MAKALAH
OLEH:
______________________
Makalah ini
Kelulusan Matakuliah
Sejarah Gereja
______________________
Oleh:
NIM: 8621312013
September 2022
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
…….. . . . . . . . . . . i
BAB
I. PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Kesimpulan
Saran-Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Karena terlahir dari lingkungan Yahudi zaman Haikal ke-2, sejak awal sejarah
Yahudi. Menurut Hendrikus Benkof dalam bukunya yang berjudul Sejarah Gereja
menjelaskan bahwa,
dunia, tetapi segala aniaya yang diderita dari pihak orang Yahudi menjadi alat
dalam tangan Tuhan untuk mencelikkan mata mereka guna melihat tugasnya,
yakni me nyebarkan Injil kepada semua bangsa. Supaya maksud itu tercapai
perlulah kaum Kristen memisahkan diri dari agama Yahudi. Pemisahan itu mulai
1
Hendrikus Benkof, Sejarah Gereja, ( Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2009), 8,9
2
Yahudi di Yerusalem.
Sedari abad ke-2, umat Kristen sudah menyanggah ajaran-ajaran yang mereka
Antiokhia pada awal abad ke-2, dan Ireneus pada akhir abad yang sama memandang
Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada ratus tahun ke-7.
Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada ratus tahun keenam
Roma pertama tiba pada tahun 1511 di tanah Aceh, adalah dari Ordo Karmel, dan
tetapi banyak bangsa Tionghoa yang penghabisannya menerima agama Kristen dan
kini mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Kristen di
Indonesia lebih bebas sama sekali untuk menjalankan agama mereka dibandingkan
Walaupun Indonesia mayoritas beragama Muslim, para misionaris tetap bebas sama
sekali untuk menyebarkan agama Kristen di Indonesia. Dan banyak sekolah Kristen
denominasi lainnya.
Rumusan Masalah
Bali
Tujuan Masalah
di Indonesia
di Bali
4
BAB II
Rev. Timothy Dzao Zse Kwang lahir di Shanghai pada tahun 1908. “Pdt. DR.
Timothy Dzao Sze Kwang 趙世光牧師, pendiri Ling Liang World-Wide Evangelistic
Mission yang berpusat di Hong Kong.”2 Pada tahun 1925 beliau menghadiri
memutuskan untuk menjawab panggilan Allah untuk melayani secara penuh waktu
dan selanjutnya ia secara aktif terlibat dalam pelayanan penginjilan. Sekitar tahun
Beliau juga menjadi pendeta Tionghoa pertama yang menetapkan misi pelayanan ke
Antara tahun 1936 dan 1938, Rev. Timothy Dzao Zse Kwang menggembalakan
sebuah gereja yang bernama Shanghai Covenant Church. Suatu ketika, setelah
melayani dua kebaktian pengabaran Injil di sebuah pulau di Asia Tenggara, Rev.
Timothy Dzao Zse Kwang merasakan desakan kuat dalam hatinya. “Sekaranglah
waktunya bagi gereja-gereja Tionghoa untuk memberi bagi pemberitaan Injil. Kami
sebagai wadah bagi sumber daya dan dana yang khusus ditujukan untuk pekerjaan
Setelah Perang Pasifik yang ditandai dengan penyerangan Pearl Harbor pada
dukungan dari badan misi negara asing menghadapi kesulitan dalam beroperasi.
2
Sistus Online (https://www.facebook.com/102997033080355/photos/pdt-dr-timothy-dzao-sze-kwang-
%E8%B6%99%E4%B8%96%E5%85%89%E7%89%A7%E5%B8%AB-pendiri-ling-liang-world-wide-evangelistic-m/
103009233079135/, 5 September, 2022)
5
Situasi ini memberikan pencerahan bagi Rev. Timothy Dzao Zse Kwang dan rekan-
rekannya untuk lebih serius lagi dalam visinya mendirikan badan misi non-
Suatu malam pada bulan Juni 1942, Rev. Timothy Dzao Zse Kwang dan 5 orang
kemudian sepakat untuk memberi nama kepada badan misi yang mereka dirikan
dengan nama “Ling Liang Church.” Pada bulan Agustus 1942, Ling Liang Church
sebagai Seminari dan Sekolah Alkitab untuk pendidikan para pendeta. Gereja Ling
Liang di Shanghai ini selanjutnya menjadi gereja induk bagi Ling Liang World-Wide
Evangelistic Mission, yang mulai beroperasi. Cabang-cabang dari gereja induk Ling
Liang kemudian didirikan mulai September 1942 di Nanjing, Hangzhou, dan Suzhou.
