Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET_PEND.

AGAMA
KATOLIK_FAKULTAS BAHASA DAN
SENI
Nilai :

MINI RISET

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

"ILMU PERBANDINGAN AGAMA TENTANG KRISTEN KATHOLIK"

NAMA : EEM ENDA SULASTRI T (2203131014)


ARTI SUTRISKA SIALAGAN
DEWI UNTARI SIMARMATA

DOSEN PENGAMPU : OSKAR RAFAEL TAMPUBOLON, M.Pdk


MATA KULIAH : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Pijih dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kuasaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas MINI RISET kami tentang “ILMU PERBANDINGAN AGAMA
TENTANG KRISTEN KATOLIK” ini dengan tepat pada waktunya. Dan juga saya sangat berterimah kasih
kepada teman-teman saya yang turut membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari bahwa makalah saya ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat membutuhkan
kritik dan saran dari para pembaca budiman sehingga kedepannya karaya saya menjadi sempurna.

Semoga bermanfaat.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………......................…………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………….........................………………………………….……….ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………….…………..................………………………..………1

LATAR BELAKANG…………………………………….………..............................………..……………1

RUMUSAN MASALAH…………………………….............................……………………………..……1

TUJUAN……………………………………………...................................……………………………………1

BAB II PEMBAHASAN………………………………...................……………………………………..….2

PENGERTIAN KRISTEN KATOLIK…………….........................……………………………………2

SEJARAH AWAL MULA AGAMA KATOLIK………………......................……………..………3

SUMBER HUKUMNYA…………………………………….............................……………………………5

IBADAH DALAM AGAMA KATOLIK………………………………........................………………..5

BAB III PENUTUP……………………………………...........................……………………………………..11

KESIMPULAN ………………………………………..................................…………………………………11

SARAN……………………………………………….....................................……………………………..……11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan tekhnologi terus mengalami
perkembangan. Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tentu saja
pengetahuan manusia juga ikut meningkat. Tapi dengan meningkatnya pengetahuan manusia, hal ini
dapat menyebabkan menurunnya norma-norma kita dalam beragama. Selain itu juga hal-hal tersebut,
membawa dampak negatif yang di antaranya munculnya agama-agama baru di dunia.

Agama yang di anut umat manusia terbagi menjadi menjadi 2,yaitu agama yang hak dan agama yang
batil. Agama terdiri dari dua unsur pokok, yaitu akidah (keyakinan-keyakinan) yang merupakan prinsip
agama, dan hukum-hukum praktis yang merupakan konsekuensi logis dari prinsip agama tersebut. Oleh
karena itu, penyusun membuat makalah ini yang menangkat tema Agama Khususnya,tentang Agama
Kristen Katolik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Kristen katolik?

2. Sejarah awal mula Agama katolik?

3. Apa sumber hokum agama katolik?

4. Ibadah dalam Agama kristen katolik?

TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian Kristen katolik

2. Menjelaskan sejarah awal mula agama katolik

3. Sumber hokum agama katolik

4. Jenis ibadah dalam agama katolik

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KRISTEN KATOLIK

Agama kristen termasuk salah satu agama samawi yang dewasa ini merupakan agama resmi yang
tersebar di eropa dan amerika. Agama ini dinamakan agama kristen disebabkan karena di ambil dari
nama pembawaanya Yesus Kristus, gelar kehormatan keagamaan buat Nabi Isa almasi, menurut
kepercayaan agama ini. Selain dari itu besar kemungkinan agama ini agama kristen sesuai dengan
keterangan kitab kisah Rasul-rasul pasal 11 ayat 26 yang berbunyi: pengikut-pengikut Yesus mula-mula
disebut Orang Kristen” ialah di Antiochia di zaman Paulus mengajar disana. Ketika itu Yesus sudah tidak
lagi menjadi pengikutnya. Oleh kkarena itu penduduk Antiochia lalu menyebut Paulus dan pengikut-
pengikutnya dengan sebutan kristen.

