DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
NYIMAS IQLIMA NABILAH : 170103030175
MUHAMMAD IBNU RABI : 170103030176
GAJALI RAHMAN : 170103030177
ADITYA ALMADANI : 170103030178
HAIRUDIN : 170103030179
M. SAID : 170103030180
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah ”Manajemen Bisnis Islam”
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap
kami. Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah
yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun
mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................v
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................vi
BAB II PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN BISNIS............................................................................1
B. TUJUAN BISNIS......................................................................................3
C. BISNIS, MASYARAKAT, DAN ALTERNATIF....................................3
D. MANAJEMEN ISLAM...........................................................................8
E. PARADIGMA MANAJEMEN ISLAM..................................................13
F. MANAJEMEN BISNIS ISLAM..............................................................14
G. PARADIGMA MANUSIA SEBAGAI PENGELOLA BISNIS
MENURUT ISLAM.................................................................................21
H. PERADABAN ISLAM DAN BISNIS.....................................................24
I. BISNIS SYARIAH MEMERLUKAN MANAJEMEN...........................26
J. MANAJEMEN BAGIAN DARI SYARIAH ISLAM.............................26
K. BUDAYA MANAJEMEN BISNIS SYARIAH......................................27
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iii
perusahaan. Bentuk penganiyaan yang dimaksud adalah tidak mengurangi atau tak
memberikan hak bawahan dan memaksa bawahan untuk bekerja lebih ketentuan.
Jika seorang manajer mengharuskan bawahannya bekerja melampaui waktu yang
ditentukan maka sebenarnya manajemen itu telah mendzalimi bawahannya.
Untuk itu ada empat pilar etika manajemen bisnis menurut Islam seperti yang
dicontohkan Nabi Muhammad saw. pertama, tauhid yang berarti memandang
bahwa segala asid dari transaksi bisnis yang terjadi di dunia adalah milik Allah
Swt. Manusia hanya mendapatkan amanah untuk mengelolanya yang kedua adil
artinya Segala keputusan menyangkut transaksi dengan lawan bisnis ataupun
kesepakatan kerja harus dilandasi dengan akad saling setia dengan sistem profit
and lost sharing. Ketiga adalah kehendak bebas manajemen Islam
mempersilahkan umatnya untuk menumpahkan kreativitas dalam melakukan
transaksi bisnis nya sepanjang memenuhi asas hukum ekonomi Islam yaitu halal.
keempat adalah pertanggungjawaban semua keputusan seorang pemimpin harus
dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan.
Melihat ciri manajer Islami adalah amanah jabatan merupakan amanah yang harus
dipertanggungjawabkan kepada allah swt. Sehingga seorang manajer selanjutnya
harus memberikan hak hak orang lain baik Mitra bisnisnya ataupun karyawannya
iv
Pemimpin harus memberikan hak untuk beristirahat dan hak untuk berkumpul
dengan keluarganya kepada bawahannya ini merupakan nilai-nilai yang diajarkan
manajemen Islam.
Selain itu, setiap pekerjaan harus dilandasi dengan niat yang baik. Karena,
niat baik akan menuntut kita melakukan pekerjaan dengan baik untuk hasil yang
baik pula. Islam mengajarkan sesuatu harus diawali dengan niat baik. Sebagai
contoh, Bila seorang manajer menerapkan manajemen Islam adalah selalu
memberikan senyuman ketika berpapasan dengan karyawan dan mengucapkan
Terimakasih ketika pekerjaan yang ditugaskan kepada karyawannya sudah selesai.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Itu Manajemen Bisnis?
b. Bagaimana Tujuan Bisnis?
c. Apa Hubungannya Bisnis, Masyarakat, Dan Alternatif?
d. Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Islam?
e. Apa Itu Paradigma Manajemen Islam?
f. Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Bisnis Islam?
g. Apa Saja Paradigma Manusia Sebagai Pengelola Bisnis Menurut Islam?
h. Bagaimana Peradaban Islam Dan Bisnis?
i. Mengapa Bisnis Syariah Memerlukan Manajemen?
j. Mengapa Manajemen Bagian Dari Syariah Islam?
k. Apa Saja Budaya Manajemen Bisnis Syariah?
v
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Apa Itu Manajemen Bisnis
b. Untuk Mengetahui Bagaimana Tujuan Bisnis
c. Untuk Mengetahui Apa Hubungannya Bisnis, Masyarakat, Dan Alternatif
d. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Islam
e. Untuk Mengetahui Apa Itu Paradigma Manajemen Islam
f. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Bisnis
Islam
g. Untuk Mengetahui Apa Saja Paradigma Manusia Sebagai Pengelola
Bisnis Menurut Islam
h. Untuk Mengetahui Bagaimana Peradaban Islam Dan Bisnis
i. Untuk Mengetahui Mengapa Bisnis Syariah Memerlukan Manajemen
j. Untuk Mengetahui Mengapa Manajemen Bagian Dari Syariah Islam
k. Untuk Mengetahui Apa Saja Budaya Manajemen Bisnis Syariah
vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN BISNIS
a. Menejer
b. Proses Manajemen
1. perencanaan
1
Sunardi dan Anita Primaswiti, Pengantar Bisnis (Konsep, Strategi, & Kasus), (Yogyakarta:
CAPS, 2015), 77-78
- Menentukan tujuan (goals). Mengembangkan strategi untuk mencapai tuiuan
tersebu 59m
2. Pengorganisasian
Para manajer juga harus mengelola karyawan dan sumber daya yang ada.