Pada bulan Oktober 1942, Gereja Ling Liang di Shanghai dengan giat
mengabarkan Injil kepada 2000-an tahanan Yahudi yang selamat dari penyiksaan
daerah Hongqao. Sejumlah anggota gereja kemudian menawarkan bantuan dana bagi
para pengungsi Yahudi itu. Bahkan dua orang rekan wanita, yaitu Esther Wang dan
Minyuen Lee, memimpin penelaahan Alkitab dalam bahasa Inggris bagi para
pengungsi Yahudi. Rev. Timothy Dzao Zse Kwang sendiri juga melayani kebaktian
hari Minggu di Hongqao, yang diadakan setelah ibadah di gereja Ling Liang
Shanghai. Hal ini terus berlangsung hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945.
Selama masa itu, Rev. Timothy Dzao Zse Kwang juga menyediakan bantuan dana dan
bantuan lainnya kepada beberapa misionaris asing yang ditahan di Kamp Tahanan
Jepang.
6
Pada tahun 1945, bertepatan dengan berakhirnya perang Sino-Jepang, Ling Liang
misi ini adalah: “Menjadi pengabar Injil Cina yang dipakai Tuhan sebagai pemberita
Injil di tanah asing, dimulai dari Shanghai (Yerusalem), seluruh daratan Cina (Yudea),
Dengan berdasar pada tujuan ini, Ling Liang World-Wide Evangelistic Mission
mengerahkan seluruh usahanya untuk peluasan pelayanan Injil dimulai dari gereja
asal Ling Liang di Shanghai dan daerah sekitarnya, menuju kota-kota besar di Selatan,
Utara, dan Barat daratan Cina. Pelayanan itu kemudian dilanjutkan dengan pelayanan
di desa-desa, pendirian sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar, panti asuhan, panti
jompo, serta Eastern China Seminary di Suzhou sebagai tempat persiapan hamba
Tuhan sebelum melayani sebagai gembala dan misionaris. Pada musim gugur tahun
1947, Gereja Ling Liang mengangkat Rev. Chuanzhen Lan dan Rev. Moses Chou
daratan China. Rev. Lan dan istrinya diutus melayani cabang gereja Ling Liang di
Indonesia. Kedua hamba Tuhan tersebut melayani jemaat-jemaat Cina yang merantau
Lepas tahun 1949, Ling Liang World-Wide Mission melakukan ekspansi keluar
dari wilayah Cina dan memulai pelayanan antara lain di Hong Kong, Taiwan, Asia
Tenggara, Jepang, Amerika Utara, Inggris. Pada tahun 1955 Rev. Timothy Dzao Zse
berikutnya, pada bulan Februari 1956, ia mendirikan Sekolah Latihan Pengabar Injil
di kota yang sama. Pelayanan pribadi Rev. Timothy Dzao Zse Kwang membawanya
7
kebangunan rohani baik bagi gereja-gereja di Cina maupun di negara-negara lain.
Sebagai contoh, antara bulan Mei hingga Juni 1965 ia memimpin lebih dari 200 KKR
di lima kota besar di Korea dan mengabarkan Injil kepada lebih dari setengah juta
penduduk Korea. Ini adalah salah satu dari sekian banyak upaya Rev. Timothy Dzao
misi. Sebagai contoh, sejak tahun 2003, Torrance Bread of Life Church telah terlibat
dalam Misi Penginjilan Mexico (Mexico Outreach Missions atau Ling Liang para
Mexico) di mana dibentuk pos-pos gereja untuk mengabarkan Injil bagi penduduk
lokal Mexico. Pada saat ini, ada puluhan gereja Ling Liang atau Santapan Rohani
penanaman gereja baru baik di negara mereka sendiri atau di negara lain.