Kata Katolik berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “untuk umum”. Kalimat ini terbagi dalam dua suku
kata yaitu: “Cathos’ yang berarti ‘untuk’ dan “Lichus” yang berarti umum’. Cathoslichus berarti untuk
umum atau universal. Kata ini untuk pertama kalinya ditemukan dalam tulisan Ignatius dari Antiokia
(Antkhiocia) yaitu surat yang dikirim kepda jemaat-jemaatnya di Smirna. Dalam terminologi
Kristen/Katolik, kata ini dipergunakan untuk beberapa arti sebagai berikut:

- Gereja yang universal, sebagai unsur pembeda dengan Gereja-Gereja lokal.

- Gereja yang benar, sebagai pembeda dengan aliran skimastik

Bagi penulis sejarah , hal ini dipakai untuk menunjuk kepada Gereja sebelum perpecahan antara Gereja
Barat dengan Gereja Timur pada tahun 1054 M.Semenjak munculnya gerekan reformasi yang dipimpin
oleh Marthinus Luther, Gereja Barat memakai kata ini untuk nama dirinya. Agama katolik untuk pertama
kalinya masuk ke indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di sumatra utara.fakta ini ditegaskan
pertama kali oleh (Alm) Profesor Dr.Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta ini diperlukan
penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih
luas.

Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih Al-
armini yang menulis buku “daftar berita-berita tentang gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan
tanah-tanah diluarnya “.yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan serani yang tersebar
di Mesir,Nubia,Abbessinia,Afrika Barat,Spanyol,Arabia,India dan Indonesia.

B. SEJARAH AWAL MULA AGAMA KATOLIK


Pada tahun 1498 berlayarlah 4 buah kapal di bawah pimpinan Vasco da Gama. Kapal-kapal itu berhasil
mencapai kota kalikut di India. Dalam waktu yang relatif pendek armanda-armanda dagang Protugis
mampu menguasai bandar strategis di Asia dan Nunsantara a.l Bandar Goa (1510), Malaka (1511)
walaupun harus menghadapi perlawanan penguasa setempat.

Tahun-tahun berikutnya Sultan Ternate dan Tidore mengadakan transaksi jual-beli bahan baku dan
rempah kepada protugis dan mengizinkan Protugis mendirikan gudang-gudang di wilayah kesultanan
mereka. Perlu dicatat bahwa antara sultan Ternate dan Sultan Tidore ada permusuhan. Melihat sultan
Ternate memberikan monopoli terlalu luas kepada Protugis maka sultan Tidore (antra 1512-1545) mulai
bersekutu dengan orang-orang Spanyol yang datang melalui samudra Pasifik.

Untuk melindungi Ternate, Ambon dan lebih-lebih untuk kepentingan dagangnya, Protugis terpaksa
harus mendirikan benteng pertahanan di tahun 1512 dan di beri nama”sao paulo”. Dari sejarah
perkembangan dunia perdagangan bangsa Protugis, kiranya tidak terlepas dari perkembangan atau
mulai berdirinya Gereja katolik di Indonesia. Karena di samping berdagang yang menjadi tujuan
utamanya orang Protugis yang beragama katolik memperkenalkan Agama yang dianut dan diimaninya
kepada masyarakat penduduk daerah setempat, dimana mereka bedagang.

Berkat tingkah laku, perbuatan kebajikan dan suri tauladan para pedagan, maka tertariklah hati
penduduk setempat dan mulai menunjukan minat dan hasrat untuk menjadi katolik. Berita-berita dari
daerah rempah-rempah itu betul-betul mengugah dan menarik perhatian banyak Ordo dan kongregasi
biarawan-biarawan di Eropa. Ordo-ordo dan kongregasian-kongregasian mulai mempersiapkan
pengiriman tenaga keindonesia. Missionaris pertama yang menginjak kaki di bumi Indonesia di pantai
barat Sumatra Barat ialah Santo fransikus Xaverius dari Ordo Jezuit. Bersama dia ikut pula beberapa
missionaris lain, yang menurut schedule perjalan akan melanjutkan perjalanan kemogolia dan tiongkok.