Beberapa perusahaan membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara
berbagai macam pekerjaan (jobs) yang ada di perusahaan. Began organisasi
(organization charts) ini membantu setiap orang untuk memahami peran mereka
di dalam perusahaan. Beberapa organisasi bisnis bahkan memasang began
orgamsasinya di dinding kantor. Untuk organisasi bisnis yang besar, aturan dan
hubungannya biasanya akan sangak sulit untuk menggambarkan bagan
organisasinya dalam diagram yang sederhana.
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian
2
B. TUJUAN BISNIS
Ilustrasi
3
Menurut keterangan resmi di web UNESCO menyatakan bahwa batik
Indonesia memiliki teknik dan simbol budaya yang menjadi identitas bangsa
Indonesia. Hal yang membuat nilai budaya batik sangat tinggi adalah keterlibatan
masyarakat baik dalam proses maupun penggunaan. Batik oleh masyarakart
Indonesia digunakan mulai kelahiran seorang sampai meninggal. Bayi digendong
dengan batik bercorak simbol keberuntungan dan yang meninggal ditutup dengan
batik pula.
Batik merupakan seni yang telah menjadi sebuah kmunitas. Kini, kehidupan
seni batik di Indonesia menjadi dinamis, terlebih setelah pemerintah
mengeluarkan himbauan bagi masyarakat Indonesia agar hari kamis dan jumat
menggunakan atau pakaian yang berbahan tradisi masyarakat Indonesia. Sejak itu,
kreativitas dari komunitas perbatikan Indonesia seperti pengusaha, pengrajin,
pedagang atau desaigner menjadi basis munculnya motif-motif terbarukan yang
menjadikan batik Indonesia semakin diminati oleh masyarkat abtik ditingkat
lokal, nasinal, maupun dunia. Seni batik Indonesia telah menjadi bisnis yang
melibatkan banyak pihak.
Ketika mengejar seorang mahasiswa bertanya “apa yang harus dikerjakan jika
seorang, akan memulai bisnis. Mecari peluang, memilih target pasar, atau
memproduksi sesuai dengan selera pasar lalu menjualnya?”5 “wirsausaha adalah
seorang yang mencari dan memanfaatkan peluang, serta tantangan untuk
memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.” Jawab saya.
Jadi, wirausahawan atau pebisnis mempunyai ciri-ciri; (1) mengubah tantangan
menjafdi peluang, (2) beranin mengambil resiko, (3) percaya diri dan, (4)
5
Ibid. Hal. 4
4
keberanian untuk berhasil dalam memenuhi kebutuhan orang lain. Memulai bisnis
adalah kesiapan untuk melayani sebagian dari kebutuhan dan keinginan
masyarkat sesuai dengan kemampuannadalah kesiapan untuk melayani sebagian
dari kebutuhan dan keinginan masyarkat sesuai dengan kemampuannya.
Mendiskripsikan kemampuan diri untuk memproduksi adlah tindakan pertama,
yang dilanjutkan dengan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan melalui kegiatan
segmentasi pasar, memproduksi dan mengmunikasikan produk tersebut kepada
khalayak sasaran. Bisnis adalah bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat,
khususnya khalayak sasarannya.
Di era dunia tanpa batas bisnis telah men jadi salah satu institusi yang
memiliki kekuatan dan memberi inspirasi kepada masyarakat dalam upaya
mengembangkan serta meningkatkan kualitas kehidupan. Istilah bisnis menunjuk
pada semua organisasi yang membuat produk atau jasa untuk memperoleh
keuntungan. Dalam istilah bisnis, masyarkat adalah selkumpulan orang yang
berada atau sebagai anggota dari komunitas tertentu, atau bangsa, atau keompok
kepentingan. Sebagai sebuah organisasi yang dibentuk oleh manusia, bisnis
adalah bagian dari kata kehidupan masyarakat. Kegiatan bisnis meliputi
pertukaran antara orang-orang atau organisasi yang mempunyai kebutuhan setelah
terus meneru, dinamis. Kegiatan bisnis melibatkan tenaga kerja, tenaga jual beli,
peredaran uang, mengejar waktu, dan membayar pajak. Bisnis adalah proses
kehidupan dalam masyarakat yang antara satu kelompok dan kelompok lainnya
mempunyai ketergantungan, baik pada tingkat lokal, regional maupun global,
melalui komunikasi yang intens-bisnis dan komunikasi adalah fenomena sosial.6
Bisnis menurut lawrence; weber, dan post dalam bukunya business and
society (2005) menunjuk pada berbagai organisasi yang berusaha untuk membuat
produk atau menyediakan jasa untuk memperoleh keuntungan. Bisnis merupakan
sistem sosial yang terbuka yang menciptakan kolektivitas antara masyarakat
sebgai pelanggan dengan produsen atau perusahaan yang menyediakan berupa
produk atau jasa yang dibutuhkan oleh jasa masyarakat. Kolektivitas sosial
6
Ibid, hal. 5
5
menurut lawrence, weber, dan post selaras dengan teori distem yang
menggambarkan bahwa bisnis dan masyarakat berjalan bersama dan membentuk
interaktif sosial sistem/bisnis dan masyarakat berjalan bersama. Ditinjau dari
persepektif sistem, bisnis adalah bagian dari masyarakat, dan masyarakat
menebuh jauh kedalam memngaruhi pengambilan keputusan bisnis. Dalam
pengembangannya dimana komunikasi global tumbuh dengan cepat hubungan
antar manusia lebih dekat.
