Simbol tempat beribadah bagi umat Islam ialah masjid. Masjid atau dalam padanan
bahasa Inggris disebut mosque merupakan tempat ibadah umat islam atau muslim.
Kata mosque sendiri berasal dari bahasa Spanyol, yakni mezquita.
Selain difungsikan sebagai tempat beribadah, masjid merupakan tempat
bermusyawarah kaum muslimin untuk memecahkan persoalan yang timbul dalam
masyarakat. Kemudian masjid juga berfungsi sebagai wadah untuk meningkatkan
kecerdasan dan ilmu pengetahuan kaum muslimin.
Pemeluk agama Kristen Katolik menyebut tempat ibadahnya dengan nama gereja.
Perbedaan antara gereja Protestan dan gereja Katolik terletak pada desain bangunannya.
Gereja Katolik umumnya memiliki desain bangunan yang lebih klasik.
Kemudian gereja Katolik biasanya memiliki sudut lancip yang mengarah ke atas
pada bangunan luarnya. Pada gereja Katolik terdapat salib dan patung Yesus Kristus yang
ditempatkan di tengah fasad bangunan.
Gereja Katolik di Indonesia memiliki persekutuan dengan Paus atau Uskup Roma
yang memegang otoritas tertinggi bersama Dewan Uskup. Kedatangan bangsa Portugis ke
Maluku pada tahun 1.534 menjadi awal sejarah gereja Katolik di Indonesia.
4. Pura
Hindu sebagai agama resmi yang diakui di Indonesia memiliki tempat ibadah yang
dikenal dengan nama pura untuk umat Hindu. Sementara sebutan Wasi sebagai tempat
ibadah agama Hindu dikhususkan untuk pemuka agamanya.
5. Vihara
Agama Buddha sebagai agama tertua di dunia memiliki tempat ibadah yang bernama
vihara atau kuil. Vihara sebagai tempat beribadah umat Buddha berasal dari bahasa Pali
India Kuno yang berarti tempat tinggal atau tempat melakukan puja bhakti.
Secara umum, vihara sebagai tempat ibadah merupakan komplek yang terdiri
dari dhammasala, uposathagara, kuthi, dan bhavana sabha. Selain itu, bangunan vihara
biasanya memiliki gaya arsitektur khas Tiongkok yang telah berbaur dengan kearifan lokal.
6. Klenteng
Agama Konghucu sebagai agama resmi yang diakui di Indonesia memiliki tempat
ibadah yang disebut kelenteng. Di beberapa daerah, kelenteng kerap disebut dengan nama
Tokong. Nama tersebut diambil dari bunyi lonceng saat penyelenggaraan upacara.
Selain menjadi tempat beribadah, kelenteng juga berfungsi sebagai simbol ajaran
kepercayaan, tempat sumber ajaran spiritual, pusat kegiatan sosial, pusat pembauran
kesenian, dan penanda sejarah perkembangan masyarakat Tionghoa. Secara umum,
kelenteng memiliki bangunan khas bergaya Tiongkok.