Tujuan perjalan santo fransikus Xaverius semula ke indonesia ialah ke Makasar atas penjelasan dan
permintaan 3 pemuda Makasar yang datang ke india, bahwa orang Makasar membutuhkan sangat
kedatangan pastor. Dengan dalil permintaan ini Santo Fransikus Xaverius betolak ke Indonesia menuju
makasar. Namun di kota malaka ia mendapat laporan mengenai situasi keadaan kacau di makasar,
hingga tujuan ke Makasar dibatalkan dan meneruskan perjalanan ke Ambon, Maluku. Di kota Ambon,
tetapi berjalan keliling dan berlayar menyusur pantai.

Sebenarnya Agama Katolik masuk di daerah kepulauan Maluku sejak tahun 1512 sekitar pulau Ambon di
Leitimor, Ulias,buru dan seram. Penyebaran luasannya ditunjukan kepada penduduk yang masih
berkepercayaan pada agama nenek moyang, animisme, dilakukan mula-mula oleh pedagang-pedagang
protugis, dibina dan dilanjutkan mula-mula oleh pedagang-pedagang protugis, dibina dan di lanjutkan
kemudian oleh pastor armanda dagang,yang berfungsi memelihara dan merawat kehidupan rohani
pedagang Protugis yang beragama katolik.

Setelah kurang lebih 6 (enam) bulan berada di kota Ambon dan sekitarnya,maka pada pertengahan
tahun 1546 sekitar bulan juli santo Fransiskus Xaverius meninggalkan kota Ambon dan berlayar menuju
Ternate. Di Ternate ia diterima dan menjadi tamu terhormat Sultan Hairun. Karena kesucian, kesolehan
dan keramah-tamahan serta pula tauladan kebijakan Santo Fransiskus Xaverius, maka beberapa
keluarga keturunan sultan Harun dan bangsawan-bangsawan lain di ternate minta dipermandikan
(dibaptiskan) menjadi katolik. Setelah berada dan berkarya merawat kabargembira injil di kota ternate
dan sekitarnya, maka pada bulan Agustus dan september 1546 ia meninggalkan kota Ternate dan
berlayar meneruskan perjalanan menuju pulau Halmahendra, Tidore, Bacan dan Morotai.

Di daerah-daerah ini sudah ada kampung katolik dan jumlahnya pun cukup banyak, diatas 5000 (lima
ribuan). Di tiap-tiap pulau dan daerah santo fransiskus Xaverius selain bekerja merawatkan kabar
gembira injil, ia berkesempatan pula membuka pendikan bagi anak-anak pribumi dan anak-anak
protugis, kursus-kursus kader bagi calon-calon guru agama dan ketegisan sebagai pembatu pastor dalam
perawatan kabar gembira injil. Terhadap peminat-peminat (calon-calon) yang ingin menjadi pastor
dikirimnya ke Malaka dan Goa untuk didik menjadi pastor di college Jezuit.

Selama bekerja mewartakan kabar gembira Injil di kepulauan Maluku dari tahun 1545,1546 sampai
dengan tahun 1547 Santo Fransiskus Xaverus banyak mendapat tantangan dan kesulitan karena
keadaan/keganasan alam, juga karena sikap raja-raja, kepala-kepala adat/suku yang menentang orang
protugis, di samping karena pertentangan intern dalam pembesar-pembesar Protugis sediri.

Sekalipun banyak mendapatkan tantangan dan rintangan, namun ia sangat dicintai oleh penduduk
pribumi dan pendatang, bangsawan dan raja-raja setempat, pembesar dan pedagang protugis, yang
katolik dan non katolik, karena berkat kesalehan, keramahan-tamahan dan jiwa suku menolong dan
menghibur bagi yang berduka dan berkekurangan. Ia betul-betul populer dan sangat memikat hati
penduduk tekun bekerja mengabdikan diri selama berada di kepulauan Maluku dari tahun 1546-1547
hingga kembali ke Goa (India), pusat missi katolik Asia waktu itu. Ia meninggal dunia pada tanggal 3
desember 1552 di pulau Sancian (di laut cina) ditengah-tengah kesibukan menjalankan tugas kerasulan
dalam perawatan injil Chistus.