Globalisasi itu sendiri di awali pada sekitar 600 tahun yang lalu, tahun 1400-
an dimana armada raksasa dari dinastiming dipimpin oelh sesorang yang terlahir
bernama MA HE yang kemudian dikenal dengan Ceng HO meninggalkan ibu
kota Nanjing berlayar ke laut selatan singgah dipesisir beberapa pulau di
nusantara termasuk pulau jawa sampai cirebon, pekalongan, tuban, surabaya,
pulau sumatra, dan seterusnya mencapai afrika sampai satu abad sebelum
Christhoper Columbus menjejakkankakinya di daratan Amerika, dan vasco da
Gama di India. Tujuan armada ChengHo adalah mencari wilayah baru guna
menyebarkan pengaruh China serta menjajagi kemungkinan adanya sumber daya-
sumber daya yang dapat di manfaatkan untuk kepentingan mereka.
Ekspansi ke daerah lain juga di lakukan oleh berbagai bangsa seperti spanyol,
Prancis, Belanda, Gujarat dan Arab yang semua bangsa tersebut mampu mendarat
di kepulauan Nusantara. Semua bangsa asing yang mendarat di kepulauan
Nusantara memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kesempatan untuk
menemukan sumber-sumber kehidupan yang bisa di manfaatkan untuk
kepentingan mereka.7 Proses pencarian sumber daya kehidupan pada akhirnya
menjadi salah satu jalan dalam proses asimilasi sosial-ekonomi-budaya dan
pertukaran pengetahuan diantara bangsa-bangsa dunia yang mendarat di
nusantara.
Yang dimaksud dengan teratur adalah bahwa bisnis dilakukan dengan sebuah
sistem dan organisasi, sedangkan yang dimaksud dengan kontinu adalah bahwa
pekerjaan tersebut dilakukan secara terus menerus, dan yang dimaksud dengan
7
Ibiid., hal. 5-8
6
menciptakan kepuasan adalah bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginanpihak-pihak berkepentingan yaitu produsen,
pelangan,serta masyarakat luas. Kepuasan bagi pelangan adalah kesesuaian antara
harapan dan pengorbanan yang telah dikeluarkan, sedngkan kepuasan bagi
produsen adalah mendapatkan keuntungan guna melangsungkan kehidupan usaha,
termasuk pengembangan lebih lanjut. Kepentingan masyarakat luas adalah
pemenuhan kebutuhan serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses
produksi dengan memberi pekerjaan dan kesempatan atau berusaha sebagai mitra
baik menjadi pemasok atau distributor.
D. MANAJEMEN ISLAM
8
Ibid., hal-8-13
7
Manajemen merupakan hal yang penting dapat mempengaruhi hampir seluruh
aspek kehidupan. Selain itu dengan manajemen manusia mampu mengenali
kemampuannya baik itu kelebihannya maupun kekurangannya sendiri manajemen
juga berfungsi mengurangi hambatan hambatan dalam mencapai suatu tujuan.
1. pengertian manajemen
Manajemen dalam perspektif Islam memiliki dua pengertian yaitu (1) sebagai
ilmu, (2) sebagai aktivitas, yang mana sebagai manajemen dipandang sebagai
salah satu ilmu umum yang tidak berkaitan dengan nilai peradaban sehingga
hukum mempelajari adalah fardhu kifayah sedangkan sebagai aktivitas ia terikat
pada aturan sara, nilai atau hadlarah islam. Sedangkan pengertian dari sisi Bisnis
Islam yaitu sendiri adalah suatu bentuk bisnis yang mengikuti ketentuan-
ketentuan Syariah Islam. oleh karena itu, praktiknya dalam syariah Islam ini
bersifat universal artinya, negara manapun dapat melakukan atau mengadopsi
sistem Bisnis Islam dalam hal sebagai berikut.
8
b. Menetapkan imbalan yang akan diterima sehubungan dengan penyediaan
jasa kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan baik untuk keperluan
investasi maupun modal kerja.
c. Menetapkan imbalan sehubungan dengan kegiatan usaha lainnya yang
lazim dilakukan oleh bisnis Islami.
Bisnis Islam adalah unit usaha yang menjalankan usahanya berdasarkan
prinsip-prinsip syariah Islam dengan mengacu kepada al-quran dan al-hadits
prinsip Islam dimaksudkan di sini adalah beroperasi mengikuti ketentuan-
ketentuan Syariah Islam khusus secara muamalah secara Islam misalnya dengan
menjauhi titik yang mengandung riba dan melakukan investasi atas dasar bagi
hasil pembiayaan perdagangan sebagai contoh khusus pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah Islam adalah penyedia uang dan tagihan dan persamaan
berdasarkan persetujuan dan kesepakatan antara bank dengan pihak yang lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang dan tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Berkaitan dengan kajian Syariah ada tiga hal yang digunakan sebagai
pisau untuk menganalisis praktis manajemen modern yaitu yang pertama aspek
normatif/ ajaran dengan rujukan al-qur'an kedua kaidah-kaidah hukum dan tiga
pandangan-pandangan fiqih.
