TASHAWWUF
Hadits Qudsi.
Yang artinya, yaitu: “Tiada Aku menyatakanrahasia itu
kepada seseorang melainkan hanya kepada orang yang
Aku ridhoi dari pada rasul-Ku”.
Hadits Qudsi.
Yang artinya, yaitu: “Bahwa Allah menunjuki dengan Nur
Cahaya-Nya siapa-siapa saja hambanya yang
dikehendaki”.
Duhai saudara-ku yang mukmin (Al qalbi mu’minu Arasyullah / Baitullah)
silakan save manuscripts ini, sebelum aku hapus / delete manuscripts ini
dari Tanjungnagara blog.
5. Wa ilaa hadhratin khushusan Gusti Sumarman bin Gusti Sirajudin Jenal bin
Ade Abu Said.
Saiun lillahilahumul, AL- FAATIHAH;…..
6. Wa ilaa hadhratin abii wa ummil, wa ilaa muslimina wal muslimat, wal
mu’minina wal mu’minat.
Saiun lillahilahumul, AL- FAATIHAH;…..
KETERANGAN: Untuk ke dua orang tua yang sudah tiada lagi di awali
dengan lafazhnya RUUHI ABII atauRUUHI UMMIL.
Dan untuk JAMA’ / BANYAK di awali dengan lafazh ABAA INA WA
UMMAHATINA.
“Musyahadah, khalawat dan Dzikirullah sangat penting untuk terbukanya
dinding hissi / perasan dan terbukanya (hijab) rahasia-rahasia Allah Ta’ala.
Untuk menolong kekuatan ruh ialah dengan memperbanyak Dzikrullah.
Karena Dzikrullah menyuburkan ruh. Dengan memperbanyak Dzikrullah,
ruh bertambah subur dan semakin meningkat sehingga terjadilah syuhud.
Dan dalam keadaan seperti inilah ruh menerima segala pemberian yang
bersifat rabaniyah (bersifat Ketuhanan) maupun menerima segala ilmu
pengetahuan yang bersifat laduniyah (ilmu hati yang datang dari Allah)
sehinga terbukalah kasyaf bagi ahli mujahadah terbukalah pintu illahiyah”.
Yang dikatakan ALLAH (nama Tuhan) itu apa ? yaitu: HUWAL AWWALU
WAL AKHIRU WAL ZAKHIRU WAL BATHIN, WA HUWA BI KULLI SYAI’IN
‘ALIM (Q.S. Al – Hadid, Ayat: 3) – Dia -lah yang Awal, yang Akhir yang
Zakhir dan yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu. Maknanya: Allah jua yang meliputi sekalian alam ini adanya. LI
ANNAL HAQQIKATUL LA MAUJUDUN ILLALLAH - Tiada yang mewujud
di segala haqiqat hanyalah Allah jua. Sifat wujud hanya dimiliki oleh Allah
SWT, yang lain tiada ada. Kita harus yakin adanya DZAT ALLAH
TA’ALA. Dan dari pada Allah jua nyatanya segala isi alam ini. Hanyalah
Tuhan: HU - ALLAH (DIA ALLAH).
HADITS QUDSI:
Yang artinya: Tiada Aku menyatakan Rahasia itu kepada seseorang
melainkan hanya kepada orang yang Aku ridhoi dari pada Rasul-Ku.
Kelakuan / af’al hambalia (Insan Kamil / Mukamil) ialah kelakuan / af’al (fi’il)
Allah Ta’ala semata. Hambalia menafikan kelakuan diri zakhir hambalia
dengan mengisbatkan diri bathin hambalia itu ialah kelakuan Dzat Allah
semata.
Pahamkan baik-baik jangan syak wasangka, dan jangan cari Tuhan itu di
tempat lain, kecuali pada diri kita sendiri. Dan ilmu ini seperti pada keadaan
wujud dan tetap nyata. Tuhan itu pada diri kita sendiri terlebih nyata dari
yang lain. Tiada nyata Allah pada suatu melainkan dengan
manusia. Karena Insan itu sendiri ialah RAHASIA ALLAH, SIFAT
ALLAH, ASMA’ ALLAH dan AF’AL ALLAH. Dan yang
bernama RAHASIA ALLAH itu ialah SIRR ALLAH jua yaitu DZAT
ALLAH TA’ALA.