Inilah bukti sebagaimana dikemukakan Rev. Timothy Dzao Zse Kwang dalam
bukunya “Journey of Missions” volume 2, halaman 87, yaitu bahwa Ling Liang
World-Wide Evangelistic Mission adalah badan misi dan bukan denominasi; para
misionaris bukanlah pekerja yang bergantung pada upah atau bayaran, melainkan
pada iman bahwa Tuhanlah yang akan memberi kecukupan bagi mereka.
Setiap gereja Ling Liang, atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut Gereja
Santapan Rohani, merupakan gereja yang mandiri dan independen dalam hal
walaupun tiap gereja tersebut memiliki keunikan masing-masing dalam hal pelayanan
jemaat, ada kesamaan visi bagi seluruh gereja Ling Liang: membawa misi penginjilan
8
Sejarah GSRI di Indonesia
Sebelum Perang Dunia ke II, Pdt. Timothy Dzao Zse Kwang berbeban untuk
bekerja di Indonesia. Maka pada tanggal 5 September 1941, beberapa saudara yang
mengasihi Tuhan, antara lain Alm. Ny. Khouw Swan Nio, Alm. Ny. Khouw Hong
Nio, Alm. Ny. Liem A Ten dan Alm. Ny. Tjoa Kim Djoan mempersembahkan sebuah
rumah di Jl. Drossaersweg No. 185, Batavia yang sekarang dikenal dengan nama Jl.
Tamansari 79 Jakarta Barat, untuk digunakan bagi pekerjaan Tuhan. Maka dimulailah
GEREJA SIDANG KRISTUS BATAVIA dan Pdt. Timothy Dzao Zse Kwang
Ketika terjadi Perang Dunia ke II, Pdt. Timothy Dzao Zse Kwang sedang berada
(Jakarta) kemudian diteruskan antara lain oleh Pdt. Lie Beng Tjoan dan Pdt. Jason
Linn. Pada bulan Desember 1942, Pdt. Timothy Dzao Zse Kwang mulai bekerja di
Shanghai dengan tujuan “Pergi ke seluruh bumi beritakan Injil“, yang kemudian
menjadi motto seluruh Gereja Santapan Rohani Indonesia dan siap melakukan
Untuk itulah kemudian Pdt. Timothy Dzao Zse Kwang mendirikan LING LIANG
berpusat di Hongkong. Gereja Sidang Kristus Batavia yang sudah ada di Batavia
(Jakarta) menjadi objek tempat penginjilannya. Selama tahun 1943, beberapa saudara
dengan pertolongan Pdt. B.L. Ho yang juga membantu pelayanan Pdt. Timothy Dzao
sendiri.Pada tahun 1949, Ling Liang World-Wide Evangelistic Mission mengutus Pdt.
9
Moses Chow Chu Be dari Shanghai sebagai Missionari pertama ke Indonesia untuk
membantu pelayanan Sidang Kristus Batavia dan bertugas sebagai Gembala Sidang.
Yayasan Sidang Kristus Batavia dilakukan perubahan nama Yayasan Sidang Kristus
gedung gereja yang berbentuk rumah tinggal dipugar dan dibangun suatu gedung
gereja baru. Pada tanggal 25 Nopember 1950, gedung gereja yang baru
dipersembahkan kepada Tuhan dan tanggal inilah yang sampai sekarang ditetapkan
Pdt. Moses Chouw Chu Be menggembalakan Sidang Jemaat Ling Liang Thang
Tahun 1949 – 1956, dalam masa penggembalaan Pdt. Moses Chouw Chu Be
ROHANI INDONESIA. Selama periode ini ada beberapa hal penting yakni : Yang
pertama, Terdapat sebagian Jemaat yang kurang fasih berbahasa Indonesia, maka
pada bulan Juli 1951 didirikanlah Pos Kuo Yu yang kini menjadi GEREJA
Miss LO SOUW WEN, akan tetapi dalam waktu yang singkat ia dipanggil Tuhan
karena terbunuh dalam suatu peristiwa. Ini adalah darah sahid pertama GEREJA
SANTAPAN ROHANI INDONESIA. Sekarang ini kita bisa saksikan darahnya yang
telah tertumpah tidaklah sia-sia, karena di Singkawang dan sekitarnya nama Tuhan
10
ROHANI INDONESIA, maka pada tahun itu pula dibuka Pengabaran Injil di
Cikampek, Jawa Barat, kemudian di Karawang, Jawa Barat. Pelayanan ini dilayani
oleh Alm Sdr.& Ny. Tan Lie dan Tan Bik Gwan (sekarang berdiam di Australia). Saat
LUKAS (istri dari Pdt. Yohanes Eddy). Yang keempat, Dalam usaha untuk memenuhi
Latihan Pengabaran Injil di Kebayoran Baru, Tetapi sayang tidak berapa lama
mahasiswa Sekolah Latihan Pengabaran Injil. Puji syukur kepada Tuhan, meskipun
sudah ditutup selama 20 tahun, tetapi dengan anugerah Tuhan, gedung Sekolah
Latihan Pengabaran Injil ini dikembalikan pada tahun 1979. Kemudian dengan visi
NUSANTARA (IMAN) yang dimulai tahun 1981, yang sekarang dikenal dengan
nama SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA IMAN (STT IMAN) yang juga telah
Rohani Indonesia.