9
kemanusiaan), qimah khuluqiyah (nilai akhlak) dan qimah ruhiyah (nilai ruhiyah).
dengan orientasi qimah insaniyah berarti pengelola sebuah perusahaan atau
organisasi juga dapat memberikan manfaat yang bersifat kemanusiaan baik
melalui kesepakatan kerja maupun bantuan sosial dan lain-lain. qimah khuluqiyah
mengandung pengertian bahwa akhlakul karimah menjadi kemestian yang harus
muncul dari setiap aktivitas para pengelola organisasi sementara qimah ruhiyah
berarti perbuatan tersebut dimaksud untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
b. pertumbuhan : jika profit materi dan nonmateri telah diraih sesuai target
maka perusahaan atau organisasi akan mengupayakan pertumbuhan profit dan
benefit nya target hasil perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat
setiap tahunnya upaya penumbuhan dijalankan dalam koridor Syariah misalnya
dalam meningkatkan jumlah produksi.
1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengarahan (actuating), dan
4. pengawasan (controlling).
e. fenomena manajemen Islam : pandangan para ekonomi Barat tentang
sistem keuangan Islam kini makin berkembang seiring dengan terjadinya krisis
keuangan Global. Ketika keuangan konvensional tumbang kena krisis keuangan
10
Islam tetap bisa bertahan dan berkembang karena itu banyak ahli ekonomi barat
yang mempelajari keuangan Islam bahkan sejumlah negara maju seperti Inggris
dan Amerika serikat yang mulai mendirikan unit-unit ekonomi Islam.
11
ِ ِ ِ َّ
ب أَ ْن َ ب بِال َْع ْد ِل ۚ َواَل يَأ
ٌ ْب َكات ٌ ب َب ْينَ ُك ْم َكات َ َج ٍل ُم
ْ ُس ًّمى فَا ْكتُبُوهُ ۚ َولْيَكْت ٰ آمنُوا إِذَا تَ َد َاي ْنتُ ْم بِ َديْ ٍن إِل
َ َى أ َ ين
َ يَا أ َُّي َها الذ
س ِم ْنهُ َش ْيئًا ۚ فَِإ ْن َكا َن الَّ ِذي َعلَْي ِه َّ
ْ ْح ُّق َولْيَت َِّق اللهَ َربَّهُ َواَل َي ْب َخ
ِ ِ ِ
َ ب َولْيُ ْمل ِل الَّذي َعلَْيه ال
ْ ُب َك َما َعلَّ َمهُ اللَّهُ ۚ َفلْيَكْت
َ ُيَكْت
ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ الْح ُّق س ِفيها أَو
َم ْ يع أَ ْن يُ ِم َّل ُه َو َفلْيُ ْمل ْل َوليُّهُ بِال َْع ْد ِل ۚ َو
ْ استَ ْش ِه ُدوا َش ِهي َديْ ِن م ْن ِر َجال ُك ْم ۖ فَِإ ْن ل ُ ضعي ًفا أ َْو اَل يَ ْستَط ْ ً َ َ
يم ِ
ٌ َعل
12
apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit
menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu
adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Organisasi adalah suatu sistem yang bersifat sosial ekonomi teknik Sistem
adalah suatu keseluruhan dinamis yang terdiri atas bagian bagian yang
berhubungan dinamis berartinya bergerak berkembang ke arah suatu tujuan sosial
berarti yang bergerak didalam dan yang menggerakkan sistem itu yaitu manusia
ekonomi berarti kegiatan dalam sistem yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia teknik berarti dalam kegiatan dipakai harta, alat-alat, dan cara-
cara tertentu.
9
Veithzal Rivai, dkk., Islamic Business And Economic Ethics, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012),
hal. 182 – 192
13
Sedangkan sebagai kaidah amal Syariah berfungsi sebagai tolak ukur perbuatan
manajemen diperlukan untuk mengelola berbagai sumber daya seperti sarana dan
prasarana, waktu, sumber daya manusia, metode, dan lainnya dalam rangka
pencapaian tujuan implementasi nilai-nilai Islam secara efektif dan efisien.
Dalam sebuah hadis atau perkataan sahabat, kita sangat hafal, bahwa:
menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan walau sampai ke
negeri Cina. makna yang lebih cocok tentang hal tersebut adalah bahwa menuntut
ilmu yang sangat baik atau terkenal dari bangsa Cina adalah ilmu belajar bisnis
atau berdagang.
14
ayat Alquran Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surah al-furqan ayat
20:
ون يِف
َ ام َو مَيْ ُش َ ُِني إِاَّل إِنَّ ُه ْم لَ يَ أْ ُك ل
َ ون الطَّ َع َ ك ِم َن الْ ُم ْر َس ل
َ ََو َم ا أ َْر َس ْل نَ ا َق ْب ل
ص ًري ا
ِ َك ب
َ ُّان َر ب َ ُ ص رِب
َ َو َكMۗ ون ٍ ض ُك ْم ل َِب ْع
ْ َض ف ِْت نَ ةً أَت َ َو َج َع ْل نَ ا َب ْعMۗ اق
ِ ا أْل َ ْس َو
dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh
memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian
kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah
Tuhanmu Maha melihat.
Ayat di atas menegaskan bahwa, walaupun seorang rasul, tetapi tetap
melakukan aktivitas ekonomi khususnya perniagaan di pasar dan dalam Surah Al-
Baqarah (2: 275) Allah swt. menjelaskan bahwa :
15
bahwa transaksi benar-benar memperoleh kepuasan baik harga maupun kualitas
produk
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pasar persaingan sempurna yang
membebaskan masing-masing individu untuk berkreasi sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya masing-masing sehingga tingkat Efisiensi dan
efektivitas secara teoritik dapat terwujud dalam aplikasinya persaingan sempurna
tidak muncul tetapi yang terjadi adalah persaingan tidak Fair di mana yang
mempunyai akses lebih banyak akan lebih mudah mendapatkan kemenangan dan
kadang merugikan secara signifikan pihak yang lemah untuk itu pemasaran
Global dengan falsafah persaingan sempurna tetap diperlukan aturan-aturan agar
terjadi mekanisme persaingan yang tidak merugikan pihak lain.
