Anda di halaman 1dari 7

Nama : I Komang Gusnadi Putra

Nim

: 12101212

TEKNIK KLASIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN


ALGORITMA C45
A. Definisi Klasifikasi
Klasifikasi adalah sebuah proses untuk menemukan model yang
menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat
memperkirakan kelas dari suatu objek yang kelasnya tidak diketahui (Tan et all,
2004).

Gambar 1. Klasifikasi sebagai suatu tugas memetakan atribut x


ke dalam label kelas y (Tan et all, 2006)
Model Klasifikasi terdiri dari (Tan et all, 2006):
1. Pemodelan Deskriptif
Dapat bertindak sebagai suatu alat yang bersifat menjelaskan untuk
membedakan antara objek dengan klas yang berbeda.
2. Pemodelan Prediktif
Model klasifikasi juga dapat menggunakan prediksi label kelas yang belum
diketahui recordnya.
B. Konsep Pembuatan Model dalam Klasifikasi
Untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi proses klasifikasi, terdapat
beberapa langkah pemrosesan terhadap data, yaitu :
1. Data Cleaning
Data cleaning

merupakan

suatu

pemrosesan

terhadap

data

untuk

menghilangkan noise dan penanganan terhadap missing value pada suatu


record.

2. Analisis Relevansi
Analisis relevansi dapat meningkatkan efisiensi klasifikasi karena waktu yang
diperlukan untuk pembelajaran lebih sedikit daripada proses pembelajaran
terhadap data data dengan atribut yang masih lengkap (masih terdapat
redundansi).
3. Transformasi Data
Pada data dapat dilakukan generalisasi menjadi data dengan level yang lebih
tinggi. Misalnya dengan melakukan diskretisasi terhadap atribut degan nilai
kontinyu.

(a)

(b)
Gambar 2. Proses Klasifikasi: (a) Learning: Training data dianalisis dengan
algoritma klasifikasi. Disini atribut label kelas adalah Tenured,
danLearned Model atau classifier di gambarkan pada blok

aturan klasifikasi. (b) Classification: Test data digunakan untuk


memperkirakan keakuratan aturan klasifikasi.
Untuk mengevaluasi performansi sebuah model yang dibangun oleh
algoritma klasifikasi dapat dilakukan dengan menghitung jumlah dari test record
yang di prediksi secara benar (akurasi) atau salah (error rate) oleh model tersebut.
Akurasi dan error rate didefinisikan sebagai berikut.

Algoritma klasifikasi berusaha untuk mencari model yang mempunyai akurasi


yang tinggi atau error rate yang rendah ketika model diterapkan pada test set.
C. Pohon Keputusan (Decision Tree)
Decision

tree

menggunakan

struktur

hierarki

untuk

pembelajaran

supervised. Proses dari decision tree dimulai dari root node hingga leaf node yang
dilakukan secara rekursif. Di mana setiap percabangan menyatakan suatu kondisi
yang harus dipenuhi dan pada setiap ujung pohon menyatakan kelas dari suatu
data.
Proses dalam pohon keputusan yaitu mengubah bentuk data (tabel) menjadi
model pohon (tree) kemudian mengubah model pohon tersebut menjadi aturan
(rule). Pohon keputusan terdiri dari himpunan IFTHEN. Setiap path dalam tree
dihubungkan dengan sebuah aturan, dimana premis terdiri atas sekumpulan nodenode yang ditemui dan kesimpullannya dari aturan atas kelas yang terhubung
dengan leaf node dari path.
D. Arsitektur Pohon Keputusan
Arsitektur pohon keputusan dibuat menyerupai bentuk pohon, dimana pada
umumnya sebuah pohon terdapat akar (root), cabang dan daun (leaf). Pada pohon
keputusan juga terdiri dari tiga bagian sebagai berikut :

a. Root node
Root node atau node akar merupakan node yang terletak paling atas dari suatu
pohon.
b. Internal node
Internal Node ini merupakan node percabangan, dimana pada node ini hanya
terdapat satu input dan mempunyai minimal dua output.
c. Leaf node
Node ini merupakan node akhir, hanya memiliki satu input, dan tidak memiliki
output. Pada pohon keputusan setiap leaf node menandai label kelas.
Gambar berikut merupakan bentuk arsitektur pohon keputusan.

Gambar 3. Arsitektur Pohon Keputusan


Lambang bulat pada pohon keputusan melambangkan node akar (root node)
dan juga node cabang (internal node). Lambang kotak melambangkan node daun
(leaf node). Setiap node daun berisi nilai atribut dari node cabang atau node
akarnya.