Tahun 1956, Pdt. Moses Chow Chu Be berangkat ke Amerika untuk studi dan
Pdt. Timothy Dzao Zse Kwang kembali melayani di Gereja Santapan Rohani
Indonesia Tamansari dibantu oleh Pdt. Tjung Wie Mie (Pdt. Nehemia Mimery)
11
Sejarah Gereja Santapan Rohani Indonesia Bali
GSRI Denpasar (Gereja Santapan Rohani Indonesia) berdiri tahun 1998, dimulai
dengan persekutuan doa 4 orang di jalan Cokroaminoto gang teratai no. 3, tahun-
tahun berikutnya Tuhan tambahkan jiwa-jiwa baru dan tempat ibadah berpindah
pindah, di jalan Pulau Saelus tahun 1999-2000, di gedung PWI jln. Gatot Subroto
tahun 2001, di gedung gereja Oikomene Dalung sampai tahun 2002. sejak akhir 2002,
pindah ke jalan Angsoka Cargo Permai no. 12 Ubung sampai sekarang, yang di
gembalai oleh Bapak Pdt. Olimpas Sunarya, MA.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdirinya sebuah gereja bukan karena keinginan orang yang hanya ingin
ada sebuah bangunan itu berdiri. Tetapi berdirinya sebuah gereja adalah
kerinduan dari anak- anak Tuhan atau hamba Tuhan yang ingin tetap selalu
melayani Tuhan dan menjadi wadah untuk orang- orang data bersama- sama
sebenarnya adalah kita orang- orang yang sudah menyerahkan diri kita kepada
Tuhan untuk mau setia dalam melayani anak- anak-Nya yang hilang arah.
Saran- Saran
Dari makalah di atas bahwa Gereja Santapan Rohani Indonesia Bali, bisa
di katakan perkembangannya begitu baik. Oleh karena itu saran dari penulis setelah
melakukan penyelidikan dan analisa dari permasalahan yang dibahas dalam makalah
Pertama, Kita sebagai orang yang sudah percaya jadilah sebuah gereja
Kedua, Mari sama- sama menjadi orang yang memiliki semangat melayani.
Ketiga, Mendirikan gereja mungkin bagi sebagaian orang adalah hal yang
biasa saja, tapi kita sebagai anak Tuhan. Mari sama- sama memberitahu bahwa
gereja adalah bukan hanya sebuah bangunan saja melaikan simbol bahwa Tuhan
begitu baik dengan kita. Karena berdirinya gereja bukan karena hanya karena
13
kepingin aja, tetapi kerinduaan seorang untuk menunjukkan bahwa Tuhan kita
luar biasa.
14
KEPUSTAKAAN
Buku-Buku
Internet
https://www.facebook.com/102997033080355/photos/pdt-dr-timothy-dzao-sze-
kwang-%E8%B6%99%E4%B8%96%E5%85%89%E7%89%A7%E5%B8%AB-
pendiri-ling-liang-world-wide-evangelistic-m/103009233079135/
https://p2k.unkris.ac.id/en3/1-3073-2962/Kekristenan-Di-Indonesia_70333_p2k-
unkris.html
http://sinodegsri.com/sinode/
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-agama-kristen-di-indonesia/
Wawancara
15