NIM: 170103030179
Lokal: 3C1
Mata Kuliah: Teori-Teori dan Perilaku Organisasi
Dosen Pengasuh: Devi Noviyanti, SE.,MM.
Tugas: Middle Test
1. Apa yang Anda pahami tentang perilaku organisasi? serta apa hubungan antara
perilaku organisasi dengan menejemen? Jelaskan!
Jawab:
b. Motivasi
Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap
karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat membimbing
dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
c. Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa
berkehendak untuk mengikuti dan memahami segala peraturan yang telah ditentukan.
Disiplin kerja mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi. Kedisiplinan dapat
dibina melalui latihan-latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya
yang akan memberikan pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.
g. Tingkat penghasilan
Semakin tinggi prestasi kerja karyawan akan semakin besar upah yang diterima.
Dengan penghasilan yang cukup akan memberikan kepuasan terhadap karyawan yang
menjadi karyawan tersebut mempunyai semangat kerja.
i. Tekhnologi
Adanya kemajuan tekhnologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih
yang dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam
melaksanakan pekerjaan.
j. Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.
k. Jaminan social
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan menunjang kesehatan
dan pelayanan keselamatan. Dengan harapan supaya karyawan semakin bergairah dan
mempunyai semangat kerja.
l. Manajemen
Adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi dengan baik pula.
Dengan demikian produktivitas kerja akan maximum.
m. Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan
diberikan kesempatan berprestasi maka karyawan akan meningkatkan
produktivitasnya
Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa, menurut pendapat saya jenis
kelamin tidak memengaruhi dalam proses produktivitas kerja seseorang. Hal tersebut
dapat saya buktikan dari salah satu faktor yang memengaruhi produktivitas, yaitu
motivasi atau dorongan secara eksternal atau motivasi yang diberikan oleh orang lain
kepada dirinya atau motivasi internal yang berasal dari diri sendiri.
Motivasi bagi seseorang itu baik laki-laki ataupu perempuan sangatlah
mempengaruhi produktivitas kerja yang akan dihasilkannya kedepannya. Misal, saya
beri contoh, seorang perempuan yang bekerja disuatu perusahaan ternama di Jakarta
selalu diberikan motivasi berupa semangat oleh keluarga dan orang terdekatnya. Tak
lupa pula ia pun selalu memotivasi dirinya sendiri agar dapat bekerja secara maksimal
dan target yang inginkan dapat tercapai. Motivasi yang ia dapatkan dan ia lakukan
pada diri sendiri, secara tidak langsung telah membuat perempuan tersebut akan giat
dan rajin dalam bekerja . Karena telah mendapatkan motivasi secara eksternal maupun
internal. Berbeda halnya dengan contoh berikut, seorang laki-laki yang bekerja
disuatu perusahaan ternama di Jakarta, namun tidak pernah ia mendapat motivasi
berupa semangat ataupun dukungan dari keluarga atau orang terdekatnya dan ia juga
tidak pernah memotivasi dirinya sendiri untuk mengerjakan suatu tugas yang
diberikan kepadanya secara maksimal. Sehingga produktivitas hasil kerjanya pun,
tidak dikerjakan secara maksimal atau setengah-setengah. Dari contoh di atas dapat
kita ketahui bahwa, suatu produktivitas kerja tidak ditentukan oleh jenis kelamin
seseorang, melainkan dari diri individunya itu sendiri.
b) (Environmental)
Lingkungan adalah faktor yang merujuk pada budaya dimana seseorang
dibesarkan, pengkodisian dini, norma-norma keluarga, teman-teman dan
kelompok sosial serta pengaruh-pengaruh lain. Pertimbangan seksama dari
argumen pendukung tentang keturunan dan lingkungan sebagai determinan
utama kepribadian dapat dikatakan bahwa keduanya penting. Keturunan
menentukan parameter-parameter atau batas-batas luar, tetapi potensi penuh
individu akan ditentukan oleh penyesuaiannya pada keturunan dan persyaratan
lingkungan.
c) (situation)
Situasi sebagai determinan yang mempengaruhi efek keturunan dan
lingkungan pada kepribadian. Kepribadian individu yang mantap dan
konsisten, bisa berubah karena situasi. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang
berlainan memunculkan aspek-aspek yang berlainan pada kepribadian
seseorang.