Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Komang Gusnadi Putra

Nim

: 12101212

SISTEM KOMISI
A. Pengertian Insentif
Ada beberapa pengertian insentif yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yang
dikemukakan oleh Harsono ( 1983 :128) bahwa insentif adalah setiap sistem kompensasi
dimana jumlah yang diberikan tergantung dari hasil yang dicapai yang berarti menawarkan
suatu insentif kepada pekerja untuk mencapai hasil yang lebih baik. Sementara itu menurut
Heidjrachman dan Husnan ( 1992 :161) mengatakan bahwa pengupahan insentif
dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji yang berbeda. Jadi dua orang karyawan yang
mempunyai jabatan yang sama bisa menerima upah yang berbeda dikarenakan prestasi kerja
yang berbeda. Disamping itu ada pendapat dari ahli lain tentang pengertian insentif. Insentif
sebagai sarana motivasi dapat diberikan batasan perangsang ataupun pendorong yang
diberikan dengan sengaja kepada pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih
besar untuk berprestasi bagi organisasi. (Sarwoto, 1983 :144)Jadi pada dasarnya insentif
merupakan suatu bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang jumlahnya
tergantung dari hasil yang dicapai baik berupa finansial maupun non finasial. Hal ini
dimaksudkan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat dan lebih baik sehingga prestasi
dapat meningkat yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.
B. Tujuan Insentif
Tujuan utama dari pemberian insentif kepada karyawan pada dasarnya adalah untuk
memotivasi mereka agar bekerja lebih baik dan dapat menunjukkan prestasi yang baik. Cara
seperti ini adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan.
Menurut pendapat Heidjrachman dan Husnan (1992 : 151) mengatakan bahwa pelaksanaan
sistem upah insentif ini dimaksudkan perusahaan terutama untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan dan mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam
perusahaan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pemberian insentif,
yaitu :
1. Bagi perusahaanTujuan pelaksanaan pemberian insentif kepada karyawan dimaksudkan
untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja disiplin dan
semangat yang lebih tinggi dengan tujuan menghasilkan kualitas produksi yang lebih

baik serta dapat bekerja dengan menggunakan faktor produksi seefektif dan seefisien
mungkin.
2. Bagi karyawan Dengan pemberian insentif dari perusahaan maka diharapkan karyawan
memperoleh banyak keuntungan, seperti misalnya mendapatkan upah atau gaji yang
lebih besar, mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja
dengan sebaik sebaiknya.
C. Macam-macam insentif
Dalam suatu perusahaan biasanya ada dua macam model insentif yang diterapkan, yaitu
financial insentif dan non financial insentif. Financial insentif adalah insentif yang dinilai
dengan uang, misalnya upah dan gaji lebih, rekreasi, jaminan hari tua dan lain sebagainya.
Sedangkan non financial insentif adalah insentif yang tidak dapat dinilai dengan uang,
misalnya jam kerja, hubungan dengan atasan dan lain sebagainya. Sarwoto (1977 : 155-159)
membedakan insentif dalam dua garis besar, yaitu :
1. Insentif material Insentif ini dapat diberikan dalam bentuk uang dan jaminan sosial.
Insentif dalam bentuk uang dapat berupa :
a. Bonus
- Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah dilaksanakan.
- Diberikan secara selektif dan khusus kepada pegawai yang berhak menerima.
- Diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang.
- Dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif ini lazimnya beberapa
persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu yang dimasukkan ke dalam sebuah
dana bonus kemudian jumlah tersebut dibagi-bagi antara pihak yang akan
diberikan bonus
b. Komisi
Merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan
penjualan yang baik. Lazimnya dibayarkan sebagai bagian daripada penjualan dan
diterimakan pada pekerja bagian penjualan.
c. Profit Sharing
Salah satu jenis insentif yang tertua. Dalam hal ini pembayaran dapat diikuti
bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran sebagian besar
dari laba bersih yang disetorkan sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam
daftar pendapatan setiap peserta.
d. Kompensasi yang ditangguhkan Ada dua macam program balas jasa yang
mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu pensiun dan pembayaran
kontraktural. Pensiunan mempunyai nilai insentif karena memenuhi salah satu
kebutuhan pokok manusia yaitu menyediakan jaminan ekonomi baginya setelah

