Anda di halaman 1dari 6

ALL

ABOUT
Sistem kompensasi /remunerasi/imbal jasa bertujuan untuk :
• Memikat karyawan

COMBEN
• Mempertahankan karyawan
• Memotivasi karyawan

Sistem Imbal Jasa yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Internally Equitable (Adil)
2. Externally Competitiveness (Bersaing)
3. Performance Driven (Menunjang Keberhasilan Perusahaan)
4. Affordable (Terjangkau)
5. Legally Defensible (Tidak Melanggar Peraturan)
6. Explainable (Mudah Dimengerti)
7. Managable (Tidak Rumit)

Benefit adalah tunjangan seperti asuransi jiwa, kesehatan, liburan yang ditanggung
perusahaan, program pensiun dan tunjangan lainnya.

Ada 3 jenis Comben yang biasanya diberikan oleh perusahaan kepada


karyawan, antara lain:

1. Comben yang diberikan secara langsung, yaitu segala keuntungan


yang diberikan kepada karyawan secara langsung dalam bentuk
uang. Contohnya adalah gaji pokok, upah, bonus atau insentif, dan
komisi.

2. Comben yang diberikan secara tidak langsung, yaitu segala


keuntungan tambahan seperti program atau fasilitas untuk
menunjang kinerja karyawan. Contohnya seperti program asuransi
jiwa, KPR, fasilitas kendaraan, rumah dinas, dan lain-lain.

3. Comben yang tidak berhubungan dengan keuangan, contohnya


program pengembangan diri, pengembangan karier, lingkungan
kerja yang kondusif, pekerjaan yang memiliki tantangan, tanggung
jawab yang lebih besar, dan yang lainnya. Tentu saja Comben
yang berhubungan dengan keuangan akan disesuaikan dengan
Comben jenis ketiga ini.

Kementerian Ketenagakerjaan telah menerbitkan sejumlah peraturan


pelaksana PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Salah satu
peraturan terbaru yang diterbitkan adalah Permenaker No. 1 Tahun 2017
tentang Struktur dan Skala Upah.

Apa yang dimaksud dengan struktur dan skala upah?


Menurut pasal 1 Kepmenakertrans No. 49/Men/IV/2004 tentang Struktur dan Skala
Upah , struktur upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai yang
tertinggi atau sebaliknya dari yang tertinggi sampai yang terendah. Sedangkan,
skala upah adalah kisaran nilai nominal upah menurut kelompok jabatan.

Bagaimana mekanisme penyusunan struktur dan skala upah?

Penyusunan struktur dan skala upah dilaksanakan melalui :

o Analisa jabatan

Analisa jabatan adalah proses metode secara sistimatis untuk memperoleh data
jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan yang dipergunakan untuk berbagai
kepentingan program kelembagaan, ketatalaksanaan dan Manajemen Sumber Daya
Manusia.

o Uraian jabatan

Uraian jabatan adalah ringkasan aktivitas-aktivitas yang terpenting dari suatu


jabatan, termasuk tugas dan tanggung jawab dan tingkat pelaksanaan jabatan
tersebut.

 Evaluasi Jabatan

Evaluasi jabatan adalah proses menganalisis dan menilai suatu jabatan secara
sistimatik untuk mengetahui nilai relatif bobot jabatan-jabatan dalam suatu
organisasi.

Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan struktur upah?

Dasar pertimbangan penyusunan struktur upah dapat dilakukan melalui :

 Struktur organisasi

 Rasio perbedaan bobot pekerjaan antar jabatan

 Kemampuan perusahaan

 Upah minimum

 Kondisi pasar

 METODE RANGKING SEDERHANA


 Metode ini menekankan pada penyusunan SSU berdasarkan

kemampuan dan tingkat jabatan yang ada. Penggolongan dalam


metode ini didasarkan pada uraian tugas dari jabatan atau golongan

yang ada. Semakin berat tugas yang diemban seseorang pada

posisi tertentu, maka semakin tinggi jabatan yang ia terima.

 Selain itu, setiap jabatan yang telah dijabarkan akan diberikan upah

terendah dan upah tertinggi. Semakin tinggi golongan jabatan, akan

mendapatkan upah terbesar. Baik dibanding dengan upah terkecil

maupun upah terbesar.

 Jika kemudian ditemukan duaa pekerjaan yang memiliki tugas relatif

sama, maka jabatan tersebut dapat dijadikan dalam satu golongan

jabatan. Penentuan upah akan berasal dari golongan jabatan yang


telah ditentukan.

 Metode ini dapat diimplementasikan jika perusahaan memiliki

sedikit variasi jabatan didalamnya. Misalnya jika perusahaan

menerapkan SSU pada bidang usaha kontraktor bangunan yang

hanya memiliki karyawan dengan jabatan pembantu tukang, tukang

batu, tukang kayu, mandor, dan arsitek. Metode ini dapat

diimplementasikan dengan mudah karena jabatan-jabatan diatas

jelas mana yang memiliki tugas lebih banyak, tingkat pendidikan,

serta komptensinya yang berbeda.