SIRR akan dapat menerima PANTULAN CAHAYA TUHAN apabila QALBU
dan ROH benar-benar SUCI, kosong dan tidak berisi suatu apapun. Di
dalam SIRR itu ialah tempat tajalli AKU (ALLAH) dan tempat AKU (ALLAH)
menaruh RAHASIA (DZAT ALLAH), dan tempat mengenal akan AKU
(ALLAH).
Allah Ta’ala Dzat Yang Maha Bijaksana berkali-kali mendesak menyuruh
kita (manusia) supaya melihat ke-dalam diri kita (manusia) sendiri. AL
MUTAHARATA SYAI’IN KASRUUHURI FIL INSAN (hadis Qudsi) - Tiada
nyata-KU pada sesuatu, seperti kenyataan-KU pada manusia (Allah
menyatakan diri-Nya lebih nyata pada manusia). WA FII ANFUSIKUM
AFA LAA TUBSHIRUUN (AL-QUR’AN, S. AL- ZARIYAT: 21) - Dan (juga)
pada (dalam) diri-mu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan
(melihat Aku). WA HUWA MA’AKUM AINA MA KUNTUM (AL-QUR’AN. S.
AL- HADID, Ayat 4) - Dan Dia (Allah) bersama kamu, dimana saja kamu
berada. Demikian juga firman Allah kepada Nabi Musa, As. di dalam
Al’quran: ANA AQRABU ‘ALAIKA MAN BAYADHI ‘AI NAIKA ILA SUDIHA -
Hai Musa, AKU terlebih hampir- Hampir kepada kamu, dari pada hampir-
nya mata hitam dan mata putih kamu. WA LILLAHIL-MASYRIQU WAL-
MAGRIBU FA AINAMA TUWALLU FATSAMMA WAJHULLAAH,
INNALLAAHA WAASI ’ALIIM (AL-QUR’AN. S. AL-BAQARAH, AYAT 115) -
Kepunyaan Allah-lah Barat dan Timur, maka kemanapun kamu
menghadap disitulah Wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas
(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. SAYYIDINA ABU BAKAR,r.a. ketika
ditanya: Dengan apa engkau melihat Tuhan ?. Beliau menjawab: Dengan
sesuatu yang telah Allah perlihatkan sendiri pada-ku.
Duhai diri ini ! Masih jugakah engkau tidak tahu diri.
Dan masih jugakah engkau berjalan congkak di muka
bumi milik Allah Ta’ala ini dan menyombongkan diri.
FIRMAN ALLAH:
Yang artinya: Bahwa Allah menunjuki dengan Nur Cahaya-Nya siapa-siapa
saja hambanya yang dikehendaki.
Untuk sampai kepada Allah bukan suatu keharusan dengan perantara guru
(mursyid) sebagai umumnya disangka oleh sementara kalangan Sufi.
Melalui guru (Mursyid) dalam hal menuntut Ilmu Tasawuf itu hanyalah
sekedar kebiasaan. Guru (mursyid) bukanlah seorang yang pasti bisa
mengantar muridnya untuk sampai kepada Allah. “ SAMA SEKALI
TIDAK ”.
Seorang guru (mursyid) pembimbing dalam ilmu Syare’at, ilmu Thariqat,
ilmu Haqiqat dan Ma’rifat yang dicerdikan oleh Allah dengan izin-Nya dan
ridho-Ny, mursyid yang Kamil lagi Mukamil / sempurna lagi
menyempurnakan yang mendapat Karunia Allah, dikalangan ilmu Tasawuf
hanyalah sekedar menunjukan jalan dalam bentuk isyarat, gambaran,
pengertian dan pemahaman semata-mata.
IMAM MALIK, r.a seperti yang dicatat di dalam buku Ali al-Adawi dari
keterangan Imam Abil Hasan, ulama fiqh.