C. SUMBER HUKUMNYA

Sumber hukum agama kristen katolik adalah berasal dari alkitab injil,untuk sungguh memahami alkitab,
umat kristen harus membacanya dengan sungguh perhatian. Setelah menamati teks dengan sebaik-
baiknya, umat harus mengartikan teks tersebut.langkah terakhir adalah menerapkan teks dalam hidup
konkret sehari-hari. Umat mengkonfontasikan kehidupan sehari-hari dengan kebenaran yang
menyelamatkan yang ditemukan dalam alkitab. Bagi umat kristen,alkitab memberikan makanan rohani
dan sebagai pembimbing ke arah kehidupan penuh kasih. Oleh karena itu dalam membaca alkitab doa
untuk memohon penerangan batin dan roh kudus.

Keempat injil (maktius,markus,lukas,yohanes) memuat kisah wafat dan kebangkitan kristus. Tetapi
tentang kelahiran yesus hanya dikisahkan oleh injil matius dan injil lukas. Bahkan injil markus sebagai
injil tertua tidak menceritakan kisah kelahiran yesus. Itu berati bahwa wafat dan kebangkitan yesus
kristus merupakan pristiwa ilahi yang menerangi kelahiran dan masa mudayesus. Kisah kelahiran yesus
tidak bermaksud memberi uraian histori kehidupan yesus. Tetapi kisah kelahiran yesus adalah sebuah
kesaksian imam bahwa yesus adalah sang kristus. Dengan kelahiran yesus, janji-janji allah mulai
dipenuhi.

Injil bermaksud menerangkan bahwa kelahiran yesus memang berbeda dengan kelahiran pada
umumnya. Intinya ialah malaikat menyatakan bahwa yesus adalah juru selamat. Yang dijanjikan allah.
Yesus dikandung secara ajaib oleh bunda maria yang tetap perawan. Dengan begitu, injil
menggambarkan bahwa yesus sungguh-sungguh manusia dan sungguh-sungguh Allah.

D. IBADAH DALAM AGAMA KRISTEN KATOLIK

Walaupun ibadah ada di dalam setiap agama, namun dalam ibadahlah nampak perbedaan antara
agama. Dalam perspektif agama katolik, ibadah dipandang sebagai pertemuan antara Allah dan
manusia, sebagai ungkapan ketaqwaan dan saling mengukuhkan dalam iman. Biasanya dalam ibadah
Katolik dipakai simbol-simbol atau tanda yang khusus, karena baik untuk pengungkapan iman maupun
untuk tanda kehadiran Allah, pemakaian bahasa atau ekspresi yang biasa dianggap kurang memadahi.
Karena misteri Allah dan penyelamatanNya hanya dapat ditunjuk dengan tanda-tanda, tidak pernah
dapat dirumuskan atau diungkapkan secara penuh oleh manusia.

Ibadah adalah kegiatan manusia yang beragama, lalu pertanyaanya mengapa perlu ibadah dalam hidup
beragama? Yang pokok dalam agama adalah sikap batin, namun untuk mewujudnyatakan iman perlu
pengungkapan yang nyata lewat tata cara ibadah. Gereja Katolik mengungkapkan imannya melalui
perayaan-perayaan liturgi.Untuk membentuk hidup yang saleh bagi umat, diperlukan berbagai bentuk
ibadah. Tidak akan ada agama tanpa iman dan tidak ada ibadah tanpa agama.

• Macam-macam ibadah dalam gereja katolik

Secara garis besar dalam agama katolik ibadah digolongkan dalam 2 bagian besar.

1. Ibadah rohani

Yang dimaksudkan dengan ibadah rohani adalah setiap ibadah yang dilakukan dalam Roh oleh setiap
orang Katolik. Dalam urapan Roh, seluruh hidup umat Katolik dapat dijadikan satu ibadah rohani. Doa
dan ibadat merupakan salah satu tugas Gereja untuk menguduskan umatnya, oleh karena itu Gereja
bertekun dalam doa, memuji tuhan, dan mempersembahkan diri sebagai kurban yang hidup, suci dan
berkenan kepada tuhan.