 METODE DUA TITIK


 Metode ini memanfaatkan perhitungan matematis yang dapat

diimplementasikan dalam bentuk grafik. Dalam metode ini,

golongan jabatan dapat digambarkan dalam sumbu X dalam suatu

grafis. Sementara itu, upah atau gaji digambarkan menggunakan

sumbu Y. Metode dua titik memiliki persamaan yang sama dengan

persamaan garis lurus yakni Y= 1 +b(X). Garis lurus yang nantinya

terbentuk inilah yang merupakan garis kebijakan upah.


 Kelebihan dari metode ini adalah perusahaan dapat dengan mudah

mengelompokkan jabatan-jabatan yang memiliki golongan yang

sama. Misalnya pada suatu perusahaan terdapat 2 jabatan yakni

Supervisor dan Koordinator. Kedua jabatan ini dilihat memiliki

tanggungjawab, memerlukan sumber daya manusia dengan jenjang

pendidikan dan kompetisi yang sama, serta beban tugas yang sama.

Maka kedua jabatan ini dapat diklasifikasikan dalam satu rentang

jabatan yakni supevisory.

 Selain itu, perhitungan yang bersifat matematis seperti yang

digunakan dalam metode ini, akan mengurangi tingkat kesalahan


dalam perhitungan. Serta banyak tool yang dapat dimanfaatkan

dalam menggunakan metode ini.

 METODE POIN FAKTOR


 Secara khusus metode ini diperuntukan bagi perusahaan yang

sudah beroperasi. Sama halnya dengan metode dua titik, metode ini

juga memanfaatkan perhitungan matematis. Hal yang membedakan

metode ini dengan metode sebelumnya terletak pada analisa dari

tiap-tiap jabatan yang ada.

 Pada metode ini, setiap jabatan akan dinilai menggunakan faktor

kompensasi yang terdiri dari keahlian, usaha, tanggungjawab, dan

lingkungan kerja. Faktor-faktor tersebut akan diturunkan lagi

menjadi turunan faktor yang terdiri dari knowledge (pengetahuan),

experience (pengalaman), physic (fisik), mental, bahaya, kondisi

kerja, serta keuangan.

 Penilaian diatas akan menjadi acuan untuk membuat tabel rentang

dimana karyawan akan diklasifikasikan menjadi 3 bagian utama

yaitu Staff, Supervisory, dan Managerial. Selanjutnya metode ini


membutuhkan penjabaran tentang posisi, fungsi utama, lingkungan

kerja, dan spesifikasi jabatan.

 Dengan begitu, semua faktor dari SSU dapat dihitung untuk

menentukan skala upah dari karyawa tersebut. Mulai dari tingkat

pendidikan, pengalaman, hingga kompetensi yang dimiliki seorang

karyawan.

 Metode-metode diatas dapat dijadikan referensi bagi perusahaan

Anda untuk menyusun SSU sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Untuk memilih apakah metode ini dapat

diimplementasikan di perusahaan Anda atau tidak. Kunci utamanya


adalah mengenali struktur organisasi yang berlaku. Dengan begitu,

tidak sulit untuk menyusun Standar dan Skala Upah.

Berikutnya, metode dua titik. Penyusunan struktur dan skala upah metode
ini bisa menggunakan cara manual dan komputer. Dalam lampiran
Permenaker, contoh yang diberikan merupakan penyusunan struktur dan
skala upah di perusahaan minimarket. Ada 9 langkah yang harus dilalui
untuk menyusun struktur dan skala upah metode dua titik. Pertama,
menyiapkan daftar jabatan dan upah yang terdiri dari kolom nomor urut,
nama, jabatan dan upah. Kedua, mengurutkan upah terendah sampai
tertinggi. Ketiga, mengidentifikasi upah terendah sampai
tertinggi. Keempat, menentukan jumlah golongan jabatan.

Kelima, membuat format tabel struktur dan skala upah yang terdiri dari
kolom rentang, golongan jabatan, upah terkecil, upah tengah dan upah
terbesar. Kemudian memasukan golongan jabatan yang telah
dikelompokkan pada langkah ketiga dalam kolom golongan
jabatan. Keenam, menentukan rentang untuk masing-masing golongan
jabatan. Ketujuh, gunakan upah terendah sama dengan upah tengah
terendah, dan upah tertinggi sama dengan upah tengah tertinggi.

Kedelapan, menghitung upah tengah antara upah tengah terendah dan


upah tengah tertinggi dengan menggunakan rumus persamaan garis lurus
yaitu Y=a+b (X). Kesembilan, menghitung upah terkecil dan upah terbesar
masing-masing golongan jabatan dengan menggunakan rumus-rumus pada
tabel rumus skala upah.

Anda mungkin juga menyukai