dia tidak bekerja lagi. Sedangkan pembayaran kontraktural adalah pelaksanaan


perjanjian antara majikan dan pegawai dimana setelah selesai masa kerja
dibayarkan sejumlah uang tertentu selama masa kerja tertentu.
2. Insentif non material
Insentif non material dapat diberikan dalam berbagai bentuk, yaitu :
- Pemberian gelar (title) secara resmi.
- Pemberian tanda jasa / medali.
- Pemberian piagam penghargaan.
Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi (di depan umum) ataupun

secara pribadi.
- Ucapan terima kasih secara formal maupun informal.
- Pemberian promosi (kenaikan pangkat atau jabatan).
- Pemberian hak untuk menggunakan atribut jabatan.
- Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja.
Pemberian hak apabila meninggal dunia dimakamkan ditaman makam pahlawan.
Komisi Merupakan besarnya uang (fee) yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk

persen atau pendapatan yang besarnya tergantung pada tingkat penjualan yang dilakukan.
Dengan hitungan secara umum Komisi = Penjualan x Persentasi Komisi. PT. Mansion Trans
dalam usahanya untuk meningkatkan penjualannya, menetapkan suatu kebijaksanaan
pemberian komisi khususnya kepada tenaga penjual atau travel agent. Pemberian komisi yang
dilakukan oleh perusahaan ini ternyata membawa dampak yang baik bagi perusahaan dimana
penjualan meningkat pada setiap tahunnya. Sistem pemberian komisi yang diterapkan oleh
perusahaan sudah bagus, dimana kepada sales perusahaan memberikan komisi sebagai wujud
pertanggungjawabnya terhadap hasil yang diperoleh pada partner kerja yaitu travel agent.
Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa semakin besar komisi yang diberikan perusahaan
kepada travel agent, maka semakin besar juga penjualan yang akan diperoleh oleh
perusahaan.
Perhitungan komisi yang diberikan untuk travel agent dari perusahaan PT. Mansion
Trans yang saat ini masih dijalankan adalah sebagai berikut ;
Data Kontrak Rate untuk Travel Agent
No
1
2
3
4

Armada
Bus 45 Seat
Bus 35 Seat
Bus 28 Seat
Izusu Elf Long

Harga Publish
Rp.2.200.000
Rp.1.800.000
Rp.1.400.000
Rp.1.000.000

Harga Nett
Rp.1.800.000
Rp.1.500.000
Rp.1.100.000
Rp.850.000

NB : Harga diatas untuk hitungan full day 10 jam dan sudah termasuk driver + bbm.

Dengan diketahui harga seperti diatas travel agent akan semakin mudah dapat menyewakan
atau mempromisikan armada bus kepada para costomer yang akan ke bali secara rombongan.
Dimana harga nett itu merupakan harga pokok satu unit armada untuk travel agent (sudah
disepakati oleh kedua belah pihak) sedangkan harga publish itu merupakan harga jual pasaran
diwaktu yang sudah ditetapkan oleh perusahaan transportasi. Jadi disini, travel agent bisa
menyewakan satu atau lebih armada dengan berpatokan harga nett. Misalnya, Armada Bus 45
seat yang harga nett nya adalah Rp.1.800.000/unit/10 jam dengan harga publish di
Rp.2.200.000/unit/10 jam maka travel agent bisa saja menawarkan harga ke costumer
Rp.2.000.000/unit/10 jam. Dari transkasi tersebut dapat kita ketahui Rp.200.000 tersebut
merupakan fee (komisi) bagi travel agent untuk satu unit armada bus dalam penyewaan
fullday.

Anda mungkin juga menyukai