ور
ُ ِيز الْ غَ ُف
ُ َو ُه َو الْ َع زMۚ َح َس ُن َع َم اًل
ْ اة لِيَ ْب لُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أ َ الَّ ذِي َخ لَ َق الْ َم ْو
َ َت َو ا حْلَ ي
yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Maksud dari amal pada ayat diatas adalah kegiatan dengan penuh kualitas,
manusia diminta untuk selalu meneliti ulang produk yang dihasilkan hingga
diyakini tidak terjadi lagi kesalahan, seperti yang disebutkan Al-qur'an dalam
firman Allah dalam surah al-mulk ayat 3-4:
16
ٍ الر مْح ٰ نِ ِم ن َت َف او ٍ
ِ فَ ْار ِج عMۖ ت ُ ْ َ َّ َم ا َت َر ٰى يِف َخ ْل ِقMۖ الَّ ذِي َخ لَ َق َس ْب َع مَسَ َاو ات طِبَ اقً ا
ٍص ر َه ل َت ر ٰى ِم ْن فُ طُ ور
َ ْ َ َ َالْ ب
ٌاس ئً ا َو ُه َو َح ِس ري
ِ ص ُر َخ
َ َك الْ ب
َ ِب إِلَ ْي
ْ ص َر َك َّر َت نْي ِ َي ْن َق ل
َ َمُثَّ ْار ِج ِع الْ ب
yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang?
kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun
dalam Keadaan payah.
Ajaran Islam sangat tegas, bahwa tingkat kualitas tidak hanya melihat
kualitas output saja, tetapi sangat diperhatikan juga kualitas proses. Proses operasi
harus dilakukan secara tepat, terarah, jelas, dan tuntas atau dengan istilah lain
harus professional. “Sesungguhnya Allah SWT sangat mencintai orang yang jika
melakukan sesuatu pekerjaan di lakukan secara Itqan (tepat, terarah, jelas, dan
tuntas)”. (H.R. Thabrani)
Adapun untuk sarana, prasarana, dan teknis kerja secara umum diserahkan
sepenuhnya kepada manusia. Hal inilah yang dimaksudkan nabi dengan ucapan
"kamu lebih tahu tentang urusan duniamu". Dalam hal ini, Islam tidak campur
tangan dengan memberikan kebebasan setiap manusia untuk membuat aturan
main sesuai dengan kreativitas, keahlian, situasi, dan kondisi masing-masing.
Islam memberikan banyak petunjuk dalam hal pemanfaatan sumber daya dalam
rangka kelestarian dan keseimbangan. Allah SWT menganugerahkan kepada
manusia berbagai sumber daya untuk dikelola dan diberdayakan sebaik-baiknya.
Dalam Al-qur'an berbagai penjelasan tentang sumber daya dan pemanfaatannya di
depan pada banyak ayat yang dapat dijadikan sebagai rujukan sebagaimana firman
Allah SWT dalam Surah Ibrahim ayat 32-34:
17
ِ السم ِاء ماء فَأَ ْخرج بِ ِه ِمن الثَّمر
ات ِر ْزقًا لَ ُك ْم ِ َ ات واألرض وأ
ِ َّ اللَّهُ الَّ ِذي َخلَ َق
ََ َ َ َ ً َ َ َّ َنزل م َن َ َ ْ َ الس َم َاو
ِ ِ ِ ْك لِتَج ِر
س َّ َّر لَ ُك ُم
َ الش ْم َ ي في الْبَ ْح ِر بأ َْم ِره َو َسخ
َ ) َو َسخ32( َّر لَ ُك ُم األ ْن َه َار َ ْ َ َّر لَ ُك ُم الْ ُفل
َ َو َسخ
َ) َوآتَا ُك ْم ِم ْن ُك ِّل َما َسأَلْتُ ُموهُ َوإِ ْن َتعُدُّوا نِ ْع َمة33( َّه َار
َ َّر لَ ُك ُم اللَّْي َل َوالن ِ
َ َوالْ َق َم َر َدائَب ْي ِن َو َسخ
ِ
ٌ ُوها إِ َّن اإلنْ َسا َن لَظَل
ٌ وم َك َّف
(34( ار َ صُ اللَّه اَل تُ ْح
Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan
dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-
buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu
supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah
menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.
dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan
siang.
dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).
Dalam hal pemanfaatan tentang hewan atau binatang tenak, terdapat
beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang secara jelas menerangkan berikut.
Firman Allah swt. dalam surah An-Nahl ayat 5:
َ ُِع َو ِم ْن َه ا تَ أْ ُك ل
ون ُ ِف ءٌ َو َم نَ اف
ْ ِيه ا د
َ لَ ُك ْم فMۗ ام َخ لَ َق َه ا
َ َو ا أْل َ ْن َع
dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu)
yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu
makan.