1. Doa

a) Arti doa

Berbicara dengan tuhan.

Ungkapan imam secara pribadi dan sama-sama.


b) Fungsi doa

Mengkomunikasikan dan mempersatukan diri dengan Tuhan.

Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan kita dengan Tuhan.

c) Macam- macam doa

Doa permohonan

Doa syukur

Doa pujian

d) Syarat doa yang baik

Berdoa dengan hati.

Doa yang berakar dan bertolak dari pengalaman hidup

Diucapkan dengan rendah hati

Dengan sederhana dan jujur.

Perayaan Sakramen

2. Perayaan Sakramen

Arti sakramen

Kata sakramen berasal dari bahasa latin sacramentum, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan yang kudus
atau ilahi.sakremen juga berati tanda,lambang atau simbol keselamatan Allah yang diberikan kepada
manusia.Sakramen biasanya diungkapkan dengan kata-kata dan tindakan. Maka sakramen dalam Gereja
Katolik mengandung 2 (dua) unsur hakiki yaitu:

Formaartinya kata-kata yang menjelaskan peristiwa ilahi.

Materia artinya atau tindakan tertentu yang kelihatan.

b) Fungsi/makna Sakramen

Mengungkapkan karya tuhan yang menyelamatkan

Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai orang kristiani.

c) Jenis-jenis sakremen,yaitu:
Sakremen baptis

Sakremen ekaristi

Sakremen tobat

Sakremen krisma

Sakremen perkwinan

Sakremen perminyakan susi

Sakremen Imamat.

Perayaan sakramentali

a) Arti sakramentali

Tindakan liturgi dengan mengadakan tanda-tanda suc yang diperoleh melalui doa-da permohonan.

b) Jenis-jenis peayaan sakramentali

Pemberkatan orang,benda/barang rohani, tempat, makanan dan sebagainya.

Devosi

a) Arti Devosi

Devosi bukanlah liturgi. Devosi adalah suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada
Allah dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih, atau yang lebih lazim: devosi adalah kebaktian
khusus kepada berbagai misteri iman yang dikaitkan dengan pribadi tertentu.

b) Jenis Devosi

Devosi kepada sengsara yesus,

Devosi kepada Hati Yesus,

Devosi kepada Sakramen Mahakudus,

Devosi kepada Maria,

Ziarah.

c) Tujuan Devosi
menggairahkan iman dan kasih kepada Allah,

mengantar umat pada penghayatan iman yang benar akan misteri karya keselamatan Allah dalam Yesus
Kristus,

mengungkapkan dan meneguhkan iman terhadap salah satu kebenaran misteri iman,

memperoleh buah-buah rohani.

Ibadah sosial

Ibadah sosial dapat diartikan sebagai semua kegiatan sebagai perwujudan nyata iman. Dalam
Agama Katolik ibadah sosial didasarkan pada ajaran Yesus Kristus sendiri yang begitu solider dengan
kehidupan manusia, sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 25:35-36 dimana sebagai manusia kita
dapat memberi makan minum yang lapar dan haus, mengunjungi yang dipenjara, melawat yang sakit,
memberi tumpangan bagi orang asing dan memberikan pakaian bagi yang telanjang.

Simbol-simbol dalam ibadah agama Katolik

Tanda salib,

dibuat ketika:

1) Memasuki gereja sambil menandai diri dengan air suci tanda peringatan pembatisan yang telah
kita terima.

2) Mengawali dan Mengakhiri Perayaan ibadah.

3) Memulai bacaan injil dengan membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada.

4) Menerima berkat mengutusan pada bagian penutup.

3. Perarakan

Perarakan dilakukan oleh Pemimpin ibadah beserta pembantunya berjalan bersama menuju altar, juga
dilakukan oleh beberapa wakil umat untuk mengantarkan persembahan berupa: roti, anggur, lilin,bunga
dan kolekte ke altar.