E. Algoritma C4.5
Algoritma C4.5 adalah algoritma klasifikasi data dengan teknik pohon
keputusan yang terkenal dan disukai karena memiliki kelebihan-kelebihan.
Algoritma C4.5 mengkonstruksi pohon keputusan dari data pelatihan, yang berupa

kasus-kasus atau record (tupel) dalam basisdata.Ada tiga prinsip kerja algoritma
C4.5 pada tahap belajar dari data, yaitu sebgai berikut :
1. Pembuatan Pohon Keputusan
Algoritma ini memilih pemecahan kasus-kasus yang terbaik dengan
menghitung dan membandingkan gain ratio, kemudian pada node-node yang
terbentuk di level berikutnya. Demikian seterusnya sampai terbentuk daundaun.
2. Pemangkasan Pohon Keputusan dan Evaluasi (Opsional)
Karena pohon yang dikonstruksi dapat berukuran besar dan tidak mudah
dibaca, C4.5 dapat menyederhanakan pohon dengan melakukan pemangkasan
berdasarkan nilai tingkat kepercayaan (confidence level). Pembuatan Aturan
3. Aturan dari Pohon Keputusan (Opsional)
Aturan-aturan dalam bentuk if-then diturunkan dari pohon keputusan dengan
melakukan penelusuran dari akar sampai ke daun. Setiap node dan syarat
pencabangannya akan diberikan di if, sedangkan nilai pada daun akan menjadi
ditulis di then. Setelah semua aturan dibuat, maka aturan akan disederhanakan
(digabung atau diperumum).

F. Langkah-Langkah Konstruksi Pohon Keputusan dengan Algoritma C4.5


Adapun langkah-langkah dalam konstruksi pohon keputusan adalah sebagai
berikut :
Langkah 1:

Pohon dimulai dengan sebuah simpul yang mereperesentasikan


sampel data pelatihan yaitu dengan membuat simpul akar.

Langkah 2 :

Jika semua sampel berada dalam kelas yang sama, maka simpul ini
menjadi daun dan dilabeli menjadi kelas. Jika tidak, gain ratio akan
digunakan untuk memilih atribut split, yaitu atribut yang terbaik
dalam memisahkan data sampel menjadi kelas-kelas individu.

Langkah 3 :

Cabang akan dibuat untuk setiap nilai pada atribut dan data sampel
akan dipartisi lagi.

Langkah 4 :

Algoritma ini menggunakan proses rekursif untuk membentuk


pohon keputusan pada setiap data partisi. Jika sebuah atribut sduah
digunakan disebuah simpul, maka atribut ini tidak akan digunakan
lagi di simpul anak-anaknya.

Langkah 5 :

Proses ini berhenti jika dicapai kondisi seperti berikut :

Semua sampel pada simpul berada di dalam satu kelas


Tidak ada atribut lainnya yang dapat digunakan untuk
mempartisi sampel lebih lanjut. Dalam hal ini akan diterapkan
suara terbanyak. Ini berarti mengubah sebuah simpul menjadi
daun dan melabelinya dnegan kelas pada suara terbanyak

G. Entropy
Entropi merupakan pengukuran ketidakpastian rata-rata kumpulan data
ketika kita tidak tahu hasil dari sumber informasi. Bentuk perhitungan untuk
entropi adalah sebagai berikut :
k

Entropy ( X ) = p jlog 2
j=1

1
= p jlog 2 p j
pj
j=1

dimana,
X : Himpunan Kasus
k : jumlah partisi X
pj : Proporsi Xj terhadap X
Entropi split yang membagi X dengan n record menjadi himpunanhimpunan X1 dengan n1 baris dan X2 dengan n2 baris adalah :
E ( X 1 , X 2 )=

n1
n2
E ( X 1) +
E ( X2)
n
n

Besar nilai Entropy(X) menunjukkan bahwa X adalah atribut yang lebih


acak. Di sisi lain, atribut yang lebih kecil dari nilai Entropy(X) menyiratkan atribut
ini sedikit lebih acak yang signifikan untuk data mining. Nilai entropi mencapai
nilai minimum 0, ketika semua pj lain = 0 atau berada pada kelas yang sama.
Nilainya mencapai maksimum log2 k, ketika semua nilai pj adalah sama dengan
1/k.
H. Gain Ratio
Pada kontruksi pohon C4.5, di setiap simpul pohon, atribut dengan nilai
gain ratio tertinggi dipilih sebagai atribut split untuk simpul. Rumus dari gain
ratio adalah sebagai berikut :
gain ( a )
gain ratio ( a ) =
split( a)

Dimana gain(a) adalah information gain dari atribut a untuk himpunan


sampel X dan split info(a) menyatakan entropi atau informasi potensial yang
didapat pada pembagian X menjadi n sub himpunan berdasarkan telaahan pada
atribut a. Sedangkan gain(a) didefinisikan sebagai berikut :
gain ( a )=info ( X )inf o a (X )
Untuk rumus split info(a) adalah sebagai berikut :
X
X 1

X
| 1|
log 2
| X|
k

split info ( a )=
j=1

dimana Xi menyatakan sub himpunan ke-I pada sampel X.


Dengan kata lain rumus untuk menghitung nilai gain ratio untuk dipilih sebagai
atribut dari simpul yang ada sebagai berikut ini :
X i

XEntropy ( X i )

Gain ratio ( a )=Entropy ( X )


j=1

Anda mungkin juga menyukai