Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Komang Gusnadi Putra

Nim

: 12101212

Objek Wisata Ciptaan Tuhan :

OBJEK WISATA AIR TERJUN TEGENUNGAN


Inilah air terjun yang letaknya
paling dekat dengan Kota Denpasar
dan satu-satunya air terjun yang
letaknya bukan di dataran tinggi
atau

pegunungan.

Tegenungan
Kemenuh,

Air

berada

Terjun

di

Kecamatan

Desa

Sukawati,

Kabupaten Gianyar. Jaraknya hanya


sekitar 16 km dari Denpasar atau 30
menit berkendara. Air terjun di Sungai Tukad Petanu ini cukup unik.
Pemandangan alam di sekitar Air Terjun Tegenungan cukup indah, dengan
pepohonan yang hijau dan asri. Di dekat air terjun telah dibangun tempat pemandian
dengan beberapa pancuran yang
berasal dari mata air alami.
Penduduk sekitar sering mandi
dan

mengambil

konsumsi
pemandian

air

untuk

sehari-hari
tersebut,

di

terutama

pada pagi dan sore hari. Kalau


Anda mau, Anda juga bisa mandi
di sana.
Untuk mencapai Air Terjun
Tegenungan, dari tempat parkir, Anda harus menuruni ratusan anak tangga dan menyusuri
tepian Sungai Tukad Petanu. Pada waktu turun menuju air terjun, mungkin tidak terlalu
menguras tenaga. Namun, saat harus kembali ke tempat parkir, ketahanan fisik Anda
cukup diuji. Lumayan lah! Hitung-hitung jalan-jalan sambil olahraga. Anda tidak perlu
khawatir, bila kehausan atau kelaparan setelah bermain-main di Air Terjun Tegenungan. Di
tempat parkir, tersedia warung-warung sederhana yang menjual makanan dan minuman

ringan. Anda bisa makan dan minum di warung tersebut sambil menikmati keindahan Air
Terjun Tegenungan dari kejauhan.
LOKASI :
Terletak di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali.
Koordinat GPS: 8 33' 16.50" S 115 17' 28.99" E
AKSESBILITAS :
Berjarak 7 km ke barat daya dari kota Gianyar atau 30 km dari Denpasar (dengan
waktu tempuh sekitar 1 jam berkendara). Bila dari pasar seni Sukawati hanya sekitar 4 km
saja
Letak objek ini tidak terlampau sulit untuk dijangkau dari pusat kota Gianyar, dari patung
Bayi belok kanan kurang lebih 2 kilometer ke arah timur, setelah menjumpai lampu lalu
lintas yang pertama belok kanan. Selanjutnya dari tempat berbelok tadi kurang lebih 1
kilometer maka akan tiba di objek wisata Air Terjun Kemenuh. Untuk bisa lebih dekat
dengan objek ini harus menuruni jejeran anak tangga hingga tiba di sungai tepat di depan
air terjun. Di areal ini terdapat pura dan beberapa pancoran dari mata air.
FASILITAS dan AKOMODASI :
Fasilitas obyek wisata ini kurang terawat, hal ini terlihat dari areal tempat parkir dan
jalan aspalnya sudah rusak. Selain itu di sekitar badan sungai banyak pohon yang ditebang
dan sampah-sampah terlihat berserakan. Disini pernah berdiri Bungge Jumping, yaitu
tempat atraksi yang senang terjun dari ketinggian kurang lebih 50 meter, namun atraksi
wisata tersebut saat ini sudah tidak beroperasi lagi. Di lokasi ini telah banyak ditemui
warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman.
TIKET dan PARKIR :
Tarif masuk adalah Rp 4000/orang untuk dewasa dan Rp 2000/orang untuk anakanak. Akan tetapi saat ini tarif masuk gratis demikian juga parkir, hal ini mungkin
disebabkan karena kawasan air terjun ini sudah sedikit dikunjungi wisatawan, sehingga
tidak dikelola lagi.

Teknologi yang mendukung perkembangan dan promosi dari objke wisata ini adalah
website.
Sumber : https://sites.google.com/site/wisataairterjun/bali/air-terjun-kemenuh---gianyar

Objek Wisata Buatan Manusia :

TIRTHA EMPUL TAMPAK SIRING


Salah satu tempat yang patut untuk disinggahi yaitu Tirta Empul yang berada di
kawasan Gianyar. Lebih tempatnya, lokasinya bersebelahan dengan Istana Presiden yang
ada di Desa Manukaya, Tampak Siring, Gianyar, Bali. Tirta Empul merupakan sebuah pura
dengan pemandian yang dianggap suci dan dikeramatkan. Di masa sekarang ini, Tirta
Empul sudah menjadi salah satu daya tarik tersendiri di daerah Gianyar.
Tirta Empul dikenal dengan mata
airnya

berupa

dipercaya

sebagai

pancuran
air

suci

yang
dan

memiliki berbagai khasiat. Biasanya


air dari pancuran tersebut digunakan
untuk melukat atau

peleburan

dan

penyucian

diri,

terutama bagi

masyarakat

Bali.

Tak

hanya

masyarakat Bali, para wisatawan pun


juga banyak yang ikut melakukan hal
yang sama. Pancuran tersebut terdiri
dari dua bagian utama yang dipisahkan dengan sekat diding yang rendah. Bagian pertama
memiliki 13 pancuran dan setiap pancuran memiliki nama serta khasiat/kegunaan yang
berbeda. Di atas setiap pancuran tertulis namanya dengan huruf Bali. Namun dari bagian
pertama ini, ada 2 pancuran yang tidak boleh digunakan untuk mandi, dari pihak yang
berjaga akan memberitahu pancuran mana saja yang tidak boleh digunakan. Sedangkan
dibagian kedua ada 8 pancuran, ada 2 pancuran dan 6 pancuran yang dipisahkan dengan
sebuah jalan pemisah selebar 1 meter.
Seperti yang sudah kita ketahui, Tirta Empul merupakan tempat yang dianggap
sakral dan suci, jadi sebelum memasuki kawasan pemandian harus mengenakan pakaian
yang sopan. Sedangkan saat akan mandi, barang-barang pun harus dititipkan terlebih
dahulu. Biasanya disana disediakan tempat penitipan barang dan penyewaan kamben (bagi
yang berpakaian mini) dan selendang. Dengan Rp. 8.000, sudah bisa untuk
menyewa kamben, selendang dan lokernya. Selain berpakaian sopan, dalam mandi pun
juga ada aturannya, harus mulai dari pancuran yang paling kiri ke pancuran kanan secara
berurutan. Dan satu hal lagi yang sangat penting untuk diperhatikan untuk wanita, kalau
sedang datang bulan/haid tidak diperkenankan untuk memasuki wilayah pura maupun

melakukan melukat. Hal ini juga berlaku untuk setiap pura yang berada di Pulau Bali.
Setelah selesai dari pemandian dan melihat-lihat pura, di jalan keluar juga terdapat
beberapa pedagang yang menjual souvenir khas Bali.

Teknologi yang mendukung perkembangan dan promosi dari objke wisata ini adalah
website.
Sumber : http://wisatakuliner.com/kuliner/tempat-wisata/item/tirta-empul.html

Anda mungkin juga menyukai