Anda di halaman 1dari 19

Isolasi Senyawa Farmasi

Bahan Alam
Tanin

Fakultas Farmasi
Universitas Mulawarman
Tanin
• Metabolit sekunder yang digolongkan
berdasarkan sifatnya.
• Tanning/penyamak
• Tumbuhan yang mengandung tannin
dimanfaatkan manusia untuk
menyamak kulit hewan.
• Astringent
Tanin
• Utamanya dimanfaatkan untuk menyamak
kulit agar awet dan mudah digunakan.
• Tanin dalam minuman seperti the, kopi,
anggur dan bir memberikan aroma dan
rasa yang khas.
• Sifat astringent dari tumbuhan yang
mengandung tannin dimanfatkan sebagai
bahan obat.
Tanin

Tanin terhidrolisis Tanin terkondensasi


(hydrolysable tannin) (condensed tannin)
Tanin terhidrolisis
• Ester poligaloil sederhana dari
glukosa. → tannin galat / galotanin
• Terdiri dari glukosa yang berikatan
dengan asam galat
Tanin terkondensasi
• Polimer dari flavonoid yang
terkondensasi. Biasanya flavan
yang terkondensasi pada C-4
dengan C-8.
• Terdiri dari setidaknya 2 flavan
(katekin) yang terkondensasi pada
C-4 dan C8
Tanin

gallotannins ellagitannins Complex tannins Condensed


tannins
gallotanin ellagitannin
Semua tannin yang satuan Tanin yang mengandung
galoilnya atau turunan meta- paling sedikit 2 unit galoil
depsidiknya terikat pada adalah C-C yang
beragam poliol-, katekin- atau digabungkan satu sama lain
unit triterpenoid dan tidak mengandung unit
katekin yang terhubung
secara glikosida.

Complex tannin Condensed tannin


Tanin yang unit katekinnya terikat secara
glikosida dengan unit galotanin atau Semuanya oligomer dan polimer
ellagitanin proanthocyanidins yang dibentuk oleh
ikatan C-4 dari satu katekin dengan C-8
atau C-6 dari katekin monomer
berikutnya.
Deteksi tanin
• Tanin dapat dideteksi secara kualitatif menggunakan pereaksi tertentu.
• Pereaksi FeCl3 memberikan reaksi positif karena tannin secara umum
memiliki cincin aromatic dan gugus hidroksi. Sehingga pereaksi FeCl3 saja
tidak dapat menunjukkan bahwa ekstrak atau tumbuhan yang di deteksi
mengandung tannin.
• Pereaksi Steasny digunakan untuk mendeteksi kandungan tannin
terkondenasi.
• Secara umum, tannin dapat dideteksi menggunakan larutan gelatin 1%.
Berdasarkan sifat astringent dari tannin, larutan gelatin yang direaksikan
dengan sampel yang diduga mengandung tannin akan memberikan reaksi
positif apabila timbul endapan dalam larutan uji.
Deteksi tanin
Ekstrak/sampel Dilarutkan dengan akuades Larutan Uji

Ditambah Pereaksi Steasny dan disimpan


Larutan gelatin 1%
dalam penangas air (waterbath) 80oC
selama 30 menit. + = endapan
- = tidak ada endapan
+ tanin terkondensasi= endapan berwarna merah
- tanin terkondensasi = tidak ada endapan

Filtrat disaring dan dijenuhkan dengan natrium asetat.


Tambahahkan Larutan FeCl3 1% pada larutan uji.

+ tanin terhidrolisis = warna biru-hitam pekat


- tanin terhidrolisis = tidak ada perubahan warna
Isolasi tanin

Blinded isolation Spesific target isolation


Isolasi secara umum, sampel/tumbuhan Secara spesifik langsung mengisolasi
yang digunakan diseparasi secara general senyawa dari kelompok tertentu (dalam
kemudian mengisolasi senyawa target materi ini misalnya gallotanin dari golongan
berdasarkan kriteria tertentu. tannin) dengan memanfaatkan sifat-sifat
- Senyawa mayor fisikokimia dari senyawa tersebut.
- Senyawa aktif - Kepolaran
- Dan lain sebagainya - Bentuk struktur senyawa target
- Dan lain sebagainya
Isolasi tannin terkondensasi dari quebracho
menggunakan Sephadex LH-20
Quebracho (spray-dried extract of Schinopsis balansae)

Prosedur Hagerman (1991) → purifikasi tannin


dari quebracho

Tanin dipisahkan dari fenolik non-tannin


menggunakan Sephadex LH-20 dan pelarut
tertentu
• 1 g quebracho dilarutkan dalam 10 mL aqueous etanol 80% dan disimpat semalaman
pada suhu 5oC.
• Suspensi tersebut disaring melalui Gooch crucible (Pyrex, 40-60 µm, porositas kasar)
tanpa vakum.
• filtrat dicampur dengan 100 mL bubur Sephadex LH-20 dalam aqueous etanol 80%,
strirer selama 3 menit dan di saring melalui corong 500 mL dengan disk kaca fritted
tanpa vakum.
• Fenolik non-tannin dipisahkan dari gel dengan mengelusinya menggunakan 95%
aquaeous ethanolus hingga absorbansi pada 280 nm mendekati 0.
• Polimer tannin kemudian dikeluarkan dari gel dengan cara dielusi menggunakan 300
mL aqueous aseton 50%.
• Aseton diuapkan dan larutan air dicuci 3 kali dengan volume yang sama menggunakan
etil asetat.
• Etil asetat dihilangkan dengan vakum pada suhu kurang dari 30oC dan larutan air di
liofilisasi.
• Bubuk tannin disimpan dalam desikator pada suhu 25oC dalam gelap.
Isolasi tannin terkondensasi
menggunakan trivalent
ytterbium
trivalent ytterbium digunakan untuk mengendapkan senyawa
fenolik dari ekstrak aqueous aseton tumbuhan.
Fraksinasi dan Purifikasi Tanin
Sephadex LH-20
Penentuan Struktur
Penentuan struktur tannin dapat menggunakan beberapa
instrumentasi seperti
• Spektrofotometri UV-Vis → spektrum UV
• Spektrofotometri Infra Merah → sidik jari dan spektrum IR
• Spektrometer Massa → berat molekul
• Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) → waktu retensi dan
spektrum UV
• Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau NMR → bentuk struktur
ANY TANNIN
QUESTION?
POST-TEST! TANNIN
https://bit.ly/3thvuF7
TERIMA KASIH TANNIN

Anda mungkin juga menyukai