• ASVIIOLITA SAPUTRI
• ELLY NURHALIMAH
• VIRENSA LUSIANA
PENGERTIAN
• Tanin adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat,
yang bereaksi dengan dan menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya
termasuk asam amino dan alkaloid.
• Secara struktur kimia, tanin merupakan zat yang kompleks, yang terjadi dari campuran
polifenol dan sukar dipisahkan karena tidak dapat membentuk kristal. Tanin terdistribusi
luas di tanaman dan hampir seluruh familia mengandung tanin. Bila terdapat dalam jumlah
banyak, biasanya tanin dalam tanaman terlokalisir dalam bagian tertentu tanaman seperti
daun, kulit kayu dan batang.
• Umumnya tanin terdapat pada buah yang belom matang sebagai bentuk pertahanan
sehingga tidak dimakan oleh hewan, namun biasanya setelah matang taninnya hilang. Hal ini
mengasumsikan bahwa dalam buah tersimpan energi untuk oksidasi tanin pada proses
metabolisme, selain itu tanin juga merupakan sumber asam dari buah.
PENGGOLONGAN TANIN
KUALITATIF
1. Galotanin, Elagitanin + garam Feri → hitam kebiruan
2. Tanin terkondensasi + garam Feri → coklat kehijauan
3. Galotanin + K-iodat → warna rosa
4. Asam galat bebas + K-iodat → warna jingga
5. Elagitanin + asam nitrit → mula2 rosa, kemudian ungu, lalu biru
6. Tanin terkondensasi + vanilin + HCl → merah
Identifikasi tanin secara kualitatif dapat dilakukan dengan menambahkan pereaksi FeCl3 akan
membentuk warna biru atau hijau, dengan larutan gelatin 10% akan terjadi endapan dan dengan larutan K
Ferrisianida dan ammonia akan membentuk warna merah intensif.
KUANTITATIF
PENGUJIAN TANNIN
METODE VOLUMETRIK
Pereaksi :
1. Kalium Permanganat 0,1 N
2. Larutan indigokarmin : Larutkan 0,375 g dalam 250 ml air yang mengandung 12,5 ml H2SO4 pekat.
3. Larutan gelatin : Larutkan 6,25 g dalam NaCl jenuh selama 1hari, panaskan sampai gelatin larut, dinginkan dan encerkan dengan
NaCl jenuh sampai 250 ml.
4. Larutan natrium klorida : Pada 975 ml larutan NaCl jenuh campur dengan 25 ml H2SO4 pekat.
Cara kerja
Pada sample setara dengan 0,01 g tannin, tambah 20 ml larutan indigokarmin dan sekitar 500 – 750 ml air. Tambah
KMnO4 0,1 N dengan menggunakan buret, saat 1 ml dengan pengocokkan, warna berubah menjadi hijau terang. Kemudian tambah
setetes demi setetes sampai warna berubah menjadi kuning terang atau pink gelap (Volume KMnO4 sebagai A). Pada 50 ml larutan
tersebut, tambah 25 ml larutan gelatin dan larutan natrium klorida sampai volume 250 ml. Saring larutan tersebut (kaolin,
Kieselguhr atau Supercel), kocok selama 15 menit dan saring. Pada 50 ml hasil saringan, tambah 20 ml larutan indigokarmin dan 500
– 750 ml air. Titrasi dengan KMnO4 0,1 N (Sebagai B).
EFEK TANNIN TERHADAP PENCERNAAN
1. Efek terhadap diare
Terbentuk lapisan protektif dari protein yang mengendap pada mukosa sepanjang dinding saluran
perncernaan menghilangkan rasa ujung-ujung syaraf sensoris & mengurangi rangsang terhadap aktivitas peristaltik
yang meningkat
2. Efek terhadap ulkus peptikum
Tanin terikat secara selektif pada protein-protein yang terekspos pada dasar ulser barier yang
terbentuk melindungi bawah ulser dari isi lambung pada permukaan berdarah (Lokal)
3. Efek hemostatik karena :
Vasokonstriksi local
Peningkatan kecepatan koagulasi
Pembentukan “gumpalan artifisial”
4. Efek antioksidan
Berkaitan dengan OPC. Contoh tanaman yang banyak mengandung OPC : Biji anggur dan kulit batang
Pinus pinaster.
Reaksi yang Tidak Diinginkan:
• Hanya berlaku untuk yang jumlahnya signifikan dan digunakan dalam dosis relatif tinggi.
• Pemakaian kronis dalam dosis tinggi
• Astringensi berlebihan pada jaringan mukosa
• Konstipasi
• Menghambat enzim- enzim pencernaan terutama dari usus kecil
• Membentuk kompleks dengan ion logam misalnya dengan Fe jadi menghambat absorpsi
• Suntikan s.c karsinogenik
• Hydrolysable tannin bila diabsorpsi ke dalam aliran darah hepatotoksik
BAHAN-BAHAN YANG MENGANDUNG TANNIN
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Genus Psidium
Perhatian:
Selama pengobatan tidak dianjurkan makan makanan yang pedas-pedas, daging kambing dan makanan yang sifatnya kelat (sepet)
Kemasan:
Dus, 5 Strip @ 6 Kapsul @ 500 mg
• Keterangan Komposisi :
• Graptophylli Folium adalah daun dari tumbuhan Graptophyllum pictum mengandung senyawa-senyawa
aktif seperti alkaloid, glikosida steroid, saponin dan tannin. Beberapa ahli (Dr. J. M. SugiartoS., Dr. sardjono
O. Santoso dan Dr. Sugiarto) telah melakukan penelitian pemantapan khasiat Graptophylli Folium
terhadap wasir (hemorrhoid), dan terbukti bahwa ekstrak Graptophylli Folium dapat menghiangkan
gejala-gejala wasir seperti nyeri, pendarahan, panas, dll (Dr. Sardjono O. Santoso), serta dapat
menghilangkan wasir sama sekali setelah pengobatan dengan ekstrak Graptophylli Folium selama 5 hari
sampai 2 bulan berturut-turut (Dr. Sugiarto).
• Caricae Folium mengandung alkaloid papain, karpain, pseudokarpain, glikosida karposid dan saponin.
Diketahui pula bahwa larutan alkaloid dari Caricae Folium menunjukkan depresi terhadap tekanan darah
dan otot polos, sehingga sangat membantu mengurangi gejala-gejala wasir terutama bila terjadi
pendarahan dan pembengkakan atau otot anus turun
• Flos Sophorae Japonicae adalah bunga dari tumbuhan Sophora japonica L., mengandung senyawa aktif
golongan flavonoid meliputi rutin dan sophorine, golongan quinolizidine alkaloid meliputi cytisine, N-
methyl cytisine, matrine dan sophocarpine. Senyawa aktif rutin memiliki daya meningkatkan permeabilitas
dinding pembuluh darah dengan kerja anti radang. Berdasarkan sifatnya yang mampu mengurangi fragilitas
kapiler maka zat ini digunakan pada terapi gangguan vena seperti wasir, varices, retinopati dan hematoma
• Rhei Radix (akar tumbuhan Rheum officinale Baillon) mengandung senyawa aktif turunan dari senyawa
anthraquinone (emodin, aloe-emodin, rhein, chrysophanol, and physcion) yang memiliki sifat pencahar
(purgative), sehingga mempermudah buang air besar
CONTOH PRODUK YANG JUGA MENGANDUNG
TANNIN
Graftophy Folium
Guazumae Folium