ون
َ يم
ُ اب َو ِم ْن هُ َش َج ٌر فِيهِ تُ ِس َّ ُه َو الَّ ذِي أَ ْن َز َل ِم َن
ٌ لَ ُك ْم ِم ْن هُ َش َرMۖ ًالس َم اءِ َم اء
18
ِن يِف
َّ إMۗ ات
ِ َّم َر
َ اب َو ِم ْن ُك ِّل الث
َ َون َو النَّ ِخ ي َل َو ا أْل َ ْع ن
َ ُالز ْي ت
َّ ع َو
َ ِت لَ ُك ْم بِهِ ال َّز ْر
ُ يُ ْن ب
اس
ُ َّوم الن
َ ان ل َِي ُق َ َات َو أَ ْن َز لْ نَ ا َم َع ُه ُم الْ كِت
َ اب َو الْ ِم َيز ِ َلَ َق ْد أ َْر َس ْل نَ ا ُر ُس لَ نَ ا بِالْ َب ِّي ن
19
besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui
siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.
Insan (Manusia) merupakan makhluk sosial yang hidup berinteraksi dalam
suatu komunitas sosial dengan cara yang teratur. Manusia menggunakan
manajemen untuk mengatur diri sendiri dan kelompok agar terjadi Interaksi yang
harmonis. Manusia mempunyai ciri khas yang disebutkan dalam Al-Qur'an
seperti: suka bekerja sama, suka beramal atau bekerja, suka kebaikan serta Suka
berusaha. Pengembangan sumber daya manusia tidak boleh terlepas pada hakikat
manusia yang diciptakan Allah SWT sebagai pemimpin di muka bumi,
sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-baqarah ayat 30:
َع لَ ُم َم ا
ْ ال إِيِّن أ
َ َ قMۖ ك
َ َس ل َ الد َم اءَ َو حَنْ ُن نُ َس بِّ ُح حِب َ ْم د
ُ ِك َو نُ َق ِّد ِّ ِك
ُ ِيه ا َو يَ ْس ف
َ يُ ْف ِس ُد ف
ون
َ اَل َت ْع لَ ُم
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Suatu Bangsa wajib mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan
untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam berbagai bidang agar dapat
melaksanakan kehidupan ini dengan baik. Apabila ada permasalahan keduniaan
ini dan tidak ada yang mau mendalami atau mempelajari maka akan terjadi
kerusakan atau kerugian, seperti yang tersebut dalam sabda Nabi Muhammad
saw.: "Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka
tunggulah masa kehancurannya".
20
Aktivitas ekonomi merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,
dan ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan hidup para praktisi bisnis dituntut
untuk mempunyai visi dan misi yang dapat memajukan perusahaan, sekaligus
meningkatkan kesejahteraan karyawan, bahkan lingkungan sekitar, atau sering
disebut oleh pihak terkait. Dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 44 ditegaskan
bahwa:
ون
َ ُ أَفَ اَل َت ْع قِلMۚ اب َ ُاس بِالْ رِب ِّ َو َت ْن َس ْو َن أَ ْن ُف َس ُك ْم َو أَ ْن تُ ْم َت ْت ل
َ َون الْ كِت َ أَتَ أْ ُم ُر
َ َّون الن
mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab
(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
Nabi Muhammad saw. menyatakan bahwa, "Upah seorang pekerja harus
dibayarkan sebelum keringat di badannya kering". Dalam hal lain Rasulullah
menegaskan, bahwa "Pendapatan terbaik adalah pendapatan seorang pekerja
yang melakukan pekerjaan dengan hati-hati dan hormat kepada majikannya."
21
salat puasa doa doa dan lain-lain dalam pengertian umum ibadah bermakna
mengikatkan diri dengan seluruh hukum-hukum Allah swt.
22
Manusia diciptakan Allah.
Hidup untuk beribadah kepada-Nya, dan
Setelah mati akan hidup abadi di alam akhirat: di surga atau neraka.
Agar jawaban yang diberikan atas tiga pertanyaan tersebut memuaskan akal,
sekaligus dapat menenteramkan jiwa yang berarti sesuai dengan fitrah manusia,
maka jawaban itu harus pasti benar. Yang bersumber dari sesuatu yang pasti benar
itulah al-qur’an yang otentik merupakan wahyu allah swt.
23
1. Karakteristik peradaban bisnis islam
Esensi dari peradaban bisnis islam adalah bahwa, semua unsur-unsurnya tidak
bertentangan dengan syariah islam, tetapi selaras dengan prinsip-prinsip ini dan
memperhitungkan nilai-nilai layak di luar. Hal ini sangat jelas dalam kebutuhan
untuk menghindari tabu kaalghemar, berbaring dan penipuan dalam trangsasi
komersial. Islam mencegah pemborosan sumber daya alam dan energi melalui
penghapusan tertentu produktif nonkegiatan dan berbahaya kaalghemar dan
alkohol, yang berkontribusi dalam lokasi sumber daya terhadap kegiatan
produktif dan produktif yang baik bagi masyarakat. Untuk semua itu, penerapan
rasional prinsip-prinsip islam dalam bisnis adalah untuk kepentingan fasilitas ini
dan mendukung kemakmuran stabilitas, dan mencapai lebih banyak keuntungan.
2. Menetapkan tujuan dan pemetaan strategi
Budaya bisnis islam harus tercermin pada tingkat perusahaan, baik melalui
penunjukan salah satu tujuan yang tinggi dan substrategi, ataupun menggambar
umum dan khusus. Strategi akan dapat diakses untuk sebuah penyataan kerangka
kerja atau ruang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah
perjanjian untuk memotong harga dan untuk memaksimalkan promosi selama
jangka pendik untuk memperoleh monopoli dalam jangka menengah atau jangka
panjang.
