif lain tahun
berjalan - setelah pajak penghasilan 7.156.999 (1.300.948)
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 32.606.979 22.777.890

LABA PER SAHAM


Dasar (dalam Rupiah penuh) 545,36 515,98
Dilusian (dalam Rupiah penuh) 545,36 515,98

Lampiran 2
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Keuntungan/(kerugian)
neto yang belum
direalisasi dari
penurunan
nilai wajar
Selisih kurs efek-efek Keuntungan/
karena dan obligasi (kerugian)
penjabaran pemerintah yang aktuarial neto
laporan tersedia untuk program Saldo laba
Modal Tambahan keuangan dijual setelah Selisih bersih imbalan pasti Penghasilan
ditempatkan modal disetor/ dalam mata dikurangi pajak revaluasi setelah dikurangi komprehensif Sudah ditentukan Belum ditentukan Total
dan disetor agio saham uang asing tangguhan aset tetap pajak tangguhan lainnya penggunaannya penggunaannya Total ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2019 11.666.667 17.476.308 (98.046) (1.640.866) 26.039.621 298.923 - 5.380.268 113.988.250 119.368.518 173.111.125

Pembayaran dividen
dari laba bersih tahun 2018 - - - - - - - - (11.256.759) (11.256.759) (11.256.759)

Laba tahun berjalan - - - - - - - - 25.449.980 25.449.980 25.449.980

Penghasilan komprehensif lain


tahun berjalan - - (69.497) 2.948.353 3.870.948 322.143 85.052 - - - 7.156.999
Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 11.666.667 17.476.308 (167.543) 1.307.487 29.910.569 621.066 85.052 5.380.268 128.181.471 133.561.739 194.461.345

Lampiran 3
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

(Keuntungan)/kerugian
neto yang belum
direalisasi dari
penurunan
nilai wajar
Selisih kurs efek-efek Keuntungan/
karena dan obligasi (kerugian)
penjabaran pemerintah yang aktuarial neto
laporan tersedia untuk program Saldo laba
Modal Tambahan keuangan dijual setelah Selisih bersih imbalan pasti
ditempatkan modal disetor/ dalam mata dikurangi pajak revaluasi setelah dikurangi Sudah ditentukan Belum ditentukan Total
dan disetor agio saham uang asing tangguhan aset tetap pajak tangguhan penggunaannya penggunaannya Total ekuitas

Saldo pada tanggal 1 Januari 2018 11.666.667 17.476.308 1.791 1.067.962 25.322.628 (491.801) 5.380.268 99.197.269 104.577.537 159.621.092

Pembentukan cadangan dividen


Dari laba bersih tahun 2017 - - - - - - - (9.287.857) (9.287.857) (9.287.857)

Laba tahun berjalan - - - - - - - 24.078.838 24.078.838 24.078.838

Penghasilan komprehensif lain


tahun berjalan - - (99.837) (2.708.828) 716.993 790.724 - - - (1.300.948)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2018 11.666.667 17.476.308 (98.046) (1.640.866) 26.039.621 298.923 5.380.268 113.988.250 119.368.518 173.111.125

Lampiran 3
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember

2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Penerimaan pendapatan bunga 72.318.950 63.919.139
Penerimaan pendapatan provisi dan komisi - neto 12.071.993 11.603.014
Pembayaran beban bunga (25.714.188) (20.867.566)
Penerimaan dari penjualan obligasi pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 127.488.748 56.447.238
Pembelian obligasi pemerintah -
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (127.333.266) (55.358.389)
Laba selisih kurs - neto 1.971.842 5.083.678
Pendapatan dari kelompok diperdagangkan - neto 521.341 415.486
Pendapatan operasional lainnya - lain-lain 1.623.875 4.267.080
Beban operasional lainnya - lain-lain (2.278.780) (3.508.692)
Beban gaji dan tunjangan (13.148.918) (12.227.393)
Beban umum dan administrasi (12.092.651) (11.532.885)
Pendapatan operasional - neto 57.478 43.129
Pembayaran pajak penghasilan badan (6.479.893) (6.266.451)
Arus kas dari aktivitas operasional sebelum
perubahan aset dan liabilitas operasional 29.006.531 32.017.388

Penurunan/(kenaikan) atas aset operasional:


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 422.587 7.540
Efek-efek - diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (3.654.698) (1.214.565)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (4.234.287) (984.147)
Kredit yang diberikan (84.225.726) (87.940.410)
Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.391.305 689.668
Pajak dibayar dimuka 116.345 1.312.681
Biaya dibayar dimuka (207.461) 66.967
Aset lain-lain 2.179.167 (5.168.610)
Penerimaan atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan 4.747.232 5.070.394

Kenaikan/(penurunan) atas liabilitas operasional:


Giro 44.561.029 (4.243.538)
Tabungan 19.611.508 (2.846.963)
Deposito berjangka 16.761.487 16.828.878
Interbank call money (8.152.837) 7.364.543
Liabilitas segera (673.743) 1.004.627
Utang pajak lainnya 33.085 38.918
Liabilitas lain-lain 2.705.436 (49.488)
Kas neto yang diperoleh/(digunakan untuk) dari
aktivitas operasional 20.386.960 (38.046.117)

Lampiran 4
INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK

PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk.


LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember

2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan/(kenaikan) efek-efek - selain diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi 8.475.762 (5.925.576)
Kenaikan obligasi pemerintah -
selain diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (15.016.592) (6.047.293)
Penerimaan dari penjualan aset tetap 443 77
Pembelian aset tetap (2.834.228) (1.982.522)
Pembelian aset tidak berwujud (1.040.797) (765.259)
Setoran Modal PT Mandiri Capital Indonesia (907.000) -
Divestasi saham PT Bank Mandiri Taspen - 99.908
Divestasi saham PT Mandiri AXA General Insurance - 138.000
Setoran modal PT Bank Mandiri Taspen - (255.250)
Kas neto yang digunakan untuk
aktivitas investasi (11.322.412) (14.737.915)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan atas efek-efek yang diterbitkan 10.579.710 2.998.723
Kenaikan atas pinjaman yang diterima 4.877.746 9.167.227
(Penurunan)/kenaikan atas pinjaman dan efek-efek
subordinasi (15.406) 484.358
(Penurunan)/kenaikan atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali (11.923.245) 11.661.987
Pembayaran dividen (11.256.759) (9.287.857)
Kas neto yang diperoleh dari/(digunakan untuk)
aktivitas pendanaan (7.737.954) 15.024.438
KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN
SETARA KAS 1.326.594 (37.759.594)

DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP


KAS DAN SETARA KAS (1.546.297) 1.656.976

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 104.412.490 140.515.108

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 104.192.787 104.412.490

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:

Kas 25.356.393 24.443.872


Giro pada Bank Indonesia 41.335.530 55.256.240
Giro pada bank lain 10.395.115 13.189.454
Investasi jangka pendek likuid dengan jangka waktu
jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan 27.105.749 11.522.924

Total kas dan setara kas 104.192.787 104.412.490

Lampiran 4

Anda mungkin juga menyukai