Barangsiapa mempelajari Tashawwuf (Ilmu Haqeqat / Ilmu Bathin) tanpa
Fiqh (Ilmu Syare’at) maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari
fiqh tanpa Tashawwuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari Tashawwuf
dan Fiqh dia meraih kebenaran.
IMAM GHOZALI.
Pada abad XII M, SUHRAWARDI (nama lengkap-nya: UMAR BIN
MUHAMMAD BIN ABDULLAH BIN MUHAMMAD
SUHRAWARDI), yang dimasukan ke-dalam golongan WALI ALLAH, Ia
se-orang SHUFI jugaAHLI FIQH yang terkemuka dalam MADZHAB
SYAFI’Iyang terkenal di IRAK – PERSIA sampai abat XVII, yang
memainkan peranan penting dalam faham
Tahsawwuf. Tatkala SUHRAWARDI ditanya orang untuk memilih,
manakah yang cocok menurut keyakinan-nya Tashawwuf menurut AL-
HALAJ atau Tashawwuf menurut AL- FARABI, dengan lain perkataan
apakah Suhrawardi akan memilih filsafat ITTISAL atau teoriAHLI
HULUL ITTIHAD ?. SUHRAWARDIberkata: bahwa bagi-
nya ITTISAL dan ITTIHADkedua-duanya DAPAT DITERIMA.
TIGA BERSAUDARA:
1. GUSTI HADIJAH (Juriat keturunannya di Banjar Kal-Sel, dll).
2. HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG.
3. DIPATI JAYA NEGARA KESULTANAN BANJAR.
Keterangan:
Usia dokumen Silsilah Keluarga tersebut diatas sudah berusia sekitar ± 148 (seratus
empat puluh delapan) tahun.
Dokumen Silsilah Keluarga tersebut diatas, saat ini berada pada Diri Penyusun catatan
risalah (manuscripts) ini.
PANGERAN KACIL.
NAMA LAIN DARI PANGERAN KACIL, YAITU:
Sultan Musta’in Billah / Penembahan Marhum / Pangeran Kacil / Gusti
Kacil Bin Sultan Hidayatullah I.
GUSTI DAYANG JULAK (Pangilan untuk anak perempunan yang
tertua) beranakan 3 orang putra-putri, yaitu:
1. GUSTI HADIJAH.
4. ANDIN MUHAMMAD.
Dan lain-lainnya.
5. Jika Kita melihat pranan adik kandung dari HAJI ABDUL HAMID WALI
ALLAH / DATUK ABULUNG, yang bernama yaitu: DIPATI JAYA
NEGARA berserta kedua anaknya tersebut di Kesultanan Banjar / Kayu
Tangi, maka dapat dipastikan bahwa beliau (Haji Abdul Hamid Wali Allah /
Datuk Abulung) pernah menjabat jabatan penting di Kesultanan Banjar dan
mempunyai pengaruh yang besar di dunia Islam dan perpolitikan Kesultanan Banjar /
Kayu Tangi ketika itu.
[Kebenaran sejarah ini tentu harus dilakukan dengan adanya kesadaran sejarah untuk
melakukan Penelusuran yang didukung dengan bukti-bukti dan fakta sejarah yang se-
zaman yang ada di kesultanan Banjar / Kayu Tangi ketika itu].
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah, SWT. dan dengan
mengucapkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad, SAW. dan
salam (selamat sejahtera) bagi para Rasul:
As-salaamu ‘alaikum yaa Rasulullah, SAW. (3x).
Allaahumma shali ‘alaa sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aali sayyidinaa
Muhammadin. (3x).
Wasalaamun ‘alal mursaliin. (3x).
ALLAAHU AKBAR - ALLAAHU AKBAR - ALLAAHU AKBAR.
Yang benar datang dari Allah dan yang keliru - salah datang dari hamba.
Semoga ALLAH DZAT LIDZ - DZATUL BUHTIselalu memberikan petunjuk,
melimpahkan karunia, rahmat, taufiq-hidayah dan ridha-Nya kepada kita
semua. LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL
‘AZHIIM - Tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
DAFTAR PUSTAKA
1. AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN; Cetakan ke 12; Penerbit Sinar Baru Algesindo;
Bandung.