3. Penyusunan Rencana dan Program
Penyusunan rencana dan program di tingkat yang lebih rinci, sebagai strategi
yang diturunkan dari tujuan, rencana dan program detail cara-cara yang berada di
dalam perjalanan pelaksanan strategi. Pada tingkat domestik, tredapat transaksi
yang dijiwai semangat islam dalam banyak cara, termasuk asli konsultasi antara
individu dan ketepatan dalam menyelesaian pekerjaan dan berhati-hati untuk tidak
membuang-buang waktu dan upaya yang tidak kenal lelah untuk mengendalikan
dan mencegah kerusakan limbah dan menentukan upah dan gaji secara adil.
4. Pengembangan kegiatan Usaha dalam kerangka islam
Bisnis latihan beberapa kegiatan inti dalam rangka mencapai tujuan yang
tinggi dan mencapai tujuan mereka.
24
a. Produksi: yang pertama dari kegiatan atau fungsi-fungsi ini adalah sebuah
kegiatan produktif. Apakah bisnis ini membuat baik atau diekstrak dari
tanah bahan baku atau mineral tertentu, atau jika perusahaan atau operator
selular yang melakukan hal komersial.
b. Marketing: ada dua kegiatan utama, yaitu pemsaran yang meliputi cara-
cara ilmiah untuk beberapa faktor, terutama harga, penyimpanan,
distribusi, riset pasar, bekerja di adaptasi barang dibawah keinginan
pelanggan, iklan dan metode promosi lainnya.
c. Pendanaan: sebaliknya riba, hukum islam telah melegalkan beberapa cara
yang efektif, termasuk prinsip partisipasi, yang berarti bahwa partisipasi
sekelumpuk orang atau lembaga untuk penciptaan modal yang diperlukan
dari perusahaan secara keseluruhan.
d. Personil: ada juga cara leasing, yang berarti bahwa uang bisa membeli
produk kemudian dibawah harga sewa dan kondisi sepakat untuk fasilitas
yang mereka butuhkan.
Oleh karena itu, kita dapat memahami minat yang kuat dalam islam dan
sisi manusai yang dikenal perhatiannya untuk memperoleh kesetiaan
pekerja dan memotivasi mereka menuju performa yang lebih baik.
e. Fungsi lain: pos manapun fitur kuat sebagai suatu kegiatan terutama
disebabkan oleh sifat bisnis dan lingkungan sekitarnya harus dipilih bagian
yang terpisah untuk membawa mereka keluar.
f. Bidang keuangan: tapi di sisi lain, pengembangan kinerja yang didirikan
islam harus bertahap, dan bahwa pencarian selama jangka pendek dan
menerangkan harus fokus pada pengurangan unsur tak bertuan ke tingkat
terendah mungkin.
g. Bidang produksi dan pemasaran: semua ini, salah satu tugas utama dalam
hal ini adalah pengembangan dan perluasan pilar keuangan berdasarkan
prinsip-prinsip islam dalam rangka untuk mengimbangi secara bertahap
dasar-dasar dan lembaga-lembaga nonmuslim.
25
h. Lain-lain: di bidang pemasaran, menyatakan bahwa perlunya upaya
pemasaran yang sama tetap kuat dan aktif dalam semua cabang-
cabangnya, karena peran sentral yang dimainkan oleh pemasaran yang
efektif dalam keberhasilan usaha dan kemakmuran.
Masa depan islam: disatu sisi, memerlukan hubungan perdagangan dan kerja sama
dengan perusahaan dari nonmuslim, terutama yang mendominasi pengadaan tak
bertuan. Di sisi lain, kita harus bekerja untuk memajukan dan mengembangkan
hubungan kerja sama dalam perusahaan dalam rangka untuk membentuk fondasi
yang kuat secara bertahap.11
Apapun bentuk nama, dan ukuran (besar dan kecilnya) organisasi itu, sudah
dapat dipastikan ia memerlukan manajemen, karena manajemen merupakan
pengetahuan terapan yang dapat dipergunakan oleh siapa saja, dan dalam bidang
apa saja untuk memanaj pekerjaan yang meliputi aktivitas merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan aktivitas organisasi
Dalam pandangan Islam segala sesuatu yang menjadi pekerjaan itu harus
dimanaj (dikerjakan) dengan benar, tertib, teratur, sistematis, tuntas, dan
bertanggung jawab. Tidak boleh dilakukan asal-asalan. Apa yang diatur dalam
11
Ibid., Hal, 204 – 214
12
M. Ma’ruf Abdullah, Manajemen Bisnis Syariah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), hal. 5-
6
26
Islam ini telah menjadi indikator pelaksanaan manajemen yang bersumber dari
Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW.
وص
ٌ صُ ان َم ْر َ ِون يِف َس بِيلِه
ٌ َص ًّف ا َك أَ نَّ ُه ْم بُ ْن ي َ ُِين يُ َق اتِل َّ ُّ ِِن اللَّ هَ حُي
َّ إ
َ ب ال ذ
Dan bahkan dalam hadits yang lain Nabi Muhammad SAW lebih tegas lagi
mengatakan
“Allah SWT mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu”
(HR. Muslim).