4. Berjalan

Berjalan yang baik dilakukan dengan tegap dan khidmat serta pandangan kearah depan merupakan
tanda penghormatan dan kesungghuan niat kita bertemu dengan Tuhan serta dengan tidak tergesa-gesa
supaya suasana khidmat dan tenang terjaga, namun tidak lambat juga supaya tidak memberi kesan
lamban.

5. Berdiri
Berdiri sebagai ungkapan rasa hormat dan syukur, dilakukan waktu menyambut imam, pembacaan Injil,
mengucapkan Syahadat, menyampaikan doa Umat, memulai Doa Syukur Agung dan menyanyikan lagu
Bapa Kami

6. Duduk

Duduk dilakukan ketika Kitab Suci dibacakan (selain Injil) sebagai suatu ungkapan kesediaan mendengar
dan merenungkan sabda Tuhan. Persiapan persembahan sebagai ungkapan kesediaan memberi diri
kepada Tuhan dengan penuh penyerahan. Petugas membacakan penguman sebagai tanda ungkapan
kesediaan mendengarkan dan melaksakan tugas kewajiban

7. Membungkuk

Membungkukan badan dan kepala merupakan tanda penghormatan terhadap Pemimpin ibadah, altar
Tuhan, salib dan sakramen Maha Kudus.

8. Berlutut

Berlutut merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon
kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya

9. Mengangkat tangan

Sebagai sikap doa yang mengungkapkan permohonan dengan kebulatan hati yang disertai pengharapan,
dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena dan piala berisi roti dan anggur untuk dipersembahkan
kepada Tuhan, serta mengangkat sibori atau patena dan piala yang berisi Tubuh dan Darah Kristus untuk
diperlihatkan kepada umat.

10. Mengatupkan tangan.

Mengatupkan tangan dibuat ketika sebelum dan setelah menerima komuni (mengatupkan tangan
didada waktu berjalan) sebagai ungkapan kesetiaan pada Tuhan, juga dilakukan oleh umat ketika berdoa
pribadi.

11. Tiarap/menelungkup

Tiarap atau menelungkup merupakan ungkapan tidak pantas, merasa berdosa dihadapan Allah,
dilakukan oleh para calon Imam dan Uskup ketika ditahbiskan, serta oleh Umat sebagai sikap Doa,
merasa diri berdosa besar dan tidak layak dihadapan Tuhan.

12. Memerciki
Sebagai tanda penyucian dan peringatan akan pembatisan, memerciki dilakukan pada permulaan
Ekaristi dan juga dilakukan setelah pembaharuan janji naptis pada Malam Paska, saat menerima daun
Palma pada perarakan Minggu Palma. Mmemerciki juga dilakukan untuk kepentingan pernikahan,
pemakaman, pemberkatan tempat/gedung, pemberkatan benda-benda devosi lainnya.

13. Mendupai

Untuk menciptakan suasana doa dan kurban bagi Allah. Pendupaan altar bergerak dari bagian kiri ke
kanan mengelilingi altar. Asap putih yang mengepul keatas melambangkan persembahan kita diterima
oleh Allah.

14. Bersalaman

Berjabat tangan atau bersalaman mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan. Bersalaman
dilakukan oleh umat ketika saling memberikan Salam Damai.