2. TERJEMAHAN DAN TAFSIR AL-QUR’AN; Penerbit Fa. Sumatra; Bandung.
3. AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN; Penerbit CV. Asy syifa’; Semarang.
4. ILMU FIQIH ISLAM LENGKAP; Penerbit PT. Karya Toha Putra; Semarang; 1978.
5. GUSTI SUMARMAN, SH; Allah Zakhir dan Bathin; Catatan Naskah
- Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan; Sintang 17 Oktober 2011.
6. ABAH MASRANI (alih Bahasa); AL-IHWAN SERBA (4)Catatan Naskah -
Risalah (manuscripts) yang dikutip / disalin dari warisan peninggalan
Almarhum HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK AMBULUNG AL-
BANJARIE,Kampung Ambulung Kabupaten Martapura Banjarmasin
Kalimantan Selatan; Naskah Tidak Diterbitkan; Banjarmasin 17 Januari 1975.
7. Catatan Naskah - Risalah (manuscripts) Silsilah Keluarga SYEKH HAJI ABDUL HAMID
WALI ALLAH / DATUK ABULUNG dan Juriat keturunan dari saudara kandungnya yang
bernama DIPATI JAYA NEGARA (Kesultanan Banjar); Naskah Tidak Diterbitkan.Catatan
Naskah - Risalah (manuscripts) bertuliskan tulisan Arab gundul / tulisan Arab-Melayu
tersebut berusia sekitar 148 tahun, dan saat sekarang berada tersimpan di tangan
diri penyusun buku ini (Gusti Sumarman,SH).
8. Adullah fasyik (pengarang / penyusun); Abu Bakar Dahlan (salinan / alih bahasa); Catatan
Naskah - Risalah (manuscripts) yang dikutip / disalin dari kitab ALI ARIF FADILLAH.
9. Syekh M. Nafis Bin Idris Al-Banjarie; K.H. Haderanie, H.N (alih bahasa); Ilmu Ketuhanan
PERMATA YANG INDAH (Ad-durrunnafis); Penerbit Nur Ilmu; Surabaya; 1200 H.Ust. Labib
Mz; RAHASIA ILMU TASHAWWUF; Penerbit Bintang Usaha Jaya; Semarang; 2001.
10. N.N; Catatan Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
11. N.N; Catatan Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
12. N.N; Catatan Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
13. N.N; Catatan Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
14. K.H. Kholil Mustofa; KHASIAT ASMAUL HUSNA – SIFAT 20 DAN SHALAWAT; Penerbit
Agung Media Mulia; 2008.
15. Abu Khalid, M.A; Kunci Masuk Surga Dan Kenikmatannya; Penerbit Gali Ilmu; Surabaya;
2004.
16. Ust. Labib Mz; PENCIPTAAN “NUR MUHAMMAD” SEBELUM KEJADIAN MAKHLUQ;
Penerbit Bintang Usaha Jaya; Surabaya.
17. K.H. Haderanie, H.N; ILMU KETUHANAN “MA’RIFAT –MUSYAHADAH - MUKASYAFAH-
MAHABBAH” 4M; Penerbit Nur Ilmu; Surabaya.
18. Ust. Labib Mz – Nur Lailah, S.Ag; 11 M MERAIH 9 M, MELEPAS 2 M LANGKAH PASTI
MENUJU MA’RIFATULLAH; Penerbit Bintang Usaha Jaya; Surabaya; 2003.
19. Buya Prof. DR. Syekh H. Jalaluddin; Catatan Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah
Tidak Diterbitkan.
20. DR.Mustafa Zahri; KUNCI MEMAHAMI ILMU TASAWUF; Penerbit PT. Bina Ilmu;
Surabaya; 1998.
TAMBAHAN:
SEKILAS ISLAM MASUK SINTANG.