13
Ibid., hal. 6-7
27
a. Mengutamakan Akhlak
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Muhammad SAW dalam
karier bisnis yang dijalaninya adalah mengutamakan akhlak dalam setiap
aktivitasnya. Bahkan akhlak ini merupakan sifat utama yang memayungi sifat-
sifat Rasul yang lain. Diantara akhlak Rasul dalam berbisnis adalah:
(1) Memegang teguh kebenaran
(2) Penyabar
(3) Penyantun
(4) Penyayang
(5) Pemaaf
Dalam konteks kekinian yang disebut akhlak itu ialah emotional quotient
(EC) atau kecerdasan emotional. Dalam berbisnis, EQ menjadi sumber utama
keberhasilan seorang pebisnis syariah sebagaimana dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW. banyak orang yang gagal berbisnis, setelah ditelusuri ternyata
orang tersebut kurang memperhatikan akhlak sebagaimana dicontohkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
Hal tersebur dapat disimpulkan dari makna hadits Nabi Muhammad SAW
berikut ini:
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan dari pada akhlak yang
baik” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku
pada hari kiamat adalah orang yang baik akhlaknya” (HR. Bukhari)
Setiap orang sebenarnya dibekali potensi akhlak oleh Allah SWT, dan
manusia dapat mengembangkannya sehingga dapat meraih kesuksesan dalam
bidang kehidupan yang dijalaninya. Dan diantara tanda-tanda orang yang
berakhlak baik itu antara lain:
(a) Banyak malu
(b) Banyak berbuat baik
(c) Tdak mengagungkan diri sendiri
(d) Sabar
(e) Jujur dalam perkataan dan perbuatan
28
(f) Menghormati orang lain
(g) Menepati janji
(h) Tidak memfitnah atau mencela
(i) Tidak mengadu domba
(j) Tidak dengki
(k) Murah senyum
b. Mengutamakan pembelajaran
Rasulullah SAW dalam segala bidang kehidupan yang dijalani beliau selalu
mengajarkan tentang pentingnya pembelajaran. Hal tersebut dapat dipahami dari
makna salah satu hadits beliau yang sangat popular “Belajarlah walau sampai ke
negeri Cina”. Hal ini juga menunjukkan bahwa pada zaman Rasulullah SAW
masih hidup peradaban bangsa Cina sudah maju, sehingga pantaslah kaum
muslimin itu belajar hingga kesana.
Mengutamakan pembelajaran bagi seorang pemimpin tidak dapat dinaifkan,
karena problema kehidupan dalam suatu organisasi seperti bisnis memerlukan
solusi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal itu diakui oleh pacara CEO
perusahaan besar dan terkemuka yang berhasil maju, salah satu indikatornya
adalah menjadikan perusahaan (bisnis) sebagai organisasi pembelajaran (learning
organization)
c. Mengutamakan pelayanan
Dalam menjalankan tugas kepemimpinan dibidang bisnis Rasulullah SAW
menjadikan contoh perlunya mengutamakan pelayanan (costumer service) yang
menjadi naluri akhlaknya. Pola-pola pelayanan yang diajarkan dan dicontohkan
Muhammad SAW dalam berbisnis, diantaranya:
(1) Murah senyum
(2) Ramah
(3) Menepati janji
(4) Adil
d. Mengutamakan silaturrahim-kemitraan (networking)
Dengan ini maka hubungan kerja akan terbangun lebih hangat dan masing-
masing pihak akan bertanggung jawab untuk memberikan partisipasinya dalam
29
mencapai keberhasilan bisnis sesuai peran dan porsinya masing-masing. Nabi
Muhammad SAW dalam praktik kepemimpinan bisnisnya selalu mengajarkan
dengan mengutamakan silaturrahim-kemitraan (networking). Diantara sifat-
sifatnya ialah:
(1) Rendah hati
(2) Dermawan
(3) Tak mau bergunjing
(4) Menghargai pendapat mitra kerja
Beliau juga mengajarkan tentang sifat yang harus dihindari, karena dapat
membahayakan/merusak hubungan baik dengan mitra kerja, seperti:
30
bekerja pada bidang yang kita pilih dengan sebaik-baiknya, betanggung
jawab, dan turut berpartisipasi dalam amaliah sosial untuk kemaslahatan umat
melalui infaq dan sadaqah.
(2) Pelatihan
Fungsinya adalah mempersiapkan diri agar kita terampil bekerja dan hasil
pekerjaan kita berkualitas.
(3) Pengembangan
Proses selanjutnya dari pelatihan untuk menyiapkan SDM yang bekerja
menjadi berkemampuan untuk mengemban tugas yang berhubungan dengan
karier.
4. Prilaku Pebisnis Syariah
Prilaku orang-orang yang menjalankan kegiatan manajemen bisnis syariah
yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhida. Apabila setiap orang yang
menjalankan bisnisnya yang didasari manajemen bisnis syariah sudah meyakini
dan menyadari tanggung jawab dan konsekwensi logisnya dikemudian hari, maka
tidak akan terjadi KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang berdampak buruk
pada kehidupan bisnisnya. Amal saleh yang bernilai ibadah yang dimaksud ini
adalah perbuatan baik yang dilandasi oleh:
a) Niat yang ikhlas karena Allah
b) Tata cara pelaksanaannya sesuai syariah
c) Dilakukan dengan sungguh-sungguh.15
BAB III
PENUTUP
15
Ibid., hal. 22-24
31
SIMPULAN
Secara umum dapat dilakukan bahwa bisnis Islam ini menghendaki segala
kegiatan yang halan, baik produk yang menjadi objek, cara pendapatannya,
maupun cara penggunaannya. Selain itu, bisnis islam juga memegang teguh
akhlak yang di emban Rasulullah seperti amanah, jujur, dan berprilaku yang baik,
agar pelanggan akan tetap setia kepada kita.
DAFTAR PUSTAKA
32
Abdullah, M. Ma’ruf. 2014. Manajemen Bisnis Syariah. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Rivai, Veithzal dkk., 2012. Islamic Business And Economic Ethics. Jakarta:
33