15. Memberkati

Memberkati adalah bentuk menguduskan umat yang dilakukan oleh seorang pemimpin ibadah,
memberkati adalah Doa, ungkapan permohonan pada Tuhan, semoga yang diminta umat-Nya
terkabulkan, terjadi, terlaksana. Memberkati disertai dengan gerakan tangan yang “bertanda salib”
dengan mengucapkan “Atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus”. Tiada berkat imam yang tidak diberikan
dalam tanda salib.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata "katolik" (καθολικός, katolikos; bahasa Latin: catholicus)[1][2] berasal dari frasa Yunani καθόλου
(katolou), yang berarti "sarwa sekalian", "secara keseluruhan", atau "am", gabungan kata κατά (kata),
yang berarti "perihal", dan kata ὅλος (holos), yang berarti "sarwa".[3][4] Istilah "Katolik" (dengan huruf k
besar) pertama kali digunakan pada permulaan abad ke-2 sebagai sebutan bagi seantero Dunia Kristen.
[5] Dalam ranah eklesiologi, istilah ini memiliki sejarah yang panjang dan digunakan dengan berbagai
makna. Di Indonesia, kata ini dapat berarti "hal ihwal agama Kristen Katolik" maupun "hal ihwal ajaran
dan amalan bersejarah Gereja Barat".[note 1][6] Kata ini digunakan banyak orang Kristen sebagai
sebutan bagi Gereja Semesta atau segenap orang yang beriman kepada Yesus Kristus tanpa pandang
denominasi,[7][8] dan digunakan pula dengan makna yang lebih sempit sebagai sebutan bagi
kekatolikan, yang mencakup beberapa gereja bersejarah dengan keyakinan-keyakinan pokok yang sama.
Katolikos, gelar pemimpin tertinggi di sejumlah Gereja Timur, juga berasal dari akar kata yang sama.

Istilah ini sudah lekat pada nama persekutuan Kristen terbesar di dunia, yakni Gereja Katolik. Tiga
cabang utama agama Kristen di Dunia Timur, yakni Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental,
dan Gereja Persia, senantiasa menyebut diri Katolik, seturut tradisi rasuli dan syahadat Nikea. Jemaat-
jemaat Anglikan, Lutheran, dan sejumlah jemaat Metodis percaya bahwa gereja-gereja mereka juga
"Katolik", dalam arti merupakan kelanjutan dari Gereja Perdana sedunia yang didirikan oleh rasul-rasul
Kristus. Kendati demikian, tiap-tiap Gereja memaknai istilah "Gereja Katolik" secara berbeda-beda.
Sebagai contoh, baik Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, maupun Gereja
Persia menegaskan bahwa denominasinya adalah kelanjutan dari Gereja Perdana sedunia, sementara
semua denominasi lain hanyalah pecahannya.

Keyakinan-keyakinan yang menjadi ciri khas kekatolikan, yakni keyakinan-keyakinan anutan sebagian
besar umat Kristen yang menyebut diri "Katolik", mencakup episkopalisme, yakni memuliakan para
uskup selaku rohaniwan tertinggi dalam agama Kristen,[9] dan penerimaan syahadat Nikea tahun 381.
Kekatolikan juga dianggap sebagai salah satu dari keempat ciri Gereja,[10] sebagaimana tercantum
dalam salah satu butir syahadat Nikea yang berbunyi "aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, katolik,
dan apostolik."

Pada Abad Pertengahan maupun Zaman Modern, terjadi pergeseran makna istilah Katolik Barat dan
Katolik Timur. Sebelum Skisma Timur-Barat tahun 1054, kedua istilah ini hanya bermakna beda wilayah,
karena hanya ada satu kekatolikan, yang mencakup umat Kristen penutur bahasa Latin di Dunia Barat
maupun umat Kristen penutur bahasa Yunani di Dunia Timur. Sesudah Skisma Timur-Barat, makna
istilah-istilah ini kian ruwet, dan memunculkan beberapa tata istilah yang paralel tetapi saling
bertentangan.

B. Saran

Penyusun menyadari tentunya makalah ini masih banyak keasalahan dan kekurangan. Untuk itu
diharapkan kritik dan saran yang membangun. Selanjutnya diharapkan makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

http://blog-zawiyyah.blogspot.com/2008/02/definisi-katolik-bag-i.html

http://yuliarrifadah.wordpress.com/photos/michael-in-concert/

Taringan, Jokobus(2007). Religiositas Agama dan gereja katolik, jakata: PT Grasindo

Yacub, Tasman(1999). Perbandingan Agama, Padang: IAIN Imam Bonjol

Noah Zaini,Ahmad(1983). Monografi Kelembagaan Agama Di Indonesia, jakata: depertemen agama R.I.

Anda mungkin juga menyukai