Pada masa raja
Abang Pincin yang bergelar Pangeran
Agung (1600 – 1643), masuklah Peradaban Islam ke negeri kerajaan
Sintang berawal dari kedatangan 2 (dua) Orang Asing, yaitu:
1. Dari negeri kerajaan Banjar bernama Muhamad Saman (kemudian
diangkat menjadi Penghulu di Negeri Kerajaan Sintang). Pada masa ketika
itukesultanan Banjar Sultan Mustain Billah bin Sultan Hidayatullah I (1595-
1638), dan
2. Dari Serawak bernama Enci’ Shomad. Pada masa ketika itu wilayah
Serawak Malaysia Timur masih di bawah kesultanan Brunei - Sultan Abdul
Jalilul Akbar (1598-1659) membawa Peradaban Islam ke negeri kerajaan
Sintang.
Baginda Sri Paduka Raja Abang Pincin (Pangeran Agung) ialah
raja negeri Sintang yang pertama kali masuk Islam.
Setelah raja islam I negeri kerajaan Sintang Abang Pencin(Pangeran
Agung) wafat, maka diangkatlah anaknya yang bernama Abang
Tunggal (Pangeran Tunggal) menjadi raja islam II negeri kerajaan Sintang
1643-1672 mengantikan ayahnya sebagai raja.
Kemudian keponakan dari raja Abang Tunggal (pangeran Tunggal) yang
bernama Abang Nata (Sultan Nata Muhamad Syamsuddin Sa’adul
Khairiwaddin) pada tahun 1672-1737 diangkat menjadi raja islam III negeri
kerajaan Sintang.
Potret: 9 (sembilan) buah tiang pilar didalam ruangan masjid Sultan Nata
yang terbuat dari sembilan pohon kayu belian (ulin) yang sudah berumur
sekitar 340 tahun yang dibawa oleh Mangku Negara Melik dari Embaloh
[masuk wilayah Kabupaten Kapuas Hulu sekarang] pada masa
pemerintahan Sultan Nata Muhamad Syamsuddin Sa’adul Khairiwaddin
(1672- 1737 M).
ISTANA KESULTANAN SINTANG
KETERANGAN:
Istana Kesultanan Sintang ini di bangun pada masa pemerintahan
Panembahan Ade Tuwan Gusti Abdurrasyid Kesuma Negara I (1855-
1889). Dibangun sekitar tahun 1887.
Se-seorang yang berilmu jika kita melihat ketika Ia akan mati, maka
sehabis bersalam-salaman, Ia menyuruh kita maupun orang-orang lain
menyingkir. Sebab Ia hendak berjalan. Tampak oleh kita Ia memejamkan
mata-nya, tanpa diambil oleh malaikat maut.
Pada menyatakan tatkala Alif akan jadi diri kita di dalam ghaib Allah,
karena Alif itu permulaan dan kesudahan. Dan Alif itu tanapas ialah sifat
hayyun (sifat Allah). Maka barang siapa bertubuh Alif orang itu Aulia Allah
tiada binasa sampai hari kiamat dan tiada mati dan tatkala pulang ke-
ramahtullah. Tubuh kita Alif jua. Dan di waktu subuh, pagi, siang, sore,
malam dan ketika hendak tidur ingat Allah karena tidur saudara mati (rasa
mati di dalam hidup).
Kita boleh mengingat mati, betapa jeleknya manusia yang tidak ingat akan
mati. Berkata ahli tashawwuf: “Mati ialah alamat cinta sejati”.
FIRMAN ALLAH.
WA HUWA LAYAMITU WALAKIN YAN TAKILLA MIN DARI LADDAR.
Artinya: Orang yang mu’min itu tiada ia mati, dan tetapi orang yang
berpindah dari satu negeri ke negeri lain.
Maknanya: Harus di akui juga bahwa sesungguhnyaMati itu tidak ada.
YAU MATU BADALU ARDI.
Artinya: Pada satu hari itu juga diganti dengan hari yang lain.
1 komentar:
1.
assalamualikum..
saya alfi dari daerah barabai kalimantan selatan..
saya tertarik dengan juriat dan silsilah Andin dalam catatan keluarga bapak..
mungkin kita bisa berdiskusi..
dalam juriat keluarga saya juga menurunkan gelar andin..andin dari keluarga barabai lah
gelar andin bisa diturunkan turun temurun...
Saya mempunyai hepotesa jika keluarga bapak juga ada hubungan dengan keluarga kami
apakah saya bisa memperoleh nomor Hp bapak